Studi Kasus Pengadaan Beras Dan Tepung Terigu A. Muhammad Asrun
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
20 Hukum dan Pembangunan DISTORSI PELAKSANAAN MONOPOLI BULOG: Studi Kasus Pengadaan Beras dan Tepung Terigu A. Muhammad Asrun Lengsernya Suharto dilatarbelaleangi dengan kri sis ekonami yang ditandai dengan melanjalenya harga sembilan bahan pakak. Krisis tersebut, telah memicu kerusuhan sasial secara luas di beberapa kata di Jawa dan Sumatera pada tang gal 13-14 Mei 1998. Riset ini membuktikan ada distarsi terhadap implementasi monopoli BU LOG untuk pengadaan beras dan tepung terigu, yaitu berupa pemberian hale ekslusif impar beras dan tepung terigu bagi perusahaan yang memi lilei hubungan dekat dengan mantan presiden Soeharta. Pengadaan beras dan tepung terigu se harusnya dilakukan melalui mekanisme tender yang terbuka, sehingga akan tercapai harga yang kampetitif· I. Pendahuluan A. Perdebatan Soal Manapali Perdebatan masalah monopoli sebagai bagian dari pembahasan ekonomi dan hukum telah berlangsung sejakawal kemerdekaan Indo nesia. Para pendiri republik ini menegaskan bahwa sistem ekonomi kita tidak boleh berlandaskan pada paham free fight liberalism ataupun etatism. Esensi perdebatan monopoli terletak pada dua kelompok pendapat, yaitu perlindungan praktek monopoli demi kepentingan rakyat banyak sebagai pengecualian dan pengaturan pelarangan praktek monopoli yang dilakukan sekelompok orang. Pembahasan masalah monopoli juga dikaitkan dengan pema haman terhadap konsep demokrasi ekonomi di Indonesia. Sebagai salah satu penggagas konsep demokrasi ekonomi Ikatan Sarjana Eko nomi Indonesia (lSED mengaitkan pemikiran demokrasi ekonomi de- Januari - Pebruari 1999 Distorsi Pelaksanaan Monopoli BULoe Z1 ngan pengaturan rnonopoli.1 Menurut ISEl, "hanya perusahaan yang tidak rnenguasai hajak hidup orang banyak boIeh ada di tang an orang-seorang." ISEI hanya rnernbenarkan rnonopoli oleh negara, yaitu daIarn hal " ... cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oIeh negara."2 Karena itu, rnenurut organisasi para ekonorn ini, pelaksanaan rnonopoli negara harus dilaksanakan dengan pengawasan oleh lembaga perwakilan rakyat. Pengawasan ini bertitik tolak dari paham bahwa rakyat yang ber daulat atas jalannya negara, sernentara pernerintah bertindak sebagai pelaksana kedaulatan rakyat. Dengan dernikian, ada relativisrne atas pelaksanaan rnonopoli negara terhadap sumber daya alam. Pengertian dan irnplikasi dari rnonopoli (swasta) dijabarkan oleh Badan Penelitian dan Pengernbangan Partai Dernokrasi Indonesia, bahwa:3 "(Monopoli dirnengerti) sebagai hak dari satu orang atau satu badan usaha untuk memproduksi atau mendistribusikan barang dan jasa tertentu. Dengan demikian, rakyat konsumen tidak mempunyai pilihan lain kecuali membeli barang dan jasa yang bersangkutan dari monopolis itu. Para monopolis selalu cenderung menggunakan kedudukan monopolinya untuk menaikkan'harga semaunya dengan laba yang setinggi-tingginya, atau menentukan persyaratan dagang yang mau menangnya sendiri. Dan ini hanya mungkin karena hak rakyat lainnya untuk ikut terjun ke dalam produksi dan distribusi dirampas demi satu monopolis itu tadi." Ipembahasanmasalah monopoli dikaitkan dengan demokrasi ekonomi yang diper~kenalkan ISEI dapat dibaca lebih lengkap dalam sumbangan pernikiran organisasi Uti berjudul "Penjaharan Demokrasi Ekonomi,," Jakarta/ 15 Agustus 1990. 2Butir (5) Penjabaran Demokrasi Ekonomi- antaralain berbunyi: "Dalam Oemokrasi Ekon~rni cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandlU1g di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Penguasaan oleh negara dapat dilakukan melalui peraturan penmdang-undangan, rnelalui kebijaksanaan, dan dilakukan dengan pengahuan, pemilikan langsung dan pengusahaan oleh Pemerintah ... " 3Lihat Simulasi Undang-undang Persaingan Ekonomi (SUU PE) dan Tempatnya di dalam Upaya Mewujudkan Demokrasi EkonomL Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Partai Demokrasi Indonesia, 1994, hal. 8. Nomar 1 Tahun XXIX 22 Hukum dan Pembangunan Pernerintah harus rnernberikan perlindungan kepada kekayaan alarn yang dikandung di burni Indonesia,. yang dalarn prakteknya dapat dijurnpai pad a rnonopoli pengelolaan rninyak dan gas burni oleh Pertarnina. Di sarnping Pertarnina, Badan Urusan Logistik (BULOG) rnenikrnati hak rnonopoli pengadaan dan penyaluran bahan pangan rnelalui Keppres No. 114/U /1967 sebagai bagian dari strategi pernerintahan Orde Baru di Presiden Suharto (1967-1998) untuk rnen stabilkan harga pangan dan rnenjarnin stok bahan pangan nasionaJ.5 Kehadiran rnonopoli BULOG ini lahir sejalan dengan politik pangan Pernerintah Orde Baru di awal 1967, yang rnernberi prioritas pada pengadaan bahan pangan untuk rakyat dengan harga relatif terjang kau oleh Iapisan rnasyarakat banyak karena adanya subsidi perne rintah. B. Fungsi BULGe Fungsi BULOG diperluas Iagi rnelaIui Keppres No. 50 Tahun 1995 tentang BULOG sehingga rneliputi pengendalian harga dan penge Iolaan persediaan beras, gula, gandum, terigu, kedele, pakan dan bahan pangan lainnya. Pertimbangan peningkatan efisiensi tugas BULOG telah mendorong dilakukannya penyempitan tugas BULOG melalui Keppres No. 45 Tahun 1997. Tugas pokok BULOG yang baru ini melingkupi pengendalian harga dan pengelolaan persedian beras dan gula. Sekalipun diadakan Keppres No. 45 Tahun 1997 BULOG tetap merniliki tugas-tugas lain untuk stabilitas harga dan penjarninan pengadaan bahan pangan lain, yang lebih populer disebut sernbilan bahan pokok. Kesembilan bahan pokok itu (Sembako) meliputi:6 beras, gula pasir, rninyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, rninyak tanah, gararn beryodiurn.7 4Semangat memberi perJindungan terhadap kekayaan aJam diaturdaJam Pasal33 UUD 1945. 5Lebih jauh baca Ahmad Zacky Siradj (Ed.t 70 Tahun Achmad Tirtosudiro Profil Prajurit Pengabdi, Jakarta: PI Intennasa, 1992; dan Fachry Ali et .al., BeTas, Koperasi dan PoJitik Ordt Baru Bustatful Anfi" 70 Tahun , Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1995. 6Jenis sembilan bahan pokok ditentukan berdasarkan Sural Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 115/ MPP/ Kep / 2/1998 tertanggaJ 27 Februari 1998 tentang jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakal. 7Jenis sembilan bahan pokok sebelumnya meliputi: beras, gula pasir, rninyak goreng, minyak tanah, batik kasar, tekstil kasar, garam, ikan asin, sabun euci. Januari - Pebruari 1999 Dis!orsi Pelaksanaan Manopoli BULGe 23 Kontroversi monopoli BULOG terutama terhadap pengadaan beras, gula pasir dan tepung terigu mendapat sorotan masyarakat. Pengadaan ketiga bahan makanan terse but dinilai banyak distorsi dalam hal tender pengadaan ketiga jenis komoditi tersebut. BULOe telah memberi hak eksklusif, atau derivatif monopoli, bagi pengadaan ketiga komoditi tersebut, terutama kepada Salim erup' dan PP Ber dikari.9 Belakangan BULOe juga memberikan hak istimewa kepada Goro, kelompok usaha milik putra terkecil President Suharto, Hutomo Mandala Putra, sebagai suplier komoditi.'O Pemberian derivatif monopoli pengadaan bahan pangan kepada kalangan swasta dikritik karena telah memperpanjang mata rantai pengadaan bahan pang an dan terutama sekali karena faktor eksklusivitasnya. Selain kedua nama perusahaan tersebut, BULOe juga menjalin kerjasama dengan Oharmala Group, Gunung Sewu dan Mantrust sebagai penyalur komoditi yang dikuasai BULOe." Monopoli12 BULOe dan subsidi pemerintah untuk pangan meru pakan salah satu agenda perundingan antara Pemerintah Indonesia dengan International Monetary Fund (IMF) dari tanggal19 Maret sampai 8 April 1998. Oi akhir perundingan, IMF akhirnya setuju un tuk memperpanjang monopoli pengadaan komoditi pokok hingga keadaan ekonomi Indonesia membaik. Pembicaraan tentang monopoli BULOG menjadi bahan perbin cangan masyarakat ketika Menteri Koordinator Ekonomi dan Peng a wasan Pembangunan Saleh Afiff (ketika itu) mengemukakan kepada wartawan tentang rencana pemerintah untuk menghapus secara bertahap monopoli BULOG.13 Menurut Afiff, praktek monopoli pada 8Salim Group melalui PI Bogasari Flour Mills mendapat hak monopoli pengadaan tepung terigu. Lihal Harlan Kompas, 24/08/1995. 9Serdasarkan wawancara pada tanggal 2 Maret 1998 dengan sumber di Berdikasi Group, kelompok usaha ini mendapat kontrak bagi pengadaan beras imper. Berdikari Group dibentuk oleh kalangan pengusaha darl Golkar, atau tepalnya Angkatan Darat, pada akhir tahun 1960. Ilfrhe Jakarta Post, April 8, 1998, hal. I. lIWarta Ekonomi No. 52/TH.rv /24 Mei 1993, hal. 22. 12S1ack's Law Dictionary rnenerjemahkan monopoly sebagai 'a privilege or peculiar advantage vested in one or more persons or companies, consisting in the exclusive right (or power) to carry on a particular business or trade, manufacture a particular article, or control of sales of the whole supply of a particular commodity". 13Kompas, 21 Agustusl997, "Saleh Afiff Hapuskan Monopoli." Nomor 1 Tahun XXIX 24 Hukum dan Pembangunan dasarnya tidak sehat dan hanya baik untuk hal-hal tertentu saja. Karena itu dia menyarankan agar monopoli termasuk yang mengatur tata niaga sejumlah komoditas dihapuskan. Oia juga mengharapkan agar monopoli BULOG sebaiknya dibebaskan. Makalah ini mencoba membahas monopoli BULOG dalam peng adaan beras dan tepung terigu. Oua alasan melatarbelakangi pemi lihan contoh komoditi tersebut. Per/ama, beTas adalah bahan makanan pokok orang Indonesia, sedangkan tepung terigu terutama dijadikan bahan kajin karena BULOG memberi subsidi bagi gandum sebagai bahan tepung terigu. Kedua, pengadaan kedua komoditi tersebut