Seminar Nasional Dan Call for Paper 2017
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
CrP|mmw I NHNAR NAB ON A A x ‘ \l AIV I'UR PAPFR "lnm'aal dun l’cnggrmiwnmnl’ariwisata Kreat' bagal enggxat v Hmmum Mm» uralmt lndonvsid" 4- :r ifikdt mi dibcri an kcada ,. ' ' - .T mwmmiw sebagai PE MAKALAH Atas partisipasi dalam acara yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Program Studi Diploma 1V Pariwisata, Universitas Udayana I m - asar, 08 Desember 201 7 1 5 “' "v" L “a,” i" ‘e _._H..,._.__.._ ~. "’5 .h “1" av" u va, ,.A'IANI Program Studi Diploma IV Pariwisata SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER 2017 INOVASI DAN PENGEMBANGAN PARIWISATA KREATIF SEBAGAI PENGGIAT EKONOMI MASYARAKAT INDONESIA ISBN 978-602-2942-51-1 PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER 2017 PENYUNTING Dr. Putu Sucita Yanthy SS.,M.Par REVIEWER Ida Bagus Ketut Astina, M.Si. Nyoman Jamin Ariana,M.Par Ni Putu Ratna Sari, SST.Par. M.Par AA Putri Sri, M.Si TATA LETAK Vidya Santosa Willy Artha DESIGN COVER Kevin Piring PENERBIT: Jl. Dr R Goris No 7 Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana-Bali Cetakan I, Desember 2017 i KATA PENGANTAR Om Swastiastu Om Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, Assalamualaikum Warahmatullohi Wabarakatuh, Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmatnya sehingga seminar dan call for paper 2017 dengan tema Inovasi dan Pengembangan Pariwisata Kreatif Sebagai Penggiat Ekonomi Masyarakat Indonesia yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Program Studi Diploma IV Pariwisata sebagai implementasi mata kuliah MICE terlaksana dengan baik. Diwujudkan dengan menerbitkan prosiding yang memuat sejumlah artikel dengan berbagai topik terkait kepariwisataan Indonesia dan Bali secara khususnya. Buku prosiding ini terdiri dari artikel para pemakalah selingkung Universitas Udayana serta para pemakalah dari luar daerah. Sebagai rasa syukur, perkenankan kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pendukung kegiatan kami. Semoga seminar dan prodising Call For Paper 2017, bermanfaat bagi kita semua. Om Shanti, Shanti, Shanti Om Salam sejahtera bagi kita semua Wassalamualaikum Warahmatulohi Wabarokatuh Denpasar 11 Desember 2017 Ketua CFP 2017 Dr. Putu Sucita Yanthy.,SS.M.Par ii DAFTAR ISI 1. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PARIWISATA LINTAS BATAS: STUDI KASUS PERBATASAN INDONESIA-PAPUA NEW GUINEA Adhitia Pahlawan Putra .............................................................................................................. 3 2. KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DALAM MENGENDALIKAN AROGANSI LOCAL TOUR GUIDE DI PURA BESAKIH Putri kusuma sanjiwani 1) W. Citra juwita sari2) ...................................................................... 13 3. DAMPAK PEMBANGUNAN HOTEL BERKONSEP CITY HOTEL DI SUNSET ROAD KUTA BALI Komang Ratih Tunjungsari1, Komang Shanty Muni Parwati2, I Made Trisna Semara3 .......... 22 4. PROSES PEMBENTUKAN IDENTITAS BUDAYA NASIONAL DAN PROMOSI PARIWISATA INDONESIA DI EROPA (STUDI KASUS DIASPORA BALI DI PERANCIS) Nararya Narottama1, A.A. Ayu Arun Suwi Arianty2 ............................................................... 32 5. STRATEGI MENINGKATKAN PENJUALAN MAKANAN MENU ALA CARTE PADA RESTORAN WARUNG BALI DI DESA WISATA SANGEH BADUNG I Nyoman Tri Sutaguna1, Ni Made Ariani2 .............................................................................. 46 6. RESIPROKALITAS WANITA DAN PENGEMBANGAN HOMESTAY DI KAWASAN BROMO TENGGER SEMERU Putu Gede Eka Darmaputra1,. Putu Diah Sastri Pitanatri2 ........................................................ 54 7. PARTISIPASI HOTEL-HOTEL BINTANG LIMA DALAM PENERAPAN GREEN TOURISM DI KAWASAN ITDC NUSA DUA Putu Ratih Pertiwi .................................................................................................................... 62 8. PENGEMBANGAN KULINER LOKAL UNTUK MENDUKUNG PARIWISATA BERKELANJUTAN DI DESA SANGEH KABUPATEN BADUNG Ni Nyoman Sri Aryanti1, Agus Muriawan Putra2 .................................................................... 67 9. PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA WISATA TISTA, KECAMATAN KERAMBITAN, KABUPATEN TABANAN Agung Sri Sulistyawati1, Fanny Maharani Suarka2 .................................................................. 87 10. PERILAKU WISATAWAN BERWISATA KULINER DI RESTORAN KAMPOENG KEPITING TUBAN BALI Ni Made Ariani1, I Nyoman Tri Sutaguna2 ............................................................................ 100 11. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN WISATAWAN BERKUNJUNG KE DESA WISATA BLIMBINGSARI JEMBRANA BALI Arnold Gautama Suryadinata1), I Wayan Ruspendi Junaedi2) ................................................ 109 1 12. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI WISATAWAN MANCANEGARA DALAM PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI WISATA DI BALI Ni Gusti Ayu Susrami Dewi1), Luh Gede Leli Kusuma Dewi2) ............................................. 120 13. MEMBANGKITKAN SENI-BUDAYA DAN WIRAUSAHA RAKYAT DI DAERAH PARIWISATA (Studi Kasus Peran LPD Desa Adat Kuta dan Kerobokan) A.A Ngurah Gede Sadiartha .................................................................................................. 129 14. PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN WISATA MICE DI BATAM I Wayan Thariqy Kawakibi Pristiwasa................................................................................... 138 15. MENGEMBANGKAN UBUD SEBAGAI DESTINASI WISATA GASTRONOMI Putu Sucita Yanthy1), Ni Nyoman Sri Aryanti2) ...................................................................... 144 16. FENOMENA BUDAYA TRAVELLING WISATAWAN JEPANG KE BALI Dian Pramita Sugiarti1), I Gede Anom Sastrawan2) ................................................................ 152 17. HOTEL `S GUEST ACTIVITIES SEBAGAI ALTERNATIF KEGIATAN LEISURE BAGI WISATAWAN DI KAWASAN SEMINYAK BALI Fanny Maharani Suarka1), Agung Sri Sulistyawati2) .............................................................. 159 18. PEMBANGUNAN PARIWISATA DI BALI : TRADE OFF PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN Ni Made Tisnawati1), Nyoman Sukma Arida2) ....................................................................... 168 19. POSITIF NEGATIF PARIWISATA: ANALISIS PERILAKU KONSUMTIF MASYARAKAT BALI I Nyoman Urbanus1), Febianti2) .............................................................................................. 179 2 KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PARIWISATA LINTAS BATAS: STUDI KASUS PERBATASAN INDONESIA-PAPUA NEW GUINEA Adhitia Pahlawan Putra Program Studi Magister Kajian Pariwisata, Fakultas Pariwisata Universitas Udayana email: [email protected] Abstrak Wilayah perbatasan dijadikan daya tarik wisata berbagai negara di dunia. Setiap negara bersaing untuk mengembankan potensi pariwisisata di perbatasan. Indonesia merupakan destinasi wisata yang memilki perbatasan, baik darat maupun laut. Salah satu wilayah yang menjadi proyeksi kebijakan pengembangan adalah perbatasan Indonesia – Papua New Guinea. Penelitian ini bertujuan memaparkan kajian tentang fenomena pariwisata lintas batas melalui identifikasi motivasi wisatawan dan peran stakeholder dalam pengembangan pariwisata perbatasan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulann data meliputi observasi, studi kepustakaan, dan wawancara. Berdasrkan hasil penelitian, elemen pariwisata lintas batas Indonesia-Papua New Guinea terdiri dari lima kategori yakni kerjasama, kolaborasi, pengembangan pariwisata, isu-isu politik dan wisata belanja. Sementara itu, motivasi yang mendorong arus perjalanan adalah motivasi budaya dan wisata belanja sedangkan sektor publik menjadi aktor yang berperan dalam pengembangan pariwisata di pos perbatasan Skow, Indonesia-Papua New Guiena. Kata Kunci: Pengembangan, Pariwisata Lintas Batas, Indonesia-Papua New Guinea. Abstract The border region is used as a tourist attraction of various countries in the world. Each country competes to develop tourism potential at the border. Indonesia is a tourist destination that has border, both land and sea. One of the areas that the projected development policy is the border of Indonesia - Papua New Guinea. This study aims to explain the study of the phenomenon of tourism across borders through the identification of tourist motivation and the role of stakeholders in the development of border tourism. The research method used is qualitative. Based on the research results, the elements of trans-boundary tourism Indonesia-Papua New Guinea consists of five categories namely cooperation, collaboration, tourism development, political issues and shopping. Meanwhile, the motivation that drives the flow of travel are culture and shopping , while the public sector becomes an actor who plays a role in the development of tourism at the border post Skow, Indonesia- Papua New Guinea. Keywords : Development, Cross Border Tourism, Indonesia-Papua New Guinea 1. PENDAHULUAN Wilayah perbatasan telah menjadi daya tarik wisata untuk kebanyakan wisatawan. Di beberapa negara di dunia bahkan daya tarik wisata biasanya berdekatan dengan wilayah perbatasan dan menjadi motivasi atau atraksi utama perjalanan wisatawan (Timothy, 2001). Keinginan untuk merasakan sensasi melihat kondisi perbatasan merupakan faktor pendorong yang menarik minat wisatawan. Berkunjung ke perbatasan tidak hanya sekedar berwisata, namun untuk mendapatkan prestise berada di area tersebut. Indonesia merupakan negara tujuan destinasi wisata yang memiliki wilayah perbatasan darat maupun laut. Wilayah perbatasan tersebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Di wilayah perbatasan darat, terdapat lima Provinisi yang berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Provinsi Papua – Papua New Guinea, Provinsi Kalimantan