Istana Merdeka Jakarta  1969: Bendera Pusaka Sudah Tua

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Istana Merdeka Jakarta  1969: Bendera Pusaka Sudah Tua 18.30 – 20.00 Oleh: DR. IR. A. A. Ayu OKA SARASWATI, MT PASUKAN KIBAR BENDERA PUSAKA • Pasal 35 UUD 45: Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih • Bendera Pusaka ialah Bendera Kebangsaan yang digunakan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945 • Bendera Pusaka hanya dikibarkan pada tanggal 17 Agustus. Jum’at, 17 Agustus 1945, jam 10.00 pagi Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Bendera Pusaka ini dijahit oleh Ibu Fatmawati pada akhir 1944 ketika beliau berusia 22 tahun (sedang hamil putra I) Ukuran bendera 2 x 3 meter, tetapi karena sering dicuci menyusut menjadi 196 x 274 CM 4 Januari 1946, menuju Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta di dalam kopor pribadi Presiden Soekarno 19 Desember 1948 (agresi Belanda kedua), Bapak Mayor (L) Hussein Mutahar (salah satu ajudan) ditugaskan oleh Presiden Soekarno menyelamatkan Bendera Pusaka Bapak Hussein Mutahar memecahkan kesulitan, dibantu ibu Perna Dinata benang jahitan dibuka, Bendera Pusaka dipisahkan antara bagian merah dan bagian putih Pertengahan bulan Juni 1949 Bendera Pusaka dikembalikan kepada Presiden Soekarno di pengasingannya di Pulau Bangka melalui Bapak Soedjono (warga Delegasi Republik Indonesia) Dua carik kain perah dan putih tersebut di sambung kembali persis di bekas jahitannya oleh Bapak Husein Mutahar memakai mesin jahit yang dipinjam dari istri seorang dokter 6 Juli 1949 Presiden Soekarno tiba kembali di Yogyakarta 1950: pertama kali Bendera Pusaka di dikibarkan di Istana Merdeka Jakarta 1969: Bendera Pusaka sudah tua. Duplikat Bendera Pusaka terbuat dari bahan kain wool terdiri dari 3 potong memanjang kain merah dan 3 potong memanjang kain putih 1969: Duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan reproduksi Naskah Proklamasi. Jum’at, 17 Agustus 1945, jam 10.00 pagi Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Dua orang muda mudi, dipimpin oleh Bapak Latief Hendraningrat 17 Agustus 1946, di Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta Bapak Hussein Mutahar menunjuk 5 orang pemuda perwakilan daerah yang ada di Yogyakarta, terdiri dari 3 putri dan 2 putra 5 simbul dari Pancasila. 1946, 1947, 1948, 1949 Bendera Pusaka dikibarkan di Yogyakarta, 1948 1950 – 1966: diatur oleh Rumah Tangga Kepresidenan 1951 1961 1964 5 Agustus 1966, Bapak Hussein Mutahar: Direktur Jendearal Urusan Pemuda dan Pramuka (Ditjen UDAKA), Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1967, pengibaran dilakukan oleh 3 kelompok Kelompok 17: pengiring (pemandu): putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka Kelompok 8: pembawa (inti): pengiring (pemandu): putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka Kelompok 45: pengawal: PASWALPRES 1968: para pemuda utusan propinsi + mantan anggota pasukan tahun1967 1969: para remaja siswa SMTA setanah air Indonesia dari 26 propinsi, sepasang setiap propinsi 1969: Bendera Pusaka sudah tua, digantikan dengan Duplikat Bendera Pusaka. Bendera Pusaka mengantar dan menjemput Duplikat Bendera Pusaka 2001-sekarang: tanpa didampingi Bendera Pusaka Setelah 1968 Tiang bendera 17 M Istana Merdeka Kelopak bunga teratai membungkus tiang bendera 8 helai Kolam dengan kelopak bunga teratai 45 helai 1978 Lambang Anggota - di bahu Bunga teratai yang mulai mekar Dikelilingi sebuah rantai dengan 18 mata rantai bulat dan 18 mata rantai belah ketupat 3 helai kelopak mendatar bermakna: belajar – bekerja – berbakti 3 helai kelopak lainnya: aktif – disiplin - gembira Lambang KORPS 1967 – 1972 : “Pengerek Bendera” 1973 Bapak Idik Sulaiman melontarkan nama PASKIBRAKA Lambang Negara Garuda Pancasila sebagai tanda topi/peci/ tutup kepala Setangan leher/Scraft: berwarna merah putih dari bahan kain Dari pelajar pelajar/siswaSMTA bukan dari organisasi kepemudaan Siswa belum banyak terpengaruh oleh masalah politis, masih murni dan mudah dibentuk watak dan pribadinya, rasa berbangsa dan bernegaranya serta disipin pribadi dan kelompoknya 3 minggu berlatih di lingkungan istana kepresidenan, Tugas mulia diberikan kepada tunas-tunas bangsa yang akan menjadi generasi penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional, serta didukung oleh unsur dari seluruh utusan propinsi se Indonesia, bermakna Kemerdekaan Indonesia ini menjadi tanggung jawab seluruh bangsa, manusia Indonesia terutama generasi mudanya. Para siswa ADI Semangat persatuan dan kesatuan, jiwa kebangsaan, rasa bangga telah melakukan tugas mulia disertai disiplin tanggung jawab mereka , Sikap prilaku kepemimpinan Akan dibawa, akan mempengaruhi dan ditularkan di daerah asal Kepada kawan, keluarga dan masyarakat Dampak positifnya sangat kuat PANDU IBU INDONESIA BER-PANCASILA Pandu: Orang terdepan yang membawa suluh/obor, dan menunjuk (kan) arah yang benar IBU INDONESIA: Orang Indonesia yang siap sedia membela negara, bangsa dan tanah tumpah darahnya, kalau perlu mengorbankan jiwanya. Bagi siswa generasi muda, Bela negara: belajar dengan tekun, berbudi luhur, dan berprilaku disiplin dan penuh tanggung jawab Dengan metode pendekatan KELUARGA BAHAGIA Pembinaan: ceramah kepemimpinan, rasa kebangsaan, kepribadian, tata krama dan agama Kepemimpinan: Pak Lurah dan Bu Lurah, Hukuman dengan berkalung tulang ayam Manfaat baris berbaris: pengibaran bendera, tegap, tangkas, daya tahan, tertib, persatuan, kerja sama, tenggang rasa Kepribadian: dewasa secara intelektual, sosial, emosional dan moral. 1. Pendidikan kepemimpinan yang dibimbing oleh para PEMBINA 2. Latihan keterampilan PBB termasuk formasi barisan, teknik mengibarkan dan menurunkan bendera, naik dan turun tangga, yang dibimbing oleh para PELATIH Penampilan Kegagahan burung garuda dan lemah lembut penuh dinamika seperti kibaran Sang Merah Putih Ucapan “SATOTEMA” Salam, Tolong, Terima Kasih, Maaf ADIMITRA Hubungan horizontal antar anggota Hubungan vertikal antar angkatan (kakak – adik) Hubungan vertikal dengan pembina dan pelatih (kakak) RENUNGAN JIWA Retrospeksi & Introspeksi Retrospeksi: memeriksa kembali yang lampau Introspeksi: melihat ke dalam, memahami diri IKRAR PUTRA INDONESIA Janji dikukuhkan oleh suatu upacara Upacara Pengukuhan DARMA MULIA PUTRA INDONESIA Perintis Pemuda Pemuka Pemuda Pendamping Pemuda Penaya Pemuda Penatar Kepemudaan.
Recommended publications
  • Dictionary on Comprehensive Security in Indonesia: Acronym and Abbreviations
    Dictionary on Comprehensive Security in Indonesia: Acronym and Abbreviations Kamus Keamanan Komprehensif Indonesia: Akronim dan Singkatan Dr. Ingo Wandelt Kamus Keamanan Komprehensif Indonesia : Akronim dan Singkatan 1 Dictionary on Comprehensive Security in Indonesia: Acronym and Abbreviations Kamus Keamanan Komprehensif Indonesia: Akronim dan Singkatan Dr. Ingo Wandelt November 2009 2 Dictionary on Comprehensive Security in Indonesia : Acronym and Abbreviations Kamus Keamanan Komprehensif Indonesia : Akronim dan Singkatan 1 Dictionary on Comprehensive Security in Indonesia: Kamus Keamanan Komprehensif Indonesia: Acronym and Abbreviations Akronim dan Singkatan By: Disusun Oleh: Dr. Ingo Wandelt Dr. Ingo Wandelt Published by: Diterbitkan oleh : Friedrich Ebert Stiftung (FES) Indonesia Office Friedrich Ebert Stiftung (FES) Indonesia Office Cover Design & Printing: Design & Percetakan: German-Indonesian Chamber of Industry and Commerce (EKONID) Perkumpulan Ekonomi Indonesia-Jerman (EKONID) All rights reserved. Hak cipta dilindungi Undang-undang. Not for commercial use or unauthorized distribution. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi terbitan ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari FES Indonesia. Tidak untuk diperjualbelikan. Second Edition Edisi Kedua Jakarta, November 2009 Jakarta, November 2009 ISBN: 978-979-19998-5-4 ISBN: 978-979-19998-5-4 2 Dictionary on Comprehensive Security in Indonesia : Acronym and Abbreviations Kamus Keamanan Komprehensif Indonesia : Akronim dan Singkatan 3 Content I Daftar Isi Foreword ...........................................................................................
    [Show full text]
  • Pembentukan Karakter Cinta Tanah Air Melalui Upacara Bendera Pada Kelas Tinggi Di Mi Walisongo Jerakah Kecamatan Tugu Kota Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017
    PEMBENTUKAN KARAKTER CINTA TANAH AIR MELALUI UPACARA BENDERA PADA KELAS TINGGI DI MI WALISONGO JERAKAH KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Oleh: RIZKY SAVIRA NIM: 133911086 FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2017 PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Rizky Savira NIM : 133911086 Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: PEMBENTUKAN KARAKTER CINTA TANAH AIR MELALUI UPACARA BENDERA PADA KELAS TINGGI DI MI WALISONGO JERAKAH KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya. Semarang, 14 Juni 2017 Pembuat Pernyataan, Rizky Savira NIM: 133911086 . ii KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185 PENGESAHAN Naskah skripsi dengan: Judul : Pembentukan Karakter Cinta Tanah Air Melalui Upacara Bendera Pada Kelas Tinggi di MI Walisongo Jerakah Kecamatan Tugu Kota Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 Nama : Rizky Savira NIM : 133911086 Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Program Studi : S1 telah diujikan dalam sidang munaqosyah oleh Dewan Penguji Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo Semarang dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Semarang, 21 Juni 2017 DEWAN PENGUJI Ketua/ Penguji Sekretaris/ Penguji H. Fakrur Rozi, M.Ag. Dr. Syamsul Ma’arif, M.Ag. NIP. 19691220 199503 1001 NIP. 19741030 200212 1002 Penguji I, Penguji II, Zulaikhah, M.Ag, M.Pd.
    [Show full text]
  • Honour Guard Free
    FREE HONOUR GUARD PDF Dan Abnett | 416 pages | 20 Oct 2015 | GAMES WORKSHOP | 9781784960049 | English | United States Honor Guard | Definition of Honor Guard by Merriam-Webster A guard of honour GBalso honor Honour Guard USalso ceremonial guardis a guard, usually military in nature, appointed to receive or guard a head of state or other dignitaries, the fallen in war, or to attend at state ceremonials, especially funerals. In military weddings, especially those of commissioned officers, a guard, composed usually of service members of the same branch, form the Saber arch. In principle any military unit could act as a guard of honour. However, in some countries certain units are specially designated to serve as a guard of honour, as well as other public duties. Guards of Honour also serve in the civilian world for fallen police officers and other civil servants. Certain religious bodies, especially Churches of Honour Guard Anglican Communion and the Methodist movement, have the tradition of an Honour Guard Honour Guard the funeral of an ordained elder, in which all other ordained elders present "guard the line" between the door of the church and the grave, or hearse if the deceased is to be buried elsewhere or cremated. Guards of honour have been mounted by a number of military forces, uniformed paramilitary organizations, and civilian emergency services. Composed of Honour Guard, troops, it is very similar in its formation style to equivalent units in the French Army. The Republican Guard includes a military band and a cavalry unit, the uniform and traditions of which Honour Guard based on those of the famous Berber cavalry, the Numidian cavalrythe French cavalry, and the Arab cavalry, as well as infantry.
    [Show full text]
  • UU 24 Tahun 2009
    UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 2009 TENTANG BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia merupakan sarana pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negara sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. bahwa bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia merupakan manifestasi kebudayaan yang berakar pada sejarah perjuangan bangsa, kesatuan dalam keragaman budaya, dan kesamaan dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia; c. bahwa pengaturan tentang bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia belum diatur di dalam bentuk undang-undang; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan; Mengingat : Pasal 20, Pasal 21, Pasal 35, Pasal 36, Pasal 36A, Pasal 36B, dan Pasal 36C Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN: Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN. BAB I . - 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: 1. Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera Negara adalah Sang Merah Putih. 2. Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi nasional yang digunakan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Lambang Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
    [Show full text]
  • The Architecture in Comparison with Tugu Nasional 国家オベリスクと比較した建築
    日本建築学会技術報告集 第 25 巻 第 60 号,977-982,2019 年 6 月 AIJ J. Technol. Des. Vol. 25, No.60, 977-982, Jun., 2019 DOI https://doi.org/10.3130/aijt.25.977 国家オベリスクと比較した建築 THE ARCHITECTURE IN −ニューヨーク国際博覧会(1964)に COMPARISONTHE ARCHITECTURE WITH TUGU IN COMPAR NASIONALISON 国家オベリスクと比較した建築 −WITHIndonesian TUGU Pavilion NASIONAL in 1964 New York World’s おけるインドネシア館 その 2 − Fair Part 2 − ―ニューヨーク国際博覧会(1964)におけ --Indonesian Pavilion in 1964 New York るインドネシア館 その 2― World’s Fair Part 2-- Harry KURNIAWANーーーー * 1 ハリー クルニアワンーー* 1 Keywords: Indonesian pavilion in 1964 New York World Fair and Tugu Nasional Harry KURNIAWAN *1, 2 ハリー クルニアワン - * Indonesian Pavilion, Tugu Nasional, Monument, Architecture, (National Obelisk) were built in the same period of Nation-Building NationalismKeywords: ProjectsIndonesian through pavilion the insame 1964 collaboration New York Worldwork ofFair President and Tugu Sukarno Nasional (as Indonesian Pavilion, Tugu Nasional, monument, architecture, nationalism the(National patron) Obelisk) and Soedarsono were built (as inthe the architect). same period Both buildingsof Nation displayed-Building several similarities as the result of the nature of Sukarno and Soedarsono キーワード: Projects through the same collaboration work of President Sukarno (as キーワード: workthe patron method.) and The Soedarsono purpose of(as the the study, architect) through. Both the buildings comparison, displayed is to インドネシア館,国家オベリスク,記念碑,建築,ナショナリズム インドネシア館、国家オベリスク、記念碑、建築、ナショナリズム getseveral further similarities description as the about result the of thearchitecture nature of Sukarnoof Indonesian and Soedarsono pavilion. Itwork is identified method. The that purpose Indonesian of the study,Pavilion through was an the identical comparison, twin isof toTugu get Nasionalfurther description that created about to live the in architectureand for different of Indonesian environment.
    [Show full text]
  • Status Kewarganegaraan Ganda Dilihat Dari Perspektif Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia
    SIGn Jurnal Hukum Vol. 2, No. 1 (September 2020) 043 – 054 e-ISSN: 2685 – 8606 || p-ISSN: 2685 – 8614 STATUS KEWARGANEGARAAN GANDA DILIHAT DARI PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA Glery Lazuardi Mahasiswa Program Magister Ilmu Hukum, Pascasarjana Universitas Jayabaya, Jakarta Email Korespondensi: [email protected] Tanggal Penyerahan: 27 Juli 2020 Tanggal Publikasi: 12 Agustus 2020 Abstract. This study aims to analyze the status of dual citizenship in terms of Law Number 12 of 2006 on Citizenship of the Republic of Indonesia. This research uses normative legal research methods. Normative legal research is research conducted by conducting a study of statutory regulations, namely Law Number 12 of 2006 on Citizenship of the Republic of Indonesia, whether it is relevant to be applied to a legal problem. The legal problem in this study is the citizenship status of Gloria Natapradja. In 2016, Gloria Natapradja was dismissed as an official of the Heirloom Flag raiser after having French citizenship, who followed the citizenship of her biological father. After conducting research, it is known, the state has an obligation to protect the rights of citizens. The state should pay attention and protect citizens regarding the status of citizens. The problems experienced by Gloria Natapradja, because citizenship Keywords: status can be seen as not yet the maximum role of the government Citizens; to protect citizens. The issue of citizenship in Gloria Natapradja Citizenship Status; requires the government to review the regulation of citizenship Obligations; status as regulated in Law Number 12 of 2006 on Citizenship of the Rights; Republic of Indonesia.
    [Show full text]
  • Kegiatan Deputi Bidang Pengendalian Dan Evaluasi T.A
    Kegiatan Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi T.A. 2019 Jakarta 18 Desember 2019 INFOGRAFIS PELAKSANAAN KEGIATAN DEPUTI PENGENDALIAN DAN EVALUASI Sudah Terlaksana Akan Dilaksanakan Lintas Kedeputian dan Kementerian Kegiatan Yang Telah Terlaksana Rapat Koordinasi Pengendalian Pembinaan FGD PENYUSUNAN ALAT UKUR Ideologi Pancasila Komunitas Pemuda PENGENDALIAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN Jakarta, 8 Maret 2019 Jakarta, 13 – 15 Maret 2019 Purna Paskibraka Indonesia, Resimen BNPT, Lemhannas, NII Crisis Center, Kemenristekdikti, KemenkoPMK, Kemenag, Kemendikbud, Kemkominfo, Mahasiswa, Duta-Duta KemenPPPA, Kemenpora, Kemendagri, BNN Kegiatan Yang Telah Terlaksana PENGENDALIAN PEMBINAAN IDEOLOGI RAPAT KERJASAMA PENYUSUNAN ALAT PANCASILA MELALUI PENGENALAN UKUR DENGAN UNIVERSITAS UDAYANA OLAHRAGA DI KSPN KEP. SERIBU Kepulauan Seribu, 16 Maret 2019 Denpasar, 24 – 26 Maret 2019 KOTI, PPI, Masyarakat Kepulauan Seribu Universitas Udayana Kegiatan Yang Telah Terlaksana RAPAT KOORDINASI PENGENDALIAN FGD PENGENDALIAN DAN PENYUSUNAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA ALAT UKUR PEMBINAAN IDEOLOGI KOMUNITAS PEMUDA PANCASILA DI LINGKUNGAN UMKM Jakarta, 1 April 2019 Bogor, 4 – 6 April 2019 KOTI, PPI, Menwa Kemenko Perekonomian, SMESCO, BNN, KemenPPPA, Kemenpar, BKPM, BPOM, Kemendag, KemenKUKM, IWAPI, IPMI Kegiatan Yang Telah Terlaksana RAPAT LANJUTAN ANTAR KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA KOORDINASI DENGAN PUSAT KAJIAN PENGENDALIAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA PROVINSI YOGYAKARTA PANCASILA Bekasi, 25 – 28 Juli 2019 Yogyakarta, 29 – 31
    [Show full text]
  • Edisi Agustus 2016
    Edisi Agustus 2016 SEMANGAT Edition KEMERDEKAAN Semangat Pagi Rekan-rekan BCL&Ders, Edisi ketiga dengan tema Semangat Kemerdekaan. Terima kasih kepada Bernard, Caca, Mila dan Tesar yang sudah bersedia menjadi cover majalah. Dalam edisi kali ini, redaksi akan memaparkan beberapa fakta menarik yang belum kalian ketahui seputar kemerdekaan negara kita. Redaksi mengucapkan selamat datang buat Oktaria yang sekaligus menjadi bagian dari redaksi Styliste. Bagi yang berulangtahun di bulan Agustus, kami ucapkan Selamat ulang tahun. Semoga semangat kalian dapat membangun negeri ini.. Jangan lupa ya kita ada acara bersama yang bisa kalian lihat di Edisi akhir halaman. Tradisi Salam Redaksi …. Okt - Lisa, Okta, Kania - Kebudayaan Fakta Unik Seputar Kemerdekaan Indonesia 2016 Hal. 3 10 fakta unik yang belum Anda ketahui terkait kemerdekaan Indonesia Paskibraka Hal. 7 Sejarah paskribraka terbentuk dan atribut atau seragam. Tampil segar dalam nuansa kemerdekaan Indonesia Hal. 10 Dengan padanan warna merah putih sesuai dengan warna bendera bangsa kita, kita akan terlihat elegan dan cantik. EDISI AGUSTUS 2016 | 2 Fakta Unik Seputar Kemerdekaan Indonesia EDISI AGUSTUS 2016 | 3 Proklamator di balik layar. Kalau saja usul Bung Hatta diterima, tentu Indonesia punya "lebih dari dua" proklamator. Saat setelah konsep naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia rampung disusun di rumah Laksamana Maeda, Jl. Imam Bonjol no 1, Jakarta, Bung Hatta mengusulkan semua yang hadir saat rapat din hari itu ikut menandatangani teks proklamasi yang akan dibacakan pagi harinya. Tetapi usul ditolak oleh Soekarni, seorang pemuda yang hadir. Rapat itu dihadiri Soekarno, Hatta dan calon proklamator yang gagal: Achmad Soebardjo, Soekarni dan Sajuti Melik. "Huh, diberi kesempatan membuat sejarah tidak mau", gerutu Bung Hatta karena usulnya ditolak.
    [Show full text]
  • Paskibraka Member Selection Using a Combination of AHP and TOPSIS Methods on the Office of Youth and Sports of Kutai Kartanegara Regency
    E3S Web of Conferences 31, 10010 (2018) https://doi.org/10.1051/e3sconf/20183110010 ICENIS 2017 Paskibraka Member Selection Using A Combination Of AHP and TOPSIS Methods On The Office Of Youth And Sports Of Kutai Kartanegara Regency Septya Maharani 1,* , Heliza Rahmania Hatta 1 , Afif Nur Anzhari 1 , Dyna Marisa Khairina 1 1Departemen of Computer Science. Faculty of Computer Science and Information Technology, Mulawarman Unversity, Samarinda- Indonesia Abstract. Paskibraka as troops whose job is to flap the heritage duplicates flag. To become a Paskibraka a selection that participants are high school students are made. Because the number of participants of the selection of many support systems to facilitate the assessment process is made. This system uses Analytical Hierarchy Process (AHP) to determine the weight value criteria that comprise the value of the interview, health, physical, .height and value rules for marching as well as using Technique For Others Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) methods to seek best alternative participants. The calculation results of 21 alternative names best male and female of the participants and their school origin. The system has also been tested by performing the calculations manually using Microsoft Excel (Ms.Excel) to calculate the calculation of the system using AHP and TOPSIS. 1 Introduction the decision-making process effective in solving problems that are semi-structured and unstructured [2]. In Paskibraka elections a several main criteria on which Decision support system (DSS) is an interactive to base an assessment is conducted. The assessment is information system that provides information, modeling, then processed manually in order to get some of the and data manipulation.
    [Show full text]
  • Ii TINGKAT KESEGARAN JASMANI CALON PASKIBRAKA
    TINGKAT KESEGARAN JASMANI CALON PASKIBRAKA KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Olahraga Oleh: Ristanti Puji Astuti NIM 13603144007 PROGRAM STUDI ILMUKEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2017 ii PERSETUJUAN Skripsi dengan judul "Tingkat Kesegaran Jasmani Calon Paskibraka Kabupaten Sleman Tahun 201 T' yang disusun oleh Ristanti Puji Astuti, NIM 13603144007 ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diujikan. Yogyakarta, T Juli 2017 Pembimbing, Dr. Yustinus Sukarrnin, M.S. NIP 19550716 198403 1 003 III PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul "Tingkat Kesegaran Jasmaiti Calon Paskibraka Kabupaten Sleman Tahun 2017" ini benar-benar karya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuah sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Tanda tangan dosen penguji yang tertera dalam halaman pengesahan adalah ash, jika tidak ash, saya siap menerima sanksi ditunda yuisium pada periode berikutnya. Yogyakarta, 2> Juli 2017 Yang menyatakan, Ristanti Puji Astuti NIM•13603144007 IV PENGESAHAN Skripsi dengan judul "Tingkat Kesegaran Jasmani Calon Paskibraka Kabupaten Sleman Tahun 2017" yang disusun oleh Ristanti Puji Astuti, NIM 13603144007 ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal, 21 Juli 2017 dan dinyatakan lulus. DEWAN PENGUJI Nama Jabatan Dr. Yustinus Sukarmin, M.S. Ketua Penguji Drs. Margono, M.Pd. Sekretaris Pen Drs. Suryanto, M.Kes. Yogyakarta, Agustus 2017 Fakultas llmu Keolahragaan ~,,:::::!:,(!'ekan, v MOTTO 1. Jangan takut gagal, karena keberhasilan selalu dilewati dengan sandungan. 2. Mencoba untuk lebih baik harus didasari dengan usaha dan kesabaran.
    [Show full text]
  • Voa) in Reporting the U.S.’ – Indonesia Relations to the Indonesian Public (2001 – 2009): Analysis on Programs “Apa Kabar Amerika”, “Dunia Kita” and “Warung Voa”
    THE USE OF VOICE OF AMERICA (VOA) IN REPORTING THE U.S.’ – INDONESIA RELATIONS TO THE INDONESIAN PUBLIC (2001 – 2009): ANALYSIS ON PROGRAMS “APA KABAR AMERIKA”, “DUNIA KITA” AND “WARUNG VOA” By GANIS WICAKSONO 016201100068 A thesis presented to the Faculty of Humanities President University In partial fulfillment of the requirements for Bachelor’s Degree in International Relations Concentration in Diplomacy 2015 THESIS ADVISER RECOMMENDATION LETTER This thesis entitled The Use Of Voice Of America (VOA) In Reporting the U.S.’ – Indonesia Relations To the Indonesian Public (2001 – 2009): Analysis on Programs “Apa Kabar Amerika”, “Dunia Kita” and “Warung VOA” prepared and submitted by Ganis Wicaksono in partial fulfillment of the requirements for the degree of Bachelor in the Faculty of Humanities has been reviewed and found to have satisfied the requirements for a thesis fit to be examined. I therefore recommend this thesis for Oral Defense. Cikarang, Indonesia, April , 2015 _______________________________ Dr. Endi Haryono, M.Si ii DECLARATION OF ORIGINALITY I declare that this thesis, entitled The Use Of Voice Of America (VOA) In Reporting the U.S.’ – Indonesia Relations To the Indonesian Public (2001 – 2009): Analysis on Programs “Apa Kabar Amerika”, “Dunia Kita” and “Warung VOA” is, to the best of my knowledge and belief, an original piece of work that has not been submitted, either in whole or in part, to another university to obtain a degree. Cikarang, Indonesia, April , 2015 _____________________________ Ganis Wicaksono iii PANEL OF EXAMINER APPROVAL SHEET The Panel of Examiners declare that the thesis entitled The Use Of Voice Of America (VOA) In Reporting the U.S.’ – Indonesia Relations To the Indonesian Public (2001 – 2009): Analysis on Programs “Apa Kabar Amerika”, “Dunia Kita” and “Warung VOA“ that was submitted by Ganis Wicaksono majoring in International Relations from the Faculty of Humanities was assessed and approved to have passed the Oral Examinations on April 2015.
    [Show full text]
  • Mahasiswa - and Was Right About It! Tony Liddicoat Provided Guidance on the Theoretical Aspects of the Thesis in the Early Stages of My Candidature
    ‘Warring Words’: Students and the state in New Order Indonesia, 1966-1998 A thesis submitted for the degree of Doctor of Philosophy of the Australian National University. Elisabeth Jackson Southeast Asia Centre Faculty of Asian Studies June 2005 CERTIFICATION I, Elisabeth Jackson, declare that this thesis, submitted in fulfillment of the requirements for the award of Doctor of Philosophy at the Australian National University, is wholly my own work unless otherwise referenced or acknowledged. It has not been submitted for qualifications at any other academic institution. …………………………. Elisabeth Jackson 3 June 2005 ii ACKNOWLEDGEMENTS I have been incredibly fortunate to have the support of a great many wonderful people throughout the course of researching and writing this thesis. First and foremost, I would like to thank Virginia Hooker for her enthusiasm for this project and her faith in my ability to do it. Her thoughtful criticisms gently steered me in the right direction and made it possible for me to see the bigger picture. I also owe enormous thanks to Ed Aspinall, who encouraged me to tackle this project in the first place and supported me throughout my candidature. He was also an invaluable source of expertise on student activism and the politics of the New Order and his extensive comments on my drafts enabled me to push my ideas further. Virginia and Ed also provided me with opportunities to try my hand at teaching. Tim Hassall’s considered comments on the linguistic aspects of this thesis challenged me to think in new ways about Indonesian language and helped to strengthen the thesis considerably.
    [Show full text]