Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 16-28 | 16

KINERJA KEUANGAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTAMADYA PALEMBANG TAHUN 2016 DILIHAT DARI SUDUT ANALISA RATIO DALAM MEWUJUDKAN AKSELERASI START-UP BERBASIS IPTEK MENUJU ERA INDUSTRI 4.0

Oleh: Diana Widhi Rachmawati1, Liska Novia Sari, Ari Kesuma Wijaya, Luluk Irawan (UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG) 1)[email protected]

Abstrak─Manusia butuh makan dan minum untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tujuan tetap mempertahankan kelangsungan hidup. Selain kebutuhan akan konsumsi bahan pokok, manusia juga mengkonsumsi makanan- makanan dan minuman-minuman ringan, seperti halnya , , lele, , sate, dan lain sebagainya. Makanan-makanan tersebut dapat kita memasak sendiri atau kita temukan di jual oleh pedagang kaki lima. Pedagang kaki lima atau disingkat PKL adalah istilah untuk menyebut penjaja dagangan yang melakukan kegiatan komersial di atas daerah milik jalan (DMJ/trotoar) yang (seharusnya) diperuntukkan untuk pejalan kaki (pedestrian). Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik analisis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data- data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis. Analisis Laporan Keuangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis ratio. Tujuan umumnya adalah untuk memberikan informasi perkembangan kinerja keuangan pedagang kaki lima tahun 2016 dilihat dari analisis ratio. Sampel dari penelitian ini adalah : Pedagang Bakso dan Mie Ayam Ceker Setan, Pecel Lele, Sate dan Soto. Hasil dari penelitian yang dicapai yaitu secara garis besar Pedagang Bakso dan Mie Ayam Ceker Setan ini yang ada di Palembang masih dalam proses berkembang. Karena masih banyak dari beberapa rasio di atas yang belum seperti yang diharapkan, seperti belum lavarage atau solvabel, masih perlu peningkatan aktivitasnya dan masih perlu mengejar pencapaian profit atau keuntungannya.

Kata Kunci : Kinerja Keuangan Pedagang Kaki Lima

Abstract─Humans need to eat and drink to fulfill their needs with the aim of maintaining survival. In addition to the need for consumption of basic ingredients, human also consume fodds and soft drinks such as meatballs, chicken noodles, pecel , soto, dumplings and so on. We can cook these foods alone or we find them sold by steet vendor. Street vendor or abbreviated PKL is a term to refer to merchants who carry out commercial activities over the area owned by the road (DMJ/sidewalk) which is (supposedly) intended for pedestrians. Financial report analysis is the application of analytical tools and techniques for general purpose financial statements and related data to produce estimates and conclusions that are useful in business analysis. Analysis of financial statements

Inerja Keuangan Pedagang Kaki LimaDIi Kotamadya Palembang…………(Diana Widhi Rachmawati, dkk) Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 16-28 | 17

used in this study uses ratio analysis. Its general purpose is to provide information on the developent of 2016 street vendors’ financial performance as seen from the ratio analysis. The sample of this study was the seller of meatballs and vicious chicken noodles, catfish pecel, and sot. The results of the research achieved were that in broad outline meatballs and vicious chicken noodles, catfish pecel, satay and sot the existing in municipality of Palembang was still in the process of developing, because there are still many of the above ratios that have not been as expected, such as not yetlavarage or solvable, still need to increase its activities and still need to pursue the achievement of profit.

Keywords: Of Financial Performance of Street Vendors

A. Pendahuluan Keuangan pedang kaki lima di Pedagang kaki lima atau Kotamadya Palembang tahun 2016 disingkat PKL adalah istilah untuk dilihat dari sudut analisa rasio dalam menyebut penjaja dagangan yang mewujudkan akselerasi start-up melakukan kegiatan komersial di atas berbasis IPTEK menuju era industri daerah milik jalan (DMJ/trotoar) 4.0 ? yang (seharusnya) diperuntukkan Sudaryanti (2000), Menurut untuk pejalan kaki (pedestrian). Eridian, Pedagang kaki lima atau Untuk memenuhi kebutuhan disingkat PKL adalah orang-orang hidupnya, manusia butuh makan dan dengan modal relatif kecil/sedikit minum untuk memenuhi kebutuhan berusaha (produksi-penjualan hidupnya dengan tujuan tetap barang/jasa-jasa) untuk mempertahankan kelangsungan memenuhikebutuhan kelompok hidupnya. Banyak makanan dan konsumen tertentu dalam minuman yang diperdagangkan masyarakat. Usaha itu dilakukan beberapa di antaranya seperti bakso, pada tempat-tempat yang dianggap mie ayam dan lain sebagainya. strategis dalam suasana informal. Makanan yang banyak diminati dan Kartono, dkk ( 1980), Ciri- menjadi alternatif makanan pilihan ciri pedagang kaki lima, yaitu : khususnya anak muda yaitu 1. Merupakan pedagang yang Pedagang Bakso dan Mie Ayam kadang-kadangjuga sekaligus Ceker Setan, Pecel Lele, Sate dan produsen Soto. Oleh karena itu, tidak heran 2. Ada yang menetap pada lokasi jika beberapa makanan tersebut tertentu, ada yang bergerak dari banyak ditemui karena hampir rata- tempat;satu ke tempat yang lain, rata masyarakat dikota Palembang menggunakan pikulan, kereta menyukai beberapa makanan tadi. dorong, tempat atau stan yang Karena inilah kami merasa tertarik tidak permanenserta bongkar untuk melakukan penelitian untuk pasang; mengetahui Bagaimana Kinerja

Inerja Keuangan Pedagang Kaki LimaDIi Kotamadya Palembang…………(Diana Widhi Rachmawati, dkk) Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 16-28 | 18

3. Menjajakan bahan makanan, menganalisis laporan keuangan minuman, barang-barang perusahaandengan tujuan menggali konsumsi, yang tahan lama secara informasi yang lebih luas dan eceran; mendalam dari laporan keuangan. 4. Umumnya bermodal kecil, kadang Wild (2005), Analisis hanya merupakan alat bagi Laporan Keuangan adalah aplikasi pemilik modal dengan dari tehnik dan analiss untuk laporan mendapatkan sekedar komisi keuangan bertujuan umum dan data- sebagai sebagai imbalan atas jerih data yang berkaitan untuk payahnya; mengahasilkan dan kesimpulan yang 5. Kualitas barang-barang yang bermanfaat. diperdagangkan relatif rendah dan Munawir (2004), Ada dua biasanya tidak berstandar; metode analisis yang digunakan oleh 6. Volume peredaran uang tidak setiap penganalisa laporan keuangan, seberapa besar, para pembeli yaitu : merupakan pembeli yang berdaya 1. Analisis Horizontal yaitu beli rendah; analisis dengan 7. Usaha skala kecil bisa berupa mengadakan family enterprise, dimana ibu dan perbandingan laporan anak turut membantu dalam usaha keuangan untuk beberapa tersebut, baik langsung maupun periode atau beberapa tidak langsung; periode atau beberapa 8. Tawar menawar antar penjual dan saat, sehingga akan pembeli merupakan relasi ciri diketahui yang khas pada usaha pedagang perkembangannya. kaki lima; 2. Analisis Vertikal yaitu 9. Dalam melaksanakan analisa yang hanya pekerjaannya ada yang secara meliputi satu periode penuh, sebagian lagi atau satu saat saja., melaksanakansetelah kerja atau dengan waktu senggangdan ada pula yang memperbandingkan melaksanakan musiman antara pos yang satu Harahap (2009), Laporan dengan pos yang Keuangan merupakan media laindalam laporan informasi yang merangkum semua keuangan. aktivitas bagi manajemen,investor, Jumingan (2006), Kinerja bank, pemerintah dan masyarakat merupakan gambaran prestasi yang umum. Salah satu tugas penting yang dicapai perusahaan dalam kegiatan dilakukan oleh manajemen atau operasionalnya baik menyangkut investor setelah akhir tahun adalah aspek keuangan, aspek pemasaran,

Inerja Keuangan Pedagang Kaki LimaDIi Kotamadya Palembang…………(Diana Widhi Rachmawati, dkk) Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 16-28 | 19

aspek penghimpunan dana dan atau objek lain. ( Sugiyono, 2012 : penyaluran dana, aspek teknologi, 60). maupun aspek sumber daya manusia. Sekali lagi, variabel variabel Mahmud (2003), Ukuran adalah objek penelitian, atau apa kinerja Keuangan meliputi rasio- yang menjadi titik perhatian suatu rasio berikut : penelitian.( Arikunto, 2010:161) a) Rasio Likuiditas mengukur Berdasarkan pendapat diatas kemampuan perusahaan untuk maka variabel dalam penelitian ini memenuhi kewajiban jangka adalah: pendeknya atau kemampuan ( X ) variabel terikat : Hasil Kinerja perusahaan untuk memenuhi Keuangan Pedagang Kaki kewajiban keuangan pada saat Lima. Jika Dilihat Dari Sudut ditagih. Analisa Ratio. b) Rasio Aktivitas mengukur Berdasarkan variabel diatas, sejauh mana efektivitas dapat didefinisikan dalam penelitian penggunaan aset dengan melihat ini adalah : Hasil Kinerja Kinerja tingkat aktivitas aset Keuangan Pedagang Kaki Lima. Jika c) Rasio Solvabilitas mengukur Dilihat Dari Sudut Analisa Ratio. sejauh mana kemampuan Jika Dilihat Dari Sudut Rasio perusahaan memenuhi Solvabilitas adalah keseluruhan kewajiban-kewajiban jangka kegiatan pengukuran, pengelolaan, panjangnya penafsiran, dan pertimbangan untuk d) Rasio Profitabilitas mengukur membuat keputusan tentang tingkat seberapa kemampuan Analisa Rastio yaitu Rasio perusahaan menghasilkan laba Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, (profitabilitas) dan Profitabilitas dari Pedagang Kaki e) Rasio Pasar mengukur Lima perkembangan nilai perusahaan Populasi adalah wilayah relatif terhadap nilai pasar. generalisasi yang terdiri atas : obyek / subyek yang mempunyai kualitas B. Prosedur Penelitian dan karakteristik tertentu yang Variabel adalah segala sesutu ditetapkan oleh peneliti untuk yang berbentuk apa saja yang di dipelajari dan kemudian ditarik tetapkan oleh peneliti untuk kesimpulannya (Sugiyono dipelajari sehingga di peroleh 2012:117). Maka yang menjadi informasi tentang hal tersebut, populasi dalam penelitian ini untuk kemudian ditarik kesimpulannya. subjek adalah peneliti dan objeknya Variabel itu sebagai atribut seseorang yaitu Pedagang Kaki Lima atau objek yang mempunyai “ variasi Sampel adalah bagian dari ” antara satu orang dengan yang lain jumlah dan karakteristik yang

Inerja Keuangan Pedagang Kaki LimaDIi Kotamadya Palembang…………(Diana Widhi Rachmawati, dkk) Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 16-28 | 20

dimiliki oleh populasi tersebut kegiatan percobaan guna (Sugiyono 2012:118). Sehubung mendapatkan suatu hasil. dengan populasi dalam penelitian ini Dengan metode eksperimen ini sedikit maka penelitian ini peneliti sengaja membangkitkan menggunakan penelitian populasi, timbulnya suatu kejadian atau sehingga yang menjadi sampel keadaan, kemudian diteliti merupakan keseluruhan populasi. bagaimana akibatnya. Dengan kata Dalam penelitian ini peneliti lain eksperimen adalah suatu cara menggunakan metode penelitian untuk mencari hubungan sebab kuantitatif, metode penelitian akibat, eksperimen selalu dilakukan kuantitatif adalah sebagai metode untuk melihat akibat suatu perlakuan penelitian yang berlandaskan pada ( Arikunto, 2010:9) filsafat positivisme, digunakan untuk Hal ini berarti, bahwa meneliti pada populasi atau sampel eksperimen merupakan percobaan tertentu, tekhnik pengambilan sampel untuk meneliti suatu peristiwa atau pada umumnya dilakukan secara gejala yang muncul pada kondisi random, pengumpilan data tertentu dan pada setiap gejala mengguanakan instrumen penelitian, muncul diamati dan dikontrol analisis data bersifat kuantitatif/ secermat mungkin. Sehingga dapat statistik dengan tujuan untuk menguji diketahui sebab akibat munculnya hipotesis yang telah ditetapkan. ( gejala tersebut. Sugiyono 2012:14 ) Pada penelitian ini peneliti Metode penelitian adalah cara mengambil sampel Pedagang Bakso penelitian ilmiah untuk mendapatkan dan Mie Ayam Ceker Setan ini data yang valid dengan tujuan dapat terletak ±50 meter dari lorong ditemukan, dikembangkan, dan silaberanti., Pecel lele ini terletak dibuktikan, suatu pengetahuan ±50 meter dari lorong jambi. tertentu sehingga pada gilirannya pecel lele ini dimiliki oleh wirausaha dapat digunakan untuk memahami, yang bernama Agus. dan memecahkan dan mengantisipasi dan sate ini terletak ±50 meter dari masalah dalam bidang pendidikan Dinas Perhubungan. Kedai Sate dan Dalam metode penelitian ini Soto ini dimiliki oleh wirausaha yang peneliti menggunakan metode bernama Hery. eksperimen dimana metode Teknik pengumpulan data eksperimen bermanfaat untuk merupakan langkah yang paling menentukan mengapa suatu kondisi strategis dalam penelitian, karena atau peristiwa terjadi. Metode tujuan utama dari penelitian adalah eksperimen ini adalah suatu metode mendapatkan data, tanpa penelitian untuk mengadakan mengetahui tehnik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

Inerja Keuangan Pedagang Kaki LimaDIi Kotamadya Palembang…………(Diana Widhi Rachmawati, dkk) Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 16-28 | 21

mendapatkan data memenuhi Rasio keuangan adalah standar data yang ditetapkan.( angka yang diperoleh dari hasil Sugiyono, 2012: 308) perbandingan dari satu pos laporan Untuk mendapatkan data yang keuangan dengan pos lainnya yang akurat maka peneliti mengumpulkan mempunyai hubungan yang relavan data dengan menggunakan metode : dan signifikan minsalnya, antara Dokumentasi adalah mencari utang dan modal, antara kas dan total data mengenai hal – hal atau variabel aset, dan lain sebagainya. Disini yang berupa catatan, transkrip, buku kami sudah menganalisis laporan – buku, surat kabar, majalah, notulen keuangan pedagang kaki lima. rapat, legger, agenda, dan sebagainya.( Arikunto, 2010). Teknik 1. Bakso dan Mie Ayam Ceker dokumentasi dalam penelitian ini Setan adalah untuk memperoleh data Bakso & Mie ayam ceker tentang jumlah siswa dan data setan ini terletak ±50 meter dari mengenai sekolah. lorong silaberanti. Kedai bakso dan Menurut Nasution (dalam mie ayam ceker setan ini dimiliki Sugiyono 2012) menyatakan bahwa oleh wirausaha yang bernama observasi adalah dasar semua ilmu Wawan. Varian dari kedai bakso pengetahuan. Para ilmuan hanya milik mas wawan ini memilki dapat bekerja berdasarkan data, yaitu beberapa jenis bakso dan beberapa fakta mengenai dunia kenyataan jenis mie ayam serta beberapa jenis yang diperoleh melalui observasi. minuman sebagai pelengkap bakso Observasi dalam penelitian ini dan mie ayam. Kedai bakso dan mie memuat tiga aktivitas ( indikator ) ayam ceker setan ini menyediakan yaitu aktivitas visual, aktivitas lisan, beberapa menu diantaranya, bakso aktivitas mental dan tiap – tiap beranak, bakso setan, bakso indikator memuat tiga descriptor. superhot, bakso daging, dan bakso Teknik analis data adalah telor. Sedangkan mie ayam kedai ini teknik yang di gunakan untuk menyediakan mie ayam ceker setan, mengola data yang telah mie ayam ceker superhot, mie ayam dikumpulkan dan di klasifikasikan bakso, serta mie ayam biasa. Pemilik sesuai dengan tujuan penelitian. dari kedai bakso ini sebenarnya Analisis adalah mampu memahami bukan berasal dari kota Palembang pokok masalah secara mendalam dan melainkan berdomisili dijawa dan membandingkan data dan informasi. sang istri yang mendampingi pun sebenarnya berasal dari medan, mas C. Hasil Penelitan dan wawan ini merantau kekota Pembahasan Palembang dan memilih Hasil Penelitian berwirausaha di Palembang. Beliau

Inerja Keuangan Pedagang Kaki LimaDIi Kotamadya Palembang…………(Diana Widhi Rachmawati, dkk) Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 16-28 | 22

mengambil segala resiko yang akan = 0 Kali 푷풊풖풕풂풏품 푹풂풕풂−풓풂풕풂 ×ퟑퟔퟎ 푯풂풓풊 dihadapi, dan alternatif wirausaha c. = yang dipilih adalah bakso dan mie 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푲풓풆풅풊풕 ퟎ = X 360 Hari ayam. Dan ternyata kedai bakso dan ퟎ mie ayam ceker setan milik mas = 0 Hari wawan ini sangat membawa berkah 푯푷푷 tersendiri untuk beliau dan keluarga d. = 푰풏풗풆풏풕풐풓풚 푹풂풕풂 jika dilihat dari analisa rasio. ퟎ = ퟔퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ A. Rasio Likuiditas = 0 Hari a. Rasio Lancar 푨풌풕풊풗풂 푳풂풏풄풂풓 ퟑퟔퟎ 풉풂풓풊 = X 100% e. = 푯풖풕풂풏품 푳풂풏풄풂풓 푷풆풓풑풖풕풂풓풂풏 푰풏풗풆풏풕풐풓풚 ퟐퟒퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ ퟑퟔퟎ = X 100% = ퟕퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ ퟔퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = 3.3802816901 = 0.00006 Hari

푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푵풆풕풕풐 b. Rasio Cepat f. = 푨풔풆풕 풍풂풏풄풂풓−풑풆풓풔풆풅풊풂풂풏(풊풏풗풆풏풕풐풓풚) 푨풌풕풊풗풂 푳풂풏풄풂풓 –푯풖풕풂풏품 푳풂풏풄풂풓 = ퟑퟎퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ 풌풆풘풂풋풊풃풂풏 풍풂풏풄풂풓 = ퟐퟒퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ−ퟔퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ ퟐퟒퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ−ퟕퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = ퟕퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = 2.5352112676 =1.775147929

B. Rasio Lavarage D. Rasio Profitabilitas a. = 푯풖풕풂풏품 푳풂풏풄풂풓+푯풖풕풂풏품 푱풂풏품풌풂 푷풂풏풋풂풏품 푥 ퟏퟎퟎ% 푴풐풅풂풍 푺풆풏풅풊풓풊 a. Gross Profit Margin ퟕퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = X 100% = 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푩풆풓풔풊풉 −푯푷푷 × ퟏퟎퟎ% ퟏퟕퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푩풆풓풔풊풉 (ퟑퟎퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ−ퟎ) = 0,4152046784 = × ퟏퟎퟎ% ퟑퟎퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ

= 100 % 푯풖풕풂풏품 푱풂풏품풌풂 푷풂풏풋풂풏품 b. = × ퟏퟎퟎ% 푴풐풅풂풍 푺풆풏풅풊풓풊 ퟕퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = X 100% b. Operating Income Ratio ퟏퟕퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = 0,4152046784 (operating profit margin) 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푵풆풕풕풐 –푯푷푷 –푩풊풂풚풂 풂풅풎,푷풆풏풋풖풂풍풂풏 ,& 푼풎풖풎 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푵풆풕풕풐 C. Rasio Aktivitas × ퟏퟎퟎ% ퟑퟎퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ−ퟏퟏퟗ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푵풆풕풕풐 = a. = ퟑퟎퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ 푻풐풕풂풍 푨풌풕풊풗풂 ퟑퟎퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ × ퟏퟎퟎ% = ퟐퟒퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = 0.603333 = 1.25 Kali c. Operating Ratio 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푲풓풆풅풊풕 b. = = (푯푷푷 +푩풊풂풚풂 풂풅풎,푷풆풏풋풖풂풍풂풏 & 푼풎풖풎) × ퟏퟎퟎ% 푷풊풖풕풂풏품 풓퐚풕풂−풓풂풕풂 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푵풆풕풕풐 ퟎ ퟎ−ퟏퟏퟗ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = = × ퟏퟎퟎ% ퟎ ퟑퟎퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ

Inerja Keuangan Pedagang Kaki LimaDIi Kotamadya Palembang…………(Diana Widhi Rachmawati, dkk) Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 16-28 | 23

= 0.39666667 berasal dari kota Palembang melainkan berdomisili di dan d. Net Profit Margin / Sales sang istri yang mendampingi pun Margin sebenarnya berasal dari , 푲풆풖풏풕풖풏품풂풏 푵풆풕풕풐 풔풆풕풆풍풂풉 풑풂풋풂풌 × ퟏퟎퟎ% mas Agus ini merantau kekota = 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 풏풆풕풕풐 ퟏퟖퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ Palembang dan memilih = × ퟏퟎퟎ% ퟑퟎퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ berwirausaha di Palembang. Beliau = 0.60333333 mengambil segala resiko yang akan

dihadapi, dan alternatif wirausaha e. Rate Of Return On Total yang dipilih adalah Pecel lele. Dan Asset (earning power of total ternyata pecel lele milik mas Agus investment) ini sangat membawa berkah 푬푩푰푻 = × ퟏퟎퟎ% 푱풖풎풍풂풉 푨풌풕풊풗풂 tersendiri untuk beliau dan keluarga. ퟏퟖퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = × ퟏퟎퟎ% ퟐퟒퟖ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ A. Rasio Likuiditas = 0.7298387097 a. Rasio Lancar 푨풌풕풊풗풂 푳풂풏풄풂풓 = X 100% f. Rate Of Return On 푯풖풕풂풏품 푳풂풏풄풂풓 ퟐퟎퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ Investment = X 100% 푲풆풖풏풕풖풏품풂풏 푵풆풕풕풐 푺풆풔풖풅풂풉 푷풂풋풂풌 ퟖퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = × ퟏퟎퟎ% 푱풖풎풍풂풉 푨풌풕풊풗풂 = 2,5 % ퟏퟖퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = × ퟏퟎퟎ% ퟐퟒퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = 0.7541666667 b. Rasio Cepat 푨풔풆풕 풍풂풏풄풂풓−풑풆풓풔풆풅풊풂풂풏(풊풏풗풆풏풕풐풓풚)

g. Rate Of Return On Equity 풌풆풘풂풋풊풃풂풏 풍풂풏풄풂풓 푲풆풖풏풕풖풏품풂풏 푵풆풕풕풐 풔풆풔풖풂풅풂풉 풑풂풋풂풌 = ퟐퟎퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ−ퟐퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ x 100% = ퟏퟎퟎ% ퟖퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ 푱풖풎풍풂풉 풎풐풅풂풍 풔풆풏풅풊풓풊 ퟏퟖퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = 1.99 % = × ퟏퟎퟎ% ퟏퟕퟕ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = 1.0225988701 B. Rasio Lavarage = 푯풖풕풂풏품 푳풂풏풄풂풓+푯풖풕풂풏품 푱풂풏품풌풂 푷풂풏풋풂풏품 × ퟏퟎퟎ% a 푴풐풅풂풍 푺풆풏풅풊풓풊 2. Pecel Lele ퟖퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = X 100% Pecel lele ini terletak ±50 ퟏퟓퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ meter dari lorong jambi. Warung = 0,529801324503 b = 푯풖풕풂풏품 푱풂풏품풌풂 푷풂풏풋풂풏품 × ퟏퟎퟎ% pecel lele ini dimiliki oleh wirausaha 푴풐풅풂풍 푺풆풏풅풊풓풊 ퟖퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ yang bernama Agus. Varian dari = X 100% ퟏퟓퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ warung pecel lele milik mas Agus ini = 0,529801324503 memilki beberapa jenis makanan. Warung pecel lele ini menyediakan C. Rasio Aktivitas beberapa menu diantaranya, nasi lele, 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푵풆풕풕풐 a = nasi ayam, nasi ikan gurami, nasi 푻풐풕풂풍 푨풌풕풊풗풂 ퟒퟓퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = tahu tempe. Pemilik dari warung ퟏퟓퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ pecel lele ini sebenarnya bukan = 3 Kali

Inerja Keuangan Pedagang Kaki LimaDIi Kotamadya Palembang…………(Diana Widhi Rachmawati, dkk) Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 16-28 | 24

3. Operating Ratio 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푲풓풆풅풊풕 (푯푷푷 + 푩풊풂풚풂 풂풅풎, 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 & 푼풎풖풎) b = 푷풊풖풕풂풏품 풓퐚풕풂−풓풂풕풂 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푵풆풕풕풐 ퟎ × ퟏퟎퟎ% = ퟎ−ퟏퟏퟗ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ ퟎ = × ퟏퟎퟎ% = 0 Kali ퟒퟓퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = 0.2644444444 %

푷풊풖풕풂풏품 푹풂풕풂−풓풂풕풂 ×ퟑퟔퟎ 푯풂풓풊 c = 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푲풓풆풅풊풕 4. Net Profit Margin / Sales ퟎ = X 360 Hari Margin ퟎ =푲풆풖풏풕풖풏품풂풏 푵풆풕풕풐 풔풆풕풆풍풂풉 풑풂풋풂풌 × ퟏퟎퟎ% = 0 Hari 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 풏풆풕풕풐 ퟏퟓퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = × ퟏퟎퟎ% ퟒퟓퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ 푯푷푷 d = = 0.3355555556 % 푰풏풗풆풏풕풐풓풚 푹풂풕풂 ퟎ = ퟔퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ 5. Rate Of Return On Total = 0 Hari Asset (earning power of total investment) ퟑퟔퟎ 풉풂풓풊 푬푩푰푻 e = = × ퟏퟎퟎ% 푷풆풓풑풖풕풂풓풂풏 푰풏풗풆풏풕풐풓풚 푱풖풎풍풂풉 푨풌풕풊풗풂 ퟑퟔퟎ ퟏퟓퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = = × ퟏퟎퟎ% ퟑퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ ퟐퟓퟔ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = 0.00002 Hari = 0.58984375 %

푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푵풆풕풕풐 f = 6. Rate Of Return On 푨풌풕풊풗풂 푳풂풏풄풂풓 –푯풖풕풂풏품 푳풂풏풄풂풓 ퟒퟓퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ Investment = 푲풆풖풏풕풖풏품풂풏 푵풆풕풕풐 푺풆풔풖풅풂풉 푷풂풋풂풌 ퟐퟎퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ−ퟖퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ × ퟏퟎퟎ% = 푱풖풎풍풂풉 푨풌풕풊풗풂 ퟏퟑퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = 3,75 = × ퟏퟎퟎ% ퟐퟓퟔ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = 0.51171875 % D. Rasio Profitabilitas a Gross Profit Margin 7. Rate Of Return On Equity 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푩풆풓풔풊풉 −푯푷푷 = × ퟏퟎퟎ% 푲풆풖풏풕풖풏품풂풏 푵풆풕풕풐 풔풆풔풖풂풅풂풉 풑풂풋풂풌 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푩풆풓풔풊풉 × ퟏퟎퟎ% = 푱풖풎풍풂풉 풎풐풅풂풍 풔풆풏풅풊풓풊 (ퟑퟑퟑ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ−ퟎ) ퟏퟓퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = × ퟏퟎퟎ% = × ퟏퟎퟎ% ퟑퟑퟑ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ ퟏퟏퟑ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = 100 % = 1,336283185841

c. Operating Income Ratio 8. Sate dan Soto (operating profit margin) Sate dan Soto ini terletak ±50 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푵풆풕풕풐 –푯푷푷 –푩풊풂풚풂 풂풅풎,푷풆풏풋풖풂풍풂풏 ,& 푼풎풖풎 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푵풆풕풕풐 meter dari Dinas Perhubungan. × ퟏퟎퟎ% Kedai Nasi Goreng dan Sate ini ퟒퟓퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ−ퟏퟏퟗ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = ퟒퟓퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ dimiliki oleh wirausaha yang × ퟏퟎퟎ% bernama Hery. Varian dari kedai = 0.73555555556 % Sate dan Soto milik mas Hery ini

Inerja Keuangan Pedagang Kaki LimaDIi Kotamadya Palembang…………(Diana Widhi Rachmawati, dkk) Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 16-28 | 25

푯풖풕풂풏품 푱풂풏품풌풂 푷풂풏풋풂풏품 memilki beberapa jenis Sate dan b = × ퟏퟎퟎ% 푴풐풅풂풍 푺풆풏풅풊풓풊 ퟕퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ Soto serta beberapa jenis minuman = X 100% ퟏퟕퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ sebagai pelengkap Sate dan Soto. = 0,4152046784 % Kedai Sate dan Soto ini menyediakan beberapa menu C. Rasio Aktivitas 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푵풆풕풕풐 diantaranya, sate ayam dan sate a = 푻풐풕풂풍 푨풌풕풊풗풂 kambing sedangkan untuk nasi Soto ퟑퟎퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = tersedia hanya yang original saja. ퟐퟒퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = 1.25 Kali Pemilik dari kedai sate ini sebenarnya bukan berasal dari kota 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푲풓풆풅풊풕 b = Palembang melainkan berdomisili di 푷풊풖풕풂풏품 풓퐚풕풂−풓풂풕풂 ퟎ = X 360 Hari Jawa dan sang istri yang ퟎ mendampingi pun sebenarnya = 0 Kali berasal dari Medan, mas Hery ini 푷풊풖풕풂풏품 푹풂풕풂−풓풂풕풂 ×ퟑퟔퟎ 푯풂풓풊 merantau kekota Palembang dan c = 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푲풓풆풅풊풕 ퟎ memilih berwirausaha di Palembang. = X 360 Hari Beliau mengambil segala resiko yang ퟎ = 0 Hari akan dihadapi, dan alternatif wirausaha yang dipilih adalah sate 푯푷푷 d = dan soto. Dan ternyata kedai sate dan 푰풏풗풆풏풕풐풓풚 푹풂풕풂 soto milik mas Hery ini sangat ퟎ = membawa berkah tersendiri untuk ퟔퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = 0 Hari beliau dan keluarga. ퟑퟔퟎ 풉풂풓풊 e = A. Rasio Likuiditas 푷풆풓풑풖풕풂풓풂풏 푰풏풗풆풏풕풐풓풚 a. Rasio Lancar ퟑퟔퟎ = = 푨풌풕풊풗풂 푳풂풏풄풂풓 X 100% ퟔퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ 푯풖풕풂풏품 푳풂풏풄풂풓 ퟐퟒퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = X 100% = 0.00006 Hari ퟕퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = 3.3802816901% 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푵풆풕풕풐 f = 푨풌풕풊풗풂 푳풂풏풄풂풓 –푯풖풕풂풏품 푳풂풏풄풂풓 b. Rasio Cepat 푨풔풆풕 풍풂풏풄풂풓−풑풆풓풔풆풅풊풂풂풏(풊풏풗풆풏풕풐풓풚) ퟑퟎퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = = 풌풆풘풂풋풊풃풂풏 풍풂풏풄풂풓 ퟐퟒퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ−ퟕퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ ퟐퟒퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ−ퟔퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = ퟕퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ =1.775147929 = 2.5352112676% D. Rasio Profitabilitas B. Rasio Lavarage 푯풖풕풂풏품 푳풂풏풄풂풓+푯풖풕풂풏품 푱풂풏품풌풂 푷풂풏풋풂풏품 a Gross Profit Margin a = × ퟏퟎퟎ% 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푩풆풓풔풊풉 −푯푷푷 푴풐풅풂풍 푺풆풏풅풊풓풊 = 푥 100% ퟕퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푩풆풓풔풊풉 = X 100% (ퟑퟎퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ−ퟎ) ퟏퟕퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = × ퟏퟎퟎ% = 0,4152046784 % ퟑퟎퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = 100 %

Inerja Keuangan Pedagang Kaki LimaDIi Kotamadya Palembang…………(Diana Widhi Rachmawati, dkk) Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 16-28 | 26

b Operating Income Ratio e Rate Of Return On Total Asset (operating profit margin) (earning power of total 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푵풆풕풕풐 –푯푷푷 –푩풊풂풚풂 풂풅풎,푷풆풏풋풖풂풍풂풏 ,& 푼풎풖풎 investment) 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푵풆풕풕풐 × ퟏퟎퟎ% 푬푩푰푻 ퟑퟎퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ−ퟏퟏퟗ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = × ퟏퟎퟎ% = × ퟏퟎퟎ% 푱풖풎풍풂풉 푨풌풕풊풗풂 ퟑퟎퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ ퟏퟖퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = × ퟏퟎퟎ% = 0.603333 % ퟐퟒퟖ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ c Operating Ratio = 0.7298387097 % = (푯푷푷 +푩풊풂풚풂 풂풅풎,푷풆풏풋풖풂풍풂풏 & 푼풎풖풎) × ퟏퟎퟎ% 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 푵풆풕풕풐 f. Rate Of Return On Investment ퟎ−ퟏퟏퟗ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ 푲풆풖풏풕풖풏품풂풏 푵풆풕풕풐 푺풆풔풖풅풂풉 푷풂풋풂풌 = × ퟏퟎퟎ% = × ퟏퟎퟎ% ퟑퟎퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ 푱풖풎풍풂풉 푨풌풕풊풗풂 = 0.39666667 % = ퟏퟖퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ × ퟏퟎퟎ% ퟐퟒퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ d Net Profit Margin / Sales = 0.7541666667 % Margin e Rate Of Return On Equity 푲풆풖풏풕풖풏품풂풏 푵풆풕풕풐 풔풆풔풖풂풅풂풉 풑풂풋풂풌 =푲풆풖풏풕풖풏품풂풏 푵풆풕풕풐 풔풆풕풆풍풂풉 풑풂풋풂풌 × ퟏퟎퟎ% = × ퟏퟎퟎ% 푷풆풏풋풖풂풍풂풏 풏풆풕풕풐 푱풖풎풍풂풉 풎풐풅풂풍 풔풆풏풅풊풓풊 ퟏퟖퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ =ퟏퟖퟏ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ × ퟏퟎퟎ% = × ퟏퟎퟎ% ퟑퟎퟎ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ ퟏퟕퟕ.ퟎퟎퟎ.ퟎퟎퟎ = 0.60333333 % = 1.0225988701 %

TABEL KINERJA KEUANGAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTAMADYA PALEMBANG Angka Kode Nama Rasio Nama Usaha Nama Usaha Bakso dan Bakso Mie dan Mie Pecel Sate dan Pecel Sate dan Inti Sub, Ayam Ayam Lele Soto Lele Soto Ceker Ceker Setan Setan Rasio Likuiditas 1. Rasio Lancar 3,4% 2,5% 3,4% L L L 2. Rasio Cepat 2,5% 2,0% 2,5% L L L Rasio Lavarage / 1. Total dut to total equity ratio 0,4% 0,5% 0,4% BS BS BS Solvabilitas 2. Long term dub to equity ratio 0,4% 0,5% 0,4% BS BS BS Rasio Aktivitas 1. Total aset turn over 1,2 kali 3 kali 1,3 kali A A A

2. Receivable turn over 0,0 kali 0,0 kali 0,0 kali BA BA BA

3. Avarage collection periode 0,0 hari 0,0 hari 0,0 hari BA BA BA

4.Inventory turn over 0,0 hari 0,0 hari 0,0 hari BA BA BA

5. Avarage day Inventory 0,0 hari 0,0 hari 0,0 hari BA BA BA

6. Working capital turn over 1,8 hari 3,8 hari 1,8 hari A A A

Rasio Profitabilitas 1. Gross profit margin 100,0% 100,0% 100,0% P P P 2. Operation income ratio (Operation 0,7% 0,7% 0,6% BP BP BP Profit Margin)

3. Operation rasio 0,4% 0,3% 0,4% BP BP BP 4. Net Profit Margin/ Sales Margin 0,6% 0,3% 0,6% BP BP BP 5. Rate Of Retume On total Aset 0,7% 0,6% 0,7% BP BP BP (Erning power of total Investment) 6. Rate of Return on Investment 0,7% 0,5% 0,8% BP BP BP

7. Rate of Retume on Equity 1,0% 1,3% 1,0% P P P Hasil Analisa

Inerja Keuangan Pedagang Kaki LimaDIi Kotamadya Palembang…………(Diana Widhi Rachmawati, dkk) Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 16-28 | 27

B. PEMBAHASAN 5. Penutup 1. RASIO LIKUIDITAS Kesimpulan Pada current rasio dan cash rasio Secara garis besar kinerja ini dapat dikatakan likuid karena keuangan pedagang kaki lima di jumlah aktiva masih besar jika Kotamadya Palembang tahun 2016 dibandingkan dengan hutang masih diakatakan belum baik, dimana proses produksi yang dikarenakan kebanyakan unsur-unsur berlangsung dengan modal yang dari analisa rasio masih ada. menunjukkan angka-angka yang 2. RASIO LAVARAGE atau mengarah menuju perbaikan dimana SOLVABILITAS pedagang bakso dan mie ayam ceker Dimana pada rasio lavarage atau setan, pecel lele, sate dan soto ini solvabilitas ini dapat dikatakan yang ada di Kotamadya Palembang, solvabel karena usaha yang untuk rasio likuiditas menunjukkan dijalankan masih kebanyakan kalau sudah likuid, sedangkan untuk menggunakan modal pribadi dan solvabilitas atau laverage, belum belum mendapatkan pinjaman menunjukkan angka yang solvabel; dari pihak manapun, sehingga untuk aktivitas dan provitabilitas, diperlukan tambahan modal belum mencapai aktivitas dan belum untuk memperbesar usaha. mendapatkan profit yang seharusnya 3. RASIO AKTIVITAS dikarenakan usaha yang dilakukan Pada rasio aktivitas juga dapat termasuk usaha kecil dan masih dinyatakan belum begitu aktiv dalam proses perkembangan, oleh dikarenakan pedagang kaki lima sebab itu usaha yang dijalankanoleh di kotamadya Palembang baru para pedagang kecil dan menengah mulai berkembang sehingga tersebut belum menggunakan IPTEK penambahan item dan ragam dan mereka masih melakukan dengan makanan juga penambahan penawaran secara tradisional. varian rasa diperlukan. 4. RASIO PROFITABILITAS Saran Dimana untuk rasio ini belum Diperlukan adanya bisa dikatakan belum profit pembinaan secara berkala terhadap karena dalam bentukan usaha usaha kecil dan menegah itu dari yang baru berkembang, pihak-pihak yang terkait, seperti: keuntungan yang diperoleh Dinas Perdagangan, Dinas Pariwisata masih tipis karena keuntungan dan dari perangkat pemerintahan yang diperoleh masih lainnya untuk meningkatkan ditambahkan ke modal yang ada. pencapaian pendapatan masing- masing pedagang sekaligus untuk meningkatkan pendapatan daerah

Inerja Keuangan Pedagang Kaki LimaDIi Kotamadya Palembang…………(Diana Widhi Rachmawati, dkk) Jurnal Neraca Vol 2 No.1, Juni 2018: 16-28 | 28

karena bisa dijadikan salah satu dari Kasmir. 2012. Analisis Laporan unsur wisata kuliner dari Sumatera Keuangan, Edisi keenam, PT. Raja Grafindo persada , Selatan khususnya Palembang. Jakarta. LPPKMK Universitas PGRI. 2012. DAFTAR PUSTAKA Pedoman Penulisan Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Dosen. Penelitian suatu Pendekatan Palembang : Puslit Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Universitas PGRI ______. 2012. Prosedur Palembang. Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Munawir, Drs. S. Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta : ______. 2013. Prosedur Liberty Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Cipta. Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. PT Djamarah,Bahri,Syaiful . 2010. Gramedia Pustaka, Jakarta. Strategi Pembelajaran Jakarta: Bumi Aksara.

Sudaryanti, Eridiana. 2000. Kumpulan Definisi.Com. https://www.kumpulandefisi. com.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2015. Pedoman Penulisan Skripsi. Palembang: Universitas PGRI.

Hamdani, 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Jakarta : PT RajaGrafindo Jumingan, 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara.

Kartono, dkk. 1980. Kamus Bahasa . nayamaugak.blogspot.com

Inerja Keuangan Pedagang Kaki LimaDIi Kotamadya Palembang…………(Diana Widhi Rachmawati, dkk)