Cover Direktori
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Katalog BPS: 1305071 * ( 6 1 http://www.bps.go.id * ( 6 1 http://www.bps.go.id DIREKTORI PELABUHAN PERIKANAN DAN PERUSAHAAN PERIKANAN 2009 ISBN : 978-979-064-089-4 Nomor Publikasi : 05220.0904 Katalog BPS : 1305071 Ukuran Buku : 21 x 29.7 cm Jumlah Halaman : ix + 227 halaman Naskah: Subdirektorat Statistik Perikanan Gambar Kulit: Subdirektorat Statistik Perikanan Diterbitkan oleh: Badan Pusat Statistik, Jakarta – Indonesia Dicetak oleh: ...................................... http://www.bps.go.id Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya DIREKTORI PELABUHAN PERIKANAN DAN PERUSAHAAN PERIKANAN, 2009 i KATA PENGANTAR Publikasi Direktori Pelabuhan Perikanan dan Perusahaan Perikanan 2009 merupakan terbitan pertama dari Badan Pusat Statistik yang memuat daftar nama dan alamat pelabuhan perikanan dan perusahaan perikanan, baik penangkapan maupun budidaya di seluruh Indonesia. Penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan atas kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak, khususnya Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) yang telah memberikan kontribusi berupa informasi awal sebagai bahan updating di lapangan sehingga publikasi ini dapat terwujud. Diharapkan informasi ini dapat berguna sebagai salah satu pendukung dalam kegiatan perstatistikan, khususnya di bidang perikanan. Kami menyadari publikasi ini masih terdapat kekurangan. Kritik dan saran dari pengguna data menuju penyempurnaan di masa mendatang sangat diharapkan. Semoga publikasi ini bermanfaat. Jakarta, Juni 2009 Kepala Badan Pusat Statistik, http://www.bps.go.id Rusman Heriawan ii DIREKTORI PELABUHAN PERIKANAN DAN PERUSAHAAN PERIKANAN, 2009 http://www.bps.go.id DIREKTORI PELABUHAN PERIKANAN DAN PERUSAHAAN PERIKANAN, 2009 iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL KATA PENGANTAR ................................................................... i 1. Jumlah Pelabuhan Perikanan dan Tempat Pelelangan Ikan DAFTAR ISI ................................................................................. iii menurut Provinsi .................................................................... ix DAFTAR TABEL ......................................................................... iii PENJELASAN ............................................................................. v 2. Jumlah Perusahaan Perikanan menurut Provinsi .................... ix 11. NAD ....................................................................................... 1 12. Sumatera Utara ...................................................................... 9 --o0o— 13. Sumatera Barat ...................................................................... 15 14. Riau ....................................................................................... 21 15. Jambi ..................................................................................... 25 16. Sumatera Selatan ................................................................... 29 17. Bengkulu ................................................................................ 33 18. Lampung ................................................................................ 41 19. Kep. Bangka Belitung ............................................................. 49 20. Kep. Riau ............................................................................... 53 31. DKI Jakarta ............................................................................ 59 32. Jawa Barat ............................................................................. 69 33. Jawa Tengah ......................................................................... 79 34. DI Yogyakarta ........................................................................ 91 35. Jawa Timur ............................................................................ 95 36. Banten ................................................................................... 121 51. Bali ......................................................................................... 129 52. Nusa Tenggara Barat ............................................................. 137 53. Nusa Tenggara Timur ............................................................. 145 61. Kalimantan Barat .................................................................... 151 62. Kalimantan Tengah ................................................................ 165 63. Kalimantan Selatan ................................................................http://www.bps.go.id 169 64. Kalimantan Timur ................................................................... 173 71. Sulawesi Utara ....................................................................... 177 72. Sulawesi Tengah .................................................................... 185 73. Sulawesi Selatan .................................................................... 189 74. Sulawesi Tenggara ................................................................. 195 75. Gorontalo ............................................................................... 203 76. Sulawesi Barat ....................................................................... 207 81. Maluku ................................................................................... 211 82. Maluku Utara .......................................................................... 217 91. Papua Barat ........................................................................... 221 94. Papua .................................................................................... 225 --o0o-- iv DIREKTORI PELABUHAN PERIKANAN DAN PERUSAHAAN PERIKANAN, 2009 http://www.bps.go.id DIREKTORI PELABUHAN PERIKANAN DAN PERUSAHAAN PERIKANAN, 2009 v PENJELASAN B. Ruang Lingkup A. Definisi Ikan Updating direktori dilakukan terhadap seluruh pelabuhan perikanan (Samudera, Nusantara, Pantai, dan Pangkalan Pendaratan Ikan) dan Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1985 Perusahaan perikanan berbadan hukum baik penangkapan maupun tentang Perikanan, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan “Ikan” budidaya di seluruh Indonesia, yang dilaksanaan pada bulan April-Mei adalah: 2009. 1. Pisces (ikan bersirip) 2. Crustacea (udang, rajungan, kepiting dan sejenisnya) C. Pelabuhan Perikanan 3. Mollusca (kerang, tiram, cumi-cumi, gurita, siput dan sejenisnya) 4. Coelenterata (ubur-ubur dan sejenisnya) 1. Klasifikasi Pelabuhan Perikanan 5. Echinodermata (teripang, bulu babi dan sejenisnya) 6. Amphibia (kodok dan sejenisnya) Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 7. Reptilia (kura-kura, penyu dan sejenisnya) PER.16/MEN/2006 tentang Pelabuhan Perikanan, Pelabuhan 8. Mammalia (paus, lumba-lumba, pesut, duyung dan sejenisnya) Perikanan dibagi menjadi 4 kategori utama, yaitu: 9. Algae (rumput laut dan tumbuhan lain yang hidup di dalam air) a. PPS (Pelabuhan Perikanan Samudera), atau Pelabuhan 10. Biota air lainnya yang ada kaitannya dengan jenis-jenis tersebut Perikanan Type A. di atas. b. PPN (Pelabuhan Perikanan Nusantara), atau Pelabuhan http://www.bps.go.idPerikanan Type B Pada Undang-undang Perikanan Nomor 31 Tahun 2004 disebutkan c. PPP (Pelabuhan Perikanan Pantai), atau Pelabuhan definisi ikan yang lebih umum, yaitu “ikan” adalah segala jenis Perikanan Type C organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di d. PPI (Pangkalan Pendaratan Ikan) merupakan pelabuhan kecil lingkungan perairan. yang umumnya dikelola oleh daerah. Pelabuhan tersebut dikategorikan menurut kapasitas dan kemampuan daerah operasional yang dilayani berdasarkan kriteria sebagai berikut: vi DIREKTORI PELABUHAN PERIKANAN DAN PERUSAHAAN PERIKANAN, 2009 No. Kriteria PPS PPN PPP PPI 2. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Daerah Wilayah laut ZEE dan laut Perairan Perairan TPI merupakan pasar yang biasanya terletak di dalam pelabuhan operasional teritorial, teritorial pedalaman, pedalaman yang dilayani ZEE, dan kepulauan, dan perikanan, dan di tempat tersebut terjadi transaksi penjualan ikan/hasil perairan teritorial, kepulauan laut baik secara lelang maupun tidak (tidak termasuk TPI yang menjual internasional dan ZEE 2. Fasilitas > 60 GT 30-60 GT 10-30 GT 3-10 GT /melelang ikan darat). Namun, tidak semua pelabuhan perikanan tambat/labuh terdapat TPI kapal Biasanya TPI ini dikoordinir oleh Dinas Perikanan (dinas yang 3. Panjang > 300 m; 150-300 10-150 m; 50-100 m; dermaga dan dan > 3 m m; dan > 3 dan > 2 m dan > 2 m menangani masalah perikanan), Koperasi, atau Pemerintah Daerah. kedalaman m kolam 4. Kapasitas > 6000 GT > 2250 GT > 300 GT > 60 GT TPI tersebut harus mamenuhi kriteria, sebagai berikut. menampung (ekivalen (ekivalen (ekivalen (ekivalen a. Tempat tetap (tidak berpindah-pindah) kapal 100 kapal 75 kapal 30 kapal 20 kapal @ 60 GT @ 30 GT @ 10 GT @ 3 GT b. Mempunyai bangunan tempat transaksi penjualan ikan 5. Volume ikan Rata-rata Rata-rata Rata-rata Rata-rata c. Ada yang mengkoordinasikan prosedur lelang/penjualan yang 60 ton/hari 30 ton/hari 15-20 10 ton/hari didaratkan ton/hari d. Mendapat izin dari instansi yang berwenang (Dinas 6. Ekspor ikan Ya Ya Tidak Tidak Perikanan/Pemerintah Daerah) 7. Luas lahan > 30 Ha 15-30 Ha 5-15 Ha 2-5 Ha 8. Fasilitas Ada Ada/tidak Tidak Tidak pembinaan D. Perusahaan Perikanan mutu hasil perikanan http://www.bps.go.id 9. Tata ruang Ada Ada Ada Tidak Perusahaan perikanan adalah perusahaan yang melakukan kegiatan (zonasi) pengolahan/pe penangkapan ikan atau melakukan kegiatan memelihara ikan dengan ngembangan & tujuan sebagian/seluruh hasilnya untuk dijual. Perusahaan perikanan industri perikanan yang dicakup hanya yang berbadan hukum dan melakukan kegiatan Sumber: Departemen Kelautan