PRORES PRODUKSI PROGRAM ACARA SUPERSTAR SHOW Di INDOSIAR

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

PRORES PRODUKSI PROGRAM ACARA SUPERSTAR SHOW Di INDOSIAR PERSETUJUAN Tugas Akhir berjudul : PRORES PRODUKSI PROGRAM ACARA SUPERSTAR SHOW di INDOSIAR Disusun Oleh : Nama : Gurit Budi Raharjo NIM : D 1405028 Konsentrasi : Penyiaran Disetujui untuk dipertahankan dihadapan panitia penguji Tugas Akhir Program DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Surakarta, 11 Juni 2008 Menyetujui, Dosen Pembimbing Chatarina Heny Dwi S, S.Sos NIP : 131 300 217 PENGESAHAN Tugas Akhir ini telah diuji dan disahkan oleh Panitia Tugas Akhir Program DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Hari : Tanggal : Panitia Ujian Tugas Akir 1. Ketua Dr. Andrik Purwasito, DEA NIP : 131 472 200 2. Anggota Chatarina Heny Dwi, S, S.Sos NIP : 132 300 217 PROGRAM DIII KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET Dekan Drs. H. Supriyadi, SN, SU NIP : 130 936 616 PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan dengan rasa syukur pada Tuhan Yesus Kristus, Tuhan dan Juruslamatku, terima kasih untuk rancangan rencana-Mu yang indah dan ucapan terima kasihku yang tak terhingga kepada : 1. Bapak dan Ibu, terima kasih buat doa, supports dan duit kirimannya haha.. 2. Adikku satu - satunya Ratri Padma Dewi, Kakek nenek, dan seluruh keluarga besar, terima kasih buat doanya 3. Teman, sahabat juga saudaraku di Broadcast '05, walaupun kita tidak memiliki hubungan darah, kalian sudah seperti saudaraku sendiri. Hidup Broadcast.., Broadcast '05 Ga Da Matinya. 4. Ranger's ( Jatie, Cemed, Lusi, Ochi ) n D' Nyaris kaya . Thank's buat hari-hari indah yang kita lewati bersama, apapun yang terjadi kita tetaplah sodara sampe selamanya. 5. Keluarga di Solo. Pak De Narmo, Bu De Sri, Mbak anis, Mas Toni. Terima kasih buat fasilitasnya selama aku kuliah di Solo. 6. Keluarga Besar di Jakarta. Bu de Ni, Mbak Yuli sekeluarga, Mas Totok. Thank's buat fasilitas dan dukungan financialnya selama aku magang di Jakarta. 7. Mbak Sri Indosiar, terima kasih telah mengusahakan agar bisa magang di Indosiar. 8. Kosan Bu Sinta, thanks telah menampung kami selama kuliah di Solo. MOTTO · Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku. · Be your self. · Jangan menghakimi bila tidak ingin dihakimi. · “Suatu kehidupan yang penuh kesalahan tak hanya lebih berharga namun juga lebih berguna dibandingkan hidup tanpa melakukan apapun” KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, serta doa restu dan dukungan dari berbagai pihak yang senantiasa menyertai penulis dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) dengan baik, sampai dengan pembuatan Tugas Akhir. Hal ini telah menjadi program perkuliahan pada DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Laporan ini mencakup segala bentuk kegiatan penulis di dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) yang berisi tentang proses produksi atau mekanisme produksi program acara new stasiun Dangdut di PT. Jawapos Media Televisi (JTV) Surabaya. Perencanaan dan penyusunan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu atas segala bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Drs. H. Supriyadi, SN. SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta 2. Drs. A. Eko Setyanto, M.Si selaku Ketua jurusan Program DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta 3. Dr. Andrik Purwasito, DEA selaku penguji Tugas Akhir 4. Dra. Sri Urip Haryati, M.Si selaku pembimbing Akademis 5. Catharina Heny Dwi S, S.Sos selaku Pembimbing Tugas Akhir 6. Bp. Imawan Mashuri selaku DIRUT PT. Jawa Pos Media Televisi 7. Bp. Ali Murtadlo selaku Direktur Program dan Produksi PT. Jawa Pos Media Televisi dan seluruh staf 8. Bapak Ibu tercinta atas dukungan materiil dan spirituil 9. Kedua kakakku, Mas Gana dan Mas Wawa yang sangat aku banggakan 10. Wisnhu Wahyu Wijaya who gives me everything… 11. Teman-teman yang telah menjadi saudara di Broadcast 2005 12. Brotha and Sista of Kucur bersaudara… 13. Mas Basuki, PD’ku mas Balie, Betty, Mas Danar, seluruh Crew stasiun dangdut dan Parikan, dan seluruh keluarga besar JTV Surabaya 14. Kampus tercinta FISIP UNS Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa laporan Kuliah Kerja Media (KKM) ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharap kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun untuk menyempurnakan laporan ini. Surakarta, 11 Juni 2008 Penulis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan media, baik cetak maupun elektronik sudah semakin pesat. Hal ini diiringi dengan makin banyaknya kebutuhan masyarakat akan hiburan maupun informasi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, PT. INDOSIAR VISUAL MANDIRI ( Indosiar ) berusaha memberikan suguhan yang dikemas secara menarik di tengah masyarakat sejak 7 Desember 1994. Terbukti dengan hadirnya stasiun televisi Indosiar ditengah - tengah masyarakat, Indosiar dapat memberikan pelayanan kepada media massa. Berbagai macam informasi telah disuguhkan oleh Indosiar baik hiburan, drama, non drama, musik, sains dan tehnologi. Program - program yang disajikan bervariasi dan mendapat respon yang luar biasa dari kalangan masyarakat di seluruh Indonesia yang kesemuanya ini dapat dibuktikan dari rating yang diperoleh Indosiar. Dengan kualitas yang telah dicapainya, Indosiar memiliki departemen produksi sendiri, dan mampu meraih rating yang memuaskan sehingga menuntut Indosiar harus mampu selalu tampil lebih kreatif, selektif dan inovatif dalam menyuguhkan program tayangan acara sehingga lebih baik dari yang sebelumnya. Dengan tim kreatif professional Indosiar menyuguhkan sebuah program reality show yang mengangkat kedekatan seorang artis dengan pasangannya. Program acara ini bernama Superstar Show, sebuah acara kontes menyanyi seorang artis dan pasangannya, yang memang bukan penyanyi yang nantinya akan dipilih oleh dua ratus juri yang diambil dari dua kota, Jakarta dan Surabaya. Superstar Show terdiri dari dua puluh lima pasangan artis yang dibagi menjadi lima kelompok dan akan bertarung untuk merebutkan satu buah mobil sebagai hadiah utama. Lima pasangan akan bertarung di tiap minggunya dan hanya dua pasangan yang terpilih untuk maju ke babak sepuluh besar. Setelah sampai di minggu kelima akan tersisa sepuluh besar pasangan Superstar Show yang kembali akan dipertemukan untuk mencapai babak tiga besar atau grand final. Yang menarik dari acara ini adalah peserta tidak hanya diharuskan bisa bernyanyi tetepi harus kompak dalam setiap penayanggan Superstar Show ini. Superstar Show dibagi menjadi dua sesi yaitu adu bakat dan uji soulmate. Yang pertama adalah adu bakat, disini peserta diuji untuk menampilkan bakat mereka dalam hal bernyanyi. Setiap pasangan diwajibkan membawakan dua buah lagu yang mereka inginkan dan sebelum menyanyi peserta harus mempromosikan diri mereka dihadapan juri votelock agar para juri ini mau memilih mereka. Disini kekompakan peserta dan pasangannya sangat diuji agar mampu meyakinkan juri hingga juri mau untuk memilih mereka. Setelah mempromosikan diri barulah artis dan pasangannya unjuk gigi dengan menampilkan kebolehan mereka dalam hal bernyanyi, saat bernyanyipun kekompakaan menjadi sangat penting karena setiap pasangan harus membagi suara dan porsi lagu sehinnga terlihat berimbang dan terlihat tidak ada yang lebih menonjol diantara artis dan pasangannya. Setelah semua peserta bernyanyi, tibalah jusi votelock menentukan pilihannya, karena acara ini memiliki konsep one man, one vote maka juri votelock hanya akan memilih satu pasangan yang dianggap paling baik secara tehnik vokal dan kekompakan. Sesi kedua adalah uji soulmate, disini artis dan pasangannya akan diberikan tantangan oleh tim kreatif indosiar dimana kedekatan adalah modal utama. Peserta akan diberikan pertanyaan-pertanyaan yang hanya diketahui oleh tiap pasangan itu sendiri seperti: berapa ukuran sepatu sang artis tersebut, siapa pacar pertama, atau apa warna sikat gigi sang artis tersebut. Bila jawaban itu cocok akan menambah nilai dari tiap pasangan dan akan diakumulasikan dengan nilai dari adu bakat. Pasangangan yang memperoleh nilai terendah akan dieliminasi di setiap penayangan Superstar Show. Acara ini memiliki sisi positif bagi para artis yang ingin menggali bakat terpendam mereka, para artis yang sebagian besar adalah artis sinetron ini akan dilirik oleh perusahaan rekaman bila dirasa oleh perusahaan tersebut sang artis memiliki nilai jual untuk bersaing di dunia tarik suara tanah air, hal ini terjadi pada artis sinetron Aldy Fairus dan Henky Kurniawan. Mereka lebih dulu dikenal sebagai artis sinetron sebelum kini merambah dunia tarik suara setelah mengikuti kontes Superstar Show di Indosiar. Selain itu, acara ini menarik karena menampilkan kerja keras seorang artis dan pasangannya yang memang tidak memiliki latar belakang bernyanyi, pada umumnya, bagi mereka bernyanyi hanya dijadikan hobi saja. Di sinilah letak nilai entertaint-nya, mereka dituntut profesional untuk menampilkan kemampuan terbaik karena akan dinilai oleh dua ratus juri votelock dan juga komentator, selain itu mereka juga ditonton oleh jutaan pasang mata yang menyaksikan dari layar televisi. Selain itu, Superstar Show ini tambah menarik karena menghadirkan Eko Patrio dan Ruben Onsu sebagai pembawa acara, tidak jarang penonton terpingkal - pingkal menyaksikan tingkah Eko dan Ruben yang memang lucu dan kocak abiz. Acara ini terbilang sukses karena rating yang didapat selalu
Recommended publications
  • Indonesia in View a CASBAA Market Research Report
    Indonesia in View A CASBAA Market Research Report In Association with Table of Contents 1. Executive Summary 6 1.1 Large prospective market providing key challenges are overcome 6 1.2 Fiercely competitive pay TV environment 6 1.3 Slowing growth of paying subscribers 6 1.4 Nascent market for internet TV 7 1.5 Indonesian advertising dominated by ftA TV 7 1.6 Piracy 7 1.7 Regulations 8 2. FTA in Indonesia 9 2.1 National stations 9 2.2 Regional “network” stations 10 2.3 Local stations 10 2.4 FTA digitalization 10 3. The advertising market 11 3.1 Overview 11 3.2 Television 12 3.3 Other media 12 4. Pay TV Consumer Habits 13 4.1 Daily consumption of TV 13 4.2 What are consumers watching 13 4.3 Pay TV consumer psychology 16 5. Pay TV Environment 18 5.1 Overview 18 5.2 Number of players 18 5.3 Business models 20 5.4 Challenges facing the industry 21 5.4.1 Unhealthy competition between players and high churn rate 21 5.4.2 Rupiah depreciation against US dollar 21 5.4.3 Regulatory changes 21 5.4.4 Piracy 22 5.5 Subscribers 22 5.6 Market share 23 5.7 DTH is still king 23 5.8 Pricing 24 5.9 Programming 24 5.9.1 Premium channel mix 25 5.9.2 SD / HD channel mix 25 5.9.3 In-house / 3rd party exclusive channels 28 5.9.4 Football broadcast rights 32 5.9.5 International football rights 33 5.9.6 Indonesian Soccer League (ISL) 5.10 Technology 35 5.10.1 DTH operators’ satellite bands and conditional access system 35 5.10.2 Terrestrial technologies 36 5.10.3 Residential DTT services 36 5.10.4 In-car terrestrial service 36 5.11 Provincial cable operators 37 5.12 Players’ activities 39 5.12.1 Leading players 39 5.12.2 Other players 42 5.12.3 New entrants 44 5.12.4 Players exiting the sector 44 6.
    [Show full text]
  • Analisis Isi Pada Program Di SCTV, RCTI Dan Indosiar Periode 5 -11 Januari 2015)
    ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.2, No.3 Desember 2015 | Page 4264 ANALISIS ISI PROGRAM ACARA EDUTAINMENT DI TELEVISI SWASTA NASIONAL (Analisis Isi pada Program di SCTV, RCTI dan Indosiar Periode 5 -11 Januari 2015) CONTENT ANALYSIS ON NATIONAL PRIVATE TELEVISION’S EDUTAINMENT PROGRAM (Content Analysis On Program in SCTV, RCTI and Indosiar period of 5th to 11th January 2015) 1 Muhamad Eko Wicaksono 2 Ira Dwi Mayangsari, S.Sos., MM 3 Agus Aprianti, S.Ikom., M.Ikom 1,2,3Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom [email protected], [email protected] 3 [email protected] Abstrak Media massa sebagai perpanjangan tangan dari komunikator memiliki fungsi penting di masyarakat. Selain sebagai penyalur informasi dan pendidikan, media massa juga menjadi andalan pusat hiburan yang mudah untuk dijangkau. Kemudahan tersebut yang kemudian membuat kebutuhan audien akan informasi meningkat, dan membuat pelaku media madda memenuhi kebutuhan audien, terutama bagi media massa yang paling populer yakni televisi. Saat ini, terdapat 10 stasiun televisi swasta yang telah mewarnai peretelvisian Indonesia. SCTV, RCTI dan Indosiar lah yang merupakan stasiun televisi dengan rating and share tertinggi. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi isi dalam menganalisis program-program yang terdapat pada tiga stasiun televisi tersebut berdasarkan unsur edutaiment yakni untuk meningkatkan pengetahuan, mengambil sikap yang positif, menyesuaikan norma sosial, dan mengubah perilaku. Edutainment merupakan salah satu bentuk media pembelajaran yang dikemas dengan nuansa menghibur dan mendidik serta mudah dicerna oleh masyarakat. Dari total 276 program di SCTV, RCTI dan Indosiar, ternyata program yang dapat mengubah perilaku adalah program yang paling banyak jumlahnya persentase nya yaitu (87,02%) diikuti dengan program pengetahuan (3,4%), sikap positif (8,6%) dan norma sosial (0,93%).
    [Show full text]
  • Who Owns the Broadcasting Television Network Business in Indonesia?
    Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) Rendra WIDYATAMA Károly Ihrig Doctoral School of Management and Business University of Debrecen, Hungary Communication Department University of Ahmad Dahlan, Indonesia Case WHO OWNS THE BROADCASTING Study TELEVISION NETWORK BUSINESS IN INDONESIA? Keywords Regulation, Parent TV Station, Private TV station, Business orientation, TV broadcasting network JEL Classification D22; L21; L51; L82 Abstract Broadcasting TV occupies a significant position in the community. Therefore, all the countries in the world give attention to TV broadcasting business. In Indonesia, the government requires TV stations to broadcast locally, except through networking. In this state, there are 763 private TV companies broadcasting free to air. Of these, some companies have many TV stations and build various broadcasting networks. In this article, the author reveals the substantial TV stations that control the market, based on literature studies. From the data analysis, there are 14 substantial free to network broadcast private TV broadcasters but owns by eight companies; these include the MNC Group, EMTEK, Viva Media Asia, CTCorp, Media Indonesia, Rajawali Corpora, and Indigo Multimedia. All TV stations are from Jakarta, which broadcasts in 22 to 32 Indonesian provinces. 11 Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) METHODOLOGY INTRODUCTION The author uses the Broadcasting Act 32 of 2002 on In modern society, TV occupies a significant broadcasting and the Government Decree 50 of 2005 position. All shareholders have an interest in this on the implementation of free to air private TV as a medium. Governments have an interest in TV parameter of substantial TV network. According to because it has political effects (Sakr, 2012), while the regulation, the government requires local TV business people have an interest because they can stations to broadcast locally, except through the benefit from the TV business (Baumann and broadcasting network.
    [Show full text]
  • Pembatasan Dan Pengecualian Hak Cipta Musik Dan Lagu
    PEMBATASAN DAN PENGECUALIAN HAK CIPTA MUSIK DAN LAGU SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna memperoleh Gelar Sarjana (Strata-1) pada Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Oleh ANSHAR AZIZ MACHMUDA No. Mahasiswa : 12410039 PROGRAM STUDI S1 ILMU HUKUM F A K U L T A S H U K U M UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2016 ii iii iv v HALAMAN MOTTO “ Jika seseorang tidak berusaha, padahal nasibnya telah mengharuskan berusaha, dia menyia-nyiakan telah nasibnya itu, dan akan ditinggalkan. Namun orang yang bertekad baja tidak pernah menyerah pada ujian, akan selalu melihat masalah dengan mata terbuka.” Dia adalah penembus zaman, yang selalu bergerak: jika ditutup satu pintu, dia akan menerobos pintu yang lain. (Tsabit Bin Zuhair yang bergelar “Taabbath Syarran”) vi HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan kepada: Orangtuaku Tercinta H. Achmad Rizani & Hj. Refnita vii KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat merampungkan skripsi dengan judul “PEMBATASAN DAN PENGECUALIAN HAK CIPTA MUSIK DAN LAGU”. Tujuan penulisan skripsi ini untuk memenuhi sebahagian syarat memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H) pada jurusan Ilmu Hukum Perdata, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia. Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak, sehingga pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materil baik langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai, terutama kepada yang saya hormati: 1. Dekan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia atas kesempatan yang diberiken bagi penulis untuk menimba ilmu di Universitas tercinta ini.
    [Show full text]
  • Chapter I Introduction
    CHAPTER I INTRODUCTION In this chapter, the intern would like to give a bit of introduction in what this internship report with the title of “The Application of Production Assistant Role in the Production Process of KDI 2018 in MNCTV” will talk about. I.1. Background Television is one of the most popular electronic communication devices that are used by people in the society as a source of information, education and entertainment. Television word comes from the combination of two words the first is “Tele” come from Greek word which means “far” and the second one is “Visio” come from Latin word which means “sight or vision.” The first television program aired in Indonesia was in the year 1962, 17 August to commemorating Indonesia Independence Day by TVRI (Televisi Republik Indonesia). TVRI is a television station that is own by the Indonesian government. After more than a decade in 1976 Palapa A1 satellite was inaugurated by the SKSD (Satelite Komunikasi Satelite Domestik) through the help of this satellite, television program can have broader broadcast up to national scale. Through the development of the satellite in Indonesia created new opportunities for new television station owned by private ownership to grow. One of the first television company with private ownership is RCTI (Rajawali Citra Televisi.) in the year 1989 RCTI become the second television station in Indonesia after TVRI. 1 Robert Wagner (2008) an expert in economy once predicted that “the economic trends are characterized by lessening the influence in the roles of the government in the economic sector, and in the increasing number of private ownership.” this is proven by television station with private ownership started to rise after RCTI.
    [Show full text]
  • —Tvri, Sctv Dan Metrotv“
    Mhd. Surip Analisis Isi Berita di Stasiun ... ANALISIS ISI BERITA DI STASIUN TELEVISI —TVRI, SCTV DAN METROTV“ Mhd. Surip, S.Pd., M.Si. Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Stasiun televisi merupakan stasiun televisi yang dimiliki pemerintah dan s asta yang memuat berbagai kategori tayangan, diantaranya politik, ekonomi, kesehatan, kriminal, bencana dan kecelakaan, pendidikan, human interest, ceremonial, keagamaan dan sosial budaya. Tontonan tersebut akan mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam mengembangkan kehidupannya. Kata Kunci : isi berita dan stasiun televisi PENGANTAR peristi a nyata. Dalam men%alankan fungsi informasi, televisi berupaya Se%ak pemerintah memberikan "kran mencari informasi, mengumpulkan terbuka" bagi penyelenggaraan penyiaran informasi, menyimpan informasi dan tahun 1990, televisi tumbuh seperti %amur kemudian menyebarkannya melalui di musim hu%an. Stasiun televisi s asta beragam program siaran. Salah satunya bermunculan. Dia ali oleh kehadiran adalah program siaran berita. stasiun RCTI, menyusul SCT,, Indosiar, Sebelum ada peraturan ANT, dan MNCT,. MetroT,, Trans penyelenggaraan televisi s asta, program T,, T, ON., Trans7, 0lobal T,, N.T televisi dimonopoli T,RI, termasuk T, yang hadir belakangan mulai tahun program siaran berita. Dunia Dalam 2011. Stasiun televisi tersebut Berita men%adi acara favorit dan program mena arkan berbagai program acara yang yang dinantikan pada aktu itu. Semen%ak dikemas dengan gaya dan format yang televisi s asta bermunculan, progam7 beraneka ragam sebagai bahan pilihan dan program siaran berita hadir suguhan terbaik bagi pemirsanya. menyemarakan pertelevisian kita. Sebagai media massa, televisi Berbagai bentuk, nama dan strategi %am memiliki tiga fungsi, yakini3 fungsi tayang men%adi pengemasan tersendiri informasi 4the information function5, bagi pengelola televisi s asta.
    [Show full text]
  • —Quo Vadis Infotainment“?
    Terakreditasi DirMen Dikti S. 1o. 56/D,.T,/.ep/2005 —4uo 9adis ,nfotainment“" Dadi Ahmadi ABSTRACT According to 0arshall 0c/uhan, the world has Eecome a gloEal village where modern communication media opened up unlimited interactions among people all over the world. Among other things, mass communication channel has rapidly developed, allowing greater mass of information transmissions to Ee spread for all memEers of society in no time. 8nfortunately, the rapid development of mass media was not followed Ey Eetter Tuality in terms of media content. ,nfotainments were everywhere, offering latest report concerning celeErity news in detail, and raising serious Tuestions concerning ethics, privacy, puElic policy, and news Tuality today. .ata Nunci: ,nfotainment, mass media, gloEal village 1. 3erNemEangan —Infotainment“ memEentuk opini publik, mengonstruksi realitas di ,ndonesia yang beruMung pada legitiminasi masyaraNat terhadap suatu wacana dalam media (SoEur, 2001). ,nfotainment (information-entertainment) DemiNian pula dengan infotainment seEagai salah aNhir-aNhir ini, EanyaN mewarnai program-program satu produk dari komunikasi massa dalam Eentuk acara televisi di ,ndonesia, Eahkan Eisa menempati media EaiN eleNtroniN (televisi) dan media cetaN (taE- posisi rating tertinggi pertelevisian di Indonesia, loid dan maMalah). termasuk Mam penayangan terEanyak dari sekian Adanya media seleEritis di Indonesia dimulai EanyaN program televisi. pada 1929. 3ada tahun terseEut sudah terbit media Fenomena Infotainment ini Eisa kita lihat yang menyaMiNan tulisan tentang dunia film serta pada taEel 1. GeMala ini muncul dengan dalih seEagai artis-artis, yaitu Doenia Film. 0aMalah ini terbit di pemenuhan Nebutuhan fungsi informsi dan -akarta. Setahun Nemudian, nama maMalah ini hiEuran pada televisi Indonesia. diuEah menMadi Doenia Film dan Sport.
    [Show full text]
  • BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum
    BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ,4.1. Gambaran Umum PT Indosiar Visual Mandiri, 4.1.1 Sejarah Perusahaan Indosiar Visual Mandiri pada awalnya didirikan dan dikendalikan oleh Salim Group dan Agung Laksono melalui Indosiar Karya Media Tbk, yang terdaftar di PT Indosiar Karya Media Tbk (kemudian ,Bursa Efek Jakarta,). Pada 30 Juni 2001, PT Indosiar Karya Media AgT Laxono berganti nama menjadi ,PT Indosiar Karya Media Tbk. Dibeli dari Grup Salim. Pada 13 Mei 2011, ,PT Indosiar membeli saham mayoritas di Karya Media Tbk dari PCT Elang Mahkota Technology Tbk, pemilik SCTV, dan mengakuisisi dua stasiun televisi secara bersamaan. PT IVM adalah saluran televisi swasta ke-5 di Indonesia. PT Indosiar Visual Mandiri, yang biasa disebut Indosiar, diberikan izin pemerintah di Indonesia pada 19 Juli 1991, berdasarkan Dokumen ,Perseroan Terbatas, No. 165, yang dikembangkan setelah ,RCTI, SCTV, ,TPI, dan Antv., Pada saat itu, TVRI, bertanggung jawab atas penyiaran televisi di Indonesia, sehingga ,TVRI, diundang untuk bekerja dengan Indosiar. Saat itu, perwakilan Indosiar adalah Bpk. Anki Handoko, sebagai manajer Indosiar. ,Juru bicara ,TVRI Aziz Hussein menandatangani perjanjian kerja sama di Jakarta pada 7 Desember 1994, dan mulai mengudara secara penuh di Indosiar (On-Air). 43 Setelah menguji transmisi, jaringan stasiun swasta Indosiar menyiarkan 24 jam sehari, 24 hari seminggu, dari 18 Desember 1994 hingga 10 Januari 1995. Delapan kota terbesar diantaranya ,Jakarta, Bandung, Semarang, serta ,Surabaya, ,Yogyakarta, Denpasar, ,Ujung pandang, dan Medan. Setelah perjalanan panjang, Bapak Harmoko, yang membuka Indasiar pada 11 Januari 1995, di markas Indosiar, berada di Jakarta Barat pada hari yang sama. Karenanya, hari tersebut diperingati sebagai hari jadi dan ulang tahun Indosiar.
    [Show full text]
  • Profil Penerima
    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Profil Penerima ANUGERAH KEBUDAYAAN DAN PENGHARGAAN MAESTRO SENI TRADISI 2 17 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017 Profil Penerima ANUGERAH KEBUDAYAAN DAN PENGHARGAAN MAESTRO SENI TRADISI 2017 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017 Untuk kalangan sendiri Tidak untuk diperjualbelikan i TIM PENYUSUN PROFIL PENERIMA PENGHARGAAN KEBUDAYAAN TAHUN 2017 Pengarah: Nadjamuddin Ramly Penanggung Jawab: Yayuk Sri Budi Rahayu Penulis: Binsar Simanullang Dewi Nova Wahyuni Retno Raswati Willy Hangguman Mohamad Atqa Aan Rukmana Desy Wulandari Frans Ekodhanto Purba Dita Darfianti Yusuf Susilo Rini Suryati Hilmi Setiawan Dian Warastuti Kameramen: Saiful Mujab Simbul Sagala Moch. Saleh M. Rully Agus Purna Irawan Fotografer: Dede Semiawan Rachmat Gunawan Yoki Rendra P. Editor: Kenedi Nurhan Sekretariat dan Pengolah Data : Richard Antoni Rizky Ernandi Jatmiko Hari Wibowo Haris Dwijayanto Liza Ariesta Yohanes Redi Luciano Layout & Desain Cover: Tasman ii KATA PENGANTAR Kalaulah bukan karena tinta Takkan kugubah sebuah puisi Kalaulah bukan karena cinta Takkan bersua pada Anugerah Kebudayaan ini Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Saat ini pengaruh globalisasi dan media informasi sangat dahsyat menerpa kehidupan kita. tanpa proses penyaringan tanpa peresapan yang matang akan berakibat pada perubahan sikap dan perilaku yang mempengaruhi karakter dan budaya bangsa. Bertolak dari situasi ini, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Cq Direktorat Warisan Dan Diplomasi Budaya, telah memfokuskan program-program kegiatannya pada arah penguatan karakter bangsa, dengan melakukan penanaman dan persemaian atau internalisasi nilai–nilai budaya. Penganugerahan kebudayaan yang kita lakukan setiap tahun adalah salah satu bentuk penguatan karakter bangsa, dengan melakukan penanaman dan persemaian atau internalisasi nilai – nilai budaya.
    [Show full text]
  • 1 BAB IV GAMBARAN UMUM PT INDOSIAR VISUAL MANDIRI Tbk
    1 BAB IV GAMBARAN UMUM PT INDOSIAR VISUAL MANDIRI Tbk., A. Sejarah dan Perkembangan PT Indosiar Visual Mandiri Tbk,. Pada awal kegiatan penyiarannya, Indosiar merupakan perusahaan televisi pertama di Indonesia yang menggunakan sistem peralatan teknologi digital sehingga dapat menyajikan kualitas gambar yang lebih baik. Indosiar merupakan televisi pertama di Indonesia yang memperkenalkan sistem NICAM (Near Instamously Companded Auto Multiplex) yaitu teknologi yang memberikan gambar yang sangat jernih dan tanpa desis sehingga seperti memiliki kualitas Compact Disc (CD) di televisi. Pada dasarnya sistem NICAM ini memberikan kenyamanan kepada para pemirsa yang menonton Indosiar di rumah. Sejak mengudara pertama kali pada 11 Januari 1995 dengan tagline-nya ”Indosiar memang untuk Anda”, stasiun televisi swasta berskala nasional Indosiar telah menyajikan aneka tayangan program hiburan kreatif dan inovatif yang sangat populer dan berhasil meraih perhatian keluarga Indonesia dari segala kalangan. Melalui 34 stasiun relainya yang tersebar di seluruh Indonesia dan menjangkau lebih dari 180 kota di 25 provinsi Indonesia dengan potensi pemirsa 2 berjumlah lebih dari 176 juta jiwa, televisi Indosiar bersiaran secara nasional selama 24 jam sehari. 1 PT. Indosiar Visual Mandiri Tbk. adalah stasiun televisi swasta kelima yang ada di Indonesia. Setelah mendapatkan izin opersional dari pemerintah 11 Juli 1991. Berdasarkan pada akta perseroan terbatas No. 165 setelah RCTI, SCTV, TPI, dan Anteve. TVRI diajak bekerjasama oleh pihak Indosiar, karena pada saat itu hak siar televisi di Indonesia dipegang oleh TVRI. Wakil dari Indosiar pada waktu itu adalah Direktur Utama Indosiar Bapak Anky Handoko dengan wakil dari TVRI Bapak Aziz Husein menandatangani kerja sama pada tanggal 7 Desember 1994 di Jakarta dan Indosiar mulai mengudara secara penuh sebagai televisi.
    [Show full text]
  • Confirmed 2021 Buyers / Commissioners
    As of April 13th Doc & Drama Kids Non‐Scripted COUNTRY COMPANY NAME JOB TITLE Factual Scripted formats content formats ALBANIA TVKLAN SH.A Head of Programming & Acq. X ARGENTINA AMERICA VIDEO FILMS SA CEO XX ARGENTINA AMERICA VIDEO FILMS SA Acquisition ARGENTINA QUBIT TV Acquisition & Content Manager ARGENTINA AMERICA VIDEO FILMS SA Advisor X SPECIAL BROADCASTING SERVICE AUSTRALIA International Content Consultant X CORPORATION Director of Television and Video‐on‐ AUSTRALIA ABC COMMERCIAL XX Demand SAMSUNG ELECTRONICS AUSTRALIA Head of Business Development XXXX AUSTRALIA SPECIAL BROADCASTING SERVICE AUSTRALIA Acquisitions Manager (Unscripted) X CORPORATION SPECIAL BROADCASTING SERVICE Head of Network Programming, TV & AUSTRALIA X CORPORATION Online Content AUSTRALIA ABC COMMERCIAL Senior Acquisitions Manager Fiction X AUSTRALIA MADMAN ENTERTAINMENT Film Label Manager XX AUSTRIA ORF ENTERPRISE GMBH & CO KG content buyer for Dok1 X Program Development & Quality AUSTRIA ORF ENTERPRISE GMBH & CO KG XX Management AUSTRIA A1 TELEKOM AUSTRIA GROUP Media & Content X AUSTRIA RED BULL ORIGINALS Executive Producer X AUSTRIA ORF ENTERPRISE GMBH & CO KG Com. Editor Head of Documentaries / Arts & AUSTRIA OSTERREICHISCHER RUNDFUNK X Culture RTBF RADIO TELEVISION BELGE BELGIUM Head of Documentary Department X COMMUNAUTE FRANCAISE BELGIUM BE TV deputy Head of Programs XX Product & Solutions Team Manager BELGIUM PROXIMUS X Content Acquisition RTBF RADIO TELEVISION BELGE BELGIUM Content Acquisition Officer X COMMUNAUTE FRANCAISE BELGIUM VIEWCOM Managing
    [Show full text]
  • Analisis Segmentasi Pasar Dan Manajemen Sdm Pada Program Gebyar Bca Net Tv
    Jurnal Komunikasi, Volume VIII Nomor 1, Maret 2017 ANALISIS SEGMENTASI PASAR DAN MANAJEMEN SDM PADA PROGRAM GEBYAR BCA NET TV A. Munanjar Staf Pengajar Akademi Komunikasi (AKOM) Bina Sarana Informatika Jl. Kayu Jati V No.2 Pemuda, Rawamangun. Jakarta Timur [email protected] Abstrak Artikel ini membahas tentang kualitas program TV. Kualitas program TV “Gebyar BCA”pada stasiun NET TV. Program ini sebelumnya ditayangkan di stasiun TV Indosiar dan sempat vakum namun hadir kembali dengan kemasan lebih menarik dan memiliki kualitas lebih baik dari pada sebelumnya. Perbedaan ini menjadi dasar bagaimana segmentasi pasar TV serta manajemen SDMnya dapat menaikan kualitas program TV. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan studi kasus dari program Gebyar BCA yang ditayangkan di Indosiar dengan yang ditayangkan di NET TV. Aspek yang dikaji adalah segmentasi pasar masing-masing stasiun TV dan format program. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami pentingnya segmentasi pasar serta manajemen SDM terhadap kualitas program siaran TV. Penelitian ini menemukan kualitas program siaran dibangun dengan sumber daya manusia yang handal dibidangnya dan mampu menentukan segmentasi pasar yang tepat. Kata Kunci : Program TV, Segmentasi Pasar, Manajemen SDM, Kualitas Program Siaran. Abstract This article is about the quality of TV programs. The quality of the TV program "Gebyar BCA" on NET TV. This program previously aired on TV station Indosiar and a vacuum but comes back with more attractive packaging and have a better quality than before. This difference is the basis of how the TV market segmentation as well as human resources management to raise the quality of TV programs. The method used is qualitative method with case studies from BCA Gebyar program that aired on Indosiar with which aired on NET TV.
    [Show full text]