Proses Pembinaan Karakter Anggota Paskibraka Di Kabupaten Ogan Ilir
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Volume 2 (2): 100-107, Desember 2018 Available at http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jnfc p-ISSN 2549-1539 e-ISSN 2579-4256 Proses Pembinaan Karakter Anggota Paskibraka di Kabupaten Ogan Ilir Citra Hikmayati , Didi Tahyuddin Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya Info Artikel Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembinaan Sejarah Artikel: karakter anggota Paskibraka di Kabupaten Ogan Ilir. Penelitian Diterima September 2018 menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data Disetujui November 2018 yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Hasil temuan Dipublikasikan Desember 2018 yang didapat dari penelitian yakni, terdapat tiga indikator dalam proses pembinaan karakter anggota Paskibraka, yaitu proses pembinaan Keywords: anggota Paskibraka secara teknis, yaitu pembinaan keterampilan berupa process; development and ketarampilan latihan baris berbaris, tata cara melipat, membentang dan character membawa bendera merah putih, serta menguasai teknik upacara bendera yang baik dan benar. Proses pembinaan anggota Paskibraka secara non teknis, yaitu pembinaan pengetahuan yang berupa jadwal khusus materi malam yang berisi tentang materi pengetahuan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia, sejarah bendera pusaka merah putih, serta pengetahuan tentang sumber daya yang ada di Kabupaten Ogan Ilir. Pembinaan karakter anggota Paskibraka, yaitu terdiri dari tujuh karakter khas pembinaan Paskibraka yakni disiplin, mandiri, nasionalisme, tanggung jawab, kebersamaan, kepemimpinan dan religius. Abstract This study aimed to describe character development of members of Paskibraka in Ogan Ilir. The study applied descriptive qualitative method. The data was collected by running the interview and documentation. The results from the study showed that there were three indicators in the process of character development of members of Paskibraka, that were the development process on technics, that were the skills development of line of march, the procedures of folding, stretching and carrying Indonesia’s flag and mastery of the approriate technique of flag ceremony. The non-technique development process of the members of Paskibraka, that were knowledge development including the knowledge development of the particular night schedule materials describing about the history of the National Independency, the flag and the knowledge about resources that were available in Ogan Ilir regency. The character development of the members of Paskibraka was composed by seven particular character development of Paskibraka which were discipline, self-reliance, nationalism, responsibility, togetherness, leadership and religious. Alamat korespondensi: E-mail: [email protected] Proses Pembinaan Karakter Anggota Paskibraka di Kabupaten Ogan Ilir PENDAHULUAN sesuai dengan ideologi bangsa, sehingga dapat Masa depan suatu bangsa sangat tercapainya peran yang diharapkan untuk para ditentukan oleh generasi muda saat ini. generasi pemuda meneruskan estapet para generasi muda merupakan sekumpulan pemuda yang terdahulu dalam memajukan bangsa. mempunyai tanggung jawab dalam mengemban Melalui pendidikan karakter, para pemuda amanah sebagai estafet penerus generasi memiliki pandangan hidup yang sesuai dengan sebelumnya serta bertugas memikul beban yang nilai dan norma, sehingga dapat memilah mana harusnya akan membawa bangsa ke arah yang yang baik dan buruk untuk masa depannya. lebih baik lagi. Menjadikan pemuda memiliki prinsip sehingga Undang-Undang No. 40 Tahun 2009 memiliki keyakinan teguh yang berlandaskan Tentang Kepemudaan menyebutkan bahwa Pancasila. pemuda adalah warga negara Indonesia yang Paskibraka merupakan suatu wadah memasuki periode penting pertumbuhan dan pembinaan bagi generasi muda dalam perkembangan yang berusia 16 sampai 30 tahun. membentuk karakter yang berdasarkan nilai Disebutkan pula bahwa pemuda berperan aktif pancasila. Secara teknis, pembinaan paskibraka sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen membentuk aspek keterampilan dalam hal baris perubahan dalam segala aspek pembangunan berbais, tata cara memperlakukan bendera seperti nasional. Selain itu, pemuda dikenal sebagai melipat, membawa serta membentangkan, tata kelompok masyarakat yang memiliki kreativitas cara menggerek, menyimpul dan mengatur tali serta gagasan-gagasan baru dalam memandang ditiang bendera, bahkan tata cara memimpin suatu permasalahan. pasukan pada saat upacara bendera. Dalam upaya mempersiapkan pemuda Sedangkan secara non teknis, pembinaan yang mampu mengemban estafet para paskibraka menekankan pada aspek pendahulu, diharapkan para pemuda mampu pengetahuan, pada aspek ini pengetahuan dasar menjalankan peran dengan baik. Tetapi, seiring tentang sejarah kemerdekaan, sejarah bendera dengan perkembangan ilmu teknologi yang telah merah putih bahkan pengetahuan tentang budaya mengglobal, para pemuda seakan dihadapkan yang ada di Kabupaten Ogan Ilir. Dari hasil pada persoalan dan tantangan, misalnya dengan proses pembinaan tersebut, pembinaan munculnya berbagai permasalahan sosial yang Paskibraka merujuk pada karakter khas yang melibatkan atau dilakukan oleh generasi muda terbentuk. Karakter khas tersebut antara lain seperti bolos sekolah, tawuran, penyalahgunaan disiplin, mandiri, kepemimpinan, tanggung narkoba, minum-minuman alkohol, sampai sex jawab, nasionalisme, kebersamaan, dan religius. bebas. Berdasarkan identifikasi diatas, karakter Hal ini tentunya sangat meresahkan khas yang terbentuk dari pembinaan Paskibraka banyak pihak, selain merusak masa depan para sangat dibutuhkan bagi generasi muda saat ini, pemuda hal demikian berdampak juga pada masa maka dari itu peneliti tertarik meneliti tentang depan bangsa dimana estafet yang telah diemban Proses Pembinaan Karakter Anggota Paskibraka dengan susah payah oleh generasi sebelumnya di Kabupaten Ogan Ilir. tidak dapat diteruskan secara optimal oleh Pembinaan secara etimologi berasal dari generasi sekarang. Untuk itu diperlukan pemuda kata “bina”. Pembinaan adalah proses, yang memiliki karakter yang baik dengan pembuatan, cara pembinaan, pembaharuan, harapan dapat membangun kepribadian bangsa usaha dan tindakan atau kegiatan yang dilakukan berdasarkan ideologi Pancasila yang menjadi ciri secara berdaya guna dan berhasil guna dengan khas dari bangsa Indonesia. baik. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Pendidikan karakter merupakan satu hal Indonesia (KBBI) Pembinaan berasal dari kata yang penting untuk membangun pribadi pemuda bina yang berarti bangun, atau kata kerjanya menjadi generasi yang berkualitas. Pendidikan membina yang berarti membangun atau karakter sebagai dasar terbentuknya akhlak yang membuat atau menjadikan. Jadi pembinaan bisa 101 Citra Hikmayati, Didi Tahyuddin | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, Vol. 2 (2), Desember 2018 diartikan upaya dalam membuat atau kharassaein, dan kharax, dalam bahasa Yunani menjadikan sesuatu kepada yang diinginkan character dari kata charassein , yang berarti attau yang dituju. Berikut beberapa Pengertian membuat tajam dan membuat dalam. Dalam pembinaan menurut para ahli : bahasa Inggris character dan dalam bahasa Menurut Djudju Sudjana (9:2006) Indonesia lazim digunakan dengan istilah “Pembinaan adalah kegiatan untuk memelihara karaker. agar sumber daya manusia dan organisasi taat Karakter adalah “ distinctive trait, asas dan konsisten melakukan rangkaian distictive quality, moral strength, the patern of kegiatan sesuai dengan rencana yang telah behaviour found in an individual or group”. Hill ditetapkan. “ (Wanda Chrisiana, 2005) mengatakan, Sedangkan menurut Stopps (Umar, “character determines someone’s private 1008:9) “pembinaan adalah proses yang terus thougths and someone’s action done. Good menerus dalam membantu perkembangan character is the inward motivation to do what is individu untuk mencapai kemampuannya secara right, according to the highest standard of maksimal dalam mengarahkan manfaat yang behavior in every situation”. Dalam konteks ini, sebesar-besarnya, baik bagi dirinya maupun bagi karakter dapat diartikan sebagai identitas diri masyarakat.” seseorang. Ada beberapa pengertian lain Simanjuntak dan Pasaribu (1980:98), mengenai karakter, antara lain : mengemukaakan bahwa “pembinaan adalah a. Menurut Alwisol, 2006, karakter adalah upaya pendidikan baik formal maupun informal gambaran tingkah laku yang menonjolkan nilai yang dilaksanakan secara sadar, berencana, benar atau salah, baik atau buruk, baik secara teraarah, teratur dan bertanggung jawab dalam eksplisit maupun implisit. rangka memperkenalkan, menumbuhkan, b. Menurut Zubaedi, 2013, Karakter membimbing dan mengembangkan sesuatu merupakan keseluruhan disposisi kodrati dan dasar-dasar kepribadian yang seimbang, utuh, disposisi yang telah dikuasai secara stabil yang selaras, pengetahuan dan keterampilan dengan mendefinisikan seorang individu dalam bakat, kecendrungan atau keinginan serta keseluruhan tata prilaku psikisnya yang kemampuan-kemampuan sebagai bekal guna menjadikannya tipikal dalam cara berfikir dan selanjutnya atas prakarsa diri sendiri menambah, bertindak. meningkatkan dan mengembangkan dirinya. Peneliti menyimpulkan bahwa karakter Sesamanya, maupun lingkungan nya searah adalah sifat, akhlak, akal ,budi atau ciri khas tercapainya martabat, mutu dan kemampuan seseorang yang membedakan seorang individu manusiawi yang optimal dan pribadi mandiri. dengan individu yang lain. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti Berdasarkan