PERANCANGAN VISUAL INFORMASI HIDANGAN AKULTURASI BUDAYA HINDIA – BELANDA DI SEMARANG, SEBAGAI BENTUK APRESIASI SEJARAH

T. IRMA SURYA. H

10.13.0014

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG 2014

ii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Nama : T. Irma Surya. H Nim : 10.13.0014 Program Studi : Desain Komunikasi Visual Fakultas :Arsitektur dan Desain Universitas : Universitas Katolik Soegijapranata

Judul Proyek Akhir : PERANCANGAN VISUAL INFORMASI HIDANGAN KUE AKULTURASI BUDAYA HINDIA – BELANDA DI SEMARANG, SEBAGAI BENTUK APRESIASI SEJARAH

Menyatakan bahwa proyek akhir ini adalah hasil karya saya sendiri serta telah mengikuti peraturan akademik dalam melakukan kutipan. Apabila dikemudian hari ditemukan adanya bukti plagiasi, manipulasi, dan / pemalsuan data maupun bentuk – bentuk kecurangan yang lain, Saya bersedia untuk menerima sanksi dari Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Demi kepentingan akademis, maka saya bersedia dan menyetujiui bentuk publikasi dari hasil karya ini.

Semarang, Juli 2014

T. Irma Surya. H

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Perancangan Visual Informasi Hidangan Kue Akulturasi Budaya Hindia – Belanda di Semarang, Sebagai Bentuk Apresiasi Sejarah.

Nama : T. Irma Surya. H Nim : 10.13.0014 Program Studi : Desain Komunikasi Visual Fakultas :Arsitektur dan Desain Universitas : Universitas Katolik Soegijapranata

Semarang, Juli 2014

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Arsitektur dan Desain Kaprogdi Desain Komunikasi Visual Koordinator Proyek Akhir DKV

Ir. IM. Tri Hesti Mulyani, M.T. Ir. Robert Rianto Widjaja, M.T. Ir. Robert Rianto Widjaja, M.T. NIDN. 0611086201 NIDN. 0627066701 NIDN. 0627066701

iv HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Perancangan Visual Informasi Hidangan Kue Akulturasi Budaya Hindia – Belanda di Semarang, Sebagai Bentuk Apresiasi Sejarah.

Nama : T. Irma Surya. H Nim : 10.13.0014 Program Studi : Desain Komunikasi Visual Fakultas :Arsitektur dan Desain Universitas : Universitas Katolik Soegijapranata

Semarang, Juli 2014

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Robert Rianto Widjaja, M.T. Bayu Widiantoro, ST.,M.Sn. NIDN. 0627066701 NIDN 0629077403

Penguji I Penguji II Penguji III

Ir. IGN. Dono Sayoso, M.SR. Drs. Sumbo Tinarbuko, M.Sn Ir. Robert Rianto Widjaja. M.T.. NIDN. 0608075601 NIP. 19960404 1992031002 NIDN. 0627066701

v

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan karunia-Nya, penulis mampu menyelesaikan Proyek Akhir ini. Proyek akhir yang berjudul Perancangan Visual Informasi Hidangan Kue Akulturasi Budaya Hindia – Belanda di Semarang, Sebagai Bentuk Apresiasi Sejarah. dikerjakan demi memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini bukanlah tujuan akhir dari belajar karena belajar adalah sesuatu yang tidak terbatas.

Terselesaikannya Proyek Akhir ini tentunya tak lepas dari dorongan dan uluran tangan berbagai pihak. Oleh karena itu, tak salah kiranya bila penulis mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada: 1. Bapak Bayu Widiantoro, ST M.Sn., selaku dosen pembimbing yang selalu membimbing dengan sabar dan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran di tengah kesibukan, serta memberikan petunjuk-petunjuk serta saran dalam penyusunan Proyek Akhir ini. 2. Seluruh dosen Fakultas Arsitektur dan Desain DKV Unika Soegijapranata Semarang, yang telah memberikan saran dan kritik serta masukan yang sangat berguna sejak awal perkuliahan hingga akhir. 3. Orang tua dan kerabat yang tercinta atas curahan kasih sayang, doa dan dorongan baik moril maupun materil. 4. Rekan mahasiswa seangkatan dan seperjuangan khususnya Novi, Maya, Hilsa, Jeanny, Linda, Lina dan Jovi yang telah bersama – sama melalui masa perkuliahan dari awal hingga akhir. 5. Seluruh staf pengajar Unika Soegijapranata yang telah membantu dan memberikan informasi – informasi tambahan seputar perkuliahan dan Proyek Akhir. 6. Seluruh staf Perpustakaan Unika Soegijapranata yang telah membantu dalam peminjaman buku. 7. Rekan – rekan alumni SMA atas waktu, bantuan dan dukungan yang telah diberikan. 8. Para responden yang sudah bersedia meluangkan waktu dan tenaga guna membantu penulis dalam proses wawancara riset. 9. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu selama ini.

Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini dan semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Penulis

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i 2.2.7.Teori Difusi Kebudayaan 8 HALAMAN JUDUL ii 2.2.8.Manusia 9 PERNYATAAN ORISINALITAS iii 2.2.9.Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya dan Beretika 10 HALAMAN PENGESAHAN iv 2.2.10.Manusia Sebagai Makhluk Ciptaan Tuhan yang Paling Sempurna 10 KATA PENGANTAR vi 2.2.11.Hakekat Manusia Sebagai Makhluk Biokultural 10 ABSTRAK vii 2.2.12.Kepribadian Bangsa Timur 10 ABSTRACT viii 2.2.13.Pengaruh Kebudayaan Barat 11 DAFTAR ISI ix 2.2.14.Akulturasi 11 DAFTAR TABEL x 2.2.15.Proses Akulturasi Budaya Belanda - Jawa 12 DAFTAR GAMBAR / GRAFIK xi 2.2.16.Landasan Historis Dipilihnya Semarang Sebagai Objek Studi Kasus 12 DAFTAR LAMPIRAN xiii 2.2.17.Kebudayaan Indis 13 BAB I : PENDAHULUAN 1 2.2.18.Kuliner Indonesia 14 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1 2.2.19.Belanda dan Budaya Kuliner Kue di Indonesia 15 1.1.1.Indonesia dan Budaya Kulinernya 1 2.2.20.Teori Komunikasi 16 1.2. Identifikasi Masalah 2 2.2.21.Teori Media Komunikasi 17 1.3. Pembatasan Masalah 3 2.2.22.Teori Visual 17 1.4. Perumusan Masalah 3 2.2.23.Teori Logo 17 1.5. Tujuan Penelitian 3 2.2.24.Teori Warna 18 1.6. Manfaat Penelitian 3 2.2.25.Tipografi 19 1.7. Metode Penelitian 3 2.2.26.Teori Layout Simetris 19 1.8. Sistematika Penulisan 3 2.2.27.Teori Multimedia Interaktif 19 BAB II : TINJAUAN UMUM 4 2.2.28.User Interface 20 2.1. Kerangka Berpikir 4 2.2.29.Graphical User Interface 20 2.2. Landasan Teori 4 2.2.30.Teori Fotografi Makanan 20 2.2.1.Teori Kebudayaan 4 2.2.31.Teori Psikologis Remaja 21 2.2.2.Unsur – unsur Kebudayaan 5 2.2.32.Remaja dan Internet 21 2.2.3.Wujud – wujud Kebudayaan 6 2.3. Kajian Pustaka 22 2.2.4.Orientasi Nilai Budaya 6 2.4. Studi Komparasi 23 2.2.5.Perubahan Kebudayaan 7 2.4.1.Koeno Koeni Café Galery 23 2.2.6.Teori Evolusi Kebudayaan 7 2.4.2.Website for Recipes 23

ix

2.4.3.Website for Healthy Recipes 25 BAB IV : STRATEGI KREATIF 38 BAB III : STRATEGI KOMUNIKASI 26 4.1. Konsep Visual 38 3.1. Analisis 26 4.1.1.Konsep Visual Logo 38 3.1.1.Kesimpulan Data Primer 26 4.1.2.Konsep Visual Website 40 3.1.2.Kesimpulan Data Sekunder 27 4.1.3.Konsep Visual Packaging, Merchandise, Promotional Tools 42 3.1.3.Analisa S.W.O.T Hidangan Kue Hindia – Belanda di Semarang 28 4.1.4.Konsep Visual Seragam Café 42 3.1.4.Analisa Kriteria Desain Website Digital Recipe 28 4.1.5.Konsep Visual Café 44

3.1.5.Cafetaria 30 4.2. Konsep Verbal 44 3.1.6.Pemilihan Hidangan Kue 30 4.2.1.Konsep Verbal Logo 44 3.2. Khayalak Sasaran 35 4.2.2.Konsep Verbal Website 44 3.2.1.Khayalak Sasaran Primer 35 4.2.3.Konsep Verbal Stationery 44 3.2.2.Khayalak Sasaran Sekunder 35 4.2.4.Konsep Verbal Merchandise 45 3.2.3.Segmentasi Psikografis 35 4.2.5.Konsep Verbal Seragam Cafe 45 3.2.4.Segmentasi Geografis 35 4.2.6.Konsep Verbal Promotion Tools 45 3.3. Stategi Komunikasi 36 4.2.7.Konsep Verbal Cafe 45 3.3.1.Masalah yang Akan Dikomunikasikan 36 4.3. Visualisasi Desain 45 3.3.2.Keywords 36 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 49 3.3.3.Positioning 36 5.1. Kesimpulan 49 3.3.4.Tone and Manner 36 5.2. Saran 49 3.3.5.Stategi Visual 36 DAFTAR PUSTAKA 50 3.3.6.Strategi Verbal 36 LAMPIRAN 51 3.3.7.Pemilihan Media 36

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kerangka Khuckhohn 7 Tabel 2.2. Jenis Kuliner Indonesia 15 Tabel 2.3 Jenis – jenis Media Komunikasi 17 Tabel 2.4. Karakteristik GUI 20

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Permasalahan dan Solusi 4 Gambar 3.16. Suikerwafel 33 Gambar 2.2. Dasar Pemilihan Target Audience 4 Gambar 3.17. 34 Gambar 2.3. Skema Proses Akulturasi Kebudayaan Indis 14 Gambar 3.18. Pisang Molen 34 Gambar 2.4. Kehidupan Masa Indis 14 Gambar 3.19. Pisang Bollen 34 Gambar 2.5. Diagram Warna Brewster 18 Gambar 3.20. Olliebolen 35 Gambar 2.6. Layout Website Simetris 19 Gambar 3.21. Pannenkoeken 36 Gambar 2.7. Area makan Outdoor (tampak belakang) 23 Gambar 3.22. Ganjel Rel 36 Gambar 2.8. Area makan Outdoor (tampak depan) 23 Gambar 4.1. Proses Pendekatan Bentuk Bundar Elips 39 Gambar 2.9. Dekorasi Tradisional 23 Gambar 4.2. Proses Pendekatan Ketebalan Kue 39 Gambar 2.10. Area makan Indoor 23 Gambar 4.3. Simbol Gandum Pada Logo 39 Gambar 2.11. Website ‘Virtuoso’ khusus untuk makanan Appetizer 24 Gambar 4.4. Pendekatan Bentuk Gandum 40 Gambar 2.12. Website ‘Gourmet’ untuk jenis makanan main course 24 Gambar 4.5. Pendekatan Bentuk Art Nouveau Gandum 40 Gambar 2.1.3. Website ‘Cooking Recipes’ untuk jenis masakan Fusion 25 Gambar 4.6. Hasil Jadi Logo 40 Gambar 2.1.4. Website Healthy Aperture yang menyediakan resep makanan sehat 25 Gambar 4.7. Pendekatan Mode Busana Hindia - Belanda 42 Gambar 2.1.5. Website ‘theKitchn’ untuk makanan sehat dengan bahan kacang – kacangan 25 Gambar 4.8. Pendekatan Motif Batik Semarang 43 Gambar 3.1. Skema Kriteria Evaluasi Website 28 Gambar 4.9. Pendekatan Warna Kemeja Putih 43 Gambar 3.2. Kotak Pencarian pada Website 29 Gambar 4.10. Pendekatan Komponen Kebaya 43 Gambar 3.3, Nastar 30 Gambar 4.11. Hasil Akhir Model Seragam Cafe 44 Ga,mbar 3.4. 30 Gambar 4.12. Logo Indische Koekjes 45 Gambar 3.5. Kaastengel 31 Gambar 4.13. Tampilan Website 45 Gambar 3.6. 31 Gambar 4.14. Tampilan Packaging Paper Bag 46 Gambar 3.7. Boterspits 31 Gambar 4.15. Tampilan Packaging Box 46 Gambar 3.8. Sneeuwwit Koekjes 31 Gambar 4.16. Tampilan Format Cake Box 46 Gambar 3.9. Kattetongen 32 Gambar 4.17. Tampilan Merchandise 46 Gambar 3.10. Kuping Gajah 32 Gambar 4.18. Tampilan Seragam Cafe 47 Gambar 3.11. Kue Cincin 32 Gambar 4.19. Tampilan Promotional Tools 47 Gambar 3.12. Kue Widaran 32 Gambar 4.20. Tampilan Buku Menu dan Kartu Nama 48 Gambar 3.13. 33 Gambar 4.21. Tampilan Suasana Cafe 48 Gambar 3.14. 33 Gambar 3.15. 33

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar L.1. Lembar Pertanyaan Wawancara 64 Gambar L.2. Hasil Foto Kue 64

xiii

ABSTRAK

Pengaruh Belanda pada kue-kue Indonesia sangat jelas. , makanan ringan, dan biskuit yang terbuat dari mentega dan tepung di Indonesia diperkenalkan oleh Belanda. Sebelum penjajahan Belanda, konsumsi tepung sangat jarang di Indonesia. Makanan - makanan kecil ini kemudian disebut "kue". Meskipun popular di Indonesia, kue hanya dihidangkan untuk acara formal, seperti hari raya (setahun sekali) dan pernikahan.

Oleh karena itu, metode berikut seperti: wawancara, observasi dan studi pustaka akan digunakan untuk mendapatkan kesimpulan untuk referensi desain. Wawancara dan observasi digunakan untuk memperoleh data primer, sedangkan studi literatur digunakan untuk data sekunder.

Salah satu cara kita dapat belajar dan menghargai apa yang orang makan dan makanan yang mereka buat di masa lalu adalah dengan membaca jurnal resep yang tersedia bagi mereka. Namun saat ini masyarakat khususnya remaja terlalu malas untuk repot dengan hal itu. Oleh karena itu, website digital resep ini akan dibuat dengan tujuan untuk lebih memberikan apresiasi sejarah kuliner kue hindia belanda yang selama ini tidak dikenal. Ditambahkan juga sebuah kafe di mana kue tersebut disajikan dan dijual yang bisa dinikmati kapan saja.

Dengan adanya website dan kafe ini diharapkan masyarakat khususnya para remaja untuk lebih mengapresiasi dan tahu akan sejarah. Selain itu untuk dapat melestarikan sejarah kuliner kue Hindia Belanda yang kebanyakan masih belum diketahui orang Indonesia.

Kata Kunci : Hindia-Belanda, kue, remaja

vii

ABSTRACT

Dutch influence on Indonesian pastries is very obvious. , , and made from and flours in Indonesia were introduced by the Dutch. Before Dutch colonization, flour consumption was rare in Indonesia. These little treats are later called "". Despite their popularities in Indonesia, those cookies only served for formal events, such as feast (once a year) and wedding.

Therefore, the following methods such as : interview, observation and literature study will be used to obtain a conclusion for a design reference. Interview and observation are used to obtain the primary data, meanwhile literature study is used for secondary data.

One of the ways we can learn and appreciate what people ate and the food they made in the past is by reading the recipes journal that were available to them. But nowadays peoples especially teenagers are too lazy to bother with that. Therefore, the following website digital recipes will be created with the aim of further appreciation of culinary history of the cookies that had been hardly recognized. In addition, there’s also a café where those cookies are presented and sold that can be enjoyed anytime.

With this website and cafe ,community especially teenager are expected to be more appreciate and know the history. The rest of it is for preserving the culinary history of the Dutch East Indies cookies which mostly still unknown to Indonesian people.

Keywords : Dutch East, , teenager

viii