Jimmi Copriady Jurnal Pendidikan Pemetaan Kompetensi Dasar Siswa dan Alternatif Pemecahan Masalah

PEMETAAAN KOMPETENSI DASAR SISWA MATA PELAJARAN KIMIA DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH DI PROVINSI

Jimmi Copriady Dosen Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

ABSTRAK:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi dasar siswa menyelesaikan Ujian Nasional pada mata pelajaran kimia di Sekolah Menengah Atas (SMA) Provinsi Riau. Dalam penelitian ini juga mengkaji aspek penyebab rendahnya kompetensi dasar siswa dan mencari alternatif pemecahahan masalah untuk meningkatkan kompetensi dasar siswa. Sampel penelitian 46 orang tenaga pendidik dan tenaga kependidikan SMA Kota , Kabupaten Siak dan Kabupaten Palalawan, sedangkan data penelitian hasil ujian nasional tahun ajaran 2007-2009, angket, observasi dan wawancara. Hasil penelitian ditemukan 22 soal tahun ajaran 2007/2008, 8 soal tahun ajaran 2008/2009 dan 23 soal tahun ajaran 2009/2010 soal Paket A serta 8 soal tahun ajaran 2009/2010 soal paket B. Hasil penelitian juga menunjukkan ada beberapa aspek dari Delapan Standar Nasional Pendidikan yang belum berjalan secara efektif sehingga perlu adanya pembenahan.

Kata kunci : Kompetensi Dasar, Penilaian, Ujian Nasional ABSTRACT: The aim of this research is to know students’ basic competence in finishing final examination in Chemistry subject at Senior High School of Riau Province. This research will also investigate the main aspect of what causing students’ low basic competence and at the same time finding alternative solution to increase students’ basic competence. As samples there are 46 people teachers SMA in Pekanbaru city, and Pelalawan regency, whereas the data of research result of final examination will be taken from academic year 2007-2009’s final examinations, questionnaire, observations, and interviews. The result of this research found 22 questions in academic year 2007/2008, 8 questions in academic year 2008-2009, and 23 questions in academic year 2009/2010 A packets of questions along with 8 questions in academic years 2009/2010 B packets questions. The research’s result also indicates that some of the aspects from Eighth National Standard of Education is not effective thus need improvements.

Keyword: Basic Competence, Assessment, Final Examination

A. PENDAHULUAN (KTSP) Departemen Pendidikan Nasional (2007), di nayatakan bahwa: Penilaian hasil ujian Ujian Nasional sebagai acauan pemerintah nasional digunakan sebagai salah satu pertim- terhadap pelaksanaan pengajaran dan pembela- bangan untuk pembinaan dan pemberian bantuan jaran secara keseluruhan untuk menilai kemam- kepada satuan pendidikan dalam upaya untuk me- puan siswa, menilai pencapaian pengajaran dan ningkatkan mutu pendidikan. Berdasarkan hasil pembelajaran serta penilaian terhadap kemam- Ujian Nasional tahun ajaran 2007 – 2010 mata puan guru dalam melaksanakan pengajaran dan pelajaran Kimia Kota Pekanbaru, Kabupaten pembalajaran. Dalam Materi Sosialisasi dan Pelalawan dan Kabupaten Siak secara pelatihan kurikulum tingkat satuan pendidikan umumnya nilai rata-rata yang diperoleh di atas 35 Jimmi Copriady Jurnal Pendidikan Pemetaan Kompetensi Dasar Siswa dan Alternatif Pemecahan Masalah

6 atau diatas batas ketuntasan seperti tabel di bawah ini : Tabel 1 Hasil Ujian Nasional Mata Pelajaran Kimia Kota/Kab Tahun 2007/2008 2008/2009 2009/2011 Pekanbaru 8.52 9.14 8.66 Pelalawan 6.9 8.68 8.62 Siak 7.65 8.72 8.29

TabelTabel 1 1 menunjukkan menunjukkan hasilhasil UjianUjian Nasional menilaia secara keseluruhan terahdap pe- Nasionaltahun ajaran tahun 2007 ajaran – 2010 2007 kota Pekanbaru, lakasnaan pengajaran dan pembelajaran, penilaian Pekanbaru,Kabupaten Kabupaten Pelalawan danPelalawan Kabupaten dan Siak merupakan indikator keberhasilan pengajaran dan Kabupatenberada diatas Siak ketuntasan.berada diatas Namun ketuntasan. untuk pembelajaran. Namunmengetahui untuk secara mengetahui keseluruhan pencapaian Dalam penilaian pengajaran dan pem- ketuntuntasan tersebut perlu di lakukan belajaran yang menjadi objek penilaian adalah penelitian dan kajian yang mendalam. kemampuan siswa sebagai indikator keberhasilan Penilaian pengajaran dan Penilaian merupakan pengajaran dan pembalajaran. Indikator utama aktivitas sejauh mana pelaksanaan pengajaran dan dalam penilaian adalah kemampuan (kompetensi) pembelajaran dapat dilaksanakan, menilai siswa baik pengetahuai, sikap dan keterampilan. kemampuan siswa sebagai indikator mengetahui Kompetensi didefinisikan sebagai keupayaan, kemampuan guru dalam melakukan pengajaran keterampilan dan pengetahuan yang digunakan dalam kelas. Aktivitas penilaian yaitu menilaian untuk melakukan sesuatu kerja (Corbin,1993 seberapa jauh tujuan yang rencanakan tercapai dalam Fathiah, 2007). Sedangkan penilaian sesuai dengan rancangan yang disusun sebelumnya berguna untuk mengukur dan menilai sejauhmana setelah aktivitas pengajaran di sekolah (Davies, tujuan instruksional telah tercapai, melihat 2001). Menurut Djamarah (2006:105) menga- seberapa peningkatan hasil pengajaran dan takan bahwa fungsi penilaian ialah untuk mem-- pembelajaran, dan bagaimana tingkat keber- berikan umpan balik kepada guru dalam rangka hasilan itu dibandingkan dengan tujuan instruk- memperbaiki proses pembelajaran dan melak- sional tersebut yang ditetapkan semula (Hamalik, sanakan program remedial bagi pelajar yang 2000). Dapat disimpulkan bahwa penilaian belum berhasil sehingga ia mampu meningkatkan pengajaraan dan pembelajaran menilai terhadap prestasinya. Penilaian pembelajaran menurut kemampuan siswa setelah mengikuti proses Sanjaya (2007:59) berfungsi untuk melihat pengajaran dan pembelajaran. keberhasilan pelajar dalam proses pembelajaran, tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik kepada B. METODOLOGI PENELITIAN guru atas kinerjanya dalam pengelolaan pem- Dalam dunia penelitian hasil penelitian belajaran. Ralph Tyler 1950 dalam Suharsimi ditentukan oleh metode dan rancangan penelitian (2003:3) penilaian merupakan sebuah proses dan tujuan penelitian, oleh karena itu peneliti harus pengumpulam data untuk menentukan sejauh- membuat perencanaan penelitian yang sesuai mana, dalam hal apa dan bahagian mana tujuan dengan tujuan penelitian, (Chua Ya Piaw, 2006). pendidikan sudah tercapai Dari pandangan Menurut Cresswell (2002) prosedur untuk beberapa pakar diatas dapat disimpulkan mengumpulkan, menganalisis, dan membuat pentingnya penilaian dalam pembelajaran untuk laporan dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif 36 Jimmi Copriady Jurnal Pendidikan Pemetaan Kompetensi Dasar Siswa dan Alternatif Pemecahan Masalah

disebut rancangan penelitian (perencanaan atau populasi seluruh orang dalam rangka untuk penelitian). Sedangkan Mc Millan And menggambarkan sikap, pendapat, perilaku, atau Schumacher (2001) mengatakan rancangan ciri-ciri penduduk, Creswell (2002). Menurut penelitian adalah tata tara pengolahan data yang Nana Syaodih (2010) Ada tiga ciri utama kajian dikumpul berdasarkan perencanaan khusus dan survey 1) informasi dikumpulkan dari kelompok sistematik yang melibatkan rangkaian variable besar orang untuk mendeskripsikan beberapa dalam penelitian yang berkaitan. aspek atau karakteristik tertentu seperti: Rancangan penelitian ini menggunakan kemampuan, sikap, kepercayaan, pengetahuan pendekatan penelitian survey untuk memetakan dari populasi, 2) informasi dikumpulkan melalui kondisi riil keteracapaian standar kompetensi dan pegajuan pertanyaan (umumnnya tertulis dan lisan) kompetensi dasar siswa SMA di Kota Pekan- dari populasi, 3) informasi diperoleh dari sampel baru, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak bukan dari populasi. Provinsi Riau melalui usaha mengamati, mengum- Teknik pengumpulan data dan instrumen pulkan, menganalisis, menginterpretasi data pada penelitian ini terdiri dari: a) Studi doku- mengenai hubungan antar berbagai gejala sehingga mentasi, b) Wawancara (Indepht Interview), c) mampu menjawab masalah penelitian, penelitian Kuesioner, d) Focus Group Discussion (FGD). survey adalah prosedur penelitian kuantitatif di Secara detail rancangan (design) penelitian dapat mana peneliti menyusun kuesioner untuk sampel digambarkan sebagai berikut:

Kegiatan Penelitian

Pemetaan Kompetensi Identifikasi Identifikasi siswa SMA dalam menyelesaikan soal Faktor-Faktor Penyebab Alternatif Pemecahan ujian nasional tiap standar kompetensi/kompetensi dasar mata ujian Metode Yang nasional Metode Yang Digunakan Digunakan

Metode Yang 1. FGD Digunakan 1. FGD 2. MGMP Mata

2. Indepht Interview Pelajaran 3. Dokumentasi 4. Angket/kuesioner 3. Try out 1. Dokumentasi Data UN dari BSNP Tahun 2006/2007 – 2010/2011 2. Data Pendukung Lainnya Hasil Penelitian Hasil Penelitian Teridentifikasi Alternatif dan Model Teridentifikasi Faktor-Faktor Pemecahan diantaranya: Penyebab Ketidaktuntasan 1. Pembinaan Siswa dan Guru Standar Kompetensi Lulusan Hasil Penelitian Berdasarkan Tingkat Kompetensi Siswa SMA Pada Mata Pelajaran secara berkelanjutan Tersedianya Peta Kompetensi UN 2. MGMP Berbasis Lesson Study Mata Siswa SMA Tiap Standar Pelajaran UN Kompetensi/ Kompetensi dasar 3. Penambahan Waktu/Jam (Kuantitas) Pada Mata Pelajaran UN Belajar Mata Pelajaran UN 4. Tersedianya Bank Soal Tingkat Kabupaten/Kota Mata Pelajaran UN

37 Jimmi Copriady Jurnal Pendidikan Pemetaan Kompetensi Dasar Siswa dan Alternatif Pemecahan Masalah

C. HASIL PENELITIAN Setelah dilakukan penelitian di Kota Pekanbaru, isi, standar proses, standar penilaian serta hasil Kabupaten Pelalawan da Kabupaten Siak di wawancara dengan guru tentang pelaksanaan dapatkan temuan penelitian tentang deskriptif pengajaran dan pembelajaran. kompetensi Dasar yang rendah, pemetaan standar 1. Pemetaan Jumlah Soal Ujian Nasional Tabel 2. Jumlah Soal Kompetensi Dasar Ujian Nasional Mata Pelajaran Kimia Tahun Ajaran 2007-2009 Kab/kota Jumlah Soal yang tidak tuntas (< 60) 2007/2008 2008/2009 2009/2010 2009/2010 Paket Soal A Paket Soal B Pekanbaru 3 3 7 3 Siak 13 3 9 2 Palalawan 6 2 7 3 Tabel 2 menunjukkan jumlah soal yang tidak pada tahun ajaran 2009/2010 ada dua paket tuntasTabel Ujian 2 menunjukkan nasional tahun ajaran 2007 – 2010. soal Ujian Nasional, soal paket A lebih banyak Tahun ajaran 2007/2008 kabupaten Siak lebih soal yang tidak tuntas berbanding soal paket B. banyak soal ujian yang tidak tuntas yakni 13 Soal paket A Kabupaten Siak 9 soal, Kota soal, dan kabuparen Pelalawan 6 soal serta kota Pekanbaru dan Kabupaten Pelalawan 7 soal Pekanbaru 3 soal. Pada tahun ajaran 2008/2009 yang tidak tuntas sedangkan soal paket B Kota menunjukkan perubahan lebih baik dimana Pekanbaru dan Kabupaten Pelalawan 3 soal, berkurangnya soal yang tidak tuntas dan jumlah Kabupatens Siak 2 butir soal. Secara umum tidak berbeda jauh antara kabupaten/kota, kota dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan Pekanbaru dan Kabupaten Siak 3 jumlah soal lebih baik setiap tahun, tetapi terdapat perbezaan dan Kabupaten Pelalawan 2 soal. Selanjutnya antara soal paket A dan B.

2. Pemetaaan Standar Isi, Proses dan Penilaian

Tabel 3. Pemetaan Standar Isi Kompetensi Pengajaran Kimia KOMPONEN INDIKATOR PEKANBARU PELALAWAN SIAK Pengembangan 69 Tinggi 24 Sedang 22 Sedang KTSP Penyusunan 46 Sedang 36 Tinggi 22 Sedang silabus ISI Beban 23 Rendah 36 Tinggi 22 Sedang mengajar Ketuntasan 23 Rendah 12 Rendah 11 Rendah mata pelajaran

Tabel 3 menunjukkan tentang pemetaan Standar Penyusunan Silabus, 3) beban mengajar yang IsiTabel pengajaran 3 mata pelajaran Kimia yang perlu tidak seimbang, 4) beban mengajar yang tidak dilakukan usaha memperbaiki kualitas dalam seimbang. Dari 4 empat indikator yang tersebut pengajaran Kimia. Indikator yang perlu di perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan tingkatkan yaitu 1) Pengembangan KTSP, 2) standar isi dengan program yang tepat.

38 Jimmi Copriady Jurnal Pendidikan Pemetaan Kompetensi Dasar Siswa dan Alternatif Pemecahan Masalah

Tabel 4. Pemetaan Standar Proses Kompetensi Pengajaran Kimia

Tabel 4. Tentang pemetaan standar proses behavioristic, 4) Model pembelajaran, 5) Im- kompetensi pengajaran Kimia menunjukkan plementasi cooperative learning, 6) Media terdapat perbedaan satandar proses pengajaran pembelajaran, 7) Media pembelajaran buatan kimia antara kota dan kabupaten. Namun berbasis IT atau tidak berbasis IT, 8) Pembela- beberapa indikator yang perlu di tingkatkan secara jaran berbasis IT, Tidak berbasis IT atau yang keseluruhan sehingga mempunyai standar proses tergolong Blended Learning. Secara umum dapat yang sama antara kota dan kabupaten. Indikator disimpulkan dalam pengajaran Kimia perlunya pe- yang perlu di tingkatkan yaitu : 1) Pemantauan ngawasan dan supervisi kepala sekolah, pen- proses pembelajaran Kepala Sekolah, 2) dekatan pengajaran yang variatif dan penggunaan Implementasi tindak lanjut hasil supervise, 3) media pembelajaran, alat dan bahan laboratorium Pendekatan pembelajaran konstruktivistik dan serta IT dalam menunjang pengajaran.

Tabel 5.Pemetaaan Standar Penilaian Pengajaran Kimia

39 Jimmi Copriady Jurnal Pendidikan Pemetaan Kompetensi Dasar Siswa dan Alternatif Pemecahan Masalah

Tabel 5 menunjukkan standar penilaian penga- itu siswa juga diarahkan untuk memperoleh jaran kimia yang masih perlu untuk di perbaiki informasi dari internet maupun buku-buku yang pada beberapa indikator : 1) Informasi rancangan ada di perpustakaan. Sedangkan untuk siswa kriteria penilaian pada silabus, kepada para siswa di Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak di awal semester, 2) Macam asesmen tergolong sebagian besar memiliki buku teks hanya saja asesmen autentik atau asesmen non autentik, 3) buku tersebut dipinjamkan oleh pihak perpus- Macam tes tertulis yang digunakan: essay ata takaan ketika akan melangsungkan proses multiple choice, 4) Tingkat taksonomi Bloom yang belajar mengajar. digunakan pada tes tertulis, 5) Ada atau tidaknya 4. KKM yang ditentukan berdasarkan mu- lebih dari satu teknik penilaian, 6) Ada atau syawarah guru bidang studi untuk Kota tidaknya laporan hasil belajar siswa kepada dinas Pekanbaru KKM yang telah ditentukan pendidikan kabupaten/kota. berkisar 70 – 80 sedangkan untuk Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak masih relative 3. Hasil Wawancara rendah yaitu berkisar 65 – 70. Berdasarkan hasil wawancara tim peneliti 5. Dalam menghadapi Ujian Nasional di tiap dengan guru-guru di Kota Pekanbaru, Kabupaten kabupaten/kota mengadakan latihan yang Pelalawan dan Kabupaten Siak diperoleh intensif agar siswa mampu menjawab soal-soal informasi sebagai berikut: yang akan diujikan. Latihan tersebut berupa 1. Beban mengajar guru di Kota Pekanbaru < terobosan, try out maupun latihan intensif di 24 jam hal ini berarti guru masih memiliki waktu mana siswa diberikan soal-soal yang umumnya yang cukup untuk melakukan pengembangan dimunculkan pada soal ujian nasional sehingga keterampilan siswa, misalnya pada bidang ketika siswa dihadapkan pada soal-soal ekstrakurikuler. Sedangkan untuk beban tersebut siswa mampu menjawabnya. mengajar guru di Kabupaten Pelalawan dan 6. Guru-guru di Kota Pekanbaru menyatakan Kabupaten Siak relatif tinggi e” 24 jam bahwa sebagian besar siswa telah mampu sehingga guru harus dapat mengatur waktu yang menguasai materi yang telah diajarkan selain tepat agar dapat terlibat dalam proses pengem- itu siswa juga termotivasi untuk belajar bangan keterampilan siswa. dikarenakan lingkungan belajar siswa yang 2. Guru Kimia di Kota Pekanbaru menyatakan mendukung di mana tingkat persaingan bahwa telah menguasai materi yang akan pencapian hasil belajar yang tinggi. Sedangkan diajarkan pada setiap pokok bahasan sehing- untuk Kabupaten Pelalawan dan Siak me- ga guru menyediakan konsep yang tepat untuk nyatakan masih terdapat materi yang belum menyajikan materi agar dapat dikuasai oleh dikuasai oleh siswa hal ini dikarenakan siswa siswa. Sedangkan guru di Kabupaten Pelala- kurang termotivasi untuk belajar dan terpe- wan dan Kabupaten Siak menyatakan bahwa ngaruh dengan lingkungan belajar di mana kurang menguasai seluruh materi yang akan tingkat persaingan tidak menjadi pemicu agar diajarkan kepada siswa. Hal ini tentu akan siswa termotivasi belajar lebih baik lagi. berpengaruh terhadap proses belajar mengajar dan penguasaan materi siswa terhadap pokok D. PEMBAHASAN bahasan yang tidak dikuasai oleh guru Berdasarkan hasil penelitian menunjuk- tersebut. kan bahwa secara umumnya hasil Ujian Nasional 3. Di Kota Pekanbaru seluruh siswa sudah tahun ajaran tahun 2007 – 2010 baik, namun memiliki buku teks yang sesuai dengan KTSP, masih ada beberapa soal-soal ujian nilai buku tersebut bersumber dari penerbit, selain ketuntasan < 60. Untuk perlu dilakukan usaha 40 Jimmi Copriady Jurnal Pendidikan Pemetaan Kompetensi Dasar Siswa dan Alternatif Pemecahan Masalah

untuk meningkatakan kemampuan siswa dalam naan media pembelajaran. Kepala Sekolah menyelesaikan soal ujian dengan baik. Soal ujian sebagai Pembina harus melakukan fungsi tidak hanya terbatas hanya kepada pengetahuan pengawasan dan pembinaan kepada guru dengan saja, tetapi juga memfokuskan pada penilaian melakukan monitoring kegiatan PBM dan me- keterampilan siswa. Menurutu Lefrancois, (2002) lakukan pembinaan. Hal ini sesuai dengan Apabila aktivitas belajar-mengajar dilakukan oleh Peraturan Pemerintah Republik Nomor guru memfokuskan pada keterampilan, peni- 19 Tahun 2005 Pasal 1 Tentang Standar Nasional laiannya juga harus mengukur tingkat keterampilan Pendidikan, Standar proses adalah standar pelajar, bukannya aspek pengetahuan saja. nasional pendidikan yang berkaitan dengan Dalam pelaksanaan pembelajaran guru pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidi- harus memberikan pengalaman aspek ilmu. sikap, kan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. keterampilan secara keseluruhan. Pengalaman Selanjutnya dalam Pasal 19 (1) Proses pembe- lebih dalam pelaksanaan pengajaran dan lajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan pembelajaran disebabkan oleh proses belajar yang secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, berkualitas. Menurut Rocklin dalam Slavin (1994) menantang, memotivasi peserta didik untuk mengatakan bahwa belajar adalah perubahan berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang disebabkan karena adanya pengalaman (change is cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian an individual caused by experience). sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan Hasil penelitian tentang pemetaaan fisik serta psikologis peserta didik. (2) Selain standar isi Kota Pekanbaru, Kabupaten ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pelalawan dan Kabupaten Siak, secara umum dalam proses pembelajaran pendidik memberikan standari isi baik, namun ada beberapa indikator keteladanan. (3) Setiap satuan pendidikan yang perlu perbaikan baik pengembangan silabus, melakukan perencanaan proses pembelajaran, pengaturan beban mengajar dan mencapai pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil ketuntasan pembelajaran. Berdasarkan Peraturan pembelajaran, dan pengawasan proses Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun pembelajaran untuk terlaksananya proses 2005 Pasal 1 Tentang Standar Nasional Pendi- pembelajaran yang efektif dan efisien. Peraturan dikan, Standar Isi adalah ruang lingkup materi dan pemerintah sebagai panduan bagi guru dalam tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria pelaksanaan PBM harus memenuhi standar tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan peraturan tersebut, sehinggan dapat mencapai kajian, kompetensi mata pelajaran dan silabus tujuan pengajaran dan pembelajaran. yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada Berdasarkan hasil pemetaan standar jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Peraturan penilaian ada beberapa indikator yang perlu pemerintah tersebut memberikan arahan tentang dilakukan pembenahan sehingga penilai dapat standar isi yang harus di penuhi peserta didik, mencapai sasaran sesuai apa yang diukur dengan tetapi pemenuhan tersebut dilakukan oleh guru menggunakan alat ukur yang tepat sehingga dalam PBM. penilaian memiliki makna yang berarti. Suharsimi Arikunto (1997:6) menjelaskan makna penilaian Hasil pemetaan tentang standar proses menun- terdiri dari tiga iaitu: makna penilaian bagi siswa, jukkan secara keseluruhan proses PBM dapat makna penilaian bagi guru dan makna penilaian menenuhi standar, namun ada beberapa aspek bagi sekolah. Penilaian merupakan alat ukur yang masih rendah dan sedang perlu dilakukan terhadap semua komponen pembelajaran perbaikan yaitu pembinaan oleh kepala sekolah, kemampuan siswa, keterampilan guru melakukan penggunaaan stategi pembelajaran dan penggu- PBM, keterampilan guru menggunakan media 41 Jimmi Copriady Jurnal Pendidikan Pemetaan Kompetensi Dasar Siswa dan Alternatif Pemecahan Masalah

dan menggunakan metode pembelajaran dan Edward dan Sallis, 2004, Manajemen Kualitas ketepanan menggunakan alat ukur, sedangkan Total Dalam Pendidikan (Total Qua- bagi sekolah sejauhmana PBM dapat mencapai lity Managementin Education) Pener- tujuan institusional. jemah : Kambey Daniel C., Manado : Hasil temuan wawancara perlu adanya Program Pascasarjana Universitas standar beban mengajar guru, standar penggunaan Negeri Manado buku teks pembelajaran dan standar sarana Maman, 2009, Revitalisasi Ujian Nasional. prasarana masing-masing daerah sehingga tidak Jurnal Ilmiah Kreatif Vol. VI No. 1 Januari terdapat perbedaan nyata antara masing-masing 2009. daerah Kota dan Kabupaten. Dalam hasil McMillan, J .H., & Schumacher, S. (2001). wawancara juga ditemukan bahwa kegiatan Research in education: A conceptual in- keilmuan di perkotaan lebih banyak karena lebih troduction (5th Edition). New York: mudah mendapatkan akses komunikasi dan Longman. banyak lembaga pendidikan memberikan pelati- Nana Syaodih Sukamadinata. 2010. Metode han-pelatihan kepada siswa, untuk mengurangi Penelitian Pendidikan. Cetakan keenam. perbedaan signifikan alternatif yang perlu dila- PT Remaja Rosdakarya Bandung Beker- kukan guru adalah melakukan kegiatan keilmuan jasama dengan Universitas Pendidikan dan ekstra kurikuler di sekolah untuk mengem- Indonesia. bangkan pengetahuan dan keterampilan siswa. Nurkholis, 2003, Manajemen Berbasis Sekolah, Teori, Model dan Aplikasi, Jakarta: PT. DAFTAR PUSTAKA Gramedia Widiasarana Indonesia Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Depdiknas.(2003). Undang Undang No. 20 Standar Nasional Pendidikan Pasal 66 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan ayat (1) Nasional. Jakarta. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2010 tentang ______. (2005). Undang Undang No. 14 Ujian Nasional tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Samsuri, Istamar, 2010, Peningkatan Kom- sebagai Tenaga Profesi. Jakarta. petensi Guru Untuk Meningkatkan ______. (2005). Peraturan Pemerintah No. 19 Minat Siswa Pada Bidang MIPA. Lo- tahun 2005 Standar Nasional Pen- kakarya MIPA, IPB Bogor didikan. Jakarta. Santyasa, I Wayan, 2009, Implementasi Lesson Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Materi Study Dalam Pembelajaran. Uni- Sosialisasi dan pelatihan kurikulum versitas Pendidikan Ganesha. Tingkat satuan pendidikan (KTSP) Suharsimi Ari kunto. 2003. Dasar-Dasar Penilaian Departemen Pendidikan Nasional. Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Umaedi, 1999, Manajemen Peningkatan Mutu Chua Yan Piaw. 2006. Kaedah dan Statistik Berbasis Sekolah, Direktorat Pendidikan Penyelidikan., Kaedah Penyelidikan. Mc Graw Hill Education. Malaysia Creswell, J.W. 2002. Educational research: Planning, conducting and evaluating quan- titative and qualitative research. Upper Saddler River, New Jersey: Merrill Prentice Hall. 42