PROSIPROSIDINDINGG SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

“PERANAN ILMU SOSIAL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS DEMOKRASI DI

Serang, 18.09.2018

Auditorium Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

PENERBIT : UNTIRTA PRESS PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS Prodi Ilmu Pemerintahan 2018 “Peranan Ilmu Sosial Dalam Meningkatkan Kualitas Demokrasi Di Indonesia”

Auditorium Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Gedung B lt. 3 Serang, Banten

18 September 2018

1 PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS Prodi Ilmu Pemerintahan 2018 Peranan Ilmu Sosial Dalam Meningkatkan Kualitas Demokrasi Di Indonesia

All right reserved Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penulis/penerbit.

Cetakan Pertama: September 2018

Editor: Mahpudin, S.IP

Desain Sampul & Tata Letak: Muhamad Dika Anugrah

Panitia : M. Dian Hikmawawan, M.A Ika Ariani Indriyani, M.A Shanty Kartika Dewi, M.Si M. Rizky Godjali, M.IP

Reviewer : Abdul Hamid, Ph.D Anis Fuad, M.Si Riswanda, Ph.D Yearry Panji Setianto, Ph.D

Diterbitkan oleh Untirta Press Jl. Raya , Km. 4, Telp. (0254) 280330 Ext 111 Serang E-mail: [email protected] Website: http://www.up.untirta.ac.id

ISBN 978-602-5587-26-9

2

iii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang terus mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, serta dengan ijinNya Seminar Nasional dan Call for Papers dengan tema “peranan ilmu sosial dalam meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia”, dapat terlaksana dengan baik dan Prosiding ini dapat diterbitkan.

Dalam menyambut semakin semaraknya dinamika demokrasi di Indonesia, Call for papers ini bertujuan untuk melihat dan me-refleksikan kembali sejauhmana peran-peran ilmu sosial dalam meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia. Setidaknya para penulis naskah telah menyumbangkan hasil pikiran dan riset nya terkait dinamika demokrasi yang terjadi di Indonesia dalam beberapa tema. Tema – tema tersebut tentu saja hanya sebagain kecil dari dinamika dan yang terjadi dalam demokratisasi di Indonesia. Tapi setidaknya apa yang di suguhkan oleh para penulis dalam prosiding ini dapat memotret dinamika demokratisasi kita yang terkini dan juga menghasilkan banyak pertanyaan dan tantangan untuk menjawabnya.

Seminar Nasional dan “Call for Papers” ini diikuti oleh para akademisi, peneliti, prakttisi maupun pemerhati lingkup ilmu sosial yang telah memberikan kontribusi mereka melalui tulisan-tulisan dalam prosiding ini. Semnar Nasional dan Call for Papers ini juga menjadi langkah awal bagi kita semua untuk memulai memetakan dan menguraikan apa saja yang akan menjadi tantangan demokrasi kita sekarang dan ke depan-nya.

Kami menyadari bahwa prosiding ini tentu saja tidak luput dari kekurangan, untuk itu segala saran dan kritik kami harapkan demi perbaikan prosiding pada terbitan tahun yang akan datang. Akhirnya kami berharap prosiding ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak terkait. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan-pimpinan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Penulis Naskah, Peserta, dan Panitia, yang telah berupaya dengan keras mensukseskan Seminar Nasional dan call for papers ini. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa meridhoi semua usaha baik kita.

Editor

iv SAMBUTAN DEKAN

SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS

PRODI ILMU PEMERINTAHAN FISIP UNTIRTA

TEMA : “PERANAN ILMU SOSIAL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS DEMOKRASI DI INDONESIA”

Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarokaatuh

Pertama – tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT sehingga kita diberikan kesempatan untuk melaksanakan Seminar Nasional dan Call for Papers Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP Untirta. Sholawat dan salam tidak lupa kita limpah curahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah merubah dari alam kegelapan kepada alam yang terang benderang ini. Selanjutnya kami menghaturkan terima kasih banyak kepada Rektor Untirta, Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd dan jajarannya yang telah memberikan dukungan dan fasilitas sehingga seminar nasional ini dapat terlaksana dengan lancar. Kemudian, kami juga menghaturkan terima kasih yang setinggi – tingginya kepada keynote speakers dalam seminar nasional ini yaitu: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Prof. Muhadjir Effendy dan Planary Sessions: Alpha Amirachman (Ketua HIIPIS Banten) dan Dr. Phill. Adytia Perdana (Puskapol UI) serta para pemakalah dan peserta yang berpartisipasi dalam seminar nasional dan call for papers ini. Ucapan terima kasih kami sampaikan juga kepada Kaprodi Ilmu Pemerintahan, Abdul Hamid, Ph.D dan segenap penyelenggara dari seminar nasional ini yang telah berinisiasi terselenggaranya seminar nasional Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP Untirta ini.

Seminar Nasional ini merupakan agenda pertama yang dilaksanakan oleh Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP Untirta sebagai bagian dari pertanggungjawaban akademik dalam mengkaji dan menganalisis isu – isu terkini sehingga turut memperkaya khasanah ilmu sosial politik khususnya Ilmu Pemerintahan. Diambilnya tema seminar nasional yaitu : “Peranan Ilmu Sosial Dalam Meningkatkan Kualitas Demokrasi Di Indonesia” merupakan tema yang sangat menarik untuk dikaji sebab entitas demokrasi masih dianggap sebagai konsep terbaik di abad ini. Bahkan demokrasi di Indonesia justru berkembang sangat kompleks dan massif. Perkembangan demokrasi yang kompleks dan massif ini seringkali memunculkan pelbagai masalah seperti disparitas kelompok, konflik komunal hingga masalah politik identitas dan multikuturalisme. Oleh karena itu, sebagai seorang ilmuan dan akademisi di bidang sosial dan politik dipandang

v sangat penting untuk memberikan sebuah gagasan kritis dan solutif terkait bagaimana ilmu sosial berperan dalam meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.

Akhir kata, kita semua berharap agar seminar nasional dan call for papers ini dapat memberikan secercah harapan untuk menyumbangkan pemikiran kritis terhadap peningkatan kualitas demokrasi di Indonesia.

Wassalaamu’alaikum Wr Wb. Selamat berseminar, semoga lancar dan sukses

Dekan FISIP Untirta

Dr. Agus Sjafari, S.Sos.,M.Si NIP. 197108242005011001

vi DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...... iv

Sambutan Dekan FISIP ...... v

Daftar Isi ...... vii

Daftar Judul dan Peserta Seminar ...... ix

Politik Identitas dalam Pemilihan Kepala Daerah (Studi Kasus Pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022) ...... 1

Pelaksanaan Fungsi Pengawasan DPR RI dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia Tahun 2016...... 18

Subjek Marginal: Waria dalam Memperjuangkan Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya di Kota Serang Banten (Fenomena Keberadaan Waria Kota Serang) ...... 33

Menguatnya Ikatan Patronase Anies-Sandi dalam Pemilukada DKI Jakarta 2017 ...... 58

Era Post-Truth: Melawan Hoax dengan Fact Checkin ...... 70

Nasionalisme dan Identitas Etnisitas: Memahami Problematika Identitas Keetnisan dan Keindonesiaan dalam Demokrasi ...... 83

Politik Ruang dan Hukum Masyarakat Akur Cigugur ...... 89

Pencarian Informasi di Era Pemasaran Online...... 100

Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala Daerah pada Pilkada Banten 2017 ...... 108

Pendidikan Pemilih dan Penguatan Demokrasi ...... 131

Peran Serta Etnis Tionghoa dalam Politik Indonesia Pasca Refomasi ... 142

vii Analisis Sistem Sosial terhadap Adopsi Inovasi Kelestarian Lingkungan ...... 155

Serang I dalam Pemenuhan Hak Atas Pekerjaan Bagi Penyandang Disabilitas di ...... 173

Ekologi Politik Kawasan Konservasi: Kontestasi Kepentingan Antara Masyarakat Lokal, LSM, dan Pemerintah Studi Kasus: Wacana Penurunan Fungsi Kawasan Cagar Alam Pulau Sempu, Kabupaten Malang ...... 187

Redefinisi Relasi Kekuasaan: Fenomena Industri Seks Komersial Di Kota Serang ...... 200

Penjaringan Aspirasi Masyarakat melalui Reses Anggota DPRD Provinsi Banten (Studi Kasus pada Masa Persidangan ke II Tahun Sidang 2017/2018) ...... 215

Implementasi Program Peningkatan Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten (Studi Pada Pelatihan Kewirausahaan Di D’taker Creative Center Provinsi Banten) ...... 232

Implementasi Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Pembinaan Anak Jalanan Gelandangan Pengemis dan Pengamen Di Kota Tangerang...... 243

Pembingkaian Berita Kericuhan Aksi Demonstrasi pada Peringatan 20 Tahun Reformasi di Media ...... 255

Dekonstruksi Makna Maskulinitas pada Tren Korean Pop (K-POP) sebagai Praktik Identitas Remaja ...... 267

Pelembagaan Akuntablitas Sosial dalam Tata Kelola Pemerintahan Desa di Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur ...... 284

viii Daftar Judul dan Peserta Seminar

1. Andi Prima, Abdul Hamid, M. Dian Hikmawan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Politik Identitas dalam Pemilihan Kepala Daerah (Studi Kasus Pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022)

2. Asyifa Rahmadina Fazrin, Leo Agustino, Shanty Kartika Dewi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Pelaksanaan Fungsi Pengawasan DPR RI dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia Tahun 2016

3. Dewi Ayu Lestari, Abdul Apip, M. Dian Hikmawan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Subjek Marginal: Waria dalam Memperjuangkan Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya di Kota Serang Banten (Fenomena Keberadaan Waria Kota Serang

Dina Fadiyah, Ummi Zakiyah Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Menguatnya Ikatan Patronase Anies-Sandi dalam Pemilukada DKI Jakarta 2017

4. Dudi Hartono Universitas Mercu Buana Era Post-Truth: Melawan Hoax dengan Fact Checkin

5. Eko Wahyuno, Yopi Perdana Kusuma, Hamidi Universitas Muhammadiyah Tangerang Nasionalisme dan Identitas Etnisitas: Memahami Problematika Identitas Keetnisan dan Keindonesiaan dalam Demokrasi

6. Ibnu Asqori Pohan, Reynaldi Istanto Universitas Brawijaya Politik Ruang dan Hukum Masyarakat Akur Cigugur

7. Lidya Agustina Puslitbang Aptika dan IKP, Badan Litbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika Pencarian Informasi di Era Pemasaran Online

8. Mahpudin, Abdul Hamid, Shanty Kartika Dewi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

ix Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala Daerah pada Pilkada Banten 2017

9. Muhtar Haboddin, Ahmad Imron Rozuli Universitas Brawijaya Pendidikan Pemilih dan Penguatan Demokrasi

10. Raden Maisa Yudono, Nurmasari Situmeang, Wiwiek Rukmi Dwi Astuti Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta Peran Serta Etnis Tionghoa dalam Politik Indonesia Pasca Refomasi

11. Rahmi Winangsih Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Analisis Sistem Sosial terhadap Adopsi Inovasi Kelestarian Lingkungan

12. Rani Sulastri Maulani, Yeni Widyastuti, M. Rizky Godjali Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang I dalam Pemenuhan Hak Atas Pekerjaan Bagi Penyandang Disabilitas di Kabupaten Serang

13. Resya Famelasari, Yuyun Priantini Universitas Brawijaya Ekologi Politik Kawasan Konservasi: Kontestasi Kepentingan Antara Masyarakat Lokal, LSM, dan Pemerintah Studi Kasus: Wacana Penurunan Fungsi Kawasan Cagar Alam Pulau Sempu, Kabupaten Malang

14. Satria Ramadhan, Riswanda, Ika Arinia Indriyany Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Redefinisi Relasi Kekuasaan: Fenomena Industri Seks Komersial Di Kota Serang

15. Shelly Agustia, Leo Agustino, Shanty Kartika Dewi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Penjaringan Aspirasi Masyarakat melalui Reses Anggota DPRD Provinsi Banten (Studi Kasus pada Masa Persidangan ke II Tahun Sidang 2017/2018

16. Sifa Mufalina, Titi Stiawati, M. Rizky Godjali Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

x Implementasi Program Peningkatan Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten (Studi Pada Pelatihan Kewirausahaan Di D’taker Creative Center Provinsi Banten)

17. Syahira Layali, Anis Fuad, Ika Arinia Indryany Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Implementasi Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Pembinaan Anak Jalanan Gelandangan Pengemis dan Pengamen Di Kota Tangerang

18. Tiara Kharisma Pranata Humas Arsip Nasional RI Pembingkaian Berita Kericuhan Aksi Demonstrasi pada Peringatan 20 Tahun Reformasi di Media Daring

19. Uliviana Restu Handaningtias, Ika Arinia Indriyany, Husnan Nurjuman Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Dekonstruksi Makna Maskulinitas pada Tren Korean Pop (K-POP) sebagai Praktik Identitas Remaja

20. Urbanus Ola, Frans B Tokan Unika Widya Mandira Kupang Pelembagaan Akuntablitas Sosial dalam Tata Kelola Pemerintahan Desa di Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur

xi PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Politik Identitas dalam Pemilihan Kepala Daerah (Studi Kasus pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022)

Andy Prima Sahalatua, Abdul Hamid, Dian Hikmawan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

[email protected], [email protected], m.dianhikmawan@fisip- untirta.ac.id

Abstract: Indonesia is a country that has a variety of cultures and religions so that the identity in his community is so very important, post-reform sentiment between groups strengthened both religious and ethnic groups, sentiment among groups is then accommodated and used by political elites as a weapon in the election in areas including in Jakarta which is a barometer of state politics. The theoretical approach used in this research is identity politics, multiculturalism and political participation. From the analysis using the theory can be concluded that the political elite and candidate head of the region, as deliberately maintain or play the identity politics, for political interests and hegemony of power. As we see in the political realities in the election of Governor of DKI Jakarta 2017 last year. With a certain identity, candidate candidates can bargain position, this shows significant ethnic and religious factors to gain support and influence the people's choice in the 2017 Governor Election Jakarta. Keywords: General Election; Jakarta; Political Identity.

Abstrak: Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam kebudayaan dan agama sehingga identitas dalam diri masyarakatnya begitu sangat penting, pasca reformasi sentimen antar golongan semakin menguat baik golongan agama maupun golongan etnis, sentimen antar golongan tersebut kemudian diakomodir dan dipergunakan para elite politik sebagai senjata dalam pemilihan umum di daerah termasuk di Jakarta yang merupakan barometer perpolitikan negara. Pendekatan Teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah politik identitas, multikulturalisme dan partisipasi politik. Dari hasil analisa menggunakan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa para elite politik dan calon kepala daerah, seolah sengaja memelihara atau memainkan politik identitas itu, untuk kepentingan politik dan hegemoni kekuasaan. Seperti kita lihat dalam realitas politik di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 lalu. Dengan identitas tertentu, calon kandidat bisa melakukan posisi tawar, ini menunjukkan faktor etnis dan agama cukup signifikan untuk mendapatkan dukungan dan mempengaruhi pilihan masyarakat dalam Pemilihan Gubernur Jakarta tahun 2017. Kata kunci : Pemilihan Umum; Jakarta; Politik Identitas.

1

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Pendahuluan Salah satunya exit poll yang Istilah Politik Identitas telah dilakukan oleh Saiful Mujani Research menarik perhatian bagi para akademisi and Cosulting (SMRC) berdasarkan suku, maupun pemerhati masalah sosial politik ras, survei yang digelar Saiful Mujani di Indonesia, bahkan mendapat tempat Research and Consulting pada 20 yang istimewa beberapa tahun terakhir. September 2012 menemukan hanya etnis Merujuk tulisan Muhtar Haboddin (2012), Betawi yang mayoritas memilih pasangan berjudul “Menguatnya Politik Identitas Di -Nachrowi Ramli (75,1 Ranah Lokal” menyebutkan bahwa persen), namun etnis-etnis lain sebagian “menguatnya politik identitas di tingkat besar memilih pasangan - lokal terjadi bersamaan dengan politik Basuki Tjahaja Purnama dan Etnis Jawa, desentralisasi. Pasca penetapan UU No. 63,3 persen memilih Jokowi- Ahok. 22/1999, gerakan politik identitas Kemudian 50,5 persen etnis Sunda juga semakin jelas. Faktanya, banyak aktor memilih pasangan yang diusung Partai baik lokal dan politik nasional Demokrasi Indonesia Perjuangan dan menggunakan isu ini secara intens untuk Partai Gerakan Indonesia Raya ini. Paling pembagian kekuasaan”. Dalam tulisan tinggi, 92,5 persen etnis China dan 93,1 Muhtar Haboddin yang juga mengutip persen etnis Batak memilih Jokowi-Ahok beberapa literatur ilmu politik, bahwa kemudian 74,1 persen etnis Minang juga politik identitas dibedakan secara tajam pilih Jokowi-Ahok, sementara mayoritas antara identitas politik (political identity) etnis-etnis lain (76,3 persen) juga dengan politik identitas (political of memilih pasangan Joko Wi-Ahok., dan identity). Political identity merupakan juga masyarakat jakarta yang masih konstruksi yang menentukan posisi sentimen dengan budaya China kepentingan subjek di dalam ikatan suatu (tiongkok) yang belum pernah redam. komunitas politik sedangkan political of Kita ketahui diskriminasi terhadap orang identity mengacu pada mekanisme politik keturunan Tionghoa atau China di pengorganisasian identitas (baik identitas Indonesia sangatlah besar seperti yang politik maupun identitas sosial) sebagai ditulis oleh Susan Balckburn (2013) sumber dan sarana politik. Beberapa dalam bukunya “Jakarta: Sejarah 400 ilmuan juga membedakan antara politik Tahun”, diskriminasi terhadap orang identitas dengan politik etnisitas, China (Tionghoa) pertama kali tercermin meskipun memiliki persamaan yang pada tahun 1740, yang mana pada saat itu cenderung menjadikan “perbedaan” pemerintahan kolonial Hindia –Belanda sebagai instrumen politik membunuh warga keturunan Tionghoa Politik Identitas di Pilkada di DKI atau Cina sebanyak 10.000 jiwa dalam Jakarta mulai gencar digunakan semenjak peristiwa geger pacinan. Kejadian tahun 2012 beberapa gambaran isu terburuk terjadi pada tahun 1998 ketika sentimen etnis dalam pemilihan kepala terjadi kerusuhan pada bulan mei tahun daerah Daerah Khusus Ibukota (DKI) itu,banyak sekali warga keturunan Jakarta tahun 2012 ini dalam menjaring Tionghoa di bunuh, dirampas harta pemilih telah diukur dalam berbagai bendanya, dan bahkan terjadi lembaga survei.

2

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 pemerkosaan terhadap warga perempuan Metode keturunan Tionghoa. Dalam Penelitian ini, metode yang Sentimen terhadap etnis keturuna digunakan adalah kualitatif dengan tersebut menjadi salah satu faktor pendekatan studi kasus, Penelitian ini politisasi identitas di pilkada DKI Jakarta akan berfokus pada partisipasi politik tahun 2012, pada posisi ini masyarakat didalam Pilkada DKI Jakarta menguntungkan posisi Fauzi Bowo yang tahun 2017, untuk memperoleh data yang beetnis asli betawi, walaupun pada benar dan akurat, sehingga mampu akhirnya Jokowi Basuki dapat menjawab permasalahan dalam memenangkan pilkada 2012 efek penelitian. Maka teknik pengumpulan sentimen etnis maupun agama belum data dalam penelitian ini adalah memudar, FPI menjadi salah satu motor dokumentasi, audio visual Dan penggerak dalam menolak posisi Ahok wawancara.Instrumen yang digunakan menjadi pimpinan di DKI Jakarta, mulai oleh peneliti dalam hal ini adalah dari penolakan terhadap pelantikan Ahok instrumen pokok dan instrumen karena beragama Kristen sampai penunjang. Instrumen pokok adalah melantik Gubernur tandingan sebagai manusia itu sendiri sedangkan instrumen mosi tidak percaya kepada kepemim- penunjang adalah studi kepustakaan, pinan Ahok, Hal-hal seperti berikut dokumentasi dan juga wawancara. pastilah akan membuahkan perpecahan Instrumen pokok dalam penelitian ini diantara warga DKI Jakarta yang begitu adalah peneliti sendiri. Peneliti sebagai majemuk dan multikultur dan efek dari instrumen dapat memahami serta menilai Pilkada 2012 ini menjadi tambah panas di berbagai bentuk dari interaksi di Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Konflik- lapangan. Menurut Moleong (2011) konflik serta isu SARA pada Pilkada 2012 Kedudukan peneliti dalam penelitian telah menjadi penyebab menguatnya isu kualitatif adalah ia sekaligus merupakan identitas di pilkada DKI Jakarta pada perencana, pelaksana, pengumpulan data, putaran selanjutnya yang mana Ahok analisis, penafsir data, pada akhirnya ia kembali mencalonkan diri menjadi menjadi pelapor hasil penelitiannya. gubernur DKI Jakarta. Etnisitas dan Agama menjadi isu yang Hasil dan Diskusi hangat dalam pemilihan gubernur Daerah Pembentukan Politik Identitas Dalam Khusus Ibukota (DKI) Jakarta 2017 Pilkada DKI Jakarta 2017 karena ada keyakinan di benak para Menurut Stuart Hall, pembentukan kandidat atau tim suksesnya bahwa cara identitas seseorang tidak dapat termudah dan paling efektif menarik hati dilepaskan dari, sense (rasa/kesadaran) orang untuk memilih seorang kandidat terhadap ikatan kolektivitas‟. Dari adalah dengan cara membangkitkan pernyataan tersebut, maka ketika ikatan emosional pemilih pada calon. identitas diformulasikan sebagai sesuatu Ikatan emosional mana yang bisa yang membuat seseorang memiliki melebihi kecintaan seseorang pada berbagai persamaan dengan orang lain, identitas primordialnya seperti suku, maka pada saat yang bersamaan juga agama, ras, dan golongan atau komunitas. identitas memformulasikan otherness

3

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

(keberbedaan) atau sesuatu yang diluar memposisikan calon sebagai orang persamaan-persamaan tersebut. Sehingga yang sama dengan masyarakat luas karakteristik identitas bukan hanya Gerakan pembentukan Politik dibentuk oleh ikatan kolektif, melainkan Identitas di DKI Jakarta muncul dengan juga oleh kategori-kategori pembeda adanya pendekatan kondisional, (categories of difference) (Setyaningrum, keterpecahan membutuhkan sumber 2005). sumber untuk dimobilisasi, sebelum Ada 3 pendekatan pembentukan terselenggaranya pilkada DKI Jakarta identitas, yaitu: 2017 beberapa kelompok Islam seperti 1. Primordialisme : Identitas diperoleh FPI dan GMJ memanfaatkan kondisi dari secara turun temurun seperti halnya remuknya kepercayaan masyarakat agama maupun etnis dengan muslim Jakarta terhadap Ahok karena pendekatan ini aspek primordialisme diduga menistakan Agama islam, dijadikan sumber utama dalam kelompok lawan kemudian mencoba pendekatan kepada seseorang untuk mecari sumber sumber golongan yang menentukan pilihan nya apakah orang mudah dimobilisasi untuk kemudian tersebut memiliki Agama yang sama membuat perpecahan dan meraup suara atau Etnis yang sama dengan dirinya. pemilih yang telah di mobilisasi oleh 2. Konstruktivisme : Identitas sebagai sumber sumber tersebut. Terjadi sesuatu yang dibentuk dan hasil dari keseimbangan mobilisasi dari atas dan proses sosial yang kompleks. Identitas partisipasi bawah membuat gerakan ini dapat terbentuk melalui ikatan-ikatan kian lama kian menguat sehingga dapat kultural dalam masyarakat seperti memecah suara dari Ahok-Djarot. pembentukan identitas bangsa yang Adapun pembentukan politik lahir dari proses sosial yang begitu Identitas di Pilkada DKI Jakarta 2017 kompleks, sehingga melahirkan sebagai berikut: identitas kolektif di dalam masyarakat, 1. Media Sosial : peran media sosial dalam penbemtukan ini Identitas lahir sangat berarti dalam proses dari penggalian dan penanaman nilai pembentukan politik identitas di sosial di masyrakat itu sendiri seperti masyarakat DKI Jakarta, terutama halnya Bhineka Tunggal Ika yang masyarakat muslim yang merupakan merupakan identitas kolektif bangsa kelompok dominan di Jakarta, hal ini dengan upaya untuk mempersatukan didasari banyak nya konten konten golongan –golongan yang ada di yang bernuansa SARA yang terus giat Indonesia baik Agama maupun Etnis di publish untuk mempengaruhi nya. orientasi politik masyarakat DKI 3. Instrumentalisme : Identitas merupa- Jakarta. kan sesuatu yang dikonstruksikan 2. Aksi Bela Islam : Aksi bela islam yang untuk kepentingan elit dan lebih dilakukan secara berkala ini pun menekankan pada aspek kekuasaan memiliki pengaruh yang luar biasa, pembentukan identitas, biasa nya tujuan aksi ini mencoba menyatukan pembentukan identitas ini digunakan persepsi masyarakat muslim Jakarta dalam pemilihan umum untuk

4

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

bahwa Ahok adalah musuh Islam dan yang memarjinalisasikan mereka di masa haram mendukung nya. lalu. Identitas berubah menjadi politik 3. Penggunaan Tempat Ibadah: identitas ketika menjadi basis perjuangan penggunaan tempat Ibadah sebagai aspirasi kelompok (Bagir, 2011). sarana kampanye tentu sangat Identitas bukan hanya persoalan dilarang, tempat ibadah seharusnya sosio-psikologis, tetapi juga politis. Ada netral dalam urusan perpolitikan, politisasi atas identitas. Identitas yang namun disalah satu sisi tempat dalam konteks kebangsaan seharusnya ibadah adalah ladang yang sangat digunakan untuk merangkum kebinekaan subur untuk menanamkan buah pikir bangsa ini, justru mulai tampak kepada masyarakat karena ceramah pengunaan identitas-identitas sektarian, yang dilakukan ditempat ibadah akan baik dalam agama suku, daerah, dan lain- bersifat dogma sehingga mengikat lain. jemaat atau umat nya. Identitas yang menjadi salah satu 4. Intimidasi : kuatnya pengaruh sosial dasar konsep kewarganegaraan media disertai dengan dogma dalam (citizenship) adalah kesadaran atas tempat ibadah yang bernuansa kesetaraan manusia sebagai warganegara. sentimen terhadap golongan tertentu Identitas sebagai warganegara ini membuat beberapa masyarakat menjadi bingkai politik untuk semua muslim di DKI Jakarta menganggap orang, terlepas dari identitas lain apapun Pilkada DKI Jakarta 2017 adalah yang dimilikinya seperti identitas agama, peperangan terhadap penista Agama etnis, daerah dan lain-lain (Bagir, 2011) Islam sehingga siapapun Gubernur Politik identitas bisa bersifat positif DKI Jakarta yang akan datang harus maupun negatif. Bersifat positif berarti beragama Islam tidak boleh diluar menjadi dorongan untuk mengakui dan daripada itu, hal ini membuat para mengakomodasi adanya perbedaan, pendukung pasangan Ahok yang bahkan sampai pada tingkat mengakui beragama muslim di beri label predikat keistimewaan suatu daerah sebagai pendukung dan pelindung terhadap daerah lain karena alasan yang penista Agama, mereka mengalami dapat dipahami secara historis dan logis. tekanan dan intimidasi dari Bersifat negatif ketika terjadi diskriminasi masyarakat muslim di daerah antar kelompok satu dengan yang lain, nya.seperti contoh jenazah nenek misalnya dominasi mayoritas atas hindun yang tidak dapat di sholatkan minoritas. Dominasi bisa lahir dari karena keluarga mendukung perjuangan kelompok tersebut, dan lebih pasangan Ahok – Djarot. berbahaya apabila dilegitimasi oleh negara. Negara bersifat mengatasi setiap Penggunaan Politik Identitas Dalam kelompok dengan segala kebutuhan dan Pilkada DKI Jakarta 2017 kepentingannya serta mengatur dan Politik Identitas adalah suatu kajian membuat regulasi untuk menciptakan untuk menjelaskan situasi yang ditandai suatu harmoni (Bagir, 2011). dengan kebangkitan kelompok-kelompok Dalam konteks Pilkada DKI Jakarta, identitas sebagai tanggapan untuk represi tidak dapat dipungkiri kasus penistaan

5

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 agama dan penggunaan politik identitas mushala dengan khotbah bahwa haram membuat elektabilitas Ahok terjun bebas. hukumnya untuk memilih pemimpin Berawal dari pernyataan Basuki Tjahaja nonmuslim. Purnama atau Ahok di Kepulauan seribu Masyarakat ibu kota pun terpolarisasi yang mengutip surat Al Maidah 51 yang dan terpecah menjadi dua kubu yang kemudian potongan pernyataan itu berlawanan dan rawan terjadi nya diunggah ke Facebook oleh Buni Yani dan konflik, hal ini terjadi oleh alm. nenek menjadi bola panas di media sosial, hindun di Jakarta Selatan yang tidak bisa penggunaan media sosial sebagai media di sholatkan di masjid dekat rumahnya baru yang tidak memiliki batasan karena beliau dan keluarga nya memang menjadi tidak terkendali mendukung pasangan Ahoh-Djarot yang manakala dijadikan sebagai sarana untuk tidak sesuai dengan ajaran atau ajakan kepentingan politik dan kampanye. dari masyarakat sekitar nya untuk tidak Unggahan di Facebook itupun menjadi memilih pemimpin non-muslim. ramai dan dijadikan entry point bagi Penggunaan Identitas sebagi senjata lawan lawan politik Ahok untuk dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 sudah melancarkan serangan terhadap Ahok terbukti lumayan ampuh dalam yang popularitasnya tidak terbendung. menggoyang pasangan calon lain yang Pascapernyataan Ahok itu, berbagai tidak memiliki persamaan Identitas elemen masyarakat yang didominasi oleh dengan masyarakat dominan Jakarta dan ormas-ormas Islam termasuk FPI yang mobilisasi masa yang begitu sangat kuat sejak awal anti-Ahok mulai bergerak dan dilakukan oleh aktor politik dan tim melakukan aksi berjilid secara sistematis sukses kemenangan calon yang yang tujuannya adalah memenjarakan mengarahkan partisipasi politik individu Basuki karena dianggap sebagai penista untuk berorientasi terhadap identitas agama. calon yang akan dipilih dibandingakan Lebih dari itu, kelompok massa juga program dan gagasan yang ditawarkan, meneriakkan pemilih muslim wajib penggunaan dua isu sentimen identitas memilih pemimpin muslim hal ini tersbut adalah sebagai berikut. didukung pula oleh Fatwa MUI yang menyuarakan haram memilih pemimpin Sentimen Etnis Dalam Pemilihan Kafir (non-muslim), isu identitas tersebut Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 ditujukan untuk menyerang Ahok, Ahok Sentimen etnis seringkali dinilai yang notabene keturunan Tionghoa dan sebagai salah satu kekuatan sekaligus beragama Kristen kemudian problematika dalam arena demokrasi. dipersepsikan sebagai pemimpin yang Tak terkecuali pada kontestasi Pemilu tidak layak dipilih oleh umat muslim di dan Pilkada di Indonesia. Etnisitas ibu kota. Isu SARA dan politik Identitas sebagai salah satu kategori dalam terus dimainkan, dunia maya dipenuhi sosiologi politik berkembang seiring dengan cyber army yang membentuk dengan perubahan pola politik identitas. opini dan ditambah dengan masuknya Dalam tatanan rezim politik yang bersifat mesin politik kelompok Islam yang tertutup, etnisitas secara sengaja dicoba menjadi lawan Ahok ke masjid dan untuk dieliminasi dari panggung arena

6

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 politik. Kendati demikian, etnisitas dalam dari proses sosial yang komples yang kadar tertentu terus bermain dalam terbentuk dari ikatan-ikatan kultural politik identitas dalam panggung dalam masyarakat yang dibangun kekuasaan secara laten. Sementara itu, berdasarkan pengalaman masa lampau dalam tatanan rezim politik yang bersifat (dalam Widayanti, 2009) melalui terbuka, etnisitas justru nampak terus pendekatan ini para elite politik di DKI mengalami penguatan, mendapatkan Jakarta mencoba memobilisasi nya ruang ekspresi yang semakin luas. menjadi kekuatan politik dalam Pilkada. Bahkan etnisitas seringkali menjadi dasar legitimasi sejarah sosial politik struktur FPI Dan Politisasi Etnis Dalam Pilkada politik pada level lokal atau daerah DKI Jakarta 2017 (Marzuki, 2010). Fornt Pembela Islam (FPI) menjadi Dalam pilkada DKI Jakarta 2017 salah satu aktor penting dalam Pilkada terdapat 3 pasangan calon yang beragam DKI Jakarta 2017, FPI selalu aktif etnis pasangan pertama Agus-Sylvi, Agus menyuarakan mengenai penolakan memiliki etnis jawa dan slvi etnis betawi, terahadap Basuki dari tahun 2012, pada kedua Ahok-Djarot, Ahok beretnis china tahun tersebut FPI belum mampu (tionghoa) dan Djarot beretnis jawan dan memobilisasi masa yang sangat besar yang ketiga Anies-Sandi, Anies beretnis karena masyarakat muslim Jakarta tidak jawan dan Sandi beretnis padang. Dari menganggap Basuki sebagai musuh umat ketiga pasangan calon yang terdapat salah Islam, FPI baru mampu memasifkan satu pasangan calon yang beretnis betawi massa ketika basuki teridinkasi kasus yakni Slviana yang menjadi calon wakil penistaan agama, pada saat momentum gubernur bersama Agus Harimurti tersebut FPI mengambil peran penting Yudhoyono, walaupun Slyviana merupa- untuk menyatukan persepsi masyarakat kan Etnis Betawi nyatanya etnis betawi muslim Jakarta bahwa Basuki adalah yang dimiliki Slyviana tidak terlalu kuat musuh bersama umat islam (common untuk mengambil simpati pemilih di DKI enemy) dengan memanfaatkan kondisi Jakarta, ini dibuktikan bahwa Agus-Slyvi yang sedang kacau akibat pidato Basuki hanya mengantongi suara sebanyak 17,05 tersebut. persen (KPUD DKI Jakarta) yang Pasca pidato Ahok sentimen membuatnya menduduki peringkat terhadap etnis golongan keturunan China terakhir dalam putaran pertama Pilkada meningkat dan masuk dalam 5 besar DKI Jakarta. golongan yang tidak disukai warga DKI Yang menjadi perhatian utama dalam Jakarta seperti yang dirilis oleh Saiful sentimen etnis di pilkada Dki jakarta Mujani Research and Consulting (SMRC) 2017 adalah sentimen pribumi dan non- pada November 2016. Sehingga aksi pribumi (orang keturunan bangsa asing), penolakan Ahok yang dimotori oleh Front pembentukan identitas pribumi dapat Pembela Islam dapat memobilisasi massa dilihat melalui teori pembentukan aksi yang sangat besar pada 2 desember identitas oleh Stuart Hall melalui 2016, slogan “ganyang cina” menjadi pendekatan Konstruktivisme yang bukti belum memudarnya sentimen antar memandang identitas sebagai suatu hasil etnis di DKI Jakarta.

7

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Hal ini terjadi karena Identitas tidak ada peningkatan sama sekali dari seseorang tidak dapat dilepaskan dari putaran satu ke putaran kedua. sense (rasa/kesadaran) terhadap ikatan “isu etnis cina memang terasa kolektivitas, dari pernyataan tersebut sekali ya, apalagi di daerah Ciracas maka ketika identitas di formulasikan ini, banyak banget selebaran yang hasut orang buat jangan milih sebagai sesuatu yang membuat seseorang Ahok karena dia Cina lah, antek memiliki berbagai persamaan dengan pki lah, kafir lah pokok nya segala orang lain, maka pada saat yang yang jelek pasti Ahok kena ( bersamaan juga identitas mem- wawancara dengan Richad formulasikan otherness (Keberbedaan) Fernando salah satu tim sukses (widayanti, 2009) pada contoh ini FPI Basuki – Djarot pada tanggal 20 berhasil membuat kesadaran kolektif Juni 2018)”. Sentimen etnis acap kali menjadi akan bahaya nya etnis China di Jakarta komoditas politik dan dipakai saat sehingga masyrakat muslim DKI Jakarta memilih para calon gubernur. Isu etnis membenci dan menjauhi golongan etnis untuk sementara diperlukan untuk Cina. mendulang suara, bila ini dilakukan, Bila dilihat dari serangkaian justru akan memberikan pendidikan kampanye dan aksi tersebut tim sukses politik buruk bagi masyarakat. Isu etnis ataupun golongan tertentu mencoba yang digulirkan ini sebetulnya bukan memobilisasi masa dengan melempar secara langsung dari publik, tapi keresahan ke masyarakat dengan digulirkan oleh elit-elit politik. Konstruksi ancaman Keturunan etnis China elit ini kemudian diartikan oleh (tionghoa) yang bukan asli pribumi konsultan-konsultan politik di belakang Indonesia dapat menguasai Indonesia para cagub ini. dengan cara merebut DKI Jakarta terlebih dahulu yang nanti akan menyengsarakan Sentimen Agama Dalam Pemilihan penduduk asli Indonesia yang ada di DKI Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 Jakarta, Huntington dan Nelson (dalam Sentimen agama merupakan Hamid, 2017) mengartikan pola seperti perilaku manusia, khususnya umat ini sebagai partisipasi politik mobilisasi beragama (yang diwujudkan melalui kata, yang yang melempar argumentasi guna tindakan, kebijakan, keputusan) yang mengajak, menganjurkan atau bahkan merendahkan, membatasi, dan meremeh- memaksa masa untuk mengikuti arah kan golongan agama lain yang tidak politiknya dan bisa jadi kesadaran sejalan dengan nilai-nilai agama yang kolektif yang timbul akibat termobiliasi dianut nya, agar orang yang berbeda tersebut , dapat pula menjadikan indiviu agama tersebut tidak mendapatkan hak- menjadi partisipan otonom yang sudah haknya serta tidak mampu yakin dengan isu tersebut. mengaktualisasi dirinya secara utuh Kuatnya mobilisasi massa yang (Munir, 2018). dilakukan oleh para tim sukses maupun Pada umumnya, faktor utama yang kampanye penolakan terhadap Etnis Cina menunjang sentimen Agama adalah oleh Front Pembela Islam (FPI) membuat dorongan dorongan dari pihak luar suara Basuki di Pilkada DKI Jakarta 2017

8

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 kepada seseorang. Pihak luar yang Tidak bisa dibantah oleh siapapun, dimaksud antara lain, para tokoh-tokoh bahwa sentimen Agama adalah hal yang atau pemimpin Agama, politik, penguasa, menakutkan pada situasi dan lingkungan pengusaha, pemerintah, kepala suku. pergaulan sosial, hubungan antar umat Mereka adalah orang-orang yang ingin agama, pengangkatan dan pemilihan meraih keuntungan dari suatu perbedaan. pemimpin, khususnya dalam pemilihan Bagi mereka, perbedaan merupakan Gubernur di DKI Jakarta tahun 2017. suatu kesalahan dan ketimpangan sosial, sehingga perlu diperbaiki melalui Masjid : Politisasi Agama Dalam pemurnian dengan cara menghilangkan Pilkada DKI Jakarta 2017 atau menghancurkan semua hal yang Politisasi Agama adalah politik berbeda. manipulasi mengenai pemahaman dan Menjelang pilkada DKI Jakarta 2017 pengetahuan keagamaan atau sentimen Agama meningkat cukup tajam, kepercayaan dengan menggunakan cara seperti survei yang dilakukan oleh propaganda, Indoktrinasi, kampanye, Lingkar Survei Indonesia (LSI) pada saat disebarluaskan, sosialisasi dalam wilayah sebelum dan sesudah aksi 212 terhadap publik dilaporkan atau diinterpretasikan pengaruh agama dalam pilkada DKI agar terjadi migrasi pemahaman, Jakarta 2017, hasil nya pada bulan maret permasalahan dan menjadikannya seolah- dan oktober tahun 2016, yang masing- olah merupakan pengetahuan masing 40 dan 55 persen responden keagamaan/kepercayaan, kemudian, menganggap sentimen agama sangat dilakukan tekanan untuk memengaruhi penting, dan pasca aksi 212 LSI mencatat konsensus keagamaan/kepercayaan sentimen agama warga Jakarta meningkat dalam upaya memasukan kepentingan mencapai 71,4 persen. sesuatu kedalam sebuah agenda politik, Meningkatnya isu sentimen Agama menurut Agnes Heller gerakan politik di Pilkada DKI Jakarta tak lepas dari identitas baik didalam nya politisasi etnis pengaruh pidato ahok di kepualaun maupun politisasi agama semua nya di seribu yang menjadi alasan umat muslim dasari oleh satu fokus perhatian utama untuk bergerak menjatuhkan Ahok, yaitu difference (perbedaan) (dalam Ubed, sebelum aksi 212 maupun aksi Abdillah 2002). sebelumnya 411, surat Al-Maidah ayat 51 Dengan memanfaatkan kondisi tidak terlalu berpengaruh dalam sentimen Agama yang sedang menguat popularitas Ahok di DKI Jakarta hal ini pada akhir tahun 2016 para elite partai terlihat dari berbagai aksi penolakan politik maupun tim sukses para pasangan dirinya dari tahun 2012-2014 tidak calon berlomba menggunakan nya menimbulkan dampak yang signifikan, menjadi sebuah instrumen kekuatan barulah ketika Ahok mempergunakan seperti yang dikatan oleh stuart hall surat Al-Maidah ayat 51 di pulau pramuka dengan pendekatan instumentalisme dampak yang besar terjadi dan dalam gerakan politik identitas bahwa menurunkan kepercayaan umat muslim Identitas dipergunakan dan dikonstruksi- terhadap Ahok. kan untuk kepentingan elite guna meraih kekuasaan (dalam Widayanti, 2009).

9

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Penggunaan Sentimen Agama dalam masjid sangatlah ampuh dan sebagai kekuatan politik dilakukan memiliki dampak yang besar. melalui beberapa cara seperti Dalam Pilkada DKI Jakarta Masjid pemasangan poster, spanduk bahkan menjadi tempat yang subur untuk sampai ceramah di tempat ibadah, tempat menanamkan sentimen agama sebagai ibadah seperti masjid dinilai menjadi alat pemersatu jemaat atau umat nya, bangunan gerakan politik yang ampuh dapat dilihat beberapa pasangan calon karena sifat dogma yang terkandung dan tim sukseknya mencoba meraup dalam setiap ceramah di masjid dapat suara dari dalam masjid diantaranya mempermudah memobilisasi massa seperti Amien Rais, Prabowo dan Anies sehingga para elite politik tidak harus yang menggunakan masjid Al-Azhar bersusah payah untuk membentuk sebagai bangunan politik untuk meraih instrumen kekuatan dalam pemilihan simpati masyarakat muslim DKI Jakarta, umum, cara ini lebih praktis dan ampuh para elite politik dan calon Gubernur dibandingkan dengan melakukan tersebut mengadakan acara gerakan mobilisasi massa dengan menggunakan shalat subuh berjamaah di masjid Al- proses kampanye konvensional berupa Azhar pada tanggal 15 januari 2017 Tema kampanye di media sosial, spanduk yang diangkat pada acara ini adalah ataupun orasi politik. “Tabaligh Akbar Politik Islam: Berbeda Masjid digunakan sebagai bangunan dalam Mazhab Bersatu Dalam Politik” politik sudah pernah diterapkan oleh secara keseluruhan acara dalam kegiatan partai FIS di Aljazair menggunakan tersebut mencoba menyatukan umat masjid sebagai tempat menggaungkan islam untuk tidak memilih pemimipin seruan politik untuk meraih suara dalam non-muslim, acara inipun mendapat pemilihan umum, di Indonesia sendiri sanksi dari Bawaslu DKI Jakarta Masjid juga menjadi bangunan politik berdasarkan nomor registrasi yang sangat berpengaruh seperti tulisan 026/LP/Prov-DKI/I/2017.(Dokumen Muhhamad Afdillah (2016) dalam Bawaslu DKI Jakarta) karena diduga bukunya yang berjudul “Dari Masjid Ke melakukan kampanya bernuansa SARA Panggung Politik” menjelaskan dalam lingkungan tempat ibadah yang bagaimana kyai tajul mampu membangun seharusnya bersih dari kampanye politik basis kelompok syiah di sampang, jawa seperti yang tertera dalam PKPU 12 timur dengan sangat pesat, kyai tajul Tahun 2016 yang merupakan perubahan menggunakan masjid sebagai media PKPU 7 Tahun 2015 Pasal 66 ayat 1 huruf dakwah sosial nya untuk meyakini j yang berisi tentang larangan kampanye masyrakat sampang bahwa ajaran syiah di tempat ibadah dan institusi pendidikan. yang diajarkan olehnya adalah ajaran Kampanye dilingkungan masjid juga yang benar, hal ini berdampak pada sepi dilakukan oleh pasangan Agus –Slyvi, nya masjid-masjid kelompok sunni akibat pasangan tersebut melakukan peresmian para santri nya pergi untuk ibdaha ke dan ceramah yang bernuansa politik di masjid-masid yang dipimpin kyai tajul, Masjid Nurul Ikhsan Grogol, Jakarta Barat konflik syiah dan sunni di sampang di tanggal 15 Januari 2017 dalam menunjukan mobilisasi yang dilakukan di kedatangannya dimasjid tersbut agus

10

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 menjanjikan kepada warga jakarta untuk agama nya, ini seperti yang memberikan dana 1 miliyar untuk satu dilakukan oleh masjid di UI sana RW agar pertumbuhan ekonomi depan pas gedung kita, engga tau sengaja atau apa selalu saja tiap masyarakat DKI Jakarta bisa cepat shalat jumat, cermahin nya soal bertumbuh, Agus juga menghimbau agar haram memilih pemipin kafir masyarakat muslim bersatu. melulu...” (Wawancara dengan (https://kumparan.com/@kumparannew Muhhamad Douglas selaku kasubag s/agus-resmikan-masjid-di-jelambar- teknis pemilu KPUD DKI Jakarta sambil-kampanye diakses pada tanggal pada tanggal 12 Juni 2018) 13 Juli 2018). Huntington dan Nelson (dalam Berbeda dengan dua pasangan Hamid, 2017) menilai pola seperti tersebut posisi yang tidak tersebut dapat dikatakan sebagai menguntungkan dialami oleh pasangan partisipasi politik mobilisasi yaitu dengan Basuki – Djarot, pasangan ini juga ingin dilakukan berdasarkan anjuran, ajakan mengambil simpati publik dari dalam atau bahkan pemaksaan dengan bentuk masjid namun sentimen Agama akibat non-konvensional dilakukan melalui kasus penistaan yang dilakukan oleh saluran tidak resmi, tekanan yang basuki menjadikan pasangan tersebut dimaksudkan dalam proses mobilisasi mendapatkan penolakan dari berbagai tersebut dapat dilihat dari bentuk masjid yang ada seperti Masjid Al-Inayah Intimidasi di Jakarta selatan terjadi Kali Deres, Jakarta Barat, Masjid Nurul penolakan untuk menyolatkan jenazah Falah Tanjung Duren, Jakarta Barat, dan nenek hindun pada maret 2016 Masjid AT-Taqwa Kapuk Muara, Jakarta dikarenakan keluarga nenek hindun Utara.(https://www.nahimunkar.org/usa mendukung pasangan Ahok-Djarot yang i-kalideres-dan-grogol-kedatangan-ahok- memiliki Identitas berbeda, keluarga penjaringan-ditolak-warga-dki/ diakses nenek hindun dipaksa untuk mendukung pada 13 Juli 2018). pasangan yang seiman dengan nya baru Masjid merupakan tempat jenazah akan di Sholatkan. mobilisasi massa yang penting di dalam “Ya saya juga dengar persoalan mengenai nenek hindun itu,hemm Pilkada DKI Jakarta 2018 mengingat menurut saya masyarakat Jakarta 83,30 persen penduduk DKI Jakarta harus bisa menghargai pilihan beragama islam (Dinas kependudukan orang lain tanpa harus dan pencatata sipil DKI Jakarta tahun mengintimidasi sejauh itu, itu sih 2014) peran masjid menjadi sangat sudah keterlaluan…” (wawancara disoroti karena memberikan efek yang oleh Muhammad Jufri Komisioner luar biasa apalagi pada momentum Bawaslu DKI Jakarta pada 5 Juni 2018). Pilkada 2017 sentimen Agama menjadi Agama merupakan sesuatu yang isu yang laris, hampir disemua masjid di fundamental dalam masyarakat. Agama Jakarta selalu membicarakan nya. selalu adaa di dalam tubuh masyarakat. “....Maaf ini ya,saya rasa masyarakat Kekuatan di dalam agama itu jakarta tidak pintar,hemm, ya karena gampang termakan hasutan mengalahkan kekuatan yang lainnya. orang untuk miih berdasarkan Bayangkan saja, banyak perang yang membunuh orang serta kejahatan- 11

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 kejahatan lainnya atas dasar agama. pribumi dan dikalahkan, kini telah Agama tidak dapat di pisahkan dari merdeka, kini saatnya kita jadi tuan kehidupan manusia. Seperti apa yang rumah di negeri sendiri. Jangan sampai Jakarta ini seperti yang diungkapkan Geertz (dalam Puspitasari, dituliskan pepatah Madura. 'etek se Elis,2010) bahwa adanya pengaruh atellor ajam se ngeremme', itik agama dalam setiap pojok kehidupan yang bertelur ayam yang masyarakat Indonesia. Pendapat ini mengerami, kita yang bekerja keras membuktikan bahwa agama tidak dapat untuk merebut kemerdekaan. Kita terpisahkan dari kehidupan manusia. yang bekerja keras untuk mengusir Oleh karena itu, agama sering kali dibawa kolonialisme. Kita semua harus merasakan manfaat kemerdekaan oleh para aktor politik untuk melegitimasi di ibu kota ini” (Detik.com) kekuasaannya sehingga terkesan Dalam pidatonya tersebut Anies mempolitisir agama. mengungkapkan dua kata penting yakni Kolonialisme dan Pribumi penggunaan Politik Identitas Ancaman Bagi dua kata tersebut dapat disebutkan Multikutralisme DKI Jakarta sebagai penggunaan “dog-whistle politics”, Maraknya penggunaan Politisasi ketika sebuah pesan politik menggunakan etnis maupun agama yang memanfaatkan bahasa berkode yang tampaknya berarti faktor sentimen yang timbul di satu hal bagi satu kelompok masyarakat, masyarakat merupakan ancaman yang namun memiliki makna berbeda dan serius bagi Multikulturalisme di DKI lebih spesifik pada kelompok tertentu Jakarta, Will Kymlicka (2002) dalam hal ini dapat dilihat Anies menjelaskan bahwa Multikulturalisme berpendapat bahwa dirinya berhasil adalah sebuah gagasan atau pandangan merebut Jakarta dari tangan asing, isi yang menekankan pengakuan dan pidato tersebut yang menganologikan penghargaan pada kesederajatan untuk etnis keturunan China (tionghoa) adalah menjamin keadilan antar kelompok. penjajah (kolonialisme) dan bukan warga Namun dalam praktek Pilkada DKI asli negara Indonesia (pribumi) dapat Jakarta 2017 sentimen etnis dan agama mengancam multikuturalisme Indonesia, terbukti berhasil di pakai sebagai senjata karena menggap ketidak bolehan warga ampuh memenangkan pilkada DKI negara keturunan asing untuk memimpin Jakarta. di kursi pemerintahan, Will Kymlica Salah satu bukti pemakaian (2002) berpendapat multikulturalisme sentimen etnis berhasil di Pilkada DKI dapat berjalan dengan baik jika negara Jakarta dapat dilihat dari isi pidato dapat menjamin hak minoritas untuk kemenangan Anies – Sandi yang berisi : menjadi bagian dari kursi pemerintahan "Di tempat lain mungkin untuk mengikutsertakan representasi penjajahan terasa jauh tapi di dari kelompoknya (Special Jakarta bagi orang Jakarta yang namanya kolonialisme itu di depan Representation Rights) sebab negara mata. Dirasakan sehari hari. Karena harus menjamin keadilan antar itu bila kita merdeka maka janji kelompok. janji itu harus terlunaskan bagi Representasi kelompok seperti yang warga Jakarta… Dulu semua kita disebutkan oleh Kymlica menjadi sangat 12

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 penting di Indonesia karena dengan internalisasi perasaan rendah diri serta begitu negara memberikan penghargaan mengungkapkan kembali lewat perilaku kepada masyarakatnya minoritas dan nya. menghargai hak nya untuk Bila melihat dari keadaan Indonesia meperjuangkan kepentingan kelompok- saat ini dimensi rekognisi tidak nya di ranah politik, namun yang terjadi bertumbuh dengan baik karena masih di dalam Pilkada DKI Jakarta sebaliknya adanya penggambaran yang salah akan terdapat penyekatan atau pembatasan individu atau kelompok tertentu, hak minoritas dalam perpolitikan daerah, mengingat Indonesia sendiri terdiri dari dengan mengatakan bahwa kaum muslim begitu banyak golongan etnis maupun hanya wajib memilih pemimpin muslim, agama, sehingga menyebabkan adanya maka secara tidak langsung masyarakat ketegangan antara hak-hak kolektif yang non-muslim merasa telah dilucuti hak menimbulkan konflik di masyarakat, politik nya untuk menjadi seorang seperti kasus kerusuhan Agama di pemimpin karena masyarakat DKI Jakarta Ambon,Sulawesi Utara antara golongan mayoritas adalah muslim, jika mayoritas Islam dan Kristen yang terjadi kesalah masyarakat muslim jakarta menyuarakan pahaman yang menyebabkan kerusakan "haram" untuk memilih pemimpin non- dan korban yang begitu besar, kasus muslim, maka otomatis masyarakat non- pembakaran Gereja di Singkil, Aceh muslim tidak akan pernah mendapatkan terjadi karena penduduk Islam di Singkil posisi sebagai pemimpin. menaruh rasa curiga kepada golongan Charles Taylor (dalam madung, Kristen, kelompok golongan Kristen 2012) mengatakan, dalam diduga akan melakukan kristenisasi di multikulturalisme pembentukan identitas Aceh, dan juga kasus tragedi Sampit di individu maupun kelompok separuhnya Kalimantan Tengah antara Etnis dayak terbentuk dari rekognisi (pengakuan) dengan Etnis Madura terjadi karena atau tidak adanya rekognisi, bahkan ketidaksukaan etnis asli kalimantan yaitu sering juga lewat pengakuan yang keliru Dayak atas kesuksesan etnis pendatang dari sesama, sehingga menimbulkan Madura yang berakhir pada konflik kerugian bagi individu maupun pembunuhan. kelompok, tidak adanya pengakuan dan Kasus-kasus tersebut menandakan memberikan gambaran yang salah upaya rekognisi terhadap etnis dan terhadap individu maupun kelompok agama di Indonesia masih sangat jauh dapat menyebabkan pelecehan, untuk berkembang karakteristik pengekangan bahkan penindaasan kewarganegaraan yang memiliki salah terhadap individu maupun kelompok satu tujuan yaitu memberikan rasa tersebut. Pelecehan, pengekangan, dan hormat dan tanggung jawab terhadap penindasan terhadap individu atau sesama warganegara yang pluralistik baik kelompok tertentu dapat dipandang suku, agama, ras, bahasa, ideologi politik sebagai bentuk represi dari budaya (Ananda, 2012) gagal untuk di mayoritas, pelecehan pengekangan dan praktekkan di Indonesia sehingga penindasan yang dilakukan menyebabkan kelompok minoritas yang mendapatkan subjek yang bersangkutan meng- represi dari golongan mayoritas

13

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 cenderung akan merendahkan diri nya identitas kelompok atau individu yang dan tidak berani mengaktualisasikan diri memiliki keunikan tersendiri baik ajaran nya sebagai representatif kelompok nya, maupun perbuatan, dalam penjelasan sehingga proses perjuangan untuk diatas kaum mayoritas merasa terancam pengakuan dianggap membahayakan. dengan kehadiran minoritas karena Begitu juga yang terjadi dalam kasus dianggap bisa melunturkan atau Pilkada DKI Jakarta 2017 ketegangan menggantikan posisi kelompok antar etnis maupun agama membuat mayoritas, timbulnya persepsi buruk dimensi rekognisi di Jakarta tidak tersebut membuat mayoritas melakukan berkembang dengan baik sepeti contoh tindak kan represi yang bisa berujung kasus penjarahan, pemerkosaan dan pada konflik. pembunuhan terhadap Etnis keturunan Ketegangan antar Etnis maupun China yang dianggap sebagai penjajah Agama di Indonesia sesungguhnya dapat menandakan ada kekeliruan dalam teratasi bila setiap Etnis maupun Agama penggambaran subjek. Situasi tidak mau membangun dimensi rekognisi antar berkembang nya rekognisi di Jakarta golongan yang berbeda, hal ini membuat masyarakat muslim Jakarta diupayakan sebagai salah satu contoh mudah untuk di mobilisasi dengan contoh bentuk penyelesaian ketegangan antar aksi 4 november 2016 dan 2 desember masyarakat multikultur dengan 2016 yang menyuarakan anti cina dan mengedepankan pengakuan dan dialog anti kafir (kelompok non-muslim) antar golongan, rekognisi penting dalam sehingga dapat disimpulkan kurang relasi kewarganegaraan dalam memenuhi bertumbuhnya dimensi rekognisi di haknya karena jika rekognisi dapat Jakarta membuat Politisasi Identitas di berjalan dengan baik tidak ada hambatan Pilkada DKI Jakarta dapat di pergunakan bagi golongan minoritas yang juga dengan baik, hal ini dikarenakan merupakan warga negara untuk kurangnya pengakuan dan penggambaran memenuhi haknya seperti hak politik yang salah akan kelompok tertentu yang maupun hak ekonomi. Namun dalam memudahkan para elite politik untuk Pilkada DKI Jakarta 2017 proses rekognisi langsung memobilisasi nya dengan yang seharusnya berjalan dengan baik melempar isu semtimen identitas sebagai guna sebagai salah satu syarat untuk insturmen kekuatan dalam Pilkada DKI mencapai pemenuhan hak warga negara Jakarta. tidak berjalan dengan mulus, karena tidak Charles Taylor (dalam, madung ada pengakuan kelompok mayoritas 2012) menjelaskan wacana inti dari terhadap kelompok minoritas di tambah multikulturalisme adalah perjuangan lagi dengan politisasi identitas yang untuk mendapatkan pengakuan (Strugle tumbuh subur dalam Pilkada menyulitkan For Recognition) teori ini muncul atas golongan minoritas untuk mendapatkan analisa gerakan kelompok minoritas pada hak nya terutama hak politik. abad ke 20 baik dalam hal agama maupun Sehingga realitas yang tumbuh di etnis, Strugle For Recognition dapat juga masyarakat DKI Jakarta lebih diartikan sebagai perjuangan untuk mengedepankan faktor Identitas melindungi dan mempertahankan pasangan calon dibandingkan dengan adu

14

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 gagasan para pasangan calon, orientasi Daerah DKI Jakarta 2017 menjadi bukti pemilih di DKI Jakarta akan lebih tertuju berhasilnya Identitas menjadi basis pada kecenderungan memilih pemimpin kekuatan penting. Politik identitas sesuai identitas yang dimilikinya baik menjadi sangat subur dibangun dalam identitas etnis maupun identitas agama, proses pemilihan kepala daerah karena faktor tersebut lahir karena kegagalan dilakukan secara intens dalam bentuk dalam proses rekognisi golongan di interaksi simbolik untuk memobilisasi Jakarta, sehingga prasangka buruk selalu dukungan massa. Politik identitas muncul kepada setiap golongan yang ada, berangkat dari base on identity (identitas) terlebih dalam pertarungan antara Agus, dan base on interest (kelompok Anies dan Basuki. Banyak umat muslim di kepentingan) dua faktor ini dijadikan Jakarta cenderung mengganggap Basuki instrumen untuk memperoleh simpati adalah ancaman bagi islam, walaupun dari masyarakat. tingkat kepuasan publik terhadap Merebaknya sentimen politik pelayanan Basuki selama memimpin identitas di ranah publik dalam Jakarta besar yakni 72,2 persen (survei perhelatan demokrasi seperti pilkada DKI litbang Kompas tahun 2017) nyatanya hal Jakarta merupakan ulah dari sekelompok tersebut tidak berpengaruh terhadap elite. Baik itu elite partai politik yang haus peningkatan suara Basuki, banyak akan kekuasaan maupun pemimpin masyarakat muslim yang sudah terlanjur organisasi massa yang selama ini merasa menganggap Basuki adalah ancaman dan terpinggirkan, mereka saling lebih memilih pasangan agus ataupun berkepentingan lalu memanfaatkan anies karena memiliki identitas golongan sentimen tersebut untuk melempengkan yang sama. jalan masing-masing. Jika elite politik di Jakarta Kajian ini menjadi menarik menggunakan isu sentimen Agama dan mengingat Jakarta merupakan Ibu Kota Etnis sebagai senjata dalam meraih suara, Negara yang menjadi barometer bagi maka bukannya tidak mungkin daerah daerah lain nya di Indonesia, Politisasi lain akan mengikuti cara tersebut, yang identitas sebagai agenda politik utama mana hal tersebut sangat berbahaya bagi dalam pemilihan umum daerah yang kedamaian dan keutuhan negara . Model terjadi dijakarta bisa saja akan ditiru oleh mobilisasi politik yang mengeksploitasi elite politik daerah lain nya yang agama dan etnis akan merambat dengan daerahnya masih sangat kuat sentimen sangat cepat, apalagi di daerah-daerah identitasnya seperti Aceh, Ambon, yang sentimen keagamaann dan etnisnya maupun Papua. Hal ini berdampak akan masih sangat kuat seperti Ambon, mundurnya demokrasi di Indonesia Maluku, Aceh, Papua dan lain sebagainya. karena orientasi pemilih akan beralih Agama dan Etnis hanyalah sebuah atribut, kepada kesamaan Identitas, dan bukan dia bukan substansi. tak mungkin jika hal ini berlanjut akan terjadi konflik di sekala daerah maupun Kesimpulan nasional karena kelompok minoritas yang Kemenangan Anies Baswedan dan juga warganegara terlucuti hak politik Sandiaga Uno dalam Pemilihan Kepala nya karena tidak dapat

15

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 merepresentasikan kelompok nya dalam Multibudaya di Bali, dalam lingkup pemerintahan maupun tidak Masyarakat Multikultursl Bali: adanya kesempatan untuk menjadi Tinjauan Sejarah, Migrasi, dan Integrasi. Denpasar: Larasan dan pemimpin selama sentimen identitas di Faksas. jadikan agenda politik utama dalam Arikunto , S. (2006). Prosedur Penelitian pemilihan umum. Suatau Pendekatan Praktik . Bandung Dimensi rekognisi yang tidak Rineka Cipta mengalami pertumbuhan merupakan Bagir, Zainal Abidin. (2011). Pluralisme alasan mengapa politik identitas menjadi Kewarganegaraan, Arah Baru Politik sangat tumbuh pesat dalam pemilihan Keragaman Di Indonesia. Bandung- Yogyakarta : Mizan dan CRCS umum, selama tidak adanya rekognisi Blackburn, Susan. (2013). Jakarta: antar golongan politisasi identitas Sejarah 400 Tahun. Komunitas Bambu menjadi bahaya laten yang dapat merusak Budiarjo, Miriam. (2008). Dasar-Dasar multikuturalisme Indonesia. Inilah yang Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia menjadi tantangan kedepan bagi Pustaka Utama. pemerintah, partai politik maupun Data KPUD (Komisi Pemilihan Umum masyrakat untuk dapat mengembangkan Daerah) DKI Jakarta. Data BPS (Badan Pusat Statistik) DKI dimensi rekognisi melalui dialog antar Jakarta golongan, agar politisasi identitas tidak Data BAWASLU (Badan Pengawas dapat tumbuh di masyarakat dan menjaga Pemilu) DKI Jakarta keutuhan perstuan bangsa. Fikri, Adrian. (2013) Identitas etnis dalam pemilihan kepala daerah 2012. UIN Jakarta Referensi Haboddin, Muhtar. (2012). Menguatnya Abdillah, Ubed. (2002). Politik Identitas Politik Identitas Diranah Lokal. Jurnal Etnis. Pergulatan Tanda Tanpa Studi Ilmu Pemerintahan UMY Identitas. Magelang: Indonesia Tera. Hamid, Abdul (2017). Studi Ilmu Politik. Afillah, Muhammad. (2016). Dari Masjid Sebuah Pengantar. Serang: Untirta Ke Panggung Politik : Melacak Akar- Press. akar Kekerasan Agama Antara ______. 2014. Jokowi’s Populism in the Komunitas Sunni dan Syiah di 2012 Jakarta Gubernatorial Election Sampang, Jawa Timur. Penerbit CRCS in: Journal of Current Southeast Asian (Center for Religious and Cross- Affairs, 33, 1, 85–109. cultural Studies) Progam Studi Agama Ismail, Taufik (2017). Dianggap dan Lintas Budaya Sekolah Lingkungan Masjid, Panitia Kumpara Pascasarjana Lintas Disiplin, (2017) “Agus Resmikan Masjid di Universitas Gadjah Mada. Jelambar Sambil Kampanye” Diakses Amri, Arfi. (2012). Exit Poll Pemilih Foke melalui Dan Jokowi Berdasarkan Etnis Diakses https://kumparan.com/@kumparann melalui http://metro.news.viva.co.id- ews/agus-resmikan-masjid-di- exit-poll–pemilih-foke-dan-jokowi- jelambar-sambil-kampanye pada hari berdasar-etnis pada hari Senin, 9 Juli Jumat, 13 Juli 2018 Pukul 09:10 WIB 2018 Pikul 15:20 WIB Kymlicka, Will. (2002). Kewargaan Ardhana, Ketut. (2011). Etnisitas dan Multikulural: Teori Liberal Mengenai Identitas: Integrasi Etnis dan Identitas Hak-hak Minoritas. LP3ES dalam Terwujudnya Masyarakat

16

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Madung, Otto. (2012). Politik Diferensasi Sofianto, Arif. (2007) Stanford : Memahami Konsep Encyclopedia of Philosophy, The Role Multikulturalisme Charles Taylor. of Religion in Voters’ Preference Sekolah Tinggi Filsafat Katolik During General Election 2014 in Ledalero Central Java. Marzuki, Muhammad. (2010). Perspektif Tempo. (2017). Survei Pilkada, Sentimen Etnik Situasional Dalam Komunikasi Agama Meningkat di Jakarta. Politik Anggota Dprd Pada Wilayah Diakses melalui Multi Etnik. Jurnal Academica Fisip https://fokus.tempo.co/read/1001 Untad Vol.2 No.2 145/survei-pilkada-sentimen- Miichi, Ken. (2014). The Role of Religion agama-meningkat-di-jakarta pada and Ethnicity in Jakarta’s 2012 hari Senin, 9 Juli 2018 Pukul 16:00 Gubernatorial Election”, in: Journal WIB of Current Southeast Asian Affairs, Widayanti, Titik. (2009). Politik 33, 1, 55 – 83. Subalter: Pergulatan Identitas Munir, Asep. (2018). Agama, Politik Dan Waria. UGM. Yogyakarta. Fundamentalisme. Jurnal For Islamic Studies vol.1 Moleong, Lexy. J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nahimunkar. (2016). Usai di Kalideres dan Grogol, Kedatangan Ahok ke Penjaringan Juga Ditolak Warga DKI” Diakses melalui https://www.nahimunkar.org/usai- kalideres-dan-grogol-kedatangan- ahok-penjaringan-ditolak-warga- dki/ pada hari Jumat, 13 Juli 2018 Pukul 09:30 WIB Puspitasari, Elis. (2010). Politisasi Agama: Kajian Tentang Politisasi Agama oleh Para Caleg pada Pemilu Legislatif 2009 di Banyumas. Republika (2015). MUI : Muslim Jangan Pilih Pemimpin Non-Muslim. Diakses melalui https://www.republika.co.id/berita /pemilu/hot- politic/14/03/21/n2siql-mui- muslim-jangan-memilih-pemimpin- nonmuslim pada hari Sabtu, 7 Juli 2018 Pukul 19:00 WIB Setyaningrum, Arie. (2005). Memetakan Lokasi bagi ‘Politik Identitas’ dalam Wacana Politik Poskolonial. Jurnal Mandatory Politik Perlawanan. Edisi 2/ Tahun 2/ 2005 hal 19

17

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Pelaksanan Fungsi Pengawasan DPR RI dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia Tahun 2016

Asyifa Rahmadina Fazrin, Leo Agustino, Shanty Kartika Dewi

[email protected], [email protected], [email protected]

Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Abstract: Hajj pilgrimage arranged in the law number 13 of 2008 in this case which is the executor of the activity is the Directorate General of Hajj Umrah implementers under the Ministry of Religious Affairs. In because the implementation of the pilgrimage is regulated in the law, the House of Representatives is entitled to perform a function of supervision of government policies or budgets related to the implementation of the pilgrimage. The purpose of this study is to determine the implementation of supervision by the House of Representatives in the implementation of Hajj Indonesia in 2016. In this study, the researcher used the supervision theory of Makmur (2011: 193-195) to see what kind of surveillance techniques conducted by DPR RI in the implementation of the hajj of Indonesia 2016. The result of this research explains that the research conducted by the DPR is political, the DPR RI performs more dominant supervision in the working visit to the location of the pilgrimage, the lack of coordination between DPR and the Ministry concerned in the implementation of the pilgrimage after the working visit. The House of Representatives declared the problem of Hajj only to the object that he saw during his working visit. Keywords: Commission VIII DPR RI; DPR RI; Hajj execution.

Abstrak: Penyelenggaraan ibadah haji di atur pada undang-undang nomor 13 tahun 2008 dalam hal ini yang menjadi pelaksana kegiatan merupakan Direktorat Jenderal pelaksana Haji Umrah dibawah Kementerian Agama. Di karenakan penyelenggaraan ibadah haji diatur pada undang-undang, maka DPR RI berhak melakukan fungsi pengawasan terhadap kebijakan pemerintah ataupun anggaran terkait penyelenggaraan ibadah haji. Adapun tujuan dari penelitian ini merupakan Untuk mengetahui pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh DPR RI dalam Penyelenggaraan Haji Indonesia tahun 2016. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori pengawasan Makmur (2011: 193-195) untuk melihat teknik pengawasan apa saja yang dilakukan DPR RI dalam penyelenggaraan ibadah haji Indonesia tahun 2016. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan oleh DPR bersifat politis, DPR RI melakukan pengawasan lebih dominan dalam kunjungan kerja ke lokasi penyelenggaraan ibadah haji, kurangnya koordinasi antara DPR dengan Kementerian yang bersangkutan dalam penyelenggaraan ibadah haji setelah dilakukannya kunjungan kerja. DPR menyatakan permasalahan haji hanya terhadap objek yang dilihatnya pada saat kunjungan kerja. Kata kunci: Komisi VIII DPR RI; DPR RI; Penyelenggaraan Ibadah Haji.

18

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Pendahuluan Perwakilan Rakyat, dan Dewan Indonesia merupakan salah satu Perwakilan Daerah (MD3). Fungsi penyumbang jema’ah haji terbanyak di pengawasan yang dilakukan oleh DPR RI Arab Saudi. Namun, penyelenggaraan dalam penyelenggaraan ibadah haji ibadah haji tidak lepas dari banyak dilakukan oleh Komisi VIII yang persoalan yang berulang tiap tahunnya. menangani permasalahan agama dan Beberapa permasalahan ibadah haji sosial. diantaranya: permasalahan terkait Pengawasan yang dilakukan oleh keterlambatan visa calon jema’ah haji, DPR RI dalam penyelenggaraan ibadah permasalahan kurangnya bimbingan haji Indonesia tahun 2016 lebih dominan manasik haji bagi calon jema’ah haji dalam melakukan teknik pengamatan sebelum keberangkatan, permasalahan pada saat kunjungan kerja. Pengawasan terkait kurangnya fasilitas pemondokan yang dilakukan oleh DPR RI bersifat jema’ah haji, permasalahan terkait pengawasan politis. DPR melaporkan keterlambatan makanan katering bagi pengawasan berdasarkan hasil temuan jema’ah haji, permasalahan terkait lapangan yang ditemukan pada saat kurangnya tenaga kesehatan yang tidak kunjungan kerja. Dalam menentukan sebanding dengan jumlah jema’ah haji permasalahan penyelenggaraan ibadah Indonesia, permasalahan yang berkaitan haji, DPR tidak memiliki indikator dengan penyediaan transportasi untuk pengawasan apa saja yang harus jema’ah haji Indonesia, permasalahan dilakukan, hal tersebut didukung oleh terkait kurangnya petugas keamanan, pernyataan Irjen Kemenag M. Jasin yang permasalahan keterlambatan pemu- mengkritisi pengawasan haji yang langan jema’ah haji ke Indonesia. dilakukan oleh DPR RI tahun 2012, Banyaknya permasalahan tersebut menurutnya kegiatan pengawasan haji tidak sesuai dengan tujuan yang DPR RI dianggap tidak tepat dan tidak tercantum dalam Undang-undang nomor memiliki formula kerja pengawasan yang 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan terstruktur dan terkonsep. Dia juga Ibadah Haji untuk memberikan sebuah merasa tidak memahami pola pembinaan, pelayanan, dan perlindungan pengawasan yang dilakukan oleh DPR, yang sebaik-baiknya bagi jema’ah haji sehingga tidak mengetahui berapa sehingga jema’ah haji dapat menunaikan idealnya dan dia mengharapkan bahwa ibadahnya sesuai dengan ketentuan jangan sampai DPR mengirimkan jumlah ajaran agama islam. pengawas yang tidak memiliki ukuran Hal ini tentu tidak lepas dari dari kegiatan tersebut (MCH, 2012). sejauh mana peran pengawasan yang Permasalahan lainnya yaitu telah dilakukan oleh DPR RI sebagai terdapat kurangnya koordinasi antara lembaga yang memiliki kewenangan DPR RI dengan Kementerian Agama, untuk mengawasi pelaksanaan undang- Kementerian Kesehatan, dan undang tentang penyelenggaraan ibadah Kementerian Perhubungan setelah haji yang diamanatkan dalam undang- kunjungan kerja ke lokasi penyeleng- undang nomor 17 tahun 2014 tentang garaan ibadah haji, dan lokasi sebelum Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan keberangkatan jema’ah haji. Hal tersebut

19

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 di dukung oleh pernyataan Elang Charta Untuk analisis dan yang merupakan ketua IPHI Kota Jakarta penyajian data dalam studi kualitatif bahwa kurangnya koordinasi antara DPR menggunakan teori (Creswell, 2014) yaitu dengan Kementerian-kementerian yang pendekatan studi kasus terdiri dari: terkait penyeleng-garaan ibadah haji Organisasi data, pembacaan, memoing, setelah dilakukannya kunjungan kerja. mendeskripsikan data menjadi kode dan Kurangnya tindakan tegas DPR tea, mengklasifikasikan data menjadi dalam menindaklanjuti rekomendasi yang kode dan tema, menafsirkan data, diberikan oleh DPR kepada Kementerian menyajikan dan memvisualisasikan. Kesehatan yang bersifat mengikat juga Dalam melakukan triangulasi data menjadi sorotan dalam penelitian ini. peneliti menggunakan teori Denzin Menurut pengakuan Dr. Eka yang (Moleong, 2004) yaitu dengan merupakan Kepala Pusat Kesehatan Haji memanfaatkan penggunaan sumber, yang menyatakan bahwa pada tahun metode, penyidik dan teori, dan yang 2018 DPR meminta Kementerian peneliti gunakan yaitu triangulasi sumber Kesehatan untuk menambahkan jumlah dan metode. tenaga kesehatan, namun kami tidak merespon rekomendasi tersebut karena Hasil dan Diskusi kami tidak mendapatkan kuota tenaga Teknik pemantauan dalam kesehatan dari kementerian agama dan pengawasan merupakan pelaksanaan tidak ada tindakan selanjutnya yang pengawasan yang dilakukan baik kepada diberikan oleh DPR RI. para oknum yang melaksanakan kegiatan Permasalahan tersebut menjadi dalam berbagai kelembagaan. Aspek menarik untuk melihat bagaimana pengawasan yang dilakukan kepada pelaksanaan fungsi pengawasan DPR RI pelaksana kegiatan untuk dilakukan suatu dalam Penyelenggaraan Ibadah haji pemantauan bisa dilakukan secara Indonesia tahun 2016, karena pada tahun langsung (direct) maupun dilakukan 2016 banyak terjadi permasalahan secara tidak langsung (indirect). Melalui penyelenggaraan ibadah haji dari tahun- laporan dari pimpinan unit yang tahun sebelumnya. diberikan tanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan. Metode Pada penelitian ini, DPR Jenis pendekatan penelitian yang melakukan pemantauan secara langsung digunakan adalah kualitatif dengan dengan menerima laporan dari pimpinan metode studi kasus. Penelitian ini penyelenggara kegiatan ibadah haji dalam berfokus pada pelaksanaan fungsi hal ini dengan kementerian Agama, pengawasan DPR RI dalam Kementerian Kesehatan, Kementerian penyelenggaraan haji Indonesia tahun Perhubungan, BPK, pihak maskapai 2016. Dalam mengumpulkan data penerbangan, asosiasi haji, dan IPHI informasi yang dibutuhkan dalam (ikatan persaudaraan haji Indonesia) penelitian ini digunakan beberapa teknik dikenal sebagai alumni jema’ah haji pengumpulan data, yaitu wawancara melalui rapat kerja, rapat dengar mendalam dan studi dokumen.

20

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 pendapat, dan rapat dengar pendapat umum dengan LSM ataupun dengan umum. asosiasi haji. Namun berdasarkan hasil Menurut Sodik Mudjahid, (Ketua wawancara peneliti dengan Amas Tajudin Panitia Kerja Penyelenggara Ibadah Haji (anggota IPHI Provinsi Banten di dan Umroh yang juga merupakan Wakil wawancara peneliti pada tanggal 14 April Ketua Komisi VIII DPR RI diwawancara 2018) menyatakan bahwa IPHI Provinsi oleh peneliti pada tanggal 16 April 2018) Banten pada tahun 2017 pernah yang mengatakan bahwa: membuat surat undangan rapat dengan DPR guna menindaklanjuti permasalahan “Kami selalu memantau setiap laporan- yang terjadi tahun 2017 terkait dugaan laporan penyelenggaraan kegiatan makanan katering basi yang Ibadah Haji dan Umroh sebelum masa didistribusikan kepada jema’ah haji kloter pelaksanaan dalam Rapat Kerja 55 jema’ah haji asal kabupaten serang. Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun berjalan dan sesudah Sebanyak 81 jema’ah haji terserang penyelenggaraan Kegiatan Ibadah Haji penyakit mual-mual, kepala pusing, dan kami, pada rapat dengar pendapat muntah-muntah dan berak (muntaber). dengan dirjen PHU, pusat kesehatan Namun, menurutnya surat undangan haji, dan kami juga melakukan rapat rapat tersebut tidak ditindaklanjuti oleh dengar pendapat umum dengan IPHI DPR, dan sampai saat ini pihaknya belum dan asosiasi travel haji”. mendapat jawaban terkait dengan dugaan

makanan katering basi yang telah Selain pemantauan langsung didistribusikan kepada jema’ah haji kloter terdapat pula pemantauan tidak langsung kabupaten serang. Lanjutnya, Amas pengawasan yang dilakukan oleh DPR menambahkan bahwa pihak Komisi VIII terhadap penyelenggaraan ibadah haji DPR RI tidak berani menyatakan bahwa melalui laporan dari masyarakat yang makanan katering yang didistribusikan merupakan hasil reses anggota DPR merupakan makanan basi, karena kepada daerah pemilihan masing-masing menurutnya DPR ikut andil dalam tender anggota. Dalam menindaklanjuti laporan kontrak antara pihak kementerian agama dari masyarakat seusai masa reses, dengan pihak katering di Arab Saudi. anggota DPR menyampaikan semua keluhan/aduan masyarakat terkait “Kami pernah membuat surat permasalahan ibadah haji pada rapat undangan rapat dengan DPR kerja atau rapat dengar pendapat dengan menindaklanjuti permasalahan pendis- kementerian agama, kementerian tribusian makanan katering basi kesehatan ataupun kementerian kepada jema’ah haji kloter kabupaten perhubungan. serang, namun tidak ada jawaban dari Pemantauan tidak langsung juga DPR”. bisa melalui surat masuk dari asosiasi haji ataupun LSM kepada DPR melaporkan Hal ini menjadi sorotan bagi permasalahan penyelenggaraan ibadah peneliti, bahwa tidak semua masukan haji yang ada pada tahun 2016 dan atau permasalahan dari IPHI di membahas pada rapat dengar pendapat konfirmasi oleh Komisi VIII DPR RI. Seharusnya Komisi VIII DPR RI juga

21

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 menerima surat undangan dengan IPHI dilakukan dalam bentuk turun ke agar bisa mengetahui masukan lapangan untuk mendapatkan beberapa permasalahan haji dari pihak jema’ah haji informasi atau keterangan yang sebagai peserta kegiatan yang merasakan mengandung kebenaran. Pemeriksaan fasilitas dan bukan hanya sekedar dalam pengawasan DPR salah satunya mendengar dari penyelenggara kegiatan dilakukan dengan mengunjungi lokasi saja. penyelenggaraan ibadah haji dalam Terdapat permasalahan lain rangka kunjungan kerja. Pengawasan terkait pengawasan yang dilakukan oleh yang dilakukan oleh DPR pada teknik Komisi VIII DPR RI terhadap pemeriksaan bukan hanya di lokasi pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2016. saat penyelenggaraan ibadah haji saja, Menurut hasil wawancara peneliti dengan melainkan pada saat persiapan anggota Komisi VIII DPR RI, terdapat penyelenggaraan ibadah haji. perbedaaan pendapat terkait waktu Pada persiapan penyelenggaraan penerimaan laporan dari kementerian ibadah haji, banyak tempat yang agama (Ditjen PHU) atau Kementerian dilakukan pemeriksaan oleh DPR seperti kesehatan (Pusat Kesehatan Haji). Ali mengunjungi asrama pemondokan haji Taher, (Ketua Komisi VIII DPR RI di baik itu ketika melepas keberangkatan wawancara oleh peneliti pada tanggal 16 jema’ah haji, pemeriksaan pada saat April 2018) menyatakan bahwa Komisi pendaftaran calon jema’ah haji, VIII DPR RI menerima dokumen pemeriksaan Biaya Penyelenggaraan penyelenggaraan yang diberikan oleh Ibadah Haji (BPIH) tahun berjalan, Ditjen Penyelenggara Haji dan Umroh dan pemeriksaan terhadap penentuan kuota Pusat Kesehatan Haji 3 (tiga) hari jema’ah haji, pemeriksaan pada saat sebelum pelaksanaan rapat kerja ataupun perekrutan jumlah petugas haji, rapat dengar pendapat dengan mitra pemeriksaan kesiapan visa/paspor kerja yang bersangkutan. jema’ah haji, pemeriksaan terhadap Teknik Pemeriksaan dalam pelayanan kesehatan sebelum pengawasan dilakukan untuk keberangkatan pada saat pengecekan menentukan suatu tindakan dalam jema’ah haji, pemeriksaan pada saat melaksanakan suatu kegiatan berjalan bimbingan manasik haji, pemeriksaan dengan baik atau adanya hambatan dalam terhadap pelayanan konsumsi makanan pelaksanaannya maupun dapat katering bagi jema’ah haji, pemeriksaan memberikan hasil yang maksimal atau akomodasi dan transportasi yang akan gagal dalam menciptakan hasil yang digunakan oleh jema’ah haji. diharapkan. Dalam teknik pemeriksaan Menurut Ali Taher, (Ketua Komisi harus bisa memberikan informasi atau VIII DPR RI di wawancara oleh peneliti keterangan yang jelas dengan pada tanggal 16 April 2018) menyatakan: mengandung kebenaran dan pula dapat memberikan keyakinan semua pihak atas “Rangkaian kegiatan dalam hasil pengawasan yang dilakukan. penyelenggaraan ibadah haji pada Pemeriksaan pengawasan pada dasarnya meliputi pendaftaran, penetapan Biaya Penyelenggaraan penelitian ini, pengawasan yang

22

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Ibadah Haji (BPIH), pengurusan indikator yang sudah ditentukan. paspor, pengurusan visa, Menurut pernyataan Ali Taher (Ketua pembinaan/bimbingan calon jemaah Komisi VIII DPR RI diwawancara peneliti haji, rekruitmen petugas haji, pada tanggal 16 April 2018) bahwa pelayanan kesehatan sebelum keberangkatan, pelayanan konsumsi, komisi VIII DPR RI melakukan teknik pelayanan transportasi dan pelayanan penilaian pengawasan baik dalam akomodasi”. masalah pembinaan, pelayanan, atau perlindungan terhadap jemaah sesuai Teknik pemeriksaan yang dengan amanat undang-undang. Maka dilakukan oleh Komisi VIII DPR RI hanya indikator penilaian pengawasan yang bersifat subjektif dan tidak profesional dilakukan harus sesuai dengan peraturan hal ini dapat dilihat dari hasil laporan pemerintah yang merupakan turunan pengawasan Komisi VIII DPR RI yang dari undang-undang yang dijalankan oleh menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan Kementerian Agama, Kementerian yang dilakukan hanya berdasarkan Kesehatan, dan Kementerian penglihatan DPR. Hal tersebut didukung Perhubungan. Namun pada realita yang pula oleh pernyataan Achmad Fauzan ada DPR melakukan penilaian terhadap (Anggota Komisi VIII DPR RI di penyelenggaraan ibadah haji tidak wawancara peneliti pada tanggal 16 April menggunakan indikator-indikator yang 2018) yang menyatakan bahwa laporan telah ditentukan pada peraturan pengawasan dibuat berdasarkan fakta di pemerintah yang mengatur tentang lapangan berdasarkan permasalahan penyelenggaraan haji tersebut. yang ditemukan oleh DPR RI. Pada kasus kurangnya tenaga Teknik penilaian dalam kesehatan yang dilaporkan dalam laporan pengawasan menjelaskan bahwa pengawasan Komisi VIII DPR RI, bagaimana menentukan setiap menyatakan bahwa harus adanya pelaksanaan suatu pengawasan dilakukan penambahan jumlah tenaga kesehatan. dengan kebenaran ataukah dilaksanakan Jumlah tenaga kesehatan pada dengan penyimpangan atau bertentangan penyelenggaraan ibadah haji diatur pada dengan ketentuan yang berlaku dalam peraturan menteri kesehatan nomor 25 kelembagaan. Teknik penilaian dalam tahun 2013 tentang perekrutan petugas pelaksanaannya dilakukan secara tepat, kesehatan haji. Menurut Eka (Kepala adil, dan jujur dengan kebenaran. Pada Pusat Kesehatan Haji diwawancara teknik penilaian, pengawasan yang peneliti pada tanggal 26 April 2018) dilakukan sesuai dengan indikator yang menyatakan bahwa jumlah tenaga sudah ditentukan. kesehatan tidak akan terjadi penambahan Pengawasaan terhadap teknik jika tidak adanya penambahan jumlah penilaian dilakukan dengan cara terjun ke kloter jema’ah haji. lapangan untuk dapat menilai apakah pelaksanaan kegiatan tersebut sudah “DPR meminta pusat kesehatan haji dilakukan dengan benar. Pada penelitian untuk menambahkan jumlah petugas ini, teknik penilaian yang dilakukan oleh kesehatan dari tahun 2015, dan di DPR harus sesuai dengan indikator- tahun 2016. Di tahun 2015 dan di

23

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

tahun 2016 jumlah petugas kesehatan kepada orang yang terlibat langsung pada haji sudah di tentukan per kloternya pelaksanaan kegiatan atau orang-orang dan itu sudah di setujui oleh DPR. yang mengetahui tentang objek suatu Jumlah TKHI dan PPIH bidang pengawasan itu dilakukan. Tujuan Kesehatan pada tahun 2015 dan 2016 sebanyak 1.458 orang. Diantaranya dilakukannya teknik wawancara pada petugas PPIH yang berjumlah 306 di pengawasan dalam rangka memperoleh sektor dan jumlah TKHI yang terdiri informasi pada pelaksanaan suatu dari 384 kloter, terdapat 3 petugas kegiatan sehingga bisa menentukan suatu tenaga kesehatan pada setiap kloter. 1 keyakinan kebenaran ataukah benar (satu) orang dokter dan 2 (dua) orang) dalam kesalahan. perawat. Tidak ada penambahan Dalam pelaksanaan teknik jumlah tenaga kesehatan jika tidak terjadi penambahan kuota jemaah haji wawancara yang dilakukan oleh DPR, yang menyebabkan penambahan DPR melakukan wawancara kepada kloter. Namun di tahun 2016 kami masyarakat pada saat reses ke daerah mendapatkan rekomendasi dari DPR pemilihan masing-masing anggota untuk menambahkan jumlah tenaga menanyakan terkait permasalahan atau kesehatan, dan tidak mendapatkan kendala pada pelaksanaan kegiatan haji, kuota dari Kementerian Agama dan DPR melakukan wawancara kepada kami menyatakan kepada DPR, DPR hanya diam saja, tidak ada tindakan penyelenggara haji, baik pada saat rapat tegas yang dilakukan oleh DPR”. kerja, rapat dengar pendapat. Pada saat rapat dengar pendapat umum dengan Penilaian lainnya yang dianggap asosiasi haji, IPHI ataupun dengan pihak tidak sesuai indikator yang ditentukan maskapai, DPR melakukan wawancara yaitu terkait standar obat-obatan yang atau kegiatan tanya jawab kepada digunakan bagi jema’ah haji merupakan lembaga tersebut. Pada saat pelaksanaan standar obat-obatan generik berdasarkan Haji, DPR juga melakukan wanwancara keputusan Menteri Kesehatan Republik dengan petugas haji di Arab Saudi seperti, Indonesia No. 442/Menkes/SK/VI/2009 Danker Mekkah, petugas haji, jema’ah tentang Pedoman Penyelenggaraan haji, pemerintah Arab Saudi. Kesehatan Haji Indonesia. Namun Menurut Ali Taher (Ketua Komisi berdasarkan hasil wawancara peneliti VIII DPR RI di wawancara peneliti pada dengan Achmad Fauzan (Anggota Komisi tanggal 16 April 2018) pada setiap rapat VIII DPR RI) merekomendasikan obat- kerja atau rapat dengar pendapat, obatan yang digunakan oleh jema’ah haji anggota komisi VIII DPR RI melakukan obat-obatan tradisional. Hal tersebut kegiatan tanya jawab antara DPR dengan tentu menjelaskan bahwa penilaian yang Kementerian Agama ataupun dilakukan oleh Komisi VIII DPR RI tidak Kementerian Kesehatan untuk meminta sesuai indikator, hanya berdasarkan keterangan terhadap laporan/dokumen sepengetahuan anggota saja tanpa yang diberikan kepada DPR. berlandaskan dengan keputusan menteri yang ada. “Kami melakukan tanya jawab terkait Teknik wawancara Teknik BPIH yang diajukan ketika rapat kerja wawancara dalam pengawasan dilakukan Kementerian Agama dengan DPR

24

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

ataupun pada rapat dengar pendapat pelaksanaan haji. Objek pengawasan di untuk mengevaluasi penyelenggaraan Arab Saudi yaitu: pemondokan untuk ibadah haji berlangsung kami tentu penyelenggaraan Ibadah haji, saja ada dialog, yang bahkan satu penanganan transportasi untuk permasalahan bisa memakan waktu penyelenggaraan Ibadah haji, berjam-jam”. penanganan katering untuk penyelenggaraan Ibadah haji, Teknik Pengamatan, tujuan dari penanganan kesehatan untuk teknik pengamatan sendiri yaitu untuk penyelenggaraan Ibadah haji, pengorganisasian dan pelaksanaan membuktikan antara informasi atau data pelayanan jamaah haji”. yang diperoleh dengan keadaan yang sesungguhnya baik yang berkaitan Pada teori ini dijelaskan bahwa dengan barang atau benda, maupun teknik pengamatan tidak bisa dijadikan dengan jasa dari hasil kegiatan yang acuan untuk mendapatkan suatu dilakukan oleh orang-orang terkait dari kebenaran, karena apa yang dilihat, kelembagaan. Pengamatan dilakukan didengar, dan semacamnya belum tentu dengan cara turun langsung ke lokasi hakikat kebenaran. Namun Komisi VIII pelaksana kegiatan. Teknik pengamatan DPR RI lebih banyak mengandalkan tidak bisa dijadikan acuan untuk teknik pengamatan dijadikan sebagai mendapatkan suatu kebenaran, karena acuan sebuah pengawasan yang apa yang dilihat, didengar, dan dilakukan oleh komisi VIII DPR RI. semacamnya belum tentu hakikat Terlihat dari dokumen hasil pengawasan kebenaran sehingga diperlukan komisi VIII DPR RI pada penyelenggaraan menggunakan teknik yang sesuai dalam ibadah haji yang lebih banyak membahas pengawasan. permasalahan terkait masalah yang Pada penelitian ini, teknik ditemukan oleh DPR pada saat proses pengamatan dilakukan oleh DPR pada pengamatan berlangsung. Hal tersebut saat kunjungan kerja yang dilakukan ke didukung pula menurut pernyataan beberapa lokasi penyelenggaraaan ibadah peneliti dengan Elang Charta (Ketua IPHI haji. Pengamatan dilakukan ke beberapa Kota Jakarta) yang menyatakan bahwa titik lokasi penyelenggaraan haji yang pengawasan yang dilakukan oleh komisi sudah ditetapkan. Dalam pengawasan VIII DPR RI hanya pada kunjungan kerja penyelenggaraan ibadah haji DPR pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji melakukan pengamatan ke lokasi, seperti saja, selebihnya komisi VIII DPR RI tidak Makkah, Madinah, Armina, tempat melakukan koordinasi dengan pembuatan katering dan lain sebagainya. kementerian-kementerian yang Menurut pernyataan Ali Taher, (Ketua bertanggung jawab atas pelaksanaan Komisi VIII DPR RI di wawancara peneliti ibadah haji. pada tanggal 16 April 2018) terkait pengamatan sebagai berikut: “Ya setelah kunjungan kerja ga ada kelanjutannya seperti apa dalam “Iya setiap tahun DPR melakukan 2 kali menangani masalah tersebut. Jadi kunjungan ke Arab Saudi dalam rangka masing-masing aja gitu pada tau pengawasan persiapan dan pada saat maslaahnya. Kurang koordinasinya

25

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

antara DPR dengan Kemenag ataupun ibadah haji. Dalam melihat tingkat Kemenkes”. kepuasan jema’ah haji DPR hanya mengacu kepada hasil survei kepuasan Hal tersebut didukung pula oleh jema’ah haji yang dilakukan oleh BPS pernyataan Mahrus Ali merupakan dengan hasil 83,83% mengatakan bahwa pemerhati kebijakan publik dan pengurus jema’ah haji Indonesia tahun 2016 Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia merasakan puas terhadap pelayanan pada (PP IPHI) bahwa belum ditemukannya saat penyelenggaraan ibadah haji komisi hasil pengawasan DPR RI yang benar- VIII DPR RI tidak melakukan teknik lebih benar berkualitas standar pengawsan. dalam terkait perhitungan tingkat Tim pengawas haji lebih mirip melakukan kepuasan jema’ah haji. pengawasan “seolah-olah” karena baru Selanjutnya dalam melakukan bekerja ketika sampai di tanah suci teknik perhitungan terhadap anggaran ‘sambil berhaji’, atau berangkat sebagai BPIH tahun 2016, pihak BPK lah yang pejabat negara sehingga lebih tepatnya meng audit terkait keuangan haji. Satu sedang melakukan haji plus atas biaya per satu dilakukan oleh BPK mengecek dinas atau “Haji Abidin”. apakah keuangan haji sudah Teknik Perhitungan dalam diperuntukan dengan yang sudah pengawasan yang dilakukan harus sesuai ditetapkan sebelumnya atau justru data dan fakta baik yang berupa angka- ditemukan penyelewangan. Hasil dari angka maupun berupa penjelasan yang audit keuangan haji yang dilakukan oleh harus membutuhkan kemampuan untuk BPK lalu diberikan kepada Komisi VIII melakukan suatu perhitungan baik DPR RI untuk diketahui oleh DPR apakah perhitungan secara kuantitatif, maupun keuangan haji tersebut sudah dilakukan secara kualitatif dalam rangka diperuntukkan dengan yang seharusnya. menentukan ketepatan dari hasil Temuan penelitian pada teknik pelaksanaan yang dilakukan oleh lembaga perhitungan ini, Komisi VIII DPR RI tidak teknis atau orang yang diberikan melakukan pengawasan, karena yang kepercayaan suatu kegiatan kelembagaan. melakukan survei terkait tingkat Pada pelaksanaan teknik kepuasan jema’ah haji terhadap fasilitas perhitungan yang dilakukan oleh DPR jema’ah haji merupakan pihak ketiga terhadap penyelenggaraan ibadah haji yaitu BPS, dan dalam meng audit yaitu dengan melihat survei kepuasan keuangan haji yang melakukan jema’ah haji, dan audit keuangan haji pemeriksaan adalah BPK yang kemudian yang diberikan oleh BPK kepada DPR laporan tersebut akan diberikan kepada terkait penyelenggaraan ibadah haji DPR. DPR hanya menindaklanjuti temuan tahun 2016. Pada teknik perhitungan yang dilaporkan oleh BPK jika ditemukan komisi VIII DPR RI tidak terlalu fokus penyelewangan terkait keuangan haji. dalam melakukan pengawasan seperti Teknik Analisa dalam pengawsan pada teknik pengamatan, yang sebagian dilakukan dari data dan informasi yang besar laporan pengawasan ibadah haji diterima dari kegiatan pengawasan untuk tahun 2016 berdasarkan hasil temuan menentukan suatu kepastian terhadap DPR pada saat pengamatan ke lokasi kebenaran atau kekeliruan dalam

26

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 melaksanakan suatu jenis pekerjaan dilakukan dalam pelaksanaan suatu dalam kelembagaan yang bersangkutan. kegiatan dalam penyelenggaraan Analisa diperlukan suatu keahlian khusus pekerjaan dilakukan. Laporan ini di mana seorang pengawas senantiasa sebenarnya merupakan salah satu objek berhadapan dengan kerumitan-kerumitan pelaksanaan pengawasan, yang menjadi tertentu. Teknik analisa juga merupakan masalah ketika pengawasan hanya suatu hal yang sangat menentukan mempercayai laporan saja, kadang- kebenaran penyajian hasil dari kadang tidak sesuai dengan pengawasan. perkembangan yang sesungguhnya. Pada penelitian ini, teknik analisa Teknik pelaporan dalam pengawasan yang dilakukan oleh DPR dilakukan dalam tidak bisa menjadi acuan utama dalam bentuk rapat Panja Haji yang melakukan pengawasan, perlu adanya menganalisis terkait semua pengamatan langsung pada objek penyelenggaraan ibadah haji tahun 2016. kegiatan. Pada penelitian ini, DPR DPR komisi VIII yang tergabung dalam melakukan pengawasan laporan yang panja haji menyatakan pendapat dari diberikan oleh Kementerian Agama, tiap-tiap fraksi pada saat rapat internal Kementerian Kesehatan, dan Panja Haji. Kementerian Perhubungan sebagai Temuan penelitian dalam penyelenggara kegiatan haji tahun 2016. menganalisa permasalahan yang terdapat Dalam laporan penyelenggaraan ibadah dalam penyelenggaraan ibadah haji haji yang diberikan kepada DPR saat Komisi VIII DPR RI melakukan rapat rapat kerja atau rapat dengar pendapat, panitia kerja dari semua teknik dan di akhir pembahasan rapat kerja atau pengawasan yang sudah dilakukan. rapat dengar pendapat DPR dengan Berdasarkan hasil wawancara peneliti kementerian terkait, DPR memberikan dengan tenaga ahli komisi VIII DPR RI rekomendasi. pada rapat Panja Haji Internal Komisi VIII Selanjutnya menurut Ali Taher DPR RI, masing-masing anggota dari (Ketua Komisi VIII DPR RI di wawancara setiap fraksi menyampaikan pendapatnya oleh peneliti pada tanggal 16 April 2018) terkait penyelenggaraan ibadah haji. Ada menyatakan bahwa: pihak fraksi yang benar-benar mengkritisi terkait penyelenggaraan ibadah haji dan “Dalam setiap rapat kerja atau rapat ada juga pihak fraksi yang hanya dengar pendapat dengan Kementerian menyetujui. Karena rapat panja haji terkait, Komisi VIII DPR RI selalu memberikan laporan yang berisikan komisi VIII DPR bersifat internal dan perbaikan terhadap penyelenggaraan tertutup maka peneliti tidak bisa ibadah haji tahun berjalan, yang juga mendapatkan informasi terkait teknik didalamnya terdapat rekomendasi- analisa yang dilakukan oleh komisi VIII rekomendasi yang diberikan DPR DPR RI terhadap penyelenggaraan ibadah kepada Kementerian Agama dan haji Indonesia tahun 2016. Kementerian Kesehatan untuk Teknik Pelaporan Makmur (2011) dilaksanakan”. mengatakan bahwa dalam pengawasan, Pernyataan tersebut didukung teknik pelaporan menjadi penting untuk pula dengan hasil wawancara yang 27

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 dilakukan peneliti kepada Ditjen Haji Luar tidak dilaksanakan oleh kementerian Negri yang menyatakan bahwa Komisi kesehatan terkait penambahan jumlah VIII DPR RI selalu rutin memberi tenaga kesehatan namun tidak ada masukan untuk memberikan tindakan tegas DPR dalam hal tersebut. rekomendasi terhadap perbaikan Setelah laporan di bahas pada rapat kerja penyelenggaraan ibadah haji. atau rapat dengar pendapat dan diberikan rekomendasi demi adanya perbaikan “Setelah kunjungan kerja evaluasai dalam penyelenggaraan ibadah haji, DPR dilakukan bersama dengan dpr, dpr mempublikasikan laporan hasil rapat menyampaikan dalam evaluasi kerja atau rapat dengar pendapat dengan beberapa catatan catatan dalam kementerian kesehatan, agama atau penyelenggaraan ibadah haji setiap tahun berjalan. Permasalahan yang kementerian perhubungan pada web timbul pada saat operasional, kendala resmi DPR RI. dpr mengamati dan menyampaikan rekomendasi usulan untuk perbaikan Kesimpulan haji tahun berikutnya. Rekomendasi Pada penelitian terkait tersebut akan di laporkan kepada kami pelaksanaan fungsi pengawasan DPR RI pada setiap rapat kerja atau rapat bidang Pengawasan terhadap dengar pendapat”. penyelenggaraan ibadah haji Indonesia Pernyataan tersebut juga di tahun 2016 yaitu: pertama, Teknik dukung oleh Eka, (Pusat Kesehatan Haji di pemantauan, Komisi VIII DPR RI wawancara oleh peneliti pada tanggal 26 melakukan teknik pemantauan melalui April 2018) menyatakan bahwa setiap rapat kerja atau rapat dengar pendapat. laporan yang diberikan oleh DPR kepada Namun dalam hal pengumpulan Kementerian terkait, ketika rapat dengar laporan/dokumen kegiatan haji tahun pendapat ataupun rapat kerja dengan 2016 oleh kementerian agama dan Kementerian Kesehatan. Namun terkait kementerian kesehatan tidak sesuai pelaksanaan rekomendasi yang diberikan dengan waktu ideal yang telah ditentukan oleh DPR tidak di lakukan oleh oleh Komisi VIII DPR RI yaitu 3 (tiga) hari Kementerian terkait, DPR tidak sebelum pelaksanaan rapat. Kementerian melakukan tindakan tegas. agama dan kementerian kesehatan Temuan penelitian pada teknik mengumpulkan laporan/dokumen untuk pelaporan yang dilakukan oleh DPR rapat kerja atau rapat dengar pendapat, dalam melaksanakan fungsi pengawasan DPR bisa saja baru diterima pada hari yaitu DPR rutin menerima laporan dari pelaksanaan rapat. Tidak ada responnya kementerian terkait dan memberikan surat undangan rapat yang diberikan IPHI rekomendasi terkait permasalahan kepada DPR menjadi suatu permasalahan penyelenggaraan ibadah haji untuk dalam teknik pemantauan yang dilakukan perbaikan penyelenggaraan ibadah haji. oleh DPR. Rapat dengar pendapat umum Rekomendasi yang diberikan oleh DPR dengan asosiasi haji ataupun dengan IPHI kepada kementerian terkait bersifat kurang dalam penyelenggaraan haji tahun mengikat, namun temuan di lapangan 2016. Sehingga tidak semua peneliti menemukan rekomendasi yang permasalahan yang haji yang merasakan 28

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 permasalahan haji tidak diketahui oleh Kementerian Agama, dan Kementerian Komisi VIII DPR RI. Kesehatan sebagai penyelenggara ibadah Kedua, Teknik pemeriksaan yang haji yang melakukan rapat kerja ataupun dilakukan oleh Komisi VIII DPR RI hanya rapat dengar pendapat dengan DPR dan bersifat subjektif berdasarkan dengan juga yang ikut ke lokasi penyelenggaraan fakta yang hanya terlihat oleh DPR RI. Hal ibadah haji. Namun hanya saja terdapat tersebut didukung dengan data-data yang perbedaan pendapat antara hasil di jabarkan peneliti dalam hasil pengakuan Achmad Fauzan selaku wawancara peneliti dengan Amas Tajudin anggota Komisi VIII DPR RI dan Eka (Anggota IPHI Provinsi Banten) yang juga selaku Kepala Pusat Kesehatan Haji merupakan pertugas kloter jema’ah haji terkait kekurangan obat-obatan dan kota serang. Berdasarkan hasil kurangnya tenaga kesehatan. Dalam wawancara peneliti dengan Amas Tajudin melakukan teknik wawancara tidak hanya terlihat jelas bahwa memang pada saat penyelenggaraan ibadah haji pemeriksaan hanya bersifat subjektif dan dilakukannya tanya jawab kepada pihak yang hanya terlihat ketika dilakukan. penyelenggara, melainkan pada saat masa Pelayanan jema’ah haji yang menunggu di reses komisi VIII DPR RI ke daerah lapangan pesawat yang telah terjadi pada pemilihan masing-masing anggota DPR setiap tahunnya ini, tidak bisa dikatakan dalam rangka penjaringan aspirasi bahwa teknik pemeriksaan yang masyarakat terhadap penyelenggaraan dilakukan oleh komisi VIII DPR RI ini ibadah haji juga dilakukan teknik sudah maksimal. wawancara. Komisi VIII DPR RI Teknik pemeriksaan pada menanyakan kepada masyarakat penelitian ini terlihat bahwa komisi VIII kendala/permasalahan yang dihadapi DPR RI dalam memberikan rekomendasi terkait penyelenggaraan ibadah haji yang tidak sesuai dengan indikator yang telah kemudian hasil masukan dari masyarakat ditetapkan pada peraturan menteri tersebut akan DPR sampaikan kepada nomor 25 tahun 2013 tentang perekrutan menteri yang bersangkutan pada saat pertugas kesehatan haji ataupun rapat kerja atau rapat dengar pendapat. keputusan kementerian kesehatan Nomor Kelima, Teknik pengamatan yang 442/Menkes/SK/VI/2009 tentang dilakukan oleh Komisi VIII DPR RI dalam pedoman penyelenggaraan kesehatan haji melaksanakan fungsi pengawasan yaitu Indonesia terhadap jumlah tenaga memang dilakukannya pengamatan kesehatan dan jenis obat-obatan yang terhadap penyelenggaraan ibadah haji digunakan tidak sesuai dengan indikator yaitu kunjungan kerja ke lokasi-lokasi yang sudah ditentukan pada peraturan yang di kunjungi jema’ah haji, namun menteri kesehatan ataupun keputusan menurut pernyataan Achmad Fauzan menteri kesehatan. yang menyatakan bahwa pelaksanaan Keempat, Teknik wawancara pengamatan kunjungan kerja yang terhadap pelaksanaan fungsi pengawasan dilakukan oleh Komisi VIII DPR RI sambil DPR RI terhadap penyelenggaraan ibadah melaksanakan ibadah Umroh di luar dari haji sudah dilakukan. Hal tersebut tugas dan fungsi pengawasan DPR RI. didukung oleh pengakuan antara DPR, Temuan lainnya bahwa teknik

29

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 pengamatan ini dijadikan acuan oleh penyelenggaraan ibadah haji. Ada pihak Komisi VIII DPR RI untuk dalam fraksi yang benar-benar mengkritisi mengawasi permasalahan ibadah haji, terkait penyelenggaraan ibadah haji dan didukung oleh pernyataan Elang Charta ada juga pihak fraksi yang hanya (IPHI kota Jakarta) yang menyatakan menyetujui. Karena rapat panja haji kurangnya koordinasi antara DPR dengan komisi VIII DPR bersifat internal dan Kementerian terkait penyelenggaraan tertutup maka peneliti tidak bisa ibadah haji setelah dilakukannya mendapatkan informasi terkait teknik pengamatan ke lokasi ibadah haji. Mahrus analisa yang dilakukan oleh komisi VIII Ali (PP IPHI) menyatakan bahwa belum DPR RI terhadap penyelenggaraan ibadah ditemukannya hasil pengawasan DPR RI haji Indonesia tahun 2016. yang benar-benar berkualitas standar Kedelapan, Teknik pelaporan yang pengawsan. Tim pengawas haji lebih dilakukan oleh DPR dalam melaksanakan mirip melakukan pengawasan “seolah- fungsi pengawasan yaitu DPR rutin olah” karena baru bekerja ketika sampai menerima laporan dari kementerian di tanah suci ‘sambil berhaji’, atau terkait dan memberikan rekomendasi berangkat sebagai pejabat negara terkait permasalahan penyelengga-raan sehingga lebih tepatnya sedang ibadah haji untuk perbaikan penyeleng- melakukan haji plus atas biaya dinas atau garaan ibadah haji. Rekomendasi yang “Haji Abidin”. diberikan oleh DPR kepada kementerian Keenam, Teknik perhitungan ini, terkait bersifat mengikat, namun temuan Komisi VIII DPR RI tidak melakukan di lapangan peneliti menemukan teknik perhitungan, karena yang rekomendasi yang tidak dilaksanakan melakukan survei terkait tingkat oleh kementerian kesehatan terkait kepuasan jema’ah haji terhadap fasilitas penambahan jumlah tenaga kesehatan jema’ah haji merupakan pihak ketiga namun tidak ada tindakan tegas DPR yaitu BPS, dan dalam meng audit dalam hal tersebut. Setelah laporan di keuangan haji yang melakukan bahas pada rapat kerja atau rapat dengar pemeriksaan adalah BPK yang kemudian pendapat dan diberikan rekomendasi laporan tersebut akan diberikan kepada demi perbaikan penyelenggaraan ibadah DPR. DPR hanya menindaklanjuti temuan haji, DPR mempublikasikan laporan hasil yang dilaporkan oleh BPK jika ditemukan rapat kerja atau rapat dengar pendapat penyelewangan terkait keuangan haji. dengan kementerian kesehatan, agama Ketujuh, Teknik analisa permasala- atau kementerian perhubungan pada web han penyelenggaraan ibadah haji Komisi resmi DPR RI. VIII DPR RI melakukan rapat panitia kerja Dari penjabaran kesimpulan yang dari semua teknik pengawasan yang peneliti jelaskan, bahwa masih kurangnya sudah dilakukan. Berdasarkan hasil teknik pemeriksaaan, teknik penilaian, wawancara peneliti dengan tenaga ahli teknik wawancara, teknik perhitungan komisi VIII DPR RI pada rapat Panja Haji dan teknik analisa yang dilakukan dalam Internal Komisi VIII DPR RI, masing- pelaksanaan fungsi pengawasan DPR RI masing anggota dari setiap fraksi dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun menyampaikan pendapatnya terkait 2016. Dalam teknik pengamatan, menurut

30

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 pengakuan salah satu anggota Komisi VIII Ajeng, Ratna. (2016). DPR Minta Petugas DPR RI dilakukan pengamatan sambil Kesehatan Haji Ditambah. Februari. melaksanakan ibadah umroh yang di luar https://www.republika.co.id/berita/j urnal-haji/berita-jurnal- tugas dan fungsi DPR RI. Kurang haji/16/02/05/o21lrx301-dpr- maksimalnya fungsi pengawasan dalam minta-petugas-kesehatan-haji- teknik pemeriksaan, teknik penilaian, ditambah teknik wawancara, teknik perhitungan, Ali, Sjafri. (2016). RUU Haji dan Umrah teknik analisa dan teknik pengamatan ini Pisahkan Regulator, Operator dan yang dapat menjawab asumsi awal Pengawas. Mei. http://www.pikiran- peneliti yang mengatakan bahwa rakyat.com/nasional/2016/05/11/ru u-haji-dan-umrah-pisahkan- pelaksanaan fungsi pengawasan DPR RI regulator-operator-dan-pengawas- tahun 2016 belum optimal. 368790 Saran peneliti dalam pelaksanaan Asshiddiqie, J. (2006). Perkembangan dan fungsi pengawasan DPR RI terhadap Konsolidasi Lembaga Negara Pasca penyelenggaraan ibadah haji berikutnya Reformasi. Jakarta: Konstitusi Press. atau tahun berjalan agar di tingkatkan Atmosudirdjo, P. (1992). Hukum koordinasi antara Kementerian- Administrasi Negara. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hal. 86. kementerian yang bertanggung jawab Creswell. (2014). Penelitian Kualitatif & dalam pelaksanaan penyelenggaraan Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka ibadah haji Indonesia. DPR juga harus Pelajar. lebih mengedepankan tugas dan Creswell, J. (2010). Research Design: fungsinya sebagai lembaga legislatif yang Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, memiliki tugas pengawasan penyeleng- dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. garaan ibadah haji Indonesia untuk Dinda. (2016). Tenaga Kesehatan Haji kemaslahatan umat dibandingkan Minim, Pemerintah Diminta Lobi kepentingan pribadi, dan juga untuk Arab Saudi. Agustus. mengawasi berjalannya UU Nomor 13 https://nasional.tempo.co/read/799 tahun 2008 agar terwujudnya tujuan 163/tenaga-kesehatan-haji-minim- penyelenggaraan ibadah haji yaitu untuk pemerintah-diminta-lobi-arab- memberikan pembinaan, pelayanan, dan saudi/full&view=ok Danial. (2017). Sering Dikeluhkan Jangan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi Remehkan Pemondokan Haji. Juli. jema’ah haji sehingga jema’ah haji dapat http://www.harianterbit.com/m/nas menunaikan ibadahnya sesuai dengan ional/read/2017/07/15/84062/0/2 ketentuan ajaran agama islam. 5/Sering-Dikeluhkan-Jangan- Remehkan-Pemondokan-Haji Referensi Fahham, A. M. (2015). Penyelenggaraan Adnan, Sobih. (2016). Jemaah Haji Ibadah Haji: Masalah dan Banjarmasin Jadi Rombongan Penanganannya. Jl. Jend. Gatot Perdana Pulang ke Tanah Air. Subroto, Senayan, Jakarta 10270, September. Indonesia: Sekretariat Jenderal DPR http://m.metrotvnews.com/news/ha RI. ji/yNL8rjvN-jema%E2%80%99ah- Fajar, Rahmat. (2016). Calon Jamaah Haji haji-banjarmasin-jadi-rombongan- Keluhkan Singkatnya Bimbingan perdana-pulang-ke-tanah-air Manasik Haji. Agustus.

31

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

https://www.republika.co.id/berita/j MCH. (2012). Irjen Kemenag M.Jasin urnal-haji/berita-jurnal- Kritisi Pengawas Haji DPR. Oktober. haji/16/08/09/obmo9t301-calon- https://haji.kemenag.go.id/v3/node/898 jema%E2%80%99ah-haji-keluhkan- Miles, B. M. (2008). Analisis Data singkatnya-bimbingan-manasik-haji Kualitatif Buku Sumber Tentang Ichwanuddin, W. (2012). Absennya Metode-Metode Baru. Jakarta: UIP. Politik Pengawasan DPR Era Reformasi. Moleong, L. J. (2010). Metodologi LIPI: Vol 9 No.2 hal. 91-104. Penelitian Kualitatif. Bandung: Khoiron. (2017). Giliran Pakistan dan Remaja Rosdakarya. Bangladesh Belajar Pengelolaan Haji Murhaini, S. (2014). Manajemen Indonesia. September. Pengawasan Pemerintah Daerah. https://kemenag.go.id/berita/read/505713/gi Yogyakarta: Pustaka Pelajar. liran-pakistan-dan-bangladesh-belajar- Naskah Akademik RUU tentang pengelolaan-haji-indonesia Penyelenggaraan Ibadah Haji di Arab Kiswondari. (2016). Visa Haji Telat Lagi, Saudi . (1436 H/ 2015 M). Jakarta: DPR Kritik Menag. Agustus. DPR RI. http://koran-sindo.com/page/news/2016-08- Nursalikah, Ani. (2017). Makanan Basi, 30/0/35/Visa_Haji_Telat_Lagi_DPR_Kritik PPIH Tegur Penyedia Katering. _Menag Agustus. Kurniasari, I. (2014). Pelaksanaan Fungsi https://www.republika.co.id/berita/jurnal- Legislasi dan Fungsi Pengawasan DPR haji/berita-jurnal-haji/17/08/13/oum1sl- RI terhadap Kekerasan Anak. Tesis: makanan-basi-ppih-tegur-penyedia-katering Universitas Indonesia. Septia, Karnia. (2015). Kemenag: Negara Laporan KPHI Hasil Pengawasan Lain Juga Alami Permasalahan Visa Penyelenggaraan Haji . (1436 H/ Haji. Agustus. 2015 M). Jakarta: Kementerian https://nasional.kompas.com/read/2015/08/ Agama. 29/03500771/Kemenag Laporan Kunjungan Kerja DPR RI ke Arab Soejipto, A. (2009). Kerja Untuk Rakyat. Saudi dalam Rangka Pengawasan Jakarta: Pusat Kajian Politik UI, hlm. Penyelenggaraan Haji. (1436 H/2015 163-164. M). Jakarta: DPR RI. Subekti, V. S. (2007). Menyusun Laporan Kunjungan Kerja DPR RI ke Arab Konstitusi Transisi. Jakarta: Rajawali Saudi dalam Rangka Pengawasan Press. Penyelenggaraan Haji. (1437 H/2016 Zubaedi. (2016). Analisis Problematika M). Jakarta: DPR RI. Manajemen Pelaksanaan Haji Makmur. (2011). Efektivitas Kebijakan Indonesia (Berdasarkan Model Kelembagaan Pengawasan. Bandung: Pengelolaan Haji Menuju Manajemen Refika Aditama. Haji yang Modern). Jl. Raden Fatah Manullang, M. (2009). Dasar-Dasar Pagar Dewa Kota Bengkulu: Fakultas Manajemen. Yogyakarta: Gajahmada Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu University Press. Hal. 7.

32

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Subjek Marginal: Waria dalam Memperjuangkan Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya di Kota Serang Banten (Fenomena Keberadaan Waria Kota Serang)

Dewi Ayu Lestari, Abdul Apip, Dian Hikmawan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

[email protected], [email protected], m.dianhikmawan@fisip- untirta.ac.id

Abstract: This paper is reviewing about transvestites who become a marginal subject to fight for their right as citizen. the rights focus on economy,social, and transvestites culture right as citizen or community of serang city. on process to fight for their right as citizen, surely there are a polemics that happened in transvestites environment of this serang city. therefore to understand a polemics which is happened in this community with the phenomenon with the existence of transvestites in this serang city. use the theory of marginalization from robert J dunne that discusses about a history of marginalization because there is overlap culture in serang city, and the confirmed by theory of human right by qamar, which content of theory economy,social and culture right according to muhtar, which is that theory have an indicators to justify the is a fulfillment of right or no againt transvestites group. methode used by researches in this search is qualitative methode with approach phenomenology The results of this research showing us about fulfillment rights that happened on this transvestites still can not be fulfilled as a citizen. because indicators on Social economic and cultural rights can not walk with what has been set, especially the marginal groove which happened on this transvestites group in serang city. Keywords: Transvestites; Human Right; Human Rights EKOSOB. Abstrak: Tulisan ini mengkaji tentang waria sebagai subjek marginal dalam memperjuangkan haknya sebagai warga negara. Hak-hak tersebut memfokuskan pada Hak ekonomi,sosial dan budaya waria sebagai warga negara atau masyarakat kota serang. dalam proses memperjuangkan haknya sebagai warga negara, tentunya terdapat berbagai polemik yang terjadi dilingkungan waria kota serang ini. karena itu, untuk memahami polemik yang terjadi dimasyarakat dengan fenomena keberadaan waria kota serang ini menggunakan teori marginalisasi dari Robert J dunne yang membahas asal mula adanya marginalisas karena adanya tumpang tindih budaya yang ada di kota serang, dan di konfirmasi oleh teori Hak asasi manusia menurut Qamar beserta teori Hak ekonomi,sosial dan budaya menurut Muhtar, dimana teori tersebut mempunyai indikator-indikator untuk membenarkan adanya pemenuhan Hak ataupun Tidak terhadap kelompok waria. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pemenuhan Hak yang terjadi pada kelompok waria ini masih belum bisa terpenuhi sebagai warga negara. dikarenakan indikator pada Hak ekonomi sosial dan budaya tidak bisa berjalan dengan apa yang telah ditetapkan, terlebih adanya alur marginalisasi yang terjadi pada kelompok waria kota serang ini. Kata kunci : Waria; HAM; HAM EKOSOB.

33

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Pendahuluan Negara yang melegalkan keberadaan Penelitian yang akan di lakukan waria/third gender oleh peneliti merupakan sebuah NO Negara fenomena yang selalu menjadi polemik di 1 Nepal pelbagai negara dalam sistem permasalahan sosial yang ada di 2 India masyarakat. Permasalahan sosial yang 3 Pakistan terjadi di masyarakat tersebut salah 4 Bangladesh satunya adalah fenomena keberadaan 5 Australia kelompok Waria yang termasuk kedalam 6 New Zealand salah satu kategori kelompok LGBT. 7 German Fenomena LGBT terbagi menjadi lesbian, 8 Denmark gay, biseksual dan transgender/waria. 9 Malta Fenomena keberadaan kelompok waria 10 Thailand ini telah tumbuh di berbagai negara yang Sumber: Hipwee.com dikenal dengan istilah Fenomena LGBT. Berdasarkan Dari data tabel diatas LGBT dalam sebuah istilah merujuk terlihat bahwa sudah ada 10 negara yang kepada sekelompok orang yang memiliki melegalkan atau mengakui keberadaan orientasi seksual dan kondisi gender yang kelompok waria yang kedudukannya tidak konvensional atau tidak seperti setara dengan warga negara pada pada umumnya. menurut sinyo 2014 : umunya. disamping itu mereka sudah “LGBT berawal dari diakui dan di ikat dengan undang- perkembangan pada abad-11. sedangkan istilah LGBT mulai undang yang berada dimasing-masing muncul sekitar tahun 1960an negara tersebut. Nepal sebagai salah satu tidak ada istilah khusus untuk negara yang menempatkan posisi menyatakan homoseksual. kata pertama dalam hal mengakui yang paling mendakati dengan keberadaan waria atau konsep third dengan orientasi selain gender ini dalam tataran hukum pada heteroseksual adalah istilah “third gender” yang mulai tahun 2017. dan sejak itulah waria di muncul pada tahun 1860-an” negara Nepal berhasil diakui dengan Fenomena keberadaan waria yang melewati dokumen-dokumen resmi di termasuk kedalam salah satu kelompok negara tersebut. kemudian disusul LGBT tentunya sudah hadir sejak zaman dengan negara-negara lainnya yang dahulu hingga saat ini dengan polemik melegalkan kelompok waria dengan yang selalu sama didalam lingkungan aturan hukum yang berada didalamnya. masyarakatnya. Keberadaan kelompok posisi terakhir di isi dengan negara waria di dunia tentunya telah thailand. Thailand merupakan salah satu berkembang pesat tiap tahunnya. Seperti diantara beberapa negara yang menjadi menurut berita yang dilansir, dimana surga bagi kaum LGBT termasuk sudah ada 8 negara yang mengakui kelompok waria. Seperti yang di ketahui identitas kelompok waria dalam konsep istilah “ladyboy thailand” dimana istilah gender ketiga atau Third gender: tersebut sangatlah terkenal didunia

34

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 terlebih dinegara tersebut. disisi lain mempengaruhi keberadaan kelompok- keberadaan mereka menjadi daya tarik kelompok waria yang ada di indonesia ini: tersendiri untuk dinegaranya, sehingga keberadaan mereka dipakai untuk Hasil survei Keberadaan Kelompok menjadi daya tarik wisatawan yang LGBT di indonesia datang pada negara tersebut. Fenomena keberadaan waria dari 10 negara diatas tentunya berbeda dengan fenomena waria yang ada di indonesia. di indonesia fenomena waria tentunya masih sangat tabu dalam keberadaannya. Keberadaan waria di indonesia masih dipandang sebagai permasalahan sosial yang terjadi dilingkungan masyarakat. dimana Sumber: Survei nasional LGBT 2016-2017 keberadaan waripun selalu mendapatkan (SMRC) tindakan diskriminasi,dikarenakan Terlihat dari gambar 1.1. tentang menyalahi kodrat yang ada. di indonesia keberadaan kelompok LGBT di indonesia, pria biologis yang percaya bahwa mereka bahwa fenomena keberadaan kelompok terlahir dengan jiwa wanita dikenal LGBT di indonesia masih dalam Hal yang sebagai "waria" Istilah ini adalah tabu didalam lingkungan masyarakatnya. perpaduan dua kata bahasa Indonesia: dari gambar tersebut terlihat jelas bahwa "wanita" ("wanita") dan "pria" ("pria”). keberadaan kelompok LGBT terutama Fenomena kelompok waria yang transgender atau waria ini masih belum termasuk kedalam kategori LGBT ini bisa di akui keberadaannya, karena masih sudah bisa hidup begitu terbuka banyak mayoritas masyarakat yang masih disamping masih banyaknya tindakan keberatan kelompok tersebut berada di diskriminasi atau penolakan terhadap lingkungan sekitarnya. di indonesia kelompok waria yang terjadi di indonesia. fenomena kelompok waria selalu menjadi indonesia merupakan negara yang polemik antar masyarakat dengan mayoritas masyarakatnya beragama pemerintah, telihat juga masih banyak muslim. tetapi dengan sudah banyak masyarakat yang tidak mendukung kelompok transgender atau waria yang keberadaan kelompok tersebut karena berkeliaran di indonesia ini masih perilaku yang menyimpang dari ajaran- menjadi polemik tersendiri bagi ajaran yang ada. Adapun hasil survei dari masyarakat indonesia. dimana dengan SMRC tentang keberadaan kelompok adanya keberadaan kelompok-kelompok LGBT yang terutama pada kelompok waria ini masih banyak menimbulkan pro waria tersebut yang masih dianggap dan kontra di indonesia. terlihat dari hasil mengganggu kenyamanan masyarakat survei SMRC tentang LGBT yang dimana sekitar. waria termasuk kedalam salah satu kelompok LGBT tersebut, seperti yang Keberadaan Kelompok LGBT diketahui hasil survei tersebut Terkhusus Waria

35

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Sumber : Survei nasional LGBT 2016- bertahan cukup lama, pada tahun 2016 2017 (SMRC) pondok pesantren tersebut di tutup lantaran tidak memiliki ijin. selain itu Hasil survei nasional yang dilakukan menurut camat yang berlokasi di dekat oleh saiful mujani selaku consultan and pondok pesantren tersebut, pondok reseacrh. Fenomena keberadaan pesantren kelompok waria ini dinilai kelompok LGBT terutama kelompok bertentangan dengan nilai-nilai yang ada. waria ini masih dominan pada kata Selain itu juga pondok pesantren tersebut “Cukup Mengancam” dan “Sangat ditutup di karenakan meresahkan warga Mengancam”, sehingga terlihat jelas sekitar yang ada di wilayah tersebut. bahwa keberadaan kelompok waria juga Fenomena keberadaan waria yang di indonesia masih tidak di akui ada di Indonesia tentunya tidak terfokus keberadaannya oleh masyarakat sekitar di Jakarta ataupun Yogyakarta saja. maupun pemerintah setempat. Menurut Namun, keberadaan mereka sudah ketua arus pelangi yuli rustinawati pada tersebar kepenjuru daerah yang ada di diskusi laporan badan PBB tentang LGBT : indonesia. salah satu daerah tersebut “Dalam penelitian kami, terdapat adalah Kota serang yang berada di 89,3% kaum LGBT di Jakarta, Provinsi Banten. Fenomena keberadaan Yogyakarta, dan Makasar pernah waria di kota serang sudah ada sejak mendapat perlakuan kekerasan jaman kota serang belum terbentuk. dan diskriminasi. Tindak kekerasan kami kategorikan dengan konsetrasi berada di Taman Sari menjadi lima bagian, yakni aspek kota serang ini. Tamansari dipilih sebagai fisik, psikis, seksual, ekonomi, tempat berkumpul, dikarenaka taman sari dan budaya” (BBC,2014). berada di jantung kota serang dimana Kelompok waria yang selalu dianggap sebagai tempat yang strategis menjadi perbincangan masyarakat ini jika oleh kelompok waria tersebut. Taman sari dilihat dari hasil survei pada gambar yang merupakan tempat untuk para kelompok di atas, kelompok LGBT terutama pada waria tersebut melakukan pekerjaannya kelompok waria ini keberadaannya masih ataupun berkumpul dengan waria-waria di anggap meresahkan warga sekitar. yang lainnya. disisi lain tempat tersebut Terlihat dari fenomena pondok pesantren sudah menjadi warisan turun temurun waria yang berada di Yogyakarta. Pondok dari sejak dahulu hingga saat ini pesantren tersebut dibuat oleh salah satu Di kota serang tepatnya ditaman kelompok waria yang ada di Yogyakarta sari saat ini ada sekitar 50/60-100 lebih bernama shinta Ratri yang merupakan waria yang terorganisir di Taman sari salah satu pemimpin pondok pesantren tersebut. Adapun di luar taman sari yang kelompok waria tersebut. Tujuan adanya tidak terorganisir. Kelompok waria pesantren tersebut untuk mengajarkan tersebut berkeliaran di malam hari ajaran islam kepada kelompok-kelompok dengan menggunakan pakaian-pakaian waria tersebut, terlebih shinta membuat seksi. disisi lain hal tersebut sudah ponpes tersebut lantaran faktor menjadi budaya bagi kelompok-kelompok pengasingan terhadap dirinya pada waktu waria yang ada di Kota Serang. Para waria ia ingin beribadah ke masjid. Setelah ini berkeliaran di malam hari untuk

36

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 melakukan pekerjaannya. Selain bekerja Dalam konteks HAM bentuk pada dunia malam adapun pekerjaan diskriminasi yang terjadi pada kelompok waria yaitu seperti mengamen dan waria karena preferensi seksual, orientasi bekerja di salon untuk memenuhi seksual dan identitas gender serta kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sulitnya ekspresi gendernya yang dianggap mendapatkan pekerjaan yang sebagai “berbeda” dengan mayoritas masyarakat mana mestinya masyarakat pada yang dalam tingkatan kelompok atau di umumnya adalah karena dari ranah privat dalam ilmu sosial. kepribadiannya waria sendiri yang Dengan jumlah kelompok waria membuat para kelompok waria harus yang disebut sebagai kelompok marginal melakukan pekerjaannya yang sesuai ini di kota serang tercatat sekitar 50/60 - dengan profesinya sehingga mereka 100 orang yang terorganisir dalam satu selalu di anggap melanggar dan organisasi yang di sebut dengan Kowab menyimpang dalam hal kepribadiannya dan hampir tiap bulan/tahunnya dapat dan ditambah dengan pekerjaannya yang bertambah dan berkurang. Terlihat jelas berada pada dunia malam. Hal-hal seperti bahwa kelompok waria bukanlah itu membuat kelompok-kelompok waria kelompok yang untuk diabaikan. mengalami penolakan yang terjadi Walaupun dengan jumlah yang sedikit dimasyarakat. sehingga isu marginal yang tetapi jika dibandingkan dengan jumlah terjadi pada kelompok waria ini benar- penduduk kota serang menurut data BPS benar ada. kota serang sebesar 2.456, dari jumlah Keberadaan kelompok waria yang di penduduk tersebut Kelompok waria juga sebut sebagai kelompok marginal ini termasuk ke dalam warga Negara tentunya di setiap daerah memanglah Indonesia yang terletak di kota serang sudah tidak asing lagi untuk di dengar, banten. dan kelompok waria juga berhak dalam setiap-setiap daerahnya tentunya mendapatkan hak-haknya yang setara memiliki titik atau tempat berkumpul seperti warga negara lainnya. Karena para waria tersebut untuk melakukan dengan mendapatkan hak-hak nya pekerjaannya di malam hari. Dengan kelompok waria tersebut dianggap mayoritasnya masyarakat muslim di kota keberadaannya sebagai warga negara. di serang membuat keberadaan waria di dalam sebuah negara, warga negara anggap melanggar norma-norma yang menjadi hal yang sangat strategis dan ada. dimana dengan mengubah vital bagi negara tersebut. karena warga peran/perilaku yang tidak sesuai dengan negara merupakan salah satu unsur yang jenis kelamin merupakan salah satu hal sangat menentukan sendi-sendi yang menyalahi kodrat. Sehingga, Hal pembangunan suatu negara tersebut. tersebut dianggap sebagai permasalahan Istilah warga negara berawal dari kata sosial yang belum terselesaikan dikota warga yang diartikan dengan anggota. serang. dengan banyaknya masalah sosial Menurut UUD 1945 pasal 26 ayat (1) pada kelompok waria tersebut menjadi dijelaskan bahwa : satu alasan terjadinya diskriminasi pada “warga negara ialah orang-orang kelompok tersebut. bangsa indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan dengan

37

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

undang-undang sebagai warga Hak Ekosob. tetapi ketika melihat konteks negara”. kelompok waria sebagai warga negara Pada kenyataan yang terjadi tentunya Hak ekonomi sosial dan budaya dilapangan kelompok marginal/kelompok merupakan hak yang paling dasar untuk waria yang ada di kota serang sendiri menentukan hidup kelompok waria masih kurang dalam mendapatkan Hak tersebut sebagai warga negara. Karena haknya sebagai warga-negara, seperti hak Hak tersebut merupakan hak untuk bisa untuk hidup, hak mendapatkan melanjutkan hidupnya disamping pendidikan, dan hak mendapatkan perkembangan zaman yang semakin perlindungan dari diskriminasi. Negara modern. yang merupakan subyek seharusnya bisa Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya memastikan pemenuhan dan (Hak-hak EKOSOB) merupakan hak dasar perlindungan HAM terhadap warga manusia yang harus dilindungi dan negaranya. Dalam presfektif HAM dipenuhi agar manusia terlindungi menyatakan bahwa identitas dan martabat dan kesejahteraannya. Di kota orientasi seksual adalah suatu pilihan. serang kelompok waria masih belum Maka dari itu telihat jelas bahwa setiap mendapatkan hak-hak sebagai warga manusia mempunyai hak dasar dalam negara. Yang dimana para kelompok menentukan suatu pilihan. Namun, waria tersebut masih kesulitan dalam pilihan tersebut tetap harus dilakukan mencari pekerjaan dengan kondisi secara bertanggung jawab dan tidak mereka yang merubah jenis kelamin dan melanggar hak orang lain yang berdampak pada perubahan peran mempunyai pilihan berbeda. sosialnya. Dengan kondisi kelompok Sebagaimana kelompok waria yang waria yang seperti itu dan susah termasuk kedalam kelompok marginal mendapatkan pekerjaan, dan dengan tersebut, dimana keberadaan kelompok tidak adanya pelatihan dari pemerintah waria harus di akui selayaknya kelompok maka mereka susah untuk mendapatkan mayoritas pada umum nya, Terlebih yang pekerjaan, di karenakan mereka yang notabennya merupakan warga negara tidak mempunyai keterampilan. Hak tersebut. tentunya dengan segala hak dan EKOSOB di dalam setiap warga negara kewajibannya yang setara juga dengan tentunya jauh lebih penting, selain untuk mereka. kelompok waria juga merupakan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari manusia yang mempunyai pilihan yang kelompok marginal/kelompok waria ini berbeda, disisi lain Mereka hanya ingin pun berhak mendapatkan haknya sebagai diakui dan dihargai didalam kehidupan mana konsep warga negara yang terletak bermasyarakat, dan bisa bersosialisasi pada undang-undang. seperti masyarakat pada umumnya dan mendapatkan hak-haknya yang sama Kajian Teori seperti kelompok mayoritas pada Masyarakat Marginal umumnya. Marjinal berasal dari bahasa inggris Hak asasi manusia tentunya 'marginal' yang berarti jumlah atau efek memiliki dua unsur yang berbeda, yang yang sangat kecil. Artinya, marjinal adalah pertama Hak sispol dan yang kedua yaitu suatu kelompok yang jumlahnya sangat

38

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 kecil atau bisa juga diartikan sebagai kita hidup dalam dan melalui identitas kelompok pra-sejahtera. Marjinal juga diri, laki-laki dan perempuan, maupun identik dengan masyarakat kecil atau dominan dan non dominan kaum yang terpinggirkan. (Dennis,2005:5). Konsep marginalitas menurut Menurut Iris Marion Young(1990), dunne (2005) pada awalnya dikenalkan ada lima "wajah" atau jenis penindasan: oleh robert pada tahun 1928 dalam kekerasan, eksploitasi, marjinalisasi, essaynya yang berjudul “human migration ketidakberdayaan, dan imperialisme and marginal man” (Dunne,2005:11). budaya (Lisa Heldke & Peg O’connor. dalam essay tersebut dijelaskan adanya 2004:1). tumpang tindih antara dua budaya atau a) Eksploitasi adalah tindakan adanya tekanan terhadap budaya menggunakan tenaga manusia untuk pendatang. dalam proses marginalisasi menghasilkan laba sementara tidak dunne, menyebutkan jarak menjadi memberi mereka kompensasi secara penting untuk menentukan suatu adil. Biasanya dalam masyarakat kelompok masyarakat mengalami kapitalistik, "kaya" akhirnya marginalisasi. dalam konsep jarak ini, mengeksploitasi "si miskin" untuk marginalisasi dapat dipahami sebagai kerja keras mereka. Oleh karena itu, hasil eksklusi dari pusat-pusat, baik pusat eksploitasi menciptakan suatu sistem sosial maupun pusat yang berada di yang melanggengkan perbedaan kelas, tingkat lokal. mereka yang tereksklusi ini menjaga yang kaya kaya dan yang mengakibatkan aliran sumber daya yang miskin miskin. ada pada individu atau kelompok b) Marginalisasi adalah tindakan masyarakat dominan menjadi terhalang mengasingkan atau membatasi (Dunne,2005:15). dalam bukunya pula sekelompok orang ke tingkat sosial dunne menjelaskan bahwa di tahun 1941, yang lebih rendah atau batas luar atau goldberg mempublikasikan sebuah essay tepi masyarakat. Secara keseluruhan, yang berjudul “A qualification of the ini adalah proses pengecualian. marginal man theory”, dimana dalam Marginalisasi dalam beberapa hal lebih essaynya dikatakan mengenai buruk daripada eksploitasi karena sekelompok orang yang mempunyai masyarakat telah memutuskan bahwa budaya non-dominan yang tinggal di tidak dapat atau tidak akan lingkungan budaya lain, dapat hidup menggunakan orang-orang ini bahkan normal selama mereka dapat mengejar untuk tenaga kerja. tujuan budaya mereka sendiri c) Imperialisme Budaya melibatkan (Dunne,2005:12-14). mengambil budaya kelas penguasa dan menetapkannya sebagai norma. Pihak yang mendapatkan label Kelompok-kelompok yang memiliki marginal merupakan pihak yang salah kekuatan dalam masyarakat dan cenderung menunjukan masalah- mengontrol bagaimana orang-orang masalah pribadinya. Menurut dennis dalam menafsirkan dan berkomunikasi konsep marjinal juga sangat dekat masyarakat itu. hubungannya dengan identitas karena

39

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 d) ketidakberdayaan terhubung dengan tersebut merupakan prinsip-prinsip teori sosialisme Marx: beberapa orang kunci dari demokrasi. Dengan "memiliki" kekuatan sementara yang mengatakan demikian, maka berbagai lain "tidak". Mereka yang tidak berdaya institusi politik seperti pemisahan didominasi oleh kelas penguasa dan kekuasaan, pemilihan umum yang terletak untuk menerima perintah dan kompetitif, sistem multi partai dan jarang memiliki hak untuk memberi parlemen hanya akan mempunyai arti mereka. Beberapa ketidakadilan dan berfungsi jika didasarkan pada hak mendasar yang terkait dengan asasi. demokrasi demikian dikenal ketidakberdayaan adalah dengan “demokrasi berbasis Hak asasi” penghambatan untuk mengembangkan yaitu ketika demokrasi dan nilai-nilai hak kapasitas seseorang, kurangnya asasi terikat satu dengan yang lain. kekuatan pengambilan keputusan, dan Tanpa pendasaran pada hak asasi paparan terhadap perlakuan tidak manusia, institusi-institusi politik sopan karena statusnya yang demokratik tidak akan efektif dan diturunkan. tidak bermakna. Demokrasi hanya akan e) Kekerasan mungkin bentuk bersifat prosedural. Di pihak lain, penindasan yang paling jelas dan demokrasi merupakan satu-satunya terlihat. Anggota dari beberapa sistem yang memberi struktur politik kelompok hidup dengan pengetahuan bagi dijaminnya hak asasi (Pradjasto, bahwa mereka harus takut terhadap Antonio. 2014:1) serangan acak, tidak beralasan Hak asasi manusia Menurut Davin terhadap orang atau properti mereka. beethem : Serangan-serangan ini tidak selalu “Hak Asasi Manusia dengan segala membutuhkan motif tetapi kebebasan yang bersifat dimaksudkan untuk merusak, fundamental adalah setiap hak- mempermalukan, atau menghancurkan hak yang individual yang memiliki orang tersebut. asal dari segala kebutuhan dan segala kapasitas manusia. dan Human Rights & EKOSOB demokrasi tidak dapat dipisahkan Demokrasi yang berasal dari dari hak-hak asasi manusia bahasa Yunani yaitu dari kata-kata termasuk dari tanggung jawab demos (rakyat) dan kratos (kekuasaan) untuk menghormati hak dan kebebasan sesama warga adalah kendali rakyat atas urusan publik negaranya” dalam kesetaraan politik‟. Definisi yang sudah cukup diterima umum ini, Pada dasarnya hak asasi manusia, mengandung dua prinsip dasar yaitu adalah nilai dan martabat manusia yang “kendali rakyat‟ (popular control) dan menjustifikasi kedua prinsip dasar “kesetaraan politik‟ (political equality). demokrasi tersebut. dimana setiap [Beetham,1999]. Kendali oleh warga manusialah yang akan menentukan negara atas persoalan-persoalan kolektif apa yang baik untuk hidupnya sendiri. mereka, dan kesetaraan antara warga Persis karena itu pula dalam negara dalam melaksanakan kendali kapasitasnya sebagai warga negara, ia

40

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 berhak untuk ikut memutuskan urusan- maksud agar hasilnya dapat digunakan urusan kolektif yang mempengaruhi untuk menafsirkan fenomena dan yang hidup mereka. Sebaliknya, negara harus dimanfaatkan untuk penelitian kualitatif akuntabel pada warga negaranya. Hak adalah berbagai macam metode untuk turut menentukan urusan kolektif penelitian. Penelitian Kualitatif dari sisi ini dimiliki oleh semua warga negara definisi lainnya dikemukan bahwa hal itu dengan martabat kemanusiaan yang merupakan penelitian yang sama sebagaimana mestinya. adapun memanfaatkan wawancara terbuka untuk Jaminan hak-hak atas kebebasan menelaah dan memahami sikap, berkeyakinan, bergerak, berekspresi, pandangan,perasaan dan perilaku berkumpul dan berorganisasi individu atau sekelompok orang merupakan syarat yang diperlukan bagi (moleong, 2006:5) warga negara pada umumnya (Beethem, Metode fenomenologi menurut 1999). oxford english dictionary, yang dimaksud Hak Ekonomi menurut qamar nurul dengan fenomenologi adalah Ilmu (2013). mengenai fenomena yang dibedakan dari a. Hak mendapatkan upah yang sama sesuatu yang sudah menjadi, atau b. Hak ikut serta dalam serikat buruh disiplin ilmu yang menjelaskan dan c. Hak kebebasan untuk memiliki mengklasifikasikan fenomena atau studi sesuatu. tentang fenomena. dengan kata lain d. Hak memiliki dan mendapatkan fenomena yang tampak didepan kita, dan pekerjaan yang layak bagaimana menampaknya (kuswarno Hak sosial menurut qamar nurul (2013). engkus,2009:1) penelitian ini akan a. hak Hidup berfokus pada fenomena keberadaan b. hak atas kesehatan/jaminan sosial, waria kota serang dalam c. hak atas perumahan memperjuangkan hak-haknya sebagai d. hak atas pendidikan dan warga negara. dalam mengumpulkan e. hak-hak yang berkaitan dengan data informasi yang dibutuhkan dalam masyarakat dan lingkungan. penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data dengan cara Metode observasi dan wawancara. adapun teknik Metode yang digunakan pada analisa data yang diungkapkan oleh penelitian ini menggunakan pendekatan creswell : kualitatif dengan metode fenomenologi. a. Peneliti mendeskripsikan sepenuh- menurut Denzin dan lincoln (1987) nya fenomena atau pengalaman yan menyatakan bahwa penelitian kualitatif dialami subjek penelitian. adalah penelitian yang menggunakan b. Peneliti kemudian menemukan latar alamiah, dengan maksud pernyataan (hasil wawancara) menafsirkan fenomena yang terjadi dan tentang bagaimana orang-orang dilakukan dengan jalan melibatkan menemukan topik, rinci pernyataan- berbagai metode yang ada. dari segi pernyataan tersebut dan perlakuan pengertian ini, para penulis masih tetap setiap pernyataan memiliki nilai yang mempersoalkan latar alamiah dengan setara, kemudian rincian tersebut

41

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

dikembangkan dengan tidak warga negara asli maupun warga negara melakukan pengulangan. asing yang berada di masing-masing c. Pernyataan-pernyataan tersebut negara tersebut. Ham menjadi penting kemudian dikelompokkan dalam unit- pada negara yang memiliki paham unit bermakna, peneliti merinci unit- demokrasi. seperti pada gambar berikut: unit tersebut dan menuliskan sebuah penjelasan teks tentang pengalaman Skema Ham dan Demokrasi bagi yang disertai contoh dengan seksama. Warga Negara d. Peneliti kemudian merefleksikan pemikirannya dengan menggunakan variasi imajinatif (imaginative variation) atau deskripsi struktural DEMOKRA equality HAM (structural description), mencari SI keseluruhan makna yang welfare/ memungkinkan dan melalui perspektif kesejahte yang divergen (divergent raan perspectives), mempertimbangkan

kerangka rujukan atas gejala Sumber : David betthem,1990. (phenomenon), dan mengkonstruksi- kan bagaimana gejala tersebut Ham dan Demokrasi tentunya dialami. memiliki korelasi yang sangar erat dalam e. Peneliti kemudian mengkonstruksi suatu negara yang menganutnya. dan seluruh penjelasan tentang makna tergambar melalui skema diatas dan esensi pengalamannya. bahwasannya demokrasi dan ham f. Peneliti melaporkan hasil beririsan dengan equality atau penelitiannya. Laporan tersebut kesejahteraan. Pada dasarnya prinsip menunjukkan adanya kesatuan makna Ham dalam suatu negara yang menganut berdasarkan pengalaman seluruh demokrasi ialah untuk mencapai suatu informan. Setelah itu, kemudian tulis kesejahteraan bagi warga negaranya. deskripsi gabungannya. kesejahteraan tersebut merupakan kesetaraan untuk semua warga negara, Hasil Dan Pembahasan terlebih negara indonesia yang memiliki mayoritas dan minoritas dalam budaya Hak Asasi Manusia Untuk Waria Kota warga negaranya. Pada dasarnya warga Serang: negara memiliki Hak yang tidak dapat Hak asasi manusia menjadi penting dikurangi atau diambil oleh siapapun bagi setiap warga negara (citizens) yang yang berada dilingkungan sekitarnya. menganut sistem demokrasi. karena Kunci utama pada negara Demokrasi sejatinya negara demokrasi seharusnya adalah kesetaraan atau kesejahteraan, dapat mengakomodir kebutuhan dan hak- adanya tindakan diskriminasi yang terjadi haknya setiap warga negara untuk tujuan kepada warga negaranya tersebut adalah kesejahteraan. Kesejahteraan menjadi sebuah pelanggaran HAM. penting bagi keberlangsungan hidup bagi warga negara yang berada di dunia baik

42

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Seperti yang dijelaskan pada Qamar Seperti yang dijelaskan oleh david (2013:18) bahwasannya hak asasi beethem pada dasarnya tidak akan jauh manusia adalah hak yang melekat dan berbeda dengan hak-hak asasi manusia kodrati bagi manusia. Hak tersebut menurut yang lainnya. dimana menurut merupakan hak yang di klaim secara sah david beethem tentunya manusia baik karena setiap orang sebagai manusia. laki-laki dan perempuan atau yang sebagai manusia yang dimaksud tidak memiliki perbedaan dalam hal apapun hanya sebagai perempuan dan laki-laki wajib mendapatkan Hak-hak tersebut. saja, melainkan manusia yang mempunyai dimana hak tersebut bersifat fundamental orientasi seksual yang berbeda, anak, dan untuk masing-masing manusia atau serta penyandang cacat fisik dan mental. individunya. pada dasarnya konsep demikian pula dengan beragam warna demokrasi menurut david beethempun kulit, suku, etnis, serta agama atau tidak bisa dipisahkan oleh Hak asasi keyakinan. Sehingga dalam negara yang manusia. dimana ketika Hak asasi menganut Sistem demokrasi, Hak asasi manusia dalam suatu negara tidak bisa manusia menjadi penting sebagai titik terpenuhi sebagai warga negara, maka fokus negara dalam mensejahterakan dan dari itu negara yang menganut sistem memposisikan warga negaranya. salah demokrasi Gagal dalam proses satunya pada permasalahan gender yang mensejahterakan warga negaranya sedang marak terjadi di tiap-tiap sebagai mana pengertian Ham yang negaranya. dalam Konsep demokrasi juga seharusnya semua warga memiliki setiap warga negara sudah seharusnya kesetaraan dan tidak ada perbedaan dari mencapai kesetaraan dalam mendapatkan hal apapun. Hak-haknya, dalam artian adanya Hak Asasi Manusia yang tidak demokrasi menjadikan ruang yang memandang dari segimanapun, seperti inklusif bagi warga negara Tanpa adanya yang sudah dijelaskan bahwasannya Perbedaan dari segi apapun. Negara demokrasi membebaskan warga Begitupun sama halnya dengan apa negaranya untuk berkreasi dalam yang dikatakan oleh david beethem kehidupannya tanpa diskriminasi pada (1999): hal apapun, terutama pada permasalahan gender. dan lagi Hak asasi manusia “Hak Asasi Manusia dengan segala menurut muhtaj (2013) tentunya identik kebebasan yang bersifat dengan : fundamental adalah setiap hak- hak yang individual yang memiliki asal dari segala kebutuhan dan segala kapasitas manusia. dan demokrasi tidak dapat dipisahkan dari hak-hak asasi manusia termasuk dari tanggung jawab untuk menghormati hak dan Pada dasarnya dari skema diatas kebebasan sesama warga merupakan kewajiban negara atau negaranya” (Beethem,1999) pemerintah untuk dapat mensejahterakan warga negaranya. Mensejahterakan yang

43

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 dimaksud adalah jauh dari ancaman atau sebagaimana warga negara lainnya. hak diskriminasi. terlebih pada sistem asasi tersebut tentunya seperti yang demokrasi hal tersebut menjadi penting sudah dijelaskan pada ketiga indikator untuk mensukseskan Hak asasi manusia pada gambar diatas. Ketiga indikator pada warga negaranya, dimana dalam tersebut mendukung kelompok waria gambar diatas mengharuskan adanya untuk mendapatkan kesetaraan yang kesetaraan bagi semua warga negara didapatkan oleh warga negara lainnya. tanpa ada kendala apapun, sehingga Kesetaraan yang dimaksud adalah Peran negara menjadi penting didalam kesetaraan antara warga negara dalam Demokrasi dan Ham tersebut. terlebih melaksanakan kendali tersebut untuk warga negara yang di anggap merupakan prinsip-prinsip kunci dari sebagai kelompok-kelompok minoritas. demokrasi menurut david diskriminasi mayoritas selalu terjadi beethem(1999), selain itu pun Kesetaraan kepada minoritas dalam bentuk diatur dalam UU HAM pasal 3 ayat (3) kekerasan/repsesif. Salah satu kelompok disebutkan bahwa : minoritas yang masih belum “setiap orang berhak atas mendapatkan hak sepenuhnya terdapat perlindungan hak asasi manusia pada kelompok waria yang ada di dan kebebasan dasar manusia, tanpa diskriminasi”. indonesia terkhusus di kota serang. di Pada Kenyataannya apa yang terjadi negara indonesia terutama pada kota dilapangan, waria kota serang dalam Hak serang ini tindakan diskriminasi menjadi asasi manusia tentunya masih jauh dari hal yang sangat biasa kepada kelompok kesetaraan dengan masyarakat lainnya. minoritas. terlebih ketika berbicara disamping Permasalahan identitas diri negara tentunya kedudukan warga yang terjadi pada diri waria tersebut negara dimata hukum sudah jelas harus membuat para waria masih kesulitan setara dan tidak boleh ada yang dalam memperjuangkan Hak asasi membeda-bedakan dari segi mayoritas manusianya, terlebih banyaknya tindakan ataupun minoritas. Minoritas pada diskriminasi yang terjadi membuat waria penelitian kali ini adalah untuk kesulitan dalam melakukan aktivitas- sekelompok waria yang berada dikota aktivitasnya sebagai warga negara. serang. Banyaknya tindakan diskriminasi yang Kota serang sebagaimana ibu kota terjadi dikarenakan adanya benturan provinsi banten tentunya memiliki jumlah budaya yang ada di kota serang tersebut, waria yang sangat banyak. namun jumlah sehingga kelompok waria selalu menjadi tersebut tidak bisa dihitung secara kelompok yang terpinggirkan oleh angka,karena sifat waria yang tidak bisa masyarakat kota serang. maka dari itu menetap atau bahasa lainnya waria kelompok waria termasuk kedalam bersifat datang dan pergi. waria yang subjek yang termarginalkan di setiap merupakan masyarakat atau warga negaranya termasuk kota serang ini. negara yang memiliki perbedaan gender Ketika berbicara mengenai dengan laki-laki dan perempuan tentunya Marginalisasi tentunya akan jauh dengan wajib mendapatkan hak asasi manusia kata HAM. Konsep Marginalisasi menurut

44

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Robert J dunne (2005:11) yang membagi ke dalam dua tulisannya dalam buku tersebut yaitu “human migration and marginal man” dan “A qualification of the marginal man theory”. maka dari itu konsep marginalisasi yang ada pada kelompok waria kota serang lebih mengacu pada tulisan yang pertama yaitu human migration and marginal man, dimana pada tulisan tersebut membahas bagaimana adanya tumpang tindih antara dua budaya atau adanya tekanan terhadap kelompok waria. akan tetapi Menurut Marion young (1990) tulisan dunne yang keduapun sangat Bahwa ada 5 wajah atau 5 jenis berkesinambungan dengan tulisannya penindasan didalam kehidupan yang pertama. Hal ini terjadi kepada manusia. adanya penindasan berarti waria ataupun kelompok waria yang ada pelaksanaan tirani oleh kelompok dikota serang ini, dimana dengan penguasa. Namun, penindasan kultur/budaya masyarakat kota serang menciptakan ketidakadilan dalam yang masih kental atau masih terbilang situasi lain juga. Penindasan bisa islami ini membuat perilaku waria ini merupakan hasil dari beberapa pilihan dianggap berbeda dengan laki-laki dan atau kebijakan orang yang perempuan. sehingga dengan kultur atau menyebabkan norma, kebiasaan, dan budaya yang seperti itu membuat adanya simbol yang melekat tanpa tekanan ataupun diskriminasi yang dipertanyakan. Aturan-aturan dihadapi oleh kelompok-kelompok waria kemasyarakatan ini dapat menjadi tersebut. struktur yang membatasi kekuatan dan Adapun Hal tersebut serupa dengan hambatan yang melumpuhkan dan Konsep Marginalisasi menurut dennis mengurangi sekelompok atau kategori (2005) dimana ia mengatakan bahwa orang. Seperti yang terjadi pada konsep marginal adalah untuk kelompok- kelompok waria kota serang. adanya kelompok yang non dominan yang terjadi marginalisasi tentunya melewati kelima di lingkungan masyarakat. Seperti yang tahapan penindasan yang ada pada ada pada kelompok waria kota serang ini gambar diatas. Penindasan atau dimana waria merupakan salah satu tindakan diskriminasi yang terjadi perilaku yang berbeda dari pada laki-laki karena proses permasalahan gender dan perempuan, dimana ketidakjelasan atau budaya waria yang ada dikota gender yang membuat kelompok waria serang ini. seperti berada pada dunia ini dianggap sebagai kelompok marginal. malam, dimana dunia malam menjadi Seperti Pada gambar yang dijelaskan oleh kebiasaan waria kota serang di setiap marion young (1990) : harinya. hal tersebut menjadi salah satu alasan adanya penindasan atau tindakan diskriminasi. disamping itu

45

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 kultur kota serang yang kental akan waria. adanya stigma negatif tentunya islamnya membuat penindasan ini yang membuat indikator lainnya menjadi terjadi kepada kelompok waria yang pengaruh bagi kelompok-kelompok waria berada dikota serang. yang ada di Kota Serang ini.

Eksploitasi Pada Kelompok Waria Marginalisasi Pada Kelompok Waria Eksploitasi pada dasarnya Eksploitasi atau sistem perbedaan merupakan salah satu tindakan kelas diatas tentuya membuat Munculnya Penindasan yang selalu dialami oleh marginalisasi terhadap kelompok waria masyarakat yang berada pada kelas kota serang ini. adanya perbedaan kelas menengah dan bawah. Menurut Marion tersebut yang membuat adanya young (1990) bahwasa asal mula terjadi marginalisasi dan berakibat pada penindasan dikarenakan adanya tindakan mengasingkan atau membatasi eksploitasi yang terjadi, ekploitasi yang di sekelompok orang ke tingkat sosial yang maksud adalah tindakan menggunakan lebih rendah atau batas luar atau tepi tenaga manusia untuk menghasilkan masyarakat Secara keseluruhan (Marion untung sementara tidak memberi mereka Young, 1990). Hal tersebut terjadi kepada secara adil. Eksploitasi tentunya kelompok waria dikota serang, dimana menciptakan suatu sistem yang dengan adanya perbedaan kelas tentunya melanggengkan perbedaan kelas. seperti berakibat pada penlabelan khusus untuk yang terjadi kepada kelompok waria kota kelompok waria tersendiri. seperti ketika serang ini, tentunya adanya mayoritas mendengar waria bahwasannya dan minoritas membuat kelompok kelompok mayoritas selalu beranggapan mereka tidak bisa merasakan kesetaraan negative terhadap kelompok waria kota sebagai warga negara yang sama dengan serang ini. Marginalisasi yang selalu yg lainnya terutama terhadap kelompok didapatkan seperti penolakan pada dunia waria. Adanya mayoritas dan minoritas kerja, dimana dalam dunia kerja atau tentunya melambangkan adanya dunia sektor formal membuat para waria perbedaan kelas antara kelompok waria ini tidak bisa merasakan hal yang sama dan kelompok-kelompok yang lain yang dengan warga negara lainnya. disamping berada di tengah masyarakat. eksploitasi itu adanya proses penolakan atau terus terjadi seiring berjalannya waktu pengasingan didalam lingkungan kepada kelompok waria melewati sistem rumah,tempat kerja informal para waria ketidakadilan antara kelompok mayoritas dan lingkungan kota serang ini. dengan kelompok minoritas (waria) tersebut. Mayoritas dan minoritas Imperialisme Budaya Pada Kelompok membuat adanya kesenjangan diantara Waria kelompok waria dengan masyarakat yang Marginalisasi yang didapatkan pada berada dilingkungan kota serang. Hal waria kota serang ini tentunya karena tersebut juga membuat kelompok waria adanya Faktor imperialisme budaya. menimbulkan stigma negatif terhadap Menurut marion young (1990) kelompok-kelompok waria ini, seperti melibatkan dan mengambil budaya kelas stereotip atau pelabelan untuk kelompok penguasa sehingga menetapkannya

46

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 sebagai norma. dengan adanya kelompok perkembangan dalam individu seorang mayoritas dan minoritas kelompok waria waria kota serang ini. Tidak hanya itu, dalam kenyataannya tersingkirkan ketidakberdayaan dalam bentuk tidak dengan sendirinya. Keunikan atau bisanya kelompok waria dalam ikut andil kelebihan yang mereka punya akan sebuah keputusan kelompok mayoritas tertutup rapat ketika budaya kota serang ataupun negara. hal tersebut sangat dikuasai oleh kelompok mayoritas. didominasi oleh kelompok-kelompok kelompok wariapun akan selalu dianggap mayoritas sehingga kelompok waria tidak sebagai kelompok yang salah dan bisa mengakses apapun didalam melenceng dari ajaran yang lingkungannya seperti bekerja dan lain- sesungguhnya. Seperti adanya konsep lainnya. hal serupa terjadi kepada waria gender ketiga atau permasalahan gender dalam hal kekerasan, kekerasan yang yang terjadi pada diri manusia membuat terjadi pada waria kota serang ini terbagi hal tersebut adalah hal yang dilarang oleh menjadi dua, psikis dan fisik. agama dan melanggar norma yang telah Kekerasan yang dimaksud pada dibuat dengan semestinya. Hal tersebut marion young (1990) adalah dalam merupakan Hal yang paling utama dalam bentuk serangan acak, dimana serangan menentukan apakah Pemenuhan Hak ini bisa merusak, mempermalukan, atau untuk waria yang ada dikota serang ini menghancurkan individu ataupun orang sudah terjamin. adanya budaya kota tersebut. Hal ini terjadi kepada waria kota serang yang tidak sesuai dengan serang disetiap harinya ketika mereka kehidupan budaya waria membuat sedang berada diluar rumah ataupun terjadinya penindasan terhadap ketika sedang melakukan pekerjaan. kelompok-kelompok waria ini. kekerasan yang terjadi bisa berupa kekerasan dalam hal fisik, dimana bisa Ketidakberdayaan dan Kekerasan membuat kelompok waria ini terluka pada Kelompok Waria hingga tak sadarkan diri. tidak hanya itu, Pada dasarnya 3 Penindasan diatas hal inipun terjadi pada keluarga akan berdampak pada adanya kelompok waria ini, hal ini termasuk ketidakberdayaan dan kekerasan yang kedalam kekerasan psikis waria tersebut. akan terjadi kelompok waria kota serang Dalam kelima jenis penindasan ini. Ketidakberdayaan yang dimaksud diatas menurut marion young (1990) menurut Marion young (1990) adalah ketika diperpadukan dengan HAM penghambatan untuk mengembangkan tentunya hal tersebut merupakan sebuah kapasitas seseorang, kurangnya kekuatan pelanggaran HAM yag terjadi di kota pengambilan keputusan, dan paparan serang ini. disisi lain, hal tersebut tidak terhadap perlakuan tidak sopan karena seharusnya terjadi kepada kelompok statusnya yang diturunkan. Pada waria yang ada dikota serang ini. kenyataan yang terjadi kepada waria, Kelompok waria yang seharusnya adanya penindasan yang terjadi membuat mendapatkan 3 indikator Hak asasi kurangnya ruang gerak bagi kelompok manusia tersebut menjadi berbeda ketika waria. dan akan memicu tindakan- mendapatkan perbedaan seperti tindakan menghambatan bagi mayoritas dan minoritas ini.

47

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Pada dasarnya ketika membahas setara dengan warga negara lainnya tentang bagaimana negara yang disamping kelompok waria bisa menganut sistem demokrasi seperti memperjuangkannya. menurut david betthem (1999) Demokrasi seharusnya diiringi dengan Hak ekonomi Untuk waria kota serang HAM, Ketika masih banyaknya Hak asasi pada bidang ekonomi pelanggaran HAM tentunya demokrasi inipun mencakup bagaimana cara tersebut tidak berjalan. Pada dasarnya kelompok waria kota serang ini bisa semua yang berkaitan dengan HAM mendapatkan akses untuk memenuhi tentunya harus bisa terpenuhi seutuhnya. kebutuhan hidupnya tanpa diskriminasi dan melihat kasus yang terjadi pada dari kalangan Manapun. Namun Pada waria kota serang tentunya demokrasi kenyataanya, secara ekonomi Para waria dan ham tidak berjalan dengan yang berada dikota serang ini masih beriringan. demokrasi tidak akan efektif kesulitan dalam mengakses sumber- dan bermakna ketika waria kota serang sumber ekonomi terutama dalam sektor yang seharusnya sebagai warga negara formal yang sebagai dampak dari dan memiliki kesetaraan dalam konstruksi sosial dan pandangan kehidupannya, melainkan berbalik arah dominan tentang heteroseksualitas. menjadi subjek yang termarginalkan maka dari itu menimbulkan tindakan dimata masyarakat. Hal tersebut menjadi pengucilan atas kelompok-kelompok pertanyaan besar pada waria dalam waria yang berada dilingkungan kota konteks Ham dan demokrasi di indonesia serang ini. terlebih ketika berbicara terutama Pada wilayah kota serang mengenai kota serang yang merupakan provinsi banten ini. ibu kota provinsi banten, dimana tercatat Fenomena alur marginalisasi diatas sebagai daerah yang memiliki banyak adalah fenomena tindakan diskriminasi perusahaan negeri maupun swasta terhadap kelompok waria. dari alur dilingkungan kota serang. Akan tetapi tersebut menjelaskan bahwa pada masih belum ada waria yang kenyataannya adanya pelanggaran HAM menempatkan atau menduduki disalah yang terjadi di kota serang ini. terlebih satu perusahaan-perusahaan tersebut pada Hak asasi manusia pada dari zamannya waria tersebut ada ekonomi,sosial dan budayanya. Hak asasi dilingkungan kota serang. Permasalahan manusia yang harus terpenuhi dibagi yang selalu ditakutkan oleh waria ketika kedalam dua bagian yang pertama,adalah memasuki lingkungan formal adalah hak asasi manusia sipil dan politik, dan Diskriminasi seperti pengucilan dan yang kedua adalah Hak asasi manusia pengasingan terhadap waria tersebut. pada Hak asasi ekonomi sosial dan tidak hanya itu, mereka harus merubah budayanya. pada penelitian kali ini kembali perilakunya sesuai dengan Peneliti hanya memfokuskan Kepada Hak ketentuan yang berada di perusahaan ekonomi Sosial dan budayanya pada tersebut. seperti tidak boleh gemulai, kelompok waria kota serang, dimana Hal tidak boleh berperilaku layaknya tersebut harus bisa menjawab bagaimana seorang waria atau bukan selayaknya Hak ekonomi sosial dan budaya dapat laki-laki dan perempuan. Maka dari

48

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 itulah alasan mengapa waria kota serang Terlihat jelas bahwasannya pada masih belum bisa mendapatkan akses gambar diatas memperlihatkan bahwa pekerjaan yang sesuai dan setara dengan waria dalam mensejahterakan kehidupan warga negara pada umumnya. disamping tentunya jauh dari kata sejahtera. dua Persyaratan dalam sektor formal yang ketegori untuk pekerjaan layak dan tidak membuat para waria ini menganggap ada layakpun berada pada diri waria masing- unsur paksaan dan unsur diskriminasi masing. Seperti yang dikatakan oleh terhadap waria kota serang. Teorinya Muhtaj (2013:182) Pada Adapun Hak ekonomi waria kota dasarnya Hak atas pekerjaan dan hak serang yang tergambar seperti berikut: dalam bekerja merupakan HAM. Perlindungan dan pemenuhan Hak tersebut memberikan arti penting bagi pencapaian standar kehidupan yang layak. Pemerintah memiliki kewajiban untuk merealisasikan hak itu dengan sebaik-sebaiknya. Namun pernyataan pada teori tersebut bertolak belakang dengan bagaimana realita dilapangan.

dengan mayoritas kelompok waria yang Pada Skema tersebut terdapat berada di kota serang lebih memilih Pandangan negatif Pada waria ketika masuk kejalur prostitusi atau bekerja memasuki jalur formal. Banyaknya stigma dimalam hari sebagai waria yang dan tuntuan pada sektor formal membuat melayani tamu yang ingin menyewanya, waria kota serang ini harus memilih terlihat jelas bahwasannya Pekerjaan pekerjaan yang sesuai dengan perilaku tersebut merupakan pekerjaan yang tidak para waria ini. sehingga 4 indikator pada layak bagi kehidupan manusia. terlebih pemenuhan Hak ekonomi waria kota pendapatan yang didapatkan para waria serang masih dalam pertanyaan pada kota serang ini tidak menentu untuk kelompok waria. terlebih ketika berbicara setiap harinya, Hal tersebut berbeda Hak asasi Manusia dalam bidang dengan sesama waria yang berada pada Ekonomi. dimana menurut undang- satu lingkungan.begitupun untuk undang Di dalam Pasal 27 ayat (2) kelompok-kelompok waria yang berada Perubahan UUD 1945 ditentukan : pada sektor informal tentunya “Tiap-tiap warga Negara berhak pendapatan mereka berbeda-beda setiap atas pekerjaan dan penghidupan harinya dan tidak setara oleh Masyarakat yang layak bagi kemanusiaan”. Terlihat Jelas bahwasannya undang- lainnya yang pada umumnya undang indonesiapun mengatur Hal mendapatkan Hak pendapatan yang tersebut Pada Hak ekonomi warga sudah ditetapkan oleh pemerintah negaranya terutama untuk waria kota setempat. Setiap daerah tentunya serang ini. Namun, kenyataannya mereka mempunyai kebijakan masing-masing lebih memilih untuk menghidupi dirinya dalam menentukan Hak upah atau dengan cara mereka sendiri seperti yang pendapatan yang diberikan kepada tergambar pada skema diatas. masing-masing masyarakat/warga 49

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 daerahnya terlebih di kota serang. maka budayanya yang notabennya bertolak dari itu, terlihat jelas bahwasannya belakang sehingga menimbulkan mayoritas kelompok waria yang berada diskriminasi tersebut. dari seperti apa pada jalur dunia malam ataupun jalur yang peneliti dapatkan ketika turun sektor informal tidak bisa merasakan dilapangan, dimana diskriminasi seutuhnya bagaimana kebijakan dalam terjadi kepada kelompok waria yang mendapatkan pendapatan yang setara berada dilingkungan kota serang ini. dengan masyarakat kota serang lainnya Mempunyai permasalahan gender yang yang telah ditetapkan oleh pemerintah berbeda dengan laki-laki dan setempat. perempuan ini membuat adanya Dari keempat indikator diatas penolakan terhadap kelompok waria. menurut qamar(2014) menjelaskan Hal tersebut menjadi sangat sulit untuk dengan jelas pada dasarnya hak asasi diakui identitasnya dilingkungan manusia pada kelompok waria dibidang masyarakat sekitar kota serang. ekonomi ini masih sangat jauh untuk dikarenakan faktor identitas yang terbilang waria bisa terpenuhi hak- berbeda dari laki-laki dan perempuan haknya sebagai warga negara. dimana tersebut. keempat indikator juga mendukung Dari pandangan diatas salah satu adanya pelanggaran hak asasi manusia indikator yang dipakai untuk melihat yang didapatkan oleh kelompok waria ini atau menguatkan argumen bagaimana seperti tidak bisa bekerja disektor formal kelompok waria ini bisa terus menjadi yang akan berpengaruh kepada indikator eksis dilingkungan sosial yaitu dengan lainnya. terlebih bekerja pada sektor memakai indikator Hak Hidup dalam informalpun masih selalu mendapatkan perspektif HAM. dimana Hak hidup tindakan diskriminasi yang membuat menjadi penting bagi keberlangsungan para waria kota serang ini masih hidup sebagai warga negara yang terbilang jauh dari kata sejahtera. dan setara dan tanpa adanya diskriminasi. disisi lain masih belum ada peranan besar seperti yang jelaskan dalam undang- dari pemerintah terhadap keberadaan undang 1945 dalam pasal 28A: waria kota serang dalam permasalahan “Hak hidup adalah hak yang ini. mendasar bagi setiap manusia.segala hak dan kebebasan hanya bisa dinikmati Hak Sosial Untuk Waria Kota serang dalam keadaan hidup”. 1) Identitas: Hak Hidup dan Hak Seperti yang sudah ditetapkan oleh lingkungan bagi Waria Kota Serang pemerintahan bahwasanya apapun dan Tindakan diskriminasi pada siapapun setiap manusia wajib masyarakat indonesia terutama kota mendapatkan segala kebebasan selama serang ini tentunya masih sangat sulit hidupnya. seperti apa yang terjadi pada untuk diberantas,dimana adanya Kelompok waria ini. Bagaimana tindakan doktrin agama,sosial maupun norma diskriminasi pada identitas ini adalah lainnya. Doktrin tersebut yang dalam Hal pengucilan, dan penolakan membuat adanya tindakan masyaraka, sehingga akan berpengaruh diskriminasi didunia, terlebih dengan terhadap identitas mereka. Untuk hal 50

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 yang seperti ini tentunya akan berkaitan kesehatan/ jaminan sosial ini dengan HAM. dimana setiap orang merupakan hak mendasar bagi memiliki alasan tersendiri untuk manusia. falsafah dasar dari jaminan menentukan pilihannya. Ketika dalam hak kesehatan sebagai HAM menentukan pilihan tersebut dilanggar, merupakan raison d’etre kemartabatan maka Hak hidup mereka terenggut manusia (human dignity). dimana hak didalam lingkungannya. Faktor desakan tersebut memberikan pengaruh yang ekonomi atau orientasi seksual memang signifikan kepada kelompok waria kerap kali menjadi pendorong utama yang ada di kota serang ini. disamping pada pilihan mereka. dan hal tersebut hak hidup mereka yang terancam dan terjadi pada waria kota serang dimana mengalami proses penekanan yang penolakan terjadi tidak hanya pada hebat dari masyarakat. lingkungan saja melainkan pada keluarga, sehingga para waria memutuskan untuk hidup sendiri dan jauh dari keluarga. seperti yang dialami para waria kota serang, banyaknya tindakan diskriminasi yang dialami tentunya membuat hidup mereka penuh dengan ancaman atau proses penekan yang terjadi terhadap kelompok waria, sehingga membuat Seperti pada skema diatas Pada kelompok waria kota serang ini tidak bisa kenyataannya dengan identitas waria hidup dengan nyaman dan tenang seperti yang identik dengan sexsual membuat masyarakat pada umumnya. maka dari itu para waria kota serang ini hanya hak hidup yang didapatkan waria kota dilindungi oleh KPA atau komisi serang ini masih belum seutuhnya pemberantasan AIDS. dimana komisi didapatkan oleh wariakota serang ini ini. ini yang menjadi pelindung bagi para dengan hidup mereka yang penuh dengan kelompok-kelompok PSK dan Waria ancaman dan diskriminasi tentunya yang notaben pekerjaannya melakukan membuat hak yang lainnya menjadi ikut seks atau yang bekerja pada dunia terbawa oleh arus diskriminasi yang malam. akan tetapi untuk didapatkan oleh kelompok-kelompok mendapatkan jaminan kesehatan dari waria ini. pemerintah yang bersifat BPJS atau jaminan lainnya masih menjadi 2) Hak Kesehatan: Waria Kota serang perdebatan antar pada pihak dalam mendapatkan Kesehatan pemerintah. terkecuali kelompok Seperti pada tulisan muhtaj waria yang sudah benar-benar (2013:152) pada dasarnya hak yang merubah peran dan jenis kelaminnya paling utama menjadi dasar bagi di KTP mereka. manusia adalah hak pada kesehatan Terlihat jelas bahwasannya apa dan jaminan sosial yang didapatkan yang dikatakan oleh muhtaj(2013) oleh kelompok waria. dimana menurut tidak berjalan sepenuhnya untuk waria muhtaj sendiri bahwasannya, hak atas kota serang ini. dimana ketika

51

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 berbicara dalam perspektif HAM ketika masyarakat terhadap waria yang semua warga negara memakai fasilitas memiliki perbedaan. tidak hanya yang dibuat oleh pemerintah, berati dilingkungan masyarakatpun tentunya mewajibkan seluruh warganya tanpa didalam dunia pendidikan pun hal terkecuali waria. dimana yang tersebut terjadi dan tidak seharusnya wariapun dapat menikmati mendapatkan perlindungan dari fasilitas bpjs pemerintah yang setara siapapun. Maka dari itu manusia yang dengan masyarakat lainnya, akan kondisinya sudah seperti itu dari lahir tetapi Hal tersebut tidak terjadi oleh biasanya hanya bisa menyadari akan kelompok waria kota serang perilakunya tersebut dan tidak dikarenakan faktor tidak memiliki memperdulikan orang-orang yang kartu tanda penduduk tersebut. berada disekiatarnya. Maka dari itu banyaknya 3) Hak Pendidikan Waria Kota cemoohan ataupun penolakan pada serang dunia pendidikan terhadap identitas Berbicara mengenai pendidikan mayoritas manusia yang memiliki Menurut Muhtaj (2013:166) hak atas identitas berbeda di kota serang ini pendidikan memberikan arti penting membuat mereka tidak bisa bagi upaya pemenuhan secara luas. melanjutkan pendidikannya. disisi lain dimana pendidikan merupakan aset tidak bisa menikmati pendidikan yang bangsa. pendidikan mencirikan setara didalam bangku sekolahan yang pembangunan karakter bangsa disediakan oleh pemerintah kota pendidikan yang berkualitas akan serta serang. merta melahirkan kemajuan dan peradaban bangsa. Namun pada Hak Budaya Untuk Waria Kota Serang hak budaya untuk waria adalah hak kenyataanya, tidak semua waria dikota yang harus bisa melindungi Hak sosial serang ini mempunyai latar belakang dan ekonomi Pada warga negaranya pendidikan yang baik. adapun waria disamping kultur daerah tersebut yang kota serang yang mempunyai latar belakang dengan pendidikan terakhir tidak bisa dihilangkan. Kelima indikator diatas harus bisa terpenuhi untuk warga pada jenjang S1 atau bisa dibilang negaranya termasuk untuk kelompok dengan sarjana. salah satu informan waria. Namun, pada kenyataannya Ketika dalam penelitian ini tentunya berlatar berbicara waria tentunya tidak akan jauh belakang S1. dimana menjadi waria tersebut karena faktor kesenangan dari tindakan diskriminasi yang dialaminya dari dahulu hingga saat ini. batin yang tidak bisa diubah lagi kelima penindasan oleh marion young sebagaimana mestinya. didalam dunia mendukung adanya tindakan pendidikan pun ketika seseorang marginalisasi bagi kelompok waria memiliki sifat keperempuan atau perempuan ke-laki lakian tentunya didalam kehidupanya. Disamping itu tanpa adanya perlindungan dari negara menjadi bahan cemoohan dan omongan bagi teman-temannya. tentunya membuat para waria ini jauh dari hak asasi manusia terutama didalam terlihat memang bagaimana perilaku

52

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 bermasyarakat yang ada dilingkungan berbicara mengenai Waria dalam kota serang ini. seperti yang dituliskan perpektif Ham, tentunya dengan adanya pada buku sherry wolf (2009), tindakan diskriminasi melalui alur bahwasannya : marginalisasi atau apapun,kapanpun dan “Perilaku yang sesuai gender telah dimana tentunya tidak menghalang ada sepanjang sejarah dalam kelompok waria dalam menjalankan hak berbagai budaya. penindasan dan kebebasannya, setiap orang terutama sistematis terhadap orang-orang waria merupakan warga negara yang LGBT sudah di alami oleh kebanyakan masyarakat barat wajib tunduk kepada pembatasan yang kontemporer. oleh karena itu juga ditetapkan dengan Undang-undang merupakan fenomena yang cukup dengan maksud semata-mata untuk baru dalam sejarah manusia. ini menjamin pengakuan serta bukan untuk membantah penghormatan atas hak dan kebebasan bagaimanapun bahwa kapitalisme orang lain dan untuk memenuhi tuntutan manusia ada disurga seksual yang yang adil sesuai dengan pertimbangan bebas dari representatif atau batasan apapun. sebaliknya moral, nilai-nilai agama, dan ketertiban larangan hukum dan tabu sosial umum dalam suatu masyarakat dari zaman purba telah ada melalui demokratis. seperti halnya pada salah era prapitalis yang ada di banyak satu budaya waria kota serang ini : kebudayaan berdasarkan tindakan seks, sering mencela seks nonprocreative, tanpa penghukuman atau bahkan konsepsi identitas seksual sebagai aspek intrinsik atau menonjol dari keberadaan seseorang” seperti yang sudah dijabarkan pada tulisan sherry wolf (2009) adanya Pada skema yang telah dibuat tindakan diskriminasi terhadap kelompok LGBT terutama waria ini sudah ada sejak mayoritas waria kota serang memiliki tingkat pendidikan yang masih kurang sepanjang sejarah. Penindasan terhadap kelompok waria terutama waria kota membuat para waria tersebut harus serang ini tentunya sangat beragam dari terjun dalam pekerjaan yang berada pada dunia malam. disisi lain dengan adanya berbagai macam kriteria hak asasi manusia. disamping banyakya penolakan pada pekerjaan sektor formalpun menjadi satu alasan bagi diskriminasi yang selalu dialami oleh waria ini tentunya tidak mengubah mereka dengan memasuki dunia malam. konsistensi para waria dalam pilihannya Terlihat bagaimana gambar diatas sangat mereka tetap memperjuangkan hak- berkesinambungan dan beririsan Pada haknya sebagai warga negara dengan antar kolom. sehingga perilaku dan pekerjaan para waria tersebut selalu tidak memperdulikan orang sekitarnya yang melakukan diskriminasi terhadap mendapatkan diskriminasi. Hal ini dirinya. merupakan salah satu budaya yang sudah turun temurun pada kalangan waria kota

53

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 serang,dimana pendidikan yang rendah bermasyarakat, berbangsa, dan merupakan faktor utama waria ini dalam bernegara. Dalam menjalankan hak dan mencari nafkah untuk dirinya, dan ini kebebasannya, setiap orang wajib tunduk merupakan suatu pilihan. ketika pilihan kepada pembatasan yang ditetapkan tersebut diganggu, maka disinilah Ham dengan Undang-undang dengan maksud berbicara. semata-mata untuk menjamin pengakuan Hak asasi budaya yang seharusnya serta penghormatan atas hak dan menjadi hak yang jauh dari larangan kebebasan orang lain dan untuk diskriminasi. Akan tetapi waria kota memenuhi tuntutan yang adil sesuai serang ini masih jauh dari hal tersebut. dengan pertimbangan moral, nilai-nilai larangan diskriminasi yang terdapat agama, dan ketertiban umum dalam suatu pada undang-undangpun kini tidak masyarakat demokratis. seperti Budaya berjalan sesuai dengan kebijakan yang malam yang selalu kelompok waria telah dibuat. setiap harinya diskriminasi tonjolkan, dimana hal tersebut memang yang terjadi kepada kelompok waria merupakan hal yang tidak lazim bagi akan selalu ada dan berkembang seiring warga negaranya. Namun, disamping itu berjalannya waktu. disamping merupakan suatu pilihan yang sudah masyarakat kota serang yang masih menjadi hal turun-temurun dengan titik belum bisa mengeluarkan sikap toleransi fokus lain pada budaya malem tersebut atau pemerintah yang belum bisa adalah mendapatkan bayaran yang cepat memberikan perlindungan terhadap dan tanpa berbelit. Hal tersebut selalu kelompok-kelompok waria. adapun pada menjadi pro dan kontra dilingkungan Undang-undang 1945 pasal 28C masyarakat kota serang, sehingga adanya Perubahan UUD 1945 menentukan budaya malam yang seperti itu bahwa : merupakan salah satu munculnya ”Setiap orang berhak tindakan marginalisasi, terlebih belum mengembangkan diri melalui adanya solusi dari pemerintah setempat pemenuhan kebutuhan dasarnya, untuk menghilangkan budaya malam berhak mendapat pendidikan dan kelompok waria kota serang, memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan tehnologi, seni Menurut muhtaj (2013) HAM dan budaya, demi meningkatkan merupakan suatu kesatuan dan saling kualitas hidupnya dan demi bergantung antara yang satu dengan yang kesejahteraan umat manusia”. lain. perlindungan dan pemenuhan HAM Terlihat jelas bahwasannya Sipol dan Ekosob mencirikan sebuah pemerintah sudah menetapkan seluruh kematangan politik negara dalam warga negaranya untuk bisa memosisikan dirinya sebagai regulator mengembangkan diri demi dan pelindung bagi pemenuhan kebutuhan kesejahteraanya tanpa adanya dasar manusia. tidak hanya itu ia pun diskriminasi. menurut Made Subawa menegaskan bahwa bukti komitmen (2008:6) Pada Hak asasi manusia negara dalam melindungi dan memenuhi dibidang budaya tentunya setiap orang HAM Ekosob, terlihat dari maksimalisasi wajib menghormati hak asasi manusia seluruh kemampuan negara untuk orang lain dalam tertib kehidupan achieving progressively the right, including

54

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 the adoption of legal measure. dimana tentunya hak tersebut tidak bisa untuk memperkuat posisi negara sebagai terpenuhi sebagaimana mestinya, pemangku kebijakan (duty-holder), maka dikarenakan banyaknya larangan yang negara harus , memainkan peran strategis terjadi pada kelompok waria kota serang dalam menyusun kerangka hukum ini. nasional yang memungkinkan para pihak Fenomena keberadaan kelompok benar-benar mensinergikan langkah waria kota serang yang selalu menjadi dalam upaya perlindungan dan polemik dilingkungan kota serang sendiri pemenuhan HAM, terutama pada dan menjadi perdebatan dikalangan permasalahan waria yang tidak dapat masyarakat. kelompok waria Saat ini menemukan titik terang hingga saat ini. masih minim kesadaran dalam memperjuangkan hak-haknya sebagai Kesimpulan warga negara, terutama pada hak ekosob Konteks negara demokrasi berbasis sendiri. disisi lain masih banyaknya HAM disini tentunya masih jauh dengan perlakuan diskriminasi yang didapatkan kesetaraan yang seharusnya terjadi oleh para waria tersebut menjadi salah kepada kelompok waria kota serang. satu alasan utama mereka untuk tidak banyaknya pelanggaran HAM yang terjadi memperjuangkan apapun, dikarenakan pada hak ekonomi,sosial dan budaya masih belum adanya peran pemerintah membuat konteks indonesia atau kota membuat kelompok waria sendiri terima serang terbilang sebagai negara yang dengan apa yang mereka punya. tingkat kesejahteraannya masih cukup Pada dasarnya, adanya dua bagian jauh. adanya kultur yang dikuasi oleh seperti waria terberdaya dan berdaya kelompok mayoritas membuat tindakan juga merupakan salah satu alasan mereka diskriminasi tersebut terjadi kepada memperjuangkan Hak-haknya sebagai kelompok waria ini dalam memenuhi warga negara. disisi lain waria terberdaya kebutuhan hidupnya mereka. warga lebih mau berusaha untuk negara (citizens) yang menjadi pokok memperjuangkan hak mereka melalui utama dalam kesejahteraan akan tetap pemerintahan setempat, walaupun terpecah menjadi dua bagian seperti terkadang tidak ada jawaban atas kelompok mayoritas dan kelompok permintaan pada kelompok waria minoritas seperti pada kelompok waria tersebut. disisi lain adanya waria yang ini. Hak ekonomi yang seharusnya tidak terberdaya ini adalah waria yang menjadi titik dalam memenuhi atau tidak mementingkan apa yang terjadi mengakses kebutuhan, dikota serang ini pada lingkungan sekitarnya, maka dari itu tentunya belum bisa terpenuhi waria yang tidak terberdaya masih sangat seutuhnya. begitupun dengan hak sosial, apatis dalam hal memperjuangkan Hak- dimana banyaknya tindakan diskriminasi haknya sebagai warga negara. membuat hak sosial tentunya tidak bisa Dalam penelitian kali ini seperti apa berjalan sesuai dengan kesetaraan warga yang diteliti bahwasannya disamping negara. dan yang terakhir pada hak banyaknya pelanggaran HAM yang terjadi budaya, dengan adanya benturan kepada kelompok waria ini membuat terhadap budaya minoritas dan mayoritas kelompok waria harus berjuang sendiri

55

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 dengan cara mereka sendiri. Seperti menjadi sangat penting didalam Waria yang terberdaya sendiri dalam kehidupan seorang waria, supaya tidak memperjuangkan hak-haknya sebagai terjadi pelanggaran Ham yang terjadi warga negara hanya melalui kepada kelompok waria ini. organisasi/komunitas yang mereka miliki. Komunitas tersebut merupakan Referensi salah satu tempat waria untuk bisa Beetham, David. (1999). Democracy and berlindung atau menjadi payung bagi Human Rights. Cambridge: Polity Press. mereka. faktor tersebut yang mendukung Buku pembangunan marginal: (2013). kelompok waria kota serang ini dalam Sriwijaya University. memperjuangkan hak-haknya sebagai International Labour organization. warga negara dan masyarakat kota (2015). the promotion of LGBT serang ini. organisasi/komunitas waria human right in the work place. sendiri adalah tempat untuk kelompok Revised and expanded 2nd Edition. waria bisa berlindung dan dapat Creswell. (1998). Qualitative Inquiry: Choosing Among Five Traditions. mengikuti kebudayaan yang ada di USA: Sage Publications Inc lingkungan masyarakat kota serang. Creswell. (2007). Qualitative inquiry & disamping itu sektor informal lah menjadi research design:choosing among. salah satu cara kelompok waria dalam five approaches, 2 nd ed. memperjuangkan Haknya disamping Dunne J, Robert. (2005). “Marginality A banyaknya diskriminasi yang terjadi. Hal Conceptual Extension” dalam tersebut membuat kelompok waria kota Rutledge M. Dennis (ed) Vol.12.. Research In Race and Ethnic serang ini masih bisa bertahan dalam Relations : Elsevier JAI. melangsungkan hidup dan Gay star news, (2014). Thailand gays face keberadaannya sebagai kelompok waria. stigma despite high visibility. fenomena keberadaan tersebut tentunya https://www.gaystarnews.com/arti hasil dari pengalaman kelompok- cle/thailand-gays-face-stigma- kelompok waria yang berada dikota despite-high- serang ini. Fenomena yang masih jauh visibility180914/#sthash.YvKayXHS .dpuf . dari HAM ini membuat waria menjadi Heri Herdiawanto dan Jumanta subjek yang termarginalkan oleh Hamdayama, (2010). Judul : Cerdas, masyarakat kota serang. Kritis, Dan Aktif Berwarganegara Indikator Pada Hak ekonomi sosial (Pendidikan Kewarganegaraan budaya tentunya masih belum bisa untuk Perguruan Tinggi). Penerbit terpenuhi sesuai dengan konteks waria ERLANGGA : Jakarta. Kuswarno,Engkus. (2009). Fenomenologi. tersebut. Fenomena keberadaan waria Bandung: Widya Padjajaran. yang termarginalkan tentunya harus bisa Lexy J. Moleong. (2005). metodologi mengurangi pelanggaran Ham yang penelitian kualitatif, Bandung: terjadi pada kelompok waria ini. sehingga Remaja Rosdakarya. Hal ini tidak terjadi kembali kepada Lexy J. Moleong. (2006). metodologi kelompok waria dan membuka ruang penelitian kualitatif, Bandung: positive terhadap kelompok waria dikota Remaja Rosdakarya. serang ini. Tentunya Peran pemerintah

56

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Liem, andriana. (2012). “Psikologi dan Sherry Wolf, Sexuality and Socialism: waria”. surabaya : Fakultas History, Politics and Theory of LGBT psikologi. universitas ciputra. Liberation, (Chicago: Hypermarket Muhtaj el,majda. (2013). Dimensi-dimensi Books, 2009). HAM mengurai hak ekonomi,sosial Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 26 dan budaya. edisi 2&3. Jakarta : PT Ayat 1 “Warga Negara” Undang- RajaGrafindo Persada. Undang Dasar 1945 Mujani, saiful. 2016-2017. “ Kontroversi VOA, (2016). “china lakukan diskriminasi publik tentang LGBT di indonesia”. terhadap kaum LGBT”. research and consulting. https://www.voaindonesia.com/a/c Mulyani,sri. 2013. “Pengorganisasian hina-lakukan-diskriminasi- Komunitas Waria Berbasis Hak Asasi terhadap-lgbt-/3335102.html Manusia Di Perkumpulan Keluarga Widayanti,titik. (2009). Politik subaltern Berencana Indonesia (Pkbi) Daerah pergulatan identitas waria. Istimewa Yogyakarta”skripsi : UNY yogyakarta: megatama (jogja global Pradjasto, antonio. (2014) .“Demokrasi media). berbasis Ham”. Pusat Dokumentasi Young,marion. (2004). Five Faces Of ELSAM. Oppression. dalam Lisa heldke dan Qamar,nurul. (2013). Hak Asasi Manusia Peg O’cannor. Mcgraw hill in boston. dalam negara hukum demokrasi. Hal 1-6. jakarta:sinar grafika.

57

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Menguatnya Ikatan Patronase Anies-Sandi dalam Pemilukada DKI Jakarta 2017

Dina Fadiyah, Ummi Zakiyah Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Abstract: This paper intends to see the relationship between Anies Rasyid Baswedan- Sandiaga Salahuddin Uno (Anies-Sandi) with Forkabi in Jakarta 2017 election. Basically, Forkabi stand up because they felt treat to immigrants. Forkabi originally founded on ethnicity but later transformed into a political extension of a local elite. CSOs that were supposed to be free of political interest, became the political extension of Anies-Sandi during the campaign period in 2017 Jakarta Governor election. This paper used descriptive qualitative method and found that community organizations can play an important role in a local election. Proven with the local elites are currently aggressively used organization as the tim to win the election. The success of this case because member of mass organizations are widespread everywhere. Starting from the level of RT, RW, Village, District, etc. This proves that the existing mass organizations can not be independent or do not have political interest. Keywords: Forkabi; Mass Organizations; Client; Patron.

Abstrak: Tulisan ini bermaksud ingin melihat bagaimana relasi antara Anies rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno (Anies-Sandi) dengan Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) dalam Pemilukada DKI Jakarta 2017. Pada dasarnya, Forkabi berdiri karena ketakutan etnis asli Jakarta yaitu Betawi akan luntur karena banyaknya suku pendatang yang ada di Jakarta. Forkabi yang awalnya berdiri berdasarkan etnisitas tetapi kemudian menjelma menjadi perpanjangan politik dari suatu elit local. Ormas yang seharusnya bebas dari kepentingan-kepentingan politik, justru menjadi perpanjanga politik dari Anies-Sandi selama masa kampanye dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif, deskriptif dan didapatkan temuan bahwa ternyata organisasi masyarakat dapat berperan penting dalam sebuah pemilihan. Terbukti dengan adanya elit-elit local yang saat ini gencar mengandeng ormas sebagai timsesnya. Keberhasilan pengumpulan suara yang dihasilkan oleh ormas mungkin karena anggota ormas banyak tersebar luas dimana-mana. Mulai dari tingkat RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, dsb. Hal ini membuktikan bahwa ormas yang ada saat ini sudah tidak dapat dikatakan independen atau tanpa adanya campur tangan politik Kata kunci: Forkabi; Ormas; Klien; Patron.

Pendahuluan Pemilukada DKI Jakarta 2017, khususnya Tulisan ini bermaksud ingin di kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan. melihat pola patron-klien antara Anies Forkabi adalah organisasi masya- Rasyid Baswedan - Sandiaga Salahuddin rakat etnis Betawi yang berdiri karena Uno (Anies-Sandi) dengan Forum ketakutan etnis asli Jakarta yaitu etnis Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) dalam Betawi akan luntur karena banyaknya suku pendatang yang ada di Jakarta. Pada

58

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 dasarnya Forkabi itu terbentuk karena ketua umum Himpunan Pengusaha Muda kegelisahan masyarakat Betawi karena Indonesia dan Ketua Komite Tetap Bidang merasa etnisnya tidak pernah dibicara- Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah kan, dimunculkan ataupun dibahas (UMKM) sejak tahun 2004. didalam media-media di Jakarta. Mereka Namun seiring berjalannya waktu, beranggapan bahwa surat kabar nasional Forkabi mengalami pergeseran. Forkabi yang terbit di Jakarta itu berkantor di menjadi perpanjangan politik dari Anies- Jakarta, para pegawainyapun hidup di Sandi selama masa kampanye dalam Jakarta dan Jakarta notabene adalah pemilihan Gubernur Jakarta 2017. kampungnya orang Betawi, tapi tidak Faktanya, Forkabi sangat gencar dalam pernah menampilkan cerpen/cerita yang mengkampanyekan Anies-Sandi dalam bernuansa Betawi. Sehingga mereka pilgub tersebut. Di kelurahan Jagakarsa merasa bahwa etnis Betawi semakin hari Jakarta Selatan misalnya, para anggota semakin terlupakan. Forkabi merekrut RT, RW, remaja karang Forkabi didirikan oleh H. Husein taruna, dsb untuk dapat masuk ke dalam Sani, beliau adalah salah satu dari tokoh tim pemenangan Anies-Sandi. Mereka Betawi. Kata Forkabi itu sendiri diusulkan menyampaikan segala bentuk visi misi pertama kali oleh H. Salman Muchtar, dari cagub tersebut, mulai dari flayers, beliau juga salah satu tokoh Betawi. buku, baju, sticker, hingga kaset cd. Forkabi terdiri dari 2 kata, For berarti Hubungan antara Forkabi dengan untuk dan Kabi berarti pukulan. Resmilah Anies-Sandi, kemungkinan dapat pemakaian kata Forkabi pada organisasi dikategorikan sebagai pola patron klien. yang baru lahir ini yang merupakan Patron klien merupakan budaya politik kependekan dari Forum Komunikasi yang berjalan diatas prinsip relasi kuasa Anak Betawi. Forkabi pun lahir dan yang saling menguntungkan diantara menjelma menjadi sebuah organisasi mereka. Ciri-ciri hubungan patron-klien, kaum Betawi yang bergerak pada multi menurut Scott adalah (1) terdapat suatu bidang yang menyangkut kepentingan ketimpangan (inequality) dalam status kaum Betawi sebagai bagian dari dan pertukaran; (2) bersifat tatap muka; pluralism DKI Jakarta. dan (3) bersifat luwes dan meluas (Scott, Sedangkan Anies Baswedan adalah 1972). Dalam hubungan Anies-Sandi dan mantan Menteri Pendidikan dan Forkabi, ketiga ciri tersebut kemungkinan Kebudayaan Republik Indonesia yang mengarah kepada pola patron klien. Atas menjabat sejak 2014 hingga 2016 dan dasar tersebut, penulis mencoba beliau merupakan rektor termuda yaitu menelaah lebih dalam mengenai pola usia 38 tahun yang pernah dilantik oleh patron klien yang terjadi di dalam sebuah perguruan tinggi di Indonesia pemilukada DKI Jakarta, khususnya di pada tahun 2007, kemudian mencalonkan Kelurahan Jagakarsa Jakarta Selatan. diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta Jagakarsa kemudian menjadi lokus yang pada tahun 2017 berpasangan dengan dipilih oleh penulis karena selain Sandiaga Uno. Sandiaga Uno adalah pendukung Anies-Sandi terlihat banyak seorang pengusaha sukses yang berasal diwilayah tersebut, juga karena kondisi dari Gorontalo, sempat menjabat sebagai masyarakat kelurahan Jagakarsa yang

59

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 memang secara kuantitas jumlah orang digunakan dalam penelitian ini adalah Betawinya tidaklah lebih banyak dari jenis penelitian studi kasus. pendatang, pada kenyataanya sentimen Penelitian studi kasus melibatkan etnis Betawi justru tetap laku dalam kajian isu yang dieksplorasi melalui satu proses politik yang dilakukan oleh tim atau lebih kasus dalam sistem yang pemenangan Anies-Sandi. terikat. Penelitian studi kasus adalah Penulis menduga apa yang terjadi pendekatan kualitatif dimana peneliti di Jagakarsa, merupakan akibat dari mengeksplorasi sebuah sistem yang membaurnya budaya Betawi ke dalam terikat (kasus) atau sistem majemuk yang budaya para pendatang. Misal; adanya terikat (kasus-kasus) dalam suatu waktu beberapa budaya Betawi yang dikombina- melalui koleksi data yang detail dan sikan oleh mereka para pendatang lewat mendalam, melibatkan sumber informasi berbagai kegiatan dan tradisi mereka majemuk (misalnya, observasi, wawan- seperti halnya pernikahan, bahasa dan cara, materi audiovisual, dokumen, dan lainnya yang digunakan oleh para laporan). pendatang. Ini yang membuat penulis Tujuan dipilihnya studi kasus memilih Jagakarsa sebagai tempat dalam penelitian ini karena studi kasus penelitiannya. Kondisi sosial masyarakat dianggap mampu membongkar kasus Jagakarsa yang sedemikian itu, menjadi yang dipilih dengan komprehensif. Untuk alasan penulis memilih tempat tersebut. menjawab kasus ini, maka penulis akan Penulis beranggapan bahwa pola mengupas pertanyaan besar yang patron klien yang terjadi tidak hanya atas menjadi karakter studi kasus yaitu dasar kesamaan etnis semata, melainkan pertanyaan “bagaimana” berkaitan ada hal lain yang ikut menopang dengan bagaimana pola patron klien terbentuknya pola patron klien diantara antara Anies-Sandi dengan Forkabi. keduanya. Dengan demikian, penulis ingin menelisik lebih dalam bagaimana Hasil dan Diskusi pola patron klien antara Anies Rasyid Forum Komunikasi Anak Betawi Baswedan - Sandiaga Salahuddin Uno Forkabi adalah salah satu (Anies-Sandi) dengan Forum Komunikasi organisasi masyarakat Betawi di DKI Anak Betawi (Forkabi) dalam Pemilukada Jakarta yang menggunakan identitas ke- DKI Jakarta pada tahun 2017 di Betawian untuk memajukan masyarakat Kelurahan Jagakarsa Jakarta Selatan. Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk. Organisasi masyarakat Metode tersebut berkantor pusat di Jalan Kramat Penelitian ini menggunakan Sentiong Raya No.49 B Jakarta Pusat. metode kualitatif. Metode kualitatif Sejarah terbentuknya Forkabi merupakan prosedur pengumpulan data berawal dari terjadinya keributan antar yang menghasilkan data deskriptif berupa etnis yaitu etnis Betawi dengan etnis kata-kata tertulis atau lisan dari orang- Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran orang dan perilaku yang diamati. Jakarta Selatan, karena etnis Betawi Sedangkan jenis penelitian yang akan sebagai masyarakat etnis Jakarta tidak terima saudara-saudaranya ditindas oleh

60

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 masyarakat pendatang pada saat itu yaitu permasalahan terhadap masyarakat etnis Madura. Betawi dan menyelesaikan masalah Dilanjutkan dengan perbincangan dengan musyawarah terlebih dahulu. kecil diantara tokoh muda masyarakat Lambang dari logo Forkabi itu sendiri Betawi seperti Husein Sani, Asmuni adalah bintang emas yang memberikan Muchtar, A. Latif HM, Djuli Zulkarnaen, cahaya cerah dengan mempererat tali dikediaman Husein Sani pada tanggal 11 silaturahmi antar sesama masyarakat Maret 2001(Wawancara dengan Bang Betawi agar tercipta kamakmuran yang Yayat Hidayat pada tanggal 14 Juni 2018). berkeadilan melalui Forum Komunikasi Diantara para tokoh tersebut, adanya Anak Betawi, merupakan simbolisasi kerinduan yang mendalam untuk bahwa Forkabi membawa suatu mempererat silahturahmi dan memper- pencerahan baru menuju masa depan kokoh tali komunikasi yang kondusif masyarakat Betawi yang lebih baik. diantara masyarakat Betawi, akhirnya Lambang tersebut seperti gambar perbincangan itupun menghasilkan arti berikut: dan makna yang positif. Dari hasil perbincangan tersebut, kemudian Gambar 1 ditindak lanjuti melalui kontribusi Husein Lambang Forum Komunikasi Anak Sani. Kemudian tercetuslah sebuah Betawi langkah pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silahturahmi masyarakat Betawi yang formal atau terlembaga. Untuk mewujudkannya, pada tanggal 18 April 2001, akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapkan dapat memperluas visi dan orientasi, untuk lebih mempertajam Berangkat dari terbentuknya pemikiran kearah yang lebih efektif untuk Forkabi dan arti kata Forkabi seperti yang mengawali langkah pembentukan. Proses diuraikan diatas, Husein Sani mempunyai pembentukan wadah silahturahmi inisiatif untuk memperluas ke daerah- Betawi, melalui sebuah pertemuan yang daerah lainnya seperti Banten, Depok dan diadakan dikediaman Husein Sani. Segala daerah lainnya untuk menjadikan wadah sumbangan pikiran, saran, pendapat dan silahturahmi masyarakat Betawi. Untuk nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan pemilihan ditingkat daerah melalui bagi Husein Sani dan kawan-kawan. Musyawarah Daerah (MUSDA) tertinggi Akhirnya pada tanggal 18 April daerah yang dilakukan setiap lima tahun 2001 terbentuklah wadah silahturahmi sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau masyarakat Betawi yang melembaga dan dan undangan Musyawarah Daerah. formal. Forkabi terdiri dari kata for yang (AD/ART Dewan Pimpinan Pusat Forkabi, berarti perkumpulan dan kabi adalah ditetapkan di Cisarua Bogor pada tanggal pukulan, maksud dari kata pukulan 29 Juni 2002). adalah untuk memukul semua

61

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Visi dan misi Forkabi pada Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) awalnya sangat sederhana, kalau sudah Forum Komunikasi Anak Betawi kumpul dan terasa kompak, maka para Kelurahan Jagakarsa Jakarta Selatan anggota Forkabi harus punya kontribusi Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) yang signifikan bagi proses pembangunan adalah cabang dari kepengurusan Forkabi pemerintahan DKI ;Jakarta dan awal pusat, cabang ini biasa disebut sebagai berdirinya Forkabi adalah murni ingin ranting. Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) mempertahankan etnis Betawi ditempat memimpin organisasi di tingkat kelahirannya sendiri yaitu DKI Jakarta. Kelurahan/Desa dan melaksanakan Sekarang masyarakat Betawi tidak perlu kebijakan yang digariskan oleh khawatir terhadap martabatnya karena organisasi. Dewan Pimpinan Ranting Forkabi mempunyai visi dan misi yang (DPRt) dipilih dan ditetapkan dalam jelas yaitu untuk mengangkat martabat musyawarah ranting (MUSRAN) untuk masyarakat Betawi dan disamping masa jabatan 5 tahun. DPRt juga disahkan melestarikan dan mengembangkan oleh DPC Forkabi dengan surat kebudayaan Betawi. keputusan. DPRt terdiri dari Pimpinan Forkabi yang didirikan Harian, Dewan Penasehat dan Sub seksi, berdasarkan pancasila dengan ajaran- seperti yang sudah terbentuk pada di ajaran Islam mempunyai tujuan yaitu: Kelurahan Jagakarsa Jakarta Selatan. 1. Berupaya untuk meningkatkan Kelurahan Jagakarsa Jakarta harkat dan martabat masyarakat Selatan ini berbatasan dengan kecamatan Betawi, agar orang Betawi dapat Kebagusan di sebelah utara, kecamatan mempunyai rasa percaya diri yang Cilandak di sebelah barat, Ciganjur di tinggi. sebelah timur dan kota Depok, provinsi 2. Memelihara, membina dan Jawa Barat di sebelah selatan. Jagakarsa meningkatkan persatuan dan terdiri dari 7 RW, mayoritas penduduk- kesatuan masyarakat Betawi nya beragama Islam. Penduduk pribumi- khususnya dan bangsa Indonesia nya mayoritas merupakan suku Betawi pada umumnya. Modern dengan pemikiran maju dan 3. Mengembangkan dan melestarikan berpendidikan tinggi, berbeda dengan kebudayaan Betawi yang dapat betawi di kelurahan atau di kampung- dikagumi oleh masyarakat kampung tetangganya. Di kelurahan ini Indonesia, Internasional dan terdiri dari beberapa kampung, dan sekaligus sebagai filter terhadap pembagian lingkungan RW berdasarkan pengaruh buruk globalisasi kampung. Kampung-kampung yang ada di budaya. lingkungan Kelurahan Jagakarsa antara 4. Ikut memelihara dan lain: Babakan yaitu terkenal dengan setu memperjuangkan keselamatan, babakan (perkampungan kebudayaan keamanan dan keutuhan Negara Betawi) (RW 01), Jagakarsa (RW 02, 05, Kesatuan republic Indonesia yang 07), Kelapa Tiga (RW 03) dan Kampung senantia mendapat Ridho Allah Kandang (RW 04 dan 06). (Wawancara SWT. dengan Bapak H. Muhammad. Yusuf Asmawi S,Sos sebagai Ketua Lembaga

62

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Musyawarah Kelurahan (LMK) Jagakarsa mayoritas beragama Islam yang tidak Jakarta Selatan pada 23 Juni 2018). sedikit diantara mereka masih banyak Meskipun saat ini Kelurahan yang sangat Islami. Mulai dari pengajian tersebut sudah sangat berbeda dari jaman ibu-ibu dan bapak-bapak harian, dahulu dimana dahulu kala suku Betawi mingguan ataupun bulanan, selalu rutin sangat mendominasi diwilayah tersebut, mereka adakan, tetapi tidak sedikit pula saat ini suku pendata sudah sangat luar masyarakat yang sudah rasional atau biasa banyaknya di Kelurahan tersebut. sedikit lebih terbuka dengan agama lain. Mulai dari suku Jawa, Sumatera, Kaliman- Masyarakat yang tergolong kuat dalam tan, Madura, Sulawesi dan Tionghoa. beragama contohnya seperti masyakarat Tetapi selama ini kedatangan suku-suku yang termasuk ke dalam keanggotaan tersebut tidak pernah menganggu dari Forkabi. Di lingkungan tersebut tidak ketenangan dan kedamaian di Kelurahan banyak yang tahu tentang Forkabi kecuali tersebut. masyarakat asli Betawi yang memang Berbeda dengan banyaknya suku mengenal Forkabi adalah orang-orang pendatang yang tidak menimbulkan yang sangat menjaga keetnisannya, permasalahan, hal yang sangat prinsipil kebudayaannya serta agamanya. Susunan seperti agama masih dipegang teguh oleh kepengurusan Forkabi di wilayah masyarakat Kelurahan Jagakarsa Jakarta kelurahan Jagakarsa Jakarta Selatan Selatan. Masyarakat dikelurahan tersebut sebagai berikut:

Bagan 1 Stuktur Keanggotaan DPRt Forkabi Kelurahan Jagakarsa Jakarta Selatan

Dewan Pembina: Dewan Penasehat: 1. Kepala Kelurahan 1. Ust. H. Murtali 2. 2. Ust. H. Musa Sofyan BABINKAMTIBMAS 3. Drs. H. Achmad Nasir 3. BABINSA 4. H. M. Soheh 5. Drs. H. Moch. Amin 4. Dewan Kelurahan 6. H. Adih 7. Niin Adung 8. H. Safei Karib 9. Naiman Asim

Ketua Abdul Rohim Wakil Ketua H. Safri Alamsyah, SE Sekretaris Drs. H. Enan Surahnan Bendahara Drs. H. Achmadi

63

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Pemilihan Umum DKI Jakarta 2017 dilakukan secara langsung menggunakan Pemilihan umum Gubernur dan sistem pencoblosan. Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017 Pemilihan Gubernur kali ini diikuti diselenggarakan pada 15 Februari 2017 oleh tiga pasangan kandidat dan banyak pada putara pertama dan 19 April 2017 wajah baru yang muncul pada kontestasi untuk putara kedua. Gubernur bertahan politik kali ini. Tentunya, sangat menyita Basuki Thahaja Purnama (Ahok) kembali banyak perhatian bagi masyarakat mencalonkan diri pada kontestasi politik Indonesia, terutama warga DKI Jakarta. kali ini. Pilkada ini merupakan pemilihan Berikut ini merupakan daftar calon kepala daerah ketiga bagi Jakarta yang Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sesuai dengan nomor urut :

Tabel 2 Nomor Urut Kandidat dan Partai Politik Pengusung pada Putaran Pertama No. Kandidat Kandidat Partai Politik Pengusung Urut Gubernur Wakil Gubernur 1. Partai Demokrat Agus 2. Partai Amanat Nasional (PAN) 1. Harimurti Sylviana Murni 3. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Yudhoyono 4. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 1. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Basuki (PDIP) Djarot Saiful 2. Tjahaja 2. Partai Golongan Karya (GOLKAR) Hidayat Purnama 3. Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) 4. Partai Nasional Demokrat (NASDEM) 1. Partai Gerakan Indonesia Raya Anies Rasyid Sandiaga 3. (GERINDRA) Baswedan Salahuddin Uno 2. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Tabel 3 Nomor Urut Kandidat dan Partai Politik Pengusung pada Putaran Kedua Kandidat No. Kandidat Wakil Partai Politik Pengusung Urut Gubernur Gubernur 1. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Basuki 2. Partai Golongan Karya (GOLKAR) Djarot Saiful 2. Tjahaja 3. Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) Hidayat Purnama 4. Partai Nasional Demokrat (NASDEM) 5. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 6. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Anies Sandiaga 1. Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) 3. Rasyid Salahuddin 2. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Baswedan Uno 3. Partai Amanat Nasional (PAN)

64

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Pada putaran pertama, hanya dua Jakarta 2017. Sesuai dengan teori James kandidat yang lolos untuk melanjutkan ke Scott yang penulis gunakan dalam putaran kedua, yaitu Ahok-Djarot dan penelitian ini, salah satu ciri hubungan Anies-Sandi dengan perolehan suara patron klien adalah adanya suatu masing-masing 42.87% dan 39.76%. ketimpangan dalam pertukaran. Pada Memasuki putaran kedua, Partai Amanat kasus pemilhan Gubernur DKI Jakarta Nasional (PAN) memberikan dukungan 2017 yaitu antara Anies-Sandi dengan kepada Anies-Sandi, jadi hasil akhir Forum Komunikasi Anak Betawi mereka diusung oleh tiga partai. (Forkabi), pertukaran sumber daya juga Sementara, hasil akhir suara pemilukada terasa hadir diantara hubungan DKI Jakarta putaran kedua yaitu Ahok- keduanya. Merujuk pada 5 hal arus Djarot 42.05% dan Anies-Sandi 57.95%. patron ke klien yang dipaparkan oleh Berikut adalah hasil akhir perolehan James Scott, maka pertukarannya sebagai suara: berikut : 1. Sarana Dasar Subsistensi, adalah Gambar 2 jasa utama yang diberikan oleh Jumlah Suara pada putaran kedua patron. Anies-Sandi yang sedari Pilkada Jakarta 2017 kecil hidup di Jakarta dan dikekelingi oleh masyarakat etnis Betawi, paham betul bahwa yang dibutuhnya oleh masyarakat asli Betawi sesungguhnya adalah tetap eksisnya kebudayaan Betawi yang semakin hari semakin teriris. Point utama yang diberikan Anies-Sandi kepada Forkabi adalah harapan Dari hasil perolehan suara diatas bahwa akan tetap dan semakin menunjukkan bahwa pasangan Anies- ditingkatkannya kebudayaan Sandi lah yang memenangkan ajang Betawi, seperti yang tertera pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. berita berikut : Dalam laporan yang dilangsir oleh KPU, Ketua Komite Independen Pemantau Gambar 3 Pemilu (KIPP) mengatakan bahwa peran Berita Anies-Sandi organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang ada di Jakarta sangat terasa, peran ormas semakin meningkat dan signifikan dalam mengawal Pilgub DKI Jakarta 2017 silam. Pola Patron Klien Anies-Sandi dan Forkabi Pada sub-bab ini penulis akan coba menguak tentang pertukaran sumber Sumber : metrotvnews.com daya yang terjadi antara Anies-Sandi dan Forkabi dalam pemilihan Gubernur DKI

65

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Gambar diatas adalah berita yang sudah menjadi Gubernur dan mengatakan bahwa Sandi sebagai Wakil Gubernur terpilih, selalu Cawagub DKI Jakarta berjanji akan totalitas dalam melindungi organi- melindungi kebudayaan Betawi. sasi masyarakat Betawi agar tetap Anies-Sandi mulai intens menda- terus eksis dan dikenal oleh tangi perkampungan Betawi Setu masyarakat luas. Tidak jarang Babakan ketika masa kampanye banyak oknum yang ingin mereka. menjatuhkan organisasi masyara- 2. Jaminan Krisis Subsistensi, sering kat Betawi, misalnya seperti kali Anies-Sandi mulai intens pernah beberapa kali posko membantu Forkabi dalam Forkabi diserang, tetapi para melestarikan kebudayaan Betawi, anggota Forkabi tidak pernah salah satunya dengan cara meladeni, karena Forkabi adalah mendatangi perkampungan organisasi masyarakat yang Betawi Setu Babakan yang ada di sesungguhnya, bukan organisasi kelurahan Jagakarsa Jakarta preman yang menggunakan kedok Selatan. sebagai organisasi masyarakat. 3. Perlindungan, perlindungan ini Berikut merupakan statement berarti melindungi klien dari Sandi terkait perlindungan gangguan atau tekanan dari pihak terhadap Forkabi : lain. Anies-Sandi yang notabene

Gambar 4 Pernyataan Sandiaga

Sumber: swamed.com

66

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Dari berita tersebut jelas bahwa Jumat –Minggu tanggal 27-29 Juli Anies-Sandi akan selalu 2018. Acara yang diadakan di melindungi dan melestarikan perkampungan Betawi Setu kebudayaan Betawi, termasuk Babakan kelurahan Jagakarsa berbagai ancaman yang datang Jakarta Selatan tersebut, dihadiri dari pihak luar. Apalagi kini sudah oleh berbagai tokoh dan organisasi ada pergub pasal 47 ayat 1 bahwa masyarakat Betawi. Acara tersebut pengelola hotel dan mall harus diadakan setiap tahun untuk menyediakan hasil produk budaya memperingati ulang tahun Betawi. Betawi, serta menggunakan 5. Jasa Kolektif Patron, secara pakaian Betawi ketika pelantikan internal, patron sebagai kelompok pegawai di Balai Kota. dapat melakukan fungsi ekonomi 4. Pengaruh, dalam hal ini Anies- kolektif. Mereka bisa mengelola Sandi sebagai patron mampu dan memberikan bantuan berupa memberikan pengaruh agar subsidi untuk badan amal Forkabi beserta anggotanya tetap setempat, menyumbangkan tanah konsisten dalam memberikan untuk kepentingan komunal, dukungan kepadanya. Misalnya mendukung pelayanan public lokal seperti selalu hadir ketika dan sebagainya. Dalam kasus diundang oleh masyarakat Betawi Anies-Sandi dan Forkabi, Anies- termasuk Forkabi seperti gambar Sandi diibaratkan sebagai sosok dibawah ini : yang mampu memberikan fungsi ekonomi kolektif bagi para Gambar 5 anggota Forkabi, dalam artian Anies Menghadiri kegiatan Forkabi bahwa patron dapat menyumbangkan kelebihan ekonominya untuk kegunaan kolektif kemasyarakatan. Mereka bisa memajukan kepentingan masyarakat dengan mensponsori berbagai kegiatan atau ikut aktif dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Forkabi. Anies- Sandi selalu men-support berbagai kegiatan yang diadakan oleh Forkabi, seperti acara ulang tahun Betawi diatas, Anies-Sandi tidak hanya hadir, tetapi juga Gambar diatas adalah foto Bapak memberika sponsor untuk Gubernur Anies Baswedan beserta mendukung berjalannya acara istri dan rombongannya yang turut tersebut. hadir pada acara ulang tahun Kelima unsur pertukaran sumber Betawi yang diadakan pada hari daya tersebut adalah arus pertukaran

67

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 dari patron kepada klien. Klien biasanya Dalam sebuah hubungan patron membalas dengan dukungan yang klien, terdapat satu hal penting yaitu meliputi tenaga dan waktu serta suara. adanya unsur pertukaran barang atau Dalam kasus Anies-Sandi dan Forkabi, jasa bagi pihak-pihak yang terlibat dalam Forkabi sangat mendukung Anies-Sandi pola hubungan ini. Pemahaman dari dalam pemilukada DKI Jakarta 2018. hubungan patron klien adalah sebuah Forkabi rela melakukan kampanye untuk pertukaran, dengan asumsi dasar mendukung Anies-Sandi seperti memben- pertukaran yang terjadi dalam sebuah tuk satgas di setiap RT dan RW, merekrut hubungan sosial ini menciptakan remaja karang taruna melalui RT dan RW, keuntungan-keuntungan yang diperoleh merekrut para remaja masjid untuk kedua belah pihak, yaitu Anies-Sandi masuk ke dalam tim pemenangan Anies- sebagai patron dan Forkabi sebagai klien. Sandi serta merekrut ibu-ibu majelis Untuk kasus antara Anies-Sandi ta’lim atau pengajian untuk dijadikan dan Forkabi, patron klien adalah salah sebagai lumbung suara. (Wawancara satu bentuk dari pertukaran yang dengan Bapak Taufik salah satu anggota mengikat pula pola kekuasaan dalam Forkabi keluarahan Jagakarsa Jakarta kehidupan sosial manusia. Bentuk dari Selatan pada 29 Juli 2018) adanya pertukaran ini diciptakan melalui James Scott mengatakan bahwa mekanisme interaksi langsung antara hubungan patron klien merupakan Anies-Sandi dan Forkabi dan kemudian hubungan spesial antara dua pihak memunculkan sebuah komunikasi dimana pihak yang memiliki status langsung yang berorientasi pada capaian- ekonomi politik yang lebih tinggi capaian yang bersifat ekstrinsik (yaitu menggunakan pengaruh dan resourcenya uang) dan juga intrinsic (yaitu respek untuk melindungi dan memberikan hormat, pengaruh, kuasa dan jabatan manfaat pada pihak yang statusnya lebih politik). dengan adanya orientasi pada rendah. Dalam hubungan seperti ini, tujuan-tujuan tersebut, maka interaksi imbalan yang diberikan klien dalam antara Anies-Sandi dan Forkabi tercipta bentuk bantuan atau dukungan termasuk melalui sebuah kontak langsung, ada “pelayanan” kepada patron. Gejalan saling tatap muka diantara keduanya, patron klien dalam kehidupan ekonomi interaksi sosial seperti ini menggambar- terjadi karena klien mendapatkan kan adanya rasa respek, saling menghor- kemudahan-kemudahan dari patron. mati diantara mereka untuk mencapai sebuah kesepakatan yang serius untuk Pola Patron-klien tujuan akhir mendapatkan kebutuhan Foke-Nara sebagai Patron yang sifatnya juga sangat penting. Patron klien sendiri merupakan interaksi sosial yang berasal dari hubungan vertical. Satu aktor memiliki peran yang lebih superior dibandingkan Forkabi sebagai Klien aktor yang lain. Aktor yang superior ini kemudian memberikan bantuan yang diperlukan kepada aktor yang lebih

68

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 inferior, sehingga secara norma aktor juga turut hadir dalam hubungan antara inferior tersebut merasa harus membalas Anies-Sandi dan Forkabi seperti sarana kebaikan aktor yang kedudukannya lebih dasar subsistensi, jaminan krisis tinggi tersebut. Oleh karena itu, relasi subsistensi, perlindungan, pengaruh, dan patron klien sering juga disebut jasa kolektif patron. Kelima unsur pertukaran antara aktor superior dengan tersebut memperkuat bahwa relasi yang aktor inferior. terjalin antara Anies-Sandi dan Forkabi adalah relasi patron klien. Kesimpulan Kontestasi politik yang terjadi di Referensi DKI Jakarta pada tahun 2017 yaitu ketika AD/ART Dewan Pimpinan Pusat Forkabi, pemilihan Gubernur, sangatlah menuai ditetapkan di Cisarua Bogor pada polemik. Dalam kompetisi pilkada tanggal 29 Juni 2002 Biografiku. (2012). Biografi Anies langsung ini terjadi persaingan sengit di Baswedan Intelektual. Oktober. kalangan bakal calon, khusunya untuk http://www.biografiku.com/2012/1 memenangkan suara rakyat 0/biografi-anies-baswedan- menggunakan manuver-manuver politik. intelektual.html Manuver politik inilah yang dijadikan alat Creswell, John W. (1998). Qualitative untuk mengembangkan isu-isu serta Inquiry and Research Design: wacana tentang calon kepala daerah, baik Choosing Among Five Approaches. Thousand Oaks : Sage mengenai hal yang positif (pencitraan), Destrianita. (2017). Kepada FORKABI, maupun wacana yang bersifat negative Sandi Berjanji akan Melindungi (black campaigne). Budaya Betawi. Juli Manuver-manuver politik tersebut http://metro.tempo.co/read/888081 sangat dimanfaatkan oleh pasangan bakal /kepada-forkabi-sandi-berjanji-akan- calon Anies-Sandi, dimana pada saat itu melindungi-budaya-betawi Anies-Sandi mengandeng Forkabi sebagai Rappler. (2016). KPUD Jakarta Undi Nomor Urut Cagub DKI Jakarta 2018. salah satu tim suksesnya mengharapkan Oktober. bahwa Forkabi bisa membuat mereka https://www.rappler.com/indonesia menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta. /berita/150254-kpud-jakarta-undi- Hubungan antara Anies-Sandi dan nomor-urut-cagub Forkabi dapat dikatakan sebagai Scott, James C. (1972). “The Erosion of hubungan patron klien kesemua ciri Patron-Client Bonds and Social Change in Rural Southeast Asia.”The dalam hubungan patron klien hadir Journal of Asian Studies, Vol. 32, No. didalam hubungan Anies-Sandi dan 1,pp.9.Diakses melalui Forkabi. Seperti misalnya pertukaran http://www.jstor.org/stable/205317 mereka tidak setara, mereka melakukan 6 pertukaran dengan face-to-face dan Is . (2017). Sandiaga: Budaya Betawi Tak hubungan diantara mereka pun tetap Akan Dipinggirkan. Juli berlangsung baik hingga saat ini, tidak http://www.swamedium.com/2017/ 07/01/sandiaga-budaya-betawi-tak- hanya di masa pemilihan saja. akan-dipinggirkan/ Selain itu, kelima arus pertukaran sumber daya yang dikatakan oleh Scott

69

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Era Post-Truth: Melawan Hoax dengan Fact Checking

Dudi Hartono Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana [email protected]

Abstract: Hoax, fake news and false news is now a necessity that must be faced by people in this digital era. The production of false or false news can not be separated from the post-truth phenomenon, where truth no longer relies on fact but on subjective perspective (politics, religion, class, etc.). This phenomenon has put people into a situation of mutual suspicion. Audience can no longer tell which news or information is valid, which one is hoaxes. Post- truth phenomena can not be resisted by clarifying, because the opposite of post-truth is not the truth itself. Fact checking is the main instrument against post-truth. Keywords: Hoax; Fact Checking; New Media dan Netizen; Post-Truth.

Abstrak: Hoax, fake news dan false news saat ini menjadi sebuah keniscayaan yang harus dihadapi masyarakat di era digital ini. Produksi berita palsu atau bohong tersebut tidak lepas dari fenomena post-truth, dimana kebenaran tidak lagi bersandar pada fakta melainkan pada perspektif subjektif (politik, agama, golongan, dst). Fenomena ini telah menempatkan masyarakat kepada situasi saling mencurigai. Khalayak tidak lagi dapat membedakan mana berita atau informasi valid, mana yang hoax. Fenomena post-truth tidak bisa dilawan dengan melakukan klarifikasi, karena lawan post-truth bukan kebenaran itu sendiri. Fact checking adalah instrument utama dalam melawan post-truth. Kata Kunci: Hoax; Fact Checking; New Media dan Netizen Post-Truth.

Pendahuluan dengan miskinnya literasi yang dipunyai Kencangnya arus informasi di era masyarakat secara umum. Hal ini digital yang begitu masif menyebabkan membuat mereka tentu saja tidak dapat masyarakat yang terkoneksi dengan menimbang, memilah atau bahkan media daring menerima luberan menilai mana informasi yang sahih mana informasi yang begitu hebat. Luberan yang bukan. Masyarkat tidak memiliki informasi seperti ini tentu saja bisa kecakapan dalam menentukan mana dipandang sebagai sesuatu yang mengun- informasi yang benar (real news), mana tungkan karena masyarakat sebagai yang palsu (fake news), dan mana yang khalayak informasi memiliki banyak keliru (false news). Situasi semacam inilah alternatif informasi tentang sebuah yang kemudian menyuburkan perkem- masalah. Problem yang muncul dari bangan hoax di tengah masyarakat. Hoax situasi semacam ini adalah menyangkut diartikan sebagai sebuah berita bohong kualitas dan kredibilitas isi dari informasi dengan memutarbalikan fakta yang yang diterima masyarakat itu sendiri. sengaja diproduksi tujuan membangun Satu persoalan tadi masih ditambah opini untuk kepentingan pembuatnya.

70

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Hoax tentu saja akan membuat mereka utama. Khalayak kini turut terlibat dalam yang terpapar akan salah mengambil produksi informasi yang tersebar ke keputusan karena berdasarkan pada tengah masyarakat melalui perangkat informasi palsu (fake news) ataupun media baru (new media) yang diakses keliru (false news). secara bebas oleh masyarakat. Dengan Fenomena kemunculan hoax tidak menggunakan platform media sosial bisa dilepaskan dengan perkembangan (medsos) khalayak siber (netizen) dengan teknologi informasi yang sangat pesat. mudah memproduksi informasi berdasar- Jaringan internet berikut sarana media kan kepentingan yang dimilikinya. baru (new media) telah mengubah Dengan demikian masyarakat memiliki hubungan khalayak (audience) dengan lebih banyak alternatif informasi media. Berbagai platform media baru daripada yang diberikan oleh media arus yang popular disebut media sosial (social utama. Kecenderungan masyarakat bosan media) telah membuat hubungan dijejali oleh informasi yang sarat dengan khalayak dan media berada dalam agenda politik para pemilik media arus hubungan interaktif. Pergeseran karakte- utama membuat mereka seolah-olah ristik khalayak luringsebagai penikmat menemukan sumber informasi baru yang atau konsumen informasi (objek pasif) memberikan perspektif berbeda atas menjadi khalayak daring (netizen) yang sebuah persitiwa. memerankan posisi konsumen sekaligus Luberan informasi yang dihasilkan produsen informasi itu sendiri (subjek melalui platform media sosial menempat- aktif). Pergeseran itu telah dimungkinkan kan masyarakat pada posisi yang bingung dengan adanya media baru (new media) dalam memilih informasi yang mereka yang memiliki karakteristik network, percayai. Apalagi sebagian besar interactivity, information, interface, informasi yang ada saling bertentangan. archive, dan simulation (Gene dan Beer Jamak karena produksi informasi yang dalan Nasrullah, 2014:14). Karakteristik diviralkan melalui platform media sosial tersebut pada gilirannya mengubah umumnya mengabaikan proses kerja perilaku khalayak itu sendiri. Dalam era jurnalistik yang mengedepankan akurasi, digital, seperti dikutip dari Nasrullah verifikasi fakta, etika dan hukum (2014:63), Cesaro (2011:403) menyebut jurnalistik. Mereka bukanlah jurnalis khalayak bisa menjadi konsumer profesional yang terikat kode etik sekaligus produsen informasi (Prosumer), jurnalistik sehingga, kalaupun tidak atau dengan Burn (2010) menyebutkan disengaja, bias informasi akan sangat dengan istilah berbeda Produsage, mungkin terjadi. Dari sinilah kemudian akronim dari kata bahasa Inggris; hoax lahir. Producer (Produser) dan Usage Dikutip dari Gumilar, et al (Pengguna). (2017:.26) menyebutkan: “Penelitian Fenomena Prosumer maupun yang dilakukan Fahmi mengungkap Produsage telah menempatkan 92,40% hoax di Indonesia diakui tersebar masyarakat sebagai khalayak komunikasi melalui media sosial (facebook, twitter, tidak lagi pada posisi objek yang Instagram dan Path), berturut-turut dideterminasi oleh media massa arus 62,80% hoax tersebar melalui aplikasi

71

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 chatting (whatsapp, line, telegram) dan masyarakat, terlebih jika hoax tersebut menempati nomer tiga, berturut-turut bermuatan SARA dan digunakan untuk 34,90% hoax tersebar melalui situs web. kepentingan politik praktis seperti yang Sedangkan bila didasarkan format-nya terjadi di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. hoax, 62,10% yang tesebar berbentuk Situasi tersebut akan melahirkan gap tulisan, sedangkan 37,50% berbentuk antarkelompok yang bisa meruncing dan gambar dua dimensi. Riset Fahmi (2017), menimbulkan konflik terbuka. menemukan hoax paling populer di Berdasarkan uraian di atas adalah Indonesia 91,80% merupakan isu sosial yang ingin diungkap dari penelitian ini politik, yang secara spesifik membahas adalah bagaimana fact checking menjadi terkait Pilkada dan Kebijakan atau instrument penting yang dapat digunakan Kinerja Pemerintah. Menyusul berturut- dalam melawan serbuan hoax di media turut di nomer dua, yaitu isu SARA (Suku sosial. Agama Ras dan Antar-golongan) sebanyak 88,60%, berada di nomer Metode Penelitian ketiga, yaitu isu kesehatan.” Sementara Penelitian ini disusun dengan itu sepanjang tahun 2017 seperti menggunakan metode penelitian deskrip- diberitakan laman detik.com pada Sabtu, tif analitik di mana penulis mengambil 26 Agustus 2017 pemerintah cq dan memfokuskan perhatian pada Menkominfo telah memblokir 6 ribu situs permasalah yang menjadi pertanyaan terkait hoax. Di tengah luberan informasi penelitian. Hasil penelitian ini kemudian seperti itu masyarakat kemudian diolah dan dianalisi untuk pengampilan cenderung mempercayai sebuah kesimpulan. Metode ini bertujuan untuk informasi berdasarkan apa yang memperoleh pemaparan objektif atas diyakininya, dan siapa yang memproduksi sebuah masalah melalui proses analisis. atau menyebarkannya. Kecenderungan Adapun Sugiyono (2009:2) semacam ini membuat fakta tidak lagi menjelaskan bahwa metode penelitian berpengaruh dalam pembentukan opini adalah sebagai berikut: “Metode public dibanding keyakinan dan opini Penelitian merupakan cara ilmiah untuk personal. Hal ini sejalan dengan hasil mendaptkan data yang valid dengan studi yang dilakukan Jonah Berger dan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan Katherine Milkman (Struhar, 2014) dikembangkan suatu pengetahuan menunjukkan bahwa berita-berita yang sehingga gilirannya dapat digunakan dibagikan secara viral melalui media untuk memahami, memecahkan dan sosial adalah berita yang mampu mengantisifikasi masalah”. Sedangkan membangkitkan emosi positif atau negatif pengertian metode deskriptif analitis yang sangat kuat (high-arousal emotions) menurut Sugiyono (2009: 29) adalah: (Gumilar, at ak, p.35) . Fenomena ini “Metode Deskriptif adalah suatu metode kemudian disebut sebagai era post truth. yang berfungsi untuk mendeskripsikan Mengesampingkan fakta dan lebih atau memberi gambaran terhadap objek mengedepankan keyakinan dan opini yang diteliti melalui data atau sampel personal tentu saja memnbawa pengaruh yang telah terkumpul sebagaimana pada hubungan horizontal di tengah adanya tanpa melakukan analisis dan

72

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 membuat kesimpulan yang berlaku untuk 2016. Berdasarkan keterangan editor- umum .” nya, jumlah penggunaan istilah Selanjutnya penulis melakukan tersebut di tahun 2016 meningkat penelitian perpustakaan berupa 2000 persen bila dibandingkan 2015. pengamatan pada beberapa berita hoax di Sebagian besar penggunaan istilah media arus utama, Penelitian perpusata- post-truth merujuk pada dua momen kaan sendiri merupakan kegiatan politik paling berpengaruh di tahun mengamati berbagai literatur yagn berhu- 2016: keluarnya Inggris Raya dari Uni bungan dengan pokok permasalahan yang Eropa (Brexit) dan terpilihnya Donald diangkat baik itu berupa buku, makalah Trump sebagai presiden Amerika ataupun tulisan yang sifatnya membantu Serikat. sehingga dapat dijadikan sebagai Post truth didefiniskan Kamus pedoman dalam proses penelitian. Oxford sebagai kondisi di mana fakta Menurut Kartini Kartono (1986:28) tidak terlalu berpengaruh dalam mengemukakan bahwa tujuan penelitian membentuk opini publik dibanding perpustakaan adalah untuk mengumpul- emosi dan keyakinan personal. Kondisi kan data dan informasi dengan bantuan ini memang memuncak dalam dua bermacam-macam material yang ada di momen politik tersebut yang perpustakaan, hasilnya dijadikan fungsi digerakkan oleh sentimen emosi. dasar dan alat utama bagi praktek Dalam situasi tersebut, informasi- penelitian di lapangan. informasi hoax punya pengaruh yang jauh lebih besar ketimbang fakta yang Pengertian Post-Truth sebenarnya. Era post-truth dapat digambarkan Dalam penjelasan Kamus Oxford sebagai pergeseran sosial yang istilah post-truth pertama kali melibatkan media arus utama dan para digunakan pada tahun 1992. Adalah pembuat opini. Pergeseran ini tidak lepas Steve Tesich yang menggunakan dari pengaruh menguatnya dunia digital istilah post truth di majalah The dimana manusia terkoneksi satu sama Nation ketika merefleksikan kasus lain dalam jaringan bernama internet. Perang Teluk dan kasus Iran yang Kondisi ini membuat produksi informasi terjadi di periode tersebut. Tesich tidak lagi menjadi monopoli media arus menggarisbawahi bahwa “kita sebagai utama, melainkan juga media sosial yang manusia yang bebas, punya kebebasan dikelola oleh masyarakat. Media main- menentukan bahwa kita ingin hidup di stream yang dulu dianggap salah satu dunia post-truth. sumber kebenaran harus menerima Sementara itu Ralph Keyes kenyataan semakin tipisnya pembatas dalam bukunya The Post-truth antara kebenaran dan kebohongan, ke- Era (2004) dan pelawak Stephen jujuran dan penipuan, fiksi dan nonfiksi. Colber mempopulerkan istilah yang Fakta-fakta bersaing dengan hoax dan berhubungan terkait dengan post- kebohongan untuk dipercaya publik. truth yaitu truthiness yang kurang Kamus Oxford menjadikan post- lebih sebagai sesuatu yang seolah-olah truth sebagai “Word of the Year” tahun benar, meski tidak benar sama sekali.

73

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Selain ditandai dengan mere- perspektif konstruktivisme kebenaran baknya berita hoax di media sosial, berkelindan dengan subjektivisme dan era post-truth juga ditandai dengan relativisme. Sehingga kebenarannya kebimbangan media dan jurnalisme menjadi kebenaran yang selalu dipere- khususnya dalam mengha-dapi butkan. Fakta kemudian mengalami pernyataan-pernyataan bohong dari tantangan dan ditafsirkan secara berbeda. para politisi. Jika di luar negeri nama Kebenaran kemudian menjadi sebuah Presiden AS Donald Trump acapkali kepercayaan dalam suatu masyarakat dikaitkan dengan hoax dalam setiap tertentu. pernyataan politiknya, di Indonesia fenomena post truth juga ditemui Pengertian New Media dan Media dengan tertangkapnya sekelompok Sosial orang yang tergabung dalam Saracen. Masyarakat selalu menjadi Mereka adalah orang-orang yang objek manipulasi bagi kekuasaan. secara sengaja menyebarkan hoax alias Mereka menggunakan posisinya, berita bohong untuk memenuhi termasuk perangkat media massa, kepentingan klien yang membayarnya. yang mereka miliki untuk membuat Al Rodhan dalam Setiawan (2017) masyarakat percaya pada kebenaran menyebutkan karakter-istik utama dari yang mereka tawarkan melalui politik post truth adalah: informasi yang disebarkan. Kekuasaan 1. Mengaduk-aduk masyarakat dengan menjadi dominan bagi masyarakat hal-hal yang bersifat emosional, kelas bawah (proletar) dalam 2. Mengabaikan data dan fakta, perspektif kelas seperti yang 3. Mengutamakan dan mem-viral-kan ditawarkan Marx. Namun dalam berita yang belum tentu kebenaran- perkembangan dunia digital yang nya atau palsu, ditandai dengan pergerseran karakter 4. Mengkombinasikan gerakan populis khalayak membuat audience tidak lagi dengan teori-teori konspirasi yang objek pasif dalam mengkonsumsi masih butuh diuji lagi informasi yang ditawarkan, melainkan kebenarannya, sekaligus menjadi produsen informasi 5. Mobilisasi narasi fiktif tentang figur itu sendiri. Media sosial kemudian atau peristiwa tertentu, dan memerankan peranan penting dalam 6. Memoles ketidakjujuran dalam perkembangan komunikasi di ranah membangun opini untuk daring. Menurut Nasrullah (2015:11) memperkuat posisi sosial figur, media sosial adalah medium di internet kelompok, atau kepentingan yang memungkinkan pengguna merepre- tertentu dalam masyarakat yang sentasikan dirinya maupun berinteraksi, semakin terbiasa dalam peradaban bekerjasama, berbagi, berkomunikasi televisual, online, android, dan dengan pengguna lain, dan membentuk media sosial. ikatan sosial secara virtual. Di sisi lain post-truth juga Bagi Castelss (Nasullah, 2015:78) memunculkan perdebatan klasik tentang dalam masyarakat jejaring atau nilai kebenaran itu sendiri. Dalam networking society, informasi menjadi

74

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 content yang dipertukarkan antara terhadap fakta tertentu. Dalam pengguna media siber yan tidak berada kontek ini DeGeorge (1991) dalam pemilhan antar sender dan menggambarkan hubungan antara receiver. Entitas memiliki peran ganda agenda media dan public dengan sebagai konsumen informasi sekaligus memunculkan tiga model yaitu produsen informasi. Bahkan dalam kanal kesadaran (awareness), penonjolan komunikasia yang semak9in beragam dan (salience) dan prioritas (priorities). model komunikasi yang juga semakin Bagi Hall (1978) berita di media dipenaruhi oleh teknologi media baru massa sangat tergantung dari: (new media) ini, pengguna media siber pertama, ideology masing-masing bahkan teah menjelam menjadi creative media, baik secara makro berupa audience (Castelss, 2009:127). pengaruh dari sistem politik yang Dengan demikian seperti disam- dianut negara tempat media berada paikan Nasrullah (2015) kehadiran media maupun mikro yaitu politik dalam sosial memiliki implikasi terhadap media institusi media, kedua manajemen tradisional. Implikasi ini juga sekaligus redaksional, dan ketiga keberman- menjadikah khalayak turut berpartisipasi faatan berita bagi khalayak. aktif dalam memproduksi, mendistribusi- Sedangkan pada jurnalisme warga kan dan memperbincangan informasi (citizen journalism) struktur redaksi sebagaimana industri media arus utama. dalam media arus utama menjadi Nasullah (p.40) mencatat setidaknya tiga kabur karena media sosial tidak implikasi tersebut, antara lain: membutuhkan struktur redaksi yang 1. Menipisnya hegemoni dan sebagaimana media massa tradisional berkembangnya demokratisasi lakukan. Tidak ada proses seperti media. Selama ini arus informasi produksi berita dalam media arus diproduksi dan distribusikan oleh utama, yaitu proses penyuntingan media arus utama yang dicurigai berita misalnya. Tidak adanya aturan memiliki agenda politik tersendiri. atau nilai bagaimana jurnalisme Apa yang penting menurut mereka warga melakukan pemilahan dan belumlah tentu penting bagi pemilihan peristiwa yang akan khalayak. Di samping itu perbedaan diberitakan. Dalam kondisi tertentu perspektif antarmedia dalam melihat nyaris mengabaikan kode etik sebuah realitas atau peristiwa yang jurnalistik. terjadi. Hal ini tidak bisa dipisahkan 3. Penjualan dan periklanan. Proses oleh faktor internal maupun produksi berita yang dilakukan oleh eksternal media tersebut. medi massa arus utama 2. Berubahnya organisasi dan kultur membutuhkan tenaga professional media. Media arus utama berkerja dan berbiaya tinggi. Sehingga iklan menggunakan kerangka framing menjadi bagian terpenting dalam dalam mengkonstruksi realita menjalankan roda perusahaan. menjadi sebuah berita. Penonjolan Kehadiran new media melalui atas isu atau peristiwa tertentu, jurnalisme warga (citizen journalism) menyebabkan pengesampingan menjadi tantangan baru bagai media

75

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

massa arus utama dalam mempere- Terlebih saat ini kita akan menghadapi butkan kue iklan. Media massa arus gelaran Pilpres 2019 yang masih utama pada akhirnya melakukan merefleksikan pertarungan antara kubu inovasi dengan melibatkan Jokowi versus Prabowo. jurnalisme warga seperti yang dilaku- Salah kasus yang mencuat dan kan Kompas dengan Kompasiana. menjadi perhatian public belum lama ini adalah masalah revitalisasi Lapangan Pembahasan dan Hasil Banteng, Jakarta Pusat, pada 26 Juli 2018, Hoax menjadi persoalan yang yang baru saja diresmikan oleh Gubernur dihadapi sejumlah negara di dunia. DKI Jakarta Anies Baswedan. Tak lama Penyebaran berita bohong (hoax) telah setelah acara seremonial peresmian itu menempatkan masyarakat pada situasi beredar video pidato Anies yang yang saling mencurigai dan terpecah mengklaim rencana revitalisasi itu berdasarkan perspektif dan pemahaman digagas oleh dirinya. Tak butuh waktu masing-masing atas sebuah peristiwa. lama kemudian muncul berbagai berita Kekuatiran akan bahaya hoax lebih lanjut lainnya yang isinya saling berlawanan. membuat pemerintah cq Menkominfo Fenomena tersebut tak lain pada tahun 2017 mengumpumkan telah merupakan bagian dari post-truth yang memblokir 6.000 situs internet terkait tengah mewabah di seantero dunia. penyebaran hoax. Seperti dilansir laman Khalayak kini lebih memercayai informasi detik.com tertanggal Sabtu, 26 Agustus yang sesuai dengan keyakinan (politik, 2017, Dirjen Aplikasi Informatika agaman, dst), maupun informasi yang Kominfo Semuel Abrijani mengatakan, disebarkan oleh orang atau kelompok “Tiap hari ada situs yang diblokir, ada yang memiliki padangan yang sama. account yang diblokir, tiap hari ada Situasi ini jelas mengabaikan fakta laporanya, di websitenya ada data- sebagai sesuatu yang suci dalam praktik datanya. Sekarang itu setiap memblokir produksi informasi. Hal ini sesuai dengan di-publish. Ada laporan habis itu kita hasil penelitian yang dilakukan oleh Jonah konsultasikan, habis itu kita lakukan Berger dan Katherine Milkman (Struhar, cyber patroli," pungkas Semuel. 2014) yang menunjukkan bahwa berita- Kencangnya produksi hoax, fake berita yang dibagikan secara viral melalui news maupun hate speech tidak bisa media sosial adalah berita yang mampu dilepaskan dari peristiwa politik nasional membangkitkan emosi positif atau negatif seperti Pilpres 2014 yang berlanjut pada yang sangat kuat (high-arousal emotions) Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu, di mana (Gumilar, at ak, p.35). masyarakat terbelah pada dua poros Pengaruh teknologi juga ternyata utama pendukung Jokowi versus turut menyuburkan hoax maupun fake Prabowo yang kemudian terkonversi news. Teknologi filter bubble, yaitu melalui dukungan kepada Ahok-Djarot Algoritma yang sejatinya diciptakan versus Anies-Sandy. Kendati dua untuk memudahkan pencarian di peristiwa politik itu sudah berlalu namun Facebook dan membantu pengiklan dampak dari peperangan wacana di menyasar target pasarnya, justru menjadi media sosial masih terasa hingga hari ini. bumerang bagi demokrasi. Jejak digital

76

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 pengguna Facebook dapat menyebabkan pada dasarnya post-truth itu seseorang terisolasi secara intelektual di penyangkalan atas kebenaran. Sehingga dunia maya. Mengapa? Sebagai sebuah upaya klarifikasi kemudian menjadi sia- simpul komunikasi, misi Facebook adalah sia. Dan, Haryatmoko, menyebutkan membuat nyaman penggunanya berlama- bahwa lawan dari post-truth adalah fact lama tinggal dan berinteraksi pada checking (pemeriksaan fakta). platfotm mereka. Untuk itu Facebook Pemeriksaan fakta (Fact checking) menyingkirkan pandangaan-pandangan seperti disampaikan Kelly Born dalam yang bertentangan dengan mindset tulisan berjudul Truth in Politics: penggunananya. Filter buble merupakan Misinformastion and Fact Checking faktor penting dalam semakin Movement di laman website hewlwtt.org berpengaruhnya fake news, hoax dan hate mengatakan setidaknya dilakukan dengan speech (Pariser, 2011; Rader dan Gray, tiga tujuan, yang mungkin dalam pikiran 2015) masing-masing dengan khalayak berbeda, Distribusi atas informasi yang terkait: saling bertentangan itu dilakukan oleh 1. Untuk khalayak yang lebih luas, akun-akun media sosial pendukung adalah guna meningkatkan masing-masing. Mereka umumnya pemahaman terhadap masalah dengan mengutip situs media non arus dengan membalas misinformasi utama maupun website jurnalisme warga 2. Untuk jurnalis lain, adalah guna (citizen journalism) sebagai pendukung membantu mengalikan budaya dari argumentasi mereka masing-masing. “katanya” menjadi pemeriksaan fakta Namun ada juga yang mengunggah link yang lebih besar atau alamat url dari media arus utama 3. Untuk politisi, pakar politik atau sebagai pendukung argumentasi mereka. (lebih baru lagi) jaringan berita, Tentu saja jika informasi atau berita yang adalah guna meminta ditulis sesuai dengan perspektif politik pertanggungjawaban mereka dan atau keyakinan pandangan kelompoknya mencegah pernyataan yang salah. masing-masing. Terkait hal itu kemudian Menyikapi sengkarut informasi Tirto.co.id melalui laporannya berjudul hoax tadi sejumlah media daring, antara Kronologi Revitalisai Lapangan Banteng lain tirto.co.id dan detik.com melakukan dan Perang Disinformasi melakukan pemeriksaan fakta (fact checking). pemeriksaan fakta (fact checking) dengan Pemeriksaan fakta (fact checking) melakukan penelusuran atas pemberitaan menjadi langkah yang harus dilakukan yang telah dipublis kepada khalayak dalam melawan post-truth yang seputar revitalisasi Lapangan Banteng, terefleksikan melalui hoax, fake news Jakarta Pusat. maupun hate speech. Karena menurut Tirto.co.id mengawali laporannya penjelasan Dr. Hariyatmoko dalam dengan menuliskan berita seperti ini: sebuah kuliah yang diselenggarakan LSF Tidak lama setelah Revitalisasi Ruang Cogito pada 21 Dsemeber 2017 Terbuka Hijau (RTH) Lapangan Banteng mengatakan bahwa lawan dari post-truth diresmikan pada 25 Juli 2018, beredar bukanlah kebenaran itu sendiri. Karena luas di media sosial sebuah video pendek

77

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 berdurasi 34 detik. Video itu memuat Dan bagaimana hasil penelusuran potongan suara Anies Baswedan, Titro.co.id terkait perang disinformai atau Gubernur DKI Jakarta, saat memberikan hoax tersebut? Portal berita yang sambutan dalam acara peresmian memiliki tagline jernih, mengalir dan tersebut berikut suara-suara mencarhkan ini menuliskan laporannya sahutan: “Yang merancang dan secara kronologis dimulai dari ketika menyiapkan desain dari nol... (disusul Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI suara sahutan: "Siapa yang bilang, woy Jakarta (oktober 2016), ketika itu untuk siapa yang bilang? Ahok, Ahok yang pertama kalinya mengemukakan gagasan rancang, Ahok”) Video itu dengan segera ingin mendesain ulang kawasan itu. menuai banyak respons, termasuk (Oktober 2016) Cuitan Ahok di respons yang menganggap Anies Twitter Pada 27 Oktober 2016, pukul Baswedan tidak tahu malu karena tidak 2:40 AM, akun twitter @basuki_btp per- menyebut nama Ahok (Basuki Tjahja nah berujar bahwa pada Agustus 2017 Purnama). “Nemu nih.... emang bener akan ada fasilitas bertaraf internasional di udah putus urat malunya tuh orang.... �,” Lapangan Banteng untuk kegiatan warga cuit akun Twitter yang sama. Sama Jakarta. (November 2016) Han Awal & seperti suara yang muncul dalam Partners Architect mengunggah video potongan video itu, sejumlah yang memaparkan desain rancangan warganetmemberi pendapat perlunya induk (masterplan) revitalisasi Lapangan menyebut nama Ahok dalam riwayat Banteng. Firma arsitek ini dimiliki oleh revitalisasi Lapangan Banteng. Yori Antar. Yori juga terlibat dalam Sementara artikel yang pembangunan di RPTRA Kalijodo. (Maret diterbitkan Antara menyatakan bahwa 2017) Sumarsono kembali menjadi Plt pada saat peresmian berlangsung Gubernur DKI Jakarta untuk menggan- memang muncul beberapa orang yang tikan posisi Gubernur dan Wakil datang dengan baju kotak-kotak, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja berteriak serta membawa spanduk, salah Purnama-Djarot Saiful Hidayat, yang satunya bertuliskan: “Terima kasih Ahok- menjalani cuti masa kampanye putaran Djarot.” Kontroversi terus bergulir. kedua Pilkada DKI Jakarta 2017. Ia akan Sebuah artikel dari Portal Islam memberi menjabat sejak 7 Maret 2017 hingga 15 pandangan lain soal protes pendukung April 2017. Plt Gubernur DKI Jakarta Ahok, dengan menyodorkan informasi Soemarsono memimpin Rapat Pimpinan berupa pernyataan Menteri Keuangan Sri Paparan Masterplan Revitalisasi Mulyani yang mengapresiasi kerja Lapangan Banteng pada 15 Maret 2017. Sandiaga Uno Wakil Gubernur DKI Jakarta Pembahasan mengenai revitalisasi atas revitalisasi Lapangan Banteng. itu terekam dalam video resmi yang Artikel itu mencoba memberikan diunggah Pemprov DKI Jakarta. Pembaca informasi bahwa revitalisasi dimulai oleh dapat melihat pernyataan Soemarsono tantangan yang disodorkan Sri Mulyani mulai menit ke 12:47 pada video. Dalam kepada Sandiaga, dan tidak ada kaitannya rapat itulah Soemarsono berkata: “Terus dengan Ahok. kemudian, groundbreaking-nya kapan? Minggu depan? (mendapat jawaban dari

78

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 peserta rapat, "Bisa dimulai minggu juga mesti membangun GOR dari dana depan") Agendakan. Pesan Pak Ahok yang ada. memang agendakan dahulu. Tapi (Agustus 2017) Sebuah video sebelum ground breaking, temen-temen resmi yang diperoleh dari Pemprov DKI Kominfo, bagian humas kita. Kita ini, kan, Jakarta menunjukkan proses Penanda- punya problem di Jakarta ini. Program tanganan MoU antaran Pemprov DKI hebatnya banyak, ya toh? Betul-betul Jakarta dengan PT Rekso Nasional Food. prestise. Luar biasa terobosannya, tapi MoU ini terkait proyek revitalisasi publikasi kita kurang. Kurang menggema. Lapangan Banteng. Pembaca dapat Kurang menggigit. Ibarat makanan melihat pernyataan (Plt) Gubernur DKI kurang nendang. Kira-kira gitu loh. Jakarta Djarot Saiful Hidayat mulai dari Sekarang bikin bisa nendang bagaimana. menit ke 12:47 dalam video tersebut. Kalau kulinernya nendang tanya Pak Saat itu Djarot berkata: Sekda tahu di mana tempatnya. Kalau “Sebetulnya ide untuk merevitalisasi program itu nendang, oleh karena itu kawasan Lapangan Banteng dari Pak besok groundbreaking bagian yang harus Ahok sudah lama, waktu itu kita diskusi dipublikasikan.” Keesokan harinya, pada bagaimana, lapangan banteng itu bisa 16 Maret 2017, Pemprov DKI Jakarta digunakan, dimanfaatkan oleh warga mengunggah informasi Rencana Jakarta. Untuk olahraga, sehingga kita Revitalisasi Ruang Terbuka Hijau butuh lapangan sepakbola, sehingga kita Lapangan Banteng. Sebuah video resmi gunakan rumput sintesis sehingga bisa Pemprov DKI Jakarta mengunggah video digunakan” yang berisi informasi Rencana (Oktober 2017) Pada 6 Oktober Revitalisasi Ruang Terbuka Hijau 2017, ditandatangani perjanjian antara Lapangan Banteng 2017. Dalam video PT Sinar Mas Teladan dengan Pemprov terlihat materi desain rancangan induk DKI Jakarta soal Pemenuhan Kewajiban revitalisasi yang pernah diunggah Han Pelampauan Nilai KLB. Salah satu poin Awal & Partners Architect. dalam dokumen menunjukan informasi Pada 17 Maret 2017, Plt Gubernur soal “Penataan Kembali Lapangan DKI Jakarta Soemarsono melaksanakan Banteng Segmen Tugu Irian Barat dan Ground Breaking Revitalisasi Lapangan Taman Sisi Selatan yang terletak di Banteng. Peristiwa itu lagi-lagi direkam Lapangan Banteng, Kelurahan Sawah dan diunggah oleh Pemprov DKI Jakarta. Besar, Kecamatan Sawah Besar, Kota (Juni 2017) Pelaksanaan proyek Administrasi Jakarta Pusat”. Revitalisasi Lapangan Banteng ternyata (Desember 2017) Akun Youtube berjalan tersendat-sendat. Asisten resmi Sandiaga Uno mengungah Pembangunan Pemprov DKI Jakarta video Sandiaga yang sedang meninjau Gamal Sinurat dalam pernyataannya perkembangan proyek revitalisasi. kepada media menyebut bahwa Pemprov Tampak seseorang memberi paparan DKI dan perusahaan swasta masih kepada Sandiaga. Terdengar percaka- menyusun perjanjian kerja sama dan pan: “Dan juga mungkin nanti kita juga perjanjian pemenuhan kewajiban. Salah sampaikan sampaikan kendala yang satu persoalannya adalah Pemprov DKI perlu bantuan dari Pak Sandi." Sandiaga

79

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 menjawab: "Siap, oh perlu bantuan. Siap menyiapkan grand design dari nol, Bapak Siap.” "Terutama masalah perizinan, Yori Antar. Alhamdulillah proses Pak." rancangan ini telah berjalan dengan baik. (Mei 2018) Sebuah video dari pos Dan kita sama-sama pada malam ini kota TV merekam pernyataan Sri menyaksikan Lapangan Banteng sebagai Mulyani dan Sandiaga Uno usai lapangan yang bersejarah kembali ditata. mengunjungi Lapangan Banteng pada 7 Pemanfaatannya pun bervariasi. Tadi Mei 2018. Pembaca dapat melihat saya sempat dengar cerita dari Pak Yori pernyataan tersebut mulai menit ke bagaimana proses, bagaimana inovasi 12:47 pada video. Sri Mulyani: “Pak Sandi kreasi dilakukan di sini” Sebelumnya waktu habis dilantik, menjadi wagub, dan Anies Basewdan menyebut beberapa bertemu saya pada waktu itu, dimana nama yang berjasa terhadap Lapangan ya?” . Sandiaga menjawab: “Di acara ini Banteng, salah satunya adalah Henk Bu, ada acara di tempat Ibu”. Sri Mulyani: Ngantung. Selain pernah menjabat “Di tempat saya, saya tunjukkan kepada Gubernur DKI Jakarta pada 1960 hingga Pak Sandi, ini lapangan Banteng, ya 1964, Henk Ngantung juga bener, waktu itu untuk mempromosikan adalah seniman yang merancang patung kerjasama pemerintah dan swasta, badan di kawasan Lapangan Banteng. usaha, beliau mewakili pemerintah DKI. Sementara itu detik.com yang juga Dan karena sebagai tamu di Kementerian melakukan fact checking atas video Keuangan, saya sampaikan, Pak Sandi ini sambutan Gubernur DKI Jakarta Aies di depan Kementerian Keuangan ada Baswedan menampilkan video sambutan taman, yang saya itu sudah gak pernah itu secara utuh berikut transkripnya. bisa menikmati, dan menurut saya Detik.com juga menampilkan informasi seharusnya Pemerintah DKI perbaiki. seputar suasana saat Gubernur DKI Saya tanya: Saya atau Pak Sandi yang Jakarta itu berpidato. Dalam berita itu mau benerin? Dia bilang waktu itu: Take disebutkan ketika Anies mengucapkan over it, biar janji kalau sudah bagus akan kalimat, “Dan yang juga perlu secara ditunjukkan ke saya. Hari ini saya khusus kita beri apresiasi yang rasa quite impresive, less then five merancang dan menyiapkan grand months, kurang dari lima bulan, Pak design dari nol...," Ucapan Anies tidak Sandi sudah mengundang saya untuk terdengar utuh karena tertutup suara melihat kemajuan Lapangan Banteng.” keriuhan warga yang merekam. Mereka (Juli 2018) Sebuah video menyatakan mantan Gubernur DKI merekam kegiatan peresmian Lapangan Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)- Banteng pada 25 Juli 2018. Pembaca lah yang merancang desain renovasi dapat melihat mulai menit ke 20:40 pada Lapangan Banteng tersebut. saat Anies Baswedan mulai memberi Terdapat dua perbedaan mendasar sambutan. Melalui video yang utuh itu atas upaya fact checking yang dilakukan pulalah, pembaca dapat mendengar dua porta daring tersebut, yaitu pada pernyataan Anies Baswedan saat itu. Tirto.co.id mereka melakukan “Dan yang juga perlu secara khusus kita penelusuran secara kronologis sehingga berikan apresiasi, yang merancang dan dapat menjawab perdebatan siapa

80

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 penggagas revitalisasi itu? False news checking, dan bertindan sebagai hoax yang terjadi lewat potongan video buster. sambutan Anies tidak penjadi penonjolan 2. Perlunya meningkatkan kemampuan (salience) dalam fact checking yang teknologi sebagai instrument dilakukan Tirto.co.id. Sedangkan pada pendukung melakukan fact checking. Detik.com mereka justru melakukan 3. Aksi nyata pemerintah cq Kepolisian penonjolan (salience) pada potongan Republi Indonesia dan Badan Siber video sambutan tersebut. Portal news Nasional dalam menangkal dan daring itu hanya mengedepankan fakta melakukan tindakan hukum yang terjadinya false news lewat potongan keras kepada para pelaku pembuat video yang dimaksud. hoax, fake news, false news maupun hate speech. Upaya ini tentu saja Kesimpulan dan Saran tanpa mengabaikan proses hukum 1. Dari pemaparan penulis di atas dan menjaga demokrasi yang sudah bahwa fact checking yang diupayakan berkembang baik. dua media daring arus utama itu 4. Melakukan pendidikan terkait literasi mampu menjawab polemik media. berkepanjangan yang diakibatkan disinformasi atau hoax, fake news dan Referensi false news. Penyajian fakta yang Al-Rodhan, Nayef, (2017), Post-Truth dilakukan melalui pola kerja Politics, the Fifth Estate and the jurnalistik yang terukur etika dan Securitization of Fake News. Link artikel: profesionalitas membuat fakta-fakta https://www.globalpolicyjournal.co tersebut nyaris tak bisa dibantah. m/blog/07/06/2017/post-truth- Bukanlah upaya mudah melakukan politics-fifth-estate-and- fact checking terhadap masalah- securitization-fake-news masalah yang ditimbulkan oleh hoax, Feldman, Tonny, (2005), An Introduction fake news dan false news. Butuh to Digital Media, London&New York, kemampuan profesional dengan A Blueprint Book. Gumilar, et. Al (Februari 2017), Literasi jumlah tenaga yang tidak sedikit, Media; Cerdas Menggunakan Media termasuk biaya yang lumayan besar. Sosial dalam Menganggulangi Berita Untuk itu perlunya keterlibatan Palsu (Hoaz) oleh Siswa SMA. Link lembaga-lembaga pers untuk lebih artikel: sering melakukan fact checking atas http://jurnal.unpad.ac.id/pkm/artic polemic yang muncul di masyarakat. le/view/16275 Namun fact checking tidak serta Kurniawan, Frendy-tirto.co.id, (27 Juli 2018), Kronologi Revitalisasi merta menyasar individu-individu Lapangan Banteng dan Perang yang sebelumnya telah terpapar hoax, Disinformasi. Link berita: fake news dan false news, untuk itulah https://tirto.id/kronologi-revitali- penulis memberikan saran-saran sasi-lapangan-banteng-dan-perang- sebagai berikut: Institusi pers, disinformasi-cP1d termasuk asosiasi wartawan, untuk lebih masif lagi melakukan fact

81

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Nasrullah, Rully, (2014) Teori dan Riset https://news.detik.com/berita/413 Media Siber (cyberspace), Jakarta, 6314/heboh-potongan-pidato- Prenadamedia Grup. anies-di-lapangan-banteng-ini- Nasrullah, Rully, (2015) Media Sosial, versi-utuhnya. Jakarta, Simbiosa Rekatamedia. Stevensson, Nick, (2003), Culutral Pariser, Eli, (2011), The Filter Bubble: Citizenship: Cosmopolitan Question, How the New Personalize Web in Ingrris,Open Universitsy Press. Chaning What We Read and How Sugiyono, (2009), Metode Penelitian We Think, Penguin. Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Rader. Emilee & Gray. Rebbeca, (2015), Bandung, Aflabeta. Understanding User Beliefs about Setiawan, Ikhwan (25 Septermber, 2017), ALgorithmic Curation in the Media Sosial, Politik Post-Truth dan Facebook News Feed, Association Tantangan Kebangsaan. Link berita: for Compuing Machinery. Link http://matatimoer.or.id/2017/09/2 artikel: 5/media-sosial-politik-post-truth- https://scholars.opb.msu.edu/en/p dan-tantangan-kebangsaan/ ublications/understanding-user- Wildan-Detik.com. (26 Agustus 2017), beliefs-about-algorithmic-curation- Kominfo: Hampir 6.000 Situs in-the-face Diblokir Terkait Hoax dan Ramdhani, Jabbar-Detik,com (27 Juli Pornografi. Link berita: 2018), Heboh Potongan Pidato https://drive.google.com/file/d/1Rt Anies di Lapangan Banteng, Ini Versi n4dkkZ0vKKUxSov518GacTozBPipP Utuhnya. Link berita: -/view

82

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Nasionalisme dan Identitas Etnisitas: Memahami Problematika Identitas Keetnisan dan Keindonesiaan dalam Demokrasi

Eko Wahyono, Yopi Perdana Kusuma, Hamidi

Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Tangerang. [email protected] , [email protected], [email protected]

Abstract : Nationalism has always been an issue that will never exist in a multicultural country like Indonesia. The main purpose of this paper is to understand the problem of keanan and keindonesiaan. This research method uses literature study by using references from national journals and journals relevant to scientific papers. Repopulating the nationalist nationalism nationally or to Indonesia without eliminating the identity of ethnicity is the common ideals of the Indonesian nation and state with its people. The large number of issues of conflict and self-interest are inseparable from the identity of ethnicity or on the basis of disillusionment with the central government, leading to the increasingly multiethnic complexity in Indonesia. Multiethnicity as the grace of God Almighty should be grateful to all the people of Indonesia. Divisions and problems related to etnicity in indonesia back together in the perspective of the spirit of nationalism. Keywords: Democracy; Etnicity; Nationalism.

Abstrak: Nasionalisme selalu menjadi isu yang tidak akan pernah usai dalam negara multicultural seperti Indonesia. Tujuan utama dari tulisan ini adalah untuk memahami problematika identitas keetnisan dan keindonesiaan. Metode penelitian ini menggunakan studi pustaka dengan menggunakan referensi dari jurnal nasional, jurnal internasional dan juga buku yang miliki relevansi dengan fokus kajian tulisan ini. Membumikan kembali semngat nasionalisme kebangsaan atau ke Indonesiaan tanpa menghilangkan identitas etnisitas adalah cita-cita bersama bangsa dan negara Indonesia dengan masyarakatnya. Banyaknya isu konflik dan keinginan memisahkan diri dari Indonesia tidak lepas dari semngat identitas etnisitas atau atas dasar kekecewaan kepada pemerintahan pusat, menyebabkan semakin kompleksitasnya pengelolaan multietnis di indonesia. Multietnisitas sebagai anugrah tuhan yang maha Esa sudah selayaknya disyukuri oleh semua masyarakat Indonesia. perpecahan dan permasalahan yang berkaitan dengan ketnisan dan keindonesia kembali dipahami bersama dalam persfpektif semangat nasionalisme. Kata kunci: Demokrasi; Etnisitas; Nasionalisme.

Pendahuluan Indonesia merupakan salah satu agama, adat istiadat, dan primordialisme. negara di dunia yang memiliki Secara vertikal, struktur masyarakat masyarakat paling plural Fakta tersebut, Indonesia ditandai oleh adanya dapat diketahui dari struktur masyarakat perbedaan vertikal antara lapisan atas Indonesia yang heteregenitas etnik, dan bawah (Parekh 2008). Struktur sosial dimana secara horizontal ditandai oleh yang sedemikian komplek tersebut, adanya kesatuan-kesatuan sosial menjadikan Indonesia selalu menghadapi berdasarkan perbedaan suku bangsa, permasalahan konflik antar etnik,

83

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 kesenjangan sosial, dan sulit membangun Krisis multidimensi Indonesia, integrasi secara tetap. akhirnya membuka seluruh “topeng” Indonesia sebagai negara yang sampai ke bagian-bagian yang multietnik, Indonesia tidak dapat lepas tersembunyi. Nasionalisme Indonesia dari permasalahan nasionalisme yang masa kini sedang mengalami degradasi selalu menjadi tantangan bagi persatuan dengan meningkatnya konflik-konflik di antara masyarakat Indonesia. antaretnik, antaragama, dan fenomena Permasalahan tersebut, memicu disintegrasi bangsa. Konflik antaretnik munculnya nasionalisme di Indonesia dan antaragama di Indonesia sejak tahun sebagai jawaban untuk mempersatukan 1997. Konflik-konflik yang terjadi di bangsa dan negara Indonesia. Menurut wilayah Indonesia yang dilatar belakangi Kumbara (2008) menyatakan bahwa oleh agama atau etnik, telah kembali ketika dominasi kekuatan pemerintah mempertanyakan masa depan pusat goyah oleh dampak krisis ekonomi nasionalisme kebangsaan Indonesia yang dialami oleh bangsa Indonesia dan kedepannya. desakan reformasi politik nasional, Konteks masyarakat Indonesia, akhirnya konflik-konflik antara suku ketika euforia ‘perubahan’ di bawa oleh bangsa dan agama menjadi marak dalam ‘reformasi’ dan pasca runtuhnya rezim perpolitikan Indonesia. hubungannya, otoriter, muncul agenda pemekran dengan reformasi ini, konflik-konflik yang wilayah atas dasar asumsi-asumsi berbasis suku bangsa yang berkaitan etnisitas yang lebih spesifik seperti dengan isu pembangunan yang tidak Makasar, Banten, Papua, dan Riau. Euforia merata dan marginalisasi suku bangsa itu kemudian diikuti dengan konflik atas suku bangsa lain menjadi faktor ketegangan etnis yang dipicu oleh utama. Fenomena nasionalisme di keterpurukan dan kesenjangan ekonomi Indonesia dengan segenap problematika- di beberapa wilayah mulai dari Sambas, nya merupakan sebuah bahan kajian yang Aceh, Atambua (pengungsi eks Timor menarik untuk dipahami secara timor), sampai dengan Papua (Abdillah mendalam (Noor 2010). 2002). Permasalahan yang dimunculkan Orde Reformasi dan Otonomi oleh politik etnis akan senantiasa menjadi Daerah yang dilaksanakan sejak 1999 persoalan dan memberikan arahan telah memunculkan kembali masalah sebagai probelm yang termasuk sukar identitas etnik di Indonesia. identitas dewasa ini. etnik menjadi perdebatan publik karena isu ini bersentuhan langsung dengan Metode politik kekuasaan (Kristinus 2011). Selain Metode penelitian yang itu, tidak dapat dipungkiri bahwa digunakana dalam penelitian ini adalah semngat kembali kepada nilai-nilai dengan menggunakan metode referensi primordial dirasakan makin tumbuh dan pustaka. Pustaka yang digunakan adalah menguat setalah reformasi berlangsung jurnal nasional dan internasional terbaru (Noor 2010). Fenomena tersebut, terjadi dengan relevansi yang sama dengan fokus di hampir berbagai wilayah di Indonesia kajian dalam tulisan ini. Pertanyaan seperti di Aceh, Papua, Timor-Timor, penelitian yang ingin di jawab dalam Riau, Manado hingga sampai ke Bali. penelirtian ini yaitu: Pertema, bagaimana Fenomena tersebut, memperlihat nilai- nasionalisme dan identitas Etnis di nilai partikular dan identitas primordial Indonesia?. Kedua, Bagaimana serta nilai-nilai lokal melalui berbagai problematika Identitas Keetnisan dan ekspresi baik dalam bentuk sentimen Keindonesiaan?. Ketiga, Bagaimana etnis maupun keagamaan. mengelola keragaman identitas etnis di

84

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Indonesia melalui semangat Origins of Nations (1986), Smith nasionalisme? mengemukakan kontribusi etnisitas terhadap nasionalisme, dimana masalah Hasil dan Diskusi transisi dari loyalitas dan identitas etnis Etnisitas Sebagai Awal Bangkitnya menjadi sebuah bangsa. Smith Nasionalisme menekankan kontinuitas loyalitas Indonesia bukanlah penerus (kesetiaan) dan identitas etnis di satu kerajaan-kerajaan di Indonesia, tetapi pihak dan kebangsaan serta paham tidak dapat dihilngkan bahwa kondisi kebangsaan dipihak lain (Abdillah 2002). bangsa dan negara Indonesia yang Kontinuitas antara etnisitas dan memiliki banyak etnik dapat menjadi nasionalisme akan senantiasa masih modal yang positif untuk kemajuan relevan untuk menjadi pembicaraan negara Indonesia itu sendiri (Mahendara dalam pembentukan negara, atau akan 2015). Akan tetapi, apabila masyarakat memunculkan persoalan-persoalan baru yang ada tidak dapat memanfaatkan bagi suatu negara yang terdiri dari secara optimal dari berbagai keuntungan berbagai macam etnis (multietnis). yang ada pada setiap etnik akan terjadi sebalik, seperti banyaknya terjadi konflik Analisis baik konflik laten ataupun konflik yang Nasionalisme dalam Konteks sudah memuncak yang memunculkan Kebangsaan Indonesia kekerasan. Setiap arena di Indonesia Nasionalisme tidak muncul dengan menjadi pembahasan yang sangat begitu saja tanpa proses evolusi makna menarik untuk dikaji karena banyaknya melalui media bahasa (Supardan 2010). etnik yang berada pada setiap arena. Studi Semantik Guido Zernatto (1944) Analisis kekuatan identitas etnik dalam Supardan (2010), kata “nation” tampak dalam arena kehidupan (sosial, berasal dari kata latin ‘natio’ yang berakar politik, dan ekonomi). Pertama, arena pada kata nascor ‘saya lahir’. Selama ekonomi, kekuatan atau kuasa identitas kekaisaran Romawi, kata natio secara etnik di arena ini digunakan aktor sebagai peyoratif dipakai untuk mengolok-olok instrumen untuk mengonsilidasikan orang asing. Beberapa ratus tahun massa berbasis etnik, menggalang massa, kemudian pada abad pertengahan, kata dan melakukan manuver politik nation digunakan sebagai nama kelompok pemekaran wilayah dan pilkada pelajar asing di universitas-universitas (Tirtosudarmo et al., 2006 dalam Sjaf (seperti Permias untuk mahasiswa 2014). Kedua, arena politik, kuasa Indonesia di Amerika Serikat sekarang). identitas etnik oleh aktor lokal digunakan Kata nation mendapatkan makna untuk memobilisasi suara saat baru yang lebih posistif dan menjadi berlangsungnya pilkada LSI 2008 dalam umum dipakai setelah abad ke-18 di Sjaf 2014). Ketiga, arena sosial, kuasa Prancis (Supardan). Ketika itu, Parlemen identitas etnik yang terintegrasi dalam Revolusi Prancis menyebut diri mereka diri aktor lokal dikonstruksi untuk sebagai assemblee nationale yang membangun kesadaran baru dari tekanan menandai transformasi institusi politik, nilai-nilai luar (kumbara 2008 dalam Sjaf dari sifat ekslusi yang hanya 2014). diperuntukan bagi kaum bangsawan ke Anthony D. Smitth seorang sifat egaliter dimana semua kelas meraih pemikir politik yang secara khusus hak yang sama dengan kaum elite dalam mengemukakan teori tentang etnisitas berpolitik. Setelah peristiwa tersebut, sebagai awal dari bangkitnya makna kata nation menjadi seperti nasionalisme. Dalam bukunya The ethnic sekarang yang merujuk pada bangsa atau

85

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 kelompok manusia yang menjadi belenggu penjajahan, sehingga dapat penduduk resmi suatu negara. Definisi menjadi suatu negara yang mempunyai nation merupakan istilah yang lebih tepat wibawa dan merdeka, dengan daripada pengertian bangsa yang masih terwujudnya dasar negara yaitu mengandung unsur-unsur anggapan pancasila. Apabila memahami sejarah bahwa anggota-anggota bangsa yang Indonesia, dimana bangunan bersangkutan berasal dari nenek moyang nasionalisme yang pernah ditegakkan yang sama (). Banyaknya gerakan- oleh para pejuang, pahlawan, dan pendiri gerakan kebangsaan di Eropa yang bangsa ini adalah nasionalisme yang anti menentang kerajaan-kerajaan besar terhadap kolonialisme, artinya seperti: austria-Hongaria, Turki, dan nasionalisme yang terbangun untuk Prancis. Kemudian, terpecah menjadi mewujudkan bagaimana bangsa ini negara-negara kecil yang merdeka. merdeka dan bebas dari belenggu Kemudian timbul arti ‘nasion’ yang kolonialisme. merupakan inti dari faham nasionalisme. Nasionalisme indonesia tidak Menurut Renan (1990), katagori dapat disamakan dengan nasionalisme nasionalisme dalam terminologi klasik, barat, karena nasionalisme indonesia melihat bahwa salah satu unsur esensial adalah nasionalisme yang bersenyawa dari suatu bangsa adalah suatu kesatuan dengan keadilan sosial, anti kolonialisme, solidaritas, kesatuan yang terdiri atas yang oleh Bung Karno disebut socio- komunitas manusia yang saling merasa nasionalisme Kartodirdjo (1999) dalam kesetiakawanan dengan satu sama Miftahuddin. Nasionalisme yang demikian laiannya. Tjokrowinoto (1996) dalam adalah nasionalisme yang menghendaki Supardan, berpendapat bahwa penghargaan, penghormatan, toleransi nasionalisme dapat memainkan dua kepada bangsa atau suku bangsa lain. peran pokok yaitu; pertama, sebagai Dalam konteks Indonesia, pengalaman ideologi yang mengatasi loyalitas dan penderitaan bersama sebagai kaum solidaritas parochial. Kedua, sebagai terjajah melahirkan semngat solidaritas mekanisme pertahanan terhadap sebagai suatu komunitas yang mesti ancaman kekuatan eksternal baik bangkit dan hidup menjadi bangsa kekuasaan kolonial, penetrasi merdeka. transnational corporation, multinational corporation, maupun lembaga-lembaga Nasionalisme Etnis internasional lainnya pengaruh Hubungan antara etnisitas dan globalisasi. Semuanya itu, memerlukan nasionalisme sangat erat dalam elaborasi nasionalisme yang tidak hanya pembentukan isme kebangsaan yang menekankan aspek ideologi politik. terjadi pada awal abad ke-19 ketika bentuk nasionalisme romantik, terjadi revolusi, masa fasisme, masa-masa kewarganegaraan, kebudayaan, pembentukan bangsa-bangsa, pasca perekonomian, etnik, maupun perang Dunia I dan II. Etnisitas dan penyelenggaraan pemerintahan. Nasionalisme merupakan sentral Suatu bangsa terbentuk dari kaitannya dengan politik (Abdillah 2002). pengalaman bersama di masa lampau. Hal Tidak terhitung perang, pemberontakan, ini berarti bahwa sejarah ‘bersama’lah dan konflik terjadi sebagai akibat dari yang membentuk suatu nasion. Bangsa nafsu ketika bangsa, kesanakfamilian, dan Indonesia harus belajar dari sejarah kekeluargaan muncul dalam diri manusia. bagaimana pada masa lalu nasionalisme Sepuluh juta kehidupan diperkirakan dapat dibangun yang akhirnya dapat telah lenyap antara 1945-1975 akibat menjadi alat melepaskan diri dari dari adanya konflik dan kekerasan etnis.

86

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Total perkiraan yang lain, dua juta sejak ekonomi berkembang ke arah krisis tahuan 1975 dan masih terus bertambah. politik, dan akar-akar masalahnya Ratusan ribu orang meninggal pada menjalar sampai ke krisis moral. pertengahan 1990-an. Permasalhan tingkat international, Indonesia masih dikenal sebagai salah Ujian Nasionalisme satu negara korup di dunia. Permasalahan Semangat nasionalisme di internal, rendahnya kepercayaan kalangan masyarakat Indonesia saat ini terhadap pemerintah, lemahnya sedang mengalami kegooyahan, akibat penegakan hukum, meningkatnya dari krisis internal bangsa dan terpaan semangat primordialisme, perselisihan arus globalisasi (Widisuseno 2010). ideologi, politik, agama, dekadensi moral, Keiinginan untuk eksis dan hidup kemiskinan dan pengangguran, serta bersama yang tumbuh dari akar makin rusaknya lingkungan hidup, kepahlawanan, kesamaan penderitaan semakin mengancam kelanggengan dan kemuliaan di masa lalu kini semakin persatuan bangsa Indonesia. surut. Jiwa nasionalisme bangsa harus ditumbuh kembangkan kembali dengan Mengelola Keragaman Etnis dengan memanfaatkan sisi peluang dalam Nasionalisme tantangan globalisasi. Membumikan kembali semngat Nasionalisme atau peri nasionalisme kebangsaan atau ke kebangsaan digunakan Soekarno sebagai Indonesiaan tanpa menghilangkan asas kebangsaan Indonesia (asa pertama identitas etnisitas adalah cita-cita dalam pancasila) dimaksudkan semua bersama bangsa dan negara Indonesia golongan yang berselisih akan dengan masyarakatnya. Banyaknya isu dipersatukan dalam perjuangan konflik dan keinginan memisahkan diri mewujudkan suatu negara kebangsaan dari Indonesia tidak lepas dari semngat (nation state) Indonesia yang merdeka. identitas etnisitas atau atas dasar Semua kelompok, golongan, etnisitas dan kekecewaan kepada pemerintahan pusat, wilayah di nusantara bagian-bagian yang menyebabkan semakin kompleksitasnya membentuk satu kesatuan besar bernama pengelolaan multietnis di indonesia. Indonesia. Identitas yang menonjol pada diri Ernest Renan dalam bukunya kita adalah identitas suku, agama, dan Qu’est ce Qu’ure Nation menyatakan kewarganegaraan. Pengelolaan bahwa hakikat nasionalisme adalah keragaman di Indonesia terutama yang keinginan untuk hidup bersama dan berlatar belakang etnisitas bukanlah keinginan untuk eksis bersama, bertumpu merupakan perkara gampang. Banyaknya pada kesadaran akan adanya jiwa dan konflik kekerasan yang terjadi akibat prinsipspritual yang berakar pada mengutnya identitas suku tertentu yang kepahlawanan masa lalu yang tumbuh bertabrakan dengan etnis laian, dan karena kesamaan penderitaan dan pemerintah tidak dapat mengelolanya kemuliaan di masa lalu (Widisuseno dengan baik. Menangani permasalahan 2010). Globalisasi sering ditempatkan tersebut, penting untuk membumikan sebagai tantangan bagi negara kembali semngat nasionalisme kebangsaan. Tentangan bisa berbuah kebangsaan Indonesia (Fauzi et al., 2014). positif, bisa juga negatif. Fakta Identitas etnis dapat berkembang menunjukkan sampai saat ini bangsa dan menjadi identitas bangsa. Pada titik inilah negara Indonesia masih menghadapi etnis atau suku sebagai suku-bangsa. berbagai persoalan kebangsaan. Persoalan yang berawal dari krisis

87

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Identitas etnis agar tetap terjaga penting [Diunduh 2017 Juni 03]. Tersedia untuk semua kalangan bersatu menjaga pada: kesatuan dan persatuan dengan saling https://www.researchgate.net/publ menghargai perbedaan di antara etnis di ication/265563519_KRISIS_NEGAR Indonesia dengan dukungan kebijakan- A_KEBANGSAAN_DAN_KEBANGKIT kebijakan yang berkaitan dengan AN_ETNONASIONALISME. kesatuan kebangsaan. Miftahuddin. Nasionalisme Indonesia: Nasionalisme Pancasila. Yogyakarta Kesimpulan (ID): [Internet]. [Diunduh 2017 Juni Tidak dapat dipungkiri, bahwa 03]. Tersedia pada: negara Indonesia merupakan negara yang file:///C:/Users/Acer/Downloads/ kompleksitas sosial budayanya. Hidup Artikel%20Nasionalism%20Pancasi anggota-anggota dari kurang-lebih 500 la.pdf. kelompok etnis yang berbicara dengan Parekh B. 2008. Rethinking bahasa masing-masing di samping bahasa Multiculturalism: Cultural Diversity Indonesia. selain itu, apapun and Political Theory. Yogyakarta permasalahan yang dihadapinya, negara (ID): Kanisius. Indonesia tetap mempertahankan adat- Sjaf, S. 2014. Politik Etnik: Dinamika istiadat serta identitas etnisnya sendiri. Politik Lokal di Kendari. Jakarta: Multietnisitas sebagai anugrah tuhan Yayasan Obor Indonesia. yang maha Esa sudah selayaknya Widisuseno I. 2010. Nasionalisme dan disyukuri oleh semua masyarakat tantangannya di Indonesia. Volume Indonesia. perpecahan dan permasalahan 16 No. 2 Maret 2010. yang berkaitan dengan ketnisan dan keindonesia kembali dipahami bersama dalam perspektif semangat nasionalisme. Hal yang dapat dilakukan oleh peneliti selanjutnya adalah bisa melihat bagaimana trajektori, dinamika dan demokrasi di Indonesia pada kelompok milenial dan juga digital. Akhir-akhir ini banyak kasus politik lokal dan juga demokrasi nasional yang terkait langsung dengan media digital sebagai salah satu alat untuk mendulang popularitas partai politik dan juga politikus itu sendiri.

Referensi Abdillah U. 2002. Politik Identitas Etnis: Pergulatan tanda Tanpa Identitas. Magelang (ID): Yayasan Indonesia. Fauzi IA, Panggabean SR, Mubarok H, Firawati T. 2014. Mengelola Keragaman: Pemolisian Kebebasan Beragama di indonesia. Yogyakarta (ID): Yayasan Wakaf Paramadina. Kustanto. 2009. Krisis Negara Kebangsaan dan Kebangkitan Etnonasionalisme. [Internet].

88

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Politik Ruang dan Hukum Masyarakat Akur Cigugur

Ibnu Asqori Pohan, Reynaldi Istanto Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya [email protected], [email protected]

Abstract: Customary land rights land conflicts in Indonesia are latent potential conflicts. Not visible but has a big potential to 'explode' and become big. The common pattern of disputes is the vertical pattern between the state (PTPN and Perhutani) and indigenous peoples. But the conflict that was highlighted in this study was the internal conflict of indigenous groups, namely Akur Cigugur. This study analyzes the space production process carried out by Djaka Rumantaka through legal channels in the dispute over ulayat land in Mayasih Block, Cigugur District. The law itself has specifications about the validity of a space. Further the law is a contestation arena from various interests of the parties to the dispute who want to control a space. Djaka Rumantaka through the law was able to force the Akur Cigugur indigenous people to negotiate their customary land which they previously believed to be ancestral heritage. The spatial and political theory presented by Franz von Benda Beckmann, Keebet von Benda Beckmann and Anne Griffths provides an important lens in viewing the law. Beckmann's theory is able to explain this phenomenon because law is one of the ways and tools to construct, organize, and legitimize space and its boundaries. Keywords: Customary Land, Customary Rights, Law, and Space Politics.

Abstrak: Konflik tanah adat hak ulayat di Indonesia merupakan potensi konflik yang bersifat laten. Tidak tampak namun berpotensi besar untuk ‘meledak’ dan menjadi besar. Pola sengketa yang jamak terjadi adalah pola vertikal antara negara (PTPN dan Perhutani) dan masyarakat adat. Namun konflik yang menjadi sorotan dalam studi ini adalah konflik internal kelompok masyarakat adat yakni Akur Cigugur. Studi ini menganalisis proses produksi ruang yang dilakukan oleh Djaka Rumantaka melalui jalur hukum dalam sengketa perebutan tanah ulayat di Blok Mayasih Kecamatan Cigugur. Hukum sendiri telah memiliki spesifikasi tentang validitas sebuah ruang. Lebih lanjut hukum merupakan arena kontestasi dari pelbagai kepentingan pihak-pihak yang bersengketa ingin menguasai sebuah ruang. Djaka Rumantaka melalui hukum mampu memaksa masyarakat adat Akur Cigugur untuk bernegosiasi atas tanah adat yang sebelumnya mereka yakini sebagai warisan leluhur. Teori ruang dan politik yang dipaparkan oleh Franz von Benda Beckmann, Keebet von Benda Beckmann dan Anne Griffths memberikan lensa penting dalam memandang hukum. Beckmann teori mampu untuk menjelaskan fenomena ini karena hukum merupakan salah satu cara dan alat untuk mengkonstruksi, mengorganisir, dan melegitimasi ruang dan batas-batasnya. Kata kunci: Tanah Adat; Hak Ulayat; Hukum; dan Politik Ruang.

89

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Pendahuluan terjadi antara rakyat berhadapan dengan Secara yuridis hak-hak masyarakat negara, rakyat berhadapan dengan adat telah diakui oleh negara dalam perusahaan swasta, dan konflik antara Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) rakyat (Musnita, 2008). pasal 18B ayat 2. Pasal tersebut menyata- Konflik tanah atau yang umum kan bahwa negara secara tegas mengakui dipahami sebagai konflik agraria jamak dan menghormati keberadaan masyara- terjadi di Indonesia. Bahkan konflik ini kat adat beserta hak-hak tradisionalnya merupakan salah satu konflik yang sepanjang masih hidup dan sesuai dengan hampir tidak memiliki solusi khususnya perkembangan masyarakat dan prinsip dibeberapa daerah seperti Sumatera Negara Kesatuan Republik Indonesia, Utara, dan pulau Sumatera secara umum yang telah diatur dalam Undang-Undang. serta banyak pulau lain di luar Pulau Jawa Hak akan tanah dan ruang atau di Indonesia. Kasus-kasus yang terjadi yang biasa dikenal dengan hak ulayat umumnya bersifat vertikal dimana adalah salah satu hak masyarakat adat masyarakat adat akan berhadapan yang dilegitimasi oleh negara. Merujuk dengan negara maupun dengan pada Pasal 1 Peraturan Menteri Agraria perusahaan swasta yang umumnya Nomor 5 tahun 1999, hak ulayat adalah banyak dibekingi oleh oknum-oknum hak bagi masyarakat adat atas wilayah TNI/Polri. Kasus sengketa tanah ulayat tertentu yang merupakan lingkungan yang melibatkan negara dapat dilihat para warganya untuk mengambil manfaat dalam kasus di Keret Merauke Jayapura dari sumber daya alam, termasuk tanah, yang bersengketa dengan Dinas dalam wilayah tersebut yang ditujukan Kehutanan, dan Komunitas adat Kanar bagi kelangsungan hidup masyarakat yang bersengketa dengan Pemerintah di adat. Selanjutnya menurut Ardiwilaga hak Desa Labuang Badas, Sumbawa. Selain ulayat adalah hak masyarakat adat untuk dengan pemerintah kasus sengketa yang menggunakan dengan bebas tanah – biasa terjadi adalah persengketaan tanah tanah yang berada dalam lingkungannya antara masyarakat adat dan perusahaan guna kepentingan persekutuan masyara- swasta, contoh kasus seperti yang terjadi kat hukum adat dan anggota – anggota- pada konflik Mesuji Lampung, dimana nya (Zaman, 2016:94). masyarakat adat bersengketa dengan PT. Konsepsi hak ulayat berdasarkan Huma Indah Mekar, dan kasus lainnya hukum adat mengandung nilai-nilai yakni Suku Sakai Riau dengan PT. Murini komunalistik-religius magis yang Wood Indah Industri. memberi peluang penguasaan tanah Konflik horizontal antara secara individual (Musnita, 2008). Nilai- masyarakat adat masih jarang sekali nilai religius magis yang terkandung di terjadi, terlebih konflik yang melibatkan tanah ulayat membuat batas-batas tanah keturunan tokoh adat dengan masyarakat ulayat sulit untuk diukur, mayoritas adat. Salah satu komunitas adat yang saat masih diturunkan berdasarkan mitos ini sedang mengalami konflik horizontal setempat. Batas-batas tanah ulayat yang tersebut adalah komunitas masyarakat kurang jelas ini sering kali menimbulkan Adat Karuhun Urang (AKUR) yang konflik persengketaan tanah baik yang berpusat di Paseban Tri Panca Tunggal,

90

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, tersebut berfungsi sebagai tempat Jawa Barat. Masyarakat AKUR merupakan bermalam para tamu yang datang ke sekelompok masyarakat adat yang masih Paseban dan tempat menjaga pusaka. menjaga nilai-nilai lokal dan adat Sunda Maka dari itu seiring berjalannya waktu sesuai dengan ajaran leluhurnya. rumah ini bukan hanya berfungsi sebagai Persengketaan tanah yang terjadi dalam rumah tinggal, melainkan rumah ini telah kasus ini adalah persengketaan antara diproduksi menjadi rumah pendukung masyarakat adat AKUR berhadapan kegiatan Paseban (Istanto, 2018). dengan salah satu keturunan Pangeran Namun selayaknya tanah adat Madrais yaitu Djaka Rumantaka. lainnya, rumah ini tidak memiliki bukti Kontestasi persengketaan tanah kepemilikan yang kuat. Kekosongan ulayat ini bermula pada tahun 2009 status hukum dan lemahnya bukti ketika Djaka Rumantaka menggugat hak kepemilikan masyarakat adat di atas kepemilikan tanahnya di daerah blok tanah ulayat blok Mayasih menyebabkan Mayasih sebagai hak milik pribadi ke terbukanya celah persengketaan dan Pengadilan Negeri Kuningan (Damayana, dimanfaatkan oleh Djaka Rumantaka. 2017). Berdasarkan pengakuan Djaka Dari pemaparan di atas dapat kita Rumantaka tanah tersebut merupakan lihat tanah menjadi sebuah entitas yang tanah kepemilikan Ibunya Ratu Siti diperebutkan. Politik ruang menyatakan Djenar Alibassa yang diwariskan oleh bahwa tanah merupakan bagian dari Pangeran Tedja Buana pada 17 Mei 1970 ruang yang dapat diperebutkan (Istanto, melalui pemberitahuan secaran lisan 2018). Menurut Lefebvre ruang adalah kepada seorang juru tulis (Damayana, sebuah produk politik dan instrumen bagi 2017). Berlandaskan pengakuan tersebut perubahan sosial ekonomi sehingga ruang Djaka Rumantaka, menggugat masalah ini itu tidak netral dan pasif (Aminah, 2015). pada tahun 2009 ke Pengadilan Negeri Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Kuningan dengan bukti pendukung yang diperebutkan oleh masyara-kat adat kepemilikan tanah yang ia miliki. AKUR dan Djaka Rumantaka merupakan Pernyataan yang disampaikan oleh sebuah perebutan produk politik. Djaka Rumantaka kontradiktif dengan Uraian yang lebih dalam perihal yang disampaikan oleh Dewi Kanti selaku perspektif ruang Lefebvre dalam melihat Girang Pangaping atau sesepuh adat. ruang sebagai suatu produk politik dalam Menurut Dewi Kanti tanah tersebut konteks politik ruang masyarakat Akur selama ini telah dipahami sebagai tanah Cigugur, juga menjadi salah satu ulasan komunal kepemilikan masyarakat adat dalam studi penulis tentang konflik tanah Cigugur yang ditujukan untuk kepen- adat ulayat ini. Namun, dalam uraian tingan bersama bukan pribadi (Irfan, tulisan kali ini, penulis memiliki fokus 2017). Tanah yang digugat oleh Djaka pada konstruksi ruang dan hukum oleh Rumantaka diketahui merupakan rumah masyarakat Akur Cigugur melalui tinggal dari salah seorang Abdi Dalam perspektif Beckmann dan Griffths. bernama E. Kusnadi. Rumah ini dikon- Kajian tentang ruang dan politik septualisasikan dengan pelbagai corak memberikan sudu pandang yang penting khas masyarakat adat Cigugur. Rumah dalam memandang hukum. Hal tersebut

91

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 menurut Franz von Benda Beckmann, melainkan ruang dimaknai sebagai Keebet von Benda Beckmann dan Anne sebuah produk sosial politik. Seperti yang Griffths disebabkan karena hukum telah disinggung diawal tulisan bahwa merupakan salah satu cara dan alat untuk ruang merupakan produk politik yang mengkonstruksi, mengorganisir, dan diperebutkan, maka dalam penciptaan melegitimasi ruang dan batas-batasnya sebuah ruang terdapat pelbagai kepen- (Beckmann & Griffths. 2009:3). tingan. Bagi Lefebvre kontestasi yang Ruang yang telah dibangun oleh terjadi dalam perebutan suatu ruang masyarakat adat akan terkalahkan tanpa meliputi perjuangan kelas-kelas yang adanya legitimasi hukum. Tuntutan Djaka ingin menguasai ruang tersebut Rumantaka lebih memenuhi kriteria (Lefebvre, 1991). hukum yang berlaku di Indonesia. Maka Kontestasi perebutan ruang akan dari itu, dalam kasus ini Djaka Rumantaka berujung pada klaim pihak mana yang dapat memenangkannya hingga pada lebih berhak dalam menguasai suatu tingkatan peninjauan kembali oleh ruang. Maka dari itu dalam mengkaji Mahkamah Agung RI dengan putusan permasalahan ruang diperlukan lensa No.21/PK/Pdt/2014 pada tanggal 18 Juni hukum. Hukum sangat krusial karena ia 2014. Sistem hukum menentukan klaim tidak hanya berfungsi untuk menghasil- mereka sendiri terhadap validitas di kan ruang yang dibentuk oleh konteks ruang sosial dan fisik (Beckmann & sosio-spasial. Para agen hukum baik Griffths. 2009:3). Hakim, ahli hukum, pejabat administrasi Penelitian ini lebih dalam akan dan masyarakat dapat merepresntasikan menganalisis bagaimana proses produksi dan mengevaluasi ruang dalam pelbagai ruang yang dilakukan oleh Djaka cara. Menurut Bloomley dengan demikian Rumantaka melalui jalur hukum dalam legalitas representasi ruang harus dilihat sengketa perebutan tanah ulayat di Blok berdasarkan siapa yang membentuk dan Mayasih Kecamatan Cigugur. Hukum persaingan sosial politik yang terjadi di sendiri telah memiliki spesifikasi tentang bawah hukum (Lefebvre, 1991). validitas sebuah ruang. Lebih lanjut Menurut Franz von Benda hukum merupakan arena kontestasi dari Beckmann, et.al sistem hukum pelbagai kepentingan pihak-pihak yang menentukan klaim mereka sendiri bersengketa ingin menguasai sebuah terhadap validitas di ruang sosial dan fisik ruang. Maka dari itu akan menjadi (Beckmann & Griffths. 2009:5). Sebagian temuan yang menarik ketika mengana- besar ruang yang diciptakan oleh hukum lisis prooduksi ruang melalui hukum memiliki batasan yang jelas. Hukum karena hukum merepresentasikan arena merupakan cara terpenting untuk di mana politik ruang diberlakukan dan mengkonstruksi, mengorganisir, dan dinegosiasikan. melegitimasi ruang dan batas-batasnya (Beckmann & Griffths. 2009:3). Ruang dan Hukum Hukum mengatur ruang dengan Dalam tulisan ini ruang tidak tujuan yang lebih spesifik dengan rezim dimaknai sebagai sebuah entitas kosong hukum khusus yang dilapiskan pada yang abstrak dan tidak bermakna, jaringan politik dan administratif. Hukum

92

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 telah menetapkan pelbagai wilayah melebur diri dalam setting sosial yang dengan jelas seperti zona ekonomi, zona diteliti, mengamati orang-orang dalam perencanaan kota, 'masalah' atau lingkungan tersebut dan ikut serta dalam 'keamanan', zona yang terkait dengan aktivitas masyarakat yang diteliti (Marsh sumber daya manajemen, seperti masya- & Stoker, 2011 : 240). rakat desa, hutan, daerah pertanian, Desain penelitian yang digunakan reservasi alam dan lahan lapang, atau dalam tulisan ini adalah eksplanatoris. bidang properti yang dibatasi dalam Peneliti menggunakan eksplanatoris sistem pendaftaran kadaster (Beckmann dalam penelitian produksi ruang adat & Griffths. 2009:5). ulayat ini dikarenakan peneliti berusaha Indonesia merupakan negara yang untuk memperkuat dan menguji temuan memiliki kondisi hukum jamak/pluralis- Franz von Benda Beckmann, et.al tentang me. Selain hukum yang telah ditetapkan keterkaitan ruang dan hukum. Dalam oleh pemerintah, di Indonesia telah lebih kasus ini peneliti membahas tentang dahulu berkembang hukum-hukum adat bagaimana peran hukum dalam yang mengatur norma dan kehidupan memproduksi ruang yang ada di sosial masyarakat. Dalam kondisi plura- masyarakat adat Cigugur. lisme hukum seperti ini tumpang tindih tafsir ruang dijiwai dengan makna politik, Relasi Masyarakat AKUR dengan Djaka ekonomi, moral atau keagamaan yang Rumantaka berbeda dan kompleks (Beckmann & Masyarakat adat AKUR dahulu Griffths. 2009:7). Masing-masing hukum lebih dikenal dengan komunitas memiliki klaim tersendiri terhadap masyarakat Agama Djawa Sunda (ADS) legitimasi dan validitas ruang. Sebagai (Berdasarkan keterangan Okky Satrio contoh situs-situs suci dan ruang (2017) Agama Djawa Sunda (ADS) reservasi alam yang telah ditetapkan oleh merupakan sebutan yang dibuat oleh hukum adat belum tentu dilegitimasi oleh pihak luar untuk para pengikut Madrais. hukum positivis. Maka dari itu dalam ADS yang diamini oleh masyarakat adat kondisi pluralisme hukum seperti ini adalah singkatan dari “Anjawat Lan ruang didefinisikan secara berbeda, Anjawab Roh Susun-susun Kang Den masing-masing memiliki klaim tersendiri Tunda” yang berarti memilih dan terhadap ruang, hal ini yang menyebab- menyaring getaran yang ada di alam kan terjadinya konflik serius dalam semesta yang senantiasa berinteraksi perebutan ruang. dengan kehidupan manusia), didirikan oleh Pangeran Sadewa Alibasa Kusuma Pendekatan Penelitian Wijaya Ningrat atau yang biasa dikenal Penelitian ini menggunakan dengan Pangeran Madrais, Kyai Madrais pendekatan penelitian kualitatif. Pende- atau Rama Madrais. Pangeran Madrais katan kualitatif dalam penelitian ini dilahirkan pada tanggal 9 Mulud 1765 ditujukan untuk memperoleh pemaha- (1833 Masehi) di Susukan Ciawigebang man yang holistik dan dapat menjelaskan (Ratna, Kanti, dkk., 2016). Beliau permasalahan penelitian secara menda- merupakan keturunan Pangeran Gebang lam. Dalam penelitian kualitatif, peneliti dari Pangeran Alibassa dan R. Kastewi

93

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 yang berasal dari keturunan Tumenggung “Yeu kalamula aya agama sunda nu Jayadipura. Kelompok masyarakat adat raja ratu. Sunda baheula nya nu ini melestarikan dan menjaga nilai-nilai ngarana ilmu pameradan ngarajina. Ngajar mati dialajar mati nyatrus kebudayaan Sunda yang telah diturunkan turun kaputra. Punggung jati nu oleh leluhurnya. Berdasarkan Surat jatikusumah nya euweuh deui taya iati Bupati Kuningan M. Achmad ke Residen ajar mati diajar mati uga meh RPM van Der Meer pada tanggal 15 Juni katrusan ku ratu ratu raja cina 1925 yang ditemukan oleh Dr. Widyo belanda hindu ari ieuraja anyar anu Nugrahanto di Belanda, komunitas adat anyar nu keur kakara kata ngatakeun ini telah berdiri sejak tahun 1885 di blok na buah nadi lawang pasenetan kakara eukeur ajar dialajarkeun Cigugur dan pada tahun 1925 masyarakat agama hirup nu hirup ayana di dunya Igama Djawa Soenda yang didirikan oleh tea nu mana aya ngiblating ratu.” Pangeran Madrais ini meminta Terjemahan bebas: “Ini asal mula pengakuan ke pemerintah (Nugrahanto, tuntunan adat Sunda Wiwitan yaitu 2017). Pange-ran Madrais aktif menulis ilmu kesempurnaan, hirup sajatining hingga akhir hayatnya pada tahun 1939, mati, diturunkan pada putra tulisan-tulisan ini lantas diturunkan Jatikusumah tidak lain untuk menata kehidupan yang menegakkan untuk generasi berikutnya sebagai keadilan” (Putusan Pengadilan Tinggi panduan kehidupan dan bermasyarakat. Jawa Barat Nomor 371Pdt/2016/ Sepeninggalan Pangeran Madrais PT.BDG). kepemimpinan masyarakat adat digantikan oleh Pangeran Tedja Buana. Atas dasar manuskrip itu maka Semasa hidupnya Pangeran Tedja Buana Pangeran Djatikusumah diangkat menjadi menikah sebanyak dua kali, pernikahan pemipin AKUR yang ketiga. Penggugat pertama adalah dengan Raden Nyi Mas yang saat ini menuntut kepemilikan tanah Arinta, dari hasil pernikahan pertama ini di Blok Mayasih adalah Djaka Rumantaka, Pangeran Tedja Buana dikaruniai tiga beliau merupakan salah satu anak dari anak putri yakni: Ratu Pusaka Ratu Siti Djenar Alibassa yang merupakan Nawangsasih Alibassa, Ratu Dewi Aliba- hasil pernikahan Pangeran Tedja Buana ssa, Ratu Siti Djenar Alibassa. Setelah dengan Rd. Nyi Mas Arinta, istri pertama-- Raden Nyi Mas Arinta meninggal, . Jadi Djaka Rumantaka sendiri masih Pangeran Tedja Buana menikah Raden memiliki garis keturunan dari pemimpin Siti Saodah, dari pernikahan ini dikaruniai adat. Sampai saat ini masyarakat adat tujuh orang anak –salah satunya AKUR masih dipimpin oleh Pangeran Pangeran Djatikusumah Alibassa. Djatikusumah. Pangeran Tedja Buana Alibassa meninggal pada tanggal 5 April 1978, Pembahasan sesuai dengan pesan manuskrip yang Tanah ulayat yang menjadi telah dituliskan oleh Pangeran Madrais perebutan oleh masyarakat adat AKUR sewaktu masih hidup tongkat kepemim- Cigugur dengan Djaka Rumantaka adalah pinan masyarakat AKUR diturunkan tanah darat seluas 224 m2 yang terletak di kepada Pangeran Djatikusumah. Blok Mayasih RT.029 RW.010, Kelurahan Manuskrip itu berbunyi: Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kuningan,

94

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Jawa Barat. Tanah tersebut selama ini tingan bersama masyarakat adat (Hasil menjadi tempat tinggal dari salah seorang wawancara dengan Ira Indrawardana Abdi Dalem yang juga merupakan pada tanggal 22 November 2017). Lebih seniman masyarakat adat AKUR Cigugur lanjut manuskrip yang ditinggalkan oleh bernama E. Kusnadi. leluhur masyarakat adat mengatur bahwa Tanah di Blok Mayasih tersebut tanah yang ditinggalkan bukan untuk dahulu merupakan gunung batu yang dimiliki pribadi melainkan demi kepen- menjadi tempat berolahraga dan berta- tingan warga bersama. nam bagi masyarakat adat (Hasil Maka dari itu keluarga ini tidak Wawancara dengan Abah Badra memiliki bukti administratif yang kuat. masyarakat adat AKUR Cigugur pada Bukti yang dimiliki oleh masyarakat adat tanggal 25 November 2017). Kebutuhan ini hanya Surat Pemberitahuan Pajak mengembangkan kebudayaan dan Terutang (SPPT) hingga tahun 2008 kesenian di masyarakat adat AKUR (Hasil wawancara dengan Ibu Kristina membuat tanah tersebut diamanahkan Mimin Saminah pada tanggal 25 oleh Pangeran Tedja Buana, ketua adat November 2017), sedangkan dari pihak pada saat itu, ke keluarga E. Kusnadi Paseban hanya memiliki bukti Kikitir atas untuk membantu pengembangan nama Pangeran Alibassa Alibassa kebudayaan pada tahun 1972. (Pangeran Madrais) tahun 1941 yang Berlandaskan amanat tersebut kemudian berganti Surat Padjak Bumi lantas rumah ini diproduksi oleh E. (SPP) atas nama Pangeran Tedja Buana. Kusnadi menjadi rumah pendukung Lemahnya bukti kepemilikan atas kegiatan masyarakat adat dengan tanah ulayat, lantas mudah saja pelbagai simbol-simbol yang memiliki dimanfaatkan oleh pelbagai pihak untuk keterkaitan dengan Paseban Tri Panca mengklaim tanah tersebut. Kelemahan Tunggal seperti relief, ukiran-ukiran, atas hak ulayat bukan hanya di Cigugur lukisan dan patung. Maka dari itu seiring saja, melainkan di tanah-tanah lain di berjalannya waktu bukan saja sebagai Indonesia, kelemahan dari tanah ulayat rumah tinggal tapi melainkan menjadi menurut Nurus Zaman yakni tidak rumah satelite yang mendukung kegiatan memenuhi kepastian hukum karena hak Paseban sekaligus menjadi tempat ulayat tidak bersifat tertulis dan tidak menjaga pusaka dan tempat bermalam dirumuskan secara jelas dalam undang- tamu-tamu yang hadir di Paseban Tri undang (Zaman, 2016:102). Panca Tunggal. Kelemahan ini yang dimanfaatkan Meskipun tanah tersebut telah oleh Djaka Rumantaka, tanah di Blok diproduksi menjadi bagian penting dari Mayasih yang telah diproduksi secara masyarakat adat AKUR, tanah tersebut sosio-spasial menjadi rumah pendukung tidak memiliki bukti administratif Paseban diklaim menjadi tanah milik berkekuatan hukum yang kuat. Keluarga pribadi. Tanah tersebut berdasarkan E. Kusnadi tidak mengurusi kepemilikan pengakuan Djaka Rumantaka merupakan tanah di Blok Mayasih karena tanah yang salah satu tanah yang diwariskan oleh ditempati saat ini bukan ditujukan untuk Pangeran Tedja Buana kepada ketiga kepentingan individual melainkan kepen- putrinya yakni Ratu Puser Alibassa, Ratu

95

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Dewi Alibassa dan Ratu Siti Djenar - Surat Pemberitahuan Pajak Alibassa pada 17 Mei 1970 melalui Terhutang (SPPT) Pajak Bumi seorang juru tulis yang bernama Bangunan No. 32.10.180.010.042.- Murkanda. 0369.0 atas nama Rd Djaka Klaim Djaka Rumantaka diperkuat Rumantaka dengan pengurusan bukti administratif Djaka Rumantaka mengajukan tanah tersebut pada tahun 2008 (Hasil gugatan perdata atas tanah tersebut ke wawancara Djaka Rumantaka pada Pengadilan Negeri Kuningan pada tahun tanggal 25 November 2017). Pengurusan 2009 dengan pasal 1365 KUH Perdata. bukti administratif merepre-sentasikan Pasal 1365 KUH Perdata ini berbunyi tiap tanah tersebut sebagai kepemilikan perbuatan yang melanggar hukum dan pribadi Ratu Siti Djenar Alibassa - Ibu membawa kerugian kepada orang lain, Djaka Rumantaka - bukan kepemilikan mewajibkan orang yang menimbulkan komunal masyarakat adat. Bukti-bukti kerugian itu karena kesalahannya untuk yang dibawa oleh Djaka Rumantaka yang menggantikan kerugian tersebut. Bukti tercatat di putusan tingkat pertama administratif yang telah diorganisir oleh Pengadilan Negeri Kuningan diantaranya Djaka Rumantaka menjadi legitimasi adalah sebagai berikut: untuk menuntut seorang masyarakat adat - Bukti Letter C No. 2321 persil 78 A bernama E. Kusnadi sebagai seorang yang kelas B.1 luas 224 m2 atas nama melakukan perbuatan melawan hukum Ratu Siti Djenar Alibassa. karena telah menduduki atau menguasai - Dari jumlah keseluruhan yang tanah yang bukan miliknya dan Djaka tercantum dalam Letter C seluas Rumantaka merupakan ahli waris yang 6210 m2 atas nama P. Tedja Buana. sah atas tanah tersebut. - Surat pernyataan Bapak Murkanda Djaka Rumantaka melalui bukti S.P pada tanggal 20 November kepemilikannya dan proses pengadilan 2008 yang menyatakan bahwa sedang menciptakan ruang abstrak. Djaka Rumantaka merupakan Ruang abstrak mereduksi hal yang real, salah satu ahli waris yang sah dari dengan cara menciptakan sebuah Ibu Ratu Siti Djenar Alibassa kekosongan dan mengisi sebuah obyek di - Surat pernyataan ahli waris dalamnya dengan cara membuat sebuah tanggal 18 Maret 2009 yang ilusi yang berkaitan dengan ruang diketahui dan ditandatangani oleh tersebut (Lefebvre, 1991:287). Dengan Kepala Kelurahan Cigugur saudara bukti yang ia miliki Djaka Rumantaka Utari dan Kepala Kecamatan menciptakan kekosongan status Cigugur saudara Wiraatmaja, S. AP kepemilikan hukum obyek sengketa. - Surat keterangan No.100/132/- Adanya surat keterangan dari Murkanda PEM yang menerangkan bahwa yang diketahui oleh Lurah Utari bukti Ratu Siti Djenar memiliki 8 Letter C No. 2321 persil 78 A kelas B.1 (delapan) anak. luas 224 m2 di Kelurahan Cigugur atas - Akta pembagian Hak Bersama No. nama Ratu Siti Djenar Alibassa menjadi 70/2009 tertanggal 19 Maret 2009 bukti bahwa tanah tersebut merupakan kepemilikan Ratu Siti Djenar Alibassa.

96

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

E. Kusnadi sebagai pihak ketiga yang hukum ini diajukan agar masyarakat adat tidak memiliki bukti kepemilikan yang AKUR tidak kehilangan tanah mereka kuat tentu kalah dengan Djaka yang telah menjadi bagian pendukung Rumantaka yang telah mempersiapkan Paseban Tri Panca Tunggal. seperangkat bukti tertulis atas tanah Dalam perlawan hukum pihak ketiga tersebut. Djaka Rumantaka dianggap ini merupakan kontestasi antara hukum lebih memiliki persyaratan hukum karena adat dan hukum positivis. Kondisi memiliki bukti tertulis. Maka dari itu Indonesia yang memiliki keberagaman Pengadilan Negeri Kuningan melalui hukum atau tatanan yang berlaku di putusannya nomor 07/Pdt.G/2009/PN.- masyarakat dalam kesehariannya KNG pada tanggal 18 Januari 2010 menyebabkan terjadinya persaingan memutuskan bahwa yang dilakukan oleh hukum antara hukum negara dan hukum keluarga E. Kusnadi merupakan adat. Setiap hukum baik hukum perbuatan melawan hukum dan yang internasional, negara, agama maupun berhak atas tanah tersebut merupakan hukum adat memiliki klaim tersendiri keluarga Ratu Siti Djenar Alibassa yang atas validitas sebuah ruang (Beckmann & telah diwariskan oleh Pangeran Tedja Griffths, 2009:5). Buana. Masyarakat adat melalui pesan Jalur hukum menjadi kunci Djaka manuskrip yang telah ditinggalkan oleh Rumantaka untuk memenangkan leluhur menganggap bahwa tanah bukan kekuasaan atas tanah di Blok Mayasih. lah entitas yang bisa diperjual-belikan Hukum seperti yang telah disampaikan maupun dibagi waris, melainkan tanah oleh Franz von Benda Beckmann, et.al adalah kepemilikan komunal bersama. menentukan validitas sebuah ruang sosial Berikut ini adalah bunyi manuskrip yang maupun ruang fisik (Beckmann & Griffths, telah dituliskan oleh Pangeran Madrais 2009:5). E. Kusnadi selaku masyarakat seorang ketua adat semasa hidupnya adat telah melakukan upaya hukum (Permadi, 2016): melalui banding, kasasi dan peninjauan “i[y]eu ta[n]nah lamunna kembali, namun semuanya terkalahkan. dék sah, kudu manurut Djaka Rumantaka telah memenangkan ta[n]nah asing kara[n]na i[y]eu bumi saeusi[n]na kasus ini hingga tingkat Peninjauan kalawan kaka yaan roh Kembali oleh Mahkamah Agung RI para arwah pakumpul[l]an dengan putusan PK No.21/PK/Pdt/2014 sasat i[y]eu barang atawa pada tanggal 18 Juni 2014. éta barang geus teu Masyarakat adat AKUR sebagai beu[n]nang dibagi waris ku masyarakat komunal menganggap putra garwa pon ku ahli permasalahan ini sebagai permasalahan waris saperti barang wiraya(t) atawa barang pro tanah komunal sehingga mereka kembali jalma lu wih atawa barang mengajukan perlawanan pihak ketiga/ gupremén” Derden Verzvet atas putusan Peninjauan Kembali No. 21PK/Pdt/2014 (Hasil Terjemahan: “Tanah ini, Wawancara dengan Okky Satrio pada jika mau disahkan harus tanggal 24 November 2017). Upaya mengikuti tanah lainnya,

97

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

karena bumi serta isinya, Tidak dilegitimasinya tanah ulayat dengan kekayaan pening- masyarakat AKUR di Blok Mayasih ini galan para leluhur, dapat dikatakan sebagai salah satu merupakan sesuatu tidak bentuk ketidakadilan negara terhadap boleh dibagi waris oleh anak dan istri, begitu juga masyarakat adat dengan tidak mengakui ahli waris seperti barang hak tradisionalnya. Tidak diakuinya tanah wasiat, atau milik warga komunal masyarakat adat di komunitas bersama, atau milik AKUR Cigugur dikhawatirkan dapat pemerintah.” berpengaruh kepada kasus-kasus tanah lainnya karena kepemilikan komunal Manuskrip tersebut menjadi tatanan tidak lagi diakui dan lebih jauh akan dan pedoman hidup yang diamini oleh berpengaruh terhadap eksistensi masyarakat adat. Maka dari itu masyara- masyarakat adat. Seperti yang kita kat AKUR tidak membenarkan pernya- ketahui masyarakat adat merupakan taan Djaka Rumantaka yang menganggap sekelompok masyarakat yang memiliki tanah tersebut merupakan tanah waris. keterikatan yang kuat terhadap tanah Jauh sebelum hukum Indonesia mereka. terbentuk, hukum adat telah berlaku di Dengan dimenangkannya Djaka masyarakat AKUR Cigugur ini. Rumantaka sampai putusan perlawanan Perlawanan hukum pihak ketiga pihak ketiga ini menjadi bukti bahwa masyarakat AKUR atas putusan ruang yang telah diproduksi secara sosio- Peninjauan Kembali No. 21PK/Pdt/2014 spasial oleh masyarakat adat akan kalah kembali terkalahkan. Putusan ini tanpa adanya legitimasi hukum. Peneliti- dikeluarkan pada tanggal 26 Maret 2018. an ini menemukan bahwa hukum memili- Putusan pengadilan ini lantas menjadi ki peran penting dalam mengkonstruksi kontroversial karena hakim berpendapat dan melegitimasi sebuah ruang sebagai- bahwa sistem hukum Indonesia tidak mana yang telah disampaikan oleh Franz mengakui konsep kepemilikan komunal Von Benda Beckmann, Keebet von Benda seperti yang dipahami oleh komunitas Beckmann dan Anne Grifths. AKUR Sunda Wiwitan (Aritonang &

Prandaya, 2018). Kesimpulan Putusan ini lantas menjadi ambiguitas Kasus persengketaan tanah antara hukum karena dalam konstitusi negara ini masyarakat adat AKUR dan Djaka sudah jelas Undang-Undang Dasar 1945 Rumantaka menjadi gambaran penting- (UUD 1945) pasal 18B ayat 2 menyatakan nya elemen hukum dalam melihat ruang. bahwa Negara mengakui dan Djaka Rumantaka berhasil memproduksi menghormati kesatuan-kesatuan tanah di Blok Mayasih menjadi tanah masyarakat hukum adat beserta hak-hak waris kepemilikan Ratu Siti Djenar tradisionalnya sepanjang masih hidup Alibassa dengan mengorganisir kepemili- dan sesuai dengan perkembangan kan formal dan mengonstruksinya masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan melalui jalur hukum. Hukum dapat Republik Indonesia. mengalahkan ruang yang telah dibangun secara sosio-spasial karena hukum

98

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 menjadi penentu terhadap validitas Irfan, Muhammad. 2017. Tanah Adat ruang. Cigugur Terancam Dieksekusi. Di dalam kondisi pluralisme hukum Diakses dari http://www.pikiran- rakyat.com/nasional/2017/05/18/t seperti di Indonesia menyebabkan anah-adat-cigugur-terancam- terjadinya pertentangan antara hukum dieksekusi-401436 pada tanggal 25 positivis (negara) melawan hukum adat. Mei 2017 pukul 16.59 WIB. Kedua hukum ini memiliki klaim Istanto, Reynaldi. 2018. Produksi Ruang tersendiri terhadap konsep kepemilikan Adat Ulayat: Studi Kasus Sengketa tanah. Putusan pengadilan yang menolak Perebutan Tanah Ulayat di Blok perlawanan pihak ketiga masyarakat adat Mayasih Kecamatan Cigugur. Malang: Universitas Brawijaya. menjadi penguatan argumentasi bahwa Lazawardi, Kosa. 2012. Rang yang pengakuan hukum adat di Indonesia Tercipta oleh Para Pesepeda (Studi masih termarginalkan. Kasus: Bundaran Hotel Indonesia pada Acara Car Free Day). Depok: Daftar Pustaka: Universitas Indonesia. Buku: Lefebvre, Henri. 1991. The Production of Aminah, Siti. 2015. Konflik dan Kontestasi Space. United Kingdom: Basil Penataan Ruang Kota di Surabaya. Blackwell. Jakarta: Lab Sosio Universitas Marsh, David dan Gerry Stoker. 2011. Indonesia. Teori dan Metode Dalam Ilmu Aritonang, Margareth S. dan Prandaya. Politik. Bandung: Nusa Media 2018. Native Faith Followers on The Musnita, Irin Siam. 2008. Penyelesaian Brink of Losing Communal Land. Sengketa Tanah Ulayat Masyarakat Special Report Jakarta Post edisi Malamoi di Kabupaten Sorong. Kamis 29 Maret 2018. Semarang : Tesis Magister Beckmann, Franz von Benda, Keebet von Kenotariatan Universitas Dipono- Benda-Beckmann and Anne Griffths. goro. 2009. Spatializing Law. England: Nugrahanto, Widyo.2017. Sejarah Singkat Ashgate Publishing Limited. P. Madrais Pada Masa Kolonial Darmayana, Hiski. 2017. Tuntut Belanda. Festival Manuskrip dan Seni Pembatalan Eksekusi Lahan Budaya. Cigugur, Jawa Barat. Masyarakat Adat Cigugur Tak Henti Permadi, Tedi. 2016. Identifikasi Tiga Berjuang. Diakses dari Naskah Wasiat Madrais S. Allibasa http://jabarkahiji.id/2017/05/20/t Koleksi Paseban Tri Panca Tunggal, untut-pembatalan-eksekusi-lahan- Cigugur, Kuningan. Jakarta: Kerja masyarakat-adat-cigugur-tak-henti- Sama Perpustakaan Nasional berjuang/pada tanggal 25 Mei 2017 Republik Indonesia dengan pukul 17.27 WIB. Universitas Leipzig, Jurnal Manassa Gumilang, R. Emmy Ratna, R. Dewi Kanti Manuskripta Vol.6, No.2 2016. Setianingsih, Ira Indrawardana, Euis Putusan Pengadilan Tinggi Jawa Barat Kurniasih. 2016. Gambaran Umum Nomor 371Pdt/2016/PT.BDG. Naskah Koleksi Paseban Tri Panca Zaman, Nurus. 2016. Politik Hukum Tunggal, Cigugur – Kuningan. Pengadaan Tanah Antara Jakarta : Perpustakaan Nasional Kepentingan Umum dan Hak Republik Indonesia, Jurnal Manassa Perlindungan Hak Asasi Manusia. Manuskripta Vol.6, No.2, 2016. Bandung : Refika Aditama.

99

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Pencarian Informasi di Era Pemasaran Online

Lidya Agustina Puslitbang Aptika dan IKP, Badan Litbang SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika [email protected]

Abstract : Information-seeking process is one of the important part that buyer do before deciding to purchase a product. In online commerce there is an issue related to trust which also has an important role in the information-seeking process. Currently, buyer is not only focuses on commercial information which produced by the sellers or marketers, buyer also rely on various information in online media. This study aims to determine the information- seeking process that buyer do in online commerce. Research method which used in this study is qualitative method and case study strategy. The results show that in online there are two levels on information-seeking process, and buyer is not only rely on to single information’s source. Buyer will collect information and then make a choice based on buyer’s preferences. Keywords: C2C Commerce; E-commerce; Information Searching; Online Marketing.

Abstrak : Proses pencarian informasi merupakan salah tahapan penting yang dilalui oleh seorang calon pembeli sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian produk tertentu. Pada pemasaran online terdapat isu terkait trust yang berkembang dan tentunya memegang peranan penting dalam proses pencarian informasi yang dilakukan calon pembeli. Saat ini pencarian informasi tidak hanya berfokus pada sumber komersil yang diproduksi pihak penjual, calon pembeli dapat memanfaatkan sumber-sumber informasi yang ada di media online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pencarian informasi yang dilakukan oleh calon pembeli sebelum mengambil keputusan pembelian. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa calon pembeli melalui dua level dalam proses pencarian informasi, dan juga calon pembeli tidak hanya mengandalkan satu sumber informasi saja. Calon pembeli akan mengumpulkan informasi dan kemudian menyeleksi informasi tersebut sesuai dengan preferensi masing-masing calon pembeli. Kata kunci: C2C Commerce; E-commerce; Pencarian Informasi; Pemasaran Online.

Pendahuluan masyarakat, teknologi internet juga Perubahan yang terjadi dalam telah membawa perubahan pada kehidupan sehari-hari masyarakat berbagai sektor. Salah satu sektor yang akibat perkembangan teknologi mengalami perkembangan seiring informasi dan komunikasi (TIK) dengan perkembangan TIK adalah bukanlah suatu hal yang dapat sektor perdagangan elektronik. Hal ini dihindari. Saat ini TIK telah menjadi dapat di lihat berkembangan sektor e- bagian yang tidak dapat dipisahkan dari commerce di tengah masyarakat dan kehidupan sehari-hari masyarakat, bagaimana masyarakat mulai tertarik khususnya teknologi internet. Tidak untuk bertransaksi secara online melalui hanya pada aspek kehidupan beragam platform e-commerce yang ada.

100

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Di Indonesia, sektor e-commerce pengguna atau partisipannya, baik itu merupakan sektor penting yang yang berperan sebagai penjual ataupun mendapatkan perhatian pemerintah. pembeli. Pihak penjual dapat menjual Hal ini terlihat dari adanya Peraturan beragam produk, dan membuat konten Presiden (Perpres) Nomor 74 Tahun ataupun menulis informasi produk yang 2017 yang membahas mengenai Peta mendetail dan menarik perhatian Jalan (Road Map) E-commerce Tahun pembeli. Sedangkan pihak pembeli 2017 – 2019. Perpres ini merupakan memiliki kebebasan untuk mencari dan salah satu upaya pemerintah Indonesia memilih produk yang sesuai dengan untuk mendorong percepatan dan kebutuhannya, tidak hanya itu pembeli pengembangan sistem e-commerce serta juga memiliki kebebasan untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi memberikan ulasan atau feedback e-commerce di Indonesia (Indonesia- kepada penjual. Kebebasan pengguna baik.id, 2017). Adanya dukungan untuk memproduksi konten dalam pemerintah ini tentu membuat para aktivitas jual-beli online disebut juga pengembang platform e-commerce sebagai consumer generated media bersemangat untuk mengembangkan (Lusumason-djaja, Shanka, & platformnya agar masyarakat tertarik Marchegiani. 2012: 185). untuk menggunakan platform e- Berkembangnya model bisnis commerce mereka. Para pengembang C2C pada sektor e-commerce tentunya platform tidak hanya mengandalkan menyebabkan banyak pengguna yang pada teknologi yang digunakan, tetapi dapat berperan sebagai penjual, dan hal juga pada model bisnis yang diterapkan ini tentu berdampak pada banyaknya pada platform e-commerce yang pilihan yang dihadapi oleh pembeli. bersangkutan. Turban et al (2015: 10- Pihak pembeli tidak hanya dihadapkan 11) mengklasifika-sikan beberapa pada beragam pilihan produk, tetapi model bisnis yang dapat diterapkan juga pada pilihan akun-akun penjual. pada sektor e-commerce, salah satunya Banyaknya pilihan yang dihadapi oleh adalah model bisnis consumer to seorang pembeli membuat para pembeli consumer (C2C). Model bisnis consumer ini perlu melalui beberapa tahapan to consumer (C2C) merupakan jenis e- sebelum mengambil keputusan untuk commerce yang melibatkan individu melakukan pembelian. Kotler dan Keller sebagai penjual, dan individu sebagai (2009:235) menyebutkan bahwa ada pembeli. Saat ini, e-commerce dengan lima tahap proses pengambilan model bisnis C2C seringkali ditemukan keputusan, yaitu pengenalan masalah, dalam platform e-commerce yang pencarian informasi, evaluasi alternatif bertemakan marketplace seperti pilihan, pengambilan keputusan Tokope-dia, Shopee, dan Bukalapak. pembelian, dan perilaku pasca Tidak hanya itu, model bisnis C2C juga pembelian. dapat ditemukan pada praktik jual-beli Pencarian informasi merupakan online yang terjadi melalui media social salah satu tahapan yang penting untuk seperti Instagram. Model bisnis C2C dilakukan sebelum pembeli mengambil memberikan kebebasan bagi para keputusan untuk membeli suatu produk.

101

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Pada tahap ini calon pembeli akan mengandalkan informasi yang mengumpulkan informasi dari beragam diproduksi oleh penjual. sumber. Pada kasus jual-beli yang Berdasarkan pendahuluan yang terjadi di media online, pencarian telah dipaparkan, maka tulisan ini informasi yang dilakukan oleh calon berusaha untuk mencari tahu pembeli tidak hanya berfokus pada bagaimana proses pencarian informasi informasi produk tetapi juga informasi yang dilakukan oleh seorang calon yang berkaitan dengan penjual. Hal ini pembeli dalam aktivitas pemasaran karena pada aktivitas jual-beli di media online. Hal ini menjadi menarik untuk online ada isu trust yang diperhatikan. diperhatikan karena dalam pemasaran Interaksi dan transaksi tidak terjadi online informasi yang dicari oleh secara tatap muka. Dharmaaadi dan pembeli tidak hanya informasi terkait Supangkat (2014: 1) menyebutkan produk, tetapi juga informasi terkait bahwa masih banyak calon pembeli kredibilitas penjual. yang belum sepenuhnya percaya pada akun penjual atau merchant yang Metode Penelitian berpartisipasi di situs-situs e-commerce. Penelitian ini merupakan Kurangnya pengetahuan calon pembeli penelitian kualitatif dengan strategi atas penjual di dalam aktivitas jual-beli pendekatan studi kasus. Informan yang online dapat menyebabkan kurangnya digunakan dalam penelitian ini adalah rasa percaya calon pembeli terhadap seorang individu yang sudah pernah akun penjual yang bersangkutan. Rasa melakukan pembelian secara online, percaya yang dimiliki pembeli terhadap baik itu melalui media sosial ataupun akun penjual dapat berdampak pada situs-situs e-commerce. Pengumpulan keputusan pembelian, dan pada data dilakukan dengan melakukan terpilihnya akun penjual tertentu oleh wawancara mendalam dengan para potential buyer (Strader dan informan, serta studi literatur atau Ramaswami, 2002 : 45). dokumen untuk melengkapi data. Pada aktivitas pemasaran konvensional seorang pembeli dapat Hasil dan Diskusi memanfaatkan sumber informasi Kehadiran teknologi internet komersil yang diproduksi oleh pihak ternyata tidak hanya dapat penjual, seperti iklan di media dan memfasilitasi proses transaksi atau jual- informasi yang ada di brosur. Namun, beli yang dapat terjadi secara online, berbeda dengan pemasaran online, tetapi juga mempermudah pembeli atau seorang pembeli dapat dengan mudah konsumen dalam mencari informasi. mencari informasi di media online dan Kotler dam Keller (2009: 236) tidak lagi mengandalkan informasi dari menyebutkan bahwa kehadiran internet pihak pemasar. Selain itu, calon pembeli juga telah merubah perilaku konsumen juga perlu mencari informasi yang dalam melakukan pencarian informasi. berkaitan dengan kredibilitas akun Jika sebelumnya calon pembeli hanya penjual. Informasi terkait kredibilitas dapat memanfaat-kan informasi yang penjual tentunya tidak dapat hanya bersifat komersil, berbeda dengan saat

102

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 ini yang mana para calon pembeli dapat terkait produk, calon pembeli akan dengan mudah memanfaatkan beragam membandingkan informasi yang dibuat sumber informasi online. dan disampaikan oleh pihak penjual Hasil penelitian ini menunjukkan dengan informasi yang disampaikan bahwa calon pembeli merasakan ada oleh konsumen lain. Informasi produk resiko yang dapat terjadi ketika mereka yang dibuat oleh penjual dapat dengan memutuskan untuk membeli suatu mudah dicari oleh calon pembeli melalui produk atau bertransaksi secara online. website resmi penjual, akun media sosial Resiko yang dapat terjadi tentunya penjual, ataupun akun penjual di beragam, seperti resiko terjadi platform C2C e-commerce. Informasi ini penipuan dan kualitas produk yang dapat berupa deskripsi produk yang tidak sesuai dengan gambar (yang di menjelaskan manfaat produk, bahan upload oleh penjual) atau kualitas tidak baku produk, dimensi produk, dan sesuai dengan yang dijanjikan. lainnya. Selain itu, informasi produk Kesadaran akan resiko ini membuat juga dapat ditemukan dalam gambar para calon pembeli menjadi lebih hati- atau foto produk yang diunggah oleh hati dalam menentukan merchant atau penjual. Sayangnya, foto produk yang akun penjual mana yang akan diunggah oleh pihak penjual terkadang dipercayanya untuk bertransaksi. bukanlah foto yang memang penjual Seperti yang sudah disebutkan tersebut buat sendiri. Foto produk sebelumnya, pencarian informasi yang tersebut bias saja merupakan foto yang dilakukan oleh calon pembeli ketika dapat dengan mudah diambil dari bertransaksi secara online tidak hanya search engine. Hal ini tentu membuat informasi produk tetapi juga informasi calon pembeli terkadang meragukan terkait kredibilitas penjual. Kotler dan informasi yang disampaikan melalui Keller (2009:235-236). menyebutkan foto produk, dan merasa foto produk bahwa dalam tahap pencarian informasi tersebut belum tentu sepenuhnya seorang calon pembeli dapat melalui menggambarkan kualitas produk yang dua level pencarian informasi. Hasil sebenarnya. Tidak jarang juga seorang penelitian ini menunjukkan bahwa pada konsumen merasa kecewa karena level pertama pencarian informasi, produk yang diterimanya tidak sesuai sedangkan level kedua tahap pencarian dengan foto produk yang diunggah informasi calon pembeli lebih berfokus penjual. pada informasi-informasi yang Kesadaran akan adanya resiko menggambar-kan kredibilitas akun perbedaan kualitas produk yang penjual. digambarkan dalam foto produk dengan Pada level pertama, calon kualitas produk sesungguhnya pembeli mencari informasi produk membuat calon pembeli lebih teliti berdasarkan kebutuhan yang perlu dalam mencari informasi produk. Hasil dipenuhinya. Calon pembeli mencari penelitian ini menunjukkan bahwa manfaat produk dan pengalaman calon pembeli dapat memanfaatkan konsumen lain dalam menggunakan informasi yang ada pada review pembeli produk. Ketika mencari informasi sebelumnya. Pada beberapa platform

103

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

C2C e-commerce terdapat fasilitas online pengalaman langsung dengan produk review yang dapat dilengkapi dengan atau brand tersebut. Melalui foto yang diunggah oleh pembeli- crowdsourcing, seperti yang ada pada pembeli sebelumnya. Calon pembeli review sites, pengguna dapat dengan dapat memanfaatkan informasi yang mudah untuk memperoleh informasi terdapat pada online review tersebut yang mereka butuhkan dengan biaya untuk melihat kualitas produk yang yang murah (Andriansyah, Oswari, dan sesungguhnya dan kemudian memban- Prijanto, 2011: 2-3). dingkannya dengan informasi yang Masih berkaitan dengan review diunggah oleh penjual. Tidak hanya di yang diberikan konsumen lainnya, calon platform C2C e-commerce, calon pembeli pembeli juga dapat memanfaatkan juga dapat melihat informasi terkait review-review yang diberikan oleh para kualitas produk di media sosial. blogger atau vlogger dan juga Munculnya budaya sharing di media mengandal-kan informasi yang sosial membuat para pengguna media disampaikan oleh social media sosial dapat dengan bebas mengunggah influencer. Hasil penelitian ini konten di akun pribadinya, konten menunjukkan bahwa individu-individu tersebut salah satunya dapat berupa seperti blogger, vlogger, atau social review produk yang lengkap dengan media influencer dapat dilihat sebagai deskripsi produk, manfaat produk, dan significant other yang berperan penting juga foto produk. Informasi-informasi dalam membantu calon pembeli yang berasal dari online review ini menentukan produk apa yang akan termasuk ke dalam bentuk electronic mereka beli. word of mouth (e-WOM). Selanjutnya, level kedua dari Sumber informasi lain yang tahap pencarian informasi yang dapat dimanfaatkan calon pembeli dilakukan calon pembeli berkaitan untuk mendapatkan informasi- dengan informasi kredibilitas penjual. informasi terkait produk adalah Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa informasi yang ada pada review sites pada platform C2C e-commerce yang ada seperti Tripadvisor, Zomato, dan saat ini, para pengembang telah FemaleDaily. Review sites ini menerapkan sistem reputasi penjual memanfaatkan konsep crowdsourcing, yang dapat digunakan sebagai salah satu yang mana penggunanya dapat informasi yang menggambarkan memberikan online review terkait suatu kredibilitas penjual. Calon pembeli produk atau brand tertentu dan dapat dengan mudah melihat penilaian kemudian informasi tersebut dapat dari konsumen sebelumnya dalam dimanfaatkan oleh pengguna lainnya bentuk online review dan online rating, sebagai salah satu sumber informasi selain itu sistem reputasi penjual juga yang dapat membantu pengguna dalam menunjukkan kecepatan akun penjual mendapatkan informasi terkait produk yang bersangkutan dalam merespon atau brand tertentu. Informasi yang ada pertanyaan calon pembeli dan di dalam review sites berasal dari para kecepatan penjual dalam memroses konsumen yang telah memiliki pesanan pembeli.

104

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Berbeda dengan akun-akun sebelumnya, karena berdasarkan hasil penjual di platform C2C e-commerce, penelitian ini, jika seorang konsumen mencari informasi terkait kredibilitas bersedia untuk mengunggah konten penjual di media sosial tidak semudah positif yang berkaitan dengan suatu mencari informasi di platform C2C e- brand atau produk tertentu maka commerce. Hal ini karena pada praktik konsumen tersebut merasa puas akan pemasaran online di media sosial, produk ataupun pelayanan yang penjual memiliki akses penuh terhadap diberikan. akunnya sendiri dan dapat memilih Tidak hanya dari testimoni informasi apa saja yang dapat pembeli sebelumnya, di media sosial ditampilkan di akunnya. Sehingga, calon calon pembeli juga dapat mendapatkan pembeli perlu lebih teliti dalam mencari informasi terkait kredibilitas penjual informasi kredibilitas penjual di media dari akun media sosial seorang social sosial. media influencer. Seperti yang sudah Hasil penelitian ini menunjukkan disebutkan sebelumnya, seorang social bahwa pengalaman seorang calon media influencer memiliki peran sebagai pembeli dalam berbelanja online dapat significant others bagi seorang calon membentuk suatu sikap dan preferensi pembeli. Hasil penelitian ini calon pembeli, salah satunya adalah menunjukkan bahwa seorang calon terbentuknya suatu standar akan akun pembeli dapat memercayai akun penjual penjual yang dapat mereka percaya. ketika akun penjual tersebut meng- Informan dalam penelitian ini endorse seorang social media influencer. menyebutkan bahwa yntuk memilih Hal ini karena, menurut salah satu akun penjual yang terpercaya di media informan penelitian, ketika penjual rela sosial, mereka pertama kali melihat dari untuk membayar biaya endorsement jumlah followers akun penjual tersebut. maka penjual tersebut berusaha untuk Masing-masing informan memiliki membangun kredibilitasnya di media preferensi yang berbeda dalam sosial. menentukan standard minimum Hal lain yang mendasari proses followers untuk akun penjual yang pencarian informasi yang dilakuan calon mereka percaya. Setelah itu, calon pembeli adalah platform e-commerce pembeli akan melihat testimony- yang mereka gunakan untuk belanja testimoni yang biasa dibagikan oleh online, apakah itu media sosial atau penjual di akun media sosialnya, dan situs-situs e-commerce. Calon pembeli melihat apakah testimoni tersebut dapat memilih salah satu platform yang memang testimoni asli dari pembeli. digunakannya untuk berbelanja online, Pada media sosial Instagram ada fitur namun pencarian informasi yang photos of you yang dapat membantu dilakukannya tidak terbatas pada satu calon pembeli untuk melihat testimoni platform saja. Calon pembeli dapat yang dibagikan langsung oleh pembeli mencari informasi dari berbagai sebelumnya. Dari fitur photos of you ini platform, dalam satu waktu. calon pembeli juga dapat melihat Seperti yang sudah disebutkan seberapa puas pembeli-pembeli sebelumnya, bahwa calon pembeli dapat

105

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 melakukan pencarian informasi pembeli dapat melakukan pencarian langsung di platform C2C e-commerce, informasi tersebut dalam waktu yang review sites, dan juga media sosial. Pada bersamaan. Hal ini tentu mempermudah platform C2C e-commerce calon pembeli proses pencarian informasi yang dimudahkan dengan banyaknya fitur- dilakukan. fitur yang dapat digunakan untuk Salah satu sumber informasi mencari informasi. Fitur-fitur tersebut yang banyak menjadi acuan para calon seperti fitur filter harga, pencarian pembeli adalah informasi-informasi produk, fitur pengurutan produk (sort yang berasal dari review pembeli atau by), dan fitur online review serta online konsumen sebelumnya. Review ini dapat rating. Sedangkan pada review sites dan dilihat pada fitur online review di media sosial calon pembeli dapat platform C2C e-commerce, review yang memanfaatkan fitur-fitur yang ada dalam review sites, dan juga review disediakan platform tersebut untuk yang dibagikan konsumen di akun mencari informasi yang mereka media sosial pribadi mereka. Informasi butuhkan. yang terdapat pada review ini menjadi informasi yang dapat dipercaya karena Kesimpulan berasal dari pengalaman langsung Pencarian informasi merupakan konsumen dan tidak ada campur tangan salah satu tahapan penting yang ada langsung pihak penjual. dalam proses pengambilan keputusan Kekurangan dari penelitian ini, pembelian. Dalam proses pencarian yang kemudian dapat dijadikan sebagai informasi, terdapat dua level pencarian ide untuk penelitian selanjutnya, adalah informasi yang berbeda. Level pertama penelitian ini tidak melihat bagaimana lebih berfokus pada pencarian informasi calon pembeli melihat identitas terkait produk, sedangkan level kedua reviewer. Maka, penelitian selanjutnya berfokus pada pencarian informasi dapat melihat bagaimana peran terkait kredibilitas akun penjual. Hal ini identitas reviewer dalam membentuk karena pada aktivitas pemasaran online kepercayaan calon pembeli terhadap terdapat resiko yang dapat dirasa informasi yang ada pada online review, merugikan pihak konsumen, sehingga baik itu di media sosial, platform e- menjadi hal yang penting untuk commerce, ataupun review sites. menemukan akun-akun penjual yang dapat dipercaya. Referensi Proses pencarian informasi Andriansyah, M., Oswari, T., & Prijanto, B. (2011). Crowdsourcing: Konsep dalam pemasaran online dapat Sumber Daya Kerumunan dalam dilakukan dengan memanfaatkan Abad Partisipasi Komunitas berbagai medium, baik itu media sosial, Internet. Depok. Universitas platform C2C e-commerce, ataupun Gunadharma. bentuk-bentuk informasi yang sudah Dharmaadi, Putu Arya, & Supangkat, ada pada praktik pemasaran Suhono Harso. (2014, Juni). konvensional. Meskipun medium yang Literature Review: Sistem Reputasi berbasis Feedback Rating pada E- digunakan dapat berbeda, namun calon

106

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

commerce. Dalam Konferensi e- online reviews and initial trust: The Indonesia Initiatives (eII-Forum) roles of reviewer’s identity and review Indonesiabaik.id. (2017, Agustus). Peta valence. Journal of Vacation Jalan E-Commerce 2017-2019. Marketing, 18(3), 185-195. Dipetik 10 15, 2017, dari Strader, T. J., & Ramaswami, S. N. indonesiabaik.id: (2002). The value of seller http://indonesiabaik.id/infografis/p trustworthiness in C2C online eta-jalan-e-commerce-2017-2019 markets. Communications of the Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen ACM, 45(12), 45-49. Pemasaran Jilid 1, edisi Ketiga Belas, Turban, E., King, D., Lee, J. K., Liang, T. P., & Terjemahan Bob Sabran, MM. Jakarta: Turban, D. C. (2015). Electronic commerce: Penerbit Erlangga. A managerial and social networks Kusumasondjaja, S., Shanka, T., & perspective. Springer. Marchegiani, C. (2012). Credibility of

107

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala Daerah pada Pilkada Banten 2017

Mahpudin, Abdul Hamid, Shanty Kartika Dewi Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa [email protected], [email protected], [email protected]

Abstract: This paper study about the dynamics of the coalition of political parties in the process of regional head candidacy in the elections of Banten in 2017. There are two coalitions of political parties in carrying the candidate pair in the elections of Banten in 2017, candidate pair number one is and Andika Hazrumy and candidate pair number two, namely Rano Karno and Embay Mulya Syarief. In the process of raising the two pairs of candidates there are various political dynamics that occur in it. Therefore, to understand the dynamics and configuration of the coalition is used coalition theory from Arend Lijpart which divides the coalition into two forms: policy blind coalitions and policy based coalition. The method used in this research is qualitative method with case study approach. The results of this study indicate that the coalition of political parties in Banten 2017 election tends more towards the form of coalition policy blind coalition is a coalition that emphasizes the maximization of power rather than pay attention to the proximity of the ideological distance and platform of the party. Party coalitions tend to be pragmatic, elitist, oligarchic and office-oriented seeking. Keywords: Coalition, Political Party, The elections of Banten in 2017.

Abstrak: Tulisan ini mengkaji tentang dinamika koalisi partai politik dalam proses pencalonana kepala daerah pada Pilkada Banten tahun 2017. Terdapat dua koalisi partai politik dalam mengusung pasangan calon pada Pilkada Banten 2017 yaitu pasangan calon nomor urut satu yaitu Wahidin Halim dan Andika Hazrumy dan pasangan calon nomor urut dua yaitu Rano Karno dan Embay Mulya Syarief. Dalam proses memunculkan kedua pasangan calon tersebut terdapat beragam dinamika politik yang terjadi di dalamnya. Karena itu, untuk memahami dinamika dan konfigurasi koalisi tersebut digunakan teori koalisi dari Arend Lijpart yang membagi bentuk koalisi menjadi dua yaitu: policy blind coalitions dan policy based coalition. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa koalisi partai politik pada Pilkada Banten 2017 cenderung lebih mengarah pada bentuk koalisi policy blind coalition yaitu koalisi yang menekankan pada maksimalisasi kekuasaan ketimbang memperhatikan kedekatan jarak ideologi dan platform partai. Koalisi partai cenderung pragmatis, elitis, oligarkis dan berorientasi office seeking. Kata Kunci: Koalisi, Partai Politik, Pilkada Banten 2017.

Pendahuluan menjadi sesuatu yang tidak bisa Koalisi merupakan sebuah dinafikan ditengah kehadiran berbagai keniscayaan dalam sebuah negara yang partai politik namun disaat yang menganut sistem multi-partai. Koalisi bersamaan tidak adanya partai yang

108

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 tampil sebagai pemenang mayoritas. Peta politik seakan terbelah menjadi Apalagi koalisi ini didukung oleh sebuah dua kekuatan utama dalam mengajukan regulasi yang memberikan ruang bagi pasangan calon, yaitu Koalisi Indonesia partai untuk bergabung dan Hebat (KIH) – terdiri dari partai PDIP, bekerjasama dengan partai lain dalam PKB, Nasdem dan Hanura– mengajukan pengajuan bakal pasangan calon pada pasangan calon Joko Widodo-Jusuf Kalla. pemilihan presiden maupun kepala Selanjutnya Koalisi Merah Putih (KMP) daerah melalui sebuah mekanisme – terdiri dari Partai Golkar, Gerindra, sistem pemilihan yang dikenal dengan PAN, PPP dan PKS yang mengajukan istilah presidensial threshold – yaitu pasangan calon Prabowo Subianto-Hatta ambang batas bagi partai politik untuk Rajasa. Dua koalisi tersebut merwarnai dapat mengusung pasangan calon. persaingan pemilihan presiden untuk Hadirnya partai politik sejatinya tampil sebagai pemenang. merupakan bentuk perjuangan ideologis Pada koalisi tersebut ditemukan yang mewakili karakteristik dari warga beberapa anomali; pertama, koalisi negara. Ideologi partai politik ini cenderung tidak dibangun atas dasar menjadi platform dan landasan dalam pertimbangan ideologi partai. Partai menentukan arah, tujuan dan Gerindra yang berideologi nasionalis- keberlangsungan partai sekaligus sekuler justru dapat berdampingan menjadi identitas partai yang dengan PPP dan PKS yang berideologi merepresentasikan para pemilih Islam. Kedua, meskipun dua koalisi (voters). Berangkat dari pemahaman ini, utama ini bersaing secara sengit dalam partai politik diharapkan dalam memperebutkan kursi kepala negara, mengedepankan agenda-agenda partai namun dalam perjalanannya justru mulai dari proses perumusan, artikulasi mengalami pergeseran yang cukup dan agregasi kebijakan seyogyanya dinamis khususnya pasca Pilpres 2014, selaras dengan ideologi partai yang dimana partai tidak lagi menunjukan ditawarkan kepada warga negara yang komitmen terhadap dasar awal kemudian berdampak pada kepentingan pembentukan koalisi. Sebagai contoh, umum. Hal ini senada sebagaimana yang partai PAN misalnyadimana sebelumnya dikemukakan oleh Agustino (2014:141) tergabung dalam barisan KMP namun bahwa salah satu tujuan utama partai belakangan ini pindah barisan ke KIH politik ialah mencari dan yang tidak lain merupakan koalisi mempertahankan kekuasaan untuk pendukung pemerintah yang mewujudkan program-program yang memenangkan kompetisi pada Pilpres disusun berdasarkan ideologi tertentu. 2014. Ideologi partai ini salah satunya Untuk menjelaskan lebih lanjut termanifestasikan lewat koalisi partai mengenai anomali koalisi partai politik yang dibangun pada saat pemilu baik dalam konteks Pilkada, tulisan ini akan pada tataran nasional maupun lokal. menyoroti koalisi partai politik pada Namun fenomena koalisi partai Pemilihan Gubernur dan Wakil politik yang dibangun dalam setiap Gubernur Banten tahun 2017. Sejak perayaan pemilu dewasa ini justru Banten manjadi Provinsi pada tahun cenderung abai terhadap ideologi partai. 2000, Pemilihan kepala daerah telah Hal ini dapat terkonfirmasi misalnya dilaksanakan sebanyak tiga kali. pada kasus Pilpres tahun 2014 silam. Dinamika politik lokal pada proses 109

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 pemilihan pasangan Gubernur dan Pada Pilkada Gubernur 2017 Wakil Gubernur Banten sangat menarik terdapat dua pasangan calon yang sama- untuk disimak. Hal ini tidak lepas dari sama diusung oleh koalisi partai yaitu: karakteristik unik yang dimilki Banten 1) pasangan Wahidin Halim-Andika dalam konfigurasi politik lokal. Dimana Hazrumi diajukan oleh koalisi partai terdapat peranan Jawara (local yang terdiri dari 7 partai (Golkar, strongmen) sebagai aktor politik yang Gerindra, Demokrat, PKS, PKB, Hanura, sangat berpengaruh di Banten (Hamid, dan PAN); 2) pasangan Rano Karno- 2014). Begitu pula dengan peta koalisi Embay Mulya Syarief diajukan oleh partai dalam bursa pencalonan kepala koalisi partai yang teridiri dari 3 partai daerah di Banten juga tidak kalah (PDIP, PPP, dan Nasdem). menarik untuk ditelaah lebih lanjut.

Tabel 1 Koalisi Partai Politik dalam Pilkada Gubernur Banten tahun 2017

Pasangan Perolehan Kursi Partai Pengusung Total Kursi Calon di DPRD Golkar 15 kursi Gerindra 10 kursi Wahidin Halim Demokrat 8 kursi – Andika PKS 8 kursi 57 Kursi Hazrumy PKB 7 kursi Hanura 6 kursi

PAN 3 kursi

PDIP 15 kursi Rano Karno – Embay Mulya PPP 8 kursi 28 Kursi Syarief Nasdem 5 kursi Sumber: KPU Banten, 2017

Dari fenomena koalisi partai peta koalisi cenderung lebih cair dan politik pada kasus Pilkada Banten, tidak permanen. Meski demikian, terdapat beberapa hal yang menarik nampaknya koalisi partai masih menjadi untuk dilakukan penelitian lebih lanjut; stategi utama dalam mengusung calon Pertama, Terjadinya pergeseran koalisi Gubernur dan Wakil Gubernur partai politik pada dua momentum Kedua, kecenderungan pola Pilkada Gubernur Banten pada tahun koalisi partai politik dalam Pilkada 2011 dan 2017. Misalnya pada Pilkada sangat menyebar dan nyaris sulit untuk Gubernur 2011, partai PDIP dan Golkar diramalkan (Wardani, 2007 : 18). berkoalisi mengajukan pasangan calon Kecenderungan koalisi partai pada -Rano Karno tetapi tingkat nasional tidak selalu selaras pada pilkada berikutnya di tahun 2017, dengan pola koalisi partai di aras lokal. PDIP dan Golkar tidak tampil sebagai Hal ini dapat terkonfirmasi pada partai yang berkoalisi dalam pemilihan presiden dan wakil presiden mengusung pasangan calon. Artinya tahun 2014 misalnya, dimana partai 110

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

PDIP dan Hanura tergabung dalam Untuk menganalisa dinamika Koalisi Indonesia Hebat (KIH) koalisi pada Pilkada Banten 2017, mendukung pasangan calon presiden tulisan ini menggunakan dua teori dan wakil presiden Jokowi-Jusuf Kalla. utama sebagai pisau analisa yaitu teori Namun, pada kasus Pilkada Banten koalisi. Koalisi menurut Arend Lijphard 2017 misalnya partai PDIP dan Hanura (1984) dapat dikelompokkan secara justru tampail bersaing dalam garis besar menjadi dua kelompok yaitu, pencalonan gubernur dan wakil koalisi yang tidak didasarkan atas gubernur Banten. pertimbangan kebijakan (policy blind- Ketiga, fenomena koalisi partai coalitions) tetapi hanya untuk pada pilkada Banten 2017 cenderung tidak berimbang dimana Rano-Embay memaksimalkan kekuasaan dan koalisi diusung oleh koalisi yang terdiri dari yang didasarkan pada preferensi tujuan tiga partai, sedangkan Wahidin-Andika kebijakan yang hendak direalisasikan disusung oleh koalisi yang berjumlah (policy-based colitions). Bentuk koalisi sepuluh partai. Tidak heran jika kelompok pertama menekankan prinsip kemudian mucul istilah borong partai ukuran atau jumlah kursi di parlemen, (koalisi gemuk). Meskipun jumlah partai minimal winning coalitions dan asumsi yang berkoalisi tidak menjamin partai bertujuan “office seeking” terhadap hasil pemilu tetapi tentu hal (memaksimalkan kekuasaan). Bentuk tersebut akan berkonsekuensi pada koalisi seperti loyalitas peserta koalisi proses dan keputusan-keputusan politik tidak terjamin dan sulit diprediksi. tertentu yang terjadi didalamnya. Sementara koalisi kelompok Dari ketiga hal diatas membuat kedua menekankan kesamaan dalam kajian mengenai koalisi partai politik preferensi kebijakan, minimal conected pada Pilkada Banten 2017 menjadi coalition (terdiri dari partai-partai yang penting untuk diteliti guna melihat dinamika yang terjadi pada tubuh partai sama dalam skala kebijakan dan politik sebagai mesin utama dalam meniadakan patner yang tidak penting), proses memunculkan kandidat yang dan asumsi koalisi partai, bertujuan akan bersaing pada bursa Pilkada. “policy seeking”, yaitu mewujudkan kebijakan sesuai kepentingan partai. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Hasil dan Diskusi metode kualitatif dengan pendekatan Tahun 2017 merupakan tahun studi kasus. Data yang digunakan dalam politik bagi Provinsi Banten karena penelitian ini merupakan data primer menjadi salah satu daerah yang dan sekunder. Data primer diperoleh menyelenggarakan pilkada serentak dengan cara wawancara dengan beragai tahap kedua. Paling tidak terdapat 101 informan yang dianggap relevan pada wilayah, yakni 7 provinsi, 76 kabupaten masalah yang dibahas dalam penelitian dan 18 kota yang mengadakan ini. Sedangkan data sekunder diperoleh kontestasi elektoral di tingkat lokal. dari hasil studi literatur dan data-data Pilkada serentak di Provinsi Banten pendukung lainnya yang berkaitan menjadi istimewa karena melibatkan dengan koalisi partai politik dalam partisipasi seluruh warga Banten yang lanskap politik lokal. 111

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 tersebar di delapan kabupaten dan bagi pemenangan pasangan calon kota. Geliat politik dari partai dan calon karena potensi suara diperkirakan kandidat kian memanas tatkala mencapai 7.000-8.000 suara. PSU mendekati masa-masa penentuan bakal tersebut kemudian diselenggarakan pasangan calon Gubernur dan Wakil pada tanggal 17 Februari 2017. Gubernur. Bahkan, warga Banten turut Ditengah berbagai temuan kasus harap-harap cemas menunggu pelanggaran dalam proses pelaksanaan kepastian dari partai politik ditengah pemilihan Gubernur dan Wakil penantian hadirnya sepasang figur yang Gubernur periode 2017-2022, berkualitas dan berintegritas untuk Pasangan Wahidin Halim dan Andika memimpin Banten lima tahun kedepan Hazrumy akhirnya berhasil ke arah perubahan yang lebih baik. memenangkan pertarungan elektoral. Secara umum pelaksanaan Wahidin Halim dan Andika unggul tipis Pilkada Banten yang diselenggarakan jika dibandingkan dengan perolehan serentak secara nasional pada tanggal suara Rano Karno dan Embay Mulya 15 Februari 2017 berjalan dengan Syarief. Berdasarkan hasil rekapitulasi lancar tanpa adanya permasalahan manual yang dilakukan oleh KPU yang berarti. Meskipun demikian Banten, pasangan Wahidin Halim- terdapat beberapa catatan yang penting Andika Hazrumy meraih 2.411.213 untuk diperhatikan. Pilkada Banten suara atau 50,95 persen sementara berdasarkan pengamatan Bawaslu dan pasangan Rano Karno-Embay Mulya sejumlah stakeholder masuk dalam Syarief meraih sebanyak 2.321.323 urutan ketiga secara nasional sebagai suara atau 49,05 persen. Wahidin daerah yang rawan terjadinya konflik halim-Andika Hazrumy unggul tipis dan politik uang. Selain itu, dalam dengan selisih suara sebesar 1,90 proses pelaksanaan pemilihan pada persen atau sebanyak 89.890 suara. Pilkada Banten juga diwarnai oleh Sedangkan tingkat partisipasi pemilih adanya Pemungutan Suara Ulang (PSU) mencapai 62,78 persen. di 15 TPS yang berada di Kecamatan Hal menarik lainnya dari Pilkada Teluk Naga Kabupaten Tangerang. PSU Gubernur Banten adalah mengenai dilaksanakan sesuai dengan hasil dinamika koalisi partai politik dalam kesepakatan bersama antara KPU dan pencalonan pasangan gubernur dan Bawaslu Banten karena terjadi wakil gubernur pada Pilkada Banten tindakan yang menyalahi prosedur 2017. Koalisi partai politik tersebut dimana PPS membuka kotak suara kemudian memunculkan dua pasangan setelah pemungutan suara tanpa calon yang bersaing dalam kontestasi disaksikan oleh panitia pengawas dan elektoral di Banten sebagaimana dapat saksi dari calon. PSU yang digelar di 15 dilihat pada tabel dibawah ini: TPS ini memiliki nilai yang strategis

112

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Tabel 2 Pasangan Calon, Partai Pengusung dan Ideologi Partai

Pasangan Calon Partai Pengusung Ideologi Partai Pengusung Golkar (15 kursi) Nasionalis-Sekuler Gerindra (10 kursi) Nasionalis-Sekuler Partai Demokrat (8 Nasionalis-Religius Wahidin Halim dan kursi) Andika Hazrumy PKS (8 kursi) Islam PKB (7 kursi) Pluralis Berbasis masa islam tradisional Hanura (6 kursi) Nasionalis-Religius PAN (3 kursi) Pluralis Berbasis masa islam modernis Rano Karno dan PDIP (15 kursi) Nasionalis-Sekuler Embay Mulya PPP (8 kursi) Islam Syarief Nasdem (5 kursi) Nasionalis-Sekuler

Sumber: Peneliti, 2017

113

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Pasangan Wahidin Halim dan Koalisi Partai Pendukung Pasangan Andika Hazrumy didukung oleh koalisi Calon Wahidin Halim dan Andika dengan anggota koalisi yang paling Hazrumy banyak berjumlah tujuh partai politik. Proses memasangkan Wahidin Konfigurasi ideologi partai politik Halim yang berasal dari Partai Demokrat bervariasi. Dua partai beraliran nasionalis dengan Andika Hazrumy yang berasal sekuler yaitu Golkar dan Gerindra, dua dari Golkar dan kemudian diikuti oleh partai dengan ideologi pluralis berbasis lima partai lain yang bergabung dalam masa Islam yaitu PAN dan PKB, dua partai barisan koalisi bukanlah sebuah perkara beraliran nasionalise-religius terdapat yang tanpa dihiasi dinamika politik yang pada Partai Demokrat dan Hanura terjadi diantara partai politik. Dari sudut sedangkan partai yang beraliran Islam pandang Partai Golkar misalnya, sempat ada satu yaitu PKS. Berbanding terbalik, terjadi dilema dalam menentukan figur pasangan Rano Karno dan Embay Mulya yang akan diusung dalam formasi calon Syarief didukung oleh koalisi partai yang gubernur dan calon wakil gubernur. terbilang cukup ramping yaitu sebanyak Sebelumnya sempat muncul nama-nama tiga partai. Meski demikian, konfigurasi lain yang juga berpotensi mendapat restu ideologi partai pengusung juga beragam. dari Golkar. Dua partai beraliran nasionalis-sekuler Terjadi konflik internal di tubuh terdapat pada PDIP dan Nasdem serta partai Golkar karena adanya perebutan satu partai berideologi Islam yaitu PPP. mengenai siapa kandidat yang akan maju Jika melihat dikotomi koalisi partai pada kontestasi Pilkada Banten politik diantara kedua pasangan calon berdasarkan dukungan partai Golkar. nampak bahwa dua partai besar yang Konflik tersebut terjadi antara Andika memiliki kekuatan politik cukup kuat di Hazrumy dan Haerul Jaman yang sama- Banten tidak bergabung membentuk sama menginginkan restu dari Golkar koalisi. Dua partai besar yang dimaksud sebagai calon gubernur. Oleh karena itu adalah Golkar dann PDIP, ihwal ini dalam mengusulkan nama bakal calon ke menjadi menarik sebab dalam perjalanan DPD Golkar Provinsi Banten, suara di pesta demokrasi elektoral di Banten pengurus partai tingkat Kabupaten/Kota menunjukkan bahwa Golkar dan PDIP terpecah. Dari 8 DPC Partai Golkar di selalu bergandengan membentuk sebuah tingkat Kabupaten/Kota, Haerul Jaman koalisi dalam pencalonan pasangan diusulkan oleh 2 DPC Kabupaten/Kota Gubernur dan Wakil Gubernur. Namun, yaitu Kota Serang dan Kota Cilegon Golkar dan PDIP bersebrangan dalam sedangkan selebihnya mengusulkan konteks Pilakada Gubernur Banten di Andika Hazrumy. tahun 2017. Apakah kemudian “Karena di dalam juklak DPP Partai konfigurasi peta koalisi partai politik Golkar tentang Pilkada bahwa pada Pilkada Banten Banten 2017 Pilkada Provinsi itu harus mempertimbangkan aspek ideologis atau mengusulkan nama berdasarkan tidak, maka akan terlihat dari proses dan hasil pleno DPD Partai Golkar dinamika politik yang terjadi didalamnya tingkat Provinsi, yang kemudian nama yang harus digodog dalam sehingga kemudian partai-partai berhasil rapat pleno itu adalah hasil dari memunculkan dua pasangan calon rapat-rapat pleno di tingkat gubernur dan wakil gubernur. kabupaten/kota. Nah dari

114

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

kabupaten kota pak Andika calon gubernur. Karena itu, Haerul Jaman diusungkan oleh 8 DPC tetap meneruskan ambisi politiknya kabupaten/kota dan pak Jaman dengan mendaftar ke partai lain termasuk hanya diusulkan oleh 2 ke PDIP dengan menawarkan diri sebagai kabupaten/ kota. Sehingga secara bakal calon pendamping Rano Karno. poin, Pak Andika lebih berpotensi Keputusan politik Haerul Jaman yang untuk diusung dalam Pilgub. tetap “keukeuh” maju sebagai bakal calon Termasuk Bu Tatu misalnya, kan pada Pilkada Banten 2017 membuat suhu beliau baru terpilih dalam Pilkada Kabupaten Serang 2015 kemarin, politik di tubuh Golkar memanas karena tentu Bu Tatu harus menyelesikan adanya dua kader partai yang bersaing terlebih dahulu tugas-tugasnya di dalam proses pencalonan. Tidak ingin Serang”. (wawancara dengan membuat keadaan semakin pelik, Ratu Bahrul Ulum, sekretaris DPD Tatu Chasanah yang kapasitasnya sebagai Golkar Provinsi Banten). Ketua DPD Golkar Banten akhirnya “memecat” Jaman dari jabatannya sebagai Sepak terjang Haerul Jaman harus Plt DPC Golkar Kota Serang. Jaman terhenti ketika Golkar mendeklarasikan beranggapan bahwa upaya pemecatan nama Andika Hazrumy sebagai calon dirinya dari kepengurusan Golkar tidak Gubernur Banten. Keberhasilan Andika lain sebagai upaya dari pihak Andika Hazrumy yang mendapat restu dari Hazrumy untuk menjegal Jaman. Golkar sebenarnya tidak luput dari peran Dari sudut pandang Partai strategis yang dimiliki ibunya, Atut Demokrat, pencalonan figur Wahidin Chosiyah yang memiliki jejaring sangat Halim dapat dengan mudahnya diterka. kuat dengan DPP. Sebelum penangkapan Selain kader internal Partai Demokrat, Atut Chosiyah, mantan Gubernur Banten Wahidin memiliki pengalaman politik ini pernah menduduki jabatan strategis di yang cukup matang sebagai mantan DPP Partai Golkar sebagai Bendahara. Walikota Tangerang dua periode dan Begitu pula dengan ayahnya Andika, Alm. pada saat itu menempati kursi di DPR RI. Hikmat Tomet yang pernah menjadi ketua Kemunculan nama Wahidin Halim di DPD Golkar di Banten dianggap turut Partai Demokrat bukanlah calon kandidat berkontribusi dalam membesarkan nama tunggal yang berasal dari internal partai. Golkar di Banten. Sementara jabatan Terdapat empat orang kader ketua DPD Golkar Banten saat ini internal yang berpotensi mendapatkan ditempati oleh bibinya Andika, yaitu Ratu rekomendasi dukungan dari Partai Tatu Chasanah. Hal ini ditambah dengan Demokrat. Keempat kader tersebut pengalaman politik Andika yang cukup adalah Didik Mukrianto yang kala itu luas sebagai politisi yang pernah menempati jabatan sebagai Sekretaris menjabat di DPD dan DPR RI sekaligus Fraksi Partai Demokrat di DPR RI. Tidak ketua Karang Taruna Provinsi Banten. hanya itu, Didik juga mempunyai Atas dasar inilah yang kemudian sejumlah jabatan strategis yakni sebagai membuat Andika mempunyai posisi yang ketua umum nasional Karang Taruna kuat untuk dicalonkan oleh Golkar sehingga sosoknya dianggap menandingi Haerul Jaman. merepresentasikan kalangan pemuda Haerul Jaman tidak puas dengan Banten. Selain Didik Mukriyanto, Partai keputusan politik DPD Golkar yang Demokrat juga mempersiapkan kader mengusung Andika Hazrumy sebagai lainnya seperti Aeng Haerudin, Ketua

115

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

DPD Partai Demokrat Banten, Wali Kota calon berasal dari internal partai, partai- Tangerang Arief R Wismansyah dan partai yang lain ikut merapat dalam Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya. barisan koalisi pendukung Pasangan Keputusan perihal rekomendasi Wahidin Halim dan Andika Hazrumy. dukungan partai berada di tingkat DPP Namun bukan berarti tidak ada dinamika sementara hasil keputusan politik, politik yang terjadi didalamya. PKS Wahidin Halim akhirnya lolos menjadi misalnya, sebenarnya mencoba nama yang mendapatkan restu dari Partai mendorong kader internal untuk maju Demokrat untuk maju pada konstestasi dalam kontestasi Pilkada Banten. Pilkada Banten. Terpilihnya Wahidin Tersebut nama Anton Apriyanto, kader sebagai kader yang lolos seleksi tentu Partai PKS yang juga tercatat pernah berangkat dari pertimbangan hitung- menjabat sebagai Menteri Pertanian pada hitungan politik rasional bahwa Wahidin masa periode dianggap sebagai figur yang memiliki 2004-2009, ditambah beliau merupakan banyak pengalaman politik yang cukup putra daerah yang lahir di Serang, Banten. matang. Selain karena kepemimpinannya Tetapi Anton menolak tawaran PKS untuk yang dianggap berhasil selama menjabat maju pada Pilkada Banten jika hanya sebagai Walikota Tangerang dua periode, dipasangkan sebagai calon wakil dalam hitung-hitungan elektoral Wahidin gubernur. Terdapat “gengsi politik” ketika selalu menang mutlak ketika dia menjadi kapasitas Anton sebagai mantan menteri calon Walikota Tangerang dengan namun di tanah kelahirannya pada ajang perolehan suara mencapai lebih dari 60 Pilkada Banten hanya ditempatkan persen. Bahkan saat bersaing dengan sebagai wakil gubernur. Padahal Anton pasangan Atut Chosiyah dan Rano Karno sebenarnya merupakan figur yang pada Pilkada Banten 2011 lalu, Wahidin menempati posisi teratas mengalahkan mampu menguasai perolehan suara di dari sejumlah nama yang wilayah Tangerang sehingga selisih direkomendasikan PKS ke DPP yaitu perolehan suara Wahidin saat itu secara Zulkiflemansyah dan Jazuli Juwaeni. keseluruhan tidak terlalu besar dengan “Sebenarnya kita tertarik waktu itu perolehan yang diraih Pasangan Atut dari tim sana juga menawarkan ingin Chosiyah dan Rano Karno. merebut Pak Anton jadi wakilnya Wilayah Tangerang memiliki karena Pak Rano-nya sendiri juga geopolitik yang cukup strategis karena sadar ada kelemahan di sisi memiliki jumlah penduduk yang besar. memimpin birokrasi, maka tim Rano waktu itu coba ingin menyandingkan Meskipun demikian, betapapun luasnya Rano dengan Pak Anton. Ini sosok pengalaman politik yang dimiliki Wahidin yang ideal. DPP nya juga tertarik tentu tetap menjalin komunikasi politik untuk itu. Sayangnya, ketika dengan partai lain mengingat perolehan melakukan lobby beberapa kali suara Partai Demokrat di DPRD Banten dengan Pak Anton rada sulit, karena tidaklah signifikan yaitu hanya memiliki 8 pak Anton ngga mau karena mungkin kursi. Artinya, baik Wahidin Halim dan dia itu merasa agak gengsi karena Partai Demokrat tidak bisa menutup diri kapasitasnya pernah menjadi menteri mengajak partai lain untuk membentuk jadi ngga mau kalau jadi wakil kalau koalisi. jadi gubernurnya Pak Anton mau”. Berbeda dengan Golkar dan Partai (wawancara dengan Yoga Pratama, Demokrat yang mengusung pasangan Kabid Humas DPW PKS Banten).

116

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Provinsi Banten, Budi Heryadi yang PKS tentu saja merasa kesulitan mendeklarasikan diri sebagai bakal calon, menanggapi keinginan Anton karena tetapi seiring waktu berjalan, namanya tidak mempunyai kekuatan politik yang menghilang dalam pentas dinamika memadai untuk mengusung pasangan politik dalam hal pencalonan kepala calon secara mandiri mengingat PKS daerah. Hilangnya nama Budi Heryadi hanya memperoleh 8 kursi di DPRD dikarenakan tidak didukung oleh modal sehingga sangat sulit dalam popularitas yang cukup memadai mengupayakan Anton untuk maju sebagai dibandingkan sejumlah nama bakal calon calon Gubernur sebagimana lain yang jelas lebih unggul secara keinginannya. Sebenarnya jika popularitas dan elektabilitas seperti Rano membandingkan dengan Partai Karno, Wahidin Halim, Haerul Jaman dan Demokrat, PKS punya peluang Mulyadi Jayabaya. mengantarkan Anton menjadi calon Atas dasar ini pula Gerindra gubernur mengingat baik Partai perlahan mencoba mendekati ATN Demokrat maupun PKS sama-sama hanya (Ahmad Taufiq Nuriman) untuk didorong memiliki 8 kursi. Tetapi sinyal dukungan masuk dalam bursa pencalonan Pilkada partai-partai koalisi lebih berpihak Banten. ATN merupakan mantan Wakil kepada Wahidin Halim sementara untuk Bupati Kabupaten Serang dua periode. merapat pada barisan koalisi Rano Sebenarnya ATN tidak mempunyai semakin tidak ada kemungkinan karena kendaraan partai politik, karena itu ATN Rano sendiri adalah incumbent sehingga gencar melakukan komunikasi politik ke tidak mungkin Rano mau ditempatkan berbagai partai untuk mendapat restu. pada posisi calon wakil gubernur. Tetapi restu dari Gerindra terbuka lebar Lain hal dengan PKS, Partai mengingat figur ATN yang memiliki Gerindra memiliki posisi yang sangat kedekatan dengan Prabowo dimana ATN strategis dalam membangun konfigurasi pernah menjadi anak didik Prabowo peta koalisi partai politik dalam ketika menjabat sebagai mantan Danjen pencalonan kepala daerah mengingat Kopassus (www.tangselpos.co.id/ 10 posisi Gerindra sebagai partai terbesar ke Januari 2018). Posisi ATN ini pula yang tiga di DPRD Banten dengan perolehan 10 kemudian mengalahkan figur Budi kursi. Karena itu, Gerindra tidak nampak Heryadi meskipun kapasitasnya sebagai terlihat terburu-buru untuk masuk ketua DPD Gerindra Banten. kedalam barisan koalisi. Berbagai Selain memiliki kedekatan komunikasi politik terus dilakukan ke personal dengan Prabowo, ATN juga berbagai partai politik dengan harapan memiliki pengalaman politik yang lebih melalui peta kekuatan Partai Gerindra unggul dibanding Budi Heryadi. Meskipun yang dimiliki dapat mengusung figur demikian, ATN menyadari bahwa modal bakal calon yang berasal dari sosial dan politik yang dimilikinya belum rekomendasi Gerindra. Tetapi Gerindra mampu mengalahkan bakal calon tidak mempunyai kader internal partai “mainstream” yang ralatif masih unggul yang diunggulkan untuk ditawarkan yaitu Rano Karno, Wahidin Halim, Andika dalam formasi pasangan calon gubernur Hazrumy dan Mulyadi Jaya Baya. Karena dan wakil gubernur. itu, ATN hanya berambisi untuk Meskipun sempat beredar menempati posisi Banten II yaitu calon spanduk dan baliho Ketua DPD Gerindra wakil gubernur terlepas apakah harus

117

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 menjadi pendamping Rano Karno mulai menghilang dari panggung maupun Wahidin Halim. pencalonan Pilkada Banten. DPP Gerinda sebenarnya sudah Partai Hanura, PKB dan PAN juga mendeklarasikan akan mengusung ATN memberikan dukungan terhadap sebagai wakil calon yang akan pasangan Wahidin Halim dan Andika mendampingi Rano Karno dari PDIP. Hal Hazrumy. Dukungan partai dilimpahkan ini sebagaimana yang tercantum dalam kepada mereka tidak lepas dari minimnya surat rekomendasi dari DPP Partai kader internal partai yang potensial Gerindra Nomor 0- untuk diusung menjadi pasangan calon 325/Rekom/DPPGERINDRA/2016 un-tuk gubernur dan wakil gubernur. Dalam menyandingkan calon gubernur petahana proses penjaringan bakal calon, baik Rano Karno dan mantan Bupati Serang Partai Hanura, PKB dan PAN lebih Ahmad Taufik Nuriman. Surat didominasi oleh figur yang berasal dari rekomendasi tersebut hanya tinggal ekternal partai. menunggu keputusan dari PDIP. Artinya Di Hanura misalnya figur yang ada peluang cukup besar bagi Gerindra mengikuti penjaringan bakal calon di untuk membentuk koalisi dengan PDIP. partai tersebut adalah Dimyati Sayangnya, surat rekomendasi dar Partai Natakusuma, Andika Hazrumy, Mulyadi Gerinda kurang ditanggapi secara serius Jayabaya, Wahidin Halim, Tb Hairul oleh beberapa elit di PDIP. DPP PDIP Jaman dan Ahmad Taufik Nuriman. Korwil Jabar-Banten, Ribka Tjiptaning Namun figur Wahidin Halim dan Andika secara personal tidak menyukai figur Hazrumy yang akhirnya menempati ATN. Keduanya sempat berpolemik urutan teratas untuk dipasangkan sebagai lantaran ATN kerap mengaitkan PDIP pasangan gubernur dan wakil gubernur dengan isu komunis. ATN yang kala itu pada Pilkada Banten 2017. Selain tidak menjabat sebagai Bupati Serang pernah memiliki kader internal yang potensial, mengeluarkan statement yang menyerang Partai Hanura, PKB dan PAN tidak Ribka sebagai anak keturunan komunis. memiliki kekuatan politik yang cukup Polemik yang terjadi antara ATN kuat mengingat posisi mereka di DPRD dan Ribka menjadi penyebab mengapa Banten terbilang kecil jika dilihat dari DPP PDIP tidak mengeluarkan surat perolehan jumlah kursi sehingga tidak rekomendasi pencalonan yang sama mempunyai bargaining politik yang dengan surat rekomendasi yang signifikan dalam percaturan pemetaan dikeluarkan oleh DPP Partai Gerindra. pasangan gubernur dan wakil gubernur. Merasa kecewa dengan keputusan politik Dari sini nampak terlihat bahwa DPP PDIP, Partai Gerindra akhirnya peran figur sangat mendominasi dalam berpindah haluan dengan masuk pada pembentukan koalisi partai politik barisan koalisi partai lain. Sayangnya, sampai memunculkan paket calon keberuntungan belum berpihak pada ATN pasangan gubernur dan wakil gubernur. dan Gerindra, bahwa keputusan politik Bakal calon melakukan komunikasi ke dari partai koalisi nampaknya lebih berbagai partai politik sebanyak mungkin memihak pada figur Wahidin Halim dan untuk mendapatkan dukungan politik Andika Hazrumy untuk mengisi formasi dari mesin partai. Katakanlah figur bakal pasangan calon gubernur dan wakil Wahidin dan Andika Hazrumy meskipun gubernur. Sejak saat itu pula nama ATN berasal dari partai yang besar tetapi mereka tetap melakukan safari politik

118

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 untuk mengakumulasi semaksimal dan korupsi justru masuk dalam mungkin dukungan dari partai politik. lingkaran keluarga Atut Chosiyah melalui Menjadi manarik ketika membahas Andika Hazrumy. Menurut Agus Sutisna, alasan dibalik keputusan Wahidin Halim pakar politik lokal Banten, keputusan untuk maju menjadi calon gubernur Wahidin Halim yang berdampingan bersama Andika Hazrumy. Wahidin pada dengan Andika Hazrumy merupakan saat bertarung dengan Ibunya Andika bentuk inkonsistensi Wahidin. Hal ini Hazrumy, Atut Chosiyah pada kontestasi tidak lepas dari adanya pertimbangan- Pilkada Banten 2011 termasuk yang pertimbangan pragmatis Wahidin untuk paling vokal dalam mengkritik kinerja memenangkan kontestasi Pilkada. Andika pemerintahan Atut Chosiyah yang Hazrumy dianggap memiliki semua dianggap korup dan nepotisme. Wahidin prasyarat yang dibutuhkan untuk merupakan seteru politik bagi Atut memenangi pertarungan. Chosiyah yang sering berkomentar atas Sebagaimana diketahui, Andika praktik dinasti politik yang dibangun oleh memiliki jaringan politik yang cukup kuat kelurga Atut Chosiyah dengan tentakel- karena ditopang oleh kekuatan Golkar. tentakel yang berdiaspora hingga ke Sampai saat ini Golkar masih menjadi seantero Banten. kekuatan politik yang dominan di Banten Bahkan pada saat Pilkada Banten melalui jejaring partai yang menembus 2011, isu melawan dinasti politik sangat hingga tingkat grass roots. Posisi Golkar kuat dan menjadi andalan bagi pasangan diperkuat dengan banyaknya kader yang Wahidin halim dan Irna Narulita untuk menjadi kepala daerah di kabupaten/kota mengkritik rivalnya, Atut Chosiyah dan Provinsi Banten bahkan memiliki ikatan Rano Karno. Nyaris tidak pernah ada kekerabatan dengan Andika Hazrumy. kemungkinan bahwa Wahidin akan Misalnya, Tatu Chasanah adalah bibi berdampingan dengan keluarga Atut Andika yang menjabat sebagai Bupati Chosiyah karena terlanjur dianggap kotor Kabupaten Serang. Begitu pula ada di mata Wahidin. Komitmen dan kritik Khairul Jaman, paman tiri Andika yang Wahidin untuk memerangi praktik politik menjabat sebagai Bupati Walikota Serang. dinasti dan korupsi keluarga Atut, telah Sedangkan Airin, kaka ipar Andika yang membuat banyak orang percaya bahwa menjabat sebagai Walikota Tangerang sebagai tokoh Banten, Wahidin dengan Selatan. Sementara untuk posisi Bupati pengalaman panjangnya di birokrasi dan Cilegon, Kabupaten dan Kota Tangerang politik merupakan figur pemimpin yang meski tidak memiliki ikatan kekerabatan memiliki kearifan dan integritas yang dengan Andika namun merupakan kader unggul. Wahidin bukanlah tipe pemburu yang berasal dari Gokar. Banyaknya kuasa tanpa basis moralitas (Sutisna, kepala daerah di tingkat kabupaten atau 2017:97). kota yang berasal dari Golkar tersebut Tetapi nurani dan moralitas politik tentu dapat membantu Andika dalam Wahidin Halim tercederai ketika Ia melakukan mobilisasi politik dan memutuskan untuk berpasangan dengan menggalang dukungan suara. Andika Hazrumy dalam formasi pasangan Selain modal politik yang cukup calon gubernur dan wakil gubernur pada kuat, secara finansial, Andika juga Pilkada Banten 2017. Banyak publik yang terbilang sangat siap. Alasan-alasan inilah kecewa, Wahidin yang selama ini yan kemudian telah menggeser idealisme dianggap resisten terhadap isu dinasti seorang Wahidin untuk kemudian

119

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 mendekati Andika. Tentu Wahidin tidak Hazrumy sebagai calon gubernur dan ingin jika kemudian Andika merapat ke Wahidin Halim yang menjadi calon wakil Rano karena itu akan sangat menyulitkan gubernur karena dari segi kematangan bagi Wahidin dalam memenangkan usia dan pengalaman politik, Wahidin Pilkada. Keputusan politik Wahidin ini Halim jauh lebih unggul dibandingkan yang kemudian menuai kekecewaan Andika Hazrumy. Atas dasar inilah banyak pihak karena dianggap tidak mengapa kemudian Wahidin dianggap mampu menjaga konsistensi dalam lebih pantas menempati posisi calon berperang melawan korupsi di Banten. gubernur dan Andika sebagai Wakil Formasi pencalonan pasangan Gubernur. Wahidin Halim dan Andika Hazrmuy Partai Golkar yang hanya sebagai calon gubernur dan wakil menempatkan Andika Hazrumy pada gubernur tidak lepas dari dinamika posisi Wakil Gubernur tidak lepas dari politik yang terjadi didalamnya. Jika strategi politik yang sedang dimainkan mengikut pada logika politik rasional, oleh Partai Golkar dan Andika Hazrumy. Partai Golkar dengan kapasitasnya Posisi Andika Hazrumy sebagai calon sebagai partai besar yang memiliki 15 wakil gubernur hanyalah batu loncatan Kursi di DPRD Banten seharunya mampu untuk tujuan politik yang lebih besar. menempatkan Andika Hazrumy sebagai Andika Hazrmy jika berhasil calon gubernur bukan calon wakil memenangkan kontestasi pilkada dengan gubernur. Berbanding terbalik, Partai kapasitasnya sebagai calon wakil Demokrat yang hanya memiliki 8 Kursi di gubernur tentu akan mendongkrak DPRD Banten tetapi mampu popularitas dan elektabilitas Andika pada mengantarkan Wahidin Halim menjadi saat kontestasi Pilkada Banten periode calon gubernur. Partai Golkar yang selanjutnya. Popularitas dan elektabilitas menempatkan Andika Hazrumy pada Andika menjadi sangat berharga bagi posisi wakil gubernur berangkat dari Golkar karena Andika diproyeksikan akan pertimbangan politis bahwa saat itu isu menempati calon gubernur periode korupsi dan dinasti masih hangat di pilkada yang akan datang. Banten terlebih terseretnya Atut Untuk memuluskan strategi politik Chosiyah, Ibunya Andika dalam jeratan tersebut adalah dengan me-lobby pihak kasus korupsi yang berimbas pada Wahidin Halim agar hanya menjabat satu buruknya image Golkar. periode. Dengan kata lain, Partai Golkar Menempatkan Andika Hazrumy tidak menghendaki Wahidin Halim maju sebagai wakil gubernur mendampingi kembali pada kontestasi Pilkada Banten Wahidin Halim merupakan keputusan periode selanjutnya. Bargaining politics politik yang aman baik bagi Golkar tersebut paling tidak dapat terkonfirmasi maupun Andika sehingga tidak melalui lobby antara kubu Andika menimbulkan kesan menghidupkan Hazrumy dengan kubu Wahidin Halim kembali trah dinasti politik Atut. Karena pada saat proses pencalonan dan walau bagaimanapun, posisi Guburnur pembentukan koalisi. biasanya lebih mendapat sorotan “Nah kemudian waktu itu saya tau dibandingkan posisi wakil gubernur. ketika ada pembicaraan dengan Selain itu, Partai Golkar dan anggota tim sebelah (Golkar dan Andika) koalisi partai sadar bahwa tidak ideal jika itu yang dipimpin TCW (TB Chairi kemudian menyandingkan Andika Wardana) mereka menyodorkan

120

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

syarat-syarat itu yah yang Banten, calon incumbent selalu sukses mengharuskan Wahidin hanya menarik perhatian banyak partai. satu periode. Kemudian dia harus Posisi Rano Karno dalam menguasai proyek dinas ini, dinas kapasitasnya sebagai bakal calon yang itu ya kan ada dinas pendidikan, berasal dari incumbent memberikan dinas PU dan lain sebagainya”. keuntungan politik tersendiri terutama (wawancara dengan Yoga Pratama, dalam hal modal politik berupa Kabid Humas DPW PKS Provinsi popularitas dan elektabilitas Rano Karno. Banten). Hal ini senada dengan beberapa hasil Dari petikan wawancara tersebut survei dinama Rano selalu menempati dapat disimpulkan bahwa keputusan posisi teratas mengungguli bakal calon politik Partai Golkar yang menempatkan lainnya dari segi populartias dan Andika Hazrumy pada posisi wakil elektabilitas. Misalnya berdasarkan hasil gubenur dengan berbagai kekuatan dan dari lembaga survei Indobarometer yang dominasi Partai Golkar di Banten dilakukan pada 7-12 April 2016, bukanlah sebuah kebetulan belaka tetapi Elektabilitas Rano Karno mencapai 34,5 ada muatan politis disana yang coba persen lebih unggul jika dibandingkan dipersiapkan oleh Partai Golkar dan dengan bakal calon lainnya. Andika Hazrumy dalam menghadapi Sebenarnya Rano Karno dan PDIP momentum politik yang akan datang. banyak diminati oleh partai politik untuk membentuk koalisi. Bahkan Golkar Koalisi Partai Pendukung Pasangan dengan diinisasi oleh Andika Hazrumy Calon Rano Karno dan Embay Mulya pun sempat membuka komunikasi politik Syarief dengan PDIP. Namun, sikap politik PDIP Koalisi partai politik pendukung terkesan over optimistis sehingga tidak Rano Karno dan Embay Mulya Syarief membuka lebar ruang komunikasi politik terdiri dari tiga partai politik yaitu PDIP, dengan partai-partai lain untuk PPP dan Nasdem. Koalisi ini memiliki berkoalisi. Tawaran koalisi juga sempat ukuran yang kecil karena hanya datang dari Gerindra dengan mengajukan terbentuk dari kerjasama antara tiga Ahmad Taufik Nuriman (ATN) untuk partai politik dengan jumlah perolehan mendamping Rano. Tetapi tawaran kursi di DPRD sebanyak 28 kursi. Sangat tersebut tidak mendapat respon positif berbanding jauh dengan koalisi partai dari PDIP karena beberapa elit Partai politik yang mendukung pasangan PDIP kurang berkenan terhadap sosok Wahidin Halim dan Andika Hazrumy ATN. Penolakan tersebut salah satunya dengan jumlah anggota partai koalisi dikarenakan ATN pernah berpolemik sebanyak 7 partai dan perolehan jumlah dengan PDIP dimana semasa menjabat kursi di DPRD Banten mencapai 47 kursi. sebagai Wakil Bupati Serang, ATN pernah Sebuah fenomena koalisi yang terbilang melontarkan pernyataan bahwa PDIP unik dalam konteks Pilkada Banten adalah komunis. Bahkan ATN dalam dimana calon yang berasal dari sebuah rapat terbuka partai politik incumbent tidak didukung oleh koalisi pernah mengeluarkan pernyataan bahwa partai yang gemuk. Padahal jika mengacu mendukung Jokowi sama dengan pada sejarah perjalanan dinamika Pilkada mendukung PKI (www.bantennews.co.id 13 Maret 2018).

121

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

PDIP sempat mengalami konflik yang baik, JB harus man’ut segala internal partai karena adanya perebutan keputusan partai. rekomendasi partai perihal siapa figur Tawaran untuk pendamping Rano yang akan maju dalam bursa Pilkada juga datang dari Nasdem yang Banten. Jaya Baya (JB) yang merupakan menyodorkan nama Wawan Iriawan. kader internal PDIP memiliki ambisi yang Wawan merupakan ketua DPD Nasdem kuat untuk maju dalam Pilkada Banten. Provinsi Banten. Namun, tawaran Berbagai komunikasi politik sudah gencar tersebut juga tidak kunjung mendapat dilakukan oleh JB baik ke PDIP maupun persetujuan dari PDIP dan anggota partai ke partai lainnya. Begitu pula berbagai koalisi. Terlebih, posisi Nasdem sangat spanduk dan baliho sudah banyak lemah mengingat hanya memperoleh bertebaran di jalan-jalan seolah kursi di DPRD Banten sebanyak 5 kursi meneguhkan bahwa JB siap maju di sehingga bargaining politic Nasdem Pilkada Banen. Tetapi nampaknya, figur dalam mengajukan calon dari internal Rano masih mendominasi sebagai kader partai sangat lemah. Nasdem merapat ke yang lebih unggul dibanding JB. Ini tidak PDIP lebih menekankan pada alasan figur lain dikarenakan oleh kenyataan bahwa Rano Karno yang dianggap memiliki Rano merupakan seorang incumbent kelebihan yaitu: calon dengan popularitas dan elektabilitas yang incumbent,memiliki popularitas dan relatif lebih unggul dibandingkan JB. elektabilitas yang tinggi berdasarkan hasil Meski demikian, JB juga memiliki modal riset dari berbagai lembaga survei sosial dan politik yang cukup mumpuni (wawancara dengan Aries Alwani, bagi PDIP, terutama berbicara soal basis Sekretaris Wilayah Partai Nasdem masa di Lebak, mengingat JB merupakan Provinsi Banten). mantan Bupati Lebak dua periode dari Karena itu yang menjadi peluang kader PDIP. untuk mengisi pos calon wakil gubernur Jaya Baya sepertinya tidak puas sebenarnya terubuka lebar bagi PPP. (baca kecewa) dengan keputusan politik Partai yang berasakan Islam tersebut PDIP yang memberikan rekomendasi memiliki kekuatan politik yang cukup kepada Rano Karno. JB akhirnya signifikan dalam pembentukan peta “membelot” dari PDIP dengan beralih koalisi. Namun PPP mengalami dilema dukungan kepada pasangan calon perihal calon yang akan Wahidin Halim-Andika Hazrumy. Ini direkomendasikan untuk mendampingi dapat terlihat dari hadirnya JB dalam Rano Karno. Sempat muncul nama setiap deklarasi yang diselenggarakan Mardiono yang berasal dari kalangan oleh partai politik pengusung Wahidin pengusaha. Namun nama Mardiono pun Halim-Andika Hazrumy perlahan menghilang dari bursa (www.titiknol.co.id 15 Januari 2018). pencalonan karena popularitasnya Namun, keputusan politik JB untuk kurang dikenal oleh masyarakat luas. mendukung Wahidin Halim dan Andika Sampai pada akhirnya, PPP mengusulkan Hazrumy tidak berlangsung lama. JB nama Embay Mulya Syarif untuk berbalik arah mendukung Rano Karno mendampingi Rano Karno. dan Embay dengan alasan bahwa sikap Kemunculan Embay Mulya Syarief politik tersebut berdasarkan instruksi terbilang mengejutkan publik. Banyak pimpinan PDIP dan sebagai kader partai yang tidak menyangka bahwa sosok Embay dapat naik pada bursa pencalonan

122

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 kepala daerah sebagai calon wakil Bagi partai politik, dengan gubernur mendampingi Rano Karno. mengangkat figur Embay sebagai calon Pasalnya, Embay tidak pernah terlihat di wakil gubenur dianggap mampu ruang publik melakukan berbagai menetralisir segala kekurangan Rano. kegiatan sosialisasi atau memasang Sosok Embay selain putra asli daerah juga spanduk dalam bentuk apapun untuk merupakan salah satu tokoh yang mengklaim bahwa dirinya akan maju berpengaruh dalam sejarah proses pada Pilkada Banten. Figur Embay yang pendirian Provinsi Banten. Selain itu, muncul belakangan diluar dugaan publik Embay merupakan representasi dari telah melengkapi formasi penempatan kalangan Jawara dan Ulama, dua hal yang pasangan calon gubernur dan wakil sangat identik dengan masyarakat gubernur. Deklarasi pasangan calon Rano Banten. Embay merupakan seorang Karno-Embay Mulya Syarief termasuk muslim yang agamis sangat tepat untuk kalah cepat dengan pasangan calon mewakili karakteristik masyarakat kompetitornya Wahidin Halim-Andika Banten yang sangat kental dengan nuansa Hazrumy. Tentu ini tidak lepas dari keislaman. adanya tarik menarik yang terjadi antara Di lain pihak, bagi Rano dengan Rano dan PDIP serta anggota koalisi memilih Embay sebagai pendampingnya dalam memilih calon pendamping Rano. merupakan bentuk konsistensi Rano Majunya Embay sebagai calon untuk membangun pemerintahan yang Wakil Gubernur Banten mendampingi bersih sehingga tidak memilih calon yang Rano tidak lepas dari pertimbangan berasal dari lingkaran keluarga Dinasti logika politik pragmatis. Embay dianggap Atut. Di awal Rano memang memiliki mampu meng-cover segala kelemahan semangat membangun isu berperang Rano. Terdapat beberapa poin kelemahan melawan korupsi. Ini pula yang menjadi Rano yang dapat menjadi penghambat penjelasan mengapa Haerul Jaman gagal bagi Rano dan partai pendukungnya mendampingi Rano meskipun sempat dalam suksesi kompetisi elektoral. mendapatkan tawaran dari berbagai Pertama,secara sosio-historis Rano partai anggota koalisi. Sebab, memilih Karno bukanlah salah satu tokoh yang Jaman sebagai calon wakil Rano dapat termasuk dalam barisan sejarah para menjadi boomerang karena publik pejuang pendirian Provinsi Banten. Hal menganggap inkonsistensi Rano. ini akan menjadi kelemahan bagi Rano Sebenarnya, Embay sendiri tidak karena dianggap tidak memiliki pernah berniat untuk maju dalam kontribusi bagi pembangunan di Banten. kontestasi Pilkada Banten. Begitu Kedua, secara sosio-kultural, Rano Karno strategisnya peran dan posisi Embay di bukan termasuk tokoh yang berasal dari Banten, tawaran untuk maju sebagai asli Banten. Padahal dalam konteks calon gubernur atau wakil gubernur politik lokal di Banten, politik identitas selalu mengalir dari berbagai partai dalam konteks putra asli daerah (PAD) politik, khususnya partai yang berasaskan masih sangat kuat. Kelemahan tersebut Islam. Tidak hanya PPP yang menjadi semakin diperparah dengan kenyataan partai Embay, PKS, PKB dan PAN sering bahwa Rano Karno kurang dalam hal menawari Embay untuk maju setiap kali membangun relasi yang intensif dengan memasuki momentum politik di Provinsi tokoh-tokoh di Banten. Banten. Dari awal memang Embay konsisten untuk tidak terjun ke dalam

123

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 dunia politik praktis. Embay nampaknya terlebih kedua nama tersebut memang lebih nyaman sebagai seorang pengusaha menginginkan berpasangan dengan Rano. terkenal di Banten. Namun demikian, Karena Andika Hazrumy sudah terlanjut berbagai lobby politik yang terus terus mendeklarasikan diri sebagai calon wakil dilakukan oleh PPP telah meluluhkan gubernur mendampingi Wahidin Halim, Embay sampai pada detik-detik terkakhir maka figur Haerul Jaman menjadi pendaftaran calon gubernur dan wakil semakin kuat. Hal ini diperkuat dari gubernur ke KPU Banten, Embay tampil sebuah keputusan politik dari elit PDIP di sebagai calon wakil gubernur dari partai seluruh tingkat DPC Kabupaten/Kota di PPP mendampingi Rano. Banten secara serempak mengusulkan Proses pencalonan Rano Karno nama Haerul Jaman ke DPP PDIP. dan Embay Mulya Syarief terbilang Seperti diketahui, di internal DPP sangat alot dan penuh dengan drama PDIP penggodokan nama pendamping politik. Rano Karno dan PDIP yang sudah Rano berlangsung hampir satu bulan. merasa “diatas angin” karena banyaknya Sejumlah nama yang sejak awal memang hasil lembaga survei yang mengatakan disodorkan Rano seperti Sekda Banten Rano Karno unggul dari segi popularitas Ranta Suharta, mantan Bupati Serang dan elektabilitas, tetapi dalam proses Ahmad Taufik Nuriman, Walikota Serang perjalanannya justru baik Rano Karno Tb Haerul Jaman, dan mantan birokrat dan PDIP mengalami dilema yang Asmudji HW, perlahan mengerucut ke berkepanjangan perihal siapa yang akan dua nama. Pertarungan di DPP meruncing mendampingi Rano Kano sebagai calon untuk mengunci satu dari dua nama, Wakil Gubernur. Dibalik terpilihnya yakni Tb Haerul Jaman dan Ranta Embay Mulya Syarif sebagai calon Suharta. Nama Embay sejak awal tidak pendamping Rano Karno tidak lepas dari pernah masuk dalam bursa bakal calon dinamika politik didalamnya. Sebelum wagub yang diusulkan Rano maupun Embay muncul ke permukaan, PDIP partai koalisi (www.radarbanten.co.id 13 mengalami konflik internal partai perihal Maret 2018). siapa bakal calon yang akan mendampingi Rano Karno pada dasarnya tidak Rano Karno. Baik Rano dan PDIP kerap berkenan untuk berpasangan dengan tidak menemukan satu kesepakatan Haerul Jaman karena Ia berkomitmen politik yang sama mengenai kriteria calon untuk membangun pemerintahan yang wakil gubernur untuk Rano. bersih dengan lepas dari bayang-bayang Polemik di tubuh PDIP paling tidak politik dinasti. Menggandeng Haerul terjadi karena adanya ketegangan antara Jaman sebagai calon wakil gubernur permintaan di internal DPP PDIP dan mendampingi Rano merupakan bentuk Rano Karno. Rano sendiri sebenarnya inkonsistensi Rano. Sebenarnya Rano menginginkan calon wakil sangat berharap internal DPP PDIP pendampingnya berasal dari seorang mengizinkan dirinya berpasangan dengan birokrat karena menyadari Rano memiliki calon wakil pilihannya. kelemahan dalam memimpin birokrasi di Proses yang sangat alot dalam Banten. Karena itu munculah nama Ranta proses penentuan calon wakil gubernur Soeranta (Sekda Banten) dan Asmudji HW yang akan mendampangi Rano baik (mantan birokrat). Tetapi, internal DPP antara internal DPP PDIP maupun PDIP menginginkan Andika Hazrumy dan anggota partai koalisi membuat PPP Haerul Jaman menjadi pendamping Rano, kemudian menyodorkan nama Embay

124

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Mulya Syarif untuk menjadi pendamping 2016, Embay hadir langsung di kantor Rano. Untuk memuluskan rencana DPP PDIP yang berlokasi di Menteng, tersebut, DPP PPP segera mengeluarkan Jakarta Pusat. Bahkan pengumuman surat dukungan kepada Embay untuk tersebut disiarkan secara langung oleh mendampingi Rano. Namun permintaan sejumlah televisi nasional (Asiman, 2016: PPP yang mengusulkan Embay tidak serta 138-139). merta direspon secara positif oleh Tidak adanya nama Embay Mulya internal DPP PDIP. DPP PDIP Korwil Syarief dalam daftar pasangan calon Jabar-Banten, Ribka Tjiptaning tidak kepala daerah yang dimumkan oleh menginginkan Rano berpasangan dengan Sekjen PDIP disebabkan karena Embay Embay karena Embay memiliki kedekatan baru saja mendapatkan restu dari DPP secara personal dengan Ahmad Taufik PDIP untuk mendampingi Rano Karno Nuriman (ATN). Bahkan seperti diketahui beberapa hari sebelum malam penentuan sebelumnya, Embay sempat menjadi tim pengusungan calon kepala daerah yang sukses ATN dalam proses pencalonan diumumkan oleh DPP PDIP. Meskipun bakal calon. Embay datang langsung menghadiri acara Dilema PDIP dalam mencari sosok pengumuman dukungan calon oleh DPP calon wakil gubernur pendamping Rano PDIP dan telah menyepakati untuk tidak kunjung mendapatkan titik terang disandingkan dengan Rano Karno pada karena alotnya proses komunikasi politik hari sebelumnya tetapi tidak menjamin diantara calon kandidat dan PDIP. bahwa Embay benar-benar mendapat Namun, detik-detik pendaftaran pasangan restu dari PDIP. Tidak adanya nama calon ke KPU Banten sudah semakin Embay Mulya Syarief dalam daftar nama mendekat. Dalam situasi keterdesakan, calon yang diusung oleh PDIP membuat akhirnya Embay Mulya Syarief secara publik bertanya-tanya perihal siapa bakal resmi disandingkan dengan Rano Karno. calon pendamping Rano Karno yang Embay merupakan rekomendasi dari PPP sesungguhnya, terlebih pimpinan DPP yang kemudian diterima oleh PDIP. PDIP tidak memberikan keterangan Terkait dengan sosok Embay, Rano tidak secara resmi kepada media perihal tidak mempermasalahkan bahkan menyambut adanya nama calon wakil gubernur dengan baik. Tetapi sayangnya, muculnya pendamping Rano Karno dalam daftar Embay di saat-saat injury time membuat pengumuman pengusungan calon. namanya tidak tertera dalam daftar Tetapi semua teka-teki perihal pasangan calon yang diumumkan oleh pendamping Rano sesungguhnya mulai Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristyanto. menemukan titik terang pada saat Ketua Dari 101 calon gubernur dan wakil Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri gubernur, hanya 7 calon kepala daerah akhirnya menandatangani rekomendasi yang nama-namanya disebutkan oleh pengusungan Rano Karno dan Embay Sekjen PDIP. Sementara 94 calon kepala Mulya Syarief sebagai calon gubernur dan daerah lainnya hanya diumumkan lewat wakil gubernur. Deklarasi pasangan ini situs resmi PDIP. Dari 7 calon kepala berlangsung di Stadion Maulana Yusuf, daerah tersebut untuk Pilkada Banten, Ciceri Kota Serang pada hari Jum’at 23 hanya nama Rano yang diumumkan September 2016. sementara nama calon wakilnya tidak Dalam konteks partai politik, ada. Padahal pada saat malam penentuan terbangunnya peta koalisi dalam itu tepatnya hari Selasa, 20 September pencalonan Rano Karno dan Embay juga

125

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 tidak lepas dari pertimbangan komposisi ketua DPD PPP Provinsi Banten, Agus ideologi partai untuk kepentingan suksesi Setiawan bahwa koalisi partai politik pada pemenangan pasangan calon yang dalam konteks Pilkada Banten 2017 yang mereka dukung. PDIP dan Nasdem teridiri dari partai PPP, PDIP dan Nasdem merupakan partai dengan aliran dalam mendukung pasangan calon Rano nasionalis-sekuler sehingga kedua partai dan Embay salah satunya juga terinspirasi tersebut merasa mengalami kesulitan dari eskalasi koalisi nasional dimana dalam melakukan mobilisasi pemilih ketiga partai tersebut masuk dalam satu mengingat berdasarkan pada kondisi barisan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), sosio-kultural, pemilih di Banten koalisi pemerintahan. Meskipun mayoritas muslim dan masyarakat demikian, nampaknya konfigurasi koalisi Banten sangat kental dengan nuasa Islam. lokal yang mengacu pada peta koalisi Mengajak partai yang berasakan Islam nasional masih dianggap “kebetulan” atau berbasis masa Islam menjadi sebuah mengingat pada beberapa daerah bahkan alternatif bagi PDIP dan Nasdem dalam masih pada satu provinsi yang sama pun, mengamankan perolehan suara. Saat itu dinamika koalisi cenderung dinamis dan PPP menjadi partai yang dianggap selalu berubah-ubah. memiliki sinyal yang kuat untuk Meskipun Rano Karno merupakan bergabung dengan PDIP untuk calon yang dengan popularitas dan mendampingi Rano Karno. PPP elektabilitas yang sangat tinggi memanfaatkan peluang atas kegamangan dibandingkan dengan calon lain dalam proses pengisian calon wakil berdasarkan hasil dari berbagai lembaga gubernur yang akan mendampingi Rano survei, tetapi hasil akhir dari proses karena alotnya negosiasi politik baik dari penghitungan suara sah KPU Banten sudut pandang PDIP maupun Rano Karno. justru memenangkan pasangan Wahidin Ketika PDIP membuka komunikasi politik Halim dan Andika Hazrumy. Perolehan dengan PPP, sinyal untuk meminta suara kedua pasangan tersebut sangatlah rekomendasi nama bakal calon yang akan tipis. Pasangan Rano Karno dan Embay mendampingi Rano dari PPP semakin Mulya Syarief unggul di enam terbuka. Koalisi diantara keduanya kabupaten/kota sementara pasangan menjadi sulit dihindarkan. Dengan kata Wahidin Halim dan Andika Hazrumy lain, pertimbangan koalisi ini berorientasi unggul hanya di dua kabupaten/kota. jangka pendek, ideologi partai hanya Meskipun demikian, total dari jumlah dijadikan simbol untuk tujuan keseluruhan perolehan suara, pasangan maksimalisasi perolehan suara. Wahidin Halim dan Andika Hazrumy “Kita berkoalisi, karena PDIP kan tampil sebagai pemenang. Pasangan murni nasionalis, sementara di Wahidin Halim dan Andika Hazrumy Banten kan karakteristik meraih 2.411.213 suara atau 50,95 masyarakatnya religius, maka persen sementara pasangan Rano Karno pikirannya sederhana membutuhkan dan Embay Mulya Syarief meraih warna hijau di daerah hijau” sebanyak 2.321.323 suara atau 49,05 (Wawancara dengan Agus Setiawan, persen. Wahidin halim-Andika Hazrumy Ketua DPD PPP Provinsi Banten) unggul tipis dengan selisih suara sebesar

1,90 persen atau sebanyak 89.890 suara. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari hasil wawancara dengan

126

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Bentuk Koalisi Partai: Ideologis atau Embay. Koalisi partai belum dapat Pragmatis dikatakan minimal winning coalitions Jika mengacu pada teori koalisi karena hanya mencapai jumlah perolehan menurut Arend Lijpart yang membagi kursi DPRD Banten sebanyak 28 kursi, bentuk koalisi menjadi dua yaitu policy sangat jauh dari ketentuan 50+1 persen. based coalitions dan policy blind coalitions, Koalisi partai ini pun terbilang ramping maka dalam konteks koalisi partai politik karena hanya terdiri dari tiga partai yaitu pada Pilkada Banten 2017 cendrung lebih PDIP, PPP dan Nasdem. Meskipun mengarah pada bentuk koalisi yang kedua demikian, bukan berarti bahwa koalisi ini yaitu policy blind coalition. Koalisi bentuk mengarah pada bentuk policy based ini lebih menekankan pada maksimalisasi coalitions yaitu koalisi yang kekuasaan ketimbang memperhatikan mengedepankan kedekatan ideologi kedekatan jarak ideologi dan platform partai. Koalisi pasangan Rano dan Embay partai. Hal ini nampak pada konfigurasi juga mencerminkan bahwa ideologi partai koalisi partai politik pasangan Wahidin belum menjadi prioritas utama yang Halim dan Andika Hazrumy dimana tujuh melatarbelakangi pembentukan koalisi. partai politik yang mendukung mereka Ini dapat terlihat dari tiga partai koalisi mempunyai varian ideologi yang sangat menunjukkan variasi ideologi yang beragam, ada yang beraliran nasionalis- beragam. PDIP dan Nasdem dengan sekuler, nasionalis-agamis dan islamis. ideologi nasionalis-sekuler sedangkan Meminjam istilah Agus Sutisna PPP merupakan partai yang berasaskan yang menyebut bentuk koalisi tersebut Islam. Komposisi koalisi yang tidak dengan istilah “koalisi campur sari”. mencerminkan hubungan kedekatan Karena pertimbangan ideologi partai jarak ideologi partai. tidak menjadi prioritas dalam Konfigurasi peta koalisi partai membentuk koalisi, maka orientasi utama politik kedua pasangan calon yang dari alasan terbentuknya koalisi ini mengarah pada bentuk policy blind adalah untuk memaksimalkan kekuasaan coalition ini diperkuat oleh argumen lain (office seeking). Hal ini dilihat dari koalisi yang menjadi ciri dari bentuk koalisi Wahidin Halim dan Andika Hazrumy yang tersebut. Pertama, menekankan prinsip berhasil mengumpulkan dukungann ukuran atau jumlah kursi. Sebagaimana partai dengan perolehan kursi di DPRD yang telah disinggung sebelumnya bahwa melebihi 50+1 persen. Dari 75 total kursi koalisi yang mengarah pada bentuk policy DPRD Banten, koalisi partai politik blind coalition lebih mengutamakan pendukung pasangan Wahidin Halim dan pertimbangan jumlah kursi yang Andika Hazrumy mencapai 47 kursi. diperoleh partai politik di legislatif Karena itu, koalisi Wahidin dan Andika dengan mengabaikan asas dan ideologi dapat dikatakan telah mencapai batas yang menjadi identitas partai. Artinya, kemanangan minimal (Minimal winning partai-partai akan membuka hubungan coalitions). Sementara jika dilihat dari kerjasama dengan partai lain semaksimal jumlah partai koalisi Wahidin dan Andika mungkin dalam proses pencalonan yang mencapai 7 kursi maka dapat kandidat. Dalam konteks Pilkada Banten, dikatakan bahwa koalisi ini termasuk koalisi ini nampak dari pasangan Wahidin oversized coalition. Halim dan Andika Hazrumy yang sukses Lain halnya dengan koalisi partai mengumpulkan dukungan 7 partai politik pendukung pasangan Rano Karno dan

127

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 dengan jumlah perolehan kursi di DPRD menjadi pertimbangan partai untuk Banten mencapai 47 kursi. memberikan dukungan terlepas dari Wahidin Halim dan Andika partai mana mereka berasal dan apakah Hazrumy memiliki kepentingan untuk figur tersebut memiliki komitmen yang mengumpulkan dukungan partai sama dengan ideologi dan platform partai semaksimal mungkin tidak hanya sebatas yang bersangkutan. Figur Rano Karno untuk memenangkan pemilihan tetapi yang kapasitasnya sebagai incumbent, juga untuk mengontrol dinamika politik Wahidin Halim yang dianggap memiliki yang terjadi di ranah DPRD Banten. pengalaman birokrasi dan politik yang Dengan mendapatkan dukungan sangat matang, Andika Hazrumy dengan mayoritas parlemen akan menjamin hegemoni Golkar dan jaringan keluaraga bahwa pemerintahannya didukung dinasti Atut Chosiyah yang kuat di Banten mayoritas anggota parlemen di DPRD dan Embay Mulya Syrief yang Banten. Peta politik di DPRD sejatinya merepresentasikan kalangan islamis dan memang tidak bisa dinafikan karena tokoh Banten yang berpengaruh, terdapat persayaratan ambang batas bagi kesemuaannya memiliki alasan kuat yang partai dalam mengusulkan pasangan melatarbelakangi partai-partai politik calon kepala daerah. untuk memberikan dukungan atau tidak Kedua, asumsi partai bertujuan kepada calon kandidat yang office seeking. Karena ideologi partai bersangkutan. tidak menjadi pertimbangan utama dalam Calon kandidat yang memiliki membentuk koalisi maka tendensi popularitas, elektabilitas dan potensi pragmatisme menjadi sangat kentara kemenangan maksimal berpeluang besar dimana partai-partai politik lebih dalam merebut dukungan partai. Metode berorientasi untuk mencari kekuasaan survei kerap dijadikan sebagai salah satu lewat kontestasi pilkada. Kebijakan- dasar pertimbangan politik bagi partai kebijakan partai yang dituangkan melalui untuk melihat calon kandidat yang program dan kinerja calon pasangan potensial dan kemudian memberikan kepala daerah menjadi tidak penting. dukungan. Dengan demikian, hal tersebut Partai-partai akan merapat membentuk semakin memperkuat bahwa kriteria koalisi dengan partai lain yang memiliki kedekatan jarak ideologi partai tidak potensi kemenangan maksimal. Artinya, mendapat perhatian utama. Perilaku selain partai, peran figur bisa menjadi partai mencerminkan sifat pragmatis alasan yang kuat terhadap proses ketimbang ideologis. Sebagaimana yang terbentuknya koalisi selama memiliki dikutip dari hasil wawancara dengan kriteria kemenangan. Bahkan faktor figur berbarapa partai: bisa lebih unggul dibandingkan faktor “Ya kan Nasdem itu sudah saya partai politik dalam penentuan peta katakan tadi dalam koalisi ini melihat koalisi. figur bahwa Rano telah memasuki Dalam konteks Pilkada Banten persyaratan dan hasil survei, 2017 memperlihatkan bagaimana peran popularitasnya tinggi. Jadi kalau pun figur sangat sentral dalam proses misalnya Rano dari Golkar, maka Nasdem akan berkoalisi dengan pembentukan koalisi partai. Bakal calon Golkar….. Kalau koalisi itu kan bukan melakukan safari politik ke berbagai dipengaruhi oleh partai. Partai ini partai politik untuk mendapatkan tidak tahu bahwa Rano ini diusung dukungan. Begitu pula kriteria dari figur

128

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

oleh partai mana pun kan kita tidak kompromi politik antarpartai yang tahu. Masing-masing partai itu ada pragmatis. mekanisme tertentu. Nah, Nasdem Ketiga, argumen yang menguatkan ada sistem yang dibangun. Kemudian bahwa koalisi partai pada Pilkada Banten ternyata disana ada PDIP dan PPP ya 2017 cenderung mengarah pada praktik sudah bergabung. Karena bergabung policy blind coalitions adalah koalisi sulit itu konteksnya dalam rangka diprediksi dan loyalitas peserta koalisi pendaftaran. Karena ada persyaratan tidak terjamin. Peta koalisi pada akhirnya ambang batas”. (Wawancara dengan Aris Alwani, Sekretaris Wilayah DPP menjadi sangat cair dan dinamis serta Nasdem Provinsi Banten). sulit diprediksikan mengenai konfigurasi peta politik yang akan terbentuk pada Lain halnya dengan PPP yang Pilkada Banten selanjutnya. Hal ini dapat menganggap bahwa tidak terjadi terkonfirmasi dengan meilihat benturan ideologi yang dianut oleh partai perkembangan koalisi partai politik meskipun komposisi koalisi merupakan dalam setiap momentum Pilkada di perpaduan antara nasionalis-sekuler dan Banten yang selalu berubah. islamis. Terjadi pergeseran peta koalisi yang “Benturan ideologi itu ngga ada. Itu sangat dramatis. Golkar dan PDIP yang secara teori iya ada perbedaan selalu beriringan selama dua periode ideologi.Tapi secara praktik ngga ada. Pilkada Banten tetapi pada saat Pilkada Karena kita tau bahwa Indonesia ini Banten 2017 mereka harus berhadapan. tidak hanya dipandu oleh nilai-nilai Begitupula dengan Wahidin Halim yang keislaman tetapi ada kebhinekaan sejak awal diprediksi tidak akan yang memang sudah sama-sama kita berkoalisi dengan calon yang berasal dari terima sebagai nilai. Jadi ga ada dinasti keluarga Atut karena memiliki masalah perbedaan ideologi” komitmen anti-korupsi, tetapi Pilkada (wawancara dengan Agus Sutisna, 2017 prediksi itu meleset. Wahidin Halim Ketua DPD PPP Provinsi Banten). menggandeng Andika Hazrumy sebagai Beberapa pernyataan dari elit pasangan calon gubernur dan wakil partai politik diatas menunjukkan gubernur yang berasal dari Partai Golkar inkonsistensi mereka terhadap nilai-nilai sekaligus merupakan bagian dari dinasti ideologis yang dibangun partai politik Atut Chosiyah. sebagai identitas politik mereka yang Sifat koalisi yang cair dan dinamis membedakan dengan partai lain. ini pula yang kemudian menjadi alasan Sekalipun misalnya dalam konteks koalisi, mengapa loyalitas anggota partai koalisi ideologi partai tidak menjadi tidak terjamin. Tidak ada yang pertimbangan utama, paling tidak dalam menunjukkan komitmen bahwa koalisi hal penentuan dukungan calon kandidat yang terbentuk hari ini akan dipelihara memiliki komitmen dan preferensi yang untuk menghadapi pilkada selanjutnya. sama dengan agenda perjuangan Sekalipun memperlihatkan adanya unsur ideologis partai politik. Tetapi dalam kesamaan peta koalisi pada pilkada konteks Pilkada Banten 2017, hal sebelumnya tidak lebih dari sekedar demikian belum nampak terlihat. Koalisi sebuah kebetulan. Bahkan, dalam konteks partai politik masih dikendalikan oleh perkembangan peta koalisi partai politik dalam setiap momentum Pilkada Banten belum menunjukkan adanya konsep

129

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 koalisi yang permanen. Konsep koalisi co.id/pilgub-2017-pdip-akhirnya- yang dibentuk sangat parsial dan putuskan-embay-sebagai- situasional. pendamping-rano/. Sutisna, Agus. (2017). Memilih Gubernur, Kesimpulan Bukan Bandit: Demokrasi elektoral Pilkada Banten berada dalam dan Pilgub 2017 di Tanah Jawara. Yogyakarta: Deeppublish. pusaran pragmatism partai politik. Koalisi Tangselpos.co.id. ATN Dekat dengan partai politik yang terbentuk lebih Prabowo. Diakses 10 Januari 2018 mengarah pada bentuk policy blind dari https://tangselpos.co.id/atn- coalition. Pada akhirnya, dinamika koalisi dekat-dengan-prabowo/. partai politik dalam pencalonan kepala Titiknol.co.id. Ada Jayabaya di Deklarasi daerah pada Pilkada Banten 2017 Hanura Dukung Pasangan WH- cenderung pragmatis, elitis, oligarkis dan Andika. Diakses 15 Januari 2018 berorientasi office seeking. Koalisi tidak dari ditopang oleh alasan untuk memenuhi https://titiknol.co.id/politik/ada- kepentingan visi dan ideologi dari partai jayabaya-di-deklarasi-hanura- politik yang tergabung. Koalisi tidak dukung-pasangan-wh-andika/. dibangun atas asas keseimbangan Wardani, Budi Eko. (2007). Koalisi Partai sehingga sangat terlihat dominasi Politik Dalam Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung: Kasus kekuasaan berada dan ditentukan oleh Pilkada Provinsi Banten. Tesis: UI partai politik yang lebih besar. Motivasi berkoalisi sangat pragmatis.

Referensi Agustino, Leo. (2014). Pengantar Ilmu Politik. Serang: Unirta Press. Asiman, Syair. (2016). Embay Mulya Syarief: Jawara Wong Cilik. Kabar Banten: Serang Banten. Bantennews.co.id. Baru Sehari Daftar, Nama Taufik Nuriman Bakal Dicoret PDIP. Diakses 13 Maret 2018 dari https://www.bantennews.co.id/bar u-sehari-daftar-nama-taufik- nuriman-bakal-dicoret-pdip/. Hamid, Abdul. (2014). A Familiy Matter: Political Corruption in Banten, Indonesia. Asian Politics and Policy 6(4), 557-593 Lijphart, Arend. (1984). Democracies: Patterns of Majoritarian and Consensus Government in Twenty-One Countries. Yale: Yale University. Radarbanten.co.id. Pilgub 2017, PDIP Akhirnya Putuskan Embay sebagai Pendamping Rano. Diakses 13 Maret 2018 dari https://radarbanten.-

130

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Pendidikan Pemilih dan Penguatan Demokrasi

Ahmad Imron Rozuli, Muhtar Haboddin Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya

Abstrak: Tulisan ini berusaha menelaah tautan antara pendidik pemilih dengan politik kewarganegaran di satu sisi, sementara di sisi yang lain mengaitkan pendidikan pemilih dengan penguatan demokrasi. Cara pandang ini sangat berbedah dengan kajian pendidikan pemilih, yang menempatkan pemilu sebagai fokus sentralnya. Bagi penulis, pendidikan pemilih perlu diperluas maknanya dengan mengaitkan politik kewarganegaraan dan demokrasi. Pendidikan pemilih berkontribusi menciptakan warganegara yang cerdas, kritis, dan rasional dalam menggunakan hak politiknya. Pada saat yang sama, mandiri dan bebas dalam menyuarakan tuntutan, keinginan, dan kepentingan politiknya. Lebih jauh lagi, hasil dari pendidikan pemilih memungkinkan warganegara melakukan kontrol terhadap kinerja pemerintahan dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Dengan kata lain, pendidikan pemilih akan menambah kapasitas warganegara bila berhadapan dengan pemerintahan. Kata kunci: Demokrasi; Kewarganegaran; dan Pendidik Pemilih.

Abstract: This paper attempts to examine the link between voter educators and citizenship politics on the one hand, while on the other hand linking voter education with strengthening democracy. This perspective is very different from the study of voter education, which places the election as its central focus. For writers, voter education needs to be extended its meaning by linking the politics of citizenship and democracy. Voter education contributes to creating citizens who are smart, critical, and rational in using their political rights. At the same time, independent and free in voicing their demands, desires and political interests. Furthermore, the results of voter education enable citizens to exercise control over the performance of government in carrying out their duties and functions. In other words, voter education will increase the capacity of citizens when dealing with government. Keywords: Democracy; Citizenship; and Voter Educators.

Pendahuluan Caroline Paskarina, dkk. 2015 Suryanef [2015], Manik [2015], Arinanto “..demokrasi adalah jalan yang memung- [2002], dan Santoso [2014]. Semua kinkan pemilih menjadi berdaya dan penulis tersebut mengkaji pendidikan berdaulat...”. pemilih dengan mengaitkan pemilu dan Pendidikan pemilih merupakan pemilih pemula. Pendidikan pemilih bagian penting dalam pemilu maupun merupakan bagian dari penyelenggaraan demokrasi. Begitulah kesan yang muncul pemilu. Sedangkan pemilih pemula ketika membaca pendidikan pemilih yang merupakan salah satu isu penting yang ditulis beberapa sarjana. Misalnya, mendapat perhatian baik bagi Wollack, [1997], Prihatmoko [2003], penyelenggara pemilu maupun peserta

131

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 pemilu. Kepentingan peserta pemilu pemberian hak politik. Misalnya, Kenneth terhadap pemilih pemula berkaitan D Wollack, [1997;49] memaknai dengan suara, sedangkan bagi pendidikan pemilih adalah: membuat penyelenggara agar pemilih pemula warganegara memahami arti penting berpartisipasi dalam pemilu. pemberian suara, mengerti hak pilih, Tulisan ini tidak ikut dalam arus mengetahui prosedur pemberian suara, pemikiran tersebut. Tetapi mencari sisi dan memiliki pengetahuan untuk dalam memahami pendidikan pemilih. membuat pilihan-pilihan politik. Sisi lain yang dimaksud dengan Pendapat yang kurang lebih sama menempatkan pendidikan pemilih dalam disampaikan Joko J Prihatmoko [2003; tautannya dengan politik kewarganega- 192], yang mengartikan pendidikan raan di satu sisi, sedangkan pada sisi yang pemilih sebagai: kegiatan pendidikan lain, pendidikan pemilih bertautan politik yang dirancang secara sadar untuk dengan penguatan demokrasi. Dengan memahami hal-ihwal pemilu dan partai kata lain, tulisan ini ingin memberikan politik, hubungan pemilu dan demokrasi, penafsiran lebih luas dalam meneropong proses pemilu, arti dan manfaat pemilu, gagasan pendidikan pemilih. Tulisan ini prinsip-prinsip pemilu yang jujur, adil dan dimulai dengan konsepsi pendidikan demokratis. pemilih. Konsepsi ini memberikan pijakan Sedangkan Peraturan Komisi dalam memahami pendidikan pemilih. Pemilihan Umum [PKPU] No. 10/2018 Selanjutnya melakukan pemaparan tentang sosialisasi, pendidikan pemilih dan singkat mengenai literatur yang sejenis. partisipasi masyarakat, mendefinisikan Tujuannya adalah mendudukan bahwa pendidikan pemilih sebagai proses tulisan ini berbeda dengan kajian penyampaian informasi kepada pemilih sebelumnya. Penjelasan berikut untuk meningkatkan pengetahuan, menggambarkan tautan pendidikan pemahaman, dan kesadaran pemilih pemilih dengan politik kewarganegaan, tentang pemilu. Semua definisi tersebut dan tautan pendidikan pemilih dengan memiliki titik temu, yakni memaknai demokrasi. Tulisan ini ditutup dengan pendidikan pemilih semata-mata beberapa catatan kritis. berkaitan dengan pemberian hak suara dalam pelaksanaan pemilu. Warga Makna Pendidikan pemilih masyarakat diberikan pengetahuan dan Pendidikan pemilih sejatinya pemahaman persoalan pemilu, prosedur, dilakukan secara terus menerus. Namun, dan tatacara memberikan suara. Ada fakta menunjukkan lain. Pendidikan kesan yang kuat bahwa dalam pendidikan pemilih hanya dilakukan menjelang pemilih berlangsung monolog dan pemilihan, dan aktor yang melakukan membosankan. Warga masyarakat pendidikan pemilih adalah penyelenggara sebagai objek dari proses pendidikan pemilu, partai politik, dan masyarakat pemilih. Nuansa formalistik sangat kental sipil yang konsen dengan isu pemilu. terasa. Padahal, hakikat dari pendidikan Dengan aktor penyelenggara tersebut, pemilih adalah membangun kesadaran maka kegiatan pendidikan pemilih selalu kritis dan mengangkat martabat politik dimaknai dengan pemberian suara dan warganegara yang sebelumnya sebatas

132

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 menjadi penonton, atau menjadi votes, seperti kinerja partai politik selama yakni punya banyak pilihan dan voice duduk di lembaga politik. Ketujuh, yakni memiliki suara yang bermakna pendidikan pemilih akan melahirkan [Dwipayana; 2004;38]. gerakan anti-politik busuk dan anti Dengan kata lain, pendidikan politikus korup dalam pemilihan 2019 pemilih membuat warganegara aktif, [Haboddin, 2015;19]. bukan saja dalam urusan pemberian Daftar di atas menunjukkan bahwa suara, tetapi juga ikut berpartisipasi pendidikan pemilih berkointribusi dalam dalam proses politik yang lebih luas. menguatkan kapasitas warganegara yang Karena itu, pendidikan pemilih berujung pada penguatan demokrasi. diharapkan pertama, menciptakan Pada titik inilah pendidikan pemilih perlu warganegara yang aktif. Kedua, dilembagakan dan dilakukan secara membangunan warganegara yang kritis berkelanjutan dan terencana karena [Prihatmoko [2003;193]. Menghadirkan merupakan bagian penting dari warganegara yang aktif dan kritis penguatan politik warganegara dan merupakan bagian penting dalam penguatan demokrasi substansial. membangun demokrasi. Karena demokrasi menjamin partisipasi politik Pemetaan kajian pendidikan pemilih dan memungkinkan warganegara Sebagian besar literatur yang mengontrol kekuasaan politik. mengkaji pendidikan pemilih selalu Ketiga, meningkatkan partisipasi dikaitkan dengan pemilu. Kesan ini pemilih. Kesadaran tentang pentingnya muncul setelah membaca dan menelaah penggunaan hak suara dalam pemilu sejumlah buku dan jurnal. Prihatmoko dilakukan secara intensif dan meluas [2003;191-192] menyamakan antara sehingga partisipasi pemilih dapat pendidikan pemilih dan pendidikan meningkat. Keempat, meningkatkan politik yang bermuara pada pembangu- kualitas partisipasi pemilih. Angka nan demokrasi dan kesadaran politik. kecurangan pemilih, konflik pemilih, dan Selanjutnya, ia mengatakan bahwa mobilisasi pemilih dapat dikurangi pendidikan pemilih adalah kegiatan sedemikian rupa melalui pendidikan pendidikan politik. Cara berpikir ini perlu pemilih yang berkualitas. Kelima, diberi catatan. Pertama, secara legal membantu penyelenggara pemilu. formal merujuk pada PKPU No 10/2018 Semakin banyak pemilih yang paham tidak disebutkan kegiatan pendidikan dengan proses pemilu dan demokrasi pemilih adalah kegiatan pendidikan dapat memudahkan dan meringankan politik. Kedua, pendidikan pemilih kerja penyelenggara pemilu karena merupakan ranah penyelenggara pemilu, masing-masing sudah paham dengan sedangkan pendidikan politik merupakan proses dan bagaimana seharusnya salah satu fungsi partai politik. pemilih bertindak [Husni, 2015;2]. Catatan lainnya, bahwa pendidikan Keenam, pendidikan pemilih akan pemilih bersifat temporer. Padahal dalam membangun kesadaran kritis rangka mencerdaskan pemilih, seharus- warganegara untuk memilih partai politik nya pendidikan pemilih dilakukan secara dengan bersandar pada ukuran akal sehat terus menerus agar warganegara tersebut

133

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 bisa berperan aktif dalam proses politik pemilih pemula untuk terlibat dalam dan pemerintahan. Sedangkan Suryanef kegiatan politik. Meskipun demikian, [2015] menulis pendidikan pemilih yang tidak ditunjukkan bagaimana upaya yang dikaitkan dengan pemilih pemula. Bagi bisa dilakukan dalam kerangka Suryanef, melalui pendidikan pemilih memberikan kesadaran politik. Sementa- diharapkan agar pemilih pemula berparti- ra Haboddin [2015] memaparkan cara sipasi dalam memberikan suaranya dalam cerdas dalam melakukan pendidik pemilu. Namun, dampak partisipasi pemilih. Yang berwenang dalam pemilih pemula dalam pembangunan melakukan pendidikan pemilih adalah demokrasi tidak dibicarakan lebih penyelenggara pemilu, partai politik, dan lanjutnya. Sejatinya, poin ini menjadi lembaga Lembaga Swadaya Masyarakat. penting karena tindakan pemilihan akan Ketiga lembaga ini berkontribusi bermakna apabila warga [citizen] kritis, menyadarkan pemilih dalam mengguna- dan aktif berpartisipasi dalam proses kan hak pilihnya. Dalam jajak pendapat politik. Selanjutnya, karya Santoso [2014] Kompas, [2/4/2018] terungkap fakta yang berjudul pendidikan politik terhadap tentang kesadaran pemilih yang akan pemilih pemula. Poin penting dari tulisan menggunakan hak pilihnya dalam pemilih ini adalah pendidikan politik diharapkan pemimpin mencapai 69,9 persen. Untuk memberikan kesadaran politik kepada lebih jelasnya lihat tabel 1.

Tabel 1. Pemilih maknai hak pilih Memaknai hal pilih Prosentase Wajib digunakan untuk memilih pemimpin 69.9 Hak pilih tidak wajib 1,1 Digunakan jika calon yang dipilih baik 28,5 Tidak tahu 0,5 Sumber:Kompas, 2/4/2018

Selain karya yang sudah demokrasi. Keterkaitan antara disebutkan, lembaga KPU juga pendidikan pemilih dengan politik menerbitkan buku Pedoman Pendidikan kewarganegaraan, pendidikan pemilih Pemilih [2015]. Buku ini memberikan dengan demokrasi tergambar pada bagan pedoman praktis dalam melakukan 1 berikut ini. pendidikan pemilih. Hal ini nampak dari pembabakannya. Misalnya, tujuan, prinsip, sasaran, strategi, dan dilengkapi dengan materi pendidikan pemilih. Dengan kata lain, buku ini berisi petunjuk praktis pendidikan pemilih. Karena buku ini berisi petunjuk praktis, maka tidak mengaitkan pendidikan pemilih dengan penguatan politik warganegara dan

134

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Bagan 1. Keterkaitan pendidikan pemilih: politik warganegara dan demokrasi

Memperkuat politik warganegara

Pendidikan pemilih Demokrasi yang berkualitas

Bagan ini menunjukkan sisi lain sosial-ekonomi, dan politik [Eko, dalam memahami pendidikan pemilih. 2013;30]. Selain itu, bagan ini juga mengilustrasikan Kedua, pendidikan pemilih sebuah perbedaan dalam menelaah mendorong terjadinya berpartisipasi pendidikan pemilih. Perbedaan ini langsung warga negara dalam diperlukan supaya tidak terjadi pemerintahan. Partisipasi masyarakat pengulangan dan pada saat bersamaan dalam pemerintahan sangat dimungkin- menawarkan penjelasan berbeda perihal kan dalam sistem politik demokrasi. pendidikan pemilih. Selebihnya, diharap- Dalam partisipasi politik, warganegara kan tulisan ini melengkapi karya-karya tidak hanya memilih pemimpin, tetapi sebelumnya. juga turut membuat kebijakan publik, dan pengawasan proses politik. Studi Afan Pendidikan pemilih memperkuat Gaffar [1998;241-242] yang berjudul politik kewarganegaraan merangsang partisipasi politik rakyat Pendidikan terhadap pemilih perlu menyebutkan empat bentuk. Pertama, perluasan makna dan tidak sekedar lobbying yaitu tindakan warganegara terjalin dengan pemilu. Mengapa? Karena untuk menghubungi pejabat pemerintah pendidikan pemilih akan memperkuat atau pun tokoh politik tersebut yang posisi warganegara [citizenship] dalam menyangkut masalah yang proses politik dan pemerintahan. Karena mempengaruhi kehidupan mereka. itu, pendidikan pemilih, tidak meluluh Kedua, organizational activity, yaitu berbicara hak pilih, tetapi juga ikut keterlibatan warganegara ke dalam bersuara [voice]. Pertama, bersuara hanya organisasi sosial dan politik, apakah itu bisa dilakukan apabila warganegara sebagai pimpinan, aktivis, atakah sebagai tercerahkan, memiliki pengetahuan anggota biasa. Ketiga, contracting, yaitu tentang hak dan kewajibannya. Bersuara partisipasi yang dilakukan oleh warga berarti ikut menyuarakan aspirasi. negara dengan secara langsung Aspirasi bisa dibagi menjadi tiga. mendatangi pejabat pemerintah ataupun Pertama, keinginan individu atau tokoh politik, baik dilakukan secara masyarakat untuk keperluan jangka individual atau pun dalam kelompok. pendek yakni peruk dan kedudukan Keempat, violence yaitu partisipasi politik. Kedua, kebutuhan untuk dengan menggunakan cara-cara kekera- memperbaiki persoalan bersama. Ketiga, san untuk mempengaruhi pemerintah. kepentingan yang terkait dengan hak-hak

135

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Empat bentuk partisipasi tersebut, Ketiga, pendidikan pemilih bisa hanya bisa dilakukan bila warga negara mencerdaskan warga negara mengguna- memiliki pengetahuan, pemahaman dan kan media massa sebagai intrumentasi kesadaran kritis terhadap proses politik penyampaikan aspirasi, tuntutan, dan yang sedang berlangsung. Lobbying dan kritik kepada pemerintah. Warga negara contracting sangat mudah dilakukan oleh yang memiliki pengetahun dan kesadaran warga negara dengan cara menghubungi politik akan menggunakan media massa langsung atau mendatangi langsung dalam membangun komunikasi politik pejabat pemerintahan bersangkutan. dengan pejabat publik. Begitu pula Selain itu, warga negara juga mengguna- sebaliknya, pemerintah atau pejabat kan sarana organisasi dalam membangun publik pun bisa menggunakan media koneksitas dengan pejabat publik. Karena massa dalam merespon tuntutan, itu, bentuk partisipasi warga negara, baik keinginan, keluhan, dan kritik yang Lobbying, organizational activity, dan ditujukan kepadanya. McNair [2004;96] contracting merupakan instrumentasi menyebut fenomena ini sebagai politik yang berguna dalam membangun jejaring dalam era media. Maksudnya, media dan koneksitas dengan pejabat politik sebagai aktor mediasi antara warga dalam lingkup pemerintahan. negara dengan pemerintah. Untuk lebih jelasnya bisa disimak bagan 2.

Bagan 2. Media sebagai instrumen mediasi

Pemerintah

Media Warga negara

Bagan 2 menempatkan pesan bisa memantapkan proses demokrasi sentral media sebagai mediasi antara agar lebih deliberatif dan inklusif. pemerintah dengan warga negara. Karena Keempat, pendidikan pemilih itu, kenetralan media dalam pemberitaan memperkuat posisi warga negara menjadi penting. Dalam sistem politik dihadapan pemerintah dan politisi. Salah yang demokratis media adalah penyam- gerakan warga negara dalam bung lidah pemerintah dan masyarakat. menjinakkan pemerintah melalui kontrak Karenanya, warga negara yang cerdas politik. Kontrak politik merupakan akan menggunakan media sebagai alat gerakan sadar politik yang mensyaratkan untuk berkomunikasi dengan pemerinta- calon pemimpin politik untuk setia pada han. Bahkan, di era sekarang ini, media nilai-nilai yang ditawarkan dalam kontrak internet mengkoneksikan relasi tersebut. Nilai-nilai yang terkandung pemerintah dengan masyarakat. Kompas, dalam kontrak politik adalah [a]. Pejabat [19/3/2018] menyebut internet dianggap publik dituntut untuk memiliki komitmen yang kuat dalam membela dan

136

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 memperjuangkan nasih warga negara; [2] dan rasional. Pendidikan pemilih memang tuntutan kepada pejabat publik untuk diorientasikan agar warga negara kritis menghadirkan suatu proses politik dan dan rasional dalam menyuarakan pemerintahan yang transparan dan politiknya. Kritisme dan rasionalisme akuntabel; [3] tuntutan untuk pemerinta- pemilih bisa ditujukan dengan berani han menghadirkan pemerintahan yang menangih akuntabilitas politisi dan partai bebas korupsi, kolusi dan nepotisme politik yang sedang duduk di lembaga menuju terwujudnya pemerintahan yang negara. Warga negara harus rewel dan baik; [4] tuntutan untuk menghilangkan terus mempertanyakan apa yang sedang adanya pemerintahan yang elitisme dan dan sudah dilakukan pejabat publik buat feodalisme politik; [5] tuntutan untuk mereka. Metode menuntut progress report menjadikan nilai-nilai lokal sebagai kultur politisi atau pejabat publik akan politik; [6] tuntutan untuk mengentaskan menghadirkan fungsi kontrol.[Dwipayana, kemiskinan [Murdianto; 2006;209]; 2004;42]. Poin-poin yang terkandung dalam kontrak politik merupakan bukti betapa Pendidikan pemilih menciptakan tingginya kesadaran politik warga negara. demokrasi berkualitas Warga negara mengikat pejabat publik Pendidikan pemilih juga bisa sebelum berkuasa. Cara ini merupakan menciptakan demokrasi yang berkualitas. bentuk berpolitik yang bermartabat. Hal ini diyakini Husni [2015;2] bahwa Selain itu, kontrak politik ini akan pendidikan pemilih membentuk nilai menjadi pegangan diantara kedua belah kesadaran, peran, hak, dan pihak, yang pemerintah dan yang tanggungjawab warga negara dalam diperintah. Cara ini memiliki dasar yang sistem demokrasi. Pemahaman ini kuat dalam filsafat politik. Thomas diperkuat melalui Jajak Pendapat Kompas Hobbes merupakan rujukan yang pasti yang menyebutkan bahwa partisipasi dalam tradisi kontrak politik. Dalam pemilih menentukan kualitas demokrasi. karya Laviatan, Hobbes menulis: saya Kualitas demokrasi bisa dikaitkan dengan tingkat partisipasi pemilih warga negara. Jawaban Persen Lihat tabel 2. Setuju 88,1 Tidak setuju 7,7 Tabel 2. Partisipasi pemilih menentukan Tidak tahu 4,2 kualitas Demokrasi mewenangkan dan menyerahkan hak Sumber: kompas, 2 April 2018 saya atas pengaturan saya kepada Tabel 2 menunjukkan keterkaitan pemimpin ini, dengan syarat ini Anda partisipasi dengan kualitas demokrasi. melepas hak Anda kepada pemimpin dan Sebanyak 88,1 persen warga negara mewewenangkan [Suhelmi, 2001;176]. meyakini partisipasi pemilih akan Dengan kata lain, pemimpin politik menentukan kualitas demokrasi. Logika- bertindak sebagaimana yang disepakati nya adalah semakin tinggi partisipasi bersama. warga negara, maka semakin besar Kelima, pendidikan kepada pemilih legitimasi politik pemimpin terpilih. membuat warga negara semakin kritis Legitimasi politik diperlukan dalam

137

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 kerangka mengukuhkan kekuasaan. publik. Warga negara diposisikan sebagai Disinilah arti pentingnya pendidikan aktor yang memiliki kapasitas untuk pemilih dalam memperkuat demokrasi. mengontrol isu-isu publik. Isu-isu publik Selanjutnya, dalam Jajak Pendapat yang mendapat perhatian dari warga Kompas pada bulan Juli 2018 melansir negara tergambar pada grafik 1 berikut temuan baru perihal seberapa ini: demokratiskah negara kita? Sebanyak 72 Grafik 1. Isu-isu public persen menjawab negara ini sudah demokratis dan 10 persen mengatakan sangat demokratis. Lihat tabel 3

Tabel 3. Seberapa demokratiskah negara kita? Jawaban Persen Demokratis 72 Sangat Demokratis 10 Tidak Demokratis 8 Sangat tidak Demokratis 1 Tidak tahu 9 Sumber: Savirani, [2014;10], Haboddin Sumber:Kompas, 20 Juli 2018 [2017;6] Meskipun Jajak Pendapat Kompas Grafik di atas menunjukkan bahwa dilakukan dalam waktu yang berbeda pelayanan publik menempati urutan [lihat tabel 2 dan 3] tetapi memiliki pertama dengan nilai 55 persen. benang yang sama, yakni suara warga Pelayanan publik dalam kesehatan dan negara yang semakin matang dalam pendidikan menjadi perhatian bagi memberikan penilaian terhadap masyarakat. Warga negara ingin perkembangan demokrasi bangsa ini mendapatkan hak-hak dasar itu dari dalam beberapa tahun terakhir. Penilaian kebijakan pemerintah. Karena itu, dalam warga negara tersebut, seakan-akan beberapa tahun terakhir, isu publik membantah pesisme sebagian pengamat seperti kesehatan gratis dan pendidikan yang mengatakan bahwa demokrasi gratis menjadi kebijakan populis dalam Indonesia sudah stagnasi [Marcus politik Indonesia. Selain itu, isu publik Mietzner, 2014]. Periksalah tabel 3 yang yang menjadi perhatian berikutnya menyebutkan 10 persen bangsa ini sangat adalah pembangunan ekonomi. demokratis. Pembangunan ekonomi menduduki Selain pendidikan pemilih bisa peringkat dua dengan skor 28 persen. membentuk kesadaran politik, juga Sedangkan hak kewarganegaraan sekitar dengan kasadaran itu mereka bisa 14 persen. mengontrol isu-isu publik. Karena itu, Meskipun isu-isu publik menjadi pemaknaan demokrasi berubah dan tidak trend dalam politik, namun pertanyaan lagi dipahami sebagai bentuk pemerintah, adalah siapakah yang seharusnya tetapi kemampuan warga negara mengelola isu-isu? Savirani dan Tornquist melakukan kontrol terhadap isu-isu [2016;28] dalam Reclaiming the State

138

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 menyebutkan sejumlah institusi yang Kartu Indonesia Sehat [KIS]. KIP dan KIS seharusnya mengelola isu-isu publik. merupakan kebijakan untuk memastikan Lihat tabel 4. bahwa warganegara mendapatkan jaminan untuk mendapatkan layanan Tabel 4. Institusi yang mengelola isu-isu kesahatan dan pendidikan. publik Keterlibatan negara/pemerintah Jenis lembaga Persentase dalam isu-isu publik bisa dibaca sebagai Individu 3,2 bentuk pertanggungjawaban dalam Keluarga dan klan 0,5 menjalankan fungsi dasarnya. Hal ini bisa Pasar 5,9 terjadi karena warganegara semakin Oraganisasi masyarakat sipil 8,1 sadar dan kritis dalam menuntut hak-hak Pemerintah 65,9 dasarnya. Dalam sejarah negara-negara Lembaga public 6,4 kesejahteraan seperti di Eropa menunjuk- Tidak menjawab 10 kan bahwa gerakan akar rumpulah yang Sumber:Savirani dan Tornquist [2016;28] menuntut negara memenuhi hak-hak kesejahteraan. Lebih khusus, pengalaman Meskipun terdapat sejumlah di negara Skandinavia, keterlibatan wara institusi yang mengelola isu-isu piblik negara dan pemerintah dalam isu-isu sebagaimana tergambar pada tabel 4, kesejahteraan telah menguatkan Savirani namun yang paling dominan untuk dan Tornquist [2016;34] posisi tawar melaksanakan semua itu adalah mereka dalam mengelola barang-barang negara/pemerintah. Sebanyak 65,9 politik. persen respoden mengatakan bahwa isu- Selain pemilih melakukan kontrol isu publik ditangani negara/pemerintah. terhadap isu-isu publik, yang dikalah Karena ditangani oleh negara atau penting untuk dilakukan adalah pemerintah, maka warganegara mengontrol kekuasaan. Kekuasaan yang melakukan kontrol terhadapnya. Selain baik, selalu membutuhkan kontrol dari itu, kesehatan dan pendidikan termasuk masyarakat. Kontrol dari masyarakat hak-hak dasar warganegara yang perlu sangat diperlukan dalam menjinakkan didapatkan. kekuasaan. Logikanya adalah pertama, Dalam beberapa kasus pemerintah kekuasaan sangat mudah disalahgunakan daerah berlomba-lomba membuat kebija- oleh pemimpin politik. Karena itu, kan ini sebagai daya tarik untuk diperlukan kontrol dari masyarakat agar mendapatkan simpati dari masyarakat. tidak disalahgunakan. Kontrol masyara- Misalnya, Kartu Pendidikan Gratis dan kat terhadap kekuasaan bisa dilakukan Kartu Kesehatan Gratis merebak dengan cara meminta pertanggung- disejumlah daerah. Kepala daerah jawaban politik pemerintah secara berusaha membuat kebijakan ini dalam berkala. Bisa juga melalui kritik terbuka kerangka merespon keinginan dan kepada pemerintah. Tujuannya adalah tuntutan masyarakat. Sejalan dengan itu, menormalkan kekuasaan yang memiliki dalam kampaye politik Jokowi 2014 pun motif represif, predator, dan sewenang- kembali melemparkan isu dalam bentuk wenang. kartu: Kartu Indonesia Pintar [KIP] dan 139

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Kedua, karena kekuasaan berasal yakni tidak sekedar urusan memilih, dari masyarakat, maka sejatinya tetapi dikaitkan dengan politik kewarga- kekuasaan itu diabdikan kepada negaraan dan penguatan demokrasi. masyarakat. Bahkan, semua aktivitas dari Tulisan ini mengambil jalan itu, operasionalisasi kekuasaan bermuara dengan mengaitkan pendidikan pemilih pada kepentingan masyarakat. Cara dengan kewarganegaraan dan penguatan mengabdikan kekuasaan kepada demokrasi. Pemilih yang cerdas dan kritis pemiliknya dengan wataknya yang keras. bisa menjadi warganegara yang akttif Kekuasaan perlu dipahami sebagai dalam menggunakan hak-hak politiknya instrumentasi untuk menciptakan melalui berpartisipasi dalam proses kesejahteraan. Kekuasaan yang baik, politik, mengawal isu-isu publik yang tentu kekuasaan yang mensejaterakan berkaitan dengan hak-hak dasar mereka, warganegara. Maksudnya, adalah semua dan mengontrol kekuasaan. Lebih jauh sumberdaya berada dalam ruang-lingkup lagi, pemilih dapat menempatkan kekuasaan dikelola untuk kesejahteraan demokrasi sebagai mekanisme pertuka- warganegara. ran politik untuk mendapatkan akses Dengan demikian, maka pamaha- terhadap sumberdaya, sehingga man demokrasi mulai bergeser. bekerjanya demokrasi diukur dari Demokrasi kemudian dimaknai sebagai kapasitasnya untuk memenuhi permina- alat untuk mengubah dan pengelolaan taan waranegara tersebut. Bagi urusan-urusan publik menjadi lebih warganegara, demokrasi memiliki nilai terkontrol oleh warganegara atas dasar pragmatis untuk memenuhi kebutuhan prinsip kesejahteraan. Dalam konteks ini, sehari-hari secara cepat [Caroline, maka instrumentasi demokrasi menjadi 2011;70]. proses untuk mengelola pola-pola relasi Cara pandang ini memberikan nilai kekuasaan tersebut dalam rangka baru dalam memahami pendidikan penciptaan kesejahteraan bagi warga- pemilih dalam tautannya dengan negara [Caroline,2011;68]. demokrasi. Selain itu, gagasan demokrasi pun mengalami berubahan makna. Kesimpulan Bahkan, demokrasi menempatkan Pendidikan pemilih memang warganegara sebagai aktor yang sangat penting dalam demokrasi. melakukan kontrol terhadap isu publik. Demokrasi yang dimaksud adalah Hal ini hanya bisa dilakukan apabila demokrasi prosedural-minimalis yang warganegara memiliki pengetahuan dan sangat mengandalkan pelaksanaan dan pemahaman terhadap peran, hak, dan proses pemilu. Sebagian literatur yang kewajiban sebagai aktor politik. digunakan menyasar dan berujung pada Selebihnya, warganegara harus aktif pemilu. Dengan kata lain, pendidikan dalam menyuarakan keinginan, tuntutan, pemilih semata-mata diperuntukkan agar dan kepentingannya kepada pemerintah. pemilih memiliki kesadaran, pemahaman Ini tantangan terbesar sebagai perihal penggunaan hak pilih dalam warganegara yang cerdas, kritis, dan pemilu. Padahal dalam memahami bermartabat tinggi. pendidikan pemilih bisa tarik lebih luas,

140

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Daftar Pustaka McNair, Blian. 2004. An Introduction to Amalinda Savirani dan Olle Tornquist Political Cammunication, London (ed).2016. Reclaiming The Routledge. State.Jogjakarta:Polgov dan PCD Mietzner, Marcus, 2012. ‘Indonesia Arinanto, Setya, 2002. ‘Pendidikan Democratic Stagnation’ Jurnal Pemilih’ Tempo.Caroline, Paskarina. Democratization, Vol.19.No.2, hlm. 2011. ‘Instrumentasi 209-229. Demokrasi:Pengelolaan Kekuasaan Murdianto, Widya Hari. 2006. Demokrasi dalam Pembangunan’. Jurnal Politik. Lokal Ala Pikkada. Jogjakarta, APMD Vol7.No.1. hlm.57-76 Press. Dwipayana, Ari. 2004. Menuju Pemilu Prihatmoko, Joko J. 2003. Pemilu 2004 dan Trandformatif. Jogjakarta, IRE. Konsolidasi Demokrasi. Semarang, Eko, Sutoro. 2013. Daerah Inklusif: LP2I dan LP3M Unwahas. Pembangunan, Demokrasi Lokal, dan Santoso [2014] ‘Pendidikan Politik Kesejahteraan. Jogjakarta, IRE, TAF terhadap Pemilih Pemula’. Makalah. dan Ausaid. Savirani, Amalinda, dkk. 2014. Demokrasi Gaffar, Afan. ‘Merangsang Partisipasi di Indonesia: Antara Patronase dan Politik Rakyat’ dalam Syarofin Arba Populisme. Jogjakarta, UGM- [ed].1998. Demitologisasi Politik Universitas Oslo Indonesia. Jakarta, CIDES. Suhelmi, Ahmad. 2001. Pemikiran Politik Haboddin, Muhtar. 2015. ‘Menghadirkan Barat. Jakarta. PT.Gramedia. Pemilih Pemula Cerdas dalam Suryanef, dkk.2015. ‘Pendidikan Pemilih Pemilu 2014’ Jurnal Transformative, bagi Pemilih Pemula serta Vol.1. No.1 Maret. hlm10-20. Urgensinya dalam Pembangunan Haboddin, Muhtar. 2017. ‘Populisme, Demokrasi’ Prisiding SNAAP, Sosial, Politik Pertahanan, dan Pemimpin ekonomi dan Humaniora.hlm.571- Lokal’, disampaikan dalam Seminar 576. Nasional dalam rangka Dies Natalis Wollack, Kenneth D. 1997. Membuat FISIP, Universitas Jenderal Setiap Suara Punya Arti. Jakarta, Soedirman, 16 November 2017. ELSAM. Husni Kamil Manik, dkk. 2015. Pedoman Pendidikan Pemilih. Jakarta, KPU.

141

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Peran Serta Etnis Tionghoa dalam Politik Indonesia Pasca Refomasi

Raden Maisa Yudono, Nurmasari Situmeang, Wiwiek Rukmi Dwi Astuti

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta [email protected], [email protected], [email protected]

Abstract: Since the reformation of 1998, ethnic Chinese in Indonesia began to dare to declared their "jatidirinya" after more three decades of experiencing various discriminatory treatment, through Presidential Decree no. 6/2000, ethnic Chinese in Indonesia have freedom in practicing Chinese culture and participate in national politics. The ethnic Chinese participation in national politics is seen in their participation in various social and political organizations at local and national level. Yet twenty years after the reformation, changes in national politics and economics have had an impact on ethnic Chinese political participation. Therefore, the focus of this paper is to describe the ethnic Chinese participation in national politics and its changes especially post-reformation. The purpose of the study is to explain the changing role of ethnic Chinese in national politics. This research used document study method with qualitative approach. The findings of this research are, increasing ethnic Chinese role on various social-politics organization and more freedom for ethnic Chinese to canalize their political rights. Keyword: Ethnic Chinese; National Politics; Participation.

Abstrak: Sejak reformasi 1998 bergulir, etnis Tionghoa pun mulai berani bangkit menyatakan “jatidirinya” setelah lebih tiga dasawarsa mengalami berbagai perlakuan diskriminatif, melalui Keputusan Presiden No. 6/2000, etnis Tionghoa di Indonesia memiliki kebebasan dalam mempraktekkan budaya Tionghoa dan berperan serta dalam politik nasional. Peran serta etnis Tionghoa dalam politik nasional terlihat dalam keikutsertaan mereka dalam berbagai organisasi sosial politik di tingkat lokal maupun nasional. Namun duapuluh tahun setelah reformasi, perubahan dalam politik dan ekonomi nasional memberikan dampak bagi peran serta politik etnis Tionghoa. Oleh karena itu, fokus dari tulisan ini adalah memaparkan peran serta etnis Tionghoa dalam politik nasional dan perubahannya terutama pasca refomasi. Tujuan dari penelitian adalah menjelaskan perubahan peran serta etnis Tionghoa dalam politik nasional. Penelitian ini menggunakan metode studi dokumen dengan pendekatan kualitatif. Temuan dari penelitian ialah peran serta etnis Tionghoa semakin meningkat dan memiliki kebebasan untuk menyalurkan hak politiknya ke berbagai oganisasi kemasyarakatan. Kata kunci: Etnis Tionghoa; Politik Nasional; Partisipasi.

142

Pendahuluan Walaupun memegang peran-an Faktor sejarah merupakan salah vital dan penting dalam perekonomian, satu penentu atas peran etnis Tionghoa etnis Tionghoa selalu menjadi minoritas dalam kehidupan sosial-politik di kecil di Indonesia. Pada masa pergera-kan Indonesia. Peran mereka telah dimulai nasional yakni 1930, menurut kajian semenjak perdagangan rempah-rempah Ananta dan kawan-kawan tahun 2008, di kepulauan Nusantara berjalan. diperkirakan hanya 2,03% dari total Masyarakat Tionghoa telah mendiami populasi penduduk Hinda Belanda. Pada wilayah pesisir di Sumatra, Jawa, tahun 2000 dan 2010, jumlah masyarakat Kalimantan, Sulawesi dan Maluku etnis Tionghoa di Indonesia hanya sebelum kedatangan Belanda ke mencapai 1,2% dari total populasi Nusantara. Bahkan masyarakat Tionghoa penduduk Indonesia (Ananta et al., ditunjuk oleh penguasa-penguasa lokal 2013:14). sebagai pedagang perantara untuk Status sebagai minoritas membuat menghindari terjadi konflik antara masyarakat etnis Tionghoa di Indonesia penguasa lokal maupun mencegah mendapakan perlakuan yang terjadinya kompetisi antara penguasa diskriminasi. Pada masa Presiden lokal dalam perdagangan komoditas Soeharto (1967-1998), perilaku nusantara (Reid, 1992:497). Tekanan dari diskriminasi terhadap masyarakat etnis luar membuat masyarakat etnis Tionghoa Tionghoa terlihat begitu kuat pun memfokuskan kiprahnya pada bidang dikarenakan kebijakan negara yang ekonomi saja. mendorong terjadinyas asmiliasi etnis Peran ekonomi etnis Tionghoa di Tionghoa ke dalam etnis Indonesia asli, Indonesia semakin menguat saat memerintahkan etnis Tionghoa untuk pemerintah kolonial Belanda meninggalkan identitas budaya mereka mengeluarkan kebijakan tentang namun pada waktu yang bersamaan pengelompokkan penduduk Indonesia pemerintah tetap melakukan stigma (Hindia Belanda) menjadi tiga kelompok sebagai etnis Tionghoa. Serta melakukan besar. Kelompok pertama adalah larangan bagi etnis Tionghoa untuk masyarakat Eropa yang menempati berkiprah di bidang politik, golongan atas, kelompok kedua adalah pemerintahan, militer dan memasuki Timur Jauh yang terdiri dari etnis pendidikan tinggi negara (perguruan Tionghoa, Arab dan Jepang yang tinggi negeri). Bahkan pemerintahan Orde menempati golongan menengah dan Baru melarang segala bentuk identitas golongan ketiga adalah masyarakat asli budaya Tionghoa dalam ruang publik dan Indonesia (Suryadinata, 1993b:83). melakukan asimilasi ke dalam identitas Pengelompokan ini berubah saat budaya Indonesia. masyarakat Jepang dimasukkan menjadi Berakhirnya pemerintahan golongan atas setelah kemenangan Jepang Presiden Soeharto di tahun 1998, atas Russia pada perang Russia-Jepang di memberikan perubahan besar di tahun 1904. Indonesia. Seiring dengan perubahan kehidupan sosial-politik di seluruh 143

Indonesia, dari otoritarianisme ke etnis Tionghoa selama masa Orde Baru demokrasi, masyarakat etnis Tionghoa dan saat reformasi identitas itu pun pun mulai berani menunjukkan identias menjadi lebih bebas diaktifkan oleh budaya mereka sebagai etnis Tionghoa. masyarakat etnis Tionghoa. Suryadinata Begitu banyak masyarakat etnis Tionghoa juga mengungkapkan bahwa terjadi yang semula apolitik dan antipolitik perubahan pada kebijakan-kebijakan serentak memperjuangkan hak-hak yang negara atas etnis Tionghoa namun dicabut selama rezim Orde Baru (Lan, konsepsi dan persepsi masyarakat etnis 2010:26). Sejak reformasi 1998 bergulir, Indonesia asli terhadap etnis Tionghoa masyarakat etnis Tionghoa memang masih belum banyak berubah sehingga mulai berani bangkit menyatakan untuk menuju masyarakat Indonesia yang “jatidirinya” setelah lebih tiga dasawarsa multikultur masih perlu perjalanan mengalami berbagai perlakuan panjang. (Suryadinata, 2003:11). diskriminatif dengan kekeliruan Kajian tentang peran etnis penyamarataan stereotype kelompok, Tionghoa dalam politik nasional stigmatisasi kultural dan pemandulan Indonesia pun menjadi pembahasan partisipasi politik. (Kusuma dan Satya, Charlotte Setijadi yang berjudul “Ethnic 2006:55) Chinese in Contemporary Indonesia: Pasca Reformasi 1998, etnis Changing Identity Politics and the Paradox Tionghoa tidak perlu gentar lagi untuk of Sinification” yang diterbitkan oleh berkecimpung di dunia politik Indonesia. ISEAS. Setijadi menyimpulkan bahwa Setiap Warga Negara Indonesia memiliki setelah dua dekade refomasi, masyarakat hak dan kewajiban yang sama di mata etnis Tionghoa tidak lagi mendapatkan hukum dan juga kemerdekaan dalam perilaku diskriminasi, pemaksaan berpolitik seperti tertuang dalam pasal 27 asimilasi dan munculnya fenomena ayat 1-3. Salah satu contoh kegiatan ‘(re)Sinification’ atau kembali ke budaya berpolitik adalah keikutsertaan dalam Tionghoa. Secara politis masyarakat etnis pemilu. Oleh karena itu fokus dari tulisan Tionghoa mendapatkan peluang yang ini adalah memaparkan peran serta etnis besar untuk berkiprah di dunia politik Tionghoa dalam politik nasional dan namun karena ketiadaan persamaan perubahan-nya terutama pasca refomasi. pendapat maupun orientasi politik maka Tujuan dari tulisan ini adalah etnis Tionghoa pun memiliki pandangan menjelaskan perubahan peran serta etnis politik dan aspirasi politik yang berbeda Tionghoa dalam politik nasional. pula (Setijadi, 2016:1). Kajian tentang peran masyarakat Sementara Ari Ganjar Herdiansah etnis Tionghoa di Indonesia dalam bidang dalam tulisannya yang berjudul “Politisasi politik telah lama berkembang. Studi oleh Identitas dalam Kompetisi Pemilu di Leo Suryadinata pada tahun 2003 Indonesia Pasca 2014” pada tahun 2017 berjudul “Kebijakan Negara Indonesia menunjukkan masih kuatnya isu identitas terhadap Etnik Tionghoa : Dari Asimilasi dalam pemilihan umum. Herdiansah ke Multikulturalisme?”, memfokuskan dalam kesimpulannya menegaskan pada bertahannya identitas masyarakat bahwa Primordialisme merupakan 144

sebuah keniscayaan yang akan selalu ada pada literatur-literatur politik nasional di sebuah negara yang plural. Isu-isu yang dijadikan perspektif untuk primordialisme tidak dapat dihilangkan di memahami gejala-gejala serupa. negara-negara tersebut. Namun, Disamping itu, penelitian ini juga primordialisme dapat dikelola dengan menggunakan data sekunder berupa menekankan kepada aspek kebersamaan. report (laporan penelitian) baik yang Adapun, strategi lain yang paling penting dikeluarkan lembaga resmi pemerintah dalam menangkal isu-isu primordial dan organisasi internasional maupun adalah penerapan supremasi hukum yang dikeluarkan lembaga penelitian (Herdiansah, 2017: 197). ekonomi non-pemerintah dan lembaga Dari ketiga tulisan tersebut, riset internasional lainnya. Data-data terlihat bahwa masyarakat etnis Tionghoa sekunder ini juga akan diperkaya pasca refomasi memiliki kebebasan tentunya dari sumber-sumber lain. berpolitik yang luas dan tidak lagi mendapatkan perilaku diskriminasi. Akan Hasil dan Diskusi tetapi lingkungan sosial-politik di Masa Kolonial Belanda Indonesia setelah reformasi masih Seperti yang telah dipaparkan mempergunakan politik identitas sebagai pada bagian pendahuluan, masyarakat instrumen dalam meraih suara maupun etnis Tionghoa telah berada di wilayah pengaruh dalam masyarakat. Lalu Nusantara semenjak masa kerajaan dan bagaimana peran etnis Tionghoa dalam menempati posisi dalam bidang ekonomi politik nasional dimana faktor-faktor sebagai pedagang perantara oleh seperti persepsi, politik identitas, penguasa lokal. Kebijakan yang ketiadaan keseragaman politik menjadi kemudian diteruskan oleh pemerintah penentu peran mereka. kolonial Belanda dengan mengeluarkan kebijakan pemisahan etnis Tionghoa Metode dengan masyarakat Indonesia asli. Penelitian ini dilakukan dengan Pemerintah colonial Belanda membagi metode kualitatif. Data-data dikumpul- tipologi masyarakat di kawasan jajahan kan melalui Studi literatur yang dengan ras bangsa Eropa (pada umumnya bersumber baik dari jurnal/buku, orang Belanda), Bangsa Asia Asing (pada dokumen resmi, maupun majalah/ koran. umumnya orang Tionghoa) dan Studi literature. dipergunakan untuk penduduk pribumi (orang Indonesia asli). menelusuri perkembangan memapar-kan Akibatnya masyarakat Indonesia memiliki peran serta etnis Tionghoa dalam politik persepsi rasialis dan konsep kebangsaan nasional dan perubahannya terutama Indonesia yang dipengaruhi pemikiran pasca refomasi. Pengamatan terhadap rasialis. dokumen-dokumen dan berita yang Selain kebijakan pemisahan atau berkaitan dengan peran serta etnis pengelompokan masyarakat Indonesia, Tionghoa dalam politik nasional. dalam pemerintah kolonial Belanda upaya menjelaskan perubahan peran memberikan ijin bagi etnis Tionghoa serta etnis Tionghoa, kajian ini merujuk untuk membuka usaha judi, opium, toko 145

kelontong dan usaha sarang burung etnis Tionghoa pada awal kemerdekaan wallet sebagai komotas eksport ke China (945-1946) di Jakarta, Bandung, (Williams, 1960:24). Pada tahun 1835 Pontianak, Palembang dan Medan. dan 1863, pemerintah kolonial Belanda Walaupun mendapatkan batasan- mengeluar-kan kebijakan zoning dan pass batasan yang keras dari pemerintahan system, kebijakan yang memaksa etnis kolonial Belanda, tidak berarti etnis Tionghoa tidak bisa bergerak secara Tionghoa menghilangkan orientasi politik bebas bahkan untuk melakukan mereka. Bahkan orientasi politik mereka perjalanan kecuali mereka mendapatkan tidak seragam, etnis Tionghoa yang ijin dari pemerintah colonial mendukung pemerintahan colonial (Suryadinata, 1993b:81-82). Motif dari Belanda adalah Chung Hwa Hui (CHH) kebijakan pengelompokan atau sedangkan yang mendukung pergerakan pemisahan tersebut adalah mencegah nasional Indoensia tergabung menjadi bersatunya etnis Tionghoa dan etnis asli Partai Tionghoa Indonesia (PTI). Kedua Indonesia sehingga pemerintah colonial organisasi tersebut memperlihatkan Belanda bisa mengontrol dan mengelola bahwa orientasi politik etnis Tionghoa kekuasaannya. memang ada dan tidak seragam seperti Implikasinya adalah etnis Tionghoa yang dipersepsikan oleh kelompok di luar menempati posisi yang mendua selama etnis Tionghoa. masa kolonial Belanda. Pada satu sisi Dengan kebijakan-kebijakan yang etnis Tionghoa memegang peranan diskriminasi oleh pemerinatah kolonial penting dalam ekonomi Kolonial namun Belanda, memaksa masyarakat etnis pada sisi lain etnis Tionghoa Tionghoa membuat pagar aman dari mendapatkan persepsi sebagai “orang tekanan luar dan membuat jarak dengan lain” karena semakin meningkatnya etnis Indonesia asli. Sehingga kohesi yang kecurigaan dan prasangka oleh etnis diperlukan masyarakat untuk maju pun Indonesia asli. tidak terwujud. Kebijakan zoning dan pass system akhirnya dihapus pada akhir 1910-an Masa Soekarno namun penghapusan kebijakan tersebut Selama masa pergerakan nasional tidak memberikan peningkatan interaksi Indonesia, walaupun nasionalisme antara etnis Tionghoa dengan etnis Tionghoa muncul sebelum nasionalisme Indonesia asli. Persepsi etnis Indonesia Indonesia, keterlibatan etnis Tionghoa asli (pribumi) terhadap mereka pun tidak cenderung terbatas. Keterbatasan yang berubah sebagai orang asing dan mereka disebabkan oleh tekanan-tekanan dpercaya memiliki kekuatan ekonomi pemerintah kolonial Belanda. Menurut kuat, eksklusif dan bersifat egois Suryadinata, kelompok nasionalis (Suryadinata, 1993b : 78). Persepsi yang masyarakat Indonesia asli cenderung menjadi dasar bagi etnis Indonesia lain memandang etnis Tionghoa sebagai melihat etnis Tionghoa sebagai sekutu bangsa lain begitu pula sebagian besar dari colonial Belanda, persepsi tersebut etnis Tionghoa yang berada di Indonesia yang menyulut terjadinya kerusuhan anti (Suryadinata 2003: 5). Meskipun 146

beberapa perorangan Tionghoa mencoba konstituante yang diperuntukan bagi mengiden-tifikasikan diri mereka dengan etnis Tionghoa Indonesia. Bahkan ada para nasionalis Indonesia. beberapa anggota cabinet selama masa Orientasi politik etnis Tionghoa demokrasi parlementer yang berasal dari pada masa awal kemerdekaan Indonesia, etnis Tionghoa (Suryadinata, 1992:14). terbagi menjadi dua kelompok besar Pemerintah Indonesia pun mengijinkan yakni kelompok yang memiliki orientasi etnis Tionghoa untuk menunjukkan dan kembali ke daratan China dan kelompok melestarikan identitas budaya Tionghoa, yang ingin menetap di Indonesia. Dua hal ini dikarenakan Presiden Soekarno kelompok dengan orientasi yang berbeda memiliki hubungan baik dengan RRT dan ini lahir karena adanya persepsi dari para toleran dengan keberadaan etnis pemimpin nasional Indonesia yang Tionghoa di Indonesia. berpendapat bahwa etnis Tionghoa akan Perilaku pemerintah Republik kembali ke daratan China dan adanya Indonesia pada masa Presiden Soekarno kebijakan dari pemerintah Republik mengakui keberadaan identitas budaya Rakyat Tiongkok (RRT) tentang etnis Tionghoa akan tetapi dalam konteks kewarganegaraan yakni setiap warga ekonomi maupun politik masih terdapat negara RRT merupakan keturunan dari batas-batas. Seperti kebijakan ekonomi masyarakat China daratan. Kondisi ini “benteng” dan “ali-baba” yang bertujuan berakibat adanya dual nationality bagi untuk memajukan masyara-kat etnis etnis Tionghoa di Indonesia. Indonesia asli agar bersaing dengan usaha Soekarno, walaupun tidak eksplisit , milik etnis Tionghoa. Dalam bidang berpendapat etnis Tionghoa sebagai politik, pada tahun 1958 pemerintah bagian terpadu dari bangsa Indonesia Indonesia mengeluarkan Undang-Undang berdasar-kan fakta bahwa orang No.62 tahun 1958 tentang Tionghoa yang lahir di wilayah Hindia kewarganegaraan, namun UU ini baru Belanda. Soekarno memperjelas berlaku pada tahun 1960. Kemunculan pemikirannya pada bulan Maret 1963 UU kewarganegaraan tersebut ketika ia berpidato di Baperki (Badan mendorong keluarnya Peraturan Presiden Permusjawaratan Kewarganegaraan No.10 tahun 1959 yang membatasi peran Indonesia). Ia menyatakan secara terbuka etnis Tionghoa dalam perekonomian di bahwa peranakan Cina adalah suku daerah pedesaan dan dicap sebagai Indonesia. Suku artinya kaki. Bangsa “orang asing”. Secara politik, kebijakan ini Indonesia memiliki banyak kaki, yang mendorong proses asimiliasi masyarakat memiliki kaki Jawa, kaki Sunda, kaki etnis Tionghoa ke dalam etnis Indonesia Sumatera, kaki Irian, kaki Dayak, kaki asli dan mendorong pulang etnis Bali, kaki Sumba, kaki peranakan Cina. Tionghoa kembali ke daratan Cina. Kaki peranakan adalah salah satu dari kaki-kaki bangsa Indonesia (Giok Tjhan Masa Orde Baru dalam Suryadinata 2003:6). Terpilihnya Jend. Soeharto sebagai Pada pemilu umum tahun 1955 Presiden Republik Indonesia pada tahun bahkan terdapat sembilan kursi dalam 1967 oleh Majelis Permusyawaratan 147

Rakyat Sementara (MPRS), menandakan Muncul lebih dari 100 partai, tiga di perubahan besar dalam kebijakan atas antaranya dibentuk oleh masyarakat etnis masyarakat etnis Tionghoa. Tionghoa, ketiga partai tersebut adalah Pemerintahan Presiden Soeharto Partai Reformasi Tionghoa Indonesia menerapkan kebijakan asimilasi (Parti), Partai Pembauran Indonesia dan menyeluruh pada etnis Tionghoa (1967- Partai Bhinneka Tunggal Ika Indonesia 1998). Pemerintahan Soeharto (PBI) (Suryadinata 2003:3). Akan tetapi menyatakan bahwa warga negara tidak semua kelompok etnik Tionghoa keturunan Tionghoa harus berintegrasi menyetujui keterlibatan langsung dalam dan berasimilasi dengan masyarakat politik praktis melalui partai politik. Indonesia asli (Dwipayana dan Mereka pun lebih menginginkan Hadimadja, 1989:279 dalam Suryadinata organisasi sosial non-politik seperti 2003:2). Akan tetapi dalam penerapan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). kebijakan asimilasi etnis Tionghoa ke LSM pertama adalah Paguyuban Marga dalam masyarakat Indonesia asli berjalan Sosial Tionghoa Indonesia (PMSTI yang kabur dan berakibat pada semakin dikenal sebagai Yinni Baijiaxing Xiehui), terpisahnya etnis Tionghoa dengan yang kemudian bertransformasi menjadi masyarakat Indonesia asli. Suryadinata Perhimpunan Keturunan Tionghoa memberikan contoh adalah hal toleransi Indonesia (INTI). Terdapat pula LSM-LSM terhadap agama-agama minoritas dan lain yang dibentuk khusus untuk pembedaan antara pribumi dan non- memberantas diskrimansi rasial di pribumi yang cenderung memilah dan Indonesia (Suryadinata 2003:4). bukan mempersatukan etnis Tionghoa Berakhirnya pemerintahan Orde dan masyarakat Indonesia asli. Baru juga membuka lembaran baru bagi Pembatasan-pembatasan terhadap Indonesia yakni pelaksanaan pemilu masyarakat etnis Tionghoa pun terjadi, 1999. Pemilu tahun 1999 ini diikuti oleh etnis Tionghoa tidak diperbolehkan 48 partai ini dan antusias masyarakat menggunakan nama aslinya dan Indonesia terlihat tinggi begitu pula para diharuskan menggunakan nama nasional, elit politik kala itu. Pada pemilu 1999 tidak diperbolehkan bekerja di bidang setiap warga negara memiliki hak untuk militer, keamanan, politik, bahkan untuk memilih dan dipilih terkecuali anggota masuk perguruan tinggi negeri. Sehingga ABRI (TNI) yang tidak boleh masyarakat etnis Tionghoa terpaksa menggunakan hak pilih seperti yang untuk bekerja di bidang ekonomi. Praktis diatur pada UU Pemilu Nomor 3 tahun peran politik etnis Tionghoa dalam politik 1999 pasal 30. Pemilu 1999 merupakan nasional maupun daerah begitu terbatas. pemilu yang tidak memandang pangkat, kedudukan, dan SARA. Masyarakat dari Refomasi dan Pemilu 1999 etnis Tionghoa pun ikut serta Berakhirnya pemerintahan Presiden meramaikan Pemilu 1999 ini. Salah Soeharto pada Mei 1998, membuka keran satu faktor pendorong masyarakat etnis kebebasan bagi seluruh masyarakat Tionghoa antusian pada pemilu 1999 Indonesia terutama ranah sosial-politik. adalah kekecewaan mereka terhadap 148

pemerintahan Soeharto dengan Golkar. kepentingan pribadi, keluarga maupun Maka, ketika Pemilu 1999 usahanya. Itu sebabnya partai politik diselenggarakan, banyak orang Tionghoa Tionghoa, seperti Parti dan Partai yang mengalihkan dukungan kepada PDI- Bhinneka, tidak mendapat cukup suara P dan juga kepada partai lain seperti PKB yang mendukung mereka pada Pemilu dan PAN. Walaupun yang mendukung 1999 tersebut. Bahkan Parti sama sekali Golkar tetap ada, namun jumlahnya tidak bisa ikut pemilu karena sedikitnya bertambah kecil. Sedangkan partai etnis jumlah warga etnis Tionghoa yang Tionghoa, seperti PARTI dan Partai mendukung keberadaannya. Pembauran, tidak berpartisipasi dalam Pada pemilu 1999, peran politik pemilihan umum. Yang ikut serta hanya masyarakat etnis Tionghoa lebih terlihat PBI-nya Nurdin Purnomo, yang hanya dengan bermunculan partai-partai politik memperoleh satu kursi di DPR 1999- berbasis etnis maupun lahirnya 2004. Sebagai akibatnya, etnis Tionghoa organisasi sosial kemasyarakatan yang lebih cenderung mendukung partai-partai berdasarkan etnis Tionghoa. Akan tetapi pribumi ketimbang partai etnis dikarenakan trauma atas perilaku oleh (Suryadinata: 2010). pemerintahan terdahulu, pertimbangan Melihat fakta bahwa para tokoh pemilihan partai politik berdasarkan etnis Tionghoa banyak yang memilih pertimbangan jaminan keamanan dan bergabung dalam partai-partai pribumi keberlanjutan usaha ekonomi mereka. dibanding partai etnis mereka dikarenakan mereka masih merasa Pemilu 2004 sebagai minoritas yang jumlahnya kecil Pada Pemilu 2004, tidak satu pun sehingga apabila tidak bergabung dengan partai etnis Tionghoa yang memenuhi pribumi keberadaan mereka pun tidak syarat untuk ikut serta dalam pemilu akan dianggap. Para elit politik Tionghoa (Suryadinata: 2010). Menurut Setiono ini pun mungkin masih trauma dengan dalam (Tempo: 2004) masyarakat keributan pada pemilu sebelumnya pada Tionghoa skeptis terhadap pemilu 2004. zaman Soeharto dan memikirkan Menurutnya sikap skeptis ini muncul keselamatan mereka apabila terlalu karena banyaknya partai politik peserta menonjolkan diri dengan mengikuti pemilu, sehingga mengakibatkan para partai yang berbau “Cina” . pemilih kebingungan dan cenderung Kusuma dan Satya (2006: 65) bersikap skeptis. Selain itu, tidak semua menyatakan bahwa pada Pemilu 1999 calon legislatif dari masyarakat Tionghoa walau ada partai politik yang didirikan mengetahui dan memahami visi misi oleh orang Tionghoa sendiri, atau partai partai. Tetapi karena ada sedikit politik yang membuka diri untuk kebanggaan, mereka yang memiliki uang bergabungnya orang Tionghoa di menerima tawaran menjadi calon dalamnya, akan tetapi mayoritas orang legislatif walaupun mereka hanya Tionghoa masih menunjukkan sikap mendapatkan nomor urut terakhir. monoloyalitasnya terhadap partai politik Mengenai banyaknya suara masyarakat yang dirasa bisa menjamin keamanan dan Tionghoa yang keluar dari PDIP, Benny 149

mengatakan suara-suara itu akan lari ke dianggap sebatas ‘partisipasi celengan’ partai-partai nasionalis. Tetapi (Kompas: 2004). menurutnya suara warga masyarakat Melihat kenyataan bahwa pada Tionghoa itu tidak sepenuhnya lari ke Pemilu 2004 ini elit politik Tionghoa parpol-parpol yang berisi orang dijadikan dan bersedia menjadi Tionghoa. penyokong dana untuk partai tidak jauh Pada Pemilu 2004 muncul ke berbeda keadaannya pada masa-masa permukaan suatu fakta bahwa adanya sebelum reformasi. Sejak zaman kolonial sifat heterogenitas dalam masyarakat para masyarakat Tionghoa dianggap etnis Tionghoa. Heteroginitas yang sebagai “economic animal” yang segala membuktikan bahwa mereka tidak perbuatannya hanya bertujuan untuk dan memiliki satu wadah besar yang dapat dilakukan untuk uang. Sayang sekali pada mereka percayakan dalam pilihan era Reformasi ini citra tersebut masih politiknya. Keheterogenitasan ini ternyata muncul di kalangan elit politiknya. membawa dampak lebih buruk dari Namun tidak semua elit menggunakan Pemilu 1999 yang diadakan sebelumnya. uang untuk memperoleh kedudukan di Pada Pemilu 1999 masih ada PBI yang partai, masih banyak elit-elit politik lolos verifikasi untuk ikut pemilu, namun Tionghoa lain yang benar-benar terlibat di Pemilu 2004 justru satu pun tidak ada aktif dalam politik karena rasa kepedulian partai yang lolos berasal dari partai yang tinggi terhadap nasib bangsa. Tionghoa. Banyak dari elit politik Namun pandangan masyarakat etnis Tionghoa ini yang bahkan tidak Tionghoa sebagai ‘partistipan celengan’ memahami visi misi partai seperti yang tidak seluruhnya terlihat, dalam Pemilu diungkapkan Setiono sebelumnya. 2004, masyarakat etnis Tionghoa tidak Kebanyakan dari para elit politik lagi hanya sebagai partisan namun Tionghoa ini adalah dari golongan banyak dari mereka yang tampil menjadi menengah ke atas yang dimanfaatkan Calon Anggota Legislatif (caleg) baik untuk menyokong dana pada partai melalui mekanisme partai politik maupun sehingga mereka sering disebut-sebut melalui mekanisme Dewan Perwakilan sebagai “partisipan celengan”. Daerah (DPD) (Kusuma dan Satya: 2006). Pernyataan sebelumnya diperkuat Meskipun tidak lolos verifikasi untuk dengan temuan dalam riset yang mengikuti pemilu, namun jumlah elit dilakukan Christine Susanna Thjin, politik Tionghoa yang ikut berpartisipasi peneliti dari CSIS. Ia menyatakan bahwa pada Pemilu 2004 ternyata bertambah di pemilu tahun 2004, dinamika etnis besar dari jumlah elit politik Tionghoa Tionghoa semakin dinamis dan asertif, yang berpartisipasi pada Pemilu 1999. walaupun menurutnya sebagian Peningkatan tersebut terlihat dalam masyarakat terutama elit politik tampak Publikasi media, sepanjang pemilu masih nyaman dengan stigma 2%-70%. legislatif dan pilpres 2004 mencatat Akibatnya dalam pemilu 2004 partisipasi beberapa perkembangan. Selama pemilu politik komunitas Tionghoa masih legislatif, sejumlah media mencatat setidaknya 150 calon legislatif Tionghoa, 150

meskipun pada akhirnya hanya sebagian aspirasinya sudah mulai luntur. Untuk kecil yang berhasil mendapatkan kursi. Di Pemilu 2009, sejumlah caleg dari etnis pelbagai daerah muncul berbagai kreasi Tionghoa muncul. Sebutlah Charles partisipasi politik yang dulu terasa minim Honoris (Dapil Jatim I), L. Walanda sekali, mulai dari peningkatan (Sulawesi Utara), Tan Fu Yong (DKI keanggotaan partai politik, inisiatif Jakarta), Samuel Nitisaputra (Kalimantan debat/diskusi politik oleh asosiasi Timur), dan Alvin Lie (Jateng). Tionghoa, kampanye partai politik, Menurut Dawis (2004: 196), sampai sosialisasi proses pemilu. Selama meskipun partai-partai politik Tionghoa kampanye pilpres, terlihat kemunculan mengalami kelesuan di dasawarsa pelbagai representasi masyarakat pertama era Reformasi, orang Indonesia- Tionghoa baik untuk bersilaturahmi Tionghoa menjadi lebih aktif dalam kepada Presiden Megawati maupun SBY. pemilu parlemen dan presiden tahun Tim sukses capres pun bergerak dengan 2009. Surat kabar Singapura, The Straits dinamika yang berbeda, tetapi relatif Times, melaporkan bahwa paling sedikit lebih asertif ketimbang masa-masa 12 politikus dari etnis Tionghoa, sebagian Pemilu sebelumnya. Penyelenggara-an besar berasal dari partai sekuler diskusi publik pun meningkat nasionalis, berhasil mendapat tempat intensitasnya (Kompas: 2004). diantara 560 kursi Parlemen nasional sesudah pemilu legislatif tanggal 9 April Pemilu 2009 2009, dibandingkan dengan 13 kursi Dalam Pemilu 2009 ini, masyarakat dalam pemilu tahun 2003 dan enam kursi etnis Tionghoa dari seluruh Indonesia di pemilihan tahun 1999. Disamping itu, yang ikut mencalonkan diri sebagai penting dicatat bahwa semua calon wakil anggota legislatif mencapai ratusan orang. presiden diminta untuk bertemu dengan Di Jakarta sendiri, tidak kurang dari organisasi terbesar Tionghoa-INTI dan seratus orang keturunan Tionghoa saling PSMTI (Paguyuban Sosial Marga bersaing suara memperebutkan kursi Tionghoa Indonesia) yang anggotanya DPD (Dewan Perwakilan Daerah), DPR meliputi ribuan orang. Orang Indonesia (Dewan Perwakilan Rakyat) dan DPRD Tionghoa juga datang berduyun-duyun (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) I DKI memberikan suara mereka pada pemilu Jakarta. Para etnis Tionghoa ini berasal presiden terpilih tanggal 8 Juli 2009. dari berbagai profesi, umur, pendidikan, Eksistensi masyarakat Tionghoa agama, dll. Mereka mencalonkan diri pada Pemilu 2009 mulai diperhitungkan melalui sekitar 13 partai politik dari 44 oleh para calon wakil presiden Pemilu partai politik peserta Pemilu 2009. Pada 2009. Rupanya mereka ingin menarik Pemilu 2009, masyarakat etnis Tionghoa minat para masyarakat Tionghoa untuk aktif mendaftarkan diri menjadi calon memilih mereka saat pemilu 2009 legislatif. Hal ini mengindikasikan bahwa berlangsung. Usaha untuk menarik minat masyarakat etnis Tionghoa mulai merasa ini pun ada yang berhasil. Contoh nyata nyaman dengan situasi politik tanah air adalah pencalonan Susilo Bambang dan traumanya akan pemasungan Yudhoyono yang didukung penuh oleh 151

Federasi Guangdong Se-Indonesia yang Akan tetapi seperti yang anggotanya diklaim berjumlah jutaan dinyatakan Herdiansah (2017) bahwa orang keturunan Tionghoa. lanskap politik nasional masih menggunakan politik identitas sebagai Pemilu 2014 alat dalam meraih kekuasaan. Maka Pada pemilu 2014 terjadi keberadaan Ahok pun masih rentan peningkatan yang cukup signifikan dalam sebagai objek politik identitas, dan terjadi keikutsertaan masyarakat etnis Tionghoa dalam pemilihan Gubernur DKI 2017 dalam pemilihan calon legislatif, tercatat yang menggunakan identitas sebagai alat 315 calon legislatif yang berasal dari etnis untuk meraih simpati dari para pemilih. Tionghoa. Dibandingkan Pada tahun 2004 Namun tidak hanya Ahok yang terdapat 100 calon legislative yang memperlihatkan perubahan peran serta berasal dari etnis Tionghoa, pada pemilu masyarakat etnis Tionghoa dalam politik tahun 2009 terdapat 213 calon legislatif nasional. Pada tanggal 7 Februari 2015, (http://asiapacific.anu.edu.au/newmanda Partai Persatuan Indonesia (Perindo) la/2014/07/04/striving-for-safety/ didirikan oleh Harry Tanoesoedibjo yakni access-ed 10 Agustus 2018). Saat ini pengusaha berasal dari etnis Tionghoa. terdapat 18 anggota legislative dalam Berbeda dengan partai-partai yang Dewan Perwakilan Rakyat yang berasal berbasis etnis, Perindo berlandaskan dari etnis Tionghoa (PDI-P menjadi partai Nasionalis dan Pancasila dan memiliki penyumbang terbesar yakni 14 anggota). jejaring organisasi yang lebih mapan. Pasca pemilu 2014, lanskap sosial- Keterlibatan etnis Tionghoa sebagai politik nasional pun ditandai dengan pimpinan partai politik nasional semakin meningkatnya peran politik merupakan hal yang baru sehingga akan masyarakat etnis Tionghoa di Indonesia. memberikan faktor penentu atau Salah satunya adalah politikus etnis pembeda dalam pemilu yang akan datang. Tionghoa yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mantan bupati Belitong Timur dan pada tahun 2014 menjadi Gubernur Kesimpulan DKI Jakarta menggantikan Ir. Joko Dari uraian-uraian tersebut penulis Widodo yang dilantik menjadi Presiden menemukan bahwa terdapat beberapa ke-7 Republik Indonesia. Kehadiran Ahok faktor yang menentukan peran serta memberikan pandangan baru bahwa masyarakat etnis Tionghoa dalam politik etnis Tionghoa mampu menjadi nasional. Pertama adalah kebijakan pemimpin di daerah masyarakat etnis negara terhadap masyarakat etnis Tionghoa merupakan minoritas. Ahok Tionghoa, tidak dapat dipungkiri bahwa tidak hanya memberi-kan pandangan sedikitnya masyarakat etnis Tionghoa baru namun juga memberikan terobosan- berkiprah dalam bidang politik terobosan kebijakan yang jarang diambil dikarenakan kebijakan pemisahan dan oleh pemimpin yang berasal dari asimiliasi yang dipaksakan oleh kelompok mayoritas. pemerintah Kolonial Belanda maupun pemerintah Republik Indonesia. Kedua 152

adalah persepsi masyarakat etnis menarik dukungan massa Tionghoa. Pada Indonesia asli yang memandang bahwa pemilu 2014, terjadi peningkatan etnis Tionghoa merupakan ‘orang lain’ signifikan dalam peran politik masyarakat dan bukan bagian dari bangsa Indonesia. etnis Tionghoa dalam kegiatan politik dan Akibatnya adalah minimnya peran yang menarik adalah pasca pemilu 2014 politik etnis Tionghoa dalam politik adalah masyarakat etnis Tionghoa lebih nasional walaupun masih ada beberapa aktif dalam kegiatan politik. Seperti ikut serta dalam pemilihan kepala daerah dan tokoh etnis Tionghoa yang berjasa dalam pendirian partai politik, dan terlihat pergerakan nasional maupun revolusi perubahan peran yang tadinya bersifat kemerdekaan. Pasca reformasi 1998 skeptis dan pasif, mereka pun lebiih aktif terjadi perubahan dalam kebijakan tidak hanya dalam partai politik namun pemerintah sehingga peran politik etnis juga di berbagai organisasi Tionghoa mulai meningkat, dan di setiap kemasyarakatan lainnya. pemilu pasca reformasi terdapat perbedaan dalam peran mereka. Pada Referensi Pemilu 1999 dimana para elit politik Asmarani, D. (2006). Indonesia Passes Tionghoa mulai muncul ke ranah pemilu, Landmark Citizenship Law. namun masih memilih jalur aman, yaitu Indonesian Reports – LOG 23(29): 1. mendukung partai-partai “pribumi”. Ananta, Aris, Eva Nurividya Arifin, M sairi Mayoritas masyarakat Tionghoa pada Hasbullah, Nur Budi Handayani, Agus Pemilu 1999 ini mendukung PDI-P karena Pramono. (2013). Changing Ethnic perasaan senasib. Composition: Indonesia, 2000-2010. International Union for the Scientific Pemilu 2004 jumlah elit politik yang Study of Population (IUSSP) website. berasal dari masyarakat etnis Tionghoa Retrieved 21 November 2017, from mencalonkan diri menjadi calon legislatif http://www.iussp.org/sites/defaultlf makin besar, namun tidak ada satu pun iles/event_call_for_papers/IUSSP%20 partai Tionghoa yang lolos verifikasi Ethnicity'l1020Indonesia%20Poster untuk ikut pemilu. Hal ini dikarenakan %20Section%20G%202708%202013 belum adanya wadah yang dapat %20revised.pdf menampung seluruh masyarakat Coppel, Charles A. (1983). Indonesian Tionghoa ke dalam satu kekuatan politik. Chinese in Crisis. Kuala Lumpur: Serta adanya fenomena ‘partisipan Oxford University Press. celengan’. Pemilu 2009 karena iklim Dwipayana, G. dan R. K. Hadimadja, politik di Indonesia yang mulai sehat dan (1989). Soeharto, Pikiran, Ucapan dan adanya perlindungan dari pemerintah Tindakan Saya. Jakarta: Citra Lamtoro terhadap masyarakat etnis Tionghoa, Gung Persada. mereka pun semakin memberanikan diri Freedman, Amy. (2003). Political untuk mendaftarkan diri menjadi calon Institutions and Ethnic Chinese legislatif. Pada periode ini, eksistensi Identity in Indonesia. Asian Ethnicity masyarakat Tionghoa sudah lebih 4(3): 439-452. dianggap dengan adanya kunjungan dari Govaars, Ming. (2005). Dutch Colonial para calon wakil presiden ke organisasi- Education: The Chinese Experience in organisasi berbasis Tionghoa untuk

153

Indonesia, 1900-1942. Singapore: Sidel, John T. (2006). Riots, Pogroms, Chinese Heritage Centre. Jihad: Religious Violence in Indonesia. Geertz, C. (1965). The Integratie Ithaca: Cornell Revolutin: Primordial Sentients and University Civil Politis in the New States. In C. Suryadinata, Leo. (1992). Pribumi Geertz, Old Societis and New States pp. Indonesians, the Chinese Minority 105-157. New York: The Free Press. and China. Singapore: Heinemann Dawis, Aimee. (2004). Orang Indonesia Asia. Tionghoa Mencari Identitas. Jakarta: Suryadinata, Leo. (1993). "The State and PT Gramedia Pustaka Utama, Chinese Minority in Indonesia." In Herdiansah, A.G. (2017). Politisasi Chinese Adaptation and Diversity: Identitas Dalam Kompetisi Pemilu di Essays on Society and Literature in Indonesia Pasca 2014. Jurnal Indonesia, Malaysia & BAWASLU Vol.3, 169-183 Singapore, ed., Leo Suryadinata, pp. Kusuma, Eddie dan Satya Dharma. (2006.) 77-100. Singapore: Singapore Etnis Tionghoa Dalam Politik University Press. Indonesia Sebelum dan Sesudah Suryadinata, Leo. (2003). Kebijakan Reformasi 1998. Jakarta: Suara Negara Indonesia terhadap etnik Kebangsaan Tionghoa Indonesia Tionghoa : Dari Asimilasi ke (SAKTI) dan Asosiasi Wartawan Multikulturalisme?. Jurnal Muslim (AWAM) Indonesia. Antropologi Indonesia, 1-12 Lan, Thung Ju. (2010) Setelah Air Mata Setijadi, Charlotte. (2016). Ethnic Chinese Kering: Mayarakat Tionghoa Pasca- in Contemporay Indonesia : Changing Peristiwa Mei 1998. Jakarta: PT Identity Politics and the Paradox of Kompas Media Nusantara. Sinification. ISEAS Yusof Ishak Neuman, L. (2013). Social Research Institute : 2016 No.12, 1-10 Methods 7th Edition. Boston, USA: Allyn & Bacon. Reid, Anthony. (1992). Economic and Social Change, c. 1400-1800. In The Cambridge. History of Southeast Asia Volume One: From Early Times to c. 1800, ed., Nicholas Tarling, pp. 460- 507. Reid, Anthony. (1993). Southeast Asia in the Age of Commerce 1450-1680, Volume Two: Expansion and Crisis. New Haven: Yale University Press. Shiraishi, Saya and Takashi Shiraishi. (1993). The Japanese in Colonial Southeast Asia: An Overview. The Japanese in Colonial Southeast Asia, eds., Saya Shiraishi and Takashi Shiraishi, pp. 5-20. Ithaca: Cornell Southeast Asia Program. 154

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Analisis Sistem Sosial terhadap Adopsi Inovasi Kelestarian Lingkungan

Rahmi Winangsih Universitas Sultan Ageng Tirtayasa [email protected]

Abstract: To overcome health problems in the community, the government of Serang sity spread diffusion innovation of environmental in PHBS program using healthy family latrine. Given the appropriateness of the social system as the initial cause of the beloved adoption process, through the source of communication used, to the growing public awareness understands the characteristics of innovation and its implementation in everyday. This research useful to improve the social system towards the adoption of innovation sustainability innovation PHBS program of healthy family latrine in Serang city community by using diffusion innovation model of quantitative approach. This study was conducted on 392 households from the distribution of household category in Serang City. The result of the research shows that the adoption of environmental sustainability innovation in Serang City is still difficult to do. At the stage of knowledge, social systems and communication resources are not significantly significant. Stages of knowledge faced with social systems and sources of communication that have not optimally contribute to changes in attitudes and behavior of society. Keywords: Diffusion Innovation Model Community; Social system.

Abstrak: Untuk mengatasi masalah kesehatan di masyarakat, pemerintah Kota Serang menyebarkan difusi inovasi kelestarian lingkungan berupa program PHBS dalam menggunakan jamban sehat keluarga. Dengan mengamati kesesuaian sistem sosial sebagai penyebab awal proses adopsi inovasi terjadi, melalui sumber komunikasi yang digunakan, hingga tumbuh kesadaran masyarakat memahami ciri khas inovasi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh sistem sosial terhadap adopsi inovasi kelestarian lingkungan program PHBS jamban sehat keluarga di masyarakat Kota Serang dengan menggunakan model difusi inovasi pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada 392 kepala keluarga dari sebaran kategori rumah tangga miskin di Kota Serang. Hasil penelitian menunjukkan adopsi inovasi kelestarian lingkungan di Kota Serang masih sulit dilakukan. Pada tahap pengetahuan, sistem sosial dan sumber komunikasi tidak berpengaruh secara signifikan. Tahap pengetahuan dihadapkan dengan sistem sosial dan sumber komunikasi yang dianggap belum optimal memberikan konstribusi bagi perubahan sikap dan perilaku masyarakat. Kata kunci: Model Difusi Inovasi; Sistem Social.

Pendahuluan pemerintah maupun masyarakat karena Telah menjadi keharusan semua terkait pembentukan kualitas sumber pihak untuk memelihara kesehatan demi daya manusia yang tangguh. Seiring kesejahteraan seluruh masyarakat perkembangan yang demikian pesat di Indonesia termasuk di Kota Serang. Kota Serang memungkinkan adanya Pembangunan kesehatan telah menjadi dampak positif maupun negatif yang fokus perhatian semua pihak, baik dapat ditandai dengan meningkatnya

155

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 ` industrialisasi, masalah kemiskinan, lingkungan kesehatan masyarakat, pariwisata, dan sosial budaya masyarakat. Mengamati berbagai kasus masyarakat terkait kesehatan lingkungan di Kota Serang hampir setiap tahun mengalami kenaikan. Buku Putih Kota Serang Tahun 2011-2013 telah Sumber: Dinkes Kota Serang, 2013 menggambarkan degradasi secara kualitas maupun kuantitas masyarakat Tingginya penderita diare dan yang bermukim di daerah kumuh dalam ISPA di Kota Serang yang sangat kategori rawan kesehatan. Penyebab memprihatinkan banyak disebabkan oleh utama percepatan penyebaran wabah masyarakat yang belum memiliki jamban penyakit adalah perilaku hidup buruk keluarga. Buku Putih Bapedda Kota yang berpengaruh terhadap kualitas Serang mencatat, hingga bulan oktober sanitasi lingkungan sekitarnya. 2013 hanya ada 31,2% rumah tangga di Perilaku hidup masyarakat seperti Kota Serang yang menyalurkan buang air besar sembarangan (BABs) limbahnya ke septic tank; dimana sudah menjadi kebiasaan cukup lama selebihnya masyarakat masih membuang yang ditambah kondisi sanitasi buruk tinja di luar rumah atau di tempat terbuka menimbulkan berbagai penyakit seperti seperti diuraikan pada Tabel 1 berikut. diare, ISPA, batuk, demam akut, gangguan kulit, dan jaringan saluran pencernaan Tabel 1 lainnya. Sebaran penderita Diare dan Tempat Pembuangan Limbah Tinja ISPA yang dicatat Dinas Kesehatan Kota Rumah Tangga Kota Serang Serang tahun 2010-2013 cukup tinggi Saluran Pembuangan Persentase seperti pada Gambar 1 dan gambar 2 (%) berikut. Cubluk 9.4 Gambar 1 Tangki Septik 31.2 Sebaran Penderita Diare di Kota Sungai, kanal, kolam 2.0 Serang Tahun 2010-2013 Jalan, halaman, kebun 0.6 Saluran terbuka 0.2 Saluran tertutup 0.1 Pipa saluran 0.4 pembuangan kotoran Pipa IPAL Sanimas 53.4 Tidak tahu 2.6 Sumber: Buku Putih Bapedda Kota Serang, Sumber: Dinkes Kota Serang, 2013 2011-2013 Gambar 2 Sebaran ISPA di Kota Serang Tahun Gambaran pengolahan air limbah 2010-2013 hasil survey EHRA yang ditunjukan oleh Tabel 1 di atas masih menunjukkan angka

156

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 ` memprihatinkan dengan kebiasaan BABs Secara teoritis penelitian ini di saluran terbuka masih tinggi. Biaya diharapkan dapat bermanfaat dalam pembangunan septic tank yang dianggap pengembangan teori difusi inovasi yang mahal menjadi salah satu penyebab menjadi acuan bagi konsep komunikasi rendahnya kesadaran masyarakat pada pembangunan, khususnya di bidang kepemilikan jamban keluarga. Permasa- kelesatarian lingkungan. lahan kesehatan pun timbul akibat Secara praktis penelitian ini adanya pola penyakit, gaya hidup dan diharapkan dapat menjadi bahan kondisi lingkungan hidup yang tidak masukan bagi Dinas Kesehatan Kota sehat. Serang, Unit Kerja Promosi Kesehatan Untuk mengatasi masalah dalam menyebarkan program PHBS kesehatan tersebut agar memperoleh penggunaan jamban sehat keluarga hasil maksimal, pemerintah Kota Serang sebagai upaya menciptakan kelestarian menyebarkan gagasan baru/difusi inovasi lingkungan dan mewujudkan program kelestarian lingkungan berupa program pembangunan kesehatan menuju PHBS dalam menggunakan jamban sehat lingkungan yang bersih, sehat, nyaman, keluarga. Dengan mengamati kesesuaian dan aman. sistem sosial sebagai penyebab awal proses adopsi inovasi terjadi, melalui Metode sumber komunikasi yang digunakan, Penelitian ini menggunakan hingga tumbuh kesadaran masyarakat pendekatan model inovasi dalam proses memahami ciri khas inovasi dan pengambilan keputusan yang menerapkannya dalam kehidupan sehari- diintisarikan oleh Rogers and Shoemaker hari. Capaian proses adopsi program (2010) sebagai akar dari kajian teori sangat tergantung pada keterkaitan sosiologi. Asumsi dasar teori difusi unsur-unsur yang ada dalam inovasi meliputi: mengkomunikasi program PHBS tersebut 1. Difusi inovasi merupakan proses kepada seluruh lapisan masyarakat Kota sosial yang mengkomunikasi ide Serang sebagai upaya pemerintah baru yang diartikan secara mewujudkan wilayah kota yang bersih, subjektif, dan dikembangkan nyaman, aman, dan sehat. sebagai konstruksi sosial. Dari latar belakang yang ada, maka 2. Inovasi yang dimaknai penerima dapat di identifikasi masalah penelitian sebagai inovasi, mengandung yaitu “Bagaimana pengaruh sistem sosial manfaat relatif, sesuai kebutuhan, terhadap adopsi inovasi kelesatarian kemampuan untuk dicoba, dapat lingkungan program PHBS jamban sehat dilihat, dan memiliki tingkat keluarga di masyarakat Kota Serang?” kerumitan rendah, akan lebih Adapun yang menjadi tujuan cepat diadopsi. penelitian ini adalah menganalisis 3. Dalam difusi inovasi, terdapat 5 pengaruh sistem sosial terhadap adopsi (lima) tahapan yaitu: dari mulai inovasi kelesatarian lingkungan program tahap pengetahuan, persuasif, PHBS jamban sehat keluarga di keputusan, implementasi, dan masyarakat Kota Serang. konfirmasi.

157

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 `

4. Terdapat 5 (lima) tipe masyarakat pembangunan, namun kini mengalami dalam mengadopsi inovasi yaitu: perubahan paradigm bahwa segala innovator, early adopter, early sesuatu yang dianggap inovasi, baik majority, late majority, dan berupa ide-ide/gagasan, teknologi, laggard. barang atau jasa yang dianggap baru dan Difusi sebagai salah satu tipe harus disebarkan ke keseluruh lapisan khusus komunikasi menitikberatkan pada masyarakat, itulah proses difusi inovasi. proses penyebaran inovasi ke seluruh Dimensi teori komunikasi anggota sistem social melalui pesan pembangunan dikembangkan melalui berupa gagasan baru. Penelitian difusi kajian dan analisis mendalam yang lebih memusatkan perhatian pada diarahkan pada upaya pencarian konsep perubahan perilaku yaitu menerima atau atau model pembangunan yang relevan menolak inovasi/gagasan baru disamping dengan kebutuhan masyarakat perubahan tingkat pengetahuan atau (Jayaweera, 1987). Peran dan fungsi studi sikap, yang juga menjadi perantara proses komunikasi digunakan sebagai bentuk pengambilan keputusan oleh seseorang pendekatan antardisiplin, menjawab sampai melakukan perubahan perilaku. tantangan dan tuntutan, sekaligus Penyebaran inovasi dilakukan melalui memberikan pengaruh menentukan saluran komunikasi media massa yang proses dan tujuan pembangunan. dianggap lebih berdaya untuk Secara konseptual, teori komuni- mengenalkan inovasi (Rogers, 2012). kasi digunakan untuk menjemba-tani Bila ditinjau dari perspektif arus informasi baru, dari pemerintah komunikasi pembangunan bidang kepada masyarakat atau sebaliknya. komunikasi kesehatan, terdapat beberapa Dengan kata lain, melalui komunikasi komponen difusi inovasi meliputi: pesan-pesan pembangunan, dipahami 1. Sumber inovasi, dapat berasal dari khalayak untuk tujuan perubahan. agen pembaharu, tokoh Sementara teori pembangunan digunakan masyarakat, dan sebagainya; sebagai karakteristik bentuk perubahan 2. Pesan-pesan berupa ide- secara terarah dan progresif, dari satu ide/gagasan baru atau inovasi kondisi ke kondisi lain, atau dari satu 3. Saluran komunikasi, dapat melalui keadaan menuju keadaan lebih baik. Oleh komunikasi interpersonal atau karena itu, berbagai konsepsi pembangu- media komunikasi, sebagai sarana nan digunakan sebagai proses partisipasi yang memungkinkan inovasi dapat masyarakat dalam segala bidang tersebar; perubahan sosial yang bertujuan untuk 4. Penerima merupakan anggota kemajuan sosial dan material termasuk sistem sosial; pemerataan, kebebasan serta berbagai 5. Efek ditimbulkan berupa kualitas lainnya, dengan kemampuan perubahan pengetahuan, sikap lebih besar mengatur lingkungannya maupun perilaku, yaitu menerima (Rogers, 2012). atau menolak inovasi. Berusaha menyampaikan, mengka- Semula kajian ini lebih ji, dan menjelaskan isu, ide, atau gagasan berorientasi pada program-program aktual menjadi tujuan perubahan

158

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 ` pembangunan masyarakat. Komunikasi didasari nilai-nilai kearifan lokal sebagai pembangunan dipandang sebagai instru- modal sosial, memperkuat tatanan ment kunci dalam menggambarkan, masyarakat. mendorong, mengarahkan, mempercepat, Sesama anggota masyarakat saling dan mengendalikan setiap perubahan mengembangkan budaya menjunjung pembangunan. Dengan memberi inspirasi etika, menghormati hukum dan baru dalam penggalian aspirasi, peraturan, hak-hak warga lainnya, kreativitas, kepentingan, dan kebutuhan melalui sikap dan perilaku yang tertib, individu, kelompok dan masyarakat bersih, sehat, dan produktif. Permukiman sehingga membuka jalan bagi munculnya dengan tatanan masyarakat tersebut ide, gagasan, dan inovasi dari tingkat akar membuka peluang tumbuh suburnya rumput. daya inovasi dan kreativitas masyarakat, Masalah kesehatan lingkungan mendayagunakan kehidupan harmonis dipengaruhi oleh pertumbuhan dan baik dalam kehidupan sosial, sebaran penduduk, kebijakan para pertumbuhan ekonomi, maupun pengambil keputusan, mentalitas dan lingkungan pemukiman bersih, sehat, perilaku penduduk, dan kemampuan produktif, dan menjadikan pemerintah alam mengendalikan pencemaran. sebagai mitra kerja dalam mewujudkan Kesehatan lingkungan menekankan pada lingkungan pemukiman berkualitas. dinamika hubungan interaktif antara Dalam penerapan hidup bersih kelompok masyarakat dan segala macam dan sehat, dapat dimulai dengan perubahan komponen lingkungan hidup mewujudkan lingkungan sehat. Perilaku seperti berbagai spesies hidup, bahan, zat, Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi atau kekuatan di sekitar manusia yang penting karena lingkungan sehat dapat menimbulkan ancaman, atau berpotensi memberikan efek terhadap kualitas menganggu kesehatan masyarakat serta kesehatan. Sedangkan kesehatan upaya mencari pencegahannya. seseorang akan menjadi lebih baik, jika Kesehatan lingkungan pada lingkungan disekitarnya juga baik. Begitu hakikatnya, merupakan suatu kondisi juga sebaliknya, kesehatan seseorang atau keadaan lingkungan optimum, akan menjadi buruk, jika lingkungan sehingga berpengaruh positif terhadap disekitarnya kurang baik. Pembuangan kesehatan lingkungan. Hal ini mencakup kotoran manusia dalam lingkungan perumahan, pembuangan kotoran rumah sehat pun harus menjadi perhatian manusia, penyediaan air bersih, karena dapat menyebabkan penyebaran pembuangan sampah, dan lain-lain. beberapa penyakit seperti tifus, disentri, Pengembangan menuju tatanan kolera, bermacam-macam cacing, masyarakat madani merupakan upaya schistosomiasis, dan sebagainya. membangun hubungan dengan anggota Berbagai cara sederhana dari masyarakat lebih luas dan harmonis teknologi pembuangan kotoran manusia dengan memperkokoh perilaku ditawarkan, dan sesungguhnya mudah masyarakat berbasis nilai-nilai universal dilakukan oleh setiap anggota seperti kebersamaan, kekeluargaan, masyarakat. Upaya ini dilakukan agar kerelawanan, kejujuran, dan lain-lain, tidak menimbulkan gangguan kesehatan

159

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 ` akibat air limbah yang menjadi media sistem social sehingga tercapai proses penyebar penyakit tifus, kolera, dll serta adopsi inovasi efektif. Pada hakikatnya, perkembangabiakan mikro-organisme baik struktur sosial formal maupun patogen, nyamuk yang menimbulkan bau informal berpengaruh terhadap tidak sedap dari pencemaran air dan perubahan tingkah laku dalam menjawab permukaan tanah. rangsangan komunikasi. Begitu juga Komponen sistem sosial dalam proses difusi, struktur sosial mempunyai peranan penting dalam mempunyai hubungan saling pengaruh proses difusi yang meliputi anggota yang komplek dengan proses tersebarnya sistem sosial sebagai penerima inovasi, inovasi ke dalam sistem sosial. Struktur peran agen pembaharu dan tokoh sosial dapat merintangi atau masyarakat sebagai sumber penyebaran memudahkan proses difusi. Sebaiknya ide-ide/inovasi baru serta saluran difusi dapat mengubah struktur sosial komunikasi yang dipergunakan dalam suatu masyarakat. Struktur sosial proses difusi. Variabel sistem seperti terbentuk karena tersusunnya status dan norma sistem (tradisional atau modern), posisi anggota dalam sistem. Ada yang toleransi terhadap penyimpangan dan memimpin dan ada yang dipimpin, ada kepaduan komunikasi juga mempenga- yang memerintah dan ada yang ruhi sifat proses keputusan inovasi para diperintah mengikuti kebijakan program. anggota sistem sosial. Inovasi masuk ke Norma sistem merupakan dalam lingkungan masyarakat, dapat pedoman tingkah laku yang telah mapan, diterima oleh seluruh atau sebagian besar bagi anggota sistem sosial tertentu. anggota sistem, atau inovasi gagal Norma-norma membatasi seberapa jauh tersebar. suatu tingkah laku dapat dilakukan atau Pada awalnya usaha agen tidak, dan bertindak sebagai pembimbing pembaharu menyampaikan inovasi atau menjadi ukuran dasar bagi perilaku melalui saluran komunikasi tertentu, anggota sistem sosial. Norma sosial kemudian menghubungi anggota sistem mempengaruhi perilaku seseorang dalam sosial dengan menawarkan dan mengadopsi inovasi. Norma sosial dapat mengajaknya mengadopsi inovasi. menjadi perintang bagi masuknya inovasi Sebelum inovasi diterima sebagian besar ke dalam sistem sosial, dan dapat menjadi anggota masyarakat, tokoh masyarakat perintang terjadinya perubahan sosial. berperan sebagai penyaring inovasi, yang Selain mempengaruhi penerimaan dan akan disebarkan masuk ke dalam sistem penolakan inovasi, norma sosial juga sosial. Hal ini akan berpengaruh pada mempengaruhi cara inovasi terintegrasi struktur sosial, bahkan akan ke dalam cara hidup penerimanya. merombaknya. Namun struktur sosial Difusi inovasi sangat dekat dengan tersebut dapat menjadi penghambat perubahan sosial, sedangkan perubahan masuknya ide baru ke dalam sistem. sosial berkaitan dengan sistem sosial dan Peran struktur sosial dan norma budaya masyarakat. Sebagaimana sistem yang berlaku dalam masyarakat Parsons dalam Ritzer (2010) mengatakan mengantisipasi penyimpangan komuni- bahwa setiap masyarakat memiliki sistem kasi yang memadukan semua unsur sosial yang dapat digambarkan dengan

160

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 `

AGIL. A-Adaptation adalah dimana sistem bahkan mungkin merombaknya. Tetapi beradaptasi dengan lingkungannya. G- struktur sosial tersebut juga dapat Goal attainment adalah dimana sistem menjadi penghalang masuknya ide baru memiliki tujuan-tujuan yang akan dicapai. ke dalam sistem. Adapun komponen I-Integration adalah dimana setiap bagian sistem social yang memiliki peranan sistem berhubungan satu dengan lainnya penting dalam proses difusi, yaitu: secara erat dan saling mendukung fungsi- 1. Anggota sistem sosial sebagai fungsi masing-masing. Sementara L- penerima inovasi; Latency merupakan pattern maintenance. 2. Peranan agen pembaharu; Sistem sosial terdiri dari beberapa 3. Tokoh masyarakat sebagai sumber komponen yang satu sama lain, saling bagi penyebaran ide baru; berinteraksi dimana setiap komponen 4. Saluran komunikasi yang memainkan peran dan fungsi tertentu dipergunakan dalam proses difusi. sehingga menghasilkan gerakan dalam Proses difusi pada intinya adalah keseluruhan sistem. Proses difusi atau proses keputusan untuk menerima atau penyebaran inovasi itu terjadi dalam menolak inovasi. Penelitian yang pernah sistem sosial. Inovasi masuk ke dilakukan menunjukkan perbedaan peran lingkungan masyarakat, diterima oleh saluran komunikasi pada setiap tahap seluruh atau sebagian besar anggota keputusan inovasi. Saluran komunikasi sistem, atau inovasi itu gagal tersebar. media massa lebih banyak dipergunakan Pada awalnya usaha agen pembaharu pada tahap pengenalan inovasi, melalui saluran komunikasi tertentu, sedangkan saluran interpersonal lebih menghubungi anggota sistem sosial untuk penting peranannya pada tahap persuasi. menawarkan, dan mengajak masyarakat Perbedaan ini sesuai dengan sifat masing- mengadopsi inovasi. masing tipe saluran komunikasi dimana Sebelum inovasi diterima oleh media massa memiliki ciri efektif dalam sebagian besar anggota masyarakat menciptakan pengetahuan, relatif dapat terdapat pemuka pendapat sebagai menjangkau sasaran luas dalam waktu pemegang kunci pintu atau penyaring singkat. Hal ini memungkinkan memiliki inovasi yang tersebar ke dalam sistem peranan lebih penting pada tahap social. Anggota sistem sosial yang terbuka pengenalan inovasi ke masyarakat. terhadap ide-ide baru ditandai dengan Sedangkan karena kontak antar sumber perubahan wawasan, pandangan, sikap dan penerima, saluran interpersonal lebih dan baru masuk pada perubahan banyak bersifat pribadi yang menimbul- perilaku. Sistem secara laten memiliki kan pembentukan dan perubahan sikap, kemampuan untuk mempertahankan sehingga saluran interpersonal dapat pola-pola dan aturan-aturan, bahkan memainkan peranan penting pada tahap memiliki kemampuan untuk memperba- persuasi. iki sistem yang rusak, apabila ada Peranan saluran komunikasi serangan dari luar sistem. dalam tahap keputusan inovasi bagi Bila inovasi sudah masuk dan masing-masing adopter membawa diterima oleh anggota sistem, maka dapat implikasi kepada agen pembaharu. Jika mempengaruhi struktur sosial system ingin memperbesar kemungkinan

161

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 ` terjadinya adopsi, saluran komunikasi Jika ditemukan kesenjangan antara harus dimanfaatkan dalam urutan waktu inovasi dengan masyarakat, maka yang ideal. Media massa memberi dorongan perlu diperhatikan adalah pola kuat dalam tahap pengenalan inovasi, komunikasi dikembangkan, sekaligus sedangkan saluran interpersonal menempatkan masyarakat sebagai wujud mempunyai daya yang kuat menggerak- aktif dan dinamis. Dalam masyarakat kan seseorang dalam tahap persuasi. tradisional, agen pembaharu terbatas Strategi penggunaan saluran komunikasi pada keluarga, sekolah, teman sebaya, terhadap masing-masing kelompok dan perkumpulan masyarakat. Seiring adopter dapat diatur. Orang-orang dengan perkembangan teknologi dikenal inovatif cukup menggunakan informasi menandai masyarakat modern, saluran media massa, sedangkan yang media massa menjadi agen pembaharu kurang inovatif lebih efektif utama. menggunakan saluran interpersonal. Sekalipun dinyatakan bahwa Dalam inovasi, proses komunikasi media tidak mampu menimbulkan efek antara penyuluh dan masyarakat psikologis untuk mengerahkan emosi, setempat tidak hanya berhenti setelah terlebih lagi menimbulkan perilaku nyata, penyuluh menyampaikan inovasi, atau namun media lebih sebagai pemantap jika sasaran telah menerima pesan stabilitas tatanan sosial. Pada sisi lain, inovasi dari penyuluh. Kemungkinan media dianggap mampu menciptakan munculnya persepsi berbeda dari tujuan tatanan sosial baru dan mengadakan komunikasi dalam menyebarkan inovasi. perubahan sosial (Solihat, 2012). Media Komunikasi baru berhenti jika sasaran massa merupakan lembaga dipercaya pesan telah memberikan tanggapan mengantar informasi dunia luar secara sesuai keinginan penyuluh, menerima perlahan dan mampu menyebarluaskan atau menolak inovasi tersebut. Kegagalan nilai-nilai kepada masyarakat. mensosialisasikan inovasi salah satunya Dalam mencapai perubahan dapat disebabkan oleh persepsi atau cara perilaku masyarakat, proses penyebaran pandang sasaran kurang tepat. informasi dalam konteks komunikasi Penyebaran inovasi merupakan antarpersona juga menjadi faktor proses panjang, secara sengaja atau tidak, pendukung yang tidak kalah penting. seseorang dalam kehidupannya yang Kegiatan ini dapat dilakukan melalui mengadakan proses internalisasi. Nilai- penyuluhan, konseling, dan lain-lain yang nilai kebijakan pemerintah disebarluas- memungkinkan anggota masyarakat kan, khususnya tentang pembangunan berkomunikasi langsung dengan wakil kesehatan oleh instansi pemerintah organisasi. Program memediasi kepada masyarakat sebagai proses kebutuhan masyarakat oleh opinion natural menjaga kaidah sistem sosial leader akan berdampak sangat efektif, berlaku. Lembaga negara bertindak mengingat memiliki kemampuan lebih sebagai agen pembaharu, menjaga dalam komunikasi persuasif, umpan balik transmisi nilai-nilai seluruh aspek dirasakan langsung, dan mengetahui kehidupan manusia. secara langsung apa saja yang diinginkan oleh anggota masyarakat.

162

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 `

Dengan menggali kebutuhan dan bersinggungan dengan ssstem sosial permasalahan dialami masyarakat akan masyarakat Kota Serang. memudahkan pencapaian sinergitas Hipotesis yang menggambarkan antara tujuan organisasi dengan keterkaitan antar variabel dalam masyarakat, khususnya melakukan penelitian dapat diuraikan sebagai perubahan sangat signifikan dalam berikut: membangun masyarakat berperilaku 1. Diduga masing-masing variabel hidup bersih dan sehat. Penyebaran dan secara bersama-sama sistem inovasi yang mampu memenuhi sosial dan sumber komunikasi kebutuhan masyarakat memerlukan berpengaruh terhadap tahap komunikasi efektif yang dapat pengetahuan mengenai inovasi; mendukung secara optimal khususnya 2. Diduga masing-masing variabel untuk mendukung tujuan pembangunan dan secara bersama-sama sumber kesehatan nasional. komunikasi dan atribut inovasi Penelitian yang berkenaan dengan berpengaruh terhadap tahap pengadopsian inovasi kelestarian persuasif mengadopsi inovasi; lingkungan melalui program PHBS di 3. Diduga masing-masing variabel lingkungan masyarakat Kota Serang ini dan secara bersama-sama tahap memiliki beberapa tujuan yang ingin pengetahuan, tahap persuasif, dan dicapai yaitu mengetahui, menjelaskan, sumber komunikasi berpengaruh menganalisis, dan memahami proses terhadap tahap keputusan penyebaran inovasi kelestarian mengadopsi inovasi; lingkungan (PHBS) di Kota Serang, serta 4. Diduga masing-masing variabel sistem sosial yang mempengaruhi proses dan secara bersama-sama tahap penyebaran inovasi. Berdasarkan tujuan pengetahuan yang diantarai oleh tersebut, maka metode penelitian yang tahap persuasive berpengaruh digunakan adalah analisis pendekatan terhadap tahap keputusan kuantitatif dilengkapi data kualitatif, mengadopsi inovasi. untuk melakukan pendalaman analisis Pembatasan populasi merupakan dalam penelitian. masalah penting untuk menentukan Metode kuantitatif digunakan kelompok sampel dalam melakukan untuk menguji kesimpulan sementara generalisasi (Sugiyono, 2012). Populasi terkait kajian adopsi inovasi kelestarian dalam penelitian ini adalah masyarakat lingkungan (PHBS) terhadap perilaku yang termasuk kategori rumah tangga masyarakat. Sedangkan metode kualitatif miskin, dan tinggal di daerah rawan digunakan untuk memecahkan persoalan kesehatan Kota Serang yang berjumlah pokok dan menggali data lebih dalam dari 20.429 terdiri dari Rumah Tangga sangat berbagai narasumber, terkait dengan miskin 6.224, Rumah Tangga miskin pengamatan proses perubahan perilaku 7.124, dan Rumah Tangga hampir miskin masyarakat mengadopsi inovasi 7.081 (data BPS Kota Serang tahun 2013). kelestarian lingkungan melalui penerapan Penentuan ukuran sampel dalam program PHBS, dan kemungkinan akan penelitian ini menggunakan rumus Isaac dan Michael (1981), dengan derajat

163

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 `

akurasi pengambilan sampel 5% sehingga Spearman Brown melalui teknik belah diperoleh sampel sebanyak 392 Kepala dua (split half) dengan rumus : Keluarga (KK). Teknik sampling 2. � menggunakan proportionate stratified � = 1 + � random sampling berdasarkan sebaran

kategori rumah tangga miskin yang Menurut Solimun (2010) bahwa dijelaskan pada Tabel 5. dengan sampel besar (100), asumsinya tidak terlalu kritis, yaitu jika n (sample Tabel 2 size) besar, maka statistik dari sampel Proporsi Sampel tersebut akan mendekati distribusi Jenis Populasi Proporsi Sampel normal, walaupun populasi dari mana komoditas sampel tersebut diambil tidak Rumah 6.224 6.224/20.429 berdistribusi normal. Uji normalitas pada Tangga x 392 penelitian ini dilakukan dengan uji Sangat kolmogorov smirnov yaitu melihat Miskin 119 signifikasi lebih besar dari 0,05 yang Rumah 7.124 7.124/20.429 artinya berdistribusi normal, Tangga x 392 Analisis deskriptif adalah Miskin 137 mendeskripsikan atau menggambarkan Rumah 7.081 7.081/20.429 kumpulan data sebagaimana adanya, Tangga x 392 tanpa bermaksud membuat kesimpulan Hampir berlaku umum atau generalisasi (Bungin, Miskin 136 2011). Analisis deskriptif pada penelitian Jumlah 20.429 392 ini dihitung menggunakan SPSS versi 17. Sumber : BPS Kota Serang, 2013. Untuk variabel yang memiliki hubungan nyata dengan variabel terikat Pengujian instrument dilakukan dilanjutkan dengan uji r2 atau regresi dengan melihat validitas dan reliabilitas linear berganda, sebagai berikut: instrument. Validitas instrument dilakukan dengan mengkorelasikan skor Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+… tiap butir dengan skor total butir dengan rumus korelasi pearson product moment. Ket: Instrumen untuk dianggap valid jika Y = Subjek dalam variabel dependen yang memperoleh r ≥ 0,3. Rumus pearson diprediksi terkait dengan adopsi inovasi product moment yang digunakan : a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan) b = Angka arah atau koefisien regresi, X = Subyek pada variabel independen S xy ryx = yang mempunyai nilai tertentu jumlah (S 2 )(S 2 ) variabel independen dengan beberapa x y prediktor yaitu sistem sosial, sumber Sebuah instrumen pengukur data komunikasi, dan atribut inovasi. disebut reliabel atau terpercaya, apabila instrumen itu secara konsisten memunculkan hasil sama setiap kali Hasil dan Diskusi dilakukan pengukuran (Ferdinand, 2011). Berdasarkan pengujian yang Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas dilakukan, variabel sistem sosial (A2) instrumen dilakukan dengan rumus yang terdiri dari 26 item pernyataan, terdapat 1 item pertanyaan yang 164

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 ` dianggap tidak valid, sehingga untuk Reliabel pengolahan data selanjutnya hanya 26 Sumber 0.906 Sangat item. Sumber komunikasi (A4), atribut Komunikasi (A4) Reliabel inovasi (M), tahap pengetahuan (X), tahap Atribut Inovasi 0.976 Sangat (M) Reliabel persuasif (Z), dan tahap keputusan (Y) Pengetahuan (X) 0.835 Sangat semua item dinyatakan valid (> 0.3) Reliabel seperti dijelaskan pada Tabel 3. Persuasif (Z) 0.863 Sangat Reliabel Tabel 3 Keputusan (Y) 0.895 Sangat Hasil Uji Validitas Reliabel Variabel Jumlah Item Sisa Sumber : Hasil olah data penelitian, 2013. Item Tidak Item Valid Valid Tabel 5 Hasil Uji Kolmogorv Smirnov Sistem Sosial 26 1 (3- 25 Variabel Sig. Keterangan (A1) a) Sumber 14 - 14 Sistem Sosial 0.165 > Berdistribusi Komunikasi (A2) 0.05 Normal (A4) Sumber 0.268 > Berdistribusi

Atribut 17 - 17 Komunikasi (A4) 0.05 Normal Inovasi (M) Atribut Inovasi 0.397 > Berdistribusi Pengetahuan 3 - 3 (M) 0.05 Normal (X) Persuasif (Z) 5 - 5 Pengetahuan 0.465 > Berdistribusi (X) 0.05 Normal Keputusan 3 - 3 Persuasif (Z) 0.447 > Berdistribusi (Y) 0.05 Normal Sumber : Hasil olah data penelitian, 2013. Keputusan (Y) 0.458 > Berdistribusi 0.05 Normal Setelah item penyataan tidak valid Sumber : Hasil olah data penelitian, 2013. dikeluarkan, kemudian dilakukan uji reliabilitas yang ternyata diperoleh hasil bahwa instrumen penelitian pada semua Hasil Statistik Deskriptif variabel dinyatakan reliabel sebagaimana 1. Anggota Sistem Sosial ditunjukkan Tabel 4. a) Mayoritas masyarakat Hasil pengolahan uji normalitas menyenangi informasi data menggunakan SPSS versi 17 uji program PHBS karena 46% kolmogorov smirnov diketahui semua menyatakan setuju dan variabel mempunyai nilai signifikan > 0.05, sehingga data pada setiap variabel 25% sangat setuju. dinyatakan berdistribusi normal yang b) Masyarakat masih kurang dapat dilihat pada Tabel 5. peduli menjaga kelestarian lingkungan tetap bersih dan sehat yang didukung Tabel 4 dengan data hanya Hasil Uji Reliabilitas sebanyak 32% menyatakan Variabel rs Keterangan setuju/ sangat setuju Sistem Sosial (A2) 0.797 Sangat menerapkan program PHBS 165

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 `

dimulai dari anggota dampak BABs, dan berusaha masyarakat sebagai keras memiliki jamban individu. keluarga, sekalipun beresiko c) Mereka masih beranggapan mengeluarkan uang tidak program pembangunan sedikit, hanya 37% yang dilaksanakan hanya menyatakan setuju/ sangat dilakukan dan menjadi setuju, 24% netral dan 38% urusan pemerintah, menyatakan tidak sekalipun program tersebut setuju/sangat tidak setuju. sangat dekat dengan d) Sedangkan dalam memotivasi kebutuhan hidup masyarakat ber-PHBS masyarakat, sebagai salah diperlukan Satgas untuk satu upaya menjaga memantau, masyarakat lebih kelangsungan hidupnya. banyak menjawab tidak setuju d) Anggota sistem sosial lebih 54% dan 8% netral. senang menunggu bantuan e) Mereka lebih memilih pemerintah memberikan memberlakukan sanksi sosial fasilitas jamban. Akibatnya terhadap anggota masyarakat program pemerintah yang masih BABs, agar tumbuh tersebut hanya dapat budaya malu dan menyadari berjalan, bila pemerintah atas kekeliruannya, menggalakkannya. ditunjukkan sebanyak 56% 2. Agen Pembaharu menyatakan setuju/ sangat a) Peran agen pembaharu dalam setuju dan 9% netral. menyebarkan inovasi belum f) Tanggapan mengenai gerakan mampu secara optimal rumah sehat hanya 49% menumbuhkan keinginan menyatakan setuju dan 9% masyarakat membangun netral. jamban ditunjukkan oleh 3. Tokoh Masyarakat masyarakat yang menyatakan a) Setelah tokoh masyarakat 44% sangat tidak setuju/ tidak menyampaikan informasi setuju dan 24% netral. mengenai program PHBS, b) Masyarakat yang menyetujui masyarakat mau membangun ingin membangun jamban jamban, sebanyak 35% setelah mendapat informasi menyatakan setuju/ sangat dari agen pembaharu hanya setuju. 32%. b) Tokoh masyarakat seringkali c) Agen pembaharu/ penyuluh menganjurkan anggota dalam memberikan informasi masyarakat membangun kepada anggota sistem sosial, sendiri jamban keluarga, hanya dianggap mampu sebanyak 27% menyatakan meningkatkan pengetahuan setuju/ sangat setuju. masyarakat memahami

166

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 `

c) Masyarakat yang merespon netral dan hanya 27% baik program PHBS, kemudian menyatakan tidak berkeinginan mengubah setuju/sangat tidak setuju. kebiasaan buruk sesuai c) Informasi mengenai inovasi program pemerintah diperoleh yang diperoleh melalui media 36% menyetujuinya. komunikasi, seperti televisi, d) Masyarakat yang berusaha radio, koran/majalah, menyediakan sarana stiker/brosur, dan spanduk pendukung program PHBS, dianggap masih belum optimal, seperti sanitasi air bersih hanya berkisar antara 37-41% sebanyak 58% menyatakan masyarakat menyatakan setuju/sangat setuju; jamban setuju/sangat setuju dan sering sehat keluarga sebanyak 15% memperoleh informasi setuju/sangat setuju, 33% mengenai inovasi melalui netral, dan 52% sangat tidak media tersebut. setuju/tidak setuju; Hasil yang diperoleh, diharapkan e) Dapat menjaga udara dan dapat menjadi tolak ukur dalam lingkungan agar tetap segar menumbuhkan kesadaran masyarakat, dan tidak berbau, hanya 36% menghentikan kebiasaan buruk yang menyatakan setuju/sangat berpotensi mencemari lingkungan alam setuju. sekitar, dan mengganggu kelangsungan f) Kepedulian masyarakat hidupnya. Dari analisis statistik terhadap pelaksanaan program inferensial yang dilakukan diperoleh hasil PHBS sangat minim, didukung analisis regresi sebagai berikut : pula tanggapan masyarakat mengenai program PHBS yang Tabel 6 disampaikan, yang menyatakan Pengaruh Sistem Sosial dan Sumber setuju 34%. Komunikasi Terhadap Tahap 4. Saluran Komunikasi Pengetahuan a) Penyuluhan yang dilakukan Model Sig r2

oleh agen pembaharu/tokoh A2 à X .002 .025

masyarakat diselenggarakan di A4 à X .060 .009 balai pertemuan sebanyak 43% Sumber : Hasil olah data penelitian, 2013. menyatakan tidak setuju/sangat tidak setuju, 1. Terdapat pengaruh sistem sosial 21% netral dan hanya 36% terhadap tahap pengetahuan saja menyatakan setuju/sangat masyarakat mengadopsi inovasi setuju. ditunjukan output regresi pada b) Masyarakat lebih senang signifikansi 0.002. Korelasi antara mengikuti penyuluhan di sistem sosial terhadap tahap lapangan atau alam terbuka pengetahuan masyarakat didukung yang menyatakan mengenai inovasi, diperoleh setuju sebanyak 58%, 16% koefisien determinan r2 0.025,

167

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 `

artinya sistem berpengaruh 2. Terdapat pengaruh sumber terhadap tahap pengetahuan komunikasi terhadap tahap inovasi dengan kontribusi 2.5%. persuasif masyarakat mengadopsi Nilai ini sekalipun sangat rendah inovasi ditunjukan output regresi tetapi signifikan. pada signifikansi 0.004. Korelasi 2. Tidak terdapat pengaruh dan tidak antara sumber komunikasi signifikan sumber komunikasi terhadap tahap persuasif, terhadap tahap pengetahuan diperoleh koefisien determinan r2 masyarakat mengadopsi inovasi = 0.021. Artinya sumber ditunjukan output regresi pada komunikasi terhadap tahap signifikasi 0.060. Koefisien persuasif masyarakat mengadopsi determinan r2 berkisar = 0.009, inovasi dengan kontribusi 2.1%, artinya sumber komunikasi pengaruhnya dinilai sangat rendah berpengaruh terhadap tahap tetapi signifikan. pengetahuan inovasi dengan 3. Terdapat pengaruh atribut inovasi kontribusi 1%. Nilai ini dianggap terhadap tahap persuasif rendah dan tidak signifikan. masyarakat mengadopsi inovasi ditunjukan output regresi pada Tabel 7 signifikansi 0.000. Koefisien Pengaruh Tahap Pengetahuan, Sumber determinan r2 berkisar = 0.186, Komunikasi, dan Atribut Inovasi artinya atribut inovasi terhadap Terhadap Tahap Persuasif tahap persuasif masyarakat Model Sig r2 mengadopsi inovasi dengan X à Z .000 .743 kontribusi 18.6%, pengaruhnya

A4 à Z .004 .021 dinilai sangat rendah tetapi M à Z .000 .186 signifikan. Sumber : Hasil olah data penelitian, 2013. Tabel 8 1. Terdapat pengaruh tahap Pengaruh Sumber Komunikasi dan pengetahuan terhadap tahap Tahap Persuasif persuasif masyarakat mengadopsi Terhadap Tahap Keputusan 2 inovasi ditunjukan output regresi Model Sig r A à Y .031 .012 pada signifikansi 0.000. 4 Z à Y .000 .792 Perhitungan korelasi antara tahap Sumber : Hasil olah data penelitian, 2013 pengetahuan terhadap tahap persuasif, diperoleh koefisien determinan r2 0.743. Artinya 1. Terdapat pengaruh tahap tahap pengetahuan terhadap tahap persuasif terhadap tahap persuasif masyarakat mengadopsi keputusan masyarakat inovasi dengan kontribusi 74.3%, mengadopsi inovasi ditunjukan pengaruhnya dinilai kuat dan output regresi pada signifikansi signifikan. 0.000. Koefisien determinan r2 berkisar = 0.792. Artinya tahap

168

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 `

persuasif terhadap tahap bersih dan sehat dari setiap warga keputusan masyarakat masyarakat Kota Serang, mulai dari mengadopsi inovasi dengan pimpinan wilayah Kota, Kecamatan, kontribusi 79.2%, pengaruhnya kelurahan, sampai wilayah terkecil, yaitu dinilai kuat dan signifikan. Ketua RT menjadi faktor sangat penting 2. Terdapat pengaruh sumber dalam melakukan percepatan perubahan komunikasi terhadap tahap (H. Embay, Ketua Forum Kota Serang keputusan masyarakat Sehat periode 2013-2015). mengadopsi inovasi ditunjukan Itikad baik pemerintah kota dapat output regresi pada signifikansi dikatakan masih belum optimal dalam 0.031. Koefisien determinan r2 membentuk kesadaran masyarakat. berkisar = 0.012 artinya sumber Komitmen dan konsistensi pemerintah komunikasi berpengaruh terhadap dalam memperhatikan pemberdayaan tahap keputusan masyarakat masyarakat kumuh dan miskin belum mengadopsi inovasi dengan terlihat signifikan. Upaya capaian kontribusi 1.2%, dinilai sangat program hanya bersifat wacana atau rendah tetapi signifikan. slogan-slogan saja. Bahkan diantara Sistem sosial merupakan instansi pemerintah masih terjadi kumpulan komponen yang harus saling overlapping dan egosentris program. berhubungan, dalam upaya memecahkan Belum terdapat komunikasi terpadu dan persoalan bersama dalam mencapai bersinergi antar unit kerja yang berakibat tujuan. Anggota sistem sosial terdiri dari pada hasil kerja pemerintah belum individu, kelompok informal, organisasi terlihat signifikan dalam melakukan dan sub sistem lainnya. Proses difusi akan perubahan masyarakat ber-PHBS. melibatkan sistem sosial yang Berdasarkan kondisi yang ada di dipengaruhi oleh struktur sosial, norma, wilayah Kota Serang, dapat dikatakan peran pimpinan, dan agen pembaharu, bahwa konsep kota dalam taman yang serta tipe keputusan dan konsekuensi bersih, sehat, selaras, dan lestari, terasa inovasi tersebut. masih jauh dari impian. Masyarakat Cepat atau lambat adopsi inovasi cenderung malas dan jorok, tidak peduli sangat tergantung dari itikad baik seluruh lingkungan sekitarnya. Upaya mengubah unsur dalam sistem sosial terutama pola pikir dan kebiasaan dengan pemerintah. Bila pimpinan daerah menggerakkan tokoh masyarakat yang sebagai agen pembaharu, tidak peduli disegani harus betul-betul tulus terhadap inovasi program PHBS, dilakukan untuk membangun masyarakat masyarakat akan lebih tidak peduli berkehidupan lebih baik. Dengan dengan lingkungannya. Untuk mengubah demikian, perlu melakukan pendekatan kebiasaan masyarakat agar berperilaku melalui peran tokoh agam bekerja sama hidup bersih dan sehat, perlu keterlibatan dengan LSM dan swasta, agar dapat aktif unsur penentu kebijakan. Instruksi mendorong masyarakat berorientasi pada terpadu dan terkoordinasi untuk menjaga pembangunan sanitasi, didukung kebersihan dan kesehatan lingkungan, kemauan dan kesadaran masyarakat. serta terbangunnya berperilaku hidup

169

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 `

Sumber komunikasi yang lingkungan melalui program PHBS dalam terbangun selama ini belum mampu menggunakan jamban sehat keluarga di mendorong kesadaran masyarakat untuk lingkungan masyarakat kumuh dan mengubah kebiasaan lamanya. Media miskin perkotaan Kota Serang, masih sulit komunikasi dan saluran interpersonal, dilakukan. Upaya yang dilakukan selama dianggap belum optimal memberikan ini belum tampak secara signifikan. Pada pencerahan pada masyarakat dalam tahap pengetahuan sistem sosial dan melakukan perubahan. Inovasi yang sumber komunikasi tidak berpengaruh disebarkan belum menjadi topik secara signifikan. Tahap pengetahuan pembicaraan penting untuk didiskusikan, dihadapkan dengan sistem sosial dan apalagi sampai pada persoalan ancaman sumber komunikasi yang dianggap belum BAB sembarangan. Mereka tidak pernah optimal memberikan konstribusi bagi berkeinginan membicarakan hal ini perubahan sikap dan perilaku dengan sesama anggota masyarakat masyarakat, mau memahami pentingnya maupun penyuluh kesehatan yang jamban sehat dalam kehidupan sehari- menunjukkan bahwa komunikasi yang hari. Kondisi ini membentuk pola pikir terbangun melalui komunikasi masyarakat yang cenderung sulit interpersonal masih minim. Di samping berusaha mengenal dan memahami itu, jumlah tenaga lapangan juga kurang, inovasi. sehingga sulit melakukan komunikasi Tahap persuasif dalam prosesnya langsung dengan anggota masyarakat. tampak yang berpengaruh secara Sedangkan saluran komunikasi bermedia langsung sangat kuat diperoleh dari tahap yang digunakan, sangat rendah pengetahuan, ditunjang oleh penyebaran mempengaruhi tahap pengenalan inovasi, atribut inovasi melalui sumber bahkan pengaruhnya dianggap tidak komunikasi yang digunakan. Atribut berarti. inovasi dapat menjadi pendorong bagi Proses perubahan pengetahuan tumbuhnya daya tarik masyarakat, bila sampai masyarakat betul-betul didukung cukupnya tahap pengetahuan memahami inovasi, merupakan upaya mengenai inovasi, sehingga dapat yang sulit dan lama. Sampai hari ini, membangkitkan kebutuhan akan inovasi diantara anggota masyarakat yang masih dan ingin mengadopsinya. tidak merasa penting terhadap inovasi Tahap keputusan dipengaruhi penggunaan jamban sehat keluarga, perlu secara langsung sangat kuat dan untuk dibicarakan sebagai bahan obrolan, signifikan oleh tahap persuasif, ditunjang apalagi mengadopsinya. Kesadaran oleh sumber komunikasi yang digunakan, masyarakat yang belum optimal walaupun sangat rendah tetapi signifikan. memerlukan pendekatan komunikasi Sistem sosial dan sumber komunikasi, yang intens, serta mencari sasaran mulai dari tahap pengetahuan, tidak komunikasi yang tepat, agar mampu menunjukkan peranannya dalam mempengaruhi anggota masyarakat lain. menanamkan pengenalan inovasi kepada masyarakat sehingga mempengaruhi Kesimpulan sulitnya mengadopsi inovasi program Adopsi inovasi kelestarian PHBS dalam menggunakan jamban sehat

170

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 ` keluarga di lingkungan masyarakat tingginya, sebagai investasi dan modal kumuh dan miskin perkotaan di Kota sangat potensial dalam membangun Serang. masyarakat lebih berdaya, lebih Upaya menerapkan inovasi perlu produktif, secara sosial ekonomi. dilakukan melalui pendekatan komunikasi yang tepat, agar mampu Referensi menggugah kesadaran masyarakat ber- Buku Putih Serang (BPS) Bapeda, Kota PHBS. Optimalisasi membangkitkan Serang 2013. kesadaran masyarakat ber-PHBS perlu Bungin, Burhan. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Komunikasi, dikomunikasikan secara terpadu, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta terkoordinasi, dan bersinergi di antara Ilmu-ilmu Sosial lainnya. Kencana seluruh stakeholder baik pemerintah Prenada Media Group : Jakarta. pusat atau daerah, instansi pemerintah Creswell, John W. (2012). Research maupun swasta sampai menyentuh unsur Design: Pendekatan kualitatif, masyarakat/ individu. Serempak kuantitatif, dan Mixed, Edisi ketiga. berkepentingan mewujudkan masyarakat Penerjemah: Achmad Fawaid. Penerbit Pustaka Pelajar : menggunakan sarana jamban sehat Yogyakarta. keluarga, yang harus ada di dalam Ferdinand, Augusty. (2011). Metode rumah/ lingkungan sekitarnya. Penelitian Manajemen: Pedoman Materi PHBS dalam menggunakan Penelitian untuk Skripsi, Tesis dan jamban sehat dijadikan isu sentral yang Disertasi Ilmu Manajemen. Badan disampaikan para tokoh masyarakat dan Penerbit Universitas Diponegoro, seluruh stakeholder, sampai unsur Semarang. Jayaweera, Neville., dan Sarath individu dalam masyarakat, baik usia Anumagama. (1987). Rethinking anak hingga lanjut usia, secara terus Development Communication. menerus dan berkesinambungan di Singapore: The Asian Mass berbagai kesempatan, agar terjadi Communication Research and perubahan perilaku mendasar dan Information Centre. signifikan. Perubahan masyarakat yang Jurnal Penelitian LPPM Untirta, Serang, 2011. ekstrim perlu willingness dari pihak Jurnal Tridarma Kopertis Wilayah IV, pemerintah, agar mampu menggerakkan Bandung, 2011 seluruh lapisan masyarakat untuk lebih Jurnal Penelitian dan Pengembangan peduli ber-PHBS, sebagai upaya Komunikasi dan Informatika. Vol 3 menciptakan wilayah Kota Serang yang No. 1; Juli 2012 Hal: 1-52 ISSN: asri, lestari, bersih dan sehat. 2087-0132, Depkominfo – Jakarta. Keberhasilan masyarakat dalam Jurnal Penelitian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika. Vol 3 mengadopsi inovasi kelestarian No. 2; November 2012; Hal: 53-103; lingkungan melalui pendekatan ISSN: 2087-0132; Depkominfo – komunikasi kesehatan lingkungan, Jakarta. dilandasi perspektif komunikasi Jurnal Penelitian dan Pengembangan pembangunan, mampu meningkatkan Komunikasi dan Informatika. Vol 3 kesadaran, kemauan, dan kemampuan No. 3; Maret 2012 Hal: 104-164 ISSN: hidup sehat masyarakat setinggi- 2087-0132, Depkominfo – Jakarta.

171

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 `

Ritzer, George dan Goodmen, Douglas J. Solimun. (2010). Multivariate Analysis, (2010). Teori Sosiologi Modern, Edisi Structural Equation Modeling (SEM), Keenam. Penerbit Kencana : Jakarta. Lisrel dan Amos, Aplikasi di Rogers, Everett M. (2012). Manajemen, Ekonomi Pembangunan, Communication And Development, Psikologi, Sosial, Kedokteran dan Critical Perspectives. Diterjemahkan Agrokompleks. Malang: Universitas oleh: Dasmar Nurdin, 1989. Penerbit: Negeri Malang. LP3ES : Jakarta. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Rogers, Everett M & F. Floyd Shoemaker. Kuantitatif Kualitatif dan R & D. (2010). Communication of Penerbit Alfabeta, Bandung. Innovation. The Free Press.The USA.

172

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Pengawasan Ketenagakerjaan di Wilayah Serang I dalam Pemenuhan Hak Atas Pekerjaan bagi Penyandang Disabilitas di Kabupaten Serang

Rani Sulastri Maulani, Yeni Widyastuti, M. Rizky Godjali Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Abstract: The persons with disability as the part of the public not specifically and maximally has noticed by the provincial government of Banten Province in term of gaining the job. The existence of the legislation Number 8 year 2016 concerning about the obligation of BUMN, BUMD, and the private company to employ the disability. This research is used the supervisory function theory according to Manulang. The method is used is descriptive qualitative. The data collection technique is used are the interview, observation, and documentation study. The data analysis technique is used in this research is Sugiyono model. The result of this research is concluded that the labor inspection which carried out by The Labor Supervisory Division The Agency of Labor and Transmigration Banten has not been optimal. The recommendation of this research is The Labor Supervisory Division The Agency of Labor and Transmigration have to encourage the companies in Serang District to give the job opportunity for the persons with disability, the needs of the repairing which should be done about compulsory reporting form, in which to differ between the disability labor with the non-disability labor, the needs of the active role of public if the action of the fraudulence and the deviation of the regulation/legislation applied is found. Keywords: Persons with Disability, The Labor Inspection, The Right of The Job

Abstrak: Penyandang disabilitas sebagai bagian dari masyarakat, belum secara spesifik dan maksimal diperhatikan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Banten dalam hal memperoleh pekerjaan. Adanya peraturan perundang-undangan Nomor 8 Tahun 2016 mengenai kewajiban perusahaan BUMN, BUMD, dan Swasta untuk mempekerjakan tenaga kerja disabilitas. Penelitian ini menggunakan teori fungsi pengawasan menurut Manulang. Metode yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pengawasan ketenagakerjaan yang dilakukan oleh Bidang Pengawas Ketenagakerjaan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten belum optimal. Rekomendasi dari penelitian ini adalah pengawas ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten seharusnya mendorong perusahaan yang ada di Kabupaten Serang untuk memberikan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas, perlunya perbaikan yang harus dilakukan terkait formulir wajib lapor, yaitu untuk membedakan antara tenaga kerja disabilitas dengan tenaga kerja non disabilitas, perlunya peran aktif dari masyarakat jika adanya tindakan kecurangan dan penyelewengan peraturan/Undang-Undang yang berlaku. Kata Kunci: Penyandang Disabilitas; Pengawasan Ketenagakerjaan; Hak Atas Pekerjaan.

173

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Pendahuluan bekerja dan lain sebagainya. Karena Studi yang akan dilakukan disini dengan keterbatasannya, hal ini menjadi berkaitan dengan kedudukan warga permasalahan yang dihadapi para negara yang kemudian terdapat hak-hak penyandang disabilitas, karena ketika bagi seseorang yang dikatakan sebagai sudah dewasa mereka cenderung sulit warga negara. Warga negara ialah orang- untuk mendapatkan pekerjaan. kemudian orang bangsa Indonesia asli dan orang- juga terlihat dari kurangnya perhatian orang bangsa lain yang disahkan dengan pemerintah Provinsi Banten terhadap undang-undang sebagi warga negara penyandang disabilitas, dimana penyan- (UUD 1945 pasal 26 ayat 1). Sebagai dang disabilitas di Provinsi Banten masih warga negara tentunya pula memiliki hak sulit mendapatkan pekerjaan. yang semestinya diperoleh (UUD 1945 Bidang Pengawas Ketenagakerjaan pasal 27 ayat 2) salah satunya yang di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan aturan bahwa hak setiap Provinsi Banten mempunyai peranan warga negara yaitu mendapatkan penting dalam mewujudkan kesejah- pekerjaan dan penghidupan yang layak. teraan masyarakat dalam aspek ekonomi, Di dalam pasal 27 ayat 2 UUD 1945 misalnya kepada penyandang disabilitas. tentang hak asasi manusia menyatakan Penyandang disabilitas mempunyai hak bahwa “tiap-tiap warga negara berhak untuk dapat memperoleh pekerjaan, atas pekerjaan dan penghidupan yang mereka mempunyai hak dan kesempatan layak bagi kemanusiaan”. Hak tersebut yang sama dengan non-disabilitas seperti tidak terkecuali pada masyarakat yang telah diatur didalam Undang- Indonesia penyandang disabilitas. Undang Nomor 8 Tahun 2016. Di dalam Penyandang disabilitas sebagai bagian alam Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang dari warga negara mempunyai hak yang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang sama dengan non disabilitas, yaitu hak Penyandang Disabilitas, disebutkan atas pekerjaan. bahwa Penyandang Disabilitas adalah Undang-Undang Nomor 13 Tahun setiap orang yang mengalami 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 5 keterbatasan fisik, intelektual, mental, yaitu setiap tenaga kerja memiliki dan/atau sensorik dalam jangka waktu kesempatan yang sama tanpa lama yang dalam berinteraksi dengan diskriminasi untuk memperoleh lingkungan dapat mengalami hambatan pekerjaan. Kemudian Pasal 1 ayat (1) dan kesulitan untuk berpartisipasi secara tenaga kerja adalah setiap orang yang penuh dan efektif dengan warga negara mampu melakukan pekerjaan guna lainnya berdasarkan kesamaan hak. menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun Sebagai bagian dari warga negara, untuk masyarakat. Penyandang penyandang disabilitas berhak untuk disabilitas yang secara fisik memiliki memperoleh kesempatan kerja Seperti kekurangan, cenderung menjadi objek yang diatur dalam Undang-Undang dari pada sifat diskriminasi karena dinilai Nomor 08 Tahun 2016 Tentang lemah dan buruk sehingga masyarakat Penyandang Disabilitas hak atas memandang bahwa penyandang disabili- pekerjaan terdapat pada Pasal 11 yang tas tidak bisa melakukan aktifitas normal menyatakan bahwa penyandang disabili- karena adanya hambatan, misalnya tas berhak memperoleh pekerjaan yang hambatan dalam berjalan, menulis, diselenggarakan oleh Pemerintah

174

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 ataupun Swasta tanpa diskriminasi serta sama, misalnya dalam hak dalam memperoleh upah yang sama dalam jenis memperoleh pekerjaan, sehingga pekerjaan dan tanggung jawab yang sama pentingnya perang Pemerintah Daerah serta tidak diberhentikan dari yang mana yaitu Bidang Pengawasan pekerjaaanya dengan alasan disabilitas. Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Diperjelas didalam Pasal 53 ayat Transmigrasi Provinsi Banten sebagai (1) Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dinas pelaksana. Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Tabel 1 Milik Daerah wajib mempekerjakan Penyandang Disabilitas paling sedikit 2% (dua persen) Berdasarkan Kabupaten/Kota Penyandang Disabilitas dari jumlah No Kabupaten/ Penyandang Disabilitas pegawai atau pekerja. Ayat (2) Kota L P Jumlah Perusahaan Swasta wajib mempekerjakan paling sedikit 1% (satu persen) 1 Kabupaten 2.409 2.06 4.469 Pandeglang Penyandang Disabilitas dari jumlah 2 Kabupaten 3.299 2.281 558 pegawai atau pekerja. Setiap warga Lebak negara mempunyai hak dan kesempatan 3 Kabupaten 1.925 1.769 3.694 yang sama untuk memperoleh pekerjaan Tangerang dan penghidupan yang layak tanpa 4 Kabupaten 3.426 2.195 5.621 membeda-bedakan jenis kelamin, suku, Serang 5 Kota 982 696 1.678 ras, agama, dan aliran politik sesuai Tangerang dengan minat dan kemampuannya, 6 Kota Cilegon 544 569 1.113 termasuk perlakuan yang sama terhadap 7 Kota Serang 504 272 776 penyandang disabilitas. Pekerjaan dan 8 Kota 162 198 360 penghidupan yang layak berhak Tangerang dimilikinya, tanpa pertimbangan apapun Selatan dan ini menjadi hal mutlak yang harus Jumlah 13.251 10.04 23.291 dimiliki semua warga negara. Sumber: Dinas Sosial Provinsi Banten Hak untuk memperoleh pekerjaan 2016 merupakan kebutuhan manusia dalam Penyandang disabilitas khususnya memiliki suatu aktivitas produktif, alat di Kabupaten Serang dengan jumlah produksi, dan barang ataupun hasil yang penyandang disabilitas terbanyak dan bisa diperoleh setiap individu memiliki kawasan industri yang cukup masyarakat. Oleh karena itu, hak berperan besar bagi pengembangan pekerjaan adalah suatu kebutuhan yang ekonomi Provinsi Banten tentunya dimiliki setiap individu dalam rangka menjadi persoalan bagi Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dalam memberikan pemenuhan hak atas hidupnya. Di dalam penelitian ini, yang pekerjaan bagi penyandang disabilitas, menjadi fokus bahasan yaitu penyandang sehingga dapat meningkatkan taraf hidup disabilitas sebagai warga negara yang dan produktivitas penyandang disabilitas. cenderung diperlakukan berbeda dan Kabupaten Serang yang termasuk kesulitan mendapatkan penghidupan ke dalam pengawasan ketenagakerjaan di ataupun pekerjaan yang layak. Penelitian Wilayah Serang I menjadi tugas penting ini menjadi penting untuk diteliti karena pemerintah, dinas pelaksana dalam hal ini penyandang disabilitas sebagai bagian yaitu Bidang Pengawas Ketenaga-kerjaan dari warga negara memiliki hak yang di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi,

175

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 yang mana wajib mengawasi perusahaan wajib lapor yang secara spesifik secara menyeluruh, hal ini untuk mengkhususkan tenaga kerja penyandang memberikan kesempatan kerja disabilitas. penyandang disabilitas. Kemudian pengawas ketenaga- Perusahaan mempunyai kewaji- kerjaan yang pada awalnya diawasi oleh ban untuk dapat memberikan kesempa- setiap Kabupaten/Kota di Dinas Tenaga tan kerja bagi penyandang disabilitas. Kerja dan Transmigrasi, akan tetapi Perusahaan-perusahaan yang ada di sekarang di Provinsi Banten semuanya Provinsi Banten kemudian diawasi oleh diawasi oleh Bidang Pengawas Bidang Pengawas Ketenagakerjaan Dinas Ketenagakerjaan di Dinas Tenaga Kerja Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi dan Transmigrasi Provinsi Banten. Banten. Pengawasan yang dilakukan oleh Karena belum optimal dan seimbangnya Bidang Pengawas Ketenagakerjaan diatur pengawasan yang dilakukan oleh didalam Peraturan Menteri Nomor 33 Disnakertrans Provinsi Banten, maka Tahun 2016 tentang Tata Cara Pengawa- upaya optimalisasi pemenuhan hak san Ketenagakerjaan. pekerjaan bagi penyandang disabilitas Adapun dalam mekanisme belum sesuai sasaran seperti yang ada pengawasan ketenagakerjaan yang didalam UU Nomor 8 Tahun 2016. dilakukan oleh Bidang Pengawas Permasalahan yang kedua yaitu Ketenagakerjaan ialah setiap pegawai tidak adanya data penyandang disabilitas melakukan pengawasan selama 5 (lima) di dalam formulir wajib lapor perusa- kali dalam 1 (satu) bulan, yang mana haan, yang mana formulir tersebut untuk dalam jangka waktu satu tahun setiap melaporkan keadaan ketenagakerjaan pegawai pengawas ketenagakerjaan perusahaan yang nantinya dilaporkan ke mengawasi sebanyak 60 perusahaan. Bidang Pengawasan Dinas Tenaga Kerja Dalam pengawasan ketenagakerjaan ini dan Transmigrasi Provinsi Banten. Dari pengawas ketenagakerjaan meminta permasalahan tersebut mengakibatkan formulir wajib lapor dan menanyakan tidak adanya data tenaga kerja disabilitas langsung ada atau tidaknya tenaga kerja di Provinsi Banten. Kemudian dari disabilitas di perusahaan tersebut. Dalam permasalahan ini juga membuat tidak hal ini pengawas ketenagakerjaan adanya tindak lanjut atau pun sanksi yang melakukan pengawasan ke perusahaan diberikan oleh Bidang Pengawas BUMN, BUMD dan Swasta untuk Ketenagakerjaan terhadap perusahaan mengetahui secara langsung mengenai yang tidak memberikan kesempatan kerja berjalan atau tidaknya sesuai dengan bagi penyandang disabilitas. peraturan perundang-undangan terkait. Permasalahan yang ketiga ialah Permasalahan yang pertama ialah masih minimnya jumlah tenaga kerja belum optimalnya fungsi pengawasan penyandang disabilitas di Wilayah Serang ketenagakerjaan di Kabupaten Serang, hal I. Bidang Pengawas Ketenagakerjaan di ini karena pelaksanaan pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ketenagakerjaan masih belum memenuhi Provisi Banten mempunyai kewajiban ketentuan dan prosedur yang jelas dan untuk mengawasi perusahaan-perusa- tegas. Kedua tidak adanya data haan di Provinsi Banten khususnya di penyandang disabilitas di dalam formulir Kabupaten Serang, hal ini untuk wajib lapor perusahaaan di Kabupaten memberikan kesempatan kerja penyan- Serang, terlihat dari tidak adanya formulir dang disabilitas yaitu untuk perusahaan

176

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

BUMN/BUMD sebanyak 2% dan Dalam penelitian ini, peneliti perusahaan swasta sebanyak 1% dari menggunakan metode penelitian dengan jumlah pekerja (Disnakertrans, 2018). pendekatan studi kasus. Menurut Yin Dalam hal ini, pengawasan dalam Creswell (2014:135) pendekatan ketenagakerjaan oleh Bidang Pengawas studi kasus mencakup studi tentang suatu Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan kasus dalam kehidupan nyata, dalam Transmigrasi Provinsi Banten memiliki konteks atau setting kontemporer. Dalam kewajiban untuk mengawasi perusahaan penelitian ini, kasus yang dipilih BUMD, BUMN dan Swasta serta berkaitan dengan pemenuhan hak atas memberikan sanksi yang tegas terhadap pekerjaan bagi penyandang disabilitas perusahaan yang melanggar. Seperti yang oleh Bidang Ketenagakerjaan di Dinas tercantum di dalam Undang-Undang Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Republik Indonesia Nomor 13 Tahun Banten, yaitu bagaimana proses dan 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 178 implementasi pengawasan ketenagaker- ayat 1, bahwa pengawasan ketenaga- jaan di Provinsi Banten. kerjaan dilaksanakan oleh unit kerja tersendiri pada instansi yang lingkup Hasil dan Diskusi tugas dan tanggung jawabnya di Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Dalam Ketenagakerjaan pada Pemerintah Pusat, Pemenuhan Hak Atas Pekerjaan Bagi Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Penyandang Disabilitas Kabupaten/Kota. Berdasarkan latar Berjalannya Undang-Undang belakang masalah inilah, maka peneliti Nomor 8 Tahun 2016 tentunya dapat tertarik untuk melakukan penelitian dikatakan sesuai dan berhasil apabila mengenai “Pengawasan Ketenagakerjaan Undang-undang yang telah ditetapkan di Wilayah Serang I Dalam Pemenuhan dan dilaksanakan sesuai dengan tujuan Hak Atas Pekerjaan Bagi Penyandang awal yang telah ditetapkan. Pelaksanaan Disabilitas”. Undang-undang tentunya perlu dibarengi dengan pengawasan pelaksanaan Metode Undang-undang terkait, sehingga Jenis penelitian yang dianggap pelaksanaan Undang-undang dapat tepat untuk digunakan dalam tulisan ini berjalan dengan sesuai. Pengawasan adalah metode penelitian kualitatif. ketenagakerjaan dilaksanakan sesuai Menurut Creswell (2014:59) penelitian dengan peraturan perundang-undangan kualitatif dimulai dengan asumsi dan atau ketentuan hukum di bidang penggunaan kerangka penafsiran/teoritis ketenagakerjaan. yang membentuk atau memengaruhi Pelaksanaan pengawasan perusa- studi tentang permasalahan riset yang haan oleh Bidang Pengawasan terkait dengan makna yang dikenakan Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan oleh individu atau kelompok pada suatu Transmigrasi Provinsi Banten, bahwa permasalahan sosial atau manusia. pelaksanaan pengawasan dilaksanakan Metode ini digunakan peneliti minimal sekali 5 (lima) perusahaan, hal dalam mendeskripsikan tujuan dari ini sesuai dengan Peraturan Menteri penelitian yaitu mengenai pengawasan Tenaga Kerja Nomor 33 Tahun 2016 ketenagakerjaan dalam pemenuhan hak Tentang Tata Cara Pengawasan atas pekerjaan bagi penyandang Ketenagakerjaan. Jumlah pegawai disabilitas di Provinsi Banten. pengawas ketenagakerjaan di Dinas

177

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi maka dari itu dari pengawas tidak Banten sebanyak 74 orang pegawai. memberikan sosialisasi kembali Dalam satu bulan terdapat 370 terkait hal ini kepada perusahaan, perusahaan yang diawasi oleh Dinas maka dari itu harus adanya revisi Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Undang-Undang tersebut agar Banten. Pengawasan yang dilakukan lebih dijelaskan kembali mengenai bagaimana pengawasan ketenaga- tentunya untuk mengawasi dan kerjaan dalam berperan untuk mengawal suatu perusahaan sehingga memenuhi hak atas pekerjaan bagi dapat berjalan sesuai dengan ketentuan penyandang disabilitas”. (Wawan- dan peraturan perundang-undangan yang cara dengan Ruli Riatno, berlaku. Perusahaan tentunya wajib Koordinator Pengawas Ketenaga- mengetahui akan peraturan perundang- kerjaan Wilayah Serang I, 25 Mei undangan mengenai ketenagakerjaan. 2018) “Pelaksanaan pengawasan ketene- gakerjaan harus menyesuaikan Penyandang disabilitas tersebut Undang-Undang yang bersang- mempunyai hak untuk dapat memperoleh kutan. Kemudian disesuaikan pekerjaan, mereka mempunyai hak dan dengan peraturan perundang- kesempatan yang sama dengan non- undangan yang mengharuskan disabilitas seperti yang telah diatur mempekerjakan penyandang didalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun disabilitas sebanyak 1% untuk 2016, peraturan perundang-undangan Swasta dan 2% untuk BUMN dan BUMD. Fungsinya memastikan tersebut seharusnya dapat diimplementa- perusahaan untuk mematuhi sikan dengan baik dan maksimal oleh peraturan.” (Wawancara dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ubaidillah, Kepala Bidang Provinsi Banten. Pengawas Ketenagakerjaan, 24 “Undang-Undang Nomor 8 Tahun Mei 2018) 2016, hanya sebatas undang- undang saja tetapi tidak ada Bidang Pengawas Ketenagakerjaan realisasinya, karena tidak di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dijalankan dengan baik. Alasan Provinsi Banten mempunyai peranan perusahaan pun simple, yaitu penting dalam mewujudkan kesejah- mengenai skill/kemampuan. Jika berbicara skill seperti mempunyai teraan masyarakat dalam aspek ekonomi, keterampilan, banyak dari kita misalnya kepada penyandang disabilitas. yang mempunyai kemampuan, seharusnya perusahaan bisa “Memang sebetulnya kami dari menempatkan juga dengan pengawas ketenagakerjaan juga porsinya. Selalu saja alasannya mempunyai peranan untuk kemampuan, kita menjadi kalah mengawasi, membina para seakan kita tidak mempunyai hak perusahaan agar mematuhi atas pekerjaan. beberapa dari kami undang-undang tersebut, akan yang ditolak oleh perusahaan tidak tetapi di Undang-Undang Nomor 8 ada yang melapor ke bidang Tahun 2016 tidak dijelaskan pengawas ketenagakerjaan karena secara spesifik bahwa pengawas kami tidak mengetahui bahwa bisa harus mendorong perusahaan agar melapor. Kemudian yang menjadi bisa memberikan kesempatan permasalahannya jugayaitu tidak kerja bagi penyandang disabilitas, 178

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

ada sanksi yang tegas, seharusnya berdasarkan standar prosedur yang jelas ada sanksi yang tegas oleh ke perusahaan. Tidak adanya data pengawas ketenagakerjaan bagi penyandang disabilitas di formulir wajib perusahaan yang melanggar, lapor, yang mana formulir tersebut untuk menurut saya fungsi pengawasan dilaporkan ke Bidang Pengawasan Dinas ketenagakerjaan belum berjalan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi maksimal”. (Wawancara dengan Banten. Dari permasalahan tersebut Teguh Sulistyabadi, Ketua mengakibatkan tidak adanya data tenaga Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia Provinsi Banten, 19 Mei kerja disabilitas di Kabupaten Serang 2018) yang sudah diberikan kesempatan kerja Diperjelas didalam Pasal 53 ayat oleh Perusahaan. (1) Pemerintah, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha “Di formulir wajib lapor tidak ada Milik Daerah wajib mempekerjakan yang membedakan antara tenaga paling sedikit 2% (dua persen) kerja disabilitas dan non disabilitas, hanya ada mengenai Penyandang Disabilitas dari jumlah jenis kelamin, umur dan lainnya. pegawai atau pekerja. Ayat (2) Kemudian kami hanya menyesuai- Perusahaan Swasta wajib mempeker- kan dari yang ada di dalam jakan paling sedikit 1% (satu persen) formulir wajib lapor.” (Wawancara Penyandang Disabilitas dari jumlah dengan Imanudin, Manager pegawai atau pekerja. Undang-undang Human Capital PT. WIKA Serang tersebut tentunya menggambarkan Panimbang, 28 Mei 2018) mengenai adanya kesempatan yang diberikan bagi penyandang disabilitas Di dalam formulir wajib lapor dalam memperoleh pekerjaan. belum secara mendetail membedakan Hal ini tentunya menjadi peluang antara tenaga kerja disabilitas dengan bagi penyandang disabilitas dalam tenaga kerja yang non disabilitas. Tidak meningkatkan taraf hidupnya dengan adanya perbedaan ini tentunya berdam- memperoleh pekerjaan di Badan Usaha pak cukup fatal bagi Dinas Tenaga Kerja Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik dan Transmigrasi dikarenakan nantinya Daerah (BUMD) dan Perusahaan Swasta. akan menjadi kesulitan bagi perusahaan Melalui bantuan dari PPDI, Rudi seorang untuk mendata dan melaporkan terkait penyandang disabilitas bisa bekerja di PT. dengan tenaga kerja yang bekerja disuatu PWI, yang tentunya melalui beberapa perusahaan. Selain itu, kesulitan ini mekanisme perekrutan pekerja disana. tentunya akan berdampak pada evaluasi PT. PWI sebagai perusahaan Swasta terhadap peraturan perundang-undangan memang mempunyai kewajiban membe- ketene-gakerjaan. rikan kesempatan kerja bagi penyandang Kemudian dari permasalahan ini disabilitas paling sedikit 1% dari jumlah juga membuat tidak adanya tindak lanjut pekerja. atau pun sanksi yang diberikan oleh Pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Pengawas Ketenagakerjaan Dinas bidang pengawasan ketenagakerjaan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi belum dilakukan secara tegas oleh Banten terhadap perusahaan yang tidak pengawas ketenagakerjaan, hal dikarena- memberikan kesempatan kerja bagi kan pengawasan yang dilakukan tidak penyandang disabilitas. Ketidakoptimalan

179

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 fungsi pengawasan ketenagakerjaan kerjaan Wilayah Serang I, 25 Mei dalam pemenuhan hak atas pekerjaan 2018) bagi penyandang disabilitas menjadi permasalahan yang harus diselesaikan. Pada intinya Bidang Pengawasan Sosialisasi atau pengarahan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengenai teknis serta nasihat kepada Provinsi Banten hendak memastikan pengusaha dan tenaga kerja tentang hal- bahwa perusahaan menjalankannya hal yang dapat menjamin pelaksanaan sesuai dengan undang-undang Nomor 8 efektif dari peraturan perundang- Tahun 2016 bahwa, perusahaan wajib undangan tentunya dibutuhkan untuk memberikan perlindungan dan perlakuan bagaimana menciptakan kesesuaian khusus bagi tenaga kerja disabilitas yang pelaksanaan Undang-undang berdasar- bekerja diperusahaan tersebut. Ketika kan kaidah yang telah ditetapkan. terdapat penyandang disabilitas yang Pemberian penerangan teknis tentunya melamar pekerjaan, maka perusahaan dapat dilakukan oleh dinas terkait yang tidak diperkenankan untuk memperlaku- dalam hal ini merupakan Dinas Tenaga kan secara diskriminatif, perusahaan Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten. harus memberikan kesempatan kerja bagi Berdasarkan tugas pokok dan peyandang disabilitas tanpa ada fungsi yang diemban oleh Dinas Tenaga subjektifitas dari perusahaan kepada Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten, calon pekerja disabilitas. dengan adanya Dinas ini memliki kewenangan untuk peraturan untuk memberikan melakukan pengawasan dan pengarahan kesempatan kerja bagi penyandang kepada perusahaan terkait agar disabilitas, pengawas ketenagakerjaan menjalankan perusahaan sesuai dengan tidak memberikan penerangan kembali peraturan perundang-undangan ketene- kepada perusahaan. gakerjaan yang berlaku. Termasuk mengenai perundang-undangan ketene- “Pengawas ketenagakerjaan tidak gakerjaan tentang disabilitas. harus memberitahu kembali soal undang-undang yang mengatur

tentang kesempatan kerja bagi “Ya intinya kita memastikan penyandang disabilitas, karena bahwa perusahaan menjalankan- sudah jelas ada di Undang-Undang nya sesuai dengan undang-undang, Nomor 8 Tahun 2016 tentang melindungi disabilitas, misalnya penyandang disabilitas.” (Wawan- perlakuan khusus bagi tenaga cara dengan Ruli Riatno, Koordina- kerja disabilitas yang bekerja di tor Pengawasan Ketenagakerjaan perusahaan. Ketika disabilitas Wilayah Serang I, 25 Mei 2018) melamar tidak boleh ada

dikriminasi, perusahaan bisa memberikan kesempatan kerja Pemberian penerangan teknis bagi penyandang disabilitas, yaitu mengenai peraturan perundang- sesuai dengan undang-undang undangan tidak mesti dilakukan terus- nomor 8 tahun 2016, jika tidak menerus ketika pengawasan karena diterima karena disbilitas, itu semestinya perusahaan sudah berarti perusahaannya subjektif.” mengetahui terkait dengan undang- (Wawancara dengan Ruli Riatno, undang ketenagakerjaan yang berlaku Koordinator Pengawas Ketenaga- dan telah ditetapkan yaitu Undang- undang Nomor 8 Tahun 2016.

180

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Perusahaan tentunya harus memberikan yang memberikan kesempatan kesempatan kerja yang sebesar-besarnya kerja kepada penyandang bagi tenaga kerja disabilitas, paling tidak disabilitas. Pengawas Ketenaga- mampu menampung tenaga kerja kerjaan di Dinas Tenaga Kerja dan disabilitas. Transmigrasi Provisi Banten mempunyai kewajiban untuk

mengawasi perusahaan-perusa- “Paling tidak perusahaan bisa haan di Provinsi Banten, hal ini menampung tenaga kerja untuk memberikan kesempatan disabilitas. Kemudian jika tidak kerja penyandang disabilitas, yaitu ada yang melamar dan tidak untuk perusahaan BUMN/BUMD dibutuhkan oleh perusahaan, sebanyak 2% dan perusahaan misalnya, ketika mempunyai swasta sebanyak 1% dari jumlah kemampuan IT, bukan suatu pekerja.” (Wawancara dengan halangan bagi perusahaan untuk Bapak Teguh, Ketua Persatuan menerimanya. Perusahaan ingin- Penyandang Disabilitas Indonesia nya hanya untung, maka dari itu Provinsi Banten, 19 Mei 2018) kompetensi sangat dibutuhkan

perusahaan. Dan perusahaan Dalam hal ini, pengawasan harus tahu mengenai Undang- undang yang mengatur bahwa ketenagakerjaan oleh Bidang Pengawas perusahaan wajib memberikan Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan kesempatan kerja”. (Wawancara Transmigrasi Provinsi Banten memiliki dengan Ubaidillah, Kepala Bidang kewajiban untuk mengawasi perusahaan Pengawas Ketenagakerjaan, 24 BUMD, BUMN dan Swasta serta Mei 2018) memberikan sanksi yang tegas terhadap perusahaan yang melanggar. Seperti yang Apabila terdapat penyandang tercantum di dalam Undang-Undang disabilitas yang melamar bekerja dengan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun kemampuannya yang dapat dikatakan 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 178 baik, seperti dalam bidang IT, maka ayat 1, bahwa pengawasan ketenaga- perusahaan tidak memiliki alasan untuk kerjaan dilaksanakan oleh unit kerja menolak tenaga kerja disabilitas, karena tersendiri pada instansi yang didalam Undang-undang yang mengatur lingkuptugas dan tanggung jawabnya di mengenai ketenagakerjaan disabilitas, Bidang Ketenagakerjaan pada Pemerintah perusahaan wajib mempekerjaan 1% atau Pusat, Pemerintah Provinsi, dan 2% dari jumlah pegawai yang bekerja di Pemerintah Kabupaten/Kota. perusahaan. seperti hal yang diketahui Dari segi perusahaan, tentunya oleh Lembaga Swadaya Masyarakat, yaitu penerangan teknis sangat dibutuhkan Persatuan Penyandang Disabilitas guna menjamin pelaksanaan perundang- Indonesia (PPDI) Provinsi Banten, bahwa undangan ketenagakerjaan yang efektif, di Kabupaten Serang masih minimnya hal ini dikarenakan perusahaan tidak perusahaan yang memberikan senantiasa mengetahui dengan peraturan kesempatan kerja bagi penyandang perundang-undangan yang berlaku, oleh disabilitas. karena itu perlu untuk diberikan penerangan kepada perusahaan guna “Sejauh ini hanya beberapa meminimalisir hal-hal yang tidak perusahaan di Kabupaten Serang diinginkan terjadi.

181

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Pemberian penerangan teknis kami akan melaksanakannya. tentu sangat dibutuhkan guna Karena mungkin masih banyak menciptakan keselarasan dan yang tidak peduli terkait ini.:” keefektivitasan pelaksanaan Undang- (Wawancara dengan Ruli Riatno, Undang. Pemberian penerangan teknis Koordinator Pengawasan dalam hal ini belum dilakukan secara Ketenagakerjaan Wilayah Serang I, 25 Mei 2018) maksimal oleh Dinas Ketenagakerjaan

Provinsi Banten, sehingga dari pihak Selain itu, pengawasan yang perusahaan belum mengetahui secara dilakukan oleh Bidang Pengawasan Dinas jelas bagaimana semestinya Undang- Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi undang ketenagakerjaan dilaksanakan, Banten belum dilakukan dengan atau dalam hal ini mengenai kewajiban ketentuan dan prosedur yang jelas, perusahaan untuk mempekerjakan tenaga karena pengawasan yang dilakukan tidak kerja disabilitas yang belum diketahui terjun langsung ke perusahaan, secara baik oleh perusahaan. melainkan pihak perusahaan hanya Adapun ketika pelaksanaan memberikan formulir wajib lapor pengawasan yang dilakukan oleh Bidang perusahaan ke Kantor Bidang Pengawas Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Ketenagakerjaan di Dinas Tenaga Kerja Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi dan Transmigrasi Provinsi Banten. Hal ini Banten pun tidak menyinggung mengenai yang kemudian menjadikan pengawas ada atau tidak adanya pekerja ketenagakerjaan tidak mengetahui penyandang disabilitas di perusahaan. Hal kondisi langsung dilapangan, dan ini didukung dengan tidak adanya data memberikan evaluasi yang semestinya penyandang disabilitas di formulir waib diberikan ke perusahaan terkait. lapor perusahaan, sehingga membuat pengawasan ketenagakerjaan Sehingga “Pengawasan dari bidang perusahaan beranggapan bahwa ada atau pengawas ketenagakerjaan dinas tidak adanya tenaga kerja disabilitas tenaga kerja dan transmigrasi bukanlah hal yang penting bagi belum ada yang datang langsung perusahaan, selain itu juga berakibat ke perusahaan kami, jadi tidak adanya data tenaga kerja disabilitas sistemnya yaitu dari perusahaan di Kabupaten Serang. kami hanya menyerahkan formulir wajib lapornya ke dinas terkait.” “Kami tidak mempunyai data (Wawancara dengan Imanudin, mengenai tenaga kerja disabilitas, Manajer Human Capital PT. WIKA seharusnya ada datanya, akan Serang Panimbang, 28 Mei 2018) tetapi karena di formulir wajib lapor memang tidak secara Pengawasan yang tidak dilakukan spesifik dibedakan antara tenaga secara langsung, yang kemudian kerja disabilitas dan non berdampak pada ketidaktahuan disabilitas, maka kami tidak punya perusahaan akan peraturan perundang- data. akan tetapi jika memang undangan yang mengatur sebagaimana dicantumkan secara jelas di mestinya suatu perusahaan beroperasi Undang-Undang bahwa dari khususnya dalam hal ini melakukan pengawas ketenagakerjaan harus perekrutan ketenagakerjaan. Seharunya melakukan pendataan, dan itu ada peran yang langsung yang diberikan menjadi suatu keharusan, maka

182

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 oleh perusahaan berupa pemberian yang melamar memiliki kemampuan yang nasehat kepada perusahaan untuk dibutuhkan oleh perusahaan maka menjalankan perusahaan sesuai dengan perusahaan pun akan menerimanya. ketentuan perundang-undangan yang berlaku. “Jika tidak ada tenaga kerja Dalam pelaksanaan peraturan disabilitas di perusahaan, bisa saja perundang-undangan tentunya suatu perusahaannya karena tidak ada instansi/dinas terkait akan sulit yang melamar atau bisa saja tidak melakukan evaluasi dengan tepat jika dibutuhkan di perusahaan tidak adanya komunikasi dua arah berupa tersebut. Dan ketika penyandang disabilitas mempunyai kemam- pelaporan yang dilakukan oleh pihak puan sesuai yang dibutuhkan oleh terkait kepada yang berwenang akan perusahaan, misalnya di bidang IT, kecurangan dan penyelewengan dalam itu bukan suatu halangan bagi bidang ketenagakerjaan yang tidak jelas perusahaan untuk menerimanya. diatur dalam peraturan perundang- Kemudian ketika sesuai dengan undangan. Sehingga dibutuhkan peran kualifikasi perusahaan tersebut aktif masyarakat untuk memberikan tetapi ditolak karena alasan keluhannya sebagai input evaluasi disabilitas, maka penyandang pelaksanaan Undang-undang disabilitas tersebut bisa melapor ketenagakerjaan. ke kami, karena penyandang disabilitas juga mempunyai hak “Prinsipnya jika tidak ada atas pekerjaan” (Wawancara penyandang disabilitas yang dengan Ubaidillah, Kepala Bidang melaporkan bahwa adanya Pengawas Ketenagakerjaan, 24 diskriminasi di suatu perusahaan, Mei 2018) maka pengawas tidak akan menegur perusahaan yang Pada prinsipnya pengawas bersangkutan.” (Wawancara ketenagakerjaan di Dinas Tenaga Kerja dengan Ubaidillah, Kepala Bidang dan Transmigrasi Provinsi Banten akan Pengawas Ketenagakerjaan, 24 sulit memberikan teguran kepada Mei 2018) perusahaan tersebut apabila tidak ada yang melapor ke Bidang Pengawas Pelaksanaan pengawasan yang Ketenagakerjaan, agar bisa ditindaklanjut dilakukan oleh Bidang Pengawasan Dinas atau dapat berupa diberi teguran, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi misalnya apabila adanya perusahaan yang Banten selalu menemukan alasan yang tidak mematuhi peraturan perundang- serupa ketika menyinggung mengenai undangan tentang hak atas pekerjaan bagi tenaga kerja disabilitas yang bekerja di penyandang disabilitas. perusahaan tersebut, yaitu bahwa perusahaan mengatakan bahwa tidak ada “Jika ada yang melapor ke kami penyandang disabilitas yang melamar ke (pengawas ketenagakerjaan), perusahaan dan perusahaan beralasan maka kita akan tindak lanjuti, kami bahwa tenaga kerja disabilitas yang akan memberikan peringatan melamar tidak sesuai dengan kebutuhan terhadap perusahaan, kemudian tenaga kerja di perusahaan tersebut. jika perusahaan masih Namun apabila tenaga kerja disabilitas mengabaikan peringatan dari kami, maka akan kami proses ke

183

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

kepolisian, karena jika ada yang Serang yang belum sesuai dengan fungsi melapor ke kami, bentuknya hanya pengawasan ketenagakerjaan, hal ini pemberitahuan, selebihnya yang karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, punya kewenangan yaitu dari antara lain: kepolisian.” (Wawancara dengan Yang pertama yaitu belum Ruli Riatno, Koordinator optimalnya fungsi pengawasan ketenaga- Pengawasan Ketenagakerjaan kerjaan yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Wilayah Serang I, 25 Mei 2018). Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten,

maka upaya optimalisasi pemenuhan hak Realisasi dari Undang-undang pekerjaan bagi penyandang disabilitas tersebut tentu sangat diharapkan dapat belum sesuai sasaran seperti yang ada memberikan dampak nyata bagi didalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun penyandang disabilitas di Indonesia, 2016. namun menurut Ketua Umum PPDI bapak Kedua, adalah permasalahan Teguh realisasi Undang-undang ini belum mengenai pemberian sosialisasi ini tidak berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan diberikan secara optimal oleh Dinas kesulitan perusahaan dalam melakukan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi seleksi kemampuan bagi tenaga kerja Banten kepada perusahaan, sehingga dari disabilitas, dan kesulitan lain bagi pihak perusahaan belum mengetahui penyandang disabilitas juga terletak pada secara jelas bagaimana semestinya atau aspek aksesibilitas. Selain itu, diharapkan dalam hal ini mengenai kewajiban juga perusahaan dapat menempatkan perusahaan untuk mempekerjakan tenaga tenaga kerja disabilitas sesuai dengan kerja disabilitas yang belum diketahui porsinya dan bukan hanya bicara soal secara baik oleh perusahaan. Adapun skill/keahlian. ketika pelaksanaan pengawasan yang Pada dasarnya alasan yang dilakukan oleh Bidang Pengawasan dikeluarkan oleh perusahaan adalah Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan anggapan yang menyatakan bahwa lagi- Transmigrasi Provinsi Banten pun tidak lagi perusahaan menolak dikarenakan menyinggung mengenai ada atau tidak perusahaan tidak membutuhkan tenaga adanya pekerja penyandang disabilitas di kerja disabilitas, ditambah lagi perusahaan. Sehingga perusahaan kekhawatiran bahwa tenaga kerja beranggapan bahwa ada atau tidak disabilitas akan mengganggu manajerial adanya tenaga kerja disabilitas bukanlah di perusahaan tersebut. Dari hal ini hal yang penting bagi perusahaan. tentunya pemerintah atau dinas terkait Ketiga, permasalahan mengenai dapat memperbaiki permasalahan pelaporan kepada yang berwenang tersebut dan memberikan penegasan kecurangan dan penyelewengan dalam kepada perusahaan yang melanggar. bidang ketenagakerjaan yang tidak jelas

diatur dalam peraturan perundang- Kesimpulan undangan. Persoalan ini tentunya menjadi Berdasarkan hasil penelitian dan variabel yang juga sangat dibutuhkan temuan-temuan lapangan, maka karena adanya kemungkinan hal-hal yang kesimpulan akhir yang didapat peneliti dapat terjadi dalam sektor mengenai pengawasan ketenagakerjaan ketenagakerjaan yang sulit atau tidak dalam pemenuhan hak atas pekerjaan dapat dijangkau oleh pemerintah. Dalam bagi penyandang disabilitas di Kabupaten hal ini dibutuhkan peran aktif dari

184

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 masyarakat untuk melakukan pelaporan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi kepada dinas terkait apabila terjadi hal- Provinsi Banten. 2018. Buku Profil hal yang bertentangan dengan Undang- Disnakertrans Provinsi Banten. Undang dan ketentuan mengenai Dinas Tenaga Kerja dan ketenagakerjaan, seperti misalnya Transmigrasi Provinsi Banten. diskriminatif atau kecurangan- Direktur Jendral Pendidikan Luar Biasa (DITPLB). 2012. Mengenal kecurangan lainnya. Pendidikan Inklusif. Diunduh dari;

http://www.ditplb.or.id. Diakses Referensi pada tanggal 1 Januari 2018 pukul Agus, Dede. 2011. Hukum 19:20 WIB Ketenagakerjaan. Banten: Dinas Effendi, Masyhur & Evandri, Taufani. Pendidikan Provinsi Banten. 2014. HAM Dalam Antara News. Kesempatan kerja bagi Dinamika/Dimensi Hukum, Politik, penyandang cacat harus diperluas. Ekonomi, dan Sosial. Bogor: Ghalia 2011. Diunduh dari; Indonesia. http://www.antaranews.com/. Fuad, Anis & Nugroho S. Kandung. 2014. Diakses pada tanggal 2 Januari Panduan Praktis Penelitian 2018 pukul 15:42 WIB Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang. Hidayah, Khoirul. Jurnal Hukum dan 2018. https://serangkab.bps.go.id. Syariah. Optimalisasi Pengawasan Diakses pada tanggal 21 Mei 2018 Ketenagakerjaan di Kota Malang. pukul 20:25 WIB (Malang: Volume 7 Nomor 2, Buletin Jendela Data dan Informasi Desember 2015). Hlm. 103. Kesehatan. 2014. Situasi Husni, Lalu. 2003. Pengantar Hukum Penyandang Disabilitas. Ketenagakerjaan Indonesia. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Creswell, John. 2014. Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Yogyakarta: Kabar 5. 2016. Perusahaan Kota Serang Pustaka Pelajar. Rusli, Hardijan. Wajib Rekrut Penyandang Cacat. 2011. Hukum Ketenagakerjaan. http://kabar5.com/perusahaan- Bogor: Ghalia Indonesia. kota-serang-wajib-rekrut- Denis, Rangga. (2016). Implementasi penyandangcacat/. Diakses pada Program Pelatihan Kerja Terhadap tanggal 1 Januari 2018 pukul 16:35 Peningkatan Kesempatan Kerja WIB Bagi Penyandang Disabilitas Tahun Khakim, Abdul. 2009. Dasar-Dasar Hukum 2016 (Studi Kasus Di Panti Asuhan Ketenagakerjaan di Indonesia Bina Siwi Desa Sendang Sari, Bandung: Citra Aditya Bakti. Kecamatan Pajangan, Kabupaten Kementrian Kesehatan RI. 2014. Buletin Bantul). Jurusan Ilmu Jendela Data & Informasi Kesehatan Pemerintahan Universitas “Situasi Penyandang Disabilitas”. Muhammadiyah Yogyakarta. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI Dewi, Utami. Jurnal Kajian Ilmu Luecking, G. Richard. Journal of Administrasi Negara. Implementasi Vocational Rehabilitation Kebijakan Kuota Bagi Penyandang “Emerging employer views of people Disabilitas Uuntuk Mendapatkan with disabilities and the future of Pekerjaan di Kota Yogyakarta. job development”. Journal of (Yogyakarta: NATAPRAJA Vol. 3 Vocational Rehabilitation 29 No. 2, Desember 2015), Hlm. 76. (2008) 3–13 3. Hlm 4.

185

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Manulang, Sendjun. 2001. Pokok-Pokok pada tanggal 2 Januari 2018 pukul Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. 14:05 WIB Jakarta: Asdi Mahasatya. Undang-Undang Dasar Republik O’Reilly, Arthur. 2013. Hak Atas Pekerjaan Indonesia Tahun 1945. yang Layak bagi Penyandang Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Disabilitas. Jakarta: International Tentang HAM. Labour Organization. Undang Undang Nomor 26 Tahun 2000 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Tentang Pengadilan Hak Asasi Republik Indonesia Nomor 33 Manusia Tahun 2016 Tentang Tata Cara Undang-Undang Republik Indonesia Pengawasan Ketenagakerjaan. Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Kewarganegaraan Republik Banten Nomor 4 Tahun 2016 Indonesia. Tentang Penyelenggaraan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 Ketenagakerjaan. Tentang Pengesahan Convention Peraturan Gubernur Banten Nomor 74 On The Rights Of Persons With Tahun 2015 Tentang Rincian Disabilities (Konvensi Mengenai Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Hak-Hak Penyandang Organisasi Perangkat Daerah Disabilitas) Provinsi Banten. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2015 PUSHAM UII Yogyakarta. 2012. Tentang Pengesahan International Vulnerable Groups: Kajian dan Covenant On Economic, Social And Mekanisme. Yogyakarta: Pusat Cultural (Kovenan Internasional Studi Hak Asasi Manusia Tentang Hak-Hak Ekonomi, Universitas Islam Indonesia Sosial dan Budaya) (PUSHAM UII) Yogyakarta. Undang-Undang Republik Indonesia Qamar, Nurul. 2013. Hak Asasi Manusia Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Dalam Negara Hukum Demokrasi Penyandang Disabilitas. (Human Rights in Democratiche Website Resmi Kabupaten Serang. 2018. Rechsstaat). Jakarta: Sinar Grafika. http://www.serangkab.go.id/. Simanihuruk, Marudin. 2006. Reformasi Diakses pada tanggal 21 Mei 2018 Pengawasan Ketenagakerjaan. pukul 21:50 WIB Jakarta: Dewan Pimpinan Pusat Wijoyo, Andysatro. 2003. Undang-Undang Asosiasi Pengawas Republik Indonesia Nomor 13 Ketenagakerjaan. Tahun 2003 Tentang Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Ketenagakerjaan. Surabaya: Kualitatif. Bandung: Penerbit KARINA. Alfabeta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Tiar. 2015. Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan Kembali Diatur Pemerintah Pusat.https://disnakertrans.bante nprov.go.id/read/pengumuman/1 091/Sistem-Pengawasan- Ketenagakerjaan-Kembali-Diatur- Pemerintah-Pusat.html. Diakses

186

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Ekologi Politik Kawasan Konservasi: Kontestasi Kepentingan Antara Masyarakat Lokal, LSM, dan Pemerintah

Resya Famelasari & Yuyun Priantini

Program Studi Ilmu Politik, Universitas Brawijaya [email protected], [email protected]

Abstract: This study focuses on mapping the interests of the actors involved in the discourse of the conservation function decline of Sempu Island Nature Reserve into Nature Parks. The theory of this research used Political Ecology and Concept Conservation. The research method is descriptive-qualitative with main data source through in-depth interview to some key and additional informants. The result of this research is the management of conservation area which becomes the area of political contestation and interest by some actors, Tambakrejo Village Community experiencing polarization to the management and function status of Sempu Island, local governments as well as BBKSDA East Java and BKSDA Regional Conservation Resorts 21 have a dilemma position on conservation status determination, “the Alliance cares Sempu Island Nature Reserve”, academics are also in divergence of interest. Keywords: Actors Contestation; Conservation; Decision Making Process; Natural Reserves; Nature Tourism Parks; Political Ecology

Abstrak: Penelitian ini memfokuskan kepada pemetaan kepentingan aktor-aktor yang terlibat dalam wacana penurunan fungsi konservasi Cagar Alam Pulau Sempu menjadi Taman Wisata Alam. Fokus penelitian akan dibedah menggunakan kerangka teori ekologi politik dan konsep konservasi. Metode penelitian adalah deskriptif-kualitatif dengan sumber data utama melalui in-depth interview kepada beberapa informan kunci dan tambahan. Hasil penelitian adalah Pengelolaan kawasan konservasi yang menjadi area kontestasi politik dan kepentingan oleh beberapa actor, Masyarakat Desa Tambakrejo mengalami polarisasi terhadap pengelolaan dan status fungsi Pulau Sempu, pemerintah daerah maupun BBKSDA Jawa Timur dan BKSDA Resort Konservasi Wilayah 21 memiliki posisi yang dilemma terhadap penetapan status konservasi, aliansi peduli Cagar Alam Pulau Sempu, akademisi juga bercabangan kepentingan. Kata kunci: Kontestasi Actor; Konservasi Tahapan Pembuatan Keputusan; Cagar Alam; Taman Wisata Alam; Ekologi Politik.

Pendahuluan biologis di dalamnya mengalami ancaman Seiring dengan semakin dewasa eksplorasi yang bertumpu pada sistem politik demokrasi dan ideologi kepentingan untuk memperoleh penguatan peran masyarakat dalam pendapatan dan keuntungan yang politik tentunya membawa beragam sebesar-besarnya dari Alam. Wacana perubahan. Perubahan tersebut tidak eksplorasi tersebut telah banyak hanya menyentuh aspek sosial dan politik mengubah wajah tanah air dengan tetapi juga membawa dampak pada aspek kerusakan Alam. Oleh sebab itu, proses lingkungan dan Alam. Kondisi Alam pembuatan keputusan yang bertujuan Indonesia dengan berbagai kekayaan untuk mengubah fungsi dan status

187

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 wilayah, tanah, dan hutan harus terus pengelola dalam bentuk Surat Ijin Masuk mendapatkan kawalan secara luas untuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI). mengelakkan dari ancaman eksplorasi Peraturan Pemerintah tersebut mengacu terus-menerus. Hal tersebut yang menjadi pada Undang Undang Nomor 5 tahun tujuan dalam penelitian ini yang 1990 tentang konservasi sumber daya berkaitan dengan wacana penurunan alam hayati dan ekosistemnya pasal 17 fungsi Cagar Alam Pulau Sempu, ayat 1 yang berbunyi “Di dalam Cagar Kabupaten Malang. Alam dapat diakukan kegiatan untuk Secara Demografis, Pulau Sempu kepentingan penelitian dan merupakan pulau seluas 877 ha yang pengembangan, ilmu pengetahuan, memiliki kekayaan biodiversitas akan pendidikan, dan kegiatan lainnya yang hutan bakau, hutan pantai, dan hutan menunjang budidaya”. tropis dataran rendah. Pulau Sempu Salah satu Cagar Alam yang ada di secara administratif terletak di Desa Jawa Timur adalah Pulau Sempu. Namun Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing akhir-akhir ini banyak terjadi kesalahan Wetan, Kabupaten Malang. Secara persepsi yang mengatakan bahwa Pulau historis, Pulau Sempu ditetapkan sebagai Sempu merupakan salah satu wahana Cagar Alam berdasarkan SK Gubernur wisata dari Sendang Biru yang dikelola Jenderal Hindia Belanda Nomor 46. Stbld oleh Perhutani. Padahal Pulau Sempu No.49 tanggal 15 Maret 1928. Cagar alam merupakan sebuah kawasan konservasi merupakan salah satu kawasan konser- dalam bentuk Cagar Alam yang dikelola vasi yang memiliki fungsi pokok sebagai oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya kawasan pengawetan keanekaragaman Alam (KSDA) dengan peraturan Menteri hayati dan wilayah perlindungan sistem Kehutanan Nomor 2 Tahun 2007 tentang penyangga kehidupan. Sesuai dengan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun Teknis Konservasi Sumber Daya Alam, 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka sebagai Unit pelaksana teknis konservasi Alam dan Kawasan Pelestarian Alam yang sumber daya alam untuk mengelola mana menjelaskan bahwa Cagar Alam kawasan cagar alam Pulau Sempu. hanya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan Melalui Gambar 1 digambarkan Penelitian dan Pengembangan Ilmu bahwa Pulau Sempu berada berdekatan Pengetahuan, Pendidikan dan pening- dengan pantai Sendang Biru dan memiliki katan kesadartahuan masyarakat, penye- jalur yang dapat diakses melalui perahu rapan atau penyimpanan karbon dan dan jalur tracking menuju segara anakan pemanfaatan sumber plasma nutfah yang merupakan potensi pantai terbaik di untuk kepentingan budidaya. Malang Selatan. Segara anakan Hal tersebut sangat jelas bahwa merupakan pantai tersembunyi yang kawasan Cagar Alam hanya memiliki keindahan alam langka. diperbolehkan untuk aktivitas diatas dan tidak diperbolehkan untuk aktifitas lainnya termasuk aktivitas wisata sekalipun. Untuk melaksanakan kegiatan diatas juga harus mendapatkan ijin dari

188

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Gambar 1 memasuki kawasan Cagar Alam Pulan Pulau Sempu dan Akses Lalu lintas Sempu diantaranya sebagai berikut : Tabel 1 Daftar Wisatawan di Pulau Sempu pada tanggal 15 April 2018 No Asal Jumlah Destinasi wisatawan kelompok

1. Mahasiswa 10 Orang Berwisata Fisip di Segara Universitas Anakan

Sumber: kompasiana.com Brawijaya Malang Gambar 2 2. Nganjuk 8 Orang Berwisata Segara Anakan Pulau Sempu di Segara Anakan 3. Masyarakat 6 Orang Memancing Sekitar dan bermalam di Segara Anakan Sumber: Observasi Peneliti

Berdasarkan tabel diatas Sumber : anekatempatwisata.com menggambarkan bahwa Pulau Sempu dan Segara Anakan masih menjadi tujuan Melalui Gambar 2 menunjukkan wisata masyarakat sekitar. Kawasan bahwa segara anakan dan pulau sempu tersebut pada kenyataanya masih seharusnya tetap dipertahankan menjadi dipergunakan secara mudah untuk kawasan konservasi karena kekayaan kepentingan berwisata. Menurut data dari alam tersebut dapat hilang dan BKSDA, jumlah pengunjung di Cagar Alam mengalami kepunahan apabila terjadinya Pulau Sempu ditunjukkan dalam tabel eksplorasi wisata. Berdasarkan data berikut ini. observasi lapangan pada tanggal 15 April 2018, peneliti mendapati terdapat tiga kelompok wisatawan illegal yang

189

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Tabel 2 Jumlah Pengunjung di Cagar Alam Pulau Sempu Pada Tahun 2011-2016

No Nama Cagar Tahun Alam 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Total 1. CA Pulau 10.879 1.041 - 22.856 2.524 - 37.300 Sempu

Sumber: Bidang KSDA Wil. I,II,III,Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan melalui bbksdajatim.org

Menurut data tabel diatas Gambar 3 diatas menggambarkan berdasarkan pembagian tahun 2011 salah satu dampak yang diperoleh ketika hingga 2016, jumlah pengunjung kawasan konservasi menjadi objek meningkat secara drastis pada tahun pariwisata yaitu pencemaran lingkungan 2014 sebesar 22.856 wisatawan dan akan sampah yang mengalami mengalami penurunan pada 2015. Status penumpukan di akses jalan masuk pulau Pulau Sempu sebagai kawasan konservasi (waru-waru). dan Cagar Alam tidak mudah untuk Peningkatan angka wisatawan dipertahankan bahkan banyak pihak menjadi landasan bagi kepala Desa memperdebatkan status tersebut dan Tambakrejo pada tahun 2010 berusaha berbagai pihak berkepentingan untuk untuk melegalkan aktivitas wisata yang menurunkan status fungsi Cagar Alam ada di Pulau Sempu. Melegalkan aktivitas Pulau Sempu. Dampak kerusakan alam di wisata tersebut berarti harus dirubah Cagar Alam Pulau Sempu ditunjukkan statusnaya menjadi Taman Wisata Alam dalam gambar dibawah ini. Terbatas yang mana hanya daerah-daerah Gambar 3 yang telah banyak dikunjungi oleh Sampah di sekitar Waru-Waru Cagar wisatawan. Dengan didampingi oleh Alam Pulau Sempu BKSDA Resort Konservasi Wilayah 21 Pulau Sempu surat permohonanpun masuk di pemerintah pusat pada tahun 2010 dan baru ditindaklanjuti pada tahun 2017. Pada tahun 2017 tersebut juga, sudah diturunkan tim untuk melakukan evaluasi fungsi di Cagar Alam Pulau Sempu. Namun usaha ini gagal dan status Pulau Sempu sampai saat ini masih Cagar Alam. Fakta tentang wujudnya perdebatan dan perselisihan akan status Sumber : Dokumentasi peneliti pada konservasi yang dimiliki oleh Cagar Alam tahun 2018 Pulau Sempu menjadi menarik untuk

190

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 diteliti dan mengetahui bagaimana Wujudnya 5 aktor yang menjadi sorotan pemetaan kepentingan dan relasi oleh Bryant dan Bailey (2001) yaitu kekuasaan masing-masing pihak atau negara, pengusaha, lembaga multilateral, aktor terkait dalam pembahasan LSM, dan aktor akar rumput (grass root). penurunan fungsi Cagar Alam Pulau Negara memiliki dua fungsi sebagai aktor Sempu menjadi Taman Wisata pengguna dan pelindung SDA sekaligus merupakan rumusan masalah utama yaitu negara tidak dapat menyelesaikan dalam penelitian ini. persoalan lingkungan secara global Pembahasan Ekologi Politik telah karena terlalu fokus pada pembangunan mengalami perkembangan sejak pada negara dan negara merasa terlalu besar akhir dekade 1970 dan awal 1980. Istilah untuk menyelesaikan maslah lokal. ekologi politik secara pertama kali Sementara aktor LSM mengalami proses diungkapkan oleh Russet (1976), Eric marjinalisasi terhadap degradasi Wolf (1972), Miller (1978), Cockburn dan lingkungan. Political ecology defines the Ridgeway (1970) yang mencoba environment as an arena where different memahami relasi antara ekologi dan social actors with asymmetrical political politik. Kajian ekologi berhubungan power are competing for access to and dengan aspek politik ketika agenda control of natural resources (Bryant and politik mengubah hubungan antara Bailey 1997). Kebijakan konservasi manusia dan Alam. Kepentingan politik menjadi kompetisi dalam kontrol membawa dampak pada kondisi terhadap lingkungan oleh institusi dan lingkungan. Secara umum, ekologi politik aktor social (Vaccaro, 2013). memfokuskan pada penjelasan politik Secara umum, konservasi memiliki terhadap perubahan dan kerusakan arti yaitu melestarikan atau lingkungan. Satu konsep definisi yang mengawetkan daya dukung, mutu, fungsi, diterima banyak ahli adalah bahwa dan kemampuan lingkungan secara ekologi politik merupakan the social and seimbang. Konservasi merupakan upaya political conditions surrounding the mengelola perubahan menuju pelestarian causes, experiences and management of nilai-nilai dan warisan budaya yang environmental problem (Forsyth:2003) berkesinambungan dan lebih baik serta Terdapat beberapa Dimensi- menerima perubahan dan/atau Dimensi Politicized Environment pembangunan. Perubahan yang dimaksud menurut Bryant dan Bailey (2001) yaitu bukanlah perubahan yang terjadi secara Dimensi Harian, Episodik, dan Sistemik. drastis dan serta merta, melainkan Pada penelitian ini lebih memfokuskan perubahan secara alami yang terseleksi. pada dimensi harian yang sesuai dengan Hal tersebut bertujuan untuk tetap indikator wujudnya perubahan fisik memelihara identitas dan sumber daya berupa erosi tanah, deforestasi dan lingkungan dan mengembangkan salinisasi, indikator kedua yaitu beberapa aspeknya untuk memenuhi mendapatkan respon politik berupa kebutuhan arus modernitas dan kualitas resistensi/protes masyarakat yang hidup yang lebih baik. terkena dampak dan melahirkan marjinalisasi sebagai konsep kunci.

191

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Metode Informan Pendukung diataranya Metode penelitian yang penulis adalah: gunakan dalam proses penelitian adalah a. BBKSDA Jawa Timur penelitian kualitatif dengan pendekatan b. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan deskriptif kualitatif. Dalam penelitian Kabupaten Malang deskriptif dengan menggunakan c. Masyarakat Desa Tambakrejo pendekatan kualitatif, penulis berusaha Kecamatan Sumbermanjing untuk mempelajari kondisi masyarakat, Wetan, Kabupaten Malang dan lembaga terkait, dan balai pengelola, anggota Pokdarwis (Kelompok sikap, pandangan, maupun proses serta Sadar Wisata) pengaruh yang terjadi dalam suatu d. DPRD Kabupaten Malang. fenomena. Pengumpulan data dilakukan e. Aktivis Lingkugan Aliansi Peduli melalui metode in-depth interview. Cagar Alam Pulau Sempu Informan dalam penelitian ini ditentukan f. Dosen Parwisata Pendidikan menggunakan metode purposive. Vokasi Universitas Brawijaya Purposive merupakan teknik penentuan Malang informan yang umum digunakan dalam g. Dosen Teknik Lingkungan Fakultas penelitian kualitatif. Informan Kunci (Key Teknologi Pertanian Universitas Informan) dalam hal ini peneliti memilih Brawijaya Malang. informan kunci yaitu BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Jawa Hasil dan Diskusi Timur Resort Konservasi Wilayah 21 Pemetaan aktor yang terlibat Pulau Sempu yang mana telah secara dalam wacana penurunan fungsi atau resmi ditunjuk sebagai pihak yang status Cagar Alam Pulau Sempu menjadi mengelola Cagar Alam Pulau Sempu. Taman Wisata Alam adalah digambarkan dalam bagan seperti dibawah ini.

Bagan 1 Pemetaan Aktor yang terlibat dalam Wacana Penurunan Fungsi Cagar Alam

Cagar Alam Pulau Sempu Taman Wisata Alam

Masyarakat BKSDA Resort Bupati Aliansi Akademisi Konservasi Wilayah 21 Malang Peduli Cagar Alam Pulau Sempu Kelompok Masyarakat Pengawas Pro Kontra (POKMASWAS)

Kepala Desa dan Masyarakat Pro Gatra Olah Alam Lestari (GOAL) Taman Wisata Alam

Sumber: Diolah oleh Peneliti, 2018

192

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Dalam permasalahan di Pulau Bapak Setiadi). Namun melalui hasil dari Sempu terdapat berbagai persoalan. kajian evaluasi fungsi tersebut usaha Perselisihan dan perbedaan pendapat tersebut akhirnya gagal, karena ada salah terjadi ketika terdapat salah satu pihak satu pihak yang dirasa melanggar yang dulunya ikut menanda tangani perjanjian yang telah disepakati karena perjanjian penurunan fungsi Pulau Sempu menolak memberikan persetujuan pada yang dulunya berstatus dan berfungsi proses evaluasi. sebagai Cagar Alam diturunkan menjadi 1. BKSDA Resort Konservasi Wilayah Taman Wisata Alam tetapi pada saat ini 21 Pulau Sempu melakukan penolakan. Pada awalnya Peran BKSDA merupakan aktor Pulau Sempu memang direncanakan utama yang menjalankan peran untuk diturunkan fungsinya yang dalam pengelolaan wilayah diinisiasi oleh Kepala Desa Masyarakat konservasi. BKSDA dalam kasus ini Desa Tambakrejo, Kecamatan memiliki peran memfasilitasi Sumbermanjing Wetan, Kabupaten pengajuan permohonan yang Malang yang menginginkan Pulau Sempu dilakukan oleh Kepala desa yang dilegalkan secara hukum untuk bisa selanjutnya akan diputuskan dijadikan tempat wisata yang berarti melalui beberapa tahapan. Petugas bahwa status dan fungsinya pun harus lapangan yakni BKSDA Resort berubah. Konservasi Wilayah 21 Pulau Dalam hal ini maka Kepala Desa Sempu memiliki dilema yang besar secara resmi difasilitasi oleh BKSDA yang mana di sisi lain harus Resort Konservasi Wilayah 21 Pulau menjalankan perintah dan Sempu dan BKSDA Resort untuk kebijakan yang berlaku serta harus melakukan pengajuan tentang penurunan bersikap manusiawi terhadap fungsi konservasi Pulau Sempu kepada masyarakat sekitar yang BKSDA Jawa Timur. Permohonan menggantungkan hidupnya di diturunkannya fungsi Pulau Sempu dari Pulau Sempu sebagai sumber statusnya sebagai Cagar Alam menjadi ekonomi. Jika masyarakat dilarang Taman Wisata Alam tersebut telah untuk mencari sumber ekonomi di diajukan mulai tahun 2010 dan baru Pulau Sempu tentunya ini akan memperoleh tindaklanjut pada tahun menimbulkan konflik antara 2017. Pada tahun 2017, proses petugas lapangan dengan penurunan status Cagar Alam Pulau masyarakat. Terlebih lagi jika tidak Sempu tersebut telah sampai pada tahap disertai dengan solusi yang jelas. evaluasi fungsi, yang mana tahap ini telah Sedangkan jika diperbolehkan dilaksanakan oleh beberapa tim yang masuk tentunya ini akan berasal dari berbagai latar belakang menimbulkan konflik antara seperti bidang kehutanan, bidang hukum, petugas lapangan dengan BBKSDA Dinas Sosial, dan Instansi-Instansi terkait Jawa Timur sebagai pembuat lainnya yang berjumlah 30 orang(Hasil kebijakan. Wawancara dengan Kepala BKSDA Resirt Selain itu, isu perubahan Konservasi Wilayah 21 Pulau Sempu, status yang dulunya sempat

193

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

menjadi permasalahan yang melalui Program Pengembangan hangat, pihak BKSDA Resort Desa Pesisir Tangguh (PDPT) dan Konservasi Wilayah 21 Pulau juga konstribusi berbagai pihak Sempu mengatakan bahwa Pulau yang juga peduli dengan Sempu dijadikan wisata alam keselamatan sumberdaya alam di sekitar 10 % dari lahan yakni di pesisir. daerah-daerah yang sudah banyak Kelompok Masyarakat tersebut dikunjungi oleh pengunjung(Hasil dulunya ikut mengajukan wawancara dengan bapak Setiadi permohonan dan ikut Kepala Resort Pulau Sempu dan menandatangai perjanjian bapak Edi selaku Petugas di tersebut, namun saat ini menolak BKSDA Resort Wilayah 21 Pulau dan tidak menyetujui adanya Sempu). Namun pihak BBKSDA perubahan status ataupun fungsi Jawa Timur mengatakan bahwa yang ada di Pulau Sempu tersebut tidak ada wacana 10 % dijadikan dengan alasan karena Pulau taman wisata alam, namun hanya Sempu merupakan satu-satunya beberapa daerah yang sudah Cagar Alam di wilayah Malang. banyak dikunjungi oleh Namun menurut BKSDA Resort masyarakat seperti waru-waru Konservasi Wilayah 21 Pulau dan segara anakan (Hasil Sempu, kelompok masyarakat wawancara dengan Kepala Seksi tersebut menolak karena telah Wilayah VI Surabaya Bapak mengelola Pantai Tiga Warna dan Nurrohman S.Hut., M.si pada 12 jika suatu saat Pulau Sempu April 2018). dibuka untuk Tempat Wisata, 2. Masyarakat Desa Tambakrejo, Pantai Tiga Warna yang Kecamatan Sumbermanjing dikelolanya tersebut menjadi tidak Wetan, Kabupaten Malang. laku karena kalah dengan Pulau Dalam permasalahan ini, Sempu (Hasil Wawancara dengan masyarakat mengalami polarisasi Sekretaris Komisi III Bapak Yoyok yaitu pihak pertama adalah Pandan Hariyanto, S.Sos dan Kasi kelompok masyarakat yang saat Destinasi Wisata Alam dan Buatan ini mengelola Pantai Tiga Warna Bapak Arifin). Namun pernyataan yakni Kelompok Masyarakat ini dibantah oleh Pengelola Pantai Pengawas (POKMASWAS) Gatra Tiga Warna yang mengatakan Olah Alam Lestari (GOAL) yang bahwa pengelola pantai tiga warna kontra terhadap penurunan fungsi (POKMASWAS GOAL) tidak pernah Cagar Alam. Kelompok ini menandatangani perjanjian merupakan binaan Dinas Kelautan permohonan di tahun 2010 dan dan Perikanan Provinsi Jawa tidak pernah menolak perjanjian Timur. Sejak Tahun 2013 tersebut di tahun 2017 serta juga POKMASWAS Gatra Olah Alam tidak merasa tersaingi pada saat Lestari secara intensif telah Pulau Sempu berubah status melakukan kegiatan konservasi menjadi Taman Wisata alam

194

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Kelompok Masyarakat kedua yaitu, mahasiswanya siap untuk kepala desa dan Masyarakat yang melakukan aksi demonstrasi (Hasil pro terhadap penurunan status wawancara kepala program studi Cagar Alam yaitu masyarakat yang teknik lingkungan Universitas telah memanfaatkan potensi Brawijaya Dr. Ir. A. Tunggul Sutan wisata di Pulau Sempu dan akan Haji. MT). lebih sejahtera dalam bidang 4. Akademisi ekonomi karena bisa membuka Dosen hukum lingkungan warung, hotel, homestay, bisa Universitas Widyagama Malang menjadi penambang atau yang mengatakan bahwa rencana pengantar ke Pulau Sempu, guide pengelolaan Pulau Sempu berubah atau pemandu wisata, dan lain fungsi menjadi taman wisata alam sebagainya. tersebut dikarenakan ada setting 3. Aliansi Peduli Cagar Alam Pulau dari pihak perhutani yang Sempu mempengaruhi dan menggaet Salah satu pihak yang tetap masyarakat untuk berusaha menginginkan bahwa Pulau Sempu menurunkan fungsi Cagar Alam tetap menjadi Cagar Alam, yakni Pulau Sempu sebagai taman wisata aktivis Lingkungan Aliansi Peduli alam walaupun hanya sebagian. Cagar Alam Pulau Sempu dan Hal ini dikarenakan mengingat menolak adanya Penurunan fungsi adanya Undang-Undang terbaru dari Pulau Sempu. Mereka yakni Peraturan Menteri tergabung dari beberapa golongan, Lingkungan hidup dan Kehutanan akademisi, dan lain-lain yang P.83 tahun 2016 tentang peduli terhadap Puau Sempu agar perhutanan sosial dan fungsinya tetap menjadi Cagar P.39/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/ Alam. Untuk menyuarakannya 2017 tentang perhutanan sosial di keberatan dalam perubahan wilayah kerja perhutani yang fungsinya tersebut, mereka mengatakan bahwa kawasan mengadakan beberapa aksi yang hutan bisa dijadikan hutan sosial satunya adalah di Kampus dan dikelola oleh masyarakat jika Widyagama Malang. Selain itu, hutan tersebut memiliki manfaat akademisi dalam bidang bagi kehidupan masyarakat. lingkungan yakni kepala program Seperti halnya di Pulau Sempu, jika studi teknik lingkungan masyarakat mengajukan hutan Universitas Brawijaya Dr. Ir. A. sosial ke pusat, maka pihak Tunggul Sutan Haji. MT. yang perhutani tidak akan mengatakan bahwa Pulau Sempu mendapatkan bagian dan merupakan sebuah Cagar Alam mematikan mafia-mafia perhutani. dan layak dilindungi karena Sehingga pihak perhutani lebih kekhasan flora fauna dan dulu melangkah untuk menjadikan ekosistemnya. Jika Pulau Sempu Pulau Sempu untuk menjadi berubah status, beliau dan para kawasan wisata agar pihak

195

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

perhutani juga mendapatkan hasil 2009 (Hasil Wawancara dengan dari pemanfaatan hutan di Pulau akademisi pariwisata/dosen Sempu (Hasil wawancara dari Dr. sekaligus kaprodi manajemen Purnawan D. Negara SH., MH, perhotelan dan usaha dosen Fakultas Hukum Univeritas perdagangan wisata Vokasi Widyagama Malang dalam bidang Universitas Brawijaya Malang, Hukum Lingkungan). Bapak Achmad Faid Rahman). Akademisi pariwisata/dosen 5. Bupati Malang sekaligus kaprodi manajemen Bupati Kabupaten Malang yaitu perhotelan dan usaha Rendra Kresna pada awalnya perdagangan wisata Vokasi mendukung perubahan fungsi Universitas Brawijaya Malang juga Cagar Alam Pulau Sempu dalam berasumsi bahwa Pulau Sempu berbagai pemberitaan media bisa difungsikan sebagai massa. Beliau pada awalnya pariwisata. yang mana dalam ilmu menyayangkan adanya Surat pariwisata, yang dimaksud Edaran yang dikeluarkan oleh pariwisata tersebut adalah BBKSDA Jawa Timur tentang sekumpulan atau sekelompok pelarangan aktivitas wisata. Tetapi orang untuk mempelajari kemudian beliau mengklarifikasi keunikan dan kekhasan dari daya statement tersebut dikarenakan tarik wisata baik berupa alam, kurangnya pengetahuan beliau budaya, ataupun buatan manusia. terkait Pulau Sempu.( Wawancara Entah itu untuk meneliti, untuk dengan Sekretaris Komisi III DPRD pedidikan ataupun Kabupaten Malang Bapak Yoyok pengembangan, aktivitas tersebut Pandan Hariyanto, S.Sos dan Kasi juga termasuk dalam kegiatan Destinasi Wisata Alam dan Buatan wisata. Hal ini tertuang dalam Bapak Arifin). Undang-Undang Nomor 10 Tahun

Bagan 2 Tahapan Pengambilan Keputusan dalam Pembahasan Penurunan Fungsi Cagar Alam Pulau Sempu

Kepala Desa bersama Evaluasi Fungsi Musyawarah oleh

BKSDA wilayah 21 pada beberapa berbagai pihak yang mengajukan indikator terlibat menghasilkan permohonan Surat Edaran Nomor: perubahan status SE.02/K.2/BIDTEK.2/K Cagar Alam Pulau SA/9/2017 Sempu

Sumber: Diolah oleh Peneliti, 2018

196

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Dalam tata kelola Cagar Alam memiliki kebingungan akan ketetapan Pulau Sempu dalam penurunan fungsi hukum. Perdebatan yang muncu terjadi Cagar Alam Pulau Sempu dari Cagar Alam akibat lemahnya ketetapan hukum dan menjadi Taman Wisata Alam, prosesnya penegakannya. Oleh sebab itu, pada tahun pun juga harus melewati partisipasi dari 2011-2016 terjadi peningkatan jumlah masyarakat sekitar yakni membuat surat pengunjung dan wisatawan. permohonan dari kepala desa atas usulan Pada Tahapan kedua yaitu evaluasi fungsi masyarakat dengan dasar dan alasan yang terhadap kawasan Cagar Alam Pulau jelas. Kepala Desa tersebut bekerja sama Sempu. dengan BKSDA Resort Wilayah Pulau Aturan tersebut tertuang dalam Sempu untuk kemudian diajukan ke Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun BKSDA Jawa Timur. BKSDA Jawa Timur 2011 pasal 42 tentang Pengelolaan tersebut lalu mengajukan ke Pusat dan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan melibatkan tiga kemetrian, yakni Pelestarian Alam yang mengatakan Kementrian Kelautan, Kementrian bahwa hasil evaluasi kesesuaian fungsi Kehutanan, dan Kementrian Dalam digunakan sebagai dasar pertimbangan Negeri. dalam menentukan tindak lanjut Pada awal mula perdebatan terjadi penyelenggaraan Kawasan Suaka Alam disebabkan oleh tahapan pengajuan (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam permohonan pada tahun 2010 untuk (KPA). Tindak lanjut penyelenggaraan mengubah status Cagar Alam Pulau KSA dan KPA ini berupa pemulihan Sempu menjadi Taman Wisata Alam. ekosistem dan/atau perubahan fungsi Surat permohonan tersebut diajukan KSA dan KPA tersebut yang diatur sesuai melalui persetujuan Masyarakat Desa dengan Peraturan Perundang-Undangan tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing yang berlaku. Dalam evaluasi fungsi maka Wetan, Kabupaten Malang. Meskipun perlu mengamati beberapa indikator setelah surat tersebut diajukan terdapat yaitu, Suatu kawasan konservasi akan perpecahan di masyarakat tentang pro layak diturunkan fungsinya jika kawasan dan kontra terhadap persetujuan tersebut telah mengalami kondisi tersebut. BKSDA Resort Wilayah lingkungan sebagai berikut: 21memfasilitasi surat permohonan 1. Sudah banyak akses manusia yang tersebut dan diserahkan kepada BKSDA memasuki kawasan Konservasi Jawa Timur. Setelah 7 tahun berlalu yaitu tersebut; pada tahun 2017, barulah BKSDA Jawa 2. Sudah bayak pengunjung yang Timur merespon Surat Pengajuan mengunjungi kawasan konservasi Permohonan tersebut dengan melakukan tersebut; evaluasi fungsi terhadap Cagar Alam 3. Kawasan konservasi tersebut Pulau Sempu. Dalam kasus ini maka sudah mulai terlihat kerusakan terdapat jeda waktu 7 tahun bermula dalam ekosistem; Flora fauna yang pada 2010 hingga 2017, sehingga pada ada dalam kawasan tersebut sudah periode waktu inilah terjadi berbagai mulai punah. perdebatan tentang pemanfaatan Cagar Alam Pulau Sempu yang diasumsikan

197

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Melalui evaluasi terhadap rencana beberapa tempat seperti di Hotel Harris Pengelolaan Jangka Panjang Pulau Sempu Malang, Fakultas FMIPA Jurusan Biologi tahun 2011-2030 diperoleh bahwa Universitas Brawijaya Malang, Tjangkir beberapa rencana tersebut telah 13, Hotel 88 Surabaya, dan masih banyak terealisasi seperti inventarisasi sumber lagi tempat-tempat untuk dijadikan daya alam ataupun penilaian kelayakan musyawarah dan diskusi. Dari diskusi atau kesesuaian fungsi kawasan selama tersebut menghasilkan keputusan bahwa lima tahun sekali. Hal ini bertujuan untuk Pulau Sempu tetap menyandang status menilai apakah kawasan tersebut masih sebagai Cagar Alam dan tidak turun status layak untuk dijadikan Cagar Alam atau atau fungsi sebagai Taman Wisata Alam. tidak, ataukah flora dan faunanya masih Hal ini diperkuat dengan dikeluarkannya berkembang dengan baik ataukah justru surat SE.02/K.2/BIDTEK.2/KSA/9/2017 malah sudah punah. Melalui berbagai Tentang Larangan Aktivitas Wisata Ke penilaian yang dilakukan oleh tim Cagar Alam Pulau Sempu yang dinyatakan bahwa Cagar Alam Pulau dikeluarkan oleh BBKSDA (Balai Besar Sempu masih layak dipertahankan Konservasi Sumber Daya Alam) Jawa sebagai kawasan konservasi. Timur. Pada tahapan ketiga, dalam mengambil keputusan tersebut tentunya Kesimpulan pengelola harus memutuskan dengan Tantangan sistem demokrasi pada melalui jalan musyawarah terlebih saat ini adalah permasalahan ekologi. dahulu. Musyawarah telah dilaksanakan Demi kepentingan politik dan ekonomi, di beberapa tempat untuk mendapatkan pengorbanan terhadap aspek lingkungan titik temu keputusan yang bisa terjadi secara terus-menerus. Salah menengahi berbagai perbedaan pendapat satunya adalah pengelolaan kawasan yang ada. Pendapat dengan penurunan konservasi yang menjadi area kontestasi fungsi kawasan Cagar Alam Pulau Sempu politik dan kepentingan oleh beberapa untuk menjadi Taman Wisata Alam aktor. Dalam wacana perubahan fungsi dengan berbagai manfaatnya, seperti Cagar Alam Pulau Sempu menjadi Taman menjadi pemandu wisata, menjadi Wisata Alam terdapat berbagai aktor dan penambang perahu, persewaan sepatu, kepentingan yang pro maupun kontra persewaan homestay, warung makan, dan terhadap wacana tersebut. Pemetaan lain sebagainya serta banyak masyarakat aktor penting untuk mengetahui posisi sekitar yang menggantungkan hidupnya masing-masing aktor pembuat keputusan di Pulau Sempu.Begitu pula dengan yang dalam memahami permasalahan. Dalam tetap ingin mempertahankan Pulau kasus ini, pertama Masyarakat Desa Sempu sebagai Cagar Alam dengan alasan Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing bahwa Pulau Sempu merupakan satu- Wetan, kabupaten Malang mengalami satunya Cagar Alam yang masih alami polarisasi terhadap pengelolaan dan yang ada di Jawa Timur. status fungsi Pulau Sempu, Kedua; Musyawarah dan mempertemukan Pemerintah daerah maupun BBKSDA berbagai pihak pun sdah dilakukan oleh Jawa Timur dan BKSDA Resort pihak pengelola. musyawarah diadakan di Konservasi Wilayah 21 memiliki posisi

198

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 yang dilemma terhadap penetapan status Ir. Ludvie Achmad (2010), Rencana konservasi. Penegakan hukum terhadap Pengelolaan Jangka Panjang Cagar perlindungan alam masih lemah Alam Pulau Sempu 2011-2030, Surabaya: Balai Besar KSDA Jawa ditunjukkan melalui kehadiran wisatawan Timur. 36 dalam wilayah Cagar Alam. Ketiga, MIPL (2010), Konservasi. Purwokerto: Munculnya Aliansi peduli Cagar Alam STMIK AMIKOM Pulau Sempu menjadi kekuatan baru Satria, Arif. (2007). Ekologi Politik. dalam mempertahankan status Cagar Diakses melalui https://repository. Alam. Keempat, Akademisi juga ipb.ac.id/jspui/bitstream/12345678 bercabangan kepentingan dalam 9/76147/1/BUK2007d.pdf Vaccaro, Ismael, Beltran, Oriol, et.al. memandang perubahan fungsi Pulau Political Ecology and Conservation Sempu. Berdasarkan Tahapan Pembuatan Policies: Some Theoretical Keputusan terdapat tiga tahapan yaitu Genealogies.Journal of Political pengajuan perubahan fungsi kawasan, Ecology Vol.20,2013. Canada :McGill kedua analisis fungsi kawasan konservasi, University. dan yang ketiga BBKSDA mengadakan musyawarah untuk mengambil keputusan dan menyelesaikan permasalahan melalui surat edaran Nomor: SE.02/K.2/BID- TEK.2/KSA/9/2017 Tentang Larangan Aktivitas Wisata Ke Cagar Alam Pulau Sempu. Surat Keputusan tersebut tentunya mengakhiri perdebatan dengan memperkuat fungsi konservasi Pulau Sempu. Peneliti mengharapkan adanya penelitian lebih lanjut mengenai implementasi Surat Keputusan tersebut dengan tujuan agar ketetapan hukum dapat berjalan dengan baik dan mampu meredam perdebatan status Pulau Sempu di kemudian hari.

Referensi Kuswijayanti, Elisabet Repelita, Dharmawan, Arya Hadi, et.al. (2011). Konservasi Sumberdaya Alam di Taman Nasional Gunung Merapi: Analisis Ekologi Politik. JPSL Vol.(1)1:23-30. Maman Rachman . (2012)Konservasi Nilai dan warisan Budaya. Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang . Vol. 1 (1), 32

199

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Redefinisi Relasi Kekuasaan: Fenomena Industri Seks Komersial di Kota Serang

Satria Ramadhan, Riswanda dan Ika Arinia Indriyany Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Abstract: The commercial sex industry has become a cliche phenomenon in the world. In feudal times women were used as commodities to measure the wealth of a King. The existence of commercial sex industry is still real in some areas in Indonesia without exception in Serang City. Sex industry in Serang City is not allowed so there is a ban through policy. This research was conducted to know the power relation in commercial sex industry phenomenon in Serang City. The research blades of this study use Foucault's power relation theory and commodity theory of Fairclough and Nussbaum. This research method is qualitative descriptive. Data analysis technique used Cresswell’s model phenomenology data analysis. The results of this study indicate that there are women who commoditized themselves by selling their bodies in the sex sector for commercialization. The existence of the sex industry can not be separated from networks between actors involved in power relations. The actors have related power relations. So, there is a pattern of relations and the formation of power maps in the commercial sex industry in Serang City. Keywords: Commercial Sex Industry, Commodification, Power Relation

Abstrak: Industri seks komersial telah menjadi fenomena klise di dunia. Pada zaman feodal perempuan dijadikan komoditas untuk mengukur kekayaan seseorang Raja. Eksistensi industri seks komersial masih nyata di sejumlah daerah di Indonesia tanpa terkecuali di Kota Serang. Industri seks di Kota Serang sejatinya tidak diperkenankan sehingga terdapat pelarangan melalui kebijakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui relasi kekuasaan dalam fenomena industri seks komersial di Kota Serang. Pisau analisa penelitian ini menggunakan teori relasi kekuasaan Foucault dan teori komodifikasi Fairclough dan Nussbaum. Metode penelitian ini kualitatif deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan analisis data fenomenologi model Cresswell. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perempuan yang mengkomodifikasikan diri dengan menjual tubuhnya pada sektor seks untuk komersialisasi. Keberadaan industri seks tidak lepas dari jejaring antar aktor yang terlibat dalam relasi kekuasan. Aktor-aktor tersebut memiliki hubungan kekuasaan yang berkaitan. Sehingga, terdapat suatu pola relasi dan terbentuknya peta kekuasaan dalam industri seks komersial di Kota Serang. Kata kunci: Industri Seks Komersial, Komodifikasi, Relasi Kekuasaan.

Pendahuluan dunia. Prostitusi kini telah dapat Tulisan ini hendak mengangkat sebuah dikatakan juga sebagai sebuah industri fenomena yang telah menjadi tajuk klise yang bergerak pada sektor seks. Adanya dalam permasalahan sosial pada sebuah industri seks menjadi momok kehidupan masyakarat. Permasalahan tersendiri bagi seluruh negara yang ada di klasik tersebut merupakan fenomena dunia atau mungkin bahkan sebuah prostitusi yang sudah tumbuh lama di kebutuhan. Pada perang dunia kedua,

200

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 industri seks juga memiliki andil online. Ada banyak jasa yang ditawarkan sebagaimana yang dicericatakan oleh oleh perempuan-perempuan tersebut Louise Brown dalam tulisannya: mulai dari CS (chat sex), PS (phone sex), “Gebrakan kedua bagi industri itu VCS (video call sex), hinga open BO adalah ekspansi pelacuran militer. (booking online). Perempuan yang Secara umum para pelacur menjajakan seks secara online biasanya tersedia guna melayani pasukan memanfaatkan media sosial seperti dan para perwiranya. Para perempuan penghibur ini turut twitter salah satu contohnya. Apabila kita mendampingi ketika mereka pergi melakukan pencarian di twitter dengan ke medan perang, maka menggunakan kata kunci “open bo”, “cs”, berjamurlah distrik lampu merah “vcs”, “bisyar”, ataupun sejenisnya, kita diluar tembok-tembok garnisun dapat dengan mudah menemukan akun- utama dan benteng dalam Asia akun perempuan yang menjajakan yang tradisional. Selama tahun dirinya. 1960-an dan awal tahun 1970-an para serdadu milisi yang Sebagai sebuah industri, prostitusi ditugaskan di Vietnam, berkenalan mencakup semua jenis kelamin dan ke Thailand untuk I & R, Istirahat seksualitas di Indonesia (Riswanda, dan Rekreasi. Lebih tepatnya, ini 2016:518). Industri seks komersial telah dikenal sebagai S &M, Seks dan menjamur ke berbagai kota di Indonesia Mabuk-mabukkan.” (Brown, hingga hari ini. Tidak terkecuali Kota 2005:9-10) Serang. Kota Serang yang masyakatnya

Industri seks di Indonesia dikategorikan sebagai semi-urban, tidak memiliki kisah panjang dan beraneka dapat dipungkiri pertumbuhan industri ragam. Pada zaman feodal di Indonesia, seks di kota tersebut berkembang pesat kekuasaan seorang Raja sebagian pula dan masih eksis hingga hari ini. besarnya diukur dari banyaknya jumlah Adanya kegiatan industri seks di Kota gundik (selir) yang dimiliki di istananya. Serang tidak mungkin terjadi apabila Makin banyak jumlah selir yang tidak ada aktor-aktor yang bermain di dipelihara, bertambah kuat posisi raja di belakangnya. Oleh sebab itu, peneliti mata masyarakat. Hanya raja dan kaum melakukan penelitian terkait prostitusi bangsawan di masyarakat yang yang ada di Kota Serang untuk mempunyai selir (Hull, et al., 1997:2). mengetahui bagaimana relasi kekuasaan Kegiatan bisnis prostitusi atau dalam fenomena industri seks di Kota pelacuran di Indonesia dilakukan secara Serang untuk mengetahui dan gelap. Seiring dengan perkembangan memetakan jejaring antar aktor yang teknologi, dewasa ini industri seks terlibat dalam hal tersebut. melebarkan sayapnya dengan memanfaatkan internet. Tak heran Metode apabila sekarang ini di Indonesia mulai Desain penelitian ini bersifat bermunculan perempuan-perempuan deskriptif dengan menggunakan metode yang menjajakan seks melalui media kualitatif dan menggunakan pendekatan sosial yang berbasis online. Maka dari itu fenomenologi dengan penelitian berbasis muncul sebuah istilah yakni prostitusi Participatory Action Research. Peneliti

201

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 melakukan partisipasi aktif dalam tersebut dikembangkan dengan tidak penelitian dengan mengidentifikasikan melakukan pengulangan. (c) Pernyataan- diri sebagai driver ojek online dan pernyataan tersebut kemudian pelanggan untuk mendapatkan data pada dikelompokkan dalam unit-unit fenomena industri seks komersial. bermakna, peneliti merinci unit-unit Fenomenologi mencari jawaban tentang tersebut dan menuliskan sebuah makna dari suatu fenomena. Pada penjelasan teks tentang pengalaman yang dasarnya, ada dua hal utama yang disertai contoh dengan seksama. (d) menjadi fokus dalam penelitian Peneliti kemudian merefleksikan fenomenologi yakni: Textural description: pemikirannya dengan menggunakan apa yang dialami oleh subjek penelitian variasi imajinatif (imaginative variation) tentang sebuah fenomena. Apa yang atau deskripsi struktural (structural dialami adalah aspek objektif, data yang description), mencari keseluruhan makna yang bersifat faktual, hal yang terjadi yang memungkinkan dan melalui secara empiris. Structural description: perspektif yang divergen (divergent bagaimana subjek mengalami dan perspectives), mempertimbangkan memaknai pengalamannya. Deskripsi ini kerangka rujukan atas gejala berisi aspek subjektif. Aspek ini (phenomenon), dan mengkonstruksikan menyangkut pendapat, penilaian, bagaimana gejala tersebut dialami. perasaan, harapan, serta respons (e)Peneliti kemudian mengkonstruksi subjektif lainnya dari subjek penelitian seluruh penjelasan tentang makna dan berkaitan dengan pengalamannya itu esensi pengalamannya. (f)Peneliti (Hasbiansyah. 2008:171). Teknik melaporkan hasil penelitiannya. Laporan pengumpulan data dengan mengadakan tersebut menunjukkan adanya kesatuan observasi dan wawancara. Bentuk makna berdasarkan pengalaman seluruh wawancara yang dilakukan dalam informan. Setelah itu, kemudian tulis penelitian ini adalah wawancara bebas deskripsi gabungannya (Creswell, terpimpin atau semi terstruktur yang 1998:147-150). dilakukan dalam situasi santai dan spontan sehingga memungkinkan peneliti Hasil dan Diskusi untuk mengajukan pertanyaan di luar Perempuan Sebagai Komoditas pedoman wawancara. Perkembangan komersialisasi Teknik analisis data dalam kajian sektor seks di Indonesia dipengaruhi oleh fenomenologi sebagai berikut: (a)Peneliti sistem feodal yang pernah terjadi di mendeskripsikan sepenuhnya fenomena negeri ini. Pada masa itu, kekuasaan atau pengalaman yang dialami subjek seorang raja dinilai dari banyaknya penelitian; (b)Peneliti kemudian jumlah selir yang dimiliki di dalam istana. menemukan pernyataan (hasil Hanya raja dan kaum bangsawan di wawancara) tentang bagaimana orang- masyarakat yang mempunyai selir (Hull, orang menemukan topik, rinci et al., 1997:2). Dengan kata lain pernyataan-pernyataan tersebut dan perempuan dijadikan komoditas dan perlakuan setiap pernyataan memiliki sejenis mata uang untuk mengukur nilai yang setara, kemudian rincian kekayaan seseorang. Apa yang dilakukan

202

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 pada masa tersebut telah membentuk produksi, distribusi dan konsumsi. Dalam landasan bagi perkembangan industri hal ini yang diproduksi ialah jasa layanan seks yang ada pada saat ini. Kondisi seks dengan dengan memproduksi pula tersebut dapat diidentifikasikan melalui kesenangan dan kepuasan. Lalu nilai-nilai perempuan sebagai barang didistribusikan melalui pasar yakni dagangan yang diperjual-belikan untuk industri seks komersial yang terorganisir memenuhi tuntutan nafsu lelaki dan dan dikonsumsi oleh pelanggan yang untuk menunjukkan adanya kekuasaan membutuhkan jasa layanan seks untuk dan kemakmuran (Hull, et al., 1997:3). mendapatkan kesenangan dan kepuasan Di era modernisasi pada hari ini, tersebut. masih banyak perempuan yang menjual Penggunaan tubuh kita untuk tubuhnya untuk memberikan layanan mendapatkan nilai ekonomi, sebetulnya seks kepada laki-laki demi mendapat hal tersebut tidak hanya bagi pekerja seks keuntungan ekonomi. Pada kasus komersial saja. Kita semua, dengan tersebut peneliti menganggap adanya pengecualian orang kaya dan komodifikasi atas tubuh seorang pengangguran, menggunakan tubuh kita perempuan. Menurut Fairclough (1995) untuk mendapatkan uang (Nussbaum, komodifikasi (comodification) dipahami 1998:693). Pemikiran dari Martha C. sebagai proses dominan sosial dan Nussbaum seorang filsuf dari Amerika institusi yang melakukan produksi Serikat sejalan dengan realitas yang ada komoditas untuk meraih keuntungan dalam industri seks komersial pada hari kapital/ ekonomi sebesar-besarnya ini. Hal tersebut peneliti gambarkan dengan menciptakan suatu konsep melalui skema dibawah berikut:

Gambar 1 Perempuan Menjadikan Tubuh Sebagai Komoditi

Status Sosial Perempuan dan Ekonomi

Tubuh Nilai Jual Komoditi

Pasar/ Industri Seks

Sumber: Peneliti, 2018

Gambar 1 menunjukkan bahwa mengganggap tubuh memiliki suatu nilai perempuan menggunakan tubuh karena jual yang kemudian dapat dijadikan

203

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 sebagai komoditi pada pasar yang Pemetaan Aktor Dalam Industri Seks mewadahinya yakni industri seks. Hal Komersial tersebut dilakukan oleh perempuan guna Terdapat jejaring antar aktor yang meningkatkan status sosial dan ekonomi. memiliki suatu relasi kekuasaan dalam Karena dalam fenomena prostitusi, yang fenomena industri seks komersial di Kota melatarbelakangi perempuan untuk Serang. Secara general aktor-aktor yang terjun ke dalam industri seks komersial berada pada jejaring relasi kuasa dalam adalah terhimpit ekonomi dan ingin fenomena industri seks komersial di Kota meningkatkan derajat status sosial yang Serang antara lain yakni State, Civil lebih tinggi. Society, Economy Society dan Shadow State.

Gambar 2 Pemetaan Aktor Pada Industri Seks Komersial

Shadow State

Economy Sex Civil Society Industry Society

STATE

Sumber: Peneliti, 2018

Menurut Foucault, kekuasaan selamanya dapat mengendalikan atau adalah satu dimensi dari relasi. Di mana mengatur tentang kegiatan prostitusi. ada relasi, di sana ada kekuasaan (Best Karena kekuasaan merupakan bagian dari dan Kellner, 2003:40). Dengan kata lain, relasi, yang mana siapa yang memiliki kekuasaan tidak hanya dimiliki oleh relasi berarti dia yang memiliki kuasa negara. Begitu juga kekuasaan negara atas siapa. Sejalan dengan pemikiran tidak selamanya absolut. Pada konteks Foucault, pada hari ini negara permasalahan dalam penelitian ini, (Pemerintah Kota Serang) belum mempu berarti kekuasaan negara tidak membuat patuh warga negaranya untuk

204

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 tidak melakukan aktifitas yang dilarang. mereka juga berjualan perempuan. Hal tersebut karena bagaimanapun Adapun mereka yang tidak memiliki negara tidak memiliki kekuasaan yang usaha kecil warung kopi, kebanyakan dari absolut, dan ada relasi yang lebih kuat mereka turut nongkrong di warung kopi sehingga membuat prostitusi tetap karena di warung kopi banyak pelanggan bertahan. Pada fenomena industri seks kopi laki-laki yang bisa dijadikan pula komersial, di dalamnya terdapat aktor- calon pelanggan jasa layanan seks yang aktor yang kemudian memiliki kuasa dan dijualnya bagi mereka. Mami memiliki saling berkaitan satu sama lain. kuasa atas para pekerja seks komersial dan juga memiliki relasi dengan para a. Aktor Economy Society dan pelanggan sebagai penghubung antara Kepentingan pekerja seks komersial dengan calon Pada sub ini, peneliti akan lebih pelanggan jasa layanan seks. dalam menjelaskan tentang pemetaan Tersedianya usaha kecil warung aktor dan kepentingan dari masing- kopi di alun-alun Kota Serang merupakan masing aktor yang berada dalam jejaring salah satu bagian dari strategi yang relasi kuasa pada industri seks komersial dimiliki oleh seorang mami. Seorang di Kota Serang. Peneliti terlebih dahulu mami memiliki kuasa atas PSK. PSK menjelaskan tentang adanya Economy bekerja dibawah kuasa mami karena Society dalam indsutri seks komersial. ketidakberdayaan dalam rangka Pertama-tama peneliti ingin mencoba pemenuhan kebutuhan hidup. Sedangkan memetakan bagaimana hubungan mami memiliki relasi untuk kekuasaan yang dibangun pada aktor menghubungkan PSK dengan Pelanggan, ekonomi yakni antara Mami dengan PSK. yang mana pelanggan pun membutuhkan Foucault menyebutkan bahwa kekuasaan PSK sebagai pemenuhan kebutuhan ada dimana-mana dan kekuasaan biologis. hanyalah sebuah strategi. Strategi ini Economy Society tidak hanya diisi berlangsung di mana-mana dan di sana oleh seorang mami dan PSK. Akan tetapi terdapat sistem, aturan, susunan dan ada pengusaha yang juga termasuk bagian regulasi. Kekuasaan ini tidak datang dari dari pelaku ekonomi yang justru menjadi luar, melainkan kekuasaan menentukan aktor penting dalam memastikan susunan, aturan dan hubungan-hubungan berjalannya pergerakkan ekonomi pada dari dalam dan memungkinkan semuanya industri seks komersial. Peran dari terjadi (Foucault, 2000: 144). pengusaha adalah menyediakan tempat Realitas yang terjadi pada industri dengan memiliki izin usaha serta seks komersial di Kota Serang, diketahui memastikan jalannya kegiatan industri bahwasanya adanya warung kopi di alun- seks komersial berjalan dengan mulus. alun Kota Serang pada malam hari Upaya yang dilakukan pengusaha juga merupakan tempat terjadinya proses bagian dari proses komodifikasi transaksi dalam industri seks komersial. sebagaimana pemikiran dari Fairclough Pemilik usaha kecil dari warung-warung (1995) yakni komodifikasi dipahami kopi tersebut adalah mayoritas adalah sebagai proses dominan sosial dan seorang mami yang selain berjualan kopi institusi yang melakukan produksi

205

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 komoditas untuk meraih keuntungan satu bentuk aplikasi kekuasaan seseorang kapital atau ekonomi sebesar-besarnya atau satu kelompok orang atas yang lain dengan menciptakan suatu konsep (Afandi, 2011: 142). Bersamaan dengan produksi, distribusi dan konsumsi. itu, kegilaan pun disingkirkan dari Penyediaan tempat dalam konteks masyarakat yang normal. Apa yang terjadi prostitusi yang dilakukan oleh pengusaha, dengan orang gila, berjalan beriringan keuntungan kapital dari biaya sewa dengan apa yang terjadi dengan para kamar akan menjadi income atau benefit penjahat, orang-orang miskin dan dari pengusaha itu sendiri sehingga gelandangan. Mereka semua mulai diperolehnya kapitalisasi dalam industri disingkirkan, dalam bentuk penjara, seks komersial. rumah sakit umum, rumah sakit jiwa dan Untuk mempermulus usahanya ditertibkan oleh sosok polisi dan tentu saja seorang pengusah perlu pengadilan. Semua lembaga ini adalah memiliki dan membangun relasi dengan bentuk yang digunakan oleh penguasa aktor lain agar bisnis yang dijalankannya untuk menerapkan kekuasaannya atas dapat berjalan dengan aman. Seperti masyarakat (Kebung, 1997: 68-69). Hal pemikiran halnya Foucault mengenai tersebut sejalan dengan sebagaimana kekuasaan. Kekuasaan adalah satu yang dilakukan pemerintah pada hari ini dimensi dari relasi. Di mana ada relasi, di terhadap aktifitas pelacuran. Pelacuran sana ada kekuasaan (Best dan Kellner, dianggap sebagai bentuk penyakit 2003:40). Oleh sebab itu, pada industri masyarakat yang perlu dimusnahkan seks komersial di Kota Serang seorang menurut pemerintah, begitu juga dengan pengusaha menjalin relasi dengan oknum individu yang melakoni dalam hal ini “baret merah” untuk mendapatkan suatu pekerja seks komersial perlu dibina agar kekuasaan. Skema yang dibangun antara tidak lagi menjalani kegiatan tersebut. pengusaha menjalin sebuah relasi dengan Pelarangan pelacuran oleh oknum “baret merah” yakni bertujuan pemerintah berangkat dari sub sektor agar keberlangsungan bisnis yang dimiliki yang pertama dari negara yakni negara pengusaha berjalan sebagaimana sebagai formulator kebijakan. DPRD Kota mestinya sehingga tujuan dari kapitalisasi Serang selaku legislator melalui Komisi II dapat tercapai. DPRD Kota Serang yang memiliki lingkup bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat b. Aktor State dan Kepentingan menerima aspirasi masyarakat untuk Negara dalam industri seks selanjutnya diakomodir dan diproses komersial pada penelitian ini terbagi sehingga menghasilkan suatu output menjadi 3 sub sektor, yakni negara yakni kebijakan (Perda). Dalam sebagai formulator kebijakan, negara pembuatan Perda Kota Serang Nomor 2 dalam menegakkan aturan hukum dan Tahun 2010, aspirasi masyarakat yang negara dalam melakukan pembinaan. diakomodir hanya masyarakat yang Foucault melihat praktek pengkaplingan dianggap normal dan didominasi dari yang memisah-misahkan orang-orang alim ulama. Dengan kata lain aspirasi yang sakit dari orang sehat, yang normal pekerja seks komersial ternegasikan dari yang tidak normal merupakan salah karena dianggap bukan masyarakat

206

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 normal dan dianggap sebagai penyakit instrumen kedua adalah menormalkan masyarakat yang perlu disingkirkan. penilaian moral dan menghukum para Foucault beranggapan bahwa di pelanggar moral (Suyono, 2002: 435). era monarkial tiap proses penghukuman Dalam konteks prostitusi yang terjadi, kriminal baru dianggap serius apabila para pelaku pelanggar moral menurut telah melibatkan elemen penyikasaan pemerintah yakni para pekerja seks tubuh dalam pelaksanaannya (Suyono, komersial harus menerima hukuman 2002: 338-339). Pada sub sektor yang moral atas perbuatan yang telah kedua dari negara yakni dalam diperbuatnya. Hukuman tersebut berupa menegakkan aturan hukum. Satpol PP program pembinaan dan rehabilitasi. Kota Serang selaku Organisasi Perangkat Dinas Sosial Kota Serang selaku Daerah mempunyai tanggung jawab Organisasi Perangkat Daerah mempunyai untuk melaksanakan dan menegakkan tanggung jawab melakukan pembinaan peraturan daerah. Dalam konteks terhadap penyandang masalah prostitusi Satpol PP memiliki kepentingan kesejateraan sosial termasuk di dalamnya untuk melakukan penertiban. Foucault terdapat Pekerja Seks Komersial sesuai menguraikan bahwa fenomena disiplin amanat peraturan yang berlaku. Setelah tubuh selalu dikontrol oleh dua Satpol PP melakukan penjaringan razia instrumen disiplin yang diterapkan dari pekerja seks komerisal dalam rangka disiplin militer dalam masyarakat. menegakkan aturan dan penertiban, para Pertama, melalui observasi hirarkis atau pekerja seks komersial di serahkan kemampuan aparatus untuk mengawasi kepada Dinas Sosial yang kemudian semua yang berada di bawahnya dengan tanggung jawab penanganan pekerja seks satu kriteria tunggal (Suyono, 2002: 424- komersial berada pada Dinas Sosial. 426). Sejalan dengan pemikiran Foucault, Selain itu, Dinas Sosial juga memiliki kriteria tunggal tersebut adalah kuasa atas para pekerja seks untuk Peraturan Daerah yang menjadi panduan melakukan pembinaan sebagaimana yang bagi Satpol PP dalam menjalankan tugas. diamanatkan dalam peraturan daerah. Kemudian yang kedua bagi Satpol PP Pembinaan sebagaimana yang dimaksud perbuatan yang dilakukan PSK juga adalah melalui kegiatan rehabilitasi sosial merupakan bentuk pelanggaran moral dan pemberdayaan sosial. Rehabilitasi yang perlu ditertibkan sesuai dengan sosial yang dimaksudkan yakni sebagaimana prosedur yang dimiliki dan dilaksanakan melalui kegiatan, berlaku. bimbingan, Pendidikan, pelatihan, Pada sub sektor yang ketiga dari keterampilan teknis, penyuluhan negara yakni negara dalam melakukan rohaniah dan jasmaniah, serta pembinaan. Kehadiran sub sektor negara penyediaan lapangan kerja atau yang ketiga ini diharapkan mampu untuk penyaluran tenaga kerja. Kemudian merubah nasib dari orang-orang yang pemberdayaan sosial yang dimaksud bagi pemerintah dianggap melakukan dilaksanakan melalui kegiatan penyimpangan sosial. Konsep yang peningkatan kemauan dan kemampuan, diuraikan oleh Foucault pada fenomena serta penggalian sumber daya. disiplin tubuh untuk mendisplinkan,

207

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 c. Aktor Civil Society dan Serang Madani dalam peta kekuasaan Kepentingan pada industri seks komersial yakni Menurut Foucault kekuasaan membantu tugas pemerintah dalam bukanlah sesuatu yang hanya dikuasai rangka menegakkan aturan yang berlaku, oleh negara ataupun sesuatu yang dapat yaitu Perda Kota Serang Nomor 2 Tahun diukur. Kekuasaan bagi dia ada di mana- 2010. Terdapat relasi kuasa Gerakan mana, karena kekuasaan merupakan satu Pengawal Serang Madani terhadap dimensi dari relasi. Artinya, di mana ada pekerja seks komersial yang memberikan relasi, di sana ada kekuasaan. Di sinilah stigma bahwasanya perbuatan pekerja letak kekhasan Foucault. Dia tidak seks komersial adalah maksiat dan menguraikan apa itu kuasa, tetapi penyakit masyarakat. Maka dari itu bagaimana kuasa itu berfungsi pada perlakuan dan tindakan yang dilakukan bidang tertentu. Lebih lanjut lagi Foucault oleh Gerakan Pengawal Serang Madani hendak menunjukkan bahwa kita adalah dapat dikatakan stigmatis dan bagian dari mekanisme kekuasaan itu. konservatif. Dari kesadaran ini akan lahir Lain halnya dengan kehadiran kesanggupan untuk menggunakan Barisan Perempuan Banten sebagai aktor kekuasaan secara baik, artinya demi Civil Society Humanis yang memiliki sudut kepentingan orang lain. Keterarahan pada pandangan lain dalam melihat atau orang lain hanya lahir dari kesadaran memandang pekerja seks komersial. akan tempat diri sendiri dalam konstelasi Barisan Perempuan Banten lebih melihat kekuasaan. Yang menjadi masalah dalam dari sisi kebaikan dan kemanusiaan para kehidupan adalah bahwa banyak orang pekerja seks komersial. Sudut pandang tak menyadari perannya dalam peta yang berbeda dari kedua aktor tersebut kekuasaan (Afandi, 2011: 147). dapat menunjukkan konstelasi mereka Kehadiran Civil Society dalam dalam peta kekuasaan yang ada pada industri seks komersial hal tersebut industri seks komersial. menandakan bahwasanya terdapat Terdapatnya perbedaan sudut kesadaran dari masyarakat untuk turut pandang antara Barisan Perempuan serta berkontribusi dalam menangani Banten dengan Gerakan Pengawal Serang permasalahan masyarakat dalam suatu Madani mengingatkan kembali dengan negara. Dalam penelitian ini aktor Civil yang telah kemukakan Foucault yakni Society terbagi menjadi dua sub-aktor kuasa itu ada di mana-mana dan muncul yang masing-masing memiliki sudut dari relasi-relasi antara pelbagai pandang atau perspektif bertolak kekuatan, terjadi secara mutlak dan tidak belakang yakni Civil Society Stigmatis dan tergantung dari kesadaran manusia. Civil Society Humanis. Kekuasaan hanyalah sebuah strategi. Gerakan Pengawal Serang Madani Strategi ini berlangsung di mana-mana sebagai aktor Civil Society Stigmatis telah dan di sana terdapat sistem, aturan, menujukkan bahwasanya mereka adalah susunan dan regulasi. Kekuasaan ini tidak bagian dari mekanisme kekuasaan datang dari luar, melainkan kekuasaan sebagaimana yang dimaksudkan oleh menentukan susunan, aturan dan Foucault. Peranan Gerakan Pengawal hubungan-hubungan dari dalam dan

208

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 memungkinkan semuanya terjadi menggunakannya sebagai alat untuk (Foucault, 2000: 144). bertahan. Namun bagi mereka yang hanya Barisan Perempuan Banten memiliki tenaga, tentu melakukan apa memiliki kesadaran yang berbeda dalam saja untuk bertahan hidup di negeri ini, memaknai fenomena prostitusi. Mereka sampai menjadi PSK, budak, bahkan lebih memilih menggunakan pendekatan kriminalitas barangkali. humanis dalam menilai pekerja seks Fenomena PSK selalu dinilai komersial. Oleh sebab itu, mereka negatif dan memarjinalkan perempuan menganggap bahwa sebenarnya pekerja sebagai pelaku utama, tanpa melirik sisi seks komersial sebetulnya adalah “korban kemanusiaan dan tanggung jawab negara” rezim penguasa dan harus pemerintah. Sebaiknya kita dapat melihat dirangkul sebagai “kawan”. Sempitnya permasalahan dari sudut pandang lain, lahan pekerjaan dan mahalnya seperti hukum sebab-akibat. Alasan- pendidikan jelas merupakan salah satu alasan seorang perempuan menjerumus- faktor manusia terhimpit ekonomi kan diri menjadi seorang PSK, siapa sehingga melakukan berbagai cara agar pelaku yang menyebabkan Pekerja Seks tetap bertahan hidup setiap harinya. Komersial kian merajalela, dan dapat Diketahui bersama bahwa untuk disepakati bahwa kemiskinan adalah mendapatkan pekerjaan yang layak di alasan yang paling mendasar. Negara negeri ini seseorang harus mengenyam seharusnya bertanggungjawab untuk itu, pendidikan seminimalnya sekolah bukan mengasingkan tetapi merubah menengah atas, sedangkan pendidikan di nasib kaumnya, juga nasib rakyat Indonesia hari ini belum setara dan Indonesia. Hal itu tentu saja menjadi salah merata. Masih banyak anak bangsa yang satu bukti bahwa rakyat Indonesia masih tidak mendapatkan pendidikan. Lagi-lagi jauh dari kata sejahtera. dihantamkan dengan terhimpitnya Seperti itulah perspektif yang ekonomi sehingga tidak mampu untuk dimiliki Barisan Perempuan Banten membiayai pendidikan yang mahal, dalam mennyikapi dan memangdang walaupun pemerintah memberikan solusi pekerja seks komersial. Tindakan yang dengan berbagai macam programnya dilakukan pun memberikan pencerdasan namun tikus-tikus rakus membuat seksualitas dan melakukan advokasi menjadi tidak solutif. melalui gerakan feminisme perjuangan Anak yang tadinya kecil kesetaraan dan pembebasan perempuan. bertumbuh menjadi dewasa, orang yang sudah dewasa bertumbuh rentan Relasi Kuasa Antar Aktor dimakan usia. Generasi harus segera Dari apa yang telah dijabarkan berganti, hidup terus berjalan, globalisasi sebelumnya oleh peneliti, dapat diketahui semakin merajalela memasuki hilir bahwasanya terdapat suatu keterkaitan kehidupan manusia. Tanpa bekal kekuasaan antar aktor yang kemudian pendidikan yang cukup, manusia harus membentuk suatu peta kekuasaan tetap bisa bertahan hidup menghadapi sebagaimana yang dijelaskan oleh tantangan zaman. Untuk mereka yang Foucault. Dalam peta kekuasaan tersebut pandai berkreasi, mungkin dapat akan diketahui juga bagaimana pola relasi

209

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 kuasa antar aktor satu dengan aktor membentuk hubungan kekuasaan yang lainnya, yang saling terintegrasi dan hirarki. Gambar 3 Pola Relasi dan Peta Kekuasaan Antar Aktor

PERDA Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Pencegahan, Pemberantasan Dan DPRD

Penanggulangan Penyakit Masyarakat Kota Serang

Dinas Sosial Satpol PP Kota Serang Kota Serang

Warkop/ backing Alun-Alun complicit

Oknum Militer backing “Baret Merah”

Pelanggan Mami Pengusaha

BAPER razia advokasi PSK Rumah Pelacuran Banten Bordil razia (Surabaya)

Pembinanaan/ Rehabilitasi GPSM

Keterangan: Civil Economy Sex SHADOW STATE Society Society Industry STATE

Sumber: Peneliti, 2018

Berdasarkan pola relasi dan peta tugas dan kuasanya berdasarkan instruksi kekuasaan antar aktor yang telah peneliti Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 2 buat, dapat diketahui bahwasanya Tahun 2010 yang telah dibuat oleh DPRD terdapat suatu pola relasi yang memiliki Kota Serang dengan pertimbangan suatu hubungan dan hirarki. Dinas Sosial aspirasi masyarakat, pada khususnya alim Kota Serang dengan Satpol PP Kota ulama atau kyai di Kota Serang. Dinas Serang sebagai aktor state menjalankan Sosial Kota Serang memiliki kuasa atas

210

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 pembinaan dan rehabilitasi terhadap dikarenakan ketidakberdayaan dan pekerja seks komersial. Sedangkan Satpol seorang mami memiliki relasi untuk PP Kota Serang memiliki kuasa atas mencarikan pelanggan. Pada ranah penegakkan peraturan daerah dan Economy Society juga pengusaha memiliki penindakan yakni melakukan razia peran besar dari keberlangsungan terhadap kegiatan atau aktifitas pelacuran industri seks komersial dalam rangka yang ada di Kota Serang. Pada ranah aktor memfasilitasikan tempat. Pada ranah Civil Economy Society, tiap-tiap sub aktor Society, kedua sub aktor memiliki memiliki hubungan sangat erat dengan kepentingan yang berbeda. GPSM industri seks komersial. Tersedianya memiliki kepentingan untuk menegakkan pasar industri seks memperkuat jalinan peraturan daerah yang telah dibuat dan relasi kuasa antar aktor pada ranah mengawal program kerja Pemerintah Economy Society. Warung kopi dan Alun- Kota Serang. Namun Barisan Perempuan Alun Kota Serang menjadi tempat Banten memiliki kepentinga untuk nongkrong bagi laki-laki turut membangun kesadaran para pekerja seks dimanfaatkan oleh mami untuk komersial melalui pencerdasan menawarkan perempuan yang seksualitas, advokasi melalui gerakan dibawanya. Relasi kuasa antara mami feminisme perjuangan kesetaraan dan dengan pekerja seks komersial juga pembebasan perempuan. terlihat. PSK bekerja dibawah kuasa mami Gambar 4 Shadow State Actor Sebagai The Strongest Actor

Oknum Militer “Baret Merah”

Satpol PP dan Organisasi Dinas Sosial Masyarakat

Germo/ Pekerja Seks Mucikari Komersial

Sumber: Peneliti, 2018

211

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Eksistensi keberadaan industri memiliki kuasa terhadap aktor lainnya. seks komersial di Kota Serang sampai hari Pemikiran mengenai kekuasaan bagi ini bukan tanpa sebab. Kehadiran aktor Foucault, kekuasaan bukan suatu yang Shadow State yang memiliki kuasa atas absolut, melainkan diperebutkan terus semua aktor yang terlibat dalam peta menerus dalam sebuah relasi kuasa. kekuasaan tentu saja akan melancarkan ‘where there is power, there is resistence’ aktor Economy Society dalam (dalam Yunitamurti, 2015: 26). Lebih menjalankan bisnis di industri seks lanjut lagi Foucault menegaskan bahwa komersial. Aktor Shadow State menjadi kekuasaan tidak hanya dimiliki oleh backing bagi Economy Society dibalik negara, dan kekuasaan itu ada dimana- keberlangsungan industri seks komersial. mana. Termasuk dalam konteks industri Aktor State yang berada dibawah kendali seks komersial di Kota Serang yang dan kuasa aktor Shadow State, hal diteliti oleh peneliti. Aktor State tidak tersebut tentu membuat aktor State memiliki kekuasaan atas industri seks menjadi bertindak complicit yakni terlibat komersial tersebut. Kekuasaan yang tidak atau mengetahui tentang kejahatan atau absolut dimiliki negara dan terus beberapa aktifitas yang salah. Sehingga diperebutkan berhasil direbut oleh aktor melakukan pembiaran terhadap aktifitas Shadow State dalam sebuah relasi kuasa. industri seks komersial. Bahkan skeptis Kekuasaan ada dimana-mana, tanpa terhadap segala yang menyangkut terkecuali. Dalam fenomena industri seks mengenai keberadaan aktifitas prostitusi. komersial di Kota Serang, kekuasaan Dari apa yang telah peneliti tersebut berada di aktor Shadow State. jabarkan diatas, bahwasanya pada fenomena industri seks komersial di Kota Kesimpulan Serang, membangun sebuah pola relasi Relasi kekuasaan dalam fenomena dan membentuk peta kekuasaan. industri seks komersial di Kota Serang Berdasarkan pola relasi kita dapat memiliki jejaring antar aktor yang kuat, mengetahui jejaring aktor-aktor yang terstruktur, masif dan sistematis. Dalam terlibat dan bagaimana hubungan yang penelitian ini menemukan terdapat dibangun pada antar aktor tersebut pemetaan antar aktor yang masing- dengan masing-masing kepentingan yang masing memiliki kepentingan pada dibawa tiap-tiap aktor. Kemudian urusan industri seks komersial. Secara berdasarkan peta kekuasaan akan terlihat general terdapat empat aktor dalam kedudukan antar aktor, sehingga industri seks komersial yang dapat kekuasaan antar aktor dapat terlihat. dipetakan yakni State, Civil Society, Dalam pola relasi terbangun dan Economy Society dan Shadow State. peta kekuasaan yang terbentuk aktor State Actor memiliki kepentingan Shadow State berada pada hirarki dalam rangka memformulasikan suatu tertinggi yang memiliki kuasa atas aktor kebijakan, menjalankan suatu kebijakan yang berada dibawahnya. Aktor Shadow serta program-program pemerintah, dan State dalam industri seks komersial di menegakkan regulasi atau aturan yang Kota Serang yakni oknum militer “baret sebagaimana telah dibuat dan berlaku. merah” yang menjadi backing dan Kekuasan dari State Actor bersifat formal,

212

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 karena kekuasaan didapati berkat adanya terhadap aktifitas industri seks komersial. suatu ketetapan atau keputusan tertulis. Bahkan skeptis terhadap segala yang State Actor memiliki tiga sub sektor yakni menyangkut mengenai keberadaan negara sebagai formulator kebijakan, aktifitas prostitusi. negara dalam menegakkan aturan hukum dan negara dalam melakukan pembinaan. Referensi Economy Society Actor diisi oleh Bertens, K. (2001). Filsafat Barat Kontemporer Prancis. Jakarta: pengusaha dan para pelaku industri seks Gramedia. komersial itu sendiri yakni PSK, Mami dan Bungin, Burhan. (2004). Metodologi Pelanggan yang memiliki kepentingan Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT untuk mencapai suatu proses Raja Grafindo Persada. komodifikasi produksi, distribusi dan Burton, Graeme. (2008). Pengantar untuk konsumsi. Berikutnya Civil Society Actor, Memahami: Meida dan Budaya yang terbagi menjadi dua yakni Civil Populer. Yogyakarta: Jalasutra. Best, Steven. dan Kellner, Douglas. (2003). Society Actor Stigmatis yang bergerak Teori Postmodern: Interogasi Kritis, dengan perspektif konservatif dan Civil terj. Indah Rohmani. Malang: Society Actor Humanis yang bergerak Boyan Publishing. dengan perspektif feminisme perjuangan Brown, Louise. (2005). Sex Slaves: kesetaraan dan pembebasan perempuan. Sindikat Perdagangan Perempuan Pemikiran filsuf Perancis Michel di Asia. Edisi ke-1. Terjemahan Foucault yang mengatakan kekuasaan Ursula G. Budianta. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. tidak absolut dan tidak dikuasai oleh Creswell. (1998). Qualitative Inquiry: negaa karena kekuasaan selalu Choosing Among Five Traditions. diperebutkan, dan kekuasaan ada USA: Sage Publications Inc. dimana-mana terbukti dalam penelitian Danaher, Geoff. Schirato, Tony. dan Webb, ini. Hal tersebut dapat dilihat dari Jen. (2001). Understanding keterlibatan oknum militer “Baret Merah” Foucault. Delhi: Allen & Unwin. Evans, D. S. & P. (2004). Das Kapital untuk yang mana dalam konteks relasi kuasa Pemula. Yogyakarta: Resist Book. industri seks komersial berpesan sebagai Fairclough, N. (1995). Critical Discourse aktor Shadow State dapat menguasai pola Analysis. London and New York: relasi dan peta kekuasaan dalam relasi Longman. kuasa industri seks komersial di Kota Foucault, Michel. (2000). Seks dan Serang. Pada pola relasi dan peta Kekuasaan. Terjemahan S. H. kekuasaan, Aktor State berada dibawah Rahayu. Jakarta: Gramedia. Foucault, Michel. (2007). Arkeologi Ilmu- kendali dan kuasa aktor Shadow State. Hal ilmu Kemanusiaan, terj. B. tersebutlah yang membuat seakan-akan Priambodo & Pradana Boy. negara melakukan pembiaran terhadap Yogyakarta: Pustaka Pelajar. kegiatan prostitusi yang terjadi di Kota Foucault, Michel. (2006). History of Serang. Hal tersebut juga membuat aktor Madness. Abingdon-Oxon: State menjadi bertindak complicit yakni Routledge. terlibat atau mengetahui tentang Gutting, Gary. (2005). The Cambridge Companion to Foucault. New York: kejahatan atau beberapa aktifitas yang Cambridge University Press. salah. Sehingga melakukan pembiaran

213

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Haryatmoko. (2003). Etika Politik dan Perkembangan Terakhir Kekuasaan. Jakarta: Kompas. Postmodern. Yogyakarta: Pustaka Hasbiansyah. (2008). Pendekatan Pelajar. Fenomenologi: Penelitian dalam Ritzer, George. (2010). Teori Sosiologi Ilmu Sosial dan Komunikasi dalam Modern, Edisi Keenam. Jakarta: Mediator vol 9, no. 1 (Juni) Kencana. Hull, et al., (1997). Pelacuran di Indonesia: Salim, Agus. (2007). Teori dan Paradigma Sejarah dan Perkembangannya. Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara Jakarta: Pusaka Sinar Harapan. Wacana. Kartono, Kartini. (2011). Patologi Sosial Soekanto, Soerjono. (2006). Sosiologi jilid 1. Jakarta: PT Raja Grafindo Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Persada. Grafindo Persada. Kebung, Konrad. (1997). Michel Foucault Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Parrhesia dan Persoalan Mengenai Kualitatif. Bandung: Alfabeta Etika. Jakarta: Yayasan Obor Suyono, Seno Joko. (2002) Tubuh yang Indonesia. Rasis: Telaah Kritis Michel Foucault Larmour, David HJ. Paul Allen Miller, atas Dasar-dasar Pembentukan Diri Charles Platter. (1997). Rethinking Kelas Menengah Eropa. Sexuality: Foucault and Classical Yogyakarta: Pustaka Pelajar dan Antiquity. New Jersey: Princeton Lanskap Zaman. University Press. Visker, Rudi. (1995) Michel Foucault: Misiak, H. & Sexton, V.S. (2005). Psikologi Genealogy as Critique. Terjemahan. Fenomenologi, Eksistensial dan Chris Turner. London: Verso. Humanistik Suatu Survei Historis. Zainudin, A. Rahman. (1992). Kekuasaan Bandung: Refika Aditama. dan Negara: Pemikiran Politik Ibnu Moleong, Lexy J. (2008). Metodologi Khaldun. Jakarta: Gramedia Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Utama. Remaja Rosdakarya. Muhadjir, Noeng. (1998). Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasan Nasution, S. (1996). Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: Tarsito Nurkancana, W. (1993). Pemahaman Individu. Surabaya: Usaha Nasional. Nussbaum, C. Martha. (1998) “Whether From Reason or Prejudice”: Taking Money for Bodily Service dalam Journal of Legal Studies by The University of Chicago, vol. XXVII (Januari) Riswanda. (2016). Re-framing Prostitution in Indonesia: A Critical Systemic Approach. New York: Springer Science+Business Media. Ritzer, George. (2012). Teori Sosiologi Dari Sosiologi Klasik sampai

214

Penjaringan Aspirasi Masyarakat Melalui Reses Anggota DPRD Provinsi Banten (Studi Kasus pada Masa Persidangan ke II Tahun Sidang 2017/2018)

Shelly Agustia Maulina, Leo Agustino, Shanty Kartika Dewi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa [email protected], [email protected], [email protected]

Abstract: Collecting society aspirations become a successful key for a Council as a person who has role to be a representation of a society itself. One of the DPRD's function is to articulate and create society necessities. Recess of the parliament period is a part of assembly phase and implemented at least six days work. This recess of parliament period is used by DPRD both personally or in group to visit the election region in case to absorb the society aspirations. After the collection has been done, every member of DPRD personally or in group have to make a written report or convey the result of their duty realization during that recess of parliament which is next will be conveyed to the leadership of DPRD in a plenary meeting. The goal of this research is to find out how the collecting society aspirations that has been done by the member of DPRD in Banten Province during the period of recess that implemented on the assembly period II at 2017/2018. This research will be applied by a qualitative method with a case study approach. The kind of data will be primary and secondary data. The result of the research indicate that the implementation of recess of the parliament which has been done by the member of DPRD in Banten Province is not effective yet. The collecting of society aspirations that has been done by them is used as a formality only. The collecting of aspirations through recess activity only assumed as a kind of sharing money and stuff freely. Keywords: Collecting Society, Recess, DPRD, Banten

Abstrak: Penjaringan aspirasi masyarakat menjadi sebuah kunci keberhasilan bagi anggota dewan sebagai orang yang berperan menjadi representasi dan wakil dari pada masyarakat. Salah satu fungsi dari DPRD untuk mengartikulasikan dan mewujudkan kepentingan rakyat. Masa reses merupakan bagian dari masa persidangan dan dilaksanakan paling lama selama enam hari kerja. Masa reses ini dipergunakan oleh DPRD secara perseorangan ataupun kelompok untuk mengunjungi daerah pemilihannya untuk menyerap aspirasi masyarakat. Setelah melakukan penjaringan, setiap Anggota DPRD maupun secara kelompok wajib membuat laporan tertulis atau menyampaikan hasil dari pelaksanaan tugasnya pada masa reses tersebut selanjutnya akan disampaikan kepada pimpinan DPRD dalam rapat paripurna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penjaringan aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh anggota DPRD Provinsi Banten pada masa reses yang dilaksanakan pada masa persidangan II tahun 2017/2018 Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun jenis data berupa data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan reses yang dilakukan anggota DPRD Provinsi Banten belum efektif. Penjaringan Aspirasi Masyarakat yang dilakukan oleh Anggota DPRD Provinsi Banten hanya dijadikan sebagai formalitas semata. Penjaringan aspirasi melalui kegiatn reses hanya di pahami sebagai bentuk bagi-bagi uang dan barang. Kata Kunci: Penjaringan Aspirasi, Reses, DPRD, Banten Pendahuluan masa reses dan disampaikan kepada Penjaringan aspirasi dimaksudkan pimpinan DPRD dalam rapat paripurna sebagai instrumen untuk mendapatkan (Marijan 2010:53). Dalam penelitian ini, input dan masukan untuk mendorong peneliti meneliti kunjungan kerja secara optimalisasi fungsi pengawasan, perseorangan anggota DPRD di Provinsi pembentukan peraturan daerah maupun Banten dan peneliti memfokuskan pembahasan anggaran (APBD) bersama penelitian ini hanya pada 3 anggota DPRD dengan pemerintah daerah. Pentingnya Provinsi Banten dari berbagai macam penjaringan aspirasi masyarakat partai diantaranya Demokrat, Gerindra, membuat para wakil rakyat untuk dan PKB. 3 partai tersebut merupakan mengadakan kunjungan secara rutin ke partai-partai yang menduduki kursi daerah pemilihannya (dapil) agar jabatan di DPRD Provinsi Banten. mengetahui permasalahan-permasalah- Kegiatan reses anggota dewan an yang dihadapi oleh konstituen. secara umum dilakukan dengan kegiatan Terdapat beberapa mekanisme, metode sebagai berikut: Pertama, diadakannya dan cara yang kerap dilakukan oleh rapat untuk membicarakan rencana DPRD dalam rangka penjaringan persiapan reses seperti menyusun jadwal, aspirasi masyarakat, salah satunya yaitu menentukan materi kegiatan reses, serta dengan melakukan kegiatan reses. memilih kordinator dan personal struktur Kegiatan reses menurut tim. Kedua, menghadiri pertemuan dengan pengertian aslinya adalah masa istirahat kosntituen di tempat yang telah disediakan atau penghentian suatu sidang sebelumnya oleh pemerintah kecamatan pengadilan atau sidang lembaga ataupun kelurahan, dalam rangka perwakilan rakyat dan badan sejenisnya. mengkomunikasikan tugas dan peran Namun, kegiatan reses lebih dimaknai anggota DPRD, kiprah di legislatif, serta sebagai kegiatan pejaringan aspirasi informasi reses dewan ke daerah masyarakat oleh DPRD yang dilakukan pemilihannya. Ketiga, silaturahmi dengan di luar gedung, atau di masing-masing masyarakat secara langsung (Rizal 2011: wilayah pemilihan anggota DPRD 8). terpilih. Idealnya reses adalah sarana Masa reses mengikuti masa komunikasi antara anggota dewan dengan persidangan, yang dilakukan sebanyak 3 masyarakat (konstituen) di dapilnya kali dalam setahun atau 14 kali reses masing-masing. Sehingga sarana dalam periode 5 tahun masa jabatan komunikasi anggota dewan dengan DPRD dan dilaksanakan paling lama 6 konstituennya tersebut dapat menyerap hari kerja. Pada masa reses ini anggota aspirasi, menerima pengaduan dan DPRD secara perseorangan maupun gagasan yang berkembang di daerah. Tidak berkelompok mengunjungi daerah hanya itu, resespun dapat menjadi forum pemilihannya guna menyerap aspirasi penyampaian pertanggung jawaban dari masyarakat. Kemudian setelah anggota dewan yang bersangkutan. pelaksanaan kegiatan reses, anggota Anggota dewan akan menyampaikan dan DPRD wajib membuat laporan tertulis menjelaskan apa yang sudah dilakukan, atau hasil pelaksanaan tugasnya pada bagaimana follow-up dari reses sebelumnya serta apa agenda strategis DPRD Banten. Adanya laporan pula bahwa yang akan dilakukan ke depan. Namun, pelaporan reses (SPJ) dibuatkan oleh staf pada kenyataannya pelaksanaan reses dewan dengan biaya satu jutaan. menjadi sorotan bagi masyarakat Isu manipulasi reses terus bergulir, beserta pihak-pihak yang berkepenting- pada tataran berita yang sama di an baik itu para akademisi, pengamat sampaikan oleh Banten Raya Post pada politik, stake holders ataupun LSM. tahun 2010. Bahkan pada harian tersebut Mekanisme pelaksanaan reses yang diberitakan pula (secara implisit) jarang sekali dipublikasi, sehingga keuntungan reses fiktif sekitar 18 juta per rawan sekali terjadi penyelewengan anggota dewan. Satelit News Tangerang terutama dalam pos anggaran reses, pada tanggal yang sama juga menurunkan serta pelaksanaannya kurang headline berita yang sama. Isu panas yang mengakomodir aspirasi masyarakat dan bergulir pada akhir april 2010 terus kegiatan reses tersebut hanya dijadikan berlanjut pada awal bulan berikutnya. sebagai formalitas. Tabloid Gilas, Edisi II tahun I, Senin, 3-10 Pada DPRD Provinsi Banten Mei 2010, memuat headline laporan periode 2009-2014 sebelumnya, keuangan diakali; Dana Reses DPRD Banten tepatnya pada kegiatan reses yang Diduga Dimanipulasi. dilaksanakan akhir bulan April sampai Kembali ada yang menyatakan, awal bulan Mei 2010 terdapat beberapa bahwa ada staf dewan yang mengejar tanda masalah. Isu manipulasi data terkait tangan aparatur pemerintahan hingga ke reses dewan sangat ramai dibicarakan di pasar atau kantor kecamatan untuk berbagai media seperti koran dan berita meyakinkan bila anggota dewan yang khususnya di Banten maupun berbagai bersangkutan telah benar-benar menjalani seminar yang dilakukan oleh pihak reses di daerah tersebut. (Tabloid Gilas, akademisi. Berawal dari pernyataan Edisi II tahun I, Senin, 3-10 Mei 2010) ketua fraksi PDIP Provinsi Banten yang Berdasarkan observasi yang peneliti menyatakan bahwa adanya indikasi temukan pada reses anggota DPRD yang manipulasi data reses DPRD Provinsi dilaksanakan tanggal 7 sampai 14 Maret Banten. Menurutnya ada anggota yang 2018 masa persidangan ke II tahun memanipulasi laporan keuangan reses. 2017/2018 masih memiliki permasalahan Indikasinya, tanda tangan konstituen yang hampir sama dengan masalah- dan kwitansi bukti reses dibuat oleh masalah yang sudah terjadi sebelumnya. mereka sendiri atau oleh staf sekertariat Pertama, masih kurangnya persiapan DPRD. Selanjutnya ia mengatakan sebelum diadakannya kegiatan reses. walaupun anggota dewan itu benar- Terbukti H-1 sebelum diadakannya benar melakukan kegiatan reses atau kegiatan tersebut tempat untuk melakukan tidak tetap saja laporannya palsu. penjaringan aspirasi belum mendapatkan (Radar Banten, Jumat 30 April 2010). kejelasan padahal jadwal kegiatan reses Dalam berita juga diungkapkan sudah ditetapkan 2 minggu sebelum adanya penggunaan dana reses yang pelaksanaan, dan jadwal yang di menyalahi aturan, bahkan telah menjadi publikasikan hanya jadwal hasil rapat fenomena umum di kalangan anggota BANMUS pada tanggal 25 Februari 2018. Kedua, yaitu adanya ketidak- kegiatan reses disosialisasikan terlebih sesuaian masyarakat yang hadir dalam dahulu agar masyarakat bisa ikut serta kegiatan reses. Dalam jadwal kegiatan berpartisipasi serta mengerti apa tujuan reses masa persidangan II tahun dan maksud dari kegiatan reses tersebut. 2017/2018 yang dilaksanakan pada 7 Tidak hanya kurangnya sosialisasi, aspirasi sampai 14 Maret 2018 terbukti ketika masyarakat nya pun bersifat elitis peneliti mengikuti kegiatan reses maksudnya aspirasi tersebut terdiri atas tersebut secara langsung masyarakat segelintir orang yang berkuasa seperti yang hadir tidak sesuai dengan jumlah tokoh masyarakat, kerabat terdekat undangan yang seharusnya yaitu 200 ataupun kepala desa dan pihak-pihak lain orang. Kegiatan reses juga seharusnya yang tentunya sudah mempunyai jabatan dihadiri perwakilan dari SKPD, yang bisa memutuskan apa yang pemerintah daerah, Walikota, Camat, digariskan secara politis tanpa perlu Lurah, Ketua RT/RW dan yang terakhir mendasarkan pada aspirasi dari tataran yaitu masyarakat. Tetapi ketika peneliti bawah atau bisa dibilang masyarakat. Itu ikut dalam kegiatan tersebut pada semua tentunya sangat menyalahi aturan. sebagian (dua) kegiatan reses tidak ada Karena reses diadakan sebenarnya untuk perwakilan dari SKPD, pemerintah mendengarkan aspirasi langsung dari daerah mupun Walikota. masyarakat. Ketiga, menurut hasil wawancara Keempat, Kegiatan reses dijadikan awal peneliti dengan staf bagian fraksi sebagai agenda politik (kampanye). Setelah dan aspirasi masyarakat (sekwan) peneliti melakukan observasi, terbukti sebelum diadakannya kegiatan reses kegiatan reses hanya dijadikan sebagai masih minimnya sosialisasi terlebih ajang silaturahmi dengan para kader partai dahulu kepada masyarakat, hanya ada politik di daerah. Kalaupun ada forum surat pemberitahuan kepada Walikota. terbuka dengan konstituennya, itu hanya Jadi masyarakat sendiri kurang dalam ragka konsolidasi internal untuk mendapatkan informasi terkait kegiatan agenda politik tertentu seperti pilkada. reses dilakukan dimana, kapan, dan apa Kelima, setelah peneliti melakukan saja yang sebenarnya dibahas dalam pengamatan dan observasi secara langsung kegiatan reses tersebut. Selain itu, mekanisme pelaksanaan reses hanya masyarakat hanya diberitahu pada hari dijadikan sebagai formalitas semata karena pelaksanaan kegiatan reses tersebut pada kenyataannya setiap kegiatan reses oleh para kader dari partai politik tidak pernah dilaksanakan secara masing-masing kampung setempat. maksimal sesuai dengan peraturan yang Sehingga masyarakat tidak mempunyai berlaku. Kegiatan reses yang seharusnya persiapan terlebih dahulu, dan tidak menjadi konsumsi publik dan bisa dilihat mengetahui mekanisme dari kegiatan maupun diakses dengan mudah sering kali reses tersebut bukan hanya itu karena ditutup-tutupi dan akhirnya tidak ada kegiatan reses juga menyangkut hajat transparansi juga kejelasan terkait hidup banyak orang dan kepentingan kegiatan reses tersebut. setiap orang tentunya berbeda-beda seharusnya sebelum diadakannya Metode berperan menjadi representasi dan wakil Dalam penelitian ini, metode dari pada masyarakat. Artinya, kualitas dan yang digunakan adalah metode integritas anggota dewan sangat penelitian kualitatif dengan ditentukan oleh sejauh mana ia berhasil menggunakan metode studi kasus. dalam melakukan artikulasi dan agregasi Penelitian ini akan berfokus pada kepentingan masyarakat serta membela penjaringan aspirasi masyarakat aspirasi masyarakat yang menjadi melalui reses anggota DPRD Provinsi tuntutannya. Kepercayaan masyarakat pun Banten pada masa persidangan ke ii bisa timbul oleh keberhasilan anggota tahun sidang 2017/2018. dewan tersebut. Dalam mengumpulkan data Aspirasi yang di maksud tentu tidak informasi yang dibutuhkan dalam sebatas pada proses penjaringan aspirasi penelitian ini digunakan beberapa masyarakat pada masa pemilihan legislatif teknik pengumpulan data. Pengumpulan (pileg) semata. Tetapi secara lebih luas, data dalam studi kasus dapat diambil kewajiban tersebut melekat setelah dari berbagai sumber informasi, karena anggota dewan berhasil terpilih menjadi studi kasus melibatkan pengumpulan angota legislatif secara sah. Maka pada saat data yang “kaya” untuk membangun itu pula masyarakat menjadi tanggung gambaran yang mendalam dari suatu jawabnya dan hubungan anggota legisatif kasus. Lebih lanjut Creswell dengan konstituennya secara resmi mengungkapkan bahwa wawancara dan dilakukan dalam bentuk kunjungan kerja observasi merupakan alat pengumpul yang biasa disebut dengan reses. data yang banyak digunakan oleh Begitupula pada penelitian ini peneliti berbagai penelitian. Maka dari itu, membahas tentang penjaringan aspirasi metode pengumpulan data yang masyarakat melalui reses. digunakan dalam penelitian ini adalah Reses adalah kegiatan pimpinan dan observasi dan wawancara. Karena anggota DPRD dalam menjaring aspirasi peneliti mempertimbangkan faktor masyarakat diluar masa persidangan yang efektifitas dan keterbatasan peneliti. dilakukan di masing-masing daerah Untuk analisis dan penyajian pemilihan (Dapil). Proses penjaringan data dalam studi kualitatif pada aspirasi masyarakat tentu saja sudah penelitian ini menggunakan analisis menjadi kewajiban dan harus dilakukan Menurut Miles dan Huberman teknik oleh anggota DPRD Provinsi Banten. analisa data ada dua yaitu analisis Kegiatan reses dilaksanakan setiap 4 bulan sebelum di lapangan dan analisis data di sekali, dengan kata lain 3 kali dalam lapangan (Creswell 2010: 141). setahun dan 14 kali pada satu periode. Tujuan reses ialah menampung dan Hasil dan Diskusi menyerap asprasi masyarakat. DPRD dalam Penjaringan Aspirasi Kemudian dapat ditindaklanjuti Masyarakat sebagai pertanggungjawaban moral dan Penjaringan aspirasi masyarakat politis kepada masyarakat di dapil sebagai menjadi sebuah kunci keberhasilan bagi perwujudan perwakilan rakyat dalam anggota Dewan sebagai orang yang pemerintahan. Anggota DPRD Provinsi Banten menjalani kegiatan reses dengan hubungan formalistik. Dalam hal ini, uang sebesar Rp100 juta rupiah per seharusnya partai politik pun juga anggota, sesuai dengan keterangan memiliki panduan bagaimana kader- salah satu pendaping dewan yang kadernya yang duduk di lembaga legislatif enggan disebutkan namanya. Dengan dapat melakukan relasi secara intensif uang tersebut anggota DPRD Provinsi dengan para pemilihnya dalam upaya Banten dianjurkan melakukan kegiatan untuk memperjuangkan aspirasi dan reses selama 6 hari kerja. Sayangnya, kepentingan konstituen. Tetapi pada Tata Tertib DPRD tidak memuat aturan kenyataannya partai politik hanya mengenai sanksi terhadap anggota dijadikan sebagai indentitas politik saja. dewan yang tidak melakukan Artinya, pada setiap penjaringan semua penyerapan aspirasi masyarakat. anggota dewan dari berbagai partai Hasil reses biasanya disampaikan melakukan penjaringan hanya sesuai pada pembukaan masa sidang, dan tidak dengan mekanisme yang dibuat oleh disampaikan secara verbal melainkan sekertaris dewan tanpa ada campur tangan hasil reses hanya disampaikan dalam dari partai politik. Sebelum bentuk laporan tertulis kepada berlangsungnya kegiatan reses, tahapan- pimpinan sidang. Setelah itu, sidang tahapan yang dilalui yaitu: rapat pimpinan, ditutup, selesai. Laporan reses juga tidak rapat badan musyawarah untuk pernah dibicarakan pada sidang menjadwalkan waktu dan tempat tujuan paripurna, yang disampaikan hanya penyelenggaraan reses, persiapan rekapan dari seluruh aspirasi yang penyelenggaraan reses difasilitasi oleh sudah diperoleh pada saat penjaringan sekretariat DPRD, pelaksanaan kegiatan aspirasi berlangsung sehingga reses dan penyampaian hasil reses di rapat masyarakat tidak bisa memantau isi dari paripurna. Masing-masing anggota DPRD laporan kegiatan reses tersebut apakah didampingi oleh staf pendamping dari awal sesuai dengan aspirasi masyarakat atau berjalannya kegiatan reses sampai dengan tidak. Tetapi masyarakat juga tidak bisa pelaporan kegiatan reses tersebut. menuntut mengenai hal ini karena Peserta reses terdiri dari seluruh sudah diatur dalam Tata Tertib DPRD elemen masyarakat antara lain : Camat, yang di buat sendiri oleh DPRD. TNI atau Polri, Dinas Jawatan, Lurah atau sebagaimana bunyi dari Kepala Desa atau Perangkat Desa atau peraturan tata tertib DPRD, pimpinan Kepala Dusun, kelompok masyarakat, DPRD menyampaikan hasil kegiatan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh reses kepada gubernur untuk pemuda, LSM, organisasi masyarakat, ditindakanjuti. Pada akhirnya, DPRD organisasi kemasyarakatan, organisasi sebagai institusi tidak bisa berbuat politik, pimpinan puskesmas, organisasi banyak dalam hal menindaklanjuti kemasyarakatan pemuda (OKP), dan aspirasi masyarakat. Sebab, mereka Majelis Taq‟lim. Undangan reses biasanya terkooptasi dengan undang-undang dan disampaikan oleh anggota DPRD kepada kekuasaan eksekutif. Dengan demikian, ketua RT ditempat itu. Setelahnya ketua RT hubungan antara anggota DPRD dengan menyampaikan pemberitahuan kegiatan konstituennya hanya merupakan reses kepada warganya. Proses penjaringan aspirasi misalnya pada reses masa persidangan ke masyarakat tesebut dapat dinilai III tahun sidang 2016/2017 yang telah menjadi efektif atau tidak tentu saja dilaksanakan pada tanggal 22, 23, 27, 28, memerlukan analisa yang lebih lanjut 29 dan 30 Desember 2016. Saat itu peneliti namun sejauh yang peneliti ketahui diberi kesempatan melakukan kegiatan pada periode sebelumnya yaitu periode praktik kerja lapangan peneliti diberi 2009-2014 tepatnya 8 tahun yang lalu kesempatan untuk melakukan sesuai dengan hasil seminar komunikasi pengkoreksian dan melengkapi dokumen politik yang dilakukan di Untirta dengan yang kurang terkait surat pertanggung tema Menilai Laporan Hasil Reses DPRD jawaban (SPJ) kegiatan reses yang telah Provinsi Banten dan Signifikasinya dilakukan oleh anggota dewan dan peneliti terhadap Pembangunan Daerah menemukan masalah yang hampir sama ditemukan adanya permasalahan terkait dengan masalah yang sudah terjadi pada isu manipulasi data reses dewan ramai periode sebelumnya. Yaitu adanya dibicarakan, penggunaan dana reses manipulasi data pada penyusunan SPJ. yang menyalahi aturan, bahkan sudah Manipulasi ini terkait dengan daftar hadir menjadi fenomena umum di kalangan peserta reses dan dokumentasi foto anggota DPRD Banten, selain itu ada kegiatan reses yang dilampirkan. Bukti laporan juga bahwa pelaporan reses daftar hadir peserta yang datang mengikuti (SPJ) dibuatkan oleh staf dewan dengan reses, tidak sesuai dengan yang tertera di biaya satu jutaan, selanjutnya ada notulen. Tidak semua kegiatan reses dugaan pula terkait dana Reses DPRD anggota DPRD dihadiri tepat 200 orang. Provinsi Banten yang di manipulasi. Isu- Karena banyak peserta yang hadir dibawah isu tersebut ramai dibicarakan bahkan jumlah itu, dengan begitu untuk di beberapa media cetak seperti Radar melengkapi daftar hadir yang mengikuti Banten, Banten Raya Pos, Satelit News kegiatan reses terbukti adanya pemalsuan Tangerang dan di salah satu tabloid nama dan tanda tangan peserta kegiatan yaitu Tabloid Gilas, Edisi II tahun I. reses, selanjutnya dokumentasi foto yang Tepatnya pada kegiatan reses yang dilampirkan pada SPJ reses selama enam dilakukan tanggal 29 April sampai 6 Mei hari, tidak sedikit yang semuanya sama. 2010 masa persidangan ke III tahun Maksudnya adalah ada banyak berkas SPJ sidang 2009/2010. yang melampirkan foto-foto kegiatan reses Permasalahan yang sudah terjadi yang perharinya adalah sama, yang juga ternyata tidak hanya pada periode berbeda hanyalah pengambilan sudut tersebut, tetapi pada periode 2014-2019 pandang dari foto kegiatan reses tersebut juga terdapat beberapa masalah yang dan membedakan banner dan tanggal sejatinya hampir sama. Pada saat kegiatan reses berlangsung. peneliti mempunyai kesempatan untuk Berdasarkan masalah-masalah melakukan praktik kerja lapangan tersebut peneliti melakukan penelitian (magang) di DPRD Provinsi Banten pada yang telah dilakukan pada penjaringan tahun 2017 ada beberapa catatan yang aspirasi masyarakat yang berlangsung perlu mendapatkan perhatian mengenai tanggal 7 sampai 14 Maret 2018 masa proses penjaringan anggota Dewan persidangan ke II tahun sidang 2017/2018 yang telah di lakukan oleh Bapak X dari Menurut hasil wawancara dengan tokoh partai PKB komisi IV bidang masyarakat: Pembangunan Dapil Banten 1 “Sebelum kegiatan reses tidak ada Pandeglang sekaligus sebagai Ketua izin, jangankan ke RT atau RW ke Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKB saya pun (sebagai yang mempunyai tempat) tidak izin. Pandeglang, kegiatan reses ini di Hanya ada surat persetujuan yang lakukan pada tanggal 7 Maret 2018 di harus ditandatangani itu pun Kecamatan Mandalawangi yaitu di maksa ke saya, agar yayasan saya yayasan Al-Ikhlas yang bertempat di bisa di pakai untuk kegiatan kampung pandat yang dihadiri reses” (wawancara dengan tokoh masyarakat dari tiga kampung masyarakat sekaligus pemilik diantaranya Kampung Cikoneng, Pandat yayasan di Desa Pandat). Dengan begitu, kegiatan reses dan Cilambungan. Bapak Y dari partai tersebut sama sekali tidak memiliki Gerindra Komisi I bidang Pemerintahan persiapan apapun. Terlebih surat dapil Banten 2 Kabupaten Serang, yang persetujuan yang telah di tandatangani dilakukan pada tanggal 9 Maret 2018 di oleh tokoh masyarakat tersebut datang dua keragilan, lebih tepatnya dilakukan di hari sebelum dilaksanakannya kegiatan pondok pesantren salafiyah Al- reses dan terkesan memaksa. Selanjutnya, Munawwar Banie Amien kp. Pabuaran masih kurangnya masyarakat yang hadir Jati RT/RW 01/01 Pematang Keragilan pada kegiatan reses. Bahkan masyarakat Serang. Dan yang terakhir Bapak Z dari yang hadir pada kegiatan reses tersebut partai Demokrat Komisi III bidang adalah ibu-ibu dari tiga majeis taklim Keuangan dan Aset dapil Banten 2 (bawaan) masing-masing dari para kader kabupaten Serang sekaligus sebagai yang akan mencalokan diri pada legislatif Wakil Ketua BAPPILU DPD Partai 2019 mendatang dan bapak X juga Demokrat Provinsi Banten yang diketahui memang akan ikut mencaonkan bertempat di Carenang pada tanggal 12 diri pada DPR-RI 2019 daerah pemilihan Maret 2018, lebih tepatnya dilakukan di Kabupaten Pandeglang dan Lebak Musholla yang terletak di Kp. Kedung mendatang. Menurut hasil wawancara sentul RT/RW 09/03 Desa Walikukun. dengan tokoh masyarakat: Pertama, pada penjaringan “Tidak ada izin kepada RT atau aspirasi yang dilakukan oleh X, terdapat tokoh masyarakat imbasnya jadi ke masalah yaitu, tidak adanya persiapan peserta kegiatan reses. Karena sebelum dilaksanakan kegiatan reses, kedatangan yang mendadak karena setelah peneliti melakukan membuat masyarakat tidak tahu wawancara terhadap masyarakat yang bahwa akan ada kegiatan reses. Itu megikuti, dan tokoh masyarakat pun yang hadir tidak dari seluruh ternyata kegiatan tersebut tidak masyarakat melainkan bawaan dari setiap kader yang ada di sini. memiliki izin, terutama kepada RT Masing-masing kader membawa kampung setempat yang tempatnya peserta minimal 30 orang” (Hasil dijadikan sebagai tempat daripda wawancara dengan tokoh kegiatan reses tersebut berlangsung. masyarakat sekaligus pemilik yayasan). Pada dasarnya, minimnya belum direalisasikan, padahal sesuai sosialisasi terhadap masyarakat dengan janjinya beliau akan langsung membuat ketidaktahuan akan memberikan tempat pemandian mayat dilaksanakannya kegiatan reses dan tersebut dan mengusahakan pelatihan berdampak pada kurangnya kehadiran menjahit untuk ibu-ibu: peserta kegiatan reses. Bahkan Ketua “Sampai sekarang tempat Majelis Taklim kampung pandat tidak pemandian mayat itu belum tahu menahu tentang kegiatan reses direalisasikan tidak tahu kapan akan direalisasikannya, karena di tersebut. Tidak hanya itu, bahwa sini pun baru sekali diadakan kegiatan reses tersebut pun sekaligus kegiatan reses tersebut. Bukan dijadikan sebagai agenda politik yaitu cuma itu, pelatihan jahit-menjahit kampanye. Karena pada saat kegiatan juga belum tau tindak lanjutnya reses berlangsung para kader tersebut bagaimana sampai sekarang” (Hasil satu persatu diperkenalkan kepada wawancara dengan tokoh masyarakat. masyarakat sekaligus pemilik yayasan). Selain itu, proses kampanye yang Karena baru pertama kalinya dilakukan pada kegiatan reses berakhir kegiatan reses dilakukan di tempat dengan memberikan sejumlah uang tersebut, dengan belum adanya dengan nominal 50.000 rupiah dan nasi pengalaman sebelumnya terkait kegiatan kotak pada setiap masyarakat yang reses, sehingga masyarakat tidak tahu hadir di kegiatan reses tersebut. bagaimana cara memfollow-up aspirasi Pada penjaringan aspirasi ini juga yang telah mereka usulkan pada kegiatan menghasilkan beberapa aspirasi dari reses. Aspirasi yang terakhir masyarakat masyarakat diantaranya yaitu bantuan juga mengeluhkan tentang infrastruktur untuk pembangunan yayasan di baik jalan maupun jembatan yang memang Kampung Cikoneng dan Pandat, rusak. X berjanji akan menyampaikan masyarakat masing-masing mendapat- keluhan tersebut kepada lima anggota kan uang tunai sebesar 1.000.000 Fraksi PKB di DPRD Pandeglang. X juga rupiah untuk membantu merenovasi menginformasikan bahwa pada tahun yayasan tersebut yang sekaligus dipakai anggaran 2018 ini terdapat anggaran untuk saat kegiatan reses berlangsung, rehabilitasi dan pembangunan jalan selanjutnya masyarakat meminta Provinsi. Khusus untuk ruas jalan Mengger, tempat pemandian mayat karena pada Mandalawangi, dan Caringin. Jadi Kampung Pandat dan Kampung masyarakat hanya dihimbau untuk Cikoneng belum mempunyai tempat menunggu sampai kegiatan tersebut pemandian mayat dan pelatihan terlaksana. menjahit untuk melatih masyarakat Kedua, penjaringan aspirasi terutama ibu-ibu agar waktu luangnya masyarakat yang dilakukan oleh Y, bisa lebih produktif. Tetapi pada terdapat masalah yang hampir sama kenyatannya menurut hasil wawancara dengan penjaringan aspirasi yang telah dengan tokoh masyarakat sampai dilakukan oleh X di Mandalawangi. Setelah sekrang tempat pemandian mayat peneliti melakukan wawancara dan tersebut maupun pelatihan menjahit observasi secara langsung terbukti ditandatangani oleh RT kampung setempat bahwa tidak adanya persiapan khusus kepada salah satu timses Y. Selanjutnya menjelang penjaringan aspirasi tersebut masyarakat yang mengikuti kegiatan reses dilaksanakan, bahkan penentuan tempat tersebut kurang dari 200 orang, karena baru dilaksanakan malam sebelum yang datang pun tidak semua dari kalangan kegiatan reses berlangsung. Tidak hanya masyarakat melainkan hanya santri-santri itu, kegiatan reses yang berlangsung di yang berada di pesantren tersebut dan pondok pesantren salafiyah Al- kerabat-kerabat dari pada Y. Karena Munawwar Banie Amien tersebut juga pemilik pesantren sekaligus tokoh tidak memiliki izin RT kampung masyarkat juga masih berstatus kerabat setempat, mereka melakukan kegiatan dari Y. Dengan begitu masih minimnya reses hanya seizin tokoh masyarakat sosialisasi kegiatan reses yang dilakukan yang mempunyai pondok pesantren oleh Y kepada masyarakat menjadikan tersebut. Selain itu, pemilik pondok masyarakat tidak tahu menahu tentang pesantren tersebut juga masih memiliki kegiatan reses, yang mereka tahu hanya hubungan kekerabatan dengan Y. akan ada silaturahmi atau kunjungan dari Y Menurut hasil wawancara dengan tokoh tersebut. masyarakat sekaligus pemilik pondok Pada saat kegiatan tersebut pesantren salafiyah Al-Munawwar Banie berlangsung juga tidak ada aspirasi yang Amien: diusulkan oleh peserta yang mengikuti “Semalam diberitahu akan kegiatan reses tersebut. melainkan hanya kedatangan silaturahmi bapak ada ceramah yang diberikan oleh Y kepada Dewan Y ke pesantren kami, dan santri-santri yang hadir dalam kegiatan mengundang seluruh santri untuk reses. Dalam ceramah tersebut disebutkan ikut dalam silaturahmi tersebut. Juga sekaligus memberi uang bahwa bapak Y menjanjikan akan sebesar 3.000.000 untuk biaya membantu memberi bantuan dana untuk snack dan makan siang di ikut merenovasi masjid yang teretak di pesantren kami” (hasil depan pondok pesantren tersebut. wawancara dengan tokoh Kegiatan reses yang dilakukan Y juga masyarakat sekaligus pemilik sekaligus dijadikan sebagai kegiatan politik pesantren). yaitu kampanye karena beliau akan Terlihat jelas bahwa tidak adanya mencalonkan kembali sebagai anggota persiapan apapun terkait kegiatan reses, DPRD Provinsi Banten periode selanjutnya. bahkan informasi terkait kegiatan reses Selain itu, proses kampanye yang juga baru diberitahukan semalam dilakukan juga membagikan beberapa sebelum besoknya kegiatan reses amplop kepada segelintir orang, karena tersebut berlangsung. Tidak ada izin tidak semua yang ikut hadir dalam kepada RT setempat juga peneliti kegiatan tersebut diberi ampolp. Dan dapatkan dari beberapa obrolan staf dilanjutkan dengan makan siang bersama. pedamping dewan dengan para timses Pada penjaringan aspirasi ini juga di tempat kegiatan reses berlangsung. ditemukan adanya kecurangan dimana Staf pendamping dewan tersebut pada penjaringan aspirasi yang dilakukan menitipkan berkas untuk oleh Y terdapat dua banner di tempat yang sama dengan tanggal yang berbeda. dilakukan oleh Z juga kurang lebih Padahal secara real di lapangan kegiatan mempunyai permasalahan yang sama. penjaringan aspirasi masyarakat Tetapi pada penjaringan yang dilakukan tersebut hanya dilakukan dalam satu oleh bapak Z ini memiliki perizinan yang kegiatan di satu tempat. Proses lengkap bahkan di hadiri oleh Kepala Desa manipulasi ini bertujuan agar pada dan petinggi-petinggi desa lainnya. RT proses pelaporan seolah-olah terjadi maupun tokoh masyarakat juga ikut serta dua proses penjaringan aspirasi dalam penjaringan aspirasi ini. Tetapi yang masyarakat yang dilakukan oleh Y. lebih dominan adalah Kepala Desa, karena Terlihat jelas bahwa pada saat yang menyuarakan aspirasinya pun kegiatan reses tersebut berlangsung langsung oleh Kepala Desa Walikukun. terdapat dua banner yang berbeda Tetapi masyarakat yang hadir masih tanggal. Pada banner yang pertama kurang dari 200 peserta. Masyarakat bertanggalkan 9 Maret 2018, dan pada diberitahu akan diadakannya kegiatan banner yang kedua bertanggalkan 12 reses siang sebelum malamnya kegiatan Maret 2018. Selain itu, menurut hasil reses berlangsung, menurut hasil wawancara peneliti dengan pendamping wawancara dengan masyarakat yang dewan, kegiatan manipulasi tersebut mengikuti kegiatan reses: sudah biasa dilakukan bahkan banyak “Kegiatan ini baru diberitahu saat anggota dewan yang lain sering siang, setelah adzan zuhur langsung melalukan manipulasi tersebut. Berikut di umumkan di Musolla akan ada wawancara peneliti dengan pendamping silaturahmi yang dilakukan oleh Z.” dewan: Pada penjaringan kali ini juga “Banyak yang hanya tiga kali terdapat konsolidasi politik atau bisa melakukan kegiatan reses juga disebut kampanye, sama dengan yang tapi pada saat pelaporan SPJ dilakukan oleh bapak X dan Y. Adanya mencantumkan 6 hari, jadi pembagian kalender pada saat kegiatan seakan-akan udah melakukan reses 6 hari padahal hanya foto reses berlangsung dan setelah kegiatan di banner yang berbeda saja” tersebut selesai seluruh masyarakat juga (wawancara dengan staf diberi amplop. pendamping dewan Y). Aspirasi yang di usulkan pada Dengan begitu, kegiatan penjaringan kali ini yaitu, mengenai manipulasi tersebut memang sudah pembangunan jalan dan jembatan yang biasa dilakukan di DPRD Provinsi rusak sepanjang jalan menuju desa Banten, mungkin memang tidak semua Walikukun, program pembangunan tetapi ada beberapa yang melaukan tersebut sudah masuk rencana manipulasi seperti ini. pembangunan desa yang dananya Ketiga, Penjaringan aspirasi bersumber dari dana desa. Pada saat masyarakat yang dilakukan oleh bapak penjaringan aspirasi tersebut berlangsung Z, tidak jauh berbeda dengan pihak dari desa yang diwakili oleh Kepala penjaringan aspirasi yang telah Desa meminta kepada bapak Z untuk dilakukan oleh bapak X dan bapak Y mengawal proses pembangunan agar tidak sebelumnya. Pada penjaringan yang terjadi penyalahgunaan. Selanjutnya, mengenai bantuan untuk ikut selanjutnya tidak diadakan lagi di berpartisipasi dalam membangun Musholla-Musholla karena bagaimanapun masjid yang dijadikan sebagai tempat Musholla bukan tempat untuk kegiatan kegiatan reses berlagsung berupa berpolitik. Selain itu, kegiatan reses bantuan semen. Dan bantuan tersebut tersebut juga baru sekali dilakukan di Desa sudah di realisasikan. Walikukun. Karena sebelumnya belum Pada dasarnya aspirasi pada indikator yang pertama yaitu masyarakat masih sangat banyak dan melibatkan masyarakat setempat dalam belum tersalurkan secara maksimal proses penjaringan aspirasi masyarakat dalam momentum proses penjaringan yang dilakukan oleh anggota dewan belum aspirasi yang di lakukan oleh anggota dijalankan secara maksimal, dimana dewan. Namun karena keterbatasan masyarakat tidak berpartisipasi secara waktu membuat aspirasi masyarakat aktif dalam memberikan masukan atau tidak semuanya bisa diungkapkan oleh aspirasi kepada anggota dewan. Artinya, masyarakat dalam hal ini diwakili oleh anggota dewan lebih banyak berperan Kepala Desa. Berikut wawancara dengan secara aktif dibanding masyarakat. Kepala Desa Walikukun: Selanjutnya, sebelum dilakukan “Sebenarnya masih banyak yang proses penjaringan juga tidak dilakukan belum saya sampaikan pada saat sosialisasi secara matang sehingga kegiatan reses tersebut masyarakat yang hadir terkesan efek berlangsung, tapi karena mobilisasi dari anggota dewan. Hal ini pula waktunya dibatasi saya juga tidak bisa memaksa, lain kali jika ingin yang kemudian menyebabkan peserta melakukan kegiatan reses kalau reses yang berasal dari masyarakat tidak bisa jangan di batasi waktunya. bayak yang hadir dan tidak mengerti Kan kegiatan tersebut jarang, jadi substansi dari proses penjaringan aspirasi seharusnya jika sedang ada itu sendiri. Proses aspirasi lebih banyak kesempatan bisa di maksimalkan.” dilakukan secara rekayasa oleh anggota Selain itu, kepala desa juga dewan. merasa bahwa kegitan reses tersebut Indikator yang kedua tentang sebenarnya tidak pantas dilakukan di penarikan gagasan dalam proses dalam Musholla karena bagaimanapun penjaringan aspirasi yang dilakukan oleh kegiatan tesebut bukan untuk ibadah anggota dewan dapat penah terjadi melainkan untuk melakukan kegiatan kegiatan reses di Desa Walikukun. Pada politik. Berikut wawancara dengan penelitian ini proses penjaringan aspirasi Kepala Desa Walikukun: masyarakat yang dilakukan oleh aggota “Sebenarnya kurang setuju dewan dapat dikatakan berjalan baik ketika tahu akan ada reses di Musholla, saya rasa tidak pantas dengan menggunakan paradigma melakukan kegiatan reses di pendekatan Bottom-Up. Pendekatan dalam Musholla walaupun Bottom-Up menjadi salah satu analisa Musholla tersebut sedang di penting untuk melihat kinerja ekeftifitas bangun.” dan efisiensi kinerja anggota dewan dalam Dengan begitu, Kepala Desa kaitannya dengan penjaringan aspirasi Walikukun berharap untuk kegiatan masyarakat yang menjadi tugas substansial bagi yang bekerja sebagai wakil rakyat. ini memperlihatkan bahwa anggota dewan Pendekatan Bottom-Up memiliki kurang melakukan konsensus atau indikator diantaranya melibatkan kesepakatan yang semestinya dilakukan masyarakat setempat, menarik gagasan, sesuai dengan pendekatan Bottom-up membangun konsensus, dan yang theory. Dimana pada saat membangun terakhir mendelegasikan kekuatan konsensus hanya dijalankan secara pengambilan keputusan. Dilihat bahwa formalitas saja tanpa melakukan penarikan gagasan belum memenuhi peninjauan aspirasi yang telah dilakukan substansi kebutuhan analisis yang secara mendalam. Selanjutnya indikator berkembang di masyarakat. Bentuk yang terakhir mendelegasikan kekuatan penjaringan lebih banyak hanya pengambilan keputusan. Dengan memakai dipahami sebagai pemberian bantuan pendekatan Bottom-Up, berarti fisik dan bantuan langsung tunai. pengambilan keputusan juga didasari pada Padahal, berbicara aspirasi seharusnya keputusan yang telah disepakati oleh menyentuh substansi yang lebih luas masyarakat lalu dilanjutkan kepada menyangkut permasalahan yang ada pemerintah. Dalam hal ini, pemerintah pada masyarakat dan apa solusi yang berarti anggota dewan yang melakukan diberikan oleh anggota dewan. penjaringan aspirasi masyarakat. dalam Jika dilihat secara langsung, proses penjaringan aspirasi yang dilakukan kegiatan penjaringan aspirasi oeh anggota dewan tidak hanya melibatkan masyarakat yang dilakukan oleh anggota dewan baik secara personal Anggota DPRD Provinsi Banten pada maupun seacara institusional melainkan dasarnya belum mengasilkan program harus melibatkan semua elemen atau atau kebijakan apapun. Anggota DPRD unsur terkait yang relevan dengan isu atau juga belum berhasil menjadi fasilitator permasalahan berdasarkan dari hasil untuk masyarakat yang mengikuti kegiatan reses. Hal ini dikarenakan pada penjaringan aspirasi tersebut. Peneliti dasarnya anggota dewan hanya berperan menangkap ada dua hal kekelirun di sebagai penjaring aspirasi sementara yang sini, pertama dari pihak masyarakat memiliki kewenangan untuk mengeksekusi yang kurang memahami makna dan hasil reses tersebut adalah pemerintah substansi dari kegiatan reses yang dareah dan SKPD yang bersangkutan dilakukan oleh anggota dewan sehingga misalnya dalam satu kegiatan reses ketika anggota dewan hadir turun ke berdasarkan hasil kesepakatan anggota lapangan hanya di pahami sekedar ajang dewan dengan masyarakat dan pemberian bantuan atau bagi-bagi uang. mempertimbangkan aspek analilis Keuda, dari pihak anggota dewan gagal dijadikan sebagai agenda politik untuk melakukan pencerdasan kepada meningkatkan popularitas dan elektabilitas masyarakat mengenai pentingnya masa anggota dewan dan mereka merasa reses dalam kaitannya melakukan nyaman dengan ketidakpahaman penjaringan aspirasi, justru masa reses masyarakat mengenai tujuan dari kegiatan ini. reses tersebut. Indikator yang ketiga yaitu Kebutuhan masyarakat di perlukan membangun konsensus, pada indikator adanya pelebaran jalan di suatu tempat, maka angota dewan perlu megadakan SKPD terkait, biasanya ke Bappeda (Badan audiensi dan koordinasi dengan dinas Perencanaan Daerah) untuk memilih pekerjaan umum di daerah yang aspirasi yang lebih prioritas untuk di bersangkutan. Dengan kata lain, proses realisasikan. penjaringan aspirasi yang termasuk Pada akhirnya walaupun penjaringan pada indikator ini adalah adanya aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh kerjasama secara simultan dan anggota DPRD belum dipahami oleh berkelanjutan dengan pihak lain dalam masyarakat, dan aspirasi yang di dapatkan hal ini pemerintah. dari kegiatan reses juga bukan merupakan Namun dalam konteks penjaringan kebutuhan prioritas. Dalam rapat aspirasi yang dilakukan oleh anggota paripurna anggota DPRD menyimpulkan dewan Provinsi Banten cenderung sendiri kebutuhan dari masyarakat. melakukan simplifikasi terhadap isu dan Dengan begitu ada atau tidak adanya permasalahan yang ditemukan di kegiatan reses ini sebenarnya tidak masyarakat tanpa dibuat design memberikan masukan atau sumbangan perencanaan yang lebih komprehensif aspirasi terhadap kebijakan maupun dan matang. Berdasarkan observasi program yang direalisasikan oleh peneliti dalam kesempatan mengikuti pemerintah. rapat paripurna penyampaian hasil reses pada tanggal 29 Maret 2018 yang Simpulan dihadiri oleh 43 dari 85 angota dewan, Penjaringan aspirasi yang dilakukan tepatnya dua minggu setelah kegiatan anggota dewan Provinsi Banten pada masa reses berlangsung. Nampak terlihat reses yang telah peneliti ikuti pada tanggal anggota dewan pada akhirnya hanya 7 sampai 14 Maret 2018 masa persidagan menyampaikan rekapan dari seluruh ke II tahun sidang 2017/2018 jika dianalisa aspirasi yang sudah diperoleh pada saat menggunakan pendekatan Bottom-Up penjaringan sesuai dengan daerah belum dilaksanakan secara optimal dan pemilihannya. Sehingga masyarakat pelaksanaannya terkesan hanya formalitas sendiri tidak bisa memantau isi dari semata karena anggota dewan belum laporan kegiatan reses tersebut apakah melaksanakan peran dan fungsinya secara sesuai dengan aspirasi masyarakat atau maksimal. Hal ini didasari tidak adanya tidak. Hal ini bisa dilihat pada saat transparansi atau keterbukaan informasi sidang paripurna pelaporan hasil reses yang anggota dewan berikan kepada sesuai dengan yang disampaikan oleh masyarakat, masyarakat yang hadir juga perwakilan anggota dewan tiap-tiap tidak dari seluruh lapisasan masyarakat, daerah pemilihannya. Setelah dilakukan selan itu kebanyakan masyarakat pada rapat paripurna penyampaian hasil masa reses lebih cenderung menangkap reses anggota DPRD Provinsi Banten kegiatan reses seperti acara amal dan selanjutnya diserahkan kepada bantuan yang diaspirasikan pun berbentuk eksekutif. Dalam hal ini eksekutif yaitu fisik, bukan bantuan yang sifatnya sekertaris dewan, sekertaris dewan berkelanjutan. melakukan rapat untuk pengelompokan Dalam hal ini peneliti menangkap ada aspirasi dan selanjutnya dilanjutkan ke dua hal, yang pertama memang masyarakat belum paham mengenai analisis adalah momen anggota dewan sebagai kebutuhan mereka sendiri, masyarakat wakil dari pada konstituennya dalam selalu menganggap anggota dewan menjaring aspirasi masyarakat. sebagai santaclause yang bisa mengabulkan keinginan masyarakat Referensi seperti uang atau barang bukan Agriculture Directorate General. (2018). kebutuhan yang sebenarnya dibutuhkan Leader from Initiative to Method. European Commission. oleh masyarakat. Selanjutnya, yang Agus, Dwiyanto. (2003). Reformasi Tata kedua anggota dewan sendiri merasa Pemerintahan dan Otonomi Daerah. diuntungkan karena ketika mereka Yogyakarta: Pusat Studi mengabulkan keinginan masyarakat Kependudukan dan Kebijakan UGM. dana yang dikeluarkan akan lebih Agus, Erawan Purwanto dan Dyah Ratih sedikit dibandingkan ketika mereka Sulistyastuti. (2012). Implementasi membuatkan suatu program yang Kebijakan Publik. Konsep dan Aplikasinya di Inonesia. Yogyakarta: sifatnya jangka panjang atau Gava Media. berkelanjutan yang pada akhirnya akan Aritonang, Julfreddi. (2011). Top Down dan lebih bermanfaat untuk masyarakat. Bottom-Up Planning Terlihat jelas bahwa ada kegagalan Budiardjo, Miriam. (2008). Dasar-Dasar dalam hal analisis kebutuhan pada Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia masyarakat padahal dalam pendekatan Pustaka Utama. Bottom-Up kebutuhan seharusnya Cipto, Bambang. 1995. DPR dalam Era Pemerintahan Modern-Industrial. datang dari masyarakat. Tetapi Jakarta: PT. Grafindo Persada. masalahnya ketika masyarakat tidak Creswell. (1998). Qualitative Inquiry: cerdas dalam memilih kebutuhan yang Choosing Among Five Traditions. lebih prioritas seharusnya dibantu oleh USA: Sage Publications Inc anggota dewan tetapi pada kenyatannya Dayani, Nela. (2012). Akuntabilitas Kinerja tidak. Anggota DPRD Daerah Pemilihan Satu Kabupaten Serang Tahun 2010- Pada akhirnya, penjaringan 2011. Skripsi. Universitas Sultan aspirasi melalui kegiatan reses anggota Ageng Tirtayasa. dewan ini hanya di pahami sebagai Devikristina, Eyie. (2012). Penerapan bentuk bagi-bagi uang dan barang, Pendekatan Top-Down dan Bottom-Up padahal seharusnya angota Dewan dalam Pembangunan memberi masyarakat program Fung, Archon dan David Weil. (2010). “The berkelanjutan yang bisa memberikan Single Point of Failure”, dalam Lathrop, Daniel dan Laurel Ruma. pemberdayaan atau menyelsaikan 2010. Open Government: masalah yang berkembang di Collaboration, Transparency, and masyarakat. Jika memang program reses Participation in Practice. hanya dijadikan sebagai acara amal Sebastopol: O‟Reilly Media. berarti kegiatan reses yang dilakukan Hendriyanto, Rachmad. (2014). Analisis oleh anggota dewan ini belum bisa Akuntabilitas Politik Reses, Studi dikatakan efektif. Tidak ada tentang Kegiatan Reses Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah. Journal. keistimewaan dalam pelaksanaan Universitas Diponogoro. kegiatan ini, padahal kegiatan reses Hendriyanto, Rachmad. (2014). Analisis Poerwandari, K. (2001). Pendekatan Akuntabilitas Politik Reses, Studi Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Tentang Kegiatan Reses Anggota Manusia. edisi revisi. Jakarta: DPRD Provinsi Jawa Tengah. LPSP3 UI. Skripsi. Universitas Diponegoro, Putri, Qory Kumala dan M.Y. Tiyas Tinov. Semarang. (2014). Efektivitas Reses Anggota Irawan, Prasetya. (2006). Penelitian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kualitatif dan Kuantitatif Untuk (DPRD) Kabupaten Bengkalis Periode Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: DIA FISIP 2009-2014 (Studi Dapil I Kecamatan Universitas Indonesia. Bantan, Kecamatan Bengkalis, Ioannis A. (2014). Top-Down and Kecamatan Rupat, dan Kecamatn Bottom-Up Urban and Religional Rupat Utara)‟. Dalam Pisma. No. 4. Planning: Towards A Frramework Hal 30-58. For The Use Of Planning Standarsd. Rizal, Afib. (2011). Gaya Komunikasi Politik Jurnal. University of Pafos, School Pimpinan DPRD Provinsi Jawa Tengah of Architecture, Land and Pada Saat Reses Tahun 2010. Tesis. Environmental Sciences. Universitas Diponegoro, Semarang. Legislator-Konstituen. Jakarta: PT. Sandra, Luky. (2009). Kecendrungan Kompas Media Nusantara. Hubungan Anggota Legislatif dan Marbun, BN. (2006) . DPRD, Pertubuhan Konstituen: Studi DPRD Provinsi dan Cara Kerjanya. Jakarta: Banten Hasil Pemilu 2009. Journal. Pustakam Sinar Harapan (ejournal.politik.lipi.go.id) Marwati, Lilis. (2008). Studi tentang Sianturi, Josmagel Harapan. (2014). Analisis Peran Dewan Perwakilan Rakyat Terhadap Hubungan Anggota DPRD Daerah Papua Dalam Menyikapi Dengan Konstituen Di daerah Aspirasi Masyarakat. Skripsi. Pemilihannya (Studi Analisis: Kegiatan Universitas Yapis Papua, Papua. Masa Reses Anggota DPRD Tapanuli Marijan, Kacung. (2010). Sistem Politik Utara Di Dapil I Pada Tahun 2013). Indonesia Konsolidasi Demokrasi Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Pasca Orde Baru. Jakarta: Medan. Kencana Prenada Media Group. Suharto, Edi. (2006). Membangun Miles, B Matthew dan Huberman, Masyarakat Memberdayakan Michael A. (1992). Analisis Data Rakyat. Bandung: PT. Refika Kualitatif. Jakarta: UI Perss Pratama. Moleong, Lexy J. (2002). Metodologi Tata Tertib DPRD Provinsi Banten Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Undang-Undang Dasar Negara Republik Remaja Rosda Karya. Indonesia Tahun 1945 Undang Padgett, D. K. (1998). Qualitative Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang methods in social work research: Pemerintahan Daerah. Challenges and rewards. Thousand Wibowo, Pramono Anung. (2013). Oaks, CA: Sage Publications, Inc. Mahalnya Demokrasi, Memudarnya Permata Sari, Desi. (2016). Pelaksanaan Ideologi: Potret Komunikasi Politik Penyerapan Aspirasi Masyarakat Yin, Robert K. Studi Kasus Design & Oleh Anggota DPRD Partai Nasdem Metode. Jakarta: Rajawali Press. Periode 2014-2019 Kota Semarang Pada Masa Reses Tahun 2014. Skripsi. Universitas Negri Semarang. PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Implementasi Program Peningkatan Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten (Studi Pada Pelatihan Kewirausahaan di D’taker Creative Center Provinsi Banten)

Sifa Mufalina Suryana, Titi Stiawati, Moh. Rizky Godjali Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa [email protected], [email protected], [email protected]

Abstract: This Paper study about implementation the program of training and productivity at manpower and transmigration office of Banten Province (Study on Entrepreneurship Training at D'taker Creative Center Workshop Province Banten). This study uses the theory of Van Metter and Van Horn in Subarsono (2005: 99) six variables: Standards and Policy Objectives, Resources, Inter-Organizational Communication Enforcement Activities, Characteristics of Implementation Agencies, Socio-economic and Political Conditions, and The Disposition of Implementers. The research method was used descriptive method with qualitative approach. The research findings concluded that the implementation of entrepreneurship training in the D'taker Creative Center Workshop has been running quite well but not optimal yet because there are some problems that hamper the implementation of the Training such as the participant of the training in D'taker Creative Center is limited, the facilities and infrastructure provided by D'taker Creative Center is not enough, the Disnakertrans lack of socialization related to entrepreneurship training in D'taker Creative Center to Banten society, D'taker Creative Center has no special bureaucratic structure and there is no training evaluation. Keywords: Implementation; Training; Entrepreneurship;

Abstrak: Tulisan ini mengkaji tentang implementasi pogram peningkatan pelatihan dan produktivitas tenaga kerja di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten (Studi Pada Pelatihan kewirausahaan Di D’taker Creative Center Provinsi Banten). Penelitian ini menggunakan teori dari Van Metter dan Van Horn dalam Subarsono (2005;99) enam variabel: Standar dan Sasaran Kebijakan, Sumberdaya, Komunikasi Antar Organisasi dan Penguatan aktifitas, Karakteristik agen Pelaksana, Kondisi sosial ekonomi dan Politik, dan Disposisi Implementor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil temuan lapangan penelitian menyimpulkan bahwa pelaksanaan Pelatihan kewirausahaan Di D’taker Creative Center sudah berjalan cukup baik namun belum optimal karena ada beberapa masalah yang menghambat dalam pelaksanaan Pelatihannya seperti tidak semua masyarakat Banten bisa mengikuti pelatihan ini terkait keterbatasan anggaran, Sarana dan Prasarana yang disediakan oleh D’taker Creative Center belum memadai, Kurangnya sosialisai yang dilakukan Disnakertrans Provinsi Banten mengenai pelatihan kewirausahaan di D’taker Creative Center kepada masyarakat Banten, D’taker Creative Center belum mempunyai struktur birokrasi khusus dan tidak ada evaluasi penyelenggaraan pelatihan. Kata kunci : Implementasi; Pelatihan; Kewirausahaan.

232

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Pendahuluan kepada pendapatan Negara. Indonesia adalalah sebuah negara Terbentuknya Bekraf merupakan kepulauan tropis terbesar dengan optimisme pemerintah bahwa ekonomi bentang alam dan kekayan hayati yang kreatif pasti akan menjadi tulung luar biasa menakjubkan. Semua kekayaan punggung perekonomian nasional. Inilah alam yang dimiliki oleh Indonesia akan awal tonggak baru ekonomi kreatif habis jika tidak mampu mengelolanya Indonesia. Di Indonesia, ada 15 sub secara berkelanjutan. Oleh karena itu sektor ekonomi kreatif yang dikembang- diperlukannya sumber daya manusia kan, dari sebelumnya 12 sub sektor. yang kreatif agar dapat mengelola barang Adapun sub sektor ekonomi kreatif yang menjadi sebuah karya yang unik, penuh dimaksud yakni arsitektur, desain, film, estetika, dan meningkatkan kualitas video dan fotografi, kuliner, kerajinan, hidup agar dapat bersaing dalam mode, musik, serta penertiban dan perekonomian yang semakin kompetitif percetakan. Selain itu termasuk dan terintegrasi. permainan interaktif, periklanan, riset Dalam rangka menciptakan daya dan pengembangan, seni rupa, seni kreasi dan daya cipta individu yang pertunjukan, teknologi informasi, serta bernilai ekonomis, Presiden RI menge- televisi dan radio (Tempo, 2014). luarkan Instruksi Presiden Nomor 6 Dalam mendukung pengembangan Tahun 2009 tentang Pengembangan ekonomi kreatif, Disnakertrans Provinsi Ekonomi Kreatif Tahun 2009-2015. Banten membuat Workshop ke- Akhirnya pada tahun 2009 Kementerian wirausahaan berbasis ekonomi kreatif. Perdagangan di bawah kepemimpinan Workshop kewirausahaan ini lebih lanjut Mari Elka Pangestu menyusun cetak biru akan membuka jalan bagi pemerintah pengembangan ekonomi kreatif Indone- daerah Provinsi Banten khususnya sia tahun 2009 – 2015. Presiden SBY juga Disnakertrans Provinsi Banten untuk mencanangkan tahun 2009 sebagai tahun meningkatkan pengembangannya, Indonesia kreatif dan mengeluarkan sebagai upaya peningkatan pengayaan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009 produk inovasi daerah yang tentang pengembangan ekonomi kreatif. memanfaatkan kreativitas masyarakat Tepatnya pada 20 Januari 2015, lokal. Presiden Joko Widodo melalui Perpres Secara simultan, langkah ini juga No 6 Tahun 2015 secara resmi sekaligus memberikan dampak positif membentuk Badan Ekonomi Kreatif yang akan memberikan peluang (Bekraf).Bekraf adalah sebuah lembaga pekerjaan baru bagi masyarakat yang independen yang langsung bertanggung tentunya diharapkan mampu jawab kepada Presiden. Tak lama setelah mengurangi angka pengangguran dalam itu, pada 26 Januari 2015 Prisiden Joko wilayah pemerintah Provinsi Banten. Widodo melantik Triawan Munaf sebagai Workshop Kewirausahaan Berbasis Kepala Bekraf. Triawan berharap Bekraf Ekonomi Kreatif ini dinamakan “D’taker bias mempercepat pacu dan partum- Creative Center”. Workshop Ke-wirausa- buhan industri kreatif sehingga bisa haan Berbasis Ekonomi ini termasuk memberikan kontribusi yang lebih besar kedalam kegiatan Disnakertrans 233

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Provinsi Banten yang bernama kegiatan dengan kebutuhan proses belajar yang pelatihan dan pemagangan pada efektif. Pelatihan yang dapat ditempuh indikator pelatihan berdasarkan klaster dalam waktu singkat serta hasilnya dapat kompetensi, dan kegiatan pelatihan dan langsung dirasakan oleh peserta. pemagangan tersebut termasuk kedalam Pelatihan kewirausahaan yang diperoleh program Peningkatan Produktivitas, juga dapat dimanfaatkan untuk Perluasan Kesempatan Kerja dan mengembangkan minat dan bakat, Berusaha, namun ada perubahan nama mencari pekerjaan, mengembangkan program menjadi program Peningkatan profesi, berusaha sendiri (wirausaha) Pelatihan dan Produktivitas Tenaga dan dapat juga untuk melanjutkan ke Kerja pada tahun 2018. jenjang yang lebih tinggi.Selain Tanggal 5 Januari 2017 D’taker memberikan kesempatan kepada Creative Center diresmikan oleh Kepala masyarakat Banten untuk mengembang- Bidang Pelatihan dan Produktivitas kan potensi diri sesuai dengan jenis Tenaga Kerja. Dalam pembentukannya pelatihan yang tersedia. D’taker Creative Center berdasarkan D’taker Creative Center mempunyai Peraturan Daerah Banten No 4 Tahun 3 unit bisnis yang masing- masing akan 2016 tentang Penyelenggaraan bekerja sesuai fungsi dan perannya. Ketenagakerjaan tepatnya pada pasal Ketiga unit bisnis yang ditetapkan 9 yang berbunyi: “Pemerintah Daerah tersebut, terdiri dari Training, berkewajiban menyelenggarakan Consulting, dan Gallery. Bagi masyarakat pelatihan kerja berbasis kompetensi Banten yang ingin mengikuti pelatihan pada BLKI dan pelatihan berbasis di D’taker Creative Center dapat masyarakat pada Dinas.” mendaftarkan diri secara langsung ke Pemerintah Daerah yang dimaksud alamat D’taker Creative Center Jalan yaitu Disnakertrans Provinsi Banten. Raya Serang- Pandeglang pal 4 Nancang- Karena peraturan daerah No 4 Tahun Kota Serang atau melalui website. 2016 tersebut, Disnakertrans Provinsi Dari penjabaran di atas, maka Banten membentuk Workshop kewirau- peneliti tertarik untuk mengetahui sahaan pelatihan berbasis masyarakat bagaimana caranya mengimplementasi yang disebut D’taker Creative Center. program peningkatan pelatihan dan D’taker Creative Center juga produktivitas tenaga kerja di Disnaker- merupakan Pusat Kreatif pertama di trans Provinsi Banten studi pada Provinsi Banten, yang menjadi wadah pelatihan kewirausahaan Di D’taker bagi masyarakat Banten yang memiliki Creative Center berjalan sebagai semangat berwirausaha untuk diberi pelatihan kewirausahaan pertama kali di pelatihan kewirausahaan secara gratis Provinsi Banten yang diselenggarakan karena dibiayai dari dana Anggaran oleh Pemerintahan Provinsi Banten Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). untuk mempersiapkan tenaga kerja Pelatihan di D’taker Creative Center ini dalam mengembangkan kemampuan diselenggarakan bagi masyarakat yang yang dimiliki oleh masyarakat diusia usianya tidak dibatasi, tidak dibedakan kerja untuk berwirausaha sehingga jenis kelaminnya, dan jumlah disesuaikan terwujudlah tenaga kerja yang Terampil,

234

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Profesional dan Kompetitif. Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Disnakertrans Provinsi Banten, Kepala Metode seksi Pelatihan dan Pemagangan jenis penelitian yang peneliti Disnakertrans Provinsi Banten., Kasubag lakukan adalah penelitian kualitatif Perencanaan. Evaluasi dan Program dengan metode deskriptif. Fokus (PEP) Disnakertrans Provinsi Banten, penelitian ini yaitu mengenai bagaimana Staf Pelaksana Pelatihan dan Implementasi Program Peningkatan Pemagangan Disnakertrans Provinsi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Banten, Instruktur, Peserta Pelatihan dan di Disnakertrans Provinsi Banten (Studi Pemilik sablon Kaos. Pada Pelatihan KewirausahaanDi D’taker Peneliti dalam melakukan analisis Creative CenterProvinsi Banten). Teknik data menggunakan triangulasi sumber pengumpulan data dilakukan dengan dan teknik. Triangulasi Sumber untuk metode: Wawancara (Interview), menguji kredibilitas data dilakukan observasi dan dokumentasi. dengan cara mengecek data yang telah Dalam menganalisa data yang diperoleh melalui beberapa sumber. peneliti peroleh baik data primer maupun Dalam penelitian ini untuk menguji data sekunder, Peneliti menggunakan kredibilitas data tentang Implementasi metode deskriptif kualitatif dalam analisa Program peningkatan pelatihan dan data yaitu menggambarkan teori dengan Produktivitas tenaga kerja Disnakertrans kondisi objektif yang ditemui dilapangan Provinsi Banten pada pelatihan mengenai Implementasi Program kewirausahaan Di D’taker Creative Peningkatan Pelatihan dan Produktivitas Center, pengumpulan data dan pengujian Tenaga Kerja di Dinas Tenaga Kerja dan data yang telah diperoleh dari para Transmigrasi Provinsi Banten (Studi Pada informan. Data yang sudah dianalisis oleh Pelatihan Kewirausahaan di D’taker peneliti akan menghasilkan suatu Creative Center Provinsi Banten). Hal ini kesimpulan selanjutnya diminta dilakukan dengan langkah-langkah dan kesepakatan (member check) dengan tahapan-tahapan tertentu. Langkah- sumber datatersebut. Dan triangulasi langkah itu adalah dengan mengumpul- teknik, pengujian kredibilitas data kan data yang diperlukan, kemudian dilakukan dengan cara mengecek data digolongkan menurut jenis dan spesifika- kepada sumber yang sama dengan teknik sinya. Selanjutnya dianalisis secara yang berbeda. Data yang diperoleh kualitatif dengan uraian serta penjelasan melalui wawancara dicek dengan yang mendukung. Setelah itu dari hasil observasi dan dokumentasi. analisa ditarik kesimpulan yang merupakan hasil terakhir dari penelitian. Implementasi Kebijakan Adapun dalam penelitian ini penulis Menurut kamus Webster dirumus- memperoleh informasi dari informan kan secara pendek bahwa To implement yang dinilai mampu memberikan (mengimplementasikan) berarti to jawaban dan informasi yang benar dan provide the means for carrying out akurat serta objektif. Adapun informen (menyediakan sarana untuk melaksana- dalam peneliti ini: Kepala Bidang kan sesuatu) togive practical effect to 235

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

(menimbulkan dampak/akibat terhadap tujuan- tujuan dipahami oleh sesuatu). Menurut pandangan ini, maka individu- individu yang bertanggung implementasi dapat dipandang sebagai jawab dalam kinerja kebijakan. suatu proses pelaksanaan. Wahab, Dengan begitu, sangat penting untuk (2005;56). Sedangkan Van Meter dan Van memberi perhatian yang besar Horn dalam Winarno, (2008;146) kepada kejelasan ukuran-ukuran menjelaskan bahwa implementasi adalah dasar dan tujuan-tujuan kebijakan. tindakan-tindakan yang dilakukan baik 4. Karakteristik agen pelaksana. oleh individu-individu atau kelompok- Yang dimaksud karakteristik agen kelompok pemerintah atau swasta yang pelaksana adalah mencakup struktur diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan birokrasi, norma-norma, dan pola- yang telah digariskan dalam keputusan pola hubungan yang terjadi dalam kebijaksanaan. birokrat, yang semuanya itu akan Van meter dan Van Horn dalam memengaruhi implementasi suatu subarsono (2005, 99) membatasi program. implementasi kebijakan sebagai suatu 5. Kondisi sosial, politik, dan ekonomi. tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Variabel ini mencakup sumberdaya individu-individu (atau kelompok- ekonomi lingkungan yang dapat kelompok) pemerintah maupun swasta mendukung keberhasilan imple- yang di arahkan untuk mencapai tujuan- mentasi kebijakan; sejauhmana tujuan yang telah di tetapkan dalam kelompok-kelompok kepentingan keputusan-keputusan kebijakan sebelum- memberikan dukungan bagi nya. Van meter dan Van Horn membagi implementasi kebijakan; karakter- ada enam variabel antara lain sebagai istik para partisipan, yakni berikut : mendukung atau menolak; 1. Standar dan sasaran kebijakan. bagaimana sifat opini publik yang Standar dan sasaran kebijakan ada di lingkungan; dan apakah elite harus jelas dan terukur sehingga politik mendukung implementasi dapat direalisir. Apabila standar dan kebijakan. sasaran kebijakan kabur, maka akan 6. Disposisi implementor, terjadi multi interpretasi dan mudah Mencakup tiga hal penting, yaitu : menimbulkan konflik diantara agen Respons implementor terhadap implementasi. kebijakan, yang akan mempengaruhi 2. Sumberdaya. kemauannya untuk melaksanakan Implementasi kebijakan perlu kebijakan; Kognisi, yakni pemahama- dukungan sumberdaya baik nnya terhadap kebijakan; Intensitas sumberdaya manusia (human disposisi implementor yakni resources). preferensi nilai yang dimiliki oleh 3. Hubungan/Komunikasi antar impelementor. organisasi dan kegiatan-kegiatan pelaksanaan. Hasil dan Diskusi Implementasi akan berjalan dengan Standar dan sasaran kebijakan efektif bila ukuran-ukuran dan Standar dan sasaran pada 236

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 pelatihan ini berdasarkan teori model Van Hornya itu sumber daya. implementasi menurut Van Meter dan Implementasi kebijakan perlu dukungan Van Horn yang menjelaskan bahwa sumberdaya baik sumberdaya manusia standar dan sasaran dapat diukur tingkat maupun sumberdaya non manusia. keberhasilannya dari ukuran dan tujuan Keberhasilan implementasi kebijakan kebijakan yang bersifat realitis dengan sangat tergantung dari kemampuan sosio-kultur yang ada di level pelaksana memanfaatkan sumber daya yang kebijakan dan untuk mengukur kinerja tersedia. Manusia merupakan sumber implementasi kebijakan tentunya daya yang terpenting dalam menentukan menegaskan standar dan sasaran keberhasilan suatu implementasi tertentu yang harus dicapai oleh para kebijakan. setiap tahap implementasi pelaksana kebijakan. Kinerja kebijakan menuntut adanya sumber daya manusia pada dasarnya merupakan penilaian atas yang berkualitas sesuai dengan pekerjaan tingkat ketercapaian standar dan sasaran yang diisyaratkan oleh kebijakan yang tersebut. telah ditetapkan secara politik. Pada Dalam penelitian ini, Standar dan penelitian ini sumberdaya manusia sudah Sasaran kebijakan ini adalah bagaimana cukup baik.Selain sumber daya manusia, para implementor memahami dan sumber daya fiannsial dan waktu menjadi mengetahui standar dan sasaran dari perhitungan penting dalam keberhasilan dibuatnya pelatihan kewirausahaan di implementasi kebijakan. Peneliti D’taker Creative Center ini sendiri. menemukan masih terdapat masalah Dengan mewawancarai beberapa para pada indikator sumberdaya pada implementor, yaitu bahwa impelemtor program pelatihan ini yaitu sarana dan sudah mengetahui tujuan dari program prasarana pelatihan yang belum tersebut secara jelas, siapa yang menjadi memadai karena jumlahnya masih sangat target/ sasaran dalam program ini juga terbatas. sudah tepat.Sasaran dari program pelatihan kewirausahaan di D’taker Hubungan atau Komunikasi Antar Creative Center yaitu untuk masyarakat Organisasi dan Kegiatan-Kegiatan yang berdomisili di Provinsi Banten Pelaksanaan. tanpa dibatasi usia dan jenis Menurut van meter dan van horn, kelamin.Dari hasil penelitian menunjukan hubungan/komunikasiantar organisasi bahwa Standar dan Sasaran kebijakan dan kegiatan-kegiatan pelaksanaan yaitu sangat positif karena dapat terwujudnya dalam banyak program, implementasi workshop kewirausahaan yang mampu sebuah program perlu dukungan dan menciptakan daya saing daerah dan koordinasi dengan instansi lain. Untuk kualitas hidup masyarakat melalui sektor itu, diperlukan koordinasi dan kerjasama ekonomi kreatif. instansi bagi keberhasilan suatu program. Hubungan/ komunikasi yang Sumberdaya baik akan mendapatkan suatu Indikator kedua yang mem- impelementasi yang baik pula. pengaruhi keberhasilan dari implemen- Komunikasi diperlukan agar para tasi kebijakan menurut Van Meter dan pelaksana kebijakan akan semakin

237

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 konsisten dalam melaksanakan setiap kebijakan yang akan diterapkan dalam Kondisi sosial, politik, dan ekonomi masyarakat. Semakin baik hubungan/ Menurut Van Meter dan Van Horn komunikasi di antara pihak- pihak yang Variabel, kondisi sosial, politik dan terlibat dalam implementasi kebijakan, ekonomi ini mencakup sumberdaya maka kesalahan akan semakin kecil, ekonomi lingkungan yang dapat demikiansebaliknya.Pada indikator ini, mendukung keberhasilan implementasi peneliti tidak menemukan masalah kebijakan, sejauhmana kelompok- karena pihak implementor sudah kelompok kepentingan memberikan melaksanakan hubungan/ komunikasi dukungan bagi implementasi kebijakan, dengan organisasi lainnya seperti adanya karakteristik para partisipan, yakni koordinasi dengan Disnaker Kab/Kota, mendukung atau menolak, bagaimana Disperindag Provinsi Banten, APINDO sifat opini publik yang ada di lingkungan; Banten serta para pemilik sablon dan dan apakah elite politik mendukung percetakan. implementasi kebijakan. Dalam pelaksanaan pelatihan Karakteristik agen pelaksana. kewirausahaan di D’taker Creative Menurut Van Metter dan Van horn Centerini mengenai kondisi sosial, politik yang dimaksud karakteristik agen dan ekonomi di Provinsi Banten sudah pelaksana adalah mencakup struktur mendukung adanya program. Hal ini birokrasi, norma-norma, dan pola-pola dapat dilihat dari keterlibatan atau hubungan yang terjadi dalam birokrat, partisipasi masyarakat dalam mengikuti yang semuanya itu akan memengaruhi kegiatan pelaksanaan pelatihan implementasi suatu program. Dalam kewirausahaan di D’taker Creative Center. implementasi program penelitian ini Respon dari opini publik yang ada D’taker Creative Center tidak mempunyai dilingkungan yang positif seperti pemilik struktur birokrasi khusus pada sablon kaos yang mempekerjakan lulusan pelaksanaan program pelatihan pelatihan kewirausahaan di D’taker kewirausahaan akibatnya para pelaksana Creative Center untuk berjalannya suatu pelatihan di D’taker Creative Center tidak kegiatan.Karena dengan adanya respon ada kejelasan dalam pembagian tugas yang baik maka kegiatan tersebut bisa dan tanggung jawab, karena struktur dikatakan berhasil atau tepat sasaran birokrasi yang di terapkan dalam namun apabila sebaliknya maka perlu implementasi program pelatihan ada perbaikan. respon dari pelaksana kewirausahaan di D’taker Creative Center program di dan penerima program disamakan dengan struktur pelatihan kewirausahaan D’taker Creative birokrasi Disnakertrans Provinsi Center sudah baik terhadap adanya Banten. Dengan demikian, dari program, para peserta pelatihan yang pembahasan di atas mengenai mengikuti pelatihan di D’taker Creative Karakteristik agen pelaksana menurut Center sangat mengharapkan program pengertian Van Meter dan Van Horn pada pelatihan ini untuk terus dilaksanakan pelatihan kewirausahaan di D’taker tahun-tahun berikutnya. Serta, dari unsur Creative Centerbelum berjalan optimal. politik pun pemerintah sudah

238

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 mendukung adanya program. menjadi kekurangan dalam program ini, tidak mengetahui sejauh mana Disposisi implementor keberhasilan program pelatihan Menurut Van Meter dan Van Horn, kewirausahaan. Disposisi implementor mencakup tiga hal penting yaitu: respon implementor Kesimpulan terhadap kebijakan, kognisi/ Implementasi Program Peningkatan pemahamannya terhadap kebijakan dan Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja intensitas disposisi implementor. di Disnakertrans Provinsi Banten (Studi Dalam penelitian ini respons pada Pelatihan kewirausahaan di D’taker implementor terhadap pelatihan Creative Center Provinsi Banten) ini kewirausahaan di D’taker Creative Center belum berjalan optimal, karena masih ini sangat baik.Dalam pelaksanaannya, ada beberapa masalah yang menghambat implementor mengetahui betul tentang dalam pelaksanaan kebijakannya esensi yang terkandung dalam suatu Pertama, dilihat dari indikator kebijakan dengan memahami isi standar dan sasaran dari implementasi kebijakannya sehingga para implementor program ini peneliti menarik kesimpulan dapat berpartisipasi sepenuhnya dalam bahwa standar dan sasaran program menjalankan kebijakannya.Kepala bidang pada pada Pelatihan kewirausahaan di dan kepala seksi selaku pelaksana D’taker Creative Center Provinsi Banten kebijakan sangat mendukung dengan sudah baik, karena semua para pelaksana adanya pelatihan kewirausahaan di program telah mengetahui standar dan D’taker Creative Center alasannya karena sasaran dengan baik. pelatihan ini sangat membantu Kedua, dilihat dari indikator masyarakat Banten yang pengangguran sumberdaya dari implementasi program untuk mendapatkan pe-kerjaan dengan ini bahwa pembuat kebijakan masih diberikannya keterampilan untuk belum memaksimalnya sumber- sumber berwirausaha. kebijakan seperti sumber daya finansial Mekanisme kebijakan program yang belum efektif karena anggaran yang pelatihan kewirausahaan di D’taker masih minin untuk menampung semua Creative Center ini memiliki pola dari masyarakat Banten yang ingin mengikuti atas ke bawah (Top Down). Maksudnya pelatihan kewirausahaan di D’taker disini adalah yang menjadi objek dalam Creative Center, dan sumberdaya sarana kebijakan ini adalah pemerintah. Jadi dan prasarana yang belum memadai pemerintah mengatur dari mulai proses karena peralatan yang dipakai D’taker perencananaan, pelaksanaan, sampai Creative Center jumlahnya masih dengan evaluasi. Namun sangat terbatas, sehingga ada beberapa disayangkan terdapat masalah dalam pelatihan yang para pesertanya secara sikap pelaksana terhadap evaluasi bergantian memakainya. penyelenggaraan program, karena Ketiga, dilihat dari indikator D’taker Creative Center belum hubungan/komunikasi antar organisasi mengadakan evaluasi penyelenggaraan dari implementasi program ini sehingga tidak mengetahui apa yang komunikasi yang terjalin antara lembaga

239

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 pemerintah dan para pelaksana di dan sasaran kebijakan sudah berjalan lapangan sudah terjalin dengan baik. optimal karena implementor sudah Namun, peneliti menemukan masalah mengetahui standar dan sasaran dengan terkait belum diadakannya sosialisasi baik sehingga perlu dipertahankan serta khusus mengenai pelatihan ditingkatkan lagi agar lebih baik kewirausahaan di D’taker Creative Center. kedepannya. Keempat, dilihat dari indikator Kedua, diupayakan Disnakertrans kecenderungan antar organisasi dari Provinsi Banten menambah sarana implementasi program ini peneliti dan prasarana pelatihan untuk menemukan masalah yaitu tidak menunjang selama pelatihan, agar mempunyai struktur birokrasi khusus berjalan lebih baik, dengan cara pada pelaksanaan program pelatihan mengajukan anggaran oleh Kepala Dinas kewirausahaan akibatnya para pelaksana untuk penambahan sarana dan pelatihan di D’taker Creative Center tidak prasarana. ada kejelasan dalam pembagian tugas Ketiga, diupayakan Disnakertrans dan tanggung jawab. Provinsi Banten mengadakan sosialisasi Kelima, dilihat dari indikator khusus kepada semua masyarakat lingkungan sosial politik dan ekonomi Banten mengenai pelatihan kewirausa- dari implementasi program ini mengenai haan di D’taker Creative Center, karena lingkungan sosial dan politik sudah sasaran dari program ini diprioritaskan mendukung adanya program. Hal ini pada usia produktif jadi sosialisasi yang dapat dilihat dari keterlibatan atau dilakukan dengan cara mendatangi partisipasi masyarakat yang mengikuti SMK/SMA, agar mereka dapat memiliki kegiatan pelaksanaan pelatihan keahlian/ keterampilan untuk mencari kewirausahaan di D’taker Creative Center, pekerjaan maupun menjadi wirausaha. respon opini publik yang ada Keempat, diupayakan Disnakertran dilingkungan, serta unsur politik membuat struktur birokrasi khusus pemerintah mendukung adanya program untuk pembagian tugas di D’taker pelatihan kewirausahaan ini. Creative Center, agar jelas dalam Keenam, dilihat dari indikator pembagian tugas dan tanggung jawabnya disposisi implementor dari implementasi masing-masing. program ini memiliki pola kebijakan dari Kelima, Pihak pelaksana atas ke bawah (Top Down). Pemerintah Disnakertrans Provinsi Banten pada mengatur dari mulai proses lingkungan sosial, ekonomi dan perencananaan, pelaksanaan, sampai politiknya sudah berjalan optimal karena dengan evaluasi, namun tidak ada evalusi sudah adanya keterlibatan atau penyelenggaraan program sehingga partisipasi masyarakat yang mengikuti Implementor tidak dapat mengetahui kegiatan pelaksanaan pelatihan sampai mana keberhasilan dari program kewirausahaan di D’taker Creative Center, ini. sehingga perlu dipertahankan serta Adapun saran penulis untuk Pihak ditingkatkan agar lebih baik kedepannya. Disnakertrans Provinsi Banten yaitu: Keenam, Diupayakan Disnakertrans Pertama, dalam melaksanakan Standar Provinsi Banten mengadakan evaluasi

240

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 penyelenggaraan pasca pelatihan untuk Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009 melihat sejauh mana pelaksanaan tentang Pengembangan Ekonomi program telah tercapai. Kreatif Tahun 2009- 2015 Kusumanegara, Solahuddin. (2010).

Model dan Aktor Dalam Proses Referensi Kebijakan Publik. Yogjakarta: Gave Andi, Prastowo. (2011). Metode Penelitian Media. Kualitatif dalam perspektif Makinde, Taiwo. (2005). Problems of rancangan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Policy Implementation in Media. Developing Nations: The Nigerian Agustino, Leo. (2008). Dasar-Dasar Experience. Kebijakan Kebijakan Publik. McMillan, J. H., & Schumacher, S. (2001). Bandung: IAPI Research in education: A conceptual Anwar Prabu Mangkunegara. (2001). introduction Edisi ke lima. New Manajemen Sumber Daya Manusia York : Longman. Perusahaan. Bandung: PT Remaja Moleong, L.J. (2006). Metodologi Rosdakarya. Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. BPS Banten Dalam Angka 2017 Remaja Rosdakarya. Creswell, J.M., (2016). Research Design: Nugroho, Riant. (2014). Public Policy. Pendekatan Metode Kualitatif, Jakarta : PT. Elex Media Kuantitatif, dan campuran. Komputindo. Oemar Hamalik, (2005). Yogjakarta: Pustaka Belajar. Pengembangan Sumber Daya Hendro. (2011). Dasar-Dasar Manusia Manajemen Pelatihan Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga. Ketenagakerjaan Pendekatan Denis Rangga Feminasary. (2016). Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara. Implementasi Program Peltihan Peraturan Daerah No 4 Tahun 2016 Kerja terhadap Peningkatan Tentang Penyelenggaraan Kesempatan Kerja Bagi Penyandang Ketenaga kerjaan. Disabilitas Tahun 2016. Skripsi Peraturan Daerah Provinsi Banten Jurusan Ilmu Pemerintahan Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Universitas Muhammadiyah Pembentukan Dan Susunan Yogjakarta. Perangkat Daerah Provinsi Banten Disnakertrans Provinsi Banten. ( 2018). Peraturan Gubernur Banten Nomor 83 Data Peserta pelatihan D’taker Tahun 2016 TentangKedudukan, creative center 2017 dan 2018, Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Renstra tahun 2017-2022, dan Organisasi Dan Tata Kerja Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perangkat Daerah Provinsi Banten (DPA) Seksi Pelatihan dan Subarsono.2005. Analisis Kebijakan Pemagangan Tahun 2018 Publiik. Yogyakarta: Pustaka Hesty Febri Emininta. (2015). Pelajar Sugiyono. 2011. Metode Implementasi Program Peningkatan Penelitian Kualitatif, Kualitatif R & Kapasitas Sumberdaya Aparatur di D. Bandung: Alfabeta. Suharyadi, Badan Kepegawaian Daerah et.al, 2012. Kewirausahaan : Kabupaten Serang (Pelatihan Membangun Usaha Sukses Sejak Kewirausahaan Pegawai Negeri Sipil Usia Muda, Jakarta: Salemba Pra Purnabakti Tahun 2013). Empat. Skripsi padaJurusan Administrasi Suprapto, Tommy. (2009). Pengantar Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Teori dan Manajemen Komunikasi, Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 241

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Yogyakarta: MedPress. dan Otonomi Daerah. Surabaya: Veithzal Rivai. (2004). Manajemen Instan Cendikia. Sumber Daya Manusia Untuk Winarno, Budi. (2008). Kebijakan Publik Perusahaan dari Teori kePraktek. Teori dan Proses. Jakarta: PT Buku Jakarta: PT Grafindo Persada. Kita. Wahab, Solichin Abdul. (2005). Analisis Yuyus Suryana dan Kartib Bayu. (2010). Kebijaksanaan, dari Formulasi ke Kewirausahaan: Pendekatan Implementasi Kebijaksanaan Karakteristik Wirausahawan Sukses Negara. Jakarta: Bumi Aksara. , Jakarta: KencanaPrenada Media Widodo, Joko. (2008). Good Governance Group. Telaah dan dimensi Akuntabilitas Zainal, A.S. (2012). Kebijakan Publik. Birokrasi pada Era Desentralisasi Jakarta: Salemba Humanika.

242

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Implementasi Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Pembinaan Anak Jalanan Gelandangan Pengemis dan Pengamen di Kota Tangerang

Syahira Layali, Anis Fuad, Ika Arinia Indriyany Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa [email protected], [email protected], [email protected]

Abstract : Tangerang City Regional Regulation Number 5 Of 2012 on the development of street children, homeless, beggars, and street singers is made to provide a livehood and a decent life for street children, homeless, beggars, and street singer by making various efforts to improve the welfare, one of which is by fostering. The fostering that want to be implemented by Regional Service Office Of Tangerang City is done through the social welfare service and rehabilitation program which is expected to solve and minimize the problem of social welfare. This research aims to describe the implementation of Tangerang City Regional Regulation Number 5 Of 2012 on the development of street children, homeless, beggars, and street singers. This research applies quantitative method with case study. This research use Van Meter and Carl Van Horn theory. This research results concluded that the implementation of Tangerang City Regional Regulation Number 5 Of 2012 still experience some obstacles, especially on limited human resources, budget, facilities, infrastructures, and the assertive attitude of the excecutors. The non-optimal variable have implications on the program’s lack of compability or lack of synergy that exist in the implementation level. Keywords: Implemention, Regional Regulation, Social Welfare.

Abstrak : Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2012 tentang pembinaan anak jalanan, gelandangan, pengemis dan pengamen ini dibuat untuk memberikan penghidupan dan kehidupan yang layak bagi anak jalanan, gelandangan, pengemis dan pengamen dengan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan salah satunya dengan pembinaan. Pembinaan yang ingin dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Tangerang diharapakan mampu untuk memecahkan dan meminimalisir masalah kesejahteraan sosial. Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan Implementasi Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2012 tentang pembinaan anak jalanan, gelandangan, pengemis dan pengamen di Kota Tangerang. Metode penelitian yang digunakan adalah kulaitatif dengan pendekataan studi kasus. Penelitian ini menggunakan teori Van Meter dan Carl Van Horn. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Implementasi Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2012 masih mengalami beberapa kendala khususnya pada sumberdaya manusia, anggaran, sarana dan prasarana yang terbatas, Sikap tegas pelaksana menjadi kendala yang tentunya menjadi hambatan dalam implementasi perda ini. Belum optimalnya variabel-variabel berimplikasi pada ketidakserasian program atau kurang bersinerginya program-program yang ada di tingkat implementator. Kata kunci : Implementasi, Peraturan Daerah, Kesejahteraan Sosial

243

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Pendahuluan Nyatanya, mereka justru menjadi Peraturan Daerah Kota Tangerang cermin kemiskinan kota karena tidak Nomor 5 tahun 2012 tentang pembinaan mampu beradaptasi dengan kehidupan anak jalanan, gelandangan, pengemis dan kota metropolitan yang membutuhkan pengamen merupakan salah satu dari kemampuan dan keterampilan yang rangkaian perda yang diterbitkan oleh cukup memadai. Penyebab utama dari Kota Tangerang sebagai bagian dari meningkatnya jumlah PMKS (khususnya penanggulangan masalah-masalah sosial. anak jalanan, gelandangan, pengemis dan Keberadaan perda ini diawali dengan pengamen adalah kemiskinan. Jeffry gagasan utama Walikota Tangerang saat Anwar yang dikutip oleh Yunan Setiawan periode 2003-2013 yaitu H. Wahidin menyebutkan: Halim (sekarang Gubernur Banten). “Kemiskinan telah melahirkan Peraturan daerah kota tangerang nomor anak-anak yang melanjutkan hidup di 5 tahun 2012 (selanjutnya disebut dengan jalanan. Efek ini disebabkan Perda 5/2012) tentang pembinaan anak ketidakmampuan Pemerintah dalam jalanan, gelandangan, pengemis dan mengurus warganya dalam meningkatkan pengamen diinisiasi karena banyaknya kesejahteraan. Kewajiban negara dalam laporan dan aduan dari masyarakat Kota memenuhi kebutuhan pendidikan, Tangerang kepada Walikota Tangerang ekonomi dan sosial di Indonesia masih akibat munculnya berbagai fenomena sangat rendah serta ketimpangan masalah kesejahteraan sosial. ekonomi yang tidak merata berimplikasi Fenomena keberadaan anak pada tergiurnya masyarakat untuk jalanan, gelandangan pengemis dan mengais rezeki di jalanan dan tentunya pengamen tidak jauh dari efek magis melibatkan anak-anak mereka.” (Jawa kota-kota besar (seperti Kota Tangerang) Pos, 2016). yang selalu menawarkan perbaikan hidup Secara tak langsung, efek domino dan perputaran uang yang menjanjikan. keberadaan dan berkeliarnya anak Kota Tangerang merupakan salah satu jalanan, gelandangan, pengemis dan daerah yang memiliki letak strategis pengamen membuat suasana kota karena berdekatan dengan Ibukota menjadi kumuh. Hal ini disebabkan Negara, DKI Jakarta. Letak geografis Kota kehidupan yang cenderung liar dan Tangerang yang strategis tersebut memiliki watak tidak produktif, enggan mendorong pertumbuhan aktivitas berubah dan merasa nyaman dalam industri, perdagangan dan jasa yang kemiskinan karena mereka dengan merupakan basis perekonomian Kota mudah menghasilkan uang dari meminta- Tangerang menjadi semakin pesat. Hal minta, mengamen ataupun menggelan- tersebut dimanfaatkan oleh sebagian dang dijalan protokol, dengan masyarakat sekitar maupun masyarakat mengharapkan simpati dan rasa iba dari dari luar daerah untuk meningkatkan masyarakat. kesejahteraan, salah satunya dengan cara Pemerintah Kota Tangerang dalam mengemis, mengamen maupun mengge- Perda 5/2012 memberikan mandat yang landang di Kota Tangerang. sangat khusus kepada Dinas Sosial Kota Tangerang sebagaimana dimaksud pada

244

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Pasal 1 Angka 5, Peraturan Daerah Kota metode penelitian kualitatif ini adalah Tangerang Nomor 5 Tahun 2012 Tentang pendekatan studi kasus. Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan, Informan kunci dalam penelitian ini Pengemis dan Pengamen bahwa Dinas adalah pelaksana kebijakan perda 5/2012 yang memiliki tugas dalam pembinaan yaitu Dinas Sosial, serta informan lainnya anak jalanan, gelandangan, pengemis dan yaitu Satuan Polisi Pamong Praja dan pengamen adalah Dinas Sosial Kota anak jalanan, gelandangan, pengemis, Tangerang. maupun pengamen di Kota Tangerang. Dalam perjalanannya, tak hanya Data akan dikumpulkan dengan cara Dinas Sosial Kota Tangerang yang mewancarai para pegawai Dinas Sosial dimandatkan, tetapi ada peran Satpol PP dan para PMKS khususnya anak jalanan, sebagai agen pelaksana dari kebijakan gelandangan, pengemis, maupun yang diatur dalam Perda 5/2012. Peran pengamen di Kota Tangerang. Selain itu Satpol PP sendiri lebih banyak kepada juga digunakan data sekunder yang penegakan hukum atas Perda dengan mendukung, serta dilakukan observasi model kerjasama penindakan dengan lapangan. Dinas Sosial dalam upaya menanggulangi Data yang diperoleh di lapangan masalah sosial yang ditimbulkan PMKS, akan dianalisis secara kualitatif, yaitu lebih khusus oleh anak jalanan, semua hasil wawancara, data sekunder, gelandangan, pengemis dan pengamen. serta hasil pengamatan di lapangan akan Penelitian ini penting dilakukan ditarik kesimpulan dengan cara untuk mengetahui bagaimana menjelaskan menjadi suatu kesimpulan. implementasi Perda 5/2012, dimana Dalam penelitian ini, penulis perda ini lahir sebagai upaya untuk menggunakan teori Donald Van Meter menciptakan ketertiban serta dan Carl Van Horn (1975: 447). Terdapat ketentraman masyarakat dan diharapkan 6 (enam) indikator dalam keberhasilan dengan adanya perda tersebut setidaknya kebijakan dalam teori ini, antara lain : 1) dapat mengurangi atau bahkan Ukuran dan Tujuan Kebijakan, 2) Sumber menghilangkan aktivitas anak jalanan, Daya, 3) Karakteristik Agen Pelaksana, 4) gelandangan pengemis dan pengamen Sikap atau Kecenderungan (Disposisi) yang ada di jalan-jalan umum di Kota Para Pelaksana, 5) Komunikasi Antar Tangerang. Organisasi dan Aktivitas Pelaksana, dan 6) Lingkungan Ekonomi, Sosial, dan Metode Politik. Penelitian yang berjudul Implementasi Peraturan Daerah Kota Hasil dan Diskusi Tangerang Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Anak jalanan, gelandangan, Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan, pengemis dan pengamen yang marak Pengemis dan Pengamen di Kota berkeliaran di Kota Tangerang tidak Tangerang ini menggunakan metode semuanya berasal dari Kota Tangerang. penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Disaat hari tertentu jumlah gelandangan Adapun pendekatan yang digunakan pada dan pengemis di Tangerang yang datang dari luar Kota Tangerang akan meningkat

245

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 drastis, sebagai contoh di Bulan Suci Tabel 2 Tingkat Pengangguran Ramadhan, Idul Fitri, baik dimasa Paskah Terbuka Kota Tangerang Tahun 2014- dan hari Natal. Pada masa keagamaan 2017 dimana mayoritas umat akan Tahun Tingkat Pengangguran melaksanakan ibadah dengan Terbuka (TPT) (%) bersedekah, menjadi daya tarik bagi 2014 8,62 gelandangan dan pengemis berdatangan 2015 7,81 ke Kota Tangerang. Lebih jelasnya terkait 2016 8,01 data hasil operasi penegakan yang dilakukan oleh Satpol PP pada tahun 2017 7,00 2017, dapat di lihat pada tabel di bawah Rata- 7,86 ini: Rata Sumber: Data BPS Kota Tangerang, 2017 Tabel 1 Rekapitulasi Data Hasil Tabel 2 menjelaskan bahwa pada Operasi Razia PMKS Tahun 2017 Tahun 2015 Tingkat Pengangguran Jenis PMKS Jumlah Asal Terbuka (TPT) Kota Tangerang menurun Warga Bukan Kota warga Kota menjadi 7,81% dari tahun sebelumnya Tangerang Tangerang yaitu 8,62%. Sedangkan, pada Tahun Anak Jalanan 82 46 41 2017 TPT Kota Tangerang sebesar 7,00%. Gelandangan 14 8 6 Hal ini mengartikan bahwa diantara 100 Pengemis 210 115 94 orang yang termasuk ke dalam angkatan Pengamen 180 96 80 kerja terdapat sekitar 7 orang yang tidak Jumlah 486 265 221 bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Sumber: Data Dinas Sosial Kota Kondisi ini memiliki korelasi yang Tangerang,2017 luas pada aspek-aspek kependudukan Dari tabel tersebut dapat diketahui lainnya antara lain kesempatan bekerja. bahwa jumlah anak jalanan, gelandangan, Dari fenomena dan data yang telah pengemis dan pengamen yang ditertibkan dijelaskan diatas, tentunya penanganan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol dan pengendalian anak jalanan, PP) Kota Tangerang pada Tahun 2017 gelandangan, pengemis dan pengamen sebanyak 486 (Empat Ratus Delapan merupakan salah satu pekerjaan utama Puluh Enam) orang. Asal-usulnya yang sangat berat bagi Pemerintah Kota terbanyak berasal dari Kota Tangerang Tangerang. atau merupakan warga Kota Tangerang, Pemerintah Kota Tangerang hal ini di karenakan tingkat menyadari bahwa negara memiliki pengangguran Kota Tangerang masih kewajiban untuk menjamin dan tergolong tinggi, meski tiap tahunnya memajukan kesejahteraan setiap warga mengalami penurunan, akan tetapi negara serta melindungi kelompok- penurunannya tidak signifikan. kelompok masyarakat rentan yang hidup Adapun TPT (tingkat secara tidak layak dan bermartabat. Hal pengangguran terbuka) Kota Tangerang tersebut yang membuat Pemerintah Kota pada tahun 2014-2017 dapat dilihat pada Tangerang menggagas Peraturan Daerah tabel berikut: Nomor 5 Tahun 2012 tentang pembinaan

246

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 anak jalanan, gelandangan, pengemis dan agar dapat kembali menjadi manusia yang pengamen. Perda 5/2012 ini di bentuk bermartabat serta bermanfaat. dalam rangka memberi arahan yang jelas Jika dilihat dari indikator ukuran dalam hal pembinaan anak jalanan, dan tujuan kebijakan, implementasi perda gelandangan, pengemis dan pengamen di 5/2012 dinilai masih belum maksimal, Kota Tangerang. Pembinaan yang ingin walaupun tujuan dari perda sendiri dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota sangat bagus dan dirasa cocok atau Tangerang adalah dengan melalui relevan diterapkan di Kota Tangerang. program pelayanan dan rehabilitasi Namun ukuran dan tujuan terlalu ideal kesejahteraan sosial yang diharapakan atau bahkan terlalu utopis untuk mampu untuk memecahkan dan dilaksanakan di level implementator, meminimalisir masalah kesejahteraan maka akan sulit untuk merealisasikan sosial dengan tujuan untuk kebijakan publik hingga titik yang dapat mengembalikan keberfungsian sosial para dikatakan berhasil. anak jalanan, gelandangan, pengemis dan Perda 5/2012 tentang pembinaan pengamen. anak jalanan, gelandangan, pengemis dan Sebagai acuan dari penyelengga- pengamen di Kota Tangerang dalam raan pembinaan anak jalanan, ukuran dan tujuan kebijakan dinilai oleh gelandangan, pengemis dan pengamen di beberapa pihak sudah sangat baik namun Kota Tangerang, maka dalam sulit untuk direalisasikan karena terlalu pembahasan penelitian ini akan utopis. membahas fokus penelitian dengan Selain itu, Dinas Sosial memiliki menggunakan teori milik Van Meter dan kendala lain dalam mengimplementa- Van Horn. sikan perda 5/2012, salah satunya adalah Ukuran dan tujuan kebijakan Sumber Daya. Terkait sumber daya merupakan poin pertama dalam anggaran yang dimiliki Dinas Sosial, mengukur keberhasilan impelementasi minim dan terbatasnya anggaran, secara kebijakan yang ada. Menilik pada tak langsung berimplikasi pada pola kenyataan dan fakta yang terdapat pembinaan yang ada. Dari 2 (dua) model dilapangan, agen pelaksana dalam hal ini pembinaan yaitu Rehabilitasi dan Dinas Sosial telah memahami dan Pemberdayaan, tentunya tidak dapat berupaya melaksanakan tujuan perda berjalan secara maksimal. sesuai dengan standar yang ada, karena Sumber daya anggaran, dinas sosial perda ini dimaksudkan untuk membentuk menganggarkan program terkait suatu ketentuan yang baku mengenai kesejahteraan sosial pada tahun 2017 pembinaan terhadap anak jalanan, sebesar Rp. 2.293.697.809 (dua miliar gelandangan, pengemis dan pengamen di dua ratus sembilan puluh tiga juta enam Kota Tangerang. ratus sembilan puluh tujuh ribu delapan Maksud dan tujuan Perda 5/2012 ratus sembilan rupiah). adalah untuk mendorong, mendukung, Sejatinya, anggaran merupakan meningkatkan, memberdayakan dan komponen penting dalam implementasi mengembangkan anak jalanan, dan pelaksanaan program kegiatan yang gelandangan, pengemis dan pengamen dilakukan oleh SKPD-SKPD. Tidak

247

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 terkecuali pada Dinas Sosial Kota 5/2012. Hal ini diperparah dengan belum Tangerang, anggaran yang tidak sesuai dibangunnya pengembangan SDM dengan jumlah anak jalanan, berdasarkan jenjang kompetensi dan gelandangan, pengemis dan pengamen kualifikasi pekerjaan. membuat program dan kegiatan berjalan Realisasi di lapangan menunjukkan sangat lambat. Hal tersebut dapat bahwa banyak aparatur sipil yang tercermin pada Tabel 3 angka 1 yang bertugas sebagai implementator tidak memberikan alokasi anggaran untuk ditempatkan sesuai dengan latar belakang pemberdayaan PMKS dan Fakir Miskin pendidikan akademis dengan kompetensi tidak menjadi prioritas dari Dinas Sosial. yang sesuai dengan bidang pekerjaannya. Menilik fakta di lapangan, Tak hanya pada sumber daya kebutuhan akan dana pemberdayaan manusia, hambatan lain yang dimiliki oleh sangat penting dibutuhkan karena hal Dinas Sosial adalah sumber daya sarana tersebut berkaitan dengan program dan dan prasarana penunjang perda 5/2012 tujuan yang telah tercantum dalam Perda yang masih belum memadai. Poin 5/2012. keterbatasan yang cukup terlihat adalah Alokasi pemberdayaan anak jalanan, hanya adanya sebuah rumah singgah gelandangan, pengemis dan pengemen sebagai sarana untuk menampung sendiri dititikberatkan pada penanganan sementara para anak jalanan, program pelayanan dan rehabilitasi gelandangan, pengemis dan pengamen. kesejahteraan sosial. Karena kategori ini Melihat kapasitas dari rumah yang sering dijumpai dan diikutkan ke singgah yang ada, yaitu hanya dapat Panti Rehabilitasi yang dimiliki oleh Dinas menampung 30 (tiga puluh) orang, sangat Sosial Kota Tangerang. Pada dasarnya, tidak mungkin pelaksanaan pembinaan penanganan anak jalanan, gelandangan, dapat berjalan secara optimal dan pengemis dan pengamen dengan maksimal. Karena, bila jumlah mereka menggunakan model pemberdayaan telah memenuhi kuota di rumah singgah, merupakan salah satu solusi terbaik. pembinaan anak jalanan, gelandangan, Anggaran tetaplah menjadi batu pengemis dan pengamen akan dilakukan sandungan dalam pelaksanaan program di Panti Sosial Bina Karya Pangudi Luhur, ini. “Dengan alokasi dana yang kurang milik Kementerian Sosial RI. Hal ini yang dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta membuat Dinas Sosial Kota Tangerang rupiah) agak kurang mungkin kami bisa memerlukan kerja ekstra, karena secara melakukan pelatihan pemberdayaan tak langsung memerlukan koordinasi sampai dengan 3 atau 5 kali”, ujar Masyati tambahan untuk menampung anak Yulia. (Wawancara dengan Masyati Yulia, jalanan, gelandangan, pengemis dan tanggal 28 Juni 2018 Pukul 10.00 di pengamen dengan mentrasfer mereka ke kantor Dinas Sosial Kota Tangerang. pihak Kementerian Sosial RI. Berbicara tentang sumber daya Berlanjut pada karakteristik agen manusia yang saat ini ada pada Dinas pelaksana, sikap yang kompeten dan Sosial Kota Tangerang, hanya berjumlah tegas sebagai agen pelaksana kebijakan 40 orang secara tak langsung menjadi (implementor) dalam kenyataannya faktor penghambat implementasi perda belum sesuai dengan apa yang

248

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 diharapkan. Pelaksana masih kurang mengatakan bahwa kehidupan di jalanan tegas dalam mengimplementasikan perda lebih menyenangkan karena mendapat- 5/2012. Hal tersebut ditunjukkan ketika kan uang dan penghasilan yang lebih anak jalanan, gelandangan, pengemis dan banyak tanpa harus bersusah payah. pengamen yang telah terjaring penertiban Selain itu, ketentuan Pasal 7 ayat (1) dan dikumpulkan di rumah singgah hanya Perda 5/2012 mengamanatkan diberikan pembinaan dan motivasi saja, implementor untuk menjalankan kegiatan tidak ada pemberian modal usaha bagi pemberdayaan sebagaimana yang mereka. "Kegiatan pembinaan dilakukan berbunyi: Kegiatan pemberdayaan selama 3 hari, setelah mengikuti sebagaimana dimaksud pada dalam pasal serangkaian kegiatan, tidak ada 6 ayat (1) dilaksanakan melalui: pemberian modal usaha, biasanya kami 1. Pelatihan keterampilan berbasis akan kembali ngamen lagi". Ujar Gebi. rumah tangga; (Wawancara dengan Gebi, anak jalanan, 2. Pelatihan kewirausahaan; tanggal 12 Mei 2018 Pukul 13.00 WIB) 3. Pemberian bantuan modal usaha Dalam wawancara diatas dapat ekonomi produktif (UEP); diketahui bahwa Dinas Sosial telah 4. Pembentukan kelompok usaha melakukan kegiatan pembinaan sesuai bersama (KUBE); dengan tugasnya, namun kegiatan 5. Pengembangan kelompok usaha tersebut tidak begitu dirasakan bersama (KUBE). manfaatnya oleh Gebi. Alasannya karena Dalam pasal tersebut, setelah dilakukan pembinaan, para anak pemberdayaan anak jalanan, jalanan, gelandangan, pengemis dan gelandangan, pengemis dan pengamen pengamen tidak diberikan modal usaha harus dijalankan melalui kegiatan agar mereka bisa hidup secara mandiri, berbasis keterampilan, kewirausahaan, melainkan hanya diberikan pembinaan pemberian bantuan modal usaha, dan motivasi saja. Meskipun dalam perda pembentukan kelompok usaha bersama 5/2012 sudah di atur tentang pemberian maupun pengembangan kelompok usah modal usaha bagi anak jalanan, bersama. Namun hal nyata terjadi bahwa gelandangan, pengemis dan pengamen. setelah selesai mengikuti kegiatan Selain itu menurutnya, agen pelaksana pembinaan dan pelatihan keterampilan, dirasa masih kurang tegas dan serius para anak jalanan, gelandangan, pengemis dalam mengimplentasikan perda. dan pengamen tidak diberikan modal Hal ini secara tak langsung usaha agar kedepannya mereka dapat berimplikasi pada 2 (dua) hal, yaitu hidup secara mandiri, mereka hanya munculnya potensi anak jalanan, diberikan keterampilan kerajinan tangan, gelandangan, pengemis dan pengamen seperti pembuatan bros, gantungan kunci, untuk kembali ke jalanan serta souvenir dan lain sebagainya. disimpanginya ketentuan Pasal 7 ayat (1) Alasan yang melatarbelakangi tidak Perda 5/2012. Potensi kembalinya terealisasinya kegiatan pemberdayaan ini, mereka ke jalanan tentunya dapat dilihat karena anggaran yang tersedia tidak pada bagian sebelumnya ketika sesuai dengan jumlah anak jalanan, wawancara dengan pengamen, Gebi yang gelandangan, pengemis dan pengamen

249

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 yang ada, sehingga membuat program terkoordinasi dan berkesinambungan dan kegiatan berjalan sangat lambat. sesuai tugas dan wewenang yang ada Melihat fenomena tersebut, tentunya sehingga tercipta penegakan perda secara implementasi perda masih belum optimal. maksimal, dimana hal tersebut Karakteristik agen pelaksana juga memungkinkan anak jalanan, secara tak langsung berkaitan dengan gelandangan, pengemis dan pengamen disposisi atau sikap pelaksana. Hal ini yang telah diberikan pembinaan akan penting untuk digarisbawahi karena turun lagi ke jalan, tentu hal itu dapat ketiadaan disposisi atau sikap pelaksana menghambat pencapaian tujuan dari juga akan menimbulkan hambatan- Perda 5/2012. hambatan yang nyata terhadap Ditinjau dari aspek karakteristik implementasi kebijakan bila implemen- agen pelaksana merupakan salah satu tator tidak memiliki keinginan untuk faktor yang menentukan sukses atau melaksanakan kebijakan sesuai dengan gagalnya tujuan kebijakan. Pada tujuan yang telah ditetapkan. Oleh dasarnya, implementator harus memiliki karenanya, pelaksana kebijakan haruslah sikap tegas dalam menghadapi masalah- orang-orang yang memiliki dedikasi pada masalah yang ingin diatasi, sehingga kebijakan yang telah ditetapkan. tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Dari hasil observasi, implementasi dapat terlaksana dengan baik. Namun perda 5/2012 sudah didukung oleh dalam perda 5/2012 karakteristik agen kecenderungan yang baik antar pelaksana dalam hal ini Dinas Sosial pelaksana. Secara umum Dinas Sosial belum tegas dalam mengimplementa- menerima dan setuju dengan adanya sikan perda. kebijakan ini, karena manfaatnya besar Sayangnya, agen pelaksana dirasa untuk kesejahteraan sosial. Dinas Sosial masih kurang tegas dan serius dalam berkeinginan dan mulai mampu untuk mengimplentasikan perda. Misalnya, menerapkan program pembinaan kepada ketika para anak jalanan, gelandangan, anak jalanan, gelandangan, pengemis dan pengemis dan pengamen yang telah pengamen. Terdapat beberapa kendala terjaring penertiban, mereka akan yang menghambat proses implementasi, cenderung kembali lagi melakukan kendala tersebut berasal dari aktivitas dijalanan dan tidak diberikan keterbatasan sumber daya yang dimiliki sanksi tegas, padahal dalam perda sudah Dinas Sosial baik anggaran, sarana jelas tertulis sanksi hukuman bagi prasarana maupun manusia. Hal ini pelangaran perda. berimplikasi pada sikap dan Substansi hukum yang sudah cukup kecenderungan Dinas Sosial dalam baik belum diimbangi dengan budaya mengimplementasikan perda. hukum dari aparat penegak hukum dalam Bidang Pemberdayaan Sosial menegakkan perda. Karena ketegasan dan maupun Bidan Rehabilitasi Sosial hanya konsistensi dari Dinas Sosial, Satpol PP, dapat melakukan pelatihan pemberda- Kepolisian serta penyidikan yang yaan tidak lebih dari 5 (lima) kali dalam dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri setahun. Agar tetap melaksanakan Sipil (PPNS) harus dilakukan secara amanat Perda 5/2012, Dinas Sosial

250

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 berkoordinasi dengan Panti Sosial berjalan dengan baik, meski Dinas Sosial Pangudi Luhur, milik Kementerian Sosial dan Satpol PP saling membantu dalam RI. Dinas Sosial tidak lepas tanggung kegiatan operasi penertiban yang jawab dalam melakukan tugasnya di dilaksanakan setiap 1 (satu) bulan sekali, bidang sosial. Anak jalanan, gelandangan, sesuai dengan surat perintah yang pengemis dan pengamen yang tidak dapat dikeluarkan oleh Dinas Sosial. Namun, tertangani oleh Dinas Sosial karena seringkali Dinas Sosial tidak cepat berbagai hal salah satunya keterbatasan tanggap dalam hal pembinaan sumber daya, akan dikirim ke Panti Sosial pencegahan. Pembinaan pencegahan Bina Karya Pangudi Luhur, milik sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat Kementerian Sosial untuk diberikan (2) adalah pemantauan, pengendalian dan pelatihan, pemberdayaan maupun pengawasan. bimbingan lanjutan. Pemantauan, pengawasan dan Ditinjau dari aspek komunikasi pengendalian anak jalanan, gelandangan antar organisasi dan aktivitas pelaksana, pengemis dan pengamen di jalan umum, komunikasi dan koordinasi yang terjadi lebih sering dilakukan oleh Satpol PP. antar pelaksana belum berjalan dengan Terkadang Satpol PP melakukan operasi baik. Koordinasi dalam pembinaan anak penertiban tanpa harus mendapatkan jalanan, gelandangan, pengemis dan surat perintah dari Dinas Sosial, hal ini pengamen dilakukan oleh pelaksana dilakukan agar ketertiban kota tetap utama perda 5/2012 yaitu Dinas Sosial kondusif dan penanganan anak jalanan, Kota Tangerang. Dalam perjalanannya, gelandangan, pengemis dan pengamen tak hanya Dinas Sosial Kota Tangerang segera ditindak. yang dimandatkan, tetapi ada peran Dalam upaya pembinaan anak Satuan Polisi Pamong Praja. Peran Satpol jalanan, gelandangan, pengemis dan PP sendiri lebih banyak kepada pengamen, Dinas Sosial juga memiliki penegakan hukum atas Perda dengan kerjasama dengan Panti Sosial Bina Karya model kerjasama penindakan dengan Pangudi Luhur, milik Kementerian Sosial Dinas Sosial dalam upaya menanggulangi RI dalam hal pembinaan lanjutan. Panti masalah sosial yang ditimbulkan anak sosial ini adalah media pembinaan jalanan, gelandangan, pengemis dan lanjutan bagi anak jalanan, gelandangan, pengamen. pengemis dan pengamen yang bersifat Tidak hanya Satpol PP, keberadaan rehabilitatif seperti tertuang pada perda Panti Sosial Bina Karya Pangudi Luhur 5/2012. Jika kapasitas rumah singgah miliki Kementerian Sosial RI juga turut milik Dinas Sosial telah memenuhi kuota, serta dilibatkan. Masing-masing memiliki maka anak jalanan, gelandangan, fungsi sebagai penegakan hukum dari pengemis dan pengamen akan Perda serta pembinaan lanjutan pasca direkomendasikan untuk mengikuti penampungan sementara dari Dinas pembinaan di Panti Sosial Bina Karya Sosial Kota Tangerang. Pangudi Luhur. Pelaksanaan koordinasi dan Poin terakhir dari indikator untuk komunikasi yang telah dilakukan oleh menilai impelementasi kebijakan adalah Dinas Sosial dengan Satpol PP belum pengaruh dari kondisi lingkungan sosial,

251

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 ekonomi dan politik. Hal tersebut menjadi yang masih memberikan sumbangan atau penting karena tidak hanya uang kepada anak jalanan, gelandangan, implementator saja yang berperan dalam pengemis dan pengamen. mencapai tujuan bersama dalam Perda Padahal, memberikan sumbangan 5/2012. Kondisi lingkungan ekonomi, kepada anak jalanan, gelandangan, politik serta peran dan partisipasi pengemis dan pengamen sama halnya masyarakat juga tentunya menentukan dengan membiarkan mereka hidup implementasi perda ini. dijalan. Larangan terhadap pemberian Fakta terpenting yang menjadi uang dan atau sumbangan dalam bentuk hambatan dalam implementasi perda apapun kepada anak jalanan, 5/2012 terletak pada aspek ekonomi dan gelandangan, pengemis dan pengamen ini politik, diantaranya mereka terpaksa sejatinya telah diatur dalam Pasal 16 ayat untuk mengemis, mengamen maupun (1) Perda 5/2012 yang berbunyi: “Setiap menggelandang karena tidak memiliki orang dilarang memberi uang dan/atau pekerjaan lain untuk memenuhi barang kepada anak jalanan, gelandangan, kebutuhannya sehari-hari. Selain itu pengemis dan pengamen di jalan umum.” terdapat tokoh informal yang Larangan tersebut bertujuan untuk mengendalikan dan mengatur anak memotong hubungan, antara anak jalanan, gelandangan, pengemis dan jalanan, gelandangan, pengemis dan pengamen di Kota Tangerang. Tokoh pengamen kepada masyarakat yang tersebut tak lain adalah preman atau memberikan bantuan secara langsung. koordinator lapangan maupun orang tua Dengan adanya aturan ini, diharapkan sebagai pelaku eksploitasi anak jalanan. jumlah anak jalanan, gelandangan, Tokoh informal ini yang seringkali pengemis dan pengamen dapat berkurang menghambat Satpol PP dan Dinas Sosial akibat tidak adanya penghasilan dari dalam mengimplementasikan Perda hidup menggelandang, mengamen 5/2012. Ketika Satpol PP dan Dinas Sosial maupun mengemis. Pemerintah Kota melakukan operasi penertiban, biasanya Tangerang melalui peraturan daerah ini informasi tersebut sudah diketahui oleh juga serius dalam memberikan sanksi tokoh informal, kemudian mereka bagi pelanggar perda. Hal tersebut menginstruksikan para anak jalanan, tercantum dalam Pasal 18 ayat (2) yang gelandangan, pengemis dan pengamen memasukkan ketentuan pidana yang agar tidak turun ke jalan untuk sementara berbunyi: “Pelanggaran atas ketentuan waktu. sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 Fakta lain yang menjadi ayat (1) dipidana dengan pidana penghambat dalam implementasi perda kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau 5/2012 ini ada pada lingkungan sosial, denda paling banyak Rp 5.000.000 (Lima seperti minimnya dukungan masyarakat Juta Rupiah).” terhadap perda 5/2012. Kemungkinan ini Implementasi dari ketentuan pidana muncul disebabkan karena sikap ini agak sulit untuk dilaksanakan, karena dermawan atau rasa kemanusiaan yang memang tidak semua orang menyadari masih tinggi dari masyarakat Kota dampak dari uang dan atau barang yang Tangerang, sehingga banyak masyarakat mereka berikan kepada anak jalanan,

252

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 gelandangan, pengemis dan pengamen. Badan Pusat Statistik. 2016. Kota Sifat kedermawanan masyarakat justru Tangerang Dalam Angka Tahun dapat menjadikan anak jalanan, 2016. Kota Tangerang: Badan Pusat Statistik. gelandangan, pengemis dan pengamen Badan Pusat Statistik. 2017. Kota malas untuk bekerja. Selain itu, dampak Tangerang Dalam Angka Tahun yang akan terlihat tentunya adalah 2017. Kota Tangerang: Badan kebiasaan untuk hidup mengemis, Pusat Statistik. mengamen dan atau menggelandang Creswell, John W. 2014. Research Design dalam memenuhi kebutuhan hidupnya Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, akan selalu bergantung kepada orang lain dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. yang dimana secara tak langsung juga Dunn, William N. 2000. Pengantar Analisa berimplikasi pada bertambahnya Kebijakan Publik. Yogyakarta: masalah-masalah sosial karena Gadjah Mada Press. merebaknya kehidupan jalanan yang Edward III, George C. 1980. Implementing tentunya jauh dari kata tertib. Public Policy. Washington DC: Congressional Quarterly Press. Simpulan Friedman, Lawrence M. 2011. Sistem Hukum Perspektif Ilmu Sosial, Berdasarkan penjelasan keenam Bandung: Nusa Media. variabel tersebut menunjukkan bahwa Friedrich, Carl J. 1963. Man and His perwujudan dan impementasi dari Perda Government. Newyork: McGraw- 5/2012 masih belum berjalan secara Hill. optimal. Beberapa catatan penting Hidayat. 1978. Peran Sektor Informal permasalahan yang menjadi akar dari dalam Perekonomian Indonesia. Jakarta: Majalah Ekonomi dan kendala-kendala yang ada tentunya Keuangan Indonesia. Vol.XXVI, membutuhkan perbaikan sehingga No.4. hambatan-hambatan yang ada baik dari https://dinsos.tangerangkota.go.id , yang sisi internal maupun eksternal diakses pada 7 Maret 2018. implementator berkurang dan akan https://www.pressreader.com/indonesia membawa dampak baik dengan /jawa- tercapainya tujuan bersama yaitu pos/20160228/28154799497038 6 di akses pada tanggal 2 Juni keteraturan sosial dan ketertiban umum. 2018. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kota Tangerang Tahun 2016. Referensi Kementerian Sosial RI. 2011. Profil Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penyandang Masalah Penelitian Suatu Pendekatan Kesejahteraan Sosial Indonesia. Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Jakarta: Kemensos. Mazmanian, Daniel A and Paul A. Sabatier. 1983. Implementation and Public Policy. USA: Scott Foresman and Kebijakan, Manajemen Kebijakan). Company. Edisi Ketiga, Revisi 2011. Penerbit Nugroho, Riant. 2011. Public Policy PT. Elex Media Komputindo. (Dinamika Kebijakan, Analisis Jakarta.

253

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2012 tentang Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan, Pengemis dan Pengamen. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1980 tentang Penanggulangan Gelandangan dan Pengemis. Suharto, Edi. 2006. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung: Refika Aditama. Syaukani, dkk. 2004. Otonomi Daerah dalam Negara Kesatuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta: P.T. Raja Grafindo. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta. Sulistyani, Ambar Teguh. 2004. Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik: Teori, Proses, dan Studi Kasus. Yogyakarta : C A P S. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.

254

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Pembingkaian Berita Kericuhan Aksi Demonstrasi pada Peringatan 20 Tahun Reformasi di Media Daring

Tiara Kharisma Pranata Humas Arsip Nasional RI

Abstract: Demonstration action on the 20th anniversary of reforms stained by chaos (21/05/2018) became an issue highlighted by various media, including online media. The aim of this paper want to know the framing of this news in online media with a certain frame that potentially influences audience perception. In this paper, the author uses qualitative research methods and framing analysis concepts from Robert N. Entman to analyze how suarakarya.id and okezone.com as online media was framing the incident of unrest that occurred during student demonstrations on the 20th anniversary of reform. The results show that a similar unrest incident about the 20th anniversary of reform can be framed and constructed by the media differently. Suarakarya.id further highlighted that the repressive actions of the policies are the source of the problem and okezone.com highlight the provocative actions of students who are the source of a problem in unrest incident of demonstrations 20th anniversary of reforms. Key words: Framing; News, Demonstration; Online Media.

Abstrak: Aksi demonstrasi pada peringatan 20 tahun reformasi yang diwarnai kericuhan (21/05/2018) menjadi isu yang banyak disorot oleh berbagai media, termasuk media daring. Tulisan ini disusun untuk mengetahui pembingkaian berita kericuhan tersebut di media daring yang berpotensi mempengaruhi persepsi khalayak. Di dalam tulisan ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dan konsepsi analisis framing dari Robert N. Entman untuk menganalisis bagaimana media daring suarakarya.id dan okezone.com membingkai peristiwa kericuhan yang terjadi saat demonstrasi mahasiswa pada peringatan 20 tahun reformasi. Hasilnya menunjukkan bahwa suatu peristiwa yang sama tentang kericuhan demonstrasi peringatan 20 tahun reformasi dapat dibingkai dan dikonstruksi oleh media secara berbeda. Suarakarya.id lebih menonjolkan bahwa tindakan represif aparat kepolisian lah yang menjadi sumber permasalahan dan okezone.com menonjolkan tindakan provokatif mahasiswa lah yang menjadi sumber permasalahan kericuhan demonstrasi peringatan 20 tahun reformasi. Kata kunci: Pembingkaian; Berit; Demonstrasi; Media Daring.

Pendahuluan Tahun 2018 ini, Indonesia sudah kental dengan aksi demonstrasi memasuki tahun ke-20 era reformasi. mahasiswa yang mulai terjadi sejak Momentum reformasi yang tepatnya jatuh Soeharto menyatakan bersedia untuk pada 21 Mei 1998 menjadi peristiwa yang dipilih kembali sebagai presiden setelah kerap diingat bangsa Indonesia, karena Golongan Karya kembali memenangkan menjadi sejarah baru berakhirnya masa Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 1997 orde baru. Kala itu, gerakan reformasi (Kompas.com, 2018). menjadi penyebab utama Soeharto jatuh Meskipun peristiwa reformasi dari kekuasaannya. Gerakan ini sangat telah berlalu dua dasawarsa lalu,

255

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 semangat reformasi masih diingat dan menilai isu atau aksi demonstrasi digelorakan oleh rakyat Indonesia. Untuk tersebut (Eriyanto, 2007). mengingat momentum tersebut tak Atas paparan tersebut, melalui jarang berbagai kegiatan dilakukan dari tulisan ini penulis tertarik untuk tahun ke tahun untuk memperingati dan membahas pembingkaian berita di media mengingatkan semangat momentum daring tentang kericuhan yang terjadi reformasi. Seperti halnya pada tahun pada aksi demonstrasi mahasiswa saat 2018 ini, ada berbagai kegiatan yang peringatan 20 tahun reformasi di silang dilakukan berbagai kelompok masyarakat Monas. Peneliti akan melakukan analisis guna memperingati momentum reformasi pembingkaian (framing) ini dengan yang memasuki usia 20 tahun, salah menganalisis berita yang dimuat di satunya adalah helatan aksi demontrasi suarakarya.id dan okezone.com. Berita yang dilakukan mahasiswa di depan yang diproduksi suarakarya.id berjudul silang Monumen Nasional (Monas) pintu “Ironi 20 Tahun Reformasi: Demo HMI barat yang lokasinya tak jauh dari istana MPO Jakarta. (21/5/2018). Sebut Jokowi Ingkar Janji Disambut Aksi demonstrasi peringatan 20 Tindakan Represif Aparat Keamanan” tahun reformasi yang dilakukan oleh (suarakarya.id, 2018). Sedangkan berita kelompok mahasiswa di silang Monas ini yang diproduksi okezone.com berjudul cukup menjadi sorotan masyarakat dan “Demo HMI Peringati 20 Tahun Reformasi media massa, dikarenakan aksi di Istana Ricuh, 7 Mahasiswa Luka-Luka” demonstrasi ini menyebabkan sejumlah (okezone.com, 2018). mahasiswa pendemo terluka. Bahkan Pada tulisan ini, penulis pemberitaan media beberapa tidak hanya menggunakan analisis framing untuk menyoroti mengenai mahasiswa yang mengetahui bagaimana peristiwa yang terluka, tetapi juga membahas tindakan sama tentang kericuhan yang terjadi pada petugas keamanan yang represif. aksi demonstrasi mahasiswa saat Pemberitaan-pemberitaan mengenai aksi Peringatan 20 tahun reformasi demonstrasi dengan berbagai sudut dikonstruksi oleh media massa. Adapun pandang mewarnai media massa berbagai rumusan masalah dari penelitian ini yaitu lini, termasuk media massa daring. Berita- bagaimana framing berita di media daring berita tersebut merupakan produk media tentang aksi demonstrasi mahasiswa massa yang disusun dengan sebuah pada peringatan 20 tahun reformasi di kerangka tertentu untuk memahami silang Monas. realitas yang terjadi ketika demonstrasi terjadi. Ketika meliput aksi demonstrasi, pekerja media dimungkin-kan membuat Tinjauan Teori bingkai tertentu, di mana aksi Framing Media demonstrasi dapat diberitakan dengan Goffman merupakan yang pertama cara tertentu melalui seleksi informasi memiliki perhatian pada framing sebagai dan penonjolan isu, sehingga bentuk komunikasi dan mendefinisikan mempengaruhi bagaimana khalayak framing sebagai "skema penafsiran" yang memungkinkan individu untuk "mencari,

256

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 memahami, mengidentifikasi dan label" (Nabi dan Oliver, 2009). Pendapat para kejadian atau pengalaman hidup ahli pun menunjukkan bahwa konten (Goffman, 1974 dalam Cissel, 2012). media atas suatu isu atau peristiwa dapat Konsep framing media ini juga penting memainkan peran yang sangat penting karena menawarkan alternatif terhadap dalam membangun, membentuk dan paradigma lama yang dipandang memperkuat persepsi suatu peristiwa “objektivitas dan bias”. Hal tersebut tentu yang disajikan dalam berita (Fahmy, membantu kita memahami efek 2010). Framing sendiri merupakan suatu komunikasi massa, dan menawarkan pendekatan yang melihat bagaimana alternatif penelitian yang berharga bagi realitas itu dibentuk dan dikonstruksi praktisi komunikasi (Tankard, Jr.,2001). oleh media. Proses pembentukan dan Gagasan utama dalam framing konstruksi realitas itu, hasil akhirnya adalah khalayak akan dipandu dalam adalah adanya bagian tertentu dari suatu kerangka jurnalistik ketika realitas yang lebih menonjol dan mudah membaca berita (McQuail, 2010). Pada dikenal sehingga dapat berpotensi untuk kajian komunikasi massa, framing secara mempengaruhi bagaimana khalayak umum merujuk pada proses di mana menilai isu atau peristiwa (Eriyanto, pemaknaan diberikan kepada sebuah 2007). narasi dari isu politik atau pertistiwa

Isu/ peristiwa Gambar 1. Gambaran framing media (telah diolah penulis dari Eriyanto, 2016) Penilaian/persepsi

Dalam framing ini, media akan akhirnya dapat menentukan bagaimana berusaha untuk diberitakan membingkai realitas realitas dengan kericuhan aksi demonstrasi Khalayak sosial sedemikian rupa, agar realitas mahasiswa pada peringatan 20 tahun khalayak terhadap tersebut dapat dipahami dan dikonstruksi reformasi hadir di mata khalayak. dengan bentuk dan pemaknaan tertentu Framing memang tak lepas dari sebuah membac (McQuail, 2010). Misalnya cara pada framing tertentupandangan untuk meng etahui bagaimana media terhadap kericuhan yang terjadi cara pandang yang digunakan jurnalis isu/ peristiwa pada aksi demonstrasi mahasiswa saat ketika menyeleksi isu dan menulis berita. peringatan 20 tahun reformasi, media Akan tetapi, framing juga berkaitan a berita berpeluang cukup (frame besar untuk / dengan bingkai) proses produksi berita, kerangka memengaruhi dan menarik khalayak kerja dan rutinitas suatu institusi media terhadap suatu isu demonstrasi. Media (Eriyanto, 2007). membentuk realitas aksi demonstrasi dengan penekanan-penekanan perspektif Metodologi Penelitian tertentu yang dikemas dalam berita, Framing merupakan penelitian sehingga terlihat lebih menonjol dan pada tentang bagaimana pemberitaan media

257

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 dapat memengaruhi khalayak melalui suarakarya.id dan okezone.com pemilihan berita yang diangkat oleh dikarenakan penulis melihat bahwa media dan seberapa penting berita kedua media daring ini memiliki tersebut dipublikasi baik melalui “kedekatan” tersendiri dengan salah satu pencetakan, penyiaran atau penayangan partai politik. Di mana tiap partai politik (Nabi & Oliver, 2009). Dalam yang “dekat” dengan kedua media daring menganalisis pembingkaian berita tersebut berada di dalam barisan kericuhan aksi demonstrasi mahasiswa pendukung pemerintahan saat ini. pada peringatan 20 tahun reformasi, Adapun perangkat konsep framing yang penulis menggunakan paradigma digunakan adalah perangkat framing yang konstruksionis. Paradigma konstruksionis digagas Robert N. Entman. di sini memiliki penilaian bahwa Perangkat framing Entman ini fakta/peristiwa dalam berita adalah hasil digunakan untuk menggambarkan proses konstruksi; media adalah agen seleksi dan menonjolkan aspek tertentu konstruksi; berita bukan refleksi dari dari realitas oleh media. Di mana bentuk realitas, tetapi hanyalah konstruksi dari penonjolan ini dapat beragam, seperti realitas; wartawan bukan pelapor, tetapi penempatan satu aspek informasi lebih ia adalah agen konstruksi realitas; etika, menonjol dibandingkan yang lain, lebih pilihan moral, dan keberpihakan mencolok, melakukan pengulangan wartawan adalah bagian integral dalam informasi yang dipandang penting atau produksi berita; nilai, etika dan pilihan dihubungkan dengan aspek budaya yang moral peneliti menjadi bagian integral dianggap akrab di benak khalayak. Di dalam penelitian; dan khalayak samping itu, dalam menganalisis frame mempunyai penafsiran tersendiri atas berita dapat dideteksi pula dari kata berita (Eriyanto, 2007). kunci, metafora, konsep, simbol, atau citra Penulis menggunakan metode yang ada dalam suatu narasi berita penelitian kualitatif untuk menganalisis (Eriyanto, 2007). Konsepsi framing dari dan mencermati strategi seleksi, Entman menekankan analisis pada empat penonjolan, dan tautan fakta dalam berita hal yaitu: yang lebih bermakna, lebih menarik, lebih berarti atau lebih diingat dalam suatu berita (Sobur, 2006). Melalui metode penelitian kualitatif ini, penulis berusaha untuk memberikan makna data berupa kata-kata yang teridentifikasi dalam konsep framing tertentu yang selanjutnya peneliti akan menerjemahkannya untuk menjabarkan framing yang tergambar dalam berita (Neuman, 2011). Unit analisis dalam tulisan ini adalah berita tentang aksi demonstrasi mahasiswa pada peringatan 20 tahun reformasi yang ditayangkan di

258

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Tabel 1. Konsepsi Framing Robert Entman (Eriyanto, 2007) Perangkat framing Hal yang Dianalisis

Define problems Bagaimana peristiwa atau isu dipahami oleh (pendefinisian masalah) wartawan? Ini menjadi bingkai yang paling utama (master frame) Diagnose cause Siapa yang dianggap sebagai aktor suatu peristiwa? (memperkirakan penyebab Penyebab di sini dapat berarti apa (what) atau siapa masalah) (who) Make moral judgement Nilai moral apa yang disajikan/dipakai untuk (membuat keputusan moral) menjelaskan masalah, melegitimasi atau mendeligitimasi suatu tindakan? Treatment recommendation Penyelesaian apa yang ditawarkan untuk mengatasi (Menekankan penyelesaian) masalah atau isu? Jalan apa yang ditawarkan dan harus ditempuh untuk mengatasi masalah?

Hasil dan Pembahasan reformasi sebagai suatu wujud perlakuan Frame suarakarya.id represif polisi selaku petugas keamanan kepada mahasiswa selaku pendemo. Ada beberapa alasan mengapa berita di suarakarya.id dibingkai bahwa yang menjadi sumber masalah adalah polisi. Pertama, aksi demonstrasi ditekankan pada terjadinya tindakan kekerasan yang dilakukan polisi kepada pendemo. Ini terlihat pada kata kunci yang disajikan dalam judul berita, di mana polisi yang bertindak represif menjadi sumber masalah. Di samping itu, pada kalimat Suarakarya.id hanya menayangkan satu pembuka, penekanan tindakan represif berita tentang kericuhan aksi aparat kepolisian juga ditonjolkan, demonstrasi mahasiswa pada peringatan dengan menyatakan bahwa “....Pengunjuk 20 tahun reformasi pada pukul 12.15 wib rasa ada yang dipukul, ditendang dan (22/05/2018) atau sehari setelah ditangkap”. demonstrasi dilakukan yang berjudul Kedua, situasi aksi demonstrasi “Ironi 20 Tahun Reformasi: Demo HMI diberitakan bertentangan dengan yang MPO Jakarta Sebut Jokowi Ingkar Janji diharapkan karena adanya tindakan Disambut Tindakan Represif Aparat”. kekerasan petugas. Hal ini terlihat pada

pemilihan kata “Ironi 20 Tahun Pendefinisan Masalah Reformasi” pada judul berita. Penggunaan Suarakarya.id mengidentifikasi majas dengan pemilihan kata ironi ini peristiwa kericuhan aksi demonstrasi menunjukkan sindiran halus bahwa mahasiswa pada peringatan 20 tahun 259

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 seharusnya kekerasan tidak terjadi pada bertindak represif menghadapi peristiwa aksi demonstrasi mahasiswa mahasiswa. Lima mahasiswa sempat pada peringatan 20 tahun reformasi. ditangkap, sementara beberapa orang Ketiga, simbol yang digunakan dalam foto dibawa ke rumah sakit karena bentrokan berita menunjukkan salah satu wujud dengan aparat Polres Jakarta Pusat dan tindakan kekerasan polisi kepada salah Polda Metro Jaya” Di samping itu, pada seorang pendemo. Foto berita penggalan kalimat berita lain, ditekankan menonjolkan aparat kepolisian yang pula pernyataan dari pihak pendemo sedang menendang salah seorang bahwa pihak kepolisian tidak hanya pendemo, di mana dalam saat yang sama bertindak represif terhadap mahasiswa pendemo juga dipegang oleh aparat yang menyuarakan kebebasan kepolisian lainnya. Keempat, proporsi berpendapatnya, tetapi dinilai telah sumber berita lebih banyak yang memuat melanggar prosedur yang ditetapkan perwakilan pendemo yang merasa telah Kepala Kepolisian Republik Indonesia memperoleh perlakuan represif dari (Kapolri). Bahkan untuk menonjolkan aparat kepolisian. Meskipun terdapat bahwa mahasiswa sebagai korban dalam sumber berita dari pihak kepolisian, peristiwa ini, kutipan pernyataan Ketua tetapi konten informasi tidak berusaha Komisi Hukum Pengurus Besar Himpunan mengimbangi apa yang sebenarnya Mahasiswa Islam, Muhtar Yoga juga turut terjadi di lapangan. Kutipan pernyataan memuat tempat di mana wawancara dari pihak kepolisian hanya memuat dilakukan, yang digambarkan sebagai lokasi dan jumlah pendemo serta salah berikut: “Sesungguhnya Kepolisian tidak satu kegiatan pendemo yang melakukan saja telah mengesampingkan apa yang pembakaran ban. Tetapi alasan tindakan diamanatkan oleh konstitusi, tetapi juga yang diambil oleh aparat kepolisian tidak telah melangar Protap Kapolri Nomor 1 dimuat dalam berita ini. Tahun 2010,” ujar Yoga ketika menjenguk pengurus dan kader HMI Cabang Jakarta yang mengalami luka-luka di RS Tarakan”. Penafsiran Penyebab Masalah Berdasarkan perangkat pertama Evaluasi Moral yang dibingkai dalam framing (pendefinisian masalah), maka Berita berita kericuhan aksi demonstrasi Dalam berita yang dimuat dalam mahasiswa pada peringatan 20 tahun suarakarya.id, teridentifikasi bahwa reformasi yang dimuat dalam penilaian moral terhadap polisi sebagai suarakarya.id teridentifikasi bahwa polisi pelaku adalah tidak pantas dilakukan dan atau aparat keamanan dipandang sebagai dianggap telah menyimpang dari pelaku dan mahasiswa atau pendemo prosedur yang ditetapkan. Di sisi lain sebagai korban. Letak permasalahan penilaian moral terhadap mahasiswa terjadinya situasi yang tidak kondusif saat yang berdemonstrasi sebagai korban terjadinya demonstrasi berada di pihak dipandang sebagai pihak yang berusaha aparat keamanan atau polisi. Hal ini dapat memperjuangkan kepentingan rakyat. Ini teridentifikasi dari penekanan kalimat terlihat pada bagian berita yang berita yang menyatakan: “Kepolisian menonjolkan bahwa mahasiswa

260

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 berdemonstrasi untuk menuntut pemenuhan janji politik Presiden Joko Penyelesaian yang ditekankan Widodo dan pergantian pejabat di bidang Pada penghujung berita yang keamanan dan intelejen yang dianggap dimuat suarakarya.id teridentifikasi telah lalai sehingga aksi teror marak bahwa wartawan menonjolkan jalan atau terjadi belakangan ini. Hal ini terlihat penyelesaian yang dipilih untuk dalam pernyataan: “Ada tiga tuntutan menyelesaikan masalah adalah dengan yang disampaikan massa aksi. Pertama, mengusut ke jalur hukum atas tindakan mereka meminta Presiden Joko Widodo represif yang dilakukan oknum polisi. Hal mencopot Kapolri Jenderal Tito tersebut terlihat pada kalimat: “Pasca Karnavian terkait adanya aksi teror yang kejadian tersebut, Komisi Hukum PB HMI terjadi belakangan ini. Kedua, massa telah berkordinasi dengan Kepolisian meminta Jokowi mengganti Kepala BIN Resor Jakarta Pusat guna meminta Budi Gunawan. Ketiga, massa menuntut pengusutan tindakan represif yang Jokowi-JK mundur dari jabatannya karena dilakukan oleh oknum aparat dinilai gagal menjalankan tugas”. kepolisiannya”. Penyelesaian ini dipilih tak lain kepolisian sebagai pelaku dan berada di sebagaimana yang telah teridentifikasi posisi yang salah. Oleh karenanya pada perangkat framing sebelumnya, diperlukan jalur hukum untuk bahwa berita tentang kericuhan aksi memproses oknum kepolisian yang telah demonstrasi mahasiswa pada peringatan bertindak represif. 20 tahun reformasi yang dimuat suarakarya.id memandang bahwa pihak Frame okezone.com

Pendefinisan Masalah Berdasarkan berita yang dimuat dalam okezone.com, peristiwa kericuhan aksi demonstrasi mahasiswa pada peringatan 20 tahun reformasi mendefiniskan kericuhan demonstrasi sebagai tindakan mahasiswa yang memprovokasi aparat keamanan dan mengarah pada tindakan yang tidak sesuai aturan. Meskipun kata kunci yang digunakan dalam judul berita Okezone.com hanya menayangkan satu mengarahkan bahwa pihak mahasiswa berita tentang kericuhan aksi ada yang terluka, tetapi konten informasi demonstrasi mahasiswa pada peringatan yang dimuat dalam berita lebih dominan 20 tahun reformasi pada pukul 03.57 wib menunjukkan bahwa tindakan mahasiswa (22/02/2018) yang berjudul “Demo HMI yang telah memprovokasi aparat Peringati 20 Tahun Reformasi di Istana kepolisian lah yang menyebabkan Ricuh, 7 Mahasiswa Luka-Luka”. kericuhan terjadi.

261

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Ada beberapa alasan mengapa pendemo tidak memasuki area yang berita okezone.com mendefinisikan dibatasi kawat barier. Ketiga, foto berita kericuhan demonstrasi sebagai tindakan yang disajikan menonjolkan bentuk upaya mahasiswa yang memprovokasi aparat penahanan diri polisi agar tidak keamanan dan mengarah pada tindakan terprovokasi oleh mahasiswa yang yang tidak sesuai aturan, pertama konten berhasil melewati kawat barier dan informasi lebih banyak memuat kronologi menghalangi petugas keamanan untuk dan alasan mengapa aparat keamanan memadamkan api yang berasal dari atau polisi harus bertindak. Dalam berita pembakaran ban. Jika dilihat dari foto dimuat bahwa kericuhan berawal dari berita yang dimuat di suarakarya.id dan tindakan mahasiswa yang tak sesuai okezone.com, keduanya menggunakan dengan aturan, mulai mendorong water sumber foto yang sama, yaitu dari antara. barier ke arah jalan sehingga kawat Kendati demikian, pada saat konstruksi terdorong ke arah jalan, pendemo realitas kericuhan demonstrasi menjadi menginjak-injak kawat barier. Kemudian sebuah berita, ternyata pemilihan foto pendemo melakukan pembakaran ban yang ditampilkan oleh tiap media daring dan polisi berusaha memadamkan, tetapi berbeda dan tiap foto memiliki makna dihadang oleh mahasiswa bahkan ada penonjolan isu tertentu sesuai dengan yang menggunakan bambu dan aksi bingkai berita yang dikonstruksi. dorong-mendorong tak terhindarkan. Hal Dari pendifinisian masalah ini, tersebut sebagaimana kutipan berita: dapat dimaknai bahwa konten informasi “Argo menambahkan, pukul 16.25 WIB okezone.com menyiratkan bahwa jika mahasiswa membuat barikade mahasiswa tidak bertindak provokatif membentuk border membakar dua buah dan bertindak sesuai dengan aturan maka ban sepeda motor yang telah mereka kericuhan antara mahasiswa sebagai bawa menggunakan bensin yang dibawa pendemo dengan aparat keamanan tidak di dalam plastik. Polisi mencoba akan terjadi. mematikan api, namun dihadang oleh mahasiswa. Ada yang menggunakan Penafsiran Penyebab Masalah bambu sehingga anggota terprovokasi, Berdasarkan perangkat pertama lalu terjadi aksi dorong-dorongan dan framing (pendefinisian masalah), maka terjadi kericuhan,” ujarnya.” berita kericuhan aksi demonstrasi Kedua, proporsi pemuatan sumber mahasiswa pada peringatan 20 tahun berita hanya memunculkan pihak reformasi yang dimuat dalam kepolisian, tidak ada perwakilan okezone.com teridentifikasi bahwa pendemo atau mahasiswa yang dimuat tindakan mahasiswa sebagai pendemo dalam kutipan berita. Ini menunjukkan dianggap sebagai pelaku dan polisi yang bahwa berita dalam okezone.com lebih berusaha menjaga keamanan dan menekankan pada penjelasan atau alasan ketertiban selama beralangsung terjadinya kericuhan karena tindakan demonstrasi dianggap sebagai korban provokatif mahasiswa dan sebagai upaya dalam kericuhan yang terjadi ketika pernyelamatan dari polisi agar api demonstrasi. Letak permasalahan pembakaran ban segera padam dan terjadinya kericuhan saat terjadinya

262

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 demonstrasi berada di pihak mahasiswa. penilaian moral terhadap mahasiswa Hal ini dapat teridentifikasi dari sebagai pelaku dinilai salah dan tidak penekanan kalimat berita yang seharusnya dilakukan oleh para pendemo menyatakan: “Pukul 16.00 WIB sehingga dianggap menjadi sumber mahasiswa mendorong water barier ke permasalahan yang memicu tindakan arah jalan sehingga kawat barier provokatif dan kericuhan. Meskipun pada terdorong ke jalan dan mulai menginjak berita ini juga menjelaskan bahwa injak kawat barier,” kata Argo dalam terdapat pihak mahasiswa sebagai keterangan tertulis, Selasa (22/5/2018). pendemo yang mengalami luka-luka, Argo menambahkan, pukul 16.25 WIB tetapi ada penekanan yang menyiratkan mahasiswa membuat barikade bahwa hal tersebut terjadi karena membentuk border membakar dua buah tindakan mahasiswa yang terlebih dahulu ban sepeda motor yang telah mereka melakukan tindakan provokatif dan di bawa menggunakan bensin yang dibawa luar aturan, sebagaimana kutipan berita: di dalam plastik. Polisi mencoba “Memperingati 20 tahun reformasi, mematikan api, namun dihadang oleh sebanyak 25 orang yang tergabung dalam mahasiswa. HMI Majelis Pertimbangan Organisasi Ada yang menggunakan bambu (MPO) melakukan aksi demostrasi di sehingga anggota terprovokasi, lalu Monumen Nasional (Monas) tepatnya di terjadi aksi dorong-dorongan dan terjadi depan silang Monas Barat pada Senin 21 kericuhan,” ujarnya.” Informasi-informasi Mei 2018, kemarin. Dari tujuh orang itu yang dimuat dalam berita tersebut, mengalami luka-luka akibat terlibat menunjukkan bahwa jika mahasiswa bentrok dengan aparat kepolisian setelah tidak memulai dengan tindakan yang di kegiatan aksi itu sudah mengarah ke luar aturan (menginjak-nginjak kawat pembakaran ban di jalanan.” barier, membakar ban dan menggunakan Di sisi lain penilaian moral bambu), maka pihak kepolisian tidak terhadap polisi yang dipandang sebagai akan terprovokasi dan kericuhan korban adalah sebagai wujud pertahanan demonstrasi dimungkinkan untuk diri polisi dari berbagai tindakan dihindari. Ini berarti bahwa mahasiswa provokatif mahasiswa dan upaya untuk sebagai pendemo dianggap sebagai aktor menjaga agar situasi demonstrasi tetap atau pelaku sumber permasalahan aman serta tidak meluas atau memasuki terjadinya kericuhan aksi demonstrasi wilayah terlarang. Ini terlihat pada bagian mahasiswa pada peringatan 20 tahun berita yang menonjolkan bahwa: “Kabid reformasi. Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono menjelaskan, semula pada Evaluasi Moral yang dibingkai dalam pukul 15.10 WIB mahasiswa mencoba Berita mengarah ke istana, namun dapat Pada berita yang ditayangkan di okezone.com, teridentifikasi bahwa dilakukan penyekatan, sesuai prosedur melewati water barier dan beton. diarahkan ke Taman Pandang. Setelah itu Sebagian berdiri di atasnya. Argo mereka orasi tetapi di sisi luar jalan menambahkan, pukul 16.25 WIB

263

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 mahasiswa membuat barikade aparat keamanan dianggap sebagai membentuk border membakar dua buah korban, tetapi pihak yang mengalami ban sepeda motor yang telah mereka luka-luka adalah mahasiswa atau bawa menggunakan bensin yang dibawa pendemo, jalan penyelesaian yang di dalam plastik. Polisi mencoba ditawarkan adalah dengan memberikan mematikan api, namun dihadang oleh perawatan dan pengobatan dan setelah mahasiswa “Ada yang menggunakan itu mahasiswa diperbolehkan pulang bambu sehingga anggota terprovokasi, dalam arti tidak melanjutkan atau lalu terjadi aksi dorong-dorongan dan menindaklanjuti aksi demonstrasi yang terjadi kericuhan,” ujarnya.” telah terlalui. Ini terlihat dalam kutipan berita: “Sebanyak tujuh orang mahasiswa Penyelesaian yang ditekankan mengalami luka, dan dibawa ke RSUD Dalam mengidentifikasi Tarakan, Jakarta Pusat. Setelah diberikan penyelesaian masalah yang ditekankan perawatan dan pengobatan para dalam berita yang dimuat di okezone.com, mahasiswa diperbolehkan pulang.” peneliti mendeteksinya pada bagian Berdasarkan hasil analisis berita tentang penghujung berita. Dimana tidak aksi demonstrasi mahasiswa pada menunjukkan upaya lanjutan yang peringatan 20 tahun reformasi yang dilakukan akibat kericuhan, tetapi lebih ditayangkan di suarakarya.id dan menekankan kepada pembubaran dan okezone.com yang dibedah dengan aksi demonstrasi dianggap sudah selesai. menggunakan konsepsi framing Robert N. Kendati demikian tidak dipungkiri juga Entman, maka penulis meringkas terdapat informasi yang memuat bahwa pembingkaian berita tersebut sebagai dalam kericuhan ini, meskipun polisi atau berikut:

Tabel 2. Ringkasan Perbandingan Frame Berita Suarakarya.id dan Okezone.com

Perangkat framing Suarakarya.id Okezone.com

Define problems (pendefinisian Sumber masalah adalah polisi yang Sumber masalah adalah mahasiswa masalah) berlaku represif yang bertindak provokatif dan tidak sesuai aturan Diagnose cause Polisi atau aparat keamanan Mahasiswa sebagai pendemo (memperkirakan penyebab dipandang sebagai pelaku dan dipandang sebagai pelaku dan polisi masalah) mahasiswa atau pendemo sebagai atau aparat keamanan sebagai korban korban terjadinya kericuhan terjadinya kericuhan Make moral judgement Tindakan polisi tidak pantas Tindakan mahasiswa adalah (membuat keputusan moral) dilakukan dan dianggap telah provokatif dan tidak seharusnya menyimpang dari prosedur yang dilakukan pada saat demonstrasi. ditetapkan. Tindakan polisi adalah bagian upaya Tindakan mahasiswa berusaha dari pengamanan situasi demonstrasi. memperjuangkan kepentingan rakyat. Treatment recommendation Mengusut ke jalur hukum tindakan Peristiwa yang terjadi saat (Menekankan penyelesaian) represif oknum polisi demonstrasi dianggap sudah selesai dan mahasiswa yang terluka diobati serta diperbolehkan pulang 264

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Kesimpulan mahasiswa yang terluka sudah Berdasarkan hasil analisis yang telah memperoleh perawatan dan diizinkan dilakukan, maka dapat disimpulkan untuk pulang. Kutipan narasumber pun bahwa sudut pandang dan frame berita hanya bersifat tunggal, dari pihak yang ditayangkan di suarakarya.id kepolisian. berbeda dengan yang ditayangkan di Berdasarkan hal tersebut, okezone.com. Frame berita suarakarya.id menunjukkan bahwa meskipun kedua lebih menonjolkan bahwa aparat media daring ini memiliki “kedekatan” kepolisian sebagai pihak pelaku yang tersendiri dengan salah satu partai politik memunculkan sumber permasalahan dan yang berada dalam barisan pemerintahan mahasiswa dinilai sebagai korban dalam saat ini, tetapi dalam mengonstruksi kericuhan aksi demonstrasi peringatan 20 suatu berita dapat berbeda-beda. Ini tahun reformasi. Suarakarya.id pun menunjukkan bahwa bukan hanya memotret bahwa tindakan yang ideologi dan rutinitas organisasi media dilakukan aparat kepolisian adalah hal yang mempengaruhi bingkai pembe- yang salah. Meskipun dalam berita yang ritaan, tetapi ada hal lain yang turut andil ditayangkan suarakarya.id mencoba dalam memproduksi berita seperti bersikap netral dengan mengutip kerangka kerja, rutinitas dan skema pernyataan dari tiap pihak (polisi dan wartawan dalam memaknai suatu mahasiswa), tetapi proporsi pemuatan peristiwa (Eriyanto, 2007). Adapun saran informasi didominasi oleh kutipan yang dapat disampaikan yakni, bagi setiap narasumber perwakilan mahasiswa. media massa termasuk media daring, Kutipan pernyataan dari pihak kepolisian meskipun memiliki kerangka tertentu pun hanya memuat lokasi dan jumlah dalam memproduksi berita, tetapi pekerja pendemo serta situasi pendemo yang media (newswork) tetap harus berusaha melakukan pembakaran ban. Tidak menyajikan berita sesuai dengan kaidah menngangkat kronologis kericuhan jurnalistik, menjalankan fungsi sosial terjadi. media massa dan tidak mengedepankan Berbeda dengan frame berita yang popularitas atau aspek komersial dari ditonjolkan okezone.com, di mana lebih suatu produksi berita. Sedangkan bagi menonjolkan bahwa mahasiswa sebagai khalayak, kiranya harus disadari bahwa pihak pelaku yang bertindak provokatif, realitas dalam suatu berita telah melalui sehingga memunculkan sumber proses konstruksi, sehingga harus lebih permasalahan dan aparat kepolisian jeli dan hati-hati dalam menilai suatu dianggap sebagai korban yang berusaha peristiwa yang dimuat dalam berita. menjaga stabilitas keamanan dan Penelitian ini juga masih dapat ketertiban saat demonstrasi. Okezone.com dikembangkan dengan menggunakan lebih menitikberatkan bahwa tindakan perspektif teori konstruksi sosial atas mahasiswa yang provokatif ini memicu realita untuk mengkaji bagaimana kericuhan terjadi. Meskipun dalam berita kontruksi berita kericuhan aksi juga disampaikan bahwa terdapat demonstrasi peringatan 20 tahun mahasiswa yang terluka, tetapi pada reformasi terjadi di lingkaran newswork penghujung berita ditekankan bahwa tiap media.

265

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

8/05/22/338/1901049/demo-hmi- Referensi peringati-20-tahun-reformasi-di- Cissel, M. (2012). Media framing: a istana-ricuh-7-mahasiswa-luka-luka comparative content analysis. The Elon Sobur, Alex. (2006). Analisis Teks Media: Journal of Undergraduate Research in Suatu Pengantar untuk Analisis Communications. Vol. 3, No. 1 Hal 67- Wacana, Analisis Simiotik, dan Analisis 77. http://www.elon.edu/docs/e- Framing. Bandung: Remaja web/ Rosdakarya. academics/communications/research Suarakarya.id. (2018). Ironi 20 Tahun / vol3no1/08cisselejspring12.pdf. Reformasi: Demo HMI MPO Jakarta Eriyanto. (2007). Analisis Framing: Sebut Jokowi Ingkar Janji Disambut Konstruksi, Ideologi dan Politik Media. Tindakan Represif Aparat Keamanan. Yogyakarta: LkiS Pelangi Aksara. Diakses 15 Juli 2018 di Eriyanto. (2016). Framing Media. Dipetik http://www.suarakarya.id/detail/701 dari Paparan Mata Kuliah Perspektif 47/Ironi-20-Tahun-Reformasi-Demo- dan Teori Komunikasi Massa pada 16 HMI-MPO-Jakarta-Sebut-Jokowi- November 2016. FISIP UI. Ingkar-Janji-Disambut-Tindakan- Fahmi, Shahira. (2010). Contrasting visual Represif-Aparat frames of our times: A framing analysis Tankard, Jr. James W. (2001).The of English- and Arabic-language press Empirical Approach to the Study of coverage of war and terrorism. Journal Media Framing. In Stephen D.Reese, of the International Communication Oscar H.Gandy, Jr., August E.Grant. Gazette 72(8) hal 695–717. Diakses (Eds). Framing Public Life: pada 15 Juli 2018 di Perspectives on Media and Our http://journals.sagepub.com/doi/abs Understanding of the Social World, hal /10.1177/1748048510380801 95-105. New Jersey: Lawrence Kompas.com. (2018). 21 Mei 1998, Erlbaum Associates, Inc. Saat Soeharto Dijatuhkan Gerakan Reformasi... Diakses pada 15 Juli 2018 di https://nasional.kompas.com/read/2 018/05/21/06480851/21-mei-1998- saat-soeharto-dijatuhkan-gerakan- reformasi?page=all Mc Quail, D. (2010). Mass communcation theory. London: Sage Publication. Nabi, R L. dan Oliver, M. B. (2009). The sage handbook of media process and effects. United States of America: sage Publication. Neuman, W. L. (2011). Social research methods: qualitative and quantative aproaches, 7th edition. Alih bahasa: Edina T. Sofia. Jakarta: PT. Indeks. Okezone.com. (2018). Demo HMI Peringati 20 Tahun Reformasi di Istana Ricuh, 7 Mahasiswa Luka-Luka. Diakses 15 Juli 2018 di https://news.okezone.com/read/201

266

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Dekonstruksi Makna Maskulinitas pada Trend Korea Pop (K-POP) Sebagai Praktik Identitas Remaja

Ulviana Restu Handaningtias, Ika Ariana Indriyany, Husnan Nurjuman Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Abstract: The development of Korean pop music culture which is increasingly prevalent throughout the world has brought an ideological change. The new ideology brought by the Korean Pop boyband directs its fans to the reinterpretation of the concept of "masculinity". Masculinity which was previously only associated with the appearance of "manly" or maleness and was represented by the male body and of course by its gender has now developed into a representation that includes symbolic aspects. So this study aims to find out how the meaning of masculinity constructed by boyband k-pop. The method used in this study is a qualitative descriptive method with a cultural studies approach. The result of this study is the reinterpretation of masculine marks carried out by teenagers to produce a complete self- understanding of the adolescent as a sign interpreter even though the sign itself is unstable and not all parts are constructed by awareness in adolescents, however, teenagers project each sign in accordance with the truth that he believes. Keywords: Deconstruction of Masculinity; Korean Pop; Teenage Identity Practices

Abstrak: Perkembangan budaya musik Korean pop yang semakin marak diseluruh belahan dunia telah membawa sebuah perubahan ideologi. Ideologi baru dibawa oleh boyband Korean Pop tersebut mengarahkan pada fansnya terhadap pemaknaan ulang konsep “maskulinitas”. Maskulinitas yang sebelumnya hanya dikaitkan dengan kesan “manly” atau kelaki-lakian dan direpresentasikan oleh tubuh laki-laki dan tentunya oleh gendernya kini berkembang menjadi representasi dengan menyertakan aspek-aspek simbolik. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana makna maskulinitas yang dikonstruksi oleh boyband k-pop. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan cultural studies. Hasil dari penelitian ini ialah pemaknaan ulang tanda maskulin yang dilakukan oleh remaja menghasilkan self- understanding yang utuh pada diri remaja tersebut sebagai penafsir tanda walaupun tanda itu sendiri tidak stabil dan tidak seluruh bagian dikonstruksi oleh kesadaran dalam diri remaja, akan tetapi, remaja memproyeksikan setiap tanda sesuai dengan kebenaran yang diyakininya. Kata kunci: Dekonstruksi Maskulinitas; Korean Pop; Praktik Identitas Remaja

Pendahuluan demam K-Pop (Korean Pop). Korean Pop Perkembangan industri hiburan atau disingkat K-Pop adalah genre musik merupakan salah satu tanda modernitas yang diciptakan oleh industri hiburan yang menggambarkan kesamaan Korea selatan yang dimulai sejak tahun kebutuhan manusia akan hiburan (Fun), 1992. K-Pop yang populer saat ini adalah makanan (Food), dan Fashion. Industri sekumpulan penyanyi dan penari yang hiburan yang menunjukkan peningkatan disebut Boyband atau Girlband yang signifikan salah satunya adalah industri bernyanyi sekaligus menari. selama musik. Indonesia mengalami fenomena lebih dari satu dasawarsa terakhir.

267

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Hiburan yang berasal dari negeri Ginseng produksi pesan dan cara komunikasi yang tersebut tidak hanya populer tetapi juga dilakukan oleh fans. mendorong fanatisme penggemarnya Ketiga, perubahan ideologi. hingga sampai tingkat ekstrem. Budaya Ideologi baru dibawa oleh boyband musik pop, atau Korean Pop menjadi tersebut, ideologi yang mengarahkan genre yang populer. Sebagai salah satu pada fansnya terhadap pemaknaan ulang genre hiburan musik tanah air yang konsep “maskulinitas”. Maskulinitas yang populer, K-Pop memiliki jutaan sebelumnya hanya dikaitkan dengan penggemar fanatik baik laki-laki maupun kesan “manly” atau kelaki-lakian dan perempuan. Demam K-Pop menimbulkan direpresentasikan oleh tubuh laki-laki tidak hanya dampak sosial, tetapi juga dan tentunya oleh gendernya kini ekonomi. Fenomena ini tidak hanya berkembang menjadi representasi bertahan tetapi justru meluas memasuki dengan menyertakan aspek-aspek berbagai ranah kebiasaan dan simbolik (uliviana, 2010). Identitas mempengaruhi kebutuhan manusia kolektif laki-laki dipahami juga sebagai Indonesia. Pengaruh yang cukup identitas individu, batas antara keduanya signifikan dirasakan adalah adanya tidak jelas dan kabur seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat, yaitu: semakin semunya kondisi objektif yang Pertama, tren kuliner. Kuliner korea menentukan pemaknaan maskunilitas dengan mudah masuk ke dalam kebiasaan bagi laki-laki. makan masyarakat Indonesia, saat ini, Hall dan Stewart menyatakan tidak ada satupun masyarakat Indonesia bahwa dalam penetrasi budaya Pop, yang tinggal di kota besar yang tidak permasalahannya ada dalam budaya anak kenal dengan kimchi, bulgogi, bibimbap, muda, adanya interaksi antara teks dan sebagai kuliner Korea yang populer. audiens, dimana aspek-aspek lain dalam Pelaku bisnis melihat hal ini sebagai kehidupan remaja (misalnya; politik, peluang pasar yang baik, dan saat ini hubungan keluarga, norma sosial, moral dapat dilihat meningkatnya jumlah dan sebagainya) tidak berpengaruh restoran dengan cita rasa Korea atau dalam interaksi mereka dengan budaya booth-booth yang menjual masakan korea pop. Lebih jauh, storey (2003) disudut Mal atau jalanan kota besar. menyatakan bahwa: “...budaya musik pop Kedua, tren fashion. Fashion –lagu, majalah, konser, festival, komik menjadi salah satu industri massa yang wawancara dengan bintang dan menarik keuntungan cukup signifikan. sebagainya- membantu memantapkan Penjualan baju-baju, pernak-pernik, rasa identitas di antara remaja”. Hal ini kosmetik, gadget khas Korea menarik memberikan pemahaman bahwa anak minat tidak hanya remaja tetapi juga muda/ remaja mengalami perubahan masyarakat secara umum. Tidak berhenti identitas dalam hubungannya dengan hanya sampai pada tren fashion produksi budaya pop, baik dalam bentuk perubahan juga terjadi pada ranah bahasa lagu, hasil wawancara, dan saat ini pergaulan yang dipengaruhi oleh kosa menyesuaikan dengan perkembangan kata Korea, ideologi, dan perubahan teknologi digital, termasuk ke dalam

268

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 produksi budaya pop adalah video clip, membangun identitas remaja laki- vlog, instagram, tweet, dan sabagainya. laki di Indonesia. Perubahan makna laki-laki yang Penelitian dengan tema laki-laki disimbolkan oleh boyband k-pop dan representasinya dalam ruang sosial menumbuhkan ideologi baru mengenai masyarakat belum banyak dikupas. kelaki-lakian atau maskulinitas. Ideologi Umumnya kajian gender hanya berbicara tersebut membuka ruang sosial baru tentang perempuan dan luput untuk untuk menempatkan remaja dengan melihat masalah laki-laki dan bagaimana identitas laki-lakinya yang dibangun dekonstruksi makna yang terjadi berdasarkan aspek-aspek yang berkaitan dengan identitas laki-laki. dikonstruksikan oleh boyband k-pop. Penelitian ini berusaha untuk mengurai- Identitas inilah yang kemudian menjadi kan bagaimana makna dikonstruksikan wacana menarik untuk ditelaah, dengan dan menjadi identitas kelompok. Bila pertanyaan bagaimana makna maskuli- suatu kelompok diwakili dengan makna nitas dikonstruksikan, dikonsumsi, dan tertentu maka pemahaman utuh didekonstruksikan oleh penggemar K-Pop masyarakat yang mengikutinya akan perempuan dan bagaimana identitas membedakannya dengan kelompok maskulin terbentuk melalui konstruksi lainnya. Makna maskulinitas yang tersebut. kajian yang berkaitan dengan dibangun oleh simbolisasi boyband k-pop gender umumnya hanya melihat menciptakan ruang sosial baru bagi perempuan sebagai objek penelitian, akan ideologi laki-laki. Dengan memahami hal tetapi luput untuk melihat bahwa laki-laki tersebut, masyarakat akan terbiasa untuk pun termasuk kedalam objek penelitian melihat fenomena sebagai sebuah upaya kritis yang menarik. Penelitian yang untuk membangun satu ruang sosial yang menggunakan tema laki-laki dan baru dan dapat menanggapinya dengan representasinya dalam kehidupan sosial kritis. masyarakat belum banyak dikupas, Penelitian ini juga memberikan dengan demikian hasil penelitian ini gambaran bagaimana makna yang dapat digunakan untuk mengembangkan dikonstruksikan membangun identitas penelitian dengan tema laki-laki dan remaja laki-laki. Hall menyatakan bahwa representasinya dalam ruang sosial dalam pemahaman budaya pop, identitas masyarakat. remaja dibangun dengan mengabaikan Penelitian ini secara sederhana aspek-aspek norma, keluarga, moral. bertujuan untuk: Dengan demikian tercipta identitas 1. Menjelaskan bagaimana makna timpang yang mengikuti kebutuhan maskulinitas yang dikonstruksi hasrat dan tren. Dengan demikian, hasil oleh boyband k-pop. penelitian ini ditujukan untuk 2. Menjelaskan bagaimana membangun kesadaran (awareness) dan konstruksi makna maskulin pemikiran kritis bagi masyarakat dikonsumsi oleh penggemar K-Pop Indonesia khususnya remaja untuk perempuan. bersikap kritis dalam mengikuti tren dan 3. Menjelaskan bagaimana mampu mengambil keputusan yang lebih dekonstruksi makna tersebut

269

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 bijak dalam membangun identitas menawarkan model tiga dimensi untuk dirinya. menggambarkan reproduksi makna, Wacana tidak hanya dapat yaitu: 1. Teks (tuturan, pencitraan visual digunakan untuk telaah bahasa tetapi atau gabungan ketiganya); 2. Praktik juga untuk semua fenomena sosial. kewacanaan yang melibatkan Wacana berusaha untuk menguraikan pemroduksian dan pengonsumsian teks; tanda dan makna yang dibawanya. Makna 3. Praktik sosial. Dalam penelitian ini tanda bukan sesuatu yang tetap dimensi teks yang digunakan adalah melainkan terus menerus berubah. Storey pencitraan visual, yang meliputi semua (2003) menyatakan bahwa wacana dapat tanda visual yang ditampilkan oleh digunakan untuk memahami fenomena boyband k-pop di setiap video yang sosial sebagai pengonstruksian diproduksinya. Dimensi praktik sosial kewacanaan karena pada prinsipnya berkaitan dengan proses konsumsi teks semua fenomena sosial bisa dianalisis yang dilakukan oleh fans dan proses menggunakan piranti analisis wacana. pemaknaan ulangan tanda dan simbol Fenomena dianggap sebagai wacana yang maskulin yang dikonstruksikan oleh tidak pernah tuntas atau selesai dan boyband tersebut. makna tidak pernah tetap melainkan Budaya musik pop dianggap mengikuti perubahan masyarakat dan sebagai budaya yang tumbuh dari identitas kelompok yang dibawanya. subkultur yang dikambangkan oleh anak Teori wacana menolak anggapan muda/ remaja sebagai upaya mereka bahwa “realitas” yang ada disekitar kita merefleksikan masalah seksual dan mempunyai struktur yang stabil dan tidak emosional (storey, 2003:92). Musik pop taksa. Seolah-olah masyarakat, kelompok, mengandung “realisme emosional” tempat kita berada, dan identitas secara pemuda dan pemudi dan objektif merupakan fakta-fakta yang telah mengidentifikasikannya dengan ditetapkan (storey 2003:63). Wacana representasi kolektif dan menggunakan- mempunyai tiga funsi yaitu; 1). Fungsi nya sebagai fiksi pengarah. Fiksi simbolik identitas, 2). Fungsi hubungan atau yang bagaikan dongeng dan mengarahkan relasional, 3). Fungsi ideasional. Dalam pemuda/pemudi untuk membentuk dan setiap analisis wacana, terdapat 2 dimensi menyusun kembali gambaran mental penting yang tidak dapat diabaikan, yaitu: tentang dirinya sediri dan lingkungan peristiwa komunikatif dan tatanan sosialnya. wacana. Kedua dimensi ini digunakan Storey (2003) menyatakan bahwa untuk menjelaskan bagaimana bahasa dalam musik pop, Hall dan whannell juga dalam bentuk majalah, film, video, dan mengidentifkasi cara-cara dimana remaja sebagainya digunakan, serta bagaimana menggunakan cara berbicara, berpakaian, konfigurasi semua jenis wacana yang tempat pergi untuk menjaga jarak dari digunakan oleh unit-unit sosial dalam orang dewasa. Hall menggambarkan gaya kehidupan manusia dan masyarakat. berpakaian sebagai “suatu seni pop Setiap peristiwa penggunaan minor” untuk mengekspresikan perilaku bahasa merupakan peristiwa komunikatif kontemporer (storey, 2003:93). Seni pop yang terdiri atas tiga dimensi. Fairclough menjadi wadah ekspresi sekaligus

270

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 pengarah remaja dalam membentuk pertanyaan dengan penjelasan yang lebih lingkungan sosialnya dan membedakan terperinci mengenai gejala sosial yang dirinya dengan orang dewasa. dimaksud dalam permasalahan penelitian Budaya musik pop yang menjadi yang bersangkutan. fokus penelitian ini adalah adalah Korean Cultural studies adalah sebuah Pop (K-Pop). K-Pop merupakan salah satu formasi diskursif yang berisi kumpulan bagian dari Korean Wave yang meluas gagasa, citra, dan praktik yang hingga ke Eropa dan Amerika disekitar menyediakan cara-cara untuk berbicara tahun 2000-an. Korean Wave adalah tentang, menyediakan bentuk-bentuk bentuk kebudayaan Korea Selatan yang pengetahuan dan tingkah laku yang dikemas sedemikian rupa, merupakan diasosiasikan dengan, suatu topik, rancangan pemerintah korea untuk aktivitas sosial atau wilayah institusional memperbaiki citra korea di mata negara tertentu dalam masyarakat (Barker, lain (Nurina, 2014). Korean wave terdiri 2005:7). Cultural studies mengeksplorasi dari berbagai macam seperti misalnya berbagai bentuk kekuasaan, termasuk budaya musik yang dikenal dengan k-pop, didalamnya adalah gender, ras, kelas, drama yang populer dengan k-drama, kolonialisme, dan sebagainya yang korean food, dll. Kpop mulai merambah ditanamkan dalam nilai-nilai, keyakinan- global diakhir tahun 90-an ditandai keyakinan, kompetensi-kompetensi, dengan munculnya boyband seperti HOT rutinitas hidup, dan bentuk perilaku khas dan girlband Baby V.O.X (Lie, 2012) yang lainnya yang menjadi kebiasaan dalam memulai ekspansi ke China dan Jepang, suatu kelompok sosial. baru diikuti oleh wilayah Asia lebih luas Peneliti melakukan pengamatan serta Eropa dan Amerika. melalui panca indera pada telkshow yang berlangsung di televisi swasta. Komponen Metode yang di observasi meliputi; penampian Metode yang digunakan dalam host perempuan, tema acara, properti penelitian ini adalah metode deskriptif yang digunakan, dan bahasa yang kualitatif dengan pendekatan cultural digunakan dalam percakapan talkshow studies. Penelitian kualitatif tidak tersebut. teknik observasi difokuskan mencari atau menjelaskan hubungan, untuk mendesripsikan dan menjelaskan tidak menguji hipotesa atau membuat fenomena riset kualitatif yang mencakup prediksi melainkan membuat deskripsi interaksi dan percakapan yang terjadi di yang sistematis, faktual dan akurat. antara subjek yang diteliti. Melalui penelitian kualitatif, peneliti Peneliti melakukan proses tanya dapat mengenali subjek dan merasakan jawab kepada informan yang dianggap apa yang mereka alami dalam kehidupan sebagai pelaku konsumsi teks. Proses sehari-hari, menurut definisi ini tanya jawab dilakukan secara terus penelitian kealitatif menghasilkan data menerus hingga sampai pada titik jenuh. deskriptif secara rinci dari suatu Setiap pertanyaan disusun secara terbuka fenomena yang diteliti. Penelitian ini dan memungkinkan bagi informan untuk bertujuan untuk memberikan gambaran mengembangkan jawabannya sendiri dan suatu gejala sosial tertentu, menjawab

271

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 memperoleh temuan baru terhadap terhadap kedua boyband tersebut. masalah penelitian. Informan terdiri atas Laki-laki dan Juga Studi dokumen digunakan untuk Perempuan untuk memperoleh variasi menginventarisasi data visual yang data yang dibutuhkan dalam proses berasal dari video clip, rekamanan konsumsi dan interpretasi makna. wawancara objek penelitian yaitu Teknik analisa data mengikutii Boyband k-pop, dan referensi lain yang konsep homologi cultural studies, yang dibutuhkan untuk memperkuat deksripsi terbagi atas dua tahap analitik, yaitu: data. 1. Identifikasi kelompok-kelompok Informan penelitian adalah sosial yang terlibat; dan anggota komunitas atau fansclub 2. Inventarisasi dan kategorisasi boyband k-pop EXO dan BTS. Kedua item-item kultural yang disukai boyband ini dipilih berdasarkan rating oleh anggota kelompok sosial kepopuleran di Indonesia, BTS tersebut memperoleh rating tertinggi dan EXO Gambar berikut adalah bagan alur kedua tertinggi. Informan dipilih secara penelitian sesuai dengan tahapan spesifik, dengan tujuan hanya anggota penelitian: komunitas aktif dengan kecenderungan fanatik atau memiliki loyalitas tinggi

Gambar 1 Alur Penelitian

Sumber: observasi penelitian

Tahapan Penelitian: dikategorisasi sesuai dengan 1. Inventarisasi data, yaitu dengan konsep homologi cara mengumpulkan data 4. Analisis data dan Interpretasi sebanyak-banyaknya melalui Data, yaitu upaya untuk observasi dan studi pustaka menguraikan bagaimana proses 2. Kategorisasi data. Yaitu dengan konstruksi, konsumsi dan mengelompokkan data dekonstruksi makna. berdasarkan jenis data, klasifikasi 5. Penarikan kesimpulan dan data, dan identifikasi teks (tanda). penilaian terhadap data yang telah 3. Deskripsi data, yaitu upaya untuk dilakukan analisa data sebelumnya menjelaskan data yang telah 272

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Hasil dan Diskusi dengan jumlah tertinggi adalah “Monster” Data konstruksi makna sebanyak 209 juta penonton dan “Call Me maskulinitas diperoleh melalui observasi Baby” sebanyak 195 juta penonton. secara seksama terhadap Music Video Dalam MV tersebut, penulis (untuk selanjutnya disebut MV) yang mengkategorikan data berdasarkan tanda dibuat oleh BTS dan EXO. MV yang dipilih visual seperti: pakaian yang dikenakan adalah MV dengan penonton tertinggi dalam MV, aksesoris yang melekat pada dalam channel Youtube resmi boyband tubuh, properti yang digunakan dalam tersebut. untuk boyband BTS MV dengan MV, mimik muka dan ekspresi yang jumlah penonton tertinggi adalah “DNA” ditampilkan oleh tokoh dalam MV, warna dengan jumlah 435 juta penonton dan dominan yang digunakan, bahasa tubuh “MIC Drop Remix” sebanyak 306 juta (selain ekspresi muka). penonton. Sedangkan untuk EXO, MV

Tabel 1 Produksi Makna Melalui Tanda Visual MV (Music Video) Nama Boyband BTS EXO K-Pop Tanda Pakaian Pakaian yang digunakan Pakaian yang digunakan dalam MV DNA dan MIC Drop dalam MV Call Me Baby berbeda secara estetik. Pada terinspirasi dari tampilan MV DNA, BTS menggunakan hip hop trendi tahun 70- pakaian casual dengan 80an dengan feel rockstar warna-warni menyala, yang cukup kuat. Personil Celana jeans dengan warna EXO sendiri memiliki style putih, biru muda, dan jaket rambut greasy, pakaian penuh dengan manik-manik. turtle neck, celana jeans Model pakaian yang sobek, jaket kulit, pakaian digunakan lebih chic; jaket berlapis jeans yang body fit, kaos Pada MV Monster, pakaian oblong polos, kemeja satin, yang dikenakan didominasi jersey basket dan seterusnya. oleh warna gelap dan nyaris Pada MIC Drop pakaian tetap serupa. Seluruh anggota casual tetapi dengan warna mengenakan pakaian lebih gelap, yaitu hitam, hijau berwarna hitam berbahan tua, biru tua, merah, dan kulit, dark red dan satin seterusnya. Pakaian yang dengan ukuran ketat. dikenakan pun lebih casual dengan model baggy, jaket longgar, kaos oblong dan celana training. Aksesoris yang BTS senang bermain dengan aksesoris yang sering

273

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 melekat pada warna rambut. Pink, merah, digunakan oleh EXO adalah tubuh blonde, brown, hingga biru anting pada telinga dan mint. Warna rambut dapat bibir, jaket hoodie, kalung dikategorikan sebagai besi, topi, warna rambut aksesoris. yang berbeda – beda Anting dengan beragam tergantung karakter anggota model, cap, bandana, dan EXO sepatu timberland. Properti yang Ledakan, api yang menyala, pada MV Call Me Baby, digunakan dalam serta sinar yang saling properti yang digunakan MV bergantian mendominasi MV adalah mobil sport dengan Mic Drop dan setting tempat setting tempat basement yang berbeda-beda. Tetapi Pada MV Monster, exo pada DNA, warna-warni dan menggunakan properti lebih permainan CGI mendominasi sedikit dan hanya fokus keseluruhan MV. pada tarian dan bagian/part masing-masing anggota. Propoerti tersebut meliputi: mobil terbakar, ular hidup, jam tangan, ruangan dengan meja lengkap. Mimik muka dan BTS senang bermain dengan Pada MV Monster, Exo ekspresi dalam ekspresi muka. Di kedua MV, menampilakan ekspresi MV seluruh personil BTS gahar, sedangkan pada MV menampilkan mimik dengan Call Me Baby, mimik muka pesan yang kuat. Pada MIC yang ditonjollan adalah fun Drop kesan yang muncul dan sedikit sexy. Mimik adalah swag dan kuat. Pada muka anggota EXO akan DNA kesan yang terlihat berubah menyesuaikan adalah muda, fun, ceria, dan koreografi yang ditampilkan. high tech. Warna dominan Mic drop MV menggunakan Pada MV Monster, warna yang digunakan warna gelap sebagai warna yang dominan adalah hitam dominan. dan abu-abu tua. Sedangkan Pada MV DNA warna pada MV Call Me Baby dominan adalah warna-warni warna yang digunakan cerah dibagian awal adalah warna- warni cerah. Dan kemudian berubah menjadi dominasi warna hitam Bahasa Tubuh Gerakan tarian yang Gerakan tarian yang (selain ekspresi ditampilkan memberikan ditampilkan memberikan muka) kesan energetic dan fun. kesan kuat dan tangguh.

274

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Gerakan fokus pada kaki Terdapat banyak gerakan (footwork). akrobatik dan hiptrust serta memperlihatkan otot lengan dan abs. sajikan data yang berkaitan dengan Pada tahap konsumsi, data yang perspektif penggemar atau tahapan akan dianalisis berasal dari akun konsumsi yang dilakukan oleh penggemar (fans) yang memuat informasi penggemar. Akun yang dipilih sifatnya seputar idolanya dengan sudut pandang random, dan tidak terbatas hanya dari subjektif miliknya, data dikumpulkan Indonesia. Teks yang dimaksud adalah melalui tayangan penggemar (fanmade ) semua jenis tulisan yang disampaikan yang disebarluaskan oleh penggemar oleh pemilik akun untuk menjelaskan melalui akun media sosial miliknya opininya terhadap idolanya. Visual yang seperti; youtube, instagram, dan twiter. dimaksud adalah foto/ cuplikan video Dengan demikian diperoleh variasi data yang berkaitan dengan idolanya dan yang tidak hanya terbatas pada perspektif memperkuat opininya terhadap idolanya penggemar perempuan di Indonesia tersebut. Dibawah ini adalah tetapi juga perspektif oleh penggemar ringkasannya: perempuan di dunia. Berikut ini kami

Tabel 2 Konsumsi Tanda oleh penggemar Nama akun Teks yang Visual yang diperlihatkan dituliskan Taebokki Taehyung (BTS V) Foto close taehyung (BTS V), (instagram) has a gaze that mengenakan kaos putih leaves you dipadukan cardigan putih motif mesmerized after a bunga warna hitam. Mengenakan single look. He’s gelang dan kalung beragam being that has the bentuk dan material. world wrapped Mengenakan full makeup. Warna around his little rambut: pirang fingers by just being himself. He’s extremly beautiful inside out you can’t help but to entranced by him Taehmelon Park Jimin is sexy Cuplikan video yang (instagram) and he knows it memperlihatkan jimin (BTS) membuka sebagian kaos yang dikenakannya dan expose sebagian abs kepada audience

275

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

saat konser. Jungkook.land I am not okay. They Foto full body jungkook (BTS), (instagram) are so f****ng mengenakan jaket berwarna beautiful merah kombinasi biru tua, dengan aksesoris seperti seragam tentara kekaisaran. Warna rambut: magenta. Celana panjang warna biru tua (sama dengan warna jaket). Mengenakan anting di telinga kanan. Full makeup. Jimin: mengenakan sweater berwarna biru kombinasi. Kemeja warna pink dan celana panjang warna pink. Anting panjang di telinga kiri. Warna rambut: coklat Namjoon: mengenakan kemeja motif kotak berwarna biru dan merah. Mengenakan anting kecil di telinga kiri. Warna rambut: coklat Adeknyataekook Tidur aja cantik..... Potongan video memperlihatkan (instagram) jungkook (BTS) tidur saat pemotretan berlangsung. Warna rambut: magenta. Mengenakan bandana dan kaos kombinasi cardigan berwarna putih. Kooknut9 Manlyyyyyy Foto jungkook (BTS) (instagram) mengenakan jaket puma berwarna abu-abu, anting bulat di telingan kiri. Wajah menghadap keatas dan mata tertutup. Warna rambut: coklat. Kpop & Chill EXO (All members) Potongan video yang (youtube) sexy momment memperlihatkan momen tertentu yang dianggap oleh fans sebagai momen sexy. Moment tersebut memperlihatkan: menggigit bibir sambil memandang kamera, tarian dengan hiptrust, otot lengan, abs, ekspresi wajah saat menari.

276

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Azzahra Kim EXO handsome Potongan video yang (youtube) ranking 2017 memperlihatkan persepsi fans tentang siapa yang paling tampan secara berurutan. Posisi nomor 1 adalah Sehun. Foto yang ditampilkan memperlihatkan seluruh tubuh, mengenakan blazer berwarna senada dengan celana, dan kaos turtle neck warna hitam. Warna rambut: brunnete, hitam dengan poni menutupi forehead (tetapi terdapat foto dengan rambut disisir kebelakang tanpa menutupi wajah). wajah kecil dan oval, alis tebal, bibir tipis, garis hidung tinggi. Warna kulit putih.

Teks tersebut memperlihatkan hingga warna kulit. Tubuh menjadi bahwa apa yang dilihat oleh representasi dari seluruh imajinasi liar penggemar/fans adalah: bagian tubuh yang dimiliki remaja tentang bagaimana seperti lengan dan perut (abs), ekspresi seorang laki-laki tampil maskulin. wajah termasuk didalamnya dalah Kata yang sering digunakan dalam proses tatapan mata, bibir, posisi tubuh saat foto ini adalah; sexy, manly, beautiful, cantik, tersebut diambil, dan gerakan saat handsome, cute, baby. Kata ini menari. Tubuh adalah wacana tanpa merepresentasikan imajinasi yang akhir. Tubuh adalah representasi dari dimiliki oleh penggemar. Ketika kata sexy seluruh imajinasi manusia. Melalui tubuh yang ditampilkan, fans menggambarkan manusia berekspresi dan melekatkan makna tersebut melalui penggambaran identitas dirinya. Tubuh adalah kumpulan tubuh, yaitu; menggigit bibir, hiptrust, tanda dengan makna yang tak pernah menampilkan abs dan otot lengan, serta ajeg, konstan berubah menyesuaikan mata yang menatap tajam. Untuk kata dengan subjektifitas penafsir. Identitas handsome/ tampan, penanda yang tercipta melalui sekumpulan tanda digunakan adalah bagian-bagian wajah. tersebut. Salah satu anggota BTS bernama Pada teks diatas dapat dilihat Taehyung (juga dikenal dengan nama bagaimana fans merekonstruksi tubuh panggung “V”) dinobatkan sebagai “The kedalam pemaknaan baru. Tubuh dibagi most handsome faces of 2017” kedalam bagian-bagian yang terpisah berdasarkan survey yang dilakukan oleh tetapi menjadi kesatuan makna, garis situs terkenal Chandler selama kurun rahang, garis hidung, leher, bentuk wajah, waktu tertentu. Taehyung memperoleh 2 otot lengan, otot perut (abs), bentuk bibir, juta suara (vote) artinya, ciri wajah yang

277

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 dimiliki oleh Taehyung adalah ciri wajah sebagai penanda maskulin dan laki-laki yang dianggap tampan (ganteng, memproduksi makna baru pada tanda tanpa cela, ideal), dan ciri-ciri ini tersebut. disepakati oleh viewer dari seluruh dunia. Maskulin adalah istilah yang Bagi penggemar BTS terutama Taehyung, dirujuk untuk menyebutkan ciri-ciri hasil ini tentunya menjadi legitimasi seorang laki-laki. Perawakan, bahasa untuk menempatkan wajah taehyung tubuh dan keseluruhan penampilan laki- sebagai standar baru maskulinitas, dalam laki diidentikan dengan ciri-ciri maskulin, hal ini, ketampanan tersebut dapat yaitu; berbadan besar, tegap, berdada dianggap sebagai bagian dari ciri ideal bidang, berotot, garis wajah tegas dengan seorang laki-laki. rahang yang menonjol. Kesan kuat, Begitupun ketika kata Cute yang tangguh dan kasar melekat pada istilah digunakan, maka penanda yang maskulin. Kata maskulin identik dengan digunakan adalah ekspresi wajah dan sosok laki-laki, sehingga walaupun gerakan tubuh yang dianggap seorang perempuan bergaya seperti laki- menggemaskan, salah satu contohnya laki, maka kata yang lazim digunakan adalah bibir, wajah yang tertawa lebar, adalah kata “tomboy” (walaupun dalam bahkan termasuk penggunaan aksesoris beberapa kasus, kata “perempuan seperti kacamata bulat, anting, dan maskulin” juga kerap dijumpai untuk bandana menjadi salah satu tanda yang menyebutkan perempuan yang kuat dan digunakan untuk memberikan tangguh serta bergaya seperti laki-laki). penggambaran tentang kata cute. Tanda Makna maskulin bergeser seiring ini juga berlaku untuk kata baby, pretty. dengan semakin kaburnya batas budaya Kata yang sebelumnya hanya digunakan masyarakat dunia. Maskulin juga sering untuk menggambarkan fisik dan digunakan untuk menggambarkan ciri- visualisasi perempuan kini digunakan ciri khas seorang laki-laki dan memiliki secara luas untuk laki-laki, walaupun kata variasi yang berbeda-beda bergantung yang digunakan sama, akan tetapi pada budaya dan tradisi setempat. memiliki makna yang berbeda apabila Misalnnya, jenggot sebagai ciri laki-laki digunakan sebagai penanda perempuan. pada budaya timur tengah tidak akan Perbedaan ini dikarenakan adanya upaya ditemui pada budaya timur lainnya, atau pemaknaan ulang yang dilakukan kemampuan berkuda sebagai syarat sah penggemar boyband k-pop terhadap kata menjadi laki-laki pada suku asia tengah, tersebut agar sesuai dengan tanda yang yang tidaklah sama dengan ciri laki-laki ditampilkan oleh boyband tersebut pada suku asia tenggara yang umumnya melalui sudut pandang subjektif fans. berladang. Walaupaun demikian, diantara fans itu Remaja memaknai kata maskulin sendiri, terdapat kesepakatan bersama melalui berbagai tanda dan simbol yang terhadap makna kata dan tanda yang dikonstruksi oleh informasi dan ditampilkan. Kesepakatan inilah yang visualisasi yang diyakininya. Tanda dan kemudian menjadi pembenaran bagi simbol yang telah dikonstruksi tersebut masyarakat secara umum (di luar fans) diterima sebagai kebenaran yang untuk memahami kata dan tanda tersebut diakuinya, kemudian diimplemntasikan

278

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 kembali kedalam dirinya dan disesuaikan menghasilkan makna baru. Untuk melihat dengan budaya yang melekat dalam proses tersebut, dibawah ini diuraikan dirinya. Dalam proses pemaknaan ulang kembali tanda dan makna maskulinitas tersebut, istilah maskulin mengalami pada versi umum dan versi K-Pop. pergeseran makna kembali dan

Tabel 3 Perbandingan Tanda Maskulin No Aspek Jenis Tanda Versi umum Versi K-Pop 1 Bentuk wajah Bentuk wajah persegi, Bentuk wajah kecil, oval, dengan bentuk rahang dengan garis muka yang kuat dan tegas, leher halus, garis rahang yang tebal, memiliki jambang/ halus, leher yang jenjang, jenggot (memiliki facial tidak memiliki facial hair hair), kulit kasar, bibir (rambut wajah), garis tebal, alis tebal, garis hidung tinggi, mata bulat hidung tinggi dan lebar. kecil dengan double eyelids, bibir plump atau tipis tapi tidak lebar, kulit halus. 2 Bentuk tubuh Tinggi, besar, dada Tinggi, kurus, bahu lebar, bidang, bahu lebar, memiliki bentuk perut lengan dan kaki berotot. dengan otot abs six pack. 3 Gaya rambut Potongan pendek, Potongan pendek dengan berwarna alami, poni, berwarna-warni 4 Warna kulit Coklat Putih 5 Pakaian Jaket kulit, jeans, celana Jaket warna-warni, jeans panjang, kaos berwarna yang disobek, celana gelap, kemeja jeans atau sepanjang mata berwarna gelap, celana kaki/diatas mata kaki sobek, atau pendek diatas lutut, kaos putih atau berwarna cerah, kemeja warna- warni.

279

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Tanda maskulin yang bergeser Fillipina. Peringkat ini dilakukan oleh cukup jauh adalah bentuk wajah, warna Youtube pada BTS MV berjudul Fake Love kulit dan bentuk tubuh. Pada bentuk yang rilis oleh situs youtube pada bulan wajah, garis ideal menjadi garis wajah april tahun 2018. Hal ini memperlihatkan yang halus, bentuk kecil dengan facial massif-nya pengaruh boyband tersebut hair yang minim. Ciri ini melekat pada pada penggemarnya. Penggemar K-Pop komposisi wajah idol boyband k-pop. (Penggemar perempuan disebut Fangirl, Idola-idola dalam K-Pop umumnya sedangkan untuk laki-laki disebut fanboy. memiliki proporsi wajah yang kecil, hal Istilah ini akan digunakan pada ini terkait secara genetika, wajah asia pembahasan selanjutnya) mayoritas memang kecil dengan garis yang halus. adalah perempuan, walaupun tidak Komposisi ideal wajah idola K-Pop juga tertutup kemungkinan jumlah penggemar ditunjukkan dengan garis hidung yang laki-laki yang tidak sedikit di Indonesia. tinggi dengan proporsi tulang pipi yang penggemar perempuan mengembangkan sejajar. Dengan kondisi ideal tersebut kriteria ideal laki-laki yang berasal dari maka wajah idol K-Pop memiliki perspektifnya terhadap idola boyband k- komposisi dan proposisi yang sama, pop. bahkan nyaris mirip antara satu dengan Metafor tidak datang dari kata, lainnya. Kemiripan ini menjadi sebuah melainkan dari imajinasi. Pernyataan penanda adanya kesepakatan bersama Derrida ini menyatakan bahwa imajinasi bahwa wajah ideal adalah sebagaimana merupakan sebagai efek dari difference yang ditampilkan oleh idola-idola itu sendiri yang muncul akibat tersebut. Fans remaja menerima ketegangan antara pembatasan perspektif informasi tersebut secara implisit dan apa dan keterbukaan, antara kejelasan makna adanya, memasukkannya kedalam dan ambiguitas, antara monotomi dan kriteria ideal miliknya sendiri. Secara polisemi, antara stabilitas makna dan langsung remaja melihat dirinya melalui destabilisasi (Al Fayyadl, 2005:163). cerminan idolanya. Ciri-ciri khusus yang Imajinasi remaja mengenai bagaimana dimiliki idolanya menjadi ciri khusus sosok laki-laki mendorong mereka untuk yang harus dimilikinya apabila ingin mengembangkan sendiri kriteria ideal dilihat sebagai laki-laki maskunin versi mengenai laki-laki. kriteria yang idolanya. kemudian mengarahkan mereka pada Remaja era millenium terpapar pergeseran perspektif mengenai perilaku informasi tanpa henti tentang bagaimana laki-laki, tentang apa yang boleh laki-laki harus terlihat dalam dunia K- dilakukan oleh laki-laki dan apa yang Pop, begitupun remaja di Indonesia. tidak boleh dilakukan oleh laki-laki. salah dalam sebuah survei yang dilakukan oleh satu contoh menarik adalah mengenai Youtube, Indonesia berada dalam makna kosmetik/ make up. Penggunaan peringkat 4 dunia sebagai negara paling kosmetik/ make up sampai generasi banyak streaming MV K-Pop BTS melalui tahun 80an dianggap sebagai domain youtube. Peringkat 1 vietnam, peringkat 2 perempuan, atau ranahnya perempuan. United State, peringkat 3 Korean, Produsen pun hanya membuat peringkat 4 Indonesia, peringkat 5 kosmetik/make up dengan visualisasi

280

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 perempuan cantik. Sampai awal tahun membersihkan kulit, mencerahkan, 90an make up masih dipandang sebagai membuatnya tampil flawless, nyaris dunianya perempuan, walaupun seperti wajah yang direkonstruksi oleh kemudian bergeser menjadi salah satu grafik komputer. Penggunaan persiapan penting bagi pelaku hiburan kosmetik/makeup hanyalah sebagai alat untuk tampil lebih menarik diatas bantu untuk menjadikan visualisasi panggung (istilah yang populer adalah tersebut menjadi nyata dan sesuai dengan stage make up). Dan saat ini awal tahun ciri ideal yang telah melekat pada 2000an, kosmetik mulai terlihat wajar boyband k-pop. Kosmetik/makeup tidak dikenakan oleh laki-laki dalam lagi menjadi tanda khas milik kesehariannya dan bukan hanya sekedar perempuan/ feminitas. Pergeseran makna saat diatas panggung. Masyarakat menilai tanda tersebut mendorong produksi penggunaan kosmetik wajar bagi semua tanda oleh kosmetik/makeup tersebut jenis kelamin dikarenakan kebutuhan yang tidak hanya menampilkan kesehatan dan kebersihan. Tidak berhenti perempuan tetapi juga laki-laki sebagai hanya pada asumsi kesehatan dan model dan visualisasi. kebersihan, penggunaan kosmetik Maskulinitas bukan lagi kata yang berasal merambah pada dunia pekerjaan yang dari pemaknaan bersama tanda, menilai penampilan dalam rangking yang melainkan penanda yang berasal dari tinggi. Pria dengan kulit yang bersih, imajinasi remaja itu sendiri dengan tanda cerah, wangi, bersih dan rapi dianggap dan simbolisasi khas yang diadopsi lebih kompeten dibandingkan dengan langsung dari idolanya. Apa yang dilihat pria dengan penampilan yang tidak cerah, remaja melalui visualisasi idolanya tidak putih, penuh dengan jambang dan menjadi sebuah kebenaran bagi remaja kumis yang tidak terawat serta tidak tentang bagaimana seorang laki-laki wangi. Sehingga saat ini kita bisa seharusnya. Tanda tersebut menjumpai kosmetik/makeup yang mengisyaratkan kebebasan indera untuk khusus dijual untuk laki-laki. menerjemahkan makna maskulin yang Penggunaan kosmetik/makeup oleh diproduksi oleh boyband k-pop. Produksi boyband k-pop menjadi sebuah yang tanpa henti dilakukan oleh boyband keharusan. Di semua tayangan boyband k-pop dan menghasilkan upaya k-pop tampil full makeup, pemaknaan ulang yang juga tanpa henti memperlihatkan kulit putih tanpa cela, oleh remaja penggemar boyband k-pop, bibir yang merah/pink, bulu mata dan alis terutama remaja dengan budaya yang yang tebal, warna mata yang unik dan berbeda dengan boyband k-pop yang lain-lain. Visualisasi tentang menjadi idolanya. kesempurnaan ini mendorong remaja Perbedaan budaya tentunya mengembangkan penanda baru dalam menghadirkan pertentangan makna ciri-ciri laki-laki. bukan hanya sekedar tanda, sehingga dalam proses konsumsi menggunakan foundation atau bedak dan yang dilakukan oleh remaja, pemaknaan lipstik tetapi lebih pada gaya hidup (bagi menjadi proses subjektif dan imajiner. laki-laki) yang lebih perhatian pada Budaya memainkan peran penting dalam penggunaan kosmetik untuk menentukan batas dan differensiasi

281

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 makna tanda, sehingga ketika penanda remaja, dan kebingungan untuk maskulin tersebut dikonsumsi oleh mengidentifikasikan apa itu remaja remaja, maka dimulailah proses dijawab oleh tanda-tanda teks dan visual konstruksi ulang dari makna tersebut. yang dibawa sebagai ideologi baru oleh pada subbab sebelumnya telah boyband k-pop. Bahwa remaja saat ini dinyatakan fakta tentang terpilihnya tidak lagi memiliki batasan budaya, ras, salah satu anggota boyband k-pop sebagai dan negara. Semua remaja memiliki “the most handsome faces 2017”, permasalahan yang sama dan dengan mengalahkan aktor-aktor seluruh dunia demikian memiliki sudut pandang yang dengan ciri konvensional. Fakta ini sama dalam memahami masalah tersebut. mengimplikasikan bahwa ciri ideal boyband k-pop menawarkan sebuah maskulin tidak pernah ajeg, selalu ideologi remaja baru yang menghilangkan dinamis dan berubah bergantung pada pembatasan budaya, ras, dan negara. upaya penafsir dalam melakukan Kesimpulan pemaknaan ulang tanda. Peran budaya Pemaknaan ulang tanda maskulin dalam hal ini tidak lagi signifikan, yang dilakukan oleh remaja menghasilkan mengingat voter yang berasal dari self-understanding yang utuh pada diri seluruh dunia yang tentunya berbeda remaja tersebut sebagai penafsir tanda budaya, kebiasaan, tradisi, ras, dan negara walaupun tanda itu sendiri tidak stabil tetapi tetap memilih taehyung (anggota dan tidak seluruh bagian dikonstruksi BTS) sebagai wajah tertampan dunia. oleh kesadaran dalam diri remaja, akan Upaya pemaknaan ulang penanda tetapi, remaja memproyeksikan setiap maskulin yang dilakukan oleh remaja tanda sesuai dengan kebenaran yang penggemar boyband k-pop tidaklah statis diyakininya. Kebenaran yang berasal dan ajeg. Makna mengikuti tanda, dan imajinasinya terhadap penanda maskulin tanda mengikuti makna baru, terus boyband k-pop dan dengan sungguh- menerus sebagai sebuah proses tanpa sungguh makna tersebut henti. Mengulang tanpa memiliki diinternalisasikan kedalam eksistensi kebenaran sejati. Maskulin yang ditandai dirinya. Remaja menjadikan makna dengan representasi tubuh tidak akan penanda sebagai sebuah objek kebenaran sama, seiring waktu, remaja akan kembali yang hadir untuk menjustifikasikan mempertanyakan ulang makna tanda dirinya sendiri baik sebagai remaja tersebut dan membangun ulang makna maupun sebagai laki-laki. maskulin melalui tanda-tanda yang dilihatnya secara imajiner. Subjektifitas Referensi total yang melekat pada pemakanaan Agger, Ben. (2003). Teori Sosial Kritis. tanda maskulin dilakukan oleh remaja Kritik, Penerapan dan Implikasinya. sebagai bagian dari upayanya Kreasi Wacana. Jogjakarta. Al-Fayyadi, Muhammad. (2005). Derrida. mengidetifikasikan dirinya. Remaja Cetakan 1. LkiS. Yogyakarta. dipahami melalui hasrat dan Barker, Chris. (2005). Cultural Studies. perspektifnya pada masalah-masalah Teori dan Praktik. Edisi Kedua. yang menimpanya. “Menjadi remaja” Bentang Pustaka. Jogjakarta. adalah isu penting yang dihadapi oleh

282

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Bungin, Burhan. (2008). Sosiologi komunikasi (teori, paradigma dan diskusi teknologi komunikasi). Kencana Pradana Media Group. Jakarta. Handaningtias, Uliviana RH. (2010). Maskulinitas: Konstruksi Sosial oleh Media Massa. Analisis Wacana Kritis terhadap Fenomena Metroseksual dan Identitas Maskulin dalam Artikel Majalah Cosmopolitan Men. Thesis. Universitas Padjajaran. Bandung. Hall, Stuart; Dorothy Hobson; Andrew Lowe; dan paul Willis. (2011). Budaya Media Bahasa; Teks Utama Pencang Cultural Studies 1972-1979. Jalasutra. Jogjakarta. Moleong, Lexy J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung. Rivers, William L; Jay W. Jensen; Theodore Peterson. (2004). Media massa dan Masyarakat Modern. Edisi Kedua. Prenada Media. Jakarta. Storey, John. Teori Budaya dan budaya Pop. Memetakan landskap konseptual Cultural Studies. Penerbit qalam. Jogjakarta.

283

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Pelembagaan Akuntablitas Sosial dalam Tata Kelola Pemerintahan Desa di Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur

Urbanus Ola, Frans B. Tokan Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Unika Widya Mandira Kupang [email protected], [email protected].

Abstract : The dynamics of village governance through the regrouping process (division and merging of indigenous villages) in Lembata District tend to ignore the socio-historical aspects of the village. The neglect of the socio-historical aspects of the village, raises some interesting issues, such as; waning spirit of cooperation, leadership dualism, formal deliberation, and low level of autonomous participation of society in government and village development. In order to build strong and effective governance, it is necessary to institutionalize social accountability in village government. The institutionalization of this so-called accountability is needed to ensure that village governments work for the people. Institutionalization of social accountability to strengthen village governance is demonstrated through, the process of village chief elections, the direction of governance orientation, and the delibration of village decision-making. The process of institutionalizing social accountability is carried out through collaboration of the values of local democracy with universal democratic value in the administration of village governance. Keywords: Democracy; Social Accountability; Village.

Abstrak : Dinamika tata kelola pemerintahan desa melalui proses regrouping (pemekaran dan penggabungan desa asli) di Kabupaten Lembata cenderung mengabaikan aspek sosio- historis desa. Pengabaian aspek sosio-historis desa, memunculkan beberapa persoalan menarik, seperti; memudarnya spirit gotong royong, dualisme kepemimpinan, deliberasi formalistik, dan rendanya tingkat partisipasi otonom masyarakat dalam pemerintahan dan pembangnan desa. Agar terbangun tata kelola pemerintahan yang kuat dan efektif maka diperlukan pelembagaan akuntabilitas sosial dalam pemerintahan desa. Pelembagaan akuntabilitas soasial ini diperlukan untuk memastikan bahwa pemerintah desa sungguh bekerja untuk rakyat. Pelembagaan akuntabilitas sosial untuk memperkuat tata kelola pemerintahan desa ditunjukan melalui, proses pemilihan kepala desa, arah orientasi penyelenggaraan pemerintahan, dan delibarasi pembuatan keputusan di desa. Proses pelembagaan akuntabilitas sosial dijalankan melalui kolaborasi nilai demokrasi lokal dengan nilai demokrasi universal dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Kata kunci : Demokrasi; Akuntablitas Sosial; Desa.

284

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Pendahuluan relevan dengan penyelenggaraan Jauh sebelum Indonesia merdeka, pemerintahan desa; seperti pola desa-desa di Indonesia telah ada.1 musyawarah, pemilihan pemimpin, sesuai Umumnya desa-desa tersebut oleh kekhasan desa diabaikan. pemerintah kolonial Belanda ditata Musyawarah dalam bersama dengan mempertimbangkan adat istiadat dalam masyarakat desa sebagai sebuah masyarakat.2 Setelah lepas dari model pertanggungjawaban penjajahan, penataan desa telah (accountability) terhadap tindakan dilakukan mengacu pada sejumlah pemerintah hampir tidak dikenal lagi. regulasi.3 Penataan pemerintahan desa Padahal aspek fundamental dalam berdasarkan beberapa regulasi yang interaksi bersama masyarakat desa dilakukan paskah kemerdekaan kurang dengan pemerintahnya adalah mempertimbangkan sejarah asal-usul musyawarah dan gotong royong. Bentuk desa dan adat istiadat yang menjadi spirit akuntabilitas penyelenggaraan eksistensial desa. pemerintahan desa yang dijalankan lebih Setelah diberlakukan peratran mengedepankan model akuntabiltas perundangan tentang desa, setiap daerah penyelenggaraan pemerinatahan versi menerapkannya dengan melakukan negara. Pola pertanggungjawaban regrouping (penggabungan–pemekaran) penyelenggaraan pemerintahan desa desa. Proses regroping desa kurang berpedoman pada pertanggungjawaban memperhatikan sejarah dan sosial budaya keuangan dan pertanggungjawaban desa sehingga nilai kearifan lokal yang pemerintah desa yang diatur dalam Permendagri.4 Penerapan pertanggunjawaban 1 bagian utara itu kurang tepat dimanfaatkan Rafles. Catatan kritis diajukan oleh C.Van Vollenhoven. seperti ini mengindikasikan bahwa 1987. Penemuan Hukum Adat. Jakarta Jambatan. Hal akuntabiltas pemerintahan desa lebih 1-39. Sedangkan Masyarakat Desa dan susunannya mengedepankan pertanggungjawaban lihat. J.H. Boeke. 1971. Batas-Batas dari Masjarakat Indonesia. Jakarta. Bhratara. Tentang susunan administratif. Pada hal konteks Masyarakat Adat yang cukup sistematik diuraikan pemerintahan desa yang dibutuhkan oleh Soerojo Wignjodipoero. Pengantar dan Asas- bukan akuntabilitas administratif semata Asas Hukum Adat. Jakarta Gunung Agung. Hal.87- melainkan akuntabilitas program dan 100. 2 Pengaturan Desa oleh Pemerintah Hindia Belanda akuntabilitas sosial bahkan akuntabilitas mengakui hetorogennya desa di negeri jajahannya moral (Widodo: 2001: 155 -159). ini. desa di Jawa dan Madura (IGO) dan di Luar Jawa Ketika pemerintah desa terus dan Madura (IGOB) mengindikasikan bahwa padazaman colonial Belanda tidakmenciptakan suatu disibuki dengan partanggungjawaban struktur pemerintahan desa yang baru bagi administratif saja maka secara eksplisit masyarakat Desa tetapi mengakui struktur aktivitas pemerintah desa yang tampak pemerintahan. Lihat Zakaria Yando R, , Abitande : Masyarakat Desa di Bawah Rejim Orde Baru, R.Elsam Jakarta. 2000 hal 43. 4 Permendagri yang jadi rujukan Laporan 3 Sampai tahun 2018, tata kelola pemerintahan desa akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, dijalankan berdasarkan 7 regulasi/peraturan per-UU- antara lain: Permen No.113 Tahun 2014 Tentang an. Terminologi Desa dapat dirujuk pada, Pengelolaan Keuangan Desa. Permendagri No.46 Kartohadikoesoemo, Soetardjo, 1984. Desa, Jakarta. Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelaporan dan PN , Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. 285

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 adalah sebagai eksekutor program- namun secara substansial seperti taka program pemerintah supra desa. ada. Program-program yang dijalankan di desa tidak dipertanggungjawabkan kepada Metode masyarakat. Konsentrasi pemerintah Penelitian ini bertujuan untuk lebih tercurah kepada pelaporan mengeksplorasi, mengetahui dan administratif kemajuan dan pencapaian melembagakan akuntabilitas sosial target program kepada instansi supra dalam penyelenggaraan pemerintahan desa yang menggelontorkan program. desa. Guna mencapai tujuan penelitian ini Kondisi seperti ini secara disain metode dalam penelitiaan yang langsung menjauhkan pemerintah dengan dipilih ini adalah kualitatif dengan masyarakatnya. Akibatnya partisipasi pendekatan studi kasus. Penelitian otonom masyarakat desa menurun. kualitatif merupakan metode penelitian Swadaya dan prakarsa masyarakat desa yang bertujuan menemukan dan berkurang. Pemerintah desa fokus menggambarkan fenomena sosial dan menjalankan tugas administratif memecahkan masalah manusia secara birokrasi pemerintahan. Tata kelola sistematik dan mendalam. Menurut seperti ini memposisikan desa sebagai Creswell (2010:20), penelitian kualitatif local self government. Pada hal dari akar merupakan metode penelitian untuk sejarahnya, desa meruapakan negara mini mengeksplorasi dan memahami makna, yang memiliki institusi pemerintahan yang berasal dari sejumlah individu atau sendiri self government community.5 dari sekelompok orang yang dianggap pada desa-desa di Kecamatan Ile Ape menjadi masalah sosial dan kemanusiaan. Lembata Nusa Tenggara Timur lebih Sedangkan pendekatan studi kasus mengedepankan pertanggungjawaban dalam penelitian kualitatif sebagai formal-administratif. pendekatan dengan memusatkan Pertanggungjawaban pemerintah perhatian pada suatu kasus tertentu desa seperti ini dilakuan dalam secara intensif rinci dan mendalam. Itulah penyelenggaraan pemerintahan sebabnya Creswell menguraikan lebih disejalankan dengan pedoman lanjut bahwa studi kasus merupakan pengelolaan program dan keuangan desa strategi penelitian di mana peneliti yang berasal dari pemerintah supra desa. menyelidiki secara cermat suatu program, Pola penyelenggaraan pemerintahan peristiwa, aktivitas, proses, yang seperti ini membentuk relasi pemerintah dilakukan individu atau sekelompok yang timpang. Pemerintah desa kuat ke individu (2012:167) atas tetapi tidak mengakar dalam desanya Penelitian ini di lakukan di Desa sendiri. Pemeritah desa ada secara formal Kolontobo Kecamatan Ile Ape Kabupaten Lembata. Informan penelitian sebagai narasumber tergantung pada pertimbangan peneliti dan lingkup 5 Lihat dan bandingkan pandangan dari : Sutoro Eko,dkk; 2017: Desa Baru Negara Lama. Ygyakarta. masalah dan tujuan penelitian. Informan STPMD dengan pemikran Nurcholis Hanif. 2014. ditentukan dengan metode snowball Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintahan sampling (bola salju), yakni proses Desa. Jakarta. Erlangga. 286

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 penetuan informan berdasarkan informan Hasil dan Diskusi sebelumnya tanpa menentukan Akuntabilitas dan Akuntabilitas Sosial jumlahnya secara pasti. Jumlah informan Istilah akuntabilitas kini bukan kunci tergantung pada keyakinan peneliti menjadi hal baru dalam masyarakat terhadap kecukupan data yang Indonesia. Bersamaan dengan jatuhnya dibutuhkan dalam penelitian. Adapun orde baru dan memasuki orde reformasi informan kunci (key informan) penelitian pada akhir tahun 1998, akuntabilitas adalah pemerintahan desa asli (lewo mulai dipercakapkan sebagai bagian dari puken, belen lewo dan kepala-kepala upaya menata pemerintahan yang suku), pemerintah desa. Informan sebagai patut/baik (good governance). Sebagai nara sumber data dalam penelitian sebuah konsep, akuntabilitas dipahami pemerintah desa(Kades, Ketua BPD), sebagai kewajiban unit organisasi untuk perangkat desa, pemerintah desa asli dan mempertanggungjawabkan pengelolaan masyarakat desa. Informan lainnya dan pengendalian sumbedaya dan adalah tokoh masyarakat. Variabel yang pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan dikaji dalam penelitian ini adalah dalam rangka mencapai tujuan atau Pelembagaan akuntabilitas sosial. standar yang telah ditetapkan.6 Pelembagaan akunabilitas sosial Penalaran tersebut menunjukkan adalah Pengukuhan pola pertanggungan bahwa akuntabilitas dapat berlangsung jawab terhadap tugas dan tanggungjawab dalam suatu relasi sosial organisasional pemerintah desa dalam penyelenggaraan dua sisi atau dua pihak. Relasi tersebut pemerintahan desa dengan aspek- secara operasional terbangun dalam asepeknya: proses pemilihan kepala desa jalinan otoritas. Akuntabilitas dijalankan dan musyawarah desa, mekanisme manakala pada sisi tertentu memiliki pegambilan keputusan. otoritas yang lebih tinggi. Dengan otoritas Teknik pengumpulan data yang lebih tinggi maka berhak menuntut digunakan adalah wawancara mendalam, dan meminta pertanggungjawaban dari observasi-partisipasi dan studi pihak lain yang lebih rendah dan dokumentasi. Observasi-partisipatif mengenakan sanksi bila tindakan dan dilakukan untuk mengamati dan terlibat keputusannya tidak memenuhi standar dalam pemilihan dan perekrutan atau harapan. perangkat desa, musyawarah desa dan Konsep akuntabilitas juga mekanisme pengambilan keputusan. mengacu kepada kemampuan untuk Studi dokumentasi dilakukan melalui menjamin bahwa pejabat publik penelusuran data dan informasi yang bertanggung jawab terhadap relevan dalam literatur dan arsip- perbuatannya, dalam arti bahwa mereka arsip/dokumen yang tersedia pada instansi terkait. FGD dilakukan sebagai 6 Bandingkan: Lembaga Administrasi Negara (LAN); sarana verifikasi dan justifikasi data. yang mengutip The Oxford Advance Leaner’s Teknik analisis yang digunakan adalah Dictionary. Akuntabilitas didefinisikan sebagai required or excpected to give an explanation for analisi kualitatif-ekspolratif- deskriptif. one’s action: Akuntabilitas diperlukanatau diharapkan untuk memberikan penjelasan atas apa yang telah dilakukan.

287

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 dipaksa harus memberitahukan dan ecconomic and social impact and program. menjelaskan tindakan maupun Fokus bidikannya tertuju pada aktivitas keputusan-keputusannya (Charnovits: administratif organisasi yang dapat 2009: 72). Dalam kaitan dengan menumbuhkan keyakinan serta pemerintah, Nisjar (1977: 119) membantu meluasnya tujuan sosial yang mengemukakan bahwa akuntabilitas ingin dicapai (Carino:1993). Itu berarti, sebagai kewajiban bagi aparatur manejer atau pimpinan dalam organisasi pemerintah untuk bertindak selaku juga harus berusaha memuaskan penanggungjawab atas segala tinakan dan kepentingan publik tidak hanya melalui kebijaksanaan yang telah ditetapkan. agen hirarkis organisasi dan eksernal, Terdapat beberapa tipe tetapi langsung menangani pulaprogram- akuntabilitas. Chander dan Plano program yang lebih menguntungkan atau (1982:107) mebagi akuntabiltas dalam memuaskan mereka. lima tipe; yakni, fikal, legal, program, Yudi Latif dan Henry Thomas proses dan akuntabilitas hasil. Berbeda Simarmata (2013:13) mengemukakan dengan Chander dan Plano, Carino bahwa Akuntbilitas sosial menunjuk pada membedakan akuntabilitas dalam empat warganegara yang bekerja bersama, tipe.; yakni; tradisional, managerial, untukmemastikan bahwa pemeritah program dan proses akuntabiltas (Carino: menangani sumberdaya secara bijaksana, 1993:544). Lembaga Administrasi Negara dapat diindra dan diuji (transparan), dan membagi akuntabilitas dalam tiga tipe, menjawab kebutuhan masyarakat. Lebih yakni; akuntabilitas keuangan, manfaat lanjut ditagaskan bahwa dalam dan akuntabilitas prosedural (2000:20 - akuntabilitas sosial masyarakat 22). memastikan bahwa pemerintah bekerja Terkait dengan bentuk dan tipe sungguh untuk rakyat. Proses ini akuntabilitas ini, hal yang paling penting membuat masyarakat mampu mendorong terkait dengan akuntabel tidaknya pemerintah bekerja untuk perkembangan pertangungjawaban dalam sebuah dan kemajuan segenap pihak yang terkait organisasi sangat tergantung pada dalam masyarakat. kepemimpinan dan kepercayaan publik Akuntabilitas sosial ini dapat terhadap tindakan. Pada sisi ini maka terwujud dengan baik dibutuhkan akuntabilitas sosial memegang peranan sejumlah prasyarat pendukung. kunci. Carino mengemukakan bahwa Sukurang-kurangnya terdapat 4 aspek dalam menjalankan tugas tanggung jawab penting yang dibutuhkan. 1). Organisasi pemimpin harus menumbuhkan yang teroganisir baik dan keyakinan serta membantu meluasnya berkemampuan. 2). Kondisi lingkungan tujuan sosial yang ingin dicapai yang mendukung. 3). Sesuai dengan Pandangan ini memberikan konteks kultur. 4). Akses informasi yang pendasaran bahwa akuntabilitas sosial terbuka dan efektif. juga diperlukan. Akuntabiltas sosial (social accountability) mencakup analisis yang berhubungan dengan human Akuntabilitas Sosial dalam Tata Kelola resources accounting dan analyisis of Pemerintahan Desa di Ile Ape Lembata

288

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Kecamatan Ile Ape merupakan ketika Penjajah Dai Nipon masuk dan salah satu dari sembilan kecamatan di mengubah struktur pemerintahan adat. Kabupaten Lembata Provinsi NTT. Walaupun dubah penjajah Jepang namun Kecamatan Ile Ape saat ini memiliki 17 tidak seluruhnya berubah. desa. Kecamatan Ile Ape dimekarakan Pemerintahan berdasarkan pada pada tahun 2006 menjadi dua kecamatan, pemerintahan asli tetap dipertahankan, yaitu Kecamatan Ile Ape dan Kecamatan seperti; pengakuan terhadap eksistensi Ile Ape Timur. Pada awal pembentukan suku-suku utama dalam desa asli. Kabupaten Lembata tahun 1999, Penduduk Desa Kolontobo sebanyak Kecamatan Ile Ape, hanya ada 15 buah 1.524 jiwa dengan jumlah KK sebanyak desa. 7 Jumlah desa dan Kelurahan dalam 345 KK. Pada Tabel 2, tersaji Persebaran Wilayah Kecamtan diKabupaten Lembata Desa di Kecamatan Ile Ape Kabupaten ditampilkan dalam table 1. Tabel 1 Lembata (terlampir). terlampir Pemerintahan desa asli berbasis Namun setelah dilakukan masyarakat adat diinspirasi oleh nilai pemekaran desa beberapa kali maka budaya dan adat istiadat masyarakat terbentuk 11 desa baru (68,75 %) setempat. Dari perspektif sosiologis, nilai sehingga total desa menjadi 26 buah desa. kearifan lokal ini disebut sebagai modal Proses pemekaran ini dapat dikatakan sosial (social capital). Francis Fukuyama bahwa kurang mempertimbangkan aspek (2005: 18); meberikan pengertia modal historis dan adat istiadat desa. Desa-desa sosial sebagai seperangkat nilai atau yang dimekarkan tersebut hanya 3 desa norma informalyang dimiiki bersama oleh yang dipandang mengacu pada aspek suatu kelompok yang memungkinkan historis dan adat istiadat, yakni Desa kerjasama diantara mereka. Aspek-aspek Lamawara di Kecamatan Ile Ape dan Desa modal sosial yang penting adalah, Lamawolo dan Lamau di Kecamatan Ile jaringan sosial, saling percaya, jujur, Ape Timur.8 solider, toleransi. Dalam konteks Desa Kolontobo sebagai obyek pemerintahan di Indonesia, Sutoro Eko studi kasus merupakan salah satu (2004 : 317-325), merkomendasikan desadari 17 buah desa di Kecamatan Ila bahwa perlu diperkuat institusi lokal, Ape Timur. Desa Kolontobo sebelumnya prakarsa lokal dan partisipasi bernama Lewo Ohe. Nama Lewo Ohe masyarakat/warga dalam proses diubah jadi Kolontobo pada tahun 1942; pemerintahan dan pembanguan. Mewadahi forum warga untuk duduk

7 Kabupaten Lembata menjadi kabupaten definitive bersama dan bermusyawarah/deliberasi setelah dikukuhkan dengan UU No. 52 Tahun 1999 berbagai hal yang terpaut dengan tentang Pembentukan Kabupaten Lembata. Sebelum kepentingan bersama. ditetapkan sebagai kabupaten definitive, wilayah Lembata adalah bagian dari Kabupaten Flores Timur Dalam urusan pemerintahan desa dengan status Wilayah Pembantu Bupati. asli (pemerintahan berbasis adat); Suku 8 Ketiga Desa ini merupakan desa asli yang Tede Making sebagai pemegang tampuk digabungkan dengan desa tetangganya ketika dibentuk desa gaya baru. Lamawara digabung kekuasaan utama. Namun dalam praktek dengan Desa Bungamuda. Desa Lamau digabung kesehariannya, Suku Tedemaking dengan Desa Aulesa dan Lamawolo digabung dengan medistribusikan kewenangan kepada Desa Lamatokan. 289

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 beberapa suku agar bersama-sama Pemerintah Desa Kolontobo pada 2 tahun menajalankan roda pemerintahan desa terakhir ini selalu membuat laporan berbasis masyarakat adat. Suku-suku pengelolaan keuangan desa. Untuk tersebut antara lain; Suku Pureklolon, mengerjakan laporan itu dibutuhkan Balawanga, Lamatapo dan suku Matarau. perjuangan ekstra keras. Tenaga Keempat suku ini memiliki peran pendamping desa bahkan konsultan pun tersendiri dalam jalannya pemerintahan dikerahkan untuk membuat laporan- asli/adat di Desa Kolontobo. Keputusan- laporan ini.Kerja keras kepala desa dan keputusan penting dirundingkan dulu perangkat desa ini dipicu oleh sebelum dimusyawarahkan dengan ata persyaratan pencairan keuangan bagi ribu (masyarakat). desa terutama Alokasi Dana Desa (ADD) yang ditetapkan Pemkab Lembata (Dinas Laporan Kinerja Pemerintah Desa Sosial dan PMD). Syarat inilah yang Prinsip utama akuntabilitas adalah mencemeti Pemdes Kolontobo berjuang pertanggungjawaban kepada publik. sungguh-sungguh membuat laporan Untuk itu Pemerintah termasuk kinerjanya. pemerintah desa perlu mepertangggung- Ketika ditelusuri mendalam jawabkan penyelenggaraan pemerintahan diketahui bahwa keras menunaikan kepada masyarakat desa dan kepada kewajiban merampungkan laporan ini pemerintah kabupaten. Tanggungjawab untuk memenuhi akuntabilitas kepada masyarakat dilakukan secara administratif dan prosedural belaka. transparan. Namun transparansi Capaian kerja yang tertuang dalam penyelenggaraan pemerintahan bagi laporan yang sampaikan ke pemerintah masyarakat belum dipandang sebagai Kabupaten Lembata, belum bagian yang penting. Bagi pemerintah diinformasikan secara luas kepada Desa Kolontobo, membuat laporan seluruh warga desa. Sejauh ini warga desa penyelenggaraan pemerintahan kepada yang tahu tentang capaian kerja dan pemerintah supra desa jauh lebi penting. kinerja pemerintah desa masih terbatas Dalam tata kelola pemerintahan desa, pada kalangan tertentu’ seperti; pemerintah desa diwajibkan untuk perangkat desa dan BPD. Bagi pemerintah membuat sekurang-kurangnya 2 laporan desa, laporan kepada instansi supra desa setiap tahun. Kedua laporan itu adalah (1) jauh lebih penting dari pada laporan Laporan Keterangan Penyelenggaraan kepada masyarakat desa. Pelaporan Pemerintahan Desa (LKPPD). Akhir akuntabilitas kinerja seperti ini Tahun (2) Laporan Penyelenggaraan mempertegas arah orientasi pemerintah Pemerintahan Desa (LPPD). LKKPD dan desa dimana pemerintah desa lebih LPPD akhir tahun dikerjakan dan berorientasi kepada institusi pemerintah dilaporkan kepada Camat Ile Ape dan supra desa daripada berorientasi kepada Pemkab Lambata dikerjakan masyarakat desa. Mengelola laporan yang beradasarkan amanat Permendagri cenderung terpaku pada regulasi dan No.113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan panduan seperti inilah yang cenderung Keuangan Desa. tidak melahirkan inovasi dalam penyelenggaraan pemeritahan, terutama

290

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 iklim internal organisasi (Noor, Irwan:84- Merupakan sebuah lapangan kecil, 85). Bahkan untuk kepentingan pelaporan persegi panjang/oval/lingkaran sebagai kepada masyarakat desa cukup diberikan tempat pertemuan, tempat bertandak. dalam bentuk pembuatan baliho atau Pada sekeliling Namang ditanam print out ringkasan lampiran penyerapan beberapa batu dalam posisi vertikal dana desa yang dilapor ke Pemerinta membentuk tempat duduk (bledang) yang Kabupaten.9 Fenomena seperti inilah diperuntukkan bagi tua-tua adat tiap yang ditemui pula di desa penelitian. suku yang beoperan dalam urusan adat dan pemerintahan. Ketiga, Nubanara. Akuntabilitas Sosial di Desa Tempat upacara inti ritual adat. Tempat Akuntabalitas sosial sebagai salah hewan korban disembeli sebagai tanda satu jalan untuk mempertanggung- ikatan perjanjian antara Langit dan bumi jawabkan kepada para pihak terkait unjuk dan kekuatan yang mengatasi diri kerja pemerintah desa. Akuntabilitas manusia. Tempat hunian yang belum sosial ini sesungguhnya dapat dirujuk memenuhi syarat ini disebut sub pada model pemerintahan desa asli. kampong atau Rian. Esensi akuntabilitas sosial dapat di Desa Di Desa Kolontobo tersimpan Kolontobo. Desa Kolontobo sebagai salah sebuah kulit siput yang bisa ditiup seperti satu desa dalam Masyarakat Adat terompet/nafiri disebut Buri. Buri ini Lamholot10 maka sistem pemerintahannya peninggalan/warisan nenek moyang yang asli desa/lkampung/ lewo harus telah barusia ratusan tahun dan memenuhi beberapa syarat. digunakan untuk kepentingan tertentu. Syarat minimal lewo/desa asli Dahulu Buri ini dibunyikan/ditiup oleh adalah, Pertama, Rumah adat. Mulanya nenek moyang sebagai tanda untuk hunian keluarga batih dan berkembang memanggil/menghimpun semua masya- menjadi simbol asal usul persaudaraan rakat.11 Ketika Buri ini ditiup dan dari satu leluhur. Kedua, Namang. mengeluarkan bunyi seperti sirene, maka serta merta masyarakat akan berkumpul 9 Dwi Febri Arifiyanto &Taufik Kurrohman di Namang. Ketika masyarakat sudah Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa di terhimpun di Namang, kepala desa Kabupaten Jember, Jurnal Riset Akuntansi dan asli/pemerintah desa adat; Keuangan. Vol 2 No.3 Tahun 2014. Salah satu kesimpulanya bahwa Peratnggungjawaban kepada menyampaikan hal-hal yang dipandang masyarakat cukup dengan fisik saja sedangkan penting berkaitan dengan masa depan Pelaporan kepada pemerintah tingkat atas dibuat kampong dan kepentingan bersama, sesua dengan Petunjuk Teknis dari Pemerintah Kabupaten. seperti; perang dan damai, batas tanah 10 Lamaholot; sebagai persekutuan masyarakat (nura newa) atau bermusyawarah Adat/etnis yang meliputi Pulau Flores bagian Timur, mufakat tentang hal-hal penting terkait Pulau Adonara, Solor dan Pulau Lembata serta sebagian Kepulauan Alor.Lamaholot. Menurut Simon kampong dan seluruhh masyarakat. Pada Sabon Ola, Secara Leksikal Kata Lamaholot menunjukan pada kawasan tertentu yang banyak ditumbuhi tanaman sorgum. Simon Sabon Ola: 11 Buri ini tidak sembarang dibunyikan/digunakan. Makna dan Nilai Tuturan Ritual Kelompok Etnis Buri di yakini tidak mengeluarkan suara/bunyi ketika Lamaholot di Pulau Adonara, Kabupaten Flores ditiup, bila tidak digunakan untuk kepentingan Timur: Jurnal Humaniora, Vol.21 No.3 Oktober 2009, rakyat seisi kampong atau digunakan oleh orang halm 301. yang tepat dengan tujuan yang benar. 291

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 masa kepemimpinan Kepala Desa Yang berperan sebagai Belen raya13 tetap Kolontobo terpilih periode 2014 – 2019; dari suku yang ditunjuk tersebut. Dalam Philipus Payong Lamatapo; Buri itu perkembangan setelah pebauran budaya kembali dibunyikan, setelah puluhan dan adat-istiadat maka rotasi posisi ini tahun terakhir tidak pernah digunakan. diperlukan untuk kepentingan eksternal. Dalam sistem pemerintahan desa Tetapi untuk urusan internal terkait asli di Kolontobo, sudah dikenal beberapa dengan ritual adat, peran belen raya tidak prinsip penyelenggaraan pemerinatahan tergantikan. Itulah sebabnya kepala desa demokratis; a.l. distribusi kewenangan, formal tidak mesti dari suku Belen Raya. rotasi kepemimpinan dan pengambilan Dalam struktur organisasi pemerintahan keputusan berdasarkan musyawarah- Desa Kolontobo saat ini kades terpilih mufakat (pupul ta’an tou). Distribusi mempertimbangkan peran suku-suku kewenangan dalam pemerintahan asli dalam pemerintahan asli diakomodir dilakukan dengan cara, suku lewo puken dalam perangkat pemerintahan desa.14 tana alap, membagi peran kepada suku- Kepala desa berasal dari Suku Lamatapo suku lain untuk menjalankan kewenangan (Kapitan: menimbng dan memimpin tertentu. Dalam Budaya Lamaholot seremoni untuk mengatasi dan ditemui pola pembaian kewenangan mengantisipasi marah bahaya). Sekretaris dalam desa asli berdasarkan bagian tubuh Desa dari Suku Benimaking ( Imam adat) makluk hidup. Versi 1. Koten, Kelen, Kaur Pemerintahan dari Suku Hurin, Maran, Alen jati. Versi2. Taran Tedemaking (Lewo puken tanah alap); Wanan, taran Nekin, Kle, Ribu Ratu.12 Kaur Pembangunan dari Suku Keweangan seperti ini lestari pada suku Langobelen (mediator konflik tersebut. Dalam situasi darurat, dialihkan perdamaian). Kaur Keuangan dari suku kepada suku kewinaj (suku terdekat yang Halimaking (Belen raya; pengendali menopang suku tertentu). Pengalihan sumber daya untuk kesejahteraan peran dalam situasi darurat tidak terjadi masyarakat). Pengangkatan para pada suku lewo puken tana alapen. perangkat dengan pertimbangan- Rotasi kepemipinan dilakukan dengan dengan pola memberikan peran 13 Penunjukan klan/suku menjalankan kewenangan lebih kepada suku tertentu dalam tertentu, seperti suku yang berperan sebagai Belen raya; dilandasi pertimbangan tertentu. Suku itu menjalankan perantertntu pada periode memiliki keahlian tertentu dalam membantu tertentu. Awalnya rotasi ini tidak dikenal. menyelesaikan persoalan atau keslitan yang dihadapi lewo alap. Contoh kasus, penobatan Suku Blantrang de Rosari sebagai Ama Kelen (Kebelen). Lih. Inyo Yos Fernandez. 2007. Budaya Lamaholot; Dalam Dinamika Sejarah Kemasyarakatan. Tata Nilai Lokal 12 Sanga, Felysianus.2007. Nilai-Nilai Dasar Budaya sebagai Spirit Hidup dan Pedoman Tata Lamaholot: Sebuah Konsep Pembangunan Daerah Pemerintahan. Dalam Soda Herin, Stanis 2007. Yang Berpijak pada Kearifan Lokal;dalam Soda Herin, SKetsa Budaya Lamaholot; Etika dan Moralitas Stanis 2007. SKetsa Budaya Lamaholot; Etika dan Publik. Yayasan Cinta Kasih. Larantuka.hal.84 Moralitas Publik. Yayasan Cinta Kasih. 14 Kades Desa Kolontobo terpilih periode 2014 - Larantuka.hal.55-56. Beda dengan di wilayah lain di 2019,adalah Philipus Payong Lamatapo. Dalam NTT. Lih. Urikame Udak, dkk. Karakteristik pemilihan Kades terdapat 2 kandidat. 1.Yoakim Pemerintahan Lokal di NTT: Studi di Kab.Kupang, Sinun. (meraih 181 suara) 2. Philipus Payong TTS,TTU dan Belu, Kupang. Sanlima – Ford Lamatapo (meraih 372 suara). Pemilih yang hadir foundation. 556 orang. 3 suara dinyatakan tidak sah. 292

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 pertimbangan ini maka Kepala Desa rembuk desa dan proses pemilihan kepala memiliki keberanian meniup desa. Perbedaan yang sangat menonjol /membunyikan Buri untuk menghimpun adalah pada aspek efektifitas. warga dalam urusan tertentu dalam desa. Musrenbangdus – Musrenbangdes lebih Akan menjadi komplit jika kepala desa menekankan pada pertimbangan menghimpun masyarakat dengan meniup ekonomis (biaya dan waktu). Sedangkan buri. Ketika masyarakat sudah terhimpun proses rembuk desa (pupul ta’an tou) di naming atau Balai Desa dimanfaatkan aspek ekonomis tidak menjadi pula untuk mempertanggungjawabkan pertimbangan utama tetapi hasil penggunaan ADD atau merencanakan dan keputusan yang diterima baik para pihak melaporkan perkembangan (koda tuba – kiring lait) menjadi pembangunan desa. ukurannya. Musyawarah mufakat merupakan Aspek-aspek yang sebagaimana aspek yang kuat melekat dalam dipaparkan di atas merupakan esensi masyarakat. Bagi Masyarakat Kolontobo kunci dalam tata kelola pemerintahan musyawarah untuk mufakat tidak identik desa yang bermartabat. Desa wajib maju, dengan voting dan menang kalah. masyarakat mesti sejahtera tetapi tidak Musyawarah mufakat yang dikenal adalah meninggalkan tradisi. Tata cara kesepakatan yang diputuskan itu diterima pelaksanaan musyawarah dengan sarana bersama. Perbedaan yang muncul dalam pendukungnya serta pemilihan pengang- peroses bermusywarah, didiskusikan katan pemimpin dan perangkat desa sampai disepakati sebagai keputusan merupakan instrument akuntabilitas yang bulat-utuh. Tata cara sosial yang sarat nilai. Akuntabilitas sosial bermusyawarah sampai menghasilkan dan akuntabilitas formal-administratif keputusan/kesepakatan utuh masih dapat dilembagakan sebagai model dipraktekan cukup baik dalam urusan akuntabilitas dalam tata kelola adat, terutama urusan belis. Urusan belis, pemerintahan desa. Pelembagaannya atau masyarakat adat setempat. Tetapi dilakukan melalui kolaborasi atau hybrid ketika dimusyawarahkan oleh para pihak, antara model akuntabilitas administratf- dapat disepakati pemberian belis kepada formalistik dengan model akuntabilitas suku pemberi gadis, dan balasan dari sosial. Kedua model ini bila disinergikan suku pemberi gadis kepada suku pemberi dapat membangun tata kelola laki-laki. Kesepakatan dalam musyawarah pemerintahan desa yang akuntabel dan tersebut berkaitan dengan besaran belis mandiri.15 Undang-Undang Nomor maupun waktu pelunasan. Proses 6/2014 tentang Desa sesungguhnya tidak musyawarah melahirkan kata 15 sepakat/mufakat (koda tuba – kiring lait) Bandingkan dengan gagsan Desa Mandiri di Kabupaten Bantaeng Prov. Sulawesi Selatan. Desa maka berdasarkan hasil musyawarah Mandiri dibangun dengan mensinergikan program itulah yang dijadikan pegangan untuk pembangunan desa dengan program-program supra menjalnkan kewajiban para pihak. desa terutama program pembangunan progresif Pemkab Bantaeng untuk mewujudkan masyarakat Terdapat perbedaan signifikan dalam sejahtera. Lih. Abdur Rozaki; 2015. praktek musrenbangdus – musrenbang- Mendemokratisasikan Desa Untuk Kesejahteraan des dengan model musyawarah atau Warga. Junal Analisis CSIS, Kuartal Pertama 2015. Vol 44 No.1. hal. 63-79. 293

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 mengenal otonomi desa tetapi kemadirian sekaligus menjadi media kontrol desa. Secara substansial kemandirian konstruktif dari masyarakat terhadap desa identik dengan otonomi desa yang penyelenggaraan pemerintahan desa secara formal memastikan kedudukan Akuntabilitas penyelenggaraan dan kewenangan desa. pemerintah Desa Kolontobo lebih Posisi dan kewenangan desa dalam tercuruah pada penyelesaian laporan Undang-Undang No.6/2014, dikelola administratif-formalistik ( mengacu pada dengan asas rekognisi dan subsidiaritas16. pasal UU No.6/Tahun 2014 tentang Desa, Tata kelola pemerintahan yang bertumpu Permendagri No. 113 tentang Pengelolaan pada asas rekognisidan subsidiaritas Keuangan Desa, serta Permendagri No. maka kolaborasi nilai demokrasi 46/2016 tentang LKPJ Kades). Praktek masyarakat adat dengan nilai demokrasi tata kelola yang lebih berorientasi kepada konstitusional melahirkan model hybrid pemerintah supra desa ini bila terus tata kelola pemerintahan desa. Model dipertahankan maka akan menjauhkan hybrid ini berbasis nilai demokrasi masyarakat dengan pemerintah dan masyarakat adat17 dan demokrasi menurunkan derajat kepercayaan konstitusional menjadi pendasaran yang masyarakat terhadap pemerintah desa. kuat untuk membangun tata kelola Laporan pertanggung-jawaban kepada pemerintahan desa di Indonesia yang masyarakat di Desa Kolontobo masih pluralstik. terbatas dilaporkan melalui BPD, dan unsur masyarakat desa. Kesimpulan Akuntabilitas sosial sebagai salah Akuntabilas pemerintahan dalam satu model pelaporan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan desa merupakan pemerintahan desa belum dimanfaatkan pertanggunganjawaban pemerintah desa, secara maksimal oleh Pemerintah Desa baik kepada institusi/ pemerintah supra Kolontobo. Perangkat akuntabilitas sosial desa maupun pertanggungjawaban seperti; Musyawarah desa dan pelaksanaan pemerintahan desa pemilihan/pengangkatan perangkat desa disampaikan pula kepada masyarakat serta pengambian keputusan demokratis desa. Laporan kinerja pemerintahan desa perlu dioptimalkan untuk membangun kepada masyarakat sangat baik bila pemerintahan yang kuat dan dipercaya. disampaikan secara terbuka sehingga Desa Kolontobo telah mengakomodir perangkat pemerintah

desa dengan mempertimbangkan 16 Nata Irawan, 2017. Tata Kelola Pemerintahan Desa Era Orde Baru.Jakarta. Yayasan Pustaka Obor dan klan/suku sebagai yang berperan dalam Dijen Bina Pemdes Kemendagri RI. Ha. 1-10 penyelenggaraan pemerintahan asli/adat. 17 Demokrasi masyarakat adat dipahami sebagai Musyawarah umum desa dimulai dengan demokrasi yang dipraktekan masyarakat adat dilandasi nilai adat istiadat/budaya setempat yang meniup Buri untuk menghimpun masih ada, dipelihara serta dipraktekan. Nilai-nilai masyarakat desa di Namang atau di Balai dimaksud seperti; penyelesaian konflik secara damai, Desa baru sebatas menyampaikan msyawara mufakat dalam pengambilan keputusan, pergantian kepemimpinan, dll. Bandingkan dengan informasi terkait dengan rencana Daniel Sparingga dan Ignas Kleeden, 2006: Konsepsi pembangunan dan kunjungan pihak luar Demokrasi. Jakarta. Komite Indonesia untuk ke desa tetapi belum dimaksimalkan Demokrasi; hal. 18-23 294

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 sebagai media untuk melakukan tanggung Akuntabilitas sosial sebagai salah gugat terhadap keputusan yang diambil satu sendi membangun pemerintahan pemerintah desa (model delibertif). desa yang baik (good governance) dan Musrenbangdes amat rigit/ kaku kuat perlu dipandang penting dan perlu menerapkan regulasi yang berlaku. oleh para pemangku kepentingan di desa Waktu pelaksanaan Musrenbangdes terutama, masyarakat desa, tokoh relatif singkat dan peserta yang hadir pun adat/tokoh masyarakat dan pemerintah hanya unsur masyarakat. Pelibatan desa. Selanjutnya akuntabilitas sosial masyarakat dalam skala luas dalam dilembagakan melalui kolaborasi prinsip pertemuan atau rembuk desa sekaligus tata kelola pemerintahan demokrasi versi mengevaluasi keputusan dan capaian masyarakat adat/pemerintahan adat pembangunan desa sebagai bagian dari dengan prinsip tata kelola pemerintahan akuntablitas sosial belaum demokratis berdasarkan konstitusi atau dimaksimalkan. Padahal akuntabilitas peraturan perundangan yang berlaku. sosial itu diperlukan untuk memastikan Hasil kolaborasi ini dikukuhkan dalam bahwa pemerintah desa sungguh bekerja rembuk/musyawarah desa agar untuk rakyat. Akuntabiltas sosial diputuskan tentang mekanisme pemilihan digalakan dan dilembagakan akan atau penempatan perangkat desa, pola menumbuhkan kepercayaan masyarakat musywarah bersama dalam desa serta terhadap pemerintah desa. mekanisme pengambil keputusan yang sesuai dengan konteks masyarakat desa.

295

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Lampiran Tabel 1. Jumlah Desa dan Kelurahan dalam Wilayah Kecamatan di Kabupaten Lembata Provinsi NTT Kecamatan Desa dan Kelurahan N Desa Kelurahan Keterangan o 1 Nagawutun 18 2 Atadei 15 3 Ile Ape 18 4 Lebatukan 17 5 Nubatukan 11 7 6 Omesuri 22 7 Buyasuri 20 8 Wulandoni 15 9 Ile Ape 9 Timur Lembata 144 7 Sumber : RPJM Kabupaten Lembata 2016-2021

Tabel 2 Desa-desa di Kecamatan Ile Ape Lembata

No Desa No Desa 1 Laranwutun 10 Kolipadan 2 Waipukang 11 Waowala 3 Watodiri 12 Tanjung Batu 4 Kolontobo 13 Amakaka 5 Petuntawa 14 Lamawara 6 Beutarak 15 Bungamuda 7 Tagawiti 16 Napasabok 8 Dulitukan 17 Rianbao 9 Palilolon Sumber: Kecamatan Ile Ape Dalam Angka 2016

296

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

Tabel 3 Beberapa Suku Utama di Di Desa Kolontobo Kecamtan IleApe Lembata

No Nama Suku Keterangan 1 Tede Making Tuan tanah/pemerintahan adat 2 Pureklolon Mengatur urusan darat 3 Balawanga Mengatur urusan darat 4 Lamatapo Mengatur urusan laut dan pesisir 5 Matarau Mengatur urusan laut dan pesisir 6 Halimaking Belen Raya, mengendalikan segala SDA dalam kampung 7 Beni Making Imam Adat/ penetapkan jadwal kegiatan dan ritual adat tahunan dalam kampong 8 Langobelen Perdmaian internal dan eksternal kampung 9 Lamabahir 10 Waikerong Waikerong 11 Lewo Kedang 12 Soromaking 13 Gesimaking 14 Ladoangin 15 Langotukan 16 Horowura Sumber: Data primer yang diolah

297

Referensi Eko, Sutoro, dkk. 2017. Desa Baru Negara Abdur Rozaki. 2015. Lama. Ygyakarta. STPMD Mendemokratisasikan Desa Untuk Fernandez, Inyo Yos 2007. Budaya Kesejahteraan Warga. Jurnal Lamaholot; Dalam Dinamika Sejarah Analisis CSIS. Jakarta. 44 (1) 63-79 Kemasyarakatan. Tata Nilai Lokal Blac A. James & Champion, J. Dean. 1999. sebagai Spirit Hidup dan Pedoman Metode dan Masalah Penelitian Tata Pemerintahan. Dalam Soda Sosial. Bandung, PT. Refika Aditama Herin, Stanis 2007. SKetsa Budaya Boeke, J.H; 1991; Batas-Batas Dari Lamaholot : Etika dan Moralitas Masjarakat Pedesaan Indonesia, Publik. Yayasan Cinta Kasih. Bhratara, Djakarta. Larantuka. Halaman 75-94 Chandier Ralph C & Plano, Jack C. 1982. Fukuyama, Francis. 2005. Guncangan The Public Administration Dictionary. Besar : Kodrat Manusia dan Tata Jhon Wiley & Sons. New York, Sosial Baru. Penerjemah oleh Masri Brisbane, Singapore, Toronto. Maris. Diterbitkan atas kerjasama C. Van Vollenhoven. 1987. Penemuan antara Kedutaan Besar AS Jakarta Hukum Adat. diterjemahkan Oleh dengan Freedom Institute. Jakarta. KLTV bersama LIPI. Jakarta. Gramedia Djambatan. Cetakan ke-2. Kartohadikoesoemo, Soetardjo, 1984. Charnovitz, Steve. 2009. Akuntabilitas Desa, PN Balai Pustaka, Jakarta LSM Dalam Tata Pemerintahan Latif, Yudi dan Simarmata, Henry Thomas. Global. Dalam, Akuntbilitas LSM: 2013. Akuntabilitas Sosial. Politik, Prinsip & Inovasi. Lisa Komunitas Indonesia untuk Jordan & Peter VanTuijl (ed). Jakarta Demokrasi (KID). LP3ES. Halaman 33-68 Lembaga Administrasi Negara dan Badan Creswell, Jhon W. 2010; Qualitative Pengawas Keuangan dan Inquiry and Riset Disain, Choosing Pembangunan. 2000. Akuntabilitas Among Five Approach, Third dan Good Governance. Jakarta. LAN Edition, First Publish by SAGE dan Pengawas Keuangan dan ______. 2012. Research Design Pembangunan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif Moleong, Lexi J; 2000. Metode Penelitian dan Mixed, edisi ketiga. Pustaka Kualitatif, Bandung. PT. Remaja Pelajar, Yogyakarta Rodakarya Dwi Febri Arifiyanto &Taufik Kurrohman Ola, Simon Sabon. 2009. Makna dsn Nilai Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Tuturan Ritual Kelompok Etnis Dana Desa di Kabupaten Jember, Lamaholot di Pulau Adonara, Jurnal Riset Akuntansi dan Kabupaten Flores Timur: Jurnal Keuangan. Vol 2 No.3 Tahun 2014. Humaniora, 21 (3) 301-313) ejurnal.upi.edu Nata Irawan, 2017. Tata Kelola Eko, Sutoro. 2004. Modal Sosial, Pemerintahan Desa Era Orde Baru. Desentralisasi dan Demorasi Lokal. Jakarta. Yayasan Pustaka Obor dan Jurnal Analisis CSIS, Jakarta. 33 (3) Dijen Bina Pemdes Kemendagri RI 299 -326

298

Noor, Irawan,2010. Mengapa Inovasi Pemerintahan Daerah: Mengapa Gagal ?. Jurnal AIPI. Jakarta. 21 (1) 72-92. Nurcholis, Hanif. 2014. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Jakarta. Erlangga Sanga, Felysianus. 2007. Nilai-Nilai Dasar Budaya Lamaholot: Sebuah Konsep Pembangunan Daerah Yang Berpijak pada Kearifan Lokal: Dalam Soda Herin, Stanis 2007. SKetsa Budaya Lamaholot : Etika dan Moralitas Publik. Yayasan Cinta Kasih. Larantuka. Halaman 25-74 Sparingga, Daniel & Kleden, Ignas. 2006; Konsepsi Demokrasi; Jakarta, Komunitas Indonesia untuk Demokrasi (KID). Udak, Blasius Urikame, dkk, 2003. Karakteristik Pemerintahan Lokal di Propinsi NusaTenggara Timur: Studi di Kabupaten Kupang, TTS, TTU dan Belu.Kupang Sanlima & Ford Fondation. Widodo, Joko. 2001. Good Governance: Telaa dari Dimensi Akuntabilitas dan Kontrol Birokrasi. Surabaya. Insan Cendika Wingjidipoero, Soerojo. 1995. Pengantar dan Asas-AsasHukum Adat. Jakarta.Gunung Agung Zakaria, Yando R; 2000, Abih Tande; Masyarakat Indonesia di Bawah Rejim Orde Baru, ELSAM, Jakarta

299

Serang, 18.09.2018

Auditorium Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

PENERBIT : UNTIRTA PRESS