Template Paper Seminar Nasional

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Template Paper Seminar Nasional PEMODERNISASIAN NAGASARI DENGAN WHIPPED CREAM DALAM KEMASAN ALUMUNIUM FOIL CUP Annisa Fitri Ilmu Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian,Universitas Sebelas Maret Surakarta [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil jadi kue nagasari whipped cream, mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap produk, dan menginovasi makanan tradisional dengan pendekatan teknologi modern. Metode penelitian dilakukan dengan observasi melalui uji hedonik terhadap produk.Analisis data dilakukan dengan uji Duncan. Berdasarkan sifat organoleptiknya, kue nagasari whipped cream memenuhi kriteria. Tingkat kesukaan panelis terhadap kriteria kue nagasari whipped cream adalah 93,3%. Dari hasil uji diketahui bahwa kue nagasari whipped cream dapat diterima dan memiliki tingkat kesukaan yang sama dengan panelis. Kata Kunci: kue tradisional, nagasari, whipped cream PENDAHULUAN Industri makanan berkrmbang sangat pesat. Salah satu faktor dari berkembangnya industri makanan adalah peningkatan jumlah penduduk Indonesia, dimana setiap penduduk pasti membutuhkan makanan sebagai kebutuhan pokok. Hal tersebut menjadikan bisnis dibidang kuliner sangat menjanjikan, khusunya dibeberapa kota wisata seperti Solo. Beberapa kuliner khas Solo yang sering menjadi incaran para wisatawan adalah nasi liwet, selat solo, timlo sastro, pecel solo, dan es gempol pleret. Selain itu terdapat kue-kue tradisional khas Solo seperti serabi, nagasari, carang gesing dan lenjongan. Makanan tradisional tersebut masih memiliki beberapa kekurangan. Faktor yang mempengaruhi pemahaman konseptual produk makanan adalah tekstur dan penampilan (Favalli dkk, 2013). Makanan tradisional pada umumnya memiliki kelemahan dalam hal keamananya baik dari pengaruh mikrobiologi,kimia maupun fisik. Rendanhya mutu bahan baku, pengethauan teknologi pengolahan dan sanitasi yang belum diterapkan pada pekerja yang memproduksi makanan tradisional menjadi penyebab makanan tradisional memiliki tingkat keamanan yang rendah (Agustina, dkk, 2010). Menurut Kusmayadi (2007) terdapat empat hal yang menjadi tolak ukur hygiene atau sanitasi makanan, yaitu perilaku sehat dan bersih produsen, sanitasi makanan dan peralatan, serta sanitasi tempat pengolahan. Selain ditinjau dari aspek keamanan produk, makanan tradisional juga memiliki sisi kelemahan lain, yaitu umur simpannya pendek. Salah satu makanan tradisional yang banyak peminatnya adalah nagasari. Bahan baku dari nagasari adalah tepung tapioca dan santan sebagai penggurih. Santan memiliki kadar lemak yang tinggi sehingga dapat memicu kolesterol. Oleh karena itu diperlukan bahan pengganti santan agar kandungan lemak pada nagasari tidak terlalu tinggi dan cocok untuk semua usia. Thick cream atau whipped cream dapat dijadikan bahan alternatif pengganti santan. Dalam penggunaannya dapat ditambahkan dengan air kelapa supaya menimbulkan rasa gurih seperti santan. Di samping itu , whipped cream sangat cocok digunakan untuk cake atau kue berbahan santan seperti pada kue tradisional. Sumber lemak whipped cream berasal dari lemak nabati yang jumlah kandungan lemaknya tidak kurang dari 12%. Whipped cream adalah krim yang jika dikocok akan menebal (Buckel dkk, 1987). Mayoritas masyarakat ketika membeli kuliner akan melihat kemasannya terlebih dahulu. Kue nagasari pada umumnya dibungkus dengan daun pisang yang kemudian warnanya menjadi layu setelah dikukus. Oleh karena itu diperlukan kemasan pengganti yang lebih menarik dan aman untuk makanan serta cocok untuk jenis kue-kuean. Alumunium foil cup dapat menjadi alternatif pengganti daun pisang. Alumunium foil bersifat kedap uap air dan gas yang tahan terhadap pengaruh kelembaban dari luar kemasan (Rahayu & Widjati, 2007). Upaya mengganti santan dengan whipped cream dan mengemas dengan alumunium foil cup diharapkan mampu memodernisasi makanan tradisional sehingga lebih banyak peminatnya. METODE PENELITIAN 1. Cara kerja Dalam percobaan tersebut didapat bahan utama berupa whipped cream dan air kelapa sebagai adonan yang ditambahkan dengan gula 150 gr dan garam 10 gr. Sebelumnya dilakukan penimbangan setiap bahan terlebih dahulu menggunakan timbangan analitik. Setelah itu, bahan-bahan tersebut diaduk di dalam mangkuk berukuran sedang hingga kental dan kalis menggunakan spatula. Daun pandan digunakan untuk bahan pewarna alami dan penguat aroma, bias ditambahkan sesuai selera. Selanjutnya adonan dimasukkan ke dalam alumunium foil cup dan dikukus dalam panic kukusan selama 30 menit. Adapun proses pembuatan kue nagasari whipped cream tersaji pada Gambar 1. Menyiapkan whipped cream,gula, garam, dan air kelapa Mencampur semua bahan Mengaduk adonan hingga kental dan kalis Memasukkan adonan ke dalam alumunium foil cup Memasukkan potongan buah pisang Mengukus kue selama 30 menit Gambar 1. Prosedur Pengolahan Kue Nagasari 2. Metode dan Analisis Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dilakukan dengan menggunakan lembar uji berupa check list dengan indicator skala. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui respon panelis terhadap tingkat kesukaan produk .Setelah memperoleh data penelitian, dilakukan uji Duncan untuk menganalisis prosentase penilaian panelis. Berikut rumus perhitungan uji Duncan : P = n/N X 100% (Hakiki dan Afifah, 2019) HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tingkat Kesukaan Panelis terhadap Produk Tabel 1. Tingkat Kesukaan Panelis terhadap Produk Kriteria Tingkat Kesukaan Panelis (%) 1 2 3 4 Jumlah Aroma 0 15,5 44,5 40 100 Rasa 2,5 6,67 33,3 57,73 100 Penampilan 0 19 20,5 60,5 100 Keterangan : 1= Tidak suka, 2= Cukup suka, 3= Suka, 4= Sangat suka Penampilan kue nagasari whipped cream terlihat lebih menarik dari kue nagasari pada umunya. Hal ini dikarenakan kemasan alumunium foil cup yang digunakan sebagai kemasan kue. Kue nagasari pada umumnya menggunakan daun pisang yang kemudian berubah warna menjadi lebih tua karena pengukusan sehingga kurang menarik. Namun hal tersebut dapat ditutup dengan perpaduan warna hijau-putih dan ukuran kue seragam. Selain itu penyajian pisang berubah fungsi menjadi topping dengan garnish daun pandan juga menjadi ciri khas dari kue nagasari whipped cream ini. Gambar 2. Kue Nagasari Whipped Cream B. Deskripsi Hasil Jadi Produk Bahan utama yang digantikan dengan whipped cream menjadikan karakteristik produk nagasari sedikit mengalami perubahan. Fungsi whipped cream hanya untuk pengentalan seperti pada bahan tepung, tetapi rasa gurih memudar karena bahan santan digantikan dengan whipped cream tersebut. Namun, kue nagasari whipped cream lebih rendah lemak dibandingkan dengan nagasari santan sehingga aman untuk penderita kolesterol. Tekstur yang lembut pada kue menjadikan kue nagasari cocok untuk semua umur termasuk untuk balita. KESIMPULAN 1. Dari sifat organoleptiknya, kue nagasari whipped cream telah memenuhi kriteria. 2. Kue nagsari whipped cream ini lebih lembut karena bahan utama digantikan dengan krim sehingga cocok untuk semua usia. 3. Pemodernisasian kue nagasari sudah memenuhi kriteria makanan modern pada umumnya ditinjau dari kemasan dan bahan serta proses hygiene ketika produksi. DAFTAR PUSTAKA Agustina, Febria., Pambayun, R. dan Febry, F. 2010. Higiene dan Sanitasi Pedagang Makanan Tradisional di Lingkungan Sekolah Dasar di Kelurahan Demang Lebar Daun Palembang. Jurnal Ilmu Kesehatan Masayrakat 1(1) hal : 53-63 Buckle, K.A. 1987. Ilmu Pangan. Jakarta : Universitas Indonesia Press Favalli, S., Skov, T., dan Byrne, D.V. 2013. Sensory Perception and Understanding of Food Traditional to the novel. Journal Food Research International 50(13), pp : 176-188 Hakiki, Novi Nur dan Afifah, C.A.N. 2019. Penganekaragaman Kue Basah Tradisional Berbasis Tepung Premix. Jurnal Tata Boga 8(1) hal : 99-109. Kusmayadi, Ayi dan Dadang, Sukandar. 2007. Cara memilih dan Mengolah Makanan untuk Perbaikan Gizi Masyarakat : [email protected] Rahayu, Esti dan Widjati, E. 2007. Pengaruh Kemasan, Kondisi Ruang Simpan dan Periode Simpan terhadap Viabilitas Benih Caisin (Brassica chinensis L.).
Recommended publications
  • Download Article (PDF)
    Advances in Economics, Business and Management Research, volume 101 1st International Conference on Islamic Economics and Business (ICONIES 2018) Halal and Healthiness of Snacks Analysis for Creative Economic Business and Potential A New Business Opportunity 1st Muh. Mansur 2nd Agus Widarko 3rd Masyhuri M. Universitas Islam Negeri Maulana Universitas Islam Negeri Maulana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malik Ibrahim Malik Ibrahim Malang, Indonesia Malang, Indonesia Malang, Indonesia [email protected] . Abstract— The purpose of this research is guiding fast ASEAN Economic Community, especially in local product, foods be healthy (halal-healty) for creative economic business so it could not be imitated easily. and choosed alternative to appear a new bussines. The target group is the creative economic business on fast foods II. LITERATURE REVIEW commodity by using a method, participator action research Basic theory was taken from the result of the (PAR) through some strategies. The result of laboratory research in the second year as the continuance. The result analysis showed that creative economic business from the group, it is positive enough because the average for using conclution, Based on the results of the analysis and formaline, boraxs, and rhodamine B is 14,29%. This condition, discussion on the previous material, it can be concluded that there are two business opportunies which could be created in in order to improve the creative economy business short term, those are milling the meat shari’a and using (MSMEs) is known to have made various efforts that are natural color to avoid using rhodamine B. The offered expected to bring a better development, given the existence suggestion, everything had been done by the creative economic of UMKM itself has a very large number and evenly business, it was not they did themselves only but it is related to distributed almost on All aspects of the business [2].
    [Show full text]
  • Ethnobotanical Study on Local Cuisine of the Sasak Tribe in Lombok Island, Indonesia
    J Ethn Foods - (2016) 1e12 Contents lists available at ScienceDirect Journal of Ethnic Foods journal homepage: http://journalofethnicfoods.net Original article Ethnobotanical study on local cuisine of the Sasak tribe in Lombok Island, Indonesia * Kurniasih Sukenti a, , Luchman Hakim b, Serafinah Indriyani b, Y. Purwanto c, Peter J. Matthews d a Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Mataram University, Mataram, Indonesia b Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Brawijaya University, Malang, Indonesia c Laboratory of Ethnobotany, Division of Botany, Biology Research Center-Indonesian Institute of Sciences, Indonesia d Department of Social Research, National Museum of Ethnology, Osaka, Japan article info abstract Article history: Background: An ethnobotanical study on local cuisine of Sasak tribe in Lombok Island was carried out, as Received 4 April 2016 a kind of effort of providing written record of culinary culture in some region of Indonesia. The cuisine Received in revised form studied included meals, snacks, and beverages that have been consumed by Sasak people from gener- 1 August 2016 ation to generation. Accepted 8 August 2016 Objective: The aims of this study are to explore the local knowledge in utilising and managing plants Available online xxx resources in Sasak cuisine, and to analyze the perceptions and concepts related to food and eating of Sasak people. Keywords: ethnobotany Methods: Data were collected through direct observation, participatory-observation, interviews and local cuisine literature review. Lombok Results: In total 151 types of consumption were recorded, consisting of 69 meals, 71 snacks, and 11 Sasak tribe beverages. These were prepared with 111 plants species belonging to 91 genera and 43 families.
    [Show full text]
  • Pedoman Kriteria Cemaran Pada Pangan Siap Saji Dan Pangan
    PEDOMAN KRITERIA CEMARAN PADA PANGAN SIAP SAJI DAN PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA 2012 Pedoman Kriteria Cemaran pada Pangan Siap Saji dan Pangan Industri Rumah Tangga Jakarta : Direktorat SPP, Deputi III, Badan POM RI, 2012 34 hlm : 15 cm x 21 cm PEDOMAN KRITERIA CEMARAN PADA PANGAN SIAP SAJI DAN PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA ISBN 978-602-3665-11-2 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku dalam bentuk elektronik, mekanik, fotokopi, rekaman atau cara apapun tanpa izin tertulis sebelumnya dari Badan POM RI. DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA Diterbitkan oleh Direktorat Standardisasi Produk Pangan, Deputi Bidang Pengawasan BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat – 10560. Telepon (62-21) 42875584, REPUBLIK INDONESIA Faksimile (62-21) 42875780, E-mail: [email protected] 2012 TIM PENYUSUN PENGARAH Pedoman Kriteria Cemaran pada Pangan Siap Saji dan DR. Roy A. Sparringa, M.App, Sc. Ir. Tetty H. Sihombing, MP Pangan Industri Rumah Tangga KATA SAMBUTAN KETUA Makanan yang bergizi saja tidak cukup untuk membentuk generasi penerus Ir. Gasilan bangsa yang sehat dan cerdas. Keamanan dari pangan yang dikonsumsi juga perlu diperhatikan karena dampak dari pangan yang tercemar dapat mengakibatkan SEKRETARIS berbagai kerugian seperti food borne diseases, penyebaran penyakit menular, keracunan, dan lain-lain. Pratiwi Yuniarti M., STP Berkembangnya berbagai aneka Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) NARA SUMBER dapat meliputi Pangan Siap Saji (PSS) dan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).
    [Show full text]
  • Pergub DIY No. 25 Tahun 2017 Ttg Standardisasi Makanan
    SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG STANDARDISASI MAKANAN JAJANAN ANAK SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa anak sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa, perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental maupun sosial; b. bahwa untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal perlu asupan makanan yang aman, sehat, bergizi dan layak dikonsumsi di lingkungan tumbuh kembangnya; c. bahwa masih ditemukan makanan jajanan anak sekolah yang tercemar bahan berbahaya baik fisik, kimia maupun kandungan mikrobiologi melebihi batas serta bakteri patogen; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf e perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Standardisasi Jajanan Makanan Anak Sekolah; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 3) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1955 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 3 Jo. Nomor 19 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 827); 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821); 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 5. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 170, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5339); 6.
    [Show full text]
  • Welcome to the Heaven of Specialty Coffee
    Coffee Quotes INDONESIA “ I have measured out my life with coffee spoons. ” (T. S. Eliot) “ If I asked for a cup of coffee, EDITION someone would search for the double meaning. ” (Mae West) “ To me, the smell of fresh-made coffee is one Trade•Tourism•Investment FIRST of the greatest inventions. ” (Hugh Jackman) “ The ability to deal with people is as purchasable a commodity as sugar or coffee and I will pay more for that ability than for any other under the sun. ” Welcome to The Heaven (John D. Rockefeller) “ Coffee is a language in itself. ” of Specialty Coffee (Jackie Chan) “ I like cappuccino, actually. But even a bad cup of coffee is better than no coffee at all. ” (David Lynch) “ If it wasn't for the coffee, I'd have no identifiable personality whatsover. “ (David Letterman) :” Good communication is as stimulating as black coffee, and just as hard. ” (Anne Spencer) “ I would rather suffer with coffee than be senseless. “ (Napoleon Bonaparte) “ Coffee, the favourite drink of civilize world. ” (Thomas Jefferson) “ What on earth could be more luxurious than a sofa, a book and a cup of coffee? “ (Anthony Troloppe) “Coffee is far more than a beverage. It is an invitation to life, (Foto: web/edit) disguised as a cup of warm liquid. It’s a trumpet wakeup call or a gentle rousing hand on your shoulder… Coffee is an experience, an offer, a rite of passage, a good excuse to get together. ” (Nichole Johnson) “ A guy’s gotta live, you know, gotta make his way and find his Exotic & Unique Indonesian Coffee meaning in life and love, and to do that he needs coffee, he needs coffee and coffee and coffee.
    [Show full text]
  • Edisi 2 0 / Ii / Juni 2 0
    EDISI 20 / 20 EDISI / JUNI 2019 JUNI / II EDISI 20 / II / JUNI 2019 MEDIA KOMUNITAS KAWASAN BINTARO DAN SEKITARNYA INFORMASI PELAYANAN & PERJANJIAN : 021-256-555-55 (Customer Care) | Marketing : 088-1119-5555 PAKET VAKSINASI HEPATITIS & INFLUENZA VAKSINASI HEPATITIS B* VAKSINASI INFLUENZA Rp 560.000,- Rp 350.000,- (3x Suntik) (1X Suntik) VAKSIN COMBO* SKRINING HEPATITIS (HEPATITIS A & B) Rp 350.000,- Rp 1.200.000,- (HBsAg & Anti HBs) (3x Suntik) Berlaku mulai 1 April s/d 31 Desember 2019 KETENTUAN PAKET : • Paket berlaku untuk pasien dewasa > 18 thn • Peserta Vaksinasi Hepatitis wajib melakukan cek Lab HBsAg & anti HBs sebelum divaksin • Vaksinasi dilakukan oleh Dokter Umum Central Business District Lot IX, BSD City, Tangerang 15321 www.ekahospital.com Terakreditasi Terakreditasi Telp: (021) 256-555-55 (hunting)|IGD: (021) 256-555-77 Joint Commission Nasional International PARIPURNA 4 BERANDA HALO KELUARGA EBIN FOUNDER & CEO Valent Hartadi Keluarga besar Etalase Bintaro mengucapkan CONTENT DIRECTOR selamat Idul Fitri 1440 H, mohon maaf lahir dan batin. Yudhanti Budi REPORTER/ WRITER Lies Afroniyati, Miftakh Faried, Ita Baradja, Rio Aribowo, Cantik Lahir Batin Lintang Tribuana CONTRIBUTOR Vicky Amadea, Utami Kinasih, MENGAPA Idul Fitri selalu disambut dengan meriah oleh umat Islam, terutama di Five Fourina (Fashion Stylish) Indonesia? Karena pada hari tersebut, tombol “reset” disentuh. Segala kekhilafan, berharap LAYOUT & DESIGN bisa dimaafkan. Mulai bersama membuka lembaran baru dengan hati yang lebih sejuk. Iin Intansari, Gunung Aditomo HEAD OF SALES & MARKETING Majalah Etalase Bintaro sebagai media kawasan pilihan terbaik keluarga, juga tak Julian David luput dari kesalahan. Meskipun setiap edisi yang kami luncurkan sudah kami akurasi ACCOUNT EXECUTIVE semaksimal mungkin, namun bagaikan debu yang selalu menempel pada permukaan Azis Firmansyah, Zarkasih, Ahmad Dian Saputra barang, tentu ada kesalahan yang tak sengaja kami perbuat.
    [Show full text]
  • Preliminary Study in Developing Traditional Street Foods As Nutrition Education Media for Indonesia Youth Cica Yulia, Elis Endang Nikmawati & Isma Widiaty
    invotec XIII:1 (2017) 1-7 Innovation of Vocational Technology Education Available online at http://ejournal.upi.edu/index.php/invotec Preliminary Study in Developing Traditional Street Foods as Nutrition Education Media for Indonesia Youth Cica Yulia, Elis Endang Nikmawati & Isma Widiaty Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia ___________________________________________________________________________________________________________________________________ A R T I C L E I N F O A B S T R A C T Article history: The unceasing globalization has a great influence on the lifestyle Received 20 December 2016 of the young generation of Indonesia, including habit to consumed Received in revised form 5 January 2017 fast food. Many research proved, fast food was not good for Accepted 20 January 2017 health. Habit of eating fast food in Indonesia increased from day to Available online 28 February 2017 day, especially in the adolescent. This is very dangerous because not only bad for health, but also threat our culture. In general, the aim of this study was to conduct a preliminary study in order to Keywords: develop traditional foods as a nutrition education media for Traditional street food adolescent. The study de-sign was cross sectional, the Nutrition education respondents were students in junior high school in Bandung. Media information Sampling Technique done by purposive. There were 85 respondents. The results showed that the respondents' knowledge about traditional street food from Sundanese are divided into three categories. 40% had a good knowledge, 34% had fair knowledge and 26% had a poor knowledge. Perceptions of respondents about the importance of having knowledge about traditional foods is Corresponding author: 41.2% consider it important.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata tidak dipungkiri mendapat perhatian dan sorotan yang sangat meningkat di berbagai negara. Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (business) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam (Yoeti A. Oka, 1996:118). Pariwisata merupakan salah satu hal yang menyangkut kebutuhan hidup manusia sebagai makhuk sosial dan merupakan alat vital yang dapat menunjang perekonomian negara kita ini. Pariwisata merupakan keseluruhan kegiatan, proses dan kaitan-kaitan yang berhubungan dengan perjalanan dan persinggahan dari orang-orang di luar tempat tinggalnya serta tidak dengan maksud mencari nafkah. Kepariwisataan merupakan keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat yang ditujukan untuk menata kebutuhan perjalanan dan persinggahan (Fandeli, 2001). Berbicara mengenai pariwisata Indonesia, tentu tidak ada habisnya. Keindahan alam Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Indonesia terkenal sebagai negara kepulauan, dan setiap kepulauan tersebut memiliki keindahan panorama dan keunikannya tersendiri, itu terbukti banyak sekali wisatawan lokal atau mancanegara mengunjungi negara Indonesia. Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia. Pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga
    [Show full text]
  • Ngaben Pranawa Perjalanan Ke Sorga Yang Nyaman Dengan Intervensi Ergonomi
    NGABEN PRANAWA PERJALANAN KE SORGA YANG NYAMAN DENGAN INTERVENSI ERGONOMI MADE SRI PUTRI PURNAMAWATI Penerbit IHDN Press 2019 i Judul: Ngaben Pranawa Perjalanan ke Sorga yang Nyaman dengan Intervensi Ergonomi Penulis: Made Sri Putri Purnamawati ISBN: 978-623-7294-02-3 Layout & Cover: Made Narendra Danadwipa Penerbit: IHDN PRESS Redaksi: Jalan Ratna No. 51 Denpasar Kode Pos 80237 Telp/Fax: 0361 226656 Email: [email protected] / [email protected] Web: ihdnpress.ihdn.ac.id / ihdnpress.or.id Cetakan Pertama, Juni 2019 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit. ii KATA PENGANTAR Om Swastyastu, Rasa angayubagia kami haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas Asung Wara Nugraha Beliau, Buku berjudul “Ngaben Pranawa Perjalanan ke Sorga yang Nyaman dengan Intervensi Ergonomi” dapat diselesaikan dengan baik. Apa yang menjadi pokok dalam pembuatan buku ini ialah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Umat Hindu, meningkatkan pemahaman ajaran agama Hindu bagi masyarakat khususnya dalam pelaksanaan Ngaben Pranawa. Buku ini merupakan pedoman untuk ngaben pranawa yang disusun dengan intervensi ergonomi dengan penerapan teori ergonmi dan sudah di praktekkan dan di uji coba yang berhasil meningkatkan produktivitas, kenyamanan fisiologi dan physiology bagi yang membuat upacara dan yang melakukan upacara keagamaan Penulis menyadari bahwa buku ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis berharap kritik dan saran yang membangun untuk buku ini. Buku ini dapat tersusun dengan baik atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih untuk berbagai pihak yang terlibat di dalam pembuatan buku ini.
    [Show full text]
  • 10 CHAPTER 1 INTRODUCTION 1.1 Background of the Study People
    CHAPTER 1 INTRODUCTION 1.1 Background of the Study People cannot live without fulfilling their needs for nutrition fulfillment for their bodies. One of the ways that people do to fulfill their nutrition needs is eating food. Food is one of the psychological needs additions to water, warmth, and shelter. Abraham Maslow, a well-known Psychologist, as described by Mcleod (2017) explained that human needs are sorted into 5 needs: physiological, safety, love and belonging, esteem and self-actualization that make up a pyramid (McLeod, 2017). , in Figure 1.1 Maslow Hierarchy of Needs’ (Mcleod, 2017) According to Maslow, as cited by Aruma and Hanachor (2017), physiological needs are human basic needs like food, water, clothing, shelter (accommodation or 10 housing), sleep as well as procreation. In short, Maslow’s theory described by Mcleod and Aruma and Hanachor prove that food has an important influence on human survival. In the course of its evolution, humans go through many phases to fulfill their basic needs. In the past, they only hunted animals and cultivated land for their food. Then early humans began to develop food processing rapidly to meet their basic food needs, for example, early humans began to know various agriculture and food processing. As time went on, humans at that time began to move to dwelling or migrate to find food. As every single place is different in terms of ecosystems and the availability of food ingredients, the way it is processed is different as well. Because the habits and traditions of each community group are different based on the needs of the group to survive, they start to create foods based from the tradition and habit of these groups (Cole, Augustin, Robertson, & Manners, 2018).
    [Show full text]
  • MW Efficacy In
    Journal of International Dental and Medical Research ISSN 1309-100X Database of carboxymethyl lysine in foods http://www.jidmr.com Patricia Budihartanti Liman and et al Database Development of Carboxymethyl Lysine Content in Foods Consumed by Indonesian Women in Two Selected Provinces Patricia Budihartanti Liman1,2,3, Ratna Djuwita4, Rina Agustina1,3,5* 1. Department of Nutrition, Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia. 2. Department of Nutrition, Faculty of Medicine, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia. 3. Human Nutrition Research Centre, Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI), Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia. 4. Department of Epidemiology, Faculty of Public Health, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia 5. Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Center for Food and Nutrition (SEAMEO RECFON) – Pusat Kajian Gizi Regional Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia Abstract Advanced glycation end products (AGEs) in foods are increased by heat processing, and high consumption of these compounds could contribute to the pathogenesis of non-communicable disease. Yet, the information on carboxymethyl lysine (CML) content, as a part of AGEs, in dietary intakes with predominantly traditional foods with diverse food processing is lacking. We developed a database of Indonesian foods to facilitate studies involving the assessment of dietary and plasma CML concentration by liquid-chromatography-tandem-mass spectrometry. We estimated dietary CML values of 206 food items from 2-repeated 24-h recalls of 235 Indonesian women with the mean age of 36±8 years old in a cross-sectional study. All foods were listed and grouped according to the Indonesian food composition table, completed for cooking methods, amount of consumptions, and ingredients.
    [Show full text]
  • Indonesian Food
    HOW TO COOK INDONESIAN FOOD COMMEMORATIVE EDITION In memory of Ailsa Zainu’ddin, 1927–2019 A.G. THOMSON ZAINU’DDIN AUSTRALIAN INDONESIAN ASSOCIATION OF VICTORIA AIA_HowToCookIndoFood_4pp-270619.indd 1 27/6/19 6:57 pm PO Box 527 Carlton South Victoria 3053 ABN 46 660 486 306 www.aiav.org.au Copyright © 2019 Ailsa Zainu’ddin This edition first published 2019 by AIAV Original edition first published 1965 by AIAV Project Managers: Lois Carrington (original edition), Steve Dobney (this edition) Editors: Carolyn Glascodine, Paula Bradley, Steve Dobney Design and layout: Jennifer Johnston (this edition) Cover art: Hugh O’Neill (original edition), adapted by Jennifer Johnston (this edition) Text scanning: Lesley Hutchison and Samuel Clancy Illustrators: Astrid Dahl, Robert Grieve, Henry Salkauskas, Eva Kubbos and senior art students of the Royal Melbourne Institute of Technology (now RMIT University) Printed in Melbourne by Impact Digital Pty Ltd, Brunswick ISBN: 978-0-646-80453-8 Acknowledgements For the original edition: Nila Zainu’ddin thought up the title. The wood engravings were generously lent by the editor of Meanjin Quarterly, Mr C.B. Christesen. The author is grateful to all the members who assisted with publication, distribution and financing of the original book – not to forget those who tested the recipes! For the new edition: Ann McCarthy provided biographical information and the author’s revisions and additions to the original text. Nani Pollard and Tesna Copeland provided advice on the recipes and language. Lester Levinson and Prue Price lent their treasured copies of the original editions. AIA_HowToCookIndoFood_4pp-270619.indd 2 27/6/19 6:57 pm FOREWORD IT GIVES ME GREAT PLEASURE to present this commemorative edition of How to Cook Indonesian Food by Ailsa Zainu’ddin, some 54 years after it first appeared in print.
    [Show full text]