86 M Bisma & Hudaidah, Sejarah Islam di… Listini, Pengaruh Media Artike Listini, Pengaruh Media Artike SEJARAH ISLAM DI

M Bisma Zakawali1) Hudaidah2)

1)2)Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwijaya [email protected]

Abstrak Masuknya islam di Palembang ada beberapa pendapat yaitu ada yang berependapat pada abad-7 dan ada juga yang berpendapat pada abad-16 pendapat ini mempunyai hubungan dengan teori- teori yang beredar, Metode yang di gunakan dalam penulisan ini dengan cara metode historis, langka yang pertama heuristik atau proses pengumpulan data atau sumber, kedua verifikasi data atau proses memilih sumber yang valid dan autentik, ketiga interpretasi yang artinya proses penafsiran data yang sudah terkumpul dengan mensintesiskan, dan terakhir historiografi adalah penulisan sejarah. Sebagai kesimpulan dalam penulisan ini adalah Sejarah islam di Palembang di awali dengan masuknya para pedagang dari arab pada abad ke7 yang berlayar kepulau nusantara dan adanya kerja sama antara para pedagang dengan kerajaan nusantara pada saat itu. Salah satu kerajaan terbesar pada abad ke-7yaitu kerajaan sriwijaya yang terletak di Palembang dan para pedagang ini juga membawa ajaran yang di anutnya yaitu ajaran agama islam agar bisa di ajarkan oleh para masyarakat tetapi pada abad ke-7 tersebut para pedagang tidak terlalu untuk menyebaarkan agamnya karna pada saat itu masih berkembangnya ajaran agama hindhu, Buddha tetapi para pedagang tersebut memperkenalkan agama islam terlebih dahulu , islam mulai berkembang di wilayah palembang pada berdirinnya masa kesultanan Palembang pada tahun 1965. Kata kunci: sejarah, islam dan palembang

Abstract The entry of Islam in Palembang, there are several opinions, namely there are those who argue in the 7th century and there are also those who argue that in the 16th century this opinion has a relationship with the theories that are in circulation, the method used in this writing is by means of historical methods, the first is rare. heuristics or the process of collecting data or sources, secondly data verification or the process of selecting valid and authentic sources, the third interpretation which means the process of interpreting data that has been collected by synthesizing, and finally historiography is writing history. As a conclusion in this writing, the history of Islam in Palembang began with the entry of Arab traders in the 7th century who sailed the archipelago and the existence of cooperation between traders and the archipelago at that time. One of the largest kingdoms in the 7th century, namely the Sriwijaya Kingdom which is located in Palembang and these traders also carried the teachings they embraced, namely the teachings of the Islamic religion so that they could be taught by the community but in the 7th century the traders were not too aware of their religion because at that time the teachings of Hinduism, Buddhism were still developing, but these traders introduced Islam first, Islam began to develop in the Palembang area during the establishment of the Palembang Sultanate in 1965. Keywords: history,islam and palembang

Pendahuluan masa lalu tak ada seorang manusia Sejarah adalah pengalaman yang mampu membuat keputusan hidup manusia pada masa lalu dan tanpa mengingat apa yang terjadi akan berlangsung terus menerus alangkah meruginya manusia jika tak sepanjang usia manusia mempelajari mampu mengambil hikmah dari sejarah merupakan perwujudan dari peristiwa sejarah padahal sifat tanggung jawab manusia agar hidup sejarah merupakan sifat yang unik lebih mulia untuk selanjutnya dan tidak pernah terjadi lagi hanya menelaah sejarah yaitu mengingat satu kali dalam seumur hidup masa

Available online at: https://jurnal.um-palembang.ac.id/JDH/index Danadyaksa Historica 1 (1) (2021): 86-96 87 kini merupakan kosekuensi dari masa pelabuhan sriwijaya terdapat lalu tak ada peristiwa sejarah yang pedagang dari arab, cina, dan india berdiri sendiri terlepas dari masa yang sedang menetap semi permanen lalunya (MD Madjid, J Wahyudhi untuk menunggu angin muson agar :2014:3). bisa kembali ke Islam merupakan agama yang wilayahnya dan bisa kita di bawakan oleh Nabi Muhammad katakan bahwasanya agama islam S.A.W pada abad ke-7 M yang berada yang masuk di wilayah Palembang itu di kota madinah atau Arab. Islam di bawak oleh para pedagang muslim merupakan agama yang begitu cepat dan abad ke 7 masehi juga wilayah menyebar sekitar 23 tahun. Islam arab semuanya sudah berhasil di agama rahmatan li al-‘ālamīn islamkan oleh baginda Nabi diterima di masyarakat karena ajaran Muhammad S.A.W dan para yang dibawa mudah dimengerti yakni sahabatnya yang disebut khalifah Al tentang aqidah, syariah, dan akhlak.3 urrasidin dalam dinasti ummayah, Di dalamnya tidak terdapat para pedagang dari arab ini juga perbedaan antara suku,ras,dan pastinya bermula berlayar di area negara. Semuanya satu dalam sungai musi sehingga membawa naungan Islam. Perkembangan islam ajaran agama islam itu sendiri ke ini sampai ke Negara atau wilayah daerah Palembang (Sholeh, 2015:67). dan ke daerah kota Selanjutnya pada artikel ini Palembang (Supriyadi, 2008: 18). akan menjelaskan mengenai masuk Untuk kapan masuknya islam dan berkembangnya islam di wilayah ke daerah Palembang terdapat kawasan Palembang. beberpa pendapat yaitu pada abad ke 13 dan ada juga yang berpendapat Masuknya Islam Ke Wilayah pada abad ke-16 untuk abad ke-13 Nusantara dan 16 terasa belum meyakinkan dan Pada sejak awal masehi sudah secara bukti-bukti sejarah justru adanya pelayaran-pelayaran di keberadaan agama Islam di wilayah nusantara melalui jalur Palembang tidak hanya masuk dan perdagangan, baik itu dari cina, arab, berkembang pada abad ke-13 dan 16 maupun Persia serta wilayah lain Masehi tetapi bisa lebih awal lagi yang masuk ke nusantara terutama yaitu sekitar abad ke-7 dan 8 M yaitu palembang. perdagangan ini menjual bersamaan dengan berkembangnya beberapa barang dagang, Barang kerajaan Sriwijaya yang pusatnya di dagangan yang populer adalah Palembang Hubungan masuknya nekara perunggu (dari Vietnam). islam ini dengan kerajan sriwijaya ini Nekara ini tersebar hingga ke seluruh terdapat bukti bukti kuat yang pelosok nusantara. Perdagangan menyatakan adanya hubungan nekara ini bersumber dari berita Cina dagang antara kerajaan sriwijaya pada awal abad masehi yang dengan para pedagang dari arab menyebut Sumatera, Jawa, serta hubungan ini dapat dilihat dari berita . Dan yang terpenting arab yang menyatakan adanya adalah Maluku merupakan wilayah hubungan dengan nusantara yang menarik bagi para pedagang. terutama pada masa itu dengan Maluku merupakan penghasil penguasa sribuza atau sriwijaya rempah-rempah yakni pala dan dalam catatan i-tsing menjelaskan di cengkeh. Dalam proses penjualan

Available online at: https://jurnal.um-palembang.ac.id/JDH/index 88 M Bisma & Hudaidah, Sejarah Islam di… Listini, Pengaruh Media Artike Listini, Pengaruh Media Artike rempah-rempah tersebut dibawa ke dibawa para penyebar muslim dari pulau Jawa dan Sumatera. Kemudian pantai Koromandel pada akhir abad dipasarkan kepada pedagang asing XIII Pendukung teori Gujarat adalah dan dibawa ke negeri asalnya Snouck Hurgronye, WF Stutterheim Kemudian yaitu kapur barus, kapur dan Bernard H.M. Vlekke. Para ahli barus merupakan dagangan yang yang mendukung teori Gujarat, lebih terkenal semenjak permulaan abad memusatkan perhatiannya pada saat masehi sampai abad ke-7 masehi timbulnya kekuasaan politik Islam banyaknya pelabuhan yang di yaitu adanya kerajaan Samudra Pasai. sinnggahi untuk melakukan Hal ini juga bersumber dari perdagangan kapur barus tersebut. keterangan Marcopolo dari Venesia Pelabuhan pelabuhan tersebut sering (Italia) yang pernah singgah di Perlak di singgahi pedagang asing dari timur Perureula pada tahun 1292. Ia tengah atau india seperti menceritakan bahwa di Perlak sudah lamuri(aceh),barus Palembang dan banyak penduduk yang memeluk wilayah pantai jawa sehingga Islam dan banyak pedagang Islam memuculkan bebrapa teori yang dari India yang menyebarkanajaran berpendapat mengenai masuknya Islam. Koromandel dan Malabar. Ia islam ini yaitu: mendukung teori ini dengan Pertama, Teori Gujarat, menunjuk pada persamaan mazhab berpendapat islam masuk ke fiqh di antara kedua wilayah tersebut. nusantara pada abad 13 dan di bawa Mayoritas muslim di Nusantara oleh para pedagang yang berasal dari adalah pengikut Mazhab Syafi‟i, yang Gujarat (india) dari teori ini adalah juga cukup dominan di wilayah Kurangnya Arab dalam penyebaran Koromandel dan Malabar, seperti Islam di Indonesia, hubungan dagang disaksikan oleh Ibnu Batutah (1304- Indonesia dengan India telah lama 1377), pengembara dari Maroko, melalui jalur Indonesia – Cambay – ketika ia mengunjungi kawasan ini. Timur Tengah – Eropa, adanya batu Menurut Arnold, para pedagang dari nisan Samudra Pasai yaitu Koromandel dan Malabar mempunyai Malik As Saleh tahun 1297 yang peranan penting dalam perdagangan bercorak khas Gujarat Saleh tahun antara India dan Nusantara. Sejumlah 1297 yang bercorak khas Gujarat, besar pedagang ini mendatangi Marrison mematahkan teori ini pelabuhan- pelabuhan dagang dunia dengan menuujuk pada kenyataan Nusantara-Melayu, mereka ternyata bahwa ketika masa Islamisasi tidak hanya terlibat dalam Samudera Pasai, yang raja perdagangan, tetapi juga dalam pertamanya wafat pada 698 H/1297 penyebaran Islam. M, Gujarat masih merupakan Kedua, Teori Arab merupakan Kerajaan Hindu. Barulah setahun teori yang berpendapat bahwasanya kemudian Gujarat ditaklukan oleh islam masuk dari perdagangan arab kekuasaan muslim. Jika Gujarat pada abad ke-7 M, dasar teori ini adalah pusat Islam, pastilah telah adalah pada abad ke 7 juga yaitu pada mapan dan berkembang di Gujarat tahun 647 di pantai barat sebelum kematian Malikush Shaleh. terdapat perkampungan islam Dari teori yang dikemukakan oleh dengan pertimbangan bahwasanya G.E. Marrison bahwa Islam Nusantara pedagang arab sudah mendirikan bukan berasal dari Gujarat melainkan perkampungan di katon pada abad ke

Available online at: https://jurnal.um-palembang.ac.id/JDH/index Danadyaksa Historica 1 (1) (2021): 86-96 89

4.dan ini juga sesuai dengan mahzab merujuk kepada aspek bahasa yang yang ada di keraajaan samudra pasai menunjukan bahwa Islam telah pada saat itu kerajaan Samudra Pasai masuk ke Nusantara dan bahasanya menganut aliran mazhab syafi’I, telah diserap. Seperti kata„Abdas‟ dimana pengaruh mazhab syafi’I yang dipakai oleh masyarakat Sunda terbesar pada waktu itu adalah Mesir merupakan serapan dari Persia yang dan Mekkah pada 670 M, di Barus artinya wudhu. Bukti lain pengaruh Tapanuli ditemukan sebuah makam bahasa Persia adalah bahasa Arab bertuliskan HaMim. Semua fakta yang digunakan masyarakat tersebut tidaklah mengherankan Nusantara, seperti kata-kata yang mengingat bahwa pada abad ke-7, berakhiran ta’ marbūthah apabila Asia Tenggara memang merupakan dalam keadaan wakaf dibaca “h” lalu lintas perdagangan dan interaksi seperti shalātun dibaca shalah. politik antara tiga kekuasaan besar, Namun dalam bahasa Nusantara yaitu Cina di bawah Dinasti Tang dibaca salat, zakat, tobat, dan lain- (618-907), Kerajaan Sriwijaya (abad lain. ke-7- 14), dan Dinasti Umayyah (660- Keempat, Teori Cina Peranan 749)Dari pernyataan di atas bisa di orang Cina terhadap Islamisasi di katakana bahwasanya bangsa Arab Nusantara perlu mendapat perhatian. berperan penting dalam Banyaknya unsur kebudayaan Cina perdagangan. Dan telah ditemukan dalam beberapa unsur kebudayaan bukti-bukti yang menunjukan bahwa Islam di Nusantara perlu telah terjadi interaksi perdagangan mempertimbangkan peran orang- antara Cina, Arab dan Nusantara. orang Cina dalam Isladiabaikan. H. J. Sehingga Islam sudah mulai masuk ke de Graaf, misalnya, telah menyunting dalam kepulauan Nusantara beberapa literatur Jawa klasik Pendukung teori makkah ini adalah (Catatan Tahunan Melayu) yang Hamka, Van Leur dan T.W. Arnold. memeperlihatkan peranan Para ahli yang mendukung teori ini orangorang Cina dalam menhyatakan bahwa abad 13 sudah pengembangan Islam di Indonesia.56 berdiri kekuasaan politik Islam, jadi Tokoh-tokoh besar semacam Sunan masuknya ke Indonesia terjadi jauh Ampel (Raden Rahmat/Bong Swi sebelumnya yaitu abad ke 7 dan yang Hoo) dan Raja Demak (Raden berperan besar terhadap proses Fatah/Jin Bun) merupakan orang- penyebarannya adalah bangsa Arab orang keturunan Cina. Pandangan ini sendiri. juga didukung oleh salah seorang Ketiga, Teori Persia sejarawan Indonesia Slamet Muljana, mengatakan Indonesia abad ke 13 dalam bukunya yang kontroversial, dan pembawanya berasal dari Persia Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa dan (Iran). Dasar teori ini adalah Timbulnya Negaranegara Islam di kesamaan budaya Persia dengan Nusantara. Denys Lombard seperti budaya masyarakat Islam Indonesia yang dikutip Nor Huda juga seperti peringatan 10 Muharram atau mengatakan bahwa besarnya Asyura atas meninggalnya Hasan dan pengaruh Cina dalam berbagai aspek Husein cucu nabbi Muhammad, yang kehidupan bangsa Indonesia, seperti sangat di junjung oleh orang makanan, pakaian, bahasa, seni Syiah/Islam Iran Berbeda dengan bangunan, dan sebagainya. Lombar teori sebelumnya teori Persia lebih mengulas semua ini dalam bukunya

Available online at: https://jurnal.um-palembang.ac.id/JDH/index 90 M Bisma & Hudaidah, Sejarah Islam di… Listini, Pengaruh Media Artike Listini, Pengaruh Media Artike Nusa Jawa: Silang Budaya yang tiga dianutnya bahkan keyakinan jilid itumisasi di Nusantara. monoteisme merupakan keyakinan Karenanya “teori Cina” dalam yang sudah dianut oleh para Islamisasi Nusantara tidak bisa Suatu penguasa terdahulunya yaitu yang bukan mustahil bagi para penguasa sebelum kerjaan Sriwijaya pedagang arab beralayar dan berdiri yaitu kerajaan Kan-to-li menempatkan dirinya terlebih keberadaan dan masuknya agama dahulu ke pulau atau wilayah Islam yang di bawa oleh pedagang di Palembang sambil menunggu angin pusat Sriwijaya sangat diterima muson agar dapat kembali lagi ke dengan baik bahkan mendapat negrinya karena hubungan perlindungan perdagangan bangsa Arab dengan langsung dari penguasa Cina diperkirakan sudah terjadi Sriwijaya. Tentu penerimaan yang sejak lama yaitu sebelum Islam baik dari Sriwijaya bukan tanpa muncul di Arab. Pada masa alasan kecuali raja Sriwijaya memang munculnya Islam di Arab, hubungan benarbenar menjalankan ajaran perdagangan antara pedagang Budha dengan sungguhsungguh dan Muslim (Arab) dengan Cina sudah kereligiusan seoarang pemimpin terjadi pada masa pertama kali berdampak terhadap kebijakannya Islam muncul. seperti menginginkan hidup rukun dan damai dengan masyarakat yang Proses Masuknya Islam di berbeda secara agama maupun ras da Palembang etnis. Meskipun Islam sudah masuk di Awal masuknya islam di Palembang pada abad ke7 Masehi palembang diawali dengan adanya tetapi tidak dapat berkembang proses yang sangat panjang di dengan cepat proses islamisasi di karnakan sebelumnya palembang Palembang karena agama penguasa merupakan wilayah yang mempunyai di Palembang adalah agama Budha pemilik agama buddha yang kuat dan (Sholeh, 2015:80). kerajaan yang besar yaitu sriwijaya sehingga Para pedagang Arab yang Berdirinya Kesultanan Palembang tinggal di Sriwijaya tentu dalam Kesultanan Palembang keyakinannya berbeda dengan raja Darussalam adalah salah satu Sriwijaya pedagang Arab beragama kerajaan Islam di Indonesia yang Islam dan raja Sriwijaya serta berada di Provinsi Sumatera Selatan. masyarakatnya adalah pemeluk Berdirinya Kesultanan Palembang ajaran Budha yang kuat tetapi raja Darussalam tidak terlepas dari Sriwijaya bisa menerima dengan keberadaan Kerajaan Sriwijaya senang dan gembira keberadaan para Setelah ditaklukan oleh pedagang muslim tersebut Raja pada 1375 M, wilayah Palembang Sriwijaya sangat toleran dengan dijadikan sebagai salah satu vassal sebuah perbedaan keyakinan apa lagi atau wilayah pendudukan Kerajaan agama Islam yang berasal dari Arab Majapahit, di bawah pimpinan Hayam tersebut sudah dikenalnya sebagai Wuruk. Pemerintahan di Palembang keyakinan monoteisme (menyembah diserahkan kepada seorang bupati satu Tuhan) dan keyakinan tersebut yang ditunjuk langsung oleh bagi raja Sriwijaya memiliki Majapahit. Namun, banyaknya kesamaan dengan keyakinan yang permasalahan di internal Kerajaan

Available online at: https://jurnal.um-palembang.ac.id/JDH/index Danadyaksa Historica 1 (1) (2021): 86-96 91

Majapahit membuat perhatian menggantikan Sultan Muhammad mereka terhadap wilayah-wilayah Mansyur. Sebagai penggantinya, taklukannya tidak terlalu berjalan ditunjuklah adik Sultan Muhammad baik. Bahkan wilayah Palembang Mansyur, Sultan Agung Komaruddin sempat dikuasai oleh para pedagang Sri Truno. Namun hal itu ditentang dari Tiongkok. Hingga akhirnya oleh putra Sultan Muhammad Majapahit kembali menguasai Masyur, yakni Adipati Mangkubumi Palembang setelah mengutus seorang Alimuddin dan Pangeran Jayo panglima bernama Arya Damar. Wikramo, hingga menimbulkan Dalam beberapa catatan sejarah konflik.Untuk menyelesaikannya, disebutkan, ketika merebut kembali Sultan Agung Komaruddin membuat Palembang, Arya Damar dibantu oleh kebijakan, yaitu mengangkat kedua pangeran Kerajaan Pangruyung di pangeran itu menjadi sultan. Sumatera Barat bernama Demang Akhirnya Kesultanan Palembang Lebar Daun.Arya Damar kemudian Darussalam ketika itu dipimpin oleh memeluk Islam dan mengganti tiga sultan, dengan Sultan Agung namanya menjadi Arya Abdillah. Komaruddin tetap sebagai pemimpin Beberapa naskah sejarah, termasuk tertinggi.Setelah Sultan Agung Babad Tanah Jawi, mengatakan Komaruddin wafat, tahta kerajaan bahwa Arya Abdillah adalah ayah tiri diserahkan kepada Pangeran Jayo Raden Patah, pendiri Kesultanan Wikramo yang telah menikahi Demak.Setelah melihat putri Sultan Agung Komaruddin. ketidakstabilan kekuasaan di Awalnya pernikahan itu mendapat Majapahit, Arya Abdillah kemudian pertentangan dari saudaranya, mendeklarasikan dirinya sebagai Pangeran Adipati Mangkubumi, penguasa Palembang. Tetapi ia belum karena takut tahta kerajaan jatuh ke memliki struktur pemerintahan yang adiknya. Hingga akhirnya terjadi baik untuk disebut sebagai sebuah perang di antara keduanya yang kerajaan Hingga akhirnya pada 1659, dimenangkan oleh Pangeran Jayo Palembang resmi menjadi kerajaan Wikramo.Pangeran Jayo Wikramo bercorak Islam dengan nama mendapat gelar Sultan Mahmud Kesultanan Palembang Darussalam. Badruddin Jayo Wikramo atau Sultan Sultan Palembang Darussalam Badruddin I. Pada masa yang pertama adalah Pangeran pemerintahannya, Sultan Badruddin I Kusuma Abdurrahim dengan gelar membangun istana sekaligus benteng Sultan Abdurrahman Kholifatul kerajaan, yakni Kuto Besak.Pada Mukminin Syaidul Iman, yang 1804, Sultan Badruddin I wafat dan memerintah hingga tahun 1706. digantikan oleh Sultan Mahmud Kepemimpinan Palembang Badruddin Khalifatul Mukminin Darussalam kemudian dilanjutkan Syaidul Iman atau Sultan Badruddin oleh putranya, Muhammad Mansyur II. Pada masa Sultan Badruddin II ini Jayo Ing Lago. Namun setelah Sultan terjadi banyak perlawanan terhadap Muhammad Mansyur wafat pada Inggris dan Belanda yang memasuki 1706, terjadi perpecahan di internal wilayah Sumatera Selatan. Beberapa kerajaan untuk memperbutkan peperangan yang telah dilakukan tahta.Perpecahan itu bermula dari Kesultanan Palembang Darussalam di wafatnya Pangeran Purbaya yang bawah pimpinan Sultan Badruddin II seharusnya menjadi sultan adalah Peristiwa Loji Sungai Aur

Available online at: https://jurnal.um-palembang.ac.id/JDH/index 92 M Bisma & Hudaidah, Sejarah Islam di… Listini, Pengaruh Media Artike Listini, Pengaruh Media Artike tahun 1811-1812 dan Perang dari para bangsawan, serta bertukar- Palembang tahun 1819-1821. pikiran dengan mereka dalam Kesultanan Palembang Darussalam menjalankan pemerintahannya VOC mengalami kekalahan dan Sultan tidak terlalu mencampuri Badruddin II bersama putranya, pemerintahannya karena kondisi Ahmad Najamuddin II, diasingkan ke keuangan yang memburuk pada saat Ternate, Maluku Utara. Sultan itu, serta adanya persaingan dengan Badruddin II wafat di Maluku Utara Inggris dan Bugis yang telah cukup pada 26 November 1852 dan menguat pula dibelahan barat kemudian dianugerahi gelar nusantara Konflik utama Kesultanan pahlawan oleh pemerintah Indonesia Palembang pada masa pada 1984. Wilayah Palembang pemerintahannya ialah dengan kemudian berada di bawah kendali Kesultanan Banten yaitu pemerintah Belanda.Pemimpin memperebutkan kekuasaan atas terkahir kesultanan Palembang , yang selain merupakan Darussalam adalah Sultan Ahmad penghasil lada juga telah mulai Najamuddin IV, yang pada 1825 memproduksi emas sejak tahun diasingkan ke Banda kemudian 1730-an Meskipun VOC tahun 1738 dipindahkan ke Manado, menengahi perselisihan tersebut dan Utara, hingga wafat pada 1844.( memenangkan klaim Banten; Gustama, Faisal Ardi. 2017) Mahmud Badaruddin tetap memberikan hadiah, piagam, dan Tokoh-Tokoh Penting dalam gelar kepada para kepala adat Kesultanan Palembang (ponggawa) Tulang Bawang dan Sultan Mahmud Badaruddin sekitarnya, sehingga mereka Jayo Wikramo atau Sultan Mahmud menyukainya dan sebagian hasil Badaruddin I adalah sultan keempat komoditas Lampung mereka jual dari Kesultanan Palembang kepada para pedagang Darusssalam yang memerintah Palembang.Mahmud Badaruddin antara 1724-1757 Pengangkatannya dimakamkan di komplek pemakaman mengakhiri periode perebutan Kawah Tengkurep, terletak di kekuasaan antar kerabat kerajaan kawasan 3 Ilir, Palembang yang yang telah berlangsung sejak dibangunnya sendiri sebagai tempat wafatnya Sultan Abdurrahman pada pemakaman bagi dirinya sanak tahun 1706 Selama masa keluarga serta para pejabat tinggi pemerintahan Mahmud Badaruddin, kesultananBeberapa sultan peranan lada sebagai komoditas penerusnya ada pula yang utama Palembang berangsur-angsur dimakamkan di sana. digantikan oleh timah Mahmud Sultan Mahmud Badaruddin Badaruddin berhasil memastikan II adalah pemimpin kesultanan kekuasaan Palembang atas Bangka Palembang- Darussalam selama dua dan Belitung sebagai penghasil timah, periode (1803- 1813, 1818-1821), yang sebelumnya dikelola terutama setelah masa pemerintahan ayahnya, oleh para penambang BugisMahmud Sultan Muhammad Bahauddin (1776- Badaruddin dianggap sebagai 1803). Nama aslinya sebelum seorang sultan yang berhasil menjadi Sultan adalah Raden Hasan memerintah dengan baik dan Pangeran Ratu. Dalam masa bijaksanaIa mendapatkan dukungan pemerintahannya, ia beberapa kali

Available online at: https://jurnal.um-palembang.ac.id/JDH/index Danadyaksa Historica 1 (1) (2021): 86-96 93 memimpin pertempuran melawan lalu tak ada peristiwa sejarah yang Inggris dan Belanda, di antaranya berdiri sendiri terlepas dari masa yang disebut Perang Menteng. Pada lalunyaIslam merupakan agama yang tangga 14 Juli 1821, ketika Belanda di bawakan oleh Nabi Muhammad berhasil menguasai Palembang, S.A.W pada abad ke-7 M yang berada Sultan Mahmud Badaruddin II dan di kota madinah atau Arab. keluarga ditangkap dan diasingkan ke Untuk kapan masuknya islam ke Ternate. daerah Palembang terdapat beberpa Tokoh Islam dari Kesultanan pendapat yaitu pada abad ke 13 dan Palembang Darussalam, sebagai ada juga yang berpendapat pada abad bentuk pembelajaran karakter bagi ke-16 untuk abad ke-13 dan 16 terasa mahasiswa. Pengungkapan kembali belum meyakinkan dan secara bukti- karakter positif tersebut memiliki bukti sejarah justru keberadaan alasan yang cukup urgen karena saat agama Islam di Palembang tidak ini kita sudah banyak melupakan jasa hanya masuk dan berkembang pada para pemimpin kita dan melupakan abad ke-13 dan 16 Masehi tetapi bisa pula kakarter yang pernah mereka lebih awal lagi yaitu sekitar abad ke-7 bangun pada masanya sehingga dan 8 M yaitu bersamaan dengan menjadikan wilayah ini sebagai berkembangnya kerajaan Sriwijaya tempat yang cukup diperhitungkan di yang pusatnya di Palembang Nusantara. Kebesaran tokoh Hubungan masuknya islam ini Sumatera Selatan tersebut perlu kita dengan kerajan sriwijaya ini terdapat bawa kembali ke dalam kelas agar bukti bukti kuat yang menyatakan mahasiswa memiliki kesadaran yang adanya hubungan dagang antara tinggi tentang beberapa karakter kerajaan sriwijaya dengan para yang merupakan karakter positif, dan pedagang dari arab hubungan ini telah terbukti menimbulkan kejayaan dapat dilihat dari berita arab yang dan kesejahteraan. menyatakan adanya hubungan dengan nusantara terutama pada Simpulan masa itu dengan penguasa sribuza Sejarah adalah pengalaman atau sriwijaya dalam catatan i-tsing hidup manusia pada masa lalu dan menjelaskan di pelabuhan sriwijaya akan berlangsung terus menerus terdapat pedagang dari arab, cina, sepanjang usia manusia mempelajari dan india yang sedang menetap semi sejarah merupakan perwujudan dari permanen untuk menunggu angin tanggung jawab manusia agar hidup muson agar bisa kembali ke lebih mulia untuk selanjutnya wilayahnya dan bisa kita katakan menelaah sejarah yaitu mengingat bahwasanya agama islam yang masuk masa lalu tak ada seorang manusia di wilayah Palembang itu di bawak yang mampu membuat keputusan oleh para pedagang muslim dan abad tanpa mengingat apa yang terjadi ke 7 masehi juga wilayah arab alangkah meruginya manusia jika tak semuanya sudah berhasil di islamkan mampu mengambil hikmah dari oleh baginda Nabi Muhammad S.A.W peristiwa sejarah padahal sifat dan para sahabatnya yang disebut sejarah merupakan sifat yang unik khalifah Al urrasidin dalam dinasti dan tidak pernah terjadi lagi hanya ummayah, para pedagang dari arab satu kali dalam seumur hidup masa ini juga pastinya bermula berlayar di kini merupakan kosekuensi dari masa area sungai musi sehingga membawa

Available online at: https://jurnal.um-palembang.ac.id/JDH/index 94 M Bisma & Hudaidah, Sejarah Islam di… Listini, Pengaruh Media Artike Listini, Pengaruh Media Artike ajaran agama islam itu sendiri ke menganut aliran mazhab syafi’I, daerah Palembang. dimana pengaruh mazhab syafi’I Pelabuhan pelabuhan tersebut terbesar pada waktu itu adalah Mesir sering di singgahi pedagang asing dan Mekkah pada 670 M, di Barus dari timur tengah atau india seperti Tapanuli ditemukan sebuah makam lamuri(aceh),barus Palembang dan bertuliskan HaMim. Semua fakta wilayah pantai jawa sehingga tersebut tidaklah mengherankan memuculkan bebrapa teori yang mengingat bahwa pada abad ke-7, berpendapat mengenai masuknya Asia Tenggara memang merupakan islam ini yaitu: lalu lintas perdagangan dan interaksi Pertama, Teori Gujarat, politik antara tiga kekuasaan besar, berpendapat islam masuk ke yaitu Cina di bawah Dinasti Tang nusantara pada abad 13 dan di bawa (618-907), Kerajaan Sriwijaya (abad oleh para pedagang yang berasal dari ke-7- 14), dan Dinasti Umayyah (660- Gujarat (india) dari teori ini adalah 749)Dari pernyataan di atas bisa di Kurangnya Arab dalam penyebaran katakana bahwasanya bangsa Arab Islam di Indonesia, hubungan dagang berperan penting dalam Indonesia dengan India telah lama perdagangan.Para ahli yang melalui jalur Indonesia – Cambay – mendukung teori ini menhyatakan Timur Tengah – Eropa, adanya batu bahwa abad 13 sudah berdiri nisan Sultan Samudra Pasai yaitu kekuasaan politik Islam, jadi Malik As Saleh tahun 1297 yang masuknya ke Indonesia terjadi jauh bercorak khas Gujarat Saleh tahun sebelumnya yaitu abad ke 7 dan yang 1297 yang bercorak khas Gujarat, berperan besar terhadap proses Marrison mematahkan teori ini penyebarannya adalah bangsa Arab dengan menuujuk pada kenyataan sendiri. Dasar teori ini adalah bahwa ketika masa Islamisasi kesamaan budaya Persia dengan Samudera Pasai, yang raja budaya masyarakat Islam Indonesia pertamanya wafat pada 698 H/1297 seperti peringatan 10 Muharram atau M, Gujarat masih merupakan Asyura atas meninggalnya Hasan dan Kerajaan Hindu. Ia menceritakan Husein cucu nabbi Muhammad, yang bahwa di Perlak sudah banyak sangat di junjung oleh orang penduduk yang memeluk Islam dan Syiah/Islam Iran Berbeda dengan banyak pedagang Islam dari India teori sebelumnya teori Persia lebih yang menyebarkanajaran merujuk kepada aspek bahasa yang Islam.Kedua, Teori Arab merupakan menunjukan bahwa Islam telah teori yang berpendapat bahwasanya masuk ke Nusantara dan bahasanya islam masuk dari perdagangan arab telah diserap. Karenanya “teori Cina” pada abad ke-7 M, dasar teori ini dalam Islamisasi Nusantara tidak bisa adalah pada abad ke 7 juga yaitu pada Suatu yang bukan mustahil bagi para tahun 647 di pantai barat Sumatra pedagang arab beralayar dan terdapat perkampungan islam menempatkan dirinya terlebih dengan pertimbangan bahwasanya dahulu ke pulau atau wilayah pedagang arab sudah mendirikan Palembang sambil menunggu angin perkampungan di katon pada abad ke muson agar dapat kembali lagi ke 4.dan ini juga sesuai dengan mahzab negrinya karena hubungan yang ada di keraajaan samudra pasai perdagangan bangsa Arab dengan pada saat itu kerajaan Samudra Pasai Cina diperkirakan sudah terjadi

Available online at: https://jurnal.um-palembang.ac.id/JDH/index Danadyaksa Historica 1 (1) (2021): 86-96 95 sejak lama yaitu sebelum Islam Wikramo.Pangeran Jayo Wikramo muncul di Arab. mendapat gelar Sultan Mahmud Proses awal masuknya islam di Badruddin Jayo Wikramo atau Sultan palembang diawali dengan adanya Badruddin I. Pada masa proses yang sangat panjang di pemerintahannya, Sultan Badruddin I karnakan sebelumnya palembang membangun istana sekaligus benteng merupakan wilayah yang mempunyai kerajaan, yakni Kuto Besak.Pada pemilik agama buddha yang kuat dan 1804, Sultan Badruddin I wafat dan kerajaan yang besar yaitu sriwijaya digantikan oleh Sultan Mahmud sehingga Para pedagang Arab yang Badruddin Khalifatul Mukminin tinggal di Sriwijaya tentu dalam Syaidul Iman atau Sultan Badruddin keyakinannya berbeda dengan raja II. Wilayah Palembang kemudian Sriwijaya pedagang Arab beragama berada di bawah kendali pemerintah Islam dan raja Sriwijaya serta Belanda.Pemimpin terkahir masyarakatnya adalah pemeluk kesultanan Palembang Darussalam ajaran Budha yang kuat tetapi raja adalah Sultan Ahmad Najamuddin IV, Sriwijaya bisa menerima dengan yang pada 1825 diasingkan ke Banda senang dan gembira keberadaan para kemudian dipindahkan ke Manado, pedagang muslim tersebut Raja Sulawesi Utara, hingga wafat pada Sriwijaya sangat toleran dengan 1844. sebuah perbedaan keyakinan apa lagi Sultan Mahmud Badaruddin agama Islam yang berasal dari Arab Jayo Wikramo atau Sultan Mahmud tersebut sudah dikenalnya sebagai Badaruddin I adalah sultan keempat keyakinan monoteisme (menyembah dari Kesultanan Palembang satu Tuhan) dan keyakinan tersebut Darusssalam yang memerintah bagi raja Sriwijaya memiliki antara 1724-1757 Pengangkatannya kesamaan dengan keyakinan yang mengakhiri periode perebutan dianutnya bahkan keyakinan kekuasaan antar kerabat kerajaan monoteisme merupakan keyakinan yang telah berlangsung sejak yang sudah dianut oleh para wafatnya Sultan Abdurrahman pada penguasa terdahulunya yaitu tahun 1706 Selama masa penguasa sebelum kerjaan Sriwijaya pemerintahan Mahmud berdiri yaitu kerajaan Kan-to-li Badaruddin,peranan lada sebagai keberadaan dan masuknya agama komoditas utama Palembang Islam yang di bawa oleh pedagang di berangsur-angsur digantikan oleh pusat Sriwijaya sangat diterima timah Mahmud Badaruddin berhasil dengan baik bahkan mendapat memastikan kekuasaan Palembang perlindungan langsung dari penguasa atas Bangka dan Belitung sebagai Sriwijaya. penghasil timah, yang sebelumnya Meskipun Islam sudah masuk di dikelola terutama oleh para Palembang pada abad ke7 Masehi penambang BugisMahmud tetapi tidak dapat berkembang Badaruddin dianggap sebagai dengan cepat proses islamisasi di seorang sultan yang berhasil Palembang karena agama penguasa memerintah dengan baik dan di Palembang adalah agama Budha bijaksanaIa mendapatkan dukungan Hingga akhirnya terjadi perang di dari para bangsawan, serta bertukar- antara keduanya yang dimenangkan pikiran dengan mereka dalam oleh Pangeran Jayo menjalankan pemerintahannya VOC

Available online at: https://jurnal.um-palembang.ac.id/JDH/index 96 M Bisma & Hudaidah, Sejarah Islam di… Listini, Pengaruh Media Artike Listini, Pengaruh Media Artike tidak terlalu mencampuri Daftar Pustaka pemerintahannya karena kondisi Abdul, Karim. (2007). Sejarah keuangan yang memburuk pada saat Pemikiran dan Peradaban itu, serta adanya persaingan dengan Islam. Yogyakarta: Pustaka Inggris dan Bugis yang telah cukup Book Pubhlisher. menguat pula dibelahan barat nusantara Konflik utama Kesultanan Azyumardi Azra. (2012). Indonesia Palembang pada masa dalam Arus Sejarah Jilid 3. pemerintahannya ialah dengan Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Kesultanan Banten yaitu Hoeve. memperebutkan kekuasaan atas Gustama, Faisal Ardi. (2017). Buku Lampung, yang selain merupakan Babon Kerajaan-Kerajaan di penghasil lada juga telah mulai Nusantara. Yogyakarta: memproduksi emas sejak tahun Brilant Book. 1730-an Meskipun VOC tahun 1738 menengahi perselisihan tersebut dan Hasbullah. (2001). Sejarah memenangkan klaim Banten; Pendidikan Islam Indonesia Mahmud Badaruddin tetap Lintas Sejarah Pertumbuhan memberikan hadiah, piagam, dan dan Perkembangan. Jakarta: PT gelar kepada para kepala adat Raja Grafindo Persada. (ponggawa) Tulang Bawang dan H. J. de Graaf dkk. (1998). Cina Muslim sekitarnya, sehingga mereka di Jawa Abad XV dan XVI: menyukainya dan sebagian hasil antara Historisitas dan Mitos, komoditas Lampung mereka jual Penterjemah: Alfajri. kepada para pedagang Yogyakarta: Tiara Wacana. Palembang.Mahmud Badaruddin M. D Madjid, J Wahyudhi. (2014). dimakamkan di komplek pemakaman Ilmu Sejarah. Kawah Tengkurep, terletak di kawasan 3 Ilir, Palembang yang Taufik, Abdullah. (1991). Sejarah dibangunnya sendiri sebagai tempat Umat Islam Indonesia. Jakarta: pemakaman bagi dirinya sanak Majelis Ulama Indonesia. keluarga serta para pejabat tinggi kesultananBeberapa sultan penerusnya ada pula yang dimakamkan di sana.

Available online at: https://jurnal.um-palembang.ac.id/JDH/index