BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum tentang PT. KAI a. Sejarah Berdirinya PT. KAI Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api di Desa Kemijen, tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pertama kali didirikan sampai pada tahun 2010, perkeretaapian Indonesia sempat beberapa kali berganti status yang awalnya Djawatan Kereta Api atau disingkat DKA sampai sekarang menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero), berikut table pergantian status perkeretaapian Indonesia dari tahun ke tahun40 : Periode Status Dasar Hukum 1864 Pertama kali dibangun Jalan Rel sepanjang 26 km antara Kemijen Tanggung oleh Pemerintah Hindia Belanda 1964 – 1945 Staat Spoorwegen (SS) Verenigde IBW Spoorwegenbedrifj (VS) Deli Spoorwegen Maatschappij (DSM) 1945 – 1950 Djawatan Kereta Api IBW 40 Internet, 17 Mei 2016, WWW: http://kereta-api.co.id diakses pukul 12.50 Wib 45 1950 – 1963 Djawatan Kereta Api Republik IBW Indonesia 1963 – 1971 Perusahaan Negara Kereta Api PP. No. 22 Th. 1963 1971 – 1991 Perusahaan Jawatan Kereta Api PP. No 61 Th. 1971 1991 – 1998 Perusahaan Umum Kereta Api PP. No 57 Th. 1990 1998 – 2010 PT. KERETA API (PERSERO) PP. No. 19 Th. 1998 Keppres No. 39 Th. 1999 Akte Notaris Imas Fatimah Mei 2010 – PT. KERETA API INDONESIA Instruksi Direksi Sekarang (PERSERO) No. 16/OT.203/KA 2010 Instruksi direksi Nomor 15/OT.203/KA2010 menetapkan, dalam hal penggunaan nama organisasi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Kereta Api Indonesia, apabila disingkat menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Hal ini sesuai dengan surat dari Menteri Hukum dan HAM RI nomor AHU-AH.01-10-16788 tanggal 5 Oktober 2009 dan mulai berlaku sejak tanggal 11 Mei 2010. 46 PT. KAI saat ini terbagi menjadi beberapa Daerah Operasional atau biasa disingkat dengan Daop. Untuk pulau Jawa, PT. KAI membagi menjadi Sembilan Daop, yaitu41 ; 1. DAOP 1 Jakarta & Sekitarnya Jl.Taman Statsiun No.1 Jakarta (Statsiun Jakarta kota) HP 08128857205 - 081293716381 2. DAOP 2 Bandung & Sekitarnya Jl.Stasiun Selatan No.25 Bandung 40181 HP 081312393377 3. DAOP 3 Cirebon & sekitarnya Jl.Siliwangi No.82 Cirebon HP 081313003808 4. DAOP 4 Semarang & Sekitarnya Jl. MH. Thamrin No.3 Semarang 50132 HP 081575119139 5. DAOP 5 Purwokerto & Sekitarnya Jl.Jend. Sudirman No.209 Purwokerto HP 085747173600 6. DAOP 6 Yogyakarta dan Sekitarnya Jl.Lempuyangan No.1 Yogyakarta HP 085743256487 7. DAOP 7 Madiun & Sekitarnya Jl.Kompol Sunarya No.14 Madiun 63122 HP 081328392180 8. DAOP 8 Surabaya dan Sekitarnya Jl.Gubeng Masjid Surabaya 60131 HP 0812328450 9. DAOP 9 Jember & Sekitarnya Jl.Dahlian No.2 Jember HP 082337210700 Sedangkan untuk wilayah pulau Sumatera, PT. KAI terbagi menjadi tiga Divisi Regional atau biasa disebut Divre, yaitu : 1. DIVRE 1 Sumatera Utara & sekitarnya Jl.Prof.H.M. Yamin SH. No.14 Medan 2. DIVRE 2 Sumatera Barat & Sekitarnya Jl.Statsiun No.1 Padang 25127 Tlp.0751-27650 3. DIVRE 3 Sumatera Selatan & Sekitarnya Jl.Jend.Achmad Yani 13 Ulu No.541, Palembang. 41 Internet, 18 Mei 2016, WWW: https://tiket.kereta-api.co.id/?_it8tnz=MTM=#layanan diakses pukul 11.43Wib 47 4. Sub DIVRE 3.1 Kertapati & Sekitarnya Jl.Statsiun Kertapati, Palembang Tlp.0771-515555 5. Sub DIVRE 3.2 Tanjung Karang & Sekitarnya Jl.Teuku Umar No.3 Bandar Lampung 351137721-262878 Daerah operasi dipimpin oleh seorang Kepala Daerah Operasi (Kadaop) yang bertanggung jawab dibawah Direksi PT. KAI.Masing- masing daerah operasional mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengusahaan angkutan kereta api, serta merumuskan dan menyusun program pembinaan dan pengendalian pelaksanaan angkutan penumpang dan/atau barang di wilayah daerah operasi42. Tujuan dari pembagian wilayah per Daop dan Divre oleh PT. KAI adalah supaya bisnis dari usaha pengangkutan kereta api ini dapat berkembang dengan maksimal, dan masing-masing daerah operasional lebih fokus dalam hal perawatan sarana dan prasarana karena pelayanan kepada masyarakat sebagai pengguna jasa angkutan kereta api sangat diutamakan.43 b. Visi dan Misi PT. KAI PT. KAI mempunyai visi dan misi sebagai berikut : Visi Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders. 42 Dr. Elfrida Gultom, 2008, Hukum Pengangkutan Darat, Jakarta, Literata Lintas Media, hal: 53 43 Erfan Ardeansyah, Wawancara, Assistan Manager Humas PT. KAI Daop 4 Semarang, 21 Juni 2016 48 Misi Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama: Keselamatan, Ketepatan waktu, Pelayanan dan Kenyamanan.44 2. Struktur Organisasi PT. KAI Daop IV Semarang (Terlampir) Sumber: Unit Sumber Daya Manusia PT. KAI Daop IV Semarang Keterangan mengenai tugas pokok dan tanggung jawab pada masing-masing bagian dalam struktur organisasi PT. KAI Daop IV Semarang adalah sebagai berikut45; 1) Deputy EVP Deputy Executive Vice Presidentatau kepala pimpinan mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk tercapainya visi dan misi perusahaan melalui Daop, Divisi Regional, dan Sub Divisi Regional. 2) Manager Sarana Melaksanakan program sarana siap operasi, melaksanakan pemeliharaan rutin, pengendalian dan evaluasi kinerja sarana, menampung dan menganalisis keluhan pengguna jasa, serta melaksanakan pembinaan teknis terhadap unit pelaksana teknis Depo Lokomotif dan Depo Kereta. 44 Internet, 17 Mei 2016, WWW: http://kereta-api.co.id diakses pukul 12.50 Wib 45 Andhito, Wawancara, Junior Supervisor SDM PT. KAI Daop 4 Semarang, 25 Mei 2016 49 3) Manager Jalan Rel dan Jembatan Merumuskan dan menyusun dan melaksanakan program pemeliharaan jalan rel, sepur, simpang dan jembatan, dan mengevaluasi diseluruh wilayah Daop IV Semarang. 4) Manager Sintelis Manager Sintelis atau Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik, mempunyai tugas merumuskan dan menyusun program evaluasi pelaksanaan program, pemeliharaan sinyal, untuk fasilitas operasi kereta api. 5) Manager Operasi a) Merumuskan penjabaran strategi da kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan kantor pusat, di wilayah Daop IV Semarang b) Terselenggaranya proses peningkatan kualitas (quality improvement) pelayanan operasional kereta api secara berkelanjutan c) Melaksanakan pemantauan, pengawasan, pemeriksaan, dan pembinaan mutu pekerjaan teknis operasi di stasiun dan dalam kereta api, administrasi teknis operasional dan keuangan di seluruh UPT stasiun, UPT crew kereta api dan Pusat Pengendali Operasi Kereta Api pada wilayah Daop IV Semarang. 50 6) Senior Manager Pengamanan a) Merumuskan penjabaran kebijakan yang berkaitan dengan tugas pengamanan dan penertiban yang telah ditetapkan Kantor Pusat di wilayah Daop 4 Semarang. b) Memastikan terselenggaranya proses peningkatan kualitas (quality improvement) keamanan dan ketertiban secara berkelanjutan, serta terjaminnya keselamatan (keamanan) operasi kereta api, baik diatas kereta api, lingkungan stasiun, maupun lingkungan Right Of Way (ROW). 7) Manager Pelayanan a) Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan hospitality pada frontliner serta pelayanan kebersihan stasiun dan fasilitas umum, kebersihan kereta api, dan fasilitas pelayanan di atas kereta api, customer care, dan pengelolaan listrik umum non fasilitas operasi kereta api di stasiun yang telah ditetapkan kantor pusat wilayah Daop IV Semarang, b) Terselenggaranya proses peningkatan kualitas kinerja pelayanan secara berkelanjutan, pengelolaan hospitality, pada frontliner serta pengelolaan resiko dibagiannya 8) Senior Manager Penjagaan a) Merumuskan, menyusun, melaksanakan program dan evaluasi penjaagaan, peertiban, pensertipikatan aset non railways, 51 update/pembaruan data dan informasi aset non railways berupa aset tanah dan bangunan termasuk aset prasarana di lintas non operasi di Daerah Operasi IV Semarang b) Melakukan mapping dan update data, informasi tentang aset non railways, serta pembuatan profil aset nonrailways di Daerah Operasi IV Semarang c) Menyusun strategi dan melakukan koordinasi dengan pihak internal maupun eksternal dalam penanganan aset bermasalah yang berkaitan dengan persewaan/kerjasama operasi maupun status kepemilikan atas asset non railways di Daerah Operasi IV Semarang d) Melakukan koordinasi dan melaporkan kinerjanya kepada VP NonRailways Assets of Java 9) Manager Pemasaran Angkutan a) Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh VP Passenger Marketing (EPM), VP Freight Marketing Sales, dan Customer Care terkait dengan tugas pokok dan tanggung jawabnya dalam mengelola pelaksanaan pemasaran angkutan di wilayah Daop IV Semarang b) Terselenggaranya proses peningkatan kualitas kinerja pemasaran angkutan penumpang dan barang secara berkelanjutan, serta terjaminnya pengelolaan risiko di Seksinya 52 10) Manager Pengusahaan Aset a) Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh EVP Commercialization of Assets (EAR) kantor pusat terkait dengan tugas pokok dan tanggung jawabnya dalam mengelola pelaksanaan Pengusahaan Aset Railway dan Non Railway di wilayah Daop IV Semarang b) Terselenggaranya proses peningkatan kualitas kinerja Pengusahaan Aset Railway dan Non Railway secara berkelanjutan, serta terjaminnya pengelolaan risiko Pengusahaan Aset Railway dan Non Railway di bagiannya 11) Manager SDM dan Umum a) Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas pokok dan tanggung jawabnya