Agama Dan Kebudayaan Kaharingan Di Kalimantan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Agama Dan Kebudayaan Kaharingan Di Kalimantan AGAMA DAN KEBUDAYAAN KAHARINGAN DI KALIMANTAN MENURUT PARA PENULIS INDONESIA (1990-2013) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: Mustika Diani Dewi 11140321000046 PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018 M LEMBAR PERSETUJUAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN KAHARINGAN DI KALIMANTAN MENURUT PARA PENULIS INDONESIA (1990-2013) Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: Mustika Diani Dewi NIM: 11140321000046 Di Bawah Bimbingan: Drs. Dadi Darmadi, MA NIP:196907071995031001 PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018 M i PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQASYAH Skripsi ini berjudul AGAMA DAN KEBUDAYAAN KAHARINGAN DI KALIMANTAN MENURUT PARA PENULIS INDONESIA (1990-2013) telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Agama (S. Ag) pada Program Studi Agama-agama. Jakarta, 24 September 2018 Sidang Munaqasyah Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota, Dr. Media Zainul Bahri, MA. Dra. Halimah SM, MA. NIP. 19751019 200312 1 003 NIP. 19590413 199603 2 001 Anggota, Penguji I, Penguji II, Prof. Dr. M Ikhsan Tanggok, M. Si Dr. M. Amin Nurdin, MA. NIP. 19651129 199403 1 002 NIP. 19550303 198703 1 003 Pembimbing, Drs. Dadi Darmadi, MA. NIP. 19690707 199503 1 001 iii ABSTRAK Mustika Diani Dewi Judul Skripsi: “Agama dan Kebudayaan Kaharingan di Kalimantan Menurut Para Penulis Indonesia (1990-2013)” Banyak para penulis Indonesia yang menghasilkan karya-karya berupa buku, artikel dan jurnal yang membahas mengenai Kaharingan.Tidak hanya mengenai agama, namun mengenai kebudayaan Kaharingan serta etnomatika di dalam kebudayaan Kaharingan tersebut.Oleh karena itu dalam skripsi ini berusaha merekonstruksi hasil karya-karya 8 penulis Indonesia mengenai suku bangsa Dayak Kaharingan dalam kedua aspek, yakni aspek keagamaan Kaharingan dan kebudayaan Kaharingan. Melalui kajian kepustakaan (library research) skripsi ini berkesimpulan bahwa 8 penulis ini memiliki perbedaan dan persamaan dalam menafsirkan mengenai Kaharingan.Perbedaan pertama yakni, perbedaan susunan masyarakat Dayak dan perbedaan kedua mengenai klasifikasi motif produk kesenian masyarakat Dayak. Sementara persamaannya yakni Syamsir Salam dan Marko Mahin setuju jika agama Kaharingan tidak termasuk dalam paham keagamaan (animisme, dinamisme, poletiesme dan monoteisme) namun lebih setuju disebut agama masa lampau atau agama lokal di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini menggunakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode pendekatan histori dan hermeneutik. Pendekatan historis yang digunakan untuk memaparkan sejarah agama Dayak Kaharingan, sementara pendekatan hermeneutik digunakan untuk merekonstruksi hasil karya-karya para Penulis Indonesia. Kata kunci: Agama Kaharingan, Kebudayaan Kaharingan, dan Agama Lokal. iv KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil ‘alamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya begitupun hingga skripsi ini dengan judul “Agama dan Kebudayaan Kaharingan di Kalimantan Menurut Para Penulis Indonesia (1990-2013),” dapat terselesaikan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW semoga setiap dari kita kelak mendapat syafaat darinya. Penulis menyadari bahwa skripsi yang jauh dari sempurna ini tidak akan dapat selesai tanpa adanya dukungan dari banyak pihak baik secara materil maupun moril. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, terutama kepada yang terhormat. 1. Drs. Dadi Darmadi, MA selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang memberikan arahan, atas kesabaran dan ketelitian dalam membimbing Penulis. Beliau yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, fikiran dan memberikan arahan, motivasi serta bimbingan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Dr. Media Zainul Bahri, M.A, selaku Ketua Jurusan Studi Agama-Agama serta selaku Penasehat Akademik dan Dra. Halimah Mahmudy M.A, selaku sekretaris Jurusan Studi Agama-Agama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu memberikan pelayanan kepada mahasiswanya dengan baik. 3. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A atas kesempatan belajar dan fasilitas yang diberikan pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat. v vi 4. Bapak Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Prof. Dr. Masri Mansoer, M.A, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Prof. Dr. Ikhsan Tanggok, M.A, selaku Wadek I bidang Administrasi Fakultas Ushuluddin. Dr. Bustamin, M.A, selaku Wadek II bidang Administrasi Umum. Dr. M. Suryadinata, M.A, selaku Wadek III bidang Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Seluruh Dosen Fakultas Ushuluddin, para Staff Akademik Fakultas Ushuluddin khusus dengan bang Jamil yang membantu dalam informasi tentang skripsi, para Staff Perpustakaan Fakultas Ushuluddin dan para Staff Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 7. Ayahanda Drs. Muslimin, Mommi Farlindiani S.Pd, Ibunda Suhrifa, Daddy Pedro Da Silva tercinta dan adik-adik serta keluarga yang membuat saya semangat dalam menjalankan skripsi. 8. Teman-teman terbaik yang selalu mensupport dan mendukung dari awal mula perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi: M. Rian Sujud Taufik, Athoillah Tantowi, dan M. Qoyyum. 9. Sahabat-sahabat sebagai salah satu sumber keceriaan terampuh bagi penulis: Nur Shabrina, Windy Anisa Dhiya, Siti Meli Marliana, Elva Nuzuliah, Dede Nur Afiyah dah Afida Maulia Sabarini. viii DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................. i LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. ii PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQOSYAH ...................................... iii ABSTRAK ............................................................................................................ iv KATA PENGANTAR ........................................................................................... v DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 9 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................ 10 1.4 Metodologi Penelitian ............................................................................ 11 1.5 Sumber Data ........................................................................................... 13 1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................. 16 BAB II ASAL-USUL SUKU BANGSA DAYAK ............................................. 18 2.1 Sejarah Suku Bangsa Dayak ................................................................... 18 2.2 Macam-macam Suku Bangsa Dayak ...................................................... 23 2.3 Upacara Adat dan Agama dalam Suku Bangsa Dayak .......................... 39 2.4 Kepercayaan Suku Bangsa Dayak .......................................................... 48 BAB III PEMIKIRAN PARA PENULIS INDONESIA MENGENAI AGAMA DAN KEBUDAYAAN SUKU BANGSA DAYAK DI KALIMANTAN .................................................................................................. 52 3.1 Karya Para Penulis Indoneisa Mengenai Kaharingan ............................ 52 3.2 Agama Kaharingan Menurut Para Penulis Indonesia ............................. 61 viii ix 3.3 Kebudayaan Kaharingan Menurut Para Penulis Indonesia .................... 80 BAB IV PERBEDAAN DAN PERSAMAAN PENDAPAT PARA PENULIS INDONESIA MENGENAI KAHARINGAN ................................................. 100 4.1. Perbedaan Susunan Masyarakat Dayak Kaharingan ............................ 100 4.2 Klasifikasi Motif Produk Kesenian Masyarakat Dayak Kaharingan ... 107 4.3 Kaharingan Agama Masa Lampau ....................................................... 115 BAB V PENUTUP ............................................................................................. 118 5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 118 5.2 Saran ..................................................................................................... 123 5.3 Kata Penutup ........................................................................................ 124 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 125 ix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia memiliki batas-batas georagrafis seperti yang berlaku sekarang ini adalah suatu kawasan atau wilayah bekas jajahan Belanda antara abad ke-17 hingga abad ke-20. Pada saat itu, Indonesia disebut Hindia Belanda Timur. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno dan Mohammad Hatta mengproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Soekarno dan Hatta dikenal dalam sejarah perjuangan bangsa sebagai proklamator kemerdekaan negara Republik Indonesia.1 Dilihat dari perspektif sosial budaya, bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa
Recommended publications
  • Tracing the Maritime Greatness and the Formation of Cosmopolitan Society in South Borneo
    JMSNI (Journal of Maritime Studies and National Integration), 3 (2), 71-79 | E-ISSN: 2579-9215 Tracing the Maritime Greatness and the Formation of Cosmopolitan Society in South Borneo Yety Rochwulaningsih,*1 Noor Naelil Masruroh,2 Fanada Sholihah3 1Master and Doctoral Program of History, Faculty of Humanities, Diponegoro University, Indonesia 2Department of History Faculty of Humanities Diponegoro University, Indonesia 3Center for Asian Studies, Faculty of Humanities, Diponegoro University, Indonesia DOI: https://doi.org/10.14710/jmsni.v3i2.6291 Abstract This article examines the triumph of the maritime world of South Borneo and Received: the construction of a cosmopolitan society as a result of the trade diaspora and November 8, 2019 the mobility of nations from various regions. A “liquid” situation has placed Banjarmasin as a maritime emporium in the archipelago which influenced in Accepted: the 17th century. In fact, the expansion of Islam in the 16th to 17th centuries December 8, 2019 in Southeast Asia directly impacted the strengthening of the existing emporium. Thus, for a long time, Banjarmasin people have interacted and even Corresponding Author: integrated with various types of outsiders who came, for example, Javanese, [email protected] Malays, Indians, Bugis, Chinese, Persians, Arabs, British and Dutch. In the context of the maritime world, the people of South Borneo are not only objects of the entry of foreign traders, but are able to become important subjects in trading activities, especially in the pepper trade. The Banjar Sultanate was even able to respond to the needs of pepper at the global level through intensification of pepper cultivation.
    [Show full text]
  • Gender, Ethnicity, Infrastructure, and the Use of Financial Institutions in Kalimantan Barat, Indonesia
    GENDER, ETHNICITY, INFRASTRUCTURE, AND THE USE OF FINANCIAL INSTITUTIONS IN KALIMANTAN BARAT, INDONESIA _______________________________________ A Dissertation presented to the Faculty of the Graduate School at the University of Missouri-Columbia _______________________________________________________ In Partial Fulfillment of the Requirements for the Degree Doctor of Philosophy _____________________________________________________ by CHRISTINA POMIANEK DAMES Dr. Mary Shenk, Dissertation Supervisor JULY 2012 © Copyright by Christina Dames 2012 All Rights Reserved The undersigned, appointed by the dean of the Graduate School have examined the dissertation entitled GENDER, ETHNICITY, INFRASTRUCTURE, AND THE USE OF FINANCIAL INSTITUTIONS IN KALIMANTAN BARAT, INDONESIA presented by Christina Pomianek Dames, a candidate for the degree of doctor of philosophy, and hereby certify that, in their opinion, it is worthy of acceptance. Assistant Professor Mary Shenk Associate Professor Craig Palmer Associate Professor Todd VanPool Professor James S. Rikoon This dissertation is dedicated to the memory of my parents. ACKNOWLEGEMENTS Now at the conclusion of my graduate studies in anthropology, I look back and recognize the many people who have been instrumental in helping me to discover, pursue, and achieve my goals. In thanks. First and foremost, to my dissertation advisor and mentor, Dr. Mary Shenk, for her guidance and for the many hours she has spent reading and commenting on drafts of this dissertation. To my late mentor Dr. Reed Wadley, who is solely responsible for opening my eyes to Indonesia and in Kalimantan Barat. Although we only worked together for a few short years, meeting Dr. Wadley completely changed the course of my life. I am deeply saddened that we are not able to share our ―stories from the field,‖ but I am forever grateful that our paths crossed at all.
    [Show full text]
  • Basir in Religious System of Dayak Hindu Kaharingan Society
    International Journal of Social Sciences and Humanities Available online at http://sciencescholar.us/journal/index.php/ijssh Vol. 2 No. 2, August 2018, pages: 164~174 e-ISSN: 2550-7001, p-ISSN: 2550-701X https://doi.org/10.29332/ijssh.v2n2.159 Basir in Religious System of Dayak Hindu Kaharingan Society Kuri a, I Putu Gelgel b, I Wayan Budi Utama c Article history: Received 15 March 2018, Accepted in revised form 10 July 2018, Approved 8 August 2018, Available online 11 August 2018 Correspondence Author a Abstract Hinduism developed in Central Kalimantan. It was evidence of Hindu kingdom. It could be seen from the existing history of the oldest Hindu kingdom, namely Kutai kingdom in East Kalimantan in the 4th centuries AD. There was the Yupa- shaped stone found on the banks of the Mahakam River in East Kalimantan. The Yupa stated that the Kutai kingdom. It was a victim pillar stone that was used to bind sacrificial animals during the ceremony. It was provided evidence of the oldest Hindu in Indonesia. It used the Pallawa letter, Sanskrit (Team, 1996: 14). In accordance with the existing evidence of Hindu kingdom in East Kalimantan, it was also seen in Central Kalimantan. The emergence was Hindu Kaharingan teachings. The emergence of Hindu Kaharingan teachings was a religious system Keywords in Dayak society at that time. It was the existence influence of the oldest Hindu kingdom in East Kalimantan. It was developed Hindu Kaharingan teachings in Basir; Central Kalimantan. There was inseparable from the belief system that exists in Dayak; the local Dayak society.
    [Show full text]
  • Bahasa Melayik Purba
    K. Alexander Adelaar BAHASA MELAYIK PURBA Rekonstruksi Fonologi dan Sebagian dari Leksikon dan Morfologi BAHASA MELAYIK PURBA Diterbitkan dalam kerangka kcija sama aniaea Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahama, >anemcn Pendidikan dan Kebudayaan Rcpublik Indoncs dan Univcrsiias Leiden, Belanda PUBLIKASI BERSAMA dan PEMBINAAN DAN PENGEMBANCAN UNIVERSITAS LEIDEN BAHASA BAHASA MELAYIK PURBA Rekonstruksi Fonologi dan Sebagian dari Leksikon dan Morfologi oleh K. Alexander Adelaar RUL Jakarta 1994 Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) ADELAAR, K. Alexander Bahasa Melayik Purba : rekonstruksi fonologi dan sebagian dari leksikon dan morfologi / K. Alexander Adelaar, - Jakarta: RUL, 1994 xviii, 385 him.; 22,5 cm, - (Seri publikasi bersama) Diterbitkan atas keija sama dengan Universitas Leiden, Belanda ISBN 979-8310-03-9 1. Bahasa Melayu - Fonologi I. Judul. II. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa III. Universitas Leiden IV. Seri 419.9 Redaktur W.A.L. Stokhof Asisten Redaktur A.E. Almanar Penasihat Redaktur Hasan Alwi, Hans Lapoliwa, Hein Steinhauer DAFTAR ISI Kata Pengantar ix Daftar Singkatan xiii Simbol-simbol yang digunakan xv Bahasa-bahasa yang diacu, dengan singkatan dan sumber leksikal yang penting xvii BAB I : Pendahuluan 1 BAB II : Deskripsi Fonologis dalam Isolek-isolek Melayik 13 2.1 Sistem Foriem dalam Isolek Melayu Baku 13 2.2 Sistem Fonem dalam Isolek Minangkabau 17 2.3 Sistem Fonem dalam Isolek Banjar Hulu 22 2.4 Sistem Fonem dalam Isolek Serawai 25 2.5 Sistem Fonem dalam Isolek Iban 32 2.6 Sistem Fonem dalam Isolek
    [Show full text]
  • Studi Deskriptif Pembuatan, Teknik Permainan, Dan
    STUDI DESKRIPTIF PEMBUATAN, TEKNIK PERMAINAN, DAN FUNGSI ALAT MUSIK SAPE’ DALAM KEBUDAYAAN SUKU DAYAK KAYAAN, DI DESA ARANG LIMBUNG KECAMATAN SUNGAI RAYA, KABUPATEN KUBU RAYA, PROVINSI KALIMANTAN BARAT SKRIPSI SARJANA DISUSUN O L E H NAMA : YOLANDA R. NATASYA NIM : 130707057 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI 2020 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LEMBAR PENGESAHAN STUDI DESKRIPTIF PEMBUATAN, TEKNIK PERMAINAN, DAN FUNGSI ALAT MUSIK SAPE’ DALAM KEBUDAYAAN SUKU DAYAK KAYAAN, DI DESA ARANG LIMBUNG KECAMATAN SUNGAI RAYA, KABUPATEN KUBU RAYA, PROVINSI KALIMANTAN BARAT SKRIPSI Dikerjakan Oleh Nama : YOLANDA R. NATASYA N I M : 130707057 Disetujui oleh Pembimbing I, Pembimbing II, Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. Drs. Perikuten Tarigan, M.A. NIP: 196512211991031001 NIP: 195804021987031003 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYAPROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2020 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DISETUJUI OLEH: Program Studi Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara MEDAN Program Studi Etnomusikologi Ketua, Arifni Netrirosa, SST., M.A. NIP: 196502191994032002 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENGESAHAN Diterima Oleh: Panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Seni (S.Sn) dalam bidang Etnomologi di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan. Hari : Tanggal : Fakultas Ilmu Budaya USU Dekan, Dr. Budi Agustono, M.S. NIP. 196008051987031001 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu PerguruanTinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam skripsi ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Medan, Januari 2020 YOLANDA R.
    [Show full text]
  • The Condition of Freedom of Religion/ Belief in Indonesia 2011
    EDITOR: Ismail Hasani The ConditionBonar Tigor Naipospos of Freedom of Religion/ Belief in Indonesia 2011 POLITIK DISKRIMINASI REZIM SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Kondisi Kebebasan Beragama/Berkeyakinan di Indonesia 2011 Pustaka Masyarakat Setara The Condition of Freedom of Religion/ Belief in Indonesia 2011 Jakarta, January 2012 155 mm x 230 mm vi + 134 pages ISBN: 978-602-18668-0-1 Writers Agnes Dwi R (Jakarta) Akhol Firdaus (Jawa Timur) Apridon Zaini (Sulawesi Utara) Azhari Aiyub (Aceh) Dewi Nova (Banten) Indra Listiantara (Jakarta) M. Bahrun (NTB) M. Irfan (Jawa Barat) Rochmond Onasis (Kalimantan Tengah) Syarif Abadi (Lampung) Editor Ismail Hasani Bonar Tigor Naipospos Layout Titikoma-Jakarta Cover source www.matanews.com Diterbitkan oleh Pustaka Masyarakat Setara The Condition of Freedom of Religion/ Belief in Indonesia 2011 Foreword The freedom of religion / belief condition report in Indonesia in 2011 was presented to the public on December 19, 2011. However, due to various resource constraints this report has just been published in February 2012. As a monitoring report, this publication is intended in order to expand the spectrum of readers and the expansion of Setara community constituency to jointly advocate the freedom of religion / belief in Indonesia. The report titled Discrimination Politics in the Regime of Soesilo Bambang Yudhoyono, is the fifth report since 2007 SETARA Institute publishes an annual report. As written in previous reports, the events of freedom of religion / belief violations reported by using the standard method and recording. Regular modifications made​​for the current themes which becomes the tendency in the particular recent years. This time, the report contains nine kinds of topics of discrimination and violence targeting religious groups / beliefs, and spread in different areas.
    [Show full text]
  • MANDAU SENJATA TRADISIONAL SEBAGAI PELESTARI RUPA LINGKUNGAN DAYAK Oleh
    47 RITME Volume 2 No. 2 Agustus 2016 MANDAU SENJATA TRADISIONAL SEBAGAI PELESTARI RUPA LINGKUNGAN DAYAK Oleh : Hery Santosa dan Tapip Bahtiar [email protected] Departemen Pendidikan Seni Musik - FPSD Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK anyaknya pulau yang terhampar di wilayah Indonesia, menyebabkan tumbuhnya berbagai kebudayaan yang beragam. Hal ini merupakan realitas yang menguntungkan bagi negara Indonesia. Kekayaan budaya yang menjadi asset tak ternilai yang tumbuh menjadi pesona alam Indonesia. Dayak merupakan salah satu suku bangsa yang terkenal di Indonesia. Suku bangsa yang tinggal di pulau Kalimantan ini memiliki berbagai produk budaya. Aneka produk budaya telah dilahirkan di suku bangsa Dayak. Salahsatu produk budaya Dayak adalah senjata tradisional yang diberi nama Mandau. Mandau pada dasarnya dibuat untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari, namun disamping itu ada juga yang dibuat khusus untuk digunakan dalam upacara ritual. Pada perkembangan selanjutnya, Mandau ada yang dibuat untuk keperluan tanda mata atau souvenir. Kata Kunci : Kebudayaan, Dayak, Mandau, senjata tradisi, Bagian-bagian Mandau. PENDAHULUAN teori migrasi penduduk ke Kalimantan. Bertolak dari pendapat itu, diduga nenek moyang orang Hamparan pulau bumi Indonesia yang Dayak berasal dari beberapa gelombang migrasi. demikian luas dan jumlah yang banyak sangat Gelombang pertama terjadi kira-kira 1 juta tahun menunjang lahir dan banyaknya aneka ragam seni yang lalu tepatnya pada periode Intergasial- tradisi dan keunikan budaya yang ditunjukan Pleistosen. Kelompok ini terdiri dari ras setiap pulau, wilayah, dan atau suku bangsa. Australoid (ras manusia pre-historis yang berasal Salah satu yang kaya dengan ragam kesenian dari Afrika). Pada zaman Pre-neolitikum, kurang tradisional yaitu pulau Kalimantan. Pulau lebih 40.000-20.000 tahun lampau, datang lagi Kalimantan terbagi dalam beberapa wilayah kelompok suku semi nomaden (tergolong administratif, yaitu wilayahnya Kalimantan manusia moderen, Homo sapiens ras Mongoloid).
    [Show full text]
  • Politisasi Identitas Dalam Kompetisi Pemilu Di Indonesia Pasca 2014
    Jurnal Bawaslu ISSN 2443-2539 Herdiansah, A.G. Vol.3 No. 2 2017, Hal. 169-183 POLITISASI IDENTITAS DALAM KOMPETISI PEMILU DI INDONESIA PASCA 2014 Ari Ganjar Herdiansah Departemen Ilmu Politik FISIP Universitas Padjadjaran, Sumedang, Indonesia, ari. [email protected] ABSTRACT Identity has always been a political commodity driven by politicians in the electoral competition in Indonesia. This paper analyzes how the politicization of identity strengthens after the 2014 election and explains its potentials for political instability and national integration. The data used in this study gathered from the literature review and news analysis of identity and election, especially in the post-2014. This paper reveals that the weak party institutionalization encourages politicians to collaborate with civil society actors to reproduce identity issues for the sake of elections winning. The personalization of the party by its leader connected to a network of identity mass bases run the politicization in a natural setting. The further development of the politicization of the identity has the potential to divert substantial political issues such as government programs and public interests. In the economic field, political upheaval that involving the masses would weaken the confidence of investors and business actors in propelling the economic wheels. Also, political discord based on identity could damage social capital and decrease people’s ability to produce its best endeavor. Keywords Election, identity politics, political party, national stability Politik Identitas 169 02 JURNAL BAWASLU.indd 169 12/6/17 3:47 PM ABSTRAK Identitas senantiasa menjadi komoditas politik yang digulirkan oleh para politikus dalam pertarungan pemilu di Indonesia. Tulisan ini menganalisis bagaimana politisasi identitas menguat pasca pemilu 2014 dan menjelaskan potensi-potensinya terhadap instabilitas politik dan integrasi bangsa.
    [Show full text]
  • The Adaptation Strategy of Central Kalimantan's Dayak Ngaju Religious System to the State Official Religions in Palangka Raya
    International Journal of Linguistics, Literature and Culture Available online at https://sloap.org/journals/index.php/ijllc/ Vol. 7, No. 3, May 2021, pages: 111-119 ISSN: 2455-8028 https://doi.org/10.21744/ijllc.v7n3.1470 The Adaptation Strategy of Central Kalimantan’s Dayak Ngaju Religious System to the State Official Religions in Palangka Raya Nali Eka a I Wayan Suka Yasa b I Wayan Budi Utama c Article history: Abstract The findings show that the integration and adaptation of Dayak Ngaju Submitted: 18 February 2021 religious system adherents to Hinduism were done because of both internal Revised: 9 March 2021 and external factors. The internal factor includes the need for recognition of Accepted: 1 April 2021 their basic rights in religion as well as a desire for changes, pioneered by intellectuals and leaders of Dayak Ngaju religious system. The external factor includes religious politics, economy, education, religious conversion, as well as the existence of Great Council of Kaharingan Hinduism and the role of Keywords: State Hindu College of Tampung Penyang Palangka Raya. The adaptation adaptation strategy; strategies are indicated through accommodative behaviors, revitalization, and dayak ngaju religious system; revitalization, as well as resistance. The adaptation strategies imply that the state officials religion; adherents of Dayak Ngaju religious system can maintain Kaharingan identity by calling the religion “Hindu Kaharingan”, even though in state administration, the religion is still written as Hinduism. In daily practice, the teachings of Dayak Ngaju religious system can be delivered in its entirety, and the adherents may still have their rights in religious practices, education, economy, and politics just like the adherents of Indonesian official religions.
    [Show full text]
  • The Dayaknese Ceremony of Hindu Kaharingan Religion
    Developing Country Studies www.iiste.org ISSN 2224-607X (Paper) ISSN 2225-0565 (Online) Vol.8, No.11, 2018 The Revealed Value and Meaning of Accountability: The Dayaknese Ceremony of Hindu Kaharingan Religion Astrid Patricia Amiani Faculty of Economics and Business, Airlangga University, Indonesia Abstract This study aims to understand the value of the cost sacrifice and the meaning of accountability of the traditional ceremony of death, it’s named Tiwah ceremony for the Dayak people who adhere to the Hindu Kaharingan religion. The cost of carrying out the Tiwah religious ritual is very expensive because of the large number of animals sacrificed, houses for laying bones for the deceased, and other equipment. This study uses an interpretive approach with ethnographic methods.The results of the study found the religious value of divinity, the value of solidarity, socio-economic values and the value of trust as the cost of sacrifice entrusted by the Dayak people who are Hindu Kaharingan. Apart from this, the Tiwah traditional ceremony found affection accountability,social accountability and physical accountability. This means that the Tiwah ceremony's accountability is not only to the community and the deceased but also to Rannying Hatalla Langit Keywords : value of cost sacrifice, accountability, Tiwah ceremony, the Dayaknese 1. Introduction Accounting studies using social analysis based on the interpretive paradigm are an attempt to bring accounting science closer to the reality of culture, religion and spirituality. Individuals and groups are seen as unique in their social life. Within an organization (group / individual) the existing capital is not only seen from the financial aspect but also from the social aspect.
    [Show full text]
  • Sistem Kepercayaan Suku Dayak Ngaju Skripsi
    SISTEM KEPERCAYAAN SUKU DAYAK NGAJU (STUDI TENTANG KEPERCAYAAN KAHARINGAN DI DESA BANGKAL, KECAMATAN SERUYAN RAYA, KABUPATEN SERUYAN, KALIMANTAN TENGAH DI TAHUN 2020) SKRIPSI Diajukan Untuk Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Prodi Pendidikan Sejarah FKIP UNP Kediri Disusun oleh : Elya Fransischa Renanda NPM : 16.1.01.02.0004 UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Pendidikan Sejarah Jalan KH. Ahmad Dahlan No. 76 Telp. (0354)771576 Kediri 2020 ii ii ii ii MOTTO “Mulailah dari tempatmu berada, Gunakan yang kamu punya, Lakukan semampumu” “jangn membalas perlkun buruk orang lain terhadp kita, karena pukulan Tuhan lebih skit dripada pukulan kita” Kupersembahkan karya ini untuk : 1. Kedua Orang Tua, Alm. Bapak Suryanto dan Ibu Sumarni yang selalu menjadi mtivasi terbesar dan pemberi dukungan baik moril maupun materiil, doa terbaik untuk putrinya. 2. Nenek Tercinta, yang selalu memberikan bentuk dukungan baik moril maupun materiil, doa terbaik untuk cucunya. 3. Bapak tiri saya Bapak Jubet Maulana, yang selalu memberikan bentuk dukungan baik moril maupun materiil, doa terbaik untuk saya. 4. Paman dan Bibi saya, Bapak Muanam Syareh dan Ibu Sunarti yang telah memberikan bentuk dukungan dan doa terbaik untuk saya. 5. Adik-adik saya, Adik Meiwa Andara Lorensha dan alm. Adik Dimas Andre Imansyah. 6. Serta Sahabat sekaligus keluarga besar angkatan 2016 prodi Pendidikan Sejarah, yang telah berjuang bersama dalam menempuh pendidikan S1 pada prodi Pendidikan Sejarah. v ABSTRAK ELYA FRANSISCHA RENANDA 16.1.01.02.0004 : Studi tentang Kepercayaan Kaharingan di Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Skripsi Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara Persatuan Guru Republik Indonesia Kediri, 2020.
    [Show full text]
  • 249 Acculturation and Its Effects on the Religious and Ethnic Values Of
    Journal of Social Studies Education Research Sosyal Bilgiler Eğitimi Araştırmaları Dergisi 2019:10 (3),249-275 www.jsser.org Acculturation and Its Effects on the Religious and Ethnic Values of Bali’s Catur Village Community I Wayan Winaja1, I Wayan Sukma Winarya Prabawa2, & Putu Ratih Pertiwi3 Abstract The primary aim of this paper is to identify the best practices for multicultural communities looking to co-exist in the same territory, using Catur village as a case study. Society brings together people of different cultures, and, for people to stay in harmony concerning each other’s culture, there must be crucial practices that make such harmonious living possible. This research, therefore, explored the concept of acculturation and its effect on the Balinese and Chinese communities living in Catur village in the Kintamani district of Bali, Indonesia. Data were collected using pre-prepared unstructured questionnaires administered verbally to five different groups of respondents involved in the study. The researcher also observed the values and practices of both communities during the interview period. The data collected were analysed using the thematic analysis method. The study revealed religious, cultural, language and local administration acculturation effects on the Balinese and Chinese communities living in Catur village. The Chinese community has adapted to the practices and values of the Balinese community, whose members are indigenous to the region, such as adopting the Balinese naming system for their children. This study’s findings provide a foundation for the government authorities to promote harmonious relationships in the diverse community within their jurisdictions. Keywords: acculturation, culture, community, ethnic diversity, religious diversity.
    [Show full text]