<<

VOLUME XV / NO. 157/ OKTOBER 2020

EDISI KHUSUS

JELAJAH SEJARAH RUPIAH

Sebelum seperti sekarang, mata uang telah mengalami perjalanan panjang dan berliku. Rupiah tak hanya jadi alat pembayaran. Ia juga ditempatkan sebagai simbol kedaulatan. Bangsa Indonesia patut berbangga mempunyai mata uang sendiri sebagai pemersatu bangsa.

PB MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER 1 ISSN 1907-6320 Daftar Isi

9 12 15 20

23 28 31

36 39 42

DARI LAPANGAN EKSPOSUR Diterbitkan oleh: Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan. Pelindung: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pengarah: Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Penanggung Jawab: LAPORAN UTAMA Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto. Pemimpin Umum: 9 Merentang Sejarah Uang 34 Infografik Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Rahayu Puspasari. Pemimpin Redaksi: 12 Uang Invasi Jepang 36 Riwayat Uang RIS Kabag Manajemen Publikasi, Rahmat Widiana. Redaktur Pelaksana: Kasubbag Publikasi 15 Lahirnya Uang Putih Cetak Yani Kurnia A. Dewan Redaksi: Ferry Gunawan, Dianita Suliastuti, Titi Susanti, Budi 39 Garis Hidup Maramis Sulistyo, Pilar Wiratoma, Purwo Widiarto, Muchamad Maltazam, Alit Ayu Meinarsari, Teguh 18 Infografik 42 Menghapus Warisan Warsito, Hadi Surono, Budi Prayitno, Budi Sulistiyo. Tim Redaksi: Reni Saptati D.I, Danik 20 Dari Kopi Sampai ORI Kolonial Setyowati, Abdul Aziz, Dara Haspramudilla, Dimach Oktaviansyah Karunia Putra, A. Wirananda, 23 Menahan Laju Uang Merah CS. Purwowidhu Widayanti, Rostamaji, Adik Tejo Waskito, Arif Nur Rokhman, Ferdian Jati 28 Mengenal Oeang Republik Permana, Andi Abdurrochim, Muhammad Fabhi Riendi, Leila Rizki Niwanda, Kurnia Fitri BUKU Anidya, Buana Budianto Putri, Muhammad Irfan, Arimbi Putri, Nur Iman, Berliana, Hega Susilo, Indonesia Daerah ORIDA 42 Organisasi Kementerian Ika Luthfi Alzuhri, Irfan Bayu Redaktur Foto: Anas Nur Huda, Resha Aditya Pratama, Andi Al 31 Berbeda-Beda Tetap Satu Keuangan dari Masa ke Hakim, Arief Kuswanadji, Intan Nur Shabrina, Ichsan Atmaja, Megan Nandia, Sugeng Wistriono, Juang Masa Rezky Ramadhani, Arif Taufiq Nugroho. Desain Grafis dan Layout: Venggi Obdi Ovisa, Ditto Novenska Alamat Redaksi: Gedung Djuanda 1 Lantai 9, Jl. Dr. Wahidin Raya No. 1, Redaksi menerima kontribusi tulisan dan artikel yang sesuai dengan Telp: (021) 3849605, 3449230 pst. 6328/6330. E-mail: [email protected]. misi penerbitan. Redaksi berhak mengubah isi tulisan tanpa mengubah maksud dan substansi. Bagi tulisan atau artikel yang dimuat akan

majalahmediakeuangan mendapatkan imbalan sepantasnya.

2 MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER 3 Dari Lapangan Banteng

Perjalanan Panjang Kedaulatan Negeri

angan Sekali-kali lalui dengan proses riset dan berdaulat dengan penggunaan satu Meninggalkan Sejarah’. pengumpulan data. Dalam proses mata uang yaitu Rupiah. Dengan Judul pidato terakhir ini, tim redaksi dibantu oleh tim kesadaran bahwa negara Indonesia Presiden RI Ir. redaksi Historia yang dikenal sudah telah dan mempunyai pada Hari Ulang Tahun RI berpengalaman dalam menyusun artikel pemerintahan sendiri, masyarakat ‘Jdi tahun 1966 tersebut sudah tidak asing sejarah. Tantangan penyusunan edisi juga mendukung kedaulatan dengan lagi bagi masyarakat. Bahkan, singkatan khusus ini dimulai dari penentuan menggunakan Rupiah sebagai ‘Jasmerah’ seringkali digunakan untuk pembabakan dan metode pengumpulan alat tukar meski pada saat awal mengingatkan kita pada pentingnya data yang dilakukan di tengah-tengah kemerdekaan hal ini dapat mengancam mempelajari sejarah. Dalam peringatan situasi pandemi. nyawa mereka. Hari Oeang ke-74 yang jatuh pada Dari fakta sejarah, kita tahu bahwa Semoga dalam peringatan Hari tanggal 30 Oktober 2020, Media setelah deklarasi kemerdekaan Negara Oeang Republik Indonesia ke-74 ini Keuangan kembali mengusung tema Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kita dapat meneladani semangat sejarah sebagai isi tulisan dan artikel pada tanggal 17 Agustus 1945, kedaulatan perjuangan bangsa untuk mewujudkan majalah. Pada bulan spesial ini, sejarah negeri masih terus terancam oleh kedaulatan dan persatuan bangsa di perjalanan panjang kedaulatan mata penjajah dan kedaulatan ekonomi juga tengah cobaan. Sama halnya dengan uang Rupiah dan kisah awal institusi mengalami banyak sekali tantangan saat ini, saat bangsa Indonesia masih Kementerian Keuangan menjadi tema mulai dari penggunaan berbagai jenis harus berjuang untuk menghadapi laporan kami. mata uang dan institusi keuangan dan pandemi COVID-19 dan pemulihan Meski disusun dalam situasi luar moneter yang belum stabil dan masih ekonomi, semoga semangat bahu biasa karena badai pandemi COVID-19 terus diintervensi pihak luar. Namun, membahu dan tak kenal lelah tetap yang sudah setengah tahun melanda berkat gotong royong penduduk terus dilakukan. negeri kita dan masih juga belum dan inisiatif dari para tokoh bangsa, usai, penyusunan edisi Oktober tetap Indonesia akhirnya bisa benar-benar Selamat membaca!

Rahayu Puspasari

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Sekretariat Jenderal Kemenkeu

4 MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER 5 Laporan Utama Teks Resha Aditya P | Foto ANRI

Land Drukkerj

Tanah percetakan atau "Land Drukkerij", itulah sebutannya sebelum berubah nama menjadi Percetakan Republik Indonesia (PRI) Tahun 1945. Percetakan yang telah berdiri sejak zaman pemerintah Belanda tahun 1809 ini, memiliki tugas untuk mencetak dokumen-dokumen negara berupa berita negara dan lembaran negara. Selain itu, pada awal kemerdekaan, PRI juga mendapatkan tugas untuk mencetak ORI (Oeang Republik Indonesia). Dalam perjalanan sejarahnya, PRI mengalami beberapa kali perubahan nama sampai sekarang berubah nama menjadi Perum Percetakan Negara Republik Indonesia.

6 MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER 7 Laporan Utama Teks Hendari F. Isnaeni Merentang Sejarah Uang

Uang telah digunakan di Nusantara sejak zaman kuno. Butuh waktu lama untuk menyatukan mata uang.

asihkah Anda paling menakjubkan,” tulis Solikin dalam garis berbentuk persegi empat. membawa uang di dan Suseno dalam Uang: Pengertian, “Menurut Candra Sengkala Memet, dompet? Dalam Penciptaan dan Peranannya dalam bahwa gambar-gambar tersebut beberapa tahun Perekonomian. mempunyai arti sebagai berikut: pot M terakhir, pertumbuhan Pada awalnya, uang berfungsi bunga berarti 9, bunga berarti enam uang kartal (kertas dan logam) sebagai alat penukar atau pembayaran. dan ruang asap berarti 5. Dari angka- mengalami penurunan. Perkembangan Seiring perkembangan peradaban angka itu, diperkirakan mata uang ini teknologi mendorong masyarakat untuk manusia, uang juga berfungsi sebagai digunakan sebagai alat tukar sekitar memilih uang elektronik. Evolusi uang alat penyimpan nilai, satuan hitung, dan tahun 569 [Saka] atau tahun 647 AD tengah berlangsung. ukuran pembayaran yang tertunda. (Masehi),” demikian disebut dalam Jauh sebelum mengenal uang, Tampilan uang pun terus mengalami Katalog Pameran Peringatan Ulang manusia melakukan barter atau evolusi. Dari awalnya berbentuk Tahun Ke-200 Museum Pusat. pertukaran barang atau jasa untuk barter, kemudian ke kulit kerang, koin, Uang logam perak itu menjadi bukti barang dan jasa yang diinginkan. Praktik kertas, plastik, dan kini dalam bentuk tertua penggunaan uang di Jawa. Selain barter telah dimulai sejak puluhan ribu elektronik. Lalu bagaimana nasib uang mata uang perak, menurut arkeolog tahun lalu. Namun tak mudah untuk kartal? Akankah uang punah dan hanya Supratikno Rahardjo dalam Peradaban meraih kesepakatan mengenai nilai menjadi pelengkap museum? Jawa, ditemukan juga mata uang emas. pertukarannya. Timbullah kebutuhan Sebelum hal itu terjadi, tak ada Paling awal berbentuk batangan, akan adanya suatu alat penukar. salahnya kita mengenal sejarah uang di jumlahnya sedikit, dan ukurannya tidak Selama berabad-abad berbagai Indonesia. tentu baik bentuk maupun berat. Ini benda dipakai sebagai alat pertukaran mengindikasikan mata uang itu tak atau alat pembayaran seperti kulit Bukti tertua digunakan secara umum sebagai alat kerang, batu permata, gading, telur, Museum Nasional memiliki koleksi tukar. garam, beras, binatang ternak, dua uang logam (no. inv. 2087 dan no. Sebagian besar mata uang emas atau benda-benda lainnya. Dalam inv. 2119) dari zaman Hindu-Buddha di yang ditemukan di Jawa Tengah berasal Suasana perkembangan selanjutnya masyarakat Jawa yang terbuat dari perak. Bentuknya dari abad ke-9 dan ke-10 dan termasuk pasar di Jawa Tengah menggunakan benda-benda seperti cembung, sisi depan bergambar pot tipe piloncito (ukurannya kecil, gepeng logam dan kertas sebagai uang. bunga, dua tangkai bunga, dan garis- seperti dadu dengan sudut-sudut “Uang telah digunakan sejak garis lekuk sekitarnya seperti ruang- membulat). Foto berabad-abad yang lalu dan merupakan asap. Sedangkan pada sisi belakang “Mengingat mata uang Jawa pada Perpusnas salah satu penemuan manusia yang terdapat bunga lotus mekar terletak di masa awal menggunakan logam-logam

8 MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER 9 dengan Tiongkok menurun sekitar VOC membuat uang darurat dari “Gulden, simbol kekuasaan ekonomi Masyarakat tanpa uang tahun 1500. “Bagaimanapun mata potongan-potongan batang tembaga Eropa yang terus meningkat, sedikit Era digital mendorong penggunaan uang tembaga Cina dan mata uang berbentuk segi empat yang dicetak di demi sedikit menjadi uang yang harus uang elektronik. Pemerintah juga tak timah tiruannya telah menjadi dasar Batavia. Uang ini disebut bonk. digunakan di seluruh Nusantara,” tulis berpangku tangan. Bahkan mendorong penggunaan mata uang di Asia Tenggara Setelah VOC bubar, Hindia Belanda Lombard. “Baru setelah tahun 1930 sistem keuangan digital lebih pada tahun 1500,” tulis Reid. berada di bawah pemerintahan Republik kesatuan mata uang menjadi kenyataan.” berkembang di Indonesia. Namun bukan Bataaf (1799-1806). Mata uang yang Kesatuan mata uang pupus masa berarti uang kartal tidak dibutuhkan. Uang kerajaan dan eropa dikeluarkan bertuliskan Indie Batavorum pendudukan Jepang. Pada awalnya Menurut Hatib Kadir, dosen Selain mata uang dari Tiongkok, dengan satuan nilai gulden dan stuiver. Jepang tak mencetak uang sendiri. antropologi Universitas Brawijaya, dalam kerajaan-kerajaan juga Ketika Belanda diduduki Prancis, Mata uang lama dari pemerintahan kolomnya bertajuk “Punah dan Kotornya mengeluarkan mata uang. Hermanu Gubernur Jenderal Herman Willem sebelumnya masih berlaku, yakni gulden Uang ‘Cash’”, dari beragam fungsi uang, dalam Seri Lawasan: Uang Kuno, Daendels (1808-1811) mengedarkan mata (“rupiah Belanda”) dan “gulden Jepang” revolusi terbesar terjadi pada metode mendatanya. Misalnya, Kesultanan Pasai uang berinisial LN singkatan dari Louis yang telah dipersiapkan Jepang untuk uang sebagai alat pembayaran karena dan (dirham dan mass dari emas Napoleon, adik Napoleon Bonaparte, daerah-daerah pendudukan. Hingga caranya terus mengalami perubahan. dan keuh atau kasha dari timah), Banten yang menjadi raja Belanda. Bentuk akhirnya Jepang menerbitkan mata uang “Sebagai alat bayar, uang pada saat (kasha dari tembaga), dan Cirebon (picis uang itu bundar pipih dan terbuat dari baru. ini beralih fungsi sebagai informasi. dari timah). tembaga. Setelah Indonesia merdeka, tak Ketika menerima gaji misalnya, kita Kedatangan bangsa Eropa Inggris mengambil alih Hindia adanya kesatuan mata uang masih tidak melihat uang kita karena langsung membawa mata uang baru. Pada abad Belanda dengan Thomas Stamford berlangsung. Uang Jepang masih ditransfer di bank,” ujarnya. ke-16, Portugis mengedarkan mata uang Raffles sebagai Letnan Gubernur dianggap sebagai uang sah pada awal Hatib Kadir menambahkan, Emas pernah digunakan yang terbuat dari perak, yaitu piastre Jenderal (1811-1816). Raffles membuat kemerdekaan Indonesia bersama uang perubahan penggunaan uang bertujuan sebagai alat Spanyol yang disebut juga mat, pasmat, mata uang rupee yang bentuknya bundar DJB keluaran 1925-1941, dan uang memudahkan fungsi uang yang transaksi real, atau dollar. pipih dan terbuat dari emas, perak, pemerintah Hindia Belanda terbitan bahkan ada sejak zaman Mesopotamia. pembayaran Setelah Portugis, Kongsi Dagang tembaga, dan timah. Kedua sisinya 1940-1941. Teknologi semacam ponsel membantu Hindia Timur (VOC) menancapkan tertera tulisan Jawa dan Arab. Mata uang Pemerintah Indonesia menerbitkan untuk memudahkan hal tersebut. Foto Historia kaki di Nusantara. Pada masa jayanya, ini dicetak di Batavia. Diperkirakan kata Oeang Republik Indonesia (ORI) “Penggunaan uang elektronik bukan beredar bermacam-macam mata uang “rupiah”, mata uang Republik Indonesia, tetapi juga harus berhadapan dengan seperti penemuan pesawat terbang yang seperti rijksdaalder, dukat, stuiver, berasal dari rupee yang ditulis dalam “uang NICA” (-Indies canggih, namun sebenarnya ada hal mulia (emas dan perak) yang jumlahnya memperoleh komoditas yang digemari, gulden, dan doit. Bahan yang digunakan bahasa Arab dengan ucapan roepiyah. Civil Administration). Bahkan karena yang tetap dalam uang. Ia merupakan tentu terbatas,” tulis Supratikno, “maka yaitu tembaga. Artinya, uang itu dibarter adalah emas, perak, tembaga, nikel dan Selain rupee, beredar pula uang terhambatnya peredaran ORI, konvensi, kesepakatan dan seperangkat sebagian transaksi mungkin tidak dengan komoditas seperti rempah- timah. Bentuknya bundar pipih dengan bertuliskan EIC (East India Company pemerintah memberi izin pemerintah relasi dalam organisasi yang kompleks menggunakan mata uang, melainkan rempah. ukuran diameter yang tidak sama. Mata atau Kongsi Dagang India Timur). daerah untuk menerbitkan mata uang di masyarakat. Nilai dan fungsinya tetap dengan cara barter.” “Kepeng Cina itu mulai tersebar uang tersebut dibuat di Negeri Belanda. sendiri yang dikenal dengan nama sama,” ujarnya. bersamaan dengan majunya “Kemungkinan kata ‘duit’ yang kita Penyatuan mata uang Oeang Republik Indonesia Daerah Kendati demikian, uang kartal Uang kepeng perniagaan [Dinasti] Sung dan secara kenal sekarang ini berasal dari kata doit Setelah Inggris hengkang, Belanda (ORIDA). masih dibutuhkan. Indonesia tetap Sejarawan Anthony Reid dalam khusus membanjiri Jawa yang peran yang kemudian dalam bahasa Arabnya kembali menguasai Hindia Belanda. Penyeragaman mata uang baru mencetak dan mengawasi uang kartal. Asia Tenggara dalam Kurun Niaga perantaranya dalam jaringan niaga berbunyi doewit,” tulis Djani A. Karim Pemerintah membentuk De Javasche terjadi setelah pengakuan kedaulatan Proporsinya memang berkurang tetapi 1450-1680 jilid 2 mengungkapkan bahwa sedang menguat,” tulis Lombard. dalam Mata Uang dalam Sejarah. Bank (DJB) pada 1828 untuk mengatur melalui Konferensi Meja Bundar tahun bentuk penggunaan uangnya saja yang di Jawa, prasasti tak lagi menyebut Tingginya permintaan uang kepeng Beredar pula mata uang ini dari pembuatan dan peredaran uang. Bank 1949. Menyusul terbentuknya Republik bergeser. mata uang Jawa (perak dan emas, red.) di Jawa memicu penyelundupan dari emas dan perak dirham Jawi atau dukat ini mencetak uang kertas dam uang Indonesia Serikat (RIS), terbit uang RIS Namun uang kartal juga bukan setelah sekira tahun 1300, kecuali hanya Tiongkok dan pembuatan tiruannya dari Jawa yang dibuat di Batavia (Jakarta) logam. atau juga disebut “uang federal”. tanpa kelemahan. Biaya pengadaan dan menyebut picis, mata uang tembaga logam campuran (perak, timah, timbal, dengan ditandai tulisan Arab. Bentuk Menurut Lombard, sejak Pada 17 Agustus 1950, pemerintah pengelolaannya terbilang mahal. Belum dari Tiongkok. Bentuknya kecil bulat dan tembaga). Di Jawa, uang tiruan ini dan ukurannya sama dengan mata uang pertengahan abad ke-18 berbagai usaha Republik Indonesia menyatakan RIS lagi memperhitungkan inefisiensi dalam mempunyai lubang persegi di tengah disebut gobog dengan lubang persegi di lain yang dibuat dari tembaga dan timah. dilakukan untuk menyehatkan moneter bubar. Bentuk pemerintahan kembali waktu pembayaran dan risiko keamanan agar dapat diikat sebanyak seribu. tengah-tengah dan garis tengah yang Uang tersebut, menurut Lombard, dan menyatukan mata uang. Tapi baru Negara Kesatuan Republik Indonesia. seperti pencurian, perampokan, dan Menurut sejarawan Denys lebih besar. dibuat setelah tercapai kesepakatan satu abad kemudian penyederhanaan itu Penggunaan mata uang RIS menyusul pemalsuan uang. Karena itu pula, Lombard dalam Nusa Jawa Silang Reid menyebut tujuan pembuatan Gubernur Jenderal VOC Gustaaf terlaksana. Pada 1854 diputuskan semua kemudian. masyarakat terus diedukasi untuk Budaya, kelebihan uang kepeng itu uang kepeng tiruan di Jawa dan di Baron van Imhoff dan Sunan Mataram mata uang yang digunakan di Hindia Hingga kini, mata uang rupiah memakai alat pembayaran nontunai tidak langsung tampak. Banyak orang tempat lain adalah untuk menjaga Pakubuwana II. Belanda diganti dengan mata uang yang dalam bentuk uang kartal masih demi terbentuknya cashless society atau mula-mula menggunakannya untuk persediaan karena hubungan langsung Menjelang bubar, catat Hermanu, beredar di Belanda. digunakan;. masyarakat nontunai.*

10 MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER 11 Teks Andri Setiawan | Foto Historia

Mengenal Uang Invasi Oeang Republik Jepang Rakyat Jepang tak hanya menginvasi wilayah Indonesia dengan Indonesia sibuk menukarkan kekuatan militer tapi juga dengan uang. uang jepang dengan uang Republik Indonesia Daerah Indonesia sehubungan dengan diedarkannya etika Jepang menduduki 10,- (sepuluh rupiah), f 5,- (lima rupiah), mengerjakan lagi,” tulis Pasal 9 Undang- uang RI Indonesia pada Maret dan f 1,- (satu rupiah) serta uang kecil Undang Nomor 2 Tentang Keuangan, 8 1942, segala tatanan (logam) meliputi 50 sen, 10 sen, 5 sen, Maret 1942. Foto ORIDA Historia pemerintahan Belanda dan 1 sen. Mata uang lain yang beredar Sementara sebagai bank sentral, pun dilucuti. Di sektor di luar ketujuh macam uang tersebut, Jepang mendirikan Nanpo Kaihatsu Kperekonomian, secara bertahap dianggap tidak sah dan dilarang Ginko yang mulai beroperasi pada Juli Jepang membangun sistem keuangan, peredarannya. 1942. “Dengan memimpin dan menjaga di kemudian hari menjadi cikal dan Batavia Bank N.V. Empat bank persoalan yang timbul di tengah membubarkan bank-bank Belanda, Selama itu, Jepang menegaskan segala keperluan uang antara kantor- bakal Bank Rakyat Indonesia (BRI). lainnya merupakan bank swasta yakni masyarakat. Banyak uang yang beredar hingga mencetak uang. mengenai larangan-larangan yang akan kantor bank serta dengan mengawas- “Pembukaan bank tersebut, yang The Hongkong and Shanghai Banking rusak. Uang kertas cobak-cabik Pada awalnya Jepang tak mencetak mengacaukan sistem perekonomian awasi segala urusan keuangan,” tulis Kan mempunyai cabang-cabang pada 68 Corporation Ltd, The Chartered Bank sementara uang logamnya rompeng. Hal uang sendiri. Mata uang lama dari seperti mengganggu peredaran uang Po (Berita Pemerintah) No. 14 Tahoen ke tempat di seluruh Pulau Jawa, sudah of India, Australia, and Ltd., Bank ini memunculkan aktivitas jual-beli uang. pemerintahan sebelumnya masih militer dan uang rupiah, menerima uang II Boelan 3-2603. tentu akan memperbaiki jalannya of China, dan Oversea Chinese Banking Untuk mengatasinya, pemerintah Jepang berlaku, yakni gulden (“rupiah Belanda”) lain yang tidak sah, memalsu, mengubah Menurut Erwien Kusuma dalam perekonomian dan peredaran uang, Corporation Ltd. Kesembilan bank membuka penukaran uang rusak dengan dan uang militer (gunpyo) –dikenal juga atau membuang uang sah, mengacaukan Dari De Javasche Bank Menjadi Bank serta meringankan beban penghidupan tersebut, meski telah dibubarkan, masih uang baru di kantor-kantor keuangan. dengan istilah uang invasi. Hal itu diatur persamaan harga uang dan menyimpan Indonesia, untuk menggantikan peran rakyat,” tulis Pengumuman Ginseikaku harus menyelesaikan urusan utang- Namun, hal ini justru menimbulkan dalam Undang-Undang Nomor 1 yang atau menyembunyikan uang pecahan De Javasche Bank, pemerintah Jepang seperti disiarkan Kan Po (Berita piutang. Sebagai gantinya, Maklumat kesalahpahaman. Penduduk mengira dikeluarkan Jepang pada 7 Maret 1942. satu rupiah ke bawah melebihi seratus menetapkan Nanpo Kaihatsu Ginko Pemerintah) No.4 Tahoen ke I Boelan Gunseikan Nomor 1 dikeluarkan pada mata uang lama sudah tak berlaku Yang dimaksud uang militer adalah rupiah. sebagai bank sirkulasi. Semua bank 10-2602. 15 Maret 1943. Isinya memberikan izin dan diganti dengan mata uang baru. uang yang telah dipersiapkan Jepang berada di bawah pengawasan Nanpo Nasib bank-bank yang dihentikan operasi bank-bank Jepang seperti Pemerintah harus dua kali kerja untuk daerah-daerah pendudukan: Bank sirkulasi Kaihatsu Ginko. “Selain itu, tugas utama sementara menjadi jelas pada Yokohama Syookin Ginko, Ginko, mengurusi penukaran uang rusak ini. gulden untuk Hindia Belanda, straits Untuk mencegah kekacauan di dari Nanpo Kaihatsu Ginko adalah juga Oktober 1942. Melalui UU Nomor 44 Kanan Ginko, dan Mitsui Ginko. Bank- Pemerintah Jepang akhirnya dollar untuk Semenanjung Malaya dan bidang ekonomi, Jepang menghentikan sebagai likuidator yang terdiri dari Osamu Seirei Nomor 13 bank tersebut diperkenankan mengurusi menerbitkan uang kertas baru dengan Kalimantan Utara, rupee untuk Burma, sementara waktu seluruh bank di orang-orang Jepang yang dibantu oleh Besar Balatentera Dai Nippon secara wesel. pecahan f 10,- (sepuluh rupiah) yang peso untuk Filipina, dan pound untuk wilayah kekuasaan Jepang. Segala urusan beberapa anggota staf dan tenaga tata resmi membubarkan sembilan bank. berlaku sejak 15 Oktober 1944. Uang ini Australia (Australia Trust Territories). mengenai uang harus mendapat izin usaha dari bank-bank bersangkutan,” Lima bank merupakan bank Belanda Cetak uang berwarna dasar kuning dengan gambar Gulden Jepang kemudian juga dikenal dari pemerintah Jepang. “Maka sekalian tulis Erwien. yang meliputi De Javasche Bank, Berdasarkan konvensi Den Haag Gatotkaca di satu sisi serta gambar stupa sebagai “rupiah Jepang”. kuasa dari bank-bank harus menghadap Lalu, pada 3 Oktober 1942, Jepang Nederlandsche Handel-Maatschappij tahun 1899 dan 1907, pihak yang dan patung Buddha di sisi Keesokan harinya, terbit UU selekas-lekasnya ke kantor pemerintah juga membuka Syomin Ginko atau Bank N.V., Nederlandsch-Indische menduduki suatu negara lain dilarang sebaliknya. Nomor 2 yang menetapkan tiga mata Balatentara untuk menerima keterangan Rakyat sebagai pengganti Algemeene Handelsbank N.V., Nederlandsch- mengeluarkan uang sendiri. Jepang Pada akhir 1944, Jepang kembali macam uang kertas yang sah, yaitu f dan menunggu perintahnya buat Volkscredietbank. Bank inilah yang Indische Escompo Maatschappij N.V. ikut meratifikasi tapi mengabaikan isi menerbitkan uang kertas baru. Pecahan konvensi. Ini bermula dari beragam

12 MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER 13 Laporan Utama Teks Hendaru Tri Hanggoro

kali ini adalah f 5,- (lima rupiah) dan f Belanda terbitan 1940-1941. Riwayat dengan matang. Sejak Oktober 1947, 1,- (satu rupiah). Pecahan lima rupiah uang Jepang tamat karena pengaruh Mayor Sukardi telah memerintahkan berwarna dasar hijau muda dengan uang NICA (Netherlands-Indies Civil diadakannya latihan militer untuk Lahirnya gambar rumah Gadang di satu sisi Administration) dan pemerintah pekerja kebun di Sebalang. Latihan dan gambar perempuan Minang di sisi Indonesia menerbitkan ORI (Oeang ini ternyata dimaksudkan untuk sebaliknya. Sementara pecahan satu Republik Indonesia) sejak Oktober 1946. mengamankan kedatangan uang rupiah berwarna dasar hijau tua dengan Kasus-kasus Penyelundupan selundupan dari Jakarta. Laporan gambar petani di satu sisi dan pohon Pada 1 Oktober 1946, melalui UU Kepolisian Karesidenan Lampung Uang Putih beringin dengan warna merah hitam Nomor 17 Tahun 1946 Oeang Repoeblik tertanggal 29 Januari 1948 menyebut (sepia) di sebaliknya. Dua uang kertas Indonesia (ORI) secara resmi digunakan Mayor Sukardi bahkan memasang ini berlaku sejak 1 Januari 1945. sebagai alat pembayaran yang sah. saluran telepon baru di rumah kepala Oeang Republik Indonesia (ORI) tak hanya berperan sebagai alat bayar. Lalu, pada Februari 1945, Jepang Penukaran uang Jepang ke ORI juga kampung Tarahan. Telepon dipasang Ia juga alat perjuangan bangsa dan simbol kedaulatan negara. Semasa mengeluarkan lagi uang baru bernilai f kemudian dilakukan di bank-bank untuk memperlancar komunikasi terkait periode mempertahankan kemerdekaan, orang yang memegang ORI 0,50 (lima puluh sen) yang mulai berlaku republik. Namun, di daerah-daerah penyelundupan ini. Jikalau uang Jepang bisa ditangkap oleh tentara Belanda. 20 Februari 1945. Uang sen ini kali ini ternyata uang Jepang masih digunakan datang, Mayor Sukardi bisa langsung bukan kertas melainkan logam. Warna dan kala itu tak jarang pula terjadi mendapat kabar. dasarnya kuning-atal dengan gambar kasus-kasus penyelundupan. Aksi ini diketahui oleh pihak naga di satu sisi dan dihiasi ornament di Kasus yang cukup besar terjadi di kepolisian pada 13 Januari 1948. Dari sisi baliknya. Sebalang, Lampung. Cerita bermula dari penyelidikan, ditemukan uang Jepang Tak lama setelah itu, Jepang permintaan Komandan Front Selatan 4,5 juta rupiah di tangan Mayor Sukardi. mengeluarkan lagi uang kertas. Kali Mayor Sukardi Hamdani kepada seorang Sementara dari seorang Tionghoa ini nominalnya cukup besar, f 100,- Letnan II bernama Muhammad Musa bernama A Jok ditemukan uang Jepang da perayaan 75 tahun tiga dikeluarkan Jepang dan satu mata (seratus rupiah), yang kemudian untuk mencarikan pelor senjata api sejumlah 1,7 juta rupiah. kemerdekaan Republik uang peninggalan pemerintah Hindia menjadi pecahan paling tinggi. Uang dan uang Jepang pada Oktober 1947. Penyelundupan lainnya terjadi Indonesia, 17 Agustus Belanda. Peredaran empat mata uang kertas ini berwarna dasar hijau muda, Muhammad Musa kemudian meminta di Wonosobo pada Juni 1948. Kali ini, 2020, Bank Indonesia itu merugikan Indonesia. “Menyebabkan dilengkapi gambar Dewa Wisnu bantuan seorang Tionghoa bernama penyelundupan melibatkan seorang mengeluarkan uang baru situasi moneter menjadi sangat ruwet menunggang Garuda dan terdapat Lo Kai Su. Disepakati bahwa 50 persen pengusaha tembakau bernama Tio Kang Pedisi khusus pecahan Rp75.000. Desain dan membingungkan,” catat Oey Beng pula patung singa. Bagian sebaliknya selundupan untuk Lo Kai Su. Maka Pwee. Uang Jepang diselundupkan uang ini elegan dan sarat makna. Bagian To, mantan Gubernur Bank Indonesia, berwarna dasar hijau abu-abu dengan berangkatlah ia dengan beberapa orang dalam gerobak bermuatan tembakau muka bergambar wajah Sukarno dan dalam Sejarah Kebijakan Moneter gambar wayang pada bagian tengahnya. Tionghoa ke Jakarta. menuju . . Bagian belakang Indonesia Jilid I (1945-1958). Menurut Tim Penulis LP3ES dalam Menurut arsip Kantor Besar Dalam laporan Kepolisian berupa gambar wajah orang Indonesia Menyikapi situasi ini, Sjafruddin Bank Indonesia Dalam Kilasan Sejarah Kepolisian Karesidenan Lampung, kapal Karesidenan Kedu, kiranya tujuh dari beragam suku dan daerah. Prawiranegara, anggota Badan Pengurus Bangsa, hingga akhir pendudukan itu baru kembali ke Sebalang pada 10 gerobak bermuatan 200 besek Undang-Undang Nomor 7 Tahun Komite Nasional Indonesia Pusat, Jepang, jumlah uang militer yang Januari 1948. Dari sebuah perahu yang tembakau diangkut ke Yogyakarta. Di 2011 tentang mata uang Rupiah sejenis badan legislatif sementara RI, beredar diperkirakan mencapai lebih menepi di pantai Sebalang, uang Jepang antara besek-besek tersebut ditemukan mengamanatkan bahwa rupiah tak mengusulkan jalan keluar. dari empat milyar rupiah. “Dari jumlah diangkut dengan gerobak oleh dua satu peti blek berwarna merah berisi hanya alat pembayaran. Ia juga harus Dalam sebuah pertemuan dengan tersebut lebih kurang Rp 2,4 milyar orang Tionghoa. Gerobak bermuatan uang Jepang sejumlah 181.585 rupiah. ditempatkan sebagai simbol kedaulatan. Hatta pada Oktober 1945, Sjafruddin beredar di Jawa, sedangkan di 17 karung uang Jepang itu dibawa Modus ini diketahui pada 16 Juni 1948 Bangsa Indonesia patut berbangga pula membawa usulan dari pemuda sekitar Rp 1,6 milyar. Di Kalimantan menuju bekas rumah administrateur ketika gerobak sampai di Yogyakarta. mempunyai mata uang sendiri sebagai yang dia lupa namanya. “Supaya dan Sulawesi juga beredar sejumlah Sebalang. “Uang itu sudah disimpan Sementara Tio Kang Pwe tengah pemersatu bangsa. Ini tak lepas dari mengeluarkan uang Republik Indonesia Sjafruddin uang invasi, hanya saja tidak diketahui dalam gudang beras Sebalang. Perahu berada di , seorang pekerja sejarah rupiah ketika masih bernama sendiri sebagai pengganti uang Jepang Prawiranegara, anggota Badan jumlahnya,” tulis Tim Penulis LP3ES. yang meneruskan perjalanannya, ke yang bertanggung jawab terhadap Oeang Republik Indonesia (ORI). Uang itu yang masih berlaku pada waktu itu,” kata Pengurus Uang Jepang masih dianggap Telokbetong dengan membawa sebagian pengangkutan tembakau itu tak mulai beredar pada 30 Oktober 1946. Sjafruddin dalam Bung Hatta Mengabdi Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai uang sah pada awal uang,” terang Laporan Kepolisian tahu-menahu mengenai uang Jepang Cerita ORI bermula dari banyaknya Pada Tjita-Tjita Perjuangan Bangsa. kemerdekaan Indonesia bersama uang Karesidenan Lampung, tertanggal 21 tersebut. mata uang di Indonesia saat awal Hatta sebelumnya sempat De Javasche Bank keluaran 1925- Januari 1948. kemerdekaan. Ada empat mata uang; mendengar usulan ini. “Namun karena Foto Historia 1941, dan uang pemerintah Hindia Aksi ini ternyata telah dipersiapkan

14 MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER 15 keterbatasan sarana, dana, dan langkanya Jakarta yang belum dikuasai oleh tentara merah” karena warna dominannya. yang memilih pembayaran 20 sen uang tenaga ahli dalam bidang itu, maka Sekutu, bahan dan alat itu diperoleh,” Tindakan itu membuat marah kita daripada pembayaran dengan uang tuntutan seperti itu terpaksa untuk catat Oey Beng To. pemerintah Indonesia. Selain NICA,” tulis Rosihan dalam Kisah-Kisah sementara waktu diabaikan,” ungkap Maramis kemudian membentuk menimbulkan inflasi, peredaran uang Menjelang Clash ke-I. Mohamad Iskandar dalam “Oeang Panitia Penyelenggara Pencetakan NICA melanggar kedaulatan. Republik dalam Kancah Revolusi”, Uang Kertas Republik Indonesia pada “Perdana Menteri ORI jatuh termuat di Jurnal Sejarah Volume 6 No 1, 7 . Ketuanya T.R.B. menyebutnya sebagai pelanggaran hak Kurs ORI terhadap uang NICA Agustus 2004. Sabarudin, saat itu menjabat pula kedaulatan RI dan mengingkari perjanjian fluktuatif. Saat awal beredar, 1 ORI Sjafruddin terus meyakinkan Hatta sebagai direktur Bank Rakyat Indonesia. untuk tidak mengeluarkan mata uang berbanding 2 uang NICA. Sangat kuat. bahwa Indonesia perlu mengeluarkan Anggotanya terdiri atas pegawai baru selama situasi belum stabil,” tulis Tapi lama-lama merosot hingga 1:5. uang baru sebagai salah satu atribut Departemen Keuangan, Bank Rakyat tim Departemen Keuangan Republik Bahkan saat agresi militer ke-2 pada 19- negara merdeka dan berdaulat. “Pada Indonesia, dan Serikat Buruh Percetakan Indonesia (Depkeu RI) dalam Rupiah di 20 Desember 1948, nilai ORI tenggelam. akhirnya beliau dapat diyakinkan,” lanjut G. Kolff. Tengah Rentang Sejarah. Butuh 500 ORI untuk menebus 1 florin Sjafruddin. Pemerintah berkeputusan Kerja Panitia cukup baik. Mereka Daerah pemberlakuan uang NICA uang NICA. bulat mencetak uang sendiri. mencetak ratusan rim lembaran antara lain Jakarta, Bogor, Bandung, Kemerosotan ORI berkaitan dengan 100 rupiah dari pukul 07.00-22.00. , dan Semarang. Namun uang kian sempitnya wilayah Republik, tekanan Uang Pemerintah Litografinya dibuat di Percetakan De Unie. NICA tak laku. Petani dan pedagang tentara NICA terhadap pemakai ORI, dan Menteri Keuangan A.A. Maramis Abdulsalam dan Soerono tercatat sebagai enggan memakainya. Mereka hanya inflasi. menindaklanjuti keputusan itu. Dia pelukis pertama ORI. mau menerima uang Jepang sesuai Perjanjian Renville memaksa bergerak cepat. Sebab, tentara Sekutu Tapi uang itu belum sempat diberi seruan pemerintah Indonesia. Akibatnya pemerintah RI menarik mundur telah datang ke Indonesia pada akhir nomor seri. Situasi keamanan di Jakarta peredaran uang NICA terdesak. pasukannya di berbagai wilayah, kecuali September 1945. Segala kemungkinan memburuk. Pemerintahan pun harus “Keterbatasan dan ketidakwibawaan Sumatra, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. bisa terjadi. Tentara Sekutu bisa saja pindah ke Yogyakarta pada 14 Januari uang NICA itu berakibat merosotnya kurs. Sebab, daerah di luar ketiga itu berada di mengambil-alih keadaan. Maka dia 1946. Pekerjaan mencetak uang berhenti Dari tiga persen menjadi empat bahkan bawah kekuasaan Belanda. Ini berdampak Foto menginstruksikan tim Sarikat Buruh sementara. lima persen,” ungkap tim Depkeu RI. pada ORI. NICA melarang peredaran ORI Historia Percetakan G. Kolff Jakarta bergerak Kerja pencetakan uang diambil- Ketika uang NICA merosot, di daerah kekuasaaan Belanda. ke beberapa tempat di Jakarta, , alih oleh percetakan NIMEF di Malang pemerintah Indonesia mulai mengedarkan NICA seringkali mengintimidasi Solo, dan Yogyakarta untuk mencari dan percetakan swasta lain di Solo, Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) secara warga di perbatasan yang menyimpan Kepolisian melaporkan kasus ini kemerdekaan juga makin menipis. “Maka percetakan. Yogyakarta, dan Ponorogo. Tempat- resmi pada 30 Oktober 1946. Beredarnya ORI. Karena perlakuan ini, warga kepada Kementerian Keuangan. Jawaban pengeluaran ORI sebagai cara untuk Di Jakarta ada percetakan G. Kolff tempat ini relatif aman karena berada di ORI ditopang oleh UU No. 7 Tahun 1946 ketakutan. Mereka memilih menyimpan dari Menteri Keuangan, “Jang Mulia memecahkan masalah pembiayaan yang berpengalaman dalam urusan bawah kekuasaan Republik. dan UU No. 10 Tahun 1946. Isinya antara uang NICA. Tapi di sisi lain, pejuang pro- Menteri Keuangan menyatakan bahwa tersebut adalah paling baik,” terang Oey mencetak uang sejak zaman Hindia Selama masa pencetakan ORI, lain menjelaskan nilai ORI, bentuk fisik, Republik juga kadang mengintimidasi pembikinan uang palsu dilakukan mungkin Beng To. Belanda. Ada pula percetakan De Unie. pemerintah Indonesia berupaya menjaga dan menegaskan bahwa ORI dikeluarkan warga yang menyimpan uang NICA. oleh pihaknya Belanda,” catat arsip Beng To menyebut kebijakan ini Sementara Di Malang berdiri perusahaan laju inflasi dengan mulai menarik oleh pemerintah sebagai alat bayar yang Akibatnya warga terjebak di antara dua tersebut. mirip dengan kebijakan koloni-koloni Nederlands Indische Metaalwaren en mata uang Hindia Belanda dan Jepang sah. “Dengan demikian ORI merupakan pilihan. Inggris di Amerika Serikat ketika Emballage Fabrieken (NIMEF). Tapi semua dari wilayah RI. “Untuk memperkuat uang pemerintah, bukan uang bank,” Selain itu, NICA memalsukan ORI Cetak lebih banyak awal kemerdekaannya pada tahun percetakan itu kesulitan memperoleh tujuan itu, pemerintah RI menerbitkan ungkap Oey Beng To. untuk membuat nilai ORI jatuh akibat Selama periode ini, pemerintah 1776. Mereka mencetak uang sendiri alat-alat untuk mencetak uang seperti Undang-Undang No 10 Tahun 1946,” Malam sebelum ORI beredar, Hatta inflasi. Uang palsu ini beredar di beberapa Indonesia tak hanya menghadapi berbagai (continental money/greenbacks) untuk kertas, tinta, pelat seng, mesin aduk, dan catat Iskandar. Salah satu isinya tentang berpidato. “Sejak mulai besok kita akan wilayah Republik. Arsip Djawatan persoalan keuangan, tapi bagaimana melawan Inggris. Tapi Beng To melihat bahan kimia. larangan membawa uang senilai berbelanja dengan uang kita sendiri, Kepolisian Negara tertanggal 25 Maret membiayai pembangunan dan perjuangan kemerosotan ORI tak separah continental Tim bentukan Maramis juga 1.000 gulden dari satu karesidenan ke uang yang dikeluarkan oleh Republik kita. 1948 misalnya menyebut penemuan uang mempertahankan kemerdekaan. money. menghadapi tantangan yang tak kalah karesidenan lain tanpa izin. Uang Republik keluar dengan membawa palsu di Banyumas dari para pedagang Pemerintah tak punya cukup dana. Seturut penandatangan Konferensi sulit. Pertempuran antara pejuang Sebaliknya, tentara NICA ingin perubahan nasib rakyat, istimewa pegawai tembakau. Maka pemerintah mengambil keputusan Meja Bundar dan perubahan bentuk Republik dan Sekutu meletus di beberapa menjegal segala macam upaya penerbitan negeri yang sekian lama menderita karena Kepolisian meyakini para pedagang deficit-financing atau membiayainya negara Indonesia menjadi federal, ORI daerah. Jalan-jalan ditutup dan dikuasai ORI. Mereka mengawasi distribusi inflasi uang Jepang.” tak mengetahui mereka bertransaksi dengan mencetak ORI lebih banyak lagi. berhenti beredar pada Maret 1950. Ia tentara Sekutu. Untuk menerobos alat dan bahan untuk mencetak uang. Rakyat menyambut baik peredaran dengan uang palsu. “Orang-orang Risikonya inflasi akan meninggi. diganti uang baru. Tapi peredarannya blokade itu, sejumlah buruh percetakan Mereka bahkan menyerang Republik ORI. Mereka menyebutnya “uang putih”. pedagang tembakau mungkin tidak Keputusan itu terpaksa diambil. selama 3 tahun 5 bulan menjadi titik menyelundupkan alat-alat pencetak uang. dengan mengeluarkan uang NICA pada , jurnalis senior, mencatat mempunyai sengaja jahat dan onbewust Sebab pemerintah tak mungkin menarik mula kesadaran tentang fungsi uang “Berkat bantuan sukarela dari para 6 Maret 1946. Kursnya tiga persen dari pengalamannya pada awal peredaran (tak sadar) menerima uang-uang palsu pajak dan mengandalkan bantuan atau sebagai alat perjuangan kedaulatan dan karyawan beberapa perusahaan asing di uang Jepang. Orang menyebutnya “uang ORI di Jakarta. “Seorang tukang becak itu,” tulis arsip No. Pol. 60/Pam/A.R. pinjaman luar negeri. Dana pendukung pembiayaan negara.*

16 MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER 17 PERJALANAN DAN SELUK BELUK 1949 MATA UANG 17 AGUSTUS Pemerintah Belanda meminta agar uang IA dijadian sebagai satu-satunya alat 1950 INDONESIA pembayaran yang sah selama perundingan Konferensi Meja pemerintah Republi Bundar Sri Sultan Indonesia menyataan RIS Hamengubuwono menola Bangsa ita patut berbangga ta lama usai delarasi emerdeaan Republi Indonesia bubar Penggunaan istilah dan menawaran usulan piha negeri ini ahirnya punya mata uang sendiri sebagai alat pemersatu bangsa erita manis mata uang RIS juga 1946-47 Belanda melauan survei ini ta lepas dari sejarah Rupiah etia masih bernama Oeang Republi Indonesia ORI dihentian dan berahir guna mengetahui respon Mulai beredar pada 30 Otober 196 emudian tanggal itu pun ditetapan sebagai Hari walau sebetulnya mata masyaraat Indonesia Oeang dan diperingati setiap tahunnya oleh institusi Kementerian Keuangan uangnya sama-sama Persaingan uang IA terhadap edua mata uang Rupiah dengan uang ORI terus tersebut Survei membutian berlangsung bahwa masyaraat memilih menggunaan ORI sebagai alat DESEMBER pembayaran yang sah SEPTEMBER 1947 1951 1945 29 OKTOBER 1 JANUARI De Javasche Ban DJB resmi ORI sulit beredar e wilayah Penduduan Jepang berahir 1946 dinasionalisasi yang emudian MARET Jawa Barat dan Sumatra 1950 menjadi Ban Indonesia BI Mesi Indonesia sudah tooh-tooh pro-Republi memprolamasian Setelah BI berdiri terdapat dua Pemerintah RI menetapan di daerah tersebut Mata uang Republi 1942 emerdeaan Belanda tetap macam uang Rupiah yang berlaunya ORI mengusulan agar Indonesia Seriat RIS embali e wilayah beas berlau sebagai alat pemerintah pusat diberlauan oleh De oloninya dengan pembayaran yang sah yang mengizinan merea Javasche Ban bersamaan Jepang mendudui membonceng Seutu 30 OKTOBER diterbitan pemerintah mengeluaran uang sendiri dengan pengesahan RIS Indonesia Mata uang Belanda memutusan Kemeneu dan BI dalam Konferensi Meja lama dari pemerintahan menari mata uang rupiah Bundar sebelumnya masih Jepang dan menggantinya 1946 13 DESEMBER berlau yani gulden dengan uang IA “rupiah Belanda dan 1 MEI 1968 uang militer gunpyo 15 MARET Puul 0000 ORI menjadi 1948 dienal juga dengan mata uang yang sah di wilayah 1950 Demi eseragam dan istilah uang invasi Republi Indonesia Hasil Peraturan Pemerintah efisiensi BI diberian 1946 cetaan ORI diirim e menyebut masa berlau ha tunggal untu seluruh Jawa dan Madura ORIDA aan diatur langsung ORI dinyataan ditari dari mengeluaran uang dalam gerbong-gerbong oleh Menteri Keuangan Ada peredaran dan hilang Piha Republi ertas dan uang ereta api Kawalan etat 1 jenis mata uang dan sifatnya sebagai alat mengeluaran malumat logam mengiringi pengiriman itu pembayaran yang sah yang melarang pendudu jenis ORIDA hingga ahir guna menghindari terhitung mengedaran uang IA 199 perampoan di tengah jalan

18 MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER 19 Laporan Utama Teks Andri Setiawan

Dari Kopi NIMEF punya andil penting dalam lain,” tulis wartawan kenamaan Parada lahirnya mata uang rupiah. Namun, Harahap dalam Indonesia Sekarang. siapa sangka NIMEF berawal dari rumah Pada 1939-1940, Parada Harahap keliling sangrai kopi yang tumbuh menjadi Jawa dan mengunjungi beberapa pabrik salah satu pabrik paling besar di Hindia besar, termasuk NIMEF. Sampai ORI Belanda dan paling canggih pada Pesanan berdatangan dari berbagai masanya. perusahaan. Menurut Algemeen handelsblad voor Nederlandsch- Pabrik NIMEF di Malang berhasil mencetak Oeang Repoeblik Produksi kemasan Indië, 1 Agustus 1927, hampir semua Indonesia (ORI) yang pertama. Pabrik besar dan canggih ini Cerita bermula pada 1901. kebutuhan kemasan industri di Jawa berawal dari rumah sangrai kopi. Dua orang Belanda, L Schol dan H. bergantung pada perusahaan ini. Meski Janssen van Raay, mendirikan rumah demikian, saat itu bahan mentah masih sangrai kopi Eerste Nederland Indie bergantung pada Amerika Serikat dan Koffiebranderij (ENIK) di Malang. Jepang. Dengan menyewa sebuah rumah “Lambat laun timbul kekurangan kontrakan, mereka memulai bisnis kopi tempat, sehingga pada tahun 1911 kecil-kecilan. dibuatlah bangunan pabrik baru,” Perseroan terbatas ENIK ini hendak tulis Algemeen handelsblad voor i masa perang, bukan hal mengubah nama pabrik menjadi PKPN memasarkan kopi panggang dan kopi Nederlandsch-Indië. mudah bagi pemerintah (Pabrik Kaleng dan Percetakan Negara) bubuk. Produknya hanya diedarkan Dari bisnis sampingan, produksi Republik Indonesia yang Kendalpayak Malang,” tulis Fendy. di pasar-pasar. Perusahaan ini baru kemasan kemudian dipisah dari baru merdeka untuk Setelah NIMEF ditunjuk untuk benar-benar beroperasi pada tahun produksi kopi. Perusahaan khusus membuat mata uang mencetak uang, Panitia Penyelenggara 1902. Namun, bisnis kopi ini ternyata kemasan lalu didirikan pada tahun 1918 Dsendiri. Kesukaran muncul mulai dari Percetakan Uang Kertas Republik Indonesa berkembang pesat dalam waktu singkat. dan diberi nama Nederlandsch-Indische sulitnya mencari bahan baku hingga segera mencari bahan-bahan. Kebutuhan Modal perusahaan yang awalnya Metaalwaren en Emballage Fabrieken mencari percetakan. Upaya mencetak kertas dibantu oleh Serikat Buruh Kertas 26.900 gulden meningkat hampir dua atau disingkat NIMEF. uang di Surabaya gagal. Begitu juga di Padalarang. Mesin pembuat kertas berhasil kali lipat menjadi 50.000 gulden pada Jakarta. dibawa dari pabrik Padalarang sebelum 1904. Pada tahun itu juga, perusahaan Besar dan canggih Nederlandsch-Indische dikuasai tentara Belanda. membeli tanah di Kendalpayak, sebuah Masih di 1918, Direktur NIMEF Metaalwaren en Emballage Fabrieken Sementara itu, bahan-bahan kimia desa di Malang. melawat ke Eropa untuk melihat atau disingkat NIMEF, sebuah pabrik didatangkan dari Jakarta dan dari Mesin cetak dan mesin potong perusahaan-perusahaan sejenis. percetakan di Kendalpayak, Malang, laboratorium pabrik-pabrik gula di Jawa kemudian dibeli untuk memproduksi Mesin-mesin dari Eropa kemudian Jawa Timur, menjadi penyelamat. Timur. Dengan bahan yang tersedia dan kemasan kertas yang sebelumnya didatangkan. Areal pabrik diperluas Lokasinya jauh dari -medan mesin-mesin percetakan NIMEF, uang dipasok dari Eropa. Dari sinilah, dan sekitar 400 orang Indonesia pertempuran yang sedang berkobar di Republik pun berhasil diproduksi. perusahaan mulai merambah ke dipekerjakan. Mereka tinggal di satu berbagai kota. Wilayah ini juga dikuasai Pabrik NIMEF di Malang, juga yang produksi kemasan kertas. Pada 1908, kampung di sekitar pabrik. Republik. berada di Solo dan Yogyakarta, yang NIMEF kembali melebarkan sayap. Gedung pabrik yang baru ini mulai Menurut Fendy E. W. Parengkuan berhasil mencetak uang kemudian Dari kemasan kertas, mereka mulai beroperasi awal 1920. “Modal saham

dalam biografi A.A. Maramis, S.H., dijaga ketat. Untuk mengedarkannya, Aktivitas memproduksi kemasan kaleng. yang disetor sudah mencapai NLG pabrik NIMEF sempat menjadi uang dimasukkan ke dalam besek, lalu pekerja di “Akhirnya… karena segala sesuatu 700.000,” tulis De Indische Courant, 6 pabrik NIMEF tempat pembuatan bahan peledak dimasukkan lagi ke karung goni dan sudah sedia, maka karena indahnya, September 1934. semasa pendudukan Jepang. “Dengan diangkut dengan kereta api ke seluruh orang lain pun suka pula memakai yang Perusahaan ini memproduksi

berkuasanya pemerintah RI maka Jawa. Maka, 30 Oktober 1946, sebagai Foto demikian, lalu perusahaan itu tidak berbagai macam kantong kemasan dari Menteri Keuangan Mr. A.A. Maramis tanggal emisi pertama ORI, kemudian Historia saja membikin dalam pabriknya untuk karton untuk kebutuhan toko-toko. ditetapkan sebagai Hari Oeang. dipakai sendiri, tapi juga untuk orang

20 MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER 21 Laporan Utama Teks Andri Setiawan

Pabrik Menahan Laju NIMEF di Malang

Foto Historia Uang Merah

Selain itu, mereka juga memproduksi pabrik rokok Faroka dibuka, NIMEF selalu membantu para pekerjanya yang Belanda membawa dan mencetak mata uang sendiri ketika berupaya beragam kotak karton, mulai dari kotak mendapat kontrak untuk memproduksi ingin memiliki rumah dan pekarangan. kembali menjajah Indonesia. Mata uang terlarang bagi kaum nasionalis amplop hingga kotak obat. semua kemasan dan keperluan Sebab, kata Parada Harahap, “Juga kotak-kotak tempat sabun percetakan lainnya. Mesin dari Eropa “NIMEF berpendapat seboleh-boleh di masa revolusi. mewah biasanya terlihat dikemas, kembali dipesan secara khusus untuk kaum buruhnya itu hendaklah merasa dan kotak-kotak yang lebih bagus, kontrak ini. betah di sana, turun-menurun sampai yang digunakan di toko perhiasan Pada saat yang sama, NIMEF kepada anak-cucunya.” besar untuk memajang benda-benda mengembangkan kemasan timah seperti berharga, dibuat di sini,” tulis Algemeen pelat iklan, kaleng cat, hingga kaleng Cagar budaya handelsblad voor Nederlandsch-Indië. teh dan minyak. Sementara itu, bagian Setelah Indonesia merdeka, pabrik Tak hanya itu, beragam kebutuhan percetakan karton NIMEF telah menjadi NIMEF di Kendalpayak, Malang, dipakai seperti buku kantor, kartu nama, hingga yang terbesar di Hindia Belanda. pemerintah Indonesia untuk mencetak tiket untuk trem, kereta api dan bioskop Selanjutnya, pada 1933, NIMEF mulai ORI. Kiranya dua tahun sejak akhir pun dicetak di sini. Segala produk yang melirik Jawa Barat untuk memperluas 1945 NIMEF terus memproduksi ORI. memungkinkan dicetak pada karton jangkauan pasar. Namun, perannya harus berhenti pada akan diproduksi NIMEF. “Secara bertahap bisnis mengambil 1947 ketika Belanda melancarkan Agresi Perkembangan pabrik begitu skala besar dan untuk lebih bersaing Militer I. NIMEF ditinggalkan. Dengan ekalipun sudah angkat beredarnya pesat. Mesin cetak perunggu serta dua dengan pabrik pengemasan yang ada “Pabrik tersebut terpaksa uang NICA, kaki karena kalah melawan mesin pengepres kecepatan tinggi yang di Jawa Barat, pabrik kedua didirikan dibumihanguskan tahun 1947 untuk perang mata Jepang, Belanda berpikir uang terjadi di digerakkan secara elektrik kemudian di Bandung pada tahun 1933 di bawah mencegah jatuhnya ke tangan Belanda Indonesia bakal kembali menguasai juga dimiliki NIMEF. Bahkan NIMEF kepemimpinan H. H. Proper,” tulis yang telah memulaikan agresinya Indonesia. Segala persiapan mengembangkan eskpedisi langsung Soerabaijasch Handelsblad, 17 Juni 1935. 21 Juli 1947. Semua uang yang telah dilakukan termasuk mencetak mata Foto S dari gudang pabrik yang terhubung Tahun-tahun berikutnya, NIMEF tercetak bersama barang-barang Historia uang Hindia Belanda yang baru. Uang dengan jalur trem uap Malang. Hal ini semakin di depan, baik dari segi berharga lainnya dibawa mengungsi ke kertas tersebut dicetak pada 1943 dalam memungkinkan bongkar-muat yang teknologi maupun cakupan pasar. Yogyakarta di bawah pengawalan yang sembilan pecahan dari 50 sen hingga lebih efisien. Agensi NIMEF kemudian dibuka di ketat,” tulis Fendy 500 gulden/rupiah. “Perusahaan ini didukung oleh Batavia (Jakarta). Mereka juga memiliki Di lahan bekas pabrik NIMEF di “Pada saat itu pemerintah telah mesin gas dan juga oleh listrik. Sangat toko sendiri bernama Toko NIMEF. Malang kini berdiri kantor Bank Rakyat memperkirakan De Javasche Bank (DJB) menarik untuk bisa melihat-lihat di Menurut Parada Harahap, NIMEF Indonesia (BRI). Sementara bangunan sulit untuk langsung berfungsi setibanya sini,” tulis Algemeen handelsblad voor memiliki tidak kurang 1.101 pegawai eks Toko NIMEF di Jalan Agung Salim mereka di wilayah Hindia Belanda,” tulis Nederlandsch-Indië. Indonesia dan 40 orang Eropa. Pabrik sudah ditetapkan sebagai bangunan Unit Khusus Museum Bank Indonesia Dari tahun ke tahun, omzet NIMEF ini juga memiliki klinik, rumah-rumah cagar budaya oleh Pemerintah Kota (BI) dalam situs resminya. terus meningkat. Pada 1932, ketika pondok, lapangan sepak bola, dan Malang.*

22 MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER 23 Dalam uang tersebut tercantum koleksi Arsip Nasional Republik menjadi alat pembayaran sah. nilai gulden dalam bahasa Belanda dan Indonesia (ANRI). Pada tahun 1946, DJB mengeluarkan nilai rupiah dalam bahasa Indonesia. uang kertas DJB emisi darurat 1946, Dalam Perjuangan Mendirikan Bank Ditodong senjata terbit dalam pecahan 5, 10 dan 25 Sentral Republik Indonesia, tim peneliti Peredaran uang NICA berjalan gulden/rupiah. “Ketiga pecahan ini BI mengatakan, penggunaan kata mulus kecuali di Jawa dan Sumatra. terus beredar di wilayah Indonesia “rupiah” pada uang NICA merupakan Muncul perlawanan dari rakyat yang hingga nantinya ditarik dari peredaran upaya Belanda untuk menarik hati mematuhi maklumat pemerintah sehubungan dengan kebijakan Gunting rakyat Indonesia. Dengan beredarnya Indonesia. Sjafruddin pada 1950,” tulis Unit Khusus uang NICA, perang mata uang terjadi di Pada 3 Oktober 1945, para pelajar Museum Bank Indonesia. Indonesia. sekolah menengah di Yogyakarta Banyaknya mata uang yang Harapan itu terwujud. Pendudukan keluar-masuk kampung untuk menyita beredar membingungkan rakyat Jepang berakhir. Meski Indonesia sudah mata uang NICA. Dua hari kemudian, kecil. Di Makassar misalnya, seperti BNI mulai memproklamasikan kemerdekaan, kaum buruh mengadakan rapat raksasa dicatat , dkk mengedarkan alat Belanda tetap kembali ke wilayah untuk menyatakan kebulatan tekad dalam Kronik Revolusi Indonesia Jilid pembayaran bekas koloninya dengan membonceng mendukung Republik Indonesia. Di 1, rakyat hanya mau menerima uang resmi pertama, Sekutu. Tak hanya membawa tentara Jakarta, banyak pedagang pribumi rupiah cetakan Jepang. Tetapi para Oeang sipil (NICA), Belanda juga membawa menolak menjual barang kepada pedagang kadang dipaksa dengan Republik Indonesia uang NICA. Masyarakat menyebutnya orang Belanda dan enggan dibayar todongan senjata untuk menerima uang (ORI) sebagai “uang merah” karena pecahan 50 sen dengan uang NICA. Begitu pula di NICA. Menggunakan uang NICA pun ‘syarat’ bagi dan 10 rupiah yang banyak digunakan, Semarang. Penolakan juga dinyatakan sama nahasnya. Pejuang atau Tentara Indonesia untuk menjadi berwarna merah. kaum Republikan di Bandung. Tidak Republik akan mencap siapa saja yang sebuah Para petinggi NICA seperti jarang arena jual beli berubah menjadi menyimpan uang NICA sebagai mata-

Charles van der Plas dan van Mook arena perkelahian (Berita Indonesia, 7 mata Belanda. Foto semula berpikir mengedarkan uang Oktober 1945). Perang mata uang Historia NICA berisiko tinggi bagi rencana Pihak Sekutu turun tangan Pada 15 Maret 1946, pihak Republik menegakkan kembali pemerintahan mengatasi perang mata uang tersebut. mengeluarkan maklumat yang melarang Hindia Belanda. Namun, para pemimpin Pada 6 Oktober 1945, Brigjen Bethell penduduk mengedarkan uang NICA. 1946 pukul 00.00, ORI menjadi mata beredar, DJB mulai mencetak uang pada hakikatnya pemerintah RI sangat di Belanda pada 30 September 1945 selaku komandan penanggung jawab “Barang siapa menyimpan atau uang yang sah di wilayah Republik kertasnya sendiri (post-war banknotes). kekurangan uang,” tulis Darsono dkk. memutuskan menarik mata uang rupiah Sekutu menyatakan bahwa hanya mengedarkan mata uang NICA akan Indonesia. Hasil cetakan ORI dikirim Melalui Ordonansi 20 November 1947 dalam Perjuangan Mendirikan Bank Jepang dan menggantinya dengan uang uang rupiah Jepang yang berlaku mendapat hukuman berat” (majalah ke seluruh Jawa dan Madura dalam keluarlah uang kertas pemerintah Sentral Republik Indonesia. NICA. sebagai alat tukar. Namun, sikap Pantja Raya, 1 April 1946). Tak pelak, gerbong-gerbong kereta api. Kawalan Belanda dengan tanggal emisi Batavia/ Semula pemerintah Belanda “Akhirnya, ada semacam Sekutu tak konsisten. Memasuki tahun kehadiran uang NICA menjadi momok ketat mengiringi pengiriman itu guna Djakarta, Desember 1947, dengan meminta agar uang NICA dijadikan persetujuan dari van Mook untuk 1946, kebijakan Sekutu cenderung menakutkan bagi masyarakat. menghindari perampokan di tengah pecahan 10 sen dan 25 sen. “Uang sebagai satu-satunya alat pembayaran mengedarkan mata uang NICA di luar menguntungkan Belanda. Pemerintah Indonesia tak tinggal jalan. kertas pemerintah ini lebih banyak yang sah selama perundingan Jawa dengan kurs penukaran 3 sen uang Belanda pun tetap bersiasat diam. Setelah Bank Nasional Indonesia Kehadiran ORI menandai babak menggunakan bahasa Indonesia serta Konferensi Meja Bundar. Sultan NICA untuk setiap 1 rupiah uang Jepang. memperluas peredaran uang NICA. (BNI) berdiri pada 5 Juli 1946, beberapa baru perang mata uang. ORI mulai dicantumkan kata ‘INDONESIA’ sebagai menolak dan menawarkan usulan nan Sedangkan peredaran uang NICA di Jawa NICA memperoleh akses ke kantor- mata uang seperti uang DJB, uang memasuki daerah-daerah pendudukan penerbit uang,” tulis Unit Khusus jitu. Dia mempersilakan pihak Belanda dilakukan kemudian,” kata sejarawan kantor pusat bank Jepang di Jakarta pemerintah Hindia Belanda, dan uang melawan uang NICA. Rakyat menyambut Museum Bank Indonesia. melakukan survei guna mengetahui Mohammad Iskandar dalam “’Oeang pada 10 Oktober 1945. Bank-bank pemerintah pendudukan Jepang ditarik antusias. Umpamanya, tukang becak respon masyarakat Indonesia terhadap Republik’ dalam Kancah Revolusi” pada Jepang ditutup. DJB dihidupkan dari peredaran. Setiap penduduk di Jakarta lebih memilih dibayar ORI Kenyataan pahit kedua mata uang tersebut. Jurnal Sejarah Vol. 6 No. 1, Agustus 2004. kembali dan bertugas sebagai bank hanya diperbolehkan memegang uang senilai 20 sen ketimbang 1 rupiah uang Persaingan uang NICA dengan uang Pihak Belanda harus menerima Indonesia bereaksi terhadap sirkulasi. maksimal 50 rupiah Jepang untuk NICA. Di Pasar Tanah Abang, harga ORI terus berlangsung. Setelah Belanda kenyataan pahit. Survei membuktikan peredaran uang NICA tersebut. “Uang Pada 6 Maret 1946, uang NICA kebutuhan sehari-hari. ayam potong harganya f2 uang NICA meninggalkan Yogyakarta menjelang bahwa masyarakat memilih ini kita anggap tidak laku; janganlah emisi 2 Maret 1943 beredar resmi. Kemudian, Menteri Keuangan tetapi para pedagang pribumi malah akhir 1949, Menteri Negara/Koordinator menggunakan ORI sebagai alat diterima, supaya jangan timbul inflasi Pada bulan berikutnya, DJB membuka berdasarkan surat keputusan menawarkan dagangannya senilai Rp 50 Keamanan Sri Sultan pembayaran yang sah. Uang NICA tak di sini,” demikian maklumat pemerintah kembali kantor-kantor cabangnya di No.SS/1/25 tanggal 29 Oktober 1946 ORI. menetapkan baik ORI dan uang NICA sanggup menyumpal warga Republik Indonesia pada 2 Oktober 1945 dalam kota yang diduduki NICA. Di daerah- menetapkan berlakunya Oeang Republik NICA tak tinggal diam, pada 15 Juli berlaku sebagai alat pembayaran yang Indonesia yang ingin merdeka dan arsip Sekretariat Negara RI No.48 daerah pendudukan, uang NICA Indonesia (ORI). Pada 30 Oktober 1947, setelah hampir semua uang NICA sah. “Kebijakan itu diambil karena berdaulat.*

24 MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER 25 Ekspopsur

Gedung A. A Maramis

Saksi bisu sejarah pra kemerdekaan ini masih berdiri kokoh, meski beberapa bagian gedung ini mesti ditopang besi pembantu. Gedung monumental ini dibangun oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels pada tahun 1809. Awalnya bangunan bergaya empire ini dirancang sebagai istana, namun karena keterbatasan biaya dialihfungsikan sebagai kantor besar urusan keuangan negara. Gedung tersebut diserahkan kepada Negara Republik Indonesia pada tahun 1950, dan dilanjutkan pemanfaatannya sebagai kantor Kementerian Keuangan RI.

26 MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER 27 Laporan Utama Teks Hendaru Tri Hanggoro

“Ada upaya pihak Belanda-NICA untuk mengacaukan perekonomian dengan cara memalsukan ORI dan Mengenal memasukkan dan mengedarkan uang NICA (uang merah) ke wilayah RI,” ungkap Mohamad Iskandar dalam “Oeang Republik Dalam Kancah Rumah Revolusi” termuat di Jurnal MSI, Vol 6, gadang khas Tahun 2004. Sumatera Oeang Republik Barat Masyarakat ikut mendukung peredaran ORI di daerah tentara NICA Foto bercokol. Misalnya di wilayah Cibinong Historia dan Bogor, Jawa Barat. Di sini mereka Indonesia Daerah bertaruh nyawa demi mengedarkan ORI. “Perjuangan rakyat terutama “Keluarnya Uang Republik bukan Pemerintah pusat mengetahui dan tentang memasukkan uang ORI ke berarti bahwa kita nanti boleh goyang mendukung penuh penerbitan ini. Nilai daerah yang diduduki oleh Belanda kaki dan hidup senang-senang saja, tukarnya setara dengan 1 ORI di Jawa. masih juga dilakukan meskipun seribu bahkan sebaliknya sekaranglah baru Tapi peredarannya terhadang blokade ORIDA satu macam gangguan, kadang-kadang tiba saatnya untuk bekerja segiat- tentara NICA. dengan siksaan, pembunuhan, dan giatnya membangun secara teratur dan Agresi militer Belanda I yang penghinaan, sebagai tanda kesetiaan sistematis,” kata Sjafruddin kepada Ajip melanda Pematang Siantar membuat kepada Pemerintah Republik,” catat Rosidi dalam seluruh kegiatan pencetakan ORIPS Peredaran Oeang Republik Indonesia dibendung Belanda dengan arsip Markas Tentara Brigade Siliwangi, Lebih Takut Kepada Allah SWT. dipindahkan ke Bukittinggi. Namun dari berbagai cara. Pemerintah daerah berinisiatif mencetak mata uang 9 Desember 1946. Bukittinggi inilah pemerintah Republik sendiri. Memasuki 1947, situasi di sejumlah Inisiatif daerah menerbitkan ORIPS untuk berbagai perbatasan wilayah Republik dan Ketika mengetahui ORI sulit wilayah lainnya di Sumatra. Belanda memanas. Pertempuran antara beredar ke wilayah Jawa Barat dan “Khusus untuk emisi Bukittinggi, pejuang pro-Republik dan tentara Sumatra, tokoh-tokoh pro-Republik tercatat hingga 1948, ada 13 ORIPS seringkali meletus. Distribusi ORI ikut di daerah tersebut mengusulkan agar yang diedarkan di Sumatera,” tulis Sri tersendat. pemerintah pusat mengizinkan mereka Margana dkk dalam Keindonesiaan Keadaan makin parah ketika mengeluarkan uang sendiri. dalam Uang: Sejarah Uang Kertas etelah resmi beredar Pemerintah Indonesia Belanda menggelar Agresi Militer Selama menunggu persetujuan Indonesia, 1945-1953. pada 30 Oktober 1946, menerapkan prosedur itu untuk I yang menyebabkan kedudukan pusat, pemerintah Sumatra mengambil Memasuki Agustus 1947, pemerintah pemerintah Republik memastikan uang itu bebas dari Republik di sejumlah wilayah goyah. inisiatif mencetak uang sendiri dengan Asahan di Sumatra menerbitkan alat Indonesia berupaya gangguan tentara NICA. Saat itu, Belanda berhasil merebut sejumlah nama Oeang Republik Indonesia Provinsi pembayaran berupa bon. “Secara mendistribusikan Oeang Belanda sedang gigih menguasai wilayah Republik. Hal ini diperkuat oleh Sumatra (ORIPS). Emisi pertama harfiah bon dapat diartikan sebagai SRepublik Indonesia (ORI) secara kembali Indonesia. Mereka Perjanjian Renville pada Januari 1948. tertanggal 11 April 1947, ditandatangani bukti tertulis berupa kertas kecil hati-hati ke berbagai wilayah di melakukan segala cara untuk Sjafruddin Prawiranegara, orang Maklumat Gubernur Sumatra Tengku mengenai peminjaman sejumlah uang Jawa dan Madura. Dari percetakan, memperlemah kedudukan Republik. yang mengusulkan agar pemerintah Mohammad Hasan. Penerbitan uang atau barang,” catat Darsono dkk. dalam petugas memasukkan uang itu ke Strategi mereka menyasar pula RI mengeluarkan ORI, telah menduga ini berlandaskan Maklumat Gubernur Berjuang dengan Uang Mempertahankan Jam Gadang dalam keranjang-keranjang bekas dan segi ekonomi moneter. Antara lain bahwa peredaran ORI tak akan Sumatra Tengku Mohammad Hasan No. dan Memajukan Republik Indonesia: di Bukit Tinggi membawanya ke kereta api. Di dalam dengan memproduksi mata uang berjalan mudah. Dia mengatakan 92/K.O. tertanggal 8 April 1947. ORIPS Semangat Juang Otoritas dan kereta, pemerintah menempatkan yang dikenal dengan “uang NICA” dan bahwa keluarnya ORI bukanlah akhir menjadi Oeang Republik Indonesia Masyarakat Sumatera Utara. Foto petugas bersenjata lengkap. mencegah peredaran ORI. perjuangan. Daerah (ORIDA) pertama di Indonesia. Menyikapi penerbitan uang Historia

28 MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER 29 Laporan Utama Teks Hendaru Tri Hanggoro

atas inisiatif pemerintah setempat, pemerintah pusat secara resmi mengeluarkan Peraturan Pemerintah Berbeda-Beda No. 19/1947, 26 Oktober 1947. Isinya membolehkan pemerintah daerah tingkat provinsi, karesidenan, dan kabupaten untuk menerbitkan Oeang Republik Indonesia Daerah (ORIDA). Tetap Satu “ORIDA adalah uang kertas atau tanda pembayaran yang sah yang berlaku secara terbatas di daerah ORIDA adalah uang kertas tersebut,” tulis Darsono dkk. atau tanda pembayaran yang sah Juang Bukan hanya uang yang berlaku Peraturan Pemerintah No. 19/1947 secara Daerah menerbitkan uang lokal dengan beragam bentuk dan ciri. memperjelas kedudukan uang daerah terbatas di daerah Tujuannya sama: menegakkan kedaulatan. buatan pemerintah setempat. Karena tersebut itu, setelah peraturan itu keluar, pemerintah daerah di Jawa dan Sumatra Foto tanpa ragu menerbitkan alat-alat Historia pembayaran sendiri. Bentuknya tak ejak resmi diterbitkan dan negeri berjuang dengan senjata dan bikinan sendiri secara terbatas. hanya uang. Ada juga bentuk bon, surat Selain uang yang dikeluarkan oleh diperkirakan meningkat menjadi Rp6 diedarkan pada 30 Oktober ORIDA menyertai perjuangan itu “Merespons permintaan ini, Sjafruddin tanda penerimaan uang, kupon gerilya, otoritas, beragam kelompok masyarakat milyar pada akhir 1949. 1946, Oeang RepubIik sebagai alat tukar rakyat yang menolak memberikan usul agar Sumatra kupon getah, surat mandat, dan tanda menerbitkan alat pembayarannya Selain sulitnya peredaran Indonesia (ORI) mengalami menggunakan uang terbitan penjajah,” mencetak promesse ‘surat janji’. Namun, pembayaran. masing-masing. Seperti dilakukan ORI, penerbitan ORIDA memang tak sedikit hambatan. kata Michell. Hasan memiliki pandangan lain. Sebut saja mata uang lokal seperti komunitas pedagang Tionghoa di dilakukan untuk membiayai kegiatan SNetherlands Indies Civil Administration ORIDA terbit dan beredar sepanjang Menurutnya uang kertas akan jauh lebih Uang Republik Sumatera Utara (URISU), Kecamatan Limapuluh, Kabupaten pemerintahan lokal. Namun menurut (NICA) berupaya mempersempit 1947-1950 di wilayah Sumatra dan Jawa. efektif daripada promesse,” catat Suwito Oeang Repoeblik Indonesia Daerah Asahan, yang menerbitkan alat Sri Margana dkk, seperti yang terjadi peredaran ORI atau “uang putih”. Legalitasnya terjamin oleh Peraturan dan Michel dalam ORIDA. Tapanoeli (ORITA), Uang Republik pembayaran sendiri atas izin dari pada ORI, kebanyakan dari ORIDA ini Mereka menutup jalan perbatasan dan Pemerintah (PP) Nomor 19/1947, 26 Setelah berdiskusi panjang lebar, Daerah Djambi (URIDJA), Uang Republik pemerintah setempat. mengalami inflasi yang cukup serius dan merazia setiap pembawa “uang putih” di Oktober 1947. PP tersebut memberikan Sjafruddin memuluskan permintaan Indonesia Daerah Aceh (URIDA), Uang Terkait dengan masa berlaku penurunan nilainya cukup signifikan. banyak wilayah Jawa dan Sumatra. kewenangan kepada pemerintah Hasan. Dengan berlandaskan Maklumat Mandat yang dikeluarkan oleh Dewan ORIDA, pemerintah pusat mengeluarkan Kendati demikian, penerbitan Peredaran “uang putih” pun daerah untuk menerbitkan mata uang Gubernur Sumatra Tengku Mohammad Pertahanan daerah Sumatra Selatan, Peraturan Pemerintah No. 76/1948 pada berbagai jenis mata uang dan bentuk mampat. Pemenuhan gaji pegawai dan atau alat pembayaran sementara yang Hasan No. 92/K.O, 8 April 1947, ORIDA hingga “Oeang Kertas Darurat untuk 13 Desember 1948 yang menyebut masa ORIDA telah membantu Republik tetap anggaran perjuangan terganggu. Tapi sah. Pemerintah pusat juga menjamin pertama di Indonesia itu pun dicetak Daerah Banten” (OERIDAB). berlaku ORIDA akan diatur langsung bertahan menghadapi serbuan uang rakyat Republik tak hilang akal. seluruh penerbitan tersebut dan mata dan diedarkan. “ORIDAB merupakan ORIDA oleh Menteri Keuangan. Mohamad NICA di daerah. Selain itu, penerimaan “Mereka bekerja keras menerbitkan uang daerah yang diterbitkan dapat ORIDA di Sumatra dikenal dengan pertama yang diterbitkan di Pulau Jawa Iskandar mencatat, ada 21 jenis mata masyarakat terhadap ORIDA Oeang Republik Indonesia Daerah ditukarkan dengan ORI. Oeang Republik Indonesia Sumatra dengan emisi Serang yang terbit pada uang dan 27 jenis ORIDA hingga akhir membuktikan posisi kuat Republik di (ORIDA) sebagai alat tukar sementara,” Namun sebelum peraturan itu (ORIPS). Nilainya setara dengan 1 ORI Desember 1947,” tulis Sri Margana dkk. 1949. berbagai daerah pendudukan Belanda. kata Suwito Harsono, kolektor ORIDA, keluar, ORIDA di Pematang Siantar, di Jawa. Ada empat pecahan ORIPS Di Yogyakarta, terbit Surat Dalam situasi perang, jumlah Kesepakatan Indonesia dan Belanda pakar numismatik, dan penulis buku Sumatra Utara, lebih dulu beredar pada di Pematang Siantar: Rp1, Rp5, Rp10, Tanda Penerimaan Uang untuk uang beredar di wilayah Republik melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) ORIDA: Oeang Republik Indonesia April 1947. dan Rp100. “Masing-masing nilai uang Daerah Istimewa Yogyakarta yang Indonesia sulit dihitung dengan tepat. pada Desember 1949 mengakhiri ORI Daerah 1947-1949. memiliki warna yang berbeda, ada ditandatangani oleh Sri Sultan J. Soedradjad Djiwandono dkk dalam dan ORIDA. Uang-uang itu harus ditarik Michell Suharli, kolektor ORIDA Yang Pertama yang berwarna biru dan hijau,” ungkap Hamengkubuwono IX. Hal yang Sejarah Bank Indonesia Periode I: 1945- setelah Indonesia dan Belanda sepakat lainnya dan co-author buku ORIDA, Tengku Mohammad Hasan, Darsono dkk. dalam Berjuang dengan sama diterbitkan di dan 1959 memperkirakan peningkatan yang mengeluarkan uang baru melalui De menambahkan bahwa ORIDA Gubernur Sumatra, mengusulkan Uang. ditandatangani Kepala Pemerintah cukup signifikan. Peredaran ORI dan Javasche Bank, bank sentral Hindia berkedudukan sebagai salah satu alat kepada Menteri Keuangan agar ORIPS memiliki tanda pengaman Militer Daerah Surakarta. ORIDA pada 1946 sebesar Rp323 juta Belanda.* perjuangan rakyat. “Para pejuang mengizinkannya mengeluarkan uang dan nomor seri untuk menjamin

30 MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER 31 dalam pecahan Rp10. Rantau Prapat, Lima Poeloeh, dan Dolok tulisan “DARURAT TANDA PEMBAJARAN Sebab garuda menjadi lambang negara Arif Budiman dalam "Uang Kertas Nanggar. Yang menarik, bon di Lima JANG SAH”. Tanda tangan Achmad Indonesia. Minangkabau: Sebuah Kajian Seni Rupa Poeloeh menggunakan aksara Tiongkok. Chatib tertera dalam aksara arab. dan Makna", menyebut sosok Imam “Realitas ini menunjukkan bagaimana Di belakangnya termuat ketentuan Hambatan Bonjol digambar dengan teknik garis dan masyarakat pribumi dan Cina bekerja hukuman pidana bagi pemalsu uang. Keberadaan ORIDA jelas menambah asir. “Sehingga sosok tersebut kelihatan sama dalam berjuang menegakkan Yang menarik, pada pecahan Rp5, repot Belanda. Mereka berusaha jelas, kasatmata dengan sosok aslinya,” kedaulatan Republik Indonesia melalui gambar ikon lokal disertakan seperti membendung peredaran ORIDA. Di catat Arif. URIDA,” ungkap Darsono dkk. Masjid Agung Banten, senjata Banten, misalnya, beberapa hari setelah Dalam uang tersebut, wajah Imam Menurut penelusuran Suwito dan debus, dan keris. Di sudut kanannya agresi militer II, Belanda merampas Bonjol tampak marah, sinis, dengan Michell, ORIPS di Sumatra beredar di termaktub tanda tangan residen Banten ORIDA Banten pecahan Rp100. Selain sorot mata tajam. Gambaran ini lebih dari 40 tempat. Jenis dan bentuk dan empat unggas. itu, Belanda merampas seluruh klise melambangkan kemarahan terhadap ORIPS-nya pun berbeda-beda. Dari Di Surakarta terbit surat tanda pembuatan uang. Sejak itu, Belanda tindakan Belanda menjajah kembali uang, kupon, bon, surat, hingga mandat. penerimaan uang. Masing-masing surat memblokir peredarannya. Indonesia. Arif menganalisis tampilnya Hal serupa juga tersua di Jawa. itu berbeda ukuran. Keterangan dalam ORIDA Banten mulai menghilang Imam Bonjol dalam bentuk uang sebagai buku Suwito dan Michell menunjukkan dari pasaran pada Februari 1949. material informasi dan alat provokasi Gotong royong bahwa semakin besar nilai uangnya, Akibatnya orang-orang di pasar masyarakat. ORIDA di Jawa kali pertama terbit semakin besar pula ukurannya. Misalnya harus membarter untuk memperoleh Lazimnya, ORIDA menampilkan di Banten pada 11 Agustus 1948. Uang surat tanda penerimaan uang emisi barang kebutuhan. Mereka tak mau identitas khas suatu daerah tempat uang ini beredar atas persetujuan K.H. Surakarta 1 November 1948 dengan bertransaksi menggunakan uang NICA. itu terbit dan beredar. Namun, dalam Achmat Chatib, Residen Banten. Wilayah nominal Rp1, ukurannya hanya 58 mm Keadaan serupa terjadi di banyak sejumlah ORIDA pengaruh Jawa masih peredarannya meliputi Tangerang, x 93 mm. Sedangkan untuk emisi yang wilayah Jawa. Pemerintah daerah Syafruddin muncul dalam bentuk ilustrasi candi Jasinga, dan Lampung Selatan. sama dengan nominal Rp5, berukuran berhasil menerbitkan berbagai bentuk Prawiranegara tampak Borobudur pada 5 rupiah ORIPS emisi Pencetakan ORIDA Banten penuh 75 mm x 114 mm. ORIDA seperti uang, bon, kupon, surat, berbincang Bukittinggi, figur wayang perempuan perjuangan. Semua bahan dan alat Corak lokal tampak pada surat dan mandat. Tapi peredarannya tetap dengan tanda penerimaan uang emisi Surakarta menemui banyak hambatan. Kekuatan kolega pada pecahan 5 rupiah emisi Riau 1947. pencetaknya diselundupkan dari luar Peredaran ORIPS emisi Bukittinggi Banten. Ini bisa terwujud melalui 1 November 1949. Ada ilustrasi militer Belanda ikut mempengaruhi tak bisa menyeluruh ke Sumatra. kerja gotong royong antara rakyat kepala Kala pada bagian bawah surat. cepat-lambatnya peredaran ORIDA di Foto Historia Tentara NICA menguasai sejumlah dan pemimpin Banten. Sri Margana Sementara pada nominal Rp25 untuk Jawa. wilayah sehingga pemerintah daerah dkk dalam Keindonesiaan dalam Uang: emisi tanggal yang sama, muncul Yang pasti, ORIDA di Jawa lain yang pro-Republik menerbitkan Sejarah Uang Kertas Indonesia 1945-1953 ilustrasi bangunan candi pada bagian memperoleh tempat di masyarakat. keasliannya. Ketika itu pemalsuan uang 40 Tempat uangnya sendiri pula. menyebut bahan klise uang ini dibuat bawahnya. Selain itu, pada nominal Perang tak hanya dilakukan lewat telah marak. Biasanya dilakukan NICA Pencetakan ORIPS semula di Selain mata uang, di beberapa dari sawo kecik di percetakan milik Rp10 tersua ilustrasi banteng menanduk senjata dan diplomasi, melainkan juga untuk menggoyang fondasi moneter Pematang Siantar, lalu pindah ke daerah di Sumatra beredar kupon Abdurrojak. harimau. menggunakan uang. Inilah peran dan Republik. Desain ORIPS sederhana, Bukittinggi pada 1948. Ini sesuai dengan sebagai alat pembayaran yang sah. ORIDA Banten terbit setelah Menurut Sri Margana, ilustrasi makna ORIDA yang sering dilupakan hanya menggambarkan Sukarno, perintah Sukarno agar Panglima Divisi Kupon tersebut beredar di Aceh, tentara Belanda menguasai sebagian banteng dan kerbau kerap muncul orang. gunung, aktivitas sawah, dan nilai uang IX di Bukittinggi mencetak ORIPS. Riau, , dan daerah lainnya. besar perbatasan di Jawa Barat dan dalam ORIDA di Jawa. “Kerbau demikian Menurut Suwito, masih banyak dengan satu warna (monochrome). “Untuk memerintahkan kepada Sementara pemerintah Asahan memblokade pesisir Banten sehingga pula dengan banteng, merupakan aspek ORIDA yang belum terungkap di Saat itu belum ada ketentuan Panglima Divisi IX supaya percetakan pada Agustus 1947 menerbitkan alat Banten terisolasi. simbol utama yang digunakan untuk luar desain dan pemaknaannya. “Siapa khusus mengenai desain uang. Akibatnya Divisi IX menerima dan mengerjakan pembayaran berupa bon yang dapat “Belanda berharap dengan mempersonifikasikan rakyat, melawan yang mendesain, siapa yang memberi corak, ukuran, jenis huruf, bentuk mencetak uang buat Sumatra atas ditukarkan dengan uang. memblokade lewat ekonomi dapat harimau yang melambangkan penjajah perintah membuat uang tersebut, angka, jarak antara huruf dan angka, perintah Kommisariat Pemerintah Bon di Asahan memiliki nilai menimbulkan keadaan sosial yang buruk Belanda,” terang Sri Margana. percetakannya di mana, data-data dan aspek visual lainnya bisa berbeda. Pusat,” perintah Sukarno dalam Arsip beragam, antara 10 sen sampai dan kekurangan bahan impor,” sebut Sementara itu, dalam ORIDA dokumen tentang uang tersebut harus Yang pasti, setiap uang harus memiliki Kementerian Pertahanan No 528, 5 Juli 100.000 ORIPS. Sisi depannya dimuati Lasmiyati dalam “Sejarah Uang Republik berbentuk bon, figur panakawan Petruk dicari. Agar kita tak menduga-duga,” tanda pengaman, nomor seri, dan tanda 1948. beragam gambar, bergantung pada nilai Indonesia Banten (URIDAB) 1945-1949” muncul bersama burung garuda. Ini kata Suwito. Ini karena ORIDA sulit tangan tokoh setempat sebagai bukti Berpindahnya pencetakan ORIPS bonnya. Kebanyakan berupa bunga, di jurnal Patanjala Vol 4, No 3, 2012. terlihat pada nominal Rp2,5 emisi diperoleh pada masa sekarang. legalitas. Tanda tangan tokoh itu jugalah membawa perubahan pada sisi pemandangan alam, dan cap bupati. ORIDA Banten terdiri atas pecahan 17 Agustus 1948. Figur wayang dan “Sebagian besar ORIDA itu adalah yang membedakan ORIDA dari ORI. desain. Beredar di Bukittinggi, ORIPS Warnanya antara lain hitam, merah, Rp1, Rp5, Rp10, dan Rp25. Uang bernilai garuda telah digunakan dalam uang sangat langka. Jangan lagi meriset. “Yang tak paham, bingung membedakan menampilkan gambar tokoh atau ikon hijau, dan biru. Rp1 dibuat dari bahan kertas berwarna kertas terbitan zaman kolonial dan Mendapatkannya saja sulit,” kata ORI dan ORIDA,” kata Suwito. budaya setempat seperti Tuanku Imam Bon terdapat pula di Barus, dasar coklat muda. Gambar depannya Jepang. Tapi dalam ORIDA, pemaknaan Suwito.* Bonjol dan rumah gadang. Misalnya Membang Moeda, Laboehan Bilik, berupa nilai uang, cangkul, palu, dan garuda menemukan pemaknaan baru.

32 MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER 33 Uang Nusantara Uang Jepang Uang IA 19 - 196 196 -199 dari MasaOEANG Ke NUSANTARA Masa DARI MASA KE MASA

Uang telah digunaan sebagai alat pembayaran di usantara seja zaman uno Berbagai jenis uang telah diterbitan seiring dengan bergantinya euasaan dari era penjajahan sampai pasca emerdeaan Dimulai dari uang uno zaman erajaan sebelum abad 18 uang Gulden 1930 - 19 uang Jepang 19-196 uang ORI 196 uang IA 196-199 hingga uang ORIDA 19-199 ORIDA 19-199 Oeang Republi Indonesia ORI 196

Uang uno Uang gulden zaman erajaan Hindia Belanda sebelum abad 18

Uang RIS Uang Gulden Transisi

34 MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER 35 Laporan Utama Teks Hendaru Tri Hanggoro

baru pemerintahan RIS, yang terdiri mengumumkan bahwa uang kertas RIS atas Republik Indonesia dan 15 negara menjadi alat pembayaran yang sah di Riwayat boneka BFO (Bijeenkomst Federaal seluruh wilayah RIS. Oeang Republik Overleg ’Majelis Permusyawaratan Indonesia (ORI) dinyatakan ditarik dari Federal’) bentukan Belanda selama peredaran dan hilang sifatnya sebagai masa perang. Terbentuknya RIS alat pembayaran yang sah terhitung 1 mempengaruhi sistem keuangan, Mei 1950. Selama tenggat waktu itu, ORI Uang RIS termasuk penggunaan mata uang. masih berlaku sebagai alat pembayaran ”Mata uang RIS diberlakukan hanya di daerah di mana uang tersebut oleh De Javasche Bank pada Januari diproduksi. Penyeragaman mata Terbit di tengah kekacauan sirkulasi uang yang beredar di tengah 1950 bersamaan dengan pengesahan uang itu dilakukan untuk menghapus masyarakat. Sukses menyeragamkan mata uang tapi beredar singkat. RIS dalam KMB. Mata uang ini peredaran berbagai jenis mata uang menggantikan ORI,” kata peneliti sejarah dengan nilai tukar berbeda-beda, ekonomi Servulus Erlan de Robert bahkan banyak pula yang palsu. Selain kepada tim kami. Sesuai kesepakatan ORI dan ORIDA, beredar pula ”uang KMB, De Javasche Bank (DJB) berfungsi NICA”. sebagai bank sirkulasi untuk RIS. Melalui Selain itu, Sjarifuddin mencetuskan DJB inilah mata uang RIS diterbitkan dan kebijakan moneter yang terkenal diedarkan sebagai alat pembayaran yang dengan istilah ”Gunting Sjarifuddin”. sah. Uang kertas lama DJB dan mata uang Hindia Belanda pecahan Rp 5 ke atas Penyeragaman mata uang digunting menjadi dua bagian. Kebijakan Pada 1 Januari 1950 terbit uang ini bertujuan menekan inflasi dan RIS atau juga disebut ”uang federal” mendorong ekspor dari pelaku usaha atau ”uang DJB” dalam pecahan dalam negeri. Rp5 dan Rp10 dengan tanggal emisi ”Kita potong uang Belanda ”Djakarta, 1 Djanuari 1950” yang menjadi dua bagian, sebelah diubah erjuangan sudah menuju dengan pembentukan Republik ditandatangani Menteri Keuangan, menjadi uang Republik dan sebelah titik akhir. Konferensi Indonesia Serikat (RIS) dan status Irian Sjafruddin Prawiranegara. Uang RIS ini lagi dikonversikan menjadi obligasi Meja Bundar (KMB) di Den Barat (). Dua masalah ekonomi menampilkan gambar Sukarno, presiden keuangan. Jadi tidak, kita dapat dituduh Haag, Belanda, tahun 1949 menyangkut pengambilalihan utang RIS, sehingga juga dikenal dengan merampok separuh uang rakyat,” tutur menghasilkan pengakuan pemerintah Belanda di Indonesia dan sebutan ”emisi Bung Karno”. Sjafruddin dalam Pelaku Berkisah. Pkedaulatan Indonesia oleh Belanda. Tapi terus beroperasinya bisnis Belanda di Kendati diterbitkan 1 Januari, masih ada yang mengganjal. Sejumlah Indonesia. uang RIS baru beredar dan digunakan Penukaran uang kesepakatan KMB tidak menguntungkan “Mencapai kemerdekaan politik pada bulan-bulan sesudahnya. Hal Tindak lanjut dari penyeragaman Indonesia. tanpa kemerdekaan ekonomi ini bukan tanpa alasan. ”Pemerintah mata uang dilakukan pada 27 Maret Menurut The Kian Wie dalam menghadapkan Pemerintah Indonesia masih dalam proses untuk menciptakan 1950. Pemerintah RIS memutuskan pengantar buku yang disuntingnya, pada masalah yang serius. Lantaran sistem keuangan yang tunggal dengan menukarkan ORI maupun ORI daerah Pelaku Berkisah: Ekonomi Indonesia tidak dapat mengawasi segmen-segmen Seseorang mempersatukan beraneka ragam uang dengan uang RIS. Menurut Sri Margana 1950-an sampai 1990-an, ada empat penting ekonomi Indonesia, gerak para menyiapkan yang beredar di masyarakat,” tulis Sri dkk, kurs penukarannya ”f”. 1 RIS setara uang untuk masalah kontroversial yang kemudian pembuat kebijakan ekonomi Indonesia ditukar Margana dkk. dalam Keindonesiaan Rp. 125 ORI, sedangkan untuk ORIDA mengganggu hubungan Indonesia- sangat terbatas,” tulis The Kian Wie. dalam Uang: Sejarah Uang Kertas disesuaikan dengan kondisi tiap mata Belanda. Dua masalah politik berkaitan Setelah KMB, dimulailah babak Indonesia, 1945-1953. uang. Foto Historia Pada tanggal yang sama, Sjafruddin Namun, penukaran uang dari

36 MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER 37 Laporan Utama Teks Martin Sitompul selesai. Pemerintah Indonesia tak leluasa mengendalikan perekonomian sepenuhnya karena sirkulasi uang masih dipegang oleh DJB. Apalagi DJB sangat bergantung pada pemerintah Belanda. Wacana nasionalisasi DJB pun mengemuka. Setelah serangkaian langkah persiapan, tindakan nasionalisasi akhirnya diambil Menteri Garis Hidup Keuangan Djojohadikusumo, termasuk juga masalah utang sesuai perjanjian KMB, tanpa menghiraukan Belanda. ”Saya nasionalisasi bank itu dan Maramis pecahlah protes, tetapi saya bisa mengatakan, ’Saya sudah berkonsultasi dengan Anda.’ Sejak itu masalah keuangan diputuskan oleh dewan keuangan yang diketuai oleh Menteri Inilah perjalanan hidup sosok “bendahara negara” Republik Keuangan. Ahli-ahli Belanda tidak Indonesia pertama yang berjasa dalam terbitnya mata uang diizinkan hadir,” ujar Sumitro dalam rupiah. Pelaku Berkisah. Kendati Belanda berusaha mempertahankan kekuasaan atas DJB, nasionalisasi berjalan mulus. Nasionalisasi dilaksanakan dengan ORI ke uang RIS tidak serta merta Sisanya harus diserahkan ke BNI untuk membeli saham-saham DJB dari berjalan seketika. Di Karesidenan dibekukan. Hasil penukaran ORI dengan para pemilik di dalam maupun luar Malang, misalnya, penduduk uang DJB yang baru diperkirakan hanya negeri. Pada Desember 1951 DJB resmi masih menggunakan ORI sebagai mencapai f 60 juta. ”Jumlah tersebut dinasionalisasi, yang kemudian menjadi alat pembayaran. Sementara amat rendah karena sebagian uang Bank Indonesia. perusahaan jawatan pemerintah yang ORI telah dipalsukan selain adanya Sementara dari sisi politik, bentuk mendistribusikan barang-barang pembatasan penukaran hingga f 50 saja negara serikat memicu pertentangan A. A Maramis .A. maramis sadar betul beberapa daerah, Panitia menetapkan kebutuhan rakyat hanya menerima itu,” tulis Dawam Rahardjo dkk dalam antara kaum federalis dan unitaris, betapa pentingnya pencetakan uang dilaksanakan di pembayaran dalam bentuk uang RIS. Bank Indonesia dalam Kilasan Sejarah yang antara lain mewujud dalam Foto memiliki mata uang Surabaya. Untuk mengatasi masalah itu, Bangsa. sejumlah pemberontakan di daerah. Perpusnas sendiri bagi Republik Pada awal November 1945, Sekretaris Residen Arwoko mengirimkan Situasi politik dan gangguan keamanan Indonesia yang baru panitia telah mempersiapkan klise telegram kepada pemerintah RIS pusat Penyehatan Rupiah itu tentu berpengaruh terhadap Asaja merdeka. Bukan semata bahwa yang diperlukan. Maramis sudah di Jakarta untuk meminta dispensasi Beredarnya uang RIS seakan stabilitas ekonomi. Maka, pada 17 Belanda datang kembali untuk menjajah, membubuhkan tandatangannya pada agar diizinkan menunaikan pembayaran mengakhiri kekacauan sirkulasi uang Agustus 1950, pemerintah Republik termasuk dengan memperkenalkan bahan pencetak agar bisa segera dengan ORI. ”Tindakan ini perlu yang berlangsung sejak lama. Selain Indonesia menyatakan RIS bubar. “uang NICA”, tetapi juga mata uang dicetak dan diedarkan. Namun, rencana untuk menolong rakyat mendapat itu, tercapai pula penyeragaman mata Bentuk pemerintahan pun kembali ke sendiri merupakan simbol kedaulatan itu urung terlaksana karena meletus barang-barang yang dibutuhkan,” kata uang. Dalam ungkapan Oey Beng To, Negara Kesatuan Republik Indonesia. sebuah bangsa. pertempuran di Surabaya. Setahun Arwoko dalam pesan telegramnya yang yang pernah menjabat direktur Bank Penggunaan mata uang RIS menyusul Maka, sebagai Menteri Keuangan, tertunda, akhirnya Oeang Republik tersimpan di Arsip Sekneg Yogyakarta Indonesia tahun 1960-an, dalam Sejarah kemudian. Maramis membentuk Panitia Indonesia (ORI) selesai dicetak dan No. 160 koleksi Arsip Nasional Republik Kebijakan Moneter Indonesia Jilid 1 ”Ketika RIS dibubarkan, istilah mata Penyelenggara Pencetakan Uang Kertas diedarkan pada 30 Oktober 1946. Indonesia (ANRI). (19450-1958), kebijakan ini bertujuan uang RIS juga berakhir walau sebetulnya Republik Indonesia. Pencetakan uang Itulah cikal bakal uang rupiah yang Masa penukaran uang dibatasi untuk ”penyehatan” atau ”pembersihan” mata uangnya sama-sama rupiah,” semula dilakukan di Jakarta. Namun, kita gunakan sebagai alat pembayaran. hingga 21 Juni 1950. Setiap orang hanya mata uang rupiah. ujar Servulus Erlan. Dengan demikian, karena alasan keamanan, dipindahkan Hingga saat ini, tanggal 30 Oktober diperbolehkan menukar maksimum f 50. Namun masalah tak serta-merta berakhirlah penggunaan uang RIS yang ke daerah. Berdasarkan peninjauan ke diperingati sebagai Hari Oeang Republik

38 MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER 39 sebagai menteri negara tanpa portofolio. diplomasi, dan membentuk opini dunia setelah itu Maramis yang kian sepuh Namun, dalam surat keputusan atas perjuangan Indonesia. Di New jatuh sakit. pengangkatannya, dia juga diangkat Delhi Maramis memimpin sebuah badan Atas bantuan pemerintah dan sebagai Wakil Menteri Keuangan. “Pemusatan Keuangan” sebagai saluran kolega dekatnya, Maramis pulang Sementara Menteri Keuangan ialah Dr. informasi dan bantuan keuangan untuk kembali ke tanah air pada pertengahan Samsi Sastrawidagda. membantu berbagai keperluan urusan 1976. Setelah berada setahun di Samsi hanya bekerja selama dua diplomatik Republik di luar negeri. Indonesia, Maramis wafat pada 31 Juli minggu lantaran sakit. Maka pada 25 “Perwakilan Indonesia di New 1977 dan dimakamkan di Taman Makam September 1945, Maramis ditunjuk Delhi menjadi pusat jaringan terpenting Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. untuk menggantikannya. Dengan dalam hubungan-hubungan luar negeri Atas kiprah dan perjuangannya, demikian, Maramis merupakan Menteri Republik pada masa itu,” tulis Mestika Maramis dianugerahi sejumlah tanda Keuangan pertama Republik Indonesia Zed dalam Somewhere in the Jungle: kehormatan. Di antaranya Bintang secara . Dia mengemban jabatan Pemerintah Darurat Republik Indonesia. Mahaputra Utama (1961), Bintang Gerilya A.A. Maramis melakukan itu lagi pada Kabinet Amir Sjarifuddin I Pemerintah Belanda punya penilaian (1963), dan Bintang Republik Indonesia foto bersama (1947) dan II (1947) serta Kabinet Hatta khusus sehubungan kegiatan Maramis Utama (1992). Lalu, pada 2019 Maramis Soekarno. (1948). di luar negeri itu. “Een daadkrachtige mendapat gelar Pahlawan Nasional. Selain menyusun organisasi Minister van Buitenlandse Zaken en Sebagai Menteri Keuangan pertama, Foto Kementerian Keuangan dan Financien in New Delhi (Seorang Maramis berjasa menerbitkan uang Historia memprakarsai pencetakan ORI, Maramis Menteri Luar Negeri dan Menteri nasional. Bahkan, pada 2007, Museum bertugas mencari dana untuk membiayai Keuangan yang bertindak tegas di New Rekor Indonesia mencatatkan nama Indonesia. Namun, tidak banyak yang di Sekolah Tinggi Hukum di Leiden, Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan angkatan perang melalui perdagangan Delhi). Itulah Mr. Maramis menurut Maramis sebagai Menteri Keuangan mengetahui siapa sosok di balik hari Belanda. Selama di Leiden, dia terlibat Kemerdekaan Indonesia II. ke luar negeri. penilaian pihak Belanda,” kata Rosihan. dengan tanda tangan terbanyak pada bersejarah itu: A.A. Maramis. dalam organisasi Perhimpunan Posisi Maramis kian penting semasa “Tujuannya ialah RI harus uang kertas. Antara tahun 1945 sampai Indonesia. Di sinilah patriotismenya pendudukan Jepang. Dia menjadi membentuk dana devisa di luar negeri Senjakala 1947, tanda tangannya tertera pada lima Nasionalis Minahasa mulai terbentuk. anggota Poesat Tenaga Rakyat (Poetera), guna membiayai pos-pos perwakilan RI Selepas pengakuan kedaulatan, belas uang kertas yang berbeda. Nama lengkapnya Alexander Maramis lulus dan membawa pulang Chuo Sangi-in (Dewan Pertimbangan di luar negeri, delegasi Indonesia yang Maramis bertugas sebagai duta besar di Kementerian Keuangan Andries Maramis. Dia lahir di , gelar Meester in de Rechten (MR) tahun Pusat), hingga Dokuritu Zyunbi Tyoosa- berunding dengan pihak Belanda di berbagai negara: Filipina, Jerman Barat, mengabadikan A.A. Maramis sebagai Sulawesi Utara, pada 20 Juni 1897 dari 1924. Meski lulusan Belanda, Maramis kai atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Jakarta, dan membayar gaji para pegawai Uni Soviet, dan Finlandia. nama sebuah gedung besar yang pasangan Andries Alexander Maramis tak mau bekerja sebagai pegawai Persiapan Kemerdekaan Indonesia RI yang masih tinggal di Jakarta,” ungkap “Setelah meletakkan jabatannya monumental di kompleks Kementerian dan Charlotte Ticoalu. Maramis masih pemerintah. Dia memilih menjadi (BPUPKI). wartawan Rosihan Anwar dalam Sejarah sebagai wakil Pemerintah RI di Uni Keuangan di kawasan Lapangan keponakan , pengacara, mula-mula di Semarang, Selain mewakili kelompok minoritas, Kecil: Petite Histoire Jilid 3. Soviet dan Finlandia, ia bersama Banteng, Jakarta Pusat. Gedung pejuang emansipasi perempuan asal Palembang, dan selanjutnya Jakarta. pengalamannya sebagai ahli hukum Menyusul Agresi Militer Belanda keluarganya menetap di Lugano, Swiss itu, diresmikan tahun 1828, semula Minahasa. Maramis juga larut dalam kegiatan internasional tentu diperhitungkan II dan penangkapan para pemimpin sampai tahun 1976,” tulis AS Lolombulan, dirancang sebagai pendamping Keluarga Maramis memiliki politik. Dia aktif dalam organisasi dalam BPUPKI. “Ia ikut dalam Panitia Republik, terbentuk Pemerintahan A.M. Sondakh, dan H.J. Ulaen dalam istana Gubernur Jenderal di Bogor. kedudukan istimewa di Minahasa. pemuda, partai politik, perkauman Sembilan yang membuat pembukaan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Monumen Perjuangan di Provinsi Karena urung dilakukan, gedung itu Orangtuanya pengusaha kopra yang Kawanua, sampai organisasi gerejani. rancangan Undang-Undang Dasar Halaban, dekat Payakumbuh, Sumatra Sulawesi Utara. dimanfaatkan sebagai kantor besar kaya. Dengan status sosial yang mapan, Sikap nonkooperatifnya terhadap Indonesia merdeka, dan merupakan Barat, di bawah pimpinan Sjafruddin Pada 1974, Maramis tergabung urusan keuangan negara. Ia juga menjadi Maramis berkesempatan mendapatkan Belanda masih kuat. Dia menolak satu-satunya anggota yang beragama Prawiranegara. Maramis yang sedang sebagai salah satu anggota “Panitia tempat pertama Maramis sebagai pendidikan ala Belanda. Sekolah dasar menjadi anggota Volksraad (Dewan Kristen,” tulis Manus dkk. berada di New Delhi, India, ditunjuk Lima Kesatuan Tafsir sebagai Menteri Keuangan bekerja pada awal ditempuhnya di Europeesche Lagere Rakyat). sebagai Menteri Luar Negeri merangkap termaktub dalam UUD 1945” yang kemerdekaan. Gedung ini dinamai School (ELS) di Manado. Kemudian “Ia memang terkenal sebagai Bendahara negara Menteri Keuangan. dipimpin Mohammad Hatta. Maramis “Gedung A.A. Maramis I”.* melanjutkan sekolah menengah di seorang yang berkepribadian kuat, Setelah Indonesia merdeka, Perwakilan Indonesia di New sempat membubuhkan tanda tangan Hogere Burgerschool (HBS) Batavia. pendiam, pintar, dan keras kepala,” tulis terbentuk Kabinet Presidensial. Dalam Delhi berperan penting dalam pada naskah perumusan kembali dasar Lulus dari HBS, Maramis kuliah MPB Manus dkk dalam Tokoh-tokoh susunan kabinet, Maramis duduk mengembangkan hubungan diplomatik, negara pada 18 Maret 1975. Namun

40 MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER 41 Laporan Utama Teks Andri Setiawan Menghapus Warisan Kolonial

Untuk mempertahankan kedaulatan, pemerintah membentuk berbagai lembaga keuangan. Dari kementerian hingga bank sentral.

30 Oktober disahkan sebagai Hari DJB merupakan bank sirkulasi Hindia Oeang Republik Indonesia. Belanda sejak 1828 sampai dilikuidasi ementerian Keuangan pejabat pemerintahan tentara Nanpo Kaihatsu Ginko, bank sirkulasi (Kemenkeu). Dari struktur Jepang. Baik urusan menerbitkan dan Mendirikan bank sentral era pendudukan Jepang. organisasi hingga menandatangani surat-surat perintah Untuk mendukung kedaulatan Tapi pemerintah sudah mengambil kebijakan-kebijakan awal membayar uang, pengeluaran negara, Indonesia di sektor ekonomi, keputusan. Untuk mewujudkan impian keuangan Indonesia. hingga segala urusan kas negara. Hak diperlukan bank sirkulasi. Pada 19 itu, pada 9 Oktober 1945 didirikanlah KKarena baru saja merdeka, dan kewenangan itu diserahkan kepada September 1945, Sukarno-Hatta Poesat Bank Indonesia (PBI). Badan ini sistem pemerintahan Jepang masih Pembantu Bendahara Negara yang menandatangani Surat Kuasa bertugas mempersiapkan pembentukan mempengaruhi berbagai lembaga di ditunjuk dan bertanggungjawab kepada Pemerintah Republik Indonesia BNI dan menjalankan kebijakan Indonesia. Gunseikanbu Zaimubu atau Menteri Keuangan. bertanggal 16 September 1945 sebagai keuangan sebagaimana bank sirkulasi Departemen Keuangan Jepang juga Maramis juga menyusun organisasi landasan yuridis bagi persiapan bekerja. menjadi patokan awal Kemenkeu. Kemenkeu yang pertama; terdiri dari pendirian bank sirkulasi: Bank Negara Selain itu, PBI berperan “Struktur organisasi Kementerian lima penjabatan (eselon) I: umum, Indonesia (BNI). memberikan kredit dengan bunga Keuangan banyak mengambil alih keuangan, pajak, resi candu dan garam, Menurut Sri Margana dkk dalam serendah-rendahnya dan menjadi pusat bentuk Gunseikanbu Zaimubu dengan serta pegadaian. Keindonesiaan dalam Uang: Sejarah penyimpanan uang masyarakat. PBI berbagai perubahan agar sesuai dengan Langkah penting lainnya, demi Uang Kertas Indonesia 1945-1953, juga mengeluarkan obligasi, menerima negara merdeka dan berdaulat,” tulis kesatuan alat pembayaran yang sah, tak semua pihak yang setuju bahwa simpanan giro, deposito, dan tabungan, Tim Departemen Keuangan dalam Maramis memerintahkan pencetakan pendirian BNI merupakan jalan serta memberikan informasi dan Rupiah di Tengah Rentang Sejarah: 45 Oeang Republik Indonesia (ORI). Kendati terbaik untuk mendirikan kebijakan penerangan di bidang ekonomi. Tahun Uang Republik Indonesia, 1946- mengalami hambatan, usaha itu berhasil moneter yang kuat. Ir. Soerachman “Serta merta masyarakat mulai 1991. dengan terbitnya emisi pertama uang Tjorkoadisoerjo, misalnya, mempercayakan dan menyimpan uang Tak lama, sistem dan lembaga kertas ORI pada 30 Oktober 1946. menginginkan agar pemerintah mereka pada bank tersebut. Dalam keuangan tinggalan Jepang segera Melalui Keputusan Menteri Gedung menasionalisasi De Javasche Bank waktu singkat terkumpulah sebanyak Bank dibereskan. Pada 29 September 1945, Keuangan tanggal 29 Oktober 1946, ORI (DJB) saja. Rp 31 juta (uang Jepang) yang digunakan Indonesia Maramis mengeluarkan dekrit yang ditetapkan berlaku secara sah mulai 30 Soerachman kala itu menjabat sebagai modal bank,” tulis Oey Beng mempreteli hak dan kewenangan Oktober 1946 pukul 00.00. Selanjutnya, Menteri Kemakmuran. Sementara To dalam Sejarah Kebijakan Moneter Foto Historia

42 MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER 43 Indonesia Jilid I (1945-1958). Militer Kedua telah berada di tangan profesional, maka beralasan pula bahwa atau dikenal dengan Undang-Undang Melalui Peraturan Pemerintah Belanda,” tulis Sri Margana dkk. akhirnya DJB pula yang akan ditunjuk Pokok Bank Indonesia (UUPBI), DJB Pengganti Undang-Undang No. 2 Tahun Peran BNI sebagai bank sirkulasi sebagai bank sentral RIS,” tulis Sri diganti dengan badan baru, yakni Bank 1946 tanggal 5 Juli 1946 berdirilah BNI dan bank sentral berakhir melalui Margana dkk. Indonesia (BI), yang bertindak sebagai sebagai bank sirkulasi dan bank sentral. keputusan Konferensi Meja Bundar BNI sendiri kemudian menjadi bank bank sentral. Sesuai tanggal berlakunya BNI diresmikan pada 17 Agustus 1946 (KMB) tahun 1949. umum melalui Undang-Undang (UU) UUPBI, 1 Juli kemudian diperingati oleh Mohammad Hatta di gedung bekas Darurat No. 2 tahun 1955. Namanya sebagai hari lahir BI. DJB cabang Yogyakarta. PBI pun dilebur Nasionalisasi DJB berubah menjadi Bank Negara Indonesia Peralihan dari DJB ke BI tidak ke dalam BNI. KMB menetapkan DJB sebagai 1946 (BNI ’46) setelah dikeluarkan UU berjalan serta-merta. Hal ini terutama Dalam masa perang, BNI mengalami bank sirkulasi dan bank sentral. “Alasan No. 17 Tahun 1968. Penambahan 1946 karena tenaga ahli dan kader-kader banyak kesulitan. Tugasnya sebagai bank utama mengapa Belanda menginginkan menegaskan eksistensi historis bank dalam jajaran pegawai BI masih terbatas. sirkulasi, bank sentral, sekaligus bank agar posisi bank sentral dipertahankan perjuangan ini. Dalam "Kursus-kursus Bank Indonesia umum cukup berat. Bank baru ini juga oleh DJB dan bukan oleh BNI adalah Tugas-tugas yang sebelumnya di Masa Awal" yang dimuat laman bi.go. harus mengurusi cabang-cabang PBI di karena kesepakatan bahwa hutang diemban BNI pun dilimpahkan kepada id disebutkan, dari segi kepegawaian, Jakarta, Solo, Malang dan Kediri yang Hindia Belanda itu diturunkan kepada DJB. Namun, saat itu pimpinan- misalnya, dari delapan jabatan direktur beralih menjadi cabang BNI. Sementara RI merdeka lewat RIS,” tulis Sri Margana pimpinan DJB masih dipegang oleh muda, tak ada satu pun yang dijabat Belanda terus merongrong. Urusan dkk. orang Belanda. Baru pada 15 Juli 1951 orang Indonesia. Begitu pula dari 32 keuangan otomatis kena imbasnya. BNI Tak semua pemimpin Republik pemerintah mengangkat Sjafruddin pejabat di kantor pusat, hanya empat keteteran. Peredaran ORI terhambat dan puas dengan penunjukkan DJB. Sumitro Prawiranegara sebagai presiden pejabat Indonesia. BNI tak mampu menjangkau beberapa Djojohadikusumo yang jadi anggota direktur. Melihat keterbatasan itu, Sjafruddin kawasan Republik. penuh delegasi Indonesia di KMB salah Menurut Sri Margana dkk, kendati Prawiranegara selaku gubernur BI Sri Margana dkk menyebut agresi satunya. Dia menginginkan agar BNI mendapat mandat, DJB tak pernah pertama menyelenggarakan kursus- militer Belanda I mendorong BNI untuk menjadi bank sentral. sepenuhnya berhasil sebagai bank kursus dan praktik kerja (job training) mendesentralisasi sistem keuangan. “Seperti Simatupang menginginkan sentral. Ini karena beberapa alasan. di kantor pusat BI dan di luar negeri. Pemimpin daerah diberikan kewenangan tentara Republik menjadi TNI (Tentara Pertama, DJB merupakan bank swasta BI juga menyelenggarakan kursus untuk mengeluarkan uang yang dikenal Nasional Indonesia), jadi bukan KNIL dan hanya sebagian dimiliki oleh pengawasan dan pemeriksaan bank dengan Oeang Republik Indonesia (Royal Netherlands Indies Army), negara. Kedua, kaitan DJB dengan lewat program “bank examination Daerah (ORIDA). begitulah saya menginginkan BNI Negeri Belanda. Pasar uang DJB berada course”. Suasana di menjadi bank sentral. Simatupang di Belanda. Sebagian besar dari hasil Lalu, setelah serangan Belanda depan gedung Setelah BI berdiri, terdapat dua terhadap Yogyakarta dan penangkapan berhasil, sedangkan saya tidak! pembagian untung sampai kelebihan Bank Negara macam uang rupiah yang berlaku para pemimpin Republik, kantor besar Betapapun primitifnya TNI, ia adalah likuiditas tabungan ditransfer ke Indonesia sebagai alat pembayaran yang sah, yang BNI ditutup. Satu-satunya cabang tentara kita! Sama juga dengan BNI. Belanda. diterbitkan pemerintah (Kemenkeu) Foto BNI yang masih berfungsi terdapat di Saya merasa, itu adalah bank kita,” ujar “Hal di atas mengakibatkan DJB Historia dan BI. Pemerintah menerbitkan uang Kutaraja, Aceh. Di sini ORI edisi terbaru Sumitro dalam Pelaku Berkisah. tidak bisa mewujudkan dirinya sebagai kertas dan logam pecahan di bawah Rp5, yang dikeluarkan pada 17 Agustus 1948 Sri Margana dkk menyebut lenders of last resort, apalagi banker’s sedangkan BI menerbitkan uang kertas dicetak dan diterbitkan dengan tanda- keputusan KMB itu merupakan bukti bank,” tulis Sri Margana dkk. itu diumumkan Menteri Keuangan perundang-undangannya. dalam pecahan Rp5 ke atas. Sesuai UU tangan menteri keuangan Pemerintah dari kegagalan BNI. BNI belum siap Hal itu pula yang mendorong Jusuf Wibisono pada akhir April 1951. Atas nasihat Komisi, pemerintah No. 13 tahun 1968, demi keseragam dan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang untuk menjadi bank sentral. Tenaga pemerintah untuk menasionalisasi DJB. Keputusan pemerintah itu kemudian memutuskan melakukan nasionalisasi efisiensi, BI diberikan hak tunggal untuk berpusat di Bukittinggi, Sumatra. terdidik amat terbatas. Kemudian Di antara pemimpin Indonesia muncul disampaikan Perdana Menteri Sukiman dengan membeli saham dari para mengeluarkan uang kertas dan uang “Uang ORI Baru (ORIBA) tersebut kebijakan desentralisasi keuangan keinginan untuk mengubah warisan kepada Parlemen (DPR) dalam bentuk pemegang saham dan sertifikat DJB. logam. hanya mendapatkan sirkulasi yang dengan membolehkan percetakan ekonomi kolonial menjadi ekonomi saran resmi. Kemudian Komisi “Pembelian saham-saham itu berjalan Saat ini, uang rupiah memuat terbatas di Aceh dan kawasan- kawasan ORIDA menunjukkan bahwa BNI tak nasional. Salah satu caranya dengan Nasionalisasi Bank Jawa dibentuk lancar, dan dalam waktu singkat 97 tanda tangan pemerintah (dalam hal ini tertentu Sumatera. Tetapi ORI tetap pernah memiliki kontrol utuh atas arah menasionalisasi DJB. pada 3 Juli 1951. Komisi ini diberi persen seluruh saham sudah terbeli oleh Menteri Keuangan) dan BI berdasarkan beredar dalam jumlah yang besar di moneter Indonesia. Menurut Moh. Saubari, Sekretaris wewenang untuk mengambil segala pemerintah,” ujar Saubari dalam Pelaku UU No. 7 Tahun 2011 tentang Mata seantero Indonesia, khususnya di “Dibandingkan dengan DJB yang Jenderal Departemen Keuangan langkah persiapan yang diperlukan Berkisah. Uang.* wilayah Republiken yang setelah Agresi memiliki kemampuan yang lebih pada awal 1950-an, niat pemerintah ke arah nasionalisasi dan merancang Melalui UU No. 11 Tahun 1953

44 MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER 45 Buku

Organisasi Kementerian Keuangan dari Masa ke Masa Peresensi CS. Purwowidhu

Garam, dan Pejabatan Pegadaian. ak bisa dinafikan, Situasi ekonomi saat itu memburuk Kementerian Keuangan akibat defisit anggaran belanja karena (Kemenkeu) memiliki peran pengeluaran besar-besaran di bidang vital dalam mengelola militer untuk mempertahankan keuangan dan kekayaan kemerdekaan, ditambah dengan hiperinflasi Tnegara, bahkan semenjak kelahirannya karena meningkatnya peredaran uang di fase awal kemerdekaan Republik Jepang dan NICA di masyarakat. untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah Indonesia tahun 1945. Ketika pemerintah Memperingati Hari Oeang ke-74 mulai merintis persiapan penerbitan membutuhkan dana awal untuk membiayai 30 Oktober 1946 - 30 Oktober 2020 mata Oeang Republik Indonesia (ORI) perjuangan dan jalannya pemerintahan, yang dikoordinasi oleh Depkeu. Hal ini Kemenkeu yang pada masa itu bernama mendorong Depkeu yang saat itu dipimpin Departemen Keuangan (Depkeu), oleh Mr. Syafruddin Prawiranegara untuk melalui Menteri Keuangan pertama, Dr. menyesuaikan struktur organisasi. Jumlah Samsi, mengeluarkan kebijakan Operasi pejabatan ditambah dengan Pejabatan Judul Organisasi Kementerian Penggedoran Bank. Uang, Kredit, dan Bank, Pejabatan Bea dan Keuangan dari Masa ke Masa Dr. Samsi lalu digantikan oleh A.A. Cukai, dan Pejabatan Pajak Bumi. Maramis pada 2 September 1945. Pada ORI akhirnya berlaku secara Hal 489 Hal masa itu pula Depkeu mulai menata resmi pada tanggal 30 Oktober 1946. Penerbit Kementerian Keuangan organisasi. Kualitas pemimpin menjadi Pemberlakuan ORI sebagai alat pembayaran kriteria utama dalam menyusun organisasi yang sah dan untuk membiayai revolusi, kala itu. Depkeu harus dipimpin oleh para tidak hanya membangkitkan kepercayaan pejabat yang memiliki loyalitas tinggi masyarakat kepada pemerintah, melainkan oleh Société Générale de Surveillance (SGS) kepada bangsa, negara, dan proklamasi juga membangun kesadaran bahwa negara dari Swiss. Selama kurun waktu itu, Bea dan kemerdekaan. Sedangkan struktur Indonesia telah merdeka dan mempunyai Cukai pun memperbaiki diri menjadi makin organisasi Depkeu banyak mengambil pemerintahan sendiri. akuntabel sehingga mendapat kepercayaan alih bentuk “Gunseikanbu Zaimubu” Semenjak dulu, Kemenkeu juga untuk menjalankan tugasnya kembali. dengan berbagai modifikasi sesuai dengan senantiasa terbuka untuk melakukan Itulah sekilas ulasan beberapa kebutuhan negara merdeka dan berdaulat. perbaikan. Pembekuan Ditjen Bea dan catatan sejarah yang mengiringi dinamika Ada lima Pejabatan -sekarang disebut Cukai pada tahun 1985 akibat maraknya organisasi Kemenkeu, yang dipotret dengan Eselon I- yang dibentuk saat itu, yakni penyelundupan masa itu menjadi salah apik mulai era 1945 - 2019 dalam buku Pejabatan Umum, Pejabatan Keuangan, satu contohnya. Sementara waktu Bea dan Organisasi Kementerian Keuangan dari Pejabatan Pajak, Pejabatan Resi, Candu, dan Cukai ditutup dan fungsinya digantikan Masa ke Masa.

46 MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER 47 Foto HARI BATIK NASIONAL ANRI 2 OKTOBER 2020 48 MEDIAKEUANGAN VOL. XV / NO. 157 / OKTOBER PB