PERBANDINGAN PUISI DOAKARYA DAN DOA KARYA SANUSI PANE

Cindy Geofany Deby Triananda Erlinda Sari E. Universitas Muhammadiyah Malang

Abstrak Penelitian ini mendeskripsikan tentang perbandingan puisi Doa karya Amir Hamzah dan Sanusi Pane. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan persamaan aspek-aspek religius pada puisi Doa karya Amir Hamzah dan puisi Doa karya Sanusi Pane. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi yang sumber datanya diperoleh dari puisi Doa dengan menggunakan pendektan sastra bandingan yang berfokus pada teori Hutomo.Hasil dari penenlitian ini adalah adanya hubungan persamaan dengan puisi Doa karya Amir Hamzah dan Sanusi Pane. Persamaan tersebut dapat dilihat dari gaya penulisan, judul, makna, dan kedua penyair tersebut juga sama-sama menyebut Tuhan dengan sebutan kekasih.

KataKunci: perbandingan, puisi, doa

I. PENDAHULUAN Istilah religius membawa Membicarakan sastra dan konotasi pada makna agama, religius keagamaan berarti mempertautkan dan agama memang erat berkaitan, pengaruh agama dalam sebuah karya, berdampingan, bahkan dapat atau adanya suatu karya sastra yang melebur dalam satu kesatuan, namun bernafaskan agama. Sastra sebenarnya keduanya menyiratkan keagamaan menarik untuk dijadikan pada makna yang berbeda objek penelitian karena terdapat (Nurgiyantoro,2002: 326-327). kaitan erat karya sastra dan Agama lebih menunjukkan pada agama, sastra tumbuh dari sesuatu kelembagaan kebaktian kepada yang bersifat religius, sebagaimana Tuhan dan biasanya terbatas pada dikatakan oleh Mangunwijaya bahwa ajaran-ajaran dan peraturan- pada awal mulanya, segala sastra itu peraturan (Atmosuwito, 1998: 123). adalah religius (Mangunwijaya, Religius lebih melihat dari aspek 1982:11). yang di dalam lubuk hati, riak

62 getaran nurani pribadi, totalitas dipahami hanya dengan satu teks kedalaman pribadi manusia. Dengan saja, melainkan membutuhkan teks- demikian, religius bersifat mengatasi teks lain yang berkaitan. Seringkali lebih dalam dan lebih luas dari sebuah karya berlatarkan pada karya agama yang tampak formal dan sastra yang lain, baik menentang atau resmi (Mangunwijaya, 1982:11-12). meneruskan karya sastra yang

Religius dalam Kamus Besar menjadi latar itu (Pradopo, 2009: Bahasa , berarti bersifat 112). religi atau bersifat keagamaan Sastra bandingan merupakan (KBBI, 2002:944). Disini yang salah satu dari sekian banyak dimaksud dengan perasaan pendekatan yang ada dalam ilmu keagamaan ialah segala perasaan sastra. Sastra bandingan Pada batin yang ada hubungannya dengan awalnya adalah membandingkan Tuhan. Seperti perasaan dosa, karya sastra dengan karya sastra, perasaan takut, dan kebesaran Tuhan untuk mencari kefavoritan dan (Atmosuwito, 1998:124). keoriginalitasan karya. Perbandingan

Menilai sebuah karya yang ituakan ditemukan karya-karya yang bertaraf nasional dan bahkan bertaraf bertema keagamaan, dapat dilihat tema dan persoalannya dengan Islam, internasional(Endraswara, jika semakin dekat tema dan 2008:130). persoalannya dengan Islam, maka Sastra bandingan juga tidak semakin kukuhlah nilai Islam dalam terpatok pada karya-karya besar sebuah karya tersebut (Husin,1995: walaupun kajian sastra bandingan 142). sering kali berkenaan dengan

Karya sastra sejatinya merupakan penulis-penulis ternama yang suatu gagasan dalam tulisan yang mewakili suatu zaman. Kajian terkait dengan karya-karya sastra penulis baru yang belum mendapat yang lainnya. Pada hakikatnya karya pengakuan dunia pun dapat sastra merupakan karya yang tidak digolongkan dalam sastra bandingan. seutuhnya murni, melainkan abstrak. Batasan sastra bandingan tersebut Maka dari itu, suatu teks tidak dapat menunjukkan bahwa perbandingan tidak hanya terbatas pada sastra antar

63 bangsa, tetapi juga sesama bangsa berbagai literatur dalam rangka sendiri, misalnya antar pengarang penerapan dan pengembangan teori Antar genetik, antar zaman, antar sastra, khususnya untuk bidang bentuk, dan antar tema. kajian bandingan. Pusi yang akan kita kaji Penelitian ini diharapkan dapat merupakan puisi karya Amir memberikan manfaat bagi penulis Hamzah dan Sanusi Pane yang dan berjudul Doa,kedua puisi tersebut pembaca, baik manfaat secara teoritis memilikibeberapa maupun praktis. Secara teoritis hasil persamaandiantaranya jika ditinjau penelitian bermanfaat bagi dari segi judul, gaya penulisan, perkembangan ilmu sastra, terutama makna, dan sebutannya untuk tuhan. dalam kajian bandingan. Secara

Berdasarkan uraian diatas, praktis, penelitian ini bermanfaat masalah dalam penelitian ini adalah bagi masyarakat pembaca untuk bagaimana persamaan yang terdapat mengetahui bahwa hadirnya sebuah pada puisi Doa karya Amir Hamzah karya baru tidak terlepas dari refleksi dan puisi Doa karya Sanusi Pane? zamannya. Tujuan dari penelitian ini adalah Dalam penelitian ini mendeskripsikan persamaan aspek- menggunakan pendekatan sastra aspek religius pada puisi Doa karya bandingan dengan menggunakan Amir Hamzah dan puisi Doa karya teori Hutomo yang berlandaskan diri Sanusi Pane. pada 3 hal yaitu (1) Afinitas yaitu Penelitianini belum pernah keterkaitan unsur-unsur intrinsik diteliti sebelumnya. Disini peneliti karya sastra (2) Tradisi yaitu unsur men gkaji pada persamaan aspek- yang berkaitan dengan kesejarahan aspek religius kedua teks puisi penciptaan karya sastra, (3) “Doa” karya Amir Hamzah Dan Pengaruh. Dalam penelitian ini, “Doa” Sanusi Pane. Terkait dengan landasan yang paling tepat rumusan dan tujuan diatas, hasil digunakan adalah landasan Afinitas, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebab aspek-aspek yang ditemukan sebagai salah satu referensi atau dalam penelitian berkaitan dengan paling tidak sebagai pelengkap unsur instrinsik berupa persamaan

64 judul, pemaknaan, dan penyebutan bahwa sastra bandingan adalah kepada Tuhan. kajian interdisipliner atas teks-teks II. KAJIAN PUSTAKA secara lintas budaya yang terfokus Teori yang digunakan dalam pada pola-pola hubungan dalam penelitian ini adalah teori Pemikiran sastra yang berbeda baik yang Hutomoyang berlandaskan diri pada bersifat lintas ruang maupun lintas 3 hal yaitu (1) Afinitas yaitu waktu. keterkaitan unsur-unsur intrinsik Menurut Damono (2005:2), karya sastra (2) Tradisi yaitu unsur sastra bandingan adalah pendekatan yang berkaitan dengan kesejarahan dalam ilmu sastra yang tidak penciptaan karya sastra, (3) menghasilkan teori tersendiri. Boleh Pengaruh. Dalam penelitian ini, dikatakan teori apa pun bisa landasan yang paling tepat dimanfaatkan dalam penelitian sastra digunakan adalah landasan Afinitas, bandingan, sesuai dengan obyek dan sebab aspek-aspek yang ditemukan tujuan. dalam penelitian berkaitan dengan Bidang-bidang pokok yang unsur instrinsik berupa persamaan menjadi titik perhatian dalam judul, pemaknaan, dan penyebutan perhatian dalam penelitian kepada Tuhan. sastrabandingan menurut Kasim Dalam sastra bandingan, (dalam Endraswara, 2011: 81) adalah perbedaan dan persamaan yang ada sebagai berikut. 1. Tema dan motif, dalam sebuah karya sastra melingkupi (a) buah pikiran, (b) merupakan objek yang akan gambaran perwatakan, (c) alur (plot), dibandingkan. Dalam sastra episode, latar (setting), (d) bandingan yang dibandingkan adalah ungkapan-ungkapan 2. Genre dan kejadian sejarah, pertalian karya bentuk (form), stalistika, majas, sastra, persamaan dan perbedaan, suasana 3. Aliran (moventent) dan tema, genre, style,perangkat evolusi angkatan (generation)masuknya budaya, dan sebagainya (Remak, unsur-unsur lain kedalam sebuah 1990: 13). karya4. Hubungan karya sastra Bassnett (dalam Jurnal dengan ilmu pengetahuan, agama/ Kalam, 2004: 7) mengemukakan kepercayaan, dan karya-karya seni 5.

65

Teori sastra, sejarah sastra, dan teori III. METODE kritik sastra Jenis penelitian yang Dalam pendapat ini Kasim digunakan dalam mengkaji puisi Doa cukup banyak memberikan batasan karya Amir Hamzah dan Sanusi Pane dalam hal bidang apa saja yang dapat menggunakan penelitian kualitatif. dibandingkan dalam sebuah Penelitian kualitatif ini sebagai penelitian sastra bandingan. Menurut prosedur penelitian yang Endraswara (2011: 163) objek menghasikan data deskriptif berupa berkaitan dengan muatan apa yang kata-kata tertulis atau lisan (Bogdan terdapat dalam sastra, yang dominan dan Taylor dalam Moleong 1994:3). dan layak dibandingkan dapat terkait Untuk mengkaji puisi Doa dengan tema, tokoh, aspek sosial, karya Amir Hamzah dan Sanusi Pane kecerdasann emosi dan sebagainya. diperlukan Pendekatan sastra Dari pendapat di atas dapat bandingan untuk mengkaji disimpulkan bahwa tidak ada batasan persamaan aspek-aspek yang ataupun patokan dalam objek yang terkandung dalam puisi tersebut. dijadikan kajian dalam satra Adapun Sumber data bandingan biarlah peneliti yang lebih penelitian ini berupa puisi Doa karya kreatif menemukan kebaharuan. Amir Hamzah dan Sanusi Pane . Apapun boleh dijadikan kajian yang sumber data menurut (Arikunto, terpenting adalah adanya kesamaan 2010:17) mengenai bagaimana data dan perbedaan diantara bahan yang itu diperoleh. Data yang digunakan dijadikan penelitian. dalam penelitian ini berupa teks Dari beberapa uraian di atas, puisi. dapat disimpulkan bahwa sastraperbandingan adalah studi Teknik pengumpulan data sastra yang membandingkan dua yang digunakan dalam penelitian ini buah karya sastra atau lebih. Karya yaitu teknik studi pustaka. Melalui sastra yang diperbandingkan bisa dokumen terhadap pustaka-pustaka berupa sastra tulis maupun sastra yang relevan dan ditunjang dengan lisan. jurnal, penelusuran artikel-artikel melalui internet (Sugiarti, 2014:138)

66

Teknik analisis data yang Hamzah dapat dilihat sebagai digunakan dalam penelitian ini berikut: menggunakan analisis isi, karena Doa objek yang akan dikaji berupa puisi. Karya Sanusi Pane Dokumen tertulis dan arsip merupakan sumber data yang sering O, kekasihku, turunkan cintamu memeluk daku memiliki posisi penting dalam Sudah bertahun aku menanti, sudah penelitian kulaitatif (Sutopo, bertahun aku mencari O, kekasihku, turunkan rakhmat-Mu 2002:69). Adapun langkah-langkah ke dalam taman hatiku yang digunakan untuk menganalisis Bunga kupelihara dalam musim berganti, bunga kupelihara dengan sebagai berikut: (1) membaca dan berahi memahami puisi Doa (2) mencatat O, kekasihku, buat jiwaku bersinar sinar! data pada objek penenlitian (3) O, keindahan, jiwaku rindu siang dan pengelompokan data berdasarkan malam, hendak memandang cantik parasMu jenis data yang akan diteliti (4) Datanglah tuan dari belakang menarik kesimpulan dan digunakan pegunungan dalam ribaan pagi tersenyum untuk keabsahan data. O, beri daku tenaga, supaya aku bisa bersama Tuan melayang Untuk mengecek keabsahan sebagai garuda menuju kebiruan data menggunakan triangulasi. langit nilakandi

Triangulasi dilakukan sejak waktu Doa pengumpulan data sampai analisis karya Amir Hamzah data. Hal ini dilakukan dengan Dengan apakah kubandingkan memanfaatkan metode dan teori pertemuan kita, kekasihku? Dengan senja samar sepoi, pada yang digunakan dalam penelitian, masa purnama meningkat selain itu juga dilakukan dengan naik, setelah menghalaukan panas payah terik. diskusi antar teman sejawat dan Angin malam menghembus lemah, ahlinya. menyejuk badan, melambung rasa menayang pikir, membawa angan ke IV. HASIL DAN PEMBAHASAN bawah kursi-Mu. Hatiku terang menerima kata-Mu, Hubunganintertekstualitas puisi bagai bintang memasang lilin-Nya. “Doa” karya Sanusi Pane dengan Kalbuku terbuka menunggu kasih- Mu, bagai sedap malam menyirak puisi“Doa” karya Amir kelopak. Aduh, kekasihku, isi hatiku dengan

67 kata-Mu, penuhi dadaku dengan begitu merindunya mereka terhadap cahayamu, biar bersinar mataku tuhan-Nya, selain itu dari segi judul sendu, biar berbinar galakku rayu! mereka memiliki kesaaman yaitu

Doa. Pada dasarnya yang menentukan ada tidaknya hubungan Puisi “Doa” karya Sanusi Pane interteks dalam sebuah karya sastra memiliki hubungan persamaan khususnya puisi adalah pembaca itu dengan puisi “Doa” karya Amir sendiri. Dalam praktek sastra Hamzah. Persamaan tersebut dapat bandingan menurut Hutomo (1993: dilihat dari gaya penulisannya, 11-12) berlandaskan diri pada 3 hal judulnya, maknanya, dan kedua yaitu sebagai berikut. penyair tersebut juga sama-sama 1. Afinitas, yaitu keterkaitan unsur- menyebut Tuhan dengan sebutan unsur intrinsik (unsur dalaman) kekasih. karya sastra, misalnya unsur struktur, Pada dasarnya Sanusi Pane gaya, tema, mood (suasana yang merupakan penyair Angkatan Balai terkandung dalam karya sastra) dan Pustaka tetapi sering dikaitkan lain-lain, yang dijadikan bahan dengan Angkatan Pujangga Baru. pelisan karya sastra. Tetapi dalam hal ini puisi “Doa” 2. Tradisi, yaitu unsur yang berkaitan karya Sanusi Pane diklasifikasikan dengan kesejarahan penciptaan karya kedalam Angkatan . sastra.

3. Pengaruh, istilah pengaruh, A. Analisis puisi Doa karya Sanusi sebenarnya, tidak sama dengan Pane menjimplak, plagiat, karena istilah Puisi “Doa” karya Sanusi Pane ini sarat dengan nada negatif. terdiri dari satu paragraf (delapan Dalam penelitian ini, landasan yang paling tepat baris) sedangkan diksi yang digunakan adalah digunakan adalah diksi yang ringan, landasan Afinitas, sebab jika dilihat mudah, jelas, dan familiar dalam dari segi tema, keduanya sama-sama kehidupan sehari-hari membahas tentang keagamaan, sehingga mudah dipahami bagi mereka juga menciptakan suasana pembaca. yang sangat sakral dalam berdoa,

68

Dalam puisi tersebut Sanusi Pane Hal ini dapat dilihat dalam selalu menyebut Tuhan dengan sajak/dengan apakah kubandingkan sebutan kekasih. Hal ini nampak pertemuan kita, kekasihku?//kalbuku dalam sajak /O, kekasihku, turunkan terbuka menunggu kasih-Mu//aduh, cintamu memeluk daku//O, kekasihku, isi hatiku dengan kata- kekasihku, turunkan rakhmat-Mu ke Mu//. dalam taman hatiku//O, kekasihku, Pada puisi “Doa” karya Amir buat jiwaku bersinar sinar!//. Hamzah mengandung makna waktu Dari sajak tersebut terlihat bahwa pertemuan antara si aku dengan si aku selalu menyebut nama kekasih (Tuhan). Artinya, si aku kekasih, dan kekasih di sini bukan sebagai mahluk ciptaan-Nya dan sebagai kekasih hati atau teman Tuhan sebagai pencipta-Nya atau hidup tetapi kekasih di sini ditujukan pertemuan itu dilakukan waktu untuk menyebut Tuhan. Itu artinya shalat. Sampai-sampai waktu ini sajak tersebut menggambarkan dianggap sangat berharga sehingga permohonan si aku kepada Tuhan waktu tersebut tidak mau dilewatkan bukan kepada kekasih. atau diabaikan. Selanjutnya pertemuan itu B. Analisis puisi Doa karya Amir dilaksanakan setelah shalat magrib Hamzah menjelang isya’. Hal ini terdapat Begitu juga dengan puisi “Doa” dalam sajak/ Dengan apakah karya Amir Hamzah terdiri kubandingkan pertemuan kita, dari tiga bait yangmenunjukkankesej kekasihku?//Dengan senja samar ajarangagasan. sepoi, pada masa purnama Sesuaidenganzamannya, Amir meningkat naik, setelah Hamzahmempergunakanekpresiroma menghalaukan panas payah terik/. ntik, yaitu dengan menyebut Tuhan Selanjutnya dalam sajak/aduh, dengan sebutan kekasih. Hal ini kekasihku, isi hatiku dengan kata- karena penyair ingin menunjukkan Mu, penuhi dadaku dengan kemesraan hubungannya dengan cahayamu, biar bersinar mataku Tuhan bagaikan kemesraannya sendu, biar berbinar galakku rayu!/ dengan sang kekasih. mengandung makna permohonan si

69 aku kepada Tuhan agar diberikan Puisi tersebut juga petunjuk berdasarkan isi yang menunjukkan keinginan penyair agar terkandung dalam Al-Quran, supaya Tuhan mengisi seluruh kalbunya. hati si aku merasa bahagia dan Kemudian tentang besarnya cinta, damai. kerinduan, dan kepasrahan sang Sedangkan dalam puisi penyair akan Tuhannya itu dapat kita “Doa” karya Sanusi Pane rasakan secara nyata dalam puisi menggambarkan si aku yang selalu tersebut. memohon kepada Tuhan agar V. KESIMPULAN diberikan kedamaian, ketentraman Dari beberapa uraian di atas, dan ketenangan hati yang sudah dapat disimpulkan bahwa sastra sekian lama dinanti. Permohonan itu perbandingan adalah studi sastra selalu si aku lakukan siang dan yang membandingkan dua buah malam tanpa kenal lelah untuk selalu karya sastra atau lebih. Karya sastra sujud dan taat hanya kepada-Mu. Hal yang diperbandingkan bisa berupa ini terdapat dalam sajak /O, sastra tulis maupun sastra lisan. kekasihku, turunkan cintamu Meskipun judul yang dipakai memeluk daku//sudah bertahun aku sama-sama Doa, tapi penggambaran menanti, sudah bertahun aku penyair terhadap Doa berbeda. Puisi mencari//O, kekasihku, turunkan Doa karya Amir Hamzah, rakhmat-Mu ke dalam taman mengandung makna waktu hatiku//O, keindahan, jiwaku rindu pertemuan antara si aku dengan siang dan malam, hendak kekasih (Tuhan). Artinya, si aku memandang cantik paras-Mu/. sebagai mahluk ciptaan-Nya dan Kedalaman rasa ketuhanan Tuhan sebagai pencipta-Nya atau yang terdapat pada kedua puisi pertemuan itu dilakukan waktu tersebut nampak dalam pemilihan shalat. Sampai-sampai waktu ini kata, ungkapan, lambang, dan dianggap sangat berharga sehingga kiasan-kiasan yang digunakan waktu tersebut tidak mau dilewatkan penyair. Unsur-unsur tersebut atau diabaikan. menunjukkan betapa erat hubungan Sementara puisi Doa karya antara penyair dengan Tuhan. Sanusi Pane, menggambarkan si aku

70 yang selalu memohon kepada Tuhan Pradopo, Rachmat Djoko. agar diberikan kedamaian, (2009). Pengkajian Puisi. ketentraman dan ketenangan hati Gajah Mada University: YogyakartaTeeuw, A. (1984). yang sudah sekian lama dinanti. Satra Dan Ilmu Sastra, Permohonan itu selalu si aku lakukan Pengantar Teori Sastra. : siang dan malam tanpa kenal lelah Pustaka Jaya Remak, Henry H. 1990. “Sastra untuk selalu sujud dan taat hanya Bandingan Tarif dan kepada-Mu. Fungsi”. Dalam Newton P. Stallknecht dan Horst Frenz VI. DAFTAR PUSTAKA (ed).. Arikunto, S. 2010. Prosedur Sugiarti. 2014. Estetika Pada Novel Penelitian Suatu Pendekatan Geni Jora Karya Abidah El Prakltik. Jakarta: Khalieqy. Jurnal Atavisme 17 RinekaCipta. (2) Atmosuwito, S. (1989). Perihal Sutopo, H. B. 2002. Metode Sastra dan Religiusitas dalam Penelitian Kualitatif: Dasar Sastra. Sinar Baru. Teori dan Penerapan dalam Endraswara, S. (2011). Metodelogi Penelitian. Surakarta: Sebelas Penelitian Sastra Maret University. Yulianto, A. Epistemologi, Model, Teori, (2015). Analisis Intertekstual dan Aplikasi. Yogyakarta: Puisi “Tangisan Batu” dan “Air Caps. Mata Legenda” karya Endraswara, Suwardi. Metodologi Abdurrahman El Husainy. Sirok Penelitian Sastra. Bastra, 3(1), 75-81. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service). Husin, S. Jaafar. 1995. Penelitian Sastra: Metodelogi dan Penerapan Teori. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka. Mangunwijaya, Y.B. 1982. Sastra dan Religiositas. Jakarta: Sinar Harapan.

Moleong, Lexy J. 1994.MetodologiPenelitianKua litatif. Bandung: RemajaRosdaKarya.

Nurgiyantoro, Burhan. (1995). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas press.

71