1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu olah raga yang paling diminati dan digemari oleh masyarakat diseluruh dunia, peminatnya mulai dari berbagai kalangan tanpa memandang usia, kasta, bahkan jenis kelamin sekalipun. Sepakbola adalah olah raga yang universal sebab olah raga ini mudah untuk dipelajari dan dimainkan oleh siapapun serta dimanapun. Minat masyarakat dalam olah raga ini bukan hanya dalam memainkannya, tetapi menonton pertandingan sepakbola juga memberikan kesenangan tersendiri bagi masyarakat, sehingga tidak sedikit orang yang gemar menonton pertandingan sepakbola baik secara langsung maupun dari telivisi. Pertandingan sepakbola tentu saja tidak akan lepas dari adanya suporter dengan berbagai keunikannya. Di Indonesia bahkan di dunia, sepakbola dan suporter tim sepakbola akan selalu berkaitan dimana jika terdapat pertandingan sepak bola secara otomatis akan ada pendukung yang terlibat di dalamnya. Suporter adalah salah satu elemen penting dalam dunia sepakbola. Suporter dapat dikatakan sebagai pemain ke dua belas yang mampu memberi tenaga serta semangat yang lebih kepada para pemain di lapangan. Menurut Kao (dalam Yusoff, 2016) peran sebagai penggemar tim sangatlah besar, mereka memberikan dukungan dan motivasi kepada para pemain sehingga pemain dapat tampil baik 1 2 dipertandingan dan memenangkan pertandingan. Atmosfer sepakbola akan lebih bergairah dengan kehadiran suporter di dalam stadion. Berbicara mengenai suporter sepakbola, masyarakat Indonesia dalam mendukung tim bola kesayanganya bisa dikatakan sangat kreatif dan fanatik. Kreatifitas yang ditunjukkan oleh suporter memiliki keaneka ragaman dan banyak cara yang dilakukan oleh suporter yang bertujuan untuk membangkitkan semangat para pemain tim kesayangannya, seperti aktif bernyanyi dan berkreasi membuat koreo. Lalu fanatisme yang ditunjukkan oleh masyarakat terhadap tim idolanya sangatlah luar biasa. Mereka rela tidak makan, tidak bekerja hingga menjual harta benda yang dimiliknya demi menonton tim kesayanganya bertanding. Bahkan mereka rela mengorbankan jiwa raganya pada saat tim kesayanganya dilecehkan oleh kelompok suporter lainya. Fanatisme adalah suatu sikap penuh semangat yang berlebihan terhadap suatu segi pandangan atau suatu sebab. Perilaku fanatik ditunjukkan untuk menghina dalam hal tertentu, tetapi sebenarnya merupakan individu atau kelompok yang memiliki keyakinan atau pemahaman terhadap seesuatu secara berlebihan dan mereka akan tetap pada pendiriannya, walaupun orang lain menganggap itu berlebihan (Purnamasari, 2016). Fanatisme adalah keyakinan atau perilaku yang melibatkan semangat tidak kritis atau dengan antusias yang obsesif. Penggemar fanatik memiliki kecenderungan obsesif dalam mendukung tim sedangkan penggemar yang tidak fanatik hanya mengidentitaskan diri mereka dari tim atau klub yang didukung. Lalu mereka memainkan peran besar dalam mendukung tim, oleh karena itu 3 mereka bersedia membeli tiket dan menghadiri setiap pertandingan di stadion (Tunc dkk, 2016). Dalam sepakbola Indonesia, fanatisme yang berlebihan telah menciptakan permusuhan dan pertikaian antar kelompok suporter hampir diseluruh penjuru negeri, antara lain Bonek (Persebaya Surabaya) Vs Aremania (Arema Malang), The Jack (Persija Jakarta) Vs Viking (Persib Bandung), Banaspati (Persijap Jepara) Vs Snex (PSIS Semarang), dan masih banyak kelompok suporter lainya. Fanatisme yang berlebihan sering kali menimbulkan tindakan anarkisme dan menjadi sangat tidak logis sebab perilaku suporter tersebut mulai menabrak nilai dan norma yang berada dimasyarakat. Penonton sepakbola menjadi dua golongan. Pertama, penonton yang murni ingin menikmati permainan cantik saja, tidak peduli dari tim mana pun. Kedua, penonton yang berpihak pada tim tertentu yang sering dikenal dengan istilah suporter. Golongan yang kedua tersebut yang sebagian besar lebih emosional dalam mendukung tim kesayangannya untuk menang (Lucky, A & Setyowati, 2013). Hal tersebutlah yang pada akhirnya memunculkan berbagai tawuran antar pendukung. Salah satu contoh yang terjadi pada hari Sabtu, 5 November 2016 di Stadion Manahan, Solo. Dalam laga panas anatara Persija Jakarta melawan Persib Bandung, suporter Persija Jakarta (Jakmania) menyerang dan mengeroyok suporter Persib Bandung (Viking), hal tersebut terjadi di karenakan adanya oknum suporter Persib Bandung (Viking) yang diketahui oleh The Jakmania berada di tribun. (Syahputra, 2016). 4 Dalam kasus lainnya terdapat bentuk fanatisme yang berujung pada tewasnya 3 suporter sepakbola. Pada hari Minggu, tanggal 27 Mei 2012, dalam pertandingan Persija vs Persib di Gelora Bung Karno Jakarta, Hal tersebut terjadi setelah suporter The Jak (Persija) mendapatkan informasi bahwa suporter Viking (Persib) telah membeli 100 tiket pertandingan, lantas mereka melakukan sweeping dan melakukan pengeroyokan terhadap suporter lawan (Winarno, 2012). Selain itu keributan antar suporter sepakbola juga terdapat di luar negeri. Salah satunya yang terjadi pada event sekelas Piala Eropa. Bentrok antara suporter Inggris dan suporter Rusia yang terjadi pada hari Minggu, 12 Juni 2016. Hal tersebut disebabkan oleh adanya ejekan yang dilontarkan oleh suporter Rusia terhadap suporter Inggris pada saat pertandingan (Mayat, 2016). Dari beberapa fenomena tersebut, merupakan dampak fanatisme suporter sepak bola yang bertolak belakang dengan norma. Fanatisme ini mengakibatkan masyarakat mengharapkan klub idolanya harus menang, jika kalah maka akan merasa malu dan gengsi. Apabila klubnya kalah, yang akan jadi sasaran amarah adalah suporter lawan. Perkiraan seseorang mengenai seberapa besar kemungkinannya untuk melakukan suatu perilaku pada kelompok lain. Bukan hanya kesadaran untuk menghargai satu sama lain, aturan dan sportivitas yang seharusnya dijunjung tinggi dalam pertandingan menjadi suatu hal yang di tinggalkan (Safitri, 2015). Kondisi tersebut, tawuran yang berujung pada rusaknya fasilitas umum dan adanya korban menjadi peristiwa yang mustahil dihindari. Dari beberapa hal tersebut dapat menimbulkan suatu kerugian bagi banyak pihak, 5 seperti pihak klub, penyelenggara pertandingan, suporter itu sendiri dan termasuk masyarakat sekitar. Dari setiap kerugian yang dilakukan oleh suporter seperti tindakan kekerasan hingga perusakan fasilitas umum maka masyarakat yang mengetahui atau mendengar kejadian tersebut pasti memiliki persepsi tersendiri terhadap hal itu, baik persepsi yang positif maupun negatif. Perbedaan persepsi dapat disebabkan oleh perbedaan informasi dalam pandangan yang digunakan untuk interpretasi, pengaruh mood dan emosi, menerapkan kategori kognitif terkini, serta perbedaan individual (Pinasti, 2007). Selain itu terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi seseorang, faktor tersebut ialah pengalaman/pengetahuan, harapan (ekspektasi), kebutuhan, motivasi, emosi dan budaya. Jika kita kaitkan dengan persepsi masyarakat maka dapat disimpulkan bahwa dalam pertandingan sepakbola seseorang melakukan persepsi atas tindakan kekerasan yang terjadi disebabkan oleh faktor diatas. Salah satu contoh misalnya motivasi, jika seseorang melihat dengan adanya perilaku kekerasan yang terjadi dikarenakan faktor motivasi untuk memenangkan tim kesayangannya maka hal ini dianggap wajar, berbanding terbalik dengan persepsi seseorang yang memiliki pengalaman atau tingkat pengetahuan yang tinggi maka adanya tindakan kekerasan yang ada tidak bisa ditoleransi. Persepsi dapat didefinisikan sebagai proses dengan mana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka (Sarbaini dkk, 2015). 6 Salah satunya dari seorang Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil memberikan tanggapan atas fanatisme suporter sepakbola pada saat ini. Ridwan Kamil merasa miris dengan total 54 orang yang mati karena sepakbola. Dalam akun Instagram pribadinya pada hari Selasa, 8 November 2016 (Ramadhan, 2016). Selain itu Pakde Karwo yang merupakan Gubernur Jawa Timur menyatakan keprihatinannya atas bentrokan dua suporter klub sepakbola Arema Malang dan Surabaya United di Sragen pada hari Sabtu 19 Desember 2015. Informasi menyebutkan, rasa prihatin Pakde Karwo diungkapkan melalui media sosial twitter. "Kasus bentrokan suporter di Sragen membawa keprihatinan bagi saya sebagai Gubernur Jatim. Saya sudah telpon Menpora," tulis Pakde Karwo melalui akun @pakdekarwo (Wijoto, 2015). Tanggapan yang berbeda mengenai fanatisme suporter sepakbola diungkapkan oleh beberapa pemain Legendaris Seria A Italia yang tergabung dalam Calcio Legend senang dapat bertanding pada Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (21/5/2016). Mereka terkesan dengan dukungan luar biasa dari fans (Alenka, 2016). Lalu mantan pelatih Chelsea FC yang berasal dari Portugal, Jose Mourinho mengungkapkan kekagumannya dengan fanatisme suporter Indonesia. Hal ini diutarakan Mourinho saat mengunjungi Indonesia bersama Chelsea di tahun 2013. Pada sesi jumpa pers dia mengaku takjub dengan atmosfer sepakbola Indonesia (Wirawan, 2016). 7 Berdasarkan uraian dapat disimpulkan bahwa masyarakat memiliki persepsi yang beraneka ragam mengenai fanatisme yang ditunjukkan oleh suporter sepakbola pada saat ini, dari persepsi yang positif hingga persepsi yang negatif maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Persepsi Masyarakat terhadap Fanatisme Suporter Sepakbola” B. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka tujuan penelitian ini yaitu, untuk mengetahui, memahami, dan mendeskripsikan persepsi masyarakat terhadap fanatisme suporter sepakbola. C. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Menambah ilmu pengetahuan atau wawasan baru dalam dunia Psikologi Sosial serta Psikologi Olahraga bagi peneliti berikutnya, terutama yang memusatkan perhatian pada persepsi masyarakat terhadap fanatisme suporter sepakbola. 2. Manfaat Praktis a. Bagi penulis: merupakan sarana untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang berkaitan masalah yang diteliti, yaitu mengetahui persepsi masyarakat terhadap fanatisme suporter sepakbola. 8 b. Bagi suporter sepakbola: menjadi masukan bagi seluruh suporter sepakbola untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap fanatisme suporter sepakbola. .
Recommended publications
  • Dinamika Panser Biru Sebagai Suporter Psis Semarang Tahun 2001-2006
    PEMAIN KEDUA BELAS MAHESA JENAR : DINAMIKA PANSER BIRU SEBAGAI SUPORTER PSIS SEMARANG TAHUN 2001-2006 SKRIPSI Sebagai pertanggungjawaban untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos.) Oleh: Aditya Nodie Fahreza NIM 3111416036 JURUSAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2020 ii iii iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto “...Allah SWT tidak mempertanyakan 5+5 berapa, karena jawabannya pasti hanya satu, yaitu 10. Tetapi Allah SWT akan bertanya, 10 itu berapa ditambah berapa...” -Muhammad Quraish Shihab “Cendekiawan Muslim” Persembahan Untuk keluarga kecil saya yang telah berjuang hingga pada titik ini. Segala keberkahan selalu tercurah untuk kalian semua. v KATA PENGANTAR Pemilihan topik ini bukanlah tanpa alasan, selain untuk menambah literasi sejarah terkait suporter, juga disebabkan karena dinamika dan dampak keberadaan suporter yang besar bagi klub, kota dan masyarakat disekitar. Sejarah berdirinya Panser Biru serta dinamika yang dialami oleh Panser sangat menarik untuk diteliti, karena keberadaan Panser Biru dapat berdampak pada sosial, ekonomi dan politik bagi klub, kota dan masyarakat di Semarang. Panser Biru sebagai suporter Mahesa Jenar, yaitu julukan PSIS Semarang, serta merupakan organisasi suporter sepakbola pertama yang ada di Semarang dideklarasikan pada tahun 2001, hingga sekarang berumur 19 tahun masih tetap eksis sebagai salah satu suporter terbesar di Indonesia. Beberapa hal tersebut yang mendasari saya untuk mengambil topik ini. Bukan topik ini yang pertama saya usulkan, tetapi ini merupakan usulan dari dosen pembimbing. Kemudian saya research terkait Panser Biru, ternyata belum ada yang membahas mengenai sejarah, dinamika dan dampak dari Panser Biru, penelitian terdahulu hanya berfokus pada fanatisme Panser Biru dan konflik Panser Biru dengan Snex. Saya sendiri sangat menikmati proses melakukan penelitian ini, karena memang saya menyukai hal-hal yang berhubungan dengan sepakbola.
    [Show full text]
  • Digital Repository Universitas Jember Digital Repository Universitas Jember
    DigitalDigital RepositoryRepository UniversitasUniversitas JemberJember MODAL SOSIAL SUPORTER BERNI DALAM MEMBANGUN IDENTITAS KELOMPOK SUPORTER DI KABUPATEN JEMBER SOCIAL CAPITAL SUPPORTERS BERNI IN BUILDING SUPPORTER GROUP IDENTITIES IN JEMBER REGENCY SKRIPSI Oleh FRANKO NANDA ARTANTO 140910302027 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS JEMBER 2019 DigitalDigital RepositoryRepository UniversitasUniversitas JemberJember MODAL SOSIAL SUPORTER BERNI DALAM MEMBANGUN IDENTITAS KELOMPOK SUPORTER DI KABUPATEN JEMBER SOCIAL CAPITAL SUPPORTERS BERNI IN BUILDING SUPPORTER GROUP IDENTITIES IN JEMBER REGENCY SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat-syarat untuk menyelesaikan Program Studi Sosiologi (S1) dan mencapai Gelar Sarjana Sosial Oleh FRANKO NANDA ARTANTO 140910302027 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS JEMBER 2019 i DigitalDigital RepositoryRepository UniversitasUniversitas JemberJember PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1. Kedua orang tuaku tercinta, Ibunda Napsari Nande Wati dan Ayahanda Tutus Artanto yang senantiasa memberikan do‟a, dukungan, cinta dan kasih sayang yang abadi, serta semangat yang diberikan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Saudara-saudaraku tersayang Franky Nanda Artanto, Fransiska Novita Sari, Frisilia Novira Sari dan seluruh keluarga besar yang senantiasa memberikan doa dan dukungan. 3. Kepada dosen pembimbing Lukman Wijaya Baratha, S.Sos., M.A dan Drs. Joko Mulyono, M.Si yang telah memberikan arahan dan perhatian dalam pengerjaan skripsi ini. 4. Almamater tercinta, Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember. ii DigitalDigital RepositoryRepository UniversitasUniversitas JemberJember MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu atau urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmu engkau berharap” ) (terjemahan Surat Asy-Syarh ayat 6-8) ) Departemen Agama Republik Indonesia.
    [Show full text]
  • Piala Menpora 2021: Lawan Persija Jakarta Hari Ini, PSM Tak Mau Main Asal-Asalan
    Piala Menpora 2021: Lawan Persija Jakarta Hari Ini, PSM Tak Mau Main Asal-asalan Realitarakyat.com – PSM Makassar menegaskan tidak ingin main asal-asalan di Piala Menpora meski banyak pemain bintangnya yang telah pindah dan hanya diperkuat pemain lokal di turnamen tersebut. “Kami datang ke sini bisa dikatakan tim ‘underdog’. Kenapa? Karena memang persiapan kami serba keterbatasan, persiapan hanya dua minggu, ditambah hanya pemain lokal,” kata bek senior PSM Makassar Zulkifli Syukur, saat konferensi pers virtual jelang laga Piala Menpora, Minggu (21/3/2021). Namun, pemain 36 tahun itu menegaskan kedatangan skuad Juku Eja ke Piala Menpora dengan membawa semboyan Makassar, yakni “siri na pacce” yang berarti harga diri dan tidak ingin kalah. “Kami ke sini tidak ingin bermain asal-asalan, pasti. Kami ke sini membawa modal slogan Makassar ‘siri na pacce’, artinya harga diri dan tidak ingin kalah dengan siapapun. Siapapun yang kami hadapi besok, kami siap,” tegasnya. Di Piala Menpora, PSM Makassar tergabung di Grup B bersama Persija Jakarta, Borneo FC, dan Bhayangkara FC. Laga perdana, PSM Makassar dijadwalkan bertemu Persija Jakarta, Senin (22/3) mendatang di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Sementara itu, Pelatih PSM Makassar Syamsuddin Batola menegaskan optimismenya menghadapi turnamen Piala Menpora di tengah keterbatasan yang dihadapi, mulai latihan yang singkat hingga banyak pemain pindah. “Jadi, persiapan kami cukup singkat, tapi saya tetap optimistis untuk bermain semaksimal mungkin dan saya tekankan pada pemain bahwa lawan-lawan kita memang berat dan kalian harus kerja keras untuk menghadapi mereka,” jelasnya. Mengenai peluang lolos di babak penyisihan, Syamsuddin mengakui kekuatan tim lawan yang memiliki pemain-pemain berkualitas, tetapi PSM tak gentar.
    [Show full text]
  • Tugas Akhir Etika Moral
    TUGAS AKHIR ETIKA MORAL Dosen pengampu : Dr.A.W.Dewantara,S.S., M.Hum Disusun : Dicky Nur Haryanto ( 11417004) PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA 2018 ABSTRAK Penegakan hukum yang lemah oleh federasi dianggap penyebab Indonesia menjadi lahan subur pengaturan skor laga sepakbola. Hati nurani ialah kapasitas ke eleng an dalam diri manusia. Artinya, sejauh merupakan kapasitas, dia tidak bisa melepaskan diri dari konteks ruang lingkup di mana manusia hidup/ada/menyejarah. Thomas mengatakan : bila kesesatan hati nurani invincible dan inculpable orang dapat luput dari perbuatan yang secara moral jahat. Artinya, bila ia berbuat jahat atas dorongan hatinya yang sesat invicible and inclupable. PSSI, Hidayat di ketahui hidayat kesesatan hati nuraninya culpable and vincible dia berdosa karena mengikuti hati nuraninya yang sesat ingin menyogok madura fc untuk mengalah . Keyword : hati nurani sesat, pengaturan skor, sepak bola KASUS PENGATURAN SKOR SEPAK BOLA INDONESIA : “PENJUDI MENYOGOK DARI MANAJER HINGGA PEMAIN Penegakan hukum yang lemah oleh federasi dianggap penyebab Indonesia menjadi lahan subur pengaturan skor laga sepakbola. Namun PSSI mengklaim telah melakukan beragam upaya yang disarankan induk organisasi sepakbola dunia (FIFA) untuk mencegah kecurangan yang melibatkan jaringan judi. Pengakuan manajemen klub Madura FC soal tawaran uang untuk kesepakatan pengaturan skor disebut momentum baru PSSI memberantas patgulipat yang mencederai sportivitas. Manajer Madura FC, Januar Herwanto, menuding anggota Komite Khusus PSSI, Hidayat, menawarinya uang Rp100-150 juta. Syaratnya, Madura harus memberi kemenangan pada PSS Sleman dalam laga Liga 2. Januar pertama kali mengeluarkan tuduhan itu dalam tayangan gelar wicara televisi, Mata Najwa, 28 November lalu. Dalam acara yang sama, Hidayat membantah tudingan yang diarahkan kepadanya.
    [Show full text]
  • Cyber Public Relations Dalam Klub Sepakbola Di Indonesia (Studi Pada Persija Jakarta)
    CYBER PUBLIC RELATIONS DALAM KLUB SEPAKBOLA DI INDONESIA (STUDI PADA PERSIJA JAKARTA) Muhammad Andrya Surya Putra (Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila) Korespondensi: 081553039823/ [email protected] Faridhian Anshari (Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila) Korespondensi: 08562876747/ [email protected] ABSTRAK Perkembangan teknologi membuat praktisi Public Relations semakin banyak yang memanfaatkan keberadaan internet sebagai media penyampaian dan penyebaran informasi, tanpa terkecuali perusahaan berbasis klub sepakbola yaitu Persija Jakarta. Cyber Public Relations merupakan suatu istilah dari aktivitas Public Relations dalam upayanya menyampaikan informasi kepada publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan Public Relations Persija dalam menerapkan Cyber Public Relations melalui website dan akun media sosial twitter milik klub Persija Jakarta sebagai upaya menyebarluaskan informasi kepada publik. Penelitian ini menggunakan konsep Cyber Public Relations serta pemanfaat media sosial dan website. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan data penelitian ini melalui wawancara mendalam dengan manajemen humas klub Persija, dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Public Relations Persija memanfaatkan konsep Cyber Public Relations dalam menyampaikan informasi kepada publik melalui website dan media sosial twitter dengan maksimal. Public Relations Persija menyadari dengan adanya penerapan konsep Cyber Public Relations
    [Show full text]
  • BAB II PROFIL TERANG BANGSA FC 2.1. Sejarah Dan Gambaran Umum Kerinduan Untuk Memajukan Persepakbolaan Di Indonesia Pada Umumnya
    BAB II PROFIL TERANG BANGSA FC 2.1. Sejarah dan Gambaran Umum Kerinduan untuk memajukan persepakbolaan di Indonesia pada umumnya dan Semarang pada khususnya melandasi keinginan Terang Bangsa FC untuk membentuk suatu Sekolah Sepak Bola yang berbeda dengan yang lain. Beberapa pengurus di Kota Semarang memutuskan untuk berkumpul guna merumuskan terbentuknya suatu Sekolah Bola yang diketuai oleh Bapak Simon Legiman dan diwakili Bapak Handoko dengan Nama Sekolah Bola Terang Bangsa. Selain itu juga dibantu oleh beberapa penasihat seperti Bapak Petrus Agung Purnomo dan Bapak Hengky Kusworo yang merupakan perwakilan dari yayasan Terangbangsa, Bapak Hartono Purnomosidi yang merupakan mantan menejer dari Persebaya dan Bapak Johar Ling Eng yang merupakan perwakilan dari asprov Jawa Tengah. Terang Bangsa FC juga memiliki hubungan dengan beberapa pelatih luar yang ingin bergabung dengan sekolah sepak bola Terang Bangsa yang diantaranya seperti Mr. Carlos Zapata yang berasa dari Argentina ( Kepala Pelatih 2009 ) dan Mr. Ronald Lepez yang berasal dari Belanda ( Kepala Pelatih 2010 ), selain merekrut pelatih dari luar Indoesia, Terang Bangsa FC juga merekrut pelatih yang merupakan mantan pemain Timnas Indonesia yaitu Eko Purjianto yang pernah berguru di Italia selama 2 tahun. Persiapan demi persiapan pun dilakukan oleh TerangBangsa FC, seperti pembuatan Lapangan Sepak Bola dengan ukuran Internasional sebesar 68m x 105m guna sarana latihan, mempersiapkan kamar mandi untuk 100 orang dan rumput yang digunakan adalah rumput import dengan nama Bermuda Grass yang cocok dengan iklim Indonesia. Sebelum pemasangan rumput tim TerangBangsa FC mempersiapkan gorong-gorong sebagai resapan air yang nantinya berfungsi ketika hujan lebat menyirami lapangan TerangBangsa FC sehingga air dengan begitu cepat dapat terserap ke bawah.
    [Show full text]
  • Analisis Crossing Penyerang Sayap (Winger) Psis Semarang Pada Liga I 2019
    ANALISIS CROSSING PENYERANG SAYAP (WINGER) PSIS SEMARANG PADA LIGA I 2019 ANDREAS CHRISMANTO ADO 6815162799 Skripsi Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Sarjana Olahraga PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN KONSENTRASI KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU OLAHRAGA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA SEPTEMBER, 2020 ANALISIS CROSSING PENYERANG SAYAP (WINGER) PSIS SEMARANG PADA LIGA I 2019 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) jumlah keberhasilan dan kegagalan tim PSIS Semarang dalam melakukan crossing (umpan lambung) (2) jumlah keberhasilan dan kegagalan crossing berdasrakn zona area pada pertandingan Liga I 2019. Penelitian ini dilakukan dengan menonton video pertandingan. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis berupa blangko penelitian dan tabel analisis. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data menggunakan teknik pengambilan sample secara sengaja (Purposive Sampling) dari keseluruham populasi. Populasi penelitian ini adalah tim PSIS Semarang pada Liga I 2019. Hasil akhir penelitian analisis crossing penyerang sayap (winger) PSIS Semarang pada Liga I 2019 adalah 64 kejadian terdiri dari (1) Keberhasilan dan kegagalan crossing pada tim PSIS Semarang pada Liga I 2019 adalah sebanyak 64 kali kejadian dengan 14 kali keberhasilan crossing dengan persentase 21,88% dan sebanyak 50 kali kegagalan crossing dengan persentase 78,12%. (2) Keberhasilan dan kegagalan crossing berdasarkan zona pada tim PSIS Semarang adalah 6 kali keberhasilan crossing paling banyak terjadi di zona 1 (kanan) dengan persentase 42,8% dan 20 kali kegagalan crossing yang paling banyak terjadi di zona 3 (kiri) dengan persentase 40%. Kata kunci: Crossing, Penyerang Sayap, Analisis ii ANALYSIS CROSSING OF PSIS SEMARANG WINGERS IN LEAGUE I 2019 ABSTRACT This study aims to determine (1) the number of successes and failures of the Semarang PSIS team in crossing (hull bait) (2) the number of crossing successes and failures based on the area zone in the 2019 League I match.
    [Show full text]
  • Pendidikan Yang Bermutu Dan Adil
    Pendidikan yang Bermutu dan Adil SYAMSUL RIZAL 6 Februari 2017 0 komentar Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu.... Cuplikan dari Pembukaan UUD 1945 Memulai tulisan ini, saya ingin mundur ke tahun 1980. Tahun 1980 amat bersejarah bagi saya karena kesebelasan pujaan saya, Persiraja Banda Aceh, berhasil menjadi juara Perserikatan PSSI. Di babak final, Persiraja berhasil mengalahkan Persipura, 3-1. Sebelum melangkah ke final, Persiraja dan Persipura sudah menyisihkan tim elite pada waktu itu: Persija, Persebaya, PSMS, dan PSM. Bahkan, di babak penyisihan, Persipura membantai Persija Jakarta, 4-0, di Stadion Utama Senayan, Jakarta. Saat itu belum ada pemain asing dan semua pertandingan digelar di Stadion Utama Senayan. Apa yang ingin saya katakan? Kalau persyaratan untuk maju sama-sama kita miliki, dan kalau seluruh potensi masyarakat dari Sabang sampai Merauke diberi kesempatan berkembang yang sama pula, tim-tim dari daerah akan sanggup menjadi juara di negeri ini. Pertanyaan menarik: apakah mungkin Universitas Syiah Kuala dari Banda Aceh atau Universitas Cenderawasih dari Papua akan mampu mengalahkan ranking Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, ataupun Universitas Gadjah Mada? Jawabnya: sangat mungkin asalkan persyaratan untuk maju diberikan oleh pemerintah kepada semua perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia. Dalam tulisan saya di Kompas (10/3/2016), saya menyarankan dua persyaratan berikut: penyamaan kualitas dosen dan kualitas guru di seluruh Indonesia. Kedua persyaratan ini harus secara serius dipersiapkan oleh pemerintah pusat dan daerah dalam rangka menegakkan Pancasila di seluruh wilayah NKRI.
    [Show full text]
  • Performa Teknik Sepakbola Pemain Bali United Di Liga 1 Tahun 2019
    PERFORMA TEKNIK SEPAKBOLA PEMAIN BALI UNITED DI LIGA 1 TAHUN 2019 TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Ahmad Mundir 14602241024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2020 ii SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Ahmad Mundir NIM : 14602241024 Program Studi : Pendidikan Kepelatihan Judul TAS : Performa Teknik Sepakbola Pemain Bali United Di Liga 1 Tahun 2019 Menyatakan bahwa skripsi ini benar benar karya saya sendiri *). Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Yogyakarta, 29 Juni 2020 Yang Menyatakan, Ahmad Mundir 14602241024 iii iv MOTTO 1. Jangan pernah menyerah, tetaplah berusaha untuk mencoba, tidak akan ada orang sukses saat ini jika setiap kegagalan dan kesulitan selalu diakhiri dengan menyerah. 2. Bukan kebahagiaan yang menjadikan kita bersyukur, tapi bersyukurlah yang membuat kita bahagia. v PERSEMBAHAN Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah SWT Tuhan semesta alam, Engkau berikan berkah dari buah kesabaran dan keikhlasan dalam mengerjakan Tugas Akhir Skripsi ini sehingga dapat selesai tepat pada waktunya. Karya ini saya persembahkan kepada: 1. Kedua orang tua saya Bapak M Huda dan Ibu Fatayati yang sangat saya sayangi, yang selalu mendukung dan mendoakan setiap langkah saya sebagai anaknya. 2. Keluaraga dan sahabat saya yang selalu memberikan semangat dan memberi doa atas skripsi ini. vi PERFORMA TEKNIK SEPAKBOLA PEMAIN BALI UNITED DI LIGA 1 TAHUN 2019 Oleh: Ahmad Mundir 14602241024 ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya teknik yang salah yang dilakukan pemain bali united di liga 1 tahun 2019.
    [Show full text]
  • Analisis Perilaku Kekerasan Penonton Sepakbola (Studi Kasus Pada Penonton Sepakbola Di Bandung)
    ANALISIS PERILAKU KEKERASAN PENONTON SEPAKBOLA (STUDI KASUS PADA PENONTON SEPAKBOLA DI BANDUNG) Yadi. Sunaryadi, Andi Suntoda, Lingling Usli W, Sagitarius Abstrak. Penelitian ini lebih diarahkan pada pemahaman konsep kekerasan yang dilakukan oleh penonton sepakbola pada umumnya, khususnya penonton sepakbola yang berada di Stadion Siliwangi Bandung, selama berlangsungnya Liga Sepakbola Indonesia. Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian kualitatif, dengan desain Studi Kasus. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi berpartisipasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah para penonton sepakbola di stadion Siliwangi Bandung yang terpilih oleh peneliti sesuai dengan ciri-ciri yang sudah ditentukan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa, (1) tindakan kekerasan kebanyakan dilakukan oleh para penonton tertentu yang sudah berpengalaman dalam menonton sepakbola, (2) peristiwa kekerasan terjadi di dalam dan di luar stadion, (3) karakteristik perilaku kekerasan antara lain: tindakan kekerasan tidak direncanakan dan aktivitasnya sebentar, (4) kondisi-kondisi yang menyebabkan terjadinya tindakan kekerasan antara lain: harapan yang tinggi akan kemenangan tim, keterikatan yang kuat dengan tim, tingkat ketegangan yang tinggi, kehadiran penonton lawan di stadion, kekalahan tim terus-menerus, petugas lapangan yang dianggap kurang kompeten memimpin pertandingan, kehadiran petugas keamanan, (5) tindakan kekerasan penonton bisa berawal dari perilaku pemain di lapangan atau keributan penonto di tempat lain dan menyebar ke arah
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
    Universitas Esa Unggul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu olahraga yang paling populer di Indonesia adalah Sepakbola (Gede, 2019). Sepakbola tidak terlepas dari yang namanya suporter. Suporter biasa disebut sebagai pemain ke-12, sehingga suatu pertandingan tidak berarti tanpa kehadiran suporter. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki suporter yang loyal dan total dalam mendukung tim sepakbola (Idris, 2016). Adapun basis suporter fanatik yang ada di Indonesia yaitu Arema, Persebaya, Persib, Persija, PSIS, dan Persipura (Narendra, 2020). Indonesia menempati posisi ke-3 dunia dengan basis suporter sepakbola terbesar. Hal ini menyebabkan antusiasme dan fanatisme yang besar dari masyarakat untuk mendukung klub sepakbola di kotanya (Wikipedia, 2015). Kehadiran penonton sepakbola pada setiap pertandingan berkisar 10.757 penonton pada tahun 2019 (Liga-Indonesia, 2019). Para suporter dari tiap daerah memiliki julukan dan warna masing-masing untuk klub kesayangannya, seperti The Jakmania untuk suporter dari Persija Jakarta, Aremania untuk suporter dari Arema Indonesia, Bobotoh untuk suporter dari Persib Bandung, Bondho Nekat untuk suporter dari Persebaya Surabaya, dan lain sebagainya. Seperti yang dikutip oleh Liga Indonesia (2020), Kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Shopee Liga 1 2020 akhirnya bergulir sejak 29 Februari lalu. Pekan pertama telah bergulir, berhasil mencatatkan rekor jumlah penonton terbanyak per pekan tiap tahunnya. Dibandingkan empat tahun terakhir, pekan pertama Liga 1 musim ini mencatatkan penonton terbanyak dengan 179.675 penonton yang hadir langsung ke stadion menyaksikan pertandingan. Mereka adalah laga pembuka Liga 1 antara Persebaya Surabaya melawan Persik Kediri, kemudian laga Persib Bandung kontra Persela Lamongan, Persija Jakarta menghadapi Borneo FC, dan Persiraja Banda Aceh menjamu Bhayangkara FC.
    [Show full text]
  • 52 4. ANALISA DAN HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum
    4. ANALISA DAN HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Persebaya di dirikan oleh Paijo dan Pamudji.pada awal berdirinya,Persebaya bernama Soerabhaianche Indonesische Voetbal Bond atau di singkat SIVB. Pada saat itu di surabaya juga ada klub sepak bola bernama Sorabaiasche Voebal Band ( SVB ) ini berdiri pada tahun 1910 dan pemainnya adalah orang orang Belanda yang ada di Suarabaya. Ketika Belanda kalah dari jepang pada tahun 1942,merosotlah prestasi SVB.sebaliknya,SIVB yang hampir semua pemainnya adalah orang pribumi dan sebagian kecil orang thionghoa prestasinya sangat melejit.Akhirnya pada tahun 1943 SIVB berganti nama menjadi PERSIBAJA ( Persatuan Sepak Bola indonesia Soerabaja ) pada era ini perbaja di ketuai oleh Dr. Soewandi.kala itu Persibaja berhasil meraih gelar juara antar bonden ( antar klub ) pada tahun 1951 dan 1952. Tahun 1960,nama Persibaja di ganti menjadi PERSEBAYA ( Persatuan Sepak Bola Surabaya ).Pada era perserikatan ini,prestasi Persebaya juga istimewa.Persebaya adalah salah satu dari raksasa perserikatan selain PSMS Medan PSM Makassar,PERSIB Bandung maupun PERSIJA JAKARTA.Dua kali PERSEBAYA menjadi juara pada tahun 1978 dan 1987. Prestasi gemilang persebaya terus terjaga ketika PSSI menyatukan klub Perserikatan dan Galatama dalam kompetisi bertajuk LIGINA sejak tahun 1994.berselang 10 tahun setelah merebut gelar juara Perserikatan pada tahun 1987,persebaya merebut gelar Ligina III pada tahun 1997.siklus juara sepuluh tahunan tersebut berhasil di pecahkan ketika tahun lalu pada Ligina ke X, Persebaya merebut gelar juara untuk kali kedua.dan prestasi Persebaya ini belum ada klub yang mampu menyamai nya. Selain itu, catatan kelam juga mewarnai perjalanan tim ini. Tepatnya saat menjuarai kompetisi Perserikatan pada 1988, Persebaya pernah memainkan 52 Universitas Kristen Petra pertandingan yang terkenal dengan istilah "sepak bola gajah" karena mengalah dari Persipura Jayapura dengan skor telak 12-0.
    [Show full text]