RDPU Komisi V Dengan Gub. Riau Membahas Percepatan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

RDPU Komisi V Dengan Gub. Riau Membahas Percepatan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI RAPAT KOMISI V DPR RI DENGAN GUBERNUR PROVINSI RIAU Tahun Sidang : 2019-2020 Masa Persidangan : IV Rapat ke- : Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Sifat Rapat : Terbuka Hari, Tanggal : Kamis, 9 Juli 2020 Waktu : Pukul 14.10-16.20 WIB Tempat : Ruang Rapat Komisi V DPR RI (KK V), Gedung Nusantara - Jakarta Ketua Rapat : Hj. Nurhayati Sekretaris Rapat : Nunik Prihatin Budiastuti, S.H. Acara : Membahas Percepatan Pembangunan Pembiayaan Infrastruktur di Provinsi Riau Hadir Mitra Gubernur Provinsi Riau Hadir : 37 dari 53 orang Anggota dengan rincian A. Anggota DPR RI: PIMPINAN : 1. Ir. Ridwan Bae / F-PG 2. Hj. Nurhayati/ F-PPP 1. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN: 9 orang Anggota dari 11 Anggota: 1. H. Herson Mayulu,S.IP 2. Hj.Sadarestuwati.,SP.,MMA 3. Ir.Sudjadi 4. Sukur Nababan 5. Mochamad Herviano 6. Bob Andika Mamana Sitepu.SH 7. Sarce Bandaso Tandiasik.,SH 8. H.M.Rifqinizamy Karsayuda 9. Bambang Suryadi.,SH.,MH 2. FRAKSI PARTAI GOLKAR: - 2 - 4 orang Anggota dari 7 Anggota: 1. Drs. Hamka B Kady.,MS 2. H. Ansar Ahmad.,SE.,MM 3. H. Hasan Basri Agustus 4. H.Tubagus Haerul Jaman.,SE 3. FRAKSI PARTAI GERINDRA: 5 orang Anggota dari 6 Anggota: 1. Hj. Novita Wijayanyi.,SE.,MM 2. Sudewo.,ST.,MT 3. Iis Edhy Prabowo.,S.Hum.,MM 4. Drs.H. Mulyadi, MMA 5. Ir.Eddy Santana Putra,MT 4. FRAKSI NASDEM: 1 orang Anggota dari 4 Anggota: 1. Drs. H. Tamanuri.,MM 5. FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA 4 orang Anggota dari 6 Anggota: 1. Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, S.Th.i 2. Ruslan M.Daud 3. H.Dedi Wahidi 4. H.Syafiuddin.,S.Sos 6. FRAKSI PARTAI DEMOKRAT: 5 orang Anggota dari 5 Anggota: 1. Willem Wandik.,S.Sos 2. H.Irwan.,S.IP.,MP 3. Drh. Jhonni Allen Marbun 4. Lasmi Indaryani.SE 5. Ir.H.Ishak Mekki.,MM 7. FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA: 3 orang Anggota dari 4 Anggota: 1. Ahmad Syaikhu 2. H.Syahrul Aidi Maazat.,Lc.,Ma 3. H. Suryadi Jaya Purnama.,ST 8. FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL: 3 orang Anggota dari 4 Anggota: 1. H.A.Bakri H.M.,SE 2. Hj. Hanna Gayatri.,SH 3. Athari Ghauthi Ardi 9. FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN: - 3 - 1 orang Anggota dari 1 Anggota: 1. H. Muh Aras, S.Pd,MM A. UNDANGAN : 1. Gubernur Provinsi Riau (Syamsuar) 2. Kadis PUPR PKPP (M. Taufiq OH) 3. Ka. Bappeda Litbang (Emri Juli Harnis) 4. Kadis ESDM (Indra Agus Lukman) 5. Wakil Ketua DPRD Provinsi RIAU (Hardianto, S.E.): KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (Hj. NURHAYATI/ F.PPP): Yang saya cintai Pimpinan dan Anggota Komisi V dan, Yang saya hormati Gubernur Provinsi Riau beserta jajarannya. Mengawali rapat ini marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita segala kenikmatan dan kesehatan, Alhamdulillah kita hari ini bisa bersilaturahmi dalam rangka tugas dan tanggung jawab kita dalam keadaan sehat wal’afiat dan rapat ini dihadiri fisik dan virtual zoom meeting dari tempat masing-masing dikarenakan kita masih ada pola new normal pak, hanya 60% saja dibolehkan di dalam ruangan ini sehingga kami bagi ada yang virtual juga. Berdasarkan informasi dari Sekretariat, kita sudah dari separuh seluruh fraksi karena ada yang juga virtual ini selain yang hadir fisik disini. Sesuai hasil kesepakatan Rapat Konsultasi Pengganti Rapat Bamus tanggal 16 Juli 2020 terkait Tata Cara Rapat Komisi atau Badan Masa Tatanan New Normal pada Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2019-2020 ini, melaksanakan Raker atau RDP dihadiri secara fisik maksimal 60% dari jumlah Anggota Komisi atau Badan. Dan paling banyak hanya 60 orang di ruangan ini dan Raker atau RDPU ini disepakati pada saat pembukaan rapat agar lebih efisien dan maksimal dibatasi paling lama 4 jam. Oleh karena itu sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Pasal 251 Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib, izinkanlah saya membuka rapat pada hari ini dan berdasarkan ketentuan Pasal 246 Ayat (1) Rapat Komisi V DPR RI pada hari ini dinyatakan terbuka untuk umum. Setuju ya? (RAPAT DIBUKA PUKUL 14.10 WIB) Kami ucapkan terima kasih kepada Saudara Gubernur beserta jajarannya yang telah hadir dalam ruangan rapat ini, guna menyampaikan secara langsung masukan permasalahan dan pemikiran percepatan pembangunan infrastruktur di Provinsi Riau. Sesuai dengan Surat Gubernur - 4 - Riau kepada Komisi V DPR RI Nomor 050/Bappeda-4/632 Tanggal 12 Maret 2020 Perihal Permohonan Audiensi. Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI serta Para Hadirin yang kami hormati. Demikianlah kiranya Pengantar dari kami. Untuk mempersingkat waktu, kami persilakan kepada Saudara Gubernur penyampaiannya. GUBERNUR PROVINSI RIAU (SYAMSUAR): Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua. Yang kami hormati Pimpinan Komisi V DPR RI, Yang kami hormati Bapak-bapak dan ibu anggota Komisi V DPR RI. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas ridha dan rahmat-Nya pada hari ini kita semua masih dalam keadaan sehat wal’afiat dan kami juga bisa mengikuti pertemuan bersama Komisi V DPR RI. Kami atas nama Pemerintah Provinsi Riau bersama Masyarakat Riau mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Komisi V DPR RI yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyampaikan beberapa hal yang berkenaan dengan infrastruktur yang ada di Provinsi Riau pada saat ini. Melalui kesempatan ini sebagai sebuah negeri melayu, kami sampaikan satu bait pantun sebagai pembuka bu. Izinkan kami sampaikan. Anak Bangsa Menjunjung Negeri Negeri Dijunjung Sepenuh Hati Terima Kasih Telah Menerima Kami Untuk Menyampaikan Sejumlah Aspirasi. Terima kasih. Pimpinan yang kami hormati. Melalui kesempatan ini kami berikan gambaran sedikit mengenai Gambaran Umum Provinsi Riau. Provinsi Riau ini luas wilayahnya 9.512,04 kilometer persegi termasuk terluas ketujuh se-Indonesia terdiri dari daratan seluas 90.128,76 kilometer persegi dan lautan seluas 19.383,28 kilometer persegi, panjang garis pantai ada sepanjang 2.713 kilometer. Jumlah penduduk Provinsi Riau, kondisi saat ini sebanyak 6.971.745 jiwa termasuk urutan kesepuluh di Indonesia. Provinsi Riau terdiri dari 12 kabupaten/kota, 2 kota, dan 10 kabupaten. Melalui kesempatan ini juga kami sampaikan kondisi indikator makro Provinsi Riau pada saat ini, Tahun 2020 ini. Pertumbuhan ekonomi akibat - 5 - terjadinya Pandemi Covid 19 ini diprediksi menurun di Tahun 2020 menjadi berkisar 1,43% sampai 2,14%. Dalam kondisi Triwulan I kita kemarin 2,2 ini menunggu perhitungan BPS karena itu perkiraan ini adalah perkiraan dari kita bersama BI (Bank Indonesia) dan OJK dan BPS, perhitungan kita antara 1,43% sampai dengan 2,14%, lebih rendah dibanding Tahun 2019 sebesar 2,8%. Indeks pembangunan manusia Tahun 2020 diproyeksi menjadi 73,09 sampai 73,50. Tingkat kemiskinan pada Tahun 2020 diprediksi meningkat menjadi 6,991%. Tingkat pengangguran terbuka pada Tahun 2020 diprediksi meningkat juga menjadi 6,20% sampai 6,92%, lebih tinggi dibandingkan dengan Tahun 2019 sebesar 5,07%. Nilai PDRB dan Nilai Ekspor Provinsi Riau Tahun 2019, Nilai PDRB Provinsi Riau sebesar 756,2 Triliun, terbesar keenam se-Indonesia dan terbesar kedua se-Sumatera, di bawah Sumatera Utara dengan kontribusi 4,76% terhadap nasional. Nilai Ekspor Provinsi Riau Tahun 2019 sebesar 12,4 Miliar US terbesar keempat secara nasional. Selanjutnya, kami gambarkan sedikit saja berkenaan dengan produk sektor perkebunan kehutanan Provinsi Riau. Riau ini termasuk ada penghasil sawit kemudian juga kelapa, karet, sagu, kopi, termasuk juga kayu dan bubur kayu. Di samping itu juga ada perikanan. Perikanan tangkap juga masih ada, perikanan budidaya juga ada dan perikanan budidaya yang sekarang berkembang adalah di Kampung Pak Sahrul Aidi di Kalbar dengan Budidaya Ikan Patin. Alokasi APBN ke Provinsi Riau Tahun 2015 sampai 2020 Alokasi Provinsi Riau dari 12 kabupaten/kota se-Provinsi Riau, alokasi belanja KL untuk Provinsi Riau, ini maksudnya kabupaten/kota termasuk sebesar 8,08 Triliun yaitu 0,47% total belanja Pemerintah Pusat pada APBN Tahun Anggaran 2020 sebesar 1.683,5 Triliun, Alokasi Belanja Transfer Ke Daerah dan Dana Desa untuk se-Provinsi Riau Tahun Anggaran 2020 sebesar 25,2 Triliun yaitu 2,94% Total Alokasi Belanja Transfer Tahun Anggaran 2020 sebesar 856,9 Triliun. Sementara Alokasi Belanja KL dan TKDD untuk se-Provinsi Riau pada APBN Tahun 2020 sebesar 33,28 Triliun. Maksudnya disini adalah 1,31% dari Total APBN sebesar 2.540,4 Triliun. Sementara Alokasi APBN ini Pemerintah Provinsi Riau, DBH Pajak kita untuk Tahun 2020 ini 2,329 Triliun. Kemudian DAU kita ada 1,602 Triliun, kemudian DAK 2,75 Triliun, Totalnya adalah 6,6 Triliun. Sementara Alokasi APBN untuk Provinsi Riau ini di luar kabupaten/kota untuk yang Tahun 2020 ini totalnya adalah sebanyak 33,280 Miliar. Perkembangan ekonomi Provinsi Riau dalam rentan lebih panjang, perkembangan ekonomi dalam trend melambat, pertumbuhan ekonomi tadi saya sudah sampaikan masih dalam berada fase yang lambat. Pada Triwulan - 6 - I Tahun 2020, PDRB Riau tumbuh 2,24% lebih rendah dibandingkan rata-rata historis 10 tahun terakhir yang tumbuh 3,13%. Pertumbuhan ekonomi Riau yang rendah beberapa tahun terakhir belum cukup untuk mengungkit kembali daya beli masyarakat. Kemudian kontribusi sektoral sekitar 70 sampai 80% perekonomian Riau ditopang oleh sektor berbasis sumber daya alam, pertanian, pertambangan, dan industri pengolahan. Lebih dari 10 tahun terakhir dinamika pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh 3 faktor utama. Yaitu adalah harga minyak kelapa sawit dunia kemudian harga minyak dunia dan lifting minyak Riau yang terus menurun. Kemudian juga produksi minyak Provinsi Riau Tahun 2001 mencapai 608 ribu barrel per hari berkontribusi lebih dari 46% produk nasional per hari. Bahkan di Tahun 2002 berkontribusi lebih dari 55% minyak nasional per hari. Produk minyak Provinsi Riau Tahun 2019 sebesar 208 ribu barrel per hari. Kontribusi minyak Riau terhadap nasional turun menjadi 27,92% produk nasional per hari. Rekomendasi BI Kami juga mengadakan pertemuan dengan BI untuk melihat kondisi ekonomi yang ada di Riau. 2 strategi utama agar pertumbuhan ekonomi Riau mampu bertahan dan memiliki daya ungkit yang lebih baik.
Recommended publications
  • Rapat Persiapan Penerapan Psbb Provinsi Riau
    RAPAT PERSIAPAN PENERAPAN PSBB PROVINSI RIAU PEKANBARU, 30 APRIL 2020 Dari 639 orang PDP, tersebar di seluruh kab/kota (12 kab/kota se-Propinsi Riau), dengan 41 kasus positif yang tersebar di 8 kab/kota (Pekanbaru, Dumai, Pelelawan, Kampar, Bengkalis, Indragiri Hilir, Rokan Hulu, Siak) ANGGARAN PENANGANAN COVID-19 se-RIAU PENANGANAN DAMPAK PENYEDIAAN JARING PENANGANAN KESEHATAN EKONOMI PENGAMAN SOSIAL 1. Provinsi Riau : Rp. 154,30 M 1. Provinsi Riau : Rp.25 M 1. Provinsi Riau : Rp.254.,14 M 1. Kabupaten/Kota : 1. Kabupaten/Kota : 1. Kabupaten/Kota : ▪ Kota Pekanbaru Rp. 66,49 M ▪ Kota Pekanbaru Rp. 56,55 M ▪ Kota Pekanbaru Rp. 6,59 M ▪ Kab. Siak Rp. 33,74 M ▪ Kab. Siak Rp. - ▪ Kab. Siak Rp. 11,37 M ▪ Kab. Rokan Hulu Rp. 12,60 M ▪ Kab. Rokan Hulu Rp. - ▪ Kab. Rokan Hulu Rp. - ▪ Kab. Kuansing Rp. 39,53 M ▪ Kab. Kuansing Rp. 1,28 M ▪ Kab. Kuansing Rp. 23,10 M ▪ Kab. Inhil Rp. 89,98 M ▪ Kab. Inhil Rp. - ▪ Kab. Inhil Rp. - ▪ Kab. Inhu Rp. 53,21 M ▪ Kab. Inhu Rp. 31,78 M ▪ Kab. Inhu Rp. 31,78 M ▪ Kab. Rohil Rp. 41,62 M ▪ Kab. Rohil Rp. 7,40 M ▪ Kab. Rohil Rp. 6,50 M ▪ Kab. Pelalawan Rp. 37,91 M ▪ Kab. Pelalawan Rp. 16,49 M ▪ Kab. Pelalawan Rp. 8,76 M ▪ Kab. Kampar Rp. 23,59 M ▪ Kab. Kampar Rp. 6,82 M ▪ Kab. Kampar Rp. 1,09 M ▪ Kab. Kep. Meranti Rp. 11,23 M ▪ Kab. Kep. Meranti Rp. - ▪ Kab. Kep. Meranti Rp. 25,46 M ▪ Kab. Bengkalis Rp.
    [Show full text]
  • Kementerian Kelautan Dan Perikanan 2018 Kata Pengantar
    DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2018 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga buku ini dapat tersusun dengan baik. Penyusunan Profil Potensi Usaha dan Peluang Investasi Kelautan dan Perikanan bertujuan untuk: 1) Menyediakan data dan informasi potensi usaha dan peluang investasi Provinsi Sumatera Barat kepada stakeholders dan calon investor; 2) Referensi dan pertimbangan dalam memutuskan investasi di sektor kelautan dan perikanan serta percepatan industri kelautan dan perikanan; serta 3) Mempromosikan potensi usaha dan peluang investasi sektor kelautan dan perikanan, baik hulu dan hilir menurut lokasi (Provinsi dan Kabupaten/ Kota), komoditas/produk maupun bidang usaha. Profil Potensi Usaha dan Peluang Investasi Kelautan dan Perikanan berisi data dan informasi usaha kelautan dan perikanan layak investasi, potensi dan pemanfaatan perikanan, infrastruktur pendukung investasi, spesifikasi teknis bidang usaha, kemudahan investasi serta kontak hubung daerah. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi, baik secara langsung maupun tidak langsung hingga terselesaikannya buku ini. Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam buku ini, kritik dan saran terhadap penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai informasi potensi usaha dan peluang investasi kelautan dan perikanan di Provinsi Riau. Jakarta, Desember 2018 Tim Penyusun PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya alam kelautan dan perikanan bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, maka taka ada jalan kecuali mengimplementasikan prinsip tiga pilar. Kedaulatan, Keberlanjutan dan Kesejahteraan. Tiga pilar inilah yang menjadi misi Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada Kabinet Kerja guna mewujudkan visi yang dicanangkan yakni Laut Sebagai Masa Depan Bangsa.
    [Show full text]
  • Sonoro Energy Ltd
    Selat Panjang Production Sharing Contract (PSC) Overview November 2019 1 Forward-Looking Statements Certain statements in this presentation may constitute “forward-looking information” (“forward-looking statements”) within the meaning of applicable Canadian securities laws. Forward-looking statements are often, but not always, identified by the use of words such as “anticipate”, “estimate”, “potential”, “could”, “ongoing”, “prospective”, “expected” and similar words suggesting future outcomes. Readers are cautioned that, by their nature, forward-looking statements are based on current expectations regarding future events that involve a number of assumptions, known and unknown risks, and uncertainties. Actual results, performance or achievements of the Company, or the industry, may vary materially from what is expressed or implied by such forward-looking statements. Therefore, readers should not place undue reliance on forward-looking statements. Readers are also cautioned that potential production rates may not be indicative of long-term performance or of ultimate recovery. The Company will update its assumptions to reflect new events or circumstances when it is required, by law, to do so. The forward-looking statements in this presentation are based on management’s current expectations and assumptions that involve a number of risks and uncertainties. These risks and uncertainties include, but are not limited to: (1) risks associated with obtaining, maintaining and the timing of receipt of regulatory approvals, permits, and licenses;
    [Show full text]
  • Role of Rm Doctors. Pratomo As a Pioneer of Bagan Siapiapi Public Health 1910-1939
    ROLE OF RM DOCTORS. PRATOMO AS A PIONEER OF BAGAN SIAPIAPI PUBLIC HEALTH 1910-1939 Setyawati *, Prof. Dr. Isjoni, M.Sc **, Dra. Bedriati Ibrahim, M.Sc *** Email: [email protected], [email protected], [email protected] Cp: 081268303452 Historical Education Study Program Department of Social Sciences Education Faculty of Teacher Training and Education, University of Riau Abstract: Around the 19th century the Hindia Dutch government lacked medical personnel in its colonies namely Indonesia. Starting from a variety of diseases that plagued the population in 1847, with thus attempting to recruit indigenous workers as doctors was cheap and easy to obtain. then a school of Javanese Medical Schools (STOVIA) was established. The purpose of this study is 1) To find out the beginning of the entry of the Netherlands in Bagansiapiapi, 2) To find out the reasons for the doctor's RM. Pratomo came to Bagansiapiapi, 3) To find out the role of Doctor RM. Pratomo as a pioneer of bagan siapi-api public health 1910-1939, 4) To find out the development of the hospital that was built by the Doctor RM. Pratomo 1910-1939. As for this study using qualitative research methods with a historical approach and data collection techniques in the form of observation, direct interviews and documentation. The results of this study were doctor RM. Pratomo was a doctor who was transferred to the Bagansiapiapi area and became the first doctor in Bagansiapiapi. Doctor RM. Pratomo built medical clinics and treated local people to communities in the countryside near the Rokan River. So much the role of the doctor RM.
    [Show full text]
  • Annu Al Report 2019
    ANNUAL REPORT 2019 ANNUAL 1 ANNUAL REPORT 2019 Building on the initiatives of previous years, Telkomsel continued to expand and to enrich its digital business to shape the future through internal collaboration, synergies, and partnerships within the digital ecosystem at large. Telkomsel continued to expand and to enrich its digital business At the same time, Telkomsel strove to improve customer experience and satisfaction as key drivers of long-term success. (in billion rupiah) (in million) DIGITAL BUSINESS DATA USERS REVENUE 58,237 110.3 23.1% 3.5% DATA 50,550 LTE USERS 88.3 22.3% (in million) 61.3% DIGITAL SERVICES 7,687 29.0% 2019 63.9% DIGITAL 2018 BUSINESS 53.0% CONTRIBUTION 2 PT TELEKOMUNIKASI SELULAR IMPROVED MOMENTUM Telkomsel has successfully delivered growth and revenue from data supported by solid digital products and services offerings, as shown by TOTAL BTS improved momentum in 2019. 212,235 (in gigabyte) 12.2% CONSUMPTION/ 2019 DATA USER 3G/4G BTS 54.7% 5.2 161,938 16.7% 2018 3.4 (in terabyte) PAYLOAD 6,715,227 53.6% 3 ANNUAL REPORT 2019 Highlights of the Year 6 Key Performance Company 8 Financial Highlights at a Glance 9 Operational Highlights 10 2019 Event Highlights 52 Telkomsel in Brief 18 Awards & Accolades 53 Share Ownership History 23 ISO Certification 54 Organization Structure 54 Key Products & Services 56 Milestones Business Review Remarks from 60 Vision and Mission the Management 61 Corporate Strategy in Brief 62 Transformation Program 65 Marketing 26 Remarks from the President Commissioner 72 Digital Services 30
    [Show full text]
  • Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Ri Di Kabupaten Kepulauan Meranti
    SEJARAH PERJUANGAN KEMERDEKAAN RI DI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI EDITOR: Dr. Ellya Roza, M.Hum NARASUMBER Ketua : Dr, Ellya Roza, M.Hum Anggota : Prof. Suwardi MS S.Berrein SR Dra.Maliha Azis Drs. Kamaruddin Omar, M.Si Dr. Sudirman Shomary, MA. Hasanuddin Endang YAYASAN PUSAKA PEKANBARU 2013 EDITOR: ELLYA ROZA SEJARAH PERJUANGAN KEMERDEKAAN RI DI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI YAYASAN PUSAKA RIAU 2013 ii SEKAPUR SIRIH EDITOR Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah Allah Swt akhirnya sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Kepulauan Meranti dapat terungkap. Tentunya salawat dan salam tidak pernah dilupakan dan hanya diperuntukkan kepada Nabi Muhammad Saw yang telah memberikan sesuatu yang amat penting bagi kelangsungan kehidupan manusia di atas bumi ini sehingga manusia sebagai makhluk yang berakal akan selalu mengingat perjuangan yang telah dilakukan oleh masyarakat sebelumnya. Terima kasih kami haturkan kepada narasumber yang telah menyumbangkan pikirannya dalam bentuk tulisan sebagaimana yang tersaji di dalam buku ini. Buku ini sebenarnya merupakan kumpulan dari kertas kerja yang disampaikan pada kegiatan Seminar Penyusunan Sejarah Perjuangan Kemerdekaan RI di Kabupaten Kepulauan Meranti yang telah diselenggarakan dua tahun yang lalu oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti khususnya Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga. Seminar dimaksud dilaksanakan pada tanggal 18 November 2011 di Hotel Grand Meranti Selat Panjang. Sehubungan dengan kegiatan tersebut, maka kami ingin dan bermaksud agar tulisan dan informasi yang telah didapatkan dari berbagai narasumber dapat dibaca dan diketahui oleh masyarakat hendaknya. Oleh karena itu, maka tulisan-tulisan narasumber tersebut dikumpulkan dan dijadikan menjadi sebuah buku agar bermanfaat nantinya bagi masyarakat Meranti dan generasi muda Meranti khususnya. Kami sampaikan bahwa data yang tersaji dalam buku ini barulah sebatas data pemula saja karena untuk mengungkapkan ii iii sebuah perjuangan komunitas di suatu wilayah memerlukan waktu yang cukup lama.
    [Show full text]
  • This Thesis Has Been Submitted in Fulfilment of the Requirements for a Postgraduate Degree (E.G
    This thesis has been submitted in fulfilment of the requirements for a postgraduate degree (e.g. PhD, MPhil, DClinPsychol) at the University of Edinburgh. Please note the following terms and conditions of use: This work is protected by copyright and other intellectual property rights, which are retained by the thesis author, unless otherwise stated. A copy can be downloaded for personal non-commercial research or study, without prior permission or charge. This thesis cannot be reproduced or quoted extensively from without first obtaining permission in writing from the author. The content must not be changed in any way or sold commercially in any format or medium without the formal permission of the author. When referring to this work, full bibliographic details including the author, title, awarding institution and date of the thesis must be given. At the Edge of Mangrove Forest: The Suku Asli and the Quest for Indigeneity, Ethnicity and Development Takamasa Osawa PhD in Social Anthropology University of Edinburgh 2016 Declaration Page This is to certify that this thesis has been composed by me and is completely my work. No part of this thesis has been submitted for any other degree or professional qualification. 30th January 2016 Takamasa Osawa PhD Candidate School of Social & Political Science University of Edinburgh ii Abstract This thesis explores the emergence of indigeneity among a group of post-foragers living on the eastern coast of Sumatra. In the past, despite the lack of definite ethnic boundaries and the fluidity of their identity, they were known as Utan (‘Forest’) or Orang Utan (‘Forest People’).
    [Show full text]
  • Mahkamah Agu Mahkamah Agung Republik Indo Mahkamah Agung
    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id P U T U S A N NOMOR : 11/Pid-Sus-TPK/2017 / PT. PBR Mahkamah AgungDEMI KEADILAN RepublikBERDASARKAN KETUHANAN YANG Indonesia MAHA ESA Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Tingkat Banding pada Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Pidana Korupsi , telah menjatuhkan putusan seperti tersebut di bawah ini dalam perkara terdakwa : Nama Lengkap : MUHAMAD HABIBI, S.STP, M.Si Tempat Lahir : Selat Panjang Umur / Tgl Lahir : 30 tahun / 15 Maret 1986 Jenis Kelamin : Laki-Laki Kebangsaan : Indonesia Tempat tinggal : JalanBanglas Gg. Air Merah RT.002 / RW.001 Kelurahan Selatpanjang Timur Kecamatan Tebing Tinggi Kab. Kepulauan Meranti A g a m a : I s l a m Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil ( Kabid Aset pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Kepulauan Meranti) Pendidikan : S - 2 Terdakwa ditahan dalam Rumah Tahanan Negara oleh : Mahkamah Agung1. Penyidik sejak tanggal Republik 25 Juli 2016 sampai dengan tanggal Indonesia 13 Agustus 2016 ; 2. Perpanjangan penahanan Penyidik oleh Penuntut Umum sejak tanggal 14 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2016 ; 3. Penuntut Umum sejak tanggal 16 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 04 September 2016 ; 4. Perpanjangan penahanan Penuntut Umum oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 05 September 2016 sampai dengan tanggal 22 September 2016 ; 5. Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Pekanbaru sejak tanggal 23 September 2016 sampai dengan tanggal
    [Show full text]
  • Studi Pengembangan Kawasan Perkotaan Di Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai the Study of Urban Development in the Dumai Barat Subdistrict, Dumai City
    ISSN: 1410-7783 Volume 16 Nomor 1, April 2016, 34-45 Studi Pengembangan Kawasan Perkotaan di Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai The Study of Urban Development in the Dumai Barat Subdistrict, Dumai City Puji Astuti Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Islam Riau Jl.Kaharuddin Nasution 113 Pekanbaru-28284 [email protected] Abstrak Kecamatan Dumai Barat berdasarkan letak administrasi, sistem pergerakan transportasi serta kegiatan sosial, memiliki potensi yang besar dan signifikan untuk berkembang. Perkembangan yang diperkirakan berjalan baik diantaranya pada sektor ekonomi (perdagangan dan jasa) dan sektor pertanian. Secara geografis Kecamatan Dumai Barat terletak pada pusat Kota Dumai. Kecamatan Dumai Barat juga menghubungkan pergerakan transportasi yang menguhubungkan Kota Dumai dengan pusat industri, pusat pemerintahan, kawasan perkantoran, kawasan pergudangan, serta perusahaan-perusahan besar berskala nasional yang terletak di kecamatan lainnya. Secara langsung maupun tidak langsung kecamatan ini akan mendapatkan keuntungan dari segi kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian ini mendeskripsikan kondisi eksisting, kebijakan dan isu pengembangan, kondisi fisik dasar, guna lahan, serta sarana dan prasana, dan pengunaan lahan serta memberikan arahan bagi pengembangan kawasan perkotaannya. Berdasarkan penelitian, Kecamatan Dumai Barat mempunyai suatu keunggulan komparatif yang tidak dimiliki oleh wilayah lain untuk pengembangan wilayahnya. Kondisi topografi, hidrologi dan geologi Kecamatan Dumai
    [Show full text]
  • Hutan Rawa Gambut Dan Ekonomi Masyarakat Pulau Tebing Tinggi, Kepulauan Meranti, Riau, Terancam Rencana Penebangan Hutan Alam Oleh PT
    www.eyesontheforest.or.id Hutan rawa gambut dan ekonomi masyarakat Pulau Tebing Tinggi, Kepulauan Meranti, Riau, terancam rencana penebangan hutan alam oleh PT. Lestari Unggul Makmur, pengembang Hutan Tanaman Industri (HTI) terafiliasi dengan Asian Pacific Resources International Holdings Limited (APRIL) dan Raja Garuda Mas (RMG) Gambar 1. Spanduk informasi pernyataan penolakan masyarakat Desa Sei Tohor terhadap rencana konversi hutan alam oleh HTI PT. Lestari Unggul Makmur. Dokumentasi EoF 2009. Laporan Investigatif Eyes on the Forest Investigasi September – Oktober 2009 Publikasi Februari 2010 Eyes on the Forest (EoF) adalah koalisi LSM Lingkungan di Riau, Sumatera: WALHI Riau, Jikalahari "Jaringan Penyelamat Hutan Riau”, dan WWF-Indonesia Program Riau. EoF memonitor status hutan alam di Provinsi Riau, Sumatera dan mendesiminasikan informasi tersebut ke pembaca di seluruh dunia. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Eyes on the Forest, kunjungi : http://www.eyesontheforest.or.id Email: [email protected] www.eyesontheforest.or.id Hutan rawa gambut dan ekonomi masyarakat Pulau Tebing Tinggi, Kepulauan Meranti, Riau, terancam rencana penebangan hutan alam oleh PT. Lestari Unggul Makmur, pengembang Hutan Tanaman Industri (HTI) terafiliasi dengan Asian Pacific Resources International Holdings Limited (APRIL) dan Raja Garuda Mas (RMG) Eyes on the Forest Februari 2010 Ringkasan Eksekutif PT. Lestari Unggul Makmur (LUM) merupakan perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang tergabung dalam kelompok Asia Pacific Resources International Holding Limited (APRIL). Tim investigasi Eyes on the Forest (EoF) menemukan PT. LUM telah membuat kanal-kanal yang telah mencapai panjangnya 10 kilometer dengan lebar mencapai 12 meter dan kedalamannya mencapai 5 meter (gambar 1). Saat investigasi dilakukan belum ditemukan areal hutan alam yang telah dikonversi, dimana menurut masyarakat hingga saat ini PT.
    [Show full text]
  • 05.1 Bab 1.Pdf
    AA ~Bina)'t. '[,rJid"atie 97512156 CB)'tCB I .....--_..........•....... ~ .......................•.•................•.•.•.•.•........................... BABI PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Tinjauan Wilayah Dumai Sumatra adalah kontributor yang paling penting dalam pembangunan nasional. Hal ini bisa dilihat dari kontribusi 21,44% dari PDRB nasional pada tahun 1995 dan 21,26% pada tahun 1996. Dari prosentase tersebut sebanyak 5,66%nya disumbangkan oleh Sumatra Utara dan 4.90%nya oleh Riau, sisanya (10,88%) oleh 6 propinsi lainnya pada tahun 1995, sedangkan pada tahun 1996 prosentase itu menjadi 5,73% (Sumut) dan 4,79% (Riau). Terlihat ada kontribusi yang besar dan propinsi Riau. Kontribusi sebesar ini antara lain diberikan oleh besamya sektor minyak dan gas bumi, yang terlihat dengan besar kontribusinya yang rnencapai 61,61% (1995) dan 60.36% (1996) 1. Tahun 1997 devisa yang dillasilkan Riau adalah Rp. 30 trilyun. Dan angka ini sekitar Rp. 17 trilyun berasal dan rninyak burni, sedangkan selebihnya dari berbagai kegiatan usaha baik kecil, sedang, dan besar 2. Kontribusi diatas diperkirakan akan semakin besar jika pelaksanaan UU no.22 tahun 1999 tentang otonomi daerah dilaksanakan, sehingga memberi kesernpatan yang lebil11uas kepada propinsi Riau untuk rnengeksplorasi kekayaan alamnya. Selain kekayaan minyak dan gas buminya, Riau juga mendapatkan pendapatan yang basar dan sektor pertanian terutama perkebunan, sektor industri, dan sektor perdagangan 3. Kebijakan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) yang berkaitan langsung dengan kota Dumai yaitu dengan ditetapkannya kawasan Andalan Dumai dan sekitarnya sebagai salah satu dari 111 kawasan and alan di Indonesia yang ditetapkan dalam PP No. 47 tahun 1997 mengenai RTRWN. Kawasan and alan ini dibentuk karena diharapkan dapat berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan pemerataan pemanfaatan ruang di wilayah nasional.
    [Show full text]
  • Social Impact Assessment Report
    Environmental and Social Impact Assessment Report Project Number: 50182-001 November 2018 INO: Riau Natural Gas Power Project ESIA Vol.3 Social Impact Assessment Prepared by ESC for the Asian Development Bank The environmental and social impact assessment is a document of the project sponsor. The views expressed herein do not necessarily represent those of ADB’s Board of Directors, Management, or staff, and may be preliminary in nature. Your attention is directed to the “Terms of Use” section of this website. In preparing any country program or strategy, financing any project, or by making any designation of or reference to a particular territory or geographic area in this document, the Asian Development Bank does not intend to make any judgments as to the legal or other status of or any territory or area. Riau 275 MW Gas Combined Cycle Power Plant IPP - ESIA Medco Ratch Power Riau ESIA Volume 3: Social Impact Assessment AM039100-400-GN-RPT-1006 | V6 November 2018 ESIA Volume 3: Social Impact Assessment ESIA Volume 3: Social Impact Assessment Riau 275 MW Gas Combined Cycle Power Plant IPP - ESIA Project No: AM039100 Document Title: ESIA Volume 3: Social Impact Assessment Document No.: AM039100-400-GN-RPT-1006 Revision: V6 Date: November 2018 Client Name: Medco Ratch Power Riau Project Manager: Eamonn Morrissey Author: Angel Manembu / A Kubale File Name: I:\AENVW\Projects\AM039100 Riau\Deliverables\ESIA\Volume 3 - SIA\AM039100_Riau ESIA - SIA_V6 Final Clean.docx Jacobs New Zealand Limited Level 3, 86 Customhouse Quay, PO Box 10-283 Wellington, New Zealand T +64 4 473 4265 F +64 4 473 3369 www.jacobs.com © Copyright 2018 Please select a legal entity from the Change Document Details option on the Jacobs ribbon.
    [Show full text]