Analisis Terhadap Pemikiran Nurcholish Madjid Tentang Perkawinan Beda Agama
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
ANALISIS TERHADAP PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID TENTANG PERKAWINAN BEDA AGAMA SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM OLEH: SYAHRUDIN A.G 02351662 PEMBIMBING: 1. Dr. A, BUNYAN WAHIB, MA. 2. YASIN BAIDI, S.Ag., M.Ag. AL-AHWAL ASY-SYAKHSIYYAH FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2009 i ABSTRAK Perkawinan beda agama adalah ikatan lahir batin antara sekorang pria dan wanita, karena perbedaan agama, menyebabkan tersangkutnya dua peraturan yang berlainan mengenai syarat-syarat dan pelaksanaan perkawinan sesuai dengan hukum agamanya masing-masing dengan tujuan membentuk keluarga bahagia kekal berdasarkan ketuhanan yang maha esa. Berbicara masal;ah hubungan perkawinan beda agama dalam konteks keindonesiaan, maka tidak bisa diabaikan mengenai pemikiran Nurcholish Madjid, berdasarkan pemaknaan konsep Islam, ad-din, dan at-tauhid, mengatakan adanya konsep kesatuan kebenaran dalam jantung tiap-tiap agama yang mengerucut pada pembolehannya terhadap perkawinan beda agama. Mengacu pada latar belakang masalah, selanjutnya penyusun memeliki pokok masalah yang perlu diangkat dalam penelitian ini yakni; bagaimana pandangan Nurcolish Madjid tentang perkawinan beda agama dan ampa dasar pemikirannya?, dan bagaimana perkawinan beda agama ditinjau dari Perundang-undangan di Indonesia?. Dalam penelitian ini penyusun menggunakan teori mas}lahah mursalah. Adapun jenis penelitian ini adalah library research atau penelitian pustaka, dan menggunakan pendekatan normatif, setelah diadakan penelitian yang demikian serius dengan metode dan kerangka berfikir tersebut diatas, maka diperoleh kesimpulan, bahwasanya pembolehan perkawinan beda agama oleh nurcholish madjid menyalahi Mas}}lahah da}ru>riyah, Mas}}lahah da}ru>riyah disini mencangkup lima prinsip pokok dasar dari maqasid asy- syari’ah, salah satu yang dianggap telah menyalahi lima prinsip dasar tersebut ialah, menjaga agama, dan menjaga keturunan yang berinplikasi pada larangan perkawinan beda agama, karena akan membawa lebih banyak kemadharatan dari pada kemaslahatan. ii PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Syahrudin Ag NIM : 02351663 Jurusan : Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah Fakultas : Syari’ah Menyatakan bahwa sesungguhnya skripsi atau penelitian ini adalah asli karya penyusun dan bukan plagiat dari karya skripsi atau penelitian orang lain. Yogyakarta, 24 Nopember 2009 Yang menyatakan Syahrudin Ag NIM: 02351663 iii KATA PENGANTAR ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ اﻟﺤﻤﺪ ﷲ رب اﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ وﺑﻪ ﻧﺴﺘﻌﻴﻦ ﻋﻠﻰ اﻣﻮر اﻟﺪﻧﻴﺎ واﻟﺪﻳﻦ. أﺷﻬﺪ أن ﻻاﻟﻪ اﻻاﷲ وأﺷﻬﺪ ان ﻣﺤﻤﺪا رﺳﻮ ل اﷲ. اﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ وﺳﻠﻢ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ و ﻋﻠﻰ اﻟﻪ وﺻﺤﺒﻪ اﺟﻤﻌﻴﻦ, اﻣﺎ ﺑﻌﺪ. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat dan pertolongan-Nya. Salam dan salawat semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad saw yang telah menuntun manusia menuju jalan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Skripsi ini berusaha untuk mengkaji dan mengetahui bagaimana pemikiran Nurcholish Madjid tentang perkawinan beda agama. Akhirnya harapan penyusun semoga karya skripsi ini bernilai ibadah dan bermanfat serta memberikan sumbangan yang cukup berharga dalam pengembangan studi hukum Islam khusunya ilmu Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah. Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penyusun mengucapkan rasa terimakasih kepada: 1. Bapak Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A, Ph.D selaku Dekan Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2. Bapak Dr. A. Bunyan Wahib, M.A. selaku pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan pengarahan kepada penyusun hingga selesainya skripsi ini. 3. Bapak Yasin Baidi,S.Ag, M.Ag selaku pembimbing II yang senantiasa memberikan motivasi dan bimbingan kepada penyusun selama ini. 4. Segenap Dosen dan Pegawai Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. vii 5. Kedua orang tuaku Anwar Gumay (Bapak) dan Siti Khodijah (Ibu) serta Heri Eni Maskanah (Istri) anak pertamaku (Ahmad Albian Asyraf Gumay) dan anak ke duaku (Anas Zeilda Luneta Az Zahro) yang membuatku tetap semangat. 6. Sahabat-sahabatku, Misbahul Huda, Surya mulyani, Irfian Lutfi, Nur Arifin, arek arek jatim (Habib Ikrom, Anam, Memet, Isyhad) arek al azhar (Asep, Imam, Bung Racek, Oeoet, bapake Bagor, Raihan, Aziz, Hamdan) arek arek Papringan (mas Ojik, Yosi, Ali) dan semua temen-temenku yang tak penyusun sebutkan, atas semua bantuannya entah itu motivasi, waktu atau materinya. Kepada mereka semua, tidak ada yang dapat penyusun haturkan kecuali do’a tulus. Mudah-mudahan apa-apa yang mereka berikan kepada penyusun semoga mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT sang pemberi rahmat. Amin. Yogyakarta, 09 November 2009 22 Dzulqaidah 1430 Penyusun Syahrudin A,g 02351663 viii MOTTO ’n<Î) öΝèδáøΒr& !$yϑ¯ΡÎ) 4 >™ó©x« ’Îû öΝåκ÷]ÏΒ |Mó¡©9 $Yèu‹Ï© (#θçΡ%x.uρ öΝåκs]ƒÏŠ (#θè%§sù t⎦⎪Ï%©!$# ¨βÎ) tβθè=yèøtƒ (#θçΡ%x. $oÿÏ3 Νåκã♦Îm6t⊥ム§ΝèO «!$# Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, Kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang Telah mereka perbuat.1 öΝçλm; y7Íׯ≈s9'ρé&uρ 4 àM≈oΨÉit6ø9$# æΛèεu™!%y` $tΒ Ï‰÷èt/ .⎯ÏΒ (#θàn=tF÷z$#uρ (#θè%§xs? t⎦⎪Ï%©!$%x. (#θçΡθä3s? Ÿωuρ ÒΟŠÏàtã ë>#x‹tã Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. mereka Itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat.2 1 QS, al-An’am (6): 159 2 QS, Ali Imran (3): 105 ix PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada bapak dan ibuku yang kuhormati sekaligus kusayangi serta istri dan anak- anakku yang kucintai x PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam penelitian ini menggunakan transliterasi dari keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 158 tahun 1987 dan no. 0543 b/U/1987. Secara garis besar uraiannya adalah sebagai berikut: 1. Konsonan Tunggal. Huruf Arab Nama Huruf latin Keterangan alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا - ba’ b ب - ta’ t ت (Sa ś s (dengan titik di atas ث - jim j ج (ha’ h h (dengan titik di bawah ح - kha’ kh خ - dal d د (zal ż z (dengan titik di atas ذ - ra’ r ر - zai z ز - sin s س - syin sy ش (sad s s (dengan titik di bawah ص (dad d d (dengan titik di bawah ض (ta’ t t (dengan titik di bawah ط (za z z (dengan titik di bawah ظ ain ‘ koma terbalik‘ ع - gain g غ xi - fa’ f ف - qaf q ق - kaf k ك - lam l ل - mim m م - nun n ن - wawu w و - ha’ h ﻫ hamzah ‘ apostrof (tetapi tidak ء dilambangkan apabila terletak di awal kata) - ya’ y ي 2. Vokal. Vokal bahasa Arab seperti Vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan rangkap atau diftong. a.Vokal Tunggal. Vokal tunggal bahasa Arab lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut: Tanda Nama Huruf Latin Nama Fathah a a ﹷ Kasroh i i ﹻ Dammah u u ﹹ Contoh: yażhabu - ﻳَ ﺬْ هَ ﺐُ kataba - آَ ﺘَ ﺐَ ż ukira - ذُ آِ ﺮَ su’ila - ﺳُ ﺌِ ﻞَ xii b.Vokal Rangkap. Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya sebagai berikut: Tanda Nama Huruf Latin Nama Fathah dan ya ai a dan I …َ… ى Fathah dan wawu au a dan u .…ُ… و Contoh: haula - هﻮل kaifa - آﻴﻒ 3. Māddah. Maddah atau vokal panjang yang berupa harkat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda: Tanda Nama Huruf Latin Nama Fathah dan alif ā a dengan garis di atas .…ا Atau alif Maksūrah Kasrah dan ya i i dengan garis di atas ..… ى Dammah dan wawu ū u dengan garis di atas ..… و Contoh: qīla - ﻗﻴﻞ qāla - ﻗﺎ ل yaqūlu - ﻳﻘﻮل ramā- ر ﻣﻰ 4. Ta’ Marbūtah. Transliterasi untuk ta’ marbūtah ada dua: a. Ta’ Marbūtah hidup Ta’ Marbūtah yang hidup atau yang mendapat harakah fathah, kasrah dan dammah, transliterasinya adalah (t). xiii b. Ta’ Marbūtah mati. Ta’ marbūtah yang mati atau mendapat harakat sukun, translitrasinya adalah (h) Talhah- ﻃﻠﺤﺔ :Contoh c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbūtah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang “al” serta bacaan kedua kata itu terpisah maka ta’ marbūtah itu ditransliterasikan dengan ha/h/ raudah al-jannah- روﺿﺔ اﻟﺠﻨﺔ :Contoh 5. Syaddah(Tasydid). Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda syaddah, dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Contoh: rabbanā ر ﺑﻨﺎ nu’imma ﻧﻌﻢ 6. Kata Sandang. ال“ Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf “. Namun, dalam transliterasi ini kata sandang itu tidak dibedakan atas kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyyah. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan tanda (-) xiv Contoh: ar-Rajulu - اﻟﺮ ﺟﻞ as-Sayyidatu - اﻟﺴﻴﺪ ة Contoh: al-Qalamu - اﻟﻘﻠﻢ al-Badi’u - اﻟﺒﺪ ﻳﻊ 7. Hamzah Sebagaimana dinyatakan di depan, hamzah ditransliterasikan dengan apostrof. Namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Bila terletak di awal kata, hamzah tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif. Contoh: umirtu اﻣﺮت syai’un ﺷﺊ ta’khużūna ﺗﺄ ﺧﺬ ون an-Nau’u اﻟﻨﻮء 8. Penulisan kata atau kalimat Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il (kata kerja), isim atau huruf, ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain, karena ada huruf Arab atau harakat yang dihilangkan. Dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut ditulis dengan kata perkata. Contoh: Wa inna Allāh lahuwa khairu al-Rāziqīn- و ا نّ اﷲ ﻟﻬﻮ ﺧﻴﺮ اﻟﺮازﻗﻴﻦ Fa ‘aufū al-Kaila wa al- Mīzān- ﻓﺎوﻓﻮا اﻟﻜﻴﻞ و اﻟﻤﻴﺰان xv 9.Penulisan huruf kapital Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti yang berlaku dalam EYD, seperti huruf kapital yang digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat.