Manajemen Wisata Religi : Studi Kasus Masjid Saka Tunggal Di Desa Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
MANAJEMEN WISATA RELIGI : STUDI KASUS MASJID SAKA TUNGGAL DI DESA CIKAKAK KECAMATAN WANGON KABUPATEN BANYUMAS RELIGIOUS TOURISM MANAGEMENT: A CASE STUDY OF SAKA TUNGGAL MOSQUE IN CIKAKAK VILLAGE, WANGON DISTRICT, BANYUMAS DISTRICT SITI MU’ALIMAH 20180210058, [email protected] Abstract Public management is a major factor in the implementation of public policies. Public management is needed in the running of the organization. One form of implementation of public management is tourism management. The Saka Tunggal Mosque is one type of religious tourism which is a historical heritage site and is the oldest mosque with the preservation of customs and culture that still exists today. The purpose of this study was to determine how the management of religious tourism at the Saka Tunggal Mosque. This research is a field research (field research) with the research location in the religious tourism of the Saka Tunggal Mosque, Cikakak Village, Wangon District, Banyumas Regency. The data in this study are qualitative data which are primary data and secondary data. Data obtained from observations and interviews and then analyzed using a qualitative analysis method of case studies. The results of research from the religious tourism management of the Saka Tunggal Mosque in Cikakak Village have so far been good in management, seen from planning, organizing, actuating, and controlling. Keywords : Management, Religion Destination, Saka Tunggal Mosque Abstrak Manajemen publik merupakan faktor utama dalam implementasi kebijakan publik. Manajemen publik sangat dibutuhkan dalam jalannya organisasi. Salah satu bentuk implementasi dari manajemen publik adalah manajemen pariwisata. Masjid Saka Tunggal termasuk salah satu jenis wisata religi yang merupakan situs peninggalan bersejarah dan merupakan masjid tertua 1 dengan pelestarian adat dan budaya yang masih eksis sampai sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana manajemen wisata religi Masjid Saka Tunggal. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan lokasi penelitian di wisata religi Masjid Saka Tunggal Desa Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas. Data dalam penelitian ini merupakan data kualitatif yang merupakan data primer dan data sekunder. Data diperoleh dari hasil observasi dan wawancara kemudian dianalisis menggunakan metode analisis kualitatif studi kasus. Hasil penelitian dari manajemen wisata religi Masjid Saka Tunggal Desa Cikakak sejauh ini sudah baik secara manajemen, dilihat dari perencanaan (planning), Pengorganisasian (organizing), Penggerakan (actuating), dan pengawasan (controlling) Kata Kunci : Manajemen, Wisata Religi, Masjid Saka Tunggal. PENDAHULUAN Manajemen publik merupakan faktor utama dalam implementasi administrasi publik yang berfungsi untuk mencapai tujuan publik yang telah ditetapkan dengan pemanfaatan sumber daya yang ada serta fungsi-fungsi manajemen seperti : perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. (Sukarna, 2011:10) Manajemen publik berkaitan dengan fungsi dan proses manajemen yang berlaku pada sektor publik maupun sektor privat namun tidak bertujuan untuk mencari profit (keuntungan) organisasi melainkan lebih memfokuskan pada kepentingan publik yang luas, dengan demikian sehingga perlu ditekankan adanya manajemen publik yang akan menjadi penunjang kinerja organisasi. (Overman, 1984) Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. (Hani, 2011). Salah satu bentuk implementasi dari manajemen publik adalah manajemen pariwisata. Dalam semua sektor, termasuk pariwisata diperlukan adanya manajemen yang baik dan benar tentang pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya atau potensi yang ada sehingga dapat mewujudkan pariwisata yang berkembang, dimana hal ini akan sangat berpengaruh pada tujuan awal pariwisata yaitu sebagai penggerak perekonomian masyarakat pada masing-masing daerah. (Amin, 2019) Pariwisata dapat menumbuhkan dan meningkatkan pengenalan budaya dan rasa cinta terhadap tanah air. Terdapat banyak jenis wisata yang ada disetiap daerah, diantaranya wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner serta wisata religi. Wisata religi merupakan sebuah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok yang bersifat sementara dengan cara 2 mengunjungi tempat-tempat suci dan keramat dengan tujuan untuk berdoa dan juga untuk menghayati nilai-nilai religi/spiritual. (Tiara, 2019) Masjid Saka Tunggal merupakan salah satu wisata religi yang cukup populer di Kabupaten Banyumas. Masjid Saka Tunggal merupakan masjid tertua dan terunik karena memiliki satu tiang penyangga didalamnya yang didirikan oleh K.H Mustholih atau biasa disebut Mbah Tholih sejak ratusan tahun sebelum Indonesia merdeka, hal itu dibuktikan dengan adanya tulisan di tiang penyangga masjid yang bertuliskan angka 1288 menggunakan huruf arab. Masjid Saka Tunggal pada saat ini menjadi situs peninggalan bersejarah yang masih memiliki fungsi pokok sebagai tempat ibadah bagi masyarakat Desa Cikakak. Ditinjau dari segi geografis Desa Cikakak mempunyai sumberdaya yang bagus, diantaranya adalah alam yang masih alami, kearifan lokal yang masih terjaga yaitu pada masyarakat Islam Aboge dan potensi wisata religi masjid saka tunggal serta makam K.H Mustholih yang ramai dikunjungi oleh peziarah. (Hamdi, 2019) Untuk dapat mempertahankan dan melestarikan wisata religi Masjid Saka Tunggal, diperlukan adanya manajemen wisata yang baik, selain itu peran Pemerintah juga sangat berpengaruh dalam pelestarian Masjid Saka Tunggal. Pemerintah diharapkan dapat menjadi leading sektor dalam mempertahankan pelestarian wisata religi Masjid Saka Tunggal. Dalam hal itu Pemerintah Desa Cikakak membantu sebuah kelompok sadar wisata (pokdarwis) wisata religi Masjid Saka Tunggal Cikakak, yang bertujuan agar potensi yang ada dimanfaatkan dengan baik dengan tetap menjaga kelestarian adat dan budaya. Adanya kelompok sadar wisata sebagai pengelola diharapkan dapat mengimplementasikan program Pemerintah yaitu untuk melestarikan dan mempertahankan kearifan lokal pada wisata religi Masjid Saka Tunggal Desa Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data tidak dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian lapangan (field research). (Sugiyono, 2008) Jenis pendekatan penelitian ini adalah studi kasus (case studies). Studi kasus merupakan penelitian dengan memusatkan diri pada obyek tertentu. Tujuan dari adanya studi kasus ini adalah untuk memperoleh deskripsi yang utuh dan mendalam dari sebuah entitas dengan cara pengumpulan data dari berbagai pihak yang bersangkutan. (Nawawi, 2003:1). Lokasi penelitian yaitu di Masjid Saka Tunggal yang terletak di Desa Cikakak 3 Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas. Sumber data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder, serta teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. KERANGKA TEORI 1. Manajemen Publik George R. Terry seperti yang dikutip dalam Beni Ahmad Saebani mengemukakan bahwa manajemen merupakan suatu proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. (Beni, 2012) Manajemen adalah suatu proses yang melibatkan bimbingan/pengarahan suatu kelompok kepada seseorang dengan adanya tujuan organisasional atau maksud yang nyata. Manajemen merupakan suatu kegiatan yang pelaksanaanya disebut “managing” (pengelolaan) sedangkan pelaksananya disebut manager atau pengelola. (Sukarna, 2011:10). Fungsi manajemen menurut George R. Terry dalam Winardi merupakan serangkaian bagian yang ada dalam manajemen sehingga dapat melaksanakan fungsi dalam mencapai tujuan organisasi. Fungsi-fungsi manajemen terdiri dari : perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan pengawasan (controlling). (Sukarna, 2011:10) 2. Manajemen dan Organisasi Organisasi merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak dapat terpisahkan. (Usman, 2013:169). Organisasi dapat dikatakan juga sebagai suatu kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dan bekerja terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama. (Musfialdy, 2012). Terdapat banyak definisi organisasi menurut para ahli, diantaranya yaitu : Sondang P. Siagian mendefinisikan organisasi sebagai bentuk kerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan dan terikat secara formal dalam suatu ikatan hirarki dimana terdapat hubungan antara seseorang yang disebut pimpinan dan sekelompok orang yang disebut bawahan. (Siagian, 1997). Organisasi menurut Hasibuan (2011:120) adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. 4 Manajemen organisasi biasanya ditemukan di perusahaan yang bergerak di bidang sumber daya, karena pada dasarnya aktivitas dalam manajemen ini adalah untuk mengerahkan manusia untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan adanya manajemen organisasi, kinerja yang diberikan sumber daya manusia dapat lebih efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Dan sebaliknya, tanpa adanya manajemen organisasi, maka sebuah organisasi bisa mengalami berbagai kesulitan. (accurate.id diakses pada tanggal 28 April 2020) 3. Konsep Pariwisata Pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang maupun kelompok untuk