MAKALAH DEMOGRAFI ASEAN

Demografi Negara

Dosen Pengampu:

M. Al-Haris, S.Si, M.Si

Disusun Oleh: Kelompok 7

Fitria Fatimah Kola (B2A019011)

Ardi Oktavian Winarta (B2A019036)

Ikwan Prastyo (B2A019044)

M. Haris Pratama (B2A019045)

Suci Mega Puji Lestari (B2A019053)

PROGRAM STUDI STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan Rahmat dan Anugerah-Nya berupa pengetahuan dan kesehatan sehingga penulisan makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Demogra ASEAN. Selain itu juga, penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan pembaca mengenai wilayah ASEAN.

Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, penulis memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Semarang, 11 mei 2021

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...... i DAFTAR ISI ...... ii BAB I ...... 1 PENDAHULUAN ...... 1 1.1 Latar Belakang ...... 1 1.2 Rumusan Masalah ...... 1 1.3 Tujuan Penulisan ...... 2 BAB II ...... 3 PEMBAHASAN ...... 3 2.1 Profil Negara Thailand ...... 3 2.2 Kondisi Demografi Negara Thailand ...... 4 a. Angka Kelahiran (fertilisasi) di Negara Thailand ...... 5 b. Angka Kematian (Mortalitas) di Negara Thailand ...... 6 c. Migrasi...... 10 2.3 Komposisi Pendudk Thailand ...... 11 2.4 Bonus Demografi Thailand ...... 14 2.5 Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Pendidikan Negara Tahiland ...... 15 BAB III ...... 20 PENUTUP ...... 20 3.1 Kesimpulan ...... 20 DAFTAR PUSTAKA ...... 21

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Thailand adalah salah satu negara yang terletak di Asia Tenggara, yang dijuluki sebagai negara Gajah. Thailand sendiri termasuk kedalam negara berkembang. Secara kultural baik dari segi budaya, dan agama penduduk Thailand lebih mendominasi sebagai pemeluk agama Budha. Hampir 93,6% penduduknya memeluk agama Budha. Thailand sendri merupakan salah satu pusat budaya dan ekonomi terkemuka di Asia Tenggara. Jika dilihat dari letak geografis negara Thailand berbatasan dengan negara disebalah barat dan utara, di timur dengan negara kamboja, di selatan dengan neegara Malaysia, dan di timur laut dengan negara . Dalam suatu wilayah struktur penduduknya meliputi jumlah persebaran, dan komposisi penduduk. Struktur penduduk di suatu wilayah sering mengalami perubahan dari waktu ke waktu.dikarenakan adanya proses Demografi. Proses Demografi terdir atas kelahiran, kematian, dan migrasi. Demografi atau ilmu kependudukan merupakan ilmu yang mempelajari tentang dinamika kependudukan manusia. Sedangkan ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi Kawasan yang mewadahi Kerjasama negara di Asia Tenggra. Jadi Demografi ASEAN merupakan Ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia di negara ASEAN.

1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana profil negara Thailand 2. Bagaiman kondisi demografi Negara Thailand a. Angka kematian b. Angka kelahiran c. Migrasi 3. Komposisi Penduduk Negara Thailand 4. Bonus Demografi Thailand 5. Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Pendidikan Negara Tahiland

1

1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui bagaimana profil dari negara Thailand 2. Untuk mengetahui bagaimana kondisi demografi di negara Thailand yang meliputi: a. Angka kelahirannya b. Angka kematiannya, dan c. Migrasi

3. Untuk mengetahui bagaimana komposisi penduduk Thailand 4. Untuk mengetahui bagimana bonus demografi Thailand 5. Untuk mengetahui bagaimana kondisi sosial, ekonomi dan Pendidikan di Thailand.

2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Profil Negara Thailand Thailand adalah negara monarki konstitusional yang terletak di Asia Tenggara. Dengan sistem pemerintahan monarki konstitusional tersebut, kepala negara Thailand adalah seorang Raja, dan kepala pemerintahannya ialah seorang Perdana Menteri. Negara Thailand memiliki luas sebesar 513.120 km2 dengan jumlah penduduknya adalah sebanyak 68. 615. 858 jiwa (2018). Mayoritas penduduk Thailand ber etnis Thai dan memeluk agama Budha. Secara astronomis dan geografis negara yang nama lokalnya disebut mueng thai terletak di antara 5º-21º LU dan 97º-106º BT. Serta berbatasan dengan Laos dan Kamboja di sebelah timurnya, sedangkan di sebelah baratnya berbatasan dengan Myanmar dan laut Andaman. Sebelumnya negara Thailand dikenal dengan sebutan negara siam. Gambar 2.1 merupakan peta negara Thailand

Thailand adalah salah satu negara pendiri ASEAN Bersama dengan Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Filipina. Bangkok merupakan ibu kota dari negara Thailand yang mana adalah tempat didirikannya organisasi geo- politik dan ekonomi ASEAN. Selain itu Thailand juga termasuk ke dalam anggota PBB dan Lembaga-lembaga di bawah PBB, serta menjadi anggota APEC dan Interpol. Tabel 2.1 merupakan profil lengkap negara Thailand

Nama Lengkap : Kerajaan Thailand (Kingdom of Thailand) Bentuk Pemerintahan : Monarki Konstitusional

3

Kepala Negara : Raja WACHIRALONGKON Bodinthrathepphayawarangkun (sejak 1 Desember 2016) Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri Jenderal PRAYUT Chan-ocha (sejak 25 Agustus 2014) Ibukota : Bangkok Luas Wilayah : 513.120 km2 Jumlah Penduduk : 68.615.858 jiwa (2018) Pertumbuhan Penduduk : 0,29% (2018) Angka Kelahiran : 11 bayi per 1000 penduduk (2018) Suku Bangsa/Etnis : Thai 97.5%, Myanmar 1.3%, lain-lain 1.1% (2015) Bahasa Resmi : Bahasa Thai Agama : Buddha 94.6%, Islam 4.3%, Kristen 1%, Lain-lain <0.1% (2015) Mata Uang : Baht Hari Nasional : 5 Desember 1927 (Hari Lahir Raja PHUMIPHON (BHUMIBOL)) Lagu Kebangsaan : Phleng Chat Thai” (National Anthem of Thailand) Kode Domain Internet : .th Kode Telepon : 66 Pendapatan Per Kapita : USD. 17.900,- Pendapatan Domestik Bruto Nominal : USD. 1,235 triliun Lokasi : Benua Asia (Asia Tenggara) 2.2 Kondisi Demografi Negara Thailand Jumlah penduduk Thailand adalah sekita 64 juta jiwa. Pertumbuhan rata-ratanya 1,5%, dengan kematian bayi sebesar 26 jiwa dari 1.000 bayi yang lahir. Jumlah penduduk yang melek huruf sebesar 93.8%. Pertumbuhan rata- rata penduduk Thailand lebih tinggi dari Cina (1,2%), tetapi lebih rendah dari negara-negara tetangga lainnya, yaitu Laos, Filipina, Malaysia, Vietnam, Kamboja, Myanmar dan Indonesia. Hubungan antar suku di Thailand masuk kedalam kategori hubungan yang harmonis, sebab tidak pernah terjadi konflik antar suku. meski tidak ada suku minoritas di Thailand (seperti suku kurdi di Irak, Iran dan Turki), tetapi ada banyak suku-suku bangsa kecil yang hidup

4

bermasyarakat di samping masyarakat Thai sendiri. Kebanyakan masyarakat suku-suku bangsa ini tinggal di wilayah bagian utara Thailand. Di samping masyarakat Thai sendiri, ada juga masyakat budaya lain yang tinggal di Thailand. Semenjak awal abad milenium kedua masehi, mulai banyak orang yang berimigrasi ke Thailand. Sehingga saat ini masyarakat Thailand sudah berbaur dengan masyarakat imigran yang tinggal di Thailand. Adapula sejumlah kawasan khusus bagi masyarakat pendatang. a. Angka Kelahiran (fertilisasi) di Negara Thailand Tabel Tingkat Kelahiran Spesifikasi Usia (per 1000 wanita)

UMUR TAHUN 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 1990 53,24 136,01 123,87 77,22 44,14 19,66 5,68 1995 50,23 119,75 108,27 68,44 35,03 12,88 3,83 2000 45,74 104,43 96,81 64,02 30,65 9,59 2,12 2005 41,91 91,66 88,05 61,19 28,55 8,06 1,11 2010 42,44 85,57 84,79 61,64 28,65 7,54 0,63 2015 51,56 73,05 75,2 65,68 32,84 7,98 0,61 Pada tabel tingkat kelahiran thailand khas umur dari tahun 1990- 2015 diatas dapat dilihat bahwa tingat kelahiran cenderung mengalami penurunan pada setiap tahunnya. Angka kelahiran tertinggi terjadi pada tahun 1990 dengan usia ibu melahirkan 20-24 tahun, karena pada usia 20- 24 adalah masa produktif seorang wanita. Sedangkan angka kelahiran terendah terjadi pada tahun 2015 dengan usia ibu melahirkan 45- 49 tahun.

5

Pada tahun 1990 adalah tahun dengan jumlah kelahiran tertinggi, dan tahun 2015 adalah tahun dengan jumlah kelahiran terendah.

Berdasarkan garfik angka kelahiran menurut kelompok umur diatas

Tingkat Kelahiran Spesifikasi Usia (per 1000 wanita) 150

100

50 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49

1990 1995 2000 2005 2010 2015

menunjukkan bahwa angka kelahiran tertinggi di negara Thailand dari tahun 1990-2015 terjadi pada tahun 1950 yaitu sebesar 459.820 jiwa, sedangkan angka kelahiran terendah terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar 306.920 jiwa. Dari tahun 1990-2015 angka kelahiran tertinggi terjadi pada ibu dengan kelompok umur 20-24, sedangkan angka kelahiran terendah terjadi pada ibu dengan kelompok umur 45-49. Hal ini terjadi karena pada usia 20- 24 merupakan usia produktif bagi wanita, sedangkan usia 45-49 dikatakan sebagai usia yang tidak produktif karena pada usia-usia tersebut dapat menimbulkan berbagai resiko yang luar biasa saat melahirkan sehingga menimbulkan sedikitnya angka kelahiran. b. Angka Kematian (Mortalitas) di Negara Thailand Tingkat Kematian Pria Khas Umur Thailand (dalam ribuan)

Tahun Umur 1990 1995 2000 2005 2010 2015 0-4 132.888 96.452 65.036 47.924 36.779 26.17 05-Sep 22.845 17.771 15.261 16.205 10.798 5.328 Oct-14 18.92 16.622 14.329 13.269 12.827 7.595 15-19 24.584 34.34 34.244 27.293 24.723 21.601

6

20-24 31.564 48.093 54.558 39.509 28.935 23.241 25-29 30.891 48.723 87.769 64.511 38.241 28.265 30-34 30.573 46.103 88.115 86.56 52.558 41.065 35-39 30.573 46.408 74.379 82.911 65.623 58.215 40-44 33.756 46.325 66.937 79.183 77.256 75.752 45-49 38.919 48.147 65.594 80.56 87.514 90.172 50-54 51.085 56.438 63.072 81.926 96.937 105.794 55-59 55.797 67.225 68.826 79.403 99.883 114.155 60-64 63.754 77.942 83.666 88.321 96.67 115.931 65-69 64.058 83.344 94.112 107.823 115.537 119.029 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat kematian di negara Thailand tahun 1990-2015 cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya. Dimana jumlah kematian tertinggi terjadi pada tahun 1990 pada populasi laki-laki sebanyak 132.888 pada usia 0-4 tahun. Data terendah terjadi pada

Tingkat Kematian Pria Khas

Umur (dalam ribuan)

150.000

100.000

50.000

1990 1995 2000 2005 2010 2015 tahun 2015 pada rentang usia antara 5-9 tahun yakni sebesar 5,328. Jika dilihat dari tahunnya, jumlah tingkat kematian tertinggi terjadi pada tahun 2005 dengan jumlah 895.398 dan jumlah tingkat kematian terendah pada tahun 1990 sejumlah 630.207. Sedangkan jika dilihat dari spesifikasi umurnya, angka kematian tertinggi pada umur 65-69 dengan jumlah kematian 583.903 dan terendah pada umur 10-14 dengan jumlah 83.562.

7

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa pada 2010 tingkat kematian tertinggi di negara Thailand terjadi pada laki- laki dengan usia 65-69 tahun. Hal itu terjadi karena diusia yang semakin senja maka daya tahan tubuh serta produktivitas akan melemah. Dari data WHO didapatkan bahwa kematian diusia senja sering diakibatkan adanya penyakit degenerative yakni serangan jantung sebanyak 53% bagi jumlah kematian laki-laki di Thailand. Selain itu terdapat jenis penyakit degenerative lain seperti osteoporosis dan diabetes.

Tingkat Kematian Wanita Khas Umur Thailand (per 1000 kelahiran)

Tahun Umur 1990 1995 2000 2005 2010 2015 0-4 100,78 69,99 55,3 38,05 28 19,96 05-Sep 13,27 8,9 7,26 7,96 4,75 3,36 Oct-14 10,46 7,76 6,32 5,96 5,32 3,99 15-19 14,13 13,41 11,21 8,84 7,27 6,66 20-24 14,28 14,61 20,17 15,57 9,2 7,28 25-29 13,26 14,97 28,02 31,63 15,71 10,1 30-34 15,39 16,55 27,38 35,69 22,29 14,94 35-39 18,22 20,23 27,15 35,05 28,37 22,14 40-44 22,35 25,54 32,02 37,22 35,87 30,75 45-49 25,51 29,75 36,65 44 44,4 41,74 50-54 36,91 37,72 40,03 50,15 56,42 54,06 55-59 40,46 48,19 48,6 54,95 65,74 65,04 60-64 45,45 54,95 61,82 63 67,9 74,66 65-69 48,66 63,78 73,87 85,04 89,06 86,27 Pada tabel tingkat kematian wanita Thailand khas umur dari tahun 1990- 2015 cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Angka kematian wanita tertinggi terdapat pada tahun 1990 dalam rentang usia kematian 0-4 tahun sebesar 100,78, sedangkan angka kematian wanita terendah terdapat pada tahun 2015 dalam rentang usia kematian 5-9 tahun sebesar 3,36. Jika dilihat dari tahunnya, jumlah tingkat kematian tertinggi

8

terjadi pada tahun 2005 dengan jumlah 513,11 dan jumlah tingkat kematian terendah pada tahun 1990 sejumlah 419,13. Sedangkan jika dilihat dari spesifikasi umurnya, angka kematian tertinggi pada umur 65-69 dengan jumlah kematian 446,68 dan terendah pada umur 5-9 dengan jumlah 45,5.

Tingkat Kematian Wanita Khas Umur (per 1000 kelahiran)

150

100

50

1990 1995 2000 2005 2010 2015

Berdasarkan grafik angka kematian wanita menurut kelompok umur di Thailand menunjukkan angka kematian wanita tertinggi dari tahun 1990- 2015 terjadi pada tahun 2005, sedangkan angka kematian wanita terendah terjadi pada tahun 1990. Dari tahun 1990-2015 angka kematian wanita tertinggi terjadi pada wanita dengan kelompok umur 65-69 sedangkan angka kematian wanita terendah terjadi pada wanita dengan kelompok umur 10-14. Hal ini terjadi karena pada usia 65-69 merupakan usia tidak produktif wanita dan merupakan angka harapan hidup maksimum wanita Thailand, sedangkan pada usia 10-14 merupakan kematian dengan kasus tenggelam. Departemen Pengendalian Penyakit Thailand memperkirakan bahwa hanya 23% anak – anak Thailand yang berusia dibawah 15 tahun yang bisa berenang.

9

c. Migrasi Tingkat migrasi Penduduk di Thailand

Jumlah Migrasi Menurut Tahun 800 715.83 600 607.54 504.4 400 395.57 339.92 373.75 287.23 200 167.31 59.01 97.22 0 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020

JUMLAH

TAHUN JUMLAH 1975 395.57 1980 287.23 1985 339.92 1990 504.4 1995 607.54 2000 715.83 2005 373.75 2010 59.01 2015 167.31 2020 97.22 Berdasarkan table diatas dapat dilihat bahwa dari tahun 1975- 2020 migrasi penduduk di negara Thailand Cenderung fluktuatif. Migrasi penduduk tertinggti terjadi pada tahun 1996-2000 dengan total sebesar 715,83. Sedangkan migrasi penduduk terendah terjadi pada tahun 2006-2010, dengan total sebesar 59,01.

Berdasarkan grafik tingkat migrasi penduduk di Thailand menunjukkan bahwa dari tahun 1975-2020 migrasi penduduk di negara Thailand Cenderung fluktuatif. Migrasi penduduk tertinggti terjadi pada tahun 1996-2000 dengan total sebesar 715,83. Sedangkan migrasi penduduk terendah terjadi pada tahun 2006-2010, dengan total sebesar

10

59,01.Hal ini disebabkan karena pada tahun 1996-2000 terjadi penurunan pendapatan per kapita di beberapa negara, sedangkan pada tahun 2006-2010 mengalami penurunan dikarenakan banyaknya penyediaan lapangan pekerjaan.

Laporan World Bank (Bank Dunia) berjudul Migrasi untuk Mencari Peluang, migrasi dalam kawasan ASEAN meningkat tajam dalam periode 1995 hingga 2015. menjadi pusat migrasi karena adanya 6,5 juta migran yang juga merupakan 96% dari jumlah pekerja migran di Asia Tenggara (ASEAN).

Kepala Ekonom Bank Dunia untuk wilayah Asia Timur dan Pasifik Sudhir Shetty mengatakan, secara umum, prosedur migrasi di ASEAN masih bersifat membatasi.Di Thailand, analisis terakhir menunjukkan bahwa tanpa pekerja migran dalam angkatan kerja, PDB akan turun sebesar 0,75%.

2.3 Komposisi Pendudk Thailand Tabel komposisi penduduk Thailand Kelompok Pria Perempuan usia 0-4 2,041,071 1,938,793 05-09 2,353,198 2,270,890 10-14 2,438,774 2,327,414 15-19 2,593,629 2,473,402 20-24 2,673,846 2,563,359 25-29 2,673,201 2,588,947 30-34 2,683,015 2,637,945 35-39 2,673,404 2,759,416 40-44 2,672,891 2,870,531 45-49 2,574,423 2,769,676 50-54 2,315,177 2,503,566 55-59 1,854,719 2,052,030

11

60-64 1,347,251 1,534,691 65-69 963,728 1,154,984 70-74 695,434 908,033 75-79 451,737 659,684 80+ 323,147 569,714 Pada tabel komposisi penduduk Thailand berdasrkan usia dan jenis kelamin diatas dapat dilihat bahwa penduduk negara thailand lebih di dominasi oleh pria yang berusia 30-34 jumlah sebesar 2,683,015 dan wanita yang berusia 40-44 tahun dengan jumlah sebesar 2,870,531. Sedangkan penduduk negara thailand dengan usia 65-80 tahun ke atas dengan jumlah yang paling sedikit. Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

70-74 55-59 40-44 25-29 0-4 -3,000,000 -2,000,000 -1,000,000 0 1,000,000 2,000,000 3,000,000 4,000,000

Pria Perempuan

Berdasarkan grafik komposisi penduduk Thailand menurut usia dan jenis kelamin menunjukkan bahwa penduduk negara thailand lebih di dominasi oleh pria yang berusia 30-34 jumlah sebesar 2,683,015 dan wanita yang berusia 40-44 tahun dengan jumlah sebesar 2,870,531. Sedangkan penduduk negara thailand dengan usia 65-80 tahun ke atas dengan jumlah yang paling sedikit dikarenakan pada usia-usia tersebut rentan terjadi penyakit-penyakit kronis yang bisa berdampak pada kematian. Menurut Laporan Nasional Thailand 2011 kepada Komite PBB yang bertanggung jawab atas Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial, dari Kementerian Hak dan Kebebasan Kementerian Kehakiman Thailand, ada 62 kelompok etnis yang diakui secara resmi di Thailand. 20 juta Thailand Tengah (dan sekitar 650,000 Thailand) merupakan sekitar 34.1 persen

12

dari populasi negara itu dari 60,544,937 orang pada saat penyelesaian data Peta Etnolinguistik Thailand (1997) oleh Universitas Mahidol. Laporan Negara Thailand 2011 berkontribusi pada statistik orang-orang kelas menengah-atas dan kelompok etnis di Timur Laut, jelas menyatakan ketergantungan mereka pada Peta Etnolinguistik Thailand data oleh Universitas Mahidol. Dengan demikian, meskipun lebih dari 3.288 juta orang di Timur Tengah saja tidak dapat dikategorikan, populasi dan kelompok etnis lain sekitar tahun 1997 dikenal di seluruh Thailand dan merupakan populasi minimum. Kelompok etnis minoritas terbesar di Thailand adalah sebagai berikut: 15.080.000 Lao (24,9 persen), terdiri dari: Thai Lao (14 juta), Thailand Loei (400-500,000), (350,000), / Klang (200,000), Lao Khrang (90,000), Lao Ngaew (30,000) , dan (10,000); Tabel 2.2 populasi etnis 6,000,000 Muang Utara / Khon Thailand (9.9 persen) 4,500,000 Pak Tai / Thailand Selatan (7.5 persen) 400,000 Khmer Leu / Khmer Utara (2.3 persen) 900,000 Melayu (1.5 persen) 500,000 Ngaw (0.8 persen) 470,000 Phu Thai (0.8 persen) 400,000 Kuy / Kuay / Suay (0.7 persen) 350,000 Karen (0.6 persen).

13

Tiongkok Thai, yang merupakan Tiongkok haus darah, merupakan 14% dari populasi negara itu, sementara setengah Tiongkok Thailand membentuk 40%. Bahasa Melayu Thailand mewakili 3% dari populasi dan tempat tinggal terdiri dari Sen, Khmer dan berbagai ras, "kepala". Meningkatnya jumlah imigran dari negara tetangga Myanmar, Laos, dan Kamboja, serta sejauh Nepal dan India, telah menjadikan jumlah bukan penduduk menjadi 3,5 juta sejak 2009, naik dari sekitar 1,3 juta pada 2000.

2.4 Bonus Demografi Thailand Menurut United Nations Population Fund, bonus demografi adalah kondisi ketika masyarakat berusia produktif lebih banyak daripada masyarakat berusia nonproduktif. Struktur usia 0–14 tahun: 21,2 persen (laki-laki 7.104.776 / perempuan 6.781.453) 15–64 tahun: 70,3 persen (laki-laki 22.763.274 / perempuan 23.304.793) 65 tahun ke atas: 8,5 persen (laki-laki 2.516.721 / perempuan 3.022.281) (perkiraan 2008) 0–14 tahun: 19,9 persen (laki-laki 6.779.723 / perempuan 6.466.625) 15–64 tahun: 70,9 persen (laki-laki 23.410.091 / perempuan 23.913.499) 65 tahun ke atas: 9,2 persen (laki-laki 2.778.012 / perempuan 3.372.203) (perkiraan 2011) 0-14 tahun: 17,41 persen (laki-laki 6.062.868 / perempuan 5.774.631) 15-24 tahun: 14,78 persen (laki-laki 5.119.387 / perempuan 4.927.250) 25-54 tahun: 46,69 persen (laki-laki 15.675.425 / perempuan 16.061.864) 55-64 tahun: 11,26 persen (laki-laki 3.600.695 / perempuan 4.053.977)

14

65 tahun ke atas: 9,86 persen (laki-laki 2.935.703 / perempuan 3.764.605) (perkiraan 2015) Menurut PBB , proporsi mereka yang berusia di atas 65 tahun akan menjadi 19,5 persen pada tahun 2030 dan 25 persen pada tahun 2040. Data National Statistics Office (NSO) tahun 2017 menunjukkan bahwa 17% (11,3 juta) dari 66,18 juta penduduk Thailand adalah anak-anak di bawah usia 15 tahun; 65,1% (43,09 juta) adalah usia kerja (16–59 tahun) dewasa; dan 15,5% (10,22 juta) adalah lansia (60+ tahun). Tingkat pertumbuhan penduduk 0,615 persen (perkiraan 2009) 0,566 persen (perkiraan tahun 2011)

2.5 Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Pendidikan Negara Tahiland Thailand merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah merasakan adanya kolonialisasi Barat seperti negara-negara di Asia Tenggara yang lain. Hal itu dikarenakan Thailand tidak mempunyai sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusianya juga sedikit, sehingga rugi jika kolonialis menjajah Thailand. Selain itu, pemimpin Thailand pada masa itu bersikap terbuka terhadap pengaruh Barat sehingga tidak sulit bagi Barat untuk menyebarkan pengaruhnya. Thailand, yang beribukotakan Bangkok, memiliki sistem pemerintahan monarki konstitusional yang dipimpin oleh Raja sebagai pelindung ajaran Buddhisme Thailand dan lambang jati diri persatuan bangsa. Kepala pemerintahannya adalah perdana menteri yang diambil dari parlemen dan biasanya merupakan pemimpin partai mayoritas yang ada di Thailand. Parlemen di Thailand sendiri menggunakan sistem Dua Kamar yang disebut Majelis Nasional yang kemudian dibagi menjadi Dewan Perwakilan dengan masa jabatan 4 tahun dan Senat dengan masa jabatan 6 tahun. Penduduk Thailand terbagi menjadi beberapa suku dengan suku asli Thai sebagai mayoritas (75%), kemudian Cina (14%), dan

15

sisanya Melayu, Mon, Khmer, Laos, Vietnam, dan India. Mayoritas penduduk Thailand merupakan penganut Budha, yang kemudian mempengaruhi struktur kebudayaannya. Penduduk Thailand sendiri memiliki komitmen sosial yang baik dan tidak individual, yang dapat dilihat dari komitmen berkeluarganya. Masyarakat memupuk hubungan yang kuat dimana setiap orang bertanggung jawab untuk sesama anggota keluarga mereka (Hofstede, 2001, dalam Pimpa, 2012:36). Akan tetapi, sempat terjadi konflik antara masyarakat penganut Budha dengan Islam, yang hingga saat ini menyebabkan penganut dua agama tersebut masih saling menaruh curiga antar satu sama lain. Thailand menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan negara-negara lain, baik di Asia Tenggara maupun di luar kawasan Asia Tenggara, misalnya Amerika Serikat dan China. Hal itu menyebabkan perekonomian Thailand menjadi maju karena keterbukaannya terhadap perdagangan internasional. Pada tahun 1985-1995, Thailand menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia. Namun seiring dengan pencapaian tersebut, terjadi tekanan spekulatif terhadap Baht –mata uang Thailand- yang menyebabkan sektor keuangannya melemah. Kondisi ini pula yang kemudian menyebabkan krisis finansial di Asia. Hingga pada tahun 1999, Thailand bangkit kembali berkat ekspor dan sektor pariwisata. Faktor lain yang menyebabkan pulihnya Thailand adalah peningkatan permintaan domestik yang merupakan respon dari pendapatan yang juga meningkat. Hal itu sebagai akibat dari meningkatnya produksi beras, karet, dan singkong. Hingga saat ini, komoditas utama Thailand adalah tekstil, beras, komputer, mesin, dan mobil, yang kemudian diekspor ke negara-negara di Asia dan Amerika Serikat. Menurut Laporan Nasional Thailand 2011 kepada Komite PBB yang bertanggung jawab atas Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial, dari Kementerian

16

Hak dan Kebebasan Kementerian Kehakiman Thailand, ada 62 kelompok etnis yang diakui secara resmi di Thailand. 20 juta Thailand Tengah (dan sekitar 650,000 Thailand) merupakan sekitar 34.1 persen dari populasi negara itu dari 60,544,937 orang[44] pada saat penyelesaian data Peta Etnolinguistik Thailand (1997) oleh Universitas Mahidol. Laporan Negara Thailand 2011 berkontribusi pada statistik orang-orang kelas menengah-atas dan kelompok etnis di Timur Laut, jelas menyatakan ketergantungan mereka pada Peta Etnolinguistik Thailand data oleh Universitas Mahidol. Dengan demikian, meskipun lebih dari 3.288 juta orang di Timur Tengah saja tidak dapat dikategorikan, populasi dan kelompok etnis lain sekitar tahun 1997 dikenal di seluruh Thailand dan merupakan populasi minimum.

17

Pendidikan di Thailand mengamanatkan sembilan tahun "pendidikan dasar" (enam tahun sekolah dasar dan tiga tahun sekolah menengah pertama). Pendidikan di sekolah umum gratis sampai kelas 9. Selain itu, pemerintah menyediakan tiga tahun pendidikan pra-sekolah gratis dan tiga tahun pendidikan menengah atas gratis. Tidak ada yang wajib. Anak-anak terdaftar di sekolah dasar sejak usia enam tahun dan bersekolah selama enam tahun, Prathom 1 hingga Prathom 6. Kelas sekolah dasar minimal 7 jam per hari, dengan waktu belajar maksimal 1.000 jam per tahun. Pendidikan menengah dimulai pada usia 12 tahun. Terdiri dari tiga tahun pendidikan menengah pertama, Mattayom 1 hingga Mattayom 3, dan tiga tahun pendidikan menengah atas, Mattayom 4 hingga Mattayom 6. Pendidikan wajib diakhiri dengan Mattayom 3 (kelas 9),setelah itu siswa dapat melanjutkan pendidikan menengah atas di jalur persiapan universitas, atau melanjutkan studi mereka di program sekolah kejuruan. Homeschooling legal di Thailand. Konstitusi dan undang- undang pendidikan Thailand secara eksplisit mengakui pendidikan alternatif dan menganggap keluarga sebagai lembaga

18

pendidikan. Undang-undang homeschool disahkan pada tahun 2004, Peraturan Menteri No. 3 tentang hak atas pendidikan dasar oleh keluarga, mengatur homeschooling. Keluarga harus mengajukan aplikasi ke homeschool dan siswa dinilai setiap tahun

19

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Thailand adalah salah satu negara yang terletak di Asia Tenggara, yang dijuluki sebagai negara Gajah. Thailand sendiri termasuk kedalam negara berkembang. Secara kultural baik dari segi budaya, dan agama penduduk Thailand lebih mendominasi sebagai pemeluk agama Budha. Demografi. Proses Demografi terdir atas kelahiran, kematian, dan migrasi. Demografi atau ilmu kependudukan merupakan ilmu yang mempelajari tentang dinamika kependudukan manusia. Jumlah penduduk Thailand adalah sekita 64 juta jiwa. Pertumbuhan rata-ratanya 1,5%, dengan kematian bayi sebesar 26 jiwa dari 1.000 bayi yang lahir. Jumlah penduduk yang melek huruf sebesar 93.8%. Pertumbuhan rata- rata penduduk Thailand lebih tinggi dari Cina (1,2%), tetapi lebih rendah dari negara-negara tetangga lainnya, yaitu Laos, Filipina, Malaysia, Vietnam, Kamboja, Myanmar dan Indonesia. Hubungan antar suku di Thailand masuk kedalam kategori hubungan yang harmonis, sebab tidak pernah terjadi konflik antar suku. meski tidak ada suku minoritas di Thailand (seperti suku kurdi di Irak, Iran dan Turki), tetapi ada banyak suku-suku bangsa kecil yang hidup bermasyarakat di samping masyarakat Thai sendiri. Kebanyakan masyarakat suku-suku bangsa ini tinggal di wilayah bagian utara Thailand. Di samping masyarakat Thai sendiri, ada juga masyakat budaya lain yang tinggal di Thailand. Perekonomian Thailand menjadi maju karena keterbukaannya terhadap perdagangan internasional. Pada tahun 1985-1995, Thailand menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia. Namun seiring dengan pencapaian tersebut, terjadi tekanan spekulatif terhadap Baht-mata uang Thailand- yang menyebabkan sektor keuangannya melemah.

20

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. Diakses pada 10 Mei 2021, dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Thailand

Wikipedia. Diakses pada 11 mei 2021, dari https://7uylrefk6bact6wouh3nvk5omu-advbczdqpg7jfqy-en-m-wikipedia- org.translate.goog/wiki/Demographics_of_Thailand

Diakses pada 11 Mei 2021, dari https://www.worldometers.info/world- population/thailand-population/

Diakses pada 11 Mei 2021, dari https://akurat.co/id-166283-read-pil-ajaib- thailand-pacu-pertumbuhan-penduduk

Diakses pada 11 Mei 2021, dari https://dahlansyuhada25.blogspot.com/2013/10/keadaan-fisik- penduduksosial- ekonomi.html

Diakses pada 11 Mei 2021, dari https://www.worldlifeexpectancy.com/country- health-profile/thailand

Diakses pada 11 Mei 2021, dari https://knoema.com/atlas/Thailanda

Diakses pada 11 Mei 2021, dari https://www.worldometers.info/world- population/thailand-population/

Diakses pada 11 Mei 2021, dari https://en.wikipedia.org/wiki/Demographics_of_Thailand

Diakses pada 11 Mei 2021, dari https://ilmupengetahuanumum.com/profil- negara-thailand/

21