Analisis Indeks Persaingan Usaha Biro Perjalanan Di Surakarta

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Analisis Indeks Persaingan Usaha Biro Perjalanan Di Surakarta Seminar Nasional IDEC 2014 ISBN: 978-602-70259-2-9 Surakarta,20 Mei 2014 ANALISIS INDEKS PERSAINGAN USAHA BIRO PERJALANAN DI SURAKARTA Arinda Soraya Putri1, Rina Wiji Astuti2, Murman Budijanto3dan Wahyudi Sutopo4 1, 2Asisten Laboratorium Sistem Logistik dan Bisnis, Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret 3Laboratorium Sistem Logistik dan Bisnis, Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret 4Grup Riset Rekayasa Industri dan Tekno Ekonomi, Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret Jalan Ir. Sutami 36A Kentingan Surakarta 57126 Telp. 0271-632110 Email: [email protected], [email protected], [email protected], [email protected] ABSTRAKS Iklim persaingan usaha di bidang penerbangan di Indonesia semakin terasa dan terus berkembang pada dekade ini. Pada awal pengesahan undang-undang mengenai penerbangan, jumlah jasa penerbangan mengalami peningkatan yang tajam. Banyaknya pemain dalam industri penerbangan karena industri tersebut memberikan kemungkinan keuntungan yang cukup tinggi mengingat adanya penetapan harga tiket minimal oleh pemerintah. Namun beberapa tahun terakhir jumlah jasa penerbangan hampir tidak mengalami perubahan. Survei dilakukan dengan cara menyebar kuesioner kepada 20 biro perjalanan di daerah Solo dan sekitarnya. Teknik analisis data dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu analisis data dilakukan dengan cara mengubah data mentah menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami dan diinterpretasikan. Berdasarkan hasil studi ini diketahui bahwa perusahaan baru yang masuk ke pasar cenderung mengalami kesulitan dalam memperoleh segmen pasar. Meskipun pelaku usaha biro penerbangan memiliki persepsi bahwa perusahaan penerbangan yang merupakan market leader tidak menghalangi akses perusahaan baru masuk dalam industri penerbangan dan perusahaan penerbangan tidak pernah mengalami hambatan dari perusahaan-perusahaan pesaingnya dalam hal penjualan tiket, namun nyatanya terdapat beberapa perusahaan besar yang menguasai pasar. Untuk mengatasi hal tersebut, dapat dilakukan kajian mengenai faktor-faktor yang menyebabkan adanya beberapa maskapai penerbangan yang sampai sekarang tidak dapat masuk ke pasar. Kata kunci: Biro Perjalanan, Maskapai Penerbangan, Market Leader, Persaingan Usaha. PENDAHULUAN Persaingan usaha yang sehat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kemajuan industri suatu negara (Tambunan dan Martadisastra, 2009). Kemajuan industri merupakan kunci utama bagi kemajuan perekonomian suatu negara (Utama, 2003). Dalam upaya menilai persaingan usaha pada sektor jasa penerbangan, dibutuhkan indikator yang tepat. Bostrom (1989) menunjukkan perubahan teknologi informasi yang sangat cepat dan oleh karena itu jasa penerbangan maupun agen perjalanan menggunakan informasi sebagai Lay yang memberikan keunggulan daya saing. Perusahaan penerbangan mempekerjakan aliansi strategis untuk meningkatkan daya saing mereka melalui kualitas layanan (Suzuki dkk, 2001), inovasi dan biaya (Francis dkk, 2004) berdasarkan perubahan lingkungan bisnis akibat meningkatnya persaingan di pasar penerbangan (Evans, 2001), aliansi strategis antar jasa penerbangan (Morrish, 2002), perhatian perusahaan tentang biaya perjalanan bisnis (Alamdari, 2002) dan pengembangan pemesanan online (Taman dkk, 2001). Undang-undang No. 15 Tahun 1992 tentang penerbangan merupakan salah satu tonggak deregulasi bisnis penerbangan di Indonesia. Dengan adanya undang-undang ini, maka jumlah perusahaan jasa penerbangan meningkat tajam. Hendriana (2006) mengatakan bahwa sebelum adanya undang-undang ini, perusahaan jasa penerbangan di Indonesia hanya beberapa perusahaan, khususnya yang tergabung dalam International Air Transport Association (IATA). Banyaknya pemain dalam industri jasa penerbangan ini antara lain karena industri penerbangan memberikan kemungkinan memperoleh keuntungan yang cukup tinggi (Kuntjoroadi dan Safitri, 2009). Hal serupa juga dikemukakan Nugroho dan Hidayati (2011), bahwa bertambahnya pemain dalam industri penerbangan disebabkan keuntungan yang cukup tinggi akan diperoleh oleh mereka. Bisnis penerbangan adalah jasa angkutan udara yang berbiaya mahal, baik dalam investasi maupun dalam perawatan, akan tetapi keberadaannya mempunyai posisi yang strategis, bahkan bagi kebanyakan negara dipandang sebagai national flight carrier, sehingga ia sangat dipengaruhi cuaca politik, ekonomi, sosial dan yang tak kalah pentingnya peraturan pemerintah (Bakti dan Harun, 2011). Sebagaimana diketahui dalam jangka pendek, meskipun pada kondisi merugi, keuntungan dari penjualan tiket pesawat masih mampu untuk 251 Seminar Nasional IDEC 2014 ISBN: 978-602-70259-2-9 Surakarta,20 Mei 2014 membayar variable cost (Purwantini dan Rusdiansyah, 2010). Apalagi dalam kondisi perusahaan memperoleh untung, kondisi harga tiket masih lebih tinggi dari average cost, keuntungan yang diperoleh perusahaan jasa penerbangan akan berada di atas keuntungan normal. Dalam aktivitas manajemen hubungan pelanggan, perusahaan berorientasi pelanggan akan mengintegrasikan proses layanan mereka untuk membuat target dan pasar strategi mereka (Skaates & Seppeanen, 2005). Pelanggan juga semakin menjadi pengguna aplikasi teknologi informasi yang mutakhir dengan munculnya perdagangan elektronik (Davenport & De-panjang, 1998) Kondisi ini merupakan daya tarik bagi investor atau pelaku usaha untuk masuk dalam bisnis jasa penerbangan. Dengan semakin banyaknya pemain dalam industri penerbangan ini, menyebabkan tingkat persaingan antar operator transportasi udara menjadi semakin tinggi. Sebagai akibatnya industri jasa penerbangan tersebut harus melakukan penyesuaian harga jual tiketnya. Hal ini memaksa perusahaan jasa penerbangan untuk melakukan efisiensi setinggi mungkin, agar perusahaan tersebut tidak mengalami kerugian terus menerus. Di samping itu memaksa maskapai penerbangan untuk melakukan strategi bisnis yang berani dalam menghadapi kompetisi tersebut. Dalam upaya menentukan indikator tersebut, peneliti bermaksud melaksanakan kajian indeks persaingan usaha yang diperoleh melalui nilai penjualan tiket maskapai penerbangan yang diperoleh dari pelaku usaha biro penerbangan dan persepsi konsumen pada sektor industri jasa penerbangan. METODE PENELITIAN Desain dan Ruang Lingkup Kajian Kajian dilakukan untuk menganalisis mengenai persepsi pelaku usaha biro penerbangan dalam menjalankan usahanya berkaitan dengan persaingan usaha secara global dalam bidang industri. Data dalam kajian ini merupakan data primer yang didapatkan dengan kuesioner dan wawancara terbuka yang dilakukan oleh tim peneliti. Sampel dan Pengumpulan Data Kajian ini menggunakan sampel responden sebanyak 20 biro penerbangan. Studi ini menggunakan teknik pengambilan sampel Cluster sampling, yaitu pengambilan sampel random dibagi dalam subkelompok yang disebut klaster berdasarkan geografis Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam kajian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis deskriptif, yaitu analisis data dengan cara mengubah data mentah menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami dan diinterpretasikan. Penyajian hasil-hasil analisis deskriptif dalam kajian ini berupa frekuensi dan persentase pada data yang bersifat kategorial, serta berupa statistik-statistik kelompok, mean pada data yang bukan kategorial. Pengolahan data pada analisis ini dibantu dengan menggunakan aplikasi SPSS 20 dan Microsoft Excel 2007 (Santosa, 2006). ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Kajian dilakukan dengan melakukan analisis deskriptif terlebih dahulu untuk menguraikan data yang diperoleh dari responden yang meliputi profil umum responden dan beberapa hal terkait dengan penggunaan maskapai jasa penerbangan tertentu Profil Umum Responden Tabel 1. Profil Umum Responden Karakteristik Frekuensi Persentase Pimpinan 5 25% Jabatan Responden Supervisor Ticketing 14 70% Marketing 1 5% Solo 10 50% Sukoharjo 5 25% Wilayah Karanganyar 4 20% Boyolali 1 5% < 5 tahun 3 15% Lama Berdirinya 5 s.d 15 tahun 12 60% Biro 16 s.d 30 tahun 2 10% > 30 tahun 3 15% 252 Seminar Nasional IDEC 2014 ISBN: 978-602-70259-2-9 Surakarta,20 Mei 2014 < 100 juta 2 10% Rata- Rata Omset 100 juta s.d 1 Milyar 11 55% dalam 1 tahun > 1 Milyar 7 35% Dari 20 jumlah total responden, pada tabel 1 terlihat bahwa mayoritas jabatan responden dalam kajian ini adalah sebagai supervisor ticketing yaitu sebesar 70%, kemudian pimpinan biro sebesar 25% dan staff marketing sebesar 5%. Biro perjalanan yang dijadikan sampel pada kajian ini yaitu mayoritas berada di wilayah Solo sebesar 50%, wilayah Sukoharjo sebesar 25%, wilayah Karanganyar sebesar 20% dan wilayah Boyolali sebesar 5% dari keseluruhan sampel. Mayoritas biro berdiri dalam rentang 5 tahun sampai dengan 15 tahun dan memiliki omzet rata-rata per tahun dalam rentang 100 juta sampai dengan 1 miliar sebanyak 55% responden. Analisis Frekuensi Penjualan Tiket Maskapai Penerbangan Dalam pertanyaan mengenai peringkat penjualan tiket maskapai yang paling banyak terjual oleh biro perjalanan pada tahun 2012 dan 2013, responden diminta untuk mengisi peringkat dari peringkat pertama sampai terakhir. Peringkat pertama menyatakan frekuensi terbanyak dari tiket maskapai penerbangan yang dijual. Gambar 2. Persentase Penjualan Tiket Tahun 2012 Dari hasil jawaban 20 responden, didapat nilai rata-rata frekuensi penjualan tiket tahun 2012 pada biro penerbangan yang dapat dilihat pada Gambar 1. Penjualan tiket tertinggi dicapai oleh maskapai penerbangan Air Asia (16%), dan disusul dengan maskapai dengan maskapai penerbangan Merpati Airlines di urutan kedua dengan persentase 14% dan peringkat ketiga ditempati oleh maskapai
Recommended publications
  • (Eu) 2015/ 1014
    27.6.2015 EN Official Journal of the European Union L 162/65 COMMISSION IMPLEMENTING REGULATION (EU) 2015/1014 of 25 June 2015 amending Regulation (EC) No 474/2006 establishing the Community list of air carriers which are subject to an operating ban within the Community (Text with EEA relevance) THE EUROPEAN COMMISSION Having regard to the Treaty on the Functioning of the European Union, Having regard to Regulation (EC) No 2111/2005 of the European Parliament and the Council of 14 December 2005 on the establishment of a Community list of air carriers subject to an operating ban within the Community and on informing air passengers of the identity of the operating carrier, and repealing Article 9 of Directive 2004/36/CE (1), and in particular Article 4(2) thereof, Whereas: (1) Commission Regulation (EC) No 474/2006 (2) established the list of air carriers which are subject to an operating ban within the Union, referred to in Chapter II of Regulation (EC) No 2111/2005. (2) In accordance with Article 4(3) of Regulation (EC) No 2111/2005, some Member States and the European Aviation Safety Agency (‘EASA’) communicated to the Commission information that is relevant in the context of updating that Union list. Relevant information was also communicated by certain third countries. On the basis of that information and the verifications carried out by the Commission, the Union list should now be updated. (3) The Commission informed all air carriers concerned, either directly or through the authorities responsible for their regulatory oversight, about the essential facts and considerations which would form the basis for a decision to impose on them an operating ban within the Union or to modify the conditions of an operating ban imposed on an air carrier which is included in the Union list.
    [Show full text]
  • Publications 2019
    AAIP Policy Paper No. 2 / 2019 – Reviewing Ownership and Control of the Indonesian Airlines Ridha Aditya Nugraha ASEAN Aviation Integration Platform (AAIP) Policy Paper No. 2 / 2019 Reviewing Ownership and Control of the Indonesian Airlines Ridha Aditya Nugraha Air Power Centre of Indonesia Air and Space Law Studies, International Business Law Program Universitas Prasetiya Mulya Member of German Aviation Research Society The views expressed are those of the author. 2 AAIP Policy Paper No. 2 / 2019 – Reviewing Ownership and Control of the Indonesian Airlines Ridha Aditya Nugraha Contents Executive Summary .............................................................................................................................. 4 1. The Liberalization Progress in Indonesia ................................................................................... 5 2. The State of Play ............................................................................................................................ 6 3. The Current Legal Regime and Its Limits .................................................................................. 9 4. Benefits from Relaxing Ownership and Control of the Indonesian Airlines ...................... 10 5. The Way Forward and Conclusions ......................................................................................... 12 Table 1: Domestic Flights Market Share of Indonesian Airlines, 2017 ........................................... 7 Table 2: International Flights Market Share of Indonesian Airlines, 2017
    [Show full text]
  • U.S. Department of Transportation Federal
    U.S. DEPARTMENT OF ORDER TRANSPORTATION JO 7340.2E FEDERAL AVIATION Effective Date: ADMINISTRATION July 24, 2014 Air Traffic Organization Policy Subject: Contractions Includes Change 1 dated 11/13/14 https://www.faa.gov/air_traffic/publications/atpubs/CNT/3-3.HTM A 3- Company Country Telephony Ltr AAA AVICON AVIATION CONSULTANTS & AGENTS PAKISTAN AAB ABELAG AVIATION BELGIUM ABG AAC ARMY AIR CORPS UNITED KINGDOM ARMYAIR AAD MANN AIR LTD (T/A AMBASSADOR) UNITED KINGDOM AMBASSADOR AAE EXPRESS AIR, INC. (PHOENIX, AZ) UNITED STATES ARIZONA AAF AIGLE AZUR FRANCE AIGLE AZUR AAG ATLANTIC FLIGHT TRAINING LTD. UNITED KINGDOM ATLANTIC AAH AEKO KULA, INC D/B/A ALOHA AIR CARGO (HONOLULU, UNITED STATES ALOHA HI) AAI AIR AURORA, INC. (SUGAR GROVE, IL) UNITED STATES BOREALIS AAJ ALFA AIRLINES CO., LTD SUDAN ALFA SUDAN AAK ALASKA ISLAND AIR, INC. (ANCHORAGE, AK) UNITED STATES ALASKA ISLAND AAL AMERICAN AIRLINES INC. UNITED STATES AMERICAN AAM AIM AIR REPUBLIC OF MOLDOVA AIM AIR AAN AMSTERDAM AIRLINES B.V. NETHERLANDS AMSTEL AAO ADMINISTRACION AERONAUTICA INTERNACIONAL, S.A. MEXICO AEROINTER DE C.V. AAP ARABASCO AIR SERVICES SAUDI ARABIA ARABASCO AAQ ASIA ATLANTIC AIRLINES CO., LTD THAILAND ASIA ATLANTIC AAR ASIANA AIRLINES REPUBLIC OF KOREA ASIANA AAS ASKARI AVIATION (PVT) LTD PAKISTAN AL-AAS AAT AIR CENTRAL ASIA KYRGYZSTAN AAU AEROPA S.R.L. ITALY AAV ASTRO AIR INTERNATIONAL, INC. PHILIPPINES ASTRO-PHIL AAW AFRICAN AIRLINES CORPORATION LIBYA AFRIQIYAH AAX ADVANCE AVIATION CO., LTD THAILAND ADVANCE AVIATION AAY ALLEGIANT AIR, INC. (FRESNO, CA) UNITED STATES ALLEGIANT AAZ AEOLUS AIR LIMITED GAMBIA AEOLUS ABA AERO-BETA GMBH & CO., STUTTGART GERMANY AEROBETA ABB AFRICAN BUSINESS AND TRANSPORTATIONS DEMOCRATIC REPUBLIC OF AFRICAN BUSINESS THE CONGO ABC ABC WORLD AIRWAYS GUIDE ABD AIR ATLANTA ICELANDIC ICELAND ATLANTA ABE ABAN AIR IRAN (ISLAMIC REPUBLIC ABAN OF) ABF SCANWINGS OY, FINLAND FINLAND SKYWINGS ABG ABAKAN-AVIA RUSSIAN FEDERATION ABAKAN-AVIA ABH HOKURIKU-KOUKUU CO., LTD JAPAN ABI ALBA-AIR AVIACION, S.L.
    [Show full text]
  • PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Pusat / Head Office: Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B
    Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT ANGKASA PURA I (PERSERO) Kantor Pusat / Head Office: Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B. 12 Kav. 2, Jakarta 10610 T: (021) 654 1961 F: (021) 654 1514 www.angkasapura1.co.id PERKUataN PILAR-PILAR BISNIS Strengthening of Business Pillars Laporan Tahunan Annual Report 2012 Daftar Isi Table of Contents 7 52 KINERJA 2012 2012 PERFORMANCE PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE TENtaNG Kami 54 Identitas Perusahaan ABOUT US Corporate Identity 54 Sekilas Perusahaan SASARAN DAN PENcapaiaN TAHUN 2012 Company in Brief TARGET AND ACHIEVEMENT IN 2012 55 Selayang Pandang Overview FOKUS PADA TARGET Utama 57 Menuju Airport City FOCUS ON MAIN TARGET To Airport City 58 Bidang Usaha MENUJU AIRPORT CITY Line of Business TOWARDS AIRPORT CITY 60 Jejak Langkah Milestones IKHTISAR KEUANGAN 62 Peristiwa Penting yang terjadi di Tahun 2012 FINANCIAL HIGHLIGHTS Significant Events of 2012 26 Posisi Keuangan 66 Testimoni Pelanggan Utama Financial Position Main Customer’s Testimony 28 Laporan laba / (Rugi) Komprehensif 72 Struktur Organisasi Comprehensive Income Statement Organization Structure 29 Arus Kas 74 Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan Cash Flow Vision, Mission, and Company Philosophy 30 Laporan Perubahan Ekuitas 76 Strategi Perusahaan Statements of Changes in Equity Company Strategy 30 Rasio Keuangan 78 Profi Dewan Komisaris Financial Ratio Board of Commissioners Profile 31 Realisasi Pendapatan 3 tahun terakhir 82 Profil Direksi Realization of 5 last year’s operating income Board of Directors Profile 31 Beban Operasi 86 Pengantar
    [Show full text]
  • Global Volatility Steadies the Climb
    WORLD AIRLINER CENSUS Global volatility steadies the climb Cirium Fleet Forecast’s latest outlook sees heady growth settling down to trend levels, with economic slowdown, rising oil prices and production rate challenges as factors Narrowbodies including A321neo will dominate deliveries over 2019-2038 Airbus DAN THISDELL & CHRIS SEYMOUR LONDON commercial jets and turboprops across most spiking above $100/barrel in mid-2014, the sectors has come down from a run of heady Brent Crude benchmark declined rapidly to a nybody who has been watching growth years, slowdown in this context should January 2016 low in the mid-$30s; the subse- the news for the past year cannot be read as a return to longer-term averages. In quent upturn peaked in the $80s a year ago. have missed some recurring head- other words, in commercial aviation, slow- Following a long dip during the second half Alines. In no particular order: US- down is still a long way from downturn. of 2018, oil has this year recovered to the China trade war, potential US-Iran hot war, And, Cirium observes, “a slowdown in high-$60s prevailing in July. US-Mexico trade tension, US-Europe trade growth rates should not be a surprise”. Eco- tension, interest rates rising, Chinese growth nomic indicators are showing “consistent de- RECESSION WORRIES stumbling, Europe facing populist backlash, cline” in all major regions, and the World What comes next is anybody’s guess, but it is longest economic recovery in history, US- Trade Organization’s global trade outlook is at worth noting that the sharp drop in prices that Canada commerce friction, bond and equity its weakest since 2010.
    [Show full text]
  • PENGARUH BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN HASANUDDIN TERHADAP PENGEMBANGAN SPASIAL DI SEKITARNYA (Studi Kasus : Kelurahan Sudia
    PENGARUH BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN HASANUDDIN TERHADAP PENGEMBANGAN SPASIAL DI SEKITARNYA (Studi Kasus : Kelurahan Sudiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota pada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar Oleh : KHAERUNNISA NIM : 60800112110 JURUSAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2017 v KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur terpanjatkan kepada Rabb sekalian alam, Allah Subhana wa Ta’ala karena atas limpahan berkah, rahmat, hidayah, dan keilmuan yang dicurahkanNya sehingga skripsi dengan judul “Pengaruh Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Terhadap Pengembangan Spasial di Sekitarnya (Studi Kasus Kelurahan Sudiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar)” dapat terselesaikan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota (S.P.W.K) pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Salam dan Shalawat senantiasa tercurah kepada rahmatan lil alamin baginda Rasulullah Muhammad saw. yang telah berjuang menyempurnakan akhlak manusia di atas bumi ini. Penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan dukungan, bimbingan dan bantuan sehingga segala hambatan dan tantangan dapat penulis hadapi dengan penuh keikhlasan. Olehnya itu, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Ir. H. Kamaruddin, M.M. dan Ibunda Hj. Suswati yang telah memberikan curahan kasih sayang, motivasi, materi dan doa yang tak ternilai harganya. vi Terselesaikannya penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak lepas pula dari bantuan berbagai pihak sehingga penulis merasa patut menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang berjasa, khususnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi Memiliki Peranan Yang Cukup Penting Bagi Pembangunan Suatu Negara
    BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi memiliki peranan yang cukup penting bagi pembangunan suatu negara. Transportasi berperan sebagai urat nadi kehidupan masyarakat sehingga sangat mempengaruhi keadaan perekonomian, politik, sosial, budaya dan pertahanan. Perkembangan dalam tranportasi pada umumnya akan dapat meningkatkan mobilitas penduduk, terciptanya sistem pengangkutan barang-barang dengan kecepataan yang lebih tinggi dan perbaikan kualitas dari jasa pengangkutan. Transportasi udara merupakan sistem transportasi yang cukup penting bagi Indonesia. Keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari gugusan pulau-pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke yang memiliki wilayah dan penyebaran penduduk yang sangat luas membuat transportasi udara sangat mendominasi. Jasa transportasi udara dapat menjangkau daerah yang cukup jauh, membuat jarak yang jauh menjadi lebih dekat, dan waktu yang ditempuh menjadi relatif singkat. Jasa penerbangan saat ini banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai salah satu sarana transportasi. Saat ini bermunculan perusahaan yang menawarkan jasa penerbangan di Indonesia karena meningkatnya permintaan masyarakat untuk melakukan perpindahan dari satu daerah ke daerah lain. Jasa penerbangan yang beroperasi di Indonesia saat ini seperti Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air, NAM Air, Citilink, Indonesia Air Asia, Wings Air, Aviastar, Batik Air, Kalstra, Susi Air, dan TransNusa. Meningkatnya jumlah perusahaan jasa penerbangan mengakibatkan persaingan yang ketat antar maskapai di Indonesia. Maskapai penerbangn menawarkan harga relatif murah sehingga membuat persaingan antar maskapai semakin berlomba-lomba untuk menarik calon penumpang. Salah satu maskapai yang banyak dipilih oleh calon penumpang adalah Sriwijaya Air. 1 2 Sriwijaya Air dalam menarik calon penumpang melakukan beberapa kegiatan antara lain melakukan pemesanan armada-armada pesawat baru. Pada tanggal 16 Juni 2015 di Paris Air Show 2015, Sriwijaya mengumumkan pemesanan 2 unit 747-900ER dengan 20 unit 737 MAX 8.
    [Show full text]
  • 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belakangan Ini, Masyarakat Indonesia Dihebohkan Dengan Munculnya Pemberitaan Di
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belakangan ini, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan munculnya pemberitaan di berbagai media mengenai kecelakaan dan insiden yang terjadi pada maskapai penerbangan. Pada awal tahun 2015, pemberitaan mengenai keterlambatan keberangkatan Lion Air ramai diberitakan di berbagai media massa, mulai dari media cetak, elektronik, termasuk juga media internet. Peristiwa keterlambatan Lion Air ini juga berujung pada pencabutan izin penerbangan maskapai ini untuk beberapa rute tertentu. Belum selesai dengan kasus keterlambatan (delay) dan pembekuan penerbangan, pemberitaan lain mengenai Lion Air tahun 2015 mencuat kembali dengan permasalahan yang baru. Pada 24 April 2015 lalu, pesawat milik maskapai Lion Air tujuan Medan – Jakarta mengeluarkan asap hitam di Bandara Kualanmu, Sumatera Utara. (Fitria, 2016;1). Adanya berbagai pemberitaan mengenai permasalahan maskapai Lion Air yang disebarkan di media, melahirkan suatu pengalaman negatif yang bisa memengaruhi persepsi risiko khalayak untuk menggunakan jasa penerbangan Lion Air. Sehingga diperlukan suatu perbaikan baik dalam menghadapi berbagai pemberitaan-pemberitaan yang negatif ataupun perbaikan pelayanan. Sebagaimana Menurut Suryani (2008;114), informasi yang didapat oleh seseorang dapat memengaruhi persepsi mengenai risiko mereka. Adanya terpaan berita negatif yang muncul secara terus menerus melalui media internet bisa menjadi 1 2 informasi yang dapat memengaruhi persepsi khalayak (audience) mengenai risiko yang akan di terima. Terlebih lagi Schiffman
    [Show full text]
  • TRANS DARAT 24Menerapkan Standar Keselamatan Bus Pariwisata SUMBER DAYA MANUSIA 36STPI Curug, Tangerang Garda Terdepan Pembentuk
    editorial Merampungkan Pembangunan Infrastruktur Pembaca Budiman, Majalah Kementerian Perhubungan Setiap proses pembangunan senantiasa tak lepas No.STT. No. 349 SK/Ditjen PPG/STT 1976 dari sejumlah tantangan. Pun dengan pembangunan ISSN : 0853179X S infrastruktur pelabuhan, terminal, jalur rel kereta PEMBINA: api, dan fasilitas transportasi lainnya di sub sektor Menteri Perhubungan Republik Indonesia, perhubungan darat, laut, udara serta kereta api. Sejumlah PENASEHAT: proyek pembangunan yang sudah selesai, memerlukan Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, penanganan lebih lanjut. Ini karena pembangunan Inspektur Jenderal Kementerian infrastruktur yang dihasilkan, kurang berjalan sesuai Perhubungan, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, harapan. Alasannya pun beragam. Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Salah satu contohnya, temuan Irjen Kemenhub atas Kepala Badan Pengembangan SDM proyek-proyek pelabuhan yang berstatus Konstruksi Perhubungan, Kepala Badan Litbang Perhubungan, Cover : Dalam Pengerjaan (KDP) di sejumlah daerah. Tantangan Kepala Badan Pengelola Transportasi Pelabuhan Penyeberangan Ceremai, penyelesaiannya membutuhkan keseriusan semua pihak Jabodetabek Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat termasuk peran dari Pemerintah Daerah. Ini karena PENANGGUNG JAWAB: lokasi pelabuhan yang dibangun ada di wilayah mereka. Pengoperasian pelabuhan Baitul Ihwan membutuhkan akses jalan dan kejelasan status lahan. Tanpa adanya kepastian status PEMIMPIN REDAKSI: lahan
    [Show full text]
  • Profil Asosiasi
    PROFIL ASOSIASI NOPEMBER 2019 ISI DASAR HUKUM VISI & MISI STRUKTUR ORGANISASI UMUM JUMLAH & PERAN ANGGOTA PROGRAM KERJA ASOSIASI EXECUTIVE COMMITTEES ANNUAL GENERAL MEETINGS DASAR HUKUM DAN REFERENSI KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KP / 5 / AU 701 / PHB – 89 TENTANG ASOSIASI PENERBANGAN NASIONAL ATAU INDONESIA NATIONAL AIR CARRIERS ASSOCIATION TANGGAL 23 NOPEMBER 1989 AKTE NOTARIS TITIEK IRAWATI S.S.H. , PERIHAL AKTA : PERNYATAAN KEPUTUSAN RAPAT TENTANG ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENERBANGAN NASIONAL ATAU DISEBUT INDONESIA NATIONAL AIR CARRIERS ASSOCIATION (INACA) NO.: 8.- TAHUN 2000 (lihat akte 15 feb 2010) pasal 10) AKTE NOTARIS TITIEK IRAWATI S.S.H. , PERIHAL AKTA : PERNYATAAN KEPUTUSAN RAPAT TENTANG ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENERBANGAN NASIONAL ATAU DISEBUT INDONESIA NATIONAL AIR CARRIERS ASSOCIATION (INACA) NO.: 42.- TANGGAL 15 JUNI 2006 AKTE NOTARIS TITIEK IRAWATI S.S.H. , PERIHAL AKTA : PERNYATAAN KEPUTUSAN RAPAT TENTANG ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENERBANGAN NASIONAL ATAU DISEBUT INDONESIA NATIONAL AIR CARRIERS ASSOCIATION (INACA) NO.: 69.- TANGGAL 15 FEBRUARI 2010 AKTE NOTARIS TITIEK IRAWATI S.S.H. , PERIHAL AKTA : PERNYATAAN KEPUTUSAN RAPAT TENTANG ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENERBANGAN NASIONAL ATAU DISEBUT INDONESIA NATIONAL AIR CARRIERS ASSOCIATION (INACA) NO.: 44.- TANGGAL 28 SEPTEMBER 2010 AKTE NOTARIS TITIEK IRAWATI S.S.H. , PERIHAL AKTA : PERNYATAAN KEPUTUSAN RAPAT TENTANG ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENERBANGAN NASIONAL ATAU DISEBUT INDONESIA NATIONAL AIR CARRIERS ASSOCIATION
    [Show full text]
  • Kinerja Keamanan Dan Keselamatan Penerbangan Di Manouvering Area Bandara Udara Juwata Tarakan
    Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan 2019, ISSN 2338-4247 KINERJA KEAMANAN DAN KESELAMATAN PENERBANGAN DI MANOUVERING AREA BANDARA UDARA JUWATA TARAKAN Irfan1 1Program Studi Jurusan Keselamatan Penerbangan, Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Jl. Salodong No. 1 Kel.Untia Kec. Biringkanaya Kota Makassar Sulawesi Selatan [email protected] Abstract The existence of residential areas around the Juwata Tarakan airport results in the presence of domestic residents, namely cattle entering the airport. Besides that, there is a community around the airport that crosses the runway. This condition can disrupt flight safety and security at Juwata Tarakan Airport. In addition to explaining the impact caused by the obstruction (obstruction) the purpose of this study is also to maximize air traffic services, especially the aspects of aviation security and safety. The method used in this study is a qualitative research method while some data collection techniques are interviews, documentation and observation. Techniques and data analysis using qualitative descriptive methods, namely by way of research and observations of obstruction (obstacles) that are around Juwata Tarakan Airport. The results of the study are expected that the airport management in Tarakan can provide socialization to the surrounding residents, increase security and coordination, add communication tools and make a guardrail around the airport area. Keywords: Security, Safety Abstrak Keberadaan pemukiman warga disekitar bandar udara Juwata Tarakan mengakibatkan adanya hewan peliharaan penduduk sekitar yaitu sapi yang masuk kedalam bandar udara. Disamping itu, adanya masyarakat sekitar bandar udara yang melintasi runway.Kondisi ini dapat mengganggu keamanan dan keselamatan penerbangan di Bandar Udara Juwata Tarakan.Selain menjelaskan dampak yang ditimbulkan dengan adanya obstruction (halangan) tujuan daripada penelitian ini juga adalah Memaksimalkan pelayanan lalu lintas udara utamanyaaspek keamanan dan keselamatan penerbangan.
    [Show full text]
  • Aspek Keselamatan Dan Keamanan Penerbangan Dalam
    ASPEK KESELAMATAN DAN KEAMANAN PENERBANGAN DALAM HUKUM INTERNASIONAL DAN IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Oleh : Meilisya Beby Triyana 160200557 DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2020 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara ii KATA PENGANTAR Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T atas berkat dan rahmat-Nya yang dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dimana guna untuk mendapatkan gelar sarjana hukum dari Departemen Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Adapun skripsi yang berjudul ASPEK KESELAMATAN DAN KEAMANAN PENERBANGAN DALAM HUKUM INTERNASIONAL DAN IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA, Penulis menyadari bahwasanya terdapat beberapa kesulitan dan beberapa hambatan dalam mengerjakan skripsi ini namun berkat bimbingan, arahan, serta petunjuk dari dosen pembimbing, maka penulisan ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada: 1. Bapak Prof. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Rektor Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Prof. Budiman Ginting, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Prof. Dr. Saidin, S.H., M.Hum., selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 4. Ibu Puspa Melati, S.H., M.Hum., selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 5. Bapak Dr. Jelly Leviza S.H., M.Hum., selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara iii 6. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, S.H, M.Hum., selaku Ketua Departemen Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 7. Bapak Dr. Sutiarnoto, S.H, M.Hum, selaku Sekretaris Departemen Hukum Internasional serta selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak membantu penulis dalam memberi bimbingan dalam penulisan skripsi.
    [Show full text]