Dalam Pengambilan Keputusan Seleksi
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Jurnal Rekursif, Vol.4 No.2 Juni 2016, ISSN 2303-0755 IMPLEMENTASI METODE K-NEAREST NEIGHBOR (KNN) DAN SIMPLE ADDITTIVE WEIGHTING (SAW) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN ANGGOTA PASKIBRAKA (STUDI KASUS: DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BENGKULU) Delfi Yanosma1, Asahar Johar T2, Kurnia Anggriani3 1,2,3Program Studi Teknik Infomatika, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu. Jl. WR. Supratman Kandang Limun Bengkulu 38371A INDONESIA (telp: 0736-341022; fax: 0736-341022) 1 [email protected], [email protected], [email protected] Abstrak: Penelitian ini membangun sebuah sistem pendukung keputusan seleksi penerimaan anggota PASKIBRAKA. Aplikasi yang dibangun menggunakan metode K-Nearest Neighbor (KNN) dan Simple Addittive Weighting (SAW). Metode K-Nearest Neighbor digunakan untuk melakukan klasifikasi peserta yang akan diterima. Metode Simple Addittive Weighting digunakan untuk melakukan perangkingan. Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Metode pengembangan sistem yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah model waterfall dan Unified Modelling Language (UML) sebagai perancangan sistem. Hasil dari aplikasi ini yaitu berupa rekomendasi nama peserta yang lolos dan tidak lolos seleksi berdasarkan hasil perangkingan nilai masing-masing peserta. Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, K-Nearest Neighbor, Simple Addittive Weighting ABSTRACT : This study builds a support recommendations qualify and disqualify system of PASKIBRAKA members acceptance participants names based on each participant selection. Built application using K-Nearest grade. Neighbor (KNN) and Simple Addittive Keywords: The Decision Support System, K- Weighting (SAW) method. K-Nearest Neighbor Nearest Neighbor (KNN), Simple Addittive method used to classify which participants will Weighting (SAW). be accepted. Simple Addittive Weighting I. PENDAHULUAN method used to perform the grade. This Dalam memperingati hari kemerdekaan apllication is built using PHP programming Republik Indonesia setiap tahun dilaksanakan language. System development method used to upacara bendera pada tanggal 17 Agustus. Pada build this application are waterfall model and rangkaian upacara tersebut terdapat agenda Unified Modelling Language (UML) as the pengibaran bendera merah putih yang dilakukan system design. The result of this of application is 222 ejournal.unib.ac.id Jurnal Rekursif, Vol.4 No.2 Juni 2016, ISSN 2303-0755 oleh anggota PASKIBRAKA. PASKIBRAKA sistem penyeleksian sebelumnya ditemukan kasus (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) merupakan di mana peserta dengan tinggi badan paling generasi muda Indonesia yang terpilih dari seleksi maksimal pasti akan lulus seleksi , sedangkan yang yang diikuti oleh siswa/siswi dari beberapa tejadi di lapangan peserta yang diambil adalah Sekolah Menengah Atas. Seleksi PASKIBRAKA peserta dengan tinggi badan yang sejajar dengan ini melalui berbagai macam tahapan seleksi, guna peserta lainnya sehingga tidak ada kesenjangan mempermudah dalam melaksanakan berbagai dalam barisan. kegiatan seleksi disusun sebuah pedoman kegiatan Dari kasus di atas maka penulis berkeinginan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pemuda membuat suatu sistem pendukung keputusan dan Olaraga (Permenpora) No 0065 Tahun 2015. penyeleksian anggota PASKIBRAKA dengan Seleksi ini dibagi menjadi 3 tahapan yaitu seleksi menggunakan metode K-Nearest Neighbor (KNN) Kabupaten, Provinsi dan Nasional. dan Simple Additive Weighting (SAW). Metode Seleksi dilakukan oleh Dinas Pemuda dan K-Nearest Neighbor digunakan untuk mengatasi Olahraga (DISPORA) dengan mengikuti pedoman kasus di atas yaitu dengan cara mengklasifikasikan kegiatan dalam peraturan menteri. Seleksi tinggi badan pada setiap peserta. Dengan PASKIBRAKA tingkat provinsi Bengkulu membandingkan jarak kedekatan antara data dilakukan melalui beberapa tahapan seleksi yang training dan data testing. Data training merupakan diikuti oleh siswa/siswi sekolah menengah atas data peseta yang telah lulus di tahun sebelumnya yang telah lulus seleksi dari 9 Kabupaten/Kota sedangkan data testing merupakan data peserta yang ada di Provinsi Bengkulu. Seleksi ini diikuti yang akan diseleksi. Setelah melakukan klasifikasi lebih dari 120 orang peserta yang telah lulus di tinggi badan maka peserta yang masuk klasifikasi tigkat Kabupaten. Dari penyeleksian ini diambil 56 akan dirangking dengan menggunakan metode orang peserta seleksi yang mendapatkan nilai atau Simple Additive Weighting. Simple Additive perengkingan teratas. Weighting adalah metode dengan konsep dasar Peserta yang ikut seleksi harus memenuhi 8 mencari penjumlahan terbobot dari rating dari kriteria penilaian. Kriteria yang digunakan yaitu kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Parade, PBB(Peraturan Baris-berbaris), Psikotes, Jasmani/Samapta, Kesehatan/Kebugaran, II. LANDASAN TEORI Wawancara, Kesenian Daerah dan Pengetahuan A. PASKIBRAKA Umum. Dari masing-masing kriteria tersebut PASKIBRAKA atau Pasukan Pengibar memiliki beberapa subkriteria dengan standar yang Bendera Pusaka lahir bersamaan dengan telah ditentukan. Kriteria dan subkriteria yang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang digunakan memiliki bobot penilaian yang berbeda- dikumandangkan di Jalan Pegangsaan Timur beda. Dari 8 kriteria yang digunakan 5 diantaranya No.56, Jakarta pada Jumat, 17 Agustus 1945 tepat memiliki subkriteria yang akan dinilai oleh pukul 10.00 pagi. Setelah pernyataan kemerdekaan masing-masing juri. Indonesia, untuk pertama kali secara resmi Penilaian dalam penyeleksian ini dilakukan diperdengarkan, bendera kebangsaan merah putih oleh juri dengan memberikan nilai akhir dari dikibarkan oleh dua orang muda-mudi yang penjurian kepada operator DISPORA. Dalam dipimpin oleh Latief Hendradiningrat. Bendera ejournal.unib.ac.id 223 Jurnal Rekursif, Vol.4 No.2 Juni 2016, ISSN 2303-0755 yang dijahit tangan oleh Fatmawati Soekarno inilah Menurut Turban (dikutip oleh Kusrini, 2007:16), yang kemudian disebut “Bendera Pusaka”. tujuan dari DSS adalah : Pada tahun 1968, petugas Penggerek Bendera 1. Membantu manajer dalam pengambilan Pusaka adalah sepasang remaja (pelajar) utusan keputusan atas masalah semiterstruktur. setiap Provinsi di Indonesia. Tetapi karena situasi 2. Memberikan dukungan atas pertimbangan dan kondisi belum memungkinkan, maka tidak manajer dan bukannya dimaksudkan untuk seluruh Provinsi dapat mengirimkan utusannya. menggantikan fungsi manajer. Untuk pertama kalinya pada tahun 1969 dilaksanakan upacara penyerahan Duplikat 3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang Bendera Pusaka Merah Putih dan Reproduksi diambil manajer lebih dari pada perbaikan Naskah Proklamasi oleh Presiden Soeharto kepada efisiensinya. seluruh Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I dan II. 4. Kecepatan komputasi. Komputer Hal inilah yang menjadi dasar bahwa Paskibraka memungkinkan para pengambil keputusan hanya ada di 3 (tiga) tingkat yaitu Nasional, untuk melakukan banyak komputasi secara Provinsi dan Kabupaten/Kota. cepat dengan biaya yang rendah. Rekrutmen anggota PASKIBRAKA dilakukan 5. Peningkatan produktivitas. Membangun satu dari tingkat sekolah, Kabupaten/Kota, Provinsi dan kelompok pengambil keputusan, terutama para Nasional. PASKIBRAKA tingkat Kabupaten/Kota pakar,bisa sangat mahal. Pendukung direkrut dari Paskibraka Sekolah Menengah Atas terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran atau yang sederajat. PASKIBRAKA tingkat kelompok dan kemungkinan para anggotanya Provinsi direkrut dari PASKIBRAKA tingkat untuk berada diberbagai lokasi yang berbeda – Kabupaten/Kota. PASKIBRAKA tingkat Nasional beda. Selain itu, produktivitas staf pendukung direkrut dari PASKIBRAKA tingkat Provinsi. (misalnya analis keuangan dan hukum) bisa Pada saat penyeleksian peserta harus melalui ditingkatkan. Produktivias juga bisa beberapa rangkaian tes seperti tes Psikotest, tes ditingkatkan menggunakan peralatan PARADE, tes PBB, tes Pengetahuan Umum, tes optimalisasi yang menentuka cara SMAPTA, tes Kesenian dan Wawancara [1]. teerbaikuntuk menjalankan sebuah bisnis. 6. Dukungan kualitas. Komputer bisa B. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat. Menurut Alter (dikutip oleh Kusrini, 2007:15), Sebagai contoh, semakin banyak data yang Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem diakses, makin banyak juga alternatif yang bisa informasi interaktif yang menyediakan informasi, dievaluasi. Analisis resiko bisa dilakukan pemodelan, dan manipulasi data. Sistem itu dengan cepat dan pandangan dari para pakar digunakan untuk membantu pengambilan (beberapa dari mereka berada dilokasi yang keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan jauh) bisa dikumpulkan dengan cepat dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang dengan biaya yang lebih rendah. Keahlian pun tahu secara pasti bagaimana keputusan bahkan dapat diambil langsung dari sebuah seharusnya dibuat. sistem komputer melalui metode kecerdasan tiruan.dengan komputer, para pengambil 224 ejournal.unib.ac.id Jurnal Rekursif, Vol.4 No.2 Juni 2016, ISSN 2303-0755 keputusan bisa melakukan simulasi yang 6. Melaksanakan solusi terpilih kompleks, memeriksa banyak skenario yang Karakterisitik Sistem Pendukung Keputusan memungkinkan, dan menilai berbagai adalah sebagai berikut [2]: pengaruhsecara cepat dan ekonomis. Semua 1. Tujuan utama dari Sistem Pendukung kapabiitas tersebut mengarah kepada keputusa Keputusan adalah untuk memperbaiki mutu yang lebih baik. keputusan serta performance. 7. Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan 2. Sistem Pendukung Keputusan ditujukan untuk sumber daya perusahaan.