<<

Foreign Case Study 2018 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta KEINDAHAN PANTAI SAMILA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI SONGKHLA THAILAND

Nurul Hikmah 15.2126

Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta

Abstract : Makalah ini merupakan hasil laporan Foreign Case Study untuk syarat publikasi ilmiah di Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta dengan judul Keindahan Pantai Samila Sebagai Daya Tarik Wisata Di Songkhla Thailand.

1. PENDAHULUAN 1.1. TUJUAN Foreign Case Study ataupun biasa disebut dengan singkatan FCS merupakan kegiatan wajib mahasiswa atau mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta. Foreign Case Study sendiri mencakup pada penelitian, interview ataupun wawancara di lokasi tujuan wisata, yang dilakukan di negara lain dengan tujuan mendapatkan berbagai macam ilmu dan wawasan tentang perkembangan dan pengelolaan di negara tersebut khususnya pada aspek Pariwisata [1]. Bukan hanya tentang itu tujuan diadakanya Foreign Case Study juga meliputi pencarian data-data terkait pengelolaan pariwisata di negara lain, dengan demikian mahasiswa mendapatkan gambaran dan pengalaman baru sehingga pada saat terjun didunia kerja khususnya pada bidang kepariwisataan di nantinya dapat memberikan kompirasi terhadap pengelolaan pariwisata di dalam Negri. Tentu disetiap Negara di dunia memiliki cara andalan dalam mengelola pariwisata di masing – masing Negaranya. Bagaimana peran, usaha, strategi untuk memajukan pariwisata yang sekarang menjadi salah satu asset terbaik untuk perkembangan sebuah kawasan mulai dari zonasi kecil sampai besar. Selain bertujuan sebagai kunjungan dan observasi di negara lain adapun maksud dan tujuan dari diadakanya kegiatan FCS adalah melaksanakan penulisan jurnal ilmiah Foreign Case Study ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Technical Writing And Hospitalily Reasearch Medhode. Jurnal ilmiah ini disusun sebagai syarat tugas mahasiswa untuk melengkapi nilai Jurnal Ilmiah Akademik Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta. 1.2. WAKTU KEGIATAN Penulis melaksanakan kegiatan Foreign Case Study pada masa akhir semester VI di Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo. Dengan memilih tujuan 3 Negara yang meliputi Singapura, Malaysia dan Thailand. Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas sektor pariwisata tentang destinasi wisata yang telah dikunjungi penulis di Negara Thailand. Adapun dengan detail obyek wisata yang akan dibahas penulis yaitu Pantai Samila pada yang terletak di Provinsi Songkhla Thailand Selatan.

1 1.3. PEMBAHASAN SECARA GLOBAL Thailand merupakan sebuah Negara Kerajaan di Asia Tenggara yang mempunyai berbagai macam daya tarik wisata mulai dari berbagai macam destinasi wisata, budaya dan sejarah. Ibukota Thailand sendiri berada di kota Bangkok. Kota Bangkok selain sebagai ibukota juga sebagai kota terbesar dan pusat ekonomi. Nama Thailand memiliki arti “Tanah orang – orang merdeka” karena Thailand dikenal sebagai satu satunya Negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh Negara-negara Eropa. Thailand mempunyai sistem pemerintahan Monarki Konstitusional. Negara Thailand dipimpin oleh seorang Raja sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahannya adalah seorang Perdana Mentri. Bahasa resmi yang digunakan Negara Thailand adalah bahasa Thai. Secara geografis Thailand berbatasan dengan Negara Laos dan Kamboja disebelah timur. Di sebelah barat berbatasan dengan Negara Myanmar dan Laut Andaman. Di sebelah selatan Thailand berbatasan dengan Negara Malaysia dan Teluk Siam. Keunikan lain yang dimiliki Negara Thailand yaitu tempatnya terletak dibeberapa wilayah geografis yang berbeda. Disebelah utara keadaannya bergunung – gunung dan sebelah timur lain berupa perairan. Wilayah tengah di negaranya di dominasi lembah sungai. Mata uang yang digunakan sebagai transaksi jual beli di Negara Thailand adalah mata uang bath. Luas Wilayah Negara Thailand sebesar 513.120 km2. Mempunyai jumlah penduduk sebanyak 68.200.824 jiwa. Etnis yang berkembang Mayoritas penduduk Thailand adalah etnis Thai/Lao. Mereka diyakini merupakan keturunan dari orang- orang yang bermigrasi dari China Selatan dan tenggara pada tahun 500-an Masehi. Adapun juga orang keturunan China, Melayu, Kamboja, dan Vietnam. Agama yang berkembang di Negara Thailand adalah agama Buddha. Terlihat jelas di seluruh penjuru daerah di Thailand dihiasi dengan ribuan candi Buddha yang disebut Wat. Mata pencaharian penduduk Thailand adalah pertanian, kehutanan, pertambangan, dan industri. Sedangkan dalam tingkat kunjungan pariwisata di Negara Thailand, pariwisata salah satu diantara cabang ekonomi utama yang tumbuh dengan pesat. Kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun selalu meningkat. Jumlah turis asing yang masuk ke Negara Thailand juga bertambah. Sektor pariwisata Negara Thailand menjadi primadona dan menyumbang devisa yang besar untuk Negara. Dalam data Euromonitor tahun 2015 ada 18,7 wisatawan yang berkunjung di Negara Thailand tepatnya di Kota Bangkok. Dan menempati angka ke 2 kota di dunia paling banyak dikunjungi wisatawan setelah Hongkong. Tahun 2016 menyebut 21,47 juta wisatawan datang ke Thailand. Menjadikan sebagai kota dari Negara Thailand paling banyak di kunjungi wisatawan sedunia. Pariwisata di Negara Thailand dari tahun ke tahun selalu membuat daya tarik yang baru, pasar yang baru, dan itinerary yang baru. Jadi bukan hanya lagi dikenal sebagai wisata seks terbesar, Tetapi kini Negara Thailand juga memposisikan diri untuk menarik wisatawan dengan berbagaimacam atraksi baru, menarik wisata keluarga, insentif untuk paket wisata keluarga. Perlu diakui Negara Thailand sangatlah cermat dalam membaca peluang dan menentukan strategi – strategi baru guna meningkatkan pendapatan devisa Negara khususnya pada sektor pariwisata. Negara Thailand juga mampu membaca ancaman, dampak negatife positif suatu perkembangan pariwisata serta dengan cermat menentukan arahan – arahan apa yang digunakan untuk menanggulanginya.

2 2. PEMBAHASAN Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah [2]. Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mengatur, mengurus dan melayani kebutuhan wisatawan [3]. Pariwisata merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah negara lain. Kegiatan tersebut menggunakan kemudahan, jasa dan faktor penunjang lainnya yang diadakan oleh pemerintah dan atau masyarakat, dapat mewujudkan keinginan wisatawan [4]. Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi [5]. Diawali dari kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak azasi manusia. Hal ini terjadi tidak hanya di negara maju tetapi mulai dirasakan pula di negara berkembang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang dalam tahap pembangunannya, berusaha membangun industri pariwisata sebagai salah satu cara untuk mencapai neraca perdagangan luar negeri yang berimbang. Melalui industri ini diharapkan pemasukan devisa dapat bertambah [6]. Pada hakikatnya berwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya [7]. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun lainnya seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman baru [8]. Besarnya kegiatan pariwisata, terutama tingkat internasional, ditambah dengan situasi di mana batas antar negara semakin hilang, telah menjadikan pariwisata sebagai suatu kegiatan penting yang turut mempengaruhi hubungan internasional [9]. Banyak negara di dunia sekarang ini yang menganggap pariwisata sebagai sebuah aspek penting dari strategi pengembangan negara. Berikut merupakan pengertian pariwisata menurut beberapa ahli : 1. Pariwisata berasal dari bahasa sansekerta “pari” yang berarti banyak atau berkeliling dan “wisata” yang berarti pergi atau bepergian. Jadi pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan secara berulang – ulang dan berpindah – pindah. 2. Gejala – gejala yang disebabkan oleh perjalanan dan pendiaman orang – orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktifitas yang bersifat sementara itu. Sektor pariwisata memberikan keuntungan ekonomi terhadap negara yang bersangkutan [10].  PROVINSI SONGKHLA THAILAND Songkhla adalah salah satu provinsi yang berada di Negara Thailand bagian selatan. Provinsi – provinsi yang bertetangga dengannya adalah Satun, Phattalung, Nakhon Si Thammarat, Pattani, dan Yala. Di sebelah selatannya terdapat Negara bagian Kedah dan Negara bagian Perlis yang keduannya milik Negara Malaysia. Secara administrative Provinsi Songkhla dibagi menjadi 16 distrik / kota. Dari 16 distrik itu dibagi lagi menjadi 127 sub distrik dan 987 desa. Provinsi Songkhla cenderung hidup modern dan memiliki infrastuktur yang bagus. Provinsi Songkhla memiliki bandara internasional yang berjarak sekitar 9 km dari pusat kota. Ada beberapa alasan yang menarik saat berkunjung di Provinsi Songkhla, Thailand. Kota itu mempunyai suasana kota yang bersih dan nyaman dengan suguhan bentangan alam yang menajubkan.

3 Wisatawan mempunyai alasan kenapa berkunjung di Songkhla yaitu terdapat beberapa wisata alam, wisata sejarah, mempelajari budaya, terdapat kuil – kuil untuk ibadah, dan selain itu Provinsi Songkhla menyuguhkan tempat wisata belanja yang konon tergolong murah serta lengkap. Banyak barang oleh - oleh dipasarkan dengan kualitas bagus dan harga terjangkau. Mulai dari pakaian, pernak- pernik dan assesories khas Negara Thailand, baju, tas serta masakan – makanan khas. Biaya hidup di kota ini tidak terlalu mahal. Masih banyak ditemukan alat - alat transportasi umum. Seperti halnya tuk-tuk yang menjadi alat transportasi wajib dicoba ketika datang ke Provinsi Songkhla.  REGULATION Perjalanan dari satu tempat ke tempat lain merupakan hal – hal wajib yang sering dilakukan oleh beberapa orang baik individu maupun kelompok. Perjalanan itu bisa meliputi beberapa tujuan. Seperti berwisata, bekerja, berkunjung, ataupun melaksanakan tugas kunjungan atau penelitian. Perjalanan dibagi menjadi dua yaitu perjalanan dalam negri dan perjalanan luar negri. Dalam perjalanan yang akan di lakukan, pasti setiap manusia memerlukan beberapa hal yang harus di penuhi. Seperti pengeluaran, kesehatan fisik dan beberapa dokumen individu. Salah satunya perjalanan ke luar negri. Berpergian ke luar negri sangat berbeda dengan berpergian atau melakukan perjalanan dalam negri. Banyak hal – hal yang harus disiapkan, banyak aturan – aturan yang harus di laksanakan. Hal yang paling penting yaitu pembuatan visa, passport dan perlengkapan data diri lainnya. Bukan hanya itu hal – hal pokok lainnya meliputi perkiraan alokasi waktu, akomodasi, penginapan, rules perjalanan dan lain sebagainya. Saat berkunjung ke luar negri passport merupakan benda wajib yang harus dibawa kemana- mana. Passport adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat berwenang pada suatu Negara sebagai identitas kebangsaan dan identitas diri. Dalam pembuatannya pun membutuhkan jangka waktu beberapa hari. Penulis mengurus segala syarat dan kelengkapan pembuatan passport di Kantor Imigrasi. Tidak hanya itu, Passport juga digunakan dalam pemesanan tiket pesawat atau akomodasi yang digunakan saat perjalanan menuju luar negri. Penulis melaksanakan kegiatan Foreign Case Study pada tanggal 12 November 2017. Menggunakan penerbangan Air Asia dari Terminal B Bandara Adisucipto dengan tujuan Changi Internasional Airport Singapore. Penulis sampai lokasi sekitar pukul 11.00 Local Time. Sesampainya di Singapura dan cek imigrasi dengan tujuan selanjutnya di bugis, lalu makan siang sekitaran di Arab Street. Keluar dari Singapore menuju Johor Bahru, Malaysia. Hingga tanggal 13 November penulis kembali berada di Singapura dengan kurun waktu 1 hari. Malam harinya seperti hari sebelumnya penulis kembali menginap di Johor Bahru Malaysia. Pada hari ke 3 tanggal 14 November 2017 penulis melanjutkan perjalanan dari Johor Bahru menuju kuala Lumpur Malaysia dan mendatangi destinasi wisata di Kuala Lumpur. Pada hari ke empat tanggal 15 November 2017 tepat malam hari penulis melanjutkan perjalanan ke Negara Thailand. Dari Kuala Lumpur Internasional Airport 2 menuju Bandar Udara Internasional Hat Yai. Sesampainya bandara lalu cek imigrasi dan menuju penginapan di Hi Season Hotel sekitar pukul 00.00 Local Time. Kemudian di pagi harinya 16 November 2017 tepat pukul 07.00 pagi setelah breakfast penulis melaksanakan kunjungan di destinasi wisata menggunakan Van. Tujuan destinasi Wisata meliputi Lampour Temple, Hat Yai Cable Car dan Phra Buddha Mongkol Maharaj yang berada di kawasan Municipal Park, Dragon Park, Samila Beach, Tang Kuan Hill Top Shongkla Hatyai. Dan pada malam harinya

4 berkunjung ke Central City. Central City merupakan pusat perbelanjaan pada malam hari di Hat Yai yang menjual berbagai macam oleh-oleh khas, pernak - pernik, serta makanan khas. Program Foreign Case Study pun berlanjut pada tanggal 17 November 2017. Selama satu minggu penuh kegiatan ini dilakukan. Pada pagi harinya penulis keluar dari Negara Thailand, melanjutkan perjalanan kembali ke Kuala Lumpur Malaysia menggunakan bus dengan jarak tempuh kurang lebih 10 jam dan sore harinya penulis memulai perjalanan pulang kembali ke Indonesia dari Kuala Lumpur Internasional Airport 2 menggunakan pesawat Air Asia menuju Bandara Adisucipto Yogyakarta. Dan tiba pada sore hari sekitar pukul 05.30 WIB.  CULTURE Budaya Masyarakat Thailand. Berdasarkan pengalaman penulis saat melaksanakan Foreign Case Study ada banyak hal – hal baru yang penulis dapatkan. Seperti halnya penduduk Thailand sangat menghormati dan menghargai mata uang yang digunakan dalam transaksi jual beli. Dalam uang kertas di Thailand tidak boleh dilipat apalagi sampai sengaja terjatuh. Masyarakat Thailand sangat menghormati Raja yang ada pada gambar mata uang tersebut. Budaya itu sendiri bisa berupa pakaian tradisional Negara Thailand. a. Pakaian Masyarakat Thailand Pakaian tradisional masyarakat Thailand disebut Thai. Pakaian tradisional ini dipakai baik pria, wanita dan anak – anak segala usia. Thai ini sendiri dalam bahasa aslinya disebut Chut Thai Phra Ratcha Niyom. Yang memiliki makna pakaian kebesaran formal yang dikenakan dalam acara acara khusus. Adapun pakaian tradisional lainnya bernama Pha Nung pakaian ini berbentuk persegi panjang yang menutupi hingga bagian bawah tubuh dan Chong Krabet merupakan pakaian tradisional yang dililitkan keseluruh tubuh. Pakaian Chong Krabet ini dikenakan oleh wanita Thailand. Tetapi setelah perkembangan zaman tak banyak orang – orang di Negara Thailand yang beralih menggunakan pakaian modern pada kesehariannya. Pakaian gaya barat sekarang umum digunakan oleh masyarakat Thailand. Tetapi juga masih ada beberapa masyarakat yang tetap menggunakan pakaian tradisional khas Negara Thailand. Pakaian tradisional masih sering digunakan masyarakat pada acara – acara tertentu seperti tarian rakyat, hari pernikahan dll. b. Bahasa Budaya yang kedua dari Negara Thailand adalah bahasa daerah khas Thailand. Banyak dari populasi masyarakatnya berbicara bahasa Thailand ataupun salah satu bahasa daerah disitu. Bahasa Thai adalah bahasa resmi dari Negara Thailand. Bahasa Thai memiliki arti bahasa rakyat Thailand. Tetapi bahasa Inggris juga diajarkan disini. c. Makanan Khas Thailand juga memiliki makanan khas. Nasi adalah makanan pokok Negara Thailand. Ciri khas dari masakan Thailand adalah cita rasa pedas dan penuh dengan . Namun masakan itu juga dipadu dengan keseimbangan rasa manis, asin, masam dan pedas. Masakan Thailand banyak memakai bahan pokok daging babi dan daging ayam. Berbagai macam olahan ikan air laut maupun air tawar banyak dijumpai dan diolah menjadi sup ataupun digoreng. Makanan laut sendiri yang populer di Negara Thailand adalah udang, Kepiting, dan cumi – cumi. Banyak dijumpai hasil laut dengan ukuran yang besar. Thailand juga sangat kaya dengan buah buahan seperti , mangga, jeruk dll. Banyak dijumpai buah yang dibuat menjadi sari buah ataupun manisan buah. Makanan di Hat Yai Thailand. Bagi wisatawan, jajanan dan makanan khas daerah tujuan selalu menjadi daya tarik tersendiri. Menikmati wisata kuliner ditempat tujuan merupakan suatu keharusan. Dari berbagaimacam tradisi dan budaya turun temurun suatu

5 wilayah pasti memiliki sajian unik yang berbeda dari daerah – daerah lain. Hanya saja untuk seorang muslim pemilihan makanan halal bisa saja menjadi hal tantangan di lingkungan masyarakat yang mayoritas memeluk agama non muslim. Thailand adalah Negara yang mayoritas penduduknya beragama buddha. Bangkok, Phuket dan Pattaya adalah kota – kota besar dengan presentase kunjungan wisatawan yang tinggi. Tetapi ada salah satu kota sebagai tujuan kunjungan penulis yang terletak di bagian selatan dari Negara Thailand ini menyediakan banyak masakan yang tertera halal maupun dengan symbol bulan dan bintang pada tempat usahanya, berbagai menu khas Thailand dapat dijumpai. Di Kota Hat Yai jumlah penduduk muslim cukup signifikan. Saat penulis melaksanakan FCS penulis mengamati banyak pedagang yang berasal dari bangsa melayu memadati tempat ini, Karena letak kota Hat Yai berdekatan dengan lintas batas Negara Malaysia. Pusat perbelanjaan kuliner itu sangat meriah dengan deretan pedagang kaki lima. Beberapa makanan halal khas dari Thailand yang penulis coba dan jumpai saat melaksanakan Foreign Case Study berupa Jajanan dan Makanan Ringan. Menyusuri ,jalan- jalan sebagai pusat perbelanjaan di kawasan Central City pada malam hari penulis menjumpai deretan jajanan terpajang panjang di kanan dan kiri jalan depan pertokoan mulai dari : - , udang, cumi - cumi, kepiting yang telah siap disantap dengan aromanya sangat nikmat khas hidangan seafood. Serta beraneka ragam buah – buahan segar ataupun buah – buahan yang telah dibuat asinan. Seperti asinan manga yang diberi bubuk pedas ataupun saus berasa asam manis. - Sticky Rice Sekilas menu yang sangat sederhana dan familiar. Beras ketan yang telah dimasak dan diatasnya diberi potongan mangga kemudian disiram dengan santan susu yang manis. Mangga yang ditemui penulis saat di Hat Yai berukuran lebih besar dari mangga – mangga pada umumnya. - Ketiga yaitu Mie Siram khas Thailand. Bentuk mie menyerupai kwetiau namun hanya saja lebarnya berukuran lebih kecil. Memasaknya ditambah dengan potongan seafood dan juga taoge lalu disiram dengan saus . - Thai Tea adalah varian teh asal Negara Thailand. Jika memesan teh di Thailand pasti mendapati warna yang lebih gelap dan ada rasa pahitnya. Maka ada variasi minuman yang kini menjadi khas di Thailand. Yaitu Thai Tea, merupakan minuman teh yang dicampur dengan susu. - Thai Pancake Thai pancake merupakan kudapan khas Thailand. Tampilannya menyerupai khas india. Thai pancake memiliki isian bervariasi dan berkulit tebal. Isiannya meliputi strawberry, telur atau coklat. Dan disajikan dengan susu kental manis putih yang dituangkan diatasnya. - Coconut Ice Cream Salah satu ice cream dan jajanan wajib khas Thailand yang harus dicoba. Ice ini memakai wadah tempurung kelapa. Yang diisi dengan ice cream, buah kelapa muda serta berbagai macam topping pilihan. d. Prosesi Pernikahan Negara Thailand memiliki tradisi dan proses pernikahan yang unik. Proses awal pernikahan biasa tidak mendaftarkan perkawinannya, karena dalam pandangan masyarakat Thailand pemberkatan secara agama dianggap lebih penting. Sepanjang serangkaian upacara mempelai laki – laki dan wanita memakai bunga pada kepalannya dan terhubung menjadi

6 satu. Orang tua akan memberi berkat bagi kedua mempelai yang berlutut dihadapannya. Dalam lingkup masyarakat Thailand mas kawin yang digunakan mempunyai nama thong mun. Penentuan besar kecilnya mas kawin dilakukan berdasarkan golongan social dari keluarga calon pengantin perempuan. Upacara pernikahan dibagi menjadi dua komponen. Yang pertama komponen Buddha dimana prosesi mencakup pada pembacaan doa dan memberikan persembahan untuk para biksu dan gambar Buddha. Komponen yang kedua yaitu non- buddhis prosesi yang berakar pada tradisi rakyat, berpusat pada keluarga pasangan. Tanggal pernikahan biasanya dipilih langsung oleh pendeta Buddha. e. Upacara Penyambutan Upacara penyambutan yang umum dilakukan kerajaan Thai di kalangan masyarakat Thailand bernama Wei. Gerakan yang mirip dengan gerakan sembahyang. Yaitu menyatukan kedua telapak tangan lalu menundukkan kepala sebagai rasa menghormati. Upacara ini biasa dilakukan kepada tamu, keluarga, maupun wisatawan yang baru tiba di Negara Thailand. Upacara penyambutan Wei ini sudah banyak dikenal di masyarakat Thailand. Karena penyambutan ini seiring berjalannya waktu telah menjadi kebiasaan bahkan budaya yang melekat pada masyarakat Thailand di kehidupan sehari - harinya. f. Upacara Pemakaman Pada upacara pemakaman di masyarakat Thailand banyak kegiatan yang dilakukan disekitar pemakaman dengan maksud menjadi manfaat untuk orang yang meninggal. Seperti mencetak kitab suci agama Buddha dan di bagikan kepada masyarakat, memberikan hadiah dikuil – kuil setempat, dan mengundang para biksu untuk menyanyikan doa – doa. Mayat dari orang yang telah meninggal itu di kremasi, dan guci dengan abu dan biasanya disimpan dalam wadah terbuat dari tanah liat dan disimpan dalam kuil.  BEHAVIOUR Masyarakat Thailand merupakan masyarakat yang terdiri dari bebebrapa golongan etnis. Ada etnis Thai sebagai etnis terbesar di Thailand dan Lao, Dan juga ada etnis melayu di Negara Thailand bagian selatan. Karena di Thailand memiliki budaya, adat istiadat, kebiasaan, gaya hidup antar daerah yang beragam, Mereka harus bersatu dalam menjalin hubungan dan toleransi antara masyarakat. Masyarakat berperan penting dalam membangun kesejahteraan, kedamaian dan keamanan Thailand. Sebagai makhluk social mereka saling hidup bekerja sama dan saling membutuhkan satu sama lainnya. Dengan wujud toleransi antara agama yang dipeluk masing-masing masyarakat. Dengan tujuan menciptakan generasi baik untuk kemajuan Negara Thailand kedepannya. Karena kemakmuran dan kesejahteraan adalah patokan utama dalam menciptakan harmonis bermasyarakat. Tingkah laku Masyarakat di Negara Thailand sangat toleran terhadap orang – orang asing, wisatawan, maupun penduduk luar Thailand. Asalkan tidak menyinggung tentang kerajaan dan Buddha. Thailand dikenal dengan “Tanah Senyuman” senyum penduduk secara luas lebih kompleks dari yang disadari oleh orang asing. Setiap senyum dari warga Thailand menunjukkan rasa syukur. Penduduknya sangatlah ramah serta mudah bergaul satu sama lainnya. Sikap tolong menolong melekat pada diri penduduk Thailand. Adapun kebersihan lingkungan sangatlah dijaga. Di obyek wisata pula keadaan masyarakatnya mempunyai kesadaran untuk melestarikan dan melindungi yang telah ada. Thailand juga menekankan pembelajaran sopan santun dan menghargai. Adapun saat berada di tempat ibadah masyarakat selalu menggunakan pakaian yang pantas, tidak membuat kebisingan, serta

7 melepas alas kaki dan meletakkan ditempat yang telah disediakan dan selalu menghormati raja dan keluarga kerajaan.  LIFESTYLE Dilihat gaya hidup masyarakat Thailand tidak terlalu berbeda seperti Negara Indonesia. Hanya saja dalam perkembangan zaman ada sedikit perbedaan tentang gaya hidup Negara Thailand pada saat ini. Gaya hidup di Thailand untuk saat ini tergolong bebas. Banyak tempat hiburan malam berdiri di Negara Thailand. Ibarat kata roda kehidupan berjalan 24 jam. Walaupun memiliki sisi gemerlap dan positif dalam segala sektor dan bidangnya Negara ini memiliki celah yang harus diwaspadai oleh semua orang yang berkunjung. Ada beberapa sisi baik dan sisi buruk. Ada tempat wisata yang menjamur dan dunia malam yang melanggar hukum Negara Thailand seperti orang mabuk menggunakan obat terlarang. Begitu pula Thailand mempunyai banyak sisi baik dari gaya hidup di Negara Thailand antara lain lagu kehormatan untuk raja selalu didengar setiap paginya. Negara Thailand adalah Negara yang sangat religious dengan presentase agama Budha yang tinggi. Bentuk dari kencintaan mereka adalah dengan beribadah. Banyak juga masyarakat local saat datang ke tempat bersejarah bukan hanya sebatas melihat dan mengagumi. Tetapi point ibadah adalah hal yang wajib dilakukan. Pada saat kunjungan terlihat perilaku seorang Biksu Thailand yang terpuji. Mereka juga menyayangi makluk hidup yang ada disekitarnya. Contoh nyatanya sikap terhadap binatang – binatang yang berada di destinasi wisata. Biksu itu merawat, memberi makan dan sejenak mengajak bermain lalu baru bergegas melewati jalan dan pergi. Selain itu tingkah laku masyarakat Thailand hampir sama dengan Indonesia. Yaitu terus mengikuti perkembangan zaman seperti media elektronik dan berpenampilan. Di Thailand kesenangan merupakan cara hidup mereka. Kesenangan masyarakat Thailand sendiri mempunyai makna sebuah etos. Dalam artian kesenangan bukan berarti hiburan ataupun candaan semata. Kesenangan pada hakikatnya sebagai sebuah aktivitas yang berharga. Dalam penerapan sehari – hari contohnya ketika bertemu sesama saudara dan rekan kerja mereka saling memberikan candaan kecil, tebakan yang bermutu. Jadi terkesan suasana akrab dan tidak tegang selamanya. Kegembiraan orang Thailand ada setiap hari, ditemui dalam senyum dan tawa di hari kerja.  PANTAI SAMILA Pantai Samila merupakan salah satu destinasi wisata alam unggulan di Mueang Songkhla, kota pesisir yang terletak di Thailand Selatan. Keindahan alam yang berada di Pantai Samila sangatlah menajubkan. Pantai Samila memiliki hamparan pasir putih yang sangat lembut membuat pantai ini cukup populer dan terkenal. Kunjungan wisatawan di Pantai Samila berasal dari local maupun mancanegara. Saat melangkahkan kaki menuju Pantai Samila terlihat jelas air yang biru dan ombak yang tenang. Dengan garis pantai yang cukup panjang. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan di Pantai Samila. Mulai dari permainan – permainan yang dilakukan di sekeliling hamparan pasir putih seperti halya bermain layang - layang, membangun istana pasir, memandang indahnya terumbu karang, berteduh di rindangnya pepohonan kawasan Pantai Samila, hingga melihat perahu nelayan yang sedang berlayar. Pantai yang berada di Provinsi Songkhla ini memiliki keunikan khas yang melegenda. Yaitu terdapat patung putri duyung sedang duduk diatas batuan hitam ditepi Pantai Samila. Menurut kisahnya patung Putri duyung ini dibangun pada tahun 1666 oleh Chan Karnjanakpan yang dulunya merupakan walikota di Mueang Songkhla. Putri duyung di Pantai Samila ini diberi nama Golden Mermaid. Patung unik yang sekaligus menjadi icon ciri

8 khas Pantai Samila sampai saat ini. Patung yang menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengabadikan kenangan di pantai samila. Golden Mermaid dengan bentuk yang sangat menajubkan, berambut panjang dan memiliki nilai keindahan. Selain itu juga terdapat patung kucing dan tikus yang menggambarkan pulau kecil di antara luasnya pesisir Samila. Keunikan dan keindahan lain yang bisa dinikmati di Pantai Samila berupa keindahan matahari terbenam keperaduannya dengan semburat warna – warna cantiknya di langit kota Mueang Songkhla. Potensi lainnya dimiliki Pantai Samila adalah padang rumput yang tumbuh hijau dan subur didekat pesisir pantai. Dengan kerindangan pohon cemara lebat serta keelokannya masih terdapat banyak pohon kelapa yang tumbuh subur. Selain itu ada beberapa atraksi wisata yang bisa dicoba dan tak kalah serunya yaitu dengan naik kuda yang menambah kelengkapan berwisata. Wisatawan bisa menyewa kuda dan berkeliling kawasan pantai. Pantai Samila termasuk pantai yang bersih. Sangat jarang ditemuai sampah dikawasan pesisir pantai. Hal positif inilah yang membuat Pantai Samila menjadi salah satu destinasi wisata yang bisa didatangi saat berkunjung di Negara Thailand bagian selatan. Kebersihan terjaga mulai dari pintu masuk yang bertuliskan Samila Beach lengkap dengan bendera Negara Thailand hingga lokasi tempat parkir. Nilai positif lainnya disekeliling jalan jalur pejalan kaki menuju pantai terdapat taman bunga yang sangat dijaga keindahannya. Bunga – bunga itu tumbuh dan bermekaran indah. Aksesbilitas yang ditempuh sampai dengan tujuan Obyek Wisata Pantai Samila sudah lumayan baik. Jalan beraspal walaupun sesekali ada beberapa jalan yang seharusnya sudah dilakukan perbaikan. Disetiap perjalanan akan disuguhkan dengan pemandangan perairan yang sangat luas, suasana pedesaan didaerah ini serta lingkup social dan budaya masyarakat, Untuk petunjuk jalan menuju arah pantai sendiri lumayan jelas terpampang di beberapa titik jalan umum. Jasa angkutan umum yang biasanya beroprasi di kawasan Songkhla adalah Van. Tidak susah mencari angkutan umum di kawasan Songkhla. Fasilitas lain yang berada di Pantai Samila mencakup pada toilet, pusat oleh – oleh khas Thailand, beberapa makan yang sudah berjajar dengan dagangan khasnya masing – masing. Tempat istirahat yang ada di Pantai Samila seperti kursi – kursi panjang dan gazebo dengan lingkaran tiang diseselilingnya serta penambahan beberapa bangku melingkar. Beberapa pohon besar menaungi dari teriknya matahari. Terdapat susunan anak tangga yang menjorok pesisir kepantai dengan bentuk melingkar.

3. PENUTUP A. SIMPULAN Negara Thailand merupakan kawasan di Asia Negara yang mempunyai berbagai macam potensi daya tarik wisata, budaya hingga sejarah. Negara Thailand juga merupakan Negara yang sangat patuh pada hukum dan mempunyai kecintaan tetaatan penuh pada agama yang dipeluknya. Negara Gajah Putih ini juga menghasilkan kunjungan wisatawan yang selalu meningkat pada setiap tahunnya. Thailand memiki beragam budaya daerah seperti makanan khas, pakaian adat dan bahasa. Dalam kehidupan tingkah laku masyarakat di Thailand sangatlah ramah, mereka saling toleransi satu sama lainnya. Hinggapun dengan gaya hidup masyarakat yang kecenderungan telah hidup modern, mengikuti alur perkembangan zaman yang ada.

9 Songkhla merupakan sebuah provinsi di Thailand sebelah selatan. Berbatasan dengan Negara Malaysia sehingga di kota ini masih banyak dijumpai etnis dari melayu. Di Provinsi Songkhla terdapat banyak destinasi wisata yang dapat dikunjungi. Mulai dari beragam wisata alam, wisata sejarah, wisata religi, hingga budaya dan peninggalan – peninggalan bersejarah di Negara Thailand. Salah satu destinasi unggulan yang ada di Provinsi Songkhla adalah Pantai Samila. Yaitu pantai yang memiliki ombak tenang dan berpasir putih. Keunggulan dari pantai ini mempunyai kawasan yang bersih dan terawat lingkungannya. Keunikan dan juga ciri khas Pantai ini adalah Putri duyung atau Golden Mermeid sebagai icon Wisata Pantai Samila. B. SARAN Dari hasil Kegiatan Foreign Case Study penulis mengumpulkan beberapa saran : 1. Potensi wisata yang ada di Provinsi Songklha beragam dan sangat besar oleh karena penunjang transportasi umum menuju obyek wisata perlu ditingkatkan. Karena di Provinsi Songkhla terdapat beberapa rute perjalanan mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Juga terdapat lokasi yang berada diatas perbukitan jadi setiap pengunjung yang akan datang bisa terangkut dengan baik ke tempat wisata. Pengaturan rute transportasi, perbaikan akses jalan dengan memberikan rambu – rambu petunjuk jalan, dan berbagai hal kegiatan untuk mempermudah pengunjung mencapai tempat tujuan tersebut. 2. Untuk pengelolaan di Pantai Samila sudah dibilang bagus. dengan kawasan pantai yang sangat terawatt bersih, penyedian fasilitas yang beragam dan sudah adanya penjual souvenir khas Songkhla. Perlu ditingkatkan lagi yang sudah ada. Karena semakin baik pengelolaan dan semakin baik penunjang pariwisata akan memberi dampak positif dari citra Pantai Samila yang ada.

References [1] Data Foreign Case Study, tanggal 18 November 2017- di Obyek Wisata Pantai Samila di Songkhla Thailand [2] Suryadana., & Octavia, Vanny. 2015. Pengantar Pemasaran Pariwisata.Bandung: Alfabeta. [3] Haruna, K., Akmar Ismail, M., Suhendroyono, S., Damiasih, D., Pierewan, A. C., Chiroma, H., & Herawan, T. (2017). Context-Aware Recommender System: A Review of Recent Developmental Process and Future Research Direction. Applied Sciences, 7(12), 1211. [4] Isdarmanto, I. (2016). The advantage collaboration program of Tourism Education based on Entrepreneurship in Culinary Products both Thailand and Indonesian countries. International Journal of Tourism and Hospitality Study, 1(1). [5] Suwantoro, Gamal. (2009). Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi. [6] Henny, Ni Luh. (2014). Manajemen Pemasaran Pariwisata.Yogyakarta: Graha Ilmu. [7] Wisnumurti, A. (2013). THE PRIVILEDGES OF YOGYAKARTA SPECIAL REGION AND THE DEVELOPMENT OF THE LOCAL TOURISM POTENTIALS. Jurnal Kepariwisataan, 7(2), 75-85. [8] Isdarmanto, I. (2015). Structuring Malioboro Yogyakarta Environmentally Friendly Refers To The Tourism Behavior. Jurnal Kepariwisataan, 9(2), 89-97. [9] Wibisono, H. K. (2013). PARIWISATA DALAM PERSPEKTIF ILMU FILSAFAT (Sumbangannya bagi Pengembangan Ilmu Pariwisata di Indonesia) (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).

10 [10] Prabasmara, P. G., Subroto, Y. W., & Roychansyah, M. S. (2011). The Concept of Livability As a Base In Optimizing Public Space Case Study: Solo City Walk-Jalan Slamet Riyadi, Solo.

LAMPIRAN Gambar 1 : foto dokumen passport penulis

Gambar 2 : foto dokumen cap passport di imigrasi

11 Gambar 3 : Destinasi kunjungan wisata Pantai Samila di Thailand

12