Kronologis Proses Pemilihan Surat Kabar Nasional
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
KRONOLOGIS PROSES PEMILIHAN SURAT KABAR NASIONAL A. Dasar Hukum : Pasal 4 A ayat (3) Perpres No. 8 Tahun 2006 Tentang Perubahan Keempat Atas Keppres No. 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman PelaksanaanPengadaan Barang/Jasa Pemerintah, bahwa : “Meneg. PPN/Kepala Bappenas dan Gubernur melaksanakan pemilihan surat kabar yang beroplah besar dan memiliki peredaran luas yang dikeluarkan oleh Menkominfo.” B. Tujuan Pemilihan Surat Kabar Nasional Untuk memilih satu surat kabar nasional sebagai tempat untuk mengumumkan pelelangan umum dan terbatas untuk pengadaan barang, jasa pemborongan dan jasa lainnya yang nilainya di atas Rp. 1 milyar dan seleksi umum dan seleksi terbatas untuk pengadaan jasa konsultansi yang nilainya di atas Rp. 200 juta. Tujuan dilakukan penetapan satu surat kabar nasional tersebut untuk menjamin transparansi (dengan penentuan satu koran, kepastian mendapatkan informasi dapat dijamin) dan persaingan yang sehat dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah dapat lebih didorong. C. Kronologis Proses Pemilihan Surat Kabar Nasional : 1. Berdasarkan Surat Menteri Komunikasi dan Informatika No. 164/M/KOMINFO/04/2006 tanggal 19 April 2006 menetapkan daftar surat kabar nasional dan provinsi berdasarkan kriteria yang terkait dengan tiras, readership, dan distribusi readership dari sumber data (Daftar Penerbit Anggota SPS, Media Directory Pers Indonesia 2006, Hasil Survey Nielsen Media Research dan Indonesia Media Guide 2005) yaitu : Kompas, Media Indonesia, Republika, Koran Tempo, Suara Pembaruan, dan Bisnis Indonesia). Daftar tersebut bersifat non ekslusif. 2. Sebelum dilakukan pengumuman dilakukan pertemuan pendahuluan pada tanggal 25 April 2006, antara Bappenas, (dipimpin Menteri PPN/Kepala Bappenas) dan Depkominfo, dengan wakil-wakil dari SPS, serta mengundanng 6 pimpinan surat kabar harian sesuai daftar dari Depkominfo, dan dihadiri Kompas, Media Indonesia, Suara Pembaharuan, Bisnis Indonesia, untuk membahas mekanisme pemilihan surat kabar nasional. 3. Panitia Pemilihan Surat Kabara Nasional terdiri dari unsur-unsur: Departemen Kominfo, Departemen Keuangan, Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Dalam Ngeri, Bappenas; 4. Panitia Pemilihan Surat Kabara Nasional mengumumkan pemilihan surat kabar nasional pada tanggal 2 Mei 2006 di 3 (tiga) Surat Kabar Harian Ibukota yaitu : Republika, Media Indonesia, dan Suara Pembaruan. 5. Disamping itu Panitia Pemilihan Surat Kabar Nasional, juga telah memberitahukan secara tertulis melalui Surat Sesmeneg PPN/Sestama Bappenas No. 2705/Ses/05/2006 Tanggal 3 Mei 2006 kepada 15 (lima belas) Pimpinan Umum Surat Kabar yaitu Pimpinan Umum Surat Kabar : Kompas, Koran tempo, Suara Pembaruan, Repbulika, Bisnis Indonesia, Media Indonesia, Rakyat Merdeka, Indo Pos, Seputar Indonesia, Suara Karya, Sinar Harapan, Jawa Pos, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, dan Pikiran Rakyat. 6. Pendaftaran peserta untuk mengikuti proses pemilihan surat kabar dimulai pada tanggal 2 Mei 2006 dan peserta yang mendaftakan ada 16 (enam belas) peserta yaitu : Jawa Pos, Rakyat Merdeka, Suara Merdeka, Republika, Sinar Harapan, Bisnis Indonesia, Investor Daily, Koran Tempo, Suara Bangsa Indonesia, Suara Pembaruan, Sentana, Seputar Indonesia (Sindo), Suara Daerah Nusantara, Harian Ekonomi Neraca, dan Harian Indonesia. 7. Rapat penjelasan dokumen (aanwijzing) pemilihan surat kabar yang pertama dilakukan pada tanggal 10 Mei 2006, dan rapat penjelasan tersebut dihadiri oleh: Suara Daerah Nusantara, Suara Bangsa Indonesia, Sentana, Media Indonesia, Seputar Indonesia, Busines Indonesia, Neraca, Suara Merdeka, Republika, Rakyat Merdeka, Koran tempo, Investor Daily, Harian Indonesia, Jawa Pos Group, dan Suara Pembaharuan. Hasil rapat penjelasan dokumen pemilihan surat kabar, adalah sebagai berikut: a. Semua peserta berpendapat bahwa persyaratan yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan surat kabar terlalu berat, tidak realistis dan perlu diubah. b. Semua peserta dan panitia sepakat untuk melakukan perubahan dan penyempurnaan dokumen pemilihan surat kabar nasional. c. Semua peserta dan panitia sepakat untuk membuat pertemuan untuk membahas penyempurnaan dokumen pemilihan surat kabar nasional. d. Semua peserta sepakat untuk menunjuk wakil dalam pembahasan perubahan dokumen, wakil-wakil yang ditunjuk adalah Jawa Pos, sebagai wakil harian umum, dan Bisnis Indonesia sebagai wakil harian ekonomi/busines. e. Disepakati juga dalam rapat tersebut mengundang wakil dari SPS dan wakil dari Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia. 8. Tanggal 11 Mei 2006 dilakukan Rapat Pembahasan Penyempurnaan Dokumen Pemilihan Surat Kabar Nasional antara Panitia Pemilihan Surat Kabar nasional, dengan wakil dari peserta Jawa Pos, Bisnis Indonesia, wakil SPS, dan wakil Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia. 9. Dari dokumen yang sudah disempurnakan, Panitia menyelenggarakan Penjelasan Ulang (aanwijzing ulang) Pada tanggal 15 Mei 2006, dihadiri oleh Jawa Pos, Rakyat Merdeka, Suara Pembaharuan, Busines Indonesia, Neraca, Seputar Indonesia, Media Indonesia, Suara Daerah Nusantara, Sentana, Suara Merdeka, Republika, Koran Tempo, Investor Daily dan Suara Bangsa Indonesia. 10. Batas akhir masa pemasukan dokumen penawaran di tetapkan pada Hari Rabu tanggal 22 Mei 2006 Jam 12.00 WIB; 11. Sampai dengan batas akhir pemasukan penawaran pada hari Rabu tanggal 22 Mei 2006 Jam 12.00 WIB, jumlah peserta yang memasukkan dokumen penawaran sebanyak 6 (enam) peserta, yaitu : Harian Neraca, Media Indonesia, Konsorsium Rakyat Merdeka, Suara Bangsa Indonesia, Seputar Indonesia, dan Bisnis Indonesia. 12. Pada hari itu juga (Rabu tanggal 22 Mei 2006 jam 13.00) dilakukan rapat pembukaan penawaran yang dihadiri oleh Konsorsium Rakyat Merdeka, Seputar Indonesia, Suara Pembaharuan, Neraca, Sinar Harapan, Media Indonesia, Busines Indonesia, dan Suara Bangsa Indonesia, dan Lampung Post, dan selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk oleh Panitia.Pemilihan Surat Kabar Nasional. 13. Hasil evaluasi penawaran yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan Surat Kabar Nasional, menghasilkan penilaian sebagai berikut : a. Harian Neraca tidak memenuhi persyaratan administrasi karena pakta integritas tidak ditandatangani, sedangkan penawaran harganya Rp 25.740/mmk; b. Konsorsium Rakyat Merdeka, tidak memenuhi persyaratan administrasi karena surat penawaran tidak bermeterai dan tidak ada masa berlakunya, serta tidak ada pakta integritas, sedangkan penawaran harganya Rp 32.500/mmk; c. Suara Bangsa Indonesia dinyatakan tidak memenuhi persyaratan administrasi, pakta integritas tidak ditandatangani, sedang penawaran harganya Rp 6.000/mmk d. Pemenang Peringkat I adalah : Surat Kabar Harian Media Indonesia (PT. Citra Media Nusa Purnama) dengan total nilai teknis dan harga sebesar 100 (seratus), dengan harga penawaran Rp. 5.488/mmk. e. Pemenang Peringkat II adalah : Surat Kabar Harian Bisnis Indonesia (PT. Jurnalindo Aksar Grafika) dengan total nilai teknis dan harga sebesar 75.7 (tujuh puluh lima tujuh persepuluh), dengan harga penawaran Rp. 16.500/mmk. f. Pemenang Peringkat III adalah : Surat Kabar Harian Seputar Indonesia (PT. Media Nusantara Informasi) dengan total nilai teknis dan harga sebesar 37.8 (tiga puluh tujuh delapan persepuluh), dengan harga penawaran antara Rp. 50.040/mmk sampai dengan Rp. 150.000/mmk. 14. Pengumuman hasil pemilihan surat kabar nasional akan diumumkan pada tanggal 29 Mei 2006 di papan pengumuman resmi di Bappenas, di website www.bappenas.go.id dan www.pengadaannasional-bappenas.go.id serta diberitahukan secara tertulis kepada semua peserta yang memasukkan penawaran. 15. Bagi perserta yang tidak puas atas hasil pemilihan tersebut diberi kesempatan melakukan sanggahan sampai dengan tanggal 5 Juni 2006 yang ditujukan kepada Meneg. PPN/Kepala Bappenas. 16. Surat Penunjukan Surat Kabar Nasional dikeluarkan pada tanggal 6 Juni 2006 dengan Keputusan Meneg. PPN/Kepala Bappenas dan akan diedarkan ke Instansi Pemerintah dan diumumkan secara luas di surat kabar. 17. Surat Penetapan Surat Kabar Nasional dikeluarkan pada tanggal 6 Juni 2006 dengan Keputusan Meneg. PPN/Kepala Bappenas No. 250/M.PPN/06/2006 telah diedarkan keseluruh Sekjen, Sestama, Sekda seluruh instansi pemerintah dengan surat dan faximile, disamping juga diumumkan secara luas di surat kabar Republika, Media Indonesia, Jawa Pos dan Media Elektronik (Metro TV). .