ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP KEPEMILIKAN SENJATA TAJAM CELURIT ( Dalam Putusan Pengadilan Negeri Kabupaten Bangkalan Nomor: 364/Pid.Sus/2018/PN.Bkl )

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP KEPEMILIKAN SENJATA TAJAM CELURIT ( Dalam Putusan Pengadilan Negeri Kabupaten Bangkalan Nomor: 364/Pid.Sus/2018/PN.Bkl ) ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP KEPEMILIKAN SENJATA TAJAM CELURIT ( Dalam Putusan Pengadilan Negeri Kabupaten Bangkalan Nomor: 364/Pid.Sus/2018/PN.Bkl ) SKRIPSI OLEH : HUSNUL HOTIMAH NIM. C93216128 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Hukum Publik Islam Program Studi Hukum Pidana Islam Surabaya 2020 PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Husnul Hotimah NIM : C93216128 Fakultas/Jurusan/Prodi : Syariah dan Hukum/ Hukum Publik Islam/ Hukum Pidana Islam Judul Skripsi : Analisis Hukum Pidana Islam terhadap Kepemilikan Senjata Tajam Celurit(Dalam Putusan Pengadilan Negeri Kabupaten Bangkalan Nomor: 364/Pid.Sus/2018/PN.Bkl) Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian dan karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya. Surabaya, 10 Maret 2020 Saya yang menyatakan Husnul Hotimah NIM. C93216128 i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi yang berjudul “ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP KEPEMILIKAN SENJATA TAJAM CELURIT (Dalam Putusan Pengadilan Negeri Kabupaten Bangkalan Nomor: 364/Pid.Sus/2018/PN.Bkl) “ yang ditulis oleh Husnul Hotimah NIM. C93216128 ini telah diperiksa dan disetujui untuk dimunaqosahkan. Surabaya, 10 Maret 2020 Pembimbing Skripsi, M.Romdlon SH, M.Hum NIP. 196212291031003 ii PENGESAHAN Skripsi yang ditulis oleh Husnul Hotimah NIM. C93216128 ini telah dipertahankan di depan sidang Majelis Munaqasah Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya pada hari jumat 6 Maret 2020 dan dapat diterima sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program sarjana strata satu dalam Ilmu Syariah dan Hukum. Majelis Munaqosah Skripsi Penguji I, M.Romdlon S.H M Hum NIP. 196212291031003 Penguji III, A.Kemal Reza, S.Ag., M.A NIP. 1975070012005011008 Surabaya, 24 Agustus 2020 Mengesahkan. Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Ampel iii KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA PERPUSTAKAAN Jl. Jend. A. Yani 117 Surabaya 60237 Telp. 031-8431972 Fax.031-8413300 E-Mail: [email protected] LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademika UIN Sunan Ampel Surabaya, yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Husnul Hotimah NIM : C93216128 Fakultas/Jurusan : Syari’ah dan Hukum E-mail address : [email protected] Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya, Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif atas karya ilmiah : Sekripsi Tesis Desertasi Lain-lain (……………………………) yang berjudul : ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP KEPEMILIKA SENJATA TAJAM CELURIT(DALAM PUTUSAN PENGADILAN NEGERI KABUPATEN BANGKALAN NOMER: 364/ PID SUS/ 2018/ PN BKL) Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non- Ekslusif ini Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya berhak menyimpan, mengalih- media/format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkan/mempublikasikannya di Internet atau media lain secara fulltext untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Surabaya, Juli 2020 Penulis Husnul Hotimah iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul “ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP KEPEMILIKAN SENJATA TAJAM CELURIT ( Dalam Putusan No 364/ Pid Sus/ 2018/PN BKL). Hasil penelitian ini berbentuk hasil penelitian kepustakaan yang mengkaji dari dokumen-dokumen untuk menjawab segala perihal mengenai pertimbangan Hukum Hakim dalam Putusan Pengadilan Negeri Bangkalan No 364/ Pid Sus/ 2018/PN BKL Tentang Hukuman Pidana dalam tindak pidana kepemilikan senjata tajam celurit ditinjau dari Hukum positif Indonesia dan ditinjau dari Hukum Pidana Islam tentang sanksi hukuman dalam Tindak Kepemilikan senjata tajam ( Studi Putusan No 364/Pid Sus/ 2018/ PN BKL). Data dihimpun dengan melalui pembacaan dan kajian teks, yang selanjutanya diolah dengan beberapa tahap yaitu Deskriptif : adalah cara untuk menganalisis data dengan cara menjelaskan dengan naratif dengan menggunakan data yang digunakan tentang pertimbangan hakim dalam putusan nomer 364/ PidSus/ 2018/ PN Bkl. Pola Pikir Deduktif : adalah pola pikir yang berasal dari variabel umum. Dalam teori Hukum pidana islam kemudian diaplikasikan kepada variabel yang bersifat khusus, adalah pertimbangan hakim dalam PutusanNomer 364/ PidSus/2018/ PN Bkl. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwasanya pertimbagan hakim yang dijatuhkan di Pengadilan Negeri Bangkalan, perbuatan terdakawa melanggar aturan Undang-Undang No 12 tahun 1951 tentang mengubah “ Ordonnantirtietilijike Bijizendore Starf bepalingan menyatakan terdakwa H.MOHAMMAD HASAN Bin Nuruddin telah terbukti secara sah melakukan “ TINDAK PIDANA KEPEMILIKAN SENJATA TAJAM CELURIT “ mejelis hakim menjatuhkan pidana penjara selama 3 bulan 10 hari. Sedangkan dalam hukum pidana islam tindak pidana kepemilikan senjata tajam ini di bangkalan ini termasuk jarimah tazir dikarnakan tindak pidana ini menggangu dan meresahkan masyarakat. Dalam jarimah tazir hukuman atau sanksi ditentukan oleh hakim atau ulil amri disebabkan aturan sanksi dan hukuman dalam jarimah tazir tidak ditentukan dalam al-quran dan as-sunnah. Mengenai macam-macam hukuman tazir bisa lebih berat dan bisa lebih ringan seperti hal nya hukuman mati, penjara, pengucilan,pengasingan, dan peringatan keras dan nasehat dan lain sebagainya. Saran penulis hendaknya pemerintah merevisi undang-undang darurat yang terlalu lama, dan aparat penegak hukum memberikan edukasi terhadap masyarakat agar tidak melakukan kejahatan mengenai membawa senjata tajam, dan memberikan pengetahuan bahwasanya membawa senjata tajam tanpa izin merupakan tindak pidana. v digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id DAFTAR ISI halaman SAMPUL DALAM............................................................................................i PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................iii PENGESAHAN.................................................................................................iv MOTTO……………………………………………………………………….v LEMBAR PUBLIKASI………………………………………………………vi ABSTRAK ........................................................................................................vii KATA PENGANTAR …………………………………………………………viii DAFTAR ISI .....................................................................................................ix DAFTAR TRANSLITERASI ............................................................................xi BAB I PENDAHULUAN .........................................................................1 A. Latar Belakang .......................................................................1 B. Identifikasi Masalah ...............................................................11 C. Batasan Masalah ....................................................................12 D. Rumusan Masalah ..................................................................12 E. Kajian Pustaka .......................................................................13 F. Tujuan Penelitian ...................................................................14 G. Definisi Operasional ...............................................................16 H. Metode Penelitian ..................................................................17 I. Sistematika Pembahasan ........................................................20 BAB II TINDAK PIDANA KEPEMILIKAN SENJATA TAJAM DALAM PERSEPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM DAN UNDANG- UNDANG DARURAT NOMER 12 TAHUN1951........................21 A. Tindak Pidana Kepemilikan Senjata Tajam ............................21 B. Hukum Pidana islam Tentang Jarimah ...................................28 C. Hukum Pidana Islam Tentang Tazir .......................................33 vi digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB III DESKRIPSI KASUS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BANGKALAN TENTANG TINDAK PIDANA KEPEMILIKAN SENJATA TAJAM CELURIT MENURUT PUTUSAN NOMER 364/ Pid Sus /2018/ PN Bkl ..........................................................43 A. Kasus Posisi ...........................................................................43 B. Dasar Hukum Hakim Pengadilan Bangkalan .........................45 C. Pertimbangan Hukum Hakim ................................................48 D. Isi Putusan .............................................................................53 BAB IV ANALISIS FIQH JINAYAH DAN HUKUM PIDANA POSITIF TERHADAP PUTUSAN NOMOR 364/ Pid Sus/ 2018/PN Bkl TENTANG TINDAK PIDANA KEPEMILIKAN SENJATA TAJAM CELURIT .......................................................................68 A. Analisis Terhadap Dasar dan Pertimbangan Hukum Hakim dalam Putusan Nomer 364/Pid Sus/ 2018/PN Bkl tentang Tindak Pidana Kepemilikan Senjata Tajam Celurit ............... 68 B. Analisis Hukum Pidana Islam Terhadap Sanksi Pidana dalam Putusan Pengadilan Negeri
Recommended publications
  • Rules and Options
    Rules and Options The author has attempted to draw as much as possible from the guidelines provided in the 5th edition Players Handbooks and Dungeon Master's Guide. Statistics for weapons listed in the Dungeon Master's Guide were used to develop the damage scales used in this book. Interestingly, these scales correspond fairly well with the values listed in the d20 Modern books. Game masters should feel free to modify any of the statistics or optional rules in this book as necessary. It is important to remember that Dungeons and Dragons abstracts combat to a degree, and does so more than many other game systems, in the name of playability. For this reason, the subtle differences that exist between many firearms will often drop below what might be called a "horizon of granularity." In D&D, for example, two pistols that real world shooters could spend hours discussing, debating how a few extra ounces of weight or different barrel lengths might affect accuracy, or how different kinds of ammunition (soft-nosed, armor-piercing, etc.) might affect damage, may be, in game terms, almost identical. This is neither good nor bad; it is just the way Dungeons and Dragons handles such things. Who can use firearms? Firearms are assumed to be martial ranged weapons. Characters from worlds where firearms are common and who can use martial ranged weapons will be proficient in them. Anyone else will have to train to gain proficiency— the specifics are left to individual game masters. Optionally, the game master may also allow characters with individual weapon proficiencies to trade one proficiency for an equivalent one at the time of character creation (e.g., monks can trade shortswords for one specific martial melee weapon like a war scythe, rogues can trade hand crossbows for one kind of firearm like a Glock 17 pistol, etc.).
    [Show full text]
  • Perencanaan Tata Guna Lahan Desa Balaroa Pewunu
    Perencanaan Tata Guna Lahan Desa Balaroa Pewunu Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Desa Balaroa Pewunu merupakan desa baru yang memisahkan diri dari desa induk Pewunu pada tahun 2012, berdirinya desa ditetapkan pada 20 november 2012 melaui Perda Kabupaten Sigi Nomor 41 tahun 2012 tentang Pemekaran Desa Balaroa Pewunu Kecamatan Dolo Barat Sigi Sulawesi Tengah. Secara geografis, desa Balaroa Pewunu berada di sebelah barat ibu kota kabupaten Sigi dengan melalui jalan poros Palu-Kulawi, untuk kedudukan atronomisnya terdapat pada titik koordinat S 1 °01’37" Lintang Selatan dan E 119°51'37 Bujur Timur. Luas desa Balaroa Pewunu (indikatif) 217,57 Ha berdasarkan hasil pemetaan partisipatif yang dilakukan oleh warga pada tahun 2019 dengan topografi atau rupa bumi umumnya dalam bentuk daratan yang kepadatan penduduk mencapai 374 jiwa/Km² pada tahun 2019. Berdasarkan perhitungan Indeks Desa Membangun 2019 (IDM)1 yang dikeluarkan oleh kementrian desa dengan nilai total 0,5987 maka desa Balaroa Pewunu dapat dikategorikan sebagai desa tertinggal atau bisa disebut sebagai desa pra-madya, Desa yang memiliki potensi sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi tetapi belum, atau kurang mengelolanya dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa, kualitas hidup manusia serta mengalami kemiskinan dalam berbagai bentuknya. Seperti pada umumnya desa di Dolo Barat, komoditas tanaman padi sawah selain sebagai pemenuhan kebutuhan pangan juga merupakan tumpuhan petani dalam menambah pendapatan keluarga, varitas padi sawah (irigasi) yang dibudidayakan petani antara lain 1http://idm.kemendesa.go.id/idm_data?id_prov=72&id_kabupaten=7210&id_kecamatan=721011&id_desa=7210112011&tahu n=2019, Rumusan IDM berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi No 2 tahun 2016 Tentang Indek Desa Membangun.
    [Show full text]
  • The Origin of Tanto Well
    1 THE ORIGIN OF TANTO WELL Abdul Warits The arid condition of Madura island barely provides water. A long time ago, wells were dug hundreds of metres for water in the valley and mountainside, but only few spouted out water. Some holes were open without any water. In fact, the wells that had water would run dry when the drought came. In a small village in Maddupote—an area between Batang-Batang and Batuputih—there lived a husband and wife, Mattali and Sunima. They led a loving life despite not having any children in their old age. They had been married for twenty five years, but no child was born to bring more joy and completeness in their life. Sunima tirelessly prayed and fasted to ask God for a child. So did Mattali. He even willingly went to some shamans for help so that they would have a baby soon. He had done all the advice, from the simplest to the most difficult one such as sleeping out in Rongkorong Hill forty days, but with no success. Mattali and Sunima had spent their wealth to visit shamans and pay for the ritual expenses in order to have a child. Moreover, their wealth was all gone because they had fines to pay to a cruel and stubborn king. The king was widely known with the name King Dulkemmek Banakeron who ruled Maddupote. Maddupote was actually a rebellious kingdom whose illegal authority was still under the leadership of Panembahan Joharsari, the King of Sumenep. King Dulkemmek gave an order that every childless family must pay 400 cent fine each month.
    [Show full text]
  • PEDOMAN GURU WARNA Untuk Siswa Kelas V SD/MI
    BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PEDOMAN GURU WARNA Untuk Siswa Kelas V SD/MI 5 KATA PENGANTAR Puji syukur atas rahmat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan untuk menyelesaikan Pedoman Guru ini yang merupakan salah satu bagian penting dalam keterterapan modul komik Tematik Berbasis Multiple Intelegensi. Modul ini berisikan petunjuk atau cara pemanfaatan untuk siswa kelas V semester 2. Pedoman ini dimaksudkan untuk memandu guru kelas V membelajarkan siswa pada tema Lingkungan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan saran, dukungan, serta motivasi atas pembuatan pedoman guru. Semoga pedoman guru ini bermanfaat bagi guru sekolah dasar. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pedoman guru ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dari pembaca terutama pada guru demi penyempurnaan pedoman ini. Malang, Agustus 2017 Penulis ii PEDOMAN GURU Pedoman guru ini disusun agar guru mendapatkan mendapat gambaran yang jelas dan rinci dalam melaksanakan setiap pembelajaran. Pedoman guru ini berisi: 1. jaringan tema yang memberi gambaran kepada guru tentang suatu tema yang melingkupi beberapa kompetensi dasar (KD) dan indikator dari berbagai mata pelajaran, 2. kegiatan pembelajaran tematik untuk menggambarkan kegiatan pembelajaranyang menyatu. 3. pengalaman belajar yang bermakna untuk membangun sikap positif, penguasaan konsep, keterampilan berpikir saintifik, berpikir tingkat tinggi, kemampuan menyelesaikan masalah, kreaktvitas dan pribadi reflektif, 4. kegiatan belajar yang disajikan
    [Show full text]
  • Bab Ii Studi Pustaka
    BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Demi kelancaran penelitian ini, maka dicarilah refrensi penelitian terdahulu untuk mendapatkan informasi-informasi yang penting. Dan beberapa dari penelitian terdahulu tersebut dapat digunakan sebagai inspiratif. 2.1.1 Penelitian Victorianto Aditya Johan dan Adi Chandra Syarif. (2015) Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa dari Universitas Atma Jaya makassar pada tahun 2015 dengan judul penerapan augmented reality sebagai media pembelajaran budaya rumah adat Sulawesi selatan. Aplikasi ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia dan membantu masyarakat Indonesia mengatasi kendala dalam mempelajari budaya Indonesia. Gambar 2.1 Tampilan Objek 3D Rumah adat Balla Lompoa 2.1.2 Penelitian Endah Sudarmilah (2015) Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tahun 2015 yang berjudul augmented reality edugame senjata tradisional Indonesia. Aplikasi ini berfokus pada adventure game untuk mencari sebuah senjata tradisional dari sebuah pulau yang telah dipilih. Aplikasi ini bertujuan untuk memberikan materi tentang senjata adat Indonesia yang dapat menarik perhatian siswa agar siswa lebih mudah mengingat dan memahami senjata adat Indonesia. Kelebihan aplikasi ini mempunyai informasi tentang senjata tradisional didalamnya, namun pada aplikasi tidak terdapat menu kuis. 5 6 Gambar 2.2 Halaman Augmented reality 2.1.3 Penelitian Meylisa Rasjid, Rizal Sengkey dan Stanley Karouw (2016) Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa universitas Sam Ratulangi yang berjudul rancang bangun aplikasi alat musik kulintang menggunakan augmented reality berbasis android. Aplikasi ini dibuat agar dapat menumbuhkan keinginan atau ketertarikan pada alat musik tradisional kulintang sebagai warisan budaya minahasa. Aplikasi ini dibuat menggunakan software unity 3D, blender dan Vuforia SDK. Gambar 2.3 Tampilan kulintang melodi 3D 2.2 Budaya Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
    [Show full text]
  • Editors Issue 4
    ISSUE 4 EDITORS Summer 2017 Paul Bowman ISSN 2057-5696 Benjamin N. Judkins MARTIAL ARTS STUDIES IS MARTIAL ARTS FIGHTING WORDS: FOUR NEW DOCUMENT FINDS STUDIES TRIVIAL? REIGNITE OLD DEBATES IN TAIJIQUAN HISTORIOGRAPHY Bowman & JUDKINS DOUGLAS WILE VIRTUALLY LEGITIMATE: USING DISEMBODIED MEDIA TO POSITION ONESELF IN AN EMBODIED COMMUNITY LAUREN MILLER GRIFFITH TRANS-REGIONAL CONTINUITIES OF FIGHTING TECHNIQUES IN MARTIAL RITUAL INITIATIONS OF THE MALAY WORLD GABRIEL FACAL FROM REALISM TO REPRESENTATIVENESS: CHANGING TERMINOLOGY TO INVESTIGATE EFFECTIVENESS IN SELF-DEFENCE STALLER, ZAISER & Körner ABOUT THE JOURNAL Martial Arts Studies is an open access journal, which means that all content is available without charge to the user or his/her institution. You are allowed to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of the articles in this journal without asking prior permission from either the publisher or the author. The journal is licensed under a Creative Commons Attribution- NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. C b n d Original copyright remains with the contributing author and a citation should be made when the article is quoted, used or referred to in another work. Martial Arts Studies is an imprint of Cardiff University Press, an innovative open-access publisher of academic research, where ‘open-access’ means free for both readers and writers. cardiffuniversitypress.org Journal DOI 10.18573/ISSN.2057-5696 Issue DOI 10.18573/n.2017.10182 Accepted for publication 30 June 2017 Martial Arts Studies Journal design by Hugh Griffiths MARTIAL issue 4 ARTS STUDIES SUMMER 2017 1 Editorial Is Martial Arts Studies Trivial? Paul Bowman and Benjamin N.
    [Show full text]
  • Trans-Regional Continuities of Fighting Techniques in Martial Ritual Initiations of the Malay World Gabriel Facal
    After obtaining a Master of Social Anthropology at the École des CONTRIBUTOR Hautes Études en Sciences Sociales in Paris (2009), Gabriel Facal completed his doctoral thesis (2012) at Aix-Marseille University as a member of the Institut de recherches Asiatiques (IrAsia, Marseille) under the supervision of Professor Jean-Marc de Grave. He carried out a dozen fieldwork expeditions for a total duration of thirty-seven months in Southeast Asia. His research initially focused on ritual initiation groups and their links with religious organizations and political institutions in the West of Java and the South of Sumatra (Indonesia). Since 2013, he has completed several additional trips in different regions of Indonesia, Malaysia and Brunei Darussalam to establish a comparative perspective. TRANS-REGIONAL CONTINUITIES OF FIGHTING TECHNIQUES IN MARTIAL RITUAL INITIATIONS OF THE MALAY WORLD GABRIEL FACAL DOI ABSTRACT 10.18573/j.2017.10186 This article explores continuities in fighting techniques of martial ritual initiations found across the Malay world (Dunia Melayu). Comparison with other neighboring Asian and Southeast Asian regions shows that these techniques follow patterns and principles that can be considered as ‘properly KEYWORDs Malay’. I argue that ‘Malayness’ is socially and politically consolidated through these initiations, not least because Techniques, initiation, ritual, martial the techniques mobilize local cosmologies and notions of practice, purity, efficacy. the ‘person’. These cosmologies and notions are mainly articulated through conceptions of space and time, an aspect that is underlined by the transmission processes themselves. Transmission steps show parallels with life processes such as CITATION maturation, growing and purification. The correspondences between these processes are also expressed through a specific Facal, Gabriel.
    [Show full text]
  • Daftar Kode Barang
    DAFTAR KODE BARANG MILIK DAERAH 01.01.01.01.01 Kampung 01.01.01.01.02 Tanah Kampung Lain-lain 01.01.01.02.01 Emplasmen 01.01.01.02.02 Emlasemen Lainnya 01.01.01.03.01 Islam 01.01.01.03.02 Kristen 01.01.01.03.03 Cina 01.01.01.03.04 Hindu 01.01.01.03.05 Budha 01.01.01.03.06 Makam Pahlawan 01.01.01.03.07 Tempat Benda Bersejarah 01.01.01.03.08 Makam Umum/Kuburan Umum 01.01.01.03.09 Kuburan Lainnya 01.01.02.01.01 Padi 01.01.02.01.02 Palawija 01.01.02.01.03 Sawah Ditanami Tebu 01.01.02.01.04 Sawah Ditanami Sayuran 01.01.02.01.05 Sawah Ditanami Tembakau 01.01.02.01.06 Sawah Ditanami Roselia 01.01.02.01.07 Sawah Lain-lain 01.01.02.02.01 Buah-buahan 01.01.02.02.02 Tembakau 01.01.02.02.03 Jagung 01.01.02.02.04 Ketela Pohon 01.01.02.02.05 Kacang Tanah 01.01.02.02.06 Kacang Hijau 01.01.02.02.07 Kedelai 01.01.02.02.08 Ubi Jalar 01.01.02.02.09 Kedelai 01.01.02.02.010 Tegalan Lain-lain 01.01.02.03.01 Padi 01.01.02.03.02 Jagung 01.01.02.03.03 Ketela Pohon 01.01.02.03.04 Kacang Tanah 01.01.02.03.05 Kacang Hijau 01.01.02.03.06 Kedelai 01.01.02.03.07 Ubi Jalar 01.01.02.03.08 Keladi 01.01.02.03.09 Bengkuang 01.01.02.03.010 Apel 01.01.02.03.011 Kentang 01.01.02.03.012 Jeruk 01.01.02.03.013 Ladang Lainnya 01.01.03.01.01 Karet 01.01.03.01.02 Kopi 01.01.03.01.03 Kelapa 01.01.03.01.04 Randu 01.01.03.01.05 Lada 01.01.03.01.06 Teh 01.01.03.01.07 Kina 01.01.03.01.08 Coklat 01.01.03.01.09 Kelapa Sawit 01.01.03.01.010 Sereh 01.01.03.01.011 Cengkeh 01.01.03.01.012 Pala 01.01.03.01.013 Sagu 01.01.03.01.014 Jambu Mente 01.01.03.01.015 Tengkawang 01.01.03.01.016 Minyak
    [Show full text]
  • Die Ursprünge Der Nibelungensage 1V2
    See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/335401478 Die Ursprünge der Nibelungensage 1v2 Research · August 2019 CITATIONS READS 0 117 1 author: Sven Reinartz EggensteinExca 1 PUBLICATION 0 CITATIONS SEE PROFILE Some of the authors of this publication are also working on these related projects: Die Ursprünge der Nibelungensage View project All content following this page was uploaded by Sven Reinartz on 26 August 2019. The user has requested enhancement of the downloaded file. Sven Reinartz Deiringser Weg 23 59494 Soest Mobil: +49 (0)151 5460 6003 Email: [email protected] _____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ Die Ursprünge der Nibelungensage Einleitung Die Nibelungensage gilt, von wenigen Inhalten abgesehen, als reine Fiktion ohne jeglichen Realitätsbezug. Insbesondere die Geschichte um den Helden Siegfried von Xanten, welcher der Legende nach das mysteriöse Nibelungenland besucht und dort gegen Drachen, Zwerge und Riesen gekämpft haben soll, empfinden die meisten Menschen mangels wissenschaftlich stichhaltiger Bezüge und Erkenntnisse als Fantasiekonstrukt ohne historisches Vorbild. Ein bislang kaum beachteter Sachverhalt lässt nunmehr einen völlig neuen Blickwinkel auf die Erzählung zu. Die hierauf basierenden Erkenntnisse geben neue Hinweise zu ihren Inhalten, wie und zu welchem Zweck sie entstanden ist und wer der ursprüngliche Verfasser gewesen sein könnte. Parallelen zwischen den Nibelungen und einer indonesischen Geschichte Pencak Silat ist die Bezeichnung für eine sehr alte indonesische Kampfkunst. Diese wird von mir, dem Autor dieses Textes, seit mehr als 10 Jahren betrieben. Im Gegensatz zu anderen Kampfsportarten ist es beim Silat üblich, nicht nur die Kampfkunst und die Techniken zu erlernen, sondern ebenfalls einen freundschaftlichen Kontakt zu den Personen zu pflegen, die sich ebenfalls hierfür begeistern.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pemanfaatan Sumber Daya Alam Terus Berkembang Dan Terus Meningkat Mengikuti Perkembangan Za
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pemanfaatan sumber daya alam terus berkembang dan terus meningkat mengikuti perkembangan zaman yang kian hari semakin kompleks, demikian pula pada dunia teknik, pemanfaatan sumber daya alam sangat dibutuhkan, contohnya seperti pemanfaatan logam, bahan ini sering di pakai pada proses metalurgi untuk pembuatan berbagai macam alat-alat perkakas maupun komponen mesin. Pengembangan berbagai macam bahan logam serta proses pembentukannya menjadi barang berguna, mendorong manusia memasuki dunia teknologi. Dalam proses pembentukan logam ada berbagai cara, antara lain proses pengecoran, proses penempaan, proses ekstrusi, pengeloran dan sebagainya. Penempaan (forging) ialah pemberian bentuk terhadap benda kerja yang terbuat dari logam dan mudah diregangkan dengan pemukulan atau penekanan dengan keadaan pijar. Penempaan termasuk kerajinan tangan yang paling tua didalam pemberian bentuk terhadap logam, penempaan dengan tangan akan tetap memegang peranannya, juga pada masa mendatang, misalnya untuk penempaan barang kesenian seperti contohnya keris badik, golok, celurit dan karambit (Schönmetz et.al, 1985). Pada jurnal Akhmad Syarief yang berjudul analisa kekerasan pisau potong (parang) pada proses penempaan (forging) dan jurnal Beta Hartono yang berjudul cara pembuatan keris, disebutkan bahwa keris terbuat dari baja perkakas, baja strip karbon rendah dan nikel sedangkan parang menggunakan bahan dasar baja pegas. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan percobaan menggunakan baja bekas gergaji (baja HSS) dan stainless steel guna meningkatkan nilai jual, nilai guna dan memberikan nilai seni terhadap barang bekas sebagai bahan dasar pembuatan Senjata Tajam dengan proses penempaan kemudian dilakukan pengujian kekerasan (rockwell) dan pengujian mikrostruktur. Metode pengambilan data dengan menggunakan metode uji kekerasan (rockwell) dan uji mikrostruktur, dengan 1 variasi pelapisan yang memadukan antara baja dengan tumpang 4,6,8 dan stainless steel.
    [Show full text]
  • Traditional Weapon Kujang Masterpiece of Indonesia
    TRADITIONAL WEAPON KUJANG MASTERPIECE OF INDONESIA By : Endang Naryono Lecturer of the Pasim College of Economics [email protected] ABSTRACTION West Java in ancient times called Pasundan was a large area for Sunda known as the Pajajaran Kingdom led by Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja or Jayadewata who was better known to the wider community by the name Prabu Siliwangi. At that time the Sunda Hindu Kingdom was in crisis because of the influence of Islam brought by Indian Gujarat merchants. So that Prabu Siliwangi made an ancient literary text as a way of life for the Sundanese people. Reporting from Wikipedia, Prabu Siliwangi made a life guide book called Sanghyang Siksa Kandang Karesian in 1518 as a provision for community life in Pajajaran. The book contains various kinds of norms, morals, culture, customs, to the typical arts of Pajajaran. One of the traditional weapons listed in the ancient text is the cleaver. Keywords: Kujang, Pajajaran, Prabu Siliwangi A. INTRODUCTION Kujang has a very long historical background with the process of its creation which has been widely studied in previous research. Based on the evidence that has been found, many of the cleavers were created during the Pajajaran kingdom. There is even a mention that the cleaver existed during the Tarumanegara kingdom. Although the name of the cleaver was never written in the inscription, there is a lot of evidence that supports its existence, such as the Batu Kujang megalithic site in the Sukabumi area, the discovery of kudi in the Batujaya Karawang temple complex, the reliefs of the Sukuh temple in Surakarta, the notes of Stamford Raffles in the book "History of Java".
    [Show full text]
  • Pedoman Pelaksanaan Sensus Barang Daerah, Nomor Kode Lokasi Unit Daerah Dan Nomor Kode Barang Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kota Tegal
    SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 8.A TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SENSUS BARANG DAERAH, NOMOR KODE LOKASI UNIT DAERAH DAN NOMOR KODE BARANG DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 26 Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, sensus barang milik daerah dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali; b. bahwa untuk keterpaduan, keserasian dan tertib administrasi pelaksanaan sensus barang daerah, perlu menetapkan Pedoman Pelaksanaan Sensus Barang Daerah, Nomor Kode Lokasi Daerah, dan Nomor Kode Barang Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Tegal; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Walikota Tegal; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan dalam Daerah Istimewa Yogyakarta; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat; 3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 16 dan Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kota-Kota Besar dan Kota-Kota Kecil di Jawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551); 4. Undang-Undang . - 2 - 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5.
    [Show full text]