RDPU Komisi V Dengan Gub. Riau Membahas Percepatan
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI RAPAT KOMISI V DPR RI DENGAN GUBERNUR PROVINSI RIAU Tahun Sidang : 2019-2020 Masa Persidangan : IV Rapat ke- : Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Sifat Rapat : Terbuka Hari, Tanggal : Kamis, 9 Juli 2020 Waktu : Pukul 14.10-16.20 WIB Tempat : Ruang Rapat Komisi V DPR RI (KK V), Gedung Nusantara - Jakarta Ketua Rapat : Hj. Nurhayati Sekretaris Rapat : Nunik Prihatin Budiastuti, S.H. Acara : Membahas Percepatan Pembangunan Pembiayaan Infrastruktur di Provinsi Riau Hadir Mitra Gubernur Provinsi Riau Hadir : 37 dari 53 orang Anggota dengan rincian A. Anggota DPR RI: PIMPINAN : 1. Ir. Ridwan Bae / F-PG 2. Hj. Nurhayati/ F-PPP 1. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN: 9 orang Anggota dari 11 Anggota: 1. H. Herson Mayulu,S.IP 2. Hj.Sadarestuwati.,SP.,MMA 3. Ir.Sudjadi 4. Sukur Nababan 5. Mochamad Herviano 6. Bob Andika Mamana Sitepu.SH 7. Sarce Bandaso Tandiasik.,SH 8. H.M.Rifqinizamy Karsayuda 9. Bambang Suryadi.,SH.,MH 2. FRAKSI PARTAI GOLKAR: - 2 - 4 orang Anggota dari 7 Anggota: 1. Drs. Hamka B Kady.,MS 2. H. Ansar Ahmad.,SE.,MM 3. H. Hasan Basri Agustus 4. H.Tubagus Haerul Jaman.,SE 3. FRAKSI PARTAI GERINDRA: 5 orang Anggota dari 6 Anggota: 1. Hj. Novita Wijayanyi.,SE.,MM 2. Sudewo.,ST.,MT 3. Iis Edhy Prabowo.,S.Hum.,MM 4. Drs.H. Mulyadi, MMA 5. Ir.Eddy Santana Putra,MT 4. FRAKSI NASDEM: 1 orang Anggota dari 4 Anggota: 1. Drs. H. Tamanuri.,MM 5. FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA 4 orang Anggota dari 6 Anggota: 1. Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, S.Th.i 2. Ruslan M.Daud 3. H.Dedi Wahidi 4. H.Syafiuddin.,S.Sos 6. FRAKSI PARTAI DEMOKRAT: 5 orang Anggota dari 5 Anggota: 1. Willem Wandik.,S.Sos 2. H.Irwan.,S.IP.,MP 3. Drh. Jhonni Allen Marbun 4. Lasmi Indaryani.SE 5. Ir.H.Ishak Mekki.,MM 7. FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA: 3 orang Anggota dari 4 Anggota: 1. Ahmad Syaikhu 2. H.Syahrul Aidi Maazat.,Lc.,Ma 3. H. Suryadi Jaya Purnama.,ST 8. FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL: 3 orang Anggota dari 4 Anggota: 1. H.A.Bakri H.M.,SE 2. Hj. Hanna Gayatri.,SH 3. Athari Ghauthi Ardi 9. FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN: - 3 - 1 orang Anggota dari 1 Anggota: 1. H. Muh Aras, S.Pd,MM A. UNDANGAN : 1. Gubernur Provinsi Riau (Syamsuar) 2. Kadis PUPR PKPP (M. Taufiq OH) 3. Ka. Bappeda Litbang (Emri Juli Harnis) 4. Kadis ESDM (Indra Agus Lukman) 5. Wakil Ketua DPRD Provinsi RIAU (Hardianto, S.E.): KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (Hj. NURHAYATI/ F.PPP): Yang saya cintai Pimpinan dan Anggota Komisi V dan, Yang saya hormati Gubernur Provinsi Riau beserta jajarannya. Mengawali rapat ini marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita segala kenikmatan dan kesehatan, Alhamdulillah kita hari ini bisa bersilaturahmi dalam rangka tugas dan tanggung jawab kita dalam keadaan sehat wal’afiat dan rapat ini dihadiri fisik dan virtual zoom meeting dari tempat masing-masing dikarenakan kita masih ada pola new normal pak, hanya 60% saja dibolehkan di dalam ruangan ini sehingga kami bagi ada yang virtual juga. Berdasarkan informasi dari Sekretariat, kita sudah dari separuh seluruh fraksi karena ada yang juga virtual ini selain yang hadir fisik disini. Sesuai hasil kesepakatan Rapat Konsultasi Pengganti Rapat Bamus tanggal 16 Juli 2020 terkait Tata Cara Rapat Komisi atau Badan Masa Tatanan New Normal pada Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2019-2020 ini, melaksanakan Raker atau RDP dihadiri secara fisik maksimal 60% dari jumlah Anggota Komisi atau Badan. Dan paling banyak hanya 60 orang di ruangan ini dan Raker atau RDPU ini disepakati pada saat pembukaan rapat agar lebih efisien dan maksimal dibatasi paling lama 4 jam. Oleh karena itu sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Pasal 251 Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib, izinkanlah saya membuka rapat pada hari ini dan berdasarkan ketentuan Pasal 246 Ayat (1) Rapat Komisi V DPR RI pada hari ini dinyatakan terbuka untuk umum. Setuju ya? (RAPAT DIBUKA PUKUL 14.10 WIB) Kami ucapkan terima kasih kepada Saudara Gubernur beserta jajarannya yang telah hadir dalam ruangan rapat ini, guna menyampaikan secara langsung masukan permasalahan dan pemikiran percepatan pembangunan infrastruktur di Provinsi Riau. Sesuai dengan Surat Gubernur - 4 - Riau kepada Komisi V DPR RI Nomor 050/Bappeda-4/632 Tanggal 12 Maret 2020 Perihal Permohonan Audiensi. Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI serta Para Hadirin yang kami hormati. Demikianlah kiranya Pengantar dari kami. Untuk mempersingkat waktu, kami persilakan kepada Saudara Gubernur penyampaiannya. GUBERNUR PROVINSI RIAU (SYAMSUAR): Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua. Yang kami hormati Pimpinan Komisi V DPR RI, Yang kami hormati Bapak-bapak dan ibu anggota Komisi V DPR RI. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas ridha dan rahmat-Nya pada hari ini kita semua masih dalam keadaan sehat wal’afiat dan kami juga bisa mengikuti pertemuan bersama Komisi V DPR RI. Kami atas nama Pemerintah Provinsi Riau bersama Masyarakat Riau mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Komisi V DPR RI yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyampaikan beberapa hal yang berkenaan dengan infrastruktur yang ada di Provinsi Riau pada saat ini. Melalui kesempatan ini sebagai sebuah negeri melayu, kami sampaikan satu bait pantun sebagai pembuka bu. Izinkan kami sampaikan. Anak Bangsa Menjunjung Negeri Negeri Dijunjung Sepenuh Hati Terima Kasih Telah Menerima Kami Untuk Menyampaikan Sejumlah Aspirasi. Terima kasih. Pimpinan yang kami hormati. Melalui kesempatan ini kami berikan gambaran sedikit mengenai Gambaran Umum Provinsi Riau. Provinsi Riau ini luas wilayahnya 9.512,04 kilometer persegi termasuk terluas ketujuh se-Indonesia terdiri dari daratan seluas 90.128,76 kilometer persegi dan lautan seluas 19.383,28 kilometer persegi, panjang garis pantai ada sepanjang 2.713 kilometer. Jumlah penduduk Provinsi Riau, kondisi saat ini sebanyak 6.971.745 jiwa termasuk urutan kesepuluh di Indonesia. Provinsi Riau terdiri dari 12 kabupaten/kota, 2 kota, dan 10 kabupaten. Melalui kesempatan ini juga kami sampaikan kondisi indikator makro Provinsi Riau pada saat ini, Tahun 2020 ini. Pertumbuhan ekonomi akibat - 5 - terjadinya Pandemi Covid 19 ini diprediksi menurun di Tahun 2020 menjadi berkisar 1,43% sampai 2,14%. Dalam kondisi Triwulan I kita kemarin 2,2 ini menunggu perhitungan BPS karena itu perkiraan ini adalah perkiraan dari kita bersama BI (Bank Indonesia) dan OJK dan BPS, perhitungan kita antara 1,43% sampai dengan 2,14%, lebih rendah dibanding Tahun 2019 sebesar 2,8%. Indeks pembangunan manusia Tahun 2020 diproyeksi menjadi 73,09 sampai 73,50. Tingkat kemiskinan pada Tahun 2020 diprediksi meningkat menjadi 6,991%. Tingkat pengangguran terbuka pada Tahun 2020 diprediksi meningkat juga menjadi 6,20% sampai 6,92%, lebih tinggi dibandingkan dengan Tahun 2019 sebesar 5,07%. Nilai PDRB dan Nilai Ekspor Provinsi Riau Tahun 2019, Nilai PDRB Provinsi Riau sebesar 756,2 Triliun, terbesar keenam se-Indonesia dan terbesar kedua se-Sumatera, di bawah Sumatera Utara dengan kontribusi 4,76% terhadap nasional. Nilai Ekspor Provinsi Riau Tahun 2019 sebesar 12,4 Miliar US terbesar keempat secara nasional. Selanjutnya, kami gambarkan sedikit saja berkenaan dengan produk sektor perkebunan kehutanan Provinsi Riau. Riau ini termasuk ada penghasil sawit kemudian juga kelapa, karet, sagu, kopi, termasuk juga kayu dan bubur kayu. Di samping itu juga ada perikanan. Perikanan tangkap juga masih ada, perikanan budidaya juga ada dan perikanan budidaya yang sekarang berkembang adalah di Kampung Pak Sahrul Aidi di Kalbar dengan Budidaya Ikan Patin. Alokasi APBN ke Provinsi Riau Tahun 2015 sampai 2020 Alokasi Provinsi Riau dari 12 kabupaten/kota se-Provinsi Riau, alokasi belanja KL untuk Provinsi Riau, ini maksudnya kabupaten/kota termasuk sebesar 8,08 Triliun yaitu 0,47% total belanja Pemerintah Pusat pada APBN Tahun Anggaran 2020 sebesar 1.683,5 Triliun, Alokasi Belanja Transfer Ke Daerah dan Dana Desa untuk se-Provinsi Riau Tahun Anggaran 2020 sebesar 25,2 Triliun yaitu 2,94% Total Alokasi Belanja Transfer Tahun Anggaran 2020 sebesar 856,9 Triliun. Sementara Alokasi Belanja KL dan TKDD untuk se-Provinsi Riau pada APBN Tahun 2020 sebesar 33,28 Triliun. Maksudnya disini adalah 1,31% dari Total APBN sebesar 2.540,4 Triliun. Sementara Alokasi APBN ini Pemerintah Provinsi Riau, DBH Pajak kita untuk Tahun 2020 ini 2,329 Triliun. Kemudian DAU kita ada 1,602 Triliun, kemudian DAK 2,75 Triliun, Totalnya adalah 6,6 Triliun. Sementara Alokasi APBN untuk Provinsi Riau ini di luar kabupaten/kota untuk yang Tahun 2020 ini totalnya adalah sebanyak 33,280 Miliar. Perkembangan ekonomi Provinsi Riau dalam rentan lebih panjang, perkembangan ekonomi dalam trend melambat, pertumbuhan ekonomi tadi saya sudah sampaikan masih dalam berada fase yang lambat. Pada Triwulan - 6 - I Tahun 2020, PDRB Riau tumbuh 2,24% lebih rendah dibandingkan rata-rata historis 10 tahun terakhir yang tumbuh 3,13%. Pertumbuhan ekonomi Riau yang rendah beberapa tahun terakhir belum cukup untuk mengungkit kembali daya beli masyarakat. Kemudian kontribusi sektoral sekitar 70 sampai 80% perekonomian Riau ditopang oleh sektor berbasis sumber daya alam, pertanian, pertambangan, dan industri pengolahan. Lebih dari 10 tahun terakhir dinamika pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh 3 faktor utama. Yaitu adalah harga minyak kelapa sawit dunia kemudian harga minyak dunia dan lifting minyak Riau yang terus menurun. Kemudian juga produksi minyak Provinsi Riau Tahun 2001 mencapai 608 ribu barrel per hari berkontribusi lebih dari 46% produk nasional per hari. Bahkan di Tahun 2002 berkontribusi lebih dari 55% minyak nasional per hari. Produk minyak Provinsi Riau Tahun 2019 sebesar 208 ribu barrel per hari. Kontribusi minyak Riau terhadap nasional turun menjadi 27,92% produk nasional per hari. Rekomendasi BI Kami juga mengadakan pertemuan dengan BI untuk melihat kondisi ekonomi yang ada di Riau. 2 strategi utama agar pertumbuhan ekonomi Riau mampu bertahan dan memiliki daya ungkit yang lebih baik.