Direvisi: 10 Oktober 2019; Diterbitkan: 1 Desember 2019
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ALIRAN SUNGAI KRUENG ACEH DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA BANDA ACEH THE PLANNING OF DEVELOPMENT LINE RIVER AREA OF KRUENG ACEH AND CHANGE INTO ENVIROMENTAL LIFES IN BANDA ACEH CITY Syahiruddin Widyaiswara Madya BPSDM Aceh e-mail : syahiruddinu@gmailcom Diterima: 12 Agustus 2019; direvisi: 10 Oktober 2019; diterbitkan: 1 Desember 2019 ABSTRAK Perencanaan pembangunan sarana dan prasarana sumber daya air yang akan dilaksanakan haruslah dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena pendapatan dan pertumbuhan dapat diperoleh berupa hasil pertanian, pertambangan, usaha kecil menengah, perdagangan, dan perindustrian. Pengelolaan sumber daya air dalam suatu Daerah Aliran Sungai haruslah dilakukan secara holistik yaitu memandang masalah secara utuh, terpadu dan, lintas sektoral, lintas daerah sesuai dengan konsep DAS sebagai kesatuan ekosistem. Perlunya menjaga hutan agar tetap lestari sehingga pembangunan DAS dalam economic development, community development dan environmental service bisa berimbang. Lahan- lahan kritis dan gundul kembali hijau, air sungai yang bersih tersedia sepanjang tahun, musim hujan tidak lagi terjadi banjir dan longsor, musim kemarau tidak lagi kekeringan. Lahan dipinggir sungai Krueng Aceh di Kota Banda Aceh sangat subur dikarenakan humus tanah yang dibawa air sangat baik untuk tanaman jangka pendek. Kegiatan ini menjadikan aliran sungai terawat baik dan dapat melestarikan Daerah Aliran Sungai dari degradasi akibat pengikisan air, dan disamping itu juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakatnya. Kata Kunci: Perencanaan Pembangunan, Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Ekonomi rakyat ABSTRACT Planning for the development of water resources facilities and infrastructure to be implemented must be able to improve community welfare because income and growth can be obtained in the form of agricultural products, mining, small and medium enterprises, trade, and industry. Management of water resources in a watershed must be done holistically, namely looking at the problem as a whole, integrated and, cross-sectoral, across regions in accordance with the concept of watershed as a unified ecosystem. The need to keep the forest sustainable so that the development of watersheds in economic development, community development and environmental services can be balanced. Critical and bare lands return to green, clean river water is available throughout the year, the rainy season no longer occurs flooding and landslides, the dry season is no longer drought. The land on the edge of the Krueng Aceh river in Banda Aceh City is very fertile because soil humus which is carried by water is very good for short-term plants. This activity makes the river flow well-maintained and can preserve the Watershed from degradation due to water erosion, and besides that it can also improve the economy of the community. Keywords: Development Planning, Watershed Management, People's Economy 114 PENDAHULUAN mengacu pada tujuan untuk meningkatkan Berdasarkan Qanun Aceh Nomor 5 tahun pelayanan 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata dan kesejahteraan masyarakat untuk Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah, dan mencapai tujuan dimaksud penyelenggaraan Lembaga Daerah Aceh. Dinas Pengairan tata pemerintahan yang bermutu (good adalah perangkat daerah sebagai unsur goverment) yang ditandai dengan penerapan pelaksana Pemerintah Aceh di Bidang sistem penyelenggaraan pemerintahan Pengairan. Tugas Pokok Dinas Pengairan mutlak diperlukan. adalah melaksanakan tugas umum Secara teori, pengelolaan Pemerintah dan Pembangunan di bidang lingkungan hidup dapatlah diartikan Pengairan meliputi; irigasi, rawa, pantai, sebagai usaha secara sadar untuk sungai, danau, waduk, operasi dan memelihara atau dan memperbaiki mutu pemeliharaan sistem pengairan. Dalam lingkungan agar kebutuhan dasar dapat melaksanakan tugasnya, Dinas Pengairan terpenuhi dengan sebaik-baiknya. Manusia Aceh mempunyai fungsi-fungsi di antaranya mempunyai daya adaptasi yang besar, baik melaksanakan tugas yang berhubungan secara hayati maupun kultural. Misalnya, dengan pelaksanaan pengawasan dan pengendalian terhadap tugas di bidang manusia dapat menyesuaikan diri pada pengairan di Provinsi Aceh. penggunaan air yang tercemar. Adaptasi Perencanaan pembangunan sarana yang demikian dianggap sebagai dan prasarana sumber daya air yang maladaptasi atau penyesuaian diri yang dilaksanakan haruslah dapat meningkatkan tidak sehat. Maladaptasi tidak dapat kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan diterima dalam pengelolaan lingkungan. masyarakat diukur dengan parameter Sebab hidup dengan air yang tercemar itu pendapatan dan pertumbuhan. Pendapatan haruslah dianggap tidak manusiawi. Untuk dan pertumbuhan dapat diperoleh berupa mendapatkan mutu lingkungan yang baik, hasil pertanian, pertambangan, usaha kecil usaha yang dilakukan ialah memperbesar menengah, perdagangan, dan perindustrian. manfaat lingkungan dengan memperkecil Pembangunan daerah merupakan resiko. rangkaian pembangunan yang terpadu, Menurut W.J.S. Poerwodarminta terintegrasi, bertahap, dan (1996;70), yang dimuat dalam kamus berkesinambungan. Hal ini dapat terlaksana tentang lingkungan hidup sebagai berikut : bila para pelaksana pembangunan Lestari=tetap selama-lamanya, kekal, tidak merupakan tenaga ahli dan para personil berubah sebagai sediakala; yang memiliki keterampilan sesuai dalam Melestarikan=menjadikan atau membiarkan bidangnya masing-masing, sehingga tetap tidak berubah; Serasi=cocok, sesuai, perencana pembangunan yang efektif dan karena benar. tepat guna, tearah, transparan, produktif, dan Dalam proses pengelolaan berwawasan lingkungan. lingkungan ada tiga hal yang menjadi Dalam penyelenggaraan pemerinta perhatian utama adalah standarisasi hannya yang berorientasi pada kepentingan lingkungan, keanekaragaman hayati, dan publik merupakan tuntutan dan idaman konservasi hutan tropis. masyarakat Oleh karena itu, perencanaan Lingkungan hidup merupakan salah dan pelaksanaan pembangunan harus satu isu penting yang dihadapi oleh setiap 115 negara. Masalah lingkungan hidup sudah maka administrasi lingkungan hidup dapat dikenal sejak dilaksanakan Konfrensi dirumuskan sebagai berikut; Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Administrasi lingkungan hidup adalah suatu Lingkungan Hidup Manusia di Stokholm proses penyelenggaraan dan pengurusan pada bulan Juni 1972 yang menghasilkan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, beberapa keputusan penting atau yang lebih keadaan, dan makhluk hidup, termasuk dikenal dengan Deklarasi Stockholm. manusia melalui segenap tindakan/kegiatan Namun demikian untuk mewujudkan dalam setiap usaha kerjasama kelompok pembangunan yang berkelanjutan dan orang untuk meujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan hidup masih jauh berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dari yang diharapkan. hidup. Setiap bangsa didunia termasuk Mengutip suatu filosofi bahwa Bangsa Indonesia menjadikan lingkungan Lingkungan hidup itu bukan warisan nenek hidup sebagai yang tidak terpisahkan dari moyang, melainkan titipan anak cucu, segala aktivitas yang berkaitan dengan berarti memberikan pengertian kepada pembangunan nasional. Sedangkan setiap generasi sat ini untuk selalu bertindak peraturan perundang-undangan yang secara bijak, sehingga kecerobohan tindakan yang khusus mengatur tentang lingkungan hidup menyebabkan rusaknya lingkungan hidup mulai ada pada tahun 1982, yaitu Undang- dapat diminimalkan. Sehingga undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang pembangunan berwawasan lingkungan Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan hidup dan berkelanjutan tidak sekedar Lingkungan Hidup yang kemudian slogan semata namun menjadi kenyataan diperbaharui dengan Undang-undang dalam penyelenggaraan pemerintahan. Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Seiring dengan era globalisasi dan Lingkungan Hidup. pasar bebas, langkah pemerintah dalam Batasan pengertian tentang upaya meningkatkan kesejahteraan hidup lingkungan hidup sebagaimana yang termuat masyarakat salah satunya adalah dengan pada BAB Ketentuan Umum dalam Undang- melakukan pembangunan dan pemulihan Undang Nomor 4 Tahun 1982, maupun yang ekonomi dengan pemanfaatan dan telah diperbaharui dalam BAB Ketentuan pengelolaan sumber daya alam yang sangat Umum Undang-Undang Nomor 23 Tahun kaya dan berlimpah ruah, yang berpotensi 1997 memberi batasan pengertian sebagai faktor penyumbang terbesar sebagaimana berikut : berhasilnya pelaksanaan pembangunan nasional. Lingkungan hidup adalah kesatuan Dalam rencana kinerja, selain ruang dengan semua benda, daya, keadaan, penetapan kegiatan-kegiatan yang akan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan dilaksanakan, ditetapkan juga indikator perilakunya, yang mempengaruhi kinerja kegiatan dan target-targetnya. kelangsungan perikehidupan dan Indikator kinerja kegiatan adalah ukuran kesejahteraan manusia serta makhluk hidup kuantitatif dan kualitatif yang lain. menggambarkan tingkat pencapaian suatu Dari batasan pengertian administrasi kegiatan yang telah ditetapkan, dengan dan lingkungan hidup sebagaimana tersebut, kategori pengelompokan sebagai berikut: 116 1. Indikator masukan (input) adalah segala pengelolaan lingkungan perlu adanya sesuatu yang dibutuhkan, agar peningkatan kinerja dengan rencana yang pelaksanaan kegiatan dapat berjalan matang dan tenaga teknis berkwalitas untuk untuk menghasilkan output, misalnya memberikan sumbangan bagi peningkatan sumber daya manusia, dana, material, pembangunan pada seksi perencanaan waktu, teknologi dan sebagainya. pembangunan. Untuk meningkatkan 2. Indikator keluaran (output) adalah segala kemampuan aparatur