PERHEPI Dari Masa ke Masa

Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia 2017

PERHEPI Dari Masa ke Masa

Penulis: Rudi Wibowo Bayu Krisnamurthi Hermanto Siregar Erizal Jamal Feryanto

Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) 2017

Judul Buku PERHEPI dari Masa ke Masa

Penulis Rudi Wibowo Bayu Krisnamurthi Hermanto Siregar Erizal Jamal Feryanto

Desain Sampul Hamid Jamaludin Muhrim

Layout dan Pengumpul Data Rizky Prayogo Ramadhan Herawati

Penerbit: PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI) d.a. Gedung Departemen Agribisnis FEM-IPB, Jl. Kamper Wing 4 Level 4 Kampus IPB Dramaga Bogor 16680

Terbitan Pertama Agustus 2017

Dicetak oleh Raffi Offset, Isi di luar tanggung jawab Percetakan

Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Copyright © 2017 Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI)

ISBN : 978-979-8420-19-1

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI)

Adalah perhimpunan peminat ekonomi pertanian Indonesia. Anggotanya terdiri atas para dosen, peneliti, pemerhati, wartawan, pelaku usaha, birokrat, pegiat swadaya masyarakat, dan mahasiswa. Selama ini, perhimpunan ini selalu berupaya memperkuat manusia-manusia ekonomi pertanian yang bersumber daya serta mengembangkan dan menyebarkan dasar-dasar pengetahuan ekonomi pertanian, khususnya kepada para pemuda Indonesia.

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

KATA PENGANTAR

PERHEPI: DARI MASA KE MASA PERJALANAN ENAM WINDU (1969-2017)

Bersyukur dan berterima kasih. Bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberi rahmat dan hidayah, sehingga Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) mampu berdiri dan berkegiatan selama 48 tahun dari tahun 1969 sampai dengan sekarang. Tidak banyak organisasi profesi yang semata-mata mengandalkan semangat anggotanya mampu menjaga keberlangsungan organisasi dan aktif berkegiatan hingga selama itu.

Berterima kasih kepada seluruh pengurus, anggota, pendukung, donatur, pemerintah, dan semua pihak yang telah langsung maupun tidak langsung menjadi faktor penentu hidup dan jalannya organisasi. Dan faktor penentu kehidupan organisasi PERHEPI adalah mereka yang berdedikasi mengelola organisasi, melaksanakan kegiatan, memikirkan dan memberi ide, membangun jaringan dan kerjasama, termasuk juga yang diam-diam mendukung dan memberi doa. Kegiatan organisasi sulit berkembang tanpa dukungan dana, dan dana kegiatan PERHEPI selama ini hampir selallu datang dari tempat yang tidak diduga-duga. Hanya dengan peran-peran kecil atau besar, sendiri-sendiri atau bersama-sama, dalam ramai atau diam; itulah yang membuat berbagai hal menjadi mungkin.

Untuk organisasi yang telah berlangsung lama, proses perjalanan itu melewati periode-demi-periode, lazimnya ditandai dengan periode masa kepemimpinan dari organisasi itu. Setiap periode memiliki tantangan dan kesulitannya masing-masing, tetapi juga kemampuan untuk mengatasi tantangan dan kesulitan itu sehingga organisasi ini mampu meretas perjalanan yang panjang. Masa 48 tahun itu adalah bukti dengan sendirinya bahwa kekuatan utama PERHEPI adalah pada tokoh-tokoh, anggota, dan pengurus PERHEPI yang mencintai organisasi ini, yang meyakini bahwa ada

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | v

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

misi dan nilai luhur yang diperjuangkan melalui organisasi ini, dan yang mampu secara kreatif mencari cara mengatasi setiap masalah yang dihadapi.

Dinamika perjalanan itu sendiri penuh dengan warna dan nuansa. Usaha mengembangkan keprofesian dalam lingkup internal organisasi selalu menarik dan tidak pernah mudah. Perjuangan menyampaikan pemikiran dan ide pembangunan pertanian dan peningkatan ekonomi petani selalu membutuhkan kesabaran, persistensi dan diplomasi. Hubungan dengan pemerintah selalu harus dijaga dalam suasana perkembangan politik yang berbeda dari masa ke masa. Menyeimbangkan antara kegiatan membangun pemikiran, pendidikan, dan wacana dengan kegiatan-kegiatan praktik langsung di lapangan juga merupakan tantangan tersendiri. Keseimbangan peran profesional dibidang pendidikan dan bisnis adalah hal yang lain lagi. Dan terakhir – tetapi mungkin yang terpenting – menjaga kesinambungan organisasi dari sisi pendanaan dan sumberdaya selalu menjadi tantangan.

Perjalanan 48 tahun PERHEPI hingga saat ini bukanlah perjalanan yang telah selesai. Bahkan sebaliknya, semangat untuk meretas jalan 48 tahun berikutnya sudah terbentuk dan bergelora, dengan kesadaran penuh bahwa perjalanan yang akan datang itu sangat mungkin jauh lebih besar tantangannya. Namun, selama masih ada yang hal terkait ekonomi pertanian dan kesejahteraan petani, terutama di Indonesia, yang perlu diperjuangkan atau masalah yang perlu diatasi maka profesi ekonomi pertanian akan terus memiliki ladang amal yang subur untuk menanamkan ide dan pemikiran, kerja lapangan dan advokasi kebijakan, serta melakukan pendidikan bagi generasi berikutnya.

Buku ini bukan merupakan analisa komprehensif atas perjalanan 48 tahun PERHEPI atau pemikiran yang mendalam mengenai tantangan masa depan. Buku ini hanya merupakan kolase catatan perjalanan, sebuah kumpulan potret pengingat yang diharapkan juga menjadi pemberi semangat bahwa PERHEPI telah mampu melewati banyak tantangan dan kesulitan. Terima kasih kepada Prof. Rudi Wibowo dan Prof. Hermanto Siregar atas tulisan- tulisannya tentang PERHEPI sejak awal berdiri hingga 2011 serta Prof. Erizal Jamal dan Feryanto, M.Si atas catatan kegiatan 2011-2017. Terima kasih pula kepada seluruh pengurus, khususnya dan terutama para pengurus

vi | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Komisariat Daerah (Komda) yang telah menjadikan daerah-daerah sebagai pusat-pusat kegiatan PERHEPI, setidaknya dalam enam tahun terakhir.

Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi perjalanan 48 tahun PERHEPI 1969-2017 dan memberi hidayah jalan yang lurus bagi perjalanan PERHEPI selanjutnya.

Bogor, 9 Agustus 2017

Dr. Bayu Krisnamurthi Ketua Umum PERHEPI 2011-2017

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | vii

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

viii | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

DAFTAR ISI

Kata Pengantar v

Daftar Isi ix

Apa dan Siapa PERHEPI? 1 Arti Lambang PERHEPI 4

Sejarah Perjalanan PERHEPI 5

Dinamika Pemikiran PERHEPI 9 1. Masa Awal Kelahiran PERHEPI Hingga Tahun 1980-an 10 2. Masa Dasawarsa 1980 - 1990-an 11 3. Masa Dasawarsa 1990 - 2000-an 12 4. Masa Dasawarsa 2000 - 2010-an 14

Pidato Ketua Umum PP. PERHEPI Tahun 2014 Kebijakan untuk Petani: Pemberdayaan untuk Pertumbuhan dan 19 Pertumbuhan yang Memberdayakan

Dinamika Konfernas dan Kongres PERHEPI 39 1. Konfernas PERHEPI XIV Tahun 2004 39 2. Konfernas PERHEPI XV Tahun 2007 43 3. Konfernas XVI dan Kongres XV 46 4. Konferensi Nasional PERHEPI 2011 56 5. Konferensi Nasional XVII, Seminar Internasional I, dan Kongres 56 XVI PERHEPI Tahun 2014 6. Menjelang Konferensi Nasional XVIII, Konferensi Internasional 60 dan Kongres XVII PERHEPI Tahun 2017

Laporan Pertanggungjawaban PERHEPI 2011-2014 65

Laporan Pertanggungjawaban PERHEPI 2014-2017 115

Kepengurusan PP. PERHEPI 2014-2017 158

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | ix

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

DAFTAR ISI

Lampiran 161 1. Pengurus PP. PERHEPI dari Masa ke Masa 163 2. Daftar Komisariat Daerah 189 3. Anggaran Dasar 2014 197 4. Anggaran Rumah Tangga 2014 207 5. Dokumentasi Publikasi 219 6. Dokumentasi Kegiatan 233

x | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

APA DAN SIAPA PERHEPI

Oleh: Rudi Wibowo dan Feryanto

PERHEPI adalah akronim dari Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia, yang dalam bahasa Inggris diberi singkatan ISAE, kependekan dari Indonesian Society of Agricultural Economics. Secara resmi, perhimpunan ini berdiri pada tanggal 13 Februari 1969 di Ciawi, Bogor, dalam suatu seminar/konferensi ekonomi pertanian Indonesia. Perhimpunan ini dibentuk oleh tokoh-tokoh ilmuwan dan praktisi serta berfungsi sebagai wahana bagi kegiatan dan pemikiran dalam ekonomi pertanian serta mengembangkan ilmu, dalam rangka pembangunan bangsa dan negara.

Sejak lahirnya, perhimpunan ini mencakup berbagai disiplin ilmu yang ada hubungannya dengan ekonomi pertanian. Oleh karenanya, fokus kiprahnya ada pada tiga bidang utama, yaitu (a) memajukan dan mengembangkan ilmu ekonomi pertanian, (b) mengamalkan ekonomi pertanian bagi pembangunan bangsa dan negara, dan (c) memperluas dan memperdalam pengetahuan dan pengalaman para anggota dalam ilmu ekonomi pertanian, untuk bekal sebagai warga negara yang ikut bertanggungjawab terhadap pembangunan bangsa dan negara.

Bagi PERHEPI, ilmu ekonomi pertanian dianggap sebagai ilmu perjuangan. Walaupun melalui masa-masa pasang surut organisasinya, dengan konsepsi- konsepsi dan tulisan-tulisannya PERHEPI senantiasa berjuang membela/memihak petani dan masyarakat pertanian ke arah kehidupan yang lebih baik dan lebih adil melalui peningkatan produktivitas dan pendapatannya. Untuk sekedar contoh, masih kita ingat keberhasilan "pembelaan PERHEPI" dalam penetapan harga padi di tahun 70-an dengan Rumus Tani, ketidaktepatan kebijakan Inpres 9/1975 dalam bagi hasil gula petani di tahun 1980-an, "reaksi PERHEPI" terhadap strategi industrialisasi besar-besaran yang "mengacuhkan" pertanian dan kemiskinan di perdesaan di era 90-an, dan seterusnya.

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 1

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Dalam perjalanannya, berbagai dinamika dilalui dengan romantika pasang surut kegiatan perhimpunan ini. Akan tetapi satu hal yang tetap adalah, gerak organisasi ini senantiasa dilandasi oleh Pancasila sebagai dasar dalam pengembangan dan pengamalan ekonomi pertanian, baik sebagai ilmu maupun profesi. la senantiasa peduli terhadap dinamika pembangunan ekonomi pertanian serta komitmen terhadap persoalan-persoalan pembangunan pertanian dan perdesaan, kesejahteraan petani dan masyarakat umumnya.

Sebagai organisasi profesi, ia merupakan tempat atau wahana berhimpunnya segenap peminat ekonomi pertanian, sekaligus menjadi forum diskusi baik dalam pengembangan ilmu maupun isu-isu penting dan mendasar dalam pembangunan ekonomi pertanian bangsa seperti kemiskinan, pembangunan sumberdaya dan wilayah, dinamika pertanian dalam globalisasi, dan lain sebagainya.

Walaupun sifat perhimpunan ini terbuka bagi setiap peminat ekonomi pertanian, baik yang berlatar pendidikan ekonomi pertanian maupun di luar disiplin ilmu tersebut, kiprahnya lebih difokuskan pada kegiatan-kegiatan dalam mengembangkan dan menyampaikan analisis, koreksi serta rekomendasi dalam pengembangan ekonomi pertanian. Dengan demikian, beberapa tugas penting PERHEPI pada dasarnya adalah: o Membina dan mengembangkan tenaga-tenaga yang berminat dengan keilmuan dan profesi ekonomi pertanian, berdasarkan dedikasi, penghayatan dan kepekaan terhadap masalah kemiskinan serta keterbelakangan sebagai pencemaran manusiawi di perdesaan; o Mengembangkan ilmu maupun profesi ekonomi pertanian bagi pemecahan terhadap masalah-masalah pembangunan pertanian maupun pengembangan perdesaan; o Menjalin kerjasama dengan pemerintah, organisasi-organisasi profesi, perguruan tinggi serta lembaga-lembaga penelitian dan organisasi- organisasi masyarakat untuk mengembangkan ilmu dan profesi ekonomi pertanian, sebagai pendukung peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan sosial masyarakat perdesaan dalam rangka pembangunan nasional.

Sebagai organisasi profesi PERHEPI juga memiliki visi untuk dapat menjadi perhimpunan profesi yang terpandang dalam pengembangan keilmuan

2 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

ekonomi pertanian dan agribisnis serta mampu mengakomodasi kepentingan anggota dan generasi muda untuk bangga dan cinta pada pertanian. Walaupun PERHEPI telah berdiri sejak tahu 1969 dan telah berkontribusi dalam pengembangan keilmuan ekonomi pertanian dan memberikan warna serta pengaruh dalam kebijakan nasional yang berkaitan dengan pertanian dan kesejahteraan petani. Perhimpunan ini, baru memperoleh legalitas formal berdasarkan ketetapan akta Notaris No. 036 bertanggal 16 Oktober 2014 (Notaris Shelvy Handayani, SH., M.Kn) serta Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor. AHU-00612.60.10.2014. Melalui badan hukum ini, PERHEPI sebagai organisasi profesi dapat meningkatkan peran dan kontribusinya dalam pembangunan pertanian dan kesejahteraan petani. Sampai tahun 2017, jumlah anggota dan jejaring PERHEPI yang tercatat dari 32 Komisariat Daerah (Komda) adalah sebanyak kurang lebih 6.000 orang dan 1.700an diantaranya telah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) PERHEPI.

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 3

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

ARTI LAMBANG PERHEPI

Lambang PERHEPI terdiri atas tulisan PERHEPI dan Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia, berada dalam lingkaran dan dibatasi bentuk daun berhelai lima yang semuanya berwarna hijau dan dasar berwarna putih.

Lambang PERHEPI mencerminkan PERHEPI sebagai organisasi keprofesian yang bertujuan mengembangkan keprofesian dan ilmu-ilmu ekonomi pertanian dan agribisnis yang dinamis, maju dan tumbuh dengan mengedepankan kebenaran serta berlandaskan Pancasila.

Arti masing-masing bagian gambar logo: 1. Batas paling luar, berbentuk daun berhelai lima menunjukkan asas Perhepi adalah Pancasila, 2. Bulatan di dalam menunjukkan hakekat ilmu pengetahuan yang tiada bertepi dan selalu berkembang, 3. Warna hijau adalah dasar pertanian, bahwa Perhepi merupakan organisasi yang berasal, berkembang, dan mengembangkan dari ilmu- ilmu ekonomi pertanian dan agribisnis 4. Warna dasar putih menunjukkan kesederhanaan dan kebenaran, bahwa Perhepi menjunjung nilai kesederhanaan dan kebenaran.

4 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

SEJARAH PERJALANAN PERHEPI

Oleh: Rudi Wibowo

PERHEPI didirikan oleh beberapa pakar dan peminat ekonomi pertanian di pengujung 1964 pada kegiatan Konperensi Nasional Ekonomi Pertanian I di Cibogo – Bogor, Jawa Barat. Beliau-beliau itu antara lain Profesor Iso Reksohadiprodjo, Profesor Teko Soemodiwirjo, Ir. Gunung Iskandar, Profesor Soedarsono Hadisapoetro, Profesor Tubagus Bachtiar Rivai dan rekan-rekan lain yang lebih muda, menggagas suatu wadah ilmiah untuk menghimpun potensi-potensi nasional di bidang ekonomi pertanian. Dorongan hasrat untuk mengabdi kepada bangsa dan negara, yang sekaliguas hasrat untuk memajukan dan mengembangkan ilmu ekonomi pertanian tersebut baru terwujud lima tahun kemudian, memanfaatkan kesempatan penyelenggaraan lokakarya Survey Agro Ekonomi (SAE), pada 13-15 Februari 1969 di Ciawi Bogor, tepatnya tanggal 13 Februari 1969 PERHEPI resmi terbentuk dan Dr. Mubyarto kala itu terpilih memimpin perhimpunan ini untuk pertama kalinya.

Sejak berdirinya, sejumlah kegiatan ilmiah dilaksanakan baik berupa seminar, diskusi, lokakarya, simposium, maupun kegiatan lainnya. Konferensi nasional (yang kemudian terkenal dengan sebutan Konfernas) PERHEPI sebagai media berkumpul dan curah pikir para pakar dan peminat ekonomi pertanian dilaksanakan di berbagai kota, dengan selang waktu 2-4 tahun sekali. Sejak Konfernas kedua di tahun 1970 yang dilaksanakan di Bukittinggi, sampai saat ini (2017) telah dilaksanakan hingga Konfernas ke XVII. Sejumlah isu telah dibahas dalam Konfernas-Konfernas tersebut, baik yang bertema pembangunan ekonomi pertanian nasional, regional maupun wilayah. Di setiap Konfernas senantiasa "diikat" dengan suatu tema pembahasan tertentu sebagai fokus konferensi. Tema tersebut umumnya diangkat berdasar isu sentral pembangunan ekonomi pertanian yang sedang berkembang saat itu.

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 5

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Dua tahun sejak berdirinya, di tahun 1971, untuk pertama kalinya perhimpunan ini melaksanakan kongresnya di Pasar Minggu (Jakarta). Dr. Mubyarto kembali bertugas menjadi ketua umum untuk kurun 1971-1973. Setelah itu, kongres dilaksanakan sekitar 2-3 tahun sekali, tepat seusainya pelaksanaan setiap Konfernas (back to back event). Pada setiap kongres, ketua umum dipilih yang kemudian diikuti dengan penyusunan kepengurusan. Ketua Umum PERHEPI sejak terbentuknya perhimpunan ini adalah:

 Dr. Mubyarto Periode 1969-1971, 1971-1973  Dr. A.T. Birowo Periode 1973-1975, 1975-1977  Dr. Rudolf S. Sinaga Periode 1978-1980, 1980-1982  Prof. Dr. Ace Partadiredja Periode 1982-1984  Prof. Dr. Rudolf S. Sinaga Periode 1985-1988  Prof. Dr. Sjarifudin Baharsjah Periode 1989-1992  Dr. Beddu Amang Periode 1993-1996, 1997-2000  Dr. Agus Pakpahan Periode 2000-2004  Dr. Noer Soetrisno Periode 2004-2007  Prof. Dr. Rudi Wibowo, MS Periode 2007-2011  Dr. Bayu Krisnamurthi Periode 2011-2014, 2014-2017

Pada saat Kongres di tahun 1978, beberapa anggota PERHEPI mempunyai gagasan untuk mendirikan suatu yayasan agar dapat mendukung stabilitas keberadaan dan efektivitas kegiatan Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia tersebut. Gagasan tersebut kemudian dibahas oleh Pengurus Pusat pada 28 September 1979, dan diputuskan akan mendirikan suatu yayasan dengan nama Yayasan Agro Ekonomika (YAE).

YAE didirikan Pengurus Pusat PERHEPI pada 7 Maret 1980 Jakarta Pusat. Sebagai yayasan yang didirikan oleh PP. PERHEPI, YAE bertujuan untuk memajukan ekonomi pertanian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani dengan jalan menyelenggarakan berbagai kegiatan, antara lain melakukan studi atau penelitian, pendidikan dan penerbitan dalam rangka menyebarluaskan pengetahuan dan teknologi. Pada saat berdiri, YAE diketuai oleh Dr. Mubyarto. Saat ini, ketua YAE adalah Dr. Noer Soetrisno. Hingga saat ini telah sangat banyak kegiatan yang dilakukan oleh YAE, antara lain seminar-seminar, semiloka, orasi ilmiah, penerbitan-penerbitan, berbagai bantuan beasiswa dan penghargaan karya tulis ilmiah (David Penny

6 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Award), forum, website (www.ekonomirakyat.orq), dan lain sebagainya. Kongres 2014, disepakati bahwa YAE secara hukum pelaksanannya diatur dengan AD/ART sendiri, seusai dengan ayat 3 pasal 28 Anggaran Rumah Tangga (ART) PERHEPI yang ditetapkan pada 29 Agustus 2014.

Tabel 1. Pelaksanaan Konferensi Nasional - Konferensi Internasional, dan Kongres Nasional Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI)

Konfernas Kongres Tempat Waktu Tema Ke - Ke - I I Bogor 1964 na II II Bukit Tinggi - na III III Ujung - na Pandang IV IV Balikpapan - na V V Jakarta - na VI VI Medan 1980 na VII VII Jakarta 1982 na VIII VIII 1985 na IX * - - na Diversifikasi Pertanian Dalam Proses Mempercepat Laju X IX Jakarta 1989 Pembangunan Nasional Ketua: Prof. Rudolf S. Sinaga Pengentasan Kemiskinan dan Pengembangan Daya Saing Pertanian dan Perdesaan XI X Jakarta 1993 dalam Liberalisasi Ekonomi. Ketua: Prof. Sjarifuddin Baharsjah Membangun Kemandirian dan Daya Saing Pertanian Nasional Dalam Menghadapi XII XI Denpasar 1996 Era Industrialisasi dan Perdagangan Bebas. Ketua: Dr. Bedu Amang Pembangunan Pertanian Dalam Era Otonomi Daerah XIII XII Jakarta 2000 dan Liberalisasi Perdagangan. Ketua: Dr. Bedu Amang

Hari Depan Petani dan XIV XIII Jakarta 2004 Pertanian: Rekontruksi dan Restrukturisasi PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 7

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Konfernas Kongres Tempat Waktu Tema Ke - Ke - Ketua; Dr. Agus Pakpahan Mungkinkah Petani Kita XV XIV Solo 2007 Sejaterah? Ketua: Dr. Noer Sutrisno Peran Indonesia Dalam Mewujudkan Ketahanan XVI XV Bogor 2011 Pangan di Kawasan ASEAN Ketua: Prof. Rudi Wibowo Kebijakan untuk petani: pemberdayaan untuk pertumbuhan dan XVII XVI Bogor 2014 pertumbuhan yang memberdayakan. Ketua: Dr. Bayu Krisnamurthi Indonesian Society of Agriculture Economics (ISAE) International Conference on New Social Economics of XVIII XVII Denpasar 2017 Sustainable Agriculture on Food System: The Rise of Welfare State Approach Ketua: Dr. Bayu Krisnamurthi

Sumber: Sebagain besar dikutip dari tulisan Sejarah dan Dinamika PERHEPI (Wibowo dan Siregar, 2011) Ket: * Tidak diselenggarakan Konpernas dan Kongres na, Data tidak tersedia

8 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

DINAMIKA PEMIKIRAN PERHEPI

Oleh: Rudi Wibowo dan Feryanto

Sebagai perhimpunan profesi yang tumbuh dengan kelenturan yang sangat tinggi dalam keanggotaannya, PERHEPI berkembang menjadi organisasi dengan "pintu terbuka" bagi mereka yang meminati ilmu dan pembangunan ekonomi pertanian, tanpa harus tersekat oleh latar belakang akademik atau pengalaman yang dimiliki. Oleh karenanya, keanggotaan perhimpunan ini menjadi sangat luas rentang akademik dan profesinya. Ada latar belakang pendidikan sosial ekonomi pertanian, teknologi pertanian, ilmu pangan dan gizi, teknik industri, lingkungan, demografi, statistik dan lainnya. Ada latar belakang profesi dosen, birokrat, peneliti, penyuluh, pengusaha, konsultan, LSM, dan lainnya. Tidak jarang pula dijumpai seorang anggota PERHEPI menjadi anggota profesi lain seperti PII, ISEI, PERAG1, PERHIMPI, dan lainnya. Interaksi dengan disiplin dan latar belakang profesi lain merupakan pengkayaan bagi penelusuran permasalahan dan perumusan kebijakan yang diperlukan dalam pembangunan ekonomi pertanian. Walaupun demikian, pemikiran-pemikiran PERHEPI tampaknya tetap konsisten dalam memandang pertanian: berawal dari ekonomi, dan berakhir pada aspek yang sama.

Dengan keragaman latar belakang dan profesi tersebut, PERHEPI mengembangkan dirinya dalam berbagai pemikiran pengembangan ilmu dan pembangunan ekonomi pertanian secara nasional. Buah pikiran tersebut dalam banyak hal diperoleh melalui berbagai diskusi, seminar, lokakarya dan konferensi.

Mencermati sejarahnya, konferensi nasional (konfernas) adalah ajang yang dapat diberi predikat sebagai denominator pemikiran-pemikiran para anggota PERHEPI dan peminat/pemikir ekonomi pertanian secara nasional dalam memandang persoalan pertanian di sekitar kurun waktu bersangkutan. Jika ini benar, maka tema diskusi pembahasan dan rumusan masing-masing konfernas adalah dinamika pemikiran PERHEPI pada setiap

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 9

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

kurun waktu itu. Oleh karena itu, walaupun sangat terbatas, di bawah ini dicoba untuk merangkum berbagai pemikiran yang berkembang pada masing-masing konfernas yang telah dilakukan PERHEPI sebelum ini.

1. MASA AWAL KELAHIRAN PERHEPI HINGGA TAHUN 1980-an Dalam kurun waktu ini, tepatnya sejak 1964 sebelum terbentuknya PERHEPI hingga awal 1980-an, telah diselenggarakan enam Konfernas ekonomi pertanian. Enam Konfernas tersebut diselenggarakan di enam kota dan lima pulau yang tidak sama, diawali dari Bogor pada konfernas ke-I dan diakhiri di Medan dengan konfernas ke-VI. Diantara itu, Konfernas diselenggarakan berturut-turut di Bukittinggi (Sumatera), Ujung Pandang (Sulawesi), Balikpapan (Kalimantan), dan Jakarta. Dalam kurun waktu ini, tampaknya para ekonom pertanian ingin "memahami" problema-problema dan "tantangan" masing-¬masing wilayah dalam pembangunan pertanian. Sesuai dengan era saat itu, pemikiran dan pembahasan lebih pada keinginan menghasilkan konsepsi-konsepsi pembangunan pertanian, terutama konsepsi tentang bagaimana meningkatkan produksi pangan. Pembangunan pertanian masa itu lebih dilihat sebagai persoalan produksi pangan. Dengan cara pandang masa itu, muncullah konsepsi pemikiran yang sangat populer seperti intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi pertanian. Pembangunan pertanian masa itu sepertinya lebih berisi masalah-masalah pemenuhan saprotan seperti pengairan, pupuk, obat-obatan, teknologi tepat, dan upaya-upaya penyuluhan. Konsep-konsep kebijakan seperti Inmas dan Bimas adalah buah dari pemikiran peningkatan produksi oleh PERHEPI masa itu.

Walaupun fokus perhatian berkisar pada pemikiran tentang peningkatan produksi, berbagai masalah penting lain mulai banyak memperoleh perhatian, seperti dampak serius tergesernya tenaga kerja pertanian akibat inovasi teknologi, terutama dalam pengolahan lahan. Gejala fragmentasi lahan di satu sisi dan polarisasi penguasaan lahan di sisi lain, ketimpangan distribusi pendapatan petani dan sektoral, adalah beberapa isu yang juga muncul saat itu. Isu-isu tersebut tetap memiliki relevansi hingga saat ini, bahkan semakin kompleks dengan bergesernya struktur ekonomi nasional dari agraris ke industri.

10 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

2. MASA DASAWARSA 1980-1990-an Tercatat, ada tiga konfernas dilakukan PERHEPI dalam kurun masa ini. Konfernas VlI pada tahun 1982 di Jakarta, Konfernas VIII di Yogyakarta pada 1985 dan Konfernas ke X kembali di Jakarta pada 1989. Menurut catatan, PERHEPI tidak menyelenggarakan Konfernas ke IX (dan juga kongres ke VIII).

Pada kurun masa itu, secara nasional kita meraih hasil dari upaya-upaya peningkatan produksi pertanian (khususnya padi) berdasarkan konsepsi peningkatan produksi yang dituangkan sebagai kebijakan sebelumnya. Swasembada beras kita raih. Kisah sukses ini ternyata diikuti oleh masalah baru di bidang lingkungan. Degradasi lingkungan dan sumberdaya alam memprihatinkan pembangunan pertanian masa depan. Hal ini secara dini telah menjadi pemikiran PERHEPI, yang dalam Konferensi Internasional Ekonomi Pertanian di Jakarta bulan Agustus tahun 1982 mengetengahkan tema Growth and Equity in Indonesian Agricultural Development. Pada tahun yang sama, bahkan Konfernas PERHEPI VII secara khusus menyoroti masalah Pertumbuhan dan Pemerataan, karena kekhawatiran terjadinya perkembangan pembangunan pertanian Indonesia yang tidak menjurus ke arah ekonomi kekeluargaan dan ekonomi kerakyatan yang serasi.

Setelah itu, pemikiran para ekonom pertanian mengkerucut pada bagaimana pembangunan pertanian dapat berkelanjutan (sustainable), dan tidak semata-mata bertumpu pada peningkatan produksi. Konfernas X di penghujung akhir dasawarsa 80-an (1989) secara jelas mengambil tema Diversifikasi Pertanian dalam Proses Mempercepat Laju Pembangunan Nasional.

Pemikiran PERHEPI saat itu telah mulai membicarakan tema pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam, dikaitkan dengan pendapatan petani. PERHEPI saat itu berpendapat bahwa usahatani konservasi sangat penting dilakukan, terutama di dataran tinggi (up land), karena diharapkan dapat sekaligus meningkatkan pendapatan petani dan menjaga kelestarian lingkungan, khususnya sumberdaya air dan tanah. PERHEPI juga menyoroti masalah penyempitan penguasaan lahan petani sebagai akibat fragmentasi lahan dan pesatnya perkembangan industri. Perluasan penggunaan sumberdaya lahan dengan pemanfaatan lahan rawa (lebak PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 11

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

dan pasang surut) yang banyak terdapat di berbagai wilayah bagi usaha pertanian menjadi saran untuk dikembangkan. Diversifikasi pertanian secara mendalam, baik dari sisi teoritis maupun operasional, juga telah menjadi instrumen strategis yang disarankan untuk mendorong dan memperluas pembangunan pertanian ke arah pertumbuhan agroindustri, peningkatan pendapatan dengan sekaligus mengatasi pengangguran.

3. MASA DASAWARSA 1990-2000-an Pemikiran PERHEPI dalam kurun masa ini merupakan kompilasi penyelenggaraan tiga konfernas: Konfernas Xl pada tahun 1993 di Jakarta, konfernas XII di Denpasar pada 1996 dan konfernas ke XIII kembali di Jakarta pada awal 2000. Seminar Nasional pada tahun 1995 juga dilakukan oleh PERHEPI dalam rangka menyongsong setengah abad kemerdekaan negara kita.

Dilihat dari pemikiran yang berkembang, ada dua tema besar yang menandai masa ini, yaitu pengentasan kemiskinan dan pengembangan daya saing pertanian dan perdesaan dalam liberalisasi ekonomi. Pengentasan kemiskinan diyakini PERHEPI merupakan salah satu solusi dan prasyarat bagi pembangunan pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture). Berbagai aspek yang menjadi perhatian dalam rangka itu adalah pemasaran, infrastruktur, kelembagaan, investasi, dan keseimbangan antar sektor dan antar wilayah.

Model peningkatan pendapatan dari usaha pertanian yang lebih komersial (commercial crops) bernilai tinggi yang bersifat padat teknologi dan hemat lahan ditawarkan sebagai alternatif. Oleh karena itu, pembangunan pertanian dalam konteks agribisnis dan agroindustri mulai memperoleh perhatian. Pemasaran, teknologi dan sumberdaya pertanian diyakini menjadi faktor kunci menuju kemandirian dan daya saing pertanian dalam menghadapi era industrialisasi dan perdagangan bebas. Perwujudannya membutuhkan pendekatan multi-disiplin dan lintas sektor secara terpadu.

Dalam rangka menyongsong setengah abad kemerdekaan misalnya, seminar nasional PERHEPI 1995 memberikan sumbang saran bertema Meningkatkan Kemampuan Pertanian dan Pedesaan Indonesia Guna Memenangkan Persaingan dalam Perdagangan Bebas Pasca 2020. Setahun kemudian, Konfernas XII PERHEPI di Denpasar pada tahun 1996

12 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

melanjutkannya dengan tema yang selaras, yaitu Membangun Kemandirian dan Daya Saing Pertanian Nasional dalam Menghadapi Era Industrialisasi dan Perdagangan Bebas.

Inti pemikiran yang dirumuskan adalah kebutuhan suatu pendekatan multidisiplin dan lintas sektoral secara terpadu dalam mewujudkan kemandirian dan daya saing pertanian nasional. Isu-isu penting yang menjadi perhatian dan pembahasan adalah pembangunan sumberdaya manusia, teknologi dan produksi, pemasaran dan perdagangan, serta persoalan-persoalan daerah dan kewilayahan. Agribisnis dipandang sebagai suatu wawasan sekaligus strategi yang dapat membingkai dan menghantarkan pertanian dan pedesaan dari suatu tingkatan produktivitas dan efisiensi ke tingkatan yang lebih tinggi, terutama dalam menghadapi tantangan arus perdagangan bebas. Untuk itu, diperlukan dukungan dalam bidang ristek, pengembangan SDM dan manajemen pembangunan pertanian di lapangan, seperti pengembangan sistem manajemen usaha, kemampuan wirausaha, keterpaduan pembangunan, pemanfaatan sumberdaya dengan memperhatikan karakteristik spesifik lokasi dan partisipasi masyarakat.

Mengakhiri abad ke-20, Konfernas PERHEPI XIII di Jakarta awal tahun 2000 melanjutkan pemikiran-pemikiran sebelumnya, dengan mengamati perubahan manajemen ketatanegaraan, yaitu otonomi daerah. Tema yang diketengahkan dalam konfernas tersebut adalah Pembangunan Pertanian Dalam Era Otonomi Daerah dan Liberalisasi Perdagangan. Ada tiga butir memorandum hasil konfernas ini, yang dipandang penting bagi pemikiran pembangunan pertanian masa depan. Pertama, liberalisasi perdagangan yang bertujuan menciptakan fair trade merupakan kenyataan yang harus dihadapi. Oleh karena itu, kebijakan yang harus diambil adalah menghindarkan dampak negatifnya terhadap ketahanan pangan, pembangunan pertanian dan otonomi daerah. Kedua, pembangunan pertanian dalam era otonomi daerah memerlukan pemahaman kondisi lokal wilayah, koordinasi antar daerah dalam infrastruktur dan SDM, sehingga tetap efektif untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Ketiga, pembangunan pertanian mendatang harus tetap berbasis asas berkelanjutan dan bertumpu pada pengembangan SDM pertanian, sehingga peningkatan kesejahteraan petani dan pengentasan kemiskinan

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 13

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

merupakan prioritas utama dan suatu keharusan. Untuk itu, diperlukan proses peningkatan produktivitas, motivasi, inovasi, dan kelembagaan bagi pengembangan kinerja petani dan pertanian pedesaan.

4. MASA DASAWARSA 2000-2010-an Sejak tahun 2000, setelah Konferensi Nasional XIII di Jakarta sampai saat ini (2017), PERHEPI telah melaksanakan 5 (lima) kali konferensi nasional, termasuk yang akan dilaksanakan di Denpasar Bali pada tanggal 23-25 Agustus 2017 (Konferensi XVIII).

Era baru proses demokrasi di Indonesia yang ditandai dengan pemilihan langsung terhadap presiden dan wakil presiden, serta adanya perubahan terhadap haluan negara yang menjadi acuan pembangunan seperti era orde baru, memberikan secercah harapan baru dalam pembangunan ekonomi dan pertanian Indonesia. Sehingga tema sentral yang diangkat pada Konfernas ke XIV (tahun 2004) yang diselenggarakan di Jakarta pada 30 Mei 2004 adalah Hari Depan Petani dan Pertanian: Rekonstruksi dan Restrukturisasi. Pemilihan tema ini bukan tidak beralasan, karena sebagian besar insan ekonomi pertanian melihat adanya keprihatinan terhadap masa depan pertanian yang “tanpa kendali dan arah” sehingga perlu rekontruksi dan restrukturisasi di sektor pertanian. Sehingga sebagai negara agraris, Indonesia memiliki kemampuan untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dari berbagai persoalan dan permasalahan pembanguan pertanian dan kesejahteraan petani. Pertanian sejak awal pemerintahan ini terbentuk telah menjadi pondasi dalam pembangunan ekonominya, dimana Pidato Bung Karno yang sangat terkenal pada tahun 1952 mengenai pangan adalah hidup matinya suatu bangsa, diteruskan dengan era orde baru menetapkan pertanian sebagai backbone dalam arah pembangunan nasional yang ditetapkan dalam GBHN. Hasil pemikiran para ekonom pertanian ini dibukukan dangan judul yang sama dengan tema sentral Hari Depan Petani dan Pertanian: Rekonstruksi dan Restrukturisasi dan berisi tulisan dari 20 pakar.

Keprihatinan mengenai masalah pembangunan pertanian dan kesejahteraan petani, agaknya belum terlepas dari isu sentral Kongres XV yang dilaksanakan di Solo pada tahun 2007. Belum terlihatnya perubahan yang mendasar dari dinamika bangsa dan negara, khususnya mengenai

14 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

pembangunan pertanian dan petani mendorong pengurus PERHEPI memandang perlu untuk “meneruskan” tema sentral pada kongres sebelumnya namun fokus kepada insan pertanian itu sendiri yakni petani. Sehingga tema sentral yang diangkat adalah Mungkinkah Petani Sejahtera? Keprihatinan terhadap petani, lebih dihadapkan permasalahan di lapangan seperti perubahan iklim global, penurunan kualitas dna fungsi infrastrktur, dan tidak terlihatnya dukungan politik pertanian. Isu ini juga sekaligus ingin menjawab revolusi pertanian yang dicanangkan oleh Pemerintah pada tahun 2016. Tema mengenai mempertanyakan kesejahteraan petani, bukan meragukan optimism yang sedang dimiliki bangsa ini saat itu, tapi lebih mengingatkan dan mempertegas bahwa sebagai negara agraris kita perlu meneguhkan dan memberikan arah yang jelas bagi pelaku utama terbesar dalam perekonomian di negara kita, yakni Petani. Harapannya sumbang saran yang telah dilakukan PERHEPI dalam berbagai kegiatan dalam periode ini dapat menjadi kontribusi positif.

Sebagai negara besar dan memiliki peran yang besar di Kawasan ASEAN dan Indonesia merupakan bagian dari G-20, mendorong pemikiran PERHEPI untuk melihat bagaimana peran strategis Indonesia dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan dalam kawasan yang lebih luas, yakni ASEAN. Krisis pangan dan krisis ekonomi pada tahun 2008 menunjukkan bahwa kerjasama antar negara perlu dilaksanakan, untuk mengantisipasi krisi di masa depan. Kemajuan dan tuntutan untuk mengedepankan penggunaan bahan bakar ramah lingkungan, menujukkan adanya trade off yang tinggi terhadap komoditas pangan (jagung, kedelai, singkong, sawit dan lainnya) apakah akan digunakan sebagai bahan pangan atau sumber energi terbarukan? Sehingga ketahanan pangan dan energi menjadi keharusan bagi Indonesia, terutama mengedepankan sistem rantai pasok setiap komodutas. Melihat kondisi ini, pemikiran PERHEPI dituangkan dalam isu utama Kongres XVI yakni Peran Indonesia dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan di Kawasan ASEAN. Konfernas XVI diselenggarakan di Bogor pada 11-13 Juli 2011.

Isu mengenai kesejahteraan petani tidak bisa terlepas dari perjuangan PERHEPI, sesuai cita-cita para pendiri PERHEPI yang menjadikan ekonomi pertanian sebagai alat perjuangan mensejahterakan petani. Pada periode 2011 – 2017, setidaknya berbagai rangkaian kegiatan symposium,

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 15

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

seminar nasional, workshop dan diskusi dilaksanakan untuk memberikan masukan terhadap kesejahteraan petani. PERHEPI dalam berbagai hal sering dilibatkan dan memberikan saran mengenai berbagai hal, seperti UU Pangan No. 18 tahun 2012, dan diskusi dan pembahasan yang sangat intens dengan BPS dalam menyiapkan Sensus Pertanian 2013. Melihat keprihatinan warga PERHEPI mengenai fenomena pembangunan nasional dan pertanian serta didukung hasil Sensus Pertanian 2013 menunjukkan bahwa ketimpangan dalam masyarakat semakin melebar. Angka Gini Ratio menunjukan angka 0.41 dan bila dilihat secara parsial untuk penguasaan lahan misalnya, angka gini rationya jauh lebih tinggi lagi. Fenomena ini menjadi bahan diskusi awal panitia Kongres dan konferensi untuk menempatkan isu ini sebagai salah satu topik utama dalam pelaksanaan Kongres dan Konferensi. Pertanyaannya adalah siapa yang menikmati kue pembangunan dan apakah upaya memacu pertumbuhan sejalan dengan upaya peningkatan kesejahteraan petani. Disamping itu, konferensi XVI 2014 dilaksanakan ditengah-tengah perubahan dan penggantian kepemimpinan nasional, sehingga peneguhan kembali kebijakan pembangunan nasional untuk berpihak kepada petani menjadi komitmen utama. Sehingga disepakati bahwa tema dari kegiatan Kongres dan Konferensi PERHEPI tahun 2014 adalah “Kebijakan untuk petani: Pemberdayaan yang menumbuhkan, pertumbuhan yang memberdayakan”. Pokok pemikiran PERHEPI pada periode ini dirumuskan dalam pidato Ketua Umum PERHEPI 2011-2014 yang disajikan setelah bagian ini.

Perdebatan tentang sistem pertanian dan pangan berkelanjutan sedang dihadapkan pada kondisi yang lebih kompleks di berbagai budaya sosial, agroekosistem, sistem produksi, ekonomi politik dan adanya perubahan terhadap perilaku konsumen terhadap sistem konsumsi pangan. Perubahan–perubahan ini, diantaranya mengenai perkembangan perkembangan pada sertifikasi keberlanjutan sistem produksi pangan, terutama di negara-negara berkembang ditujukan untuk memperbaiki kondisi sistem produksi, walaupun ada keberhasilan yang masih terbatas. Sampai saat ini masih terdapat perdebatan substansial mengenai “dampak” skema sertifikasi semacam itu oleh para pakar, termasuk para ekonom pertanian. Terutama dikaitkan kepada, peranan sertifikasi dan implikasinya terhadap kesejahteraan petani, apakah ini hanya upaya

16 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

untuk menmenuhi tuntutan konsumen global? Karena selama ini, beberapa kajian membuktikan bahwa petani adalah pelaku yang paling rentan dan lemah dalam rantai nilai. Petani tidak bisa menegosiasikan harga dan lainnya. Untuk menjawab ini, sertifikasi yang keberlanjutan diharapkan dapat menjadi solusi, mengakomodasi kepentingan petani dan konsumen global. Dalam beberapa tahun terakhir, dinamika sistem pertanian dan pangan berkelanjutan telah memasuki episode yang lebih kompleks begitu banyak pemerintah negara-negara berkembang bereaksi dengan mengeluarkan kebijakan–kebijakan yang menuntut adanya sertifikasi yang melindungi kepentingan domestiknya.

Tahun ini sejalan dengan berbagai perkembangan menarik pada lingkungan global dan regional, terutama menguatnya populisme, yang ditandai dengan hasil referendum Inggris yang menyetujui keluar dari Uni Eropa, serta kemenangan Trump di USA, maka pelaksanaan konferensi diarahkan untuk mengupas isu tersebut dalam kaitannya dengan pembangunan pertanian di manca negara. Maka sebagai asosiasi profesional ekonomi pertanian di Indonesia, PERHEPI berencana untuk mempertemukan isu-isu kompleks seperti pada perdebatan tentang sistem pertanian dan pangan berkelanjutan, terutama dengan pendekatan welfare state. Adapun tema besar yang diangkat pada Konferensi Internasional (Konferensi ke XVIII) di Denpasar pada tanggal 23-25 Agustus 2017 adalah New Social Economics of Sustainable Agriculture and Food System: The Rise of Welfare State Approach.

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 17

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

18 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PIDATO KETUA UMUM

PP. PERHEPI

TAHUN 2014

Oleh: Bayu Krisnamurthi

KEBIJAKAN UNTUK PETANI: PEMBERDAYAAN UNTUK PERTUMBUHAN DAN PERTUMBUHAN YANG MEMBERDAYAKAN1 (Policy for Farmers: Empowerment for Growth, Growth to Empower)

PEMBUKAAN: PERTANIAN MENJAWAB TANTANGAN BESAR Konperensi Perhepi yang ke XVII ini diselenggarakan pada periode waktu yang penuh dengan perubahan. Kita baru saja menyaksikan dan terlibat dalam perubahan bangsa Indonesia menuju masyarakat dengan kematangan demokrasi yang membanggakan, mampu melaksanakan salah satu Pemilihan Umum terbesar didunia dengan lebih dari 130 juta pemilih dengan tertib, aman, dan damai melaksanakan hak demokrasinya baik untuk memilih perwakilannya di parlemen maupun untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden. Kita juga akan melewati perubahan pemerintahan yang akan kita jaga untuk bisa berlangsung lancar, konsitusional, bermarta-bat, dan penuh kewibawaan.

Sejalan dengan itu, kita juga melihat ekonomi Indonesia yang berkembang dan berubah menjadi lebih baik, meskipun tidak dipungkiri masih banyak masalah dan tantangan yang dihadapi. Dalam 10 tahun terakhir, ekonomi Indonesia tumbuh rata-rata 5,6% per tahun. Pendapatan per kapita masyarakat Indonesia juga naik sekitar tiga setengah kali lipat atau 13% per tahun pada periode yang sama, yaitu dari sekitar Rp 10,5 juta atau USD 1.161 per tahun ditahun 2004 menjadi Rp 37 juta atau USD 3.475 per tahun di tahun

1 Disampaikan sebagai pokok pemikiran PERHEPI periode 2011 – 2014 pada Konnferensi Nasional dan Internasional PERHEPI XVII pada tanggal 28 Agustus 2014 betempat di IPB ICC Bogor dan juga dimuat dalam prosiding Konferensi Nasional XVII dan Kongres XVI 2014 Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia. PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 19

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

2013; sesuai Indikator Ekonomi Bank Dunia. Sejalan dengan itu UNDP Human Development Report 2014 juga menjelaskan bahwa Human Development Index Indonesia (HDI) meningkat dari 0,640 pada tahun 2005 menjadi 0,684 tahun 2013. Perkembangan menggembirakan itu ditopang oleh peningkatan daya beli masyarakat, adanya bonus demografi, dan bertambahnya 8 juta konsumen kelas menengah Indonesia per tahun. Fakta- fakta ini telah disampaikan pada Pidato Kenegaraan Presiden RI 15 Agustus 2014 yang lalu.

Namun demikian, ekonomi Indonesia juga tetap masih menghadapi tantangan-tantangan besar yang tidak ringan, yaitu tantangan untuk dapat terus menciptakan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, mengurangi kemiskinan, mengatasi kesenjangan ekonomi, membangun infrastruktur, meningkatkan ketahanan pangan, membangun ketahanan energi, dan menjaga kelestarian lingkungan. Tantangan-tantangan itu terkait satu sama lain. Penyelesaian satu masalah membutuhkan penanganan masalah lain, tetapi apa bila satu masalah bisa diselesaikan maka akan memudahkan penyelesaian masalah lainnya.

Kita bisa mulai dengan mendalami masalah kesempatan kerja dan kesenjangan ekonomi. Pengangguran terbuka di Indonesia telah menurun dari sekitar 11% tahun 2004 menjadi 6% tahun 2013. Jumlah absolut angkatan kerja yang menganggur juga menurun secara signifikan. Namun hal ini tidak boleh membuat kita menganggap bahwa masalah pengangguran telah selesai. Masalah ‘disguised unemployment’ dan ‘underemployment’ masih harus kita perhatikan, terlebih karena data juga menunjukkan bahwa porsi pengangguran muda terdidik ternyata naik dari 41% tahun 2004 menjadi 47% tahun 2013. Kondisi ini menunjukkan bahwa peningkatan kesempatan kerja harus lebih berkualitas, dan mampu menampung pertambahan pencari kerja yang semakin terdidik.

Disisi lain, kesenjangan ekonomi Indonesia menunjukkan situasi yang memburuk. Pada tahun 2005 indeks Gini Ratio Indonesia mencapai angka 0,36 tetapi tahun 2013 angkanya menjadi 0,41 yang berarti kesenjangan ekonomi yang melebar. Kesenjangan adalah masalah ekonomi yang serius karena dapat berimplikasi pada peningkatan tekanan kerawanan sosial. Kondisi ini juga menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus dapat menjaga perkembangan yang bukan hanya memberi kesempatan sama 20 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

bagi semua pelaku ekonomi tetapi justru memberi kesempatan lebih bagi pelaku ekonomi mikro dan kecil. Perkembangan ekonomi kedepan harus mampu menurunkan kesenjangan.

Teori ekonomi dan pengalaman empiris berbagai negara menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan prasyarat; a necessary condition; bagi penciptaan kesempatan kerja. Bagi Indonesia, pertumbuhan ekonomi yang diharapkan adalah 6-7% per tahun secara berkesinambungan selama 5-10 tahun kedepan. Tetapi itu saja tidak cukup. Indonesia membutuhkan ‘sufficient condition’ yaitu perkembangan ekonomi yang mampu menekan kesenjangan ekonomi dengan target setidaknya indeks Gini Ratio kurang dari 3,0 serta penciptaan kesempatan kerja yang dapat menampung pertambahan tenaga kerja muda terdidik. Jadi tantangan ekonomi Indonesia dalam 5 tahun kedepan adalah untuk dapat mengupayakan peningkatan pertumbuhan ekonomi dari sekitar 5,2% saat ini menjadi 6-7%, diiringi upaya penurunan indeks Gini Ratio dari 4,1 saat ini menjadi paling tidak 3,0; serta upaya khusus untuk peningkatan kesempatan kerja sebesar-besarnya bagi angkatan kerja muda yang terdidik.

Sejarah telah memberi pelajaran berharga bahwa pertanian memiliki peran besar dalam perekonomian Indonesia dengan menjadi pilar utama dalam menjaga stabilitas ekonomi, memberi kontribusi dalam pertumbuhan, mengurangi kemiskinan dan memperkecil kesenjangan. Pertanian adalah sumber pangan, kebutuhan pokok masyarakat yang paling penting, yang juga berkontribusi besar dalam menjaga stabilitas dan mengendalikan inflasi. Pertanian adalah bagian penting dalam rantai pasokan berbagai produk industri, menciptakan kesempatan kerja yang tidak hanya dari pertanian sendiri; dan memberi kontribusi signifikan terhadap perolehan devisa dari ekspor non migas. Salah satu kesimpulan penting dalam pelajaran ekonomi pembangunan Indonesia dan juga menjadi pengalaman negara lain adalah apabila pertanian berkembang dengan baik, maka akan selalu berdampak positif bagi perkembangan ekonomi secara keseluruhan; dan sebaliknya, apabila pertanian terganggu perkembangannya maka ekonomi Indonesia secara keseluruhan juga dapat terpengaruh.

Pertanian Indonesia memiliki karakteristik struktural yang memungkinkan untuk menggabungkan pencapaian tujuan pertumbuhan ekonomi dan penurunan kesenjangan. Artinya, pembangunan pertanian dapat berdampak PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 21

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

ganda: pertumbuhan ekonomi meningkat, kesenjangan menurun. Hal ini dimungkinkan karena masing-masing subsektor pertanian memiliki struktur usaha yang berbeda. Tanaman bahan pangan – termasuk hortikultura didalamnya – diusahakan hampir seluruhnya oleh petani perorangan berskala kecil. Pengusahaan sawit terdiri dari skala besar dan kecil masing- masing sekitar 42%; berbeda dengan pengusahaan kakao, kopi, atau kelapa yang lebih dari 90% diusahakan oleh perkebunan rakyat skala kecil. Pada peternakan sapi sekitar 70% produksi dihasilkan oleh peternakan rakyat tetapi dengan pola usaha yang cenderung bukan sepenuhnya komersial. Sedangkan pada peternakan unggas, 80% produksi diusahakan bisnis skala menengah besar tetapi 70% penjualan ecerannya didominasi oleh pasar rakyat dan pengecer kecil. Perbedaan-perbedaan struktural antar subsektor pertanian itu jelas tidak dapat diabaikan, bahkan harus sangat diperhatikan karena dapat digunakan untuk mencapai tujuan berganda pembangunan ekonomi.

Perhitungan yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan dan IPB menggunakan data time series Indonesia dalam 40 tahun terakhir memberikan indikasi yang sangat kuat bahwa tujuan pertumbuhan ekonomi nasional 6-7% dan penurunan kesenjangan dengan target indeks Gini Ratio dibawah 3,0 dapat dicapai dengan pertumbuhan pertanian yang memadai. Artinya, dengan mengasumsikan bahwa pertumbuhan industri dan ekspor setara dengan rata-rata 20 tahun terakhir yaitu masing-masing 8% per tahun dan 5% per tahun, maka pertumbuhan ekonomi nasional 6-7% per tahun dapat dicapai dengan pertumbuhan pertanian sekitar 4,5% per tahun. Saat ini pertumbuhan pertanian mencapai 3,5% per tahun dan berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 5-5,5% per tahun.

Apabila ditambahkan tujuan pembangunan ekonomi untuk mengurangi kesenjangan hingga Gini Ratio maksimal 3,0; maka tujuan itu dapat dicapai dengan memberikan penekanan yang berbeda pada peningkatan pertumbuhan masing-masing subsektor. Skenario terbaik yang dapat diusulkan adalah bahwa pertumbuhan bahan makanan harus ditingkatkan dari 3,5% per tahun saat ini menjadi setidaknya sekitar 4,5%, pertumbuhan perkebunan dari 4,9% saat ini menjadi sekitar 5,2% per tahun dan mempertahankan pertumbuhan peternakan saat ini sebesar 4,8% per tahun.

22 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

BASIS KETIGA PEMBANGUNAN PERTANIAN: RESPON PASOKAN, BERSELANCAR DENGAN GELOMBANG KONSUMSI Target pertumbuhan pertanian diatas tidak hanya terkait dengan perekonomian secara makro tetapi juga memiliki makna strategis bagi pertanian dan petani. Target pertumbuhan yang diletakkan dalam kepentingan ekonomi nasional jelas menunjukkan bahwa membangun pertanian itu tidak hanya untuk kepentingan pertanian sendiri, tetapi untuk kepentingan ekonomi yang lebih luas. Namun tentu saja, pertanian tidak dapat memberikan kontribusi secara makro jika pertanian tidak berkembang; dan lebih dari itu tidak ada artinya pertumbuhan ekonomi sektor pertanian terjadi tetapi pendapatan petani menurun atau stagnan. Bukan itu yang kita inginkan. Target pertumbuhan pertanian yang 4,5% itu harus dapat dicapai sejalan dengan pertambahan pendapatan dan peningkatan kesejahteraan petani; kelestarian sumberdaya pertanian yang terjaga; daya saing pertanian yang meningkat. Petani dan keluarga tani, serta wilayah pedesaan harus tetap menjadi fokus perhatian dalam setiap usaha pembangunan pertanian dan harus menjadi indikator terpenting dalam pertumbuhan sektor pertanian. Oleh sebab itu, strategi yang dipergunakan untuk membangun pertanian harus tepat, realistis dan berbasis pada pemahaman yang benar dan utuh terhadap pertanian dan petani.

Apabila kita telaah sejarah pertanian Indonesia 45 tahun terakhir, maka ada dua basis strategi pembangunan pertanian yang secara fundamental telah merubah dan mengembangkan pertanian yaitu pendayagunaan teknologi dan peran pemerintah. Namun dari perjalanan sejarah itu pula kita belajar bahwa tidak dapat mengharapkan hasil yang berbeda dimasa depan jika kita saat ini masih tetap melakukan hal yang sama seperti masa lalu. Teknologi dan peran pemerintah masing-masing atau bersama-sama terbukti dapat menjadi perubah keadaan sedemikian sehingga proses pembangunan pertanian tidak hanya ‘business as usual’ semata. Tahun 1970an, Program Bimas adalah contoh nyata sebuah program raksasa yang menggabungkan teknologi dan rekayasa kelembagaan dengan peran pemerintah yang dominan merubah keadaan kekurangan pangan di Indonesia menjadi berswasembada bahkan surplus. Program PRPTE, UPP, PIR, Inti-Plasma sejak tahun 1980an dan Gernas tahun-tahun terakhir ini merupakan contoh aplikasi pengaturan kelembagaan oleh pemerintah yang dipadukan dengan teknologi terkini pada jamannya yang mampu meningkatkan produksi

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 23

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

perkebunan. Contoh lain adalah program Bongkar Ratoon tanaman tebu yang dilakukan awal dekade 2000an juga merupakan bentuk peran pemerintah didukung oleh aplikasi teknologi yang tepat. Atau program penggunaan bibit unggul bersertifikat ditahun 2007-2008 didukung subsidi benih oleh pemerintah telah mampu meningkatkan produksi padi pada tingkatan yang belum pernah dicapai sebelumnya. Pendeknya, aplikasi teknologi yang sesuai dan peran pemerintah merupakan faktor penentu keberhasilan pembangunan pertanian masa lalu dan tetap merupakan basis pembangunan pertanian yang diharapkan untuk mencapai target-target pembangunan pertanian 5-10 tahun kedepan.

Namun alternatif kebijakan dan ruang gerak penggunaan kedua basis pembangunan pertanian itu tidak lagi seleluasa dulu. Kita harus benar-benar cermat menelaah dan mendalami pilihan-pilihan teknologi yang tersedia, yang meskipun ada yang belum didaya-gunakan hingga saat ini tetapi telah semakin terbatas pilihannya. Bio-teknologi, teknologi pasca-panen dan teknologi yang meminimumkan jejak karbon pertanian kiranya merupakan pilihan yang dapat ditelaah lebih lanjut untuk digunakan. Pemerintah juga menghadapi banyak keterbatasan, baik dari sisi anggaran maupun institusi. Pemerintah tidak lagi seleluasa dulu, karena memang kehidupan politik dan pemerintahan telah berubah. Ada disiplin, proses dan jadwal yang harus diikuti – misalnya dalam penganggaran, yang kadang memang tidak seirama dengan jadwal tanam atau kegiatan pertanian lainnya; juga adanya peran yang harus dibagi sesuai tugas dan tanggung jawab antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Diperlukan pemahaman yang mumpuni di-dua-sisi: manajemen pemerintahan dan kegiatan pertanian di lapangan, untuk dapat menjembatani keduanya sehingga dapat diperoleh hasil yang seperti diharapkan.

Oleh sebab itu, meskipun aplikasi teknologi dan peran gerak pemerintah akan tetap diperlukan dan tetap akan menjadi basis utama pembangunan pertanian kedepan, tetapi daya ungkitnya diperkirakan tidak lagi sebesar tahun-tahun sebelumnya. Kita memerlukan faktor penggerak lain, dan faktor itu harus cukup besar daya geraknya sehingga pertanian dapat ‘menaikinya’ untuk mendorong pertumbuhan yang diharapkan. Faktor ini adalah perkembangan konsumsi dan peningkatan permintaan masyarakat terhadap produk pertanian.

24 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Peningkatan permintaan adalah proses yang akan terus terjadi secara natural dan kian lama akan kian menentukan. Penggerak pertamanya adalah pertumbuhan jumlah penduduk. Pertumbuhan jumlah penduduk berimplikasi pada peningkatan konsumsi untuk produk pangan dan pertanian, tidak hanya secara kuantitas tetapi juga kualitas. Kualitas menjadi penting terkait dengan asupan gizi yang baik. Dalam 10 – 15 tahun ke depan, dimana Indonesia akan mengalami periode deviden demografis dengan dominasi penduduk muda dan energik akan semakin membutuhkan asupan gizi yang semakin beragam dan berkualitas. Kenaikan permintaan produk pangan dan pertanian baik dari sisi kuantitas maupun kualitas juga akan didorong oleh peningkatan kelas menengah (middle-income class), yaitu mereka yang berpendapatan lebih dari Rp 60 juta per tahun. Dalam 10 – 15 tahun ke depan middle-income class di Indonesia akan naik dua kali lipat dan pada tahun 2030 di Indonesia akan terjadi pertumbuhan kelas menengah yang juga akan menjadi kelompok masyarakat berkonsumsi tinggi (consuming class) menjadi 135 juta jiwa dari 45 juta jiwa pada tahun 2012, sebagaimana dilaporkan McKinsey Global Institute tahun 2012 lalu. Jumlah itu sangat besar, kira2 sama dengan tiga puluh kali penduduk Singapura atau sepuluh kali penduduk Jabodetabek atau lima kali jumlah penduduk Malaysia saat ini. Pada tahun 2020 saja diperkirakan penduduk Indonesia sudah mencapai 270 juta orang, dengan 75 juta termasuk kelas menengah.

Peningkatan permintaan tersebut sudah terjadi saat ini. Selain angka-angka pertumbuhan penduduk dan khususnya kelas menengah, peningkatan permintaan juga ditunjukkan oleh indikator-indikator lain. Pertumbuhan bisnis eceran (retail), baik dalam jumlah gerai maupun omset toko dan pusat belanja, tumbuh antar 7% hingga 19% dalam 10 tahun terakhir. Urbanisasi juga berkembang sangat pesat. Terdapat sekitar 20 kota menengah di Indonesia yang mengalami pertumbuhan ekonomi rata-rata lebih dari 10% per tahun dalam 10 tahun terakhir. Urbanisasi juga mendorong berkembangnya bisnis distribusi dan logistik serta penopangnya yaitu bisnis otomotif, alat angkut, dan trasnportasi; yang juga mencapai pertumbuhan dua digit. Perkembangan ini juga sejalan dengan perkembangan penerapan sistem rantai pasokan pada hampir seluruh bisnis pangan dan pertanian. Timmer dan Reardon dalam beberapa studinya menyebutkan fenomena ini sebagai ‘supply chain and retail revolution’. Pendeknya, permintaan telah dan akan terus berubah, bertumbuh dan berkembang dengan laju yang tinggi.

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 25

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Ternyata perubahan, pertumbuhan, dan perkembangan permintaan itu tidak ditentukan oleh ada tidaknya pasokan dari dalam negeri. Jika permintaan itu tidak menemukan pemasoknya di dalam negeri – dalam hal jumlah dan terutama kualitas – maka permintaan ini akan mencari pemasoknya dari luar negeri. Itulah yang terjadi dengan impor produk pangan pertanian. Perkembangan impor gula, kedelai, sapi dan jagung lebih ditentukan oleh peningkatan permintaan. “Demand create its own supply”.

6.000 Gula Kedele 3.000 5.000 2.500 4.000 2.000

3.000 1.500

ribu ton ribu ribu ton ribu 2.000 1.000

1.000 500

- - 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Konsumsi Impor Konsumsi Impor

Daging Sapi dan Sapi Bakalan Jagung 700 16.000 650 14.000 600 12.000 550 10.000

500 8.000 ribu ton ribu ribu ton ribu 450 6.000 400 4.000 350 2.000 300 - 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Konsumsi Impor Konsumsi Impor Gambar 1. Perkembangan Konsumsi dan Impor Beberapa Produk Pertanian Sumber: BPS dan Susenas, diolah

Jika permintaannya memang nyata dan impor dibatasi tanpa solusi maka seketika yang akan berakibat pada terjadinya peningkatan harga atau inflasi. Kita telah mengalami hal tersebut beberapa kali, termasuk pengalaman dengan bawang putih, daging sapi, dan kedele. Oleh sebab itu, pertanyaannya bukanlah untuk menghentikan peningkatan permintaan, juga bukan hanya sekedar menutup-nutup masuknya impor produk pangan dan pertanian, tetapi bagaimana menggunakan perkembangan permintaan itu sebagai sebuah kesempatan dengan membangun respon pasokan dari produk-produk pertanian dalam negeri, yang sekaligus juga akan menjadi kesempatan bagi pertanian untuk “mengendarai permintaan” atau “berselancar dengan gelombang konsumsi” dan menjadikannya sebagai basis bagi strategi pembangunan pertanian kedepan.

26 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Apabila hal ini dilakukan, maka tidak hanya kita dapat mengamankan ekonomi kita dari ketidak pastian ekonomi global, kita bahkan dapat menjadi pemasok juga untuk pertumbuhan permintaan yang terus terjadi dinegara lain. Menurut United State Department of Agriculture (USDA) dan Goldman Sachs Commodities Research tahun 2014, sejak tahun 2004 permintaan hasil pertanian untuk kebutuhan pangan, pakan, serat dan biofuel terus mengalami kenaikan yang tinggi. Dalam hal ini pertumbuhan kebutuhan biofuel laju pertumbuhannya lebih tinggi dibanding untuk pakan, pangan dan serat. Hal ini menimbulkan persaingan yang semakin tinggi pada penggunaan hasil pertanian untuk keperluan-keperluan tersebut. Indikasi yang paling mudah terlihat adalah pada pergerakan harga hasil pertanian. OECD dan FAO (2014) menyimpulkan bahwa era harga pangan murah sudah berakhir. Saat ini, harga pangan dan hasil pertanian lainnya berada pada tingkat keseimbangan baru dengan tingkat harga yang lebih tinggi. Dengan demikian respon dari sisi pasokan di dalam negeri adalah suatu keharusan.

Gambar 2. Perkembangan Penggunaan Produk Pertanian Untuk Pangan, Pakan dan Bahan Bakar Sumber: USDA dan Goldman Sachs Commodities Research (2014)

Ketergantungan pangan dan pertanian dari negara lain benar-benar harus dikurangi, karena menggantungkan supply dari negara lain juga akan semakin sulit. Menurut OECD dan FAO (2014) pertumbuhan produksi pangan di dunia diproyeksikan mengalami perlambatan di semua negara (negara maju, negara berkembang dan negara kurang berkembang). Kondisi itu muncul karena adanya hambatan seperti peningkatan biaya produksi, berkurangnya investasi penelitian dan pengembangan di bidang pangan serta keterbatasan lahan.

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 27

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Dalam hal ini perlu pula dikemukankan kemampuan pertanian Indonesia memasok pasar dunia. Tahun 2013 Indonesia mengimpor produk pangan senilai USD 9,5 milyar, dengan 76% diantaranya didominasi oleh gandum, gula, kedele, jagung, dan susu. Tapi pada tahun 2013 Indonesia juga mengekspor produk pangan senilai USD 11,6 milyar atau total perdagangan pangan surplus lebih dari USD 2 milyar. Hal ini mengindikasikan Indonesia juga berpeluang untuk mengembangkan kemampuan pasokannya merespon permintaan pasar dunia.

MEMBERDAYAKAN PETANI UNTUK PERTUMBUHAN Diawal tulisan ini telah dikemukakan bahwa tujuan kita bukan hanya pertumbuhan tapi juga mengurangi kesenjangan. Lebih dari itu kita juga ingin memberi kesempatan kerja bagi tambahan kerja muda terdidik. Oleh sebab itu, fokus utama dari usaha pembangunan pertanian kedepan tetap harus bertumpu pada peran dan kegiatan petani.

Aplikasi teknologi yang sesuai

Rantai Peningkatan Petan pasokan/ permintaan i Rantai nilai

Dukungan dan kebijakan pemerintah

Gambar 3. Sentralisasi Petani

Tiga basis yang telah diajukan yaitu penerapan teknologi yang sesuai, dukungan dan peran pemerintah, serta memanfaatkan peningkatan permintaan; harus tetap menempatkan petani dan usahataninya sebagai subjek sentralnya. Sentralitas petani itu juga perlu diterapkan dalam memandang rantai pasokan yang memang diperlukan dalam menghubungkan produksi petani dengan permintaan konsumen.

28 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Petanilah yang harus mampu untuk membangun respon pasokan menjawab peningkatan permintaan. Petani pulalah yang harus mendapat manfaat terbesar dari perkembangan tersebut. Dan jika petani belum mampu, atau saat ini belum menjadi pihak yang mendapat manfaat terbesar dari perkembang itu, maka dukungan dan kebijakan harus diarahkan untuk merubah keadaan tersebut. Untuk itu kita perlu memahami bagaimana kondisi sebenarnya petani Indonesia saat ini. Dan kita beruntung, BPS baru saja menyampaikan laporan pertama hasil Sensus Pertanian 2013, dan Perhepi juga telah terlibat sejak awal dari pelaksanaan Sensus Pertanian itu melalui penanda-tanganan MOU dengan BPS.

Beberapa informasi dasar yang dapat diperoleh dari Sensus Pertanian 2013 mengenai kondisi petani Indonesia adalah bahwa jumlah petani telah berkurang sekitar 5,1 juta petani dalam 10 tahun terakhir. Hal ini bisa berarti positif, karena dapat diduga bahwa petani yang tetap berusahatani adalah petani yang memang semakin profesional dibidang pertanian. Namun yang kurang menggembirakan adalah bahwa saat ini lebih dari 60% petani Indonesia telah berumur diatas 45 tahun, bahkan sepertiga petani Indonesia berumur diatas 55 tahun. Lahan pertanian juga berkurang sekitar 5 juta hektar. Sejalan dengan itu; jumlah petani yang menguasai lahan dibawah 1 hektar turun 22%, tetapi diikuti dengan peningkatan jumlah petani yang menguasai lahan diatas tiga hektar naik 23%. Artinya, struktur usahatani menjadi lebih rasional jika dilihat dari aspek luasan lahan.

Memahami kondisi tersebut, dapat direkomendasikan beberapa langkah strategis untuk membangun kapasitas petani merespon perkembangan permintaan konsumen dan mampu mendayagunakan teknologi yang sesuai.

1) Reformasi Kebijakan Dukungan Langsung Kepada Petani Hingga saat ini dukungan langsung Pemerintah yang selama ini diberikan kepada petani masih terfokus pada subsidi pupuk dan subsidi benih, setidaknya hal ini terlihat dalam struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia. Realisasi APBN untuk subsidi pupuk pada tahun 2010 mencapai Rp. 18,4 triliun dan pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 21 triliun. Untuk subsidi bibit, jumlah yang dianggarkan Pemerintah pada tahun 2014 sebesar Rp. 1,6 triliun. Apabila digabungkan, jumlah subsidi pupuk dan benih tahun 2014 – hampir Rp. 23 triliun – melebihi jumlah belanja Kementerian Pertanian pada tahun yang sama sekitar Rp 15 triliun dan jauh PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 29

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

melebihi anggaran belanja Kementerian Riset dan Teknologi yang hanya mencapai Rp. 0,6 triliun. Disisi lain, banyak studi sudah menunjukkan bahwa pupuk kimia adalah input yang praktis sudah tidak lagi berpengaruh pada produktivitas. Artinya, penambahan pupuk tidak akan menambah produksi. Bahkan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan (karena murah) sudah menyebabkan rusaknya kesuburan tanah. Bappenas mencatat bahwa produktivitas lahan pertanian khususnya di Jawa sudah cenderung menurun karena kandungan C-organiknya sudah kurang dari 2% padahal batas minimumnya adalah 2,5%.

Secara prinsip, subsidi pupuk adalah subsidi harga input akan subsidi produk. Padahal hakekat subsidi seharusnya adalah pada penerima (beneficiaries) yaitu petani. Disisi lain kontribusi intangible inputs (selain tenaga kerja dan modal) mulai menunjukkan peran penting dalam menghasilkan output sektor pertanian. Hal ini tercermin dari rata-rata Total Factor Productivity (TFP) Indonesia di sektor pertanian periode 2002-2011 sebesar 0,45%, mengalami peningkatan dibandingkan periode 1997-2001 yang justru menunjukkan angka negatif 0,92%. Oleh karena itu, dukungan langsung kepada petani perlu diformulasikan ulang. Subsidi pupuk memang bisa memberi manfaat mempertahankan sebagian biaya produksi relatif murah, tetapi tidak lagi memberi manfaat peningkatan produktivitas.

Tanpa penambahan anggaran pemerintah, pengalihan subsidi pupuk ke berbagai kegiatan lain dapat lebih langsung memberi manfaat bagi petani. Pengalihan itu dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan sebagai berikut:

a. Riset dan Pengembangan, Aplikasi Teknologi dan Pendampingan Petani Riset dan pengembangan (R and D), aplikasi teknologi yang sesuai, dan pendampingan petani diperlukan untuk membantu petani merespon berbagai perkembangan yang dihadapinya langsung pada satuan wilayah dimana petani berada. Beberapa hal yang perlu menjadi fokus R and D pertanian adalah ketidak pastian iklim; jenis, kualitas, keragaman, kemasan produk, dan sistem pemasokan yang sesuai untuk berbagai pasar yang berkembang; akses terhadap layanan finansial, informasi, dan legal yang telah menjadi prasyarat menyertai produk yang dikembangkan. Bahkan juga untuk merespon prospek permintaan

30 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

masa depan sejalan dengan meningkatnya kesadaran konsumen akan produk pangan yang memenuhi standar keamanan, mutu, dan gizi.

Peningkatan produksi pertanian melalui pemanfaatan teknologi dapat dilakukan melalui optimalisasi teknologi yang telah ada maupun dengan pengembangan/inovasi teknologi. Teknologi yang telah dikembangkan saat ini belum dapat direalisasikan dan dimanfaatkan sepenuhnya oleh petani karena alasan mendasar seperti keengganan untuk mengadopsi teknologi baru, perbedaan sistem pertanian, perbedaan budaya daerah, maupun kurangnya pengetahuan bagaimana mengoperasikan teknologi pertanian dengan baik. Sementara itu, pengembangan teknologi pertanian haruslah tetap memperhatikan keberlanjutan ekosistem pertanian dengan melakukan inovasi-inovasi teknologi yang ramah lingkungan dan user friendly. Penyesuian teknologi yang sebenarnya sekarang sudah tersedia menjadi sesuatu yang dapat diaplikasikan dengan kondisi petani juga merupakan kebutuhan tersendiri.

Dukungan teknologi bukan hanya dibutuhkan petani pada saat budidaya tanaman, tetapi juga dibutuhkan dalam pengolahan pascapanen. Seringkali, petani tidak dapat langsung menjual seluruh hasil panennya, baik dikarenakan harga jual yang belum cocok maupun belum menemukan konsumen yang tepat. Pada masa menunggu ini, diperlukan bantuan teknologi agar hasil panen tetap dalam kondisi yang baik dan segar sebelum pada akhirnya beralih ke tangan konsumen.

Inovasi dan teknologi di bidang pertanian tidak akan dapat diaplikasikan dengan baik tanpa adanya tenaga penyuluh yang kompeten mendampingi petani. Kegiatan penyuluhan dapat diartikan sebagai proses alih teknologi dimana para petani diharapkan dapat mengaplikasikan dengan baik beragam teknologi yang telah dibuat oleh para inventor maupun peneliti. Selain itu, kegiatan penyuluhan dan pendampingan petani dapat dimaknai sebagai proses diseminasi dan transfer ilmu pengetahuan maupun pengalaman (edukasi) dalam pengolahan lahan pertanian yang telah sukses dilakukan (best practices) oleh petani lainnya.

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 31

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

b. Pengembangan Kelembagaan dan Kawasan Multiproduk serta Layanan Rantai Pasokan Pertanian Hingga saat ini limbah (waste) pertanian masih sangat besar. Selain karena masalah efisiensi, besarnya limbah terjadi utamanya karena konsep bisnis usahatani yang dikembangkan lazimnya hanya menekankan pada satu output produk. Usahatani padi lazimnya hanya dihitung nilainya dengan output gabah kering panen yang dihasilkan; sedangkan sekam, menir, jerami, dan lain-lain tidak diperhitungkan. Usaha kebun kakao hampir selalu dirancang untuk menghasilkan output biji kakao sedangkan daging buah kakao belum banyak dimanfaatkan. Dan seterusnya, banyak kegiatan usahatani yang dapat menjadi contoh pendekatan ‘single-product oriented’ itu padahal berpotensi menghasilkan multi-output atau multi produk.

Masalah ini dapat diselesaikan dengan mengembangkan kawasan multiproduk berikut kelembagaannya. Satu kawasan sawah seluas 1000 hektar misalnya dapat dioptimalkan untuk menghasilkan 4-5 produk berbasis padi, termasuk membangkitkan energi tenaga biomasa dan produk bernilai tambah tinggi lainnya. Kawasan ini kemudian dapat juga dikembangkan sebagai satuan layanan rantai pasokan pertanian, mulai dari pengolahan, pengemasan, pengembangan merek, penyimpanan, angkutan, dan sebagainya. Ide ini juga telah dielaborasi dalam Strategi Induk Pembangunan Pertanian 2015-2045. Diharapkan satuan kawasan pertanian tersebut juga dapat menjadi instrumen penghantaran (delivery instrument) dari sistem dukungan langsung kepada petani, yang menggantikan sistem subsidi petani yang kurang produktif. Jika dapat dibayangkan adanya seribu satuan kawasan pertanian seluas masing-masing sekitar 1000 hektar, maka dukungan langsung kepada petani dapat diberikan untuk masing-masing kawasan tersebut; yang bentuk substansi dukungannya bisa dirancang sesuai dengan kebutuhan spesifik masing-masing satuan.

c. Dukungan Pembiayaan Langsung Kepada Petani Melalui satuan kawasan pertanian diatas, juga dapat dirancang dukungan pembiayaan langsung pula kepada petani, baik dalam bentuk investasi, kredit kerja, asuransi, leasing, dan sebagainya. Bahkan juga dapat digabungkan dengan pembiayaan personal bagi petani dan

32 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

keluarganya atau juga bentuk program-program pemberdayaan lain baik untuk kepentingan perumahan, konsumsi, gizi, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.

2) Investasi Sektor Pertanian Pendapatan nasional sektor pertanian (termasuk kehutanan dan perikanan) tahun 2013 diperkirakan lebih dari Rp 1.300 trilyun. Disisi lain seluruh anggaran pemerintah untuk pertanian (termasuk kehutanan dan perikanan) tidak lebih dari Rp 50 trilyun. Artinya pelaku utama pengembangan pertanian adalah petani dan pengusaha pertanian, bukan pemerintah

Dalam usaha untuk mengatasi berbagai kendala dan untuk mengembangkan kegiatan pertanian lebih lanjut, investasi swasta dibidang pertanian dan pedesaan harus didorong dan dipacu. Investasi dibidang teknologi dan input-input pertanian semakin dibutuhkan. Investasi dibidang peternakan dirasakan semakin mendesak. Investasi dibidang kemasan, penyimpanan dan pergudangan juga semakin penting. Pendeknya dibutuhkan investasi yang lebih besar diseluruh komponen rantai pasokan pertanian atau sistem agribisnis. Dan mendorong investasi pertanian ini menjadi strategi yang harus dikembangkan.

Berbeda dengan sektor lain, meskipun urgensi investasi swasta di pertanian semakin tinggi, kegiatan ini harus dilakukan dengan memperhatikan paling tidak tiga panduan pokok. Pertama, investasi pertanian harus memperhatikan kelestarian lingkungan. Pertanian adalah kegiatan yang intensif berinteraksi dengan alam, termasuk berbagai sumberdaya dan keaneka-ragaman hayatinya. Dengan demikian, pengembangannya harus justru bisa mempromosikan kelestarian sumberdaya alam itu dan bukan mengeksploitasi secara berlebihan. Kedua, investasi pertanian harus menjaga keseimbangan peran antara pengusaha besar dan petani kecil. Artinya, bukan hanya investasi skala besar harus dilakukan dengan menjadi petani sebagai mitra sejajar, tetapi juga perlu dikembangkan skim investasi skala kecil menengah yang memberi kesempatan bagi petani juga menjadi investor. Dan ketiga, investasi pertanian harus menerapkan teknologi dan sistem usaha yang maju dan bervisi masa depan. Hal ini penting karena kegiatan usaha pertanian tidak pernah merupakan usaha jangka pendek, tetapi selalu menjadi usaha jangka panjang. Apa yang diputuskan atau dilakukan hari ini

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 33

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

akan berdampak panjang hingga 10-20 tahun kedepan, dan tidak mudah untuk mengoreksinya ditengah jalan.

Jika investasi di bidang pertanian dan pedesaan dapat dilakukan dengan baik, maka hal itu tidak hanya akan berdampak positif pada nilai tambah dan daya saing pertanian, tetapi juga dapat mengatasi dua masalah serius dalam perkembangan ekonomi Indonesia, yaitu penurunan efisiensi investasi dilihat dari peningkatan ICOR dari 4,2 tahun 2005 menjadi 4,5 tahun 2013 dan kualitas pertumbuhan ekonomi dalam penciptaan tenaga kerja yang juga menurun dari 436.000 kesempatan kerja per 1% pertumbuhan ekonomi ditahun 2008 menjadi 165.000 di tahun 2013. Investasi di pertanian dan pedesaan yang selama ini masih terbatas pengembangannya dapat mendorong ICOR menjadi lebih baik sekaligus meningkatkan efektivitas penciptaan tenaga kerja.

3) Penanganan Isu-Isu Lintas Sektor dan Keterpaduan Pemerintah Pusat – Daerah Butir-butir pemikiran diatas sangat membutuhkan dukungan dan sinkronisasinya dengan penyelesaian isu-isu lintas sektor. Pasokan energi dan infrastruktur menjadi faktor yang mutlak diperhatikan. Jika sektor pangan dan pertanian ditempatkan sebagai bisnis yang cukup menguntungkan, maka energi dan infrastruktur adalah suatu keharusan dan menjadi prioritas. Oleh sebab itu harus ada perhatian dan investasi yang serius untuk kedua elemen tersebut agar menciptakan positive externalities dan aktraktif bagi terjadinya akumulasi aktivitas pembangunan pertanian.

Disamping itu, pembangunan pertanian dan pemberdayaan petani juga harus diarahkan agar petani teredukasi, berteknologi dan mampu berinovasi. Petanilah yang harus dimampukan dan diberdayakan. Menempatkan pangan dan pertanian sebagai bisnis atau industri yang menguntungkan diharapkan juga menarik minat insan-insan bersumber daya dan tenaga kerja muda terdidik untuk berkarya di sektor pangan dan pertanian. Permasalahan sulitnya mendapatkan tenaga kerja pertanian diharapkan tidak terulang lagi karena pangan dan pertanian bukan lagi sebagai sektor inferior. Kurikulum pendidikan pertanian baik di sekolah menengah atas maupun perguruan tinggi juga perlu menanamkan pemahaman bahwa pangan dan pertanian adalah sebuah industri. Oleh karena itu kurikulum perlu mendukung manajemen pertanian, riset pertanian, budidaya yang tepat (ramah 34 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

lingkungan, berkesinambungan, berorientasi pada produktivitas, berkualitas), pengolahan hasil pertanian yang menghasilkan nilai tambah optimal, dan pengelolaan rantai pasok.

Harapan agar pangan dan pertanian menjadi sebuah bisnis dan industri yang berkesinambungan juga bergantung bagaimana memecahkan masalah peralihan pemanfaatan lahan pertanian menjadi pemukiman, industri dan lain sebagainya. Permasalahan pemanfaatan lahan seringkali berujung konflik dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Data Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) menunjukkan bahwa konflik agraria tahun 2013 mengalami peningkatan 86,36% dibandingkan tahun 2012. Selama tahun 2013, tercatat 369 konflik agraria dengan luasan mencapat 1,28 juta hektar. Konflik pemanfaatan lahan diantaranya disebabkan oleh tidak sinkronnya perundang-undangan, tumpang-tindih perizinan, maupun belum adanya pengakuan terhadap tanah adat/ulayat. Masalah-masalah ini juga harus mendapat perhatian seksama.

Isu lain yang tidak kalah penting adalah keterpaduan antara kebijakan pemerintah pusat dan daerah. Pemerintah pusat dan daerah adalah satu kesatuan yang memiliki satu kesepahaman dalam memperjuangkan: (i) petani sebagai insan bersumber daya yang tidak hanya ditempatkan sebagai buruh tetapi sebagai subjek pembangunan pertanian; (ii) sektor pangan dan pertanian sebagai sebuah bisnis/industri yang sangat menguntungkan; (iii) terjadinya efisiensi dalam pengelolaan rantai pasok produk pertanian; (iv) pertumbuhan investasi di sektor pangan dan pertanian; (v) ketersediaan dan keterjaminan energi dan infrastruktur; (iv) kepastian tata ruang untuk pertanian; dan (vii) peningkatan kualitas sumber daya insani di sektor pangan dan pertanian.

4) Profesionalisme Birokrasi Dengan pokok-ppokok pemikiran diatas harapannya dapat terbuka sebuah proses pembangunan pertanian yang memadukan secara jelas strategi dan praktik atau pelaksanaan. Artinya strategi harus dapat benar-benar langsung dilaksanakan, dan kegiatan yang dilaksanakan harus benar-benar terpilih sehingga bersifat strategis dan berdampak luas. Hal ini terlebih dari manajemen pemerintahan dibidang pertanian. Beberapa pemikiran dapat disampaikan sebagai berikut: Pertama, sejogjanya pemahaman atas sektor pertanian adalah sebagai “Pangan dan Pertanian” dimana dalam hal PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 35

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

“pangan” sektor ini memiliki lingkup yang lebih menyeluruh dibanding posisi ‘pertanian’ saat ini. Dan dalam “Pangan dan Pertanian” khusus untuk kebijakan hulu-hilir pangan berada dalam satu kesatuan pengelolaan. Kedua, perlu pula digaris bawahi bahwa pembahasan tentang “birokrasi pemerintahan dibidang pertanian” adalah juga menyangkut pengelolaan negara dalam keseimbangan desentralisasi dan kesatuan birokrasi pemerintahan antara pusat dan daerah. Artinya perlu benar-benar disadari bahwa pusat dan daerah tidak dapat lagi berjalan sendiri-sendiri. Daerah memiliki lingkup kewenanngannya pengelolaannya, pusat juga memiliki tugas dan kewajibannya; tetapi kedua harus benar-benar selaras dan terpadu. Ketiga, birokrasi dibidang pertanian juga perlu mengedepankan integritas khususnya anti korupsi) dan harus juga memiliki kompetensi, kemampuan profesional dalam suatu bidang tertentu dibidang pertanian. Anti korupsi dan kompetensi harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan, yang satu tidak lebih prioritas dari yang lain; dan juga tidak saling menggantikan.

PENUTUP Dapat disimpulkan bahwa dalam 5-10 tahun kedepan tantangan dan peluang pertanian Indonesia akan didominasi oleh tumbuhnya permintaan dan kebutuhan terhadap pangan dan produk pertanian yang semakin besar, didorong oleh peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Permintaan tersebut akan semakin spesifik dalam hal jenis, keragaman, kualitas, penghantaran (delivery), sarana eceran, dan harga. Tantangan kedepan akan lebih besar penekanannya pada bagaimana respon pasokan (supply reponse) petani dan pertanian dalam memenuhi peningkatan permintaan tersebut dari pada tantangan untuk menciptakan permintaan baru. Dalam hal ini pendekatan produk pertanian hanya sebagai komoditi primer yang bersifat umum akan semakin sulit menjawab peningkatan permintaan.

Dalam pengelolaan pertanian kedepan orientasi sisi permintaan (konsumen) dan sisi produksi (petani) harus dilakukan secara seimbang karena petani adalah juga konsumen dan hal-hal yang menjadi perhatian konsumen (inflasi, kontinuitas ketersediaan, dan sebagainya) adalah juga menjadi perhatian produsen.

36 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Menghadapi tantangan tersebut diatas sangat diperlukan adanya evaluasi menyeluruh terhadap program program pembangunan pertanian selama ini. Keberanian untuk mengembangkan program program baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan, “not business as usual”, serta tanpa intervensi kepentingan selain untuk petani dan pertanian perlu dikedepankan. Program dukungan (subsidi) dalam bentuk subsidi harga produk, khususnya subsidi pupuk, bibit, dan program serupa perlu dievaluasi ulang.

Memahami hal tersebut, diusulkan untuk dilakukan 7 (tujuh) program utama pembangunan pertanian yang dapat memberikan dukungan langsung kepada petani dan pertanian dalam merespon pertumbuhan permintaan itu:

(1) Dukungan langsung kepada petani dan keluarga tani. Bentuknya seperti program Program Keluarga Harapan (conditional transfer), dalam bentuk dukungan langsung kepada keluarga petani yang dikaitkan dengan tingkat kesejahteraan umum, peningkatan produktivitas, pencegahan konversi lahan, regenerasi (beasiswa bagi anak petani yang akan melanjutkan pertanian), asuransi kesehatan, asuransi kegagalan panen, dan sejenisnya. (2) Memilih beberapa produk pangan strategis (misal beras, gula, daging, jagung, kedele, dan sayuran) lalu membangun sistem komoditas strategis yang utuh dan lengkap dalam berikut kemampuan dan mekanisme untuk memonitor pergerakan pasar komoditas yang bersangkutan disertai dengan kemampuan untuk melakukan intervensi jika terjadi gangguan pasar produk, baik gangguan dilihat dari kepentingan konsumen maupun produsen. Sistem dimaksud serupa dengan sistem yang sudah ada untuk komoditas beras saat ini. (3) Melakukan pengembangan usahatani terpadu atau pengembangan satuan wilayah pertanian, termasuk menerapkan sistem usahatani kooperatif atau komunal untuk mendapatkan skala yang sesuai bagi sistem produksi multiproduk dan tanpa-limbah. Misal, 1000 ha padi sawah yang memanen beras, sekam, jerami, dan lainnya; dan menghasilkan beras, energi, pakan, dan sebagainya. Pendapatan petani tidak hanya bergantung pada satu produk, tetapi multi-produk serta sangat mementingkan produktivitas dan efisiensi. (4) Mendorong dan memperkuat basis produksi dan distribusi andalan ekspor, seperti sawit, karet, kakao, kopi, teh dan produk lainnya; dengan

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 37

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

pemihakan yang kuat terdapat peningkatan daya saing, pengembangan dan penguatan produk-produk hilir, serta perdagangan yang adil (fair- trade) (5) Mendorong dan memperkuat basis produk dan distribusi produk-produk yang memiliki nilai lebih dan bersifat khusus seperti jamu, rempah, bunga dan tanaman hias, dan sejenisnya; dengan pemihakan yang kuat untuk daya saing, perlindungan, dan nilai kekhususannya. (6) Sejalan dengan hal tersebut diatas, melakukan fasilitasi dan dukungan bagi pengembangan industri pedesaan khususnya yang terkait dengan pengembangan usahatani terpadu, pengemasan, pengolahan, penyimpanan, dan distribusi. Dukungan utamanya adalah bentuk “research for development”, pendampingan, kemudahan fiskal, dan sebagainya. (7) Menerapkan seluruh instrumen regulasi untuk meminimisasi konversi lahan pertanian, dimulai dengan moratorium konversi lahan irigasi, pencegahan alih fungsi lahan, serta konservasi dan rehabilitas kawasan aliran sungai dan daerah penangkapan air.

Dengan catatan diatas, dan mencermati berkembangnya tantangan dan ruang lingkup yang dihadapi, diusulkan pula untuk dilakukan penajaman struktur birokrasi yaitu dari Kementerian Pertanian menjadi Kementerian Pangan dan Pertanian.

PUSTAKA UTAMA Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia, 15 Agustus 2014, dalam rangka HUT Ke 69 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ASH Center (2013). The Sum Is Greater Than the Parts: Doubling Shared Prosperity in Indonesia Through Local and Global Integration. Harvard Kennedy School Raoul Oberman, Richard Dobbs, Arief Budiman, Fraser Thompson and Morten Rossé (Agustus, 2013). The Archipelago Economy: Unleashing Indonesia's Potential. http://www.mckinsey.com/insights/asiapacific/the_archipelago_economy

38 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

DINAMIKA KONFERNAS DAN

KONGRES PERHEPI

Oleh: Rudi Wibowo, Hermanto Siregar dan Erizal Jamal

KONFERNAS PERHEPI XIV TAHUN 2004 Konferensi Nasional PERHEPI ke XIV diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 28-30 Mei 2004, di tengah persiapan bangsa ini melaksanakan pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung setelah pemilu legislatif. Konfernas dilaksanakan dengan tema sentral Hari Depan Petani dan Pertanian: Rekonstruksi dan Restrukturisasi2. Saat itu, tampaknya sebagian besar insan perhimpunan profesi ini merasakan keprihatinan yang sama akan masa ini dan masa mendatang kehidupan petani dan pembangunan pertanian nasional.

Sebagai negara agraris, pembangunan (ekonomi) negara ini seharusnya berkembang atas dasar kemampuan sumberdaya pertaniannya. Perjalanan sejarah sejak kemerdekaan memang menunjukkan berbagai dinamika pembangunan ekonomi nasional bangsa ini. Ada pasang dan ada pula surutnya. Berbagai catatan kisah sukses pertanian pernah dilalui, sejak peningkatan produksi dan produktivitas berbagai komoditas baik tanaman pangan, perkebunan, peternakan, hortikultura maupun perikanan, hingga tercapainya swasembada pangan beras dan gula di tahun 80-an. Sebaliknya, kerumitan permasalahan tidak juga semakin reda, sejak masalah-masalah infrastruktur, kelembagaan, tataniaga, SDM, ketenagakerjaan, hingga kepada masalah kesiapan memasuki globalisasi dan daya saing.

Pertanianpun dalam berbagai masa GBHN senantiasa menjadi backbone strategi pembangunan ekonomi nasional. Berbagai persoalan besar bangsa seperti peningkatan ketahanan pangan, pertumbuhan ekonomi dan wilayah,

2 Menyongsong konferensi nasional tersebut, PP. PERHEPI sengaja menerbitkan sebuah buku dengan judul Rekonstruksi dan Restrukturisasi Ekonomi Pertanian yang berisi 20 artikel para pakar PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 39

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

kesempatan kerja, peningkatan ekspor, dan pemeliharaan lingkungan, ditumpukan pada kinerja pembangunan pertanian. Bahkan Presiden Soekarno di tahun 1952 telah mengungkapkannya di Bogor : “.....pertanian dan pangan adalah hidup matinya bangsa ini”. Sungguh besar peran strategis ekonomi pertanian dilihat dari kacamata tersebut. Namun ironisnya, sampai saat ini, 60 tahun sejak kemerdekaan (Red: pada tahun 2004) justru catatan tingkat pendapatan dan kesejahteraan para petani, peternak, pekebun dan nelayan tidak pernah beranjak lebih baik secara riil dibandingkan pelaku pembangunan lainnya. Nilai tukar penghasilan riil mereka stagnan atau justru semakin menurun, kesempatan berusaha di bidang pertanian semakin sulit dan rumit karena semakin menyempitnya sumberdaya fisiknya, infrastruktur dan teknologi yang cenderung tidak bertambah dan tidak bersaing, serta lingkungan internal maupun eksternal yang semakin tidak friendly terhadap pertanian.

Adakah yang salah dengan pertanian kita? Adakah yang salah pada bangsa ini meletakkan praksis kebijakan, rasionalitas, dan bahkan filosofi pertanian dalam perjalanan pembangunannya? Atau, memang sedemikian suramkah masa depan bangsa ini jika mengandalkan pertanian sebagai tulang punggung pembangunan ekonominya?

Itulah sebagian substansi penting yang diungkapkan dalam sidang-sidang dan pembahasan konfernas ke XIV. Dari pembahasannya, muncullah butir- butir yang direkomendasikan konfernas tersebut, yaitu: a) Kebutuhan bagi pembangunan pertanian di Indonesia dapat digambarkan dengan ungkapan: "....pertanian dan pangan adalah hidup matinya bangsa ini...." (Soekarno, 1952). Hal tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa pertanian terkait erat dengan hal-hal paling mendasar bagi kemanusiaan seperti pengurangan kemiskinan; upaya mengatasi pengangguran; usaha membangun ketahanan pangan, yang tidak hanya dilihat dari penyediaan produk pangan tetapi juga dilihat dari pendapatan untuk membeli pangan; usaha pelestarian lingkungan; dan pembangunan basis ekonomi daerah. b) Potensi pembangunan pertanian pada dasarnya terdapat di dalam pertanian itu sendiri. Potensi pertama dan utama adalah pada petani dan masyarakat Indonesia. Aspek-aspek sosial, ekonomi, dan budaya

40 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

masyarakat, khususnya para petani dan masyarakat perdesaan, merupakan kekuatan yang sangat besar. Kekuatan permintaan pasar domestik juga telah menarik perhatian hampir semua pebisnis pangan- pertanian dunia. Kita sering lalai akan potensi tersebut, sehingga pertanian tertinggal, bahkan justru kita dieksploitasi pihak lain dalam suasana ketidakadilan dan ketidakarifan. Disamping itu, potensi besar terdapat pada karunia Tuhan YME dengan sumber daya alam yang berlimpah. Sayangnya potensi tersebut telah dieksploitasi secara tidak bijaksana dengan mengabaikan kaidah-kaidah lingkungan dan kearifan lokal, baik karena terpaksa akibat pertambahan penduduk maupun karena tindakan yang didorong oleh keserakahan dan ketidakadilan. c) Akibatnya, pertanian Indonesia telah dan masih terus termarjinalisasi. Berbagai permasalahan berat yang selama ini dihadapi dan berbagai kondisi buruk yang dihadapi petani dan pertanian masih dan akan terus berlangsung, terutama dalam ketidakadilan dan ketidakberdayaan dalam berbagai aspek. Marjinalisasi pertanian adalah juga penyebab betapa sulitnya Indonesia untuk segera menjadi negara maju, berdaulat, dan terhormat. Ditengah marjinalisasi pertanian itu, ternyata pertanian masih tampil dan memberi kontribusi positif bagi ekonomi nasional. d) Ketidakadilan tersebut tercermin dari rendahnya akses pelaku usaha pertanian pada sumberdaya produktif, seperti teknologi, permodalan, informasi, pasar dan human capital improvement. Karenanya, membuka akses pada sumberdaya produktif tersebut merupakan salah satu bentuk keadilan dan keberpihakan yang nyata pada petani. e) Rekonstruksi dan restrukturisasi pertanian dan pembangunan pertanian merupakan upaya mendesak dilakukan, demi masa depan petani dan pertanian yang juga merupakan masa depan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Rekonstruksi dan restrukturisasi pertanian mencakup:

 Rekonstruksi dan restrukturisasi cara berfikir untuk dapat melihat pertanian secara lebih proporsional. Pertanian bukan hanya menyangkut komoditas, dan pembangunannya, juga bukan hanya untuk kepentingan pertanian sendiri. Pertanian memiliki dimensi- dimensi yang sangat luas dan kompleks, sekaligus penting.  Rekonstruksi dan restrukturisasi sikap dan kepedulian terhadap

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 41

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

petani. Sikap dan kepedulian terhadap petani diwujudkan dengan memberikan apresiasi dan mendayagunakan kekuatan dinamika rakyat; serta menghindari perlakuan tidak adil dalam berbagai bentuk dan dimensinya. Hal ini harus ditunjukkan oleh rekonstruksi dan restrukturisasi "political will", "political decision", dan "political action" dari para pemimpin dan pengambil keputusan politik.  Rekonstruksi dan restrukturisasi kerangka pendekatan dalam melihat sektor pertanian dan pembangunan perdesaan. Petani harus ditempatkan sebagai fokus sekaligus perhatian utama dalam kerangka pendekatan tersebut. Dengan menempatkan petani sebagai fokus dan subyek maka dimensi kemiskinan, ketidakadilan, ketidakberdayaan, dan keterbatasan petani akan mengemuka sebagai permasalahan pertanian. Permasalahan pertanian tidak menjadi hanya terbatas pada masalah komoditas. Petani juga tidak boleh dilepaskan dari konteks masyarakatnya, sehingga dimensi sosial budaya bahkan politik menjadi bagian penting dalam pembangunan pertanian, disamping aspek teknis dan ekonomis. Dengan demikian, pendekatan kawasan dan wilayah harus juga menjadi komponen penting dalam kerangka pendekatan pertanian. Disamping itu pertanian juga tetap harus dilihat sebagai sistem rangkaian nilai komoditas, atau yang dikenal sebagai sistem agribisnis. Ketiga aspek tesebut kemudian harus menjadi kesatuan yang terkait satu dengan lainnya. Misalnya dalam hal ketahanan pangan atau pengurangan kemiskinan, ketiga aspek tersebut harus dilihat secara komprehensif untuk mendapatkan solusi yang tepat. Sebagai perekat ketiga aspek tersebut adalah aspek-aspek kelembagaan dalam berbagai bentuknya. Disamping itu ketiga aspek tersebut akan sangat ditentukan oleh penempatannya dalam kerangka global, dengan tetap memiliki dimensi nasional dan regional yang kental.  Rekonstruksi dan restrukturisasi penggunaan metode dan teori-teori ilmu ekonomi pertanian yang akan digunakan dalam melihat, mengkaji, memahami, dan menjelaskan pertanian Indonesia. Sebagai konsekuensi dari ke tiga pendekatan di atas, pendekatan mekanisme pasar tidak akan cukup. Oleh sebab itu pendekatan ekonomi pasar memang diperlukan tetapi tidak dapat dijadikan sebagai satu-satunya alat analisa. Pendekatan ekonomi neoliberal amat terbatas keampuhannya dalam memahami persoalan mendasar dan memacu

42 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

pembangunan pertanian dan perdesaan di negara berkembang seperti Indonesia. Pendekatan ekonomi kelembagaan, ekonomi politik, dan teori-teori lain sangat diperlukan.  Rekonstruksi dan restrukturisasi sistem perencanaan pembangunan pertanian yang mampu memberikan arahan jangka panjang (15-20 tahun) maupun jangka pendek (1-5 tahun). Hal ini terkait dengan kebutuhan pertanian untuk usaha jangka panjang (perkebunan, industri pengolahan, dan lain-lain); disamping terkait pula dengan rencana pengembangan infrastruktur, pendidikan, dan riset. Disamping itu diperlukan pula reskonstruksi dan restrukturisasi keterkaitan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pertanian antara tingkat nasional dan daerah serta antar daerah. Kegiatan pertanian memiliki lingkup kewilayahan, baik dalam dimensi ekosisitem maupun pasar, yang berbeda dengan lingkup wilayah administrasi.  Rekonstruksi dan restrukturisasi birokrasi kepemerintahan yang melayani dan memfasilitasi pembangunan pertanian. Selain fungsi pelayanan dan fasilitasi dengan prinsip good governance, birokrasi tersebut harus dapat pula melakukan fungsi promosi serta memadukan penelitian dan penyuluhan pertanian.

Dari keseluruhan aspek di atas, disadari bahwa Rekonstruksi dan restrukturisasi pertanian Indonesia akan sangat tergantung pada bagaimana pemimpin bangsa mendudukkan pertanian dalam kerangka pembangunan nasional. Harus ada pandangan normatif pemimpin bangsa yang berani mengambil posisi yang jelas dengan sikap: "....apabila terdapat berbagai kepentingan pembangunan, dan kepentingan yang lain bertentangan dengan keperluan pertanian, maka kepentingan yang lain itu harus ditunda...."

KONFERNAS PERHEPI XV TAHUN 2007 Melanjutkan amanah Kongres XIII di Jakarta tiga tahun lalu, maka PP.PERHEPI melaksanakan Konferensi Nasional ke-XV yang dirangkaikan dengan Kongres ke-XIV pada tanggal 3-5 Agustus 2007. Keseluruhan agenda tersebut akan dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana PERHEPI Komda Surakarta dan Fakultas Pertanian UNS, di Hotel Sahid Raya, Solo.

Tema yang diangkat pada Konfernas ke-XV adalah merupakan kelanjutan

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 43

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

dari Konfernas sebelumnya dan serangkaian diskusi, seminar, semiloka dan workshop yang telah dilaksanakan PERHEPI dalam 3 (tiga) tahun terakhir. Dengan kompilasi substansi seperti itu, tema yang diangkat pada Konfernas ke-XV adalah: Mungkinkah Petani Sejahtera?3. Tema Konfernas tersebut sengaja dikedepankan berkenaan dengan keprihatinan terhadap dinamika bangsa dan negara yang sedang dialami saat ini, khususnya dalam pembangunan pertanian. Indonesia pada dasarnya adalah negara agraris, negara dengan sumberdaya dasar pertanian. Dengan dasar itu, pembangunan (ekonomi) negara ini seharusnya berkembang atas dasar kemampuan sumberdaya pertaniannya.

Konfernas mengedepankan topik-topik (a) Politik Pertanian dalam Sistem Politik Ketatanegaraan Lima Tahunan, (b) Ekonomi Pertanian dalam Dinamika Sumberdaya Alam dan Global Warming, (c) Ekonomi Pertanian dalam Dinamika Aspek-Aspek Bisnis, Perdagangan dan Pembiayaan Pertanian. Konfernas juga telah mengundang para akademisi muda berbagai perguruan tinggi di Indonesia dalam suatu panel diskusi, untuk memaparkan berbagai pemikiran akademik mereka dalam berbagai pembangunan pertanian ke depan. Beberapa substansi pemikiran yang muncul dalam Konfernas adalah:

 Dalam keynotesnya, Prof. Dr. Sjarifudin Baharsjah mengisyaratkan akan perlunya mengkaji ulang secara kritis terhadap kebijakan mempertahankan swasembada beras. Kebijakan ini harus dikemas agar tidak hanya membebani petani sebagaimana terjadi selama ini, akan tetapi dapat menjadikan petani lebih produktif dan sejahtera. Dalam pada itu, konsep Domestic Market Obligation (DMO) yang merupakan turunan dari falsafah swasembada pada dasarnya tidak selalu sejalan dengan konsepsi growth with equity karena seringkali lebih bias kepada kepentingan konsumen saja. Mestinya ada arus balik kebijakan yang memberdayakan akar rumput (petani), dan tidak hanya perhatian kepada aspek produksi saja, tetapi juga kepada aspek konsumsi.  Politik pembangunan pertanian seharusnya diletakkan dan dipandang

3 Prosiding Konfernas ke-XV ini telah dibukukan dengan judul: Mungkinkah Petani Sejahtera? Prosiding Konfernas ke-XV Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI), Surakarta, 3-4 Agustus 2007, diterbitkan atas kerjasama antara PERHEPI dan Brighten Institute, 2008. Periksa juga www.perhepi.org 44 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

dalam perspektif lintas sektor dan multifungsi. Dengan demikian, dinamika ketatanegaraan kita yang berdasar pada politik lima tahunan tidaklah cukup untuk meletakkan politik pembangunan pertanian yang perspektifnya adalah jangka panjang. Konsistensi ideologi, kebijakan dan program-program pembangunan pertanian harus bersifat lintas sektor, dan harus diletakkan dalam time frame jangka panjang.  Setelah krisis ekonomi, jelas terjadi kemerosotan infrastruktur di bidang pertanian. Kemerosotan tersebut jelas-jelas memerlukan pembangunan kembali, yang harus dilakukan melalui daya dorong investasi kepada sektor pertanian. Sayangnya, investasi di bidang ini seringkali tidak menarik bagi pasar. Oleh karena itu, diperlukan keberpihakan pemerintah bagi upaya mendorong investasi infrastruktur di bidang pertanian/perdesaan. Sementara itu, investasi di bidang non pertanian dapat diserahkan kepada keikutsertaan pasar.  Saat ini keadaan memperlihatkan bahwa dualistik ekonomi sebagaimana teori Boeke masih berlangsung dalam kehidupan ekonomi nasional. Sementara itu, keputusankeputusan politik yang melindungi petani dan pertanian rakyat semakin sulit dijumpai, sehingga terdapat kecenderungan tersedotnya kapital dan tenaga kerja produktif dari desa ke kota. Oleh karena itu, dibutuhkan kebijakan pemerintah dalam mengembangkan modalitas bagi petani di perdesaan, untuk keperluan Rekapitalisasi Pertanian. Dibutuhkan keputusan besar pemerintah untuk mengembangkan modalitas dalam bentuk rekapitalisasi pertanian untuk mendorong peningkatan produksi dan pendapatan petani di perdesaan.  Dua fenomena besar dunia dalam bentuk pemanasan global (global warming) dan pergeseran penggunaan BBM ke BBN (Bahan Bakar Nabati), telah mengakibatkan pasar global serealia dan produk-produk pertanian meningkat drastis. Kedepan, pertanian diprediksi akan menjadi sangat penting bagi dunia dan menjadi hard business. Oleh karena itu, sudah selayaknyalah andaikata petani di masa depan harus lebih sejahtera. Dalam hal inilah, Indonesia seharusnya menangkap sinyal ini, dan menjadikan politik pertanian sebagai landasan politik bangsa di masa depan.  Dinamika ketatanegaraan, otonomi daerah dan desentralisasi telah mengakibatkan lebih rumitnya pengambilan keputusan politik pertanian saat ini, lebih-lebih dengan adanya kecenderungan terjadinya ketidaksempurnaan pasar dalam berbagai kegiatan pertanian, seperti

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 45

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

pupuk, benih, dan obat-obatan sereta hasil-hasil pertanian. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya-upaya nyata PERHEPI baik di pusat maupun daerah dalam mengembangkan advokasi, penguatan organisasi petani untuk meningkatkan posisi tawar mereka, dan aware terhadap setiap kemungkinan terjadinya unfair business di bidang pertanian.

KONFERNAS XVI DAN KONGRES XV Ada yang menarik kala Perhepi menyelenggarakan Konferensi dan Kongres di Solo empat tahun lalu. Tema yang diangkat berupa pertanyaan: Mungkinkah Petani Kita Sejahtera? Sebagian pakar ekonom pertanian kala itu meragukan optimisme jawaban dari tema. Tidak ada lagi kesan kebanggaan dalam melihat perkembangan pertanian kita. Kenapa? Bukankah kita negeri agraris dengan sumberdaya melimpah? Bukankah revitalisasi pertanian sedang berlangsung? Sebagian pakar berpendapat bahwa pertanian kita tidak lagi dapat tumbuh kuat sebagai sektor andalan, sebagai lokomotif ekonomi bangsa. Revitalisasipun sejauh ini belum terimplementasi dengan baik.

Setelah Konfernas 2007, beberapa diskusi dilakukan PERHEPI, dengan mengambil tema masalah-masalah kritikal yang dihadapi bangsa, terutama terkait pada pembangunan pertanian, pangan dan kemiskinan. Diskusi telah sampai pada aspek-aspek penegasan tentang pentingnya bagi Pemerintah untuk memfokuskan kebijakan mendatang dalam masalah-masalah tertentu yang sangat kritikal, seperti ketahanan pangan, kemiskinan, kelembagaan, perdagangan, agroindustri, dan lain sebagainya. Kompilasi diskusi berusaha diketengahkan untuk merefleksikan pentingnya aspek-aspek tersebut dalam merumuskan sumbangan pemikiran Perhepi bagi kebijakan pembangunan pertanian 2009-20144. Beberapa topik kritikal adalah:

(1) Pertanian dan pangan kita Dari tahun ke tahun, statistik menunjukkan bahwa produksi beberapa komoditas utama pertanian menunjukkan peningkatan produksi. Askan tetapi, seringkali menjadi pertanyaan, bahwa peningkatan produksi yang kita peroleh, belum dapat kita yakini akan membawa peningkatan pendapatan

4 FGD ini dilaksanakan sebagai rangkuman berbagai diskusi, round table Perhepi, di MB-IPB Bogor pada akhir tahun 2009 lalu. Pokok-pokok pikiran dan artikel dari para anggota Perhepi dikompilasi dan dibukukan oleh IPB Press, 2011. 46 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

dan kesejahteraan petani. Kita tumbuh, hanya sekedar tumbuh, tidak tumbuh dengan kualitas yang baik, dan tidak membawa pemerataan kesejahteraan (petani). Pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan indikator-indikator makro seperti inflasi, cadangan devisa, tingkat bunga, indeks harga saham, ternyata tidak mampu mengangkat sektor riil, industri dan pertanian dari keterpurukan. Kala itu, di tahun 1984, petani kita pernah sangat bangga sebagai petani Indonesia. Dunia mengakui swasembada beras dan kemajuan pertanian kala itu. Setelah itu, romantika bangsa dalam hal ketahanan pangan seakan hanya terhenti pada upaya swasembada beras semata, yang justru tidak pernah lagi dapat kita raih.

Kita seakan lupa hal-hal mendasar yang harus dibenahi, seperti kecenderungan stagnasinya produktivitas akibat lahan tidak bertambah dan tiadanya terobosan teknologi, menurunnya semangat petani akibat sulitnya saprotan terutama benih dan pupuk serta ketidakpastian harga dan pendapatannya. Lemahnya perangkat-perangkat pelaporan, data produksi dan konsumsi sebagai parameter evaluasi dan perencanaanpun menjadi sumber keraguan validitas dan reliabilitasnya. Aram (Angka Ramalan) 111 produksi padi nasional 2007 misalnya, kenaikan 4.76 persen serta-merta menjadi pertanyaan: dari manakah sumber-sumber kenaikannya, mengingat stagnasinya sumber-sumber pertumbuhan? Lalu, menjadi tidak dapat dilogikakan, misalnya, manakala kita mengclaim swasembada, sementara pada saat yang sama tiba-tiba harus mengimpor. Dan, perdebatan yang tidak produktifpun menjadi arena berkepanjangan diantara kita.

Carut marut kedelai beberapa waktu di tahun lalu misalnya, harus kita akui sebagai kelalaian kita. Kita lalai bahwa ia makanan utama rakyat, sumber penghidupan pengrajin kecil mikro tempe dan tahu serta sumber kerja masyarakat perdesaan. Tidak ada gunanya saling menyalahkan akibat kelalaian itu. Sayangnya, teramat lama kita terbuai oleh kelalaian itu, dan baru terhentak begitu terjadi demonstrasi besar-besaran para pengrajin tempe-tahu.

Mestinya itu tidak akan terjadi andaikan kita mencermati dinamika pertanian kedelai, serta senantiasa sungguh-sungguh mengawal ketahanan pangan kita. Sekitar 10-15 tahun lalu, produksi kedelai kita sekitar 1.5-1.6 juta ton/tahun, menurun terus hingga saat ini hanya sekitar 0.65 juta ton/tahun, dengan produktivitas yang tidak beranjak, sekitar 1.0-1.2 ton/hektar, separuh PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 47

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

dari produktivitas kedelai impor asal Amerika yang katanya berteknologi transgenic dan imembahayakan kesehatan. Padahal, konsumsi nasional kedelai diperkirakan 2.0-2.3 juta ton/tahun, sehingga impor kita melonjak, dan saat ini barangkali lebih 70 persen yang kita impor.

Sarana produksi terutama benih menjadi kendala teknis utama, karena diperkirakan lebih 90 persen petani masih menggunakan benih asal-asalan, sementara industri benih tidak berkembang seperti jagung dan padi, konon akibat sulitnya breeding hibrida pada kedelai. Kendala terpenting, harga kedelai bagi petani cenderung 'sangat memprihatinkan' karena secara ekonomis relatif tidak kompetitif dibanding dengan komoditas pangan lainnya. Jadilah ia pertanian sambilan, seadanya, dengan asa yang minim dari petani penanamnya. Oleh karenanya, kenaikan harga kedelai akhir-akhir ini mestinya disukuri oleh petani kita. Semangat dan pendapatannya tentu akan meningkat, manakala harga itu dapat mereka nikmati. Sayang, kita seringkali membuat kebijakan bak pemadam kebakaran, tidak bersikap adil kepada petani dan pertanian kita, yang justru menjadi palang pintu utama dalam penyediaan pangan bangsa.

Mencermati berbagai masalah pangan, sudah waktunya secara komprehensif menata ulang formula ketahanan pangan kita. Kitapun harus benar-benar mulai menyikapi secara tepat dinamika pangan dunia yang akhir-akhir ini cenderung labil dalam suplai, harga dan terkonsentrasi. Walaupun faktor impor pangan diinternalisasikan sebagai bagian formulasi, akan tetapi faktor stabilitas produksi berbagai komoditas pangan strategis seperti padi, jagung, kedelai, sawit, tebu dan lainnya merupakan keharusan yang mesti dijaga dan didorong dengan sungguh-sungguh, dengan kesadaran akan keterbatasan sumberdaya alam dan teknologi, dan batas kesejahteraan petani. Kasus kenaikan harga kedelai tidak akan menjadi sangat rumit jika kita senantiasa menjaga dan mendorong produksi, produktivitas dan terutama semangat para petani dalam berusahatani komoditas tersebut.

Sumber-sumber peragaman pangan ke arah yang tepat, yang hingga saat ini belum menjadi prioritas kebijakan, harus memperoleh perhatian sungguh- sungguh. Sudah waktunya kita tidak lagi terus-menerus menekan petani agar meningkatkan produksi padinya, akan tetapi tetap membiarkan masyarakat makan nasi terlalu banyak. Banyak program nyata yang secara terukur dapat dilakukan dan diyakini akan berhasil jika dilakukan dengan sungguh- 48 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

sungguh.

Agar dapat merencanakan secara komprehensif dan akurat berbagai strategi dan kebijakan serta evaluasi ketahanan pangan nasional dari waktu ke waktu, tumpuan data dan sistem pelaporan produksi dan konsumsi pangan strategis harus disempurnakan. Sudah sejak lama kita fahami bahwa pelaporan data produksi sangat lemah terutama dalam mengukur luasan-luasan lahan secara akurat karena keterbatasan SDM Mantri Tani. Diperlukan teknologi maju dan nir intervensi dari berbagai pihak dan kepentingan. Tanpa upaya sungguh- sungguh dalam meningkatkan akurasi data pangan, perdebatan yang tidak produktif akan senantiasa mengemuka dalam menetapkan strategi dan kebijakan ke depan.

Akhirnya, dengan kesadaran bahwa pangan adalah inti kehidupan, maka menjadi kewajiban kita sebagai bangsa agraris, untuk mendudukkannya sebagai bagian kehidupan negara yang sangat vital dan senantiasa tetap menjaga eksistensi kedaulatannya.

(2) Makro ekonomi, pertanian dan linkages dengan sektor lain Di awal 2009, diskusi di lingkungan Perhepi mencoba menarik benang merah antara masalah krisis finansial global dengan makro ekonomi dan sektor mikro riil, terutama pertanian domestik. Diskusi sampai pada berbagai titik temu pandangan.

 Dalam hal Ekonomi Makro dan Keuangan, kritikal review sampai pada pertimbangan bahwa dalam ekonomi yang masih terimbas pada suasana krisis finansial global, jika kita tidak melakukan peningkatan domestic demand, aggregate demand (AD) kemungkinan berkurang. Bila aggregate supply (AS) stagnan atau berkurang, akan terjadi resesi dan tidak ada masalah inflasi. Jika terjadi peningkatan domestic demand secara signifikan, sementara AS stagnan, resesi tidak akan terjadi, namun ada risiko inflasi. Dalam keadaan demikian, maka Agregat Suplai (AS) harus juga ditingkatkan, agar pertumbuhan bisa lebih tinggi dan inflasi akan lebih terkendali. Hal ini berarti bahwa dalam keadaan tersebut, pemerintah hendaknya menempuh ekspansi fiskal tidak sekedar untuk meningkatkan Agregat Demand, namun dalam bentuk yang sekaligus dapat meningkatkan Agregat Suplai. Untuk itu, suku bunga harus dipertahankan rendah (e.g. SBI=7%) dan inflasi terkendali di level 1 digit.

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 49

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

 Pergeseran pola perdagangan akan diikuti pergeseran sumber investasi akan menyebabkan rupiah relatif menguat terhadap USD dan Euro (rebound), dan relatif melemah terhadap matauang mitra dagang dominan (Go East!).  Dalam kaitan dengan Sektor Riil, harus diakui bahwa global warming mengancam ketahanan pangan, sehingga komoditas pangan yang seharusnya dikembangkan ialah yang adaptif terhadap perubahan cuaca tersebut. Kemiskinan dan pengangguran akan dipengaruhi terutama kalau ada salah kebijakan, kepanikan dan yang semacamnya. Karena itu, Pemerintah harus fokus pada upaya-upaya yang memperkuat ketahanan pangan, serta mengurangi kemiskinan dan pengangguran  Kebijakan makro berupa ekspansi fiskal dimaksudkan utk meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga sektor pertanian dan UMKM seharusnya menjadi tumpuan kebijakan, misalnya program-program kebijakan yang bersifat padat karya harus diteruskan, pengembangan usahatani/perkebunan yang melibatkan para land-less dan petani gurem menjadi suatu keharusan, terutama yang fokus pada tanamantanaman pangan. Hal ini karena tanaman pangan lebih mempunyai sifat demand driven, seperti lebih cepat dipanen/cash crops /lebih mudah diserap pasar lokal dan domestik, sekaligus memenuhi kebutuhan pangan keluarga, dan mendorong industri (pengolahan pangan) pedesaan. Di perkotaan, UMKM harus dipromote, pembiayaan mikro, terutama yang tidak terkait pada kaidah konvensional merupakan necessary condition. Pemda-pemda agar diharuskan (imperatif) mendorong perkembangan usaha pertanian dan UMKM, tidak sekedar lips service, misalkan dengan menjadikan keterlibatannya tersebut sebagai Key Performance Indicator agar politik tidak semata mata for the sake of politics but for betterment of the grass root.  Investasi syariah akan semakin berkembang seiring dengan masuknya modal dari Middle East dan seharusnya diakselerasi.  Panca Yasa5 (Lima Pokok Usaha Pembangunan Pertanian) seharusnya didorong ke arah Sapta Yasa (Tujuh Pokok Usaha Pembangunan

5 Agriculture infrastructure: irrigation, farm roads, support services; (2) Farmers organization empowerment: self help approach and strengthening bargaining power; (3) Agricultural extension and services: increase access to information, knowledge and technologies, fostering agricultural research; (4) Agriculture finance: provide easy access to financial system, micro credits; (5) Agriculture marketing: increase efficiency and value added. 50 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pertanian)6.

(3) Pertanian dan Kemiskinan Beberapa kali diskusi dalam bentuk Round table yang dilakukan PERHEPI di tahun 2008-2009 dilakukan dengan maksud mengintegrasikan beragam pemikiran kritis dan segar dari para ahli dan pegambil keputusan kalangan akademisi, pemerintah, swasta, LSM, masyarakat tani Indonesia, atau pihak lainnya yang kompeten atas masalah pangan dan kemiskinan. Hal ini dilakukan mengingat peranan penting sektor pertanian yang hingga saat ini masih perlu terus ditingkatkan dalam kerangka penguatan ketahanan pangan serta pengentasan kemiskinan. Peranan tersebut terasa semakin penting di era perubahan iklim global dan krisis finansial global yang tengah berlangsung saat ini. Pemerintahan mendatang (2009-2014), diharapkan serius melakukan penguatan ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan. Setidaknya, dari beberapa diskusi mengungkapkan tiga aspek penting yang perlu diperhatikan, yaitu (i) kelembagaan, (ii) perdagangan, serta (iii) agroindustri dan pengolahan pangan.

 Aspek Kelembagaan. Solusi terhadap masalah ketahanan pangan dan kemiskinan justru paling banyak terletak di luar sektor pertanian. Strategi yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut ialah demand led strategy, di mana komoditas pertanian dan produk pangan yang dikembangkan adalah yang sesuai dengan permintaan. Salah satu dan yang utama, untuk dikembangkan ialah agroindustri. Skala industri tersebut bisa besar, menengah, maupun kecil/mikro, namun skala mikro dan kecil sangat strategis karena pengembangannya secara langsung akan memperkuat ketahanan pangan dan mengurangi kemiskinan. Dari sisi kelembagaan, hal ini membutuhkan kelembagaan yang mampu menciptakan "tangga yang membantu masyarakat ke luar dari kemiskinan" dan yang mampu menciptakan struktur insentif yang dapat meningkatkan ketahanan pangan.

Kebijakan tersebut tidak bisa hanya mengandalkan kebijakan nasional karena kita sekarang sudah berada pada era otonomi daerah.

6 Improve the quality of governance at local and national levels to support a conducive rural investment climate promoting professionalism and transformation from subsistence towards commodity chain approach and agri-business; (7) Ensuring economical minimum amount and sustainable use of land (agrarian reform). PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 51

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Kelembagaan publik yang diusulkan agar upaya pengentasan kemiskinan dan penguatan ketahanan pangan menjadi lebih efektif ialah: "Kementerian Koordinator Bidang Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemiskinan". Di samping sifatnya yang strategis, perlunya lembaga ini juga terkait dengan komitmen Indonesia terhadap MDG, agar di tahun 2015 tingkat kemiskinan harus bisa ditekan menjadi 7.5%. Lalu dibuat struktur yang konsisten hingga tingkat kabupaten/desa.

 Aspek Agroindustri. Agroindustri berperan penting dalam menjaga stabilisasi harga komoditas pertanian dan, jika dikembangkan oleh para petani di pedesaan, dapat menciptakan nilai tambah sehingga dapat mensejahterakan petani dan penduduk pedesaan. Strategi pengembangan agroindustri perlu dititikberatkan antara lain melalui: (i) menumbuh- kembangkan agroindustri yang menghasilkan produk unggulan ekspor, (ii) mengembangkan agroindustri pangan untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri, (iii) mengembangkan agroindustri pangan tertentu di pedesaan melalui pola kemitraan dengan petani (pendekatan kesesuaian komoditas dengan kondisi sosial budaya dan geografis), (iv) meningkatkan kualitas SDM industri agro atau pengolah pangan dengan meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi dan manajemen industri, (v) memperkuat keterkaitan antar agroindustri pangan dan antar agroindustri pangan dengan sektor ekonomi lainnya, (vi) mendorong penyebaran agroindustri pangan yang disesuaikan dengan potensi SDA yang dimiliki daerah setempat sehingga dapat menjadi penggerak pembangunan di daerah tersebut, (vi) mendorong terciptanya sistem pemasaran produk agroindustri pangan yang efisien termasuk melalui penguatan peran BULOG, serta (vii) mengembangkan skim-skim pembiayaan untuk industri pangan terutama skala mikro, kecil dan menengah.

 Aspek Perdagangan. Kebijakan perdagangan yang diperlukan adalah yang mampu mensejahterakan petani dan mendorong peningkatkan dayasaing produk-produk pangan Indonesia. Strateginya ialah dengan memberikan proteksi/perlindungan terhadap komoditas dan produk pangan strategis, baik dengan perlindungan melalui tarif maupun non- tarif, sambil meningkatkan dayasaingnya. Dayasaing ditingkatkan dengan meningkatkan produktivitas usaha. Untuk itu: (i) pembangunan

52 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

infrastruktur seperti irigasi, jalan desa, hingga pelabuhan perlu ditingkatkan, (ii) fasilitas pertanian seperti sarana logistik hingga sarana pengangkutan juga harus ditingkatkan, dan (iii) teknologi produksi maupun pascapanen harus terus dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat diterapkan oleh petani secara efektif. Hal lain yang juga perlu diperhatikan ialah meningkatkan efisiensi pemasaran komoditas dan produk pangan antara daerah (dan antar pulau), agar harga yang diterima petani/pelaku industri pangan skala mikro/kecil cukup tinggi dan harga yang dibayar oleh konsumen domestik terjangkau. Selain itu, diperlukan juga perbaikan sistem distribusi input terutama pupuk, yang diiringi dengan pembangunan pabrik pupuk; jika produksi pupuk mencukupi maka tidak ada insentif bagi spekulan untuk menimbun pupuk.

Khusus dari hasil diskusi di Surabaya 23 Juni 2009, diperoleh benang merah pemikiran yang terkompilasi dalam suatu Deklarasi Surabaya sebagai berikut: • Ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan perlu ditetapkan sebagai kebijakan prioritas oleh Pemerintah RI 2009-2014 • Kebijakan penguatan ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan agar diimplementasikan melalui pengembangan agro-industri skala mikro, kecil dan menengah yang memberikan nilai tambah bagi petani dan mendorong peningkatan dayasaing produk ekspor yang berasal dari perdesaan. • Kesejahteraan petani dan pelaku agroindustri khususnya skala mikro, kecil dan menengah perlu didukung dengan kebijakan perdagangan yang berkeadilan, yang seharusnya tidak distortif namun mampu merangsang pelaku agroindustri untuk meningkatkan produktivitas dan dayasaing produk yang dihasilkan. • Agar implementasi kebijakan penguatan ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan dapat dilakukan secara efektif, maka diperlukan suatu kelembagaan pemerintahan yang fokus untuk mengatasi masalah ketahanan pangan dan kemiskinan, yaitu "Kementerian Koordinator Bidang Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemiskinan".

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 53

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

(4) Mencari format baru strategi dan kebijakan pembangunan pertanian Indonesia, 2009 — 2014 Diskusi dan Seminar PERHEPI di Manado akhir bulan September 2009 mencoba menemukan format strategi dan kebijakan pembangunan pertanian Indonesia 2009-2014. Beberapa fokus dan arah kebijakan pembangunan pertanian yang diharapkan adalah pemahaman terhadap butir-butir di bawah ini.

 Dalam suasana global dimana Indonesia termasuk didalam pusarannya, membangun sektor pertanian Indonesia harus mempertimbangkan keunggulan resource endowments untuk bersaing di pasar global. Tetapi, karena pembangunan tidak lagi ditentukan oleh resource endowments tetapi oleh faktor the people, the market and the government, maka perlu disusun strategi pembangunan pertanian yang harus mampu mengefektifkan kekuatan sumberdaya manusia, melalui governance yang menerapkan prinsip-prinsip good governance tetapi juga clean and strong government.  Sulawesi Utara, telah memberikan contoh bagaimana pemerintah sukses dalam menjadikan memanfaatkan posisi geostrategisnya untuk bermain dalam persaingan global melalui sukses penyelenggaraan WOC dan Sail Bunaken7. Bagi Sulawesi Utara, pasar sudah terbuka, pasar yang terbuka ini merupakan demand pull factor yang bisa menarik maju kedepan pembangunan pertanian. Regional demand meningkat, akses pasar terbuka, skala ekonomi terpenuhi, marketing cost-nya menurun dan dengan sendirinya daya saing meningkat.  Pemerintah diharapkan untuk menerapkan kebijakan kebijakan fiskal yang ekspansif. Ekspansi fiskal yang diharapkan berupa kebijakan lintas sektor, yang saat ini telah ditandai dengan sektor pendidikan yang meliputi 20 persen dari seluruh budjet sebagai pelaksanaan Undang- Undang Dasar. Meskipun demikian, ekspansi fiskal bagi sektor pertanian dan ketahanan pangan memerlukan prioritas untuk dilaksanakan oleh Pemerintah. Selain itu, kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan infrastruktur pertanian dan perdesaan akan memberikan jalan atau melalui pengembangan kegiatan yang padat karya. Kebijakan tersebut

7 lnilah salah satu terobosan Provinsi Sulawesi Utara. WOC dan Sail Bunaken telah memposisikan Sulut pada posisi strategis persaingan ekonomi Pasifik; yang harus ditindak lanjuti dengan konsoliclasi sektor basis untuk menopang kebutuhan perkembangan pariwisata dan industrialisasi, melalui Spesifik Agricultural Policy dan Public Investment Policy Propvinsi dan Kabupaten/Kota se Sulawesi Utara. 54 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

akan mendorong pengembangan industrialisasi pertanian dan perdesaan, juga pengembangan industri biofuel.  Kebijakan penguatan dan pengembangan kapasitas institusi/kelembagaan seperti penyuluhan, contract farming adalah beberapa contoh yang dapat memberikan penguatan institusi/kelembagaan pertanian dan perdesaan. Kebijakan-kebijakan makro yang berkaitan dengan pengembangan pertanian dan perdesaan seperti insentif perpajakan, program kredit, skim-skim penjaminan kredit, dan lainnya akan menjadi instrumen yang positip bagi pengembangan pertanian ke depan.  Kebijakan peningkatan produktivitas, yang terutama diarahkan pada bagaimana mengefisien-harmoniskan penggunaan pupuk organik dan pupuk kimia, meningkatkan pengembangan dan penggunaan varitas unggul baru di berbagai wilayah spesisik lokasi, pengembangan alat mesin pertanian tepat untuk mengurangi kehilangan pasca panen yang masih relatif tinggi, inovasi teknologi melalui riset dan pengembangan yang lebih baik melalui pengembangan kemitraan antara swasta dan pemerintah.  Kebijakan untuk meningkatkan Ketahanan Pangan. Program raskin dan BLT meningkatkan ketergantungan, sehingga perlu dipertimbangkan kebijakan yang mampu menjangkau hanya kelompok masyarakat termiskin dari yang miskin. Kebijakan yang berdirnensi penguatan ketersediaan pangan, terutama untuk meningkatkan produksi pangan domestik. Pengembangan bioenergi juga merupakan kepentingan mendesak bagi masa depan ekonomi nasional, sehingga mesti dipertimbangkan melalui kebijakan yang tidak dihadap-hadapkan dengan ketahanan pangan.  Kebijakan Perdagangan, terutama dibutuhkan dalam rangka memproteksi komoditas strategis, khususnya komoditas-komoditas yang banyak diusahakan oleh petani, misalnya beras, jagung, gula, kedelai. Selain itu, kebijakan ini juga diharapkan dapat mempromosikan komoditas-komoditas ekspor, khususnya komoditas-komoditas perkebunan yang banyak diusahakan oleh petani.Komoditas yang dijadikan pilihan untuk untuk mendapat promosi adalah karet, kopi, coklat, CPO, lada, dan berbagai hortikultura.

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 55

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

KONFERENSI NASIONAL PERHEPI 2011 Melalui serangkaian pembahasan, PP Perhepi telah menetapkan agenda Konferensi Nasional Ekonomi Pertanian tahun 2011 ini, dengan menetapkan tema Peran Indonesia Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan di Kawasan ASEAN, yang dilaksanakan di Bogor, pada 11-13 Juli 2011. Tema tersebut pada dasarnya dilatarbelakangi oleh krisis pangan akibat perubahan iklim yang telah melanda berbagai negara dan kawasan di tahun 2008, sehingga dipandang sangat penting untuk mengedepankan aspek ketahanan pangan berbasis produksi domestik. Pangan sendiri merupakan komoditas strategis, sehingga ketersediaannya secara langsung maupun tidak langsung berperan dalam menstabilisasikan aspek-aspek ekonomi, sosial maupun politik suatu bangsa/negara. Selain itu, Presiden Indonesia sebagai Ketua ASEAN telah dan akan terus mengajak pemimpin-pemimpin negara ASEAN dalam kesempatan KTT ASEAN bulan Mei 2011 untuk menciptakan ketahanan pangan dan energi. Dalam pada itu, upaya untuk mencapainya, diperlukan upaya-upaya awal untuk mewujudkan ketahanan pangan dan energi secara nasional.

Beberapa topik, baik yang terdiri atas sesi pleno maupun paralel akan mencakup aspekaspek (1) Penguatan Ketahanan Pangan di tingkat ASEAN, sbagai strategi untuk mengeliminasi kemiskinan, (2) Manajemen Rantai Pasok Petani/Peternak kepada sistem global sebagai upaya mengatasi Kemiskinan, (3) Proses Pengambilan Keputusan Berbasis Ilmu Pengetahuan dalam Kerangka Kebijakan Pertanian, (4) Akses dan Reforma Agraria, dan (5) Pengembangan Agroindustri.

KONFERENSI NASIONAL XVII, SEMINAR INTERNASIONAL I, DAN KONGRES XVI PERHEPI TAHUN 2014 Pelaksanaan Konferensi Nasional XVII, Seminar Internasional I, dan Kongres XVI PERHEPI Tahun 2014 diselenggarakan, setelah konsolidasi organisasi dilaksanakan dengan sangat baik. Sampai menjelang kongres Nasonal XVII sudah dilaksanakan konsolidasi organisasi di 30 komisariat daerah. Melalui konsolidasi ini PERHEPI berhasil menjaring dan melibatkan 5.331 anggota aktif dalam kegiatannya dan 1.381 diantaranya telah memiliki kartu tanda anggota (KTA). Selama masa kepengurusan 2011-2014, telah dilaksanakan 93 kegiatan, dimana 69 kegiatan (74 persen) dilaksanakan oleh Komda, dan 24 kegiatan (26 persen) yang langsung dilaksanakan oleh PP PERHEPI. Selama

56 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

2011-2014 juga telah dilaksanakan 13 kegiatan international (simposium, seminar ataupun workshop). PP. PERHEPI juga melibatkan generasi muda dalam berbagai kegiatannya, tercatat 93 mahasiswa yang difasilitasi oleh PP PERHEPI untuk berbagai kegiatannya dan 35 orang diantaranya difasilitasi untuk kegiatan internasional di luar negeri. Dalam tataran dialektika pembangunan ekonomi nasional terutama yang terkait dengan pembangunan pertanian, PERHEPI telah berpartisipasi secara aktif dalam melakukan analisis, penelitian, serta memberikan rekomendasi dalam pembangunan dan pengembangan ekonomi pertanian di daerah ataupun nasional. Sebelum pelaksanaan Kongres dan Konperensi juga dilakukan pembahasan yang mendalam terkait anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PERHEPI. Hal ini sebagai bagian dari upaya untuk mendaftarkan PERHEPI secara resmi di Kementerian Hukum dan HAM.

Menjelang pelaksanaan Konferensi Nasional XVII, Seminar Internasional I, dan Kongres XVI PERHEPI Tahun 2014, suasana kebatinan sebagaian besar warga PERHEPI diliputi kecemasan melihat fenomena pembangunan nasional. Ditengah gencarnya berbagai upaya memacu pelaksanaan pembangunan nasional, terlihat bahwa ketimpangan dalam masyarakat semakin melebar. Angka Gini Ratio menunjukan angka 0.41 dan bila dilihat secara parsial untuk penguasaan lahan misalnya, angka gini rationya jauh lebih tinggi lagi. Fenomena ini menjadi bahan diskusi awal panitia Kongres dan konperensi untuk menempatkan isu ini sebagai salah satu topik utama dalam pelaksanaan Kongres dan Konperensi. Pertanyaannya adalah siapa yang menikmati kue pembangunan dan apakah upaya memacu pertumbuhan sejalan dengan upaya peningkatan kesejahteraan petani. Disepakati bahwa tema dari kegiatan Kongres dan Konperensi PERHEPI tahun 2014 adalah “Kebijakan untuk petani: Pemberdayaan yang menumbuhkan, pertumbuhan yang memberdayakan”.

Disepakati bahwa pelaksanaan Konferensi Nasional PERHEPI XVII dan Kongres XVI akan dilakukan bersamaan dengan Seminar Internasional, yang akan menghadirkan beberapa pembicara kunci dari manca negara. Selain itu juga disepakati penyampaian pidato kunci oleh Ketua Umum PERHEPI, yang diharapkan dapat memicu perdebatan pada tataran nasional terkait dengan isu pertumbuhan serta kesejahteraan petani.

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 57

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksanaan Konferensi Nasional XVII PERHEPI diawali dengan pemberian penghargaan PERHEPI kepada 8 orang putra terbaik PERHEPI yaitu (1) Prof. Dr. Sjarifuddin Baharsyah, (2) Prof. Dr. Bungaran Saragih, (3) Prof. Dr. Rudolf Sinaga (4) Drs. Bambang Ismawan, (5) Dr. Beddu Amang, (6) Dr. Noer Soetrisno, (7) Prof. Dr. Agus Pakpahan dan (8) Prof. Dr. Rudi Wibowo. Dalam sambutannya mewakili penerima penghargaan, Prof. Dr. Sjarifuddin Baharsyah mengajak para peserta untuk mengenang jasa dua orang pendiri PEREHEPI yaitu Prof. Dr. Mubyarto dan Dr. A.T. Birowo. Kedua orang ini meletakkan dasar yang kuat bagi pengembangan organisasi PERHEPI.

Pada rangkaian pembukaan Konferensi ini disampaikan keynote speech oleh Prof. Dr. Peter Timmer tentang evolution of Indonesian Agricultural development policies in the last four decades. Dalam paparannya, Peter Timer menguraikan beberapa fakta tentang kebijakan pangan di Indonesia, baik itu sebagai respon terhadap berbagai krisis ataupun kebijakan lain dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Lebih lanjut Peter Timer juga melihat berbagai kekuatan dan kelemahan kebijakan yang ada serta memberikan beberapa gambaran kebijakan pangan ke depan.

Ketua umum PERHEPI Dr. Bayu Khrisnamurthi menyampaikan Presidential Address, yang merupakan tradisi baru dalam PERHEPI dengan paparan berjudul “Policy for farmers: empowerment for growth, growth to empower”. Dalam paparannya, Ketua umum PERHEPI mengawali dengan tantangan besar yang harus djawab oleh pembangunan pertanian ke depan. Beberapa data mengindikasikan bahwa terabaikannya pembangunan pertanian telah makin memperlebar ketimpangan dalam masyarakat. Kondisi ini bila dibiarkan akan menyulitkan pelaksanaan pembangunan ke depan. Ketua Umum PERHEPI lebih lanjut menyatakan bahwa peningkatan laju permintaan produk pertanian bila tidak dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri akan dipenuhi oleh impor. Sementara menggantungkan pemenuhan kebutuhan pangan pada impor sangat beresiko.

Lebih lanjut Ketua Umum PERHEPI menyampaikan berbagai program yang dilaksanakan pemerintah mulai dari PIR dan lainnya telah menampakan hasilnya berupa pengembangan kelapa sawit dan lainnya. Selain itu dukungan yang diberikan pemerintah berupa subsidi pupuk dan benih juga telah berlangsung cukup lama, dan efektivitas program ini patut dipertanyakan. Ke depan PERHEPI merekomendasikan dukungan langsung 58 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

kepada petani dan keluarga tani dalam bentuk program keluarga harapan. Selain itu perlu dibangun system komoditas strategis yang utuh dan lengkap. Industrialisasi pedesaan yang didukung kegiatan penelitian dan pengembangan merupakan hal lain yang direkomendasikan PERHEPI. Upaya penelaahan berbagai regulasi untuk menekan alih fungsi lahan pertanian juga perlu mendapat perhatian serius ke depan.

Pembicara lain dalam konferensi ini antara lain: Prof. Dr. Thomas Readon, Prof. Dr. Peter Warr, Prof. Dr. Ryohei Kada dan Dr. Endah Murniningtyas memberikan perspektif yang baik tentang bagiamana upaya Indonesia dalam memenuhi kebutuhan produk pertanian dalam negeri dengan mengandalkan supplai dari dalam negeri. Upaya ini tidak hanya untuk mencukupi ketersedian pangan, namun juga menyentuh hal-hal yang berkaitan dengan nutrisi. Pelaksanaan pembangunan pertanian harus memperhatikan aspek lingkungan. Dan juga disampaikan upaya Indonesia dalam perencanaan pembangunan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan. Diskusi yang berkembang pada session ini banyak menyoroti pola pembiayaan pembangunan di Indonesia, serta klarifikasi terhadap berbagai data yang ditampilkan panelis.

Pembicara lain Dr. Leonardo A. Gonzales menyampaikan pengalaman Philippine dalam pengembangan biotechnology. Selain itu juga ada pemaparan oleh Mr. Mauricio F. Amore yang menceritakan pengalaman Mosanto dalam pengembangan Bioteknologi, serta pengalaman praktisi pembangunan pertanian dari Indonesia oleh Ir. Muhammad Najikh, yang mengelola PT. Kelola Mina laut. Semua paparan di atas memperkaya pemahaman peserta tentang pelaksanaan pembangunan ekonomi Indonesia, serta dampaknya bagi peningkatan kesejahteraan petani.

Selain beberapa pembicara tamu di atas, kegiatan Konferensi juga diramaikan dengan paparan para peserta konferensi dalam bentuk makalah oral yang disampaikan secara parallel dengan berbagai topik, antara lain: supply chain management, agrarian reform dan food security, farm business, trade, financial, extension and technology transfer, biotechnology serta subsidy. Diskusi yang intensif antara reviewer dengan para pemakalah, memperdalam pemahaman para peserta terhadap berbagai isu strategis pembangunan pertanian Indonesia.

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 59

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Kongres XVI yang telah dipersiapkan dengan baik melalui serangkaian kegiatan pra-kongres yang membahas kegiatan PERHEPI serta anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, pada waktunya berjalan dengan baik. Laporan pertanggungjawaban pengurus dapat diterima oleh seluruh peserta dan disampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan organisasi secara baik. Selanjutnya secara aklamasi seluruh peserta kongres meminta agar kepengurusan yang ada, dengan Ketua Umum Dr. Bayu Krisnamurthi dilanjutkan untuk tiga tahun ke depan. Secara bulat Dr. Bayu Krisnamurthi dipilih kembali sebagai Ketua Umum PERHEPI 2014-2017.

MENJELANG KONFERENSI NASIONAL XVIII, KONFERENSI INTERNASIONAL DAN KONGRES XVII PERHEPI TAHUN 2017 Pada masa kepengurusan 2014 – 2017, PERHEPI telah memiliki legalitas formal dengan mendapatkan Akta Notaris, Akta PERHEPI dengan Nomor : 036.- tanggal 16 Oktober 2014 (Notaris : Shelvy Handayani, SH., M.Kn) dan NPWP dengan Nomor : 71.826.287.6-434.000. Bersamaan dengan itu PERHEPI juga terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM (No: AHU- 00612.60.10.2014).

Setelah Kongres dan Konferensi 2014, beragam kegiatan dan aktivitas dilakukan PERHEPI, baik itu yang dilaksanakan pengurus Pusat maupun Komda Perhepi. Selama tahun 2015 ada 31 kegiatan yang dilaksanakan PERHEPI dimana 6 dalam bentuk pelatihan dan sisanya berupa seminar dan FGD dengan beragam topik. Perhatian banyak pada isu Pasar tunggal ASEAN dan bahasan dikaitkan dengan posisi daya saing Indonesia. Kajian dan bahasan juga dilakukan secara mendalam untuk beberapa komoditi seperti ubi kayu dan bahan pangan utama.

Pada tahun 2016 jumlah kegiatan yang dilaksanakan PERHEPI juga terus meningkat dan dibukukan 35 Kegiatan yang dilaksanakan Pengurus Pusat dan Komda. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan pengurus Pusat adalah Rapat Kerja Nasional dan Seminar Ekonomi Kemaritiman di Wakatobi. Kegiatan ini bekerjasama dengan Komda Kendari. Pada Rakernas ini disepakati pengangkatan Prof. Hermanto Siregar sebagai Wakil Ketua Umum PERHEPI. Hal lain yang menonjol selama tahun 2016 adalah PERHEPI melakukan kajian yang menyeluruh tentang perilaku konsumen beras yang melibatkan 10 Komda seluruh Indonesia. Hasil kajian ini diseminarkan secara

60 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

berjenjang di Komda dan di tingkat nasional. Rekomendasi pokok dari hasil kajian ini disampaikan kepada para pihak yang terkait.

Isu lainya yang mencuat selama tahun 2016 adalah kerjasama PERHEPI dengan BPS berkaitan dengan upaya menyempurnakan data produk pangan. BPS menyampaikan sejumlah upaya untuk penyempurnaan data, dan moratorium sampai awal tahun 2019 untuk tidak lagi merilis beberapa data tentang pangan. Upaya ini didukung penuh oleh PERHEPI. Hal lain yang banyak mendapat perhatian adalah upaya menyempurnakan subsidi pertanian. Upaya merobah bentuk dan pola subsidi dibahas PERHEPI dalam berbagai forum. Terakhir dibahas berkaitan dengan keinginan pemerintah untuk mengubah pola distribusi beras untuk orang miskin atau RASKIN dari bentuk natura menjadi dalam bentuk tunai. Upaya ini mendapat perhatian penuh PERHEPI dalam kaitannya dengan peran BULOG ke depan. Dihapusnya RASKIN akan menghapus salah satu outlet BULOG untuk beras medium yang dihasilkannnya dari operasi penyerapan beras petani yang ditugaskan pemerintah. Ini akan memberikan konsekuensi besar kepada BULOG dan kewajiban pemerintah dalam menyediakan dana bagi tugas BULOG dalam menyangga harga gabah di tingkat petani dan dalam pengadaan stok pangan dalam bentuk cadangan pangan.

Terakhir selama tahun 2017 PERHEPI juga aktif menyuarakan berbagai pemikiran terkait dengan kelapa sawit dan perdagangannya di berbagai tempat. Keputusan Masyarakat Ekonomi Eropa yang mengeluarkan pembatasan terhadap ekspor sawit Indonesia, direspon PERHEPI dengan mengirimkan pemikiran kepada beberapa pihak terkait, terutama para pengambil kebijakan di bidang ekonomi. Terakhir PERHEPI mengeluarkan pernyataan yang mendukung upaya perancis untuk tetap konsisten dalam pengembangan berbagai isu dan agenda terkait dengan topik perubahan iklim. Hal ini mengait dengan sikap Amerika Serikat yang diwakili oleh Presidennya Donald Trump yang menarik dukungan Amerika Serikat terhadap isu lingkungan dalam berbagai forum internasional.

Terkait dengan sikap Amerika Serikat yang cenderung menarik diri dari berbagai kesepakatan internasional, dan sejalan dengan berbagai perkembangan menarik pada lingkungan global dan regional, terutama menguatnya populisme, yang ditandai dengan hasil referendum Inggris yang menyetujui keluar dari Uni Eropa, serta kemenangan Trump di USA, maka PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 61

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PERHEPI melihat fenomena ini menarik untuk ditelaah lebih jauh dalam Konferensi Nasional XVIII, Konferensi Internasional yang direncanakan bersamaan dengan Kongres XVII PERHEPI Tahun 2017.

Melalui pembahasan selama Konferensi ini diharapkan dapat ditelaah konsekwensi dari fenomena menguatnya kecenderungan gerakan nasionalisasi di berbagai negara, terutama dalam kaitannya dengan usaha pertanian dalam berbagai tingkatan. Selain itu masa depan perdagangan dunia juga akan terpengaruh, berbagai kesepakatan multilateral menjadi tanda tanya besar bagaimana keberlanjutannnya. Isu-isu ini sangat strategis dan perlu dengan cepat dipahami dan diantisipasi oleh para pelaku usaha di Indonesia, terutama usaha yang mengait dengan pertanian.

Untuk mengupas kecenderungan menguatnya gerakan populisme lintas negara, yang cenderung menafikan globalisasi, maka dalam konferensi Internasional PERHEPI tahun ini diundang sejumlah pembicara kunci dari kalangan pengambil kebijakan di pemerintahan dan lembaga internasional, serta pakar lintas negara. Kehadiran beragam pembicara ini diharapkan dapat memberi perspektif yang beragam dari isu yang ada. Kehadiran pembicara lintas negara diharapkan akan memperkaya pemahaman kita terhadap sikap dan pandangan mereka terhadap isu yang dibahas. Pembicara kunci yang diundang antara lain:

1. Dr. Bambang Susantono (Vice President, Asian Development Bank) 2. Professor Hitoshi Yonekura (Tohoku University, Japan) 3. Dr. Endah Murniningtyas (UN SDGs Expert Panel/ Deputy Minister for National Resources and Environment at the Ministry of National Development Planning/National Development Planning Agency of Indonesia 2009-2015) 4. Professor Randy Stringer (University of Adelaide, Australia) 5. Professor Thomas Reardon (Michigan State University, USA) 6. Dr. Dale Yi (University of Adelaide, Australia) 7. Dr. Arief Daryanto (Bogor Agricultural University, Indonesia) 8. Dr. Petra Meekers (Director CSR and Sustainable Development, Musim Mas Netherlands) 9. Ms. Lim Sian Choo (Group Head of Corporate Secretariat Services and CSR BGA Group, Malaysia)

62 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

10. Professor Damayanti Buchori (ZSL/Bogor Agricultural University, Indonesia) 11. Dr. Fitrian Ardiansyah (Country Director IDH) 12. Dr. Sonya Dewi (Country Director ICRAF) 13. Ms. Aida Greenbury (Co-Chair HCS) 14. Prof. Dr. Ingrid Oborn (ICRAF Swedia) 15. Professor Pieter Glasbergen (Maastricht University, Netherlands) 16. Professor Ryohei Kada (Shijyonawate Gakuen University, Osaka- Japan) 17. Professor Kentaro Yoshida (Nagasaki University, Japan) 18. Dr. Dodik Ridho Nurrochmat (Bogor Agricultural University, Indonesia) 19. Professor Teki Surraya (Adikavi Nannaya University, India) 20. Professor Helmi (Andalas University, Indonesia) 21. Professor I Gde Pitana (Udayana University, Indonesia) 22. Dr. Shaufique F. Sidique (Institute of Agricultural and Food Policy Studies, Malaysia) 23. Dr. Marcel Djama (CIRAD, Agricultural and Food Policy Studies, France) 24. Dr. Khuram Nawaz Saddozai (The University of Agricultural Peshawar, Pakistan) 25. Prof. Mari Elka Pangestu, Ph.D (Minister of Trade of Republic of Indonesia 2004-2011) 26. Dr. Bayu Krisnamurthi (President of ISAE, Bogor Agricultural University, Indonesia) 27. Dr. Titik Anas (AIPEG/ Padjajaran University, Indonesia) Dari beragam pembicara di atas, akan dicoba untuk dibingkai suatu benang merah utama dari konsep pembangunan pertanian dan pangan ke depan, yang sejalan dengan menguatnya populisme di berbagai negara. Hal pokok bagi para peserta terutama bagi pelaku usaha, akan dapat gambaran utuh dampak dan konsekuensi fenomena populisme dalam kebijakan pemerintah mengamankan pangan dan pertaniannya. Serta bagaimana upaya pemenuhan kebutuhan pangan global dengan makin minornya peran berbagai lembaga dan kesepakatan global yang mengatur pergerakan pangan dan produk pertanian antar negara. Sejalan dengan itu maka pada KONGRES XVII dan KONFERENSI INTERNASIONAL PERHEPI tahun ini akan mengangkat tema: New Social Economics of Sustainable Agriculture and PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 63

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Food System: The Rise of Welfare State Approach. Adapun sub tema yang akan dibahas dalam bentuk mini symposium selama KONFERENSI INTERNASIONAL adalah: (1) Social Economic Impact of Sustainability Certification; (2) Smallholders in The Global Value Chain; (3) Sustainable Agricultural Development in The Era of Resource Scarcity; (4) Agricultural Insurance and Sustainability in Developing Countries: Who Gains?; (5) The Dynamic of Agro-tourism and Agricultural Resources Management; dan (6) Sustainability of Global Palm Oil Supply Chain.

64 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN

PERHEPI 2011-2014

Oleh: Feryanto dan Erizal Jamal

PROGRAM KERJA PERHEPI 2011-2014 Uraian kegiatan PERHEPI sejak September 2011- Agustus 2014 dapat dilihat pada Tabel 2. Selama 2011-2014 terdapat 93 kegiatan yang telah dilaksanakan baik oleh Pengurus Pusat maupun dengan kerjasama dengan Komisariat Daerah (komda). Rincian kegiatan pada tahun 2011 sebanyak 2 kegiatan (September-Desember 2011), tahun 2012 sebanyak 42 kegiatan, tahun 2013 sebanyak 35 kegiatan, dan tahun 2014 sebanyak 14 kegiatan (sampai bulan Agustus 2014). Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pengurus Pusat dan Komda, tercatat bahwa dari seluruh kegiatan sebanyak 69 kegiatan (74 persen) dilaksanakan oleh Komda, dan terdapat 24 kegiatan (26 persen) yang langsung dilaksanakan oleh PP PERHEPI. Selama 2011-2014 juga telah dilaksanakan 13 kegiatan international (simposium, seminar ataupun workshop), peran Komda dalam melaksanakan kegiatan sangat tinggi. Strategi menyebar kegiatan di berbagai daerah dan Komisariat Daerah cukup berhasil dan mulai membangkitkan profesi ekonomi pertanian. Kegiatan ini dilaksanakan dengan kerjasama PERHEPI dengan berbagai pihak (perguruan tinggi, pemerintah, kelompok swasta dan LSM)

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 65

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Tabel 2. Kegiatan PERHEPI 2011-2014

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk 1. Tahun 2011 1. Komda Malang 28 September 2011, 1. Ketua Umum PERHEPI: Dr. 1. Kuliah Tamu : 1. Makalah Utama 2. MOU PT Bank 1. Penandatanganan Gedung Samantha Bayu Krisnamurthi Mahasiswa Baru Kuliah Tamu: BUKOPIN Tbk dengan Perjanjian Kerjasama Krida, Universitas 2. Kepala Divisi Bisnis Area I S1 Angkatan 2. Dr. Ir. Agus PERHEPI antara PT. Bank Brawijaya PT Bank Bukopin, Tbk Moch. 2011 Peserta: 600 Pakpahan, 3. MOU Rektor BUKOPIN Tbk. Janoko orang Makalah Seminar Universitas Brawijaya dengan PERHEPI 3. Dewan Penasehat Perhepi: 2. Undangan Nasional dengan Ketua Umum tentang Kartu Co Dr. Ir. Agus Pakpahan PERHEPI: 50 Pascasarjana 20 orang Perhepi Branding orang 4. 7 buah MOU Kerjasama 2. Penandatanganan 3. Mahasiswa PERHEPI dengan Perjanjian Kerjasama Pascasarjana: 40 Jurnal Sosial Ekonomi antara PERHEPI orang Perguruan Tinggi dengan Jurnal Sosial 4. Pemakalah Indonesia Ekonomi di Seminar 5. 6 buah Paper Seminar Perguruan Tinggi Nasional Pascasarjana (tidak 3. Kuliah Tamu oleh Pascasarjana: 20 dibuat Prosiding tetapi Dr. Ir. Agus orang dimasukkan ke Jurnal Pakpahan Agrise) 4. Presentasi Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana 2. Penandatanganan MoU 10 Desember 2011, 1. Dr. Bayu Krisnamurthi Jumlah Peserta 150 - MoU Bidang Tridharma antara PERHEPI dan Kampus UPN orang (akademisi Perguruan Tinggi UPN dalam Bidang “Veteran” dan mahasiswa) Tridharma Perguruan Surabaya. Tinggi Tahun 2012 3. Komda Surabaya, 11-12 Januari 2012, 1. Dr.Bayu Krisnamurthi Peserta: 100 orang 30 makalah Buku Ekonomi Gula Simposium Nasional Universitas (Ketua Perhepi Pusat); Pemakalah Ekonomi Gula 2. Ir Subiyono, MM Mahasiswa: 9

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 66

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk Pembangunan (Dirut PTPN X); Dosen: 12 Veteran Surabaya 3. Prof. Rudy Wibowo (Universitas Negeri Jember) 4. Prof. Dr. Slamet Hartono (UGM); 5. Prof.Dr. Noer Soetrisno dan Prof.Dr. Hermanto Siregar (IPB) 4. Komda Purwokerto, 9 Februari 2012 1. Dr. Bayu Krisnamurthi - - Terbentuknya pengurus Pengukuhan pengurus Universitas baru Perhepi Komda Komda Purwokerto Jenderal Soedirman Purwokerto Purwokerto

5 Komda Kendari 10 Februari 2012, 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 52 orang Jaring aspirasi Ceramah dan Diskusi Kendari PERHEPI Komda Ketua Umum PERHEPI Kendari dengan Anggota PERHEPI Komda Kendari serta Civitas Akademika Universitas Halu Oleo 6 Komda Kendari 11 Februari 2012, 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 135 orang SK PERHEPI Komda Pengukuhan Komda Kendari Kendari Kendari 7 Komda Kendari 11 Februari 2012, 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 135 orang MoU Penandatanganan Kendari 2. Prof. Usman Rianse Naskah Kerjasama dalam Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, serta Pengelolaan Jurnal

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 67

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk Buletin Sosial Ekonomi oleh Ketua Umum PERHEPI dengan Rektor Universitas Halu Oleo 8 Komda Kendari 11 Februari 2012, 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 135 orang Kuliah Umum Kuliah Umum Kendari “Konsumen Indonesia Tahun 2020” 9 Komda Bandung 16 Februari 2012 Opening speech: Peserta : 200 orang. Paper yang masuk : Proceeding: International Bale Sawala, 1. Dr. Bayu Krisnamurthi Pemakalah : 60 paper International Conference “Small-Scale Universitas Pembicara : - Invite speaker : 4 Conference on Small- Producer Agency in the Padjadjaran, 1. Bill Vorley, Falguni Guharay, orang Scale Producer Agency Globalized Market” Bandung Sanjeev Asthana, Nico Tassi - Supporting in The Globalized (PERHEPI Co- (The Global Learning Papers: 22 orang Market. Organizer) Network) 2. Komar Mulawibawa (Pelaku Agribisnis Sayuran : Alamanda) 3. Dr.Tommy Perdana (Dosen Unpad). 4. Sanredo, SP. MP (Pelaku Agribisnis Sayuran : Bimandiri)

10 Komda Bandung 16 Februari 2012 Ditandatangani oleh : - - Naskah MoU Penandatangan MoU Bale Sawala, 1. Dr. Bayu Krisnamurthi antara PERHEPI dengan Univiversitas dengan Prof. Ganjar Universitas Padjadjaran Padjadjaran Kurnia/Rektor Unpad

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 68

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk 11. PP. PERHEPI 28 Februari - Penanggung Jawab : Peserta : 16 Orang, 1 Paper : Agribisnis 1. Pemahaman PERHEPI SUGAR THAI 3 Maret 2012, 1. Ir. Lusi Fausia, M.Ec terdiri dari : 8 orang Gula Thailand mengenai Industri TOUR : Kunjungan Thailand 2. Feryanto, SP. M.Si Anggota/Pengurus Gula di Indonesia Mahasiswa Pemenang PERHEPI dan 8 dan Thailand. LKTI Simposium Orang Mahasiswa 2. Naskah Agribisnis Ekonomi Gula bersama Pemenang LKTI Gula Thailand. Pengurus Pusat/anggota PERHEPI ke Thailand. 12. Komda Jambi 29 Maret 2012 - - - Terlantiknya Pengurus Pengukuhan Pengurus Gedung Willtop PERHEPI Komisariat PERHEPI Komisariat Trade Centre Daerah Jambi Daerah Jambi

13 Komda Jambi 29 Maret 2012 1. Dr. Bayu Krisnamurthi - - Prosiding Simposium Nasional Aula Universitas 2. Drs. Marzuki Usman, Ekonomi Karet Jambi 3. Prof. Dr. Ir. Zulkifli Kerjasama PERHEPI Alamsyah, M.Sc (Ketua dengan Fakultas PERHEPI Komisariat Daerah Pertanian Universitas Jambi) Jambi 14 PP. PERHEPI 30 Maret 2012, 1. Prof. Bustanul Arifin 30 orang (pengurus, 1 paper (Prof. Naskah Press Release Diskusi Terbatas “Masa VIP Room 2. Dr. Bayu Krisnamurthi anggota, akademisi, Bustanul Arifin ke Wartawan Depan Bulog” IICC-Bogor birokrat, dan sebagai pengantar) peneliti) 15 PP. PERHEPI 23 April 2012, 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 75 Orang (anggota, - Buku Pangan Rakyat Launching Buku Pangan Wisma Proklamasi 2. Dr. Bustanul Arifin undangan- Rakyat: – Jakarta 3. Dr. Siswono Yudho Husodo pemerintah,anggota Soal Hidup atau Mati 60 DPR, akademisi, dan Tahun Kemudian wartawan) (Peringatan 60 Tahun Peletakan Batu Pertama

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 69

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk Pendirian Kampus IPB Baranangsiang)

16 PP. PERHEPI 26 April 2012, 1. Prof. Dr. Achmad Suryana 40 paper: Buku Pangan Rakyat Studium General dan Auditorium Andi 2. Gorris Mustaqim, ST 500 orang 10 paper mahasiswa seminar Mahasiswa (S1- Hakim Nasoetion- 3. Dr. Handewi P. Saliem yang merupakan S2-S3) Refleksi Pangan Kampus IPB 4. Dr. Dwi Andreas Santosa bagian dari Buku Rakyat: Soal Hidup Dramaga 5. Dr. Nunung Kusnadi Pangan Rakyat Atau Mati 60 tahun Kemudian. 17 Komda Yogyakarta 6 Mei 2012, Hotel 1. Dr. Bayu Krisnamurthi - - Pengurus PERHEPI Pengukuhan Pengurus University Club (Ketum PERHEPI) Komda Yogyakarta PERHEPI Komda (UC), UGM periode 2012-2015 Yogyakarta periode Yogyakarta 2012-2015

18 Komda Yogyakarta 6-7 Mei 2012, 1. Dr. Bayu Krisnamurthi (PP Peserta: 56 orang 130 makalah Prosiding Simposium Ekonomi University Club PERHEPI/ Wamendag RI) Beras Dan Seminar (UC) Hotel, UGM 2. Ir. Sutarto Alimoeso Nasional Dies Natalis Yogyakarta (BULOG) MMA UGM 3. Ir. Gayatri K. Rana (BKP) 4. Dr. Zainal Soedjais (DPI) 5. Prof. Dr. Husein Sawit (PSEKP Bogor) 6. Dr. Nizwar Syafa’at (PT. Sang Hyang Seri) 19 Komda Yogyakarta MMA UGM - - 25 makalah Pemenang LKTI Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI)

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 70

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk 20 Komda Lampung 10 Mei 2012, - - - - Diskusi RSPJ oleh Universitas Kementrian Pertanian Lampung

21 PP. PERHEPI 26 Mei 2012, 1. Prof. Budiono (Video 400 orang, 9 Paper - Prosiding In Memoriam Prof. IICC Bogor. Conference) 9 Paper ringkas + - Tindak Lanjut Sajogyo (Pendiri dan 2. Dr. Bayu Krisnamurthi Naskah Pidato pemikiran Sesepuh PERHEPI) 3. Dr. H.S. Dillon Wapres - Prof. Sajogyo 4. Dr. Joyo Winoto 5. Dr. Ernan Rustiadi 6. Dr. Arif Satria 7. Dr. Noer Fauzi Rahman 8. Ir. Indrasari Tjandraningsih 9. Sri Palupi, MA 22 Komda Bangkalan Juni 2012, Prof. Rudi Wibowo 100 orang Kumpulan Makalah Seminar nasional dan Universitas Pelantikan Trunojoyo, Bangkalan 23. Komda Palembang 5 Juni 2012, 1. Dr. Ronnie S. Natawidjaja Jumlah Peserta : 50 - Penguatan Organisasi Rapat Kerja Nasional Kampus 2. Prof. Zulkifli Alamsyah Orang Pengurus 1. Penataan dan Tengah Tahunan Universitas 3. Dr. Zainal Abidin Pusat dan Komda konfirmasi Pengurus Pusat Sriwijaya, 4. Feryanto, M.Si keaktifan Komda. PERHEPI dan KOMDA Palembang 2. Penguatan Rencana Penrbitan Jurnal PERHEPI. 3. Penetapan Agenda Kerja PERHEPI.

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 71

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk 24. Komda Palembang 5-6 Juni 2012 1. Gubernur Sumatera Selatan Jumlah Peserta: 174 Jumlah makalah: 46 - Model Desa Mandiri Seminar Nasional Palembang 2. Dirjen Tanaman Pangan orang makalah Pangan Lestari Pengembangan Kementrian Pertanian RI (Sustainable Agribisnis Pangan 3. Direksi Bulog Corporate Farming); melalui Pemanfaatan 4. Direksi PT Pusri Kerjasama PERHEPI, Lahan Sub Optimal (Co- 5. Community Enchancement Unsri, Pemkab OKI, organizer) PT Medco E&Pindonesia- PT.SBAWI dan Bank Rimau Asset Sumsel-Babel 6. Prof. Nuhfil Hanani - Pengembangan 7. Prof. Fachrurrozie Sjarkowi, industri mie kering; Ph.D Pengembangan 8. Dr. Erizal Sodikin industri pakan/konsentrat ternak sapi berbasis jerami padi kerjasama expert dari Belanda - Kerjasama NRV pengukuran emisi karbon kerjasama PT. MEDCO (dalam proses, rencana pertemuan awal Desember 2012)

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 72

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk 25. Komda Pekanbaru 4 Juli 2012 1. H.R. Mambang Mit (Wakil 150 orang - - Telah Pengukuhan Komda Kediaman Wakil Gubernur Provinsi Riau) dikukuhkannya PERHEPI Pekanbaru Gubernur Provinsi 2. Prof. Dr. Ir. Hermanto Komda PERHEPI (Riau) dan Diskusi Riau Siregar, M.Ec (PP Komda Riau “Arah Pembangunan PERHEPI) - Sumbangan Pertanian dalam 3. Prof. Dr. Mangara pemikiran tentang Meningkatkan Tambunan, M.Sc (Guru Besar arah pembangunan Kesejahteraan IPB) pertanian dalam Masyarakat” 4. Ir. Wisnu Oriza , MM meningkatkan (Ketua GABKI Riau) kesejahteraan 5. Dr. Djaimi Bakce, SP, M.Si masyarakat (Ketua Komda PERHEPI Pekanbaru (Riau)) 6. Ir. A.Z. Fachri Yasin, M.Agr (Penasehat Komda PERHEPI Pekanbaru (Riau))

26. Komda Pekanbaru 5 Juli 2012 Rektorat 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 350 orang 25 makalah Sumbangan pemikiran Seminar dan Simposium Lantai IV (Ketua Umum PP tentang peningkatan Nasional dengan Tema: Universitas Riau PERHEPI/Wakil Menteri daya saing dan “Peningkatan Daya Perdagangan RI) keberdayaan ekonomi Saing dan Keberdayaan 2. Ir. Murniati, MM masyarakat berbasis Ekonomi Masyarakat (Kementerian Pertanian RI) perkebunan di Berbasis Perkebunan di 3. Prof. Dr. Hermanto Siregar, Indonesia Indonesia” M.Ec (PP PERHEPI/Guru Besar IPB)

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 73

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk 4. Prof. Dr. Ir. Mangara Tambunan, M.Sc (Guru Besar IPB) 5. Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE, M.P, (Guru Besar Universitas Riau) 6. Dr. Ir. Hinsatopa Simatupang, MM (Pengurus GABKI Riau) 7. Dr. Djaimi Bakce, SP, M.Si (Ketua Komda PERHEPI Pekanbaru (Riau)) 8. Dr. Ir. Syaiful Hadi, M.Si (Penasehat Komda PERHEPI Pekanbaru (Riau)) 9. Dr. Ir. Fadjar Restuhadi, M.Si (Pengurus Komda PERHEPI Pekanbaru (Riau)) 10. Dr. Ir. Rosnita, M.Si (Pengurus Komda PERHEPI Pekanbaru (Riau) 11. Dr. Ir. Marliati, M.Si (Pengurus Komda PERHEPI Pekanbaru (Riau) 27. Komda Pekanbaru 5 Juli 2012 - 9 orang 9 makalah - Meningkatkan Lomba Karya Tulis kemampuan Mahasiswa mahasiswa dalam penulisan karya ilmiah - Terpilihnya 3 orang pemenang LKTI

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 74

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk 28. Komda Pekanbaru 5 Juli 2012 1. Prof. Dr. Ir. Hermanto 40 orang 1 makalah Meningkatnya Kuliah Umum Universitas Riau Siregar, M.Ec (Guru Besar kemampuan dosen, Ekonometrika Time IPB) mahasiswa anggota Series PERHEPI dalam analisis kuantitatif. 29. PP.PERHEPI 24 Juli 2012, 1. Dr. Bayu Krisnamurthi Peserta ; 175 orang - MoU Kerjasama 1. Diskusi Umum Auditorium 2. Dr. Suryamin (Kepala BPS) (Mahasiswa, Penyelenggaraan dan Persiapan Sensus Litbang Kementan- peneliti, praktisi, Pemanfaatan Hasil Pertanian 2013 Bogor dosen) Sensus Pertanian 2013. (ST-13) dan Penandatangan MoU 2. Kerjasama antara PERHEPI dengan BPS dalam hal penyelenggaraan dan Pemanfaatan Hasil 30. Komda 4 September 2012, 1. Wakil Gubernur Prov Sulsel Peserta : 76 orang - Terlantiknya secara Pengukuhan Pengurus Hotel Santika (Ir. Agus Arifin Nu’mang, resmi Pengurus PERHEPI Komisariat Makassar Msi); Pemateri : 2 orang PERHEPI Komda Daerah Makassar 2. Prof Nuhfil Hanani Makassar (2011-2014) 3. Moderator: Dr. Ir. Imam Mujahidin Fahmid, M.Tdev (Ketua Komda Sulsel) 31. PP. PERHEPI 5 September 2012, 1. Prof. Anne Booth Peserta : 400 Orang - - International Lecturer Auditorium Prof. 2. Dr. M. Parulian Hutagaol (Mahasiswa, Dosen, Prof. Anne Booth Thoyib Hadiwijaya, 3. Dr. M. Firdaus peneliti, Pemerintah (SOAS, University of Kampus IPB, 4. Prof. Dr. Rina Oktaviani dan Wartawan) London): Performance Dramaga. of Agricultural of Indonesia

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 75

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk 32 Komda Makassar 5 September 2012 Keynote Speaker : Peserta : 173 orang Jumlah paper yang Prosiding Simposium Nasional Pusat Kegiatan 1. Prof Nuhfil Hanani (Ketua Pemakalah Utama: masuk: 14 paper Ekonomi Jagung Penelitian (PKP) PP Perhepi) 3 orang Universitas Pemakalah Seminar : Hasanuddin, Pemakalah Utama : 7 orang Makassar 1. Dr. Muhammad Azrai Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros 2. Ir. H. Muhammad Idrus Hafid (Kepala Balai Penelitan dan Pengembangan Daerah Sulsel) 3. Harun (Pimpinan PT. JAPFA Comfeed Indonesia Tbk Unit Makassar)

33. Komda Probolinggo 9 September 2012 - Peserta: 550 orang - Penghijauan tanaman Penghijauan Kawasan mangga dan jati untuk Agrowisata meningkatkan Sumberbendo produktivitas lahan

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 76

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk 34. Komda Probolinggo 9 September 2012 1. Dr. Sudarti, M.Kes (Lembaga Peserta: 300 orang - Mendukung Seminar Nasional Kawasan Pengabdian Kepada Pemakalah: 3 orang Kebangkitan “Kebangkitan Agrowisata Masyarakat LPM Universitas Perempuan yang Perempuan yang Sumberbendo Jember) termarginalkan dalam Termarginalkan dalam 2. Hj. Tantri Hasan Aminudin, mendukung Mendukung SE, Msi (Ketua Tim Perekonomian Nasional Perekonomian Penggerak PKK Kabupaten dimulai dari lingkup Nasional” (co-organizer) Probolingo) keluarga hingga berefek 3. Sulis Dyah Candra, SP, MP pada skala nasional (Pengabdian Masyarakat LPM UPM Probolinggo)

35. Komda Probolinggo 9 September 2012 Pengurus Pusat PERHEPI Peserta: 350 orang - Dimulainya masa bakti Pelantikan Pengurus Agrowisata pengurus Perhepi Probolinggo Sumberbendo komisariat daerah Probolinggo

36. Komda Bnegkulu 11 September 2012 1. Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, Peserta: 33 orang - Pengurus Perhepi Pengukuhan Pengurus Ballroom Hotel M.S. (Ketua PP Perhepi) Komda Bengkulu masa Perhepi Komda Splash 2. Ir. Rosihan Asmara, M.S. (PP kerja 2012-2015 telah Bengkulu Periode 2012- Kota Bengkulu Perhepi) dikukuhkan dan kartu 2015 3. Ika Wahyuningsari (PP anggota sudah Perhepi) dibagikan

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 77

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk 37. Komda Bengkulu 12 September 2012 1. Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, Peserta: 150 orang 63 Makalah Terbentuk jaringan Seminar Nasional Ruang Rapat M.S. (Ketua PP PERHEPI) kerjasama Perhepi “Menuju Pertanian yang Utama Universitas 2. Prof. Dr. Ir. Pantjar Komda Bengkulu Berdaulat” (kerjasama Bengkulu Simatupang, M.S. (Staf Ahli dengan berbagai PERHEPI Komda Kota Bengkulu Menteri Pertanian Bidang organisasi profesi dan Bengkulu dengan Perencanaan Kebijakan institusi dari berbagai Fakultas Pertanian Pertanian) provinsi Universitas Bengkulu 3. Dr. Ir. Soeprapto, M.Sc. Sudah diterbitkan buku dan Perhimpunan (Peneliti Jurusan prosiding hasil-hasil Fitopatologi Indonesia Agroekoteknologi Fakultas seminar volume 1, (PFI) (co-organizer) Pertanian Universitas sedangkan untuk Bengkulu) volume 2 masih dalam proses editing

38. Komda Purwokerto 19 September 2012 1. Dr.Ir.Handewi Saliem,MS Peserta : 197 orang Paper oral 118 dan Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian dan Ir.Gayatri Indah Cahyani Pemakalah : 118 poster 26 Ekonomi Pangan dan Universitas orang Dies Natalis ke 50 Soedirman Fakultas Pertanian Purwokerto Unsoed Purwokerto (partisipasi) 39. PP. PERHEPI 21 September 2012, 1. Dr. Suswono (Menteri 40 Peserta (Perhepi - Naskah Hasil FGD Focus Group Discussion Kementerian PertanianRI) Pusat dan Komda, sebagai masukan ke Memposisikan Peran Pertanian RI-Jakarta 2. Prof. Achmad Suryana Kementan, dan DPR dan Kementan Bulog Bagi Kepentingan 3. Prof. Bustanul Arifin Dewan Ketahanan (BKP) dan Dewan Petani dan Ketahanan Pangan). Ketahanan Pangan. Pangan (partisipasi) 40. PP. PERHEPI 18 Oktober 2012 1. Prof. Gordon Butland 200 Peserta : Praktisi, 2 Makalah - International Seminar Gedung Mahoni, 2. Dr. Arief Daryanto mahasiswa, dosen, Global Trend in Poultry MB IPB 3. Dr. Idqan Fahmi dan peneliti Business (co-organizer)

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 78

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk

41. Komda Bandung 30 Oktober 2012, 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 12 orang - Seminar Internasional Pertemuan Ketua Hotel Santika Ekonomi Teh PERHEPI Pusat dengan PERHEPI Komda Bandung 42. Komda Jember 8 Nopember 2012, 1. Plenary Session : Keynote Jumlah Peserta: - Pemenang LKTI, Simposium Nasional Universitas Jember Speaker: Dr. Bayu - Pemakalah: 3 orang Penerbitan Buku Ekonomi Kopi dan Krisnamurthi (Wakil Menteri - LKTI: 11 peserta Ekonomi Kopi pelantikan Komda Perdagangan) Jember 2. Center Session (Pembicara undangan) Pemakalah : - Dr. Reni Kustiari - Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, MS. - Ir. Matsakur (mewakili Bupati Bondowoso) Pembahas : - Dr. Ir. Joni Murthi MA, M.Rur.M, - Luh Putu Suciati, SP. MP. - Agus Supriono, SP. M. Moderator : Prof.Dr. Rudi Wibowo 43. Komda Malang, 27-28 November 1. Prof. Peter J. Batt (Curtin Pemakalah : 45 1. Makalah Utama dari Prosiding Konferensi Konferensi Internasional 2012 University, Australia) orang Keynote Speaker: 7 Internasional (Dalam Ketahanan Pangan Gedung Widyaloka, 2. Prof. Michael Reed Peserta : 222 orang makalah Proses) (International Universitas (Kentucky University, USA) Undangan Anggota2. Makalah untuk Conference on Food Brawijaya. 3. Assoc. Prof. Sanae Ito PERHEPI yang hadir Parallel Session: 45 (Nagoya University, Japan) dari KOMDA makalah

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 79

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk Security/ICFS) (co- 4. Dr. Ir. Mei Rochjat Jember, Jambi, organizer) Darmawiredja, MED (Senior Mataram, Manado, Official Meeting on ASEAN Makasar, D.I. Ministers of Agriculture and Yogyakarta, Forestry/SOM-AMAF) Lampung 5. Dr. Ir. Tjuk Eko Hari Basuki, MST (The National Agency for Food Security/BKP) 6. Ir. Sutarto Alimoeso, MM (The National Food Logistic Agency /BULOG) 7. Dr.Ir. Arief Daryanto, Mec. (Indonesia Society of Agricultural Economics/PERHEPI) 44. Komda Bandung 29 November 2012 1. Prof Pantjar Simatupang Jumlah peserta : 75 4 paper Prosiding Seminar “Strategy RSG, Gedung-1 2. Dr Robert Manurung orang Induk Pembangunan Kampus Unpad, Pembahas : Pertanian Indonesia” Bandung 1. Prof Maman H Karmana 2. Prof Tuhpawana P Sendjaja Tahun 2013 45. Komda Solo 23 Januari 2013, - - - Laporan kegiatan Kunjungan ke sentra Surakarta ekonomi kreatif 46. PP. PERHEPI dan 25 Januari 2013 1. Dr. Bayu Krisnmaurthi Peserta: 125 Orang --- Hasil Rapat Kerja Komda Solo Hotel 2. Dr. Ronnie S. Natawidjaja penasehat, pengurus Nasional PERHEPI Rapat Kerja Nasional Solo 3. Dr. Dwi Rachmina pusat dan Tahun 2013 Perhepi komisariat. 47. Komda Solo 26 Januari 2013 1. Dr. Bayu Krisnamurthi Jumlah Peserta: 150 60 paper Prosiding Seminar Simposium Nasional 2. Dr. Arief Daryanto Orang. Nasional Ekonomi Kreatif 3. Dr. Ir. Kusnandar, M.Si “Pengembangan Berbasis Pertanian 4. Hikmat Kurnia Ekonomi Kreatif

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 80

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk Jumlah Pemakalah: Berbasis Komoditas 60 Orang Pertanian di Indonesia”. ISBN: 978-602-19392-1-5 48. Komda Kendari 11 – 12 Februari ------Prosiding Ekonomi Simposium Nasional 2013 Kakao Ekonomi Kakao Kendari 49. Komda Kendari 11-12 Februari 2013, Mahasiswa S1 9 paper Karya Tulis LKTI Ekonomi Kakao Kendari 50. PP. PERHEPI 27 Februari 2013 di 1. Dr. Bayu Krisnamurthi Jumlah Peserta : 18 --- Rencana kajian Rapat Koordinasi Surabaya 2. Dr. Budi Setiawan orang pembahasan Pengurus Komda Perkembangan PERHEPI se-Jawa Timur Ekonomi Pertanian di dalam Rangka Jawa Timur oleh Pembahasan PERHEPI Wilayah Jawa Perkembangan Ekonomi Timur dan Dinas Pertanian Jawa Timur Perdagangan dan yang akan datang Industri Jawa Timur. 51. PP. PERHEPI 1. Dr. Bayu Krisnamurthi ------Penyerahan Bantuan alat Musik kepada Mahassiwa Pertanian Jember dalam rangka cipta lagu-lagu pertanian. 52. PP. PERHEPI 1 – 4 April 2013 1. PT. Bumi Tangerang Jumlah Peserta: 40 10 paper Prosiding Kegiatan Kunjungan (PT Bumi 2. PT. Ceres orang (Mahasiswa Peningkatan Lapangan dan dan Tangerang dan PT 25 Orang dosen 15 pemahaman dan Training ke Industri Ceres) orang) pengetahuan mengenai Pengolahan Kakao Pengolahan Kakao yang bernilai tambah tinggi. 53. Komda Palu 11 April 2013 1. Prof. Hermanto Siregar ------

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 81

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk Pengukuhan Pengurus Kampus Univ. Jumlah peserta : 100 Perhepi Komda Palu Tadulako, Palu Orang 54. Komda Palu Sulteng 1. Gubernur Sulawesi Tengah 15 paper Prosiding Seminar Nasional 2. Rektor Univ. Tadulako “Restorasi Potensi 3. Prof. Hermanto Siregar Ekonomi Kelautan Sebagai Pilar Pembangunan MDGs 2015 Menuju Indonesia Baru” 55. Komda Palembang 15 April 2013 1. Gubernur Sumatera Selatan Jumlah Peserta: 295 15 paper Prosiding, MoU Medco Seminar Nasional Palembang 2. Dr. Arief Daryanto orang. dan Jurusuan Sosek “Kemitraan dalam 3. Prof. Iswandi Annas Univ Sriwijaya. Pengembangan Agribisnis Berbasis Sumberdaya Lokal” &“Persembahan KARYA GEMILANG Binaan CSR PT. MEDCO E&P Indonesia-Rimau Asset” 56. PP. PERHEPI 7 Mei 2013, Dinas ---- Jumlah Peserta 53 --- -- Pelatihan Ekspor-Impor Perindustrian dan orang (Mahasiswa Kopi Perdagangan Jawa 40, Dosen 13) Timur 57. PP. PERHEPI 8 Mei 2013 1. Dr. Bayu Krisnamurthi Jumlah Peserta 50 --- -- Kunjungan ke pabrik orang pengolahan Kopi di Rungkut Surabaya 58. Komda Jember 8 Mei 2013 1. Dr. Bayu Krisnamurthi Jumlah Peserta 50 --- -- FGD Pembahasan 2. Akademisi dan pelaku Usaha orang Diversifikasi Tembakau Non Rokok oleh Komda Jember

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 82

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk 59. 10 Mei 2013, Hotel 1. Dr. Bayu Krisnamurthi Jumlah Peserta 32 --- Terlantiknya secara Komda Pontianak Mercure Pontianak orang resmi Pengurus Pengukuhan PERHEPI PERHEPI Komda Komda Pontianak Pontianak 60. Komda Pontianak 10 Mei 2013, Hotel 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 28 orang Mendapatkan masukan Dialog interaktif Mercure Pontianak 2. Dr. Ir. Rahmatullah Rizieq, positif tentang tentang Perkembangan M.Si pengembangan Aktifitas Ekonomi ekonomi pertanian Pertanian Indonesia yang dapat diterapkan di Kalimantan Barat 61. Komda Lampung 16 Mei 2013 Indonesia, Jepang - - Prosiding International Symposium On Mitigating Environment Risks in Indonesia Watersheds Through Payment For Environmental Services 62. Komda Bangkalan Juni 2013, Inna 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 200 orang Teridentifikasinya Seminar Nasional Simpang Surabaya (Wamendag RI/Ketua permasalahan Tembakau Umum PERHEPI) tembakau mulai dari 2. Gubernur Jawa Timur hulu sampai hilir 63. Komda Jambi 4 Juli 2013di Jambi 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 50 orang --- Gambaran umum Workshop “Prospek 2. Prof. Zulkifli Alamsyah tentang ISPO, dokumen dan Tantangan 3. Prof. Herman Waibel strategi implementasi Implementasi Indonesia (Hanover Unversity) ISPO terhadap produksi Sustainable Palm Oil kelapa sawit. (ISPO) Kriteria di Industri Kelapa Sawit Indonesia 64. Komda Bogor 11 Juli 2013 di 1. Basuki, SH Jumlah Peserta : 45 ------Seminar Koperasi Bogor 2. Dr. Noer Soetrisno orang “Implikasi UU No 17 3. Dr. Lukman M. Baga, M.Ec

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 83

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk tahun 2012 Terhadap 4. Dr. Syahyuti Pembangunan Pertanian” 65. Komda Bangkalan Jumat, 05 Juli 2013 1. Dr. Bayu Krisnamurthi Jumlah Peserta : 150 --- Prosiding Simposim Nasional – Sabtu, 06 Juli 2013 2. Dr. H. Soekarwo orang Tembakau” Hotel Inna 3. Dr. Budi Setiawan Subiyakto “Konsensus Standar Simpang, Jl. Mutu Tembakau” Gubernur Suryo 1- 3, Surabaya

66. Komda Malang 20 Agustus 2013, 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 400 orang Prosiding Seminar Seminar Nasional UMM Dome 2. Prof. Dr. Nuhfil Hanani Nasional “Pembangunan 3. Kepala Dinas Pertanian Pertanian pada Era Provinsi Jawa Timur Globalisasi” 67. PP. PERHEPI 27 Agustus 2013 di 1. Dr. Endah Murniningtyas Jumlah Peserta : 25 --- Rencana dan FGD Rapat Persiapan Kemendag Jakarta 2. Dr. Bayu Krisnamurthi orang Kesepakatan seri Penyusunan RPJM diskusi FGD antara Pangan dan Pertanian PERHEPI dan Tahun 2014-2019 Bappenas. 68. PP. PERHEPI 3-6 September 2013 1. Kemendag RI Jumlah Peserta : 30 30 paper Buku Peningkatan Daya Palm Oil Excursion in 2. PT. Sinar Mas Mahasiswa (IPB dan Saing Kelapa Sawit Lampung Unila, 5 Dosen (IPB Indonesia menghadapai dan Unila), 2 orang AEC-2015. dari Kemedag, dan 1 orang Perwakilan dari PERHEPI 69. Komda Semarang 10 September 2013 1. Dr. (Hc) Ir. H. Siswono Yudo Jumlah Peserta : 142 125 paper Prosiding Seminar Nasional di Semarang Husodo orang Optimalisasi 2. Prof. Bustanul Arifin Sumberdaya dan 3. Dr. Agung Hendriadi, M.Eng kearifan lokal untuk 4. Dr. Eddy Prasetyo pengembangan

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 84

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk agribisnis dan peningkatan ketahanan pangan 70. Komda Semarang 10 September 2013 Komda Semarang - Pengurus Perhepi Pengukuhan Komda di Undip Semarang Komda Semarang masa Semarang kerja 2013-2016 telah dikukuhkan dan kartu anggota sudah dibagikan 71. Komda Bandung 8 Oktober 2013 di 1. Prof. Bustanul Arifin Jumlah Peserta : 40 - Draft atau Rumusan Strategi Induk Hotel Aston 2. Dr. Bayu Krisnamurthi orang Strategi Induk Pembangunan Primera Bandung 3. Dr. Endah Murniningtyas Pembangunan Pertanian Tahun 2014- 4. Dr. Pantjar Simatupang Pertanian Tahun 2014- 2019 5. Dr. Robert Manurung 2019

72. Komda Bogor Jum’at/11 Oktober 1. Dr. Nunung Kusnadi Jumlah Peserta : 20 - Draft atau Rumusan Focus Group Discusion 2013 2. Dr. Handewi P. Saliem orang RPJM Pangan dan (FGD) Pembahasan Pertanian Tahun 2014- RPJM Pangan dan 2019 “Grain dan Pertanian 2014-2019 Serealia” Topik “Grain dan Serealia” sebagai bahan masukan dalam RPJM 73. Komda Surabaya 10-12 Oktober 2013 1. Zaal Kikvidze (Ilia, Univ. Jumlah Peserta : 150 75 paper Prosiding International Surabaya Georgia) orang Conference On 2. Fabrice Renaud (United Agriculture (ICA)-2013, Nations Univ, Germany) dengan tema 3. Tomohiro Kamogawa (LIPI) CROSSING 4. Satya Nugroho (LIPI) BOUNDARIES 5. Philip Goh Tech Siang TOWARD MODERN (Kaliandra Foundation) AGRICULTURE : 6. Richard Barichello (British “Science and Columbia Univ Canada)

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 85

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk Technology, Economic 7. Li Hao Tong (Rice Research and Social Welfare in China) Developing Countries” 8. Prof. Masyhuri (UGM) 74. Komda Jambi Rabu, 20 November 1. Dr. Nono Rusono Jumlah Peserta : 62 - Draft atau Rumusan Seminar dan FGD 2013 di Universitas 2. Dr. Sahrial Hafids orang RPJM Pangan dan “Strategi Jambi 3. Dr. Ir. Ernawati H.D, M.P Pertanian Tahun 2014- Pengembangan Kelapa 4. Prof. Zulkifli Alamsyah 2019 “Kelapa Sawit dan Sawit dan Minyak Minyak Nabati” Nabati dalam Rangka Penyusunan RPJM Nasional Pangan dan Pertanian 2014-2019” 75. Komda Bandung Rabu, 27 November 1. Dr. Nono Rusono Jumlah Peserta : 75 - Draft atau Rumusan FGD Pembahasan RPJM 2013 di Hotel Mitra 2. Dr. Tommy Perdana orang RPJM Pangan dan Pangan dan Pertanian Bandung 3. Bapak Agus Pertanian Tahun 2014- 2014 – 2019 khusus 4. Prof. Pantjar Simatupang 2019 “ Cabai dan untuk komoditas Cabe Bawang” & Bawang. 76. Komda Palembang 4 Desember 2013 1. Dr. Najib Asmani Jumlah Peserta : 50 - Draft dan Rumusan FGD Pembahasan Karet Hotel Swarna 2. Prof. Andy Mulyana orang RPJM Pangan dan dan Serat Dwipa Jalan Tasik 3. Dr. Nono Rusono Pertanian Tahun 2014- Pengembangan Industri Nomor 1 2019 “Karet dan Serat” Karet dan Serat Pada Palembang Era Larangan Ekspor Bahan Mentah Mulai 2014 77. PP. PERHEPI 9 Desember 2013 di 1. Prof. Bustanul Arifin Jumlah Peserta: 28 2 paper Rencana pelaksanaan Rapat BPS-PERHEPI Yogyakarta 2. Dr. Bayu Krisnamurthi orang kajian pemanfaatan “Pemanfaatn Hasil 3. Dr. Margo (BPS) hasil Sensus Pertanian Sensus Pertanian 2013” 4. Dr. Ronnie S. Natawidjaja 2013 oleh PERHEPI dan BPS pada tahun 2013 dan 214.

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 86

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk 78. Komda Yogyakarta 10 Desember 2013 1. Dr. Bayu Krisnamurthi Jumlah Peserta : 60 4 paper Draft dan Rumusan FGD Pembahasan RPJM 2. Prof. Masyhuri orang RPJM Pangan dan Beverage dan 3. Dr. Slamet Hartono Pertanian Tahun 2014- Tembakau di 4. Dr. Lestari Raahyu W 2019 “Beverage dan Yogyakarta Tembakau” 79. Komda Palu 13-14 Desember Menteri Riset dan Teknologi Jumlah Peserta : 400 25 paper Prosiding “International Seminar 2013, Kampus 1. Prof. Mohd Anis Bin Md. orang on Maritim and Universitas Nor (Malaysia) Agribusiness 2013”. Tadulako-Sulteng 2. Prof. Regina Birner (Jerman) Tahun 2014 80 PP. PERHEPI 23 Januari 2014, 1. Prof. Sjarifuddin Baharsjah 200 orang 4 paper Rekomendasi Kebijakan Diskusi Nasional IICC Bogor 2. Prof. Bungaran Saragih PERHEPI “Tantangan 3. Prof. Bustanul Arifin Pembangunan 4. Drs. Purwiyanto Pertanian Indonesia Pranotosuwiryo, 2014-2019” MSc/Kemenkeu 5. Dr. Kassan Muhri/Kemendag 81 PP. PERHEPI 23 Januari 2014 Dr. Bayu Krisnamurthi, Pengurus 100 orang --- Program kerja tahun Rapat Kerja Nasional Komda 2014 Perhepi tahun 2014 82 Komda Padang 13 Mei 2014, 1. Dr. Bayu Krisnamurthi, M.Si 80 orang Dikukuhkan Pengurus Pengukuhan Pengurus Auditorium 2. Prof. Dr. Irwan Prayitno, Psi, PERHEPI Komda PERHEPI Komda Gubenuran M.Sc Padang Periode 2014- Padang Periode 2014- Sumatera Barat 2017 2017 serta Diskusi dan Ramah Tamah dengan Wakil Menteri Perdagangan RI 83 Komda Padang 14 Mei 2014, 1. Prof. Dr. Bustanul Arifin 400 orang 4 paper Terbuka dan Universitas 2. B. Rusdiharsono berkembangnya Andalas 3. Indra Wediana wacana serta

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 87

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk Seminar Nasional 4. Dr. Ir. Endryy Martius, M.Sc pemahaman akan “Arah dan Kebijakan tantangan Pembangunan” pembangunan pertanian periode 2014- 2019 84 Komda Padang 14-16 Mei 2014, 1. Prof. Rina Oktaviani 44 orang Peserta bisa Pelatihan CGE Universitas menggunakan aplikasi (Computable General Andalas CGE untuk permodelan Equilibrium) ekonomi 85 PP. PERHEPI 28 Mei 2014 Dr. Graham Brookes 60 orang 1 paper --- International Workshop ( “Assesing The Global Agricultural Economist in PG Impact of Crop Economics Ltd, UK) Biotechnology in Improving the Environment and Economy” 86 Komda Denpasar 7 Agustus 2014 di 1. Kepala Bappeda Provinsi Bali 70 orang 3 paper --- Pelantikan Komisariat Bali 2. Kepala Dinas Pertanian, Daerah (KOMDA) Perkebunan, dan Kehutanan Denpasar Kabupaten Badung 3. Bapak Agus Sudibya (Pemerhati dan Praktis Pertanian-Pariwisata) 4. Prof. Hermanto Siregar 87 Komda Tasikmalaya 20 Agustus 2014 di Dr. Ronnie S. Natawidjaja 100 orang ------Pelantikan Komisariat Tasikmalaya Daerah (KOMDA) Tasikmalaya 88 PP. PERHEPI 26-27 Agustus 2014, 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 30-50 orang --- Perubahaan AD/ART Pra Kongres MB IPB

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 88

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk 89 PP. PERHEPI 27 Agustus 2014, 1. Dr. Bayu 50 orang ------PERHEPI PRE- MB IPB Krisnamurthi/Wamendag/K CONFERENCE etua Umum PERHEPI WORKSHOP “Socio- 2. Dr. Harianto/Staf Khusus Economic Consideration Presiden RI on Agricultural 3. Dr. Leo Gonzales Biotechnology” 4. Prof. Hermanto Siregar/Anggota KEN 5. Prof. Riset. Agus Pakpahan/Ketua Komisi Keamanan Hayati untuk Produk Rekayasa Genetik 6. Dr. Arief Daryanto/Direktur MB IPB 90 PP. PERHEPI dan 27 Agustus 2014, 1. Prof. Ryohei Kada (Brief 30-40 orang ------Komda Lampung MB IPB Overview on the research PERHEPI PRE- theme) CONFERENCE 2. Dr. Beria Leimona (PES on WORKSHOP “Payment the Ground: Experience for environmental 3. Dr. Katsuya Tanaka (PES services” Application on coffee agro- forestry). 4. Dr. Mubariq Ahmad (Committees and Green Economy)

91 PP. PERHEPI 27 Agustus 2014, 1. Djunari Inggit Waskito, 50-60 orang 4-5 paper Rekomendasi Kebijakan Agenda Perundingan MB IPB S.H., LLM Perdagangan Direktur Kerjasama Internasional Multilateral, Ditjen KPI Kemendag RI 2. Drs. Deny Wachyudi Kurnia, MA

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 89

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk Direktur Kerjasama APEC dan Organisasi Internasional Lainnya, Kemendag RI

3. Tanggapan oleh Pembahas:

4. Dr. Ir. Erwidodo, MS (Mantan Dubes RO untuk WTO dan Peneliti Senior PSE-KP Kementan RI)

5. Prof. Dr. Ir. Rina Oktaviani Guru Besar FEM IPB

6. Dr. Jose Rizal Kepala Departemen Ekonomi CSIS

PP. PERHEPI 28 Agustus 2014, 1. Prof. Dr. Peter Timmer 350-400 orang 10 makalah utama Prosiding International IICC Bogor (Professor Emeritus of dan 115 makalah Conference dan Harvard University, USA) peserta Konferensi Nasional 2. Dr. Bayu Krisnamurthi PERHEPI 3. Prof. Dr. Thomas Reardon (Professor of Michigan State University, USA) 4. Prof. Dr. Peter Warr (Professor Agricultural Economics, Australian National University)

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 90

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pelaksana/Nama Waktu dan Jumlah Peserta dan Jumlah Paper yang No Narasumber/Pembicara Output Kegiatan Kegiatan Tempat Kegiatan Pemakalah Masuk 5. Prof. Ryohei Kada (Research Institute for Humanity and Nature (RIHN), Kyoto Japan) 6. Dr. Endah Murniningtyas (Bappenas) 7. Mr. Mauricio F. Amore (President Director of Monsanto) 8. Ir. Muhammad Najikh (PT. Kelola Mina Laut) 9. Dr. Leonardo Gonzales (Asian Social Institute, Philippine)

92 PP. PERHEPI 29 Agustus 2014, 1. Penasehat PERHEPI 150 orang --- Ketua Umum dan Kongres PERHEPI IICC Bogor 2. Pengurus Pusat kepengurusan yang 3. Pengurus Komda baru 93 PP. PERHEPI 29 Agustus 2014, --- 43 orang 41 paper ---- Lomba Karya Tulis IICC Bogor Ilmiah (LKTI S1)

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 91

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PERKEMBANGAN KOMISARIAT DAERAH (KOMDA) PERHEPI 2011- 2014

Jumlah Komda PERHEPI yang terdaftar dan aktif selama periode kepengurusan 2011-2104 adalah sebanyak 30 Komisariat Daerah. Sebelumnya dalam periode kepengurusan tahun 2007-2011 terdapat 35 KOMDA, namun berdasarkan usulan rapat kerja PERHEPI pada tahun 2013 di Solo mengusulkan 7 (tujuh) komisariat daerah yakni: Salatiga, Banyuwangi, Banjarmasin, Manokwari, Gorontalo, Ambon, dan Jayapura diputihkan. Pemutihan dilakukan dengan alasan sama sekali tidak aktif dan tidak ada respon dari pengurus sebelumnya (sehingga sejak periode kepengurusan 2011-2014 tidak ada konfirmasi dari ketujuh komda tersebut). Pada tahun 2012 dan tahun 2013 bergabung Komda PERHEPI Palu dan Tasikmalaya.

Seluruh Komda PERHEPI telah memiliki struktur kepengurusan yang lengkap, hal ini dibuktkan dengan telah diterbitkannya SK pengangkatan kepengurusan setiap Komda yang ditandatangani oleh Ketua Umum PP PERHEPI, disamping itu juga dilakukan pengukuhan dan pelantikan kepengurusan oleh Ketua Umum atau yang mewakili. Sampai saat ini sudah 22 Komda yang telah dilantik kepengurusannnya, dan 8 Komda belum sama sekali, yakni: Jakarta, Malang, Manado, Mataram, Medan, Samarinda, Medan, Kupang, dan Banda Aceh. Disamping itu untuk memudahkan sistem administrasi dan keanggotaan, setiap Komda memiliki kode tersendiri seperti yang tercantum pada Tabel 3.

92 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Tabel 3. Perkembangan Komisariat PERHEPI 2011-2014

Pengurus Kontak Kode Komda Jumlah Telephone / No. SK Komda Ketua Nama Sekretaris Alamat Email Pengurus Fax 01 Bogor Dr. Handewi Prof. Erizal Jamal dan Dr. 26 orang Jalan Jenderal A. [email protected] Telp : (0251) 1334/SK/PP.PER P.Saliem Anna Fariyanti Yani No. 70, Bogor handewipurwati@gm 333964, HEPI/VII/2012 Kode Pos 16161 ail.com, 338717, [email protected] 325177 om, [email protected] Fax : (0251) m 8314496 02 Jakarta Ir. Hardjanto Ir. Sriyono Joko Sutopo, 7 orang Jl. Damar Sari No. 30 [email protected] (021) 930/SK/PP.PERH Sosroharsono, MS Ps. Minggu, Jakarta m 78833240 EPI/IV/2012 M.Sc Selatan 03 Bandung Prof. Dr. Ir. (1) Dr. Ir. Lies 28 orang Kampus Universitas perhepi.bandung@g (022) 7796318 519/SK/PP.PERH Maman H. Sulistyowati, MS, (2) Padjajaran mail.com / (022) EPI/II/2012 Karmana, M.Sc Eliana Wulandari, SP, MS Jatinangor, Jalan 7796316 Raya Bandung- Sumedang Km. 21. Kode Pos 40600 04 Yogyakarta Prof. Masyhuri (1) Dr. Jangkung Handoyo 24 orang Gedung A 10 Lantai perhepiyogya@yahoo (0274) 555676 925/SK/PP.PERH M. dan (2) Dr. Any 2 Sayap Selatan, .com EPI/IV/2012 Suryantini Program Pascasarjana Magister Manajemen Agribisnis/MMA, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Jalan Flora No. 1 Bulaksumur, Yogyakarta

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 93

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pengurus Kontak Kode Komda Jumlah Telephone / No. SK Komda Ketua Nama Sekretaris Alamat Email Pengurus Fax 05 Surakarta Prof. Dr. Ir. Dr. Ir. Joko Sutrisno 11 orang Program Studi [email protected] (0271) 715437 928/SK/PP.PERH Endang Siti Agribisnis Fakultas d / (0271) EPI/IV/2012 Rahayu, Pertanian 637457 Universitas Sebelas Maret, Jalan Ir. Sutami 36 A Surakarta. Kode Pos 57126 06 Jember Dr. Ir. Jani Rudi Hartadi, SP, M.Si 30 orang c.q Jurusan Sosial [email protected] (0331) 338422 929/SK/PP.PERH Januar, MT Ekonomi/Agribisnis m EPI/IV/2012 , Fakultas Pertanian, Universitas Jember 07 Malang Prof. Ratya Rosihan Asmara, SE, MP 31 Orang Jalan Veteran, perhepimalang@gmai (0341) 580054 924/SK/PP.PERH Anindita, MS Fakultas Pertanian l.com EPI/IV/2012 Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur Kode Pos 65145 08 Purwokerto Dr. Ir. (1) Irene Kartika E.W, SP, 17 orang Jalan Dr. Suparno [email protected] (0281) 638791 518/SK/PP.PERH Kusmantoro MP, (2) Ahmad Rizqul Karangwangkal m EPI/II/2012 Edy Sularso, Karim, SP, M.Sc Purwokerto, MS Universitas Soedirman 09 Semarang Ir. Bambang Dr. Ir. Mukson, MS 17 orang Kampus Fakultas perhepikomdasemara (024) 7474750 1552/SK/PP.PER Trisetyo E, MS Peternakan dan [email protected] HEPI/IX/2013 Pertanian Universitas Diponegoro, Gd. B Lantai 3 Semarang. Kode Pos 50275

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 94

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pengurus Kontak Kode Komda Jumlah Telephone / No. SK Komda Ketua Nama Sekretaris Alamat Email Pengurus Fax 10 Surabaya Dr. Ir. Prof. Dr. Ir. Syarief Imam 26 orang Fakultas Pertanian sumartono_dr@yaho (031) 8793653 183/SK/PP.PERH Sumartono, MS Hidayat, MM UPN "Veteran" Jawa o.co.id EPI/I/2012 Timur. Jalan Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya Kode Pos 60294 11 Bangkalan Dr. Ir. Slamet Risyuwono, S.E, M.Si 10 orang Desa Telang Kamal- [email protected]. (031) 3011146 927/SK/PP.PERH Subari, M.Si Bangkalan PO BOX id EPI/IV/2012 2 Bangkalan 12 Medan Prof. Dr. Ir. Dr. Ir. Salmiah, MS 51 orang Jurusan Sosial prof_hiras_tobing@ya (061) 8223181 712/SK/PP.PERH Hiras M.L Ekonomi Pertanian, hoo.com / (061) EPI/III/2012 Tobing FP-USU. 45358247 13 Probolinggo Ir. Bahtiar Sulis Chandra, SP, MP 19 orang Universitas [email protected] (0335) 422715, 1339/SK/PP.PER Irawan Pancamarga Jalan .id 427923 HEPI/IX/2012 Hidayat, MM Yos Sudarso Pabean Dringu Probolinggo Kode Pos 67271 14 Bandar Prof. Wan Dr. Ir. R. Hanung Ismono, 40 orang Jurusan Agribisnis, [email protected] (0721) 781821 926/SK/PP.PERH Lampung Abbas Zakaria, MP Fakultas Pertanian dan EPI/IV/2012 MS Universitas [email protected] Lampung m 15 Palembang Dr. Ir. Najib Dr. Ir. Amruzi Minha, 54 orang Graha Pertanian [email protected] (0711) 354222, 708/SK/PP.PERH Asmani, M.Si. M.Si. Program m 375592 EPI/III/2012 Pascasarjana UNSRI. Jalan Padang Selasa Bukit Besar Palembang, Sumatera Selatan Kode Pos 30137

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 95

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pengurus Kontak Kode Komda Jumlah Telephone / No. SK Komda Ketua Nama Sekretaris Alamat Email Pengurus Fax 16 Bengkulu Ir. Musriyadi Dr. Putri Suci Asriani, SP, 4 orang c.q Jurusan Sosial [email protected] (0736) 21170, 1340/SK/PP.PER Nabiu, MP MP Ekonomi Pertanian, m 21290 HEPI/IX/2012 Jalan WR. Supratman, Bengkulu Kode Pos 38125 17 Jambi Prof.Dr.Ir. Ir. Armen Mara, M.Si 33 orang Jurusan Agribisnis, perhepi_jambi@yaho 08127419640 707/SK/PP.PERH Zulkifli Fakultas Pertanian o.com (Prof. EPI/III/2012 Alamsyah, M.Sc Universitas Jambi. Zulkifli) Jalan Raya Jambi- Ma. Bulian KM. 15 Jambi. Kode Pos 36361 18 Pekanbaru Dr. Djeimi Ir. Sakti Hutabarat, 40 orang Jalan Bina Widya perhepi.komdariau@ (0761) 63270, 711/SK/PP.PERH Bakce, SP, M.Si M.Agr.Econ No. 30 Simpang gmail.com 63271 EPI/III/2012 Baru Panam Pekanbaru Kode Pos 28293 19 Banda Aceh Dr. Ir. Dr. Ir. Indra, M.P 44 orang Jalan Tgk. Hasan [email protected] (0651) 1544/SK/PP.PER Agussabti, M.Si Krueng Kalee No. 3 , 7555269, HEPI/VI/2013 Kopelma [email protected]. 7410159, Darussalam Banda uk, 75552221, Aceh dekan_fpunsyiah@ya 7555269 Kode Pos 23111 hoo.com 20 Padang Prof. Rudi Dr. Ir. Nofialdi, M.Si 40 orang Jurusan Sosial Perhepi.padang@gma (0751) 72774, 1569/SK/PP.PER Febriamansyah Ekonomi Pertanian, il.com 72702 HEPI/II/2014 Fakultas Pertanian Universitas Andalas Limau Manih Kota Padang, Sumatera Barat

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 96

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pengurus Kontak Kode Komda Jumlah Telephone / No. SK Komda Ketua Nama Sekretaris Alamat Email Pengurus Fax 21 Pontianak Ir. Abdul Dr. Ir. Rahatullah Rizieq, 11 orang Jalan Achmad Yani perhepikalbar@yahoo (0561) 740191 710/SK/PP.PERH Hamid A Yusra, M.Si Komp. Universitas .com; EPI/III/2012 MS Tanjungpura rahmatullahrizieq@g Pontianak mail.com Kode Pos 78124 22 Makasar Dr. Ir. Imam Prof.Dr. Ir. Zulkifli 52 orang Jalan Ance Daeng perhepi.sulsel@gmail. (0411) 425389 503/SK/PP.PERH Mujahidin Sjamsir, MM. Ngoyo No. 88, com EPI/II/2012 Fahmid, Panakukang Ms- MTDev Makassar, Sulawesi Selatan Kode Pos 90231 23 Manado Prof. Dr. L.W (1) Prof. V.V. J. 53 orang Jurusan Sosek luckyswsondakh@gm - 1492/SK/PP.PER Sondakh, M.Ec Panelewen, M.Ec, Ph.D (2) Fakultas Peternakan ail.com, HEPI/X/2012 Prof. DR.S. L.H. Joyce Universitas Sam herman_tiwow@yaho Lapian, SE, M.Ec Ratulangi o.com 24 Kendari Prof. Dr. Ir. H. Dr. Ir. Azhar Bafadal, M.Si 49 orang c.q Jurusan [email protected] (0401) 355/SK/PP.PERH Usman Rianse, Agribisnis, Fakultas om, 3193769 EPI/I/2012 MS Pertanian azharbafadal@yahoo. Universitas Halu com Oleo Kampus Bumi Tridharma UHO, Jalan H.E.A. Mokodompit, Kendari Kode Pos 93231 25 Mataram Dr. Ir. Ir. Taslim Sjah, M.Sc, Ph.D 20 orang c.q Jurusan - 08179844697 709/SK/PP.PERH Suparmin, MP SosEkonomi (Dr. EPI/III/2012 FakPertania Suparmin) UNRAM. 26 Denpasar Prof. Ir. I.G.G.A. Dr. I Wayan Budiasa, SP, 14 orang c.q. Program Studi Perhepi.dps.adm@gm (0361) 223544 1634/SK/PP.PER Ambarawaty, MP Agribisnis, Fakultas ail.com HEPI/VIII/2014 M.Ec, Ph.D Pertanian

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 97

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pengurus Kontak Kode Komda Jumlah Telephone / No. SK Komda Ketua Nama Sekretaris Alamat Email Pengurus Fax Universitas Udayana, Gedung Laboratorium Lantai 2. Jalan P.B Sudirman Denpasar Kode Pos 80232 27 Kupang Prof. Ir. Fred L. Dr. Ir. Obed H. Nono, MP 14 orang Jalan Adisucipto [email protected] (0380) 881085 1539/SK/PP.PER Benu, M.Si., Kupang HEPI/V/2013 PhD Kode Pos 85001 28 Samarinda Muhammad Mursidah, SP, MM 12 orang Kampus Gunung [email protected] (0541) 749312 1493/SK/PP.PER Najib, SP, M.Si Kelua, Jalan Paser ul.ac.id ; HEPI/X/2012 Balengkong, oye91faperta_unlam Program Studi @yahoo.com Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, Samarinda 29 Palu Prof. Dr. Ir. Dr. Ir. Yudi M. Tangahu, 66 orang Program Studi [email protected] (0451) 1511/SK/PP.PER Marhawati MP Agribisnis, Fakultas o.id 4131866 HEPI/XII/2012 Mappatoba., Pertanian MT Universitas Tadulako. Kampus Bumi Tondo Palu 30 Tasikmalaya Dr. Ir. Dedi Hj. Ir. Tenten 14 orang Jalan Siliwangi 24 dedi_sufyadi@yahoo. (0265) 325656 1568/SK/PP.PER Sufyadi, MS Tedjaningsih, M.Si Tasikmalaya com HEPI/II/2014

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 98

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

KEANGGOTAAN DAN JEJARING PERHEPI Berdasarkan jumlah anggota PERHEPI yang telah memliki kartu tanda anggota (KTA) per Agustus 2014 yakni berjumlah 1.381 (26 persen) dari 5.331 anggota PERHEPI yang terdaftar di seluruh Komda. Selama 3 (tiga) tahun ini terdapat penambahan anggota yang cukup siginifikan sejak tahun 2011. Namun demikian, berdasarkan informasi tersebut masih banyak anggota PERHEPI yang belum memiliki kartu. Proses pengajuan keanggotaan diusulkan secara kolektif (terlebih dahulu) dengan mengisi form keanggotaan), Komda akan mengajukan proses penerbitan KTA ke sekretariat untuk di proses. Atau pengusulan kartu anggota dapat dilakukan secara on line melalui menu “pendaftaran anggota” pada laman PERHEPI yakni www.perhepi.org Disamping itu tercatat jumlah jejaring yang terdaftar disekretariat PERHEPI Pusat adalah sebanyak 1.524 alamat email baik anggota dan non anggota yang secara berkala mendapat berbagai informasi dan kegiatan PERHEPI. Uraian lengkap mengenai keanggotaan dan jejaring PERHEPI disajikan pada Tabel berikut ini:

Tabel 4. Perkembangan Anggota dan Jejaring PERHEPI Tahun 2011-2014 Periode Uraian 2011 2012 2013 2014 Anggota 346 1.013 1.253 1.381 PERHEPI*) Anggota 646 1.797 3.582 5.331 PERHEPI**) Jejaring 610 938 1.178 1.524 *) Anggota PERHEPI yang telah memiliki kartu anggota **) Anggota PERHEPI yang terdaftar di komda

Tabel 5. Anggota Berdasarkan Pendidikan No. Uraian Jumlah Persentase (%) 1. Mahasiswa (Non-Gelar) 119 8.62 2. Sarjana (S1) 243 17.60 3. Master (S2) 711 51.48 4. Doktor/Guru Besar 308 22.30 Jumlah 1.381 100

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 99

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Tabel 6. Anggota Berdasarkan Jenis Kelamin No. Uraian Jumlah Persentase (%) 1. Laki-Laki 801 58.00 2. Perempuan 580 42.00 Jumlah 1.381 100

Tabel 7. Anggota Berdasarkan Lokasi/Wilayah Domisili Jumlah Jumlah Anggota Presentase Presentase No. Komda KTA yang (%) (%) Komda Memiliki KTA 1 Bogor 258 4.84 202 14.63 2 Jakarta 140 2.63 14 1.01 3 Bandung 172 3.23 100 7.24 4 Yogyakarta 358 6.72 120 8.69 5 Surakarta 195 3.66 43 3.11 6 Jember 328 6.15 30 2.17 7 Malang 272 5.10 47 3.40 8 Purwokerto 87 1.63 35 2.53 9 Semarang 60 1.13 34 2.46 10 Surabaya 66 1.24 11 0.80 11 Bangkalan 37 0.69 9 0.65 12 Medan 4 0.08 5 0.36 13 Probolinggo 41 0.77 4 0.29 14 Lampung 193 3.62 17 1.23 15 Palembang 174 3.26 84 6.08 16 Bengkulu 156 2.93 57 4.13 17 Jambi 252 4.73 33 2.39 18 Pekanbaru 432 8.10 139 10.07 19 Aceh 96 1.80 4 0.29 20 Padang 53 0.99 31 2.24 21 Pontianak 111 2.08 40 2.90 22 Makassar 1073 20.13 16 1.16 23 Manado 1 0.02 2 0.14 24 Kendari 390 7.32 136 9.85 25 Mataram 46 0.86 54 3.91

100 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jumlah Jumlah Anggota Presentase Presentase No. Komda KTA yang (%) (%) Komda Memiliki KTA 26 Denpasar 68 1.28 3 0.22 27 Kupang 79 1.48 2 0.14 28 Samarinda 66 1.24 0 - 29 Palu 100 1.88 66 4.78 30 Tasikmalaya 23 0.43 27 1.96 31 Lain-lain 16 1.16 Jumlah 5.331 100.00 1,381 100.00

Periode kepengurusan PERHEPI 2011-2014, menerbitkan kartu tanda anggoat (KTA) untuk digunakan oleh masing-masing anggota untuk berbagai keperluan (terutama sebagai bukti keikutsertaan dalam organisasi profesi). Pengurus pusat melalui kesekretariatan melakukan pengelolaan penerbitan KTA. Penerbitan KTA mencantumkan ketentuan berikut ini:

PERHEPI XXYYZZZ Keterangan: PERHEPI : Merupakan nama organisasi profesi ekonomi pertanian Indonesia. XX : Merupakan Kode komisariat, Contoh 01, berarti Komisariat Bogor. YY : Merupakan dua angka terakhir tahun berjalan ketika anggota mendaftar. Contoh : 11  Berarti anggota tersebut, terdaftar sebagai anggota pada tahun 2011. ZZZ : Nomor urut anggota di Komda tersebut.

Sebagai Contoh, PERHEPI 0111001 Artinya : Anggota PERHEPI yang berasal dari komisariat daerah Bogor terdaftar pada tahun 2011 dengan nomor urut 1.

Karena Kartu Tanda Anggota (KTA) awal dari Bukopin tidak menampilkan nomor Anggota, maka PP PERHEPI memfasilitasi untuk mencetak kartu baru berikut ini :

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 101

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Gambar 4. Contoh KTA PERHEPI

PUBLIKASI PERHEPI Penerbitan Buku. Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh PERHEPI diupayakan dipublikasikan dalam bentuk buku, prosiding, jurnal. Selama tahun 2012-2013 berhasil menerbitkan 8 judul buku/prosiding, dengan rincian pada tahun 2012 PERHEPI Pusat dan Komda menerbitkan 4 judul buku dan prosiding (Ekonomi Gula, Pangan Rakyat: Soal Hidup Atau Mati, Prosiding Ekonomi Karet, dan Prosiding Ekonomi Beras). Sedangkan pada tahun 2013 PERHEPI menerbitkan sebanyak 4 buku dan prosiding (Ekonomi Kreatif, Bunga Rampai: Ekonomi Kopi, Ekonomi Kakao, dan Peningkatan Daya Saing Kelapa Sawit Menghadapi AEC-2015). Jumlah prosiding yang dipublikasikan oleh PERHEPI pada dasarnya lebih banyak dari yang tercatat dalam tabel dibawah ini, namun karena sebagian besar Komda belum melaporkan hasil publikasi, dan juga sebagian masih dalam tahap penerbitan. Beberapa buku (Ekonomi Gula dan Pangan Rakyat) yang diterbitkan oleh Pengurus Pusat, sudah terdistribusi ke komda-komda.

102 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Tabel 8. Buku dan Prosiding yang sudah diterbitkan Jumlah Halaman No. Judul Buku/Prosiding Penulis Buku Tahun 2012 1. Pangan Rakyat : Soal Hidup atau Mati 60 53 609 Tahun Kemudian 2. Ekonomi Gula 44 395 3. Prosiding Simposium Nasional Ekonomi Karet 29 139 Peningkatan Daya Saing Komoditas Karet dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Petani 4. Prosiding Penguatan Agribisnis Perberasan 53 346 Guna Mewujudkan Kemandirian dan Kesejahteraan Petani 5 Merevolusi Revolusi Hijau: Pemikiran Guru > 50 786 Besar IPB* Tahun 2013 5. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan 112 770 Ekonomi Kreatif Berbasis Komoditas Pertanian di Indonesia 6. Bunga Rampai: Ekonomi Kopi 9 148 7. Ekonomi Kakao 30 302 8. Palm Oil Excursion in Lampung 30 121 Tahun 2014 9. Ekonomi Perberasan Indonesia 27 380 *Dibantu penerbitannya oleh PERHEPI

Penerbitan E-News: Media Informasi yang dikelola oleh PP. PERHEPI (PIC : Prof. Erizal Jamal/Wasekjend) yang diterbitkan setiap bulan. Sampai Desember 2013 telah diterbitkan volume I/2013 yang disebarkan via email kepada jejaring dan anggota PERHEPI. Informasi diperoleh dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan warga PERHEPI di seluruh Indonesia. Penerbitan e-news tidak berjalan secara kontinyu, karena terbatasnya berita yang berasal dari KOMDA yang dapat dipublikasikan dan personil yang menanganinya. Solusi yang diberikan dengan mempublikasikan setiap berita dan kegiatan tanpa harus menerbitkan e-news.

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 103

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Website PERHEPI : www.perhepi.org telah coba dikembangkan. Namun sampai saat ini dinilai pemanfaatan maupun keberadaannya masih belum optimal. Diperlukan pengelolaan web yang lebih baik dan intensif. Beberapa waktu web PERHEPI tidak dapat digunakan karena proses pemindahan PIC dari konsultan (awal) ke PERHEPI.

Gambar 5. Tampilan Website PERHEPI

104 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Gambar 6. Tampilan Website PERHEPI

DUKUNGAN BAGI MAHASISWA PERHEPI memberikan bantuan pembiayaan perjalanan mahasiswa yang akan mengikuti dan presentasi di Seminar Internasional di luar negeri. Sampai saat ini terdapat 25 mahasiswa yang telah dibantu pembiayaan perjalanan ke luar negeri dalam rangka mengikuti studi banding, seminar, dan conference international. Sebanyak 8 mahasiswa, diantaranya merupakan mahasiswa pemenang LKTI Ekonomi Gula dan mendapat kesempatan untuk melakukan kunjungan ke Thailand (mempelajari agribisnis gula).

Selain memfasilitasi beberapa mahasiswa untuk melakukan kunjungan ke luar negeri (seminar, conference, dll), PERHEPI juga memberikan perhatian kepada mahasiswa lain untuk melakukan excursion/fieldtrip di dalam negeri. Selama tahun 2013 tercatat 3 kali excursion yang dilakukan oleh PERHEPI kepada mahasiswa yang berasal dari lintas Perguruan Tinggi (IPB, UGM, UnHalu, Unej, UPN Surabaya, UNILA, Univ. di Palopo, dll). Jumlah mahasiswa yang terlibat dan difasilitasi oleh PERHEPI selama 2011-2014 sebanyak 95 mahasiswa dan melibatkan 33 dosen pembimbing (rincian disajikan dalam tabel halaman berikutnya). Jumlah mahasiswa yang

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 105

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

difaslitasi oleh PP. PERHEPI untuk kegiatan international sebanyak 35 dari 95 mahasiswa yang dibantu atau difasilitasi secara keseluruhan.

Selain kegiatan yang bersifat ilmiah, PERHEPI juga melakukan kerjasama dengan jaringan mahasiswa untuk mengisi kegiatan selama Bulan Ramadhan 2012 (Bulan Juli dan Agustus) untuk melaksanakan kegiatan bakti sosial, yakni memberikan makan sahur bagi para pekerja (tukang sapu/petugas kebersihan, pemulung, petugas keamanan, dll), memberikan bantuan pembangunan Pondok Pesantren Daarul Rasul di Bogor, bantuan karpet ke Mushola Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB, serta memberikan bantuan satu set alat musik (Band) kepada Mahasiswa Fakultas Pertanian Univ. Jember. Pada awal tahun 2014 PERHEPI menyalurkan bantuan yang berasal dari anggota untuk bantuan dana bagi korban Bencana Alam di daerah DKI Jakarta, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, dan Sumatera Utara melalui Palang Merah Indonesia (PMI).

Tabel 9. Bantuan Pembiayaan Mahasiswa Ke Luar Negeri No. Kegiatan Nama Tempat Tanggal Acara Tahun 2012 1 PERHEPI Alvino Maryandani, Nur Thailand 28 Sugar Thai Hutami Budiarti, Herawati, Dwi Februari-3 Tour Endah Wahyuni, Genadi Nur Maret Susilo, Nova Asrina, Nelin 2012 Trisnawati, dan Laita Febrianah 2 Journal Achmad Fadillah, Triana Gita Malaysia 5-6 Mei Conference on Dewi, dan Arini Hardjanto 2012 Social Science and Humanity 2012 3 ILAC Boyd Thoriqul Abrar, Putri Bangkok, 22-23 International Ariefa Sabrina, Andina Dyah Thailand Agustus Conference R.A, dan Carmin 2012 2012 “Culture and Linguistic Diversity in ASEAN”

106 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

4 Program Suci Ariyanti dan Stella Tokyo, 14-21 Comprehensive Alinneshia Jepang Oktober International 2012 Education Program (CIEP) 5 The 3rd Taufik Hidayat dan Puji Kyoto, 3-5 International Mustika L Jepang November Conference On 2012 Sustainable Future For Human Security

Tahun 2013 6 The 11th Ardelia Natakusumah Ilmenau, 31 Mei – 9 International Jerman Juni 2013 Student Week in Ilmenau (ISWI) 7 International Andina Dyah Ramadhani The 12-14 Conference on Aditya Hague, September Indonesian Belanda 2013 Development (ICID) 2013 8 The Dandy Dharmawan, Sonny Paris, December Macrotheme Agmil Wicaksono, Poppy Rizky Perancis 2013 Conference in Inggrianda, Candrika Paramitha Paris 2013 Mumpuni

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 107

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Tabel 10. Kegiatan Excursion/Fieldtrip PERHEPI kepada Mahasiswa dan Dosen No. Kegiatan Jumlah Tempat Tanggal Peserta Acara 1 Kunjungan 25 PT. Ceres Indonesia 1-4 April dan Training Mahasiswa (Bandung), dan PT. 2013 ke Industri dan 15 Bumi Cocoa Tangerang Pengolahan Dosen (Tangerang) Kakao 2 Pelatihan 40 Dinas Perindustrian dan 7-8 Mei Ekspor dan Mahasiswa Perdagangan Jatim, dan 2013 Impor, serta dan 13 PT. Aneka Coffee kunjungan ke Dosen (Rungkut, Surabaya) Pabrik Pengolahan Kopi 3 Kunjungan ke 30 PT. Sinar Mas 3-6 Kebun dan Mahasiswa (Lampung) September Pabrik dan 6 2013 Pengolahan Dosen Kelapa Sawit

Tabel 11. Kegiatan Sosial yang dilaksanakan PERHEPI dan Bekerjasama dengan Mahasiswa No. Nama Kegiatan Tanggal Tempat 1 Sahur On The Road 30 Juli dan 8 Bogor Agustus 2012 2 Buka Puasa 13 Agustus 2012 Pondok Pesantren Bersama di Panti Daarul Rasul, Cibinong Asuhan – Bogor 3 Bantuan pembanguan Ponpes Daarul Rasul, Bogor 4 Bantuan Karpet ke Agustus 2013 Diserahkan ke Pak Mushola FEM Arief Rahman Staf Agribisnis

108 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Tabel 12. Kegiatan Sosial yang dilaksanakan PERHEPI dan Bekerjasama dengan Pihak Luar No. Nama Kegiatan Tanggal Tempat 1 Penyerahan 23 Januari 2014 IPB International Bantuan Dana Bagi Convention Korban Bencana Center (IICC) Alam di daerah DKI Bogor Jakarta, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, dan Sumatera Utara melalui Palang Merah Indonesia (PMI)

KESEKRETARIATAN PERHEPI PUSAT Untuk memperlancar kegiatan administrasi, sekretariat PERHEPI telah melakukan pengarsipan dimulai dari kepengurusan 2011-2014. Selama 2011- 2014 (per 10 Agustu 2014), tercatat sebanyak 1.625 surat keluar yang dikelola oleh sekretariat. Pada tahun 2014, jumlah surat yang dikelola oleh sekretariat ada 60 (surat masuk). Sedangkan untuk surat keluar, terdiri dari : 42 (Surat Keputusan), 56 (Surat Undangan), 4 (Surat Perjanjian), 1.459 (Surat Bersifat Umum), dan 64 (lain-lain).

Tabel 13. Sirkulasi Surat Masuk dan Keluar No. Keterangan Surat Jumlah Persentase (%) 1 Surat Masuk 60 3,56 2 Surat Keluar A. Surat Keputusan 42 1,36 (SK) B. Surat Undangan 56 3,34 (SU) C. Surat Perjanjian (SP) 4 0,24 D. Surat Bersifat 1.459 89.78 Umum (UM) E. Lain-lain 64 3,93 Jumlah Surat 1.625 100

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 109

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Komunikasi: Melakukan komunikasi terhadap Komisariat Daerah (KOMDA), terutama dalam hal pengaktifan kepengurusan dan koordinasi kegiatan yang menjadi program kerja PERHEPI. Untuk melakukan sosialisasi seluruh kegiatan yang dilakukan oleh Pengurus Pusat dan KOMDA, sekretariat pusat telah melakukan berbagai alat komunikasi, yakni : telp/fax, email, website, twitter, blackberry messenger, serta whatsapp.

PROGRAM KERJASAMA PERHEPI sepanjang tahun 2011 sampai dengan 2014, telah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak (Lembaga/Perguruan Tinggi/Instansi Pemerintah) dalam berbagai kegiatan. PERHEPI berupaya mengembangkan budaya akademik dan ilmiah dengan mengutamakan kerjasama berbasis Tridharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian). Terdapat 5 nota kesepahaman (MoU antara PERHEPI dan Perguruan Tinggi).

Tabel 14. Kerjasama dengan Perguruan Tinggi No. Nama Kerjasama Nomor SK 1. Piagam Rektor Nomor : 72/ UN10 / DN / Kesepahaman Universitas 2011 Bersama Brawijaya dan Nomor : dalam bidang Ketua Umum 13/SP/PP.PERHEPI/IX/2011 Pendidikan, Perhimpunan Penelitian, dan Ekonomi Pengabdian Pertanian kepada Indonesia Masyarakat (PERHEPI) serta Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia 2. Nota Rektor Nomor : SKB / 21 / XII / 2012 Kesepahaman Universitas Nomor : Kerjasama Pembangunan 54/SK/PP.PERHEPI/XII/2011 dalam Bidang Nasional Pendidikan, “Veteran” Jawa Penelitian, dan Timur dan Ketua

110 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

No. Nama Kerjasama Nomor SK Pengabdian Umum Masyarakat Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia 3. Nota Rektor Nomor : 410 / UN29 / LL / Kesepahaman Universitas 2012 Kerjasama Haluoleo Nomor : dalam Bidang Kendari-Sulawesi 561/SK/PP.PERHEPI/II/2012 Pendidikan, Tenggara dan Penelitian dan Ketua Umum Pengabdian Perhimpunan Kepada Ekonomi Masyarakat, Pertanian serta Indonesia Pengelolaan BULETIN PENELITIAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN 4. Piagam Kerja Universitas Nomor : 4142 / UN6.RKT / Sama Padjajaran dan TU / 2012 Ketua Umum Nomor : Perhimpunan 562/SK/PP.PERHEPI/II/2012 Ekonomi Pertanian Indonesia 5. Surat Manajemen Nomor : Perjanjian Bisnis Institut 1603/SP/PP.PERHEPI Kerja Sama Pertanian Bogor /V/2014 Antara (MB-IPB) dengan Nomor : 416/IT3.45/MI/2014 Perhimpunan Ketua Umum Ekonomi Perhimpunan Pertanian Ekonomi Indonesia

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 111

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

No. Nama Kerjasama Nomor SK (PERHEPI) Pertanian dengan Jurnal Indonesia Manajemen & Agribisnis (JMA)

Selain kerjasama dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, PERHEPI juga bekerjasama dengan berbagai Perguruan Tinggi untuk mengembangkan jurnal ilmiah ekonomi pertanian. Hal ini sesuai dengan arahan Dirjen Pendidikan Tinggi, Kemendikbud bahwa kedepannya nanti jurnal akan dikelola dan diterbitkan oleh organisasi profesi. Terdapat kerjasama pengelolaan 9 jurnal perguruan tinggi, Diharapkan dengan PERHEPI pengelolaan jurnal dapat ditingkatkan kembali terutama dalam hal penyediaan mitra bestari, naskah yang dapat di-sharing kepada antar pengelola jurnal.

Tabel 15. Kerjasama Pengelolaan Jurnal No. Nama Jurnal Nama Instansi Penanggungjawab 1. Agribusiness and Institut Pertanian Dr. Ir. Nunung Kusnadi, Agricultural Bogor (IPB) MS dan Dr. Amzul Rifin, Economic Journal MA. (AAE) 2. Jurnal Sosial Universitas Dr. Ir. Yuli Hariyati, MS Ekonomi Negeri Jember Pertanian (JSEP) 3. Journal Socio Universitas Dr. Ir. Maleha, MS Economics Palangkaraya Agricultural (J- SEA) 4. HABITAT Universitas Prof. Dr. Ir. Kliwon Brawijaya Hidayat, MS 5. AGRISE Universitas Sujarwo, SP., MP Brawijaya 6. eMAGRI Universitas Dr. Ir. Sudiyanto, MMA Pembangunan Nasional (UPN)

112 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

No. Nama Jurnal Nama Instansi Penanggungjawab Veteran Surabaya 7. Jurnal Institut Pertanian Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS. Manajemen Bogor (IPB) M.Ec Pembangunan Daerah (MPD) 8. Jurnal Risalah Institut Pertanian Dr. Ir. Dodik Ridho Kebijakan Bogor (IPB) Nuroochmat, M.Sc.F.Trop Pertanian dan Lingkungan : Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan 9. Jurnal Institut Pertanian Dr. Idqan Fahmi Manajemen dan Bogor (IPB) Agribisnis (JMA)

Kerjasama dengan lembaga/instansi pemerintah dan swasta diantaranya dengan Bank Bukopin dalam hal Co-Branding/kartu anggota (namun tidak berjalan optimal). Kerjasama dengan PT. Gramedia Pustaka Utama dilakukan dalam penerbitan Buku Ekonomi Gula, tujuannya agar hasil publikasi tersebut dapat disebarkan secara merata melalui jaringan toko buku yang dimiliki oleh Gramedia. Sedangkan kerjasama dengan BPS dalam bentuk pemanfaatan dan pengembangan data dan informasi sensus pertanian 2013, MoU dengan BPS hendaknya bisa dimanfaatkan dengan baik (untuk kerjasamadengan BPS, tidak dapat berjalan karena terbentur aturan

Tabel 16. Kerjasama dengan Badan/Instansi Pemerintah Non-Perguruan Tinggi No. Nama Kerjasama Nomor SK 1. Bukopin PT Bank Bukopin Nomor : Tbk dengan 12/SP/PP.PERHEPI/IX/2012 Perhimpunan Nomor : PKS.1215/DIBA- Ekonomi Pertanian I/IX/2011 Indonesia

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 113

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

No. Nama Kerjasama Nomor SK (PERHEPI) Tentang Kartu Co-Branding 2. PT Perjanjian SPP. No : 4849/G/DN- Gramedia Penerbitan Buku K/VIII/2012 Pustaka Ekonomi Gula Utama Antara Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) dengan PT Gramedia Pustaka Utama 3. Badan Perjanjian Nomor : Pusat Penerbitan Buku 1333/SP/PP.PERHEPI/VII/2012 Statistik Ekonomi Gula Nomor : 17/KS/24-VII/2012 antara Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) dengan Badan Pusat Statistik tentang Pemanfaatan dan Pengembangan Data dan Informasi Sensus Pertanian 2013

114 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

LAPORAN PERTANGGUNG-

JAWABAN PERHEPI 2014 -2017

Oleh: Feryanto dan Erizal Jamal

PROGRAM KERJA PERHEPI 2014-2017 Uraian kegiatan PERHEPI sejak September 2014-Agustus 2017 dapat dilihat pada Tabel 17. Selama 2014-2017 terdapat 98 kegiatan yang telah dilaksanakan baik oleh Pengurus Pusat maupun dengan kerjasama dengan Komisariat Daerah (komda). Rincian kegiatan pada tahun 2014 sebanyak 12 kegiatan (September-Desember 2014), tahun 2015 sebanyak 30 kegiatan, tahun 2016 sebanyak 35 kegiatan, dan tahun 2017 sebanyak 20 kegiatan (sampai bulan Agustus 2017). Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pengurus Pusat dan Komda, tercatat bahwa dari seluruh kegiatan sebanyak 78 kegiatan (79.59 persen) dilaksanakan oleh Komda, dan terdapat 20 kegiatan (20.41 persen) yang langsung dilaksanakan oleh PP PERHEPI. Selama 2014-2017 juga telah dilaksanakan 8 kegiatan international (simposium, seminar ataupun workshop), peran Komda dalam melaksanakan kegiatan sangat tinggi. Strategi menyebar kegiatan di berbagai daerah dan Komisariat Daerah cukup berhasil dan mulai membangkitkan profesi ekonomi pertanian. Kegiatan ini dilaksanakan dengan kerjasama PERHEPI dengan berbagai pihak (perguruan tinggi, pemerintah, kelompok swasta dan LSM).

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 115

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Tabel 17. Kegiatan PERHEPI 2014-2017

Jumlah Waktu dan Jumlah Peserta Paper Output No. Pelaksana/Nama Kegiatan Narasumber/Pembicara Tempat Kegiatan dan Pemakalah yang Kegiatan Masuk September Tahun 2014 1. Workshop “Capacity Building For 1-3 September 2014, 1. Dr. Brad Granzin (Consulting 40 --- Proposal Research : Promoting Inclusive IICC Bogor Scientist Australaian Dairy penelitian Development of Agricultural Value- Consultants Pty Ltd Australia) Chains” oleh PP.PERHEPI dan MB- 2. Dr. Dale Yi (University of IPB Adelaide) 3. Prof. Wendy Umberger (Director of Global Food Studies The University of Adelaide) 4. Dr. Arief Daryanto (MB-IPB) 5. Dr. Risti Permani 2. Rapat Kerja PP.PERHEPI 27 September 2014, Penasehat dan Pengurus PERHEPI 25 --- Akta Badan (Penandatangan Akte PERHEPI IICC Bogor Hukum oleh Penasehat dan Pengurus) PERHEPI 3. Diskusi Panel “Refleksi 12 Tahun 2 Oktober 2014, 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 55 --- Media Release Ketahanan Pangan Indonesia” oleh Gedung Utama 2. Dr. Sutarto Alomoeso PP.PERHEPI dan BULOG BULOG 3. Prof (Riset) Dr. Achmad Suryana, M.Sc 4. Prof (Riset) Dr. Pantjar Simatupang, M.Sc 5. Prof (Riset). Dr. Tahlim Sudaryanto, M.Sc 6. Dr. Erwidodo 4. Apresiasi Pemikiran Pendiri 24 Oktober 2014, 1. Dr. Ivanovich Agusta 45 1 --- PERHEPI : Prof. Sediono IICC Bogor 2. Prof. Mangara Tambunan Tjondronegoro oleh PP.PERHEPI 3. Bapak Rocky Gerung dan Fakultas Ekologi Manuasia (FEMA)

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 116

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jumlah Waktu dan Jumlah Peserta Paper Output No. Pelaksana/Nama Kegiatan Narasumber/Pembicara Tempat Kegiatan dan Pemakalah yang Kegiatan Masuk 5. Diskusi Publik “Program 27 Oktober 2014, 1. Prof. Dr. Zulkifli Alamsyah 70 5 Media Release Kemitraan Perusahaan Kelapa IICC Bogor (Moderator) dan Sawit dengan Petani Plasma Untuk 2. Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin rekomendasi Peningkatan Ekonomi Nasional” 3. Dr. Ir. Fadhil Hasan kebijakan oleh PP. PERHEPI dan Departemen 4. Dr. Ir. Suharno, M.Adev Agribisnis IPB 5. Bapak Freddy Widjaja 6. Seminar Nasional “Optimalisasi 11 November 2014, 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 100 --- Prosiding Peran BUMN Perkebunan dalam Hotel Aston Jember 2. Dr. Noer Sutrisno Pembangunan dan Kesejahteraan 3. Prof. Rudi Wibowo Masyarakat” dalam Rangka Dies 4. Prof. Bustanul Arifin Emas Univ. Jember 5. Dr. Handewi P. Saliem Lokakarya Peran Pertanian Kopi, 12 November 2014, 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 40 – 50 -- -- Komda Jember Fakultas Pertanian 2. Prof. Bustanul Arifin Jember 3. Dr. Handewi P. Saliem 7 Seminar Nasional “Percepatan 19-20 November 1. Kepala LPPM Unsoed 200 50 prosiding Desa Berdikari Melalui 2014, Universitas 2. Prof. Dr. Erizal Jamal Community Development dan Soedirman Inovasi Teknologi” di Universitas Purwokerto Soedirman Purwokerto Sarasehan PERHEPI Komda 40 1 --- Purwokerto “Kebijakan Pemerintah dalam Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015” 8. Pelantikan dan Pengukuhan 19-21 November 1. Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin 430 na Dikukuhkan Komisariat Banda Aceh dan 2014 (Guru Besar Fakultas Pertanian Pengurus Indonesian International Coffee Universitas Lampung) PERHEPI Symposium (IICS) 2014, PERHEPI 2. Dr. Nazamuddin (Rektor Komda Banda Komda Banda Aceh Universitas Syiah Kuala) Aceh Periode 3. Dr. Didiek Hadjar Goenadi 2013-2016 (Direktur Utama Riset Perkebunan Nusantara)

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 117

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jumlah Waktu dan Jumlah Peserta Paper Output No. Pelaksana/Nama Kegiatan Narasumber/Pembicara Tempat Kegiatan dan Pemakalah yang Kegiatan Masuk 4. Ir. Izwar Abubakar, M.Si (Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar) 5. Arif Havas Oegroseno (Dubes RI untuk Belgia, Luksemburg dan UE) 6. Mr. Matt Ross (Sejahtera Coffee, Harrods-London) 7. Dr. Jeff Neilson (Sydney University) 8. Dr. Nguyen Van Toan (NOMAFSI Vietnam) 9. Mr. Mauricio Galindo (ICO) 10. Prof. Dr Ir. Abubakar Karim, M.Si (Kepala BAPPEDA Aceh) 11. Ir. Nasaruddin, MM (Bupati Aceh Tengah) 12. Ir. T. Thurmizi, M.Si (Kepala Dinas Perkebunan Aceh) 13. Dr. Pujiyanto (Puslitkoka) 9. Pelantikan dan Pengukuhan 24 November 2014 Penasehat dan Pengurus Komda Kupang 80 --- Dikukuhkan Komda Kupang Pengurus PERHEPI Komda Kupang Periode 2013- 2016 10. Diskusi Publik “Stop Liberalisasi 16 Desember 2014, 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 40 ------Beras” oleh PP.PERHEPI dan Hotel Bidakara 2. Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin BULOG Jakarta 11 Workshop Kedaulatan Pangan, 18 Desember 2014, 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 100 ------dengan Tema “Membangun Fakultas Pertanian 2. Dr. Mat Syukur

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 118

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jumlah Waktu dan Jumlah Peserta Paper Output No. Pelaksana/Nama Kegiatan Narasumber/Pembicara Tempat Kegiatan dan Pemakalah yang Kegiatan Masuk Keunggulan Komparatif Budidaya Univ. Brawijaya 3. Prof. Dr. Nuhfil Hanani Tanaman Pangan Menuju Malang Kedaulatan Pangan”, Komda Malang Tahun 2015

1 FGD Kesiapan Indonesia 13 Januari 2015 Prof. Dr. Rina Oktaviani 25 1 Bahan press Menghadapi Masyarakat Ekonomi Bogor, Gedung release ASEAN 2015 (MEA 2015), PP BPATP Balitbang PERHEPI dan Komda Bogor Kementan RI 2 One Day Workshop Pelatihan 21 Januari 2015 Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS 30 ------Pengenalan dan Modeling System Makassar, Dynamic Untuk Bisnis dan Universitas Islam Ekonomi Pertanian Makassar 3 Pertanian Indonesia dan 22 Januari 2015 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 200 40 Prosiding Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 Makassar, Hotel 2. Ir. H. Arifin Nu’mang, MS Panakukang 3. Rosalin R. Adenan Makassar 4. Ir. Djatmiko Bris W Rapat Kerja Nasional, dan 23 Januari 2015, 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 100 ------Pelantikan PERHEPI Komda Hotel Panakukang 2. Prof. Dr. Erizal Jamal Makassar 2014-2017 Makassar 3. Dr. Dwi Rachmina 4 Workshop of The Roles of Biometric Universitas Atsushi Yoshimoto 75 ------Analysis in Natural Resources Lampung, 18 Katsuya Tanaka Managmenet Februari 2015 (Shiga University) 5 Workshop Evaluasi Proyek Universitas Russel Toth 75 ------Pembinaan dengan Lampung, 24-25 Jeffrey Neilson menggunakan ”Randomize Control Februari 2015, (University of Sydney) Trial” (RCT) Universitas Lampung

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 119

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jumlah Waktu dan Jumlah Peserta Paper Output No. Pelaksana/Nama Kegiatan Narasumber/Pembicara Tempat Kegiatan dan Pemakalah yang Kegiatan Masuk 6 Pelatihan Modelling System 7-8 Maret 2015, 1. Dr. Nunung Kusnadi, MS 35 ------Dynamic dan Ekonometrika Universitas Halu 2. Prof. Dr. Hermanto Siregar Oleo Kendari 3. Heni Hasanah, M.Si 7 Seminar Nasional Indonesia 9 Maret 2015, 1. Prof. Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec 150 50 Prosiding Menuju Swasembada Pangan, Tiga Universitas Halu 2. Prof. Dr. Ir. H. Gusti Ray Sadimantara Tahun Kedepan: Tinjauan Oleo Kendari 3. Ir. Yesna Suarni, M.Sc Konseptual, Teoritis dan Empiris 4. Ir. H. Askabul Kidjo, M.Si dan Pelantikan PERHEPI Komda Kendari 2014-2017 8 Workshop Internasional dengan 9 – 10 Maret 2015, 1. Mr. Adul Vinaiphat; 100 --- MoU Antara Tema “Peningkatan Produksi Ubi Fakultas Pertanian, 2. Dr. Chareinsak Rojanaridpiched; Fakultas Kayu dan Pengembangan Industri Universitas 3. Prof. Dr. Piya Duangpatra; Pertanian dan Pengolahannya” Brawijaya 4. Dr. Kuakoon Piyachomkwan; PT Sungai Budi 5. Mr. Preecha Temprom; 6. Dr. Solichin; 7. Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno, MS; 8. Prof. Dr. Ir. Kliwon Hidayat, MS., 9 Tujuh Puluh Tahun Profesor 18 April 2015, IPB 1. Dr. Ir. Bayu Krisnamurthi, MS 500 74 Prosiding Bungaran Saragih dan Seminar Intl Convention 2. Ir. Marzuki Usman Agribisnis Nasional dengan Center 3. Ir. Ninuk Mardiana Pambudy mengangkat tema “Kristalisasi 4. Prof. Dr. Ir. Achmad Suryana, M.S Paradigma Agribisnis dalam 5. Ir. Derom Bangun Pembangunan dan Pendidikan Tinggi”

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 120

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jumlah Waktu dan Jumlah Peserta Paper Output No. Pelaksana/Nama Kegiatan Narasumber/Pembicara Tempat Kegiatan dan Pemakalah yang Kegiatan Masuk 10 Seminar Nasional Agribisnis 8 Mei 2015, Fakultas 1. Dr. Bayu Krisnamurthi, MS 150 70 Prosiding Kedelai: Antara Swasembada dan Pertanian 2. Prof. Masyhuri Kesejahteraan Petani Universitas Gadjah 3. Prof. Dr. Mary Astuti Mada Yogyakarta 4. Dr. Didik Harmoko 5. Dr. Jaka Widada 11 Seminar Nasional Agribisnis dan 20 Mei 2015, 1. Prof. Dr. Bustanul Arifin 150 65 Prosiding Pengembangan Ekonomi Universitas 2. Dr. Enny Sri Hartati Perdesaan II Trunojoyo 3. Dr. Elys Fauziah Bangkalan 12 Seminar Nasional “Optimalisasi 23 Mei 2015, 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 100 50 Prosiding dan Potensi Sumberdaya Lokal Universitas 2. Prof. Dr. Masyhuri Jurnal Menghadapi MEA 2015” Muhammadiyah 3. Dr. Ir. Johnny Walker Situmorang Yogyakarta 13 Brainstorming Penguatan Ekonomi Kampus Univ. Dr. Bayu Krisnamurthi 30 -- --- Pertanian Komda Bali Udayana, Denpasar, 27 Mei 2015 14 Workshop on Cassava dan 3 Juni 2015, Prodi 1. Dr. Bayu Krisnamurti, MS 350 --- Kerjasama Pengukuhan Pengurus PERHEPI Agribisnis UNS 2. Prof. Endang Siti Rahayu PERHEPI, UNS Komda Surakarta 3. Bapak Sukanto dan PT. Sungai Budi Group 15 FGD Persiapan PERHEPI Sebagai 6 Juni 2015, Kantor Pengurus Pusat PERHEPI 15 --- Persiapan Tuan Rumah International BPATP-Kementan PERHEPI Conference of Agriculture RI, Jl. Salak Bogor sebagai Tuan Economics (ICAE) 2021 Rumah ICAE 2021 16 Diskusi Pemuhtakhiran Teori 7 Juli 2015, PSEKP 1. Dr. Harianto 30 ------Ekonomi Bogor 2. Prof. Dr. Agus Pakpahan

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 121

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jumlah Waktu dan Jumlah Peserta Paper Output No. Pelaksana/Nama Kegiatan Narasumber/Pembicara Tempat Kegiatan dan Pemakalah yang Kegiatan Masuk 17 Seminar Nasional Agribisnis 9 September 2015, 1. Prof. Dr. Endang Siti Rahayu 125 85 Prosiding “INOVASI AGRIBISNIS UNTUK Lembaga 2. Prof. Dr. Dwijono Hadi Darwanto PENINGKATAN PERTANIAN Pengembangan dan 3. Dr Wilujeng Rosali BERKELANJUTAN” Penjaminan Mutu 4. Ir. Budi Darmawan Pendidikan (LP2MP) Universitas Diponegoro

18 Seminar Nasional Paradigma 9 September 2015, 1. Dr. Ir. Endah Murniningtyas 100 40 Prosiding Agribisnis Dalam Mewujudkan Universitas Islam 2. Prof. Muchtar Achmad Pembangunan Pertanian 2045 dan Riau Pengukuhan Pengurus PERHEPI Komda Pekanbaru 19 Diskusi Nasional Pra Outlook 25-26 September Ir. Tjahja Widayanti, M.Sc 100 ------Ekonomi Pertanian Indonesia 2016 2015, Hotel Ibis dan Rapat Kerja Pengurus Surabaya PERHEPI

20 Pelantikan Pengurus PERHEPI 7 Oktober 2015, 1. Prof. Dr. Hermanto Siregar 150 ------Komda Surabaya 2015-2018 dan Kampus 2. Dr. Bayu Krisnamurthi Kuliah Umum “Perkembangan Pascasarjana UPN Ekonomi Jawa Timur Kaitannya Veteran Surabaya Terhadap Pangan dan Pertanian” 21 Pelatihan Busines Dyanamic Untuk 8-Oktober 2015, Dr. Nunung Kusnadi, MS 18 ------Ekonomi Pertanian dan Bisnis Program Studi Agribisnis Universitas Diponegoro

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 122

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jumlah Waktu dan Jumlah Peserta Paper Output No. Pelaksana/Nama Kegiatan Narasumber/Pembicara Tempat Kegiatan dan Pemakalah yang Kegiatan Masuk 22 Seminar Nasional Agrowisata: Fakultas Pertanian Prof. Dr. I. G. G. A. Ambarawati 150 ------Mejaut Sinergi dan Menjaga Universitas Keberlanjutan Udayana, Denpasar. 9 Oktober 2015 23 Workshop Penulisan Artikel Jurnal 13 Oktober 2015, Prof. Ferry Jie, PhD 30 ------Internasional Sosek Fakultas Pertanian Univ. Padjadajaran, Jatinangor Sumedang 24 Semnas Nasional Tentang Arah 17 Oktober 2015, 1. Prof. Dr. Erizal Jamal 130 ------dan Metodologi Penelitian Bidang Hotel Shantika, Jalan 2. Prof. Dr. Hermanto Siregar llmu Ekonomi Pertanian dan Yudhanegara No.57 3. Dr. Handewi P. Saliem Agribisnis Tasikmalaya, Jawa 4. Dr. H. Budi Rahmat Barat 25 Pelatihan Computable General 28 Oktober 2015, Prof. Rina Oktaviani 20 ------Equilibrium (CGE) Universitas Andalas Sumatera Barat 26 Seminar Nasional: Tema 29 Okt 2015 PERHEPI, UNIVERSITAS Andalas, 220 40 Prosiding “Mewujudkan Ketahanan Pangan KOMDA, ANGGOTA & FAO Melalui Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Peningkatan Ketahanan Hayati”” 27 International Conference on “ 28-31 Oktober 2015, 1. Prof. Dr. Soesilo Bambang 850 150 Prosiding Green Development in Tropical Universitas Andalas Yudhoyono Regions” Sumatera Barat 2. Prof. Ian Patrick 3. Prof. Jamal Othman 4. Prof. Toru Matsumoto 5. Prof. Bustanul Arifin 6. Asc. Prof. Nestor Baquion 7. Prof. Dr. Rudi Febriamansyah

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 123

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jumlah Waktu dan Jumlah Peserta Paper Output No. Pelaksana/Nama Kegiatan Narasumber/Pembicara Tempat Kegiatan dan Pemakalah yang Kegiatan Masuk 8. Dr. Endah Murningtyas 9. Dr. Nyuyen Van Kien 10. Dr. Latief Zubair 28 Pelatihan Ekonometrika: 4 November 2015, Dr. Amzul Rifin, SP., MA 22 ------Penerapan Model-Model Analisis RK Pascasarjana Ekonometrika untuk Bisnis dan Universitas Ekonomi Pertanian Sriwijaya Palembang 29 Semnas Pengembangan IPTEK, 5 November 2015, 1. Prof. Dr. Zulkifli Alamsyah 200 na Prosiding SDM dan Kelembagaan dalam Aula Pascasarjana 2. Dr. Erizal Sodikin Pengembangan Pertanian yang Universitas 3. Ka. Balitbang Kementan RI Berkelanjutan dan Berdaya Saing Sriwijaya 4. Prof. Dr. Rindit Pambayun Palembang

30 Kerjasama Lumbung Pasokan Palembang, 20-21 Pemprov Sumsel, BPDP-KS, IDH, ------Sawit Berkelanjutan November 2015 PERHEPI

Tahun 2016

1 Seminar Nasional Pembangunan 12 Januari 2016, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, MS 100 ------Pertanian di Era Masyarakat Faperta Universitas Ekonomi ASEAN (MEA) Brawijaya 2 Rapat Kerja Nasional 24-25 Januari 2016, 1. Dr. Endah Murniningtyas 300 50 Prosiding (RAKERNAS) Perhimpunan Patuni Resort (Deputi Bappenas Bidang Ekonomi Pertanian Indonesia Wakatobi, Sulawesi Sumberdaya dan Maritim) (PERHEPI) yang dirangkai dengan Tenggara 2. Ir. Hugua (Bupati Wakatobi) SEMINAR NASIONAL Ekonomi Maritim dengan tema “Pengelolaan Ekonomi Maritim yang Mandiri dan Berkelanjutan”

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 124

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jumlah Waktu dan Jumlah Peserta Paper Output No. Pelaksana/Nama Kegiatan Narasumber/Pembicara Tempat Kegiatan dan Pemakalah yang Kegiatan Masuk 3 FGD Ekonomi Pertanian dan 1 Maret 2016, 1. Ir. Thariq Haddad 60 ------Musda DKI Jakarta Universitas Trilogi 2. Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed., Ph.D 3. Ir. Tuty Kusumawati, MM 4 Pelatihan Modeling System 11-12 Maret 2016, 1. Dr. Nunung Kusnadi, MS 30 ------Dynamic dan Analisis Ruang Rapat PSP3 (Dosen Departemen Agribisnis Ekonometrika untuk Bisnis dan Bogor IPB) Ekonomi Pertanian 2. Dr. Amzul Rifin, MA (Dosen Departemen Agribisnis IPB) 5 Seminar “ Kewirausahaan, Rebut, 17 Maret 2016, 1. Ir. I Made Donny Waspada 85 --- Tumbuhnya Kuasai, dan Menangkan Universitas 2. Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M.Sc motivasi di Persaingan Global” Lampung kalangan dosen dan mahasiswa dalam berwirausaha 6 Dialog Kebijakan dan SEMNAS Maret, Palu 1. Sekjend Perhepi 250 --- Rekomendasi Peningkatan NTP 2. Gubernur Sulteng dan Prociding 3. Kepala BPS Sulawesi Tengah 7 Pelantikan PERHEPI Komda Palu 10 April 2016, Kota Sekjend PP. PERHEPI dan Seluruh 75 ------Periode 2016 – 2019 Palu Pengurus, serta Anggota PERHEPI Komda Palu 8 Dialog Nasional Reorientasi 10-11 April 2016, 1. Prof. Erizal Jamal (Sekretaris 200 50 Ptosiding Kebijakan Pangan: Upaya Ruang Pertemuan Jenderal PERHEPI) Mendukung Kesejahteraan Petani (POGOMBO) 2. Ahmad H. A, SE (Anggota DPR PEMDA Sulawesi RI) Tenggara 3. Drs. Ongki Djanggola, M.Si (Gubernur Sulawesi Tengah) 9 Pelatihan Modeling System 23-24 April 2016, 1. Dr. Nunung Kusnadi, MS (Dosen 40 ------Dynamic dan Analisis Ruang Rapat PSP3 Departemen Agribisnis IPB) Ekonometrika untuk Bisnis dan Bogor 2. Dr. Amzul Rifin, MA (Dosen Ekonomi Pertanian Departemen Agribisnis IPB)

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 125

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jumlah Waktu dan Jumlah Peserta Paper Output No. Pelaksana/Nama Kegiatan Narasumber/Pembicara Tempat Kegiatan dan Pemakalah yang Kegiatan Masuk 10 International Conference dengan 25-26 April 2016, 1. Dr. Daniel Sherrad 250 75 Prosiding tema“Strengthening Indonesian IICC Bogor 2. Dr. Nunung Kusnadi, MS Agribusiness: Rural Development 3. Oliver Olson, MBA and Global Market Linkages 4. Prof. Johan van Rooyen 5. Ir. Wildan Mustofa, MM 6. Mr. Joshua Bray 7. Dr. Nerlita M. Manalili 11 Diskusi Perspektif PERHEPI 28 April 2016, 1. Prof. Agus Pakpahan 50 2 --- “Permasalahan Suku Bunga BPATP Bogor 2. Prof. Hermanto Siregar Perbankan yang Tinggi, Implikasi bagi Ekonomi Pertanian dan Alternatif Solusi” 12 Diskusi dan Pemapaan Hasil 29 April 2016, HoR 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 100 13 hasil --- Kajian Perilaku Konsumen Beras: Patra Kuningan 2. Prof (Riset). M. Husein Sawit penelitian Kajian 13 Kota Jakarta 3. Tim Peneliti Perilaku Konsumen Beras 13 International Conference “Smaal 14-15 Mei 2016, 1. Prof. Dr. Zainal Abidin 300 100 Prosiding and Medium-sized Enterprises Gedung A.R. Mohamed (Universitas Putra (SMEs) Competitiveness” Fachruddin, Malaysia) Universitas 2. Assoc. Prof. Monchai Muhammadiyah Duangjinda, PhD (Khon Kaen Yogyakarta University) 14 Seminar “Penjaman Akses Pasar, 24 Mei 2016, 1. Oke Nurwan, Dipl. Ing Na na --- Produk, Ekspor Indonesia” Universitas 2. Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, Lampung M.Sc 15 Seminar dan Lokakarya “Mencari 27-28 Mei 2016, 1. Dr. Bayu Krisnamurthi, MS 300 50 Prosiding Model Pemberdayaan dan Hotel Polonia (Direktur Utama Badan Peremajaan Perkebunan untuk Medan Pengelola Dana Perkebunan Sawit Indonesia yang Kelapa Sawit) Berkelanjutan”

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 126

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jumlah Waktu dan Jumlah Peserta Paper Output No. Pelaksana/Nama Kegiatan Narasumber/Pembicara Tempat Kegiatan dan Pemakalah yang Kegiatan Masuk 2. Herawati (Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara) 3. Joko Wahyu Priadi (Chief Plasma Hindoli) 4. Bambang Gianto (Ketua KUD Mukti Jaya) 5. Sunarni (Ketua Asosiasi Amanah) 16 Pelantikan PERHEPI Komda 28 Mei 2016, Hotel Ketua Umum PERHEPI, Wakil Ketua ------Medan Periode 2016-2019 Polonia Medan Umum PERHEPI dan Pengurus PERHEPI Komda Medan 17 Seminar Nasional “Perilaku 31 Mei 2016, 1. Dr. Bayu Krisnamurthi, MS 300 5 Buku semi- Konsumen Beras dan Implikasinya Ballroom Mawar (Ketua Umum PERHEPI) populer (dalam Terhadap Kebijakan Beras Balai Kartini Jakarta 2. Prof. Dr. Husein Sawit (Mantan proses) Nasional” Peneliti Utama Balitbangtan, Kemtan) 3. Prof. Dr. Ujang Sumarwan (Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia IPB) 4. Dr. Harianto (Mantan Staf Khusus Presiden RI Bidang Pangan dan Energi) 5. Dr. Denni P. Purbasari (Ekonomi UGM/Deputi Kantor Staf Presiden) 18 Pelantikan PERHEPI Komda 26 Juli 2016, 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 50 ------Jakarta dan ‘Halal Bi Halal’ Tree Hotel Jakarta 2. Dr. Endah Murniningtyas 3. Pengurus dan Anggota PERHEPI Komda Jakarta

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 127

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jumlah Waktu dan Jumlah Peserta Paper Output No. Pelaksana/Nama Kegiatan Narasumber/Pembicara Tempat Kegiatan dan Pemakalah yang Kegiatan Masuk 19 Seminar Nasional Hasil Penelitian 6 Agustus 2016, 1. Kementerian Perdagangan 250 100 Prosiding Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Auditorium Harjono 2. Kementerian Pertanian Pertanian UGM Tahun 2016 Danoesastro 3. Sosek Fakultas Pertanian UGM Kampus UGM Yogyakarta Rapat Kerja Nasional Tengah 12 Agustus 2016, UC Penasehat, Pengurus Pusat dan Pengurus 100 --- Rencana dan Tahun PERHEPI 2016 Hotel Kampus UGM Komda Seluruh Indonesia program Yogyakarta kegiatan 20 Pelantikan PERHEPI Komda 13 Agustus 2016, UC Pengurus Pusat, Pengurus dan Anggota 200 2 --- Yogyakarta Periode 2016-2019 Hotel Kampus UGM PERHEPI Komda Yogyakarta Yogyakarta 21 Focus Group Discussion (FGD) PP 13 Agustus 2016, UC PERHEPI, BULOG, Kantor Staf Presiden na na na No. 13 Tahun 2016 dan Hotel Kampus UGM Implikasinya Terhadap Ekonomi Yogyakarta Perberasan Nasional Dan Pelantikan PERHEPI Komda Yogyakarta 22 Studium Generale dng topik: 1 September 2016, Prof. Dr. Hermann Waibel, Lebniz 200 na Peningkatan Sustainable Agricultural Fakultas Pertanian University Hanover, Germany pengetahuan Development through Unpad anggota Perhepi Empowerment of Agricultural Scientiests 23 Pelatihan Ekpor dan Akses 3 September 2016, Dr. Ir. Endah Murniningtyas, M.Sc 20 na Na Permodalan Bagi UKM Purbalingga

24 Seminar Nasional dengan Topic 28 September 2016, 1. Prof. Dr. Nuhfil Hanani na na Pemahaman “Standarisasi dan sertifikasi Hotel Ibis Surabaya 2. Direktur Utama Sucofindo UKM tentang Produk Agribisnis Yang Berdaya Akses saing” Permodalan

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 128

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jumlah Waktu dan Jumlah Peserta Paper Output No. Pelaksana/Nama Kegiatan Narasumber/Pembicara Tempat Kegiatan dan Pemakalah yang Kegiatan Masuk 25 FGD “Redesign Penggunaan Input 5 Oktober 2016, 1. Perwakilan dari GIZI 50 na Ide, solusi Pertanian sebagai Upaya Grand Swiss Bel 2. Ketua Perhepi Komda Medan Prof. alternatif dan Peningkatan Produksi Padi dan Hotel Medan Mhd Asaad, MS strategi dari Ketahanan 3. Kepala BPTP Sumatera Utara stakeholder 4. Kepala Dinas Pertanian terkait mengenai rencana dan redesign keberadaan input pertanian dalam rangka ketahanan pangan

26 Seminar Nasional “ Membangun 2 November 2016, Prof. Dr. Bustanul Arifin 300 50 Prosiding Ketahanan Pangan Nasional Serang-Banten Kepala BAPPEDA Prov. Banten Berbasis Sumberdaya Lokal” Pelantikan Komda Serang Sekjend PP. PERHEPI ------

27 Pelatihan Model Ekonometrika 27 Oktober 2016, Dr. Amzul Rifin, MA (Dosen Departemen 20 ------Universitas Agribisnis IPB) Diponegoro Feryanto, M.Si (Dosen Departemen Agribisnis IPB) 28 Focus Group Discussion Perbaikan 5-6 November 2016, Kepala BPS 50 ------Metodologi Estimasi Produksi Kerjasama BPS dan Prof. Bustanul Arifin Pangan PERHEPI 29 Focus Group Discussion: Malang, 11 Dr. Bayu Krisnamurthi 60 ------Penguatan Peran Koperasi Petani November 2016 ADOPKOP BPDP

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 129

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jumlah Waktu dan Jumlah Peserta Paper Output No. Pelaksana/Nama Kegiatan Narasumber/Pembicara Tempat Kegiatan dan Pemakalah yang Kegiatan Masuk Sawit dalam Kegiatan Peremajaan Kerjasama antara Perkebunan Sawit BPDP, PERHEPI dan ADOPKOP 30 Lokakarya dng topik: Current 23 November 2016, Prof. Dr. Samsudin Rahim , Universiti 50 --- Peningkatan issues, tools, new method in Fakultas Pertanian Kebangsaan Malaysia pengetahuan development communication Unpad anggota Perhepi research for sustainable agriculture development in global and digital era 31 Focus Group Discussion Kajian 31 November 2016, 1. Prof. Hermanto Siregar (WRII IPB) 20 --- Rekomendasi RUU Sistem Budidaya Tanaman Fakultas Pertanian 2. Anggota dan Pengurus Perhepi Komda untuk USU Medan rancangan 3. BPTP undang – 4. Universitas Muhammadiyah Sumatera undang sistem Utara budidaya 5. Lembaga Petani Sukses, UPT Dinas tanaman Pertanian Provsu

32 Semnas Pengembangan 24-25 November 1. Dr. Ir. Endah Murniningtyas, MSc 1.090 367 Prosiding Sumberdaya Perdesaan dan 2016, Unsoed 2. Dr. Ir. Jumain Appe, M.Si seminar Kearifan Lokal Berkelanjutan VI Purwokerto 33 Pelatihan Modeling System 24-25 November 1. Dr. Nunung Kusnadi, MS (Dosen 25 ------Dynamic dan Analisis 2016, Ruang Rapat Departemen Agribisnis IPB) Ekonometrika untuk Bisnis dan PSP3 Bogor 2. Dr. Amzul Rifin, MA (Dosen Ekonomi Pertanian Departemen Agribisnis IPB) 34 Seminar Nasional “Tantangan dan 11 Desember 2016, 1. Prof. Dr. Ir. Syukur Makmur 500 100 Prosiding arah Pembangunan Pertanian Faperta Universitas Sitompul, MS Indonesia Masa Brawijaya 2. Dr. Bayu Krisnamurthi 3. Kementerian Pertanian RI

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 130

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jumlah Waktu dan Jumlah Peserta Paper Output No. Pelaksana/Nama Kegiatan Narasumber/Pembicara Tempat Kegiatan dan Pemakalah yang Kegiatan Masuk 35 Seminar Nasional Peluang dan 7 Desember 2016, 1. Dirjen Hortikultura 300 na Masukan bagi Tantangan Pengembangan Auditorium 2. Ketua BPTP Propinsi pemerintah Agribisnis Bawang Merah pada Era Kampus 1 3. Dr.Ir. Ratna Winandi., MS dalam membuat Global Unswagati 4. Dr. Ir. Ronnie S Natawidjaya. M.Sc kebijakan yang 5. Kementan RI menguntungkan semua pihak dalam mengendalikan komoditas bawang merah Pelantikan dan Pengukuhan Dr. Bayu Krisnamurthi Pengurus Perhepi Komda Cirebon

Tahun 2017 1 Pelatihan Multidementional Scale Kamis, 19 Januari 15 ------2017 di Universitas Panca Bhakti - Pontianak 2 Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Jumat, 20 Januari Dr. Bayu Krisnamurthi 100 ------Perhimpunan Ekonomi Pertanian 2017 di Haris Hotel Dr. Dwi Rachmina Indonesia (PERHEPI) tahun 2017 Pontianak – Prof. Dr. Erizal Jamal Kalimantan Barat 3 Seminar Nasional “Solusi Sabtu, 21 Januari 150 ------Penyediaan Lahan Untuk 2017 di Haris Hotel Kesejahteraan Petani Pontianak – Berkelanjutan” Kalimantan Barat 4 Seminar Nasional “Sustainable 30 Maret 2017 di 1. Dr. Najib Asmani 110 --- Pemahaman Supply Chain Management Untuk Kota Palembang 2. Dr. Endah (PP PERHEPI) tentang Supply Mencapai Pembangunan Pertanian 3. Dr. Fitrian IDH Chain Komoditi Berdaya Saing dan Kepuasan 4. Harry GAPKI Pertanian Konsumen”

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 131

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jumlah Waktu dan Jumlah Peserta Paper Output No. Pelaksana/Nama Kegiatan Narasumber/Pembicara Tempat Kegiatan dan Pemakalah yang Kegiatan Masuk 5 Seminar Nasional Hasil Penelitian 1 April 2017 di 1. Prof. (R) Dr. Erizal Djamal, M.S 500 124 Prosiding Agribisnis “Peningkatan Universitas Galuh (Sekjen Perhepi Pusat) Produktivitas dan Daya Saing Kota Ciamis – Jawa 2. Prof. (Riset) Dr. Ir. Tahlim Komoditas Pertanian” Barat Sudaryanto, M.S. (Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Kerjasama Internasional, Kementerian Pertanian) 3. Dr. Praparsiri Barnette, Ph.D., Assistant Professor (Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Burapha, Thailand) 4. Ir. B. Didik Prasetyo, M.H. (Direktur Utama PT. Rajawali Nusantara Indonesia) dan 5. Ir. Ismintarti, M.Si.(Kabid Program dan Materi Pusat Pelatihan Masyarakat Kemendesa, PDT dan Transmigrasi) 6 Pelantikan Pengurus Komda 1 April 2017 di Prof (Riset). Dr. Erizal Jamal Tasikmalaya Periode 2017-2020 Universitas Galuh Kota Ciamis – Jawa Barat 7 Seminar Nasional “Membentuk 15 April 2017 di 1. Prof. Dr. Ir. Endah 135 20 Prosiding Konsumen Cerdas Melalui Inovasi Aula Program Murniningtyas, M.Sc. Produk Pangan Berkualitas untuk Pascasarjana UHO- 2. Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, M.Si. Menciptakan Generasi Mandiri dan Kendari 3. Dr. Ir. Najib Asmani, M.Si. Berdayasaing dalam Era MEA” 4. Kadis Ketahanan Pangan Sultra 5. Kadis Tanaman Pangan dan Peternakan

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 132

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jumlah Waktu dan Jumlah Peserta Paper Output No. Pelaksana/Nama Kegiatan Narasumber/Pembicara Tempat Kegiatan dan Pemakalah yang Kegiatan Masuk 6. Kadis Perkebunan dan Hortikultura 7. Kadis Kelautan dan Perikanan 8. Kadis Kesehatan 9. Kepala Balai BPOM 8 MoU PP Perhepi 1 Mei 2017 di 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 80 --- Pemahaman dan Komda Universitas 2. Ir.A.A. Ngr. Bagus Kamandalu, M.Si bersama tentang Mahasaraswati alih fungsi Seminar lahan nasional” Peran dan Teknologi dalam penyusunan Menghadapi Alih kegiatan antara Fungsi Lahan Perhepi dan untuk Universitas Berkelanjutan Pertanian” Mahasaraswati 9 Seminar Nasional Perilaku 23 Mei 2017 di Keynote: Kepala Badan Pengkajian dan 100 --- Policy Brief Konsumen Pangan di Perkotaan Hotel Sari Pan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perilaku dan Stabilisasi Harga Pasific - Jakarta Perdagangan RI Konsumen Narasumber: Pangan di 1. Kepala Dinas Perdagangan Kota Perkotaan dan Gorontalo Stabilisasi 2. Kepala Dinas Perindustrian dan Harga: Perdagangan Jawa Timur Mendorong 3. Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Persepsi dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta Perilaku 4. Direktur Utama PD Dharma Jaya Konsumen 5. Direktur Pasar Kramat Jati 6. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) 10 Seminar Sinergitas Industri Mei 2017 di - Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah 10 --- Kumpulan Penggilingan Padi Besar (PPB) Surakarta - Pengurus Perpadi Jawa Tengah Makalah

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 133

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jumlah Waktu dan Jumlah Peserta Paper Output No. Pelaksana/Nama Kegiatan Narasumber/Pembicara Tempat Kegiatan dan Pemakalah yang Kegiatan Masuk dengan Penggilingan Padi Kecil - Tim Peneliti Perhepi Solo (PPK)

11 Kajian potensi pengembangan 23 Mei 2017 di 1. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten 150 --- Peningkatan produk lokal (wilayah 3 Jawa Faperta Unswagati Cirebon dan Barat) Cirebon 2. Dr. Achmad Faqih pengembangan produk unggulan daerah 12 Focus Group Discussion (FGD) Senin, 29 Mei 2017 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 120 --- Pokok “Antisipasi Penerapan Kebijakan di Hotel Bidakara- 2. Prof. Dr. Bustanul Arifin Pemikiran RASTRA (Beras Sejahtera) Sistem Jakarta 3. Prof. Husein Sawit Tunai” 4. Prof. Dwidjono Hadi Darwanto 5. Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos 6. Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos 7. Bulog 13 Workshop Seminar kerjasama Juli 2017 1. Dr. Bayu Krisnamurthi ------Policy Brief dengan PERHEPI Padang dan 2. Prof.Dr.Ir. Erizal Jamal Jambi “Mencari Model Sistem 3. PTPN III Integrasi Kelapa Sawit dengan 4. Asian Agri Perkebunan Sapi” 5. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 6. Dr. Tatang Ibrahim, M.Rur Sc 7. Ir. Yanhenry , Msi 14 Seminar Nasional SOSEK UNPAD 27 Juli 2017 di Kota 1. GubernurJawa Barat (Ahmad 150 97 Prosiding dan 2017 “Daya Saing Berkelanjutan Bandung – Jawa Heryawan) Jurnal Agricore Agribisnis Spesifik Lokal” Barat 2. Kepala Dinas Tanaman Pangan (Hendi, MS.) 3. Dr. Ronnie S Natawidjaja

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 134

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jumlah Waktu dan Jumlah Peserta Paper Output No. Pelaksana/Nama Kegiatan Narasumber/Pembicara Tempat Kegiatan dan Pemakalah yang Kegiatan Masuk 4. PT Pertani (Dr. Wahyu M.)

15 Seminar Nasional Sosial Ekonomi Sabtu, 29 Juli 2017 di 1. Ir. Abdullah Firman Wibowo, MM --- 70 Prosiding Pertanian Fakultas Pertanian UGM Auditorium Prof. (Direktur Utama BNI Syariah) Tahun 2017 “Keberlanjutan Harjono 2. Ir. Sunarso, M.Si. (Ketum PISPI) Agribisnis Indonesia di Era Danoesastro, 3. Prof, Dr. Dwidjono Hadi Darwanto Globalisasi : Liberalisasi atau Fakultas Pertanian (UGM) Proteksi?” Universitas Gadjah 4. Prof. Dr. Laksono (UGM) Mada 16 International Conference on Food 1 Agustus 2017 di 1. Prof. Dr. Rudi Wibowo 250 na Jurnal dan Sovereignty Sustainable Universitas Jember- 2. Dr. Bayu Krisnamurthi Prosiding Agriculture (FoSSA) Jember 3. Prof. Wan Mohtar Wan Yusuff 4. Dionisio G. Alvindia, PhD 5. Prof. Keith Walters, Bsc. PhD 6. Prof. Nobutaka Ito 7. Prof. Gamini Senanayaka 8. Ms. Michaela Cosjin 9. Prof. Dr. Damayanti Buchori 10. Dr. Ir. Nur Masripadin, M.For.Sc 11. Prof. Dr. Achmad Subagio, M.Agr, PhD 17 Kajian pengembangan sumberdaya 3 Agustus 2017 di 1. Kepala Dinas Perikanan dan 115 Peningkatan perikanan dan kelautan pantura Faperta Unswagati Kelautan Kabupaten Cirebon dan Cirebon Cirebon 2. Ketua Kelompok Tani Mina pengembangan Waluya sumberdaya 3. Dr. Achmad Faqih perikanan dan kelautan pantura Cirebon 18 Pelatihan Metode 18 Agustus 2017 di 1. Dr. Amzul Rifin., SP.,MA Kuantitatif/Komda Serang Faperta Universitas 2. Feryanto., SP., MSi

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 135

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jumlah Waktu dan Jumlah Peserta Paper Output No. Pelaksana/Nama Kegiatan Narasumber/Pembicara Tempat Kegiatan dan Pemakalah yang Kegiatan Masuk Sultan Ageng Tirtayasa

19 International Conference and Grand Inna Bali 1. Dr. Bambang Susantono (Vice Peserta 300 orang, 148 Paper 5 Jurnal Congress of The Indonesian Society Beach Hotel, Sanur President, Asian Development pemakalah 100 yang terakreditasi of Agricultural Economics ICC- Bali/ 23 – 24 Bank) diundnag nasional dan ISAE “New Social Economics of Agustus 2017 2. Professor Hitoshi Yonekura 100 paper Prosiding Sustainable Agriculture and Food (Tohoku University, Japan) System:The Rise of Welfare State

Approach 3. Dr. Endah Murniningtyas (UN SDGs Expert Panel/ Deputy Minister for National Resources and Environment at the Ministry of National Development Planning/National Development Planning Agency of Indonesia 2009-2015) 4. Professor Randy Stringer (University of Adelaide, Australia) 5. Professor Thomas Reardon (Michigan State University, USA) 6. Dr. Dale Yi (University of Adelaide, Australia) 7. Dr. Petra Meekers (Director CSR and Sustainable Development, Musim Mas Netherlands)

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 136

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jumlah Waktu dan Jumlah Peserta Paper Output No. Pelaksana/Nama Kegiatan Narasumber/Pembicara Tempat Kegiatan dan Pemakalah yang Kegiatan Masuk 8. Ms. Lim Sian Choo (Group Head of Corporate Secretariat Services and CSR BGA Group, Malaysia) 9. Professor Damayanti Buchori (ZSL/Bogor Agricultural University, Indonesia) 10. Dr. Fitrian Ardiansyah (Country Director IDH) 11. Dr. Sonya Dewi (Country Director ICRAF) 12. Ms. Aida Greenbury (Co- Chair HCS) 13. Prof. Dr. Ingrid Oborn (ICRAF Swedia) 14. Professor Pieter Glasbergen (Maastricht University, Netherlands) 15. Professor Ryohei Kada (Shijyonawate Gakuen University, Osaka-Japan) 16. Professor Kentaro Yoshida (Nagasaki University, Japan) 17. Dr. Dodik Ridho Nurrochmat (Bogor Agricultural University, Indonesia)

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 137

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jumlah Waktu dan Jumlah Peserta Paper Output No. Pelaksana/Nama Kegiatan Narasumber/Pembicara Tempat Kegiatan dan Pemakalah yang Kegiatan Masuk 18. Professor Teki Surraya (Adikavi Nannaya University, India) 19. Professor Helmi (Andalas University, Indonesia) 20. Professor I Gde Pitana (Udayana University, Indonesia) 21. Dr. Shaufique F. Sidique (Institute of Agricultural and Food Policy Studies, Malaysia) 22. Dr. Marcel Djama (CIRAD, Agricultural and Food Policy Studies, France) 23. Dr. Khuram Nawaz Saddozai (The University of Agricultural Peshawar, Pakistan) 20 Policy Dialogue Series (PDS) 25 Agustus 1. Prof. Mari Elka Pangestu, Ph.D 100 --- Policy Brief Repositioning Trade Policy on 2017/Grand Inna (Minister of Trade of Republic of Agricultural Product /PERHEPI- Bali Beach Hotel, Indonesia 2004-2011, Minister of AIPEG- BP3 Kemendag RI Sanur Bali Tourism and Creative Economy of Republic of Indonesia 2011-2014) 2. Dr. Bayu Krisnamurthi (President of ISAE, Bogor Agricultural University Indonesia) 3. Dr. Titik Anas (AIPEG/ Padjajaran University, Indonesia)

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 138

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 139

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PERKEMBANGAN KOMISARIAT DAERAH (KOMDA) PERHEPI 2014-2017

Jumlah Komisariat Daerah (Komda) per Agustus 2017 sebanyak 32 Komda. Komda yang baru disahkan oleh PP. PERHEPI pada peridoe kepengurusan 2014-2017 adalah Komisariat Daerah Cirebon dan Komisariat Daerah Serang (sebagai komisariat ke-31 dan ke-32). Berdasarkan catatan yang dimiliki oleh sekretariat, dari 32 Komda yang tercatat, Komda Banda Aceh telah selesai masa bhakti kepengurusan per 28 Juni 2016, dan per Agustus 2017 sedang melakukan konsolidasi dan rapat anggota untuk mennetukan kepengurusan yang baru (2017-2020).

Dua (2) komda sejak tahun 2011 tidak aktif sama sekali adalah Komda Mataram dan Samarinda, masa kepengurusan Komda juga sudah berakhir sejak tahun 2015, yakni Komda Mataram (15 Maret 2015), dan Samarinda (2 Oktober 2015). Informasi dan pemberitahuan telah disampaikan secara tertulis dan lisan. Perlu untuk mempertimbangkan pembekuan dan pemutihan kedua Komda tersebut, dengan pertimbangan tidak aktif sama sekali (sejak 2011 – 2016 tidak pernah melaksanakan kegiatan sama sekali adalah Mataram dan Samarinda).

140 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Tabel 18. Perkembangan Komisariat PERHEPI 2014-2017 Pengurus No Surat Kode Nama Batas Periode Nama Jumlah Alamat Email Keputusan Komda Komda Ketua Kepengurusan Sekretaris Pengurus (SK) Jl. Tentara Pelajar No 3B, Bogor, Kode Pos: 16114 Prof. Erizal Telp/Faks: (0251) [email protected] Dr. Handewi 510/SK/PP.PERHE 20 Januari 2019 01 Bogor Jamal dan Dr. 26 orang P.Saliem 8333964, 8338717, 8325177 nian.go.id PI/I/2016 Anna Fariyanti (Telp), dan (0251) 8314496 (Faks)

c.q. Program Studi Agribisnis Universitas Trilogi Jl. Kampus Dr. Ir. Endah Dr. M. Rizal perhepi.dkijakart TRILOGI No.1 TMP 756/SK/PP.PERHE 02 Jakarta Murniningktya Taufikurohma 20 orang [email protected] 25 Juli 2019 PI/VII/2016 s, M.Sc n, S.Pt., M.Si Kalibata Jakarta, Kode Pos. 12760 Telp/Faks: 021-7981350

(1) Dr. Ir. Lies Kampus Unpad Sulistyowati, Jatinangor Jl. Raya perhepi.bandung MS, (2) Dr. Ir. Bandung-Sumedang Dr. Ir. Ronnie @gmail.com; Hepy Hapsari, km.21,, Kode Pos. Kode 332/SK/PP.PERHE 03 Bandung S. Natawidjaja, 39 orang [email protected] 11 Maret 2018 MS, Pos.: 40600 (022) 7796318, PI/III/2015 M.Sc om (3) Nur (022) 7796316. Fax: (022) Syamsiah, SP., 7796316 MP. (1) Dr. Gedung A10 Lt.2 Sayap Jangkung Selatan, (Program perhepiyogya@g 521/SK/PP.PERHE 20 Januari 2019 04 Yogyakarta Prof. Masyhuri Handoyo M. 25 orang Pascasarjana Magister mail.com PI/I/2016 dan (2) Dr. Manajemen Any Suryantini Agribisnis/MMA),

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 141

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pengurus No Surat Kode Nama Batas Periode Nama Jumlah Alamat Email Keputusan Komda Komda Ketua Kepengurusan Sekretaris Pengurus (SK) Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada Jl. Flora No. 1, Bulaksumur, Yogyakarta Tlp/fax: 0274 555 675

jokotris_uns@yah Jl. Ir Sutami 36A Sutrisno Hadi oo.com ; Dr. Ir. Joko Surakarta, Kode Pos. 354/SK/PP.PERHE 05 Surakarta P, S.Pt, M.Si, 17 orang perhepi.solo@gm 27 Mei 2018 Sutrisno, M. Telp/Faks. 0271-637457 PI/V/2015 PhD ail.com

c.q Jurusan Sosial Ekonomi/Agribisnis, Dr. Ir. Jani Rudi Hartadi, 519/SK/PP.PERHE 06 Jember 60 orang Fakultas Pertanian, 20 Januari 2019 Januar, MT SP, M.Si PI/I/2016 Universitas Jember

Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Jl. perhepimalang@g Prof. Dr. Jabal Sujarwo, SP., Veteran Malang Kode 516/SK/PP.PERHE 07 Malang 39 Orang mail.com 20 Januari 2019 Tarik Ibrahim MP., M.Sc Pos: 65145 Telp/Fax: PI/I/2016 0341-580054

(1) Irene Dr. Ir. Kartika E.W, Jl. Dr. Soeparno, Kode edysularso@gmail Kusmantoro SP, MP, (2) Pos15. Telp/Faks0281- 353/SK/PP.PERHE 08 Purwokerto 11 orang .com 27 Mei 2018 Edy Sularso, Ahmad Rizqul 638791 PI/V/2015 MS Karim, SP, M.Sc Ir. Bambang Dr. Ir. Gd. B, Lt. 3, FPP Undip, edyprsty@yahoo. 1156/SK/PP.PERH 09 Semarang 16 orang 7 Februari 2020 Trisetyo E, MS Mukson, MS Jl. Prof. Soedarto, com, 2. EPI/II/2017

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 142

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pengurus No Surat Kode Nama Batas Periode Nama Jumlah Alamat Email Keputusan Komda Komda Ketua Kepengurusan Sekretaris Pengurus (SK) S.H.,Tembalang, mukson.fapetund Semarang (Kode Pos. [email protected] 50275), Telp/Faks:024- 7474750

(1) Dr. Ir. Indra Fakultas Pertanian UPN Tjahja Amir, "Veteran" Jawa Timur. MP, (2) Dr. Ir. Jalan Rungkut Madya Dr. Ir. Markus 338/SK/PP.PERHE 10 Surabaya 28 orang 25 Maret 2018 Sudiyarto, MM Patiung, MP, Gunung Anyar Surabaya PI/III/2015 (3) Ir. Siti Kode Pos 60294 (031) Khomsinah, 8793653 MM Desa Telang Kamal- s_subari01@yaho Dr. Ir. Slamet Risyuwono, Bangkalan PO BOX 2 518/SK/PP.PERHE 11 Bangkalan 10 orang o.co.id 20 Januari 2019 Subari, M.Si S.E, M.Si Bangkalan (031) 3011146 PI/I/2016

Jl Dr. A. Sofian No.3, Padang Bulan, Medan Prof.Dr. Baru, Kota Medan, tavihutasuhut@ya Dr.Ir. Tavi 754/SK/PP.PERHE 12 Medan Ir.Mhd.Asaad 40 orang 2 Mei 2019 Supriana, MS Sumatera Utara, Kode hoo.co.id PI/IV/2016 Haza, MS Pos. 20155 Telp/Faks: 061-8213236

perhepi Ir. Bahtiar Dewi Jl. Yos Sudarso Pabean Probolingg probolinggo@ 517/SK/PP.PERHE 13 Irawan Fajariana, 30 orang 20 Januari 2019 o Dringu Probolinggo PI/I/2016 Hidayat, MM S.Pd., M.Pd gmail.com

Prof. Wan Dr. Ir. R. Jurusan Agribinis, Jl.Prof. [email protected] Bandar 512/SK/PP.PERHE 14 Abbas Zakaria, Hanung 54 orang Soemantri Brojonegoro 20 Januari 2019 Lampung om PI/I/2016 MS Ismono, MP No. 1 Bandar Lampung,

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 143

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pengurus No Surat Kode Nama Batas Periode Nama Jumlah Alamat Email Keputusan Komda Komda Ketua Kepengurusan Sekretaris Pengurus (SK) Kode Pos. Telp/Faks: 35144

Graha Pertanian Program Pascasarjana Unsri Jalan Padang Selasa 524 Bukit jib_mania@yahoo. Dr. Ir. Najib Ir. M. Yazid, 514/SK/PP.PERHE 15 Palembang 48 orang 20 Januari 2019 Asmani, M.Si. M.Sc., Ph.D Besar Telp.+62711354222 com PI/I/2016 faks. +62711375592 Palembang

c.q. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Jl WR perhepi.bkl@gmai Dr. Ir. M. Dr. Putri Suci Supratman, Bengkulu l.com; cp: Mustopa 520/SK/PP.PERHE 16 Bengkulu Asriani, SP, 16 orang Kode Pos:38125A, putriasriani@yah 20 Januari 2019 Romdhon, SP., PI/I/2016 MP M.Si Telp/Faks:0736 21170 oo.co.id psw 220 / 0736 21290

Jl Jalan Raya Jambi Prof.Dr.Ir. Muara Bulian Km 15 Zulkifli Ir. Armen Kampus Unja Mandalo 515/SK/PP.PERHE 17 Jambi 32 orang 20 Januari 2019 Alamsyah, Mara, M.Si Darat Kabupaten Muaro PI/I/2016 M.Sc Jambi

Jalan Bina Widya No. 30 Simpang Baru Panam Dr. Djeimi Dr. Novia perhepi.komdaria 362/SK/PP.PERHE 18 Pekanbaru 38 orang Pekanbaru Kode Pos 30 Juni 2018 Bakce, SP, M.Si Dewi, SP., MP [email protected] PI/VI/2015 28293 (0761) 63270, 63271

Dr. Ir. Dr. Ir. Indra, Jl Tgk. Hasan Krueng agus.sabti@tdmrc. 1544/SK/PP.PERH 19 Banda Aceh 44 orang 28 Juni 2016 Agussabti, M.Si M.P Kalee, No. 3 Kopelma org; EPI/VI/2013

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 144

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pengurus No Surat Kode Nama Batas Periode Nama Jumlah Alamat Email Keputusan Komda Komda Ketua Kepengurusan Sekretaris Pengurus (SK) Darussalam Banda Aceh dekan_fpunsyiah (Dalam proses rapat Kode Pos.23111 @yahoo.com anggota) Telp/Faks: 0651-7555269, 7410159,75552221/0651- 7555269

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Perhepi.padang@ Prof. Rudi Dr. Ir. Nofialdi, Andalas Limau Manih 1158/SK/PP.PERH 20 Padang 38 orang gmail.com 16 Februari 2020 Febriamansyah M.Si Kota Padang, Sumatera EPI/II/2017 Barat Kode Pos 25161 (0751) 72774, 72702

Fakultas Pertanian Universitas Panca Bhakti Dr. Ir. Jl. Kom. Yos Sudarso perhepipontianak Donna Youlla, 522/SK/PP.PERHE 21 Pontianak Rahatullah 14 orang 20 Januari 2019 SP., MEM Potianak, Kode Pos. @gmail.com PI/I/2016 Rizieq, M.Si 78113 Telp/Faks: 0561 77442

Jl. Perintis Kemerdekaan Dr. Ir. Imam No. 29 Makassar Kode suardibakri@uim- Mujahidin Dr. Ir. Suardi 22 Makassar 51 orang 200/SK/PP.PERHE 15 Januari 2018 Fahmid, Bakri, MP Pos. 90245 Telp/Faks: makassar.ac.id PI/I/2015 MTDev 0411588167

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 145

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pengurus No Surat Kode Nama Batas Periode Nama Jumlah Alamat Email Keputusan Komda Komda Ketua Kepengurusan Sekretaris Pengurus (SK) (1) Prof. V.V. J. Panelewen, Jurusan Sosek Fakultas M.Ec, Ph.D (2) Prof. Dr. L.W Peternakan Universitas 523/SK/PP.PERHE 23 Manado Prof. DR.S. 53 orang 20 Januari 2019 Sondakh, M.Ec PI/I/2016 L.H. Joyce Sam Ratulangi Lapian, SE, M.Ec Kampus Bumi Tridharma

Dr. Ir. Sitti UHO, Jl. H. E. A. perhepi.kdi@yaho Dr. Ir. Azhar 326 24 Kendari Aida Adha 56 orang 26 Februari 2018 Bafadal, M.Si Mokodompit, Kendari o.com /SK/PP.PERHEPI Taridala, M.Si 93232 /II/2015

15 Maret 2015 Dr. Ir. Ir. Taslim Sjah, 709/SK/PP.PERHE 25 Mataram 20 orang (belum ada Suparmin, MP M.Sc, Ph.D PI/III/2012 pergantian) c.q. Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Prof. Ir. Dr. Ir. Nyoman Udayana, Gedung Perhepi.dps.adm I.G.G.A. Utari 1333/SK/PP.PERH 26 Denpasar 51 orang 1 Mei 2020 Ambarawaty, Vipriyanti, Laboratorium Lantai 2. @gmail.com EPI/V/2017 M.Ec, Ph.D M.Si Jalan P.B Sudirman Denpasar (0361) 223544 Kode Pos 80232

Jalan Adisucipto Kupang Prof. Ir. Fred L. Dr. Ir. Kode Pos 85001 (0380) 1416/SK/PP.PERH 27 Kupang Benu, M.Si., Damianus 23 orang 12 Juli 2020 EPI/VII/2017 PhD Adar, M.Ec 881085 12 Oktober 2015 Muhammad Mursidah, SP, 1493/SK/PP.PERH 28 Samarinda 12 orang (belum ada Najib, SP, M.Si MM EPI/X/2012 pergantian)

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 146

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pengurus No Surat Kode Nama Batas Periode Nama Jumlah Alamat Email Keputusan Komda Komda Ketua Kepengurusan Sekretaris Pengurus (SK) Program Studi Agribisnis, Fakultas Prof. Dr. Ir. Pertanian Universitas perhepipalu@yah Marhawati Dr. Ir. Yudi M. 513/SK/PP.PERHE 29 Palu 50 orang Tadulako. Kampus Bumi oo.co.id 20 Januari 2019 Mappatoba., Tangahu, MP PI/I/2016 MT Tondo Palu Kode Pos 94118 (0451) 4131866

Program Pascasarjana Universitas Siliwangi, Jl. Siliwangi No. 24 Ir. Dedi perhepi_tasik@ya Tasikmalay Dr. Ir. Dedi Tasikmalaya, Kode Pos 1157/SK/PP.PERH 30 Darusman, 19 orang hoo.com 16 Februari 2020 a Sufyadi, MS EPI/II/2017 M.Sc 46115 kotak pos 164. Telp. (0265) 3235656-330634 Fax 325812

Jl. Pemuda No.32 Kota Cirebon Jawa Barat, Kode Mutia Intan afaqih024@gmail. Dr. Achmad Pos. 45132 Telp/Faks: 511/SK/PP.PERHE 31 Cirebon Savitri, SP., 14 orang 20 Januari 2019 Faqih, SP., MM com PI/I/2016 M.Si (0231) 233117- 206558 Ext. 127, 227

c.q. Jurusan Agribisnis Universitas Sultan Dr. Ir. H. perhepi.serang@y Ratna Mega Ageng Tirtayasa Jl. Raya 883/SK/PP.PERHE 32 Serang Suherman, 19 orang ahoo.com 20 Oktober 2019 Sari, SE., M.Si PI/X/2016 MM., M.Si Jakarta-Serang Pakupatan Serang-Banten

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 147

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

LEGALITAS ORGANISASI PERHEPI Walaupun PERHEPI telah lahir sejak 13 Februari 1969, namun secara legal formal (berbadan hukum) PERHEPI baru disahkan sejak tahun 2014, sesuai rekomendasi Kongres XVI di Bogor. PERHEPI telah berbadan hukum sesuai akta notaris Notaris Shelvy Handayani, SH., M.Kn nomor 36/2014 (16 Oktober 2014) dan terdaftar di Kemenkumham dengan SK No. AHU- 000578.60.80.2014 tanggal 21 Oktober 2014. Dengan adanya badan hukum PERHEPI, maka PERHEPI telah memiliki rekening khusus atas nama PERHEPI di Bank Negara Indonesia (BNI) dengan nomor: 0-368-459-625 dan Nomor Pajak Wajib Pajak (NPWP): 71.826.287.6-434.000.

Gambar 7. Akta Notaris PERHEPI

KEANGGOTAAN DAN JEJARING PERHEPI Berdasarkan jumlah anggota PERHEPI yang telah memliki kartu tanda anggota (KTA) per Juli 2017 yakni berjumlah 2.582 (47.29 persen) dari 5.459 anggota PERHEPI yang terdaftar di seluruh Komda. Selama 3 (tiga) tahun ini terdapat penambahan anggota sejak tahun 2014. Namun demikian, berdasarkan informasi tersebut masih banyak anggota PERHEPI yang belum memiliki kartu tanda anggota (KTA). Proses pengajuan keanggotaan diusulkan secara kolektif (terlebih dahulu) dengan mengisi form keanggotaan, Komda akan mengajukan proses penerbitan KTA ke sekretariat

148 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

untuk diproses. Disamping itu tercatat jumlah jejaring yang terdaftar di sekretariat PERHEPI Pusat adalah sebanyak 2.515 alamat email baik anggota dan non anggota yang secara berkala mendapat berbagai informasi dan kegiatan PERHEPI. Uraian lengkap mengenai keanggotaan dan jejaring PERHEPI disajikan, berikut ini:

Tabel 19. Perkembangan Anggota dan Jejaring PERHEPI Tahun 2011- 2017 Periode Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Anggota PERHEPI yang 346 1.013 1.253 1.643 1.966 2.321 2.582 tercatat di PP. PERHEPI dan telah memiliki KTA Anggota PERHEPI 646 1.797 3.582 5.331 5.409 5.428 5.459 berdasarkan laporan Komda Jejaring 610 938 1.178 2.058 2.136 2.420 2.515

Tabel 20. Anggota Berdasarkan Lokasi/Wilayah Domisili Jumlah Anggota No. Komda yang Memiliki Presentase (%) KTA 1 Bogor 313 12.12 2 Jakarta 47 1.82 3 Bandung 121 4.69 4 Yogyakarta 155 6.00 5 Surakarta 55 2.13 6 Jember 107 4.14 7 Malang 131 5.07 8 Purwokerto 39 1.51 9 Semarang 49 1.90 10 Surabaya 15 0.58 11 Bangkalan 31 1.20 12 Medan 101 3.91 13 Probolinggo 32 1.24 14 Lampung 67 2.59 15 Palembang 104 4.03

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 149

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jumlah Anggota No. Komda yang Memiliki Presentase (%) KTA 16 Bengkulu 65 2.52 17 Jambi 60 2.32 18 Pekanbaru 169 6.55 19 Aceh 78 3.02 20 Padang 91 3.52 21 Pontianak 68 2.63 22 Makassar 54 2.09 23 Manado 6 0.23 24 Kendari 250 9.68 25 Mataram 54 2.09 26 Denpasar 84 3.25 27 Kupang 37 1.43 28 Samarinda 0 0.00 29 Palu 66 2.56 30 Tasikmalaya 34 1.32 31 Cirebon 24 0.93 32 Serang 20 0.77 33 Lain-lain 55 2.13 Jumlah 2582 100.00

PUBLIKASI Penerbitan Buku. Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh PERHEPI diupayakan dipublikasikan dalam bentuk buku, prosiding, jurnal. Selama tahun 2011 - 2017 berhasil menerbitkan 22 judul buku/prosiding, diantaranya adalah Ekonomi Gula, Pangan Rakyat: Soal Hidup Atau Mati, Prosiding Ekonomi Karet, dan Prosiding Ekonomi Beras, Ekonomi Kreatif, Bunga Rampai: Ekonomi Kopi, Ekonomi Kakao, dan Peningkatan Daya Saing Kelapa Sawit Menghadapi AEC-2015. Jumlah prosiding yang dipublikasikan oleh PERHEPI pada dasarnya lebih banyak dari yang tercatat dalam tabel dibawah ini, namun karena sebagian besar Komda belum melaporkan hasil publikasi, dan juga sebagian masih dalam tahap penerbitan. Beberapa buku (Ekonomi Gula dan Pangan Rakyat) yang diterbitkan oleh Pengurus Pusat, sudah terdistribusi ke komda-komda.

150 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Tabel 21. Buku dan prosiding yang sudah diterbitkan No Judul ISBN 1 Prosiding Simposium Nasional Ekonomi 978-602-79051-6-4 Karet 2 Buku Ekonomi Gula 978-979-22-8753-0 3 Prosiding Penguatan Agribisnis 978-979-96490-3-4 Perberasan Guna Mewujudkan Kemandirian dan Kesejahteraan Petani 4 Prosiding Simposium Nasional Ekonomi 978-602-8161-56-5 Kakao 5 Prosiding Seminar Nasional 978-602-19392-1-5 Pengembangan ekonomi Keratif Berbasis Komoditas Pertanian di Indonesia 6 Conference Handbook ICA International --- Conference on Agriculture 7 Bunga Rampai Ekonomi Kopi 978-602-9030-45-7 8 Ekonomi Perberasan Indonesia 978-979-8420-15-3 9 Prosiding Konfernas XVII dan Kongres 978-979-8420-17-7 XVI Perhepi (Buku 1) 10 Prosiding Konfernas XVII dan Kongres 978-979-8420-18-4 XVI Perhepi (Buku 2) 11 Prosiding Seminar Nasional Pertanian 978-602-14494-8-6 Indonesia dan Masyarakat Ekonomi Asean 12 Prosiding Seminar Nasional Agribisnis 978-602-7998-83-4 dan Pengembangan Ekonomi Perdesaan II 13 Prosiding Seminar Nasional Agribisnis 978-979-097-398-5 III 14 Prosiding Lokakarya dan Seminar 979-458-880-6 Mencari Model Pemberdayaan dan Peremajaan Perkebunan untuk Sawit Indonesia yang Berkelanjutan 15 Prosiding Seminar Nasional Ekonomi 978-602-8161-86-2 Maritim

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 151

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

No Judul ISBN 16 Proceeding 2015 International 978-602-73463-0-7 Conference on Green Development in Tropical Regions 17 Sosial Ekonomi Pertanian Catatan 978-979-493-959-8 Ringan Alumni Sosek IPB 18 Tantangan dan arah Pembangunan 978-602-60456-0-7 Pertanian Indonesia Masa Depan 19 Pengembangan Sumberdaya Perdesaan 978-602-1643-15-0 dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VI 20 Prosiding Seminar Nasional Perencanaan 978-602-73463-1-4 Pembangunan Inklusif Desa - Kota 21 Prosiding FGD Implementasi Rastra --- Non Tunai 22 PERHEPI dari Masa Ke Masa 978-979-8420-19-1

Website PERHEPI : www.perhepi.org telah coba dikembangkan. Namun sampai saat ini dinilai pemanfaatan maupun keberadaannya masih belum optimal. Diperlukan pengelolaan web yang lebih baik dan intensif. Beberapa waktu web PERHEPI tidak dapat digunakan karena proses pemindahan PIC dari konsultan (awal) ke PERHEPI.

Gambar 8. Tampilan Website PERHEPI

152 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

DUKUNGAN BAGI MAHASISWA PERHEPI memberikan bantuan pembiayaan perjalanan mahasiswa yang akan mengikuti dan presentasi di Seminar Internasional di luar negeri. Selain memfasilitasi beberapa mahasiswa untuk melakukan kunjungan ke luar negeri (seminar, conference, dll), PERHEPI juga memberikan perhatian kepada mahasiswa lain untuk melakukan excursion/fieldtrip di dalam negeri. Pada tahun 2015, PERHEPI membantu memfasilitasi Mahasiswa untuk mengikuti ajang simulasi debat UN ke Korea Selatan, kegiatan ini merupakan agenda tahuan UN untuk memperkenalkan UN kepada generasi muda. Selama tahun 2016 tercatat 3 kali excursion yang dilakukan oleh PERHEPI kepada mahasiswa. Jumlah mahasiswa yang terlibat dan difasilitasi oleh PERHEPI selama 2014-2017 sebanyak 19 mahasiswa dan melibatkan 22 dosen pembimbing (rincian disajikan dalam tabel halaman berikutnya).

Selain kegiatan yang bersifat ilmiah, PERHEPI juga melakukan kerjasama dengan jaringan mahasiswa untuk mengisi kegiatan selama Bulan Ramadhan 2016 untuk melaksanakan kegiatan bakti sosial, yakni memberikan santunan anak yatim, dan bantuan kegiatan Agribusiness Festival tahun 2016 dan 2017.

Tabel 22. Bantuan Pembiayaan Mahasiswa Ke Luar Negeri No. Kegiatan Nama Tempat Tanggal Acara Tahun 2015 1 HWMUN Charlie Sanjaya Korea Selatan 16-20 Maret 2015

Tabel 23. Kegiatan Excursion/Fieldtrip PERHEPI kepada Mahasiswa dan Dosen No. Kegiatan Jumlah Tempat Tanggal Peserta Acara 1 Kegiatan 4 PT. Buana Tunas 15-17 widyakarya Mahasiswa Sejahtera (Badau- April mahasiswa dan 4 Kalimantan) 2016 program Dosen Jembatan Agribisnis kunjungan ke industri kelapa sawit

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 153

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

No. Kegiatan Jumlah Tempat Tanggal Peserta Acara 2 Kegiatan 15 PT. Sungai Budi Group 15-17 widyakarya Mahasiswa (Lampung) April mahasiswa dan 5 2017 program Dosen Jembatan Agribisnis kunjungan ke industri olahan singkong, tebu dan kelapa sawit 3 Kunjungan ke 13 Dosen PT. East West Seed 9 industri (Purwakarta) Desember perbenihan 2016

Tabel 24. Kegiatan Sosial yang dilaksanakan PERHEPI dan Bekerjasama dengan Mahasiswa No. Nama Kegiatan Tanggal Tempat 1. Buka Puasa Bersama di Juni 2015 Pondok Pesantren Panti Asuhan Ciampea - Bogor 2. Bantuan penyelenggaraan Oktober 2016 Kampus IPB kegiatan The 5th Baranangsiang Agribusiness Festival 3. Santunan kepada anak 12 Juni 2017 yatim 4. Bantuan penyelenggaraan Oktober 2017 Kampus IPB kegiatan The 6th Dramaga Agribusiness Festival

PROGRAM KERJASAMA PERHEPI sepanjang tahun 2014 sampai dengan 2017, telah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak (Lembaga/Perguruan Tinggi/Instansi Pemerintah) dalam berbagai kegiatan. PERHEPI berupaya mengembangkan

154 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

budaya akademik dan ilmiah dengan mengutamakan kerjasama berbasis Tridharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian).

Tabel 25. Kerjasama dengan Perguruan Tinggi No. Nama Kerjasama Nomor SK 1. Surat Perjanjian Manajemen Bisnis Nomor : Kerja Sama Institut Pertanian 1603/SP/PP.PERHEPI/V/2014 Antara Bogor (MB-IPB) Nomor : 416/IT3.45/MI/2014 Perhimpunan dengan Ketua Ekonomi Umum Pertanian Perhimpunan Indonesia Ekonomi Pertanian (PERHEPI) Indonesia dengan Jurnal Manajemen & Agribisnis (JMA) 2. Nota Ketua Umum Nomor : Kesepahaman Perhimpunan 340/SP/PP.PERHEPI/IV/2015 Kerjasama Ekonomi Pertanian Nomor : 111/UPB/E.04/2015 Indonesia dengan Rektor Universitas Panca Bhakti 3. Nota Rektor Universitas Nomor : 692/UN58/KS/2015 Kesepahaman Siliwangi dengan Nomor : Kerjasama Ketua Umum 396/SP/PP.PERHEPI/X/2015 Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia 4. Surat Perjanjian Buletin Ilmiah Nomor : Kerjasama Litbang 01/SP/DR/BILP/10/2014 Perdagangan Nomor : dengan 44/SP/PP.PERHEPI/X/2014 Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia 5. Kesepakatan Universitas Nomor : 1336/SP/PP.PERHEPI Bersama Mahasaraswati /V/2017 Denpasar dengan Nomor : Perhimpunan K.372/C.06.01/Unmas/V/2017

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 155

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

No. Nama Kerjasama Nomor SK Ekonomi Pertanian Indonesia

6. Perjanjian Pusat Sosial Nomor : Kerjasama Ekonomi dan 727.7/HM.140/A.11/6/2017 Pelaksanaan Kebijakan Pertanian Nomor : Penerbitan Jurnal dan Perhimpunan 1304/SK/PP.PERHEPI/VI/2017 Ilmiah Ekonomi Pertanian Indonesia 7. Perjanjian Pusat Sosial Nomor : Kerjasama Ekonomi dan 726.6/HM.140/A.11/6/2017 Pelaksanaan Kebijakan Pertanian Nomor : Penerbitan Jurnal dan Perhimpunan 1305/SK/PP.PERHEPI/VI/2017 Ilmiah Ekonomi Pertanian Indonesia 8. Perjanjian Pusat Sosial Nomor : Kerjasama Ekonomi dan 726.5/HM.140/A.11/6/2017 Pelaksanaan Kebijakan Pertanian Nomor : Penerbitan Jurnal dan Perhimpunan 1306/SK/PP.PERHEPI/VI/2017 Ilmiah Ekonomi Pertanian Indonesia 9 Perjanjian Buletin Ilmiah Nomor : Kerjasama Litbang 01/SP/DR/BILP/08/2017 Pelaksanaan Perdagangan (BILP) Nomor : Penerbitan Jurnal BP3 Kemendag RI 1519/SK/PP.PERHEPI/VI/2017 Ilmiah dan Perhimpunan (Perpanjangan) Ekonomi Pertanian Indonesia

Selain kerjasama dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, PERHEPI juga bekerjasama dengan berbagai Perguruan Tinggi untuk mengembangkan jurnal ilmiah ekonomi pertanian. Hal ini sesuai dengan arahan Dirjen Pendidikan Tinggi, Kemendikbud (Sekarang Kemristekdikti) bahwa kedepannya nanti jurnal akan dikelola dan diterbitkan oleh organisasi profesi. Pada periode 2014 – 2017 Terdapat kerjasama pengelolaan 5 jurnal, Diharapkan dengan PERHEPI pengelolaan jurnal dapat ditingkatkan kembali terutama dalam hal penyediaan mitra bestari, naskah yang dapat di-sharing kepada antar pengelola jurnal.

156 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

KEPENGURUSAN PP. PERHEPI 2014-2017

Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum Pengurus Pusat PERHEPI Nomor: 017/SK/PP.PERHEPI/IX/2014 tentang Penetapan Sususan Dewan Penasehat dan Pengurus Pusat Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) Periode 2014-2017, susunan Dewan Penasehat dan Pengurus Pusat PERHEPI adalah sebagai berikut:

Dewan Penasehat PERHEPI 2014-2017

Ketua : Prof. Dr. Rudi Wibowo (Jember) Anggota : 1. Prof (Riset). Dr. Achmad Suryana (Bogor) 2. Prof (Riset). Dr. Agus Pakpahan (Bogor) 3. Prof. Dr. Bunasor Sanim (Bogor) 4. Prof. Dr. Bungaran Saragih (Bogor) 5. Prof. Dr. Gunawan Sumodiningrat (Yogyakarta) 6. Prof. Dr. Hiras M.L. Tobing (Medan) 7. Prof. Dr. Lucky W. Sondakh (Manado) 8. Prof. Dr. Sjarifudin Baharsjah (Bogor) 9. Prof (Riset). Dr. Tjeppy D. Soedjana (Bogor) 10. Dr. Delima Hasri Azahari (Bogor) 11. Dr. H.S. Dillon (Jakarta) 12. Dr. Jafar Hafsah (Jakarta) 13. Dr. Joyo Winoto (Bogor) 14. Dr. Noer Sutrisno (Jakarta)

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 157

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pengurus Pusat PERHEPI 2014-2017

Ketua Umum : Dr. Bayu Krisnamurthi (Bogor) Wakil Ketua Umum : Prof. Dr. Hermanto Siregar (Bogor) Ketua : 1. Prof. Dr. Bustanul Arifin (Lampung) 2. Prof. Dr. Endang Siti Rahayu (Solo) 3. Prof. Dr. Masyhuri (Jogjakarta) 4. Prof. Dr. Nuhfil Hanani (Malang) 5. Prof. Dr. Ronnie S. Natawidjaja (Bandung) 6. Prof. Dr. Usman Rianse (Kendari) 7. Prof. Dr. Zulkifli Alamsyah (Jambi) 8. Dr. Arief Daryanto (Bogor) 9. Dr. Endah Murniningtyas (Jakarta) 10. Dr. Zainal Abidin (Surabaya)

Sekretaris Jenderal : Prof (Riset). Dr. Erizal Jamal (Bogor) Wakil Sekretaris : Dr. Azhar Bafadal (Kendari) Jenderal

Bendahara Umum : Dr. Dwi Rachmina (Bogor) Wakil Bendahara : Sri Rebecca Sitorus, M.Si (Bogor) Umum

Bidang-Bidang Bidang Pengembangan Profesi Koordinator : Prof. Dr. Rina Oktaviani (Bogor) Anggota : 1. Prof. Dr. Darsono (Solo) 2. Prof. Dr. Rudi Febriamansyah (Padang) 3. Dr. Fadhil Hasan (Jakarta) 4. Dr. Handewi P. Saliem (Bogor) 5. Dr. Hanung Ismono (Lampung) 6. Dr. Jani Januar (Jember) 7. Dr. Kasan Muhri (Jakarta) 8. Dr. Nunung Kusnadi (Bogor)

158 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Bidang Pengembangan Organisasi Koordinator : Prof. Dr. Andy Mulyana (Palembang) Anggota : 1. Prof. Dr. I.G.A.A Ambarawati (Denpasar) 2. Prof. Dr. S.L.H.V Joyce Lapian (Manado) 3. Dr. Agus Sabti (Banda Aceh) 4. Dr. Rahmatullah Rizieq M. (Pontianak) 5. Dr. Slamet Subari (Bangkalan) 6. Dr. Yuli Hariyati (Jember) 7. Ir. Lely Pelitasari, MP (Jakarta) 8. Dr. Rosihan Asmara (Malang)

Sekretaris Eksekutif : Feryanto, M.Si (Bogor) Tim Kesekretariatan : 1. Vela Rostwentivaivi Sinaga, M.Si (Bogor) 2. Herawati, M.Si (Bogor) 3. Rizky Prayogo Ramadhan, M.Si (Bogor)

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 159

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

160 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

LAMPIRAN

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 161

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

162 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PENGURUS PP. PERHEPI DARI MASA KE MASA

PENGURUS PUSAT PERHEPI Masa Bhakti 1969-1971

Ketua : Mubyarto

Wakil Ketua : Irlan Soejono

Sekretaris I : Bambang Ismawan

Sekretaris II : Yusron Halim

Bendahara I : Faisal Kasryno

Bendahara II : Suratman

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 163

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PENGURUS PUSAT PERHEPI Masa Bhakti 1971-1973

Ketua : Mubyarto

Ketua I : Zainul Yasni

Ketua II : A. Rachman Rangkuti

Sekretaris Umum : Bambang Ismawan

Sekretaris I : Dibyo Prabowo

Sekretaris II : Suprapto Gunawan

Bendahara : Faisal Kasryno

Wakil Bendahara : Soemargono

Seksi Publikasi dan Majalah:

Sajogyo; Soedarsono Hadisapoetro; Ace Partadireja; Soemartojo; Wisnuadji

Pembantu Umum:

Amin Tjokrosuseno; Permadi; Suratman Hardjosunarto; A. Soehardjo

164 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PENGURUS PUSAT PERHEPI Masa Bhakti 1973-1975

Ketua Umum : A.T Birowo

Ketua I : Zainul Yasni

Ketua II : I Gusti Bagus Teken

Sekretaris Umum : Bambang Ismawan

Sekretaris I : Syamsuddin Abbas

Sekretaris II : Murasa Sarkaniputra

Bendahara I : Soemargono

Bendahara II : Sayuti Yahya

Seksi Publikasi, Dokumentasi, dan Humas

Mubyarto; Soemartojo; G.Y. Adicondro

Seksi Pendidikan dan Pembinaan Profesi

Mashud Sosrohardjo; Bambang Gunarto; Meneth Ginting; Sambas Wirakusumah; W.H. Makaliwe

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 165

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PENGURUS PUSAT PERHEPI Masa Bhakti 1975-1977

Ketua Umum : A.T Birowo

Ketua I : Herman Suwardi

Ketua II : Rudolf S. Sinaga

Sekretaris Umum : Bambang Ismawan

Sekretaris I : Nyoman Ardha

Sekretaris II : Hardono Tejokusumo

Bendahara I : Soedjono Soerjo

Bendahara II : Sayuti Yahya

Penerbitan dan Humas : Mubyarto; Zainul Yasni; Soemartojo; Soeratno

Pembinaan Profesi : Indonesia Bagian Barat : H. Djunaini Mukti Indonesia Bagian Tengah : Soehadji Indonesia Bagian Timur : Sambas Wirakusumah Bidang Ilmiah : I.G.B. Teken Bidang Swasta : Soemargono

166 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PENGURUS PUSAT PERHEPI Masa Bhakti 1978-1980

Ketua Umum : Rudolf S. Sinaga Ketua I : Dibyo Prabowo Ketua II : MPS. Tjondronegoro Sekretaris Umum : Bambang Ismawan Sekretaris I : Sasmito Sekretaris II : Soetomo Bendahara I : Soesoemargono Bendahara II : Sayuti Yahya

Penerbitan dan Humas : Mubyarto; G.Y. Adi Condro; Soemartojo; A.J. Kasiyanto; John A. Syukur

Komisariat Daerah: Sumatera : Bahauddin Darus Kalimantan : Soepardi Sulawesi : W.H. Makaliwe Bali dan Nustra : I.B. Jagra

Dewan Pembina : Ketua : Siedarsono Hadisapoetro Wakil Ketua : TB. Bachtiar Rifai Sekretaris : A.T. Birowo Anggota : Sajogyo, Mubyarto, Herman Suwardi, Rudolf S. Sinaga, Bambang Ismawan, Soemartojo

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 167

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PENGURUS PUSAT PERHEPI Masa Bhakti 1980-1982

Ketua Umum : Dr. Ir. Rudolf S. Sinaga Ketua I : Dr. Dibyo Prabowo Ketua II : Dr. Anwar Hafid Ketua III : Dr. Sri Setyati Haryadi Sekretaris Umum : Drs. Bambang Ismawan Sekretaris I : Ir. Sutomo Brodjosaputro Sekretaris II : Drs. M. Husein Sawit Bendahara I : Drs. Soemargono Bendahara II : Ir. Sayuti Yahya

Publikasi : Soemartojo; G.Y. Adi Condro; M. Y. Kasiyanto; John A. Syukur

Komisariat Daerah : Ir. Soepardi; Prof. Dr. Makaliwe; Dr. Nyoman Sutawan; Dr. John Ihalauw; Ir. Meneth Ginting, MADE

168 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PENGURUS PUSAT PERHEPI Masa Bhakti 1982-1984

Ketua Umum : Prof. Dr. Ace Partadiredja Ketua I : Drs. Bambang Ismawan Ketua II : Dr. Anwar Hafid Ketua III : Drs. Bahauddin Darus Sekretaris Umum : Drs. Sigit Soenarto Sekretaris I : Pandaya Sukaca, MA Sekretaris II : Dra. Sri Maryati Maserin Bendahara I : Drs. Soemargono Bendahara II : Dra. Wartini Swastika

Anggota-anggota : Dr. Ir. Sri Setyati Haryadi; Dr. Payaman Simanjutak; Dr. Ir. Bungaran Saragih

Komisariat Daerah : Ir. Meneth Ginting, MADE; Ir. Achmad Sutarmadi; Ir. Soepardi; Dr. Kustiah Kristanto

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 169

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PENGURUS PUSAT PERHEPI Masa Bhakti 1984-1988

Ketua Umum : Prof. Dr. Ir. Rudolf S. Sinaga*)

*) Dalam periode kepengurusan PP. PERHEPI ini, tidak terlacak data/informasi nama-nama pengurus saat itu.

170 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PENGURUS PUSAT PERHEPI Masa Bhakti 1989-1992

Ketua Umum : Dr. Ir. Sjarifudin Baharsjah Ketua I : Dr. Faisal Kasryno Ketua II : Dr. Bungaran Saragih Ketua III : Ir. Sugianto Sekretaris Umum : Dr. Ir. Beddu Amang, MA Sekretaris I : Ir. Iim Ibrahim, MBA Sekretaris II : Dr. Ato Suprapto Sekretaris III : Dr. Gunawan Sumodiningrat Bendahara I : Ir. H. L. Gaol Bendahara II : Drs. Abdul Salam Bendahara III : Ir. Magda Adriani

Anggota Pengurus : Prof. Dr. SMP. Tjondronegoro; Dr. Ibrahim Hasan; Ir. A. R. Rangkuti; Dr. Kabul Santoso; Dr. Muchlis Muchtar; Dr. Noer Soetrisno; Dr. Achmad Suryana

Perwakilan Komisariat : Sumatera : Ir. M.S Hutabarat Jawa : Dr. Sukartawi Kalimantan : Dr. Ismet Achmad Indonesia Timur : Dr. I. W. P. Mandagi

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 171

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PENGURUS PUSAT PERHEPI Masa Bhakti 1993-1996

Penasehat Prof. Dr. Ir. Sjarifudin Baharsjah Prof. Dr. Ibrahim Hasan Prof. Dr. Mubyarto Prof. Dr. Ir. Sajogyo Prof. Dr. Ace Partadiredja Prof. Dr. Ir. Rudolf S. Sinaga Prof. Dr. Ir. Herman Suwardi Prof. Dr. SMP. Tjondronegoro Dr. Dibyo Prabowo Drs. Bambang Ismawan, MS

Ketua Umum : Dr. Ir. Beddu Amang, MA Ketua I : Dr. Gunawan Sumodiningrat Ketua II : Dr. Ir. H. S. Dillon Ketua III : Dr. Ir. Sapuan Ketua IV : Dr. Ir. Tjahjadi Sugianto Ketua V : Dr. Noer Soetrisno

Sekretaris Umum : Dr. Ir. Chairil Anwar Sekretaris I : Ir. Chrisman Silitonga, M.Sc Sekretaris II : Drs. Abdul Salam Sekretaris III : Dr. Ir. Achmad Suryana Sekretaris IV : Ir. Slamet Purnomo, M.Sc

Bendahara Umum : Drs. Mohammad Amin Bendahara I : Dr. Ir. Delima H. Azahari D.

172 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Bendahara II : Ir. Mat Syukur, M.Sc Bendahara III : Ir. Suryandari, MBA

Bidang Kajian dan Penelitian : Koordinator : Dr. Ir. Efendi Pasandaran Anggota : Dr. Ir. Mangara Tambunan; Dr. Ir. Iskandar Andi Nuhung; Ir. Priyadi Atmadja, MBA

Bidang Pembinaan Organisasi dan Profesi : Koordinator : Dr. Ir. S. Bunasor Anggota : Dr. Ir. Agus Pakpahan Dr. Ir. Didiek J. Racbini Dr. Ir. M. Jafar Hafsah

Bidang Pengabdian Masyarakat : Koordinator : Dr. Ir. Sjafri Mangkuprawira Anggota : Ir. Rofik Ahmad, MS Ir. Harun Al Rasyid, MS Drs. Zahrul Hadiprabowo

Bidang Kerjasama Dalam dan Luar Negeri : Koordinator : Dr. Ir. Ato Suprapto Anggota : Dr. Ir. Sutrisno Iwantono Ir. Hardono Tejakusuma, M.Sc Ir. Tito Pranolo, MBA, MSc

Penghubung Wilayah : Sumatera : Dr. Ir. S.B. Simanjuntak

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 173

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Jawa : Dr. Ir. Sukartawi Kalimantan : Prof. Dr. Ismet Ahmad Sulawesi, Maluku, Irja: Dr. H. A. Karim Saleh Bali, Nusra, Timor : Badroen, MSc, MADE

Pembantu Umum : Dr. Soetatwo Hadiwigeno; Dr. H.L. Gaol; Ir. Sugianto; Ir. A.R. Rangkuti; Dr. Faisal Kasryno; Drs. Soemargono; Dr. Ir. Alirahman; Dr. Bungaran Saragih; Dr. Muchlis Muchtar; Dr. Anwar Hafid; Dr. Ibrahim Hasan; Dr. Tuhpawana P. Senjaya; Dr. Irawan Jamaran.

174 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PENGURUS PUSAT PERHEPI Masa Bhakti 1996-1999

Penasehat Prof. Dr. Saleh Afiff Prof. Dr. Ir. Sjarifudin Baharsjah Prof. Dr. Ibrahim Hasan, MBA Prof. Dr. Mubyarto Prof. Dr. Ir. Sajogyo Prof. Dr. Ace Partadiredja Prof. Dr. Ir. Herman Suwardi Prof. Dr. Ir. Rudolf S. Sinaga Prof. Dr. SMP. Tjondronegoro Prof. Dr. Loekman Soetrisno Prof. Dr. Dibyo Prabowo Drs. Bambang Ismawan, MS

Ketua Umum : Dr. Ir. Beddu Amang, MA Ketua I : Ir. A.R. Rangkuti Ketua II : Dr. Ir. H. S. Dillon Ketua III : Dr. Ir. Alirahman Ketua IV : Dr. Ir. Chairil Anwar Rasahan Ketua V : Dr. Ir. Bunasor Sanim, MA Ketua VI : Dr. Noer Soetrisno Ketua VII : Dr. Chrisman Silitonga, M.Sc

Sekretaris Jenderal : Dr. Ir. Sapuan Sekretaris I : Dr. Ir. M. Jafar Hafsah Sekretaris II : Dr. Ir. Husein Sawit Sekretaris III : Ir. Slamet Purnomo, M.Sc

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 175

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Sekretaris IV : Ir. Agus Syaifullah, M.Sc Bendahara Umum : Drs. Mohammad Amin Bendahara I : Drs. Moh. Yacub Ishak Bendahara II : Drs. Fathi Siregar Bendahara III : Ir. Suryandari, MBA Bendahara IV : Ir. Magda Adriani, M.Sc

Bidang Penelitian dan Pembinaan Profesi : Koordinator : Dr. Ir. Agus Pakpahan Anggota : Ir. Anas Rahman, MS M. Ali Iqbal, M.Sc Dr. Ir. Sutrisno Iwantono Ir. Arifin Rudyanto, M.Sc Dr. Ir. Memed Gunawan

Bidang Pengabdian Masyarakat : Koordinator : Dr. Ir. Sjafri Mangkuprawira Anggota : Ir. Rofik Ahmad, MS Dr. Ir. Muhammad Taufik, M.Sc Dr. Ir. Iskandar Andi Nuhung, MS Dr. Ir. Moh. Ismet

Bidang Kerjasama Organisasi Profesi Dalam dan Luar Negeri : Koordinator : Dr. Ir. Mangara Tambunan Anggota : Dr. Ir. Ato Suprapto Dr. Ir. Kaman Nainggolan, MS Ir. Tito Pranolo, MBA, M.Sc Dr. Ir. Delima H. Azahari D. Dr. Ir. Nikendarti H. Gandini

176 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Bidang Publikasi dan Dokumentasi : Koordinator : Dr. Ir. Achmad Suryana Anggota : Ir. Muharto, M.Sc Dr. Ir. Paimin Suharno Ir. Sri Kusumastuti Rahayu, M.Sc Drs. Achmad Supanto, M.Sc Ir. Niena Iskandar

Anggota Pengurus : Dr. Soetatwo Hadiwigeno; Drs. Soemargono; Ir. Sugianto; Ir. H.L. Gaol; Dr. Anwar Hafid; Prof. Dr. Bungaran Saragih; Prof. Dr. Tuhpawana P. Senjaya; Prof. Dr. Lucky Sondakh; Prof. Dr. Muchlis Muchtar; Prof. Dr. Radi A. Gani; Prof. Dr. Tumari Jatileksono; Dr. Faisal Kasryno; Dr. Ibrahim Hasan.

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 177

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PENGURUS PUSAT PERHEPI Masa Bhakti 2000-2003

Penasehat Prof. Dr. Ir. Sjarifudin Baharsjah Prof. Dr. Beddu Amang, MA Prof. Dr. Mubyarto Prof. Dr. Ir. Sajogyo Prof. Dr. Ace Partadiredja Prof. Dr. Ir. Herman Suwardi Dr. Muslimin Nasution Dr. Ir. A.M Saefudin Prof. Dr. Ir. Rudolf S. Sinaga Prof. Dr. SMP. Tjondronegoro Ir. Humuntar L. Gaol Dr. H.S. Dillon Drs. Bambang Ismawan, MS Ir. A. R. Rangkuti Drs. H. Imam Churmen Prof. Dr. Radi A. Gani Dr. Ir. Faisal Kasryno Drs. Soemargono

Ketua Umum : Dr. Ir. Agus Pakpahan Ketua I : Dr. Ir. Sapuan Ketua II : Dr. Ir. M. Jafar Hafsah Ketua III : Dr. Ir. Benny Pasaribu

Ketua Wilayah Sumatera : Prof. Dr. Muchlis Muchtar Ketua Wilayah Jawa : Prof. Dr. Tuhpawana S.

178 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Ketua Wilayah Nusra : Dr. Made Merta Ketua Wilayah Kalimantan : Dr. Ir. Moh Ismet Ketua Wilayah Maluku Irja : -

Sekretaris Jenderal : Dr. Ir. Noer Soetrisno Sekretaris I : Ir. Tito Pranolo, M.Sc Sekretaris II : Dr. Delima H. Azahari D. Sekretaris III : Dr. Hasanuddin Ibrahim Bendahara Umum : Drs. Fatih Siregar Bendahara I : Ir. Egi Djanuiswati, M.Sc Bendahara II : Ir. Ade Metrawinda Tunus, M.Sc

Bidang Pengembangan Profesi dan Kerjasama Luar Negeri Koordinator : Dr. Ir. Achmad Suryana Anggota : Dr. Ir. Bayu Krisnamurthi Dr. Ir. Tahlim Sudayanto Dr. Ir. Gellwyn Yusuf Dr. Ir. Memed Gunawan Dr. Ir. Kaman Nainggolan Dr. Ir. Pos. M. Hutabarat Ir. Sri Kusumastuti Rahayu, M.Sc

Bidang Pengkajian Isyu/Kebijakan Strategis : Koordinator : Dr. Anggito Abimanyu Anggota : Dr. Didiek Rahbini Dr. Ir. Didin Damanhuri Dr. Ir. Iskandar Andi Nuhung, MS Dr. Ir. Moh. Ismet

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 179

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Bidang Kerjasama Organisasi Profesi Dalam dan Luar Negeri : Koordinator : Dr. Ir. Mangara Tambunan Anggota : Dr. Ir. Ato Suprapto Dr. Husein Sawit Ir. Krisna Wijaya, MM Dr. Ir. Sutrisno Iwantono Dr. Ir. Pantjar Simatupang Dr. Ir. Wayan Rusastra

Bidang Pengabdian Masyarakat dan Advokasi : Koordinator : Dr. Soeryo Adiwibowo, MS Anggota : Dr. Hariadi Kartodiharjo Ir. Agus Supriono, M.Sc Ir. Muharto, M.Sc Ir. Ismatul Hakim, M.Sc Soeyono, AG Ir. Mat Syukur, MS Ir. Bambang Drajat, M.Ec

Bidang Penggalangan Dana Abadi PERHEPI : Koordinator : Dr. Ir. Rachmat Pambudy Anggota : Dr. Ir. Yusuf Faisal Ir. Agus Supriono, M.Sc Ir. Irama Badrianti Ir. Anton Sudarwo Ir. Rochdiyat Taepur Ir. Agus Toni Sutirto Ir. Ratna

180 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Bidang Komunikasi dan Informasi : Koordinator : Dr. Ir. Rudi Wibowo, MS Anggota : Dr. Erwidodo Ir. Toriq Hadad Ir. Zaeful Hanefi Ir. Uni Zulfiani Lubis Ir. Irmia Nurandayani, MM Ir. M. Ali Iqbal Ir. Wayan R. Susila, M.Ec

Bidang Pengembangan Organisasi Wilayah : Koordinator : Dr. Ir. Iskandar Andi Nuhung, MS Anggota : Dr. Ir. Samuel Koto Ir. Slamet Purnomo Ir. Agus Saefullah, M.Sc Dr. Ir. Nikendarti Dr. Ir. Andin H. Taryoto Ir. Handewi P. Saliem, MS Dr. Ir. M. Taufik, M.Sc

Dewan Pakar : Dr. Soetatwo Hadiwigeno Prof. Dr. Bungaran Saragih Prof. Dr. Tumari Jatileksono Prof. Dr. Affendi Anwar Prod. Dr. Irlan Soejono Dr. Ir. Alirahman Dr. Ir. Gunawan Sumodiningrat Dr. Ir. Chairil Anwar Rasahan Dr. Ir. Ato Suprapto, MS

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 181

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Prof. Dr. Bunasor Sanim Dr. Ir. Anwar Hafid Prof. Dr. Kabul Santoso Ir. Ibnoe Soejono Ir. Muwardi Simatupang Dr. Ir. Mangara Tambunan Dr. Ir. Sri Adiningsih Dr. Tony Prasetyantono

182 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PENGURUS PUSAT PERHEPI Masa Bhakti 2007-2010

Ketua Umum : Dr. Noer Soetrisno, MA Ketua-Ketua : 1. Dr. Bayu Krisnamurthi 2. Dr. Sutrisno Iwantono 3. Dr. Mohammad Jafar Hafsah Sekretaris Jenderal : Prof. Dr. Rudi Wibowo, MS Wakil Sekjen : Dr. Arief Daryanto Bendahara : Ir. Agus Saefullah, M.Sc Wakil Bendahara : Ir. Hamzah Sangaji Sekretariat Harian : Ir. Prijadi Atmadja, MBA

Koordinator Wilayah Sumatera : Dr. Andy Mulyana, MSc Jawa : Prof. Dr. Masyhari Bali dan Nusra : Dr. Made Merta Sulawesi : Prof. Mahmud Hamundu Maluku & Irian Jaya : Ir. Milana Sahusilawane, MSi

Bidang Pengembangan Profesi dan Pengkajian Kebijakan Koordinator : Dr. Bustanul Arifin Anggota : Dr. Ronnie Natawidjaja, MSc Dr. Endah Nurwiningtyas Dr. Dwijono HD Dr. Fadhil Hasan Dr. Hermanto Siregar

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 183

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Bidang Kerjasama Kelembagaan dan Hubungan Internasional Koordinator : Dr. Husein Sawit Anggota : Dr. Tom Eduard M. Napitupulu Dr. Arifin Rudyanto Ir. Tito Pranolo, MSc Dr. Sugiharso Dr. Choirul Djamhari, MSc Ir. Yuan Permata Adoe, MBA Ir. Syafril Fauzi, MSc Dr. Hery Edy, MMA

Bidang Organisasi, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Koordinator : Dr. Tjuk Eko Hari Basuki Anggota : Dr. Hasanudin Ibrahim Dr. Sulikanti Agusni Dr. Nuhfil Hanani Drs. Edy Sasmito Ikhwan Asrin, SE Ir. Darsono, MS Tri Bangunasih, S.Sos

184 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PENGURUS PUSAT PERHEPI Masa Bhakti 2007-2010

Penasehat : 1. Prof. Dr. Sjarifudin Baharsja 2. Dr. Joyo Winoto 3. Dr. Agus Pakpahan, APU 4. Dr. Mustafa Abubakar 5. Dr. Noer Soetrisno, MA 6. Prof. Dr. Bunasor Sanim 7. Prof. Dr. Gunawan Sumodiningrat 8. Dr. Mohammad Jafar Hafsah 9. Prof. Dr. Sukartawi

Ketua Umum : Prof. Dr. Rudi Wibowo, MS Ketua-Ketua : 1. Dr. Arief Daryanto, MEc 2. Dr. Bayu Krisnamurthi 3. Prof. Dr. Bustanul Arifin 4. Prof. Dr. Masyhuri

Sekretaris Jenderal : Dr. Ir Hermanto Siregar, MEc Wakil Sekjen : 1. Dr. Nunung Nuryantoro 2. Dr. Jangkung Handoyo Mulyo

Bendahara : Ir. Amri Siregar Wakil Bendahara : 1. Ir. Dodon Tri Koeswardana, MSc 2. Ir. Marjan Ustha, MMA 3. Ir. Susy Lestyowaty, MBA

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 185

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Bidang Pengembangan Profesi Koordinator : Dr. T.E.M. Napitupulu Anggota : 1. Dr. Ronnie Natawijaya, MSc 2. Dr. Yuli Hariyati, MS 3. Dr. Choirul Muluk, MSc 4. Ir. Idqan Fahmi, MEc

Bidang Kerjasama Kelembagaan dan Hubungan Internasional Koordinator : Dr. Choirul Djamhari, MSc Anggota : 1. Dr. Zainal Abidin 2. Dr. Hanung Ismono, MS 3. Dr. Azhar Bafadhal 4. Ir. Prijadi Atmadja, MBA

Bidang Pengkajian Kebijakan dan Advokasi Koordinator : Dr. Endah Murniningtyas Anggota : 1. Dr. Ir. Harianto, MS 2. Dr. Fadhil Hasan 3. Dr. Andy Mulyana 4. Dr. Rudi Febriamansyah 5. Dr. Suparmin

Bidang Organisasi, Informasi dan Hubungan Masyarakat Koordinator : Dr. Nuhfil Hanani Anggota : 1. Dr. Dwijono HD 2. Dr. Rina Oktaviani 3. Dr. Nyak Ilham 4. Dr. Ir. Darsono, MS

186 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PENGURUS PUSAT PERHEPI Masa Bhakti 2011-2014

Dewan Penasehat Ketua : Prof. Dr. Rudi Wibowo Anggota : 1. Prof. Dr. Achmad Suryana 2. Prof. Dr. Bunasor Sanim 3. Prof. Dr. Bungaran Saragih 4. Prof. Dr. Gunawan Sumodiningrat 5. Prof. Dr. Hiras Tobing 6. Prof. Dr. Lucky Sondakh 7. Prof. Dr. Sjarifuddin Baharsjah 8. Prof. Dr. Usman Rianse 9. Dr. Agus Pakpahan 10. Dr. Anggito Abimanyu 11. Dr. Anny Ratnawaty 12. Dr. H.S. Dillon 13. Dr. Jafar Hafsah 14. Dr. Joyo Winoto 15. Dr. Mustafa Abu Bakar 16. Dr. Noer Sutrisno

Ketua Umum : Dr. Bayu Krisnamurthi Ketua : 1. Prof. Dr. Bustanul Arifin 2. Prof. Dr. Hermanto Siregar 3. Prof. Dr. Masyhuri 4. Prof. Dr. Nuhfil Hanani 5. Prof. Dr. Zulkifli Alamsyah 6. Dr. Arief Daryanto 7. Dr. Endah Murniningtyas

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 187

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

8. Dr. Gellwynn Yusuf 9. Dr. Zainal Abidin

Sekretaris Jenderal : Dr. Ronnie S. Natawidjaja, MSc Wakil Sekretaris Jenderal : Prof. Dr. Erizal Jamal, M.Sc Prof. Dr. Ir. Andy Mulyana, MS Dr. Slamet Subari, MS

Bendahara : Dr. Ir. Dwi Rachmina, M.Si

Bidang-Bidang Pengembangan Profesi : Prof. Dr. Darsono Prof. Dr. Rina Oktaviani Dr. M. Fadhil Hasan Dr. Nunung Kusnadi Dr. Handewi P. Saliem Dr. Azhar Bafadal Dr. Jani Januar

Pengembangan Organisasi : Prof. Dr. Endang Siti Rahayu, MS Dr. Yuli Hariyati Ir. Lusi Fausia, M.Ec Rosihan Asmara, SE, MP

Sekretaris Eksekutif : Feryanto, SP, M.Si Tim Sekretariat : Sri Rebecca Sitorus, S.TP Ika Wahyuningsari, SKM Vela Rostwentivaivi Sinaga, SE Herawati, SE

188 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

KOMISARIAT

DAERAH PERHEPI

Jumlah Komisariat Daerah (Komda) per Agustus 2017 sebanyak 32 Komda. Komda yang baru disahkan oleh PP. PERHEPI pada peridoe kepengurusan 2014-2017 adalah Komisariat Daerah Cirebon dan Komisariat Daerah Serang (sebagai komisariat ke-31 dan ke-32). Berdasarkan catatan yang dimiliki oleh sekretariat, dari 32 Komda yang tercatat, Komda Banda Aceh telah selesai masa bhakti kepengurusan per 28 Juni 2016, dan per Agustus 2017 sedang melakukan konsolidasi dan rapat anggota untuk mennetukan kepengurusan yang baru (2017-2020).

Dua (2) komda sejak tahun 2011 tidak aktif sama sekali adalah Komda Mataram dan Samarinda, masa kepengurusan Komda juga sudah berakhir sejak tahun 2015, yakni Komda Mataram (15 Maret 2015), dan Samarinda (2 Oktober 2015). Informasi dan pemberitahuan telah disampaikan secara tertulis dan lisan. Perlu untuk mempertimbangkan pembekuan dan pemutihan kedua Komda tersebut, dengan pertimbangan tidak aktif sama sekali (sejak 2011 – 2016 tidak pernah melaksanakan kegiatan sama sekali adalah Mataram dan Samarinda).

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 189

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Tabel 26. Daftar Komda-Komda PERHEPI

Kode Nama Pengurus Alamat Email Komda Komda Ketua Sekretaris 01 Bogor Dr. Handewi Prof. Erizal Jamal Jl. Tentara Pelajar No 3B, Bogor, [email protected] P.Saliem dan Dr. Anna Kode Pos: 16114 Fariyanti Telp/Faks: (0251) 8333964, 8338717, 8325177 (Telp), dan (0251) 8314496 (Faks) 02 Jakarta Dr. Ir. Endah Dr. M. Rizal c.q. Program Studi Agribisnis [email protected] Murniningktyas, Taufikurohman, Universitas Trilogi Jl. Kampus M.Sc S.Pt., M.Si TRILOGI No.1 TMP Kalibata Jakarta, Kode Pos. 12760 Telp/Faks: 021-7981350 03 Bandung Dr. Ir. Ronnie S. (1) Dr. Ir. Lies Kampus Unpad Jatinangor Jl. [email protected]; Natawidjaja, Sulistyowati, MS, Raya Bandung-Sumedang km.21,, [email protected] M.Sc (2) Dr. Ir. Hepy Kode Pos. Kode Pos.: 40600 (022) Hapsari, MS, 7796318, (022) 7796316. Fax: (022) (3) Nur Syamsiah, 7796316 SP., MP. 04 Yogyakarta Prof. Masyhuri (1) Dr. Jangkung Gedung A10 Lt.2 Sayap Selatan, [email protected] Handoyo M. dan (2) (Program Pascasarjana Magister Dr. Any Suryantini Manajemen Agribisnis/MMA), Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada Jl. Flora No. 1, Bulaksumur, Yogyakarta Tlp/fax: 0274 555 675

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 190

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Kode Nama Pengurus Alamat Email Komda Komda Ketua Sekretaris 05 Surakarta Dr. Ir. Joko Sutrisno Hadi P, Jl. Ir Sutami 36A Surakarta, Kode [email protected] ; Sutrisno, M. S.Pt, M.Si, PhD Pos. Telp/Faks. 0271-637457 [email protected] 06 Jember Dr. Ir. Jani Rudi Hartadi, SP, c.q Jurusan Sosial Januar, MT M.Si Ekonomi/Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Jember 07 Malang Prof. Dr. Jabal Sujarwo, SP., MP., Fakultas Pertanian Universitas [email protected] Tarik Ibrahim M.Sc Brawijaya Jl. Veteran Malang Kode Pos: 65145 Telp/Fax: 0341- 580054 08 Purwokerto Dr. Ir. (1) Irene Kartika Jl. Dr. Soeparno, Kode Pos15. [email protected] Kusmantoro E.W, SP, MP, (2) Telp/Faks0281-638791 Edy Sularso, MS Ahmad Rizqul Karim, SP, M.Sc 09 Semarang Ir. Bambang Dr. Ir. Mukson, MS Gd. B, Lt. 3, FPP Undip, Jl. Prof. [email protected], 2. Trisetyo E, MS Soedarto, S.H.,Tembalang, [email protected] Semarang (Kode Pos. 50275), Telp/Faks:024-7474750 10 Surabaya Dr. Ir. (1) Dr. Ir. Indra Fakultas Pertanian UPN Sudiyarto, MM Tjahja Amir, MP, (2) "Veteran" Jawa Timur. Jalan Dr. Ir. Markus Rungkut Madya Gunung Anyar Patiung, MP, (3) Ir. Surabaya Siti Khomsinah, Kode Pos 60294 (031) 8793653 MM 11 Bangkalan Dr. Ir. Slamet Risyuwono, S.E, Desa Telang Kamal-Bangkalan [email protected] Subari, M.Si M.Si PO BOX 2 Bangkalan (031) 3011146

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 191

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Kode Nama Pengurus Alamat Email Komda Komda Ketua Sekretaris 12 Medan Prof.Dr. Dr.Ir. Tavi Jl Dr. A. Sofian No.3, Padang [email protected] Ir.Mhd.Asaad Supriana, MS Bulan, Medan Baru, Kota Medan, Haza, MS Sumatera Utara, Kode Pos. 20155 Telp/Faks: 061-8213236 13 Probolinggo Ir. Bahtiar Dewi Fajariana, Jl. Yos Sudarso Pabean Dringu perhepi probolinggo@ Irawan Hidayat, S.Pd., M.Pd Probolinggo gmail.com MM 14 Bandar Prof. Wan Dr. Ir. R. Hanung Jurusan Agribinis, Jl.Prof. [email protected] Lampung Abbas Zakaria, Ismono, MP Soemantri Brojonegoro No. 1 MS Bandar Lampung, Kode Pos. Telp/Faks: 35144 15 Palembang Dr. Ir. Najib Ir. M. Yazid, M.Sc., Graha Pertanian Program [email protected] Asmani, M.Si. Ph.D Pascasarjana Unsri Jalan Padang Selasa 524 Bukit Besar Telp.+62711354222 faks. +62711375592 Palembang 16 Bengkulu Dr. Ir. M. Dr. Putri Suci c.q. Jurusan Sosial Ekonomi [email protected]; cp: Mustopa Asriani, SP, MP Pertanian Jl WR Supratman, [email protected] Romdhon, SP., Bengkulu Kode Pos:38125A, M.Si Telp/Faks:0736 21170 psw 220 / 0736 21290 17 Jambi Prof.Dr.Ir. Ir. Armen Mara, Jl Jalan Raya Jambi Muara Bulian Zulkifli M.Si Km 15 Kampus Unja Mandalo Alamsyah, M.Sc Darat Kabupaten Muaro Jambi

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 192

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Kode Nama Pengurus Alamat Email Komda Komda Ketua Sekretaris 18 Pekanbaru Dr. Djeimi Dr. Novia Dewi, Jalan Bina Widya No. 30 Simpang [email protected] Bakce, SP, M.Si SP., MP Baru Panam Pekanbaru Kode Pos 28293 (0761) 63270, 63271 19 Banda Aceh Dr. Ir. Dr. Ir. Indra, M.P Jl Tgk. Hasan Krueng Kalee, No. [email protected]; Agussabti, M.Si 3 Kopelma Darussalam Banda [email protected] Aceh Kode Pos.23111 Telp/Faks: 0651-7555269, 7410159,75552221/0651-7555269 20 Padang Prof. Rudi Dr. Ir. Nofialdi, Jurusan Sosial Ekonomi [email protected] Febriamansyah M.Si Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Andalas Limau Manih Kota Padang, Sumatera Barat Kode Pos 25161 (0751) 72774, 72702 21 Pontianak Dr. Ir. Donna Youlla, SP., Fakultas Pertanian Universitas [email protected] Rahatullah MEM Panca Bhakti Jl. Kom. Yos Rizieq, M.Si Sudarso Potianak, Kode Pos. 78113 Telp/Faks: 0561 77442 22 Makassar Dr. Ir. Imam Dr. Ir. Suardi Bakri, Jl. Perintis Kemerdekaan No. 29 suardibakri@uim- Mujahidin MP Makassar Kode Pos. 90245 makassar.ac.id Fahmid, MTDev Telp/Faks: 0411588167 23 Manado Prof. Dr. L.W (1) Prof. V.V. J. Jurusan Sosek Fakultas Sondakh, M.Ec Panelewen, M.Ec, Peternakan Universitas Sam Ph.D (2) Prof. DR.S. Ratulangi L.H. Joyce Lapian, SE, M.Ec

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 193

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Kode Nama Pengurus Alamat Email Komda Komda Ketua Sekretaris 24 Kendari Dr. Ir. Azhar Dr. Ir. Sitti Aida Kampus Bumi Tridharma UHO, [email protected] Bafadal, M.Si Adha Taridala, M.Si Jl. H. E. A. Mokodompit, Kendari 93232 25 Mataram Dr. Ir. Ir. Taslim Sjah, Komda tidak Aktif Suparmin, MP M.Sc, Ph.D 26 Denpasar Prof. Ir. I.G.G.A. Dr. Ir. Nyoman c.q. Program Studi Agribisnis, [email protected] Ambarawaty, Utari Vipriyanti, Fakultas Pertanian Universitas M.Ec, Ph.D M.Si Udayana, Gedung Laboratorium Lantai 2. Jalan P.B Sudirman Denpasar (0361) 223544 Kode Pos 80232 27 Kupang Prof. Ir. Fred L. Dr. Ir. Damianus Jalan Adisucipto Kupang Benu, M.Si., Adar, M.Ec Kode Pos 85001 (0380) 881085 PhD 28 Samarinda Muhammad Mursidah, SP, MM Komda tidak Aktif Najib, SP, M.Si 29 Palu Prof. Dr. Ir. Dr. Ir. Yudi M. Program Studi Agribisnis, [email protected] Marhawati Tangahu, MP Fakultas Pertanian Universitas Mappatoba., MT Tadulako. Kampus Bumi Tondo Palu Kode Pos 94118 (0451) 4131866 30 Tasikmalaya Dr. Ir. Dedi Ir. Dedi Darusman, Program Pascasarjana Universitas [email protected] Sufyadi, MS M.Sc Siliwangi, Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya, Kode Pos 46115 kotak pos 164. Telp. (0265) 3235656-330634 Fax 325812

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 194

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Kode Nama Pengurus Alamat Email Komda Komda Ketua Sekretaris 31 Cirebon Dr. Achmad Mutia Intan Savitri, Jl. Pemuda No.32 Kota Cirebon [email protected] Faqih, SP., MM SP., M.Si Jawa Barat, Kode Pos. 45132 Telp/Faks: (0231) 233117- 206558 Ext. 127, 227 32 Serang Dr. Ir. H. Ratna Mega Sari, c.q. Jurusan Agribisnis [email protected] Suherman, MM., SE., M.Si Universitas Sultan Ageng M.Si Tirtayasa Jl. Raya Jakarta-Serang Pakupatan Serang-Banten

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 195

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

196 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

ANGGARAN DASAR PERHEPI

Berdasarkan hasil kongres PERHEPI XVI Tahun 2014

MUKADIMAH Didorong oleh hasrat untuk mengabdi kepada bangsa dan negara, serta hasrat untuk memajukan dan mengembangkan Ilmu Ekonomi Pertanian dan mengingat pula akan cita-cita yang tersirat dalam Konferensi Nasional Ekonomi Pertanian pertama di Cibogo-Bogor pada tanggal 6-12 Pebruari 1964 untuk membentuk wadah ekonomi pertanian. Maka pada lima tahun setelahnya dengan memanfaatkan kegiatan lokakarya Survey Agro Ekonomi (SAE), pada tanggal 13 – 15 februari 1969 disepakati pembentukan Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia pada tanggal 13 Februari 1969 di Ciawi, sebagai organisasi profesi yang berfungsi sebagai wadah bagi kegiatan dan aktivitas dalam pengerahan tenaga-pikiran di bidang Ilmu Pengetahuan Ekonomi Pertanian secara maksimal, dalam rangka pembangunan bangsa dan negara. Perhimpunan ini akan memelihara hubungan seluas-luasnya baik di dalam maupun di luar negeri guna melaksanakan maksud dan tujuan.

BAB I Nama, Tempat Kedudukan dan Jangka Waktu

Pasal 1 Nama Organisasi ini dinamakan “PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA”, yang disingkat PERHEPI, ke dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai “Indonesian Society of Agricutural Economics” atau disingkat ISAE.

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 197

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pasal 2 Tempat Kedudukan Pengurus Pusat PERHEPI berkedudukan di Kabupaten Bogor.

Pasal 3 Jangka Waktu PERHEPI didirikan di Cibogo-Kabupaten Bogor, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

BAB II Asas, Sifat, Tujuan dan Bentuk

Pasal 4 Asas PERHEPI berasaskan Pancasila sebagai satu-satunya asas

Pasal 5 Tujuan PERHEPI sebagai wadah kerjasama para ahli maupun peminat ekonomi pertanian dan agribisnis untuk mengembangkan dan mengamalkan ilmu ekonomi pertanian dan agribisnis dalam rangka menunjang pembangunan nasional secara profesional (berdasarkan keahlian), tidak berafiliasi dengan aliran politik dan golongan tertentu, bersifat independen dan nirlaba.

Pasal 6 Bentuk PERHEPI adalah organisasi profesi yang berbentuk perkumpulan terdiri dari: a. Organisasi Tingkat Nasional, berkedudukan di Ibu Kota Negara b. Organisasi Tingkat Komisariat Daerah (Komda), berkedudukan di Kota dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

198 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

BAB III Fungsi, Tugas dan Wewenang, serta Kegiatan Usaha

Pasal 7 Fungsi PERHEPI merupakan organisasi profesi yang merupakan wadah untuk berhimpunnya seseorang yang memiliki latar belakang keilmuan dan minat dalam ekonomi pertanian dan agribisnis Indonesia, untuk secara bersama- sama meningkatkan peran dan kontribusinya pada pengembangan ilmu ekonomi pertanian dan agribisnis serta aplikasinya pada pembangunan bangsa dan negara melalui partisipasi aktif dengan melakukan analisis, penelitian, dan pengkajian untuk memberikan rekomendasi dalam pembangunan dan pengembangan ekonomi pertanian dan agribisnis nasional yang berdaya saing, sehingga mampu meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani, peternak, pekebun, dan nelayan Indonesia.

Pasal 8 Tugas dan Wewenang Adapun tugas dan wewenang dari PERHEPI adalah: 1. Meningkatkan peran dan tanggung jawab profesional anggota pada pengembangan ilmu dan aplikasi ekonomi pertanian dan agribisnis. 2. Meningkatkan peran serta dan penerapan keilmuan ekonomi pertanian dan agribisnis dalam proses mendukung pembangunan daerah dan bangsa. 3. Mengembangkan keilmuan ekonomi pertanian dan agribisnis untuk kemajuan dan peningkatan daya saing bangsa. 4. Meningkatkan kompetensi keilmuan dan daya tarik keahlian analisis ekonomi pertanian dan agribisnis, terutama para generasi muda. 5. Melakukan penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan daya analisis keilmuan ekonomi pertanian dan agribisnis serta penerapannya dalam pembangunan nasional 6. Melakukan advokasi dan pendampingan kepada khususnya petani, peternak, pekebun, dan nelayan Indonesia dalam penerapan rekomendasi keilmuan ekonomi pertanian dan agribisnis.

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 199

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

7. Melakukan bimbingan kepada generasi muda dalam kemampuan analisis dan penasehatan kompetensi keilmuan ekonomi pertanian dan agribisnis, terutama dalam hal publikasi ilmiah nasional dan internasional.

Pasal 9 Kegiatan Usaha 1. Mempererat kerjasama antara anggota dan antara organisasi dengan lembaga dan organisasi lain yang mempunyai sifat dan tujuan yang sama, baik lembaga pemerintah ataupun swasta. 2. Mengkoordinasikan penelitian ekonomi pertanian dan agribisnis dengan topik tertentu serta mengadakan inventarisasi dan koordinasi penerapan hasil penelitian dalam bidang ekonomi pertanian dan agribisnis. 3. Mengembangkan kegiatan keilmuan ekonomi pertanian dan agribisnis melalui penerbitan/publikasi ilmiah dalam bidang ekonomi pertanian dan agribisnis. 4. Memfasilitasi anggota dalam upaya meningkatkan kapasitas analisis dan kemampuan dalam menyusun publikasi ilmiah di jurnal nasional dan internasional. 5. Membangun pemikiran cerdas yang disampaikan dalam bentuk pendapat atau opini kepada pemerintah dan masyarakat tentang isu pembangunan pertanian, yang disampaikan melalui kongres, konferensi, seminar, rapat atau diskusi yang bersifat ilmiah baik pada taraf nasional, daerah, maupun kelompok-kelompok yang lebih kecil.

BAB IV Keanggotaan

Pasal 10 Keanggotaan PERHEPI adalah perorangan yang terdiri dari : 1. Anggota biasa; dan 2. Anggota kehormatan.

200 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

BAB V Kongres dan Rapat Anggota

Pasal 11 Kongres Kongres adalah lembaga tertinggi yang berwenang untuk menetapkan: 1. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan perubahannya; 2. Program kerja Nasional; dan 3. Ketua Umum

Pasal 12 Rapat Anggota Komisariat Rapat Anggota Komisariat adalah lembaga tertinggi organisasi tingkat Komisariat yang berwenang menetapkan: 1. Program Kerja Komisariat; dan 2. Ketua Komisariat Daerah.

BAB VI ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI

Pasal 13 PERHEPI memiliki kelengkapan organisasi sebagai berikut: 1. Kongres 2. Kongres Luar Biasa 3. Rapat Anggota Komisariat 4. Dewan Penasehat Pusat 5. Pengurus Pusat 6. Dewan Penasehat Komisariat Daerah 7. Komisariat Daerah 8. Bendera 9. Cap/Stempel

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 201

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pasal 14 Dewan Penasehat Pusat 1. Dewan Penasehat Pusat PERHEPI memiliki tugas mengawasi pelaksanaan, kemajuan dan pengembangan PERHEPI sebagai organisasi profesi. 2. Dewan Penasehat Pusat juga berfungsi sebagai penasehat, yang berperan untuk memberikan masukan, saran dan pertimbangan bagi ketua umum dan pengurus pusat. 3. Dewan Penasehat Pusat PERHEPI terdiri dari tokoh-tokoh dan sesepuh ekonom pertanian dan agribisnis yang memiliki kepakaran dan teladan yang baik, serta memiliki kepedulian terhadap organisasi profesi ekonomi pertanian dan agribisnis. 4. Dewan Penasehat Pusat diangkat oleh Ketua Umum PERHEPI atas pertimbangan usulan kongres PERHEPI dan usulan dari rapat anggota komisariat daerah. 5. Dewan Penasehat Pusat sekurang-kurangnya beranggotakan 5 (lima) orang yang dipimpin oleh seorang ketua dan ditetapkan oleh Ketua Umum PERHEPI. 6. Masa Bhakti anggota Penasehat Pusat adalah bersamaan dengan jangka waktu masa bhakti pengurus pusat PERHEPI.

Pasal 15 Pengurus Pusat 1. Ketua umum terpilih dengan wewenang yang dimilikinya berkewajiban membentuk formatur untuk menyusun dan menentukan struktur organisasi selama periode kepemimpinan ketua umum. 2. Ketua Umum membentuk pengurus pusat dan dewan penasehat dalam waktu selambat-lambatnya 30 hari kalender dari berakhirnya kongres. 3. Pengurus pusat dalam waktu selambat-lambatnya 60 hari kalender setelah terbentuk, harus menyusun dan mensahkan program kerja dan tata kerja yang berisi: a. Uraian dan tanggung jawab setiap anggota pengurus pusat b. Mekanisme organisasi dan rencana kerja setiap bidang.

202 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pasal 16 Dewan Penasehat Komisariat 1. Dewan Penasehat Komisariat PERHEPI memiliki tugas mengawasi pelaksanaan, kemajuan dan pengembangan Komisariat Daerah PERHEPI. 2. Dewan Penasehat Komisariat PERHEPI juga berfungsi sebagai penasehat, yang berperan untuk memberikan masukan, saran dan pertimbangan bagi ketua dan pengurus komisariat. 3. Dewan Penasehat Komisariat PERHEPI terdiri dari tokoh-tokoh dan sesepuh ekonom pertanian dan agribisnis yang memiliki kepakaran dan teladan yang baik di daerah, serta memiliki kepedulian terhadap organisasi profesi ekonomi pertanian dan agribisnis. 4. Dewan Penasehat Komisariat diangkat oleh ketua komisariat terpilih PERHEPI atas pertimbangan usulan rapat anggota komisariat PERHEPI dan atau usulan pengurus pusat. 5. Dewan Penasehat Komisariat Daerah sekurang-kurangnya beranggotakan 3 (tiga) orang yang dipimpin oleh seorang ketua, diusulkan oleh ketua Komisariat Daerah dan ditetapkan oleh ketua umum PERHEPI. 6. Masa Bhakti anggota Dewan Penasehat Komisariat adalah bersamaan dengan jangka waktu masa bhakti pengurus komisariat daerah PERHEPI.

Pasal 17 Komisariat Daerah 1. Komisariat Daerah atau disingkat “KOMDA” merupakan perangkat organisasi di tingkat daerah, adalah wadah tempat anggota dan peminat ekonomi pertanian dan agribisnis dalam pengembangan organisasi dan profesinya di daerah yang bersangkutan. 2. Komda dapat dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) anggota aktif yang berdomisili di satu daerah, serta disahkan pembentukannya oleh pengurus pusat. 3. Nama Komda disesuaikan dengan nama daerah/Kabupaten-Kota domisili kepengurusan berada dan tidak menggunakan nama propinsi. 4. Pengurus Komda dipilih serta ditetapkan dalam rapat Anggota Komisariat yang bersangkutan, dan disahkan oleh Pengurus Pusat. 5. Ketua Komda terpilih dan pengurus yang telah ditetapkan oleh Pengurus Pusat dalam waktu selambat-lambatnya 30 hari kalender setelah

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 203

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

terbentuk, harus menyusun dan mensahkan program kerja dan tata kerja yang berisi: a. Uraian dan tanggung jawab setiap anggota pengurus komda b. Mekanisme organisasi dan rencana kerja setiap bidang. 6. Komisariat daerah dapat dibubarkan oleh Pengurus Pusat atas persetujuan kongres apabila menunjukkan, hal-hal sebagaimana berikut: a. Selama 3 (tiga) tahun berturut-turut tidak pernah melaksanakan kegiatan di komisariatnya. b. Dalam 2 (dua) tahun berturut-turut tidak pernah mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh pengurus pusat tanpa alasan yang jelas. 7. Apabila komisariat yang telah dibubarkan, ingin membentuk komisariat kembali, maka harus mengikuti persyaratan awal sebagai komisariat baru seperti tercantum dalam ayat 2 dan disetujui oleh Pengurus Pusat.

BAB VII KEKAYAAN dan KEUANGAN ORGANISASI

Pasal 18 Keuangan Sumber keuangan PERHEPI diperoleh dari: 1. Iuran awal keanggotaan 2. Iuran anggota dan besaran iuran anggota akan diatur dalam ketentuan yang dituangkan dalam keputusan ketua umum dengan mempertimbangkan hasil masukan komisariat daerah dalam forum rapat kerja nasional atau kongres. 3. Sumbangan yang sah, tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan PERHEPI. 4. Usaha dan pendapatan lain yang sah dan tidak bertentangan dengan tujuan PERHEPI.

Pasal 19 Pengelolaan Asset (Harta Milik) 1. Asset (harta milik) PERHEPI terdiri dari dana milik PERHEPI, dan harta lainnya yang diperoleh dengan cara sah, termasuk tetapi tidak terbatas pada sumbangan, iuran para anggota PERHEPI, hibah dan penerimaan lainnya yang sah dan tidak mengikat.

204 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

2. Keputusan untuk memindahkan hak milik serta menggadaikan dan/atau menjaminkan baik harta bergerak ataupun tidak bergerak milik PERHEPI, harus diputuskan dalam kongres.

BAB VIII Perubahan Anggaran Dasar, Perubahaan Anggaran Rumah Tangga, dan Pembubaran

Pasal 20 Perubahaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 1. Perubahan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) hanya dapat dilakukan dalam kongres atau kongres luar biasa atas usul yang diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 (satu per tiga) dari jumlah komisariat daerah. 2. Perubahan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) harus mendapat persetujuan dari sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah komisariat yang tercatat sah dalam kongres yang memenuhi kuorum.

Pasal 21 Pembubaran Pembubaran baru sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah Komisariat yang hadir dalam suatu Kongres yang khusus (luar biasa) diadakan untuk maksud itu dan dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari seluruh Komisariat yang tercatat sah.

BAB IX Penutup

Pasal 22 KETENTUAN UMUM 1. Hal-hal yang tidak atau belum ditentukan dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. 2. Bilamana diperlukan pengurus pusat dapat mengeluarkan peraturan pengurus pusat, dan peraturan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 205

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Ditetapkan di : Bogor Pada Tanggal : 29 Agustus 2014

Kongres Nasional Ke-XV Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia

Pimpinan Sidang Ketua Wakil Ketua Sekretaris

Prof. Zulkifli Alamsyah Dr. Azhar Bafadal Dr. Slamet Subari

206 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHEPI

BAB I Keanggotaan

Pasal 1 Anggota Permintaan menjadi anggota PERHEPI dinyatakan secara tertulis kepada pengurus yang bersangkutan. Yang diterima sebagai anggota PERHEPI adalah : 1. Warga Negara Indonesia yang memiliki latar belakang keilmuan dan minat kepada ilmu-ilmu ekonomi pertanian dan agribisnis, serta menyetujui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PERHEPI. 2. Bukan Warga Negara Indonesia yang menyatakan berminat terhadap PERHEPI dan perkembangan ilmu ekonomi pertanian, dengan ketentuan tidak berhak duduk dalam kepengurusan organisasi.

Pasal 2 Persyaratan dan Tata Cara Menjadi Anggota 1. Permohonan menjadi anggota diajukan dengan mengisi dan melengkapi formulir permohonan aplikasi dan data keanggotaan PERHEPI. 2. Permohonan menjadi anggota diajukan oleh calon anggota kepada pengurus Komda untuk diajukan secara kolektif ke pengurus pusat PERHEPI. 3. Data calon anggota yang diusulkan oleh Komda akan diproses oleh sekretariat pengurus pusat untuk pengurusan Kartu Tanda Anggota (KTA) PERHEPI. 4. Proses pembuatan KTA mulai dari pengusulan sampai ke pengiriman KTA akan dilaksanakan selama 30 hari kerja.

Pasal 3 Anggota Kehormatan 1. Mereka bukan anggota PERHEPI, yang karena jasa-jasanya terhadap pengembangan ilmu ekonomi pertanian dan agribisnis di Indonesia dan

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 207

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

pembangunan masyarakat tani, atas usul Pengurus Pusat dan atau Dewan Penasehat serta diusulkan dan diangkat oleh Kongres sebagai Anggota Kehormatan. 2. Anggota Kehormatan mempunyai hak mengajukan pendapat dan saran- saran, tetapi tidak mempunyai hak untuk memilih dan dipilih.

Pasal 4 Hak dan Kewajiban Anggota 1. Tiap anggota mempunyai hak : a. Menyatakan pendapat baik secara lisan maupun secara tertulis dalam Kongres, Konferensi (bila dianggap perlu) dan rapat atau langsung kepada pengurus pusat /komisariat. b. Memilih dan dipilih untuk semua jabatan dalam kepengurusan di semua tingkatan organisasi. c. Ikut serta dalam semua kegiatan organisasi lainnya yang dilaksanakan oleh PERHEPI. 2. Tiap anggota wajib : a. Memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga PERHEPI dan mengikuti ketentuan-ketentuan lainnya yang diputuskan organisasi. b. Mengembangkan PERHEPI dan ikut serta menjalankan kegiatan- kegiatan organisasi. c. Membayar iuran awal keanggotaan, iuran dan/atau pungutan- pungutan lainnya yang sah.

Pasal 5 Berhenti Sebagai Anggota 1. Keanggotaan seseorang sebagai anggota PERHEPI akan berhenti, karena: a. Permintaan sendiri dengan mengajukan permohonan tertulis kepada pengurus pusat PERHEPI. b. Meninggal dunia 2. Dipecat dan atau diberhentikan oleh pengurus pusat atau kongres PERHEPI karena anggota yang bersangkutan melakukan tindakan melanggar hukum yang merugikan nama baik PERHEPI. 3. Jika tidak lagi memenuhi syarat-syarat sebagai anggota.

208 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pasal 6 Pemutakhiran Data Anggota 1. Pengurus Pusat melalui sekretariat melakukan pencatatan keanggotaan yang selalu dimutakhirkan, dan terdiri dari data anggota yaitu: nomor keanggotaan dan data pribadi yang lengkap. 2. Pemutakhiran dilakukan setiap tiga tahun sekali, dimana diawal kepengurusan yang baru. 3. Setiap komisariat daerah wajib menyampaikan perkembangan anggota yang ada untuk dibuatkan dan dicetak ulang kartu tanda anggota (KTA).

BAB II Profesi

Pasal 7 Pengembangan Profesi 1. PERHEPI sebagai organisasi profesi wajib melakukan kegiatan pengembangan profesi dalam bentuk: a. Pengkajian dan pengembangan keilmuan ekonomi pertanian dan agribisnis dengan melakukan workshop dan peningkatan kerjasama kepada perguruan tinggi nasional dan internasional dan kalangan pelaku usaha. b. Pendampingan dan pengkaderan generasi muda dengan memperkenalkan ekonomi pertanian dan agribisnis dalam bentuk seminar, workshop, memfasilitasi kunjungan, diskusi, serta memberikan pelatihan terutama dalam metode/alat analisis. 2. Program Pengembangan Profesi Berkelanjutan terdiri dari; Rangkaian kegiatan Pendidikan, seminar atau bentuk lainnya yang sejenis, yang terus menerus berkembang dan menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan. 3. Pengembangan profesi difokuskan di komisariat daerah sebagai bentuk upaya pemberdayaan komisirariat daerah sebagai wadah dan garda terdepan PERHEPI. 4. Semua kegiatan program Penasehatan profesi yang diselenggarakan harus dengan sepengetahuan pengurus pusat.

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 209

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Bab III Susunan Organisasi dan Kepengurusan

Pasal 8 Susunan Organisasi 1. Organisasi PERHEPI terdiri dari Pusat dan Komisariat-Komisariat. 2. Pusat meliputi wilayah nasional. 3. Komisariat didirikan di 1 (satu) kota atau wilayah yang mempunyai kemampuan untuk melaksanakan kegiatan secara mandiri dan atas persetujuan Pengurus Pusat. Di satu kota hanya boleh berdiri 1 (satu) Komisariat.

Pasal 9 Kepengurusan Organisasi 1. Masing-masing tingkatan organisasi dipimpin oleh pengurus (pusat dan komisariat) yang dipilih untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun. 2. Pada setiap pergantian pengurus diberikan pertanggungan jawab oleh pengurus yang habis masa jabatannya dan diadakan serah terima kepada pengurus baru. 3. Pemilihan pengurus diatur dengan peraturan tata-tertib dalam kongres dan disahkan oleh sidang yang bersangkutan.

Pasal 10 Pengurus Pusat 1. Organisasi di tingkat nasional dipimpin oleh Pengurus Pusat yang ditetapkan oleh Kongres. 2. Pengurus Pusat terdiri dari : a. Seorang Ketua Umum dan sekurang-kurangnya seorang Ketua; b. Seorang Sekretaris Jenderal dan Sekurang-kurangnya seorang Wakil Sekretaris Jenderal; c. Seorang Bendahara Umum dan sekurang-kurangnya seorang wakil Bendahara; d. Seorang Sekretaris Eksekutif sebagai pelaksana tugas harian organisasi. e. Beberapa Pengurus bidang;

210 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

3. Seorang Ketua Umum yang habis masa jabatannya boleh dipilih kembali dengan ketentuan tidak lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut. 4. Ketua Umum bertanggung jawab penuh kepada kongres. 5. Ketua Umum merangkap sebagai formatur tunggal untuk menyusun pengurus pusat dengan memperhatikan calon-calon yang diusulkan oleh Kongres. 6. Pencalonan dan pemilihan ketua umum diatur dengan tata tertib.

Pasal 11 Hak dan Kewajiban Pengurus Pusat 1. Bertindak ke dalam dan ke luar atas nama organisasi sesuai dengan AD, ART dan Garis-garis Besar Program Kerja. 2. Bersidang/Rapat sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan. 3. Melaksanakan program kerja hasil Kongres. 4. Mempertanggungjawabkan kerja pada Kongres. 5. Ketua umum, ketua dan sekretaris jenderal berhak untuk mewakili organisasi serta bertindak untuk dan atas nama PERHEPI. 6. Ketua umum, ketua dan sekretaris jenderal berhak untuk mendelegasikan wewenang kepada anggota pengurus lain/komisariat daerah untuk mewakili perkumpulan serta bertindak untuk dan atas nama PERHEPI. 7. Ketua Umum berhak mengangkat staf administrasi sebagai upaya mendukung kegiatan organisasi dan administrasi sehari-hari dibawah koordinasi sekretaris eksekutif. 8. Sekretaris jenderal dan bendahara bersama-sama dalam menyelenggarakan administrasi keuangan dan penerimaan sumbangan lain yang tidak mengikat sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PERHEPI. Pasal 12 Dewan Penasehat Penasehat yang terdiri dari sekurang-kurangnya 5 (lima) orang diangkat oleh Ketua Umum dengan memperhatikan saran-saran Kongres (di pusat) atau Rapat Anggota (di komisariat).

Pasal 13 Fungsi Penasehat 1. Melakukan Penasehatan kepada pelaksanaan kegiatan organisasi dan keuangan secara keseluruhan.

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 211

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

2. Memberikan pandangan serta saran-saran mengenai perkembangan ilmu maupun profesi ekonomi pertanian dan agribisnis, serta pengelolaan perhimpunan kepada pengurus maupun kongres dan rapat anggota, baik diminta maupun tidak diminta.

Pasal 14 Pengurus Komisariat 1. Organisasi tingkat komisariat dipimpin oleh pengurus komisariat. 2. Pengurus komisariat terdiri dari : a. Seorang ketua b. Wakil ketua, sekurang-kurangnya satu orang c. Sekretaris dan seorang atau lebih wakil sekretaris; d. Bendahara dan seorang atau lebih wakil bendahara; e. Beberapa seksi atau bidang; dan f. Beberapa anggota pengurus komisariat. 3. Pengurus Komisariat dipilih langsung oleh rapat anggota atau melalui formatur. 4. Seorang ketua komisariat yang habis masa jabatannya boleh dipilih kembali, dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatannya berturut-turut. 5. Pencalonan dan pemilihan pengurus komisariat diatur dengan peraturan tata-tertib.

Pasal 15 Hak dan Kewajiban Pengurus Komisariat 1. Bertindak ke dalam dan ke luar atas nama organisasi di komisariatnya. 2. Bersidang sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan. 3. Melaksanakan program kerja komisariat. 4. Mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada rapat anggota di akhir kepengurusan. 5. Meminta penjelasan tentang kebijaksanaan yang diambil oleh pengurus pusat. 6. Memberikan laporan perkembangan dan kegiatan komisariat kepada pengurus pusat dan kongres.

212 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pasal 16 Masa Jabatan Seseorang Pengurus Pusat 1. Masa Jabatan seseorang pengurus berakhir apabila: a. Yang bersangkutan meninggal dunia b. Yang bersangkutan mengundurkan diri baik sebagai anggota pengurus atau gugur keanggotaannya di PERHEPI c. Yang bersangkutan diberhentikan oleh suatu kongres atau kongres luar biasa 2. Jika ketua umum berhalangan tetap atau mengundurkan diri, maka jabatan ketua umum akan dipegang oleh salah seorang ketua. 3. Proses penentuan salah satu ketua yang disebut dalam ayat 2, yakni yang akan menggantikan posisi ketua umum yang berhalangan tetap adalah, dengan cara melakukan rapat terbatas pengurus pusat dan dewan penasehat untuk memilih salah satu ketua yang akan menggantikan ketua umum yang berhalangan tetap. 4. Jika dalam pelaksanaanya para ketua juga tidak dapat menjalankan posisi ketua umum, maka posisi ketua umum akan digantikan oleh sekretaris jenderal sampai dilaksanakannya kongres luar biasa.

Pasal 17 Pemilihan Ketua Umum 1. Pemilihan ketua umum PERHEPI dilakukan dalam Kongres yang sah sesuai dengan Pasal 11 Anggaran Dasar PERHEPI. 2. Ketua umum yang digantikan oleh ketua umum baru hasil kongres otomatis menjadi anggota dewan penasehat. 3. Cara pemilihan dan pengangkatan ketua umum PERHEPI diatur dalam Tata Tertib Kongres yang disiapkan oleh panitia kongres.

BAB III Kongres dan Rapat-Rapat

Pasal 18 Kongres 1. Kongres diadakan setiap 3 (tiga) tahun sekali 2. Kongres sebagai musyawarah tertingggi dalam organisasi PERHEPI dihadiri oleh:

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 213

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

a. Peserta Kongres i. Pengurus pusat (termasuk Penasehat); ii. Utusan komisariat-komisariat; b. Peninjau i. Anggota-anggota kehormatan; ii. Undangan; dan 3. Kongres baru sah jika dihadiri oleh sekurang-kurangnya separuh (1/2) dari jumlah Komisariat yang berhak hadir. 4. Yang mempunyai hak suara dalam kongres adalah komisariat-komisariat dan pengurus pusat. 5. Setiap komisariat mewakili satu suara di dalam kongres, serta pengurus pusat mewakili satu suara di dalam kongres. 6. Utusan komisariat yang mewakili komisariatnya dalam kongres harus memiliki mandat dari komisariat yang diwakilinya dan harus ditandatangani oleh ketua. 7. Hak suara diatur dalam tata tertib Kongres. 8. Acara, bahan-bahan, dan tata-tertib kongres sudah diterima oleh komisariat-komisariat paling lambat 1 (satu) bulan sebelum kongres dimulai.

Pasal 19 Penyelenggaraan, Tempat, dan Biaya Kongres 1. Penyelenggara kongres adalah pengurus pusat dan atau komisariat daerah yang diusulkan dalam rapat pimpinan nasional/rapat kerja nasional dan ditetapkan oleh ketua umum. 2. Ketua umum mengangkat dan menetapkan panitia pengarah dan penyelenggara kongres. 3. Kongres dilaksanakan dengan pelaksanaan konferensi nasional (konfernas). 4. Tempat diselenggarakannya kongres ditetapkan dalam rapat pimpinan dan rapat kerja nasional terakhir sebelum kongres. 5. Biaya kongres diperoleh dari dana yang dimiliki pengurus pusat dan atau komasariat pelaksana, ditambah dari usaha, bantuan dan hibah dari pihak atau mitra kerjasama yang tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan tujuan serta ketentuan hukum yang berlaku.

214 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pasal 20 Kongres Luar Biasa 1. Kongres luar biasa hanya dapat diadakan atas usulan tertulis dari: a. Pengurus pusat dan di dukung 1/3 (satu per tiga) jumlah komisariat yang terdaftar dan sah. b. Setengah (1/2) dari komisariat yang terdaftar dan sah. 2. Kongres luar biasa hanya dapat dianggap sah bilamana dihadiri oleh perwakilan sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) jumlah komisariat terdaftar dan sah yang hadir. 3. Ketentuan-ketentuan lainnya untuk kongres luar biasa adalah sebagaimana juga ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk kongres.

Pasal 21 Kuorom dan Pengambilan Keputusan 1. Persidangan dalam lingkungan PERHEPI dilaksanakan berdasarkan atas prinsip musyawarah mufakat dan dinyatakan sah apabila jumlah peserta sidang telah memenui kuorum, yakni apabilah jumlah komisariat yang hadir sebagai peserta sidang telah mencapai sekurang-kurangnya 2/3 dari total komisariat yang sah. 2. Apabila kuorum belum terpenuhi pada suatu sidang maka dimulainya sidang dapat ditunda sebanyak-banyaknya 2 kali, dimana setiap penundaan selama 15 menit. Dan setelah itu persidangan tetap sah untuk dilanjutkan. 3. Bila permusyawaratan dalam proses pengambilan keputusan tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.

Pasal 22 Rapat Pengurus Pusat 1. Rapat pengurus pusat lengkap sekurang-kurangnya dilaksanakan dalam 6 (enam) bulan sekali. 2. Rapat pengurus pusat lengkap dihadiri oleh seluruh anggota dewan penasehat pusat dan pengurus pusat. 3. Rapat pengurus pusat dipimpin oleh ketua umum dan didampingi oleh para ketua, sekretaris jenderal, dan bendahara. 4. Jika ketua umum berhalangan hadir, maka rapat pengurus pusat dipimpin salah satu ketua PERHEPI yang ditunjuk oleh ketua umum.

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 215

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

Pasal 23 Rapat Pengurus Komisariat 1. Rapat pengurus komisariat lengkap sekurang-kurangnya dilaksanakan dalam 6 (enam) bulan sekali. 2. Rapat pengurus pusat lengkap dihadiri oleh seluruh anggota dewan penasehat komisariat dan pengurus komisariat. 3. Rapat pengurus pusat dipimpin oleh ketua komisariat dan didampingi oleh para wakil ketua, sekretaris, dan bendahara. 4. Jika ketua berhalangan hadir, maka rapat pengurus pusat dipimpin oleh salah satu wakil ketua yang ditunjuk oleh ketua komisariat.

Pasal 24 Rapat Kerja Pimpinan Nasional 1. Rapat pimpinan nasional atau rapat kerja nasional adalah pertemuan atau sidang yang dilakukan untuk menyusun, membahas dan mengevaluasi program kerja nasional dan ketetapan organisasi dalam kongres yang dilaksanakan sekurang-kurangnya dilaksanakan 1 (satu) kali dalam setahun. 2. Rapat pimpinan nasional dan rapat kerja nasional ini dihadiri oleh unsur- unsur dewan penasehat, pengurus pusat, dan komisariat daerah. 3. Rapat pimpinan nasional atau rapat kerja nasional dilaksanakan oleh pengurus pusat dan atau komisariat daerah sebagai tempat pelaksanaannya berdasarkan rekomendasi dari komisariat dan ditetapkan oleh ketua umum PERHEPI. 4. Hasil yang ditetapkan dalam rapat pimpinan nasional dan rapat kerja nasional tidak boleh bertentangan dengan tujuan organisasi, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 25 Rapat Lain-Lain 1. Rapat-rapat pengurus dan rapat-rapat anggota diadakan sewaktu-waktu menurut keperluan. 2. Untuk tiap rapat dibuat risalah yang memuat putusan-putusan rapat, acara rapat dan daftar hadir.

216 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

BabI V Keuangan

Pasal 26 Pembentukan Komisi Verifikasi Keuangan Bila perlu, kongres dapat membentuk komisi verifikasi keuangan. Pasal 27 1. Sesuai dengan Pasal 18 Anggaran Dasar, tiap anggota wajib membayar iuran awal keanggotaan dan iuran lainnya yang diatur dalam ketentuan ketua umum. 2. Besarnya iuran awal keanggotaan dan iuran ditetapkan oleh pengurus komisariat sesuai dengan perkembangan keadaan. 3. Iuran awal keanggotaan 25% menjadi hak pengurus pusat dan 75% menjadi hak pengurus komisariat. 4. 10 (sepuluh) persen dari iuran rutin yang masuk diserahkan oleh Komisariat kepada Pengurus Pusat. 5. Selain iuran awal keanggotaan dan iuran, keuangan organisasi diperoleh dari usaha-usaha yang sah dan bantuan-bantuan sukarela yang tidak mengikat.

Pasal 28 Yayasan Agro Ekonomika (YAE) 1. PERHEPI memiliki yayasan Agro Ekonomika yang bertugas mendukung kontinuitas dan efektivitas PERHEPI. 2. Yayasan Agro Ekonomika mempertanggungjawabkan pelaksanaan program kerja dan kegiatannya kepada kongres PERHEPI. 3. Yayasan Agro Ekonomika merupakan bagian dari PERHEPI yang secara hukum pelaksanaannya diatur dengan AD/ART tersendiri.

Bab V Pembubaran

Pasal 29 Dalam hal kongres memutuskan pembubaran PERHEPI maka :

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 217

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

1. Hak milik dan kekayaan PERHEPI atas putusan kongres pembubaran diserahkan kepada sesuatu badan/lembaga non afiliasi dan non profit untuk pembangunan pertanian dan pengembangan ilmu ekonomi pertanian dan agribisnis. 2. Keputusan mengenai pembubaran PERHEPI diumumkan lewat pers dan media lainnya.

BAB VI Penutup

Pasal 30 Hal-hal yang belum tercakup dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dengan keputusan-keputusan pengurus pusat.

Ditetapkan di : Bogor Pada Tanggal : 29 Agustus 2014

Kongres Nasional Ke-XV Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia

Pimpinan Sidang Ketua Wakil Ketua Sekretaris

Prof. Zulkifli Alamsyah Dr. Azhar Bafadal Dr. Slamet Subari

218 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

DOKUMENTASI

PUBLIKASI

PUBLIKASI TAHUN 2011

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 219

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PUBLIKASI TAHUN 2012

220 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PUBLIKASI TAHUN 2012

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 221

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PUBLIKASI TAHUN 2013

222 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PUBLIKASI TAHUN 2013

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 223

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PUBLIKASI TAHUN 2013

224 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PUBLIKASI TAHUN 2014

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 225

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PUBLIKASI TAHUN 2014

226 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PUBLIKASI TAHUN 2015

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 227

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PUBLIKASI TAHUN 2015

228 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PUBLIKASI TAHUN 2015

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 229

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PUBLIKASI TAHUN 2016

230 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PUBLIKASI TAHUN 2016

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 231

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PUBLIKASI TAHUN 2016

232 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

DOKUMENTASI

KEGIATAN

KONFERENSI INTERNASIONAL DI PADANG

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 233

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

KONSORSIUM KELAPA SAWIT DAN PELANTIKAN KOMDA MEDAN

234 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PELAKSANAAN WORKSHOP MODEL EKONOMETRIKA DAN SISTEM DINAMIS

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 235

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PELANTIKAN PERHEPI KOMDA PALU

236 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PELANTIKAN PERHEPI KOMDA SOLO

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 237

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PENANDATANGANAN MOU ANTARA PERHEPI DENGAN UNIVERSITAS PANCA BHAKTI PONTIANAK

238 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PELANTIKAN PERHEPI KOMDA SURABAYA

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 239

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

RAPAT KERJA NASIONAL (MAKASAR, 2015)

240 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

RAPAT KERJA NASIONAL (MAKASAR, 2015)

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 241

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

RAPAT KERJA NASIONAL (WAKATOBI, 2016)

242 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

RAPAT KERJA NASIONAL (WAKATOBI, 2016)

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 243

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

RAPAT KERJA NASIONAL (WAKATOBI, 2016)

244 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

RAPAT KERJA NASIONAL (WAKATOBI, 2016)

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 245

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

RAPAT KERJA NASIONAL (WAKATOBI, 2016)

246 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

RAPAT KERJA NASIONAL (WAKATOBI, 2016)

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 247

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

RAPAT TENGAH TAHUN (YOGYAKARTA, 2016)

248 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

SEMINAR NASIONAL: PERILAKU KONSUMEN BERAS

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 249

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PENANDATANGAHAN AKTA NOTARIS

250 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

PENANDATANGAN AKTA NOTARIS

PERHEPI: DARI MASA KE MASA | 251

PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA

252 | PERHEPI: DARI MASA KE MASA