BINGKAI PEMBERITAAN RESHUFFLE KABINET JOKOWI

DI MEDIA ONLINE

(Analisis Framing berita viva.co.id dan metrotvnews.com periode

Agustus 2015)

SKRIPSI

Diajukan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Almamater Wartawan Surabaya” untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Ilmu Komunikasi

Oleh:

TITO FITRIOH PRADANA

BROADCASTING

11.31.3780

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI

ALMAMATER WARTAWAN SURABAYA

(Stikosa-AWS)

2015 vi

ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang pembingkaian berita yang dilakukan oleh media online Viva.co.id dan Metrotvnews.com dalam pemberitaan proses penyusunan struktur kabinet Jokowi. Berita yang dianalisis dari kedua media tersebut adalah berita yang dipublikasikan pada periode Agustus 2015 dan dengan tema yang sama.

Metode analisis yang digunakan adalah framing Pan dan Kosicky. Dalam menganalisis, metode ini menggunakan empat struktur yang terdiri dari, Struktur Sintaksis yakni bagaimana wartawan menyusun peristiwa, Struktur Skrip yakni bagaimana wartawan mengisahkan atau menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita, Struktur Tematik yakni bagaimana wartawan mengungkapkan pandangan atas peristiwa ke dalam proposisi, kalimat atau hubungan antar kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan, dan Struktur Retoris yakni bagaimana wartawan menekankan arti tertentu ke dalam berita.

Hasil dari penelitian menunjukkan Viva.co.id membingkai pemberitaan proses penyusunan struktur kabinet Jokowi dengan lebih menonjolkan aspek-aspek negatif dari sosok Presiden dan mengemas pemberitaan ini semenarik mungkin untuk menarik perhatian para pembaca. Sedangkan pembingkaian yang dilakukan Metrotvnews.com lebih menonjolkan aspek-aspek positif dari Presiden Joko Widodo yang bertujuan untuk mengajak para pembacanya agar selalu berprasangka baik terhadap Presiden Joko Widodo.

Kata Kunci: framing, Pan dan Kosicki, Media Online KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, penulis telah menyelesaikan skripsi dengan judul :

BINGKAI PEMBERITAAN RESHUFFLE KABINET JOKOWI DI MEDIA

ONLINE. (Analisis Framing berita viva.co.id dan metrotvnews.com periode

Agustus 2015).

Penelitian ini ingin mengetahui lebih dalam tentang bagaimana viva.co.id dan metrotvnews.com membingkai pemberitaan Kabinet Jokowi, yang nantinya menjadi hasil penelitian yang dapat menjadi acuan bagi pembaca.

Pada kesempatan kali ini peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada Tuhan YME, karena masih diberikan waktu untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai persyaratan kelulusan akademik.

Mulai perencanaan sampai dengan penyelesaian skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Keluargaku tercinta, Ibuku Suhartatik dan Ayahku Tosim, adalah harta

dan rezeki yang tak ternilai dalam hidupku. Maaf atas ‘kenakalanku’.

Semoga doa dalam sujud dan sikap, aku mampu memperbaikinya. Aku

yakin ridho ibu dan ayah senantiasa mempermudah ridho Allah SWT.

2. Bapak Ismoyo Herdono, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi-

Almamater Wartawan Surabaya. 3. Ibu Sirikit Syah, selaku dosen Pembimbing Skripsi yang dengan sabar

memberikan petunjuk serta bimbingannya, sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini.

4. Dosen tim penguji, terima kasih atas kritikan dan masukan saran-sarannya.

5. Kawan-kawanku seperjuangan yang telah lulus mendahuluiku, saat ini aku

sudah menyusul kalian 

6. Kekasihku tercinta yang tidak pernah bosan menyuruhku untuk segera

menyelesaikan skripsi ini, karena setelah lulus ini kita langsung married.

Amin

7. Semua pihak yang telah mendukung dan membantu penulis. Terima kasih

banyak….

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan Rahmat dan

Karunia-Nya kepada pihak yang telah memberikan segala bantuan tersebut di atas.

Skripsi ini tentu saja masih jauh dari sempurna, sehingga penulis dengan senang hati menerima kritikan demi perbaikan. Kepada peneliti lain mungkin masih bisa mengembangkan hasil penelitian ini pada ruang lingkup yang lebih luas dan analisis yang lebih tajam.

Akhirnya semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti lainnya.

Surabaya, Januari 2016

Peneliti,

Tito Fitrioh Pradana DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul……………………………………………………………… i

Halaman Persetujuan Skripsi……………………………………………… ii

Halaman Pengesahan Ketua……………………………………………….. iii

Halaman Motto……………………………………………………………… iv

Kata Pengantar……………………………………………………………… v

Abstrak………………………………………………………………………. vi

Daftar Isi…………………………………………………………………….. vii

Daftar Tabel

Daftar Gambar

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………… 6

1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………. 7

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis……………………………………… 7

1.4.2 Manfaat Praktis………………………………………. 7

1.5 Kajian Pustaka

1.5.1 Komunikasi Massa……………………………………. 7

1.5.2 Media Massa…………………………………………... 11

1.5.3 Media Online………………………………………….. 14

1.5.4 Berita Politik…………………………………………... 15 1.5.5 Teori Konstruksi Sosial………………………………. 18

1.5.6 Analisis Framing……………………………………… 19

1.5.7 Analisis Framing Model Pan dan Kosicki………….. 21

1.6 Kerangka Berfikir……………………………………………. 23

1.7 Metodologi Penelitian

1.7.1 Jenis dan Tipe Penelitian…………………………….. 24

1.7.2 Definisi Operasional………………………………….. 24

1.7.3 Populasi dan Sampel…………………………………. 26

1.7.4 Unit Analisis………………………………………….. 26

1.7.5 Teknik Pengumpulan dan Pencatatan Data……….. 27

1.7.6 Teknik Analisis Data…………………………………. 27

BAB II OBJEK PENELITIAN

II.1 Tabel Judul Berita……………………………………………. 28

II.2 Gambaran Umum Perusahaan

II.1.1 Sejarah dan Perkembangan VIVA.co.id……………. ..31

II.1.2 Visi dan Misi VIVA.co.id……………………………… 34

II.1.3 Struktur Perusahaan VIVA.co.id…………………….. 34

II.1.4 Sejarah dan Perkembangan Metrotvnews.com……... 35

II.1.5 Visi dan Misi Metrotvnews.com……………………… 38

II.1.6 Struktur Perusahaan Metrotvnews.com…………….. 39

BAB III ANALISIS DATA

III.1 Penyajian Data

III.1.1 Tabel Judul Berita…………………………………… 41 III.2 Hasil Analisis Data Tabel…………………………………….. 43

III.3 Interpretasi Data……………………………………………… 81

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1 Kesimpulan……………………………………………………. 85

IV.2 Saran…………………………………………………………… 86

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 87

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel I 1 Pemilik Media TV dan Afiliasi Politiknya…………………….. 4

Tabel II 1 Tabel Judul Berita……………………………………………... 28

Tabel III 1 Tabel Judul Berita……………………………………………... 39

Tabel III 2 Tabel Hasil Analisis Data Tabel………………………………. 41

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Jika dalam profesi kedokteran terdapat istilah malpraktik,

maka dalam bidang kerja profesional lainpun dapat terjadi

malpraktik, termasuk dalam profesi komunikasi seperti halnya

wartawan. Malpraktik biasanya terjadi ketika seorang pelaku

profesi menjalankan profesinya tidak berdasarkan standar-standar

kerja yang berlaku dalam profesi itu. Istilah malpraktik dapat

digunakan untuk menggambarkan perilaku wartawan dalam

meliput dan memberitakan kampanye pemilu hingga pemberitaan

tentang pemilihan Presiden. Para wartawan yang seharusnya

memberitakan hal-hal yang lebih substantif (isu-isu yang berguna

bagi masyarakat), ternyata lebih memfokuskan liputan mereka pada

hal-hal yang superficial (dangkal). Proses kerja kewartawanan

tidak lagi bersandar pada prosedur kerja standar, tetapi lebih

didasarkan pada usaha untuk membuat berita yang menghasilkan

uang bagi instansi media.

Pemilihan Presiden 2014 tidak hanya menjadi pertarungan

dua kandidat calon presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo,

tetapi juga menjadi pertarungan antar institusi media, baik media

massa maupun media sosial. Media massa, terutama media televisi,

telah menjadi senjata ampuh dalam pergulatan Pilpres 2014, 2

terutama sebagai corong komunikasi politik pihak yang berkepentingan untuk mempengaruhi opini publik.

Sebagaimana diketahui, media televisi dianggap sebagai media yang paling efektif mempengaruhi opini publik dibanding media massa lainnya, karena jangkauannya yang lebih luas dibanding media massa lainnya.

(http://www.kompasiana.com/indepeneden/membuka-rahasia- pencitraan-2014_54f83ad1a33311cf5d8b496f).

Pilpres 2014 mempunyai fungsi dan peran strategis sebagai sarana komunikasi politik para kandidatnya. Diantaranya menjadi wadah penyampaian informasi, media propaganda, dan alat kampanye politik untuk mempengaruhi calon pemilih. Ketiga fungsi tersebut tentunya tidak serta merta digunakan secara asal, apalagi menghalalkan segala cara.

Tetapi dan seharusnya tetap berlandaskan kepada aturan dan etika media massa. Namun demikian, dalam prakteknya banyak media massa dalam menjalankan peran dan fungsinya mengabaikan nilai-nilai etika dan indendepensinya.

Dalam pandangan demokratis media, semestinya media mendukung terwujudnya ruang publik yang bebas untuk perdebatan atau diskusi politik secara netral dan independen, sehingga diskusi publik tentang politik dalam pilpres 2014 bisa berlangsung secara demokratis dan berkualitas. Media juga diharapkan dapat menyampaikan informasi secara akurat dan 3

merefleksikan opini sebenarnya yang berkembang di masyarakat

(Yuli, 2014).

Kenyataannya, Komisi Penyiaran (KPI) mencatat, dalam penyelenggaraan siaran mengenai pemilihan

Presiden dan Wakil Presiden 2014, terdapat beberapa stasiun televisi yang dianggap tidak netral dan berpihak. Diantaranya: TV

One, RCTI, MNC TV, Global TV, dan Metro TV. Penilaian itu didasarkan pada data hasil pemantauan yang dilakukan KPI pada

19 Mei-24 Mei 2014. KPI menemukan indikasi penyimpangan atas prinsip independensi media dan adanya kecenderungan media menggunakan berita untuk kepentingan kandidat tertentu (Hidayat,

2014). Hal ini disinyalir tidak terlepas dari intervensi (campur tangan) pemilik media yang mempunyai afiliasi (rekan) politik dengan partai politik atau kandidat tertentu.

Umar Idris, ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) , juga menilai pemberitaan yang tidak netral terlihat pada: Metro

TV,TV One,serta MNC Group (RCTI, MNC TV, Global TV).

Sementara itu, untuk Indosiar dan SCTV, meskipun tidak terlihat secara nyata memihak, namun lebih nampak pemberitaan yang positif untuk Jokowi (Harianjogya.com, 2014). Media massa, terutama televisi, harus sadar bahwa mereka menggunakan frekuensi udara milik publik. Oleh karena itu bersikap tidak netral dan tidak berimbang akan mencederai kepentingan publik.

Keberpihakan karena kepentingan politik tertentu ini tentunya 4

merugikan khalayak yang menginginkan adanya informasi yang akurat dan obyektif.

Dibawah ini gambaran situasi pemberitaan di TV Indonesia :

Dukungan media terhadap kandidat capres tertentu dalam

Pilpres 2014 menyisakan perdebatan etis (sikap) dan normatif

(perilaku). Ada dua pandangan tentang peran media sebagai pemimpin opini masyarakat dan hubungan dengan objektivitas media. Pandangan pertama menyatakan, dukungan media terhadap salah satu kandidat capres penting untuk menggerakkan diskusi publik, yang terkadang apatis dan rendah partisipasinya menjelang pilpres. Padahal, pilpres sangat penting untuk menentukan masa depan bangsa dan membangun sistem yang demokratis. Untuk menggerakkan partisipasi publik ini diperlukan peran media sebagai pemimpin opini masyarakat dan penentu agenda publik.

Pendapat kedua mengatakan, dukungan media terhadap kandidat 5

capres tertentu akan menimbulkan bias dalam pemberitaan. Media

TV yang sudah mendukung kandidat capres tertentu tidak bisa objektif dan independen dalam pemberitaan pemilu presiden

(Armando, 2014). Adanya keberpihakan media televisi yang begitu mencolok di hadapan publik tidak terlepas dari wacana yang berkembang dari pertumbuhan industri televisi yang lebih mengarah ke kepentingan ekonomi politik elit penguasa, dan oleh karenanya kepentingan dan kebutuhan publik untuk mendapatkan ruang diskusi publik yang sesuai belum menjadi kebutuhan yang signifikan (Budi, 2004).

Dalam perspektif hukum media, media televisi seperti TV

One dan Metro TV telah menyalahi ketentuan UU No. 40 tahun

1999 tentang Pers, yang menyatakan bahwa fungsi pers adalah sebagai media informasi, media pendidikan, media hiburan serta fungsi kontrol sosial. Apalagi dinyatakan dalam Undang-undang

Penyiaran bahwa frekuensi televisi merupakan sumber daya alam yang terbatas dan merupakan kekayaan nasional yang harus dijaga dan dilindungi oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat (Ibrahim, 2014). Dinyatakan pula secara tegas dalam Pasal 36 ayat 4 UU Penyiaran bahwa isi siaran wajib dijaga netralitasnya dan tidak boleh mengutamakan kepentingan golongan tertentu. Kenyataannya kalau dikaitkan dengan fenomena peran media dalam kampanye politik kandidat tertentu, fungsi pers sebagai media pendidikan dan kontrol sosial belum dirasakan. 6

Berdasarkan fenomena ini, peneliti tertarik untuk meneliti

portal berita viva.co.id dan metrotvnews.com, karena viva.co.id

adalah portal berita dari TV One, sedangkan metrotvnews.com

adalah portal berita dari Metro TV. Dengan meneliti berita yang

dimuat pada portal berita dari stasiun televisi Metro TV dan TV

One tersebut, peneliti bermaksud mengetahui bingkai pemberitaan

Kabinet Jokowi.

Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan kajiannya pada

bagaimana metrotvnews.com dan viva.co.id membingkai

pemberitaan Kabinet Jokowi. Pemilihan metrotvnews.com dan

viva.co.id sebagai objek penelitian dilatarbelakangi oleh dugaan

sementara bahwa Metro TV dan TV One kerap menayangkan

pemberitaan yang condong kepada salah satu kandidat Pilpres.

(http://www.kpi.go.id/index.php/lihat-terkini/38-dalam-

negeri/32106-pemberitaan-tidak-netral-kpi-pusat-tegur-metro-tv-

dan-tv-one).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka peneliti

merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

“Bagaimana viva.co.id dan metrotvnews.com membingkai

pemberitaan Kabinet Jokowi pada periode Agustus 2015?”

7

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

viva.co.id dan metrotvnews.com membingkai pemberitaan

mengenai Kabinet Jokowi.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

memperkaya penelitian di ranah komunikasi, khususnya mengenai

kajian analisis framing berita dan analisis pemberitaan di media

online.

1.4.2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai acuan

bagi masyarakat terutama kalangan menengah ke bawah, atau

pembaca pemula yang selama ini menjadi konsumen media online,

agar lebih selektif dalam memilih informasi. Selain itu, penelitian

ini juga diharapkan menjadi evaluasi bagi wartawan dan media atas

pola pemberitaannya.

1.5. Kajian Pustaka

1.5.1 Komunikasi Massa

Para ahli berpendapat bahwa yang dimaksud dengan

komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa.

Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa Inggris, mass

comunication, kependekan dari mass media communication. 8

Artinya komunikasi yang mengunakan media massa. Pengertian komunikasi massa menurut Mulyana adalah “komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau orang yang dilembagakan, yang ditunjukkan kepada sejumlah orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen”

(Mulyana, 2000 : 75).

Komunikasi massa ialah komunikasi yang melibatkan banyak orang melalui dengan menggunakan ragam media yang ada di negara ini seperti media televisi, cetak maupun online yang nantinya bisa dilihat, dibaca dan dinikmati oleh semua masyarakat.

Effendy (2005 : 22-25) mengungkapkan tentang karakeristik dari komunikasi massa, sebagai berikut :

1. Komunikasi massa berlangsung satu arah. Ini berarti tidak

terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator.

2. Komunikator pada komunikasi massa berlembaga. Media massa

sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga,

yakni suatu institusi atau organisasi.

3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum, karena

diperuntukkan kepada umum, mengenai kepentingan

umum. Jadi, pesan tidak ditujukan kepada perseorangan

atau kelompok orang tertentu. 9

4. Media dalam komunikasi massa menimbulkan keserempakan,

pada khalayak dalam menerima pesan-pesan yang

disebarkan.

5. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen. Dalam

komunikasi massa, khalayak yang dituju adalah siapa saja

yang bersifat heterogen atau khalayak umum.

Nurudin dalam bukunya yang berjudul Pengantar

Komunikasi Massa menjelaskan fungsi–fungsi komunikasi massa yaitu :

1. Informasi

Fungsi informasi merupakan fungsi paling penting

yang terdapat dalam komunikasi massa. Komponen

paling penting untuk mengetahui fungsi informasi

ini adalah berita-berita yang disajikan.

2. Persuasif

Fungsi persuasif komunikasi massa tidak kalah

pentingnya dengan fungsi informasi. Banyak bentuk

tulisan yang diperhatikan sekilas hanya berupa

informasi, tetapi jika diperhatikan dengan seksama

lebih jeli ternyata terdapat fungsi persuasi. Tulisan

pada tajuk rencana, artikel, dan surat pembaca

merupakan contoh persuasif.

10

3. Transmisi Budaya

Transmisi budaya merupakan salah satu fungsi

komunikasi masa yang paling luas, meskipun paling

sedikit dibicarakan. Transmisi budaya tidak dapat

diletakan selalu hadir dalam berbagai bentuk

komunikasi yang mempunyai dampak pada

penerimaan individu.

4. Komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan, yaitu

menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran

informasi yang terjadi di sekitar. Fungsi pengawasan

bisa dibagi menjadi dua yaitu, pengawasan

peringatan dan pengawasan instrumental. Fungsi

pengawasan peringatan meliputi informasi

mengenai peringatan, seperti : pemberitaan

mengenai bencana alam dan wabah penyakit.

Pengawasan instrumental adalah penyebaran

informasi yang berguna bagi masyarakat.

5. Korelasi

Fungsi korelasi yang dimaksud adalah fungsi yang

menghubungkan bagian–bagian dari masyarakat

agar sesuai dengan lingkungannya. Erat kaitannya

dengan fungsi ini adalah peran media massa sebagai

penghubung antara berbagai komponen masyarakat.

11

Dari pengertian di atas, penulis dapat menarik kesimpulan

bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang dalam

penyebarannya menggunakan media tertentu dan mempunyai

fungsi tersendiri. Dan fungsi – fungsi tersebut tidak akan

bermanfaat ketika media cetak maupun televisi tidak mengetahui

dampak yang ditimbulkan ketika menayangkan atau

memberitakan suatu peristiwa yang akan dikonsumsi masyarakat.

1.5.2 Media Massa

Media massa sendiri merupakan “kependekan” dari media komunikasi massa. Media massa lahir untuk menjembatani komunikasi antar massa. Massa adalah masyarakat luas yang heterogen, tetapi saling bergantung satu sama lain. Ketergantungan antar massa menjadi penyebab lahirnya media yang mampu menyalurkan hasrat, gagasan dan kepentingan masing-masing agar diketahui dan dipahami oleh orang lain (Pareno, 2005 : 7).

Banyak wacana yang membicangkan hubungan realita dengan media massa. Disebutkan bahwa yang kita baca, dengar, dan pandang di media massa merupakan konstruksi (bangunan) atas realita.

Menurut Ibnu Hamad dengan demikian seluruh isi media tiada lain adalah realitas yang telah dikonstruksikan (constructed reality) dalam bentuk wacana yang bermakna (Pareno, 2005 : 1). 12

Menurut (Pareno, 2005 : 7) untuk lebih memahami posisi tertentu, kita harus mengetahui fungsi, peranan, dan karakteristik dari media massa. Fungsi media massa ialah tugas khusus yang dibebankan pada media massa. Dalam berbagai wacana tentang fungsi media massa, disebutkan empat fungsi media massa yaitu fungsi menyiarkan informasi, fungsi mendidik, fungsi menghibur, dan fungsi mempengaruhi. Keempat fungsi tersebut melekat dalam media massa secara utuh, dalam arti harus dilaksanakan secara bersama-sama, tidak boleh mengutamakan satu atau dua fungsi tapi mengabaikan fungsi-fungsi lainnya.

Ketika media massa melakukan fungsi penyalur informasi, tentu dilarang keras meninggalkan fungsi pendidikan dan fungsi- fungsi lainnya. Dengan demikian, fungsi media massa sesungguhnya hanya satu fungsi namun dipilah-pilah menjadi empat fungsi, dengan kata lain fungsi media massa adalah four in one function (Pareno, 2005 : 7).

Dari penjelasan di atas, penulis dapat memahami bahwa sebagai alat kontrol sosial, media memiliki fungsi tersendiri sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat. Fungsitersebut akan mengambarkan bentuk idealisme dari suatu media tertentu.

Selain mempunyai fungsi media massa juga mempunyai peranan.

Peranan media massa ialah pelaksanaan fungsi. Jika fungsi merupakan tugas yang dibebankan pada sesuatu, maka peranan 13

ialah ketika sesuatu itu melaksanakan fungsinya. Peranan media massa ialah pelaksanaan fungsi media massa (Pareno, 2005 : 10).

Peranan media massa pada umumnya bertujuan agar pengelolanya memperolehpengaruh ataupun keuntungan komersial.

Sebagai alat penguasa, peranan media massa bertujuan untuk mempertahankan kekuasaan dan menyebarluaskan kebijakan penguasa. Sebagai alat segolongan orang tertentu, baik dalam jumlah kecil berupa kelompok bisnis dan pressure group

(kelompok penekan) berupa organisasi politik dan ekonomi, tentunya untuk mendapatkan keuntungan bisnis. Peranan tersebut bukan hal yang patut disalahkan. Hanya saja peranan tersebut boleh disebut sebagai refleksi atas ‘filsafat pragmatisme’, yaitu peranan yang melihat media massa sebagai alat untuk meraih keinginan dan cita-cita pribadi dan kelompok. Peranan tersebut menjadikan media massa kehilangan jati diri yang sesungguhnya (Pareno, 2005 : 11-

12).

Selain mempunyai kedua unsur tersebut media massa juga mempunyai karakteristik.Karakteristik berasal dari kata “karakter” asal kata Inggris character yang berarti watak ataupun sifat, atau juga reputasi dan ketokohan. Joseph A. Reif mengatakan dengan demikian karakteristik media massa adalah ciri khas media massa yang meliputi watak, sifat, reputasi, dan ketokohan media massa

(Pareno, 2005 : 19). 14

Seperti yang telah disebutkan, secara umum media massa memiliki karakteristik yangsama, yaitu :

1. Komunikatornya melembaga

2. Pesannya serempak

3. Komunikannya heterogin

4. Umpan-baliknya tertunda

Karakteristik umum tersebut terdapat pada surat kabar, majalah, tabloid, radio, televisi. Keempat karakteristik itu melekat pada media massa. Artinya, jika tidak memenuhi karakteristik tersebut bukan media massa (Pareno, 2005 : 22).

Dari keempat fungsi dari media massa tersebut, fungsi yang paling menonjol menurut peneliti yaitu fungsi mempengaruhi.

Fungsi ini dapat dengan mudah disalahgunakan oleh pemilik media karena kekuasaannya atas berita yang layak diberitakan atau tidak.

1.5.3 Media Online

Media massa saat ini berkembang dengan kemunculan

media online. Ada berbagai pendapat mengenai media online,

sebenarnya termasuk ke dalam media cetak atau media elektronik

atau media online berdiri sendiri sehingga media massa bukan

terbagi dua melainkan terbagi tiga. Media cetak, media elektronik,

dan media online.

Werner J. Severin dan James W. Tankard dalam buku Teori

Komunikasi: Sejarah, Merode, dan Terapan di Media Massa 15

(2005:458) mengutip dari Mc Luhan mengatakan, media online adalah gagasan baru dalam bermedia. Namun media baru masih mengikut pada media lama dan bahkan sering memanfaatkan media lama sebagai tolak ukur dalam segi isi yang diterapkan di internet. Beberapa penelitian telah mendokumentasikan kecendrungan koran-koran online untuk mengemas kembali materi-materi dari koran-koran cetak.

Syarifudin Yunus dalam Jurnalistik Terapan (2010:33) menyebutkan, media online kini menjadi alternatif media yang paling mudah mendapat akses informasi atau berita. Karena media online adalah sarana mendapatkan informasi paling efektif yang ada di era teknologi informasi.

Maka pengertian media online adalah alat untuk menyampaikan informasi atau gagasan atau ide kepada khalayak melalui jalur atau garis yang dikenal dengan jaringan tanpa kabel yang berupa website/situs yang difungsikan sebagai media komunikasi elektronik yang tidak terikat ruang dan waktu dengan tujuan untuk memberikan informasi aktual yang dapat diakses oleh publik secara in real time.

1.5.4 Berita Politik

Williard C. Bleyer, dalam buku Newspaper Writing and

Editing mengemukakan, berita adalah sesuatu yang termasa yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar karena dia 16

dapat menarik minat atau mempunyai makna bagi pembaca surat kabar, atau karena dia dapat menarik para pembaca untuk membaca berita tersebut.

Definisi atau batasan berita dalam arti teknis jurnalistik sendiri, menurut Dja’far H Assegaf, adalah laporan tentang fakta atau ide yang termasa ( baru ), yang dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca.

Entah karena luar biasa, entah karena pentingnya, atau akibatnya, entah pula karena ia mencakup segi-segi human interest seperti humor, emosi, dan ketegangan.

Meskipun berbeda-beda definisi, namun terdapat persamaan yang mengikat pada berita meliputi : menarik perhatian, luar biasa dan termasa (baru). Karena itu, bisa disimpulkan bahwa berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak,melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media online internet.

Dengan kata lain, berita bukan hanya menunjuk pada pers atau media massa dalam arti sempit dan tradisional, melainkan juga pada radio, televisi, film, dan internet atau media massa dalam arti luas dan modern. Berita pada awalnya memang hanya milik surat kabar. Tetapi sekarang, berita juga telah menjadi karakteristik dari media radio, televisi dan internet. Tak ada media tanpa berita, sebagaimana halnya tak ada berita tanpa media. 17

Berita telah tampil sebagai kebutuhan dasar (basic need) masyarakat modern di seluruh dunia.

Berita dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu berita berat (Hard News) dan berita ringan (Soft News). Berita berat, sesuai dengan namanya, menunjuk pada peristiwa yang mengguncangkan dan menyita perhatian, sedangkan berita ringan, menunjukkan pada peristiwa yang lebih bertumpu pada unsur- unsur ketertarikan manusiawi.

Definisi berita politik menurut Gaulin (2007):

“Political news has always had a place in the garden of news. Political news is about people, and how those people make decisions that affect the lives of everyone else.”

Artinya, berita politik selalu memiliki peran dalam lingkup berita. Berita politik adalah tentang orang-orang yang membuat keputusan yang mempengaruhi kehidupan dari setiap orang.

Berita politik adalah laporan tertulis di media cetak yang membahas kenegaraan dan tindakan aparat negara, keputusan- keputusannya yang bersifat mengatur dan mengikat masyarakat serta akibat-akibat yang ditimbulkan. Berita politik juga membahas tentang lembaga politik dengan fungsi dan perannya, tindakan / perilaku dari aktor / pelaku politik, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, negara, kebijakan serta konflik-konflik politik (Assegaf, 1991:41).

18

1.5.5 Teori Konstruksi Sosial

Pada penelitian ini digunakan teori konstrusi sosial karena konsep framing berdasarkan pada teori ini. Teori Konstruksi Sosial diperkenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckman (dalam

Eriyanto 2002 : 15). Realitas tidak dibentuk secara ilmiah, dan tidak juga sesuatu yang diturunkan oleh Tuhan, tetapi dibentuk dan dikonstruksi dengan sendirinya. Dengan pemahaman semacam ini, realitas berwajah ganda. Setiap orang bisa mempunyai konstruksi yang berbeda-beda atas suatu realitas. Setiap wartawan berita cetak, berita televisi dan berita media online ketika sedang melihat suatu peristiwa akan mempunyai pandangan dan konsepsi yang berbeda antara satu dengan yang lain. Seperti pemberitaan Kabinet

Jokowi, mereka mempunyai pandangan yang berbeda untuk nantinya dituangkan menjadi sebuah berita di media cetak, televisi atau media online. Suatu berita dalam pandangan konstruksi sosial, bukan merupakan peristiwa atau fakta dalam arti riil. Di sini realitas bukan dioper begitu saja sebagai berita. Ia adalah produk interaksi antara wartawan dengan fakta.” (Eriyanto, 2002 : 17).

Pada pemberitaan Kabinet Jokowi wartawan, harus ikut terlibat dalam acara di sebuah peristiwa mulai acara berlangsung sampai acara tersebut selesai, sehingga nantinya berita itu akan menarik dan menjadi keliatan nyata di mata pembaca. Demikian juga ketika seseorang melakukan wawancara yang nantinya melibatkan realitas antara narasumber dengan wartawan. 19

Realitas yang terbentuk dari wawancara adalah sebuah produk interaksi antar keduanya. Realitas wawancara bukan hasil operan antara apa yang dikatakan oleh narasumber yang nantinya ditulis ke dalam sebuah berita. Ada proses eksternalisasi antara pertanyaan yang diajukan dengan sudut penggambaran yang dibuat pewawancara yang nantinya membatasi pandangan narasumber.

Sehingga nantinya proses dialektis antara wartawan dengan narasumber akan menghasilkan wawancara yang bisa kita lihat di surat kabar (Eriyanto, 2002 : 18).

Di dalam menyampaikan berita, media harus mempunyai posisi yang berbeda dibandingkan positivis (apa yang seharusnya terjadi) dalam menilai media. Mengapa demikian karena media adalah agen konstruksi dalam membuat sebuah berita (Eriyanto,

2002 : 22). Seperti berita pemberitaan Kabinet Jokowi media harus melihatnya dalam sebagai pandangan positivis, karena media merupakan saluran dan sarana berupa pesan yang nantinya disebarkan dari komunikator ke penerima (khalayak). Media bukanlah sekedar saluran yang bebas, ia juga subjek yang mengkonstruksi realitas, lengkap dengan pandangan, bias, dan pemihakannya.

1.5.6 Analisis Framing

Framing menurut Sobur (2004 : 162) adalah pendekatan

untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang 20

digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita.

Menurut Aditjondro, proses framing merupakan bagian tak terpisahkan dari proses penyuntingan yang melibatkan semua pekerja di bagian keredaksian media cetak (Sobur, 2004 : 165).

Frame berhubungan dengan makna, dimana peristiwa dapat dilihat dari perangkat tanda yang dimunculkan dalam teks. Elemen yang menandakan pemahaman seseorang mempunyai bentuk yang terstruktur dalam bentuk aturan atau konvensi penulisan sehingga ia dapat menjadi “jendela” melalui mana makna yang tersirat dari berita menjadi terlihat. Ia secara struktural dapat diamati dari pemilihan kata atau symbol yang dibentuk melalui aturan atau konvensi tertentu (Eriyanto, 2002 : 255). Ia berfungsi sebagai perangkat framing karena dapat dikenal dan dialami, dapat dikonseptualisasikan ke dalam elemen yang konkrit dalam suatu wacana yang dapat disusun dan dimanipulasi oleh pembuat berita, dan dapat dikomunikasikan dalam kesadaran komunikasi.

Ada dua aspek dalam framing. Pertama memilih fakta atau realitas. Proses pemilihan fakta ini didasarkan pada asumsi, wartawan tidak mungkin melihat peristiwa tanpa perspektif.

Kedua menuliskan fakta. Proses ini berhubungan dengan bagaimana fakta yang dipilih disajikan kepada khalayak (Eriyanto,

2002 : 69). 21

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, kesimpulan tentang

framing. Framing adalah analisis yang menyoroti pembentukan

pesan dari teks yang dikonstruksikan oleh wartawan dan nantinya

disajikan kepada khalayak pembaca.

1.5.7 Analisis Framming Model Pan dan Kosicki

Ada beberapa model framing yang digunakan dalam menganalisis teks media. Salah satunya model Pan dan Kosicki yang merupakan modifikasi dari dimensi operasional analisis wacana Van Dijk. Model framing ini adalah salah satu model yang paling populer dan banyak dipakai. Bagi Pan dan Kosicki, analisis framing ini dapat menjadi salah satu alternatif dalam menganalisa teks media.

Dalam pendekatan ini, perangkat framing dibagi dalam empat struktur besar. Pertama, struktur sintaksis. Sintaksis berhubungan dengan bagaimana wartawan menyusun peristiwa dalam bentuk susunan umum berita. Ini dapat diamati dari bagan berita (lead, latar, headline, kutipan yang diambil dan sebagainya).

Kedua, strukur skrip. Skrip berhubungan dengan bagaimana wartawan mengisahkan atau menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita. Ketiga, struktur tematik. Tematik berhubungan dengan bagaimana wartawan mengungkapkan pandangan atas peristiwa ke dalam proposisi, kalimat, atau hubungan antar kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Keempat, struktur retoris. Retoris berhubungan dengan bagaimana wartawan 22

menekankan arti tertentu ke dalam berita. Struktur ini melihat bagaimana wartawan memakai pilihan kata, idiom, grafik, dan gambar yang dipakai bukan hanya mendukung tulisan, melainkan juga menekankan arti tertentu kepada pembaca (Eriyanto 2002:

255-256).

Metode analisis framing yang dapat dilihat adalah bagaimana cara media memaknai, memahami dan membingkai kasus/peristiwa yang diberitakan. Metode semacam ini berusaha mengerti dan menafsirkan makna dari suatu teks dengan jalan menguraikan bagaimana media membingkai isu. Peristiwa yang sama bisa jadi dibingkai berbeda oleh media.

23

1.6 KERANGKA BERFIKIR

Kecenderungan media dalam pemberitaan Kabinet Jokowi di

Media Massa

Berita Kabinet Jokowi di viva.co.id dan metrotvnews.com

Analisis Framing Model Pan dan Kosicki

Bingkai yang digunakan oleh viva.co.id dan metrotvnews.com dalam pemberitaan Kabinet Jokowi

Kesimpulan

24

1.7 Metodologi Penelitian

1.7.1 Jenis dan Tipe Penelitian

Analisis framing (Eriyanto, 2002: 4) adalah salah satu

metode analisis teks yang berada dalam kategori penelitian

konstruksionis. Analisis framing secara sederhana dapat

digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas

(peristiwa, aktor, kelompok atau apa saja) dibingkai oleh media.

Pembingkaian tersebut tentu saja melalui proses konstruksi.

Realitas sosial dimaknai dan dikonstruksi dengan makna tertentu.

Peristiwa dipahami dengan bentukan tertentu. Hasilnya,

pemberitaan media pada sisi tertentu atau wawancara dengan

orang-orang tertentu. Semua elemen tersebut tidak hanya bagian

dari teknis jurnalistik, tetapi menandakan bagaimana peristiwa

dimaknai dan ditampilkan.

1.7.2 Definisi Operasional

Untuk menganalisis framing berita-berita Kabinet Jokowi,

penulis membuat kategori secara umum berdasarkan kerangka

framing yang dikembangkan Zhongdang Pan & Gerald Kosicki.

Empat kategori-kategori tersebut meliputi :

a. Struktur Sintaksis yang berhubungan dengan bagaimana

wartawan menyusun berita mulai dan menyusun

pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atas peristiwa 25

kedalam suatu susunan kisah berita. Perangkat

framingnya adalah skema berita secara keseluruhan. b. Struktur Skrip yang melihat bagaimana strategi cara

bercerita atau bertutur yang dipakai oleh wartawan

dalam mengemas peristiwa kedalam bentuk berita.

Perangkat framingnya adalah :

a. Who / Siapa : dalam berita Kabinet Jokowi ini

lebih kepada kelompok mana yang sering

diberitakan

b. What / Apa : menunjukkan kegiatan yang

dilakukan kelompok tertentu

c. Where / Dimana : menunjukkan dimana

peristiwa terjadi, nama jalan, nama kota.

d. When / Kapan : menunjukkan kapan peristiwa

itu terjadi, ditunjukkan dengan jam, waktu (pagi,

siang, malam) atau tanggal.

e. Why / Kenapa : merupakan jawaban dari

pertanyaan kenapa peristiwa tersebut bisa

terjadi.

f. How / Bagaimana : menunjukkan proses

terjadinya peristiwa. c. Struktur tematik yang berhubungan dengan cara

wartawan mengungkapkan pandangannya atas peristiwa

kedalam proposisi, kalimat, atau hubungan antar 26

kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan.

Perangkat framingnya adalah :

a. Detail, yaitu rincian kronologi terjadinya

peristiwa

b. Maksud kalimat, hubungan

c. Nominalisasi kalimat, bentuknya bias berupa

kalimat-kalimat efektif yang dipilih

d. Bentuk kalimat

e. Kata ganti

d. Struktur Retoris yang berhubungan dengan cara

wartawan memberi penekanan pada arti tertentu. Yang

dilihat dalam struktur retoris adalah :

a. Pemakaian pilihan kata

b. Pengandaian

1.7.3 Populasi dan Sampel

Penulis akan meneliti pemberitaan tentang Kabinet Jokowi

di VIVA.co.id dan METROTVNEWS.com, dengan periode

Agustus 2015. Populasi untuk penelitian ini sebanyak 67 item

berita.41 berita bersumber dari Metrotvnews.com dan 26 berita

dari Viva.co.id. Populasi sekaligus menjadi sample dalam

penelitian.

1.7.4 Unit Analisis

Unit Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

berita yang terkait Presiden yang baru dilantik. Sementara berita- 27

berita yang diteliti adalah berita tentang Kabinet Jokowi. Berita- berita itu adalah yang dimunculkan oleh kedua media online selama periode Agustus 2015.

1.7.5 Teknik Pengumpulan dan Pencatatan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi digunakan peneliti sebagai pengumpulan beberapa dokumen berita di Viva.co.id dan

Metrotvnews.com sebagai bahan analisa. Data yang dikumpulkan yakni berita-berita tentang Kabinet Jokowi dari bulan September sampai Desember 2015.

Dari semua berita yang ada selama tanggal 1 Agustus – 31

Agustus 2015, peneliti memilih 28 berita yang akan dianalisa.

1.7.6 Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan akan diklarifikasikan sesuai dengan kategori framming Pan & Kosicki dalam lembar koding.

Kemudian akan dilakukan tabulasi dan verifikasi data. Hasil tabulasi data akan menjadi bahan utama dalam menganalisis data.

Setelah analisa dilakukan maka akan diketahui frame wartawan dalam memberitakan Kabinet Jokowi selama periode Agustus.

28

BAB II

DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

2.1 Tabel Judul Berita

Tabel judul berita viva.co.id periode Agustus 2015

No TANGGAL JUDUL BERITA

Tiga Menko Ini Santer Bakal Dicopot Jokowi 1 12-8-2015 NS : viva.co.id

Diisukan Dicopot, Sofyan Djalil Tak Hadiri Undangan BPS 2 12-8-2015 NS : viva.co.id

Nasdem : Banyak Menteri Kurang Menonjol dan Biasa Saja 3 12-8-2015 NS : Patrice Rio Capella, Sekjen Partai Nasdem

Isu Darmin Menjadi Menko, DPR Keberatan 4 12-8-2015 NS : Misbakhun

Pengusaha Ingin Menteri yang Bisa Beri Solusi

5 12-8-2015 NS : Suryo Bambang Sulisto, Ketua Umum Kamar Dagang

dan Industri (KADIN) Indonesia

Mantan Gubernur BI Dilantik Jadi Menko Perekonomian 6 12-8-2015 NS : viva.co.id

Ini 5 Menteri yang Seharusnya Diganti Jokowi Versi Fadli 7 12-8-2015 Zon 29

NS : Fadli Zon, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR) RI

Surya Paloh: Tak Masalah Jatah Nasdem Berkurang Satu 8 13-8-2015 NS : Suryo Paloh, Ketua Partai Nasdem

Ketua DPR Sambut Baik Perombakan Kabinet Jokowi 9 13-8-2015 NS : Setya Novanto, Ketua DPR

Menteri Hasil Reshuffle Kabinet Jokowi Lebih Pro Barat 10 13-8-2015 NS : Kadek Dwita Apriani, Pengamat Politik Cirus

Reshuffle Kabinet Jokowi Dinilai Kompromistis 11 13-8-2015 NS : Bambang Soesatyo, Sekretaris Fraksi Partai

Baru Jabat Menteri Rizal Kritik Program Andalan Jokowi 12 13-8-2015 NS : Rizal Ramli, Menteri Koordinator Bidang Maritim

Absen Dari Paripurna, SBY Berkegiatan di Yogya 13 15-8-2015 NS : Imelda Sari, Juru Bicara Partai Demokrat

Rapat Kabinet, Jokowi Singgung Peran Wapres dan Menko 14 19-8-2015 NS : Joko Widodo, Presiden RI

Tabel judul berita Metrotvnews.com periode Agustus 2015

No TANGGAL JUDUL BERITA

1 10-8-2015 Soal Reshuffle Jokowi Butuh Negarawan Bukan Politikus

NS : Ahmad Syafii Maarif, Tokoh Senior Muhammadiyah

2 13-8-2015 Perombakan Kabinet Jokowi Jadi Tolok Ukur 30

Keberhasilan Jokowi JK

NS : Aboebakar Alhabsyi, Anggota Komisi III DPR RI

3 13-8-2015 Jangan Gaduh Karena Kabinet dirombak

NS : Yunarto Wijaya, Pengamat Politik

4 13-8-2015 Reshuffle, Pengamat Jokowi Kesampingkan Faktor Politik

NS : Yunarto Wijaya, Pengamat Politik Charta Politika

5 13-8-2015 Surya Paloh Berharap Kabinet Kerja Jokowi Menjadi

Lebih Efektif

NS : Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem

6 13-8-2015 Kondisi Ekonomi Alasan Utama Jokowi Ganti 6 Menteri

NS : Pratikno, Menteri Sekretaris Negara, Teten

7 13-8-2015 Berikut Agenda Presiden Usai Reshuffle Kabinet

NS : metrotvnews.com

8 14-8-2015 Jokowi Reshuffle Untuk Kesejahteraan Rakyat

NS : Jokowi Widodo, Presiden RI

9 14-8-2015 Lewat Reshuffle Jokowi Janji Akan Tunaikan Janji Rakyat

NS : Joko Widodo, Presiden RI

10 19-8-2015 JK Sebut Jokowi Setuju Rizal Ramli Ditegur

NS : Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI

11 19-8-2015 JK dan Rizal Ramli Sudah Damai

NS : Rizal Ramli, Menteri Koordinator Bidang

Kemaritiman, Teten Masduki, Anggota Tim Komunikasi 31

Presiden

12 20-8-2015 Menko Rizal, Sosok yang Kerap Kritik Kebijakan

Pemerintah Jokowi JK

NS : metrotvnews.com

13 20-8-2015 Politikus Gerindra Pertanyakan Wibawa Presiden Jokowi

NS : Desmen J Mahesa, Wakil Ketua Komisi III DPR,

Rizal Ramli

14 29-8-2015 Demokrat: Jangan Artikan Saran SBY Untuk Jokowi

NS : Max Sopacua, Anggota Majelis Tinggi Partai

Demokrat

2.2 Gambaran Umum Perusahaan

2.2.1 Sejarah dan Perkembangan VIVA.co.id

(Logo VIVA.co.id)

Viva.co.id yang sebelumnya bernama vivanews.com adalah

portal berita online yang dikelola oleh PT. Viva Media Baru, anak 32

perusahaan PT Visi Media Asia Tbk. yang juga mengelola bisnis penyiaran Antv, tvOne, Sport One, viva+. Situs berita viva.com diluncurkan tanggal 17 Desember 2008. Didasari oleh kepercayaan akan kekuatan new media Anindya Bakrie mendirikan viva.co.id dengan merekrut sejumlah wartawan dari majalah Tempo yang telah berpengalaman untuk mendirikan dan mengembangkan viva.co.id.

Presiden Komisaris dan Chairman dari PT Visi Media Asia adalah

Anindya Bakrie. Pada tahun 2010, adik Anindya yaitu Anindra

Ardiansyah Bakrie terpilih menjadi Direktur PT Visi Media Asia.

Pemberitaan viva.co.id mencakup berita sosial, politik, bisnis, nasional, dunia, sains dan teknologi, sport, bola, otomotif, showbiz, sorot, wawancara, fokus, forum dan blog. Pada tahun 2010, viva.co.id menempati posisi ke-14 dalam daftar situs yang paling banyak dikunjungi di Indonesia, dan saat ini menempati viva co.id menempati posisi ke-5 sebagai situs berita online indonesia yang sering dikunjungi

(sumber: alexa.com).

Pada tahun 2011, vivanews.com berhasil menempati jajaran teratas portal berita on-line di Indonesia dan Asia Tenggara (Alexa and

Effective Measures).

Pada tahun 2013, viva.co.id berhasil mendapatkan perpanjangan sertifikasi ISO 9001:2008, dengan lingkup Online Media dan Portal

Management System yang berlaku mulai tanggal 2 April 2013 hingga 1

April 2016. (Annual Report VIVA 2014) 33

Situs viva.co.id bisa diakses 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu melalui komputer pribadi laptop, telepon seluler, dan PDA.

Tampilan situs viva.co.id menggabungkan teks, foto, video dan suara.

Bila dibandingkan dengan sesama situs berita online lain yaitu metrotvnews.com, viva.co.id menampilkan berita dengan gaya bahasa yang intelek dan menghibur serta lebih mendalam, di mana metrotvnews.com menyampaikan berita dengan lebih ringan dan pendek.

Selain memberikan jasa pemberitaan yang dilaporkan oleh wartawan yang bekerja di viva.co.id, situs ini juga menerima informasi dari pembaca yang berminat melaporkan berita yang mereka anggap penting melalui fitur U-Report atau yang saat ini sedang populer yaitu menjadi citizen journalism. Situs ini juga dibuat untuk dapat diakses melalui telepon seluler, komputer tablet, dan PDA. Dengan adanya fitur ini masyarakat akan menjadi seorang yang peka terhadap keadaan yang ada disekitarnya. Sebagai langkah menuju kesempurnaan, perkembangan viva.co.id ini sangat pesat untuk menjadi motor bagi kemajuan negeri melalui pengetahuan dan modernisasi gaya hidup, yaitu dengan desain grafis yang menarik, kombinasi warna yang atraktif, dan konten-konten bermutu serta dikemas dalam tampilan yang mempesona. Berikut profil lengkap Viva.co.id :

 Nama media online : Viva.co.id

 Lokasi Perusahaan : 34

PT. Viva Media Baru

Anggota VIVA Media group :

Kawasan Industri Pulogadung,

Gedung tvOne

Jl. Rawa Terate II No.2 Jakarta

Timur 13260

INDONESIA

Tel. +62 - 21 - 4601 326 ext.100

Fax. +62 - 21 - 4601 327

 Hari Terbit : Setiap hari

2.2.2 Visi dan Misi Viva.co.id

Berikut ini adalah visi dan misi situs berita viva.co.id:

Viva dalam bahasa latin berarti hidup, Viva dapat juga

merupakan singkatan dari Victory for Indonesia, Victory for All.

Hiduplah Indonesia-ku, hiduplah tanah air-ku tercinta. Viva.co.id

adalah situs yang melayani informasi dan berita mengutamakan

kecepatan serta kedalaman. Viva.co.id bagian dari upaya

mencerdaskan bangsa melalui jurnalisme cerdas, tajam,

berimbang, dan menghibur (http://news.viva.co.id).

2.2.3 Struktur Perusahaan Viva.co.id

Presiden Komisaris : Rizal Mallarangeng Komisaris : 35

Anindya N. Bakrie Erick Thohir Andi Zulkarnain Presdir/ CEO : A. Ardiansyah Bakrie Pemimpin Redaksi : Totok Suryanto Director of Business Dev. : R. Bismarka Kurniawan Chief Finance Officer : Santana Muharam Chief Human Capital : Triharry D. Oetji Chief Sales & Marketing : Gunawan Wibisono Chief Technology Officer : Jullian Ghaffar Pelaksana Harian Redaksi : Aries Margono Redaktur Pelaksana : Maryadi Renne R.A Kawilarang Kepala Kompartemen : Arinto Tri Wibowo Edwan Ruriansyah

36

2.3.1 Sejarah dan Perkembangan Metrotvnews.com

(Logo Metrotvnews.com)

Layanan berbasis web metrotvnews.com muncul untuk

melengkapi siaran berita Metro TV. Dengan demikian kehadiran

situs berita ini tidak lain merupakan bentuk online siaran berita di

Metro TV. PT Media Televisi Indonesia merupakan anak

perusahaan dari Media Group, suatu kelompok usaha media yang

dipimpin oleh Surya Paloh, yang juga merupakan pemilik surat

kabar Media Indonesia.

PT Media Televisi Indonesia memperoleh izin penyiaran

atas nama "MetroTV" pada tanggal 25 Oktober 1999. Pada

tanggal 25 November 2000, pertama kali MetroTV mengudara

dalam bentuk siaran ujicoba di 7 kota. Pada awalnya, hanya

bersiaran 12 jam sehari, namun sejak tanggal 1 April 2001,

MetroTV mulai mengudara selama 24 jam. Hanya mengandalkan

280 orang stasiun ini beroperasi pada awalnya. Tapi seiring

perkembangan dan kebutuhan, MetroTV mempekerjakan lebih 37

dari 900 orang, sebagian besar di ruang berita dan daerah produksi.

Stasiun TV ini memiliki konsep agak berbeda dengan stasiun televisi lain, sebab selain mengudara selama 24 jam setiap hari, stasiun TV ini hanya memusatkan acaranya pada siaran warta berita saja. Tetapi dalam perkembangannya, stasiun ini kemudian juga memasukkan unsur hiburan dalam program- programnya, meski tetap dalam koridor news. MetroTV adalah stasiun pertama di Indonesia yang menyiarkan berita dalam bahasa Mandarin: Metro Xin Wen, dan juga satu-satunya stasiun TV di Indonesia yang tidak menayangkan sinetron.

MetroTV juga menayangkan siaran internasional berbahasa

Inggris pertama di Indonesia Indonesia Now yang dapat disaksikan dari seluruh dunia. Stasiun ini dikenal memiliki presenter berita terbanyak di Indonesia

MetroTV juga menayangkan program e-Lifestyle, yakni program talkshow yang membahas teknologi informasi dan telekomunikasi. Berikut profil lengkap Metrotvnews.com :

 Nama Perusahaan : Metrotvnews.com

 Lokasi Perusahaan :

Jl Pilar Mas Raya Kav. A-D, Kedoya - Kebon

Jeruk Jakarta 11520 - Indonesia 38

T. +6221 - 5830 0077

F. +6221 - 5830 0066

 Lokasi Keredaksian :

REDAKSI / Kordinator Liputan (Korlip) - 24

JAM

Mobile : +6281 - 1830790

Fax : +6221 - 5830 2139

Email : [email protected]

2.3.2 Visi dan Misi Metrotvnews.com

Visi :

Untuk menjadi stasiun televisi Indonesia yang berbeda

dengan peringkat nomor satu untuk berita, dengan menawarkan

kualitas hiburan dan program lifestyle. Memberikan kesempatan

iklan yang unik dan mencapai loyalitas dengan perusahaan

pemirsa dan pengiklan.

Misi :

1. Untuk merangsang dan mempromosikan bangsa dan

kemajuan negara terhadap suasana demokratis, untuk unggul

dalam persaingan global , dengan apresiasi yang tinggi dari

moral dan etika. 39

2. Untuk menambahkan kehadiran berharga bagi industri televisi

dengan menyediakan prespektif baru, dengan meningkatkan

cara informasi disajikan dan dengan menawarkan alternatif

hiburan berkualitas.

3. Untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang signifikan dengan

mengembangkan dan meningkatkan aset, untuk meningkatkan

kualitas hidup dan kesejahteraan karyawan, dan untuk

menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang

saham. (http://www.metrotvnews.com).

2.3.3 Struktur Perusahaan Metrotvnews.com

Pimpinan Redaksi :

Putra Nababan

Redaktur Pelaksana :

(Act) Teguh Budi Santoso

Koordinator Pemberitaan :

Khudori

Koordinator Peliputan :

Luhur Hertanto

Redaksi Editor :

Asnawi Khadaf, Willi Haryono, Sjaichul Anwar, Rizki Yanuardi,

Laela Badriyah, Afwan Abdul Basit, Imam Suwandi, Deni

Fauzan. 40

Redaksi Reporter :

Fario Untung, Rita Ayuningtias, Torie Natalova, Prita Daneswari,

Timi Trieska Dara, Budi Ernanto, Mufti Sholih, Ghita Faradina,

Daril Yakub, Deny Irwanto, Desi Angriani, Lukman Diah Sari,

Meilikhah, Marini Sayuti, Renatha Swasty,Yogi Bayu Aji, Arisa

Permata Siwi, A.Shindu Alpito, Triyanisya, Kautsar Halim

Zamroni, Surya Perkasa, Feby Lestina.

Media Service :

Kesturi Haryunani Pendari, Andri Yudistira.

Content Support :

Abdul Salam, Budi Haryanto, Bagus Rachmanto, Charles

Silaban, Fazri AF, RM. Zen, Ricky Julian, M. Syaifullah, Vicky,

Gustiawan, Wijokongko.

Admin Redaksi :

Rani Nuraini. 3.2 Hasil Analisis Data Tabel

Berita di Viva.co.id

No. Tanggal Judul Sintaksis Skrip Tematik Retoris (Lead, Kutipan) (5W+IH) (Tema) (Lesikon) 1. 12-08-2015 Tiga Menko Lead : Who : Narasumber Dugaan sementara Jika dilihat dari judul Ini Santer Presiden Joko beritanya anonim. terkait kabar nyaring berita, Viva News Bakal Dicopot Widodo dikabarkan What : Presiden pergantian kabinet menggunakan kata Jokowi akan mencopot tiga Jokowi akan Jokowi. “santer”, yang dalam menteri koordinator mencopot tiga Kamus Besar Bahasa

di kabinetnya. Jokowi menterinya. Indonesia (KBBI)

merasa kinerja para Where : Istana negara berarti kencang, keras,

menteri koordinator When : Rabu, ketika nyaring. Kemudian di

itu tak berjalan sesuai dihubungi via paragraf terakhir,

harapan. telepon. memuat kutipan yang

Kutipan : Why : Belum ada berisi dugaan “Tanyakan ke Pak alasan pasti terkait sementara terkait Jokowi saja nanti pergantian kabinet pergantian kabinet siang. Mungkin Jokowi. Jokowi. Sehingga karena merasa timnya dapat diketahui bahwa tidak jalan dan berita ini lebih (menteri) koordinator menekankan pada, juga tidak jalan,” kata alasan keras dia. pergantian kabinet

43

tersebut dikarenakan timnya tidak berjalan dengan baik. 2. 12-08-2015 Diisukan Lead : Who : Sofyan Djalil Ketidakhadiran Dalam berita ini, Dicopot, Menteri Koordinator dan narasumber Sofyan Djalil, sebagai ketidakhadiran Sofyan Sofyan Djalil Bidang beritanya anonim. narasumber di acara Djalil dalam acara Tak Hadiri Perekonomian, What : Sofyan peluncuran Statistik peluncuran Statistik Undangan Sofyan Djalil, hari Djaliltidak bisa Indonesia 2015, Indonesia 2015, BPS ini, Rabu 12 Agustus menghadiri undangan berkaitan dengan isu hanyalah sebagai 2015, dijadwalkan BPS. pergantian kabinet pemanis saja. Jika menjadi narasumber Where : Kantor Pusat Jokowi. dicermati, Viva.co.id di acara peluncuran Badan Statistik lebih menggiring Statistik Indonesia (BPS). pembaca pada alasan 2015 di Kantor Pusat When : Rabu 12 ketidakhadiran Badan Statistik Agustus 2015. Sofyan, yang (BPS). Why : Karena dikaitkan dengan Kutipan : dipanggil ke Istana. kabar pergantian “Iya, benar diganti. kabinet Jokowi. Hal Ada tiga menko,” tersebut dapat kata sumber dijumpai pada kutipan VIVA.co.id di Istana. dan paragraf terakhir, yang membeberkan 3.2 Hasil Analisis Data Tabel

siapa saja ketiga menko tersebut. 3. 12-08-2015 Nasdem: Lead : Who : Patrice Rio Pendapat Sekjen Melalui berita ini, Banyak Partai Nasdem Capella, Sekjen Partai Nasdem, terkait Viva News hendak Menteri menyerahkan seluruh Partai Nasdem. kabar reshuffle menekankan bahwa Kurang proses perombakan What : Tanggapan kabinet Jokowi, yang kabinet Jokowi saat Menonjol dan kabinet atau Sekjen Partai dirasa kurang ini tidak menonjol dan Biasa Saja reshufflekepada Nasdem, terkait menonjol dan kinerjanya biasa saja, Presiden Joko kabar reshuffle kinerjanya biasa saja. sehingga layak Widodo. Diharapkan, kabinet Jokowi, yang diganti. Viva pergantian menteri menyangkut mengemas berita dapat membuat kadernya. tersebut dengan kondisi kabinet lebih When : Rabu 12 menggunakan baik. Agustus 2015. pemikiran Sekjen Kutipan : Why : Banyak Partai Nasdem. Hal “Sebelumnya tidak menteri yang kurang tersebut dapat dilihat berjalan seirama, menonjol. dari judulnya, untuk karena tidak memiliki berita kali ini, Viva kekuatan untuk menggunakan jenis mengkoordinir. Tapi judul pernyataan. kalau tidak menonjol Kemudian kutipan- harus diganti lagi. kutipan yang diambil

45

Tapi menonjol tidak oleh Viva lebih menonjol itu urusan menyudutkan pada user-nya, itu kinerja kabinet yang presiden, sepenuhnya tidak menonjol. Selain hak Presiden. Kita itu, dalam narasi hanya mengamati dan beritanya, Viva juga memberikan saran,” menekankan pada kata Rio. harapan pergantian kabinet dapat membuat kondisi lebih baik. Dengan kata lain, Viva.co.idhendak mengatakan bahwa kabinet Jokowi saat ini tidak baik. 4. 12-08-2015 Isu Darmin Lead : Who : Muhammad Track record Darmin Di berita kali ini, Jadi Menko, Presiden Joko Misbakhun dan sebagai Dirjen Pajak Viva.co.id hendak DPR Widodo berencana Darmin Nasution. yang kurang baik, mengkritisi sikap Keberatan untuk merombak What : DPR membuat salah satu Jokowi ketika melilih sejumlah jajaran keberatan Darmin anggota DPR figur untuk menteri Kabinet menjadi Menko keberatan ia menjadi kabinetnya. Dengan 3.2 Hasil Analisis Data Tabel

Kerja. Beberapa When : Rabu 12 Menko. menggunakan nama pengganti Agustus 2015. pernyataan mulai bermunculan. Why : Karena Muhammad Kutipan : menurutnya Darmin Misbakhun, Viva “Saya ingin Presiden menjadi sorotan cenderung Jokowi memilih figur utama, ketika menekankan bahwa yang bersih dan manjabat sebagai Jokowi kerap memilih punya kredibilitas Dirjen Pajak. figur yang tidak bersih tinggi untuk masuk dan tidak punya dalam jajaran kabinet kredibilitas tinggi kerja,” kata untuk masuk dalam Misbakhun. jajaran kabinetnya. Sehingga menuai aksi protes dari beberapa pihak, salah satunya pernyataan keberatan yang terlontar dari Misbakhun, Anggota Komisi XI DPR. 5. 12-08-2015 Pengusaha Lead : Who : Suryo Keinginan pengusaha Melalui berita ini, Ingin Menteri Presiden Joko Bambang Sulisto. memiliki menteri yang Viva.co.id hendak yang Bisa Widodo (Jokowi) What : Harapan bisa memberikan menekankan bahwa

47

Beri Solusi dikabarkan akan pengusaha terhadap solusi. kabinet Jokowi saat merombak jajaran reshuffle kabinet. ini kinerjanya kurang menteri di sektor When : Rabu 12 baik dan belum bisa ekonomi pada hari Agustus 2015. memberikan solusi. ini. Pengusaha pun Why : Karena Viva mengemas berita berharap agar pengusaha tersebut dengan penggantinya bisa menginginkan menggunakan lebih baik. menteri yang bisa pemikiran Suryo Kutipan : memberikan solusi. Bambang Sulisto. Hal “Yang bisa mencari tersebut dapat dilihat solusi yang tepat, dari kutipan-kutipan cepat, praktis, dan yang diambil oleh realistis. Kalau bukan Viva lebih problem solver, dia menekankan pada bikin tambah pusing kebutuhan akan Presiden,” kata menteri yang bisa Suryo. memberikan solusi, bukan hanya profesional. Dalam narasi beritanya, Viva juga lebih cenderung berharap pergantian 3.2 Hasil Analisis Data Tabel

kabinet dapat membuat kondisi menjadi lebih baik. 6. 12-08-2015 Mantan Lead : Who : Darmin Sepak terjang Darmin Dengan hadirnya Gubernur BI Presiden Joko Nasution dan Sofyan Nasution sebelum berita ini, Viva.co.id Dilantik Jadi Widodo (Jokowi) Djalil. dilantik menjadi hendak menekankan Menko baru saja melantik What : Darmin Menko Perekonomian. pada sosok Darmin Perekonomian Darmin Nasution Nasution dilantik Nasution yang dilantik menjadi Menteri menjadi Menteri menjadi Menko Koordinator Bidang Koordinator Bidang Perekonomian, Perekonomian Perekonomian menggantikan Sofyan menggantikan Sofyan menggantikan Sofyan Djalil. Untuk Djalil di Istana Djalil. memperkuat Negara, Rabu, 12 Where : Istana beritanya, Viva juga Agustus 2015. Negara. menyisipkan link Seperti diketahui When : Rabu 12 berita yang telah ia Sofyan diangkat Agustus 2015. tulis sebelumnya, sebagai Menteri Why : Karena Sofyan terkait isu Perencanaan diangkat sebagai keberatannya salah Pembangunan/Kepala Menteri Perencanaan satu anggota DPR Badan Perencanaan Pembangunan/Kepala apabila Darmin Pembangunan. Badan Perencanaan menjadi Menko.

49

Kutipan : Pembangunan. - 7. 12-08-2015 Ini 5 Menteri Lead : Who : Fadli Zon. Reshuffle kabinet Melalui berita ini, yang Wakil Ketua Dewan What : Tanggapan Versi Fadli Zon. Viva.co.id hendak Seharusnya Perwakilan Rakyat Fadli Zon terkait menekankan bahwa Diganti (DPR) RI, Fadli Zon, menteri yang dilantik Jokowi salah dalam Jokowi Versi menilai reshuffle Jokowi. me-reshuffle Fadli Zon kabinet yang Where : Gedung kaninetnya. Viva dilakukan Presiden, DPR RI, Jakarta. mengemas berita Joko Widodo kurang When : Rabu 12 tersebut dengan pas. Menurut dia, Agustus 2015. menggunakan reshuffle lebih Why : Karena pemikiran Fadli Zon. banyak di kalangan menurut Fadli Hal tersebut dapat menteri koordinator reshuffle kabinet dilihat dari kutipan- yang tidak yang dilakukan kutipan yang diambil bersentuhan langsung Jokowi kurang pas. oleh Viva lebih dengan maslah menekankan pada buruknya kurang tepatnya perekonomian saat ini pergantian kabinet dan kental nuansa yang dilakukan politik. Jokowi. Dalam narasi Kutipan : beritanya, Viva juga 3.2 Hasil Analisis Data Tabel

“Jadi menurut saya, lebih cenderung kriterianya tanggung, membeberkan menteri juga tidak berani mana yang seharusnya dengan melihat suatu diganti. Dengan kata reshuffle yang lain, Viva.co.id dianggap parpol hendak mengatakan penguasa atau Jokowi salah pendukung presiden mengganti menteri. dan wapres ketika itu. Ketakutan itu menunjukkan bahwa ini reshuffle tambal sulam yang penunjukan beberapa mempunyai suatu backing politik semacam itu,” katanya di gedung DPR RI, Jakarta.

8. 13-08-2015 Surya Paloh: Lead : Who : Surya Paloh Sikap netral Surya Melalui berita ini, Tak Masalah Presiden Joko What : Surya Paloh Paloh terhadap Viva henda.co.id k

51

Jatah Nasdem Widodo telah tak reshufflekabinet menekankan sikap Berkurang melakukan mempermasalahkan Jokowi. netral Surya Paloh Satu perombakan kabinet. jatah Nasdem terhadap resuffle Beberapa menteri berkurang satu kabinet Jokowi. Viva dicopot dari Where : Istana mengemas berita jabatannya, salah Negara. tersebut dengan satunya Tedjo Edhy When : Kamis 13 menggunakan kutipan Purdijatno yang Agustus 2015. dari Surya paloh, yang menjabat sebagai Why : Karena mengaku tidak Menteri Koordinator menurut Surya Paloh kebertaan jika ada Politik Hukum dan hasil dari kinerja salah satu menteri Keamanan. kabinetnya memang yang berasal dari Kutipan : layak dicopot. partainya dicopot. “Apa masalahnya Selain itu, Viva juga bagi Nasdem, nggak memanfaatkan kondisi ada masalah,” kata tersebut dengan Paloh di Istana menyatakan bahwa, Kepresidenan, jika ada permasalahan Jakarta. yang muncul dari representasi partainya, ia mengaku tak ada masalah. Hal ini jelas 3.2 Hasil Analisis Data Tabel

menggambarkan sikap Surya paloh seakan cuci tangan dengan adanya konflik yang muncul terhadap pergantian kabinet ini. 9. 13-8-2015 Ketua DPR Lead : Who : Setya Novanto Respon Ketua DPR Dengan hadirnya Sambut Baik Ketua DPR Setya What : Sambutan terhadap perombakan berita ini, Viva.co.id Perombakan Novanto positif Ketua DPR kabinet Jokowi. hendak menekankan Kabinet mengapresiasi hasil terhadap perombakan pada tanggapan Ketua Jokowi. perombakan kabinet Jokowi. DPR terkait (reshuffle)kabinet Where : Istana perombakan Kabinet yang dilakukan Joko Negara. Jokowi. Dari kutipan- Widodo hari ini. When : Kamis 13 kutipan yang diambil Menurut Setya, Agustus 2015. oleh Viva, terlihat beberapa menteri Why : Karena cenderung menuntut yang dipilih Jokowi beberapa menteri hasil yang lebih baik memiliki latar yang dipilih Jokowi dan dapat belakang yang cukup memiliki latar menyejahterakan baik. belakang yang cukup masyarakat. Kutipan : baik. “Di dalam hal

53

susunan-susunan yang ada, sesuatu hal yang orang sudah mempunyai pengalaman dan mempunyai background yang pernah menjadikan Indonesia lebih baik,” kata Setya di Istana Kepresidenan. 10 13-8-2015 Menteri Hasil Lead : Who : Kadek Dwita Respon Kadek Dwita Melalui berita ini, Reshuffle Presiden Joko Apriani. Apriani terhadap Viva.co.id hendak Kabinet Widodo telah What : Muncul kabar, menteri hasil reshuffle menekankan pada Jokowi Lebih melantik menteri baru bahwa menteri hasil kabinet Jokowi, yang respon Kadek Dwita Pro Barat hasil perombakan reshuffle kabinet menurutnya lebih pro Apriani yang melihat (reshuffle) Kabinet Jokowi lebih pro ke barat. latar belakang menteri Kerja. barat. hasil reshuffle kabinet Kutipan : Where : Warung Jokowi lebih pro ke “Saya tidak tahu Kubu Kopi, barat. Untuk pertimbangannya apa, Denpasar. memperkuat berdasarkan kinerja When : Kamis 13 beritanya, Viva juga 3.2 Hasil Analisis Data Tabel

atau politisi. Tetapi Agustus 2015. memilih fakta yang saya melihat mereka Why : Karena Kadek cenderung setuju pro ke Amerika,” melihat latar dengan pendapat kata Kadek Dwita. belakang mereka Kadek. Dengan kata (menteri) lebih pro ke lain, Viva juga Amerika. menyetujui bahwa, menteri hasil reshuffle kabinet Jokowi lebih pro ke barat. 11. 13-08-2015 Reshuffle Lead : Who : Bambang Ada kompromistis Melalui berita ini, Kabinet Reshuffle, atau Soesatyo, Sekretaris dalam reshuffle Viva News hendak Jokowi perombakan Kabinet Fraksi Partai Golkar. kabinet Jokowi. menekankan bahwa Dinilai Kerja yang What : Adanya terdapat kompromistis Kompromistis diumumkan Presiden Kompromistis dalam reshuffle Joko Widodo dinilai terhadap reshuffle kabinet Jokowi. Viva kental nuansa kabinet jokowi. mengemas berita kompromi. Muncul When : Rabu 12 tersebut dengan kesan, Presiden Agustus 2015. menggunakan Jokowi setengah hati Why : Karena Jokowi pendapat Bambang melakukannya, terlihat setengah hati Soesatyo. Hal tersebut karena sudah tidak melakukan reshuffle dapat dilihat dari tahan lagi dengan tersebut. kutipan yang diambil

55 desakan dan tekanan oleh Viva, lebih dari berbagai unsur menekankan pada kekuatan fakta-fakta adanya pendukungnya. kompromistis dalam Kutipan : pergantian kabinet “Bisa dimaklumi Jokowi. Selain itu, kalau Presiden Viva juga setengah hati memasukkan melakukan asumsinya dalam perombakan itu, berita ini. Asumsi karena masa bakti tersebut dapat Kabinet Kerja baru dijumpai pada lead berjalan 10 bulan. berita, di mana Viva Reshuffle hari ini menggunakan kata otomatis merusak ‘muncul kesan’, yang citra Presiden, karena dapat diartikan akan muncul menarik sesuatu anggapan bahwa dia kesimpulan dari apa telah melakukan yang tampak. kesalahan memilih figur menteri pada awal pembentukan 3.2 Hasil Analisis Data Tabel

Kabinet Kerja,” ujar Bambang Soesatyo, Sekretaris Fraksi Partai Golkar. 12 13 Agustus Baru Jabat Lead : Who : Menteri Rizal Pengajuan protes Dalam berita ini, 2015 Menteri Rizal Setelah resmi What : Menteri Rizal terhadap program Viva.co.id hendak Kritik menjabat sebagai kritik program kerja Jokowi yang menekankan pada Program Menteri Koordinator andalan Jokowi dinilai kurang pas. sikap Menteri Andalan Bidang Maritim, terkait kinerja Koordinator Bidang Jokowi Rizal Ramli mengaku program kerja Maritim, Rizal Ramli akan melakukan Kementrian Energi yang menyinggung, evaluasi di beberapa Sumber Daya kinerja program kerja kementriannya, salah Mineral (ESDM). Kementrian Energi satunya mengevaluasi Where : di Gedung Sumber Daya Mineral program kerja BPPT, Jakarta. (ESDM). Dari kutipan Kementrian Energi When : Kamis 13 yang diambil oleh Sumber Daya Agustus 2015. Viva, terlihat Mineral (ESDM). cenderung menyoroti Kutipan : tindakan evaluasi “Saya akan minta Rizal di beberapa menteri ESDM dan kementriannya yang DEN untuk dinilai belum sesuai

57

melakukan evaluasi standart pemerintahan ulang, mana yang yang baik. Dengan betul-betul masuk kata lain, Viva akal,” katanya. mengatakan, selama ini peranan yang ada di dalam pemerintahan belum berjalan sebagaimana mestinya. 13. 15-08-2015 Absen Dari Lead : Who : SBY Mantan SBY Presiden Absen Dari Lead berita ini Paripurna, Mantan Presiden Presiden menghadiri pidato sudah menonjolkan SBY Susilo Bambang What : SBY kenegaraan HUT RI bahwa Viva.co.id ini Berkegiatan Yudhoyono mengajak masyarakat ke-70 berusaha menekankan di Yogya mengajak masyarakat untuk menghormati bahwa kinerja dari untuk menghormati langkah Presiden Presiden Jokowi langkah presiden Jokowi kurang dengan Joko Widodo dalam Where : Keraton dipertegas dengan menjalankan Yogyakarta adanya reshuffle tugasnya sebagai When : Jumat Petang Kabinet dengan kepala negara. 14 Agustus 2015 kutipan kata-kata Termasuk Mantan Presiden Pak menghormati langkah SBY. Viva.co.id 3.2 Hasil Analisis Data Tabel

Jokowi merombak berusaha membuat (reshuffle) enam opini bahwa Presiden menterinya. Jokowi kinerjanya Kutipan : kurang, sampai “Saya kira kita kutipan kata SBY berikan kesempatan yang menghimbau untuk bekerja dengan masyarakat baik, pak Jokowi menghargai kinerja telah melakukan Jokowi juga reshuffle. Saya dicantumkan. berasumsi, tujuan baik mudah-mudahan membawa perubahan yang lebih baik,” ucap SBY Presiden. 14. 19-08-2015 Rapat Lead : Who : Joko Widodo Jokowi singgung Dalam berita ini, Kabinet, Presiden Joko What : Jokowi peran Wapres dan Viva.co.id hendak Jokowi Widodo singgung peran Menko. menekankan pada Singgung menyinggung soal Wapres dan Menko sikap Jokowi yang Peran Wapres peran wakil presiden dalam rapat kabinet. menyinggung peranan dan Menko dan menteri Where : Kantor Wapres dan Menko, di koordinator yang Kepresidenan Jakarta rapat kabinet. Dari

59 seharusnya dalam When : Rabu 19 kutipan yang diambil pemerintahan. Agustus 2015. oleh Viva, terlihat Kutipan : cenderung menyoroti “Saya hanya ingin tentang apa saja yang menegaskan sekali seharusnya menjadi lagi bahwa eksekusi peran wakil presiden ada di menteri, jadi di dan menteri menko titik beratnya koordinator dalam adalah fungsi pemerintahan. Dengan supervisi dan kata lain, Viva koordinasi,” kata mengatakan, selama Jokowi. ini peranan yang ada di dalam pemerintahan belum berjalan sebagaimana mestinya.

41

BAB III

ANALISIS DATA

3.1 Penyajian Data

3.1.1 Tabel Judul Berita

Tabel Judul Berita Viva.co.id periode Agustus 2015

No TANGGAL JUDUL BERITA

1 12-8-2015 Tiga Menko Ini Santer Bakal Dicopot Jokowi

2 12-8-2015 Diisukan Dicopot, Sofyan Djalil Tak Hadiri Undangan BPS

3 12-8-2015 Nasdem : Banyak Menteri Kurang Menonjol dan Biasa Saja

4 12-8-2015 Isu Darmin Menjadi Menko, DPR Keberatan

5 12-8-2015 Pengusaha Ingin Menteri yang Bisa Beri Solusi

6 12-8-2015 Mantan Gubernur BI Dilanatik Jadi Menko Perekonomian

Ini 5 Menteri yang Seharusnya Diganti Jokowi Versi Fadli 7 12-8-2015 Zon

8 13-8-2015 Surya Paloh: Tak Masalah Jatah Nasdem Berkurang Satu

9 13-8-2015 Ketua DPR Sambut Baik Perombakan Kabinet Jokowi

10 13-8-2015 Menteri Hasil Reshuffle Kabinet Jokowi Lebih Pro Barat

11 13-8-2015 Reshuffle Kabinet Jokowi Dinilai Kompromistis

12 13-8-2015 Baru Jabat Menteri Rizal Kritik Program Andalan Jokowi

13 15-8-2015 Absen Dari Paripurna, SBY Berkegiatan di Yogya

14 19-8-2015 Rapat Kabinet, Jokowi Singgung Peran Wapres dan Menko 42

Tabel Judul Berita Metrotvnews.com periode Agustus 2015

No TANGGAL JUDUL BERITA

1 10-8-2015 Soal Reshuffle Jokowi Butuh Negarawan Bukan Politikus

2 13-8-2015 Perkembangan Kabinet Jokowi Jadi Tolak Ukur

Keberhasilan Jokowi JK

3 13-8-2015 Jangan Gaduh Karena Kabinet di Rombak

4 13-8-2015 Reshuffle, Pengamat Jokowi Kesampingkan Faktor Politik

5 13-8-2015 Surya Paloh Berharap Kabinet Kerja Jokowi Menjadi

Lebih Efektif

6 13-8-2015 Kondisi Ekonomi Alasan Utama Jokowi Ganti 6 Menteri

7 13-8-2015 Berikut Agenda Presiden Usai Reshuffle Kabinet

8 14-8-2015 Jokowi Reshuffle Untuk Kesejahteraan Rakyat

9 14-8-2015 Lewat Reshuffle Jokowi Janji Akan Tunaikan Janji Rakyat

10 19-8-2015 JK Sebut Jokowi Setuju Rizal Ramli Ditegur

11 19-8-2015 JK dan Rizal Ramli Sudah Damai

12 20-8-2015 Menko Rizal, Sosok yang Kerap Kritik Kebijakan

Pemerintah Jokowi JK

13 20-8-2015 Politikus Gerindra Pertanyakan Wibawa Presiden Jokowi

14 29-8-2015 Demokrat: Jangan Artikan Saran SBY Untuk Jokowi

81

3.3 Interpretasi Data

Berdasarkan analisis data di atas, peneliti menemukan

kecenderungan pemberitaan tentang kabinet Jokowi pada Viva.co.id

maupun Metrotvnews.com, yang keduanya melibatkan subjektifitas

pembuat berita yang membawa kepentingan pemilik modal. Subjektifitas

tersebut dapat ditemui dalam berita, salah satunya yang berjudul ‘Tiga

Menko Ini Santer Bakal Dicopot Jokowi’. Jika dilihat dari judul berita,

Viva News menggunakan kata “santer”, yang dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) berarti kencang, keras, nyaring. Kemudian di paragraf

terakhir, memuat kutipan yang berisi dugaan sementara terkait pergantian

kabinet Jokowi. Sehingga dapat diketahui bahwa berita ini lebih

menekankan pada, alasan keras pergantian kabinet tersebut dikarenakan

timnya tidak berjalan dengan baik.

Sedangkan, jika dibandingkan dengan berita di Metrotvnews,

subjektifitas tersebut juga dapat ditemui dalam beritanya, salah satunya

yang berjudul ‘Soal Reshuffle Jokowi Butuh Negarawan Bukan Politikus’.

Jika dilihat dari isi beritanya. Metro TV lebih condong kepada pro Jokowi,

hal tersebut dijumpai dari narasi beritanya yaitu, lebih menekankan pada

dukungan senior Muhammadiyah, Ahmad Syafii Ma’arif terhadap resuffle

kabinet Jokowi dengan meminta kepada Jokowi agar tidak terburu-buru

untuk me-resuffle kabinet, tetapi menyarankan presiden untuk lebih selektif 82

dalam memilih kabinet kerja, terutama untuk mencari kandidat yang dibutuhkan oleh negara, yakni yang bersifat kenegarawanan.

Dari 28 berita yang telah diteliti oleh peneliti, hanya ditemui empat berita yang obyektif. Hal itu dikarenakan di MetroTVNews, dari 14 berita yang di analisa, 12 diantaranya mengandung subjektifitas pembuat berita.

Sedangkan pada Viva.co.id, dari 14 berita, 12 berita dan yang lain didapati mengandung subjektifitas.

Jika dikaitkan dengan Teori Kontruksi Sosial yang dijelaskan pada

Bab 1, bahwa media mengarahkan pemikiran publik. Maka didapati bahwa kedua media massa ini jelas menggiring publik. Sebab, secara etika jurnalistik, wartawan harusnya tidak boleh beropini secara langsung di dalam tulisan mereka. Namun, apabila terpaksa beropini, wajib disampaikan lewat tokoh yang sependapat dengan pembuat berita.

Faktanya berita di MetroTVNews dan Viva.co.id, hanya menampilkan pendapat yang pro, tanpa menyertakan yang kontra.

Sehingga hal ini mengakibatkan berita tersebut tidak berimbang.

Dalam kasus ini, MetroTVNews menggambarkan kabinet Jokowi sebagai sesosok yang bangkit dari keterpurukan. Artinya pada masa kabinet Jokowi sebelumnya, ia dinilai oleh masyarakat sedang mendapati masa-masa sulit, dan sekarang inilah waktu yang tepat untuk bangkit dari 83

keterpurukan tersebut dengan mengambil langkah yang bijak, yakni mereshufle kembali para kabinetnya. Hal ini merujuk pada komentar yang disampaikan lewat tokoh yang sependapat dengan pembuat berita, seperti yang terdapat pada judul ‘Perkembangan Kabinet Jokowi Jadi Tolak Ukur

Keberhasilan Jokowi JK’. Dalam judul berita tersebut terdapat salah satu kutipan yang mendukung langkah Jokowi, “Tentunya, masyarakat ingin melihat tidak hanya sekadar kerja keras kabinet. Melainkan kerja cerdas mereka untuk memulihkan kondisi perekonomian saat ini”.

Sedangkan, Viva.co.id menggambarkan apapun yang dilakukan oleh Jokowi dan kabinetnya, tidak ada yang benar, semua tindakan dan kebijakannya selalu saja dianggap salah di mata pembuat berita. Dikatakan salah, karena hal itu tercermin dari tanggapan miring seputar kegagalan

Jokowi dan kabinetnya, seperti yang terdapat pada judul Menteri Hasil

Reshuffle Kabinet Jokowi Lebih Pro Barat. Dalam judul berita tersebut terdapat salah satu kutipan yang menunjukkan apapun langkah yang dilakukan salah, “Saya tidak tahu pertimbangannya apa, berdasarkan kinerja atau politisi. Tetapi saya melihat mereka pro ke Amerika”.

Dari temuan diatas, masing-masing media menunjukkan bahwa ada media yang pro dan kontra terhadap reshuffle kabinet Jokowi. Dalam kasus ini media yang cenderung pro Jokowi ialah MetroTVNews. Sedangkan media yang cenderung kontra Jokowi adalah Viva.co.id. Keduanya, sama- 84

sama menampilkan tokoh narasumber yang menguatkan sikap mereka, yakni menolak atau mendukung.

85

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Setelah penyajian data dan pembahasan pada Bab III

menggunakan Analisis Framing model Pan Kosicki, konstruksi

Viva.co.id dan Metrotvnews.com mengenai berita pergantian Jokowi

adalah sebagai berikut:

Metrotvnews.com membangun konstruksi yang berpihak pada

langkah Jokowi dalam mereshuffle kabinetnya. Hal itu terlihat dari

penggunaan tokoh narasumber yang mendukung adanya reshuffle

tersebut. Sedangkan Viva.co.id membangun konstruksi yang tidak

memihak Jokowi. Berita-beritanya lebih menonjolkan kepada argumen

tokoh narasumber yang menguatkan sikap mereka, yakni menolak atau

mengkritisi atas langkah Jokowi dalam mereshuflle kabinetnya.

Beritanya pun juga menggunakan pilihan kata atau gaya bahasa

hiperbola (bombastis) untuk menyampaikan sebuah fakta, misalnya pada

penggunaan kata “santer”, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) berarti kencang, keras, nyaring, yang membentuk persepsi

khalayak bahwa pergantian kabinet Jokowi ini sebuah kesalahan. Hal

tersebut jelas bahwa kedua media tersebut sama-sama tidak objektif.

Dikatakan objektif secara umum berarti beritanya harus dikemukakan 86

secara faktual, berpatokan pada informasi yang sah tentang apa yang

benar-benar terjadi, bukannya berpatokan kepada opini dan pemikiran si

pembuat berita atau pemilik media.

4.2 Saran

Dari hasil penelitian ini, saran yang ingin disampaikan antara

lain:

1. Media sebaiknya tidak memunculkan kesan menilai atau berpihak,

khususnya dalam masa pergantian kabinet Jokowi. Biarlah

masyarakat sendiri yang akan menilai. Yang diperlukan media

hanyalah menyampaikan informasi yang sebenarnya.

2. Media harus mampu bersikap objektif dalam penayangan berita.

Media harusnya menyadari tanggung jawabnya kepada masyarakat,

sehingga aktor kepemilikan modal seperti kepentingan politik

pemilik media sebaiknya dipisahkan dengan objek media tersebut.

Media harusnya berpihak dan loyal kepada masyarakat untuk

memberitakan sebuah informasi.

3. Dari hasil penelitian ini diharapkan masyarakat bisa lebih jeli, dalam

memilah berita, dan lebih kritis dalam memahami pesan yang

disampaikan dalam berita.

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ade Armando. 2014.Televisi Jakarta di Atas Indonesia. Yogyakarta: Bentang.

DeddyMulyana. 2013. KomunikasiPolitikPolitikKomunikasi. Bandung: RemajaRosdakarya.

______. 2000. IlmuKomunikasi: SuatuPengantar. Bandung: RemajaRosdakarya.

Dja'farHAssegaf.1991. Jurnalistik Masa Kini. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Effendy, Onong. 2005. IlmuKomunikasi: TeoridanPraktek. Bandung: RemajaRosdakarya. Eryanto. 2002. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, danPolitik Media. Yogyakarta.LKiS.

Nimmo, D. 2005. KomunikasiPolitik: Komunikator, Pesan, dan Media. Bandung: RemajaRosdakarya.

Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta:RajagrafindoPersada.

Pareno, Abede Sam. 2005. Media Massa AntaraRealitasdanMimpi.Surabaya:Papirus.

RachmatKriyantono. 2006. TeknikPraktisRisetKomunikasi: DisertaiConohPraktisRiset Media, Public Relations, Advertising, KomunikasiOrganisasi, KomunikasiPemasaran. Jakarta: KencanaPrenada Media Group. 87

Saverin, Wernner, J., and Tankard, James, W. 2005.TeoriKomunikasi: Sejarah, MetodedanTerapan di Dalam Media Massa. Jakarta: KencanaPrenada Media Group.

Sobur, Alex. 2004. AnalisisTeks Media: SuatuPengantaruntukAnalisisWacana, AnalisisSemiotik, danAnalisis Framing. Bandung: RemajaRosdakarya.

SyarifudinYunus. 2010.Jurnalistik Terapan. Bogor: Ghalia Indonesia.

Non Buku :

UU No. 40 tahun 1999 TentangPers

Annual Report VIVA 2014 http://www.rumahpemilu.org/in/read/5940/KPI-Rekam-Keberpihakan- Media-Penyiaran-Melalui-Berita-dan-Iklan http://www.kpi.go.id/index.php/terkini/24-dunia-penyiaran