UNIVERSITAS INDONESIA

DINAMIKA PERSENJATAAN ANGKATAN LAUT CHINA

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains dalam Ilmu Hubungan Internasional

MURAD F. ALHALAYQAH 1006803852

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM MAGISTER ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL JAKARTA JUNI 2012

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister Hubungan Internasional pada Program Studi Hubungan Internasional (Keamanan Internasional) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:

(1) Semua pihak pemerintah Republik Indonesia dan Rakyat Indonesia atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menuntut ilmu; (2) Pihak Kedutaan Besar Palestina yang telah banyak memberikan bantuan dan dorongan; (3) Pak Andi Widjajanto dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini; Mas Yeremia Lalisang sebagai penguji ahli, Pak. Zainuddin Djafar sebagai ketua sidang, serta Mbak Asra Virgianita sebagai sekretaris; (4) Kedua orang tua saya tercinta yang telah sangat sabar menghadapi, mendukung serta memberikan doa yang tiada akhir. Kedua Saudara-saudara saya Muhammad, Ahmad, Mu’ayad, Muhannad, dan Marwan atas segala dukungan dan semangatnya; (5) Keluarga saya tercinta di Indonesia keluarga Pak Agus Silaban dan kepada Ibu Risma atas semua dukungan moral, bantuan dan semangatnya sejak saya bermukim di Indonesia; (6) Staf dosen pengajar S2 HI yang telah banyak membantu dan berbagi ilmunya terutama Pak Hariyadi Wirawan, Pak Edy Prasetyono, Mbak Evi Fitriani, Pak Makmur Keliat, Mas Broto Wardoyo, Pak Bantarto Bandoro; (7) Paman saya dan Pak Tahir Hamad atas semua bantuan, dukungan moral dan semangat yang memberikan kepada saya sejak saya bermukim di Indonesia;

iv

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 Kedua Saudara saya Fadi dan Abdallah Bargouthi atas semua dukungan yang tak bisa saya sebutkan satu persatu; (8) Sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan tesis ini terutama Akbar Subekti, Epica Mustika Putro, Fahmi Tarumanegara, Reynaldo De Archellie, Yusa, Donny, Choki, Meita, Sally, Puti, Adina, Nuri, Rinda, Lutfi, Heri, Ivo, Edit, Virgie, Ruth, Adi, Deska, dan teman- teman S2 lainnya yang tidak menggurangi hormat saya tidak sempat disebutkan di sini; (9) Pihak-pihak lainnya yang juga turut membantu

هذا اجلهد همدى اىل درة نساء هلأ الارض....اىل اليت أمحلها يف درر ي امدوية..... ىل ا درر ي امدوية..... رامد ي

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Depok, 25 Juni 2012

Murad F. Alhalayqah

v

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 ABSTRAK

Nama : Murad F. Alhalayqah Program Studi : Ilmu Hubungan Internasional Judul : Dinamika Persenjataan Angkatan Laut China

Tesis ini meneliti mengenai dinamika persenjataan Angkatan Laut China. Teori yang digunakan adalah Model Domestic Structure oleh Barry Buzan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan studi kepustakaan sebagai metode pengumpulan data. Penelitian ini menemukan bahwa berdasarkan analisa dari empat indikator dalam dinamika persenjataan Angkatan Laut China, Angkatan Laut China dikategorikan sebagai Blue-water navy. Selain itu, indikator pembangunan dalam dinamika persenjataan Angkatan Laut China selama dua dekade terakhir menunjukkan pad proses “build-up” bukan hanya modernisasi. Berdasarkan analisa empat indikator Model Domestic Structure, penelitian ini juga menggambarkan perubahan, dan peningkatan dalam industri pertahanan China dan dampaknya terhadap proses pembangunan dan modernisasi dalam struktur kekuatan Angkatan Laut China, dan menemukan bahwa, peningkatan terakhir dalam industri pertahanan China memiliki dampak sgnifikan pada proses pembangunan modernisasi Angkatan.

Kata kunci: Domestic Structure Model, Angkatan Laut China, Blue-water navy, modernisasi.

vii

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 ABSTRACT

Name : Murad F. Alhalayqah Study Program : International Relations Title : Dinamika Persenjataan Angkatan Laut China

This thesis researches about Arms Dynamic of Chinese Navy. Domestic Structure Model by Barry Buzan are the theory used in this research. This thesis uses a quantitative research method as means of collecting data. This research concludes that from the analyzing of the the indicators of arms dynamics of the Chinese Navy, Chinese Navy is categorized as a Blue-water navy. Besides of that, the indicator of the last two decades development in the arms dynamics of Chinese Navy refer to build-up process, not only modernization. Based on the analyzing of the four indicators of the Domestic Structure Model, this research also illustrates the nature of the recent interactions, changes, and improvements in the Chinese defense industry and its impact on the process of modernization and development in the power structure of Chinese Navy, and found that, the last improvements of the Chinese defense industry had a decisive impact on Chinese Navy modernization and development process.

Keywords: Domestic Structure Model, Chinese Navy, Blue-water navy, modernization.

viii

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...... i LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ...... ii LEMBAR PENGESAHAN ...... iii KATA PENGANTAR ...... iv LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...... vi ABSTRAK ...... vii ABSTRACT ...... viii DAFTAR ISI ...... ix DAFTAR GAMBAR ...... xi DAFTAR TABEL ...... xii BAB 1 PENDAHULUAN ...... 1 1.1 Latar Belakang Masalah ...... 1 1.2 Perumusan masalah ...... 5 1.3 Metodologi Penelitian ...... 7 1.4 . Kerangka Teori ...... 8 1.4.1 Tinjauan Pustaka ...... 8 1.4.2 . Konsep Utama ...... 12 1.5 Tujuan dan Signifikansi Penelitian ...... 18 1.6 Sistematika Penelitian ...... 19 BAB 2 MODERNISASI ANGAKTAN LAUT CHINA ...... 21 2.1 Latar Belakang ...... 21 2.2 Modernisasi dan Pembangunan PLAN ...... 25 2.2.1 Doktrin dan Strategi Pertahanan ...... 47 2.2.2 Postur kekuatan dan Gelar Pasukan ...... 40 BAB 3. ASPEK LAIN DALAM MODERNISASI PLAN ...... 77 3.1 Anggaran Pertahanan ...... 77 3.2 Sumber Sistem Senjata dan Teknologi militer ...... 81 3.3 Sistem Senjata PLAN ...... 91 3.4 PLAN: Blue-Water Navy atau Belum? Modernization atau Build-up? ...... 117 BAB 4. MODEL “DOMESTIC STRUCTURE” ...... 127 ix

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 4.1 Institusionalisasi R&D Militer ...... 127 4.2 Institusionalisasi Produksi Militer ...... 135 4.3 Manajemen Ekonomi ...... 144 4.4 Kompleks Industri Militer China ...... 149 BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ...... 171 DAFTAR PUSTAKA ...... 174

x

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model Analisa Sederhana ...... 18 Gambar 2.1 Perluasan lingkup pengaruh PLAN sesuai dengan perubahan dalam strategi maritim ...... 40 Gambar 2.2 Area pelatihan dan patroli PLAN ...... 63 Gambar 2.3 Basis dan pelabuhan China di Myanmar ...... 71 Gambar 2.4 String of Pearls” kehadiran PLAN di Samudra Hindia dan di Jalur energi China ...... 75 Gambar 3.1 Sistem organisasi penganggaran PLA ...... 78 Gambar 3.2 Anggaran pertahanan rasmi China dan rata-rata pertumbuhannya VS Pertumbuhan PDB 1995-2011 ...... 81 Gambar 3.3 Sumber/Jumlah teknologi militer dan senjata yang diekspor ke China 1990-2010 ...... 84 Gambar 3.4 Kapal Induk China Shi Lang (83) ...... 95 Gambar 3.5 Kapal selam nuklir balistik (SSBN) PLAN terbaru Kelas-Jin (Tipe 094 ...... 111 Gambar 3.6 Struktur kekuatan PLAN 1990, 2000, 2010 ...... 119 Gambar 3.7 Skuadron PLANAF dan radius tempur pesawat tempur utama .... 120 Gambar 3.8 Distribusi kekuatan PLAN dalam tiga Armada Angkatan Laut .... 125 Gambar 4.1 Pengeluaran China untuk R&D ...... 128 Gambar 4.2 Pengeluaran China untuk R&D militer (2003-2009)...... 131 Gambar 4.3 Perubahan struktur organisasi industri pertahanan China ...... 137 Gambar 4.4 Perubahan struktur organisasional dalam industri pertahanan China (1998)...... 140 Gambar 4.5 Elemen-elemen RMA ...... 150 Gambar 4.6 Kompleks Industri Militer China ...... 163

xi

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Operasionalisasi Konsep ...... 17 Tabel 2.1 Evolusi doktrin PLA operasional/taktis dan strategi ...... 32 Tabel 2.2 Pelatihan dalam lima cabang PLAN ...... 55 Tabel 2.3 Misi-misi anti pembajakan laut PLAN (2009-2011) ...... 65 Tabel 3.1 Sistem senjata dan teknoologi militer yang dimpor China dari Rusia dari tahun 1990-2010 ...... 82 Tabel 3.2 Sistem dan teknologi yang diakusisi oleh China dari sumber lain Rusia (1990-2005) ...... 86 Tabel 3.3 Kekuatan kapal perusak PLAN (1990-2010) ...... 96 Tabel 3.4. Kekuatan kapal fregat PLAN (1990-2010) ...... 100 Tabel 3.5 Armada kapal dukungan logistik PLAN ...... 105 Tabel 3.6 Kapal amfibi, kapal pendarat dan kapal penyapu ranjau PLAN (1990- 2010 ...... 107 Tabel 3.7 Kekutan pertahanan pesisir PLAN tahun (1990-2010) ...... 107 Tabel 3.8 Kekuatan kapal Selam PLAN (1990-2010)...... 109 Tabel 3.9 Kekuatan Angkatan Udara PLAN (1990-2010) ...... 114 Tabel 4.1 Dana yang terkait dengan CMI ...... 157 Tabel 4.2 Galangan kapal utama yang terlibat dalam konstruksi platform PLAN...... 165 Tabel 4.3 Kapal militer yang diproduksi dalam galangan kapal China (1999- 2006) ...... 166

xii

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 BAB I

PENDAHLUAN

1.1 Latar Belakang Mantan Presiden China Mao Zedong pernah mengatakan, "Kekuatan pemerintah keluar dari laras senapan." Pemimpin China saat ini belajar dengan baik dari Mao, dimana mereka menjadi lebih percaya diri dan tegas untuk memodernisasi militer China (PLA), terutama Angkatan Laut PLA (PLAN) yang menjadi salah satu prioritas utama untuk China. Modernisasi militer menjadi prioritas sebagai akibat untuk lima demonstrasi firepower AS, Pertama, penggunaan AS senjata presisi dalam Operasi Badai Gurun selama perang Teluk II pada tahun 1991, Perang Balkan oleh NATO pada tahun 1999 dan perang di Afghanistan pada tahun 2001-2002 dan Irak pada tahun 2003. Hal tersebut memberikan pelajaran penting bagi para pemimpin politik dan militer China bahwa ada kesenjangan yang besar antara militer China dan negara-negara Barat, khususnya di bidang teknologi militer, lalu mendorong PLA untuk meningkatkan kemampuan militernya. Runtuhnya Uni Soviet telah membujuk para pemimpin China bahwa perlombaan senjata dengan negara adidaya dunia hanya bisa menghambur-hamburkan uang yang cukup untuk menimbulkan ancaman terhadap kekuasaan partai komunis. Sebaliknya China memfokuskan upayanya untuk memperoleh senjata asimetris. Pada tahun 1999, Perdana Menteri China Zhu Rongji menyebutkan bahwa “ada kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan militer dan aktivitas tempur melalui pengembangan teknologi modern, terutama teknologi tinggi dan mengembangkan angkatan udara dengan prioritas pengembangan aerospace.” 1Laporan tahunan Departemen Pertahanan AS pada kekuatan militer China, yang dirilis pada bulan Agustus 2010, mengidentifikasi empat bidang pengembangan militer (yang mengkhawatirkan), sistem rudal balistik (sistem rudal canggih anti-satelit militer, sistem rudal dan anti-rudal balistik), kapal selam tempur baru, fokus pada proses

1Premier Zhu Rongji's Explanation of 10th Five-Year Plan Drafting, http://www.china.org.cn/e-15/15-3-g/15-3-g- 1.htm, , diakses pada 5. Nov.2011 pukul 10.15 WIB

1 Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 2

"informasisasi" yang menjelaskan bagaimana PLA perlu berfungsi sebagai satu kekuatan, menggunakan sensor, komunikasi dan electronic dan cyber warfare. China sekarang memiliki pengetahuan yang baik dari apa yang terjadi di Pasifik dengan memiliknya kombinasi dari satelit, over-the-horizon radar, medium-range surface- wave radars, pesawat pengintai dan sensor bawah air. Disamping itu China telah memodernisasi angkatan laut dan angkatan udara melalui mengakuisisi sistem senjata dan teknologi canggih. 2 Perkembangan ini menunjukkan langkah besar PLA dalam meningkatkan kemampuan operasional dan meningkatkan kapasitas kelembagaan. Contoh-contoh ini hanyalah beberapa buah dari lebih dari 15 tahun modernisasi militer berkelanjutan dan terfokus di China. Anggaran militer terus meningkat sebesar 13% tiap tahun sejak tahun 1999. Pemimpin China saat ini memberikan perhatian yang sama untuk ekonomi, sosial, dan pertahanan nasional. Beijing telah memfokuskan kembali pada memodernisasi angkatan bersenjatanya untuk mengikuti perkembangan secara keseluruhan dalam beberapa tahun terakhir. Namun negara China semakin mampu melakukan operasi militer di luar pantai atau lebih jauh dari perbatasan darat di wilayah Asia-Pasifik. Angkatan Laut China (People's Liberation Army Navy) yang disengkatakan sebagai (PLAN) memulai proses modernisasi sejak berdirinya PRC tahun 1949 melalui bantuan Uni Soviet untuk mengembangkan teknologi pembangunan kapal dilanjutkan pada era kemajuan ekonomi setelah mengakhiri era isolasi sejak tahun 1979 pada masa pemerintahan Deng Xiaoping. Tapi pembangunan dan modernisasi PLAN yang berskala besar mulai pada tahun 1989 setelah peristiwa Tiananmen, ketika kepemimpinan Partai Komunis memberikan prioritas kepada modernisasi militer China, dalam rangka untuk mempromosikan pertahanan untuk melawan ancaman yang dirasakan baik secara internal maupun eksternal. Kemampuan PLAN ditengkatkan melalui mengakuisisi banyak sistem laut asing antara sejak awal tahun 1990-an terutama pada periode 1992-1997, seperti kapal selam Kilo konvensional dan kapal perusak tipe Sovremenney dari Rusia dan Selama

2 Department of Defense of the United States of America. Military Power of the People’s Republic of China: Annual report to Congress, Washington, D.C., 2010, hal.1-4

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 3

periode rencana lima tahun, ke10 dan ke11 (2001-2010) PLA menunjukkan peningkatan kemampuan untuk mengembangkan dan membangun kapal perang modern dengan sistem senjata modern lebih mampu. Selama tahun 2000-an galangan kapal China membangun jumlah cukup besar dari kapal perusak, kapal fregat, kapal induk, kapal penyapu ranjau, kapal patrol. Kemampuan galangan kapal China terbukti ketika berhasil untuk membangun LPD yang 20.000 ton tipe 071 dalam waktu sekitar enam bulan pada tahun 2006. Selain itu, Pada tahun 2005 Perusahaan pembangunan kapal China memulai pembangunan galangan kapal Jiangnan yang baru di Pulau Changxing dekat Shanghai, Galangan kapal Changxing ini, setelah dilengkapi dengan fasilitas akan menjadi galangan kapal terbesar didunia pada tahun 2015. 3 Proses modernisasi PLAN tak hanya melibatkan pembangunan dan pembelian sistem senjata baru saja tapi proses ini mencakup modernisasi; Kelembagaan dan reformasi sistemik, teknologi, dan kemampuan operasional dan tempur, perkembangan dan R&D, anggaran, pengembangan strategi dan doktrin baru. Pembangunan PLAN dilanjutkan bertahap-tahap dan diilustrasikan dengan membangun beberapa jenis platform angkatan laut dengan sistem senjata dan teknologi canggih yang termasuk generasi baru dari kapal perusak pertahanan udara Luyang I dan II dan Luzhou, generasi kedua dari kapal frigat kelas kelas Jiangkai (Tipe 054A), kapal patroli kelas Houbei, kapal penyapu ranjau kelas Wochi dan Wozang, kapal selam baru seperi kelas Song, Jin dan Yuan. Selain itu, China meningkatkan investasi dalam bagian logistik dan kapasitas dukungan. Pada tahun 2004 China membangun basis angkatan laut baru yang sangat besar dan lengkap dengan dekat kota resor Sanya di pulau Hainan yang menjadi markas angkatan lautnya, basis ini memiliki fasilitas bawah tanah untuk kapal selam dan bisa menangani serangan kapal selam. Di samping itu, China mampu untuk membangun 5 basis di luar daerah teritorial untuk mempertahankan jalan perdagangannya dan untuk menjamin aliran energi yang sangat penting buat China. Basis ini terletak sepanjang rute maritim perdagangan dan energi di Samudra Hindia, dimana para pemimpin China sejak lama

3 Evan S. Medeiros, et al. A New Direction for China's Defense Industry, RAND Corporation, Santa Monica, CA, 2005, hal. 129. Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 4

mengatakan bahwa itu Samudera Hindia bukan Samudera India. Strategi baru China "Pearl Necklace Strategy" yang dirancang untuk menempatkan basis AL China sepanjang pesisir Samudra Hindia, dan rute maritim ke Selat Malaka: Marao di Maladewa, pulau Coco di Burma, Chittagong di Bangladesh dan Gwadar di Pakistan. China juga menciptakan basis pesisir di Afrika dimana sekarang banyak investasi China.4 Presiden China Hu Jintao telah menempatkan modernisasi angkatan laut dalam prioritas pemerintahannya. China kini sedang memperbarui kapal perusak dan frigat agar bisa berlayar lebih jauh serta berdaya serang lebih dasyat. China tampaknya sudah meluncurkan kapal induk pertamanya tahun 2011. Selain itu, China sedang mengembangkan kapal selam nuklir dengan misil balistik (SSBN) kelas Jin yang bisa meluncurkan rudal berhulu ledak nuklir dari bawah laut. PLA berusaha untuk mempekerjakan kekuatan angkatan laut secara ketat jauh dari wilayah maritimnya untuk mengamanakan jalur laut untuk energi dari Timur Tengah sampai jalur pelayaran di Pasifik, di mana angkatan laut AS sejak lama memainkan peran sebagai kekuatan dominan, demikian perluasan dalam kepentingan nasional China mengakibatkan perluasan dalam jangkauan operasi dan misi PLAN yang dirancang dalam strategi baru yang disebutkan "far sea defense".5 Para pengamat dan pejabat militer negara asing melihat bahwa strategi ini mencermikan persiapan untuk perang atas Taiwan atau membela pantai China. Sedangkan laksamana China mengatakan China ingin mengamankan kapal komersial yang penting untuk perekonomian negara Teluk Persia sampai Selat Malaka di Asia Tenggara, dan menjamin keamanan energi dan jalur sumber daya dari Laut China Selatan dan Utara Keinginan China untuk membangun kekuatan angkatan laut yang mampu beroperasi pada jarak di luar daerah kepentingan tradisional-nya terutama melalui pembangunan kapal induk Varyag pada tahun 2011 yang menunjukkan China bukan sebagai kekuatan regional terbesar saja, tapi menunjukkan China sebagai kekuatan militer global di masa depan.

4 Ben Blanchard, China defense budget to stir regional disquiet, http://www.marietta.edu/News/newspdfs/ZTR- 110409.pdf, diakses pada 5. Nov.2011 pukul 11.15 WIB. 5 Edward Wong. Chinese Military Seeks to Extend Its Naval Power, New York Times, 23.April.2010.

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 5

1.2 Perumusan masalah Dinamika persenjataan Angkatan Laut China menjadi prioritas utama untuk kepemimpinan politik dan militer China dimana beberapa kali Presiden China Hu Jintao berbicara secara terbuka selama tahun 2011 tentang angkatan laut. Pada pertemuan delegasi dalam pertemuan Partai Komunis untuk angkatan laut pada tahun 2007, Hu Jintao mengatakan, “Kita harus berusaha untuk membangun angkatan laut yang kuat yang sesuai dengan kebutuhan misi sejarah militer kita dalam abad baru ini dan pada tahap baru ini”6. Pada bulan Desember tahun 2011, Presiden HU berkomentar untuk pertama kalinya pada ambisi Angkatan Laut China “PLAN harus mempercepat pembangunan dan mempersiapkan untuk perang”. HU mendesak pembangunan angkatan laut yang kuat yang siap "setiap waktu" untuk perjuangan militer dan meningkatkan persiapan pasukan dengan kapabilitas Blue Navy. 7 Selama dekade terakhir, China telah melakukan upaya modernisasi dan pembangunan militer, dengan menyediakan PLAN dengan kemampuan teknologi. China secara aktif memodernisasi doktrin, organisasi, dan sistem pelatihan dengan tujuan akhir pengembangan kekuatan profesional. Sementara ada keperluan untuk mengoperasionalisasi kekuatan modern yang mampu untuk melaksanakan misi baru dan lebih menantang. Perluasan dalam kepentingan nasional dan perubahan revolusioner dalam peperangan dibawa oleh persenjataan jarak jauh dan presisi, kepemimpinan di Beijing mulai melihat angkatan laut sebagai komponen semakin kritis terhadap struktur keamanan nasional China untuk mendukung tujuan Beijing tentang Taiwan, untuk menolak akses ke wilayah musuh selama masa krisis, dan untuk melindungi garis komunikasi laut yang vital. Dengan demikian, kekuatan maritim menjadi kunci untuk

6 China's Leader Hu Jintao Tells Chinese Navy To Prepare For War, http://www.thefloridanewsjournal.com/2011/12/07/chinas-leader-hu-jintao-tells-chinese-navy-prepare-war , diakses pada 6. Nov.2011 pukul 16.30 WIB 7 “Blue Water”capability, http://www.democraticunderground.com/discuss/duboard.php?az=view_all&address=364x2989581,6. Nov.2011 pukul 13.14 WIB

Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 6

masalah keamanan China. Pada akhir 1990-an, Beijing memulai sebuah program untuk membangun angkatan laut modern dalam waktu yang relatif singkat. Sejak akhir 1990-an, PLAN telah membeli peralatan militer dari luar negeri, membangun platform angkatan laut yang semakin kompleks di China dan membuat upgrade besar untuk kapal yang lama. Sebagian besar upaya ini berpusat di sekitar tiga bidang yaitu, peperangan anti-permukaan: melalui pengakuisisian jumlah kapal selam yang mampu menembakkan rudal jelajah anti-kapal (ASCM), Pertahanan udara untuk angkatan laut yang secara historis mengalami kelemahan dalam PLAN, demikian PLAN mengakusisi beberapa jenis baru kapal perusak yang mampu dalam pertahanan udara seperti Luyang II dan Luzhou yang dilengkapi dengan rudal permukaan-ke- udara dan teknologi canggih yang mirip dengan teknologi barat, Force Projection: China telah meningkatkan kemampuan pengisian berlangsung dengan 67%, yang memungkinkan lebih memelihara kelestarian operasi jauh dari pantai. Penelitian ini pada dasarnya akan diarahkan untuk melihat dinamika persenjataan PLAN dan arahnya sebagai proses modernisasi atau pembangunan build- up, dimana PLAN menjadi kekuatan terbesar di kawasan Asia timur dan kekuatan maritim kedua di dunia setelah AS dengan pertumbuhan dalam ukuran dan kualitas. Selain itu, China memiliki kekuatan yang semakin modern dan mampu yang diproduksi sendiri atau diimpor seperti kapal perusak, frigat, kapal patroli rudal, dan kapal selam dan yang palin mutakhir kapal induk. Dalam penelitian ini juga akan meninjau latar belakang dinamika persenjataan PLAN dalam hal ekspansi kekuatanny. PLAN menjadi prioritas untuk para pemimpin politik dan militer China dimana PLAN mendapat lebih dari satu sepertiga dari anggaran militer China, hal ini mencerminkan prioritas angkatan laut untuk Bejing sebagai alat keamanan nasional, dimana anggaran militer China yang rasmi mencapai ($US91.5 miliar) pada tahun 2011.8 Selain itu, akusisi senjata baru dengan sistem rudal yang canggih, perubahan dalam strategi dan perkembangan dalam kemampuan tempur, logistik dan operasional yang memungkinkan PLAN untuk menjadi aktif di

8 Ben Blanchard, China defense budget to stir regional disquiet, http://www.marietta.edu/News/newspdfs/ZTR- 110409.pdf , diakses pada 3. Nov.2011 pukul 13.38 WIB

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 7

luar wilayah maritimnya untuk meliputi kepentingan keamanan, ekonomi dan energi jauh dari aliran maritim nasional sampai Samudra Hindia dan Pasifik. Analisa dinamika persenjataan dalam AL China dijelaskan melalui menganalisa aspek-aspek dan faktor-faktor domestik yang mengakibatkan dan mengarahkan proses dinamika persenjataan PLAN seperti deminsi ancaman internal (Pemisahan Taiwan), politik domestik dan dimensi ekonomi dan energi, hubungan sipil-militer dll, dimanan dinamika persenjataan dihasilkan dari kekuatan pendorong internal. Dengan demikian pertanyaan permasalahan dalam penelitian ini adalah:

Mengapa AL China melakukan modernisasi/build up dalam dinamika persenjataan pada periode 1990-2011?

1.3 Metodologi Penelitian Dalam menjawab pertanyaan penelitian, penulis akan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data nomirus yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan dengan logika deduktif yang dimulai dengan topik yang umum/general, lalu disempitkan menjadi pertanyaan penelitian dan hipotesis, dan terakhir menguji hipotesis dengan menggunakan bukti-bukti empirik. Dengan metoda kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variable yang diteliti. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan penelitian berdasarkan prosedur statistik atau dengan cara lain dari kuantifikasi untuk mengukur variabel penelitiannya. Pertanyaan penelitian mengambarkan hubungan antara variabel-variabel yang memiliki hubungan kausalitas. dan memakai cara experimental, deskripsi, survei, dan menemukan korelasional anatar variabel-variabel serta menggunakan model-model matematis melalui menggunakan teori-teori. Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, konsepsi, proposisi dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel.9 Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan

9 John W Creswell, Research Design: Qualitative & Quantitative Approach, Sage, London, 1993, hal 120 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 8

kausalitas (sebab dan akibat) antara dua atau lebih variabel. Yang diharapkan dengan metode ini, untuk penjelasan ilmiah tentang dampak dari faktor-faktor internal (politik, ekonomi dan konflik) di China sebagai kekuatan pendorong bagi proses dinamika persenjataan dalam AL China PLAN, dengan menggunakan model struktur domestik. Kebutuhan data yang diperlukan akan dipenuhi dengan memanfaatkan sumber data sekunder yang berupa literatur, koran, jurnal, artikel, data-data dari internet serta laporan maupun tulisan-tulisan yang relevan dengan permasalahan ini.

1.4 Kerangka Teori

1.4.1 Tinjauan Pustaka Penelitian serta analisa mengenai dinamika persenjataan AL dan militer China sudah cukup banyak dilakukan dalam konteks yang beraneka ragam, sumber pustaka pertama yang akan dianalisa adalah buku yang berjudul “Chinese military power” (2003), buku ini merupakan sebuah laporan yang dibuat oleh Satuan Tugas untuk Council on Foreign Relations, buku ini secara umum memaparkan mengenai untuk mengukur pengembangan kekuatan militer China, buku ini memberikan latar belakang yang komprehensif pada semua bagian PLA, perang informasi, hubungan sipil-militer, lingkungan keamanan nasional China, proses anggaran PLA, dan industri pertahanan China, serta pada situasi politik dan militer di Selat Taiwan. di samping itu, menganalisa modernisasi dalam konteks politik, ekonomi, dan teknologi militer. Buku ini mengidentifikasi indikator-indikator dalam proses modernisasi militer China, indikator-indikator ini dikategorikan dalam lima kategori: komando, kontrol, komunikasi, komputer, intelijen, pengawasan, dan pengintaian (C4ISR), operasi bersama; operasi tempur presisi, dukungan tempur, dan pelatihan. Unsur-unsur modernisasi PLA dibentukkan dalam tiga kategori: (1) pengembangan, pembelanjaan, akuisisi, teknologi senjata baru, (2) pengembangan konsep-konsep operasional yang baru dan doktrin war-fighting baru untuk “deployment” dan “employment” senjata ini (yaitu, penggunaan senjata-senjata baru), dan (3) reformasi kelembagaan yang diperlukan untuk dapat merealisasi dua kategori pertama. Relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis buku ini sangat bermanfaat dalam penelitian ini untuk

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 9

mengerti proses dan indikator modernisasi sampai tahun 2003, dan memberi sebuah gambaran tentang linkungan, kekuatan pendorong, tujuan dan motif modernisasi dan reformasi militer China termasuk AL yang domestik dalam konteks politik, ekonomi, dan teknologi militer, di mana China mempromosikan pembangunan ekonomi dan integrasi yang lebih besar ke dalam ekonomi dunia, menjaga stabilitas politik, dan mempertahankan integritas wilayah, termasuk memperoleh kemampuan militer yang dirancang untuk mempertahankan kedaulatan China dan kepentingan teritorial dan untuk mencegah pencapaian Taiwan untuk kemerdekaan politik. Kemampuan ini juga dimaksudkan untuk mencegah, menunda, atau memperumit upaya AS untuk campur tangan atas nama Taiwan. Selain itu, modernisasi militer diharapkan untuk meningkatkan prestise internasional China.10 Buku lain yang cukup menarik yang berjudul “China's rise: challenges & opportunities” (2008). Dalam Chapter 9 yang berjudul “China’s military modernization” Penulis mengembalikan terjadinya modernisasi militer China ke dua faktor (1) revisi dan penilaian pemimpin tentang situasi keamanan nasional (transisi dalam konsep keamanan nasional China), (2) sifat perubahan dalam modern warfare. Buku ini mengidentifikasi elemen-elemen dasar untuk modernisasi militer China dalam tiga kategori (I) pembangunan, pembelian, akuisisi, dan penggunaan sistem senjata baru, teknologi, dan kemampuan tempur, (II) Kelembagaan dan reformasi sistemik, (III) Pengembangan doktrin war-fighting baru. Penulis melanjutkan tentang kurang transparansi dalam proses modernisasi militer China dan mengidentifikasi enam sumber pengkhawatiran akibat kurang transparansinya China; (1) moderinsasi militer China didorong oleh kebangkitan ekonomi dan politik China dalam rangka internasional sedangkan secara regional China sampai sekarang belum mampu menyelesaikan sengketa teritorial dengan negara-negara tetangganya seperti Jepang, Korea Selatan dll, (2) peningkatan militer China akan membuat PLA kekuatan militer yang mempunyai kapabilitas operasional terbesar di kawasan Asia-Pasifik (3) kapabilitas tempur yang baru dan teknologi pendukung yang menjadi sebuah tantangan untuk militer AS, dimana PLA menjadi pesaing, (4) perbedaan dalam

10 Harold Brown, Joseph W. Prueher, dan Adam Segal. Chinese Military Power: Independent Task Force Report, Council on Foreign Relations, New York, 2003, hal.15-39 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 10

pandangan mengenai pendekatan transparansi dalam urusan militer antara AS dan China terus menjadi sumber frustrasi dan kadang-kadang saling ketegangan dalam hubungan militer (5) ketidakpastian tentang negara dan sifat dinamika sipil-militer China. Selanjutnya, penulis menggambarkan modernisasi militer China di masa depan dan mendeskripsikan responnya AS terhadap modernisasi militer China. Relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis tulisan ini bermanfaat dalam rangka konseptual untuk mengidentifikasi karakteristik proses modernisasi militer.11 Michael S. Chase dalam karyanya yang berjudul “China’s growing naval power” (2010), melihat bahwa AL China PLAN bertumbuh dalam ukuran dan kualitas sesuai dengan keperluan ekonomi dan energi dan ia ikut langkah modernisasi yang akan menunjukkan China sebagai kekuatan maritim global. Chase mengidentifikasikan perubahan dalam PLAN seperti berikutnya; (1) pembangunan strategi baru dimana wilayah kepentingan maritim China memperluas dari tahun (1949-1980) meliputi semua wilayah pesisir di laut Kuning, dari tahun (1980-2000) meliputi perairan dalam dan sekitar "rantai pulau pertama," dari Jepang ke Kepulauan Ryukyu ke Taiwan ke Filipina ke Borneo, dari tahun (2004-sekarang) militer China mulai "Misi Bersejarah Baru" dan perkembangan selanjutnya dari konsep "Tugas Militer beragam." Pendekatan ini tidak hanya memungkinkan PLAN untuk meningkatkan kemampuan tempurnya, tetapi juga untuk merespon tantangan keamanan non-tradisional melalui keterlibatan dalam far seas operations. (2) senjata baru, PLAN memiliki kekuatan yang semakin modern dan mampu yang diproduksi sendiri atau diimpor. PLAN mengalami perkembangan penting dalam jumlah beberapa jenis platform, seperti kapal perusak, frigat, kapal patroli rudal, dan kapal selam, kapal pengisian, kapal amfibi, dan kapal rumah sakit. (3) Latihan dan operasional, dimana strategi maritim yang abru bersama peningkatan kapabilitas militer memungkinkan PLAN melakukan operasi jauh dari wilayah maritimnya seperti patroli di Laut China Selatan dan di Laut Jepang dan lebih jauh yang dilaksanakan di

11 C. Fred Bergsten, et al. China's Rise: Challenges and Opportunities, Peterson Institute for International Economics and Center for Strategic and International Studies, Washington DC., 2008, hal 191-200

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 11

Teluk Aden pada tahun 2008, dan misi-misi yang lain yang termasuk dalam kegiatan “soft power” China di Afrika dan Timur Tengah.12 Buku lain untuk Stephen J. Flanagan dan Michael E. Marti berjudul “The People’s Liberation Army and China in Transition” (2003). Buku ini mengevaluasi tren-tren utama dalam masyarakat China, kebijakan keamanan nasional, dan urusan militer dengan generasi keempat pemimpin nasional yang berkuasa melalui mempertimbangkan transisi politik dan militer di China selama 2002-2003 dan implikasinya untuk China dalam hubungan sipil-militer dan hubungan luar negeri dengan AS dan kebijakan pertahanan. Buku ini mengkaji dampak nasionalisme yang tumbuh dalam politik China dan PLA, dan memberikan pemahaman untuk peran PLA dalam masyarakat China melalui melihat doktrin, strategi, dan struktur angkatan dalm PLA. Selain itu, Buku ini memberikan penilaian kritis dari kemampuan saat ini dan proyeksi yang penting untuk spekulasi informasi tentang tujuan masa depan. Buku ini juga membahas konsep keamanan nasional China dan doktrin militer dan strategi untuk memahami penentu utama perencanaan militer dan operasi, dan prospek AS dan China dan akhirnya menulis menunjukkan dua jalur yang berbeda untuk hubungan AS-China.13 Yoram Evron dalam karyanya yang berjudul “China’s Military Build-up in the Early Twenty-first Century: From Arms Procurement to War-fighting Capability”(2010). Karya ini memfukuskan perubahan dalam proses modernisasi militer China. Sesuai dengan Evron sistem senjata sebuah negara tergantung pada kondisi dasar militer negara, termasuk doktrin pertahanan, lingkungan keamanan dan organisasi militer. Sistem senjata yang berteknologi canggih perlu adanya R&D sangat kompleks dan maju dan teknologi ambisi. Tren pengadaan militer China pada dekade terakhir terbentuk dalam dua aspirasi, aspirasi peningkatan untuk militer build-up dimana dimensi ancaman masih berlaku. Kedua, dan aspirasi kemandirian, dimana meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan akses ke sarana teknologi dan

12 Michael S. Chase. China’s Growing Naval Power, The Progressive Policy Institute, Washington, DC., December 2010, hal.1-4 13 Stephen J. Flanagan, Michael E. Marti, eds., The People’s Liberation Army and China in Transition, Center for the Study of Chinese military affairs, Washington, D.C., August 2003, hal.3-26 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 12

keuangan, nasionalisme yang muncul, dan daya tahan lama yang dari embargo militer Barat.14 Buku lain yang cukup menarik yang berjudul “The People’s Liberation Army Navy: A modern navy with Chinese characteristic” Buku ini menyajikan gambaran yang komprehensif tentang angkatan laut China dari beberapa aspek seperti, sejarah, peran dan misi, struktur komando dan transisi dalam kepemimpinan. Selain menentukan pertumbuhan dalam kemampuan militer dan fokus pada kualitas bukan kuantitas dengan memberikan penjelasan tentang senjata baru yang diproduksi dan program persenjataan, yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan Angkatan Laut China dengan mengembangkan platform multi-misi, dan mengembangkan kekuatan permukaan PLAN dan modernisasi dalam Angkatan Udara PLAN (seperti pesawat Fixed-wing, Helikopter). Selain itu meningkatkan kemampuan Anti-Akses dan menginvestasi dalam industri militer maritim (seperti Ranjau laut, Pesawat Udara Tanpa Pemandu UAV). Di samping itu berkaitan menunjukkan proses peningkatan profesionalisme personel melalui pelatihan dan pengembangan operasi gabungan joint operation. Selain itu, Buku ini mengidentifikasi tren dalam pengembangan dan pembangunan dalam angkatan laut China dan menentukan bentuk kekuatan maritim China di masa depan. Relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis tulisan buku ini bermanfaat dalam menganalisa ini dalam kekuatan dan kemampuan PLAN dan mengidentifikasi tren dalam dinamika persenjataan di dalamnya.15

1.4.2. Konsep Utama Untuk menganalisa dinamika persenjataan dalam AL China akan memakai Model Domestic Structure. Dalam bukunya Buzan The arms dynamic in world politics, Buzan mengidentifikasi dua model untuk menjelaskan dinamika persenjataan, yang pertama model Action-reaction di mana faktor dari luar mendorong proses pembangunan, peningkatan atau modernisasi persenjataan, model ini dipakai untuk

14 Yoram Evron. China's Military Buildup in the Early Twenty-first Century: From Arms Procurement to War- fighting Capability, Working Papers No. 218, S. Rajaratnam School of International Studies, Singapore, December 10, 2010, hal.11-21 15 The Office of Naval Intelligence, The People’s Liberation Army Navy: A modern navy with Chinese characteristic, Washington DC, Agustus 2009

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 13

menjelaskan arm race antara negara dan pola persaingan antara negara. Model kedua adalah model struktur domestik, dimana kekuatan dalam negeri menjadi kekuatan pendorong dalam dinamika persenjataan dan proses modernisasi dan pembanguanan kekuatan militer sebuah negara. Model ini didasarkan pada gagasan dimana dinamika persenjataan dihasilkan oleh kekuatan di dalam negara dan menjelaskan perilaku negara-negara terutama dalam hal struktur domestik dan urusan internal. Model ini juga menjelaskan perilaku negara dalam bidang aktivitas militer. Model struktur domestik ini terdiri dari serangkaian faktor yang berinteraksi untuk membentuk kekuatan pendorong domestik yang menjelaskan dinamika persenjataan dan mendorong pengembangan dan modernisasi militer. Buzan mengidentifikasi faktor ini seperti berikutnya:

 Institutionalization of military research and development (R&D)  Institutionalization of military production  Economic management  Electoral politics  The military-industrial complex  Organizational politics  The unifying and identity-creating roles of military threats, real & unreal  Civil war and internal repression Faktor pertama dalam model struktur domestik adalah institutionalization of military research and development (R&D). Pendirian R&D berjalan selaras dengan revolusi teknologi, kita disini berbicara tentang R&D sipil dan militer yang menjadi komponen sangat penting untuk negara untuk merealisasi swasembada senjata. Negara tidak dapat menjadi produsen senjata tanpa membangun R&D militer yang permanen dan meningkatkan industri militer-nya sendiri secara permanen. R&D biasanya terkait dengan teknologi tinggi dimanan peningkatan pengeluaran untuk R&D militer akan meningkatkan tingkat kemajuan teknologi.16 Faktor kedua, Institutionalization of military production, Institusionalisasi R&D terkait secara erat dengan produksi militer. R&D dan produksi militer, dua-

16 Barry Buzan, Eric Herring. The Arms Dynamic in World Politics, Lynne Rienner Publishers, London, 1998, hal.103-104 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 14

duanya terkait secara organisasi yang erat sama industri teknologi tinggi. Negera produsen senjata menyadari bahwa tak dapat mempertahankan kapabilitas produksi militer tanpa mempertahankan R&D yang permanen. Mempertahankan kapabilitas produksi militer ini melibatkan memberikan dukungan pemerintah untuk semua industri dasar yang produksi militer tergantung pada-nya. Kapabilitas produksi militer ini disebut sebagai military-industrial base atau basis industri militer. Perluasan dalam produksi dan industri militer mengakibatkan keterlibatan jumlah besar dari orang sipil dalam proses industri militer. Di beberapa negara produsen senjata sektor industri militer memperluas dan berkontribusi dalam PDB negara sebagai pendapatan dari ekspor senjata.17 Faktor ketiga adalah manajemen ekonomi, aspek ini terkait dnegan anggaran militer dan proses pembuat anggaran oleh sistem politik dimana anggaran ini dipengaruhi dengan keperluan atau kepentingan domestik seperti politik atau ekonomi. Negara akan meningkatkan anggaran militer untuk merangsang perekonomian melalui meningkatkan subsidi untuk industri Hi-tech dan dengan memberi alasan keperluan untuk keamanan militer negara. Faktor berikutnya adalah Electoral politics, Dimana para kandidat dalam kampanye mereka berjanji untuk meningkatkan anggaran dan pengeluaran militer. Faktor kelima adalah The military-industrial complex yang berati kompleks industri militer, jaringan individu dan lembaga yang terlibat dalam produksi senjata dan teknologi militer. Kompleks industri militer di suatu negara biasanya mencoba untuk mengumpulkan dukungan politik untuk meningkat pengeluaran militer oleh pemerintah nasional.18 Faktor lain dalam model struktur domestik adalah Organizational politics dimana tekanan organisasi dan birokrasi untuk meningkatkan anggaran dan kekuatan dalam proses pengambilan keputusan. Faktor ini, organisasi dan birokrasi memberikan kontribusi yang signifikan dalam menentukan tingkat pendanaan dan bimbingan program persenjataan. Faktor lain dalam Model struktur domestik merupakan The unifying and identity-creating roles of military threats, real and unreal, dalm faktor ini pemerintah yang mengalami kelemahan dalam stuktur politik akan menciptakan

17 Ibid., Buzan, hal.106 18 Ibid., Buzan, hal.107-109

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 15

ancaman potensial dan akan melebihi dimensinya, karena tanpa ancaman ini divisi dan ketidakpuasan akan muncul sebagai prioritas dalam agenda politik, juga tanpa ancaman akan sulit bagi elite politik untuk memerintah. Ancaman tersebut akan menjadi kekuatan pendorong untuk dinamika persenjataan.19 Faktor internal terakhir dalam model stuktur domestik adalah Civil war and internal repression, pada faktor ini dinamika persenjataan dan politik domestik berinteraksi untuk menjadi sebuah jaminan untuk kesatuan dan identitas negara melalui memasukkan ancaman external. Dengan demikian negara lemah akan terlibat dalam dinamika persenjataan secara mendalam untuk tetap standby untuk menghadapi oposisi melawan represi pemerintah.20 Ada kaitan erat antara model domestic structure dan technological imperative. Institusionalisasi R&D militer merupakan bagian dari proses besar yang menghasilkan imperatif teknologi. Kapasitas industri militer merupakan respon dan bagian dari kondisi umum perubahan teknologi.21 “Modernisasi' menunjukkan suatu proses dari serangkaian upaya untuk menuju atau menciptakan nilai-nilai (fisik, material, dan sosial) yang bersifat atau berkualifikasi universal, rasional, dan fungsional. Secara lebih ringkas kita dapat menggambarkan 'Modernisasi' sebagai semacam modernitas dalam banyak bidang ekonomi, sosial, politik, ilmu, teknologi, industri, budaya dan militer. Dengan kata lain menurut saya 'Modernisasi militer adalah proses pengembangan dan kemajuan berbagai tingkat dan aspek militer untuk membuat sebuah transisi dari status militer ke status lain lebih maju (defense-offense) untuk mempromosikan keamanan dan pertahanan negara dan memperkuat postur militernya. Proses modernisasi terkait dengan beberapa dimensi militer dengan aspek doktrin dan strategi pertahanan, teknologi dan R&D, reformasi kelembagaan, latihan, profesionalisme dan tingkat operasional dan anggaran pertahanan. Buzan dalam bukunya “The arms dynamic in world politics” mengidentifikasi 3 bentuk yang dihasilkan oleh dinamika persenjataan; (1) modernisasi dimana negara mengantikan senjata yang lama dengan senjata baru tanpa gentian dalam jumlah senjata, (2) Arms build-up dimana negara meningkatkan

19 Ibid., Buzan, hal.109 20 Ibid., Buzan, hal.112 21 Ibid., Buzan, hal.122 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 16

jumlah senjatanya secara kualitas dan kuantitas, (3) Arms race dimana negara berusah untuk memperoleh senjata baru untuk menciptakan sebuah keseimbangan dengan negara persaing lainya dalam jumlah dan dalam kualitas senjata, jadi peningkatan kekuatan militer ini terjadi sebagai reaksi untuk peningkatan kekuatan negara lain. China terus berupaya untuk memodernisasi dan memperkuat pertahanan nasional dan angkatan bersenjata dengan mengingat kepentingan strategis keamanan nasional dan pembangunan. Pada Januari 2007, China membuktikan kekuatan militernya dengan menghancurkan satelit di ruang angkasa dengan rudal berbasis. Slain itu, dunia selalu memperhatikan anggaran militernya dimana anggaran pertahanan China meningkat sebesar 12,7% untuk mencapai 601.1 miliar yuan ($US91.7 miliar) . pada tahun 2011. China terus meningkat pengeluaran pada penelitian dan pengembangan, modernisasi kekuatan strategis dan baik diproduksi sendiri maupun dibeli. Saat ini China merupakan salah satu kekuatan besar di dunia dalam hal ekspansi militernya. China sedang mengembangkan teknologi baru, membangun kemampuan tempur, meningkatkan senjata baru, melaksanakan reformasi kelembagaan dan sistem pertahanan dengan pelatihan yang berkualitas, diversifikasi sumber personil militer yang kuat dan cerdas, sumber alih daya yang digunakan untuk pemeliharaan dan pengembangan organisasi militer, doktrin war-fighting baru dengan teknologi tinggi. China juga berusaha untuk mengembangkan sebuah teori perang baru dengan R&D-nya sendiri dan sistem operasi gabungan atau Joint Operation. Dalam analisa modernisasi dan pemabngunan angkatan laut China akan menggunakan model struktur domestik untuk Buzan yang melibatkan 3 tingkat analisa yang termasuk politik, ekonomi dan konflik internal, sebagai kekuatan pendorong internal yang mengakibatkan terjadinya modernisasi militer. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan tingkat ekonomi untuk menganalisa fenomena ini. Tingkat ekonomi dalam model struktur domestik melibatkan empat faktor yaitu, institusionalisasi R&D militer, institusionalisasi produksi militer, military-industrial complex China, manajemen ekonomi.

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 17

Table (1.1) Operasionalisasi Konsep Model Variabel Teori Definisi Indikator Kategori 'Modernisasi militer adalah proses pengembangan dan kemajuan berbagai tingkat dan Doktrin dan aspek militer untuk membuat Strategi Arms sebuah transisi dari status militer Pertahanan Domestic Modernisasi dynamic ke status lebih maju (defense- Postur & gelar structure AL China Buzan offense) untuk mempromosikan pasukan keamanan dan pertahanan dan Blue Sistem senjata memperkuat postur militernya. water Proses modernisasi terkait navy dengan beberapa dimensi militer Anggaran dengan aspek doktrin dan pertahanan strategi pertahanan, teknologi dan R&D, reformasi tarhadap kelembagaan, latihan, profesionalisme dan tingkat operasional dan anggaran pertahanan Modernisasi Model Domestic structure Institusionalisasi AL China Arms didasarkan pada gagasan dimana R&D Militer Domestic dynamic dinamika persenjataan dihasilkan Institusionalisasi structure Buzan oleh kekuatan di dalam negara Produksi Militer dan menjelaskan perilaku Military- negara-negara terutama dalam Industrial hal struktur domestik dan urusan Complex- China internal Manajemen Ekonomi

Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 18

1.4.2.2Model Analisa Sederhana

Variabel Independen Variabel dependen

Domestic structure

Institutionalization of military research Modernisasi Angkatan and development (R&D) / Institutionalization of military Laut China production / Economic management / Electoral politics / The military- industrial complex / Organizational politics / The unifying and identity- creating roles of military threats, real & unreal / Civil war and internal repression

Gambar (1.1) Model Analisa Sederhana

I.4.2.3. Asumsi dan Hipotesa Asumsi dalam penelitian ini antara lain adalah: Selama dekade terakhir China mengalami proses pembangunan dan modernisasi kekuatan militer maritim serta meningkatkan kemampuan militer angkatan lautnya PLAN. Hipotesa dalam penelitian ini antara lain adalah: Modernisasi/Byild up Angkatan Laut China PLAN terjadi karena didorong oleh faktor-faktor domestik (politik, ekonomi dan konflik).

I.5 Tujuan dan Signifikansi Penelitian

I.5.1 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai pengaruh faktor-faktor domestik yang (ekonomi) di China dalam proses dinamika persenjataan dalam PLAN pada tahun 1990-2011. Secara lebih rinci, penelitian ini bertujuan untuk:

i. Menjelaskan proses dinamika persenjataan dalam PLAN dan aspek-aspeknya. ii. Mereview kekuatan militer PLAN serta mengidentifikasi bentuk dinamika persenjataan dalam PLAN, apakah itu modernisasi atau Build/up atau dua-duanya.

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 19

iii. Menunjukkan dan menganalisa faktor-faktor domestik yang mempengaruhi dan mendorong dinamika persenjataan PLAN.

I.5.2 Signifikansi Penelitian

i. Memberi gambaran tentang proses pembangunan dan modernisasi PLAN dan membantu dalam identifikasi status kekuatan militer PLAN saat ini. ii. Memberikan kontribusi dalam kajian China serta kajian keamanan internasional dimana peningkatan dalam Angkatan Laut China mempegaruhi kestabilan regional dan ada kemungkinan mengakibatkan peningkatan negara lain untuk kekuatan maritim-nya.

I.6 Sistematika Penelitian

Bab I adalah pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan dan signifikansi penelitian, kerangka pemikiran yang terdiri dari tinjauan pustaka dan kerangka teori, operasionalisasi konsep, hipotesis, model analisis, metode penelitian, dan sistematika penelitian Bab II berisi pemaparan mengenai proses dinamika persenjataan PLAN dalam dua aspek yaitu modernisasi dalam doktrin dan strategi pertahanan, dan postur pertahanan. Bab III melibatkan pembahasan mengenai dua aspek modernisasi dalam dinamika persenjataan PLAN yaitu, anggaran pertahanan dan sistem senjata. Bab IV mencakup analisa mengenai bagaimana faktor-faktor domestik ekonomi mendorong proses dinamik persenjataan dalam PLAN pada tahun 1990- 2011. Bab V adalah kesimpulan dan saran. Bagian ini memberikan kesimpulan sebagai jawaban pertanyaan yang telah diajukan dalam bagian awal penelitian. Kesimpulan diambil berdasarkan temuan dan ringkasan yang diperoleh dari bagian pembahasan. Saran merupakan masukan bagi pembuat kebijakan maupun penelitian selanjutnya.

Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 20

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 BAB II

MODERNISASI ANGKTAN LAUT CHINA

2.1. Latar Belakang Sejak berdirinya China, militer dianggap sebagai komponen sangat penting untuk memepertahankan kelangsungan hidup sistem politik China, dan dianggap sebagai alat untuk memperkuat pemerintahan Partai Komunis China (PKC). Oleh karena itu kepemimpinan China menempatkan modernisasi PLA sebagai prioritas untuk mengatasi sejumlah tantangan internal dan eksternal dan untuk melindungi kepentingan negara yang semakin meningkat khususnya dengan perkembangan ekonomi. Usaha pertama untuk memodernisasi militer mulai di era Mao Zedong, dimana China memulai usaha awal untuk membangun industri militer terutama teknologi rudal dan teknologi nuklir dengan bantuan dari Uni Soviet. Pada era Deng Xiaoping, kebijakan Reformasi dan Keterbukaan yang diadopsi pada akhir tahun 1970-an bersama dengan kegagalan dan kelemahan yang ditunjuk selam perang dengan Vietnam pada tahun 1979 memaksa pemimpin China untuk mengakui kebutuhan untuk memodernisasi PLA. Perang Teluk II dan penghancuran tentara Irak oleh koalisi yang dipimimpin oleh AS, dan penggunaan AS senjata presisi mencerminkan kesenjangan yang besar antara militer China dan negara-negara Barat, khususnya di bidang teknologi militer dan informasi. Sebagai akibatnya PLA menggantikan doktrin dan aspek operasi untuk menjadi operasi gabungan, dan memacu perdebatan dalam PLA pada implikasi dari revolusi dalam urusan militer yang membuat PLA berusaha untuk meningkatkan kemampuannya melalui memperdalam keterlibatannya dalam perang informasi, pertahanan udara, operasi tempur presisi dan kemampuan logistik. Periode berikutnya China tetap memperhatikan pernag-perang yang terjadi setelah Perang Teluk II sebagai landasan untuk membandingkan kekuatannya dengan Barat. Perang Balkan pada tahun 1999, kampanye udara NATO melawan Serbia memperhatikan China mengenai bagaimana kekuatan teknologi rendah bisa bertahan

21 Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 22

melawan lawan yang unggul. Selain itu, Perang AS di Afghanistan pada tahun 2001- 2002, dan di Irak pada tahun 2003 memberikan pelajaran baru untuk para pengamat PLA dimana mereka mendapatkan pemahaman lebih baik tentang implikasi dari perang modern khususnya pelajaran tentang gunaan penerapan Unmanned Air Vehicle (UAV) untuk operasi pengintaian dan menyerang, pasukan khusus untuk penargetan presisi, dan integrasi operasi psikologis dengan operasi udara dan darat untuk menargetkan komando dan komunikasi.22 China mulai modernisasi dengan serangkaian pengurangan kekuatannya yang berjumlah lebih dari 4 juta, langkah ini dimulai pada tahun1980-an dan mengurangi hampir satu juta,23 lalu selama tahun 1990-an, China mengurangi 500 ribu tentara dari jumlah pasukannya yang berjumlah 3.19 juta dan mempensiunkan sejumlah besar senjata usang yang termasuk hampir 10 ribu buah artileri, 1100 tank tempur, 2500 pesawat, dan 610 kapal.24 Kesadaran kepemimpinan China tentang kesenjangan teknologi dengan Barat dan mengenai pergeseran dalam sifat perang modern munculnya modernisasi militer China sebagai prioritas. Hal tersebut terbukti dalam modernisasi ketiga pada era Jiang Zemin melalui skala besar modernisasi militer. Jiang Zemin pernah mengatakan "Pembangunan peralatan militer merupakan tugas yang mendesak bagi persiapan tempur militer, juga itu merupakan tugas strategis yang penting bagi perdamaian dan stabilitas negara."25 Pada tahun 1993, Zemin mengumumkan strategi militer nasional baru yang meluncurkan modernisasi militer terfokus dan berlanjut sampai saat ini. Strategi modernisasi yang dibuat di bawah Jiang Zemin melibatkan pendekatan komprehensif untuk modernisasi PLA yang melintasi setiap aspek dari aktivitas dalam angkatan bersenjata. Pendekatan tersebut dapat dibagi menjadi tiga pilar reformasi dan modernisasi, (i) pengembangan, pembelian, akuisisi, dan memposisi sistem senjata

22 Department of Defense of the United States of America, Military Power of the People’s Republic of China: Annual report to Congress, Washington, D.C., 2005, hal. 18 23 Dennis J. Blasko, “Chinese Army Modernization: An Overview”, Military Review, Vol.85, No.5, Sep.-Oct. 2005, hal 68. 24 China’s Military Modernization: Preparing for ‘Informatized’ Warfare, http://www.c3sindia.org/military/1696 20.3.2012 diakses pada 20.Mar.2012 pukul 13.38 WIB 25 China's military chief Jiang Zemin urges modernisation of weapons arsenal, http://www.prisonplanet.com/articles/august2004/310804weaponsarsenal.htm diakses pada 20.Mar.2012 pukul 14.00 WIB

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 23

baru, teknologi, dan kemampuan tempur, (ii) reformasi kelembagaan dan sistemik, (iii) pengembangan doktrin warfighting baru. Tiga Pilar tersebut termasuk: pengurangan ukuran kekuatan, perubahan struktur kekuatan, reformasi struktur dan misi cadangan dan milisi, perubahan sistem personil, akusisi senjata baru, revisi doktrin untuk mempersiapkan PLA untuk melawan dan memenangkan Local Wars Under Modern High-Technology Conditions, perbaikan pada frekuensi, konten, dan metode pelatihan militer dengan penekanan pada operasi gabungan, transformasi sistem logistik PLA, peningkatan standar hidup semua prajurit dan modifikasi sistem pendidikan profesional militer. Hal lain dapat dicatat pada era Zemin, modernisasi teknologi ditempatkan sebagai pusat pengembangan untuk masa depan dan mulai mengimpor banyak sistem senjata modern dari luar negeri. Modernisasi di bawah kepemimpinan Hu Jintao dilanjutkan dengan mempertahankan kebijakan yang ada sebelumnya dimana PLA melanjutkan pengurangan jumlah tentara militer sementara memfokus pada mempromosikan kemampuan teknologi dan untuk meningkatkan mobilitas, daya tembak, dan presisi senjata dan peralatan PLA. Pada pasukan, tujuan utama Hu Jiantao dalam melaksanakan peningkatan kemampuan militer adalah memiliki kekuatan militer yang secara kuantitatif sedikit, namun secara kualitas memiliki kemampuan yang tinggi dan didukung oleh teknologi yang modern. Pada saat yang sama, bergeser fokus dari angkatan darat ke angkatan udara dan angkatan laut yang berteknologi lebih intensif. Saat ini, modernisasi militer tetap prioritas untuk kepemimpinan politik dan militer China. Pada tahun 2011 dalam pertemuan dengan Kongres Rakyat Nasional (KRN) presiden China Hu Jintao menekankan bahwa pertahanan nasional dan konstruksi militer tetap prioritas utama untuk China, ia juga menyerukan untuk melanjutkan pengembangan kemampuan tempur PLA.26 Laporan tahunan Departemen Pertahanan AS untuk Kongres yang berjudul “Military and Security Developments Involving the People’s Republic of China 2011”, mengidentifikasi lima bidang modernisasi dalam PLA yang terpenting yang termasuk rudal balistik dan rudal jelajah, aspek-aspek modernisasi dalam Angkatan Laut PLA (PLAN) dan Angkatan

26 President Hu Jintao Joins Discussions With PLA Delegation, http://www.bjreview.com.cn/special/2012- 03/13/content_438189.htm diakses pada 21.Mar.2012 pukul 14.00 WIB Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 24

Udara PLA (PLAF) yang meliputi teknologi dan platform baru yang diakuisisi, Space and Counterspace Capabilities serta pengakuisisian teknologi pertahanan dan kapabilitas Cyberwarfare.27 Selain itu, China meningkatkan pengeluaran pertahanan untuk mengakuisisi senjata dan teknologi baru. Sejak tahun 1999, anggaran pertahanan China meningkat sebesar 13% tiap tahun untuk memenuhi kebutuhan PLA dari teknologi, senjata dan peralatan baru. Beijing telah memfokuskan kembali pada memodernisasi angkatan bersenjatanya terutama angkatan lautnya yang mengalami perubahan dalam struktur kekuatannya dan kemampuannya yang terlihat melalui memperluasnya operasi militer yang dilaksanakan jauh dari pantainya dan daratannya yang tercerminkan dalam operasi anti pembajak laut di Teluk Aden pada tahun 2008. Proses modernisasi Angkatan Laut China mulai sejak berdirinya PRC tahun 1949 melalui bantuan Uni Soviet untuk mengembangkan teknologi pembangunan kapal dilanjutkan pada era kemajuan ekonomi setelah mengakhiri era isolasi sejak tahun 1979 pada masa pemerintahan Deng Xiaoping. Pada tahun 1985 terjadi perubahan strategi pertahanan yang menekankan pada peperangan darat menjadi fokus pada domain maritim, hal ini didorong oleh keyakinan para pengambil keputusan di China bahwa invasi Uni Soviet kecil kemungkinannya. Perkembangan ekonomi meningkatkan anggaran pertahanan dan meningkatkan jumlah anggaran yang dialokasi untuk PLAN menjadi 20% dari anggaran pertahanan, hal ini memungkinkan PLAN untuk mengakuisisi jumlah kapal selam konvensional dan pengembangan kapal selam SSN dan SSBN, peningkatan jumlah rudal yang diluncurkan dari kapal serta memproduksi kapal permukaan yang lebih besar. Pada tahun 1980-an PLAN berkembang menjadi kekuatan maritim regional dan angkatan laut ke-3 terbesar di dunia dengan beberapa kemampuan green-water navy.28 Pembangunan dan modernisasi PLAN yang berskala besar mulai pada tahun 1989 setelah peristiwa Tiananmen, ketika kepemimpinan Partai Komunis memberikan

27 Department of Defense of the United States of America, Military and Security Developments Involving the People’s Republic of China 2011: Annual report to Congress, Washington, D.C, May 2011, hal.2-6 28 People's Liberation Navy – History, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/plan-history.htm diakses pada 22.Mar.2012 pukul 9.30 WIB

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 25

prioritas kepada modernisasi militer China, dalam rangka untuk mempromosikan pertahanan untuk melawan ancaman yang dirasakan baik secara internal maupun eksternal.

2.2. Modernisasi dan Pembangunan PLAN

. Struktur kekuatan PLAN Kekuatan maritim China saat ini terdiri dari 255.000 personil (termasuk 35.000 personil untuk kekuatan pertahanan pesisir, 65.000 infanteri angkatan laut/korps marinir dan 56.000 personil terlibat dalam PLANAF),29 dan jumlah besar dari platform. Sistem senjata dan peralatan militer dibagi dalam lima kategori termasuk kapal-kapal permukaan, kapal selam, Angkatan udara PLAN, Korps Marinir, kapal pesisir. Kekuatan PLAN dibagi dalam tiga armada angkatan laut yang termasuk: Armada Laut Utara di Qingdao dan bertanggung jawab atas Selat Bohai, Laut Kuning, dan bagian utara dari Laut China Timur. Armada Laut Timur, di Ningbo dan bertanggung jawab atas sebagian besar Laut China Timur dan Selat Taiwan. Armada Laut Selatan, di Zhanjiang dan bertanggung jawab atas Laut China Selatan. Markas PLAN terletak di Beijing, di bawahnya ada empat depertemen termasuk Departemen Markas PLAN, Departemen Politik PLAN, Departemen Logistik dan Departemen Persenjataan.30 Kekuatan kapal selam PLAN dilengkapi dengan kapal selam bertenaga nuklir rudal strategis, kapal selam serangan konvensional. Kekuatan kapal permukaan terdiri dari kapal induk, kapal perusak, fregat, kapal rudal. Angkatan Udara PLAN (PLANAF) terdiri dari pesawat tempur, pengebom, pesawat pengintai, pesawat patroli dan helikopter. Korps Marinir terorganisasi dalam beberapa brigade laut yang terdiri dari marinir, pasukan lapis baja amfibi, pasukan artileri, insinyur dan pasukan pengintai amfibi. Sedangkan kekuatan pertahanan pesisir terorganisasi dalam resimen

29 Kerry Plowright. People’s Liberation Army Navy ships (Fact sheet), Time of Flight, 2008, hal.2 30 Op.cit, The Office of Naval Intelligence, hal.12,13 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 26

rudal pesisir dan resimen artileri antipesawat dan terdiri dari rudal pantai-ke-kapal, artileri antipesawat dan pasukan artileri pantai.31 Presiden Hu Jintao mengutamakan modernisasi PLAN sebagai prioritas dalam proses pengembangan militer. Pada bulan April 2008 pada kunjungannya ke basis Sanya, Presiden Hu Jintao menyerukan untuk membangun angkatan laut yang kuat dan untuk mempercepat pembangunan kapal.32 PLAN mulai mengambil peran yang lebih besar dalam membela kepentingan nasional kunci dan dalam melindungi dan menciptakan citra serta prestise negara dan untuk melindungi keamanan negara dan menjaga hak-hak maritim. Di samping itu modernisasi dianggap hal yang vital untuk menghadapi ambisi Taiwan yang semakin independen sebagai ancaman integritas teritorial. Saat ini, upaya modernisasi angkatan laut China mencakup jumlah luas dari program akuisisi senjata, termasuk program untuk kapal selam, kapal induk, kapal perusak, fregat, kerajinan patroli, kapal amfibi, kapal penyapu ranjau, kapal rumah sakit, dan anti kapal rudal balistik, rudal jelajah anti-kapal, rudal jelajah serangan darat, rudal permukaan-ke-udara, ranjau, pesawat tempur, pesawat tanpa awak UAV, sistem C4ISR pendukung. Beberapa program akuisisi telah menarik minat tertentu dan dibahas lebih lanjut secara rinci di Bab III. Upaya modernisasi angkatan laut China juga mencakup reformasi dan peningkatan dalam doktrin, angkatan laut, kualitas personil, pendidikan dan latihan, pemeliharaan dan logistik.

2.2.1 Doktrin dan Strategi Pertahanan Doktrin militer adalah ekspresi ringkas tentang bagaimana pasukan militer terlibat dalam kampanye, operasi besar, pertempuran, dan pertunangan.33 Dalam istilah modern, doktrin militer “adalah tingkat perencanaan militer antara strategi nasional dan taktik tingkat unit, teknik dan prosedur” atau Doktrin militer menyediakan cara pikir bersama tentang masalah-masalah militer, tetapi doktrin tidak

31 The PLA Navy, http://www.chinadaily.com.cn/60th/2009-08/26/content_8619516.htm, diakses pada 22.Mar.2012 pukul 14.00 WIB 32 Michael Richardson. China’s naval power ambition shapes up, Institute of Southeast Asian Studies, 25 December 2008, hal.2 33 Land Power, http://www.globalsecurity.org/military/ops/land.ht, diakses pada 1.Apr.2012 pukul 10.30WIB

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 27

menyediakan cara untuk memcahkan masalah militer. Sedangkan strategi pertahanan didefinisikan sebagai “nama kolektif untuk perencanaan pelaksanaan peperangan. Carl von Clausewitz mengidentifikasi strategi militer sebagai "penggunaan pertempuran untuk mendapatkan akhir perang." 34 Dalam konteks China, doktrin militer China terpengaruhi oleh sejumlah sumber termasuk tradisi militer China klasik ditandai dengan strategi seperti Sun Tzu dan strategi modern yang diciptakan oleh Mao Zedong, bersama dengan pengaruh Barat dan Soviet. Salah satu ciri khas dari ilmu militer China merupakan fokus pada hubungan antara militer dan masyarakat serta menunjukkan kekuatan militer sebagai salah satu bagian dari strategi besar yang komprehensif.35 Di samping konsep doktrin pertahanan dan strategi, ada konsep doktrin operasional yang berdominasi saat ini, konsep doktrin operasional memandu pengunaan kekuatan militer dalam operasi. Dari Segi strategi, David M. Finkelstein dalam tulisannya China's national military strategy membedakan dua jenis strategi China yang pertama strategi keamanan nasional yang termasuk kedaulatan, modernitas, dan stabilitas. Yang kedua, strategi militer nasional yang bertujuan untuk melindungi PKC dan menjaga stabilitas, mempertahankan kedaulatan dan mengatasi agresi, dan memodernisasi militernya dan membangun bangsa.36 Perkembangan dalam doktrin pertahanan China terlihat secara jelas selama tujuh dekade terakhir melalui sekitar lima tahap yang terkait dengan perubahan dengan lingkungan keamanan China. Selama tahun 1920, 1930, dan 1940-an, PRC berjuang untuk bertahan hidup dalam perang melawan pasukan Kuomintang dan Jepang. Selama tahun 1950, 1960, dan 1970-an, PRC prihatin tentang invasi berskala besar dari AS awalnya dan kemudian dari Uni Soviet. Pada tahun 1980 China tidak lagi peduli tentang invasi skala besar, tetapi mulai menulis tentang kemungkinan "perang lokal di bawah kondisi modern" dalam konteks perang terbatas dengan Vietnam pada tahun 1979. Setelah Operasi Badai Gurun tahun 1991, China mulai mengacu pada "perang lokal di bawah kondisi teknologi tinggi" dan, sejak tahun 2004, China

34Evolution of China's military doctrine/strategy, http://www.chinahistoryforum.com/index.php?/topic/9927- evolution-of-chinas-military-doctrinestrategy/ , diakses pada 1.Apr.2012 pukul 11.30WIB 35 Les Etats-Unis inquiets du développement de la capacité nucléaire chinoise. In Le Monde, 25 May 2007 36 David M. Finkelstein, China’s National Military Strategy. In James C. Mulvenon, Richard H. Yang, eds., The People’s Liberation Army in the Information Age, RAND Corporation, Santa Monica, CA, July 1999, hal.101 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 28

menggambarkan jenis konflik yang sedang mempersiapkan sebagai " perang loka yang informationized”, lima tahap itu (lihat Tabel 2.1):

 Perang rakyat (1935-1979)  Perang rakyat di bawah kondisi modern (1979-1985)  Perang lokal (1985-1991)  Perang lokal terbatas dalam kondisi teknologi tinggi (1991-2004)  Perang lokal dalam kondisi informationization (2004-sekarang).37

Perang rakyat (1935-1979) Doktrin "perang rakyat" dan strategi “pertahanan aktif" adalah dua komponen fundamental dari pemikiran militer Mao Zedong. Perang Rakyat menunjukkan visi yang paling tradisional dan berasal dari doktrin Mao Zedong. Doktrin Perang Rakyat merupakan hasil dari pelajaran dari Perang Perlawanan terhadap Jepang (1937-1945). Doktrin ini memfokuskan pada memanfaatkan keuntungan dalam populasi dan geografi dalam skenario mempertahankan wilayahnya sendiri terhadap invasi darat melalui perang gerilya panjang dengan pasukan dan milisi besar. Dari perspektif politik, doktrin ini menggambarkan sifat revolusioner PLA dan hubungan unik antara PKC dan militer. Doktrin perang rakyat dianggap sebagai pertahanan kontinental didasarkan pada kerjasama antara pasukan militer reguler dan irregular (tentara dan rakyat). Dari segi operasional, perang rakyat merupakan jenis perang atrisi berdasarkan pada mobilitas dan jenis taktik gerilya lainnya.38 Dalam fokusnya Mao pada perang gerilya, ia menekankan tiga kombinasi kekuatan militer yang termasuk unit tentara reguler, pasukan tentara lokal, dan milisi rakyat. Mao mengindefinisikan Pertahanan Aktif sebagai “tindakan taktis ofensif dengan strategi defensif”.39 Definisi tersebut

37 Nikolaos Diakidis. An Assessment of China’s Defense Strategy in the post-Cold War Era: What Role for Bilateral Defense Cooperation with Russia?, Piraeus, December 2009, hal.7 38 Alexander Chieh, cheng Huang. Transformation and Refinement of Chinese Military Doctrine: Reflection and Critique on the PLA's View. In James C. Mulvenon, Andrew N. D. Yangon, eds., Seeking Truth From Facts: A Retrospective on Chinese Military Studies in the Post-Mao Era, RAND Corporation, Santa Monica, CA, 2001, hal..132 39 Doctrine Overview, http://www.fas.org/nuke/guide/china/doctrine/overview.htm , diakses pada 3.Apr.2012 pukul 10.30WIB

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 29

berbeda dengan konsep pertahanan pasif di mana negara mungkin akan mengambil posisi strategis defensif, tetapi tetap harus menggunakan cara-cara ofensif untuk mencapai tujuan defensif. Dalam konteks perlawanan Jepang, Mao menyatakan bahwa “pertahanan aktif dapat disebut sebagai pertahanan ofensif, dan juga ini juga bisa disebut pertahanan kampanye yang tegas...yaitu pertahanan menggunakan serangan dan serangan balasan (counterattack)”40 Doktrin Pertahanan Rakyat berdominasi selama tahun 1950-an sampai 1970-an.

Perang rakyat di bawah kondisi modern (1979-1985) Pada akhir tahun 1970-an doktrin PLA telah mengalami revisi substansial akibatnya muncul doktrin baru “Perang rakyat di bawah kondisi modern”. Doktrin ini memelihara tradisi Mao tetapi memungkinkan mengadaptasi strategi militer dan taktik untuk kebutuhan perang konvensional dan nuklir modern. Doktrin ini memperhitungkan adaptasi dalam strategi dan taktik yang diharuskan oleh kemajuan teknologi dalam persenjataan. PLA menekankan operasi militer menggunakan taktik gabungan untuk penggunaan paling efektif struktur kekuatan saat ini dan melengkapi angkatan bersenjata dengan sistem senjata yang lebih maju di masa depan.

Perang lokal (1985-1991) Perubahan dalam lingkungan kemanan China dengan penurunan ancaman dari Uni Soviet, Perencana militer China memfokus pada persiapan dan pelaksanaan perang lokal yang terbatas dimana terjadi peluncuran rudal strategis non-nuklir yang tidak memiliki efek langsung pada target politik dan militer penting, tetapi berfungsi sebagai peringatan terhadap eskalasi konflik ke tingkat nuklir. Perang Lokal sebuah istilah yang mengambarkan konflik potensial di daratan China dengan kekuatan regional yang terletak di sekitar perbatasan China. Musuh yang mungkin termasuk ini adalah Taiwan dan India. Sesuai dengan doktrin ini China akan mampu untuk memproyeksikan kekuatan untuk menanggapi provokasi atau untuk memaksa musuh menyerah. Dalam konteks ini, pada 1980-an Deng Xiaoping mengidentifikasi bentuk perang lokal sebagai: “Dengan teknologi modern dan strategi

40 Op.cit, hal.86 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 30

murni RRC bisa menang perang yang secara relatif singkat dan intens dalam lingkungan sendiri.”41

Perang lokal terbatas dalam kondisi teknologi tinggi (1991-2004) Doktrin “Perang lokal terbatas dalam kondisi teknologi tinggi” berdasarkan pada gagasan bahwa dalam waktu dekat China harus siap untuk mengatasi konflik berintensitas rendah yang akan menjadi kecil, kuat dan berkali-kali disebabkan oleh kekuatan yang tumbuh dari kekuatan regional yang terletak di sekitar perbatasan China. Konsep Perang lokal terbatas dalam kondisi teknologi tinggi didefinisikan sebagai konflik dengan tujuan politik terbatas dan ruang lingkup geografis dengan durasi pendek tetapi dengan hasil strategis yang menentukan. Perang ini biasanya dilaksanakan melawan klaim teritorial, sengketa ekonomi, atau persaingan etnis. Perang-perang terbatas dan tidak sampai tingkat global tetapi bisa menjadi sangat dalam skala dan intensitas. Dalam konflik yang terbatas seperti itu, satu kampanye mungkin memutuskan perang keseluruhan. Konflik-konflik tersebut terdiri dari operasi intensitas tinggi, berdasarkan mobilitas, kecepatan, dan jangkauan mendalam dengan penggunaan senjata berteknologi tinggi yang menghasilkan tingkat letalitas tinggi. Pertempuran meliputi semua dimensi pertempuran secara bersamaan (udara, darat, laut, spektrum elektromagnetik, dan angkasa). semacam perang ini tergantung pada informasi intensif dan sangat tergantung pada C4ISR.42 Fitur utama dari doktrin ini adalah target-target strategis terbatas yang memerlukan mengambil keputusan secara cepat secara vis a vis dengan target tempur, teknologi tinggi dan tingkat kekuatan rendah, meletus perang mendadak setelah konfrontasi, luas permukaan terbatas tetapi ruang medan perang merupakan tiga dimensi, kekuatan yang efisien dan rentan untuk berubah. Pertahanan Aktif dalam doktrin mengambil bentuk prediksi, preemption bahkan koersif.43

41Doctrine Overview, http://www.fas.org/nuke/guide/china/doctrine/overview.htm , diakses pada 4.Apr.2012 pukul 12.30WIB 42 Harold Brown, Joseph W. Prueher, Adam Segal, Chinese Military Power, Council on Foreign Relations, New York, 2003, hal. 38- 39 43 Chinese Nuclear Doctrine, http://www.idsa-india.org/an-mar00-2.html diakses pada 4.Apr.2012 pukul 13.30WIB

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 31

Perang lokal dalam kondisi informationization (2004-sekarang) Konsep informationization didefinisikan dalam artikel yang diterbitkan oleh Kongres Rakyat Nasional pada tahun 2004 sebagai "inti RMA dengan karakteristik China," dengan kenyataan bahwa militer China akan berusaha untuk melakukan RMA sebelum menyelesaikan fase mekanisasi dimana para pendukung informationization melihat bahwa ketida perlunya untuk menunggu sampai mekanisasi matang untk melakukan informationization seperti negara-negara maju. Sebaliknya, rencana militer untuk "memperkuat pembangunan mekanisasi" sementara pada saat yang sama mencoba untuk "mempercepat proses informationization.44 Menurut teoris militer PLA, karakteristik perang lokal di bawah modern, teknologi tinggi, kondisi informationized diidentifikasi sebagai ruang lingkup geografis terbatas, tujuan politik terbatas, durasi pendek, tempo operasional berintensitas tinggi, mobilitas dan kecepatan tinggi (perang manuver), senjata dengan lethality dan kerusakan tinggi, konsumsi sumber daya tinggi dan intens tergantung pada kecepatan logistik tinggi, medan perang terlihat sangat jelas (kesadaran tentang medan perang hampir lengkap atau total), kecepatan tinggi C2 (Command and Control) dan informasi intensif, medan perang non-linear, tempur multi-dimensi (semua dimensi ruang pertempuran: darat, ruang angkasa, permukaan, sub-permukaan, informasi).45 Sesuai dengan Buku Putih China tahun 2008 doktrin strategi Pertahanan Aktif dalam doktrin “Perang lokal dalam kondisi informationization” bertujuan untuk memenangkan perang lokal dalam kondisi informationization dan mempersiapkan militer untuk operasi defensif dalam keadaan kompleks. Perang informasi merupakan sarana bukan tujuan. Mengambil operasi gabungan terpadu sebagai pendekatan dasar, ia dirancang untuk membawa kekuatan operasional untuk berbagai layanan dalam militer untuk memaksimalkan kinerjanya, menggabungkan operasi ofensif dengan operasi defensif dan memberikan prioritas pada pelaksanaan fleksibel untuk strategi dan taktik. Juga berusaha untuk memperbaiki sistem komando untuk operasi gabungan

44 James Mulvenon. The real is false, false is equal to true, virtual is the reality, the truth is a virtual" simulation technology and training in revolutionary China's military. In Roy Kamphausen, Andrew Scobell, Travis Tanner, eds., The "People" in the PLA: Recruitment, Training, and Education in China's Military, Strategic Studies Institute, U.S. Army War College, Carlisle, PA 2008, hal. 50 45 Op.cit, hal.17 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 32

dan mempercepat pembangunan struktur kekuatan tempur cocok untuk memenangkan perang lokal dalam kondisi informationization.46

Period Scale Length Posture Dynamics Manpower/ Arms/Sevices Techology Pre-1979: Early total Protracted Defense Mobile, Manpower Combination of People’s war nuclear dominant “lure enemy intensive, “inferior regular, localand war in deep” fighting superior” militia Post-1979: Major, Less Defense Positional Less manpower Combined arms People’s war total war protracted dominant defense of intensive (infantry, under modern borders and armour, artillery, condition cities engeneering, etc) Post-1985: Local Local war “Quick Offense: “gain Mobile, “Elite forces and Combined arms war under battle, quick initiative by forward sharp arms”; local modern resolution” striking first deployment and temporary condition superiority Post-1991: Local War zone “Quick Offense Mobile, Mechamized and Joint services war under high- campaign battle, quick dominant forward informationized operations tech condition resolution” deployment “Elite forces and (ground, naval, sharp arms” air, missile services) Post-2002: Local Campaign “Quick Offense Mobile, Mechamized and Integerated joint war under and battle battle, quick dominant power informationized operations information resolution” projection “Elite forces and condition sharp arms” Table (2.1) Evolusi doktrin PLA operasional/taktis dan strategi Sumber: Nikolaos Diakidis, An Assessment of China’s Defense Strategy in the post-Cold War Era: What Role for Bilateral Defense Cooperation with Russia?, Piraeus, December 2009, hal.15

Para pemimpin dan analis keamanan PLA mengevaluasi lingkungan keamanan PRC dan melihat bahwa China tidak menghadapi ancaman militer eksternal secara nyata atau langsung (local war school). Dengan penurunan aspek ancaman bagi China, para tioris militer China merancang “strategi masa damai” untuk mempersiapkan diri untuk perang yang mirip dengan persiapan masa perang secara umum tapi berfokus pada perang yang potensial serta mengandung perang untuk mempromosikan stabilitas jangka panjang untuk pembangunan ekonomi dan modernisasi.47 Saat ini, kekhawatiran utama bagi China adalah tentang hilangnya wilayah melalui tindakan separatis atau/dan melalui agresi asing dan berusaha untuk mempertahankan kesatuan

46 Op.cit, hal.11 47 Op.cit, hal.96

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 33

wilayah nasional. Taiwan dan Tibet adalah dua contoh yang paling menonjol dari wilayah China yang ingin tetap terintegrasi dengan pusat nasional, tetapi ada juga sengketa tentang wilayah perbatasan seperti perbatasan China-India di samping sengketa tentang pulau-pulau dan perairan yang China mengklaim kepemilikannya. Kepulauan ini diidentifikasi oleh Kongres Rakyat China pada 25 Februari 1992 “Wilayah perairan RRC termasuk pulau-pulau yang dekat dengan daerah teritorial PRC. Daerah teritorial RRC meliputi daratan dan pulau-pulau lepas pantai termasuk Taiwan dan pulau-pulau terafiliasi, Diaoyu Dao (Kepulauan Senkaku) di Timur Laut China, Kepulauan Penghu (Pescadores), Kepulauan Dongsha (Kepulauan Pratas), Kepulauan Xisha (Kepulauan Paracel) , Kepulauan Nansha (kepulauan Spratly) di Laut China Selatan, dan pulau-pulau lainnya semuanya dimiliki oleh RRC,”48. Beijing juga prihatin tentang "kesatuan" dalam arti menjaga stabilitas sosial di bawah kepemimpinan politik Partai Komunis. Di samping itu ada sejumlah tujuan sangat vital untuk China seperti mengamankan jalur perdagangan, komunikasi dan energi. Dengan demikian, kita tidak dapat melihat dan menganalisa doktrin pertahnan China secara terpisah dari aspek ancaman potensial baik eksternal maupun internal yang membahayakan komponen utama kemaanan China yaitu, integritas teritorial atau kesatuan wilayah nasional, kesatuan negara dan rakyat, pertumbuhan dan kesejahteraan ekonomi.

Pertahanan Aktif PLA menggunakan konsep “Pertahanan Aktif” (PA) untuk menggambarkan strategi pertahanan secara keseluruhan. PA adalah tingkat tertinggi dari pedoman strategis untuk semua operasi militer PLA selama perang dan untuk persiapan untuk perang selama masa damai. PA atau apa yang disebutkan strategi “pertahanan ofensif” atau “pertahanan murni” yang diusulkan oleh Mao selama perang revolusioner PRC bertujuan untuk menghadapi musuh melalui mengeksploitasi titik lemah musuh dan menghancurkan kemampuannya. Inti Pertahanan Aktif adalah "operasi defensif, membela diri dan menyerang musuh hanya setelah musuh mulai serangan (attacking

48 David Bennett. China’s Offshore Active Defense and the People’s Liberation Army Navy, Global Security Studies, Vol.1 l, Spring 2010, hal. 127 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 34

only after being attacked strategy).49 Hal tersebut berarti, ketika negara atau organisasi melanggar kedaulatan negara atau mengancam integritas teritorial, China akan memiliki hak untuk menyerang ia dan setelah konflik mulai, pasukan China akan berusaha untuk bergeser menjadi ofensif. Oleh karena itu, doktrin militer PA disebutkan sebagai seni mempersiapkan kondisi untuk kontra-ofensif strategis.50 Seiring waktu, prinsip tingkat strategis dalam strategi PA tetap relatif konstan, prinsip-prinsip ini mencakup:

 Secara keseluruhan, strategi militer China bersifat defensif. akan menyerang hanya setelah diserang, tapi operasi adalah ofensif.  Balasan tidak akan dibatasi oleh ruang atau waktu.  Serangan tidak akan dibataskan.  Menunggu untuk waktu dan kondisi yang mendukung pasukan untuk melakukan operasi ofensif.  Fokus pada kelemahan dalam kekuatan lawan.  Menggunakan kekuatan sendiri untuk menghilangkan kekuatan musuh.  Operasi ofensif dan defensif melawan musuh akan dilakukan secara bersamaan.  Memaksimalkan keuntungan melawan kekuatan lawan.51 Strategi PA berkembang dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan dalam lingkungan kemanan China dimana konten PA berupah dari doktrin ke doktrin mulai dari “peranag rakyat” sampai doktrin terakhir “Perang lokal dalam kondisi informationization.” Kita dapat menyingkatkan pergeseran operasional dalam strategi PA pada periode (1970-an – 1990-an seperti berikutnya:

 Dari fokus pada perencanaan operasional untuk perang berdurasi panjang di daratan (perang atrisi) ke kampanye gabungan berdurasi pendek, tegas dan intensitas tinggi dekat pantai dengan pertempuran pertama yang menentukan.  Dari fokus pada menyerang pasukan musuh yang paling lemah ke menyerang dan menghancurkan aset musuh yang paling vital.

49 Op.cit, hal.6 50 Op.cit, hal.11 51 David M. Finkelstein. China’s National Military Strategy: An Overview of the "Military Strategic Guidelines." In Roy Kamphausen, Andrew Scobell eds., Right-Sizing the People’s Liberation Army: Exploring the Contours of China’s Military, U.S Army War College Strategic Studies Institute, Carlisle Barracks, PA, 2007, hal.88-89

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 35

 Dari konsep massa ke konsep konsentrasi pada firepower.  Dari static defenses ke mobile offenses.52  Dari luring deep ke fighting forward.  Dari menunggu serangan pertama ke menghalangi serangan pertama.  Dari kampanye defensif ke Kampanye " offensive defense ".  Dari " front army campaign " ke " war zone campaign ".  Dari kampanye four single-service ke joint service campaigns.53

Strategi Maritim China Perubahan dalam strategi maritim China mendampingi perubahan strategi pertahanan China secara keseluruhan. Pada tahun 1985 PLA mulai bergeser dari fokus pada peperangan darat menjadi fokus pada domain maritim. Hal itu terjadi sebagai akibat perubahan dalam lingkungan keamanan China dimana invasi Uni Soviet kecil kemungkinannya. Sejak tahun 1950-an China telah mengadopsi sejumlah strategi seperti strategi maritim Mahan di samping strategi Mao Zedong, tapi akar strategi maritim China biasanya dikaitkan dengan Jenderal Liu Huaqing, Laksmana Angkatan Laut China (1982-1987) yang memperluas lingkup operasional dari “near-coastal defense” ke “offshore defense”. Usaha pertama untuk menciptakan strategi maritim China mulai sejak tahun 1954 dengan konsep pertahanan berlapis yang dipelajari dari model pertahanan maritim Uni Soviet dan merancang latihan gabungan anti-pendaratan pada waktu itu untuk memperbesar kedalaman pertahanan pantai pada saat PRC berada di bawah tekanan besar dari blokade armada AS dan angkatan laut Taiwan. Pada waktu itu model teoritis Soviet berdominasi sampai tahun 1959 dimana terjadinya kampanye politik melawan “dogmatisme” yang mengakhiri studi kampanye maritim bersama

52Ibid, Finkelstein, hal.72 53 Op.cit, hal.128  kampanye politik melawan inisiatif-inisiatif yang dibuat oleh Menhan PRC pada waktu itu Peng Dehuai yang disebutkan sebagai “Four Great Systems” untuk mengimplementasikan standarisasi pangkat militer, gaji, penghargaan dan aturan wajib militer. Inisiatif-inisiatif ini ditolak oleh Mao, yang mengakibatkan terjadinya konflik politik antara dua front revisionisme dan dogmatisme. Mao melihat inisiatif itu sebagai(asimilasi metode yang dipinjam dari Uni Soviet tanpa kritis) (sumber: Qiang Zhai. 1959: Preventing Peaceful Evolution, http://www.chinaheritagequarterly.org/features.php?searchterm=018_1959preventingpeace.inc&issue=018, diakses Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 36

dengan Uni Soviet. Pada waktu itu pedomen China disalin dari teori “pertempuran kecil” Soviet, sesuai dengan pedoman itu PLAN harus menjadi angkatan laut ringan (light), mampu untuk mempertahankan pesisir. Misi utamanya adalah untuk mendampingi pasukan darat dalam tindakan perang. Pada bulan Maret 1979, Deng Xiaoping meminta dari komandan angkatan laut untuk memperluas pertahanan maritim untuk meliputi off-shore waters bukan in-shore waters saja. Periode berikutnya mengalami perubahan dalam strategi pertahanan maritim China khususnya dengan kontribusi Laksamana Liu Huaqing yang terpengaruhi oleh pikiran strategis Soviet khususnya Gorshkov yang merupakan pemikir strategis Soviet yang paling terkenal dalam perencana strategis maritim. Konstribusi pertama yang dibuat oleh Laksamana Liu adalah penciptaan strategi “Active green-water defense” atau “coastal defensive strategy.”54 Pada awal tahun 1990-an Liu menggantikan strategi “Defence in depth” dengan strategi “Forward Defence” yang tergantung pada modernisasi sistem senjata baru kombatan permukaan menjadi kekuatan pertahanan utama. Kapal selam nuklir dan konvensional didukung oleh pesawat jarak jauh akan memainkan peran penting untuk mencegat kapal perang lawan. Garis pertahanan ini akan mengamankan rantai kepulauan pertama di mana kemampuan sea denial dapat dikembangkan dalam waktu dekat. Sedangkan “pertahanan secara mendalam” untuk mempertahankan kelangsungan hidup angkatan laut dan belum mencapai pemenuhan tugas strategisnya. Terkait dengan strategi ini PLAN mendirikan fasilitas navigasi laut meteorologi, intensitas medan magnetik dan grafik bahari dari zona tempur, serta membangun kombatan permukaan yang lebih besar dan kapal selam yang lebih canggih terutama yang bertenaga nuklir.55 Dari segi tempur, strategi pertahanan maritim PLAN merupakan strategi defensif-ofensif dimana PLAN akan mengambil sikap defensif secara keseluruhan, tetapi dalam beberapa kasus khusus akan meluncurkan operasi ofensif untuk mencapai tujuan politik dan geostrategis. Lebih khusus lagi PLAN akan menerapkan dua model pada 7.Apr.2012 pukul 12.30WIB. Jurgen Domes. Peng Te-huai: The Man and the Image, C. Hurst & Company, London, 1985, hal. 67–68 54 You Ji. The Evolution of China’s Maritime Combat Doctrines and Models: 1949-2001, Institute of Defence and Strategic Studies, Singapore, May 2002, hal.4-8 55 Ibid., Ji, hal.8-11

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 37

anti-access dan sea-denial, serta model sea control. Model Sea control dirancang oleh PLAN untuk wilayah maritim pesisir China selama perang, PLAN dalam model pertahanan ini akan mampu untuk menerapkan sea control pada tiga saluran laut penting atau kunci yaitu, Selat Bohai, Selat Taiwan dan Selat Qiongzhou dan SLOC sekitar mereka. Inti Konsep Sea control China adalah membangun keunggulan angkatan laut area taktis melalui penggunaan fasilitas tempur terkonsentrasi dan eksploitasi keuntungan geografis untuk menimbulkan kerusakan yang cukup pada musuh sehingga memaksa untuk mundur atau menarik. Pada bagian defensif dalam strategi ini, PLAN akan meluncurkan kampanye bermobilitas yang terdiri dari kapal atas dan bawah permukaan, dimana kapal permukaan akan dipakai untuk menyerang musuh serta menghentikannya dari membombardir target tanah dan melarang pendaratan pasukan dan akan berusaha untuk memaksimalkan korban manusia dalam pasukan musuh. Sedangkan kapal selam akan dipakai untuk melakukan penyergapan di perairan dekat dan luar pantai serta menghambat serangan armada lawan dan mengganggu jalur transportasi dan pasokan-nya. Dalam kampanye ofensif, peran akan dibalik. Ada beberapa faktor lain angkatan laut yang mengkontribusi dalam sea control termasuk air control atau pengontrolan udara melalui PLANAF, pembangunan fasilitas pertahanan dan serangan di laut termasuk fasilitas di pulau-pulau yang dapat melindungi pantai, menciptakan jaringan pengawasan bawah air, dan situs penyergapan untuk kombatan permukaan dan kapal selam,dll.56 Model sea denial atau anti-access atau disebutkan juga sebagai access denial, konsep denial memerlukan kedalaman yang cukup untuk memposisi kemampuan tempur angkatan laut. Dalam konteks China, kedalaman strategis memanjang dari luar saluran strategis Bohai dan Selat Taiwan ke arah rantai pulau pertama di Pasifik Barat sekitar 200 sampai 250ml dari pantai China.57 Sesuai dengan strategi sea denial, PLAN akan mencegah kemampuan kekuatan maritim lain untuk melaksanakan komando laut untuk membatasi pengaruh kekuatan lawan dalam peristiwa di darat. Memposisi ranjau kapal selam adalah contoh tradisional untuk strategi sea denial. China berusaha menciptakan kedalaman strategis untuk daratannya dengan mencegah

56 Ibid., Ji, hal.18-21 57 Ibid., Ji, hal.22 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 38

akses kapal dan pesawat perang dari AS, Jepang dan negara lain di kawasan ke ZEE- nya. Strategi PLAN yang dirancang dalam Buku Putih China tahun 2004, diarahkan pada "perpanjangan kedalaman strategis secara bertahap untuk operasi defensif lepas pantai" dan untuk "meningkatkan kemampuan dalam operasi maritim terintegrasi dan serangan balasan nuklir. 58 Prinsip-prinsip strategis dalam strategi atau model sea denial/anti-access yang menjelaskan bagaimana PLAN akan mencegah aksesnya musuh ke wilayah maritim China, termasuk:

 Menghindari konfrontasi langsung dengan kekuatan musuh lebih unggul karena konfrontasi langsung dengan musuh unggul akan mengakibatkan kekalahan bagi kekuatan rendah.  “Seizing the initiative early”, dimana perencana militer China untuk memungkinkan musuh untuk mengambil inisiatif awal dan setelah musuh melelahkan sendiri secara berlebihan PLAN akan mengambil inisiatif.  Kejutan militer. kejutan sangat penting untuk mengambil inisiatif melawan musuh yang lebih unggul sebelum ia memiliki kesempatan untuk membangun kekuatannya.  “Preemption”, menyerang musuh sambil ia masih mempersiapkan untuk meluncurkan operasi penyerangan terhadap China. Preemption dianggap sebagai cara terbaik untuk mengambil inisiatif serta mencapai kejutan.  “Keypoint strikes”, Konsep ini didasarkan pada gagasan bahwa, PLAN harus fokus pada menyerang titik penting dalam sistem kekuatan musuh daripada mencoba untuk menghancurkan seluruh kekuatan militernya.  Serangan terkonsentrasi, yang intinya, mengumpulkan kemampuan terbaik bersama untuk digunakan dalam serangan berintensitas tinggi terhadap target- target vital pada awal konflik, lebih bagus dari pada menyebarkan kekuatan dalam konflik panjang.

58 James Kraska. The Law of the sea convention: A national security success-global strategic mobilit y during the rule of law, The George Washington International Law Review Vol. 39, 2007, hal.558

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 39

 Mencapai keunggulan informasi, keunggulan informasi dianggap sebagai unsur penting yang menentukan untuk berlaku dalam konflik dan preemption dan kejutan.59 Operasi militer dengan efek anti-akses potensial termasuk tiga kategori yaitu, (i) menyerang basis dan platform yang akan dipakai oleh pesawat tempur musuh, (ii) menyerang sistem musuh dan fasilitas yang digunakan untuk transportasi, pasokan, dan pemeliharaan pasukan di lapangan tempur, (iii) menyerang sistem-sistem musuh yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan informasi untuk pasukan di lapangan tempur ynag biasanya disebut sebagai sistem-sistem C4ISR.60 Laksamana Liu menggambarkan strategi maritim dalam tiga tahap, pada tahap pertama, tahun 2000-2010, China akan berusaha untuk membangun sea control dalam rantai pulau pertama. Pada tahap kedua, tahun 2010-2020, China akan berusaha untuk membangun sea control dalam rantai pulau kedua dari rantai pulau Ogasawara, Guam sampai Indonesia. Tahap terakhir, tahun 2020-2040, China akan mengakhiri dominasi militer AS di Samudra Pasifik dan Hindia dengan menggunakan kapal induk sebagai komponen kunci dalam kekuatan militernya. 61 Pada tingkat taktis dan jangkauan operasional, karakteristik Strategi maritim China telah berkembang dari waktu ke waktu lain sejak tahun 1950-an, berkembangan tersebut dilihatkan melalui tiga tahap perkembangan berikutnya (lihat Gambar 2.1),

 Near-Coastal Defense (1949 - 1980-an).  Near-Seas Active Defense (Offshore Active Defense) (1980-an – 2000).  Far-Seas Operations (awal 2000-an sampai sekarang).

59 Roger Cliff. Anti-Access Measures in Chinese Defense Strategy, RAND Corporation, Santa Monica, CA, January 2011, hal.3,4 60 Ibid, Cliff, hal.5-7 61 Stacy A. Pedrozo. China’s Active Defense Strategy and its Regional Impact, (Statement for First Session, 112th U.S. Congress), January 2011, hal.1,2 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 40

Gambar (2.1) Perluasan lingkup pengaruh PLAN sesuai dengan perubahan dalam strategi maritim Sumber: Michael S. Chase. China’s Growing Naval Power, The Progressive Policy Institute, Washington, DC., December 2010, hal.3

Near-Coastal Defense Selama periode 1950-an sampai 1970-an, peran angkatan laut terpinggirkan karena pasukan darat diberi prioritas. Strategi dominan pada waktu itu adalah near- coastal defense (NCD) yang diceptakan sejak tahun 1950-an untuk menjaga perairan sekitar 12 mil laut dari pantai China karena fokus utama untuk China pada waktu itu untuk melindungi pantai dari serangan pasukan Kuomintang dari Taiwan. Daerah ini termasuk daratan dari garis pantai dimana kota-kota terpenting secara politik dan ekonomi. Sesuai dengan strategi ini PLAN memfokuskan pada melindungi selat-selat dan saluran air penting dan strategis, atau yang dapat dimanfaatkan oleh musuh untuk menyerang target darat strategis dan penting China. Ini termasuk Selat Bohai yang merupakan pintu gerbang maritim ke Tianjin dan Beijing dan menyangkut keamanan pantai utara China dan Selat Taiwan, yang berkaitan dengan keamanan pantai timur China, penyatuan kembali Taiwan dengan daratan, dan keamanan Sea Line of Communications (SLOC) di sekitar pulau, dan Selat Qiongzhou, yang merupakan pusat untuk mengamankan pulau Hainan dan pantai selatan China. Sesuai dengan

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 41

Selat-Selat tersebut tiga armada PLAN disebarkan untuk mempertahankan tiga selat dan laut yang berdekatan.62 Selama tahun 1970-an strategi ini digantikan dengan strategi “luring enemy in deep” melawan invasi daratan Soviet yang potensial. Kemampuan militer PLAN pada periode strategi ini terfokus pada kemampuan sea control yang termasuk mengakusisi kappa-kapal perang rengan selama tahun 1950-an dan 1960-an seperti kapal penyapu ranjau dan torpedo, perahu rudal, dilengkapi dengan kapal perusak dan fregat ringan buatan Uni Soviet dan darat, pembom laut berbasis darat jarak pendek serta SS kelas Romeo (Tipe 033). Selama tahun 1970-an PLAN mengakuisisi sejumlah kapal seperti generasi I DDG kelas Luda (Tipe 051) dan FFG kelas Jianghu (Tipe 053). PLAN juga mulai menyebarkan SSN generasi I kelas Han (Tipe 091). Beberapa waktu berikutnya kapal-kapal ini dilengkapi dengan rudal permukaan-ke- udara (SAM), kemampuan perang elektronik, radar, rudal ASCM, dll. Pada Periode ini PLAN mengalami kelemahan dalam pertahanan udara dan Anti- Warfare ASW. 63

Near-Seas Active Defense (Offshore Active Defense) Strategi Near-Seas Active Defense dirancang pada awal tahun 1980-an untuk menyiapkan PLAN untuk mengatasi operasi pendaratan amfibi Soviet yang potensial. Pada strategi ini, PLAN memiliki peran murni pendukung dan defensif. Konsep pertahanan aktif dirancang oleh Laksamana Liu Huaqing pada tahun 1980-an, Laksamana Liu mengusulkan tiga aspek doktrin termasuk, pertahanan kuat di daerah dekat pantai, perang bermobilitas, perang gerilya mendadak seperti serangan di laut. Konsep pertahanan aktif Liu diambil langsung dari Mao Zedong, konsep ini pertama kalinya diciptakan pada pertengahan 1930-an oleh Mao ketika pasukannya berperang dengan Tentara Kekaisaran Jepang yang lebih unggul dalam geografi tidak terbatas secara relatif. Sesuai dengan Mao, pertahanan aktif berdasarkan pada

62 Nan Li, The Evolution of China’s Naval Strategy and Capabilities: From “Near Coast” and “Near Seas” to “Far Seas.” In Phillip C. Saunders, et al., eds., The Chinese Navy: Expanding Capabilities, Evolving Roles, Center for the Study of Chinese Military Affairs, Washington, D.C., 2011, hal.111 63 Ibid, Li, hal.115,116 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 42

mobilitas, keheranan, dispersi, fleksibilitas, konsentrasi, untuk menyerang musuh yang punya keunggulan lebih tinggi.64 Sesuai dengan Laksamana Liu strategi “Near-Seas Active Defense” (NSAD) meliputi operasi dalam 200 Zona Ekonomi Eksklusif China sampai 200 mil laut dari pantai China, termasuk wilayah Laut Kuning, Laut China Timur, Laut China Selatan, Kepulauan Spratly, laut di dalam dan di luar Taiwan dan Kepulauan Ryukyu dan kawasan laut di Samudera Pasifik bagian utara dan termasuk daerah di luar "First Island Chain" atau Rantai Pulau Pertama serta perairan pantai yang lebih tradisional.65 Jangkauan operasional yang ditentukan dalam strategi NSAD sampai rantai pulau pertama berdasarkan pada kasus historis penggunaan tradisional kekuatan laut dari warisan teori maritim Alfred Mahan dalam bukunya The Influence of Sea Power Upon History: 1660–1783,66 di mana ia mempengaruhi pemikir strategis China terutama Laksamana Liu mengenai peningkatan kesadaran maritim. Mahan berargumentasi bahwa “lautan merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kekayaan dan kekuasaan suatu bangsa, karena pendirian kontrol atas SLOC akan memungkinkan bangsa itu untuk mengembangkan pelayaran komersial dan perdagangan pada masa damai dan mencapai tujuan militer di masa perang.”67 Dibandingkan dengan strategi NCD, strategi NSAD meliputi wilayah laut jauh lebih besar dan membutuhkan kemampuan angkatan laut lebih besar. Dalam strategi NSAD, PLAN dianggap sebagai “matra strategis" yang berarti PLAN akan beroperasi lebih mandiri dan memiliki batas geografis sendiri untuk operasi, sedangkan PLAN dalam NCD dianggap sebagai “matra pendukung” untuk operasi darat. Strategi NSAD bertujuan untuk (1) menyatukan kembali Taiwan dengan daratan China, (2) mengembalikan wilayah maritim yang hilang dan yang ada sengketa tentang-nya, (3) melindungi sumber daya maritim China, (4) mengamankan SLOC utama dalam masa perang, (5 ) menangkal dan mengatasi agresi asing dari laut dan (6) mencapai penangkalan nuklir strategis. Dari segi operasional, NSAD memerlukan PLAN untuk (i) memperoleh kemampuan untuk memelihara kontrol laut “sea control” dalam arah

64 Op.cit., Bernard D. Cole, hal.130-131 65 Op.cit, hal.5-6 66 Ni Lexiong. Sea Power and China’s Development, The Liberation Daily, 17 April 2005, http://www.cc.org.cn/newcc/browwenzhang.php?articleid=3921, diakses pada 7.Apr.2012 pukul 14.30WIB 67 Op.cit., Li, hal.123

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 43

operasional terutama untuk laut dekat dalam waktu yang diperlukan, (ii) untuk mengontrol SLOC terutama di laut dekat secara efektif dalam waktu yang diperlukan, (iii) untuk beroperasi secara efektif di laut dekat dan (iv) untuk pembalasan nuklir.68 Strategi NSAD biasanya dikaitkan secara langsung dengan konsep “sea denial” yang merupakan prinsip penting dalam PLAN yang mencerminkan bagaimana China akan menempatkan strategi yang terinspirasi dari Mao dalam praktek. Dari segi operasional tujuan spesifik PLAN meliputi meliputi (1) menghancurkan basis dan fasilitas logistik yang dapat mendukung operasi counter- sea-control lawan, (2) menghancurkan fasilitas yang dapat memungkinkan lawan untuk menyerang kembali, (3) menghancurkan pasukan utama atau kemampuan utama lawan untuk serangan balasan, dan (4) mengendalikan wilayah laut atau sea control. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut ada dua model tempur maritim: PLAN beroperasi secara relatif independen atau angkatan laut bekerja sama dengan matra lain dalam kampanye gabungan.69 Ada juga beberapa metode warfighting ditentukan, yang Pertama, Blokade dan isolasi, yang melibatkan ranjau laut, kapal selam, dan kemampuan udara untuk membentuk blokade berlapis adalah untuk mencegah keluarnya kapal lawan dari basis dan pelabuhan untuk menyerang. Kedua, Joint strike, yang mengacu pada penggunaan rudal konvensional, udara, laut, dan operasi special untuk menyerang sistem pengintai dan peringatan dini lawan, komando dan kontrol, basis angkatan laut dan udara, dan infrastruktur logistik, untuk melemahkan kemampuan untuk melawan operasi sea-control PLAN. Ketiga, Supresi pulau-pulau terpencil, yang melibatkan penggunaan senjata pantai, pesawat serang darat, dan kombatan permukaan ringan untuk menyerang sistem pertahanan dalam pulau-pulau dimana pulau-pulau ini digunakan sebagai platform ke depan untuk melawan operasi sea-control dan operasi pendaratan amfibi. Keempat, Pencarian dan pemusnahan, yang melibatkan penggunaan kapal selam, kombatan permukaan utama, dan pesawat serang laut untuk mencari dan menghancurkan kombatan permukaan musuh di luar wilayah blokade untuk mempertahankan sea-control. Kelima, Penghapusan penghalang komprehensif yang mengacu pada menggunakan berbagai cara untuk

68 Op.cit., Li, 116-118 69 Op.cit., Diakidis, hal.12 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 44

menghapus ancaman ranjau laut untuk menjamin keamanan dan kebebasan operasi sea-crossing dan pendaratan amfibi.70 Modernisasi PLAN pada periode strategi ini terhambat oleh karena penurunan ancaman Uni Soviet dan kurangnya dukungan dari kepemimpinan sipil yang mengakibatkan kurangnya dana dan teknologi maju. Kemajuan kemampuan PLAN pada waktu itu dianggap sederhana sampai terjadinya krisis Taiwan tahun 1996 yang memungkinkan PLAN untuk mengakuisisi sejumlah besar platform permukaan dan bawah air dengan kemapuan anti-kapal, pertahanan udara dan anti-kapal selam dan dilengkapi dengan sensor moderen. Strategi NSAD memperbesar ruang untuk aksi militer dan menjadi prioritas pada 1990-an dan seterusnya. Untuk memenuhi keperluan pertahanan dalam NSAD PLA mempercepat modernisasi sistem senjata melalui mengakusisi atau membeli atau membuat senidri. Terkait dengan kemampuan yang diperlukan untuk memenuhi NSAD, PLAN mengakusisi sistem senjata baru atas dan bawah permukaan. PLAN mengakusisi generasi II dari DDG kelas Luhu (Tipe 052) dan kelas Luhai (Tipe 051B) pada mennegah 1990-an dan generasi II dari FFG kelas Jiangwei (Tipes 055 dan 057), SS kelas Ming (Tipe 035) pada awal 1980-an, SSBN kelas Xia yang beroperasi sejak awal 1980-an. Selama putaran modernisasi baru PLAN mengakuisisi empat DDG kelas Sovremenny (Tipe 956E dan Tipe 956EM) dari Rusia. Pada tahun 2008, PLAN juga telah menugaskan dua empat DDG, dua kelas Luyang I (Tipe 052B) dan dua kelas Luyang II (Tipe 052C) dan membangun dua DDG kelas Luzhou (Tipe 051C). Selain itu, PLAN menugaskan dua FFG kelas Jiangkai (Tipe 054) dan membangun empat baru dari Jiangkai (Tipe 054A). Selanjutnya, PLAN mengakuisisi delapan SS kelas Kilo (Proyek 636) dari Rusia, di selain empat kilo versi sebelumnya yang diakuisisi pada pertengahan 1990-an. PLAN juga membangun 10 SS kelas Song (Tipe 039G) dan menyelesaikan pembangunan satu SS kelas Yuan (Tipe 039A) bersama tiga pada awal tahun 2008 serta meluncurkan dua SSN kelas Shang (Tipe 093) dan dua SSBN kelas Jin (Tipe 094).71

70 Op.cit., Li, hal.118,119 71 Ibid., hal.120-122

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 45

Sesuai dengan spesialisasi setiap sistem senjata tersebut dilengkapi dengan rudal ASW, sistem pertahanan udara (sistem SAM), sistem rudal bimbingan, dan membawa ASCM supersonik, Land Attack (LACM), sonar, helikopter ASW, dengan sistem radar multidimensi bertahap array radar ditempatkan dalam suprastruktur depan kapal terintegrasi dengan delapan sistem 6-sel peluncuran vertikal radar “vertical launching systems” (VLS).

Far-Seas Operations Pada awal tahun 2000-an berdasarkan visi Laksmana Liu, peneliti Navy Military Art Research Institute mempromosikan dan artikulasikan konsep “far-seas operations” sesuai dengan kepentingan nasional dan tujuan dan misi pertahanan China yang ditunjukkan dalam doktrin pertahanan sejak tahun 2000-an termasuk mempertahankan integritas teritorial, dan juga termasuk aspek ekonomi yang terkait dengan perdagangan China dimana 95% dari barang dan bahan yang diperdagangkan diangkut melalui laut. Pada periode itu pemimpin China mulai berbicara tentang konsep Far-Seas Operations (FSO). Pada bulan Desember 2001, presiden China Jiang Zemin mengatakan: “Dalam jangka panjang PLAN harus memperhatikan peningkatan kemampuan pertahanan dan operasi far-seas. Pada tahun 2002, Hu Jintao juga menekankan perlunya PLAN untuk "membuat transisi bertahap-tahap untuk mencapai pertahanan far-seas dan meningkatkan kemampuan manuver dan operasi far-seas. Sebagai hasilnya, PLAN menciptakan konsep baru yaitu Far-Seas Operations. Strategi FSO yang akan memungkinkan PLAN untuk memperluas jangkauan operasional dari rantai pulau pertama ke rantai pulau kedua yang memanjang dari Jepang utara ke Kepulauan Mariana Utara, Guam dan lebih jauh ke selatan sampai Indonesia. Ketika PLAN mampu beroperasi secara mandiri dan efektif di sekitar dan di luar rantai pulau kedua ia akan menjadi kekuatan blue-water navy regional. Dengan demikian untuk mencakup daerah yang luas secara efektif harus mengembangkan kemampuan substansial untuk memproyeksi kekuatan sebelum dan setelah 1.000 mil laut dari perairan teritorialnya.72

72 Op.cit., Li, hal.129 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 46

Dari segi operasional, ada pergeseran terjadi dalam perhatian tioris PLAN ke isu-isu spesifik yang terkait dengan middle- dan far-seas operations, serta membentuk konsep baru yaitu “small battle group” yang intinya mengatur kombatan permukaan dan kombatan bawah permukaan dengan fungsi berbeda tapi dengan kecepatan manuver serupa dalam bentuk kelompok pertempuran. Kelompok tersebut harus didasarkan pada saling melengkapi fungsi seperti ISR (Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance), komando dan kontrol, antikapal ASW, pertahanan udara dan peperangan elektronik. Kelompok tersebut akan memiliki keunggulan manuver simultan, koordinasi lebih mudah karena kecil dan lebih bersurvivabilitas terutama jika beroperasi di perairan jauh tanpa intelijen darat dan dukungan daya tembak. Dalam perang naval modern, presisi daya tembak lebih penting dari pada kepadatan dimana kelompok pertempuran tersebut sangat lethal karena memiliki jumlah ASCM yang cukup banyak. Kelompok tersebut dapat memenuhi berbagai misi angkatan laut untuk melayani tujuan politik. Akhirnya, kelompok seperti ini dapat berkoordinasi dengan kelompok lain pada tingkat kampanye untuk menangani pertempuran kelompok skala besar dari lawan.73 Doktrin PLAN untuk operasi maritim pada strategi FSO memfokus pada enam jenis kampanye taktis ofensif dan defensif termasuk: (1) kampanye Blokade, (2) kampanye anti-SLOC, (3) kampanye serangan laut-darat, (4) kampanye anti-kapal, (5) kampanye perlindungan transportasi maritim, (6) kampanye pertahanan basis laut.74 Modernisasi dalam doktrin dan dalam strategi maritim PLAN menjadi faktor utama yang mendorong modernisasi sistim senjata baru temasuk kapal permukaan dan bawah permukaan untuk memenuhi keperluan strategi. FSO memerlukan persiapan medan perang dan logistik yang berkelanjutan. Oleh karena itu, sejak tahun 2000-an PLAN mengakusisi platform udara dan laut baru dan besar yang akan memungkinkan operasi rentang panjang. Operasi ini memerlukan untuk membangun infrastruktur skala besar dan multifungsi di pantai dengan komando dan komunikasi yang sanggup, pertahanan aktif, pelatihan, dukungan teknologi dan teknis, penyediaan perlengkapan. Selain itu fasilitas lepas pantai harus menggeser fokusnya dari defense ke offense. Ini

73 Op.cit., Li, hal.130 74 Op.cit., Diakidis, hal.13

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 47

berarti ke pulau-pulau yang jauh dari perairan teritorial perlu dikembangkan untuk mengakomodasi fasilitas untuk ISR, navigasi, komunikasi, pengamatan geologi samudra, hidrologi, meteorologi dan untuk operasi di laut dan udara. 75 Pada periode strategi FSO, PLAN mengalami peningkatan dalam kemampuannya oleh karena ketersediaan dana dan teknologi yang lebih modern hal ini terlihat melalui pengakuisisian PLAN untuk kapal permukaan dan kapal selam dan sistem senjata baru yang canggih selama lima tahun terakhir terutama kapal induk yang diluncurkan tahun 2011.

2.2.2 Postur kekuatan dan Gelar Pasukan Pembangnunan pasukan modern yang profesional dan terlatih dan yang memiliki kemampuan teknologi di bawah kondisi informationization merupakan salah satu aspek modernisasi PLAN saat ini. Modernisasi personil PLAN saat ini meliputi beberapa aspek seperti pendidikan militer dan pelatihan yang profesional untuk mempromosi kemampuan perwira dan bintara baru dan standar hidup personil. Pembahasan pembangunan pendidikan militer dan pelatihan dalam PLAN tidak terpisah dari pembangunan pendidikan militer dan pelatihan dalam PLA secara umum. Dalam Chapter 2 dari buku “The “people” in the PLA: Recruitment, training, and education in the Chinese army”, Thomas J. Bickford membagi sejarah pembangunan pendidikan dan pelatihan militer dalam PLA menjadi enam periode, periode itu: Periode pertama (1924-1949), mulai sejak tahun 1924 ketika Sun Yatsen mendirikan Akademi Militer Whampoa. Akademi ini untuk menyediakan pelatihan dasar untuk unit infanteri berteknologi rendah yang diperlukan dalam perang gerilya. Pada periode ini pendidikan dan pelatihan dilakukan oleh tim pengajaran Soviet. Pendidikan militer memfokuskan pada pendidikan militer terutama soal pendidikan politik, keterampilan dasar militer dan kelas-kelas melek huruf. Di samping itu, pelatihan dan pendidikan

75 Op.cit., Li, hal.130 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 48

pada waktu itu mengalami kekurangan standarisasi pelatihan dan pendidikan di seluruh unit.76 Periode kedua (1949-1965), Pada periode ini, tergantung pada sistem Uni Soviet, China mulai proses spesialisasi pendidikan dan pelatihan dalam tiga matra PLA dimana akademi-akademi baru didirikan untuk angkatan laut, udara dan darat. Setelah itu dalam tiga cabang tersebut, China mendirikan akademi-akademi spesialis dan teknis akademi didirikan untuk keahlian teknik, logistik, radar, armor dll. Selain itu membangun sekolah-sekolah untuk semua bagian tersebut sesuai dengan kepangkatan militer yang dibagi 3 (tinggi, menengah, rindah). Pada periode ini pendidikan dan pelatihan militer China memfokuskan pada politik dan militer yang dilaksanakan oleh 253 akademi dan sekolah militer tanpa keterlibatan universitas sipil dalam periode ini.77 Periode ketiga (1966-1976), dalam konteks pendidikan dan pelatihan militer era Revolusi Kebudayaan dianggap sebagai era penurunan standar pendidikan dan pelatihan militer, dimana dua pertiga akademi dan sekolah militer ditutup yang jumlahnya 125 akademi dan sekolah termasuk 8 akademi angkatan laut ditutup dari jumlah 13 akademi yang ada sebelum tahun 1969. Kejadian tersebut merupakan akibat perang poltik yang mendominasikan era Revolusi Kebudayaan dimana sistem pangkat dan perbedaan antara perwira dan personil, pendidikan profesional militer, dan penekanan pada teknologi semua dilihat sebagai "garis borjuis.” Dengan demikian perwira dan bintara mengalami kekurangan pelatihan dan pendidikan.78 Periode keempat (1977-1985), Kinerja militer PLA yang rendah selama perang dengan Vietnam pada tahun 1979 merupakan bukti untuk hasil tragis dari kebijakan yang salah diciptakan pada periode Revolusi Kebudayaan yang menyebabkan penurunan tingkat pendidikan dan pelatihan PLA. Hal tersebut mendorong kepemimpinan China untuk merehabilitasi sistem pendidikan militer. Dengan demikian China membuka kembali sekolah-sekolah dan akademi-akademi militer

76 Thomas J. Bickford. Trends in Education and Training, 1924-2007: From Whampoa to Nanjing Polytechnic. In Roy Kamphausen, Andrew Scobell, Travis Tanner, eds., The "People" in the PLA: Recruitment, Training, and Education in China's Military, Strategic Studies Institute, U.S. Army War College, Carlisle, PA 2008, hal.22-26 77 Ibid., Bickford, hal.26-29 78 Ibid., Bickford, hal.29,30

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 49

yang ditutup selama Revolusi Kebudayaan. Akademi teknis yang ditutup, dibuka kembali juga dengan berbagai kursus dari tingkat dasar sampai tingkat lanjut serta mengurangi fokus pada pendidikan politik. Pada periode ini China mengalami pertumbuhan ekonomi China serta transformasi China dari fokus pada agenda revolusioner dan mengadopsi agenda lebih pragmatis.79 Periode kelima (1985-1995), pendidikan dan pelatihan militer pada era Deng mengalami pembangunan yang cukup besar dan jelas. Pada thaun 1985 Deng mengambil keputusan strategis untuk mendalam reformasi ekonomi dan menjalankan proses modernisasi PLA. Dengan demikian, Deng mengambil keputusan untuk menggabungkan tiga akademi militer (Akademi Politik, Akademi Militer dan Akademi Logistik) dalam satu universitas bernama Universitas Pertahanan Nasional yang dianggap sebagai universitas semua cadangan PLA. Terkait dengan keputusan strategis Deng, pada tahun 1986 PLA mengurangi jumlah pasukan (hampir 1 juta) dan menutup 19 akademis militer. Selama periode ini pendidikan dan pelatihan berkembang dimana beberapa akademi menawarkan program studi pascasarjana, memperbaiki kurikulum akademis dan memfokuskan pada kelas teknis dengan menambah topik-topik baru untuk menggabungkan pelatihan teknis dan pimpinan.80 Periode keenam (1995-sekarang), Perang Teluk tahun 1991, konflik di Kosovo dan krisis Selat Tiwan tahun 1995-1996, merupakan kekuatan pendorong untuk membuat dua transformasi besar dalam PLA yang mempengaruhi pembangunan pendidikan dan pelatihan profesional militer dalam PLA . Dua transformasi ini yang diumumkan oleh Presiden Jiang Zemin pada tahun 1995 untuk meningkatkan kemampuan PLA untuk (1) berkelahi dan memenangkan perang lokal di bawah kondisi teknologi tinggi, dan (2) kekuatan berdasarkan kualitas bukan kuantitas. Dua transformasi tersebut bersama dengan dana besar yang tersedia sebagai hasil dari perkembangan ekonomi China sejak awal tahun 1980-an mendorong modernisasi militer PLA termasuk modernisasi sistem pendidikan dan pelatihan profesional PLA yang menjadi dalam praktiknya seperti sistem Negara-negara Barat. Modernisasi dalam sistem pendidikan termasuk reformasi kurikulum menyediakan latihan untuk inovasi dan simulasi dalam konteks

79 Ibid., Bickford, hal.31 80 Ibid., Bickford, hal.32-34 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 50

mempromosikan keterampilan praktik. Selain itu, mengembangkan kursus korespondensi untuk meningkatkan pengetahuan perwira dan bintara yang bertugas aktif. Sesuai dengan keputusan yang diambil selama pada tahun 1992 selama Kongres PKC ke-14 untuk mengembalikan program perekrutan lulusan universits sipil sebagai perwira dengan penekanan pada keterampilan teknis,81 PLA mulai merekrut lebih perwira dari lembaga pendidikan sipil melalui menciptakan program biasiswa, menciptakan model (2+2) dimana calon perwira akan belajar 2 tahun dalam universitas sipil dan melanjutakn dua tahun lagi dalam universitas militer, menciptakan program pelatihan perwira cadangan, kirim perwira ke universitas sipil dan mendorong kerja sama dengan universitas dan institut sipil untuk merekrut profesor untuk mengajar di akademi militer. Sesuai dengan Buku Putih China tahun 2006 universitas sipil yang terlibat dalam pendidikan pertahanan nasional berjumlah 112. Hal tersebut mencerminkan kekurangan tingkat akademi militer yang berlanjut dan perbaikan sistem pendidikan sipil China.82

. Pendidikan Selama beberapa tahun terakhir, PLA tetap tergantung pada akademi, institut dan universitas sipil untuk merekrut perwira dan bintara yang profesional. Akademi- akademi militer mengalami transformasi dimana mulai fokus pada pendidikan fungsional. Selain itu meningkatkan jumlah perwira dan bintara yang direkrut dari universitas sipil yang berjumlah 90 universitas dan institute yang bertujuan untuk menyiapkan perwira dan bintara profesional, di samping 30 universitas sipil yang menyediakan kader-kader yang lulusan pascasarjana yang diperlukan dalam PLA dalam berbagi bidang. Dalam konteks PLAN, Jumlah pasukan PLAN saati ini mencapai 255.000 personil meliputi 215.000 personil termasuk 10.000 korps marinir dan 40.000 wajib militer. Dari segi kepangkatan personil, ketika wajib militer menyelesaikan masa pelayanan yang 2 tahun, ia dapat memilih untuk berlanjut dalam PLA dan melanjut pelatihan untuk menjadi bintara dan perwira, sedangkan yang tidak memilih untuk

81 The Office of Naval Intelligence. China’s navy 2007, Washington DC, 2007 hal. 67 82 Op. cit., Bickford, hal.34-38

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 51

melanjutkan pelayanan akan didemobilisasi. Masa pelayanan bintara 30 tahun termasuk 3 tingkat (junior, intermediate, senior).83 Perwira PLAN disusun dalam prawira dan prawira teknis. Semua perwira PLAN melayani dalam salah satu lima bagian karir (militer, politik, logistik, peralatan, teknis), yang masing-masing dibagi menjadi beberapa spesialisasi. Biasanya perwira yang akan ditugaskan memilih bidang yang mau belajar kecuali dalam perwira politik.84 Modernisasi pendidikan dan pelatihan dalam PLAN terkait dengan modernisasi doktrin dan strategi pertahanan PLAN dan akuisisi sistem senjata baru yang berteknologi tinggi yang memerlukan perwira dan bintara yang profesional yang mampu dalam bidang teknologi dan informationization. Hal tersebut mendorong PLAN untuk memodernisasi sistem pendidkan dan sistem pelatihan yang meliputi mengurangi ketergantungan pada wajib militer yang kurang keterampilan dan pendidikan dan lebih tergantung pada bintara yang profesional dan memiliki pengetahuan teknis untuk meningkatkan efektivitas operasional PLAN dalam jangka panjang. Pada tahun 1999 undang-undang wajib-militer masa pelayanan untuk wajib militer dikurangi menjadi 2 tahun dari pada 4 dan meningkatkan masa pelayanan bintara dari 16-30 dan meningkatkan umur maksimal dalam pelayanan menjadi 55 tahun sama dengan standar negar-negara Barat. Hal tersebut menciptakan keperluan besar untuk merekrut bintara baru dimana jumlah bintara menjadi 40 % dari jumlah personil PLAN yang berjumlah 255,000 personil, sedangkan jumlah bintara yang terdaftar yang bertugas di kapal PLAN mencapai 65%-80%.85 Dalam konteks pendidikan militer, lembaga-lembaga pendidikan militer PLAN termasuk 3 kategori: (i) sekolah terutama untuk bintara seperti “Navy Bengbu NCO School”.86 (ii) akademi seperti Akademi Ilmu Pengetahuan Militer (iii) universitas yang menggabung berapa akademi seperti Universitas Pertahanan Nasional dan Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk Pertahanan Nasional. Lembaga- lembaga tersebut menawarkan beberapa tingkatan termasuk sekolah teknis lanjutan,

83 Op. cit., The Office of Naval Intelligence. China’s navy 2007, hal.81 84 Ibid., hal. 61,62 85 Ibid., hal.31,32 86 John F. Corbett, Jr., Edward C. O'Dowd, and David D. Chen. Building the Fighting Strength: PLA Officer Accession, Education, Training, and Utilization. In Roy Kamphausen, Andrew Scobell, Travis Tanner, eds., The "People" in the PLA: Recruitment, Training, and Education in China's Military, Strategic Studies Institute, U.S. Army War College, Carlisle, PA 2008, hal.114 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 52

sekolah teknis tingkat atas dan program S1, S2 dan S3. Selain itu lembaga-lembaga ini bertugas untuk menyediakan 3 kategori personil termasuk wajib militer, bintara dan perwira. Saat ini, Angkatan Laut memiliki delapan lembaga pendidikan, yaitu, Naval Command College, Naval Engineering University, Naval Aeronautical Engineering College, , Naval Submarine College, Naval Arms Command College, Naval Flying College and Bengbu for Non-commissioned Officers.87 Lembaga-lembaga ini dilengkapi dengan fasilitas lengkap seperti ruang belajar baru dilengkapi dengan komputer, perpustakaan, kuliah politik, koran militer, dan akses internet.88 Pendidikan dalam akademi-akademi tersebut dibagi dua, akademi komando yang termasuk menyediakan pelatihan dasar dan pendidikan bagi kadet perwira, dan akademi yang menyediakan pendidikan menengah dan lanjutan militer profesional untuk perwira.89 Sedangkan bintara disediakan melalui sekolah bintara “Navy Bengbu NCO School” dan melalui 6 akademi perwira yang menawarkan program bintara, 6 akademi ini termasuk Dalian Vessel Academy, Naval Engineering University, Service Arms Command Academy, Submarine Academy, Logistics Academy, Aviation Engineering Academy.90 Lembaga-lembaga tersebut menyediakan perwira yang spesialis dalam beberapa bidang untuk memenuhi keperluan operasional PLAN. Jenis-jenis perwira spesialis yang disediakan oleh lembaga-lembaga tersebut termasuk (Surface Ship Commanding Officer, Surface Ship Political Officer, Oceanographer, Naval Aviation Pilot, Naval Aviation Navigator, Naval Aviation Staff Officer, Naval Anti-aircraft Officer, Submarine Officer, Naval Engineering Commander, Submarine Staff Officer, Naval Engineering Technical Officer, Naval Aeronautical Engineering Technical Officer, Naval Logistics Command and Staff Technical Officer).91

87 The PLA Navy, http://www.chinadaily.com.cn/60th/2009-08/26/content_8619516.htm, diakses pada 11.Apr.2012 pukul 12.30WIB 88 Op. cit., The Office of Naval Intelligence. The People’s Liberation Army Navy: A modern navy with Chinese characteristic, hal.33 89 Op. cit., The Office of Naval Intelligence, China’s navy 2007, hal.67 90 Ibid., hal.83 91 Op. cit. Corbett, hal.165,166

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 53

Sebagai contoh Dalian Navy Vessel Academy yang merupakan salah satu akademi kunci PLAN untuk komando yang melatih perwira komando teknologi kapal, perwira atau staf politik, dan perwira teknis rekayasa survei laut. Dalam akademi ini ada delapn departemen termasuk: departemen politik, departemen navigasi kelautan, departemen senjata angkatan laut, departemen senjata ocean-going, departemen rudal, departemen komando kontrol, departemen survei laut dan departemen pelatihan asing. Selain itu, akademi memiliki satu departemen dasar, satu pusat penelitian lapangan yg berlayar di laut, satu brigade siswa, 53 ruang kelas, 10 pusat penelitian, dan dua pelatihan berskala besar dan panjang untuk pelayaran kapal. Jurusan primer termasuk komando kapal (S1), komando pasukan anti-kimia (S1), survei rekayasa (S1), kartografi dan sistem informasi geografis (S1).92 Selain lembaga pendidikan militer, PLAN merekrut personil dari universitas- universitas sipil dimana jumlah perwira dan bintara yang lulusan universitas- universitas sipil yang direkrut pada tahun 2010 mencapai 60% dari jumlah perwira dan bintara yang direkrut dalam PLAN.93 Rekrutmen perwira dan bintara yang lulusan universitas sipil terjadi karena PLAN seperti cabang lain PLA melihat bahwa lulusan institusi sipil lebih baik diarahkan untuk memimpin militer modern. Ketergantungan PLAN perwira dan bintara yang berpendidikan tinggi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong PLAN untuk memperbaiki proses rekrutmen dengan (i) menciptakan kebijakan rasmi untuk merekrut individu yang lulusan universitas sipil yang menyelesaikan program S2 dan S3, (ii) mendirikan kantor rekrutmen di kampus di lembaga pendidikan tinggi sipil, (iii) menciptakan program beasiswa pertahanan nasional untuk merekrut individu muda sebelum mereka memulai belajar.94 Di samping itu, PLAN memkai media dan menggantikan seragam personil untuk

92 Op. cit. Corbett, hal.179 93 Frederic Vellucci. Recent Trends in PLA Navy Training and Education, (Testimony before the U.S.-China Economic and Security Review Commission) “The Implications of China’s Naval Modernization for the United States” June 2009, hal.3 94 Kristen Gunness, Fred Vellucci. Reforming the Officer Corps: Keeping the College Grads In, the Peasants Out, and the Incompetent Down. In Roy Kamphausen, Andrew Scobell, Travis Tanner, eds., The "People" in the PLA: Recruitment, Training, and Education in China's Military, Strategic Studies Institute, U.S. Army War College, Carlisle, PA 2008, hal.195 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 54

menciptakan kesan yang bagus untuk PLAN.95 Pada tahun 2010 jumlah perwira dan bintara yang direkrut dari lulusan universitas sipil mencapai 1250.96 PLAN juga meningkatkan standar dan kondisi kehidupan bintara dan prawira untuk merangsang anggota baru untuk bergabung. Mempromosi standar hidup termasuk meningkatkan gaji, dan memberikan subsidi pangan, subsidi perumahan, perawatan medis bersubsidi, memberikan bantuan tambahan untuk orang tua, pendidikan anak, memberikan bonus satu anak dan cuti kelahiran, memberikan allowance sesuai dengan sistem keperingkatan dan allowance untuk posting dengan kesulitan, mempromosi fasilitas atas kapal-kapal seperti ruang tidur, tempat duduk dan makanan untuk kapal selam dan kapal lainnya.

. Pelatihan dan latihan Pada bulan Agustus 2003, Komisi Militer Pusat mulai melaksanakan program strategis untuk pelatihan personil militer. Sesuai dengan program ini, selama 20 tahun yang akan datang PLA akan memiliki perwira dan bintara profesional yang menguasai seni komando perang di bawah kondisi informationization dan membangun tentara yang informationized, staf militer terampil dalam pengelolaan rencana untuk membangun tentara dan dalam bagian operasional, ilmuwan-ilmuwan yang mampu untuk menciptakan rencana untuk modernisasi dan pengembangan senjata dan peralatan dan untuk mengatasi masalah teknologi, di samping spesialis yang menguasai karakteristik senjata dan peralatan berteknologi tinggi yang baru.97 Dalam bidang pelatihan, ada dua faktor yang mempengaruhi reformasi pelatihan dalam PLAN. Pertama terkait dengan pergeseran dalam sifat perang modern sejak Perang Teluk tahun 1991, yang kedua terkait dengan kepentingan keamanan maritim China dimana ketergantungan China pada laut semakin meningkat untuk transportasi, sumber daya, dan akses ke pasar. Buku Putih China tahun 2010 mengidentifikasi pelatihan militer sebagai “alat dasar untuk menghasilkan dan meningkatkan efektivitas tempur…” dan mengidentifikasi rangka reformasi pelatihan

95 Op. cit., The Office of Naval Intelligence. The People’s Liberation Army Navy: A modern navy with Chinese characteristic, hal.33 96 Op. cit., Vellucci, hal.4 97 Perubahan militer dengan karakteristik China, http://arabic.china.org.cn/arabic/164503.htm, diakses pada 3.Apr.2012 pukul 12.30WIB (dari bahasa Arab)

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 55

“…mempercepat transisi dari pelatihan dalam kondisi mekanisasi ke pelatihan dalam kondisi informationization.”98 Pelatihan personil PLAN meliputi semua personil (wajib militer, bintara, perwira) yang bertugas dalam lima cabang utama PLAN yang meliputi, kapal selam, kekuatan permukaan, aviasi PLAN atau PLANAF, pertahanan pesisir, korps marinir. Pelatihan dalam lima cabang PLAN termasuk tiga jenis pelatihan yaitu, (1) pelatihan subyek bersama, (2) pelatihan teknis khusus, (3) pelatihan taktik, kecuali pelatihan korps marinir yang mencakup pelatihan psikologis, fisik, dan lapangan tempur, pelatihan bertahan hidup teknis dan pelatihan dalam pertahanan pesisir yang mencakup pelatihan tembak (lihat table 2.2). Jenis-jenis pelatihan tersebut dilaksanakan dalam beberapa basis angkatan laut yaitu:  Basis pelatihan armada Laut Utara, terletak di pulau Liugong.  Basis pelatihan armada Laut Timur di Shanghai.  Basis pelatihan armada Laut Selatan di Guangdong.  Basis pelatihan logistik.  Basis pelatihan aviasi laut di Shanhaiguan.99

Cabang PLAN Jenis Pelatihan Aspek-aspek pelatihan Peraturan militer bersama, kontrol kerusakan, senjata ringan, pelatihan fisik dan renang, peraturan untuk dukungan rutin bagi kapal selam, ilmu pelatihan subyek pelayaran, menyelam di air dangkal dan melarikan diri dari bahaya bawah bersama air, mengorganisasi dan penyebaran kapal selam, struktur kapal selam, tiga pelatihan pertahanan (yaitu, kimia, biologi, dan nuklir) peraturan kapa Kimia pertahanan, sistem komando dan kontrol, komunikasi, elektro- pelatihan teknis khusus mekanis, penanggulangan elektronik, kesehatan, rudal, navigasi, radar, layar dan tali, sonar, senjata bawah air, Kapal Selam Teori maritim, prinsip-prinsip, dan metode tempur, mobilitas dan metode penggunaan senjata, organisasi dan komando, kegiatan koordinasi dan pelatihan taktik dukungan pertempuran, pengetahuan tentang semua layanan dan cabang, studi kasus pertempuran, geografi militer maritim, struktur organisasi angkatan laut, peralatan, dan karakteristik tempur khusus untuk angkatan

98Information Office of the State Council of the People's Republic of China. China's National Defense in 2010 (buku putih), Beijing, March 2011, hal.12 99 Dennis J. Blasko. PLA Conscript and Noncommissioned Officer Individual Training. In Roy Kamphausen, Andrew Scobell, Travis Tanner, eds., The "People" in the PLA: Recruitment, Training, and Education in China's Military, Strategic Studies Institute, U.S. Army War College, Carlisle, PA 2008, hal.122 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 56

laut lawan.

Peraturan militer bersama, penyebaran kapal, kontrol kerusakan, ilmu pelatihan subyek pelayaran, perbaikan kapal atas permukaan, kamuflase dan penyembunyian, bersama senjata ringan, pelatihan fisik dan renang, pelatihan praktis di laut Dua bagaian: untuk perwira dan pelaut dan gugus tugas markas dan unit, termasuk pelatihan navigasi, rudal dan senjata, senjata bawah air, Kapal komunikasi, radar, sonar, penanggulangan elektronik, elektro-mekanis, layar permukaan pelatihan teknis khusus dan tali, kimia pertahanan, kesehatan, komando dan kontrol, on-board aviation services. Pelatihan teknis khusus untuk wajib militer meliputi, pengintaian laut, penyelamatan, perawatan medis, pasokan dan transportasi, pengawasan laut dan pemetaan, rekayasa laut. Pelatihan taktik untuk kapal permukaan dan pelatihan taktik senjata pelatihan taktik gabungan dengan cabang PLAN lain. pelatihan subyek Teori dasar penerbangan dan pelatihan teknis penerbangan dasar, menengah, bersama dan lanjutan di basis pelatihan aviasi laut di Shanhaiguan. Aviasi PLAN Transisi ke pesawat tempur dan melakukan pelatihan tempur dasar dan pelatihan teknis khusus atau PLANAF teknis. Pelatihan taktik dalam pesawat tempur primer di unit operasional di unit pelatihan taktik pelatihan transisi. pelatihan subyek Pendidikan umum angkatan laut, serta kamuflase, penyembunyian, dan bersama pertahanan terhadap angin dan banjir Pengetahuan tentang teori, serta kemampuan, struktur, prinsip, operasi, dan pelatihan teknis khusus manajemen senjata dan peralatan, peralatan teknis, dan sistem terkait

lainnya. Teori taktik, prinsip, dan metode pertempuran, dan termasuk pelatihan

taktik satu cabang (taktik artileri dan rudal, prinsip pertempuran, komando, pelatihan teknis dan dukungan), dan taktik senjata gabungan (prinsip senjata gabungan, Pertahanan koordinasi antara artileri dan rudal, koordinasi dengan kekuatan permukaan pesisir dan PLANAF. Penggunaan tempur untuk sistem senjata baik secara tunggal atau secara pelatihan tembak gabungan, prinsip-prinsip, operasi, dan komando menembakkan senjata atau meluncurkan rudal ke target maritim yang bergerak. Pengetahuan dasar untuk pertempuran amfibi, berenang dengan semua alat pertempuran, pengintaian, menangkap personil musuh, seni bela diri, mendarat terjun payung, pemuatan dan bongkar peralatan di darat dan di pelatihan teknis laut, mengemudi kendaraan tempur, menembak dari pantai ke laut dan laut ke pantai, dan mengatasi hambatan air dan pantai, serta menggunakan Korps marinir peralatan kelangsungan hidup. Taktik pelatihan terdiri dari pengetahuan tentang layanan dan cabang, prinsip-prinsip teori taktik, taktik individu dan unit, dan taktik senjata pelatihan taktik gabungan dan termasuk beberapa hal seperti, teori dan prinsip-prinsip operasi amfibi, perencanaan, pengorganisasian, dan memerintahkan operasi amfibi, koordinasi dengan layanan dan cabang yang lain dll.

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 57

pelatihan psikologis, beradaptasi dengan berbagai kondisi, termasuk melintasi jarak panjang fisik, dan lapangan dalam air di bawah kondisi sulit dan bertahan hidup dalam kondisi lapangan tempur, pelatihan tempur setelah mendarat di pantai/pulau atau lainnya. bertahan hidup Table (2.2) Pelatihan dalam lima cabang PLAN Sumber: The Office of Naval Intelligence. China’s navy 2007, Washington DC, 2007, hal. 31-56

Sejarah pengembangan dan modernisasi pelatihan PLA berubah dari waktu ke waktu lain sesuai dengan situasi kontemporer dunia dan evaluasi perang dan sifat misi dan tugas. Tahun 1950-an mengalami usaha untuk meresmikan pelatihan. Tahun 60-an dikenalkan sebagai era perselisihan serta tahun 1980-an mengalami transformasi ke pelatihan taktis sedangkan tahun 1990-an dikenal sebagai periode pelatihan ilmu dan teknologi. Selama dekade terakhir, pelatihan dalam PLAN menjadi semakin kompleks dan realistis. Perubahan dalam pelatihan PLAN terkait dengan kemampuan yang diperlukan untuk perang modern yang berulang kali direvisi dan diperbarui. Tahun 2002 mengalami transformasi dalam regulasi pelatihan dimana menggantikan regulasi lama yang diterpkan sejak tahun 1990. Regulasi baru tahun 2002 termasuk mengadopsi penilaian pelatihan sebagai faktor dalam promosi perwira, menetapkan prosedur untuk mengintegrasikan penelitian akademik militer dalam pelatihan operasional, kodifikasi penggunaan yang diperlukan pelatihan dasar, pelatihan simulator, dan pelatihan jaringan, konten baru menekankan pelatihan gabungan, pelatihan tingkat tinggi untuk markas dan operasi non tempur.100 Pada tahun 2003, Komite Pusat PKC dan CMC mendukung konsep "Three Warfares” yang termasuk tiga aspek peperangan baru psychological warfare, media warfare, legal warfare. Tiga jenis peperangan tersebut dilebatkan dalam pelatihan sebagai alat non-militer yang digunakan untuk memajukan atau mengkatalisis tujuan militer melalui melemahkan semangat dan komitmen ideologis musuh.101 Upaya utama untuk modernisasi pelatihan PLAN merupakan standarisasi cara melakukan pelatihan dan mengembangkan kemampuan yang diperlukan untuk perang modern dan peningkatan kualitas pelatihan untuk mencapai misi-misi baru “misi

100 Op. cit., Vellucci, hal.2 101 Op. cit., Plowright, hal.26 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 58

historis baru” yang telah dideklarasikan oleh Presiden Hu Jintao pada tahun 2004. Sejak tahun 2004 pedoman tahunan pelatihan atau The Outline for Military Training and Evaluation (OMTE) yang dikeluarkan oleh Depatemen Staf Umum memfokuskan pada dua konsep “joint” serta “informationalized” untuk memenangkan perang lokal dalam kondisi informationization. Dalam rangka mempromosikan sistem pelatihan militer PLAN dari kondisi mekanisasi ke kondisi informatization. PLAN mulai memfokuskan pada peningkatan kualitas personil melalui pelatihan berdasarkan pada teknologi intensif dan inovatif oleh karena itu, PLAN sedang melakukan upaya besar untuk mengelola dan mendidik personil yang ada dan merekrut yang baru dengan keterampilan. Buku Putih tahun 2010 menunjukkan aspek perkembangan dalam pelatihan di bawah kondisi informationization, “Perencanaan strategis, kepemimpinan dan pengelolaan informationization telah diperkuat dan hukum yang relevan, peraturan, standar, kebijakan dan sistem telah ditingkatkan. Berbagai langkah-langkah, seperti pelatihan perakitan dan pendidikan jarak jauh, telah diambil untuk memperluaskan pengetahuan tentang informasi dan keterampilan dalam menerapkannya. Prestasi penting telah dibuat dalam pelatihan perwira komando untuk operasi gabungan, pengelolaan personil untuk informationization, personil spesialis dalam teknologi informasi, dan personil untuk mengoperasikan dan pemeliharaan peralatan baru. Usaha-usaha yang mempromosikan kemampuan personil yang dapat memenuhi kebutuhan informationization telah terus berlanjut.”102 Pelatihan di bawah kondisi informationalized yang diciptakan oleh Depatemen Staf Umum dirancang dalam bentuk perang asimetris dimana pelatihan informatized harus diarahkan untuk mengalahkan lawan yang mempunyai tingkat informationization lebih tinggi. Mengatasi musuh seperti ini memerlukan kemampuan pelatihan yang informatized yang berdasarkan pada peningkatan kemampuan unit militer untuk, mengumpulkan intelijen, mengirimkan informasi, kontrol dan komando, bergerak cepat, melaksanakan penanggulangan elektronik, menyerang secara akurat serta untuk melaksanakan pertahanan dan perlindungan yang komprehensif. Ada dua komponen utama yang terlibat dalam pelatihan informationalized yaitu, teknologi dan

102 Op. cit., Information Office of the State Council of the People's Republic of China (buku putih), hal.11

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 59

sumber daya manusia (personil) dimana teknologi dianggap sebagai fitur pelatihan yang deterministik dan dimana pelatihan memfokus pada semua personil dengan menerapkan teknologi untuk meningkatkan komando dalam rangka “otomatisasi komando.”103 Pada bulan Juni 2006, dalam pertemuan pelatihan militer di Beijing, Presiden Hu Jintao membuat inisiatif untuk mempromosikan pelatihan militer dan transformasi dari pelatihan di bawah kondisi mekanik ke pelatihan militer di bawah kondisi terinformasisasi. Keputusan yang diambil selama pertemuan ini dianggap sangat penting dimana mengakibatkan terjadinya transformasi dalam tema dan metode pelatihan, perubahan yang dihasilkan dari pertemuan ini termasuk beberapa aspek yaitu, (1) memperdalam reformasi inti konten pelatihan melalui mendorong pelatihan militer di bawah kondisi ilmu dan sistem informasi, dan reformasi konten pelatihan gabungan, pelatihan taktis dan mempromosikan keragaman pengembangan konten. (2) Meningkatkan jalur utama dari kemampuan tempur gabungan, melalui meningkatkan pelatihan senjata gabungan dan memfokus pada pelatihan strategis dan operasional, pelatihan untuk memimpin pelatihan kampanye gabungan strategis. (3) Mempromosikan pengembangan lebih lanjut di tingkat praktis dalam lingkungan elektromagnetik kompleks yang memerlukan tingkat teknologi informasi yang relatif tinggi dan cabang-cabang komunikasi untuk pasukan militer, radar, divisi profesional dalam peperangan elektronik dengan penuh semangat melaksanakan lingkungan elektromagnetik kompleks, kemampuan beradaptasi, penelitian, konfrontatif, pemeriksaan pelatihan untuk meningkatkan kekuatan adaptasi lingkungan medan perang masa depan. (4) Memfokus pada operasi gabungan untuk memperkuat kualitas personil dalam semua pangkat militer. (5) Membangun metode-metode pelatihan yang diadaptasi dengan modus baru efektivitas tempur di bawah kondisi informasi dimana memfokus pada pengembangan basis pelatihan dan akademi operasional, sistem pelatihan simulasi sebagai jaringan pelatihan informasi utama militer dan sumber daya

103 James Mulvenon. "True Is False, False Is True, Virtual Is Reality, Reality Is Virtual": Technology and Simulation in the Chinese Military Training Revolution. In Roy Kamphausen, Andrew Scobell, Travis Tanner, eds., The "People" in the PLA: Recruitment, Training, and Education in China's Military, Strategic Studies Institute, U.S. Army War College, Carlisle, PA 2008, hal.57-59 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 60

informasi untuk mendukung kondisi pelatihan teknologi informasi untuk mempromosikan pelatihan dasar, pelatihan simulasi.104 Saat ini, pelatihan di bawah kondisi informationization setelah reformasi termasuk delapan kategori atau jenis yaitu,

1. Pelatihan bersama regional. 2. Networked, synchronized training, yang berdasarkan pada jaringan komputer dan teknologi jaringan termasuk pendidikan online, operasi online, latihan dan pelatihan online, operasi pasukan berlawanan, pelatihan pasukan online, pembelajaran jarak jauh, dan ujian secara online. 3. Pelatihan Simulasi, berdasarkan pada penggunaan komputer dan perangkat simulasi untuk meniru kinerja senjata dan peralatan, lingkungan medan perang, dan tindakan tempur untuk tujuan pelatihan. 4. Pelatihan interaktif terdistribusi. berdasarkan pada menggunakan teknologi komputer jaringan interaktif terdistribusi dan sistem otomatisasi komando untuk mengaitkan unit, personil, dan peralatan yang tersebar di lokasi yang berbeda dalam lingkungan elektronik buatan manusia untuk membentuk pengaturan pelatihan digabungkan dalam tempat dan waktu dengan berbagi simultan dari lingkungan pertempuran. 5. Pelatihan simulasi Realitas, berdasarkan pada penggunaan virtual reality technology untuk membuat laboratorium simulasi operasi tempur, mengubah informasi menjadi fenomena fisik yang dapat didengar dan dilihat, menciptakan perang "lingkungan" realistis untuk perang masa depan. 6. Pelatihan sistem-sistem terintegrasi, berdasarkan pada metode pelatihan dengan perkembangan berlanjut untuk teknologi jaringan informasi sebagai dasar. 7. Fuzzy authorization training, metode pelatihan ini berdasarkan pada kondisi yang tak pasti dan melimpahkan kewenangan yang memberikan ruang lebih besat untuk personil untuk berpikir mandiri dalam pelatihan, dengan kata lain transformasi tindakan tempur dari koordinasi yang direncana sebelumnya ke koordinasi yang acak.

104 PLA’s military training from the overall conditions of mechanization to information technology change, http://www.9abc.net/index.php/archives/33797 , diakses pada 19.Apr.2012 pukul 17.30WIB

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 61

8. Pelatihan kontrol dan pemantauan jarak jauh, yang berdasarkan penggunaan kamera digital, sistem komunikasi serat optik, multimedia, dan teknologi canggih lainnya dan peralatan pemantauan dan kontrol.105 Selain itu, dalam insiatif Presiden Hu Jintao "misi bersejarah angkatan bersenjata untuk tahap baru di abad baru" yang diluncurkan pada tahun 2004, dalam rencana ini, Hu Jintao mengidentifikasi empat misi untuk PLA termasuk angkatan laut yaitu, (1) mengkonsolidasikan kekuasaan Partai Komunis PKC, (2) mempertahankan kedaulatan China, integritas teritorial, dan keamanan internal untuk melanjutkan pembangunan nasional, (3) melindungi kepentingan nasional China yang semakin luas dan (4) konstribusi dalam menjaga perdamaian dunia.106 Misi-misi tersebut memperluas fokus PLAN menjadi termasuk tugas sengketa teritorial maritim, keamanan jalur laut, dan membela hak dan kepentingan maritim. Di samping itu misi- misi tersebut meningkatkan pentingnya operasi non militer atau yang disebutkan sebagai operasi military operations other than war (MOOTW) atau operasi militer selain perang (OMSP) yang termasuk kontra terorisme, operasi peacekeeping, dan operasi bantuan kemanusiaan.107 Saat ini PLAN melatih untuk lima jenis MOOTW yaitu,

 Kelegaan bencana dan pelaksanaan hukum untuk mengatasi penyelundupan narkoba.  Demonstrasi kekuatan dan tindakan penangkalan.  Berpartisipasi dalam kerjasama keamanan maritim termasuk penjaga perdamaian dan operasi kontra teror.  Implementasi diplomasi militer  Tindakan pencarian dan penyelamatan di laut.108 OMTE tahun 2009 mengembangkan pelatihan OMSP, meningkatkan proporsi pengetahuan keahlian informationization dan serta pelatihan simulasi senjata hi-tech dan peralatan seperti pesawat terbang, kapal dan rudal, standarisasi metode, prosedur dan kriteria dari jaringan, pelatihan konfrontatif on-base, bentuk, metode dan

105 Op. cit., Mulvenon. The real is false, false is equal to true, virtual is the reality, the truth is a virtual" simulation technology and training in revolutionary China's military, hal.61-66 106 Cortez A. Cooper. The PLA Navy’s “New Historic Missions”: Expanding Capabilities for a Re-emergent Maritime Power, RAND Corporation, Santa Monica, CA, June 2009, hal.2,3 107 Op. cit., Vellucci, hal.7 108 Ibid.., Vellucci, hal.4,5 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 62

persyaratan untuk pelatihan di bawah lingkungan elektromagnetik rumit, pelatihan di malam hari, dan pelatihan di bawah kondisi cuaca yang rumit serta pelatihan daya bertahan psikologis, mendirikan standar pelatihan yang capability-centered dan sistem penilaian, menjelaskan secara rinci dan meningkatkan standar pelatihan dasar, memperluas ruang lingkup empat tingkat pemeriksaan dan sistem penilaian, menambahkan item-item penilaian kelas seratus titik, mendefinisikan manajemen dan mode regulasi, menetapkan tugas dan fungsi organisasi pelatihan di berbagai tingkatan, dan mendefinisikan batas wewenang untuk merevisi garis besar.109 Pada tahun 2010, pelatihan militer mengalami dua kinerja dalam pelatihan aktual dan reformasi struktur pelatihan. Dua kinerja tersebut digambarkan dalam konteks latihan gabungan trans-regional, memperbaiki sistem operasional baik dari segi sistem teknis dan arsitektur operasional melalui peningkatan operasional tertentu, seperti "sistem konfrontasi”. Sesuai dengan OMTE tahun 2011 yang dikeluarkan pada bulan Juni 2011 pelatihan selama tahun 2011 tidak mengandung poin baru dari pedoman sebelumnya. Selama tahun 2011 PLA melanjutkan modifikasi struktur kekuatan untuk mencapai tujuan jangka panjang untuk mempersiapkan PLA, untuk menjalankan operasi gabungan jarak jauh untuk penangkalan, perkelahian perang dan misi keamanan non-tradisional dalam kondisi elektromagnetik yang kompleks.110 Terkait dengan program pembangunan kapal induk, pada bulan Mei 2009, Menteri Pertahanan Brazil Nelson Jobim mengumumkan bahwa Angkatan Laut Brazil akan memberikan pelatihan kepada perwira PLAN dalam operasi kapal induk.111 Setelah itu, pada tahun 2010 PLAN telah memulai program berbasis lahan untuk melatih 50 pilot untuk mengoperasikan pesawat sayap tetap untuk kapal induk.112 Selama 10 tahun terakhir PLAN berpartisipasi dalam banyak latihan militer bilateral dan multilateral di berbagai bidang seperti kontra-terorisme, operasi mobilitas, operasi peacekeeping, bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana dan

109 New Outline of Military Training and Evaluation promulgated, http://china-defense.blogspot.com/2008/07/new- outline-of-military-training-and.html , diakses pada 20.Apr.2012 pukul 18.15WIB 20.4.2012 110 David D. Chen. 2011 PLA Military Training: Toward Greater Interoperability, China Brief, Vol.11 January 28, 2011, hal.9 111 Office of the Secretary of Defense. Military and Security Developments Involving the People’s Republic of China 2011: Annual report to Congress, Department of Defense, Washington, D.C, 2011, hal.46 112 Ibid., hal.50

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 63

logistik, dan menerapkan proyeksi kekuatan jarak jauh dan mewakili dan melaksanakan sejumlah kunjungan diplomatik. Tindakan tersebut terjadi dalam konteks strategi laut yang ambisius yang berusaha untuk mengamankan akses China ke sumber energi dan untuk memaksimalkan peran diplomasi dalam sengketa teritorial dengan tetangganya. Pelatihan dan latihan PLAN dikategorikan dalam lima jenis utama termasuk inspeksi, demonstrasi, penelitian, taktis, dan kampanye.113 Pada tahun 2005 menjadi tuan rumah untuk latihan “PEACE MISSION 05” dengan Rusia dengan 10.000 pasukan dari PLA, PLAAF dan PLAN. Berikutnya padatahun 2007, Rusia host “PEACE MISSION 07” yang merupakan ltihan pertama yang dilakukan di negara asing. Tahun 2009 China mejadi lagi tuan rumah untuk latihan “PEACE MISSION 09”. Kerja sama tersebut tidak hanya dengan Rusia dimana PLAN untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam latihan multilateral tahun 2007 dimana kapal perang PLAN berpartisipasi dalam latihan “AMAN 07” yang disponsori oleh Pakistan dan “IMDEX 07” yang disponsori oleh Singapura. PLAN juga berpartisipasi dalam “AMAN 09” di Pakistan. Selain itu, kapal PLAN secara rutin melakukan latihan pencarian bilateral dan latihan penyelamatan dengan kapal perang asing selama kunjungan ke pelabuhan asing atau kunjungan kapal asing ke pelabuhan- pelabuhan China. Selain itu PLAN meningkatkan kompliksitas misi-misi patrol dan melaksanakan patroli rutin di Laut Jepang, Laut China Selatan, Laut Filipina Gambar (2.2) Area pelatihan dan patroli PLAN Sumber: The Office of Naval Intelligence, The People’s Liberation Army Navy: dan Pasifik Timur seperti A modern navy with Chinese characteristic, Washington DC, Agustus.2009, hal.38

113 Op. cit., The Office of Naval Intelligence. The People’s Liberation Army Navy: A modern navy with Chinese characteristic, hal.37 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 64

patrol kapal selam di Selat Osumi dekat Jepang tahun 2003 dan patrol dan pada tahun 2004 dekat Okinawa. Pada tahun 2006 membangun rute navigasi yang mungkin digunakan dalam masa perang,114 (lihat Gambar 2.2). Pada bulan April 2010, 16 kapal perang dari ketiga armada (Utara, Timur dan Laut Selatan) melakukan latihan maritim yang belum pernah terjadi sebelumnya, dimana kapal-kapal berlayar sejauh 140km dari pulau Okinawa di Jepang, melalui Selat Bashi ke arah Selat Malaka. Setelah itu pada bulan Juli, armada PLAN melakukan serangkaian latihan dalam menanggapi latihan angkatan laut AS-Korsel di Laut Kuning. Selama bulan Juli juga beberapa kapal dari ketiga armada PLAN melaksanakan latihan di Laut China Selatan.115 Dalam konteks OMSP, selama beberapa tahun yang lalu PLAN melaksanakan beberapa latihan lain perang atau non-war training. Pada taun 2008 dalam rangka penyebaran operasional di luar Pasifik Barat, PLAN melaksanakan latihan kontra pembajakan laut selama dua bulan dengan kekuatan terdiri dari kapal pendaratan amfibi, kapal perusak dan kapal pemasok.116 Pada bulan Septemper 2009, armada PLAN melaksanakan latihan gabungan dengan angkatan laut Rusia di Teluk Aden yang disebut " "BLUE PEACE SHIELD 2009" di mana kedua angkatan laut melaksanakan beberapa jenis latihan gabungan termasuk manuver kapal, pengisian, pemeriksaan gabungan,penembakan , untuk mempromosi prosedur model untuk komando gabungan, komunikasi, dan kegiatan kerjasama.117 Pada tahun 2010 PLAN meluncurkan misi “MISSION HARMONY 2010” selama 88 hari ke Teluk Aden dan mengunakan kapal rumah sakit baru Peace Ark untuk memberikan perawatan medis untuk armada kontra pembajakan laut PLAN dan untuk mengobati warga yang membutuhkan di Djibouti, Kenya, Tanzania, Seychelles, dan Bangladesh dalam rangka mempromosikan soft power China.118

114 Op. cit., The Office of Naval Intelligence. The People’s Liberation Army Navy: A modern navy with Chinese characteristic, hal.40 115 China's Three-Point Naval Strategy, http://www.iiss.org/EasySiteWeb/getresource.axd?AssetID=48372&type=full&servicetype, diakses pada 22.Apr.2012 pukul 00.15WIB 116 Op. cit., Information Office of the State Council of the People's Republic of China (buku putih), hal.7 117 The National Institute for Defense Studies. NIDS China security report 2011, Japan, 2012, hal.31 118 Op.cit., Office of the Secretary of Defense. Military and Security Developments Involving the People’s Republic of China 2011: Annual report to Congress, hal.67

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 65

Misi-misi PLAN yang anti-pembajakan laut menjadi dilaksanakan secara rutin di Teluk Aden untuk untuk melindungi keselamatan kapal-kapal dan personil China melalui Teluk Aden dan perairan lepas pantai Somalia dan untuk memastikan keselamatan kapal yang mengangkut bahan untuk organisasi kemanusiaan internasional seperti Program Pangan Dunia serta akan melakukan operasi penyelamatan kemanusiaan dengan kapal mengawal negara lain. (Lihat Tabel 2.3).

No. Periode Misi Platform yang terlibat dalam misi Misi 1 Jan–Apr 2009 DDG (Tipe 052C) / DDG (Tipe 052B) / kapal pasokan (kelas Qiandaohu) 2 Apr–Aug 2009 DDG (Tipe 051B) / FFG (Tipe 054A) / kapal pasokan (kelas Qiandaohu) 3 Aug–Nov 2009 FFG (Tipe 054A) / FFG (Tipe 054A) / kapal pasokan (kelas Qiandaohu) 4 Nov 2009–Mar2010 2 x FFG (Tipe 054) / kapal pasokan (kelas Qiandaohu) 5 Mar–July 2010 FFG (Tipe 054A) / DDG (Tipe 052B) / kapal pasokan (kelas Qiandaohu) 6 July–Nov 2010 LPD (Tipe 071) / DDG (Tipe 052C) / kapal pasokan (kelas Qiandaohu) 7 Nov 2010–Apr 2011 2 x FFG (Tipe 054) / kapal pasokan (kelas Qiandaohu) 8 Apr–July 2011 2 x FFG (Tipe 054) / kapal pasokan (kelas Qiandaohu) 9 July 2011 DDG (Tipe 052B) / FFG (Tipe 054A) / kapal pasokan (kelas Nancang) Table (2.3) Misi-misi anti pembajakan laut PLAN (2009-2011) Sumber: Susanne Kamerling & Frans-Paul Van Der Putten, An Overseas Naval Presence without Overseas Bases: China’s Counter- piracy Operation in the Gulf of Aden, Journal of Current Chinese Affairs Vol.40, No.4, April 2011, hal, 130

. Logistik Usaha modernisasi postur kekuatan dan gelar pasukan meliputi aspek logistik yang diperlukan untuk melaksanakan operasi-operasi yang jauh dari daratan China sesuai dengan strategi FSO dan misi historis yang didentifikasi oleh Presiden Hu Jintao. Pada tahun 2007, Presiden Hu Jintao mengidentifikasi empat tujuan umum untuk modernisasi logistik militer China pada milenium baru: (1) Membangun logistik berkualitas tinggi, (2) Mekanisasi dan informatization, (3) Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan (4) Pengembangan Sistem Dukungan Logistik terintegrasi untuk semua matra yang melibatkan dukungan sipil.119 Modernisasi tersebut yang diusulkan oleh Presiden Hu bertujuan untuk mendukung proyeksi kekuatan potensi di luar garis pantai China, termasuk Taiwan dan seterusnya. Modernisasi dalam bidang logistik termasuk empat kecenderungan untuk mendukung proyeksi kekuatan militer yaitu: (i) Logistik gabungan bermobilitas, (ii) Logistik

119 Susan M. Puska.Taming the Hydra. Trends in China's Military Logistics since 2000. In Roy Kamphausen, David Lai, Andrew Scobell, eds., The PLA at Home and Abroad: Assessing the Operational Capabilities of China's Military, June 2010, hal.568 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 66

dalam lingkungan peperangan teknologi tinggi. (iii) Memelihara kelestarian Unit Di luar wilayah nasional, dan (iv) Dukungan bidang sipil.120 Modernisasi logistik PLA melibatkan tiga jenis misi yang tercermin dalam tiga konsep kunci: Dukungan logistik gabungan terintegrasi, Dukungan komprehensif, Logistik gabungan. Dukungna logistik gabungan terintegrasi didefinisikan sebagai integrasi logistik dalam matra-matra militer, kompatibilitas sipil-militer, dan kombinasi fungsi masa perang dan masa damai untuk mendukung mobilisasi. Dukungan komprehensif dapat didefinisikan sebagai serangkaian tindakan dukungan untuk menjamin kelancaran pelaksanaan kampanye dan kemenangan akhir termasuk dukungan operasional, dukungan logistik dan dukungan peralatan.121 Aspek-aspek logistik yang terlibat dalam konsep Dukungan Komprehensif termasuk pasokan bahan yang dibutuhkan untuk pertempuran, seperti makanan, air, seragam, peralatan, minyak bumi, minyak, dan pelumas, amunisi, bahan bangunan, dll, transportasi personil, dan peralatan atas darat, laut, dan udara, dukungan medis, keuangan, perawatan peralatan, perbaikan, penelitian dan pengembangan (R&D), pengujian, akuisisi, dan pembuangan, dan pemeliharaan bangunan-bangunan dan fasilitas untuk pasukan di lapangan atau di garnisun. Jenis-jenis logistik dapat dibagi dalam dua kategori terpisah yaitu "dukungan logistik" dan "dukungan persenjataan” yang diurus oleh dua depatemen nasional China yaitu, General Logistics Department (GLD) atau Departemen Logistik Umum yang mengawasi "dukungan logistik," dan General Armament (or Equipment) Department (GAD or GED) Departemen Persenjataan (atau Peralatan) Umum yang bertanggung jawab mengenai "dukungan persenjataan.”122 Pada tahun 1998 CMC dan GLD menciptakan program Wang Ke untuk reformasi logistik yang terdiri dari:

1. Integrasi logistik untuk tiga matra. 2. Standardisasi pekerjaan pasokan, misalnya, pembelian terpusat. 3. Konversi dari penghasilan tambahan petugas untuk tunjangan tunai (untuk membayar perumahan, asuransi, dll).

120 Ibid., Puska, hal.569,570 121 Ibid., hal,562,564 122 Dennis Blasko. Chinese military logistics, http://www.asianresearch.org/articles/2354.html, diakses pada 22.Apr.2012 pukul 15.40WIB

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 67

4. "Sosialisasi" atau "out-sourcing" memberikan banyak fungsi pendukung kepada kontraktor sipil. 5. Membuat manajemen logistik lebih profesional dan ilmiah. 6. Meningkatkan dukungan logistik bermobilitas untuk unit jauh dari basis-nya.123 Sesuai dengan program tersebut, pada tahun 2000 Departemen Logistik Gabungan dibentuk dalam tujuh markas daerah militer dan menugaskan staf perwira logistik terlatih yang memiliki pemahaman tentang kebutuhan semua matra. Dengan demikian, PLAAF dan PLAN mengalihkan tanggung jawab untuk banyak depot, basis pasokan, rumah sakit, pemeliharaan dan perbaikan unit kendali daera militer di mana berada. Depatemen Logistik Gabungan termasuk 30 sub-departemen untuk menyediakan fungsi dukungan gabungan untuk semua matra dan menyediakan dukungan unik untuk tiap matra sendiri melalui struktur sistem GAD yang terpisah. Tiga puluh sub-departemen ini terletak dibawah daerah-daerah militer dan terdiri dari rumah sakit, gudang, depot dan unit transportasi. Sub-departemen Logistik membentuk unit dukungan bermobilitas untuk menemani pasukan tempur di lapangan atau di laut berdasarkan kebutuhan unit yang didukung dan misinya.124 Dalam konteks PLAN, Departemen Logistik bertanggung jawab pada pembangunan fasilitas, dukungan teknis untuk kapal laut, bahan bakar, perawatan kesehatan, keuangan, transportasi, dan bidang-bidang vital lainnya yang terkait dengan pasokan. Sedangkan Departemen Persenjataan menyediakan dukungan teknis untuk semua peralatan PLAN dan sistem senjata.125 Unsur utama dalam modernisasi logistik adalah dukungan sektor sipil untuk meningkatkan kemampuan logistik militer China. Dukungna logistik sipil-militer teritegrasi diidentifikasikan oleh Presiden Hu dalam bidang senjata dan peralatan penelitian dan manufaktur, pelatihan personil militer dan logistik. Usaha modernisasi ini untuk memanfaatkan keahlian sipil, inovasi ilmiah, teknologi, dan sumber daya logistik untuk mengembangkan kemampuan logistik gabungan sipil-militer selama masa damai yang akan mendukung mobilisasi militer masa perang. Dukungan Sipil

123Ibid. 124 Ibid. 125 Op. cit., The Office of Naval Intelligence. The People’s Liberation Army Navy: A modern navy with Chinese characteristic, hal.12,13 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 68

terjadi selama mobilisasi dan sosialisasi atau mengkontrak dengan entitas sipil lokal untuk menyediakan layanan yang dilakukan oleh anggota atau unit PLA sebelumnya yang termasuk barang dan jasa. Mobilisasi mengacu pada persiapan untuk perang, sementara sosialisasi mengacu pada kontrak untuk barang dan jasa dalam persiapan untuk perang yang potensial, serta untuk mendukung militer dalam kegiatan sehari- hari masa damai. Bahkan, banyak upaya sosialisasi sampai saat ini telah dilakukan di non-operasional unit, seperti sekolah dan unit markas di kota besar.126 Saat ini, mengevaluasi modernisasi logistik PLAN untuk mendukung tujuan militer di bawah kondisi informationization termasuk:

 Membentuk sistem logistik gabungan yang menyediakan landasan untuk pengembangan lebih lanjut dan dukungan potensi untuk pasukan ekspedisi.  Mendirikan sistem dan metodologi melalui pengujian, seperti program logistik gabungan daerah militer Jinan.  Menekankan persiapan untuk mobilisasi logistik sebagai fitur kunci dari dukungan logistik sipil-militer yang dapat membantu meningkatkan dukungan sipil secara domestik dan secara internasional melalui perkembangan pasca "Reformasi dan Pembukaan" dalam kompleks industri militer China.  Meningkatkan kemampuan PLAN dalam operasi lepas pantai melalui pengembangan kapal-kapal dukungan logistik, melibatkan PLAN dalam pengalaman nyata seperti dukungan logistik dalam misi anti-pembajakan laut di Teluk Aden dan operasi dukungan logistik selama keadaan darurat domestik (banjir, gempa bumi, dll .), memberikan pengalaman operasional yang melibatkan seluruh kekuatan logistik militer sebagai pelajaran dan pedoman komando.  Menggabungkan organisasi dan peneliti logistik militer dan sipil bersama sebagai unit militer untuk meneliti, menerapkan dan menguji kemampuan dukungan logistik yang dapat membantu mempercepat proses adaptasi, inovasi dan perbaikan logistik dalam lingkungan yang informationized.  Proses modernisasi logistik PLAN disesuaikan dengan kemampuan canggih yang telah dikuasai oleh AS dan militer lainnya.

126 Op. cit., Puska, hal. 582

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 69

 PLAN mengalami pengembangan dasar dalam ilmu pengetahuan dan penerapan kemampuan logistik modern yang dapat menyediakan platform yang kuat untuk memajukan pengembangan inti logistik militer yang profesional serta logistik sipil yang mendukung militer.127 PLAN mengalami kekurangan kemampuan logistik yang signifikan dalam transportasi dan formasi besar. PLAN memiliki rombongan kecil dari kapal dukungan logistik besar, sebagian besar kapal pasokan, oilers, dan kapal perbaikan cocok untuk operasi di perairan sepanjang pantai China. Untuk mengatasi kekurangan ini, PLA berencana untuk menggabungkan kapal sipil, pesawat, dan awak-awak untuk kebutuhan transportasi masa perang. Dalam PLANAF kemampuan pengisian bahan bakar masih dalam tahap awal dan terbatas pada sejumlah kecil dan pesawat tempur.128 Untuk mengatasi masalah ini PLAN saat ini mengoptimalkan sistem dukungan logistik dan meningkatkan kemampuan dukungan maritim terintegrasi. Dalam rangka peningkatan kemampuan dukungan logistik terintegrasi, PLAN membangun sistem dukungan logistik berbasis pantai sebagai landasan dan dukungan logistik berbasis laut sebagai andalan serta mengintegrasikan keduanya secara keseluruhan. Selain itu, PLAN meningkatkan pembangunan basis kapal, daerah berlabuh, poin pasokan dan bandara. Sistem dukungan logistik berbasis pantai pada dasarnya dikoordinasikan dengan perkembangan persenjataan dan peralatan, dan disesuaikan dengan tugas dukungan pada masa perang. PLAN secara bertahap memposisi jenis-jenis baru kapal pasokan besar terintegrasi, kapal medis dan helikopter ambulans, dan berhasil mengembangkan berbagai jenis peralatan dukungan maritim dan sejumlah teknologi kunci yang mengakibatkan kemajuan yang signifikan dalam modernisasi kekuatan dukungan maritim. Dalam rangka memperkuat dan meningkatkan kemampuan dukungan logistik untuk armada-armada China yang komesial dan angkatan laut, China memperluas pengaruhnya ke Samudera Hindia untuk mengamankan jalur perdagangan dan energi melalui pembentukan beberapa basis dan pelabuhan untuk dukungan logistik dan

127Ibid., hal.591,592 128 Dennis Blasko. Chinese military logistics, http://www.asianresearch.org/articles/2354.html, diakses pada 24.Apr.2012 pukul 09.30WIB

Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 70

untuk pengawasan dan pengintaian. Basis-basis ini dianggap sebagai tulang punggung bagi armada komersial dan PLAN khususnya dalam misi jauh dari pantai nasional China untuk tujuan pasokan dan dukungan logistik, misalnya dalam misi-misi anti- pembajakan laut di Teluk Aden sejak tahun 2008. Serangkaian basis dan pelabuhan China yang mulai dari pantai China dan pulau Hainan ke Laut China Selatan melalui Selat Malaka, dan sepanjang rute maritim di Samudra Hindia sampai Gwadar di Pakistan ke pantai-pantai di Laut Arab dan Teluk Persia,129 disebut sebagai Strategi China "Pearl Necklace Strategy" atau “String of Pearls” (lihat Gambar 2.9). Konsep ini dipakai untuk pertama kalinya pada tahun 2004 dalam studi tentang “Masa depan Energi di Asia” oleh kontraktor untuk Departemen Pertahanan AS yang berargumentasi bahwa Beijing sedang membangun jaringan basis yang komprehensif yang membentang dari China Selatan sampai Pakistan.130 Basis-basis ini termasuk:

 Basis di Pulau Hainan: merupakan basis angkatan laut untuk kapal selam nuklir. Basis ini mampu untuk bersembunyi sampai 20 kapal selam nuklir dari satelit mata-mata.131 Basis ini terdiri juga dari bandara militer dan dua bandara sipil serta fasilitas besar untuk sinyal intelijen untuk pemantauan kegiatan angkatan laut AS di Laut China Selatan.132  Basis di Woody Island di kepulauan Paracel: terletak ddalam kepulauan Paracel sekitar 300 mil laut dari Vietnam. Bandara militer China yang paling besar di Laut China Selatan terletak dalam pulau ini bersama stasiun pemantauan intelijen, Selain itu, Basis angkatan laut di Woody Island juga telah ditingkatkan termasuk pembangunan tanggul anti gelombang baru.133  Basis Sihanoukville dan Ream di Kamboja: RRC telah menyediakan dana untuk membarui untuk berlabuh kapal di Ream. Perusahaan-perusahaan China telah

129 Christina Y. Lin. Militarisation of China’s Energy Security Policy: Defence Cooperation and WMD Proliferation Along its String of Pearls in the Indian Ocean, Berlin: ISPSW Institut für Strategie- Politik- Sicherheits- und Wirtschaftsberatung, Jun 2008, hal.3 130 Daniel Kostecka. Hambantota, Chittagong, and the Maldives – Unlikely Pearls for the Chinese Navy, http://www.jamestown.org/programs/chinabrief/single/?cHash=a82d537697&tx_ttnews%5Btt_news%5D=37196, diakses pada 24.Apr.2012 pukul 20.50WIB 131 Chinese base, http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/asia/china/1917167/Chinese- nuclear-submarine-base.html , diakses pada 24.Apr.2012 pukul 22.10WIB 132 Lingshui Air Base, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/lingshui.htm, diakses pada 25.Apr.2012 pukul 20.50WIB 133 Andrei Chang. Analysis: China's air-sea buildup, http://www.spacewar.com/reports/Analysis_Chinas_air- sea_buildup_999.html, diakses pada 25.Apr.2012 pukul 21.50WIB

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 71

mengupgrade pelabuhan dekat Sihanoukville. Akses ke dua pelabuhan Sihanoukville dan Ream dianggap sangat strategis bagi PLAN di masa depan dimana dapat digunakan untuk menekan Hanoi selama masa ketegangan dan untuk mengamankan SLOC serta melindungi pasokan energi.134  Basis-basis di Myanmar: China memulai membantu Myanmar untuk memodernisasi dan membangun basis- basis angkatan laut-ny sejak akhir tahun 1980-an untuk kepentingan strategis untuk memiliki akses ke basis-basis untuk mendukung kemampuan PLAN untuk memposisi kekuatannya di Samudera Gambar (2.3) Basis dan pelabuhan China di Myanmar Hindia. China memberikan bantuan untuk Myanmar untuk memodernisasi basis angkatan laut di Hanggyi, pulau-pulau Coco, Sittwe atau “Akyab” dan Mergui.135 Basis angkatan laut didirikan di Pulau Hainggyi pada awal 1990-an dengan bantuan keuangan dan teknis China supaya mengamankan Pulau Great Coco dan Little Coco di mana stasiun intelijen elektronik berada.136 Basis ini termasuk bandara untuk mendukung semua jenis operasi termasuk perbaikan dan untuk mendukung infrastruktur, bersama basis angkatan laut dengan infrastruktur lengkap untuk kapal selam nuklir dan beberapa jenis kapal. Selain itu, China membangun Stasiun Intelijen dengan radar dan fasilitas pemantauan, di Pulau Great Coco (stasiun yang paling besar dan yang palin strategis), dan di Pulau Hainggyi, basisi Zadetkyi Kyun di ujung utara Selat Malaka, Man-Aung di Pulau Cheduba, dan stasiun di Ramree,

134 Robert Neff. Is China’s Fabled “String of Pearls” Becoming a Reality?, http://www.rjkoehler.com/2010/01/31/is- chinas-fabled-string-of-pearls-becoming-a-reality/, diakses pada 26.Apr.2012 pukul 23.00WIB 135 C. S. Kuppuswamy. China-Pakistan-Myanmar: The triangular relationship needs careful watch, http://www.southasiaanalysis.org/%5Cpapers5%5Cpaper401.html, diakses pada 27.Apr.2012 pukul 12.50WIB 136 Min Lwin. Burma’s Navy Suffers Strategic Losses, http://www2.irrawaddy.org/article.php?art_id=12285, diakses pada 27.Apr.2012 pukul 10.45WIB Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 72

dan stasiun di basis angkatan laut Monkey Point di Yangoon, juga termasuk stasiun Saganthit dekat Mergui di Myanmar Timur Laut.137  Chittagong di Bangladesh: Pada tahun 2010 Bangladesh menyetujui dengan penawaran China untuk membantu untuk mengembangkan pelabuhan Chittagong yang biayanya US$ 8,7 miliar dimana China akan membayar jumlah besar biaya tersebut. Kepentingan strategis China dalam proyek ini untuk membabgun pipa minyak berjalan dari Bangladesh ke China dalam rangka menghadapi kekhawtiran China mengenai apa yang disebutkan oleh Presiden Hu Jintao sebagai “Dilema Malaka” dimana ketergantungan China pada Selat Malaka dimana 80% dari pasokan minyak transit selat itu saat ini.138  Hambantota di Sri Lanka: China menyediakan US$ 477 juta untuk membantu Sri Lanka untuk menyelesaikan tahap pertama dalam pembangunaan pelabuhan Hambantota. Hambantota terletak sangat dekat dengan persimpangan utama jalur pelayaran internasional utama yang menghubungkan Eropa, Afrika dan Timur Tengah dengan Asia melalui Selat Malaka dan Singapura. Tahap pembangunan kedua akan selesai pada tahun 2014 dengan biaya sekitar US$ 1,5 miliar, Hambantota akan memiliki bunker bahan bakar yang besar, penanganan kargo, penyimpanan, gudang dan kapasitas transshipment serta zona industri dan bandara di dekatnya. Beberapa analis mengatakan bahwa akses ke pelabuhan dan bandara ini akan memungkinkan China untuk mendukung memposisi PLAN di wilayah ini secara lebih efektif.139  Basis Pulau Marao di Maladewa: Pulau ini disewa oleh China pada tahun 1999 dari Maladewa untuk manajemen lalu lintas maritim, tapi China menggunakan pulau ini untuk memantau kapal perang India dan AS di Samudera Hindia, dan dapat dikembangkan menjadi basis kapal selam di masa depan.140  Basis di Gwadar di Pakistan: pelabuhan Gwadar sedang dibangun dalam dua tahap dengan investasi besar dari China. China memberikan kontribusi US$ 198 juta dari

137 Andrew Selth. Chinese Military Bases in Burma: The Explosion of a Myth, Regional Outlook Paper No.10, Griffith Asia Institute, 2007, hal.12-14 138 Ananth Krishnan. China offers to develop Chittagong port, http://www.thehindu.com/news/international/article245961.ece, diakses pada 27.Apr.2012 pukul 11.30WIB 139 Michael Richardson. China’s network of places, not bases, Straits Times Newspaper, 16 August 2010, hal.2 140 Chinese naval base in the Maldives poses a greater threat to India, http://cautionindia.blogspot.com/2011/01/chinese-naval-base-in-maldives-pose.html, diakses pada 27.Apr.2012 pukul 12.00WIB

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 73

jumlah biaya proyek ini yang diperkirakan US$ 248 juta untuk tahap pertama. China juga investasi US$ 200 juta untuk membangun jalan raya yang menghubungkan pelabuhan Gwadar dengan pelabuhan Karachi di Laut Arab. Tahap kedua, yang jumlah biayanya US$ 932 juta dan terdiri atas sembilan tempat berlabuh, saluran dan terminal penyimpanan juga akan dibiayai oleh China. Selain kontribusi keuangan, China telah mengirimkan sekitar 450 insinyur dan menyediakan keahlian teknis untuk proyek tersebut.141 Pada tahun 2011 Menhan Pakistan Chaudhary Ahmed Mukhtar meminta China untuk membangun basis angkatan laut di pelabuhan Gwadar “Kami telah meminta dari saudara kami China untuk membangun basis angkatan laut di Gwadar” kata Mukhtar.142 Basis ini akan memungkinkan China untuk mendapatkan hak penggunaan termasuk pengisian bahan bakar biasa dan dukungan logistik, dan fasilitas perbaikan untuk kapal permukaan China dan mungkin untuk kapal selam juga.143 Bagi China, basis Gwadar memiliki nilai strategis yang yang berdasarkan pada kedekatannya dengan Selat Hormuz dimana sekitar 60% dari pasokan energi China dari Timur Tengah dan melindungi jalur energi dari AS yang bisa mematahkan pasokan energy China dengan kehadirannya yang sangat tinggi di wilayah itu,144 dan untuk pemantauan kegiatan angkatan laut AS di kawasan itu. Selain itu, pada bulan april 2004 mulai modernisasi dan pembangunan di pelabuhan Karachi di melalui melaksanakan Deep Water Container Port project yang dilaksanakan oleh China International Water and Electric Corporation.145 Selain basis-basis tersebut, China melalui China-ASEAN Investment Cooperation Fund (CAF) menginvestasi dalam pelabuhan Laem Chabang yang

141 Gwadar Port, http://www.cssexam.com/archive/index.php/t-2737.html, diakses pada 28.Apr.2012 pukul 10.45WIB 142 Pakistan turns to China for naval base, http://www.ft.com/intl/cms/s/0/3914bd36-8467-11e0-afcb- 00144feabdc0.html#axzz1tKOWVx7o, diakses pada 28.Apr.2012 pukul 14.00WIB 143 Rahul Roy. Naval base at Gwadar a potential game changer, http://www.iiss.org/whats-new/iiss-experts- commentary/naval-base-at-gwadar-a-potential-game-changer/, diakses pada 28.Apr.2012 pukul 15.20WIB 144 Laugher of the Day: Myanmar: Washington’s geopolitics and the Straits of Malacca, http://www.eaglespeak.us/2007/11/laugher-of-day-myanmar-washingtons.html, diakses pada 28.Apr.2012 pukul 16.10WIB 145China CWE inaugurates work for Karachi Container Port Project, http://pk2.mofcom.gov.cn/aarticle/chinanews/200904/20090406186396.html, diakses pada 28.Apr.2012 pukul 17.55WIB Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 74

dianggap pelabuhan terbesar di Thailand,146 di samping itu juga PLAN mendirikan stasiun medis terpencil pada bulan Oktober 2011 dekat Yongshu yang terletak di Kepulauan Nansha di Laut China Selatan.147 Saat ini “String of Pearls” China di Samudra Hindia semakin berkembang dan dilanjutkan sesuai dengan misi-misi baru dan jangkauannya yang semakin berkembang. Sejak awal tahun 2009 China mulai mengirimkan kapal-kapal PLAN dalam misi patroli anti-pembajakan laut di Teluk Aden dan lepas pantai Tanduk Afrika untuk melindungi kapal dagang dan kapal perangnya. Hal ini memerlukan dukungan dan fasilitas logistik, untuk memecahkan masalah ini China menciptakan model diplomatik dan komersial. Model ini berdasarkan pada pada hubungan diplomatik dekat China dengan negara-negara di kawasan itu dan kehadiran ekonomi China melalui perusahaan dan paprika-paprik untuk menyediakan cara alternatif bagi China untuk menyelesaikan masalah logistik dari pada membangun pelabuhan dan basis angkatan laut di luar wilayah nasional China. Untuk dukungan logistik China menggunakan beberapa pelabuhan seperti Salalah di Oman selatan, Aden di Yemen, Djibouti, Karachi dan Jeddah di Arab Saudi untuk mengisi bahan bakar, melengkapi dan memungkinkan kru untuk mengambil cuti pantai.148 Di samping itu, China mengembangkan kerja sama militer dengan negara lain di Asia dan Afrika untuk meningkatkan jumlah basisnya di masa depan. Saat ini ada beberapa laporan yang berbicara tentang niat China untuk membangun dua basis di Mauritius dan Seychelles dimana China baru-baru ini membahas kemungkinan membangun fasilitas angkatan laut di Kepulauan Seychelles di Samudra Hindia,149 dan dimana ada berita bahwa Seychelles menawarkan China basis untuk kapal-kapal

146 CAF Invests in Thailand's Largest Port, http://www.china-asean-fund.com/news.php, diakses pada 28.Apr.2012 pukul 20.00WIB 147 PLA Navy opens Remote medical station in South China Sea, http://www.china-defense-mashup.com/pla-navy- opens-remote-medical-station-in-south-china-sea.html, diakses pada 30.Apr.2012 pukul 06.00WIB 148 Susanne Kamerling, Frans-Paul Van Der Putten, An Overseas Naval Presence without Overseas Bases: China’s Counter-piracy Operation in the Gulf of Aden, Journal of Current Chinese Affairs Vol.40, No.4, April 2011, hal.119, 134,139 149 Dean Cheng. China May Gain Base in Seychelles, http://blog.heritage.org/2011/12/23/china-may-gain-base-in- seychelles/, diakses pada 30.Apr.2012 pukul 08.00WIB

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 75

China yang diposisi di Teluk Aden dan Samudera Hindia barat untuk memerangi pembajakan di wilayah itu.150

1. Hainan Island airfield & port 2.Woody Island airfield 3.South China Sea oil drilling 4.Sihanoukville & Ream, & survey Commercial, naval base 5.Zadetkyi Kyun & Saganthit, 6.Coco Island, Myanmar, 7.Kyaikkami, naval base, port 8.Monkey point naval base, port monitoring & Surveillance commercial, naval base, facilities facilities facilities Surveillance facilities 9.Hainggyi Island Surveillance 10.Sittwe Commercial, naval 11.Chittagong port facility, 12.Hambantota naval base & facilities, naval base base Upgraded port facilities port facilities 13.Marao Island monitoring & 14.Karachi, port facilities 15.Gwadar naval base & Surveillance facilities Surveillance facilities Gambar (2.4) “String of Pearls” kehadiran PLAN di Samudra Hindia dan di Jalur energi China

150 Mandip Singh. The Proposed PLA Naval Base in Seychelles and India’s Options, http://www.idsa.in/taxonomy/term/1334, diakses pada 30.Apr.2012 pukul 09.25WIB Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 76

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 BAB III

ASPEK LAIN DALAM MODERNISASI PLAN

3.1 Anggaran Pertahanan Anggaran militer didefinisikan sebagai jumlah sumber daya yang tersedia untuk tujuan pertahanan nasional tanpa memperhatikan sumber pendanaan. Pengeluaran militer melibatkan beberapa kategori yang termasuk pembayaran dan tunjangan untuk personil militer, pembayaran sipil, operasi dan pemeliharaan, pembelian, Penelitian dan Pengembangan R&D, konstruksi, gaji pensiunan militer, bantuan militer, pembelaan sipil, pasukan paramiliter, aspek-aspek militer yang terlibat dalam bidang energi atom dan ruang angkasa.151 Anggaran pertahanan militer merupakan hal yang sangat penting sebagai indikator nyata untuk niat, strategi nasional, prioritas, dan kebijakan. Dalam konteks China, anggaran militer dapat menjadi indikator yang mencerminkan perkembangan perekonomian China dan prioritas dalam proses modernisasi dan kemampuan militer masa depan. Anggaran pertahanan China dirancang oleh beberapa organisasi yang terlibat dalam proses penganggaran. Organisasi yang paling atas dalam proses ini adalah kepemimpinaan PKC dan biro politik berikutnya dua organisasi militer dan sipil yaitu Dewan Negara dan Komisi Militer Pusat CMC, CMC merupakan badan birokrasi yang tertinggi yang mengelola pengeluaran pertahanan bersama dengan Dewan Negara. Di bawah CMC ada Departemen Logistik Umum (GLD) yang menguasai Departemen Keuangan GLD yang dianggap sebagai badan manajemen keuangan tertinggi untuk CMC yang bertanggung jawab tentang: (1) mengatur dan membimbing pelaksanaan kebijakan keuangan partai dan pemerintah, (2) memformulasi peraturan dan hukum keuangan militer, (3) mengeluarkan jumlah anggaran militer tahunan dan akuntansi akhir untuk departemen-departemen sipil, (4) mengatur dan mengawasi pekerjaan akuntansi militer, (5) membimbing pekerjaan produksi ekonomi, (6) mengelola dana untuk bahan strategis dan mengawasi dana beredar, (7) menentukan

151 Shaoguang Wang, “The Military Expenditure of China, 1989-1998”, SIPRI Yearbook 1999, Oxford University Press, New York, 1999, hal.2

77 Universitas Indeonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 78

harga produk industri militer, (8) mengatur pekerjaan keuangan masa perang dan mengatur pelatihan keuangan personil dan mengevaluasi teknologi untuk pekerjaan keuangan, dan (9) mengawasi investigasi keuangan tingkat unit bawah. GLD mengelola semua hal keuangan melalui sub-biruo keuangan yang berada di dalam setiap tingkat sistem militer mulai dari daerah militer sampai ke resimen.152 (lihat Gambar 3.1) Sedangkan ada beberapa bagian dari PLA yang membuat tawaran anggaran tahunan mereka langsung ke Komisi Militer Pusat bukan melalui GLD, institusi ini termasuk Departemen Staf, Departemen Logistik Umum, Departemen Politik Umum, , Departemen Peralatan Umum, Departemen Pertahanan, Komisi Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Industri untuk Pertahanan Nasional, Angkatan Roket Strategis, dan universitas-universitas dan perguruan tinggi yang terlibat dalam sistem pendidikan profesional militer.153

Provinces Municipalities, Counties, Townships, Villages State Council Military District Ministry of finance Finance Bureau, Group Army Finance Bureau Central Military General Logistics GLD Finance Military Region Finance (Brigade>Division

CCP Leadership CCP Commission Department Department Department >Regiment)

Gambar (3.1) Sistem organisasi penganggaran PLA Sumber: Keith Crane, et al. Modernizing China's Military: Opportunities And Constraints, Santa Monica: RAND Corporation, 2005, hal.95

Proses penganggaran pertahanan China secara keseluruhan terbentuk dari tiga jenis proses penganggaran yaitu, (i) proses tersentralisasi, yang melibatkan pengeluaran langsung dari pemerintah pusat pada tingkat nasional, regional, dan tingkat unit militer di kabupaten dan organisasi, (ii) proses terdesentralisasi, yang termasuk biaya tambahan dari unit pemerintah sipil di semua tingkat yang termasuk dari pemerintah-pemerintah provinsi dan daerah, (iii) proses ketiga, yang relevan dengan item anggaran tertentu terdiri dari kombinasi dari proses sentralisasi dan

152 Keith Crane, et al. Modernizing China's Military: Opportunities And Constraints, RAND Corporation, Santa Monica, CA, 2005, hal.94-96 153 Ibid., Crane, hal. 97

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 79

terdesentralisasi. Pada tahun 2002 administrasi pengeluaran pertahanan telah mengalami reformasi secara keseluruhan untuk menciptakan sistem pertahanan pendanaan lebih adil dan transparan. Perubahan yang dilakukan dalam proses penganggaran termasuk reformasi metode pengeluaran anggaran pertahanan, pembayaran untuk pengadaan peralatan dan senjata, dan sistem tender dan penawaran untuk pengadaan bahan pertahanan, proyek dan jasa.154 Anggaran pertahanan China terus meningkat sejak awal tahun 1980-an sebagai akibat untuk perkembangan perkonomian. Selama periode dari tahun 2001-2010 anggaran pertahanan China meningkat sebesar 189% dengan peningkatan tahunan rata-rata 12.5% yang dianggap cukup tinggi dibandingkan dengan peningkatan dalam anggaran pertahanan pada periode 1980-an dan 1990-an.155 Hal ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi China yang tajam sejak tahun 2001 yang diperkirakan rata-rata 10%. Sebagai contoh, peningkatan dalam anggaran pertahanan China pada tahun 2010 mencapai kira-kira $US 7 miliar yang dianggap kecil dibandingkan dengan peningkatan tahun-tahun sebelumnya, sebagai akibat untuk krisis ekonomi dunia dimana nilai pertumbuhan ekonomi pada tahun itu mencapai (7.5). (lihat Gambar 3.2) Pada tahun 2011 anggaran pertahanan China diperkirakan $US 91.5 miliar dengan peningkatan 12.7%. Terkait dengan itu juga, pada bulan maret 2011 China telah meningkatkan anggaran pertahanan tahun 2012 sebesar 11.2% dengan $US 106.4 milyar. Menurut pemerintah China peningkatan dalam anggaran pertahanan terjadi oleh karena peningkatan dalam keperluan untuk pengeluaran untuk mempromosi standar hidup personil bersama dengan peningkatan yang terkait dengan latihan untuk misi-misi baru yang MOOTW dan untuk mendorong dan mendukung RMA. Sesuai dengan Buku Putih China tahun 2010, pengeluaran militer China meliputi tiga kategori yaitu (I) personil yang terkait dengan standar hidup, (II) pelatihan dan pemeliharaan yang meliputi pendidikan, pelatihan ,dukungan logistik dan mempromosi fasilitas, (III) dan peralatan yang termasuk R&D, eksperimentasi, pengadaan, pemeliharaan, transportasi dan penyimpanan persenjataan dan peralatan.156

154 Ibid., Crane, hal. 97-100 155 Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI). SIPRI Yearbook 2011: Armaments, Disarmament and International Security, Oxford University Press, Oxford, 2011, hal.159

Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 80

Sedangkan laporan pengeluaran pertahanan China tidak termasuk kategori pengeluaran besar yang mencakup senjata yang diimpor, pengadaan senjata asing, bantuan militer untuk/dari luar negeri, biaya untuk pasukan paramiliter, biaya untuk pasukan strategis dan nuklir, subsidi pemerintah untuk produksi militer, pengeluaran untuk militer R&D, penggalangan dana untuk PLA.157 Hal ini meragukan negara- negara lain tentang nilai riil pengeluaran militer China, dimana beberapa institusi spesialisasi dalam bidang keamanan internasional dan persenjataan seperti RAND dan SIPRI selain Departemen Pertahanan AS memperkirakan jumlah pengeluaran militer yang nyata dengan satu atau dua kali lipat dan bahkan ada yang memperkirakannya dengan empat kali lipat anggaran resmi yang diumumkan pemerintah China. Modernisasi dalam proses penganggaran bersama dengan peningkatan jumlah pengeluaran militer yang berlanjut selama periode modernisasi militer keempat menyediakan dana yang besar untuk PLA untuk meningkatkan tingkat profesionalisme personil melalui dana untuk pelatihan dan pendidikan, dan untuk meningkatkan kemampuan power projection melalui mengakusisi sistem senjata dan teknologi canggih bersama dengan mempromosi R&D militer. Dalam konteks PLAN, dana besar yang dialokasi untuk PLAN sejak tahun 2000 memungkinkan ia untuk memperluas dan memodernisasi armadanya dengan jenis-jenis platform yang baru dan mempromosi kualitas personil dan meningkatkan jangkauan operasi-nya.

157 Christopher J. Larson. China's Energy Security and Its Military Modernization Efforts: How China Plans to Dominate the World, Joint Forces Staff College, Joint Advanced Warfighting School, Norfolk, hal.40 (Thesis)

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 81

120 100 80 60 40 20 0 1995 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Chinese Defense Budget 6.9 14.6 17 20 22.4 25 29.9 35.3 45 57.2 70.3 77.9 91.5 GDP Growth Rate 10.9 8.4 8.3 9.1 10 10.1 11.3 12.7 14.2 9.6 9.2 10.4 9.2 Chinese Defense Budget 11.3 12.6 17.7 17.6 9.6 11.6 12.6 15 17.8 17.6 14.9 7.5 12.7 Growth Rate

Gambar (3.2) Anggaran pertahanan rasmi China dan rata-rata pertumbuhannya VS Pertumbuhan PDB, 1995-2011 Sumber: China's Defense Budget/Growth, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/budget.htm, PDB China http://www.stats.gov.cn/english/statisticaldata/Quarterlydata/, , diakses pada 30.Apr.2012 pukul 06.00WIB 3.5.2012

3.2 Sumber Sistem Senjata dan Teknologi militer Modernisasi sistem senjata PLAN saat ini disesuaikan dengan sifat misi-misi dan operasi-operasi baru yang dirancang dalam strategi Far Ses dan di bawah kondisi informationization. Untuk membangun angkatan laut yang kuat, PLA memperdalam reformasi dan inovasi dan mengakusisi sistem senjata dan peralatan baru. Upaya tersebut dilihat melalui pembangunan dan mengakusisi jenis kapal selam baru, kapal perusak, fregat dan pesawat. Kekuatan kapal selam dilengkapi dengan kemampuan anti kapal bawah air, kemampuan letakan ranjau serta beberapa kemampuan serangan balasan nuklir. Kekuatan kapal permukaan mengembangkan kemampuan striking force permukaan dengan jenis DDG dan FFG baru yang dilengkapi dengan sistem pengintaian maritim, anti kapal, anti kapal selam, pertahanan udara, kemampuan letakan ranjau dan kemampuan operasional lainnya. Angkatan Uadara PLAN juga mengembangkan kemampuan striking force melalui pesawat serangan laut dengan sistem pengintaian dan kemampuan anti kapal, anti kapal selam dan pertahanan udara dan kemampuan operasional lainnya. Di samping itu Korps Marinir juga mengembangkan kekuatan operasional amfibi dengan mengakusisi kendaraan lapis baja amfibi, bersama dengan kemampuan operasional amfibi. Kekuatan pertahanan pesisir mengakusisi jenis rudal pantai-ke-kapal baru dan meningkatkan kemampuan operasi pertahanan pesisir. Proses modernisasi sistem senjata dan mengakusisi Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 82

teknologi militer baru selama 20 tahun yang lalu berdasarkan pada tiga sumber utama untuk PLA yaitu, melalui membeli teknologi dari negara lain, dibangun sendiri dan melalui spionase.

. Pembelian senjata dan teknologi militer Perkembangan ekonomi China menyediakan dukungan keuangan besar untuk PLA dimana anggaran militer terus meningkat sebesar 13% tiap tahun. Jumlah besar dari anggaran pertahanan dialokasikan untuk membeli sistem senjata dan teknologi militer baru. Sumber teknologi militer yang diimpor oleh China selama 20 tahun terakhir termasuk (Prancis, Brazil, Jerman, Israel, Itali, Swiss, Jepang, Rusia, Inggris, Ukraina, AS dan Uni-Soviet), serta jumlah pengeluaran China untuk membeli senjata dan teknologi militer selama 20 tahun yang lalu mencapai $US 32901 juta. Kategori sitem senjata dan teknologi militer yang diimpor oleh China dari luar termasuk: pesawat, artileri, kapal, mesin, rudal, sensor dan radar, serta sistem pertahanan udara.158 Pada tahun 1989, Negara-negara Barat menerapkan sanksi terhadap China setelah kejadian Tiananmen. Sebagai akibat untuk embargo senjata Uni Eropa terhadap China, China menciptakan hubungan militer erat dengan Rusia sebagai alternatif untuk mendapatkan teknologi militer baru. China meningkatkan terus jumlah kontrak untuk membeli teknologi militer dari Rusia. Sampai saat ini China tak punya alternatif lain untuk Rusia sebagai sumber senjata canggih dan teknologi militer terutama khususnya dengan embargo militer AS dan Uni-Eropa terhadap China. Kategori sitem senjata dan teknologi militer yang diakusisi China dari Rusia termasuk sistem pertahanan udara, kapal perang dan kapal selam dan teknologi pesawat tempur dll. (lihat Tabel 3.1).

Weapon description Weapon designation Year of Year(s) of Number order deliveries of units Single-seat air superiority fighter aircraft Su-27SK 1991 1992 20 Two-seat trainer fighter aircraft Su- 27UBK 1991 1992 6 Long-range surface-toair missile system S-300PMU 1991 1993 8 batteries Military transport aircraft IL-76MD 1992 1993 7+3 Diesel-Electric submarine Kilo-class 1992 1994 - 1995 2

158 China weapons imports (Excel sheet), www.sipri.org/contents/armstrad/output_tupes_TIV.html., 5.5.2012

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 83

(Project 877EKM) Diesel- Electric submarine Kilo-class submarines 1994 1997 - 1998 2 (Project 636) Long-range surface-toair missile system S-300PMU 1994 1997 - 1999 8 batteries Military transport helicopter Mi-171 1995 1996 - 1997 60 Single-seat air superiority fighter aircraft Su-27SK 1995 1996 - 1997 16 Two-seat trainerfighter aircraft Su- 27UBK 1995 1996 - 1997 6 Single-seat air superiority fighter aircraft Su-27SK/J-11 1996 1998 - 2004 200 (105+95) Anti-submarine warfare (ASW) helicopter Ka-27PL/Ka-28 1996 1997 2 Short-range surface-toair missile system Tor-M1 1996 1997 14 firing systems Sovremenny-class 1997 1999 - 2000 2 (Project 956Ε) Military transport helicopter Mi-171 1998 1999 - 2000 15 Anti-submarine warfare (ASW) helicopter Ka-27PL/Ka-28, and Ka- 1998 1999 - 2000 8 27PS Short-range surface-toair missile system Tor-M1 1999 1999 - 2000 13firing systems Jet fighter engine AL-31F turbofan engine 1999 1999 - 2000 31 Two-seat multi-role fighterbomber Su-30МKK 1999 2000 - 2001 38 aircraft Two-seat trainerfighter aircraft Su-27UBK 1999 2000 - 2002 28 Jet fighter engine AL-31FN turbofan engine 2000 2001 - 2004 54 Airborne Pulse-Doppler radar N010 Zhuk-8-II 2001 2001 - 2005 100 Military transport helicopter Mi-17-V5 (Mi-8MTV-5) 2001 2002 - 2003 35 Jet fighter engine AL-31F turbofan engine 2001 2002 - 2003 100 Two-seat multi-role fighterbomber Su-30МKK 2001 2002 - 2003 38 aircraft Long-range surface-toair missile system S-300PMU-1 2001 2003 - 2004 4 batteries Naval surface-toair missile system 9K37M1-2 Shtil-1 2001/20 2003 - 2004 4 02 Airborne Early Warning and Control Beriev A-50E/U 2001/20 2007 4 (AEW&C) radar system 02 Destroyer Improved Sovremenny-class 2001/20 2005 - 2006 2 destroyers (Project 956EM) 02 Diesel-Electric submarines modernization Kilo-class submarines 2002 N/A 2+2 programme (Project 877EKM) Naval surface-toair missile system S-300FM/Rif-M 2002 2006 - 2007 2 Diesel-Electric submarine Improved Kilo-class 2002 2004 - 2007 8 submarines (Project 636M) Two-seat multi-role maritime strike Su-30MK2 2003 2004 24 aircraft (with enhanced anti-shipping attack capabilities) Long-range surface-toair missile system S-300PMU-2 2004 2006 - 2008 8 batteries Military transport helicopter Mi-17-V7 (Mi-8MTV-7) 2005 2006 24 Jet fighter engine Klimov RD-93 turbofan 2005 2006 - 2008 100 engine Jet fighter engine AL- 31FN turbofan engine 2005 2005 - 2006 100

Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 84

Military transport aircraft IL-76MD 2005 2012 - 2018 34 Aerial refueling tanker IL-78MK 2005 2012 - 2018 4 Jet fighter engine AL-31F turbofan engine 2005 2006 - 2007 150 Military transport helicopter Mi-171 2006 2006 - 2007 24 Long-range surface-to-air missile system S-300PMU-2 2006 2008 - 2010 8 batteries Jet fighter engine AL- 31FN turbofan engine 2007 2008 - 2009 100 Military transport helicopter Mi-171, Mi-17-V5 (Mi- 2007 2008 - .… N/A 8MTV-5), and Mi-17-V7 (Mi-8MTV-7) Jet fighter engine AL-31FN turbofan engine 2009 2009 - 2010 122 Jet aircraft engine D-30KP-2t urbofan engine 2009 2009 - 2011 55 + 33 Anti-submarine warfare(ASW) helicopter Ka-27PL/Ka-28 2009 2010 - 2011 9 Table (3.1) Sistem senjata dan teknoologi militer yang dimpor China dari Rusia dari tahun 1990-2010 Sumber: Nikolaos Diakidis, An Assessment of China’s Defense Strategy in the post-Cold War Era: What Role for Bilateral Defense Cooperation with Russia?, Piraeus, December 2009, hal. 138-199

Kita dapat melihat dari table (3.1) sejauh mana China tergantung pada Rusia sebagai sumber untuk teknologi militer dimana jumlah penawaran senjata dari Rusia mencapai $US 28117 juta yang berjumlah 86% dari semua penawaran senjata yang dibeli dari luar, (lihat Gambar 3.3). Saat ini, China tetap tertarik untuk membeli senjata baru dari Rusia, China tertarik untuk membeli minimal 100 mesin pesawat 117-S (versi upgrade dari mesin Al-31F yang dipakai untuk pesawat SU-35), sistem rudal pertahanan udara S-400, 100 mesin RD-93, Al-ada 31F dan Al-31FN yang dipakai untuk SU-27, SU-30 untuk dipakai dalam pesawat J- Arms exports to China 1990-2010 159 1% 0%0% 10. Fakta bahwa China 1% France memakai teknologi Rusia tanpa 5% Germany (FRG) 1% Israel izin atau secara ilegal dalam 0% Italy Japan industri militernya seperti 2% Russia pesawat tempur J-11B dan J-15 2% 86% Switzerland 2% UK yang disalin dari pesawat Ukraine tempur Rusia Su-27 dan Su-33, USA USSR membuat Rusia baru-baru ini

menolak untuk mengekspor Gambar (3.3) Sumber/Jumlah teknologi militer dan senjata yang diekspor ke China 1990-2010 Sumber: teknologi pesawat tempur www.sipri.org/contents/armstrad/output_tupes_TIV.html, 7.5.2012

159Russia’s Renewed Arms Sale to China, http://www.asian-defence.net/2011/02/russias-renewed-arms-sale-to- china.html, diakses pada 07.Mei.2012 pukul 08.00WIB

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 85

generasi kelima ke China yang termasuk teknologi radar, mesin dan sistem avionik, sebagai contoh Rusia menolak mengekspor pesawat amfibi Beriev Be-200 dan A-42 dan sistem rudal darat-ke-udara S-400 kecuali setelah tahun 2015.160 Di samping itu, Rusia juga menolak untuk membantu China dengan desain pesawat tempur siluman generasi kelima untuk mencegah China dari menyalin teknologi inti senjata, Rusia bahkan membongkar mesin sebelum menjualnya ke China, dan lebih suka menjual senjata lebih maju ke India dan Vietnam.161 Tapi dari sisi lain, Rusia baru ini menawarkan China beberapa sistem senjata ILyushin-476 pesawat kargo militer, helikopter-171E dan pesawat tempur SU-35 dan stasiun radar Irbis-e.162 Selain Rusia, Israel juga menjadi sumber penting untuk teknologi militer canggih bagi China. Israel dan China mulai kerja sama militer yang luas pada awal 1980-an walaupun pada waktu itu belum ada hubungan diplomatik resmi tetapi ada beberapa perkiraan bahwa Israel menjual senjata senilai $US 4 miliar untuk China pada periode itu. Berbeda dengan data yang didaptkan dari SIPRI yang menunjukkan bahwa Prancis adalah sumber senjata terbesar kedua setelah Rusia yang mengekspor teknologi militer ke China, tapi ada beberapa sumber yang menyebutkan bahwa Israel saat ini merupakan sumber senjata terbesar untuk China setelah Rusia dimana teknologi Israel menjadi sumber penting bagi China untuk dapat akses ke teknologi AS.163 Teknologi yang diakusisi oleh China dari Israel termasuk komponen elektronik untuk komunikasi untuk tank, peralatan optik, pesawat terbang, dan rudal. Sejak tahun 1992 Israel menjual pesawat tempur Lavi, dan Phalcon dan Harpy yang disalin dari teknologi AS. Israel menjual pesawat Phalcon yang dilengkapi dengan sistem radar udara butan Israel yang canggih dengan harga sebesar $ 250 juta per pesawat. Pada tahun 2000 dengan tekanan AS terhadap Israel, Israel membatalkan program Phalcon dengan China dan membayar $US 319 juta untuk China sebagai bagian dari deposit yang dibayar oleh China dan sebagai kompensasi atas pembatalan kesepakatan. Pada tahun 2008 China menandatangani perjanjian untuk mengakusisi 2 satelit HK1 buatan

160China makes 90% of its own weapons: Russian news report, http://www.wantchinatimes.com/news-subclass- cnt.aspx?cid=1101&MainCatID=&id=20120206000022, diakses pada 07.Mei.2012 pukul 10.30WIB 161 Zhao Mingwen, Deepened Strategic Partnership of Coordination between China and Russia, http://www.ciis.org.cn/english/2011-08/12/content_4404233.htm, diakses pada 07.Mei.2012 pukul 11.00WIB 162 Ibid., http://www.ciis.org.cn/english/2011-08/12/content_4404233.htm. 163 Sudha Ramachandran. US up in arms over Sino-Israel ties, http://www.atimes.com/atimes/Middle_East/FL21Ak01.html, diakses pada 09.Mei.2012 pukul 13.15WIB Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 86

Israel untuk menyiarkan Olimpiade 2008 di Beijing.164 Selain Israel, Ukraina dianggap sumber penting juga bagi China untuk mengakusisi teknologi Soviet termasuk teknologi kapal induk dimana China membeli kapal induk Soviet kelas Varyag dari Ukraina. Dengan tekanan dari AS, Uni-Eropa melanjutkan embargo-nya terhadap China dan menolak permintaan China pada tahun 2010 untuk membatalkan embargo militer UE. Tapi walupun ini, sejak tahun 2000 ada beberapa perusahaan industri dan teknologi militer Eropa yang melanggar embargo dimana ada beberapa sumber AS memperkirakan jumlah teknologi yang ditransfer ke China pada tahun 2003, €400 juta.165 Tabel (2.7) menunjukkan peralatan dan teknologi penggunaan ganda (dual-use) yang dapat digunakan dalam militer yang dibeli oleh China dari negara-negara lain Rusia.

System/Technology (dual-use included) Country development of J-10 fighter (based on the Lavi) Israel Pack Howitzers Italy EC 120 helicopter France/Germany/Spain Searchwater maritime reconnaissance radars for PLA Navy’s Y-8 AEW aircraft U.K. PL-9 AAM(short-range, infrared-homing air-to-air missile / Python 3 AAM Israel technology aircraft engines for K-8 jet trainer Ukraine components for missile systems Belarus Il-76 transport aircraft Uzbekistan Spey engines for JH-7 naval strike fighters (export version called FBC-1 Flying U.K. Leopard) avionics for F-7 fighter U.K. gas turbine and diesel engines for the Luhaiclass destroyer Ukraine, Germany Kolchuga passive radars Ukraine Grifo air combat radar in FC-1 multi-role fighter developed in China for Italy Pakistan and in F-7 fighter for PLA Air Force EL/M-2032 fire-control radar for FC-1 fighter Israel Arriel engines for Z-9 and Z-11 helicopters France transmission system for Medium Helicopter (Z-10) Italy, U.K. rotor system for Medium Helicopter (Z-10) France/Germany/Spain

164 Aron Shai. Sino-Israeli Relations: Current Reality and Future Prospects, Institute for National Security Studies INSS, Tel Aviv, September 2009, hal.25-30 165 Leaked cable shows fragility of EU arms ban on China, http://euobserver.com/884/32658 diakses pada 11.Mei.2012 pukul 08.00WIB

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 87

engines for Z-8 and Z-10 helicopters Canada DFH-4 communication satellite France Harpy anti-radiation UAV Israel Series 396 SE diesel engines for Song-class (Type 039) submarines Germany PA6 STC diesel engines for first two Type 054-class , with licensed France coproduction An-70 transports Ukraine Co-development and production of Y-8F600 medium transports (based on An- Ukraine 12 transports Galileo satellite navigation system (separate from U.S. GPS) European Commission development of medium (7-ton) helicopter France/Germany/Spain Chinasat-9 communications satellite France Earth observation, remote-sensing microsatellites with extra high-resolution U.K. (50-meters) Cross-country 4X4 chassis built in China for NORINCO’s Red Arrow anti-tank Italy guided weapon Table (3.2) Sistem dan teknologi yang diakusisi oleh China dari sumber lain Rusia (1990-2005) Sumber: Kristin Archick, Richard F. Grimmett, Shirley Kan. European Union’s Arms Embargo on China: Implications and Options for U.S. Policy, (Report for U.S. Congress), May 27, 2005, hal. 37-41

. Memproduksi dan mebangun senjat dan teknologi militer Pada bagian ini akan meninjau beberapa aspek dari industri militer China yang terkait dengan modernisasi PLAN, dan nanti akan dibahas lebih lanjut dan secara rinci dalam BAB IV dari penelitian ini. Dalam konteks modernisasi PLAN, industri pembuatan kapal China selama tahun 1990-an memproduksi beberapa jenis kapal angkatan laut yang termasuk fregat, kapal perusak dan kapal selam. Pada periode itu industri pembuatan kapal mengalami beberapa kelemahan terutama dalam kemampuan produksi, dari sisi lain platform yang diproduksi selama periode ini dianggap miskin dari sigi teknologi dan desain, hal yang mengurangi kemampuan tempur-nya dan kinerjanya. Selama periode ini China mampu memproduksi hanya dua DDG kelas Luhu dan Luhai saja bersama dengan 6 kapal selam SS kelas Ming (Tipe 035) serta 4 FFG kelas Jiangwei I (Tipe 053).166 Saat ini, dua grup perusahaan besar bertanggung jawab untuk memproduksi kapal-kapal PLAN yang permukaan dan yang di bawah permukaan yaitu, China State Shipbuilding Group Corporation (CSSC) dan China Shipbuilding Industry

166 Ronald O'Rourke. China Naval Modernization: Implications for U.S. Navy Capabilities: Background and Issues for Congress, Congressional Research Service, Washington, D.C., February 2012, hal.15, 22,24 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 88

Corporation (CSIC), dua-duanya grup ini mendomenasi bagian terbesar dari industri pembuatan kapal. Selama dekade terakhir, galangan kapal China mampu untuk memproduksi kapal angkatan laut lebih maju, lebih cepat dan efisien daripada produksi masa lalu. Kemajuan tersebut tercermin dalam serial output dari kelas-kelas baru beberapa kapal militer yang termasuk fregat, kapal perusak, kapal selam, kapal pendarat, kerajinan serangan cepat, kapal pengisian kembali, kapal amfibi, yang diproduksi selam dekade terakhir. Pembangunan PLAN juga melibatkan aspek industri penerbangan, dimana PLAN mengakusisi beberapa jenis pesawat termasuk, pesawat tempur dan helikopter yang buatan dalam negeri untuk PLANAF. Ada dua Group Corporation yang medomenasi industri penerbangan yaitu China Aviation Industry Group Corporation I (CAIC I) dan China Aviation Industry Group Corporation II (CAIC II). Pesawat yang diproduksi dalam pabrik-pabrik CAIC I,II yang termasuk:

 Pesawat yang dibangun oleh China sendiri dari teknologi lain tapi berlisensi, Shenyang J–8D berdasarkan MiG-21 (1990), Shenyang J–8F (2000), Xian JH-7 (1998), Xian JH-7A (2004), helikopter Z-8 (1994-1997), Z-9 yang berdasarkan Z-10 (2006) dan Z-11 yang berdasarkan pada Eurocopter AS 350B Ecureuil 167 KJ–200 transporter berdasarkan pada pesawat transporter Soviet Yak–8, pesawat transporter KJ–2000 berdasarkan pada pesawat Rusia A–50 MAINSTAY (2000)168  Pesawat yang dibangun berdasrakan teknologi dari luar yang dibeli seperti teknologi (12) Su-27 Flanker 1992, (24) Su-27 Flanker (1995–1996), (80) Su-30MKK (2000– 2001), (1) Su-33 yang dibeli dari Ukraina tahun 2000.169  Pesawat yang dibangun secara bersama atau melalui kerja sama dengan negara lain seperti: kesepakatan dengan Rusia untuk membangun 200 pesawat Su-27 sebagai J-11 pada tahun 1996, Pesawat JH–7 (pesawat tempur/ pembom yang dibuat dengan supercumputers dari AS pada tahun 1996, J-10 yang dibuat dengan bantuan signifikan dari Israel pada tahun 1996 (pesawat Lavi), helikopter EC-120 B Colibri yang

167 Op.cit., Diakidis, hal.166,168,169 168 Phillip C. Saunders, Joshua K. Wiseman. Buy, Build, or Steal: China’s Quest for Advanced Military Aviation Technologies, China Strategic Perspectives, No. 4, Institute for National Strategic StudiesWashington, D.C., December 2011, hal.39 169 Ibid., Saunders, hal.32

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 89

dibangun bersama Eurocopter dan Singapore’s Technologies Aerospace, CAC/PAC JF-17 Thunder yang dibangun bersama Pakistan pada tahun 2009.170  Pesawat yang berdasarkan pada teknologi yang dicuri atau yang disalin secara ilegal seperti J–15 yang disalin dari Su-33 dan J-11BH yang disalin dari Su-27 serta pesawat tempur yang paling mutakhir J-20 yang ada beberapa sumber yang menyebutkan bahwa teknologi suliman yang dipakai dalam J-20 dicuri dari proyek MiG (no.1.44)171, Lockheed F-117 Nighthawk172 atau dari Lockheed Martin FB-22 melalui spionase.173 Selain itu ada laporan bahwa China meluncurkan Program untuk pembangunan J-12, J-13 dan J-14 untuk menjadi pesawat tempur siluman generasi ke- 5 yang memiliki kemampuan sama dengan F-22.174

. Mengakusisi teknologi militer melalui spionase Pada tahun 2006 China mengeluarkan rencana nasional untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Plan for the Development of Science and Technology MLP) untuk jangka menegah dan panjang yang mengarahkan pada lebih tergantung pada inovasi nasional dan mengurangi tingkat ketergantungan pada teknologi dari negara lain dari 50% untuk menjadi 30% atau kurang. Mengurangi ketergantungan teknologi asing dari 50% terjadi karena peningkatan pengeluaran untuk mempromosi R&D domestik dan untuk impor teknologi.175 Ada fakta penting bahwa China tiadak dapat membeli teknologi kunci yang sangat penting dalam industri militer. Hal tersebut, membuat China lebih cenderung ke arah mencuri teknologi ini melalui sponiase. Aktivitas spionase China untuk memperoleh teknologi militer dari luar terfokus dalam bidang teknologi penerbangan dan teknologi canggih dan elektronika

170 Op.cit., Diakidis, hal. 162, 169 171 Ria Novosti. MiG denies stealth technology transfer to China for J-20 fighter, http://en.rian.ru/mlitary_news/20110826/166209279.html, diakses pada 13.Mei.2012 pukul 13.00WIB 172 China’s New Stealth Fighter May Use U.S. Technology, http://chinadigitaltimes.net/2011/01/chinas-new-stealth- fighter-may-use-u-s-technology/, diakses pada 13.Mei.2012 pukul 14.00WIB 173 Thomas McInerney. 'Stealth' Chinese Fighter Jet Photos No Accident, http://www.foxnews.com/opinion/2011/01/06/stealth-chinese-fighter-jet-photos-accident/, diakses pada 13.Mei.2012 pukul 21.00WIB 174Chengdu J-14 (Jianjiji-14 Fighter aircraft 14) / F-14, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/j- 14.htm, diakses pada 13.Mei.2012 pukul 22.15WIB 175 Adam Segal, Innovation, Espionage, and Chinese Technology Policy, (statement) House Foreign Affairs Subcommittee on Oversight and Investigations, United States House of Representatives,1st Session, 112th Congress, April 15, 2011, hal.1 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 90

baru yang dipakai dalam paltform. Aktivitas spionase China tergantung pada mata- mata China yang dikirim ke luar negeri termasuk mahasiswa dan peneliti dan termasuk masyarakat China dalam beberapa negara dan tergantung pada spionase cyber melalui menyerang komputer-komputer institusi dan departemen-departemen negara lain. Aktivitas spionase China terfokus pada periodae dari tahun 1990 sampai tahun 2004 khususnya di AS, misalnya pada tahun 1993 sekitar 50% dari 900 kasus transfer teknologi yang terjadi di AS melibatkan China. Spionase cyber China berlanjut sampai saat ini melalui hacker-hacker China yang menyerang beberap instutusi dan badan-badan pertahanan dan teknologi dalam banyak negara selama beberapa tahun yang lalu misalnya, menyerang beberapa institusi di Belgia termasuk Parlemen Federal Belgia. Kasusu spionase di Polandia dimana Stefan Zielonka, petugas cipher Polandia bekerja untuk Layanan Informasi Militer, memberikan informasi kriptografi Polandia dan NATO kepada China pada tahun 2009. Dua kasus spionase terjadi di Rusia pada tahun 2007 dimana Kepala Eksekutif Tsniimash-Ekspor Igor Reshetin bersama 3 peneliti mentrasfer teknologi yang dapat membantu China untuk mengembangkan rudal yang akan mempercepat program angkasa China. Kasus lain, pada tahun 2009, salah satu staf presiden Taiwan Wang Jen-ping menjual hampir 100 dokumen rahasia ke China sejak tahun 2007 dan Mayjen Lo Hsien-che, kepala biro komunikasi elektronik dan informasi selama pemerintahan mantan Presiden Chen Shui-bian telah menjual rahasia militer ke China sejak tahun 2004.176 Pada bulan Juni 2011, Layanan Keamanan Inggris (MI5) melaporkan, juga, China telah mencuba beberapa kali untuk mencuri teknologi sensitif dari proyek-proyek sipil dan militer.177 Kasus spionase teknologi militer China di AS tidak dapat diselesaikan selama beberapa tahun terakhir ada beberapa kasus transfer teknologi penting dari AS ke China melalui mata-mata China yang termasuk beberapa kasus terkenal yang termasuk: kasus Boieng (2010), China memperoleh rahasia dagang Boeing dan informasi yang terkait dengan program Space Shuttle dan roket Delta IV. Northrop Grumman (2011) China mendapatkan informasi tentang mantan pembom B-2 AS

176 United Daily News: The lost military soul, http://focustaiwan.tw/ShowNews/WebNews_Detail.aspx?ID=201102110009&Type=aOPN, diakses pada 13.Mei.2012 pukul 21.50WIB 177 Paul Cornish. Chinese Cyber Espionage: Confrontation or Co-operation?, A Cityforum Discussion Paper, April 2012, hal.7

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 91

yang akan membantu China untuk merancang rudal jelajah siluman. Quantum 3D (2008), memperoleh source code untuk software yang dikenal sebagai Mantis, yang digunakan oleh militer AS dalam latihan simulasi militer. Night Vision Technology yang diekspor ke China secara ilegal pada tahun 2006. Kasus Endevco (2007), dimana China mencoba untuk membeli peralatan militer yang digunakan untuk mengukur kekuatan ledakan nuklir dan sensor melalui agen. Carbon Fiber(2008) cobaan untuk mengekspor high-modulus carbon-fiber material yang digunakan dalam roket, satelit, pesawat ruang angkasa dan pengayaan uranium secara ilegal. Kasus ITT Corporation (2007) mengekspor peralatan night vision militer yang dipakai oleh tentara AS secara ilegal. Kasus Power Paragon (2008) rencana sensitif untuk kapal Angkatan Laut, kapal selam dan senjata telah disalin dan dikirim ke China oleh agen, dll.178 Contoh-contoh sebelumnya merupakan sampel kecil dari usaha China untuk mengakusisi teknologi militer untuk dipakai dalam industri militernya. China sudah melibatkan teknologi yang dicuri atau yang diakusisi melalui spionase seperti pesawat tempur J–11B yang berdasarkan teknologi Su-33 dan pesawat J-20 yang menggunakan teknologi siluman yang berdasarkan pada pesawat serang darat siluman AS F-117 yang di jatuhkan oleh Serbia pada tahun 1999 dan dibagi kepada China.179

3.3 Sistem Senjata PLAN

Sejak tahun 1990 China meluncurkan modernisasi sekala besar untuk angkatan laut dengan mengganti kapal-kapal angkatan laut dan teknologi lama dari kapal selam, kapal permukaan, dan pesawat dengan unit yang diproduksi buatan luar negeri dan dalam negeri yang berteknologi jauh lebih modern dan lebih mampu. Upaya modernisasi struktur kekuatan merupakan salah satu elemen yang langsung diamati dari upaya China untuk mengubah PLAN sesuai dengan sifat peperangan modern dan untuk bergeser menjadi blue-water navy.

3.3.1 Kekuatan Kapal Permukaan

178 http://www.china-threat.com/corporate-tech-stories.html, diakses pada 14.Mei.2012 pukul 13.00WIB 179 James A. Lewis. Does China’s New J-20 Stealth Fighter Have U.S. Technology? , Center for Strategic and International Studies, Washington, D.C., January 2011, hal.1 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 92

Saat ini kekuatan kapal permukan PLAN terdiri dari beberapa jenis kapal permukaan yang disebutkan sebelumnya dalam (bagian struktur kekuatan PLAN) yaitu, kapal induk, kapal perusak dan kapal fregat. I. Kapal Induk Sesuai dengan sebuah artikel dalam bahasa rusia yang dipublikasikan di Koran The Independence pada thun 1992, kepemimipinan China mengambil keputusan untuk meluncurkan program untuk membangun kapal induk. Program tersebut diberikan nomor 935 dan dibagai dalam dua fase, fase pertama untuk mengakusisi teknologi kapal induk melalui membeli beberapa teknologi kapal induk yang termasuk pembelian kapal induk HMAS Melbourne dari Australi pada tahun 1985 serta membeli kapal induk Minsk dan Varyag pada tahun 1998 dan Kiev pada tahun 2000 dari negara-negara mantan Uni Soviet. Kapal-kapal ini memberikan teknisi China pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan kapal induk produksi mereka sendiri. Fase kedua mulai melaksanakan pembangunan kapal Induk sendiri yang berberat 40.000 sampai 60.000 ton. Teknologi kapal induk yang paling penting yang diakusisi oleh China adalah kapal induk Soviet Varyag kelas Admiral Kuznetsov (Gambar 3.4) yang dibeli dari Ukraina dengan $US 20 juta. Kapal ini mempunyai berat 67,500 ton dan pembangunannya baru selesai sekitar 70%. Proyek membangun kapal induk Varyag dilaksanakan selama 10 tahun yang lalu. Pada tahun 2003 Varyag telah sampai ke China dan ditarik ke galangan kapal Dalian pada tahun 2004 dan para pekerja dengan cepat melakukan pekerjaannya untuk mengkonversi fungsi militer kapal ini di bawah bendera PLAN. Sejak saat itu, kapal ini berada di bawah “mikroskop” karena para teknisi China bekerja keras untuk mempelajari framework internal maupun eksternal kapal ini, kemudian memodifikasi dan membawa kapal ini menjadi dapat digunakan sesuai standar militer. Pada 2005, Varyag dicat dengan warna abu-abu khas AL China. Selama periode 2006-2010 melunjutkan membagunan dek-nya dan melengkapi hal yang lain. Pada tahun 2010-2011 PLAN mulai perlengkapan terakhir dalam kapal ini

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 93

dengan senjata, sistem rudal dan radar.180 Pada bulan Agustus 2011 Varyag diluncurkan dan dikasih nama Shi Lang dan nomor 83. Secara eksternal, Shi Lang mempertahankan banyak layout dasar dari Varyag. Island superstructure secara konvensional diset ke sisi kanan kapal pertengahan kapal. Dek penerbangannya mendominasi area permukaannya dengan upwards sloping bow yang merupakan fitur unik dari kapal induk kelas ini. "Ski jump" membantu pesawat pada saat lepas landas di deknya yang pendek. Terdapat sekurang-kurangnya dua elevator hangar di sebelah kanan kapal, satu di depans superstruktur dan yang satunya di belakang superstruktur, untuk mengatur pergerakan pesawat ke atas dek. Propulsinya berjenis konvensional, dalam bentuk turbin uap untuk menggerakan empat propeller shafts. Generator Turbo dan diesel juga digunakan dalam sistem gabungan yang menghasilkan kecepatan maksimal 32 knots dan jarak tempuh 7,100km – membuat sebanyak 2,600-awak yang kuat berada di lautan selama 45 hari sebelum diperlukan pengisian bahan bakar. Kemungkinan pengembangan masa depannya akan menggunakan mesin bertenaga nuklir.181 Air group-nya kemungkinan besar akan terdiri dari pesawat tempur Sukhoi Su- 33 "Flanker" baik yang dari Rusia maupun dari dalam negeri (J-15, J-10) dan seri helikopter naval Kamov Ka-31 "Helix" dari Rusia atau/dan Z8 yang buatan China. Air group ini dibagi menjadi 26-33 Flankers dan 24 helikopter Helix dengan jumlah 50 pesawat. Selain air group-nya, akan dilengkapi dengan Close-In Weapon Systems (CIWS) (Tipe 1030), peluncur misil permukaan-ke-udara, meriam 30mm anti- pesawat,182 sistem rudal FL-3000N (18 sel), 24 tabung peluncur ASW, dan 24 tabung peluncur chaff/decoy untuk senjata defensif dan rudal pertahanan udara jangka panjang Tipe HQ-9, YJ-91183 dengan Ship-borne Active Phased Arrary Radar (SAPAR) dan radar Sea Eagle sensors.184

180 VARYAG transformaition into an operational PLAN , http://www.freewebs.com/jeffhead/redseadragon/varyagtransform.htm, diakses pada 14.Mei.2012 pukul 14.35WIB 181 Shi Lang (83) Aircraft Carrier, http://www.militaryfactory.com/ships/detail.asp?ship_id=Shi-Lang-83, diakses pada 14.Mei.2012 pukul 15.00WIB 182 Ibid, http://www.militaryfactory.com/ships/detail.asp?ship_id=Shi-Lang-83, diakses pada 14.Mei.2012 pukul 16.00WIB 183 Op. cit., Plowright hal.11 184 Ibid, http://www.freewebs.com/jeffhead/redseadragon/varyagtransform.htm, diakses pada 14.Mei.2012 pukul 16.35WIB Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 94

Pada tanggal 10 Agustus 2011, Shi Lang mulai trial sea. Pada tanggal 15 Agustus 2011, Shi Lang berlabuh di Dalian, menyelesaikan pertama empat hari trial sea.185 Pada tanggal 29 November 2011 Shi Lang meninggalkan pelabuhan untuk set kedua trial sea.186 Pada Desember 2011 Shi Lang difoto oleh satelit saat melakukan trial sea.187 Kapal ini diharapkan akan diserahkan kepada PLAN pada tahun 2012- 2015. Kapal induk Shi Lang dianggap sangat penting bagi PLAN dalam pertimbangan keseimbangan militer di wilayah Asia Pasifik serta pengakuisisian kapal ini akan mempercepat dan akan mendalam modernisasi kekuatan tempur PLAN dan akan membuatnya lebih canggih, walaupun Shi Lang sebgai kapal induk konvensional tidak memiliki kemampuan tempur yang sama dengan kapal induk bertenaga nuklir terkuat milik AS. Di samping itu, Shi Lang dianggap langkah pertama untuk industri kapal induk China dimana ada beberapa sembur berbicara bahwa China merencanakan untuk mengakusisi 2 -5 kapal induk sejenis Shi Lang. Sebuah Koran Korsel “Hankyoreh” mengutip dari sumber China yang tidak disebutkan namanya yang dekat dengan militer China bahwa China sedang berpikir untuk meluncurkan proyek 085 untuk membangun dua kapal induk bertenaga nuklir dengan berat 93.000 ton. Sumber tersebut menambah juga bahwa China memiliki proyek 089 untuk kapal induk konvensional yang 48.000 ton yang mirip dengan Varyag. Sesuai dengan sumber ini pembangunan dua kapal induk yang bertenaga nuklir akan dilaksanakan di galangan kapal Jiangnan dan akan diselesaikan pada tahun 2020.188

185 China’s first aircraft carrier starts second trial, http://maritimesecurity.asia/free-2/maritime-security-asia/chinas- first-aircraft-carrier-starts-second-trial/, diakses pada 14.Mei.2012 pukul 17.90WIB 186 China’s first aircraft carrier starts 2nd trial, http://www.manilatimes.net/index.php/news/world/12229-chinas- first-aircraft-carrier-starts-2nd-trial, diakses pada 14.Mei.2012 pukul 18.40WIB 187 US satellite snaps China's first aircraft carrier at sea, http://www.guardian.co.uk/world/2011/dec/15/us-satellite- china-aircraft-carrier, diakses pada 14.Mei.2012 pukul 20.10WIB 188 Kim Nødskov. Aircraft Carriers: China´s way to Great Power Status?, China Studies, Institute for Strategy, Royal Danish Defence College, Copenhagen, October 2008, hal.14

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 95

General Spasifications: 24 x helo Kamov Ka-27 Helix ASW/ Length: 304.80m SAR Beam: 73.15m 4 x AEW helo ( Z-8/Ka-31) propulsion: 8 boilars/ 4 shafts Weapons Fit: Crew: 2000 + 500 airwing 4 x 18 FL-3000N missiles systems Elevators: 2 3 x Type1030 30mm CIWS guns(10 Displacement: 65,000 tons tube) Speed: 32kts 2 x 12 Tube Anti-sumbmarine Warfare Airwing: (ASW) rocket launchers 26 -33 x fighter/attack Sukhoi Su- 4 x 24 tube chaff/decoy launchers 33/Shenyang J-15 Flying Shark Gambar (3.4) Kapal Induk China Shi Lang (83) Sumber: Kerry Plowright. People’s Liberation Army Navy ships, Time of Flight, 2008, hal.10-11. Evolving World Power Balance: China's first aircraft carrier starts sea trials, http://durrutilog.blogspot.com/2011/08/evolving-world-power-balance-chinas.html,15.5.2012 VARYAG transformaition into an operational PLAN aircraft carrier, http://www.freewebs.com/jeffhead/redseadragon/varyagtransform.htm, 15.5.2012

II. Kapal Perusak Modernisasi kapal perusak merupakan aspek lain untuk meningkatkan kemampuan kekuatan permukaan PLAN yang dianggap sebagai ujung tombak aspirasi PLAN untuk operasi blue water navy. Kapal perusak China akan menjadi komponen sangat penting dari kelompok kapal tempur dengan kapal induk di masa depan dengan teknologi dan sistem senjata yanga jarak jauh akan memainkan peran utama dalam pertahanan udara armada dan dalam operasi serangan permukaan. PLAN meneruskan akuisisi kombatan permukaan baru sejak tahun 1990 baik yang diproduksi di dalam

Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 96

negeri maupun yang buatan luar negeri yang menggantikan kapal perusak yang lama. Sejak tahun 2000 PLAN mulai mengurangi jumlah kapal perusak yang lama dan menggantikannya dengan kapal perusak lebih mampu dan berteknologi dan senjata canggih. Ini termasuk DDG kelas Luyang I/II (Tipe 052C/052B), kelas Luzhou (Tipe 051C), kelas Hangzhou (Sovremenny) buatan Rusia, kelas Luhai (Tipe 052A) serta kelas Luhu (Tipe 052). Enam kelas perusak yang baru secara substansial lebih modern dari segi desain hull, sistem propulsi, sensor, senjata, dan elektronika. Sedangkan pada tahun 2011 PLAN mempensiunkan sejumlah 15 kapal perusak seri Luda yang diakusisi selama periode 1970-an 1990-an. (lihat Tabel 3.3)

Destroyers 1990 2000 2005 2010 DDG Luzhou Type 051C Air-defense destroyer - - - 2 DDG Hangzhou Sovremenny Anti-ship destroyer - 1 2 4 DDG Luyang I Type 052B Multi-role destroyer - - - 2 DDG Luyang II Type 052C Air-defense destroyer - - - 2 DDG Luhai Type 051B Multi-role destroyer - 1 1 1 DDG Luhu Type 052 Multi-role destroyer - 2 2 2 DDG Luda I Type 051 Mod I Anti-ship destroyer 15 15 11 - DDG Luda II Type 051 Mod II Anti-ship destroyer 1 - 2 - DDG Luda III Type 051G1/G2 Anti-ship destroyer - 1 1 - DDG Luda Type 051DT Anti-ship destroyer - 2 - DD Anshan Type 07 2 - - - Total 18 20 21 13 Table (3.3) Kekuatan kapal perusak PLAN (1990-2010) Sumber: (1990-2010): The Military Balance 2010 Database, Asia (Excele sheet), http://ebookbrowse.com/1000927-2010-asia-military-balance-final8-9-3-xls-d12437247, (2010) Military Balance 2011, The International Institute for Strategic Studies (IISS), 2012, hal.232

Dalam rangka memodernisasi kekuatan permukaan, China pada tahun 1996 memesan dua kapal perusak kelas Sovremenny (Proyek 956) dari Rusia. Pada tahun 1999 dan 2001 PLAN menerima dua buah Sovremenny, berikutnya pada tahun 2002 China membeli dua Sovremenny (Proyek 956EM) dari Rusia dengan harga US$ 1.4 miliar kemudian 2 kapal itu memasuk dalam armada PLAN pada tahun 2005 dan 2006.189 China dilaporkan saat ini merencanakan untuk membeli dua Sovremenny (Proyek 956EM) baru dari Rusia termasuk Buliny (Proyek 956U) yang masih

Op. cit., Plowright hal.13

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 97

dibangun dan Rastoropny (Proyek 956).190 Dua Sovremenny (Proyek 956EM) terakhir yang diakuisisi oleh PLAN termasuk desain kapal perang dan senjata Rusia terbaru. China mengakuisisi dua kapal tersebut untuk memenuhi kesenjangan dalam kemampuan tempurnya disebabkan oleh keterlambatan dalam mengembangkan desain dalam negeri. Sovremenny atau Hangzhou seperti dinamakan oleh PLAN, dilengkapi dengan jumlah besar sistem senjata dan sensor serta peperangan elektronik canggih dan sistem penanggulangan. Kapal ini menggunakan 2 poros turbin uap, 4 boiler, 2 baling-baling tetap, 2 generator turbo dan 2 generator diesel yang menghasilkan kecepatan maksimal 32.7 knot.191 Hangzhou dipersenjatai rudal dan torpedo anti- kapal selam termasuk 8 (SS-N-22 Sunburn), bersama dengan 16 tabung torpedo 533mm, 12 rudal RBU-1000 serta 48 rudal (SA-N-12 Grizzly). Selain itu dilengkap dengan dua meriam 130mm (AK-130-MR-184) dan 30 mm (AK-630). Sistem tempur kapal ini dapat menggunakan data target penunjuk dari sensor kapal yang aktif dan pasif bersama dengan 4 jenis radar yang terkait dengan rudal dan meriam. Kapal ini juga dilengkapi dengan satu helikopter ASW kelas Ka-28. Empat Sovremenny saat ini beroperasi di Armada Laut Timur.192 Pada tahun 2000 PLAN menerima 3 kapal perusak satu kelas Luhai (Tipe 052A) dan 2 kelas Luhu (Tipe 052). DDG Luhai dianggap sebagai dasar untuk DDG yang baru Luyang sedangkan desainnya berdasarkan pada DDG Luhu. Luhu dipersenjatai dengan Dari segi desain, desain Luhai Luhai dipersenjatai dengan 16 rudal anti-kapal, 8 sel HQ-7 SAM, satu jenis meriam 100 mm H/PJ33A, 6 torpedo Yu- 7. Pada tahun 2011 sistem senjata diupgrade dengan dua meriam 30mm H/PJ12 (Tipe 730) 7-barel CIWS dan 4 Jenis meriam 37mm H/PJ76A bersama dengan 24 tabung peluncur roket ASW Tipe 75. Luhu juga memakai dua helikopter Harbin Z-9 atau Kamov Ka-27.193 Sedangkan Luhai memakai sistem senjata lebih maju termasuk 16 rudal anti kapal, 16 rudal permukaan-ke-udara HQ-7, 1 meriam ganda 100mm, 4

190 Hangzhou Type 956 Sov-Sovremenny, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/haizhou.htm, diakses pada 16.Mei.2012 pukul 13.00WIB 191 Project 956/EM Sovremenny Class Missile Destroyer, http://www.sinodefence.com/navy/surface/sovremenny.asp, diakses pada 16.Mei.2012 pukul 15.00WIB

192 Op. Cit, hal.13 193 Type 052 (Luhu Class) Missile Destroyer, http://www.sinodefence.com/navy/surface/type052_luhu.asp, diakses pada 16.Mei.2012 pukul 14.15WIB Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 98

meriam ganda anti-pesawat 37mm, 6 tabung torpedo, 2 sistem roket anti kapal selam dan memakai dua helikopter kelas Kamov Ka-28 atau Harbin Z-9C. Luhai juga menggunakan mesin gas turbin yang lebih kuat daripada sistem turbin gas diesel Luhu. Dari segi desain Luhai memiliki hull yang 20% lebih besar dari Luhu.194 DDG Luyang I dan II adalah dua jenis kapal perusak baru yang diakuisisi oleh PLAN, Luyang adalah kapal perusak multirole yang dianggap sebagai kapal buatan China pertama yang memiliki kemampuan udara. Kapal ini berdasarkan teknologi dalam negeri dan teknologi Rusia.195 Luyang I dipersenjatai dangan beberapa jenis senjata termasuk, 16 rudal anti-kapal YJ-83, 48 rudal permukaan-ke-udara (SA-N-12 Grizzly) satu meriam ganda 100mm Tipe 210, 2 meriam Tipe 730 CIWS, 2 mortir anti kapal selam bersama 6 tabung torpedo dan dipasang dengan radar pencarian 3D (Fregat-MAE-5) bersama 4 radar MR90 dan Tipe 344 yang menyediakan kontrol atas penembakan sistem senjata. Selain itu, kapal ini memakai helikopter kelas Kamov Ka- 27.196 Tugas utama untuk kapal Tipe 052B untuk operasi anti-permukaan dan anti- kapal selam tetapi juga bisa berkontribusi terhadap peran pertahanan udara. Sedangkan Luyng II dirancang berdasarkan pada Luyang I, tapi berbeda dengan Tipe 052B, Luyang II bertugas sebagai kapal perusak pertahanan udara. Dari segi desain Layang II mempunyai hull yang sama dengan Luyang I dan dengan fitur siluman. Tipe 052C dikembangkan dengan empat-radar array multi-fungsi (PAR). Kapal 052C dipasang dengan sistem pertahanan udara dangan jangkauan lebih dari pada Luyang I dimana dipersenjatai dengan 48 rudal jarak jauh permukaan-ke-udara HQ-9 yang diyakini kinerjanya sebanding dengan S-300F/Rif Rusia dan Ying Ji-62 (C-602) baru dikembangkan anti kapal rudal jelajah, dan 8 rudal jelajah serangan anti-kapal/ serangan darat C-805, 8 rudal jelajah serangan darat HN-2, 8 rudal jelajah serangan anti-kapal/ serangan darat YJ-62, satu meriam ganda 100mm Tipe 210, 2 meriam CIW 30mm Tipe 730, 6 tabung torpedo 72 tabung peluncur decoy. Di Samping itu kapal ini

194 Type 051B (Luhai Class) Missile Destroyer, http://www.sinodefence.com/navy/surface/type051b_luhai.asp, diakses pada 16.Mei.2012 pukul 17.00WIB 195 Type 052 Luhai-class / Luyang-class Multirole Destroyer, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/luhai.htm, diakses pada 16.Mei.2012 pukul 18.45WIB 196 Op. cit., Plowright, hal.17

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 99

membawa satu helikopter kelas Kamov Ka-27 atau Harbin Z-9C (ASW/SAR).197 Pada

tahun 2012 PLAN diharapkan mengakuisisi satu kapal lagi Tipe 052C. PLAN melanjutkan pengakuisisian DDG baru dimana tahun 2010 mendapatkan 6 DDG baru buatan galangan kapal China termasuk 3 Jenis DDG modern Luyang I/II (Tipe 052C/052B), kelas Luzhou (Tipe 051C). DDG Luzhou kapal perusak pertahanan udara yang dilengkapi dengan rudal jangka panjang. Kapal ini dirancang berdasarkan kelas Luhai yang sebelumnya tetapi juga mirip dengan Luyang II dan Sovremenny. Kapal ini memakai 2 turbin uap dan dilengkapi dengan beberapa sistem senjata yang termasuk: 48 rudal permukaan-ke-udara S-300FM, 8 rudal anti kapal YJ-83, 1 meriam ganda 100mm, 2 meriam 30mm (Tipe 730) 6 torpedo Yu-7 324mm, 30 peluncur decoy Tipe 946 dan 36 peluncur decoy Tipe 726- 4.198 Sedangkan memakai beberapa jenis radar dan sensor termasuk Fregat-MAE-5, Mineral-ME, dua radar Tipe 347G I yang buatan China dengan radar Tipe 730 CIWS untuk mengontrol sistem senjata. Selain itu, Luzhou dipasang dengan satu helikopter Kamov Ka-28.199 Kapal ini dianggap sebagai salah satu usaha PLAN untuk memperkuat kemampuan anti udara yang menjadi kelemahan armada PLAN secara historis. Saat ini DDG kelas Luzhou menjadi kapal PLAN yang paling mampu dalam pertahanan udara. Pada tahun 2011, tiga kapal Luzhou diluncurkan (belum masuk PLAN) dan tiga lagi dilihatkan di bawah konstruksi.200 Saat ini PLAN memiliki 13 DDG yang mengganti DDG yang lama. Jumlah DDG yang relative kecil mencerminkan debat yang ada di dalam PLAN saat ini tentang tiga jenis DDG yang terbaru (Tipe 052B/025C/051C) bersama dengan FFG (Tipe 054A), bahwa desain yang mana dari 4 jenis kapal tempur permukaan tersebut yang akan diterima sebagai desain kapal tempur permukaan masa depan. Jika satu

197 Type 052C (Luyang-II Class) Missile Destroyer, http://www.sinodefence.com/navy/surface/type052c_luyang2.asp, diakses pada 16.Mei.2012 pukul 18.00WIB 198 Type 051C / Luzhou Class Guided Missile Destroyers, China, http://www.naval- technology.com/projects/type051cluzhoclassgu/, diakses pada 16.Mei.2012 pukul 19.50 199 Type 051C (Luzhou Class) Missile Destroyer, http://www.sinodefence.com/navy/surface/type051c_luzhou.asp, diakses pada 16.Mei.2012 pukul 13.00WIB 200 The rising sea dragon in Asia - 2012 update, http://www.jeffhead.com/redseadragon/2012.htm, diakses pada 16.Mei.2012 pukul 20.10WIB Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 100

jenis atau lebih dipilih, galangan kapal China akan mulai proses produksi berskala besar untuk memodernisasi kekuatan permukaan China.201

III. Kapal Fregat Secara historis fregat merupakan kombatan permukaan yang paling banyak dalam PLAN. Sejak tahun 1990, PLAN memulai modernisasi dalam armada fregat- nya. Usaha yang paling penting dalam proses ini adalah pengakuisisian empat jenis fregat baru yang termasuk Jiangwei I (Tipe 053H2G), Jiangwei II (Tipe 053H3), Jiangkai I (Tipe 054), and Jiangkai II (Tipe 054A). Empat jenis fregat tersebut lebih modern dari segi desain hull, sistem propulsi, sensor, senjata, dan elektronik. Sedangkan PLAN tetap memakai seri fregat kelas Jianghu yang diakuisisi sejak tahun 1970-an dan 1990, (lihat Tabel 3.4).

Frigates 1990 2000 2005 2010 FFG Jianghu I Type 053H 13 26 26 11 FFG Jianghu II Type 053H1 9 1 1 8 FFG Jianghu III Type 053H2 2 3 3 3 FFG Jianghu IV Type 053HT-H/053H1Q 2 - - 1 FFG Jianghu V Type 053H1G - - - 6 FFG Jiangwei I Type 053H2G - 4 4 4 FFG Jiangwei II Type 053H3 - 6 8 10 FFG Jiangkai I Type 054 - - - 2 FFG Jiangkai II Type 054A - - - 7 FFG Jiangdong Type 053K 2 - - - FF Jiangnan Type 053 [mod-Sov Riga] 5 - - - FF Chengdu Type 01 [ex-Sov Riga] 4 - - - FFGM Luda Type 051DT - - - 2 FFG Luda Type-051/051D/051Z - - - 9 FFG Luda II Type 051G - - - 1 FFG Luda III Type 051G II - - - 1 Total 37 40 42 65 Table (3.4) Kekuatan kapal fregat PLAN (1990-2010) Sumber: (1990-2010): The Military Balance 2010 Database, Asia (Excele sheet), http://ebookbrowse.com/1000927-2010-asia-military-balance-final8-9-3-xls-d12437247, (2010) Military Balance 2011, The International Institute for Strategic Studies (IISS), 2012, hal.232

201 Ronald O’Rourke. PLAN Force Structure: Submarines, Ships, and Aircraft. In Phillip C. Saunders, et al., ed., The Chinese Navy: Expanding Capabilities, Evolving Roles, Center for the Study of Chinese Military Affairs, Washington, D.C., 2011, hal.154

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 101

FFG Jiangwei II merupakan adalah kombatan pertama multirole PLAN yang memiliki kemampuan anti kapal selam. Kapal ini berdasarkan pada kelas 053 sebelumnya Jiangwei (Tipe 053H2G) dan memakai sama hull tapi dipasang dengan sistem senjata dan sensor baru. Jiangwei II dengan panjang 115m, displacement 2250 ton dan kecepatan 28 knot mencerminkan pergeseran dalam pemikiran PLAN dari kapal yang beroperasi dekat pantai ke kapal beroperasi jauh dari pantai atau ocean- going operations. Kapal ini diakuisisi oleh PLAN pada periode 2000-2010 dengan 10 buah. Tipe 053H3 dilengkapai dengan sistem senjata pertahanan udara, anti-kapal, anti-kapal selam, decoy dan peperangan elektronik (Electronic warfare) yang termasuk 8 rudal anti-kapal YJ-83, 8 rudal anti-kapal YJ-82, 8 sel sistem peluru berpandu permukaan ke udara HQ-7, 6 sel peluru berpandu permukaan ke udara HQ- 61, Satu meriam ganda 100mm Tipe PJ33A (automatik), 4 meriam ganda anti-udara 37mm Tipe 76A, 12 tabung peluncur roket Tipe 3200 (36 roket), 2 x DC rak & peluncur bersama dengan 6 peluncur torpedo serta dipasang dengan helikopter Harbin Z-9C.202 Kapal ini dipasang dengan beberapa jenis radar termasuk radar Tipe 360 untuk pencarian udara dan permukaan, radar (Tipe 517H-2) untuk memberikan jarak pengawasan udara dan peringatan dini, dua radar RM-1290 untuk navigasi dan beberapa jenis radar untuk mengontrol sistem senjata yang termasuk (Tipe 341), Tipe 342, Tipe 343G.203 Pada dasarnya Jiangwei II sama dengan Jiangwei I hanya sistem SAM diganti dengan HQ-7 dan dibelakang 100mm dibuat semacam panggung untuk HQ-7. Secara umum dua jenis fregat Tipe 053 ini ditujukan untuk peran patroli pantai sedangkan kemampuan pertahanan udara dan anti-kapal selam keduanya sangat terbatas. China melanjutkan modernisasi armada fregat dengan akuisisi dua jenis fregat terbaru kelas Jiangkai I dan II. PLAN mengakuisisi fregat baru kelas Jiangkai untuk mengantikan seri fregat Jianghu yang lama. Jiangkai I pertama kalinya diproduksi pada pertengahan tahun 2000-an dan dimasuki armada PLAN pada tahun 2010 bersama dengan Jiangkai kelas II. Hull kapal ini dilengkapi dengan fitur siluman dengan kepanjangan 134m, dengan displacement 4300 ton dan kecepatan 27 knot.

202 Type 053H2G (Jiangwei-I Class) Missile , http://www.sinodefence.com/navy/surface/type053h2g- jiangwei.asp, diakses pada 17.Mei.2012 pukul 08.00WIB 203 Ibid, http://www.sinodefence.com/navy/surface/type053h2g-jiangwei.asp Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 102

Tipe 054 dipersenjatai dengan 8 sel rudal anti kapal YJ-83 (C-803), 8 sel peluncur SAM Tipe HQ-7yang, satu meriam angkatan laut 100mm, 4 meriam CIWS 30 mm Tipe AK-630, 3 torpedo ASW 324mm Tipe YU-7, peluncur roket (ASW) atau roket decoy. Kapal ini dipasang dengan beberapa jenis radar buatan China dan sonar termasuk radar udara dan permukaan Tipe 360 2D, Tipe MR-36A untuk operasi pencarian permukaan dan beberapa jenis radar yang menyediakan kontrol atas penembakan sistem senjata termasuk radar Tipe 347G, radar Tipe 344 dan radar Type 345. Kapal ini juga menggunakan sonar Tipe 335 MGK buatan Rusia. Jiangkai I dipasang dengan stua helikopter Kamov Ka-28 atau Harbin Z-9C.204 Kapal fregat yang paling strategis bagi PLAN saat ini adalah Jiangkai II atau Tipe 054A Tipe ini memiliki hull yang sama dengan jiangkai I, perbedaannya terletak pada meriam 100mm menjadi meriam ganda 76mm dan SAM HQ-7 yang diganti menjadi 32 VLS (Vertical Launch System) HHQ-16 dan 4 buah meriam CIWS AK- 630 diganti menjad 2 type 730, sementara untuk torpedo tetap dipertahankan. Radar dan sonar yang digunakan dalam Jiangkai II lebih ungul dibandingkan Jiangkai I, yaitu, radar udara dan permukaan Tipe 382 3D, Tipe MR-36A untuk operasi pencarian permukaan, dua radar navigasi Racal RM-1.290, sistem ZKJ-4B/6, sistem HN-900, satelit komunikasi SNTI-240 dan beberapa jenis radar yang mempunyai kontrol atas penembakan sistem senjata, diantaranya radar Tipe 347G, radar Tipe 344 dan radar Type 345. Jiangkai II juga menggunakan sama kelas sonar yang Tipe 335 MGK.205 Jumlah FFG kelas Jiangkai II saat ini diperkirakan 16 buah termasuk yang masih di bawah konstruksi dan 7 kapal yang sudah diakusisi oleh PLAN sampai tahun 2011.206 Sumber lain juga menyatakan bahwa total 28 hingga 30 frigat Jenis 054A "diyakini dijadwalkan "untuk produksi untuk menggantikan frigat generasi tua China.207 Di samping itu, pada tahun 2011 China menjalankan produksi fregat baru

204 Op. cit., Plowright, hal.34,44 205 PLAN modern modern guided missile frigates (Jiangkai I& II), http://www.jeffhead.com/TYPE054A/index.htm, diakses pada 17.Mei.2012 pukul 08.30WIB 206 The rising sea dragon in Asia - 2012 update, http://www.jeffhead.com/redseadragon/2012.htm, diakses pada 17.Mei.2012 pukul 09.10WIB 207 Op.cit., O’Rourke, PLAN Force Structure: Submarines, Ships, and Aircraft, hal.157

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 103

yang disebutkan (Tipe 056) akan dilengkapi dengan sistem senjata dan radar yang canggih untuk menggantikan fregat lama kelas Jianghu.208

3.3.2 Kapal Amfibi, Kapal Logistik dan Ranjau Kapal Penyapu Ranjau

. Kapal amfibi Selama sepuluh tahun terakhir China meningkatkan produksi kapal amfibi untuk mengatasi kekurangan angkatnya dan menggantikan kelas-kelas kapal amfibi yang lama dengan kapal amfibi yang lebih modern dan berteknologi canggih. Saat ini jumlah armada kapal amfibi PLAN mencapai 87 kapal dibagi menjadi kapal pendarat ukuran besar, kapal pendarat ukuran menengah dan perahu pendarat, yang termasuk: dua Landing platform Dock (LPD) kelas Yuzhao Tipe 071, 61 kapal pendarat menengah (10 Yubei, 1 Yudeng (Tipe 073), 10 Yuhai, 30 Yuliang (Tipe 079), 10 Yunshu (Tipe 073A), dan 26 kapal pendarat tank (7 Yukan, Yuting, 10 Yuting II), serta 151 perahu pendarat.209 Sesuai dengan Badan Intelijen Pertahanan AS, China telah meningkatkan kapasitas transportasi amfibi yang disertai dengan 25 ribu perspnil, 200 tank dan 2300 artileri di daerah militer berlawanan Taiwan untuk mampu berpartisipasi dalam operasi ekspedisi.210 Sejak tahun 2000 PLAN telah akusisi beberapa kapal amfibi baru buatan dalam negeri termasuk 19 Yuting II dan 10 Yunshu serta Yubei lalu melanjutkan modernisasi armada amfibi PLAN denagan dua tipe kapal pendarat baru, Tipe 071 dan Tipe 081. Tipe 071 atau Yuzhao adalah kapal LPD besar yang disiapkan untuk skenario Taiwan dengan displacement 20 ribu ton, panjang 210m dan dengan kecepatan 22 knot. Kelas ini dibangun pada tahun 2006 dan masuk PLAN pada akhir tahun 2007, serta membawa 4 air-cushioned (LCAC), 2 landing craft on port/starboard davits, 15-20 kendaraan lapis baja, 500-800 pasukan. Kapal ini dipersenjatai dengan satu meriam 76mm Tipe AK-176, 4 meriam CIWS 30mm Tipe AK-630, 72 tabung peluncur decoy Tipe 726-4, dan menggunakan 2-4 helikopter kelas Z-8 Super Frelon. Tipe 071 yang dilengkapi dengan empat jenis radar termasuk: radar pencarian

208208 New Generation of Chinese Navy - the 056 Class Frigates, http://www.ideamarketers.com/?056_Frigates&articleid=2291466, diakses pada 18.Mei.2012 pukul 07.00WIB 209 Op.cit., The Military Balance 2011, hal.233 210 Op.cit., O’Rourke, PLAN Force Structure: Submarines, Ships, and Aircraft, hal.158 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 104

permukaan Tipe 360, satu radar pencarian udara Tipe 364, radar pengendalian kebakaran Tipe 344 serta radar navigasi.211 Pada tahun 2011 China meluncurkan kapal amfibi kedua yang mulai sea trial, sedangkan 2 lagi masih dibangun atau sudah dibangun.212 Kapal amfibi terbaru China Tipe 081 merupakan kapal Landing Helicopter Deck (LHD) yang mampu membawa helikopter dalam jumlah lebih banyak dari pada kelas Yuzhao, kemungkinan besar kapal ini akan membawa helikopter transporter, anti-kapal selam kelas Z-15, Z-8 dan helikopter serangan kelas WZ-10.213 Ada beberapa sumber yang menyebutkan bahwa China merencanakan untuk membangun 3 kapal dari Tipe 081 dan 6 unit dari Tipe 071.214 Walaupun modernisasi armada kapal amfibi PLAN sudah jalan, tapi sampai saat ini kemampuan peperangan amfibi China tidak cukup untuk mengatasi masalah keamanan terutama pemisahan diri Taiwan, oleh karena itu China melibatkan kapal- kapal sipil dalam operasi pendarat untuk mengkompensasi kekurangan kapal amfibi. Sedangkan ada beberapa pengamat melihat bahwa langkah-langkah pembangunan kapal amfibi baru bukan hanya untuk skenario Taiwan tapi untuk digunakan dalam misi-misi lainnya seperti anti-pembajak laut, dan dalam mis diplomasi militer misi, kemanusiaan dll.215

. Kapal logistik Perubahan dalam sifat perang modern dan ambisi PLAN untuk menjadi blue- water navy, bersama dengan pergeseran yang terjadi dalam sifat dan jangkauan misi- misi baru, membuat kapal-kapal dukungan logistik sangat vital untuk PLAN. Sejak awal tahun 1990-an PLAN mulai mengakuisisi dan memodernisasi armada dukungan logistiknya supaya mampu untuk mengoptimalkan kemenangan perang dan keberhasilan dalam misi-misi baru. Saat ini, PLAN mengoperasikan sejumlah sangat besar dari berbagai platform dukungan yang mampu mendukung armada dan operasi

211 Type 071 Yuzhao class Amphibious Transport Dock (LPD), http://www.globalsecurity.org/military/world/china/yuzhao.htm, diakses pada 19.Mei.2012 pukul 10.00WIB 212 Type 071 Yuzhao class Amphibious Transport Dock (LPD), http://www.globalsecurity.org/military/world/china/yuzhao.htm, diakses pada 19.Mei.2012 pukul 10.20WIB 213 Type 081 Landing Helicopter Dock (LHD) Amphibious Assault Ships, http://chinesemilitaryreview.blogspot.com/2012/01/type-081-landing-helicopter-dock-lhd.html, diakses pada 19.Mei.2012 pukul 11.20WIB 214 Op.cit., O’Rourke, PLAN Force Structure: Submarines, Ships, and Aircraft, hal.159 215 Op. cit., O'Rourke, China Naval Modernization: Implications for U.S. Navy Capabilities: Background and Issues for Congress, hal.27

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 105

militer baik dalam wilayah pesisir maupun di lautan. Kapal-kapal dukungan beroperasi dalam tiga armada PLAN dan di basis angkatan laut China dimana pun dan berpartisipasi hampir dalam semua misi bersama kombatan. Armada logistik PLAN termasuk: kapal tunda, armada kapal pengisian, kargo, tanker, tender kapal selam, penelitian, kapal survei, kapal rumah sakit, kapal pemantauan ruang, , perbaikan dan komunikasi, kapal peperangan elektronik dan pemantauan, transportasi dan pelatihan. Yang akan dijelaskan dalam table (3.5) berikutnya,

Spesialisasi kapal Kelas / Jumlah kapal Armada Replenishment (3)Fuchi (Qiandaohu), (2)Fuqing (Taikang), (1)Fusu (Nancang), (1)Qinghaihu Coastal/Fuel/Garrison (8)Fulin, (2) Shengli, (7) Fuzhou, (5) Guangzhou, (?)Fujian (kelas baru), Replenishment/Tankers (?)Fubei class (kelas baru), (?)Fuchang class (kelas baru) Icebreakers (1)Yanbing, (3)Yanha Kapal rumah sakit (1)Daishandao (Tipe 920) / Peace Ark, (2) Qiongsha Dukungan pengangkutan (13)Danlin, (3)Dandao, (5)Hongqi, (9)Leizhou Dukungan armada (2)Dayun (kapal pasokan), (2)Yantai Kapal pemantauan ruang (1)Yuanwang-6, (1)Yuanwang-5, (1)Yuanwang-3, (1)Yuanwang-2, (1)Yuanwang-1, (1)Dadie, (2)Tipe 625C, (3)Tipe 645, (3)Tipe 643, (3)Tipe 813, (1)Dongdiao 232, (1)Shiyan Kapal pelatihan/ pengujian (1)Shichang, (1)Zhenghe, (2)Dahua (digunakan untuk pengujian senjata, sensor, elektronik) Kapal selam dukungan (3)Tipe 925 kelas-Dajiang, (5) Dalang-II, (5) Dalang-III, (2) Dazhou, (?)Tipe 648, (1)Dadong, (1)Yudong, (1)Dazhi, (2)Dazhou, (4)Daliang Submersibles (4)Tipe 7103 DSRV, (2) Osprey, (1, +1) Sea Pole, 1 (+?)Dragon, (1, +?)Harmony, (?)QSZ-II Unmanned underwater vehicles (UUVs): Remotely operated underwater vehicles (ROUVs): (2)8A4, (?)RECON-IV, (?) 7B8, (?)Goldfish, (1) HR-01, (1) HR-02, (?)JH-01, (?)SJT-5, (?)SJT-10, (?) SJT-40, (1) Sea Dragon-I, (1+) Sea Dragon-II. Autonomous underwater vehicle (AUVs): (1)Arctic, (1)Explorer, (1)WZODA, (1)CR-01, (1)CR-01A, (1+)CR-02, (2+)Intelligent Water Kapal tunda (4)Tuzhong, (1)Daozha, (17)Gromovoy, (9)Hujiu, (19)Roslav l Kapal survei (1)Ganzhu, (5)Yenlai, (6)Yannan Pelacakan kapal (1)Shiyan Table (3.5) Armada kapal dukungan logistik PLAN Sumber: http://www.hazegray.org/worldnav/china/aux_flt.htm, Chinese Warships, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/navy.htm, diakses pada 19.Mei.2012 pukul 10.20WIB

Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 106

. Kapal penyapu ranjau Modernisasi dalam peperangan ranjau PLAN mendampingi proses modernisasi semua sistem senjata dalam PLAN yang lain secara keseluruhan. Usaha PLAN untuk memodernisasi bidang peperangan ranjau untuk memperkuat dan meningkatkan kemampuan peperangan ranjau yang dianggap bagian yang mengalami kelemahan besar secara historis, diamana dianggap sangat penting dari segi pertahanan untuk memblokade basis, pelabuhan dan jalur laut musuh dan untuk menghancurkan kemampuan transportasi laut musuh dan untuk menyerang atau membatasi mobilitas kapal perang serta melelahkan kekuatan tempur musuh.216 Kekuatan peperangan ranjau China Saat ini terdiri dari 69 kapal terbagi dalam dua kategori Mine Countermeasures vessels (MCMV) yang termasuk (6 kelas Wochi, 1 kelas Wozang), dan kapal penyapu ranjau yang termasuk (16 kelas T-43, 16 kelas Wosao, 4 kelas Futi (Tipe 312), 42 cadangan dan 3 lainnya) serta satu kelas Wolei.217 Proses peningkatan kemampuan peperangan ranjau terlihat melalui mengakusisi beberapa jenis kapal penyapu ranjau baru sejak tahun 2000 yang buatan dalam negeri terutama kelas Wochi (Tipe 081) dan kelas Wozang (Tipe 082II). Kapal kelas Wochi merupakan kapal buatan dalam negeri, diproduksi pada tahun 2006, kapal ini dipersenjatai dengan meriam ganda (anti-udara) 37mm Tipe 76F dan menggunakan sistem penyapu ranjau akustik dan magnetik.218 Sedangkan kapal Wozang diproduksi pada tahun 2004 dan dimasuki dalam armada PLAN pada tahun 2005, displacement kapal ini (550 ton) dan hull-nya dibangun dengan glass- reinforced plastic (GRP) yang dimodifikasi dengan mesin dan peralatan listrik untuk mengurangi kebisingan dan emisi magnetik, dan dilengkapi dengan meriam ganda (anti-udara) 25mm Tipe 61. Tipe 082-II juga dilengkapi dengan sistem sonar canggih untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan ranjau dan dapat mengirimkan kendaraan

216 Andrew S. Erickson, Lyle J. Goldstein, & William S. Murray. Chinese Mine Warfare: A PLA Navy ‘Assassin’s Mace’ Capability, China Maritime Studies Institute,U.S. Naval War College, Newport, Rhode Island, June 2009, hal.2  Mine Countermeasures vessels (MCMV) adalah kapal ranjau yang menggabungkan peran kapal penyapu ranjau dan dalam satu hull untuk melokasi dan menghancurkan ranjau laut. 217 Op.cit., The Military Balance 2011, hal.232 218 Type 081 (Wochi Class) Coastal , http://www.globalmil.com/Military/Navy/China/Mine_Warfare/2010/0226/152.html, diakses pada 20.Mei.2012 pukul 10.20WIB

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 107

yang dioperasikan jarak jauh untuk memeriksa dan menetralisir ancaman.219 Selain itu, China berusaha untuk meningkatkan kemampuan peperangan ranjau melalui memposisi jumlah besar dari mine-hunting unmanned underwater vehicles (UUVs) walaupun smpai saat ini dianggap tidak canggih secara relatif.220

1990 2000 2005 2010 Mine warfare 52 38 130 69 Landing ships & Amphibious capabilities 370 365 285 239 Logistic supply & auxiliary support ships 127 151 163 205 Table (3.6) Kapal amfibi, kapal pendarat dan kapal penyapu ranjau PLAN (1990-2010) Sumber: (1990-2010): The Military Balance 2010 Database, Asia (Excele sheet), http://ebookbrowse.com/1000927-2010-asia-military-balance-final8-9-3-xls-d12437247, diakses pada 17.Mei.2012 pukul 12.20WIB. Tahun 2011: Military Balance 2011, The International Institute for Strategic Studies (IISS), 2012, hal.233

3.3.3 Kekuatan Pesisir . Kombatan Patroli dan Pesisir Kekuatan pesisir PLAN terdiri dari beberapa jenis kapal dan perahu untuk mempertahanankan pesisir China yang dekat dan wilayah maritim China yang cukup besar (lihat Tabel 3.7). Kekuatan pesisier PLAN dibagi dalam tiga kategori utama termasuk perahu roket kendali, perahu torpedo dan kapal patroli. Modernisasi dalam kekuatan pesisir yang paling mutakhir terlihat melalaui pengakuisisian kapal generasi baru Fast Attack Craft (FAC) untuk menggantikan kelas-kelas yang lama tautama kelas Huangfeng (Tipe 02) dan kelas Houku (Tipe 024) yang ditugaskan antara 1960- an dan awal 1980-an.221

Coastal & Patrol combatans 1990 2000 2005 2010 Houbei Type 022 Guided Missile Boats - - 4 60 Hela/Hola Type 021-mod Guided Missile Boats 1 1 1 - Houku/ Hegu Type 042 (Komar) Guided Missile Boats 90 30 30 - Huangfeng, Hounan, Houdong Type 021 Guided Missile Boats 120 38 20 - Homa Type 042-mod - 1 1 1 - Huang, Houjian Type 037/II Guided Missile Boats 1 4 4 4 Houxin Type 037/IG Guided Missile Boats - 20 22 30 Huchuan Type 025 Torpedo Boats 100 16 9 - P-6 P-6 Torpedo Boats 60 - - - P-4 P-4 Torpedo Boats 30 - - -

219 China Builds A Better Minehunter, http://rpdefense.over-blog.com/article-china-builds-a-better-minehunter- 86899326.html, diakses pada 20.Mei.2012 pukul 15.40IB 220 Op. cit., Erickson, hal.10 221 Op. cit., O'Rourke, China Naval Modernization: Implications for U.S. Navy Capabilities: Background and Issues for Congress, hal. 25 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 108

Haiqing Type 037/IS Submarine chasers - 15 28 36 Haijui Type 037/I Submarine chasers 4 2 2 - Hainan Type 037 Submarine chasers 90 95 88 78 Kronshtadt Kronshtadt Submarine chasers 10 - - - Shanghai II Type 062 300 100 100 100 Haizui Type 062/I Gunboats 10 11 17 17 Huludao Type 206 Gunboats 5 - - - Shantou/Swatow Type 55A Gunboats 25 - - - Total 847 333 326 325 Table (3.7) Kekuatan pertahanan pesisir PLAN tahun (1990-2010) Sumber: Chinese warships, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/navy.htm, diakses pada 21.Mei.2012 pukul 14.20WIB

Kapal kelas Houbei (Tipe 022) merupakan kapal rudal jelajah anti-kapal ASCM dan Fast Attack Craft yang mempunyai fitur siluman, wave-piercing, catamaran hull. Kapal pertama dari kelas ini diluncurkan pada tahun 2004. Saat ini, ada enam galangan kapal China yang terlibat dalam pembangunan Tipe 022 ini dengan produksi sekitar 60 unit yang dirampungkan pada akhir 2010. Tipe 022 ini berpanjang 40m dan berlebar 12m dan dengan displacement 220 ton, sistem propulsi terdiri dari dua unit mesin diesel 6.865HP dengan dua unit water-jet, mampu memberikan kecepatan 36 knot yang lebih dari kelas Osa dan Houku sebelumnya. Desain kapal ini dilaporkan diambil dari desain catamaran SWATH dari Konsultan Kelautan AMD dari Australia. Desain ini bertujuan untuk meminimalkan penampang radar, sehingga lambung kapal tersebut dibuat miring dan semua jendela memiliki tepi bergerigi untuk membatasi reflektifitas radar. Skema cat lambung dibuat kamuflase dengan sedikit berbeda berdasarkan pada daerah di mana kapal dioperasikan.222 Kapal ini dipersenjatai dengan 8 Tipe C-801/802/803 yang diletakkan di dua peluncur rudal besar di buritan, 8 rudal serangan-darat Tipe Hongniao, 12 rudal permukaan-ke-udara kelas QW MANPAD, satu meriam 30mm CIWS Tipe AK-630 buatan Rusia. Selain itu kapal ini dilengkapi dengan radar pencarian permukaan: 1 (Tipe 362), satu radar Navigasi dan satu elektro-optik Tipe HEOS 300.223 Jumlah kapal yang diakusisi pada tahun 2011 dari kelas Houbei mencapai 60 puluh tapi ada yang memperkirakan jumlahnya dengan 80 unit. Sesuai dengan beberapa laporan China merencanakan

222 Type 022 (Houbei Class) Fast Attack Missile Craft, http://www.sinodefence.com/navy/littoral/type022.asp, diakses pada 20.Mei.2012 pukul 14.30WIB 223 James Bussert. Catamarans Glide Through Chinese Waters, http://www.afcea.org/signal/articles/templates/Signal_Article_Template.asp?articleid=1433&zoneid=222, diakses pada 20.Mei.2012 pukul 18.10WIB

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 109

untuk mengakuisisi 100 unit lagi untuk meningkatkan kemampuan untuk melakukan patroli perairan pantai dan pesisir dan bereaksi dalam waktu singkat. Hal ini akan memungkinkan kombatan PLAN untuk lebih fokus pada pertahanan lepas pantai yang jauh dari daratan China.224 Selain Houbei ada laporan bahwa China memesan 24-30 Fast Attack Craft kelas Molniya (Proyek 12421) yang dipersenjatai dengan ASCM, sesuai dengan sumber laporan tersebut China telah beberapa unit selama tahun 2007- 2008.225

3.3.4 Kekuatan Kapal Bawah Permukaan Air . Kapal Selam Sejak tahun 1990 PLAN memodernisasi armada kapal selam-nya dan mengganti beberapa kelas yang lama dengan kelas yang baru lebih mampu dan dengan kemampuan tempur dan teknologi lebih maju. Saat ini PLAN memiliki 71 kapal selam bertenaga nuklir rudal strategis, kapal selam bertenaga nuklir dan kapal selam serangan konvensional (lihat Tabel 3.8).

Submarines 1990 2000 2005 2010 Strategic Jin SSBN Type 094 - - - 2 Submarinse Xia SSBN Type 092 1 1 1 1 Han SSN Type 093 4 5 5 4 Shang SSN Type 091 - - - 2 Golf SS Type 031 1 - 1 1 Tactical Kilo SSK Russion Kilo - 5 4 12 Submarines Yuan SSK Type 041 - - - 4 Song SSK Type 039 - 1 3 16 Ming SSK Type 035, ES5C/D, 3 17 3 20 Ming SSK Type035G/B ES5E - - 16 - Wuhan SSK Type 033G - - 1 - Romeo SSK Type 033 (Type ES3B) 84 34 35 8 Romeo SSG Type S5G 1 1 1 1 Total 93 63 69 71 Table 1 Table (3.8) Kekuatan kapal Selam PLAN (1990-2010) Sumber: (1990-2010): The Military Balance 2010 Database, Asia (Excele sheet), http://ebookbrowse.com/1000927-2010-asia-military-balance-final8-9-3-xls-d12437247 , (2010) Military Balance 2011, The International Institute for Strategic Studies (IISS), 2012, hal.231-232.

224 Op. cit., O'Rourke, China Naval Modernization: Implications for U.S. Navy Capabilities: Background and Issues for Congress, hal. 25 225 Op.cit., O’Rourke, PLAN Force Structure: Submarines, Ships, and Aircraft, hal. 158 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 110

Selama sepuluh tahun terakhir China telah membuat langkah besar dalam modernisasi armada kapal selam melalui mengakusisi beberapa jenis kapal selam buatan dalam negeri terutama SSBN yang baru kelas Jin (Tipe 094), kapal selam SSN baru kelas Shang (Tipe 093), kapal selam SSK kelas Yuan (Tipe 041) dan kelas Song (Tipe 039/039G). Laporan tahunan Congress AS mengenai modernisasi kekuatan maritim PLAN (2012) menunjukkan bahwa selama periode dari tahun 1995-2011 PLAN mengakuisisi 34 unit kapal selam baru termasuk kelas-kelas berikutnya: SSBN Jin (Tipe 094), SSN Shang (Tipe 093), SSK Kilo, SSK Ming (Tipe 035), SSK Song (Tipe 039), SSK, Yuan (Tipe 041). Secra Umum kapal selam China dipersenjatai dengan satu atau lebih dari ASCM, torpedo wire-guided and wake-homing dan ranjau. SSBN kelas Jin (Tipe 094) dianggap generasi kedua dari SSBN kelas Xia (Tipe 092). Galangan kapal China saat ini udah memproduksi 2 kapal selam sejenis Jin dan ada rencan untuk mengakusisi lima kapal selam. Jin yang pertama diakusisi oleh PLAN pada tahun 2007 sedang yang kedua diakusisi pada thun 2010. Desain Jin mirip dengan desain kapal selam kelas Shang (Tipe 093) dan membawa sebanyak 12 rudal.226 Rudal JL-2, salah satu dari tiga rudal jarak jauh China yang strategis, memiliki jangkauan maksimum diperkirakan 8.000 km dan dapat membawa hulu ledak termonuklir.227 Di samping itu, Jin juga dipersenjatai dengan enam torpedo 533 mm. PLAN melanjtjan langkah modernisasi kapal selam dimana ada beberapa informasi tentang proyek baru untuk membangunkan SSBN generasi ketiga dari kapal selam Jin yaitu kelas Tang (Tipe 096) yang akan dipersenjatai dengan 24 rudal JL-3 (submarine-launched ballistic missiles SLBM). Pada tahun 2011 ada beberapa sumber yang melaporkan bahwa proses pembangunan SSBN Tang telah selesai dan Tang mulai sea trial.228

226 Type 094 (Jin Class) Nuclear-Powered Missile Submarine, http://www.sinodefence.com/navy/sub/type094jin.asp, diakses pada 20.Mei.2012 pukul 16.40WIB 227 Department of Defense of the United States of America, Military Power of the People’s Republic of China: Annual report to Congress, Washington, D.C., 2008, hal.3, 26 228 London: China’s latest 096 nuclear submarine trials performance has been very excellent!, http://www.9abc.net/index.php/archives/9375, diakses pada 21.Mei.2012 pukul 07.15WIB

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 111

Gambar (3.5) Kapal selam nuklir balistik (SSBN) PLAN terbaru Kelas-Jin (Tipe 094) tahun 2010

Kapal Selam SSN Shang Kelas Tipe (093) Kapal selam ini dianggap sebagai generasi kedua dari kapal selam kelas Han (Tipe 091). Pembangunan kapal ini diluncurkan pada tahun 2002 dan diakuisisi dua oleh PLAN pada tahun 2010. Delapan sampai Sepuluh kapal diharapkan akan dibangun untuk mendampingi kapal selam Jin. Kecepatannya mencapai 30 knot dan berpanjang 110m dan dipersenjatai dengan rudal jelajah termasuk rudal anti-kapal YJ-83 dan 6 torpedo 533mm dan /atau 650mm.229 PLAN melanjutkan modernisasi kapal selam SSN dengan memproduksi generasi ketiga dari SSN Tipe 095 yang mirip dengan kapal selam Soviet kelas "Akula" dengan panjang sekitar 150m dan 10m lebih tinggi dari pada Tipe 094, kecepatan maksimum sampai 32 knot dan dengan kemampuan penyelaman 600m.230 Kapal selam Tipe 095 dipersenjatai dengan rudal jelajah jarak jauh anti-kapal HY-4 dan bertindak sebagai pendamping bawah laut untuk kapal induk PLAN dalam misi-misi masa depan.231 Kapal selam 095 diharapkan untuk beroperasi dalam PLAN pada tahun 2015. Sesuai dengan sumber AS China kemungkinan akan diam-diam mengembangkan kapal selam Guided Missile Nuclear Submarine (SSGN) baru kelas Qin (Tipe 097) yang mirip

229 Type 093 (Shang Class) Nuclear-Powered Attack Submarine, http://www.sinodefence.com/navy/sub/type093shang.asp, , diakses pada 21.Mei.2012 pukul 08.15WIB 230 How much deterrent of Chinese 095 nuclear submarine, http://wuxinghongqi.blogspot.com/2010/04/how-much- deterrent-of-chinese-095.html, , diakses pada 21.Mei.2012 pukul 09.15WIB 231 Chinese fast developing advanced submarines, http://www.taipeitimes.com/News/editorials/archives/2006/12/06/2003339341, , diakses pada 21.Mei.2012 pukul 10.35WIB Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 112

dengan kapal selam AS kelas “Seawolf.” Kapal selam Qin berpanjang sekitar 113m dengan kecepatan mencapai 28-48 knot serta dengan kemampuan penyelaman 800m. Qin akan dipersenjatai dengan rudal anti-kapal dan rudal jelajah.232 Kapal selam lain yang diakusisi oleh PLAN adalah kapal selam SSK kelas Song (Tipe 039G), Song adalah kapal selam diesel-listrik yang diproduksi pertama kali pada tahun 1994 selanjutnya membangun kelas yang baru yang (039G1). Sejak tahun 2004 8 kapal selam Song dibangun di galangan China dimasuki ke armada PLAN.233 Desain Song berdasarkan desain kapal selam Soviet Romeo. Song berpanjang sekitar 74.9m dengan kecepatan mencapai 22 knot serta dengan kemampuan penyelaman 300m. Kapal selam ini dipersenjatai dengan rudal anti-kapal Yu-3 dan 6 tabung torpedo Yu-4 atau 36 ranjau laut.234 Yuan (Tipe 041) atau (Tipe 039A) merupakan jenis terbaru dari Kapal selam non-nuklir PLAN. Yuan yang pertama diproduksi pada tahun 2004 dan masuk layanan PLAN pada tahun sedangkan kedua masuk pada thun 2009. Pada saat ini ada dua lagi masih dibangun.235 Teknologi dan desain kapal selam Yuan berdasarkan kelas Song yang sebelumnya dan pada kapal selam kelas Kilo buatan Rusia. Kapal selam ini berpanjang sekitar 75m dengan kecepatan lebih dari 20 knot. Kapal selam ini dipersenjatai dengan rudal anti-kapal YJ-8X dan 6 tabung torpedo 533mm. Hal yang berbeda dalam kapal selam SSK Yuan dengan kelas-kelas SSK China yang lain adalah sistem propulsi advanced air-independent (AIP) yang meningkatkan kinerja bawah air.236 Jenis kapal selam yang lain yang diakuisisi oleh PLAN termasuk kelas Kilo buatan Rusia. Pada tahun 1993 memesan 4 unit kapal selam Kilo, dua dari proyek 877 dan dua dangan kemampuan lebih tinggi dari proyek 636. Berikutnya pada tahun 2002 China meminta 8 unit (Proyrk 636) lagi dari Rusia untuk meningkatkan kemampuan warfighting PLAN. Delapan kilo baru dipersenjatai dengan rudal jelajah anti-kapal

232 U.S. surprise: Qin China has come up with 097-class nuclear submarine, http://www.9abc.net/index.php/archives/1903, , diakses pada 21.Mei.2012 pukul 11.15WIB 233 Type 039G/G1 (Song Class) Diesel-Electric Submarine, http://www.sinodefence.com/navy/sub/type039song.asp, 7.5.2012 234 Ibid. 235 Observing the 3rd Yuan Class Submarine, http://www.informationdissemination.net/2008/05/observing-3rd- yuan-class-submarine.html, , diakses pada 22.Mei.2012 pukul 07.15WIB 236 Submarines, http://cnair.top81.cn/han_xia_kilo_song.htm, diakses pada 22.Mei.2012 pukul 10.15WIB

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 113

Sizzler SS-N-27 yang berkemampuan tinggi bersama dengan torpedo Shkval buatan Rusia, sementara 4 yang lama dikembalikan ke Rusia untuk direnovasi untuk dilengkapi dengan senjata dan teknologi lebih maju.237 Kelas lain dari kapal selam SSK PLAN adalah kelas Ming (Tipe 035). Kelas ini termasuk kapal selam diesel- listrik yang berdasarkan pada dua kapal Uni-Soviet kelas Romeo dan Whiskey dengan beberapa modifikasi. Sejak awal tahun 1970-an galangan kapal China memproduksi 21 kapal selam kelas ini 19 saat ini dipakai oleh PLAN, empat unit terakhir Ming diakusisi oleh PLAN selama periode 1997-2001.238 Ming berpanjang sekitar 76m dengan kecepatan sekitar 50 knot.239 Kapal selam ini dipersenjatai dengan 18 torpedo Yu-4 533mm.240

3.3.5 Angkatan Udara PLAN (PLANAF) Angkatan udara PLAN (PLANAF) merupakan bagian sangat vital untuk PLAN dimana menyediakan perlindungan udara untuk kapal-kapal angkatan laut dan untuk tugas lainnya yang mencakup patroli maritim, peperangan anti kapal selam (ASW), pemogokan maritim, dukungan logistik, dan peringatan dini udara. Saat ini armada PLANAF tardiri dari jumlah pesawat uang cukup besar yang termasuk pesawat tempur, pengebom, pesawat mogok, kapal tanker, pengintai, peperangan elektronik, patroli, pesawat amfibi maritim, transportasi, pelatihan dan beberapa jenis helikopter (Tabel 3.9). Secara tradisional PLANAF menerima pesawat dari PLAAF tapi sejak tahun 2000 mengambil beberapa langkah ambisius menuju modernisasi massa. Modernisasi PLANAF melipatkan pengakuisisian beberapa jenis pesawat modern berteknologi canggih yang mampu melaksanakan operasi pertahanan anti- kapal dan udara, bersama dengan langkah-langkah dalam program pembangunan kapal induk.

237 Op.cit., O’Rourke, PLAN Force Structure: Submarines, Ships, and Aircraft, hal.146 238 Type 035 (Ming Class) Diesel-Electric Submarine, http://www.sinodefence.com/navy/sub/type035ming.asp, diakses pada 22.Mei.2012 pukul 11.05WIB 239 Ming Type 035, http://www.fas.org/man/dod-101/sys/ship/row/plan/ming.htm, diakses pada 22.Mei.2012 pukul 12.00WIB 240 Ibid.

Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 114

PLAN Naval Aviation 1990 2000 2005 2010 SH-5 (PS-5) Anti-submarine aircraft 4 4 4 4 Be-6 Medge Anti-submarine aircraft 5 - - - H-5T/H-5,F-5,F-5B (IL-28) Bomber (Torpedo) 130 50 50 20 H-6/-6D (Tu-16) Bomber 30 25 18 - H-6G (Tu-16) ASM Bomber - - - 30 J-5/JJ-5(MiG-17F) Fighter ++ - - - 600 J-6/X (MiG-19S) Fighter ground attack ++ 250 200 -

J-7 /J-7E (MiG-21F) Fighter ++ - 26 36 J-8/-A/B/D/IIF/H/A Fighter - 42 48 48 Q-5 Fantan Fighter ground attack 50 30 30 30 JH-7/C/E Fighter ground attack - 20 20 84 Su-30MK2 Fighter ground attack - - 24 24 Y-8X Maritime patrol - 4 4 4 HY-6 Tanker - - 3 - H-6DU Tanker - - - 3 JL-8 Training - - - 12 JJ-7 Mongol A Training - 4 4 4 JJ-6 (MiG-19UTI) Training - 16 16 14 CJ-6 (PT-6) Training - 53 53 38 K-8 Training - - - - HY-7 Training - - - 21 HJ-5 Training - - - 5 Y-8 (An-12) Airborne early warning - 1 1 1 Y-8J/Y-8JB Reconnaissance - - - 6 HZ-5 (IL-28R) Reconnaissance - 7 7 7 An-26 Transporter - 6 - - Y-8 Cub A (An-12) Medium Transporter 4 4 4 4 Y-7 Coke Light Transporter 4 4 4 4 Y-7H Curl Light Transporter - - 6 6 Y-5 Colt Light Transporter 50 50 50 50 YAK-42 Light Transporter 2 2 2 2 Helicopter Ka-28 Helix A Anti- - 4 8 28 Z-9C(AS-565SA) Panther Anti-surface Warfare 6 12 8 25 Ka-31 Airborne early warning - - - 2 Z-5 Transporter 40 - - - Z-8/Z-8A Transporter - 12 12 - Mi-8 Hip Support - - 8 8 Z-8S Search and rescue(SAR) - - - 2 SA-321 Transporter & SAR 15 9 15 15 Z-8/Z-8A (SA-321Ja) Search and rescue - - - 20 Z-8JH Search and rescue - - - 3 Total 940 611 629 560 Table (3.9) Kekuatan Angkatan Udara PLAN (1990-2010) Sumber: (1990-2010): The Military Balance 2010 Database, Asia (Excele sheet), http://ebookbrowse.com/1000927-2010-asia-military-balance-final8-9-3-xls-d12437247, (2010) Military Balance 2011, The International Institute for Strategic Studies (IISS), 2012, hal.233

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 115

Armada pesawat tempur PLANAF termasuk empat jenis pesawat tempur yaitu, Q-5, JH-7, J-8II dan Su-30MK2. PLANAF menggantikan pesawat tempur yang lama kelas J-6 dan J-5 dengan kelas J-8II dan Su-30MK2 yang diakuisisi selama periode 1998-2004. Pada tahun 2002, China membeli 24 Su-30MK2 yang dilengkapi dengan sistem radar maritim berjangkauan besar dan dilengkapi dengan ASCM Tipe Kh–35 buatan Rusia. Hal ini memungkinkan MMK2 untuk menyerang kapal musuh pada jarak jauh sementara tetap mempertahankan kemampuan udara-ke-udara yang kuat.241 J-8II adalah pesawat tempur (Interceptor Fighter) salah satu tipe dari pesawat J-8- Finback Fighter yang buatan China yang mengalami beberapa modernisasi, pesawat ini dipasang dengan radar doppler KLJ-1, fire control radar dan KJ-8602A all-aspect radar warning receiver (RWR),242 dan dipersenjatai dengan 2 rudal anti-radiasi YJ-91. Pesawat ini mampu melakukan pencegatan dengan kecepatan tinggi dan mampu diisi dengan bahan bakar melalui pesawat tanker PLANAF H-6DU. Skuadron pertahanan udara PLAN selalu dapat dilengkapi dengan PLAAF yang saat ini akan menyediakan PLANAF dengan pesawat tempur canggih termasuk J-11B dan J-10 pejuang. Pesawat J-11B adalah versi lisensi dari Su-27SK Rusia dipersenjatai dengan rudal anti udara (Air-To-Air Missile AAM) Tipe AA-10 dan AA-11, kanon automatic single-barrel 30mm dan dapat membawa 12 rudal AAM jangka menengah R-27R1dan RW-AE bersama dengan 6 rudal AAM jangka pendek Tipe R-73E.243 Sedangkan J-10 adalah pesawat tempur multirole fighter generasi keempat buatan China. J-10 dipersenjatai dengan rudal AAM Tipe (PL-8 atau PL-11/PL-12, Vympel R-73, R-77) dan rudal udara-ke-permukaan (Air-to-Surface Missile ASM) Tipe (C-801 atau C-802) dan rudal anti kapal Tipe YJ-8K atau rudal anti-radiasi YJ-91.244 Pesawat ini dilengkapi dengan sistem radar buatan dalam negeri yang berdasarkan teknologi dari Israel dan Rusia.245 Selain itu, PLANAF juga mengakusisi 84 pesawat fighter-bomber

241 Op. cit., The Office of Naval Intelligence. The People’s Liberation Army Navy: A modern navy with Chinese characteristic, hal.25 242 Jian-8II Interceptor Fighter, http://www.sinodefence.com/airforce/fighter/j8ii.asp, diakses pada 24.Mei.2012 pukul 07.15WIB 243 Phillip C. Saunders, Erik Quam. Future Force Structure of the Chinese Air Force. In Roy Kamphausen, Andrew Scobell, eds., Right-Sizing the People’s Liberation Army: Exploring the Contours of China’s Military, U.S Army War College Strategic Studies Institute, Carlisle Barracks, PA, 2007, hal.423 244 Ibid., Saunders, hal. 422,423 245 Jian-10 Multirole Fighter Aircraft, http://www.sinodefence.com/airforce/fighter/j10.asp, diakses pada 24.Mei.2012 pukul 13.15WIB Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 116

JH/7 sejak tahun 1998, pesawat ini dilengkapi dengan rudal ASM, bom serta rudal AAM.246 Versi baru dari pesawat JH-7 kelas JH-7C/E dilengkapi dengan radar lebih mampu dengan tambahan kapasitas senjata yang meningkatkan kemampuan tempur maritim-nya.247 Selain pesawat tempur, pada tahun 2010 PLANAF mengakuisisi 30 pesawat pembom maritim H-6G. Pesawat ini mampu membawa 4 rudal anti-kapal Tipe YJ- 83K. Pada tahun 2010 H-6G telah memasuki layanan dengan PLANAF dan menggantikan kelas sebelumnya H-6Ds, dan 4 pesawat patroli maritim Y-8X, juga 1 pesawat pesawat peringatan dini kelas Y-8J, pesawat tanker kelas HY-6 dan H- 6DU.248 Selain itu, pada masa depan ada kemungkinan PLANAF untuk mengoperasikan dan pesawat tanpa awak (UAV) dan (UCAV) dari berbagai jenis untuk digunakan sebagai platform pengintaian dan pengawasan dan peluncur decoy dan senjata yang akan meningkatkan jangkauan operasi tempur.249 Selama sama periodenya PLANAF juga mengakuisisi helikopter kelas Z-9C, Z-8 dan Ka-28 Helix yang buatan Rusia. PLANAF mengoperasikan tiga helikopter utama: Z-9C, Z-8, dan Helix Ka-28 Rusia. Z-9C adalah salinan lisensi dari helikopter Perancis Dauphin 365 dan dianggap sebagai helikopter utama untuk PLAN yang beroperasi atas kapal permukaan (shipborne). Z-9C juga dilengkapi dengan radar pencari permukaan untuk mendeteksi kapal permukaan jauh di luar jangkauan sistem radar kapal permukaan dan dipersenjatai dengan torpedo ET-52. Tugas utama Z-9C adalah untuk operasi ASW dan penyelamatan dan pencarian (SAR). Saat ini PLAN mengoperasikan sekitar 25 Z-9C. Helix Ka-28 juga digunakan secara luas dalam PLAN sebagai hlikopter shipborne pendukung untuk kapal permukaan untuk peran ASW dan SAR. Saat ini PLAN mengoperasikan 28 unit dari kelas ini beroperasi atas DDG Sovremennyy dan Luyang I dan II.250 PLAN juga mengoperasikan kelas Z-8 yang termasuk beberapa versi Z-8/A, Z-8/S, Z-8/JH untuk transportasi, SAR dan

246 Op.cit., Saunders, hal. 424 247 Op. cit., The Office of Naval Intelligence. The People’s Liberation Army Navy: A modern navy with Chinese characteristic, hal.25 248 H-6 Variants, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/h-6-variant.htm, diakses pada 24.Mei.2012 pukul 14.55WIB 249 Op.cit., O’Rourke, PLAN Force Structure: Submarines, Ships, and Aircraft, hal. 162 250 Op. cit., The Office of Naval Intelligence. The People’s Liberation Army Navy: A modern navy with Chinese characteristic, hal.24

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 117

ASW. Di samping itu PLANF mengakusisi 2 pesawat peringatan dini udara Ka-31 buatan Rusai pada tahun 2010. Terkait program pembangunan kekuatan kapal induk China mulai melatih 50 pilot baru untuk pesawat tempur yang akan dibawa kapal induk, ada kemungkinan besar untuk menempatkan pesawat J-15 yang baru diresmikan pada April 2011. J-15 adalah varian angkatan laut dari J-11 dan menggabungkan beberapa fitur kinerja yang didapat dari prototipe pesawat tempur Su-33 yang dibeli dari Ukraina. J-15 cocok untuk misi superioritas udara dan lebih pendek dari J-11 karena itu harus cukup ringan untuk lepas landas dari ski-ramp, beban tempur J-15 juga akan lebih ringan.251 Pesawat kandidat lainnya untuk beroperasi atas kapal induk termasuk kapal tempur siluman baru J-20 atau 10-C atau J-19 yang merupakan pesawat tempur generasi kelima.252 Modernisasi PLAN juga melibatkan beberapa aspek seperti peningkatan dalam kemampuan rudal yang diakusisi termasuk rudal balistik yang diluncurkan dari kapal, selain itu peningkatan dalam kemampuan C4ISR melalui mengakusisi sistem radar dan sensor canggih.

3.4 PLAN: Blue-Water Navy atau Belum? Modernization atau Build-up?

 Blue-Water Navy atau Belum? Blue-water navy adalah konsep yang digunakan untuk mengambarkan kemampuan sebuah negara atau kekuatan maritim untuk beroperasi dalam perairan dalam di laut bebas dan di luar zona eksklusif ekonomi-nya (200ml/370km). Kapabilitas yang diperlukan tersedia dalam angkatan laut yang berstatus Blue-water navy terdiri terutama dari kapal induk, fregat, kapal perusak, kekuatan udara yang termasuk pesawat tempur dan helikopter yang beroperasi atas kapal induk, kapal selam dan bersama dengan kapal dukungan logistik, yang menjaminkan kemampuan

251 Felix K. Chang. China's Naval Rise and the South China Sea: An Operational Assessment, Orbis Journal. Volume 56, Issue 1, 2012, hal 252 Carrier Air Wing - People's Liberation Army Naval Air Force, http://aircraft.zurf.info/article/carrier-air-wing- peoples-liberation-army-naval-air-force, diakses pada 25.Mei.2012 pukul 07.15WIB Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 118

anti serangan udara (Anti Air Warfare/AAW) dan anti serangan kapal selam (Anti- submarine warfare/ASW) yang dapat memberikan perlindungan dari atas dan dari bawah permukaan air. Kapal-kapal yang terlibat dalam operasi di laut bebas harus memiliki daya tahan yang tinggi untuk beroperasi dalam jangkauan besar selama periode lama, kemampuan laut yang tinggi, kemampuan komunikasi canggih, dan dilengkapi dengan fire power tinggi.253 Secara politik, angkatan laut Blue-water navy adalah ekstensi kehadiran negara dalam jangka panjang yang diperlukan negara untuk memproyeksi kekuatannya. Dalam konteks China, selama dekade terakhir China terus meningkatkan kemampuan yang terletak di bawah status Blue-water navy, pada awalnya memperluasnya China untuk wilayah maritimnya dari rantai pulau pertama ke rantai pulau kedau yang 1000 ml dari pantai China bersama dengan “Operasi Historis Baru” dan strategi “far-sea operations” untuk PLAN yang diumumkan oleh Presiden Hu Jintao pada tahun 2004 dianggap sebagai diklarasi untuk keinginan China untuk mengubah status PLAN ke Blue-water navy. Setelah itu PLAN mulai transformasi untuk bergeser dari kekuatan beroperasi di perairan teritorial ke kekuatan maritim lebih berorientasi ofensif dan mampu melaksanakan berbagai misi di kawasan regional dan jauh sampai Laut Arab. Selama beberapa tahun terkhir PLAN melanjutkan usaha modernisasi dan pembangunan dalam struktur kekuatannya melalui mengakuisisi sejumlah kapal permukaan, fregat dan kapal selam baru. Perkembangan ini terlihat melalui peningkatan dalam kemampuan tempur, ketika melihat (Gambar 3.6), PLAN menaglami penigkatan dalam kapal-kapal tempur pada tahun 2010 mencapai 34% dari jumlah kapalnya, hal ini berarti PLAN sudah bergeser menjadi Blue-water navy, kapal-kapal tempur yang dimasukkan dalam armada PLAN selama dekade terakhir merupakan kapal modern yang dilengkapi dengan teknologi radar dan sensor canggih dan dipasang dengan sistem senjata AAW dan ASW. Kapal-kapal ini termasuk beberapa kategori seperti kapal perusak, kapal selam, fregat, kapal pesisir, terutama kapal yang paling canggih yang termasuk kapal DDG kelas Luzhou dan Luyang I dan

253 What makes a Blue Water Navy?, http://www.defencetalk.com/forums/navy-maritime/what-makes-blue-water- navy-10864/, diakses pada 15.Jun.2012 pukul 09.15WIB

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 119

II, bersama dengan kapal rudal jelajah pesisir kelas Houbei dan FFG kelas Jiangwei I dan II, Jiangkai I dan II. Di samping itu, PLAN mengakuisisi beberap jenis kapal selam baru termasuk kapal selam (SSK) kelas Kilo buatan Rusia, dan beberapa kelas buatan dalam negeri termasuk kapal selam (SSN) kelas Shang dan kapal selam serangan konvensional kelas Song dan Yuan dan yang paling strategi kapal selam SSBN kelas Jin kapal selam nuklir yang dilengkapi dengna rudal SLBM JL-2 yang memiliki jangkauan 8.000km.

Gambar (3.6) Struktur kekuatan PLAN 1990, 2000, 2010 Gambar 1

Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 120

Selain itu, PLAN meningkatkn kekuatan angkatan udaranya melalui beberapa jenis pesawat tempur termasuk Su-30MMK2 yang dapat beroperasai jauh dari rantai pulau kedua dengan radius tempur 1600km tanpa pengisian bahan bakar,254 juga PLAN akan memasukkan pesawat tempur J-11B dan J-15 untuk beroperasi atas kapal induknya. Ketika melihat sistem senjata diakuisisi PLAN selama dekade terakhir, Gambar (2.1) Skuadron PLANAF dan radius tempur pesawat itu jelas bahwa kapal ini dirancang untuk tempur utama / Sumber: The Office of Naval Intelligence, The People’s Liberation Army Navy: A modern navy with Chinese melaksanakan operasi jarak jauh dari characteristic, Washington DC, Agustus.2009, hal. 24 rantai pulau pertama. Memasukkan kapal induk Varyag dalam armada PLAN dianggap indikator penting mengenai pergeseran dalam PLAN menjadi Blue-water navy, dimana kapal induk dianggap komponen paling utama untuk negara yang mau dikategorikan sebagai Blue-water navy. Kapal induk Varyag China diharapkan masuk layanan resmi pada akhir tahun 2012, sedangkan China melanjutkan melalui Program 089 untuk membangun kekuatan kapal induknya dengan dua atau tiga kapal induk baru akan diselesaikan pada tahun 2020. Tiga kapal induk baru akan membuat PLAN sebagai angkatan laut yang benar-benar Blue-water navy. Dari sisi lain, China lagi menyiapkan Battle Group kapal induknya, termasuk 28 helikopter (Ka-28 Helix A) buatan Rusia yang dibeli selama beberap tahun terakhir dan akan memproduksi baru (Tipe 056). Sejak awal 1990-an China memperkuat kehadirannya di Samudera Hindia melalui strateginya String of Pearls, dimana basis-basis angkatan laut tersebar dalam beberapa negara sepanjang pantai-pantai Samudera Hindia, basis-basis ini secara logistik menjadi tulang punggung untuk armada PLAN yang beroperasi jauh dari

254 Sukhoi Su-30MK2, http://www.aviamarket.org/reviews/military-aircraft/414-su-30mk2-multirole-fighter.html, diakses pada 15.Jun.2012 pukul 10.10WIB

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 121

perairan teritorial. Hal ini terlihat dalam operasi-operasi anti pembajak laut di Tanduk Afrika dimana basis angkatan laut di Gwadar dan pelabuhan Karachi memainkan peran penting dalam urusan logistik. Jumlah latihan bersama dan kunjungan yang besar yang dilaksanakan PLAN sejak tahun 2004, dan operasi-operasi anti pembajak laut PLAN sejak tahun 2008 di Tanduk Afrika dan di Laut Arab merupakan indikasi yang jelas untuk kemampuan China untuk memproyeksi kekuatannya jauh dari perairan nasionalnya, dan menunjukkan kemampuan kapal baru dengan kemampuan dukungan logistik, peristiwa penting yang membuktikan kemampuan armada PLAN terjadi tahun yang lalu, ketika PLAN berhasil beroperasi di Laut Mediterania untuk evakuasi warga negara China selama Revolusi Libya. Perkembangan PLAN selama dekade terakhir menjadi jelas itu bukan untuk menjaga wilayah maritim China saja, tapi itu untuk meningkatkan kemampuan proyeksi kekuatan China jauh dari pantainya untuk melindungi kepentingan nasional yang termasuk perdagangannya dan kapal komersial yang tersebar di dunia, jalur komunikasi dan energi dan untuk mengatasi kemerdekaan Taiwan dan menangan sengketa teritorial dengan negara tetangga-nya terutama di Laut China Selatan dan ada yang bilang juga untuk menggantikan kehadiran AS di Pasifik. Kemampuan Blue- water navy diperlukan untuk mampu beroperasi di Samudra Hindia, Tanduk Afrika, Laut Arab, Teluk Persia, sampai Laut Mediterania di barat, dan sampai Pasifik di timur. Hal ini berarti China selama tahun-tahun yang akan mendatang akan berlanjut peningkatan kekuatan PLAN untuk menjadi “full” Blue-water navy untuk melindungi kepentingannya dan untuk prestise Negara, serta angkatan laut dengan status “Blue- water” akan memungkinkan China untuk memproyeksi kekuatan dalam jarak jauh dalam bentuk “soft power” atau “hard power”.

 Modernization atau Build-up? Konsep modernisasi melibatkan perubahan senjata lama dengan senjata baru dan teknologi baru tanpa perubahan secara kuantitatif, sedangkan build-up melibatkan perubahan secara kuantitatif dan kualitatif dalam struktur kekuatan, konsep build up terlihat melalui beberap aspek yang termasuk, teknologi baru yang diakuisisi, Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 122

perubahan kuantitatif dalam struktur kekuatan, senjata ofensif yang diakuisisi dan dimana kekuatan digelarkan. Dalam konteks China, selama tahun 1990-an China mulai modernisasi skala besar dalm PLAN dengan mempensiunkan jumlah besar dari sistem senjata yang lama yang dianggap terbelakang sesuai dengan kebutuhan perang modern. Proses modernisasi China dianggap selektif yang berarti mereka tidak jalan selaras dalam semua bidang, dimana ada beberapa bidang dari segi teknologi labih maju dari yang lain. Oleh karena itu, dalam PLAN kita dapat melihat, secara relatif ada bagian yang sudah selesai fase menggantikan senjata lama dan sudah mulai produksi skala besar untuk model baru yang memenuhi karakteristik perang modern, dan ada yang belum. Sesuai dengan karaktersitik build-up tersebut China sudah mengakusisi jumlah besar dari teknologi baru yang beberap jenis platform permukaan baru yang termasuk (kelas Luzhou, Luyang I dan II, Sovremenny, Houbei, Jiangwei I dan II, Jiangkai I dan II) dan kapal selam baru (Kilo, Shang, Song, Yuan, Jin) yang menggunkan teknologi siluman dan dilengkapi dengan sistem radar dan sensor baru dan dipasang dengan rudal baru (AAM, ASM) dan torpedo buatan China dan buatan luar negeri dengan jangka lebih besar. Contoh yang paling penting adalah rudal JL-1 dan JL-2 yang dipasang dalam kapal selam Jin, juga termasuk rudal balistik anti-kapal induk DF21D yang memiliki jangka lebih dari 2000km. Aspek teknologi baru juga terlihat melalui mengakuisisi pesawat tempur baru yang termasuk Su-27, Su-30 MK2, Su-33, J-15, J- 11, J-10 dan yang paling mutakhir J-20 yang menggunakan teknologi canggih dan fitur siluman. Dalam bagian ini contoh sangat penting juga adalah kapal induk baru yang dianggap peningkatan kualitatif dan kuantitatif dalam PLAN. Selain itu kemampuan China dalam cyber warfare, dan kemampuan C4ISR sebagai contoh (Sky Wave and Surface Wave OTH radars) yang meningkatkan kemampuan menargetkan over-the horizon (OTH).255 Dari segi kuantitatif, bagian ini tetap relatif karena aspek jumlah senjata terkait dengan aspek teknologi yang tersedia untuk industri pertahanan China misalnya, dalam bagian fregat China sudah memilih kelas Jiangkai II (Tipe054A) sebagai platform utama dalm armada fregatnya, oleh karena itu selama beberap tahun

255 Op.cit., Office of the Secretary of Defense. Military Power of the People’s Republic of China 2010, hal.2

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 123 yang lalu memulai produksi skala besar dalam galangan kapalnya untuk tipe ini dimana sudah memproduksi 7 dan ada enam lagi dibawah konstruksi. Armada freagt selam dekade terakhir mengalami peningkatan secara kualitatif dengan tipe-tipe modern yang diakusisi yang termasuk Jiangwei I dan II, Jiangkai I dan II yang menggantikan kelas lama, dan mengalami peningkatan secara kuantitatif dimana jumlahnya naik dari 37 pada tahun 1990 menjadi 56 pada tahun 2010. Pada armada kapal perusak, PLAN sudah mempensiunkan hampir semua kelas lama dan mengakuisi beberap kelas baru sedangkan yang sisanya diproduksi pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, sampai saat ini China belum memilih anatara kelas Luzhou dan Luyang II untuk menjadi platform utama dalam armada kapal perusak. Dalam bagian kombatan patroli dan pesisir, PLAN sudah mengantikan jumlah cukup besar dari kapal pesisir, dan selama beberapa tahun terakhir mulai produksi skala besar untuk kelas Houbie (Tipe 022) hampir 60-80 buah, ada beberapa sembur dalam PLAN yang bilang produksi kelas akan berhenti karena sudah memenuh kapabilitas yang diperlukan, sementara akan mulai memproduksi jumlah baru dari kelas Houxin (Tipe 037/IG). Kapal induk secara jelas merupakan peningkatan kuantitatif dalam PLAN yang akan menghasilkan peningkatan kuantitatif baru, dimana kapal induk biasanya memrlukan Battle Group yang biasanya terdiri dari kapal perusak, fregat, corvette, kapal selam, dan helikopter dengna kemampuan ASW. Sesuai dengan rencana China untuk mengakuisisi 2-3 kapal induk baru selam tahun 2020, ini berarti PLAN akan memerlukan mengakusisi platform baru dalam tahun-tahun yang akan mendatang. Peningkatan kuantitatif dalam PLANAF terlihat melalui menggantikan 600 pesawat tempur lama dengan beberap jenis baru termasuk J-8, J-7, JH-7, Su-30 MMK2, bersama dengan tanker dan transporter baru. Sedangkan dalam bagian helikopter peningkatan kuantitatif terlihat jelas dimana peningkatan dalam kapal perusak dan fregat yang mengoperasikan helicopter mengakibatkan peningkatan dalam jumlah helikopter, dimana jumlahnya naik dari 61 pada tahun 1990 menjadi 103 pada tahun 2010. Selain itu, kapal induk baru akan mengoperasikan 50 pesawat tempur dan helikopter sebagai Air Group, yang akan termasuk kelas J-15 atau J-11B, dan Ka-31 Helix atau Z8. Armada kapal selam juga mengalami peningkatan secara

Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 124

kuantitas dimana selama tahun 1990-an mempensiunkan 83 kapal selam kelas Romeo yang lama dengan dengan beberapa jenis baru kapal selam SS, SSN dan SSBN yang termasuk Kilo, Shang, Song, Yuan, Jin. Dari data yang didapatkan sebelumnya kita dapat mencatat peningkatan dari 63 pada tahun 2000 menjadi 71 pada tahun 2010. Pada dimensi ketiga dalam proses build-up, PLAN mengakuisisi beberapa platform yang memiliki bagian ofensif dimana hull-nya dirancang untuk meluncurkan rudal ofensif seperti rudal-rudal ASCM YJ-62, ASCM supersonik (SS-N- 22/SUNBURN) buatan Rusia yang dipasang dengan Sovermenny. Juga termasuk rudal balistik seperti rudal JL-2 yang dipasang dengan kapal selam kelas Jin, dan ASCM supersonik (SS-N-27B/SIZZLER) buatan Rusia yang dipasang dengan kapal selam Kilo.256 Kapal induk juga dikategorikan sebagai senjata ofensif terkait dengan kemampuan beroperasi dalam jangka panjang dan berdasarkan pada firepower yang dibawa. Di samping itu juga, PLAN mengakusisi pesawat tempur yang dapat digunakan dalam operasi ofensif yang termasuk Su-30MMK2, J-15, J-10, J-11B, JH-7 dan pesawat pengebom H-6G (Tu-16)257 juga dapat digunakan dalam operasi ofensif oleh karena kemampuan operasi jarak panjang. Pada dimensi terakhir dalam proses build-up, PLAN menggelarkan kekuatannya dalam tiga armada utama yaitu: Armada Laut Utara di Qingdao, Armada Laut Timur di Ningbo, Armada Laut Selatan di Zhanjiang, (lihat Gambar 3.8).

256 Op.cit., Office of the Secretary of Defense. Military Power of the People’s Republic of China 2010, hal.3 257 Daniel J. Kostecka. From the sea: PLA Doctrine and the employment of sea-based airpower, http://findarticles.com/p/articles/mi_m0JIW/is_3_64/ai_n57792192/pg_5/, diakses pada 16.Jun.2012 pukul 11.15WIB

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 125

Gambar (3.8) Distribusi kekuatan PLAN dalam tiga Armada Angkatan Laut Sumber: The Office of Naval Intelligence, The People’s Liberation Army Navy: A modern navy with Chinese characteristic, Washington DC, Agustus.2009, hal. 13, 24

Dari gambar (3.8) dapat melihat kekuatan PLAN terkonsentrasi di daerah yang dapat digambarkan sebagai flash point, kekuatan PLAN yang digelarkan pada Armada Laut Utara diperkirakan 25% dari jumlah kekuatan PLAN. Kekuatan bertanggung jawab atas Selat Bohai, Laut Kuning, dan bagian utara dari Laut China Timur, dimana memiliki perbatasan maritim dengan Korsel dan Jepang yang kekuatan regional cukup besar, dan dimana kehadiran AS di Korsel dengan 28.500 pasukan258 dan di Jepang dengan 36,708 pasukan259 bersama dengan kehadiran angkatan laut AS di Laut Kuning. Selain itu, China memiliki sengketa teritorial dengan Jepang atas pulau Diaoyu/Senkaku yang diklaim oleh China dan Jepang dimana pulau ini mengandung cadangan minyak yang cukup besar. Sedangkan kekuatan PLAN digelarkan pada Armada Laut Timur diperkirakan 36% dari jumlah kekuatan PLAN dan bertanggung jawab atas sebagian besar Laut China Timur dan Selat Taiwan. Tugas utama untuk

258 Background Note: South Korea, http://www.state.gov/r/pa/ei/bgn/2800.htm, diakses pada 16.Jun.2012 pukul 22.20WIB 259 Department of Defense of United States. Base structure report, (A Summary of DoD's Real Property Inventory), fiscal 2012 baseline, United States Government Accountability Office, Washington, DC, 2012, hal 18-19 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 126

armada ini merupakan mempertahankan integritas teritorial China dan mencegah pemisahan Taiwan dari daratan China yang dianggap hal sangat strategis bagi kepemimpinan China. Kekuatan PLAN yang digelarkan pada Armada Laut Selatan merupakan terbesar dimana mencapai 39% dari jumlah kekuatan PLAN, kekuatan ini bertanggung jawab atas Laut China Selatan. PLAN menempatkan sebagian besar dari kekuatannya di wilayah itu karena wilayah ini dianggap wilayah sangat vital bagi China untuk melindungi SLOC China dan dimana sengketa China dengan beberapa negara Asia Timur termasuk Malaysia, Filipina, Taiwan, Vietnam, dan Brunei atas kepulauan Spratly dimana China mengklaim seluruh Laut China Selatan. Signifikannya kepulauan ini bagi China dimana kepulauan ini secara geostrategic memiliki posisi sangat penting yang dapat memungkinkan China untuk mengontrol jalur laut ke Jepang, Korsel dan ke Pasifik, disamping itu pulau-pulau ini berpotensi cadangan minyak dan gas signifikan. Melalui yang sebelumnya, Kita dapat melihat bahwa, arah dinamika persenjataan PLAN itu jelas build-up dimana struktur kekuatan PLAN selama dua dekade terakhir mengalami peningkatan secara kuantitatif dan kualitatif dengan pengakuisisian jumlah kapal baru dan teknologi baru yang memungkinkan PLAN untuk meningkatkan kemampuan defensif dan ofensif. Di samping itu, aspek kepentingan nasional China yang semakin berkembang selaras dengan ekonomi dan lingkungan keamanan China dan tentangan yang dihadapi China mengarahkan dinamika persenjataan dalam PLAN ke arah build-up bukan hanya modernisasi.

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 BAB IV

MODEL “DOMESTIC STRUCTURE”

Dalam analisa modernisasi dan pembangunan Angkatan Laut China, penulis akan menggunakan model struktur domestik yang dikemukakan oleh Buzan, yang melibatkan 3 tingkat analisa yang termasuk politik, ekonomi dan konflik internal, sebagai kekuatan pendorong internal yang mengakibatkan terjadinya modernisasi militer. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan tingkat ekonomi untuk menganalisa fenomena ini. Tingkat ekonomi dalam model struktur domestik melibatkan empat faktor yaitu, institusionalisasi R&D militer, institusionalisasi produksi militer, military-industrial complex China, dan manajemen ekonomi.

4.1 Institusionalisasi R&D Militer Pembangunan Research & Development (R&D) militer China merupakan bagian dari program pembangunan R&D secara keseluruhan. R&D merupakan hal yang vital bagi China yang diekspresikan oleh kepemimpinan China sebagai prioritas untuk memodernisasi negara dan untuk mengakuisisi teknologi dalam semua bidang dan untuk mempromosikan nama dan posisi negara sebagai negara besar. Proses pembangunan R&D di China dirancang dalam empat tahap, yang pertama dimulai dengan Revolusi Kebudayaan pada tahun 1976 ketika Deng Xiaoping mempromosikan Program Empat Modernisasi untuk menekankan pembangunan pertanian, industri, pertahanan nasional, dan ilmu pengetahuan dan teknologi (Science & technology S&T). Pada tahap kedua (1978-1985), Deng membuka kembali perguruan tinggi dan menciptakan zona ekonomi khusus (ZEK). Pada tahap kedua (1985-1995), beberapa bagian dari pemerintah China membangun hubungan dengan universitas, laboratorium R&D sipil dan perusahaan bisnis, serta meluncurkan beberapa program untuk menciptakan pertukaran kooperasi antara universitas, laboratorium R&D sipil dan perusahaan bisnis.260

260 Peggy S. Christoff, China's Technology Sector, Federal Research Division, Library of Congress, September 2008, hal.22

127 Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 128

Pada tahap ketiga (1995-2005) R&D mengalami perubahan strategis ketika China mulai bersiap untuk menjadi pemain global. Sejak tahun 1995, China meningkatkan pengeluaran R&D sekitar 20% per-tahun – jumlah yang lebih besar dari peningkatan tahunan AS untuk R&D yang sekitar 6% dan 5% di Uni Eropa dan Jepang, untuk mengurangi kesenjangan dengan AS dan Uni Eropa dalam bidang S&T dimana pengeluaran China untuk R&D hanya sepersepuluh pengeluaran AS untuk R&D dan sepertujuh dari pengeluaran UE dan seperempat dari pengeluaran Jepang. Pengeluaran R&D China ditingkatkan sejak tahun 2005 menjadi sekitar sepertiga AS, setengah UE dan melebihi Jepang.261 (lihat Gambar 4.1)

Gambar (4.1) Pengeluaran China untuk R&D ($US milyar) Sumber: Ernest H. Preeg. The Rapid Development of China’s Advanced Technology Industry and Its Impact on Military Modernization. In China’s New Great Leap Forward: High Technology and Military Power in the Next Half-Century, Hudson Institute, Washington D.C., November 2005, hal.3

Pada tahun 2006 China memulai tahap keempat dalam R&D dengan meluncurkan Rencana S&T Jangka Panjang dan Menengah untuk 15 tahun ke depan untuk memperkuat perusahaan-perusahaan China secara internasional dimana R&D menjadi kekuatan pendorong untuk pembangunan berkelanjutan.262 China membangun pusat R&D hampir dalam semua bidang termasuk militer dimana hampir 25% dari pabrik-pabrik China yang besar dan menengah memiliki

261 Ernest H. Preeg. The Rapid Development of China’s Advanced Technology Industry and Its Impact on Military Modernization. In China’s New Great Leap Forward: High Technology and Military Power in the Next Half- Century, Hudson Institute, Washington D.C., November 2005, hal.2,3 262 Op.cit., Christoff, hal.22

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 129 laboratorium R&D, 43% dari universitas besar dan perguruan tinggi memiliki program-program R&D, serta semua institusi penelitian pemerintah memiliki komponen R&D. Dalam rangka ini China meluncurkan beberapa program untuk mempromosikan S&T dan R&D termasuk (1) Program 863 pada tahun 1986, yang bertujuan untuk meningkatkan penelitian terapan dalam bidang IT, teknologi pertanian dan biologis, material maju (advanced materials), manufaktur maju dan otomatisasi, energi dan lingkungan. (2) Program Obor (Torch Program) pada tahun 1988, yang merupakan program reformasi struktural untuk sistem S&T China untuk memperluas sumber dana S&T untuk perusahaan non-pemerintah dan mempromosikan penciptaan zona teknologi tinggi. (3) Program 973 pada tahun 1997, untuk memperkuat inovasi dan mengintegrasikan S&T dalam lembaga ekonomi dan sosial China. (4) Program Inovasi Pengetahuan pada tahun 1998, untuk mereformasi struktur Akademi Ilmu Pengetahuan China yang dianggap sebagai lembaga penelitian tertua dan paling bergengsi di China melalui pembangunan 30 lembaga penelitian yang diakui secara internasional dan dengan mengurangi jumlah lembaga penelitian yang terlibat dalam S&T di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China dari 40 menjadi 29 dan menurunkan 47% jumlah pegawai di dalamnya dalam rangka peningkatan efisiensi. (5) Zhongguancun Technology Park pada tahun 2001, yang merupakan model park industri S&T yang mirip dengan Silicon Valley di California-AS, melibatkan 2100 perusahaan yang didirikan oleh mahasiswa dan cendekiawan yang kembali dari luar negeri, serta dari beberapa perusahaan multinasional seperti Ericsson, IBM, Intel, Microsoft, Mitsubishi dan Motorola yang membuka pusat R&D di Zhongguancun. Pada tahun 2004 jumlah park teknologi seperti Zhongguancun Technology Park mencapai 53 park teknologi. (6) Program Nasional 2006-2020 untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam jangka menengah dan panjang pada bulan Januari 2006, ditujukan untuk (i) mengembangkan teknologi terkait dengan sumber daya energi dan air untuk perlindungan lingkungan, (ii) menguasai teknologi inti dalam teknologi informasi dan teknologi produksi, (iii) mempercepat laju pembangunan dalam bidang oseanografi dan ruang angkasa dan teknologi penerbangan, dan untuk (iv) memperkuat penelitian dasar dan strategis. Program ini mengidentifikasi 11 prioritas S&T nasional China dalam beberapa bidang termasuk:

Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 130

energi, air dan sumber daya mineral, lingkungan, pertanian, manufaktur, lalu lintas dan transportasi, industri informasi dan industri jasa modern, populasi dan kesehatan, urbanisasi dan pembangunan perkotaan, keamanan publik dan pertahanan nasional. Program ini juga mengidentifikasi 22 teknologi tertentu yang ditargetkan terkait dengan bidang-bidang tersebut. 263 Pengembangan senjata biasanya tergantung pada R&D dasar dan terapan, proses ini adalah proses terorganisir yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang dirancang dan dikelola oleh pemerintah. Keputusan pemerintah China untuk mempromosi R&D militer terkait secara erat dengan "imperatif teknologi” yang muncul secara jelas pada awal tahun 1990-an. Imperatif teknologi mencerminkan kesadaran para pemimpin China terhadap kesenjangan dalam bidang teknologi militer dan elektronika dengan negara-negara Barat dan mencerminkan kesadaran mereka terhadap perubahan dalam peperangan modern sebagai akibat Perang Teluk II. Imperatif teknologi dalam konteks China dianggap faktor domestik yang mempengaruhi modernisasi dan pembangunan militer China, bukan sebagai faktor yang melibatakan perlombaan persenjataan dengan negara lain (seperti Uni Soviet), dimana China belajar dari pengalaman Uni Soviet dan mengaitkan modernisasi militer dengan perkembangan ekonomi dan mempromosikan R&D militer untuk mengurangi kesenjangan teknologi dengan Barat. Dengan demikian kita dapat melihat R&D militer China sebagai hasil dari keputusan pemerintah dan pengeluaran yang bertujuan untuk menghasilkan ilmu pengetahuan dan produk-produk teknologi. Institusionalisasi R&D militer merupakan salah satu bagian dari proses yang menghasilkan imperatif teknologi, dimana R&D berjalan selaras dengan revolusi teknologi. Aspek yang sangat penting yang mempengaruhi proses institusionalisasi R&D militer China adalah integrasi lembaga R&D militer dan sipil untuk mengembangkan teknologi tinggi. Industri pertahanan China mendapatkan manfaat dari integrasi dengan ekonomi sipil yang semakin berkembang dan dengan sektor ilmu

263 Op.cit., Christoff, hal.22-26  Imperatif Teknologi: Konsep ini menjelaskan pentingnya akusisi teknologi baru dimana sebuah negara menganggap hal ini sangat vital dalam proses pembanguanan dan modernisasi negara atau untuk menciptakan kesiembangan dengan negara pesaing dalam bidang teknologi. Filosofi ini biasanya dipromosikan oleh perusahaan teknologi high-tech. (http://www.pcmag.com/encyclopedia_term/0,1237,t=technology+imperative&i=64252,00.asp, diakses pada 16.Jun.2012 pukul 18.15WIB

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 131

pengetahuan dan teknologi (sektor yang memiliki akses ke teknologi asing). Kemajuan dalam sektor pertahanan terkait dengan integrasi relatif dengan ekonomi sipil yang menjadi pintu untuk industri pertahanan untuk akses ke produksi dan penelitian dan R&D global. Sebagai contoh, sektor pembuatan kapal militer dan elektronika pertahanan mendapatkan manfaat besar dari industri pembuatan kapal komersial dan teknologi informasi yang telah mengalami kemajuan cukup besar selama dekade terakhir dimana perusahaan kunci dalam bidang elektronika memiliki hubungan erat dengan PLA.264 Industri militer stabil biasanya tergantung pada R&D yang permanen dan peningkatan pengeluaran untuk R&D militer akan meningkatkan tingkat kemajuan teknologi. Dalam konteks China, selama dekade terakhir China terus meningkatkan pengeluaran R&D militer, jumlah pengeluaran R&D militer yang tepat tidak bisa diketahui oleh karena kurangnya informasi resmi yang dikeluarakan dari pihak pemerintah China dimana anggaran pertahanan 9 China meliputi 3 aspek pengeluaran saja, di 7.77 8 6.64 antaranya personil, pelatihan dan pemeliharaan 7 5.64 dan peralatan. Sedangkan aspek penting lain 6 5 4.48 tidak disertakan dalam anggaran pertahanan 4 3.56 2.78 resmi, termasuk R&D militer. Dengan demikian 3 2 angka yang tersedia tentang jumlah pengeluaran 1 R&D militer China – sesuai dengan The 0 2003 2004 2005 2006 2008 2009 Military Balance, diperkirakan mencapai $US Pengeluaran R&D Militer 2.78 miliar pada tahun 2003, dan meningkat Gambar (4.2) Pengeluaran China untuk R&D militer selama tahun-tahun berikutnya mencapai $US (2003-2009), Sumber: The Military Balance (2011-2005). Tahun 2007 tidak tersedia 7.77 miliar pada tahun 2009, (lihat Gambar 4.2).265 Sumber pendanaan melibatkan beberapa pihak termasuk, Divisi Peralatan Perang Umum, Komisi Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Industri untuk Pertahanan Nasional (Commission of Science, Technology, and Industry for National Defense

264 Op.cit., Christoff, hal.6 265 Op.cit., The Military Balance (2005, 2006, 2007, 2008, 2010, dan 2011). Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 132

COSTIND), Departemen Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan berbagai industri pertahanan. Struktur birokrasi militer tidak membolehkan China untuk mengembangkan anggaran R&D yang stabil. Oleh karena itu pada umumnya China memfokus pada akuisisi teknologi dari negara lain termasuk Prancis, Israel, Rusia, Inggris, dan AS sebagai pemasok utama China dalam IT dan industri komputer dari teknologi yang memiliki penggunaan ganda “dual use” (sipil dan militer). Pada awalnya China memfokuskan pada pendorongan investasi asing dalam bidang teknologi dan elektronika khususnya investasi asing dalam pusat R&D, dan mengeluarkan serangkaian kebijakan preferensial untuk mendorong pembentukan aliansi internasional dalam bidang R&D antara perusahaan multi internasional MNC dengan universitas-universitas dan lembaga R&D China, dimana pemerintah China percaya bahwa kerjasama dengan perusahaan asing akan memungkinkan universitas- universitas, lembaga R&D dan perusahaan lokal untuk terlibat dalam penelitian yang lebih maju dan akan meningkatkan kapasitas penelitian mereka serta akan meningkatkan manajemen R&D.266 Melalui aliansi tersebut dan setelah mengintegrasikan R&D militer dengan R&D sipil, China mampu untuk mengakuisisi teknologi kunci untuk “penggunaan ganda” yang dimanfaatkan dalam R&D dan industri militer untuk mendorong modernisasi militer. Pada tahun 2002 Kemenhan China memulai program kerjasama dengan universitas, akademi dan lembaga penelitian ilmiah dalam 5 kota (Beijing, Changsha, Shanghai, Shenyang, Wuhan) untuk mengintegrasikan sistem sipil dan militer. Pada tahun 2003 PLA meresmikan aliansi IT militer China untuk mendukung tiga cabang yang termasuk: (1) modernisasi selektif untuk aerospace industri, manufaktur rudal, elektronika dan teknologi tinggi lainnya seperti (C4ISR) dan senjata tempur akurat, (2) integrasi sistem R&D sipil dan militer, (3) akuisisi peralatan senjata, bahan, dan teknologi asing canggih.267

266 Jiatao Li. Global R&D Alliances in China: Collaborations With Universities and Research Institutes, IEEE Transactions on Engineering Management, Vol. 57, No. 1, February 2010, hal. 80 267 Kathleen Walsh. Foreign High-Tech R&D in China: Foreign High-Tech R&D in China: Risks, Rewards, and Implications for US-China Relations, The Henry L. Stimson Center, Washington, DC, 2003, hal.47-48

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 133

Secara singkat, sejak tahun 1990 sektor R&D militer mengalami reformasi besar untuk meningkatkan tingkat efesiensinya, reformasi ini termasuk: menyediakan dana lebih besar untuk lembaga penelitian, memperbaiki pengelolaan dana penelitian, memperkenalkan mekanisme kompetitif untuk penelitian pertahanan, penerapan sistem kontrak untuk proyek penelitian, mempercepat penerapan temuan penelitian untuk produksi dan meningkatkan integrasi militer dan sipil teknologi.268 R&D militer China terfokus dalam beberapa bidang termasuk penerbangan militer, teknologi rudal, pembangunan kapal dan elektronika pertahanan. Dalam bidang penerbangan militer, R&D penerbangan militer China dikuasai oleh Departemen Perindustrian Aerospace. China menciptakan Program 863 terutama untuk mendukung R&D dalam penerbangan yang termasuk dana yang dikeluarkan untuk membangun taman teknologi China yang pertama (Zhongguancun) yang khusus untuk mempromosikan kemajuan dalam penerbangan militer. Saat ini, China masih mengalami kelemahan dalam teknologi penerbangan meskipun jumlah aktual peneliti dan karyawan dalam pusat R&D sama dengan AS, tapi tingkat pelatihan ilmuwan dan insinyur masih kurang, dimana ilmuwan dan insinyur terbaik dan paling cerdas pindah ke perusahaan industri penerbangan asing. Selain itu, kelemahan dalam bidang industri penerbangan militer terjadi oleh karena kurangnya efesiensi R&D penerbangan militer dimana tidak ada persaingan atau kompetisi dengan R&D swasta yang menghambat pengembangan S&T di sektor ini.269 Dalam bidang teknologi rudal, teknologi rudal merupakan sektor utama dalam industri pertahanan China. R&D dalam bidang ini dilakukan di universitas-universitas utama diantaranya Universitas Beijing, Universitas Tsinghua, Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China Timur, dan Universitas Politeknik Barat Laut. Melalui program kooperasi internasional, universitas-universitas tersebut berhasil mentransfer teknologi asing ke dalam industri pertahanan China.270

268 Tai M. Cheung. The Remaking of the Chinese Defense Industry and the Rise of the Dual-Use Economy,Testimony Before the US-China Economic and Security Review Commission, San Diego, July 13 2007, hal.2 269 Op.cit., Walsh, hal.49 270 Op.cit., Walsh, hal.50 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 134

Bidang industri pembuatan kapal merupakan bidang yang mencapai tingkat tinggi dalam bidang R&D secara relatif dimana China pada tahun 2010 mengambil alih posisi Korsel sebagai pembuat kapal terbesar di dunia.271 Hal ini terjadi sebagai efek positif dari memperluasnya interaksi antara lembaga R&D dan organisasi akademis di China yang mengakibatkan peningkatan kemampuan desain dan kapasistas produksi galangan kapal. Walaupun langkah-langkah kemajuan tersebut mewarnai bidang ini, tapi industri ini masih menderita dari kurangnya penelitian ilmiah yang berpengalaman, administrasi, dan manajemen personil. 272 Pada elektronika pertahanan, bidang ini dianggap sangat penting bagi China dimana para pemimpin China mendukung kemajuan dalam elektronika pertahanan. elektronika pertahanan meliputi teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi komunikasi (TIK). Dua sektor tersebut mendapatkan dukungan cukup besar dari PLA walaupun mereka bukan bagian dari kompleks industri pertahanan China karena keduanya mempengaruhi stabilitas ekonomi nasional China. PLA menyediakan dana dari bank-bank negara dan Program 863 untuk perusahaan dan staf berorientasi komersial.273 Dana besar yang dialokasikan dalam bidang ini mengakibatkan munculnya empat perusahaan swasta penelitian negara yaitu, Huawei, Zhongxing, Datang dan Julong. Huawei merupakan produsen peralatan telekomunikasi terbesar China. Zhongxing merupakan produsen peralatan telekomunikasi negara besar lain yang memiliki lebih dari 300 paten melalui World Intellectual Property Organization (WIPO). Datang, merupakan salah satu lembaga R&D China yang terbaik yang berinvestasi dalam penelitian di bidang elektronika pertahanan. Sedangkan Julong adalah produsen kesembilan terbesar China dalam bidang sentral telepon “telephone exchange.” Saat ini industri elektronika pertahanan China memiliki basis sumber daya manusia padat yang membuat ia tidak lagi tergantung pada teknologi Barat secara langsung.274

271 John Konrad. China Overtakes Korea As World’s Largest Shipbuilders, http://gcaptain.com/china-overtakes- korea-as-worlds-largest-shipbuilders/?20802, diakses pada 03.Jun.2012 pukul 21.40WIB 272 Op.cit., Walsh, hal.51 273 Ibid., hal.52-53 274 Op.cit., Walsh, hal.53

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 135

4.2 Institusionalisasi Produksi Militer Sejak tahun 1990, China meluncurkan reformasi besar dalam industri militernya yang berjalan selaras dengan proses reformasi komprehensif yang dibuat oleh pemerintah China dalam semua bidang termasuk modernisasi militer, sebagai akibat dari perkembangan perekonomian. Reformasi industri militer China melibatkan aspek R&D dan teknologi untuk mempromosikan industri militer nasional untuk menggantikan model industri militer yang diambil dari Uni-Soviet dengan model lebih efisien yang mampu untuk memproduksi sistem senjata yang cocok dengan kebutuhan perang modern dan untuk meningkatkan daya saing dan kapasitas produksi. Dari sisi lain, penciptaan industri militer yang maju dan modern dinggap hal yang strategis bagi kepemimpinan China untuk mengurangi ketergantungan China pada impor senjata dan teknologi militer dari luar dan untuk mengurangi jumlah dana yang cukup besar yang dialokasi untuk membeli senjata dan teknologi militer dari negara lain dimana jumlah dana yang dikeluarkan untuk membeli senjata pada periode 1990-2002 mencapai 33% dari jumlah anggaran militer.275 Di samping itu, China juga bertujuan untuk menciptakan teknologi militer inti yang tidak dapat dibeli atau ditolak jualnya oleh negara lain. China mempromosikan industri militer melalui reformasi institusional dan peningkatan jumlah dana untuk industri militer, R&D dan teknologi, serta langkah yang paling penting adalah pengadopsian model Barat dalam industri militernya yang berdaasrkan pada keterlibatan sektor sipil dalam industri militer melalui integrasi dan pemanfaatan fasilitas, R&D, pabrik-pabrik dan teknologi sipil dalam proses industri dan modernisasi militer. Selain itu, embargo militer Barat terhadap China mendorong kepemimpinan China untuk membuka investasi asing dalam bidang teknologi pembangunan kapal dan penerbangan sipil, dimana mereka percaya bahwa teknologi ini dapat digunakan dalam industri militer. Institusionalisasi produksi militer melibatkan jaringan yang mengaitkan industri pertahanan dengan R&D militer dan industri teknologi tinggi yang mempengaruhi kapasistas produksi militer, jaringan tersebut disebut juga sebagai military/defense-industrial base atau basis industri pertahanan. Basis industri

275 Evan s. Medeiros. Analyzing China’s Defense Industries and the Implications for Chinese Military Modernization, (Testimony to the U.S.-China Economic and Security Review Commission on February 6, 2004), RAND Corporation, Santa Monica, CA, February 2004, hal.5 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 136

pertahanan China menjadi lebih terdesentralisasi dengan adanya peningkatan dalam jumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta yang berkontribusi dalam R&D dan produksi. Proses reformasi sektor industri militer mencakup dua aspek yaitu reformasi struktur organisasi dan reformasi BUMN yang melibatkan aspek kapasitas produksi dan kompleks industri pertahanan. Proses reformasi struktur organisasi dalam industri militer melibatkan beberapa langkah mulai dari reformasi tahun 1978, 1981, 1982, 1988, 1993, 1998, 2003 dan reformasi terkhir tahun 2008, (lihat Gambar 4.3). Selama tahun 1980-an dan 1990-an, China mencoba berulang kali untuk mereformasi dan merehabilitasi struktur organisasi industri militernya yang melibatkan hanya sedikit dari konsolidasi sistematis dan langkah-langkah rasionalisasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan inovasi. Sedangkan sebagian besar dari re-organisasi kelembagaan dianggap tidak efektif untuk menciptakan reformasi substansial dan berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan R&D pertahanan yang terbelakang.276 Reformasi tahun 1982, 1993 Reformasi besar pertama dalam kompleks industri pertahanan China yang melibatkan bagian struktur organisasi terjadi pada tahun 1980-an, China menggabungkan kementerian-kementerian yang terkait dengan industri militer dalam 3 kementerian utama yaitu, Departemen Sumber Daya Energi, Departemen Bangunan Mesin dan Elektronika, dan Departemen Aerospace. Selain itu, Pada tahun 1980-an tiga badan, National Defence Industry Office (NDIO), National Defence Science and Technology Commission (NDSTC) Commission's Science and Technology Equipment Commission (STECO), digabungkan dalam satu badan yaitu Commission of Science, Technology, and Industry for National Defense (COSTIND) atau Komisi Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Industri untuk Pertahanan Nasional.277 Pada tahun 1993, China meluncurkan reformasi baru untuk mengurangi ketergantungan perusahaan pada dukungan pemerintah, untuk memacu dinamisme ekonomi, dan untuk mendorong inovasi. Dalam reformasi ini, China membagi kembali

276 Op.cit., Medeiros, A New Direction for China's Defense Industry, hal.14 277 Ibid., hal.16

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 137

kementerian dan mengkonversi beberapa entitas yang dihasilkan menjadi perusahaan umum, yaitu Departemen Sumber Daya Energi diubah menjadi Korporasi Nuklir Nasional China, Kementerian Industri Batubara dan Kementerian Industri Tenaga Listrik. Departemen Aerospace juga diubah menjadi dua perusahaan termasuk Aviation Industries of China dan China Aerospace Corporation, dan Kementerian Bangunan Mesin dan Industri Elektronika dipecah menjadi Departemen Perindustrian Elektronika, Kementerian Industri Mesin, dan Northern Chinese Industries Corporation (NORINCO). NORINCO terdiri dari perusahaan sebelumnya di bawah Departemen Perindustrian Militer. Sektor industri pertahanan China pada waktu itu terdiri dari lima perusahaan termasuk China National Nuclear Corporation, Aviation Industries of China, China Aerospace Corporation, NORINCO, dan China State Shipbuilding Corporation. Reformasi dalam kementerian-kementerian sipil dan militer selama periode ini dianggap sebagai kosmetik semata, dimana nama kementerian diubah menjadi perusahaan, sementara organisasi dan personil tetap tidak berubah. 278

Gambar (4.3) Perubahan struktur organisasi industri pertahanan China Sumber: Evan S. Medeiros, Roger Cliff, Keith Crane, James C. Mulvenon. A New Direction for China's Defense Industry, RAND Corporation, Santa Monica, CA, 2005, hal.15

278 Ibid., hal.16-18

Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 138

Reformasi tahaun 1998 Pada akhir tahun 1990-an industri pertahanan China mengalami kemajuan jelas yang terlihat melalui hasil peralatan kunci yang mengalami kemajuan yang diprediksi, prestasi ini merupakan buah dari reformasi tahun 1998-1999 yang dianggap reformasi yang paling efektif dan serius yang mengakibatkan perubahan inti dalam sektor industri militer pada dua tingkat organisasi dan perusahaan melalui empat mekanisme (kompetisi, evaluasi, pengawasan, dan dorongan) untuk membimbing upaya China dalam memodernisasi operasi industri pertahanannya. Reformasi ini bertujuan untuk: (i) menggantikan sistem pengadaan pertahanan yang sangat tidak efektif, tidak efisien, dan korup dengan sistem pengadaan pertahanan yang menggabungkan praktik pasar; (ii) memisahkan negara dari operasi perusahaan pertahanan untuk mempromosikan tingkat kompetisi dalam interaksi industri, dimana perusahaan negara yang mengantikan kementerian pada reformasi tahun 1993 tetap berlaku seperti kementerian dan tetap mempunyai campur tangan dalam produksi dan penciptaan peraturan dan kebijakan; (iii) meningkatkan tingkat otonomi setiap perusahaan dalam setiap grup perusahaan industri pertahanan besar, dimana perusahaan bawahan memiliki otonomi yang kecil dalam pengambilan keputusan dan manajemen internal, dan mereka tergantung pada keputusan entitas atasnya.279 Pada tahun 1998, China mereformasi struktur organisasi dan operasi dalam industri pertahanan pada tingkat pemerintah pusat dan pada tingkat perusahaan, untuk standarisasi dan sentralisasi keputusan pengadaan senjata pada operasi tingkat pemerintah pusat sementara desentralisasi manajemen pemerintah atas perusahaan pertahanan. Dalam hal ini, Beijing mengadopsi dua reformasi besar yang secara signifikan mengubah proses pengadaan senjata (lihat Gambar 4.4). Pertama, selama pertemuan Kongres Rakyat Nasional Ke-9, pemerintah membubarkan Komisi COSTIND yang dikontrol oleh militer yang didirikan pada tahun 1982, dan menggantinya dengan lembaga lain dengan nama yang sama (COSTIND), tetapi di bawah kekuasaan sipil di bawah kontrol Dewan Negara. Sebelum reformasi ini, COSTIND dikelola oleh personil sipil dan militer dan melaporkan kepada kedua Dewan Negara dan CMC, dan mengawasi semua aspek

279 Ibid., hal.28-31

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 139

sektor pertahanan China, dimana terlibat dalam manajemen sehari-hari perusahaan pertahanan besar China. COSTIND yang berada di bawah kekuasaan militer juga terlibat dalam keputusan yang terkait dengan R&D dan pembelian peralatan militer. Kekuasaan militer atas COSTIND tersebut mempengaruhi keputusan pengadaan pertahanan dimana proses ini pada waktu itu dianggap inefisiensi dan tidak dapat memperoleh senjata yang diperlukan PLA.280 Sedangkan COSTIND baru yang dijalankan oleh personil sipil, dibentuk dengan menggabungkan kantor-kantor pertahanan dalam Departemen Keuangan, Komisi Perencanaan Negara, dan kantor administrasi lima perusahaan pertahanan besar. Pada proses pengadaan pertahanan dan produksi pertahanan, pemerintah membatasi sumber daya dan wewenang COSTIND baru secara substansial. Demikian, keterlibatan COSTIND dalam keputusan pemerintah mengenai pembelian peralatan militer baru atau manajemen langsung terhadap perusahaan pertahanan semuanya dikurangi. Disamping itu, COSTIND baru tidak mengontrol dana pengadaan yang meminimalkan pengaruhnya terhadap keputusan pengadaan pertahanan.281 COSTIND baru mengkoordinasi negosiasi pengadaan antara GAD/CMC dan perusahaan pertahanan. Dalam konteks ini COSTIND dipakai oleh militer untuk mengkoordinasikan tawaran-tawaran dari perusahaan pertahanan untuk memastikan kepatuhan kontrak. COSTIND baru juga mengendalikan sejumlah dana R&D untuk penelitian dasar dan terapan serta pendanaan sejumlah kecil R&D yang terkait dengan teknologi militer secara langsung. Sementara institusi-institusi PLA mengontrol jumlah terbesar dari dan yang dialokasi untuk R&D militer. Saat ini, investasi terbesar COSTIND dalam industri pertahanan mencakup upgrade fasilitas dan ekspansi, dan tidak digunakan langsung untuk membiayai produksi senjata. Keputusan-keputusan tersebut diambil setelah koordinasi dengan badan negara lain seperti Komisi Reformasi dan Pembangunan Negara. Para pemimpin China melihat bahwa perubahan COSTIND tersebut berfungsi sebagai badan administratif dan pembuat aturan untuk perusahaan-perusahaan pertahanan besar yang bertanggung jawab atas penyusunan rencana tahunan untuk R&D, investasi, dan produksi, perumusan hukum dan peraturan

280 Ibid., hal.31-33 281 Ibid., hal.33 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 140

yang relevan dengan industri pertahanan operasi, mengatur pertukaran internasional, kerja sama pertahanan, penjualan senjata ke negara lain serta menyediakan administrasi yang mengontrol ekspor militer. Dengan demikian, COSTIND meninggalkan perusahaan-perusahaan untuk mengelola diri sendiri yang memungkinkan perusahaan untuk fokus pada keputusan bisnis mengenai produksi, pengendalian biaya dan profitabilitas.282

Gambar (4.4) Perubahan struktur organisasional dalam industri pertahanan China (1998) Sumber: John Frankenstein. Globalization of Defense Industries: China, The Atlantic Council, February 2003, hal.16

Reformasi organisasi besar kedua adalah penciptaan Departemen Peralatan Perang Umum atau General Armaments Department (GAD) pada tahun 1998, untuk bertanggung jawab atas pengadaan militer bersama dengan Biro Peralatan Umum di bawah Departemen Staf Umum, dan bertanggung jawab pada peralatan militer dan pengadaan lainnya yang terkait dengan divisi dari Departemen Logistik Umum. GAD bertanggung jawab atas pengelolaan siklus hidup sistem senjata PLA (dari R&D sampai pensiun) dan menjalankan pengujian, evaluasi, dan basis pelatihan. Selain itu, GAD, terutama melalui Komite Ilmu Pengetahuan dan Teknologi memainkan peran

282 Ibid., hal.33-34

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 141

besar dalam debat kebijakan mengenai modernisasi militer, pengadaan pertahanan serta isu arms control.283 Proses penciptaan GAD dikenal sebagai civilianization COSTIND yang melibatkan penggabungan petugas PLA senior tambahan yang ditambahkan ke Komisi Militer Pusat untuk mempromosikan manajemen dan modernisasi peralatan PLA, termasuk sentralisasi sistem pengadaan militer China, serta pembagian tanggung jawab untuk pembelian PLA antara organisasi sipil dan militer. GAD membentuk hubungan erat antara tahap-tahap R&D dan produksi dalam siklus pengadaan untuk mengatasi inefisiensi dan kesenjangan antara desain dan produksi sistem senjata. Selain itu, GAD bertanggung jawab atas penetapan tujuan dan prioritas, serta menyediakan dana untuk seluruh siklus pengadaan R&D ke pengujian dan evaluasi, produksi, manajemen, dan pensiun sampai penggantian. 284 Dua perubahan kunci tersebut dalam organisasi merasionalisasi sistem pengadaan dan mengurangi konflik kepentingan serta kemungkinan korupsi. GAD sekarang mewakili kepentingan PLA, sedangkan COSTIND sebagai lembaga sipil menangani perencanaan industri dan urusan administrasi dan peraturan dalam perusahaan pertahanan. Dalam rangka ini, pemerintah mengadopsi beberapa kebijakan baru untuk mengubah proses pengadaan senjata yang meliputi standarisasi proses ini untuk meningkatkan R&D pertahanan dan kemampuan produksi. Pada tahun 2002, CMC mengeluarkan beberapa ketentuan baru yang mengatur pengadaan bahan militer, berikutnya pada Oktober 2002, Jiang Zemin menandatangani sebuah perintah yang meliputi serangkaian peraturan baru untuk pengadaan peralatan militer, yang disebut "Peraturan Pengadaan Peralatan Perang PLA". Peraturan baru ini dimaksudkan untuk membakukan beberapa aspek dalam sistem pengadaan, termasuk perencanaan pengadaan, spesifikasi metode pengadaan, prosedur pengadaan peralatan, prosedur pengadaan kontrak, kontrak pelaksanaan, dan pembelian peralatan asing. Kemudian, pada tahun 2003, China mengeluarkan lima "ketentuan" baru untuk lebih menjelaskan berbagai aspek dari peraturan di atas: Ketentuan mengenai Manajemen Rencana Pengadaan Peralatan Perang, Ketentuan tentang Pengelolaan Kontrak Pengadaan

283 Ibid., hal.35 284 Ibid., hal.35-36 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 142

Peralatan Perang, Ketentuan tentang Pengelolaan Pengadaan Peralatan Perang Mode dan Prosedur, Ketentuan mengenai Pengelolaan Pemeriksaan Kualifikasi Peralatan Perang Manufaktur Unit, dan Ketentuan tentang Pengelolaan Pengadaan Terpusat Peralatan Perang dari jenis yang sama.285 Reformasi tahaun 2003 Dalam rangka reformasi struktur organisasi, China mendirikan badan pemerintahan baru pada tahun 2003. Badan pemerintahan tersebut yang layak dicatat adalah Komisi Administrasi dan Pengawasan Aset Negara atau State Asset Supervision and Administration Commission (SASAC). SASAC terdiri dari kantor gabungan dari beberapa organisasi pemerintah lainnya. SASAC mengkonsolidasikan pengelolaan hampir 200 BUMN yang sebelumnya dikelola oleh Komisi Ekonomi Negara dan Perdagangan, Komisi Perencanaan Pembangunan Negara, Departemen Keuangan, Departemen Tenaga Kerja dan Keamanan Sosial dan Komite Pekerjaan Perusahaan Pusat.286 SASAC bertanggung jawab untuk menunjuk dan mengelola pemimpin eksekutif untuk BUMN.287 SASAC bertindak sebagai investor atas nama negara dimana pada tahun 2009 SASAC mengelola aset milik negara senilai RMB 10.6 triliun. Sebagai indikasi signifikansinya, SASAC adalah pemegang saham terbesar dalam Perusahaan Pesawat Komersial China – salah satu cabang dari perusahaan-perusahaan penerbangan China yang paling penting. Wewenang SASAC untuk menyediakan panduan kebijakan pengembangan dan reformasi ekonomi milik negara mengakibatkan peningkatan kekuatan dan profitabilitas perusahaan di bawah SASAC.288 Pada tahun 2003 keuntungan BUMN di bawah SASAC diperkirakan RMB 300 miliar (2.2% dari PDB), sementara pada tahun 2007 keuntungan diperkirakan sekitar 4 % dari PDB yang cukup tinggi dan melebihi keuntungan semua perusahaan minyak AS pada tahun 2007.289

285 Ibid., hal.36-39 286 State Asset Supervision and Administration Commission (SASAC), https://www.uschina.org/public/china/govstructure/govstructure_part6/sasac.html, diakses pada 08.Jun.2012 pukul 07.15WIB 287 James Mulvenon, Rebecca Samm Tyroler-Cooper. China's Defense Industry on the Path of Reform, Defense Group Incorporated, Washington DC., October 2009, hal 14 288 Ibid., Mulvenon , China's Defense Industry on the Path of Reform, hal.14 289 Barry Naughton. SASAC and Rising Corporate Power in China, China Leadership Monitor No. 24, Spring 2008, hal.2

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 143

SASAC menghadapi dilema dimana ia menguasai 11 grup BUMN terbesar tetapi belum mampu memperkuat tingkat kekuatan pengawasan atas sektor pertahanan yang luas yang melibatkan 17.000 cabang BUMN China.290 Reformasi tahun 2008 Selama Kongres Rakyat Nasional Ke-11 pada bulan Maret 2008, dalam rangka restrukturisasi organisasi, Beijing mengambil keputusan untuk mendirikan Kementerian Industri dan Teknologi Informasi atau Ministry of Industry and Information Technology (MIIT). Peran utama MIIT adalah untuk mempromosikan integrasi sipil-militer dimana diasumsikan penguasaan fungsi beberapa departemen pemerintah, termasuk bagian industri dan perdagangan dalam Komisi Reformasi dan Pembangunan (Nasional National Development and Reform Commission NDRC) dan Administrasi Negara untuk Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri untuk Pertahanan Nasional/State Administration of Science, Technology, and Industry for National Defense (SASTIND).291 SASTIND adalah buah baru dari proses reformasi struktur organisasi, yang menggantikan COSTIND. SASTIND memiliki peran lebih kecil dalam pengelolaan industri pertahanan dibandingkan dengan COSTIND. Dalam struktur baru, SASTIND hanya berfokus pada perencanaan industri dan aspek regulasi basis industri pertahanan, sedangkan GAD mengkonsolidasikan kontrol atas proses R&D militer. Selain itu, berbeda dengan COSTIND, SASTIND tidak bertanggung jawab atas pengelolaan tenaga nuklir, dimana fungsi ini dialihkan kepada Administrasi Energi Nasional yang juga diciptakan selama tahun 2008.292 Pada reformasi ini, universitas-universitas yang dulu dikelola oleh COSTIND menjadi di bawah MIIT, diantaranya: Beijing Engineering University, Haerbin Institute of Technology, Haerbin Engineering University, Nanjing University of Aeronautics and Astronautics, Nanjing Engineering University, Northwest Polytechnical University.293 Sesuai dengan reformasi ini juga, ada beberapa departemen yang termasuk dalam SASTIND, yaitu: Departemen Perencanaan Umum

290 Op.cit, Mulvenon, China's Defense Industry on the Path of Reform, hal. 14 291 Ibid., hal.7 292 Ibid., hal.10 293 Ibid., hal.12 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 144

Departemen Perencanaan Pengembangan Departemen Keuangan dan Penganggaran Departemen Kualitas dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Departemen Koordinasi Ekonomi Departemen Pengawasan dan Pelengkap Komponen Militer Departemen Sistem Keinsinyuran Pertama Departemen Sistem Keinsinyuran Kedua Departemen Sistem Keinsinyuran Ketiga Departemen Sistem Keinsinyuran Keempat Departemen Pengamanan dan Kerahasiaan Produksi Departemen Pendidikan dan Personil294

4.3 Manajemen Ekonomi Faktor ini melibatkan aktor yang mamainkan peran untuk meningkatkan anggaran militer baik untuk alasan politik atau untuk tujuan ekonomi untuk merangsang perekonomian melalui peningkatan subsidi terhadap industri militer. Dalam konteks China, industri pertahanan China mendapatkan keuntungan besar dari peningkatan anggaran militer dimana subsidi dan dana yang dialokasi untuk mempromosikan industri pertahanan cukup besar. Saat ini, ada 11 grup BUMN yang membentuk industri pertahanan China. Grup-grup ini mencakup bidang-bidang industri nuklir, ruang angkasa, aviasi, kapal laut, persenjataan, dan elektronika, seperti berikut:

 China National Nuclear Group Corporation (CNNC)  China Nuclear Engineering and Construction Group Corporation (CNEC)  China Aerospace Science and Technology Group Corporation (CASC)  China Aerospace Science and Industry Group Corporation (CASIC)  China Aviation Industry Group Corporation I (AVIC I)  China Aviation Industry Group Corporation II (AVIC II)

294 Ibid., hal.13

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 145

 China State Shipbuilding Group Corporation (CSSC)  China Shipbuilding Industry Corporation (CSIC)  China North Industries Group Corporation (CNGC)  China South Industries Group Corporation (CSGC)

 China Electronics Technology Group Corporation (CETC)295 CNNC mengontrol semua aktivitas pengembangan program energi nuklir China baik sipil dan militer yang termasuk dalam penelitian dan pengembangan, eksplorasi desain, uranium dan pertambangan, pengayaan, fabrikasi bahan bakar, pengolahan, dan pembuangan limbah.296 Grup ini terdiri dari lebih 200 perusahaan dan institusi dengan 280.000 karyawan, di antaranya 78.000 penelitian ilmiah, teknik dan tenaga teknis dalam berbagai disiplin ilmu.297

CNEC bertanggung jawab untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir dan fasilitas infrastruktur pertahanan, pengadaan peralatan, pengujian percobaan dan pemeliharaan operasional. CNEC memiliki lima anak perusahaan termasuk China Nuclear Industry Huaxing Construction Company and China Nuclear Industry No.23 untuk keinsinyuran sipil (CNI 23), China Nuclear Industry No.5 untuk instalasi (CNI 5), dan Beijing Huahui Technical Development Co. untuk software.298 CASC terdiri dari delapan akademi penelitian dan dan produksi besar, akademi-akademi ini mencakup beberapa lembaga penelitian, fasilitas produksi, dan perusahaan dengan 103.000 karyawan. CASC juga mengontrol lebih dari 100 lembaga penelitian, fasilitas produksi, dan perusahaan secara langsung. Area bisnis CASC meliputi rudal balistik, kendaraan ruang peluncuran, satelit, pesawat ruang angkasa berawak, dan produk sipil. Anak perusahaan utama CASC diantaranya: (1) China Academy of Launch Vehicle Technology, (2) Academy of Aerospace Solid Propulsion Technology, (3) China Academy of Space Technology, (4) Academy of Aerospace Liquid Propulsion, (5) Technology Shanghai Academy of Space Flight Technology,

295 Op.cit, Medeiros, hal.2-3 296China National Nuclear Corporation (CNNC), http://www.nti.org/facilities/707/, diakses pada 17.Jun.2012 pukul 07.15WIB 297 China National Nuclear Corporation, http://www.fas.org/nuke/guide/china/contractor/cnnc.htm, diakses pada 17.Jun.2012 pukul 09.50WIB 298 Government Structure and Ownership: Nuclear Power in China Appendix 1, http://www.world- nuclear.org/info/inf63ai_chinanuclearstructure.html. diakses pada 17.Jun.2012 pukul 18.15WIB Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 146

(6) China Academy of Space Electronics Technology, (7) Aerospace Time Instrument Corporation Sichuan Aerospace Industry Corporation.299 CASIC China Aerospace Science and Industry Group Corporation terdiri dari enam akademi penelitian besar, serta di bawahnya ada hampir 200 perusahaan dan lembaga. Area bisnis CASIC meliputi rudal balistik, ASCM, SAM, kendaraan ruang peluncuran, satelit, aplikasi satelit, elektronika, sistem komunikasi, teknologi informasi, sumber daya energi, dan perlindungan lingkungan. CASIC mempekerjakan sebanyak 100.000 orang di dalamnya dan dalam perusahaan di bawahnya. Anak perusahaan utama CASIC termasuk: (1) Electromechanical Technology Design Institute, (2) China Haiying Electromechanical Technology Academy, (3) China Hexi Chemical and Machinery Company, (4) China Aerospace Architectural Academy, (5) China Jiangnan Space Industries, (6) China Sanjiang Space Group.300 CSSC mengontrol sekitar 58 perusahaan dan organisasi, termasuk galangan kapal, lembaga R&D, pabrik dan perusahaan. CSSC ini mempekerjakan sekitar 95.000 orang dan CSSC mnegontrol lima grup industri pembuatan kapal yang mengontrol 12 galangan kapal, grup ini termasuk: (1) Jiangnan Shipbuilding Group, (2) Zhonghua- Hudong Shipbuilding Group, (3) Shanghai Waiqaoqiao Group, (4) Shanghai Shipbuilding Group, (5) Guangzhou Shipbuilding Group.301 CSIC terdiri dari 48 perusahaan industri termasuk sepuluh galangan kapal besar, 28 lembaga penelitian dan desain, dan 15 perusahaan besar di 20 provinsi China. CSIC mempekerjakan sekitar 170.000 orang hampir dua kali jumlah CSSC tersebut. CSIC terdiri dari 6 perusahaan pembuat kapal regional yang termasuk: (1) Dalian Shipbuilding Industry Group, (2) Xian Marine Industry Company, (3) Kunming Shipbuilding Industry Corporation, (4) Wuhan Shipbuilding Industry Company, (5) Chongqing Shipbuilding Industry Company, (6) Tianjin Shipbuilding Industry Company.302 Kedua grup AVIC I dan AVIC II memegang kontrol atas 100 perusahaan industri, 33 lembaga penelitian, 42 anak perusahaan lain dan lembaga, dan 450.000

299 Op.cit., Medeiros, A New Direction for China's Defense Industry, hal.53 300 Ibid., hal.59 301 Ibid., hal.118-119 302 Ibid., hal.121

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 147

karyawan. AVIC I terdiri dari empat perusahaan besar yang memproduksi pesawat militer yaitu: Shenyang, Chengdu, Xian, dan Guizhou. AVIC I memproduksi pesawat tempur, pengebom, dan transportasi. Sedangkan AVIC II terdiri dari empat perusahaan perusahaan besar yang termasuk Shaanxi, Harbin, Changhe, Hongdu, dan memproduksi pesawat serangan/attack aircraft, helikopter, dan transportasi. Kedua grup ini terlibat dalam produksi rudal bersama dengan CASC dan dua-dauanya memproduksi pesawat militer dan sipil.303 CSGC memiliki lebih dari 50 perusahaan dan lembaga R&D seperti Changan Automobile Group, Tianwei Group, Jialing dan Jianshe, yang mendirikan lebih dari 30 basis produksi dan jaringan pemasaran di dunia dan hubungan kerjasama dengan perusahaan multinasional.304 CSGC memproduksi banyak hal terutama senjata ringan, mobil, sepeda motor. CNGC atau NORINCO Group, terdiri dari 300 lembaga penelitian, perusahaan, pabrik dengan 456,000 karyawan, dan memiliki lebih dari 20 kantor dan 60 cabang di luar negeri. CNGC memiliki kemampuan teknologi yang meliputi tiga bidang utama ekonomi nasional dari mesin, kimia dan industri elektro-optik, serta memproduksi tank, kendaraan lapis baja, artileri, dan amunisi.305 CETC menangani produksi elektronika dan teknologi informasi IT, grup ini dibentuk tahun 2002 sebagai pengganti Depatemen Industri Elektronika. CETC terlibat dalam pembuatan desain inovatif, R&D, dan manufaktur, implementasi dan integrasi untuk solusi sistem elektronik canggih untuk aplikasi pertahanan, pemerintah dan industri. Grup ini terdiri dari 47 lembaga penelitian dan 26 perusahaan dengan 56.000 karyawan, termasuk 33.000 insinyur dan 6.500 insinyur senior. CETCI menyediakan produk dan jasa di berbagai bidang, seperti pertahanan nasional, keamanan nasional, komunikasi publik, penerbangan ruang angkasa, keuangan, energi

303 Ibid., hal.157 304 China South Industries Group Corp. (CSGC), http://www.china-defense-mashup.com/defense-manufactuers- data/china-south-industries-group-corp-csgc, diakses pada 17.Jun.2012 pukul 18.55WIB.6.2012 305 China North Industries Group (NORINCO (G)), http://www.globalsecurity.org/military/world/china/norinco.htm, diakses pada 17.Jun.2012 pukul 17.10WIB Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 148

dan transportasi, dll.306 Selain itu grup ini memainkan peran sangat penting dalam mempromosikan integrasi sipil-militer. Industri pertahanan China dianggap berbeda dengan industri pertahanan di negara Barat karena secara kesuluruhan dikuasai dan dimiliki oleh negara. Selain itu kontrol negara atas industri pertahanan serta kebijakan preferensial yang mendukung BUMN mengurangi daya saing dalam bidang industri pertahanan, yang menyebabkan kurangnya efisiensi dan kemampuan produksi bagi perusahaan BUMN. Embargo militer Barat terhadap China, merampas kesempatan China dari pertukaran teknologi militer, hal ini menyebabkan peningkatan pengeluaran untuk R&D militer. Selain itu, pemerintah menghabiskan banyak anggaran untuk mengkompensasi kerugian dari perusahaan-perusahaan. Anggaran pertahanan China semakin meningkat setiap tahun yang dialokasikan untuk perusahaan pemerintah yang terlibat dalam industri pertahanan untuk meningkatkan efisiensi dan kemampuan produksi sehingga dapat memenuhi kebutuhan PLA. Dengan demikian, perusahaan-perusahan industri pertahanan adalah penerima manfaat utama dari peningkatan anggaran pertahanan. Contohnya, pada tahun 2009, pemerintah China memberikan program stimulus ekonomi yang melaluinya tiga perusahaan industri pertahanan mendapatkan dana berjumlah $US 60 milyar, diantaranya AVIC menerima $US 36.7 milyar, dan CSSC menerima $US 14.6 milyar, sedangkan CSIC menerima $US 8.8 miliar untuk mempercepat modernisasi industri dan untuk membawa stabilitas keuangan pada saat krisis ekonomi global tahun 2008.307 Dengan demikian, perusahaan industri pertahanan dapat menjadi aktor yang mempengaruhi peningkatan anggaran militer China. Kurangnya data tentang jumlah dana yang nyata yang dialokasikan untuk industri pertahanan dan kurangnya informasi tentang proses penganggaran militer tidak memungkinkan kita untuk dapat mengerti dinamika dalam hubungan antara aktor-aktor utama dalam industri pertahanan dan tingkat tinggi dalam PLA dan pemerintah China, yang memungkinkan perusahaan industri pertahanan untuk meningkatkan anggaran pertahanan. Tapi ada empat

306 Introduction of CETC International, http://www.bestcetc.com/introduction-of-cetc-international.html, diakses pada 17.Jun.2012 pukul 20.15WIB 307 Mark Stokes. China’s Evolving Conventional Strategic Strike Capability: The anti ship challenge to U.S. maritime operations in the Western Pacific and Beyond, Project 2049 Institute, September 14 2009, hal.47

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 149

perusahaan swasta yang paling besar dalam bidang teknologi yang terlibat dalam industri militer teknologi, perusahaan ini termasuk Huawei, Zhongxing, Datang dan Julong. Perusahaan-perusahaan ini memiliki kaitan erat dengan kompleks industri militer China, dimana perusahaan ini didirikan oleh mantan perwira PLA.308 Perusahaan-perusahaan ini adalah perusahaan-perusahaan terbesar dalam sektor telekomunikasi dan teknologi informasi, misalnya, perusahaan Zhongxing mengontrol sekitar 30% dari jumlah pasar telekomunikasi domestik, dan perusahaan-perusahaan ini dianggap yang paling cepat berkembang dan paling menguntungkan dimana pendapatan penjualan Huawei pada tahun 1996 mencapai $US 350 juta dan menjadi $US 32 miliar pada tahun 2010. Selain itu, perusahaan-perusahaan ini terlibat secara erat dalam usaha PLA untuk meningkatkan kemampuannya dalam C4ISR dimana PLA dianggap pelanggan utama untuk mereka. Dengan demikian perusahaan ini dapat memainkan peran penting dalam proses penganggaran militer melalui hubungannya yang erat dengan tingkat politik dan militer tertinggi di China untuk meningkatkan anggaran militer yang berarti dana lebih banyak yang akan dialokasi untuk pengadaan senjata dan pembelian peralatan, hal ini dianggap menguntungkan perusahaan- perusahaan ini karena akan meningkatkan penjualan dan keuntungan mereka.

4.4 Kompleks Industri Militer China Kompleks industri militer (Military-industrial complex MIC) dalam konteks China melibatkan semua komponen yang terlibat dalam industri pertahanan China termasuk semua perusahaan dan pabrik yang dimiliki negara atau swasta yang merancang sebuah lobby untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah yang terkait dengan pertahanan sesuai dengan kepentingannya, melalui hubungannya dalam departemen-departemen pemerintah. Selama dekade terakhir MIC China mengalami reformasi besar yang mengakibatkan peningkatan dalam kapabilitas produksi dan peningkatan dalam kualitas, hal ini terlihat secara jelas melalui sistem senjata dan platform yang diproduksi yang melibatkan aspek teknologi canggih dan desain yang menunjukkan

308 Civil-military integration and Chinese military modernization, http://www.asianresearch.org/articles/2429.html, diakses pada 17.Jun.2012 pukul 20.20WIB Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 150

kinerjanya. Kemajuan MIC China tersebut melibatkan aspek reformasi struktur organisasi industri pertahanan yang dibahas sebelumnya, bersama dengan strategi teknologi penggunaan ganda yang menunjukkan integrasi sipil-militer dalm produksi militer dan revolusi dalam urusan militer (Revolution in military affairs RMA) yang mencerminkan perubahan dalam mindset kepemimpinan militer dan politik China terhadap pergeseran dalam perang modern setelah Perang Teluk II.

. RMA China Demonstrasi firepower AS dalam Perang Teluk 1991 dan dalam beberapa perang berikutnya yang melibatkan penggunaan sistem senjata berteknologi canggih dengan teknologi informasi, dimana teknologi bahan, teknologi energi baru dan teknologi informasi telah menggeser RMA dunia dalam operasi dan peralatan militer. Dalam situasi baru ini, para pemimpin China menyimpulkan bahwa China secara relatif terbelakang dalam teknologi dan peralatan militer, sehingga mereka memutuskan untuk mengikuti RMA dunia untuk menciptakan pembangunan militernya berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara konseptual, RMA merupakan sebuah fenomena yang menjelaskan perubahan dalam sifat perang modern yang terjadi sebagai akibat untuk penerapan teknologi inovatif baru yang dikombinasikan dengan perubahan dramatis dalam doktrin militer dan konsep operasional dan organisasi, yang mengubah karakter dan pelaksanaan operasi militer secara fundamental.309 Dari definisi Andrew Marshall tersebut kita dapat mengidentifikasi 3 elemen utama RMA, RMA Changes in Changes in diantaranya, perubahan dalam alat perang, cara tools of the nature pelaksanan perang dan sifat perang modern, yang war of warfare Changes in tiga-tiganya membentuk RMA China (lihat Gambar behavior of 4.5). RMA China yang sekarang tidak dapat military dipisahkan dari sejarah modernisasi sektor Gambar (4.5) Elemen RMA Sumber: Bates Gill, Lonnie Henley. China and the teknologi dan militer yang dikaitkan dengan Revolution in Military Affairs, Strategic Studies Institute, 20. May 1996, hal.3

309 Jason Kelly. A Chinese Revolution in Military Affairs?, Yale Journal of International Affairs, Vol. 1, No.2, Winter/Spring 2006, hal.59

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 151

perubahan dalam kepentingan nasional lingkungan keamanan China yang mengakibatkan terjadinya perubahan dalam doktrin dan strategi. Oleh karena itu, RMA China dirancang dengan karakteristik China yang berdasarkan pada pertimbangan sosial, politik, ekonomi dan militer khusus China, dimana China akan mengambil jalan RMA dengan caranya sendiri dan mempelajari dari pengalaman RMA asing. RMA China dapat digambarkan sebagai berikut: (1) teknologi canggih dan sistem persenjataan (hardware) yang dianggap sebagai bahan dasar RMA, (2) doktrin militer inovatif berfungsi sebagai jiwanya (software), dan (3) adaptasi struktur organisasi hardware dan software secara ilmiah.310 Operasi Badai Gurun menunjukkan tiga aspek yang menjadi pelajaran bagi China, termasuk aspek teknologi, mobilitas dan proyeksi kekuatan. Kurangnya tiga aspek tersebut mendorong China untuk meluncurkan RMA-nya yang melibatkan empat dimensi pergeseran dalam urusan militer, yaitu: (i) Pengembangan teori-teori militer melalui pembelajaran strategi dan taktik dalam RMA global, untuk mengalahkan musuh dalam hal asimetris, (ii) peningkatan persenjataan militer, (iii) reformasi organisasi militer, serta (iv) reformasi pendidikan tinggi dan pelatihan militer.311 Dalam konteks doktrin, China tetap mengadopsi strategi Mao berupa “pertahanan aktif” dengan beberapa perubahan, dan pada tahun 1991 mengadopsi doktrin Perang lokal terbatas dalam kondisi teknologi tinggi yang menggantikan Perang Nuklir serta Perang Lokal. Pada tahun 2004, doktrin Perang lokal terbatas dalam kondisi teknologi tinggi digantikan dengan doktrin Perang lokal dalam kondisi informationization, yang mengadopsi operasi gabungan terintegrasi sebagai pendekatan dasar, yang intinya menggabungkan kekuatan operasional untuk berbagai layanan dalam militer untuk memaksimalkan kinerjanya dengan menggabungkan operasi ofensif dan operasi defensive, serta memberikan prioritas pada fleksibelitas strategi dan taktik.

310 Mary C. FitzGerald. China’s Evolving Military Juggernaut. In China’s New Great Leap Forward: High Technology and Military Power in the Next Half-Century, Hudson Institute, Washington D.C., November 2005, hal.37 311 Ibid., FitzGerald, hal.40 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 152

Kesenjangan RMA antara China dan Barat membuat China memfokuskan diri pada kualitas kekuatan militer yang menjadi faktor kunci, dimana China saat ini masih berada dalam fase mekanisasi militer yang perlu diselesaikan, tapi pada waktu yang bersamaan PLA harus terlibat dalam perang informationization untuk mengejar ketinggalan RMA dengan negara-negara maju. Oleh karena itu, China menjalankan keduanya melalui perkuatan pembangunan mekanisasi dan mempercepat proses informationization secara bersamaan. Dengan menggunakan informationization untuk mendorong mekanisasi, China bisa melewati beberapa tahapan mekanisasi dan langsung memasuki tahap dimana mekanisasi bersatu dengan informationization 312 Dalam konteks struktur kekuatan, PLAAF beralih filosofinya dari pertahanan ke operasi offense-defense, PLAN bergeser dari pertahanan “near sea” ke “offshore” dan pada tahun 2004 ke “far sea operations”. Pasukan rudal nuklir direorganisasi dari unit nuklir saja ke unit nuklir ditambah unit konvensional.313 Selain itu, sejak tahun 1980, China telah mengambil langkah besar berupa beberapa perlucutan senjata dan pengurangan jumlah tentaranya sebesar satu juta personil tentara, kemudian selama periode 1997-2000 mengurangi 500 ribu personil tentara, dan berikutnya pada tahun 2003-2004 mengurangi 200 ribu personil tentara. Hasilnya kekuatan PLA saat ini berjumlah 2,3 juta.314 Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan organisasi militer dan meningkatkan kualitas pasukan. Selanjutnya, China juga mereformasi sistem komando militer, sistem dukungan logistik militer dan perguruan tinggi militer, sistem penganggaran, serta sistem pengaadan senjata. Pembangunan industri militer dan akuisisi teknologi tinggi merupakan salah satu dimensi yang sangat penting dalam RMA, dimana strategi pembangunan militer yang diimplementasikan oleh PLA tergantung pada ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi yang dianggap prioritas bagi industri pertahanan untuk memproduksi sistem senjata modern. Usaha Beijing dalam bidang ini belum berbuah dan masih kurang berhasil dalam penciptaan teknologi tinggi sendiri, hal yang membuat China tergantung pada teknologi asing yang diimpor terutama dari Rusia dan Israel.

312 Ibid., FitzGerald, hal.41 313 Ibid., FitzGerald, hal.35 314Op. cit., The Office of Naval Intelligence, China’s navy 2007, hal.58

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 153

Dimensi lainnya adalah latihan militer, untuk menghadapi perubahan baru dalam perang modern China, dimana China mereformasi sistem latihan militernya untuk menciptakan pasukan berkualitas tinggi melalui penerapan struktur organisasi ilmiah, teori-teori yang dikembangkan untuk operasi militer dengan karakteristik China dan memperkuat kemampuan untuk operasi gabungan bermobilitas tinggi dan operasi multi tujuan.

. Integrasi sipil-militer China Integrasi sipil-militer (Civil-military integration CMI) adalah proses penggabungan militer dalam basis industri sipil sehingga dapat menggunakan teknologi, proses manufaktur dan peralatan, personil, dan fasilitas yang dapat digunakan untuk memenuhi kedua kebutuhan pertahanan dan komersial. CMI meliputi beberapa aspek termasuk: kerjasama antara fasilitas pemerintah dan fasilitas komersial dalam R&D, manufaktur dan atau operasi pemeliharaan, produksi gabungan barang militer dan komersial yang sama termasuk komponen dan subsistem yang berdampingan dalam jalur produksi atau dalam sama perusahaan atau fasilitas, dan penggunaan produk komersial yang sudah siap untuk digunakan secara langsung dalam sistem militer.315 Usaha pertama China untuk menciptakan CMI dimulai sejak awal tahun 1980- an sampai pertengahan tahun 1990-an berdasarkan strategi yang diluncurkan oleh Deng Xiaoping untuk "menggabungkan militer dan sipil, menggabungkan perdamaian dan perang, mengutamakan produk militer, menyediakan dukungan sipil untuk militer.” Strategi ini ditujukan untuk memperbaiki masalah ekonomis, struktural, dan organisasi melalui pelibatan pabrik-pabrik militer dalam pembuatan produk sipil untuk menyerap kelebihan tenaga kerja dalam sektor industri militer.316 Pada tahun 1990-an, ada dua model dalam industri militer yang muncul yaitu model AS composite defense-economic/pertahanan ekonomis komposit, dan model Jepang dual-used/pengguanaan ganda. Dalam konteks China, dua model ini dipelajari

315 Richard A. Bitzinger. Civil-Military Integration and Chinese Military Modernization, Asia-Pacific Center for Security Studies, Vol.3, No. 9, December 2004, hal.1 316 Ibid., Bitzinger, hal.2 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 154

oleh Beijing untuk membuat keputusan yang mengikutinya,317 dan memulai beberapa langkah reformasi struktural untuk menciptakan model MIC dengan karakteristik China dalam rangka peningkatan kemampuan industri pertahanannya. Pada tahun 2003, selama Kongres PKC ke-16 dimana keputusan transformasi pertahanan militer diambil, CMI dimasukkan sebagai tujuan strategis bagi reformasi masa depan China. Kemudian pada bulan Januari 2006, dalam Rencana Nasional 2006-2020 untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam jangka menengah dan panjang China menekankan CMI tidak hanya sebagai tujuan utama, tapi sekitar setengah dari 16 item yang diutamakan untuk pembangunan dalam dokumen ini terkait secara erat dengan CMI dan produksi penggunaan ganda.318 Usaha ini dilanjutkan dengan pendirian MIIT dan menggabungkan beberapa departemen dan badan pemerintah di bawahnya untuk mengumpulkan mayoritas kapasitas industri dan teknologi di bawah satu atap, sementara informatization diurus oleh NDRC. Gabungan industri informasi sipil bersama dengan militer akan mempromosikan dan meningkatkan kapasists industri teknologi dalam sektor militer dan sipil. Hal ini juga dianggap sebagai langkah pertama untuk mempercepat proses integrasi dan akan membantu memperluas proses integrasi ke semua bidang militer termasuk nuklir, ruang angkasa, penerbangan, pembutan kapal dan mesiu.319 Kerangka dasar untuk reformasi CMI adalah pembukaan pengadaan militer dari perusahaan-perusahaan sipil berdasarkan penawaran kompetitif. Dalam strktur organisasi baru GAD bertanggung jawab atas proses pengadaan militer, hasilnya perusahaan-perusahaan sipil memenangkan kontrak besar dan bahkan mengalahkan BUMN lainnya, sebagai contoh, Grup Delixi Zhejiang memenangkan penawaran untuk menyediakan aparat listrik tegangan rendah untuk basis peluncuran roket Jiuquan dan pesawat ruang angkasa Shenzhou, sedangkan ada 20 BUMN yang terlibat dalam penawaran ini. Saat ini, 20% dari pengakuisisian dilaksanakan melalui penawaran kompetitif, sementara di AS akuisisi tersebut mencapai 80%. Pihak militer China sangat ingin membuka penawaran untuk sistem senjata yang non-key, tapi soal

317 Eric Hagt. Emerging Grand Strategy for China’s Defense Industry Reform. In Roy Kamphausen, David Lai, Andrew Scobell, eds., The PLA at Home and Abroad: Assessing The Operational Capabilities Of China’s Military, U.S. Army War College Strategic Studies Institute, Carlisle, PA, June 2010, hal.492 318 Ibid., Hagt, hal.481 319 Ibid., hal.489

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 155

kerahasiaan tatap masalah yang mengkhawatirkan bagi mereka. Oleh karena itu, untuk membolehkan perusahaan-perusahaan sipil untuk berpartisipasi dalam R&D dan produksi item terkait militer, semua perusahaan non-defense harus lulus tiga persetujuan: untuk kontrol kerahasiaan, kualitas, dan untuk "keamanan produk" yang termasuk persyaratan ketat untuk menjaga lini produk jangka panjang yang stabil.320 Dalam rangka rekonstruksi industri militer, pemerintah China membuat inisiatif untuk menggeserkan industri pertahanan dari lokalisasi dan mengaitkan ia dengan praktik pasar bebas, pada awalnya pemerintah mulai dengan BUMN dalam sektor sipil kemudian mulai mengaitkan industri pertahanan dengan pasar, sektor pertahanan yang berbasis basar mengalami tiga reformasi. Reformasi pertama dimulai dari tahun 1993-2005, perusahaan-perusahaan militer dimasukkan dalam pasar saham dan penawaran umum perdana (initial public offerings IPO) dari 54 perusahaan industri pertahanan berbunga pada akhir periode ini. Sebagian besar perusahaan-perusahaan yang terdaftar adalah perusahaan baru dari institusi-institusi yang berada di bawah industri pertahanan yang terlibat dalam produksi murni sipil. Fenomena ini dimulai sebelum reorganisasi grup industri pertahanan yang menjadi 11 perusahaan grup industri pertahanan pada tahun 1999 dan dilanjutkan setelahnya.321 Reformasi kedua dimulai pada tahun 2005 dimana Dewan Negara China mengahentikan investasi perusahaan-perusahaan swasta, non-negara dan bahkan asing dalam IPO baru dan memfokuskan pada penyuntikan lebih banyak aset industri militer dalam IPO yang sudah ada. Hal ini mengakibatkan pendaftaran sebagian besar grup perusahaan pertahanan dalam pasar dan untuk aset militer mereka dan mengkonversi aset itu sebagai anak perusahaan di pasar. Sejak tahun 2005-2006 aset ini menjadi sangat menarik karena kinerjanya dalam pasar saham sangat mengesankan dan lebih unggul dari pembuatan IPO baru. Persentase rata-rata aset industri pertahanan di pasar pada tahun 2005 adalah 5%, sementara pada tahun 2010 diperkirakan 40% dalam AVIC, 15% dalam CASC, tetapi dibandingkan dengan BUMN sipil masih jauh berada di bawahnya, yang mencapai lebih dari 65%. Meskipun kemajuan terbatas, tapi aset

320 Ibid., hal.493-495 321 Ibid., hal.497 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 156

pertahanan untuk 11 grup utama dalam pasar saham bernilai lebih dari satu triliun yuan. Reformasi ketiga dimulai pada tahun 2008 dan ditandai sebagai konsolidasi melalui merger dan akuisisi (mergers and acquisitions M&A), terutama melalui IPO yang ada dalam perusahaan-perusahaan grup pertahanan. Sebagai contoh penting dalam hal ini, CASC telah mengkonsolidasikan kelompok besar dari institusi dan perusahaan yang terlibat dalam R&D dan sarana produksi satelit di seluruh negara di bawah China Spacesat Co Ltd.322 Selain reformasi struktural, pemerintah China menyediakan dana besar untuk mempromosikan CMI. Dalam rangka ini ada beberapa departemen dan badan pemerintah yang terlibat dalam penyediaan dana CMI. Peran yang paling utama dalam rangka ini adalah MIIT yang menyediakan dana melalui SASTIND dan kantor yang mempromosikan penggunaan ganda. Daftar departemen pemerintah dan komisi yang terlibat dalam mengawasi berbagai dana termasuk NDRC dan SASAC, dimana keduanya menyetujui dan meratifikasi mayoritas pendanaan, termasuk beberapa departemen yang memainkan peran kunci, diantaranya Departemen Ilmu Pengetahuan & Teknologi, Departemen Keuangan, Departemen Pendidikan, GAD, dan Akademi Sains China. Pengelolaan dana tersebut dilaksanakan melalui koordinasi yang erat dengan sejumlah aset milik negara, perusahaan, bank, dan pemerintah daerah (lihat Tabel).323 Ada delapan program pendanaan pertahanan nasional yang terkait dengan S&T, termasuk National Defense 863 Program, National Defense 973 Program, Military Model Projects, National Defense Science and Technology Preparatory Research Fund, National Defense Key Laboratory Opening Task Fund, National Defense Science and Technology Advance Research Plan Projects, Equipment Technology Basic Projects), dan the Electronic Science Academy Preparatory Research Fund.324

322 Ibid., hal.499 323 Ibid., hal.503-504 324 Ibid., hal.231

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 157

Fund Amount (billion ¥) Organ in charge Purpose

Industry Investment 140 bn for 10 industry Ratified by NDRC Capital from SOEs to invest in key Fund: investment funds (operated by Fund industries including CMI Management Companies) Bohai Rim 20 Bohai Industrial Invest in industrial projects in Tianjin Investment Fund Man. Co. (50%), Bohai Rim (30%) and other areas (20%) in China. Sichuan 6 CITIC Industrial Invest in financial services, energy Investment Fund Man. Co. and defense industry, mainly located in Mianyang Guangdong 10 Guangdong Nuclear Power Invest in national nuclear energy and New Energy Industrial including dual-use nuclear capacity Invest. Fund Man. Co., Ltd. Tianjin 20 China Ships Industrial Invest in ship building, transport and Investment Fund Man. Co. harbor construction Dongbei 20 Controlled by China Invest in equipment manufacturing in Development Bank and northeast China SASAC Strategic Industry 9.2 NDRC, local governments Support for medium and small Venture Capital and private invest funds. enterprises in rising strategic industries including new energy, integrated circuit, etc National High-tech Taxation advantages and NDRC and MoST Transform high technology to applied Industrial Projects low interests loan. industries including CMI. (including 54 [parks and 30 bases) Electronic Information 3.9 bn— central MITT and local Electronic information industry Industry Development government, >200 bn— governments technology progress and local governments. transformation. (1986-2005) Technology 21.7 bn (783 items, 29 MIIT Enforce tech transformation including Transformation CMI). CMI technology development. Innovation Fund for >1 billion every year. MoST and local Facilitate scientific transformation and Small Tech-based Firms governments support technological innovations of Small Technology-based Firms. 863 (National High-tech >10 billion/year (11th MoST, GAD, SASTIND Support high-technology research and Research and FYP, 10 high-tech areas development. Development Plan) and 38 special projects. 973 (National Important 8.2 bn from 1998-2008 MoST, GAD, SASTIND Support important fundamental Fundamental Research 384 projects, 1998-2008. science and technology research and Dev Plan) development.

Defense S&T Industry No exact amount SASTIND Promote research in advanced Fundamental Research industrial technology, fundamental Innovation Fund1 technology and civil-military dual use applications

Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 158

Defense S&T Prelim No exact amount SASTIND and Defense Fund research centers in universities Research and National Corporations and defense research institutions to Security Fundamental enhance defense research Research GAD Weapon 50,000 – 2 million/year GAD Fund universities and defense research Preliminary Research institutions to research weapon projects

National Industrial Tech 370 bn State Council Remove technology bottlenecks and Innovation and Reform transfer technology to engineering and industrialization Table (4.1) Dana yang terkait dengan CMI Sumber: Eric Hagt. Emerging Grand Strategy for China’s Defense Industry Reform. In Roy Kamphausen, David Lai, Andrew Scobell, eds., The PLA at Home and Abroad: Assessing The Operational Capabilities Of China’s Military, U.S. Army War College Strategic Studies Institute, Carlisle, PA, June 2010, hal.549

Dalam konteks industri pertahanan, industri pertahanan mendapat manfaat besar dari sektor teknologi dan ilmu pengetahuan sipil yang dianggap sebagai bidang yang paling penting dalam proses CMI China dan semakin menjadi pusat perencanaan sistem S&T China yang meliputi sejumlah besar dari program-program komersial, sipil dan beberapa program pertahanan tertentu, yang juga didanai dan diawasi oleh pemerintah, militer, lembaga-lembaga akademis, dan institusi-institusi perusahaan. Program S&T nasional China mencakup 80 pusat R&D rekayasa yang tersebar di seluruh China dalam laboratorium pertahanan dan lembaga akademis, puluhan pusat- pusat transfer teknologi, proyek pertahanan penelitian pendahuluan dan program transformasi teknologi, yang juga mencakup 54 taman nasional industri dan teknologi tinggi baru, yang terdiri dari 30.000 perusahaan teknologi tinggi, yang dianggap sebagai tulang belakang untuk perkembangan ekonomi China di masa depan. 325 Selain itu, Industri pertahanan juga mendapatkan manfaat besar dari investasi internasional dalam sektor teknologi dimana lebih dari 8.000 perusahaan teknologi tinggi asing yang didirikan di China pada 2007, dan lebih dari 1200 pusat R&D asing pada tahun 2008. China mengeluarkan beberapa kebijakan perpajakan yang menguntungkan perusahaan asing untuk berinvestasi dalam bidang teknologi tinggi yang berbasis manufaktur, termasuk teknologi CMI.326 Pengalaman besar yang didapatkan China dalam beberapa bidang industri dan teknologi sipil yang diterapkan dalam industri militer diantaranya adalah, industri

325 Ibid, hal.509-510 326 Ibid, hal.510

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 159

pertahanan China selama dekade terakhir mendapatkan manfaat besar dari kemajuan dalam industri pembuatan kapal besar yang mengakibatkan produksi jumlah besar dari kapal militer permukaan dan kapal di bawah permukaan seperti DDG kelas Luyang II (Tipe 052C), Jiangkai II (Tipe 054A), PGGF kelas Houbei (Tipe 022), yang menggunakan teknologi canggih dan dengan desain modern untuk meningkatkan kemampuan tempur, manuver dan kinerjanya. Selain itu, PLA juga mendapatkan manfaat besar dari kemajuan IT dalam meningkatkan kemampuan C4ISR dan peperangan informasi, melalui hubungannya dengan empat perusahaan IT terbesar, yaitu Huawei, Zhongxing, Datang dan Julong. Sektor industri satelit juga mengalami perkembangan besar dan penerapan teknologi sipil penggunaan ganda terutama satelit telekomunikasi komersial seperti satelit Ziyuan-1 dan Ziyuan-2 memiliki aplikasi penting dalam militer. Di samping itu, China membuat beberapa keberhasilan dalam bidang penerbangan dimana beberapa teknologi penerbangan sipil dapat diaplikasikan dalam produksi pesawat tempur, misalnya, pengembangan pesawat tempur FC-1/JF- 17 menunjukkan manfaat yang didapatkan dari teknologi yang digunakan dalam penerbangan komersial. Bidang industri helikopter kecil sipil juga mencerminkan keterlibatan produk penggunaan ganda dalam produksi militer, seperti produksi helikopter AS-365 Dauphin 2, yang berlisensi dari Perancis (Z-9C) yang digunakan oleh PLAN untuk peran ASW dan SAR.327 Dalam bidang industri rudal, CMI memainkan peran dasar dalam kemajuan yang dialami industri ini yang dianggap sebagai bidang yang paling maju dalam industri pertahanan China yang terlihat melalui serangkaian rudal yang diproduksi. Prestasi yang paling mutakhir dalam bidang ini adalah rudal balistik anti-kapal DF- 21D. Meskipun mempunyai prestasi tersebut, CMI antara teknologi penerbangan sipil dan pesawat militer (khususnya pesawat tempur) masih terlalu kecil dan tidak menyediakan kesempatan untuk berbagi personil, proses produksi, bahan serta R&D. Dalam bidang teknologi tinggi, China masih mengalami kelemahan dalam bidang ini dikarenakan kurangnya desainer terampil, insinyur, ilmuwan, dan teknisi dalam sektor teknologi tinggi dan microprocessor chips yang dianggap sebagai komponen yang

327 Op.cit, Bitzinger, hal.3,4 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 160

sangat penting dalam sistem senjata, dimana China gagal dalam beberapa percobaan untuk memproduksi microprocessor chips dan China masih mengimpor hampir 80% dari keperluannya terhadap microprocessor chips.328 Saat ini China melalui CMI berharap untuk dapat mempromosikan sistem C4ISR, komponen elektronik yang canggih, generasi berikutnya dari wireless mobile communications, sirkuit terpadu, bimbingan presisi, dan pelacakan dan aset menargetkan, kesadaran situasional, konektivitas, fasilitas simulasi digital, dll.329

. Kompleks industri militer China Selama tahun 1990-an, industri militer China mengalami pelemahan, dimana BUMN mederita karena jumlah karyawan yang berlebihan, produksi senjata dengan teknologi usang, serta isolasi dari ekonomi sipil yang dinamis, tidak teratur, dengan kapasitas produksi tinggi tetapi tanpa hubungan dengan R&D, yang mengakibatkan kurangnya pelanggan dan basis produk, utang yang cukup besar, tidak dapat menarik sumber daya manusia yang dibutuhkan, tidak dikelola dengan baik, dan yang paling buruk tidak menguntungkan.330 Pada pertengahan tahun 1990-an, BUMN China menderita dari utang yang mencapai RMB 631 miliar yang lebih dari 14% dari PDB dan 34% dari industri bernilai tambah dan persediaan yang tidak terjual telah mencapai nilai RMB 401 miliar (9% dari PDB) dan 22% dari nilai industri bernilai tambah. Pada tahun 1996 selama konferensi pers Kongres Rakyat Nasional, Wang Zhongyu, Menteri Ekonomi Negara dan Komisi Perdagangan, mengatakan bahwa kerugian BUMN telah meningkat lebih dari sepertiganya. Pada tahun 1997, dalam sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Bank Dunia, tercatat bahwa sekitar 50% dari industri BUMN menderita kerugian bersih dimana tingkat persediaan yang tidak terjual diperkirakan mencapai RMB 730 miliar atau sekitar 10% dari PDB. Bahkan, angka resmi pada tahun 1996 menunjukkan bahwa sektor BUMN secara keseluruhan mengalami

328 Op.cit, Bitzinger, hal.4 329 Op.cit, Hagt, hal.514 330 John Frankenstein. Globalization of Defense Industries: China, The Atlantic Council, February 2003, hal.6

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 161

kerugian bersih mencapai RMB 79 miliar.331 Menurut direktur COSTIND, industri pertahanan China secara keseluruhan mengakumulasi kerugian selama periode tahun 1993 sampai tahun 2001.332 Kerugian dan kegagalan industri militer China selama 20 tahun terakhir tercermin dalam dua indikator utama, yaitu: (1) keterbelakangan teknologi dalam banyak sistem yang diproduksi pada periode 1980-an dan 1990-an (hampir 10-20 tahun di belakang teknologi Barat), dan kepanjangan periode R&D dan produksi untuk sebagian besar platform dan senjata buatan dalam negeri; dan (2) pembelian besar utama sistem senjata dan teknologi dari luar negeri. Hal ini terlihat melalui pembelian banyak sistem senjata terutama dari Rusia, termasuk berbagai kategori sistem senjata seperti tank, artileri, rudal permukaan-ke-udara, rudal permukaan-ke-permukaan, kapal perusak modern dengan kemampuan pertahanan udara dan anti-permukaan canggih, kapal selam, pesawat tempur generasi ke-4, sistem pertahanan udara jangka panjang berbasis darat, mesin jet, teknologi dan elektronika pertahanan yang canggih.333 Hal tersebut berubah sejak akhir tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an, dimana China secara signifikan meningkatkan jumlah sumber daya yang mengalir kepada industri pertahanan, dimana anggaran militer China selama dekade terakhir mengalami peningkatan besar termasuk pengeluaran besar untuk pembelian dan pengadaan sistem senjata baru. Peningkatan anggaran dan ketersediaan sumber daya keuangan memungkinkan perusahaan pertahanan untuk membeli peralatan produksi yang maju dan untuk menarik karyawan yang sangat mampu dari perguruan tinggi, perusahaan lain, atau luar negeri.334 Dari sisi lain, pemerintah China mampu mengadopsi beberapa kebijakan baru untuk mempromosikan kemampuan produksi industri pertahanannya melalui beberapa langkah reformasi untuk merasionalisasi dan merampingkan sebelas grup BUMN dan

331 John Frankenstein. China’s Defense Industries: A New Course? In James C. Mulvenon, Richard H. Yang, eds., The People’s Liberation Army in the Information Age, RAND Corporation, Santa Monica, CA, July 1999, hal.197 332 Op.cit, hal.8 333 Op.cit, Hagt, hal.5 334 Roger Cliff, Advances Underway in China’s Defense Industries, (Testimony to the U.S.-China Economic and Security Review Commission on March 16, 2006), RAND Corporation, Santa Monica, CA, March 2006, hal.4 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 162

perusahaan-perusahaan dan pabrik-pabrik yang terkait dengannya. Hal yang paling penting dalam reformasi ini adalah pengurangan pekerja dalam jumlah besar. Selama dekade terkhir, industri pertahanan China mendapatkan manfaat besar dari teknologi yang mengalami kemajuan pesat dalam perekonomian dan juga dari peningkatan pengetahuan ilmuwan, insinyur dan manajer sipil. CMI mengakibatkan peningkatan jumlah perusahaan di China baik yang berasal dari investasi asing maupun yang dimiliki oleh orang China. Melalui perusahaan-perusahaan ini, China dapat belajar beberapa hal termasuk seni produksi peralatan dan mempekerjakan manajemen produksi modern dan teknik kontrol kualitas. Meskipun teknologi perusahaan-perusahaan ini tidak selalu terkait dengan pertahanan tapi perusahaan- perusahaan tersebut dianggap sebagai sumber permanen untuk pengetahuan teknis dan keahlian manajemen yang diperlukan industri pertahanan China. Di samping itu, China mereformasi sistem pendidikan dan cara-cara pengajaran dalam universitas China dan sekolah teknis berdasarkan metode ilmiah, dalam rangka untuk menciptakan ilmuwan, insinyur, dan teknisi yang semakin terlatih dan berpikiran mandiri yang sama dengan standar Barat. Selain itu, China juga meningkatkan gaji dan memperbaiki kondisi kerja dalam industri pertahanan supaya mampu menarik lulusan yang berkualitas tinggi dari sekolah teknis dan universitas serta karyawan perusahaan teknologi tinggi sipil dan warga negara China yang belajar atau bekerja di luar negeri.335 Semua langkah-langkah tersebut dalam MIC China termasuk dalam rangka untuk mempromosikan dan meningkatkan kemampuan industri pertahanan dan kualitas sistem senjata yang diproduksi. Peningkatan dalam kemampuan produksi industri pertahanan China memiliki implikasi positif terhadap modernisasi PLA dimana peningkatan ini memungkinkan industri pertahanan China untuk lebih mampu dalam memenuhi keperluan PLA dalam hal senjata dan teknologi, tapi pengaruh ini tetap relatif dari bidang ke bidang lain. Aspek lain yang juga dipengaruhi dengan meningkatnya kemampuan industri pertahanan adalah ekspor senjata, walaupun China sampai saat ini masih pemain kecil dalam bidang ini, dimana jumlah ekspor senjata China hanya 3% dari perdagangan senjata internasional, dengan pendapatan $US

335 Ibid, Bitzinger, hal.3

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 163

15.272 miliar selama periode dari tahun 2003-2010, dari ekspor senjata,336 pendapatan ini dianggap sebagai sumber daya keuangan tambahan yang digunakan untuk mempromosikan sektor industri militer dan tidak termasuk dalam anggaran militer resmi China (lihat Gambar 4.6).

Gambar (4.6) Kompleks Industri Militer China

Peningkatan dalam kemampuan produksi industri pertahanan China dapat dilihat dalam empat bidang yang mempengaruhi kemampuan proyeksi kekuatan di masa depan, bidang-bidang ini termasuk industri pembuatan kapal, penerbangan militer, rudal dan sektor teknologi informasi dan elektronika pertahanan. Reformasi industri pembuatan kapal China dimulai secara bertahap sejak kebijakan keterbukaan Deng Xiaoping. Keterlibatan industri pembuatan kapal sipil China memungkinkan China untuk memperoleh akses ke peralatan pembuatan kapal asing, modal, dan pengetahuan. Saat ini China adalah negara terbesar di dunia dalam bidang

336 Anup Shah. The Arms Trade is Big Business, http://www.globalissues.org/article/74/the-arms-trade-is-big- business, diakses pada 16.Jun.2012 pukul 07.15WIB Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 164

pembuatan kapal sejak tahun 2010. Signifikannya ekspansi China dalam bidang industri pembuatan kapal komersial memberikan implikasi yang sangat penting dalam modernisasi angkatan laut China, dimana kemampuan produksi dalam industri pembuatan kapal komersial diperoleh melalui industri pembuatan kapal militer. Industri pembuatan kapal China saat ini dapat memproduksi berbagai platform angkatan laut yang semakin canggih dengan menggunakan metode desain modern, teknik produksi, dan praktik manajemen. Saat ini CSSC dan CSIC mendominasi sekitar 60%-70% dari suluruh industri pembuatan kapal China yang komersial dan militer, CSSC memiliki lebih dari 27 galangan kapal besar (dan sejumlah galangan kapal lebih kecil yang masing-masing mempekerjakan 1.000 sampai 3.000 pekerja), 67 pabrik peralatan kelautan, dan 37 lembaga R&D terlibat dalam penelitian, pengembangan, produksi, pengujian, pemasaran, penjualan kapal dan berbagai macam produk maritim. Sedangkan CSIC terdiri dari 48 perusahaan industri (termasuk sepuluh galangan kapal besar), 28 lembaga penelitian dan desain, dan 15 perusahaan pemegang saham, yang tersebar di 20 provinsi di China.337 Sedangkan sisanya dikontrol oleh entitas pembuatan kapal lainnya yang termasuk:

 Galangan kapal yang dimiliki oleh propinsi, yang sebagian besar dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah Fujian, Guangzhou dan Jiangsu.  Galangan kapal yang dimiliki oleh Chinese shipping conglomerates yang termasuk COSCO Shipyard Group, China’s Shipping Industry Company (CIC).  Galangan kapal gabungan dengan perusahaan asing yang termasuk: dua galangan kapal Nantong-Kawasaki-COSCO (Jepang), Shanghai Edward Shipyard (Jerman), galangan kapal Yantai Raffles (Singapura), galangan kapal Samsung- Ningbo (Jepang).  Pabrik/galangan PLAN yang termasuk pabrik PLA (4804, 4805, 4806, 4807, 4810).  Ada juga sejumlah galangan kapal lebih kecil yang dimiliki dan dioperasikan oleh kotamadya di berbagai propinsi.338

337 Op.cit, Op.cit., Medeiros, A New Direction for China's Defense Industry, hal. 113 338 Ibid., hal.115-116

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 165

Sejak tahun 2000 pembangunan kapal Angkatan Laut meningkat dan galangan lebih terlibat dalam proses konstruksi Angkatan Laut. Galangan-galangan juga meningkatkan spesialisasi dalam pembangunan platform angkatan laut canggih seperti kelas baru kapal perusak, fregat, kapal selam dan kapal pendarat, dll (Lihat Tabel 4.2).

Shipyards Military Product Jiangnan-Qiuxin Shipyards (Shanghai) Luyang (I,II) destroyers Hudong-Zhonghua Shipyards New 054-class frigate, Jiangwei and Jianghu frigate upgrades; (Shanghai) auxiliary vessels, new Type 072-III amphibious, landing vessels Xijiang Shipyard (Guangxi) Fast attack crafts Huangpu Shipyard (Guangdong) New 054-class frigate, fast attack craft, replenishment vessels Guangzhou Shipyards (Guangdong) Replenishment vessels Huludao Shipyard (Liaoning) Nuclear submarines: 093 and 094 classes Wuchang Shipyard (Wuhan/Hubei) Conventional-powered submarines: new classes and existing ones Dalian Old Shipyard (Liaoning) Luhai destroyer and Luda destroyer upgrades, new Type 072-III amphibious, landing vessels Table (4.2) Galangan kapal utama yang terlibat dalam konstruksi platform PLAN Sumber: Evan S. Medeiros, Roger Cliff, Keith Crane, James C. Mulvenon. A New Direction for China's Defense Industry, RAND Corporation, Santa Monica, CA, 2005, hal. 124

Selama dekade terakhir, galangan kapal China menjadi sumber utama untuk kapal Angkatan Laut yang diakuisisi oleh PLAN dimana jumlah kapal militer yang diproduksi dalam galangan kapal China mencapai 114 unit selama periode dari tahun 1999-2006 (Lihat Tabel 4.3). Sedangkan melalui laporan tahunan yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan AS, dapat dilihat bahwa galangan kapal China pada periode berikutnya melanjutkan pembangunan kapal baru yang dibagi dalam beberapa kategori: kapal selam, fregat dan kapal perusak, kapal patrol dan kombatan pesisir, kapal pendarat dan amfibi. Dari tahun 2006-2010 galangan kapal China memproduksi satu kapal selam generasi kedua dari SSBN kelas JIN (Tipe 094) dan 2 SSN baru kelas Shang (Tipe 093), 2 kapal selam SSK kelas Kilo, 5 SS kelas Yuan (Tipe 041), satu SSBN kelas Xia (Tipe 094). Selain itu, memproduksi 9 FFG kelas Jiangkai II (Tipe 054A), 2 FFG kelas Luzhou (Tipe 051C). Di Samping itu, galangan kapal memproduksi 4 DDG kelas Luyang II (Tipe 052C) dan 2 kelas Luzhou (Tipe 051C)

Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 166

dan memproduksi sekitar 60 baru kerajinan rudal serangan cepat baru PGGF kelas Houbei (Tipe 022), juga kapal rumah sakit kelas Anwei.339

Ships Interprises Type Shipyard built Ships Types no. Jiangnan Shipyard 7 Song SKK,Luyang DDG Qiuxin Shipyard 8 Houbei PGGF, Houxin PTG Hudong Shipyard 9 Jiangkai, Jiangwei FFG, Type 071LPD Zhonghua Shipyard 7 Yuting LST Hudong- Zhonghua Shipyards 3 Yunshu LSM

Guangzhou Shipyard international 1 Fuchi AOR Guangzhou Hangpu Shipyard 8 Jiangkai, Jiangwei FFG, Houjian PTG State-controled Wuhu Shipyard 9 Yunshu & Yunhai LSM interprises Dalian Old Shipyard 6 Luzhou & Luhai DDG,Yuting LST Bohai Shipbuilding Heavy Industries 6 Jin SSBN, Shang SSN Wuchang Shipyard 20 Yuan, Song, Ming SKK, Yuting LST Zhanjiang Shipyard North 1 Yubei LCU Shipbuilder/location unknown 5 Yubei LCU, Yuting LST, Houbei PGGF Dinghai Naval Dockyard 3 Yubei LCU PLA shipyards Lushun Naval Shipyard 3 Yunshu LSM Qingdao Naval Dockyard 5 Yunshu LSM, Yubei LCU Krasnoye Sormovo Zadov 199 (Nizhny 1 Kilo (project 636) SSk Foreign Novograd) shipyards Semashpredpriyatyie (Severodvinsk) 2 Kilo (project 636) SSK Sevemaya Verf 190 (St. Petersburg) 4 Sovremenny DDG (Russian) United Admiralty Shipyard (St. 6 Kilo (project 636) SSK Petersburg) * SSK: Sub Surface Killer (submarine), PGGF: Fast Attack Craft-Missile, DDG: Guided Missile Destroyer, FFG: Guided Missile Frigate, PTG: Missile-Armed , LPD: Landing Platform Dock , LST: Landing Ship Tank , LSM: Landing Ship Medium, AOR: Auxiliary Oiler Replenishment, SSBN: Ship, Submersible, Ballistic, Nuclear (submarine) , SSN: Submarine Ship Nuclear, LCU: Landing Craft Utility. Table (4.3) Kapal militer yang diproduksi dalam galangan kapal China (1999-2006) Sumber: Gabriel Collins, Michael C. Grubb. A Comprehensive Survey of China’s Dynamic Shipbuilding Industry: Commercial Development and Strategic Implications, China Maritime Studies Institute,U.S. Naval War College, Newport, Rhode Island, August 2008, hal.14

339 Laporan tahunan Depertemen pertahanan AS dari tahun 2007-2011. Department of Defense of the United States of America, Military Power of the People’s Republic of China: Annual report to Congress, Washington, D.C., 2007, hal.3,4 / Department of Defense of the United States of America, Military Power of the People’s Republic of China: Annual report to Congress, Washington, D.C., 2008, hal.4,5 / Department of Defense of the United States of America, Military Power of the People’s Republic of China: Annual report to Congress, Washington, D.C., 2009, hal.48-50

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 167

Kemampuan industri kapal perang China juga termasuk dalam kemampuan untuk membangun dan melengkapi kapal Angkatan Laut dengan (1) radar dan sensor, (2) sistem senjata seperti rudal anti kapal, torpedo anti-kapal selam, dan pertahanan udara (baik jarak pendek dan jarak panjang), (3) integrasi dari berbagai sistem, (4) penciptaan desain khusus yang cocok dengan sifat misi dan operasi tiap kapal, termasuk kemampuan mengontrol kerusakan, kelayakan untuk perjalanan jauh, fasilitas untuk kru, dan peningkatan daya tahan dalam perang.340 Sampai saat ini China masih tergantung pada teknologi buatan luar negeri berlisensi untuk memproduksi sistem senjata untuk kapal-kapal. China mendapatkan teknologi tersebut dari Prancis, Itali dan Rusia sejak tahun 1990 sampai saat ini, diantaranya: senjata laut, radar, sonar, helikopter, dan sistem rudal seperti SAM.341 Selama dekade terakhir industri pembuatan kapal telah membuat beberapa prestasi dalam bidang teknologi angkatan laut termasuk: bahan isolasi karet yang digunakan dalam kapal selam (Tipe 039, 091, 093, 094), rasio panjang/lebar sebesar 8,5 yang dicapai dalam fregat (Tipe 054) yang melebihi standar Barat yang hanya 8, desain modul untuk pembuatan kapal dan pemasangan sistem senjata, keberhasilan dalam memproduksi sistem Combined Diesel or Gas Turbines (CODOG) yang akan memastikan kapal lebih besar untuk dilakukan, dan sistem manajemen pertempuran yang berdasarkan pada teknologi LINK.342 Tapi dari sisi lain, perusahaan pertahanan China sampai saat ini masih tidak memiliki kemampuan untuk membangun beberapa sub-sistem penting untuk angkatan laut yang membatasi kemampuan warfighting secara keseluruhan dalam kapal-kapal angkatan laut yang diproduksi China. Peningkatan kemampuan produksi galangan China akan terus ditingkatkan dan dilanjutkan di masa depan. Tantangan baru yang dihadapi industri kapal perang China adalah menyelesaikan pembangunan dua kapal induk seperti Varyag dan satu atau dua kapal induk lebih besar bertenaga nuklir pada tahun 2020, yang sudah direncanakan dalam Proyek 089. Hasil proyek ini akan dilihat di masa depan, tetapi jika China

340 Op.cit, hal.113 341 Gabriel Collins, Michael C. Grubb. A Comprehensive Survey of China’s Dynamic Shipbuilding Industry: Commercial Development and Strategic Implications, U.S. Naval War College, China Maritime Studies Institute, Newport, Rhode Island, August 2008, hal.32 342 You Ji. A New Era for Chinese Naval Expansion, http://www.asianresearch.org/articles/2842.html, diakses pada 13.Jun.2012 pukul 13.15WIB Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 168

mampu untuk menyelesaikan proyek ini maka hal tersebut akan menjadi indikator untuk peningkatan kemampuan kapal China yang semakin berkembang sejak dekade terakhir. Sektor rudal Cina secara historis merupakan salah satu bidang yang paling bersinar dalam industri pertahanan China. Kemajuan dalam bidang ini berlanjut sejak tahun 1980-an. Kebanyakan rudal China diproduksi oleh CASC dan CASIC, namun, perusahaan lain termasuk AVIC I, AVIC II dan CNGC juga terlibat dalam R&D dan produksi rudal. Karakteristik yang paling penting dan mengesankan dalam industri rudal China adalah luasnya keragaman produk yang diproduksi. Perusahaan di CASC, CASIC, AVIC I, AVIC II, dan CNGC memproduksi berbagai jenis rudal balistik, ASCM, SAM, AAM, LACM, dan rudal serangan darat presisi. Rudal balistik termasuk beberapa jenis baru yang memilki jangkauan cukup jauh seperti DF-21, DF- 21A, DF-31, DF-31A, B611, JL-1 dan yang paling mutakhir JL-2 yang diluncurkan dari kapal selam Jin dengan jangkauan mencapai jarak 8000km. ASCM diantaranya membuat YJ-6, YJ-62, YJ-1/YJ-81, YJ-2/YJ-82. Rudal SAM juga termasuk beberapa jenis yang diproduksi, seperti DK-9C, HQ-7A, HQ-9, KS-1, LY-60, QW-1, QW-2, QW-3. AAM termasuk beberapa jenis saja, seperti PL-5E, PL-8, PL-9, PL-11, SD- 10/PL-12, TY-90.343 Saat ini, banyak sistem yang diproduksi cukup modern dan sama dengan yang digunakan oleh AS dan militer lainnya. Terdapat dua rudal yang mungkin paling signifikan dalam rudal China, yang pertama Short-Range Ballistic Missile (SRBM) yang menyediakan kemampuan yang sangat berguna dalam kebutuhan sebagai fungsi penangkalan, pemaksaan dan warfighting yang terkait dengan Taiwan, 344 yang kedua adalah rudal balistik anti-kapal induk (DF-21D) yang dianggap sangat strategis yang mungkin mengakhiri keunggulan maritim angkatan laut AS di Asia Timur dan di Pasifik. Bagian lain dari industri pertahanan China yang mencerminkan peningkatan kemampuan produksi adalah sektor teknologi informasi, walaupun bidang ini bukan bagian resmi dari MIC China, tapi bidang ini merupakan produsen peralatan militer

343 Op.cit., Medeiros, A New Direction for China's Defense Industry, hal.80, 85, 91, 92 344 Ibid., hal.77

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 169

yang paling inovatif dan paling aktif secara ekonomis untuk PLA. Kemampuan bidang IT China untuk akses ke teknologi tinggi, tenaga kerja, modal, dan teknologi asing memungkinkan China untuk menyediakan peralatan dan teknologi yang diperlukan PLA, khususnya kebutuhan PLA untuk meningkatkan kemampuan C4ISR. Pertumbuhan China sebagai pasar yang tumbuhnya paling cepat, memberikan manfaat besar untuk mengakuisisi peralatan IT dan mempromosikan posisinya sebagai lokakarya IT global, hal ini menjadi sangat beguna untuk militer China yang mendapatkan manfaat besar dari bidang teknologi informasi secara tidak langsung.345 Berbeda dengan bidang sebelumnya, industri penerbangan pertahanan membuat kemajuan relatif, dan mengalami kegagalan selama 20 tahun terakhir. Sektor ini masih bergantung pada teknologi asing meskipun dana yang besar dan usaha yang diinvestasikan untuk mempromosikan teknologi dan R&D, walaupun ini semua tidak efisien khususnya untuk memproduksi pesawat tempur. Dalam beberapa tahun terakhir, tanda-tanda kemajuan telah mulai muncul dalam industri ini melalui produksi beberapa jenis pesawat tempur generasi ke-4, termasuk JH-7, J-10, J-11B, J-15 dan yang paling mutakhir pesawat tempur siluman generasi ke-5 J-20, meskipun dengan ketergantungan besar pada sumber asing terutama dalam hal desain. Selain itu bidang penerbangan China masih menghadapi hambatan teknologi yang sangat besar, terutama dalam hal mesin, dimana sebagian pesawat tempur J-10 dan J-11B (versi China Su-27 di bawah lisensi co-produksi) dipasang dengan mesin Rusia, hal ini akan sama dengan J-20, ketika China tetap belum mampu untuk mengakhiri ketergantungan pada impor mesin untuk menjalankan pesawat tempur modern yang dihasilkan. Dengan demikian, keberhasilan dalam proses R&D penerbangan telah dapat menghasilkan J-20, walaupun dalam proses produksinya masih mengalami banyak hambatan dan tantangan. Secara singkat industri pertahanan China sekarang memiliki potensi untuk menjadi lebih kompetitif dalam beberapa bidang jika dihadapkan dengan industri pertahanan negara maju pada tahun-tahun yang akan datang, dan dapat mengurangi kesenjangan dengan Barat dalam bidang teknologi dan elektronika melalui pemfokusan pada promosi R&D khususnya dalam beberapa sektor industri pertahanan

345 Ibid., hal.256 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 170

yang masih memiliki kelemahan secara historis terutama dalam bidang penerbangan militer.

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 BAB V KESIMPULAN & SARAN

Kesimpulan Selama dua dekade terakhir China mampu untuk membangun angkatan lautnya dan mampu untuk mengatasi jumlah kelemahan yang dihadapi terutama dalam hal proyeksi kekuatan dan mobilitas. Dalam rangka ini China melangkah beberapa langkah signifikan dalam mempromosi kemampuan proyeksi kekuatannya khususnya dengan memperoleh sistem pertahanan udara dan sistem pertahanan anti-kapal canggih, dan sistem senjata angkatan laut canggih. Mengakuisisinya China untuk beberapa sistem senjata baru seperti kapal selam, kapal induk, kapal perusak, kapal fregat, kerajinan patroli, kapal amfibi, kapal penyapu ranjau, kapal rumah sakit, dan anti kapal rudal balistik, rudal jelajah anti-kapal, rudal jelajah serangan darat, rudal permukaan-ke-udara, ranjau, pesawat tempur, pesawat tanpa awak UAV, sistem C4ISR pendukung dan yang paling penting kapal induknya yang dianggap komponen kunci untuk kemampuan Blue-water navy. Selain itu, Kita dapat melihat keberhasilan PLAN selama beberapa tahun terakhir untuk melaksanakan operasi jauh dari perairan teritorialnya yang mencerminkan pergeseran dalam PLAN dari kekuatan beroperasi di perairan teritorial ke kekuatan maritim lebih berorientasi ofensif dan mampu melaksanakan berbagai misi di kawasan regional dan jauh sampai Laut Arab. Selain itu, keberhasilan ini dapat mencerminkan perubahan dalam doktrin dan strategi melalui peningkatan jangkauan operasi sampai rantai pulau kedua dan melaui strategi far-sea operations baru, dan restrukturisasi pasukan yang mampu melaksanakan joint operation dengan reformasi sistem rekrutmen, pendidikan dan latihan, serta peningkatan dalam kemampuan logistik dan dalam mobilitas. Dari analisa dampak proses modernisasi dan pembangunan dalam PLAN terhadap struktur kekuatan, kita dapat mencatat bahwa PLAN telah meningkatkan kekuatannya secara kualitatif dan kuantitatif dengan jumlah platform yang baru dan teknologi baru yang diakusisi. Peningkatan kualitatif dan kuantitatif PLAN, terutama dalam jumlah kapal tempur dan peningkatan dalam jangkauan operasi selama dekade terakhir menunjukkan secara jelas pergeseran PLAN ke status blue-water navy. Hasil

171 Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 172

dari analisa dinamika persenjataan PLAN kita dapat melihat itu sangat jelas PLAN telah terlibat dalam proses build-up bukan hanya modernisasi. Hal ini dapat dibukti melalui peningkatan dalam jumlah sistem senjata secara kuantitatif dan mengakuisisi beberapa sistem senjata ofensif, dan dimana PLAN menggelarkan kekuatannya di daerah yang dapat dianggap flash point. Transformasi dalam industri pertahanan selama dua dekade terakhir berhasil dalam beberapa bidang terutama dalam bidang industri pembuatan kapal, industri rudal, dan teknologi informasi, sedangkan hasilnya tetap relatif dalam bidang penerbangan militer. Reformasi dalam bidang industri militer China memiliki dampak signifikan terhadap proses modernisasi dimana perubahan terakhir dalam sektor industri melibatkan peningkatan dalam kemampuan produksi yang memungkinkan industri pertahanan untuk memenuhi beberapa aspek dari kebutuhan PLAN. Indikator masa depan dalam indusri pertahanan China akan berlanjut menghasilkan kemajuan –meskipun beberapa aspek kelemahan- berdasarkan pada proses efisiensi proses CMI dan berdasarkan pertumbuhan ekonomi. Industri pertahanan China juga akan tetap tergantung pada BUMN dan pendanaan akan terus meningkat untuk R&D militer. Industri militer China, dalam jangka panjang, dapat berada dalam posisi yang lebih baik untuk memberikan PLAN dengan senjata canggih yang diperlukan, dan untuk melakukannya dengan cara yang lebih tepat daripada yang sekarang. Sejauh mana akan keberhasilan industri militer China mencapai dalam hal tersebut? Kita tidak dapat tahu, tapi itu jelas tergantung pada sejauh mana China siap untuk memberikan sektor ini otonomi lebih besar. Hal ini akan lebih mempererat hubungan industri pertahanan dengan R&D dan produksi yang terkait dengan dinamika pasar domestik dan internasional. Pada akhirnya, dari tesis ini, penulis melihat bahwa proses modernisasi dan pembangunan dalam PLAN akan berlanjut dalam 20 tahun yang akan mendatang. China akan memperkuat kemampuan PLAN untuk memenuhi kemampuannya untuk mengatasi ancaman eksternal dan internal berkoordinasi dengan pertumbuhan ekonomi. China juga akan melanjutkan rencananya untuk mempromosi industri pertahanannya melaui menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk dapat memenuhi kebutuhan PLA dari sistem senjata, teknologi dan peralatan. Dan akan

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 173 melanjutkan pelaksanaan strateginya untuk membangun militer yang kuat melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mempercepat pembangunan pertahanan nasional untuk mencapai tingkat pertahanan nasional yang dibutuhkan. Dari analisa jalannya dinamika persenjataan PLAN selama dua dekade terakhir, peneliti mencatat bahwa PLAN mengambil jalan yang relatif lama tetapi terlihat selama beberapa tahun terakhir efektif dimana proses modernisasi diorientasi dengan karakteristik China, yang mendorong reformasi keseluruhan dalam menanggapi tren perubahan militer dunia, untuk menyelesaikan tugas-tugas historis dari mekanisasi dan aplikasi informasi teknologi, sehingga menghasilkan pembangunan dalam modernisasi militer.

SARAN Sebagai saran, peneliti dapat menyarankan sebagai berikut: Menganalisa bagian lain dalam Angkatan Bersenjata China dengan Model domestic structure merupakan hal yang menarik untuk dikaji guna melihat aspek modernisasi secara keseluruhan dalam PLA. Selain itu, penggunaan semua dimensi (ekonomi, politik, konflik) dalam Model domestic structure dalam analisa dinamika persenjataan PLA atau salah satu matranya, akan memberikan gamabaran lebih komprehensif. Peningkatan besar dalam kekuatan PLAN akan membawa dampak langsung kepada Negara-negara di Asia Timur termasuk Indonesia, terutama ketika kita mengtahui bahwa ada bagian dari wilayah Indonesia yang termasuk dalam rantai pulau kedua China. Dengan demikian hasil dari tesis ini dapat menyediakan gambaran untuk para pembuat kebijakan pertahanan Indonesia khususnya Angakatan Laut TNI dalam evaluasi kekuatan China dan arahnya dan bahkan niat China terutama dalam sengketa atas Laut China Selatan.

Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 174

DAFTAR PUSTAKA

Buku: Bergsten, C. Fred, et al. (2008). China's Rise: Challenges and Opportunities. Washington, DC: Peterson Institute for International Economics and Center for Strategic and International Studies. Bickford, Thomas J. (2008). Trends in Education and Training, 1924-2007: From Whampoa to Nanjing Polytechnic. In Roy Kamphausen, Andrew Scobell, Travis Tanner (eds.), The "People" in the PLA: Recruitment, Training, and Education in China's Military, Carlisle, PA: Strategic Studies Institute, U.S. Army War College. Buzan, Barry dan Herring, Eric. (1998). The Arms Dynamic in World Politics. London: Lynne Rienner Publishers. Christoff, Peggy S. (2008). China's Technology Sector. Federal Research Division, Library of Congress. Cole, Bernard D. (2003). The PLA Navy and “Active Defense.” In Stephen J. Flanagan, Michael E. Marti (eds.), The People’s Liberation Army and China in Transition. Washington DC: Center for the Study of Chinese military affairs. Collins, Gabriel dan Grubb, Michael C. (2008). A Comprehensive Survey of China’s Dynamic Shipbuilding Industry: Commercial Development and Strategic Implications. Rhode Islands: U.S. Naval War College, China Maritime Studies Institute. Corbett, John F., Jr., Edward C. O'Dowd, dan David D. Chen.( 2008). “Building the Fighting Strength: PLA Officer Accession, Education, Training, and Utilization. In Roy Kamphausen, Andrew Scobell, Travis Tanner, (eds.), The "People" in the PLA: Recruitment, Training, and Education in China's Military. Carlisle, PA: Strategic Studies Institute, U.S. Army War College. Crane, Keith, et al. (2005). Modernizing China's Military: Opportunities And Constraints, Santa Monica, CA: RAND Corporation. Creswell, John W. (1993). Research Design: Qualitative & Quantitative Approach. London: Sage. Diakidis, Nikolaos. (2009). An Assessment of China’s Defense Strategy in the post-Cold War Era: What Role for Bilateral Defense Cooperation with Russia?. Athens, Greece: Piraeus. Domes, Jurgen. (1985). Peng Te-huai: The Man and the Image, London: C. Hurst & Company.

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 175

“Lanjutan” Erickson, Andrew S., Lyle J. Goldstein, & William S. Murray. (2009). Chinese Mine Warfare: A PLA Navy ‘Assassin’s Mace’ Capability. Newport, Rhode Island: China Maritime Studies Institute,U.S. Naval War College. Gerald, Mary C. Fitz. (2005). China’s Evolving Military Juggernaut. Dalam China’s New Great Leap Forward: High Technology and Military Power in the Next Half-Century, Washington DC: Hudson Institute. Ji, You. (2002). The Evolution of China’s Maritime Combat Doctrines and Models: 1949-2001. Singapore: Institute of Defence and Strategic Studies. Kamphausen, Andrew Scobell, Travis Tanner, (eds.), (2008). The "People" in the PLA: Recruitment, Training, and Education in China's Military. Carlisle, PA: Strategic Studies Institute, U.S. Army War College. Kamphausen, Roy; Lai, David dan Scobell, Andrew. (2010). The PLA at Home and Abroad: Assessing The Operational Capabilities Of China’s Military. Carlisle, PA: Strategic Studies Institute, U.S. Army War College. Lin, Christina Y. (2008). Militarisation of China’s Energy Security Policy: Defence Cooperation and WMD Proliferation Along its String of Pearls in the Indian Ocean. Berlin: ISPSW Institut für Strategie- Politik- Sicherheits- und Wirtschaftsberatung. Medeiros, Evan S, et.al. 2005. A New Direction for China's Defense Industry. Santa Monica, CA: RAND Corporation. Mulvenon, James C dan Richard H. Yang. (1999). The People’s Liberation Army in the Information Age. Santa Monica: RAND Corporation. Mulvenon, James C., dan Yangon, Andrew. (2001). Seeking Truth From Facts: A Retrospective on Chinese Military Studies in the Post-Mao Era. Santa Monica, CA: RAND Corporation. Mulvenon, James., dan Rebecca Samm Tyroler-Cooper. (2009). China's Defense Industry on the Path of Reform. Washington DC.: Defense Group Incorporated. Preeg, Ernest H. (2005). The Rapid Development of China’s Advanced Technology Industry and Its Impact on Military Modernization. In China’s New Great Leap Forward: High Technology and Military Power in the Next Half-Century. Washington D.C.: Hudson Institute. Puska, Susan M. (2010).Taming the Hydra. Trends in China's Military Logistics since 2000. In Roy Kamphausen, Lai, David dan Scobell, Andrew. The PLA at Home and Abroad: Assessing The Operational Capabilities Of China’s Military. Carlisle, PA: Strategic Studies Institute, U.S. Army War College.

Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 176

“Lanjutan” Saunders, Phillip C., (2007) Erik Quam. Future Force Structure of the Chinese Air Force. In Roy Kamphausen, Andrew Scobell, eds., Right-Sizing the People’s Liberation Army: Exploring the Contours of China’s Military. Carlisle, PA: Strategic Studies Institute, U.S. Army War College. Saunders, Phillip C., Joshua K. Wiseman. (2011). Buy, Build, or Steal: China’s Quest for Advanced Military Aviation Technologies. China Strategic Perspectives, No. 4. Washington, D.C.: nstitute for National Strategic Studies. Saunders, Phillip C et.al. (2011). The Chinese Navy: Expanding Capabilities, Evolving Roles. (Washington DC: Center for the Study of Chinese Military Affairs). Shai, Aron. (2009) Sino-Israeli Relations: Current Reality and Future Prospects. Tel Aviv: Institute for National Security Studies INSS. Stokes, Mark. (2009) China’s Evolving Conventional Strategic Strike Capability: The anti-ship ballistic missile challenge to U.S. maritime operations in the Western Pacific and Beyond. Arlington: Project 2049 Institute. Walsh, Kathleen. (2003). Foreign High-Tech R&D in China: Foreign High-Tech R&D in China: Risks, Rewards, and Implications for US-China Relations. Washington, DC: The Henry L. Stimson Center.

Jurnal/Report: Bennet, David. (2010). China’s Offshore Active Defense and the People’s Liberation Army Navy, Global Security Studies, Vol.1 l, Spring 2010. Bitzinger, Richard A. (2004). Civil-Military Integration and Chinese Military Modernization, Asia-Pacific Center for Security Studies, Vol.3, No. 9, December 2004. Blasko, Dennis J. (2005). Chinese Army Modernization: An Overview. Military Review, Vol.85, No.5, Sep.-Oct. 2005. Brown, Harold. Joseph W. Prueher, dan Adam Segal. (2003). Chinese Military Power: Independent Task Force Report. New York: Council on Foreign Relations. Chang, Felix K..(2012) China's Naval Rise and the South China Sea: An Operational Assessment, Orbis Journal. Volume 56, Issue 1 Chen, David D. (2011). 2011 PLA Military Training: Toward Greater Interoperability, China Brief, Vol.11 January 28 Kamerling, Susanne. Frans-Paul Van Der Putten. (2011). An Overseas Naval Presence without Overseas Bases: China’s Counter-piracy Operation in the Gulf of Aden, Journal of Current Chinese Affairs Vol.40, No.4, April

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 177

“Lanjutan” Kelly, Jason. (2006). A Chinese Revolution in Military Affairs?, Yale Journal of International Affairs, Vol. 1, No.2, Winter/Spring 2006. Kraska, James. (2007). The Law of the sea convention: A national security success-global strategic mobilit y during the rule of law, The George Washington International Law Review Vol. 39 Larson, Christopher J. (2007). China's Energy Security and Its Military Modernization Efforts: How China Plans to Dominate the World. Norfolk: Joint Forces Staff College, Joint Advanced Warfighting School. Li, Jiatao. 2010. Global R&D Alliances in China: Collaborations With Universities and Research Institutes, IEEE Transactions on Engineering Management, Vol. 57, No. 1, February Medeiros, Evan S. (2004). Analyzing China’s Defense Industries and the Implications for Chinese Military Modernization, (Testimony to the U.S.-China Economic and Security Review Commission on February 6, 2004). Santa Monica: RAND Corporation. Naughton, Barry. (2008). SASAC and Rising Corporate Power in China, China Leadership Monitor No. 24, Spring. Pedrozo, Stacy A. (2011). China’s Active Defense Strategy and its Regional Impact, (Statement for First Session, 112th U.S. Congress) Segal, Adam, Innovation, Espionage, and Chinese Technology Policy, (statement) House Foreign Affairs Subcommittee on Oversight and Investigations, United States House of Representatives,1st Session, 112th Congress, April 15, 2011 Tai M. Cheung. (2007). The Remaking of the Chinese Defense Industry and the Rise of the Dual- Use Economy. San Diego: Testimony Before the US-China Economic and Security Review Commission. Velucci, Frederic. (2009). Recent Trends in PLA Navy Training and Education, (Testimony before the U.S.-China Economic and Security Review Commission) “The Implications of China’s Naval Modernization for the United States”

Dokumen: Department of Defense of United States. (2012). Base structure report, (A Summary of DoD's Real Property Inventory), fiscal 2012 baseline. Washington DC: United States Government Accountability Office. Information Office of the State Council of the People's Republic of China. China's National Defense in 2010 (White paper), Beijing, March 2011

Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 178

“Lanjutan” International Institute for International Studies (IISS). (2006) The Military Balance 2006. London: Oxford University Press. International Institute for International Studies (IISS). (2007) The Military Balance 2007. London: Oxford University Press. International Institute for International Studies (IISS). (2008) The Military Balance 2008. London: Oxford University Press. International Institute for International Studies (IISS). (2009) The Military Balance 2009. London: Oxford University Press. International Institute for International Studies (IISS). (2010) The Military Balance 2010. London: Oxford University Press. International Institute for International Studies (IISS). (2011) The Military Balance 2011. London: Oxford University Press. Office of Naval Intelligence ONI, (2007). China's Navy 2007. Washington, D.C.: Office of Naval Intelligence. Office of the Secretary of Defense. (2007). Military Power of the People’s Republic of China 2007: Annual report to Congress. Washington, D.C.: Department of Defense. Office of the Secretary of Defense. (2008). Military Power of the People’s Republic of China 2008: Annual report to Congress. Washington, D.C.: Department of Defense. Office of the Secretary of Defense. (2009). Military Power of the People’s Republic of China 2009: Annual report to Congress. Washington, D.C.: Department of Defense. Office of the Secretary of Defense. (2010). Military Power of the People’s Republic of China 2010: Annual report to Congress. Washington, D.C.: Department of Defense. Office of the Secretary of Defense. (2011). Military Power of the People’s Republic of China 2011: Annual report to Congress. Washington, D.C.: Department of Defense. Rourke, Ronald O’ (2011) PLAN Force Structure: Submarines, Ships, and Aircraft. In Phillip C. Saunders, et al., (ed.), The Chinese Navy: Expanding Capabilities, Evolving Roles. Washington, D.C.: Congressional Research Service. Rourke, Ronald O'.(2012) China Naval Modernization: Implications for U.S. Navy Capabilities: Background and Issues for Congress. Washington, D.C.: Congressional Research Service. Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI). (2011). SIPRI Yearbook 2011: Armaments, Disarmament and International Security. London: Oxford University Press. The National Institute for Defense Studies. (2012). NIDS China security report 2011, Japan,

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 179

“Lanjutan” The Office of Naval Intelligence. (2009). The People’s Liberation Army Navy: A modern navy with Chinese characteristic. Washington, D.C.: Office of Naval Intelligence. Wang, Shaoguang. (1999). The Military Expenditure of China, 1989-1998. In SIPRI Yearbook 1999. New York: Oxford University Press.

Artikel dan Situs Online: Brown, Harold. Joseph W. Prueher dan Adam Segal. 2003. Chinese Military Power. New York: Council on Foreign Relations. Chase, Michael S. China’s Growing Naval Power, Washington, DC: Progressive Policy Institute. Cliff, Roger. 2011. Anti-Access Measures in Chinese Defense Strategy. Santa Monica: RAND Corporation. Cliff, Roger. (2006). Advances Underway in China’s Defense Industries. Santa Monica: RAND Corporation. Evron, Yoram. (2010) China's Military Buildup in the Early Twenty-first Century: From Arms Procurement to War-fighting Capability, Working Papers No. 218. Singapore: S. Rajaratnam School of International Studies, December 10 Cooper, Cortez A. (2009). The PLA Navy’s “New Historic Missions”: Expanding Capabilities for a Re-emergent Maritime Power. Santa Monica: RAND Corporation. Frankenstein, John. (2003). Globalization of Defense Industries: China. The Atlantic Council. Les Etats-Unis inquiets du développement de la capacité nucléaire chinoise. In Le Monde, 25 May 2007 Lewis, James A.(2011). Does China’s New J-20 Stealth Fighter Have U.S. Technology? Washington, D.C.: Center for Strategic and International Studies. Nødskov, Kim. (2008) Aircraft Carriers: China´s way to Great Power Status? Copenhagen: China Studies, Institute for Strategy, Royal Danish Defence College. Richaradcson, Michael. (2008). China’s naval power ambition shapes up. Institute of Southeast Asian Studies. Richardson, Michael.(2010). China’s network of places, not bases, Straits Times Newspaper, 16 August. Ryou, Hayoun. (2009). Chinese Aircraft Carrier Program: Blue water navy on the way. (New Delhi: Institute of Peace and Conflict Studies). Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 180

“Lanjutan” Selth, Andrew. (2007). Chinese Military Bases in Burma: The Explosion of a Myth, Regional Outlook Paper No.10. Australia: Griffith Asia Institute. Wong, Edward. (2010). Chinese Military Seeks to Extend Its Naval Power, New York Times. , 23.April

Background Note: South Korea, http://www.state.gov/r/pa/ei/bgn/2800.htm, 16.6.2012 “Blue Water” capability, http://www.democraticunderground.com/discuss/duboard.php?az=view_all&address=364 x2989581, 6. 11.2011 Blanchard, Ben, China defense budget to stir regional disquiet, http://www.marietta.edu/News/newspdfs/ZTR-110409.pdf , 5. 11.2011 Blasko, Dennis. Chinese military logistics, http://www.asianresearch.org/articles/2354.html, Bussert, James. Catamarans Glide Through Chinese Waters, http://www.afcea.org/signal/articles/templates/Signal_Article_Template.asp?articleid=14 33&zoneid=222, 20.5.2012 CAF Invests in Thailand's Largest Port, http://www.china-asean-fund.com/news.php, 28.4.2012 Carrier Air Wing - People's Liberation Army Naval Air Force, http://aircraft.zurf.info/article/carrier-air-wing-peoples-liberation-army-naval-air-force, 25.5.2012 Chengdu J-14 (Jianjiji-14 Fighter aircraft 14) / F-14, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/j-14.htm, 13.5.2012 China CWE inaugurates dredging work for Karachi Container Port Project, http://pk2.mofcom.gov.cn/aarticle/chinanews/200904/20090406186396.html, 28.4.2012 China Builds A Better Minehunter, http://rpdefense.over-blog.com/article-china-builds-a-better- minehunter-86899326.html, 20.5.2012 China National Nuclear Corporation, http://www.fas.org/nuke/guide/china/contractor/cnnc.htm, 17.6.2012 China makes 90% of its own weapons: Russian news report, http://www.wantchinatimes.com/news-subclass- cnt.aspx?cid=1101&MainCatID=&id=20120206000022, 7.5.2012 China South Industries Group Corp. (CSGC), http://www.china-defense-mashup.com/defense- manufactuers-data/china-south-industries-group-corp-csgc, 17.6.2012 China North Industries Group (NORINCO (G)), http://www.globalsecurity.org/military/world/china/norinco.htm, 17.6.2012 China weapons imports (Excel sheet), www.sipri.org/contents/armstrad/output_tupes_TIV.html., 5.5.2012

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 181

“Lanjutan” China's Leader Hu Jintao Tells Chinese Navy To Prepare For War, http://www.thefloridanewsjournal.com/2011/12/07/chinas-leader-hu-jintao-tells-chinese- navy-prepare-war , 6.11.2011 China’s first aircraft carrier starts second trial, http://maritimesecurity.asia/free-2/maritime- security-asia/chinas-first-aircraft-carrier-starts-second-trial/, 14.5.2012 China’s first aircraft carrier starts 2nd trial, http://www.manilatimes.net/index.php/news/world/12229-chinas-first-aircraft-carrier- starts-2nd-trial, 14.5.2012 China's Defense Budget/Growth, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/budget.htm, 3.5.2012China National Nuclear Corporation (CNNC), http://www.nti.org/facilities/707/, 17.6.2012 China’s Military Modernization: Preparing for ‘Informatized’ Warfare, http://www.c3sindia.org/military/1696, 20.3.2012 China's military chief Jiang Zemin urges modernisation of weapons arsenal, http://www.prisonplanet.com/articles/august2004/310804weaponsarsenal.htm, 21.3.2012 China’s New Stealth Fighter May Use U.S. Technology, http://chinadigitaltimes.net/2011/01/chinas-new-stealth-fighter-may-use-u-s-technology/, 13.5.2012 China's Three-Point Naval Strategy, http://www.iiss.org/EasySiteWeb/getresource.axd?AssetID=48372&type=full&servicety pe, 22.4.2012 Chinese fast developing advanced submarines, http://www.taipeitimes.com/News/editorials/archives/2006/12/06/2003339341, 21.5.2012 Chinese naval base in the Maldives poses a greater threat to India, http://cautionindia.blogspot.com/2011/01/chinese-naval-base-in-maldives-pose.html, 27.4.2012 Chinese Nuclear Doctrine, http://www.idsa-india.org/an-mar00-2.html, 4.4.2012 Chinese nuclear submarine base, http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/asia/china/1917167/Chinese-nuclear-submarine- base.html , 24.4.2012 Chang, Andrei. Analysis: China's air-sea buildup, http://www.spacewar.com/reports/Analysis_Chinas_air-sea_buildup_999.html, 25.4.2012 Civil-military integration and Chinese military modernization, http://www.asianresearch.org/articles/2429.html, 17.6.2012 C. S. Kuppuswamy. China-Pakistan-Myanmar: The triangular relationship needs careful watch, http://www.southasiaanalysis.org/%5Cpapers5%5Cpaper401.html, 27.4.2012

Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 182

“Lanjutan” Evolution of China's military doctrine/strategy, http://www.chinahistoryforum.com/index.php?/topic/9927-evolution-of-chinas-military- doctrinestrategy/ 1.4.2012 Dean Cheng. China May Gain Base in Seychelles, http://blog.heritage.org/2011/12/23/china- may-gain-base-in-seychelles/, 30.4.2012 Doctrine Overview, http://www.fas.org/nuke/guide/china/doctrine/overview.htm 3.4.2012 Government Structure and Ownership: Nuclear Power in China Appendix 1, http://www.world- nuclear.org/info/inf63ai_chinanuclearstructure.html. 17.6.2012 Gwadar Port, http://www.cssexam.com/archive/index.php/t-2737.html, 28.4.2012 H-6 Variants, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/h-6-variant.htm, 24.5.2012 Hangzhou Type 956 Sov-Sovremenny, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/haizhou.htm, 16.5.2012 How much deterrent of Chinese 095 nuclear submarine, http://wuxinghongqi.blogspot.com/2010/04/how-much-deterrent-of-chinese-095.html, 21.5.2012 Introduction of CETC International, http://www.bestcetc.com/introduction-of-cetc- international.html, 17.6.2012 Jian-10 Multirole Fighter Aircraft, http://www.sinodefence.com/airforce/fighter/j10.asp, 24.5.2012 Jian-8II Interceptor Fighter, http://www.sinodefence.com/airforce/fighter/j8ii.asp, 24.5.2012 John Konrad. China Overtakes Korea As World’s Largest Shipbuilders, http://gcaptain.com/china-overtakes-korea-as-worlds-largest-shipbuilders/?20802, 3.6.2012 Kostecka, Daniel J. From the sea: PLA Doctrine and the employment of sea-based airpower, http://findarticles.com/p/articles/mi_m0JIW/is_3_64/ai_n57792192/pg_5/, 16.6.2012 Kostecka, Daniel J. Hambantota, Chittagong, and the Maldives – Unlikely Pearls for the Chinese Navy, http://www.jamestown.org/programs/chinabrief/single/?cHash=a82d537697&tx_ttnews%5Btt_n ews%5D=37196,24.4.2012 Krishnan, Ananth. China offers to develop Chittagong port, http://www.thehindu.com/news/international/article245961.ece, 27.4.2012 Land Power, http://www.globalsecurity.org/military/ops/land.ht, 1.4.2012 Laugher of the Day: Myanmar: Washington’s geopolitics and the Straits of Malacca, http://www.eaglespeak.us/2007/11/laugher-of-day-myanmar-washingtons.html, 28.4.2012 Leaked cable shows fragility of EU arms ban on China, http://euobserver.com/884/32658 , 11.5.2012

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 183

“Lanjutan” , Ni. Sea Power and China’s Development, The Liberation Daily, 17 April 2005, http://www.cc.org.cn/newcc/browwenzhang.php?articleid=3921, 7.4.2012 Lingshui Air Base, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/lingshui.htm, 25.4.2012 London: China’s latest 096 nuclear submarine trials performance has been very excellent!, http://www.9abc.net/index.php/archives/9375, ,21.5..2012 Lwin, Min. Burma’s Navy Suffers Strategic Losses, http://www2.irrawaddy.org/article.php?art_id=12285, 27.4.2012 Mandip Singh. The Proposed PLA Naval Base in Seychelles and India’s Options, http://www.idsa.in/taxonomy/term/1334, 30.4.2012 McInerney, Thomas. 'Stealth' Chinese Fighter Jet Photos No Accident, http://www.foxnews.com/opinion/2011/01/06/stealth-chinese-fighter-jet-photos- accident/, 13.5.2012 Ming Type 035, http://www.fas.org/man/dod-101/sys/ship/row/plan/ming.htm, 22.5.2012 Mingwen, Zhao. Deepened Strategic Partnership of Coordination between China and Russia, http://www.ciis.org.cn/english/2011-08/12/content_4404233.htm, 7.5.2012 Neff, Robert. Is China’s Fabled “String of Pearls” Becoming a Reality?, http://www.rjkoehler.com/2010/01/31/is-chinas-fabled-string-of-pearls-becoming-a- reality/, 26.4.2012 New Outline of Military Training and Evaluation promulgated, http://china- defense.blogspot.com/2008/07/new-outline-of-military-training-and.html 20.4.2012 New Generation Corvettes of Chinese Navy - the 056 Class Frigates, http://www.ideamarketers.com/?056_Frigates&articleid=2291466, 18.5.2012 Novosti, Ria. MiG denies stealth technology transfer to China for J-20 fighter, http://en.rian.ru/mlitary_news/20110826/166209279.html, 13.5.2012 Observing the 3rd Yuan Class Submarine, http://www.informationdissemination.net/2008/05/observing-3rd-yuan-class- submarine.html, 22.5.2012 Pakistan turns to China for naval base, http://www.ft.com/intl/cms/s/0/3914bd36-8467-11e0- afcb-00144feabdc0.html#axzz1tKOWVx7o, 28.4.2012 Paul Cornish. Chinese Cyber Espionage: Confrontation or Co-operation?, A Cityforum Discussion Paper, April 2012, hal.7 http://www.china-threat.com/corporate-tech-stories.html, 14.5.2012 Perubahan militer dengan karakteristik China, http://arabic.china.org.cn/arabic/164503.htm 13.4.2012 (dari bahasa Arab) PDB China, http://www.stats.gov.cn/english/statisticaldata/Quarterlydata/, 3.5.2012

Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 184

“Lanjutan” People's Liberation Navy – History, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/plan- history.htm, 22.3.2012 Plowright, Kerry. 2008. People’s Liberation Army Navy ships (Fact sheet), Time of Flight. Premier Zhu Rongji's Explanation of 10th Five-Year Plan Drafting, http://www.china.org.cn/e- 15/15-3-g/15-3-g-1.htm, 5.11. 2011 PLA Navy opens Remote medical station in South China Sea, http://www.china-defense- mashup.com/pla-navy-opens-remote-medical-station-in-south-china-sea.html, 30.4.4.2012 PLA’s military training from the overall conditions of mechanization to information technology change, http://www.9abc.net/index.php/archives/33797 19.4.2012 PLAN modern modern guided missile frigates (Jiangkai I& II), http://www.jeffhead.com/TYPE054A/index.htm, 17.5.2012 President Hu Jintao Joins Discussions With PLA Delegation, http://www.bjreview.com.cn/special/2012-03/13/content_438189.htm 21.3.2012 Project 956/EM Sovremenny Class Missile Destroyer, http://www.sinodefence.com/navy/surface/sovremenny.asp, 16.5.2012 Ramachandran, Sudha. US up in arms over Sino-Israel ties, http://www.atimes.com/atimes/Middle_East/FL21Ak01.html, 9.5.2012 Roy, Rahul. Naval base at Gwadar a potential game changer, http://www.iiss.org/whats- new/iiss-experts-commentary/naval-base-at-gwadar-a-potential-game-changer/, 28.4.2012 Russia’s Renewed Arms Sale to China, http://www.asian-defence.net/2011/02/russias-renewed- arms-sale-to-china.html, 7.5.2012 Shah, Anup. The Arms Trade is Big Business, http://www.globalissues.org/article/74/the-arms- trade-is-big-business, 12.6.2012 Shi Lang (83) Aircraft Carrier, http://www.militaryfactory.com/ships/detail.asp?ship_id=Shi- Lang-83, 14.5.2012 State Asset Supervision and Administration Commission (SASAC), https://www.uschina.org/public/china/govstructure/govstructure_part6/sasac.html, 8.6.2012 Submarines, http://cnair.top81.cn/han_xia_kilo_song.htm, 22.5.2012 Sukhoi Su-30MK2, http://www.aviamarket.org/reviews/military-aircraft/414-su-30mk2- multirole-fighter.html, 15.6.2012 (http://www.pcmag.com/encyclopedia_term/0,1237,t=technology+imperative&i=64252,00.asp, 3.6.2012) The PLA Navy, http://www.chinadaily.com.cn/60th/2009-08/26/content_8619516.htm, 22.3.2012

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 185

“Lanjutan” The rising sea dragon in Asia - 2012 update, http://www.jeffhead.com/redseadragon/2012.htm, 17.5.2012 Type 039G/G1 (Song Class) Diesel-Electric Submarine, http://www.sinodefence.com/navy/sub/type039song.asp, 7.5.2012 Type 093 (Shang Class) Nuclear-Powered Attack Submarine, http://www.sinodefence.com/navy/sub/type093shang.asp, 21.5.2012 Type 094 (Jin Class) Nuclear-Powered Missile Submarine, http://www.sinodefence.com/navy/sub/type094jin.asp, 20.5.2012 Type 022 (Houbei Class) Fast Attack Missile Craft, http://www.sinodefence.com/navy/littoral/type022.asp, 20.5.2012 Type 081 (Wochi Class) Coastal Minesweeper, http://www.globalmil.com/Military/Navy/China/Mine_Warfare/2010/0226/152.html, 20.5.2012 Type 071 Yuzhao class Amphibious Transport Dock (LPD), http://www.globalsecurity.org/military/world/china/yuzhao.htm, 19.5.2012 Type 071 Yuzhao class Amphibious Transport Dock (LPD), http://www.globalsecurity.org/military/world/china/yuzhao.htm, 19.5.2012 Type 081 Landing Helicopter Dock (LHD) Amphibious Assault Ships, http://chinesemilitaryreview.blogspot.com/2012/01/type-081-landing-helicopter-dock- lhd.html, 19.5.2012 Type 051C / Luzhou Class Guided Missile Destroyers, China, http://www.naval- technology.com/projects/type051cluzhoclassgu/, 16.5.2012 Type 051C (Luzhou Class) Missile Destroyer, http://www.sinodefence.com/navy/surface/type051c_luzhou.asp, 9.5.2012 The rising sea dragon in Asia - 2012 update, http://www.jeffhead.com/redseadragon/2012.htm, 16.5.2012 Type 053H2G (Jiangwei-I Class) Missile Frigate, http://www.sinodefence.com/navy/surface/type053h2g-jiangwei.asp, 17.5.2012 Type 052 (Luhu Class) Missile Destroyer, http://www.sinodefence.com/navy/surface/type052_luhu.asp, 16.5.2012 Type 052 Luhai-class / Luyang-class Multirole Destroyer, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/luhai.htm, 16.5.2012 Type 051B (Luhai Class) Missile Destroyer, http://www.sinodefence.com/navy/surface/type051b_luhai.asp, 16.5.2012 Type 052C (Luyang-II Class) Missile Destroyer, http://www.sinodefence.com/navy/surface/type052c_luyang2.asp, 16.5.2012 Type 035 (Ming Class) Diesel-Electric Submarine, http://www.sinodefence.com/navy/sub/type035ming.asp, 8.5.2012 U.S. surprise: Qin China has come up with 097-class nuclear submarine, http://www.9abc.net/index.php/archives/1903, 21.5.2012 Universitas Indonesia

Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012 186

“Lanjutan” US satellite snaps China's first aircraft carrier at sea, http://www.guardian.co.uk/world/2011/dec/15/us-satellite-china-aircraft-carrier, 14.5.2012 United Daily News: The lost military soul, http://focustaiwan.tw/ShowNews/WebNews_Detail.aspx?ID=201102110009&Type=aOP N, 13.5.2012 VARYAG transformaition into an operational PLAN aircraft carrier, http://www.freewebs.com/jeffhead/redseadragon/varyagtransform.htm, 14.5.2012 What makes a Blue Water Navy?, http://www.defencetalk.com/forums/navy-maritime/what- makes-blue-water-navy-10864/, 15.6.2012 World Navies Today: Chinese Fleet Support & General Logistics Auxiliaries, http://www.hazegray.org/worldnav/china/aux_flt.htm, 18.5.2012 You Ji. A New Era for Chinese Naval Expansion, http://www.asianresearch.org/articles/2842.html, 13.6.2012 Zhai, Qiang. 1959: Preventing Peaceful Evolution, http://www.chinaheritagequarterly.org/features.php?searchterm=018_1959preventingpea ce.inc&issue=018, 7.4.2012

Universitas Indonesia Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012