Skripsi Bentuk, Makna, Dan Fungsi Upacara Ritual Daur Hidup Manusia Pada Masyarakat Sunda

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Skripsi Bentuk, Makna, Dan Fungsi Upacara Ritual Daur Hidup Manusia Pada Masyarakat Sunda ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI UPACARA RITUAL DAUR HIDUP MANUSIA PADA MASYARAKAT SUNDA Oleh Diah Nur Hadiati NIM 121211133032 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016 SKRIPSI BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI Diah Nur Hadiati ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI UPACARA RITUAL DAUR HIDUP MANUSIA PADA MASYARAKAT SUNDA Oleh Diah Nur Hadiati NIM 121211133032 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016 SKRIPSI BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI Diah Nur Hadiati ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI UPACARA RITUAL DAUR HIDUP MANUSIA PADA MASYARAKAT SUNDA SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga Oleh Diah Nur Hadiati NIM 121211133032 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016 SKRIPSI BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI Diah Nur Hadiati ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI Diah Nur Hadiati ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI Diah Nur Hadiati ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat, dan karunia-Nya yang telah diberikan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Bentuk, Makna, dan Fungsi Upacara Ritual Daur Hidup Manusia Pada Masyarakat Sunda” dengan baik dan tepat waktu. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora di Departemen Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga. Upacara ritual daur hidup manusia ini merupakan objek sebuah penelitian yang digambarkan melalui bentuk, makna, dan fungsi dalam sebuah upacara masyarakat Sunda yang mana dalam penelitian ini sebatas pada pendeskripsian bentuk, makna, dan fungsinya dalam upacara daur hidup manusia. Proses penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak yang telah mempermudah segala urusan, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Diah Ariani Arimbi, S.S., M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga Surabaya. 2. Dra. Dwi Handayani, M.Hum., selaku ketua Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universits Airlangga. 3. Drs. H. Eddy Sugiri, M.Hum., selaku dosen pembimping skripsi. 4. Bea Anggraini, S.S., M.Hum., selaku dosen wali yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan studi. SKRIPSI BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI Diah Nur Hadiati ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 5. Dr. H. Dingding Haerudin, M.Pd., selaku narasumber dari Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, dosen jurusan Sastra Sunda. 6. Wedding organizer Shofi’s berserta Annashofi’s Bandung, selaku narasumber pernikahan adat Sunda. 7. Dra. Sri Subiyanti dan Alm Tri Rahardja selaku orang tua penulis yang telah memberikan doa, dorongan, semangat, dan motivasi yang besar kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Mujizat Maulana Ibrahim, S.Pd. telah meluangkan waktu kepada penulis untuk memberi masukan pada skripsi ini dan Angga Haryanto yang telah membantu penulis dalam proses pembuatan skripsi. 9. Keluarga besar ‘Bani Wahadi’ tercinta, khususnya Bapak Dr. H. Warlim Isya yang telah banyak membantu dalam pencarian data, teman-teman seperjuangan; khususnya Winih Lestari, Siti Hoezaimah, Sherlya Iriyanti P, Chrest Indira P.P.S, Antika Navya E, semua teman-teman Sastra Indonesia 2012 Universitas Airlangga, dan semua pihak yang telah membantu yang tak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap penelitian ini akan bermanfaat bagi seluruh pihak. SKRIPSI BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI Diah Nur Hadiati ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA MOTTO HIDUP SANG PENULIS Apa yang akan aku lakukan. Dengan.. Apa yang bisa aku lakukan, Itu berbeda. Masih ada Allah, Yang selalu ada. Jangan lah lupa Tuk selalu ingat kepada-Nya. SKRIPSI BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI Diah Nur Hadiati ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Karya tulis ini adalah karya tulis asli saya dan belum pernah digunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di Universitas Airlangga maupun di perguruan tinggi lainnya. 2. Karya tulis ini murni gagasan, penelitian, dan tulisan saya sendiri tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan dosen pembimbing. 3. Karya tulis ini bukan karya tulis jiplakan dan didalamnya tidak terdapat karya atau peneltian orang lain yang telah dipublikasikan kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah yang disebutkan nama pengarangnya dan dicantumkan dalam daftar pustaka. 4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai norma yang berlaku di perguruan tinggi ini. SKRIPSI BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI Diah Nur Hadiati ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA ABSTRAK Penelitian skripsi dengan judul “Bentuk, Makna, dan Fungsi Upacara Ritual Duar Hidup Manusia pada Masyarakat Sunda” bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, makna, dan fungsinya dalam upacara daur hidup manusia pada masyarakat Sunda. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yang menghasilkan data berdasarkan fakta. Dalam hal ini, metode pengumpulan data terdiri dari tiga cara, pertama studi pustaka seperti: buku, makalah, media skripsi, jurnal, dan lainnya yang menunjang penelitian, kedua informan dengan menyaksikan serta turun kelapangan dan mengikuti jalannya upacara lalu melakukan wawancara untuk memperoleh penjelasan yang sebenarnya, dan yang ketiga teknik simak libat cakap. Hasil penelitian ini menunjukkan data bahasa sebanyak 32 yang terdiri atas ritual daur hidup manusia meliputi antara lain (1) upacara masa kehamilan: salamatan tilu bulanan, salamatan lima bulanan, tingkeban, salamatan salapan bulan, reuneuh mundingeun; (2) upacara masa kelahiran yang meliputi: Upacara memelihara tembuni, upacara nenjrag bumi, puput puseur, ekah, nurunkeun, opat puluh dinten, cukuran, turun taneuh; (3) upacara masak kanak-kanak yang meliputi: upacara gusaran dan sepitan; (4) upacara pernikahan yang meliputi: nendeun omong, ngalamar, siraman, ngaras, pengajian, ngecagkeun aisan, ngeningan, ngeuyeuk seureuh, munjungan, saweran, meuleum harupat, nincak endog, huap lingkung, ngaleupaskeun japati; (5) upacara kamatian yang meliputi: Ngemandian, ngaboehan, nyolatkan, nguburkeun, nyusur taneuh. Bentuk dan makna upacara ritual daur hidup manusia pada masyarakat Sunda tersebut memiliki keberagaman yang berbeda satu dengan yang lainnya. Pada masyarakat Sunda yang sangat beragam dan terdapat kemiripan dengan budaya lainnya di Indonesia, kekayaan budaya seperti ini sangat disayangkan apabila hilang begitu saja. Semoga skripsi ini mampu mengingatkan tata cara ritual adat Sunda dan dapat diimplementasikan. Setiap prosesi, bentuk dan fungsinya memiliki ciri khasnya tersendiri yang saling membedakan, namun makna yang ingin disampaikan intinya sama yaitu memohon kemudahan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan faktor adat istiadat yang masih sangat kental. Sedangkan untuk fungsi dari upacara daur hidup manusia pada masyarakat Sunda juga memiliki keberagaman, yaitu: (1) fungsi upacara tersebut berkaitan dengan upacara yang dilaksanakan sebagai alat pendidikan; (2) upacara sebagai sarana untuk berdoa; (3) upacara sebagai sarana pemberitahuan; dan (4) upacara sebagai peringatan (pengingat). Kata kunci: Bentuk, makna, fungsi, dan Daur Hidup Manusia, SKRIPSI BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI Diah Nur Hadiati ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR ISI SAMPUL DEPAN …………………………………………………………………. SAMPUL DALAM ……………………………………………………………….... i PRASYARAT GELAR …………………………………………………………..... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ……………………………………….. iii PENGESAHAN DEWAN PENGUJI SKRIPSI ………………………………….... iv KATA PENGANTAR ……………………………………………………………... v MOTTO HIDUP SANG PENULIS……………………………………………….... vii PERNYATAAN ……………………………………………………………………. viii ABSTRAK …………………………………………………………………………. ix DAFTAR ISI ……………………………………………………………………...... x DAFTAR SINGKATAN ………………………..…………………………….….... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………………………………... 1 1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………..... 4 1.3 Batasan Masalah ………………………………………………………………... 4 1.4 Tujuan Penelitian ………………………………………………………………. 4 1.5 Manfaat Penelitian …………………………………………………………….... 5 1.5.1 Manfaat Teoretis ………………………………………………………... 5 1.5.2 Manfaat Praktis ………………………………………………………… 5 1.6 Tinjauan Pustaka ……………………………………………………………….. 6 1.7 Landasan Teori …………………………………………………………………. 10 1.7.1 Antropososiolinguistik …………………………………………………. 10 SKRIPSI BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI Diah Nur Hadiati ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 1.7.2 Semantik ………………………………………………………………... 12 1.7.2.1 Jenis – jenis makna …………………………………………….. 13 1.8 Operasionalisasi Konsep ……………………………………………………….. 14 1.8.1 Bentuk ……………………………………………………..................... 14 1.8.2 Makna ……………………...................................................……….... 15 1.8.3 Fungsi .................................................................................................. 15 1.8.4 Daur Hidup Manusia ..........................................................................
Recommended publications
  • Apresiasi Masyarakat Terhadap Kesenian Burok Grup Pandawa Nada Di Desa Kemurang Wetan Kabupaten Brebes
    APRESIASI MASYARAKAT TERHADAP KESENIAN BUROK GRUP PANDAWA NADA DI DESA KEMURANG WETAN KABUPATEN BREBES SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Musik oleh M. Ricky Juliardi 2503407015 JURUSAN PENDIDIKAN SENI DRAMA, TARI, DAN MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 ii iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto: Ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu dan bersabarlah (Q.S Yunus: 109) Persembahan: Kupersembahkan skripsi ini untuk orang-orang terkasih yang telah memberi warna dan makna dalam alur kehidupan yang telah terlalui dan yang akan dilalui: Ayahku yang tercinta Joko Irianto, Ibuku yang tersayang Lily Mulyati dan adikku Laras Nur Maulida yang cinta dan kasihnya tak pernah terbatas. Rekan-rekan Mahasiswa Pendidikan Seni Musik Angkatan Tahun 2007. Segenap Dosen Sendratasik Abdul Muklis, Lingling, dan teman-teman kos Tumpuk yang telah membantu dan memberikan inspirasi kepadaku. iv KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Hanya dengan anugerah dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Apresiasi Masyarakat Terhadap Kesenian Burok Grup Pandawa Nada Di Desa Kemurang Wetan Kabupaten Brebes”. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan dan ilmu yang telah diberikan kepada penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka penyusunan skripsi ini, terutama kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberi kesempatan untuk menyelesaikan studi di Pendidikan Sendratasik FBS Universitas Negeri Semarang. 2. Bapak Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.
    [Show full text]
  • Coffee, Food, and the Crisis of Indonesian Family Relationship in the Poem of Khong Guan Banquette by Joko Pinurbo
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 477 Proceedings of the International Conference on Community Development (ICCD 2020) Coffee, Food, and the Crisis of Indonesian Family Relationship in the Poem of Khong Guan Banquette by Joko Pinurbo Ari Ambarwati* Sri Wahyuni University of Islam Malang University of Islam Malang [email protected] [email protected] Susi Darihastining STKIP PGRI Jombang [email protected] Abstract. The abundance of Indonesian is a classic Javanese literary work, containing gastronomic wealth, expressed in literary works, strands of stories and forms of song and a variety of is challenging to discuss and study. The focus of knowledge about various names of foods and this research is the use of gastronomical drinks, which were eaten by ancestors in the metaphors to describe the family relationship's Nusantara era. Serat Centhini, written by Sunan critique in the collection of Joko Pinurbo's Pakubuwono V, Kiai Ngabehi Ranggasusastra, Kiai Khong Guan Banquette. Through the method of Ngabehi Yosodipuro II, and Kiai Ngabehi close reading and gastro-critical reading, it can Sastradipura, in 1814-1823, numbered 12 volumes, be stated that coffee, tea, and food that correlate with a number of pages 3112 [11]. The manuscript with Khong Guan cans (biscuits, wafers, and tells about the adventures of Jayengresmi, traditional snacks typical of Lebaran) are used Jayengsari, and Niken Rancangkapti, exploring the as a metaphor for human life, which crosses Java region, as well as enjoying staple foods, life's problems and reflects on relationship crisis. snacks, and drinks that are different in each place family.
    [Show full text]
  • Phd Thesis Tamara Aberle
    Socially-engaged theatre performances in contemporary Indonesia Tamara Alexandra Aberle Royal Holloway, University of London PhD Thesis 1 Declaration of Authorship I, Tamara Alexandra Aberle, hereby declare that this thesis and the work presented in it is entirely my own. Where I have consulted the work of others, this is always clearly stated. Signed: ______________________ Date: ________________________ 2 Abstract This thesis argues that performances of contemporary theatre in Indonesia are socially- engaged, actively creating, defining and challenging the socio-political environment, and that theatre practitioners are important members of a vibrant civil society who contribute and feel actively committed to democratic processes. Following an initial chapter about the history of modern theatre from the late 19th century until the fall of President Suharto in 1998, the four core chapters centre on four different aspects of contemporary Indonesian socio-politics: historical memory and trauma, violence and human rights, environmentalism, and social transition. Each of these chapters is preceded by an introduction about the wider historical and socio-political context of its respective discourse and is followed by an analysis of selected plays. Chapter 2 focuses on historical trauma and memory, and relates the work of two theatre artists, Papermoon Puppet Theatre and Agus Nur Amal (a.k.a. PM Toh), to processes seeking truth and reconciliation in Indonesia in the post-Suharto era. Chapter 3, on violence and human rights, discusses the works of Ratna Sarumpaet and B. Verry Handayani, with a specific focus on human trafficking, sexual exploitation, and labour migration. Chapter 4 discusses environmentalism on the contemporary stage. It investigates the nature of environmental art festivals in Indonesia, taking Teater Payung Hitam’s 2008 International Water Festival as an example.
    [Show full text]
  • B. Barendregt the Sound of Longing for Homeredefining a Sense of Community Through Minang Popular Music
    B. Barendregt The sound of longing for homeRedefining a sense of community through Minang popular music In: Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 158 (2002), no: 3, Leiden, 411-450 This PDF-file was downloaded from http://www.kitlv-journals.nl Downloaded from Brill.com09/23/2021 02:24:12PM via free access BART BARENDREGT The Sound of 'Longing for Home' Redefining a Sense of Community through Minang Popular Music Why, yes why, sir, am I singing? Oh, because I am longing, Longing for those who went abroad, Oh rabab, yes rabab, please spread the message To the people far away, so they'll come home quickly (From the popular Minangkabau traditional song 'Rabab'.) 1. Introduction: Changing mediascapes and emerging regional metaphors Traditionally each village federation in Minangkabau had its own repertoire of musical genres, tunes, and melodies, in which local historiography and songs of origin blended and the meta-landscape of alam Minangkabau (the Minangkabau universe) was depicted.1 Today, with the ever-increasing disper- sion of Minangkabau migrants all over Southeast Asia, the conception of the Minangkabau world is no longer restricted to the province of West Sumatra. 1 Earlier versions of this article were presented at the 34th Conference of the International Council of Traditional Music, Nitra, Slovakia, August 1996, and the VA/AVMI (Leiden Uni- versity) symposium on Media Cultures in Indonesia, 2-7 April 2001. Its present form owes much to critical comments received from audiences there. I would like to sincerely thank also my colleagues Suryadi, for his suggestions regarding the translations from the Minangkabau, and Robert Wessing, for his critical scrutiny of my English.
    [Show full text]
  • 01/1 Kapsul Ratu Langsing 38000 01/10 Minyak Zaitun Le Riche
    No. Kode Nama Barang Harga Saat Ini 01/1 Kapsul Ratu Langsing 38000 01/10 Minyak Zaitun Le Riche 300ml 37500 01/100 Minyak Habbatussauda Surrati 108000 01/1000 Bunayya Jogger Linen M Taro 165000 01/1001 Bunayya Jogger Linen XL Taro 150000 01/1002 Bunayya Jogger Semiwoll L Abu-abu 175000 01/1003 Bunayya Jogger Semiwoll M Biru Dongker 175000 01/1004 Bunayya Jogger Semiwoll M Coklat Misty 175000 01/1005 Bunayya Jogger Semiwoll XL Abu-abu 175000 01/1006 Bunayya Jogger Semiwoll XXL Abu-abu 200000 01/1007 Bunayya Kurta Indonesia L Abu Muda 200000 01/1008 Bunayya Kurta Indonesia L Abu Silver 200000 01/1009 Bunayya Kurta Indonesia L Abu Tua 200000 01/101 Madu Anak 1kg Alwadey 130000 01/1010 Bunayya Kurta Indonesia L Army 200000 01/1011 Bunayya Kurta Indonesia L Biru Muda 200000 01/1012 Bunayya Kurta Indonesia L Biru Tiffany 200000 01/1013 Bunayya Kurta Indonesia L Broken White 200000 01/1014 Bunayya Kurta Indonesia L BTA 200000 01/1015 Bunayya Kurta Indonesia L Caramel 200000 01/1016 Bunayya Kurta Indonesia L Coklat 200000 01/1017 Bunayya Kurta Indonesia L Coklat 200000 01/1018 Bunayya Kurta Indonesia L Dark Sephia 200000 01/1019 Bunayya Kurta Indonesia L Dark Sephia Ungu 200000 01/102 Teh Celup Mengkudu 21000 01/1020 Bunayya Kurta Indonesia L Dusty Pink 200000 01/1021 Bunayya Kurta Indonesia L Green Tea 200000 01/1022 Bunayya Kurta Indonesia L Hijau Botol 200000 01/1023 Bunayya Kurta Indonesia L Hijau Pine size L 200000 01/1024 Bunayya Kurta Indonesia L Hijau Tiffany 200000 01/1025 Bunayya Kurta Indonesia L Hitam 200000 01/1026 Bunayya Kurta
    [Show full text]
  • “Saweran Sebagai Bentuk Interaksi Simbolik Antara
    “SAWERAN SEBAGAI BENTUK INTERAKSI SIMBOLIK ANTARA PEMAIN DAN PENONTON DALAM TARI REOG GONDORIYO PADA KESENIAN BARONGAN SINGO LODRO DI DESA TODANAN KECAMATAN TODANAN KABUPATEN BLORA” SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S1) Oleh: Nama : Selvi Widya A NIM : 2501412154 Program Studi : Pendidikan Seni Tari Jurusan : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik JURUSAN SENI DRAMA TARI DAN MUSIK (PENDIDIKAN TARI) FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017 i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi dengan judul “Saweran Sebagai Bentuk Interaksi Simbolik Antara Pemain Dan Penonton Dalam Tari Reog Gondoriyo Pada Kesenian Barongan Singo Lodro Di Desa Todanan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora” telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Kripsi Semarang, 11 Agustus 2017 Pembimbing I Pembimbing II Drs. Bintang Hanggoro P. M. Hum.. Restu Lanjari, S.Pd, M.Pd. NIP. 196002081987021001 NIP. 196112171986012001 ii PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Seni Drama, Tari dan Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang pada hari : Jumat tanggal : 11 Agustus 2017 Panitia Ujian Skripsi Prof. Dr. Agus Nuryatin, M. Hum. (196008031989011001) Ketua Abdul Rachman, S.Pd.M.Pd (198001202006041002) Sekertaris Dra. Eny Kusumastuti, M.Pd (196804101993032001) Penguji I Restu Lanjari, S.Pd, M.Pd (196112171986012001) Penguji II/Pembimbing II Drs. Bintang Hanggoro P, M. Hum. (196002081987021001) Penguji III/Pembimbing I Prof. Dr. Agus Nuryatin, M. Hum. (196008031989011001) Dekan Fakultas Bahasa dan Seni iii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi yang berjudul “Saweran Sebagai Bentuk Interaksi Simbolik Antara Pemain Dan Penonton Dalam Tari Reog Gondoriyo Pada Kesenian Barongan Singo Lodro Di Desa Todanan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora” adalah benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
    [Show full text]
  • Bali: So Many Faces--Short Stories and Other Literary Excerpts in Indonesian. INSTITUTION Western Sydney Univ., Macarthur (Australia)
    DOCUMENT RESUME ED 411 529 CS 215 987 AUTHOR Cork, Vern, Comp. TITLE Bali: So Many Faces--Short Stories and Other Literary Excerpts in Indonesian. INSTITUTION Western Sydney Univ., Macarthur (Australia). Language Acquisition Research Centre.; Australian National Languages and Literacy Inst., Deakin. ISBN ISBN-1-87560-40-7 PUB DATE 1996-00-00 NOTE 200p. PUB TYPE Collected Works General (020) Creative Works (030) LANGUAGE English, Indonesian EDRS PRICE MF01/PC08 Plus Postage. DESCRIPTORS Anthologies; *Audience Awareness; Cultural Background; *Cultural Context; Foreign Countries; *Indonesian; Literary Devices; Non Western Civilization; *Short Stories; *Social Change; Tourism IDENTIFIERS *Bali; *Balinese Literature; Indonesia ABSTRACT This collection of 25 short stories (in Indonesian) by Balinese writers aims to give Bali's writers a wider public. Some of the stories in the collection are distinctly and uniquely Balinese, while others are more universal in their approach and are self-contained. But according to the collection's foreword, in all of the stories, experiences of Bali are presented from the inside, from the other side of the hotels, tour buses, and restaurants of "tourist" Bali. The writers presented come from a range of backgrounds, reflecting the diversity cf Balinese society--different castes, differences between urban and rural baa4xiouncl.s, .and varieties of ethnicity are all important to the multiplicity of voices found in the collection. In addition, the collection draws from backgrounds of journalism, theater, cartoons, poetry, and academia, and from writers who may have been born in other parts of Indonesia but who have lived for decades in Bali and reflect Bali's inseparability from the Indonesian nation.
    [Show full text]
  • Buku KKNT Kabupaten Sumedang 2018
    BUKU EKONOMI UNGGULAN DESA BUKU EKONOMI KABUPATEN SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT JAWA PROVINSI SUMEDANG KABUPATEN KULIAH KERJA NYATA (KKN) – TEMATIK FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2018 BUKU EKONOMI UNGGULAN DESA KABUPATEN SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT LAPORAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) – TEMATIK ISBN: 978-623-7025-05-4 Penerbit FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN PT. Idemedia Pustaka Utama INSTITUT PERTANIAN BOGOR Telp. 0816 885 911 | Email. [email protected] 2018 Website. www.idemedia.co.id BUKU EKONOMI UNGGULAN DESA KABUPATEN SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT Disusun berdasarkan laporan mahasiswa pada kegiatan KKN-Tematik Di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 PANITIA PELAKSANA KULIAH KERJA NYATA (KKN) – TEMATIK FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2018 Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaima- na dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (2) Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). (3) Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
    [Show full text]
  • Mapping the History of Malaysian Theatre: an Interview with Ghulam-Sarwar Yousof
    ASIATIC, VOLUME 4, NUMBER 2, DECEMBER 2010 Mapping the History of Malaysian Theatre: An Interview with Ghulam-Sarwar Yousof Madiha Ramlan & M.A. Quayum1 International Islamic University Malaysia It seems that a rich variety of traditional theatre forms existed and perhaps continues to exist in Malaysia. Could you provide some elucidation on this? If you are looking for any kind of history or tradition of theatre in Malaysia you won’t get it, because of its relative antiquity and the lack of records. Indirect sources such as hikayat literature fail to mention anything. Hikayat Raja-Raja Pasai mentions Javanese wayang kulit, and Hikayat Patani mentions various music and dance forms, most of which cannot be precisely identified, but there is no mention of theatre. The reason is clear enough. The hikayat generally focuses on events in royal court, while most traditional theatre developed as folk art, with what is known as popular theatre coming in at the end of the 19th century. There has never been any court tradition of theatre in the Malay sultanates. In approaching traditional theatre, my own way has been to first look at the proto- theatre or elementary forms before going on to the more advanced ones. This is a scheme I worked out for traditional Southeast Asian theatre. Could you elaborate on this? Almost all theatre activity in Southeast Asia fits into four categories as follows: Proto-Theatre, Puppet Theatre, Dance Theatre and Opera. In the case of the Philippines, one could identify a separate category for Christian theatre forms. Such forms don’t exist in the rest of the region.
    [Show full text]
  • Mamanda Theatre, the Play of Banjar Culture 163
    162 WacanaWacana,, Vol. 12Vol. No. 12 1 No. (April 1 (April 2010): 2010) 162—180 NINUK KLEDEN-PROBONEGORO, Mamanda theatre, the play of Banjar culture 163 Mamanda theatre, the play of Banjar culture NINUK KLEDEN–PROBONEGORO Abstract This article reveals the dialectic relationship between Teater Mamanda and the living conditions of Banjarese community. When we watch Mamanda, we watch the life and culture of the Banjarese. Without any knowledge of Banjarese society and culture we cannot possibly understand the content of a Mamanda performance as a miniature version of Banjarese society and culture. Three areas where Mamanda is performed have been studied using Paul Ricoeur’s textual theory. There are two kinds of texts, the Mamanda performance (considered as text, that is, social events fixated in the form of a performance), and the narration of the performance itself which is considered a text as well. Keywords Mamanda theatre, texts analysis. Introduction This article rests on my working assumption that there is an affinity between Banjar culture and the Mamanda, namely that Mamanda functions to perform Banjar culture. Therefore, watching and attending performances of Mamanda theatre will improve our understanding of Banjar culture. At the same time, as in Paul Ricoeur’s theory (1982), the two levels of a text - the performer as a text, and the text of the performer - becomes more readable if there is sufficient knowledge and understanding of Banjar culture which is the context where the texts have been produced. The idea about the possible role played by Mamanda for its supporting community originated in my observation of the political situation, particularly of the relation which might exist between government policies and freedom NINUK KLEDEN-PROBONEGORO is a researcher at the Center for the Study of Society and Culture of the Indonesian Institute of Sciences (Pusat Penelitian Masyarakat dan Kebudayaan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, PMB-LIPI).
    [Show full text]
  • Menu PLMT New 2018
    The Ultimate Elegance of Indonesian Dining Strategically located at the center of Jakarta at Jalan H.O.S. Tjokroaminoto, a renowned elite residential area in Central Jakarta, Plataran Menteng offers a luxurious dining experience that is nothing short of exquisite. As history and heritage converges in this place, the dining experience is crafted for those who appreciate Indonesia’s rich history and wish to celebrate elevated Indonesian-Asian home cooking. ,iÃViÌvLiV>v>ÞÀiÃ`iViÃ>>ÀÌ>]*>Ì>À>iÌi}V«ÀÃiÃÌ ÀiiyÀÃ>` is equipped with a rooftop, making it an ideal choice for intimate formal and informal events, such as family gatherings, corporate gatherings, product launches, engagement parties, weddings and many more. The beauty and shade created by original trees located both inside and outside the building help this location blend harmoniously with nature. Serving exquisite Indonesian cuisine amidst unparalleled ambience, it is no wonder that Plataran Mentengis consistently awarded as Best Indonesian Fine Dining Restaurant, both nationally and internationally. ALL PRICES A RE SUBJECT TO CHA NGE WITHOUT PRIOR NOTICE. H OUSE S PECIA LTY ALL DAY DINING ALL PRICES A RE SUBJECT TO CHA NGE WITHOUT PRIOR NOTICE. H OUSE S PECIA LTY APPETIZER LOEMPIA GANG LOMBOK Chicken, bamboo shoot, egg, ebi, served with plum sauce 69 UDANG NAGIH Baby prawn, garlic, spring onion, chilli, leek 69 TAHU NENEK Homemade organic tofu, mushroom, egg, carrot, celery, ebi, tempeh crumbs 75 UTAK - ATIK IKAN Spanish mackerel, long beans, coriander, red curry paste, served with
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budaya Sunda
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budaya Sunda merupakan sebuah sistem tatanan hidup yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat Sunda yang umumnya berdomisili di Jawa Barat (Ekadjati, 1993 : 7). Budaya Sunda memiliki nilai-nilai kehidupan yang tercermin dalam pameo silih asih (saling mengasihi), silih asah (saling memperbaiki diri), dan silih asuh (saling melindungi) nilai nilai tersebut dijunjung tinggi dan diwariskan oleh masyarakat Sunda secara turun temurun1. Dalam perkembangannya, budaya sunda terdiri dari sistem kepercayaan, mata pencaharian, kekerabatan, bahasa, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat istiadat dan kesenian. Kesenian di Jawa Barat dalam penyebarannya hampir tersebar luas di seluruh wilayah Jawa Barat, dan telah dikenal baik dalam negeri sampai mancanegara akan kekayaan ragamnya. Kesenian tersebut diantaranya : sisingaan, tari jaipong, wayang golek, tarawangsa, calung, rampak gendang, lengser, karinding, cianjuran, serta kacapi suling. Selain itu terrdapat pula seni pertunjukan karawitan. Karawitan merupakan kesenian vokal atau insturmen yang memiiki pola dan ciri khas tertentu sesuai dengan daerah masing-masing2. 1 Annisa Fitriyani, Peran Keluarga Dalam Mengembangkan Nilai Budaya Sunda, Jurnal Sosietas, Vol. 5, No. 2. 2015. Hlm. 4. 2 Mariko Sasaki, Laras Pada Karawitan Sunda (Bandung : Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Seni Tradisional Universitas Pendidikan Indonesia – P4ST UPI., 2007). Hlm. 1. 1 Salah satu seni karawitan yang berkembang di Jawa Barat adalah tembang Cianjuran. Sesuai dengan namanya kesenian ini berasal dari daerah Cianjur Jawa Barat. Pertunjukan Cianjuran pada mulanya hanya diperuntukan kalangan bangsawan saja hingga berkembang menjadi salah satu seni pertunjukan khas Jawa Barat. Tembang Cianjuran merupakan seni musik yang terdiri dari perpaduan antara seni vokal dan instrumen. Tembang Cianjuran diklasifikasikan ke dalam sekar gending, sekar dibangun oleh penembang, sedangkan gending dari kacapi indung, rincik, suling dan satu rebab.
    [Show full text]