Konflik Pemanfaatan Ruang Pariwisata Di Wilayah Pesisir Tanah Lot Bali

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Konflik Pemanfaatan Ruang Pariwisata Di Wilayah Pesisir Tanah Lot Bali PRANATACARA BHUMANDALA: Jurnal Riset Planologi 2[1]:65-77 e-ISSN: 2723-0457 KONFLIK PEMANFAATAN RUANG PARIWISATA DI WILAYAH PESISIR TANAH LOT BALI I Made Windhu Arisanjaya¹, Wahyudi Arimbawa2 Email: [email protected]¹, [email protected] Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Hindu Indonesia Abstract Studies on conflicts over the use of tourism space based on potentials and problems in the coastal area of Tanah Lot. The development of several sectors which are the main potential to be developed, namely the tourism sector, the agricultural sector, the economic sector which is a form of spatial use. From this development, of course, it involves various interest groups in the utilization of tourism space in the coastal area of Tanah Lot. From the various interest groups that exist, there will be competition between the interest groups and stakeholders, which is accompanied by negotiations. The purpose of this research is to understand in depth the conflicts related to the use of tourism space in the coastal area of Tanah Lot. In this study, using a qualitative method with a naturalistic approach to produce descriptive data in the form of written or spoken words of the person or object being observed. For the discussion and analysis of the data carried out inductively. In this study, observations were made to see directly the land use process that occurred in the coastal area of Tanah Lot. The theoretical basis which is used as an assumption in this observation is the zoning theory of spatial use, interest group theory, conflict theory, land use conversion theory, coastal area theory and tourism theory. From the results of this study it can be concluded as follows; The form of existing spatial use is dominated by rice fields, both still productive and unproductive rice fields. Unproductive rice fields are in the form of plantations. Spatial use conflicts that are very prominent are not in accordance with the Regional Regulation Number 16 of 2009 on the Province of Bali, concerning the RTRW of the Province of Bali. Keywords: conflict, spatial use, coastal area, tourism, Abstrak Studi tentang konflik pemanfaatan ruang wisata berdasarkan potensi dan masalah di wilayah pesisir Tanah Lot. Pengembangan beberapa sektor yang merupakan potensi utama untuk dikembangkan yakni sektor pariwisata, sektor pertanian, sektor ekonomi yang merupakan wujud dari pemanfaatan ruang. Dari pengembangan tersebut sudah tentu melibatkan berbagai kelompok kepentingan dalam pemanfaatan ruang pariwisata yang ada di wilayah pesisir Tanah Lot. Dari berbagai kelompok kepentingan yang ada akan menimbulkan terjadinya persaingan diantara kelompok kepentingan maupun para stakeholder, yang di dalamnya disertai dengan negoisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami secara mendalam terkait dengan konflik pemanfaatan ruang pariwisata di wilayah pesisir Tanah Lot. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan secara naturalistik untuk mengasilkan data deskriptif dalam bentuk kata-kata tertulis maupun lisan dai orang atau obyek yang diamati. Untuk pembahasan dan analisis data dilakukan secara induktif. Dalam penelitian ini pengamatan dilakukan untuk melihat langsung proses penggunaan lahan PRANATACARA BHUMANDALA - Volume 2, Nomor 1, Juni 2021 | 65 https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/Pranatacara_Bhumandala I Made Windhu Arisanjaya, Wahyudi Arimbawa e-ISSN:2723-0457 yang terjadi di wilayah pesisir Tanah Lot. Landasan teori yang dijadikan asumsi dalam pengamatan ini adalah teori zonasi pemanfaatan Ruang, teori kelompok kepentingan, teori konflik, Teori alih fungsi lahan, teori kawasan pesisir dan teori pariwisata. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut; wujud pemanfaatan ruang yang ada didominasi oleh lahan persawahan baik yang masih produktif maupun lahan sawah tidak produktif. Lahan sawah tidak produktif berwujud lahan perkebunan. Konflik pemanfaatan ruang yang sangat menonjol yaitu tidak sesuai dengan Perda Nomor 16 Tahun 2009 Provinsi Bali, tentang RTRW Provinsi Bali. Kata Kunci: konflik, pemanfaatan ruang, wilayah pesisir, pariwisata. 1. Pendahuluan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil menyebutkan bahwa kawasan pesisir adalah daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut. Indonesia sebagai negara kepulauan, memiliki panjang garis pantai kurang lebih sebesar 81.000 km. Hal ini menunjukan bahwa Indonesia memiliki kawasan pesisir yang sangat luas dengan banyak pantai yang menjadi potensi besar pada sektor pariwisata. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan, daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut destinasi pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang didalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan. Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan Lebih lanjut, dalam Undang-Undang 10 tahun 2009 tersebut menjelaskan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. Dewasa ini pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan bagi pemerintah untuk mendukung pembangunan nasional. Pariwisata saat ini terbukti mampu meningkatkan pendapatan daerah maupun pendapatan nasional. Pariwisata merupakan sektor yang dalam perkembangannya juga berdampak pada sektor-sektor industri lain disekitarnya. Sektor pariwisata adalah salah satu sektor yang memiliki kontribusi dalam penerimaan penyerapan tenaga kerja. Hal tersebut terjadi karena adanya permintaan wisatawan yang dating dengan demikian, kedatangan ke suatu daerah akan membuka peluang bagi masyarakat untuk membuka usaha sehingga peluang tersebut akan memberikan kesempatan kepada masyarakat lokal untuk bekerja sehingga masyarakat akan memperoleh pendapatan dari pekerjaan tersebut (M.J. Projogo, 1997). Bali merupakan salah satu daerah memiliki potensi pariwisata yang cukup besar. Bali menjadi tujuan utama untuk berwisata bagi wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan internasional. Keindahan alam dan kebudayaan yang dimiliki Bali merupakan potensi utama yang menjadikan Bali sebagai tujuan untuk berwisata. Potensi pariwisata dimiliki Bali inilah yang mengakibatkan sektor pariwisata menjadi sektor utama yang dipriotaskan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk dikembangkan di 66 | PRANATACARA BHUMANDALA - Volume 2, Nomor 1, Juni 2021 https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/Pranatacara_Bhumandala e-ISSN: 2723-0457 Konflik Pemanfaatan Ruang Pariwisata Di Wilayah Pesisir Tanah Lot, Bali. Bali. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Kedatangan wisatawan mancanegara ke Provinsi Bali Juli 2019 tercatat mencapai 604.493 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 604.480 kunjungan, dan yang melalui pelabuhan laut sebanyak 13 kunjungan. Jumlah wisman ke Provinsi Bali pada bulan Juli 2019 naik setinggi 9,96 persen dibandingkan dengan catatan bulan Juni 2019. Salah satu daerah tujuan wisata yang menjadi andalan bagi pariwisata Bali yaitu Tanah Lot. Tanah lot merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Bali yang memiliki potensi periwisata yang cukup besar. Tanah lot merupakan daya Tarik wisata yang terletak di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Tanah lot merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata yang terletak kurang lebih 14 km kearah selatan dari pusat kota Tabanan dan berjarak kurang lebih 27 km dari Bandara Ngurah Rai. Tanah Lot merupakan pantai yang memiliki pemandangan matahari tenggelam yang indah, Selain pemandangan matahari tenggelam, pada daya Tarik wisata Tanah Lot terdapat dua Pura yang berada di atas bongkahan batu besar dan di atas tebing yang menjorok ke laut. Tanah Lot berasal dari kata “Tanah” yang artinya tanah dan “Lot” (Lod) yang artinya laut,sehinggaTanah Lot berati tanah yang berada di tengah laut. Pura Tanah Lot merupakan Pura Dang Khayangan yang memiliki radius kawasan tempat suci sekurang-kurangnya apeneleng alit setara dengan 2000 meter dari sisi luar tembok penyengker pura. Selain adanya aktivitas pariwisata dan adanya pura Dang Khayangan Tanah Lot, pada Kawasan Pesisir Tanah Lot terdapat pula aktivitas pertanian. Hal ini dapat dilihat dari masi adanya lahan pertanian yang masih aktif di kawasan pesisir Tanah Lot. Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 11 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Tabanan Tahun 2012- 2032, kawasan pesisir Tanah Lot termasuk dalam Kawasan Daya Tarik Wisata Khusus (KDTWK) Tanah Lot. Kawasan Daya Tarik Wisata Khusus, yang selanjutnya disebut KDTWK, adalah kawasan strategis pariwisata yang berada dalam geografis satu atau lebih wilayah administrasi desa/kelurahan yang didalamnya terdapat potensi daya Tarik wisata, aksesibilitas yang tinggi, ketersediaan fasilitas umum dan fasilitas wisata serta aktivitas sosial budaya masyarakat yang saling mendukung dalam perwujudan kepariwisataan. Namun, pengembangannya sangat dibatasi unutuk lebih diarahkan kepada upaya pelestarian budaya dan lingkungan hidup. Dalam RTRW Kabupaten Tabanan Tahun 2012- 2032, KDTWK Tanah Lot
Recommended publications
  • A Walk on the Wild Side
    SCAPES Island Trail your chauffeur; when asked to overtake, he regards you with bewildered incomprehension: “Overtake?” Balinese shiftlessness and cerebral inertia exasperate, particularly the anguished Japanese management with their brisk exactitude at newly-launched Hoshinoya. All that invigorates Bali is the ‘Chinese circus’. Certain resort lobbies, Ricky Utomo of the Bvlgari Resort chuckles, “are like a midnight sale” pulsating with Chinese tourists in voluble haberdashery, high-heeled, almost reeling into lotus ponds they hazard selfies on. The Bvlgari, whose imperious walls and august prices discourage the Chinese, say they had to terminate afternoon tea packages (another Balinese phenomenon) — can’t have Chinese tourists assail their precipiced parapets for selfies. The Chinese wed in Bali. Indians honeymoon there. That said, the isle inspires little romance. In the Viceroy’s gazebo, overlooking Ubud’s verdure, a honeymooning Indian girl, exuding from her décolleté, contuses her anatomy à la Bollywood starlet, but her husband keeps romancing his iPhone while a Chinese man bandies a soft toy to entertain his wife who shuts tight her eyes in disdain as Mum watches on in wonderment. When untoward circumstances remove us to remote and neglected West Bali National Park, where alone on the island you spot deer, two varieties, extraordinarily drinking salt water, we stumble upon Bali’s most enthralling hideaway and meet Bali’s savviest man, general manager Gusti at Plataran Menjangan (an eco-luxury resort in a destination unbothered about
    [Show full text]
  • ASEAN Tourism Packages 2019-2020’
    ASEAN TOURISM PACKAGEs ASEAN TOURISM MALAYSIA, MINISTRy of TOURISM, Arts AND culture, Malaysia ToURISM PACKAGES JAN 2019 2019-2020 Petronas Twin Tower, Malaysia 2 | ASEAN TOURISM PACKAGES Foreword HONOURABLE Datuk Mohamaddin Bin Ketapi Minister of Tourism, Arts and Culture, Malaysia It is with great pleasure that I pen a few words to acknowledge the efforts made to enhance the growth and development of ASEAN tourism through the publication of this online ‘ASEAN Tourism Packages 2019-2020’. ASEAN tourism is heading towards a very exciting period of vast potential development. The World Tourism Organization (UNWTO) has projected that Asia Pacific will gain a major market share of new arrivals in tourism – an additional of 331 million beginning 2010 to reach 535 million by 2030. It is noteworthy that the Southeast Asia region is anticipated to grow at a faster rate compared with the global average during this period. Given this promising landscape of tourism, it is critical that ASEAN member nations work together to strengthen the region as one tourism destination. With ASEAN members advancing, enhancing and deepening strategic partnerships with one another, the integration will certainly bring about a more attractive and dynamic tourism industry. Subsequently, these efforts will also bring the peoples of ASEAN closer and lay a firm foundation for a more peaceful, stable and prosperous region. I am confident that given our long history of friendship together, we will advance ASEAN as a special community for tourism in the region to flourish. In this regard, I take the opportunity to thank and congratulate everyone involved in realising the ASEAN Tourism Packages, an important step towards an integrated tourism region.
    [Show full text]
  • Perpustakaan.Uns.Ac.Id Digilib.Uns.Ac.Id Commit to User
    perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CHAPTER III ANALYSIS AND DISCUSSION A. The Brief History of Batari Kencana Tour and Travel. Batari Kencana Tour and Travel is a company engaged in the business of tour and travel. Batari Kencana Tour and Travel was established on September 7th, 2012. It was built by PT. LAJANGIROE. The office is located at Slamet Riyadi 246 Street. The office location is strategic, because it is located at one of the main streets in Solo City. Mirza Ananda and Dyah Ratna Heryati are the owner of this company. Mirza Ananda is the pioneer of this business by establishing Batari Tour and Travel agencies in Makassar, South Sulawesi and Boyolali, Central Java. She started her business by building Batik Kencana Murni in Solo. Along with Mirza Ananda and Dyah Ratna Heryati are cooperated to develop their business by establishing travel agencies in Solo City named Batari Kencana Tour and Travel. There are three shifts in Batari Kencana Tour and Travel. They are morning shift, middle shift and evening shift. Morning shift starts at 8 AM until 4 PM. The most of employees work in this shift. The next shift is middle shift which starts from 10 AM to 6 PM. And the last shift is evening shift starting from 1 PM to 9 PM. commit to user 9 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Batari kencana Tour and Travel provides some services, i.e. renting the car and bus, MICE, hotel reservation, processing travel documents, selling the tour package, plane, and train ticket.
    [Show full text]
  • C. Sloka Kitab Suci Yang Menjelaskan Sumber Hukum Hindu
    Hak Cipta © 2015 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Katalog Dalam Terbitan (KDT) Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015. x, 350 hlm. : ilus. ; 25 cm. Untuk SMA/SMK Kelas IX ISBN 978-602-282-425-1 (jilid lengkap) ISBN 978-602-282-428-2 (jilid 3) 1. Hindu -- Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 294.5 Kontributor Naskah : I Gusti Ngurah Dwaja dan I Nengah Mudana Penelaah : I Made Suparta, I Made Sutresna, dan I Wayan Budi Utama Penyelia Penerbitanwww.ebookanak.com : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Cetakan Ke-1, 2015 Disusun dengan huruf Times New Roman, 12 pt. Kata Pengantar Kurikulum 2013 dirancang agar peserta didik tidak bertambah pengetahuannya, tetapi meningkat juga keterampilannya dan semakin mulia kepribadiannya. Ada kesatuan utuh antara kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Keutuhan ini perlu tercermin dalam pembelajaran agama. Melalui pembelajaran pengetahuan agama diharapkan akan terbentuk keterampilan beragama dan terwujud sikap beragama siswa. Tentu saja sikap beragama yang berimbang, mencakup hubungan manusia dengan Penciptanya dan hubungan manusia dengan sekitarnya. Untuk memastikan keseimbangan ini, pelajaran agama perlu diberi penekanan khusus terkait dengan budi pekerti.
    [Show full text]
  • Promoting Cultural & Heritage Tourism
    RUNDOWN INTERNATIONAL TOURISM CONFERENCE “PROMOTING CULTURAL & HERITAGE TOURISM” 1st – 3rd SEPTEMBER 2016 DATE TIME ACTIVITY VENUE 31 Augs 2016 19.00-21.00 Welcome Dinner by Invitation To be stated in the invitation 1 Sept 2016 08.00 – 09.00 Registration Dance Performance Opening Ceremony: * Indonesia Raya Song *Praying 09.00-10.00 *Report by The Conference Chairman *Speech by Rector of Udayana University *Formal Opening the Conference by Tourism Minister of Republic of Indonesia Theatre Room at Medical School 10.00-10.30 Keynote Speech by Tourism Minister of Building th Republic of Indonesia 4 Floor 10.30-11.00 Morning Break 11.00- 11.30 Keynote Speech by Prof. Noel B. Salazar 11.30- 12.00 Question and Answer 12.00-13.00 Lunch 13.00-13.30 Invited Speakers 1 – Prof. Maria Gravari- Barbas 13.30-14.00 Invited Speakers 2 – Prof. Wiendu Nuryanti 14.00-14.30 Question and Answer 14.30-15.00 Afternoon Break Postgraduate Program 15.00-16.30 Parallel Session 1 (Room A, B, C, D) Building 16.30-18.00 Parallel Session 2 (Room A, B, C, D) Ground Floor 18.00-19.00 Dinner DATE TIME ACTIVITY VENUE 2 Sept 2016 08.00-08.30 Invited Speakers 3 – UNESCO (tentative) Theatre Room at Medical School 08.30.09.00 Invited Speakers 4 – Prof. Bendesa Building 09.00-09.30 Invited Speakers 5 – Prof. Darma Putra 4th Floor 09.30- 10.30 Q & A 10.30-11.00 Morning Break Postgraduate Program 11.00-12.30 Parallel Session 3 (Room A, B, C, D) Building 12.30-13.30 Lunch Ground Floor 13.30-15.00 Parallel Session 4 (Room A, B, C, D) 15.00-15.30 Afternoon Break DATE TIME ACTIVITY VENUE 2 Sept 2016 15.30-16.00 Waiting for transportation to Gala Dinner (continue) Venue.
    [Show full text]
  • Arsitektur Hindu Budha
    1 ARSITEKTUR HINDU BUDHA A. PERKEMBANGAN HINDU DAN BUDHA DI INDONESIA 1. Sejarah dan Berkembangnya Agama Hindu-Buddha Agama Hindu di sebarkan oleh Bangsa Arya (Bangsa Pendatang) setelah masuk melalui celah Carber yang memisahkan daratan Eropa dan Asia. Bangsa Arya merasa nyaman tinggal karena India adalah daerah yang subur. Bangsa Arya mengalahkan Bangsa asli India (Dravida). Cara Bangsa Arya mengeksistensikan bangsanya di India dengan cara membuat Kasta, yaitu pelapisan masyarakat. Perbedaan Bangsa Arya dengan Bangsa Dravida itu sendiri terdapat pada bagian fisiknya, yaitu Bangsa Arya berkulit putih sedangkan Bangsa Dravida berkulit hitam. Pusat kebudayaan Hindu adalah di Mohenjo Daro (Lakarna) dan Harapa (Punjat) yang tumbuh sekitar 1.500 SM. Agama Hindu dalam pelaksanaan ritual ibadah (penyampaian doa kepada dewa) harus di lakukan oleh Kaum Brahmana saja. Sehingga kaum-kaum di bawahnya merasa kesulitan ketika kaum Brahmana meminta qurban (pembayaran yang berlebih) kepada kaum-kaum di bawahnya yang meminta tolong untuk disampaikan doanya kepada dewa-dewa mereka. Sehingga banyak masyarakat yang berpindah agama menjadi agama Budha. PERBEDAAN HINDU DAN BUDHA HINDU BUDHA Muncul sebagai perpaduan budaya bangsa Aria Muncul sebagai hasil pemikiran dan pencerahan dan bangsa Dravida yang diperoleh Sidharta dalam rangka mencari jalan lain menuju kesempurnaan(nirwana) Kitab sucinya, WEDA Kitab Sucinya, TRIPITAKA Mengakui 3 dewa tertinggi yang disebut Trimurti Mengakui Sidharta Gautama sebagai guru besar/ pemimpin agama Budha Kehidupan masyarakat
    [Show full text]
  • Walter Spies, Tourist Art and Balinese Art in Jnter-War .Colonial Bali
    Walter Spies, tourist art and Balinese art in inter-war colonial Bali GREEN, Geff <http://orcid.org/0000-0002-2482-5256> Available from the Sheffield Hallam University Research Archive (SHURA) at: http://shura.shu.ac.uk/9167/ A Sheffield Hallam University thesis This thesis is protected by copyright which belongs to the author. The content must not be changed in any way or sold commercially in any format or medium without the formal permission of the author. When referring to this work, full bibliographic details including the author, title, awarding institution and date of the thesis must be given. Please visit http://shura.shu.ac.uk/9167/ and http://shura.shu.ac.uk/information.html for further details about copyright and re-use permissions. i_caniuiy anu11 services Adsetts Centre City Campus Sheffield S1 1WB 101 708 537 4 Return to Learning Centre of issue Fines are charged at 50p per REFERENCE ProQuest Number: 10697024 All rights reserved INFORMATION TO ALL USERS The quality of this reproduction is dependent upon the quality of the copy submitted. In the unlikely event that the author did not send a com plete manuscript and there are missing pages, these will be noted. Also, if material had to be removed, a note will indicate the deletion. uest ProQuest 10697024 Published by ProQuest LLC(2017). Copyright of the Dissertation is held by the Author. All rights reserved. This work is protected against unauthorized copying under Title 17, United States C ode Microform Edition © ProQuest LLC. ProQuest LLC. 789 East Eisenhower Parkway P.O.
    [Show full text]
  • Kawasan Suci Pura Tanah Lot Dan Destinasi Wisata Apa, Mengapa Dan Bagaimana
    Dr. Drs. I Made Girinata, M.Ag Kawasan Suci Pura Tanah Lot dan Destinasi Wisata Apa, Mengapa dan Bagaimana IHDN Press 2018 Kawasan Suci Pura Tanah Lot Dan Destinasi Wisata i Judul : Kawasan Suci Pura Tanah Lot dan Destinasi Wisata Apa, Mengapa dan Bagaimana Penulis : Dr. Drs. I Made Girinata, M.Ag Diterbitkan oleh : IHDN PRESS ISBN : 978 602 52589 2 3 Redaksi : Jalan Ratna No. 51 Denpasar Kode Pos 80237 Telp/Fax: 0361 226656 Email: [email protected] / [email protected] Web: ihdnpress.ihdn.ac.id / ihdnpress.or.id Cetakan pertama : Agustus 2018 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk Dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit ii Kawasan Suci Pura Tanah Lot Dan Destinasi Wisata Judul : Kawasan Suci Pura Tanah Lot dan Destinasi Wisata Apa, Mengapa dan Bagaimana KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR Penulis : Jalan Ratna No 51 Denpasar, Telp/Fax. 0361- 226656 Kode Pos 80239 Website: www.ihdn.ac.id email: [email protected] Dr. Drs. I Made Girinata, M.Ag Sambutan Rektor IHDN Denpasar Diterbitkan oleh : IHDN PRESS Om Swastyastu, ISBN : 978 602 52589 2 3 Angayubagia kami haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas Asung Kerta Wara Nugraha Beliau, karya saudara Dr. Drs. I Made Girinata, M.Ag akhirnya bisa dipublikasi sehingga bermanfaat banyak baik bagi kepentingan pengembangan ilmu maupun terhadap pendidikan masyarakat secara umum. Permasalahan Pariwisata senantiasa Redaksi : seksi untuk dibicarakan khususnya di Bali, karena banyak membawa Jalan Ratna No. 51 Denpasar dampak perubahan ekonomi ke arah yang lebih baik, tetapi secara bersamaan Kode Pos 80237 juga disinyalir berdampak pada tergerusnya nilai-nilai budaya luhur yang Telp/Fax: 0361 226656 sudah tertata dengan baik pada masyarakat Bali.
    [Show full text]
  • Diary of “A Mass of Stones ”: Borobudur in People's
    DIARY OF “A MASS OF STONES”: BOROBUDUR IN PEOPLE’S EXPERIENCES YAP BOON HUI B.A. (Hons.), NUS A THESIS SUBMITTED FOR THE DEGREE OF MASTER OF ARTS SOUTHEAST ASIAN STUDIES PROGRAMME NATIONAL UNIVERSITY OF SINGAPORE 2006 Acknowledgements This thesis is dedicated to: the cancer warriors of whom I was a part of. my supervisor, the person with deep humanity -- Dr Jan Mrazek. My heartfelt thanks to you for being such a great mentor, and for helping me rekindle my love for writing. All that you have taught me will remain etched on my mind in this lifetime. Most importantly, thank you so much for successfully “transforming” me from a meek and mild person to an obnoxious and bold creature. Ms Nunuk Rahayu, for her invaluable contribution to my thesis. Professor Reynaldo C. Ileto, who is always encouraging and willing to share with me his personal experiences and knowledge. Thank you for always listening to us intently during lessons, and never failing to respond in the most humorous and intelligent manner. Dr Irving Chan Johnson, whose wit and humour brought so much fun and life to the lectures. Your burning questions always encourage students to think outside the box. Many of us do appreciate you. Professor Goh Beng Lan, who never fails to ask concernedly about the progress of my research work and about my health condition whenever we get to see each other. Professor John Miksic, who is always so kind and patient to help me with my endless enquiries regarding Borobudur and other religious monuments in Indonesia. I am really grateful for your advice and suggestions during the process of my research.
    [Show full text]
  • Pengembangan Aplikasi Augmented Reality Book Pengenalan Tata Letak Bangunan Dan Landscape Pura Tanah Lot
    ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 4, Agustus 2014 Pengembangan Aplikasi Augmented Reality Book Pengenalan Tata Letak Bangunan dan Landscape Pura Tanah Lot Luh Sri Darmaningsih1, Padma Nyoman Crisnapati2, I Gede Mahendra Darmawiguna3 , Made Windu Antara Kesiman4, Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Bali E-mail: [email protected], [email protected], [email protected], [email protected] Abstrak— Pura Tanah Lot merupakan salah satu Abstract— Tanah Lot temple is one of Dang Khayangan pura Dang Khayangan di. Keberadaan Pura Tanah temple in Bali. The existence of this temple, which is Lot yang terletak sebelah selatan pulau Bali, located on south of Bali island, faced by Hindia ocean berbatasan langsung dengan samudera Hindia dan and built on a hard ground, has a big risk form dibangun di atas pulau kecil, sangat beresiko terkena abration. Abration can causes the small island where abrasi yang dapat membahayakan keberadaan Pura Tanah Lot temple was built become fragile. The Tanah Lot itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini purpose of this research is to used the technology with adalah untuk memanfaatkan teknologi dengan cara developing an application that can used as a media to mengembangkan aplikasi yang dapat digunakan learn, and also preserve Tanah Lot Temple. sebagai media untuk mempelajari sekaligus This research is using waterfall model as the melestarikan Pura Tanah Lot. method of developing application, There are Metode penelitian yang digunakan untuk requirements definition phase (phase of information mengembangkan aplikasi Augmented Reality Book gathering and system requirement analysis), system and pengenalan tata letak Pura Tanah Lot adalah model software design (phase of making application design), SDLC sampai pada tahap pengujian sistem.
    [Show full text]
  • Indonesia 12
    ©Lonely Planet Publications Pty Ltd Indonesia Sumatra Kalimantan p509 p606 Sulawesi Maluku p659 p420 Papua p464 Java p58 Nusa Tenggara p320 Bali p212 David Eimer, Paul Harding, Ashley Harrell, Trent Holden, Mark Johanson, MaSovaida Morgan, Jenny Walker, Ray Bartlett, Loren Bell, Jade Bremner, Stuart Butler, Sofia Levin, Virginia Maxwell PLAN YOUR TRIP ON THE ROAD Welcome to Indonesia . 6 JAVA . 58 Malang . 184 Indonesia Map . 8 Jakarta . 62 Around Malang . 189 Purwodadi . 190 Indonesia’s Top 20 . 10 Thousand Islands . 85 West Java . 86 Gunung Arjuna-Lalijiwo Need to Know . 20 Reserve . 190 Banten . 86 Gunung Penanggungan . 191 First Time Indonesia . 22 Merak . 88 Batu . 191 What’s New . 24 Carita . 88 South-Coast Beaches . 192 Labuan . 89 If You Like . 25 Blitar . 193 Ujung Kulon Month by Month . 27 National Park . 89 Panataran . 193 Pacitan . 194 Itineraries . 30 Bogor . 91 Around Bogor . 95 Watu Karang . 195 Outdoor Adventures . 36 Cimaja . 96 Probolinggo . 195 Travel with Children . 52 Cibodas . 97 Gunung Bromo & Bromo-Tengger-Semeru Regions at a Glance . 55 Gede Pangrango National Park . 197 National Park . 97 Bondowoso . 201 Cianjur . 98 Ijen Plateau . 201 Bandung . 99 VANY BRANDS/SHUTTERSTOCK © BRANDS/SHUTTERSTOCK VANY Kalibaru . 204 North of Bandung . 105 Jember . 205 Ciwidey & Around . 105 Meru Betiri Bandung to National Park . 205 Pangandaran . 107 Alas Purwo Pangandaran . 108 National Park . 206 Around Pangandaran . 113 Banyuwangi . 209 Central Java . 115 Baluran National Park . 210 Wonosobo . 117 Dieng Plateau . 118 BALI . 212 Borobudur . 120 BARONG DANCE (P275), Kuta & Southwest BALI Yogyakarta . 124 Beaches . 222 South Coast . 142 Kuta & Legian . 222 Kaliurang & Kaliadem . 144 Seminyak .
    [Show full text]
  • Local Tourist Favored Tanah Lot As a Place to Visit After COVID-19 Lockdown
    ORIGINAL ARTICLE Bali Tourism Journal (BTJ) 2020, Volume 4, Number 1, January-December: 27-30 P-ISSN. 2580-913X, E-ISSN. 2580-9148 Local Tourist favored Tanah Lot as a place to visit after COVID-19 lockdown Ida Ayu Agung Adnyawati1 ABSTRACT Tabanan Regent Ni Putu Eka Wiryastuti reopened five tourist a vast reef at the beraban village coast. Later, Tanah lot is considered attractions in Tabanan district closed since 22 March 2020 due a holy site and a favorite landmark for tourism. COVID-19 outbreak to the Covid-19 pandemic. Those Tourist attractions were Tanah forced the local Government to close most public places on the Lot, Ulundanu Temple, Eka Karya Botanical Garden Bedugul, The island. On 20 July 2020, Tabanan regent decided to reopen five out Blooms Garden Baturiti, and Jatiluwih, Penebel. She explained of many tourism objects in its area, including the coastal landmark. the decision was urgently needed to resurrect economic activity Since reopening, its number of visits spiked rapidly, over twenty in Tabanan district in the new normal phase.1 Since the reopening thousand visits in less than a month. Despite its huge demand, it day, domestic tourists flooded Tanah Lot, Tabanan. The number of did not significantly impact the economic atmosphere around the visits had skyrocketed, starting from 20 July to 22 August 2020. As area. The management explained that the hawkers believed tourist one of Bali’s leading preferable tourist destinations, Tanah lot offers visits were relatively low compared to before the pandemic. They majestic landscapes and historical value that should not be missed.
    [Show full text]