STRATEGI KOMUNIKASI MARKETING PUBLIC RELATION CV. FORTE ENTERTAINMENT DALAM MEMPROMOSIKAN LAGU RELIGI
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
FARWAH ASSEGAF NIM: 109051000146
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M STRATEGI KOMUNIKASI MARKETING PUBLIC REI./ITION CV. FORTE ENTERTAINMENT DALAM MEMPROMOSIKAI\I LAGU RELIGI
Diajukan kepada Fakultas lHilj** dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)
Oleh:
FARWAH ASSEGAF NIM: 109051000146
199603 I 001
JT'RT'SAII KOMUhTIKASI DAI\I PEI\TYI.{RAN ISLAM FAIruLTAS ILMU DAKWAII DAI\I ILMU KOMUIYIKASI UMYERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAII JAKARTA l435E.lzAl4TvI. PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul STRATEGI KOMUNIKASI MARKETING PUBLIC REL.4TION CV. FORTE ENTERTAINMENT DALAM MEMPROMOSIKAN LAGU RELIGI telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah lakarta pada 13 Februari 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I.) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Jakarta, 13 Februari 2014
Sidang Munaqasyah
Ketua merangkap anggota, Sekretaris merangkap anggota, /'Ag" Drs. Jumroni. M.Si NIP: 19630515 199203 1006 r971081
Anggota, Penguji I
Drs. Stu Rizal. LK" MA NIP: 197302520070 NIP: 1 0428 t993 03 1 002
Pembimbing
NIP: 19700903 199603 1 001
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiat
atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 13 Februari 2014
Penulis
Farwah Assegaf
ABSTRAK
Farwah Assegaf Strategi Komunikasi Marketing Public Relation CV. Forte Entertainment Dalam Mempromosikan Lagu Religi
Dalam bisnis global saat ini, public relations dan marketing (pemasaran) digunakan untuk saling mendukung. Meskipun antara public relations dan marketing secara filosofis berbeda. Public relations bertujuan membangun citra (kepada target publik) sedangkan marketing bertujuan menjual produk (product selling) kepada target market. Perpaduan antara dua elemen penting organisasi ini melahirkan konsep “Marketing Public Relations” (MPR). Marketing public relations mempunyai unsur yang sangat penting dalam sebuah perusahaan, institusi pemerintahan, institusi pendidikan, dan lain-lain. Khusunya pada perusahaan rekaman seperti CV. Forte Entertainment. Oleh karena itu diperlukan adanya strategi komunikasi marketing public relation CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi agar tujuan tersebut tercapai. Bagaimana strategi komunikasi dan metode apa saja yang digunakan CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi? Apa saja hambatan- hambatan komunikasi dalam mempromosikan lagu religi? Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Tipe penelitian ini menggunakan tipe deskripsi analisis, yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data. Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Adapun responden yang diwawancarai adalah marketing public relation CV. Forte Entertainment. Strategi yang digunakan marketing public relation CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi adalah: strategi menentukan pesan, strategi menentukan metode, strategi menjaga citra positif, aktivitas strategi promosi, strategi open house, dan evaluasi. Metode yang digunakan adalah time line, yaitu mempromosikan lagu religi di waktu-waktu yang tepat seperti pada Bulan Suci Ramadhan, promo film dan sinetron religi. Hambatan dalam kasus pembuatan lagu religi yang paling potensial adalah banyaknya persaingan antara perusahaan rekaman yang berada di Indonesia. Tetapi semua itu tidak menjadi halangan CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi. Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan, bahwa dengan menggunakan strategi komunikasi, semua itu berhasil dilakukan oleh marketing public relation CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi dengan hasil yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya penjualan kaset, CD yang sangat meledak dipasaran, serta dapat memberikan banyak pengetahuan agama dan menjadi wadah bagi pendengar lagu religi.
Kata Kunci: Marketing Public Relation, mempromosikan, lagu religi
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga Allah SWT limpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya.
Sekalipun skripsi yang berjudul “Strategi Komunikasi Marketing Public
Relation CV. Forte Entertainment Dalam Memromosikan Lagu Religi” ini masih jauh dari sempurna, namun ini merupakan suatu usaha yang maksimal, karena dalam proses penyelesaiannya tidak sedikit kesulitan dan hambatan dalam penyusunan skripsi ini. Namun berkat pertolongan Allah SWT yang memberikan nikmat-Nya dan kesungguhan kepada penulis serta bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, M.A sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
2. Dr. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dr. Suprapto, M.Ed selaku
Wakil Dekan Bidang Akademik, Drs. Jumroni, M.si, selaku Wakil Dekan
ii
Bidang Administrasi Umum, Drs. Wahidin Saputra, M.A selaku Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.
3. Bapak Rachmat Baihaky, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam, Ibu Umi Musyarofah, M.A selaku Sekretaris Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
4. Ibu Siti Napsiyah, M.SW, sebagai Dosen Penasehat Akademik KPI E
angkatan 2009, yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan proposal
skripsi.
5. Drs. Wahidin Saputra, M.A selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktunya serta memberi arahan dan masukan dalam membantu
penulisan skripsi ini.
6. Bu Kristina Santi S.Sos selaku Marketing Public Relation di CV. Forte
Entertainment yang bersedia saya wawancara, Bu Ema selaku bagian
keuangan, Bu Indri selaku bagian publishing dan Mas Ibeng selaku promotion
di Label Aquarius Musikindo yang bersedia membantu saya dalam proses
wawancara di Label CV. Forte Entertainment.
7. Seluruh dosen yang telah mengajarkan ilmunya kepada penulis dari semester I
hingga semester VIII. Semoga ilmu yang diberikan menjadi amal baik di
akhirat kelak, Amin.
8. Para staf Tata Usaha (TU) yang telah membantu surat menyurat untuk
penelitian skripsi ini, dan para staf perpustakaan yang telah memberikan
pelayanan dan fasilitas buku-buku referensi.
iii
9. Ayahanda dan Mamahku tercinta, Bapak Muhammad Yusuf Assegaf dan Ibu
Raguan Alaydrus, terimakasih telah membesarkan anakmu ini dengan penuh
kasih sayang serta selalu mendukung dan mendoakan saya hingga saat ini.
10. Keluarga besar penulis, yang mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi
ini. Kakak-kakakku Hasan Yusuf Assegaf, Zafirah Assegaf, sepupu-sepupuku
Afifah, Faqih, dan tanteku Fatmah Alaydrus, terima kasih semua atas
dukungannya.
11. Teman-teman seperjuangan KPI E 2009 yang memberikan banyak motivasi
untuk penulis, yang selalu menjadi teman sharing untuk penulis, berbagi canda
dan tawa, Ranni, Sita, Meta, Vira, Isni, Ifah, Annisa, Ela, Enis, Dava, dan
kawan-kawan lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu per satu,
kalian semua adalah sahabat sampai kapan pun.
12. Kawan-kawan KKN Kelompok Empat Belas Gita, Uswah, Yunia, dan kawan-
kawan lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu per satu.
13. Kawan-kawan Air Film Yusly, Iqbal, Arga, dan kawan-kawan lainnya yang
tidak bisa penulis sebutkan namanya satu per satu, terimakasih atas
dukungannya semoga kita bisa berkarya lebih baik lagi, semangat sineas muda
yang berbakat.
14. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Walau tak
tertulis, Insya Allah perbuatan kalian menjadi sebuah amal yang baik tertulis
“di lembaran lain”. Amin.
iv
Semoga partisipasi mereka dalam penyelesaian skripsi ini mendapatkan pahala yang setimpal dari Allah SWT. Dan penulispun menyadari akan keterbatasan penulis dalam penyusunan skripsi ini. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi kajian ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang komunikasi dan penyiaran Islam.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 13 Feruari 2014
Farwah Assegaf
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...... i KATA PENGANTAR ...... ii DAFTAR ISI ...... vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...... 1 B. Batasan dan Rumusan Masalah ...... 4 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...... 5 D. Metodologi Penelitian …………………………………… 6 E. Tinjauan Pustaka ………………………………..….….. ... 9 F. Sistematika Penulisan ...... 10
BAB II LANDASAN TEORI A. Srategi Komunikasi dan Ruang Lingkupnya ...... 12 1. Pengertian Strategi...... 12 2. Jenis-Jenis Strategi...... 13 3. Pengertian Komunikasi...... 14 4. Unsur-Unsur Komunikasi...... 17 5. Pengertian Strategi Komunikasi...... 18 6. Fungsi Strategi Komunikasi...... 19 B. Marketing Public Relation ...... 20 C. Lagu Religi ...... 27
BAB III GAMBARAN UMUM CV. FORTE ENTERTAINMENT A. Sejarah Berdirinya CV. Forte Entertainment ...... 30 B. Visi dan Misi CV. Forte Entertainment ...... 33 C. Program Kerja Marketing Public Relation Label Forte Entertainment Dalam Mempromosikan Lagu Religi... 35 D. Dari Film Religi Hingga Lagu Religi...... 37 E. Jadi Soundtrack Sinerton, Lagu Religi Laris ...... 43
vi
F. Meliris Lagu Religi di Indonesia ...... 45
BAB IV ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI MARKETING PUBLIC RELATION PT. FORTE ENTERTAIMENT DALAM MEMPROMOSIKAN LAGU RELIGI A. Strategi Komunikasi Marketing Public Relation CV. Forte Enertainment Dalam Mempromosikan Lagu Religi .. 49 1. Strategi Menentukan Pesan ...... 50 2. Strategi Menentukan Metode ...... 51 3. Strategi Menjaga Citra Positif ...... 52 4. Aktifitas Strategi Promosi ...... 54 5. Strategi Open House ...... 55 6. Evaluasi ...... 55 B. Faktor Pendukung dan Penghambat ...... 58 1. Faktor Pendukung ...... 58 2. Faktor Penghambat ...... 59
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...... 60 B. Saran-Saran ...... 61
DAFTAR PUSTAKA ...... 62 LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Komunikasi sangat penting sekali bagi kehidupan manusia sehari-hari. Istilah komunikasi dalam bahasa Inggris communication, berasal dari bahasa latin communication, dan bersumber dari kata comunis yang berarti sama. Sama dimaksud adalah sama makna. Komunikasi akan berjalan dengan baik, jika pesan yang disampaikan komunikator sampai pada komunikan, maka dibutuhkan strategi yang baik.1
Strategi pada hakikatnya adalah perpaduan antara planning (perencanaan), dan management (manajemen) untuk mencapai suatu tujuan. Strategi tidak hanya berfungsi sebagai peta arah saja melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.2
Public relations merupakan suatu lembaga yang bertugas menjalin dan menjaga hubungan baik dengan public internal, eksternal, dan stakholder perusahaan.3 Pada masa lampau departemen Pemasaran dengan departemen Public
Relations merupakan suatu departemen yang berbeda dalam suatu perusahaan. Saat
1 Onong Uhjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Rosda karya, 2001), Cet Ke-14, h. 9 2 Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, h. 32 3 Scott M. Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom, diterjemahkan oleh Tri Wibowo, B.S., Effective Public Relations : Edisi ke Sembilan. (Jakarta: Kencana, 2007). h. 7
1
2
ini kedua fungsi tersebut saling terintegrasi karena mayoritas perusahaan membutuhkan Public Relations yang berorientasi kepada pasar untuk mendukung promosi perusahaan dan produk serta pembentukan citra perusahaan. Berdasarkan kedua hal Public Relations dan Pemasaran berintegrasi, sehingga timbullah apa yang dinamakan dengan “Marketing Public Relations” yang dirancang untuk mendukung tujuan pemasaran.4
Salah satunya kegiatan pemasaran yang penting dalam industri musik adalah bidang promosi (marketing division) yang merupakan suatu sarana komunikasi bagi perusahaan dengan pasar sasarannya (masyarakat). Untuk itu seorang marketing public relation dalam suatu prusahaan sangat diperhitungkan kedudukannya karena memiliki peranan dalam perputaran sistem dan manajemen perusahaan, seorang marketing public relation dapat menjangkau aspek-aspek sosial dan kepentingan publik, karena divisi marketing public relation bertugas menjadi jembatan antara perusahaan dan konsumen.
Dunia musik di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat dan tidak pernah surut, ini ditandai dengan banyaknya sebuah hasil karya musik yang dilahirkan dari para pencipta musik atau musisi karya seni. Bagi para penikmat musik ini adalah konsumsi publik yang secara psikologis merupakan kebutuhan untuk hiburan atau entertainment, bahkan bisa merupakan semangat kehidupan, sedangkan bagi pencipta musik ini adalah ungkapan yang berkaitan dengan komunikasi ekspresif
4 Rachmat Kriyantono, Public Relations Writing, (Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 57
3
artinya harus diakui bahwa musik juga dapat mengekspresikan perasaan, kesadaran, dan bahkan pandangan hidup (ideology) manusia.5
Meskipun akrab dengan dunia entertainment, tidak berarti musik menutup ranah kajian terhadap fenomena-fenomena lain, karena lirik lagu sendiri sering tampil dengan tema yang beraneka ragam mulai dari masalah percintaan, perang, keindahan alam, kehidupan sehari-hari, seni budaya, agama, olahraga, sampai adat istiadat dan hal-hal yang serealistis sekalipun. Dan sekarang ini, musik religi semakin digemari dipenjuru dunia karena pembawaan atau aliran musik religi dapat di jadikan sarana syiar Islam.
Dalam pelaksanaan strategi komunikasi promosi lagu religi banyak cara yang dilakukan oleh marketing public relation atau divisi promosi agar masyarakat tertarik mendengarkan bahkan menyukai lagu religi dan membeli CD atau RBT lagu religi.
Oleh karena itu, peran marketing public relation atau divisi marketing public relation
CV. Forte Entertainment, bertanggung jawab dalam mempromosikan lagu-lagu yang bertemakan religi yang terkesan elegan dan modern tetapi tidak terlepas pada unsur
Islam sehingga pendengar/masyarakat khususnya remaja muslim senang untuk mendengarkan lagu-lagu yang bertemakan religi. Contohnya seperti di tahun 2013 ini, salah satu artis Label Forte Entertainment yaitu Melly Goeslaw baru saja meluncurkan soundtrack film terbaru yaitu “Moga Bunda Di sayang Allah” karya
5 Indriya R. Dani, Indri Guli, Kekuatan musik religi: mengurai cinta merefleksi iman menuju kebaikan universal, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2010), h. 58
4
Tere liye, serta mengadakan kerja sama dalam membuat soundtrack sinetron yang bertemakan religi.
Dalam hal ini musikpun bisa dijadikan dakwah secara tidak langsung oleh perusahaan, markting public relation CV. Forte Entertainment mempunyai strategi komunikasi yang jitu dalam mempromosikan lagu religi. Dengan demikian penulis tertarik untuk menulis dalam sebuah skripsi yang berjudul : “Strategi Komunikasi
Marketing Public Relation CV. Forte Entertainment Dalam Mempromosikan
Lagu Religi”.
B. Pembatasan dan Perumusan masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar penelitian tidak terlalu meluas, dan terarah, maka penelitian dibatasi hanya pada strategi Komunikasi MPR (Marketing Public Relation) CV. Forte
Entertainment dalam mempromosikan lagu religi pada album tahun 2012 sampai dengan 2013.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana strategi komunikasi divisi marketing public relation CV. Forte
Entertainment dalam mempromosikan lagu religi?
5
b. Bagaimana faktor pendukung dan penghambat divisi marketing public
relation CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Berdasarkan pemikiran dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi marketing public relation
CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi.
b. Untuk mengetahui bagaimana faktor pendukung dan penghambat divisi
marketing public relation CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan
lagu religi.
2. Manfaat Penelitian a. Manfaat teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat memberikan konstribusi bagi khazanah keilmuan komunikasi yang menjadi salah satu perspektif keilmuan pada jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), dan fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi. Terutama dalam kajian ilmu komunikasi dan komunikasi sosial, serta dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai arti penting manajemen hubungan masyarakat atau bisa disebut juga public relation dalam meningkatkan
6
kualitas strategi komunikasi dalam mencapai tujuan perusahaan CV. Forte
Entertainment. b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah panduan tambahan bagi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) untuk menyampaikan komunikasi secara efektif. Dan secara praktis penelitian ini manfaatnya adalah sebagai konstribusi penambah pemahaman, pengetahuan, dan wawasan terhadap strategi komuniasi pada lagu religi di CV. Forte Entertainment.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, mengggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Yaitu metode yang melakukan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, gambar dan buku- buku. Laporan penelitian akan bersifat kutipan-kutipan atau untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut berdasarkan dari naskah wawancara, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.6
Dalam pengertian lain, metode ini adalah metode yang menghasilkan data kualitatif deskriptif dan tertulis dengan informasi dari orang yang menghasilkan hipotesis dari penelitian lapangan.7
6 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), cet. Ke 11, h. 3. 7 Deddy Maulana, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 15.
7
Maka dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk mendapatkan data yang sangat akurat dan lengkap dengan terjun langsung ke lapangan. Kemudian setelah data-data sudah diperoleh, data-data tersebut dianalisis untuk mendapatkan hasil yang sesuai berdasarkan tujuan dari penelitian.
2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penulis melakukan penelitian pada bulan Oktober 2013 sampai dengan
Januari 2014. Sedangkan lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian adalah Kantor
CV. Forte Entertainment, yang terletak di Jln. Sultan Iskandar Muda No. 7, Arteri
Pondok Indah, Jakarta Selatan. Untuk menghubungi via telepon (021) 72895152.
3. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber-sumber tempat memperoleh
keterangan. Jadi, subjek dalam penelitian ini adalah marketing public relation
CV. Forte Entertainment, dalam hal ini pimpinan dan staf bagian promosi.
b. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini objek penelitiannya adalah strategi komunikasi
yang dilakukan marketing public relation dalam mempromosikan lagu religi.
8
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang akurat dalam suatu penelitian, perlu adanya suatu teknik atau alat pengumpulan data. Maka teknik dan langkah-langkah dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Wawancara (Interview)
Wawancara mendalam dilakukan guna menambah data yang diperlukan melalui tanya jawab seputar topik yang terkait dalam permasalahan ini. Yang akan menjadi sumber data yakni divisi marketing public relation CV. Forte Entertainment sebagai sumber data wawancara yang terkait. b. Pengamatan (Observasi)
Observasi langsung untuk mengamati bagaimana bentuk strategi komunikasi divisi marketing public relation CV. Forte Entertainment dalam hal mempromosikan lagu religi, yaitu dengan cara mengamati langsung kegiatan yang dilakukan oleh divisi marketing public relation CV. Forte Entertainment selama kurang lebih dua bulan. c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu pencarian sumber data berupa catatan-catatan resmi perusahaan menyangkut strategi marketing public relations dan buku-buku atau foto- foto yang menyangkut dengan penelitian guna mendukung data penelitian.
9
d. Analisis Data
Analisis data merupakan tahap yang penting dalam melakukan penelitian.
Pada tahap ini data-data yang diperoleh akan diuji kevaliditasannya. Maka untuk memperoleh data yang valid, data-data yang sudah tekumpul kemudian di analisis menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi adalah teknik yang menggabungkan ketiga hasil data sementara dari observasi (pengamatan), dokumentasi, dan wawancara. Setelah itu data-data tersebut dikumpulkan untuk dibuat kesimpulan, dan diolah atau direvisi kembali dengan menggunakan deskriptif analisis pendekatan analisis pendekatan kualitatif.
Dalam penulisan skripsi ini, peneliti juga telah berpedoman pada buku tentang cara penulisan skripsi, tesis dan disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diterbitkan tahun 2007 oleh UIN Jakarta Press.
E. Tinjauan Pustaka
Untuk menghindari segala bentuk plagiat, dalam penulisan skripsi ini peneliti telah menelaah dan mengkaji di perpustakaan. Dalam kajian dan mencari informasi, peneliti telah menemukan penelitian terdahulu yang membahas tentang pembahasan yang sama dengan skripsi ini yaitu tentang strategi komunikasi public relation dalam mempromosikan produk perusahaan, yaitu:
1. Strategi Komunikasi Public Relation PT. Musica Studios Dalam Mempromosikan
Lagu Religi, Agus Mana, jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, tahun 2011.
Persamaan skripsi ini adalah lebih memfokuskan pada strategi komunikasi public
10
relation dan strategi mempromosikan lagu religi, sedangkan perbedaanya ialah
pada perusahaan yang akan diteliti, dan teori yang akan digunakan.
2. Strategi komunikasi Public Relations Hotel Sofyan Betawi (syariah) Dalam
Meningkatkan Mutu Pelayanan Terhadap Tamu, Nadya Ramayani, tahun 2013.
Persamaan dari skripsi ini adalah metode yang digunakan menggunakan
pendekatan analisis deskriptif, sedangkan perbedaanya ialah pada objek
penelitiannya.
3. Stategi Komunikasi Public Relation PT. Republika Penerbit Dalam
Mempromosikan Novel Islami, Yusuf Tadarusman, Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam, tahun 2013. Pada skripsi ini memiliki subjek yang berbeda
namun sama-sama meneliti tentang strategi public relation dan strategi promosi
dalam suatu lembaga atau perusahaan.
F. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini, peneliti telah membuat suatu sistematika penulisan. Sistematika penulisan ini dibagi dalam lima bab, setiap bab dirinci kedalam sub-sub sebagai berikut :
BAB I: Dalam pendahuluan ini mengungkap tentang fenomena kesenjangan
yang melatarbelakangi sebuah penelitian ini dan batasan penelitian
yang meliputi: Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Rumusan
Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodelogi penelitian,
Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan.
11
BAB II: Landasan teori menguraikan tentang beberapa hal yang menyangkut
tentang pembahasan dalam skripsi ini. Bab ini memiliki lima pokok
bahasan yaitu: Pembahasan mengenai Strategi Komunikasi selanjutnya
pembahasan mengenai Public Relation mulai dari pengertian, fungsi,
dan tujuan, serta ruang lingkupnya, Marketing Public Relation, Lalu
ditutup dengan pengertian promosi , dan lagu-lagu religi.
BAB III : Pada Bab ini fokus pembahasan mengenai CV. Forte Entertainment di
Pondok Indah Jakarta, yang berupa profil yang memuat kisah sejarah
berdirinya, visi, dan misi dari CV. Forte Entertainment, program kerja
divisi marketing public relation CV. Forte Entertainment, dan semua
band-band atau penyanyi yang dinaungi oleh CV. Forte Entertainment.
BAB IV : Pada bab ini merupakan inti dari pembahasan tentang penyajian data
yang berkaitan dengan obyek penelitian yang meliputi: Deskripsi
Objek Penelitian Stategi Komunikasi Marketing Public Relation CV.
Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi.
BAB V : Pada bab akhir ini, penulis memberikan kesimpulan terhadap apa yang
diteliti oleh penulis, serta memberikan saran-saran dan juga beberapa
lampiran yang didapat oleh penulis.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Strategi Komunikasi dan Ruang Lingkupnya
1. Pengertian Strategi
Dalam kamus besar Indonesia strategi adalah Ilmu dan seni
menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan
kebijakan tertentu di perang dan damai, atau rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.1
J L Thompson mendefinisikan strategi sebagai cara untuk
mencapai sebuah hasil karya: ‘Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran
organisasi. Ada strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi dan
strategi kompetitif untuk masing-masing aktivitas. Sementara itu, strategi
fungsional mendorong secara langsung strategi kompetitif. ‘ Bennett
menggambarkan strategi sebagai ‘arah yang dipilih organisasi untuk
diikuti dalam mencapai misinya’.2
Menurut Onong Uchjana Effendy, stategi adalah perencanaan
untuk mencapai tujuan, namun untuk mencapai tujuan tersebut, strategi
1 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 1092 2 Sandra Oliver, Startegi Public Relations, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007), h. 2
12
13
tidak berfungsi sebagai jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan
harus mampu menunjukkan taktik oprasionalnya.3
Dalam manajemen suatu organisasi, strategi diartikan sebagai kiat,
cara, dan taktik utama yang dirancang sebagai sistematik dalam
melaksanakan fungsi manajemen yang terarah pada tujuan strategi
organisasi.4
Dari pengertian tentang strategi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
strategi adalah suatu proses untuk melakukan rumusan dan penentuan
rencana untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam tujuan jangka
panjang. Secara umum strategi biasa dilakukan oleh organisasi atau
perusahaan dalam merealisasikan kegiatannya. Akan tetapi strategi pun
dapat dilakukan secara individu untuk mencapai tujuan yang diharapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Jenis-jenis Strategi
George A. Steiner mengatakan bahwa tidak ada klasifikasi atau
pengelompokan strategi yang diterima secara umum. Hanya saja dapat
dilakukan penggolongan menurut dimensi strateginya:
a. Klasifikasi berdasarkan ruang lingkup yakni strategi dapat lebih
luas atau lebih sempit sesuai dengan pemahaman. Contohnya
seperti strategi program.
3 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007). Cet, ke-21, h. 32 4 Hadari Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan, (Yogyakarta, Gadjah Mada Press, 2000), h. 147
14
b. Klasifikasi berdasarkan hubungan dengan tingkat organisasi yakni
strategi yang berdasarkan pada jenjang setiap divisi yang memiliki
strateginya masing-masing dan merupakan cabang dari strategi
utama sebuah badan.
c. Kalsifikasi berdasarkan keterkaitan strategi dengan sumber material
atau bukan material yakni dengan melihat bentuk fisik seperti SDM
yang tersedia atau gaya manajemen, pola pikir atau falsafah
perusahaan.
d. Klasifikasi berdasarkan tujuan dan fungsi sebagai contoh
pertumbuhan adalah sasaran utama dari kebanyakan perusahaan
dan terdapat banyak strategi yang dapat dipilih untuk menjamin
pertumbuhan tersebut.
e. Klasifikasi berdasarkan strategi pribadi manajer. Semaki tinggi
tingkat manajer, semakin penting artinya strategi ini bagi
kehidupan organisasi.5
3. Pengertian Komunikasi
Kata atau istilah “komunikasi” merupakan terjemahan dari bahasa
Inggris Comminication yang dikembangkan di Amerika Serikat dan
komunikasi pun berasal dari unsur persurat kabaran, yakni journalism.
Adapun definisi komunikasi dapat dilihat dari dua sudut, yaitu: dari sudut
bahasa (etimologi) dan dari sudut istilah (terminologi).
5 George A Steiner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1997), h. 15-16
15
Komunikasi menurut bahasa atau etimologi dalam “Ensiklopedi
Umum” diartikan dengan “Perhubungan”, sedangkan yang terdapat dalam buku komunikasi berasal dari perkataan latin, yaitu:
a. Communicare, yang berarti berpartisipasi ataupun memberi
tahukan.
b. Communis, yang berarti milik bersama ataupun berlaku dimana-
mana.
c. Communis Opinion, yang berarti pendapat umum ataupun pendapat
mayoritas.
d. Communico, yang berarti membuat sama.
e. Demikian juga Communication berasal dari kata latin
Communicatio yang juga bersumber dari kata Communis yang
berati sama. Sama disini maksudnya sama makna.
Pengertian komunikasi secara etimologi ini memberi pengertian bahwa komunikasi yang dilakukan hendaknya dengan lambang-lambang atau bahasa yang mempunyai kesamaan arti antara orang yang memberi pesan dengan orang yang menerima pesan.
Adapun pengertian komunikasi menurut istilah (terminologi) banyak dikemukakan oleh para ahli, diantaranya:
i. Menurut Berelson dan Steiner, mengemukakan bahwa “komunikasi
adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian
dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata,
gambar, angka-angka dan lain-lain.
16
ii. Laswell, mengatakan bahwa “komunikasi pada dasarnya
merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa”, “mengatakan
apa”, “dengan saluran apa”, “kepada siapa” dan dengan akibat atau
hasil apa” (Who? say what? In which channel? To whom? With
what effect?).6
iii. Menurut Onong Uchjana, mendefinisikan komunikasi adalah
proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain
untuk memberitahu atau merubah sikap, pendapat atau prilaku, baik
langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media.7
Menurut Onong Uchjana Effendy, ada beberapa sebab mengapa
manusia melakukan komunikasi, yakni untuk:
a) Mengubah sikap (to change the attitude),
b) Mengubah opini/ pendapat/ pandangan (to change the opinion),
c) Mengubah perilaku (to change the behavior),
d) Mengubah masyarakat (to change the society).8
Dari pengertian tentang komunikasi tersebut, dapat disimpulkan
bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator
kepada komunikan dengan berbagai cara bisa dengan lambang-lambang,
dengan tatap muka secara langsung, dan lain-lain.
6 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), h. 19-21 7 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. Ke-7, h. 20 8 Effendy, Dinamika Komunikasi, h. 22
17
4. Unsur-unsur Komunikasi
Unsur-unsur komunikasi adalah sebagai berikut:
• Source (sumber)
Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian
pesan, yang digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu
sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku dan
sejenisnya.9
• Communicator (Penyampaian pesan)
Komunikator dapat berupa individu yang sedang
berbicara, menulis, kelompok orang, organisasi komunikasi,
seperti: surat kabar, televisi, film dan sebagainya. Komunikator
dalam penyampaian pesannya bisa juga menjadi komunikan
begitu juga sebaliknya.10
• Message (pesan)
Pesan keseluruhan dari apa yang disampaikan komunikator.
Pesan dapat bersifat informatif memberi keterangan-keterangan
yang kemudian komunikan dapat mengambil kesimpulan
sendiri.11
• Channel (saluran)
Saluran komunikasi selalu menyampaikan pesan yang dapat
diterima melalui indera atau menggunakan media. Pada
9 Widjadja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h. 11 10Widjadja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, h. 12 11 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), Cet Ke-1, h. 45
18
dasarnya komunikasi yang sering dilakukan dapat berlangsung
menurut 2 saluran, yaitu:
a. Saluran formal atau bersifat resmi, dan
b. Saluran informal atau yang bersifat tidak resmi.
• Communican (penerima pesan)
Komunikasi atau penerima pesan dapat digolongkan
dalam 3 jenis yakni personal, kelompok, dan massa.12
• Effect (hasil)
Effect adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni
sikap dan tingkah laku orang, seseorang atau tidak dengan yang
kita inginkan.13
• Feed Back (Umpan Balik)
Feed back adalah “tanggapan, jawaban atau respon
komunikan kepada komunikator, bahwa komunikasinya dapat
diterima dan berjalan.”14
5. Pengertian Strategi Komunikasi
Strategi merupakan sebuah cara atau proses yang digunakan organisasi untuk mencapai misinya. Strategi komunikasi antara berbagai tingkat dalam perusahaan atau organisasi harus konsisten.15 Strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara
12 Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Rajagrafindo, 1998), h. 24 13 Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 24 14 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), Cet Ke-1, h. 46 15 Sandra Oliver, Startegi Public Relations, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007), h. 3
19
praktis harus dilakukan, dalam arti kata pendekatannya bisa berbeda-beda
tergantung pada suatu kondisi dan situasi.16
Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Dimensi-
Dimensi Komunikasi mengungkapkan bahwa, strategi komunikasi
merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication
planning) dan manajemen (communications management) untuk mencapai
suatu tujuan.
Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat
menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan,
dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu
tergantung dari situasi dan kondisi”.17
6. Fungsi Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi sangat diperlukan dalam proses komunikasi,
karena berhasil tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif banyak
ditentukan oleh strategi komunikasi. Terutama jika dilakukan lewat media
massa yang memiliki khalayak lebih luas dan beragam, maka kita
memerlukan perencanaan lebih matang dalam menyampaikan pesan yang
ingin kita sosialisasikan. Strategi komunikasi, baik secara makro (planned
multi-medi strategy) maupun secara mikro (singel communication medium
strategy) mempunyai fungsi ganda:
16 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992), h. 301 17 Onong Uchjana Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi (Bandung: Alumni, 1981), h.84
20
a. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif,
persuasif dan instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk
memperoleh hasil optimal.
b. Menjembatani “cultural gap” akibat kemudahan diperoleh dan
dioperasikannya media massa yang begitu ampuh, yang jika
dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.
B. Marketing Public Relation (MPR)
Kotler melihat ke depan bahwa semakin erat hubungan kerja antara
marketing dan public relations. Praktisi marketing memberikan anggapan
yang lebih tinggi terhadap sumbangsih PR karena turunnya productivity
(efektivitas) cara-cara berpromosi. Banyaknya iklan menyebabkan
kesemewerawutan (cluttered) yang berdampak mengurangi impact setiap
iklan, dan kenaikan harga iklan berlipat dua. Sales cost meningkat terus.
Sering perusahaan terpaksa harus mengadakan promosi (guna menghadapi
saingan). Dalam teknik PR dengan ajang/event yang kreatif, publisitas,
social investment dan community realations, produk-produk yang di PR-
kan akan bisa tampak beda.
Penggunaan MPR dilakukan ketika:
a. Mempromosikan perusahaan sebagai leader dan yang ahli di
bidangnya (advertorial);
b. Membangun kepercayaan konsumen;
c. Introduksi produk baru;
21
d. Menghidupkan kembali dan repositioning produk yang mudah
“mentas” (Teh Botol); e. Mengkomunikasikan benefit baru dari produk lama (Pocari Swet,
dulu hanya untuk atlet, sekarang untuk semua orang
“menggantikan ion yang hilang sewaku tidur”); f. Mempromosikan penggunaan baru bagi produk lama (Aqua
perlunya minum yang jernih); g. Melibatkan orang dengan produk (Kijang Innova untuk seluruh
keluarga); h. Membangun interest atas kategori produk (Rinso di kategori
deterjen, Clear di kategori shampoo, Sun Light mencuci banyak
piring kotor-PR campaign dengan Krisna Murti-kategori sabun
cuci piring); i. Membuka pasar baru; j. Mencapai pasar sekunder; k. Memperkuat pasar yang lemah; l. Mendorong pencapaian iklan; m. Counteract atas penolakan konsumen terhadap iklan; n. Menembus kesemerawutan banyaknya iklan; o. Menjadikan iklan sebagai berita; p. Menguatkan iklan dengan pesan yang lebih meyakinkan (modal
testimoni diiklankan dan dibuat ajang-Rinso mencuci gunungan
kaos kaki, demo memasak dengn Blue Band).
22
Pada tahun 1988, The Chicago Chapter of the American Marketing
Association dan Public Relations Sociaty of American melakukan kerja sama (joint event) dengan memuat seminar yang mereka beri judul
Marketing and Public Relations: Allies in Mega Marketing. Tahun berikutnya, di San Diego State University, para praktisi dan academica ini bertemu lagi dalam suatu colloguium yang dinamakan A Challenge to the
Calling: Pulic Relations Versus Marketing.
Belakangan di Indonesia kita sering mendengarkan pro dan kontra mengenai ruang lingkup PR yang berbaur dengan marketing. Ahmad S.
Adnanputra, pakar PR yang telah mengembangkan PR cukup lama di
Indonesia misalya, secara tegas menyatakan bahwa sasaran tembak antara kedua konsep itu adalah 100% berbeda. Marketing digunakan kepada apa yang disebut target market (pada segmentasi pasar yang dipilih), sedangkan public relations mempunyai sasaran target public yang lazim disebut stakeholder.
Sebenarnya perbedaan ini sudah lama disadari oleh pelopor PR dari Inggris. Frank Jefkins yang membuka Jefkins School of Public
Relations di Inggris, misalnya menandaskan bahwa ada 2 perbedaan pokok pandangan antara pakar PR Inggris dengan Amerika. Para pakar Inggria menurut Jefkins, selalu saja berupaya menariknya ke sisi lain agar PR dapat digunakan untuk menjual (marketing).
23
Dan itulah yang dilakukan oleh orang-orang Amerika dewasa ini,
yakni mengawinkan konsep PR dengan marketing.18 Dalam uraiannya,
Tomas L.Haris sebagai pencetus pertama konsep Marketing Public
Relations, mendefinisikan MPR sebagai berikut: MPR is the process of
planning, executing and evaluating programs that encourage purchase
and consumer satisfaction through credible product with the needs, wnts,
concerns and interests of consumers. Jadi, MPR adalah konsep PR yang
relatif mempunyai relevansi bagi kegiatan marketing untuk membantu
organisasi mencapai tujuan pemasarannya.19
Menurut Ruslan Rosady “Marketing Public Relations (MPR)
merupakan proses perencanaan dan pengevaluasian program-program
yang merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi
mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan yang
menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai dengan kebutuhan,
keinginan, perhatian dan kepentingan para konsumen”.20 Dan menurut
Saka Abadi dalam bukunya yang berjudul Pemasaran dan Komunikasi
Keuangan “Marketing Public Relations sebagai suatu proses perencanaan,
pelakasanaan dan pengevaluasian program-program yang memungkinkan
terjadinya pembelian dan pemuasan konsumen melalui komunikasi yang
18 Rhenald Kasali, Sembilan Fenomena Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997), h. 36 19 Ludwing Suparmo, Aspek Ilmu Komunikasi dalam Public Relations, (Jakarta: PT. Indeks, 2001), h. 57-58 20 Saka Abadi, Pemasaran dan Komunikasi Keuangan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1994), h. 46
24
baik mengenai informasi dari perusahaan terhadap citra merek (Brand
Image) terhadap suatu produk tertentu”.21
Dalam bisnis global saat ini, public relations dan marketing
(pemasaran) digunakan untuk saling mendukung. Meskipun antara public
relations dan marketing secara filosofis berbeda. Public relations
bertujuan membangun citra (kepada target publik) sedangkan marketing
bertujuan menjual produk (product selling) kepada target market.
Perpaduan antara dua elemen penting organisasi ini melahirkan konsep
“Marketing Public Relations” (MPR).22
Dalam kegiatan MPR ini sangat dibutuhkan kegiatan promosi atau
pemasaran yang digunakan untuk mempromosikan sebuah produk, istilah
promosi banyak diartiakan sebgai upaya membujuk orang untuk menerima
produk, konsep, dan gagasan.23 Menurut Philip Kotler menyatakan bahwa
promosi merupakan bagian kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mengkomunikasikan produk dan meyakinkan konsumen agar
membelinya.24
Sedangkan menurut Djaskim saladi dalam bukunya yang berjudul
“Unsur-unsur inti Pemasaran” menyatakan bahwa promosi adalah suatu
komunikasi informasi penjual dan pembeli dan bertujuan untuk merubah
21 Rosady Ruslan, Marketing Public Relations, (Jakarta: PT. Grasindo, 2002), h. 253 22 Rachmat Kriyantono, Public Relations Writing, (Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 57 23 Body Walker, Management Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2002), Edisi ke-2, h. 65 24 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1993), h.94
25
sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi
mengenal sehingga pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.25
Maka dapat disimpulkan bahwa promosi adalah suatu aktivitas
yang mengarah pada pengenalan suatu produk tertentu dengan sasaran
masyarakat luas serta dengan maksud dan tujuan untuk dapat diterima
dikalangan masyarakat sehingga masyarakat memilih dan
menggunakannya, dan inilah salah satu strategi perusahaan untuk
mencapai visi misisnya.
Dalam pelaksanaan kegiatan promosi perusahaan tidak dapat
terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi dalam menentukan
kombinasi terbaik dari variabel-variabel bauran promosi. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kegiatan promosi adalah:26
a. Dana yang tersedia
Besarnya biaya yang digunakan tiap jenis kegiatan promosi
pada media komunikasi berbeda-beda. Perusahaan harus
menyesuaikan dengan dana yang tersedia. Jumlah dana yang
tersedia merupakan faktor yang paling penting dalam
menentukan promosi. Perusahaan yang mempunyai dana untuk
promosi cukup besar akan lebih efektif dan efesien melakukan
kegiatan promosi, dibandingkan dengan promosi yang daanya
terbatas.
25 Djaslim Saladi, Unsur-unsur Inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran, (Bandung: CV. Mondar Maju, 1997), h. 21 26 William J. Stanton, Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1991), h. 428
26
b. Sifat pasar
Adanya beberapa macam sifat pasar yang mempengaruhi
tercapinya pelaksanaan baruan promosi, yaitu:
1) Luasnya Pasar secara geografis
Perusahaan yang mempunyai pasar lokal biasanya
hanya mengadakan penjualan pribadi atau perorangan
sebagai sarana promosinya. Hal ini berbeda dengn
perusahaan yang memiliki pasar regional maupun
internasional dimana sering menggunakan iklan sebagai
alat promosi utama.
2) Konsentrasi Pasar
Perusahaan melihat keseluruhan calon pembeli,
dimana semakin sedikit calon pembeli semakin efektif
penjualan tatap muka dibandingkan dengan periklanan.
Bagi perusahaan yang hanya memusatkan penjualan
pada satu tipe pembeli saja akan berbeda dengan
perusahaan yang hanya memusatkan penjualannya pada
beberapa kelompok pembeli. c. Sifat Produk
Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan, biasanya
di pengaruhi oleh sifat produknya. Promosi yang baik harus
27
memperhatikan spesifikasi dari jenis dan sifat produk yang di
tawarkan untuk mencapai konsumen yang tepat.
d. Tahap dan Siklus Kehidupan Barang dan Jasa
Kemungkinan produk untuk menghasilkan keuntungan
akan selalu berubah sepanjang waktu. Daur produk ini
mempunyai tahap-tahap dimana terkandung peluang-peluang
dan juga persoalan khusus hubungan dengan strategi pemasaran
serta keuntungan yang diharapkan. Maka dengan mengenal
tahap dimana produk atau kemana produk yang lebih baik dan
lebih sesuai.
C. Lagu religi
Tak dapat dipungkiri bahwa lagu religi punya nilai tersendiri bagi
penggemarnya. Namun mendengarkan musik religi sebaiknya tak sebatas
lewat telinga, tetapi juga lewat hati. Karena lagu adalah jiwa,dibuat oleh
sesuatu yang berjiwa. Hati dan sense of art dari manusia pembuatnya.
Dibantu oleh campur tangan Tuhan yang tentunya juga berjiwa.
Lagu religi ialah sebuah alunan nada dan bunyi yang dimana lirik
lagu tersebut menceritakan tentang kepercayaan kita kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Musik religi bagaimanapun punya kelebihan sendiri. Mampu
menggugah kesadaran atas kebiasaan buruk seseorang lewat syair-syairnya
yang menyentuh.
28
Tujuan dari lagu religi yaitu menanamkan aqidah keimanan,
amaliah, dan budi pekerti atau akhlak yang terpuji untuk menjadi manusia
yang bertaqwa kepada Allah SWT. Serta syair-syair yang di buat untuk
musik bernuansa religi pun tentu saja tak bisa sembarangan atau asal jadi.
Tak bisa hanya sekedar memenuhi unsur keindahan saja tetapi musik religi
harus punya nilai lebih, yakni lewat kekuatan syair-syairnya. Syair yang
kuat tak akan mengurangi keindahan nuansa seni yang terkandung di
dalamnya dan juga akan mengikat pembaca atau pendengarnya. Namun
syair kuat tanpa keindahan akan terkesan kaku dan menggurui. Maka
disinilah pentingnya pemilihan kata. Pemilihan kata yang indah namun
tetap membumi.27
Lagu religi yang dijumpai di toko-toko kaset ada banyak ragam.
Ada yang begitu kental nuansa religinya hingga terkesan konservatif. Ada
juga yang lebih umum. Mungkin ada yang masih ingat dengan irama lagu
qasidahan di era 70-an yang konon begitu mendominasi perkembangan
musik religi tanah air. Lalu ada lagu religi yang lebih kearah pop ringan
seperti lagu-lagu Bimbo atau Ebiet. Dan di era 90-an mulai marak
kelompok vocal seperti kelompok pemusik asal Malaysia yang begitu
terkenal dikalangan komunitas muslim tertentu, yakni Raihan.
Lagu-lagu Raihan tak selalu berbahasa Melayu atau Indonesia, tapi
juga menyelipkan bahasa Arab. Hingga tak semua muslim mampu
27 Indriya R. Dani, Indri Guli, Kekuatan musik religi: mengurai cinta merefleksi iman menuju kebaikan universal, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2010), h. 59
29
memaknainya dengan baik. Meskipun begitu, tetap tak mengurangi ketertarikan muslim Indonesia dalam menerima kehadiran musik mereka.
Lagu-lagunya dikenal sebagai kelompok musik nasyid lainnya yang kental religiusitasnya dan agak konservatif. Bahkan artis-artis papan atas
Indonesia mulai membuat album musim religi. Seperti grup band Ungu,
Peterpan, Gigi, dan lain-lainnya, baik grup band maupun individual lewat nuansa yang lebih kearah pop ringan.
Maka dari itu, sebuah lagu religi akan menjadi legendaris bagi pendengarnya apabila memenuhi kaidah seni musik berupa keindahan seni, pemilihn kata, dan nilai spiritualnya yang menonjol. Hingga lagu- lagu religi tersebut menjadi begitu nikmat didengarkan, indah di jiwa, serta mampu menggugah perasaan untuk menjadi hamba Tuhan yang lebih baik hari ini, ataupun kedepannya.
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Berdirinya CV. Forte Entertainment
Aquarius Musikindo merupakan produsen musik yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1969 oleh Johannes
Soerjoko, sebagai Aquarius Musik dan pada tahun 1988 menggunakan nama Aquarius Musikindo. Perusahaan ini merupakan perusahaan rekaman terbesar kedua di Indonesia setelah Musica Studios. Perusahaan ini menghasilkan musik dan entertainment.
Awalnya Aquarius juga bergerak di jasa penerbitan (publishing) yang di berinama Aquarius Music Publishing pada tahun 1993. Dan ditahun 1998 nama
PT. Aquarius Music Publishing berubah nama menjadi PT. Aquarius Pustaka
Musik, perubahan nama ini terjadi karena peraturan pemerintah saat itu yang melarang nama perusahaan dalam bahasa asing. Pada tahun tersebut Aquarius
Pustaka Musik telah menangani beberapa composer- composer lokal seperti
Dewiq, Andi Rianto, dan lain-lain dan sebagai pemegang lisensi untuk wilayah
Indonesia dari publishing International seperti EMI Music Publishing, Golden
Pony, Fuji Pasific, Warner.
Aquarius juga melakukan penanda tanganan perjanjian dengan artis-artis lokal baik yang pernah atau masih berjalan sampai saat ini antara lain Agnes
30
31
Monica, Ari Lasso, Bunga Citra Lestari (BCL), DEWA, J. Rock, Katon, Melly
Goeslow, Nicky Astrea, Nugie, Once, Ruth Sahanaya. Titi DJ dan lain-lain.
Di tahun 1995, Aquarius mendirikan toko kaset di beberapa titik strategis di beberapa kota, seperti Jl. Mahakam (Jakarta), Pondok Indah (Jakarta), Dago
(Bandung) dan Surabaya. Jejaring toko kaset Aquarius juga merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia selain DiscTarra. Namun maraknya pembajakan membuat penjualan album fisik merosot. Satu per satu toko-toko kaset milik
Aquarius ditutup. Penutupan toko kaset mereka dilakukan terhadap Aquarius
Dago, Bandung pada Desember 2009. Pada 25 Agustus 2010, Toko kaset
Aquarius Pondok Indah, yang merupakan toko kaset terbesar di Indonesia, juga ditutup. Pada 10 Desember 2013, Toko kaset Aquarius Mahakam yang terkenal sebagai tempat penjualan album paling bersejarah di Jakarta juga ditutup.
Tetapi semua itu bukan akhir dari usaha gerai eceran Aquarius, karena
Aquarius tetap setia melayani pelanggannya bahkan memperluas jangkauannya agar dapat melayani pelangan- pelangannya di manapun mereka berada, entah itu melalui dunia maya dengan menyediakan CD / DVD original, lokal maupun
Mancanegara. Bisnis Aquarius Music Online ini dirintis sejak awal tahun 2000-an karena penurunan pembelian CD/kaset dipasaran. Metode pembayaran layanan ini dapat dilakukan dengan memotong pulsa ponsel maupun layanan mobile wallet T-
Cash. 32
Memang saat ini bisnis full track download di tanah air belum meriah. Ini
lantaran masih banyak terdapatnya situs-situs download MP3 ilegal yang dapat
dengan mudahnya diakses oleh pengguna internet secara cuma-cuma. Tapi bila
nanti situs-situs itu ditertibkan, bukan tak mungkin toko musik digital bakal
seramai pengunjung toko Aquarius Musikindo ketika di era keemasannya.
Pada era 1970-an, Aquarius bekerjasama dengan jaringan
radio Prambors dan membentuk Pramaqua. Beberapa album yang dikeluarkan
oleh Pramaqua antara lain album debut milik God Bless dan Warkop DKI.
Selain memproduksi musik dalam negeri, Aquarius juga pernah menjadi
produsen dan distributor resmi untuk beberapa album produk
WEA, EMI, JVC dan PONYCANYON untuk wilayah Indonesia. Selain itu
Aquarius juga menjadi distributor resmi untuk album-album internasional
produksi EMI and SONY hingga menjelang tahun 2001 seiring penetapan bisnis
jejaring perusahaan rekaman di Indonesia yang dimulai pada dekade 1990-an.
Kerjasama dengan WEA berakhir pada 1995 dan EMI pada 1997.1
Saat ini Aquarius Musikindo menjadi distributor untuk beberapa
perusahaan rekaman di Indonesia yang tergabung dalam Kelompok Musik
Aquarius, yaitu: Forte Records (Forte Entertainment) dan Pops Musik.
1 http://Aquariu-smusikindo.com/about /profile diakses pada tanggal 2 November 2013 pada pukul 13.20 WIB
33
Artis-artis ternama Indonesia banyak yang terlahir di Aquarius Musikindo, akan tetapi label musik ini mempunyai label-label yang bergerak pada bidangnya masing-masing. Salah satunya adalah Aquarius Forte Entertainment yang khusus menaungi lagu-lagu yang bergendre atau bertemakan religi, sedangkan Pops musik khusus menaungi lagu-lagu yang bergenre musik pop.
CV. Forte Entertainment didirikan pada tanggal 20 September 2002. CV.
Forte Entertainment terletak di Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan. Lagu pertama yang di luncurkan adalah lagu Ustd. Arifin Ilham “Tausyiah Dzikir dan
Nasyid”. Hadirnya Opick dengan lagu “Tombo Ati” itu merupakan salah satu kesuksesan CV. Forte Entertainment. CV. Forte Entertainment dulu berdiri mengeluarkan lagu-lagu pop salah satunya Utopia “Antara ada dan Tiada”.
Sukses lagu “AADT” itu sebuah pergerakkan, pada akhirnya Youtubenya diambil oleh Aquarius Musikindo dan CV. Forte Entertainment khusus ke religi. Artis- artis keluaran Label Musik Religi CV. Forte Entertainment ini yaitu, Melly
Goeslow (khusus untuk pembuatan album religi), Opick, Alm. Ustd. Jefri Al-
Buchori, Grup Musik Debu, dan Fatimah Voice.
B. Visi dan Misi CV. Forte Entertainment
1. Visi CV. Forte Entertainment
Menjadi perusahaan public ( Public Company ) di bidang Artis
Manajemen dan Music Production yang terkemuka di indonesia dengan
dedikasi, profesionalisme, dan intergritas yang teruji. 34
2. Misi CV. Forte Entertainment
Memajukan dan mengembangkan Industri Musik Indonesia hingga:
a. Senantiasa menjadi tuan rumah dinegeri sendiri,
b. Bisa berkiprah luas di dunia internasional,
c. Menjadi rumah kerja yang memnungkinkan aktualisasi diri dan
pengembangan potensi yang seluas-luasnya,
d. Bisa menjadi ladang kehidupan yang layak bagi semua pelakunya,
e. Dapat memberi imbalan yang layak bagi para stakeholder di
Aquarius, dan
f. Mensyiarkan Islam.2
Gambar 1.1
Logo Aquarius Forte Entertainment
2 http://Aquariu-smusikindo.com diakses pada tanggal 2 November 2013 pada pukul 13.30 WIB 35
C. Program Kerja Marketing Public Relation Label Aquarius Forte
Entertainment Dalam mempromosikan Lagu Religi
Marketing public relation CV. Forte Entertainment bertugas menindak
lanjuti sebuah lagu religi yang akan di pasarkan ke masyarakat, menindak
lanjuti jika ada masalah pada artis dengan cara menjaga image perusahaan,
mempromosikan lagu-lagu yang akan di pasarkan.
Pada saat mempromosikan lagu-lagu yang akan dipasarkan, divisi
marketing public relation di CV. Forte Entertainment menggunakan time line.
Time line itu dari produksi sampai rilis yaitu dari awal pemilihan lagu, rilis
dan sampai single kedua. Dari produksi, selesai, dan sampai pembuatan cover
itu selesai, semua menggunakan time line. Pertama rilis lagu, setelah itu
produksi. Produksi itu biasanya ada tenggang waktunya, biasanya ada
schedule waktu misalnya 7 bulan. Pada tenggang waktu 7 bulan itu seperti
melakukan demo di media massa, pemilihan single, serta menentukan
instrument itu sudah harus di persiapkan secara matang dan sudah harus
selesai karena saat produksi akan dipakai waktu 5 bulan dan sisanya untuk
melakukan pemotretan serta pembuatan cover, karena pemotretan dan
pembuatan cover bisa menghabiskan waktu sampai 2 bulan.
Di dalam produksi yang pertama yang harus di lakukan adalah proses
produksi pembuatan lagu, yang kedua mixing, take vokal, dan terakhir adalah
mastering. Ketika proses itu berlangsung harus ada time linenya. Setelah
mastering selesai sampai 3 minggu yang harus dilakukan adalah menge-cek
apakah balance apa tidak. Setelah itu produksi ke radio-radio, media cetak. 36
Tetapi sebeum promosi, CD, duplikating, cover sudah harus siap semua.
Setelah semua itu sudah selesai artis harus siap-siap promosi ke tv. Pertama itu promosi ke radio, media cetak dan terakhir ke tv. Setelah 3 bulan berjalan mempersipakan untuk single kedua yang sudah harus disiapkan dari jauh-jauh hari. Dan untuk disinetron biasanya divisi marketing meminta schedule-nya jadi pada saat di sinetron rilis, lagu yang di produksi juga rilis dan begitu seterusnya.
Agar promosi berjalan dengan lancar, setiap sebulan sekali divisi marketing public relation mengadakan rapat kerja yang didalamnya membahas tentang bagaimana cara mempromosikan lagu ke masyarakat agar bisa disukai oleh masyarakat, membahas kerja sama dengan pihak ke 3 atau sponsor pada artis-artis yang ada di CV. Forte Entertainment, kerja sama dengan media tv dan radio, memperhitungkan biaya budgeting promosi satu buah lagu.
Setiap satu minggu sekali juga divisi marketing public relation mengadakan rapat untuk evaluasi mingguan yang dimana membahas bagaimana lagu yang telah dipasarkan, apakah disukai oleh masyarakat atau tidak, evaluasi juga dapat dilihat dari:
1. Radio:
a. Banyak di request oleh pendengar dan high rotation airplay di
targeted radio (apakah itu trend setter radio atau bukan?)
b. Masuk chart radio (Top 5) di targeted radio (trend setter radio atau
bukan?) 37
2. TV:
a. Banyaknya video clip yang diputar di TV
b. Banyaknya tampil (perform) membawakan lagu yang sedang
dipromosikan sesuai target.
c. Banyaknya digunakan dalam sinetron sebagai Original Sound
Track
3. Cetak dan Online:
a. Banyak ulasan (review), article di media ctak sesuai target
b. Banyaknya FB coments, re-tweet, You Tube video views dan like.
D. Dari Film Religi Hingga Lagu Religi
Jika kita flashback ke beberapa tahun sebelumnya, dapat kita rasakan kebangkitan perfilman Indonesia semakin maju. Hal ini disebabkan oleh ide-ide brillian seseorang sutradara dan produser dalam mengemas film menjadi lebih menarik. Banyak kisah-kisah perfilman saat ini yang bergendre Islami.
CV. Forte Entertainment merupakan perusahaan/label musik religi yang
lagunya sering diangkat menjadi soundtrack film layar lebar. Pada tahun 2009
sebuah karya fenomenal “ Ketika Cinta Bertasbih” karya Cairul Umam, meledak
di pasaran, hal ini membuat film dan lagu “Ketika Cinta Bertasbih” tersebut
menjadi hits dan sebagai film layar lebar dan soundtrack film kedua setelah
“Ayat-ayat Cinta” yang bergendre Islami. Lagu “Ketika Cinta Bertasbih” dan 38
“Ayat-ayat Cinta” bisa dibilang sejarah bangkitnya industri musik religi Islami yang ada di Indonesia.
Novel “Ketika Cinta Bertasbih” karya Habiburrahman El Shirazy, mampu menarik perhatian sutradara film Cairul Umam untuk mengangkat novel tersebut menjadi sebuah film yang sangat bagus. Cairul Umam sebagai sutradara di film tersebut, memberikan sedikit beberapa perbedaan yang ada dari novelnya.
Misalnya, ada beberapa alur cerita ditambah dan dikurangi, sehingga membuat film tersebut berbeda dengan versi novelnya. Setelah itu dibuatlah lagu “Ketika
Cinta Bertasbih” oleh Melly Goeslow feat Amee.
Film ini dibintangi antara lain oleh Kholidi Asadil Alam, Oki Setiana
Dewi, Alice Norin, Andi Arsyil Rahman, Meyda Sefira,Deddy Mizwar, Niniek
L. Karim, Didi Petet, Habiburrahman El Shirazy, Aspar Paturusi, Din
Syamsudin, Slamet Rahardjo, dan El Manik. Dengan diisi berbagai artis terkenal, membuat film ini menjadi film yang layak untuk ditonton.
Film yang menceritakan kehidupan tokoh utamanya Khairul Azzam, seorang mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Al-Azhar
University, Kairo. Cerita yang bisa menjadi inspirasi bagi kita, ketika melihat bagaimana kerja keras sang tokoh yang menuntut ilmu sekaligus berjuang menghidupi ibu dan adik-adiknya di kampung. Cerita yang juga bisa menuntun kita, ketika melihat usaha dan perjuangan Khairul Azzam dalam menemukan jodohnya dengan tetap selalu teguh berpedoman kepada ajaran agama.
“Ketika Cinta Bertasbih” memang bukan novel yang biasa. Tapi sebuah karya yang mampu mengubah era perfilman Indonesia semakin meningkat. Di 39
dalam novel tersebut juga diselipkan ajaran-ajaran Islam yang berkisah tentang
kecintaan Allah pada makhluk-Nya yang tertuang dalam Al Qur’an.
Ost. “Ketika Cinta Bertasbih” merupakan sebuah album musik kompilasi
yang dirilis pada tahun 2009. Lagu utamanya di album ini ialah “Ketika Cinta
Bertasbih” ciptaan dan single album Melly Goeslaw. Selain “Ketika Cinta
Bertasbih”, ada juga “Dibawah Lindungan Ka’bah”, “Cinta Suci Zahrana” dan
“Hafalan Shalat Delisa”. Dan juga di bulan Agustus kemarin satu lagu lagi lagu
serta soudtrack film keluaran CV. Forte Entertainment yaitu lagu yang berjudul
Moga Bunda Disayang Allah single Melly Goeslow telah dipubliskan.3
Lalu di tahun 2001, Novel “Perempuan Berkalung Sorban” karya Abidah
El Khalieqy, penulis wanita asal Jombang, Jawa Timur. Novel tersebut
diadaptasikan menjadi sebuah naskah film oleh Ginatri S. Noer dan Hanung
Bramantyo. Film ini menyajikan latar tradisi sebuah sekolah pesantren di Jawa
Timur yang cenderung mempraktikkan tradisi konservatif terhadap wanita dan
kehidupan modern. Dialog film ini dibawakan dalam bahasa Indonesia, bahasa
Jawa, dan juga terkadang bahasa Arab yang sering digunakan di sekolah
pesantren.
Film ini meruakan film drama romantis bertema Isla dari Indonesia yang
dirilis pada tahun 2009 dan disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini
dibintangi antara lain oleh Revalina S. Temat, Josua Pandelaki, Nasya Abigail,
Widyawati, Oka Antara, Reza Rahardian, dan Ida Leman.
3 http://id.wikipedia.org/wiki/Ketika_Cinta_Bertasbih diakses pada tanggal 4 November 2013 pada pukul 17.00 WIB
40
Film ini berkisah mengenai perjalanan hidup Anissa (Revalina S. Temat), seorang wanita berkarakter cerdas, berani dan berpendirian kuat. Anissa hidup dan dibesarkan dalam lingkungan dan tradisi Islam konservatif di keluarga Kyai yang mengelola sebuah pesantren kecil Salafiah putri Al-Huda di Jawa
Timur, Indonesia. Dalam lingkungan dan tradisi konservatif tersebut, ilmu sejati dan benar hanyalah al-Qur’an, Hadist danSunnah, dan buku-buku modern dianggap sebagai ajaran menyimpang.
Dalam pesantren Salafiah putri Al-Huda diajarkan bagaimana menjadi seorang perempuan yang harus tunduk pada laki-laki, sehingga Anissa beranggapan bahwa ajaran Islam hanya membela laki-laki dan menempatkan perempuan dalam posisi sangat lemah dan tidak seimbang. Tapi protes Anissa selalu dianggap rengekan anak kecil. Hanya Khudori (Oka Antara), paman
Anissa dari pihak Ibunya yang selalu menemani Anissa, menghibur sekaligus menyajikan ‘dunia’ yang lain bagi Anissa. Diam-diam Anissa menaruh hati pada
Khudori. Tapi cinta itu tidak terbalas karena Khudori menyadari dirinya masih ada hubungan dekat dengan keluarga Kyai Hanan (Joshua Pandelaki), ayah
Anissa, sekalipun bukan sedarah. Hal itu membuat Khudori selalu mencoba menghindari perasaannya pada Anissa. Sampai akhirnya Khudori melanjutkan sekolah ke Kairo, Mesir. Secara diam-diam Anissa yang mendaftarkan kuliah ke Yogyakarta, Indonesia, dan diterima. Namun Kyai Hanan tidak mengizinkannya dengan alasan bisa menimbulkan fitnah, ketika seorang perempuan belum menikah berada sendirian jauh dari orang tua. Namun Anissa bersikeras dan protes kepada ayahnya. 41
Akhirnya Anissa malah dinikahkan dengan Samsudin (Reza Rahardian), seorang anak Kyai dari pesantren Salaf besar di Jawa Timur. Sekalipun hati
Anissa berontak, tapi pernikahan itu dilangsungkan juga. Kenyataannya
Samsudin yang berperangai kasar dan ringan tangan menikah lagi dengan
Kalsum (Francine Roosenda). Harapan untuk menjadi perempuan muslimah yang mandiri bagi Anissa seketika runtuh. Dalam kiprahnya itu, Anissa dipertemukan lagi dengan Khudori dan keduanya masih sama-sama mencintai. Film kemudian menceritakan perjalanan cinta Anissa dan Khudori dan juga perjuangan Anissa untuk membela hak-hak perempuan muslim di tengan rintangan keluarga pesantrennya yang konservatif.
Saat dirilis, film ini disambut dengan kontroversi di Indonesia karena dianggap melakukan kritikan kontra produktif atas tradisi Islam konservatif yang masih dipraktikkan dalam banyak pesantren di Indonesia saat film ini dirilis.
Salah seorang dari pengurus Majelis Ulama Indonesia memberikan tanggapan berupa menyarankan supaya film ini ditarik dari edaran agar diubah sebagaimana keinginannya. Abidah El Khalieqy, penulis novel aslinya bersama kru film ini mengutarakan bahwa tema novel yang ditulisnya tersebut pada intinya adalah tentang pemberdayaan wanita.
Musik pengiring film ini dikomposisi dan ditata oleh Tya Subiakto dengan campuran banyak instrumen musik Indonesia dan juga instrumen asing. Lagu tema film ini berjudul “Ketika Cinta” ciptaan serta single Opick, salah satu artis manajemen Label CV. Forte Entertaiment. Lagu tersebut dikomposisi ulang oleh
Tya Subiakto bersama Siti Nurhaliza, penyanyi asal Malaysia tersebut. Dan 42
setelah lagu “Ketika Cinta” dirilis, lagu tersebut siap untuk dijadikan soundtrack
Ost. Film “Wanita Berkalung Sorban” di tahun 2009.
Kemudian di tahun 2013 kemarin tepatnya di pertengahan bulan suci
Ramadhan, sebuah film religi yang berjudul “La Tahzan” baru saja di rilis. Salah
satu lagu religi artis manajemen CV. Forte Entertainment yaitu mendiang Ustadz
Jefri Al-Buchori (Uje) menjadi Ost. sebuah film religi tersebut.4
Dalam film “La Tahzan” ini, menceritakan tentang mensyukuri seorang
istri. Sang sutradara, Danial Rifki, mengungkapkan film ini terisnspirasi dari
sebuah buku best seller “La Tahzan For Student”. Lantaran sang sutradara menilai
jalan ceritanya hampir sama dengan lirik lagu Almarhum Uje, “Bidadari Surga”,
maka dia menjadikannya sebagai Ost. film tersebut.
Film tersebut juga diperankan beberapa bintang kawakan seperti Atiqah
Hasiholan, Joe Taslim, Ario Bayu. Berlokasi syuting di beberapa lokasi di kota
Jepang, seperti Osaka, Kyoto, Kobe dan Wakayama sehingga akan membuat
penonton film ini seakan diajak berkelana menikmati indahnya pemandangan
kota-kota di Jepang.
Semoga dengan semakin banyaknya kehadiran novel, film, lagu religi
yang menjunjung nilai keIslaman, semoga kita sebagai muslim semakin taat unuk
beribah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.5
4 http://id.wikipedia.org/wiki/Perempuan_Berkalung_Sorban diakses pada tanggal 4 November 2013 Pada pukul 20.00 WIB 5 http://music.okezone.com/read/2013/07/01/389/830194/lagu-uje-jadi-ost-soundtrack-la- tahzan diakses pada tanggal 4 November 2013 pada pukul 20.15 WIB 43
E. Jadi Soundtrack Sinetron, Lagu Religi Laris
Di Indonesia, tembang religi sebenarnya sudah hadir sejak tahun 1930-an silam. Seiring berjalannya waktu, tembang religi pun kian marak dilantunkan, terutama ketika memasuki bulan suci Ramadan. Tak jarang, lagu tersebut digunakan sebagai Soundtrack sinetron.
Jika Ramadan tiba, sejumlah penyanyi, baik solo maupun band berlomba- lomba membuat lagu religi. Insya Allah pada Ramadan tahun ini, grup band asal
Surabaya, J-Rocks pun mengeluarkan tembang Islami. Begitu juga dengan Opick, yang langganan setiap tahunnya membuat album religi serta lagunya sering langganan untuk dijadikan soundtrack sinetron di salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia.
Tentu saja, dengan banyaknya penyanyi dan musisi yang membuat lagu religi, membuat persaingan semakin ketat. Berbagai cara dilakukan untuk mempromosikan lagu, agar bisa dinikmati masyarakat. Salah satunya dengan menjadikan lagu itu sebagai soundtrack sinetron, yang memang memiliki penonton setia.
Artis Manajemen CV. Forte Entertainment ini, baik Opick maupun
J-Rocks mengaku tak mencari keuntungan dari album religi. Mereka lebih mengutamakan penyampain pesan dalam lagu tersebut. Meski demikian, jika lagu 44
itu diterima di pasaran, mereka menganggap sebagai bonus. Tentu saja, mereka
senang saat lagunya digemari penikmat musik tanah air.6
Lagu berjudul ‘Haji’ milik Aunur Rofiq Lil Firdaus atau yang kerap
disapa dengan Opick kini sedang laris-laris nya dikenal sebagai soundtrack
sebuah sinetron stripping berjudul ‘Tukang Bubur Naik Haji’. Tak hanya itu lagu
Haji milik Opick ini juga kerap menjadi back song saat liputan-liputan berita
tentang prosesi ibadah hajiyang telah berlangsung beberapa lalu, hal ini tentu
menjadikan lagu pria yang megnaku pernah memiliki band yang beraliran rock ini
seakin terkenal.
Liriknya boleh singkat namun makna yang terkandung dalam lagu Opick
sangat menyentuh, mengisyaratkan ketaatan hamba yang begitu memuja dan
memuji Allah, mungkin bagi orang-orang yang begitu merindukan pergi ke tanah
suci lagu ini akan menjadi penambah rindu yang tak tertahankan.
Tak hanya lagu berjudul Haji yang laris menjadi soundtrack sinetron
sebelumnya Opick juga pernah menelurkan single yang dipakai untuk sebuah
sinetron berjudul ‘Manohara’.7
6 http://life.viva.co.id/news/read/338398-jadi-soundtrack-sinetron--lagu-religi-laris diakses pada tanggal 4 November 2013 pada pukul 20.30 WIB 7 http://www.noormuslima.com/lagu-haji-milik-opick-laris-jadi-soundtrack diakses pada tanggal 4 November 2013 pada pukul 20.45 WIB
45
F. Merilis Album Religi di Indonesia
Kelompok musik yang lahir di Amerika Serikat dan di bawah
bimbingan Syekh Fattah yang juga pendiri Debu sekaligus guru tasawwuf
mereka ini, saat di Amerika Serikat, nama kelompok musik ini yang
sebelumnya bernama Dust on the Road atau Debu di Jalanan. Personel Dust
on the Road adalah orang tua sebagian besar personel Debu yang sekarang.
Mereka hijrah ke Indonesia pada tahun 1999. Setelah di Indonesia mereka
mengubah nama mereka menjadi “Debu” dengan perubahan formasi.
Beberapa personil terdahulu adalah pengajar di pesantren milik Universitas
Muslim Indonesia di Makassar.
“Debu” merupakan grup musik yang beraliran religi yang dekat
dengan kehidupan kaum sufisme. Grup musik ini eksis di Indonesia sejak
2001 yang beranggotakan dari berbagai negara. Sebagian besar anggota
“Debu” berasal dari Amerika Serikat, tetapi ada juga anggota yang berasal
dari Swedia, Inggris, dan terakhir, bergabung juga anggota dari Indonesia.
Sebelum hijrah ke Indonesia, sebagian besar personil “Debu” ini
tinggal di sebuah kota kecil di daerah New Mexico, sebuah wilayah yang
terletak di antara Texas dan Arizona, Amerika Serikat. Di New Mexico ini,
komunitas “Debu” yang dibentuk berdasarkan prinsip dan ajaran Islam
dibimbing oleh Syekh Fattah yang lebih menekankan tentang tasawuf dan
hidup sesuai ajarannya menjadi golongan kaum sufi. 46
Tahun 1997, sebagian dari personil “Debu” pindah ke sebuah negara dekat Amerika Serikat, yakni Republik Dominika. Kehidupan masyarakat di negara ini tidak jauh berbeda suasananya dengan Amerika Serikat yang dikenal sangat liberal dan sekuler. Bukan lingkungan yang ramah bagi mereka yang merindukan suasana Islami. Mereka pun mulai berpikir dan bertanya- tanya dalam hati, di manakah tempat di dunia ini yang bisa memberi kami kehidupan yang nyaman dan tenteram dengan suasana Islami.
Berawal dari suatu malam terdengar bisikan halus diantara sadar dan tidak sadar, Syekh Fattah mendengar bisikan yang menyebut Indonesia.
Beliau yang merasa tersentak oleh bisikan itu pun mengabarkan kepada istrinya kalau komunitas ini harus pergi ke Indonesia. Allah memang Maha
Tahu, Dia lah yang punya kehendak dan rencana.
Tetapi, di mana Indonesia? Pertanyaan ini menjadi masalah beliau dan sebagian komunitas. Mereka sama sekali tak tahu perihal Indonesia dan tak terpikir sebelumnya. Tetapi, Allah SWT telah membuka pintu-pintuNya sehingga tanpa kesulitan berarti, mereka akhirnya menemukan home page orang Indonesia di internet. Merekapun mulai menjalin silaturahmi dan menyampaikan keinginan untuk datang ke Indonesia.
Tak lama di Indonesia, akhirnya terjadilah kontrak kerjasama antara
Label Aquarius Forte Entertainment dengan grup musik “Debu”. Ciri khas irama lagu religi yang unik dari “Debu” yaitu dengan dentaman rebana seperti 47
alunan irama ala Timur Tengah, country, bahkan jazz dan world music, dapat
menarik perhatian Label CV. Forte Entertainment ini untuk menjalin
kerjasama dengan grup musik tersebut. Setelah sekian lama menjalin kerja
sama, akhirnya di tahun 2013 setelah personil “Debu” merilis album
pertamanya, nama “Debu” semakin hits di belantika musik Indonesia
khususnya untuk gendre religi Islam. Antusias warga Indonesiapun sangat
baik sehingga grup musik “Debu” sangat luas untuk mengibarkan sayapnya
dengan berkarya lebih baik lagi hingga penjualan melejit di pasaran.8
8 http://arts-opini.blogspot.com/2013/04/profil-dan-karir-grup-debu-di-indonesia, diakses pada tanggal 4 November 2013 pada pukul 21.15 WIB
BAB IV
ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI MARKETING PUBLIC RELATION
CV. FORTE ENTERTAINMENT DALAM MEMPROMOSIKAN LAGU
RELIGI
Sebagai industri musik yang mengeluarkan musik-musik religi, yang berarti seluruh ajaran Islam yang berupa norma Ilahiyah digunakan dalam seluruh kegiatan CV. Forte Entertainment untuk mempromosikan lagu religi, maka dapat diperkirakan akan sedikit sulit dalam menemukan penikmat musik religi karena tidak semua orang menyukai musik religi. Namun hal ini tidak menjadi kendala bagi seorang marketing public relation, karena mereka terlihat “percaya diri” dengan berdasarkan ridho Allah SWT segala hal yang meragukan menjadi meyakinkan para pendengar, seperti menghilangkan kesan keraguan atas konsep religi itu sendiri yang terbukti dengan makin meningkatnya jumlah penikmat musik religi khususnya di Bulan Suci Ramadhan.
Marketing public relation CV. Forte Entertainment berada dibawah sales and marketing departement, dimana departemen ini telah memiliki dasar atas teknik penjualan dan menarik pelanggan, dan menikmati musik religi yang telah terbit di CV. Forte Entertainment. Atas dasar itulah marketing public relation CV.
Forte Entertainment kini memperluas jaringan promosinya dengan berbagai strategi.
48
49
A. Strategi Komunikasi Marketing public relation CV. Forte Entertainment
Dalam mempromosikan Lagu Religi
Strategi komunikasi dalam melakukan kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan lebel/musik tentu berbeda dengan yang dilakukann perusahaan penerbit,percetakan lainnya. Perlu strategi khusus agar tujuan perusahaan tercapai sesuai yang diinginkan.
Tiap label musik memiliki “target market” atau segmen pasarnya sendiri.
Oleh karena itu, banyak target pasar yang akan dikejar, pada tiap target pasar yang menginginkan kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda dan diperlukan pula strategi promosi yang berbeda pula. Kristina Santi sebagai divisi marketing public relation CV. Forte Entertainment mengemukakan bahwa mungkin merupakan trobosan baru, orang muslim bernyanyi dakwah lewat lagu, mungkin sebelumnya sudah ada seperti Hadad Alwi tapi orang berpikiran berbeda dari lagunya. Hadad
Alwi, Reihan itu bukanlah saingan kami karena dari konsep lagu religi sangat berbeda jauh.1
Kegiatan promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang sangat penting dalam industri musik, karena apabila dirancang dengan baik dapat meningkatkan hasil penjualan dan menumbuhkan citra positif dari perusahaan seperti CV. Forte Entertainment, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik pula. Dengan meningkatnya persaingan dibidang usaha industri musik saat ini, maka setiap divisi marketing public relations atau divisi promosi pada setiap label musik harus memiliki cara tersendiri dalam menawarkan produk
1 Wawancara Pribadi dengan Marketing Public Relation, Santi Kristina, 20 Desember 2013
50
lagu pada masyarakat luas maupun dalam mempertahankan pelanggan yang telah ada. Demikian pula pada CV. Forte Entertainment yang terus berupaya mempertahankan pelanggan dengan cara melaksanakan penjualan dan memasarkan produk yang dimiliki, dimana marketing public relations merupakan salah satu medianya.
Strategi komunikasi yang digunakan marketing public relation CV. Forte
Entertainment dalam mempromosikan lagu religi, yaitu:
1. Strategi Menentukan Pesan
Dalam hal ini tugas marketing public relation menentukan materi
atau tema judul dari lagu religi yang akan dipromosikan kepada
masyarakat. Menentukan pesan, yaitu menentukan tema atau pesan yang
akan disampaikan pada sebuah lagu religi. Jadi sebelum lagu itu
disebarluaskan kepada publik, marketing public relation CV. Forte
Entertainment terlebih dahulu mempertanyakan kepada publiser terhadap
tema dari lagu religi yang mereka buat. Contohnya pada lagu Ustd. Jefri
Al-Buchori yang berjudul “Bidadari Surga” yang isi dalam lagu tersebut
memberitahu kepada pendengar bahwa istri tempat berlindung yang baik
yang di anugrah Allah SWT untuk amal kita diakhirat. Maka dari itu istri
yang baik harus bisa setia dengan menahan diri dari kejahatan syahwat
seorang pria, entah itu saat suaminya dekat dengannya maupun sedang
jauh darinya.
Agar bahasa lirik dalam lagu itu sampai kepada pendengar, maka
lirik lagu dibuat easy listening agar mudah dipahami oleh semua kalangan,
51
dan agar menarik perhatian masyarakat untuk mendengarkan lagu religi.
Hal ini dilakukan agar pesan yang disampaikan pada lagu religi tersebut
dapat diterima dan dipahami oleh pendengar atau masyarakat, sehingga
lagu religi bisa mempengaruhi masyarakat agar adanya perubahan sikap
setelah mendengarkan lagu religi ke arah yang lebih baik. 2
2. Strategi Menentukan Metode
Tidak ada yang khusus dalam melakukan metode atau strategi
promosi yang dilakukan oleh marketing public relation CV. Forte
Entertainment dalam mempromosikan lagu religi. Dalam hal ini divisi
marketing public relation menentukan waktu yang tepat untuk lagu religi
tersebut dipubliskan ke pasaran, biasanya disiapkan untuk Bulan Suci
Ramadhan atau disipkan untuk sebah soundtrack sebuah film religi.
Agar lagu religi diterima oleh masyarakat, divisi marketing public
relation CV. Forte Entertainment menentukan time line dan menentukan
kemana saja lagu religi tersebut akan dipromosikan. Serta menentukan
metode agar lagu religi yang diterbitkan bisa menarik perhatian produser
film agar mengangkat lagu religi tersebut untuk dijadikan soundtrack film
layar lebar.
Tidak hanya itu, dalam hal ini divisi marketing public relation juga
mempelajari kelebihan dan keunikan lagu. Hal ini berguna agar ketika
divisi marketing public relation melakukan promosi bisa menarik
perhatian masyarakat. Divisi marketing public relation CV. Forte
Entertainment juga memprediksikan segmentasi pasar yang sesuai dengan
2 Wawancara Pribadi dengan divisi promosi serta Marketing Public Relation, Santi Kristina, 20 Desember 2013
52
lagu religi yang akan diterbitkan. Selain itu juga, lagu religi yang akan
dipromosikan sesuai dengan realitas kehidupan manusia zaman sekarang
agar masyarakat khususnya remaja muslim lebih dapat meningkatkan
ketakwaannya kepada Allah SWT.
3. Strategi Menjaga Citra Positif
Sebuah perusahaan harus berusaha untuk dapat meraih
keberhasilan atau tujuan serta sasaran yang lebih tinggi lagi dalam
menyusun strateginya. Adapaun sasaran yang lebih tinggi itu adalah untuk
memperoleh image atau citra yang lebih baik bagi perusahaan. Citra
adalah tujuan utama, dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang
hendak dicapai bagi dunia marketing public relation. Pengertian citra itu
sendiri sebenarnya abstrak dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi
wujudnya dapat dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruknya
perusahaan di mata masyarakat. Seperti penerimaan tanggapan baik atau
negatif yang datangnya langsung dari masyarakat dan di beritakan oleh
media melalui fakta yang ada tentang suatu perusahaan.
Penilaian dari masyarakat pun dapat dikaitkan dari timbulnya
respect pendengar terhadap produk atau lagu religi yang dipasarkan oleh
divisi marketing public relation CV. Forte Entertainment. Kesan-kesan
yang baik dan menguntungkan terhadap suatu citra perusahaan atau jasa
pelayanannya yang diwakili oleh marketing public relation. Biasanya citra
itu berawal dari nilai-nilai kepercayaan yang diberikan secara individual.
di CV. Forte Entertainment misalnya, CV. Forte Entertainment adalah
perusahaan rekaman yang sudah lama berdiri dan berkutat di dunia musik
53
bahkan salah satu perusahaan rekaman terbesar ke dua di Indonesia, tetapi para pendengar musik biasanya tidak melihat perusahaan rekamannya tetapi produk dari perusahaan tersebut atau artis-artis yang ada dibawah
CV. Forte Entertainment, seperti band Debu, Opick, Alm. Ustd. Jefri Al-
Buchori, Fatimah Voice, Melly Goeslow (khusus dalam pembuatan album religi). Untuk itu marketing public relation mempunyai jaminan terhadap kualitas dari lagu-lagu yang dipasarkan oleh CV. Forte Entertainment dari artis-artis yang sudah sangat dikenal di Indonesia.
Marketing public relations merupakan profesi yang memegang kendali agar perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Marketing public relations dianggap menjadikan perusahaan menjadi lebih baik karena dalam kinerjanya ia harus bisa membangun citra perusahaan tersebut agar penilaian orang terhadap perusahaan selalu positif.
Di CV. Forte Entertainment salah satu strategi marketing public relation untuk menarik minat agar masyarakat mendengarkan lagu religi adalah mempertahankan citra positif perusahaan, akan tetapi citra bukan modal utama, karena terkadang khalayak tidak menyadari hal itu. Untuk mempertahankan citra perusahaan harus selalu menanggapi dan bertindak cepat jika mendapatkan teguran dari klien atapun pendengar, jika tidak ingin merusak citra perusahaan.
Telah banyak yang dibuktikan pada pengalaman praktik marketing public relations dilapangan, begitu citra dan kepercayaan masyarakat atau pendengar sudah terganggu atau mengalami krisis, maka marketing public relations harus menanggapi resiko yang cukup berat.
54
4. Aktivitas Strategi Promosi
Suatu perusahaan jika mempunyai produk, betapapun baiknya dan
bermanfaatnya akan tetapi jika tidak dikenal oleh konsumen, maka
perusahaan atau produk tersebut tidak akan diketahui keberadaannya oleh
masyarakat. Kegiatan promosi yang dilakukan harus sejalan dengan
rencana pemasaran secara keseluruhan serta direncanakan akan diarahkan
dan dikendalikan dengan baik, diharapkan dapat berperan dengan baik
dalam meningkatkan penjualan atau rating dalam sebuah acara musik.
Selain itu kegiatan promosi ini juga diharapkan akan dapat
mempertahankan ketenaran CV. Forte Entertainment sebagai pencetak
lagu-lagu yang berkualitas dari artis-artis yang berkualitas pula, bahkan
meningkatkan pengetahuan masyarakat kepada pengetahuan agama
melalui lagu religi.
Dalam tahap ini divisi marketing public relation CV. Forte
Entertainment mempromosikan lagu melalui media massa seperti tv, radio,
media cetak, serta mengadakan off Air. Dan tak lupa pula mempromosikan
lagu melalui sosial media seperti facebook, twitter serta meminta
masyarakat untuk memberikan komentar terhadap cuplikan lagu religi
tersebut, sehingga marketing public relation CV. Forte Entertainment bisa
mengetahui serta mengukur seberapa besar ketertarikan dan antusias
masyarakat terhadap produk lagu religi baru yang akan dikeluarkan.
Selanjutnya tahap ketiga yaitu mendisplay lagu religi tersebut di toko
kaset/CD. Aktivitas promo ini merupakan kelanjutan dari promo
sebelumnya. Di dalam aktifitas promo ini tidak beda dari aktifitas promo
55
sebelumnya. Akan tetapi, promo ini lebih ditujukan bagaimana caranya
agar bisa mempertahankan display lagu di toko kaset/CD.
Maka dari itu, promosi penjualan merupakan segala kegiatan
pemasaran selain personal selling, advertensi dan publisitas, yang
merangsang pembelian oleh konsumen dan keektifan agen seperti acara-
acara musik di stasiun tv dan radio, demonstrasi dan segala penjualan yang
dilakukan secara teratur. Cara nonpersonal dengan membuat berita yang
bersifat komersial tentang produk tersebut di dalam media cetak, tv, radio,
dan online.3
5. Strategi Open House
Pada tahap ini sebenarnya merupakan suatu aktivitas promosi yang
dilakukan oleh divisi marketing public relation CV. Forte Entertainment
setiap hari kerja. Divisi marketing public relation CV. Forte Entertainment
selalu terbuka bagi siapa saja yang ingin memberikan demo musik
terutama lagu religi. Marketing public relation CV. Forte Entertaiment
juga mempromosikan hal tersebut di sosial media. Tentunya jika ingin
melakukan kegiatan tersebut, masyarakat harus membuat janji terlebih
dahulu dengan divisi marketing public relation CV. Forte Entertainment.
6. Evaluasi
Pada tahap ini merupakan tahap terakhir dari kegiatan promosi.
Pada tahap ini divisi marketing public relation CV. Forte Entertainment
melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan strategi promosi yang sudah
dilakukan. Tahap evaluasi sangat diperlukan karena keberhasilan yang
3 Sofian assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Raja Grafindo persada, 2010) h. 268
56
telah dicapai dapat diukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya.
Evaluasi untuk tolak ukur strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran yang telah dinyatakan tercapai.4
Setiap sebulan sekali bahkan seminggu sekali marketing public relation di CV. Forte Entertainment melakukan evaluasi. Seperti mengitung kembali jumlah kaset CD, DVD, dan NSP (Nada Sambung
Pribadi) yang sudah terjual disetiap bulannya apakah sudah mencapai target apa belum. Jika memang belum mencapai target, divisi marketing public relation CV. Forte Entertaniment akan melihat kembali tahapan- tahapan kinerja sebelumnya.
Langkah-langkah evaluasi yang dilakukan marketing public relation CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi yaitu sebagai berikut :
1. Penetapan Tujuan
Dalam meluncurkan lagu religi tentunya mempunyai tujuan yang
sangat luas, dalam hal ini divisi promosi atau marketing public relation
CV. Forte Entertainment mempunyai penetapan tujuan, salah satunya
seperti ungkapan Kristina Santi sebagai divisi marketing public
relation, bahwa “lagu religi sebagai lagu penyejuk hati, harus ada
dalam perindustrian musik, karena dalam setiap lagu religi diutuhkan
kerja keras dalam pemuatan liriknya agar pendengar menyukai lagu
4 Freed R david, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Penhalindo,2002), h.3
57
religi. meskipun tidak dapat dipungkiri oleh kita bahwa lagu religi
dijadikan penjualan yang diharapkan laku dipasaran”.
2. Pemilihan Media
Dalam mempromosikan lagu religi tentu pemilihan media sangat
diutamakan, seperti media televisi, radio, dan online. Semua itu adalah
senjata utama divisi marketing public relation CV. Forte Entertainment
dalam mempromosikan lagu religi.
3. Definisi Khalayak
Dalam hal mempromosikan lagu religi divisi marketing pulic
relation mendefinisikan khalayak adalah penikmat musik, penonton
acara musik, pendengar radio, dan artis-artis yang terlibat dalam
pemuatan lagu religi.
4. Perencanaan anggaran
Perencanaan anggaran dalam mempromosikan lagu religi harus
direncanakan secara matang, bahkan butuh sponsorship dalam
mempromosikan lagu religi, seperti ungkapan Kristina Santi “ Forte
selalu berusaha untuk mendapatkan support kerjasama dengan pihak
ke-3 untuk membantu promosi, apakah itu kerjasama dengan pihak
media atau sponsor”.
5. Pengukuran Handal
Divisi promosi atau marketing public relation CV. Forte
Entertainment mengukur handal dalam mempromosikan lagu religi
dengan menggunakan time line atau ketepatan waktu dalam
mempromosikan sebuah lagu, contohnya pada bulan suci ramadhan
58
divisi promosi atau marketing public relation mempromosikan lagu
religi serta artis-artis yang ada dibawah naungan CV. Forte
Entertainment.
Sehingga CV. Forte Entertainment bisa melakukan tolak ukur
langkah atau strategi yang akan diterapkan selanjutnya. Dengan
harapan jika strategi sebelumnya belum berhasil, maka strategi
selanjutnya akan membawa keuntungan bagi perusahaan.5
B. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT DALAM
MEMPROMOSIKAN LAGU RELIGI
Ada beberapa faktor yang menjadi pendukung dalam pelaksanaan strategi
komuniksai marketing public relation CV. Forte Entertainment dalam
mempromosikan lagu religi:
a. Artis-artis dibawah naungan CV. Forte Entertainment adalah artis-artis
papan atas yang memiliki banyak penggemar, ini bisa dijadikan alat untuk
mempromosikan lagu religi oleh artis yang memiliki banyak penggemar.
b. Fasilitas yang lengkap untuk promosi yang dimiliki oleh CV. Forte
Entertainment, seperti telepon, infokus, studio rekaman yang canggih,
mempunyai situs-situs jejaring sosial sebagai alat komunikasi dengan
penggemar-penggemar artis yang berada di naungan CV. Forte
Entertainment, dan mempunyai web Aquarius sendiri yang bisa diakses di
www.aquarius-musikindo.com
5 Wawancara Pribadi dengan Marketing Public Relation, Santi Kristina, 20 Desember 2013
59
c. Banyaknya pihak-pihak ketiga yang ingin bekerjasama dengan CV. Forte
Entertainment dalam mempromosikan lagu religi, contohnya stasiun tv
yang sering mengundang artis-artis Aquarius untuk mempromosikan lagu-
lagu religi.
Faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam mempromosikan lagu religi yaitu:
a. Kecermatan time line dalam mempromosikan lagu religi, biasanya untuk
mempromosikan lagu religi perusahaan sulit untuk menentukan kapan lagu
religi mulai dipasarkan, apakah untuk Bulan Suci Ramadhan saja atau hari
biasa
b. Faktor ancaman, dalam kasus pembuatan lagu religi yang paling potensial
adalah banyaknya persaingan antara perusahaan rekaman yang berada di
Indonesia. Jadi bukan hanya CV. Forte Entertainment yang meluncurkan
lagu-lagu religi tapi perusahaan lain juga ikut meluncurkan lagu-lagu
religi.
c. Dana, tidak dapat dipungkiri dalam mempromosikan lagu religi
dibutuhkan biaya promosi yang cukup banyak, oleh karen itu CV. Forte
Entertainment mencari patner dalam mempromosikan lagu religi.6
6 Wawancara Pribadi dengan Marketing Public Relation, Santi Kristina, 20 Desember 2013
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah banyak menguraikan, mempelajari, dan menganalisa tentang strategi komunikasi marketing public relation CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwasannya ada beberapa strategi komunikasi yang digunakan oleh marketing public relation CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi, yaitu Menentukan pesan, dalam hal ini marketing public relation sebagai pihak yang mempromosikan artis berhak memberikan saran untuk pembuatan tema atau pesan yang akan disampaikan pada sebuah lagu religi kepada pencipta lagu religi tersebut. Syair yang dibuat didalam lagu religi harus di pilah-pilih dengan benar, karena apabila ada syair yang salah pada lagu religi itu akan berakibat fatal. Menentukan metode, tujuannya agar pesan yang ada pada lagu religi bisa dipahami dan diterima oleh masyarakat sebagai panutan. Dalam promosi lagu religi marketing public relation menggunakan metode time line yaitu mengeluarkan lagu religi di saat waktu yang tepat seperti di waktu Bulan Suci Ramadhan, atau disiapkan untuk sebuah soundtrack film religi.
Tugas marketing public relation CV. Forte Entertainment juga adalah menjaga citra perusahaan, dengan cara mengeluarkan produk yang terbaik dari artis-artis dibawah naungan CV. Forte Entertainment, produk tersebut adalah lagu religi yang akan dipromosikan. Lalu dalam tahap selanjutnya yaitu
60
61
kegiatan promosi yang dilakukan menggunakan media massa dan media online. Open house disini bertujuan agar mendekatkan perusahaan dengan masyarakat yaitu mereka dapat mengirimkan contoh demo lagu mereka.
Faktor pendukung dan penghambat dalam strategi komunikasi marketing public relation CV. Forte Entertainment dapa dilihat dalam hasil mempromosikan lagu religi yang dilakukan divisi marketing public relation.
Dengan melihat data-data, rating lagu pada sebuah acara tv, radio, dan komentar-komentar penggemar di web Aquarius Musikindo, semuanya itu dibahas pada evaluasi strategi komunikasi.
B. Saran
Dalam penulisan skripsi ini ada beberapa saran yang penulis
utarakan, antara lain:
Kepada marketing public relation atau divisi promotion sebuah
perusahaan rekaman, sebaiknya perusahaan dapat memperhatikan media
lini bawah juga, jangan terlalu banyak melalui media lini atas karena
media lini bawah juga bisa mempengaruhi promosi sebuah lagu hingga
dikenal di masyarakat luas.
Saran untuk peneliti selanjutnya, tugas ini tentunya tidak lepas dari
berbagai kesalahan dan kekurangan. Apabila ada yang mengangkat tema
yang sama seperti tulisan ini, alangkah baiknya anda lebih kritis terhadap
tema yang kalian akan teliti dan mengembangkan materi yang sudah ada
disini. DAFTAR PUSTAKA
Abadi, Saka, Pemasaran dan Komunikasi Keuangan, (Jakarta: PT. Rajagrafindo, 1994) Cutlip, M Scott., Allen H. Center, dan Glen M. Broom, diterjemahkan oleh Tri Wibowo, B.S., Effective Public Relations : Edisi ke Sembilan. (2007), Jakarta: Kencana cet, ke- XII Changara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Rajagrafindo, 1998) Dani, R. Indriya, Guli Indri, Kekuatan musik religi: mengurai cinta merefleksi iman menuju kebaikan universal, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2010) David, R Freed, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Penhalindo, 2002) Efendi, Uhjana Onong, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung PT. Rosda karya 2001), Cet Ke-14 Kasali, Rhenald, Sembilan Fenomena Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997) Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1993) Kriyantono, Rachmat, Public Relations Writing, (Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Group, 2008) Maulana, Deddy, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004) Moleong, J Lexy., Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), cet. Ke 11 Nawawi, Hadari, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan, (Yogyakarta, Gadjah Mada Press, 2000) Oliver, Sandra, Startegi Public Relations (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005) Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007) Ruslan Rosady, Marketing Public Relations, (Jakarta: PT. Grasindo, 2002) Saladi, Djaslim, Unsur-unsur Inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran,(Bandung: CV. Mondar Maju, 1997) Suparno, Ludwing, Aspek Ilmu Komunikasi dalam Public Relations, (Jakarta: PT. Indeks, 2001) Stanton, J. William, Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1991) Steiner, A George, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1997) Walker, Body, Management Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2002), Edisi ke-2 Widjadja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002)
62
63
Internet http://Aquarius-musikindo.com http://www.aquarius-musikindo.com/about/profile http://id.wikipedia.org/wiki/Ketika_Cinta_Bertasbih http://id.wikipedia.org/wiki/Perempuan_Berkalung_Sorban http://music.okezone.com/read/2013/07/01/389/830194/lagu-uje-jadi-ost-soundtrack- la-tahzan http://life.viva.co.id/news/read/338398-jadi-soundtrack-sinetron--lagu-religi-laris http://www.noormuslima.com/lagu-haji-milik-opick-laris-jadi-soundtrack http://arts-opini.blogspot.com/2013/04/profil-dan-karir-grup-debu-di-indonesia
$raGord3 SURAT KETER.ANGAN No. 001/SK/FT-112014
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Juliane Andanti Jabatan General Manager
Menerarigkan bahwa,
Nama Farwah Assegaf Tempatl tgl laliir Jakarta,5 Oktober 1991 Peke{aan Mahasiswi Jurusan Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Fakultas llmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah - Jakarta NIM 1090s1000146
Telah melaksanakan penelitian di CV.Forte Entertainment - Jakarta, mulai tanggal 10 Desember 2013 sld i3 ianuari 2014 pada Divisi Marketing.
Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Juiiane Andanti General Manager
/ Jl- Sultan lskandar Muda No. 7 Arteri Pondok lnda6, Jakarta 12240
T: 162 21) 7289 515i. 7289 5152 F: (62 21) t289 5153 [email protected] STRUKTUR ORGANISASI CV FORTE ENTERTAINMENT
Office Boy Ilham Rahmansyah Hasil Wawancara dengan CV. Forte Entertainment
Nama : Kristina Santi S.Sos
Jabatan : Marketing Public Relation
Hari/tanggal : Selasa, 20-Desember-2013
Tempat : Kantor Chipmunk, Mall Kota Kasablanca, Jakarta Selatan
1. Bagaimana sejarah CV. Forte Entertainment?
Jawab : Berawal dari Aquarius Musikindo yang merupakan produsen musik
yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada
tahun 1969 oleh Johannes Soerjoko sebagai Aquarius Music dan pada
tahun 1988 menggunakan nama Aquarius Musikindo. Perusahaan ini
merupakan perusahaan tersebesar kedua di Indonesia setelah Musica
Studios. Perusahaan ini menghasilkan musik dan entertainment. Saat
ini Aquarius Musikindo menjadi distributor untuk beberapa
perusahaan rekaman di Indonesia yang tergabung dalam Kelompok
Musik Aquarius, yaitu: Forte Records (Forte Entertaiment) dan Pops
Musik. Artis-artis ternama Indonesia banyak yang terlahir di Aquarius
Musikindo, akan tetapi label musik ini mempunyai label-label yang
bergerak pada bidangnya masing-masing. Salah satunya adalah CV.
Forte Entertainment yang khusus menaungi lagu-lagu yang bergendre
atau bertemakan religi, sedangkan Pops musik khusus menaungi lagu-
lagu yang bergenre musik pop. CV. Forte Entertainment didirikan
pada tanggal 20 September 2002. CV. Forte Entertainment terletak di
Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan. Artis keluaran Label Musik
Religi CV. Forte Entertainment sampai sekarang yaitu, Melly Goeslow khusus untuk pembuatan album religi, Opick, Alm. Ustz.
Jefri Al-Buchori, Grup Musik Debu, dan Grup Vokal Fatimah.
2. Apakah pada awal-awal didirikan perusahaan CV. Forte Entertainment
langsung meluncurkan lagu-lagu yang betemakan religi?
Jawab : Suatu musik, sukses atau tidak suksesnya suatu musik walaupun dia
tidak ada label dia bisa sukses, salah satu contonya yaitu pada saat
tahun 2000-an sangat gencar-gencarnya lagu “Gebby”, itu
sebenarnya dia tidak ada label tetapi masyarakat/konsumen nyari itu
dan semua label akan ngejar. Orang muslim itu tidak terlalu
bernyanyi tetapi mereka sholawatan, orang kristiani yang bernyanyi.
Hadirnya Opick itu merupakan salah satu kesuksesan CV. Forte
Entertainment. CV. Forte Entertainment dulu berdiri mengeluarkan
lagu-lagu pop salah satunya Utopia “Antara ada dan Tiada”. Sukses
lagu “AADT” itu kami pergerakkan, pada akhirnya youtubenya
diambil oleh Aquarius Musikindo dan CV. Forte Entertainment
khusus ke religi. Pertama, konsep pembuatan lagu religi kami dari
Ustd. Arifin Ilham, yang pada saat itu kami berpikiran bahwasannya
musik religi itu nasyid dan kosidahan. Pada akhirnya kami
meluncurkan lagu pertama “Tausyiah Dzikir dan Nasyid” itu adalah
konsep kami yang pertama, sebenarnya konsep kita sama pada orang
muslim pada umumnya tausyiah yang paling happening dan
shalawat yang menjadi pemanisnya. Dari situ kami inisiatif masukin
lagu, karena kami label. Kami tidak ada strategi yang spesifik dan
konsep awalnya tetap kami bikin konsep lagu religi tausiah, dzikir dan nasyid. Akhirnya jadilah satu album. Secara album kami tidak sukses, tetapi satu yaitu media komunikasi kami yang membuat kami sukses, pada saat RCTI meminta untuk jadi bumper dan itu salah satu promosi yang sangat menyukseskan. Cuman gara-gara Notasi
“Tombo Ati” itu merupakan langkah kesuksesan album kami. Pada saat itu, RCTI nyari kami karena dia tidak tahu ini notasi apa, sebenarnya notasi “Tombo Ati” ini sudah di happeningkan sebelumnya dan sudah jadi lagu. Setelah itu kami berpikir, oke
Opick wawancara dan albumnya setelah itu langsung naik dan lagu terjual sampai 300 kopi, itu merupakan awal kesuksesan album religi kami. CV. Forte Entertainment berpikir, strategi promosi yang kita lakukan lebih sukses ke tv. Dan Alhamdulillah di tahun 2013, Opick diundang sebagai bamper in program ramadhan RCTI. Lalu yang kedua kesuksesan CV. Forte Entertainment itu pada album Opick yang kedua yaitu “Istigfar” dan melejit sampai 1 juta kopi. Menurut kami, ini mungkin merupakan trobosan baru, orang muslim bernyanyi dakwah lewat lagu, mungkin sebelumnya sudah ada seperti Hadad Alwi tapi orang berpikiran berbeda dari lagunya.
Hadad Alwi, Reihan itu bukanlah saingan kami karena dari konsep lagu religi sangat berbeda jauh. Setelah Opick mengeluarkan lagu- lagu religinya, barulah Band Unggu yang mengeluarkan lagu relgi.
Menurut kami, media promosi yang sukses pada tahun 2012-2013 itu tv, apalagi di daerah itu masih radio dan tv. Dan bahwasannya kesuksesan sebuah lagu ke massa bukan karena labelnya tetapi
karena laguya, dan promosi itu sebagai sarana penunjang.
3. Apakah kelebihan yang dimiliki CV. Forte Entertainment dalam menarik minat
pendengar/masyarakat untuk mendengarkan lagu bertemakan religi?
Jawab : Pada setiap lagu atau album yang diluncurkan disukai atau tidaknya
semua kembali pada lagu tersebut, jika lagu itu bisa menjual maka
album akan laku. Dan kelebihan CV. Forte Entertaiment dibanding
dengan yang lain yaitu karena CV. Forte Entertainment merupakan
label musik yang menangani semua musik yang bergendre religi.
Awal-awal kemuncul CV. Forte Entertainment, masih jarang dan
sedikit sekali label yang meluncurkan lagu religi secara nasional,
karena pada zaman dulu lagu religi masih bersifat lokal dan kebetulan.
Alhamdulillah seiring berjalannya waktu CV. Forte Entertainment
bisa menggandeng artis serta publiser ternama sehingga musik religi
yang dihasilkan dapat terkesan modern dan dapat menarik minat
konsumen.
4. Strategi apa saja yang digunakan oleh marketing public relation CV. Forte
Entertainment untuk mempromosikan lagu religi?
Jawab : Strategi promosi yang digunakan marketing public relation CV. Forte
Entertainment untuk mempromosikan lagu religi ada 6, diantaranya,
Menentukan Pesan, dalam hal ini tugas kami divisi marketing public
relation yang pertama yaitu menentukan materi atau tema judul dari
lagu religi yang akan dipromosikan kepada masyarakat. Menentukan pesan, yaitu menentukan tema atau pesan yang akan disampaikan pada sebuah lagu religi, jadi sebelum lagu itu disebarluaskan kepada publik kami terlebih dahulu mempertanyakan kepada publiser terhadap tema dari lagu religi yang mereka buat. Karena salah satu pesan atau lirik lagu religi yang salah, itu akan berakibat fatal beda dengan musik pop dan gendre lainnya. Lalu menentukan metode,
Agar lagu religi diterima oleh masyarakat, kami menentukan time line dan menentukan kemana saja lagu religi tersebut akan dipromosikan. Serta menentukan metode agar lagu religi yang diterbitkan bisa menarik perhatian produser film agar mengangkat lagu religi tersebut untuk dijadikan soundtrack film layar lebar dan juga mempelajari kelebihan dan keunikan dari lagu. Terus menjaga citra positif, citra yang positif dari masyarakat terhadap perusahaan itu adalah modal utama. Biasanya citra itu berawal dari nilai-nilai kepercayaan yang diberikan secara individual. Di CV. Forte
Entertainment misalnya, CV. Forte Entertaiment adalah perusahaan rekaman yang sudah lama berdiri dan berkutat di dunia musik bahkan salah satu perusahaan rekaman terbesar ke dua di Indonesia, tetapi para pendengar musik biasanya tidak melihat perusahaan rekamannya tetapi produk dari perusahaan tersebut atau artis-artis yang ada dibawah CV. Forte Entertaiment, seperti band Debu,
Opick, Alm. Ustd. Jefri Al-Buchori, Grup vokal Fatimah, Melly
Goeslow (khusus dalam pembuatan album religi). Untuk itu marketing public relation mempunyai jaminan terhadap kualitas dari lagu-lagu yang dipasarkan oleh CV. Forte Entertaiment dari artis-
artis yang sudah sangat dikenal di Indonesia. Setelah itu melakukan
aktifitas strategi promosi, strategi promosi dilakukan dengan 3 tahap,
pertama kami melakukan aktivitas promosi di media, sosial media
(facebook dan twitter). Dalam tahap ini CV. Forte Entertainment
juga meminta masyarakat untuk memberikan komentar terhadap
cuplikan lagu religi tersebut, pada tahap selanjutnya, kami
melakukan aktivitas promo di seluruh media massa. Tahap ketiga
yaitu mendisplay lagu religi tersebut di toko kaset/CD. Lalu kami
juga mengadakan open house, label kami terbuka bagi setiap orang
yang ingin mendemokan lagunya. Biasanya kami akan menyeleksi
terlebih dahulu, setelah semuanya rampung baru kami ketahap dapur
rekaman. Dan yang terakhir adalah evaluasi, pada tahap ini
merupakan tahap terakhir dari kegiatan promosi. Pada tahap ini
seluruh staff marketing public realtions CV. Forte Entertainment
melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan strategi promosi yang
sudah dilakukan. Tahap evaluasi sangat diperlukan karena dengan
melakukan evaluasi, kami dapat mengukur dan melihat strategi yang
sudah dilakukan telah berjalan baik atau sebaliknya.
5. Apa strategi marketing public relation CV. Forte Entertainment dalam hal
pencitraan perusahaan yang konsen pada lagu religi?
Jawab : Kami menganggap citra adalah tujuan utama, dan sekaligus
merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia
marketing public relation. Adapaun sasaran yang lebih tinggi itu adalah untuk memperoleh image atau citra yang lebih baik bagi
perusahaan tersebut dimata masyarakat. Intinya apabila semua
pesan yg dikeluarkan dalam lagu itu baik, otomatis orang melihat
kita baik dan dapat menghasilkan musik/lagu religi yang berkualitas
sebagai panutan dan tauladan bagi umat Islam.
6. Bagaimanakah cara marketing public relation CV. Forte Entertainment
berinteraksi dengan penikmat musik khususnya untuk promosi lagu?
Jawab : Kami memasarkan atau mempromosikan lagu dengan semua media
yang ada yaitu dengan menggunakan media tv, radio, dengan
mengeluarkan CD, kaset, serta off air. Menggunakan media maya
seperti facebook dan twitter, serta mempromosikan melalui film
layar lebar maupun sinetron. Kalau dulu di awal tahun 2000-an kami
juga mempromosikan melalui ring tone dan RBT. Semua sarana
promosi kami gunakan dengan baik sebagai sarana interaksi dengan
konsumen. Memilih pesan yang bermakna dari lagu religi itu juga
sangat penting, sebagai panutan bagi umat muslim lainnya.
7. Bagaimana program kerja serta penyusunan rencana marketing public
relation CV. Forte Entertainment sebelum melaksanakan strategi promosi
pada lagu religi?
Jawab : Tiap label musik memiliki “target market” atau segmen pasarnya
sendiri. Oleh karena itu, banyak target pasar yang akan dikejar,
pada tiap target pasar yang menginginkan kebutuhan dan keinginan
yang berbeda-beda dan diperlukan pula strategi promosi yang
berbeda pula. Pertama yang dilakukan oleh marketing public relation yaitu melihat segmentasi pasar khususnya pada saat dekat- dekatnya Bulan Suci Ramadhan, dari situ kita sebisa mungkin menyusun strategi yang jitu agar lagu yang dilkeluarkan label kami dapat diminati dengan baik oleh konsumen. Disini divisi marketing public relation di CV. Forte Entertaiment menggunakan time line. Time line itu dari produksi sampai rilis yaitu dari awal pemilihan lagu, rilis dan sampai single kedua. Dari produksi, selesai, dan sampai pembuatan cover itu selesai, semua menggunakan time line. Pertama rilis lagu, setelah itu produksi.
Produksi itu biasanya ada tenggang waktunya, biasanya ada schedule waktu misalnya 7 bulan. Pada tenggang waktu 7 bulan itu seperti melakukan demo di media massa, pemilihan single, serta menentukan instrument itu sudah harus di persiapkan secara matang dan sudah harus selesai karena saat produksi akan dipakai waktu 5 bulan saja dan sisanya untuk melakukan pemotretan serta pembuatan cover, karena itu bisa menghabiskan waktu sampai 2 bulan. Di dalam produksi yang pertama yang harus di lakukan adalah proses produksi pembuatan lagu, yang kedua mixing, take vokal, dan terakhir adalah mastering. Ketika proses itu berlangsung harus ada time linenya. Setelah mastering selesai sampai 3 minggu yang harus dilakukan adalah menge-cek apakah balance apa tidak.
Setelah itu produksi ke radio-radio, media cetak. Tetapi sebelum promosi, CD, duplikating, cover sudah harus siap semua. Setelah semua itu sudah selesai artis harus siap-siap promosi ke tv. Pertama itu promosi ke radio, media cetak dan terakhir ke tv. Setelah 3
bulan berjalan, artis sudah harus mempersipakan untuk singlenya
yamg kedua dan harus dipersiapkan dari jauh-jauh hari. Dan untuk
disinetron biasanya divisi marketing public relation meminta
schedule-nya jadi pada saat di sinetron rilis, lagu yang di produksi
juga harus rilis dan begitu seterusnya. Agar promosi berjalan
dengan lancar, setiap sebulan sekali divisi marketing public
relation mengadakan rapat kerja yang didalamnya membahas
tentang bagaimana cara mempromosikan lagu ke masyarakat agar
bisa disukai oleh masyarakat, membahas kerja sama dengan pihak
ke 3 atau sponsor pada artis-artis yang ada di CV. Forte
Entertainment, kerja sama dengan media tv dan radio,
memperhitungkan biaya budgeting promosi satu buah lagu. Setiap
satu minggu sekali juga divisi marketing public relation
mengadakan rapat untuk evaluasi mingguan yang dimana
membahas bagaimana lagu yang telah dipasarkan, apakah disukai
oleh masyarakat atau tidak.
8. Bagaimana cara merketing public relation CV. Forte Entertainment melihat
atau menilai berhasil atau tidaknya lagu religi diterima oleh
pendengar/masyarakat?
Jawab : Kita bisa melihat rating dari radio atau acara musik di tv, apakah
banyak yang request lagu tersebut atau mendapat rating yang tinggi
khususya di Bulan Suci Ramadhan, karena biasanya konsumen lebih
sering mendengarkan lagu religi ketika Bulan Suci Ramadhan. Lalu melalui penjualan CD, kaset, serta RBT. Tetapi di tahun 2013 akhir
penjualan RBT sangat menurun. Dan terakhir dengan penampilan
artis dari label kami, apakah diterima dan mendapatkan respon yang
baik atau tidak dari masyarakat, atau paling mudah jika masyarakat
dapat menyanyikan secara bersama-sama dengan baik maka lagu
tersebut terbilang sukses dipasaran.
9. Apakah CV. Forte Entertainment sendiri pernah mengadakan kerjasama
dengan label musik lain?
Jawab : Tidak pernah ada kerja sama yag khusus, tetapi biasanya sesama
label musik suka pinjem bolotrek. Bolotrek itu biasanya untuk
pinjam lagu untuk kompilasi, tetapi itu lebih ke publiser karena
untuk pinjem lagu itu bukan semata-mata di label karena ada
publiser yang menangani.
10. Bagaimana pandangan CV. Forte Entertiment terhadap lagu religi?
Jawab : Sangat antusias sekali jika lagu religi lebih dapat menghasilkan
karya- karya yang terbaik di belantika musik Indonesia, itu
merupakan suatu kebanggaan bagi kami sebagai insan musik
khususnya musik religi. Dan semoga lagu religi dapat dinikmati
atau bahkan sangat disukai oleh para insan muslim. Harapan kami
kedepan semoga semakin jaya musik religi.
11. Bagaimana kondisi Indonesia dalam hal musik religi dimata perusahaan
rekaman khususnya dimata CV. Forte Entertainment?
Jawab : Cukup baik,karena di tahun 2012 hingga 2013 ini penjualan dan
penikmat musik religi cukup pesat. contohnya sekarang ini musik religi bukan hanya bisa dinikmati di kaset, CD saja tetapi sekarang
ini banyak film-film religi yang bermunculan yang didalamnya
terdapat lagu-lagu yang bertemakan religi pula. Maka dari itu,
sekarang ini musik religi dapat dipasarkan dan dipromosikan
dengan baik sehingga musik religi mudah dinikmati oleh
masyarakat.
12. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam mempromosikan lagu
religi?
Jawab :
Faktor pendukung, artis-artis dibawah naungan CV. Forte
Entertainment adalah artis-artis papan atas yang memiliki banyak
penggemar, ini bisa dijadikan alat untuk mempromosikan lagu religi
oleh artis yang memiliki banyak penggemar, fasilitas yang lengkap
untuk promosi yang dimiliki oleh CV Aquarius Forte Entertaiment
yaitu seperti telepon, infokus, studio rekaman yang canggih,
mempunyai situs-situs jejaring sosial, dan banyaknya pihak-pihak
ketiga yang ingin bekerjasama dengan CV. Forte Entertainment dalam
mempromosikan lagu religi, contohnya stasiun tv. Dan faktor
peghambat, biasanya untuk mempromosikan lagu religi perusahaan
sulit untuk menentukan kapan lagu religi mulai dipasarkan apakah
untuk Bulan Suci Ramadhan saja atau hari biasa. Lalu banyaknya
persaingan antara perusahaan rekaman yang berada di Indonesia
karena label musik yang mengeluarkan musik religi terbilang cukup
banyak. Selanjutnya yang ketiga adalah dana. Tidak dapat dipungkiri dalam mempromosikan lagu religi dibutuhkan biaya promosi yang
cukup banyak, oleh karena itu kami mencari patner dalam
mempromosikan lagu religi. Dan Bajakan, itu sudah pasti ada.
13. Apa harapan CV. Forte Entertainment kedepan pada lagu religi?
Jawab : Harapan kami kedepan terhadap lagu religi, yaitu agar lagu religi
lebih besinar khususnya di belantika musik Indonesia serta dapat
menggandeng musisi serta artis papan atas yang cinta dengan
keindahan Islam. Antusias masyarakat muslim untuk lebih
menyukai dan mencinti lagu yang berjendre musik religi serta
meneladaninya, itu harapan kami. Agar kita semua lebih dapat
mencintai dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
14. Apa visi&misi CV. Forte Entertainment?
Jawab :
Visi Forte Entertainment:
Menjadi perusahaan public ( Public Company ) di bidang Artis Manajemen &
Music Production yang terkemuka di indonesia dengan dedikasi,
profesionalisme, dan intergritas yang teruji
Misi Forte Entertaiment:
Memajukan dan mengembangkan Industri Musik Indonesia hingga:
• Senantiasa menjadi tuan rumah dinegeri sendiri
• Bisa berkiprah luas di dunia internasional
• Menjadi rumah kerja yang memungkinkan aktualisasi diri dan
pengembangan potensi yang seluas-luasnya.
• Bisa menjadi ladang kehidupan yang layak bagi semua pelakunya. . Dapat memberi imbalan yanglayakbagi para stakeholder di Aquarius,
dan
. Mensyiarkan Islam
15. Penghargaan apa saja yang telah diraih CV. Forte Entertainmenf
Jawab : Pada sebuah album religi penghargaan itu butuh, tetapi itu tidak point
bagi kami. Tetapi kami melihat barometer penghargaan itu dengan
melihat bagaimana konsumen mendengarkan lagu kami baik. Karena
menunrt kami musik itu universal, lagu itu bagaikan anak. Kami
yakin semua lagu religi kami sangat baik.
Divisi Marketing Public Relation
Penghargaan DVD Platinum Opick
Iklan NSP Ust. Jefri Al-Buchori
Foto Bersama Ibu Kristina Santi Selaku Divisi Marketing di CV. Forte Entertainment
Penghargaan Debu pada tahun 2005
Fatimah Voice Saat Mengisi Sebuah Acara Di Salah Satu Stasiun Televisi Swasta Indonesia
ALBUM CV. FORTE ENTERTAINMENT
Title : Istighfar
Artist : Opick
Year : 2005
Title : Semesta Bertasbih
Artist : Opick
Year : 2006
Title : Ya Rahman
Artist : Opick
Year : 2007
Title : Best Of The Best
Artist : Opick
Year : 2008
Title : Cahaya Hati
Artist : Opick
Year : 2008
Title : Lahir Kembali
Artist : Jefri Al-Buchori
Year : 2005
ALBUM CV. FORTE ENTERTAINMENT
Title : Shalawat
Artist : Jefri Al-Buchori
Year : 2006
Title : Shalawat Cinta
Artist : Jefri Al-Buchori
Year : 2013
Title : Khazanah Shalawat Dan Lagu
Artist : Jefri Al-Buchori
Year : 2013
Title : Mabuk Cinta
Artist : Debu
Year : 2003
Title : Makin Mabuk
Artist : Debu
Year : 2004
Title : Nyawa dan Cinta
Artist : Debu
Year : 2006
ALBUM CV. FORTE ENTERTAINMENT
Title : Gubahan Pecinta
Artist : Debu
Year : 2007
Title : Lailahailallah
Artist : Debu
Year : 2007
Title : Muhasabah Cinta
Artist : Fatimah Voice
Year : 2013
Title : Ost. Ketika Cinta Berasbih
Artist : Melly Goeslaw
Year : 2009
Title : Ost. Perempuan Berkalung Sorban
Artist : Melly Goeslow
Year : 2009
Title : Ost. Dibawah Lindungan Ka'bah
Artist : Melly Goeslaw
Year : 2011
ALBUM CV. FORTE ENTERTAINMENT
Title : Ost. Cinta Suci Zahrana
Artist : Melly Goeslaw
Year : 2012
Title : Ost. Moga Bunda Disayang Allah
Artist : Melly Goeslow
Year : 2013