Logista Vol. 5 No.1 Tahun 2021 Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat ISSN: 2579-6283 E-ISSN : 2655-951X PERANCANGAN DESAIN KEMASAN DAN BRAND PUTU PIRING BU KAY PACKAGING DESIGN AND BU KAY PUTU BRAND DESIGN Satriadi 1) , Sudirman 2)*, Siti Mardiyah 3) , Hari Purwanto 4) , Aulia Ageng Ichtiarni 5) , Fiqih Fitrianti 6) 1) Manajemen, STIE Pembangunan Tanjungpinang, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. email: [email protected] 2) Manajemen, STIE Pembangunan Tanjungpinang, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. email: [email protected] 3) Manajemen, STIE Pembangunan Tanjungpinang, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. email: [email protected] 4) Manajemen, STIE Pembangunan Tanjungpinang, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. email: [email protected] 5) Manajemen, STIE Pembangunan Tanjungpinang, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. email: [email protected] 6) Akuntansi, STIE Pembangunan Tanjungpinang, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. email: [email protected] ABSTRAK Kue putu piring Bu Kay merupakan produsen pembuat kue tradisonal khas melayu di Kelurahan Dompak tepatnya ditempat pariwisata Kota Tanjungpinang yakni Tanjung Setumu sejak tahun 2010. Produk-produk yang dijual oleh Bu Kay adalah putu piring, putu mayang, donat melayu (Domel), kue kacang selimut dan roti kirai. Perancangan ini menjawab berbagai permasalahan yang ditemukan dalam kemasan Bu Kay, yang kurang sesuai dengan positioning Bu Kay, yang enak, higienis dan berkualitas. Oleh karena itu, dalam perancangan ini akan dibuat sebuah kemasan yang praktis baik untuk dibawa untuk oleh-oleh dengan ciri khas Kelurahan Dompak.Perancangan ini menggunakan metode penelitan wawancara, dokumentasi,studi kepustakaan dan internet.Metode analisis menggunakan SWOT dan View. Kata kunci : Desain Kemasan, Merek, Kue Putu Piring ABSTRACT Bu Kay's putu plate is a traditional Malay cake maker in Dompak Village, precisely at the Tanjungpinang City tourism place, namely Tanjung Setumu since 2010. The products sold by Bu Kay are putu dishes, putu mayang, Malay donuts (Domel), and peanut cakes.blankets and bread rolls.This design addresses various problems found in Bu Kay's packaging, which is not in line with Bu Kay's positioning, which is delicious, hygienic and of good quality.Therefore, in this design a practical package will be made which is good to carry for souvenirs with the characteristics of Dompak Village.This design uses research methods of interviews, documentation, literature study and the internet.The analysis method uses SWOT and View . Keywords : Packaging Design, Brand, Cake Putu Plate PENDAHULUAN pokok.Akan tetapi seiring berjalannya waktu, Perkembangan usaha yang semakin terjadi berbagai perkembangan jenis-jenis pesat, mengakibatkan persaingan yang cukup makanan.Seperti munculnya makanan ringan ketat antar perusahaan.Salah satu bidang yang sebenarnya bukan termasuk ke dalam usaha yang saat ini mulai berkembang adalah kebutuhan pokok manusia, tetapi mulai produk makanan yaitu kue tradisonal.Sudah menjadi konsumsi sehari-hari banyak perusahaan yang memproduksi kue masyarakat.Pada era sekarang ini, makanan cukup besar di Indonesia. ringan juga telah mengalami perkembangan Saat ini, pasar kue di Indonesia memiliki fungsi. Tidak hanya menjadi konsumsi potensi yang besar bagi para pelaku bisnis, sehari-hari atau penunda rasa lapar, akan karena walaupun kue bukan makanan tetapi juga bisa digunakan menjadi oleh-oleh. 180 Corresponding author: http://logista.fateta.unand.ac.id * [email protected] Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. No.1 Tahun 2021 Hal: 180-189 Oleh karena itu dalam bidang ekonomi untuk bahan dasar kemasannya sendiri yaitu inovasi potensi lokal yang hendak berbahan dasar plastik mika dan plastik diberdayakan adalah produk Usaha Mikro, untuk membungkus es.Berikut Gambar Kecil dan Menengah (UMKM) bersama kemasan Kue Putu Piring Bu Kay masih mahasiswa KKN, Yayasan Kesejahteraan menggunakan mika dan plastik pembungkus Madani (Yakesma) serta masyarakat sekitar es. lokasi (Kelurahan Dompak) KKN. Hal tersebut sesuai dengan prinsip KKN Covid 2020 yaitu pemberdayaan masyarakat yang dijadikan lokasi KKN. Kelurahan Dompak juga merupakan salah satu Kelurahan yang memiliki destinasi wisata alam berupa pantai Tanjung Setumu Gambar.1 Kue putu piring Bu Kay masih yang tak kalah indah dari pantai Trikora dan menggunakan pembungkus mika dan Lagoi bay yang dimiliki Pemerintah pembungkus plastik es untuk kelapanya Kabupaten Bintan. Dengan adanya pantai Tanjung Setumu masyarakat banyak Adapun untuk UMKM putu piring memanfaatkan pantai tersebut sebagai upaya sendiri permasalahan yang dihadapi ialah untuk mendapatkan penghasilan tambahan. masih menggunakan peralatan tradisional Banyak dari warga setempat yang membuka dalam proses pembuatannya sehingga produk usaha rumahan baik dari segi kuliner berupa yang dihasilkan setiap harinya menjadi rumah makan, kerupuk udang, kerupuk gong- terbatas, kue putu piring juga memiliki gong, keripik Ubi, aneka kue tradisonal hambatan lain dari segi pemasaran dan lainnya serta membuat kerajinan seni rupa pengemasan karena dua kendala ini berupa cendramata dan juga souvenir yang merupakan sesuatu hal yang saling dapat dijadikan oleh-oleh apabila wisatawan berhubungan. Apabila kemasan tidak berkunjung ke pantai tanjung setumu. menarik maka untuk pemasarannya pun Namun di tengah persaingan yang ketat bakal mengalami hambatan dan bahkan dapat tersebut, ada produsen yang memiliki prinsip terhenti jika permasalahan tersebut tidak untuk mempertahankan kualitas diatasi sesegera mungkin. produknya.Produsen tersebut adalah Kue Solusi Permasalahan pertama yang ingin putu piring Bu Kay.Kue putu piring Bu Kay kami bantu adalah pemberian merek berdiri sejak tahun 2010 dengan produk awal (branding) dan memperbaharui kemasan putu piring dan donat melayu.Seiring (packaging) usaha putu piring ibu kay. berjalannya waktu, produsen UMKM Putu Piring ini belum memiliki mengembangkan usahanya dengan merek produk yang membuat produk ini memproduksi beberapa jajanan tradisional mengalami kesulitan untuk dapat dikenal lain yaitu putu mayang, kue kacang selimut orang calon konsumen yang berada diluar dan roti kirai. Pulau Dompak itu sendiri dan masih sangat Produk-produk Bu Kay dijamin tidak sederhananya kemasan yang digunakan menggunakan bahan pengawet dan sehingga tidak memiliki daya tarik tersendiri menggunakan bahan-bahan alami yang untuk produk putu piring tersebut. berkualitas.Sayangnya walaupun produknya Tujuan dari kegiatan pengabdian ini, laris dan berkualitas, Kue putu piring Bu Kay ingin membantu membuat merek atau brand masih belum memiliki kemasan dan logo dan memberikan kemasan yang baru agar yang cocok untuk membungkus produk putu piring tersebut bisa memiliki produknya.Padahal, produsen nilai jual yang lebih dimata calon konsumen. mengungkapkan bahwa biasanya konsumen seringkali membeli untuk dijadikan oleh- Kemasan oleh, untuk dibawa pulang ke rumah, untuk Menurut Julianti [1] kemasan merupakan dinikmati di perjalanan, serta pesanan antar tempat atau wadah untuk meningkatkan nilai untuk dinikmati bersama keluarga. dan fungsi sebuah produk. Menurut Kaihatu Kue putu piring memiliki ukuran [2]Kata kemasan itu sendiri mengacu pada kemasan yang belum seragam.Sedangkan objek fisik itu sendiri. Material kemasan bisa 181 http://logista.fateta.unand.ac.id Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. No.1 Tahun 2021 Hal: 180-189 berupa kertas, plastik, kaca, tekstil, logam, 5. Faktor Ergonomi: kemasan harus mudah dan sebagainya. Menurut Shimp dan dibawa, dipegang, dibuka, dan mudah Andrews [3] desain kemasan bergantung diambil. Hal ini akan mempengaruhi pada penggunaan simbolisme untuk kenyamanan pemakai produk atau mendukung citra merek, dan membawa konsumen. informasi yang diharapkan konsumen. 6. Faktor Estetika: kemasan harus memiliki Menurut Powell[4]kemasan selain bentuk unik dan menarik, sehingga memiliki visual yang menarik juga harus menjadi pembeda di tengah persaingan memiliki banyak fungsi yaitu sebagai merek. Penggunaan warna, bentuk, pengaman untuk melindungi produk terhadap merek/logo, ilustrasi, huruf, dan tata letak berbagai kemungkinan yang dapat menjadi dapat dipergunakan untuk mencapai mutu penyebab timbul kerusakan pada produk, daya tarik visual secara optimal. kemudian harus ergonomic agar kemasan 7. Faktor Identitas: kemasan dapat menjadi mudah dibawa atau dipegang, dibuka dan ciri khas produk karena memiliki muda diambil atau dihabiskan isinya, mudah perbedaan dengan pesaing. Identitas yang didistribusikan dari pabrik ke distributor dan akan membedakan kemasan yang satu sampai ke tangan konsumen dengan baik, dengan yang lain. Hal ini penting karena memiliki identitas produk agar lebih mudah sebagai representasi visual meliputi: nama dikenali dan dibedakan dengan produk dan merek produk, logo, warna, desain, lainnya, kemasan yang ekonomis dan juga dan elemen lainnya. kemasan. Didalam desain kemasan harus ada petunjuk dalam kemasan yang dimanfaatkan Merek/Brand Image untuk tujuan tersebut, seperti warna, desain, Menurut Rieuwpassa [7] Brand bentuk, nama merek, material fisik, serta adalahbagian dari salah satu unsur yang label informasi produk. paling esensial untuk menciptakan image Menurut Harminingtyas [5], kemasan dalam suatu usaha. Branding sendiri adalah ujung tombak pemasaran bukan merupakan halterpenting yang harus sekedar bungkus, tetapi untuk menentukan diperhatikan karena brand adalah identitas dan mengkomunikasikan
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages10 Page
-
File Size-