Komunikasi EISSN 2549-4902, ISSN 1978-4597 https://journal.trunojoyo.ac.id/komunikasi Volume 14 No 1 Maret 2020 (43-62)

Strategi Komunikasi Politik Juru Bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) 2014-2019 sebagai Humas Pemerintah

Silvanus Alvin Universitas Bunda Mulia E-mail: [email protected]

DOI: https://doi.org/10.21107/ilkom.v14i1.6031

ABSTRAK Keberadaan Government Public Relations itu penting di tengah tuntutan keterbukaan informasi. Meski demikian, penelitian yang membahas topik ini di lingkup istana masih minim. Berangkat dari keresahan tersebut penelitian ini dilakukan untuk mengungkap strategi yang diterapkan oleh Juru Bicara Wakil Presiden periode 2014-2019 sebagai humas pemerintah. Metode yang dipakai dalam penelitian kualitatif ini adalah wawancara mendalam serta observasi terhadap Husain Abdullah selaku Juru Bicara Wakil Presiden 2014- 2019. Terdapat beberapa tahapan-tahapan strategi yang diterapkan, yakni penentuan citra pihak yang direpresentasikan, penentuan publik sasaran, menjalankan fungsi manajemen komunikasi dan fungsi proteksi, serta evaluasi. Selain itu, temuan menarik dari penelitian ini membuktikan Husain Abdullah sebagai Juru Bicara Wakil Presiden 2014-2019 diberikan keleluasaan dalam menentukan strategi komunikasi politik yang ia rasa penting dilakukan, tanpa perlu melapor ataupun mendapat persetujuan dari Jusuf Kalla sebagai pihak yang direpresentasikan. Beberapa bentuk keleluasaan itu antara lain adalah kebebasan dalam menginterpretasikan pesan wakil presiden kemudian menyebarluaskan kepada pers, berperan pula sebagai penasihat (advisor) yang bisa memberi masukan-masukan, serta menentukan konten-konten mana yang layak di media sosial tanpa perlu persetujuan Jusuf Kalla.

Kata kunci: juru bicara, wakil presiden, jusuf kalla, komunikasi politik, dan government public.

ABSTRACT The existence of government public relations is important in the midst of demands for information disclosure. Nevertheless, research on this topic, especially the practice within the vice-presidential palace is still minimal. This research was conducted to uncover the political communication strategy adopted by the Vice President's Spokesperson for the 2014-2019 period as the government public relations. The method used in this qualitative study was in-depth interviews and observations on Husain Abdullah who appointed as the Vice President's Spokesperson 2014-2019. There are several stages of the political communication strategy implemented, namely determining the image of the person who was represented, determining the spesific public, carrying out the communication management and protection functions against crisis, and performing evaluation. In addition, one interesting finding from this study is the freedom that Husain Abdullah earned from the Vice President Jusuf Kalla to determine the political communication strategy that he felt was important, without reporting or obtaining approval from Jusuf Kalla as the party represented. Some forms of discretion include the freedom to interpret the vice president's message and then disseminate to the press. Husain also entitled to act as an advisors who can provide input, and determine which content is appropriate to be posted on social media without the need for Jusuf Kalla's approval.

Keywords : spokesperson, vice president, jusuf kalla, political communication, and government public relations

Cite this as :

Alvin, Silvanus (2020). Strategi Komunikasi Politik Juru Bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) 2014-2019 sebagai Humas Pemerintah. Jurnal Komunikasi, 14(1), 43 -62. doi : Article History : https:/ /doi.org/10.21107/ilkom.v14i1.6031 Received December, 9th 2019, © 2020 Silvanus Alvin Acepted January, 9th 2020

43

44 | Jurnal Komunikasi, Vol. 14 No. 01, Maret 2020: 43-62

PENDAHULUAN komunikasi yang mendatangkan profit secara Praktik public relations (PR) finansial, karena keberadaan PR pemerintah dibutuhkan manakala seorang individu guna memenuhi hak masyarakat dalam mendapatkan akses informasi serta maupun organisasi berusaha untuk komunikasi. menciptakan maupun mempertahankan reputasi serta citra yang baik (Butterick, Penyampaian informasi kepada 2014). Setiap ada ketersinggungan dengan masyarakat dan juga penyerapan informasi publik, di situ dibutuhkan peran PR. Kegiatan masyarakat tidak boleh dilakukan secara PR tidak terbatas hanya untuk organisasi atau sembarangan. Sebab, hal tersebut dapat perusahaan yang bergerak di dunia bisnis, memberikan imej yang buruk terhadap yang tujuan utamanya hanya mengejar profit pemerintah. Apabila mendapat imej buruk, semata, melainkan juga perlu dilakukan oleh bukan tidak mungkin pemerintah itu pemerintah. Djusan (2012), Butterick (2014), kehilangan legitimasinya atau kepercayaan dan Suprawoto (2018) menegaskan dari masyarkat. Budiardjo (2008) mengatakan keberadaan PR dalam pemerintahan adalah sebuah pemerintahan bisa langgeng jika mutlak. menggabungkan kewenangan formal serta Pentingnya PR dalam pemerintah pula legitimasi. yang mendasari lahirnya government public Wakil presiden, dalam ranah relations (GPR). Suprawoto (2018) eksekutif, termasuk sebagai perwujudan dari menjelaskan PR pemerintah merupakan pemerintah. Mandat serta beban kerja seorang ‘fungsi komunikasi yang menghubungkan Wakil Presiden Republik diatur interaksi warga dengan pemerintah, dengan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 di regulator, dan perpanjangan tangan kebijakan dalam Pasal 4 ayat 1 dan 2, Pasal 6 ayat 2, pemerintah’ (hlm. 49). Pasal 7, Pasal 8, dan Pasal 9. Maksum (2015) Pasca-reformasi telah menempatkan menjelaskan secara garis besar ada empat Indonesia dalam babak baru dari segala sisi, tugas utama dari seorang wakil presiden. terutama di bidang komunikasi. Bila sebelum Pertama, membantu presiden dalam reformasi, pemerintah hanya menerapkan memimpin negara. Kedua, menjadi pengganti presiden bila presiden berhalangan ataupun komunikasi satu arah (Djusan, 2012), maka sekarang pemerintah perlu melakukan meninggal dunia. Ketiga, menyerap aspirasi komunikasi dua arah. Djusan (2012) masyarakat, mendalami, dan menindaklanjuti menjelaskan pemerintah wajib masalah-masalah kesejahteraan rakyat. menyampaikan informasi tentang kebijakan- Keempat, membantu presiden dalam hal kebijakannya dan juga perlu mendengar serta pengawasaan terhadap lembaga-lembaga menyerap aspirasi dari masyarakat. Apalagi, pemerintahan di bawahnya agar menjalankan hal tersebut diperkuat juga oleh Undang- tugas dan fungsi yang semestinya.

Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Dalam ranah komunikasi politik, Keterbukaan Informasi Publik (KIP). wakil presiden sebagai komunikator polik UU KIP itu yang menjadi dasar yang perlu mengkomunikasikan pesan-pesan membedakan praktik PR secara umum dengan politiknya dengan tepat kepada masyarakat. PR pemerintah. Suprawoto (2018) Bila pesan-pesan politik tidak disampaikan menjelaskan PR secara umum hanya dengan baik, maka bisa saja wakil presiden berurusan dengan publik yang tersegmentasi kehilangan kepercayaan dari masyarakat. atau stakeholder sesuai dengan kebutuhan Implikasi dari turunnya kepercayaan publik organisasi, sementara praktik PR pemerintah tentu bisa berefek pada melemahnya melayani seluruh warga negara. Selain itu, kepercayaan terhadap pemerintah secara masih menurut Suprawoto (2018) PR menyeluruh (Budiardjo, 2008; Butterick, pemerintah tidak berurusan dengan kegiatan 2014; Suprawoto, 2018). Untuk itu, wakil Strategi Komunikasi Politik Juru Bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) 2014-2019 s... (Silvanus Alvin) | 45 presiden membutuhkan bantuan praktisi PR pemerintahan daerah. Beberapa di antaranya demi menjaga komunikasi politik terhadap adalah penelitian Kadir (2009) yang masyarakat terlaksana dengan baik dan benar. membahas pentingnya peran PR pemerintah dalam mencitrakan Kota Malang sebagai kota Muhammad Jusuf Kalla (JK) telah edukasi, penelitian Ristanto (2014) yang menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia untuk dua periode berbeda, di era menyarankan peran serta PR Kota Balikpapan Presiden , pada dalam mengimplementasikan konsep smart- 2004-2009 dan Presiden , pada city atau kota pintar, dan penelitian Herlina 2014-2019 (Hasjanah, 2019). Dalam dua (2015) yang kembali membahas pentingnya kurun waktu yang berbeda itu, JK memiliki keberadaan humas pemerintah bagi Kota sebuah tim PR, yang dikepalai oleh Husain Malang. Penelitian ini menjadi penting karena Abdullah (Kambie, 2016; Setyawan, 2016). membedah secara mendalam dan membahas strategi komunikasi politik seorang juru Di lingkungan istana, jabatan resmi bicara yang berada di dalam lingkungan yang diemban oleh Husain adalah Staf Khusus istana.

Wakil Presideng Bidang Komunikasi dan Informasi atau biasanya dikenal sebagai Juru Pemerintah perlu membangun dan Bicara Wakil Presiden (WapresRI, 2017). menjaga citra dirinya yang positif, agar Sebelum memulai karir sebagai seorang juru pemerintahannya dapat berjalan dengan baik. bicara, Husain memulai karirnya sebagai Hal tersebut dapat dipenuhi bila terjadi seorang wartawan dari salah satu stasiun komunikasi yang baik antara pemerintah dan televisi swasta, yaitu RCTI (Darmawan, masyrakatnya. Implikasinya, akan ada 2016). Posisi sebagai Juru Bicara Wakil pemahaman yang berujung pada dukungan Presiden Republik Indonesia mengharuskan dari masyarakat terhadap pemerintah. Lebih Husain Abdullah menjadi ‘jembatan’ antara lanjut, beban kerja pejabat eksekutif akan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan media atau berlebihan bila terus menerus berhubungan pers, serta masyarakat. Sebab, beban kerja dengan masyarakat, maka dari itu diperlukan wakil presiden tidak memungkinkan JK untuk peran juru bicara. bisa meladeni beragam pertanyaan dari wartawan maupun publik tiap saat. Namun, minimnya penelitian terkait dengan juru bicara dalam ranah PR Bagi McNair (2011), juru bicara pemerintah di lingkungan istana menandakan adalah pria atau wanita yang memiliki kurangnya informasi yang valid secara kompetensi untuk menjadi perwakilan akademis untuk menunjang hal tersebut. Oleh seorang aktor politik maupun organisasi karena itu, penelitian ini perlu dilaksanakan politik dan memiliki wewenang untuk dalam menunjang pemahaman akademis berbicara. Lebih lanjut, jabatan juru bicara di terkait dengan strategi komunikasi juru bicara, lingkungan istana merupakan posisi yang terutama di lingkungan istana. Selain itu, sulit. Sebab, menurut Seitel (2015), seorang pemaparan dari penelitian ini juga dapat juru bicara tidak hanya sekadar penyambung dimanfaatkan dalam praktik nyata. lidah, melainkan ia juga harus mempercayai keputusan yang diambil oleh pimpinannya itu. Penelitian-penelitian yang ada belum membahas praktik kerja juru bicara di dalam Penelitian maupun studi literatur ring satu pemerintahan secara spesifik sebagai terkait dengan praktik dan strategi komunikasi objek penelitian. Berangkat dari fakta-fakta juru bicara dalam ranah government public dan penjelasan di atas, maka peneliti relations di lingkungan istana masih minim. merumuskan pertanyaan penelitian, yakni Sejauh ini, beragam penelitian terkait PR Bagaimana strategi komunikasi yang pemerintah lebih banyak berfokus pada diterapkan Juru Bicara Wakil Presiden strategi – strategi komunikasi di sebuah sebagai Humas Pemerintah? 46 | Jurnal Komunikasi, Vol. 14 No. 01, Maret 2020: 43-62

Strategi Komunikasi Politik manipulasi dan tipuan (manipulation and McNair (2011) menegaskan bahwa deception). setiap komunikasi yang dilakukan oleh seorang aktor politik maupun organisasi politik pastilah memiliki intensi politik PR Pemerintah (Government Public tertentu yang berusaha dicapai. Thompson Relations) (2001) seperti dikutip oleh Rachmiatie dkk Terdapat beragam definisi terkait (2013, hlm. 125-126) menjelaskan lima poin Public relations (PR). Peneliti akan utama dalam membuat strategi komunikasi menjabarkan lebih dulu beberapa definisi politik, yakni sebagai berikut. yang lazim digunakan untuk memahami 1. Menetapkan visi individu maupun konsep tentang PR. Public Relations Society organisasi of America (PRSA, 2019) melihat PR sebagai strategi komunikasi yang membangun 2. Merancang rencana yang mengacu pada kesepahaman mutual antara organisasi dan visi maupun misi, dan ditunjang oleh data publik tujuannya. Sementara, Soemirat dan serta informasi Ardianto (2017) menuliskan definisi dari PR 3. Menentukan taktik atau langkah-langkah sebagai usaha terus menerus secara sadar praktis, dengan memperhitungkan untuk mempengaruhi publik melalui kemampuan internal dan kondisi komunikasi, agar timbul rasa hormat terhadap lingkungan individu maupun organisasi supaya dapat bertahan dalam menghadapi cobaan dan 4. Menempatkan posisi individu atau tantangan. Di sisi lain, Chatered Institute of organisasi sesuai dengan hal yang ingin Public Relations (CIPR) dalam Butterick dicapai (2014) menjelaskan PR secara sederhana 5. Menyusun pola aktivitas komunikasi agar adalah manajemen reputasi. dapat dijalankan secara taktis oleh pelaku Lee, Neely, dan Stewart (2012) komunikasi menilai praktik PR tidak hanya berlaku bagi dunia swasta saja, melainkan juga praktik Lebih lanjut, McNair (2011) juga tersebut juga harus diterapkan oleh menuliskan bahwa tujuan dari penerapan pemerintah. Di dalam PR, elemen utamanya strategi komunikasi politik ialah kesepahaman adalah komunikasi dua arah. Di era saat ini, manufaktur (the manufacture of consent). pemerintah tidak bisa hanya melakukan Para aktor politik ketika melakukan aktivitas komunikasi satu arah atau sekadar berperan komunikasi, melakukan seleksi lebih dulu atas sebagai produsen pesan. Sebab, Butterick informasi apa saja yang akan mereka bagikan (2014) menuliskan ‘pemerintah juga pada audiensnya. Seleksi atas informasi merupakan sasaran dari komunikasi dan sebenarnya sah-sah saja dilakukan, karena persuasi’ (hlm. 192). Oleh karena itu lahirlah bisa saja ada sebuah informasi yang memang konsep serta praktik dari PR pemerintah. berkaitan dengan keamanan nasional Menurut Kementerian Komunikasi (national security). Bila informasi itu bocor dan Informatika (2016) PR pemerintah adalah maka dikhawatirkan akan mengancam sebuah ‘pengelolaan informasi dan komunikasi yang negara. Di lingkungan istana, wajar ada begitu berkelanjutan untuk memperoleh pemahaman banyak informasi yang masuk dalam kategori dan dukungan terhadap program dan tersebut, sehingga tidak semua informasi kebijakan pemerintah’. Selain itu, Suprawoto harus diketahui publik. (2018) memaparkan bahwa PR pemerintah Meski demikian, McNair (2011) sebagai fungsi manajemen komunikasi dari menggarisbawahi bahwa seleksi yang terlalu sebuah pemerintahan yang tanggap serta ketat atas informasi-informasi dapat membina hubungan timbal balik dengan mengarahkan aktor politik untuk melakukan warga negaranya. Sementara, Arofi (2018) Strategi Komunikasi Politik Juru Bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) 2014-2019 s... (Silvanus Alvin) | 47 menuliskan bahwa PR pemerintah merupakan wujud keterbukaan informasi melalui aktivitas komunikasi yang dapat beragam bentuk media, baik media cetak, menjembatani warga dengan pemerintah dan media elektronik (televisi dan radio), sebaliknya. media internet (laman web dan media sosial). Kata kunci yang esensial dalam penjelasan atas PR pemerintah adalah adanya 3. Tanggung jawab pada masyarakat aktivitas timbal balik. Hal ini berarti, (responsiveness to public as citizens): pemerintah tidak hanya membuat dan tanggung jawab terhadap masyarakat menyebarkan pesan saja, melainkan juga merupakan hal utama bagi pemerintah. menyerap aspirasi dari publik. Ditambahkan Sebab, pemangku kepentingan bagi Suprawoto (2018) bahwa dalam sebuah pemerintah tidak bersifat satu dimensi, pemerintahan yang menerapkan sistem seperti klien atau investor potensial, demokrasi, komunikasi dua arah dengan melainkan seluruh warga negara dari masyarakatnya bisa menambah akuntabilitas sebuah pemerintahan. dan memberikan dampak positif berupa dukungan terhadap pemerintah. Media Relations Arofi (2018) dan Suprawoto (2018) Media relations dapat dipahami sebagai sepakat bahwa terdapat tiga perbedaan salah satu kegiatan yang dilakukan praktisi PR mendasar antara pelaksaan PR pada umumnya dengan cara membangun hubungan baik dan PR pemerintah. Pertama, PR pemerintah dengan para jurnalis dari berbagai media tidak berorientasi untuk mendatangkan profit (Triyono, 2013; Nurjanah, Widyasari, dan finansial atau tidak komersil karena Yulianti, 2015). Lebih lanjut, terdapat pemerintah tidak menjual produk atau jasa hubungan simbiosis mutualisme antara PR tertentu. Kedua, praktik PR pemerintah dan jurnalis. Secara umum, kerja jurnalis merupakan bagian dari pemenuhan hak-hak selalu bergelut dengan batas waktu tayang warga negara, sementara PR pada umumnya maupun jadwal produksi yang ketat. Di saat hanya akan mengurus publik sesuai target yang bersamaan, PR datang memberikan tujuan mereka. Ketiga, posisi PR pemerintah materi maupun informasi yang dapat diolah berada di dalam lingkup eksekutif, berbeda para jurnalis menjadi berita. Tindakan praktisi dengan PR pada umumnya yang berada di PR dalam membantu jurnalis dikenal sebagai sektor swasta. konsep media relations. Lebih lanjut, Lee, Neely, dan Stewart Sementara, Raharjo (2015) menjelaskan (2012) menjabarkan tiga tugas utama dari PR ada tiga tujuan dari media relations. Pertama, pemerintah, yakni sebagai berikut. meningkatkan kesadaran dan pemahaman 1. Membangun hubungan dengan media publik melalui publikasi. Kedua, mengubah (media relations): terdapat hubungan sikap publik. Ketiga, mendorong tindakan cinta sekaligus benci antara PR dan yang mendukung pihak yang ditangani oleh wartawan dari berbagai media. Di satu PR. sisi, PR membutuhkan media untuk Para praktisi PR biasanya melaksanakan publikasi dan penyampaian informasinya dua tugas utama dalam media relations kepada publik. Di sisi lain, PR harus dengan menerapkan subsidi informasi berhadapan dengan kegigihan media (information subsidy). Park, Bier, dan manakala ada isu miring atau krisis yang Palenchar (2016) menuliskan ada dua jenis menimpa pemerintah. Konsep ini secara subsidi informasi. Jenis pertama yaitu, subsidi khusus akan dijabarkan pada bagian di informasi yang proaktif, yaitu PR secara aktif bawah ini. membagikan informasi kepada para jurnalis, 2. Laporan kepada publik (public salah satunya dengan cara menggelar reporting): melaporkan setiap kegiatan konferensi pers atau menyebar siaran pers. pemerintah kepada masyarakat sebagai Jenis kedua yaitu, subsidi informasi yang 48 | Jurnal Komunikasi, Vol. 14 No. 01, Maret 2020: 43-62 reaktif. Dalam jenis tersebut, pihak yang aktif menyampaikan informasi secara langsung, berasal dari para jurnalisnya dengan cara tapi tentunya tidak setiap hari. Oleh karena itu, melontarkan beragam pertanyaan dan PR keberadaan juru bicara esensial sebagai memberikan informasi dengan menjawab ‘jembatan komunikasi’ yang mampu pertanyaan-pertanyaan itu. memberikan informasi resmi sebagai Olga (2014) mengkritisi bahwa dalam perwakilan suara pemerintah secara berkala praktik subsidi informasi, PR memiliki (Towle, 1997; McNair, 2011). Seitel (2015) kontrol minim dan bahkan di beberapa kasus menegaskan bahwa posisi juru bicara di tidak memiliki kontrol sama sekali atas lingkup istana merupakan pekerjaan yang informasi yang diberikan pada jurnalis. sulit. Seorang juru bicara perlu meyakini Seberapa banyak informasi yang diberikan pilihan pemimpinnya adalah tindakan yang akan dipakai para jurnalis, kapan informasi tepat agar mampu mempersuasi masyarakat tersebut akan ditayangkan, hingga bagaimana sesuai keyakinan tersebut. pengemasan informasi tersebut menjadi Keberadaan juru bicara diharapkan wewenang dari jurnalis. mampu mempertahankan dan membangun Patut dipahami bahwa praktik media citra maupun reputasi dari pihak yang relations yang melibatkan subsidi informasi direpresentasikannya. Terdapat dua dilakukan secara pamrih. Artinya, ada sebuah karakteristik utama juru bicara istana (Towle, imbalan yang diharapkan dari pemberian 1997). Pertama, juru bicara berperan sebagai informasi oleh PR tersebut. Imbalan yang boundary spanner. Tidak hanya menjadi diharapkan berupa citra maupun reputasi yang corong bagi pihak yang diwakili, namun juru baik (Febriyansyah, Maylanny, dan Imran, bicara juga diharapkan mampu menyerap 2016). aspirasi masyarakat. Kepercayaan terhadap juru bicara termasuk tinggi apabila ia juga berperan sebagai pihak yang memberi masukan (adviser) kebijakan bagi pemerintah. Juru Bicara Konsekuensinya, seorang juru bicara tidak Pekerjaan PR pemerintah tentunya tidak harus selalu tunduk dengan apa yang bisa dilaksanakan seorang diri saja, karena diputuskan atasannya. Seitel (2015, hlm. 269) dibutuhkan kerjasama tim yang solid. menuliskan ‘kesetiaan utamanya (juru bicara) Lazimnya, tiap tim PR pasti memiliki seorang adalah kepada publik dan ia tidak boleh juru bicara. Hal ini dilakukan agar penerapan membohongi atau menyesatkan pers’. Meski subsidi informasi terhadap rekan-rekan media demikian, McNair (2011) berpandangan berjalan melalui satu pintu saja. Di sisi lain, bahwa walau menerima gaji yang berasal dari hal ini tentunya memudahkan para jurnalis APBN, loyalitas juru bicara lebih condong untuk mencari pihak yang pasti dalam kepada pihak yang diwakilinya dan bukan memberikan informasi pada mereka. Dalam pada rakyat. konteks penelitian ini, juru bicara yang Kedua, sejauh mana juru bicara dimaksud adalah Juru Bicara Wakil Presiden. diperbolehkan untuk menyebarkan informasi Peran juru bicara dalam lingkungan kepada publik melalui media. Dalam hal ini, istana semakin esensial. Juru bicara juru bicara harus mengikuti kemauan pihak merupakan laki-laki ataupun perempuan yang yang diwakilinya. Towle (1997) memiliki tugas utama membangun dan mengkategorikan hal ini menjadi dua poin menjaga hubungan baik dengan media yakni juru bicara yang hanya bertugas (McNair, 2011). mendiseminasikan informasi dan juru bicara yang diperbolehkan memberi interpretasi atas Terkait hal ini, elit-elit di pemerintahan, pikiran maupaun tindakan wakil presiden. termasuk wakil presiden di dalamnya, memang sumber berita yang dicari-cari Juru bicara sebagai bagian dari PR media. Wakil presiden bisa saja pemerintah diharuskan memiliki kompetensi Strategi Komunikasi Politik Juru Bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) 2014-2019 s... (Silvanus Alvin) | 49 yang tertuang dalam Peraturan Menpan Sallot dan Johnson (2006) menjelaskan Nomor PER/12/M.PAN/08/ Tahun 2007 berita-berita yang ditayangkan media tentang Pedoman Umum Hubungan sebagian besar berasal dari informasi yang Masyarakat di Lingkungan Instansi diberikan oleh juru bicara kepada media. Pemerintah. Elfrida (2015) mengutip penelitian Judy Cutlip dkk (2005) menilai etos kerja VanSlyke Turk pada 1984 bahwa informasi juru bicara haruslah proaktif. Dengan yang disebarkan oleh enam pejabat informasi demikian, juru bicara perlu mengetahui public lembaga pemerintah mempengaruhi perkembangan terkini atas isu-isu yang pemberitaan delapan surat kabar di Louisiana. menyasar pihak yang direpresentasikan, PR punya kekuatan untuk memengaruhi sebelum isu itu bisa menjadi krisis. Tindakan agenda media yang sejatinya hak prerogatif preventif perlu dilaksanakan karena redaksional masing-masing media pemerintah adalah sasaran komunikasi. Cutlip (Syahputra, 2018). dkk (2005) menyampaikan juru bicara Lebih lanjut, kekuatan juru bicara saat pemerintahan perlu menempatkan diri mereka ini dalam agenda setting begitu besar. Karena, sebagai pembuat agenda. Implikasinya, wartawan-wartawan saat ini dihadapi dengan informasi dapat berkembang sesuai dengan situasi miris, berupa peningkatan produksi arah yang diinginkan. Dengan kata lain, juru berita dan batas waktu (deadline). Franklin bicara juga merupakan pelaku dari agenda dkk (2009) mengkategorikan wartawan saat setting. ini sebagai wartawan pasif (passive journalist), sementara Taylor (2008) menyebutnya sebagai wartawan protokol Agenda Setting dan Juru Bicara (protocol journalist). Kedua istilah itu Teori agenda setting pertama kali memiliki penjelasan yang serupa, yakni tipe diperkenalkan oleh McCombs dan Shaw wartawan yang serta merta menulis apapun ketika meneliti kampanye presiden di materi informasi yang diberikan juru bicara Amerika Serikat pada 1968, 1972, dan 1976 pada mereka. Tipe wartawan ini tidak skeptis (University of Twente, 2019). Inti asumsi dari sama sekali sehingga bisa dianalogikan teori ini adalah informasi-informasi yang sebagai corong dari PR. Kritik terhadap disampaikan di media massa secara konsisten praktik seperti ini adalah rendahnya kualitas dapat mempengaruhi masyarakat, sehingga produk jurnalistik. menganggap isu tersebut sebagai hal yang Gandy (1982) menegaskan bahwa penting. Lebih lanjut, apa yang tidak dianggap pemilihan media juga menjadi penting dalam penting dan tidak ditampilkan di media akan penerapan agenda setting ini. Perlu ada serta merta luput dari mata publik. Dalam pertimbangan matang untuk menentukan penerapan agenda setting, tiap informasi pasti media mana yang akan dipilih dan media melalui proses pembingkaian lebih dahulu mana pula yang memberikan pengaruh publik (framing). Hal ini dilakukan demi mencapai secara maksimal. Sebab, beda media, beda reputasi serta citra yang diinginkan. pula publiknya.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian Kualitatif

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi penelitian kualitatif. Kriyantono (2012) menjelaskan metode penelitian kualitatif sebagai sebuah

Gambar 1. Proses Agenda Setting metode untuk menjelaskan suatu fenomena Sumber: University of Twente (2019) dengan pengumpulan data-data yang 50 | Jurnal Komunikasi, Vol. 14 No. 01, Maret 2020: 43-62 dikumpulkan dan diolah secara mendalam. (2012), wawancara merupakan percakapan Kriyantono (2012, hlm. 57) juga menuliskan antara periset dan informan yang bersifat tidak bahwa ‘riset (dengan metodologi kualitatif) terstruktur, yang bisa dilakukan beberapa kali ini bersifat subjektif dan hasilnya lebih demi mendapatkan data kualitatif yang kasuistik bukan untuk digeneralisasikan’. mendalam. Berhubungan dengan penelitian Chairi (2009) menambahkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara kualitatif terkandung sifat subjektif peneliti mendalam. karena peneliti diharuskan untuk terjun Wawancara tentu dilakukan terhadap langsung ke lapangan, untuk melakukan informan. Informan kunci yang akan pengumpulan, pemilihan, hingga interpretasi diwawancara untuk menunjang data kualitatif data. dari penelitian ini adalah Husain Abdullah Penelitian ini pun berjenis penelitian selaku Staf Khusus Wakil Presiden Bidang deskriptif kualitatif. Sebab, peneliti membuat Komunikasi dan Informasi. deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang objek yang akan diteliti. Kriyantono (2012) menambahkan bahwa dalam jenis Profil Narasumber penelitian deksriptif tidak menjelaskan Husain Abdullah merupakan pria yang hubungan antarvariabel. Selain itu, Mulyadi lahir pada 12 Agustus 1964, tepatnya di (2011, hlm. 133) menambahkan ‘pada suatu , Sulawesi Selatan. Husain penelitian deskriptif, tidak menggunakan dan menamatkan SD dan SMP di sekolah negeri tidak melakukan pengujian hipotesis (berbeda di Parepare. Kemudian, ia melanjutkan studi dengan penelitian kualitatif jenis eksplanasi)’. di SMA Negeri 1 . Selanjutnya, jenjang Strata 1 untuk Program Studi Pendekatan Studi Kasus Hubungan Internasional didapatkannya di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Penelitian ini menerapkan pendekatan Hasanuddin pada 1988. Kemudian, pada studi kasus. Studi kasus, menurut Rahardjo 2009, Husain meraih gelar magister untuk (2017, hlm. 3), ‘serangkaian kegiatan ilmiah Ilmu Komunikasi dari Universitas yang dilakukan intensif, terinci, dan Hasanuddin. mendalam tentang suatu program, peristiwa, dan aktivitas, baik pada tingkat perorangan, Husain ditetapkan sebagai Juru Bicara sekelompok orang, lembaga atau organisasi Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk dua periode. untuk memperoleh pengetahuan mendalam Periode pertama dimulai pada 2004-2009. tentang peristiwa tersebut’. Penelitian dalam Saat itu, Jusuf Kalla berpasangan dengan kacamata studi kasus berusaha untuk Presien Susilo Bambang Yudhoyono. menjawab pertanyaan tentang how Selanjutnya, ketika Jusuf Kalla berduet (bagaimana) dan why (mengapa). dengan Presiden Jokowi, Husain kembali ditetapkan sebagai Juru Bicara Wakil Penelitian studi kasus pun harus Presiden untuk periode 2014-2019. berlandaskan latar alamiah dan holistik (Rahardjo, 2017). Dalam studi kasus, metode Sebelum menjadi juru bicara, perjalanan pengumpulan data yang cenderung diterapkan karir Husain dimulai sebagai wartawan adalah wawancara dan observasi. kontributor RCTI di Makassar sejak 1992 hingga 2008. Ia pernah menduduki jabatan penting di media, antara lain adalah Direktur Teknik Pengambilan Data Sun TV Makassar pada 2009-2010, Dalam penelitian ini, peneliti dilanjutkan menjadi Pemimpin Redaksi menerapkan wawancara sebagai teknik Celebes TV Makassar pada 2010 hingga pengumpulan data. Menurut Kriyantono 2014.

Strategi Komunikasi Politik Juru Bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) 2014-2019 s... (Silvanus Alvin) | 51

HASIL DAN PEMBAHASAN empat tipe publik berdasarkan situasinya, Hasil penelitian ini secara garis besar yaitu publik semua isu (publik yang selalu dirumuskan setelah peneliti melakukan bersuara atas isu apapun), publik apatis (publik yang tidak menaruh perhatian pada isu observasi selama tiga bulan dan ditunjang apapun), publik isu tunggal (publik yang pula dengan mewawancarai narasumber kunci, yakni Husain Abdullah selaku juru menaruh perhatian pada satu isu khusus), dan bicara dari Wakil Presiden Jusuf Kalla pada publik isu hangat aktif (publik yang aktif atas periode 2014-2019. Observasi dilakukan sebuah isu yang dibahas secara masif di dengan mengikuti beberapa kegiatan Husain media). Abdullah selaku Juru Bicara Wakil Presiden Publik yang dituju ialah publik isu periode 2014-2019. Lokasi observasi ini tunggal. Ada beberapa ciri khas dari publik bertempat di Istana Wakil Presiden, Jalan jenis ini antara lain adalah, para individunya Medan Merdeka Nomor 6, RT 11/RW 02, memiliki kompetensi edukasi yang mumpuni, Pusat, dan di Kantor Wakil Presiden, serta menaruh minat yang sama terhadap satu Jalan Veteran III No. 14, RT 02/RW 03, isu tertentu walau belum tentu memiliki opini Jakarta Pusat. yang seragam. Dalam praktiknya, juru bicara bersama “Ada audiens masing-masing memang, dengan pihak yang ia representasikan tergantung isu. Misal kalau masalah menyamakan persepsi lebih dulu atas citra kelistrikan itu ya orang-orang industri seperti apa yang akan dibangun. Dalam ranah atau masyarakat yang concern ke sana, politik, citra berarti pandangan publik atas yang lain kadang tidak peduli. Kalau perbankan kan ada UMKM, ada aktor politik (McNair, 2011). Penentuan citra segmen tertentu… yang ikuti menjadi langkah yang pertama, karena citra perkembangan isu-isu di istana itu seorang wakil presiden, entah itu baik atau sebenarnya adalah orang-orang yang buruk, dapat memengaruhi citra well educated. Tentu beda dengan yang pemerintahannya yang sedang dipimpin. ikut isu kelurahan. Ini hasil pengalaman Citra wakil presiden memang bukanlah saya menjadi jubir dua periode” (Husain Abdullah, dalam wawancara, faktor tunggal dalam menentukan mulus atau 2019). tidaknya roda pemerintahan berjalan. Namun, hal-hal negatif yang tampak dan diingat publik atas seorang pemimpin, cenderung Selanjutnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla berdampak secara langsung maupun tidak memberikan keleluasaan bagi Husain selaku langsung terhadap jalannya sebuah juru bicara yang mewakilinya untuk pemerintahan. Dalam konteks ini, citra yang melaksanakan fungsi-fungsinya. Keleluasaan berusaha dibangun oleh Wakil Presiden Jusuf yang dimaksud berarti, tiap langkah yang Kalla (JK) adalah tokoh perdamaian dilakukan juru bicara tidak perlu mengantongi (Awaluddin, 2009; Ponco dan Khoiri, 2011; izin dari wakil presiden. Di lingkungan istana, Satriawan, 2018) dan negarawan atau politisi juru bicara secara umum leluasa dalam yang mementingkan kepentingan bangsa menjalankan dua tugas utama, yaitu fungsi daripada ego pribadi (Kompas, 2014; RMOL komunikasi dan fungsi proteksi. Sumsel, 2019; Viva, 2019). Fungsi komunikasi ini sejalan dengan Setelah menyamakan persepsi soal citra UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan apa yang mau dibangun serta dipertahankan, Informasi Publik (KIP). Pemberian informasi langkah berikut ialah menentukan publik ini umumnya diunggah di situs resmi wakil sasarannya. Publik di sini tidak dapat presiden yang bisa diakses di wapresri.go.id. dipahami sebagai publik secara luas, serta dibantu pula oleh para wartawan yang melainkan sebuah segmen yang spesifik. sehari-hari bertugas di istana, dan juga dengan Suprawoto (2018) menuliskan bahwa terdapat konten-konten di media sosial. Terkait dengan 52 | Jurnal Komunikasi, Vol. 14 No. 01, Maret 2020: 43-62 pemberian pernyataan kepada para wartawan, Modelnya bisa berupa door-stop atau hal itu hanya boleh dilakukan wakil presiden wawancara yang dilakukan secara spontan sendiri dan juru bicara saja. usai narasumber melakukan kegiatan tertentu. “Seorang jubir itu punya peran untuk Awak pers lebih gemar melakukan menghubungkan wapres dengan media. wawancara secara door-stop karena ada Secara structural di Kantor Wapres kecenderungan wartawan malu bertanya di tidak ada yang boleh keluarkan hadapan banyak orang, tapi berani bertanya informasi ke publik selain saya. Hanya bila ramai-ramai dengan sesama rekan ada satu pintu, ya melalui saya saja. profesinya (Indonesia PR, 2016). Kebetulan Pak JK ini media darling, jadi saya tidak harus selalu tampil. Ada Sementara, di lain kesempatan bisa yang Pak JK sudah jelaskan dan clear” berbentuk konferensi pers. Konferensi pers (Husain Abdullah, dalam wawancara, merupakan aktivitas humas dalam 2019). melaksanakan subsidi informasi yang memenuhi nilai berita kepada rekan-rekan Fungsi komunikasi ini dapat pers dalam jumlah besar yang sudah diklasifikasikan sesuai sistem komunikasinya dikumpulkan dalam satu tempat (Butterick, menjadi dua yakni media arus utama atau 2014). Usai konferensi pers, para rekan pers pers, dan media sosial. Peneliti akan biasanya mendapat jamuan makan. membedah dan membahas lebih dulu strategi komunikasi terhadap pers yang diterapkan oleh Juru Bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla. Untuk mewujudkan fungsi komunikasi ini, juru bicara menentukan satu hari tiap minggu untuk pers melakukan tanya jawab secara langsung dengan Wakil Presiden. Awalnya jadwal audiensi antara Wakil Presiden Jusuf Kalla dan para awak media dilaksanakan tiap Jumat, usai melaksanakan Foto 1. Model Door-stop (Sundoro, 2017) Sholat Jumat, pada 2014 hingga pertengahan 2015. Namun, karena pemintaan dari rekan- rekan pers bahwa minimnya pembaca ataupun penikmat berita di Jumat, maka jadwal audiensi berubah. Kemudian, jadwal audiensi itu ditetapkan tiap Selasa, sekitar pukul 14.00 WIB. Dipilihnya Selasa karena bertepatan dengan jadwal Sidang Kabinet ataupun Sidang Rapat Terbatas. Setelah sidang, maka Foto 2. Model Konferensi Pers (Viva, 2018) para wartawan bisa langsung melakukan wawancara. Dengan demikian, hasil Apabila wakil presiden berhalangan wawancara itu dapat mengantongi nilai berita maka menjadi tugas dari juru bicara untuk yang tinggi, sehingga layak diberitakan. memenuhi kebutuhan informasi tersebut. Saat melakukan fungsi komunikasi ini, pernyataan Dari perubahan jadwal audiensi itu bisa yang keluar dari mulut juru bicara harus dipahami bahwa juru bicara juga menampung mengacu dan senada dengan pernyataan wakil aspirasi dari rekan-rekan pers, kemudian presiden. Namun, juru bicara dibolehkan meresponsnya. Hal ini sejalan dengan praktik untuk memberi tafsir atas pesan yang media relations, dimana juru bicara sebagai disampaikan oleh pihak yang PR pemerintah mengayomi rekan-rekan pers. direpresentasikan. Model wawancara dengan para rekan- “Wapres bilang A, jubir tidak boleh rekan pers ini juga tergantung dengan situasi. bilang B apalagi menafsirkan secara Strategi Komunikasi Politik Juru Bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) 2014-2019 s... (Silvanus Alvin) | 53

menyimpang atau keliru dari Selain itu, ada pula batasan di luar pernyataan yang butuh follow up media. lingkungan istana, khususnya di forum-forum Yang terpenting itu menangkap pesan internasional. Juru bicara tetap dalam posisi dan menerjemahkan apa yang ingin yang selalu ikut serta dalam tiap kegiatan disampaikan wapres. Hubungan wakil presiden. Meski demikian, akses keduanya (antara wapres dan juru seorang juru bicara terbatas di forum-forum bicara) itu harus sejiwa sehingga tek- tok sudah dipahami. Jadi saya sudah internasional. Dalam kondisi demikian, tahu mau wapres apa” (Husain komunikasi antara wakil presiden dan juru Abdullah, dalam wawancara, 2019). bicara tetap harus dibangun. Salah satu

contoh adalah Husain ikut serta dalam Penelitian yang dilakukan Towle rombongan Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika (1997) mengkategorikan juru bicara menjadi menghadiri Sidang Umum PBB ke 74 di New dua tipe. Pertama, juru bicara yang hanya York, Amerika Serikat, pada 23 September berperan sebagai penyambung lidah. Artinya, 2019. Dalam forum tersebut, akses untuk ikut juru bicara hanya menyampaikan pesan wakil serta dalam konferensinya terbatas bagi para presiden saja, tanpa mengubah isi pesan perwakilan kepala negara saja. tersebut. Tipe kedua adalah juru bicara yang “Setelahnya (rapat terbatas atau diperbolehkan menjadi representatif. Juru pertemuan skala internasional) saya bicara tipe kedua ini diperbolehkan untuk selalu ajak wapres diskusi, poin-poin memberikan interpretasinya atas pesan wakil pembahasannya apa saja sih tadi. Jadi presiden yang dititipkan kepadanya. Mengacu ini persiapan bilamana media pada kutipan wawancara di atas, maka dapat bertanya. Jadi kalau tidak ikut, kita disimpulkan Husain Abdullah termasuk tetap update dan kalau diperlukan dalam kategori tipe kedua, yakni juru bicara untuk pertanyaan media, ya bisa dijawab” (Husain Abdullah, dalam representatif, karena ia diberi keleluasaan wawancara, 2019).

untuk menganalisa dan menginterpretasikan pesan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Lebih lanjut, juru bicara juga perlu Agar tidak salah menginterpretasikan masuk dalam keseharian atau ranah privat dari maksud wakil presiden, diperlukan pihak yang ia wakili. komunikasi yang intensif. Komunikasi ini “Saya sebagai jubir tidak kenal jam harus dibangun tiap hari, baik dalam hal kerja. Tidak seperti PNS, jam 4 selesai formal dan informal. Untuk hal formal, ya pulang rumah dan tidur. Tapi saya tentunya juru bicara mendampingi wakil tidak posisikan diri seperti itu, saya presiden sesuai jadwal hariannya. Salah satu kapan saja diperlukan, anytime, ya saya contohnya adalah mendampingi wakil gerak” (Husain Abdullah, dalam presiden ketika audiensi ataupun rapat dengan wawancara, 2019). para menteri, pebisnis-pebisnis, ataupun politisi-politisi, dan ikut pula ketika melakukan kunjungan kerja keliling Indonesia bertemu dengan berbagai elemen masyarakat. Ada sedikit pembeda dalam menjaga komunikasi di lingkungan istana. Husain menjelaskan bahwa di dalam lingkungan istana, ada batasan-batasan yang mengikat. Misalnya saja rapat terbatas antara presiden, wakil presiden, dan beberapa menteri terkait. Tentu posisi juru bicara tidak bisa ikut dalam acara itu. Foto 3. (Kumparan, 2019) 54 | Jurnal Komunikasi, Vol. 14 No. 01, Maret 2020: 43-62

program-program pemerintah. Saya bukan membatasi, tapi saya tidak perlu buka semua, karena di media sosial sifatnya sepotong-sepotong” (Husain Abdullah, dalam wawancara, 2019). Penting bagi juru bicara untuk memilah- milah pesan yang akan disebarluaskan kepada

publik. Juru bicara perlu menimbang dampak Foto 4. Dokumentasi pribadi atau implikasi yang ditimbulkan dari informasi yang diungkap kepada publik. Seperti yang diungkapkan di atas, selain Kaidah utamanya ialah tidak membongkar pers, Juru Bicara Wakil Presiden juga rahasia negara dan tidak membuat gaduh mendapat mandat untuk mengelola media sosial. Ada dua media sosial yang menjadi fokus dari Wakil Presiden Jusuf Kalla yaitu Twitter @Pak_JK dengan 2,95 juta pengikut dan Instagram @jusufkalla dengan 234 ribu pengikut (diakses pada 4 Desember 2019). Semua konten yang akan diunggah di kedua akun media sosial tersebut harus mendapat izin dari Husain Abdullah selaku juru bicara.

Ia pun diberikan keleluasaan tidak perlu melapor kepada Jusuf Kalla. Foto 5 dan 6. Twitter @Pak_JK dan @jusufkalla.

Konten yang diunggah di media sosial Salah satu contoh kegaduhan akibat hanya konten-konten bersifat emosional salah menentukan unggahan konten adalah seperti ucapan selamat hari raya ataupun vlog Presiden Jokowi bermain dengan ucapan belasungkawa, dan konten yang cucunya Jan Ethes. Unggahan itu menuai menampilkan kehidupan pribadi seperti kritik dan cibiran dari publik. Tidak ada yang menghabiskan waktu luang bersama keluarga. salah dalam konten di vlog tersebut, hanya Pengungkapan kehidupan pribadi elit politik saja waktu (timing) mengunggahnya tidak memang dilakukan supaya wakil presiden tepat. Saat itu, sedang terjadi bencana asap mendapat kesan dekat dengan rakyat serta akibat kebakaran hutan di Sumatera dan tidak ada hal-hal yang perlu ditutup-tutupi Kalimantan. Ribuan masyarakat Indonesia (Alvin, 2019). kesulitan bernafas karena terganggu asap. Sementara, konten-konten yang Oleh sebab itu, konten Jokowi bermain berkaitan dengan program kerja pemerintah, dengan cucunya di halaman Istana Bogor porsi unggahanya minimal. Walaupun kontrol menuai kecaman karena seakan-akan presiden konten media sosial ada di tangan pengguna tidak peduli dengan bencana yang menimpa (Alvin, 2019), Husain mengatakan ada rakyatnya (Diana, 2019). Seleksi atas konten- peluang masyarakat bisa salah tangkap konten yang mau diunggah di media sosial informasi. haruslah dipikirkan secara strategis dengan menimbang dampak yang ditimbulkan. “Di medsos yang ringan-ringan supaya lebih akrab dengan “Di sini butuh kepekaan dari Jubir masyarakat, lebih mendekatakan, untuk melihat dan mengukur sejauh supaya ada human interest, lebih kena mana kadar informasi apa yang layak emosionalnya. Misal ada bencana disampaikan pada publik. Apakah itu alam, ada ucapan belasungkawa, dan menyangkut national security atau itu bisa cepat… tapi jujur saja jarang faktor sosial atau faktor-faktor lainnya saya gunakan akun Pak JK untuk yang harus dipertimbangkan, soal Strategi Komunikasi Politik Juru Bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) 2014-2019 s... (Silvanus Alvin) | 55

stabilitas pemerintahan dan negara, dan Salah satu temuan yang cukup juga timing. Jangan sampai ada menarik adalah Husain Abdullah juga diberi kegaduhan. Kalau ada empat pesan, kesempatan untuk memberikan masukan- mungkin cukup satu pesan saja dulu masukan (spokesperson also act as an yang disampaika” (Husain Abdullah, advisor). Ini berarti juru bicara juga dalam wawancara, 2019). menerapkan konsep boundary spanner, yakni Juru bicara dituntut untuk hati-hati dan juru bicara mengamati kondisi nyata di cermat dalam membagikan informasi kepada lapangan dan kemudian melaporkan situasi publik. Sebab, kesalahan dalam yang terjadi (Grunig, 2002 dalam Prasetyo, penyebarluasan informasi dapat menciptakan 2016, hlm. 20). kegaduhan politik yang berujung menganggu “Kalau ketemu, Pak JK mulai kalimat stabilitas politik sebuah negara (Badrun, dengan katakan gimana 2017). perkembangan di luar. Itu kesempatan saya beri input dan beri update atas Dengan demikian, juru bicara situasi objektif yang sedang diperbolehkan untuk melakukan swasensor. berlangsung di luar… Misal soal Hal ini tidak melanggar aturan maupun kode rencana kenaikan iuran BPJS. Nah, etik dari seorang juru bicara. Terdapat bapak pernah tanya gimana beberapa hal yang boleh dirahasiakan ataupun perkembangan di luar. Saya jawab ada dilakukan swasensor oleh juru bicara, yakni resistensi dari masyarakat terutama ‘national security and international relations; dari kalangan bawah. Kira-kira personal privacy; commercial confidentiality; demikian, saya sampaikan info yang law enforcement; public order; information didapat langsung dan dari media maupun juga dari macam-macam received in confidence; internal regulations’ diskusi” (Husain Abdullah, dalam (Suprawoto, 2018, hlm. 235). Poin-poin wawancara, 2019). tersebut tercantum pula di Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Nomor 14 Tahun 2008 Pasal 17.

McNair (2011, hlm 45) menuliskan ‘politicians, however, also seek to conceal information from citizens, sometimes for reasons of what is called “national security” and sometimes to avoid political embarrassment’. Pernyataan McNair itu Foto 7. Dokumentasi pribadi Husain Abdullah mengingatkan bahwa adanya potensi bagi juru Agar kredibel dalam memberikan bicara dalam memanfaatkan celah dalam masukan, juru bicara perlu pula menyerap aturan. Penerapan swasensor ini haruslah aspirasi masyarakat. Bagi peneliti, sejalan dengan adagium latin yang berbunyi penyerapan aspirasi masuk dalam fungsi quid leges sine moribus (Suprawoto, 2018) komunikasi, khususnya dalam mewujudkan yang berarti celah hukum jangan sampai komunikasi dua arah. Jadi, komunikasi itu dimanfaatkan sehingga mengebiri moralitas. tidak hanya satu arah dari pemerintah ke “Kita memang harus pandai-pandai masyarakat semata, melainkan bisa mengelola isu, bukan membatasi tapi sebaliknya. mengelola komunikasi, supaya apa yang kita sampaikan itu jangan jadi kata Dari penyerapan aspirasi itu pula, akan kunci dari suatu permasalahan. Di situ diketahui pula bila ada isu-isu tertentu yang peran jubir. Idealnya ada agenda setting berpotensi menjadi krisis. Butterick (2014) tanpa harus menutupi fakta” (Husain menjelaskan krisis sebagai timbulnya Abdullah, dalam wawancara, 2019). keraguan dan kecurigaan hingga berujung 56 | Jurnal Komunikasi, Vol. 14 No. 01, Maret 2020: 43-62 pada jatuhnya citra orang maupun organisasi tentang Wakil Presiden Jusuf Kalla. Hasil atas atas sebuah isu yang terlambat ataupun salah media monitoring ini dilaporkan tiap hari ditanggapi. kepada juru bicara. Oleh karena itu, bila ada beberapa isu “Sekarang ini malah jubir itu butuh yang sudah dideteksi, maka juru bicara melakukan kerja-kerja intercept. Kita langsung melakukan fungsi proteksi sebagai harus lihat tren (berita-berita) di media taktik yang melindungi citra personal Wakil online dan di media sosial“ (Husain Presiden Jusuf Kalla sekaligus melindungi Abdullah, dalam wawancara, 2019). citra pemerintah. Salah satu contoh kasus adalah Partai “Idealnya sebenarnya jubir pemerintah. Perindo mengajukan uji materi ke Mahkamah Jujur saya subjektif lebih back-up Pak Konstitusi perihal masa jabatan wakil JK. Karena apa yang sampaikan itu toh presiden. Beberapa portal berita online, antara program pemerintah. Tugas saya lain seperti Indo Pos (Rahman, 2018), memang kawal Wapres dalam hal ini Kumparan (Saputra dkk, 2018), dan Merdeka Pak JK, mengawal tiap pernyataan beliau ke publik. Dengan (Mardani, 2018), serta beberapa portal berita mengamankan Pak JK, saya amankan lainnya menayangkan berita yang mengutip juga program pemerintah” (Husain pernyataan Direktur Eksekutif Freedom Abdullah, dalam wawancara, 2019). Institute Rizal Mallarangeng maupun pengamat politik dari LIPI Syamsuddin Haris, Petikan wawancara di atas juga yang menyebut Jusuf Kalla bernafsu terus sekaligus memperkuat argumentasi McNair berkuasa. (2011) bahwa loyalitas juru bicara itu lebih condong pada orang yang ia representasikan, Tentunya pemberitaan sejenis itu bisa meskipun penghasilan yang diterima didapat menghancurkan citra Jusuf Kalla yang dari negara. dikonstruksikan sebagai seorang negarawan. Agar isu ini tidak menjadi krisis yang berlarut- Dalam menjalankan fungsi proteksi, larut, Husain Abdullah selaku juru bicara Juru Bicara Wakil Presiden dibantu dengan langsung membendung dengan menerapkan anggota yang berisikan 20 orang di bawahnya agenda setting. Husain berkomentar di portal (non-PNS dan PNS di bawah Sekretariat berita online bahwa Jusuf Kalla adalah tokoh Wakil Presiden dengan kualifikasi yang tidak haus kekuasaan. Hubungan JK pemahaman jurnalistik dan politik), hanya sebagai pihak terkait (Rini, 2018; melakukan manajemen krisis. Teresia dan Riso, 2018; Ayu, 2018). Penerapan manajemen krisis yang Berada di dalam era komunikasi digital diterapkan adalah pemantauan media atau saat ini, Husain Abdullah menilai kerja juru media monitoring. Farihanto (2014) menulis bicara akan makin berat ke depannya. Salah bahwa media monitoring berguna untuk satunya karena mereka juga dibebani dengan mengetahui sentimen publik akan suatu isu, manajemen komunikasi politik di ranah dunia apakah kecenderungannya itu positif atau maya. Saat ia menjabat sebagai juru bicara di negatif. Selain itu, dari media monitoring pula era SBY-JK pada 2004-2009, tugasnya dapat diketahui isu mana yang mulai jadi meladeni komunikasi dengan rekan-rekan perhatian publik dan isu mana yang mulai pers saja. Namun, di era Jokowi-JK, tepatnya ditinggalkan publik. Isu-isu tersebut dipantau, pada akhir 2017, muncul fenomena buzzer agar sewaktu-waktu isu menjadi krisis maka politik. Felicia dan Loisa (2018) menjelaskan bisa langsung diantisipasi. bahwa buzzer adalah kumpulan profesional Media monitoring ini tidak hanya fokus ataupun relawan yang melakukan kampanye memantau isi pemberitaan pada media arus politik di dunia maya, bisa dengan utama saja, melainkan juga memantau konten- mempromosikan atau menyerang tokoh dan konten di media sosial yang membahas atau kebijakan tertentu. Strategi Komunikasi Politik Juru Bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) 2014-2019 s... (Silvanus Alvin) | 57

Manakala ada buzzer politik yang Jusuf Kalla atas dirinya. Salah satu kasus menganggu, maka juru bicara di era adalah ketika Wakil Presiden Jusuf Kalla komunikasi digital ini pun wajib turun tangan. dianggap berbeda paham dengan Presiden Sebab, Carraro dkk (2012) menegaskan Jokowi. Hal itu pun menimbulkan kegaduhan bahwa serangan politik yang didiamkan politik akibat ‘digoreng’ oleh aktor-aktor malah akan berbahaya karena akan timbul politik. Bagi Husain, bila didiamkan maka isu kesan seolah-olah informasi yang perbedaan suara antara Presiden Jokowi dan disampaikan itu benar. Poin yang menarik Wakil Presiden Jusuf Kalla akan semakin liar. adalah Husain tidak menggunakan akun Oleh karena itu, Ketika mendapat Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk secara tawaran untuk tampil dalam diskusi di media, langsung membalas beragam serangan di Husain tanpa mengantongi izin pun hadir. media sosial. Respon justru dilakukan melalui Padahal, Jusuf Kalla sebenarnya tidak mau akun media sosial si juru bicara. Husain tampil di media. Di sini terlihat bahwa Lebih lanjut, langkah yang diambil juru bicara sedekat apapun hubungannya Husain adalah merespon serangan buzzer di dengan individu yang ia representasikan, tetap platform media yang sama pula. Langkah terbuka peluang adanya salah interpretasi. tersebut senada dengan temuan dari tesis Keleluasaan dalam bertindak, memutus, Alvin (2017) bahwa tidak akan ada dampak hingga interpretasi pernyataan itu juga berarti bila membalas serangan politik di memiliki risiko tersendiri (Seitel, 2015). media yang berbeda dari asal serangan “Kebanyakan saya banyak dilarang tapi tersebut. Secara sederhana, bila ada yang saya nakal saja tampil di media. Karena menyerang di Instagram, maka perlu pula ketika saya rasa penting untuk dibalas melalui platform yang sama, yaitu diluruskan dan begitu saya hitung- Instagram pula. hitung berbahaya atau tidak baik untuk Pak JK, saya tidak bilang dan langsung “Supaya netizen itu tidak menyerang hadir saja di media… Tidak pernah saya langsung Pak JK macam-macam, ditegur. Misal Pak JK kebetulan buka karena itu akan ganggu reputasinya. TV lalu lihat saya, malah dia SMS saya Sebagian saya ambil alih melalui akun untuk menambah informasi. Sampaikan saya” (Husain Abdullah, dalam ini dan sampaikan itu. Jadi saya wawancara, 2019). dipandu sms dari Pak JK kemudian ya Dalam pernyataan Husain di atas, akun saya tambahkan” (Husain Abdullah, media sosial pribadi miliknya yang merespon dalam wawancara, 2019). serangan di media sosial terhadap Wakil Presiden Jusuf Kalla. Meski belum terukur Dalam evaluasi sumatif, bisa seberapa efektif strategi ini, Husain disimpulkan strategi komunikasi politik yang mengklaim strategi ini berhasil meredam diterapkan sudah memenuhi citra yang telah serangan yang terjadi di media sosial. ditetapkan di awal. Hal itu bisa tampak terlihat dari tanggapan maupun sentimen pers dan Tahapan-tahapan strategi komunikasi juga publik sasaran di akhir masa jabatan politik yang diterapkan oleh Husain Abdullah Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden RI. Pers juga diikuti dengan evaluasi. Cangara (2016) mengapresiasi dengan membuat produk- mencatat bahwa evaluasi itu bisa terbagi produk jurnalistik yang bersentimen positif menjadi dua yakni evaluasi formatif (evaluasi atas kinerja Jusuf Kalla. Selain itu, tidak ada yang dilakukan bersamaan dengan kritik-kritik ataupun kegaduhan yang pelaksanaan strategi komunikasi politik) dan menyasar kepada Jusuf Kalla. evaluasi sumatif (evaluasi menyeluruh usai diterapkannya strategi komunikasi politik. Ending Pak JK itu mulus, summa cumlaude, ada yang lepas dengan Dalam evaluasi formatif, Husain pesawat tempur, banyak pula opini mengakui pernah kebablasan menggunakan positif di media sosial berterima kasih keleluasaan yang diberikan Wakil Presiden ke Pak JK. Semua itu karena approach 58 | Jurnal Komunikasi, Vol. 14 No. 01, Maret 2020: 43-62

komunikasi politik yang baik. Bila PR). Husain Abdullah sebagai Juru Bicara komunikasi politik buruk yang ada pasti Wakil Presiden 2014-2019 diberikan cibiran, dan salah jubirnya itu dalam keleluasaan dalam menentukan strategi mengelola informasi (Husain Abdullah, komunikasi politik yang ia rasa penting dalam wawancara, 2019). dilakukan, tanpa perlu melapor ataupun mendapat persetujuan dari Jusuf Kalla sebagai pihak yang direpresentasikan. Selama

menjabat untuk periode 2014-2019, terdapat beberapa strategi komunikasi politik yang diterapkan oleh Husain. Pertama, menentukan citra seperti apa yang mau dibangun serta dipertahankan. Foto 8. Kompas TV(2019) Langkah awal ini penting karena bila citra wakil presiden buruk, maka citra pemerintah juga akan berdampak negatif pula. Dalam tahap ini, citra yang ditentukan adalah tokoh perdamaian dan negarawan.

Kemudian, langkah berikutnya ialah menentukan publik sasaran, yakni publik isu

tunggal. Karakterisitik dari publik jenis ini adalah memiliki edukasi yang baik dan Foto 9. Suara (2019) mengikuti satu isu spesifik yang dianggap penting oleh mereka. Meski fokus pada isu yang sama, publik jenis ini belum tentu PENUTUP memiliki opini yang sama. Pasca reformasi menempatkan Setelah dua tahapan di atas dilakukan, Indonesia dalam babak baru yakni era barulah Husain selaku Juru Bicara Wakil keterbukaan informasi. Pemerintah Indonesia Presiden menjalankan fungsi komunikasi dan dituntut untuk membuka pintu informasi itu fungsi proteksi. Keduanya guna mencapai sebagai bentuk tanggung jawab terhadap citra yang sudah ditentukan sebelumnya di publik demi tercapainya pemerintahan yang benak publik sasaran. Satu hal yang jadi baik. Keterbukaan informasi ini perlu temuan menarik adalah Husain diberikan dilakukan secara strategis, karena itu wewenang untuk memutuskan langkah apa diperlukan tenaga dari praktisi government yang dianggapnya baik. Jadi, tidak diperlukan PR. proses birokratis ketika Husain melaksanakan Wakil Presiden Republik Indonesia tugasnya sebagai seorang juru bicara. sebagai bagian dari pemerintah itu sendiri Fungsi komunikasi dilakukan dengan wajib menyampaikan informasi-informasi menerapkan manajemen komunikasi berupa kepada publik. Meski demikian, tugas pokok penyampaian informasi publik melalui pers dan fungsi dari wakil presiden tidak sebatas dan juga melalui media sosial. Penyebaran pada penyampaian informasi saja. Lebih informasi kepada rekan-rekan pers dilakukan lanjut, tata cara komunikasi yang tidak tepat bisa dengan model door-stop atau konferensi dari sisi pemerintah dapat menimbulkan pers. Bila Jusuf Kalla berhalangan rendahnya kepercayaan publik sehingga bisa diwawancarai pers, maka Husain bisa berefek pada hilangnya kepercayaan terhadap menggantikan. Husain pun diberikan pemerintah secara menyeluruh. keleluasaan untuk memberikan pernyataan Dalam upaya menghindari hal tersebut, dengan menginterpretasikan situasi. Selain Wakil Presiden Jusuf Kalla menunjuk Husain itu, ia juga dapat berperan sebagai penasihat Abdullah sebagai juru bicaranya (government (advisor) bagi wakil presiden. Strategi Komunikasi Politik Juru Bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) 2014-2019 s... (Silvanus Alvin) | 59

Sementara, untuk konten di media sosial Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno Melalui hanya difokuskan pada Instagram dan Twitter Akun @Prabowo dan @Sandiuno, saja. Segala konten yang diunggah hanya Jurnal Komunika, 13 (2), hlm. 93-111. perlu persetujuan lebih dulu dari Husain, Arofi, A. M. (2018) Strategi Government tanpa perlu persetujuan langsung dari Jusuf Public Relations Kementerian Kalla. Komunikasi dan Informatika dalam Selanjutnya, penerapan fungsi proteksi Mengelola Isu Publik. (Skripsi) bisa diartikan pula sebagai bentuk manajemen Universitas Islam Negeri Syarif krisis. Sebagai tokoh politik sentral di Hidayatullah. Indonesia, Wakil Presiden Jusuf Kalla bisa Awaluddin, H. (2009) Perdamaian Ala JK: saja sewaktu-waktu terkena krisis. Bila tanpa Poso Tenang, Ambon Damai. Jakarta: persiapan, maka citra yang berusaha dibangun Grasindo. dan dijaga dapat runtuh. Oleh karena itu, Badrun, U. (2017) Konseptualisasi dan strategi yang diterapkan adalah pengawasan Aktualisasi Wawasan Kebangsaan di media, baik di media arus utama dan juga Era Global: Upaya Menghadirkan media sosial. Konsep Sistem Politik Berdasarkan Serangkaian tahapan di atas pada Wawasan Kebangsaan, Prosiding akhirnya juga melewati proses evaluasi. Universitas Negeri Medan, hlm. 206- Terdapat dua skema evaluasi yang dilakukan, 212. yakni evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Budiardjo, M. (2008) Dasar-dasar Ilmu Evaluasi diperlukan untuk mengetahui apakah Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka strategi yang digunakan masih dalam jalur Utama. yang tepat atau tidak. Butterick, K. (2014) Pengantar Public Penelitian ini diharapkan dapat menjadi Relations: Teori dan Praktik. Jakarta: wawasan baru bagi perkembangan RajaGrafindo Perkasa. komunikasi politik karena spesifik membahas Cangara, H. (2016) Komunikasi Politik: peran dan strategi juru bicara di lingkungan Konsep, Teori, dan Praktik. Edisi 5. istana. Strategi yang sama bisa diterapkan Jakarta: Rajawali Pers. oleh para juru bicara tokoh politik lainnya. Chairi, A. (2009) Landasan Filsafat dan Tidak hanya itu, peneliti juga berharap Metode Penelitian Kualitatif, Dalam: penelitian ini menjadi landasan akademis Workshop Metodologi Penelitian bahwa keberadaan juru bicara itu esensial di Kuantitatif dan Kualitatif, Fakultas lingkungan istana, terlebih di era keterbukaan Ekonomi Universitas Diponegoro informasi saat ini. Peneliti juga sadar bahwa Semarang, hlm. 1-27. penelitian ini jauh dari kata sempurna. Di Cutlip, S. M. dkk. (2005) Effective Public masa mendatang, diharapkan ada penelitian Relations. Jakarta: Penerbit Indeks. lanjutan yang berangkat dari topik ini. Darmawan, Y. (2016) Husain Abdullah: Dari Jurnalis, Jubir Wapres, Hingga DAFTAR PUSTAKA Walikota. Dapat diakses di: Alvin, S. (2017) Responding to Blasphemy http://www.timur- Accusations in Indonesian Electoral angin.com/2016/10/husain-abdullah- Politics: A Case Study of Ahok’s Online dari-jurnalis-jubir.html (diakses pada 10 September 2019).

Communication Strategy through YouTube during Jakarta’s Djusan, A. (2012) Praktik Government Public Gubernatorial Election 2017. Thesis Relations Paska Otonomi Daerah, (MA), University of Leicester. Jurnal Studi Komunikasi dan Media, 16, Alvin, S. (2019) Manajemen Citra Politik hlm. 61-70. 60 | Jurnal Komunikasi, Vol. 14 No. 01, Maret 2020: 43-62

Dwiyanto, D. (2002) Metode Kualitatif: interview/ (Diakses pada: 4 Desember Penerapannya dalam Penelitian. 2019). Diakses dari: Kadir, K. (2009) Humas Pemerintah dan https://www.academia.edu/download/4 Pencitraan: Studi tentang Peran Humas 5555425/metode_kualitatif_penerapann dalam Pencitraan Malang sebagai Kota ya_dalam_penelitian.pdf (diakses pada Pendidikan. (Tesis), Universitas 28 September 2019). Muhammadiyah Malang. Elfrida, S. V. (2015) Proses Membangun Kambie, A.S. (2016) Inilah Husain Abdullah. Agenda Setting Kebijakan Pada Portal Dapat diakses di: Berita Pemerintah dan Kesesuaiannya https://makassar.tribunnews.com/2016/ dengan Agenda Media Online, Jurnal 07/25/inilah-husain-abdullah?page=2 Masyarakat Telematika dan Informasi, (diakses pada 10 September 2019). 6, hlm. 13-26. Kompas (2014) Bagir: Jokowi-JK, Farihanto, M. N. (2014) Teman tapi Mesra Negarawan yang Sedang Tumbuh dan Humas dan Wartawan: Studi Kasus Negarawan Mapan. Kompas.com. Hubungan Media di Bidang Humas Dapat diakses di: Protokoler Universitas Ahmad Dahlan, https://nasional.kompas.com/read/2014 Jurnal Profetik, 7 (2), hlm 53-64. /04/15/1156466/Bagir.Jokowi- Febriyansyah, A. R., Maylanny, C., dan JK.Negarawan.yang.Sedang.Tumbuh.d Imran, A. I. (2016) Strategi Media an.Negarawan.Mapan (Diakses pada 4 Relations PT. Pelabuhan Tanjung Priok Desember 2019). dalam Menangangi Krisis, Jurnal KompasTV (2019) JK: Jejak Kebaikan – Kajian Komunikasi, 4 (2), hlm. 229- ROSI. [Youtube] Dapat diakses di: 241. https://www.youtube.com/watch?v=P5 Felicia dan Loisa, R. (2018) Peran Buzzer 766NHH2ks (Diakses pada 3 Desember Politik dalam Aktivitas Kampanye di 2019). Media Sosial Twitter, Jurnal Koneksi, 2 Kriyantono, R. (2012) Teknik Praktik Riset (2), hlm. 352-359. Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Franklin, B. dkk (2009) Journalism, News Kumparan (2019) Wapres JK Olahraga Pagi Sources and Public Relations. Chapter Bareng Warga di GBK. Kumparan. 19 in Allan, S (ed) The Routledge Dapat diakses di: Companion to News and Journalism. https://kumparan.com/kumparannews/ London: Routledge. wapres-jk-olahraga-pagi-bareng-warga- di-gbk-1rNLrnZCExS (Diakses pada: Hasjanah, K. (2019) Dua Kali Dipercaya Jadi 29 November 2019). Wakil Presiden, Jusuf Kalla Beberkan Pengorbanannya. Dapat diakses di: Lee, M., Neely, G., dan Stewart, K. (eds.) https://www.tribunnews.com/nasional/ (2012) The Practice of Government 2019/08/12/dua-kali-dipercaya-jadi- Public Relations. Boca Raton: Taylor wakil-presiden-jusuf-kalla-beberkan- and Francis. pengorbanannya?page=4 (diakses pada Maksum, D. A. (2015) Tugas dan Fungsi 10 September 2019). Wakil Presiden di Indonesia, Lex Crimen, 4(1), hlm. 123-133. Herlina, S. (2015) Strategi Komunikasi Humas dalam Membentuk Citra Mardani (2018) ‘Nimbrung’ di gugatan masa Pemerintahan di Kota Malang, JISIP, 4 jabatan wapres, JK dinilai ambisi (3), hlm. 493-500. kekuasaan. Merdeka. Dapat diakses di: https://www.merdeka.com/politik/nimb Indonesia PR (2016) Door Stop Interview. rung-di-gugatan-masa-jabatan-wapres- Dapat diakses di: jk-dinilai-ambisi-kekuasaan.html https://indonesiapr.id/doorstop- (Diakses pada: 4 Desember 2019). Strategi Komunikasi Politik Juru Bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) 2014-2019 s... (Silvanus Alvin) | 61

Moleong, L. J. (2014) Metodologi Penelitian TV, Jurnal Profetik, 8 (2), hlm. 27-36. Kualitatitf. Bandung: Remaja Rahardjo, M. (2017) Studi kasus dalam Rosdakarya. penelitian kualitatif: konsep dan Mulyadi, M. (2011) Penelitian Kuantitatif dan prosedurnya, Research Repositor Kualitatif serta Pemikiran Dasar Universitas Islam Negeri Maulana Menggabungkannya, Jurnal Studi Malik Ibrahim, hlm. 1-26. Komunikasi dan Media, 15, hlm. 127- Rahman, A. (2018) Uji Materi Jabatan 137. Wapres Langkah Mundur Regenerasi. Nurjanah, A., Widyasari, W., dan Yulianti, F. Indo Pos. Dapat diakses di: (2015) Public Relations dan Media https://indopos.co.id/read/2018/07/26/1 Relations: Kritik Budaya Amplop Pada 45399/uji-materi-jabatan-wapres- Media Relations Institusi Pendidikan di langkah-mundur-regenerasi/ (Diakses Yogyakarta, Jurnal Komunikasi, hlm. pada: 4 Desember 2019). 41-56. Rina, A. (2018) Juru Bicara Wapres Ungkap Olga, S. (2014) Strategi Media Relations Alasan JK Ajukan Diri Jadi Pihak Ciputra World Surabaya dalam Special Terkait pada Uji Materi di MK. Event Halloweenation, Jurnal E- Tribunews. Dapat diakses di: Komunikasi, 2, hlm. 1-8. https://www.tribunnews.com/nasional/ Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan 2018/07/23/juru-bicara-wapres- Aparatur Negara (2007) Pedoman ungkap-alasan-jk-ajukan-diri-jadi- Umum Hubungan Masyarakat di pihak-terkait-pada-uji-materi-di-mk Lingkungan Instansi Pemerintah. (Diakses pada 4 Desember 2019). Jakarta. Rini, R. (2018) Jubir Wapres: Pak JK Tidak Park, S., Bier, L. M., dan Palenchar, M. J. Berambisi Maju di Pilpres 2019. (2016) Framing a mystery: Information Tribunews. Dapat diakses di: subsidies and media coverage of https://www.tribunnews.com/nasional/ Malaysian airline flight 370, Public 2018/07/23/jubir-wapres-pak-jk-tidak- Relations Review, 42, hlm. 654-664. berambisi-maju-di-2019 (Diakses pada: Ponco, A. dan Khoiri, I. (2011) JK Tokoh 4 Desember 2019). Perdamaian Dunia. Kompas. Dapat Ristanto, T. (2014) Peran Humas Pemerintah diakses di: Kota Balikpapan dalam https://edukasi.kompas.com/read/2011/ Mengimplementasikan Konsep Smart 10/01/1245207/jk.tokoh.perdamaian.du City di Kota Balikpapan, Commonline nia (Diakses pada: 22 November 2019). Departemen Komunikasi, 4, hlm. 387- 399. Prasetyo, K. (2016) Koalisi Dominan Humas DPR-RI sebagai Boundary Spanner RMOL Sumsel (2019) Jelaskan Tanah dalam Mewujudkan Good Governance Prabowo, JK Dipuji sebagai melalui Informasi Publik, Jurnal Media Negarawan. RMOL Sumsel. Dapat Kom, 6 (2), hlm 16-30. diakses di: http://www.rmolsumsel.com/read/2019 Rachmiatie, A. dkk. (2013) Strategi /02/20/110048/Jelaskan-Tanah- Komunikasi Politik dan Budaya Prabowo,-JK-Dipuji-Sebagai- Transparansi Partai Politik, Mimbar Negarawan- (Diakses pada: 4 Desember Jurnal Sosial dan Pembangunan, 29 (2), 2019). hlm. 123-132. Sallot, L. M. dan Johnson, E. A. (2006)

Raharjo, R. S. (2015) Media Relations di Investigating relationship between Media Massa: Analisis Deskriptif journalist and public relations Kualitatif terhadap Kegiatan Media practitioners: Working together to set, Relations TVRI Yogyakarta dan Jogja frame, and build the public agenda, 62 | Jurnal Komunikasi, Vol. 14 No. 01, Maret 2020: 43-62

Public Relations Review, 32, hlm. 151- Suprawoto (2018) Government Public 159. Relations: Perkembangan dan Praktik Saputra, E., dkk. (2018) Rizal Mallarangeng di Indonesia. Jakarta: Kencana. Soal Gugatan JK Cawapres: Jangan Taylor, M. (2008) Protocol Journalism as a Seperti Pak Harto. Kumparan. Dapat Framework for Understanding Public diakses di: Relaitons Media Relationship in https://kumparan.com/kumparannews/r Kosovo. US: Elsevier. izal-mallarangeng-soal-gugatan-jk- Teresia, A. dan Riso, N. (2018) Jubir JK Soal cawapres-jangan-seperti-pak-harto- Uji Materi di MK: Mustahil JK Gerak 27431110790550568 (Diakses pada: 4 Tanpa Jokowi Tahu. Kumparan. Dapat Desember 2019). diakses di: Satriawan, Y. (2018) Jusuf Kalla Terima https://kumparan.com/kumparannews/j Penghargaan Perdamaian dan ubir-jk-soal-uji-materi-di-mk-mustahil- Kemanusiaan. VOA Indonesia. Dapat jk-bergerak-tanpa-jokowi-tahu- diakses di: 27431110790551670 (Diakses pada: 4 https://www.voaindonesia.com/a/jusuf- Desember 2019). kalla-trima-penghargaan-perdamain- Towle, M. (1997) On behalf of the president: dan-kemanusiaan/4294761.html four factors affecting the success of the (Diakses pada: 22 November 2019). presidential press secretary, Seitel, F. P. (2015) Praktik Public Relations. Presidential Studies Quaterly, 27 (2), Jakarta: Erlangga. hlm. 297-319. Setyawan, F. A. (2016) Meliput di Lapangan Triyono, A. (2013) Strategi Media Relations Hingga Jadi Jubir Jusuf Kalla. Dapat Perguruan Tinggi di Surakarta, Jurnal diakses di: Komuniti, 5, hlm. 1-9. https://nasional.okezone.com/read/2016 University of Twente (2019) Communication /02/09/337/1307662/meliput-di- Theories. Netherlands. Dapat diakses lapangan-hingga-jadi-jubir-jusuf-kalla dari: www.utwente.nl/communication- (diakses pada 10 September 2019). theories (diakses pada 27 September Somantri, G. R. (2005) Memahami Metode 2019). Kualitatif, Makara Sosial Humaniora, 9 Viva (2018) Jubir JK Sebut Rizal Ramli (2), hlm. 57-65. Sedang Korslet. Vivanews. Dapat Soemirat, S. dan Ardianto, E. (2017) Dasar- diakses di: dasar Public Relations. Bandung: https://www.viva.co.id/berita/politik/10 Remaja Rosdakarya. 56500-jubir-jk-sebut-rizal-ramli- Suaradotcom (2019) Wapres JK Dapat sedang-korslet (Diakses pada: 29 Kejutan Pengawalan F16 Milik TNI AU November 2019) Jelang Purna Tugas.[Youtube] Dapat Viva (2019) Fadli Zon Sebut JK Makin diakses di: Negarawan dan Apa Adanya. https://www.youtube.com/watch?v=O Vivanews. Dapat diakses MU8Kjs6NbY (Diakses pada 3 di:https://www.viva.co.id/berita/politik/ Desember 2019). 1114494-fadli-zon-sebut-jk-makin- Sundoro, D. (2017) Wapres Jusuf Kalla negarawan-dan-apa-adanya (Diakses Kunker ke Palangkaraya, Besok. RRI. pada: 4 Desember 2019). Dapat diakses WapresRI. (2017) Profil Pejabat. Dapat di:http://rri.co.id/post/berita/386259/na diakses di: sional/wapres_jusuf_kalla_kunker_ke_ http://www.wapresri.go.id/profil- palangka_raya_besok.html (Diakses pejabat/ (diakses pada 13 September pada: 29 November 2019). 2019).