Logista Vol. 5 No.1 Tahun 2021 Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat ISSN: 2579-6283 E-ISSN : 2655-951X

PERANCANGAN DESAIN KEMASAN DAN BRAND BU KAY PACKAGING DESIGN AND BU KAY PUTU BRAND DESIGN Satriadi 1) , Sudirman 2)*, Siti Mardiyah 3) , Hari Purwanto 4) , Aulia Ageng Ichtiarni 5) , Fiqih Fitrianti 6) 1) Manajemen, STIE Pembangunan Tanjungpinang, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. email: [email protected] 2) Manajemen, STIE Pembangunan Tanjungpinang, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. email: [email protected] 3) Manajemen, STIE Pembangunan Tanjungpinang, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. email: [email protected] 4) Manajemen, STIE Pembangunan Tanjungpinang, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. email: [email protected] 5) Manajemen, STIE Pembangunan Tanjungpinang, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. email: [email protected] 6) Akuntansi, STIE Pembangunan Tanjungpinang, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. email: [email protected] ABSTRAK putu piring Bu Kay merupakan produsen pembuat kue tradisonal khas melayu di Kelurahan Dompak tepatnya ditempat pariwisata Kota Tanjungpinang yakni Tanjung Setumu sejak tahun 2010. Produk-produk yang dijual oleh Bu Kay adalah putu piring, putu mayang, donat melayu (Domel), kue kacang selimut dan roti kirai. Perancangan ini menjawab berbagai permasalahan yang ditemukan dalam kemasan Bu Kay, yang kurang sesuai dengan positioning Bu Kay, yang enak, higienis dan berkualitas. Oleh karena itu, dalam perancangan ini akan dibuat sebuah kemasan yang praktis baik untuk dibawa untuk oleh-oleh dengan ciri khas Kelurahan Dompak.Perancangan ini menggunakan metode penelitan wawancara, dokumentasi,studi kepustakaan dan internet.Metode analisis menggunakan SWOT dan View. Kata kunci : Desain Kemasan, Merek, Piring ABSTRACT Bu Kay's putu plate is a traditional Malay maker in Dompak Village, precisely at the Tanjungpinang City tourism place, namely Tanjung Setumu since 2010. The products sold by Bu Kay are putu dishes, putu mayang, Malay donuts (Domel), and .blankets and bread rolls.This design addresses various problems found in Bu Kay's packaging, which is not in line with Bu Kay's positioning, which is delicious, hygienic and of good quality.Therefore, in this design a practical package will be made which is good to carry for souvenirs with the characteristics of Dompak Village.This design uses research methods of interviews, documentation, literature study and the internet.The analysis method uses SWOT and View . Keywords : Packaging Design, Brand, Cake Putu Plate

PENDAHULUAN pokok.Akan tetapi seiring berjalannya waktu, Perkembangan usaha yang semakin terjadi berbagai perkembangan jenis-jenis pesat, mengakibatkan persaingan yang cukup makanan.Seperti munculnya makanan ringan ketat antar perusahaan.Salah satu bidang yang sebenarnya bukan termasuk ke dalam usaha yang saat ini mulai berkembang adalah kebutuhan pokok manusia, tetapi mulai produk makanan yaitu kue tradisonal.Sudah menjadi konsumsi sehari-hari banyak perusahaan yang memproduksi kue masyarakat.Pada era sekarang ini, makanan cukup besar di Indonesia. ringan juga telah mengalami perkembangan Saat ini, pasar kue di Indonesia memiliki fungsi. Tidak hanya menjadi konsumsi potensi yang besar bagi para pelaku bisnis, sehari-hari atau penunda rasa lapar, akan karena walaupun kue bukan makanan tetapi juga bisa digunakan menjadi oleh-oleh. 180 Corresponding author: http://logista.fateta.unand.ac.id * [email protected]

Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. No.1 Tahun 2021 Hal: 180-189

Oleh karena itu dalam bidang ekonomi untuk bahan dasar kemasannya sendiri yaitu inovasi potensi lokal yang hendak berbahan dasar plastik mika dan plastik diberdayakan adalah produk Usaha Mikro, untuk membungkus es.Berikut Gambar Kecil dan Menengah (UMKM) bersama kemasan Kue Putu Piring Bu Kay masih mahasiswa KKN, Yayasan Kesejahteraan menggunakan mika dan plastik pembungkus Madani (Yakesma) serta masyarakat sekitar es. lokasi (Kelurahan Dompak) KKN. Hal tersebut sesuai dengan prinsip KKN Covid 2020 yaitu pemberdayaan masyarakat yang dijadikan lokasi KKN. Kelurahan Dompak juga merupakan salah satu Kelurahan yang memiliki destinasi wisata alam berupa pantai Tanjung Setumu Gambar.1 Kue putu piring Bu Kay masih yang tak kalah indah dari pantai Trikora dan menggunakan pembungkus mika dan Lagoi bay yang dimiliki Pemerintah pembungkus plastik es untuk kelapanya Kabupaten Bintan. Dengan adanya pantai Tanjung Setumu masyarakat banyak Adapun untuk UMKM putu piring memanfaatkan pantai tersebut sebagai upaya sendiri permasalahan yang dihadapi ialah untuk mendapatkan penghasilan tambahan. masih menggunakan peralatan tradisional Banyak dari warga setempat yang membuka dalam proses pembuatannya sehingga produk usaha rumahan baik dari segi kuliner berupa yang dihasilkan setiap harinya menjadi rumah makan, kerupuk udang, kerupuk gong- terbatas, kue putu piring juga memiliki gong, keripik Ubi, aneka kue tradisonal hambatan lain dari segi pemasaran dan lainnya serta membuat kerajinan seni rupa pengemasan karena dua kendala ini berupa cendramata dan juga souvenir yang merupakan sesuatu hal yang saling dapat dijadikan oleh-oleh apabila wisatawan berhubungan. Apabila kemasan tidak berkunjung ke pantai tanjung setumu. menarik maka untuk pemasarannya pun Namun di tengah persaingan yang ketat bakal mengalami hambatan dan bahkan dapat tersebut, produsen yang memiliki prinsip terhenti jika permasalahan tersebut tidak untuk mempertahankan kualitas diatasi sesegera mungkin. produknya.Produsen tersebut adalah Kue Solusi Permasalahan pertama yang ingin putu piring Bu Kay.Kue putu piring Bu Kay kami bantu adalah pemberian merek berdiri sejak tahun 2010 dengan produk awal (branding) dan memperbaharui kemasan putu piring dan donat melayu.Seiring (packaging) usaha putu piring ibu kay. berjalannya waktu, produsen UMKM Putu Piring ini belum memiliki mengembangkan usahanya dengan merek produk yang membuat produk ini memproduksi beberapa jajanan tradisional mengalami kesulitan untuk dapat dikenal lain yaitu putu mayang, kue kacang selimut orang calon konsumen yang berada diluar dan roti kirai. Pulau Dompak itu sendiri dan masih sangat Produk-produk Bu Kay dijamin tidak sederhananya kemasan yang digunakan menggunakan bahan pengawet dan sehingga tidak memiliki daya tarik tersendiri menggunakan bahan-bahan alami yang untuk produk putu piring tersebut. berkualitas.Sayangnya walaupun produknya Tujuan dari kegiatan pengabdian ini, laris dan berkualitas, Kue putu piring Bu Kay ingin membantu membuat merek atau brand masih belum memiliki kemasan dan logo dan memberikan kemasan yang baru agar yang cocok untuk membungkus produk putu piring tersebut bisa memiliki produknya.Padahal, produsen nilai jual yang lebih dimata calon konsumen. mengungkapkan bahwa biasanya konsumen seringkali membeli untuk dijadikan oleh- Kemasan oleh, untuk dibawa pulang ke rumah, untuk Menurut Julianti [1] kemasan merupakan dinikmati di perjalanan, serta pesanan antar tempat atau wadah untuk meningkatkan nilai untuk dinikmati bersama keluarga. dan fungsi sebuah produk. Menurut Kaihatu Kue putu piring memiliki ukuran [2]Kata kemasan itu sendiri mengacu pada kemasan yang belum seragam.Sedangkan objek fisik itu sendiri. Material kemasan bisa 181 http://logista.fateta.unand.ac.id

Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. No.1 Tahun 2021 Hal: 180-189 berupa kertas, plastik, kaca, tekstil, logam, 5. Faktor Ergonomi: kemasan harus mudah dan sebagainya. Menurut Shimp dan dibawa, dipegang, dibuka, dan mudah Andrews [3] desain kemasan bergantung diambil. Hal ini akan mempengaruhi pada penggunaan simbolisme untuk kenyamanan pemakai produk atau mendukung citra merek, dan membawa konsumen. informasi yang diharapkan konsumen. 6. Faktor Estetika: kemasan harus memiliki Menurut Powell[4]kemasan selain bentuk unik dan menarik, sehingga memiliki visual yang menarik juga harus menjadi pembeda di tengah persaingan memiliki banyak fungsi yaitu sebagai merek. Penggunaan warna, bentuk, pengaman untuk melindungi produk terhadap merek/logo, ilustrasi, huruf, dan tata letak berbagai kemungkinan yang dapat menjadi dapat dipergunakan untuk mencapai mutu penyebab timbul kerusakan pada produk, daya tarik visual secara optimal. kemudian harus ergonomic agar kemasan 7. Faktor Identitas: kemasan dapat menjadi mudah dibawa atau dipegang, dibuka dan ciri khas produk karena memiliki muda diambil atau dihabiskan isinya, mudah perbedaan dengan pesaing. Identitas yang didistribusikan dari pabrik ke distributor dan akan membedakan kemasan yang satu sampai ke tangan konsumen dengan baik, dengan yang lain. Hal ini penting karena memiliki identitas produk agar lebih mudah sebagai representasi visual meliputi: nama dikenali dan dibedakan dengan produk dan merek produk, logo, warna, desain, lainnya, kemasan yang ekonomis dan juga dan elemen lainnya. kemasan. Didalam desain kemasan harus ada petunjuk dalam kemasan yang dimanfaatkan Merek/Brand Image untuk tujuan tersebut, seperti warna, desain, Menurut Rieuwpassa [7] Brand bentuk, nama merek, material fisik, serta adalahbagian dari salah satu unsur yang label informasi produk. paling esensial untuk menciptakan image Menurut Harminingtyas [5], kemasan dalam suatu usaha. Branding sendiri adalah ujung tombak pemasaran bukan merupakan halterpenting yang harus sekedar bungkus, tetapi untuk menentukan diperhatikan karena brand adalah identitas dan mengkomunikasikan positioning dan suatu usaha yang dapat membedakan dari diferensiasi produk serta mampu usaha yang lainnya serta image atau citra menciptakan impulse buying. usaha yang akan dikenal masyarakat. Faktor-faktor desain kemasan Menurut Menurut Tjiptono [8] Merekdapat Kaihatu [6], faktor-faktor yang harus ada mempengaruhipersepsipelanggan untuk menjalankan fungsi kemasan adalah : terhadapproduk yang akandibeli maka 1. Faktor Pengaman:Kemasan harus persaingan antarperusahaan adalah memenuhi syarat keamanan dan persainganpersepsi bukanhanya saja produk. kemanfaatan. Kemasan dapat melindungi Menurut Adams [9]“Terms such as identity, produk dalam perjalanan pengiriman. symbol, mark, word mark, and identity 2. Faktor Ekonomi: kemasan merupakan system have different meanings, depending suatu cara meningkatkan laba perusahaan. on whom you talk to .” Jadi Merek dengan Oleh karena itu, kemasan harus dibuat adanya simbol, tanda, dan identitas lainnya seunik dan semenarik mungkin untuk mempunyai makna yang berbeda tergantung memikat pelanggan. tujuan arah komunikasi. Berikut ini beberapa 3. Faktor Pendistribusian: kemasan harus hal yang dapat dilakukan oleh merek atau mudah didistribusikan kemana saja logo : sampai ke tingkat konsumen. 1) Membedakan dengan kompetitor. 4. Faktor Informasi dan komunikasi: 2) Memfokuskan secara internal. kemasan dapat mencerminkan produk dan 3) Memberikan identitas yang jelas. citra merek. Oleh karena itu, kemasan 4) Memungkinkan untuk membentuk harus mudah dilihat, dipahami, dan hubungan secara dekat dengan konsumen. diingat. Melalui kemasan, identifikasi 5) Menciptakan peluang baru. produk menjadi lebih efektif dan secara Konsumen yang memiliki citra yang otomatis menjadi pembeda dengan produk positif terhadap suatu merek, akan lebih pesaing. memungkinkan untuk melakukan pembelian. 182 http://logista.fateta.unand.ac.id

Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. No.1 Tahun 2021 Hal: 180-189

Merek dapat dideskripsikan dengan sebagai berikut : karakteristik-karakteristik tertentu seperti 1. Sebagai sarana membangun jaringan manusia, semakin positif deskripsi tersebut kerjasama dengan pihak akademisi dan semakin kuat citra merek dan semakin institusi. banyak kesempatan bagi pertumbuhan merek 2. Sebagai wadah, sarana atau forum yang itu. dapat mendukung pelaksanaan dan Menurut Aline Wheeler brand memiliki peningkatan pemberdayaan ekonomi tiga fungsi utama yaitu: masyarakat di dompak khususnya di 1) Navigation Brand yakni membantu bidang ekonomi mikro, sehingga memiliki konsumen memilih dari berbagai macam jiwa wirausaha yang memadai dari pilihan brand yang tersedia di pasaran. seluruh masyarakatnya. 2) Reassurance Brand yakni mengkomunikasikan kulitas yang tidak METODE PELAKSANAAN KEGIATAN nampak dari sebuah produk atau jasa dan Metode Perancangan memastikan konsumen membuat pilihan Metode yang digunakan dalam yang tepat. perancangan ini adalah sebagai berikut : 3) Engagement Brand menggunakan 1. Data Primer penggambaran, Bahasa, dan pendekatan a. Wawancara untuk menarik konsumen agar dapat Melakukan wawancara langsung dengan mengidentifikasi brand tersebut. owner atau pemilik Bu Kayati atau dipanggil Dengan ini dapat dikatakan bahwa citra sapaan akrab oleh warga sekitar Tanjung merek merupakan totalitas terhadap suatu Setumu dengan nama Bu Kay. Di antara lain merek yang terbentuk dalam persepsi untuk mengetahui lebih detail tentang konsumen.Citra pada suatu merek produk, kemasan produk, termasuk kendala merefleksikan image dari perspektif pengemasan produk. konsumen dan melihat janji yang dibuat b. Dokumentasi merek tersebut pada konsumennya.Citra Metode dokumentasi, yaitu dengan merek terdiri atas asosiasi konsumen pada mengambil foto untuk melengkapi data-data kelebihan produk dan karakteristik personal yang sudah ada sebelumnya.Foto-foto yang yang dilihat oleh konsumen pada merek telah diambil adalah foto produk beserta tersebut. kemasannya. Menurut Klimchuk Kemasan dapat juga sebagai salah satu brand image/citra 2. Data Sekunder merek.Kemasan juga dapat menjadi media a. Studi Pustaka untuk positioning citra merek kepada Data-data mengenai teori kemasan, fungsi konsumen sehingga konsumen mudah dan kegunaan kemasan, perancangan mengingat dan fanatik untuk memilih kemasan dengan elemen-elemen visual yang produk. menarik yang didapat melalui data digital, Berdasarkan teori menurut para ahli media cetak, dan lain-lain. diatas banyak sekali upaya-upaya yang b. Internet pernah dilakukan oleh pihak Kelurahan Data tentang bagaimana perkembangan Dompak dan Dinas Perdagangan dan cara pengemasan untuk makanan yang Perindustrian Kota Tanjungpinang untuk praktis dan menarik, juga untuk memantau mengembangkan dan memajukan UMKM data kompetitor. yakni dengan memberikan pelatihan dan Instrumen/ Alat Pengumpulan Data pembekalan kepada pelaku usaha, namun Alat bantu yang dipilih dan digunakan belum semuanya diterapkan oleh pelaku dalam proses pengumpulan data adalah daftar usahanya sendiri dengan kata lain dapat wawancara, laptop, kamera, internet, pembekalan namun tidak dijalankan. Oleh smartphone, kertas dan alat tulis. karena itu selaku Mahasiswa yang melakukan KKN di Kelurahan Dompak Metode Analisis Data dengan bentuk dan tujuan dari Tri Dharma Metode yang digunakan untuk sebagai pengabdian kepada Masyarakat. menganalisis data yang sudah diperoleh Adapun tujuan pengabdian bagi Masyarakat adalah dengan pendekatan kualitatif, dimana 183 http://logista.fateta.unand.ac.id

Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. No.1 Tahun 2021 Hal: 180-189 seluruh data akan dianalisis terlebih dahulu dapat menunjukkan kepada konsumen bahwa sehingga dapat menghasilkan kesimpulan Bu Kay merupakan produk yang bisa bagaimana desain kemasan yang sebaiknya dipercaya, terutama dari sisi higienis dan dibuat. Metode analisis digunakan sebagai berkualitasnya. cara untuk memahami subjek dan objek 4) Workability perancangan dengan lebih mendalam. Kemampuan dalam melindungi, Metode analisis SWOT digunakan untuk menyimpan, serta menggunakan produk mengetahui kekuatan, kelemahan, dengan baik harus bisa ditampilkan dalam kesempatan, dan ancaman yang terjadi.SW kemasan.Kemasan dinilai dapat melindungi (Strength and Weakness ) adalah faktor makanan di dalamnya. Akan tetapi, kemasan internal, sedangkan OT ( Opportunities and kue putu piring Bu Kay menggunakan Threat ) adalah faktor eksternal. Kedua faktor plastik mika bening, sehingga tidak sesuai (internal dan eksternal) ini kemudian akan dengan sifat produk dan tidak dapat dibandingkan untuk menemukan bahan menjalankan fungsinya dalam segi pertimbangan dalam menentukan tujuan dan penggunaan produk di dalamnya dengan strategi pemasaran dan komunikasi melalui baik. kemasan tersebut. Dengan analisis SWOT, Analisis SWOT Kue Putu Piring Bu Kay diketahui kekuatan produk, sehingga dapat a) Strength : dioptimalkan, apa kelemahan produk ‹ Produk sudah dikenal oleh masyarakat sehingga dapat diperbaiki, kesempatan atau sekitar Kelurahan Dompak sejak lama peluang yang dapat dimanfaatkan, dan sebagai produk berkualitas dengan khas ancaman produk, sehingga dapat diantisipasi. kue melayu. Melalui analisis SWOT juga dapat dicari ‹ Produk andalannya (Kue Putu Piring) perbandingan antara produk dengan mempunyai keunikan khusus, yaitu kompetitornya. Selain itu dalam perancangan menggunakan campuran tepung beras ini akan menggunakan metode VIEW untuk dan bawang putih di dalamnya. menganalisa fitur kemasan. Hasil dari ‹ Produk menggunakan bahan yang perbandingan ini nantinya akan dipakai dijamin bersih, alami, berkualitas. sebagai bahan pertimbangan dalam ‹ Cara penyajian produk sangat baik melakukan proses re-desain. (produk baru dikukus saat setelah Metode VIEW ( Visibility, Information, dipesan, sehingga terkesan fresh dan Emotional Appeal, Workability ). berkualitas). 1) Visibility ‹ Tekstur luarnya kue putu piring agak Jika disandingkan dengan produk lainnya, lembut jika masih panas namun tetap kemasan kue putu Bu Kay tidak sesuai gurih karena ada campuran isi dengan sifat produk karena menggunakan didalamnya gula aren dan albe (pewangi bahan plastik biasa.Kemasan ini juga kurang makanan berupa biji-biji seperti rempah- menarik perhatian konsumen. rempahan). - Warna, plastik mika yang digunakan tidak b) Weakness : memiliki warna atau transparan. ‹ Kemasan kurang praktis, serta kurang - Logo, pada kemasan ini logo atau merek menunjang dan kurang sesuai dengan juga belum ada. sifat produk, dapat dilihat dari uap panas - Layout desain, belum ada layout yang yang tembus hingga membasahi pasti dalam kemasan ini. kemasan (seperti berembun). 2) Information ‹ Belum adanya penggunaan identitas Informasi yang terdapat pada kemasan (terutama pada kemasan), misalnya tidak Kue putu Bu Kay adalah logo, foto produk, ada penggunaan merek. Hal ini foto pemilik (Bu Kay) hanya polos saja. menyebabkan orang menjadi ragu akan 3) Emotional Appeal keaslian dan kualitas produk. Kemasan kue Putu Bu Kay tidak c) Opportunity : memberikan suatu daya tarik emosional, ‹ Dapat lebih banyak dibeli sebagai oleh- seperti berkualitas, higienis, dan lain- oleh/ buah tangan. lain.Sehingga konsumen tidak tertarik pada ‹ Dapat memperluas jangkauan layanan kemasan tersebut.Kemasan ini juga tidak pesan antar atau kerjsama dengan 184 http://logista.fateta.unand.ac.id

Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. No.1 Tahun 2021 Hal: 180-189

aplikasi Go-Food atau Gimi. pemilik Bu Kay selalu menerapkan prinsip ‹ Dapat memperluas pasar dengan higienis dan selalu melakukan kontrol membuka gerai-gerai baru dipusat terhadap anaknya yang membantu Pariwisata Tanjung Setumu dan Kota membuatnya, baik itu tata cara pembuatan Tanjungpinang. hingga masuk kedalam dandang kukusan dan d) Threat : kebersihan tempat cetakan kue terjamin, dan ‹ Ada kompetitor dengan jenis produk lain-lainnya. Selama ini, brand positioning serupa dengan lokasi dan harga yang tersebut masih belum tampak dari kemasan sama. lama Bu Kay. ‹ Adanya kompetitor dengan produk yang Kemasan yang baik dan yang akan lebih beragam dengan inovasi varian digunakan semaksimal mungkin dalam pasar rasa yang baru. harus mempertimbangkan dan dapat menampilkan beberapa faktor di antaranya HASIL DAN PEMBAHASAN seperti berikut ini: Desain kemasan yang dirancang bertujuan untuk memperbaiki kemasan lama 1. Faktor pengamanan Kemasan harus dapat melindungi produk yang memiliki masalah pada ketahanan terhadap berbagai kemungkinan yang dapat kemasan dan juga bertujuan merubah citra menjadi penyebab timbulnya kerusakan merek dan kemasan.Produk merupakan hasil barang. tradisional khas kue melayu yang sepenuhnya menggunakan bahan-bahan yang 2. Faktor ekonomi berasal dari alam.Perancangan desain Perhitungan biaya produksi yang kemasan dan merek kue putu piring Bu Kay efektif.Termasuk pemilihan bahan sehingga dilakukan setelah meninjau desain kemasan biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya. yang dinilai kurang memenuhi fungsi-fungsi 3. Faktor pendistribusian kemasan seperti fungsi pengemasan, fungsi Kemasan harus mudah didistribusikan.Mulai ekonomi, fungsi estetika dan fungsi dari pabrik ke distributor maupun pengecer distribusi.Tak hanya itu, dalam kemasan sampai ke tangan konsumen. produk juga kurang memiliki fungsi komunikasi dan informasi yang memadahi, 4. Faktor komunikasi terlihat dari kemasan yang sederhana dan Sebagai media komunikasi kemasan kurang menarik. menerangkan dan mencerminkan produk, Berikut contoh kemasan yang selama ini citra merek.Serta bagian dari produksi digunakan oleh Bu Kay : dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami dan diingat. 5. Faktor ergonomi Pertimbangan agar kemasan mudah dibawa atau dipegang, dibuka dan mudah diambil. 6. Faktor estetika

Gambar 2. Kemasan lama yang digunakan Dengan tujuan mencapai mutu daya tarik Bu Kay masih menggunakan mika dan visual secara optimal. plastik pembungkus es 7. Faktor identitas Brand Positioning yang ingin Kemasan harus berbeda dengan kemasan ditampilkan dalam kemasan baru produk Kue lain. Selain itu juga harus memiliki identitas Putu Piring ini adalah sebuah kemasan yang produk agar mudah dikenali dan dibedakan higienis dan berkualitas. Produsen Bu Kay dengan produk-produk yang lain. selalu menerapkan prinsip untuk menjaga 8. Faktor promosi agar produknya tetap higienis dan Kemasan mempunyai peranan penting dalam berkualitas, hal ini dilakukan mulai dari bidang promosi.Dalam hal ini kemasan proses produksi yang selalu menggunakan berperan sebagai silent sales person . bahan-bahan dasar yang berkualitas, selalu 9. Faktor lingkungan menjaga kebersihan selama proses produksi Dengan cara menggunakan kemasan- berlangsung hingga di lokasi penjualanpun 185 http://logista.fateta.unand.ac.id

Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. No.1 Tahun 2021 Hal: 180-189 kemasan yang ramah lingkungan piring akan dirancang dengan bentuk yang (environmentally friendly ), dapat didaur praktis dan sesuai dengan karakteristik ulang ( recyclable ) atau dapat dipakai ulang produknya. Pertimbangan pemilihan bentuk (reusable ). kemasan tersebut dilihat dari faktor Sehubungan dengan permasalahan yang ergonomi, estetik, kemudahan distribusi dan ada, akan dilakukan redesain dan inovasi konsumsi, serta identitas. Ada beberapa kemasan kue putu piring Bu Kay, sehingga kemasan yang akan dirancang pada produk dengan cita rasa dan resep yang khas perancangan kali ini. Kemasan primer dari ini memiliki citra/ image yang baik, serta produk yang dimiliki, yaitu kemasan satuan/ dapat dimaksimalkan fungsinya. Di samping langsung makan, kemasan sekunder yang itu, tetap menjamin keamanan dan lebih diarahkan untuk mewadahi dan kepraktisan mengkonsumsi produk yang ada mempermudah pembawaan kemasan didalamnya, serta cocok untuk dijadikan primer.Kemasan Tersier yakni kemasan yang oleh-oleh. diperlukan untuk menyimpan, pengiriman Kemasan yang baru akan dirancang atau identifikasi.Keseluruhan pola dasar untuk mempermudah pendistribusian produk, bentuk kemasan yang digunakan adalah memudahkan konsumsi produk di dalamnya bentuk geometris (persegi).Pola dasar persegi dengan bentuk kemasan yang sederhana, digunakan karena menjadi pola dasar yang penyediaan ruang dalam kemasan untuk paling mudah untuk dikembangkan. mempermudah konsumsi produk di Kemasan sekunder sendiri terbagi menjadi dalamnya beserta makanan pendampingnya, tiga buah ukuran, yaitu kemasan sekunder serta menyediakan kemasan yang dapat untuk isi lima, sepuluh dan lima belas. digunakan sebagai alas untuk memakan/ Gaya desain konsumsi produk di dalamnya. Oleh karena Gaya desain yang digunakan dalam itu, dari segi identitas kemasan akan perancangan kemasan ini akan menyesuaikan dirancang dengan visual yang lebih sesuai dengan positioning dari Bu Kay, yaitu untuk menunjukkan positioning Bu Kay, higienis dan berkualitas. Pendekatan yang yaitu higienis dan berkualitas. Selain itu akan dilakukan adalah dengan konsep gaya desain dilakukan desain logo/merek untuk lebih minimalis. Pada desain kemasan ini akan menyesuaikan dengan image Bu Kay dan digunakan kombinasi elemen visual, yaitu mendukung perancangan kemasan ini. Sesuai vector illustration dari bahan-bahan utama wawancara dengan produsen, menyetujui pembuatan produk Bu Kay beserta produk- untuk dibuatkan desain merek dan kemasan produknya yang disusun sedemikian rupa yang baik untuk mendongkrak penjualan. sehingga menciptakan pattern dengan Kemudian untuk menjawab tujuan- susunan yang unik, visual minimalis, yang tujuan kreatif yang telah disebutkan di atas, memiliki white space, dan tampak bersih, dirancang sebuah konsep strategi untuk serta kemudian dikombinasikan dengan perancangan kemasan baru produk kue putu tipografi yang tetap menjaga dan piring Bu Kay, antara lain sebagai berikut: mengutamakan simplisitas desain. Hal ini Konsep Perancangan juga dimaksudkan untuk menimbulkan kesan Tujuan kreatif dari perancangan desain higienis dan berkualitas. kemasan kue putu piring Bu Kay ini adalah Sistem Buka Tutup menciptakan kemasan baru yang sesuai Sistem buka tutup pada kemasan ini dengan sifat produk, praktis, dapat akan dibuat dengan sederhana untuk melindungi, cocok untuk oleh-oleh, menarik memudahkan konsumen dalam membuka/ perhatian, serta memiliki identitas yang jelas menggunakan kemasan, serta saat sehingga Bu Kay dapat semakin dikenal oleh menutupnya kembali. Untuk kemasan kelapa masyarakat. Selain itu, perancangan kemasan parutnya yang berada di dalam menggunakan ini juga bertujuan untuk menampilkan citra/ plastik dengan sistem buka tutup pada bagian image dari Bu Kay, yaitu produk Kue atasnya. Tradisional yang higienis dan berkualitas. Warna Pola dasar bentuk kemasan Pada perancangan kemasan ini, warna- Pola dasar bentuk kemasan kue putu warna utama yang akan digunakan dengan 186 http://logista.fateta.unand.ac.id

Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. No.1 Tahun 2021 Hal: 180-189 warna penuh putih diselimutin hijau dan kuning (pada logo) yang ada di kemasannya, Selain itu, penggunaan warna tersebut dalam psikologi warna diyakini dapat meningkatkan selera terhadap makanan dan membangkitkan nafsu. Warna putih dalam psikologi warna menggambarkan kebersihan makan, sehingga Gambar 6. Proses Pencetakan kue putu piring penggunaan warna putih juga dapat menggambarkan citra Bu Kay yaitu higienis dan berkualitas. Nama merek dan logo Dalam perancangan desain kemasan ini nama merek menggunakan nama Bu Kayati Gambar 7. Proses pengukusan kue putu namun disingkat dengan “Bu Kay” agar piring tampak kekinian dari segi panggilannya. Kemudian, foto yang diambil dari nuansa Pulau Dompak yang ada bukit-bukitnya dan ilalang-ilalang serta rumah panggung ditambah lambang padi yang merupakan bahan dasar dari pembuatan kue putu piring. Gambar 8. Kue putu piring sudah siap di Packaging

Gambar 3. Pengabdian Masyarakat bersama Gambar 9. Pembuatan Branding/Logo/merek Yakesma dan Bu Kay Kue Putu Piring Bu Kay

Gambar 4. Proses Pembuatan Kue Putu Gambar 10. Mengedukasi Bu Kay cara Piring, penggilingan beras menggunakan alat Packaging dan meletakkan Branding Tradisional (Lesung) dicampur rempah padaKue Putu Piring kunyit dan alba

Gambar 11. Penyusunan Kue Putu Piring Bu Kay kemasan Sekunder isi 5 (lima) Gambar 5. Proses pengayakan beras menjadi tepung

187 http://logista.fateta.unand.ac.id

Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. No.1 Tahun 2021 Hal: 180-189

memudahkan konsumen memegang dan mengkonsumsi produk. Dari segi ergonomi, kemasan tersier ini sudah memiliki kemudahan bagi konsumen untuk menggunakannya secara praktis, baik untuk diambil isinya maupun untuk dibawa.Kemudian dari faktor visual dan Gambar 12. Memberikan edukasi kembali identitas, kemasan sudah memiliki identitas cara meletakkan Branding dan Packaging kue yang jelas.Identitas yang dibuat dengan putu piring serta cara pembukuan kas melalui desain logo yang baik, juga sudah anaknya Bu Kay menyampaikan citra dan keaslian dari kue putu piring Bu Kay, sehingga kemasan juga sekaligus memenuhi faktor komunikasi dan promosi produk. KESIMPULAN Sebuah kemasan yang baik adalah kemasan yang dapat melindungi produk di dalamnya, sesuai dengan sifat produknya, dan merepresentasikan isi produk di dalamnya. Melalui proses perancangan ini, Gambar 13. Bersama mendirikan dapat diketahui bahwa kehadiran desain stand/tempat jualan didepan rumah Bu Kay kemasan sangat penting keberadaannya bagi yang lokasinya bertepatan dijalan besar sebuah produk atau merek. Pada perancangan menuju Pantai Tanjung Setumu – Kelurahan desain kemasan produk kue putu piring Bu Dompak Kay ini, kemasan dirancang agar dapat Hasil Pengujian menjawab segala permasalahan yang ada. Kemasan Setelah kemasan selesai Permasalahan tersebut diantaranya adalah dicetak, selanjutnya kemasan akan diuji dari segi distribusi (masalah uap panas untuk mengetahui kesesuaiannya dengan ataupun isi dalam putu piring seperti gula kriteria kemasan yang baik. Dalam aren yang meleleh ataupun minyak goreng perancangan ini bahan material yang yang tembus, hal ini terlebih jika produk digunakan pada kemasan adalah grease dibeli dengan tujuan untuk oleh-oleh), segi resistant paper dan kertas art paper yang konsumsi (wadah kurang memadai dan dilaminasi bolak-balik.Lewat pelapisan praktis untuk konsumsi langsung), dan segi kertas dengan material yang dapat menahan identitas (material kemasan belum ada, basah uap panas/minyak sekaligus aman keterangan yang tidak ada pada kemasan, dan untuk kontak langsung dengan makanan. identitas, seperti logonya tidak ada Berdasarkan uji coba yang dilakukan, menggambarkan image, keaslian serta setiap kemasan dapat berfungsi dengan keunikan produk sehingga masih dapat ditiru cukup baik.uap yang keluar dari produk oleh pesaingnya). dapat tertahan di ruang kemasan saja dalam Dari permasalahan tersebut, perancangan waktu yang lama, sehingga kemasan ini akan ini berusaha memecahkan dari segi kemasan cocok untuk dijadikan oleh-oleh (flek yang praktis dan cocok untuk oleh-oleh.Pada minyak/ uap panas tidak tembus hingga kemasan yang baru ini, kemasan dirancang sampai ke tempat tujuan oleh-oleh). Lalu agar praktis dan baik untuk dibawa maupun untuk permasalahan konsumsi, kemasan ini untuk mengkonsumsi produk di dalamnya, memudahkan untuk konsumsi secara serta mengatasi permasalahan uap panas langsung, dikonsumsi di perjalanan ataupun yang seringkali mengganggu kenyamanan untuk konsumsi saat dibawa pulang, saat hendak mengkonsumsi produk di makanan pendamping juga sudah lebih dalamnya. mudah untuk dikonsumsi bersama dengan Dengan adanya kemasan primer yang produk ini. Selain itu, kemasan primer juga tahan minyak atau uap panas, akan dapat menjadi alas makan yang dapat membantu memudahkan dalam memegang 188 http://logista.fateta.unand.ac.id

Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. No.1 Tahun 2021 Hal: 180-189 dan mengkonsumsi produk di dalamnya. kegiatan ini. Kami tak lupa juga Kemasan sekunder yang telah dilaminasi mengucapkan terima kasih tak terhingga dapat menahan minyak/uap air hingga tidak kepada Bapak Satriadi, S.AP., M.SC sebagai tembus ke bagian luar kemasan, sehingga Dosen Pendamping Lapangan yang telah produk dapat didistribusikan dengan memberikan ilmu dan pengalamannya serta baik.Lalu dari segi ergonomi, dengan adanya terima kasih kami juga untuk Ibu Kayati kemasan besar dapat membantu sebagai owner “Kue Putu Piring Bu memudahkan pembawaan produk.Kemudian Kay”karena telah bersedia menjadi mitra dan dari faktor visual dan identitas, kemasan menjalin kerja sama yang baik. sudah memiliki identitas yang jelas (dengan REFERENSI penggunaan bahan material yang baik, dan tata letak, serta penggunaan logo yang [1] Bangsa, P. G., Christianna, A., Studi, P., seragam).Identitas yang dibuat dengan desain Komunikasi, D., Seni, F., Petra, U. K., & logo, juga diharapkan dapat menyampaikan Siwalankerto, J. (2018). Perancangan image, positioning dan keaslian dari Kue Brand Identity Produk Perawatan Kulit putu piring Bu Kay sendiri, sehingga Wajah L ’ Neviz Cosmetics . 1–9. kemasan juga sekaligus memenuhi faktor [2] Budiman, D. F., Yuwono, E. C., & komunikasi dan promosi produk. Yusuf, V. (2019). Perancangan Desain Kemasan Produk TOKO Kue Kering SARAN “DEWI” Semarang . Dalam merancang desain kemasan, ada [3] Evan Tandio, Ahmad Adib, A. W. banyak hal yang harus dipertimbangkan, baik (2013). Dhisti Cookies Sebagai Camilan dari sisi estetis maupun fungsionalnya, Di Kota Solo . Cenadi 94 . termasuk bentuk kemasan, visual grafis, [4] Kotler, P., & Keller, kevin lane. (2011). identitas, sisi ergonomi dan faktor-faktor Manajemen Pemasaran edisi 13 jilid 2 lainnya.Pembuatan struktur desain kemasan (A. Maulana & yayat sri Haryati (eds.); bukanlah hal yang mudah dan cukup 13 jilid 2). Erlangga. memakan waktu, sehingga observasi dan [5] MK Bajuri. (2015). Pengaru Merek Dan studi yang mendalam dan rinci mengenai Desain Kemasan Deodorant Rexona kemasan, desain kemasan, serta sifat-sifat Terhadap Keputusan Pembelian DI Air produk yang dirancang sangatlah penting Tawar Barat Kota Padang. Phys. Rev. E , demi merancang sebuah kemasan yang 1993 , 24. baik.Dalam perancangan desain kemasan, http://ridum.umanizales.edu.co:8080/jspui/bit inovasi boleh dan sah-sah saja untuk stream/6789/377/4/Muñoz_Zapata_Adri digunakan.Namun banyak yang harus ana_Patricia_Artículo_2011.pdf dipertimbangkan untuk itu semua, jadi [6] Tunky, H., & Kohardinata, C. (2016). membutuhkan pemikiran yang matang agar Perancangan Desain Kemasan Pada produk tersebut dapat dikenal dan diterima Merk Keripik Pisang Bananation di oleh masyarakat luas terutama di Kota Surabaya. Jurnal Manajemen Dan Start- Tanjungpinang. Up Bisnis , 1(1), 567–583. [7] Viencencia, B., K, A. P., Sutanto, R. P., UCAPAN TERIMA KASIH & Siwalankerto, J. (2013). Perancangan Kami mengucapkanterima kasih Kemasan Kue Millecrepes “ kepada Panitia Pusat Penelitian dan Buttercream Cakery ” di Bali Abstrak Pengabdian Masyarakat(P3M) Sekolah Pendahuluan . Tinggi Ilmu Ekonomi(STIE) Pembangunan [8] Wirawan, I. C., Natadjaja, L., Febriani, Tanjungpinang dan Yayasan Kesejahteran R., & Siwalankerto, J. (2019). Madani (Yakesma) Provinsi Kepulauan Riau Perancangan Branding Dan Packaging . karena telah membiayai dan mendukung

189 http://logista.fateta.unand.ac.id