Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhsiyah Fakultas Syari’Ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo S E M a R a N G 2009
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
STUDI ANALISIS PENDAPAT IMAM SAHNUN TENTANG GUGURNYA KEWAJIBAN AYAH [WALI ] TERHADAP ANAK GILA YANG TELAH BALIGH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S.1) Dalam Ilmu Syari’ah Oleh : M. FAAHMI NASHRALLAH NIM : 2103091 JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSIYAH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO S E M A R A N G 2009 NOTA PEMBIMBING Lamp : 4 (empat) eks. Semarang, 23 Juni 2009 Hal : Naskah Skripsi Kepada An. Sdr. M. Fahmi Nashrallah Yth. Bapak Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Di Semarang Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya bersama ini saya kirim naskah skripsi Saudara: Nama : M. Fahmi Nashrallah NIM : 2103091 Judul : STUDI ANALISIS PENDAPAT IMAM SAHNUN TENTANG GUGURNYA KEWAJIBAN AYAH [WALI] TERHADAP ANAK GILA YANG TELAH BALIGH Dengan ini saya mohon kiranya naskah skripsi tersebut dapat segera diujikan. Demikian harap menjadikan maklum. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Semarang, 23 Juni 2009 Pembimbing I, Drs. M. Miftah AF, M. Ag. NIP. 150 218 256 ii DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG FAKULTAS SYARI’AH Alamat: Jalan Raya Boja Ngaliyan Km. 3 Semarang 50159 telp. (024)7601297 PENGESAHAN Skripsi Saudara : M. Fahmi Nashrallah NIM : 2103091 Fakultas / Jurusan : Syari’ah / al- Ahwal al- Syakhsiyah Judul skripsi : Studi Analisis Pendapat Imam Sahnun Tentang Gugurnya Kewajiban Wali [Ayah] Terhadap Anak Gila yang Telah Baligh Telah dimunaqasahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang dan dinyatakan lulus pada tanggal : 30 Juni 2009 Dan dapat diterima sebagai pelengkap ujian akhir dalam rangka menyelesaikan studi Program Sarjana Strata I (S.1) tahun akademik 2008/2009 guna memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Syari’ah Semarang, 30 Juni 2009 Dewan Penguji Ketua Sidang Sekretaris Sidang Drs. H. Maksun, M.Ag H. Ahmad Furqon, Lc. M.A NIP. 150 263 040 NIP. 150 263 040 Penguji I Penguji II Drs. H. Muhyiddin, M.Ag. Anthin Lathifah, M.Ag. NIP. 150 216 809 NIP. 150 318 016 Pembimbing I Drs. Miftah A.F. M.Ag NIP. 150 218 256 iii MOTTO öΝÎγøŠn=tæ (#θèù%s{ $¸≈yèÅÊ Zπ−ƒÍh‘èŒ óΟÎγÏù=yz ô⎯ÏΒ (#θä.ts? öθs9 š⎥⎪Ï%©!$# |·÷‚u‹ø9uρ #´‰ƒÏ‰y™ Zωöθs% (#θä9θà)u‹ø9uρ ©!$# (#θà)−Gu‹ù=sù Artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka ∗ mengucapkan perkataan yang benar.” (Q.S. an-Nisa [4] : 9) ∗Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung : CV Diponegoro, 2000, hlm. 62. iv DEKLARASI Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Semarang, 30 Juni 2009 Deklarator M. Fahmi Nashrallah NIM. 2103091 v PERSEMBAHAN Skripsi Ini Kupersembahkan Untuk: Bapak dan Ibu Tersayang ( Bapak M. Shodiq, S.H. dan Ibu Zumaroh ) Kakakku ( mbak Nelli dan mas Sugeng)Adikku (Rifqi, Fikri dan Salsa) Dan Skripsi ini Kupersembahkan Untuk Semuanya vi KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dan kesehatan yang sangat tak terhingga nilainya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw. yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman zakiyah dengan ilmu pengetahuan dan ilmu–ilmu keislaman yang menjadi bekal bagi kita baik kehidupan di dunia maupun di akhirat. Tiada kata yang pantas penulis ungkapkan kepada pihak–pihak yang membantu proses pembuatan skripsi ini, kecuali ucapan terimakasih yang sebesar–besarnya kepada: 1. Prof. Dr. H. Abdul Jamil, MA., selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang. 2. Drs. H. Muhyiddin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang. 3. Bapak Ahmad Arief Budiman, M.A.g, selaku Ketua Jurusan al- Akhwal al- Syakhsiyah Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang. 4. Drs. Miftah AF, M.Ag., Selaku Dosen Pembimbing I yang telah tulus mengarahkan penulisan skripsi ini. 5. H. Ahmad Furqon, L.c., M.A., Selaku Dosen Pembimbing II yang telah tulus mengarahkan penulisan skripsi ini. 6. Para Dosen di lingkungan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. 7. Bapak dan Ibu tercinta, yang telah mendidikku dengan penuh kasih dan sayang, dan memberiku dorongan baik moril maupun materiil. 8. Adik-adikku yang selalu memberi semangat kepadaku. 9. Segenap Keluarga Besar Pondok-Pesantren Al-Mubarok Mranggen Demak, Para Asatidz-ku, Pengurus, dan Alumni. 10. Para Guru Mts. Dan MA Futuhiyyah 1 Suburan Mranggen Demak. vii 11. Segenap Civitas Akademik IAIN Walisongo Khususnya Jurusan ASB 2003. 12. Kawan-kawan HMI se-semarang khususnya komisariat Syari’ah IAIN Walisongo Semarang. ( mas Imam, mas Cipto, Mbak Umami, mas Widayat, Naning, Fakhruddin). 13. Fokmaf IAIN Walisongo Semarang, Sholihin, Fathi terimakasih atas kerjasamanya. 14. Kawan-kawan PPL, KKL, dan KKN. ( Saiful, Nanang, Arfan, Rifa, Hisna, Ajeng, Arif, Munji, Ajizah, Us). 15. Amul, Yusuf, Farid, Taufik Mubarok, Ulil, Zaki, Lukman. Semoga persahabatan kita langgeng 16. Kawan-kawan di Gubug UA. ( mas Sholihun, lek Tho, lek Di, Muhadz dan semuanya. 17. Teman-temanku yang selalu menghibur disaat ku dalam kejenuhan, terimakasih atas semuanya. 18. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan dan bantuannya hingga penulisan skripsi ini selesai. Semoga kebaikan dan keikhlasan semua pihak yang telah terlibat dalam penulisan skripsi ini mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Akhirnya hanya kepada Allah penulis berharap semoga penulisan skripsi tentang Studi Analisis Pendapat ulama madzhab Maliki tentang gugurnya kewajiban wali [ayah] tentang terhadap anak gila yang telah baligh ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Amin-amin ya Robbal ‘Alamin. Semarang, 20 Juni 2008 Penulis M. Fahmi Nashrallah viii ABSTRAK Ketika anak telah baligh, menurut ijma’ Ulama, hilang hak perwaliannya. Maka secara tersirat telah gugur kewajiban ayah sebagai wali. Apabila seseorang telah baligh, pada mulanya sehat namun kemudian menjadi gila, manurut Imam Sahnun hilang tanggung jawab ayah menjadi wali. Sedangkan menurut Imam Hanafi ayah masih memiliki kewajiban sebagai wali seperti: mengasuh, merawat, dan mendidik. Berangkat dari sinilah penulis mencoba menelaah bagaimana pemikiran imam Sahnun dalam masalah ini serta menelaah bagaimanakah istinbat hukum yang digunakan oleh Imam Sahnun [ulama madzhab Maliki]. Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research), dimana data primernya adalah kitab Al-Mudawwanah. Sedangkan data sekundernya adalah seluruh dokumen yang berupa kitab dan buku yang membahas tentang Perwalian. Data-data tersebut kemudian dianalisis dengan analisis kualitatif dengan metode komparatif. Hasil dari penelitian ini bahwa kewajiban ayah telah hilang sebagai wali terhadap orang gila namun dengan catatan Qadli [Hakim] akan memandang, mempertimbangkan dan memberi putusan tentang penentuan orang atau badan hukum yang akan menerima tanggung jawab perwalian. Sedangkan istinbat yang digunakan imam Sahnun adalah menggunakan Qiyas. Yakni diqiyaskan pada ijma’ ulama tentang hilangnya hak perwalian pada anak yang telah baligh. Istinbat ini dilakukan karena dalam permasalahan ini tidak ditemukan atau tidak mempunyai dasar hukum langsung dari syar’i baik itu dari nash al-qur’an ataupun al-hadits. Penulis tidak sejalan dengan apa yang menjadi pendapat Imam Sahnun dalam masalah ini, karena terdapat pertimbangan hukum bahwa kewajiban perwalian terhadap orang gila yang pada mulanya sehat tidak mutlak menjadi tanggung jawab ayah. Namun memungkinkan kembali pada ayah apabila Qadli menentukan kembali pada ayah apabila Qadli menentukan kembali pada ayah. Disini ada kelongaran hukum, karena ada kemungkinan ayah ayah tidak mencukupi secara materi ataupun alas an lain. Menurut hemat penulis, relevansi tentang persoalan tentang penentuan perwalian terhadap orang gila [anak gila yang telah baligh] di Indonesia apabila diputuskan oleh Qadli [pemerintah] sulit sehingga menimbulkan ketidakpastian yang akan menimbulkan kemadlaratan. ix DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv DEKLARASI ................................................................................................. v HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi KATA PENGANTAR ................................................................................... vii ABSTRAK .................................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................. x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1 B. Rumusan Masalah .........................................................