Puisi Pujangga Baru: Konsep Estetik, Orientasi, dan Strukturn*

Rachmat Djoko Jbibpo*

ada itu irnprddstik, yaitu penetaahan ha- uisi Pujangga Baru gdatah awal pukii w mengd pdcolrpd

dm tiap pmbdtls itu berupa kesatugn sintakeis (grrtra). 5. 0 flap gatra tdirri atas doa kata, dapet fuga satu kata, ticia kata, atau Wfh, tGEepi Fng parw banyak krdapat due kata. tyarakrrtnya. Oieh karena itu, karya ssslra 6. Dm bsuis ymg pettmw disebut sampir- an, sedangkan dua baris yang kedua di- &ut isi.

yaituw Ldeh pdsi

wt--- kan f=-=n pik'm yaw Ikib,dapat~tlntuk~rirwsihat- ygngfwu@cana~ckiptlisi&u SaStralamaymg~M~membe- Puisi~&benn~:pan-&an dimkepada pembaca ertau pent% tun, syair,, seldca, talibun, dm gurindam. AdaprrnGikcirisyairielaheb8@aiba- rikut. 1. Syairadalehpclisi~terdirialasem- pedbWbtwlp3baa. 2 Bisyak cukup serkr bait @a, bait sebab Amb (m,1953: 74). dm ritakan 8eb qedr sudah berumw ratusan tahun. OIett 3. Baris syair terdki atas dua keaahran !&in- ksrenakpantundians)rairwdahmmjadi taksis ettau terd'm atas dua per#dus. wWpldsi-&-dalam Tiapperiodusitubenspasatuke&~ta~ . Oleh karena Ru, sintaksis. apat begitu saja cliting- 4 Biesanyatiapoperr?rdtrsterdkiatasdua I- I- mum- kataEdauM,t~yang~ba- nya, penyair pads kh- Pam rryak atasduakata penyair- modem yrrng mengingifikan pem- 5. Pola akhlan: 9-a-a-e. baharuan 'bergulaR melawma benkdc lanrPl 6. Keempat baris itu unMr mengiesnukakan yang tWwadi tradisi ini. Akarr t-i, isi. pada-naya--cCspat menghbgkan atau membuang sama se- Kepu'ttisan bentuk qmir tertetak wh kati. Barangkali bentuk luamya dapat dC berrtuknya yang teratur rapi, yrrng &met& tinggdkan, tetapi bentuk dalamnya secara shingga memberikan suasana pdk pada tidakdisadari-berpenosnrhslantidek P-jfm=-Jf=@-m dapat ditbrggagcan Witu we. Meskipunwun-w- Pantun mempwyai bentuk sebagai be- pc#bedaan benhtk dan kep&isan, Wepi ke- rikut . dm bentuk sajak itu mempunyai pemm- I

teratwdanskne-

ifarna Yaw-l elk$?,dan juga, member&an hayang monodone

&at dan pada ak- wadi Mi yangtidakmudah Kuons dah -rsi Wah p ngaruhnya =%# bsar kepadn para mirabupun kepada masyarakat. PohpoQ1 yang bertainan dengan pola ha tiWas masuk ke dalam he& Pada ww'v pew pa Banrmenulls sajak', lama itu gUdCg( ada dm dikemid mereka. OM karena itu, sewam tidak ter- hindarkan puiei teYna ini menjadi latar juga penulisan mjak modem itu. Para mir Pya- Baru bemaha memyimpart@kon- vensi-kormensi puisi lama itu, tetapi pclisi lamaymgsudahmm@mbtuC@at dihiirkan dan dguPakm =ma sekali. Dengan demikjan, kwpuU lama itu terbwa juga ke daim sajak-ajak

blah ter- h konrPep keindabnnye. Konsep kekwhhan astra IamainidR~~~oleh V.I. Bmghky, sarjerna sa&m Rush, daEenn rnakabhnya 'The Coma@ of 'the Beautiful' in Malay Classical and itst Rootsn (1979) (via Teeuw, 1983:, 71-72). Diiemukakan Teeuw bahwa Braginsky aecara sistematik

Jamal, wng Makwbk) dilresankm Qada durh gejah (husn: indah), khususnya da- lam seni a;astra. Kemudm, aspek henen, yang indah itu kmm$wka &lam keda- kata dan m, tur, baik dalwn ahm maupun datam keg@- C murrgki; I untaian rangkaian sek beta buang, beta singkii, / sdmb laguku menurut sukma." Pam penyair P4anggsl baru memper- Wah kalauh@dwpnsganya gunakm bragam bent& pubi baru yang KWJm n mi bukan syair dan pantun: soneta, balada, Aduh kalau begird laku rupanya sejak dua seuntai, tiga seuntai, empat se- Tentukth bh&n Idcastah fani. untrpi, Sia seuntai, sampai dekpan seuntai. Akan tetapi, ciri-ciri sajak lama: rapi, temtur, UWMM seringkali baris sajak ha- dan simetris, masih tarnpak jelas dalam nya terdiri atas satu periodus, tenffri'atas sajak-sajak Pujangga Baru; begitu juga, pe- dua kata; atau sestmgguhnya satu baris, te- riodisii dan korespodensinya. tapi Biputus menjadi dua baris, masing-ma- Ciriciti sajak~ujanggabaru sebagai be;% sing satu periodus, juga dimki dehgan tikut: pofa sajak akhir Wambahan" wi sajak 1. bentuknya rapi, simestris; 'Perssaan Sen? J.E. Tetengkeng (1974: 2. mempunyai persajakan akhir (yang ter- 32) berikut. f atur); 3. banyak mempequnakan pola sajak pantun dan syair ada pda yang hm. . '( Demikii Rasa, 4. sebagiin besar puisi empat seuntai; datang sernasa, 5. taw-t'ibarisnya atas sebuah gatra (ke- Mengalir, menimbun, mendesak, me- sanwm Sbtaksis); ngepuryJ 6. tiip gatmqe tetdiri atas dua kata (se- Memenuhi sukma, menawan tubuh. ~@NIh?): 4-5 Suku k-. Contohnya semi berikut. Sajak-sajak P3angga baru pads mum- nya tidak mempefgu~ankatrdEgta kkm Sanusi Pane yang ambiiu, kakr-kata 'denotati, satu katar menunjuk satu pengertian. HubungMl karma? yang satu dengan kaihat

AhchbkuIWbenrvatakl, secara hng~ulg.Ham Tiik di/ temW ram. kiasan berarti gam, Sukma mby%mg IWi di atas, Gaya wjak dem'dt'i d Tiidd

megsh". Lodewi)k van hymel mnpsrts hankan sikap sard untuk mi (rad paur I'arf)(Jdn, 1963: 29). Para sastmvm Gwakm 80 menentang sastra-m=we-

ikut mboyan 'Seni adalah ekspesi yam pring individual individual", t&ap seni" dwakrya serstrewan Brrjengga Baru beqmdmm.. bahwa bsdmstmn itu perlu mempunyai fungsi pendidm. SastraG 80ituWmKmrantik, besh jw p~jmgga&ar~ adalah n 89 mmyhi so- Mal prosa t=~@ jugs para perryak Pujalgga 5am 13i lfldonersia 00- nets peltma kali diunekan oleh Mu- hammad Yarnin, WlJdian did msas- trawatn Pujangga Bani )"ang lam (Wn, 19sz: 27). Jadi, pngaruh Gfdm80 Ibu merlSprrti aliFsanrirnsmtiame,gaya,~ciSacitasers-

langsung dihadapi m-. Pada perssnmcasi Wm- garBaauerdalahmbhdalarn aFti ymg d'w- bnd&bmh tmokoh (kankret). woraP Bm tklnk bsqak. Pada umumnys ~~-

w==ll (b) gaya wmk-n (@a- hgdinya. Miinyol bentukan Psrjengga -h)cferngan ah: bi,poh, angin, itu: lenhlan lwu, -ng -, -a Yaw (c) gaya - kslrang hati. Penyaicyangagak* nam (dam),--cfan (d w,plemyateran bswyak mempergdan cmbfma adah* ~&iran:-watt pandam hidup, ;rrtau . kegmi, yaitu rnebfora pq fkifat. Gap curahan bertfftixlngan dengen si- ~r enyaw Pujangga Bsnt, misalnya 'Te- fat mntik sajakqak Bl&jangga Baru W*)(Sanusi Pane), 'hknuju ke W (St. yana mengmanperaagan. Dab ga- Takdii Alisjahbana). ya ini Ide diiudkan &dm pya pmsim. Coralc~~rakstaw banyak dipergumbm kata-bta sem 0, ~(metoric%/dre aduh, addmi, wahrti, atahai, ah, t6f~t~kanatau sesuai dengen gaylp sajak- gutlakan samna Fetwik retfsanoe. M nya, aliran, paham, serb konursnsi, dan sajak 'ha Byangku", kansep estdcanya. Begitu juga, sajak-sa- Amgn Pane 'Masgut". jak Pujangga Baru mempmyai ccmk4 Gaya pmakapan dengPln atarn iahih dan jenis sarana retorika tertentu. $arana cam penyek me-n khya diw@d- wMka Pujangga Baru sesmi dengan kon- sep ~~yang menghendaki k-irn- bangan yang bersifat sirnetr5s dan juga ak-

In", 'KmW. '

tad). Sarana retorika yzuq tam & jup, te- patk;en wuiM fapi sedacii (&a@ !3qxM pamdoks, wir- pada pembaca. MWnya St. Takdir Alii* W, mrryaan retw&, klimaks, dm ki bana: 'B%yafq-tqm#,, I'SesUs%h Dibs- mus. jak"; Serb Pane: 'Slsfak", 53 Untuk mencjapat kepLdtisan clan menarlk yang"; dan Samd: 'Dengar", serta membuat pembMas masuk da- Ah*. lam suasana puisi, para penyair Pujaplgger ow wm'n Barn banyak memanfaatkan tipografi atau &ran bentuk. Terutama pew y meman- nydtgan pllcm. M faatkannya adatah Sanm' Pane, J.E. Ta- "W,'Tempat tengkeng, dan Roestam Effendi. Dengan zah: 'Astam RekI', ~bentukdan~#uk~nsa- jak-sajak mereka m8natSk Sgcara visual, mpi, dan kelihatan sehhng. 4.-~-#%kpJ.lroo1- Di antara muatan puisi Pujangga Baru yang penting adalah (1) ide kebangsaan, perjuangan kemdekaan, dan cinta taneh air; (2) ide keagamaan; (3) pandangan hidup atau pandangan fikafat; (4) curahan Datam sajak-sajak Pujangga Baru ter- perasaan ataupun curahan jiwa; (5) percin- cermin pandangan Ketuhanan yang Maha- taan dan ide perkawinan; (6) ide kemanu- esa dan keagamaan siaan atau kasih sayang kepgda sesama; Sajak yang mengagu (7) cita kemajuan. yang bersifat umum, berdasarkan keaga- maan , Kristen, dan juga berdasarkan kepercayaan Hindu-Budhha. Sajak-sajak yang meng~~Tuhan Sajak Indonesia modem pertama dan yang bedat umum ditulis di antaram pertama kali berisi pernyataan cinta tanah oleh St. Takdii Ar-sjahbana, , air adaiah sajak 'Tanah Air" (Jong Sumatra, Muhammad Yamin, dan Roestam Effendi. Th Ill, No 4, April 1920) sajak Muhammad Misalnya sajak St. Takdir Alisjahbana 'Nik- Yaqin:Uahtm sajak ini yang disebut tanah mat Hidup" (1984: 3) dan 'Palam Oelorn- air Yamin adalah Sumatra Dengan bang" (1 984: 4). meningkatnya rasa kebangsaan dan rasa persatuan bangsa Indonesia, kemudin dalam sajaknya Tanah Air Tumpah Damh- Hamzzrh, terkmpul ddm Nysnyi Swlyi; ku (1951) yang dibaca pada Kongres Pe Abu Ucij nama samaran Hamka (Badudu muda I Oktober 1928, E;ebutan tanah air dkk., 1984: 8, 24); @ak-Wak A. -my, Indonesia melw ke selwuh wilayah In- Samadi (Senandung Hidup), dm Rlfa'l 'Ali donesia. Dalam sajak yang panjang itu, di- (Kata Hadr). puja keindahan tanah air Indonesia, tanah Seorang penyair Kristen dalam pewiade yang penuh kejayaan pada masa siktm. Pujangga Baru adabh J.E. Tatengkeng. Akan tetapi, segerla kejayaan itu tenyap Tamperk jiwa kekristenannya dalam @ak- sekarang karena Indonesia terpecah-pecerh sajaknya. Si Aku sdakr merindukan Tuhn dan diiajah. Sajak id diiuntuk mem- dan m~~,dan tawaka1 ke- bangkian semangat pwsatuan dan mu- pada takdi-Nya, Mpak &tam kumpulen angan bangsa Indki. Pemujaan tanah sajaknya RirPdu lhndm ' (Cet. 1,1934, a. air dan cinta tarwh air itu disejakkan juga 11, 1974). deh penyair-penyair Lein: RoGstam Effendi, Daiam sajakgajgk Sanusi Pane,tamp& Sanusi Pane, Armijn Pane, J.E. Tateng- si aku mengikuti paham uniwnyshca keng, Asmara Hadi, dan Hasjmy. Hindu, seperti kelin dalam salrsh &u Sesuai dengan haki puisi yang me- sajaknya yang terkenal "Syiwa-Nabraja". rupakan ucapan tak kingsung (Riffatbe, 1978: 1,2) dan juga wrtuk mengtr'iari sen- sor sajak pemujaan dan cinta tanah air, se- ring ditulis secara bedch, tampak &lam Rasa kebangsaan menimbdkan rasa sajak-sajak Sanusi Pane 'Wiaya Kusuman, soliaritas, rasa betas kasihan, dan rasa se- 'A rjunan, 'Tanah Bahagia", 'Ke Dwarawati", pende-n kepada sesama hiup sebang- dan '". Sajak-sajak bin ditulis Ar- sa. Para penyair Pujangga Barn pun me- mijn Pane 'Marhaen W, Saya Tahu", nuli sajak-sajak bersemangat dmikian 'Bintang Merdekaw, dan 'Pasti BeMbar". meskiiun tiak banyak. Abu Bkiq (Hsunka) Asmara Hadi menulis sajak-sajak yang menulis 'Ratap" (Badudu dkk., 1984: 89) mengajak bejuang, dikumpullcan J.U. Na- meratapi bangsanya yang bemasib buruk, sution dalam Asmara Hadi Penyair Api Na- mWn, dan lemah. Hasjmy meratapi -sib sionalisme (1965). Dahm Pmikan Per- anak piatu &lam 'Amk Piatu" (Badudu menungan Roestam Effendi menulis sajak dkk., 458) dan pengemis dalerm sajak 'Pe- ngemis" (Jassin, 1963:210). M.R. Dayoh

. 1984. Tebamn Mega. Dian Rakyat Pane, Smusi. 1S7. Wah Kelam. BaEai . l'ustda: Jakaffa.

Badudu, J.S. dkk. 1984. Perkembangan Pradopo, Radmat Djoko. 1987. Pengkjiian Puisi Indonesia Tahun 20sn hingga Puisi Gadjah Me+Urikmity Press: Tahun 409n. Pmt Pernbimn Y-arta. Pernbinaan dan Pengembangan Ba- hasa: Jakarta. Riaterre, Michael. 1978. Semiotics of . Indiana UnWi Press: Effendi, Roestam. 1953. Percikan Pem LondmBloomington. nungan. Fasco: Jakarta. Rosidi, Ajib. 1975. Puisi Indonesia I. Pelajar Hamzah, Amir. 19w. . Pustaka Bandung: Bandung. Rakpt: Jakaita. Samadi. 1975. Senandung Haup. Pustaka .1981. Bhagawed-Gita. Dian Rakyat: Jaya: Jakarta. Jakarta.

. .". 1985. Nyanyi Sunyi. Dian Rakyat: Jakarta. Hawkes, Terence. 1978. Stwtumlism and -. 1967. Abdern tndmesia Litemfure f. Semiotics. Methuen & Co.Ltd.: Martinus. London. -. 1978. Sash barn Indcrw3sia I. Hooykas, C. 1953. Perintis Sash. J.B. Nusa Idah: Ende. Wolters: Jakarta-Groningen. . Tetong Pada Kata. Pustaka Jasskt, ,H.B. 1963. Pujangga Baru: Pma Jaya: Jakarta. den Puisi. Gunung Agung: Jakarta. -.1%33. membaca CEanMenW Sadra. Nasutiin, J.U. 1965. Asmm Hadi Penyair Gram&: Jakarta. Api Nasionalisme. Gunung Agung: Jakarta. Yamin, Mmrnad. 1920. 'Tanah Air". Jong Sumetra. fh. 111 No. 4, Apt4 Pane, Amijn. 1960. GadmJiwa. Bagian 1920. ~aksaJawatan Kebudayaan Dep. P.P. dan K.: Jakarta.