Faktor Penyebab Terjadinya Penularan Penyakit Flu Burung Pada Manusia Di Kota Pekanbaru Dan Kabupaten Pelalawan Occurrence of D

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Faktor Penyebab Terjadinya Penularan Penyakit Flu Burung Pada Manusia Di Kota Pekanbaru Dan Kabupaten Pelalawan Occurrence of D Donal, Zainal Abidin, Faktor Penyebab Terjadinya Penularan Penyakit Flu Burung pada Manusia di Kota Pekanbaru 20 dan Kota Pelalawan Faktor Penyebab Terjadinya Penularan Penyakit Flu Burung pada Manusia di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Pelalawan Occurrence of Disease Transmission Causes vian Influenza at Humans in Pekanbaru City and Pelalawan Regency Donal* )ainal bidin** *Program Studi Ilmu ,ingkungan -niversitas .iau//STIKes 0ang Tuah Pekanbaru bstrak Kota Pekanbaru dan Kabupaten Pelalawan ditetapkan sebagai wilayah Kejadian ,uar Biasa 1K,B2 flu burung setelah terjadi kasus Flu Burung yang menyebabkan kematian warga. Terjadinya K,B dipengaruhi oleh faktor ,ingkungan, Perilaku dan Pelayanan Kesehatan. Dilihat dari tingkat kegawatannya kasus ini harus segera diantisipasi sehingga tidak semakin meluas dan meresahkan masyarakat. Oleh karena itu perlu diketahui faktor yang cenderung mempengaruhi terjadinya penularan Flu Burung, sehingga masyarakat bisa lebih waspada terhadap segala kemungkinan penularan Virus 05N . .ancangan Penelitian adalah Dekriptif Eksploratif dalam bentuk studi kasus. Subjek penelitian adalah semua penderita positif Avian Influenza dan pengelola program flu burung Kota Pekanbaru dan Kabupaten Pelalawan, yang dipilih secara purposive sampling. 0asil penelitian menunjukkan faktor lingkungan yang dominan cenderung terjadi pada keluarga yang melakukan aktivitas beternak unggas dan kasus ini cepat diatasi. -paya penanggulangan oleh pemerintah untuk kasus yang berhubungan dengan unggas sudah mempunyai Standar Opersional Prosedur yang jelas sehingga kasus cepat teratasi. Faktor perilaku yang dominan mempengaruhi terjadinya kasus flu burung ialah pada keluarga yang mempunyai kebiasaan menggunakan pupuk kotoran unggas dan kebiasaan orang tua membawa anaknya ketempat beresiko terjadinya flu burung. Kata kunci 8 K,B, Studi Kasus, Faktor ,ingkungan, Faktor Perilaku bstract Pekanbaru City and Pelalawan .egency has specified as avian flu case e:traordinary occurance regional after there were happend as Avian flu case that made citizen death. It happened due to various factors; Environment, habits and health services. It is important to know factors which deal with avian flu infection at human in Pekanbaru City and Pelalawan .egency which can cause death. Thereby, people can be more attentive to all possibility of 05N Virus Infection. Descriptive E:plorative is used as a method to understand the issues raised. The population of this reseach is all positive patients affected avian influenza, distefully the information obtained from selected purposively. This research showed that the main factor affecting avian influenza was environmental factor, from activities doing poultry farming. This case quickly overcomes which reducing the risks of death case. Goverment is suggested to aware with poultry hace which has to occupies standard operating procedure enable this case quickly overcame. While for the dominant influence of habits factor, tend to became of that family that having habit to use dist poultry manure for plant flower activity, dispitefully, the parent habits that brough their child the region which risk of avian influenza case. Key word : Outbreaks, Case Studies, Environmental Factors, Behavioral Factor Pendahuluan Flu burung adalah penyakit menular yang Indonesia pada bulan Januari 2004 pun disebabkan oleh virus influenza tipe A dan ditularkan dikejutkan dengan kematian ayam ternak yang luar oleh unggas. Penyakit flu burung yang ditularkan oleh biasa 1 terutama di Bali, Jabotabek, Jawa Timur, Jawa virus Avian Influenza jenis 05N pada unggas Tengah, dan sejumlah daerah lainya2. Awalnya dikonfirmasikan telah terjadi di .epublik Korea, kematian tersebut disebabkan virus new castle, namun Vietnam, Jepang, Thailand, Komboja, Taiwan, ,aos, konfirmasi terakhir oleh Departemen Pertanian China, Indonesia dan Pakistan. Sumber virus diduga disebabkan oleh virus flu burung 1Avian Influenza2. berasal dari migrasi burung dan tranportasi unggas Jumlah unggas yang mati akibat wabah penyakit flu yang terinfeksi. 1Balitbang Depkes, 20052. burung di 0 provinsi di Indonesia sangat besar yaitu Alamat Korespondesi8 Zainal Abidin, STIKes 0ang Tuah Pekanbaru, Jalan Mustafa Sari No 5 Tangkerang Selatan Pekanbaru .iau, 0p 08 2A58660CC. Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol. , No. 3, November 20 Page 42 Donal, Zainal Abidin, Faktor Penyebab TerjadTerjadinya Penularan Penyakit Flu Burung pada Manusia di Kota PekanbaruPek 20 dan Kota PelPelalawan 3.842.2A5 ekor 14,AAD2. 1Balitbang Depkeepkes,20052. masyarakat bisa lebih waspadaspada terhadap segala Saat ini hampir disetiap daeraherah ddi Indonesia kemungkinan penularan virusus 05N05 ini. Tujuan dari selalu ditemukan kasus flu burung, termatermasuk Provinsi penelitian ini adalah diketahiketahuinya faktorEfaktor .iau. Data kasus flu burung di Provinsi .iau sampai penyebab terjadinya penularanularan Avian Influenza dengan desember 2008, jumlah kasuss suspeksusp adalah C6 kemanusia di Kota Pekanbaranbaru dan Kabupaten kasus dan jumlah kasus konfirmasi sebanyaksebany A kasus. Pelalawan. Kasus suspek adalah kasus flu buburung yang menunjukkan gejala yang mirip denganengan flu burung Metode namun belum dilakukan pemeriksaansaan llaboratorium .ancangan penelitianelitian menggunakan sedang kasus konfirmasi adalah kasuss flu burung yang pendekatan Deskriptif Eksploratifratif, yang dilakukan di menunjukkan gejala penyakit flu burunburung dan hasil kota Pekanbaru dan kabupatenten PelalawanPe tahun 200C pemeriksaan laboratorium menunjukkankkan hasil positif dengan menggunakan teknik wawawancara mendalam terinfeksi virus flu burung 05N . dengan semua penderita positifsitif Avian Influenza serta Gambar 1. Kasus Suspek & Konfirmasi Avianvian Influenza pengelola program flu burungg di DinasD kesehatan Kota Di Kab/Kota Se Prov Riau S/D Deses 08 Pekanbaru dan Dinas Kesehatanatan Kabupaten Pelalawan. Instrumen penelitian menggmenggunakan pedo man wawancara, pedoman observasivasi dadan hygrometer untuk mengukur kelembapan. Data dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif.tatif. Validitas data dalam penelitian menggunakan metodeetode triangulasi sumber dan teori. Informasi yang diperlukiperlukan adalah informasi tentang lingkungan, perilaku individu, dan penanggulangan avian influenza.za. Hasil Lingkungan Diketahui bahwa dari A kasus positifpositi flu burung ,ingkungan adalah segala sesuatu yang berada di Provinsi .iau, jumlah kematian mencapaimenca 5 orang. disekitar informan yang mempeempengaruhi baik secara Keadaan ini menyebabkan pemerintahrinta setempat langsung maupun tidak langsunggsung terhadap kesehatan menetapkan Provinsi .iau sebagai daerahdaera Kejadian informan. Informan terdirii dari 5 orang keluarga ,uar Biasa 1K,B2 flu burung. 1DinkesDinkes Pekanbaru penderita flu burung di Kota PekanPekanbaru dan Kabupaten .iau, 200C2. Pelalawan Terdapat 5 wilayah yang kemudiamudian ditetapkan . Kondisi Tempat Tinggal sebagai wilayah kejadian luar biasa 1K,B21K,B di Prov insi Dari hasil observasi terhadterhadap kondisi tempat .iau, yaitu Kabupaten Kampar, Duri 1Kabupaten tinggal penderita menunjukkunjukkan bahwa kondisi Bengkalis2, Kota Pekanbaru, Kab.. PelalawaPeln dan tempat tinggal penderita flu buburung pada umumnya Indragiri 0ulu. Dari 2 kecamatantan yangya ada di dalam keadaan bersih. Pekanbaru, A kecamatan diantaranyaa jugajug ditetapkan 2. Jarak Tempat Tinggal Denganengan -nggas sebagai wilayah K,B. ,angkah inini jugjuga dilakukan Dari hasil observasi terhadaphadap jarak tempat tinggal setelah terjadi kematian 2 orang wargaga kotkota Pekanbaru penderita dengan unggass menmenunjukkan bahwa tiga akibat flu burung. Namun begitu masihasih aada penderita informan jarak tempat tinggaltingg penderita dekat flu burung yang masih hidup yang ditanganiditang dengan dengan unggas, sedangkanan dua informan lagi jarak cepat dengan pemberian tamiflu 8 ororang di kota tempat tinggal penderita jauh dari unggas. Pekanbaru dan orang di kabupaten PelalaPelalawan. 1 Dinas 3. Jumlah -nggas Kesehatan Provinsi .iau, 200C 2 Berdasarkan hasil observasservasi terhadap jumlah Ditilik dari tingkat severitynya atau tingkat unggas yang ada disekitarar temtempat tinggal penderita kegawatannya, kasus flu burung ini harus bisa menunjukkan bahwa jumlahumlah unggas yang ada diantisipasi sedemikian rupa sehinggaga kaskasusnya tidak disekitar tempat tinggal pendependerita berjumlah 5 ekor semakin meluas yang bisa menimbulkabulkan keresahan pada seorang informan, pada dua orang informan yang tinggi di tengah masyarakat. Supaya bisa lagi berjumlah 2E 5 ekor,kor, sedangkans pada dua dilakukan langkah antisipasi yangng tepat,t perlu orang informan lagi tidakak ada unggas sama sekali diketahui faktor yang berhubungan dengan flu burung disekitar tempat tinggal merekmereka. pada manusia di Kota Pekanbaru yangng mengakibatkanme kematian hingga mencapai 83,3D. DenganDenga demikian Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol. , No. 3, Novembovember 20 Page 43 Donal, Zainal Abidin, Faktor Penyebab Terjadinya Penularan Penyakit Flu Burung pada Manusia di Kota Pekanbaru 20 dan Kota Pelalawan 4. Kondisi Kandang -nggas Pertanyaan berikutnya tentang gejala flu burung Berdasarkan hasil observasi terhadap kondisi pada manusia dan unggas, informan menjawab kandang menunjukkan bahwa dari ketiga informan sebagai berikut 8 yang tempat tinggal mereka dekat dengan kandang, GHgejalanya demam tinggi biasanya turun kondisi kandang pada umumnya kotor. malah makin lama makin tinggi badan makin 5. Keadaan -dara lemah ngak mau makan ada kelainan paru- Dari hasil observasi terhadap
Recommended publications
  • PROCEEDING INTERNATIONAL SEMINAR Strengthening Bureaucratic Capacity of Public Administration in the Context of Local Institutions
    PROCEEDING INTERNATIONAL SEMINAR Strengthening Bureaucratic Capacity of Public Administration in The Context of Local Institutions August 15, 2017 Organized by PROGRAM STUDY OF PUBLIC ADMINISTRATION FISIP RIAU UNIVERSITY and IAPA THE MIDDLE OF SUMATERA REGION Proceeding INTERNATIONAL SEMINAR Strengthening Bureaucratic Capacity of Public Administration in The Context of Local Institutions ISBN: 978-602 -50161-0-3 Editors Team: Sujianto Zulkarnaini Febri Yuliani Dadang Mashur Mayarni Abdul Sadad Nur Laila Meilani Mimin Sundari Nasution Layout : [email protected] Desain cover: Syamsul Witra Publisher: Program Study of Public Administration FISIP Riau University and IAPA The Middle of Sumatera Region Address of publisher and editor: Kampus Binawidaya Simpang Baru, Pekanbaru 28293 Telp (0761) 63267; Fax (0761) 65804 E-mail: [email protected] First Publish, August 2017 All rights reserved Do not reproduce this paper in the form and In any way without the written permission of the publisher PREFACE Praise the presence of Allah SWT for the blessing and grace of this proceeding can be arranged well and on time. This Proceeding are ideas and results of research from various circles who become participants in international seminar entitled “Strengthening Bureaucratic Capacity of Public Administration in The Context of Local Institutions” organized by IAPA Central Sumatra region in collaboration with Department of Public Administration FISIP Universitas Riau. Those ideas are basically a contribution from various components of society ranging from academics, practitioners, bureaucrats and others in order to address contextual and contemporary issues related to the development of public administration science, especially in the context of local institutions. Overall this proceeding contains 39 articles which are divided into 3 sub themes: administration and public policy, good governance and bureaucratic reform, and innovative government and development.
    [Show full text]
  • Management of Downstream Oil Palm Development in Technopolitan Area, Pelalawan Regency Indonesia
    Preprints (www.preprints.org) | NOT PEER-REVIEWED | Posted: 27 October 2020 doi:10.20944/preprints202010.0542.v1 Article Management of Downstream Oil Palm Development in Technopolitan Area, Pelalawan Regency Indonesia Zaili Rusli* 1, Dadang Mashur 2, Ringgo Eldapi Yozani 3 , Dedi Kusuma Habibie 4 , Khairul Amri5 and Risky Arya Putri 6, 1 Department Of Public Administration, Universitas Riau 1; [email protected] 2 Department Of Public Administration, Universitas Riau 2; [email protected] 3 Department Of Communication Science , Universitas Riau 3; [email protected] 4 Department Of Public Administration , Universitas Riau 4; [email protected] 5 Department Of Public Administration , Universitas Riau 5; [email protected] 6 Department Of Public Administration , Universitas Riau 3; [email protected] * Correspondence: [email protected] corresponding authors,Zaili Rusli (Z.L.) Abstract: This study determines the management of downstream oil palm development in the technopolitan areas of Pelalawan Regency. The study object was analyzed qualitatively in stages, including the development, potential, and management of downstream oil palm. The results show that the downstream oil palm facilitates the development of various ideas, innovations, and knowledge from the use of products with high selling value. This supports the government, academia, business, and society in implementing Good Agricultural Practice (GAP). The downstream oil palm development in Pelalawan Regency is managed in an integrated, competitive, and sustainable manner. This allows all stakeholders and society (independent smallholders) to receive economic, social, and environmental benefits. Keywords: Downstream oil palming; Management; Technopolitan 1.
    [Show full text]
  • Oil Palm Plantations in Indonesia: the Implications for Migration, Settlement/Resettlement and Local Economic Development
    Chapter 6 Oil Palm Plantations in Indonesia: The Implications for Migration, Settlement/Resettlement and Local Economic Development Suseno Budidarsono, Ari Susanti and Annelies Zoomers Additional information is available at the end of the chapter http://dx.doi.org/10.5772/53586 1. Introduction Palm oil is the world’s most traded vegetable oil: in August 2012, the share of palm oil (in‐ cluding kernel oil) in world supply was 37.6% [1]. Palm oil is extracted from the fruit of the oil palm tree (Elaeisguineensis); the main products are crude palm oil (CPO) and palm kernel oil (PKO). In terms of land use, the oil palm tree is more efficient than any other oil crop [2], and in economic terms palm oil is highly competitive. The value chain of palm oil and its derivatives has a strong degree of vertical integration [3], and its production costs are rela‐ tively low compared to other vegetable oils. It is therefore seen as one of the cheapest and most attractive vegetable oils traded on the world market [4, 5]. The palm oil sector provides income and employment for a significant number of individu‐ als in developing countries [6]. A study of the Indonesian palm oil industry carried out as part of a global study under the coordination of the Australian National University, con‐ cluded that palm oil developments have had a positive impact on the incomes and living standards of all involved [7]. According to an assessment carried out in Sumatra, oil palm plantations have high labour requirements and show high return to labour [8].
    [Show full text]
  • Pemetaaan Kompetensi Dasar Siswa Mata Pelajaran Kimia Dan Alternatif Pemecahan Masalah Di Provinsi Riau
    Jimmi Copriady Jurnal Pendidikan Pemetaan Kompetensi Dasar Siswa dan Alternatif Pemecahan Masalah PEMETAAAN KOMPETENSI DASAR SISWA MATA PELAJARAN KIMIA DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH DI PROVINSI RIAU Jimmi Copriady Dosen Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau ABSTRAK:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi dasar siswa menyelesaikan Ujian Nasional pada mata pelajaran kimia di Sekolah Menengah Atas (SMA) Provinsi Riau. Dalam penelitian ini juga mengkaji aspek penyebab rendahnya kompetensi dasar siswa dan mencari alternatif pemecahahan masalah untuk meningkatkan kompetensi dasar siswa. Sampel penelitian 46 orang tenaga pendidik dan tenaga kependidikan SMA Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak dan Kabupaten Palalawan, sedangkan data penelitian hasil ujian nasional tahun ajaran 2007-2009, angket, observasi dan wawancara. Hasil penelitian ditemukan 22 soal tahun ajaran 2007/2008, 8 soal tahun ajaran 2008/2009 dan 23 soal tahun ajaran 2009/2010 soal Paket A serta 8 soal tahun ajaran 2009/2010 soal paket B. Hasil penelitian juga menunjukkan ada beberapa aspek dari Delapan Standar Nasional Pendidikan yang belum berjalan secara efektif sehingga perlu adanya pembenahan. Kata kunci : Kompetensi Dasar, Penilaian, Ujian Nasional ABSTRACT: The aim of this research is to know students’ basic competence in finishing final examination in Chemistry subject at Senior High School of Riau Province. This research will also investigate the main aspect of what causing students’ low basic competence and at the same time finding alternative solution to increase students’ basic competence. As samples there are 46 people teachers SMA in Pekanbaru city, Siak regency and Pelalawan regency, whereas the data of research result of final examination will be taken from academic year 2007-2009’s final examinations, questionnaire, observations, and interviews.
    [Show full text]
  • Public Report Sustainable Forest Management System
    Public Report Sustainable Forest Management System Ownership of this report and the information contained herein remain the property of AJA Europe AJA EUROPE PUBLIC AUDIT REPORT - SFM TO BE SUBMITTED TO THE CLIENT, IFCC AND TO AJA EUROPE SITE NAME (Legal ADDRESSES OF COMPANY SITES VISITED INCLUDING DATE OF EACH SITE Name): COUNTRY VISIT: Berbari District Siak Regency, Riau April 17-19, 2017 Merawang District Pelalawan Regency, Riau April 17-19, 2017 Rasau Kuning District Siak Regency, Riau April 20-21, 2017 Nilo District Pelalawan Regency, Riau April 20-21 , 2017 Head Office PT Arara Tualang District , Siak Regency April 22, 2017 Abadi ADDRESSES OF ADDITIONAL SITES NOT VISITED BUT STILL COVERED BY THE SITE NAME (Legal REGISTRATION INCLUDING COUNTRY– TO BE COMPLETED IF CLIENT IS UNDER A Name): SITE SAMPLING AUDIT PLAN Tapung District Kampar Regency, Riau Gelombang District Siak Regency, Riau Bukit Kapur District Bengkalis, Dumai & Rokan Hilir Regency, Riau Sebanga District Bengkalis Regency, Riau Pusaka District Siak Regency, Riau Sorek- Malako Pelalawan Regency, Riau District Melibur District Siak & Bengkalis Regency, Riau Document: Report Format Public – IFCC Issue: D Date: 15 September 2016 Page : Page 3 of 6 AJA EUROPE PUBLIC AUDIT REPORT - SFM TO BE SUBMITTED TO THE CLIENT, IFCC AND TO AJA EUROPE Brief Description of the concession PT Arara Abadi obtained its forest management permit based on Forestry Minister's Decree No. 743/Kpts-II/1996 dated November 25, 1996 for an area of 299,975 ha. Meanwhile, based on the addendum to the Decree of the Minister of Forestry No. 703/Menhut-II/2013 dated November 25, 2013 for an area of 296,262 ha.
    [Show full text]
  • MOBILIZING CORPORATE ENGAGEMENT at SUB-NATIONAL LEVEL How Companies Are Supporting Sustainable Development Action Plans in Indonesia
    MOBILIZING CORPORATE ENGAGEMENT AT SUB-NATIONAL LEVEL How companies are supporting sustainable development action plans in Indonesia Policy Briefing | November 2020 TABLE OF CONTENTS Authors 04 About this briefing Nur Maliki Arifiandi 05 Key findings Helen Finlay Stephen Drury 06 The importance of public-private dector collaboration 10 Regencies overview Acknowledgements Pietro Bertazzi 12 Corporate sector actions in support of Siak and Pelalawan Morgan Gillespy regency commitments Sareh Forouzesh 22 A pathway to sustainable development in Indonesia’s regencies Rini Setiawati Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) Proforest Important Notice The contents of this report may be used by anyone, provided acknowledgment is given to CDP. This does not represent a license to repackage or resell any of the data reported to CDP or the contributing authors and presented in this report. If you intend to repackage or resell any of the contents of this report, you need to obtain express permission from CDP before doing so. CDP has prepared the data and analysis in this report based on responses to the CDP 2019 information request. No representation or warranty (express or implied) is given by CDP as to the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report. You should not act upon the information contained in this publication without obtaining specific professional advice. To the extent permitted by law, CDP does not accept or assume any liability, responsibility or duty of care for any consequences of you or anyone else acting, or refraining to act, in reliance on the information contained in this report or for any decision based upon it.
    [Show full text]
  • Public Report Sustainable Forest Management System
    Public Report Sustainable Forest Management System Ownership of this report and the information contained within remain the property of AJA Europe AJA EUROPE PUBLIC AUDIT REPORT - SFM TO BE SUBMITTED TO THE CLIENT, IFCC AND TO AJA EUROPE JOB NUMBER: AJA/IFCC-007 PT. SATRIA PERKASA AGUNG CLIENT NAME: UNIT SERAPUNG 11.483,75 TOTAL HECTARES: Ha SCOPE OF Sustainable Forest Management of Plantation Forest covering 11.483,75 Ha in Riau REGISTRATION: Province STANDARD/CRITERIA: IFCC ST 1001:2014 & CLIENT DOCUMENTED MANAGEMENT SYSTEM TYPE OF AUDIT: Stage 2 In signing this document the Audit team confirms that they have had no AUDIT START DATE: 5 May 2015 involvement with the company under audit in terms of consultancy, training, direct employment etc. within the last 2 years and have no other involvement (financial, shareholding or commercial) that would constitute a Conflict of AUDIT END DATE: 8 May 2015 Interest LEAD AUDITOR: Andri Wibisono SIGNATURE: AUDIT TEAM: Zaenal Arifin SIGNATURE: Agung Utama Lubis SIGNATURE: MAJOR CARS: 0 MINOR CARS: 3 OBSERVATIONS: 2 RECOMMENDATION FOR CERTIFICATION/CONTINUED CERTIFICATION (No CARs raised or CARs closed out on site): RECOMMENDATION FOR CERTIFICATION/CONTINUED CERTIFICATION FOLLOWING OFF-SITE X VERIFICATION OF CAR RESPONSES (CARs raised): RECOMMENDATION FOR CERTIFICATION/CONTINUED CERTIFICATION FOLLOWING ON-SITE VERIFICATION OF CAR RESPONSES (CARs raised): NON RECOMMENDATION FOR CERTIFICATION/CONTINUED CERTIFICATION (Evidence Of OPTIONSELECT Major System Failure): Document: Report Format Public – IFCC Issue: A Date: 18 August 2014 Page : Page 2 of 5 AJA EUROPE PUBLIC AUDIT REPORT - SFM TO BE SUBMITTED TO THE CLIENT, IFCC AND TO AJA EUROPE SITE NAME ADDRESSES OF COMPANY SITES VISITED INCLUDING COUNTRY DATE OF EACH (Legal Name): (If more than 4 sites have been visited please add additional rows): SITE VISIT: Serapung Kuala Kampar Subdistrict, Pelalawan Regency, Riau Province, Indonesia.
    [Show full text]
  • Conflict Mapping Communication in an Effort to Reduce Social Conflict to Overcome Social Problems in Riau Province, Indonesia
    Talent Development & Excellence 2418 Vol.12, No.1, 2020, 2418-2447 Conflict Mapping Communication in an Effort to Reduce Social Conflict to Overcome Social Problems in Riau Province, Indonesia Erman Anom ([email protected]) Dani Vardiansyah Noor ([email protected]) Ersa Shamira Anom ([email protected]) Obsatar Sinaga ([email protected]) Universitas Esa Unggul, Jakarta1,2,3 Padjadjaran University4 Correspondence Author: Erman Anom Abstract Communication on Participation in Conflicts in an effort to reduce social conflict to overcome social problems in Riau Province, basically there are several things that are potentially conflict-prone in Riau, among others: Division of villages, sub-districts, districts and provinces. The issue of regional expansion is therefore necessary for monitoring and the main actors of horizontal conflict. While the potential for SARA conflict still occurs, namely internal and inter-religious conflict, this is due to the low level of tolerance with the refusal to build houses of worship. This research uses the Sipabio method and according to this method conflict mapping involves mapping conflict parties and various aspirations from existing parties. Mapping is a technique used to describe conflict graphically, connecting parties with problems and with other parties. The multidisciplinary conflict mapping model developed by sociologists from the United Nations-University for Peace, the SIPABIO model. SIPABIO is an abbreviation of Source, Issue. It is necessary to monitor and the main actors of horizontal conflict. S edangkan potential racial conflicts still occurred, ie internal conflict and inter-religious, this was due to the low level of tolerance with their rejection of the construction of houses of worship.
    [Show full text]
  • Bappedapelalawankabgoid G8u
    Katalog BPS : 1102001.1404 PELALAWAN DALAM ANGKA 2013 Pelalawan in Figures 2013 ISBN : 979 484 928 6 No Publikasi/Publication Number : - Katalog BPS/BPS Catalogue : 1102001.1404 Ukuran Buku/Book Size : 22,5 x 15,5 cm Jumlah Halaman/Number of Page : 274 + lvi Naskah/Script : BPS Kabupaten Pelalawan BPS - Statistics of Pelalawan Regency Layout/Layout : Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Processing Integration and Dissemination Statistics Division Diterbitkan oleh / Published by : BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PELALAWAN BPS - Statistics of Pelalawan Regency Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya May be cited with reference to the source Pelalawan Dalam Angka 2013 iii iv Pelalawan Dalam Angka 2013 Pelalawan Dalam Angka 2013 v vi Pelalawan Dalam Angka 2013 H M HARRIS Pelalawan Dalam Angka 2013 vii viii Pelalawan Dalam Angka 2013 Pelalawan Dalam Angka 2013 ix x Pelalawan Dalam Angka 2013 LAMBANG DAERAH KABUPATEN PELALAWAN A. BENTUK, PEMBAGIAN dan ARTI LAMBANG Lambang Daerah Kabupaten Pelalawan berbentuk perisai yang dinaungi dengan payung dan terbagi menjadi 11 (sebelas) bagian, yaitu : 1. Ujung tombak dan dua helai daun sirih melambangkan unsur tali berpilin tiga unsur daulat, yaitu pemerintahan, agama dan adat. 2. Payung melambangkan perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat 3. Empat bagian payung melambangkan empat datuk, yaitu Datuk Engku Raja Lela Putra, Datuk Laksmana Mangku Diraja, Datuk Kampar Samar Diraja dan Datuk Bandar Setia Diraja. Dua puluh sembilan rumbai payung melambangkan dua puluh sembilan “pebatinan”. 4. Dasar logo berbentuk perisai yang melambangkan ketahanan masyarakat dalam menegakkan keadilan dan kebenaran. 5. Rantai melambangkan persatuan yang dikokohkan dengan moto Kabupaten Pelalawan : “Tuah Negeri Seiya Sekata”. 6. Padi melambangkan kemakmuran pertanian dan sumber alam yang melimpah.
    [Show full text]
  • PELALAWAN DALAM ANGKA 2009" Yang Disusun Oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Pelalawan
    Katalog BPS : 1102001.1404103. PELALAWAN DALAM ANGKA IN FIGURES 2009 Disusun oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Pelalawan Kerjasama dengan Bappeda Kab Pelalawan Pelalawan in Figures 2009 ISBN : 979 484 928 6 No Publikasi/Publication Number : - Katalog BPS/BPS Catalogue : 1102010.1404 Ukuran Buku/Book Size : 22,5 x 15,5 cm Jumlah Halaman/Number of Page : 182 + xxxvi Naskah/Manuscript : BPS Kabupaten Pelalawan BPS - Statistics of Pelalawan Regency Penyunting/Editor : Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Division of Data Processing Integration and Statistical Dissemination Gambar dan Grafik/ Charts : Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Division of Data Processing Integration and Statistical Dissemination Gambar Kulit / Cover Design : Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Division of Data Processing Integration and Statistical Dissemination Diterbitkan oleh / Published by : BPS Kabupaten Pelalawan BPS - Statistics of Pelalawan Regency Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya/ May be cited with reference to the source LAMBANG KABUPATEN PELALAWAN LAMBANG DAERAH KABUPATEN PELALAWAN A. BENTUK, PEMBAGIAN DAN ARTI LAMBANG Lambang Daerah Kabupaten Pelalawan berbentuk perisai yang dinaungi dengan payung dan terbagai menjadi 11 (sebelas) bagian, yaitu : 1. Ujung tombak dan dua helai daun sirih melambangkan unsur tali berpilin tiga unsur daulat, yaitu pemerintahan, agama dan adat. 2. Payung melambangkan perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat 3. Empat bagian payung melambangkan empat datuk, yaitu Datuk Engku Raja Lela Putra, Datuk Laksmana Mangku Diraja, Datuk Kampar Samar Diraja dan Datuk Bandar Setia Diraja. Dua puluh sembilan rumbai payung melambangkan dua puluh sembilan “pebatinan”. 4. Dasar logo berbentuk perisai yang melambangkan ketahanan masyarakat dalam menegakkan keadilan dan kebenaran. 5. Rantai melambangkan persatuan yang dikokohkan dengan moto Kabupaten Pelalawan : “Tuah Negeri Seiya Sekata”.
    [Show full text]
  • December 2020 Werk
    Olenex Edible Oils GmbH – Werk OMH Traceability Summary – Supplies January 2020 – December 2020 Refinery details RSPO Parent Name Refinery Name Latitude Longitude Address Status Olenex Holdings Olenex Edible Oils Yes – 53.518827° 9.953982° Nippoldstrasse 117 21107 Hamburg, B.V. GmbH – OMH SG / MB Germany Overall Traceability Palm Lauric Unknown* 0.0% - Traceability to mill 100.0% - (includes traceable to plantation) 17.9% - Werk OMH - Nippoldstraße 100% 80% 60% 40% 20% 0% Palm Unknown Traceability to mill Traceability to plantation *Unknown unlisted Supplying Wilmar International refineries at source Werk OMH LDEO, Lahad Datu x BEO, Bintulu x The charts below represent total volumes of palm products sourced from various origins into Olenex Edible Oils GmbH – Werk OMH in January 2020 – December 2020: PALM SOURCING Latin America Indonesia / Malaysia 24% 76% Local: products which originate from refineries in Europe. Last Updated: 23 April 2021 NDPE Implementation Reporting Framework Olenex Edible Oils GmbH – Werk OMH Olenex has made significant improvements, which include transparently reporting progress on the implementation of various supply chain initiatives and activities. However, we also recognize there is a need for a clearer and consistent way to measure and communicate NDPE progress. Hence, since 2019, Olenex, through Wilmar, has actively participated in the NDPE Implementation Reporting Framework (IRF), which is led by Proforest. The IRF categorizes supplier mills into various pre-defined categories of progress, with a primary objective to evaluate the mills along the three respective pillars of Deforestation, Peat and Exploitation. The categorization process involves collection of data related to i. Certification status ii. Monitoring and verification systems iii.
    [Show full text]
  • Mitigasi Bencana Kekeringan Di Kabupaten Pelalawan, Riau Drought Disaster Mitigation in the District Pelalawan Riau
    Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 11, No. 1, Tahun 2016 MITIGASI BENCANA KEKERINGAN DI KABUPATEN PELALAWAN, RIAU DROUGHT DISASTER MITIGATION IN THE DISTRICT PELALAWAN RIAU Taty Hernaningsih1 ABSTRAK: Musim kemarau yang berkepanjangan di tahun 2015 ini berimplikasi pada bencana kekeringan di sejumlah wilayah di Indonesia. Kekeringan itu juga melanda propinsi Riau dan kondisi daerahnya dari tahun ke tahun semakin parah karena kemarau panjang. Musim kemarau di bulan Juli 2015, sebanyak 17 kecamatan yang tersebar di enam kabupaten dan kota di tengah Pulau Sumatera itu tidak mengalami hujan selama lebih dari 30 hari. Keadaan ini menyebabkan bencana kekeringan dan berdampak terhadap krisis air di lokasi tersebut serta daerah sekitarnya seperti di kabupaten Pelalawan. Penelitian dilakukan terhadap bencana kekeringan yang terjadi dan mitigasi yang dilakukan untuk mengatasi bencana tersebut yang dapat diterapkan di kabupaten Pelalawan, Riau. Bencana kekeringan yang termasuk klasifikasi kekeringan sosio-ekonomi telah terjadi di kabupaten Pelalawan berupa kekurangan sumber air, kekeringan sumber air sungai dan kekeringan di lahan gambut. Mitigasi untuk mengatasi bencana kekeringan dapat dilakukan dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Mitigasi jangka pendek di kawasan Teknopolitan Pelalawan yaitu dengan pembuatan sumur air tanah dalam dengan kedalaman sampai 110 meter. Sedangkan mitigasi jangka panjang di kabupaten tersebut dengan pembangunan sekat kanal. Rekayasa teknologi yang lebih tinggi hingga saat ini belum ada yang bisa diterapkan untuk skala nasional. Kata kunci: bencana kekeringan, kekeringan sosio-ekonomi, mitigasi, sumur air tanah, sekat kanal. ABSTRACT: A prolonged drought in 2015 has implications for the drought in several regions in Indonesia. The drought has also hit the provinces of Riau and environmental conditions from year to year is getting worse by the drought.
    [Show full text]