Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan SP002- 011 Gazali et al., Keanekaragaman Makrozoobentos sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Keanekaragaman Makrozoobentos sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Ranu Pani-Ranu Regulo di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Macrozoobenthos Biodiversity as Bioindicator of Water Quality in Ranu Pani-Ranu Regulo,Bromo Tengger Semeru National Park Achmad Gazali 1, Dwi Suheriyanto 2, Romaidi 3 1 Alumni Jurusan BiologiUIN Malang 2011 dan Alumni Pascasarjana Biologi UGM 2014 2 Laboratorium Ekologi Jurusan Biologi UIN Malang 3 Jurusan Biologi UIN Malang [email protected] Abstract: Ranu Pani and Ranu Regulo (2,200 masl) are lakesin Bromo Tengger Semeru National Park (TN.BTS) by area 1 ha and 0.7 5ha. Lakes were used for tourism,agriculture, live stock and fishing spot. Civil and visitors activities give an effect onwater quality. The study was conducted in February-June2011, the aim of study to determine the diversity of macrozoobenthos, to know the water quality by seen thebioindicators and physico-chemical factors. Samples were taken at each of the five observation stations by Ekman Dredge and by hand. Samples were identified and analyzed by Shannon – Winner diversity ('H) and Simpson dominance(D) indices. The results of study in Ranupani were consisted by 93 of Bulimidae, 14 of Hirudidae, 22 of Glossiphoniidae, 1 of Syrphidae, 1 of Gomphidae, 1 of Gammaridae and 3 of Coanagrionidae The results in Ranuregulo were consisted by50 of Coanagrionidae,5 of Asselidae and 5 of Aeshnidae. The diversity indices was higher in RanuPani (0,98) than Ranuregulo (0.57). The dominance in deces was lower in Ranu Pani (0.51) than Ranu Regulo (0.71). Water conditions based on bioindicator in Ranu Pani were classified as medium polluted–polluted.Water conditions in Ranu Regulo were polluted. The condition both ofwatersbased on'H was weight polluted. The analysis ofphysico-chemical factors (based on PP.No.82.year.2001 onWater Quality Standards) for measuringof pH, DO, BOD, COD, nitrate, TSS and TDS showed that the watersin Ranu Pani and Ranu Regulo included to class II and III(except Hatstation IV Ranu Regulo included to class IV and TSS at station II, IV, V waters Ranu Pani feasible for classIII). The Phosphate analysis showed that both of waters included to class III. Keywords: Macrozoobenthos biodiversity, Bioindicator, Quality, Lake 1. PENDAHULUAN Odum (1994) menjelaskan bahwa salah satu biota yang dapat digunakan sebagai parameter Air bersih diperlukan manusia untuk keperluan biologi dalam menentukan kondisi suatu perairan hidup sehari-hari seperti industri, kebersihan sanitasi adalah makrozoobentos. Perubahan kualitas air dan kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain substrat mempengaruhi kelimpahan dan sebagainya (Warlina, 2004). Danau berperan sebagai keanekaragaman makrozoobentos. Kelimpahan dan sumber cadangan air, menyerap dan menyimpan keanekaragaman ini bergantung pada toleransi dan kelebihan air dari daerah sekitarnya dan akan sensitifitasnya terhadap perubahan lingkungan yang dikeluarkan pada saat daerah sekitarnya kering, terdiri dari biotik dan abiotik. Kisaran toleransi dari mencegah terjadinya banjir, sumber energi, dan makrozoobentos terhadap lingkungan berbeda-beda sumber makanan nabati maupun hewani (Darojah, (Purnomo, 1989; Wilhm,1975 dalam Marsaulina, 2005). Ranu Pani dan Ranu Regulo merupakan 1994; Fachrul, 2007). Perairan yang berkualitas baik danau yang dijadikan tempat konservasi dan tempat biasanya memiliki keanekagaman jenis yang tinggi pariwisata yang diduga mengalami pencemaran dan sebaliknya pada perairan yang buruk atau akibat pembuangan limbah rumah tangga tercemar biasanya memiliki keanekaragaman jenis masyarakat di sekitar danau tersebut (Departemen yang rendah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui Kehutanan, 2009). keanekaragaman makrozoobentos, mengetahui 86 Pendidikan Biologi, Pendidikan Geografi, Pendidikan Sains, PKLH – FKIP UNS Gazali et al., Keanekaragaman Makrozoobentos sebagai Bioindikator Kualitas Perairan kualitas perairan dilihat dari bioindikator dan faktor Pengukuran faktor fisika - kimia () perairan fisika–kimianya. dilakukan dengan pengambilan sampel air dan substrat tanah bersamaan dengan pengambilan 2. METODE sampel makrozoobentos. Parameter fisika dan kimia yang diukur adalah suhu dengan termometer, Penelitian ini merupakan jenis penelitian diskriptif kecerahan dengan Cakram secchi, pH air pH meter. kuantitatif. Pengambilan data sampel menggunakan pengkuran kekeruhan dengan mengukur TSS dan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau TDS, DO, BOD, COD, kandungan bahan organik pengambilan sampel secara langsung pada lokasi substrat dasar, kandungan fosfat air, kandungan penelitian. Penelitian dilaksanakan pada nitrat air. bulanJanuari - Juni 2011 di perairan Ranu Pani dan Ranu Regulo Taman Nasional Bromo Tengger 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Semeru. Makrozoobentos diidentifikasi di Laboratorium Ekologi dan Laboratorium Optik, 3.1. Indeks Keanekaragaman dan Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Indeks Dominansi Makrozoobentos Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Nilai indeks keanekaragaman (‘H) dan indeks Alat yang digunakan adalah Ekman Dredge, dominansi (D) makrozoobentos yang tertangkap di pH meter, termometer, GPS, kamera digital, perairan Ranu Pani dan Ranu Regulo terangkum mikroskop stereo, meteran, alat penyaring, botol pada tabel berikut: sample, piringan secchi, baki plastik, buku identifikasi dari Edmonson (1959) dan Zwart (1995) Tabel 2. Perbandingan nilai indeks keanekaragaman dan dan peta dasar Taman Nasional Bromo Tengger indeks dominansi makrozoobentosdi Perairan Ranu Pani- Semeru.Bahan digunakan adalah formalin 4%, Ranu Regulo TN.BTS alkohol 70%, sampel makrozoobentos, sampel air dan substrat tanah. Studi pendahuluan dilaksanakan Indeks Keanekaragaman (H’) & Indeks pada bulan Februari 2011, bertujuan untuk N Pengamatan Dominansi (D) di o di menentukan 5 stasiun yang terdiri dari 3 substasiun R.Pani R.Regulo pengamatan pada masing-masing danau. Substasiun 1 H’ = D = terletak antara 1-3 meter dari garis tepi danau. ST I H’ = 0,73 D = 0,56 0,50 0,68 2 D = Pengambilan sampel secara acak terpilih (Purposive ST II H’ = 0,65 D = 0,54 H’ = 0,56 0,63 random sampling) pada siang hari dengan Ekman 3 D = Dredge dan dengan tangan secara langsung. Sampel ST III H’ = 0,38 D = 0,78 H’ = 0,00 1,00 4 D = dari substrat yang terdapat dalam Ekman Dredge ST IV H’ = 0,85 D = 0,51 H’ = 0,31 0,85 ditumpahkan ke dalam ember berisi air, kemudian 5 D = ST V H’ = 0,89 D = 0,54 H’ = 0,48 0,70 disaring dengan alat penyaringan 0.5 mm. Material 6 D = yang tertinggal disortir dan sampel dimasukkan ke Kumulatif H’ = 0,98 D = 0,51 H’ = 0,57 0,71 dalam botol berisi formalin 4% atau alkohol 70% dan diberi label. Sampel makrozoobentos dibawa Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui nilai ‘H ke laboratorium untuk diamati, spesies makrozoobentos di perairan Ranu Pani dan Ranu makrozoobentos yang ditemukan difoto dengan Regulo. Secara kumulasi dapat diketahui bahwa mikroskop stereo kemudian diidentifikasi dengan keanekaragaman makrozoobentos di perairan Ranu menggunakan buku acuan Edmonson (1959), Zwart Pani (0,98) lebih tinggi dibandingkan dengan di (1995) dan bantuan internet. Sampel yang sudah perairan Ranu Regulo (0,58). dikenali diidentifikasi di lapangan. Hasilnya Keanekaragaman jenis makrozoobentos dimasukkan ke dalam tabel perekam data dan di tertinggi di perairan Ranu Pani terdapat pada stasiun analisis dengan Indeks keanekaragaman Shannon- V (kawasan pendangkalan dan tempat masuknya Winner (‘H) dan indeks Dominansi Simpson (D). aliran air dari pemukiman penduduk) dan yang terendah terdapat pada stasiun III (kawasan Tabel 1.perekam data dermaga, dekat dengan hutan). Tingginya keanekaragaman di stasiun ini diduga karena banyak Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Stasiun 4 bahan-bahan organik seperti limbah dan kotoran U U U U U U U U U U U yang masuk ke perairan bersamaan dengan aliran air U U U U U U U U U U U 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 dari rumah penduduk, sehingga mampu memenuhi ketersediaan makanan (Sugianto, 1994) bagi makrozoobentos yang toleran dengan lingkungan di Seminar Nasional Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam 2015 87 Gazali et al., Keanekaragaman Makrozoobentos sebagai Bioindikator Kualitas Perairan stasiun V. Rendahnya keanekaragaman di stasiun III Pani dan Ranu Regulo Taman Nasional Bromo diduga karena di stasiun ini jarang ditemukan Tengger Semeru dapat dilihat pada table. aktifitas, sehingga menyebabkan kondisi air cenderung tetap dan tidak dapat mengundang Tabel 3. Nilai rata-rata parameter fisika-kimia yang diukur makrozoobentos lain untuk hadir di stasiun ini. pada masing-masing stasiun pengamatan di perairan Ranu Keanekaragaman jenis makrozoobentos Pani TN.BTS tertinggi di perairan Ranu Regulo terjadi di stasiun II (kawasan yang sering digunakan untuk Baku Paramet Pengamatan di mutu air N Rer memancing, dekat jalan masuk hutan) dan yang er kelas* o ata terendah di stasiun III (kawasan jarang ditemui Abiotik ST ST ST ST ST II III aktivitas dan dekat dengan hutan). Secara umum I II III IV V Suhu air 18, 18, 18, 17, 17, 18, - - famili yang di temukan di semua stasiun (kecuali 1 (0C) 80 60 80 70 90 36 satsiun IV) sama, tetapi jumlahnya yang berbeda kecerah 56, 53, 54, 56, 55, 54, - - sehingga hal itu yang menyebabkan nilai ‘H di 2 an (cm) 00 00 00 00 00 80 6,9 6,5 6,4 6,3 6,2 6,5 6 - 6 - stasiun II lebih tinggi. Meskipun lokasi stasiun 3 PH air 5 9 6 3 1 1 9 9 berbeda tetapi karakteristik perairan antar stasiun 4 3 relatif sama. Rendahnya nilai di stasiun III DO 5,2 5,1 5,2 5,3 5,1 5,2 ‘H 4 (mg/l) 7 6 3 2 9 3 diduga karena kondisi perairan pada stasiun ini 3 6 relatif tetap sebagai akibat dari jarangnya aktivitas BOD 2,4 2,8 2,7 3,3 1,7 2,6 5 (mg/l) 7 1 4 0 7 2 manusia, sehingga stasiun ini cenderung dihuni oleh COD 10, 11, 8,9 12, 10, 10, 25 50 makrozoobentos yang tetap. 6 (mg/l) 18 46 0 22 69 69 Menurut Sastrawijaya (2000), klasifikasi 0, 1 PO4 0,7 0,7 0,6 0,8 0,6 0,7 2 derajat pencemaran air berdasarkan indeks 7 (mg/l) 0 4 4 8 1 1 keanekaragaman dapat digolongkan sebagai berikut: 10 20 H’ > 2,0 : Tidak Tercemar NO3 1,1 1,2 1,0 1,3 0,9 1,1 8 (mg/l) 9 4 3 4 1 4 H’ = 1,6 .
Recommended publications
  • 35 Konservasi Danau Ranu Pane Dan Ranu Regulo Di
    (2019), 16(1): 35-50 pISSN: 0216 – 0439 eISSN: 2540 – 9689 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA Akreditasi Kemenristekdikti Nomor 21/E/KPT/2018 KONSERVASI DANAU RANU PANE DAN RANU REGULO DI TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU (Conservation of Ranu Pane and Ranu Regulo Lakes in Bromo Tengger Semeru National Park) Reny Sawitri* dan/and Mariana Takandjandji Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Jl. Gunung Batu No. 5 Bogor, Jawa Barat, Indonesia Tlp. (0251) 8633234; Fax (0251) 8638111 Info artikel: ABSTRACT Keywords: The lakes in Bromo Tengger Semeru National Park (BTSNP) have a caldera or giant crater, Conservation, however, the intensification of land use surounding as a residential area, agricultural land ecosystems, lakes, and natural tourism gived the impacts to lakes. The study was carried out at lakes of Ranu pollution, Pane and Ranu Regulo, in Bromo Tengger Semeru National Park (TNBTS), East Java water quality Province. The study purposed to know ecosystem changing of lakes and recomendation of conservation strategies. The research method was carried out by analyzing water qualities (physic, chemitry and microbiology) of Ranu Pane and ranu Regulo lakes. The results of this study found that Ranu Pane lake ecosystem was invaded by a threshold (Salvinia molesta Mitchell) of about 80%, causing an increase in BOD and COD content, followed by a decrease in DO and pH. Lake of Ranu Regulo has a higher fertility value (N/P = 16.24) than Ranu Pane. Therefore, the management need to mitigate to reduce the risk of pollution through public awareness and tourists. Kata kunci: ABSTRAK Konservasi, ekosistem, danau, Danau di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) adalah kaldera atau kawah pencemaran, raksasa, tetapi intensifikasi pemanfaatan lahan di sekitar danau berupa pemukiman, lahan kualitas air pertanian dan pariwisata alam berdampak terhadap danau.
    [Show full text]
  • Bulletin No124-03-13
    SOCIETE DE VOLCANOLOGIE GENEVE C.P. 75, CH-1261 LE VAUD, SUISSE (www.volcan.ch FAX 022/786 22 46, E-MAIL: [email protected]) 124Bulletin mensuel GENEVE SOMMAIRE BULLETIN SVG N0 124, MARS 2013 Nouvelles de la Société p. 3 Activité volcanique p. 4 MOIS PROCHAIN Etna Focal p. 5-6 Nous partirons au Kilauea et voyagerons Stromboli dans le temps à la rencontre du volca- Point de Mire p. 7-9 nisme de Terre Neuve Karthala Récit de voyage p. 10-24 Indonésie (1er partie) IMPRESSUM DERNIERES MINUTES -DERNIERES MINUTES Bulletin de la SVG No124, 2013, 24p, 240 ex. Rédacteurs SVG: P.Vetsch , J.Metzger & B.Poyer (Uniquement destiné aux membres SVG, No non disponible à la vente dans le commerce sans usage commercial). Cotisation annuelle (01.01.13- 31.12.13) SVG: 70.- CHF (50.- Euro)/soutien 100.- CHF (80.- Euro) ou plus. Suisse: CCP 12-16235-6 IBAN CH88 0900 0000 WHITE ISLAND 1201 6235 6 (NLLE-ZELAND) légère diminution Paiement membres étrangers: d’activité, mais risque RIB, Banque 18106, Guichet d’explosions reste 00034, Nocompte 95315810050, possible Clé 96. IBAN (autres pays que la France): http://www.gns.cri.nz/Home/Learning/Science-Topics/ FR76 1810 6000 3495 3158 1005 Volcanoes/New-Zealand-Volcanoes/White-Island/White- 096 BIC AGRIFRPP881 Island-latest Imprimé avec l’appui de: et une Fondation Privée Le Semeru depuis Gunung Sawur (© Photo P.Rollini) RAPPEL : BULLETIN SVG SOUS FORME ÉLECTRONIQUE ET SITE WEB En plus des membres du comité Les personnes intéressées par SVG de la SVG, nous remercions N.
    [Show full text]
  • Pembangunan Pariwisata Dan Perampasan Ruang Hidup Rakyat: KSPN Menjawab Masalahnya Siapa?
    LAPORAN PENELITIAN TIM BROMO TENGGER SEMERU Pembangunan Pariwisata dan Perampasan Ruang Hidup Rakyat: KSPN Menjawab Masalahnya Siapa? (Oleh: Anggiana, Versa, Bergas) Kondisi Umum Lokasi Letak Wilayah Desa Ranupani Secara administratif, Desa Ranupani terletak di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, dengan posisi geografis antara 08° 00' 20.4583" LS dan 112° 55' 51.6481" BT. Penamaan Desa Ranupani merujuk pada keberadaan danau pegunungan yang berada pada wilayah desa yaitu, Ranu Pani. Selain itu, terdapat danau lainnya yang berdekatan dengan wilayah desa yaitu, Ranu Regulo, serta Ranu Kumbolo (danau terakhir sebelum puncak semeru). Ketinggiaan Desa Ranupani mencapai 2200 mdpl (upland), berada pada lereng Gunung Semeru (gunung tertinggi di Pulau Jawa 3676 mdpl), dan merupakan daerah dingin serta selalu berkabut dengan suhu berkisar -4°C sampai dengan 24 °C. Luas Desa Ranupani mencapai 3.578,75 ha terdiri atas, lahan milik seluas 318,40 ha dan 3260,35 termasuk kawasan hutan negara (state property) dengan fungsi konservasi. Desa Ranupani tidak memiliki tanah kas desa dan tanah bengkok. Sebaran lokasi lahan milik penduduk terdapat di dua dusun yaitu, Sidodadi (dusun atas) dan Besaran (dusun bawah). Penggunaan lahan penduduk didominasi tanah pertanian lahan kering seluas 203,94 ha, pemukiman (pekarangan dan rumah) 65,66 ha, serta sisanya prasarana umum (jalan, tempat ibadah, kuburan, dan danyang). Gambar 1 Peta Desa Ranupani berdasarkan wilayah kerja SPTN 3 BBTNBTS Sumber: Balai Besar TN-BTS Wilayah Desa Ranupani menjadi ter(di)kepung kawasan konservasi sejak pendeklarasian Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS) pada tahun 1982, dan mainstream rezim konservasi menyebutnya sebagai “desa kantung” (enclave). Saat ini, Desa Ranupani berada pada wilayah kerja Resort Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Ranu Pani, Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah 3, Balai Besar TNBTS.
    [Show full text]
  • Tourist Perception and Preference to the Tourism Attractions in Ranu Pani Villages, Bromo Tengger Semeru National Park
    IOSR Journal Of Humanities And Social Science (IOSR-JHSS) Volume 21, Issue 2, Ver. VIII (Feb. 2016) PP 39-45 e-ISSN: 2279-0837, p-ISSN: 2279-0845. www.iosrjournals.org Tourist perception and preference to the tourism attractions in Ranu Pani Villages, Bromo Tengger Semeru National Park Nanny Roedjinandari1, M. Baiquni2, Chafid Fandeli3, Nopirin4 1Tourism Study Program, Graduate School Program, Gadjah Mada University, Jl. Teknika Utara, Pogung Yogyakarta and Diploma IV in Tourism, Merdeka University, Jl. Bandung 1, Malang East Java, Indonesia 2Faculty of Geography, University of Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia 3Faculty of Forestry, University of Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia 4Faculty of Economics and Business, University of Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia Abstract:This paper examines the tourism resources and the tourist perception and preference to the tourism attractions in Ranu Pani Villages, Bromo Tengger Semeru National Park. Field work was conducted at Ranupani villages from March to August 2015. Interviews was conducted with tourist guided by questions on topics, including potentials tourism attraction, accessibility, tourism facility, tourism safety, and environmental management. Result of the study shows that most of the responds has positive perceptions to Ranupani landscapes. Diversity of flora and fauna was high. Tenggerese culture has been preserved by local people in Ranupani. Flora and fauna is crucial tourism object and attraction in Ranupani. This research confirms that accessibility aspect should be improved. In Ranupani area, tourism facility was limited and need to be improved. The safety aspect of tourist in Ranupani was good to excellent. Environmental management should be improved. Keywords: mountain tourist, destination competitiveness, natural attractions I.
    [Show full text]
  • Laporan Akhir
    IUFRO INTERNATIONAL AND MULTI- DISCIPLINARY SCIENTIFIC CONFERENCE Forest-Related Policy and Governance: Analysis in the Environmental Social Sciences Bogor, October 4 – 7, 2016 Hosted by Co-hosted by: 1 Hosts Bogor Agricultural University - University of Göttingen - Germany Indonesia Co-hosts Supporter Sponsored by: 1 2 Platinum Sponsor Silver Sponsors Bronze Sponsors Directorate of Research and Innovation Bogor Agricultural University Supporters Sponsored by: 2 Table of Contents 3 Background ........................................................................................................... 5 Objectives ............................................................................................................. 6 Outcomes ............................................................................................................. 6 Time and Venues .................................................................................................. 7 Participants ........................................................................................................... 7 Activities ................................................................................................................ 7 Committee .......................................................................................................... 23 Committee Secretariate ...................................................................................... 24 FOREST AND ENVIRONMENT GOVERNANCE .................................................. 28 Session 1.1. The global-nexus
    [Show full text]
  • Univerzita Palackého V Olomouci Bakalářská
    UNIVERZITA PALACKÉHO V OLOMOUCI Filozofická fakulta Katedra asijských studií BAKALÁŘSKÁ DIPLOMOVÁ PRÁCE Organizace ultramaratonu v Indonésii na příkladu Bromo Tengger Semeru Ultra Run Organization of an ultramarathon in Indonesia on the example of Bromo Tengger Semeru Ultra Run OLOMOUC 2020 Rozálie Rašovská Vedoucí diplomové práce: Mgr. Filip Lexa Prohlašuji, že jsem diplomovou práci vypracovala samostatně a uvedla veškeré použité prameny a literaturu. V Olomouci dne: Podpis: Anotace: Práce poskytuje základní přehled o tématu ultramaraton ve specifické oblasti, jakou je Indonésie. Obsah práce je z velké části zaměřen na nejznámější ultramaraton na Jávě s názvem Bromo Tengger Semeru Ultra Run. Cílem práce je popsat organizaci ultramaratonu, a co obnáší dobrovolnická činnost na tomto závodu. Jméno autora: Rozálie Rašovská Název bakalářské práce: Organizace ultramaratonu v Indonésii na příkladu Bromo Tengger Semeru Ultra Run Pracoviště: Filozofická fakulta, Katedra asijských studií Vedoucí bakalářské práce: Mgr. Filip Lexa Rok obhajoby bakalářské práce: 2020 Počet stran: 70 Počet znaků včetně mezer: 96 116 Počet použitých zdrojů: 40 Počet příloh: 12 Klíčová slova: ultramaraton, běh, Indonésie, závod Poděkování Za cenné rady, připomínky a odbornou pomoc děkuji především Mgr. Filipovi Lexovi. Dále můj dík patří Maiizatzul Akmě za ochotu, čas a informace nepostradatelné k realizaci této bakalářské práce. OBSAH 1 ÚVOD ....................................................................................................................... 8 2 OBECNĚ
    [Show full text]
  • Inventaris Dan Pengembangan Wisata Alam Potensi Jasa Lingkungan
    INVENTARIS DAN PENGEMBANGAN WISATA ALAM POTENSI JASA LINGKUNGAN PRODUK WISATA ALAM LUAS PENGUSAHAAN/ POTENSI JASA POTENSI WISATA YANG DAPAT NO PROVINSI NAMA KAWASAN PEMANFAATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN OBYEK WISATA ALAM ATRAKSI / KEGIATAN SARANA DAN PRASARANA DIKEMBANGKAN KAWASAN (Ha) A. T A M A N N A S I O N A L 1 NANGROE 1) Gunung Leuser - / BBTN. Gn Leuser 1,094,692.00 Air Terjun, Telaga, 1, 4, 5, 18, 21, 28, 29, Rafting, foto hunting & Cmaping Ground, Mess Tamu, Rekreasi, Sport Tourism, ACEH Sungai, danau, 32, 36 pembuatan film, berkemah/ Visitor Center, Feeding Site, Pos adventure tourism, education Sumber Air Panas pendakian,penelitian. Jaga (11 unit), Wisma (16 Unit), tourism, outbond, river tracking, Asrama (1 Unit), Gedung jungle tracking, fishing. Pertemuan (4 Unit), Tempat Ibadah (1 Unit), Pertokoan (1 unit), Speedboat (1 Unit), Perahu penumpang (20 Unit), Perahu Karet (4 Unit) 2 SUMATERA UTARA1) Batang Gadis - / BTN. Batang Gadis 72,150.00 Air Terjun, Danau, 1, 4, 6, 9 Meningmati pemandangan Jalan aspal sampai kedesa Wisata Pegunungan, pendakian, Sumber Air panas, alam, mandi di air panas, foto alam, film dokumen, melihat rumah adat dll pemandian air panas, rekreasi alam, pengamatan fauna, wisata 3 SUMBAR 1) Siberut - / BTN. Siberut 190,500.00 Air Terjun, Wisata 1,2,3,7,12,13,21,34 Penelitian, rekreasi alami, safari -perahu penumpang (8 Unit), Wisata laut, pengamatan satwa, Bahari, Sungai bahari/ wisata air. speed boat (17 Unit), wisma (1 wisata mangrove, fenomena Unit), asrama (1 unit), tempat alam, air terjun. Ibadah (1Unit), Gedung Pertemuan (1 Unit), pos jaga (2 4 RIAU 1) Bukit Tigapuluh - / BTN.
    [Show full text]
  • Ongka 1, 7 Januari 1869 Para Priyantun Ingkang Mendet Serat
    Ongka 1, 7 Januari 1869 Para priyantun ingkang mendet serat Jurumartan ing taun 1868, sarta dereng bayar ing pangaosipun sami kaaturan uninga, manawi kendeling pangintunipun serat Jurumartani, punika awit saking dereng kabayar ing pangaosipun manawi taksih badhe lestantun ing panampinipun srat Jurumartani punika akintuna pangaosipun wau. Para priyantun ing Ngayogyakarta, ingkang mendhet serat Jurumartani, sami kaaturan ambayara pangaosipun serat Juru- martani punika dhateng tuwan Lamslah, ing kantor paresidhenan Ngayogyakarta, punapa malih para priyantun wau sami kaaturan uninga, manawi boten ambayar pangaosing serat Jurumartani, ing satelasipun wulan Januwari punika, amesthi badhe katagih kapratelakaken wonten ing serat Jurumartani. Surakarta kaping 5 Januwari, 1869 Ingkang medalaken serat Jurumartani' Katandhan Jaspres enko, ========= Pawartos saking Surabaya anyariyosaken kados ing ngandhappu- nika: Surabaya kaping 17 Dhesember 1868, kala wingi enjing saweg kendel jam gangsal, tiyang manggih jisimipun Walandi wonten margi ing kampung Pacinan Surabaya, katingal pejahipun punika boten saking dening kataton, kala samanten sareng parentah tuwin tuwan dhokter kalapuran bab wontenipun jisim wau, lajeng atiti pariksa ing ngriku tetela bilih Walandi ingang pejah punika saking kadhiri anumpak baita, dumugi kareteg ing bibis anyipeng sadalu, sareng wanci angajengaken ebyar saking aturanipun tiyang ingkang nglampahaken baita, tuwan wau menggah dhaeng dharatan, dene pikajenganipun badhe tumbas jampi awit piyambakipun karaos sakit, lampahipun dhateng
    [Show full text]
  • Full Article
    INTERNATIONAL JOURNAL OF CONSERVATION SCIENCE ISSN: 2067-533X Volume 10, Issue 3, July-September: 507-518 www.ijcs.uaic.ro PRESERVATION OF TENGGER TRIBE YARD LANDSCAPE IN THE ENCLAVE OF BROMO TENGGER SEMERU NATIONAL PARK, INDONESIA * Achmad Tutut SUBADYO, Dina POERWONINGSIH Department of Architecture, University of Merdeka Malang, Malang, Indonesia Abstract The Tengger Settlement in Ngadas and Ranu Pani villages is a unique settlement as a part of BromoTengger Semeru National Park (BTSNP). But the conversion of its land has become a problem in the management and can threaten the existence of its yard. This study aims to analyze the facade of the yard, as well as formulate its preservation model based on Tengger cultural wisdom. The research method applied in this study is rationalistic approach of quantitative and qualitative mix. Data were collected by applying explorative survey methods and interviews. Index of cultural significance from Turner is employed in analyzing the utilization of plant species quantitatively. The result indicates that yard performances in these two villages are categorized into narrow and medium size, with an average area of 104 m2. Back and side zones are functioned as cultivation of food crops, horticultures, herbs, spices and starches (carbohydrate sources). Plants of strata I and II dominate the yards of these villages and correlate with the carrying capacity of narrow garden yards. The management of the yard in Ngadas and Ranu Pani villages through the conservation and realization of local wisdom has great potential in the preservation of the BTSNP landscape. Keywords: Yard; Ngadas; Ranu Pani; Conservation; Landscape Introduction Yard is a plot of land owning certain limits, on which there are residential buildings and having functional links economically, biophysically, and socioculturally with its inhabitants [1].
    [Show full text]
  • Communications: Diversity of Aquatic Biota As Bioindicator for Water Quality of Ranu Pani and Ranu Regulo
    1st International Conference on Multiple-governance in Islam, Environmental Development, and Conservation. Johor, Malaysia, Nov. 20-21, 2012, Water Research Alliance, Universiti Teknologi Malaysia. ISBN 978-983-44826-4-0. http://ienv.web.fc2.com/env.islam/hp2012.html Communications: Diversity of Aquatic Biota as Bioindicator for Water Quality of Ranu Pani and Ranu Regulo *Dwi Suheriyanto, Liliek Harianie A.R., and Suyono Biology Department, Faculty of Science, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia. Abstract: Changes in water conditions greatly affect the presence and ability of aquatic biota to survive in their habitat. The presence of these biota are largely determined by the physical and chemical conditions of water, so that the community structure of aquatic biota will vary according to the conditions of physical and chemical parameters of water. It allows aquatic biota to serve as bioindicator of water quality changes. The study aims to determine the abundance and diversity of phytoplankton, zooplankton and benthos in Ranu Pani and Ranu Regulo, to know the physical and chemical properties of water and to obtain bioindicator of the phytoplankton, zooplankton and benthos in order to assess water quality in both Ranu. Research using quantitative descriptive method to describe about the diversity index and abundance of phytoplankton, zooplankton and benthos related to water quality in Ranu Pani and Ranu Regulo. Samples were taken at 7:00 until 10:00 am on 5 station observations. Physical and chemical factors measured were temperature, pH, and brightness, DO, BOD, OD, TDS, TSS, Phosphate and Nitrate. The results showed that there are 17 phytoplanktons genera were found in Ranu Pani, while in Ranu Regulo there are 16 genera with the highest abundance of the genus Dictyosphaerium.
    [Show full text]
  • East Java Traditional Batik Marketing Model for the Development of Management Information System As Efforts to Preserve the Nation's Cultural
    International Journal of Business and Management Invention ISSN (Online): 2319 – 8028, ISSN (Print): 2319 – 801X www.ijbmi.org || Volume 5 Issue 11 || November. 2016 || PP—01-16 East Java Traditional Batik Marketing Model for the Development of Management Information System as Efforts to Preserve the Nation's Cultural Januar Wibowo1, Haryanto Tanuwijaya1, Achmad Yanu Alif Fianto1. 1(Management Program – Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya) ABSTRACT: Batik is one of Indonesian cultural heritage, which has been transformed as a legacy honored and admired by the world. Batik is not just a tool to decorate themselves, but batik is a cultural symbol that is closely related to the philosophy of the motif is concerned. East Java can be considered as having diversity motif that has a high historical value. These advantages in addition to foster pride as a civilized nation, but the risk may be claimed as the cultural heritage of other countries in the world. Therefore, the ultimate goal of this research is to plan, design and produce a management information system application of traditional batik East Java which uses multiplatform capabilities with the use of appropriate technology. These applications are planned, designed and produced from their grand strategy that is arrayed in models of marketing management to popularize various kinds of traditional batik in East Java, which is not only of patterns and motifs, but also includes elements of the philosophy contained in batik. Keywords: Batik, East Java, Marketing Model, Management Information System I. INTRODUCTION Batik is one of Indonesian cultural heritage, which has been transformed into a culture that revered and admired by the world.
    [Show full text]
  • Hasil Pkrms Dan Rencana Penanganan Jalan Program Hibah Jalan Daerah Tahun 2021
    HASIL PKRMS DAN RENCANA PENANGANAN JALAN PROGRAM HIBAH JALAN DAERAH TAHUN 2021 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR PETA JARINGAN JALAN DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA Prov. Jawa Timur 2 AKSES JALAN MENUJU KSPN BTS RENCANA INFRASTRUKTUR STRATEGIS KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA PENGUNUNGAN DAN BUDAYA KSPN BROMO-TENGGER-SEMERU OLEH BADAN PERENCANAAN INFRASTRUKTUR WILAYAH (BPIW) BERUPA REKONSTRUKSI/REHABILITASI - Ruas Wonokitri – Penanjakan, p = + 9 Km; - Ruas Penanjakan – Gunung Bromo, p = + 10 Km; - Ruas Sukapura – Ngadisari, p = + 15 Km; - Ruas Ngadisari – Cemorolawang, p = + 2,5 Km; - Ruas Cemorolawang – Gunung Bromo, p = + 2,5 Km; - Ruas Malang – Tumpang, p = + 18 Km; - Ruas Tumpang – Jemplang, p = + 29 Km; - Ruas Jemplang – Gunung Bromo, p = + 29 Km; - Ruas Tumpang – Ranu Pani, p = + 29 Km; - Ruas Lumajang – Senduro, p = + 25 km; - RuasSenduro –B29,p=+25 Km; - Ruas Senduro – Ranu Pani, p = + 43 Km. PETA KORIDOR KSPN BTS DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA Prov. Jawa Timur 5 RENCANA DAFTAR PAKET PEKERJAAN PANJANG PAKET PENDANAAN NO RUAS NAMA RUAS JENIS PENANGANAN (Km) P6-PHJD APBN PHJD 196 Kejayan - Tosari 35.3 PB+PR+BMW P7-PHJD APBN PHJD 194 Pandaan - Tretes 9.3 PR + BMW P7-PHJD APBN PHJD 197 Kejayan - Purwosari 19.0 PR + BMW P8-PHJD APBN PHJD 198 Purwodadi - Nongkojajar 20.9 PB+PR+BMW P9-PHJD APBN PHJD 200 Bts. Kota Lumajang - Bts. Kab. Jember 14.6 RM + BMW P9-PHJD APBN PHJD 200.11K Jln. Letjen. Panjaitan (Lumajang) 0.6 RM + BMW P9-PHJD APBN PHJD 200.12K Jln. Kapten Suwandak (Lumajang) 0.8 PR P9-PHJD APBN PHJD 200.13K Jln. Mayjen Sukertiyo (Lumajang) 0.8 PR P9-PHJD APBN PHJD 200.14K Jln.
    [Show full text]