Daftar Organisasi Masyarakat (Ormas) Perkecamatan Di Kabupaten Bandung
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Load more
Recommended publications
-
Arsitektur Hindu Budha
1 ARSITEKTUR HINDU BUDHA A. PERKEMBANGAN HINDU DAN BUDHA DI INDONESIA 1. Sejarah dan Berkembangnya Agama Hindu-Buddha Agama Hindu di sebarkan oleh Bangsa Arya (Bangsa Pendatang) setelah masuk melalui celah Carber yang memisahkan daratan Eropa dan Asia. Bangsa Arya merasa nyaman tinggal karena India adalah daerah yang subur. Bangsa Arya mengalahkan Bangsa asli India (Dravida). Cara Bangsa Arya mengeksistensikan bangsanya di India dengan cara membuat Kasta, yaitu pelapisan masyarakat. Perbedaan Bangsa Arya dengan Bangsa Dravida itu sendiri terdapat pada bagian fisiknya, yaitu Bangsa Arya berkulit putih sedangkan Bangsa Dravida berkulit hitam. Pusat kebudayaan Hindu adalah di Mohenjo Daro (Lakarna) dan Harapa (Punjat) yang tumbuh sekitar 1.500 SM. Agama Hindu dalam pelaksanaan ritual ibadah (penyampaian doa kepada dewa) harus di lakukan oleh Kaum Brahmana saja. Sehingga kaum-kaum di bawahnya merasa kesulitan ketika kaum Brahmana meminta qurban (pembayaran yang berlebih) kepada kaum-kaum di bawahnya yang meminta tolong untuk disampaikan doanya kepada dewa-dewa mereka. Sehingga banyak masyarakat yang berpindah agama menjadi agama Budha. PERBEDAAN HINDU DAN BUDHA HINDU BUDHA Muncul sebagai perpaduan budaya bangsa Aria Muncul sebagai hasil pemikiran dan pencerahan dan bangsa Dravida yang diperoleh Sidharta dalam rangka mencari jalan lain menuju kesempurnaan(nirwana) Kitab sucinya, WEDA Kitab Sucinya, TRIPITAKA Mengakui 3 dewa tertinggi yang disebut Trimurti Mengakui Sidharta Gautama sebagai guru besar/ pemimpin agama Budha Kehidupan masyarakat -
Awal Pengaruh Hindu Buddha Di Nusantara
AWAL PENGARUH HINDU BUDDHA DI NUSANTARA Agustijanto Indradjaja Pusat Arkeologi Nasional, Jl. Condet Pejaten No. 4, Jakarta Selatan 12510 [email protected] Endang Sri Hardiati [email protected] Abstrak. Berbicara tentang awal pengaruh Hindu Buddha di Nusantara sejauh ini selalu dimulai pada sekitar abad ke-5 M. yang ditandai oleh kehadiran kerajaan Kutai dan Tarumanagara di Nusantara dan masih sedikit perhatian terhadap periode sebelum itu. Padahal periode awal sampai dengan abad ke-5 M. adalah periode krusial bagi munculnya kerajaan yang bercorak Hindu- Buddha di Nusantara. Penelitian terhadap periode awal sejarah dimaksudkan untuk mengungkapkan dinamika sosial ekonomi yang terjadi di masyarakat Nusantara sehingga mampu menerima dan menyerap unsur-unsur budaya asing (India) yang pada puncaknya memunculkan sejumlah ARKENASkerajaan bersifat Hindu-Buddha di Nusantara. Metode analisis yang dipakai adalah metode analisis tipologis dan kontekstual serta beberapa analisis C-14 atas temuan diharapkan dapat menjelaskan kondisi masyarakat Nusantara pada masa lalu. Hasil penelitian ini dapat mengidentifikasikan sejumlah tinggalan arkeologi seperti sisa tiang rumah, sisa perahu, keramik, tembikar, manik-manik, alat logam, dan sejumlah kubur yang diidentifikasi berasal dari periode awal sejarah. Berdasarkan tinggalan tersebut dapat direkonstruksi kondisi sosial-ekonomi masyarakat Nusantara dan peranannya di dunia internasional di Kawasan Asia Tenggara. Kata kunci: Awal sejarah, Hindu-Buddha, Nusantara, Budaya India. Abstract. Early Hindu-Buddhist Influence in the Indonesian Nusantara. So far discussions about early Hindu-Buddhist influence in the Indonesian Archipelago (Nusantara) have always been started at around 5th Century AD, which is characterized by the presence of the kingdoms of Kutai and Tarumanagara in the archipelago, while the earlier period is barely noticed although the period between early and 5th century AD is a crucial period for the emergence of Hindu- Buddhist kingdoms in the archipelago. -
Folklor Candi Cangkuang: Destinasi Wisata Berbasis Budaya, Sejarah, Dan Religi
FOLKLOR CANDI CANGKUANG: DESTINASI WISATA BERBASIS BUDAYA, SEJARAH, DAN RELIGI Sri Rustiyanti [email protected] Prodi Antropologi Budaya, Fakultas Budaya dan Media Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Artikel diterima: 2 Juli 2018 Artikel direvisi: 18 Juli 2018 Artikel disetujui: 25 Juni 2018 ABSTRACT West Java has a variety of cultural, historical and religious potential that can be developed as the main tourist attraction, especially in Cangkuang Temple, Leles District, Garut Regency. Cangkuang Temple is one form of non-verbal folklore (artifact) inherited from two religions, namely Hinduism and Islam. The relics of Hinduism are the statue of Lord Shiva which is thought to date from the VIII century and the relics of Islam originated in the seventeenth century with the remains of the tomb of the Eyang Embah Dalem Arief Muhammad. The potential of Cangkuang Temple is quite interesting as one of the non-oil and gas foreign exchange tourism assets that needs to be improved in its management and empowerment. Therefore, the readiness of the Kampung Pulo community in developing tourism based on culture, history and religion still needs to be improved. Unpreparedness can be seen from the form of tourism development in each segment that has not been holistic and has not yet synergized with each other, regardless of the socio-cultural diversity of each, as well as the unclear market segments that will be targeted for development. Thus it is necessary to conduct research that aims to map the zoning of tourism development in accordance with the character of the community in the Garut Regency region. -
AGRIVITA Journal of Agricultural Science
246 AGRIVITA Journal of Agricultural Science. 2019. 41(2): 246–255 AGRIVITA Journal of Agricultural Science www.agrivita.ub.ac.id Crossing Among Sixteen Sweet Potato Parents for Establishing Base Populations Breeding Sri Umi Lestari 1*), Ricky Indri Hapsari 1) and Nur Basuki 2) 1) Faculty of Agriculture, Tribhuwana Tunggadewi University, Malang, East Java, Indonesia 2) Faculty of Agriculture, University of Merdeka Pasuruan, East Java, Indonesia ARTICLE INFO ABSTRACT Keywords: The base - population of the controlled cross breeding is one of the Capsule important factors to develop a new improved cultivar. Since the Cross-compatibility incompatible nature of sweet potato remains a barrier for genetic Female-parent improvement, therefore it requires a lot of crossed pairs. This study Seed set aimed to determine the level of incompatibility among crossing line Sweet potato between high yielding and micronutrient content cultivars. The field experiment conducted at Brawijaya University Research Station, Article History: Jatikerto-Malang, during February to August 2015. The North Carolina Received: June 19, 2017 Design II was applied to sixty pairs controlled cross breeding and Accepted: May 6, 2019 their sixty reciprocal pairs of six cultivars for micronutrient content enrichment with ten high yielding cultivars. The observations were ) * Corresponding author: made to the cross flowers number, capsules, fruit sets, and seeds E-mail: [email protected] number. The level of incompatibility between crossed pairs was determined by the level of fruit set. The result showed that most pairs were compatible (fruit set > 20%) and only few were incompatible (fruit set < 10%). Among six parents with micronutrient content enrichment, two of them, have a high compatibility as as female parents, to all the high yielding cultivars, i.e. -
Pola Tata Ruang Situs Cangkuang, Leles, Garut: Kajian Keberlanjutan Budaya Masyarakat Sunda
POLA TATA RUANG SITUS CANGKUANG, LELES, GARUT: KAJIAN KEBERLANJUTAN BUDAYA MASYARAKAT SUNDA The Planology of Situs Cangkuang, Leles, Garut: A Cultural Continueing of Socialize Sunda Oleh ETTY SARINGENDYANTI Makalah disampaikan pada Jurnal Sastra Dies Natalis Fakultas Sastra ke 50 FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN 2008 LEMBAR PENGESAHAN Judul : Pola Tata Ruang Situs Cangkuang, Leles, Garut: Kajian Keberlanjutan Budaya Masyarakat Sunda Oleh : Etty Saringendyanti, Dra., M.Hum. NIP. 131573160 Evaluator, H. Maman Sutirman, Drs., M.Hum. Dr. Wahya, M.Hum. NIP. 131472326 NIP. 131832049 Mengetahui Ketua Program Studi Ilmu Sejarah, Awaludin Nugraha, Drs., M.Hum. NIP 132102926 Tata Ruang Situs Cangkuang Leles, Garut: Keberlanjutan Budaya Masyarakat Sunda The Planology of Situs Cangkuang, Leles, Garut: A Cultural Continueing of Socialize Sunda Oleh: Etty Saringendyanti1 ABSTRAK Makalah berjudul “Tata Ruang Situs Cangkuang, Leles, Garut: Keberlanjutan Budaya Masyarakat Sunda”, membahas tata ruang situs Cangkuang dari berbagai masa, termasuk di dalamnya masyarakat adat Kampung Pulo melalui studi Arkeologi khususnya Etnoarkeologi. Situs Cangkuang merupakan situs yang menyimpan sejumlah tinggalan arkeologi dari berbagai masa dalam satu kesatuan ruang (multi component sites). Mulai dari masa prasejarah berupa alat-alat obsidian, gerabah, dan sarana pemujaan, masa Hindu Budha berupa candi Hindu Saiwa, dan masa Islam berupa makam. Budaya materi itu, didukung pula oleh keberadaan masyarakat adat Kampung Pulo yang hingga kini masih melakukan tradisi hasil akulturasi budaya prasejarah, Hindu Budha, dan Islam yang tercermin pada konsep mengagungkan nenek moyang atau leluhur, tapa misalnya memegang teguh konsep tabu karena alasan adat (pamali), dan memelihara makam-makam suci (keramat). Kelangsungan tradisi itu juga terlihat pada upacara adat, dan pada konsep dasar rancangan arsitektur rumah yang mengacu pada keselarasan antara masusia dengan alam. -
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Budaya, Seni, Kesenian, dan Pusat Kesenian (Tinjauan Obyek Perancangan) 2.1.1 Budaya 1. Definisi Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal- hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia (www.wikipedia.org). Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 12 budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari (http://indobudaya.blogspot.com/2007). Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. (www.wikipedia.org) Pengertian Budaya secara etimologi dan fonetis fungsional adalah: . Secara etimologis: Budaya buddhayah, budhi (Sans.) = akal budi / pikiran Budaya budi (akal/pikiran) & daya (tenaga, kemampuan) . Secara fonetis fungsional: Budaya badaya bada’a, yabda’u al-Mubdi’u : yang Mengawali, Menjadikan segala sesuatu dari tiada Kemampuan berakal-budi dengan nilai luhur berketuhanan, untuk mengawali hidup dengan proses yang baik (adil, harmoni, selaras dalam kedamaian tenteraman, dengan bukti satu selarasnya jalinan kehidupan antar makhluk (Gautama, 2009). -
Plagiarism Checker X Originality Report Similarity Found: 22%
Plagiarism Checker X Originality Report Similarity Found: 22% Date: Rabu, Agustus 19, 2020 Statistics: 3522 words Plagiarized / 11332 Total words Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective Improvement. ------------------------------------------------------------------------------------------- BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Zaman sekarang globalisasi menimbulkan berbagai tantangan yang semakin berat. Cepatnya perubahan yang terjadi akibat globalisasi berdampak dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Arus globalisasi di satu sisi dapat membawa kemajuan, namun juga sekaligus melahirkan kegelisahan pada masyarakat, hal ini juga dialami oleh Indonesia. Indonesia merupakan sebuah negara dengan jumlah penduduk besar sehingga terdapat banyak suku dan ras yang berbeda, banyaknya suku dan ras yang ada di Indonesia mempengaruhi keberagaman masyarakat yang ada. Keberagaman yang ada dapat menimbulkan terjadinya suatu konflik vertikal dan horizontal. Keberagaman yang ada di Indonesia kemudian disatukan dengan semangat kesatuan yaitu Bhineka Tunggal Ika. Keberagaman masyarakat Indonesia disatukan oleh semangat Bhineka Tunggal Ika sebagai unsur keberadaban masyarakat Indonesia. Semangat tersebut mengikat masyarakat Indonesia kedalam kesatuan Negara Republik Indonesia dalam menjalani kehidupan bermasyarakatnya. Masyarakat di era globalisasi menghadapi berbagai tantangan yang semakin beragam. Cepatnya perubahan yang terjadi dalam era globalisasi di satu sisi dapat membawa kemajuan bagi kehidupan masyarakat, namun -
Questionnaire Design and Validation for Temple Mobile Application
Questionnaire Design And Validation For Temple Mobile Application Ronyastra, I M.1, Hapsari, I.1, Poriazis, A.S.1, 1Industrial Engineering, University of Surabaya [email protected] Abstract. Cultural tourism in Indonesia requires more attention to attract younger generation visitors. For example, temples (candi) in East Java, Indonesia, are not popular destination for youngsters considering there is lack of information, attraction, and promotion. This research will focus on this problem by designing a mobile application that will provide interesting information about the temples in East Java. To ensure high utilization, the applications development must be started with capturing the user needs, and ended with the usability test. For these purposes, this research designs the suitable questionnaires as data collection tools. The design process must consider the young generations’ preference of contact method and jargon so that it can be easily understood by respondent within the age range of 17 – 27 years old. Two questionnaires are designed as the result of this research namely customer needs questionnaire and usability testing questionnaire. This research also identified the variable that will be tested in usability testing, to check the user friendly-ness of the mobile application. The validity and reliability of the 17 questions has been tested and found to be both valid and reliable so the questionnaires’ results can be used for the mobile application development process. Keywords: questionnaire design, usability, mobile application, tourism, temple 1. Introduction Tourism development is an important factor in encouraging the economic progression of a country. In 2017, the tourism sector was included in the top 4 in terms of foreign exchange contributors [1]. -
ISLAMISASI DI TATAR SUNDA Era Kerajaan Sukapura
ISLAMISASI DI TATAR SUNDA Era kerajaan Sukapura Islamisasi di Tatar Sunda ___ i ISLAMISASI DI TATAR SUNDA Era kerajaan Sukapura Penulis: Prof. Dr. Sulasman Dr. Ruhiyat Agus Wirabudiman, MA Abud Syehabudin, M.Pd Dr. Acep Aripudin Editor: Ahmad Yunani, S.Ag., M.Hum. Cetakan I, 2017 14,8 x 21 cm vi + 287 hal. Desain dan Layout: Buya Samuray Diterbitkan oleh: Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Tahun 2017 Copyraight @2017 All Rights Reserved ii ___ Islamisasi di Tatar Sunda Pengantar enyelesaian penulisan hasil penelitian sejarah Islamisasi masa Kerajaan Sukapura merupakan langkah tepat, tepat P sasaran (targetting) dan momentum mengenai pelurusan sejarah yang selama ini masih terkesan mengambang. Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Balit- bang dan Diklat Kementerian Agama RI sebagai institusi yang memfasilitasi program penulisan sejarah Nusantara telah berperan dalam melaksanakan misinya dalam memelihara dan mengembangakan khazanah budaya Nusantara. Ada beberapa urgensi penulisan sejarah Sukapura dilihat dari sudut pandang, berikut: pertama, kekayaan warisan budaya di Nusantara, ter- masuk wilayah Sukapura belum diungkap secara baik dan benar, sehingga belum dipublikasikan dan belum diketahui luas oleh masyarakat Nusantara, masyarakat Sunda sekitar Priangan Timur pada khususnya. Kedua, belum adanya tulisan memadai tentang Islamisasi masa Kerajaan Sukapura yang akan menjadi pijakan dan pelurusan sejarah pembangunan di Tatar Sukapura. Perdebatan tentang Islamisasi di Sukapura, lahirnya Sukapura, dan atau Islamisasi di Tatar Sunda ___ iii Tasikmalaya, menjadi contoh bagaimana sejarah sangat menen- tukan terhadap jalannya roda pembangunan karena menjadi landasan fundamental filosofi perjalanan manusia. Ketiga, ada- nya tugas moral untuk ikut serta dalam upaya pencerdasan masyarakat dan bangsa melalui penyadaran terhadap jati diri bangsa. -
Pengumuman Hasil Verifikasi Administrasi Cpns S1 Provinsi Jawa Barat
KOMISI PEMILIHAN UMUM PENGUMUMAN HASIL VERIFIKASI ADMINISTRASI CPNS S1 PROVINSI JAWA BARAT NO. NAMA JURUSAN ALAMAT NO UJIAN 1 A KUSWARA EKONOMI MANAJEMEN JL. LEMBUR SITU RT/RW 01/12 SITU SUMEDANG UTARA KAB. 200 - 1 - 20 - 0505 SUMEDANG 45352 2 A. LUKMANUL HAKIM MANAJEMEN DUSUN CALUNG RT/RW 04/01 KARANG MULYA TELUK JAMBE BARAT 200 - 1 - 20 - 3343 KARAWANG 41361 3 AAM ABDULSSALAM, SE AKUNTANSI KP. GOROWONG RT/RW 03/06 GARDUSAYANG CISALAK KAB. SUBANG 200 - 1 - 20 - 0238 41283 4 AAN KOMARIAH EKONOMI CISALAK PASAR NO. 40 RT/RW 04/03 CISALAK PASAR CIMANGGIS 200 - 1 - 20 - 0516 KOTA DEPOK 16953 5 AANG DONA BADRUSALAM EKONOMI AKUNTANSI KP. PAMIJAHAN RT/RW 003/002 PAMIJAHAN BANTARKALONG KAB. 200 - 1 - 20 - 0453 TASIKMALAYA 46187 6 AAP TUGIAT SUDIRMAN HUKUM KP. SADANG RT/RW 03/02 SADANG SUCINARAJA GARUT 44184 200 - 1 - 10 - 0666 7 ABAR TASYRI AMARULOH ILMU HUKUM KP. WARGALUYU RT/RW 02/11 CIANJUR KAB. CIANJUR 43251 200 - 1 - 10 - 0753 8 ABDUL GAFUR EKONOMI Jl. Sunan Giri No. 52 Pasir Babakan RT/RW 03/08 MC. Timur Rangkasbitung 202 - 1 - 20 - 2522 Lebak 42314 9 ABDUL GOPUR, S.Sos ADMINISTRASI NEGARA JL. SAMBONGJAYA NO. 70 A RT/RW 010 /007 SAMBONGJAYA 200 - 1 - 03 - 0983 MANGKUBUMI KOTA TASIKMALAYA 461 81 10 ABDUL HAFIED RANIE EKONOMI MANAJEMEN JL. TOPAS D 319 RT/RW 04/09 JAKA SAMPURNA BEKASI BARAT 200 - 1 - 20 - 0493 BEKASI 17145 11 ABDUL KARIM ADMINISTRASI NEGARA JL. H MUHI X NO. 36 PONDOK PINANG KEBAYORAN LAMA RT/RW -/- - - 200 - 1 - 03 - 3052 JAKARTA SELATAN 12310 12 ABDUL LATIEF ILMU PEMERINTAHAN KP. -
Tourism Development in West Java Province, Indonesia: Adopting the Marketing Approach from Groningen Province, the Netherlands
TOURISM DEVELOPMENT IN WEST JAVA PROVINCE, INDONESIA: ADOPTING THE MARKETING APPROACH FROM GRONINGEN PROVINCE, THE NETHERLANDS THESIS A thesis submitted in partial fulfillment of the requirements for Double Degree Master Program from The Institute Teknologi Bandung (ITB) and The Rijksuniversiteit of Groningen (RuG) By: Noely Ardya Paramitha RuG Nr. 1578324 ITB Nr. 25404010 DEVELOPMENT PLANNING AND INFRASTRUCTURE MANAGEMENT DEPARTMENT OF REGIONAL AND CITY PLANNING INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG AND ENVIRONMENTAL AND INFRASTRUCTURE PLANNING FACULTY OF SPATIAL SCIENCES UNIVERSITY OF GRONINGEN 2006 TOURISM DEVELOPMENT IN WEST JAVA PROVINCE, INDONESIA: ADOPTING THE MARKETING APPROACH FROM GRONINGEN PROVINCE, THE NETHERLANDS By: NOELY ARDYA PARAMITHA RuG Nr. 1578324 ITB Nr. 25404010 Double Master Degree Programme Development Planning and Infrastructure Management Department of Regional and City Planning Institut Teknologi Bandung and Environmental and Infrastructure Planning Faculty of Spatial Sciences University of Groningen Approved Supervisors Date: August, 2006 Supervisor I Supervisor II (Drs. M. Kavaratzis) (Ir. Haryo Winarso, M.Eng, Ph.D.) TOURISM DEVELOPMENT IN WEST JAVA PROVINCE, INDONESIA: ADOPTING THE MARKETING APPROACH FROM GRONINGEN PROVINCE, THE NETHERLANDS By: NOELY ARDYA PARAMITHA RuG Nr. 1578324 ITB Nr. 25404010 Master Programme of Regional and City Planning Institut Teknologi Bandung Approved Date: August, 2006 Head of Department of Regional and City Planning Institut Teknologi Bandung Double Master Degree Programme Development Planning and Infrastructure Management Department of Regional and City Planning Institut Teknologi Bandung and Environmental and Infrastructure Planning Faculty of Spatial Sciences University of Groningen ----------------------------------------- (Ir. Roos Akbar, M.Sc, Ph.D) For my family: Bapak Dodot, Ibu Nini, Mas Nuki and also, My Mauly ABSTRACT TOURISM DEVELOPMENT IN WEST JAVA PROVINCE, INDONESIA: ADOPTING THE MARKETING APPROACH FROM GRONINGEN PROVINCE, THE NETHERLANDS By: NOELY ARDYA PARAMITHA RuG Nr. -
Implementation of Tourism Development Policies in Garut District, West Java Province, Indonesia
Available online at http://www.institutebiopaleogeography-darwin.com/ IBPG 5 (2021) 1-40 eBook ISBN 978-83-949342-4-8 Implementation of Tourism Development Policies in Garut District, West Java Province, Indonesia Achmad Rizal Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Jatinangor Km 21, Jatinangor, Sumedang 45363, West Java, Indonesia E-mail address: [email protected] ( Received 08 January 2021; Accepted 23 January 2021; Date of Publication 24 January 2021 ) The Institute of Biopaleogeography named under Charles R. Darwin 5 (2021) 1-40 The Institute of Biopaleogeography named under Charles R. Darwin Publisher’s Address: Scientific Publishing House “DARWIN” 22, Adama Mickiewicza Street, 78-520 Złocieniec, District Drawski, West Pomerania, Poland Cite of this eBook: Achmad Rizal. Implementation of Tourism Development Policies in Garut District, West Java Province, Indonesia. The Institute of Biopaleogeography named under Charles R. Darwin 5 (2021) 1-40. eBook ISBN 978-83-949342-4-8 -2- The Institute of Biopaleogeography named under Charles R. Darwin 5 (2021) 1-40 ABSTRACT The Government of Garut District launched the priority of 10 tourist destinations' development program to be more comfortable and secure based on the visits rate assessment results and a promising tourism potential to many visitors. This report aims to determine the implementation of tourism development policies in Garut District, which were reviewed with the criteria approach, namely attraction, accessibility, and amenities. This reporting approaches describe the implementation of tourism development policies in the Garut District. The results show the implementation of tourism development policies in Garut District has been going well even though several problems still exist.