STRUKTUR PENYAJIAN TARI SELAMPE PADA DAYAK SAWE DI DESA SEKONAU KECAMATAN SEKADAU HULU KABUPATEN SEKADAU

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH

KRESENSIA PURWATI F1111131011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI PERTUNJUKAN JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA 2018

1

2

STRUKTUR PENYAJIAN TARI SELAMPE PADA DAYAK SAWE DI DESA SEKONAU KECAMATAN SEKADAU HULU KABUPATEN SEKADAU

Kresensia Purwati, Ismunandar, Henny Sanulita Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP Untan Pontianak Email : [email protected]

Abstrac This research was motivated by resercher’s desire to know the structure of Selampe Dance Presentation to Dayak Sawe at Sekonao Village Sekadau Sub-District of Sekadau Regency west . The purpose of this study was to described the structure of presentation that has characteristics from it’s movement, music, makeup, and clothing, as well as rhymes in it. The methode used in this research was descriptive with qualitative research form. The approach used was a choreographic approach. The data source in this research were Mr. Nirus and Mrs. Serina. Based on data anlysis can be concluded as follows. The presentation structure of selampe dance was arrangement of one unit one presentation or appearance that has three important parts in the presentation structure they are, first part, midle part, and last part. The main elements of presentation structure form such as dance movement which mean to illustrates something known as maknawi motion, design of lines on the floor that traversed by dancers, accompaniment music of rhymes, theme, makeup and clothing.. Hopefully the result of this research can be implemented in seni budaya on grade X in SMA Negeri 01 Sekadau Hulu to K-13 curriculum in order to all the students understand more about dance tradition. Keywords: The Structure of Selampe Dance Presentation.

PENDAHULUAN Dayak Sawe di Kabupaten Sekadau di sepanjang sungai menterap. Tetapi,suku Kecamatan Sekadau Hulu mempunyai dua dayak sawe yang tinggal di kabupaten tempat tinggal yang berbeda. Selain tinggal sekadau kecamatan sekadau hulu ini di sepanjang sungai sekadau, juga bermukim merupakan suku dayak sawe yang tersesat.

3

Nirus (57) mengatakan bahwa, suku dayak penari tari selampe mengatakan bahwa awal sawe asli bermukiman di kabupaten kapuas mulanya tarian ini diberi nama tari gamal hulu. Suku dayak sawe yang terpisah akibat alasannya karena gamal merupakan nama alat penjajahan belanda. Maka, sebagian musik yang mengiringi tarian tersebut. masyarakatnya bersembunyi di sepanjang Gamal biasa kita kenal adalah gong. Toko sungai sekadau dan sungai menterap. tari yang merupakan pengembang tarian (wawancara, 16 januari 2017). Sujarni tersebut sepakat untuk mengubah nama tarian (2007:142) mengatakan bahwa : suku ini menjadi tari selampe. Alasannya selampe dayak sawe yang ada di kecamatan adalah kain selendang yang di simpan atas sekadau hulu mempunyai 14 kampung. bahu penari. (Wawancara, 8 Desember 2017) Namun, kampung tersebut tidak Terdapat Keunikan dalam tarian ini yaitu pertama mempunyai satu ragam gerak, semuanya masyarakat suku dayak sawe dimana ragam geraknya menghadap ke kiri yang menghuninya. Ada juga suku dayak dan ke kanan sembari melangkah kecil ke lain yang berasimilasi, terutama dayak depan dan mengelilingi tepayan (tajo). jawant dan dayak taman meskipun Tangan kiri kanan membuka ke samping jumlah mereka lebih sedikit. sembari memegang selendang dengan Tari selampe adalah tarian rakyat yang menjepit kain tersebut diantara jari telunjuk ada di desa sekonau, kecamatan sekadau dan jari tengah. Kedua, konon ceritanya hulu, kabupaten sekadau yang di ciptakan keunikan pada tari selampe ini adalah oleh nenek moyang pada zaman kerajaan mempunyai satu ragam gerak dan pada tarian sebelum kemerdekaan. Dalam bahasa sawe ini juga kata selampe itu berarti kain selendang yang di simpan di atas bahu. Serina (68) salah satu penari diperbolehkan untuk senyum kostum tidak di patokan harus warna sama karena tarian ini bersifat hikmat dan serius.. yang penting gerakan yang harus Para penari menari melingkar dan dikompakan. Selain pakaian dan make up, mengelilingi tepayan, sambil mengayunkan terdapat unsur pendukung lainnya yaitu kaki dan tangan sembari melangkah kecil diiringi musik tradisional. menggunakan alat sesuai irama musik. Tepayan tersebut berisi musik tradisi seperti ogung gamal (gong), tuak dan sumpit. Selanjutnya sebelum para keromong (kenong), ketubung, ngiringi tarian tamu di persilahkan duduk atau masuk ke tersebut yang terdiri dari : tar, dan mondeh. tempat kegiatan , tamu di wajibkan untuk Namun memainkan alat tersebut tidak boleh minum tuak di dalam tepayan karena itu sembarangan karena sebelum itu, harus merupakan syarat atau peraturannya. setelah diadakan semacam ritual terlebih dahulu itu tamu sudah di persilahkan masuk. yang biasa disebut dalam bahasa dayak sawe Unsur pendukung dalam tari selampe adalah “Berajat ” artinya sebelum memainkan alat rias dan busana. pakaian tarian ini, pada terlebih dahulu meminta izin kepada “Duata zaman dulu busana yang digunakan adalah Petara” yang dipimpin oleh bapak Rojali (69) menggunakan kebaya, kain songket dan kain selaku ketua adat. selendang cinde dan tanpa rias wajah. Namun Mengadakan ritual “Berajat” sehari dengan perkembangan zaman pakaian yang sebelum acara di mulai. Proses ritualnya sering digunakan penari ialah baju kebaya, adalah beras disimpan didalam mangkok adat kain songket ataupun kain sarung bermotif dan diatas beras disimpan paha bunga bunga seperti kain jawa dan selendang ayam,selanjutnya dukun mulai membaca songket atau kain panjang, alasannya Karena mantra dan meneteskan darah ayam ke alat- zaman sekarang kain cinde sudah sulit alat musik tersebut, itu menandakan kalau didapatkan, tetapi mungkin sekarang masih sudah memberitahukan mereka. Nasi ada yang menyimpan kain cinde namun tidak ajan,rotak,longak,dan pisang itu disatukan semua orang yang memilikinya. Warna jadi satu yang biasa disebut dalam bahasa

4 dayak sawe “Pemoram” yaitu semua menyakit, telur adalah lambang dari pecah masyarakat setempat harus mencicipinya. telur pecah penyakit dan talam (nampan) Begitu juga sehari sesudah acara itu selesai sebagai tempat untuk perlindungan. Semua akan diadakan ritual lagi yang disebut tamu harus menginjak sesajian yang sudah “mulang ajat” menandakan kalau di disiapkan. Setelah itu, tamu diperbolehkan kampung sudah menyelesaikan acara dan masuk dan akan diiringi mengunakan tombak akan menyimpan alat-alat musik tersebut. yang dibawa oleh 1 orang laki-laki dan 1 Setelah hari itu tiba, semua masyarakat orang perempuan. Biasanya yang mengiringi setempat bersiap-siap untuk melihat dan tamu adalah sepasang suami istri. Tujuannya menyambut tamu datang dan berkumpul di adalah seperti yang kita ketahui, tombak pintu gerbang. Setelah tamu datang,tamu adalah lambang dari kegagahan dan belum diperbolehkan untuk langsung masuk keberanian, oleh karena itu tujuan dan ke Kampung tersebut, karena akan diadakan maksud tombak untuk mengiringi atau lagi semacam ritual yang di sebut dalam menghantarkan para tamu ketempat acara. bahasa sawe yaitu “ ngabor boras kunin dan Alasan peneliti memilih tari Selampe , nijak tanah” tujuan meminta perlindungan karena peneliti melihat tarian ini tidak pernah kepada leluhur supaya para tamu yang masuk ditampilkan lagi. Selain itu juga, peneliti dan berkunjung ke kampung tersebut, tidak tertarik dengan ragam geraknya yang hanya mendapatkan penyakit. Bahan bahan ngabor terdapat satu ragam serta terdapat keunikan boras kunin dan nijak tanah : mangkok adat, didalam tarian tersebut karena menarikan Beras, Kunyit, Tanah, Telur, Air, Talam tarian Selampe ini tidak boleh senyum. (nampan). Makna dari bahan tersebut adalah Selain ragam gerak, yang mendasari peneliti beras sebagai lambang manusia, warna pengangkat tari Selampe ini adalah unsur- kuning kunyit melambangkan perlindungan unsur yang mendukung dalam suatu dari duata petara supaya roh jahat tidak penyajian yaitu berupa musik iringan, mudah datang, tanah untuk kita berpijak dan kostum, dan rias wajah. Selain itu, alasan sebagai syarat pengenalan kepada setiap tamu peneliti mengambil di desa sekonau yang pertama kali menginjak tanah kampung kecamatan sekadau hulu kabupaten sekadau tersebut, air merupakan lambang dari ialah tarian ini satu satunya yang ada di desa kedinginan, kedamaian serta terbebas dari sekonau.

METODE PENELITIAN Peneliti menggunakan metode kemungkinan menjadi kunci terhadap apa deskriptif. Alasan peneliti menggunakan yang diteliti”. Metode ini dianggap relevan metode deskriptif dalam rencana penelitian ini untuk mendeskripsikan gambaran secara jelas tentang objek penelitian yang diteliti untuk mengungkap keadaan yang sesuai dengan sudut pandang kajian bentuk sebenarnya terjadi dilapangan. Peneliti penyajian tari, mengungkapkan, menggunakan bentuk kualitataif dalam menggambarkan, dan mengemukakan rencana penelitian ini karena rencana struktur penyajian tari Selampe. Ratna penelitiannya bersifat alamiah sehingga data (2012:53) menjelaskan bahwa: “Metode yang diperoleh berdasarkan keadaan yang deskriptif dilakukan dengan cara sebenarnya terjadi di lapangan. mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian Pendekatan yang digunakan adalah disusul dengan analisis”. Sejalan dengan pendekatan koreografi. Koreografi adalah pendapat di atas, Zuldafrial dan Lahir, (2012: proses penyeleksian dan pembentukan gerak 5) menjelaskan bahwa: “Metode deskriptif kedalam sebuah tarian, dan perencanaan adalah data yang dikumpulkan berupa kata- gerak untuk memenuhi tujuan khusus. Proses kata, gambaran, dan bukan angka-angka. koreografi termasuk dalam proses Selain itu, data yang dikumpulkan pengembangan kreatifitas.Teknik yang

5 digunakan dalam rencana penelitian ini berperan serta, dan studi dokumentasi. ialah wawancara mendalam, observasi HASIL DAN PEMBAHASAN Tari Selampe merupakan garapan pada berkunjung ke kampung tersebut dengan tarinya dikembangkan dari gerak sehari-hari maksud dan tujuan tertentu. Tarian ini juga dan sederhana. Serina (69) mengatakan termasuk dalam tari hiburan. bahwa tari Selampe sebelum dikenal Gerak adalah pengalaman yang paling masyarakat sebagai tari Selampe, tarian ini kuat bertahan dalam hidup serta merupakan diberi nama Gamal karena nama tersebut ekspresi hidup yang pertama dan yang diambil dari salah satu alat musik. Nenek terakhir, maka dari itu gerak merupakan moyang zaman dahulu menciptakan tari ini di elemen utama dalam tari. Gerak dalam tari ambil dari gerak yang sederhana, yang dapat dikategorikan sebagai gerak murni, penting penari nyaman membawakannya dan gerak maknawi, gerak penguat ekspresi, dan sopan terhadap gerakan karena tarian ini gerak berpindah tempat. Dalam gerak tari fungsinya untuk penyambutan tamu Selampe terdapat sebagian besar gerakannya terhormat. Gerakannya hanya mengayunkan memiliki arti tertentu yang dikenal sebagi tangan ke kanan dan ke kiri serta membuka gerak maknawi. Gerak maknawi yang kedua tangan dan melangkah kecil kedepan terdapat pada tari Selampe yaitu pada gerak sambil mengelilingi tapayan (Tajo) yang membuka selendang dan membuka kedua berisi air, yang mana setelah itu sebelum tangan kanan dan kiri yang artinya untuk tamu di persilahkan duduk terlebih dahulu mempersilahkan para tamu untuk masuk. tamu mencicipi air tuak yang sudah Gerak pada tari Selampe dalam struktur disediakan yang disimpan dalam tepayan penyajian tari dapat dibagi menjadi tiga (Tajo). bagian yaitu awal-tengah-akhir. Dengan Berdasarkan hasil wawancara mengenai lirik pantun bagian awal yaitu menyapa tari Selampe bersama ibu Tena (48) mengatakan bahwa tari Selampe ini tidak para tamu yang sudah datang, bagian diketahui siapa penciptanya, tetapi sebelum tengah berisi tentang doa yang merdeka tarian ini sudah ada. Tari dipanjatkan untuk para tamu, dan bagian Selampe tersebut memiliki satu ragam gerak yang akhir merupakan penutup dan tanda namun diulang-ulang gerakannya. Dari bahwa tarian ini akan berhenti. musik ragam gerak tersebut memiliki ciri khas atau iringan juga mempunyai peranan penting karakter tersendiri. Fungsi tari Selampe awal dala tari tersebut. Rojali (69) pada zaman mulanya digunakan untuk penyambutan tamu dulu musik iringan tari Selampe yaitu dalam acara-acara penyambutan tamu gong, kenong, ketubung, tar dan mondeh kerajaan, pejabat terhormat, dan tamu sehingga diolah menjadi musik iringan pernikahan. Namun, dengan berkembangnya tari Selampe dengan syair pantun waktu tarian ini jarang ditampilkan, tetapi tari Selampe ini berfungsi sebagai tari menggunakan bahasa Sawe dalam. penyambutan pejabat terhormat yang

Gerak awal Struktur penyajian gerak tari Selampe gerakan pertama ini penari bersiap-siap yaitu pertama-tama dengan gerak membuka membuat lingkaran sambil mempersiapkan kedua tangan kanan dan kiri serta mulai diri. Makna dari gerak dan pantunnya ialah mengayun tangan dan kaki. Dengan tentang ucapan selamat datang kepada tamu menghadap ke arah tepayan (tajo). Pada yang sudah hadir.

Tabel 1

6

Deskripsi Langkah Gerak tari Selampe

Syair pantun Bentuk gerak Gambar 1. Sudah lama ke Penari bersiap- jambi Tidak ke siap di lapangan jambi dengan posisi Barulah ini yang sudah kejambi kejambi melingkar, setelah lagi itu musik Sudah lama berbunyi dan 1 menari tidak laki-laki sudah menari mulai bepantun Barulah ini dengan sedikit

menari kita melangkah sambil (Gambar 1.1 marta, 2017) menari lagi menari sedangkan perempuan dimulai dengan membuka kedua tangan kanan dan kiri kurang lebih 180 derajat, menekuk kaki dengan hitungan 1,3,5,7. Setelah hitungan kedelapan gerakan berpindah menghadap kekanan, ekspresi wajah datar dan tidak boleh senyum. Dengan tempo yang lambat dari awal hingga akhir dan kepala sedikit di gelengkan sebelah kanan

Sudah lama ke Posisi kedua, kota tidak ke kaki kiri maju kota kedepan dengan Barulah ini ke kaki kanan serong kota ke kota lagi ke arah kanan Sudah lama dengan posisi budaya nari tangan kanan dan budaya kiri menghadap Barulah ini ke samping menari budaya kanan.

7

lagi Hitungannya (Gambar 1.2 Marta, 2017) sama dengan posisi pertama. Ayunan kaki dan tubuh sesuai dengan tempo dari pukulan gong, kepala digelengkan ke samping kiri dan tempo musik tetap lambat dan wajah datar tidak boleh senyum karena harus menghayati musik.

1. Gerak Tengah Gerakan akan ini berisi tentang doa pemantun laki-laki. Pada gerakan tengah ini untuk tamu yang datang, dan ucapan gembira tempo musik yang lambat dan ekspresi wajah karena menerima tamu. Yang terdiri dari 3 datar dari awal hingga akhir pantun yang dinyanyikan oleh penari/

Tabel II Deskripsi Langkah Gerak tari Selampe

No Pantun Bentuk gerak Gambar Kalau ada yang 1. patah jarum Posisi kaki kanan yang patah penari serong kearah Jangan samping kanan, disimpan dipoti sedangkan kaki kiri didalam poti menghadap lurus Kalau ada yang kedepan. Pada salah pantun hitungan 1,3,5,7 yang salah kaki kanan dan kiri Jangan ditekukan. (Gambar 1.3, Marta 2017) disimpan dihati Selendang dibuka didalam hati kesamping kiri dan kanan, kepala digelengkan ke sebelah kanan tekukan kaki penari sama dengan pukulan gong dengan tempo musik lambat

8

Kumpang amai 2. si amai si Gerakan sama kumpang amai seperti gambar 1.2 Kumpang amai ke ulu cundung ke ulu Sudah lama beramai kita beramai Untuk direkam yang baru si (Gambar 1.4, Marta 2017) biak baru

2. Gerak Akhir Pada bagian penutup tari Selampe ini, menandakan tarian sudah selesai. Gerak lirik pantun di nyanyikan dengan penari maupun tempo musik dari awal masuk sampai gerak akhir juga, tempo alat musik yang akhir sama dan tidak ada perubahan. Pada lambat dan ekpresi wajah penari datar.

Tabel III Deskripsi gerak bagian akhir No Syair pantun Bentuk gerak Gambar Kalau ada bunyi Gerakan sama 1. sikulang kulit, seperti gambar 1.2 bunyilah bulak dikopi dipucuk kopi

Kalau ada bunyi kek gum bunyi kek gum, itulah tanda menari

berhenti lagi (Gambar 1.6, Marta 2017) Pada masing-masing langkah gerak memiliki desain lantai atau floor desigen. Desain lantai adalah pola yang melintasi oleh gerak-gerak dari komposisi di atas lantai dari ruang. Desain lantai pada tari selampe

SIMPUL DAN SARAN Simpulan Berdasarkan analisis data, peneliti dapat meliputi gerak tari, desain lantai, musik menyimpulkan bahwa Struktur Penyajian iringan, tema, rias dan busana, dan tempat Tari Selampe merupakan susunan satu pertunjukan. kesatuan satu penyajian atau penampilan Di dalam struktur penyajian tari terdapat yang memiliki tiga bagian penting yang dalam tiga bagian yang meliputi Awal- terdapat dalam struktur penyajian tari yaitu Tengah-Akhir. Pendeskripsian ragam gerak bagian awal, tengah, dan akhir. Meliputi tari Selampe seperti membuka kedua tangan elemen-elemen pokok penyajian tari yang sambil menjepit selendang ke jari-jari,

9 mengayunkan tangan ke kanan dan ke kiri, sedangkan penari laki-laki/ pemantun melangkah kecil sambil memutar membentuk menggunakan kostum kemeja, dan celana lingkaran dengan tempo yang lambat sesuai kain . Tarian ini juga diimplementasikan ke dengan ketukan pada gong, ekspresi wajah sekolah sebagai bahan ajar. Berdasarkan penari datar karena menarikan tarian ini tidak kurikulum 2013, penelitian ini diharapkan diperbolehkan senyum. Adapun alasan yang dapat diterapkan pada pembelajaran seni menurut kepercayaan mereka ialah agar bisa budaya dan keterampilan Sekolah Menengah menghargai tarian serta bisa menyambut Atas (SMA/SMK) X semester ganjil, dengan tamu dengan hati iklas dan serius. Peneliti materi pembelajaran adalah Karya Tari mendeskripsikan penelitian ini agar Tradisional yang menggunakan metode memudahkan pembaca dalam mempelajari pembelajaran Eksplorasi, siswa dapat tarian tersebut. Peneliti membakukan gerak mengeksplorasi dasar gerak tari yang sudah tari Selampe yang dikembangkan oleh Bapak di sampaikan oleh guru, siswa berdiskusi Nirus dan ibu Serina sebagai pelaku seni di dengan teman semeja, setelah itu daerah setempat. Musik iringan berupa Gong dipresentasikan depan teman-teman di kelas, (ogung gamal), kenong (keromong), dan terakhir guru memberi penugasan kepada ketubung, tar dan mondeh. Penari perempuan siswa. menggunakan kostum seperti kostum Jawa, yaitu kain songket, kebaya, selendang dan menggunakan tata rias cantik dan sederhana, Saran Berdasarkan analisis data dan simpulan yang dipaparkan di atas, peneliti berkeinginan untuk mendokumentasikan tari Selampe yang merupakan salah satu ke kayaan kesenian yang ada di Desa Sekonau Kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau Provinsi Kalimantan Barat. Peneliti berkeinginan memberikan saran kepada pembaca untuk tetap melestarikan dan menjaga kebudayaan daerah dengan tulisan terutama dalam kesenian tari. Kurangnya tulisan-tulisan mengenai tari-tari yang ada di Desa Sekonau Kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau Provinsi Kalimantan Barat membuat peneliti lain dalam meneliti sebuah tari tradisi dan pembaca dapat mengambil manfaat dari penelitian ini.

DAFTAR RUJUKAN Alloy, Sujarni dkk. 2007. Mozaik Dayak Di Zuldafrial dan Muhammad Lahir. 2012. Kalimantan Barat. Institut Dayakologi Penelitian Kualitatif. Surakarta. Pontianak. Yuma Pustaka. Ratna, N.K. 2012. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta : Perpustaka Pelajaran

10