Nasi Lemak Sebagai Ikon Wisata Kuliner Di Malaysia Popy Valentien Taneo 152249
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Foreign Case Study 2018 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta Nasi Lemak sebagai Ikon Wisata Kuliner di Malaysia Popy Valentien Taneo 152249 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta Abstract : Makalah ini merupakan hasil laporan Foreign Case Study untuk syarat publikasi ilmiah di Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta dengan Judul Nasi Lemak sebagai Ikon Wisata Kuliner di Malaysia Popy Valentien Taneo. 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Forein Case Study atau FCS merupakan kegiatan akademik khusus untuk program S1 yang ddikemas di luaar kelas sambil melakukan suatu observasi di lapangn dengan berorientasi luar negeri. Kegiatan ini dilakukan dan dilaksanakan minimal pada saat berada di semester IV atau waktu magang di luar negeri maupun melakukan Student Exchange. Ada beberapa kententuan atau syarat-syarat yang di perlukan dalam melaksanakan FCS yaitu sebagai berikut : 1. Ketentuan umum dari FCS yaitu : - Berlaku bagi mahasiswa aktif program S1 (wajib) - Mahasiswa dalam keadaan sehat dan sanggup mentaati tata tertib yang berlaku. - Mahasiswa wajib memiliki paspor. - FCS dilaksanakan di luar negara Indonesia, kecuali Warga Negara Asing (WNA), di lakukan di wilayah Indonesia. - Maksimal pelaksanaan FCS di semester 7. 2. Cara pelaksanaan FCS yaitu : - Mahasiswa sambil melakukan Job Orientation diluar negeri. - Mahasiswa sambil melakukan program Joint Degree / Double Degree dengan Perguruan Tinggi luar negeri. - Mahasiswa sambil melakukan Student Exchange. - Mahasiswa sambil melakukan tugas-tugas kampus (bidang seni, bidang olahraga, bidang debat Bahasa Inggris) di suatu negara tujuan tertentu. - Mahasiswa khusus mengadakan perjalanan ke luar negeri (bersama kampus) minimal di semester 4 (journey). 1. Tugas selama FCS yaitu : - Mahasiswa melakukan observasi untuk bidang regulation, culture, behavior, lifestyle. - Mahasiswa melakukan wawancara dengan wisatwan asing (Foreigner), pengelola obyek, masyarakat luar negeri. - Mahasiswa melakukan dokumentasi terkait dengan materi observasi. 2. Manfaat FCS yaitu : - Mahasiswa dapat membuat suatu analisis sederhana tentang perkembangan pariwistaa di negara lain dibandingkan dengan perkembangan dalam negeri. - Mahasiswa memperoleh pengalaman secra langsung tentang pengelolaan pariwisata negara lain, termasuk spesifikasi yang dijual oleh negara bersangkutan. 1 - Mahasiswa mempunyai pengalaman langsung berinteraksi dengan orang asing (Foreigner) dan kebiasaan penduduk setempat sehingga bisa mengangkat pariwisata negaranya. - Membiasakan mahasiswa beranalisa kritis, atas dasar apa yang dilihat, dirasakan, dipikirkan, dalam satu kajian bernilai akademik. 3. Tema Bahasan FCS yaitu : - Culture - Culinary - Tourism Destination - Heritage - Hotel / Resort - Inovasi obyek-obyek wisata - Penanganan imigrasi, dll. 4. Ketentuan khususnya yaitu : - Mahasiswa wajib menyusun Jurnal Ilmiah FCS setelah selesai kegiatan dengan tema yang telah ditentukan dan harus linier antara DCS, FCS, dan Artikel Ilmiah. - Jurnal DCS, Jurnal FCS, dan Artikel Ilmiah akan di ajukan sebagai syarat kelulusan S1 Hospitality. Program Forein Case Study (FCS) yang penulis ambil setelah membaca, mempertimbangkan dan mengetahui berbagai ketentuan dan syarat dari program FCS maka penulis megambil Program Student Excgange di Bukit Gambang Resort City yang bertempat di Negara Jiran Malaysia, yang dilaksanakan kurang lebih selam 1 bulan dari tanggal 15 november 2016 sampai dengan tanggal 15 desember 2016 [1]. Student Excgange sendiri merupakan suatu program pembelajaran di luar negeri untuk bidang akademik dengan kurun waktu lebih singkat dibandingkan dengan Join Degree dan Double Degree. Student Excgange cenderung dilaksanakan dan bekerjasma dengan Perguruan Tinggi luar negeri dan tidak memandang jenis keilmuan. Ada beberapa syarat dan ketentuan yang harus di perhatikan yaitu : 1. Persyaratan dan pendaftaran saat mengikuti program Student Excgange yaitu : - Mahasiswa aktif program D3 Perhotelan dan S1 Hospitality (mempunyai KTM). - Memiliki IPK minimal 3.00 dan aktif dalam kegiatan ekstrakurikurel khususnya di bidang Bahasa Inggris dan Seni. - Mahasiswa mendaftar ke bidang kerja sama luar negeri baik bidang industry ataupun bidang akademik. - Lolos seleksi (Bahasa Inggris, kepribadian, jasmani dan rohani termasuk mental). - Sanggup mengikuti pembekalan yang dikelola kampus. - Sanggup mentaati peraturan yang telah di tentukan termasuk pembiayaan. - Sanggup tinggal di ;uar negeri selama studi dan tidak membuat keonaran mauppun tindakan melawan hukum. - Mendapat ijin orang tua. - Menandatangani kontrak / perjanjian yang telah ditentukan. - Sanggup membawa nama baik kampus. 2. Pelaksanaan Student Excgange yaitu : - Program ini dilaksanakan sesuia aturan kampus baik itu perguruan Tinggi maupun waktu pelaksanaan. - Melaksanakan program ini minimal pada semester 3 dengan waktu disesuaikan dengan kesepakatan yang di atur oleh akademik. 3. Manfaat yang diperoleh yaitu : - Mahasiswa memperoleh Surat Keterangan atau Sertifikasi dari Perguruan Tinggi Tujuan. 2 Student Excgange ini dilakukan selama satu bulan penuh yang di tentukan oleh pihak kampus atau pihak akademik, pelaksanaan yang memakan satu bulan ini membuat penulis dapat memilih program Student Excgange karna waktunya yanng lumayan panjang penulis dapat memperoleh manfaat dan semua yang ingin penulis ketahui tentang Student Excgange yang penulis lakukan di Imperia College Of Hospitality di Bukit Gambang Resort City Kuantan Malaysia. Penulis dapat memperoleh dan mendapatkan pelajaran yang disampaikan oleh para Dosen yang ada di Imperia College Of Hospitality tersebut selama kurun waktu satu bulan. Dalam kurun waktu satu bulan tersebut penulis dan beberapa mahasiwa lainya yang mengikuti program Student Excgange ini juga melakukan praktek kerja di Bukit Gambang Resort City tersebut, disini penulis bukan saja mendapatkan mendapatkan pelajaran tettapi juga dapat terjun langsung kelapangan untuk bertemu dan melihat para wisatawan dari dalam dan luar negeri yang datang ke malaysia khusunya di Bukit Gambang Resort City (BGRS) Kuantan Pahang Malaysia, pada saat melaksanakan praktek penulis di tempatkan pada bagaian waterpark dibagian restoran atau foodcurdnya, disana disediakan berbagai macam kuliner makanan dan minuman khas dari malaysia smapai luar nergeri, selama melaksanakan program kerja tersebut yang berlangsung juga selama satu bulan lamanya penulis dapat menyimpulkan bahwa kebanyakan atau kecenderungan wisatawan yang berkunjung Bukit Gambang Resort City lebih memilih atau lebih menikmati kuliner nasi lemak. Selain para wisatawan menikmati wahana yang ada di Waterpark, mereka juga menikmati kuliner yang di sedikan oleh pihak waterpark tersebut, dan kebanyakan yang dicari yaitu Nasi Lemak, sehingga bisa disebutkan bahwa Kuliner Nasi Lemak ini merupakan salah satu Ikon Kuliner khas malaysia yang sangat dinikmati oleh wiasatawan yang datang dan berkunjung bukan saja di daerah Bukit Gambang Resort City Kuantan Pahang Malaysia tetapi juga di berbagai daerah wisata atau wisata-wisata kuliner lainya yang ada di Malaysia. 2. PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Malaysia Negara Malaysia adalah satu-satunya negara Asia Tenggara yang terletak baik di pulau utama maupun daratan Asia. Malaysia juga merupakan negara tetangga yang sangat dekat dengan negara Indonesia. Dimana wilayah Malysia ini hanya dipisahkan oleh Selat malaka di wilayah bagian Barat, sedangkan di wilayah timur, yaitu Sabah dan Serawak yang secara langsung berbatasan dengan negara Indonesia. Malaysia merupakan negara penghasil timah dan karet nomor satu di dunia. Sebagai negara kerajaan, negara malysia memiliki negara bagian, yaitu Sabah, Serawak, Johor, Kedah, Kelantan, Pahang, Perak, Perlis, Selangor, Trenggano, negeri Sembilan, dan Malaka. 1. Penduduk Sebagaian besar dari 30 juta penduduk Malaysia tinggal di Semanjung Melaya, terutama di kota-kota dekat pantai barat. Penduduk asli melayu membentuk kelompok etnis tunggal terbesar (50 persen), diikuti oleh etnis China (24 persen) dan India (7 persen). Ada juga sejumlah kecil masyarakata adat, yakni Orang Asli. Sabah dan Sarawak di Kalimantan dihuni terutama oleh orang-orang Dayak dan masyarakat non-Melayu. 2. Bahasa Bahasa yang digunakan oleh masyarakat negara Malaysia yaitu Bahasa Melayu yang merupakan bahsa Nasional (secara resmi disebut sebagai Bahasa Malaysia), sedangkan Bahasa Inggris digunakan dalam bisnis dan pemerintah. Bahasa China juga banyak digunakan. 3 3. Agama Agama resmi Malaysia adalah Islam, tapi konstitusi menjamin kebebasan beragama bagi semua orang. Banyak etnis Tionghoa beragama Buddha atau Tao. Kebanyakan orang India beragama Hindu. Beberapa suku-suku dari Sabah dan Sarawak adalah orang Kristen, sisanya mengikuti agama asli tradisional nene mmoyang mereka. 4. Pendidikan Anak-anak menerima pendidikan umum gratis selama sembilan tahun, enam tahun sekolah dasar dan tiga tahun sekolah menegah pertama. Siswa yang lulus serangkaian ujian dapat melanjutkan ke sekolah menengah atas selama dua tahun. lembaga Pendidikan Tinggi meliputi Perguruan Tinggi, Pelatihan Guru, Politeknik, dan Universitas. Universitas terbesar adlah Universitas Of Malaya yang terletak di Kuala Lumpur. 5. Perumahan Di desa-desa Melayu, rumah-rumah kayu dengan atap ilalang-sawit sering didirikan di atas tanah dengan tiang. Hal ini bertujuan untuk melindungi rumah dari kelembaban. Di kota kecil dan kota besar, banyak rumah-rumah tradisional telah digantikan oleh bangunan berarsitektur modern. Orang Dayak di Sarawak sering hidup di desa-desa yang terdiri atas rumah panjang. Rumah panjang