RESTORAN INDIA DI TEBING TINGGI TAHUN 1977-2013

SKRIPSI SARJANA

Dikerjakan

O

L

E

H

NAMA : RINI AFSARI

NIM : 150706037

PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2020

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melimpahkan berkat dan kasih karunia-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Restoran

India di Tebing Tinggi 1977-2013”.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Dalam proses penulisan skripsi ini penulis banyak mengalami rintangan maupun hambatan, namun penulis banyak memperoleh bantuan serta bimbingan yang sangat bernilai dari berbagai pihak, terutama dari staf pengajar jurusan Ilmu Sejarah.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan penulisan ini. Akhirnya dengan kerendahan hati, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Medan, 21 Januari 2020 Penulis

Rini Afsari NIM 150706037

i

Universitas Sumatera Utara UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melimpahkan berkat dan kasih karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Budi Agustono,M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara Medan, beserta Wakil Dekan I Prof.Drs. Mauly

Purba, M.A.,Ph.D, Wakil Dekan II Dra. Heristina Dewi, M. Pd, dan Wakil

Dekan III Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.Si, berkat bantuan dan fasilitas

yang penulis peroleh di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

Medan, maka penulis dapat menyelesaikan studi.

2. Bapak Drs. Edi Sumarno, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Ilmu Sejarah

Fakultas Ilmu Budaya USU yang telah banyak memberikan dorongan, nasihat

dan motivasi kepada penulis baik selama kuliah maupun pada saat

mengerjakan penulisan skripsi ini.

3. Ibu Dra. Nina Karina, M. SP. sebagai Sekretaris Program Studi Ilmu Sejarah

sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi penulis yang selalu sabar dan

tanpa henti-hentinya memberi nasihat serta arahan kepada penulis.

Terimakasih atas segala arahan dan bantuannya dalam penulisan skripsi ini,

ii

Universitas Sumatera Utara masukan dan bimbingan Ibu sangat penting menuntun penulis dalam

penulisan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Nurhabsyah,M.Si sebagai dosen Penasehat Akademik penulis yang

telah sabar dalam membimbing dan memberikan nasehat serta motivasi

kepada penulis.

5. Seluruh staff pengajar Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya

yang telah banyak memberi ilmu pengetahuan, bimbingan, nasehat dan

dorongan selama penulis menjadi Mahasiswa. Semoga ilmu yang telah

penulis terima bisa diterapkan dalam kehidupan sehari- hari. Serta Bapak

Ampera yang telah membantu penulis perihal administrasi di Program Studi

Ilmu Sejarah.

6. Kedua orang tua penulis tercinta, Abah Muhammad Didi Sahidi dan Mama

Susilawati Saragih yang telah mencurahkan kasih sayang, pengorbanan moril,

materi dan memberi doa restu pada penulis. Terimakasih atas segala doa,

didikan dan dukungannya yang menjadikan penulis bisa sampai seperti ini.

7. Kepada Nenek dan Kakek Penulis, Nenek Titin Mustika dan Kakek Abdul

Rahman yang telah merawat, mendidik, dan membesarkan serta bantuan moril

maupun materi kepada penulis sebagai wali pengganti orangtua penulis

selama beberapa tahun.

8. Kepada seluruh keluarga, Tulang Ramadhan Saragih yang telah banyak

memberikan bantuan materi, beserta ocik dan oppung yang telah merawat dan

iii

Universitas Sumatera Utara mendukung penulis selama penulis sakit saat tengah pengerjaan skripsi hingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat penulis Yuliza Parmadhani, Siska Andini, Ellis Siregar, Hannah

Usmalina, Ida Devi Yulianti Gulo, Novita Siagian, Ami Ninna serta Kakak

Yossi Yolanda dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu per

satu. Terimakasih telah memberikan banyak bantuan dukungan dan semangat

kepada penulis.

10. Kepada Kakak Atika Putri Ananda dan Abangda senior program studi Ilmu

Sejarah, Handoko yang telah mendukung dan membantu memberikan ide –

ide dalam pengerjaan skripsi penulis serta senior lain yang tidak dapat

disebutkan satu per satu.

11. Kepada Bapak Muhammad Abbas sebagai pemilik Restoran India serta staf

yang telah membantu dan memberikan izin bagi penulis untuk melakukan

penelitian terhadap Restoran India.

12. Kepada Dinas Pemuda dan Olahraga serta Dinas Badan Pusat Statistik Kota

Tebing Tinggi yang merespon kebutuhan penulis dengan baik dan bersedia

memberikan informasi dan data-data yang berhubungan dengan bahan yang

penulis teliti.

13. Kepada semua pihak yang turut membantu yang tidak bisa penulis sebutkan

namanya satu per satu.

iv

Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...... i

UCAPAN TERIMA KASIH...... ii

DAFTAR ISI ...... v

ABSTRAK ...... vi

DAFTAR TABEL...... viii

DAFTAR LAMPIRAN ...... ix

BAB I PENDAHULUAN ...... 1

1.1 Latar Belakang ...... 1 1.2 Rumusan Masalah ...... 5 1.3 Tujuan Penelitian...... 5 1.4 Manfaat Penelitian ...... 6 1.5 Tinjauan Pustaka ...... 7 1.6 Metode Penelitian...... 11

BAB II RESTORAN INDIA TEBING TINGGI 1977 ...... 14

2.1 Sejarah Singkat Kota Tebing Tinggi ...... 14

2.2 Kondisi Wilayah Kota Tebing Tinggi ...... 16

2.3 Latar Belakang Restoran India Tebing Tinggi...... 27

BAB III PENGELOLAAN RESTORAN INDIA DARI TAHUN 1977-2013 ...... 31

3.1 Lokasi ...... 31

3.2 Bangunan...... 32

v

Universitas Sumatera Utara 3.3 Manajemen ...... 34

3.3.1 SDM (Sumber Daya Manusia) ...... 35

3.3.2 Struktur Organisasi...... 37

3.3.3 Harga ...... 45

3.3.4 Modal ...... 53

3.4 Tamu ...... 54

BAB IV PERKEMBANGAN RESTORAN INDIA TAHUN 1977-2013 ...... 55

4.1 Kepemilikan Usaha Restoran ...... 57

4.2 Menu Makanan Restoran India (1977-2013) ...... 59

4.2 Restoran India Sebagai Destinasi Wisata Kuliner ...... 64

BAB V KESIMPULAN...... 67

5.1 Kesimpulan ...... 67

5.2 Saran ...... 71

DAFTAR PUSTAKA ...... 72

DAFTAR INFORMAN

LAMPIRAN

vi

Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

Skripsi ini meneliti tentang Sejarah Restoran India Tebing Tinggi, Tahun 1977-2013, yang dapat digolongkan menjadi dalam kajian sejarah bisnis kuliner. Skripsi ini mengenai latar belakang berdirinya Restoran India di Kota Tebing Tinggi (1977), pengelolaan Restoran India dan perkembangan Restoran India (1977-2013). Kajian ini menggunakan metode sejarah dalam proses penelitiannya. Pada proses heuristik, penulis melakukan penelitian lapangan dengan melakukan wawancara dengan informan yang terkait dengan Restoran India, melakukan penelitian di kantor Badan Pusat Statistik dan Dinas Pariwisata kota Tebing Tinggi serta buku, artikel, skripsi dan disertasi terkait sejarah suatu bisnis kuliner. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan verifikasi yakni kritik intern dan ekstren untuk menemukan fakta-fakta. Selanjutnya fakta tersebut diinterpretasikan, sehingga diperoleh data yang objektif untuk diceritakan kembali dalam proses historiografi.

Penelitian ini bertujuan menjelaskan Sejarah Restoran India Tebing Tinggi (1977-2013), yang mencakup latar belakang berdirinya, perkembangan dan kontribusi bisnis kuliner bagi Kota Tebing Tinggi. Namun sebelumnya juga dibahas singkat mengenai awal berdirinya Restoran India di Tebing Tinggi seperti, kedatangan Pendiri Restoran India yang berstatus kewarganegaraan India hingga mendirikan Restoran India di Tebing Tinggi.

Restoran India Tebing Tinggi dari tahun ke tahun mengalami perubahan atau perkembangan, yang pada awalnya masih berupa restoran kecil dengan beberapa menu berciri khas India, akhirnya memiliki perkembangan yang membesarkan namanya. Bangunan yang terus ditingkatkan serta jumlah menu yang terus bertambah dengan selalu berusaha mengikuti selera masyarakat. Letak Restoran India ini strategis, sehingga ramai pembeli dan menjadikan bisnis ini semakin berkembang. Hal ini kemudian membuat semakin dikenalnya Restoran India dengan identitas yang dikenal sebagai Restoran India Tebing Tinggi oleh para wisatawan atau masyarakat.

Kata Kunci: Restoran India, Bisnis Kuliner, Kota Tebing Tinggi

vii

Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Luas Wilayah dan Kelurahan di Kota Tebing Tinggi Menurut Kecamatan 2007………..……………………………………………………………….19

Tabel 2 : Jumlah Restoran di Tebing Tinggi Tahun 1977 hingga 2013...... 26

viii

Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Peta Wilayah Kota Tebing Tinggi

Lampiran 2 : Foto Beberapa Pemilik Restoran India di Tebing Tinggi (1950-an)

Lampiran 3 : Restoran India Tebing Tinggi

Lampiran 4 : Restoran India 1940-1973

Lampiran 5 : Menu Restoran India

Lampiran 6 : Pemilik Usaha Restoran India Tebing Tinggi (2003)

Lampiran 7 : Pemilik Usaha Restoran India Tebing Tinggi (1973 dan 1999)

Lampiran 8 : Ruangan Restoran India Tebing Tinggi

ix

Universitas Sumatera Utara BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Restoran merupakan suatu bangunan atau tempat yang di dalamnya menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua konsumen baik berupa makanan maupun minuman. Tujuan operasional restoran yaitu untuk mencari keuntungan seperti yang dijelaskan oleh Prof. Vanco Christian dari School Hotel

Administration di Cornell University. Selain bertujuan bisnis atau mencari keuntungan, juga memberikan kepuasan pada konsumennya merupakan tujuan operasional restoran yang utama.1

Restoran India Tebing Tinggi merupakan Restoran yang menyajikan menu makanan berciri khas India. Selain menu makanan berciri khas India juga tersedia menu makanan lain diluar ciri khas India seperti makanan dan lain-lainnya.

Restoran India berada di Jalan Ahmad Yani Pasar Baru, Tebing Tinggi.2 Seiring dengan perkembangannya, restoran ini berinovasi menambah menu makanan selain makanan berciri khas India yang diharapkan lebih menarik minat pengunjung.

Restoran India ini sendiri sudah berusia sekitar setengah abad lebih dan menjadi salah satu ikon kuliner di Tebing Tinggi. Keluarga dari pendiri Restoran mengatakan

1 Marsum WA, Restoran dan Segala Permasalahannya (Yogyakarta: Andi Publisher,1991) hlm. 1 2 Wawancara dengan Bachtiar. 59 Tahun. Tebing Tinggi. Tanggal 20 Februari 2019.

1

Universitas Sumatera Utara Restoran India ini sudah berdiri sejak tahun 1940an yang didirikan oleh seorang berkebangsaan India Malabar Muslim.3

Pendiri Restoran India yang berkebangsaan India Malabar Muslim ini sendiri bernama Muhammad Bava, Muhammad Bava datang dengan diawali mengikuti jejak pamannya yang berdagang ke Sumatera Timur yakni Jalan Lintas Tengah Sumatera

Tebing Tinggi. Kemudian Bava juga ikut berdagang bersama pamannya hingga akhirnya memiliki cukup penghasilan untuk membuka usahanya sendiri yakni usaha restoran yang nantinya restoran ini disebut Restoran India.4

Kepemilikan Restoran India diwariskan kepada keluarga pendiri Restoran terutama pada keturunannya dan sampai pada tahun 2013 Restoran India ini sudah berusia empat generasi. Restoran India ini selalu berusaha mempertahankan kualitas serta cita rasa kulinernya. Pada tahun-tahun berikutnya dimulai pada generasi keempat dengan maksud dapat lebih diminati para konsumen maka diterapkan cara dengan menambah menu makanan yang mengikuti perkembangan zaman.

Pemilik juga serta berusaha merenovasi bangunan yang lebih besar untuk semakin mengembangkan Restoran India tersebut.5

Penulis tertarik melakukan penelitian tentang sejarah Restoran India Tebing

Tinggi (1977-2013) karena Restoran ini sudah dianggap sebagai salah satu ikon kuliner di Kota Tebing Tinggi, Restoran yang dibangun oleh orang India ini sudah

3 Wawancara dengan Abbas, 42 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 24 Desember 2018. 4 Wawancara dengan Abbas, 42 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 24 Desember 2018. 5 Wawancara dengan Abbas, 42 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 24 Desember 2018.

2

Universitas Sumatera Utara berdiri sejak lama yaitu tahun 1940-an dimulai dari restorannya yang terdiri dari enam meja dan beberapa pegawainya berjumlah empat sampai enam orang.6 Sejak tahun 1977 hingga pada tahun-tahun berikutnya Restoran India ini mulai menjadi lebih dikenal.7 Restoran India menjadi salah satu tempat yang selalu ingin dikunjungi wisatawan untuk mencicipi panganan kulinernya terutama berciri khas India. Selain itu, ditambah kehalalan makanannya cocok bagi masyarakat yang mayoritas beragama muslim. Sehingga kemudian Restoran India ini dianggap sebagai salah satu ikon kuliner kota Tebing Tinggi.8

Restoran India yang sudah berusia lebih dari setengah abad ini bertahan begitu lamanya dengan sempat mengalami kondisi pendapatan yang minus. Jika dihitung dari tahun penelitian yang penulis ambil tahun 1977. Maka, dari tahun tersebut setelah beralihnya pemegang Restoran kepada anggota keluarga Pendiri atau keponakan Muhammad Dava yaitu Muhammad Farid lalu sampai pada tahun 1999 sudah berbeda pemegang lagi yaitu merupakan saudara sepupu Muhammad Farid atau keturunan langsung Muhammad Dava termasuk Muhammad Iqbal, Ismail, Rajab dan Bavuta. Namun mulai pada tahun 2002 keadaan ekonomi Restoran tersebut jatuh pada titik dibawah minus yang disebabkan oleh salah satunya adalah tidak adanya kendali yang intens dalam mengawasi kegiatan di Restoran. Pada saat inilah pertama

6 Wawancara dengan Ruslan, 48 Tahun, Tebing Tinggi. Tanggal 24 Desember 2018. 7 Wawancara dengan Yusnidar Indra. 60 Tahun. Tebing Tinggi. Tanggal 20 Februari 2019. 8 Wawancara dengan Junita. 51 Tahun. Tebing Tinggi. Tanggal 15 Januari 2019

3

Universitas Sumatera Utara kalinya restoran ini hampir mengalami kebangkrutan.9

Pada tahun 2003 Restoran India sudah mulai diperbaiki atau ditingkatkan hingga pada tahun-tahun berikutnya sudah mulai mengalami kemajuan. Makanan yang disajikan selain makanan khas dari India juga berinovasi menambah menu makanan yang mengikuti perkembangan zaman dengan tujuan agar Restoran dapat terus berkembang.10 Serta lokasi Restoran tersebut yang strategis berada disekitar pusat perbelanjaan ataupun pusat kota yang bisa menarik berbagai para wisatawan untuk berkunjung menjadi salah satu sebab Restoran India dapat terus bertahan dan berkembang.11

Penelitian tentang Restoran India Tebing Tinggi ini dengan kajian sejarah belum pernah dituliskan sebelumnya maka hal ini juga yang menjadi alasan penulis untuk meneliti sejarah Restoran India Tebing Tinggi.12

Lingkup spasial penelitian penulis adalah Restoran India yang berada di Pasar

Baru Jalan Ahmad Yani Tebing Tinggi sebagai objek penelitian. Lingkup temporal penelitian ini dari tahun 1977 sampai tahun 2013. Penulis memilih awal tahun penelitian 1977 adalah karena pada tahun ini awal lokasi Restoran India berada di

Jalan Ahmad Yani Pasar Baru Tebing Tinggi karena sebelumnya lokasi Restoran India

Tebing Tinggi berada di lokasi lain di Jalan Lintas Tengah Sumatera dan pada saat itu

9 Wawancara dengan Abbas, 42 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 24 Desember 2018. 10 Wawancara dengan Abbas, 42 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 24 Desember 2018. 11 Wawancara dengan Arbaiyah, 49 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 20 Februari 2019. 12 Wawancara dengan Haris.32 Tahun. Tebing Tinggi Tanggal 24 Desember 2018.

4

Universitas Sumatera Utara juga kepemilikan restoran beralih. Sementara batasan akhir penelitian pada tahun

2013 merupakan masa dimana Restoran India telah selesai direnovasi hingga mengalami banyak perubahan baik dalam segi fisik bangunan, fasilitas maupun menu-menu tambahan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis menarik beberapa rumusan masalah. Adapun rumusan masalah yang penulis ambil sebagai acuan penulisan ini adalah :

1. Bagaimana latar belakang sejarah Restoran India Tebing Tinggi tahun 1977?

2. Bagaimana pengelolaan Restoran India Tebing Tinggi tahun 1977 sampai

2013?

3. Bagaimana perkembangan Restoran India Tebing Tinggi tahun 1977 sampai

2013?

1.3 Tujuan Penelitian

Setelah mengetahui rumusan permasalahan dalam penelitian, maka hal yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menjelaskan latar belakang sejarah Restoran India Tebing Tinggi tahun 1977.

2. Menjelaskan pengelolaan Restoran India Tebing Tinggi tahun 1977 sampai

2013.

5

Universitas Sumatera Utara 3. Menjelaskan perkembangan Restoran India Tebing Tinggi tahun 1977 sampai

2013.

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Secara akademis dapat menjadi bahan rujukan bagi peneliti lain apabila

membahas tentang sejarah restoran di Sumatera Utara khususnya.

2. Menjadi rujukan bagi pihak-pihak berkepentingan terutama pihak-pihak yang

memiliki atau baru akan membuka usaha restoran guna pembangunan usaha

restorannya.

3. Menambah wawasan pembaca mengenai Restoran India Tebing Tinggi.

6

Universitas Sumatera Utara 1.4 Tinjauan Pustaka

Dalam melakukan sebuah kegiatan penelitian dan penulisan, perlu dilakukan tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka ini dilakukan dengan menggunakan buku-buku maupun skripsi sarjana yang relevan dengan topik yang dibahas.

Marsum WA, dalam buku Restoran dan Segala Permasalahannya (1991) menjelaskan tentang berbagai macam hal yang berhubungan dengan restoran, konsep dan pengertian restoran itu sendiri. Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik berupa makan maupun minum. Menjelaskan berbagai kebutuhan Restoran seperti alat-alat, macam menu, penataan meja, urutan kerja dan lain sebagainya. Marsum WA dalam bukunya juga menjelaskan mengenai lima dasar pendekatan untuk memulai usaha restoran yaitu proyek pribadi, perkembangan dan pertumbuhan, perlunya tambahan operasi, hak memilih dan membuka sebuah restoran yang telah bangkrut. Selain itu buku ini membahas mengenai kategori atau jenis – jenis restoran, dekorasi dan furniture, syarat agar tamu menjadi pelanggan, syarat dan sifat petugas restoran yang baik, susunan personalia, tugas atau tanggung ajawab yang di miliki masing-masing pejabat restoran, macam-macam pelayanan. Buku ini membantu peneliti untuk mengetahui persoalan-persoalan dalam sebuah restoran.

Sudiarto Mangkuwerdoyo dalam Pengantar Akomodasi dan Restoran Jilid 1

(1999) menjelaskan hal-hal yang perlu di perhatikan dalam membangun bisnis

7

Universitas Sumatera Utara restoran. Selain itu juga dibahas mengenai asal – usul kata restoran yaitu berasal dari kata “restore” yang artinya mengembalikan atau memperbaiki, yang maksudnya setelah kita bekerja dan berjalan menuju ke rumah untuk menambah kehilangan kalori akibat bekerja dan berjalan, kita isi kembali kalori kita dengan mampir di suatu tempat untuk makan dan minum, yang artinya pengembalian atau pemulangan dari kita restore (restoration) yang kemudian berubah menjadi restaurant dalam bahasa

Inggris dan di Indonesia menjadi restoran. Dalam buku ini juga menjelaskan bagaimana pengolahan makanan yang baik seperti misalnya menjaga kebersihan dapur agar nyaman dalam proses memasak, macam-macam pelayanan restoran, menu yang perlu diperhatikan baik menu makanan maupun minuman.

Sudiarto Mangkuwerdoyo dalam Perkembangan Pengelolaan Industri

Akomodasi dan Restoran Jilid II (1999) menjelaskan peranan restoran. Dalam pelaksanaan pengembangan pariwisata, restoran merupakan salah satu unsur produk wisata yang memegang peranan penting, berdasarkan hasil survai Biro Pusat Statistik terhadap pengeluaran wisatawan mancanegara menunjukkan bahwa pengeluaran wisatawan untuk makanan dan minuman menduduki tempat kedua setelah tempat penginapan (akomodasi) sebesar 17,66% dari seluruh pengeluaran. Besarnya kontribusi para pelaku industri selain akomodasi yaitu restoran, terhadap dunia pariwisata Indonesia. Bidang kuliner atau restoran menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi sektor pariwisata Indonesia sehingga penyediaan restoran yang memadai bagi wisatawan juga diperhatikan dalam kepariwisataan. Seperti macam

8

Universitas Sumatera Utara rumah makan yang cocok, bentuk dan cara pelayanan, serta jenis makanan yang akan disajikan hendaknya memperhatikan akan selera dan kebiasaan para wisatawan.

Endar Sugiarto dan Sri Sulartiningrum dalam Pengantar Akomodasi dan

Restoran (1996) menjelaskan beberapa hal seperti, sejarah manusia makan diluar rumah yaitu pada zaman Romawi Kuno orang makan di luar rumah adalah sesuatu yang menyenangkan di beberapa tempat sepanjang jalan. Setelah jatuhnya Romawi, makan di rumah hanya pada tempat tertentu saja hingga tahun 1200 sudah muncul beberapa rumah makan di London, Paris, dan di lain tempat yang mana untuk makanan yang dimasak tersebut orang yang ingin menyantapnya harus membayar.

Akibatnya timbullah Coffee House sebagai cikal bakalnya restoran pada saat ini.

Endar Sugiarto dan Sri Sulartiningrum juga menjelaskan jenis-jenis restoran seperti bistro, cafe, canteen, automate restaurant, common, Delicatessen, specialities restaurant dan sebagainya. Buku ini membantu peneliti memahami lebih tentang konsep maupun jenis Restoran India Tebing Tinggi.

Andreas Maryoto dalam bukunya yang berjudul “Jejak Pangan: Sejarah,

Silang Budaya Dan Masa Depan” (2009) menjelaskan tentang sejarah bangsa-bangsa yang melakukan perjalanan keliling dunia untuk perdagangan maupun penaklukan akan menyebarkan atau membawa komoditi pangan ataupun jenis makanan mereka di wilayah yang dilalui atau duduki. Buku ini membantu penulis dalam menjelaskan hubungan antara migrasi para pendatang dengan jenis makanan yang berkembang disuatu daerah karena pendatang yang berpindah dapat membawa budaya makanan

9

Universitas Sumatera Utara atau kuliner ke daerah baru tersebut, dimana makanan etnis India seperti martabak telur, kari, hingga roti cane di Tebing Tinggi adalah makanan yang juga dibawa oleh etnis India Malabar sebagai pendatang.

Novi Nelvia, di dalam skripsi berjudul Tip Top: Restaurant Luchroom di Kota

Medan (2015). Menjelaskan tentang latar belakang berdirinya Restoran tersebut dan perkembangannya. Keberadaan Restoran Tip Top tidak terlepas dari perkembangan kota Medan pada masa kolonial. Kemajuan kota Medan, memberi peluang bagi seorang warga Tionghoa yang bernama Jang Kie Yap dan diberi nama Jang Kie sesuai nama pemiliknya. Restoran ini didirikan pada tahun 1929 yang awalnya ditujukan bagi masyarakat Eropa sehingga menu yang disajikan berbau Eropa. Pada tahun 1934 restoran ini pindah ke Kesawan yang kemudian berubah nama menjadi

Tip Top. Pada zaman Jepang nama restoran ini berganti kembali seperti sebelumnya dengan nama Jang Kie dan nama restoran tersebut berganti kembali menjadi Tip Top setelah kemerdekaan. Skripsi ini juga menjelaskan serta tentang bangunan restoran, manajemen dan pengunjung Restoran Tip Top. Skripsi ini membantu peneliti dalam mengkaji hal-hal yang diperlukan dalam melakukan penelitian tentang perkembangan sebuah restoran yakni Restoran India Tebing Tinggi dimana Restoran India sudah ada sejak tahun 1940-an.

Tuanku Luckman Sinar Basharsah II, dalam buku berjudul Orang India di

Sumatera Utara (2008). Dalam buku tersebut menjelaskan tentang kedatangan berbagai etnis India ke pantai timur Sumatera dan pantai barat Sumatera Utara jauh

10

Universitas Sumatera Utara sebelum Masehi. Mereka membawa agama Hindu dan Budha serta membawa aksara

Pallawa dan bahasa Sansekerta. Berbagai etnis India yang datang seperti dari Gujarat,

Kling, dan Bengali serta Malabar. Peranan etnis India dari Malabar (Malabari) yang dapat ditelusuri dari hikayat tentang masuknya Islam ke Sumatera. Islam di Malabar ialah bermazhab Syafei. Dari berbagai riwayat kerajaan Melayu di pantai timur

Sumatera dan Malaya banyak sekali menceritakan mengenai hubungan dengan India

Selatan (Malabar) seperti dalam “Hikayat Raja-Raja Pasai”, “Sejarah

Melayu” dan lain-lain. Buku ini membantu peneliti untuk mengetahui sejarah masuknya orang India ke Sumatera Timur termasuk ke Tebing Tinggi guna membantu memahami alasan kedatangan Muhammad Bava ke Tebing Tinggi hingga mendirikan Restoran India tersebut.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan tahap selanjutnya yang harus digunakan peneliti. Dalam penelitian sejarah yang ilmiah, pemakaian metode sejarah sangatlah penting. Pada umumnya disebut metode adalah cara, petunjuk pelaksanaan, proses, prosedur atau teknik yang sistematis dalam penelitian untuk mendapatkan objek penelitian. Sejumlah sistematika yang terangkum di dalam metode sejarah sangat membantu penelitian di dalam merekontruksi kejadian pada masa lalu. Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa masa lampau.13 Berikut tahap-tahap

13 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, (diterjemahkan oleh Nugroho Notosusanto) Jakarta : UI Press, 1985, hal. 32

11

Universitas Sumatera Utara yang dilakukan dalam penelitian sejarah diantaranya:

Heuristik yaitu tahap awal yang dilakukan mencari data-data melalui berbagai sumber-sumber yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Pada tahap ini, sumber data dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu studi lapangan dan studi pustaka.

Studi lapangan dilakukan dengan cara mewawancarai keturunan atau keluarga dari

Pendiri Restoran India, perangkat restoran, orang-orang tua terkait yang masih hidup atau relevan dengan tahun penelitian Penulis. Dalam hal studi pustaka dilakukan dengan cara mengumpulkan buku, dokumen, foto-foto, dan skripsi penelitian yang relevan dengan mengunjungi Bagian administrasi Restoran India, Dinas Pariwisata

Kota Tebing Tinggi, Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, dan Toko Buku.

Dalam proses pencarian data, penulis mengalami kesulitan mengumpulkan sumber – sumber data yang relevan, sulitnya informan ditemukan serta adanya keterbatasan memori (ingatan) informan.

Kritik sumber merupakan proses yang dilakukan peneliti untuk mencari nilai kebenaran data sehingga dapat menjadi peneliti yang objektif. Dalam tahap ini sumber-sumber yang telah terkumpul dilakukan kritik yaitu kritik internal dan kritik eksternal.

 Kritik internal diperlukan untuk mencari kesesuaian data dengan permasalahan

yang diteliti dengan akurat dan memperoleh dokumen yang kredibel atau dapat

dipercaya dengan menganalisis beberapa sumber tertulis. Menganalisis buku-

12

Universitas Sumatera Utara buku atau dokumen yang berkaitan dengan Restoran India melalui metode

membandingkan dengan sumber yang lain.

 Kritik eksternal, kritik ini adalah mencari atau menentukan kebenaran fakta

dari sumber yang dicari baik sumber tertulis maupun tidak tertulis berkaitan

dengan sejarah Restoran India tahun 1977-2013.

Interpretasi merupakan hasil pengamatan dan penganalisisan terhadap sumber-sumber yang telah diteliti. Data-data yang diperoleh dianalisis dengan akurat sehingga sifatnya lebih objektif dan hasil data tersebut menjadi fakta. Keakuratan sangat dibutuhkan dalam interpretasi karena interpretasi mengarahkan peneliti kepada objek yang sesungguhnya.

Historiografi yaitu penyusunan kesaksian atau sumber-sumber yang dapat dipercaya menjadi satu kisah kajian yang menarik dan memperhatikan aspek kronologisnya. Historiografi juga merupakan klimaks dari sebuah metode sejarah.14

Metode yang dipakai dalam penulisan ini adalah deskripsi-analitis yaitu dengan menganalisis setiap data dan fakta yang ada tentang sejarah perkembangan Restoran

India Tebing Tinggi untuk mendapatkan penulisan sejarah yang kritis.

14Sartono Kartodirdjo, Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia,Jakarta : 1982, hal. 58.

13

Universitas Sumatera Utara BAB II

RESTORAN INDIA TEBING TINGGI TAHUN 1977

2.1 Sejarah Singkat Kota Tebing Tinggi

Pada awalnya Tebing Tinggi adalah salah satu kampung yang terletak dibawah kekuasaan Kerajaan Padang. Kerajaan Padang sendiri dalam tahun 1865 oleh Belanda diserahkan kepada Deli yang sebelumnya merupakan kerajaan yang tunduk kepada

Serdang. Penyerahan Kerajaan Padang kepada Deli ini yang akhirnya di kemudian hari mempermudah Belanda dalam mendapatkan tanah di wilayah ini. Tebing Tinggi dalam catatan sejarah pertama kali dihuni pada tahun 1864. Tepat setahun setelah

Jacobus Nienhuys membuka perkebunan tembakau di Deli.

Perluasan perkebunan saat tahun 1882 sampai pula di wilayah Padang, Bedagei, dan lainnya. Hal ini karena di wilayah Deli, Serdang, dan Langkat sudah tidak ada lagi lahan untuk perluasan perkebunan. Sejalan dengan perluasan perkebunan inilah, yang akhirnya menjadikan Tebing Tinggi di tahun 1887 ditetapkan sebagai pusat dari

Onderafdeeling15 Padang en Bedagei.16

Dapat dikatakan bahwa Tebing Tinggi tidaklah sama dengan Kerajaan Padang, terjadinya pemisahan hukum, politik dan geografis antara Kerajaan Padang dengan kampung-kampung sekitarnya melalui Instellings Ordantie Van Staablad 1917

15 Onderafdeeling adalah wilayah pemerintahan di bawah afdeeling (wilayah pemerintahan yang merupakan bagian dari keresidenan atau provinsi yang dikepalai oleh seorang asisten residen) yang dikepalai oleh seorang controleur. 16 Atika Putri, Ananda, Loc, cit.

14

Universitas Sumatera Utara tanggal 1 juli 1917 tentang berdirinya Gementee (kotapraja) Tebing Tinggi. Undang- undang tersebut kemudian memisahkan antara Tebing Tinggi dengan Kerajaan

Padang, dimana Tebing Tinggi diperintah langsung oleh controleur dengan Sembilan dewan kota; lima diantaranya orang Eropa, tiga diantaranya oleh bumiputera, satu orang Timur Asing, dan dikepalai oleh Voorzitter Gemente sedangkan Kerajaan

Padang diperintah oleh Maharaja Wajir Negeri Padang. Sejak saat itu keduanya menjalani pemerintahan sendiri-sendiri.

Perkembangan Tebing Tinggi, karenanya banyak didorong oleh perkebunan- perkebunan dikawasan ini. Dibukanya perkebunan ini menyebabkan arus urbanisasi ke Kota Tebing Tinggi yang terus mengalami peningkatan. Sampai akhir masanya

Belanda tetap menjadikan menjadi Kota Tebing Tinggi sebagai pusat pemerintahan.

Masuknya Belanda ke kota ini membawa perubahan terutama dalam bidang insfrastruktur, seperti pembangunan kereta api, jalan penghubung darat yang mana mulai menyurutkan tradisi maritim, sarana pendidikan, Rumah Sakit, Tanah Lapang, persediaan air bersih, jembatan,dan juga tempat ibadah.17 Tebing Tinggi pada masa kependudukan Jepang pada tahun 1942-1945 kota ini tidak mengalami perubahan yang drastis namun pada masa pemerintahan Jepang gemeente Tebing Tinggi berubah nama menjadi Tebing Tinggi Shi.18

17 BAPPEDA Tingkat II Tebing Tinggi, Op.cit. hlm. 40. 18 Abdul Khalik,op.cit. hlm. 04.

15

Universitas Sumatera Utara Pada awal proklamasi kemerdekaan, terbentuk pula Komite Nasional Daerah

(KND) dengan nama Komite Nasional Padang dan Bedagai, yaitu mengikuti kedudukan Tebing tinggi sebagai ibukota Onderafdeeling Padang en Bedagei.

Kemudian Bedagai memisahkan diri dengan membentuk Komite Nasional sendiri yang berkedudukan di Sei Rampah.

Perkembangan Kotapraja Tebing Tinggi menjadi sebuah kota baru nampak setelah tahun 1957 ketika Gubernur Sumatera Utara yang saat itu dijabat oleh Sutan

Kumala Pontas menyerahkan urusan pemerintahan umum kepada Kotapraja Tebing

Tinggi sehingga mulai saat itu Tebing Tinggi memiliki pemerintahan sendiri yang terpisah dari Kabupaten Deli Serdang. Dalam hal ini kepala Kotapraja Tebing Tinggi disebut Walikota melalui UU No.22 tahun 1956. Selanjutnya berdasarkan UU

No.18 tahun 1965 tentang pokok - pokok Pemerintahan Daerah, istilah Kotapraja berubah menjadi Kotamadya.

2.2 Kondisi Wilayah Kota Tebing Tinggi

Kota Tebing Tinggi adalah kota yang terletak di propinsi Sumatera Utara, yang berjarak sekitar 78 km dari Kota Medan. Letak kota Tebing Tinggi adalah pada

03˚19˚-03˚21˚ Lintang Utara dan 98˚11˚-98˚21˚ Bujur Timur. Serta 26-34 m diatas permukaan laut. Luas wilayah sebesar 38, 438 km² (termasuk perluasan wilayah sebesar 59,9 ha di Kecamatan Rambutan). Kota Tebing Tinggi terletak didataran rendah Pulau Sumatera dengan ketinggian 26-34 meter diatas permukaan laut, maka temperature udara di kota ini cukup panasa yaitu berkisar antara sekitar 25˚-27˚

16

Universitas Sumatera Utara Celcius. Sebagaimana kota di Sumatera Utara, Kota Tebing Tinggi mempunyai musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan

Juni sampai bulan September dan musim hujan biasanya terjadi pada bulan

November sampai bulan Maret, diantara kedua musim itu diselingi oleh musim pancaroba.

Adapun batas-batas wilayah Kota Tebing Tinggi di kelilingi oleh perkebunan- perkebunan yaitu:

- Sebelah Utara : PTP Nusantara III Kebun Rambutan Kecamatan Tebing

Tinggi Kabupaten Deli Serdang

- Sebelah Timur : PT. Socfindo Kebun Tanah Bersih Kecamatan Tebing Tinggi

Kabupaten Deli Serdang

- Sebelah Selatan : PTP Nusantara III Kebun Pabaru Kecamatan Tebing Tinggi

Kabupaten Deli Serdang

- Sebelah Barat : PTPN III Kebun Bandar Bejambu Kecamatan Tebing Tinggi

Kabupaten Deli Serdang.19

Sebanyak 41,56% dari luas wilayah tersebut di gunakan untuk wilayah pemukiman penduduk, sekitar 40,03% digunakan untuk wilayah pertanian dan sisanya digunakan untuk sarana lainnya seperti transportasi, sarana sosial, ekonomi dan budaya serta industri.

19 BPS Tebing Tinggi, Kota Tebing Tinggi dalam Angka 2007,Tebing Tinggi: 2007, hal.3.

17

Universitas Sumatera Utara Berdasarkan PERDA Kota Tebing Tinggi Nomor 15 Tahun 2006 tanggal 31

November 2006, Kota Tebing Tinggi terdiri dari 5 kecamatan dan 35 kelurahan. Pusat

Pemerintah Kecamatan terletak di kelurahan Pabatu untuk Kecamatan Padang Hulu,

Kelurahan Tanjung Marulak untuk Kecamatan Rambutan, Kelurahan Tebing Tinggi untuk Kecamatan Padang Hilir, Kelurahan Pinang Mancung untuk Kecamatan

Bajenis, dan Kelurahan Mandailing untuk Kecamatan Tebing Tinggi Kota. Setiap kelurahan berjarak kurang dari lima kilometer dari pusat pemerintahan masing- masing kecamatan.

18

Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Luas Wilayah dan Kelurahan di Kota Tebing Tinggi Menurut Kecamatan 2007 No Kecamatan Kelurahan Luas Wilayah Area (Km²) 1 Padang Hulu Pabatu 8,511 Lubuk Baru Persiakan Bandar Sono Tualang Lubuk Raya Padang Marbau 2 Rambutan Rantau Laban 5,935 Sri Padang Karya Jaya Lalang Tanjung Marulak Tanjung Marulak Hilir Mekar Sentosa 3 Padang Hilir Bagelen 11,441 Tebing Tinggi Tambangan Satria Deblod Sundoro Damar Sari Tambangan Hulu 4 Tebing Tinggi Kota Mandailing 3,473 Pasar Gambir Rambung Tebing Tinggi Lama Pasar Baru Badak Bejuang Bandar Utama 5 Bajenis Bulian 9,078 Pelita Bandar Sakti Teluk Karang Pinang Mancung Berohol Total 38,438

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Tebing Tinggi dalam Angka 2008

19

Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel luas wilayah dan kelurahan di Kota Tebing Tinggi menurut kecamatan 2007, pada tahun 2007 tersebut Kota Tebing Tinggi dimekarkan menjadi 5 kecamatan melalui PERDA Nomor 15 Tahun 2006, lima kecamatan tersebut yakni

Kecamatan Padang Hulu, Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kecamatan Rambutan,

Kecamatan Bajenis dan Kecamatan Padang Hilir dengan 35 jumlah kelurahan.

Kecamatan dengan luas wilayah terluas yaitu Kecamatan Padang Hilir dengan membawahi 7 kelurahan sedangkan Kecamatan dengan luas terkecil yaitu Kecamatan

Tebing Tinggi Kota dengan membawahi 7 kelurahan. Lokasi Restoran India sendiri terletak di Kecamatan Tebing Tinggi Kota dengan kelurahan Pasar Baru, sebelum kecamatan di Tebing Tinggi menjadi lima kecamatan Restoran India ada di kecamatan Padang Hulu dengan kelurahan yang sama. Tempat tersebut masih berada di tempat atau lokasi yang sama namun hanya berubah kecamatan saja.20

Daerah ini merupakan area pusat kota yang padat akan rumah penduduk, aktivitas perdagangan dan jalur lalu lintas antar kota. Daerah pusat kota tersebut menjadi tempat yang ramai dikunjungi para wisatawan dari berbagai daerah luar maupun dalam kota Tebing Tinggi. Salah satu bangunan restoran yang ada ialah

Restoran India yang mulai berlokasi di jalan Lintas Sumatera Kelurahan Pasar Baru atau pusat kota tersebut pada tahun 1977. Daerah yang strategis menjadi salah satu faktor dibangunnya Restoran India di daerah tersebut.

Kota Tebing Tinggi sejak keluarnya undang-undang No. 5 tahun 1974, tentang

20 BPS Tebing Tinggi, Kota Tebing Tinggi dalam Angka 2008, hal.6.

20

Universitas Sumatera Utara pokok-pokok pemerintahan di daerah, pelaksanaan pemerintahan di Kota Tebing

Tinggi sudah jauh lebih maju dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya.

Pemerintahan Daerah mempunyai perangkat yang cukup baik. Pada tahun 1980

Presiden Republik Indonesia memberikan penghargaan kepada Tebing Tinggi atas hasil kerjanya dalam melaksanakan pembangunan Lima Tahun Kedua dinilai memberikan kemampuan bagi pembangunan, demi kemajuan Negara Indonesia pada umumnya daerah khususnya.21 Kehidupan ekonomi penduduk kota Tebing Tinggi sendiri ditandai dengan bermacam profesi atau mata pencaharian. Mata pencaharian

Pegawai Negeri merupakan mata pencaharian mayoritas masyarakat Tebing Tinggi, kemudian secara berurutan disusul oleh mata pencaharian pegawai swasta, pedagang, pertanian, industri, jasa, perhubungan dan lain-lain.

Penduduk Tebing Tinggi dari tahun 1990, 2000, dan tahun 2010 jumlahnya rata-rata mengalami kenaikan angka setiap tahun – tahun tersebut. Serta agama pada masyarakat Tebing Tinggi termasuk di kecamatan Tebing Tinggi Kota umumnya diketahui terdapat lima agama yaitu Islam, Protestan, Katolik, Hindu dan Budha.

Walaupun sebagian besar orang India menganut agama Hindu dan Budha namun pemilik Restoran India dan keluarganya tidak termasuk ke dalam penganut kedua agama ini. Pemilik Restoran India merupakan orang India Malabar dari India Selatan yang beragama Islam dan bersama keluarganya, mereka sering disebut kental dengan agama hingga beberapa dari keturunan Muhammad Bava dipanggil dengan sebutan

21 BPS Tebing Tinggi, Kota Tebing Tinggi dalam Angka 2001, hal.xi

21

Universitas Sumatera Utara „syeh‟ oleh masyarakat sekitar. Maka dari itu, masyarakat yang terutama muslim tidak ragu untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang disajikan di Restoran

India tersebut.

Kegiatan perekonomian di Tebing Tinggi pada masa 1970 an sudah ada kegiatan jual beli, dilihat dari banyaknya pertokoan atau perdagangan yang sebagian besar berada di pusat kota.22 Pertokoan yang ada seperti toko sandang, toko pangan, toko alat rumah tangga, toko alat pertanian, toko buku alat tulis kantor, toko alat kendaraan, toko elektronik, toko kelontong, maupun restoran.23 Restoran pada masa itu hanya ada beberapa saja, Restoran India menjadi salah satu restoran yang cukup dikenal karena merupakan satu-satunya Restoran yang dimiliki orang India dengan makanannya yang juga berciri khas India dan halal. Sementara jumlah restoran di

Tebing Tinggi dapat dilihat pada tabel berikut.

22 Wawancara dengan Hasyim, 69 Tahun. Tebing Tinggi. Tanggal 01 Mei 2019 23 BPS Tebing Tinggi, Ibid, hal.155.

22

Universitas Sumatera Utara Tabel 2.5 Jumlah Restoran di Tebing Tinggi Tahun 1977 hingga 2013.

Tahun Jumlah

1977-1995 Tidak Diketahui

1996 10

1997 7

1998 12

1999 12

2000 13

2001-2009 Tidak Diketahui

2010 39

2011 48

2012 128

2013 134

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Tebing Tinggi dalam Angka 2001 dan 2013.

Dapat dilihat dari tabel di atas, perkembangan rumah makan atau restoran di

Kota Tebing Tinggi mengalami dinamika. Pada tahun 1996 terdapat 10 jumlah restoran di Tebing Tinggi, menyusul tahun berikutnya terdapat tiga restoran yang sudah tutup dan hanya tinggal 7 saja. Pada tahun berikutnya jumlah restoran terus bertambah terutama pada tahun 1998 hingga tahun 2000. Kemudian menyusul pada tahun 2010 hingga tahun 2013 jumlah restoran yang terus bertambah lebih jauh setiap tahunnya daripada sejak tahun 1990 an dan Restoran India adalah salah satu restoran yang mampu terus bertahan ditengah semakin bertumbuhnya jumlah restoran di

23

Universitas Sumatera Utara Tebing Tinggi.

2.3 Latar Belakang Restoran India

Restoran India berawal dari kedatangan seorang berkebangsaan India Malabar

Muslim bernama Muhammad Bava. Ia datang ke Sumatera Timur pada masa sebelum tahun 1940-an. Orang India Malabar memiliki kebiasaan merantau sejak turun- temurun, seperti orang Minang di Indonesia. Muhammad Bava datang sendiri mengikuti jejak pamannya yang lebih dulu berdagang obat-obatan, minyak wangi dan sebagainya di Sumatera Timur yakni di jalan Lintas Tengah Sumatera Tebing Tinggi.

Kemudian ia juga ikut berdagang hingga akhirnya memiliki cukup penghasilan untuk membuka usaha sendiri yakni yang pada akhirnya adalah Restoran India.24 Restoran

India pertama kali dibangun di tempat yang merupakan sebuah ruko. Meja dan kursi disediakan di dalamnya dibantu bersama oleh istri dan anak – anak Muhammad Bava.

Namun, dagangan Muhammad Bava yang sebelumnya seperti minyak wangi, obat- obatan dan beberapa jajanan lain tetap dilanjutkan. Restoran India sendiri ditempatkan di bagian belakang toko kelontongnya tersebut. Muhammad Bava mendagangkan dagangannya dengan dibantu oleh terutama keluarganya sendiri. Ada yang bertugas menjaga toko kelontong dan beberapa yang lain membantu

Muhammad Bava mengerjakan pekerjaan restoran.

Kepemilikan Restoran India diwariskan kepada keluarga pendiri Restoran terutama pada keturunannya. Muhammad Bava sendiri memiliki seorang istri etnis

24 Wawancara dengan Abbas, 42 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 24 Desember 2018.

24

Universitas Sumatera Utara Minang dan 11 (sebelas) orang anak. Muhammad Bava dalam menjalankan Restoran

India dibantu oleh keluarga termasuk anak – anaknya antara lain Ismail, Iqbal,

Bavuta, Rajab dan juga keponakannya Muhammad Farid. Setelah Muhammad Bava meninggal, pemegang Restoran dilanjutkan secara berurutan diantaranya ialah Ismail,

Iqbal, Rajab dan Bavuta secara bekerjasama pada tahun 1973-1976. Muhammad

Farid tahun 1977-2000, kemudian Ismail, Iqbal, Rajab dan Bavuta yang saling bekerjasama 1999-2003, dan Muhammad Abbas 2003 hingga sekarang.25

Pada tahun 1977 merupakan awal mula keberadaan Restoran India di jalan

Ahmad Yani Kelurahan Pasar Baru Tebing Tinggi. Sebelum Restoran India berlokasi di jalan Ahmad Yani, pada tahun 1973 Restoran India pernah dipindahkan di tempat yang saat ini menjadi dealer motor yaitu Usaha Sungai Mas, saat ini disebut jalan

Jendral Sudirman dari tempat pertama berada di jalan yang sama yaitu jalan Lintas

Tengah Sumatera (jalan Medan) yang saat ini dikenal jalan Jendral Sudirman namun tempat yang berbeda dekat dengan bioskop Ria. Kepemilikan restoran adalah dijalankan bersama oleh antar bersaudara atau keluarga yaitu Ismail, Iqbal, Rajab dan

Bavuta. Sementara Muhammad Farid mencoba mandiri membuka usaha sendiri dengan dagangan yang sama di jalan Haji Abdul Rahman Shihab. Namun usaha

Muhammad Farid tidak begitu lancar hingga setelah tiga tahun pada tahun 1976 Farid menutup usaha miliknya.

Restoran India yang dipegang oleh Iqbal, Ismail, Rajab dan Bavuta di Sungai

25 Wawancara dengan Tahasri, 71 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 24 April 2019.

25

Universitas Sumatera Utara Mas hanya sampai tiga tahun kemudian diserahkan pada Muhammad Farid. Setelah diskusi keluarga, maka diketahui masing-masing anak memiliki minat berbeda-beda dalam pekerjaan, maka diputuskanlah bahwa Restoran India akan diteruskan oleh

Muhammad Farid sebab berbeda dari yang lain Muhammad Farid sendiri lebih menyukai dunia masak-memasak sementara seperti Iqbal lebih berminat meneruskan toko kelontong, serta beberapa saudara Iqbal juga memilih pekerjaan lain. Setelah itu

Muhammad Farid menutup usaha miliknya di Haji Abdul Rahman Shihab maka kemudian Farid meneruskan dan membuka Restoran India yang dipindahkan ke Jalan

Ahmad Yani atau pada masa itu sering disebut Jalan Siantar.

Restoran India sudah pernah berlokasi di beberapa tempat hingga akhirnya pihak Restoran memutuskan untuk memilih lokasi tempat yang dianggap lebih layak atau menguntungkan seperti dari segi kestrategisan lokasi.26 Hal itu memungkinkan bagi Restoran India untuk menjadi tempat persinggahan kuliner para wisatawan selain daripada penduduk lokal Tebing Tinggi itu sendiri. Restoran India yang memiliki luas ukuran sekitar 4 x 10 meter sejak berdiri tahun 1940 itu, pada tahun

1970 an mengalami puncak kejayaannya hingga pada akhirnya dapat memindahkan

Restoran India tersebut ke Jalan Ahmad Yani dengan nama yang sama yakni Restoran

India atau masyarakat pada zaman itu juga sering menyebutkannya dengan singkatan

RI.27

26 Wawancara dengan Idham, 70 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 25 April 2019. 27 Wawancara dengan Abbas, 42 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 24 Desember 2018.

26

Universitas Sumatera Utara Restoran India ini selalu berusaha mempertahankan kualitas serta cita rasa kulinernya, sampai tahun 1970 an menu makanan yang tersedia ada 3 (tiga) macam yakni roti cane, martabak - kari kambing, dan susu lembu. Makanan ciri khas India tersebut digemari mulai dari usia anak sekolah hingga orang-orang dewasa dengan harga menu makanan yang masih terjangkau. Pada masa itu untuk tempat makan dengan makanan khas India tersebut satu-satunya yang paling digemari adalah

Restoran India. Perbedaan Restoran India ini dengan restoran lain salah satunya terletak pada menu yang disediakan. Menu ciri khas India ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat hingga untuk tempat restoran tersebut juga menjadi tempat tongkrongan bagi para pemuda maupun orang-orang dewasa berusia lanjut.28

28 Wawancara dengan Idham, 70 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 25 April 2019.

27

Universitas Sumatera Utara BAB III

PENGELOLAAN RESTORAN INDIA DARI TAHUN 1977-2013

3.1 Lokasi

Lokasi merupakan tempat melayani konsumen, dapat juga diartikan sebagai tempat untuk memajangkan barang – barang dagangannya. Definisi lokasi adalah suatu tempat bisnis beroperasi atau melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya. Penentuan lokasi dapat termasuk sebagai strategi utama pada sebuah usaha restoran. Lokasi yang strategis akan menjadi jalan pembuka yang menentukan kesuksesan sebuah usaha restoran.29

Berbagai faktor yang dapat digunakan dalam penentuan lokasi sebagai berikut.

Lokasi Restoran India ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya:

1. Peluang usaha

Faktor peluang usaha ini penting untuk diperhatikan dan dianalisis,

mengenai daerah tempat lokasi yang akan dijadikan tempat Restoran India

yakni harus memiliki peluang yang baik untuk restoran di masa depan.

2. Tenaga Kerja

Faktor tenaga kerja juga dibutuhkan, dilihat dari mudah atau tidaknya

mencari tenaga kerja untuk Restoran India di daerah tersebut, serta mengenai

berapa bayaran yang biasanya diberikan untuk para tenaga kerja di daerah

29 Kasmir, Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan, (Jakarta: CAPS (Center For Academic Publishing Service), 2006), hal. 129.

28

Universitas Sumatera Utara tersebut, dan sebagainya.

3. Transportasi

Kemudahan dalam akses transportasi juga penting karena konsumen

tentu akan memikirkan bagaimana cara mereka untuk sampai ke tempat

Restoran India nantinya. Karena jika akses transportasi sulit, ketertarikan

konsumen dapat berkurang. Lalu lintas di jalan tempat lokasi Restoran India

dapat dikatakan ramai karena akses ke Restoran India tidak sulit dan berada di

sekitar pusat perbelanjaan Tebing Tinggi sehingga banyak kendaraan berlalu-

lalang melewati lokasi tersebut.

4. Akses Parkir

Akses parkir juga tentu sangat dibutuhkan, akses parker Restoran India

setidaknya cukup untuk para konsumen membawa kendaraan pribadi. Apabila

tidak ada akses untuk parker kendaraan tersebut, tentu konsumen akan kecewa

dan dapat kurang puas dengan pelayanan Restoran India.

5. Kepadatan Penduduk

Tingkat kepadatan penduduk di daerah yang dipilih juga harus

diperhatikan, karena semakin banyak penduduk yang ada didaerah lokasi

tersebut, kemungkinan besar bisa menambah jumlah konsumen lainnya. Hal

ini sesuai dengan pemilihan lokasi Restoran India di Jalan Ahmad Yani yang

berada di pusat kota atau pusat aktifitas perdagangan dengan tingkat

kepadatan penduduk yang termasuk tinggi.

29

Universitas Sumatera Utara 6. Kekuatan daya beli masyarakat

Kemampuan masyarakat dalam membeli suatu barang juga hal yang

penting diperhatikan, karena jika kemampuan masyarakat tidak sesuai dengan

target harga jual restoran, bisa saja barang atau menu yang ada tidak akan

terjual karena kurangnya kemampuan masyarakat untuk membeli menu

restoran tersebut. Restoran India juga memperhatikan bahwa pembeli atau

konsumen di Restoran India Tebing Tinggi tidak hanya penduduk di daerah

tersebut melainkan juga akan ada banyak pembeli atau konsumen dari luar

kota yang mengunjungi Restoran India Tebing Tinggi karena lokasinya

merupakan persimpangan antar kota.

7. Ketersediaan Bahan Baku

Ketersediaan bahan baku di lingkungan tempat yang akan dijadikan

tempat Restoran India juga penting diperhatikan. Tanpa adanya bahan baku,

restoran akan sulit untuk memproduksi menu – menu nantinya sehingga

aktifitas produksi restoran bisa terhenti. Seperti, dekat dengan pasar yang

menjual bahan – bahan rempah sangat diperlukan oleh Restoran India Tebing

Tinggi.

Penentuan lokasi usaha tersebut merupakan hal yang penting untuk mendirikan Restoran India. Semakin strategis lokasi restoran maka semakin memberikan dampak yang baik untuk restoran seperti menambah pendapatan restoran, menambah konsumen, dan sebagainya. Dampak yang baik tersebut seperti,

30

Universitas Sumatera Utara lokasi yang dekat dengan tempat yang menyediakan bahan baku akan dapat meminimalkan biaya transportasi Restoran India serta memaksimalkan keuntungan

Restoran India tersebut. Apabila lokasi penyediaan bahan baku jauh dari lokasi restoran maka semakin besar biaya transportasi yang akan dikeluarkan restoran tersebut.

Maka dari itu dalam menentukan lokasi usaha, Restoran India memperhatikan faktor – faktor tersebut serta fungsi atau manfaat yang didapatkan dari menggunakan lokasi yang strategis demi perkembangan usaha Restoran India Tebing Tinggi. Karena semakin strategis lokasi usaha tersebut semakin besar pendapatan yang diperoleh.

Tetapi jika lokasi yang dipilih untuk usaha tidak strategis, maka akan memberikan dampak yang buruk untuk Restoran India contohnya pengeluaran dari usaha yang dijalani jadi terus bertambah.30

Restoran India yang dibangun Muhammad Bava pada awalnya berada di Jalan

Medan. Posisi Restoran India ini tergabung dengan toko kelontong yang juga milik

Muhammad Bava. Tepatnya pada bagian depan adalah toko kelontong dan bagian belakang Restoran tersebut. Pada tahun 1973 Muhammad Bava tidak meneruskan usaha restorannya di lokasi tersebut dan memindahkannya ke Sungai Mas. Pada tahun

1976 tempat tersebut dibeli oleh Sungai Mas Penyalur Motor Honda. Ketika usaha sebelumnya di Sungai Mas Tutup di depan Bioskop Deli, lalu dipindahkan ke Ahmad

30 Bambang Hermanto, Pengaruh Lokasi Usaha, Karakteristik Bisnis Terhadap Strategi Bisnis dan Kinerja Usaha Industri Kecil, (Jurnal,2011) Volume 9 (3).

31

Universitas Sumatera Utara Yani. Akhirnya usaha restoran tersebut dipindahkan ke Jl. Ahmad Yani atau sering disebut Jalan Siantar oleh masyarakat. Restoran India dipindahkan ke Jalan Ahmad

Yani dengan berbagai pertimbangan seperti pada umumnya Restoran India tersebut dipindahkan oleh faktor mencari tempat yang lebih ramai. Restoran India ditempatkan di sebuah tempat atau gedung bekas milik penduduk lokal yang sudah lama tidak dipakai tepat berada di tepi jalan. Tempat tersebut disewa ketika masa

Muhammad Farid, berlokasi di pusat kota dan merupakan jalan perlintasan antar daerah, rutenya yaitu jalan yang dilalui diantaranya jalan menuju ke Medan ataupun ke Siantar. Apabila dari Siantar jalan yang dilalui menuju ke Medan diantaranya, dapat melalui rute persimpangan yang terdapat Patung KB (Keluarga Berencana) dengan memasuki sisi kiri yaitu Jalan Medan – Pematang Siantar atau juga disebut

Jalan Ahmad Yani maka seterusnya mendapati adanya Restoran India Tebing Tinggi dan dari arah tersebut kemudian juga bisa lanjut ke Medan. Apabila dari arah Medan, maka kendaraan dapat melalui rute persimpangan yang terdapat Patung Beo lalu ke arah Jalan Medan – Tebing Tinggi di sisi kanan sampai seterusnya melewati beberapa jalan hingga mendapati Restoran India Tebing Tinggi di Jalan Ahmad Yani, lalu melalui rute ini kendaraan juga bisa terus lanjut menuju ke Siantar atau daerah lainnya. Serta, kendaraan pribadi merupakan kendaraan yang umumnya lebih sering melalui rute – rute tersebut baik seperti dari Siantar ataupun dari Medan.

Para wisatawan juga melalui rute tersebut menuju kota atau daerah lain sembari dapat melihat – lihat atau singgah berkunjung ke berbagai tempat di Tebing

32

Universitas Sumatera Utara Tinggi termasuk wisata kulinernya. Serta pertimbangan lainnya adalah biaya sewa

Restoran India yang lebih terjangkau sehingga menjadi alasan restoran ini ke lokasi tersebut.31

3.2 Bangunan

Bangunan adalah struktur buatan manusia yang terdiri atas dinding dan atap yang didirikan secara permanen di suatu tempat.32 Bangunan mempunyai beragam bentuk, ukuran, dan fungsi, serta telah mengalami penyesuaian sepanjang sejarah yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti bahan bangunan, kondisi cuaca, harga, kondisi tanah, dan alasan estetika. Bangunan juga biasa disebut dengan rumah dan gedung. Bangunan memiliki beberapa fungsi bagi kehidupan manusia, terutama sebagai tempat berlindung dari cuaca, keamanan, tempat tinggal, privasi, tempat menyimpan barang, dan tempat bekerja. Suatu bangunan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya sebagai sarana pemberi rasa aman dan nyaman.

Bangunan Restoran India Tebing Tinggi yaitu bernuansa asri, dengan warna gelap dan memiliki beberapa vas tanaman hijau di dalam ruangan dengan berkesan teduh. Bangunan ini dari tampak luar tidak memiliki ciri khas atau arsitektur bangunan India, hanya saja nama brand restoran yakni “Restoran India” yang dipampang di depan pintu masuk bergaya aksara India.

Bangunan Restoran India ini pada tahun 1977 pada masa Muhammad Farid di

31 Wawancara dengan Iqbal, 61 Tahun Tebing Tinggi Tanggal 02 Mei 2019. 32 Ensiklopedia, (www. wikipedia.com, Diakses pada Tanggal 20 Agustus 2019).

33

Universitas Sumatera Utara Jalan Siantar (Jalan Jendral Ahmad Yani) awalnya merupakan sebuah gudang tempat penyimpanan getah karet milik penduduk lokal. Gudang tersebut menjadi tempat

Muhammad Farid meneruskan usaha Restoran India tersebut dengan 5-6 (enam meja) dan beberapa bangku atau kursi muatan 20 (dua puluh) orang. Tempat memasak yang memanjang berhadapan dengan meja dan kursi pelanggan.33 Tempat Restoran India pindah tersebut disewa dan luasnya Restoran India tersebut sekitar 4 x 8 m berada di pinggir jalan perlintasan dari berbagai daerah luar kota.34

Setelah Muhammad Abbas meneruskan usaha restoran ini, Abbas berinovasi untuk meningkatkan fasilitas dan bentuk restoran yang sejak tahun 2003 sudah mulai dilakukan. Abbas menambah fasilitas kursi dan meja yang terbuat dari bahan plastik dengan memperluas tempat restoran hingga memperbarui meja dapur atau tempat memasak menjadi lebih besar yang memungkinkan untuk dapat menyimpan lebih banyak peralatan memasak maupun peralatan saji. Luas Restoran India hingga pada akhir renovasi adalah dapat memenuhi 60 kursi. Sebelumnya jumlah meja dan kursi sekitar hampir setengahnya hingga perlahan-perlahan jumlahnya bertambah seiring dengan penambahan luas ruangan. Selain itu, Restoran India memiliki beberapa fasilitas seperti toilet, mushola, dan kipas angin. Mulai perenovasian Restoran India ini tidak serta merta merenovasi sekaligus seluruh bangunan. Renovasi tersebut dilakukan pada beberapa bagian dengan mempertimbangkan minat pengunjung yang bertambah, hingga termasuk juga mempertimbangkan tingkat pendapatan.

33 Wawancara dengan Iqbal, 61 Tahun Tebing Tinggi Tanggal 02 Mei 2019. 34 Wawancara dengan Idham, 71 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 30 April 2019.

34

Universitas Sumatera Utara 3.3 Manajemen

Manajemen erat kaitannya dengan konsep organisasi. Organisasi adalah sekolompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan organisasi tertentu dalam mencapai tujuan tertentu.

Organisasi memiliki berbagai sumber daya, seperti sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya dana, dan sumber daya informasi. Keseluruhan sumber daya tersebut dapat dikelola melalui kerjasama dari orang-orang yang berbeda sehingga tujuan organisasi dapat dicapai maka dari itu disinilah peran manajemen diperlukan. Manajemen diperlukan ketika terdapat sekumpulan orang- orang (yang pada umumnya memiliki karakteristik perbedaan) dan sejumlah sumber daya yang harus dikelola agar tujuan sebuah organisasi dapat tercapai.35

Manajemen berarti sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan suatu tujuan organisasi melalui kegiatan-kegiatan rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya. Manajemen juga pada dasarnya merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan.36

Manajemen Restoran India selama dua periode sejak tahun 1977 sampai tahun

1999 sistem manajemen yang dilakukan berbentuk kerjasama tim dapat diartikan

35 Tisnawati, Erni dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen (Jakarta: Kencana Prenadamedia, 2005) hlm. 4 36 Loc, cit.

35

Universitas Sumatera Utara bahwa pemilik dan para anggota pekerja bekerja bersama – sama secara langsung di lapangan mengerjakan pekerjaan yang sama atau sejajar. Pemilik juga merupakan sekaligus pekerja yang bekerja bersama – sama tanpa ada struktur yang berarti dengan para anggota pekerja yang ada. Tahun 1999-2002 cukup berbeda pada periode sebelumnya, peran pemilik ialah hanya lebih mengamati atau mengawasi para pekerja sementara pegawai ialah sebagai bawahan. Selama tahun 2003 hingga tahun 2013 perbedaan struktur tampak lebih jelas sebab pemilik Restoran India yang baru membuat manajemen yang lebih terstruktur. Hal itu tampak dari beberapa hal yang dapat dilihat seperti, perekrutan pegawai baik dari dalam daerah sekitaran kecamatan

Tebing Tinggi Kota hingga di luar kecamatan Tebing Tinggi Kota serta bahkan dari luar kota seperti dari Kota Siantar, hingga Jakarta dan lain – lain yang datang bekerja ke Tebing Tinggi karena informasi – informasi yang didapat dari mulut ke mulut atau sanak saudara yang pernah berkunjung ke Restoran India atau berdomisili di Tebing

Tinggi. Pembagian kerja atau struktur kerja lebih jelas, serta dibedakan antar divisi, maka pemilik adalah orang yang berperan untuk memantau perkembangan Restoran

India secara keseluruhan, mengendalikan atau mengarahkan para pekerja yang sudah direkrut dan biasanya tidak ikut serta dalam pekerjaan langsung dilapangan.

3.3.1 SDM (Sumber Daya Manusia)

SDM merupakan terjemahan dari “human resources”, namun ada pula ahli yang menyamakan sumber daya manusia dengan “manpower” atau tenaga kerja.

Sebagian orang juga menyetarakan pengertian sumber daya manusia dengan personal

36

Universitas Sumatera Utara (personalia, kepegawaian, dan sebagainya). Sumber daya manusia merupakan satu- satunya sumber daya yang memiliki akal perasaan, keinginan, keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya, dan karya (rasio, rasa, dan karsa). Istilah sumber daya manusia adalah manusia bersumber daya dan merupakan kekuatan (power). Semua potensi SDM tersebut berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuan.

Pekerja di Restoran India sejak tahun 1977 ada sekitar 5 (lima) orang termasuk bernama Uli sebagai asisten masak dan beberapa pekerja lainnya dengan pembagian kerja diantaranya sebagai tukang masak, pembuat roti, pembuat minuman dan pencuci piring. Sementara pada masa Muhammad Abbas sejak tahun 2003 sampai 2004, pekerja di Restoran India mulai bertambah hingga terdapat sekitar 8-10 orang pekerja. Seiring perkembangan Restoran India jumlah pekerja bertambah lagi pada tahun 2008 skitar 30 orang pekerja.

Pembagian kerja pada masa Abbas lebih banyak seiring dengan pertambahan menu dan fasilitas restoran. Tenaga Kerja Restoran India lebih banyak berasal dari tidak punya keahlian. Para pekerja tersebut secara langsung belajar di Restoran tersebut serta hanya dua atau tiga pekerja yang sudah memiliki keahlian sebelumnya.

Setiap pekerja juga ditempatkan pada kelompok – kelompok divisi tertentu yang dibedakan sesuai jenis – jenis pekerjaan yang ada di Restoran India tersebut. Syarat diterima menjadi pegawai adalah dilihat dari kebersihan, kesehatan dan beragama

Islam. Selain itu Restoran juga menyediakan seragam bagi para pegawai kecuali manajer, dengan dibedakan sesuai warnanya. Seragam biasanya dipakai oleh para

37

Universitas Sumatera Utara anggota divisi seperti, koki yang memakai seragam dengan warna dominan hitam dan para pekerja lain dengan warna dominan .

3.3.2 Struktur Organisasi

Organisasi adalah sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerjasama.

Berbagai organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda tergantung pada jenis organisasinya. Organisasi bisnis bisa jadi bertujuan untuk mendapatkan profit.

Sekalipun tidak semua organisasi bisnis bertujuan untuk profit, namun profit adalah salah satu tujuan yang ingin dicapai organisasi bisnis dimanapun. Apabila tujuan dari bisnis adalah profit, maka organisasi bisnis adalah sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan untuk meraih profit dalam kegiatan bisnisnya, sehingga mereka berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerjasama dalam organisasi tersebut.37 Suatu organisasi didalamnya terdapat satuan-satuan organisasi seperti jabatan, tugas wewenang, tanggung jawab serta peran dan fungsi tertentu. Struktur adalah cara bagaimana sesuatu itu (organisasi) disusun.38

Definisi struktur organisasi dapat diartikan sebagai suatu pola jaringan hubungan antara berbagai macam jabatan dan para pemegang jabatan. Struktur organisasi menunjukkan susunan hubungan – hubungan antar satuan-satuan organisasi, jabatan-jabatan, tugas-tugas wewenang dan pertanggungjawaban-

37 Ibid, hlm. 5 38 Ignasus Wursanto, Dasar-dasar Imu Organisasi (Yogyakarta: Andi,2003) hlm. 107.

38

Universitas Sumatera Utara pertanggungjawaban yang ada dalam organisasi.39

Pada masa Muhammad Farid, struktur kerja Restoran India adalah mulai dari pemilik dan kemudian anggota – anggota atau para pekerja. Namun tidak begitu tampak antara atasan dan bawahan serta mengerjakan pekerjaan secara bersama – sama. Pemilik memiliki tugas yang sejajar dengan tugas para anggotanya seperti tugas memasak hingga melayani tamu, pemilik juga mengerjakan semua pekerjaan itu kecuali pengelolaan finansial yang dilakukan oleh pemilik sendiri. Pembagian kerja di Restoran India pada tahun 1977 hingga tahun 2002 diantaranya terdapat tukang masak (koki), pembuat roti, asisten masak, pembuat minuman dan pencuci piring.

Pada tahun 1977 sampai 1999 masing – masing bagian tersebut dikerjakan oleh

Muhammad Farid sebagai tukang masak, Uli sebagai asisten masak, ada juga yang berperan sebagai pembuat roti/adonan, pembuat minuman, dan Hasim membersihkan peralatan dapur atau piring – piring. Tahun 1999 sampai tahun 2002 masing – masing pekerja diantaranya bernama Ruslan sebagai tukang masak (koki), ada juga sebagai asisten masak dan pembuat roti/adonan, dan Hasim bertugas mencuci piring atau peralatan dapur serta ada juga yang bertugas membuat minuman. Pada dua periode ini, dapat dikatakan bahwa meskipun sudah ada pembagian pekerjaan masing – masing, para pekerja kadang bekerjasama membantu sama lain apabila pekerjaannya sudah selesai dan ada sela waktu untuk membantu yang lain atau terkadang mereka juga memiliki kesempatan untuk mencoba melakukan pekerjaan pekerja/pegawai lain

39 Ibid, hlm. 108

39

Universitas Sumatera Utara seperti bertukar pekerjaan. Contohnya, pembuat minuman dapat mencoba bertukar pekerjaan dengan asisten masak.40

Pada tahun 2003, dimulai dengan sedikit demi sedikit peningkatan termasuk jumlah anggota pegawai restoran. Semakin bertambah menu maupun meja maka jumlah pegawai juga harus bertambah sesuai kebutuhan restoran. Pembagian pekerjaan dibuat menjadi lebih konsisten, para pegawai memiliki bagian pekerjaannya yang sudah ditetapkan sejak perekrutan dan konsisten terhadap pekerjaan yang sudah diberikan tersebut. 41 Seiring dari perkembangan Restoran India maka diperlukan struktur organisasi guna kelancaran proses kerja dalam restoran yang efisien dan efektif, struktur organisasi Restoran India Tebing Tinggi sebagai berikut.

Nama – nama pekerja Restoran India tahun 2003 sampai 2013 termasuk manajer dan anggota pegawai setiap divisi, diantaranya:

 Manajer Pagi : Muhammad Syafii (2013)

 Manajer Sore : Rofiqoh Wahidah Lubis (2013)

 Berikut anggota pegawai masing – masing divisi.

1. Divisi Dapur, diantaranya sebagai berikut.

Bagian Makanan (Koki) :

40 Wawancara dengan Tahasri, 69 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 29 April 2019. 41 Wawancara dengan Abbas, 42 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 24 April 2019.

40

Universitas Sumatera Utara - Ruslan Tanjung (1999 - 2013) sebagai Koki

martabak

- Haris (2003) sebagai Koki roti cane

- Swandi (2010) sebagai Koki martabak

- Candra Kirana (2011) sebagai Koki

- Heriyanto (2012) sebagai Koki seafood

- Leli (2013) sebagai Koki martabak

- Khairi Samosir (2013) sebagai Koki seafood

- Ayu Afrianty (2013) sebagai Koki nasi goring

- dan lain-lain.

Bagian Minuman : - Dika Syahputra (2010)

- Purnomo (2009)

- Linda (2008), dan lain-lain 2. Divisi kebersihan, diantaranya sebagai berikut.

Pencuci Peralatan Dapur : - Iman Dodi (2013) (piring, gelas dan lainnya) - Dana (2012), dan lain-lain

3. Divisi penyedia bahan baku, Bagian Pembelian : - Kiki (2012), dan lain-lain

4. Divisi servis (pelayanan), diantaranya sebagai berikut.

Sebagai Waitress42 : - Maulida (2011) - Rika (2013) - Latifa (2012) Sebagai Waiter43 - Yogi (2010)

42 Waitress berarti pelayanan wanita yang bertugas dalam penyajian , dalam hal ini menyampaikan hidangan makanan dan minuman pada tamu.

41

Universitas Sumatera Utara - dan lain-lain.

5. Divisi Keuangan (Kasir) : - Ade Mutiara (2012)

- Nurhidayah (2011)

- Defiana (2013)

- dan lain-lain.

Pertama, struktur organisasi pada masa Muhammad Abbas ini adalah mulai dari pemilik. Pemilik berarti pemilik suatu usaha tertentu bisa perorangan atau kelompok. Pemilik Restoran India bersifat individu yaitu Muhammad Abbas yang merupakan keturunan dari pemilik usaha Restoran India sebelumnya, Muhammad

Farid. Pemilik Restoran India ini memiliki kewajiban untuk dapat mengkomunikasikan dengan jelas setiap harapan dan tujuan yang menyangkut restoran tersebut kepada setiap pegawai atau tenaga kerja. Salah satunya dengan mengumpulkan setiap anggota dalam satu pertemuan dan membagi aspirasi, harapan, dan tujuan restoran. Tugas selanjutnya yang wajib dilakukan oleh Pemilik Restoran

India adalah mengecek setiap laporan secara rutin. Ini berlaku baik bagi laporan tertulis atau secara manual. Tugas ini dilakukan agar jika ada kesalahan atau kekurangan bisa segera ditangani sebelum menjadi masalah yang lebih merugikan dan beberapa tugas lain seperti memantau perkembangan pasar, memastikan karyawan mendapatkan haknya, mengelola dan memantau keuangan, hingga

43 Waiter berarti pelayanan laki – laki yang bertugas dalam penyajian , dalam hal ini menyampaikan hidangan makanan dan minuman pada tamu.

42

Universitas Sumatera Utara memantau reputasi Restoran India di mata masyarakat.44

Kedua, posisi penting yang diperlukan di restoran juga adalah manajer.

Restoran India memiliki dua manajer yaitu manajer pagi dan manajer sore. Tugas kedua manajer pada dasarnya sama yang membedakan adalah shift kerja. Manajer pagi mulai bekerja pada pukul 06.00-15.00 WIB sedangkan manajer sore mulai bekerja pada pukul 15.00-03.00 WIB. Tugas keduanya yaitu bertanggung jawab untuk penjadwalan pegawai restoran dan memastikan semua shift sudah tercakup, perencanaan acara, dan tugas lain seperti menerima keluhan pelanggan. Ketika ada keluhan pelanggan maka tanggung jawab akan dipegang oleh kepala order, setelah diarahkan ke kepala order selanjutnya ke manajer kemudian disampaikan kepada divisi yang bersangkutan. Apabila persoalan tidak dapat ditangani oleh manajer maka disampaikan ke Pemilik.45

Manajer mengawasi dan bertanggung jawab atas anggota-anggotanya pada setiap divisi. Divisi merupakan sebuah kelompok di dalam suatu organisasi, setiap kelompok atau divisi Restoran India memiliki pembagian kerja masing-masing agar memudahkan proses jalannya restoran dengan efektif dan efisien. Divisi Restoran

India terbagi menjadi divisi dapur, divisi kebersihan, divisi penyedia bahan baku, divisi servis (pelayanan), dan divisi keuangan. Jumlah setiap anggota yang terdapat pada divisi setiap tahunnya dapat meningkat dengan angka yang tidak teratur sesuai kebutuhan, dalam satu tahun dapat merekrut pegawai hingga tiga orang atau lebih.

44 Wawancara dengan Abbas, 42 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 24 April 2019. 45 Wawancara dengan Abbas, 42 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 24 April 2019.

43

Universitas Sumatera Utara Ketiga, diantaranya ialah divisi dapur, divisi kebersihan, divisi pelayanan, divisi penyedia bahan baku, dan divisi keuangan. Pada divisi dapur terdapat beberapa koki dan sekaligus pembuat minuman. Tugas koki dan pembuat minuman di Restoran

India, seperti berpartisipasi dalam persiapan, pemberian , dan memasak atau membuat bahan sesuai menu. Merencanakan dan memberi harga pada menu makanan dan minuman, memesan persediaan bahan, dan menyimpan catatan. Koki juga perlu tahu selain bagaimana mengolah makanan di dapur, ia harus tahu nama makanan serta ejaan yang benar dalam penulisan menu. Menjaga hubungan baik dengan para pelanggan dan rekan – rekan lainnya serta bersedia menjalankan tugas atau instruktur dari atasan.

Bagian divisi kebersihan Restoran India merupakan petugas yang bertugas memberikan pelayanan kebersihan dan kerapihan pada bangunan Restoran India baik di dalam bangunan restoran maupun di luar restoran yang bertujuan untuk tercipta suasana yang nyaman dalam menunjang aktifitas sehari-hari. Tugas – tugas kebersihan tersebut seperti mencuci peralatan makanan, minuman maupun peralatan dapur, membersihkan lantai bangunan restoran dan sebagainya yang dibagikan kepada setiap anggota pegawai di divisi kebersihan.

Tugas divisi penyedia bahan baku di Restoran India seperti pembelian bahan baku, mengecek daftar pesanan bahan ke gudang, melakukan pengecekan bahan baku secara berkala, berkoordinasi dengan koki untuk bahan – bahan yang dibutuhkan, memperhatikan keadaan bahan baku makanan dan minuman baik kesegaran maupun keadaan fisiknya. Bahan makanan yang mudah rusak dan tidak mudah rusak harus

44

Universitas Sumatera Utara diletakkan terpisah, agar tidak terjadi kontaminasi. Kualitas bahan yang dipilih juga harus baik, agar makanan dan minuman lebih aman dikonsumsi dan memiliki cita rasa yang lebih memuaskan, harga bahan baku berkualitas baik harga bahan cenderung lebih mahal, serta jarak dan lokasi juga diperhatikan sesuai dengan produk bahan berkualitas tersebut.

Divisi pelayanan pada restoran, anggota pegawainya disebut sebagai waiter dan waitress. Waiter dan waitress di Restoran India memiliki tugas yang diantaranya menyiapkan meja makan, menghafalkan menu restoran, menyapa tamu dan mencatat pesanan tamu, mengorder pesanan tamu ke dapur, mengantarkan pesanan menuju meja tamu, serta membersihkan meja tamu.

Pekerja di divisi atau bagian keuangan biasanya akan mengerjakan hal pencarian, pengelolaan, pengalokasian dana, serta melakukan dan menerima pembayaran restoran. Kasir adalah staf keuangan Restoran India yang memiliki tugas menjalankan proses penjualan dan pembayaran, melakukan pencatatan atas semua transaksi, membantu pelanggan dalam memberikan informasi mengenai suatu produk atau menu, melakukan proses transaksi pelayanan jual beli serta melakukan pembungkusan, melakukan pengecekan atas jumlah barang pada saat penerimaan barang, melakukan pencatatan kas dan melakukan pelaporan kepada atasan serta melakukan pengecekan atas stok bulanan.46

46 Wawancara dengan Abbas, 42 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 24 April 2019.

45

Universitas Sumatera Utara 3.3.3 Harga

Harga merupakan nilai barang yang ditentukan atau dirupakan dengan uang.

Secara umum, harga yaitu senilai uang yang harus dibayarkan konsumen kepada penjual untuk mendapatkan barang atau jasa yang ingin dibelinya. Oleh karena itu, harga pada umumnya ditentukan oleh penjual atau pemilik jasa. Akan tetapi, dalam seni jual beli, pembeli atau konsumen dapat menawar harga tersebut. Namun tawar – menawar tidak bisa dilakukan di semua lini pemasaran. Contoh transaksi yang tidak menggunakan sistem tawar – menawar yaitu seperti restoran, dalam hal ini adalah

Restoran India Tebing Tinggi yang harganya telah ditetapkan oleh penjual atau pemilik usaha tersebut.47

Harga merupakan satuan terpenting dalam pemasaran, karena harga merupakan suatu nilai tukar dari sebuah produk atau jasa. Selain itu, harga merupakan salah satu penentu dari keberhasilan dalam menjalankan sebuah bisnis.

Suatu bisnis yang berhasil dinilai dari seberapa besar bisnis tersebut bisa mendapatkan keuntungan dari besaran harga yang ditentukannya dalam menjual produk atau jasanya.

Fungsi – fungsi harga diantaranya sebagai acuan nilai jual suatu barang ataupun jasa, memudahkan proses jual beli, penentu keuntungan bagi penjual atau produsen, sebagai acuan konsumen dalam menilai kualitas barang atau jasa, serta menentukan daya beli konsumen dalam pengambilan keputusan.

47Kamus Pedia.2019. Harga (PT.Tokopedia:kamus.tokopedia.com.Diakses tanggal 26 Juni 2020).

46

Universitas Sumatera Utara Tujuan penetapan harga sendiri diantaranya sebagai berikut.

1. Menentukan Pangsa Pasar. Harga menentukan pangsa pasar mana yang akan

disasar oleh penjual atau produsen Restoran India.

2. Meningkatkan Keuntungan. Semakin tinggi penetapan harga, maka semakin

tinggi keuntungan yang didapatkan oleh penjual atau produsen. Namun tetap saja

produsen tidak bisa seenaknya menaikkan harga barang, dalam hal ini Restoran

India sendiri juga tentunya memperhatikan komponen – komponen yang ada,

contohnya dengan memperhatikan daya beli konsumen atau masyarakat di

lingkungan Restoran India ataupun para wisatawan di luar daerah untuk

menentukan harga yang sesuai dengan masyarakat.

3. Menjaga Loyalitas Konsumen. Penjual atau produsen Restoran India tentunya

menentukan harga sesuai pangsa pasar untuk menjaga loyalitas konsumennya.

4. Menjaga Daya Saing. Dalam hal ini Restoran India menetapkan harga juga untuk

menjaga persaingan antara kompetitor.

Diantara berbagai jenis harga, seperti harga subjektif, harga objektif, harga pokok dan harga jual, harga objektif tidak termasuk dalam kategori yang sesuai dengan Restoran India saat menjualkan menunya karena jenis harga objektif merupakan harga yang sudah disepakati oleh penjual dan pembeli dalam sebuah transaksi, jenis harga tersebut contohnya yaitu dalam pembelian di pasar. Harga

Subjektif sendiri adalah harga yang ditentukan berdasarkan pendapat atau opini seseorang terhadap harga pasaran barang atau jasa yang akan dipasarkan, penentu harga pada menu Restoran India pada umumnya ditentukan oleh pemilik restoran

47

Universitas Sumatera Utara dengan memperhatikan pangsa pasar dan sebagainya. Harga pokok merupakan harga asli produk sebelum menentukan keuntungan dan harga jual adalah harga yang sudah ditambahkan keuntungan oleh penjual atau pemilik restoran.

Restoran India Tebing Tinggi sendiri sejak tahun 1977 lebih banyak dikunjungi oleh pengunjung usia dewasa atau sudah berumah tangga. Namun, harga menu di Restoran India tersebut masih terjangkau oleh pengunjung usia sekolah menengah atas. Pada umumnya menu makanan atau minuman yang sering dipesan oleh pengunjung adalah susu lembu dan menu yang banyak dipesan oleh pengunjung usia sekolah selain susu lembu juga roti cane yang lebih terjangkau. Roti cane juga menjadi makanan faforit pengunjung selain cita rasanya juga harga yang lebih terjangkau.48

Sejak tahun 2003 harga belum mulai berbeda, namun perlahan harga-harga menu tersebut mulai naik sesuai dengan perkembangan pasar atau perbaikan yang dilakukan dalam peningkatan restoran. Termasuk kualitas makanan, desain restoran, fasilitas seperti toilet adalah yang utama, kemudian kipas angin dan berbagai fasilitas lain seperti peralatan dapur. Setiap tahun harga menu makanan dan minuman

Restoran India terus naik dengan mengikuti perkembangan pasar hingga tahun 2013.49

Harga menu makanan dan minuman di Restoran India terdapat pada lampiran 8.

48 Wawancara dengan Tahasri, 69 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 24 April 2019. 49 Wawancara dengan Abbas, 42 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 24 April 2019.

48

Universitas Sumatera Utara 3.3.4 Modal

Modal merupakan salah satu faktor pendukung dalam berlangsungnya suatu usaha karena tanpa modal suatu usaha tersebut tidak akan berjalan dengan baik.

Modal yang dimaksudkan adalah uang atau dana selain itu modal skil dan keahlian juga merupakan hal penting dalam kegiatan usaha, dengan tenaga kerja terdiri dari anggota keluarga.50 Dapat dikatakan modal merupakan sarana pokok bagi terciptanya usaha dan kelangsungannya, disamping minat bakat ketekunan dan keyakinan. Modal berperan sangat penting untuk pengembangan dan peningkatan suatu hasil produksi.51

Modal berdasarkan sumber modalnya terbagi menjadi dua jenis yaitu modal internal dan modal eksternal. Modal internal merupakan modal yang didapatkan dari restoran itu sendiri biasanya diperoleh dari hasil penjualan. Modal internal saja sulit digunakan untuk mengembangkan bisnis karena sifatnya yang terbatas dan sulit mengalami peningkatan signifikan. Sementara modal eksternal yaitu modal yang berasal dari luar restoran. Adanya keterbatasan pada modal internal, sehingga perlu adanya modal eksternal yang bisa didapatkan dari luar dan sifatnya tidak terbatas.

Modal eksternal ini umumnya didapatkan dari pinjaman bank, koperasi atau sumber modal lainnya. Dalam hal ini Restoran India tentunya selain menggunakan modal internal juga menggunakan modal eksternal dengan melalui pinjaman bank.

50 Merry Kristina Silaban, Industry Rumah Tangga Kacang Sihobuk di Sipoholon Kab. Tapanuli Utara (1990-2001), ( Skripsi S-1 Program Studi Ilmu Sejarah, belum diterbikan, Medan : USU, 2017) hal. 36 51 Amin Natalius A Tarigan, Warung Peceren Tahun 1950-2000, ( Skripsi S-1 Program Studi Ilmu Sejarah, Medan : USU, 2017)

49

Universitas Sumatera Utara Manfaat modal bagi suatu bisnis yaitu seperti untuk penyewaan tempat, untuk menyediakan bahan – bahan produksi termasuk bahan baku, peralatan penunjang dan sebagainya. Pada Restoran India yang merupakan bidang kuliner tentu membutuhkan modal untuk membeli peralatan untuk mengolah bahan – bahan yang akan dijadikan menu. Untuk menjalankan restoran tak terlepas dari anggota – anggota restoran dalam hal ini pegawai atau tenaga kerja. Sehingga ketersediaan modal diperlukan untuk memberi hak – hak karyawan seperti gaji, tunjangan bahkan asuransi keselamatan jiwa. Modal juga tidak harus sepenuhnya dialokasikan untuk kepentingan produksi, namun juga dalam bentuk simpanan. Hal ini untuk mengantisipasi hal – hal yang tidak diinginkan seperti defisit, kekurangan biaya operasional atau terjadi peningkatan permintaan pasar.52

Modal utama yang dimiliki oleh pemilik Restoran dari tahun 1977 hingga sebelum masa Muhammad Abbas tahun 2003 berasal dari modal sendiri. Modal ini dipergunakan untuk sewa tempat, bahan baku dan berbagai peralatan.53 Modal yang digunakan dalam menunjang kegiatan proses produksi ini masih relatif kecil karena masih termasuk usaha kecil.

Gudang yang ditempati sebagai tempat penjualan atau kegiatan proses produksi berada di Jalan Ahmad Yani yang disewa dari penduduk lokal.54 Pada tahun

2003 ketika masa Muhammad Abbas, Restoran India menggunakan dana dengan

52Rudi Irawan Gunarto. Pengertian modal secara umum, jenis – jenis modal, sumber dan manfaat modal (https://fintekmedia.id/post/pengertian-modal-secara-umum-jenis-jenis-modal-sumber- dan-manfaat-modal). Diakses tanggal 26 Juni 2020. 53 Wawancara dengan Iqbal, 61 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 02 Mei 2019. 54 Wawancara dengan Iqbal, 61 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 02 Mei 2019.

50

Universitas Sumatera Utara jumlah sebesar 5 juta Rupiah sebagai modal awal. Dana tersebut diperoleh dari hasil milik pribadi dan pinjaman bank konvensional demi perkembangan restoran.

Restoran India mulai meningkatkan produksi makanan dan minuman yang sudah ditambah jenisnya secara bertahap setiap tahun, tentu saja membutuhkan banyak bahan baku yang harus didasari dengan modal yang besar. Selain itu, seiring waktu setiap adanya perkembangan pendapatan, maka digunakan juga untuk perbaikan bangunan restoran seperti menambah ruangan serta berbagai perlengkapan dan fasilitas.55

3.3.5 Tamu

Tamu yang dimaksud adalah konsumen Restoran India, dapat juga disebut sebagai pengunjung atau wisatawan. Kata wisatawan dalam bahasa sanksekerta dari asal kata “wisata” berarti perjalanan ditambah dengan akhiran “wan” berarti orang yang melakukan perjalanan wisata. Wisatawan juga dapat dikatakan sebagai pengunjung yang tinggal sementara sekurang – kurangnya selama 24 jam di suatu tempat yang didatanginya baik luar daerah maupun negara lain. Wisatawan adalah konsumen atau pengguna produk dan layanan. Perubahan – perubahan yang terjadi dalam kehidupan mereka berdampak langsung pada kebutuhan wisata, yang dalam hal ini permintaan wisata.56

55 Wawancara dengan Abbas, 42 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 24 April 2019.

56 Koko Irawan.Potensi Objek Wisata Air Terjun Serdang Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Labuhan Batu Utara. (Kertas Karya. Program Pendidikan Non Gelar Pariwisata. Universitas Sumatera Utara.2010).

51

Universitas Sumatera Utara Ciri – ciri wisatawan adalah melakukan suatu perjalanan di luar tempat tinggal, sehubungan dengan berbagai keperluan seperti rekreasi, liburan, kesehatan, pendidikan, tugas – tugas, pekerjaan, usaha bisnis, kesenian, ilmu pengetahuan, ibadah, olahraga, dan pameran. Sehubungan dengan hal tersebut, wisatawan yang mengunjungi restoran biasanya seperti untuk keperluan rekreasi atau istirahat sebagai tempat persinggahan selama perjalanan.

Sejak ramainya lalu lintas darat yang menghubungkan satu kota ke kota lain, maka peranan rumah makan atau restoran tersebut makin terasa penting. Satu dari sekian banyak kelompok masyarakat yang bisa mengambil peluang tersebut adalah

Restoran India. Restoran ini mengerti kebutuhan para musafir yang sedang bepergian.

Kebutuhan pangan, disamping tempat bermalam dan membasuh diri adalah kebutuhan pokok yang harus segera terpenuhi. Oleh karenanya berdagang makanan atau membuka restoran merupakan salah satu sumber pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Lokasi restoran yang strategis juga berdampak pada perkembangan pengunjung dimana lokasinya berada di tepi jalan yang merupakan jalan menuju ke kota lain sehingga menjadi suatu tempat persinggahan untuk orang-orang yang melakukan perjalanan. Sejak dahulu Restoran India sudah merupakan tempat bersantai terutama orang-orang yang bepergian maupun setelah bekerja. Pelanggan

52

Universitas Sumatera Utara setia termasuk konsumen usia sekolah menengah atas hingga berusia dewasa.57

Pada tahun 1970-an konsumen yang berkunjung lebih banyak pengunjung berusia dewasa. Pengunjung usia sekolah menengah atau anak-anak muda berkunjung saat sepulang sekolah maupun setiap malam Minggu.58 Disamping pelanggan tetap Restoran ini juga dikunjungi oleh pengunjung asing seperti China

(sekarang Tionghoa). Setelah Restoran India berlokasi di Ahmad Yani, Restoran

India menjadi suatu tempat persinggahan untuk orang-orang yang melakukan perjalanan karena lokasi yang strategis, berada di tepi jalan yang merupakan jalan perlintasan antar dalam maupun luar daerah Kota Tebing Tinggi.59

Sampai antara tahun 1980-1990 pengunjung yang datang ke Restoran India umumnya merupakan pelanggan tetap. Mereka mengenal Restoran India secara turun temurun, atau cerita-cerita dari teman, dari mulut ke mulut. Dalam satu hari pengunjung tetap Restoran India lebih dari 50 orang dengan beragam latar belakang.

Pada waktu tertentu, seperti hari libur, tingkat kedatangan pengunjung meningkat, mencapai 80 orang.

Disamping pelanggan tetap, pengunjung lain para wisatawan yang lewat atau dari luar kota mencapai 60%-70% di Restoran India. Umumnya mereka datang secara bersamaan dengan keluarga. Sekitar tahun 1998 pengunjung wisatawan dari

57 Wawancara dengan Idham, 71 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 30 April 2019. 58 Wawancara dengan Siti Aisyah, 65 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 30 April 2019. 59 Wawancara dengan Idham, 71 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 30 April 2019.

53

Universitas Sumatera Utara luar kota mengalami penurunan, disebabkan oleh terjadinya krisis ekonomi yang juga dirasakan masyarakat Indonesia. Meski begitu, hal tersebut juga tidak berdampak buruk terhadap keuangan Restoran India.

Pada tahun 2002 minat pengunjung berkurang disebabkan tidak berjalannya manajemen Restoran India dengan baik yang disebabkan seperti makanan atau minuman yang cita rasanya berkurang, hingga keuangan yang tidak diorganisir dengan baik karena kurangnya pengawasan yang dilakukan secara langsung oleh pemilik Restoran India.

Selanjutnya tahun 2003 atas inovasi pemilik Restoran India berikutnya

Restoran India mulai diperbaiki dan lebih ditingkatkan pengelolaannya hingga jumlah pengunjung pada tahun-tahun berikutnya naik sedikit demi sedikit setiap tahun. Pada tahun 2013 dalam satu hari jumlah pengunjung dapat mencapai 80 orang dan hari libur dapat mencapai lebih dari 150 orang pengunjung.

54

Universitas Sumatera Utara BAB IV

PERKEMBANGAN RESTORAN INDIA TAHUN 1977-2013

4.1 Kepemilikan Usaha Restoran

Sebuah usaha atau bisnis tentu milik seseorang maupun lebih yang mengelola usaha tersebut. Dalam membangun usaha dibutuhkan individu atau sekelompok orang untuk kesuksesan operasional usahanya biasanya mereka memiliki kemampuan dalam pengambilan keputusan dan untuk meraup keuntungan. Mereka disebut pemilik suatu usaha atau bisnis.60 Usaha atau Bisnis merupakan kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun suatu organisasi yang melibatkan proses pembuatan, pembelian, penjualan, atau pertukaran barang maupun jasa dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan. Istilah bisnis tersebut ialah berasal dari bahasa Inggris, yaitu “business” artinya “kesibukan”. Kesibukan tersebut bertujuan untuk melakukan aktivitas dalam rangka mendapatkan laba atau keuntungan.61

Adapun menurut jenisnya suatu bisnis memiliki tujuan utama yang sama, yaitu mendapatkan keuntungan atau profit dari barang atau jasa yang berhasil dijualnya kepada konsumen. Selain tujuan utama itu, ada beberapa tujuan lain dari sebuah aktivitas bisnis, diantaranya adalah menyediakan barang dan jasa yang

60 Scott Gerber, 10 Tips for the First Time Business Owner (http//www.enterpreneur.com , 2008) Diakses pada tanggal 31 Agustus 2019. 61 Salamadian.Pengertian Bisnis (https://salamadian.com/pengertian-bisnis/.2013) Diakses tanggal 30 Juni 2020).

55

Universitas Sumatera Utara dibutuhkan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan pemilik bisnis dan orang – orang yang terlibat di dalamnya, menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat umum, meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat secara umum, menunjukkan penghargaan dan kinerja, serta menunjukkan eksistensi sebuah usaha dalam jangka panjang. Bisnis Restoran India tentu tidak terlepas dari fungsi dan tujuan tersebut karenanya pemilik Restoran India terus berusaha meningkatkan perkembangan restoran termasuk salah satunya untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik Restoran

India.

Kepemilikan Restoran India Tebing Tinggi ini sendiri silih berganti, Restoran ini diawali dari Muhammad Bava sebagai pendirinya. Keluarga atau keturunan

Muhammad Dava termasuk oleh Muhammad Iqbal, Ismail, Bavuta hingga Rajab juga turut membantu menjalankan restoran tersebut. Pada tahun 1973 Restoran India kemudian dijual karena pembagian warisan setelah Muhammad Bava meninggal.

Selanjutnya usaha restoran dipegang dengan kerjasama keluarga atau antara keturunan Muhammad Bava setelah dipindahkan ke lokasi yang sekarang merupakan dealer motor Sungai Mas.62 Sehingga tempat usaha restoran sebelumnya bersama toko kelontong ini tadi seluruhnya menjadi usaha kelontong. Iqbal lebih tertarik memilih melanjutkan usaha Toko Klontong Anda, sementara usaha Restoran dilanjutkan selama kurang lebih tiga tahun oleh saudara lain yang juga bekerjasama.63

62 Wawancara dengan Tahasri, 69 Tahun Tebing Tinggi Tanggal 24 April 2019.

63 Wawancara , dengan Iqbal, 61 Tahun Tebing Tinggi Tanggal 02 Mei 2019.

56

Universitas Sumatera Utara Tabel Nomor 4.1

Daftar Pemegang Usaha Restoran India Tebing Tinggi

Nama Pemegang Restoran Periode Muhammad Farid 1977 – 1999

Muhammad Iqbal, Ismail, Rajab dan Bavuta 1999 – 2003

Muhammad Abbas 2003 – 2013/sampai sekarang

Sumber: Diolah dari Hasil Wawancara

Muhammad Bava sebagai pendiri restoran dari tahun 1940-an sampai tahun

1973. Setelah beliau wafat kemudian digantikan oleh Muhammad Iqbal, Ismail,

Rajab, dan Bavuta secara bersama-sama. Namun mereka hanya bertahan selama empat tahun saja yang kemudian digantikan oleh Muhammad Farid. Muhammad

Farid dari tahun 1977 – 1999. Setelah meninggalnya Farid digantikan kembali oleh

Muhammad Iqbal, Ismail, Raja, dan Bavuta. Mereka kembali bekerja sama dalam melanjutkan Restoran India ini. Setelah itu kepemilikan restoran India dipegang oleh

Muhammad Abbas yang merupakan anak dari Muhammad Farid dan cucu dari

Muhammad Bava pada tahun 2003.

4.2 Menu Makanan Restoran India (1977-2003)

Menu adalah daftar makanan yang telah dipersiapkan yang tersedia di dalam

57

Universitas Sumatera Utara restoran tersebut.64 Selain itu juga terdapat pengertian lain yaitu, “menu or a bill of fare is a list of prepared a presentation should attract customer and represent value for money” artinya menu adalah sebuah daftar makanan yang telah dilengkapi dengan harga masing-masing, yang disediakan dan ditampilkan untuk menarik pelanggan serta memberikan nilai terhadap makanan yang di tawarkan.65 Dilihat dari pengertian menu oleh Kinton dan Caserani bahwa daftar menu Restoran India pada masa

Muhammad Abbas sampai tahun 2013 telah dilengkapi dengan harga masing-masing yang ditampilkan dalam buku atau lembar daftar menu. Sementara sebelum masa

Muhammad Abbas menu-menu yang tersedia hanya terdapat tiga macam menu sehingga seperti kelengkapan harga menu dapat secara langsung diketahui dari penjual.

Pada masa restoran dipegang oleh Muhammad Farid bahkan sebelum itu sejak berdirinya restoran India ini menu makanan dan minuman yang tersedia tetap sama yaitu roti cane, martabak telur - kari dan susu lembu. Menu tersebut merupakan menu ciri khas yang dibawa oleh Muhammad Dava dari negeri asalnya India. Sejak generasi pertama hingga generasi selanjutnya yang memegang Restoran India terus mempertahankan ketiga jenis menu tersebut dan telah bertahan selama lebih kurang

63 tahun.66 Masyarakat lokal yang mengenal Muhammad Bava sebagai orang India serta dengan membawa menu makanan dan minuman ciri khas India pada restorannya

64 Sugiarto,Endar, dan Sri Sulatiningrum, Pengantar Akomodasi Dan Restoran (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001) hal.106 65 Bagus Putu Sudiara, Pengetahuan Tata Boga (Denpasar: Dirjen Disdakpen, 2000) hal.1 66 Wawancara dengan Iqbal, 61 Tahun Tebing Tinggi Tanggal 02 Mei 2019.

58

Universitas Sumatera Utara membuat penamaan restoran yang dibangun oleh Muhammad Dava ini disebut masyarakat dengan sebutan Restoran India atau juga sering disebut dengan singkatannya yaitu RI.

Muhammad Bava sendiri diketahui tidak menamai secara khusus restorannya selain hanya menamai toko kelontong miliknya yaitu Toko Indah yang berada pada satu tempat atau tepatnya berdempetan dengan restorannya. Posisi Restoran India tepat dibelakang toko kelontong miliknya.67

Tahun 1977 pada masa Farid tiga jenis menu ciri khas India yaitu roti cane, martabak kari, dan susu lembu. Roti cane, martabak hingga kuah kari ini juga memiliki definisi maupun asal katanya. Kata Martabak berasal dari atau muttabak, yang artinya lipatan. Ini tentu sesuai dengan bentuk makanannya yang dilipat menyerupai amplop. Martabak berasal dari India yang tersebar melalui perdagangan hingga Asia Tenggara. Selain di Indonesia martabak juga bisa ditemukan di Negara lain seperti Arab Saudi, Yaman, Thailand, dan Malaysia.

Pengertian lain ialah martabak diartikan sebagai makanan yang dibuat dari adonan tepung terigu (untuk lapisan luar) dan adonan telur, daging giling (cincang), dan rempah (untuk bagian isi) dan kemudian digoreng.68

Roti cane/canai merupakan sejenis roti merupakan sejenis roti pipih (flatbread) dengan pengaruh India yang banyak ditemukan di Indonesia. Di Singapura, roti

67 Wawancara dengan Abu Hasyim, 69 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 01 Mei 2019. 68 Aliza, Aneka Martabak Telur Panggang (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011) hlm. 2.

59

Universitas Sumatera Utara seperti ini dinamai roti prata. Bentuk dan bahannya mirip kerala porotta. Roti ini sangat pipih karena dibuat dengan cara diputar hingga tipis, kemudian dilipat dan dipanggang dengan minyak atau bisa pula dengan menebarkan adonan setipis mungkin di atas panggangan. Roti adalah kata dalam bahasa Urdu, Melayu dan

Indonesia, dalam bahasa Inggris disebut bread. Sementara cane/canai bisa merujuk kepada nama Kota Chennai di India, masakan channa di India atau kata canai yang berarti adonan yang digulung dalam bahasa Melayu. Di Indonesia juga disebut roti cane, roti konde atau roti mariyam, dan biasanya disajikan dengan kari kambing.69

Kari atau yang dikenal di Indonesia sebagai kare adalah nama untuk berbagai jenis hidangan berkuah yang dimasak dengan rempah-rempah hingga mempunyai cita rasa tajam dan pedas. Kari berasal dari Asia Selatan, terutama dari India yang telah meluas ke seluruh negara di kawasan Asia Pasifik dan Eropa. Nama kari tersebut diberikan oleh bangsa Inggris saat menduduki wilayah India pada abad ke-17.

Julukan kari disematkan untuk mengidentifikasi berbagai hidangan India yang berkuah. Lambat laun, penggunaan nama kari semakin populer di akhir abad ke-18.

Pada definisi lain, kari India adalah potongan daging, ikan, atau sayuran rebus yang disajikan bersama nasi, roti, dan olahan gandum lainnya. Kemudian, berbagai rebusan tersebut dimasak bersama campuran rempah-rempah.70

69 Wikipedia, Roti Canai (https://id.wikipedia.org/wiki/Roti_canai, Diakses pada 26 Desember 2019). 70 Colleen Tailor, : A Global History (Reaktion Books,2009) hal.2

60

Universitas Sumatera Utara Makanan tersebut yaitu martabak kari, roti cane dan susu lembu diolah atau dikerjakan oleh sekitar 5 (lima) pegawai. Menu roti cane sendiri terbuat dari tepung roti, martabak telur dapat menggunakan telur ayam maupun bebek. Bahan – bahan tersebut didapat dari sebuah grosir yakni grosir besar Padang Bedagai. Sementara susu lembu dibawa dari pertenakan luar daerah seperti dari peternakan di

Simalungun. Menu kari yang dijual oleh pemilik adalah kari kambing. Makanan- makanan tersebut dapat habis dalam 4-5 kg atau 60 (enam puluh) piring dalam sehari.71

Menu di Restoran India tahun 1977 hingga 2003 adalah roti cane, martabak kari yang terbagi menjadi dua jenis yaitu martabak yang memakai telur ayam atau telur bebek dengan kuah kari dan minuman yang tersedia adalah susu lembu.

Setelah restoran diteruskan oleh Abbas jenis menu yang tersedia ditambah dengan inovasi menu yang disebut mengikuti perkembangan zaman artinya menu yang digemari oleh generasi pada masanya. Beberapa menu Restoran India memakai juga memakai mitra. Susu diperoleh dari bukan hanya kota Tebing Tinggi namun juga sampai luar daerah atau kota seperti Indrapura dan Siantar dengan memakai mitra dan disuplai ke Restoran India. Susu yang diperoleh merupakan susu sapi maupun susu kambing sebagai ganti susu lembu sebab mengikuti perkembangan zaman dan minat masyarakat, susu sapi lebih diminati masyarakat.72

Bahan-bahan sayur-sayuran sampai rempah-rempah dapat diperoleh di Pasar

71 Wawancara dengan Iqbal, 61 Tahun Tebing Tinggi Tanggal 02 Mei 2019. 72 Wawancara dengan Abbas, 42 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 24 April 2019.

61

Universitas Sumatera Utara Pagi dan Pasar Lauchi.73 Beberapa menu diantaranya menu seperti Martabak India memerlukan bahan-bahan diantaranya bawang merah, daging giling, bumbu kari ayam, garam, merica bubuk, minyak goreng, telur, daun bawang, bawang Bombay.

Bumbu kuah kari khas India umumnya memiliki citarasa yang kuat. Bahan – bahan yang dibutuhkan untuk membuat kuah kari seperti bawang putih, bawang merah, merica, kunyit, jahe, minyak samin, serai, daun jeruk, bubuk kari, santan dan cuka.

Setelah martabak selesai dibuat kemudian martabak dilumuri dengan bumbu karinya dan isian dari martabak tersebut juga diberi tambahan bumbu kari India.74 Bahan untuk membuat roti cane adalah seperti tepung terigu atau dapat juga menggunakan tepung roti, air, telur dan mentega/lemak. Bahan-bahan tersebut dicampur dan diuleni hingga tercampur sempurna serta tidak lengket. Setelah itu adonan tersebut diolah dan dimasak dengan cara digoreng.

Pertambahan menu yang diinovasikan dengan mengikuti perkembangan zaman merupakan salah satu langkah Restoran India berkembang. Menu makanan

Restoran India ditambahkan secara bertahap. Menu roti cane, kari, martabak telur, dan susu menjadi bervariasi. Menu berbeda yang pertama ditambahkan adalah nasi goreng pada masa awal Abbas memegang Restoran kemudian menambah menu , dan setelah itu menu nasi goreng maupun mie goreng ini juga menjadi

73 Wawancara dengan Abbas, 42 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 24 April 2019. 74 Sungkar Muna, Martabak Kari India sebagai Inovasi Makan Martabak Terbaru (www.momtravel.com, 2018) Diakses pada tanggal 08 Agustus 2019.

62

Universitas Sumatera Utara bervariasi.75

Kemudian setelah itu Restoran India juga mulai menambahkan menu seafood76 serta berbagai variasi menu yang ditambahkan bermacam – macam seperti makanan seperti sayuran, sup, ikan, ayam dan menu makanan lainnya. Variasi menu minuman seperti jus buah, susu, kopi berbagai jenis dan sebagainya serta beragam menu lain juga ditambahkan secara perlahan atau bertahap dengan memperhatikan perkembangan tingkat pendapatan yang selalu meningkat setiap tahun, maka Restoran India dapat terus berkembang meningkatkan menunya.77

4.3 Restoran India Sebagai Destinasi Wisata Kuliner

Wisata berarti suatu perjalanan sementara kuliner berasal dari bahasa Latin, yaitu culinarius sesuatu yang berhubungan masak memasak serta culina atau dapur.

Lebih lanjut istilah kuliner bersumber dari cuisine atau produk yang berhubungan dengan masak-memasak dan gastronomy atau pola konsumsi, sehingga kuliner dapat diartikan a given practice on consumption, atau praktek konsumsi yang berbasis pada makanan/hidangan.78

Wisata kuliner merupakan perjalanan yang memanfaatkan masakan serta

75 Wawancara dengan Abbas, 42 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 24 April 2019. 76 Wawancara dengan Tahasri, 69 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 24 April 2019. 77 Wawancara dengan Abbas, 42 Tahun, Tebing Tinggi Tanggal 24 April 2019. 78 Ervi Virna N, Wisata Kuliner (Jurnal Pariwisata vol.9 no.1, 2007) hal. 2.

63

Universitas Sumatera Utara suasana lingkungan di suatu daerah sebagai objek tujuan wisata oleh wisatawan.79

Wisatawan dan pendatang berkunjung untuk melakukan kegiatan wisata selalu menyempatkan diri untuk mendatangi tempat-tempat yang merupakan lokasi wisata di Tebing Tinggi. Wisata kuliner di Restoran India Tebing Tinggi adalah salah satu kegiatan wisata yang dikunjungi oleh para wisatawan baik dari dalam daerah kota

Tebing Tinggi maupun dari luar daerah Kota Tebing Tinggi.

Sejak tahun 2003 ketika dikelola Muhammad Abbas adanya inovasi yang dibuat untuk meningkatkan perkembangan Restoran India dengan selalu mengupgrade80 seperti desain restoran, layanan maupun pertambahan menu, berusaha memenuhi kebutuhan customer terutama toilet serta menjaga kualitas setiap bahan makanan. Hal tersebut merupakan pertimbangan demi meningkatkan performa

Restoran India. Begitu pula pada waktu buka Restoran India pada pukul 6 hingga 3 pagi juga menjadi pertimbangan karena lokasi Restoran India yang berada di perlintasan jalan antar kota, seperti Medan dengan Siantar. Maka dapat saja orang- orang atau wisatawan sudah memiliki jadwal yang sudah diatur maupun yang memiliki dinas, maka Restoran India mengantisipasi waktu-waktu tersebut, menciptakan waktu-waktu yang dapat melayani para customer hampir 24 jam agar bisa menyesuaikan dengan para customer dari berbagai daerah dengan bermacam waktu pekerjaan yang dimiliki. Dalam peningkatan Restoran maka dapat melihat

79 Amin Natalius Tarigan, Warung Wajik Peceren 1950-2000 (Skripsi S-1 Program Ilmu Studi Sejarah, Medan: USU,2017) hal. 60. 80 Upgrade berarti meningkatkan, dalam hal ini ialah meningkatkan suatu bagian – bagian tertentu dari sebuah proses pembangunan atau suatu usaha tertentu dengan tujuan agar lebih baik.

64

Universitas Sumatera Utara peningkatannya melalui update media sosial atau ulasan yang telah diberikan para customer yang sudah berkunjung sebelumnya.

Banyaknya pendatang baik para pendatang yang sengaja untuk singgah di

Tebing Tinggi karena adanya sanak saudara maupun ingin merasakan tempat – tempat wisata di Tebing Tinggi. Serta para pendatang yang melewati persimpangan antarkota yang singgah untuk istirahat atau memenuhi dahaga dan lapar. Para wisatawan tersebut termasuk pendatang yang membawa keluarga, pendatang yang memiliki tugas dinas baik yang bekerja pada siang atau malam hari. Jumlah pengunjung terus meningkat sejak tahun 2004. Lokasi Restoran India di Jalan Ahmad Yani ramai oleh berbagai pengunjung dari luar kota juga didukung oleh berbagai fasilitas seperti masjid yaitu Masjid Al-Mukhlis yang cocok bagi para wisatawan muslim untuk singgah sembari beribadah di mesjid tersebut. Selain itu, berbagai pilihan warung makanan dan minuman juga ada di tempat tersebut sehingga membuat lokasi persimpangan tersebut dapat lebih menarik pengunjung. Orang – orang yang berkunjung di dalamnya juga membuat orang – orang lain yang menyaksikan atau sekedar lewat ikut berkunjung. Meskipun terdapat berbagai warung makanan dan minuman, Restoran India pada umumnya tetap menjadi pilihan wajib yang harus dicicipi wisatawan karena diantara semua warung makanan tersebut hanya Restoran

India yang menyajikan sajian atau menu berbeda yang memiliki ciri khas India.

Keunikan tersebut menarik para pendatang dari dalam maupun luar kota Tebing

Tinggi. Makanan dan minuman yang disediakan oleh restoran tersebut juga dapat

65

Universitas Sumatera Utara dijadikan sebagai oleh – oleh atau buah tangan oleh para wisatawan untuk dibawa pulang atau kunjungan ke daerah lain. Kelebihan tersebut merupakan tambahan nilai yang menjadikan Restoran India semakin diminati oleh masyarakat.

Restoran India yang dikenal berada di jalan Ahmad Yani sudah termasuk salah satu ikon kuliner Tebing Tinggi. Dimana ketika menyebutkan Restoran India orang- orang akan berkunjung ke tempat ini. Meskipun memiliki menu ciri khas India,

Restoran ini juga tidak ragu untuk menyajikan menu selain menu ciri khas tersebut.

Menu – menu Restoran India yang semakin beragam dan bertambah jumlahnya juga membuat masyarakat atau para konsumen semakin tertarik berkunjung untuk mencicipi menu – menu di Restoran India tersebut sehingga para konsumen juga tidak bosan untuk berkunjung ke Restoran India.

66

Universitas Sumatera Utara BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Restoran merupakan suatu bangunan atau tempat yang didalamnya kemudian menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik berupa makan maupun minum. Restoran India Tebing Tinggi merupakan Restoran yang menyajikan menu makanan berciri khas India. Setelah berganti masa dengan pengelolaan

Muhammad Abbas menu di Restoran India bertambah selain menu berciri khas India tersebut ragam makanan dan minuman disesuaikan dengan perkembangan zaman.

Restoran India ini dikenal berada di Jalan Ahmad Yani Pasar Baru, Tebing Tinggi.

Restoran India yang dibangun Muhammad Bava ini sudah ada sejak tahun

1940an berada di Jalan Medan atau saat ini juga disebut tepatnya di Jalan Jendral

Sudirman. Posisi Restoran India ini tergabung dengan toko kelontong yang juga milik

Muhammad Bava. Tepatnya pada bagian depan adalah toko kelontong dan bagian belakang Restoran tersebut. Pada tahun 1973 Muhammad Bava tidak meneruskan usaha restorannya di lokasi tersebut dan memindahkannya ke Sungai Mas. Pada tahun

1976 tempat tersebut dibeli oleh Sungai Mas Penyalur Motor Honda. Ketika usaha sebelumnya di Sungai Mas Tutup di depan Bioskop Deli, lalu dipindahkan ke Ahmad

Yani. Akhirnya usaha restoran tersebut dipindahkan ke Jl. Ahmad Yani atau sering disebut Jalan Siantar oleh masyarakat. Restoran India dipindahkan ke Jalan Ahmad

67

Universitas Sumatera Utara Yani dengan berbagai pertimbangan seperti pada umumnya Restoran India tersebut dipindahkan oleh faktor mencari tempat yang lebih ramai. Restoran India ditempatkan di sebuah tempat atau gedung bekas milik penduduk lokal yang sudah lama tidak dipakai tepat berada di tepi jalan. Tempat tersebut disewa ketika masa

Muhammad Farid, berlokasi di pusat kota dan merupakan jalan perlintasan antar daerah serta biawa sewa yang lebih terjangkau juga menjadi alasan restoran ini ke lokasi tersebut.

Tahun 1977 pada masa Farid tiga jenis menu ciri khas India yaitu roti cane, martabak kari, dan susu lembu dikerjakan oleh sekitar 5 (lima) pegawai. Menu roti cane sendiri terbuat dari tepung roti, martabak telur dapat menggunakan telur ayam maupun bebek. Bahan – bahan tersebut didapat dari sebuah grosir yakni grosir besar

Padang Bedagai. Sementara susu lembu dibawa dari pertenakan luar daerah seperti dari peternakan di Simalungun. Menu kari yang dijual oleh pemilik adalah kari kambing. Makanan-makanan tersebut dapat habis dalam 4-5 kg atau 60 (enam puluh) piring dalam sehari.

Setelah restoran diteruskan oleh Abbas jenis menu yang tersedia ditambah dengan inovasi menu yang disebut mengikuti perkembangan zaman artinya menu yang digemari oleh generasi pada masanya. Beberapa menu Restoran India memakai juga memakai mitra. Susu diperoleh dari bukan hanya kota Tebing Tinggi namun juga sampai luar daerah atau kota seperti Indrapura dan Siantar dengan memakai mitra dan disuplay ke Restoran India. Susu yang diperoleh merupakan susu sapi maupun susu

68

Universitas Sumatera Utara kambing sebagai ganti susu lembu sebab mengikuti perkembangan zaman dan minat masyarakat, susu sapi lebih diminati masyarakat.

Wisata kuliner di Restoran India Tebing Tinggi adalah salah satu kegiatan wisata yang dikunjungi oleh para wisatawan baik dari dalam daerah kota Tebing

Tinggi maupun dari luar daerah Kota Tebing Tinggi seperti wisatawan yang melewati kota Tebing Tinggi contohnya dari kota Siantar, Medan dan sebagainya. Restoran

India pada umumnya tetap menjadi pilihan wajib yang harus dicicipi wisatawan karena diantara semua warung makanan tersebut hanya Restoran India yang menyajikan sajian atau menu berbeda yang memiliki ciri khas India. Keunikan tersebut menarik para pendatang dari dalam maupun luar kota Tebing Tinggi.

Sejak tahun 2003 masa Muhammad Abbas inovasi untuk meningkatkan perkembangan Restoran India adalah dengan selalu mengupgrade seperti desain restoran, layanan maupun pertambahan menu, berusaha memenuhi kebutuhan customer terutama toilet serta menjaga kualitas setiap bahan makanan. Hal tersebut merupakan pertimbangan demi meningkatkan performa Restoran India. Begitu pula pada waktu buka Restoran India pada pukul 6 hingga 3 pagi juga menjadi pertimbangan karena lokasi Restoran India yang berada di lintasan antara jalan

Medan dengan Siantar. Maka dapat saja orang-orang atau wisatawan sudah memiliki jadwal yang sudah diatur maupun yang memiliki dinas maka Restoran India mengantisipasi waktu-waktu tersebut, menciptakan waktu-waktu yang dapat melayani para customer dari berbagai daerah dengan waktu-waktu bermacam waktu

69

Universitas Sumatera Utara pekerjaan. Dalam peningkatan Restoran maka dapat melihat peningkatannya melalui update media sosial atau ulasan yang telah diberikan para kustomer yang sudah berkunjung sebelumnya.

5.2 Saran

Berdasarkan data-data yang diperoleh melalui observasi/ wawancara, maka penulis mencoba memberikan beberapa saran. Saran yang dikemukakan penulis adalah sebagai berikut:

1. Dibangunnya Restoran India sebagai ikon di Tebing Tinggi membuat

banyak pengunjung yang datang untuk menikmati kuliner tersebut. Oleh

karena itu agar semakin menarik minat masyarakat lagi maka kuliner di

Restoran India harus memang memiliki ciri khas kuliner asli India. Sebagai

contoh setiap makanan dan minuman yang disajikan harus menandakan

bahwa itu makanan khas India.

2. Restoran India harus mengupgrade menu makanan sesuai perkembangan

zaman dengan penambahan menu yang diminati oleh masyarakat, namun

makanan khas India yang disajikan harus tetap menonjolkan ciri khasnya.

Hal ini sebagai salah satu nilai khas yang lebih dari restoran itu dimana

sesuai dengan namanya adalah Restoran India.

70

Universitas Sumatera Utara 3. Karena Restoran India sudah berada di Jalan Ahmad Yani Tebing Tinggi

selama bertahun-tahun maka kelayakan tempat juga perlu diperhatikan agar

para pengunjung merasa aman untuk singgah ke restoran ini seperti tempat

parkir. Pembangunan tempat parkir yang luas dan aman membuat Restoran

India lebih banyak disinggahi oleh pengunjung yang memiliki kendaraan.

Ini dikarenakan Restoran India berada di tepi jalan dan merupakan lintasan

antar kota.

71

Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA

BAPPEDA Tingkat II Tebing Tinggi, 1994/1995, Sejarah Pemerintahan Dalam Negeri Kotamadya Tebing Tinggi Tingkat II.

Gottschalk, Lois. 1985. Mengerti Sejarah (diterjemahkan oleh Nugroho Notosutanto). Jakarta : UI Press.

Gerber, Scott. 2008. 10 Tips for the First Time Business Owner. http//www. enterpreneur.com: Diakses pada tanggal 31 Agustus 2019.

Hariwijaya, Indi. 2006. Rahasia Sukses Bisnis makanan. Jakarta: Organizing Committe 27th Asian Film Festival.

Hermanto, Bambang.2011.Pengaruh Lokasi Usaha, Karakteristik Bisnis Terhadap Strategi Bisnis dan Kinerja Usaha Industri Kecil, (Jurnal) Volume 9 (3).

Irawan, Koko.2010.Potensi Objek Wisata Air Terjun Serdang Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Kertas Karya. Program Pendidikan Non Gelar Pariwisata. Universitas Sumatera Utara.

Kartodirdjo, sartono. 1982. Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Khalik, Abdul. 2014. Negeri Padang-Tebing Tinggi Dari Masa Ke Masa (Kerajaan Padang dan Kota Tebing Tinggi Sejak Berdiri Hingga Kini). Medan: Wal Ashri Publishing.

Kristina Silaban, Merry.2017. Industry Rumah Tangga Kacang Sihobuk di Sipoholon Kab. Tapanuli Utara (1990-2001), dalam Skripsi, belum diterbikan, Medan: Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya USU.

Kuntowijaya. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya

Mangkuwerdoyo, Sudiarto. 1999. Pengantar Akomodasi dan Restoran Jilid 1. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI

______. 1999. Perkembangan Pengelolaan Industri Akomodasi dan Restoran. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI

72

Universitas Sumatera Utara Muna, Sungkar. 2018. Martabak Kari India sebagai Inovasi Makan Martabak Terbaru. www.momtravel.com. Diakses pada tanggal 08 Agustus 2019.

Nelvia, Novi. 2015. Tip Top: Restaurant Luchroom di Kota Medan dalam Skripsi, belum diterbitkan. Medan: Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya USU. Putri Ananda, Atika. 2019. Gementee Tebing Tinggi 1917-1942, Skripsi S-1. Medan: Pogram Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatra Utara.

Raharjo, Adith. 2008. 5 Rahasia sukses bisnis restoran. Depok : Penebar Plus

Irawan Gunarto, Rudi._____. Pengertian Modal Secara Umum, Jenis – Jenis Modal, Sumber dan Manfaat Modal.(https://fintekmedia.id/post/pengertian- modal-secara-umum-jenis-jenis-modal-sumber-dan-manfaat-modal). Diakses tanggal 26 Juni 2020.

Salamadian. 2013. Pengertian Bisnis. (http://salamadian.com/pengertian-bisnis). Diakses tanggal 30 Juni 2020.

Samuelson, Paul A dan William D. Nordhaus. 1993. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga.

Setiabudi, Fajar Alam. 2015. 7 Resep Rahasia Bisnis Kuliner. Jakarta: Elex Media Komputindo

Sinar, Tuanku Luckman. 2008. Orang India di Sumatera Utara. Sumut: FORKALA

Sudiara, Bagus Putu. 2000. Tata boga. Jakarta: Dirjen Disdakpen.

Sugiarto, Endar dan Sri Sulartiningrum. 1996. Pengantar Akomodasi dan Restoran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

______.2001. Pengantar Akomodasi Dan Restoran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Tailor, Colleen. 2009. Curry: A Global History.______: Reaktion Books.

Tarigan, Amin Natalius A. 2017. Warung Wajik Peceren Tahun 1950-2000 dalam Skripsi, Medan: Fakultas Sastra USU

Tebing Tinggi, BPS.1999. Tebing Tinggi dalam Angka 1999. Tebing Tinggi: Badan

73

Universitas Sumatera Utara Pusat Statistik

Tebing Tinggi, BPS.2001. Tebing Tinggi dalam Angka 2001. Tebing Tinggi: Badan Pusat Statistik

Tebing Tinggi, BPS.2004. Tebing Tinggi dalam Angka 2006. Tebing Tinggi: Badan Pusat Statistik

Tebing Tinggi, BPS.2006. Tebing Tinggi dalam Angka 2006. Tebing Tinggi: Badan Pusat Statistik

Tebing Tinggi, BPS.2007. Tebing Tinggi dalam Angka 2007. Tebing Tinggi: Badan Pusat Statistik

Tebing Tinggi, BPS.2008. Tebing Tinggi dalam Angka 2008. Tebing Tinggi: Badan Pusat Statistik

Tebing Tinggi, BPS.2012. Tebing Tinggi dalam Angka 2012. Tebing Tinggi: Badan Pusat Statistik

Tisnawati, Erni dan Kurniawan Saefullah.2005. Pengantar Manejemen. Jakarta: Kencana Prenadamedia.

Tokopedia,Kamus.2019.Harga.PT Tokopedia.kamus.tokopedia.com.Diakses tanggal 26 Juni 2020.

Virna N,Ervi. 2007. Wisata Kuliner, dalam Jurnal Vol.9 No.1, ISSN 1410-7112.

WA, Marsum. 1991. Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: ANDI OFFSET. Wikipedia, Roti Canai. https://id.wikipedia.org/wiki/Roti_canai. Diakses pada 26 Desember 2019.

Wursanto, Ignasus. 2003. Dasar-dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: Andi.

74

Universitas Sumatera Utara DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Muhammad Abbas Umur : 42 Tahun Pekerjaan : Pemilik Usaha Restoran India Tahun 2003 Alamat : Jln. Ahmad Yani, Tebing Tinggi

2. Nama : Muhammad Iqbal Umur : 61 Tahun Pekerjaan : Pemilik Usaha Restoran India Tahun 1973 dan Tahun 1999 Alamat : Jl. SM Raja Gang Sentosa, Tebing Tinggi

3. Nama : Ruslan Umur : 48 Tahun Pekerjaan : Koki Restoran India Tahun 1999 Alamat : Jl. Ahmad Yani, Tebing Tinggi

4. Nama : Muhammad Syafii Umur : 35 Tahun Pekerjaan : Manajer Restoran India Sore/Malam (2013) Alamat : Jl. Ahmad Yani, Tebing Tinggi

5. Nama : Rofiqoh Wahidah Pagi (2013) Umur : 32 Tahun Pekerjaan : Manajer Restoran India Alamat : Jl. Ahmad Yani, Tebing Tinggi

Universitas Sumatera Utara 6. Nama : Tahasri Umur : 70 Tahun Pekerjaan : Konsumen Alamat : Jl. Ahmad Yani, Tebing Tinggi

7. Nama : Muhammad Idham Nasution Umur : 71 Tahun Pekerjaan : Konsumen Alamat : Jl. Darat, Tebing Tinggi

8. Nama : Siti Aisyah Lubis Umur : 65 Tahun Pekerjaan : Konsumen Alamat : Jl. Darat, Tebing Tinggi

9. Nama : Abu Hasyim Siregar Umur : 69 Tahun Pekerjaan : Ustad (Konsumen) Alamat : Jl. Mahoni PERUMNAS Bagelen, Tebing Tinggi

10. Nama : Yusnidar Umur : 60 Tahun Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (Konsumen) Alamat : Jl. Soekarno Hatta, Tebing Tinggi

11. Nama : Juni Umur : 51 Tahun Pekerjaan : Konsumen Alamat : Tebing Tinggi

Universitas Sumatera Utara

12. Nama : Arbaiyah Umur : 50 Tahun Pekerjaan : Wirausaha (Konsumen) Alamat : Jl. Soekarno Hatta, Tebing Tinggi

13. Nama : Putri Umur : 29 tahun Pekerjaan : Sekretaris Bidang Pariwisata Tebing Tinggi Alamat : Jl. Veteran, Tebing Tinggi

14. Nama : Haris Umur : 32 Tahun Pekerjaan : Tenaga Kerja Restoran India Alamat : Jl. Ahmad Yani, Tebing Tinggi

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN

Lampiran 1

Gambar Peta Wilayah Kota Tebing Tinggi

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tebing Tinggi dalam Angka 2002

Lampiran 2

Foto Beberapa Pemilik Restoran India di Tebing Tinggi (1967-an):

Muhammad Iqbal (Paling Kanan Depan), dan Farid Bapu (Paling Kiri)

Sumber: Pemilik Restoran India

Universitas Sumatera Utara Lampiran 3

Restoran India Tebing Tinggi

Sumber: www.restoranindiatebingtinggi.com (Diakses Tanggal 26 Desember 2019)

Lampiran 4

Restoran India 1940 – 1973 (sekarang menjadi toko optical)

Sumber: Koleksi Penulis

Universitas Sumatera Utara Lampiran 4

Menu Restoran India

Sumber: Koleksi Penulis

Lampiran 5

Pemilik Usaha Restoran India Tebing Tinggi (2003)

Sumber : www.restoranindiatebingtinggi.com

Universitas Sumatera Utara Lampiran 6

Pemilik Usaha Restoran India Tebing Tinggi (1973 dan 1999)

Sumber: Koleksi Penulis

Lampiran 7

Ruangan Restoran India Tebing Tinggi

Universitas Sumatera Utara

Sumber : www.restoranindiatebingtinggi.com (Diakses Tanggal 26 Desember 2019)

Sumber: Koleksi Penulis

Universitas Sumatera Utara Lampiran 8

Tabel 3.1 Harga Menu Makanan dan Minuman Restoran India Tahun 1997-

2013.

No Menu Makanan Harga

1977 1987 1997 2013

1 Roti Cane Rp 200 Rp 1.000 Rp 3.000 Rp 9.000

2 Martabak Kari

Martabak Telur Ayam + Rp 500 Rp1. 500 Rp 3.500 Rp 17. 000 Kuah Kari Kambing Martabak Telur Bebek + +Rp 500 +Rp 1.500 +Rp 3.500 Rp 18. 000 Kuah Kari Kambing

3 Nasi Goreng * * * Rp 18. 000

4 Martabak Kari

Martabak India Telur Ayam * * * Rp 23. 000 + 1 pot Daging Kari

Martabak India Telur Ayam * * * Rp 24. 000 + 1 pot kari kambing

Martabak India Telur Bebek * * * Rp 18. 000 + kuah kari

Nasi kari daging kambing * * * Rp 32. 000

Nasi putih * * * Rp 6. 000

5 Aneka Roti Cane

Universitas Sumatera Utara Roti Cane Gula * * * Rp 10.000

Roti Cane Kuah Kari * * * Rp 11. 000

Roti Cane Telur Ayam * * * Rp 19. 000

Roti Cane Telur Bebek * * * Rp 21. 000

6 Nasi Goreng

Nasi Goreng Biasa Telur * * * Rp 19. 000 Bebek

Nasi Goreng Kampung * * * Rp 26. 000

Nasi Goreng Jamur * * * Rp 26. 000

Nasi Goreng * * * Rp 28. 000

7 Aneka Mie

Mie Goreng/Mie Kuah * * * Rp 18. 000

Mie Goreng Spesial * * * Rp 28. 000

Mie Goreng Spesial Ayam * * * Rp 28. 000 Goreng

Indomie Goreng * * * Rp 18. 000

Indomie Kuah * * * Rp 18. 000

Indomie Special * * * Rp 28. 000

Ifumie Goreng * * * Rp 18. 000

Universitas Sumatera Utara Ifumie Goreng Spesial * * * Rp 28. 000

Ifumie Spesial Ayam * * * Rp 28. 000

Mie Hun * * * Rp 18. 000

Mie Tiaw * * * Rp 18. 000

8 Sayuran

Kangkung Terasi * * * Rp 18. 000

Kangkung * * * Rp 21. 000

9 Variasi Ayam

Ayam Ijo * * * Rp 31. 000

Ayam Asam Manis * * * Rp 31. 000

Ayam Saus Tiram * * * Rp 31. 000

Ayam Masak Sambal * * * Rp 31. 000

10

Nasi * * * Rp 26. 000

Soup Daging Ikan * * * Rp 37. 000

11 Martabak mesir

Martabak mesir daging * * * Rp 26. 000 ayam

Martabak mesir telur ayam * * * Rp 26. 000

Universitas Sumatera Utara Martabak mesir mini * * * Rp 23. 000

Martabak mesir telur bebek * * * Rp 28. 000

12 Martabak kairo telur ayam * * * Rp 27. 000

Martabak kairo telur bebek * * * Rp 29. 000

Telur dadar ayam + kuah * * * Rp 8. 000 kari

13 Telur mata sapi ayam * * * Rp 6. 000

Telur dadar bebek + kuah * * * Rp 9. 000 kari

Telur mata sapi bebek * * * Rp 7. 000

Telur bebek setengah masak * * * Rp 7. 000

14 Seafood/Ikan

Universitas Sumatera Utara Ikan Gurami * * * Rp 16. 000

Ikan Kerapu * * * Rp 17. 000

Ikan Kakap Merah * * * Rp 17. 000

Ikan Bawal * * * Rp 23. 000

Ikan Saus * * * Rp 31. 000

Udang Saus * * * Rp 56. 000

Ikan Saus Lada Hitam * * * Rp 60. 000

Udang Saus Lada Hitam * * * Rp 56. 000

Universitas Sumatera Utara No Menu Minuman Harga 1977 1987 1997 2013

1 Susu Sapi

Susu Sapi * * * Rp 16. 000

Susu Sapi Cangkir * * * Rp 15. 000

Susu Sapi + Susu Coklat * * * Rp 19. 000

Susu Sapi Dingin * * * Rp 17. 000

Susu Sapi Telur * * * Rp 19. 000

Teh Susu * * * Rp 18. 000

Kopi Susu Sapi Panas * * * Rp 19. 000

Bandrek Susu Sapi * * * Rp 19. 000

Bandrek Susu Sapi Telur * * * Rp 21. 000

2 Susu Kambing

Susu Kambing Gelas Besar * * * Rp 37. 000

Susu Kambing Cangkir * * * Rp 26. 000

Susu Kambing + Susu Coklat * * * Rp 30. 000

Susu Kambing Telur * * * Rp 31. 000

Teh Susu Kambing * * * Rp 30. 000

Kopi Susu Kambing * * * Rp 30. 000

Universitas Sumatera Utara 3 Non Susu

Teh Manis * * * Rp 7. 000

Kopi * * * Rp 9. 000

Wedang Jahe * * * Rp 12. 000

Bandrek * * * Rp 11. 000

Teh Botol Dingin * * * Rp 5. 000

Fruit Tea Dingin * * * Rp 3. 000

Air Mineral * * ** Rp 3. 000

Sumber: Diolah dari Hasil Wawancara dan Menu Restoran India

* *Tanda bintang berarti menu belum tersedia pada tahun tersebut.

Universitas Sumatera Utara