Strategi Public Relations Politik Pasangan Rano Karno-Embay Mulya

Syarief Pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak Provinsi Banten 2017

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Rizki Ahmad Zainuri 1112112000065

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

a-

STRATEGI PUBLIC RELATIONS POLITIK PASAI{GAIY RANO KARNO.EMBAY MULYA SYARIEF' PADA PEMILIHA}I KEPALA DAERAII SERENTAK PROYINSI BAI\TEN 2017

Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN Syarif Hidayatullah ) untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Rizki Ahmad Zainuri 1112112000065

Pembimbing:

Dr. Idine R. Ilaspn. l[.Si NIP: 19701013 200501 I 003 a

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAI\ ILMU POLITIK

UNTVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

.JAKARTA

2017 PER}IYATAAI\ BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul :

STRATEGI PUBLIC RELATIONS POLITIK PASANGAN RANO KARNO.EMBAY MULYA SYARIEF PADA PEMILIHAII KEPALA DAERAII SERENTAK PROVINSI BANTEN 2017

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk mernenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata I (satu) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

J. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta. r , .

Jakarta, 6 Apnl20l7 /l

PERSETUJUAI\ PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Rizki Ahmad Zainari

NINI z 1112112000065

Program Studi : Ilmu Pofitif.

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

STRATEGI PUBLIC RELATIONS POLITIK PASANGAN RANO KARNO-EMBAY MULYA SYARIEF PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH SERENTAK PROVINSI BANTEN 2017.....

Dan telah dilakukan pengujian pada tanggal 20 April 2016.

Jakarta, "6 Apil2017

'' ...]" Mengetahui, Menyetujiri

Ketua Program Studi Pembimbing

Dr. Iding R. Hasan. M.Si Dr. IdineR. Hasan. M.Si NIP: 19701013 200501 I 003 NIP: 19701013 200501 I 003 PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI SKRIPSI

STRATEGI PUBLIC RELATIONS POLITIK PASANGAN RANO-EMBAY DALAM PILKADA SERENTAK PROINSI BANTEN 2OI7

Oleh: Rizki Ahmad Zainuri 1112112000065

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 20 April 2017. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Ilmu Politik.

Ketua Program Studi, Sekretaris Program Studi, Jrx" Dr. Iding Ros),idin Hasan. M.Si -/'- Suryan'. M.S' NIP. 19701013 200501 1 003 NIP. 19770424 200710 2 043

Penguji I, Penguji II,

Ali Munhanif Ph.D NIP: 1965 1 2121992031 004

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal

Ketua Program Studi FISIP UIN Jakarta

Dr. Idine Rosyidin Hasan NIP. 19701013 200501 I 003

ABSTRAK Skripsi ini membahas strategi public relations politik yang diterapkan oleh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Rano Karno-Embay Mulya Syarief dalam pemilihan kepala daerah serentak di Provinsi Banten, untuk meraih dukungan suara dari khalayaknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi public relations politik yang efektif dalam pemilihan kepala daerah serentak di Provinsi Banten. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah public relations politik, dengan menggunakan empat pendekatan utama yaitu, pendekatan Relasi Politik dengan Publik, Paradigma Grunigian, Persuasi Politik, dan Manajemen Reputasi Politik. Sedangkan, saluran public relations politik yang digunakan adalah saluran tradisional dan saluran media untuk menganalisa strategi public relations politik pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Rano Karno-Embay Mulya Syarief dalam pemilihan kepala daerah serentak Provinsi Banten. Selanjutnya penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif analitis, yaitu menggunakan sumber data primer berupa hasil wawancara dengan Calon Gubernur Rano Karno, Johan Prasetyo selaku tim public relations politik Rano-Embay, Heru sebagai Pengurus PDI Perjuangan, Riko mewakili Relawan Rano-Embay di Kecamatan Pondok Aren, dan Randy selaku tim sosial media Rano-Embay. Dari analisis teori tersebut dapat disimpulkan bahwa kelebihan pasangan ini terletak pada penggunaan pendekatan Paradigma Grunigian dengan komitmen kuat terhadap pemberantasan korupsi sebagai pendekatan utama yang digunakan dalam strategi public relations tim pemenangan Rano Karno-Embay Mulya Syarief. Namun, terlalu dominannya komitmen terhadap pemberantasan korupsi membuat isu lainnya meredup. Kekuranggan pasangan ini terletak pada terlambatnya menghalau isu Komunis yang ditujukan kepada Rano Karno.

Kata Kunci: Strategi Public Relations Politik, Khalayak, Pemilihan Kepala Daerah Serentak Provinsi Banten.

i

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb

Seiring berjalannya penulisan karya ilmiah ini, dalam prosesnya penelitian ini melibatkan banyak pihak yang sangat membantu penulis dalam menyusun argumentasi dan analisa bahkan menjadi penentu dalam penyelesaian skripsi ini.

Hasil dari penelitian ini tentunya tidak akan muncul tanpa adanya bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Oleh karenanya, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dede Rosyada, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Dzulkifli selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(FISIP) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Dzuriyatun Thoyibah, M.Si, Dr. Bakir Ikhsan, M.Si, dan Dr. Agus

Nugraha, MA. Selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Iding Rosyidin Hasan sebagai Ketua Program Studi Ilmu Politik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta sekaligus selaku dosen pembimbing yang sabar dan penuh

perhatian dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Suryani, M.Si sebagai Sekretaris Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

ii

6. Kepada semua dosen pada Program Studi Ilmu Politik yang tidak bisa

disebutkan satu per satu. Kiranya ucapan terimakasih saja tidaklah cukup

untuk membalas segala bentuk ilmu yang telah mereka berikan dalam

perjalanan akademik penulis selama kuliah.

7. Kedua Orang Tua penulis: Sopiyah dan Chatib. Tiada kata yang pantas

untuk membalas segala bentuk kasih sayang yang telah mereka berikan.

Doa selalu dipanjatkan untuk kesehatan dan keselamatan mereka,

Rabbifirli Wali Walidayya Warhamhuma Kama Rabbayani Shagiraa.

8. Untuk adik-adik tercinta Zakia Salsabila, Ikram, Afnan dan Alyn

terimakasih telah menjadi penghibur untuk penulis selama menulis

menyusun skripsi ini.

9. Pak Suryadi Nian dan Pak Iskandar yang telah banyak membantu dalam

penulisan skripsi ini.

10. Pak Rano Karno, Pak Johan, Pak Heru, Pak Rico dan Pak Rendy yang

telah bersedia menjadi Narasumber dalam penelitian ini.

11. Rama Primanita Aristy, yang telah memberikan masukan-masukan positif,

doa, motivasi, pemberi semangat dan sesuatu yang tak mungkin bisa

dibalas. Terimakasih banyak atas dukungan, doa, dan memotivasi penulis

selama penulis menyusun skripsi ini.

12. Teman-teman Ilmu Politik B 2012: Fajar Fachrian, Putri Nurafifah,

Sofyan Hadi, Irsan Ardiyansyah, Denayu Swami, Tadzkira Nadiya, Hervi

Nindya, Robiatul Adawiyah, Putri Lalla, Syahrizal Achmad, Rizki

iii

Ramadhan, Eko Aji, Ahmad Setyadi, Alridho Satria dan masih banyak lagi

yang tidak bisa disebutkan.

13. Senior HMI Komfisip: Elva Farhi Qolbina, Faisal Husein, Achmad

Fanani, Sopian Hadi Permana, Duzlfikar, Ikhsan Fajri, Ali Wafa, Aisyah,

Dida Nadzifa, Irfan Zharfandy, Afdal Fitrah, Alfrad Rusyd, Hijri Prakarsa,

Bayu Nanda, Aulia Akbar, Shofi Aliyah, Afina Fitriani, Tony, yang telah

menjadi kakak, mentor, teman nongkrong serta teman berdiskusi yang

menyenangkan.

14. Gerry Novandika Age, Reza Pahlevi, dan Arini Mardatika selaku Badan

Pengurus Harian HMI Komisariat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

2015-2016, terimakasih atas segala pembelajaran dan kerjasamanya

selama berproses di satu tahun kepengurusan.

15. Keluarga besar HMI KOMFISIP: Rahmat Sahputra, Fauzan Munif,

Mutiarani Zahara, Aprilyana Nur Rafiani, Tika El-Hassan, Doni, Galih

Adi Widodo, Aulia Aninditia P, M. Amin, Ahmad Mikali, Traveliio

Ryan, Rihadhatul Aisy, Afrilliani, Bimo Arfino, Arip, Oji, Travellio,

Hendri Satrio, Vany, Ulfah, Rosyalinna, Shabrina Ramadhanti, Ahmad

Nur Najmawan, Abyan, Misbahun Ahadin dan masih banyak lagi.

16. Pengurus serta Panitia OPAK & Inaugurasi DEMA UIN Jakarta periode

2013-2015 dan Kawan-kawan seperjuangan di HMPS Ilmu Politik UIN

Jakarta periode 2015-2016.

17. KKN PELITA 2016: Abdullah Zein, Ratna Widya, Ridhaoneti, Della,

Ridwan, Raziv, Baghdad, Tado, Jamal, Lingga dan yang lainnya.

iv

18. Organisasi tempat penulis belajar: Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)

Cab. Ciputat, Himpunan Mahasiswa Kota Tangerang Selatan

(HIMAKOTAS), dan PK Komite Nasional Pemuda (KNPI)

Pondok Aren.

Tanpa adanya mereka, mustahil penelitian ini dapat terselesaikan. Semoga Allah membalas segala kebaikan mereka. Sudah tentu, mereka tidak bertanggungjawab atas segala kekuarangan dalam penelitian ini. Penulis juga mengharapkan saran dan kritikan dari para pembaca untuk dapat menjadi penilaian dan masukan bagi penulis untuk dapat lebih baik lagi.

Billahitaufiq Wal Hidayah

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 01 April 2017

Rizki Ahmad Zainuri

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...... i KATA PENGANTAR ...... ii DAFTAR ISI ...... vi DAFTAR TABEL ...... vii DAFTAR GAMBAR...... viii

BAB I PENDAHULUAN ...... 1 A. Pernyataan Masalah ...... 1 B. Pertanyaan Penelitian ...... 11 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...... 11 D. Tinjauan Pustaka ...... 12 E. Metode Penelitian ...... 15 F. Sistematika Penulisan ...... 19

BAB II KERANGKA TEORETIS ...... 21 A. Konseptualisasi Strategi ...... 21 B. Teori Public Relations Politik ...... 23

BAB III GAMBARAN UMUM PILKADA SERENTAK 2017 DI PROVINSI BANTEN DAN PROFIL RANO KARNO-EMBAY MULYA SYARIEF ...... 37 A. Pilkada Provinsi Banten 2017 ...... 37 B. Profil Pasangan Rano Karno dan Embay Mulya Syarief .... 38 C. Visi, Misi dan Program Pembangunan...... 44

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS ...... 52 A. Strategi Public Relations Politik Rano Karno dan Embay Mulya Syarief ...... 52 B. Saluran Public Relations dalam Pemenangan Pilkada Provinsi Banten ...... 68 C. Analisis Strategi Public Relations Politik Pasangan Kandidat Rano-Embay...... 80

BAB V PENUTUP ...... 86 A. Kesimpulan ...... 86 B. Saran...... 88

DAFTAR PUSTAKA ...... 90 LAMPIRAN DOKUMENTASI WAWANCARA ...... 95

vi

DAFTAR TABEL

Tabel .IV.C.I Rekapitulasi Perolehan Suara Pilkada Provinsi Banten Tahun 2017...... 85

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.B.I Pelapisan Khalayak Politik ...... 29 Gambar II.B.II Input dan Output dalam Politik ...... 33 Gambar II.B.III Saluran Media Massa...... 35 Gambar III.C.I Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Banten Tahun 2010-2015 ...... 47 Gambar IV.A.I Calon Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Rano- Embay Menandatangi Pakta Integritas Anti Korupsi . 54 Gambar IV.A.II Calon Pasangan Rano-Embay Hadir dalam Aacara Adu Program Anti Korupsi dan Penandatanganan Pakta Integritas di Teras Kota, BSD...... 55 Gambar IV.A.III Calon Gubernur Rano Karno Bertemu Langsung dengan Masyarakat di Pakuhaji, Kab Tangerang ...... 57 Gambar IV.A.IV Calon Wakil Gubernur Embay menemui Masyarakat di Domas, Kab. Serang...... 58 Gambar IV.A.V Pengurus PDI Perjuangan Kota Tangsel Melakukan Aksi Simpatik di BSD...... 59 Gambar IV.A.VI Para Pengurus Partai PDI Perjuangan Membagikan Kalender di Rengas, Ciputat...... 59 Gambar IV.A.VII Aktivitas Senam Pagi yang diadakan oleh Pengurus PDI Perjuangan Tangsel di Situ Gintung, Ciputat...... 60 Gambar IV.A.VII Pasangan Rano-Embay mengadakan Konser Banten Bangkit di Lapangan Sunburst, Cilenggang...... 61 Gambar IV.A.IX Rano Karno hadir dalam Acara Pagelaran Wayang Kulit sekaligus peresmian Posko pemenangan Relawan Rano-Embay di Pondok Aren...... 62 Gambar IV.A.X Calon Wakil Gubernur Embay Hadir dalam Pernikahan Masyarakat di Desa Sindanglaya, Kecamatan Cinangka ...... 63 Gambar IV.A.XI Pasangan Rano-Embay Bersilaturahmi dengan Forum Masjid dan Musholla BSD dan sekitarnya ...... 63

viii

Gambar IV.A.XII Calon Wakil Gubernur Embay Mulya Syarief menghadiri Pengajian Akbar di Pabuaran, Kab Serang...... 64 Gambar IV.A.XIII Calon Gubernur Rano Karno menghadiri perayaan HUT ke-51 Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) di Tangsel...... 65 Gambar. IV.A.XIV Sederet Prestasi yang dicapai oleh Rano Karno semasa menjabat menjadi Gubernur Banten selama 1,5 Tahun...... 67 Gambar IV.B.I Pasangan Rano-Embay menemui Istri Almarhum Joko Munandar (Gubernur Definitif Pertama Provinsi Banten) ...... 69 Gambar IV.B.II Calon Wakil Gubernur Embay Mulya Syarief menemui Mantan Ketua KPK Antasari Azhar ...... 70 Gambar IV.B.III Calon Gubernur Rano Karno saat bertemu Tokoh dan Masyarakat Kota Tangsel dalam HUT Kota Tangsel ke 8 ...... 71 Gambar IV.B.IV Calon Wakil Gubernur Embay Mulya Syarief menemui Ketua Forum Betawi Rempug (FBR) ...... 72 Gambar IV.B.V Calon Wakil Gubernur Embay Mulya Syarief menemui Tokoh Adat Baduy di Lebak...... 73 Gambar V.B.VI Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Rano-Embay selepas pertemuan dengan Kyai Ma‟ruf Amin ...... 74 Gambar IV.B.VI Rano Karno tampil dalam acara Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV ...... 75 Gambar IV.B.VII Calon Gubernur Rano Karno tampil dalam acara Kabar Petang di TV One ...... 76 Gambar IV.B.VIII Rano Karno Tampil dalam Berbaagai Acara di Stasiun Televisi...... 77 Gambar IV.B.IX Pelatihan Tim Sosial Media Rano-Embay di Grand Hotel Serpong ...... 79 Gambar IV.B.X Konten Pembentukan Opini di Sosial Media ...... 80

ix

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Kontestasi antar kekuatan politik menjadi kian tajam, seiring dengan eksplorasi dan eksploitasi berbagai sumber daya politik dari masing-masing pihak.

Artinya, lingkungan politik menjadi semakin kompetitif dan harus ditangani secara lebih terorganisir dan sistemik. Terlebih, kini industri pencitraan mulai dari televisi, radio, surat kabar, majalah, industri periklanan, sampai industri konsultan politik telah tumbuh dan berkembang sangat pesat. Dalam konteks itulah, Public

Relations (PR) politik menjadi sangat penting. Dengan demikian, PR memiliki posisi sangat srategis dalam eksistensi sebuah organisasi, baik organisasi pemeritah, perusahaan maupun organisasi politik.1

Menurut Romy Frohlich dalam buku Gun Gun PR politik adalah sebuah kerja melayani publik dengan membawa sejumlah isu untuk menjadi perhatian publik. PR politik dapat dipahami sebagai sebuah kekhususan proses PR yang berupa membangun komunikasi dengan publik internal dan eksternal organisasi dalam suatu lingkungan politik dengan melibatkan komponen-komponen dan sumber daya politik untuk mengelola sejumlah isu agar mendapatkan perhatian, dilakukan secara sistematis, terencana, dan terarah untuk memperoleh kesepahaman (mutual understanding) dengan berbagai pihak dalam upaya

1 Gun Gun Heryanto dan Irwa Zakarsy, Public Relations Politik (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2012), h. 3-4.

1

pewujuduan tujuan politik dari sebuah organisasi.2 Disamping memberikan penerangan kepada publik, PR politik juga memperhatikan dan meneliti sikap- sikap dan pendapat publik, yang selanjutnya disesuaikan dengan kebijakan dan tindakan lembaga.3

Dalam sejarah nya, perkembangan PR sudah dimulai sejak zaman Mesir

Kuno. Pada masa lalu, mereka mempromosikan citra pasukan atau raja. Para pemimpin peradaban masa lalu seperti Sumeria, Babylonia, Assyria, juga Persia menggunakan puisi dan tulisan lainnya untuk mempromosikan kemampuan mereka dalam perjuangan dan politik. PR digunakakan oleh bangsa Mesir dalam banyak karya seni dan arsitektur (patung, candi, dan pusara) untuk memberi kesan pada publik mengenai keagungan sang pemimpin.4

Dari zaman ke zaman PR terus berkembang, setelah masa renaisans5 dan masa reformasi yang menjadi dasar era modern, PR telah menjadi bagian integral manajemen organisasi publik ataupun pribadi seperti sekarang ini. Seperti terjemahan Bible dari bahasa Latin ke bahasa sehari-hari, dan media massa cetak, seperti buku dan majalah pada abad ke-15 telah menjadi sebuah ledakan opini publik. Setelah itu PR terus berkembang hingga saat ini.6

2 Heryanto dan Zakarsy, Public Relations Politik, h. 7. 3 Ilyas Lampe, “Konsep dan Aplikasi Public Relations Politik Pada Kontestasi Politik di Era Demokrasi (Pemilihan Langsung)”, Jurnal Academia FISIP UNPAD, Vol. 02, no. 02 (Oktober 2010): h. 477. 4 Heryanto dan Zakarsy, Public Relations Poliitk, h. 9. 5 Kamus Besar Bahasa Indonesia, renaisans adalah masa peralihan dari abad pertengahan ke abad modern di Eropa (abad ke-14 sampai ke-17) yang ditandai oleh perhatian kembali kepada kesusastraan klasik, berkembangnya kesenian dan kesastraan baru, dan tumbuhnya ilmu pengetahuan modern. 6 Heryanto dan Zakarsy, Public Relations Politik, h. 10.

2

Di Indonesia sendiri, perkembangan PR politik mengikuti perkembangan komunikasi politik. Pada dasarnya, kajian PR politik merupakan salah satu bagian dari ranah komunikasi politik. Dalam perkembangannya, kajian komunikasi politik awalnya berakar pada ilmu politik, meskipun diawal kemunculannya lebih dikenal dengan istilah “propaganda”.

Dimulai pada Tahun 1992 dengan penelitian Ferdinand Tonnies dan Walter Lippmann tentang opini publik pada masyarakat, kemudian dilanjutkan oleh bagehot, maine, Bryce dan Graha Wallas di Inggris yang menelaah peranan pers dan pembentukan opini publik. Bahkan Harol D. Laswell menulis diserrtasi doctor tentang propaganda technique in the World War (1927). Praktik propaganda berkembang terutama menjelang Perang Dunia II ketika Nazi Jerman berhasil melakukan ekspansi dengan gemilang oleh propaganda Joseph Gobbels.7 Perkembangan komunikasi politik justru tumbuh di kalangan para sarjana ilmu politik daripada sarjana ilmu komunikasi itu sendiri. Tapi pada perkembangannnya di pertengahan 1980-an jurusan-jurusan ilmu komunikasi sudah banyak mengajarkan studi komunikasi politik, sekalipun belum fokus dan hanya didukung oleh materi opini publik dan efek media massa terhadap perilaku politik. Oleh sebab itu, definisi-definisi komunikasi politik yang di buat masa itu nuansanya lebih fokus pada perilaku politik saja, dan belum menyentuh secara substansial tentang peranan media massa terhadap penegakan demokrasi, kampanye dan pemilu.

Hal yang menyebabkan studi komunikasi politik agak berkembang lambat di Indonesia, karena adanya tekanan dari rezim orde baru yang kurang senang terhadap sesuatu yang berbau politik. Tetapi ketika reformasi demokrasi

7 Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori dan Strategi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h. 27-28.

3

dengan mengusung kebebasan untuk mengemukakan pendapat yang di gulirkan sejak tahun 1998, studi komunikasi politik mengalami perkembangan yang sangat pesat. Ini sejalan dengan yang dikemukakan Nimmo dalam Swanson sebagaimana dikutip oleh Hafied Cangara bahwa:

Sepuluh tahun terakhir ini studi komunikasi politik mengalami perkembangan yang sangat pesat, terutama sesudah berembusnya angin demokrasi di negara-negara yang sedang berkembang.8 Pasca reformasi, PR politik menjadi ilmu terapan baru yang semakin dilirik oleh berbagai kalangan, khusunya akademisi dan organisasi politik. Hal ini disebabkan oleh beberapa fakor, pertama munculnya fenomena politik modern yang kian banyak memanfaatkan media massa, jasa konsultan dan taktik, serta serta strategi komunikasi politik.9

Sebagai contohnya adalah bagaimana penerapan Agenda Setting dalam strategi kampanye dan PR politik kandidat Presiden

(SBY) yang memenangkan pemilihan presiden di Indonesia pada tahun 2004.

Sebelum pelaksaan pilpres tersebut, survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survey

Indonesia (Agustus-November 2003) menunjukan SBY baru dikenal oleh 69 persen pemilih, sedangkan kandidat lainnya yaitu Megawati Soekarno Putri elektabilitasnya sudah mencapai 90 persen. Artinya pada kesempatan waktu itu

Megawati jauh lebih di kenal dibandingkan SBY. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk meningkatkan popularitasnya adalah dengan mengiklankan diri di televisi.

8 Hafied Cangara, Komunikasi Politik, h. 28. 9 Heryanto dan Zakarsy, Public Relations Politik, h. 6.

4

SBY dengan cerdas memanfaatkan posisinya sebagai Menteri

Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) dengan beriklan untuk Pemilihan Umum (Pemilu) damai dengan tagline “siapa tidak mau damai dan aman?”. Iklan layanan tersebut dinilai terselubung dan dituduh mencuri Start kampanye, namun SBY menimpali dengan alasan bahwa sebagai Menko Polkam ia memiliki kewenangan untuk mengatur masalah keamanan dan politik. Bahkan pengunduran diri SBY dari jabatan Menko Polkam pada 11 Maret 2004 yang diliput oleh media secara luas, telah menimbulkan rasa simpati yang tinggi dikalangan masyarakat.10

Contoh lainnya yang menunjukan bahwa media massa mempunyai peran penting dalam strategi kampanye pemenangan presiden adalah pemasangan Iklan yang dilakukan kubu Barack Obama pada saat detik-detik terakhir (injury time) kampanye pada Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) tahun 2008.

Iklan yang berdurasi sekitar 30 menit itu memperlihatkan bahwa dukungan Wakil

Presiden Dick Chaney kepada McCain benar-benar tidak lebih dari perpanjangan tangan duet George W Bush – Dick Chaney, iklan ini disiarkan secara serentak di tujuh stasiun televisi di AS, yakni CBS, NBC, MSNBC, Fox, BET, TV One, dan

Universion yang ditayangkan pada jam utama (prime time), dengan biaya sekitar

US$ 1 Juta per (Rp 10,6 miliar) per stasiun televisi dan ini menjadi iklan politik termahal sepanjang sejarah kampanye di AS.11

10 Hafied Cangara, Komunikasi Politik (Konsep, Teori dan Strategi), (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 321. 11 Hafied Cangara, Komunikasi Politik (Konsep, Teori dan Strategi), h. 353.

5

Faktor kedua, kian majunya teknologi memungkinkan berbagai tindakan politik dilakukan tidak harus bertemu secara fisik. Misalnya saja, pendekatan new media (media online) dalam pelaksanaan komunikasi politik.12 Terlebih di era digital seperti ini, di mana perseberan informasi begitu mudah dan cepat di aksesnya. Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan lain kenapa kemudian kajian PR politik begitu menarik untuk di kaji, dengan jumlah penduduk Indonesia yang hampir menyentuh angka 255 juta jiwa penduduk13 dan pengguna internet di Indonesia hampir menyentuh angka 90 juta jiwa.14

Kita bisa melihat bagaimana para tim PR politik yang dibentuk secara resmi oleh organisasi politik menjadi mesin politik yang cukup menjajikan, peneliti mengambil contoh bagaimana di sosial media seperti facebook, dan twitter dibagi seperti menjadi dua belah kubu pada Pilpres 2014 kemarin, di satu sisi yang mendukung pasangan (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK), di sisi lain yang mendukung Prabowo - Hatta. Kedua tim PR saling beradu strategi demi mendapatkan hati para pengguna sosial media yang cukup besar jumlahnya, terlebih mayoritas pengguna medsos adalah para kaum muda yang suara nya masih mengambang (swing votters). Keberhasilan Jokowi memenangkan Pilpres juga tidak terlepas dari bagaimana framing sosok Jokowi di sosial media yang di gambarkan sebagai calon pemimpin yang baik, dengan tampilan sederhana,

12 Heryanto dan Zakarsy, Public Relations Politik, h. 6. 13 Anton R, “Jumlah Penduduk Indonesia sudah 254,9 Juta, Laki-laki Lebih Banyak Dari Perempuan” artikel diakses pada tanggal 11 November 2016 dari http://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2015/11/20/83632/jumlah- pendududari-perempuan.html#. 14 Oik Yusuf, “Pengguna Internet Indonesia Nomor Enam Dunia” artikel diakses pada tanggal 11 November 2016 dari http://tekno.kompas.com/read/2014/11/ 24/07430087/Pengguna.Internet.Indonesia.Nomor.Enam.Dunia.

6

merakyat dan mau turun tangan (blusukan) dalam menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat.

Faktor ketiga, munculnya era demokrasi yang memungkinkan semua warga negara untuk memperoleh kebebasan berkumpul dan mengeluarkan pendapat, baik lisan maupun tulisan. Demokratisasi memungkinkan semua kalangan untuk berkompetisi seperti tergambar dalam fenomena Pemilu legislatif

(Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah), juga dalam Pemilu calon presiden dan wakil presiden, serta

Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada). Demokrasi juga menuntut berbagai organisasi politik untuk mampu menjelaskan banyak hal kepada publik internal ataupun publik eksternalnya, sehingga kebutuhan PR politik menjadi sebuah kebutuhan.15

Secara politis, pilkada adalah legitimasi utama berjalannya pemerintahan daerah secara formal dan konstitusional. Hal ini, dikarenakan kepala daerah yang terpilih baik pada tingkat Provinsi ataupun tingkat Kabupaten/Kota adalah orang- orang yang telah dipilih langsung oleh masyarakat dengan prosedur dan tata cara yang sudah sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku dimulai dari masa pencalonan, kampanye, pemungutan suara, penghitungan suara, dan penentuan kepala daerah terpilih berdasarkan perolehan suara terbanyak.16

15 Heryanto dan Zakarsy, Public Relations Politik, h. 7. 16 Haniah Hanafie, Politik Indonesia, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta 2011), h. 118.

7

Banyak sisi positif yang didapat jika Pilkada dilakukan secara langsung, contohnya saja jika seorang kepala daerah yang terpilih memelalui pemilihan langsung akan mendapat mandat dan dukungan yang lebih nyata dari rakyat sebagai sebuah wujud kontrak sosial antara pemilih dan tokoh yang dipilih. Selain itu, Pilkada secara langsung akan memberikan kesempatan yang luas untuk rakyat dalam menentukan pilihannya secara langsung tanpa harus diwakili oleh orang lain. Pilkada secara langsung juga mengurangi resiko akan terjadinya intrik-intrik dalam proses pemilihan.17

Pada perjalanannya, setelah sukses dengan pelaksanaan Pilkada serentak tahap I pada 9 Desember 2015. Akan kembali dilaksanakan Pilkada serentak untuk kedua kalinya pada tanggal 15 Februari 2017 diberbagai macam daerah, termasuk daerah yang peneliti angkat dalam penelitian ini yaitu Provinsi Banten.

Pilkada serentak diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota menjadi Undang-Undang.18

Dalam Pilkada serentak tahap II sebagaimana yang telah ditetapkan KPU

Provinsi Banten ditetapkan dua pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil

Gubernur Banten. Penetapan kedua calon tersebut, berdasarkan sidang pleno dan

17 Agust Riewanto, Ensiklopedia Pemilu, (Wonogiri: Lembaga Studi Agama dan Budaya, 2007), h. 178-180. 18 Lihat Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota menjadi Undang-Undang.

8

Surat Keputusan (SK) Nomor 052/Kpts/KPU.Prov-015/Tahun 2016 tentang

Penetapan Pasangan Calon Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

Provinsi Banten 2017.19

Pilkada serentak Provinsi Banten yang dilaksanakan pada tanggal 15

Februari 2017, memiliki komposisi partai pendukung yang bervariatif dalam dua pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Dari komposisi partai pendukung pasangan –Andika Hazrumy mendapat dukungan dari 57 Kursi

Legislatif Partai Demokrat 8 Kursi, Partai Golongan Karya (Golkar) 15 Kursi,

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 8 Kursi, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 7

Kursi, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 6 Kursi, Partai Gerakan Indonesia

Raya (Gerindra) 10 Kursi, Serta Partai Amanat Nasional (PAN) 3

Kursi.20 Sedangkan pasangan Rano Karno-Embay Mulya Syarief mendapat dukungan 28 Kursi Legislatif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI

Perjuangan) 15 Kursi, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 8 Kursi, Partai

Nasional Demokrat (Nasdem) 5 Kursi.21 Bila dilihat dari presentase jumlah dukungan partai politik, pasangan Rano Karno – Embay Mulya Syarief memperoleh dukungan yang lebih sedikit dibandingkan dengan pasangan Wahidin

19 Komisi Pemilihan Umum Provinsi Banten, “Rapat Pleno Penetapan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Banten” artikel diakses pada 11 November 2016 dari “https://www.kpu-bantenprov.go.id/berita/222-rapat-pleno-penetapan-calon- gubernur-dan-wakil-gubernur-banten. 20 Rasyid Ridho, “Tujuh Partai Dukung Pasangan WH-Andika di Pilgub Banten 2017” artikel diakses pada 11 November 2016 dari http://daerah.sindonews.com/read/1141376/174/tujuh-parpol-usung-wh-andika-di-pilgub- banten-2017-1474526997. 21 Lin, “Didukung Tiga Partai, Rano-Embay Optimis Menang Pilgub Banten” artikel diakses pada 11 November 2016 dari http://kabar5.com/didukung-tiga-partai- rano-embay-optimis-menang-pilgub-banten/.

9

Halim – Andhika Hazrumy dalam pilkada serentak Provinsi Banten tahun 2017.

Upaya pendekatan langsung ke masyarakat melalui strategi public relations menjadi sesuatu yang penting bila dilihat dari ketimpangan yang terjadi dalam hal jumlah dukungan patrtai politik pasangan Rano Karno – Embay Mulya Syarief.

Berdasarkan beberapa faktor-faktor yang peneliti paparkan menjadi sesuatu yang menarik untuk dijadikan sebagai acuan dalam penelitian terkait dengan PR politik. Peneliti melihat bahwa masih sangat kurang penelitian yang terkait dengan PR politik di Indonesia yang mengangkat tentang strategi dalam pemenangan kandidat pasangan calon kepala daerah dalam pemilihan umum di

Indonesia. Dari sinilah peneliti merasa sangat perlu mengetahui apa yang menjadi unsur-unsur dari stretegi PR politik pemenangan pasangan Rano Karno–Embay

Mulya Syarief serta ingin mengetahui jenis pendekatan PR politik apa yang dominan dalam strategi PR politik pasangan tersebut dan mengangkat dalam sebuah penelitian berjudul: Strategi Public Relations Politik Pasangan Rano

Karno-Embay Mulya Syarief Pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak

Provinsi Banten 2017.

10

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada pernyataan masalah, permasalahan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana Strategi Public Relations Politik oleh Tim Pemenangan

Rano Karno-Embay Mulya Syarief dalam Pemilihan Gubernur dan

Wakil Gubernur pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

Provinsi Banten Tahun 2017?

2. Apa jenis pendekatan Public Relations Politik yang paling dominan

dalam penerapan strategi public relation politik pasangan Rano Karno-

Embay Mulya Syarief dalam peilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

Banten Tahun 2017?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dan manfaat penelitian yang berjudul Strategi Public

Relations Politik Pasangan Rano Karno-Embay Mulya Syarief Pada

Pemilihan Kepala Daerah Serentak Provinsi Banten 2017 sebagai berikut:

A. Tujuan Penelitian.

a. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Strategi PR

politik dalam kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur oleh Tim

Pemenangan Rano Karno – Embay Mulya Syarief pada konstituen di

Provinsi Banten.

11

b. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui jenis pendekatan PR

politik apa yang paling seiring digunakan dalam strategi PR politik

dalam proses pelaksanaan pilkada serentak pasangan Rano Karno-

Embay Mulya Syarief di Provinsi Banten.

B. Manfaat Penelitian

Sebagai sebuah penelitian yang berorientasi atas asas manfaat, penulis membagi manfaat penelitian kedalam beberapa aspek.

a. Secara Akademis.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah pengetahuan

mengenai studi implementasi PR politik dalam Pemilihan Kepala Daerah.

b. Secara Praktis

Penulis mengharapkan dari hasil penelitian yang penulis kaji dapat menjadi

sebuah sumbangan pemikiran dalam khasanah keilmuan pada Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

D. Tinjauan Pustaka

Untuk mendukung penelitian skripsi ini perlu adanya tinjauan pustaka mengenai hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang memiliki keterkaitan dengan skripsi ini, hal tersebut ditujukan untuk memperoleh permasalahan yang belum dikaji sebelumnya.

12

Penulis menemukan literatur yang membahas tentang PR Politik.

Pertama, penelitian yang berjudul “Strategi Public Relations dalam Kampanye

Pemenangan Pemilihan Kepala Daerah: Studi pada Tim Pemenangan Ikhsan

Modjo – Li Claudia Chandra dalam Pilkada Serentak Kota Tangerang Selatan

2015” dengan nama peneliti Michael Jourdan Program Studi Ilmu Politik Fakultas

Ilmu Sosial dam Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menemukan perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang penulis buat diantaranya mengenai subyek penelitian, bahwasanya subjek yang diteliti oleh si penulis sebelumnya adalah strategi PR politik kampanye pasangan Walikota dan Wakil Walikota di Kota Tangerang Selatan. Sedangkan penelitian yang peneliti kaji adalah Strategi PR politik pasangan Gubernur dan

Wakil Gubernur di Provinsi Banten.

Kedua, Penelitian selanjutnya mengenai Marketing Public Relations dari

Diana Puspa Negara yang berjudul ”Marketing Public Relations dalam Partai

Keadilan Sejahtera (PKS): Studi Deskriptif tentang Aktivitas Marketing Public

Relations Partai Keadilan Sejahtera pada Khalayak di Yogyakarta.” Program

Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Penulis penelitian Diana Puspa Negara, subjek penelitiannya adalah sebuah partai politik yaitu PKS. Sedangkan penelitian yang peneliti kaji adalah pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Selanjutnya perbedaan terletak pada implementasi konsep PR. Pada penelitian yang dilakukan oleh Diana Puspa

13

Negara, konsep strategi Marketing Public Relations lebih mengedepankan kepada reformulasi citra partai sedangkan penelitian yang peneliti sedang kaji menekankan pada implementasi PR politik dalam strategi pemenangan pasangan

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur.

Tabel 1.1 Perbedaan Penelitian Sebelumnya dengan Penelitian Skripsi ini

No. Nama Judul Penelitian Teori Perbedaan dengan Peneliti Penelitian dalam skripsi ini 1. Michael Strategi Public Public Sama-sama Jourdan Relations dalam Relations menggambarkan strategi Kampanye public relations politik Pemenangan namun yang membedakan Pemilihan Kepala terletak pada kajian Daerah: (Studi subjek penelitian. Dalam pada Tim penelitian Michael Pemenangan Jourdan, subjek Ikhsan Modjo – penelitiannya adalah Li Claudia strategi Public Relations Chandra dalam politik kampanye Pilkada Serentak pasangan Walikota dan Kota Tangerang Wakil Walikota di Kota Selatan 2015 Tangerang Selatan. Sedangkan penelitian yang peneliti kaji adalah Strategi Public Relations politik pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur di Provinsi Banten. 2. Diana Puspa Marketing Public Marketing Penelitian Diana Puspa Negara Relations dalam Public Negara, subjek Partai Keadilan Relations penelitiannya adalah Sejahtera (PKS): sebuah partai politik yaitu Studi Deskriptif PKS. Sedangkan tentang Aktivitas penelitian yang peneliti Marketing Public kaji adalah pasangan Relations Partai Calon Gubernur dan Keadilan Wakil Gubernur. Sejahtera pada Selanjutnya perbedaan

14

Khalayak di terletak pada Yogyakarta. implementasi konsep Public Relations. Pada penelitian yang dilakukan oleh Diana Puspa Negara, konsep strategi Marketing Public Relations lebih mengedepankan kepada reformulasi citra partai sedangkan penelitian yang peneliti sedang kaji menekankan pada implementasi Public Relations politik dalam strategi pemenangan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif atau naturalistic inquiry adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perlaku yang dapat diamati.22 Penelitian metode ini melalui analisa serta pemahaman mendalam (deep understanding).23

Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini dengan beberapa pertimbangan: Pertama, pendekatan ini menekankan secara langsung hubungan antara peneliti dengan informan. Kedua, pendekatan penelitian ini lebih bisa menyesuaikan diri dengan konsep penelitian dan mampu mempertajam pola-pola nilai yang diteliti.

22 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian: Kualitatif, Kuantitatif dan Tindakan (Bandung: Reflika Agitama, 2014), h. 181. 23 David Marsh dan Gerry Stoker, Teori dan Metode Dalam Ilmu Politik. Penerjemah Helmi Mahadi dan Shohifullah (Bandung: Nusa Media, 2010), h. 239

15

2. Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini adalah data kualitatif. Sumber data utama adalah kata-kata dan tindakan serta penambahan data–data untuk memperkuat berupa dokumen dan lain-lain. Data-data yang dihasilkan dalam penelitian ini dari kajian literatur, artikel, hasil wawancara, jurnal atau sumber data tertulis lainnya yang bersinggungan dengan penelitian ini.24

Sumber data yang digunakan dalam pendekatan ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

a. Data Primer

Adalah data yang diperoleh langsung dari informan berupa wawancara

mendalam, dimana pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berbentuk

terbuka agar informan memiliki kebebasan berekspresi dan merinci

jawaban.

b. Data Sekunder

Data sekunder ini di peroleh dari berbagai sumber informasi yang terkait

dengan penelitian tersebut seperti media massa, media cetak, buku-buku,

jurnal-jurnal ataupun artikel di media sosial yang menunjang dengan

penelitian ini.

24 Michael Jourdan, Strategi Public Relations Politik Strategi Public Relations dalam Kampanye Pemenangan Pemilihan Kepala Daerah: (Studi pada Tim Pemenangan Ikhsan Modjo – Li Claudia Chandra dalam Pilkada Serentak Kota Tangerang Selatan 2015), (Jakarta: Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Jakarta, 2016), h. 10.

16

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Dokumentasi

Teknik ini menekankan pada pengumpulan informasi dengan

pengumpulan data-data dokumentasi, buku, jurnal, aktivitas kampanye dan

kegiatan-kegiatan politik pasangan Rano Karno dan Embay Mulya Syarief

dalam pemilihan kepala daerah Provinsi Banten 2017.

b. Wawancara

Mengenai pengumpulan data penulis mengumpulkan melalui teknik

wawancara. Deddy Mulyana mengatakan bahwa wawancara merupakan

bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin

memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu.25

Dalam penelitian ini penulis berhasil mewawancarai Rano Karno yang

merupakan calon Gubernur Provinsi Banten periode 2017-2022, Johan

Prasetyo sebagai tim PR politik pasangan Rano-Embay, Heru selaku

pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Tangsel, Riko selaku relawan Rano-

Embay Kecamatan Pondok Aren, dan Rendy selaku tim sosial media

Rano-Embay.

25 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 180.

17

c. Observasi

Secara luas, observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk

melakukan pengukuran. Akan tetapi secara sempit, observasi diartikan

sebagai pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti

tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.26 Dalam hal ini observasi yang

peneliti lakukan adalah melihat langsung interaksi pasangan Rano Karno-

Embay Mulya Syarief dengan masyarakat luas.

4. Teknik Analisis Data

Bagian teknik analisis data ini, peneliti menitikberatkan pada metode

deskriptif analisis. Metode ini menekankan pada pengambaran objek

secara tepat sehingga mampu menjawab dari permasalahan dalam

penelitian. Proses ini terdiri atas tiga bagian yaitu reduksi data, penyajian

data dan penarikan kesimpulan.27

Untuk pedoman penulisan, penulis menggunakan buku terbitan Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai panduan penyusunan proposal dan penulisan skripsi yang diterbitkan pada tahun 2012.

26 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 69.

27 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif (Yogyakarta: Erlangga, 2009), h. 148.

18

F. Sistematika Penulisan

Penelitian ini akan dibagi ke dalam lima bab, berikut adalah sistematika penulisan dalam penelitian ini:

Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini penulis memaparkan pernyataan serta pertanyaan yang menjadi latar belakang masalah dalam penelitian ini, tujuan beserta manfaat penelitian, tinjauan pustaka yang menjadi bahan rujukan dalam melakukan penelitian, metode penelitian yang digunakan beserta sistematika penulisan yang menjadi kerangka penyusunan penelitian ini.

Bab II Kerangka Teoretis. Dalam bab ini penulis akan mengeksplorasi kerangka teori yang digunakan sebagai landasan konseptual guna menjawab pertanyaan penelitian yang penulis angkat.

Bab III Profil. Bagian ini menjelaskan mengenai prfil, latar belakang serta program-program dari pasangan kandidat Rano Karno dan Embay Mulya Syarief.

Juga digambarkan visi-misi serta gambaran singkat mengenai Track Record pasangan kandidat tersebut.

Bab IV Analisis. Dalam Bab ini menjabarkan temuan-temuan serta hasil- hasil penelitian dilapangan tentang strategi kampanye serta analisis penerapan konsep Public Relations Politik dalam pemenangan pasangan Rano Karno-

Embay Mulya Syarief.

19

Bab V Kesimpulan. Dalam bab ini penulis akan menjabarkan kembali hasil temuan dalam bab IV untuk dijadikan kesimpulan dari penelitian ini serta akan dipaparkan tentang rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.

20

BAB II

KERANGKA TEORETIS

A. Konseptualisasi Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ”stratos” yang berarti tentara dan kata “agein” yang berarti memipin. Dengan demikian, strategi yang dimaksud adalah memipin tentara. Pada perkembangannya, mucul kata strategos yang berarti pemimpin tentara pada tingkat atas. Dari pengertian tersebut, strategi merupakan konsep militer yang bisa diartikan sebagai sebuah seni dalam perperang yang digunakan oleh para jenderal (The Art of General), atau bisa diartikan juga sebagai sebuah rancangan yang terbaik untuk memnangkan peperangan.28

Strategi menurut Arnold Steinberg, adalah rencana untuk tindakan.

Menurutnya, penyusunan dan pelaksanaan strategi mempengaruhi berhasil atau gagalnya strategi pada akhirnya. Sementara menurut Carl Von Clausewitz, taktik dan strategi adalah dua hal yang berbeda, taktik menurutnya adalah seni menggunakan „kekuatan bersenjata‟ dalam pertempuran untuk memenangkan peperangan dan bertujuan mencapai perdamaian, sedangkan rencana jangka

28 Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 291-292.

21

tersebut kita sebut sebagai strategi. Dalam strategi tersebut, tujuan-tujuan jangka pendek dicapai melalui taktik. Namun tanpa strategi, taktik tidak ada gunanya.29

Lebih lanjut Peter Schroder menambahkan bahwa penetapan pola strategi yang di perlukan haruslah kita kenali terlebih dahulu, agar kita dapat menetapkan pilihan strategi yang tepat. Dalam setiap pola dasar, ada sederetan strategi tunggal, di mana pilihan khusus mengenai kerangka persyaratan tergantung pada citra yang diinginkan dan tujuan-tujuan organisasi. 30

Dari berbagai pengertian tentang strategi di atas, kita bisa melihat bahwa penentuan strategi dalam segala hal sangatlah penting, termasuk penentuan strategi dalam hal PR politik. Menurut Middleton dalam buku Hafied Cangara, hubungan strategi dan komunikasi terletak pada adanya penyatuan garis antara strategi dengan komunikasi yaitu bentuk kombinasi yang terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran, penerima hingga sampai dengan pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan yang optimal.31

Dalam PR, perusahaan adalah yang menjadi komponennya. Antara lain shareholder, customer, dan pekerja untuk mengefektifkan peluang-peluang yang ada, meneguhkan yang sedang berjalan dan mengevaluasi kinerja perusahaan tersebut, PR politik pun seperti itu. Namun dalam PR perusahaan, produknya

29 Toni Andrianus Pito, dkk, Mengenal Teori-Teori Politik: Dari Sistem Politik Sampai Korupsi (Jakarta: Nuansa Cendekia, 2013), h. 196-197. 30 Toni Andrianus Pito, dkk, Mengenal Teori-Teori Politik: Dari Sistem Politik Sampai Korupsi, h. 198. 31 Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi, h. 292.

22

adalah hal-hal yang berhubungan dengan bisnis guna mencapai keuntungan ekonomi, sedangkan dalam PR politik produknya adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan politik yang bertujuan untuk mecapai tujuan politik seseorang, sekelompok orang atau sebuah institusi politik.32

B. Teori Public Relations Politik

1. Teori Public Relations Politik

Untuk memahami aktivitas PR politik, kita dapat menggunakan beberapa pendekatan yang berkaitan dengan kajian PR politik, yaitu:

a. Relasi Politik dengan Publik (Political Relations with Public).

Merupakan pendekatan yang berkembang dan terpengaruh oleh praktik

Public Relations yang terjadi di Amerika Serikat (AS). Fokus

pendekatan ini terletak pada proses identifikasi, pencarian dan

pengaturan dengan orang-orang kunci.33 Karena sejatinya, PR adalah

fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap-sikap publik,

mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur suatu

individu atau organisasi dengan kepentingan publik.34

b. Paradigma Politik Grunigian (The Grunigian Political Paradidgm).

Merupakan pendekatan yang banyak digunakan di Benua Eropa,

32 Heryanto dan Zakarsy, Public Relations Politik, h. 7. 33 Heryanto, Gun Gun, Komunikasi Politik (Sebuah Pengantar), (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2013), h. 119. 34 Elvinaro Ardianto, Public Relations: Pendekatan Praktis untuk menjadi Komunikator, Orator, Presenter dan Juru Kampanye Handal, (Bandung: Widya Padjajaran 2009), h. 202.

23

pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan pemahaman bersama

(mutual understanding) antara organisasi dengan

publiknya/khalayaknya. Prasyarat utamanya adalah two-way

symetrical communication.35 PR dua arah simetris ini dilakukan

dengan komunikasi jujur dua arah, saling memberi dan saling

menerima, saling menghargai serta fokus pada kesamaan pemahaman

antara pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi tersebut.36 Model

ini menjajikan adanya hubungan yang setara, egaliter dan interaktif

antara aktor politik dengan publiknya.37 Karena, kunci kesuksesan PR

politik disandarkan kepada komunikasi yang efektif.38

c. Hype Politik (Political Hype). Ini merupakan kerja Public Relations

yang mengambil pendekatan publisitas. Rumusan dari pendekatan ini

adalah “to make noise”.

d. Persuasi Politik (Political Persuation). Pendekatan ini merupakan

sebuah pendekatan pluralis dimana hubungan power (power

relationship) tidaklah sama. Langkah ini merupakan upaya untuk

memperkaya informasi dan mengubah perilaku serta sikap dari

khalayak-khalayak kunci.

35 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik (Sebuah Pengantar), h. 119 36 Keith Butterick, Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik. Penerjemah Nurul Hasfi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h.33. 37 Inri Inggrit indrayani, “Mengkaji PR Politik: Sebuah Tinjauan Teoritis dan Empiris”, Jurnal SCRIPTURA, Vol. 4, No. 2 (Desember 2014): h. 56. 38 Dja‟far Assegaff, Hubungan Masyarakat dalam Praktek, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982), h. 20.

24

e. Manajemen Hubungan Politik (Political Relationship Management).

Adalah sebuah pendekatan yang bertujuan untuk memberi tekanan dan

lobi dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah.

f. Manajemen Reputasi Politik (Political Reputation Management).

Pendekatan ini menekankan kepada manajemen lintas hubungan.

Pendekatan ini menggunakan tindakan persuasif untuk menajamkan

opini, baik untuk audiens kunci maupun publik opini secara luas,

sehingga bisa mengarahkan opini publik sesuai dengan harapan dari

institusi.

g. Hubungan Publik Politik (Political Relation In Public). Perspektif ini

banyak digunakan di Eropa. Dimana yang menjadi fokus adalah

“working in public” dengan cara memberi perhatian lebih pada

penanganan isu-isu HAM (Hak Asasi Manusia) dan kebebasan

berbicara (freedom of speech).

h. Pembangunan Komunitas Politik (Political Community Building).

Pendekatan ini lazimnya digunakan di The Mid West America,

fokusnya pada upaya menciptakan dan mengatur rasa memiliki

komunitas (sense of community). Pendekatan komunitas ini dianggap

cocok, terutama untuk mengurangi konflik.39

Pada penelitian ini, peneliti mengambil beberapa pendekatan dari beberapa pendekatan PR politik untuk menjelaskan mengenai strategi PR politik pasangan kandidat calon gubernur dan wakil gubernur Rano Karno-Embay Mulya Syarief

39 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik (Sebuah Pengantar), h. 119-120.

25

yaitu pendekatan Relasi Politik dengan Publik, paradigma Grunigian, Persuasi politik, dan Manajemen Reputasi Politik.

2. Tujuan Public Relations Politik.

Tujuan utama aktivitas PR politik adalah mendapatkan dukungan politik dari publik internal ataupun eksternal dalam pencapaian tujuan khusus sebuah organisasi ataupun institusi politik. Tujuan umum ini jika dirincikan lagi adalah sebagai berikut:

a. Menciptakan soliditas dan kohesivitas internal organisasi melalui

upaya pelayanan publik internal, sehingga seluruh komponen dan

sumber daya politik organisasi bisa dioptimalkan dalam pencapaian

tujuan dari organisasi tersebut.

b. Menjembatani hubungan organisasi dengan publik eksternal dalam

rangka menumbuhkan kesepahaman dan dukungan atas sejumlah

program dan tujuan khusus dari organisasi.

c. Memperoleh penemuan-penemuan, penyimpulan-penyimpulan, dan

rekomendasi atas sejumlah isu dan dinamika politik yang sedang

berkembang.

d. Mengetahui secara pasti posisi kekuatan, kelemahan, dan peluang

serta tantangan organisasi di tengah hubungannya dengan berbagai

pihak di internal maupun eksternal organisasi melalui evaluasi yang

sistematis, terarah, dan berkelanjutan.40

40 Gun Gun Heryanto dan Irwa Zakarsy, Public Relations Politik, h. 9.

26

3. Khalayak Utama PR Politik

Pada dasarnya, khalayak PR politik dapat dipahami sebagai tujuan disampaikannya suatu pesan dalam PR. Khalayak ini juga sering disebut sebagai penerima, receiver atau audience. Namun, perlu dipahami bahwa status sebagai khalayak bisa saja bersifat sesaat, karena pada saat memberi umpan balik ataupun pada peristiwa komunikasi lainnya bisa saja khalayak ini justru berinisiatif menyelenggarakan peristiwa komunikasi. Menurut Jefkins dalam Gun Gun, khalayak (public) diartikan sebagai kelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi baik secara internal maupun eksternal.

Dalam praktiknya, kegiatan-kegiatan PR tidak begitu saja diarahkan kepada khalayak umum, tetapi pada khalayak terbatas atau pihak-pihak tertentu yang berbeda-beda dan masing-masing menggunanakan cara yang berbeda pula.41

Khalayak (public) yang dimaksud adalah kelompok individu yang mempunyai perhatian terhadap isu, organisasi atau ide.42

Tentunya setiap tindak komunikasi yang berhubungan dengan khalayak mengharapkan hasil luaran (output) berupa efek dari tindakan komunikasi dengan khalayak tersebut.43 Menurut Arnold dalam Gun Gun, tipologi khalayak politik terbagi menjadi tiga, yakni:

41 Heryanto dan Zakarsy, Public Relations Politik, h. 37. 42 Rachmat Kriyantono, Teori Public Relations: Perspektif Barat & Lokal: Aplikasi dan Praktik, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group), 2014, h. 56. 43 Fajar Junaedi, Komunikasi Politik: Teori, Aplikasi dan Strategi di Indonesia, (Yogyakarta: Buku Litera Yogyakarta 2013), h. 53.

27

a. Publik umum (general public), yakni komunitas masyarakat

kebanyakan yang sering kali menerima informasi politik hanya

sepintas saja. Biasanya meliputi lebih dari separuh penduduk yang ada,

meski dalam kenyataannya jarang berkomunikasi dengan para

pembuat kebijakan. b. Publik yang penuh perhatian (the attentive public), merupakan lapisan

masyarakat yang mau tahu dan menaruh minat pada perkembangan

politik. Ini merupakan sub-kultur yang khusus, biasanya adalah

kelompok-kelompok kepentingan yang berkembang, atau kelompok-

kelompok yang merasa berkepentingan dengan masalah-masalah

kebijakan umum ketimbang dengan kepentingan khusus. Populasi

Publik atentif biasanya kurang dari separuh poulasi orang dewasa

dalam suatu masyarakat. Jadi, jumlahnya kurang lebih 10-15% dari

jumlah populasi yang ada. Menurut Nimmo Publik atentif menempati

posisi strategis dalam proses penggiringan opini, hal ini disebabkan

oleh: pertama, publik atentif merupakan khalayak utama baik bagi

komunikator massa maupun komunikator organisasional; kedua publik

atentif menyertai para pemimpin politik sebagai pembawa konsensus

politik; dan ketiga, publik atentif membentuk surrogate electorate atau

pemilih bayangan dalam periode masa-masa pemilihan.

28

c. Elit merupakan orang-orang yang berhasil, yang mampu menduduki

jabatan tertinggi dan dalam lapisan masyarakat.44 Karena posisinya di

dalam masyarakat menjadi figure head, kelompok ini merupakan

kalangan yang paling aktif minatnya terhadap masalah politik yang

berkembang di masyarakat.45

Gambar II.B.I

Pelapisan Khalayak Politik

Politiciants & Professional Communicator The Leadership Puiblic

Attentives The Attentive Public

The Interested The General Indifference Public

4. Saluran-saluran PR Politik

Saluran PR politik dapat dipahami sebagai segala pihak atau unsur yang memungkinkan sampainya pesan PR politik. Setidaknya, ada lima saluran yang bisa digunakan dalam PR politik, yaitu; saluran face to face informal; saluran sosial tradisional; saluran masukan (input) politik; saluran keluaran (output)

44 SP. Varma, Teori Politik Modern (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 200. 45 Heryanto dan Zakarsy, Public Relations Politik, h. 39-40.

29

politik; dan media massa.46 Saluran-saluran ini sangat dibutuhkan sebagai upaya untuk pemasaran produk-produk politik.47

a. Saluran Face-to-Face Informal

Saluran face-to-face informal merupakan saluran yang peling efektif dalam penyampaian pesan-pesan politik dengan menekankan pada hubungan yang terjalin dengan individu-individu yang menjadi khalayak (public) politik baik internal maupun eksternal.

Karakteristik saluran ini adalah pertama bersifat bebas tidak terikat oleh struktur formal atau dalam artiannya merupakan representasi otonomi tiap-tiap individu dengan karakteristiknya masing-masing, sehingga pendekatan lobi personal menjadi sangat menentukan. Kedua, tidak semua orang memiliki akses, hubungan personal dalam saluran ini harus membina hubungan yang nyaman dan saling mendukung terlebih dahulu karena biasanya tidak bisa dijangkau begitu saja. Ketiga, bagi yang memiliki akses ke saluran ini biasanya memiliki informasi yang lebih banyak, dalam artian banyak informasi yang tidak bisa didapatkan melalui hubungan formal seperti melalui kunjungan kerja, rapat-rapat formal, dan lain-lain. Informasi biasanya didapatkan lewat hubungan pribadi semisal proses minum teh, makan siang dan lain-lain. Keempat, sangat dipengaruhi oleh struktur informal, apabila didalam pergaulannya terdapat orang-orang yang menentukan seperti para pengambil keputusan, pemilik informasi dan lain-lain. Jika praktisi

PR politik bisa masuk kedalam hubungan informal yang didalamnya juga

46 Heryanto dan Zakarsy, Public Relations Politik, h. 43. 47 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik (Sebuah Pengantar), h. 46.

30

melibatkan para key persons tadi, maka saluran ini akan lebih baik lagi dalam mencapai tujuan dan prioritas PR.

b. Saluran Struktur Sosial Tradisional.

Saluran struktur sosial tradisional dalam praktiknya menggunakan pihak- pihak tertentu yang memiliki posisi sosial dan secara tradisional memiliki pengaruh di lingkungannya. Jika seorang praktisi PR politik mampu menguasai orang atau pihak yang berpengaruh dalam sebuah lingkungan, maka kemungkinan besar program-prgramnya akan lebih mudah dicapai didalam lingkungan atau kominitas tersebut. Berikut adalah saluran struktur sosial tradisional:

- Ketua adat/budaya.

- Para pemuka agama seperti kyai, ustad, ulama, pendeta, pastor, dan

lain-lain.

- Saudagar atau orang kaya di sebuah kampung.

- Para ilmuan, intelektual, dosen, guru di lingkungan tempat mereka

mengabdi.

Saluran yang ada ini menentukan siapa yang layak berkomunikasi, tentang masalah apa dan dengan cara apa. Dengan kata lain, struktur sosial tradisional ini pada hakikatnya mempunyai aturan-aturan yang menentukan, baik pola maupun arus komunikasi yang berlangsung, dalam komunitas tersebut.

31

c. Saluran Masukan (Input)

Saluran masukan (input) adalah sebuah saluran yang memungkinkan terbentuknya input bagi sistem politik yang dimaksudkan. Biasanya, saluran tersebut melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Alternatif kebijakan umum dengan cara memberikan masukan ke

suprastruktur mulai dari ide, gagasan, pemikiran hingga naskah

akademik terkait dengan berbagai hal yang akan menjadi keputusan

bersama.

2. Tuntutan dengan cara mengajukan berbagai desakan agar sesuatu

terealisasikan dan dikonsensuskan.

3. Dukungan dengan cara menyampaikan sikap mendukung suatuu

kebijakan atau suatu pilihan, sehingga mampu memperjelas sikap

politik dari masyarakat.

4. Kontrol melalui berbagai cara yang dapat mengingatkan,

mengarahkan, dan memberi peringatan pihak-pihak lain, seperti

pemerintah untuk mengikuti kesepakatan-kesepaktan yang sudah ada.

Saluran input ini bisa dipakai jika PR politik memiliki hubungan baik dengan kelompok penekan, seperti pekerja, Lembaga Swadaya Masyarakat

(LSM), kelompok aktivis kampus, kelompok aktivis kepemudaan, ataupun

32

berhubungan dengan kelompok kepentingan, seperti organisasi kemasyarakatan atau himpunan pengusaha.48

Gambar II.B.II.

Input dan Output dalam Politik

Control Constraints

Environment

Input Process Output

Feedback

d. Saluran Keluaran output

Struktur atau saluran output politik yang dimaksud adalah seperti legislatif dan birokrasi49. Dengan kata lain Saluran ini merupakan saluran struktur formal yang biasanya terkait dengan keluarnya berbagai keputusan atau kebijakan umum, sehingga saluran ini sering kali diidentikan dengan struktur formal pemerintahan.

Sebagai contohnya adalah dengan menguasai atau memiliki pengaruh pada para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), diharapkan terakomodasinya keinginan pemerintah dalam sebuah legislasi. Di Indonesia, dari dari 12 partai politik yang bertarung di Pemilu 2014 lalu, hanya 10 partai yang bisa menempati wakilnya di kursi DPR periode 2014-2019. Kesepuluh partai tersebut adalah

48 Heryanto dan Zakarsy, Public Relations Politik, h. 46. 49 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik (Sebuah Pengantar), h. 48.

33

PDIP, Golkar, PKS, PAN, PPP, PKB, Demokrat, Gerindra, Nasdem, dan Hanura.

Revisi berbagai undang-undang atau penetapan sebuah RUU menjadi UU tentu menjadi sebuah wewenang mereka. Jika praktisi PR politik memiliki hubungan baik atau berpengaruh atas mereka, tentu menjadi sebuah saluran yang menunjang kesuksesan.50

e. Saluran Media Massa

McLuhan dalam Anwar Arifin menyebut bahwa media adalah perluasan alat indra manusia. Dengan kata lain, kehadiran media dalam berkomunikasi tidak lain merupakan upaya perpanjangan dari telinga dan mata, misalnya telepon adalah telinga dan televisi adalah perpanjangan mata. Media massa datang menyampaikan pesan yang beraneka ragam dan aktual tentang lingkungan sosial dan politik. Surat kabar dapat menjadi medium untuk mngetahui berbagai macam peristiwa politik yang terjadi di seluruh penjuru dunia. Demikian juga dengan radio dan televisi sebagai media elektronik menjadi sebuah sarana untuk mengikuti berbagai kejadian politik yang sedang terjadi atau baru saja terjadi yang jauh dengan jangkauan panca indra.51

Media massa, baik cetak maupun elektronik, seperti televisi, radio, dan media baru (new media), seperti internet, website, dan sosial media menjadi media yang paling mendukung pelaksanaan program PR politik di era modern.52 Media menawarkan metode yang relatif ekonomis dan efektif untuk berkomunikasi

50 Heryanto dan Zakarsy, Public Relations Politik, h. 46. 51 Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Paradigma-Teori-Aplikasi-Strategi & Komunikasi Politik Indonesia, (Jakarta: , 2003), h. 93. 52 Heryanto dan Zakarsy, Public Relations Politik, 47.

34

dengan publik yang luas dan menyebar.53 Menurut Lichtenberg, media telah menjadi aktor utama dalam bidang politik. Ia memiliki kemampuan untuk membuat seseorang menjadi cemerlang dalam hal karier politiknya.54 Hal itu diakui oleh Robert W. McChesney dalam Thomas bahwa:

“in nearly all variants of social and political theory that media and communication systems are cornerstones of modern societies: In political term, they serve to enhance democracy (Diterjemahkan penulis: dalam hampir semua varian teori sosial dan politik yang berkaitan dengan media merupakan landasan dari masyarakat modern: dalam hal politik media dan komunikasi dianggap menguatkan proses demokrasi).55

Gambar II.B.III

Saluran Media Massa

Televisi: Komersial Publik Komunitas Berlangganan

Radio: Media Baru: Program- Komersial Web Berita Publik Portal Berita Program Komunitas Sosial Media Politik Berlangganan

Media Cetak: Koran Majalah Tabloid Jurnal

53 Dan Lattimore, dkk., Public Relations (Profesi dan Praktik) Edisi Ketiga, (Jakarta: Penerbit Salemba, 2010), h, 200. 54 Judith Licthenberg, Democracy and the Mass Media (New York, Cambbridge University Press, 1991) dalam Changara, Komunikasi Politik, h. 95. 55 Prandip N Thomas dan Zaharom Nain ed., Who Owns The Media, penang: southbound Sdn. Bhd, 2004 dalam Changara, Komunikasi Politik, h. 95.

35

Fungsi media dalam PR politik adalah program untuk agar pasar-pemilih, media massa dan influencer mempercayai produk politik sebuah kontestan dengan mengkomunikasikan informasi dan kesan yang kredibel. Contohnya; press kits, pidato, seminar, buku, lobi, konferensi pers, event media.56

Dalam hubungannya pada penelitian yang diangkat, tipologi khalayak dan saluran PR yang digunakan oleh peneliti dalam menganalisis strategi PR pemenangan pasangan kandidat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Rano

Karno-Embay Mulya Syarief, peneliti menggunakan saluran sosial tradisional dan media massa.

56 Diana Puspa Negara, Marketing Public Relations Dalam Partai Keadilan Sejahtera: Studi Deskriptif tentang Aktivitas Marketing Public Relations Partai Keadilan Sejahtera pada Khalayak di Yogyakarta. (Surakarta: Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2008), h. 25.

36

BAB III

GAMBARAN UMUM PILKADA SERENTAK 2017 DI PROVINSI BANTEN DAN PROFIL RANO KARNO-EMBAY MULYA SYARIEF

A. Pilkada Provinsi Banten 2017

Pemilihan kepala daerah serentak diatur dalam Undang-Undang Nomor 10

Tahun 2016.57 Mengacu pada persyaratan calon dan pencalonan pilkada serentak tahun 2017, maka ditetapkan dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur

Banten. Penetapan kedua calon tersebut berdasarkan sidang pleno dan Surat keputusan (SK Nomor 052/Kpts/KPU.Prov-015/Tahun 2016) tentang Penetapan

Pasangan Calon Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi

Banten 2017.58 Kedua pasangan tersebut yaitu pasangan Wahidin Halim dengan

Andika Hazrumy dan pasangan Rano Karno dengan Embay Mulya Syarief.

Pasangan Wahidin Halim dengan Andika Hazrumy didukung oleh koalisi partai

Golkar, Demokrat, PKS, PKB, Hanura, Gerindra dan PAN.59 Sedangkan pasangan

57 Lihat Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota menjadi Undang-Undang. 58 Komisi Pemilihan Umum Provinsi Banten, “Rapat Pleno Penetapan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Banten” artikel diakses pada 11 November 2016 dari “https://www.kpu-bantenprov.go.id/berita/222-rapat-pleno-penetapan-calon- gubernur-dan-wakil-gubernur-banten 59 Laurens Dami, “Diusung 7 Parpol WH-Andika Optimistis Memenangkan Pilgub Banten” artikel diakses pada 3 Januari 2017 http://www.beritasatu.com/kandidat/387791-diusung-7-parpol-whandika-optimistis- memenangkan-pilgub-banten.html.

37

Rano Karno dengan Embay Mulya Syarief diusung oleh PDI Perjuangan, PPP dan

Nasdem.60

Setelah melakukan penetapan kepada dua pasangan Calon Gubernur dan

Wakil Gubernur Banten, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten melaksanakan pengundian untuk menentukan nomor urut pasangan Calon

Gubernur dan Wakil Gubernur Banten pada tanggal 25 Agustus 2016.

Ketua KPU Provinsi Banten, Agus Supriyatna mengatakan bahwa berdasarkan hasil rapat pleno, KPU Banten menetapkan nomor untuk pasangan

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten dalam Pilkada Banten 2017. Dari hasil pengundian tersebut, pasangan Wahidin Halim dengan Andika Hazrumy mendapat nomor urut 1, sedangkan pasangan Rano Karno dengan Embay Mulya mendapat nomor urut 2.61

B. Profil Pasangan Rano Karno dan Embay Mulya Syarief

Deklarasi pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten periode

2016-2021 dari Partai PDI Perjuangan, PPP dan Nasdem sebagai partai pengusung, terjadi pada Jumat 23 September 2016 yang bertempat di Stadion

Maulana Yusuf, Kota Serang, Banten. Deklarasi tersebut tentunya dihadiri oleh

60 Rasyid Ridho, “Tujuh Partai Dukung Pasangan WH-Andika di Pilgub Banten 2017” artikel diakses pada 11 November 2016 dari http://daerah.sindonews.com/read/1141376/174/tujuh-parpol-usung-wh-andika-di-pilgub- banten-2017-1474526997.

61 Komisi Pemilihan Umum Provinsi Banten, “Hasil Pengundian Nomor Urut WH-Andika Nomor Urut 1 Rano-Embay Nomor urut 2”, artikel diakses pada 3 Januari 2017 di https://www.kpu-bantenprov.go.id/berita/223-hasil-pengundian-nomor-urut-wh- andika-nomor-urut-1-rano-embay-nomor-urut-2.

38

kedua pasangan yaitu Rano Karno dan Embay Mulya Syarief serta para anggota dan simpatisan partai pengusung yaitu Partai PDI perjuangan, PPP, dan Patai

Nasdem.

Dengan deklrasi tersebut, pasangan yang mengusung slogan “Banten

Bangkit” tersebut, resmi menjadi kandidadt Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

Provinsi Banten dalam pemilihan kepala daerah serentak yang dijadwalkan berlangsung pada 15 Februari 2017. Usai deklarasi, pasangan Rano Karno dengan

Embay Mulya Syarief bersama para pendukungnya menlanjutkan pendaftaran secara resmi ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Banten.62

Rano Karno merupakan anak dari pasangan Soekarno M. Noor dan Lily

Isiarti. Rano Karno merupakan anak ketiga dari enam bersaudara, Rano dikenal sebagai seorang seniman rakyat, aktor populer, penyanyi terkenal, penulis yang baik, sutradara handal,63 hingga sekarang dikenal sebagai seorang Gubernur definitif Provinsi Banten. 64 Rano menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di Jakarta. Ia belajar di SD Van Lith, SMP Van Lith, dan SMA Negeri 6 Jakarta.

Ia lulus SMA pada tahun 1979. Setelah lulus, ia memperdalam ilmu seni peran

62 Rasyid Ridho, “Diusung Tiga Parpol Pasangan Rano-Embay Resmi Dideklarasikan”, artikel diakses pada 3 Januari 2017 di http://daerah.sindonews.com/read/1141702/174/diusung-tiga-parpol-pasangan-rano- embay-resmi-dideklarasikan-1474620274. 63 Rano Karno, Rano Karno: Si Doel, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2016), h. 13. 64 Rano Karno ditetapkan sebagai Gubernur Definitif provinsi Banten pada 12 Agustus 2015 setalah yang dinonaktifkan sebagai Gubernur Banten ditetapkan sebagai tersangka pada 16 Desember 2013 dan pada 20 Desember 2013 Atut ditahan KPK karena menjadi tersangka dalam dugaan suap mantan ketua Mahkamah Konsitusi, Akil Mochtar.

39

seperti ayahnya. Untuk mendukung cita-citannya, dia mengambil kursus di

Acting Course Hollywood, Los Angeles, Amerika Serikat.65

Rano Karno memulai kepopulerannya melalui film masa kecil (Lewat

Tengah Malam dan Si Doel Anak Betawi) menciptakan image sebagai pemuda baik-baik dalam masa mudanya (Gita Cinta dari SMA), lalu mecinptakan image sebagai orang pandai dalam “Si Doel Anak Sekolah” (series). Puluhan film yang pernah ia perankan, beberapa judul sinetron dan sejumlah iklan melengkapi sederet pengalaman Rano Karno dalam bidang seni peran.66 Atas karyanya dalam dunia seni peran, Rano Karno memperoleh penghargaan seperti; Pemain Cilik

Terbaik FFI 1974 di Surabaya, Best Child Actor FFA 1974 di Taiwan lewat film

Rio Anakku (1973), Aktor Harapan I Pemilihan Best Actor/Actrees PWI 1974,

Bintang Drama Pria Terfavorit dalam Panasonic Awards 1997, Penghargaan

Surjosoemanto dari BP2N (Dewan Film Nasional) 1997, Aktor Utama Terbaik dalam Taksi FFI 1991, Vidia Award 2011 Nominator (Best Scipt Writer) Pada

Tahun 2011, Vidia Award 2011 Nominator (Best Actor) Pada Tahun 2011, Vidia

Award 2011 Nominator (Best Story Adaptation) Pada Tahun 2011.67

Setelah sukses dengan dunia seni peran, Rano Karno kemudian mulai masuk ke dalam dunia politik. Rano Karno pernah menjabat sebagai anggota

MPR RI tahun 2007-2002 dari Fraksi Utusan Golongan perwakilan artis. Selain itu ia juga pernah jadi duta khusus UNICEF (United Nations Children’s Fund)

65 “Profil Rano Karno”, artikel diakses pada 10 Januari 2017 di http://www.viva.co.id/siapa/read/226-rano-karno. 66 Rano Karno, “Rano Karno: Si Doel”, h. 13. 67 “Profil Rano Karno”, artikel diakses pada 10 Januari 2017 di http://www.viva.co.id/siapa/read/226-rano-karno.

40

dalam bidang pendidikan pada tahun 2003. Akhirnya pada 2007, Rano Karno membulatkan tekadnya untuk terjun di dunia politik. Rano Karno dipinang oleh

Bupati Tangerang Ismet Iskandar, untuk menjadi Wakil Bupati Kabupaten

Tangerang. Pasangan Ismet Iskandar-Rano Karno pun terpilih menjadi Bupati-

Wakil Bupati Kabupaten Tangerang periode 2008-2013. Namun pengabdiannya sebagai Wakil Bupati Kabupaten Tangerang tidak habis masa jabatannya, pada

19 Desember 2011 Rano Karno mengundurkan diri dari Wakil Bupati Kabupaten

Tangerang karena terpilih sebagai Wakil Gubernur Provinsi Banten periode 2012-

2017 mendampingi Ratu Atut Chosiyah. 68

Semantara Embay Mulya Syarief merupakan kader PPP yang diusung sebagai Calon Wakil Gubernur Provinsi Banten berpasangan dengan Rano Karno.

Embay Mulya Syarief lahir di Pandeglang, Banten, pada tanggal 4 Maret 1952. Ia menempuh pendidikan di SDN 6 Serang, SMPN 1 Serang, SMAN 1 Serang.

Embay Mulya Syarief dikenal sebagai pengusaha yang sukses di berbagai bidang, ia menjabat sebagai Direksi PT. Sinar Ciomas 1974-1978, Direktur Utama PT.

Berkah Saputra 1978-1992, Direktur Utama Bank Syariah Baitul Muawanah

1994-1999, Direktur utama PT. Buana Centra Swakarya 2000-2009, Komisaris

Utama Bank Syariah Berkah Ramadhan 2000-20ll, Komisaris PT. Walie Jasa

Pratama 2003-2010, Komisaris PT. Albantani Cipta Niaga 2009-2011, Komisaris

68 Rano karno, Rano Karno: Si Doel, h. 149-150.

41

Taman Graha Asri 2009-2011, Komisaris Utama Bank Syariah Baitul Muawanah

1999-2012, Komisaris PT. Karakatau Industri Estate Cilegon (KIEC) Sekarang.69

Selain dikenal sebagai seorang pengusaha yang cukup sukses, Embay

Mulya Syarief juga dikenal sebagai salah satu tokoh pendiri Provinsi Banten pada saat memisahkan diri dengan Provinsi Jawa Barat.70 Embay Mulya Syarief juga dikenal karena pengalamannya memimpin KADIN (Kamar Dagang Industri)

Kabupaten Serang, dan memimpin berbagai Organisasi Kemasyarakatan (Ormas)

Islam di Provinsi Banten, seperti; Ketua Pemuda Panca Marga Kabupaten Serang

1984-1998, Bendahara ICMI Kabupten Serang 1986-1990, Bendahara Umum

MUI Kabupaten Serang 1995-1999, Bendahara Umum MUI Provinsi Banten

2000-2005, Ketua MUI Provinsi Banten membidangi Ekonomi 2006-2009, Ketua

Dewan Kehormatan PGRI Provinsi Banten, Ketua GP Farmasi Provinsi Banten

2000-2015, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Serang 2010-2015, Ketua PB

Mathlau'l Anwar Membidangi Ekonmi 2010-2015, dan Ketua Persatuan Umat

Islam Provinsi Banten 2010-2015.71

Keluarnya nama Embay Mulya Syarief untuk mendampingi Rano Karno dalam Pilkada Banten 2017 ini diluar dugaan, karena sebelumnya, nama yang

69 Komisi Pemilihan Umum Provinsi Banten, “Daftar Riwayat Hidup Calon Wakil Gubernur Provinsi Banten”, artikel diakses pada 10 Jnanuari 2017 di https://www.kpu-bantenprov.go.id/wp-content/uploads/2016/10/BB.2- KWK.Mulya_.perbaikan.pdf. 70 Rasyid Ridho, “Ini Sosok Embay Pendamping Rano Karno di Pilkada Banten”, artikel diakses pada 10 Januari 2017 di http://daerah.sindonews.com/read/1141357/174/ini-sosok-embay-pendamping-rano-di- pilkada-banten-1474524704/10. 71 Komisi Pemilihan Umum Provinsi Banten, “Daftar Riwayat Hidup Calon Wakil Gubernur Provinsi Banten”, artikel diakses pada 10 Januari 2017 di https://www.kpu-bantenprov.go.id/wp-content/uploads/2016/10/BB.2- KWK.Mulya_.perbaikan.pdf.

42

digadang-gadang akan dipinang oleh partai berlambang banteng mocong putih sebagai wakil gubernur sebalumnya yakni, Wali Kota Serang Tubagus Hairul

Jamman, Mantan Bupati Serah Ahmad Taufik Nuriman, Anak mantan Gubernur

Banten Andika Hazrumy, Sekda Banten Ranta Soeharta dan Asmudji AW.

Namun, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri lebih memilih

Embay Mulya Syarief sebagai pendamping Rano Karno.72

Terpilihnya Embay Mulya syarief ini juga sebagai salah satu strategi seperti yang dikatakan Heru, sebagai berikut:

“Kemudian juga kenapa pak embay yang terpilih mendapingi pak rano ya karena Banten ini kan terkenal dengan Jawara dan Kyainya, dan pak embay ini kebutulan seorang tokoh masyarakat, kyai di banten sekaligus salah satu tokoh pendiri Provinsi Banten. Itulah alasannya kenapa kemudian pak embay yang terpilih mendampingi Pak Rano.”73 Hal ini juga sesuai yang dinyatakan oleh Rano Karno, yang menyatakan bahwa dipilihinya Embay karena seorang Tokoh dan Penggagas Provinsi Banten seperti yang dinyatakannya dalam acara Sapa Indonesia Pagi yang disiarkan

Kompas TV tanggal:

“Pak Embay ini seorang tokoh, seorang penggagas berdirinya Provinsi Banten. Saya bilang kepada Pak Embay, yuk mari kita kembalikan ruh ini dulu ke jalan yang benar”.74

72 Rasyid Ridho, “Ini Sosok Embay Pendamping Rano Karno di Pilkada Banten”, artikel diakses pada 10 Januari 2017 di http://daerah.sindonews.com/read/1141357/174/ini-sosok-embay-pendamping-rano-di- pilkada-banten-1474524704/10. 73 Wawancara dengan Heru, Pengurus DPC PDIP Kota Tangsel, Tanggal 2 Februari 2017. 74 Wawancara Bayu Sutiyono dengan Rano Karno dalam Program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, “Rano Karno Bicara Program” disiarkan pada tanggal 18 November 2016 .

43

Terpilihnya Embay Mulya Syarief sebagai pendamping Rano Karno juga merupakan atas dasar keinginan dari Rano Karno sendiri, seperti yang dikatakan oleh Johan (Tim pr politik Rano-Embay), sebagai berikut:

“Meskipun partai nyodorin beberapa nama terus tapi beliau nggak pernah mau, ketika beliau kekeh saya maunya H.Embay. kalo nggak sama beliau, saya selesai. H.Embay anda tahu kan sebagai salah satu pendiri provinsi Banten juga”75 Dengan latarbelakang serta pengalaman yang mumpuni, pasangan Rano

Karno-Embay Mulya Syarief bertekad membangkitkan Provinsi Banten dengan cara mengurangi ketimpangan sosial, memperbaiki dan menambah infrastruktur yang belum memadai, serta menurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan mutu pendidikan formal maupun informal di Provinsi Banten.

C. Visi, Misi dan Program Pembangunan.

Pasangan Rano Karno-Embay Mulya Syarief mempunyai visi, misi, dan program pembangunan Provinsi Banten dalam lima tahun ke depan (2017-2022) untuk mewujudkan “Banten Bangkit, Maju dan Sejahtera Berlandaskan Iman dan

Taqwa”.

1. Visi Provinsi Banten Pasangan Rano Karno-Embay Mulya.

“Banten Bangkit, Maju dan Sejahtera Berlandaskan Iman dan Taqwa”.

Ada empat hal utama yang dijabarkan dalam visi ini:

75 Wawancara dengan Johan, Tim PR Politik Rano-Embay, Tanggal 7 Maret 2017.

44

a. Banten Bangkit adalah bagian dari semangat pembentukan Provinsi

Banten yang disampaikan rakyat Banten untuk memperkuat,

mengembangkan dan memajukan bangsa dan negara di era otonomi

daerah. Oleh karena, seluruh lapisan masyarakat Banten mampu

bangkit untuk melakukan percepatan pembangunan daerahnya

sehingga mampu sejajar dengan provinsi lain dengan

mengoptimalkan kekuatan potensi daerah yang dimiliki untuk

sebesar-besarnya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara

berkeadilan dan berkesinambungan. Dipilihnya Banten Bangkit

sebagai tagline juga merupakan suatu wujud semangat yang coba di

sampaikan lewat tagline tersebut, seperti yang dikatakan Johan

sebagai berikut:

“Semangat dari pasangan Rano-Embay adalah Banten Bangkit, Banten Bisa. Bangkit itu kalau tidak salah bahasanya orang serang itu Bisa. Banten itu udah 16 tahun jadi provinsi, ketika Rano maju menggandeng H. Embay itu punya semangat yaitu bangkit. Bangkit dari ketertinggalan dari segi infrastruktur, pendidikan dan lain- lain.”76 b. Banten Maju adalah harapan untuk menjadi salah satu jajaran

provinsi dengan peringkat terbaik di Indonesia. Kondisi Provinsi

Banten yang maju pada tahun 2022 ditandai dengan: kondisi

sumberdaya manusia yang berpendidikan tinggi; angka harapan

hidup yang lebih tinggi; laju pertumbuhan penduduk yang lebih

kecil; kualitas pelayanan sosial yang lebih baik; struktur ekonomi

berbasis industri dan pertanian yang tangguh; pertumbuhan ekonomi

76 Wawancara dengan Johan.

45

yang tinggi; tingkat penyerapan tenaga kerja yang tinggi;

meningkatnya kualitas pelayanan publik; serta meningkatnya

partisipasi masyarakat secara nyata dan aktif dalam segala aspek

pembangunan. c. Banten Sejahtera adalah Hakekat pembangunan dalam peningkatan

ekonomi dan daya beli masyarakat yang pada akhirnya akan

meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup serta memampukan

masyarakat Banten secara keseluruhan dalam memenuhi kebutuhan

dasar baik secara material maupun spiritual. Oleh karena itu, Banten

Sejahtera dapat dicapai dengan memperkuat landasan dan

peningkatan kinerja pada bidang perekonomian, pendidikan dan

kesehatan, pemerintahan daerah, pengembangan kawasan dan

wilayah yang didukung oleh pembangunan sarana dan prasarana

dasar yang diorientasikan pada peningkatan kualitas Sumber Daya

Manusia (SDM) yang cerdas, religius, dan berdaya saing menuju

terwujudnya kemajuan dan kemandirian daerah menuju peningkatan

kesejahteraan masyarakat. d. Banten yang berlandaskan iman dan taqwa adalah persyaratan

mutlak untuk dapat terwujudnya kehidupan bermasyarakat yang

agamis, agar senantiasa berakhlak mulia dan taat pada tuntunan

ajaran agama yang diyakini. Keberhasilan pembangunan tidak akan

membawa kemaslahatan bila tidak dilandasi keimanan dan

ketaqwaan.

46

Bila dilihat dari visi yang dipaparkan pasangan Rano – Embay, Visi

Banten Bangkit bertujuan untuk membangkitkan Provinsi Banten yang terpuruk akibat praktik korupsi yang menggurita, hal terlihat dari provinsi banten yang menduduki provinsi ketiga paling korup di Indonesia. Selain itu, visi Banten

Bangkit juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam hal ini dapat digambarkan melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang didalamnya terdapat aspek-aspek seperti yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent standard of living), hal ini sebagaimana yang digambarkan BPS Provinsi Banten berikut ini.

Gambar III.C.I Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Banten Tahun 2010- 2015

80 68,22 68,92 69,47 69,89 70,27 70 67,54

60

50

40 IPM Pertumbuhan {persen} 30

20

10

0 1,01 1,02 0,79 0,61 0,55 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: BPS Provinsi Banten

47

2. Misi Provinsi Banten Pasangan Rano Karno-Embay Mulya

Syarief

Misi pembangunan 2017-2022 adalah rumusan dari usaha-usaha yang diperlukan untuk mencapai Visi Pembangunan yang tidak dapat terlepas dari kondisi dan tantangan lingkungan global dan domestik pada kurun waktu yang mempengaruhinya. Misi Pembangunan diarahkan untuk mewujudkan Rakyat

Banten yang Bersatu dan lebih sejahtera dengan berlandaskan keimanan dan ketaqwaan.

a. Memantapkan pembangunan infrastruktur wilayah dan kawasan

untuk pemenuhan layanan dasar dan peningkatan daya saing

daerah.

b. Menciptakan ekosistem ekonomi yang sinergis antarpelaku usaha

dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas

dengan iklim investasi yang kondusif serta keberpihakan pada

masyarakat.

c. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang sehat, cerdas,

berbudaya dan berdaya saing.

d. Memperkuat sinergi pembangunan daerah melalui kerjasama

pembangunan antar Pemerintah Pusat, Provinsi dan

Kabupaten/Kota yang selaras, serasi dan seimbang.

48

e. Meningkatkan kinerja pemerintahan daerah yang bersih dan

berintegritas menuju tata kelola pemerintahan yang berkualitas.77

3. Program Pembangunan Provinsi Banten Pasangan Rano Karno-

Embay Mulya Syarief

Selain visi dan misi, ada beberapa program pembangunan kota yang direncanakan oleh pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Rano Karno-

Embay Mulya Syarief, sebagai berikut:

a. Pembangunan Infrastruktur

Memantapkan pembangunan infrastruktur wilayah dan kawasan untuk pemenuhan layanan dasar dan peningkatan daya saing daerah. Prioritas program kerja tersebut adalah Meningkatkan kualitas jalan provisni dengan pola pembangunan /pemeliharaan berkelanjutan, mengembangkan kawasan ekonomi pesisir terpadu sebagai sabuk maritim, membangun infrastruktur air bersih, persampahan, energi dan sistem transportasi untuk menjadikan Banten sebagai

Provinsi yang cerdas (Smart Province).

b. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi tersebut tercipta dari ekosistem ekonomi yang sinergis antarpelaku usaha dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas dengan iklim investasi yang kondusif serta keberpihakan pada

77 Website Resmi Rano-Embay 2017, “Visi dan Misi Pasangan Rano Karno- Embay Mulya Syarief”, artikel diakses pada 3 Januari 2017 di https://bantenbangkit.com/visi-misi/.

49

masyarakat. Adapun program-program unggulan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut, yaitu sebagai berikut; Pertama, meningkatkan dan melindungi usaha ekonomi kerakyatan bagi petani, Nelayan, dan UMKM. Kedua,

Mmendorong dan memfasilitasi kewirausahaan pemuda dalam menciptakan kemandirian berbasis ekonomi kreatif. Ketiga, memacu pertumbuhan investasi yang berkualitas dan berwawasan lingkungan. Keempat, mengembangkan produk unggulan daerah yang inovatif dan kompetitif dengan melibatkan lembaga penelitian dan perguruan tinggi dengan dukungan akses permodalan dan pendampingan.

c. Peningkatan Sumber Daya Manusia

Untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing, berbagai program peningakatan sumber daya manusia diadakan seperti; pembangun Islamic Science Technopark yang terdiri dari Perpustakaan dan Museum Syekh Nawawi Al Bantani, Pusat Vokasional, Banten Islamic Center dan Pusat Pengembangan Teknologi. Lalu, mengembangkan Taman Budaya

Banten sebagai ruang interaksi publik untuk melestarikan dan mempertahankan nilai-nilai jati diri dan kebudayaan Banten. Kemudian, meningkatkan dan memperluas akses layanan SMA dan SMK yang bermutu dan relevan ditambah dengan pendidikan vokasi dan pemagangan. Dan yang terakhir, meningkatkan kualitas Rumah Sakit Umum Daerah Banten menjadi Rumah Sakit kelas A.

50

d. Memperkuat Sinergitas

Memperkuat sinergitas pembangunan daerah melalui kerjasama pembangunan antar pemerintahan Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota serta dunia usaha secara selaras, serasi dan seimbang. Adapun, program kerja untuk memperkuat sinergitas tersebut adalah dengan membangun sistem angkutan umum masal antar kabupaten/kota untuk memperkuat konektivitas ekonomi perkotaan dan perdesaan, membangun kawasan wisata unggulan berorientasi internasional berbasis budaya dan pesona alam dan merevitalisasi fungsi-fungsi koordinasi pimpinan daerah dan antar kepala daerah dalam semangat banten bangkit.

e. Tata Kola Pemerintahan

Dalam meningkatkan kinerja pemerintahan daerah provinsi Banten yang bersih dan berintegritas menuju tata kelola pemerintahan yang berkualitas dapat dicapai melalui menegakkan pencegahan korupsi di pemerintahan dengan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mengembangkan kapasitas kelembagaan dan kompetensi aparatur pemerintahan daerah untuk menghadirkan negara dalam memenuhi hak publik.78

78 Website Resmi Rano-Embay 2017, “Program Unggulan Pasangan Rano Karno-Embay Mulya Syarief”, artikel diakses pada 3 Januari 2017 di https://bantenbangkit.com/program-unggulan/.

51

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS

A. Strategi Public Relations Politik Rano Karno dan Embay Mulya Syarief

Pada pemilihan kepala daerah serentak yang dilaksanakan pada tahun

2017, pasangan Rano Karno-Embay Mulya Syarief telah menyiapkan beberapa strategi PR politik yang berkaitan dengan pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak tersebut. Seperti aktivitas-aktivitas pendekatan dan interaksi kepada masyarakat secara langsung dan tak langsung yang dilakukan oleh pribadi calon kepala daerahnya maupun olem tim sukses.

Pada beberapa strategi pemenangan pasangan tersebut, dapat kita lihat dalam pisau analisis data dari delapan pendekatan PR politik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan empat pendekatan PR politik untuk menjelaskan mengenai strategi PR politik yang digunakan oleh pasangan kandidat Rano-

Embay, yaitu pendekatan Relasi Politik dengan Publik, Paradigma Grunigian,

Persuasi politik, dan Manajemen Reputasi Politik. Namun dalam staretegi PR politik yang digunakan oleh pasangan kandidat Rano-Embay terdapat pendekatan utama yaitu Paradigma Politik Grunigian (The Grunigian Political

Paradigm).79 Paradigma Politik Grunigian adalah pendekatan yang bertujuan untuk menciptakan pemahaman bersama (mutual understanding) antara organisasi dengan publiknya/khalayaknya. Tindakan pokok dari pendekatan ini adalah pada

79 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik (Sebuah Pengantar), h. 119.

52

bagaimana mengembangkan mutual benefit (keuntungan bersama).80 Pada pendekatan ini, pasangan Rano-Embay mengedepankan gagasan yang berkaitan tentang Banten yang harus bangkit dari keterpurukan akibat kasus korupsi yang pernah terjadi di Provinsi Banten serta mengedepankan aspek pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat Banten. Hal ini seperti yang ditegaskan oleh Calon

Gubernur Rano Karno berikut ini:

“Banten harus bangkit dari keterpurukan karena korupsi yang pernah hadir dan menggurita di provinsi ini. Masa-masa itu sudah kita lewati dengan pembenahan dan perbaikan dengan diraihnya WDP (Wajar Dengan Pengecualian), walau belum WTP dari KPK. Banten harus bangkit dan masyarakatnya harus sejahtera, saya kira itu yang paling penting”.81 Pada komitmennya mengenai pemberantasan korupsi di Banten, pasangan kandidat Rano-Embay selalu hadir dalam acara pendantanganan pakta integritas anti korupsi. Dalam acara pakta integrtitas tersebut, pasangan kandidat Rano-

Embay menadatangi perjanjian anti korupsi bermaterai yang nantinya akan dipertanggungjawabkan bila suatu hari nanti pasangan tersebut melakukan korupsi. Tujuan dari penandatangan pakta integritas ini adalah untuk memperkuat komitmen bersama dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi di Provinsi

Banten.

80 Heryanto dan Zakarsy, Public Relations Politik, h. 20. 81 Wawancara dengan Rano Karno, Calon Gubernur Provinsi Banten Periode 2017-2022, Tanggal 28 Desember 2016.

53

Gambar IV.A.I

Calon Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Rano-Embay Menandatangi Pakta Integritas Anti Korupsi

Sumber: detik.com

Pada Gambar 4.1 terlihat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Rano-

Embay menandatangi pakta integritas anti korupsi yang diadakan oleh Komisi

Pemberantasan Korupsi, PWNU Banten dan Lakpesdam Nahdlatul Ulama di kantor PWNU Banten, Kota Serang pada tanggal 4 Desember 2016.

Penandatanganan pakta integritas ini kemudian melahirkan sebuah manifesto politik yang ditandatangani cagu-cawagub Banten di pilkada 2017. Isinya menyepakati bahwa korupsi adalah kenjahatan luar biasa dan berimbas sistematik, musuh bersama dan harus dihilangkan di Banten. 82

Selain hadir dalam penadatanganan pakta integritas di kantor PWNU

Banten, pasangan Rano-Embay juga hadir dalam acara penadatanganan pakta

82 Bahtiar Rifai, “ Rano-Embay Tandatangani Pakta Integritas Lawan Korupsi dan Money Politik” artikel diakses pada 14 Februari 2017 dari https://news.detik.com/ berita/d-3362439/rano-embay-tandatangani-pakta-integritas-lawan-korupsi-dan--money- politik

54

integritas anti korupsi di Teras Kota BSD yang diadakan oleh Ayo Banten bekerjasama dengan KPK dan ICW pada 8 Feb 2017.

Gambar IV.A.II

Calon Pasangan Rano-Embay Hadir dalam Aacara Adu Program Anti Korupsi dan Penandatanganan Pakta Integritas di Teras Kota, BSD.

Sumber: Ranoembay

Selalu hadirnya pasangan Rano-Embay dalam hal ini juga selaras dengan visi dan misi beliau seperti yang dipaparkan oleh Heru selaku pengurus DPP PDI

Perjuangan Kota Tangsel berikut ini:

“Yang pertama jelas visi dan misi pak Rano dan Embay adalah membangkitkan Banten, bangkit dari praktik KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme). Kemudian dia juga dengan langkah nyata berkoordinasi dengan KPK dalam hal ini, bahkan ingin membawa KPK ke Banten. Itu langkah kongkritnya, kemudian dalam 1 tahun setengah beliau juga tidak tersangkut masalah korupsi, itu membuktikan bahwa dirinya bersih, kemudian beliau juga banyak mendapatkan penghargaan dalam kesuksesannya membangun Provinsi Banten”.83

83 Wawancara dengan Heru.

55

Selanjutnya adalah pendekatan yang berkaitan mengenai strategi PR politik adalah pendekatan Persuasi Politik.84 Langkah dalam pendekatan ini merupakan upaya untuk memperkaya informasi dan mengubah perilaku serta sikap dari khalayak-khalayak kunci.85 Untuk menarik perhatian khalayak politik, para kandidat melakukan serangkaian aktivitas kampanye politik seperti bertemu langsung dengan konstituen. Seperti yang yang dilakukan oleh pasangan kandidat

Rano–Embay dalam pemilihan kepala daerah di Banten. Aktivitas kampanye tersebut dimulai dari tanggal 26 Oktober 2016 - 11 Februari 2017 sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum.86

Dalam aktivitas kampanye tersebut, pasangan Rano–Embay mengadakan serangkaian kegiatan yang bersinggungan langsung dengan konstituen untuk mendulang suara. Semisal bertemu dengan masyarakat Kampung Kalibaru

Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang pada 22 November 2016 untuk berdialog serta mendengarkan aspirasi masyarakat seperti yang terlihat pada

Gambar IV.A.III.

84 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik (Sebuah Pengantar), h. 119.-120. 85 Heryanto dan Zakarsy, Public Relations Politik, h. 20. 86 Novi Saputra, “Jadwal Tahapan-tahapan Penting Pilkada Serentak 2017” artikel diakses pada tanggal 26 Janjuari 2017 dari http://pontianak.tribunnews.com/2016/04/ 19/jadwal-tahapan-tahapan-penting-pilkada- serentak-2017.

56

Gambar IV.A.III

Calon Gubernur Rano Karno Bertemu Langsung dengan Masyarakat di Pakuhaji, Kab Tangerang

Aktivitas yang dilakukan calon gubernur Rano Karno dengan menemui masyarakat secara langsung merupakan salah satu cara untuk menyampaikan visi dan misi dari pasangan kandidat Rano-Embay. Selain menyampaikan visi dan misi dalam interaksinya dengan masyarakat beliau juga berdialog dan mendengarkan aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat, seperti yang ia katakan:

“Ya kaya gini kita ketemu masyarakat dari satu tempat ketempat lainnya, menyampaikan visi dan misi, berdialog dengan masyarakat dan mendengarkan aspirasinya.”87

87 Wawancara dengan Rano Karno.

57

Gambar IV.A.IV

Calon Wakil Gubernur Embay menemui Masyarakat di Domas, Kab. Serang.

Sumber: Ranoembay

Pada gambar selanjutnya terlihat calon wakil gubernur Embay Mulya

Syarief juga melakukan pendekatan secara langsung dengan masyarakat, seperti yang beliau lakukan di Desa Domas, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang.

Aktivitas bertemu langsung dengan masyarakat merupakan salah satu cara pasangan Rano-Embay untuk menyampaikan visi dan misinya, seperti yang diungkapkan oleh Johan sebagai berikut:

“Penyampaian visi dan misi sih banyak yang dlilakukan, misalkan melalui sosial media terus tatap muka secara langsung selalu ada, namun ketika menyampaikan visi dan misi itu bisa tatap muka atau pertemuan terbatas”.88

Selain pasangan Rano-Embay yang melakukan aktivitas persuasi politik tersebut, para timses serta relawan pun gencar melakukan persuasi politik terhadap para konstituen untuk mendulang suara.

88 Wawancara dengan Johan.

58

Gambar IV.A.V Pengurus PDI Perjuangan Kota Tangsel Melakukan Aksi Simpatik di BSD.

Gambar IV.A.VI Para Pengurus Partai PDI Perjuangan Membagikan Kalender di Rengas, Ciputat.

Aktivitas persuasi politik yang dilakukan oleh relawan ini juga merupakan salah satu berntuk strategi untuk mengenalkan pasangan kandidat Rano-Embay kepada masyarakat, seperti yang dijelaskan Johan sebagai berikut:

“Sebenarnya sih bisa banyak hal, kaya semisalnya menggunakan relawan. Sebetulnya kan kampanye ada dua bentuk, yang dengan paslon atau yang tanpa paslon. Kampanye tanpa paslon tuh kaya saya misalkan nih sebagai relawan bantuin, keliling-keling jelaskan siapa Rano-Embay”.89

89 Wawancara dengan Johan.

59

Gambar IV.A.VII

Aktivitas Senam Pagi yang diadakan oleh Pengurus PDI Perjuangan Tangsel di Situ Gintung, Ciputat.

Pada Gambar diatas terlihat aktivitas persuasi yang dilakukan oleh para

Pengurus Partai PDI Perjuangan Kota Tangsel dan para relawan, aktivitas yang dterlihat diatas merupakan aktivitas persuasi politik dengan kelompok senam sebagai khalayak kunci dalam aktivitas tersebut. Aktivitas ini tidaklain untuk mendapatkan simpati dan dukungannya dari masyarakat. Seperti yang dikatakan

Heru (Pengurus PDI Perjuangan Kota Tangsel), seperti berikut:

“Ya itu tadi kita berkoordinasi dengan relawan, kemudian kita juga membuat flyer atau pamflet-pamflet yang berisi visi misi serta gagasan dari pak Rano-Embay yang di sebarkan ke komplek-komplek oleh relawan maupun kita titipkan kepada satpam komplek atau perumahan, selanjutnya juga kita betemu tokoh-tokoh masyarakat setempat yang punya pengaruh untuk membantu pensuksesan kemenangan pak Rano, lalu kita juga sempat kampanye dengan masyarakat di car free day Bintaro beberapa waktu lalu, sosialisasi di Kedaung Ciputat dengan membagikan kalender, senam pagi di Situ Gintung, kampanye simpatik di Serpong Utara. Kemudian untuk agenda terdekat kita juga menyiapkan sekitar 4000 baju pasangan Rano-Embay yang akan dibagikan ke masing-masing kecamatan yang ada di Tangsel untuk dipakai dalam acara kampanye akbar pasangan Rano-Embay pada tangal 4 februari di Sunburst Cilenggang yang dihadiri oleh ketum partai pendukung pasangan Rano-Embay”.90

90 Wawancara dengan Heru .

60

Gambar IV.A.VII

Pasangan Rano-Embay mengadakan Konser Banten Bangkit di Lapangan Sunburst, Cilenggang.

Sumber: Ranoembay

Dalam konser Banten Bangkit tersebut, selain dihadiri oleh pasangan

Rano-Embay juga di hadiri oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati

Soekarnoputri dan Ketua Umum PPP Rohmamunuziy. Konser Banten Bangkit tersebut juga dimeriahkan oleh artis Ibukota seperti Nidji, dan Cokelat.

Selanjutnya pasangan kandidat Rano–Embay juga mendekatkan Political

Relations with Public (Relasi Politik dengan Publik).91 Dalam pendekatan ini relasi yang dibangun oleh pasangan kandidat Rano–Embay kepada masyarakat tidak hanya terikat kepada acara-acara kampanye yang dijadwalkan oleh KPUD

Provinsi Banten, tetapi pada peringatan hari-hari besar semisal maulid Nabi

S.A.W atau pengajian di daerah tertentu, hadir dalam acara pernikahan masyarakat dan membuat posko-posko pemenangan di wilayah Banten.

91 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik (Sebuah Pengantar), h. 119.-120.

61

Gambar IV.A.IX

Rano Karno hadir dalam Acara Pagelaran Wayang Kulit sekaligus peresmian Posko pemenangan Relawan Rano-Embay di Pondok Aren.

Pada Gambar diatas relasi politik dengan publik yang dilakukan oleh Rano dengan mengahadiri acara Pagelaran Wayang Kulit di Pondok Aren sekaligus pendeklarasian Relawan Rano-Embay Pondok Aren dan merupakan acara pertama yang dibuat oleh Relawan Rano-Embay yang ada di Pondok Aren. Acara ini juga bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat Pondok Aren, seperti yang diutarakan Riko (Relawan Pondok Aren), sebagai berikut:

“Kegiatan yang pertama adalah pendeklarasian itulah yang pertama nah kebetulan pendeklarasiannya pada tanggal 7 Desember itu ada pendeklarasian relawan langsung juga diisi dengan acara, acaranya itu adalah pagelaran wayang kulit dan itu dihadiri oleh sebagian masyarakat di Pondok Aren dan di hadiri juga oleh pak Rano Karno”.92

92 Wawancara dengan Riko, Relawan Rano-Embay Pondok Aren, Tanggal 27 Januari 2017.

62

Gambar IV.A.X

Calon Wakil Gubernur Embay Hadir dalam Pernikahan

Masyarakat di Desa Sindanglaya, Kecamatan Cinangka

Sumber: Ranoembay

Pada gambar diatas terlihat bahwa Calon Wakil Gubernur Embay menghadiri pesta pernikahan salah satu masyarakat di Kecamatan Cinangka,

Banten. Ini meruapakan salah satu cara Embay untuk mendekatkan diri dengan masyarakat diluar aktivitas kampanye yang sudah diatur

Gambar IV.A.XI

Pasangan Rano-Embay Bersilaturahmi dengan Forum Masjid dan Musholla BSD dan sekitarnya

Sumber: Ranoembay

63

Gambar IV.A.XII Calon Wakil Gubernur Embay Mulya Syarief menghadiri Pengajian Akbar di Pabuaran, Kab Serang.

Sumber: Ranoembay

Pada Gambar IV.A.XI Dan IV.A.XII, terlihat kandidat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, pasangan Rano-Embay, hadir dalam acara keagamaan seperti bertemu dengan Pengurus Forum Musholla dan Masjid BSD dan sekitarnya, Lalu pada gambar IV.A.XII. Terlilhat Calon Wakil Gubernur

Embay Mulya Syarief hadir dalam pengajian akbar di Serang, Banten. Hadir nya pasangan Rano-Embay dalam kegiatan keagamaan tidak terlepas dari relasi yang ingin dibangun pasangan ini dengan para Tokoh Agama yang ada di Provinsi

Banten, terlebih calon wakil gubernur Embay Mulya Syarief selain dikenal sebagai seorang tokoh pendiri Provinsi Banten, ia juga terkenal sebagai seorang ulama di Provinsi Banten.

64

Gambar IV.A.XIII Calon Gubernur Rano Karno menghadiri perayaan HUT ke-51 Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) di Tangsel.

Sumber: Ranoembay Pada Gambar 4. Terlihat Calon Gubernur Rano Karno menghadiri acara perayaan HUT Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) di Kota Tangsel.

Hadirnya Rano Karno ini juga sebagai wujud kepeduliannya terhadap penyandang disabilitas, khususnya kaum tuna netra. Aktivitas relasi politik dengan publik yang dilakukan oleh pasangan Rano-Embay merupakan bentuk adanya proses komunikasi politik langsung oleh komunikator politik yaitu kandidat Calon

Gubernur dan Wakil Gubernur dengan konstituennya yang intens dan terarah dalam aktivitas PR politiknya.

65

Pada pendekatan berikutnya, dapat kita lihat bahwa pasangan kandidat

Rano–Embay menggunakan pendekatan Manajemen Reputasi Politik.93 tujuan dari Manajemen Reputasi Politik ini adalah untuk menajamkan opini, baik untuk audiens kunci maupun publik opini secara luas, sehingga bisa mengarahkan opini publik sesuai dengan harapan dari institusi.94 Dalam hal ini, pasangan kandidat

Rano–Embay mencoba membuat reputasi politiknya di pandangan masyarakat

Provinsi Banten menjadi positif dengan mengedepankan prestasi yang di raih

Rano Karno semasa menjabat menjadi Gubernur selama 1,5 tahun. Seperti isu pemberantasan korupsi dan pembentukan KPK di Banten, isu pembangunan manusia (IPM) di Banten lebih baik dari Jawa Barat dan Jawa Timur, isu keberhasialannya melobby Presiden Joko Widodo dengan 12 proyek strategis

Nasional ke Banten, serta berhasilnya Banten menjadi juara MTQ Nasional setelah 16 tahun beridiri. Hal ini senada dengan yang dijelaskan oleh Johan seperti berikut:

“Rano suka gak suka sukses lho memenangkan MTQ yang 16 tahun selama provinsi ini berdiri kita spesialis nomor 2, ditangan Rano waktu menjabat sukses kita menjadi juara 1. Lalu, Rano jalani semua tuh pembangunan infrastruktur, cuma jalan siliwangi aja tuh di Pamulang yang masih belum selesai, karena lama pengerjaannya. Rano 1,5 tahun berbuat banyak angka IPM di genjot naik, 12 proyek nasional di bawa ke Banten hasil lobbyan sama Presiden Jokowi”.95

93 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik (Sebuah Pengantar), h. 119.-120. 94 Heryanto dan Zakarsy, Public Relations Politik, h. 21. 95 Wawanacara dengan Johan.

66

Gambar. IV.A.XIV Sederet Prestasi yang dicapai oleh Rano Karno semasa menjabat menjadi Gubernur Banten selama 1,5 Tahun.

Sumber: Ranoembay Isu tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Banten terus mengalami peningkatan di berbagai lini. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) membaik, meningkatnya realisasi investasi, turunnya angka buta aksara, dan angka harapan

67

hidup yang terus menanjak membuat IPM Banten yang tadinya ada diperingkat 23 menjadi peringkat 8.96 Kemudian isu, program kerjasama pemberantasan korupsi antara Pemprov Banten dengan KPK dalam bentuk Tim Koordinasi Supervisi dan

Pencegahan (Korsupgah) KPK.97

Manajemen reputasi tersebut diangkat oleh pasangan kandidat Rano-

Embay juga tidak terlepas dari bentuk penajaman opini dari komunikator politik kepada khayalayak politiknya yaitu masyarakat Banten. Manajemen isu ini juga dipercaya mampu melawan bentuk-bentuk kampanye hitam semisal terkait isu komunis yang berkaitan dengan pasangan Rano-Embay.

B. Saluran Public Relations dalam Pemenangan Pilkada Provinsi Banten

Dalam aktivitas PR politik, pasangan Rano-Embay menggunakan beberapa saluran PR politik untuk mendulang suara. Saluran PR politik yang digunakan adalah saluran sosial tradisional dan saluran media.

1. Saluran Sosial Tradisonal

Untuk mendulang suara, pasangan Rano-Embay tidak hanya menjumpai para masyarakat saja. Pasangan ini aktif mengunjungi dan menjumpai para tokoh masyarakat yang ada di provinsi Banten.

96 Aas Arbi, “Pembangunan di Banten Harus Merata” artikel diakses pada 14 Februari 2017 dari http://www.radarbanten.co.id/rano-karno-pembangunan-di-banten- harus-merata/ 97 Bahtiar Rifai, “Kesepakatan KPK dan Pemprov Banten untuk Cegah Korupsi” artikel diakses pada 14 Februari 2017 dari https://news.detik.com/berita/d-3427454/6- kesepakatan-kpk-dan-pemprov-banten-untuk-cegah-korupsi

68

Gambar IV.B.I

Pasangan Rano-Embay menemui Istri Almarhum Joko Munandar (Gubernur Definitif Pertama Provinsi Banten)

Pasangan Rano-Embay menemui Istri Almarhum Joko Munandar yang merupakan Gubernur Definitif pertama Provinsi Banten. Pada pertemuan itu suasana haru terasa saat Istri Almarhum Joko Munandar menceritakan kiprah

Almarhum ketika menjadi Gubernur Definitif pertama di Banten.

69

Gambar IV.B.II

Calon Wakil Gubernur Embay Mulya Syarief menemui Mantan Ketua KPK Antasari Azhar

Pada gambar diatas calon wakil Gubernur Embay Mulya Syarief bertemu dengan mantan ketua KPK Antasari Azhar, dalam kesempatan itu juga Antasari

Azhar berharap bahwa pasangan Rano-Embay mampu memberantas korupsi yang ada di Provinsi Banten. Selain itu Antasari Azhar juga menyatakan dukungannya terhadap pasangan Rano-Embay bahkan ia juga hadir dalam konser banten bangkit pada 4 Februari 2017.98

98 Syahrul Anshari, “Antasari Azhar Akan Hadir di Kampanye Rano-Embay” artikel diakses pada 14 Februari 2017 dari http://politik.news.viva.co.id/news/read/ 878907-antasari-azhar-akan-hadir-di-kampanye-rano-embay

70

Gambar IV.B.III

Calon Gubernur Rano Karno saat bertemu Tokoh dan Masyarakat Kota Tangsel dalam HUT Kota Tangsel ke 8

Calon Gubernur Rano Karno saat hadir dalam acara silaturahmi dengan tokoh dan masyarakat kota Tangerang Selatan dalam rangka HUT Kota Tangsel ke-8 yang di hadiri oleh Zakarsih Nur, yang merupakan salah satu pendiri Kota

Tangerang Selatan.

Pertemuan dengan beberapa tokoh masyarakat seperti Antasari Azhar dan

Zakarsih Nur merupakan salah satu cara pasangan Rano-Embay untuk meminta dukungan terhadap orang-orang yang dinilai berpengaruh di daerahnya. Seperti yang dikakatakan Heru, sebagai berikut:

“Ya, selain ketemu masyarakat secara luas untuk meminta dukungan. Pasangan Rano-Embay juga aktif untuk bertemu, bersilaturahmi lah serta meminta dukungan kepada tokoh masyarakat yang ada di Banten atau di Tangsel. Kaya misalkan Pak Embay ketemu Pak Antashari Azhar di Kediamannya, terus waktu itu pak Rano juga hadir dalam silaturahmi dengan tokoh dan masyarakat Tangsel yang dihadiri oleh salah satu pendiri Kota Tangsel, Pak Zakarsih Nur. Itu juga cara untuk mendapatkan

71

dukungan dari orang-orang yang berpengaruh, ya kira-kira seperti itulah”.99 Gambar IV.B.IV

Calon Wakil Gubernur Embay Mulya Syarief menemui Ketua Forum Betawi Rempug (FBR)

Sumber: Ranoembay

Pada Gambar diatas terlihat Calon Wakil Gubernur Embay Mulya Syarief menyerahkan batik khas Suku Baduy saat menemui Ketua Forum Betawi Rempug di kediaman KH. Lutfi Hakim (Ketua Umum FBR), di Cakung Jakarta Timur.

Selain bertemu dengan tokoh masyarakat yang ada di desa atau perkotaan, pasangan Rano-Embay juga mengunjungi para tokoh Adat suku Baduy yang berada di daerah pedalaman Lebak, Banten.

99 Wawancara dengan Heru.

72

Gambar IV.B.V

Calon Wakil Gubernur Embay Mulya Syarief menemui Tokoh Adat Baduy di Lebak

Sumber: Ranoembay

Dalam pertemuan dengan tokoh adat Baduy, Calon Wakil Gubernur

Embay hadir ditemani oleh Mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki. Dalam pertemuan itu juga disampaikan dukungan dari tokoh adat Baduy atau yang biasa disebut Jaro Dainah terhadap Pasangan Rano-Embay.100 Ini juga merupakan salah satu strategi PR politik yang dilakukan oleh pasangan kandidat Rano-Embay untuk mendapatkan dukungan dari tokoh masyarakat/tokoh adat seperti yang dikatakan oleh Johan sebagai berikut:

“Tapi yang pasti pertemuan dengan NU dan Muhammadiyah itu ada dan itu banyak, ketemu tokoh masyarakat itu banyak. Seperti contoh itu di Lebak, pak H. Embay datang menemui Tokoh Suku Baduy yang berada disana.”101

100 Bahtiar Rifai, “Cawagub Embay dapat Dukungan dari Tokoh Adat Baduy di Lebak” artikel diakses pada 14 Februari 2017 dari https://news.detik.com/berita/d- 3416074/cawagub-embay-dapat-dukungan-dari-tokoh-adat-baduy-di-lebak 101 Wawancara dengan Johan.

73

Gambar V.B.VI

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Rano-Embay selepas pertemuan dengan Kyai Ma’ruf Amin

Sumber: detik.com

Salah satu pertemuan yang penting adalah pertemuan yang mempertemukan pasangan kandidat Rano-Embay dengan Kyai H. Ma‟ruf Amin

(Ketua MUI Pusat). Pertemuan itu adalah pertemuan yang digunakan pasangan kandidat Rano-Embay untuk melawan isu yang menyebutkan bahwa Rano Karno adalah seorang komunis. Seperti yang diungkapkan oleh Johan sebagai berikut:

“Bayangkan seorang Rano Karno dituduh PKI. Anda rasakan gimana ayah anda dibilang orang PKI, stress ga? Pusing ga? Nah itu fitnah. Tapi kalau tidak salah ada salah satu pertemuan, antara Rano Karno dan H. Embay dengan Kyai Ma‟ruf Amin di Tangara, di pesantren Al-Batani. Sebetulnya isssue itu berhasil karena dikirim ke perkampungan, ketika orang tidak bisa mengklarifikasi dan mencari data siapa si sebenarnya gitu lho. Padahal sudah jelas ayahnya rano karno tuh pribumi, cuma emang issue itu sudah tidak bisa dikontrol optimal karena memang waktu yang sudah mepet. Anda nggak bisa buktiin ayahnya komunuis, sampai akhirnya harus menunggu statementnya dari kyai Ma‟ruf Amin. Ada statementnya beliau ngomong, bapak kamu tuh temen saya teman main”.102

102 Wawancara dengan Johan.

74

2. Saluran Media Massa

a. Saluran Televisi

Saluran yang selanjutnya digunakan oleh pasangan Rano-Embay adalah saluran Media Massa. Seiring berkembangnya teknologi, media massa saat ini mampu menyampaikan pesan yang beraneka ragam dan aktual tentang lingkungan sosial dan politik.103 Media massa, baik cetak maupun elektronik, seperti televisi, radio, dan media baru (new media), seperti internet, website, dan sosial media menjadi media yang paling mendukung pelaksanaan program PR politik di era modern.104

Salah satu saluran media massa yang digunakan pasangan Rano-Embay adalah saluran media televisi.

Gambar IV.B.VI

Rano Karno tampil dalam acara Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV

Sumber:Ranoembay

103 Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Paradigma-Teori-Aplikasi-Strategi & Komunikasi Politik Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), h. 93. 104 Heryanto dan Zakarsy, Public Relations Politik, 47.

75

Pada kesempatan itu Rano Karno membicarakan mengenai program yang akan dilakukan jika dirinya terpilih menjadi Gubernur Banten, seperti yang dinyatakannya:

“Pembangunan yang merata akan menjadi priotitas dari saya, Banten dengan 4 Kabupaten dan 4 Kota di wilayah utara sudah stabil kita fokus ke wilayah selatan pembangunan harus ada diwilayah sini. Tangerang sudah menjadi smartcity, Kab Tangerang dengan populasinya yang sangat besar 27% ada Tangerang. Nah pembangunan yang belum maksimal ada di Pandeglang dan Lebak”.105

Gambar IV.B.VII

Calon Gubernur Rano Karno tampil dalam acara Kabar Petang di TV One

Sumber: Ranoembay

Selain tampi dalam acara berita seperti Sapa Indonesia Pagi di Kompas

TV, dan Kabar Petang di TV One. Rano Karno juga sering tampil dalam acara

Televisi lainnya seperti Ini Talk Show yang tayang di NET TV, A Day With Rano

Karno dan The Interview Tukul Arwana yang tayang di Kompas TV.

105 Wawancara Bayu Pradana dengan Rano Karno dalam acara Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, “Rano Karno Bicara Program” disiarkan pada tanggal 18 November 2016.

76

Gambar IV.B.VIII

Rano Karno Tampil dalam Berbaagai Acara di Stasiun Televisi

Sumber: Ranoembay

Sering tampilnya Rano Karno di Televisi tidak lepas dari sosoknya yang merupakan Entertainer senior yang tenar pada dekade 90an. Pada masa itu Ia mencapai puncak karir keartisannya saat membintangi sinetron “Si Doel Anak

Sekolah” sebagai pemeran utama. Tampilnya Rano Karno di Televisi juga merupakan upaya untuk mengembalikan popularitasnya kembali, yang diharapkan mampu mendongkrak elektablititas masyarakat Banten terhadap dirinya.

77

b. Saluran Sosial Media

Selain menggunakan saluran media televisi, pasangan Rano-Embay juga menggunakan saluran media sosial. Di zaman yang modern ini persebaran informasi begitu cepat, sosial media yang merupakan bagian dari (New Media) yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Sosial media pun menjadi sarana saluran langsung komunikasi dua arah antara kandidat dan khalayak menjadi sangat penting seperti pada Twitter, Facebook dan Instagram. Penggunaan sosial media seperti Twitter, Facebook, Instagram maupun web resmi yang tak jarang dikelola oleh mesin partai atau tim PR politiknya menjadi ujung tombak untuk mendongkrak elektablitas pasangan Rano-Embay. Sosial media ini digunakan untuk menyampaikan visi dan misi di dunia maya, seperti yang dikatakan oleh

Rendy:

“Paling yang lebih utama yaitu menyampaikan visi dan misi nya ranoembay si di medsos ini, kaya di facebook, twitter dan instagram tadi itu”.106

Sosial media yang digunakan seperti Facebook, Twitter dan Instagram ini juga berbeda dengan akun sosial media resmi lain yang digunakan seperti Web

BantenBangkit.com. Dan tim sosial media ini juga berbeda dengan tim akun resmi, di mana tim sosial media ini bekerja seperti buzzer, akan tetapi tim sosial media ini tidak ingin terlihat seperti akun buzzer dan tim sosial media ini sebelumnya dilatih terlebih dahulu. Seperti yang dikatakan Rendy sebagai berikut:

106 Wawancara dengan Rendy, Tim Sosial Media Rano-Embay, Tanggal 4 Februari 2017.

78

“Tim ini terpisah dengan tim resmi, dulu juga sempat ada bimtek, yaitu Cuma dua kali yang pertama di daerah serpong yang kedua di daerah Serang. Yaitu isinya pelatihan, gimana caranya nge defense, nge counter ya cara nyebarin nya gimana sih biar ga keliatan buzzer gitu lho.”107 Gambar IV.B.IX

Pelatihan Tim Sosial Media Rano-Embay di Grand Hotel Serpong

Dalam komunikasinya dengan khalayak di sosial media, tim ini menggunakan strategi tertentu seperti yang dikatakan oleh Rendy sebagai berikut:

“Kalo di media sosial kita punya strategi, yang mana strategi itu dibagi menjadi tiga. Yang pertama itu tim netralisir, yang kedua itu tim counter, dan yang ketiga itu tim defense. ya kalau misalkan nge-counter itu ya kalau misalkan ada berita-berita yang ga fakta lah yang hoax, ya kita counter dengan apa yang benarnya dari link-link berita yang terkenal. Misalnya, semacam detik.com, kompas dan segala macem. Terus kalo misalkan defence itu jika kita diserang kita punya amunisi untuk membalikannya, nah kalo netral itu kita Cuma memperkenalkan Rano- Embay itu kaya gimana, visi misi nya itu gimana, terus jadwal-jadwal kamapanye nya itu apa aja dimana aja”.108

107 Wawancara dengan Rendy. 108 Wawancara dengan Rendy.

79

Gambar IV.B.X

Konten Pembentukan Opini di Sosial Media

Sumber: diolah dari berbagai sumber

C. Analisis Strategi Public Relations Politik Pasangan Kandidat Rano- Embay.

PR Politik menekankan kepada aktivitas yang berkaitan dengan isu-isu politik yang bertujuan untuk memperoleh dukungan politik bagi suatu institusi politik ataupun aktor-aktor politik yang terlibat.109 Pada pasangan kandidat Rano-

Embay, strategi PR politiknya terlalu mengedepankan gagasan terkait Banten yang harus bangkit akibat pernah merajalelanya praktik Korupsi di Provinsi

Banten dan pembangunan yang belum merata di daerah Selatan Provinsi Banten.

Bukti komitmennya mengenai pemberantasan Korupsi di Provinsi Banten adalah dengan ditandatangani beberapa pakta integritas anti korupsi oleh pasangan kandidat Rano-Embay.

109 Michael Jourdan, Strategi Public Relations Politik, h.70.

80

Disatu sisi, ini merupakan hal yang positif namun disisi lain, peneliti melihat adanya tidak berimbangnya isu politik yang diangkat bila hanya menitikberatkan kepada aspek pemberantasan korupsi semata yang di angkat ke muka publik.

Dalam pilkada serentak 2017 ini terdapat peraturan alat peraga yang sudah disiapkan oleh KPUD Provinsi Banten seperti brosur, flyer, dan baliho, yang membuat kesulitan bagin para calon gubernur untuk menyalurkan bentuk-bentuk publikasinya. Namun, dilain sisi peraturan ini sangat baik, selain terjadinya kontrol anggaran dari KPUD terhadap calon yang berkontestasi di Pilkada

Serentak, peraturan ini juga bisa meminimalisir terjadinya kerusakan terhadap tumbuhan dan fasilitas publik lainnya akibat kesemrawutan persebaran flyer, brosur serta pemasangan baliho yang disembarang tempat. Selain mengandalkan persebaran flyer, brosur dan baliho yang dilakukan oleh KPUD Provinsi, pasangan kandidat Rano-Embay juga menggerakan para mesin partai yang berupa relawan untuk menyebarkan brosur, flyer dan alat peraga lainnya yang berhubungan dengan pasangan kandidat Rano-Embay.

Dilihat dari aspek persuasi dan publikasi yang dilakukan oleh pasangan kandidat Rano-Embay, ada beberapa hal yang menurut peneliti menarik dalam penerapannya. Pertama, pasangan kandidat Rano-Embay adalah pasangan kandidat incumbent, dimana Rano Karno pernah menjabat sebagai Gubernur

Provinsi Banten selama 1,5 tahun mengantikan Gubernur Ratu Atut Chosiyah yang terseret kasus korupsi. Pasangan incumbent jelas memiliki keunggulan dari pasangan yang lainnya, salah satu keunggulannya adalah dari sisi ketenaran.

81

Pasangan incumbent biasanya sudah lebih dikenal secara luas (awarness), selain dikenal sebagai Gubernur Provinsi Banten, Rano Karno sudah lebih dulu dikenal oleh masyarakat luas sebagai seorang public figure.

Namun ketenaran sosok Rano Karno ini dirasa belum cukup, karena masih banyak yang lebih mengenal sosok Rano Karno sebagai seorang public figure ketimbang sebagai seorang Gubernur Provinsi Banten. Masalah ini sebenarnya sudah dipikirkan dan ingin diatasi dengan cara pemasangan iklan di media videotron yang terdapat di commuter line. Seperti yang diungkapkan oleh Heru, sebagai berikut:

“Namun ada 1 keinginan yang belum tidak bisa terwujud hari ini, yaitu keinginan dari DPC PDIP Tangsel untuk memasang iklan pasangan Rano- Embay di KRL, ya mulai dari kebayoran aja sampe maja, parung panjang ya pokoknya arah rangkasbitung. Padahal itu kan bisa mempengaruhi penumpang krl dengan melihat iklan terus-menerus, apalagi di jam sibuk pasti sangat efektif sekali penggunaan iklan tersebut. Tapi sayangnya, karena keterbatasan biaya jadi kita gak bisa buat masang iklan tersebut.”110 Padalah jika wacana pemasangan videotron itu terjadi, peneliti merasa akan adanya efek yang cukup dominan dari pemasangan iklan tersebut. Melihat dari jumlah pengguna commuter line yang berasal dari wilayah Provinsi Banten cukup besar sebagai alat transportasi sehari-hari.

Selanjutnya pada penggunaan sosial media semisal pada web resmi pasangan Rano-Embay seperti website BantenBangkit.com, Akun Twitter

@RanoEmbay, Akun Instagram RanoEmbay, dan Akun Facebook

RanoEmbayBanten meruapakan akun resmi yang dikelola oleh tim IT dan Media.

110 Wawancara dengan Heru.

82

Selain menggunakan akun resmi untuk publikasi, pasangan Rano-Embay juga menggunakan akun sosial media yang bersifat seperti buzzer, akun-akun tersebut tersebar di berbagai sosial media seperti facebook, twitter dan instagram. Akun sosial media yang bersifat seperti buzzer itu merupakan akun-akun yang di kelola oleh relawan yang berasal dari mesin partai. Konten yang dibagikan oleh akun tersebut ke pada khalayak di dunia maya juga bersvariatif, mulai dari konten yang hanya berisi visi dan misi pasangan kandidat Rano-Embay hingga konten yang digunakan untuk menyerang atau menjatuhkan pasangan lawan. Hal ini juga tidak lepas dari tuntutan sosial media sebagai sarana pemertajam opini terhadap khalayak, dan ini merupakan salah satu saluran yang digunakan untuk meningkatkan elektabilitas pasangan kandidat Rano-Embay.

Kemudian dari segi aktivitas akun resmi pasangan kandidat Rano-Embay juga tergolong aktif dalam menyebarkan informasi kepada khalayak di dunia maya. Ini terbukti sampai dengan pertanggal 12 Februari 2017 jumlah postingan di Instagram resmi berjumlah 146 posting, lalu di twitter aktivitas persebaran informasi di setiap hari selalu ada mulai dari kegiatan kampanye dan pertemuan penting lainnya dengan jumlah followers mencapai 1.469 pengikut.

Namun strategi di sosial media tersebut juga tidak lepas dari berbagi kelemahan diantaranya pengguna sosial media yang mayoritas berasal dari daerah perkotaan seperti yang dikatakan oleh Johan sebagai berikut:

“Namun sekali lagi, persebaran sosial media itu tidak bisa maksimal karena mayoritas pengguananya ada di perkotaan. Terlebih berdasarkan

83

fakta, 49 % pengguna sosial media yang ada di Banten itu tersebar di Tangerang Raya.”111 Kelebihan lainnya dari pasangan kandidat Rano-Embay adalah pengguanaan saluran sosial tradisional yang cukup aktif. Kita melihat bahwa sering sekali pasangan kandidat ini bertemu dengan tokoh masyarakat mulai dari pemuka agama, pemuka adat hingga para elite politik. Aktivitas yang dilakukan ini tidak terlepas dari cara pasangan kandidat Rano-Embay untuk mendapatkan dukungan dari para tokoh masyarakat tersebut, terlebih yang berada dan menpunyai pengaruh cukup penting di Provinsi Banten.

Namun, terlepas dari berbagai macam bentuk strategi PR politik yang dilakukan pasangan Rano-Embay terdapat beberapa kekurangan, seperti kurang bisanya tim PR politik Rano-Embay menghalau isu komunis yang menerpa Rano

Karno yang mengakibatkan penurunan suara terhadap pasangan Rano-Embay. Isu komunis yang dibuat ini merupakan bentuk propaganda yang dilakukan untuk menjatuhkan pasangan Rano-Embay. Isu ini terbilang efektif, karena masyarakat ikut terpengaruh akan isu ini terlebih upaya untuk menghalau isu tersebut dirasa masih kurang dilakukan oleh pasangan Rano-Embay.

Kekurangan selanjutnya yang dirasa cukup penting adalah kurangnya membaca peta politik yang ada di Provinsi Banten. Pasangan Rano-Embay memang berhasil unggul di Enam Kabupaten/Kota Provinsi Banten, namun selisih suara yang cukup besar di Kabupaten Serang yang merupakan basis pendudukng

Andika Hazrumy dan Kota Tangerang yang disebabkan karena sosok figure

111 Wawancara dengan Johan.

84

Wahidin Halim yang merupakan Walikota Tangerang pada periode 2003-2013.

Selisih suara yang cukup besar di Dua Wilayah tersebutlah yang kemudian mengakibatkan peolehan suara pasangan Wahidin-Andika lebih unggul daripadan pasangan Rano-Embay. Seperti yang digambarkan dalam tabel berikut ini:

Tabel .IV.C.I Rekapitulasi Perolehan Suara Pilkada Provinsi Banten Tahun 2017

Nama Daerah No Urut 1 2 Kota Serang 44,5 55,5 Kab. Serang 55,3 44,7 Kota Tangerang 66,8 33,2 Kota Tangerang Selatan 47,7 52,3 Kab. Tangerang 48,7 51,3 Kab. Lebak 42,9 57,1 Kab. Pandeglang 46,4 53,6 Kota Cilegon 42,4 57,6 Jumlah Suara 50,93 49,07 Sumber: KPU Prov. Banten

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisis data terkait Strategi PR Politik pasangan

Rano-Embay dalam Pilkada Banten 2017, pasangan kandidat Rano-Embay menggunakan Paradigma Politik Grunigian (The Grunigian Political Paradigm) sebagai pendekatan utama yang digunakan dengan mengedepankan komitmen yang tinggi terhadap pemberantasan korupsi di wilayah Provinsi Banten, Persuasi

Politik yang berupa interaksi langsung dengan masyarakat Banten dalam konser

Banten Bangkit serta Relasi Politik dengan Publik dengan aktivitas interaksi dengan masyarakat Banten dalam acara kegamaan dan pagelaran wayang kulit dan Manajemen Reputasi Politik dalam pengelolaan citra politik sebagai pendekatan dalam Strategi PR Politik.

Sedangkan dalam saluran PR politik yang digunakan oleh pasangan kandidat Rano-Embay adalah saluran sosial-tradisonal dengan aktivitas bertemu para tokoh masyarakat yang ada di Provinsi Banten dan saluran media dengan menggunakan saluran televisi dan saluran sosial media sebagai sarana untuk meningkatkan elektabilitas pasangan kandidat Rano-Embay di mata khalayak politiknya.

Selanjutnya peneliti menarik beberapa kesimpulan mengenai strategi PR politik Rano-Embay dalam Pilkada Provinsi Banten 2o17 yang akan dijelaskan pada beberapa poin sebagai berikut:

86

1. Pasangan kandidat Rano-Embay mengedepankan isu mengenai

pemberantasan korupsi di Provinsi Banten dengan selalu hadir dalam

penandatanganan pakta integritas anti korupsi yang diberi materai dan

ditandatangani oleh pasangan kandidat, serta siap dipidana bila pasangan

kandidat tersangkut kasus korupsi. Hal ini merupakan suatu bentuk

komitmen yang disampaikan pasangan kandidat kepada konstituen

politiknya. Namun, karena terlalu mengedepankannya isu mengenai

pemberantasan korupsi di dalam berbagai event mulai dari kampanye

hingga debat publik yang disiarkan oleh beberapa televisi nasional,

sehingga membuat isu-isu lain yang sebenarnya tak kalah penting dari isu

pemberantasan korupsi menjadi teredam.

2. Faktor latar belakang sebagai petahana serta mantan public figure

membuat dan latar belakang sebagai salah satu pendiri provinsi Banten

menjadi salah satu kekuatan dalam penerapan strategi public relations

politik yang digunakan oleh pasangan kandidat Rano-Embay dalam

pilkada Banten 2017. Sebagai calon incumbent pasangan kandidat ini

mencoba menghadirkan citra yang bersih serta mampu memajukan

Provinsi Banten dengan 12 Proyek Nasionalnya.

3. Pemanfaatan saluran media seperti televisi dan sosial media sebagai sarana

pemertajam opini publik dan peningkat elektablitas. Seperti sering

munculnya Rano Karno dalam acara-acara televisi, dan penggunaan akun

sosial media seperti Twitter, Facebook, Instagram dan Website dalam

87

menyampaikan visi misi dan sebagai sarana komunikasi dua arah antara

komunikator politik dengan khalayak politiknya.

4. Isu komunis yang menerpa pasangan kandidat Rano-Embay sedikit

mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap Rano-Embay, terlebih isu

itu berkembang luas sesaat menjelang pelaksanaan pencoblosan pilkada

Banten 2017 dan Tim PR politiknya tidak dapat menghalau isu tersebut

karena waktunya yang terbatas.

5. Selisih suara yang cukup besar di Kab. Serang dan Kota. Tangerang yang

mengakibatkan peolehan suara pasangan Wahidin-Andika lebih unggul

daripadan pasangan Rano-Embay

Salah satu tujuan dari teori PR politik adalah tindakan persuasif untuk

menajamkan opini, baik untuk audiens kunci maupun publik opini secara luas,

sehingga bisa mengarahkan opini publik sesuai dengan harapan dari institusi.

Disinilah peneliti melihat bahwa ada keterlambatan dalam penanggulangan isu

komunis yang menerpa pasangan kandidat Rano-Embay yang tidak mampu

dihalang akibat waktu yang terbatas. Seharusnya tim PR politik Rano-Embay

mampu menanggapi isu tersebut dengan cepat dan terarah.

B. Saran

Dari pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini, maka ada beberapa saran yang akan peneliti berikan khususnya kepada Tim PR Politik pasangan kandidat Rano-Embay dan pasangan kandidat yang akan berkontestasi dalam pemelilihan umum pada umumnya serta para

88

peneliti yang tertarik untuk mengangkat pembahasan terkait PR Politik. sehingga peneliti mengharapkan adanya sebuah perbaikan di dalam penyusunan serta pelaksanaan penerapan agenda strategi PR politik pada kandidat politik di pemilihan umum mendatang. Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan sebagai berikut:

1. Tim PR politik harus mampu mengatur pengelolaan isu yang disampaikan

kepada masyarakat agar lebih dipahami dan disukai oleh masyarakat serta

mampu menjawab berbagai macam isu lainnya yang dirasa mampu

menurunkan citra, tingkat popularitas serta elektablitas dari pasangan yang

diusung, dalam konteks penelitian ini adalah pasangan kandidat Rano-

Embay.

2. Tim PR politik Rano-Embay harus kembali menggali pendekatan-

pendekatan dalam PR Politik agar lebih variatif dan tidak hanya terpaku

pada satu isu yang dominan seperti komitmen tentang pemberatantasan

korupsi saja, tetapi juga dari berbagai aspek yang berhubungan dengan

pembangunan Provinsi Banten pada umumnya.

3. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya

terkait dengan Strategi PR Politik. peneliti melihat bahwa diperlukannya

penelitian yang lebih mendalam terkait PR Politik untuk mendapatkan

pengetahuan seputar PR Politik lebih lanjut.

89

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Andrianus Pito, Toni. Dkk., Mengenal Teori-Teori Politik: Dari Sistem Politik Sampai Korupsi. Jakarta: Nuansa Cendekia, 2013.

Ardianto, Elvinaro. Public Relations: Pendekatan Praktis untuk menjadi Komunikator, Orator, Presenter dan Juru Kampanye Handal. Bandung: Widya Padjajaran 2009.

Arifin, Anwar. Komunikasi Politik: Paradigma-Teori-Aplikasi-Strategi & Komunikasi Politik Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2003.

Assegaff, Dja‟far. Hubungan Masyarakat dalam Praktek. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982.

Butterick, Keith. Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik. Penerjemah Nurul Hasfi, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Cangara, Hafied. Komunikasi Politik: (Konsep, Teori dan Strategi). Jakarta: Rajawali Pers, 2009.

Cangara, Hafied. Komunikasi Politik: Konsep, Teori dan Strategi. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Hanafie, Haniah. Politik Indonesia. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta 2011.

Heryanto, Gun Gun. Komunikasi Politik (Sebuah Pengantar). Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2013.

Heryanto, Gun Gun & Zakarsy, Irwa. Public Relations Politik. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2012.

Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Erlangga, 2009.

Jourdan, Michael. Strategi Public Relations Politik Strategi Public Relations dalam Kampanye Pemenangan Pemilihan Kepala Daerah: (Studi pada

90

Tim Pemenangan Ikhsan Modjo – Li Claudia Chandra dalam Pilkada Serentak Kota Tangerang Selatan 2015). Jakarta: Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Jakarta, 2016.

Junaedi, Fajar. Komunikasi Politik: Teori, Aplikasi dan Strategi di Indonesia. Yogyakarta: Buku Litera Yogyakarta 2013.

Karno, Rano, Rano Karno: Si Doel. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2016.

Kriyantono, Rachmat. Teori Public Relations: Perspektif Barat & Lokal: Aplikasi dan Praktik. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014.

Lattimore, Dan dkk., Public Relations (Profesi dan Praktik) Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Salemba, 2010.

Marsh, David dan Stoker, Gerry. Teori dan Metode Dalam Ilmu Politik. Penerjemah Helmi Mahadi dan Shohifullah. Bandung: Nusa Media, 2010.

Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.

Nursal, Adman. Political Marketing Strategi Memenangkan Pemilu Sebuah pendekatan baru kampanye pemilihan DPR, DPD, Presiden. Jakarta: Gramedia, 2004.

Riewanto, Agust. Ensiklopedia Pemilu. Wonogiri: Lembaga Studi Agama dan Budaya, 2007.

Singka Subekti, Vanila. Dinamika Konsolidasi Demokrasi: Dari Ide Pembaruan Sistem Politik hingga ke Praktik Pemerintahan Demokratis. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015.

Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial, Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011.

Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian: Kualitatif, Kuantitatif dan Tindakan. Bandung: Reflika Agitama, 2014.

Varma, SP. Teori Politik Modern. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007.

JURNAL PENELITIAN

91

Lampe, Ilyas. “Konsep dan Aplikasi Public Relations Politik Pada Kontestasi Politik di Era Demokrasi (Pemilihan Langsung)”, Jurnal Academia FISIP UNPAD, Vol. 02, no. 02 (Oktober 2010).

Inri Inggrit indrayani, “Mengkaji PR Politik: Sebuah Tinjauan Teoritis dan Empiris”, Jurnal SCRIPTURA, Vol. 4, No. 2 (Desember 2014).

DOKUMEN ELEKTRONIK

Anshari, Syahrul. “Antasari Azhar Akan Hadir di Kampanye Rano-Embay” artikel diakses pada 14 Februari 2017 dari http://politik.news.viva.co.id/news/read/ 878907-antasari-azhar-akan- hadir-di-kampanye-rano-embay.

Aribi, Aas. “Pembangunan di Banten Harus Merata” artikel diakses pada 14 Februari 2017 dari http://www.radarbanten.co.id/rano-karno- pembangunan-di-banten-harus-merata/.

Dami, Laurens. “Diusung 7 Parpol WH-Andika Optimistis Memenangkan Pilgub Banten” artikel diakses pada 3 Januari 2017 dari http://www.beritasatu.com/kandidat/387791-diusung-7-parpol-whandika- optimistis-memenangkan-pilgub-banten.html.

Lin, “Didukung Tiga Partai, Rano-Embay Optimis Menang Pilgub Banten” artikel diakses pada 11 November 2016 dari http://kabar5.com/didukung-tiga- partai-rano-embay-optimis-menang-pilgub-banten/.

R, Anton. “Jumlah Penduduk Indonesia sudah 254,9 Juta, Laki-laki Lebih Banyak Dari Perempuan” artikel diakses pada tanggal 11 November 2016 dari http://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2015/11/20/83632/jum lah-pendududari-perempuan.html#.

Ridho, Rasyid. “Diusung Tiga Parpol Pasangan Rano-Embay Resmi Dideklarasikan”, artikel diakses pada 3 Januari 2017 di http://daerah.sindonews.com/read/1141702/174/diusung-tiga-parpol- pasangan-rano-embay-resmi-dideklarasikan-1474620274.

Ridho, Rasyid. “Ini Sosok Embay Pendamping Rano Karno di Pilkada Banten”, artikel diakses pada 10 Januari 2017 di http://daerah.sindonews.com/read/1141357/174/ini-sosok-embay- pendamping-rano-di-pilkada-banten-1474524704/10.

Ridho, Rasyid. “Tujuh Partai Dukung Pasangan WH-Andika di Pilgub Banten 2017” artikel diakses pada 11 November 2016 dari http://daerah.sindonews.com/read/1141376/174/tujuh-parpol-usung-wh- andika-di-pilgub-banten-2017-1474526997.

92

Ridho, Rasyid. “Ini Sosok Embay Pendamping Rano Karno di Pilkada Banten”, artikel diakses pada 10 Januari 2017 di http://daerah.sindonews.com/read/1141357/174/ini-sosok-embay- pendamping-rano-di-pilkada-banten-1474524704/10.

Rifai, Bahtiar. “Cawagub Embay dapat Dukungan dari Tokoh Adat Baduy di Lebak” artikel diakses pada 14 Februari 2017 dari https://news.detik.com/berita/d-3416074/cawagub-embay-dapat- dukungan-dari-tokoh-adat-baduy-di-lebak.

Rifai, Bahtiar. “Kesepakatan KPK dan Pemprov Banten untuk Cegah Korupsi” artikel diakses pada 14 Februari 2017 dari https://news.detik.com/berita/d-3427454/6-kesepakatan-kpk-dan- pemprov-banten-untuk-cegah-korupsi.

Rifai, Bahtiar. “ Rano-Embay Tandatangani Pakta Integritas Lawan Korupsi dan Money Politik” artikel diakses pada 14 Februari 2017 dari https://news.detik.com/ berita/d-3362439/rano-embay-tandatangani- pakta-integritas-lawan-korupsi-dan--money-politik.

WAWANCARA

Wawancara dengan Heru, Pengurus DPC PDIP Kota Tangsel, Tanggal 2 Februari 2017.

Wawancara dengan Johan, Tim PR Politik Rano-Embay, Tanggal 7 Maret 2017.

Wawancara dengan Rano Karno, Calon Gubernur Provinsi Banten Periode 2017- 2022, Tanggal 28 Desember 2016.

Wawancara dengan Rendy, Tim Sosial Media Rano-Embay, Tanggal 4 Februari 2017.

Wawancara dengan Riko, Relawan Rano-Embay Pondok Aren, Tanggal 27 Januari 2017.

SIARAN TELEVISI

Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, “Rano Karno Bicara Program” disiarkan pada tanggal 18 November 2016.

DOKUMEN LAINNYA

93

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota menjadi Undang-Undang.

WEBSITE www.kpu-bantenprov.go.id www.viva.co.id https://bantenbangkit.com www. banten.bps.go.id

94

LAMPIRAN DOKUMENTASI WAWANCARA

Wawancara dengan Rano Karno, Calon Gubernur Provinsi Banten Periode

2017-2022, Tanggal 28 Desember 2016.

95

Wawancara dengan Heru, Pengurus DPC PDIP Kota Tangsel, Tanggal 2

Februari 2017.

96

Wawancara dengan Riko, Relawan Rano-Embay Pondok Aren, Tanggal 27

Januari 2017.

97

Wawancara dengan Rendy, Tim Sosial Media Rano-Embay, Tanggal 4

Februari 2017.

98

Wawancara dengan Johan, Tim PR Politik Rano-Embay, Tanggal 7 Maret

2017.

99