Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611 Volume 3 Nomor 1 Halaman 164-169 April 2018 e-ISSN 2623-1980

SPESIES POHON DI PESISIR PANTAI TABANIO, KALIMANTAN SELATAN

Tree Species in Tabanio Coastal Area, South Kalimantan

Hairiani *, Supramono, Atiek Winarti 1 Program Studi Magister Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat, Jl. Brigjend. H. Hasan Basry. 70123. Banjarmasin, Indonesia *Surel: [email protected]

Abstract There are potential species growing on the coast of South Province. Most of the local people working as fishermens take advantage of the potential . The objective of the study was to identify the trees, especially having more than 20 cm diameter on the breast high growing on the coastal area of Tabanio. The samples were collected through survey in a 1000 m x 300 m plot. There were 10 species of coastal trees, namely Mangifera indica, antisepticum, Nauclea orientalis, Guettarda speciosa, Urophyllum arboreum, Sandoricum koetjape, Eriglossum rubiginisom, Hibiscus tiliaceus, Ficus benjamina, and Terminalia catappa.

Keywords: coast, diameter on the breast high, Tabonio, tree

1. PENDAHULUAN Secara umum, hutan ini terletak di tepi pantai, tumbuh pada tanah kering berpasir dan berbatu dan Kalimantan Selatan dengan luas wilayah 37.530,52 tidak terpengaruh oleh iklim serta berada di atas km2 memiliki luas laut sekitar 120.000 km2 dengan garis pasang tertinggi. Daerah penyebaran utama garis pantai sekitar 141 km memiliki potensi hutan pantai terdapat di Kalimantan Sumatera, sumberdaya alam yang cukup besar dan perlu Jawa, Bali dan Sulawesi. Dilaporkan pada tahun dikembangkan, salah satunya kawasan hutan 1990 luas hutan pantai tersisa ±1 juta hektar pantainya (BPS Provinsi Kalimantan Selatan, 2015). (Fakuara, 1990) dan pada tahun 1996 tersisa 0,55 Adanya keberadaan kawasan hutan pantai yang juta ha (Sugiarto dan Ekariyono, 1996). luas itu sehingga dapat dijadikan potensi dalam Istilah hutan pantai pertama kali disebutkan proses pembelajaran yang berbasis lingkungan, oleh Whitford (2011) sebagai salah satu tipe hutan. khususnya di pesisir timur Provinsi Kalimantan Kondisi hutan pantai umumnya berbentuk substrat Selatan. pasir serta ditemukan beberapa jenis Ekosistem hutan pantai terdapat di daerah tumbuhan pionir. Umumnya lebar hutan pantai tidak kering di tepi pantai. Ekosistem tersebut tidak lebih dari 50 meter dan tidak jelas batas zonasinya terpengaruh oleh iklim, pada daerah dengan kondisi dengan tipe hutan lainnya serta memiliki tinggi tanah berpasir dan berbatu-batu, serta terletak pohon mencapai 25 meter (Goltenboth et al, 2006). diatas garis pasang tertinggi (Direktorat Jenderal Soerianegara dan Indrawan (2005) menyebutkan Kehutanan, 1976). Daerah pantai merupakan beberapa ciri khas hutan pantai, antara lain tidak daerah perbatasan antara ekosistem laut dan terpengaruh iklim, tanah kering (tanah pasir, berbatu ekosistem darat. Hutan pantai biasanya tidak karang, atau lempung, tumbuh di pantai (tanah lebar dan terdapat di pantai yang agak tinggi dan rendah pantai), pohon-pohon kadang penuh dengan kering. Daerah tersebut jarang digenangi air laut. epifit, antara lain paku-pakuan dan anggrek di Akan tetapi, sering terjadi angin kencang dengan Indonesia banyak ditemukan di pantai selatan Pulau hembusan garam. Karena hempasan gelombang Jawa, pantai barat daya Pulau Sumatera, dan dan hembusan angin maka pasir dari pantai Pantai Sulawesi. membentuk gundukan ke arah darat. Setelah Hutan pantai memiliki banyak manfaat yaitu gundukan pasir itu, terdapat tegakan hutan yang dapat meredam hempasan gelombang tsunami, dinamakan hutan pantai (Arief, 1994). Jenis pohon mencegah terjadinya abrasi pantai, melindungi lainnya diantaranya Terminalia cattapa, Hibiscus ekosistem darat dari terpaan angin dan badai, tiliaceus, Casuarina equisetifolia dan Pisonia pengendali erosi, habitat flora dan fauna, tempat grandis. berkembangbiak, pengendali pemanasan global, penghasil bahan baku industry kosmetik, biodisel

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat 164 Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611 Volume 3 Nomor 1 Halaman 164-169 April 2018 e-ISSN 2623-1980 dan obat-obatan serta sebagai penghasil bioenergi (Tuheteru dan Mahfudz, 2012). Desa Tabanio terletak di Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Desa Tabanio memiliki potensi alam yang luas berupa kawasan pesisir pantai dan kawasan hutan pantainya. Kawasan pesisirnya memiliki potensi sumberdaya alam yang melimpah khususnya tumbuhan. Kondisi lingkungan peralihan yang khas akan menghasilkan suatu komunitas yang juga khas. Kawasan pesisir menjadi habitat bagi komunitas yang mampu beradaptasi dengan kondisi Foto: Google Earth lingkungannya. Faktor-faktor yang diperlukan untuk Gambar 1. Peta Pantai Tabanio keberlangsungan hidup individu organisme dan Keterangan: populasinya disediakan dalam habitat. = Tempat pengambilan sampel Seiring berkembangnya aktifitas pembangunan terhadap hutan pantai dikawasan Tabanio, akan 1. Menentukan lokasi penelitian yaitu hutan pantai berdampak kepada hilangnya tumbuhan yang Tabanio di Kecamatan Takisung dari arah semula hidup dikawasan tersebut. Dahuri, Rais, selatan seluas 1000 m x 300 m. Ginting dan Sitepu, (2001) menyatakan bahwa 2. Membagi tim peneliti di masing-masing daerah adanya aktifitas kegiatan di daerah pariwisata atau sebanyak 2 orang kemudian masing-masing tim rekreasi dapat menimbulkan masalah ekologis yang menjelajahi daerah penelitian yang ditentukan. khusus dibandingkan dengan kegiatan ekonomi lain 3. Mengambil sampel tumbuhan yang berdiameter mengingat bahwa keindahan dan keaslian alam lebih dari 20 cm yang terdiri dari daun, bunga merupakan modal utama, bila suatu wilayah pesisir dan buah bila ditemukan. dibangun sebagai tempat rekreasi masyarakat, 4. Mengidentifikasi ditempat yang tidak bisa biasanya fasilitas pendukung lain juga berkembang dibawa, memberi label sampel yang telah pesat. Pemanfaatan yang tinggi terhadap sumber diambil sesuai identifikasinya. daya alam untuk kepentingan akan mengakibatkan 5. Memasukkan perwakilan setiap jenis tumbuhan kegagalan penerapan kebijakan pengelolaan yang ditemukan ke dalam plastik sampel sesuai sumber daya alam dan merusak lingkungan (Fauzi titik pengambilan sampel. 2005). Dengan adanya kegiatan pembangunan 6. Membawa tumbuhan kembali ke basecamp diikuti dengan terbatasnya jalur penghijauan di untuk keperluan identifikasi spesies. kawasan pantai Tabanio akan berdampak terhadap 7. Spesimen yang telah dikumpulkan kemudian hilangnya tumbuhan pantai yang dapat memberikan diidentifikasi menggunakan panduan identifikasi banyak manfaat salah satunya memberikan Tumbuhan, tujuannya untuk menentukan perlindungan terhadap bahaya tsunami. Oleh klasifikasi dari masing-masing tumbuhan. karena itu penelitian tentang jenis-jenis tumbuhan pantai khususnya pohon ini perlu dilakukan dengan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN tujuan untuk mengetahui jenis-jenis pohon yang terdapat pada kawasan wisata Pantai Tabanio. Pada penelitian di pesisir Pantai Tabanio ini ditemukan 10 spesies pohon yang terdiri atas 1 2. METODE kelas dan 8 famili. Pohon atau tumbuhan tersebut secara lengkap dijelaskan berikut ini. Penelitian ini dilaksanakan di pesisir Pantai Tabanio Kecamatan Takisung (Gambar 1) pada bulan Juli 3.1 Mangifera indica 2017. Metode yang digunakan adalah observasi ke lapangan dengan penjelajahan pada garis pantai Menurut Van Steenis (2008) klasifikasi tumbuhan seluas 1.000 m x 300 m. berkeping dua yang lebih dikenal dengan nama Sampel penelitian ini adalah semua pohon mangga ini sebagai berikut. yang berdiameter lebih dari 20 cm yang ditemukan Kingdom : Plantae di lokasi penelitian. Sedangkan pengambilan sampel Divisio : Magnoliophyta dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah- Classis : Magnoliopsida langkah sebagai berikut: Ordo : Sapindales Familia : Anacardiaceae

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat 165 Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611 Volume 3 Nomor 1 Halaman 164-169 April 2018 e-ISSN 2623-1980

Genus : Mangifera Bunganya merupakan bunga majemuk tak Spesies : Mangifera indica Linn. terbatas dengan bentuk malai rata. Bunganya Batang mangga tegak, bercabang agak kuat; bewarna putih kekuningan yang terletak pada ujung dengan daun-daun lebat membentuk tajuk yang tangkai. Kelopaknya ada 4 helai berlekatan indah berbentuk kubah oval atau memanjang, membentuk tangkai. Mahkotanya berjumlah 6 helai dengan diameter batangnya 20 cm. Kulit batangnya berlekatan dengan membentuk corong. Benang tebal dan kasar. Warna pepagan (kulit batang) yang sarinya berjumlah 30 yang menjulang ke luar sudah tua biasanya coklat kelabu tua sampai hampir berwarna putih. Putiknya berjumlah 1 yang terletak hitam. batang berbentuk silindris, percabangan di tengah. simpodial, arah tumbuh batang tegak lurus dan arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas dan ada 3.3 Nauclea orientalis pula yang mendatar. Daun tunggal dengan letak tersebar, Menurut Van Steenis (2008) klasifikasi tumbuhan tanpa daun penumpu. Panjang tangkai daun yang pada kalangan masyarakat disebut bangkal ini bervariasi dari 1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya sebagai berikut. runcing. Daun berbentuk memanjang, ujung daun Kingdom : Plantae dan pangkal daun runcing, daging daun seperti Divisio : Magnoliophyta perkamen, tepi daun rata. Buahnya merupakan Classis : Magnoliopsida buah drupa (batu) yang berdaging berbentuk Ordo : Gentianales lonjong berwarna hijau. Familia : Rubiaceae Bunganya merupakan bunga majemuk tak Genus : Nauclea terbatas dengan bentuk malai. Bunganya bewarna Spesies : Nauclea orientalis kuning muda (putih pada ujungnya) yang terletak Batangnya tegak, percabangan simpodial; pada ujung batang. Kelopaknya ada 4 helai tidak dengan daun-daun lebat dan lebar dengan diameter berlekatan dengan bentuk memanjang. Mahkotanya batangnya kira-kira 20 cm. Kulit batangnya tebal berjumlah 6 helai tidak berlekatan dengan bentuk dan kasar. Warna pepagan (kulit batang) adalah memanjang dengan ujung rata. Benang sarinya coklat kehitaman. Batang berbentuk silindris, arah berjumlah 5 yang tertancap pada dasar bunga. tumbuh batang tegak lurus dan arah tumbuh cabang Putiknya berjumlah 1 yang tertancap pada dasar condong ke atas. bunga. Daun tunggal dengan letak berhadapan. Panjang tangkai daun bervariasi, bagian pangkalnya 3.2 Syzygium antisepticum membulat. Daun berbentuk oval, ujung daunnya tumpul dan pangkal daunnya membulat, daging Menurut Van Steenis (2008) klasifikasi tumbuhan daun seperti kertas dengan tepi daun rata. sebangsa jejambuan ini adalah Bunganya merupakan bunga majemuk tak Kingdom : Plantae terbatas dengan bentuk bongkol. Bunganya Divisio : Magnoliophyta bewarna jingga yang terletak di ketiak daun. Classis : Magnoliopsida Kelopaknya ada 4 sampai 5 helai berlekatan. Ordo : Mahkotanya berjumlah 4 sampai 5 helai saling Familia : Myrtacea berlekatan dengan membentuk tabung. Benang Genus : Syzygium sarinya berjumlah 4 sampai 5 yang berselang Spesies : Syzygium antisepticum dengan mahkota. Putiknya berjumlah 1 yang Batangnya tegak, percabangan simpodial; keadaannya panjang. dengan daun-daun lebat, dengan diameter batangnya 20 cm. Kulit batangnya tebal dan kasar. 3.4 Guettarda speciosa Warna pepagan (kulit batang) adalah coklat kemerahan. Batang berbentuk silindris, arah tumbuh Menurut Van Steenis (2008) klasifikasi tumbuhan ini batang tegak lurus dan arah tumbuh cabang ada adalah: yang condong ke atas. Kingdom : Plantae Daun tunggal dengan letak berhadapan, Divisio : Magnoliophyta tanpa daun penumpu. Panjang tangkai daun Classis : Magnoliopsida bervariasi, bagian pangkalnya runcing. Daun Ordo : Gentianales berbentuk memanjang, ujung daun dan pangkal Familia : Rubiaceae daun runcing, daging daun seperti perkamen, tepi Genus : Guettarda daun rata. Spesies : Guettarda speciosa

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat 166 Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611 Volume 3 Nomor 1 Halaman 164-169 April 2018 e-ISSN 2623-1980

Batangnya tegak, percabangan simpodial; Divisio : Magnoliophyta dengan daun-daun yang lebar dengan diameter Classis : Magnoliopsida batangnya kira-kira 22 cm. Kulit batangnya tebal Ordo : Sapindales dan kasar. Warna pepagan (kulit batang) adalah Familia : Sapindaceae coklat. Batang berbentuk silindris, arah tumbuh Genus : Erioglossum batang tegak lurus dan arah tumbuh cabang tegak. Spesies : Erioglossum rubiginisom Daun tunggal dengan letak berhadapan. Batangnya tinggi tegak, percabangan Panjang tangkai daun bervariasi, dari 10-15 cm simpodial; dengan daun-daun lebat memanjang bagian pangkalnya tumpul. Daun berbentuk jorong, dengan diameter batangnya kira-kira 24 cm. Kulit ujung daun dan pangkal daunnya tumpul, daging batangnya tebal dan kasar. Warna pepagan (kulit daun seperti kertas dengan tepi daun berombak. batang) adalah coklat. Batang berbentuk silindris, Bunganya merupakan bunga majemuk tak arah tumbuh batang tegak lurus dan arah tumbuh terbatas dengan bentuk payung. Bunganya bewarna cabang tegak. putih yang terletak di ujung batang. Kelopaknya ada Daun tunggal dengan letak berhadapan. 4 helai berlekatan. Mahkotanya berjumlah 7 helai Panjang daun bervariasi, dari 7-15 cm, bagian membentuk corong. Benang sarinya berjumlah 8 pangkalnya tumpul. Daun berbentuk memanjang, pendek berwarna kuning. Putiknya berjumlah 1 yang ujung daunnya runcing dan pangkal daunnya terletak di dalam corong. tumpul, daging daun tipis lunak dengan tepi daun rata. 3.5 Sandoricum koetjape Bunganya merupakan bunga majemuk tak terbatas dengan bentuk malai. Bunganya bewarna Klasifikasi tumbuhan yang secara umum disebut putih yang terletak di ujung tangkai. Kelopaknya ada kecapi ini menurut Van Steenis (2008) adalah 5 helai berlekatan berbentuk setengah bulat. Kingdom : Plantae Mahkotanya berjumlah 4 helai berlekatan berbentuk Divisio : Magnoliophyta mangkuk. Benang sarinya berjumlah 7 terletak di Classis : Magnoliopsida tengah. Putiknya berjumlah 1 terletak di tengah. Ordo : Sapindales Familia : Meliaceae 3.7 Hibiscus tiliaceus Genus : Sandoricum Spesies : Sandoricum koetjape Menurut Van Steenis (2008) klasifikasi tumbuhan Batangnya tegak, percabangan simpodial; yang disebut waru oleh masyarakat ini sebagai dengan daun-daun lebat dengan diameter berikut. batangnya kira-kira 23 cm. Kulit batangnya tebal Kingdom : Plantae dan kasar. Warna pepagan (kulit batang) adalah Divisio : Magnoliophyta coklat. Batang berbentuk silindris, arah tumbuh Classis : Magnoliopsida batang tegak lurus dan arah tumbuh cabang tegak. Ordo : Malvales Daun majemuk dengan letak berhadapan. Familia : Malvaceae Panjang daun bervariasi, dari 5-12 cm, bagian Genus : Hibiscus pangkalnya runcing. Daun berbentuk memanjang, Spesies : Hibiscus tiliaceus L. ujung daunnya meruncing dan pangkal daunnya Batangnya tinggi tegak, percabangan runcing, daging daun seperti kertas dengan tepi simpodial; dengan daun-daun lebat dan rimbun daun rata. dengan diameter batangnya kira-kira 20 cm. Kulit Bunganya merupakan bunga majemuk tak batangnya tebal dan kasar. Warna pepagan (kulit terbatas dengan bentuk malai. Bunganya bewarna batang) adalah coklat. Batang berbentuk silindris, kuning kehijauan yang terletak di ketiak daun. arah tumbuh batang tegak lurus dan arah tumbuh Kelopaknya ada 3 helai berlekatan berwarna hijau. cabang tegak. Mahkotanya berjumlah 5 helai lepas berwarna Daun tunggal dengan letak berseling. Panjang kuning. Benang sarinya berjumlah 1 pendek. daun bervariasi, dari 7-12 cm, bagian pangkalnya Putiknya berjumlah 4 berwarna coklat. berlekuk. Daun berbentuk jantung, ujung daunnya meruncing dan pangkal daunnya berlekuk, daging 3.6 Eriglossum rubiginisom daun tipis lunak dengan tepi daun rata. Mempunyai ciri khusus pada daunnya yaitu pada sisi bawah Menurut Van Steenis (2008) klasifikasi tumbuhan ini daun berambut rapat. adalah Bunganya merupakan bunga tunggal dengan Kingdom : Plantae bentuk lonceng. Bunganya bewarna kuning dengan

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat 167 Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611 Volume 3 Nomor 1 Halaman 164-169 April 2018 e-ISSN 2623-1980 bagian dalam kemerahan yang terletak di ujung Batangnya tinggi tegak, percabangan batang. Kelopaknya ada 5 helai separuh melekat simpodial; dengan daun-daunnya yang lebar dan pada dasar bunga. Mahkotanya berjumlah 5 helai bertumpuk membentuk kanopi yang rindang dengan berlekatan membentuk lonceng. Benang sarinya diameter batangnya kira-kira 35 cm. Kulit batangnya banyak saling berlekatan berwarna kuning. Putiknya tebal dan kasar. Warna pepagan (kulit batang) berjumlah 5 menjulur keluar dari dasar bunga adalah abu-abu kecoklatan. Batang berbentuk berwarna merah. silindris, arah tumbuh batang tegak lurus dan arah tumbuh cabang tegak. 3.8 Ficus benjamina Daun tunggal dengan letak tersebar. Panjang daun bervariasi, dari 15-30 cm. Daun berbentuk Klasifikasi tumbuhan ini menurut Van Steenis (2008) bulat telur terbalik, ujung daunnya tumpul dan sebagai berikut. pangkal daunnya tumpul, daging daun seperti kertas Kingdom : Plantae dengan tepi daun rata. Divisio : Magnoliophyta Bunganya merupakan bunga majemuk tak Classis : Magnoliopsida terbatas dengan bentuk bulir. Bunganya bewarna Ordo : Urticales putih yang terletak di ujung ranting. Kelopaknya ada Familia : Moraceae 5 helai berlekatan berbentuk lonceng. Mahkotanya Genus : Ficus tidak ada. Benang sarinya berjumlah 5 muncul Spesies : Ficus benjamina keluar. Putiknya berjumlah 1 dengan keadaan yang Batang tumbuhan yang umum disebut beringin sangat pendek terletak di tengah. Buahnya ini tinggi tegak, percabangan simpodial; dengan merupakan buah batu berbentuk bulat telur gepeng, daun-daun lebat dan rimbun membentuk kanopi berwarna hijau saat muda dan berwarna kuning yang lebar dengan diameter batangnya kira-kira 37 merah saat tua. cm. Kulit batangnya tebal dan kasar. Warna pepagan (kulit batang) adalah coklat kehitaman. 3.10 Urophyllum arboreum Batang berbentuk silindris, arah tumbuh batang tegak lurus dan arah tumbuh cabang tegak. Klasifikasi lengkapnya menurut Van Steenis (2008) Mempunyai ciri khusus yaitu akar gantung. adalah sebagai berikut. Daun tunggal dengan letak tersebar. Panjang Kingdom : Plantae daun bervariasi, dari 6-11 cm, bagian pangkalnya Divisio : Magnoliophyta runcing. Daun berbentuk memanjang, ujung Classis : Magnoliopsida daunnya meruncing dan pangkal daunnya runcing, Ordo : Gentianales daging daun seperti kertas dengan tepi daun rata. Familia : Rubiaceae Bunganya merupakan bunga tunggal dengan Genus : Urophyllum bentuk bulat panjang. Bunganya bewarna kuning Spesies : Urophyllum arboreum kehijauan yang terletak di ketiak daun. Kelopaknya Batangnya tinggi tegak, percabangan ada 3 helai berlekatan berbentuk corong. simpodial; dengan daun-daunnya lebat dengan Mahkotanya berjumlah 5 helai berlekatan berbentuk diameter batangnya kira-kira 22 cm. Kulit batangnya bulat. Benang sarinya berjumlah 5 dengan keadaan kasar. Warna pepagan (kulit batang) adalah coklat. yang pendek. Putiknya berjumlah 1 dengan Batang berbentuk silindris, arah tumbuh batang keadaan yang pendek. Buahnya merupakan buah tegak lurus dan arah tumbuh cabang tegak. buni berwarna hijau. Daun tunggal dengan letak berhadapan. Panjang daun bervariasi, dari 4-8 cm. Daun 3.9 Terminalia catappa berbentuk memanjang, ujung daunnya runcing dan pangkal daunnya runcing, daging daun seperti Klasifikasi ketapang menurut Van Steenis (2008) kertas dengan tepi daun rata. sebagai berikut. Bunganya merupakan bunga majemuk dengan Kingdom : Plantae bentuk payung. Bunganya bewarna putih yang Divisio : Magnoliophyta terletak di ketiak daun. Kelopaknya ada 4 helai Classis : Magnoliopsida berlekatan. Mahkotanya ada 6 helai dengan Ordo : Myrtales keadaan bertumpuk-tumpuk. Benang sarinya Familia : Combretaceae berjumlah 4 saling berlekatan. Putiknya berjumlah 1 Genus : Terminalia berada di tengah. Spesies : Terminalia catappa L.

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat 168 Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611 Volume 3 Nomor 1 Halaman 164-169 April 2018 e-ISSN 2623-1980

4. SIMPULAN Dahuri R, Rais j, Ginting SP, Sitepu MJ. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Sepuluh spesies yang ditemukan di pesisir Pantai Lautan Secara Terpadu. PT. Pradnya Paramita. Tabanio Kecamatan Takisung terdiri atas 1 famili Jakarta. Direktorat Jenderal Kehutanan. (1976). Vademecum Anacardiaceae, 1 , 3 Rubiaceae, 1 Kehutanan Indonesia. Departemen Pertanian, Meliaceae, 1 Sapindaceae, 1 Malvaceae, 1 famili Jakarta. Moraceae dan 1 Combretaceae. Fakuara MY. 1990. Pengantar Bioteknologi Kehutanan. Perlu penelitian lebih lanjut untuk menemukan Dirjen Pendidikan Tinggi dan PAU IPB.Bogor. spesies pohon lain di Pantai Tabonio Kecamatan Fauzi A. 2005. Kebijakan Perikanan dan Kelautan. Takisung. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Goltenboth F. 2006. Ecology of Insular Southeast 5. UCAPAN TERIMA KASIH Asia: The Indonesia Archipelago. Elsevier. Amsterdam. Soerianegara I, Indrawan A. 2005. Ekologi Hutan Penulis pertama mengucapkan terima kasih kepada Indonesia. Laboratorium Ekologi Hutan, Fakultas kedua orangtua yang selalu mendukung kegiatan Kehutanan IPB, Bogor. positif ini. Steenis VCGGI. 1978. Flora. Pradnya Paramita, Jakarta. Sugiarto, Ekariyono W. 1996. Penghijauan Pantai. 6. DAFTAR PUSTAKA Penebar Swadaya, Jakarta. Tuheteru F, Mahfudz D. 2012. Ekologi, Manfaat & Arief A. 1994. Hutan: Hakikat dan Pengaruhnya terhadap Rehabilitasi, Hutan Pantai Indonesia. Balai Lingkungan. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. Penelitian Kehutanan Manado. Manado. BPS Prov. Kalsel. 2015. http://kalsel.bps.go.id Website Whitford. 2011. Forest Hydrology and Biogeochemistry. Resmi BPS Provinsi Kalimantan Selatan. Diakses Springer. tanggal 26 April 2017. -----

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat 169