Keindahan Pantai Samila Sebagai Daya Tarik Wisata Di Songkhla Thailand
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Foreign Case Study 2018 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta KEINDAHAN PANTAI SAMILA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI SONGKHLA THAILAND Nurul Hikmah 15.2126 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta Abstract : Makalah ini merupakan hasil laporan Foreign Case Study untuk syarat publikasi ilmiah di Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta dengan judul Keindahan Pantai Samila Sebagai Daya Tarik Wisata Di Songkhla Thailand. 1. PENDAHULUAN 1.1. TUJUAN Foreign Case Study ataupun biasa disebut dengan singkatan FCS merupakan kegiatan wajib mahasiswa atau mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta. Foreign Case Study sendiri mencakup pada penelitian, interview ataupun wawancara di lokasi tujuan wisata, yang dilakukan di negara lain dengan tujuan mendapatkan berbagai macam ilmu dan wawasan tentang perkembangan dan pengelolaan di negara tersebut khususnya pada aspek Pariwisata [1]. Bukan hanya tentang itu tujuan diadakanya Foreign Case Study juga meliputi pencarian data-data terkait pengelolaan pariwisata di negara lain, dengan demikian mahasiswa mendapatkan gambaran dan pengalaman baru sehingga pada saat terjun didunia kerja khususnya pada bidang kepariwisataan di Indonesia nantinya dapat memberikan kompirasi terhadap pengelolaan pariwisata di dalam Negri. Tentu disetiap Negara di dunia memiliki cara andalan dalam mengelola pariwisata di masing – masing Negaranya. Bagaimana peran, usaha, strategi untuk memajukan pariwisata yang sekarang menjadi salah satu asset terbaik untuk perkembangan sebuah kawasan mulai dari zonasi kecil sampai besar. Selain bertujuan sebagai kunjungan dan observasi di negara lain adapun maksud dan tujuan dari diadakanya kegiatan FCS adalah melaksanakan penulisan jurnal ilmiah Foreign Case Study ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Technical Writing And Hospitalily Reasearch Medhode. Jurnal ilmiah ini disusun sebagai syarat tugas mahasiswa untuk melengkapi nilai Jurnal Ilmiah Akademik Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta. 1.2. WAKTU KEGIATAN Penulis melaksanakan kegiatan Foreign Case Study pada masa akhir semester VI di Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo. Dengan memilih tujuan 3 Negara yang meliputi Singapura, Malaysia dan Thailand. Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas sektor pariwisata tentang destinasi wisata yang telah dikunjungi penulis di Negara Thailand. Adapun dengan detail obyek wisata yang akan dibahas penulis yaitu Pantai Samila pada yang terletak di Provinsi Songkhla Thailand Selatan. 1 1.3. PEMBAHASAN SECARA GLOBAL Thailand merupakan sebuah Negara Kerajaan di Asia Tenggara yang mempunyai berbagai macam daya tarik wisata mulai dari berbagai macam destinasi wisata, budaya dan sejarah. Ibukota Thailand sendiri berada di kota Bangkok. Kota Bangkok selain sebagai ibukota juga sebagai kota terbesar dan pusat ekonomi. Nama Thailand memiliki arti “Tanah orang – orang merdeka” karena Thailand dikenal sebagai satu satunya Negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh Negara-negara Eropa. Thailand mempunyai sistem pemerintahan Monarki Konstitusional. Negara Thailand dipimpin oleh seorang Raja sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahannya adalah seorang Perdana Mentri. Bahasa resmi yang digunakan Negara Thailand adalah bahasa Thai. Secara geografis Thailand berbatasan dengan Negara Laos dan Kamboja disebelah timur. Di sebelah barat berbatasan dengan Negara Myanmar dan Laut Andaman. Di sebelah selatan Thailand berbatasan dengan Negara Malaysia dan Teluk Siam. Keunikan lain yang dimiliki Negara Thailand yaitu tempatnya terletak dibeberapa wilayah geografis yang berbeda. Disebelah utara keadaannya bergunung – gunung dan sebelah timur lain berupa perairan. Wilayah tengah di negaranya di dominasi lembah sungai. Mata uang yang digunakan sebagai transaksi jual beli di Negara Thailand adalah mata uang bath. Luas Wilayah Negara Thailand sebesar 513.120 km2. Mempunyai jumlah penduduk sebanyak 68.200.824 jiwa. Etnis yang berkembang Mayoritas penduduk Thailand adalah etnis Thai/Lao. Mereka diyakini merupakan keturunan dari orang- orang yang bermigrasi dari China Selatan dan tenggara pada tahun 500-an Masehi. Adapun juga orang keturunan China, Melayu, Kamboja, dan Vietnam. Agama yang berkembang di Negara Thailand adalah agama Buddha. Terlihat jelas di seluruh penjuru daerah di Thailand dihiasi dengan ribuan candi Buddha yang disebut Wat. Mata pencaharian penduduk Thailand adalah pertanian, kehutanan, pertambangan, dan industri. Sedangkan dalam tingkat kunjungan pariwisata di Negara Thailand, pariwisata salah satu diantara cabang ekonomi utama yang tumbuh dengan pesat. Kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun selalu meningkat. Jumlah turis asing yang masuk ke Negara Thailand juga bertambah. Sektor pariwisata Negara Thailand menjadi primadona dan menyumbang devisa yang besar untuk Negara. Dalam data Euromonitor tahun 2015 ada 18,7 wisatawan yang berkunjung di Negara Thailand tepatnya di Kota Bangkok. Dan menempati angka ke 2 kota di dunia paling banyak dikunjungi wisatawan setelah Hongkong. Tahun 2016 menyebut 21,47 juta wisatawan datang ke Thailand. Menjadikan sebagai kota dari Negara Thailand paling banyak di kunjungi wisatawan sedunia. Pariwisata di Negara Thailand dari tahun ke tahun selalu membuat daya tarik yang baru, pasar yang baru, dan itinerary yang baru. Jadi bukan hanya lagi dikenal sebagai wisata seks terbesar, Tetapi kini Negara Thailand juga memposisikan diri untuk menarik wisatawan dengan berbagaimacam atraksi baru, menarik wisata keluarga, insentif untuk paket wisata keluarga. Perlu diakui Negara Thailand sangatlah cermat dalam membaca peluang dan menentukan strategi – strategi baru guna meningkatkan pendapatan devisa Negara khususnya pada sektor pariwisata. Negara Thailand juga mampu membaca ancaman, dampak negatife positif suatu perkembangan pariwisata serta dengan cermat menentukan arahan – arahan apa yang digunakan untuk menanggulanginya. 2 2. PEMBAHASAN Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah [2]. Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mengatur, mengurus dan melayani kebutuhan wisatawan [3]. Pariwisata merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah negara lain. Kegiatan tersebut menggunakan kemudahan, jasa dan faktor penunjang lainnya yang diadakan oleh pemerintah dan atau masyarakat, agar dapat mewujudkan keinginan wisatawan [4]. Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi [5]. Diawali dari kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak azasi manusia. Hal ini terjadi tidak hanya di negara maju tetapi mulai dirasakan pula di negara berkembang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang dalam tahap pembangunannya, berusaha membangun industri pariwisata sebagai salah satu cara untuk mencapai neraca perdagangan luar negeri yang berimbang. Melalui industri ini diharapkan pemasukan devisa dapat bertambah [6]. Pada hakikatnya berwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya [7]. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun lainnya seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman baru [8]. Besarnya kegiatan pariwisata, terutama tingkat internasional, ditambah dengan situasi di mana batas antar negara semakin hilang, telah menjadikan pariwisata sebagai suatu kegiatan penting yang turut mempengaruhi hubungan internasional [9]. Banyak negara di dunia sekarang ini yang menganggap pariwisata sebagai sebuah aspek penting dari strategi pengembangan negara. Berikut merupakan pengertian pariwisata menurut beberapa ahli : 1. Pariwisata berasal dari bahasa sansekerta “pari” yang berarti banyak atau berkeliling dan “wisata” yang berarti pergi atau bepergian. Jadi pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan secara berulang – ulang dan berpindah – pindah. 2. Gejala – gejala yang disebabkan oleh perjalanan dan pendiaman orang – orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktifitas yang bersifat sementara itu. Sektor pariwisata memberikan keuntungan ekonomi terhadap negara yang bersangkutan [10]. PROVINSI SONGKHLA THAILAND Songkhla adalah salah satu provinsi yang berada di Negara Thailand bagian selatan. Provinsi – provinsi yang bertetangga dengannya adalah Satun, Phattalung, Nakhon Si Thammarat, Pattani, dan Yala. Di sebelah selatannya terdapat Negara bagian Kedah dan Negara bagian Perlis yang keduannya milik Negara Malaysia. Secara administrative Provinsi Songkhla dibagi menjadi 16 distrik / kota. Dari 16 distrik itu dibagi lagi menjadi 127 sub distrik dan 987 desa. Provinsi Songkhla cenderung hidup modern dan memiliki infrastuktur yang bagus. Provinsi Songkhla memiliki bandara internasional yang berjarak sekitar 9 km dari pusat kota. Ada beberapa alasan yang menarik saat berkunjung di Provinsi Songkhla, Thailand. Kota itu mempunyai suasana kota yang bersih dan nyaman dengan suguhan bentangan alam yang menajubkan. 3 Wisatawan mempunyai alasan kenapa berkunjung