EKSPLORASI TUMBUHAN GYMNOSPREMAE DI TAHURA DALAM PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI DI FKIP UISU

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

NOVIKA PURNAMA SARI Nomor Pokok : 71160515011 Program Studi Pendidikan Biologi Jenjang Strata-1 (S1)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA MEDAN 2020

KATA PENGANTAR

ِاـرسسسسسسسسسسسسسسسسسسلا ِهللا ِمْيِحر يلا ِمْيِحا رلا

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Eksplorasi Tumbuhan

Gymnospermae di Tahura Dalam Pengembangan Bahan Ajar Biologi Di Fkip UISU”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Biologi pada program studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini banyak mendapatkan bantuan, bimbingan,saran dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Yanhar Jamaluddin, M.AP., sebagai Rektor Universitas Islam Sumatera Utara. 2. Ibu Prof. Hj. Hasrita Lubis, M.Pd., Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univeritas Islam Sumatera Utara. 3. Ibu Dra. Nurhasnah Manurung, M.Pd, sebagai wakil dekan bidang ADI sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan saran maupun arahan selama ini sehingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini. 4. Bapak Drs. Sularno, M.P, sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Biologi yang telah banyak membantu proses administrasi dalam penyelesaian skripsi ini. 5. Ibu Dra. Yusri Fefiani, M.Si., sebagai Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan saran maupun arahan selama ini sehingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini. 6. Bapak Drs. Budianto M.Pd., sebagai Dosen Penguji I yang telah banyak memberikan kritikan dan saran demi perbaikan skripsi ini kea rah yang lebih baik. 7. Bapak Drs. Edi Azwar, M.Si., sebagai Dosen Penguji II yang telah banyak memberikan kritikan dan saran demi perbaikan skripsi ini kearah yang lebih baik.

i

8. Seluruh Dosen dan staff di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera Utara. 9. Dan yang teristimewa untuk Orang Tua, Saudara dan Teman saya : - Ayahanda Supendi dan Ibunda Ngatiem dan abang kandung saya Alan Zahari serta adik saya kandung saya Imam Syafrizal yang telah memberikan dukungan terutama materi dan selalu memberikan motivasi dan juga doa yang tak pernah usai. - Teman-teman seperjuangan saya yaitu, Sri Mufida, Wardatina, Masdalifa, Mayasari Utami, Saniah Pratiwi, Sundari Pratiwi,Rizki Khairani Sulasni serta teman-teman di Fkip Biologi Uisu yang memotivasi saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini ternyata ada kekurangan, oleh karena itu penulis mohon kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Medan 20 Juli 2020

Penulis

Novika Purnama Sari

NPM : 71160515011

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...... i

ABSTRAK ...... iii

ABSTRACT ...... iv

DAFTAR ISI ...... vi

DAFTAR GAMBAR ...... vii

DAFTAR TABEL ...... viii

BAB I PENDAHULUAN ...... 1

A. Latar Belakang ...... 1

B. Identifikasi Masalah ...... 3

C. Batas Masalah ...... 3

D. Perumusan Masalah ...... 4

E. Tujuan Penelitian ...... 5

F. Manfaat Penelitian ...... 5

BAB II PEMBAHASAN ...... 6

A. Kajian Teoritis ...... 6

1. Hakikat Pembelajaran Biologi ...... 6

2. Hakikat Modul sebagai bahan ajar ...... 9

3. Materi Pembelajaran ...... 15

B. Kerangka Konseptual ...... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...... 23

A. Alokasi Waktu dan Penelitian ...... 23

v

B. Populasi dan sampel Penelitian ...... 23

C. Desain dan Metode Penelitian ...... 24

D. Prosedur Penelitian ...... 25

E. Instrument Penelitian Dan Pengumpulan data ...... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...... 30

A. Hasil Penelitian...... 30

B. Identifikasi, Deskripsi Tumbuhan Gymnospermae ...... 31

C. Pembahasan ...... 58

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...... 61

A. simpulan ...... 61

B. Saran ...... 61

DAFTAR PUSTAKA ...... 63

LAMPIRAN-LAMPIRAN

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Prosedur Penelitian ...... 26

2. Pinus merkusii ...... 32

3. Agathis dammara ...... 38

4. sumatrana ...... 42

5. Araucaria heterophylla ...... 47

6. Juniverus chinensis ...... 51

7. Pinur oocarpa ...... 55

8. elatum ...... 58

9. imbricatus ...... 60

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Alat dan Bahan ...... 28

2. Spesies Tumbuhan Gymnospermae ...... 29

3. Data hasil penelitian ...... 30

viii

63

DAFTAR PUSTAKA

Andi Prastowo. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press. Anwar, Ilham. (2010). Pengembangan Bahan Ajar. Bahan Kuliah Online. Direktori UPI. Bandung. Ahmad Ali Masykuri, Yoyok Soesatyo. 2005. Analisis Prilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Usaha Kecil Menengah (UKM). Arief, S 2002. Metodologi Penelitian Suatu Pedekatan Proposal. Jakarta: PT Rineka Cipta Arikunto, S. 2002. Metodologi Penelitian Suatu Pendekaatan Proposal. Jakarta: PT Rineka Cipta. Chomsin S. Widodo dan Jasmadi (2008). Pandu Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetisi. Jakarta: Gramedia. E. Mulyasa.(2007). Standar Kompetisi dan Sertifikat Guru. Bandung: Rosdakarya. Hidayat. Asep. 2014. Mutiara terpendam dari Zamrud Sumatera. Bogor Forda Press. Hal 126. http://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/devosi/article/dowload/556/431/ http://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214121610676.pdf http://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414162088.pdf http://wisatasia.com/unit/4163 http://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/devosi/article/dowload/556/431/ http://digilib.unila.ac.id/5503/18/BAB%/20II.pdf https://bincangsyariah.com/khazanah/tumbuh-tumbuhan-di-dalam-al-quran/ https://eprints.uny.ac.id/21856/3/BAB%20II.pdf https://meynyeng.wordpress.com/2010/06/01/gymnospermae/amp/ https://www.zonareferensi.com/pengertian-eksplorasi/

64

https://media.neliti.com/media/publications/83582-ID-keanekaragaman-jenis gymnospermae-di-pul.pdf https://nanopdf.com/download/tumbuhan-biji-terbuka-gymnospermae-g_pdf https://foresteract.com/taman-hutan-raya-pengertian-manfaat-tujuan-dan- pengelolaan/ https://media.neliti.com/media/publications/68830-ID-autekologi-pertumbuhan- pinus-pinus-merku.pdf http://pakaretani.blogspot.com/2016/05/klasifikasi-dan-morfologi-pinus.html https://id.wikipedia.org/wiki/Damar_(pohon) http://konsultasiskripsi.com/2018/07/12/botani-dan-morfologi-tanaman-damar- skripsi-dan-tesis/ https://www.researchgate.net/publication/309150859_Pola_penyebaran_dan_pote nsi_kerapatan_Taxus_sumatrana_di_Gunung_Tujuh_Kabupaten_Kerinci_Jambi http://aeknauli.org/menyelamatkan-yang-tersisa-taxus-sumatrana-pohon-obat- yang-terancam-punah/ https://www.researchgate.net/publication/274314549_Taxus_sumatrana_mutiara_ terpendam_di_zamrud_Sumatera https://docplayer.info/52743196-2-tinjauan-pustaka-taxus-sumatrana.html https://deslisumatran.wordpress.com/2010/03/20/cemara-norfolk-araucaria- heteropylla-salisb-franco/ http://mara44.blogspot.com/2012/06/pohon-tegakan.html https://bennisobekti.com/1287/mengenal-juniperus-communis-tumbuhan-yang- terkenal/

65

https://bennisobekti.com/1340/deskripsi-klasifikasi-tumbuhan-juniper-yang- wajib-diketahui/ https://www.ciriciripohon.com/2019/12/ciri-ciri-pohon-cemara-sinensis-di-alam- liar.html https://id.wikipedia.org/wiki/Dacrydium

Indriyanto.2005. Ekologi Hutan. Direktorat Jenderal Pendidikan Pendidikan Tinggi.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Judd et al, 2002, Systematics, a Phylogenetic Approach, Second Edition, Mac Graw Hill, Massachusetts. Koesnandar. (2008). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web. [Online] tersedia di http://www.teknologipendidikan .net diakses tanggal 5 Januari 2012.

Lestari. Endang. G. 2011. Peranan Zat Pengatur Tumbuh dalam Perbanyak Tanaman melalui Kultur Jaringan. Jurnal AgroBiogen 7(1). Mohammad Kasiram. 1983. Ilmu Jiwa Perkembangan. Usaha Nasional. Surabaya Nasution, S. Bebagai Pedekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Buni Akasara,2000)

Rudi Susilana.Cepi Riyana,.2008.Media Pembelajaran. Bandung :CV Wacana Prima Rustaman, N.Y. (2010). Pendidikan Biologi dan Trend Penelitiannya. FMIPA UPI.[Online].

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjoko. 2001. Membantu Siswa Belajar IPA. Yogyakarta: FMIPA UNY.

Sukiman. 2011. Pengembangan Media Pembelajaran.Yogyakarta : Pustaka Insan Madani. Surachman.2001. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: FMIPA UNY.

Tjitrosoepomo, G. 2007. Taksonomi Tumbuhan (Spermatohyta). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. hal. 119. Walujo, 2011. Perpajakan . Jakarta: Salemba Empat.

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Novika Purnama Sari

Tempat tanggal Lahir : Pabatu, 14 November 1997

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

No Tlp/HP : 081927263367

Nama orangtua : a. Ayah : Supendi

Pekerjaan : Karyawan BUMN b. Ibu : Ngatiyem

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat orangtua : Jl. Danau Maninjau Lk V Kec. Padang Hulu Kel. Padang Merbau Kota Tebing Tinggi

No Tlp/HP : 081396569422

Riwayat Pendidikan

1. 2005-2010 : SD N 102089

2. 2010-2013 : SMP Yapendak Pabatu

3. 2013-2016 : SMA Negeri 4 Tebing Tinggi

4. 2016-2020 : S-1 Pendidikan Biologi UISU Medan

Medan, 17 November 2020

Novika Purnama Sari

Lampiran 1 SILABUS TAKSONOMI TUMBUHA TINGKAT TINGGI

Nama Matakuliah :Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi Program Studi : Pendidikan Biologi KodeMatakuliah : MKK541208 No Kometensi Dasar Materi dan Uraian Indikator T P L Metode Sumber Mengajar Belajar 1. Setelah mengikuti Pengantar Taksonomi Pengantar Taksonomi -Kuliah - OHT&OHP Perkuliahan ini, 1. Pencandraan 1. Mahasiswa dapat menjelaskan 100’ mimbar - Chart mahasiswa diharapkan tumbuhan pembagian klasifikasi - Diskusi - Slide mampu menjelaskan 2. Ciri dan siat dalam 2. Mahasiswa dapat menentuka 75’ - tanya - Projector tentang pencandraan takson sumber dan bukti taksonomi jawab -Tumbuhan secara umum berupa sifat 3. Konsep takson 3. Mahasiwa dapat menyebutkan 75’ -Responsi -Spesimen dan ciri yang diperinci, 4. Bukti taksonomi taksonomi dengaan ilmu lain - Tugasdan awetan dianalisis, disintetis, serta latihan - Literature disajikan sebagai bukti taksonomi. Sifat dan ciri menggambarkan konsep dan mengenal suatu takson. 2. Steleah mengikuti Identifikasi/Determin 1. Mahasiswa mampu 100’ - Kuliah - OHT&OHP perkuliahan ini asi mengelompokkan tumbuhan mimbar - Chart mahasiswa diharapkan 1. Pengelompokan secara dikotom. - Diskusi - Slide mampu menjelaskan tumbuhan secara 2. Mahasiswa dapat membuat 100’ - tanya - Projector penggolongan dan dikotom kunci dterminasi jawab - Tumbuhan pengelompokan 2. Kunci determinasi 3. Mahasiswa dapat 75’ -Responsi - Spesimen tumbuhan, kunci tumbuhan menghubungkan kekerabatan - Tugas dan awetan determinasi tumbuhan, 3. Hubungan latihan -Literature serta hubungan kekerabatan kekerabatan.

3. Setelah mengikuti Tatanama (Nomenclatur) 1. Mahasiswa dapat membedakan 75’ - Kuliah -OHT&OHP perkuliahan ini, 1. Tatanam ilmiah dan tatanam ilmiah dan local mimbar - Chart mahasiswa diharapkan local 2.Mahasiswa dapat menjelaskan 75’ - Diskusi - Slide mampu menjelaskan 2. Sejarah KITT (ICBN) sejarah KITT (ICBN) - tanya - Projector berbagai macam jenis 3. Isi KITT (ICBN) 3. Mahasiswa dapat menjabarkan 75’ jawab - Tumbuhan tumbuhan berdasarkan isi KITT (ICBN) -Responsi - Spesimen makna spesifik - Tugas dan awetan tumbuhan. Morfologi latihan -Literature sebagai petunjuk takson. 4. Setelah mengikuti Tinjauan Takson 1. Mahasiswa akan dapat 100’ Kuliah OHT&OHP perkuliahan ini 1. Gymnospermae menjelaskan Gymnospermae mimbar - Chart mahasiswa diharapkan 2. Ciri-ciri khas 2. Mahasiswa dapat menjelaskan 75’ - Diskusi - Slide mampu menjelaskan Gymnospermae ciri-ciri Gymnospermae - tanya - Projector Gymnospermae, ciri khas 3. Pembagian 3. Mahasiswa dapat menentukan 75’ jawab - Tumbuhan dari Gymnospermae, Gymnospermae pembagian Gymnospermae. -Responsi - Spesimen Pembagian 4. Perbedaan 4. Mahasiswa dapat membedakan 75’ - Tugas dan awetan Gymnospermae, Gymnospermae Gymnospermae latihan -Literature Lampiran 2

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Mata Kuliah : Taksonomi Tumbuhan Tinggi

Kode Mata Kuliah/sks : MKK 541208/ 2

Fakultas/Jurusan/PS : Fkip Uisu/Pendidikan Biologi/S-1

A. Deskripsi mata kuliah - Mata kuliah Taksonomi Tumbuhan Tinggi merupakan mata kuliah wajib dengan bobot dua sks. Materi yang mencakup dua focus, yaitu materi (1) membahas tentang prinsip-prinsip Taksonomi Tumbuhan Tinggi, meliputi pengertian, ruang lingkup dan perkembangan Taksonomi Tumbuhan Tinggi. (2) mencakup bentuk-bentuk organ tumbuhan meliputi batang, daun, akar, bunga dan buah.

B. Standar Kompetensi Mendiskusikan dan memahami prinsip-prinsip Taksonomi Tumbuhan, sistem klasifikasi, identifikasi, deskripsi tentang tumbuhan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Kompetensi Dasar

Mi Topik Substansi Materi Kompetensi Dasar Bentuk Indikator Penilaian Ket ng Pembelajaran gu ke Penyampaian RPS Taksonomi Memahami pokok bahasan Ceramah dan - Dosen 1 RPS Tumbuhan Tinggi yang akan dipelajari selama 1 tanya jawab semester Pengantar 1. Pencandraan Mampu menjelaskan tentang Ceramah dan Pengantar takson Dosen 2 Taksonomi tumbuhan pencandraan secara umum tanya jawab 1. Mahasiswa Tumbuhan 2. Ciri dan sifat berupa sifat dan ciri yang mampu Tinggi dalam diperinci, dianalisi, disintesis, menjelaskan taksonomi serta disajikan sebagai bukti pembagian 3. Konsep takson Taksonomi. Sifat dan ciri klasifikasi 4. Bukti takson menggambarkan konsep dan 2. Mahasiswa mengenal suatu takson dapat menentukan sumber dan bukti taksonomi 3. Mahasiswa dapat menyebutkan hubungan taksonomi dengan ilmu lain 3 Identifikasi/ 1. Pengelompo Mampu menjelaskan Diskusi dan Identifikasi/Determi Presentasi Deteminasi kan penggolongan dan tanya jawab nasi kelompok tumbuhan pengelompokan tumbuhan, 1. Mahasiswa 1 secara dikotil kunci Determinasi tumbuhan, dapat 2. Kunci kunci serta hubungan mengelompo Determinasi kekerbatan kan tumbuhan tumbuhan 3. Hubungan secara dikotil kekerabatan 2. Mahasiswa dapat membuat kunci Determinasi tumbuhan kekerabatan 4 Tatanama 1. Tatanama Mampu menjelaskan berbagai Diskusi dan 1. Mahasiswa Presentasi (nomenclatur) ilmiah dan macam jenis tumbuhan tanya jawab mampu kelompok lokal berdasarkan makna spesifik menjelaskan 2 2. Sejarah tumbuhan, morfologi sebagai tatanama KITT penunjuk nama takson ilmiah dan (ICBN) lokal 3. Isi KITT 2. Mahasiswa (ICBN) mampu menjelaskan sejarah KITT (ICBN) 3. Mahasiswa mampu menjabarkan ini KITT (ICBN) 5 Tinjauan 1. Gymnosperm Mampu menjelaskan Diskusi dan 1. Mahasiswa Presentasi takson ae Gymnospermae, ciri-ciri khas tanya jawab akan dapat kelompok 2. Ciri-ciri khas dari Gymnospermae, dapat 3 Gymnosperm pembagian Gymnospermae. menjelaskan ae Ciri-ciri khusus Gymnosperm 3. Pembagian Gymnospermae, pembagian ae Gymnosperm Gymnospermae, urutan 2. Mahasiswa ae filogenik, monografi dan revisi akan dapat 4. Perbedaan menjelaskan Gymnosperm ciri-ciri khas ae Gymnosperm 5. Ciri-ciri ae khusus 3. Mahasiswa Gymnosperm akan dapat ae menentukan 6. Pembagian pembagian Gymnosperm Gymnosperm ae ae 7. Urutan 4. Mahasiswa filogenik akan dapat 8. Monografi membedakan dan revisi Gymnosperm ae 5. Mahasiswa dapat menjelaskan pembagaian Gymnosperm ae 6. Mahasiswa akan dapat menggambar kan urrutan filogenik Melastomata ceae 7. Mahasiswa dapat menjelaskan monografi dan revisi 6 Fotografi 1. Asal dan Mampu menjelaskan asal dan Diskusi dan 1. Mahasiswa Presentasi persebaran persebaran timbuhan, tanya jawab dapat kelompok tumbuhan persebaran floristik, persebaran menjelaskan 4 2. Persebaran ekologis, persebaran genetik, asal dan floristik eksplorasi tumbuhan persebaran 3. Persebaran tumbuhan ekologis 2. Mahasiswa 4. Persebaran dapat genetis menentukan 5. Eksplorasi persebaran tumbuhan floristik 3. Mahasiswa dapat menentukan ekologis 4. Mahasiswa dapat menentukan persebaran genetis 5. Mahasiswa dapat menjelaskan eksplorasi tumbuhan Metode kerja 1. Langkah- Mampu menjelaskan langkah- Diskusi dan 1. Mahasiswa Presentasi Taksonomi langkah langkah penelitian, pendekatan tanya jawab dapat kelompok penelitian konvensional menjelaskan 5 2. Pendekatan biosistematikandan molekuler, langkah- konvensional pengantar taksonomi langkah biosistematik molekuler, teknik koleksi di penelitan a dan lapangan, teknik pembuatan 2. Mahasiswa molekuler spesimen kering (herbarium) dapat 3. Pengantar dan spesimen basah membedakan taksonomi pendekatan molekuler konvesional 4. Teknik biosostemati koleksi di kamdan lapangan molekuler 5. Teknik 3. Mahasiswa pembuatan dapat spesimen menjelaskan kering ( pengantar herbarium) taksonomi dan molekuler spesimen 4. Mahasiswa basah dapat menjelaskan teknik koleksi di lapangan 5. Mahasiswa dapat mnerapakan teknik pembuatan spesimen kering (herbarium) dan spesimen basah

D. Pelaksanaan Perkuliahan 1. a. Metode Perkuliahan : Kuliah, tatap muka, persentasi, diskusi, pemberian tugas. b. Sumber belajar yang digunakan: buku yang relevan, internet. 2. Pengalaman belajar a. Tatap muka b. Tugas terstruktur:  Membaca literature  Membuat makalah E. Penilaian a. tugas (30%) b. UTS (30%) c. UAS (40%) F. Referensi - Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. - Sumber lain yang relevan - internet Lampiran 3

Skenario Peneleitian Pengambilan Data

NO Kegiatan Pengambilan Data

1. Melakukan penelitian di Kawasan Tahura

- Meneliti tumbuhan Gymnospermae yang akan dijadikan bahan

penelitian skripsi

- Membuat modul untuk pengembangan bahan ajar Biologi

2. Menyiapkan seluruh bahan yang akan digunakan dalam pengumpulan

data tumbuhan Gymnospermae di Kawasan Tahura

- Bahan dan alat yang digunakan yaitu: alat tulis, kantong plastik,

kertas Koran, alkohol 70%

3. Menentukan lokasi pengambilan data tumbuhan Gymnospermae dengan

metode deskriptif eksploratif

4. Pengumpulan data tanaman Gymnospermae yang telah ditemukan

diamati taksonominya

5. Setelah diamati taksonominya maka dideskripsikan setiap tumbuhan

Gymnospermae yang telah ditemukan:

- Setiap tanaman Gymnospermae yang telah ditemukan di

deksripsikan dari taksonominya.

Lampiran 4

DOKUMENTASI PENELITIAN

Lampiran 5

Jadwal Kegiatan Penelitian

Kegiatan BulanI/Minggu BulanII/Minggu BulanIII/Minggu

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Survey Lapangan X

Persiapan Seminar Proposal X

Pelaksanaan Seminar Proposal X

Revisi Proposal X

Surat Izin Penelitian X 1. Dekan FKIP UISU 2. Pengelola Tahura kabupaten X Karo

Pelaksanaan X 1. Menentukan Daerah X 2. Mengeksplor Tumbuhan Araceae 3. Mengamati Tumbuhan X Araceae 4. Mengindentifikasi Tumbuhan X Araceae 5. Mengembangkan Perangkat X Pembelajaran Berupa Modul Penyusunan Laporan Penelitian  Bimbingan Skripsi ke-1 X Pembimbing I

 Bimbingan Skripsi ke-2 X Pembimbing II

 Bimbingan Skripsi ke-3 X Pembimbing II

 ACC Pembimbing II X

 Bimbingan Skripsi ke-1 X Pembimbing I

 Bimbingan Skripsi ke-2 Pembimbing I X

 Bimbingan Skripsi ke-3 X Pembimbing I

X  ACC Pembimbing I

TUMBUHAN GYMONSPERMAE

DI KAWASAN TAHURA KABUPATEN KARO

MODUL PEMBELAJARAN MATERI GYMNOSPERMAE YANG DIPEROLEH DARI KAWASAN TAHURA OLEH : NOVIKA PURNAMA SARI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FKIP-UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA MEDAN 2020

MODUL

EKSPLORASI TUMBUHAN GYMONSPERMAE DI KAWASAN TAHURA

NAMA : NOVIKA PURNAMA SARI

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN BIOLOGI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

2020 KATA PENGANTAR

ِاـرسسسسسسسسسسسسسسسسسسلا ِهللا ِمْيِحر يلا ِمْيِحا رلا

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT akhirnya penyusun dapat menyelesaikan modul pembelajaran Biologi ini. Pembelajaran Biologi tidak akan lepas dari kegiatan dan keterampilan seperti menghafalkan, memahami, dan melihat secara langsung

(praktikum). Untuk kegiatan pembelajaran keterampilan tersebut, selain media pembelajaran seperti buku, preparat buatan dan audio visual lainnya siswa juga perlu memiliki modul.

Menguasai pelajaran Biologi dengan baik dan bisa menggunakan dalam kehidupan sehari-hari tentulah menjadi idaman. Namun seringkali kita menemui hambatan dalam mempelajarinya. Salah satu hambatan tersebut adalah kesulitan memahami materi karena penyajian yang berbeli-belit dan kuran jelas, penggunaan bahasa yang sulit dipahami dan waktu penyampaian yang kurang.

Untuk mengatasi masalah tersebut, penyusun mencoba membuat modul yang dilengkapi dengan penjelasan materi dan lembar kegiatan siswa sehingga mudah dipahami dan kegiatan belajar mengajar berlangsung efektif dan efisien. Dalam menyusun modul ini tentunya banyak kekurangan, untuk itu penyusun menerima kritik dan saran yang membangun dari para pengguna modul ini. Akhirnya semoga modul ini bermanfaat dan dapat meningkatkan pemahaman materi Biologi bagi para pengguna modul ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Novika Purnama Sari

NPM : 71160515011

i

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...... i

DAFTAR ISI ...... ii

STANDAR KOMPETENSI ...... iii

KOMPETENSI DASAR ...... iv

INDIKATOR ...... v

TUJUAN PEMBELAJARAN ...... vi

PETUNJUK PENGGUNAAN ...... vii

PENDAHULUAN ...... 1

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ...... 3

A. Tumbuhan Gymnospermae ...... 3

1. Deskripsi Pinus merkusii ...... 10

2. Deskripsi Agathis dammara ...... 11

3. Deskripsi Taxus sumatrana ...... 12

4. Deskripsi Araucaria heterophylla ...... 13

5. Deskripsi Juniverus chinensis ...... 14

6. Deskripsi Pinus oocarpa ...... 15

7. Deskripsi Dacrydium elatum ...... 16

8. Deskripsi Dacrycarpus imbricatus ...... 17

LATIHAN SOAL MODUL ...... 18

DAFTAR PUSTAKA ...... 21

ii

STANDAR KOMPETENSI

Standar kompetensi mata kuliah adalah mahasiswa mampu menjelaskan mengenai keanekaragaman tumbuhan Gymnospermae dan memahami tentang taksonomi tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuhan Gymnospermae, mampu bekerjasama dalam team. Mampu mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan mendeskripsikan tumbuhan

Gymnospermae.

iii

KOMPETENSI DASAR

Mahasiswa mampu menjelaskan, mengidentifikasikan, mengklasifikasikan dan mendeskripsikan tumbuhan Gymnospermae.

iv

INDIKATOR

1. Mahasiswa mampu menjelaskan ciri-ciri khas tumbuhan Gymnospermae

2. Mahasiswa dapat menjelaskan tumbuhan Gymnospermae

3. Mahasiswa mampu membedakan tumbuhan Gymnospermae dengan tumbuhan

Angiospermae

v

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mampu untuk memahami pembelajaran Taksonomi Tumbuhan

Tinggi

2. Mahasiswa mampu menjelaskan tumbuhan Gymnospermae

3. Mahasiswa mampu menjelaskan ciri-ciri tumbuhan Gymnospermae

4. Mahasiswa mampu melaksanakan praktek yang diberikan

vi

PETUNJUK PENGGUNAAN

Modul ini terdiri dari satu kegiatan pembelajaran. Kegiatan belajar pertama akan menguraikan tentang teori tumbuhan Gymnospermae. Anda dapat mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang berurutan. Jangan memaksakan diri sebelum benar-benar menguasai bagian demi bagian dalam modul ini, karena masing-masing saling berkaitan.

Setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan uji kepahaman dan uji kompetensi. Uji kepahaman dan uji kompetensi menjadi alat ukur tingkat penguasaan anda setelah mempelajari materi dalam modul ini. Jika anda belum menguasai 75% dari setiap kegiatan, maka anda dapat mengulangi untuk mempelajari materi yang tersedia dalam modul ini. Apabila anda masih mengalami kesulitan memahami materi yang ada dalam modul ini, silahkan diskusikan dengan teman atau guru/dosen anda.

vii

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman tumbuhan (flora) terbesar di dunia. Hal ini dipengaruhi oleh posisi geografis

Indonesia yang sangat menguntungkan, yaitu terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia. Letak geografis ini dapat memengaruhi persebaran tumbuhan di setiap daerah atau pulau. Indonesia juga merupakan negara kepulauan yang terdiri atas beribu-ribu pulau. Setiap pulau di Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang berbeda. Hal ini pulalah yang menyebabkan adanya tumbuhan yang endemik. Selain itu, Indonesia terletak di daerah tropis sehingga memiliki keanekaragaman hayati tinggi dibandingkan dengan daerah subtropis (iklim sedang) maupun daerah kutub (iklim kutub).

Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, 10% dari total jenis tumbuhan di dunia berada di Indonesia. Indonesia sebagai salah satu pusat biodiversity dunia yang memiliki potensi keanekaragaman hayati yang tidak ternilai harganya. Keanekaragaman tumbuhan di Indonesia berlimpah yang dapat ditemukan di darat maupun laut.

Keanekaragaman hayati atau biodiversity merupakan banyaknya macam variasi bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang terlihat pada tingkatkan ekosistem, tingkatan jenis dan tingkatan genetika. Keanekaragaman flora di Indonesia sangat tinggi, menurut Syukur dan Hernani (2001) 40 ribu jenis flora yang tumbuh di dunia, 30 ribu diantaranya tumbuh di Indonesia. Lebih dari 6.000 spesies tanaman dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup manusia.

1

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di kawasan tropis antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua Samudera (Samudera Hindia dan

Samudera Pasifik) yang terdiri atas sekitar 17.500 pulau dengan panjang garis pantai sekitar 95.181 km. Wilayah Indonesia luasnya sekitar 9 juta km2 (2 juta km2 daratan, dan 7 juta km2 lautan). Luas wilayah Indonesia ini hanya sekitar

1,3% dari luas bumi, namun mempunyai tingkat keberagaman kehidupan yang sangat tinggi. Untuk tumbuhan, Indonesia diperkirakan memiliki 25% dari spesies tumbuhan berbunga yang ada di dunia atau merupakan urutan negara terbesar ketujuh dengan jumlah spesies mencapai 20.000 spesies, 40% merupakan tumbuhan endemik atau asli Indonesia. Famili tumbuhan yang memiliki anggota spesies paling banyak adalah Orchidaceae (anggrek-anggrekan) yakni mencapai

4.000 spesies. Untuk jenis tumbuhan berkayu, famili Dipterocarpaceae memiliki

386 spesies, anggota famili Myrtaceae (Eugenia) dan Moraceae (Ficus) sebanyak

500 spesies dan anggota famili Ericaceae sebanyak 737 spesies, termasuk 287 spesies Rhododendrom dan 239 spesies Naccinium (Whitemore 1985 dalam

Santoso 1996). https://media.neliti.com/media/publications/124534-ID-keanekaragaman-hayati- flora-di-indonesia.pdf

Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. http://digilib.unila.ac.id/10965/13/BAB%20II.pdf

2

Taman Hutan Raya (Tahura) Tongkoh terletak di dua kabupaten yaitu

Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Tanah Karo. Kawasan hutan ini merupakan hutan konservasi yang berupa hutan alam pengunungan yang ditetapkan sejak zaman Belanda yaitu Hutan Lindung Sibayak 1, Simancik 1,

Sibayak II, Simancik II, Suaka Margasatwa Langkat Selatan dan Sinabung.

Taman Hutan Raya Tongkoh memiliki kondisi tempat tumbuh yang sangat baik untuk berbagai jenis tumbuhan berkhasiat obat. http://digilib.unila.ac.id/8809/102/BAB%20I.pdf

Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari penelusuran, penyimpanan contoh, pemerian, pengenalan (identifikasi), pengelompokan

(klasifikasi), dan penamaan tumbuhan. Ilmu ini merupakan cabang dari taksonomi. Taksonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu : Taxis yang artinya susunan (arrangement) dan Nomos artinya aturan (hukum), taksonomi merupakan susunan berdasarkan aturan tertentu. Klasifikasi tumbuhan adalah bagian dari taksonomi. Ilmu taksonomi tumbuhan mengalami banyak perubahan cepat semenjak digunakannya berbagai teknik biologi molekular dalam berbagai kajiannya. Pengelompokan spesies ke dalam berbagai takson sering kali berubah- ubah tergantung dari sistem klasifikasinya.

Sistematika tumbuhan merupakan suatu bidang studi yang luas yang mencakup keanekaragaman, identitifikasi, penamaan, klasifikasi, dan evolusi tumbuhan. Istilah lain untuk sistematika tumbuhan adalah taksonomi tumbuhan, oleh karena itu beberapa ilmuwan menyatakan bahwa sistematika tumbuhan dan taksonomi tumbuhan merupakan sinonim. Sebenarnya seperti pertama kali

3 dikemukan de Candole pada tahun 1813 bahwa taksonomi tumbuhan merupakan teori dari klasifikasi tumbuhan. Jadi dengan demikian taksonomi merupakan bagian dari sistematika tumbuhan, yang mencakup prinsip, prosedur, peraturan, dan dasar dari klasifikasi tumbuhan.

Dalam modul ini, anda akan mempelajari tentang keanekaragaman tumbuhan Gymnospemae. Agar semua tujuan tersebut dapat dicapai anda diharapkan mempelajari modul ini dengan seksama, lakukan diskusi bersama teman-teman anda dan mengerjakan latiahan soalnya.

4

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

Keanekaragaman Tumbuhan Gymnospermae

Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos (telanjang) dan sperma (biji) atau tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium). Bakal biji terdapat pada daun yang bermotidifikasi atau pada ujung-ujung daun tertentu. Bakal biji tersebut bersama-sama membentuk kerucut (strobilus). Tumbuhan Gymnospermae ini memiliki habitus semak, perdu, atau pohon. Akarnya merupakan akar tunggang, batang tumbuhan tegak lurus dan bercabang-cabang. Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya, sporofil terpisah-pisah atau membentuk strobilus jantan dan strobilus betina. Pada umumnya berkelamin tunggal namun ada juga yang berkelamin dua. Penyerbukan pada Gymnospermae hampir selalu dengan cara anemogami (bantuan angin). Waktu penyerbukan sampai pembuahan relatif panjang.

Tumbuhan yang termasuk golongan ini terdiri atas tumbuh-tumbuhan berkayu dengan bermacam-macam habitus. Dalam bagian xylem, tidak terdapat pembuluh-pembuluh kayu , melainkan hanya trakeida saja dan di dalam bagian floem berlainan juga dengan tumbuhan biji tertutup (angiospermae). Tidak terdapat sel-sel pengiring. Daun mempunyai bentuk yang bermacam-macam,kaku dan selalu hijau dengan di dalamnya berkas berkas pengangkutan yang tidak bercabang. Bakal biji yang hanya mempunyai satu integumen terbuka ,tidak seperti pada angiospermae ,terbungkus dalam daun buah yang telah menjadi satu merupakan putik.

5

Ciri-ciri tumbuhan Gymnospermae yaitu :

 Memiliki akar, batang dan juga daun yang sejati

 Sedangkan daunnya sempit dan juga kaku

 Bakal biji tidak mendapatkan perlindungan dari daun buah

 Bakal tumbuh serta terletak di luar megasporofil atau ovarium

 Megasprofil yang berupa sisik menjadi pendukung bakal biji yang

terkumpul didalam bentuk strobilus atau runjung dan berkayu kecuali pada

cycas

 Soprofil jantan dan juga betina terpisah

 Tidak memiliki bunga sejati

 Tidak mempunyai mahkota bunga

 Bunga yang berupa strobilus yang mampu menghasilkan sekret berupap

tetesan getah yang berisikan sel kelamin jantan pada strobilus jantan dan

juga sel telur pada strobilus betina

 Bakal biji berada diluar sehingga tidak bisa dilindungi daun buah

 Tumbuhan hesterospora yang dapat menghailkan dua jenis spora

 Spora kesatu yang berupa megaspora yang kemudian membentuk gamet,

dan spora kedua yang berupa mikrospora yang menghasilkan serbuk sari

 Pada saat reproduksi terjadi pembuahan tunggal

Jika dilihat dari klasifikasi taksonomi, Gymnospermae termasuk dalam kingdom plantae (Tumbuhan). Dapat dibedakan menjadi 2 (dua) subdivisi yaitu tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup

(Angiospermae). Gymnospermae kemudian terbagi lagi menjadi 4 Divisi, yaitu:

6

Divisi Cycadidae

Tumbuhan cycadidae memiliki penampakan yang mirip dengan tumbuhan palem. Hanya saja mereka memiliki alat reproduksi yang berbentuk seperti strobilus dan berbiji terbuka. Cycadidae dapat tumbuh dan mudah ditemukan di amerika selatan, australia, jepang bagian selatan, bagian barat, madagaskar dan . Mereka dapat tumbuh dalam pohon atau semak dengan pertumbuhan yang lambat karena menggugurkan daunnya. Jika dilihat dari letaknya betina pada jenis cycadidae terdapat di atas batang pohon. Tumbuhan ini memiliki jenis tumbuhan yang dioecious. Artinya organ reproduksi antara betina dan jantan terpisah dalam satu individu. Cycadidae memiliki karakteristik lain seperti memiliki pembuluh dan biasa disebut daun bersisik. Tergolong dalam tumbuhan dieoceous. Contoh dari kelas ini ialah Cycas rumphi atau dikenal sebagai pakis haji atau akar bunga karang yang sering dimanfaatkan sebagai tanaman hias.

Divisi Konifer

Tumbuhan konifer pada kelas Gymnospermae merupakan tumbuhan yang memiliki alat reproduksi terpisah antara jantan dan betina. Tumbuhan ini memiliki daun berjarum sehingga sering disebut pohon jarum. Beberapa tumbuhan konifer biasa berbentuk pohon dan ada sebagian yang perdu. Contoh tumbuhan

Gymnospermae kelas konifer adalah Pinus (Pinus sp) dan Damar (Agathis dammara). Tanaman konifer ini memiliki perkembang biakan dengan rujung dan berumah satu. Pada bagian rujung jantan memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding rujung betina. Kemudian bentuk rujung jantang memiliki sisik penghasil serbuk sari yang kecil sedangkan pada rujung betina memiliki sisik

7 yang lebih besar, agak berkayu sehingga lebih banyak sisik. Tanaman konifer bisa tumbuh dalam kondisi iklim tropis pada daerah dengan ketinggian yang cukup tinggi atau pada daerah yang dingin dan beriklim sedang. Tumbuhan konifer sendiri diantaranya pinus (Pinus merkusi), cemara (Araucaria sp), dammar

(Agathis dammara).

Divisi Ginkodidae

Anggota dari divisi Ginkgophyta yang masih ada hingga kini ialah Ginkgo biloba (Ginkgo). Tumbuhan ginkgo berasal dari cina. Tumbuhan ginkgo berupa pohon besar, yang mana ketinggiannya bisa mencapai > 30 meter. Daunnya bertangkai panjang serta lebar menyerupai kipas, dengan belahan yang berlekuk pada bagian dalam. Tulang daun menggarpu. Tumbuhan ginkgo berumah 2 atau alat kelamin jantan serta betina tidak berada dalam satu pohon. Tumbuhan ini mempunyai biji yang berkulit keras, berwarna kuning, berukuran kira-kira sebesar kelereng, serta mempunyai aroma yang tidak enak. Pada bijinya ada kulit luar yang keras dan berdaging yang biasanya dimanfaatkan sebagai obat asma, mengatur tekanan darah serta bisa dijadikan ramuan suplemen yang dapat meningkatkan daya ingat.

Divisi Gnetophyta

Divisi gnetophyta mempunyai strobilus jantan yang tersusun secara majemuk, daunnya berhadapan. Seluruh pembuluh ada pada kayu sekunder, tidak pada saluran resin. Contoh dari divisi ini ialah Gnetum gnemon atau melinjo. Alat kelaminnya ada pada satu pohon atau berumah satu, namun letak bunga jantan dan bunga betina terpisah. Bijinya berbentuk bulat telur serta biasanya akan berubah

8 menjadi merah setelah masak. Bagian daun muda, biji dan bunga melinjo bisa dimanfaatkan sebagai sayur. Bijinya juga bisa dijadikan kerupuk emping. Kulit kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan kertas edufriends.

Gymnospermae memiliki banyak spesies yang tersebar di beberapa wilayah salah satunya Indonesia. Contoh dari tumbuhan berbiji terbuka ini sebenarnya biasa kita temui pada industri-industri kertas, obat, bahkan juga makanan, adapun tanaman hias. Tumbuhan jenis ini sering dimanfaatkan dalam kehidupan kita, berikut beberapa diantaranya :

 Cemara, biasanya digunakan sebagai bahan bangunan untuk membuat

rumah atau bangunan

 pohon pinus diantaranya adalah getahnya dapat diolah sebagai bahan

utama dalam pembuatan sabun dan cat, selain itu juga dapat dimanfaatkan

dalam industri parfum.

 Manfaat yang dapat diperoleh dari pohon damar diantaranya adalah

Kayunya dapat dimanfaatkan dalam pembangunan, Getahnya

dimanfaatkan dalam industri plastic, industri tekstil, industri cat. Damar

juga dapat dijadikan sebagai obat HIV, penyakit sakit gigi, luka bakar.

9

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

Mendeskripsikan tumbuhan yang termasuk ke dalam Divisi tumbuhan

Gymnospermae

1. Deskripsi Pinus merkusii

Gambar 1 : Bagian daun, buah dan batang Pinus merkusii

(Sumber : Koleksi dari Tahura, 2020)

Pinus merkusii merupakan Tumbuhan pohon atau perdu, ketinggian pinus ini mencapai 20-40 m dengan diameter 70-90 cm. Sistem akar pada Pinus merkusii adalah bersistem akar tunggang (Radix Primaria), kuat, bercabang dan Biasanya berwarna coklat. Batang kayu pinus memiliki warna abu-abu muda,sedangkan berwarna gelap pada pohon berumur tua, terasnya berwarna kuning kemerahan, sedangkan gubalnya berwarna putih krem. Tangkai Pinus merkusii adalah bulat.

Warna daun, warna daun Pinus merkusii bervariasi, ketika masih muda maka berwarna hijau muda, namun ketika sudah tua akan berwarna hijau tua.

10

Pinus merkusii memiliki buah berbentuk kerucut, silindris dengan panjang 5-10 cm dan lebar 2-4 cm. Lebar setelah terbuka lebih dari 10 cm berbentuk kerucut, silindris, panjang 5 – 10 cm, lebar 2 – 4 cm. Lebar setelah terbuka lebih dari 10 cm.

Bijinya berbentuk pipih dan bulat telur dilengkapi dengan sayap, dihasilkan pada setiap dasar bunga atau sisik buah, setiap sisik menghasilkan dua biji, biji biasanya berwarna putih kekuningan.

2. Deskripsi Agathis dammara

Gambar 2. Bagian daun Agathis dammara

(Sumber : Koleksi dari Tahura, 2020)

Pohon Damar, atau disebut juga Damar Raja, merupakan salah satu pohon asli Indonesia dan penghasil utama getah damar. Akar tanaman damar adalah akar tunggang yang kuat dan berwarna kecoklatan. Akar tanaman damar adalah akar tunggang yang kuat dan berwarna kecoklatan. Batang damar berwarna abu-abu, tumbuh tegak lurus, berkayu, berbentuk bulat dan berlentisel. Batang damar

11 berdiameter mencapai 1,5 berdiameter mencapai 1,5 meter dan tingg meter dan tingginya mencapai 65 inya mencapai 65 meter.

Daun Tanaman damar memiliki duduk daun yang berlawanan dan merupakan erupakan daun tunggal. Daun damar berbentuk jorong dengan panjang

6 – 8 cm dan lebar 2 – 3 cm. Daun damar memiliki damar memiliki tulang daun menyirip dan tepi daun rata. Bagian pangkal daun membaji sedangkan ujungnya runcing. Bunga damar merupakan bunga majemuk berumah satu yang artinya pada satu pohon terdapat bunga jantan dan betina. Buah damar berbentuk lonjong, berperisai pipih seperti sisik, panjangnya kurang lebih 6 mm dan berwarna putih kekuningan. biji tanaman damar berbentuk telur terbalik dengan panjang 10 sampai 11 mm lebar 8 mm, dan bersayap.

3. Deskripsi Taxus sumatrana

Gambar 3. Bagian ranting Taxus sumatrana

(Sumber : Koleksi dari Tahura, 2020)

Tumbuhan Taxus sumatrana termasuk ke dalam famili dan Sub

Divisi Gymnospermae. Di Indonesia, Taxus sumatrana dikenal dengan nama cemara sumatra. Taxus sumatrana berbentuk semak sampai pohon dengan

12 tinggi dapat mencapai 30 m. Taxus sumatrana mempunyai akar tunggang yang berwarna hitam kecokelatan. warna kulit batang merah keabu-abuan dengan tebal kulit 0,5 –0,8 cm.

Daunnya berbentuk lonjong, berwarna hijau zaitun dengan ukuran panjang 1,8 –3,0 cm, lebar 2,0 –2,5 mm dan tebal 200 –275 μm. Bunga jantan biasanya tidak terlihat sedangkan bunga betina berbentuk subsilindris dengan panjang 2 mm dan lebar 1 mm. Buah berbentuk kerucut kaku dengan panjang 4 mm dan lebar 3 mm, mengerucut dari tengah ke puncak.

4. Deskripsi Araucaria heterophylla

Gambar 4. Bagian daun Araucaria heterophylla

(Sumber : Koleksi dari Tahura, 2020)

Tumbuhan Araucaria hetrophylla merupakan pohon besar dengan batang tegak yang sangat besar, mencapai tinggi 30–80 m. Cabang horizontal yang menyebar tumbuh dalam gelungan dan ditutupi daun yang kasar atau mirip jarum.

Di Indonesia tanaman ini dikenal dengan nama Cemara Norfolk

13

Cemara Norfolk mempunyai akar tunggang yang berwarna hitam kecokelatan. Cemara Norfolk termasuk jenis tanaman pohon besar, ketinggiannya dapat mencapai 60 meter. Batang tanaman kasar, mencapai ketinggian 5 m lebih dengan cabang-cabang melintang atau tumbuh horizontal mengelilingi pohon.

Daun pada tanaman ini selalu hijau dan tidak pernah gugur (evergreen), susunan cabang-cabang dan ranting-rantingnya teratur rapi. Cabang-cabang dan ranting-ranting menyerupai daun, berbentuk seperti jarum-jarum yang tumpul dengan panjang 1 – 1,5 cm. bunganya memiliki benang sari banyak. Buahnya berbentuk runjung, buah yang sudah besar dapat berdiameter 10-13 cm.

5. Deksipsi Juniverus chinensis

Gambar 5: Bagian daun dan batang Juniverus chinensis

(Sumber : Koleksi dari Tahura, 2020)

Tumbuhan Juniperus chinensis 'Stricta' (Chinese Juniper) adalah semak yang sempit, berbentuk piramid, hijau sepanjang masa, menyerupai cemara Italia dengan cabang-cabangnya naik ke suatu titik. akarnya berbentuk serabut. batang tergolong utuh dengan pangkal batang yang cukup besar, lalu mengecil ke arah

14 puncak, diperkaya oleh lekuk liku yang wajar. Penataan cabang dan ranting yang apik dengan sedikit variasi sebuah batang mati di tengah-tengah membuat bonsai ini menarik hati.

Daun dan beberapa ranting pohon yang lebih tua memiliki daun seperti jarum dengan panjang 5–25 mm, dan daun pada tumbuhan dewasa (kebanyakan) kecil 2-4 mm, tumpang tindih serta mirip skala. beberapa ranting pohon yang lebih tua memiliki daun seperti jarum 5-25 mm (0,20-0,98 inci). Kerucut jantan seperti dengan Cupressaceae lainnya, menggunakan skala 6–20, di zona 7 sampai

10, juniper bisa berbunga dan melepaskan serbuk sari beberapa kali setiap tahun.

6. Deskripsi Pinus oocarpa

Gambar 6: bagian daun dan buah Pinus oocarpa

(Sumber : Koleksi dari Tahura, 2020)

Tumbuhan Pinus oocarpa atau biasa disebut dengan karpa adalah salah satu jenis tanaman berasal dari Amerika Utara, Mexico Pinus oocarpa merupakan jenis tumbuhan yang bernilai ekonomi cukup tinggi, kayunya sebagai bahan baku

15 industri penggergajian dan kayu bakar. Jenis pinus ini dapat tumbuh dengan tinggi

45 meter dan dbh mencapai 1 meter.

Akarnya tunggang dengan sistem perakaran cukup dalam dan kuat sehingga dapat tumbuh ditanah yang dalam dan tebal. Spesies Pinus oocarpa memiliki bentuk batang bulat, lurus, bersisik, kulitnya pecah-pecah dan tampak seperti mengelupas serta berwarna coklat tua.

Daun Pinus oocarpa terdapat 5 helai daun namun kadang-kadang bisa hanya

3 atau 4 helai daun saja dengan panjang 2025 cm. Bentuk buah Pinus oocarpa adalah berbentuk oval dengan panjang 610 cm dengan warna kuning kecoklatan.

7. Deskripsi Dacrydium elatum

Gambar 7: bagian daun Darcydium elatum

(Sumber : Koleksi dari Tahura, 2020)

Dacrydium elatum merupakan pohon konifer yang hijau sepanjang waktu

(evergreen). Spesies ini termasuk dalam keluarga . Di Indonesia disebut sampinur tali. akarnya berbentuk serabut. Batang lurus dengan tinggi

16 mencapai 8-40 m dengan kulit kayu berwarna coklat dan banyak cabang. Tajuk berbentuk bundar dengan panjang daun 4-14 mm.

Daun tersebar atau tersusun spiral, bentuknya bervariasi dari bentuk sisik, bentuk jarum hingga lanset. Strobilus uniseksual, dioesius, terdapat pada bagian atas ketiak daun. Strobilus jantan terdiri dari banyak mikrosporofil yang tersusun secara spiral, masing-masing berisi sepasang mikrosporangia, mikrospora bersayap. Strobili betina berisi ovul tunggal (atau jarang terdiri dari beberapa ovul).

Biji sampinur tali dapat ditanam setiap saat pada tanah berpasir di rumah kaca. Biji yang paling baik ditanam adalah biji yang sudah tua (matang). Setelah tumbuh cukup besar, bibit dapat dipindah ke polybag hingga siap untuk ditanam.

Selain itu, sampinur tali juga dapat diperbanyak melalui stek batang dengan panjang 5-10 cm.

8. Deskripsi jamuju atau Sampinur Bunga (Dacrycarpus imbricatu

Gambar 8. Bagian daun dan batang Dacrycarpus imbtricatus

(Sumber : Koleksi dari Tahura, 2020)

17

Tumbuhan jamuju (Dacrycarpus imbricatus) merupakan tumbuhan berbiji terbuka yang tumbuh liar, dan merupakan tumbuhan asli Indonesia yang bersifat endemik. Pohon Jamuju (Dacrycarpus imbricatus) mampu tumbuh hingga setinggi 50 meter. Diameter batangnya bisa mencapai antara 50-70 cm. Batang bawah lurus dan tidak bercabang hingga setinggi 20 meter. Daun Jamuju tersusun secara spiral, berbentuk lanset dan menyerupai sisik-sisik yang saling menutupi.

18

SOAL LATIHAN MODUL

Pilihan Ganda

1. Tumbuhan yang bakal bijinya tidak terdapat didalam bakal buah tersebut ….

a. Gymnospermae

b. Spermatophyta

c. Angiospermae

d. Thalophyta

e. Bryophyta

2. Pengamatan terhadap suatu tumbuhan menunjukan ciri, berakar tunggang,

tidak berbunga sejati, berbiji, berdaun, batang bercabang, bakal biji terdapat

pada strobilus betina dan serbuk sari dalam strobilus jantan, maka tumbuhan

ini dapat digolongkan kedalam ….

a. Alga

b. Mycota

c. Tallophyta

d. Gymnospermae

e. Angiospermae

3. Tumbuhan berikut yang merupakan anggota Gymnospermae adalah ….

a. Alang-alang, pinus, karet

b. Alang-alang, cemara, pinus

c. Cemara, karet, pinus

d. Karet, bonsai, melinjo

e. Bonsai, Cemara, pinus

19

4. Berikut ini beberapa ciri dari tumbuhan :

1) Berkambium

2) Berkembangbiak dengan spora

3) Tidak memiliki pembuluh angkut

4) Berbiji terbuka

5) Mengalami pembuatan ganda

Ciri-ciri kelompok tanaman gymnospermae ditunjukkan oleh…….

a. 1 dan 2

b. 1 dan 4

c. 2 dan 3

d. 3 dan 4

e. 4 dan 5

5. Berikut ini adalah ciri-ciri dari tumbuhan Gymnospermae,kecuali . . . .

a. Alat perkembangbiakan disebut strobilus

b. Berakar tunggang

c. Sudah memiliki bunga yang sebenarnya

d. Strobilus beTna menghasilkan ovum

e. Habitus semak, perdu atau pohon

6. Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan biji tertutup (Angiospermae),

memiliki bagian berikut, kecuali …..

A. Ovulum

B. Ovarium

C. Buluh angkat

20

D. Polen

E. Karpela

7. Gymnospermae dibagi menjadi beberapa divisi. Divisi Ginkgophyta

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut, kecuali …..

a. Pohonnya bertunas pendek

b. Tulang daun bercabang menggarpu

c. Batangnya terdiri dari hipokotil yang menebal

d. Bijinya mempunyai kulit luar yang berdaging dan kulit dalam yang keras

e. Merunjung dan berdaun jarum

8. Apakah nama latin yang benar dari tumbuhan damar……

a. Agathis alba

b. Pinus merkusii

c. Agathis dammara

d. Araucaria heteropylla

e. Pinus oocarpa

Essay

1. Apa yang dimaksud dengan gymnospermae? 2. Bagaimanakah struktur gymnospermae? 3. Sebutkan ciri-ciri Gymnospermae? 4. Sebutkan gymnospermae manfaat untuk kehidupan 5. Tumbuhan yang merupakan anggota gymnospermae adalah …

21

Kunci Jawaban

Pilihan Ganda

1. A 2. E 3. D 4. B 5. C 6. E 7. E 8. C

Essay

1. Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos (telanjang) dan sperma (biji) atau tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium). Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae, atau Magnoliophyta), biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar. 2. Tumbuhan Gymnospermae adalah tumbuhan berkayu dengan bentuk tubuh pada umumnya adalah pohon besar. Bagian kayu tersebut merupakan berkas pembuluh angkut kolateral terbuka. Saat batang dipotong secara melintang atau penampang melintang batang tumbuhan Gymnospermae, berkas angkut tersebut akan terlihat seperti tersusun dalam suatu lingkaran. Batang juga mengalami penebalan atau pertumbuhan sekunder, yang disebabkan karena batang pada tumbuhan Gymnospermae memiliki kambium. 3. Cirinya yaitu :  Habitat semak, perdu atau pohon  Memiliki akar tunggang  Memiliki batang tumbuh tegak lurus dan bercabang  Memiliki bunga terpisah  Daun pipih dan lebar/ lancip,

22

 Zigot dilindungi oleh biji  Ada epidermis, mesofil dan tulang daun pada struktur dan fungsi jaringan daun  Reproduksi secara seksual  Batang gymnospermae memiliki penebalan sekunder  Sporofil terpisah atau membentuk strobilus jantan dan strobilus betina  Alat reproduksi berbeda individu atau dalam 1 (satu) individu ada 2 (dua) alat reproduksi

4. Manfaatnya :  Pembuatan kertas (Pinus sp)  Bahan bakar (getah Pinus sp)  Meubel (Damar)  Pembuatan bahan cat dan pernis  Aromatherapi (Pinus sp)  Produk makanan (sayur asam , keripik)

5. Tanaman yang termasuk Gymnospermae, melinjo, pakis haji, dan pinus

23

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat. Asep. 2014. Mutiara terpendam dari Zamrud Sumatera. Bogor: Forda Press. Hal 126.

Tjitrosoepomo, G. 2007. Taksonomi Tumbuhan (Spermatohyta). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. hal. 119. http://eprints.ums.ac.id/43287/5/BAB%20I.pdf http://digilib.unila.ac.id/10965/13/BAB%20II.pdf http://digilib.unila.ac.id/8809/102/BAB%20I.pdf http://repository.uki.ac.id/197/1/TAKSONOMI%20TUMBUHAN%20TINGGI.p df https://media.neliti.com/media/publications/124534-ID-keanekaragaman-hayati- flora-di-indonesia.pdf https://meynyeng.wordpress.com/2010/06/01/gymnospermae/amp/ https://media.neliti.com/media/publications/83582-ID-keanekaragaman-jenis- gymnospermae-di-pul.pdf https://nanopdf.com/download/tumbuhan-biji-terbuka-gymnospermae-g_pdf

Syukur, Cheppy dan Hernani. 2001. Budidaya Tanaman Obat Komersial. Jakarta: Penebar Swadaya.

24

TABEL TUMBUHAN GYMNOSPRERMAE DI KAWASAN TAHURA

NO Nama Bahasa Klasifikasi Ciri-ciri Gambar Tumbuhan Latin 1. Pinus Pinus Regnum : Plantae Pohon Pinus merkusii dapat merkusii Divisi : Coniferophyta tumbuh hingga tingginya Sub Divisi : Gymnospermae mencapai 20-40 meter dengan Kelas : Pinopsida diameter 70-90 cm, bahkan Ordo : pada pohon pinus yang sudah Family : Pinaceae tua diameter pohon dapat Genus : Pinus mencapai 100-145 cm. Batang bebas cabang pohon pinus sekitar 2-23 meter. Pada kondisi tegakan tertutup bentuk batang pohon pinus akan lurus, namun pada kondisi tegakan terbuka/jarang batangnya akan bengkok.

2. Damar Agathis Regnum : Plantae Akar tanaman damar adalah dammara Divisi : Coniferophyta akar tunggang yang kuat dan Sub Divisi : Spermatophyta berwarna kecoklatan, batang Kelas : Pinopsida damar berwarna abu-abu, Ordo : Pinales kekuningan tumbuh tegak Family : Araucariaceae lurus, berkayu, Genus : Agathis berbentuk bulat dan berlentisel.Batang ini mempunyai Batang ini mempunyai getah yang mengandung unsur getah yang mengandung unsur kimia resin. Batang damar berdiameter mencapai 1,5 meter dan tingginya mencapai 65 meter.

3. Cemara Araucaria Regnum : Plantae Cemara Norfolk mempunyai norflok heterophyll Divisi : Coniferophyta akar tunggang yang berwarna a Sub Divisi : Spermatophyta hitam kecokelatan. Cemara Kelas : Pinopsida Norfolk termasuk jenis Ordo : Pinales tanaman pohon besar, Family : Araucariaceae ketinggiannya dapat mencapai Genus : Araucaria 60 meter. Batang tanaman kasar, mencapai ketinggian 5 m lebih dengan cabang- cabang melintang atau tumbuh horizontal mengelilingi pohon. Daun pada tanaman ini selalu hijau dan tidak pernah gugur (evergreen), susunan cabang- cabang dan ranting-rantingnya teratur rapi. Cabang-cabang dan ranting-ranting menyerupai daun, berbentuk seperti jarum-jarum yang tumpul dengan panjang 1 – 1,5 cm.

4. Cemara Taxus Regnum : Plantae Taxus sumatrana mempunyai Sumatra sumatrana Divisi : Coniferophyta akar tunggang yang berwarna Sub Divisi : Gymnospermae hitam kecokelatan, daunnya Kelas : Pinopsida berbentuk lonjong, berwarna Ordo : Pinales hijau zaitun dengan ukuran Family : Taxaceae panjang 1,8 –3,0 cm, lebar Genus : Taxus 2,0 –2,5 mm dan tebal 200 –275 μm. warna kulit batang merah keabu-abuan dengan tebal kulit 0,5 –0,8 cm. Bunga jantan biasanya tidak terlihat sedangkan bunga betina berbentuk subsilindris dengan panjang 2 mm dan lebar 1 mm.

5. Cemara Juniverus Regnum : Plantae Akarnya berbentuk tunggang, sinensis chinensis Divisi : Coniferophyta batangnya tergolong utuh Sub Divisi : Gymnospermae dengan pangkal batang yang Kelas : Pinopsida cukup besar, lalu mengecil Ordo : Pinales kearah puncak, diperkaya oleh Family : Cupressaceae lekuk liku yang wajar. Genus : Juniverus Penataan cabang dan ranting yang apik dengan sedikit variasi sebuah batang mati di tengah-tengah membuat bonsai ini menarik hati, daun dan beberapa ranting pohon yang lebih tua memiliki daun seperti jarum dengan panjang 5–25 mm, dan daun pada tumbuhan dewasa (kebanyakan) kecil 2-4 mm, tumpang tindih serta mirip skala.

6. Karpa Pinus Regnum : Plantae Akarnya tunggang dengan oocarpa Divisi : Coniferophyta sistem perakaran cukup dalam Sub Divisi : Gymnospermae dan kuat sehingga dapat Kelas : Pinopsida tumbuh ditanah yang dalam Ordo : Pinales dan tebal. Spesies Pinus Family : Pinaceae oocarpa memiliki bentuk Genus : Pinus batang bulat, lurus, bersisik, kulitnya pecah-pecah dan tampak seperti mengelupas serta berwarna coklat tua, daun Pinus oocarpa terdapat 5 helai daun namun kadang- kadang bisa hanya 3 atau 4 helai daun saja dengan panjang 2025 cm, bentuk buah Pinus oocarpa adalah berbentuk oval dengan panjang 610 cm dengan warna kuning kecoklatan.

7. Sampinur tali Dacrydium Regnum : Plantae Akarnya berbentuk tunggang, elatum Divisi : Coniferophyta batang lurus dengan tinggi Sub Divisi :Gymnospermae mencapai 8-40 m dengan kulit Kelas : Pinopsida kayu berwarna coklat dan Ordo : Pinales banyak cabang. Tajuk Family : Podocarpaceae berbentuk bundar dengan Genus : Dacrydium panjang daun 4-14 mm, daun tersebar atau tersusun spiral, bentuknya bervariasi dari bentuk sisik, bentuk jarum hingga lanset. Strobilus uniseksual, dioesius, terdapat pada bagian atas ketiak daun. Strobilus jantan terdiri dari banyak mikrosporofil yang tersusun secara spiral, 8. Sampinur Dacrycarp Regnum : Plantae Pohon Dacrycarpus bunga us Divisi : Coniferophyta imbricatus mampu tumbuh imbricatus Sub Divisi :Gymnospermae hingga setinggi 50 meter. Kelas : Pinopsida Diameter batangnya bisa Ordo : Pinales mencapai antara 50-70 cm. Family : Podocarpaceae Batang bawah lurus dan tidak Genus : Dacrycapus bercabang hingga setinggi 20 meter. Tajuk pohonnya kerap membentuk kubah dengan cabang berlimpah dan menyebarkan. Kulit batang pohon Jamuju kasar dan berlentisel dengan warna coklat tua atau kehitaman. Sedangkan kulit bagian dalam berwarna pink hingga coklat kemerahan. Daun Jamuju tersusun secara spiral, berbentuk lanset dan menyerupai sisik-sisik yang saling menutupi. Daun mudanya menyebar dan menyerupai kulit. Reseptakel berwarna merah jika masak.