Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti SD Kelas IV Hak Cipta © 2013 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Katalog Dalam Terbitan (KDT) Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. -- Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013. iv, 92 hlm. : ilus. ; 29.7 cm. Untuk SD Kelas IV ISBN 978-979-1274-88-3 (jilid lengkap) ISBN 978-979-1274-92-0 (jilid 4) 1. Hindu - Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 294.5 Kontributor Naskah : Duwijo dan Komang Susila. Penelaah : I Made Titib dan I Made Sujana. Penyelia Penerbitan : Politeknik Negeri Media Kreatif, Jakarta. Cetakan Ke-1, 2013 Disusun dengan huruf Myriad Pro, 14 pt ii Agama Hindu Kelas 4 SD ii Kelas IV SD ii Kelas IV SD Kata Pengantar Kurikulum 2013 dirancang agar peserta didik tidak hanya bertambah pengetahuannya, tetapi juga meningkat keterampilannya dan semakin mulia kepribadiannya. Dengan demikian, ada kesatuan utuh antara kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Keutuhan ini dicerminkan dalam pendidikan agama dan budi pekerti. Melalui pembelajaran agama diharapkan akan terbentuk keterampilan beragama dan terwujud sikap beragama peserta didik yang berimbang, mencakup hubungan manusia dengan Penciptanya, sesama manusia, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Pengetahuan agama yang dipelajari para peserta didik menjadi sumber nilai dan penggerak perilaku mereka. Sekadar contoh, di antara nilai budi pekerti dalam agama Hindu dikenal dengan Tri Marga (bakti kepada Tuhan, orang tua, dan guru; karma, bekerja sebaik-baiknya untuk dipersembahkan kepada orang lain dan Tuhan; Jnana, menuntut ilmu sebanyak-banyaknya untuk bekal hidup dan penuntun hidup), dan Tri Warga (dharma, berbuat berdasarkan atas kebenaran; artha, memenuhi harta benda kebutuhan hidup berdasarkan kebenaran, dan kama, memenuhi keinginan sesuai dengan norma-norma yang berlaku). Dalam pembentukan budi pekerti, proses pembelajarannya mesti mengantar mereka dari pengetahuan tentang kebaikan, lalu menimbulkan komitmen terhadap kebaikan, dan akhirnya benar-benar melakukan kebaikan. Buku Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti ini ditulis dengan semangat itu. Pembelajarannya dibagi ke dalam beberapa kegiatan keagamaan yang harus dilakukan peserta didik dalam usaha memahami pengetahuan agamanya dan mengaktualisasikannya dalam tindakan nyata dan sikap keseharian, baik dalam bentuk ibadah ritual maupun ibadah sosial. Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap peserta didik dengan ketersediaan kegiatan yang ada pada buku ini. Guru dapat memperkayanya secara kreatif dengan kegiatan-kegiatan lain yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam sekitar. Sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka untuk terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi itu, kami mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045). Jakarta, Mei 2013 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh Agama Hindu Kelas 4 SD iii Buku Panduan Guru Agama Pendidikan Hindu Agama Hinduiii dan Budi Pekerti iii Daftar Isi Kata Pengantar ................................................................................................................................ iii Daftar Isi ............................................................................................................................................. iv Pelajaran 1. Punarbhava .............................................................................................................. 1 A. Pengertian Punarbhawa ...................................................................................... 1 B. Pengertian Surga Cyuta dan Neraka Cyuta .................................................. 2 C. Ciri-Ciri Kelahiran Surga Cyuta dan Neraka Cyuta ..................................... 3 D. Cerita Terkait dengan Punarbhawa ................................................................. 4 Pelajaran 2. Orang Suci ................................................................................................................. 12 A. Pengertian Orang Suci ......................................................................................... 12 B. Pengelompokkan Jenis-Jenis Orang Suci ...................................................... 13 C. Syarat-Syarat Orang Suci ..................................................................................... 14 D. Tugas dan Kewajiban Orang Suci ..................................................................... 16 E. Larangan-Larangan Orang Suci ....................................................................... 18 F. Upaya-Upaya Menjaga Kesucian Diri .............................................................. 19 G. Upaya-Upaya Menghormati Orang Suci ....................................................... 20 Pelajaran 3. Catur Pataka ............................................................................................................. 25 A. Pengertian Catur Pataka ...................................................................................... 26 B. Contoh-Contoh Perilaku Catur Pataka ............................................................ 27 C. Upaya-Upaya Menghindar dari Perilaku Catur Pataka ............................. 30 D. Cerita Terkait dengan Catur Pataka ................................................................. 31 Pelajaran 4. Sapta Rsi..................................................................................................................... 41 A. Pengertian Sapta Rsi ............................................................................................. 41 B. Nama-Nama Maharsi Penerima Wahyu Veda ............................................... 41 C. Cerita tentang Sapta Rsi ...................................................................................... 42 D. Maharsi Penyusun Catur Veda ........................................................................... 46 Pelajaran 5. Hari Suci .................................................................................................................... 53 A. Pengertian Hari Suci Hindu ................................................................................ 53 B. Jenis-Jenis Hari Suci Hindu ................................................................................. 54 C. Manfaat Hari Suci bagi Umat Hindu ................................................................ 59 D. Cerita-Cerita yang Terkait dengan Hari Suci Agama Hindu .................... 60 Pelajaran 6. Sejarah Agama Hindu di Indonesia ................................................................. 69 A. Sejarah Perkembangan Agama Hindu di Indonesia ................................. 69 B. Kejayaan Agama Hindu di Indonesia ............................................................. 78 C. Keruntuhan Agama Hindu di Indonesia ........................................................ 83 Glosarium .......................................................................................................................................... 91 Daftar Pustaka ................................................................................................................................. 92 iv Agama Hindu Kelas 4 SD iv Kelas IV SD iv Kelas IV SD Pelajaran 1 Punarbhava A. Pengertian Punarbhava Kata Punarbhava dari akar kata Punar (kembali) dan Bhava (lahir) bisa diartikan Reinkarnasi, yang memiliki arti kelahiran kembali ke mayapada atau bhumi. Dalam pandangan filsafat, Atma berarti jiwa yang masih dibungkus oleh badan kasar (stula sarira) dan badan halus (suksma sarira), maka atma terbelenggu oleh unsur maya. Kepercayaan terhadap Punarbhava mengajarkan kita untuk percaya diri. Dengan adanya Punarbhava, kita diberikan kesempatan untuk berbuat baik (subha karma) di dunia. Perbuatan baik (subha karma) yang dilakukan dapat membebaskan kita dari perputaran Sumber : http//:wikipedia.id kelahiran kembali. Gambar 1.1 Ilustrasi Punarbhava Agama Hindu Kelas 4 SD 1 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 1 B. Pengertian Surga Cyuta dan Neraka Cyuta Agama Hindu, mengajarkan setelah kematian akan ada alam lain (neraka, surga, dan moksa). Keadaan alam setelah kematian hampir sama dengan keadaan alam dunia. Kelahiran manusia ke dunia juga berbeda-beda. Perbedaan ini disebabkan oleh bekas perbuatannya (karma wasana), ada yang lahir dalam keadaan cacat, sempurna, kaya, miskin, cantik, tidak cantik, tampan, dan tidak tampan serta yang lain. Perbuatan itulah yang menyebabkan manusia Sumber: Dok. Kemdikbud dilahirkan dari surga atau neraka. Gambar1.2 Ilustrasi Punarbhava 1. Pengertian Surga Cyuta Surga Cyuta adalah seseorang yang terlahir dari surga. Orang tersebut terlahir
Recommended publications
  • Concise Ancient History of Indonesia.Pdf
    CONCISE ANCIENT HISTORY OF INDONESIA CONCISE ANCIENT HISTORY O F INDONESIA BY SATYAWATI SULEIMAN THE ARCHAEOLOGICAL FOUNDATION JAKARTA Copyright by The Archaeological Foundation ]or The National Archaeological Institute 1974 Sponsored by The Ford Foundation Printed by Djambatan — Jakarta Percetakan Endang CONTENTS Preface • • VI I. The Prehistory of Indonesia 1 Early man ; The Foodgathering Stage or Palaeolithic ; The Developed Stage of Foodgathering or Epi-Palaeo- lithic ; The Foodproducing Stage or Neolithic ; The Stage of Craftsmanship or The Early Metal Stage. II. The first contacts with Hinduism and Buddhism 10 III. The first inscriptions 14 IV. Sumatra — The rise of Srivijaya 16 V. Sanjayas and Shailendras 19 VI. Shailendras in Sumatra • •.. 23 VII. Java from 860 A.D. to the 12th century • • 27 VIII. Singhasari • • 30 IX. Majapahit 33 X. The Nusantara : The other islands 38 West Java ; Bali ; Sumatra ; Kalimantan. Bibliography 52 V PREFACE This book is intended to serve as a framework for the ancient history of Indonesia in a concise form. Published for the first time more than a decade ago as a booklet in a modest cyclostyled shape by the Cultural Department of the Indonesian Embassy in India, it has been revised several times in Jakarta in the same form to keep up to date with new discoveries and current theories. Since it seemed to have filled a need felt by foreigners as well as Indonesians to obtain an elementary knowledge of Indonesia's past, it has been thought wise to publish it now in a printed form with the aim to reach a larger public than before.
    [Show full text]
  • Southeast Asia: History, Modernity, and Religious Change
    AL ALBAB - Borneo Journal of Religious Studies (BJRS) Volume 2 Number 2 December 2013 SOUTHEAST ASIA: HISTORY, MODERNITY, AND RELIGIOUS CHANGE Sumanto Al Qurtuby University of Notre Dame’s Kroc Institute for International Peace Studies Abstract Southeast Asia or Southeastern Asia, with more than six hundred million pop- ulations, is home to millions of Buddhists, Muslims, Confucians, Protestants, Catholics, and now Pentecostals, as well as many followers of local religions and spiritual beliefs. Notwithstanding its great historical, political, cultural legacies, however, the region has long been neglected as a site for religious studies in the Western academia. Aiming at filling the gap in Asian and religious studies as well as exploring the richness of Southeast Asian cultures, this article discusses the dynamics, diversity, and complexity of Southeast Asian societies in their re- sponse to the region’s richly political, cultural, and religious traditions spanning from pre-modern era to modern one. The article also examines the “integrative revolutions” that shaped and reshaped warfare, state organization and econom- ics of Southeast Asia, particularly in the pre-European colonial era. In addition, the work discusses the wave of Islamization, particularly since the nineteenth century, as well as the upsurge of religious resurgence that shift the nature of religiosity and the formation of religious groupings in the area. The advent of Islam, with some interventions of political regimes, had been an important cause for the decline of Hindu-Buddhist traditions in some areas of Southeast Asia, especially Indonesia, the coming of Pentecostalism has challenged the well-estab- lished mainstream Protestantism and Catholicism, especially in Indonesia and the Philippines.
    [Show full text]
  • Tracing Vishnu Through Archeological Remains at the Western Slope of Mount Lawu
    KALPATARU, Majalah Arkeologi Vol. 29 No. 1, Mei 2020 (15-28) TRACING VISHNU THROUGH ARCHEOLOGICAL REMAINS AT THE WESTERN SLOPE OF MOUNT LAWU Menelusuri Jejak Wisnu pada Tinggalan Arkeologi di Lereng Gunung Lawu Heri Purwanto1 and Kadek Dedy Prawirajaya R.2 1Archaeology Alumni in Archaeology Department, Udayana University Jl. Pulau Nias No. 13, Sanglah, Denpasar-Bali [email protected] 2Lecturer in Archaeology Department, Udayana University Jl. Pulau Nias No. 13, Sanglah, Denpasar-Bali [email protected] Naskah diterima : 5 Mei 2020 Naskah diperiksa : 27 Mei 2020 Naskah disetujui : 4 Juni 2020 Abstract. To date, The West Slope area of Mount Lawu has quite a lot of archaeological remains originated from Prehistoric Period to Colonial Period. The number of religious shrines built on Mount Lawu had increased during the Late Majapahit period and were inhabited and used by high priests (rsi) and ascetics. The religious community was resigned to a quiet place, deserted, and placed far away on purpose to be closer to God. All religious activities were held to worship Gods. This study aims to trace Vishnu through archaeological remains. Archaeological methods used in this study are observation, description, and explanation. Result of this study shows that no statue has ever been identified as Vishnu. However, based on archeological data, the signs or symbols that indicated the existence of Vishnu had clearly been observed. The archeological evidences are the tortoise statue as a form of Vishnu Avatar, Garuda as the vehicle of Vishnu, a figure riding Garuda, a figure carrying cakra (the main weapon of Vishnu), and soles of his feet (trivikrama of Vishnu).
    [Show full text]
  • The Prospect of IORA Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA)
    The Prospect of IORA Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) 2017 Center for Policy Analysis and Development Asia Pacific and Africa Region Ministry of Foreign Affaris of The Republic of Indonesia Chief Editor Dr Siswo Pramono, LL.M, Policy Analysis and Development Agency (PADA), Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia 1 Published by Center of Policy Analysis and Development Agency on Asia Pacific and Africa Regions, Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia on 2017 Central Jakarta 10110 Indonesia E-mail: [email protected] Printed by ©2017 Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan 2 Table Of Contents Section 1: Introduction ..................................................................................... 12 Introduction ....................................................................................... 12 Research Focus............................................................................... 13 Research Questions : ...................................................................... 13 Method Of Research : ..................................................................... 13 Section 2: ............................................................................................................ 14 Chapter II ........................................................................................ 14 Measuring Economic Cooperation In Indian Ocean Rim: ............... 14 An Illustrated Sketch About Regional Architecture ......................... 14 Iora Is To Promote A
    [Show full text]
  • Korrespondenzblatt Des Canisianums
    KORRESPONDENZBLATT DES CANISIANUMS Heft 1, Jahrgang 153 – Sommersemester 2020 INHALTSVERZEICHNIS GELEITWORT DES REKTORS GELEITWORT DES REKTORS ................................................................................................................ 1 Liebe Alt-Canisianer, Freunde und Wohltäter! 1. BEITRÄGE arbeiten beschäftigt. Es gab auch die erste KATHOLISCHE KIRCHE IN INDONESIEN .................................................................................... 2 „digitale Defensio“ in der Geschichte des DIE UKRAINISCHE GRIECHISCH-KATHOLISCHE KIRCHE ............................................................... 15 Canisianums, in der alle Beteiligten (Kan- didat, Professoren, Studiendekan) „online“ 2. AKADEMISCHES miteinander kommunizierten. Interessierte FAKULTÄTSKLAUSUR – EIN BLICK IN DIE ZUKUNFT ................................................................... 28 Zuhörer konnten über das Internet dabei AQUINAS LECTURE 2020 ................................................................................................. 28 sein. 3. AKTUELLES UND CHRONIK Auch die Ostertage waren neu und ganz CHRONIK VON DEZEMBER 2019 BIS JUNI 2020 .................................................................... 29 anders für die Hausgemeinschaft. Wir fei- NEOINGRESSI 2019/2020 ................................................................................................ 37 erten dieses Mal alle gemeinsam im Haus DIÖZESENLISTE STUDIENJAHR 2019/2020 ........................................................................... 39 - und
    [Show full text]
  • Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti
    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2013 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti SD Kelas IV MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN SD Kelas Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti IV Buku pelajaran pendidikan agama Hindu untuk siswa/i tingkat Sekolah Dasar ini disusun sesuai dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2013, agar siswa/i aktif. Buku ini dilengkapi kegiatan-kegiatan seperti pendapatku, kolom info, mari beraktifitas, diskusi dengan orang tua, diskusi di kelas, uji kompetensi, dan portofolio. Semua kegiatan tersebut bertujuan membantu siswa/i memahami dan mengaplikasikan ajaran agama Hindu dalam kehidupan. Buku ini dilengkapi glosarium, dan illustrasi gambar-gambar guna memotivasi siswa/i gemar membaca, mencintai budaya Hindu dengan materi hari suci agama Hindu yang dirayakan oleh umat Hindu etnis India. Demikian juga tentang sejarah perkembangan agama Hindu di Indonesia yang disajikan sejak awal masehi. Dengan buku agama Hindu ini, kami berharap siswa/i dapat belajar dengan mudah materi-materi pelajaran Pendidikan Agama Hindu. Sehingga dapat menumbuhkan semangat dan kreatifitas dalam meningkatkan Sraddha dan Bhakti siswa/i. ISBN : 978-979-1274-88-3 978-979-1274-92-0 Hak Cipta © 2013 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Katalog Dalam Terbitan (KDT) Indonesia.
    [Show full text]
  • Ritual Diwali Di Sri Sri Radha Gopinath Ashram Surabaya
    RITUAL DIWALI DI SRI SRI RADHA GOPINATH ASHRAM SURABAYA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) dalam Program Studi Agama-Agama Oleh: Tiara Sari NIM: E92216055 PROGRAM STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USULUDDIN DAN FILSAFAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2020 PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan dibawah ini saya: Nama : Tiara Sari NIM : E92216055 Jurusan : Studi Agama-Agama Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya saya sendiri, kecuali pada bagain- bagian yang dirujuk sumbernya. Surabaya, 30 November 2020 Saya yang menyatakan Dibawah ini, Tiara Sari NIM: E92216055 i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi Berjudul “RITUAL DIWALI DI SRI SRI RADHA GOPINATH ASHRAM SURABAYA” yang ditulis oleh Tiara Sari telah disetujui dan untuk diujikan Pada tanggal Surabaya, 30 November 2020 Pembimbing, Dr. Nasruddin, S.Pd, S. Th.I, MA NIP: 197308032009011005 ii PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi Berjudul “RITUAL DIWALI DI SRI SRI RADHA GOPINATH ASHRAM SURABAYA” yang ditulis oleh Tiara Sari telah diuji Pada tanggal 30 November 2020 Tim Penguji: 1. Dr. Haqqul Yaqin, M. Ag. :.............................. .................... 2. Dr. Wiwik Setiyani, M. Ag. : ................................................. 3. Feryani Umi Rosidah, S. Ag, M. Fil.l : ............ ..................................... Surabaya, 30 November 2020 iv ABSTRAK Judul : RITUAL DIWALI DI SRI SRI RADHA GOPINATH ASHRAM SURABAYA Penulis : Tiara Sari Pembimbing : Dr. Nasruddin, S.pd, S.Th.I, M.A Ritual merupakan unsur terpenting dalam kehidupan beragama. Mulai dari agama yang berskala besar atau memiliki pengikut banyak dan ajarannya tersebar dimana-mana. Contohnya Islam, Budha, Katolik, Kristen, Konghucu, Hindu. Hingga agama yang berskala kecil seperti aliran kepercayaan dan lain sebagainya. Salah satunya yaitu pengikut kesadaran Krishna atau yang lebih dikenal dengan sebutan ISKCON (International Society of Krishna Consciousness).
    [Show full text]
  • 3.Hindu Websites Sorted Country Wise
    Hindu Websites sorted Country wise Sl. Reference Country Broad catergory Website Address Description No. 1 Afghanistan Dynasty http://en.wikipedia.org/wiki/Hindushahi Hindu Shahi Dynasty Afghanistan, Pakistan 2 Afghanistan Dynasty http://en.wikipedia.org/wiki/Jayapala King Jayapala -Hindu Shahi Dynasty Afghanistan, Pakistan 3 Afghanistan Dynasty http://www.afghanhindu.com/history.asp The Hindu Shahi Dynasty (870 C.E. - 1015 C.E.) 4 Afghanistan History http://hindutemples- Hindu Roots of Afghanistan whthappendtothem.blogspot.com/ (Gandhar pradesh) 5 Afghanistan History http://www.hindunet.org/hindu_history/mode Hindu Kush rn/hindu_kush.html 6 Afghanistan Information http://afghanhindu.wordpress.com/ Afghan Hindus 7 Afghanistan Information http://afghanhindusandsikhs.yuku.com/ Hindus of Afaganistan 8 Afghanistan Information http://www.afghanhindu.com/vedic.asp Afghanistan and It's Vedic Culture 9 Afghanistan Information http://www.afghanhindu.de.vu/ Hindus of Afaganistan 10 Afghanistan Organisation http://www.afghanhindu.info/ Afghan Hindus 11 Afghanistan Organisation http://www.asamai.com/ Afghan Hindu Asociation 12 Afghanistan Temple http://en.wikipedia.org/wiki/Hindu_Temples_ Hindu Temples of Kabul of_Kabul 13 Afghanistan Temples Database http://www.athithy.com/index.php?module=p Hindu Temples of Afaganistan luspoints&id=851&action=pluspoint&title=H indu%20Temples%20in%20Afghanistan%20. html 14 Argentina Ayurveda http://www.augurhostel.com/ Augur Hostel Yoga & Ayurveda 15 Argentina Festival http://www.indembarg.org.ar/en/ Festival of
    [Show full text]
  • 2.Hindu Websites Sorted Category Wise
    Hindu Websites sorted Category wise Sl. No. Broad catergory Website Address Description Reference Country 1 Archaelogy http://aryaculture.tripod.com/vedicdharma/id10. India's Cultural Link with Ancient Mexico html America 2 Archaelogy http://en.wikipedia.org/wiki/Harappa Harappa Civilisation India 3 Archaelogy http://en.wikipedia.org/wiki/Indus_Valley_Civil Indus Valley Civilisation India ization 4 Archaelogy http://en.wikipedia.org/wiki/Kiradu_temples Kiradu Barmer Temples India 5 Archaelogy http://en.wikipedia.org/wiki/Mohenjo_Daro Mohenjo_Daro Civilisation India 6 Archaelogy http://en.wikipedia.org/wiki/Nalanda Nalanda University India 7 Archaelogy http://en.wikipedia.org/wiki/Taxila Takshashila University Pakistan 8 Archaelogy http://selians.blogspot.in/2010/01/ganesha- Ganesha, ‘lingga yoni’ found at newly Indonesia lingga-yoni-found-at-newly.html discovered site 9 Archaelogy http://vedicarcheologicaldiscoveries.wordpress.c Ancient Idol of Lord Vishnu found Russia om/2012/05/27/ancient-idol-of-lord-vishnu- during excavation in an old village in found-during-excavation-in-an-old-village-in- Russia’s Volga Region russias-volga-region/ 10 Archaelogy http://vedicarcheologicaldiscoveries.wordpress.c Mahendraparvata, 1,200-Year-Old Cambodia om/2013/06/15/mahendraparvata-1200-year- Lost Medieval City In Cambodia, old-lost-medieval-city-in-cambodia-unearthed- Unearthed By Archaeologists 11 Archaelogy http://wikimapia.org/7359843/Takshashila- Takshashila University Pakistan Taxila 12 Archaelogy http://www.agamahindu.com/vietnam-hindu- Vietnam
    [Show full text]
  • Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti
    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2017 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Pendidikan Buku pelajaran pendidikan Hindu untuk siswa-siswi tingkat Sekolah Dasar ini disusun sesuai dengan Kurikulum 2013 hasil revisi, agar siswa-siswi aktif. Buku Siswa ini dilengkapi kegiatan-kegiatan seperti pendapatku, kolom info, mari beraktitas, diskusi dengan orang tua, diskusi di kelas, uji kompetensi, mewarnai gambar, dan portofolio. Semua Agama Hindu kegiatan tersebut bertujuan membantu siswa-siswi memahami dan mengaplikasikan ajaran agama Hindu dalam kehidupan sehari-hari. dan Budi Pekerti Buku siswa ini disertai glosarium, dan illustrasi gambar-gambar guna memotivasi Kelas IV SD siswa-siswi gemar membaca, mencintai budaya Hindu dengan materi hari suci agama • Hindu yang dirayakan oleh umat Hindu etnis India. Demikian juga tentang sejarah perkembangan agama Hindu di Indonesia yang disajikan sejak awal masehi. Dengan buku agama Hindu ini, kami berharap siswa-siswi dapat belajar dengan mudah materi-materi pelajaran Pendidikan Agama Hindu. Sehingga dapat menumbuhkan semangat dan kreatitas dalam meningkatkan Sraddha dan Bhakti. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Agama Pendidikan ZONA 1 ZONA 2 ZONA 3 ZONA 4 ZONA 5 HET Rp9,400 Rp9,800 Rp10,200 Rp10,900 Rp14,100 ISBN: SD 978-602-282-836-5 (jilid lengkap) 978-602-282-840-2 (jilid 4) KELAS IV EDISI REVISI 2017 Hak Cipta © 2017 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013.
    [Show full text]
  • Bab Ii Gambaran Umum Cirebon Sebelum Kedatangan Voc A
    BAB II GAMBARAN UMUM CIREBON SEBELUM KEDATANGAN VOC A. Cirebon Sebelum Masa Sunan Gunung Jati Cirebon merupakan salah satu wilayah yang terletak di pesisir1 Pulau Jawa dengan kondisi geografis yang menguntungkan. Cirebon terletak di jalur pantai utara yang berbatasan langsung dengan wilayah yang sekarang disebut dengan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Hal ini membuat terjadinya interaksi di antara dua kebudayaan yang ada di kedua wilayah tersebut yaitu Kebudayaan Jawa dengan Kebudayaan Sunda, sehingga lahirlah sebuah kebudayaan yang unik dan khas. Di sisi lain, Cirebon juga menjadi wilayah yang secara langsung dilewati jalur perdagangan antarpulau bahkan internasional pada abad ke-15 dan 16 dengan ditandai adanya pelabuhan sebagai tempat bersandarnya kapal-kapal baik untuk perdagangan ataupun pelayaran. Selain wilayah pesisir, Cirebon juga memiliki wilayah pedalaman yang subur untuk kegiatan pertanian yang hasilnya akan diperjualbelikan dalam perdagangan internasional. Jalur perdagangan internasional menggunakan jalan laut sangat membantu setiap bangsa dari berbagai belahan benua untuk bisa saling bertemu dan berinteraksi. Kepulauan Nusantara2 sudah dianggap penting bagi perdagangan antarbangsa sejak zaman purba. Hal ini dikarenakan pulau-pulaunya berada di sepanjang laut yang merupakan rute penghubung antara Cina dengan kekuasaan Kekaisaran Romawi. Banyak kapal dari berbagai negara singgah di Kepulauan Nusantara untuk mengisi perbekalan pelayaran atau membeli barang-barang dagangan yang dibutuhkan, seperti rempah-rempah, damar dan kayu berharga.3 Berbagai bangsa hadir di Kepulauan Nusantara mulai dari Cina, India, Persia, 1 Dalam Kamus Sejarah dan Budaya Indonesia, pesisir merupakan istilah yang umum dipakai ketika menyebut wilayah-wilayah pantai terutama di Pulau Jawa yang mempunyai perbedaan tradisi dengan wilayah yang ada di pedalaman. Lihat Putri Fitria, 2014, Kamus Sejarah & Budaya Indonesia, Bandung: Penerbit Nuansa Cendekia, hlm.
    [Show full text]
  • Pragmatic View on the Inscription Heritage of Tarumanegara Kingdom
    Pragmatic View on The Inscription Heritage of Tarumanegara Kingdom S E Wibowo1, S Rosalina1 Singaperbangsa University of Karawang Jl. HS. Ronggowaluyo Telukjambe Timur – Karawang {[email protected]} Abstract. This research aimed to describe the type and function of speech acts in the Tarumanegara kingdom inscriptions from a pragmatic point of view. This research was conducted in Bogor, Banten, Jakarta, and Cirebon, the places where the inscriptions discovered. The data collection in this research used observation technique, interview, and documentation. Furthermore, the advanced technique of this method is note-taking. Data were analyzed and explained through a reliable and balanced method. The findings of this research were the types and pragmatic functions described as various categories and sub-categories of speech acts. Those are (1) assertive illocutionary speech acts (TTA) manifested in sub- TTA: informing, explaining, telling, and showing something; (2) expressive illocutionary speech acts (TTE) which was manifested in sub-TTE: pride. Keywords: Pragmatic, Speech act, Inscription 1 INTRODUCTION The socio-cultural-historical context of a community can be seen from the existence of cultural relics in the kingdom. It can be traced from Hindu-Buddhist kingdoms in Indonesia until the 10th century. The presence of a Hindu kingdom in West Java can be analysed through the inscriptions. Those are written on the stone or metal. The inscriptions in a foreign language are named glory, laudation, direction, or guidance. They are praise, flattery, majesty, instructions, guidelines or prayers that express a request (the desire for peace in the kingdom; or encryption in beautiful or rhythmic language). One of the interesting inscriptions to study from linguistic landscape is an inscription found in the Sundanese community.
    [Show full text]