Ragam Bentuk Artefak Kayu Situs Cindai Alus

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Ragam Bentuk Artefak Kayu Situs Cindai Alus Sunarningsih Balai Arkeologi Kalimantan Selatan RAGAM BENTUK ARTEFAK KAYU SITUS CINDAI ALUS, Jalan Gotong Royong II RT 3 RW 6, KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN Banjarbaru; email: [email protected] THE FORMS OF WOODEN ARTIFACTS FROM CINDAI Diterima 15 Oktober 2018 ALUS, IN THE REGENCY OF BANJAR, SOUTH Direvisi 7 November 2018 KALIMANTAN PROVINCE Disetujui 14 Desember 2018 Abstrak. Sebagai pulau yang memiliki wilayah hutan yang luas, Kalimantan kaya akan sumberdaya hayati berupa kayu. Kayu dimanfaatkan oleh masyarakat guna menunjang kegiatan dan keperluan sehari-hari hingga sekarang. Pemanfaatan kayu sebagai alat tampaknya telah dimulai sejak masa lampau. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ragam data arkeologi dari kayu (artefak kayu) dan fungsinya, yang ditemukan di situs pemukiman kuno Cindai Alus, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Data tersebut selanjutnya akan dibandingkan dengan ragam peralatan kayu yang menjadi koleksi Museum Lambung Mangkurat, temuan di situs pemukiman kuno, dan yang masih digunakan oleh masyarakat sekarang. Hasil penelitian memberikan gambaran ragam bentuk (yang masih bertahan dan yang sudah ditinggalkan) dan peranan peralatan kayu bagi masyarakat di Kalimantan Selatan. Kata kunci: Kalimantan Selatan, Cindai Alus, pemukiman kuno, artefak kayu. Abstract. As an island that has a vast forest area, Kalimantan is rich in biological resources of wood. Wood used by the community to support activities and daily needs until now. Utilization of wood as a tool seems to have started since the past. This study aims to describe the variety of archaeological data from wood (wooden artifacts) and its function which have been found on the site of ancient settlements namely Cindai Alus, in Banjar district, South Kalimantan. The data will be compared with the variety of wooden equipments that became museum collections, the wooden artifacts from other ancient settlement sites, and which are still used by the community now. The results provide a picture of the various forms (that are still survive and which have been abandoned) and the roles of wooden equipments for the community. Keywords: South Kalimantan, Cindai Alus, ancient settlement, wooden artifacts. PENDAHULUAN dalam rumah tangga, yang menyangkut masalah ruang, status, gender, dan hubungan Sebagai ilmu yang mempelajari kehidupan antarmanusia dalam organisasi tersebut (Allison masyarakat pada masa lalu, arkeologi 1999: 2). Data artefak yang diperoleh dalam menggunakan benda sebagai objek penelitian arkeologi hanya dapat berbicara penelitiannya. Benda atau artefak yang tentang ragam bentuk dan fungsi artefak, sehingga ditinggalkan oleh manusia tersebut digunakan aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat dapat untuk memperoleh berbagai gambaran tentang dijabarkan. Meskipun demikian, data artefak kehidupan di masa lalu. Salah satu jenis artefak tersebut tidak bisa digunakan untuk menjelaskan yang banyak ditemukan pada penelitian arkeologi tingkah laku dan aspek kehidupan sosial lainnya. adalah peralatan rumah tangga pada situs hunian. Oleh karena itu, data etnografi dan etnosejarah Melalui peralatan tersebut, arkeolog ditantang sangat diperlukan dalam penelitian household, untuk dapat menjelaskan kehidupan masyarakat untuk dapat menjelaskan tingkah laku anggota pendukung hunian tersebut. Dalam kajian rumah keluarga dalam hunian (Allison 1999:3). tangga (household study) hal-hal yang dapat Masyarakat di Kalimantan yang lebih dikenal dipelajari antara lain adalah susunan organisasi sebagai masyarakat Dayak, telah hidup bersama Ragam Bentuk Artefak Kayu Situs Cindai Alus, Kabupaten Banjar, 17 Kalimantan Selatan-Sunarningsih (17-40) kelompoknya dalam rumah panjang (hidup secara fondasi di dalam tanah) dan sisa peralatan yang komunal). Salah satu masyarakat Dayak yang jatuh dari lantai atau yang sengaja dibuang karena hidup secara komunal tersebut adalah sudah rusak atau tidak digunakan lagi. Oleh masyarakat Ngaju yang tinggal di sepanjang aliran karena itu, bentuk arsitektur rumah kuno yang Sungai Barito, Sungai Kapuas, Sungai Kahayan, ditemukan kembali kebanyakan tidak bisa Sungai Katingan, dan Sungai Mentaya, dengan diketahui secara utuh (bentuk dinding, atap, pintu, rumah panjang yang disebut betang (Hamidah dan dan jendelanya). Hanya denah rumah saja yang Garib 2014: 25). masih dapat ditelusuri kembali berdasarkan Salah satu situs hunian kuno yang menarik jumlah tiang kayu yang tersisa. untuk dikaji karena banyaknya temuan artefak Demikian juga dengan situs pemukiman kuno peralatan rumah tangganya adalah situs Cindai di Cindai Alus. Fitur yang ditemukan hanya berupa Alus, dengan jumlah temuan terbanyak adalah sisa tiang (yang masih membentuk denah) dan peralatan dari kayu. Kayu merupakan benda berbagai artefak yang bersifat portable. Temuan organik yang mudah rusak ketika sudah terkubur artefak dari situs Cindai Alus berupa berbagai di dalam tanah. Oleh karena itu, tidak semua jenis macam peralatan kayu tersebut menarik untuk artefak kayu dapat ditemukan kembali. Hanya diteliti. Berbagai macam peralatan kayu tersebut kayu tertentu yang bisa bertahan pada situs hingga akan menjadi data utama dalam penelitian ini. ditemukan kembali oleh masyarakat baik sengaja Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ragam maupun tidak, atau melalui proses penelitian bentuk dan fungsi masing-masing alat, sehingga arkeologi. Terdapat jenis kayu yang menjadi kuat dapat diperoleh informasi jenis aktivitas yang ketika berada di dalam tanah, terutama tanah yang dilakukan oleh penghuni situs pada masa itu. berair, yaitu kayu besi (Eusideroxylon zwageri) atau istilah lokal disebut dengan ulin atau belian. METODE Kalimantan merupakan hutan hujan tropis yang menjadi habitat tumbuhan kayu besi, sehingga Penelitian ini bersifat deskriptif dengan jenis kayu tersebut sudah dimanfaatkan oleh penalaran induktif. Data artefak kayu yang masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya digunakan merupakan hasil penelitian Balai sejak zaman dulu. Tampaknya, pemanfaatan kayu Arkeologi Kalimantan Selatan di wilayah Provinsi keras tersebut semakin intensif dilakukan ketika Kalimantan Selatan. Selain data utama berupa peralatan logam mulai dikenal. artefak kayu dari situs Cindai Alus, juga akan Masyarakat Kalimantan mulai membangun diuraikan temuan artefak kayu dari beberapa situs rumah panggung menggunakan tiang ulin yang pemukiman kuno yang ada di sepanjang Daerah besar dan panjang. Rumah bertiang memang Aliran Sungai Barito. Data pembanding diperoleh menjadi salah satu pilihan masyarakat yang dari artefak kayu koleksi Museum Lambung memilih tinggal di tepian sungai di Kalimantan. Mangkurat, dan beberapa referensi yang memiliki Tidak semua rumah dibangun dengan tiang ulin, informasi tentang bentuk dan fungsi peralatan sebagian tiang menggunakan jenis kayu lain yang kayu, baik dari masa lalu maupun sekarang. juga tahan terhadap air, seperti kayu nibung, atau Artefak situs Cindai Alus akan dianalisis jenis kayu keras lainnya yang mudah didapatkan. morfologinya (ukuran dan bentuk). Untuk Kayu yang melimpah juga digunakan untuk bagian mengetahui fungsinya akan digunakan data rumah lainnya, seperti lantai, dinding, dan atap. pembanding dari situs pemukiman kuno lainnya Selain itu, kayu juga dimanfaatkan untuk membuat dan artefak kayu koleksi museum. Untuk peralatan lain yang dibutuhkan oleh masyarakat mengetahui aspek sosial politik yang ada dalam sehari-hari, seperti perahu, dayung, alat dapur, komunitas penghuni rumah di situs Cindai Alus dll. Dari rumah yang pernah dibangun pada masa akan digunakan data etnografi masyarakat Dayak lalu tersebut, ditemukan kembali hanya pada di Kalimantan. bagian tiang rumah (tidak utuh, hanya bagian 18 Kindai Etam Vol. 4 No.1 November 2018-Balai Arkeologi Kalimantan Selatan HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan informasi pemilik lahan, beliau membeli tanah sekitar tujuh tahun yang lalu, Situs Cindai Alus sebagian areal tanah tersebut kemudian dijual dengan sistem kaplingan. Sisa tanah yang tidak Situs pemukiman kuno ini berada di Desa dijual kemudian ditanami karet, tetapi karena Cindai Alus, Kelurahan Martapura, berjarak sekitar peristiwa kebakaran, yang terjadi pada musim 10 km dari Kota Martapura. Situs ini dekat wilayah kemarau, tanah dibiarkan dalam keadaan tidak perbatasan dengan Banjarbaru. Untuk sampai ke diolah. Pada tahun 2015, pencari kayu situs dapat dilakukan dengan mudah melalui menemukan tiang (tonggak kayu yang masih akses jalan darat, dan berada di dekat tempat tertanam di tanah) dan sebagian di antaranya pemancingan Al Fatin, yang tepat berada di dicabut (dua tiang) dan terlihat bahwa tonggak belakang Pondok Pesantren Darul Hijrah Putra. kayu tersebut merupakan tiang rumah, bukan sisa Dari lokasi pemancingan Al Fatin, situs bisa batang pohon seperti dugaan semula. Tidak dicapai dengan berjalan kaki sekitar 200 meter berhenti sampai di situ, masyarakat mulai mencari di jalan tanah menuju areal tanah kapling. Lokasi benda-benda berharga di sekitar tiang. situs berada di kawasan rawa yang akan basah Selanjutnya, pada tahun 2015 tim penelitian pada musim hujan dan kering pada musim Balai Arkeologi Kalimantan Selatan ditugaskan kemarau (Gambar 1). Hampir setiap tahun pada untuk melakukan kegiatan survei dan ekskavasi saat musim kemarau yang panjang, rawa tersebut di situs Cindai Alus. Tujuan dari penelitian adalah mengalami kebakaran. untuk mengetahui ragam bentuk artefak, fungsi Sumber: Dok. Balai Arkeologi Kalsel Gambar 1 Lokasi Situs Cindai Alus, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan Ragam Bentuk Artefak Kayu Situs Cindai Alus, Kabupaten
Recommended publications
  • Training Report on Cultural Heritage Protection
    , 7U DLQLQJ&RXUVHIRU5HVHDUFKHUVLQ&KD Training Report on UJ HRI&XOWXUDO+HULWDJH Cultural Heritage Protection Training Course for Researchers in Charge of Cultural Heritage Protection in Asia and the Pacic 2012 - Indonesia - 12 June-12 July, 2012, Nara, Japan 3URWHFWLR Q LQ $VLDDQGWKH3DFL¿F,QGRQHVLD Cultural Heritage Protection Cooperation Oce, Asia-Pacic Cultural Centre for UNESCO (ACCU) 2 Training Report on Cultural Heritage Protection Training Course for Researchers in Charge of Cultural Heritage Protection in Asia and the Pacific 2012 - Indonesia - 12 June-12 July, 2012, Nara, Japan Cultural Heritage Protection Cooperation Office, Asia-Pacific Cultural Centre for UNESCO (ACCU) Edited and Published by Cultural Heritage Protection Cooperation Office, Asia-Pacific Cultural Centre for UNESCO (ACCU) Nara Prefecture Nara Branch Office Ground Floor 757 Horen-cho, Nara 630-8113 Japan Tel: +81(0)742-20-5001 Fax: +81(0)742-20-5701 e-mail: [email protected] URL: http://www.nara.accu.or.jp Printed by Meishinsya Ⓒ Cultural Heritage Protection Cooperation Office, Asia-Pacific Cultural Centre for UNESCO (ACCU) 2013 The on-site lecture in Horyu-ji Area, Nara Mr Kobayashi (right) explained how to prepare traditional wall clay at Himeji-jo Castle. An explanation on how the fallen chimney by the Great Hanshin Earthquake was restored. At the west pagoda in Yakushi-ji Temple Adjusting a shutter speed and an aperture value Practical training of photography at Gango-ji Temple Scale drawing in Tanaka Family Residence Practicing yari-ganna, a spear plane A lecture by Mr Hayashi at NNRICP The closing ceremony at the ACCU Nara office Preface The Cultural Heritage Protection Cooperation Office, Asia-Pacific Cultural Centre for UNESCO (ACCU Nara) was established in August 1999 with the purpose of serving as a domestic centre for promoting cooperation in cultural heritage protection in the Asia-Pacific region.
    [Show full text]
  • Tiga Dimensi ) Rumah
    RANCANG BANGUN APLIKASI 3D (TIGA DIMENSI ) RUMAH ADAT SE-INDONESIA BERBASIS MOBILE SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Komputer Jurusan Teknik Informatika Pada Fakultas Sains dan Teknlogi UIN Alauddin Makassar Oleh ANDI RISKAL IR ANDI BOLLE NIM : 60200112111 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR 2017 ii iii iv KATA PENGANTAR بِ ۡس ِم ٱ هَّللِ ٱل هر ۡح َٰ م ِن ٱل هر ِحي ِم Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan taufiq, rahmat, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul “Rancang Bangun Aplikasi 3D ( Tiga Dimensi ) Rumah Adat Se-Indonesia Berbasis Mobile”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana untuk program studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Dalam pelaksanaan penelitian sampai pembuatan skripsi ini, penulis banyak sekali mengalami kesulitan dan hambatan. Tetapi berkat keteguhan dan kesabaran penulis akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan juga. Hal ini karena didukung dan bantuan dari berbagai pihak yang dengan senang hati memberikan dorongan dan bimbingan yang tak henti-hentinya kepada penulis. Melalui kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar- besarnya dan perhargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M.Si. v 2. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Arifuddin Ahmad, M.Ag. 3. Ketua Jurusan Teknik Informatika, Faisal, S.T., M.T. dan Sekretaris Jurusan Teknik Informatika, A. Muhammad Syafar, S.T., M.T.
    [Show full text]
  • Bentuk Rumah Joglo Sebagai Ide Penciptaan Loker 2018
    BENTUK RUMAH JOGLO SEBAGAI IDE PENCIPTAAN LOKER TUGAS AKHIR KARYA Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Kriya Seni Jurusan Kriya Oleh: IDA FITRIYA NIM. 13147104 FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA 2018 ii iii MOTTO Kau akan berhasil dalam setiap pelajaran, dan kau harus percaya akan berhasil, dan berhasillah kau; anggap semua pelajaran mudah, dan semua akan jadi mudah; jangan takut pada pelajaran apa pun, karena ketakutan itu sendiri kebodohan awal yang akan membodohkan semua. (Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia) iv ABSTRAK Ida Fitriya: 13147104. “BENTUK RUMAH JOGLO SEBAGAI IDE PENCIPTAAN LOKER” deskripsi karya. Program Studi S1-Kriya Seni, Institut Seni Indonesia Surakarta. Tugas Akhir kekaryan yang dikerjakan oleh penulis ini berupa perwujudan karya loker berdasarkan desain terpilih yang telah dirancang menggunakan sumber ide bentuk rumah joglo. Rumah joglo tidak hanya sekedar tempat hunian namun juga simbol serta filosofi yang bermanfaat bagi hidup manusia. Loker berupa mebel almari tetapi bentuknya lebih kecil seringkali berupa kotak sehingga mendukung penataan ruang, proses pembuatan karya loker menggunakan teknik inlay dengan bahan utama kayu mindi dan sonokeling, setiap karya melambangkan jenis rumah joglo. Karya loker yang dibuat berfungsi sebagai penyimpan barang sekaligus penghias ruangan, adapun ruangannya berupa kamar tidur, ruang tengah, dan ruang tamu. Adapun teori yang digunakan untuk pembuatan loker ini berdasarkan SP Gustami, yaitu eksplorasi, perancangan dan perwujudan, serta tiap-tiap karya mengandung tiga asas yaitu, (1) Kesatuan utuh dapat dilihat dari bentuk joglo maupun loker sehingga masing-masing unsur saling terikat, (2) Tema, karya loker dapat dilihat dari bentuk maupun estetik yang ada pada tiap karya loker, (3) Perkembangan dapat dilihat dari bentuk loker yang menyerupai bentuk rumah joglo.
    [Show full text]
  • 01512010 Ayang Cempaka.Pdf
    0 PUSAT KEBUDAYAAN Dl JOGJAKARTA ART CENTER IN JOGJAKARTA NUANSA KOLONIAL KAWASAN BUDAYA SEBAGAI KONSEP DASAR PERANCANGAN BANGUNAN ISLAM %zam£m&& AYANG CEMPAKA 01 512 010 JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2005 Affl (-t\ ;'. !,. i LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR BIDANG PERANCANGAN Telah diperiksa dan disetujui Laporan Tugas Akhir dengan judul PUSAT KEBUDAYAAN Dl JOGJAKARTA ART CENTER IN JOGJAKARTA Disusun oleh: AYANG CEMPAKA 01512 010 JOGJAKARTA, DESEMBER 2005 MENYETUJUI Dosen Pembimbing lr. H. Munichy B. Edrees, M.Arch MENGETAHUI, Ketua Jurusan Arsitektur Ir.Revianto Budi KATA PENGANTAR Assalamu' alaikum Wr. Wb. Puji dan syukur kita panjatkan Kehadirat Allah SWT atas segala taufik dan hidayahnya serta shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, ulama beserta para pengikutnya hingga akhir zaman. Berkat rahmat Allah pula sehingga pada saat ini penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul "Pusat Kebudayaan di Jogjakarta " Tugas Akhir ini merupakan prasyarat untuk memperoleh predikat kesarjanaan Strata 1 dari Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, Jogjakarta. Selama pelaksanaan hingga tersusunnya laporan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan yang baik ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada : 1. Bapak Widodo, MSCE, Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia. 2. Bapak Revianto Budi Santosa.M. Arch selaku Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Islam Indonesia. 3. Bapak Ir. Munichy B. Edrees, M. Arch selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penyusun dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
    [Show full text]
  • The Dayaknese Ceremony of Hindu Kaharingan Religion
    Developing Country Studies www.iiste.org ISSN 2224-607X (Paper) ISSN 2225-0565 (Online) Vol.8, No.11, 2018 The Revealed Value and Meaning of Accountability: The Dayaknese Ceremony of Hindu Kaharingan Religion Astrid Patricia Amiani Faculty of Economics and Business, Airlangga University, Indonesia Abstract This study aims to understand the value of the cost sacrifice and the meaning of accountability of the traditional ceremony of death, it’s named Tiwah ceremony for the Dayak people who adhere to the Hindu Kaharingan religion. The cost of carrying out the Tiwah religious ritual is very expensive because of the large number of animals sacrificed, houses for laying bones for the deceased, and other equipment. This study uses an interpretive approach with ethnographic methods.The results of the study found the religious value of divinity, the value of solidarity, socio-economic values and the value of trust as the cost of sacrifice entrusted by the Dayak people who are Hindu Kaharingan. Apart from this, the Tiwah traditional ceremony found affection accountability,social accountability and physical accountability. This means that the Tiwah ceremony's accountability is not only to the community and the deceased but also to Rannying Hatalla Langit Keywords : value of cost sacrifice, accountability, Tiwah ceremony, the Dayaknese 1. Introduction Accounting studies using social analysis based on the interpretive paradigm are an attempt to bring accounting science closer to the reality of culture, religion and spirituality. Individuals and groups are seen as unique in their social life. Within an organization (group / individual) the existing capital is not only seen from the financial aspect but also from the social aspect.
    [Show full text]
  • Kajian Struktur Dan Makna Tari Barong Banjar Pada Upacara Perkawinan Masyarakat Banjar Di Desa Tanjung Ibus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat
    KAJIAN STRUKTUR DAN MAKNA TARI BARONG BANJAR PADA UPACARA PERKAWINAN MASYARAKAT BANJAR DI DESA TANJUNG IBUS KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT TESIS Oleh: HILMA MITHALIA SHALIHAT NIM: 117037002 PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 Universitas Sumatera Utara KAJIAN STRUKTUR DAN MAKNA TARI BARONG BANJAR PADA UPACARA PERKAWINAN MASYARAKAT BANJAR DI DESA TANJUNG IBUS KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT T E S I S Untuk memperoleh gelar Magister Seni (M.Sn.) dalam Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Oleh: HILMA MITHALIA SHALIHAT NIM: 117037002 PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 Universitas Sumatera Utara Judul Tesis : KAJIAN STRUKTUR DAN MAKNA TARI BARONG BANJAR PADA UPACARA PERKAWINAN MASYARAKAT BANJAR DI DESA TANJUNG IBUS KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT Nama : Hilma Mithalia Shalihat Nomor Pokok : 117037002 Program Studi : Magister (S2) Penciptaan dan Pengkajian Seni Menyetujui Komisi Pembimbing, Dr.H. Muhizar Muchtar, M.S Yusnizar Heniwaty, SST, M.Hum NIP. 195411171980031002 NIP. 196510211992032003 Program Studi Magister (S-2) Fakultas Ilmu Budaya Penciptaan dan Pengkajian Seni Dekan, Ketua, Drs. Irwansyah, M.A. Dr. Syahron Lubis, M.A. NIP 196212211997031001 NIP 195110131976031001 Tanggal lulus: Universitas Sumatera Utara Telah diuji pada Tanggal PANITIA PENGUJI UJIAN TESIS Ketua : Drs. Irwansyah, M.A. (……………………..) Sekretaris : Drs. Torang Naiborhu, M.Hum. (..…..………………..) Anggota I : Dr. H. Muhizar Muchtar, M.S (….………....….……) Anggota II : Yusnizar Heniwaty, SST, M.Hum (...……………………) Anggota III : Drs. Muhammad Takari, M.Hum, Ph.D (..…….……...………) Universitas Sumatera Utara ABSTRACT This study aims to find out the history, structure and meaning of the Barong Dance Banjar Banjar community marriage ceremony in the village of Tanjung Ibus Secanggang Langkat.
    [Show full text]
  • The 19Th Century Traditional Houses of the Banjar Islamic (Muslim) Community: a Display of Power
    This paper is part of the Proceedings of the 1st International Conference on Islamic Heritage Architecture and Art (IHA 2016) www.witconferences.com The 19th century traditional houses of the Banjar Islamic (Muslim) community: a display of power I. Marwoto Department of Archaeology, Faculty of Humanities, Universitas Indonesia, Indonesia Abstract As mentioned by Christopher Tilley, a house can be a medium to do negotiations among the individuals and their community. The house can become a site to collect and display cultural capital in terms of individual relations with others to place themselves socially. Rumah Bubungan Tinggi which I researched is a traditional house of the Banjar Islamic Malay Kingdom in Banjarmasin, South Kalimantan, functioning as one where kings have lived. According to the research which has been conducted, there are just about seven wooden houses with rich Islamic caligraphy. The objective of the research is to reveal some facts that this Rumah Bubungan Tinggi as a material culture is used to display those who live in the houses and expose their social power in identity contestation. Keywords: Rumah Bubungan Tinggi, Islam, Banjar Kingdom, display, identity. 1 Introduction As stated by Shank and Tilley [1], the discussion on power according to the archaeology perspective has so far been related to ranking and control. Power is seen as something owned and moving in a top-down manner in a community. This paper will discuss power in a different perspective, meaning that power is seen from something which is not owned by an institution, but is a result of individual activities in any social activities.
    [Show full text]
  • Penelusuran Genius Loci Pada Permukiman Suku Dayak Ngaju Di Kalimantan Tengah
    PENELUSURAN GENIUS LOCI PADA PERMUKIMAN SUKU DAYAK NGAJU DI KALIMANTAN TENGAH Ave Harysakti 1 Lalu Mulyadi 2 Abstraksi Budaya masyarakat Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah yang sangat kaya melahirkan karakter visual yang unik dan khas baik secara seni maupun arsitektur lingkungan binaannya. Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi Genius Loci dari Suku Dayak Ngaju baik dalam skala mikro, mezo dan makro yang menyebabkannya memiliki keunikan dalam citra visualnya. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah deskriptif-kualitatif, dimana dilakukan teknik penelusuran prosesi ritual Tiwah untuk mengetahui peran dan sarana yang menjadi titik kulminasi ritual dan memiliki sifat simbolisasi permanen setelah ritual Tiwah selesai dilaksanakan. Kata Kunci: Genius Loci, Suku Dayak Ngaju, Citra Visual. A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Budaya merupakan cara berkehidupan masyarakat di dalam lingkungan alam dan lingkungan sosialnya yang merupakan hasil dari cipta, rasa dan karsanya. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, religi, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat (Tylor, 1974). Religi sebagai bagian dari kebudayaan menunjukkan hubungan antara manusia dengan kekuatan supranatural di luar kemampuannya yang kemudian terwujud dalam gagasan, tindakan dan artefak. Lebih lanjut Geertz (1973) mendefiniskan bahwa religi adalah merupakan suatu sistem simbol yang dengan cara tersebut manusia berkomunikasi, melestarikan, dan mengembangkan pengetahuan dan sikap mereka terhadap kehidupan. Simbol-simbol ini dapat ditemui dalam hampir setiap perjalanan waktu kehidupan manusia, mulai dari kelahiran, kehidupan dan kematian. Sistem simbol ini seringkali kita temui dalam artefak-artefak termasuk dalam dunia arsitektur. Pada arsitektur tradisional di nusantara Indonesia, simbol-simbol ini banyak ditemukan pada berbagai fungsi bangunan untuk mengkomunikasikan adanya kekuatan supranatural dalam kehidupan manusianya.
    [Show full text]
  • Bidang Etnoarkeologi
    KAPITA SELEKTA ARKEOLOGI KALIMANTAN 6. Bidang Etnoarkeologi/Antroplogi Budaya TAHUN PROPINSI/ JUDUL LPA/TIM PENELITI IKHTISAR HASIL PENELITIAN KABUPATEN/ SITUS 1995 Kalimantan Punan Benau Masyarakat Tradisional Latar belakang 1. Informasi mengenai keberadaan masyarakat Sajau di Kecamatan Timur/Kabupaten di Hulu Sungai Sajau, Kabupaten Tanjung Palas, Bulungan yang masih menghuni gua-gua dan hidup Bulungan/Dayak Bulungan (Puslit Arkenas/M. Fadhlan berburu dengan sumpit beracun serta membuat api dari batu dan rotan. Punan Benau S. Intan, Arfian, Rokhus Due Awe) 2. Masyarakat Sajau merupakan kerabay Dayak Punan yang dikenal sebagai Punan Batu dan tinggal di bukit-bukit Pegunungan Benau di hulu Sungai Sajau (informasi lokasi: Tanjung-Selor-Sajau 8 jam perjalanan darat, Sajau-Benau 20 jam perjalanan air/sungai, Benau-gua- gua hunian masyarakat Sajau 6 jam jalan darat). 3. Wilayah pemukiman Punan Batu berupa hutan yang berbukit-bukit. Masyarakatnya hidup secara nomaden di hutan-hutan pedalaman mengikuti ketersediaan sumber makanan. mereka adalah kelompok pemburu dan pengumpul makanan. masyarakat Punan hidup dalam kelompok-kelompok kecil keluarga inti, yang menempati ceruk/gua alam, atau pohon besar, atau kemah sederhana yang dibuat dari daun. Mereka menganut anismisme. Setiap kelompok memiliki pemimpin yang dianggap paling kuat dan perpengalaman. Permasalahan - Tujuan 1. Mengungkapkan kehidupan masyarakat gua di Pegunungan Benau 2. Bagaimana masyarakat Punan Kelana (Benau) bertindak dan berusaha mempertahankan hidup sehari-hari, sistem social ekonomi dan religinya 3. Bagaimana pembagian sub-kelompok yang menghuni tiap-tiap gua 4. Latar belakang pembagian kelompok pada tiap-tiap gua. Sasaran Masyarakat Punan di wilayah Pegunungan benau, hulu Sungai Sajau Metode Etnoarkeologi dengan deskripsi teknologi dan mata pencaharian Hasil penelitian 1.
    [Show full text]
  • Download/(Jurnal PA Vol.06 No.01 2011)-KEARIFAN- LOKAL-DALAM-ARSITEKTUR-KALIMANTAN-TENGAH.Pdf
    TATA LOKA T A T A VOLUME 23 NOMOR 1, FEBRUARI 2021, 12-38 © 2021 BIRO PENERBIT PLANOLOGI UNDIP P ISSN 0852-7458- E ISSN 2356-0266 L O K A Konsep Ecodesign Lanskap Jalan Arteri Kota Palangka Raya Berbasis Kearifan Lokal Budaya Suku Dayak Ngaju Landscape Main Street Ecodesign Concept in Palangka Raya City Based on the Local Wisdom of Dayak Ngaju Culture Roma Librawan1, Andi Gunawan2, Wahju Q Mugnisjah3 Abstrak: Lanskap Jalan RTA Milono di Kota Palangka Raya adalah bagian dari ruang terbuka hijau yang berpotensi meningkatkan kualitas ekologis, estetika, dan pelestarian kearifan lokal untuk memperkuat karakter lanskap sebagai identitas Kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi kearifan lokal budaya Dayak Ngaju yang memenuhi prinsip-prinsip ecological design dan menyususun rekomendasi konsep ecodesign lanskap jalan berbasis kearifan lokal budaya suku Dayak Ngaju. Konsep ecodesign berbasis pada kearifan lokal dapat dijadikan salah satu alternatif untuk menyelesaikan masalah lanskap jalan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Kearifan lokal berbentuk tangible dan intangible. Hasil penelitian menemukan potensi kearifan lokal budaya suku Dayak Ngaju sebagai dasar untuk konsep desain dan memenuhi prinsip-prinsip desain ekologis, yaitu: Huma Betang dan lanskapnya, Tabat, Beje, Handil, Pamatang, Tajahan, Kaleka, Sepan, Pukung Pahewan, Balanga, Kalang, Talawang, Lawang Sakepeng, Filosofi Batang Garing, Belom Bahadat, filosofi sungai, dan nilai orientasi; konsep dasar “Eco-Cultural Streetscape Restoration, yaitu mengembalikan karakter lanskap jalan, fungsi ekologis dengan kearifan lokal budaya suku Dayak Ngaju. Kata kunci: Ecological design, kearifan lokal, lanskap jalan, suku Dayak Ngaju Abstract: Streetscape RTA Milono in Palangka Raya city is a part of green open space which has the potential improved the ecological, aesthetic, and preservation of local wisdom in strengthening the character of landscape as a city identity.
    [Show full text]
  • Satuan Pendidikan Penerima Bantuan Operasional Sekolah Reguler Tahap 3 Gelombang 3 Tahun 2020
    SATUAN PENDIDIKAN PENERIMA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH REGULER TAHAP 3 GELOMBANG 3 TAHUN 2020 Nomor Pokok Provinsi/ Sekolah Nama Satuan Pendidikan Jumlah Peserta Didik Jumlah Salur Kabupaten/Kota Nasional (a) (b) (c) (d) (e) Provinsi Aceh 7.622 Rp 2.352.360.000,00 Kabupaten Aceh Barat 24 Rp 7.620.000,00 69786607 SDS LUENG BARO 5 Rp 1.350.000,00 70001987 SMP SWASTA ISLAM DARUL KHAIR 19 Rp 6.270.000,00 Kabupaten Aceh Besar 152 Rp 51.120.000,00 10107387 SD NEGERI LAM AWEE 38 Rp 10.260.000,00 10107441 SD NEGERI PULOT 58 Rp 15.660.000,00 10100176 SMAS MALEM PUTRA 1 56 Rp 25.200.000,00 Kabupaten Aceh Jaya 165 Rp 54.450.000,00 10113340 SMP SWASTA DARUN NIZHAM 165 Rp 54.450.000,00 Kabupaten Aceh Selatan 454 Rp 126.300.000,00 10102615 SD NEGERI ROTTEUNGOH 93 Rp 25.110.000,00 10102655 SD LHOK PAWOH 159 Rp 42.930.000,00 10102669 SD NEGERI 8 TAPAKTUAN 33 Rp 8.910.000,00 10102803 SD NEGERI PADANG PEULUMAT 107 Rp 28.890.000,00 10102704 SMP TARBIYAH LABUHAN HAJI 62 Rp 20.460.000,00 Kabupaten Aceh Singkil 524 Rp 148.620.000,00 10107676 UPTD SPF SD NEGERI 1 LIPAT KAJANG 197 Rp 53.190.000,00 10107720 UPTD SPF SD NEGERI RANTAU GEDANG 109 Rp 29.430.000,00 10107721 UPTD SPF SD NEGERI SELOK ACEH 44 Rp 11.880.000,00 10108179 UPTD SPF SD NEGERI 2 LAE BALNO 37 Rp 9.990.000,00 69947050 UPTD SPF SD NEGERI 2 RIMO 103 Rp 27.810.000,00 70003803 SMK NEGERI 6 ACEH SINGKIL 34 Rp 16.320.000,00 Kabupaten Aceh Tengah 591 Rp 169.020.000,00 10102163 SDN 7 CELALA 42 Rp 11.340.000,00 10102204 SDN 2 CELALA 121 Rp 32.670.000,00 10102208 SDN 16 KETOL 43 Rp 11.610.000,00 10102237
    [Show full text]
  • Pengaruh Perkembangan Kesenian Srandhul Purba Budaya Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat Kampung Mangkubumen Kecamatan Kotagede Yogyakarta
    PENGARUH PERKEMBANGAN KESENIAN SRANDHUL PURBA BUDAYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG MANGKUBUMEN KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Oleh Aprilia Jinah Maryati 12209241037 PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 i PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini saya : Nama : Aprilia Jinah Maryati NIM : 12209241037 Jurusan : Pendidikan Seni Tari Fakultas : Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Menyatakan bahwa karya ilmiah ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya, karya ilmiah ini tidak berisi materi yang di tulis oleh orang lain, kecuali bagian-bagian tertentu yang saya ambil sebagai acuan dengan mengikuti tata cara dan etika penulisan karya ilmiah yang lazim. Apabila ternyata terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, sepenuhnya menjadi tanggungjawab saya. Yogyakarta, 28 Juni 2016 Penulis, Aprilia Jinah Maryati NIM 12209241037 iv MOTTO Hidup ini bukan tentang seberapa keras kamu memikirkannya, tapi seberapa keras kamu berusaha meraihnya (Penulis) Kunci bahagia itu hanya pada kamu, tentang keikhlasan mu menerima jalan hidup mu, bukan tergantung dia atau pun mereka (Penulis) Memulai pekerjaan adalah sunah,sedang memelihara pekerjaan itu adalah wajib (Ali Bin Abi Tholib) v PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahakan untuk orang-orang yang begitu berarti dalam hidupku, orang-orang berarti itu adalah : . Orang Tua saya Dwi marjono dan Siti Sujilah serta keluarga saya yang telah memberikan bantuan, dorongan semangat dan doa agar skripsi ini selesai tepat waktu dengan hasil yang memuaskan. Sahabat sayaApriana, Evi widyoningsih, mbak lia dan pacarnya, yg selalu memberikan dorongan semangat. Teman-teman kelas L yang saya banggakan.
    [Show full text]