Vol.2 No.2 Juli-Desember 2020 SiNDANG JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN KAJIAN SEJARAH

LEMBAGA PENELITIAN PENGEMBANGAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DAN KERJASAMA (LP4MK) PRODI PENDIDIKAN SEJARAH STKIP PGRI LUBUKLINGGAU Dewan Redaksi SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah

Editor in Chief Risa Marta Yati, M.Hum (STKIP PGRI Lubuklinggau)

Section Editor Ira Miyarni Sustianingsih, M.Hum (STKIP PGRI Lubuklinggau)

Guest Editor Dr. Syarifuddin, M.Pd. (Universitas Sriwijaya) Ayu Septiani, M.Hum. (Universitas Padjadjaran)

Reviewer/Mitra Bestari Prof. Dr. Sariyatun, M.Pd., M.Hum. (Universitas Sebelas Maret) Dr. Umasih, M.Hum. (Universitas Negeri Jakarta) Dr. Ida Liana Tanjung, M.Hum. (Universitas Negeri Medan) Kunto Sofianto, Ph.D. (Universitas Padjadjaran) Asyhadi Mufsi Sadzali, M.A. (Universitas Jambi)

Administrasi Viktor Pandra, M.Pd. (STKIP PGRI Lubuklinggau) Dr. Doni Pestalozi, M.Pd. (STKIP PGRI Lubuklinggau) Dewi Angraini, M.Si. (STKIP PGRI Lubuklinggau)

Alamat: Jl. Mayor Toha Kel Air Kuti Kec. Lubuklinggau Timur 1 Kota Lubuklinggau 31626 Website: http://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/JS/index Email: [email protected]

i SINDANG: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN KAJIAN SEJARAH Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2020) Halaman Dewan Redaksi ...... i Daftar Isi ...... ii

1. Identitas Budaya: Berkeperibadian dalam Kebudayaan (Salah Satu Konsep Trisakti) Bung Karno disampaikan, 17 Agustus 1965) Ida Bagus Brata, Rulianto, Adi Saputra ...... 84 2. Variabilitas Penggunaan Model Pembelajaran pada Kegiatan Pembelajaran Sejarah Peminatan Kelas X IPS di Kota Depok Yusuf Budi Prasetya Santosa, Fahmi Hidayat ...... 94 3. Narasi Foto: Kehidupan Sosial Masyarakat Ulu Rawas Masa Kolonial Belanda 1825-1942 Supian Ramli, Lagut Bakaruddin ...... 105 4. Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat Transmigrasi di Kelurahan Bangun Jaya Tahun 1986-2012 Belina Pasriana, Isbandiyah, Sarkowi ...... 113 5. Museum di Tahun 2018-2019 sebagai Sarana Pendidikan dan Rekreasi serta Tempat Bersejarah Ahmad Muhib Zuhairy ...... 124 6. Sejarah Teknik Pengobatan Kuno India (Ayurveda) Imamatul Azizah, Riska Syafitri, Umy Kalsum ...... 139 7. Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa 1825-1830 Vira Maulisa Dewi, Wiwin Hartanto, Rully Putri Nirmala Puji ...... 147 8. Dinamika Perkembangan Kebudayaan di Persia Kuno dan Mesir Kuno Berliana Fatihatuz Fiizha, Mohammad Robby M, Rizky Apria Bakti ...... 159 9. Perkembangan Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Transmigrasi di Desa Widodo Kecamatan Tugumulyo Tahun 1980-2017 Dwi Novita, Isbandiyah, Agus Susilo ...... 166 10. Keramik Situs Gede Ing Suro sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah di SMK Muhammadiya 03 Palembang Riki Pratama Putera ...... 176

ii ISSN-P: 2684-8872 Vol. 2, No. 2 (Juli-Desember 2020): 124-138 ISSN-E: 2623-2065

MUSEUM MAJAPAHIT DI TAHUN 2018-2019 SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN DAN REKREASI SERTA TEMPAT BERSEJARAH

Ahmad Muhib Zuhairy Universitas Jember Alamat korespondensi: [email protected]

Diterima: 14 Mei 2019; Direvisi: 11 Juni 2020; Disetujui: 26 Juni 2020

Abstract On April 24, 1924 R.A.A Kromodjojo Adinegoro, one of the Regents of Mojokerto, collaborated with Ir. Henry Maclaine Pont, an architect of Balanda, founded Oudheidkundige Vereeniging Majapahit (OVM), an association aimed at examining Majapahit's heritage. However, the OVM has undergone many name changes and has also moved a lot from the past to the present. Until now it is known as the PIM (Majapahit Information Center) which is protected by the BPCB JATIM (Cultural Heritage Conservation Center). Until now, the Majapahit Information Center (PIM) or often called the Museum is currently located on Jl. Pendopo Agung, Dusun Unggahan, Trowulan Village, Kec. Trowulan, Kab. Mojokerto, East Province. This building is located on a land area of 54,935 mm. The museum consists of 3 main buildings namely buildings a, b, and c and small buildings.1) Building A, is a residential building located in the western part of the city. and is the main building of the museum until now. 2) Building B, a building built in 1926 is a semi-open building with wooden walls and a joglo shaped roof. The location of the building is to the east of building A, slightly protruding from the sea. 3) Building C, this building was founded in 1927 and was completed around 1928. The building is located to the east of building B. The shape of the building is quite interesting because the overall shape is similar to starfruit. Keywords: Majapahit Museum, education, history.

Abstrak Pada tanggal 24 april 1924 R.A.A Kromodjojo Adinegoro salah seorang Bupati Mojokerto, bekerja sama dengan Ir. Henry Maclaine Pont seorang arsitek Balanda mendirikan Oudheidkundige Vereeniging Majapahit (OVM) yaitu suatu perkumpulan yang bertujuan untuk meneliti peninggalan-peninggalan Majapahit. Akan tetapi OVM telah mengalami banyak perubahan nama dan juga banyak berpindah-pindah tempat dari dulu hingga sekarang. Hingga pada saat ini dikenal dengan nama PIM (Pusat Informasi Majapahit) yang dinaungi oleh BPCB JATIM( Balai Pelestarian Cagar Budaya). Sampai saat ini Pusat Informasi Majapahit (PIM) atau yang sering disebut Museum Trowulan saat ini terletak di Jl. Pendopo Agung, Dusun Unggahan, Desa Trowulan, Kec. Trowulan, Kab. Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Bangunan ini terletak di tanah seluas 54.935 mm. Museum tersebut terdiri dari 3 bangunan utama yaitu bangunan a, b, dan c serta bangunan kecil. 1) Bangunan A, merupakan bangunan rumah tinggal yang terletak dihalaman bagian barat dan menjadi bangunan utama museum sampai sekarang. 2) Bangunan B, bangunan yang dibangun pada tahun 1926 ini bangunan semi-terbuka yang berdinding kayu dengan atap berbentuk joglo. Lokasi bangunan berada disebelah timur bangunan A, sedikit menjorok kebarat laut. 3) Bangunan C, bangunan ini didirikan pada tahun 1927 dan selesai dibangun sekitar tahun 1928. Bangunan ini terletak di sebelah timur bangunan B. Bentuk bangunannya cukup menarik karena keseluruhan bentuknya mirip dengan buah belimbing. Kata Kunci: Museum Majapahit, pendidikan, sejarah.

A. Pendahuluan rekreasi oleh sebab itu museum di era Dalam masa ini peran sebuah sekrang memiliki magnet tersendiri, di museum sangatlah penting di samping antara banyak museum di dunia sebagai tempat penyimpanan benda- museum Trowulan atau lebih di benda bersejarah dan sarana pendidikan kenalnya museum informasi Majapahit di masa ini mussum juga menjai sarana atau PIM ini merupakan salah satu http://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/JS/index 124

SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah, Vol. 2, No. 2 (Juli-Desember 2020): 124-138.

museum yang tua yang berada di Sumber primer yang didapatkan dalam Indonesia yang memiliki sejarah penelitian ini di peroleh dengan panjang, museum ini memiliki beberapa mengupulkan fakta dari berapa literasi, koleksi peningalaan Majapahit, yang Sumber sekunder dijadikan rujukan mana kerajaan yang eksis di zaman kedua setelah sumber primer. Sumber Hindhu-Budha yang mampu sekunder merupakan sumber yang menyatukan Nusantara di tampuk diperoleh dari kesaksian seseorang yang kekuasaanya, di masa ini mulai banyak tidak ikut serta atau tidak melihat saat pembuatan terakota yang lumayan peristiwa itu berlangsung,(2) Langkah cangih sehinga meningalkan jejak selanjutnya setelah pengumpulan peradaban yang banyak, di sisnilah sumber ialah kritik sumber untuk peran museum maja pahit mendapat mencari keauntentikan sumber yang tempat dan kedudukanya telah diperoleh (Gottschalk, 1975:18). Kegiatan kritik sumber dilakukan B. Metode Penelitian untuk memperoleh keabsahan sumber Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan melalui kritik intern dan sejarah karena yang diteliti dalam kritik ekstern (Abdurrahman, 2007:68). penelitian ini adalah peristiwa sejarah, Tahapan pertama kritik ekstern peneliti sehingga metode yang digunakan yaitu melakukan verifikasi dengan cara metode penelitian sejarah. Sebelum melihat dan menganalisis secara rinci menguraikan langkah-langkah dalam sumber-sumber yang telah di peroleh penelitian sejarah. Metode penelitian sebelumnya. Kritik ekstern dilakukan sejarah merupakan proses menguji dan peneliti dengan cara memeriksa para menganalisis secara kritis rekaman dan penulis sejarah apakah mereka peninggalan masa lampau berdasarkan mewawancarai saksi sejarah yang telah rekunstruksi yang imajinatif hidup sezaman saat peristiwa itu terjadi. (Gottschalk, 1975:32). Sehinga dijadikan Kritik intern ini berkaitan dengan isi sebagai sarana atau alat bantu yang atau substansi dari sumber yang telah di digunakan sejarawan dalam suatu kritik dinggap benar dan dapat prosedur kerja untuk menguji dan dipercaya, mak sumber yang digunakan menganalisis secara kritis bahan-bahan dianggap layak untuk nantinya disusun atau jejak yang ditinggalkan di masa menjadi fakta-fakta yang teruji lampau. Metode penelitian sejarah keasliannya. (3) Langkah selanjutnya berupa aturan yang sistematis untuk setelah melakukan kritik sumber adalah memberikan arah dalam penelitian interpretasi. Interpretasi sering juga sejarah. Adapun langkah-langkah disebut sebagai analisis dan sintesis. metode penelitian sejarah meliputi; (1) Analisis berarti menguraikan, heuristik, (2) kritik, (3) interpretasi, dan sedangkan sintesis berarti menyatukan. (4) historiografi (Gottschalk, 1975:34) (1) Fakta yang sudah terhimpun dirangkai Berdasarkan langkah-langkah penelitian dan dihubungkan menjadi suatu bentuk sejarah diatas, maka kegiatan pertama yang, rasional dan faktual berdasarkan yaitu heuristik yang dilakukan oleh pada aspek pembahasan. Proses peneliti ialah mencari, mengumpulkan, interpretasi ini sering dianggap sebagai dan menemukan sumber-sumber penyebab subyektifitas peneliti. sejarah berupa jejak-jejak sejarah atau Subyektifitas peneliti memang diakui fakta sejarah (Sjamsuddin, 1996:67). namun tanpa penafsiran sejarawan tidak Langkah awal yang dilakukan peneliti dapat berkata apa-apa. Oleh karena itu adalah mengumpulkan sumber data sejarawan perlu mencantumkan yang diperoleh dari wawancara dengan keterangan dari data yang diperoleh sumber primer dan sumber sekunder. (Kuntowijoyo, 2013:78). Tahap ini Sumber primer merupakan data atau peneliti berusaha untuk menganalisis informasi yang diperoleh dari kesaksian sumber dan membandingkan dengan seorang yang menyaksikan secara sumber-sumber yang lainnya. Peneliti langsung peristiwa sejarah itu terjadi. melakukan penguraian terhadap data-

125

Ahmad Muhib Zuhairy. Museum Majapahit di Tahun 2018-2019 Sebagai Sarana Pendidikan dan Rekreasi serta Tempat Bersejarah

data yang diperoleh dari berbagai dulu hingga sekarang. Hingga pada saat sumber. Fakta-fakta yang diperoleh oleh ini dikenal dengan nama PIM (Pusat peneliti kemudian disusun secara Informasi Majapahit) yang dinaungi kronologis sehingga membentuk fakta oleh BPCB JATIM( Balai Pelestarian rasional dan faktual yang berdasarkan Cagar Budaya). pada aspek yang akan dikaji oleh Sampai saat ini Pusat Informasi peneliti yaitu “MUSEUM MAJAPAHIT Majapahit (PIM) atau yang sering DI TAHUN 2018-2019”. (4) Langkah disebut Museum Trowulan saat ini terakhir dalam penelitian ini adalah terletak di Jl. Pendopo Agung, Dusun historiografi. Historiografi atau juga Unggahan, Desa Trowulan, Kec. disebut sebagai kegiatan penulisan Trowulan, Kab. Mojokerto, Provinsi sejarah dengan merekonstruksi secara Jawa Timur. Bangunan ini terletak di imajinatif fakta-fakta sejarah yang tanah seluas 54.935 mm. Lantai 1 di diperoleh lalu disebutkan secara fungsikan sebagai ruang pamer dan terpisah (Gottschalk, 1975:33). lantai 2 di fungsikan sebagai ruang Rekonstruksi sejarah menghasilkan perkantoran. Bangunan tersebut sesuai gambaran suatu peristiwa sejarah dengan struktur organisasinya disebut namun setiap konstruk diperlukan Unit Pengelolaan Informasi Majapahit Unsur imajinasi dari sejarawan dibawah naungan Balai Pelestarian (Kartodirdjo, 1992; 90-91). Pada proses Cagar Budaya Jawa Timur. penulisan sejarah daya imajinasi dan 2. Sejarah Selayang Pandang Diawali dengan didirikannya kreatifitas harus terkait dengan fakta- Oudheidkundige Vereeneging fakta sejarah dan memperhatikan Majapahit (OVM) pada tanggal 24 April kaidah-kaidah dalam penulisan karya 1924 oleh Bupati Mojokerto Raden ilmiah. Historiografi yang dilakukan Adipati Arya Kromodjojo Adinegoro penulis adalah dengan menyusun dan dengan Ir. Henry Maclaine Pont. Raden menulis cerita sejarah mengenai Adipati Arya Kromodjojo Adinegoro ini “MUSEUM MAJAPAHIT DI TAHUN merupakan Bupati Mojokerto yang kelima dengan masa jabatan tahun 1866 2018-2019”, dengan cara merangkai – 1894. Beliau juga merupakan bupati fakta-fakta sejarah heuristik, kritik, dan dengan masa jabatan terlama yakni 28 interpretasi sehingga menjadi cerita tahun. R.A.A Kromodjojo Adipatinegoro sejarah yang kronologi, logis, faktual, memiliki hobi mengumpulkan dan rasional. peninggalan purbakala. Ir. Henry Maclaine Pont merupakan seorang C. Pembahasan arsitek belanda yang lahir di Batavia Pusat Informasi Majapahit yang dahulunya berkerja di pabrik gula 1. Nama dan Lokasi dan juga memiliki hobi mengumpulkan Pada tanggal 24 april 1924 R.A.A peninggalan – peninggalan purbakala. Kromodjojo Adinegoro salah seorang OVM yaitu suatu perkumpulan yang Bupati Mojokerto, bekerja sama dengan bertujuan untuk meneliti peninggalan- Ir. Henry Maclaine Pont seorang arsitek peninggalan Majapahit. OVM terletak di Balanda mendirikan Oudheidkundige jalan raya jurusan Mojokerto-Jombang Vereeniging Majapahit (OVM) yaitu Km 13, dan digunakan untuk suatu perkumpulan yang bertujuan menyimpan artefak-artefak yang untuk meneliti peninggalan- diperoleh melalui penggalian maupun peninggalan Majapahit. OVM penemuan secara tak sengaja oleh menempati sebuah rumah di situs penduduk. Mengingat banyaknya Trowulan yang terletak di jalan raya artefak yang layak untuk dipamerkan, jurusan Mojokerto-Jombang km 13. maka direncanakan untuk membangun Akan tetapi OVM telah mengalami sebuah museum yang terealisasi pada banyak perubahan nama dan juga tahun 1926 dan dikenal dengan nama banyak berpindah-pindah tempat dari Museum Trowulan.

126 SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah, Vol. 2, No. 2 (Juli-Desember 2020): 124-138.

Museum tersebut terdiri dari 3 kayu reng) kemudian ditempatkan bangunan utama yaitu bangunan a, b, genting – genting dalam ukuran yang dan c serta bangunan kecil. lebih kecil. Genting ini sengaja dibuat 1) Bangunan A, merupakan khusus karena ditengahnya harus diberi bangunan rumah tinggal yang terletak lubang untuk memasukkan kawat- dihalaman bagian barat dan menjadi kawat reng itu. Pada sekitar tahun 1954 bangunan utama museum sampai salah satu rusuk bangunan patah, sekarang. kemudian pada tahun 1964 beberapa 2) Bangunan B, bangunan yang bagian rusuk patah lagi. Akibat dibangun pada tahun 1926 ini bangunan banyaknya rusuk yang patah secara semi-terbuka yang berdinding kayu beruntun mengakibatkan keseimbangan dengan atap berbentuk joglo. Lokasi atap terganggu. Telah dilakukan usaha bangunan berada disebelah timur untuk memperbaikinya tapi keadaan bangunan A, sedikit menjorok kebarat bangunan sudah begitu parah. Bagian laut. Di depan pintu masuk terdapat atap telah miring kearah barat. Pada gapura dan 2 buah arca raksasa tanggal 17 Juli 1966 rusuk-rusuk yang disebelah kanan dan kirinya. ada di bangunan sebelah barat patah Didalamnya bangunan ini dulunya lagi sebanyak enam lapis menjadikan disimpan model – model candi, bangunan C ini runtuh total. Untungnya jambangan-jambangan, pot, pipa-pipa benda-benda koleksi didalam bangunan air , yang terbuat dari tanah liat bakar ini seperti arca-arca batu, frakmen- (terakota). frakmen gerabah, sejumlah relief 3) Bangunan C, bangunan ini berhasil dipindahkan mengingat didirikan pada tahun 1927 dan selesai keadaan bangunan semakin dibangun sekitar tahun 1928. Bangunan mengkhawatirkan ini terletak di sebelah timur bangunan B. Pada tahun 1942 museum ditutup Bentuk bangunannya cukup menarik untuk umum karena Maclaine Pont karena keseluruhan bentuknya mirip ditawan oleh jepang. Sejak itu museum dengan buah belimbing. Konstruksi berpindah-pindah tangan dan akhirnya bangunan sengaja tidak menggunakan dikelola oleh Balai Pelestarian Peninggal tiang – tiang akan tetapi dengan Purbakala Jawa Timur. Kantor balai konstruksi rusuk – rusuk. Pada bagian pelestarian peninggalan purbakala kini atap bangunan enam buah rusuk ditempati oleh kantor BPCB (Balai sehingga bentuk atap bangunan menjadi Pelestarian Cagar Budaya) . Lokasi segi enam. Setiap rusuk terdiri dari BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) enam sampai delapan lapis kayu jati ini di jalan mojokerto – jombang sebelah yang didekatkan dengan menggunakan kiri dari arah timur. Tugas kantor baut dan palu. Bentuk rusuk – rusuk ini tersebut tidak hanya melaksanakan hanya untuk memudahkan membuat perlindungan terhadap benda cagar lengkungan dari pada kalau dibuat dari budaya peningggalan budaya Majapahit bahan kayu yang untuh, tidak berlapis – saja, tetapi seluruh peninggalan benda lapis. Ujung dari rusuk- rusuk ini diikat kuno yang tersebar di wilayah Jawa menjadi satu dan pada bagian atasnya Timur. Oleh karena itu koleksinya diberi hiasan puncak (kemucak), semakin bertambah banyak. Untuk sedangkan diletakkan bertumpu pada mengatasi hal tersebut museum balok – balok kayu yang ditanam dalam dipindahkan ketempat yang lebih luas beton. Untuk memperoleh bentuk yang berjarak ± 2 km dari tempat lengkungan dan ketegangan yang semula, namun masih di Situs dikehendaki balok – balok kayu Trowulan. Museum baru tersebut direntangkan dengan besi beton yang sesuai dengan struktur organisasinya dapat dikendorkan dan dikencangkan . disebut sebagai Balai Penyelamatan diantara rusuk – rusuk ini direntangkan Arca, namun masyarakat umum tetap kawat – kawat dalam susunanan yang mengenalnya sebagai Museum dibuat seperti reng (sebagai pengganti Trowulan.

127

Ahmad Muhib Zuhairy. Museum Majapahit di Tahun 2018-2019 Sebagai Sarana Pendidikan dan Rekreasi serta Tempat Bersejarah

Pada tahun 1999 koleksi prasasti Bertugas sebagai penghubung antara peninggalan R.A.A. Kromodjojo pemimpin dengan orang lain atau Adinegoro dipindahkan dari gedung organisasi melalui komunikasi langsung arca mojokerto ke museum trowulan atau non langsung menjadi sumber sehingga museum trowulan semakin informasi dan publikasi, menjadi lengkap. Berdasarkan fungsinya, pengawas, motivasi, dan kebijakan, atas museum trowulan kemudian diberi kinerja anggota sebagai bentuk nama sebagai balai penyelamatan arca perpanjangan tangan pemimpin, BP3 jatim. Mengingat kebutuhan akan membuat analisa data atau informasi informasi yang semakin lama semakin yang berhubungan dengan kegiatan meningkat dari masyarakat tentang  Unit Urusan Umum majapahit, maka kini nama Balai Bertugas mengkoordinir pelaksanaan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) pun tata usaha dan tata pelaksanaan, dirubah menjadi Pusat Informasi mengkoordinir pelaksanaan urusan Majapahit. kesekertariatan atau protokoler, Walaupun terjadi perubahan, namun mengkoordinir pelaksanaan urusan pada prinsipnya hal tersebut tidak rumah tangga. merubah fungsinya secara signifikan,  Unit Keuangan yaitu sebagai sebuah museum dan balai Bertugas merencanakan, penyelamatan benda cagar budaya. melaksanakan, dan mengendalikan Untuk menampung koleksi benda cagar pemanfaatan sumber daya keuangan budaya yang setiap tahun terus dalam kegiatan entitas secara efisien dan bertambah dan untuk meningkatkan efektif. layanan sajian kepada masyarakat,  Unit Kepegawaian maka BPCB terus melakukan Bertugas mengkoordinir pelaksanaan pembenahan terhadap museum pemberian layanan administrasi, dan trowulan. mengkoordinir pelaksanaan pemberian 3. Struktur Organisasi kepegawauian dan tenaga kepegawaian.  Kepala Balai Pelestarian Cagar  Kasi Perlindungan,pengembangan Budaya (BPCB) dan pemanfaatan Merupakan kepala unit pelaksana Kasi Perlindungan dan Perawatan teknis kementerian pendidikan dan bertugas untuk mengkoordinasi segala kebudayaan di bidang pelestarian cagar bentuk perawatan dan perlindungan budaya yang berada di bawah dan terhadap situs-situs majapahit baik bertanggung jawab kepada direktur dalam lingkungan PIM dan sekitarnya. jenderal kebudayaan. Tugas BPCB  Unit Perlindungan dan Pengamanan melaksanakan perlindungan, Bertugas sebagai pemelihara atas pengembangan dan pemanfaatan cagar keamanan situs dan koleksi yang berada budaya dan yang diduga berada di di Towulan dan berkoordinasi kepada wilayah kerjanya. Jumlah pegawai pihak berwajib untuk menjaga sebanyak 635 orang 370 PNS dan 265 keberadaan situs, melaksanakan tugas non PNS. dan fungsi keamanan yang sesuai  Kepala SUB bagian tata usaha dengan tempat lokasinya masing- Tugasnya yaitu menyusun program masing, melakukan pemeriksaan pada dan kegiatan di lingkup tata usahan, tamu pada aktivitas keluar masuk, melaksanakan kegiatan ketatausahaan, menertibkan segala keamanan. mengevaluasi kegiatan tata usaha yang  Unit Publikasi dan dokumentasi dilaksanakan melaporkan kepada atasan Bertugas melaksanakan penyiapan tentang pelaksanaan kegiatan, komunikasi berbagai kebijakan dan melakukan koordinasi, integrasi, kegiatan, penyelengaraan penerbitan, pengendalian, singkronisasi, semua pameran, dan berbagai bentuk kegiatan. informasi, penyiapan pelaksanaan  Unit Sekretariat edukasi publik, pelaksanaan pelayanan data dan informasi publik, menyiapkan

128 SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah, Vol. 2, No. 2 (Juli-Desember 2020): 124-138.

pemantauan publik, penghimpunan dan  Sarana dan Prasarana Penunjang pengeloalaan serta pendokumentasian Terdapat lampu, pendingin ruangan data dan informasi publik. (kipas angin dan AC ),ventilasi udara,  Unit pengembangan dan alat pengaman berupa cctv, Pos Pemanfaatan pemantauan dan penjagaan Bertugas sebagai unit pengembangan ,pengharum ruangan, lemar pemajang, dan pemanfaatan semaksimal mungkin kunci dan gembok , alat pemadam situs dan benda museum yang di kemas kebakaan, peta Indonesia, peta wilayah sebaik mungkin untuk sarana publikasi. kekuasaan majapahit, selayang pandang  Unit Pemugaran pusat informasi majapahit, pengawet Bertugas untuk melakukan (silica), pembatas pemajang (berupa rekontruksi dan penataan wilyah rantai memanjang), stop kontak listrik, bebrapa situs dan benda cagar aliran listrik disertai kabelnya, tiang budaya,melakuan dan mencari mitra di listik, penjelas koleksi, figora, kayu bidang pelestarian di bidang cagar penyangga pajangan, ruang kaca budaya dan yang di duga cagar pelindung koleksi, lampu sorot benda budaya. museum, , tempat duduk, timba, sapu,  Unit pemeliharaan dan konservasi alat pel, antena telekomunikasi, souds Penyelengaraan pengkajian bahan syistem (pengeras suara), jaring kebijakan oprasi dan pemeliharaan, pelindung panas, gudang koleksi penyelenggaraan penkajian bahan museum, gudang alat museum, ,tempat fasilitas oprasi dan pemeliharaan , sampah, anti petir, pohon rindang, penyelenggraan fasilitas bidang oprasi kolam, plang penunjuk arah,tempat dan pemeliharaan,menyelengrakan ibadah 9 x 8 berupa masjid di sertai pengkajian bahan fasilitas dan tempat wudhu, alat solat, ruko atau penyusunan pedoman dan supervisi lapak berjumlah 2 buah berjualan bidang operasi dan pemeliharaan . miniature dan pakaian khas museum  Unit PIM (Pusat Informasi Majapahit) pusat informasi majapahit, gerbang Bertugas sebagai balai penyelamatan museum, kamar mandi, tendon, pompa arca di sekitar jawa timur khususnya air,taman bermain anak-anak , gazebo, Majapahit, sebagai museum dan balai taman pusat informasi majapahit, penyelamat budaya Jawa Timur, untuk Kalender, jam, komputer, mesin print menampung koleksi benda cagar atau cetak, kursi dan meja kerja, kertas, budaya. brosur pusat informasi majapahit, 4. Sarana Prasarana almari, tempat sampah, dan yang lain-  Sarana dan Prasarana Pokok lainnya. Pusat informasi majapahit berdiri  Sarana Museum pada bidang tanah yang berukuran Sebagai mana dijelaskan diatas sarana 54.935 m2 dengan luas bangunan 2.836 adalah segala alat yang dibutuhkan m2 yang mana pada bangunan tersebut untuk menujang dalam tercapainya terdapat ruang museum berupa ruang tujuan. pamer logam, ruang pamer terakota, 1) Sarana Museum di dalam ruang pamer batu, ruang pamer Terdapat pendingin ruangan (kipas terbuka, ruang pamer islam, aula angina dan AC ), alat pengaman berupa pertemuan, pagar pelindung lokasi, 2 cctv, pengharum ruangan , lemar buah tempat parkir atau rest area mobil pemajang, ventilasi udara, kunci dan dan sepeda motor dalam keadaan gembok, alat pemadam kebakaran, peta permanen, lapangan terbuka, gudang Indonesia, peta wilayah kekuasaan kebersihan dan alat rekrontruksi, pojok majapahit, selayang pandang pusat kreatif PIM, terdapat ruang penerima informasi majapahit, kamar mandi, tamu, ruang dan aula administrasi di pengawet (silica), pembatas pemajang lantai 2, pos penjagaan, pos loket (berupa ranai memanjang), stop kontak pembayaraan museum, dan lain- listrik, penjelas koleksi, figora, kayu lainnya. penyangga pajangan, ruang kaca

129

Ahmad Muhib Zuhairy. Museum Majapahit di Tahun 2018-2019 Sebagai Sarana Pendidikan dan Rekreasi serta Tempat Bersejarah

pelindung koleksi, lampu sorot benda Trowulan di Kabupaten Mojokerto museum, aliran listrik disertai kabelnya, terdapat bangunan di lantai satu yang tempat duduk, timba, sapu, alat pel, difungsikan sebagai ruang pamer antena telekomunikasi, soudsyistem koleksi yang didalamnya terbagi tiga (pengeras suara), jaring pelindung ruangan yang terdiri dari ruang koleksi panas , gudang koleksi museum, logam, ruang koleksi islam dan ruang gudang alat museum, dll. koleksi batu, dengan bagian resepsionis 2) Sarana Museum di luar yang terletak di dalam gedung dan Terdapat Pos pemantauan dan pendopo dibagian luar gedung. Lantai penjagaan ,tempat sampah, anti petir, dua difungsikan sebagai ruang pohon rindang, tiang listik, kolam , perkantoran. Bagian pendopo terdapat plang penunjuk arah,tempat ibadah 9 x koleksi batu andesit, batu putih dan 8 berupa masjid di sertai tempat tanah liat. wudhu,ruko atau lapak berjumlah 2 A. Ruang Pamer Logam buah berjualan miniature dan pakaian Di dalam ruang logam menyajikan khas museum pusat informasi koleksi berbahan logam. Indonesia majapahit, gerbang museum, kamar mengenal kebudayaan logam sekitar 300 mandi , tendon(air ledeng), pompa SM yaitu pada masa perundagian air,taman bermain anak anak , Indonesia. Bentuk dan hiasan benda gazebo,taman pusat informasi logam di Indonesia menunjukkan majapahit, ,dll bersamaan dengan benda-benda 3) Sarana Administrasi Museum perunggu di Dongson, dan Vietnam. Terdapat Kalender, jam, komputer, Kebudayaan ini terus berlangsung mesin print atau cetak, kipas angina, hingga masa majapahit dengan kursi dan meja kerja, kertas, brosur tinggalannya berupa prasasti, alat pusat informasi majapahit, almari, upacara, alat musik, alat-alat untuk tempat sampah, dan yang lainnya. kebutuhan sehari-hari, senjata dan 4) Prasarana Museum perdagangan. Sedangkan prasarana adalah alat B. Ruang Pamer Islam yang dibutuhkan untuk menunjang Ruang ini sungguh istimewa, adanya secara tidak langsung dalam mencapai koleksi Nisan Fatimah binti Maimun tujuan. Terdapat lahan pusat informasi dari Leran Gresik merupakan salah satu majapahit yang lebih dari 2 hektar , bukti adanya penyebaran islam di Jawa. ruang museum berupa ruang koleksi Beberapa nisan dari Troloyo logam, ruang koleksi terakota , ruang menunjukkan keberadaan agama islam koleksi batu ,ruang koleksi terbuka, aula pada masa Majapahit yang beragama pertemuan , pagar pelindung lokasi, 2 Hindu, Budha, Rsi. Hal ini buah tempat parker atau rest area mobil menunjukkan bahwa keberagaman dan motor dalam keadaan permanen , agama bukanlah suatu hal yang lapangan terbuka, gudang kebersihan menghancurkan namun menjadi dan alat rekrontruksi, pojok kreatif PIM pengingat dalam penyatuan. PIM dll. memiliki beberapa koleksi yang 5) Prasarana Administrasi Museum menggambarkan tokoh pewayangan. Terdapat Ruang penerima tamu , Wayang adalah salah satu bentuk ruang dan aula administrasi lantai 2 , kesenian jawa, karya seni ini digunakan pos penjagaan , pos loket pembayaraan Sunan Kalijaga sebagai media dakwah untuk menyiarkan agama islam dengan museum, dan lainnya. menciptakan tokoh punakawan dan

lakon jimat kalimasada. Museum Pusat Informasi Majapahit C. Ruang pamer batu 1. Ruang Pameran Ruang ini terbagi menjadi 2 yakni Dalam bangunan Pusat Informasi ruang khusus peninggalan Majapahit Majapahit yang luasnya berada diatas yang mana di dalam ruangan ini tanah seluas 54.935 m2 yang terletak di terdapat barang-barang yang khusus jalan Pendopo Agung, Kecamatan

130 SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah, Vol. 2, No. 2 (Juli-Desember 2020): 124-138.

menyimpan peninggalan dari kerajaan Di dalam ruang terakota Majapahit dan di sisi lain tepatnya di menyuguhkan temuan berbahan tanah pendopo yang terdapat peninggalan- liat (terakota) dan batu sebagai hasil peninggalan gabungan dari seluruh peradaban zaman Majapahit dengan kerajaan yang ada di Jawa Timur. mengusung tema religi, unsur Pendopo terletak dibelakang gedung pemukiman, pengloalan air, permainan, satu area dengan museum Majapahit, alat produksi serta wadah untuk pendopo ini terdiri dari: keperluan sehari-hari. Sementara itu a) Pendopo A dan pendopo B koleksi berbahan batu, menampilkan menyajiakan koleksi arca dengan tema religi berupa arca dan pantheon masterpeace arca perwujudan hindu, perekonomian dan peralatan dan miniatur candi (samudramanthana). sehari-hari. Selain itu ditempatkan pula b) Bergeser kearah kanan pendopo artefak berbahan porselin yang C dan E terdapat koleksi tulisan kuno menggambarkan adanya hubungan dengan huruf dan bahasa jawa kuno perdagangan dengan luar negeri (Cina- yang digunakan pada masa Majapahit Vietnam-Thailand). Terakota yang tertuang pada koleksi prasasti dan merupakan bagaian dari seni keramik angka tahun serta relief landscape yang berasal dari kata “Terracotta” yaitu Majapahit. tanah liat yang dibakar tanpa disertai c) Bergeser kearah kiri pendopo D glasir. Masa Majapahit dapat dikatakan dan F menyuguhkan tema unsur sebagai puncak perkembangan seni bangunan diantaranya berupa koleksi terakota karena pada masa ini telah bata kuno dari situs pemukiman diciptakan benda-benda beraneka Majapahit dengan penampang segi bentuk dan teknik pembuatannya. enam (lantai segi enam). Kehidupan masyarakat Majapahit 2. Koleksi tercermin pada peninggalannya, Pada museum Pusat Informasi bagaimana tata cara dan perlengkapan Majapahit terdapat ± 8.000 koleksi ritual keagamaan terlihat pada miniatur peninggalan – peninggalan dari candi dan stupika. Gaya berpakaian Kerajaan Jawa Timur. Dari koleksi ± bersanggul terlihat pada figur-figur 8.000 tidak semua dipamerkan pada perempuan. Gaya arsitektur Majapahit museum hanya mewakili saja sisanya yang terlihat pada bentuk bubungan, masih disimpan dalam gudang. relief rumah, miniatur tiang dan rumah Penataan koleksi disesuaikan serta penghias tiang yang dilengkapi berdasarkan ruang pameran. Sesuai dengan motif hias yang beragam. Sistem dengan sejarahnya, koleksi Pusat pengelolaan air yang sudah canggih Informasi Majapahit didominasi oleh dengan ditemukanya pipa-pipa benda cagar budaya peninggalan terakota. Kita bisa membayangkan Majapahit. Melalui peninggalan- bagaimana keceriaan Majapahit bermain peninggalan tersebut terdapat aspek kelereng tanah liat dan gacuk. Tradisi budaya Majapahit dapat dikaji lebih menabung dalam celengan yang lanjut, seperti di bidang pertanian, berbentuk bulat, babi, gajah, dan kepala perindustrian, agama, dan kesenian. manusia. Bidang industri dan Keseluruhan koleksi tersebut ditata di perekonomian yang diperkuat adanya gedung, pendopo maupun halaman temuan kowi (wadah pelebur logam) museum. Berdasarkan bahannya koleksi dan cetakan, tahap-tatap pelandas dan Museum Trowulan yang dipamerkan bandul timbangan. Hasil industri dapat diklasifikasikan menjadi beberapa Majapahit menjadi tolak ukur pada kelompok masa sekarang seperti kendi, pot bunga, Salah satu koleksi yang ada di periuk, jambangan dan tempayan. Museum Pusat Informasi Majapahit, Selain terakota, ruang ini menyuguhkan yaitu sebagai berikut : porselin-porselin berkilau dari negeri 1.Koleksi Tanah Liat (Terakota) Cina, Thailand, dan Vietnam berupa piring, guci, ubin, dan mangkuk sebagai

131

Ahmad Muhib Zuhairy. Museum Majapahit di Tahun 2018-2019 Sebagai Sarana Pendidikan dan Rekreasi serta Tempat Bersejarah

bukti adanya perdagangan antara menggambarkan tokoh kera dalam Majapahit dan luar negeri. Keragaman ramayana. budaya pada masa Majapahit juga b. Alat-alat produksi diberitakan dalam kakawin sutasoma Kowi (wadah pelebur logam) karya empu tantular. Dalam sutasoma Kowi merupakan salah satu alat disebutkan bahwa keberagaman pada produksi benda-benda logam pada masa Majapahit dapat dipersatukan masa Majapahit. Benda ini digunakan dalam satu rumusan kata-kata “bhineka sebagai wadah pelebur logam sebelum tunggal ika tan hana dharma magrwa” dituang dalam cetakan. Berdasarkan berarti berbeda-beda tetapi tetap satu ukurannya, kowi besar digunakan tidak ada kebenaran yang mendua. untuk melebur tembaga dan perunggu, a. Koleksi Terakota Manusia sedangkan kowi kecil untuk melebur Arca tarakota wajah orang asing perak dan emas. Pada masa kerajaan majapahit ada Pot bunga beberapa bangsa asing yang berdiam Pot bunga adalah salah satu hasil diri di majapahit. Mereka berada di seninpada masa Majapahit yang terbuat majapahit karena terkait dalam dari tanah liat. Ukurannya besar dan hubungan ekonomi, politik, dan tinggi, karena itu pot bunga langsung di keagamaan. Wajah asing tersebut letakkan di atas lantai. diantaranya China, Arab. Ciri orang Pipa air china bermata sipit, rambut disisir Pipa air ini berasal dari Trowulan kebelakang, berkumis, berbadan gemuk, dengan bentuk silinder lurus, lengkung dan berjubah. Ciri orang Arab adalah atau huruf T. Masing-masing ujungnya berhidung mancung. dibentuk sedemikian rupa untuk Arca terakota anak-anak memudahkan penyambungan antar Salah satu jenis arca-arca kecil pipa. Ini bukti bahwa pengairan masa terakota pada masa Majapahit adalah majapahit telah maju. Teknik arca anak-anak. Arca tersebut pembuatannya menggunakan jari digambarkan dengan baik dalam tangan. keadaan sikap berdiri maupun duduk, Genteng berpipi tembem, serta berambut kucung Genteng telah dikenal sejak masa untuk anak laki-laki dan kuncit untuk Majapahit dan berbahan tanah liat. anak perempuan. Arca anak-anak Jenisnya terdiri dari genteng biasa dibuat langsung dengan teknik gores, berbentuk segi empat, dan genteng cukit, dan pres. Fungsinya digunakan bubungan yang berbentuk melengkung sebagai boneka permainan untuk anak- dan mempunyai hiasan pada bagian anak atau memerankan suatu tokoh tengahnya. dalam cerita terentu. Kumparan Arca terakota wajah deformasi Benda berbentuk kerucut berbahan Arca terakota dengan wajah tanah liat dan batu putih. Kumparan ini deformasi adalah arca-arca yang digunakan oleh perajin tenun sebagai wajahnya dibuat lebih buruk dari wajah pemberat yang digunakan diatas kayu atau muka pada umumnya, misalnya tipis untuk memintal benang dari kapas berwajah mirip kera bepipi tembem atau serat lain. Selain memintal, seperti anak kecil bibir tebal, mata sipit, aktivitas penting lainnya pada jaman serta hidung pesek. Karakter wajah Majapahit adalah menjahit dan seperti ini antara lain dijumpai pada menenun. relief cerita bubuksah atau gagangaking Alat musik gamelan di candi Surowono serta relief panji di Pada masa Majapahit, gamelan Gunung Penanggungan. Fungsinya disebut dengan tabuh-tabuhan. diduga menggambarkan tokoh Gambaran tentangjenis-jenis alat musik punakawan untuk yang berwajah lucu, gamelan dapat dijumpai pada relief sedangkan untuk yang berwajah kera Candi Penataran, Candi Rimbi, dan Candi Sukuh. Gamelan pada masa

132 SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah, Vol. 2, No. 2 (Juli-Desember 2020): 124-138.

Majapahit berfungsi untuk menambah Wadah ini biasanya digunakan untuk semangat dalam berperang, upacara meletakkan benda-benda sesaji (sajen = keagamaan, untuk dinikmati dan jawa) seperti bunga, air suci, dupa, dipakai untuk mengiringi seni kemenyan, dll. pertunjukan seperti sendratari, wayang, d. Arsitektur dll. Kala Kelereng Kala adalah salah satu binatang Permainan kelereng masa Majapahit dalam mitologi hindu yang menggunakan kelereng dari tanah liat digambarkan sangat menakutkan, mata berbentuk bulat dengan ukuran melotot, mulut menyeringat bervariasi. Cara pelontaran kelereng memperlihatkan taringnya, kala menggunakan pegas ibu jari (jempol) biasanya digunakan sebagai hiasan dan jari telunjuk. ambang pintu atau relung candi. c. Alat-alat Rumah Tangga Biasanya hiasan kala dilengkapi dengan Kendi dan variasinya makara, yaitu binatang laut berbelalai Kendi-kendi yang ditemukan di area yang diletakkan di kanan kiri pintu atau Trowulan memiliki bentuk yang pipi tangga candi. bervariasi, ada kendi yang memiliki Miniatur rumah cerat bentuk kerucut dengan dua variasi Miniatur rumah digunakan sebagai yaitu kendi berkaki dan tanpa kaki. maket dalam perencanaan pemukiman Berdasarkan kehalusan permukaan pada masa Majapahit. Pada miniatur kedua jenis kendi ini diperkirakan rumah, kita bisa lihat variasi atap yang untuk keperluan upacara. Ada juga bermacam-macam, ada tajuh, gonjong, kendi yang memiliki cerat bentuk limasan, dan kampung. Hal ini terlihat silinder. Melihat permukaan kasar, pula jenis bahan yang digunakan untuk kendi ini digunakan untuk keperluan atap yaitu genteng, sirap, bambu, dan sehari-hari. ijuk. Jaladwara / pancuran air Kemuncak Jaladwara digunakan di candi-candi Kemuncak adalah hiasan pada atau pemandian kuno untuk puncak atap bangunan. Bentuknya menyalurkan air. Di candi-candi bervariasi antara lain ayam jago, umumnya digunakan pancuran berupa burung, padma, gunungan, garuda dan ikan yang berbelalai. Sementara di bentuk kerucut dengan motif pilin. pemandian-pemandian, di gunakan Bentuk kemuncak memiliki makna pancuran berbentuk guci yang dibawa simbolis, adanya kepercayaan terhadap Kinari (makhluk seengah Dewa aliran agama tertentu serta berkepala manusia dan berbadan menunjukkan tingkat status sosial atau burung atau kuda atau guci yang digigit sifat penghuninya. Makara atau padma). Bentuk-bentuk Ghana pancuran tersebut melambangkan Ghana merupakan makhluk mitologi kesucian dan kesuburan. dalam agama hindu. Digambarkan Celupak (lampu tradisional) sebagai raksasa tetapi kerdil dengan Celupak merupakan alat penerangan posisi kaki jongkok kangkang dan tradisional pada masa Majapahit yang kedua tangan diangkat keatas terbuat dari tanah liat dimana memiliki menyangga pilar semu pada bagian cerat yang berfungsi sebagai tempat candi. sumbu untuk disulut. Bahan yang Miniatur candi digunakan adalah minyak kelapa dan Miniatur candi adalah bangunan minyak jarak. dalam ukuran kecil yang mungkin Bandul jala digunakan sebagai tempat pemujaan di Merupakan alat pemberat jala yang rumah-rumah. Bagian-bagiannya tidak digunakan untuk menjala ikan. Berasal berbeda dengan candi pada umumnya dari Majapahit, bahan dari perunggu. yang terdiri dari kaki, tubuh dab atap. Wadah sesaji Hasil karya indah yang ditemukan di

133

Ahmad Muhib Zuhairy. Museum Majapahit di Tahun 2018-2019 Sebagai Sarana Pendidikan dan Rekreasi serta Tempat Bersejarah

wilayah Majapahit ini memperlihatkan cakra, sangkar, pedang, tameng, panah, bagian atap dan kaki candi. dan busur. Umpak Agastya Umpak terbuat dari batu andesit, Agastya merupakan salah satu digunakan untuk menyangga tiang atau perwujudan Siwa yang disebut sebagai pilar sebuah bangunan. Hiasan umpak Siwa Mahaguru. Dalam mitologi Hindu, antara lain tumpal, teratai, orang agastya merupakan pendeta penyebar memasak, tumbuh-tumbuhan dan agama Hindu-Siwa di India Selatan. binatang. Agastya digambarkan berjenggot, perut Ventilasi gendut, dan bertangan dua, yaitu satu Ventilasi merupakan salah satu unsur tangan membawa tasbih (lambang bangunan yang berfungsi untuk putaran waktu) dan tangan lainnya sirkulasi udara dan pencahayaan. membawa kendi (simbol ilmu Ventilasi ini biasanya bermotif pengetahuan dan kesuburan). Agatya kerawangan, bundar,dll. memiliki senjata Trisula yang diletakkan Kepala arca dhyani budha pada sandaran sebagai simbol Terbuat dari bahan andesit dengan perlawanan terhadap kejahatan. ciri-ciri berambut keriting, sanggul Mahakala rambut (usnisa) di atas kepala, telinga Mahakala adalah salah satu aspek panjang, mata setengah terpejam dan Siwa yang memiliki wujud raksasa biasanya ditempatkan di dalam stupa dengan muka yang mengerikan, gigi atau relung-relung candi budha yang bertaring, bertangan dua. Pada salah berfungsi sebagai obyek pemujaan. satu tangannya membawa Gada yang Nandiswara lain bertolak pinggang. Mahakala Nandiswara merupakan salah satu adalah dewa waktu, sehingga segala pengiring Dewa Siwa yang mempunyai sesuatu tergantung kepadanya karena kekuatan sebagai penolak bala seperti kekuatannya tersebut ia dipercaya halnya Mahakala. Biasanya ia di sebagai penolak bala. Dalam tugasnya gambarkan bertangan dua, tangan kiri menjaga bangunan candi, Mahakala memegang sampur dan tangan kanan diletakkan direlung kanan bangunan bertumpu pada miniatur bangunan. pintu masuk candi. Dalam tugasnya menjaga bangunan Lingga-yoni suci, Nandiswara ditempatkan di relung Secara teknis Yoni merupakan sebelah kiri pintu masuk. landasan penyalur air yang digunakan Sapta rsi untuk membuat Lingga atau arca. Sapta rsi adalah tujuh tokoh yang Menurut mitolongi Lingga-Yoni sangat berkedudukan sebagai penyebar agama dipuja oleh para pengikutnya. Yoni hindu keseluruh penjuru dunia. Tokoh merupakan simbol perempuan atau tersebut digambarkan dalam sikap kesuburan yang selalu dikaitkan dengan duduk bersemedi dan kepalanya Lingga. Menurut kepercayaan, dulu memakai surban. terdapat dualisme yaitu laki-laki dan Arca durga mahesa suramardhini perempuan. Lingga menggambarkan Dewi durga merupakan perwujudan laki-laki atau pencipta dan didalam lain Dewi Uma/Parwati, yaitu sakti atau agama hindu dipercaya sebagai istri Dewa Siwa. Durga digambarkan manifestasi Dewa Siwa. berdiri diatas Mahisasura (lembu jantan Brahma jelmaan raja raksasa yang mengganggu Brahma merupakan salah satu dewa khayangan) yang berhasil dikalahkan terpenting selain Siwa dan Wisnu dalam Durga dengan dibantu para dewa. konsep Trimurti. Brahma berperan Durga digambarkan bertangan delapan. sebagai Dewa pencipta alam semesta. Dua tangan menarik rambut Asura dan Pada umumnya digambarkan bertangan ekor kerbau, sedangkan rnam tangan empat yaitu dua tangan didepan dalam yang lainnya membawa senjata berupa sikap semedi dan dua tangan

134 SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah, Vol. 2, No. 2 (Juli-Desember 2020): 124-138.

dibelakang membawa tasbih dan kendi, Sementara itu, koleksi Benda Cagar serta memiliki ciri berkepala empat. Budaya yang berbahan batu yang Siwa dimiliki Pusat Informasi Majapahit, juga Siwa merupakan dewa tertinggi terdapat alat-alat dan fosil binatang dari Trimurti yang dianggap sebagai dewa masa prasejarah. perusak. Dewa ini digambarkan Situs Pemukiman BPA bertangan empat. Ditengah mahkotanya Situs pemukiman BPA berada di diatas kening terdapat simbol halaman sebelah selatan museum Ardhacandrakapala yaitu bulan sabit trowulan, yang secara administratif dan tengkorak, sedangkan pada termasuk desa trowulan, kecamatan keningnya terdapat Trinetra yang dapat trowulan, kabupaten mojokerto. Situs membakar apa saja yang dikehendaki ini memeperlihatkan sisa bangunan oleh Siwa. pemukiman yang sangat menarik. Wisnu Denah bangunan segi empat, berukuran Salah satu dewa Trimurti yang panjang 5,2 m dan lebar 2,15 m. dianggap sebagai dewa pemelihara. Kapasitas ruang ini relatif sempit bila Prasasti alasantan dijadikan tempat tinggal, paling banyak Prasasti ini terdiri empat lempengan ditempati 2-3 orang seperti masih dapat yang dipahatkan pada salah satu sisi, disaksikan di bali sekarang ini. Tangga menggunakan huruf dan bahasa jawa terdiri dari 3 undakan, menempel di sisi kuno. Isi prasasti ini menyebutkan utara batur. Hal ini menunjukkan bahwa tanggal 5 Kresnapaksa butam bahwa bangunan menghadap ke utara Badrawada (8 september 939 M) Sri dengan deviasi sekitar 100 ke arah timur Maharaja Rakai Halu Dyah Sindok Sri laut. Ukuran undakan panjang 90 cm, Isana Wikrama memerintah agar tanah lebar 50 cm, dan tinggi 25 cm. Lantai di Alasantan dibawah kekuasaan bangunan tidak ditutup dengan bata, Bawang Mapapan (ibu dari Rakryan kemungkinan sudah hilang, hanya Mapatih I Halu Dyah Sahastra) diberi dijumpai perkerasan tanah padat yang hak otonom menjadi tanah sima. bercampur pecahan kecil tembikar dan 2. Koleksi Keramik bata. Koleksi keramik yang dimiliki oleh Batur bangunan terbuat dari Pusat Informasi Majapahit berasal dari pasangan bata yang masing-masing bata beberapa negara asing, seperti Cina, berukuran lebih kurang panjang 28 cm, Thailand, dan Vietnam. Keramik – lebar 18 cm, dan tinggi 5 cm. Batur keramik tersebut memiliki berbagai paling tinggi terdiri dari 10 lapis bata. bentuk dan fungsi, seperti guci, teko, Perekat bata berupa tanah setebal ± 0,5 – piring, mangkuk, sendok dan vas bunga 1 cm. Keberadaan perekat tanah ini 3.Koleksi Logam memberikan petunjuk bahwa bangunan Koleksi Benda Cagar Budaya ini dilindungi oleh atap agar terhindar berbahan logam yang dimiliki Pusat dari erosi hujan yang menyebabkan Informasi Majapahit dapat di lepasnya ikatan antar bata. klasifikasikan dalam beberapa Sekeliling bangunan dijumpai kelompok, seperti koleksi mata uang selokan selebar 7-8 cm yang terbuat dari kuno, koleksi alat-alat upacara seperti bata. Dinding selokan dibatasi oleh bata bokor, pedupaan, lampu, cermin, guci, dalam posisi berdiri pada kedua sisinya dan genta serta alat musik. dan bata rebah atau horizontal di bagian 4.Koleksi Batu dasarnya. Posisi selokan bagian barat Koleksi Benda Cagar Budaya yang lebih rendah daripada bagian timur, berbahan batu berdasarkan jenisnya sehingga dapat diperkirakan pada dapat di klasifikasikan menjadi waktu dihuni air mengalir dari timur ke beberapa kelompok sebagai berikut: barat. Tidak ditemukan umpak di situs koleksi miniatur dan komponen candi, ini kemungkinan tiang langsung berdiri koleksi arca, koleksi relief, koleksi di atas lantai. Dinding juga tidak prasasti. ditemukan, kemungkinan bangunan ini

135

Ahmad Muhib Zuhairy. Museum Majapahit di Tahun 2018-2019 Sebagai Sarana Pendidikan dan Rekreasi serta Tempat Bersejarah

merupakan bangunan terbuka tanpa meter. Di halaman ini terdapat sisa dinding atau menggunakan dinding bangunan yang tidak diketahui dari bahan yang mudah lapuk seperti bentuknya secara keseluruhan, tersusun kayu atau anyaman bambu. Atap dari pasangan bata yang kokoh. Selain bangunan terbuat dari genteng terakota, itu di tengah halaman ditemukan yang pecahanya banyak dijumpai di sebuah jambangan tembikar in situ sekitar bangunan. Genteng dibuat berdiameter 66 cm pada bagian perut sangat tipis dan halus berukuran dan tinggi 4 cm. Jambangan besar yang panjang 24 cm, lebar 14 cm, dan tebal 1 dapat dikatakan hampir utuh ini cm. diperkuat dengan struktur bata yang Bangunan ini mempunyai halaman di kokoh di sekelilingnya struktur ini sisi utara dan timur. Halaman-halaman berdenah segiempat, berukuran panjang ini posisinya lebih rendah 50 cm dari 80 cm, lebar 76 cm, tinggi 25 cm. batur bangunan. Halaman utara Keberadaan jambangan di tengah diperkeras dengan susunan batu kerakal halaman ini menimbulkan dugaan (batu andesit kecil bulat) yang dalam bahwa benda ini digunakan untuk keluasan tertentu dibingkai segi empat menyimpan air yang setiap saat dengan bata-bata yang diletakkan secara diperlukan orang yang berada di horizontal. Susunan gabungan kerakal halaman tersebut. Di sisi barat dan dan bata ini menunjukkan suatu pola timur halaman ini ditanamkan sebuah perkerasan yang khas. Pola halaman wadah tembikar selokan terbuka semacam ini dijumpai pula pada dijumpai pada halaman timur. Lebar penggalian disitus Trowulan lainnya. selokan anatar 10-16 cm dan kedalaman Luas halaman utara yang terungkap 8-10 cm. Dua jalur selatan melintang berukuran panjang 6m, lebar 4m, dari utara ke selatan, sedang sebuah namun demikian halaman ini dapat selokan yang melintang dari lokasi lebih luas karena halaman utara belum jambangan menuju ke arah timur. digali lebih luas. Perkerasan semacam Berdasar ketinggian dasar selokan aliran ini menjadikan kenyamanan bagi air mengalir dari selatan ke utara. penghuni rumah, karena halaman tidak becek di musim hujan dan tidak 6) Kesimpulan berdemu pada musim kemarau. Untuk Pada tanggal 24 april 1924 R.A.A menghindari genangan air, halaman sisi Kromodjojo Adinegoro salah seorang utara dilengkapi dua jalur selokan Bupati Mojokerto, bekerja sama dengan terbuka yang mengarah ke timur-barat Ir. Henry Maclaine Pont seorang arsitek dan selatan-utara. Keduanya Balanda mendirikan Oudheidkundige berpotongan dengan selokan yang Vereeniging Majapahit (OVM) yaitu mengelilingi bangunan. Lebar selokan suatu perkumpulan yang bertujuan 16 cm, dalamnya 8 cm, dinding dan untuk meneliti peninggalan- bagian dasarnya dibatasi oleh bata. peninggalan Majapahit. OVM Berdasar perbedaan ketinggian menempati sebuah rumah di situs permukaan dasar selokan dapat Trowulan yang terletak di jalan raya disimpulkan bahwa pada masa lalu jurusan Mojokerto-Jombang km 13. aliran air bergerak dari selatan ke utara. Akan tetapi OVM telah mengalami Pada kotak galian lain di halaman banyak perubahan nama dan juga sealatan museum Trowulan, ditemukan banyak berpindah-pindah tempat dari pipa air terbuar dari tanah liat tertanam dulu hingga sekarang. Hingga pada saat in situ di dekat lantai bangunan. ini dikenal dengan nama PIM (Pusat Halaman timur bangunan rumah Informasi Majapahit) yang dinaungi ditemukan pula sias-sisa perkerasan oleh BPCB JATIM( Balai Pelestarian yang menggunakan kerakal yang Cagar Budaya). berbingkai bata seperti halnya halaman Sampai saat ini Pusat Informasi utara. Luas halaman yang berhasil Majapahit (PIM) atau yang sering diekskavasi memiliki panjang 10x5 disebut Museum Trowulan saat ini

136 SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah, Vol. 2, No. 2 (Juli-Desember 2020): 124-138.

terletak di Jl. Pendopo Agung, Dusun 2) Bangunan B, bangunan Unggahan, Desa Trowulan, Kec. yang dibangun pada tahun 1926 ini Trowulan, Kab. Mojokerto, Provinsi bangunan semi-terbuka yang Jawa Timur. Bangunan ini terletak di berdinding kayu dengan atap berbentuk tanah seluas 54.935 mm. Lantai 1 di joglo. Lokasi bangunan berada disebelah fungsikan sebagai ruang pamer dan timur bangunan A, sedikit menjorok lantai 2 di fungsikan sebagai ruang kebarat laut. Di depan pintu masuk perkantoran. Bangunan tersebut sesuai terdapat gapura dan 2 buah arca raksasa dengan struktur organisasinya disebut disebelah kanan dan kirinya. Unit Pengelolaan Informasi Majapahit Didalamnya bangunan ini dulunya dibawah naungan Balai Pelestarian disimpan model – model candi, Cagar Budaya Jawa Timur. jambangan-jambangan, pot, pipa-pipa 2. Sejarah Selayang Pandang air , yang terbuat dari tanah liat bakar Diawali dengan didirikannya (terakota). Oudheidkundige Vereeneging 3) Bangunan C, bangunan ini Majapahit (OVM) pada tanggal 24 April didirikan pada tahun 1927 dan selesai 1924 oleh Bupati Mojokerto Raden dibangun sekitar tahun 1928. Bangunan Adipati Arya Kromodjojo Adinegoro ini terletak di sebelah timur bangunan B. dengan Ir. Henry Maclaine Pont. Raden Bentuk bangunannya cukup menarik Adipati Arya Kromodjojo Adinegoro ini karena keseluruhan bentuknya mirip merupakan Bupati Mojokerto yang dengan buah belimbing. Konstruksi kelima dengan masa jabatan tahun 1866 bangunan sengaja tidak menggunakan – 1894. Beliau juga merupakan bupati tiang – tiang akan tetapi dengan dengan masa jabatan terlama yakni 28 konstruksi rusuk – rusuk. Pada bagian tahun. R.A.A Kromodjojo Adipatinegoro atap bangunan enam buah rusuk memiliki hobi mengumpulkan sehingga bentuk atap bangunan menjadi peninggalan purbakala. Ir. Henry segi enam. Setiap rusuk terdiri dari Maclaine Pont merupakan seorang enam sampai delapan lapis kayu jati arsitek belanda yang lahir di Batavia yang didekatkan dengan menggunakan yang dahulunya berkerja di pabrik gula baut dan palu. Bentuk rusuk – rusuk ini dan juga memiliki hobi mengumpulkan hanya untuk memudahkan membuat peninggalan – peninggalan purbakala. lengkungan dari pada kalau dibuat dari OVM yaitu suatu perkumpulan yang bahan kayu yang untuh, tidak berlapis – bertujuan untuk meneliti peninggalan- lapis. Ujung dari rusuk- rusuk ini diikat peninggalan Majapahit. OVM terletak di menjadi satu dan pada bagian atasnya jalan raya jurusan Mojokerto-Jombang diberi hiasan puncak (kemucak), Km 13, dan digunakan untuk sedangkan diletakkan bertumpu pada menyimpan artefak-artefak yang balok – balok kayu yang ditanam dalam diperoleh melalui penggalian maupun beton. Untuk memperoleh bentuk penemuan secara tak sengaja oleh lengkungan dan ketegangan yang penduduk. Mengingat banyaknya dikehendaki balok – balok kayu artefak yang layak untuk dipamerkan, direntangkan dengan besi beton yang maka direncanakan untuk membangun dapat dikendorkan dan dikencangkan . sebuah museum yang terealisasi pada diantara rusuk – rusuk ini direntangkan tahun 1926 dan dikenal dengan nama kawat – kawat dalam susunanan yang Museum Trowulan. dibuat seperti reng (sebagai pengganti Museum tersebut terdiri dari 3 kayu reng) kemudian ditempatkan bangunan utama yaitu bangunan a, b, genting – genting dalam ukuran yang dan c serta bangunan kecil. lebih kecil. Genting ini sengaja dibuat 1) Bangunan A, merupakan khusus karena ditengahnya harus diberi bangunan rumah tinggal yang terletak lubang untuk memasukkan kawat- dihalaman bagian barat dan menjadi kawat reng itu. Pada sekitar tahun 1954 bangunan utama museum sampai salah satu rusuk bangunan patah, sekarang. kemudian pada tahun 1964 beberapa

137

Ahmad Muhib Zuhairy. Museum Majapahit di Tahun 2018-2019 Sebagai Sarana Pendidikan dan Rekreasi serta Tempat Bersejarah

bagian rusuk patah lagi. Akibat BP3 jatim. Mengingat kebutuhan akan banyaknya rusuk yang patah secara informasi yang semakin lama semakin beruntun mengakibatkan keseimbangan meningkat dari masyarakat tentang atap terganggu. Telah dilakukan usaha majapahit, maka kini nama Balai untuk memperbaikinya tapi keadaan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) pun bangunan sudah begitu parah. Bagian dirubah menjadi Pusat Informasi atap telah miring kearah barat. Pada Majapahit. tanggal 17 Juli 1966 rusuk-rusuk yang Walaupun terjadi perubahan, namun ada di bangunan sebelah barat patah pada prinsipnya hal tersebut tidak lagi sebanyak enam lapis menjadikan merubah fungsinya secara signifikan, bangunan C ini runtuh total. Untungnya yaitu sebagai sebuah museum dan balai benda-benda koleksi didalam bangunan penyelamatan benda cagar budaya. ini seperti arca-arca batu, frakmen- Untuk menampung koleksi benda cagar frakmen gerabah, sejumlah relief budaya yang setiap tahun terus berhasil dipindahkan mengingat bertambah dan untuk meningkatkan keadaan bangunan semakin layanan sajian kepada masyarakat, mengkhawatirkan maka BPCB terus melakukan Pada tahun 1942 museum ditutup pembenahan terhadap museum untuk umum karena Maclaine Pont trowulan. ditawan oleh jepang. Sejak itu museum berpindah-pindah tangan dan akhirnya Daftar Referensi dikelola oleh Balai Pelestarian Peninggal Mulyana, S. (1965). Menuju Puncak Purbakala Jawa Timur. Kantor balai Kebesaran Majapahit,Jakarta: Balai pelestarian peninggalan purbakala kini Pustaka. ditempati oleh kantor BPCB (Balai Gottschalk, L. (2008). Mengerti Sejarah, Pelestarian Cagar Budaya) . Lokasi Jakarta: penerbit Universitas Indonesia. BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Kuntowijoyo. (1994). Metodologi Sejarah, Jogjakara: PT.Tiara Wacana ini di jalan mojokerto – jombang sebelah kiri dari arah timur. Tugas kantor tersebut tidak hanya melaksanakan perlindungan terhadap benda cagar budaya peningggalan budaya Majapahit saja, tetapi seluruh peninggalan benda kuno yang tersebar di wilayah Jawa Timur. Oleh karena itu koleksinya semakin bertambah banyak. Untuk mengatasi hal tersebut museum dipindahkan ketempat yang lebih luas yang berjarak ± 2 km dari tempat semula, namun masih di Situs Trowulan. Museum baru tersebut sesuai dengan struktur organisasinya disebut sebagai Balai Penyelamatan Arca, namun masyarakat umum tetap mengenalnya sebagai Museum Trowulan. Pada tahun 1999 koleksi prasasti peninggalan R.A.A. Kromodjojo Adinegoro dipindahkan dari gedung arca mojokerto ke museum trowulan sehingga museum trowulan semakin lengkap. Berdasarkan fungsinya, museum trowulan kemudian diberi nama sebagai balai penyelamatan arca

138